PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
P U T U S A N NOMOR : 52-K/PM.II-10/AD/XI/2015 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Puji Santoso Sertu / 21020051760581 Babinsa Ramil 09/Mlonggo Kodim 0719/Jepara Demak, 9 Mei 1981 Laki-laki Indonesia Islam Desa Cangkring Kunir Rt. 01 Rw. 03 Kec. Dempet Kab. Demak.
Terdakwa ditahan oleh : 1. Komandan Kodim 0719 / Jepara selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 25 Maret 2015 sampai dengan tanggal 13 April 2015 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep/81/III/2015 tanggal 25 Maret 2015. 2. Kemudian diperpanjang sesuai perpanjangan Penahanan ke I dari Komandan Korem 073/ Makutarama selama 30 (tiga puluh) hari selaku Papera sejak tanggal 14 April 2015 sampai dengan tanggal 13 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan ke I Nomor : Kep/19/IV/2015 tanggal 13 April 2015. 3. Kemudian dibebaskan dari tahanan sejak tanggal 14 April 2015 berdasarkan Keputusan Pembebasan Dari Tahanan Ke-1 Nomor : Kep/26/V/2015 tanggal 14 Mei 2015. Pengadilan Militer II-10 Semarang Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Komandan Korem 073 / Makutarama selaku Papera Nomor : Kep/53/X/2015 tanggal 13 Oktober 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/63/X/2015 tanggal 29 Oktober 2015. 3. Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor :Tapkim/ 52 /PM.II-10/AD/VII/2015 tanggal 5 November 2015. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor Tapsid/52/PM.II-10/AD/XI/2015 tanggal 6 November 2015. 4. Relas penerimaan Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
2
Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/63/X/2015 tanggal 29 Oktober 2015, didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu “Setiap penyalahguna Narkotika golongan I bagi diri sendiri” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dan Kedua “Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana penyalahgunaan Narkotika golongan I bagi diri sendiri” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana Pokok: Penjara selama 2 (dua) tahun dikurangkan selama Terdakwa menjalani tahanan sementara. Pidana Tambahan AD.
: Di pecat dari Dinas Militer. Cq TNI
Mohon agar Terdakwa ditahan b.
Mohon agar barang-barang bukti berupa : Barang-barang : Nihil Surat-surat: 1) 2 (dua) lembar fotocopy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. Tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari binti Masiran. 2) 4 (empat) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari binti Masiran. 3) 3 (tiga) lembar hasil pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 atas nama Terdakwa Sertu Puji Santoso. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
c. Agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
3
2. Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut: a. Bahwa Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepada Terdakwa pada Dakwaan kesatu “Setiap penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana yang diatur dan diancam pidana pada Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Dakwaan kedua “Setiap orang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan narkotika golongan I” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. b. Bahwa dengan pertimbangan tersebut di atas, oleh karena itu agar Terdakwa diputus berdasarkan Pasal 189 Ayat (1) Undang-Undang RI nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer yaitu: 1) Menolak semua tuntutan Oditur Militer. 2) Membebaskan Terdakwa dari dakwaan kesatu maupun Dakwaan kedua. 3) Membebankan biaya perkara kepada negara. 3. Bahwa Replik Oditur Militer yang pada pokoknya menyatakan bahwa pembelaan dari Penasihat Hukum Terdakwa dalam pledoinya yang menyatakan bahwa dakwaan kesatu dan dakwaan kedua Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan menyakinkan, namun Oditur Militer yakin bahwa sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan sebagimana diuraikan dakwaan ke satu dan dakwaan kedua Oditur Militer terbukti secara sah dan menyakinkan, tidak menunjukkan kekeliruan Oditur Militer dalam hal pembuktian, penerapan hukum, dengan demikian Oditur Militer yakin bahwa apa yang dituntut oleh Oditur Militer adalah meyakinkan. 4. Bahwa Duplik Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya bahwa Penasihat Hukum Terdakwa tetap berkeyakinan bahwa dakwaan kesatu dan dakwaan kedua Oditur Militer tidak terbukti secara sah sah dan meyakinkan sebagaimana dalam pledoi Penasihat Hukum pada hari Selasa tanggal 15 Desember 2015 sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum dalam Dupliknya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur Militer di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal enam belas bulan Januari tahun dua ribu lima belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun dua ribu lima belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas di Desa Garung Lor Rt.11 Rw 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Setiap penyalahguna Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, dengan caracara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secaba Rindam IV/Diponegoro, setelah
4
lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua kemudian Terdakwa melanjutkan pendidikan Sus Jurba Infanteri di Puslatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonif 406/CK Purbalingga. Setelah mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga pada saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa masih aktif berdinas di Kodim 0719/Jepara dengan pangkat Sertu NRP 21020051760581 menjabat sebagai Babinsa Koramil 09/Mlonggo Kodim 0719/Jepara. b. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 19.00 Wib saat Terdakwa berada di Piketan Kodim 0719/Jepara didatangi Saksi-2 Serma Agus Riyanto untuk mengajak makan, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 berjalan ke arah belakang Kodim 0719/Jepara. Setelah sampai di belakang Kodim 0719/Jepara, Terdakwa melihat mobil Daihatsu Xenia warna merah hati yang dikemudikan oleh Saksi-4 Serma Hercahyono Irianto terparkir di belakang Kodim 0719/Jepara. Selanjutnya Saksi-4 mempersilahkan Saksi-2 untuk masuk ke dalam mobil kemudian Terdakwa dan Saksi2 masuk ke dalam mobil dan di dalam mobil sudah ada Saksi-5 Serma Danu Ismiarto, Saksi-6 Sertu Rudhos Dias Perdhana. Kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pergi meninggalkan Kodim 0719/Jepara menuju ke rumah Saksi-2 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus, namun dalam perjalanan Terdakwa meminta berhenti di daerah Mayong Jepara untuk mengambil sepeda motor dinas Terdakwa yang diperbaiki di bengkel, setelah itu Terdakwa mengikuti dari belakang mobil yang dikemudikan Saksi-4 menuju ke rumah Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor dinas. c. Bahwa setelah sampai di rumah Saksi-2 Serma Agus Riyanto sekira pukul 21.15 Wib, selanjutnya Terdakwa bersama Saksi-4 Serma Hercahyono Irianto, Saksi-5 Serma Danu Ismiarto dan Saksi-6 Sertu Rudhos Dias Perdana duduk di ruang tamu dan diperkenalkan dengan istri Saksi-2 yaitu Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari, kemudian Saksi-2 dan Saksi-3 masuk ke dalam kamar dan tidak lama kemudian Saksi-2 keluar dari kamar dengan membawa bong/alat penghisap sabu-sabu yang sudah terisi sabu-sabu , selanjutnya Saksi-2 mengajak Terdakwa, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 untuk menghisap sabu-sabu secara bersama-sama. d. Bahwa Terdakwa, Saksi-2 Serma Agus Riyanto, Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari, Saksi-4 Serma Hercahyono Irianto, Saksi-5 Serma Danu Ismiarto dan Saksi-6 Sertu Rudhos Dias Perdhana, menggunakan sabu-sabu dengan cara pertama Saksi-2 merangkai alat penghisap sabu-sabu berupa botol minuman air mineral merk Aqua isi 600 ml yang pada tutupnya sudah dilubangi dua bagian dan diberi sedotan, kemudian pada salah satu sedotan dipasang pipa kaca pirek yang sudah diisi sabu-sabu, selanjutnya kaca pirek dibakar sehingga sabu-sabu mencair dan mengeluarkan asap, setelah itu Saksi-2 menghisap asap sabu-sabu tersebut melalui sedotan yang satunya dengan mulut dan mengeluarkannya melalui hidung, kemudian Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-6 dan Terdakwa secara bergantian menghisap sabu-sabu tersebut dengan cara yang sama sampai sabu-sabu dalam pipet habis. e. Bahwa setelah selesai menghisap sab-sabu kepala Terdakwa merasa pusing, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 pulang kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor sedangkan
5
Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 kembali ke rumah masing-masing dengan mengendari mobil Daihatsu Xenia. f. Bahwa pada hari Senin tanggal 19 Januari 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Satuan Serse Narkoba Polres Pati telah melakukan penggerebegan di rumah Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari isteri dan Saksi-2 Serma Agus Riyanto yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. Kemudian dari penggerebekan tersebut petugas berhasil mendapatkan barang bukti berupa sabu-sabu dan telah mengamankan Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari. Setelah petugas Satuan Serse Narkoba Polres Pati melakukan pemeriksaan terhadap Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari dan dari hasil pengembangan penyidikan diperoleh keterangan dari pengakuan Saksi-3 pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 bertempat di rumah Saksi-3 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa, Saksi-2 Serma Agus Riyanto, Saksi-4 Serma Hercahyono Irianto, Saksi-5 Serma Danu Ismiarto dan Saksi-6 Sertu Rudhos Dhias Perdhana telah mengkonsumsi/mengisap narkotika jenis sabu-sabu secara bergantian. Berawal dari kejadian tersebut selanjutnya Kodim 0719/Jepara menyerahkan proses perkara Terdakwa ke Subdenpom IV/3-2 Pati untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. g. Bahwa pada saat Terdakwa dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Denpom IV/3 Terdakwa telah mengakui kalau pada tanggal 16 Januari 2015 telah mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 di rumah Saksi-2 alamat Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. h. Bahwa dari hasil pemeriksaan sample urine dan darah Terdakwa berdasarkan surat Kapuslabfor Cabang Semarang Nomor R/523/IV/2015/Labforcab tanggal 17 April 2015 tentang pengiriman Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Nomor Lab : 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 didapat hasil urine dan darah milik Terdakwa negatif mengandung Methamphetamine atau zat Narkotika/Psikotropika. i. Bahwa walaupun oleh Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang urine dan darah Terdakwa dinyatakan negatif tidak mengandung Narkotika/Psikotropika, namun dari keterangan para Saksi bahwa sabu-sabu milik Saksi-2 dengan sabu-sabu yang dikonsumsi oleh Terdakwa, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pada tanggal 16 Januari 2015 di rumah Saksi-2 adalah sama dalam satu paket kemudian hasil negatif dari uji laboratorium dimungkinkan karena waktu pemeriksaan yang cukup lama yaitu Terdakwa mengkonsumsi pada tanggal 16 Januari 2015 sedangkan diperiksa Laboratorium pada tangal 15 April 2015. Dan Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal enam belas bulan Januari tahun dua ribu lima belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun dua ribu lima belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas di Desa Garung lor Rt.11 Rw.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan
6
Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan penyalahgunaan Narkotika golongan I bukan tanaman”, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secaba Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua kemudian Terdakwa melanjutkan pendidikan Sus Jurba Infanteri di Puslatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonif 406/CK Purbalingga. Setelah mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga pada saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa masih aktif berdinas di Kodim 0719/Jepara dengan pangkat Sersan Satu NRP 21020051760581 menjabat sebagai Babinsa Koramil 09/Mlonggo Kodim 0719/Jepara. b. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 19.00 Wib saat Terdakwa berada di Piketan Kodim 0719/Jepara didatangi Saksi-2 Serma Agus Riyanto untuk mengajak makan, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 berjalan kearah belakang Kodim 0719/Jepara. Setelah sampai di belakang Kodim 0719/Jepara, Terdakwa melihat mobil Daihatsu Xenia warna merah hati yang dikemudikan oleh Saksi-4 Serma Hercahyono Irianto terparkir dibelakang Kodim 0719/Jepara. Selanjutnya Saksi-4 mempersilahkan Saksi-2 untuk masuk ke dalam mobil kemudian Terdakwa dan Saksi2 masuk ke dalam mobil dan di dalam mobil sudah ada Saksi-5 Serma Danu Ismiarto, Saksi-6 Sertu Rudhos Dias Perdhana. Kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pergi meninggalkan Kodim 0719/Jepara menuju kerumah Saksi-2 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus, namun dalam perjalanan Terdakwa meminta berhenti di daerah Mayong Jepara untuk mengambil sepeda motor dinas Terdakwa yang diperbaiki di bengkel, setelah itu Terdakwa mengikuti dari belakang mobil yang dikemudikan Saksi-4 menuju ke rumah Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor dinas. c. Bahwa setelah sampai di rumah Saksi-2 Serma Agus Riyanto sekira pukul 21.15 Wib, selanjutnya Terdakwa bersama Saksi-4 Serma Hercahyono Irianto, Saksi-5 Serma Danu Ismiarto dan Saksi-6 Sertu Rudhos Dias Perdana duduk di ruang tamu dan diperkenalkan dengan istri Saksi-2 yaitu Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari, kemudian Saksi-2 dan Saksi-3 masuk ke dalam kamar dan tidak lama kemudian Saksi-2 keluar dari kamar dengan membawa bong/alat penghisap sabu-sabu yang sudah terisi sabu-sabu, selanjutnya Saksi-2 mengajak Terdakwa, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 untuk menghisap sabu-sabu secara bersama-sama. d. Bahwa Terdakwa, Saksi-2 Serma Agus Riyanto, Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari, Saksi-4 Serma Hercahyono Irianto, Saksi-5 Serma Danu Ismiarto dan Saksi-6 Sertu Rudhos Dias Perdhana, menggunakan sabu-sabu dengan cara pertama Saksi-2 merangkai alat penghisap sabu-sabu berupa botol minuman air mineral merk Aqua isi 600 ml yang pada tutupnya sudah dilubangi dua bagian dan diberi sedotan, kemudian pada salah satu sedotan dipasang pipa kaca pirek yang sudah diisi sabu-sabu, selanjutnya kaca pirek dibakar sehingga sabu-sabu mencair dan mengeluarkan asap, setelah itu Saksi-2 menghisap asap sabu-sabu tersebut melalui sedotan yang satunya dengan mulut dan mengeluarkannya melalui
7
hidung, kemudian Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-6 dan Terdakwa secara bergantian menghisap sabu-sabu tersebut dengan cara yang sama sampai sabu-sabu dalam pipet habis. e. Bahwa setelah selesai menghisap sabu-sabu kepala Terdakwa merasa pusing, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 pulang kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor sedangkan Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 kembali ke rumah masing-masing dengan mengendari mobil Daihatsu Xenia. f. Bahwa pada hari Senin tanggal 19 Januari 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Satuan Serse Narkoba Polres Pati telah melakukan penggerebegan dirumah Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari isteri dan Saksi2 Serma Agus Riyanto yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. Kemudian dari penggerebekan tersebut petugas berhasil mendapatkan barang bukti berupa sabusabu dan telah mengamankan Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari. Setelah petugas Satuan Serse Narkoba Polres Pati melakukan pemeriksaan terhadap Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari dan dari hasil pengembangan penyidikan diperoleh keterangan dari pengakuan Saksi-3 pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 bertempat di rumah Saksi-3 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa, Saksi-2 Serma Agus Riyanto, Saksi-4 Serma Hercahyono Irianto, Saksi-5 Serma Danu Ismiarto dan Saksi-6 Sertu Rudhos Dhias Perdhana telah mengkonsumsi/mengisap narkotika jenis sabu-sabu secara bergantian. Berawal dari kejadian tersebut selanjutnya Kodim 0719/Jepara menyerahkan proses perkara Terdakwa ke Subdenpom IV/3-2 Pati untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. g. Bahwa pada saat Terdakwa dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Denpom IV/3 Terdakwa telah mengakui kalau pada tanggal 16 Januari 2015 telah mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 di rumah Saksi-2 alamat Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. h. Bahwa dari hasil pemeriksaan sample urine dan darah Terdakwa berdasarkan surat Kapuslabfor Cabang Semarang Nomor R/523/IV/2015/Labforcab tanggal 17 April 2015 tentang pengiriman Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Nomor Lab : 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 didapat hasil urine dan darah milik Terdakwa negatif mengandung Methamphetamine atau zat Narkotika/Psikotropika. i. Bahwa walaupun oleh Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Semarang Urine dan darah Terdakwa dinyatakan negatif tidak mengandung Narkotika/Psikotropika, namun dari keterangan para Saksi bahwa sabu-sabu milik Saksi-2 dengan sabu-sabu yang dikonsumsi oleh Terdakwa, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pada tanggal 16 Januari 2015 dirumah Saksi-2 adalah sama dalam satu paket kemudian hasil negatif dari uji laboratorium dimungkinkan karena waktu pemeriksaan yang cukup lama yaitu Terdakwa mengkonsumsi pada tanggal 16 Januari sedangkan diperiksa Laboratorium pada tangal 15 April 2015. j. Bahwa Terdakwa menyadari kalau menggunakan Narkotika jenis sabu-sabu merupakan perbuatan melanggar hukum dan Terdakwa mengetahui sebagai prajurit TNI dilarang untuk membeli, memakai, menguasai ataupun menjual narkoba jenis apapun, namun
8
Terdakwa tetap melakukan dan tidak melaporkan yang telah dilakukan Terdakwa dengan teman-teman pada tanggal 16 Januari 2015. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana sebagai berikut : Kesatu : Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dan Kedua : Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa maupun Penasihat Hukum Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa dipersidangan Terdakwa diampingi oleh Penasihat Hukum yaitu Mayor Chk Munadi, SH. Nrp 548441 dan Kapten Chk Juni Hartono, SH Nrp 2910058740668 berdasarkan surat perintah Danrem 073/Mkt Nomor : Sprin/ 378/V/2015 tanggal 4 Mei 2015 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 4 Mei 2015.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut:
dipersidangan
SAKSI-1 : Nama lengkap : Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaran Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Kuswanto Serma / 21990074990278 Bati Intel Kodim 0719/Jepara Jepara, 12 Pebruari 1978 Laki-laki Indonesia Islam
: Desa Kalipucang Kulon Rt. 01 Rw. 02 Kec. Welahan Kab. Jepara.
Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2013 pada saat Terdakwa masuk bertugas di Kodim 0719/Jepara dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/family hanya sebatas hubungan antara senior dan junior. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 18.30 Wib Saksi bersama dengan Pasi Intel Kodim 0719/Jepara karena Saksi akan menyelesaikan pekerjaan Saksi untuk membuat laporan triwulan, dan pada saat Saksi sedang berada di ruang staf Pasiintel, Saksi-4 dan Saksi-5 dan dan Saksi-6 ijin pulang untuk pamitan makan, selang beberapa menit kemudian Saksi-2 dan Terdakwa juga ijin untuk makan di belakang Kodim 0719/Jepara, sedangkan Saksi melanjutkan pekerjaan Saksi untuk membuat laporan triwulan dan kembali ke rumah Saksi sekira pukul 23.00 wib, namun Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 belum kembali ke kesatuan.
9
3. Bahwa pada hari Senin tanggal 19 Januari 2015 sekira pukul 09.00 Wib, Kodim 0719/Jepara mendapat informasi bahwa di rumah Saksi-3 Sdri. Tri Puji Lestari, isteri dari Saksi-2 Serma Agus Riyanto yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus telah terjadi penggerebekan oleh Satuan Serse Narkoba Polres Pati dan Polres Kudus dan dari hasil penggerebekan tersebut petugas berhasil mendapatkan barang bukti berupa diduga narkotika dan alat-alat yang biasa di pergunakan untuk mengkonsumsi narkotika. 4. Bahwa setelah petugas Satuan Serse Narkoba Polres Pati melakukan pemeriksaan terhadap Saksi-3 dan dari hasil pengembangan penyidikan diperoleh keterangan dari pengakuan Saksi-3 bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengkonsumsi diduga narkotika bertempat di rumah Saksi-2 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. 5. Bahwa selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6, dan dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui telah mengkonsumsi yang diduga narkotika di rumah Saksi-2 sehingga Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 6. Bahwa dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif tidak mengandung narkotika. 7. Bahwa perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya. 8. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa pernah di pidana selama 4 (empat) bulan di Pengadilan Militer II-10 Semarang pada tahun 2011 karena perkara ketidaktaatan yang disengaja sesuai dengan nomor putusan Nomor : 16-K/PM-II-10/AD/II/2012 tanggal 6 Maret 2012. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. SAKSI-2 : Nama lengkap Pangkat / NRP Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaran Agama Tempat tinggal
: Agus Riyanto : (Dahulu) Serma / 21980134310477 (Sekarang) Mantan TNI AD : Kudus, 21 April 1977 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 2 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus.
Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Maret 2013 saat Terdakwa masuk dan bertugas di Kodim 0719/Jepara dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau
10
family hanya sebatas hubungan atasan dengan bawahan satu Kesatuan. 2. Bahwa saat ini status Saksi adalah sebagai narapidana narkotika dalam perkara “secara melawan hukum menguasai narkotika golongan I bukan tanaman secara bersama-sama” dan sudah berkekuatan hukum tetap oleh Pengadilan Militer II-10 Semarang sehingga Saksi di pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan pidana denda Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) subsider pidana penjara selama 3 (tiga) bulan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kedung Pane di Semarang. 3. Bahwa tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 17.00 wib saat Saksi sedang berada di Makodim 0719/Jepara karena Saksi dalam pengawasan satuan, pada saat itu Saksi-4 menyampaikan kepada Saksi "Ayo ke rumahmu" selanjutnya Saksi menjawab "Ngak berani, saya ngak boleh keluar", selanjutnya Saksi-4 menyampaikan kepada Pasi Intel Kodim 0719/Jepara untuk meminta ijin untuk membawa Saksi keluar mencari makan, selanjutnya Pasi Intel Kodim 0719/Jepara mengijinkan Saksi keluar Makodim 0719/Jepara untuk mencari makan. 4. Bahwa sekira pukul 18.00 wib setelah Saksi mendapat ijin dari Pasi Intel Kodim 0719/Jepara untuk keluar mencari makan selanjutnya Saksi mengajak Terdakwa keluar Makodim untuk mencari makan, namun setelah bertemu dengan Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 keluar Makodim 0719/Jepara bukan untuk mencari makan, namun sesuai dengan keinginan Saksi-4, untuk mengajak Saksi untuk kembali ke rumah Saksi di Desa Garung Lor Rt 11 Rw 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. 5. Bahwa setelah mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi-4, selanjutnya Saksi, Saksi-4, Saksi-5, dan Saksi-6 serta Terdakwa berangkat menuju rumah Saksi di Kudus, yang dalam perjalan tersebut diketahui oleh Saksi bahwa sebelumnya bahwa Saksi-4 telah menghubungi istri Saksi yaitu Saksi-3 terlebih dahulu bahwa Saksi-4 akan membeli yang diduga narkotika jenis sabu-sabu kepada Saksi-3 yang dipesan oleh Saksi-4 melalui BBM Saksi-3. 6. Bahwa setelah tiba di daerah Kecamatan Mayong Kudus, Terdakwa turun dari mobil rombongan yang ditumpangi oleh Saksi dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor dinas Terdakwa menuju rumah Saksi di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus sehingga Terdakwa tidak mendengarkan pembicaraan melalui telephone antara Saksi dengan Saksi-3, karena setelah Terdakwa turun dari kendaraan yang digunakan oleh Saksi, Saksi-4, Saksi-5, dan Saksi-6, saat melakukan komunikasi dengan Saksi-3 sehingga Terdakwa tidak mengetahuinya. 7. Bahwa pada saat dalam perjalanan menuju rumah Saksi-4 menyuruh Saksi untuk menghubungi Saksi-3 menanyakan apakah di rumah Saksi ada stok barang maksudnya adalah narkotika jenis sabu-sabu, sehingga menghubungi Saksi-3.
