PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
PUTUSAN Nomor : 05 - K/PM.III-12/AD/I/ 2015 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara para Terdakwa : Terdakwa-1 Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tgl lahir Kewarganegaraan Jenis kelamin Agama Alamat tempat tinggal
: Ludiro Hadi Wibowo : Kapten inf / 11020027610478 : Pasi 3/Pers/Sima/Denma : Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad : Nganjuk, 7 April 1978 : Indonesia : Laki-laki : Islam : Asrama Militer Brigif Linud 18/2 Kostrad, Desa Kemantren Kec Jabung Kab Malang.
Terdakwa-1 dalam perkara ini tidak ditahan. Terdakwa-2 Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat,tgl lahir Kewarganegaraan Jenis kelamin Agama Alamat tempat tinggal
: Arif Munajat : Kapten Inf / 21950022210275 : Plh Pasi pam Ops Denma : Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad : Sleman, 19 Pebruari 1975 : Indonesia : Laki-laki : Islam : Asrama Militer Brigif Linud 18/2 Kostrad, Desa Kemantren Kec Jabung Kab Malang.
Terdakwa-2 dalam perkara ini tidak ditahan. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca
:
Berkas Acara Pemeriksaan permulaan dari Denpom V/3 Malang Nomor: BP-54/A-47/IX/2014 tanggal 17 September 2014.
Memperhatikan : 1. Keputusan dari Danbrigif Linud 18 selaku Papera Nomor: Kep/43/XI/2014 tanggal 19 Nopember 2014 tentang Penyerahan Perkara. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/177/K/AD/XII/2014 tanggal 19 Desember 2014; 3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor :Tapkim/05/PM.III12/AD/I/2015 tanggal 2 Januari 2015 tentang Penunjukan Hakim; 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor: Tapsid/05/PM.III-12/AD/I/2015 tanggal 5 Januari 2015 tentang Hari Sidang; 5. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
2 Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/177/K/AD/XII/2014 tanggal 19 Desember 2014 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Yang menjadi Saksi dari suatu kejahatan yang dilakukan seorang bawahan dengan sengaja tidak mengambil sesuatu tindakan kekerasan yang diharuskan sesuai dengan kemampuannya terhadap pelaku demi kepentingan perkara itu, yang dilakukan secara bersamasama” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 132 KUHPM jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Para Terdakwa dijatuhi hukuman : 1)
Terdakwa-1 : Pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan.
2)
Terdakwa-2 : Pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan.
c. Membebani Para Terdakwa untuk membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp. 15.000,- (Lima belas ribu rupiah). d. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : Rencana Penyelenggaraan Tradisi Pembaretan dan Pengukuhan Prajurit Trisula Brigif Linud 18/2 Kostrad TA.2014 Protap No. Protap/33/I/2014 Tentang Pembinaan Tradisi Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad. Surat Perintah Danbrigif Linud 18 Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Februari 2014. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2. a. Pembelaan (Pledoi) para Terdakwa melalui Penasehat Hukum yang disampaikan secara tertulis tanggal 23 Pebruari 2015 pada pokoknya menyatakan sebagai berikut : 1) Bahwa Pledoi dari Penasehat Hukum Terdakwa berisi mengenai fakta-fakta dipersidangan beserta pembahasannya dan Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan tidak sependapat dengan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur yang didakwakan sebagaimana tertuang dalam pasal 132 KUHPM jo pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP. 2) Bahwa selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa menyampaikan permohonan kepada Majelis Hakim sebagai berikut :
3 a) Menyatakan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana (pasal 132 KUHPM jo pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP) sebagaimana didakwakan dalam Surat Dakwaan Oditur Militer. b) Membebaskan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 dari dakwaan (vrijspraak) dengan segala akibat hukumnya atau setidaknya, c) Melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum (Onslag van Alle Rechtsvervolging) dengan segala akibat hukumnya atau setidak-tidaknya, d) Menyatakan dakwaan Oditur Militer dalam perkara Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 batal demi hukum dengan segala akibatnya atau setidak-tidaknya lagi, e) Menyatakan dakwaan Oditur Militer dalam perkara pidana atas nama Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 Tidak dapat diterima (Niet Onvankelikje Verklaard) dengan segala akibat hukumnya). f) Memulihkan hak-hak Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 dalam segala kemampuan, kedudukan dan hartkat serta martabatnya dengan segala akibat hukumnya. g) Membebaskan biaya perkara kepada negara atau setidak-tidaknya lagi, h) Apabila Hakim Ketua Pengadilan Militer III-12 Surabaya atau Majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aqua Et bono). 3) Permohonan Terdakwa-1 dan terdakwa-2 yang menyatakan sangat menyesali perbuatannya dan berjanji akan lebih berhati-hati lagi dalam setiap melaksanakan tugas yang diberikan baik oleh Atasan maupun satuan. Oleh karenanya para Terdakwa memohon kepada Majelis untuk dijatuhi pidana yang seringan-ringannya. 3. Replik dari Oditur Militer yang disampaikan pada tanggal 26 Pebruari 2015 pada pokoknya menyatakan Oditur Militer tetap pada Tuntutannya. 4. Duplik dari Penasehat Hukum Terdakwa yang disampaikan pada tanggal 5 Maret 2015 pada pokoknya Penasehat Hukum Terdakwa tetap pada pembelaannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Pertama : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari kamis tanggal sepuluh Bulan April tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 empat belas di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Kec. Tajinan Kab. Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :
4 “Militer, yang dengan menggunakan pengaruhnya sebagai atasan terhadap bawahan, membujuk bawahan itu untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu apabila karenanya dapat terjadi suatu kerugian yang dilakukan secara bersama-sama” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa-1 pada tahun 1999 masuk TNI AD melalui pendidikan Akmil selama 3 tahun setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua Infantri kemudian melanjutkan pendidikan Sussarcab infantri di Bandung, pada bulan Oktober 2003 bertugas sebagai Danramil Sama Dua Kodim Aceh selanjutnya pada bulan Februari 2005 bertugas sebagai Danton Mortir 81 Yonif Linud 502/18/2 Kostrad setelah mengalami beberapa kali mutasi terakhir bertugas awal tahun 2013 di Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini Terdakwa-1 dengan jabatan Pasi 3/Pers Denma BrigifLinud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 11020027610478. b. Bahwa Terdakwa-2 pada tahun 1995 masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendididkan Secaba PK di Pusdik Secaba Rindam III/Slw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, selanjutnya melaksanakan sekolah Kejuruan Infantri kemudian tahun 2004 sekolah secapa setelah lulus ditempatkan Brigif Linud 18/2 Kostrad di Yonif 501 dan pada tahun 2013 Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan jabatan Plh Kasipam Ops Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 21950022210275 c. Bahwa Personil yang tergabung dalam struktur Organisasi latihan tradisi tersebut sudah tercantum dalam Ren Gar, yaitu Pimpinan umum latihan adalah Danbgrigif Linud 18/2 Kostrad, wakil pimpinan umum lat, Kasbrig Linud 18/2 Kostrad, sebagai Danlat Terdakwa-1, Pasipam Opslat Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat, Ba Opslat Pelda Sony Sahuri, Ta Opslat Prada Yudha Arief Setiawan, Baminlat Serma Wakidi dan Taminlat Praka M. Saiful Rizal, pelatih/pembina ada 36 (tiga puluh enam) orang dan pendukung ada 21 (dua puluh satu) orang (terlampir dalam Ren Gar) acara tradisi tersebut sesuai perintah Danbrig Linud 18/2 Kostrad berdasarkan Surat Perintah Danbrig Linud 18/2 Kostrad Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Februari 2014. d. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib para Terdakwa dan para pelatih bertempat di Mabrigif Linud 18/2 Kostrad mengikuti pelaksanaan upaca pembukaan acara tradisi pembaretan oleh Danbrigif Linud 18/2 Kostrad, dalam pembukaan Danbrigif Linud 18/2 Kostrad memberikan penekanan bahwa latihan tradisi harus dilaksanakan dengan keras namun tidak menggunakan kekerasan, sedangkan materi tradisi hanya melaksanakan hanmars dari Mabrigif Linud 18/2 Kostrad menuju ke Gunung Bromo. Tradisi pembaretan sudah sering dilaksanakan dan dalam setiap acara tardisi tersebut Kolat sudah menyiapkan Selang warna putih berserat ukuran panjang 40 Cm dan lebar kurang lebih 1,5 dim. e. Bahwa acara tradisi pembaretan di Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang kurang lebih diikuti oleh 402 (empat ratus dua) orang anggota terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama dari Satuan Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang,Yonif Linud 501/18/2 Kostrad Madiun, Yonif Linud 502/18/2 Kostrad Jabung Malang dan dari Yonif Linud 503/18/2 Kostrad Mojosari Mojokerto dan setiap peleton berjumlah sekitar 40 (empat puluh) sampai dengan 42 (empat puluh dua) orang dengan pelatih sebanyak 50 orang termasuk para Terdakwa. f. Bahwa para Terdakwa serta para pelatih dan para pelaku tradisi pembaretan pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 09.00 Wib mulai berangkat dari Brigif Linud 18/2 Kostrad jabung Malang menuju ke
5 gunung Bromo dalam hal ini menuju etape pertama di Ds. Pintu Angin tiba di Pintu Angin sekira pukul 11.00 Wib selanjutnya para peserta melaksanakan istirahat 1 (satu) jam kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke etape pertama di Daerah Coban Jahe Ds. Begawan Kec Jabung Kab Malang dan peserta terakhir sampai sekira pukul 18.00 WIB direncanakan istirahat dan bermalam di Coban Jahe. g. Bahwa para pelatih sesampainya di Daerah Coban Jahe Ds. Begawan Kec Jabung Kab Malang mengumpulkan para pelaku Ba sebanyak 50 orang kemudian berkata para pelaku dalam perjalanan tidak rapi setelah itu diperintahkan untuk baris bersaf sambil membungkukkan badan kemudian para pelatih memukul para pelaku Ba tersebut dengan menggunakan selang plstik warna putih mengenai punggung masingmasing sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya melaksanakan istirahat. h. Bahwa selanjutnya untuk etape ke-2 pada hari kamis tanggal 10 April 2014 sekira pkl 06.00 Wib para Terdakwa serta para pelatih dan peserta Tradisi pembaretan berangkat dari Daerah Coban Jahe menuju kebon jati Desa Slamet 2 Kec. Tajinan Kab. Malang dan sekira pukul 08.00 WIB sampai di Kebon Jati Desa Slamet 2 Kec. Tajinan Kab. Malang. i. Bahwa sesampainya di Kebon Jati Desa Slamet 2 Kec. Tajinan Kab. Malang para pelatih dan para peserta Tradisi pembaretan mendapat pengarahan dari Danton Keslap Letda Ckm Rahmat Junaedi. A.md. Kep dengan materi tentang kewaspadaan terjadinya hearstruk (Sengatan matahari) dan setelah pengarahan para pelatih mengumpulkan para pelaku pembaretan Bintara dan para pelaku Tamtama, Terdakwa-1 mengawasi kegiatan dari jalan raya sambil duduk disepeda motor miliknya sedangkan Terdakwa-2 mengumpulkan para pelaku perwira. j. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 08.45 Wib pada saat para peserta tradisi melaksanakan istirahat di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Kec. Tajinan Kab. Malang, Saksi-4 Serka Edy Harijanto memerintahkan pelaku pembaretan Bintara baris bersaf sambil bungkuk, selanjutnya Saksi-4 dan para pelatih lainnya kurang lebih 20 (dua puluh) orang telah menindak pelaku pembaretan Bintara termasuk terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan mecambuk punggung secara kolektif menggunakan selang plastik warna putih masing-masing sebanyak 1 (satu) kali. k. Bahwa selanjutnya Saksi-5 Serka Agus Hartono memanggil Serda Rafindo Putra Sihaloho untuk maju ke depan barisan Bintara sendiri lalu membuka baju tinggal menggunakan kaos doreng saja selanjutnya Saksi4 Serka Edy Harijanto memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan tangan kanan mengepal mengenai perut sebanyak satu kali lalu Serda Rafindo Putra Sihaloho membungkuk selanjutnya Saksi-4 memukul dengan selang warna putih mengenai punggung dan pantat sebanyak 2 (dua) kali, Saksi-5 Serka Agus Hartono memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung beberapa kali, Saksi-6 Sertu Andi Wijaya memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali, Saksi-7 Sertu Joepriadi memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 2 (dua) kali dan mengenai pantat sebanyak 1 (satu) kali, Saksi-8 Sertu Yulius Rizal Febriansyah memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali, Saksi-9 Sertu Bambang Tri Widodo memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali, Saksi-10 Serda Yudo Prasetyo memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang plastik warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali dan Prada Yudha
6 Arief Setyawan memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali. l. Bahwa ketika para pelatih menindak para pelaku termasuk Serda Rafindo Putra Sihaloho di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Kec. Tajinan Kab. Malang Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 juga berada di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Kec. Tajinan Kab. Malang dalam radius10 meter dan setelah beberapa waktu terjadi pemukulan baru Terdakwa-1 berteriak “Hentikan kegiatan dan segera melanjutkan longmars” dan setelah mendapat perintah dari Terdakwa-1 baru kegiatan pemukulan tersebut dihentikan oleh para pelatih. m. Bahwa selanjutnya para pelatih serta seluruh para peserta tradisi pembaretan termasuk Serda Rafindo Putra Sihaloho berangkat dari kebun jati menuju Desa Gunung Ronggo dan dalam perjalanan Saksi-10 Serda Yudo Prasetyo memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai rangsel sebanyak 1 (satu) kali dan tidak lama kemudian sesampainya di Ds. Salam dekat patung Kuda (Patung Diponegoro) Serda Rafindo Putra Sihaloho jalannya sepoyongan kemudian (Serma Darso) membawa ke pinggir reremputan namun saat berbaring Saksi-10 memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai betis kaki kiri, sebanyak 2 (dua) kali bermaksud untuk memberi semangat dan tindakan tersebut dicegah oleh (Serma Darso) jangan dipukul ini sudah jadi tanggung jawab (Serma Darso) kemudian dalam perjalanan di Ds. Salam dekat patung Kuda (patung diponegoro) Serda Rafindo Putra Sihaloho mengalami pingsan. n. Bahwa menurut Letda Ckm Rahmat Junaedi. A.md. Kep setelah diperiksa Serda Rafindo Putra Sihaloho mengalami pingsan karena kekurangan cairan diakibatkan tidak mampunya tubuh menahan terik matahari dan berdasarkan hasil pemeriksaan penderita pingsan tidak sadarkan diri, tensi rendah sekitar 90/60, nadi sekitar 160 per menit, temperatur 39,5 derajat Celcius, selanjutnya Pakeslap melakukan pemasangan oksigen melalui hidungnya dan melaksanakan menginpusan selama 5 (lima) menit selanjutnya di tensi tetapi tidak ada perubahan, sehingga 5 (lima) menit kemudian inpus habis karena dilakukan tetesan cepat lalu Pakeslap pasang inpus kedua akan tetapi korban tidak ada perubahan dan tetap masih pingsan, selanjutnya sekira pukul 13.55 Wib persiapan untuk melakukan evakuasi ke RST Tk-II Soepraoen Malang. o. Bahwa kemudian sekira pukul 14.00 Wib Letda Ckm Rahmat Junaedi. A.md. Kep berangkat dengan menggunakan Ambulance didampingi oleh Pratu Aris dan Kopka Budi Sopir Ambulance menuju ke RST Tk-II Soepraun Malang, tiba di RST sekira pukul 14.30 Wib karena macet di jalan pasar Gadang, setibanya di RST korban langsung ditangani oleh kru UGD RST setelah itu Pakeslap disuruh menunggu di luar, kemudian Pakeslap melaporkan ke Terdakwa-1 selaku Danlat bahwa kondisi korban masih pingsan dan dalam keadaan koma. p. Bahwa setelah Kru UGD RST melakukan pengecekan awal saat itu tensi darah Serda Rafindo 90/50, nadinya 177 kali per menit dan suhu badanya 40,3 derajat Celsius pernafasannya 30 kali permenit sedangkan mengapa sampai melakukan pemasangan 2 Infus dikarenakan kondisi Serda Rafindo masuk dalam keadaan kekurangan cairan berat . q. Bahwa karena setelah dilakukan tindakan kondisi Serda Rafindo masih tetap seperti semula yaitu masih tetap tidak sadarkan diri maka pada hari itu juga Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 15.10 Wib tim dokter mengkonsultasikan keadaan Serda Rofindo kepada Mayor Ckm dr Wendy Budiawan, SpPD selaku dokter konsulen penyakit dalam. r. Bahwa setelah melakukan tindakan pengecekan terhadap hasil Lab, Ronsen serta melakukan konsultasi dengan Mayor Ckm dr. Wendy Budiawan, SpPD dan kondisi Serda Rafindo masih tetap tidak ada