Saksi, untuk yang Saksi
8. Bahwa dalam perjalanan dari Jepara menuju rumah Saksi di Kudus tersebut Saksi meminta mobil yang ditumpangi tersebut berhenti sebentar untuk membeli minuman ringan dan pada saat itu Saksi menghubungi Saksi-3 melalui handphone dengan mengatakan
11
“Mi, rombongan orang intel Korem mau mampir ke rumah”, selanjutnya dijawab oleh Saksi-3 “Ya, Udah ditunggu, kalau udah mau sampe ke rumah bell lagi” selanjutnya Saksi menutup pembicaraan dalam telepon tersebut. 9. Bahwa sekira 5 (lima) menit sebelum tiba di rumah Saksi, Saksi kembali menghubungi Saksi-3 dengan mengatakan ”Mi, sudah mau sampe, tolong beliin makanan dan minuman”, dan dijawab oleh Saksi-3 “ Ya”. 10. Bahwa setelah Saksi dan rombongan tiba di rumah Saksi, selanjutnya Saksi-3 menyambut Saksi dan rombongan di ruang tamu sambil berbincang-bincang, namun yang dominan berbicara dengan Saksi-3 adalah Saksi-4 11. Bahwa dicelah-celah pembicaraan antara Saksi-3 dengan Saksi-4, setelah berbicara sekira 15 (lima belas) menit di ruang tamu tersebut Saksi berkata kepada Saksi-4 “Bro, mau sabu, tidak ?”, selanjutnya Saksi-4 menjawab “ Kalau ada, ngak apa-apa” kemudian Saksi menyampaikan kepada Saksi-3 dengan mengatakan “ Mi, ini orang Salatiga, sogok Mi, tapi mintanya barang”, yang dimaksudkan barang adalah narkotika sabu , sehingga Saksi-3 menjawab Saksi dengan mengatakan “Ya...., udah sana cepat buatkan alat".” 12. Bahwa selanjutnya Saksi-3 berdiri dan menuju kamar di belakang ruang tamu untuk mengambil barang yang dimaksudkan oleh Saksi-4 yaitu narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan tidak lama kemudian Saksi mengikuti Saksi-3 untuk masuk ke dalam kamar untuk mempersiapkan perlengkapan dan pakaian Saksi yang akan di bawah Saksi ke kesatuan Saksi di Kodim 0719/Jepara. 13. Bahwa sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi keluar dari kamar dan kembali ruang tamu sedangkan Saksi-3 masih menyiapkan narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat-alat untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-5 memberi uang kepada Saksi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sambil berkata "Nih uang buat beli jajanan. 14. Bahwa setelah Saksi-3 keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan membawa Narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dengan alat-alat untuk mengkomsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut kemudian narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut langsung diserahkan oleh Saksi-3 kepada Saksi selanjutnya Saksi dan Saksi-4 menyiapkan alat untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, 15. Bahwa alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik warna putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya dibengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu , untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui hidung.
12
16. Bahwa selanjutnya Saksi menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut airnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap melalui mulut dan Saksi keluarkan dari lobang hidung Saksi sebanyak 2 (dua) kali. 17. Bahwa selanjutnya setelah Saksi selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya Saksi menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-4 dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 18. Bahwa selanjutnya setelah Saks-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 19. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-5 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-6 selanjutnya Saksi-6 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-6 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-6 dan selanjutnya Saksi-6 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 20. Bahwa selanjutnya setelah Saks-6 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut
13
dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi mengatakan “habis...habis...”. 21. Bahwa setelah mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu Saksi merasa semangat untuk melakukan aktifitas selain itu Saksi tidak merasakan apa-apa dan Saksi mengetahui menggunakan narkoba adalah perbuatan yang melanggar hukum. 22. Bahwa setelah selesai mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut selanjutnya sekira 5 (lima) menit kemudian selanjutnyaTerdakwa mengajak untuk pulang karena Terdakwa telah di telepone oleh Pasi Intel untuk meminta agar segera kembali kekesatuan, selanjutnya Saksi membereskan alat-alat yang dipakai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menyimpannya ke dalam kamar, kemudian Saksi dan Terdakwa kembali ke Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas Terdakwa sedangkan Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 kembali ke Jepara dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia milik Saksi-4. 23. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi, Terdakwa tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi, Saksi-3 dan Saksi-4, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa. 24. Bahwa Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi maupun Saksi-3 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga sepengetahuan Saksi bahwa Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi maupun Saksi-3 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 25. Bahwa Terdakwa tidak pernah membeli maupun menjual narkotika jenis sabu-sabu ataupun jenis narkotika lainnya kepada Saksi maupun kepada Saksi-3. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. SAKSI-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama
: : : : : :
Tri Puji Lestari Ibu Rumah Tangga Blora, 2 Nopember 1983 Perempuan Indonesia Islam
Tempat tinggal
: Desa Garung Lor Rt.11 Kec.Kaliwungi Kab. Kudus.
Rw.2
Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 16 Januari 2015 pada saat Saksi-2 yaitu suami Saksi membawa Terdakwa dan
14
temannya yang lain datang untuk bertamu ke rumah Saksi di Kudus dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa saat ini status Saksi adalah sebagai narapidana narkotika dalam perkara menyimpan dan mengedarkan narkotika dan sudah berkekuatan hukum tetap oleh Pengadilan Negeri Pati sehingga Saksi di pidana penjara selama 5 (lima) tahun dan denda Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) subsider pidana penjara selama 1 (satu) bulan di lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Pati namun saat ini Saksi dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Bulu di Semarang. 3. Bahwa pada tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 20.00.wib bahwa Saksi-2 selaku suami Saksi mengininformasikan akan membawa Pasi Intel Kodim 0719/Jepara ke rumah Saksi karena Saksi-2 sedang dalam pengawasan satuan akibat terlibat penyalahgunaan narkotika dan pada saat itu Saksi-2 menyampaikan kepada Saksi dengan mengatakan “ Ada stok, ngak”, yang maksudnya adalah stok narkotika jenis sabu-sabu , sehingga Saksi menjawab “ Ngak ada”, karena Saksi kurang merespon Saksi-2 karena pada saat itu antara Saksi dan Saksi-2 yang kurang harmonis. 4. Bahwa sekira pukul 20.30 wib Saksi-2 dan rombongan yaitu Terdakwa, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 tiba di rumah Saksi, dan Saksi mempersilahkan Saksi-2 dan tamu yang lainnya untuk masuk dan duduk di ruang tamu. 5. Bahwa setelah Saksi-2 dan tamu dipersilahkan duduk di ruang tamu, Saksi-2 memberi tahu bahwa tamu tersebut tidak ada Pasi Intel Kodim 0719/Jepara, tetapi yang datang adalah Terdakwa, Saksi4, Saksi-5, Saksi-6, yang merupakan anggota Intel Korem 073/Mkt yang akan membawa Saksi-2 ke Salatiga. 6. Bahwa setelah di dalam ruang tamu tersebut pembicaraan antara Saksi dengan Saksi-4 adalah membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi dengan Saksi-2 sehingga Saksi-4 menasehati Saksi agar Saksi kembali harmonis dengan Saksi-2, tetapi dicelah-celah Saksi-4 menasehati Saksi, Saksi-2 menyampaikan kepada Saksi dengan mengatakan “Mi, saya mau dibawa ke Salatiga, sogoklah dengan sabu”. 7. Bahwa setelah mendengar perkataan dari Saksi-2 tersebut, Saksi langsung mengerti maksud dari Saksi-2 agar Saksi menyiapkan sabu-sabu kepada tamu yang dibawah oleh Saksi-2, karena Saksi-2 sebelumnya telah bertanya kepada Saksi yang menanyakan apakah ada sabu di rumah Saksi. 8. Bahwa selanjutnya Saksi beranjak dari tempat duduk Saksi menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2 untuk menyiapkan sabu-sabu yang diinginkan oleh Saksi-2. 9. Bahwa setelah Saksi masuk ke kamar tersebut Saksi menyiapkan sabu-sabu berikut alat-alat untuk menghisap sabu-sabu dan sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi keluar dari kamar dengan membawa sabu-sabu dan alat-alat untuk menghisap sabu-sabu tersebut. 10. Bahwa setelah Saksi tiba kembali di ruang tamu selanjutnya Saksi menyerahkan sabu-sabu berikut alat-alatnya kepada Saksi-4 untuk dikonsumsi, dan setelah sabu-sabu dan alat-alatnya diterima
15
oleh Saksi-4 selanjutnya Saksi pergi meninggalkan ruang tamu tersebut ke kamar belakang sehingga Saksi tidak mengetahui siapa saja yang menghisap sabu-sabu tersebut. 11. Bahwa pada saat Saksi kembali ke ruang tamu kembali selanjutnya Saksi melihat bahwa narkotika yang Saksi serahkan kepada Saksi-4 tersebut telah habis dikonsumsi, namun Saksi tidak melihat siapa yang menghabiskannya dan tidak lama kemudian setelah narkotika tersebut telah habis selanjutnya Terdakwa dan para tamu lainnya tersebut berpamitan untuk kembali ke tempat masing-masing dan sebelum meninggalkan rumah Saksi, selanjutnya Saksi-2 terlebih dahulu membereskan alat-alat yang dipakai menghisap sabu-sabu tersebut dan menyimpannya ke dalam kamar, selanjutnya Terdakwa dan yang lainnya pergi meninggalkan Saksi, sedangkan Saksi tetap tinggal di rumah. 12. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi, Terdakwa tidak memperhatikan aktifitas Terdakwa karena Saksi lebih banyak berbicara antara Saksi dengan Saksi-2 dan Saksi-4 untuk membicarakan ketidakharmonisan rumah tangga Saksi dengan Saksi-2 sedangkan Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa. 13. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi akan penyalahgunaan narkotika karena Terdakwa tidak pernah membeli narkotika dari Saksi dan Terdakwa tidak pernah menjual narkotika kepada Saksi demikian juga Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan penyalahgunaan narkotika kepada Terdakwa. 14. Bahwa Terdakwa tidak pernah membeli maupun menjual narkotika jenis sabu-sabu ataupun jenis narkotika lainnya kepada Saksi maupun kepada Saksi-2, karena Saksi baru mengenal Terdakwa pada saat Terdakwa dan Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 datang berkunjung ke rumah Saksi ada tanggal 16 Januari 2015 di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungi Kab. Kudus. Bahwa pada saat penggeledahan tersebut tidak ada Terdakwa sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan barang bukti yang disita oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tersebut karena Saksi tidak pernah memberi tahu kepada Terdakwa tentang keterlibatan Saksi dalam penyalahgunaan Narkotika. 15.
Bahwa Terdakwa tidak menjadi Saksi dalam pemeriksaan perkara Saksi di Pengadilan Negeri Pati sehingga Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi dalam perkara Saksi di Pengadilan Negeri Pati. 16.
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaran Agama
: : : : : : : :
Hercahyono Irianto Serma, 21980188931075 Ba Kima Korem 073/Mkt Korem 073/Mkt Surabaya, 9 Oktober 1975 Laki-laki Indonesia Islam
Tempat tinggal
: Desa Genuksari Rt. 01 Rw. 08 Kec. Genuk Kota Semarang.
16
Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2007 di Brigif/4 Dewa Ratna dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 12.00 Wib. Saksi bersama, Saksi-5, Saksi-6 berada di Kodim 0719/Jepara dalam rangka melakukan tugas pemantauan film senyap. 3. Bahwa sekira pukul 19.00 wib Saksi mengajak Terdakwa, Saksi-5 dan Saksi-6 pergi ke rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt 11 Rw 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus untuk mengantar Saksi-2 dengan alasan untuk mengambil pakaian ganti untuk Saksi-2 dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi. 4. Bahwa pada saat dalam perjalanan menuju rumah Saksi-2 Saksi menyuruh Saksi-2 untuk menghubungi Saksi-3 untuk menanyakan apakah di rumah Saksi-2 ada stok barang yang maksudnya adalah narkotika jenis sabu-sabu , sehingga Saksi-2 menghubungi Saksi-3, namun Saksi tidak bertanya kembali kepada Saksi-3 sehingga Saksi mengetahui apa hasil pembicaraan antara Saksi-2 dengan Saksi-3. 5. Bahwa setelah Saksi dan rombongan yaitu Saksi-2 dan Saksi5 dan Saksi-6 dan Terdakwa tiba di rumah Saksi-2, selanjutnya Saksi-3 mengajak rombongan untuk masuk ke ruang tamu dan berbicara di ruang tamu, namun pada saat pembicaraan tersebut Saksi berbicara dengan Saksi-3 tentang hubungan Saksi-3 dengan Saksi-2 yang kurang harmonis, namun Saks-3 menolak dan selalu menghindar untuk membicarakan ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-3 6. Bahwa setelah berbicara sekira 15 (lima belas) menit di ruang tamu tersebut Saksi-2 berkata kepada Saksi “ Bro, mau sabu , tidak”, selanjutnya Saksi menjawab “Kalau ada, ngak apa-apa”, selanjutnya Saksi mendengar Saksi-2 berkata kepada Saksi-3 “Mi, tolong Papi, semua rekan-rekan mau gunakan sabu”, namun Saksi-3 tidak menjawab namun Saksi-3 langsung berdiri dan pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju ke kamar belakang yang diikuti oleh Saksi-2. 7. Bahwa sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi-3 diikuti oleh Saksi-2 yang membawa kantong kresek hitam yang berisi pakaian keluar kembali dari kamarnya dengan membawa seperangkat alat untuk mengkonsumsi narkotika yang diduga jenis sabu-sabu selanjutnya Saksi-3 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut kepada Saksi sambil berkata ”Ini ada barang sedikit Om”, sambil meletakkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat-alat mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu untuk di konsumsi namun Saksi tidak memberikan jawaban tetapi Saksi langsung bergegas untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut. 8. Bahwa selanjutnya Saksi dan Saksi-2 mempersiapkan alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik warna putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada
17
ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu, untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk ke dalam air dan dihisap melalui mulut. 9. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut dihisap melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali. 10. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi dan selanjutnya Saksi menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 11. Bahwa selanjutnya setelah Saksi menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 12. Bahwa selanjutnya setelah Saks-5 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-6 selanjutnya Saksi-6 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-6 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-6 dan selanjutnya Saksi-6 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan
18
menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1(satu) kali.
tersebut
13. Bahwa selanjutnya setelah Saks-6 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 14. Bahwa setelah selesai menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi, Saksi-5, Saksi-6 langsung kembali ke Jepara tempat masing-masing, sedangkan Terdakwa dan Saksi-2 kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas milik Terdakwa. 15. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi-2, Terdakwa tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi, Saksi-2 dan Saksi-3, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa. 16. Bahwa Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-3 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga sepengetahuan Saksi bahwa Terdakwa tidak megetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-3 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 17. Bahwa dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya negatif tidak mengandung narkotika. 18. Bahwa perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaran Agama Tempat tinggal
: Danu Ismiarto : Serma, 21960043250676 : (Dahulu) Batim Intel 2.1 / A (sekarang) Badenintel : Deninteldam IV/Diponegoro : Medan, 23 Juni 1976 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Jl. Perintis Kemerdekaan Banyumanik Kota Semarang
No.
52
19
Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 17.00 wib pada saat Saksi datang ke ruang Pasi Intel Kodim 0719/Jepara, dikenalkan oleh Saksi-4 dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 17.00 wib Saksi bersama dengan Saksi-4, Saksi-6 datang menghadap Dandim 0719/Jepara untuk melaporkan perkembangan terkait adanya rencana kegiatan film senyap yang akan ditayangkan di Jepara, setelah selesai selanjutnya Saksi, Saksi-4, Saksi-6 menghadap Pasi Intel Kodim 0719/Jepara diruangan Pasi Intel Kodim 0719/Jepara untuk menunggu perintah lebih lanjut tentang pendalaman pemutaran film senyap tersebut. 3. Bahwa pada saat Saksi, Saksi-4 dan Saksi-6 sedang berada di ruang Pasi Intel Kodim 0719/Jepara tersebut Saksi-4 memperkenalkan Saksi-2 dan Terdakwa kemudian Saksi ngobrolngobrol bersama. Setelah Saksi selesai laporan ke Pasiintel selanjutnya sekira pukul 19.30 wib Saksi, Saksi-4, Saksi-6 pergi keluar dari Makodim 0719/Jepara untuk mencari makan dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi-4 yang diparkir dibelakang kantor Makodim 0719/Jepara 4. Bahwa setelah Saksi, Saksi-4 dan Saksi-6 setelah berada dalam mobil tersebut, tidak lama kemudian Saksi melihat Terdakwa dan Saksi-2 datang mendekati kendaran yang kami tumpangi, karena sebelumnya Saksi mendengar bahwa Saksi-4 telah berkomunikasi dengan Saksi-2 pada intinya agar Saksi-4 untuk minta tolong diantar pulang ke rumah Saksi-2 di daerah Kudus untuk mengambil pakaian ganti. 5. Bahwa pada sekira pukul 20.30 Wib Saksi, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-6 dan Terdakwa tiba di rumah Saksi-2 dan diterima oleh istri Saksi-2 yaitu Saksi-3 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus dan masuk ke ruang tamu dan duduk bersama, kemudian Saksi-2 mengenalkan isterinya yaitu Saksi-3 dan ngobrol layaknya antara tuan rumah dan tamu biasa. 6. Bahwa setelah di dalam ruang tamu Saksi memperhatikan Saksi-2 dengan Saksi-4 adalah membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-3 sehingga Saksi-4 menasehati Saksi-2 agar Saksi-2 kembali harmonis dengan Saksi-3 sedangkan Saksi sesekali ikut dalam pembicaraan tersebut agar Saksi-2 dan Saksi-3 kembali harmonis, tetapi Saksi-3 sepertinya kurang merespon penyampaian Saksi tersebut. Bahwa selanjutnya tidak lama kemudian Saksi memperhatikan Saksi-3 beranjak dari tempat duduk Saksi-3 menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2, dan tidak lama kemudian Saksi-2 dan Saksi-3 datang kembali ke ruang tamu dimana Saksi-2 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan diletakkan di meja tamu selanjutnya Saksi melihat Saksi-2 dan Saksi-4 langsung mempersiapkan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu . 7.
8. Bahwa alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua)
20
kemudian dimasukan sedotan plastik wama putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu , untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui mulut. 9. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali. 10. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-4 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 11. Bahwa selanjutnya setelah Saks-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi selanjutnya Saksi mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi dan selanjutnya Saksi menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 12. Bahwa selanjutnya setelah Saksi menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-6 selanjutnya Saksi-6 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-6 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2
21
selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-6 dan selanjutnya Saksi-6 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 13. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-6 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali dan setelah Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 14. Bahwa setelah selesai menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2, Saksi-4, Saksi-6 langsung kembali ke Jepara tempat masing-masing, sedangkan Terdakwa dan Saksi-2 kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas milik Terdakwa. 15. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi-2, Terdakwa tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi-4, Saksi-2 dan Saksi3, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa. 16. Bahwa Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-3 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga sepengetahuan Saksi bahwa Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-3 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 17. Bahwa setelah terungkapnya perkara ini selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Saksi, Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-6 dan dalam pemeriksaan tersebut Saksi mengakui telah mengkonsumsi narkotika di rumah Saksi-2 sehingga Saksi dan Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 18. Bahwa dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya negatif tidak mengandung narkotika. 19. Bahwa perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-6 Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan
: : : :
Rudhos Dias Perdana Sertu, 21070427030888 Ba Kima Korem 073/Mkt Korem 073/Mkt
22
Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaran Agama Tempat tinggal
: : : : :
Purworejo, 01 Agustus 1988 Laki-laki Indonesia Kristen Protestan (Dahulu) Asrama Tim Intel Korem 073/Mkt Jl. Veteran Kota Salatiga. (Sekarang) Asrama Makorem 073/Mktr
Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 di depan ruangan Pasi Intel Kodim 0719/Jepara, pada saat Saksi bersama Saksi-5 dan Saksi-4 akan melaporkan situasi dan kondisi wilayah Kodim 0719/Jepara dengan adanya rencana akan diadakan pemutaran film senyap dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas hubungan senior dan junior. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 18.30 wib setelah selesai laporan ke Dandim 0719/Jepara tentang hasil penyelidikan pemutaran film senyap di daerah Jepara Saksi bersama Saksi-4 dan Saksi-5 bertemu dengan Saksi-2 dan Terdakwa di ruang staf Intel kodim 0719/Jepara, kemudian Saksi-4 mengobrol dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Saksi-4 mengajak Saksi dan Saksi-5 ke rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungu Kab. Kudus dengan alasan akan menyelesaikan kasus ketidakharmonisan Saksi-2 dengan istrinya. 3. Bahwa selanjutnya Saksi bersama Saksi-2, Saksi-4 dan Saksi-5 serta dan Terdakwa pergi dengan menggunakan Mobil Daihatsu Xenia menuju rumah Saksi-2, setibanya di rumah Saksi-2 sekira pukul 21.00 wib dan langsung masuk ke ruang tamu, kemudian Saksi-4 mendamaikan permasalahan Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-3 setelah selesai, selanjutnya Saksi-2 dan Saksi3 masuk ke dalam kamar dan tidak lama kemudian Saksi melihat Saksi-2 keluar dari kamar dengan membawa Narkotika diduga narkotika jenis sabu-sabu beserta alat hisapnya sedangkan Saksi-3 membawa pakaian ganti yang akan di bawah ke kodim 0719/Jepara. Bahwa setelah Saksi-3 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan meletakkannya di meja tamu selanjutnya Saksi melihat Saksi-2 dan saksi-4 langsung mempersiapkan untuk menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut. 5.
6. Bahwa alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah botol aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik wama putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil/pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu , untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui mulut.
23
7. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menhisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali. 8. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-4 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 9. Bahwa selanjutnya setelah Saks-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 10. Bahwa selanjutnya setelah Saks-5 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-2 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 11. Bahwa selanjutnya setelah Saksi menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut
24
selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 12. Bahwa sekira 5 (lima) menit kemudian setelah selesai menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2 merapihkan alat-alat menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut ke dalam kamar dan selanjutnya Saksi, Saksi-4, Saksi-5 berpamitan kepada Saksi-3 untuk pulang dan langsung kembali ke Jepara dengan menggunakan mobil Saksi-4. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secaba Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua kemudian Terdakwa melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonif 406/CK Purbalingga. Setelah mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga pada saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa masih aktif berdinas di Kodim 0719/Jepara menjabat sebagai Babinsa Koramil 09/Mlonggo Kodim 0719/Jepara dengan pangkat Sertu NRP 21020051760581. 2. Bahwa Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 19.00 Wib saat Terdakwa berada di Piketan Kodim 0719/Jepara karena Terdakwa pada saat itu sedang melaksanakan tugas piket, dan pada saat itu Saksi-2 mengajak Terdakwa untuk keluar Makodim untuk mencari makan sehingga Terdakwa berpamitan kepada yang tertua pada saat itu, selanjutnya Saksi-2 mengajak makan di belakang kantor Kodim 0719/Jepara, kemudian Terdakwa dan Saksi2 berjalan ke arah belakang Kodim 0719/Jepara. 4. Bahwa kemudian Terdakwa melihat mobil Daihatsu Xenia warna merah hati yang dikemudikan oleh Saksi-4 terparkir di belakang Kodim 0719/Jepara selanjutnya Saksi-4 mengajak Saksi-2 dan Terdakwa untuk masuk ke dalam mobil kemudian Terdakwa dan Saksi-2 masuk ke dalam mobil dan di dalam mobil sudah ada Saksi5, Saksi-6. Kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pergi meninggalkan Kodim 0719/Jepara menuju ke arah Kudus dan ternyata perjalanan tersebut ke rumah Saksi-2 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus di depan Rumah Sakit Islam Kudus, namun Terdakwa meminta berhenti di daerah Mayong Jepara untuk mengambil sepeda
25
motor dinas Terdakwa yang diperbaiki di bengkel, setelah itu Terdakwa mengikuti dari belakang mobil yang dikemudikan Saksi-4 menuju ke rumah Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor dinas Terdakwa. 5. Bahwa sesampainya dirumah Saksi-2 sekira pukul 20.30 wib, pintu rumah dibuka oleh istri Saksi-2 yaitu Saksi-3 kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-6 masuk dan duduk diruang tamu kemudian Saksi-2 mengenalkan isterinya Saksi-3 dan ngobrol layaknya antara tuan rumah dan tamu biasa. Bahwa setelah di dalam ruang tamu Terdakwa memperhatikan Saksi-2 dengan Saksi-4 adalah membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-3 sehingga Saksi-4 menasehati Saksi-3 agar Saksi-3 kembali harmonis dengan Saksi-2 sedangkan Saksi-5 sesekali ikut dalam pembicaraan tersebut agar Saksi-2 dan Saksi-3 kembali harmonis. 6.