7 perubahan kemudian pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2014 sekira pukul 17.45 Wib Mayor Ckm dr. Wendi Budiawan, SpPD memerintahkan agar Serda Rafindo dipindahkan atau dirawat di ruang ICU karena direncanakan akan dilakukan cuci darah apabila keadaan/ kondisi tubuh Serda Rafindo memungkinkan. s. Bahwa karena kondisi Serda Rafindo tidak ada perubahan dan belum stabil maka cuci darah tidak bisa dilakukan sampai akhirnya pada hari Jumat tanggal 11 April 2014 pukul 02.05 Wib Serda Rafindo meninggal dunia sesuai Surat Keterangan Kematian dari Rumah Sakit TK II dr Soepraoen Malang No. 207/210523/ICU/IV/2014 tanggal 14 April 2014. t. Bahwa para Terdakwa seharusnya sebagai anggota TNI tidak boleh membiarkan para pelatih melakukan pemukulan Terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho saat acara tradisi pembaretan Tetapi para Terdakwa justru membiarkan para pelatih memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho karena perbuatan tersebut bertentangan dengan hukum yang berlaku. Atau Kedua : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal sepuluh bulan April tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 empat belas di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Kec. Tajinan Kab. Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Militer yang sengaja mengijinkan seseorang bawahan melakukan kejahatan, atau yang menjadi Saksi dari suatu kejahatan yang dilakukan seorang bawahan dengan sengaja tidak mengambil sesuatu tindakan kekerasan yang diharuskan sesuai dengan kemampuannya terhadap pelaku demi kepentingan perkara itu, yang dilakukan Secara bersamasama” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa-1 pada tahun 1999 masuk TNI AD melalui pendidikan Akmil selama 3 tahun setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan Dua Infantri kemudian melanjutkan pendidikan Sussarcab infantri di Bandung, pada bulan Oktober 2003 bertugas sebagai Danramil Sama Dua Kodim Aceh selanjutnya pada bulan Februari 2005 bertugas sebagai Danton Mortir 81 Yonif Linud 502/18/2 Kostrad setelah mengalami beberapa kali mutasi terakhir bertugas awal tahun 2013 di Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini Terdakwa-1 dengan jabatan Pasi 3/Pers Denma BrigifLinud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 11020027610478. b. Bahwa Terdakwa-2 pada tahun 1995 masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendididkan Secaba PK di Pusdik Secaba Rindam III/Slw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, selanjutnya melaksanakan sekolah Kejuruan Infantri kemudian tahun 2004 sekolah secapa setelah lulus ditempatkan Brigif Linud 18/2 Kostrad di Yonif 501 dan pada tahun 2013 Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan jabatan Plh Kasipam Ops Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 21950022210275. c. Bahwa Personil yang tergabung dalam struktur Organisasi latihan tradisi tersebut sudah tercantum dalam Ren Gar, yaitu Pimpinan umum latihan adalah Danbgrigif Linud 18/2 Kostrad, wakil pimpinan umum lat, Kasbrig Linud 18/2 Kostrad, sebagai Danlat Terdakwa-1, Pasipam Opslat
8 Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat, Ba Opslat Pelda Sony Sahuri, Ta Opslat Prada Yudha Arief Setiawan, Baminlat Serma Wakidi dan Taminlat Praka M. Saiful Rizal, pelatih/pembina ada 36 (tiga puluh enam) orang dan pendukung ada 21 (dua puluh satu) orang (terlampir dalam Ren Gar) acara tradisi tersebut sesuai perintah Danbrig Linud 18/2 Kostrad berdasarkan Surat Perintah Danbrig Linud 18/2 Kostrad Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Februari 2014. d. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib para Terdakwa dan para pelatih bertempat di Mabrigif Linud 18/2 Kostrad mengikuti pelaksanaan upaca pembukaan acara tradisi pembaretan oleh Danbrigif Linud 18/2 Kostrad, dalam pembukaan Danbrigif Linud 18/2 Kostrad memberikan penekanan bahwa latihan tradisi harus dilaksanakan dengan keras namun tidak menggunakan kekerasan, sedangkan materi tradisi hanya melaksanakan hanmars dari Mabrigif Linud 18/2 Kostrad menuju ke Gunung Bromo. Tradisi pembaretan sudah sering dilaksanakan dan dalam setiap acara tardisi tersebut Kolat sudah menyiapkan Selang warna putih berserat ukuran panjang 40 Cm dan lebar kurang lebih 1,5 dim. e. Bahwa acara tradisi pembaretan di Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang kurang lebih diikuti oleh 402 (empat ratus dua) orang anggota terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama dari Satuan Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang,Yonif Linud 501/18/2 Kostrad Madiun, Yonif Linud 502/18/2 Kostrad Jabung Malang dan dari Yonif Linud 503/18/2 Kostrad Mojosari Mojokerto dan setiap peleton berjumlah sekitar 40 (empat puluh) sampai dengan 42 (empat puluh dua) orang dengan pelatih sebanyak 50 orang termasuk paraTerdakwa. f. Bahwa para Terdakwa serta para pelatih dan para pelaku tradisi pembaretan pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 09.00 Wib mulai berangkat dari Brigif Linud 18/2 Kostrad jabung Malang menuju ke gunung Bromo dalam hal ini menuju etape pertama di Ds. Pintu Angin tiba di Pintu Angin sekira pukul 11.00 Wib selanjutnya para peserta melaksanakan istirahat 1 (satu) jam kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke etape pertama di Daerah Coban Jahe Ds. Begawan Kec Jabung Kab Malang dan peserta terakhir sampai sekira pukul 18.00 WIB direncanakan istirahat dan bermalam di Coban Jahe. g. Bahwa para pelatih sesampainya di Daerah Coban Jahe Ds. Begawan Kec Jabung Kab Malang mengumpulkan para pelaku Ba sebanyak 50 orang kemudian berkata para pelaku dalam perjalanan tidak rapi setelah itu diperintahkan untuk baris bersaf sambil membungkukkan badan kemudian para pelatih memukul para pelaku Ba tersebut dengan menggunakan selang plstik warna putih mengenai punggung masingmasing sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya melaksanakan istirahat. h. Bahwa selanjutnya untuk etape ke-2 pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pkl 06.00 Wib para Terdakwa serta para pelatih dan peserta Tradisi pembaretan berangkat dari Daerah Coban Jahe menuju kebon jati Desa Slamet 2 Kec. Tajinan Kab. Malang dan sekira pukul 08.00 WIB sampai di Kebon Jati Desa Slamet 2 Kec. Tajinan Kab. Malang. i. Bahwa sesampainya di Kebon Jati Desa Slamet 2 Kec. Tajinan Kab. Malang para pelatih dan para peserta Tradisi pembaretan mendapat pengarahan dari Danton Keslap Letda Ckm Rahmat Junaedi. A.md. Kep dengan materi tentang kewaspadaan terjadinya hearstruk (Sengatan matahari) dan setelah pengarahan para pelatih mengumpulkan para pelaku pembaretan Bintara dan para pelaku Tamtama, Terdakwa-1 mengawasi kegiatan dari jalan raya sambil duduk disepeda motor miliknya sedangkan Terdakwa-2 mengumpulkan para pelaku perwira.
9 j. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 08.45 Wib pada saat para peserta tradisi melaksanakan istirahat di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Kec. Tajinan Kab. Malang, Saksi-4 Serka Edy Harijanto memerintahkan pelaku pembaretan Bintara baris bersaf sambil bungkuk, selanjutnya Saksi-4 dan para pelatih lainnya kurang lebih 20 (dua puluh) orang telah menindak pelaku pembaretan Bintara termasuk terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan mecambuk punggung secara kolektif menggunakan selang plastik warna putih masing-masing sebanyak 1 (satu) kali. k. Bahwa selanjutnya Saksi-5 Serka Agus Hartono memanggil Serda Rafindo Putra Sihaloho untuk maju ke depan barisan Bintara sendiri lalu membuka baju tinggal menggunakan kaos doreng saja selanjutnya Saksi4 Serka Edy Harijanto memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan tangan kanan mengepal mengenai perut sebanyak satu kali lalu Serda Rafindo Putra Sihaloho membungkuk selanjutnya Saksi-4 memukul dengan selang warna putih mengenai punggung dan pantat sebanyak 2 (dua) kali, Saksi-5 Serka Agus Hartono memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung beberapa kali, Saksi-6 Sertu Andi Wijaya memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali, Saksi-7 Sertu Joepriadi memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 2 (dua) kali dan mengenai pantat sebanyak 1 (satu) kali, Saksi-8 Sertu Yulius Rizal Febriansyah memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali, Saksi-9 Sertu Bambang Tri Widodo memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali, Saksi-10 Serda Yudo Prasetyo memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang plastik warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali dan Prada Yudha Arief Setyawan memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai punggung sebanyak 1 (satu) kali. l. Bahwa ketika para pelatih menindak para pelaku termasuk Serda Rafindo Putra Sihaloho di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Kec. Tajinan Kab. Malang Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 juga berada di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Kec. Tajinan Kab. Malang dalam radius10 meter dan setelah beberapa waktu terjadi pemukulan baru Terdakwa-1 berteriak “Hentikan kegiatan dan segera melanjutkan longmars” dan setelah mendapat perintah dari Terdakwa-2 baru kegiatan pemukulan tersebut dihentikan oleh para pelatih. m. Bahwa selanjutnya para pelatih serta seluruh para peserta tradisi pembaretan termasuk Serda Rafindo Putra Sihaloho berangkat dari kebun jati menuju Desa Gunung Ronggo dan dalam perjalanan Saksi-10 Serda Yudo Prasetyo memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai rangsel sebanyak 1 (satu) kali dan tidak lama kemudian sesampainya di Ds. Salam dekat patung Kuda (Patung Diponegoro) Serda Rafindo Putra Sihaloho jalannya sepoyongan kemudian (Serma Darso) membawa ke pinggir reremputan namun saat berbaring Saksi-10 memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan selang warna putih mengenai betis kaki kiri, sebanyak 2 (dua) kali bermaksud untuk memberi semangat dan tindakan tersebut dicegah oleh (Serma Darso) jangan dipukul ini sudah jadi tanggung jawab (Serma Darso) kemudian dalam perjalanan di Ds. Salam dekat patung Kuda (patung diponegoro) Serda Rafindo Putra Sihaloho mengalami pingsan. n. Bahwa menurut Letda Ckm Rahmat Junaedi. A.md. Kep setelah diperiksa Serda Rafindo Putra Sihaloho mengalami pingsan karena kekurangan cairan diakibatkan tidak mampunya tubuh menahan terik matahari dan berdasarkan hasil pemeriksaan penderita pingsan tidak sadarkan diri, tensi rendah sekitar 90/60, nadi sekitar 160 per menit,
10 temperatur 39,5 derajat Celcius, selanjutnya Pakeslap melakukan pemasangan oksigen melalui hidungnya dan melaksanakan menginpusan selama 5 (lima) menit selanjutnya di tensi tetapi tidak ada perubahan, sehingga 5 (lima) menit kemudian inpus habis karena dilakukan tetesan cepat lalu Pakeslap pasang inpus kedua akan tetapi korban tidak ada perubahan dan tetap masih pingsan, selanjutnya sekira pukul 13.55 Wib persiapan untuk melakukan evakuasi ke RST Tk-II Soepraoen Malang. o. Bahwa kemudian sekira pukul 14.00 Wib Letda Ckm Rahmat Junaedi. A.md. Kep berangkat dengan menggunakan Ambulance didampingi oleh Pratu Aris dan Kopka Budi Sopir Ambulance menuju ke RST Tk-II Soepraun Malang, tiba di RST sekira pukul 14.30 Wib karena macet di jalan pasar Gadang, setibanya di RST korban langsung ditangani oleh kru UGD RST setelah itu Pakeslap disuruh menunggu di luar, kemudian Pakeslap melaporkan ke Terdakwa-1 selaku Danlat bahwa kondisi korban masih pingsan dan dalam keadaan koma. p. Bahwa setelah Kru UGD RST melakukan pengecekan awal saat itu tensi darah Serda Rafindo 90/50, nadinya 177 kali per menit dan suhu badanya 40,3 derajat Celsius pernafasannya 30 kali permenit sedangkan mengapa sampai melakukan pemasangan 2 Infus dikarenakan kondisi Serda Rafindo masuk dalam keadaan kekurangan cairan berat . q. Bahwa karena setelah dilakukan tindakan kondisi Serda Rafindo masih tetap seperti semula yaitu masih tetap tidak sadarkan diri maka pada hari itu juga Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 15.10 Wib tim dokter mengkonsultasikan keadaan Serda Rofindo kepada Mayor Ckm dr Wendy Budiawan, SpPD selaku dokter konsulen penyakit dalam. r. Bahwa setelah melakukan tindakan pengecekan terhadap hasil Lab, Ronsen serta melakukan konsultasi dengan Mayor Ckm dr. Wendy Budiawan, SpPD dan kondisi Serda Rafindo masih tetap tidak ada perubahan kemudian pada hari Kamis tanggal 10 Maret 2014 sekira pukul 17.45 Wib Mayor Ckm dr. Wendi Budiawan, SpPD memerintahkan agar Serda Rafindo dipindahkan atau dirawat di ruang ICU karena direncanakan akan dilakukan cuci darah apabila keadaan/ kondisi tubuh Serda Rafindo memungkinkan. s. Bahwa karena kondisi Serda Rafindo tidak ada perubahan dan belum stabil maka cuci darah tidak bisa dilakukan sampai akhirnya pada hari Jumat tanggal 11 April 2014 pukul 02.05 Wib Serda Rafindo meninggal dunia sesuai Surat Keterangan Kematian dari Rumah Sakit TK II dr Soepraoen Malang No. 207/210523/ICU/IV/2014 tanggal 14 April 2014. t. Bahwa para Terdakwa seharusnya sebagai anggota TNI tidak boleh membiarkan para pelatih melakukan pemukulan Terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho saat acara tradisi pembaretan Tetapi para Terdakwa justru membiarkan para pelatih memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho karena perbuatan tersebut bertentangan dengan hukum yang berlaku. Bahwa perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi unsurunsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana : Pertama
: Pasal 127 KUHPM jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Atau Kedua Menimbang
:
: Pasal 132 KUHPM jo pasal 55 ayat I ke-1 KUHP.