Bahwa selanjutnya tidak lama kemudian Terdakwa memperhatikan Saksi-3 beranjak dari tempat duduk Saksi-3 menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2, dan tidak lama kemudian Saksi-2 dan Saksi-3 datang kembali ke ruang tamu dimana Saksi-2 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan diletakkan di meja tamu selanjutnya Terdakwa melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut. 7.
8. Bahwa alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik warna putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil/pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu, untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk ke dalam air dan dihisap melalui mulut. 9. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali. 10. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-4 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya
26
Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 11. Bahwa selanjutnya setelah Saks-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 12. Bahwa selanjutnya setelah Saks-5 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-6 selanjutnya Saksi-6 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-6 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-6 dan selanjutnya Saksi-6 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 13. Bahwa selanjutnya setelah Saks-6 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 14. Bahwa yang dirasakan Terdakwa setelah Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang diduga narkotika jenis sabu-sabu pada tanggal 16 Januari 2015 di rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus yaitu kepala Terdakwa merasa pusing. 15. Bahwa setelah selesai menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan
27
Saksi-6 langsung kembali ke Jepara tempat masing-masing, sedangkan Terdakwa dan Saksi-2 kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas milik Terdakwa. 16. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi-2, Terdakwa tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi4, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa karena Terdakwa ditelepon oleh Pasiintel untuk mengetahui keberadaan Terdakwa. 17. Bahwa Terdakwa tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-3 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-3 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 18. Bahwa setelah terungkapnya perkara ini selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 dan dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui telah mengkonsumsi narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 sehingga Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 19. Bahwa dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang No. Lab : 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif tidak mengandung narkotika. 20. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui bahwa Saksi-2 maupun Saksi-3 memiliki atau mempunyai stok narkotika di rumahnya, karena Terdakwa baru pertama sekali bertemu dengan Saksi-3 sedangkan dengan Saksi-2, Terdakwa hanya mengenalnya sebagai senior dan junior karena sama-sama berdinas di kodim 0719/Jepara. 21. Bahwa Terdakwa tidak pernah membeli atau menjual narkotika jenis sabu maupun narkotika jenis lain kepada Saksi-2 maupun Saksi-3, dan Terdakwa tidak pernah melibatkan diri dalam hal penyalahgunaan narkotika dalam kehidupan Terdakwa. 22. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui kepemilikan narkotika di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3, sehingga narkotika yang ditemukan di rumah Saksi-2 pada saat dilakukan penggerebekan oleh petugas dari Polres Pati karena dugaan penyalahgunaan narkotika pada tanggal 19 Januari 2015 tidak diketahui oleh Terdakwa. Bahwa Terdakwa pada saat penggeledahan di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 pada tanggal 19 Januari 2015 oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tidak ada di rumah Saksi-3 sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan barang bukti yang disita oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tersebut karena Saksi-3 tidak pernah memberi tahu kepada Terdakwa tentang keterlibatan Saksi-3 dalam penyalahgunaan Narkotika. 23.
Bahwa Terdakwa tidak menjadi Saksi dalam pemeriksaan perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati sehingga Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi-3 dalam perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati. 24.
25. Bahwa perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya.
28
26. Bahwa sebelum perkara ini, Terdakwa telah pernah dipidana selama 4 (empat) bulan dalam perkara ketidaktaatan yang disengaja sesuai dengan putusan Pengadilan Militer II-10 Semarang Nomor: 16-K/PM.II-10/AD/II/2012 tanggal 6 Maret 2012 dan telah selesai dijalankan oleh Terdakwa. 27. Bahwa Terdakwa telah pernah melaksanakan tugas operasi militer yaitu ke Nangru Aceh Darusalam pada tahun 2004/2005 yaitu Operasi Darurat Militer, serta ke Papua pada tahun 2005/2006 yaitu Pengamanan Perbatasan RI-Papuanugini. 28. Bahwa Terdakwa sangat menyesal atas terjadinya perkara ini dan tidak akan mengulangi melakukan pelanggran hukum dan berjanji akan berdinas dengan baik. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa: 1.
Surat-surat: a. 2 (dua) lembar foto copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. Tangal 27 Januari 2015 a.n. Terdakwa Sdri. Tri Puji Lestari. b. 4 (empat) lembar foto copy Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015. c. 3 (tiga) lembar hasil pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015.
b.
Barang-barang : Nihil
Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti surat berupa 2 (dua) lembar foto copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati Nomor : 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. tangal 27 Januari 2015 atas nama Saksi-3 sdr.Tri Puji Lestari merupakan penetapan dari Pengadilan Negeri Pati yang merupakan persetujuan melakukan penyitaan atas barang bukti dalam perkara Saksi-3 sdr. Tri Puji Lestari dimana dalam penetapan tersebut diterangkan adanya barang-barang yang diduga berkaitan dengan narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat yang dipergunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ditemukan dirumah Saksi-3 pada saat dilakukan penggeledahan di rumah Saksi-3 pada tanggal 19 Januari 2015 yang dilakukan oleh petugas dari Polres Pati, oleh karena itu foto kopi surat penetapan tersebut berkaitan erat dengan perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati, sehingga penetapan Pengadilan Negeri Pati tersebut bukan atau tidak dapat mendukung pembuktian dalam perkara Terdakwa karena Terdakwa tidak mengetahui keberadaan barang bukti perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati tersebut.
Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti surat berupa 4 (empat) lembar foto copy Berita Acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015, yang merupakan hasil pemeriksaan laboratoris dari Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang dimana dari hasil pemeriksaan tersebut diterangkan bahwa barang bukti yang telah disita dari rumah Saksi-3 sdr Tri Puji Lestari tersebut adalah dalam kesimpulan bahwa serbuk kristal dan pipa kaca serta serbuk kristal dalam sedotan yang sebagaimana penetapan Pengadilan Negeri terhadap barang bukti Saksi-3 tersebut adalah positif mengandung
29
metamfetamin terdaftar dalam narkotika golongan I (satu) nomor urut 61 lampiran Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan demikian bahwa barang bukti tersebut di atas adalah berkaitan erat dengan perkara Saksi-3 sdr Tri Puji Lestari di Pengadilan Negeri Pati yang saat ini telah diperiksa dan di putus oleh Pengadilan Negeri Pati dan telah berkekuatan hukum tetap. Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti surat 3 (tiga) lembar hasil pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 tentang hasil pemeriksaan darah dan urine Terdakwa yaitu Sertu Puji Santoso, dimana pada bagian kesimpulan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti berupa darah dan serum serta barang bukti berupa urine adalah negatif (tidak mengandung narkotika/psikotropika). Bahwa Laboratoris Kriminalistik Cabang Semarang merupakan Laboratorium resmi yang ditunjuk sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang Penunjukan Laboratorium Pemeriksaan Narkotika, bahwa pemeriksaan laboratoris tersebut adalah dengan hasil negatif, oleh karena itu dari hasil pemeriksaan laboratoris tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa, sebagaimana dalam lampiran Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Bahwa dari hasil pemeriksaan dipersidangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun karena berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium kriminalistik Polri cabang Semarang sebagai laboratorium yang resmi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan narkotika, adalah dengan hasil negatif, sehingga berdasarkan hasil uji laboratorium tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa. Bahwa dari keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. Bahwa barang bukti surat tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, oleh karena itu akan menjadi pertimbangan tersendiri dalam pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta barang-barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
30
1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secaba Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua kemudian Terdakwa melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonif 406/CK Purbalingga. Setelah mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga pada saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa masih aktif berdinas di Kodim 0719/Jepara menjabat sebagai Babinsa Koramil 09/Mlonggo Kodim 0719/Jepara dengan pangkat Sertu NRP 21020051760581. 2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 19.00 wib saat Terdakwa berada di Piketan Kodim 0719/Jepara karena Terdakwa pada saat itu sedang melaksanakan tugas piket dan pada saat itu Saksi-2 mengajak Terdakwa untuk keluar Makodim untuk mencari makan sehingga Terdakwa berpamitan kepada yang tertua pada saat itu, selanjutnya Saksi-2 mengajak makan di belakang kantor Kodim 0719/Jepara, kemudian Terdakwa dan Saksi2 berjalan ke arah belakang Kodim 0719/Jepara. 4. Bahwa benar kemudian Terdakwa melihat mobil Daihatsu Xenia warna merah hati yang dikemudikan oleh Saksi-4 terparkir dibelakang Kodim 0719/Jepara selanjutnya Saksi-4 mengajak Saksi-2 dan Terdakwa untuk masuk ke dalam mobil kemudian Terdakwa dan Saksi-2 masuk ke dalam mobil dan di dalam mobil sudah ada Saksi5, Saksi-6. Kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pergi meninggalkan Kodim 0719/Jepara menuju ke arah Kudus dan ternyata perjalanan tersebut ke rumah Saksi-2 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus di depan Rumah Sakit Islam Kudus, namun Terdakwa meminta berhenti di daerah Mayong Jepara untuk mengambil sepeda motor dinas Terdakwa yang diperbaiki di bengkel, setelah itu Terdakwa mengikuti dari belakang mobil yang dikemudikan Saksi-4 menuju kerumah Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor dinas Terdakwa. 5. Bahwa benar setibanya di rumah Saksi-2 sekira pukul 20.30 wib, pintu rumah dibuka oleh istri Saksi-2 yaitu Saksi-3 kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-6 masuk dan duduk di ruang tamu kemudian Saksi-2 mengenalkan isterinya yaitu Saksi-3 dan ngobrol layaknya antara tuan rumah dan tamu biasa. Bahwa benar setelah di dalam ruang tamu Terdakwa memperhatikan Saksi-2 dengan Saksi-4 adalah membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-3 sehingga Saksi4 menasehati Saksi-3 agar Saksi-3 kembali harmonis dengan Saksi-2 sedangkan Saksi-5 sesekali ikut dalam pembicaraan tersebut agar Saksi-2 dan Saksi-3 kembali harmonis. 6.
Bahwa benar selanjutnya tidak lama kemudian Terdakwa memperhatikan Saksi-3 beranjak dari tempat duduk Saksi-3 menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2, dan tidak lama kemudian Saksi-2 dan Saksi-3 datang kembali ke ruang tamu 7.
31
dimana Saksi-2 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan diletakkan di meja tamu selanjutnya Terdakwa melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut. 8. Bahwa benar alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik warna putih, sedotan yang satu dimasukkan lubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil/pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu, untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui mulut. 9. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali. 10. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabusabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-4 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 11. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali.