Bahwa atas Dakwaan tersebut para Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
11
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan tidak mengajukan eksepsi/keberatan.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan para Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum atas nama Achmad Solihien,S.H Mayor CHK Nrp 11970017930371 dkk berdasarkan Surat Perintah dari Kakumdam V/Brawijaya Nomor : Sprin/150/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014 dan Surat Kuasa dari para Terdakwa tanggal 5 September 2014
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi – 1 : Nama Pangkat/ NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tgl lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Alamat Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Edy Harjanto Serka / 3910132991071 Babekhar/Koton/Bekhar Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad Madiun, 25 Oktober 1971 Indonesia Laki-laki Islam Asrama Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sejak tahun 2006 di Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat sejak tahun 2013 di Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam hubungan antara atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Serda Rafindo Putra Sihaloho, sejak tahun 2013 pada saat Serda Rafindo Putra Sihaloho masuk menjadi anggota Denma Brigif Linud 18 di Staf Pers Brigif Linud 18 Jabung, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan, tetapi tidak ada hubungan keluarga. 3. Bahwa kegiatan tradisi pembaretan anggota Brigif Linud 18/2 kostrad tahun 2014 dilaksanakan di Mabrigif Linud 18/2 Kostrad selama 5 (lima) hari, mulai hari Rabu tanggal 9 April 2014 s.d 13 April 2014. Kegiatan tradisi pembaretan tersebut sudah sering dilaksanakan terhadap anggota jajaran Brigif Linud 18/2 Kostrad yang belum melaksanakan tradisi pembaretan. Saksi sudah kurang lebih 16 (enam belas) kali ikut menjadi pelatih pada kegiatan tersebut. 4. Bahwa sepengetahuan Saksi peserta tradisi pembaretan tahun 2014 sebanyak 402 (empat ratus dua) orang terdiri dari Pa/Ba/Ta, dalam pelaksanaannya dibagi dalam 10 (sepuluh) peleton. Saksi tergabung dalam peleton 2 sebagai Danton (pelatih) dibantu Serda Yudho Prasetyo dan Praka Komarudin, Alm Serda Rafindo Putra Sihaloho termasuk peleton Saksi. 5. Bahwa materi tradisi pembaretan hanya hanmars dari Mabrigif Linud 18/2 Kostrad menuju ke Gunung Bromo yang ditempuh selama 4 (empat) hari perjalanan dan dilanjutkan dengan tradisi pengukuhan dan pembaretan di puncak Gunung Bromo. Pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan Rengar. 6. Bahwa sebelum pelaksanaan kegiatan tradisi pembaretan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat menyampaikan kepada para pelatih boleh melakukan tindakan dengan mencambuk Ba/Ta
12 dengan menggunakan selang plastik yang telah disiapkan oleh kolat, tetapi harus diarahkan ke ransel, helm dan pantat. 7. Bahwa pada hari rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib dilaksanakan upacara pembukaan tradisi pembaretan dilapangan Brigif Linud-18/2 Kostrad. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan Jam Komandan oleh Danbrigif Linud 18/2 Kolonel Inf Susilo, kemudian sekira pukul 08.30 Wib (hari pertama) para pelaku, pelatih dan pendukung berangkat dari Brigif Linud 18/2 Kostrad dengan berjalan kaki (long mars) menuju Pos 1 (Ds. Tlogosari) tiba sekira pukul 12.00 Wib dilanjutkan ishoma kemudian Saksi ijin kepada yang tertua untuk pulang menjemput istri dalam rangka ikut kegiatan Persit. 8. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 08.00 WIB di etape pertama hari kedua Saksi kembali bergabung sebagai pelatih tradisi pembaretan di Kebun Jati Desa Slamet Dua, saat itu pelaku sedang melaksanakan makan pagi setelah itu untuk pelaku diambil Danton Kes (Letnan Dua Ckm Rahmat) untuk diberikan pengarahan tentang faktor kesehatan dan keselamatan dalam perjalanan. 9. Bahwa setelah selesai pengarahan dari Danton Kes, Saksi mengambil alih untuk memberikan pengarahan, pada saat Saksi sedang memberikan pengarahan ada pelatih yang berteriak agar bintara juga dikumpulkan dibelakang, maka Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat memerintahkan Saksi untuk mengumpulkan dan menindak para Ba di belakang barisan Ta. Kemudian para pelaku Ba dikumpulkan berbaris bersaf selanjutnya posisi membungkuk kemudian dicambuki oleh para pelatih secara kolektif, sedangkan Saksi melanjutkan memberikan pengarahan kepada peserta Ta. 10. Bahwa setelah Saksi selesai memberikan pengarahan kepada peserta Ta, kemudian Saksi kebelakang dengan maksud akan memberikan pengarahan kepada para Bintara akan tetapi para Bintara sudah diberi tindakan secara kolektif. Saksi melihat anggota Saksi atas nama serda rafindo Putra Sihaloho sedang ditindak tersendiri didepan barisan Ba oleh para pelatih, di dekat Serda Rafindo Putra Sihaloho Saksi melihat ada Sertu Joefriadi, Sertu Andi Wijaya dan Sertu Yulius Rizal, kemudian Saksi ambil alih selanjutnya Saksi tindak sendiri dengan maksud agar ditindak oleh pelatih yang lain. 11. Bahwa setelah Saksi mengambil alih Saksi melakukan pemukulan terhadap Serda Rapindo Putra Sihaloho dengan cara menindak dengan memukul menggunakan tangan kanan mengepal ringan mengenai bagian perut tepatnya dibagian pusar korban (Serda Rapindo Putra Sihaloho ) sebayak 1 (satu) kali, kemudian menindak dengan mencambuk menggunakan alat selang air warna putih ukuran kira-kira panjang 35 cm lebar kurang lebih sebesar ibu jari mengenai bagian pantat sebanyak 1 (satu) kali dan mengenai bagian punggung 1 (satu) kali. 12. Bahwa alasan para pelaku Ba dikumpulkan dan ditindak dengan cara dicambuk dengan menggunakan selang plastik adalah karena kurang adanya tanggungjawab dan kepedulian terhadap anggota Ta dan tidak adanya perhatian dari para pelaku saat diberikan pengarahan tentang kesehatan oleh Danton Kes Letda Ckm Rahmat Junaedi. 13. Bahwa pada saat Saksi dan para pelatih lainnya melakukan tindakan pencambukan terhadap para pelaku Ba dan Ta termasuk Serda Rafindo Putra Sihaloho di Kebon Jati Desa Slamet Dua, Terdakwa-1 juga berada di daerah tersebut dan melihat namun Terdakwa-1 tidak menghentikan perbuatan para pelatih tersebut, sedangkan Saksi tidak melihat Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat ditempat kejadian. Tindakan pencambukan terhadap baru dihentikan setelah Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo meneriakan “Hentikan kegiatan dan segera melanjutkan longmars”
13 14. Bahwa saat para pelatih melakukan tindakan kepada para pelaku, para pelaku tidak sedang menggunakan ransel, helm dan kopelrim, hanya memakai pakaian PDL saja. 15. Bahwa setelah diberikan tindakan oleh para pelatih, Serda Rafindo Putra Sihaloho masuk kedalam barisan bergabung bersama peserta tradisi lainnya lalu melanjutkan perjalanan. Saksi berangkat dengan posisi paling belakang melakukan pengecekan terhadap seluruh peserta secara keseluruhan baik personel maupun material. Kemudian sekira kurang lebih setelah 5 (lima) jam perjalanan, Saksi mendapat kabar dari HT kalau ada satu peserta tradisi pingsan. 16. Bahwa mendengar berita tersebut Saksi mempercepat langkah menuju ketempat kejadian dan setelah tiba didekat patung Pangeran Diponegoro, Saksi melihat korban sudah dinaikkan kedalam kendaraan dinas OZ (Isuzu Panther) dibawa kearaha depan, tetapi Saksi tidak tahu korban mau dibawa kemana. Setelah itu Saksi mendapat informasi dari Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo bahwa yang pingsan adalah serda Rafindo Putra Sihaloho dan sudah dievakuasi ke RST Tkj II Soepraun Malang, dan Saksi diperintahkan untuk menujuk salah satu anggota menunggui Serda Rafindo Putra Sihaloho di RST. 17. Bahwa selanjutnya Saksi menujuk Serda Yudho Prasetyo untuk menunggui Serda Rafindo putra Sihaloho di RST, namun pada hari Jumat tanggal 11 April 2014 sekira pukul 02.02 Wib Saksi ditelpon oleh serda Yudho Prasetyo bahwa serda Rafindo putra Sihaloho telah meninggal dunia, kemudian Terdakwa-2 Pasi pam Opslat Kapten Inf Arif Munajat dan Pelda Soni Sahuri mengumpulkan para pelatih di Ds Wangkal memberitahukan kalau serda rafindo putra Sihaloho telah meninggal dunia di RST. 18. Bahwa selama kegiatan hanmars Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasi Pam Opslat keberadaannya melekat dengan peserta, selalu mengikuti dan mengawasi jalannya hanmars dengan cara mobile menggunakan sepeda motor dan berjalan kaki. 19. Bahwa pada saat latihan tradisi menurut Saksi ada pemukulan dan pencambukan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho dari pelatih dengan tujuan untuk pembinaan akan tetapi meninggalnya korban bukan karena ada kekerasan dan pemukulan dari para pelatih karena para pelatih mencambuk dalam batas kewajaran, sedangkan Danbrig, Kasbrig dan para Kasi Brigif Linud 18/2 Kostrad tidak ikut Hanmars karena rencananya para Pamen Brigif Linud 18/2 Kostrad akan ikut bergabung melaksanakan hanmars pada hari terakhir, namun tidak jadi karena acara tradisi sudah dihentikan dengan adanya korban Serda Rafindo Putra Sihaloho. 20. Bahwa dalam pelaksanaan tradisi pembaretan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat tidak pernah memberikan brifing/pengarahan secara langsung kepada para pelatih, yang selalu membrifing adalah Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasi Pam Opslat. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun keterangan Saksi yang disangkal sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo telah memberikan briefing kepada para pelatih pada saat paparan, selain itu Terdakwa-1 Kapten inf Ludiro Hadi Wibowo telah memerintahkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat untuk selalu membriefing para pelatih.
14 2. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pada saat terjadi pemukulan tidak berada didekat pasukan, tetapi berada diseberang jalan sedang makan pagi. 3. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut, setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya. Atas sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Saksi – 2 : Nama Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Agus Hartono Serka/3910474460869 Bajurad/Ru 1 Hublap Denma Brigif linud 18/2 Kostrad Bengkulu, 14 Agustus 1969 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pada tahun 2005 di kesatuan Brigif linud 18/2 Kostrad dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat pada tahun 2003 di Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam hubungan atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa dalam penyelenggaraan tradisi pembaretan yang rencananya dilaksanakan di Kesatuan Brigif Linud 18/2 Kostrad tanggal 9 April 2014 s.d 13 April 2014 Saksi menjabat sebagai Danton 5 (pelatih) dibantu oleh Sertu Joni P selaku Bapel Ton 5 dan Kopda Sukamto sebagai pembantu pelatih. Tugas Saksi adalah mengawasi dan melatih para pelaku tradisi selama melaksanakan kegiatan setelah peserta dibentuk per peleton. 3. Bahwa upacara pembukaan tradisi pembaretan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 08.00 Wib di lapangan sepak bola Brigif Linud 18/2 Kostrad sebagai Irupnya Danbrigif Linud 18/2 Kostrad (Kolonel Inf Susilo selaku penanggung jawab latihan) dan menurut keterangan dari teman para pelatih bahwa sebelum acara tradisi pembaretan (Longmars) dimulai telah ada amanat atau pengarahan dari Danbrigif Linud 18/2 Kostrad selaku penanggung jawab latihan namun apa isi amanat atau pengarahannya Saksi tidak tahu karena pada saat dilaksanakan upacara pembukaan tradisi Saksi tidak ada ditempat karena sedang ijin mengantarkan anak ke sekolah. 4. Bahwa kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku tradisi pembaretan adalah melaksanakan kegiatan Longmars saja yang direncanakan mulai tanggal 9 April 2014 sampai dengan tanggal 13 April 2014 yang strart dari Lapangan Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang sampai dengan atau menuju Gunung Bromo Probolinggo. 5. Bahwa para pelaku tradisi pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 08.00 Wib pada saat berada di Kebun Jati di Desa Slamet II Kec. Pakis Kab. Malang pada saat sedang istirahat selesai melaksanakan kegiatan Longmars hari ke 2 etape pertama telah dilakukan pemukulan oleh semua para pelatih tradisi pembaretan dengan cara memukuli
15 punggung para pelaku dengan menggunakan Selang warna putih berserat. 6. Bahwa acara tradisi pembaretan di Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang kurang lebih diikuti oleh 402 (empat ratus dua) orang anggota terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama dari Satuan Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang, Yonif Linud 501/18/2 Kostrad Madiun, Yonif Linud 502/18/2 Kostrad Jabung Malang dan dari Yonif Linud 503/18/2 Kostrad Mojosari Mojokerto, didukung yang menjadi pelatih dalam acara tradisi pembaretan sebanyak 36 (tiga puluh enam) orang dari Satuan Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang dan dari Satuan Yonif Linud 502/18/2 Kostrad sebanyak 4 (empat) orang yaitu Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Komandan Latihan tradisi, Terdakwa-2 Kapten inf Arif Munajat selaku Pasipamopslat. Adapun materi kegiatan tradisi hanyalah Hanmars dari Mabrigif Linud 18/2 Kostrad Malang menuju ke Gunung Bromo Probolinggo, tidak ada kegiatan lainnya. 7. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 08.00 Wib saat para peserta sedang istirahat di kebun jati Ds Slamet Dua para pelaku diberikan pengarahan tentang kesehatan oleh Letda Ckm Rachmat Junaedi. Setelah selesai Saksi-1 Serka Edy Harijanto memrintahkan agar kelompok Ba dan Ta berbaris bersaf untuk mendapatkan tindakan kolektif yaitu dicambuk punggungnya dengan menggunakan selang dalam posisi membungkuk oleh para pelatih. 8. Bahwa alasan para pelaku Ba dikumpulkan dan ditindak dengan cara dicambuk dengan menggunakan selang plastik adalah karena kurang adanya tanggungjawab dan kepedulian terhadap anggota Ta dan tidak adanya perhatian dari para pelaku saat diberikan pengarahan tentang kesehatan oleh Danton Kes Letda Ckm Rahmat Junaedi. 9. Bahwa Saksi memanggil Serda Rafindo Putra Sihaloho agar keluar dari barisan, Saksi tidak mengetahui sebab apa sehingga saat itu sampai memanggil dan memerintahkan Serda Rafindo keluar dari barisan dan Saksi memanggil Serda Rafindo Putra Sihaloho agar keluar barisan hanya karena menyambung suara dari salah satu pelatih dari belakang yang tidak diketahui namanya oleh Saksi. 10. Bahwa selanjutnya Serda Rafindo Putra Sihaloho keluar dari barisan dan berdiri di depan barisan Ba lalu membuka baju tinggal menggunakan kaos loreng saja, kemudian Saksi memerintahkan Serda Rafindo Putra Sihaloho membungkuk, lalu Saksi mencambuk punggung Serda Rafindo dengan menggunakan selang sebanyak 1 (satu) kali, diikuti oleh pelatih lainnya yaitu Sertu Andi Wijaya, Sertu Yulius Rizal dan Sertu Joefriadi dengan menggunakan selang yang diarahkan kepunggung Serda Rafindo Putra Sihaloho yang masih dalam posisi membungkuk. 11. Bahwa pada saat Saksi, Sertu Andi Wijaya, Sertu Yulius Rizal dan Sertu Joefriadi melakukan pencambukan punggung Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan menggunakan selang, Serda Rafindo Putra Sihaloho tidak memakai helm, kopelrim dan ransel karena sedang istirahat. 12. Bahwa pada saat Saksi, Sertu Andi Wijaya, Sertu Yulius Rizal dan Sertu Joefriadi melakukan pencambukan punggung Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan menggunakan selang, Terdakwa-1 Kapten inf Ludiro Hadi Wibowo berada dibelakang Saksi yang jaraknya lebih kurang 10 (sepuluh) meter, sedangkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat Saksi tidak melihat. Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pada saat melihat hanya diam saja dan pemukulan kepada Serda Rafindo Putra Sihaloho berhenti setelah Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo berteriak agar para Ba masuk peleton masing-masing untuk segera melanjutkan perjalanan.
16 13. Bahwa Saksi mendengar korban Serda Rafindo Putra bila telah meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 11 April 2014 sekira pukul 02.00 Wib di RST TK II dr. Soepraoen Malang dari Pelda Sony Sahuri yang diketahui Saksi Serda Rafindo Putra Sihaloho meninggal dunia disebabkan karena Headstroke atau kelelahan pada saat sedang melaksanakan Longmars kegiatan tradisi Pembaretan sedangkan acara tradisi pembaretan di Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad dilaksanakan selama 5 (lima) hari terhitung mulai tanggal 9 April 2014 sampai dengan tanggal 13 April 2014. 14. Bahwa awalnya Saksi tidak mengetahui apa yang diderita oleh Serda Rafindo Putra Sihaloho akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Saksi dan oleh para pelatih tradisi yang lain tetapi setelah melihat Foto jenazah Serda Rafindo Putra Sihaloho pada saat berada di Brigif Linud 18/2 Kostrad dikumpulkan oleh Pangdivif 2 Kostrad bahwa akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh Saksi dan oleh para pelatih yang lain ternyata dipunggung dan ditangan Serda Rafindo Putra Sihaloho telah mengalami luka memar dan lebam. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun hal yang disangkal sebagai berikut : Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak berada didekat pasukan/peserta pada saat terjadi pemukulan dan pencambukan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho, tetapi posisi berada diseberang jalan bersama pelatih lainnya. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut, setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya. Atas sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Saksi-3 : Nama : Pangkat/NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat tanggal lahir : Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Alamat tempat tinggal :
Andy Wijaya Sertu / 21040149940283 Bajurad/Hublap Brigif Linud 18/2 Kostrad Malang, 26 Februari 1983 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Militer Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung
Pada pkokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sejak tahun 2004, dengan Terdakwa-2 Kapten Inf Arid munajat sejak tahun 2013 dan dengan Serda Rafindo Putra Sihaloho di Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam hubungan antara atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 9 April 2014 sampai dengan 13 April 2014 Brigif Linud 18/2 Kostrad melaksanakan tradisi pembaretan di daerah latihan di Gunung Bromo dengan tugas dan tanggung jawab Saksi sebagai pelatih pendamping dan jabatan Saksi sebagai Danton 6 yang mana tugasnya melatih pelaku tradisi agar supaya menjadi prajurit yang handal, Saksi baru melatih sekali pada kesempatan tahun 2014 saja dan belum memiliki kwalifikasi pelatih.
17 3. Bahwa pelaksanaan tradisi pembaretan diikuti oleh 36 (tigapuluh enam) orang pelatih dan 402 (empat ratus dua) pelaku yang berasal dari berbagai kesatuan. Peserta dibagi menjadi 10 (sepuluh) peleton yang dibawahi masing-masing oleh 3 (tiga) orang pelatih. 4. Bahwa berdasarkan Petunjuk dari Komandan Brigade latihan harus keras tapi tidak dengan kekerasan, kemudian inti latihan tersebut adalah melaksanakan Hanmars pembaretan dan tradisi pengukuhan dan sifat latihannya adalah dikendalikan. Setelah selesai dilanjutkan berjalan kaki pulang munuju Home Base. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada Atasan yang menyuruh atau memerintahkan Saksi untuk melakukan penganiayaan tapi para pelatih diperintah oleh Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat untuk mengambil para Bintara untuk memberikan tindakann mencambuk dengan selang plastik berserat warna putih yang tujuannya untuk mendidik dan melatih mental dan karakter prajurit Brigif Linud 18 Divif 2 Kostrad. 5. Bahwa pada tanggal 9 April 2014 dilaksanakan upacara pembukaan Tradisi Pembaretan oleh Kolonel Inf Susilo selaku Danbrig di lapangan Mabrigif Linud 18/2 Kostrad. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan kegiatan pelaku tradisi diperintahkan oleh Batih Ops Lat Pelda Sony Sahuri untuk merayap di lapangan apel dan jungkir balik kurang lebih 10 (sepuluh) menit, Saksi ikut mengawasi. Setelah melaksanakan guling para pelaku diperintahkan untuk kembali keperlengkapan untuk digunakan dilanjutkan dengan Hanmars dari Mabrigif menuju ke etape pertama Gunung kunci Nongkojajar Pasuruan, sekira pukul 12.00 Wib istrirahat dan makan siang. Kemudian dilanjutkan kembali menuju ke etape kedua yaitu ke Ds Taji, sekira pukul 16.00 Wib istirahat sebentar diberi minum kemudian melanjutkan perjalanan ke etape ketiga di Coban Jahe tiba sekira pukul 18.00 Wib dan istrihat malam di Coban Jahe. 6. Bahwa selama kegiatan hanmars dilakukan Terdakwa-1 kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo mengikuti dan mengawasi pelaku dengan menggunakan sepeda motor miliknya, sedangkan Terdakwa-2 Kapten inf Arif Munajat mengikuti para pelaku dengan berjalan kaki. 7. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 05.00 Wib dilanjutkan lagi dengan kegiatan hanmars dari Coban Jahe menuju ke etape satu Kebon Jati di desa Slamet Dua, tiba sekira pukul 08.00 Wib kemudian istirahat dan makan pagi. Saksi melihat Letda Ckn Rahmat Junaidi memberikan pengarahan tentang kesehatan kepada para pelaku. Pada saat pengarahan tersebut para pelaku tidak memperhatikan dengan baik, maka Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo memerintahkan Saksi-1 Serka Edy Harijanto untuk mengumpulkan para pelaku berpangkat Ta dan diberi tindakan kolektif dengan cara dicambuk dibagian punggungnya dengan menggunakan selang plastic berserat berwarna putih, selanjutnya atas perintah Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro hadi Wibowo Saksi-1 Serka Edy Harijanto juga mengumpulkan para pelaku Ba tersendiri. Saat itu Saksi sedang memberikan tindakan kolektif kepada para pelaku Ta. 8. Bahwa setelah pelaku Ba dipisahkan dari barisan Ta, Saksi melihat para pelatih memberikan tindakan kolektif dengan menggunakan selang diarahkan ke punggung para pelaku. Setelah itu Saksi menuju ke Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo yang sedang mengawasi jalannya kegiatan tersebut posisinya di kiri barisan para pelaku Ba. Kemudian Saksi melihat Serda Rafindo Putra Sihaloho sudah berada didepan barisan Ba, Saksi tidak tahu siapa yang memerintahkan. Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo melihat para pelatih memberikan tindakan kolektif, sedangkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat duduk diperumahan penduduk.