32
12. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-5 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-6 selanjutnya Saksi-6 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-6 menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-6 dan selanjutnya Saksi-6 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 13. Bahwa benar selanjutnya setelah Saks-6 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabusabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 14. Bahwa benar yang dirasakan Terdakwa setelah Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang diduga narkotika jenis sabu-sabu pada tanggal 16 Januari 2015 di rumah saks-2 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus yaitu kepala Terdakwa merasa pusing. 15. Bahwa benar setelah selesai menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 langsung kembali ke Jepara tempat masingmasing, sedangkan Terdakwa dan Saksi-2 kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas milik Terdakwa. 16. Bahwa benar selama dalam ruang tamu di rumah Saksi-2, Terdakwa tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa karena Terdakwa ditelepon oleh Pasiintel untuk mengetahui keberadaan Terdakwa. 17. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-3 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-3 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan narkotika. 18. Bahwa benar setelah terungkapnya perkara ini selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 dan dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui telah mengkonsumsi narkotika yang diduga jenis sabu-
33
sabu di rumah Saksi-2 sehingga Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 19. Bahwa benar dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif tidak mengandung narkotika. 20. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan darah dan urine Terdakwa dimana pada bagian kesimpulan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti berupa darah dan serum serta barang bukti berupa urine Terdakwa adalah negatif (tidak mengandung narkotika/psikotropika). Bahwa Laboratoris Kriminalistik Cabang Semarang merupakan laboratorium resmi yang ditunjuk sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang Penunjukan Laboratorium Pemeriksaan Narkotika, bahwa pemeriksaan laboratoris tersebut adalah dengan hasil negatif, oleh karena itu dari hasil pemeriksaan laboratoris tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa, sebagaimana dalam lampiran undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 21. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan dipersidangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabusabu di rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun karena berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium kriminalistik Polri cabang Semarang sebagai laboratorium yang resmi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan narkotika, adalah dengan hasil negatif, sehingga berdasarkan hasil uji laboratoriun tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa. 22. Bahwa benar dari keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. 23. Bahwa benar untuk dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, adalah dengan menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI karena perbedaan jenis dan golongan narkotika tersebut akan menentukan pula ancaman pidana bagi pelaku kejahatan narkotika. 24. Bahwa benar foto copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. tangal 27 Januari 2015 atas nama Saksi-3 Tri Puji Lestari tersebut bukan atau tidak dapat mendukung pembuktian dalam perkara Terdakwa karena Terdakwa tidak
34
mengetahui keberadaan barang bukti perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati tersebut. 25. Bahwa benar Terdakwa tidak mengetahui bahwa Saksi-2 maupun Saksi-3 memilki atau mempunyai stok narkotika dirumahnya, karena Terdakwa baru pertama sekali bertemu dengan Saksi-3 sedangkan dengan Saksi-2 Saksi hanya mengenalnya sebagai senior dan junior karena sama-sama berdinas di kodim 0719/Jepara. 26. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah membeli atau menjual narkotika jenis sabu maupun narkotika jenis lain kepada Saksi-2 maupun Saksi-3, dan Terdakwa tidak pernah melibatkan diri dalam hal penyalahgunaan narkotika dalam kehidupan Terdakwa. 27. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah membeli atau menjual narkotika jenis sabu maupun narkotika jenis lain kepada Saksi-2 maupun Saksi-3, karena Terdakwa baru mengetahui dan mengenal narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dirumah Saksi-2 saat mendatangi rumah Saksi-2 bersama-sama Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pada tanggal 16 Januari 2015 di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungi Kab. Kudus. 28. Bahwa benar Terdakwa tidak mengetahui kepemilikan narkotika di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3, sehingga narkotika yang ditemukan di rumah Saksi-3 pada saat dilakukan penggerebekan oleh petugas dari Satserse Narkoba Polres Pati karena dugaan penyalahgunaan narkotika pada tanggal 19 Januari 2015 tidak diketahui oleh Terdakwa. Bahwa benar pada saat penggeledahan di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 pada tanggal 19 Januari 2015 oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tidak ada Terdakwa di rumah Saksi-3 sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan barang bukti yang disita oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tersebut karena Saksi-3 tidak pernah memberi tahu kepada Terdakwa tentang keterlibatan Saksi-3 dalam penyalahgunaan Narkotika. 29.
Bahwa benar Terdakwa tidak menjadi Saksi dalam pemeriksaan perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati sehingga Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi-3 dalam perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati. 30.
31. Bahwa benar dalam perkara Terdakwa, bahwa Oditur Militer tidak mengajukan barang bukti dalam hal ini narkotika baik narkotika golongan I jenis sabu-sabu maupun narkotika jenis lainnya, untuk mendukung pembuktian dakwaan kedua Oditur Militer 32. Bahwa benar perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya. 33. Bahwa sebelum perkara ini, Terdakwa telah pernah dipidana selama 4 (empat) bulan dalam perkara ketidaktaatan yang disengaja sesuai dengan putusan Pengadilan Militer II-10 Semarang Nomor : 16-K/PM.II-10/AD/II/2012 tanggal 6 Maret 2012 dan telah selesai dijalankan oleh Terdakwa. 34. Bahwa benar Terdakwa telah pernah melaksanakan tugas operasi militer yaitu ke Nangru Aceh Darusalam pada tahun 2004/2005 yaitu Operasi Darurat Militer, serta ke Papua pada tahun 2005/2006 yaitu Pengamanan Perbatasan RI-Papuanugini.
35
35. Bahwa benar Terdakwa sangat menyesal atas terjadinya perkara ini dan tidak akan mengulangi melakukan pelanggaran hukum dan berjanji akan berdinas dengan baik. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Oditur Militer telah membuktikan Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana narkotika sebagaimana dakwaan Oditur Militer sebagiamana dakwaan komulatif kesatu dan dakwaan komulatif kedua dengan menguraikan hal-hal sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan fakta yuridis yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya halaman 11 sampai dengan halaman 13 sebagai landasan Oditur Militer untuk membuktikan perbuatan Terdakwa sebagaiamana yang didakwakan kepada diri Terdakwa secara subjektif demi kepentingan penuntutan atas dakwaan Oditur Militer. 2. Bahwa mengenai pembuktiaan unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam dakwaan ke satu tentang pembuktian unsur kedua “Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer dengan cara pembuktiaan yang diuraikan oleh Oditur Militer, oleh karena itu Majelis Hakim akan menguraikan sendiri dakwaan ke satu tentang pembuktian unsur kedua dakwaan kesatu tersebut sebagiamana yang akan diuraikan dalam putusan ini. 3. Bahwa mengenai pembuktiaan unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam dakwaan ke dua tentang pembuktian unsur kedua “ Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan Narkotika golongan I” Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer dengan cara pembuktiaan yang diuraikan oleh Oditur Militer, oleh karena itu Majelis Hakim akan menguraikan sendiri dakwaan kedua tentang pembuktian unsur kedua dakwaan kedua tersebut sebagiamana yang akan diuraikan dalam putusan ini. 4. Bahwa oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa Oditur Militer tidak konsisten dengan pembuktian dakwaan ke dua unsur kedua sebagaimana yang didakwakan kepada Terdakwa yaitu “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual, dan memiliki Narkotika golongan I bukan tanaman. 5. Bahwa mengenai penjatuhan pidana pada diri Terdakwa sebagaimana yang dimohonkan Oditur Militer pada halaman 22 tuntutan Oditur Militer agar Terdakwa dijatuhi pidana pokok penjara selama 2 (dua) tahun dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer Cq TNI AD, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa mengenai penjatuhan pidana pada diri Terdakwa akan dijatuhkan kepada diri Terdakwa sebagaimana terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada diri Terdakwa sesuai dengan kualitas perbuatan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Oditur Militer kepada diri Terdakwa dan akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang
: Bahwa terhadap pledoi Penasihat Hukum Terdakwa, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: 1. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah menguraikan tentang ketidakterbuktian dakwaan kesatu “ Setiap Penyalahguna Narkotika
36
Golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 2 sampai dengan halaman 4 dan ketidakterbuktian dakwaan kedua “ Setiap orang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tidak pidana menguasai membeli dan penyalahgunaan narkotika golongan I” sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 4 sampai dengan halaman 6. 2. Bahwa uraian fakta hukum yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam pledoinya telah menguraikan berdasarkan fakta yang subjektif sebagaimana yang diuraikan penasihat Hukum Terdakwa demi kepentingan pembelaan Penasihat Hukum terhadap Terdakwa, namun Majelis Hakim akan menguraikan sendiri sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan secara objektif sebagaimana fakta yang terungkap dalam persidangan yang telah dicatat oleh Penitera yang bersidang sesuai sumpah jabatannya, oleh karena itu Majelis Hakim akan menguraikan fakta yang terungkap dalam persidangan sebagaimana yang diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. 3. Bahwa terhadap uraian Penasihat Hukum Terdakwa dalam ketidakterbuktian pada unsur kesatu dakwaan kesatu yaitu “setiap penyalahguna narkotika” merupakan subjek atau petindak yaitu orang yang melakukan suatu tindakan sebagimana yang diuraikan oleh SR.Sianturi dalam bukunya Azas-Azas Hukum Pidana di Indonesia penerbit Ahaem-Petehaem tahun 1996 halaman 205. Oleh karena itu dalam mengguraikan subjek atau petindak dalam suatu tindakan belum mengguraikan tentang tindakan yang dilakukan yaitu menguraikan tentang keterbuktian narkotika jenis diduga narkotika yang diketahui oleh para saksi dirumah Saksi-3 sdr Tri Puji Lestari. 4. Bahwa mengenai pembuktian unsur kedua dakwaan ke satu “ Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, bahwa dalil yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum yang mengguraikan tentang ketidakterbuktian unsur kedua tersebut diatas dengan berpedoman pada pemeriksaan perkara yang Terdakwanya adalah orang lain yang tidak ada kaitannya dengan perkara Terdakwa dan seharusnya Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Saksi Ahli sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa karena dalil Penasihat Hukum Terdakwa tidak dapat diterapkan dalam pemeriksaan perkara Terdakwa tanpa didukung penjelasan apakah perkara Terpidana Serka Zainal Afroni tersebut merupakan perkara yang dapat dijadikan sebagai yurisprudensi dalam perkara Terdakwa. 5. Bahwa dari keterangan Terdakwa dan Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. 6. Bahwa mengenai ketidakterbutikan unsur kedua dakwaan kedua “dengan sengaja tidak melaporkan tindak pidana menguasai, menjual dan menyalahgunakan narkotika golongan I” bahwa Majelis Hakim tetap berpedoman bahwa karena unsur narkotika golongan I dalam dakwaan ke satu adalah tidak terbukti sehingga Majelis Hakim berpendapat hal yang diuraikan sebagai tindak pidana atau tindakan menguasai, menjual dan menyalahgunakan tersebut pelakunya dapat
37
dikenakan hukuman pidana, namun karena unsur narkotika golongan I yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa perlu mendapat pengkajian lebih lanjut sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan. 7. Bahwa mengenai uraian Penasihat Hukum berkaitan dengan seseorang dapat dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas militer, Majelis Hakim sependapat dengan hal normatif yang diuraikan Penasihat Hukum pada halaman 7 yang dijadikan sebagai tolak ukur / bahan pertimbangan adalah patut dan layak untuk dipertahanakan atau tidak dalam dinas keprajuritan dengan tidak ada intervensi dari pihak manapun, oleh karena itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan dari segala aspek baik kepentingan militer, kepentingan hukum dan kepentingan umum. Menimbang
: Bahwa terhadap Replik Oditur Militer atas Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: 1. Bahwa hal yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam repliknya mengenai uraian bahwa Oditur Militer pada halaman 1 sampai dengan halaman 2 yang menanggapi pledioi Penasihat Hukum Terdakwa yang menguraikan tentang ketidakterbuktian tentang dakwaan Oditur Militer dan pemidanaan yang dimohonkan Oditur Militer untuk dijatuhkan kepada Terdakwa sedangkan pada bagian kesimpulan tentang permohonan pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa. 2. Bahwa pada halaman 2 sampai dengan halaman 4, Oditur merupakan penguraian kembali tentang keterbuktian dakwaan ke satu dan Dakwaan kedua Oditur Militer dengan menguraikan fakta sebagaimana yang diuraikan dalam rangka penuntutan, sehingga Oditur Militer tetap berkeyakinan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan ke satu dan dakwaan kedua Oditur Militer dengan menguraikan dalil Oditur Militer sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan bahwa narkotika yang digerbek di rumah Saksi-3 sdr. Tri Puji Lesatri tersebut adalah positif mengandung metamfetamine yang tergolong dalam narkotika golongan I sesuai dengan UndangUndang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 3. Bahwa dengan demikian sehingga Oditur Militer hasil pemeriksaan uji laboratorium terhadap barang bukti sdr Tri Puji Lestari tersebut dapat dijadikan sebagai petunjuk yang berkaitan dengan narkotika yang di konsumsi Terdakwa di rumah sdr Tri Puji Lestari pada tanggal 16 Januari 2015, sesuai dengan Pasal 172 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer jo. Pasal 184 KUHAP yang mengatur tentang alat bukti. 4. Bahwa untuk dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, adalah dengan menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI karena perbedaan jenis dan golongan narkotika tersebut akan menentukan pula ancaman pidana bagi pelaku kejahatan narkotika. 5. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa akan menjadi pertimbangan terakhir dalam memutus perkara Terdakwa dengan mempertimbangkan segala aspek dan segala kepentingan.