18 9. Bahwa Saksi melihat para pelatih melakukan pemukulan dengan cara mencambuk dengan menggunakan selang dibagian punggung Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan posisi membungkuk, Saksi juga ikut memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan nmenggunakan selang sebanyak 2 (dua) kali. Selanjutnya Saksi-1 Serka Edy Harijanto mengambil alih Serda Rafindo Putra Sihaloho dan memerintahkan para pelatih untuk segera bergabung ke peleton masing-masing, setelah itu Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo memerintahkan untuk melanjutkan kembali Hanmars menuju ke etape kedua di Ds Gunung Ronggo. 10. Bahwa Saksi dalam melakukan pencambukan terhadap Serda Rafindo Putra Sihalolo tersebut hanya mengikuti para pelatih yang saat itu melakukan tindakan terhadap Almarhum Serda Rafindo Putra Sihaloho, dan Saksi melakukannya secara spontan dan Saksi tidak bermaksud untuk menyerang melainkan memberikan semangat kepada pelaku Tradisi. 11. Bahwa pada tanggal 7 April 2014 bertempat di Ruang Yuda Mabrigif Linid 2/18 Malang Saksi dan para pelatih mendengar Terdakwa-1 berkata “jika menindak para pelaku dicambuk saja” namun Saksi tidak pernah tahu Terdakwa-2 berkata membolehkan mencambuk pelaku. Atas keterangan Saksi tersebut para Terdakwa membenarkan sebagina dan menyangkal sebagian. Adapun hal yang disangkal sebagai berikut : Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut, setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya. Atas sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Saksi - 4
:
Nama : Pangkat/NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat tanggal lahir : Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Alamat tempat tnggal :
Joepriadi Sertu/21060222760585 Danru 1 SLT Yonif Linud 502 Yonif Linud 502/UY Divif 2 Kostrad Watampone, 3 Mei 1985 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif Linud 502/UY Divif 2 Kostrad Jabung Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sejak tahun 2013 saat koordinasi antar staf, dengan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat sejak tahun 2005 dalam hubungan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa dalam pelaksanaan tradisi pembaretan rangkaian kegiatannya telah dilakukan pada hari Senin tanggal 7 April 2014 yaitu Briefing pelatih baertempat di Denma Linud 18/2 Kostrad. Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib di Mabrigif Linud 18/2 Kostrad telah dilaksanakan upacara pembukaan acara tradisi pembaretan oleh Danbrigif Linud 18/2 Kostrad, dalam pembukaan Danbrigif Linud 18/2 Kostrad memberikan penekanan bahwa latihan tradisi harus dilaksanakan dengan keras namun tidak menggunakan
19 kekerasan, sedangkan materi tradisi hanya melaksanakan hanmars dari Mabrigif Linud 18/2 Kostrad menuju ke Gunung Bromo, dalam rencana dilaksanakan 3 (tiga) hari dan dalam satu hari dilakukan 2 sampai 3 etape, beristirahat serta bermalan. 3. Bahwa dalam pelaksanaan kegiatan Saksi menjabat sebagai Danton 7 (tujuh) yang bertugas mengawasi peleton tujuh. Pada saat pelaksanaan Hanmars pimpinan yang terua dan yang mengikuti jalannya kegiatan adalah Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasi pam Ops lat. 4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 saat peserta tradisi pembaretan berada di Kebun Jati Ds Slamet Dua sekira pukul 09.00 Wib Saksi mendengar seluruh pelatih meneriakkan seluruh Ba pelaku kumpul membentuk barisan bersaf membelakangi barisan Ta. Saksi melihat Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo berdiri dipinggir kiri diantara barisan Ta dan Ba dengan kurang lebih jarak 20 (duapuluh) meter, sedangkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat berada diseberang jalan didepan rumah penduduk sedang istirahat duduk diatas motor dengan jarak lebih kurang 50 (limapuluh) meter dari tempat kejadian. 5. Bahwa selanjutnya para pelatih yang ada melakukan pemukulan terhadap pelaku tradisi dengan menggunakan selang mengenai punggung pelaku dengan posisi membungkuk. Alasan dilakukan pemukulan kolektif karena pada saat pelaksanaan hanmars para pelaku Ba/Ta banyak yang tidak bersemangat dalam menjalankan latihan. Kemudian Serda Rafindo Putra Sihaloho dipanggil tersendiri oleh pelatih, Serda Rafindo Putra Sihaloho keluar dari barisan Ba dan berdiri didepan barisan Ba pelaku. Kemudian Serda Rafindi Putra sihaloho dengan posisi membungkuk dipukuli punggungnya dengan menggunakan selang oleh Saksi, Saksi-1 Serka Edy Harijanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono, Saksi-3 Sertu Andy Wijaya, Sertu Yulius Rizal Febriansyah, sertu Bambang Tri Widodo dan Serda Yudho Prasetyo berkali-kali. Saksi ikut melakukan pencambukan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan menggunakan selang plastik warna putih berserat ukuran panjang 40 cm dan lebar 1,5 dim mengenai punggung sebanyak 2 (dua) kali dan mengenai pantat sebanyak 1 (satu) kali. 6. Bahwa selanjutnya Saksi melakukan pengecekan ke peletonnya dan saat terjadinya pemukulan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho, Saksi melihat Terdakwa-1 Kapten inf Ludiro Hadi Widodo dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat tidak melakukan reaksi apa-apa, hanya membiarkan saja, mungkin karena tradisi pembaretan sudah sering dilaksanakan dan dalam setiap acara tardisi tersebut Kolat sudah menyiapkan Selang warna putih berserat ukuran panjang 40 Cm dan lebar kurang lebih 1,5 dim. 8. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 Saksi mendengar informasi bahwa Serda Rafindo Putra Sihaloho di evakuasi ke RST karena mengalami pingsan pada saat dalam perjalanan setelah istirahat di Kebun Jati Ds. Slamet Dua dan pada hari Jum‟at tanggal 11 April 2014 Kapten Inf Arif Munajat memberitahukan para pelatih bahwa Serda Rafindo Putra Sihaloho meninggal dunia di RST Tk-II Soepraoen Malang. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun keterangan yang disangkal sebagai berikut : Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut, setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya.
20 Bahwa Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat saat terjadinya pemukulan posisinya bukan berada di depan rumah rumah sambil duduk diatas motor, tetapi sedang memberikan pengarahan pada pelaku perwira. Atas sangkalan para Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Saksi – 5
:
Nama Lengkap Pekerjaan Jabatan Kesatuan Tempat, tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Yulius Rizal Febriansyah Sertu/21050169800785 Baton PUTPP Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad Malang, 31 Juli 1985 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Brigif Linud 18/2 Rt. 005 Rw. 007 Ds. Kemantren Kec. Jabung Kab. Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sejak tahun 2006, dengan Terdakwa-2 Kapten Inf Arid Munajat sejak tahun 2012 di Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam hubungan antara atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa kegiatan tradisi pembaretan rencananya dilaksanakan selama 5 (lima) hari, mulai tanggal 9 April 2014 s.d 14 April 2014, namun sebelum sampai tanggal 14 April 2014 tradisi pembartean dihentikan oleh Pangdiv 2 Kostrad karena ada salah satu peserta tradisi meninggal dunia yaitu Serda Rafindo Putra Sihaloho pada hari Jumat tanggl 11 April 2014 sekira pukul 02.00 Wib di RST Soepraun Malang karena Heatstroke. 3. Bahwa dalam tradisi pembaretan yang diselenggarakan oleh Brigif 18/2 Kostrad, Saksi menjabat sebagai Danton 10 (sepuluh) dengan pelaku berjumlah 40 (empat puluh) orang. Adapun tugas Saksi adalah mengawasi dan mengecek personel dan materiil peleton Saksi selama pelaksanaan tradisi pembaretan. 4. Bahwa sepengetahuan Saksi pelatih tradisi pembaretan sebanyak 36 orang antara lain Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sebagai Danlat dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat sebagai Pasipamlatops. 5. Bahwa upacara pembukaan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 dengan irup kol Inf Susilo selaku penanggungjawab latihan. Kemudian dilanjutkan pengarahan dari Danbrig yang intinya “Latihan delaksanakan dengan keras tetapi tidak dengan kekerasan”. 6. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 08.40 Wib di Kebun Jati Ds. Slamet Dua Saksi melakukan pemukulan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho ketika istirahat hari Kedua dalam rangka latihan tradisi pembaretan prajurit Brigif Linud 18/2 Kostrad Trisula dengan cara menindak dengan mencambuk menggunakan selang air terbuat dari plastik warna putih ukuran kira-kira panjang 40 Cm dan lebar kurang lebih sebesar Ibu jari mengenai bagian punggung sebanyak 1 (satu) kali. 7. Bahwa pada saat terjadinya pemukulan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho, Saksi melihat Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo ada ditempat kejadian berjarak kurang lebih 10 (sepuluh) meter sebelah kiri Saksi dan hanya melihat serta diam saja, sedangkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat Saksi tidak melihatnya. 8. Bahwa setelah selesai makan pagi Serda Rafindo Putra Sihaloho bersama seluruh Bintara peserta tradisi dikumpulkan di Kebun Jati Ds.
21 Slamet Dua dengan cara berbaris bersaf, selanjutnya para Bintara seluruhnya disuruh membungkuk dan Saksi dengan para pelatih yang lain melakukan tindakan dengan cara mencambuk para Bintara perserta tradisi secara acak dengan menggunakan selang plastik warna putih mengenai punggung masing-masing Bintara termasuk terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho yang saat itu berada dalam barisan Bintara yang lainnya dan saat kejadian tersebut Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat menyaksikan kejadian tersebut namun membiarkan terjadi karena hal ini sudah sering terjadi dan merupakan tradisi latihan sejak lama dan Saksi tidak melihat Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasipam Opslat. 9. Bahwa Saksi dan para pelatih melakukan pencambukan dengan selang terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho maupun terhadap perserta tradisi lain tujuannya adalah untuk membina karakter dan mental prajurit trisula. 10. Bahwa pencambukan yang dilakukan oleh Saksi dan pelatih lainnya disebabkan antara lain karena para pelaku tidak tertib saat dijalan dan saat mengambil minum tidak membawa senjatanya serta tidak antri. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun hal yang disangkal sebagai berikut : Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut, setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya. Atas sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro tersebut, Saksi tetap pada laporannya. Saksi – 6
:
Nama Lengkap Pekerjaan Jabatan Kesatuan Tempat, tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Bambang Tri Widodo Sertu/ 21070477930685 Ba Panel/ Sipanel/PU/TPP Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad Magetan , 25 Juni 1985 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Brigif Linud 18/2 Rt. 005 Rw. 007 Ds. Kemantren Kec. Jabung Kab. Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sejak tahun 2006, dengan Terdakwa-2 Kapten Inf Arid Munajat sejak tahun 2012 di Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam hubungan antara atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga.. 2. Bahwa Saksi adalah termasuk salah satu pelatih Tradisi Pembaretan dan pengukuhan anggota Brigif Linud 18/Trisula yang dilaksanakan pada tanggal 9 s/d 14 April 2014. Pelaksanaan tradisi dimulai dengan upacara pembukaan pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.30 Wib, di Lapangan Brigif Linud 18/ 2 Kostrad, Irup dalam upacara tersebut adalah Danbrigif Linud 18 yaitu Kol. Inf. Susilo. 3. Bahwa setelah upacara pembukaan selesai seluruh peserta diperintahkan melepas dan meletakan Ransel dan senjata, kemudian seluruhnya diperintahkan maju dengan posisi melingkar untuk menerima
22 pengarahan dari Danbrigif Linud 18/2 Kostrad. Setelah selesai pengarahan seluruh peserta diambil alih oleh Serka Edy Harijanto dengan memerintahkan seluruh perserta tradisi untuk kembali ke perlengkapan masing-masing/ransel dan senjata dengan cara merayap. 4. Bahwa dalam pelaksanan Tradisi setiap harinya dibagi menjadi 2 etape yaitu etape petama tangal 9 April 2014, berangkat dari Mabrigif 18 sampai Gunung kunci yaitu berangkat pada pukul 08.30 dan tiba di Gunung Kunci sekira pukul 12.00 Wib, kemudian melaksanakan Isoma selanjutnya melakukan pengecekan anggota, setelah itu dilanjutkan etape ke-2 (dua) dari Gunung Kunci sampai Coban Jahe yaitu berangkat pada pukul 13.00 Wib dan tiba di Cuban Jahe peserta terakhir sekira pukul 18.00 Wib, selanjutnya diadakan pengecekan personil dan kesehatan kemudian melaksanakan makan malam dan istirahat. 5. Bahwa pada Hari ke-2 (dua) yaitu tanggal 10 April 2014, etape pertama berangkat dari Cuban Jahe pukul 05.30 Wib menuju Kebun Jati setelah tiba di Kebun Jati sekira pukul 07.30 Wib, peserta Tradisi melaksanakan Istirahat makan pagi, pengisian air minum dan pengecekan kesehatan oleh Danton Kes Letda Ckm Rahmat Junaidi Peserta selanjutnya persiapan kembali untuk melanjutkan perjalanan etape kedua menuju daerah Danau Ronggo. 6. Bahwa Saksi dalam pelaksanaan tradisi baik pada hari pertama maupun hari kedua tidak ada tindakan-tindakan yang diberikan oleh pelatih kecuali tindakan-tindakan secara kolektif yaitu pada hari ke-2 (dua) di etape pertama tepatnya di Kebun Jati Ds Slamet Dua. Saksi tidak ikut melakukan pemukulan baik khusus terhadap Korban maupun pemukulan secara kolektif terhadap seluruh peserta tradisi karena Saksi datang paling akhir sebagai pembawa bendera putih. 7. Bahwa Saksi tidak mengetahui tentang tindakan kolektif yang diberikan oleh pelatih terhadap para peserta Tradisi karena Saksi datang belakangan dan saat tiba di Kebun Jati semua peserta Tradisi Bintara sudah berbaris bersaf di belakang, sedangkan peserta Tradisi Tamtama sedang melingkar di depan barisan Bintara. Pada waktu itu posisi Serda Rafindo Putra Sihaloho sudah berada didepan barisan Bintara yang sedang diambil alih oleh Saksi-1 Serka Edi Harijanto. Saksi melihat Serda Rafindo Putra Sihaloho disuruh membungkuk selanjutnya Saksi-1 Serka Edi Harijanto mencambukan selangnya pada bagian pungung. 8. Bahwa selang plastik yang digunakan untuk mencambuk sebelumnya telah disiapkan oleh Kolat dan hampir seluruh pelatih membawa selang tersebut, Kasbrigif 18/Trisula Letkol Inf Teguh pernah menyampaikan saat breefing pelatih bahwa diperbolehkan melakukan pencambukan yaitu pada bagian Helm, Ransel dan bagian pantat saja tetapi tidak boleh melakukan pemukulan secara langsung. 9. Bahwa Saksi mengetahui tentang meninggalnya korban tersebut dari para Danton yang menyampaikan bahwa setelah Serda Rafindo Putra Sihaloho dievakuasi ke RST. Dr. Soepraoen Kota Malang, kemudian pada tanggal 11 April 2014 sekira pukul 03.30 Wib, korban telah meninggal dunia. Atas keterangan Saksi tersebut, membenarkan seluruhnya. Saksi – 7
para Terdakwa pada pokoknya
:
N a m a Lengkap Pekerjaan Jabatan Kesatuan
: : : :
Yudho Prasetyo Serda/21100100360491 Ba Keamanan/Sipanel/PU/TPP Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad
23 Tempat, tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : :
Malang, 17 April 1991 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Brigif Linud 18/2 Rt. 005 Rw. 007 Ds. Kemantren Kec. Jabung Kab. Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sejak tahun 2006, dengan Terdakwa-2 Kapten Inf Arid Munajat sejak tahun 2012 di Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam hubungan antara atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga.. 2. Bahwa dalam acara pembaretan dan pengukuhan Prajurit Trilsula Brigif Linud 18/2 Kostrad tersebut Serda Rafindo Putra Sihaloho sebagai pelaku dan Saksi sebagai pelatih, yang mempunyai tanggung jawab untuk memabantu pelatih-pelatih yang lain, dalam kegiatan sehari-hari selama acara tradisi tersebut mengecek personil dari kegiatan awal sampai akhir salah satunya Hanmars. 3. Bahwa acara tradisi pembaretan di Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang kurang lebih diikuti oleh 402 (empat ratus dua) orang anggota terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama dari Satuan Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang, Yonif Linud 501/18/2 Kostrad Madiun, Yonif Linud 502/18/2 Kostrad Jabung Malang dan dari Yonif Linud 503/18/2 Kostrad Mojosari Mojokerto . 4. Bahwa pelaksanaan hanmars tersebut peserta tradsisi pembaretan dibagi menjadi 10 (sepuluh) peleton yang berjalan bertahap peleton perpeleton dalam tempo waktu yang telah ditentukan. Setiap peleton terdiri dari 3 (tiga) atau 4 (empat) orang pelatih yang setiap peleton berjumlah sekitar 40 (empat puluh) sampai dengan 42 (empat puluh dua) orang. Hanmars dimulai dari Brigif Linud 18/2 Kostrad sampai ke gunung Bromo namun setiap 10 (sepuluh) KM peserta latihan istirahat. Untuk etape pertama pada tanggal 09 April 2014 istirahat dan bermalam di Coban jahe selanjutnya untuk etape ke-2 pada tanggal 10 April 2014 sekira pkl 06.00 Wib peserta Tradisi berangkat dari Kebon Jati menuju Desa Gunung Ronggo. 5. Bahwa pada saat etape kedua pada tanggal 10 April 2014 sekira pukul 09.00 Wib s.d pukul 09.30 wib di Kebun Jati Desa Slamet Saksi melihat Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo berada ditempat tersebut, disebelah pasukan yang sedang istirahat. Saat itu Saksi melihat adanya pemukulan yang dilakukan oleh Saksi-1 Serka Edy Harijanto terhadap Serda Rafindo putra Sihaloho, karena posisi Saksi berada di belakang Saksi-1 Serka Edy Harijanto dan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo berada dibelakang Saksi. 6. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Ludiro Hadi Widodo tidak pernah memberikan pengarahan kepada para pelatih, yang memberikan pengarahan hanya Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat saja. 7. Bahwa selanjutnya sekira pukul 12.00 Wib dalam perjalanan dari kebun jati menuju Desa Gunung Ronggo Saksi melakukan pencambukan terhadap Serda Rafindo putra Sihaloho pada bagian rangsel sebelah kanan dengan tujuan memberikan semangat dan setelah melakukan pencambukan terhadap Serda Rafindo putra Sihaloho masih tetap berjalan tetapi kurang lebih berjalan 15 (lima belas) meter tepatnya di dekat patung kuda Serda Rafindo Putra Sihaloho terjatuh dan kemudian diberikan pertolongan oleh Tim kesehatan Serma Sudarso. Pada saat diberikan pertolongan tersebut Saksi kembali mencambukan selangnya mengenai bagian betis kaki kiri Serda Rafindo putra Sihaloho, sebanyak 2
24 (dua) kali dengan tujuan untuk memberikan semangat kepada korban dikarenakan perjalanan masih jauh dan kondisi cuaca sangat panas. 8. Bahwa pada saat korban dilakukan pertolongan oleh tim kesehatan Serma Sudarso Saksi meninggalkan Korban untuk mengkafer para pelaku hanmars lainnya, dan atas kejadian tersebut Saksi tidak melaporkan kepada atasannya karena merasa sudah ada tim kesehatan yang melakukan pertolongan terhadap korban, namun pada saat perjalanan menuju etape ke-2 Saksi dipanggil Serka Edy Harijanto untuk diperintahkan menunggu korban di RST Soepraoen kemudian Saksi menuju ke RST Soepraun, sesampainya di RST pukul 16.30 Wib selanjutnya Saksi menghadap dan menemui Danton Kes dan mendapatkan perintah agar Saksi menunggu korban di ruang IGD karena Danton Kes akan kembali ke lapangan. 9. Bahwa kemudian sekira pukul 19.00 Wib korban dipindahkan keruang ICU dan Saksi mengikuti ke ruang ICU sambil melaporkan ke Ba Ops Lat atas nama Pelda Sony Sauri kemudian sekira pukul 20.00 Wib Saksi-6 Sertu Bambang Triwidodo mengantarkan pakaian Saksi sambil memberikan perintah agar tetap menunggu Serda Rafindo Putra Sihaloho sampai dengan besok pagi. 10. Bahwa selanjutnya sekira pukul 23.00 Wib Saksi dipanggil oleh petugas/suster RST Soepraun untuk mengkonfirmasikan Korban untuk segera dialaksanakan cuci darah karena korban tidak bisa kencing tetapi berak dengan mencret padahal sudah diberi infuse 4 (empat) kantong namun masih tetap tidak bisa kencing karena ginjalnya kering. 11. Bahwa Kemudian Saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Pelda Sony Sauri dan mengatakan “menunggu tim kesehatan dulu besuk jam setengah enam pagi “ dan sekira pukul 01.30 Wib Saksi dipanggil oleh suster dengan mengatakan korban kritis, selanjutnya Saksi masuk keruang ICU tetapi tidak masuk kekamar hanya diruang tunggu karena korban sudah ditangani suster dengan menekan dadanya dan sekira pukul 02.00 Wib Serda Rafindo Putra Sihaloho dinyatakan meninggal dunia. 12. Bahwa pada saat di kebun jati di Ds Slamet Dua Kec Tumpang Kab Malang saat terjadi pemukulan yang dilakukan oleh oknum pelatih terhadap pelaku Saksi melihat Saksi-1 Serka Edi Harijanto ketika melakukan pemukulan korban dengan cara memanggil korban untuk disendirikan kemudian memukul dengan tangan kosong namun Saksi tidak mengetahui berapa kali melakukan pemukulan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho karena pada saat itu Saksi meninggalkan tempat untuk mencari makanan (sarapan pagi) dan Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat dan Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasipam latops menyaksikan kejadian tersebut karena berada di dekat pasukan, namun membiarkan terjadi karena hal ini sudah sering terjadi dan merupakan tradisi latihan sejak lama. 13. Bahwa selama pelaksanaan Tradisi Pembaretan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak pernah memberikan pengarahan langsung kepada para pelatih, yang sering memberikan pengarahan hanya Terdakwa-2 Kapten Inf Arief Munajat. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun keterangan yang disangkal sebagai berikut : Sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo :
25 Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak memberikan pengarahan langsung kepada para pelatih karena telah memberikan kewenangannya kepada Terdakwa-2 Kapten Inf Arief Munajat. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut, setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya. Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Saksi – 8 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat / tgl.lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Makludin Sihaloho Petani Kebun Gambiri, 17 Agustus 1954 Indonesia Laki-laki Kristen Dusun Gambiri, Desa Silabah Jaya, Kec. Dolok Pardamean, Kab. Simalungun.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga namun dengan Serda Rafindo Putra Sihaloho, NRP 211200126400293, Basi 3/ Pers/ Sima/ Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad, kenal karena Serda Rafindo Putra Sihaloho adalah anak kandung Saksi. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 April 2014 sekira pukul 05.00 Wib, Saksi menerima berita telpon dari Kesatuan Brigif Linud 18/ 2 Kostrad yang tidak Saksi ketahui identitasnya menyampaikan kabar yang menelpon saat itu, tetapi saat menelpon menjelaskan bahwa yang menelpon ini adalah dari Kesatuan Serda Rafindo dan menjelaskan bahwa Serda Rafindo sudah tidak ada lagi (meninggal dunia) karena latihan. 3. Bahwa pada saat itu Saksi langsung menangis karena Serda Rafindo Putra Sihaloho adalah satu satunya anak yang Saksi harapkan bisa menjadi orang tetapi meninggal dunia. Serda Rafindo Putra Sihaloho adalah anak ke delapan dari 9 (sembilan) bersaudara, setelah menerima berita tersebut Saksi tidak berdaya kemudian memberitahukan kepada istri Saksi (Sdri Romasle Saragih Simarmata) kalau Serda Rafindo Putra Sihaloho telah meninggal dunia dalam latihan. Mendengar berita tersebut istri Saksi menangis dan pingsan selanjutnya oleh tetangga istri Saksi dibawa ke Puskesmas. 4, Bahwa kemudian pada hari Sabtu tanggal 12 April 2014 jenazah alm Serda Rafindo Putra Sihaloho tiba dirumah Saksi di Simalungun diantar oleh Sdr Saksi (Sdri Fatimah) yang tinggal di Malang dan dua orang anggota dari kesatuan yaitu Kapten Inf J. Gultom dengan 1 (satu) orang anggotanya. 5. Bahwa sepengetahuan Saksi berdasarkan informasi dari Sdri Fatimah kematian Serda Rafindo Putra Sihaloho tersebut adalah akibat penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum pelatih anggota Brigif Linud 18/ 2 Kostrad dalam acara tradisi pembaretan. Sdri Fatimah melihat langsung kondisi jenazah Serda Rafindo Putra Sihaloho penuh dengan luka-luka yang menimbulkan kecurigaan Sdri Fatimah, sehingga meminta untuk dilakukan otopsi ke RSU dr Saiful Anwar Malang. 6. Bahwa Saksi juga menerima kiriman foto almarhum Serda Rafindo Putra Sihaloho melalui HP yang dikirim oleh saudara Saksi yang bernama Rimson Sipayung alamat jalan Kepanjen - Blitar No. 31 RT. 4 RW 1 Desa Talangagung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang dan disitu terlihat
26 jelas bekas bekas luka pada tubuh Serda Rafindo Putra Sihaloho di bagian bibir pecah, pada bagian dada lebam, pada bagian leher ada luka jeratan biru dan hitam, kemudian ada luka lebam lebam pada paha sebelah kiri dekat kemaluan, pada kaki sebelah kiri, pada bahu ada luka, pada tulang rusuk kanan, dan luka lebam ke biru - biruan pada bagian punggung belakang. 7. Bahwa pada hari Minggu tanggal 6 April 2014 Saksi menerima telpon dari alm Serda Rafindo Putra Sihaloho yang menginformasikan bahwa alm Serda Rafido Putra Sihaloho pamit akan melaksanakan kegiatan pembaretan yang diadakan oleh kesatuan. 8. Bahwa sepengetahuan Saksi, sebelumnya alm Serda Rafindo Putra Sihaloho tidak pernah menderita penyakit apalagi sampai menjalani opname ( rawat inap ). 9. Bahwa Saksi selaku keluarga alm Serda Rafindo Putra Sihaloho telah mendapatkan santunan duka cita dari kesatuan sebesar Rp 20.000.000,(dua puluh juta rupiah), hak-hak keprajuritan dari kesatuan, mendukung seluruh biaya pengiriman jenazah ke Simalungun sampai dengan pemakaman secara militer. 10. Bahwa Saksi telah memaafkan para Terdakwa namun Saksi tetap menginginkan agar perkara meninggalnya Serda Rafindo Putra Sihaloho diselesaikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Atas keterangan tersebut di atas, para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi – 9 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Ignatius Agus Dwi Wibisono Serda/21120197120890 Danru III/II/C Yonif 502/18/2 Kostrad Yonif Linud 502/18/2 Kostrad Semarang, 1 Agustus 1990 Laki-laki Indonesia Katholik Asrama Yonif Linud 502/18/2 Kemantren Jabung.