38
Menimbang
: Bahwa terhadap Duplik Penasihat Hukum Terdakwa atas Replik dari Oditur Militer, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: 1. Bahwa hal yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam Dupliknya adalah yang menguraikan tentang ketidakterbuktian dakwaan ke satu maupun dakwaan kedua Oditur Militer sebagiman yang diuraikan oleh Penasihat Hukum pada point 1 sampai dengan point 6 dalam Duplik Penasihat Hukum Terdakwa. 2. Bahwa dengan demikian Majelis Hakim akan menguraikan lebih lanjut keterbuktian dakwaan Oditur Militer tersebut sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dan akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara komulatif yaitu dakwaan kesatu Pasal 127 ayat (1) huruf a UndangUndang RI No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika dan dakwaan kedua Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.
Menimbang
:
Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan ke satu Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan unsur-unsur sebagai berikut:
Menimbang
:
Unsur ke-1:
Setiap Penyalahguna
Unsur ke-2:
Narkotika golongan I bagi diri sendiri
Bahwa mengenai unsur ke-1 “Setiap Penyalahguna”, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa unsur Setiap Penyalahguna” menurut Pasal 1 nomor 15 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika bahwa Penyalahguna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Orang menunjukan subyek pelaku tindak pidana atau siapa saja pelaku yang didakwa melakukan tindak pidana yang sehat jasmani dan rohaninya serta mampu bertanggungjawab terhadap semua perbuatannya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secaba Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua kemudian Terdakwa melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonif 406/CK Purbalingga. Setelah mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga pada saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa masih aktif berdinas di Kodim 0719/Jepara menjabat sebagai Babinsa Koramil 09/Mlonggo Kodim 0719/Jepara dengan pangkat Sertu NRP 21020051760581. 2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa.
39
3. Bahwa benar Terdakwa selaku anggota militer, sama dengan warga negara biasa tunduk pada seluruh peraturan perundangundangan yang berlaku diwilayah Negara Republik Indonesia dan pada saat pemeriksaan dipersidangan ini Terdakwa masih aktif sebagai anggota militer sehingga Terdakwa berhak diadili diperadilan militer. Dengan demikian Majelis hakim berpendapat ke-1 “ Setiap penyalahguna “ telah terpenuhi. Menimbang
:
bahwa Unsur
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, tersebut Majelis Hkim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Lampiran I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu: Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, dan Narkotika golongan III. “Narkotika Golongan I” ini dapat kita pahami dari pasal 7 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 yang mengatur bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dilanjutkan dengan pasal 8 bahwa “Narkotika Golongan I” dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan dalam jumlah terbatas, narkotika golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Untuk menentukan jenis atau golongan I hanya dapat diketahui dari hasil laboratorium kriminalistik. Istilah narkotika yang dipergunakan disini bukanlah narcotics. Pada farmacologie (farmasi), melainkan sama artinya dengan drug, yaitu sejenis zat yang apabila dipergunakan akan membawa efek dan pengaruh-pengaruh tertentu pada tubuh si pemakai, yaitu: 1. Mempengaruhi kesadaran 2. Memberikan dorongan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku manusia 3. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat berupa: a. Penenang b. Perangsang (bukan rangsangan seks) c. Menimbulkan halusinasi (pemakai tidak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan, kehilangan kesadaran akan waktu dan tempat). Pada dasarnya, narkotika memiliki khasiat dan bermanfaat digunakan dalam bidang ilmu kedokteran, kesehatan dan pengobatan, serta berguna bagi penelitian dan pengembangan ilmu farmasi atau farmakologi. Akan tetapi karena penggunaannya diluar pengawasan dokter atau dengan kata lain disalahgunakan, maka narkotika telah menjadi suatu bahaya internasional yang mengancam terutama generasi muda yang akan menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.
40
Sehubungan dengan pengertian narkotika menurut Sudarto (1992:40) bahwa “perkataan narkotika berasal dari perkataan Yunani narko yang berarti terbius sehingga tidak merasa apa-apa. Defenisi lain yang dikutip Djoko Prakoso, Bambang Riyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan “bahwa yang dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat yang bahan mentahnya diambil dari benda-benda tersebut yakni morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan termasuk juga narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong dalam Hallucinogen dan Stimulant.” Sedangkan pengertian “bagi diri sendiri” adalah Narkotika tersebut tidak diberikan kepada orang lain, melainkan dipakai/digunakan oleh Terdakwa sendiri. Menimbang
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 19.00 Wib saat Terdakwa berada di Piketan Kodim 0719/Jepara karena Terdakwa pada saat itu sedang melaksanakan tugas piket dan pada saat itu Saksi-2 mengajak Terdakwa untuk keluar Makodim untuk mencari makan sehingga Terdakwa berpamitan kepada yang tertua pada saat itu, selanjutnya Saksi-2 mengajak makan di belakang kantor Kodim 0719/Jepara, kemudian Terdakwa dan Saksi-2 berjalan kearah belakang Kodim 0719/Jepara. 2. Bahwa benar kemudian Terdakwa melihat mobil Daihatsu Xenia warna merah hati yang dikemudikan oleh Saksi-4 terparkir di belakang Kodim 0719/Jepara selanjutnya Saksi-4 mengajak Saksi-2 dan Terdakwa untuk masuk ke dalam mobil kemudian Terdakwa dan Saksi-2 masuk kedalam mobil dan di dalam mobil sudah ada Saksi-5, Saksi-6. Kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pergi meninggalkan Kodim 0719/Jepara menuju ke arah Kudus dan ternyata perjalanan tersebut ke rumah Saksi-2 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus di depan Rumah Sakit Islam Kudus, namun Terdakwa meminta berhenti di daerah Mayong Jepara untuk mengambil sepeda motor dinas Terdakwa yang diperbaiki di bengkel, setelah itu Terdakwa mengikuti dari belakang mobil yang dikemudikan Saksi-4 menuju kerumah Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor dinas Terdakwa. 3. Bahwa benar setibanya di rumah Saksi-2 sekira pukul 20.30Wib, pintu rumah dibuka oleh istri Saksi-2 yaitu Saksi-3 kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-6 masuk dan duduk diruang tamu kemudian Saksi-2 mengenalkan isterinya Saksi3 dan ngobrol layaknya antara tuan rumah dan tamu biasa. Bahwa benar setelah di dalam ruang tamu Terdakwa memperhatikan Saksi-2 dengan Saksi-4 adalah membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-3 sehingga Saksi4 menasehati Saksi-3 agar Saksi-3 kembali harmonis dengan Saksi2. 4.
Bahwa benar selanjutnya tidak lama kemudian Terdakwa memperhatikan Saksi-3 beranjak dari tempat duduk Saksi-3 menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2, dan tidak lama kemudian Saksi-2 dan Saksi-3 datang kembali ke ruang tamu dimana Saksi-2 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu 5.
41
dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan diletakkan di meja tamu selanjutnya Terdakwa melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu. 6. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya dengan cara yang sama selanjutnya Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut. 7. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-6 selesai mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut selanjutnya Saksi-6 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabusabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 8. Bahwa benar setelah selesai menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 langsung kembali ke Jepara tempat masingmasing, sedangkan Terdakwa dan Saksi-2 kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas milik Terdakwa. 9. Bahwa benar dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif tidak mengandung narkotika. 10. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan darah dan urine pada diri Terdakwa dimana pada bagian kesimpulan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti berupa darah dan serum serta barang bukti berupa urine adalah negatif (tidak mengandung narkotika/psikotropika). Bahwa Laboratoris Kriminalistik Cabang Semarang merupakan Laboratorium resmi yang ditunjuk sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor
42
194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang Penunjukan laboratorium Pemeriksaan Narkotika, bahwa pemeriksaan laboratoris tersebut adalah dengan hasil negatif, oleh karena itu dari hasil pemeriksaan laboratoris tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa, sebagaimana dalam lampiran Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 11. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan dipersidangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabusabu di rumah Terdakwa di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun karena berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium kriminalistik Polri cabang Semarang sebagai laboratorium yang resmi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan narkotika, adalah dengan hasil negatif, sehingga berdasarkan hasil uji laboratoriun tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah atau serum serta urine Terdakwa. 12. Bahwa benar dari keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. 13. Bahwa benar untuk dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, adalah dengan menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI karena perbedaan jenis dan golongan narkotika tersebut akan menentukan pula ancaman pidana bagi pelaku kejahatan narkotika. Dengan demikian menurut pendapat Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 “Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, tidak terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana “ Setiap penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai dakwaan kesatu Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena salah satu unsur tindak pidana dalam dakwaan Oditur Militer tidak terpenuhi Majelis Hakim berpendapat Dakwaan ke satu Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena dakwaan kesatu tersebut tidak terpenuhi maka oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan kesatu Oditur Militer tersebut.
43
Menimbang
Menimbang
: Bahwa karena Dakwaan kesatu Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan menyakinkan selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan kedua pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan unsur-unsur sebagai berikut;
:
Unsur ke-1:
Setiap orang.
Unsur ke-2:
Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan penyalahgunaan Narkotika golongan I bukan tanaman.
Bahwa mengenai unsur ke-1 “Setiap orang”, Majelis Hakim akan memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” dimaksud dalam undang undang Narkotika adalah sama dengan pengertian setiap penyalahguna yaitu menurut Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika pada nomor 15 yaitu bahwa Penyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Orang menunjukan subyek pelaku tindak pidana atau siapa saja pelaku yang didakwa melakukan tindak pidana yang sehat jasmani dan rohaninya serta mampu bertanggungjawab terhadap semua perbuatannya. Bahwa pengertian setiap orang menurut undang-undang adalah setiap orang/manusia pribadi sebagai subyek hukum pidana menurut ketentuan Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 KUHP, dalam rumusan pasal tersebut adalah semua warga Negara Indonesia dan warga Negara Asing yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 KUHP yang dalam hal ini termasuk anggota angkatan perang (anggota TNI). Bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (pidana) kepada pelaku atau subyek, maka ia harus mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya itu. Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subjek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi oleh keadaan-keadaan sebagaimana diatur dalam Pasal 44 KUHP yakni jiwa cacat dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secaba Rindam IV/Diponegoro, setelah lulus dilantik dengan pangkat Sersan Dua kemudian Terdakwa melanjutkan pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten, kemudian Terdakwa ditugaskan pertama kali di Yonif 406/CK Purbalingga. Setelah mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan hingga pada saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa masih aktif berdinas di Kodim 0719/Jepara menjabat sebagai Babinsa Koramil 09/Mlonggo Kodim 0719/Jepara dengan pangkat Sertu NRP 21020051760581. 2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa.