Kostrad
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1 Bahwa Saksi kenal dengan Serda Rafindo Putra Sihaloho pada tahun 2012 sejak berdinas di Divisi 1 Kostrad Cilodong dalam hubungan satu letting dan tidak ada hubungan keluarga dan Saksi kenal dengan para Terdakwa hanya dalam hubungan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2 Bahwa pada hari Senin tanggal 5 April 2014 sekira pukul 10.00 Wib Saksi tiba ditempat pembaretan, setelah sampai ditempat kemudian Saksi melapor ke Kolat yang diterima oleh Kapten Inf Ludiro (Danlat) yang saat itu menjabat sebagai pejabat piket. 3 Bahwa personil yang mengikuti tradisi pembaretan berasal dari Yonif Linud 501/18/2 Kostrad, Yonif 502/18/2 Kostrad Yonif 503/18/2 Kostrad dan Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad kurang lebih berjumlah 406 (empat ratus enam) orang dan didukung oleh lebih kurang 30 (tigapuluh) orang pelatih. 4 Bahwa dalam pelaksanaan pembaretan tersebut telah dibagi beberapa peleton, Saksi masuk ke peleton 8 (delapan) dan Serda Rafindo Putra Sihaloho masuk peleton 2 (dua). Adapun kelengkapan setiap pelaku pada pembaretan tersebut memakai rangsel, helm, senjata dan kopel
27 peoples. Sedangkan para pelatih menggunakan seragam celana loreng, kaos lengan panjang warna merah. 5 Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib dilapangan Sepak Bola Brigif Linud 18/2 Kostrad telah dilaksanakan Upacara pembukaan tradisi pembaretan dan sebagai Irup adalah Danbrigif Linud 18/2 Kostrad Kolonel Inf Susilo selaku penanggung jawab latihan tradisi pembaretan, setelah selesai upacara ada pengarahan langsung dari Danbrig yang isinya “ Latihan harus keras tetapi tidak dengan kekerasan “ dan penekanan tersebut selalu disampaikan berulang-ulang oleh Danbrigif Linud 18/2 Kostrad. 6 Bahwa pada hari kamis tanggal 10 April 2014, selesai makan pagi sekira pukul 07.30 Wib tepatnya di Kebun Jati, para pelatih mengumpulkan seluruh pelaku untuk mengikuti pengarahan tentang kesehatan. Kemudian pelaku bintara dipisahkan dengan pelaku tamtama. Selanjutnya secara bersamaan oleh pelatih seluruh peserta tradisi bintara termasuk Saksi dipisahkan ke belakang barisan tamtama, kemudian peserta tradisi bintara diperintahkan berbaris bersaf dan membungkuk, selanjutnya beberapa pelatih melakukan penyelangan (pencambukan dengan menggunakan selang plastik berserat) ke bagian punggung peserta bintara. 7 Bahwa pada waktu peserta bintara membungkuk terdengar suara Saksi-2 Serka Agus Hartono memanggil nama alm Serda Rafindo Sihaloho untuk memisahkan diri dengan kata-kata “mana namanya serda sihaloho ? memisahkan diri !” setelah alm Serda Rifaldo Putra Sihaloho kedepan terdengar suara cambukan selang dan terdengar teriakan beberapa pelatih “lepas bajumu sekarang, tiarap!” Selanjutnya Setelah itu terdengar lagi cambukan dan Saksi mendengar teriakan alm Serda Rafindo Putra Sihaloho “ampun pelatih sambil mengerang kesakitan”. Setelah itu Alm Serda Rafindo Sihaloho diperintahkan menggunakan kembali bajunya dan bergabung ke barisan bintara. 8 Bahwa pada saat para pelatih melakukan tindakan tersendiri terhadap alm Serda Rafindo Putra Sihaloho, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Widodo dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat berada di seberang jalan dan melihat kejadian tersebut namun tidak memerintahkan untuk menghentikannya, karena hal ini sudah sering terjadi dan merupakan tradisi latihan sejak lama. 9 Bahwa setelah itu Saksi bersama rekan-rekan diperintahkan oleh pelatih untuk bergabung ke pasukan untuk melanjutkan perjalanan ke Etape ketiga hari kedua, dan Serda Rafindo Putra Sihaloho masih melanjutkan perjalanan namun tidak sampai ke Etape berikutnya Serda Rafindo Putra Sihaloho jatuh pingsan. selanjutnya dilakukan evakuasi oleh tim kesehatan ke RS dr Soepraoen Malang. 10 Bahwa tindakan pencambukan hanya dilakukan di Kebun Jati saja, dilakukan berkali-kali yaitu pada bagian punggung saja dan akibat yang ditgimbulkan adalah bekas merah dipunggung dan memar. 11 Bahwa unsur kolat yang mendampingi peserta selama pelaksanaan tradisi adalah Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasiops pam, para pelatih masing-masing peleton, tim kesehatan dan provost yang bertugas memantau dan mengawasi selama semua kegiatan tradisi. 12 Bahwa selama pelaksanaan tradisi pembaretan berjalan, pengecekan kesehatan para peserta dilakukan dengan cara metanyakan apakah ada yang sakit atau tidak, dan seluruh peserta mengatakan tidak ada yang sakit. 13 Bahwa pelaksanaan tradisi pembaretan seharusnya dilaksanakan selama 5 (lima) hari tmt 9 April 2014 s.d 14 April 2014, tetapi karena ada peristiwa jatuhnya korban a.n Serda Rafindo Putra Sihaloho pada tanggal
28 11 April 2014 kemudian pelaksaanan tradisi pembaretan dihentikan dan semua peserta tradisi kembali ke home base di Brigif Linud 18/Trisula. 14 Bahwa unsur kolat yasng mendampingi pelaku selam pelaksanaan kegiatan tradisi adalah Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat, Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku pa Opaslat , Pelda Sony Sahuri selaku bapel. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian. Adapun keterangan yang disangkal sebagai berikut : Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut, setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya. Saksi – 10
:
Nama Pangkat/ NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tgl lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Tri Widiyanto Prada/3112034602 0491 Tabakpan 5 Regu 1 Ton 3 Ki A Yonif Linud 501/18/2 Kostrad Purworejo, 05 April 1991 Indonesia Laki-laki Islam Asrama Yonif Linud 501/18/2 Kostrad Madiun
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Serda Rafindo Putra Sihaloho Badenma Brigif Linud 18/2 Kostrad pada akhir tahun 2012 pada saat sama sama masuk Kesatuan Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang dalam hubungan dinas sebagai atasan dengan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga dan Saksi kenal dengan para Terdakwa hanya dalam hubungan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa rencana pelaksanaan Tradisi Pembaretan dan pengukuhan anggota Brigif Linud 18/2 dilaksanakan pada tanggal 9 April s.d 14 April 2014, yang diikuti oleh lebih kurang 400 (empat ratus) peserta dari perwira, bintara dan tamtama dan Saksi sebagai salah satu pelaku tradisi. 3. Bahwa pelaksanaan Tradisi pembaretan dibuka pada tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib oleh Danbrigif Linud 18/Trisula Kolonel Inf Susilo selaku Irup. Selesai upacara dilanjutkan dengan hanmars yang setiap harinya dibagi menjadi 2 (dua) etape. Selesai melaksanakan etape pertama kemudian istirahat makan siang dan pengisian air minum, kemudian dilanjutkan ke etape kedua dan bermalam di Coban Jahe. 4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 hanmars etape pertama dimulai pukul 05.00 Wib, sekira pukul 07.30 Wib seluruh peserta tiba di kebun jati Desa Slamet II dilanjutkan dengan istirahat dan makan pagi. Setelah makan pagi Terdakwa-1 Kapten Ludiro Hadi Wibowo mengambil alih seluruh peserta tradisi untuk memberikan penjelasan route yang akan dilalui, selanjutnya diambil alih oleh Danton Kes Letda CKM Rahmat untuk melakukan pengecekan kesehatan dengan menanyakan kepada pelaku apakah ada yang sakit sekaligus memberikan penyuluhan kesehatan.
29 5. Bahwa kemudian seluruh pelaku diambil alih oleh Saksi-1 Serka Edy Harijanto untuk menekankan kembali route yang akan dilalui. Selanjutnya seluruh pelaku dikelompokan menjadi tiga kelompok, tamtama berada di barisan paling depan, bintara dibelakang tamtama dan perwira di depan barisan bintara. Seluruh pelaku kecuali perwira diperintahkan membungkuk untuk diberikan tindakan kolektif oleh para pelatih antara lain Saksi-1 Serka Edy Harijanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono dan Saksi-7 Serda Yudha Prasetya berupa pencambukan dengan menggunakan selang pada bagian punggung berkali-kali. 6. Bahwa saat pencambukan selang oleh pelatih Saksi mendengar suara teriakan Serda Rafindo Putra Sihaloho yang kesakitan karena dicambuk. Pada saat dilakukan tindakan pencambukan para pelaku tidak memakai ransel, helm dan kopelrim. 7. Bahwa tindakan pencambukan yang dilakukan oleh para pelatih kepada para pelaku khususnya kepada Serda Rafindo Putra Sihaloho diketahui oleh Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo dan Terdakwa2 Kapten Inf Arif Munajat, namun diam saja membiarkan para pelatih melakukan tindakan pencambukan karena hal ini sudah sering terjadi dan merupakan tradisi latihan sejak lama. Selanjutnya Saksi mendengar teriakan “hentikan lanjutkan perjalanan”. 8. Bahwa selain Serda Rafindo Putra Sihaloho yang dilakukan pemukulan tetapi pelaku tradisi pembaretan lain khususnya dari Pelaku Bintara semuanya juga dilakukan pemukulan oleh para pelatih dengan mengunakan selang plastik dengan cara sama-sama membungkuk bersaf tepatnya di belakang Serda Rafindo Putra Sihaloho dan tidak memakai baju hanya memakai kaos loreng saja dan Saksi tidak mengetahui mengapa pelaku tradisi Bintara dilakukan pemukulan oleh pelatih. 9. Bahwa selama pelaksanaan kegiatan pembaretan para pelaku hanya didampingi oleh Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro hadi Wibowo selaku Danlat, Terdakwa-2 Arif Munajat selaku Pasiopslat, Peltu Soni Sahuri selaku Bapel, beberapa orang pelatih berpangkat Ba dan Ta. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi - 11
:
Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Suryadi Praka/31060174150684 Tabak Ru 1 Ton SLT Ki Ban Yonif Linud 501/18/2 Kostrad Sukoharjo, 25 Juni 1984 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif Linud 501/18/2 Kostrad Madiun.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tahun 2011 sejak menjabat sebagai Pasilog Yonif Linud 501/18/2 Kostrad dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat pada tahun 2012 sebagai Pasi Intel Yonif 501/18/2 Kostrad dalam hubungan antara atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga. Sedangkan dengan Serda Rafindo Putra Sihaloho pada bulan April 2014 pada saat Serda Rafindo Putra Sihaloho ikut bersama Saksi dalam acara tradisi pembaretan dan pengukuhan Prajurit Trisula Brigif Linud 18/2 Kostrad serta tidak ada
30 hubungan keluarga dan Saksi kenal dengan para Terdakwa hanya dalam hubungan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa tradisi pembaretan dan pengukuhan Prajurit Trisula Brigif Linud 18/ Divif 2 Kostrad dilaksanakan di Brigif Linud 18/ Divif 2 Kostrad yang dimulai pada tanggal 9 April 2014 sampai dengan tanggal 13 April 2014 dengan peserta seluruh Tamtama, Bintara dan Perwira dari Yonif 501/BY Madiun, Yonif 502/UY Jabung dan Yonif 503/MYK Mojosari serta Denma Brigif 18/2 Kostrad yang belum pernah mengikuti acara tersebut. 3. Bahwa dari satuan Yonif Linud 501/18/2 Kostrad yang mengikuti kegiatan tradisi pembaretan berjumlah 70 (tujuh puluh) orang anggota yang terdiri dari Pa, Ba dan Ta, Pa tertua adalah Letda Inf Puji Santoso. 4. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib di Mabrigif Linud 18/2 Kostrad dilaksanakan upacara pembukaan acara tradisi pembaretan yang dibuka oleh Danbrigif Linud 18/2 Kostrad Kolonel Inf Susilo, setelah dilakukan upacara kemudian para peserta diperintahkan untuk mengambil perlengkapan ransel yang posisinya dibelakang pasukan dengan merayap, selanjutnya setelah perlengkapan dipakai dengan membawa senjata SS2, para peserta melaksanakan Hanmars dimulai dari Mabrigif Linud 18/2 Kostrad menuju ke Coban Jahe dan sampai ditempat sekira pukul 18.00 Wib, istirahat dan bermalam. 5. Bahwa keesokan harinya tanggal 10 April 2014 sekira pukul 05.00 Wib seluruh pelaku berangkat dari Coban Jahe menuju Kali Jahe (kira-kira berjarak 7 km) tepatnya di Kebun Jati Desa Slamet Kec. Tumpang Kab. Malang, setelah sampai ditempat sekira pukul 08.00 Wib seluruh pelaku istirahat ditempat tersebut dan diperintahkan untuk melepas rangsel serta menaruh senjata selanjutnya diberikan pengarahan tentang kesehatan. Kemudian Serka Edy Harjanto mengambil alih dan memerintahkan seluruh pelaku berkumpul, berbaris bersaf dalam kelompok terpisah Pa, Ba dan Ta. 6. Bahwa selanjutnya kelompok Ba dan Ta diperintahkan oleh pelatih untuk balik kanan dengan sikap bungkuk serta membelakangi pelatih, kemudian dipukul menggunakan selang dari plastik yang panjangnya 30 (tiga puluh) cm ke punggung sebanyak 3 sampai dengan 4 (empat) kali. Untuk di kelompok bintara Saksi pelatih yang melakukan pemukulan adalah Saksi-1 Serka Edy Harijanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono, Saksi-4 Sertu Joepriadi dan Saksi-7 Serda Yudha Prasetyo. 7. Bahwa pada saat dilakukan pencambukan kolektif seluruh pelaku Ba dan Ta hanya mengenakan pakaian PDL loreng tanpa dilengkapi ransel, kopelrem dan helm. 8. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat yang berada dipinggir jalan sedang makan yang jaraknya sekira 20 (dua puluh) meter, melihat kejadian tersebut tanpa terhalang namun membiarkan terjadi karena hal ini sudah sering terjadi dan merupakan tradisi latihan sejak lama. Tidak berapa lama kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menghentikan kegiatan untuk melanjutkan perjalanan. 9. Bahwa Saksi pada tahun 2007 pernah mengikuti acara pembaretan namun gagal atau tidak lulus, karena tidak berhasil mengikuti kegiatan sampai selesai dikarenakan sakit. Tahapan kegiatan pembaretan tahun 2007 lebih berat daripada tahun 2014, namun pada tahun 2007 tidak ada tindakan pencambukan. 9. Bahwa pada tanggal 11 April berangkat dari desa Argosuko sekira pukul 07.00 Wib menuju Desa Gubug Klakah dan akan istirahat (bermalam) di Desa Ngadas Kec. Poncokusumo Kab. Malang, dan keesokan harinya ada pengumuman Serda Rafindo Putra Sihalolo telah meninggal dunia yang disampaikan oleh Kapten Inf Ludiro, namun Saksi
31 tidak tahu penyebab kematian Serda Rafindo Sihaloho dan saat itu pelaku yang sakit telah disendirikan dengan diberi tanda bendera putih, serta saat itu Serda Rafindo Putra Sihalolo tidak termasuk kelompok yang sakit. 10. Bahwa selama pelaksanaan kegiatan pembaretan, unsure kolat yang mendampingi para pelaku adalah Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo, Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat dan Pelda Soni Sahuri. 11. Bahwa dalam pelaksananaan tradisi pembaretan telah ditekankan oleh Danbrigif Linud 18/2 Kostrad Kolonel Inf Susilo dalam pengarahannya bahwa latihan atau tradisi Trisula harus dilakukan dengan keras tetapi tidak harus menggunakan kekerasan. Atas keterangan Saksi tersebut, para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa para Saksi lainnya sudah dipanggil berdasarkan ketentuan undang-undang sebanyak 3 (tiga) kali, namun tidak dapat hadir karena sedang melaksanakan penugasan khusus, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997, maka keterangan Saksi dalam berita acara pemeriksaan yang disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah, dibacakan sebagai berikut : Saksi – 12 Nama lengkap Paangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tgl.lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Susilo Kolonel Inf /11930073561269 Asops Kasdivif 2 Kostrad Divif 2 Kostrad Tuban, 16 Desember 1969 Indonesia laki-laki Islam Asrama Militer Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa yaitu Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo Pasi pers Brigif Linud 18/2 Kostrad dan Terdakwa2 Kapten Inf Arif Munajat pasi Opslat Brigif Linud 18/2 Kostrad sejak berdinas di Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Latihan tradisi pembaretan merupakan program Binsat sudah direncanakan 3 (tiga) bulan yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Januari 2014 namun karena banyak kegiatan sehingga latihan tradisi mundur sampai dengan bulan April 2014. Ren garlat sudah dibuat pada tanggal 4 April 2014 dan terkirim ke Divif 2 Kostrad pada tanggal 5 April 2014 sedangkan dalam acara tradisi tidak ada dana dari Komando atas, akan tetapi dana tersebut pengadaan satuan atas upaya Dansat yang mencapai sebesar Rp. 22.439,000,- (dua puluh dua juta empat ratus tiga puluh sembilan juta rupiah) dipergunakan untuk honor para pelatih perorang sebesar Rp. 100,000,- (seratus ribu rupiah). 3. Bahwa acara tradisi tersebut diikuti oleh 402 (empat ratus dua) orang pelaku, 36 (tiga puluh enam) orang pelatih/Kolat dan 23 (dua puluh tiga) orang pendukung, dengan rincian pelaku sebagai berikut para pelaku Ta/Ba yang baru masuk kurang lebih ada 98 (sembilan puluh delapan) orang sisanya 304 (tiga ratus empat) orang terdiri dari Ta/Ba/Pa (Danton, Kasi Brigif Linud 18/2 Kostrad ditambah Danyon) merupakan prajurit yang belum pernah mengikuti tradisi pembaretan Brigif Linud 18/2 Kostrad, karena terakhir kali tradisi pembaretan dilaksanakan pada tahun 2012.