44
3. Bahwa benar Terdakwa selaku anggota militer, sama dengan warga negara biasa tunduk pada seluruh peraturan perundangundangan yang berlaku diwilayah Negara Republik Indonesia. Dan pada Saat disidangkan ini Terdakwa masih aktif sebagai anggota militer sehingga Terdakwa berhak diadili diperadilan militer. Dengan demikian majelis berpendapat bahwa Unsur ke-1 “ Setiap orang“ telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan penyalahgunaan Narkotika golongan I bukan tanaman”, tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa sebagaimana dakwaan Oditur Militer dalam dakwaan ke dua pasal 131 Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dalam unsur ke dua hanya didakwa melakukan tindak pidana tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan penyalahgunaan Narkotika golongan I bukan tanaman, oleh karena itu Majelis Hakim akan menguraikan dan membuktikaan sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer tersebut di atas. Bahwa menurut memorie van toelichting yang dimaksudkan “dengan sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnyaartinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut dan/ atau akibatnya. Bahwa untuk mewujudkan kehendaknya tersebut untuk dapat melaksanakan suatu tindakan tersebut di dorong oleh pemenuhan nafsu yang ditujukan terhadap suatu tindakan. Ditinjau dari segi gradasi kesengajaan adalah 1. Kesengajaan sebagai maksud, artinya bahwa terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu yang sesuai dengan perumusan undang-undang hukum pidana adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari pelaku. 2. Kesengajan dengan kesadaran pasti atau keharusan yang menjadi kesadaran adalah seberapa jauh kesadaran atau pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat yang merupakan salah satu unsur daripada delik yang telah terjadi. 3. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan artinya sejauh mana pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat terlarang berserta tindakan atau akibat lainnya yang mungkin akan terjadi. Bahwa dari penjelasan tersebut diatas kesengajaan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah kesengajaan dengan gradasi kesengajaan sebagai maksud sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan. Bahwa “Dengan sengaja” adalah setiap perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sadar dan Terdakwa mengerti dan menginsyafi tindakannya serta menghendaki akibat yang ditimbulkannya. Bahwa yang dimaksud dengan tidak melaporkan adanya tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilakukan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bahwa yang dimaksud dengan menguasai adalah apabila benda/barang itu (Narkotika Golongan I) benar-benar telah berada di dalam kekuasaan nyata dan langsung pada orang itu (si
45
pelaku/Terdakwa). Dalam pengertian ini bila si petindak diketahui menyimpan di tempat mana saja seperti di rumah, di mobil atau di kantong/saku bajunya atau tempat lain dengan maksud supaya tidak diketahui oleh umum atau membawa terlarang tersebut yang dalam perkara ini berupa Narkotika yang diketahui atau patut diduga bahwa barang tersebut harus ada ijin dari pejabat yang berwenang atau dengan kata lain si petindak membawa atau menyimpan barang terlarang tersebut adalah tanpa hak. Bahwa yang dimaksud dengan menjual dalam bahasa Indonesia adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran atau menerima uang. Bahwa pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Lampiran I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, dan Narkotika golongan III. Bahwa “Narkotika Golongan I” ini dapat dipahami dari pasal 7 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang mengatur bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih lanjut dengan pasal 8 bahwa “Narkotika Golongan I” dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan dalam jumlah terbatas, narkotika golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Untuk menentukan jenis atau golongan I hanya dapat diketahui dari hasil laboratorium kriminalistik. Istilah narkotika yang dipergunakan disini bukanlah narcotics. Pada farmacologie (farmasi), melainkan sama artinya dengan drug, yaitu sejenis zat yang apabila dipergunakan akan membawa efek dan pengaruh-pengaruh tertentu pada tubuh si pemakai, yaitu: 1. Mempengaruhi kesadaran 2. Memberikan dorongan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku manusia 3. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat berupa: a. Penenang b. Perangsang (bukan rangsangan seks) c. Menimbulkan halusinasi (pemakai tidak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan, kehilangan kesadaran akan waktu dan tempat) Pada dasarnya, narkotika memiliki khasiat dan bermanfaat digunakan dalam bidang ilmu kedokteran, kesehatan dan pengobatan, serta berguna bagi penelitian dan pengembangan ilmu farmasi atau farmakologi. Akan tetapi karena penggunaannya diluar pengawasan dokter atau dengan kata lain disalahgunakan, maka narkotika telah menjadi suatu bahaya internasional yang mengancam terutama generasi muda yang akan menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.
46
Sehubungan dengan pengertian narkotika menurut Sudarto (1992:40) bahwa “perkataan narkotika berasal dari perkataan Yunani narko yang berarti terbius sehingga tidak merasa apa-apa. Defenisi lain yang dikutip Djoko Prakoso, Bambang Riyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan “bahwa yang dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat yang bahan mentahnya diambil dari benda-benda tersebut yakni morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan termasuk juga narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong dalam Hallucinogen dan Stimulant.” Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 19.00 Wib saat Terdakwa berada di Piketan Kodim 0719/Jepara karena Terdakwa pada saat itu sedang melaksanakan tugas piket, dan pada saat itu Saksi-2 mengajak Terdakwa untuk keluar Makodim untuk mencari makan sehingga Terdakwa berpamitan kepada yang tertua pada saat itu, selanjutnya Saksi-2 mengajak makan di belakang kantor Kodim 0719/Jepara, kemudian Terdakwa dan Saksi2 berjalan kearah belakang Kodim 0719/Jepara. 2. Bahwa benar kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 pergi meninggalkan Kodim 0719/Jepara menuju ke arah Kudus dan ternyata perjalanan tersebut ke rumah Saksi-2 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus di depan Rumah Sakit Islam Kudus. 3. Bahwa benar setibanya dirumah Saksi-2 sekira pukul 20.30 Wib, pintu rumah dibuka oleh istri Saksi-2 yaitu Saksi-3 kemudian Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-6 masuk dan duduk diruang tamu dan setelah di dalam ruang tamu tersebut, selanjutnya Terdakwa memperhatikan Saksi-2 dengan Saksi-4 membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-2 sehingga Saksi4 menasehati Saksi-3 agar Saksi-3 kembali harmonis dengan Saksi2. Bahwa benar tidak lama kemudian Terdakwa memperhatikan Saksi-3 beranjak dari tempat duduk Saksi-3 menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2, dan tidak lama kemudian Saksi-2 dan Saksi-3 datang kembali ke ruang tamu dimana Saksi-2 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan diletakkan di meja tamu selanjutnya Terdakwa melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu . 4.
5. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan pada saat Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 6. Bahwa benar dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab :
47
427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif tidak mengandung narkotika. 7. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan darah dan urine pada diri Terdakwa dimana pada bagian kesimpulan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti berupa darah dan serum serta barang bukti berupa urine adalah negatif (tidak mengandung narkotika/psikotropika). Bahwa Laboratoris Kriminalistik Cabang Semarang merupakan Laboratorium resmi yang ditunjuk sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang Penunjukan laboratorium Pemeriksaan Narkotika, bahwa pemeriksaan laboratoris tersebut adalah dengan hasil negatif, oleh karena itu dari hasil pemeriksaan laboratoris tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa, sebagaimana dalam lampiran Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 8. Bahwa benar dari keteranganTerdakwa dan Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Terdakwa di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun karena berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium kriminalistik Polri cabang Semarang sebagai laboratorium yang resmi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan narkotika, adalah dengan hasil negatif, sehingga berdasarkan hasil uji laboratoriun tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa. 9. Bahwa benar dari keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan Saksi-6 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. 10. Bahwa benar untuk dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, adalah dengan menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI karena perbedaan jenis dan golongan narkotika tersebut akan menentukan pula ancaman pidana bagi pelaku kejahatan narkotika. 11. Bahwa benar foto copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. Tangal 27 Januari 2015 atas nama Saksi-3 Tri Puji Lestari tersebut bukan dapat mendukung pembuktian dalam perkara Terdakwa karena Terdakwa tidak mengetahui keberadaan barang bukti perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati tersebut. 12. Bahwa benar selama dalam ruang tamu di rumah Saksi-2, Terdakwa tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali
48
memainkan handphone milik Terdakwa karena Terdakwa di telepon oleh Pasiintel untuk mengetahui keberadaan Terdakwa. 13. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-3 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-3 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 14. Bahwa benar Terdakwa tidak mengetahui kepemilikan narkotika di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3, sehingga narkotika yang ditemukan di rumah Saksi-3 pada saat dilakukan penggerebekan oleh petugas dari Satserse Narkoba Polres Pati karena dugaan penyalahgunaan narkotika pada tanggal 19 Januari 2015 tidak diketahui oleh Terdakwa. Bahwa benar pada saat penggeledahan di rumah Saksi-2 maupun Saksi-3 pada tanggal 19 Januari 2015 oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tidak ada Terdakwa di rumah Saksi-3 sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan barang bukti yang disita oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tersebut karena Saksi-3 tidak pernah memberi tahu kepada Terdakwa tentang keterlibatan Saksi-3 dalam penyalahgunaan Narkotika. 15.
Bahwa benar Terdakwa tidak menjadi Saksi dalam pemeriksaan perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati sehingga Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi-3 dalam perkara Saksi-3 di Pengadilan Negeri Pati. 16.
17. Bahwa benar Terdakwa tidak mengetahui bahwa Saksi-2 maupun Saksi-3 memiliki atau mempunyai stok narkotika dirumahnya, karena Terdakwa baru pertama sekali bertemu dengan Saksi-3 sedangkan dengan Saksi-2 Saksi hanya mengenalnya sebagai senior dan junior karena sama-sama berdinas di kodim 0719/Jepara. 18. Bahwa benar dalam perkara Terdakwa, bahwa Oditur Militer tidak mengajukan barang bukti dalam hal ini narkotika baik narkotika golongan I jenis sabu-sabu maupun narkotika jenis lainnya, untuk mendukung pembuktian dakwaan kedua Oditur Militer 19. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah membeli atau menjual narkotika mapun narkotika jenis lain kepada Saksi-2 maupun Saksi-3, di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungi Kab. Kudus. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke2 “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan penyalahgunaan Narkotika golongan I bukan tanaman”, tidak terpenuhi. Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana “ Setiap orang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan penyalahguna Narkotika golongan I bukan tanaman”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai dakwaan kedua Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Bahwa oleh karena salah satu unsur tindak pidana dalam dakwaan Oditur Militer tidak terpenuhi Majelis Hakim berpendapat
49
Dakwaan kedua Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. Menimbang
:
Bahwa oleh karena salah satu unsur tindak pidana dalam dakwaan kesatu dan dakwaan kedua Oditur Militer tidak terpenuhi Majelis Hakim berpendapat Dakwaan dakwaan kesatu dan dakwaan kedua Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena dakwaan tersebut tidak terpenuhi maka oleh karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan Oditur Militer tersebut.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan maka oleh karenanya Terdakwa tidak dapat dijatuhi pidana.
Menimbang
: Bahwa karena Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan, oleh karena itu Terdakwa harus dipulihkan dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya seperti dalam keadaan semula.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa tidak dipidana maka ia tidak dibebani membayar biaya perkara dan oleh karenanya biaya perkara dibebankan kepada negara.
Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa surat-surat: 1. 2 (dua) lembar foto copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. Tangal 27 Januari 2015 a.n. Terdakwa Sdri. Tri Puji Lestari. 2. 4 (empat) lembar foto copy Berita Acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015. 3. 3 (tiga) lembar hasil pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab: 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015. Bahwa terhadap surat tersebut diatas merupakan surat yang berkaitan dengan perkara Terdakwa dan merupakan bagian dari berkas perkara Terdakwa oleh karena itu perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa .
Mengingat
: Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Norkotika jo. Pasal 189 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer serta ketentuan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan perkara ini.
M E N G A D I L I 1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu, Puji Santoso, Pangkat Sertu NRP 21020051760581 tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: Dakwaan kesatu “Penyalahgunaan narkotika golongan I bagi diri sendiri”. Dan Dakwaan kedua “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan penyalahgunaan Narkotika golongan I bukan tanaman”.
50
2.
Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari segala dakwaan.
3. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya semula. 4.
Menetapkan barang-barang bukti berupa surat-surat : a. 2 (dua) lembar foto copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. Tangal 27 Januari 2015 a.n. Terdakwa Sdri. Tri Puji Lestari. b. 4 (empat) lembar foto copy Berita Acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015. c. 3 (tiga) lembar hasil pemeriksaan Narkotika Forensik dari Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab: 427/NNF/2015 tanggal 15 April 2015. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
5.
Membebankan biaya perkara kepada negara.
Demikian diputuskan pada hari ini Jumat tanggal 18 Desember 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela,S.S., S.H., M.H. NRP 11950006980270 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk (K) Siti Alifah, S.H., M.H. NRP 574652 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H NRP 524420 masingmasing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Purwadi Joko Santoso, S.H., NRP 636561 dan Penasihat Hukum Kapten Chk Juni Hartono, S.H. NRP 2910058740668 serta Panitera Kapten Laut (KH) Sukadar, S.H. NRP 17609/P, dihadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Esron Sinambela,S.S., S.H., M.H.
Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Siti Alifah, S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk (K) NRP 574652
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420 Panitera
TTD Sukadar, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17609/P Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Sukadar, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17609/P