32 4. Bahwa mekanisma pelaksanaan acara tradisi pembaretan diawali dengan perencanaan dan persiapan melaksanakan brifing pelatih dan pelaku, kemudian meninjau medan yang dilaksanakan pelatih serta membuat rencana setelah itu dilaksanakan paparan yang dilakukan oleh Danlat. Paparan dilaksanakan pada tanggal 8 April 2014 sekira pukul 13.00 Wib oleh Danlat dihadapan Kasbrigif Linud 18/2 Kostrad dan para pelatih dan pendukung, kemudian pada pukul 15.00 Wib Saksi datang untuk melihat paparan dan memberikan petunjuk agar segera memperbaiki apa yang menjadi koreksi. 5. Bahwa pada saat selesai paparan RGB tersebut Saksi memberikan penekanan pada Danlat dan para pelatih maupun pendukung yang dihadiri Kasbrigif Linud 18/2 Kostrad dan para Kasi Brigade yang berisi agar para pelatih dan Danlat segera mempersiapkan diri untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang dan segera mepersiapkan pelaksanaan pembukaan yang direncakan pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 di Lapangan Brigif Linud 18/2 Kostrad dan khusus Danlat Saksi menekankan agar memperbaiki paparan yang sudah dikoreksi oleh Kasbrigif maupun Danbrigif Linud 18/2 Kostrad dan segera kirim ulang ke Divif 2 Kostrad, sedangan kepada para pelatih agar mempersiapkan diri. 6. Bahwa amanat dibuat oleh staf kemudian diajukan kepada Kasbrigif Linud 18/2 Kostrad selanjutnya diteruskan kepada Saksi untuk dikoreksi dan perbaikan pada amanat Saksi alinea kelima pada halaman 3 (tiga) salah satunya berbunyi ” Tradisi harus dilaksanakan dengan keras dalam membentuk karakter dan mental prajurit tetapi tidak dengan tindakan kekerasan yang dapat merusak fisik dan mental prajurit Trisula, dalam pelaksanaan pembacaan Saksi ulangi dua sampai tiga kali dengan maksud agar tidak terjadi tindak kekerasan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pelatih. 7. Bahwa sepengetahuan Saksi kemampuan para pelatih memahami penekanan Saksi dan Saksi tidak khawatir, karena para pelatih merupakan pelatih yang semua berpengalaman menjadi pelatih tradisi dijajaran Brigif Linud 18/2 Kostrad karena ada yang memiliki kwalifikasi pelatih lebih kurang 5 (lima) orang dan yang lain tidak memiliki namun sudah berpengalaman, dalam acara tradisi tersebut materi latihannya antara lain Hanmars, tradisi pembaretan dan tradisi pengukuhan dengan metode praktek dilapangan. 8. Bahwa sesuai dengan organisasi latihan yang harus bertanggungjawab untuk mengendalikan dan mengawasi secara melekat selama kegiatan adalah Danlat beserta staf latihan dan pelatih. 9. Bahwa Saksi mengendalikan acara tradisi tersebut menggunakan Alkom yang ada Hand Phone (HP) kepada Danlat, para pelatih dan pendukung karena pada tanggal 9 April 2014 setelah pembukaan Saksi mempersiapkan penyiapan Wasrik Irjenad dan HUT Persit yang dilaksanakan tanggal 10 April 2014 yang dihadiri oleh Saksi selaku Danbrigif Linud 18/2 Kostrad, Kasbrigif Linud 18/2 Kostrad, seluruh Dansat dan para Kasi Brigif Linud 18/2 Kostrad, sehingga Saksi, Kasbrigif, seluruh Dansat dan para Kasi dan belum mengikuti latihan, karena melaksanakan HUT Persit yang dilaksanakan mulai pukul 08.00 Wib sampai dengan pukul 14.00 Wib, rencana tanggal 11 April 2014 Saksi akan bergabung dengan peserta tradisi di Etape Kampung Ngadas. 10. Bahwa rikkes para pelaku sudah dilaksanakan oleh satuan yang mengirimkan untuk melaksanakan tradisi termasuk anggota Brigade sudah di Rikes oleh anggota Kes Brigif Linud 18/2 Kostrad dan berdasarkan laporan dari Danlat tidak ada pelaku yang sakit atau alasan lain dan para pelaku siap melaksanakan tradisi. Secara prosedural dan hirarki Saksi selaku pimpinan umum latihan bertanggung jawab dalam Wasdal (pengawasan dan pengendalian) latihan tradisi pembaretan, namun
33 dilapangan sesuai prosedur dan hirarki Saksi berikan tanggung jawab kepada Danlat dalam pelaksanaan kegiatan pembaretan dilapangan. 11. Bahwa berdasarkan informasi dari Staf Intel tanggal 11 April 2014 terjadinya tindak kekerasan pelatih tradisi terhadap Alm. Serda Rafindo Putra Sihaloho yang dilakukan oleh Serka Edi Harijanto, Serka Agus Hartono, Sertu Andi Wijaya, Sertu Joefriadi, Sertu Yulius Rizal, Sertu Bambang Tri Widodo, Serda Yudho Prasetyo dan Prada Yudha Arief Setiawan para pelatih dilakukan di Ds. Slamet Dua (Kebun Jati) Gunung Ronggo Kec. Tajinan Kab. Malang. 12. Bahwa Saksi mendapatkan informasi dari kronologi kejadian tersebut adalah pada hari kedua hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 05.00 Wib dari Coban Jahe para peserta tradisi melaksanakan Hanmars menuju cek point 1 di Ds. Slamet Dua (Kebun Jati), sekira pukul 08.00 Wib Serka Agus Hartono mengumpulkan seluruh Bintara kemudian membentuk satu saf dengan tanpa menggunakan Ransel maupun Helm, selanjutnya para pelaku diberikan tindakan secara kolektif dengan cara mencambuk punggung para pelaku tradisi dengan posisi membungkuk dan dengan menggunakan selang plastik berserat warna putih, kemudian Serda Agus Hartono (Saksi-2 Serka Agus Hartono) memanggil Serda Rafindo Putra Sihaloho untuk tampil kedepan dan memerintahkan melepas baju dan hanya menggunakan kaos saja. Alasan Tindakan Serda Rafindo Putra Sihaloho diberi tindakan oleh para pelatih karena dinilai tidak resfek terhadap para pelatih. 13. Bahwa kemudian Serda Rafindo Putra Sihaloho disuruh membungkuk lalu dicambuki berkali-kali dibagian punggung hingga terjatuh, kemudian Serka Edi Harijanto ikut melakukan pencambukan berkali-kali, selanjutya diikuti oleh pelatih lain yaitu Sertu Yulius Rizal, Sertu Andi Wijaya, Sertu Bambang Tri Widodo, Sertu Jofriadi, Serda Yudho Prasetyo dan Prada Arief Setiawan dengan cara memukul bagian perut dengan menggunakan tangan kosong, menendang dan juga mencambuk dengan selang plastik berserat warna putih dibagian dada dan paha sampai Serda Rafindo Putra Sihaloho kesakitan dan merintih : ” Ampun pelatih ”, Pemukulan, tendangan dan pencambukan baru selesai setelah Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat memerintahkan melanjutkan perjalanan ke etape ke-2 (dua) di arah Ds. Gunung Ronggo Kec. Tajinan Kab. Malang. 14. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 10.00 Wib pada saat almarhum Serda Rafindo Putra Sihaloho melaksanakan hanmars jatuh pingsan dipinggir jalan yaitu tepatnya di wilayah Ds. Gunungsari Kec. Tajinan Kab. Malang, akan tetapi sebelum korban terjatuh sampai dengan pingsan korban dicambuki oleh pelatih yang bernama Serda Yudho Prasetyo dengan alasan korban loyo kurang bersemangat, mengetahui korban sudah pingsan Bakes Brigif Linud 18/2 Kostrad atas nama Serma Sudarso melakukan pertolongan Pertama (P3K) kemudian dibawa kerumah penduduk yang bernama Bpk. Sodiq karena kondisi pasien tidak dapat diatasi oleh Bakes tersebut, korban dievakuasi ke RST Tk-II Soepraoen dengan menggunakan kendaraan Ambulance, pada tanggal 11 April 2014 sekira pukul 02.05 Wib Serda Rafindo Putra Sihaloho meninggal dunia diruang ICU RST Tk-II Soepraoen Malang. 15. Bahwa para pelaku acara tradisi pembaretan yang menderita luka ringan sebanyak 119 (seratus sembilan belas) orang, luka berat sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang dan yang meninggal dunia sebanyak 1 (satu) orang atas nama Serda Rafindo Putra Sihaloho, para peserta tradisi yang luka akibat cambukan menggunakan selang. 16. Bahwa berdasarkan laporan hasil pemeriksaan dari Denpom Divif 2 Kostrad bahwa cara para Terdakwa pelaku penganiayaan terhadap Alm. Serda Rafindo Putra Sihaloho pada tanggal 10 April 2014 di Kebun Jati /
34 Gunung Ronggo ditempat istirahat, alasannya karena korban tidak ada respek, yang pertama melakukan penganiayaan adalah Serka Agus Hartono, Para pelaku melakukan penganiayaan menggunakan alat selang plastik berserat warna Putih dan juga menggunakan tangan untuk memukul perut serta menggunakan kaki untuk menendang, namun tidak ada niat para pelatih untuk merencanakan penganiayaan terhadap Alm. Rafindo Putra Sihaloho, akan tetapi semata-mata hanya untuk mendidik dan memperbaiki sikap mental prajurit. 17. Bahwa reaksi keluarga korban atas peristiwa ini menginginkan untuk dilakukan proses otopsi dengan maksud agar mengetahui dengan jelas sebab meninggalnya Alm. Serda Rafindo Putra Sihaloho yang diwakili oleh Bapak Rekson Sitanggang dan Bapak Rimson Sipayung. Pihak kesatuan mengijinkan dan membantu seluruh kegiatan outopsi serta pengantaran jenazah ke Medan yang diantar oleh Kapten Inf Gultom dan Lettu Inf Putra Wardani dengan diikuti pihak keluarga, kemudian kesatuan juga memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). 18. Bahwa berdasarkan hasil VER dan otopsi Alm. Serda Rafindo Putra Sihaloho meninggal karena kekurangan oksigen yang terjadi pada seluruh jaringan tubuh dan menderita kelainan lebam-lebam pada bagian dada, punggung dan perut akibat kekerasan benda tumpul. 19. Bahwa selanjutnya pada hari Jum‟at tanggal 11 april 2014 sekira pukul 12.30 Wib Saksi mendapat telephone dari Pangdivif 2 Kostrad yang menyampaikan bahwa berdasarkan foto Alm. Serda Rfindo Putra Sihaloho diketahui bahwa ada indikasi adanya tindakan kekerasan yang dilakukan pelatih tradisi. 20. Bahwa setelah mendapat telepon dari Pangdivif 2 Kostrad selanjutnya Saksi telepon Terdakwa-1 kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat menanyakan apakah ada pelatih yang melakukan tindak kekerasan terhadap pelaku latihan, kemudian Terdakwa-1 kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menjawab tidak ada, mendengar jawaban tersebut Saksi memerintahkan Terdakwa-1 kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo untuk menghentikan seluruh kegiatan latihan dan memerintahkan seluruh peserta latihan berkumpul di Rest area di daerah Ds. Gubuk Klakah Kec. Poncokusumo Kab. Malang dan memerintahkan kepada Terdakwa-1 kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo batas waktu pukul 14.00 Wib sudah melaporkan siapa pelaku tindak kekerasan terhadap Alm. Serda Rafindo Putra Sihaloho. 21. Bahwa kemudian sekira pukul 13.00 Wib Saksi menuju ke daerah latihan untuk mengadakan pengecekan secara fisik kondisi peserta tradisi di Rest area, pada pukul 13.15 Wib Terdakwa-1 kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menelepon Saksi bahwa telah diketemukan pelaku tindak kekerasan yaitu Serda Yudho Prasetyo kemudian Saksi memerintahkan Kasi Intel Brigif Linud 18/2 Kostrad untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap Serda Yudho Prasetyo kemudian Saksi melapor kepada Pangdivif 2 Kostrad bahwa pelaku tindak kekerasan telah diketemukan, pada pukul 13.30 Wib Saksi sampai di daerah Rest Area kemudian Saksi mengumpulkan Danlat (Terdakwa-1 kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo) dan para pelatih secara langsung menanyakan kronologis tindak kekerasan terhadap pelaku latihan tradisi kemudian Danlat menjawab bahwa yang melakukan adalah Serda Yudho Prasetyo. 22. Bahwa sekira pukul 14.00 Wib Kasdivif 2 Kostrad, Asintel Divif 2 Kostrad dan Dandenpom Divif 2 Kostrad tiba Rest Area kemudian diadakan pengecekan secara fisik oleh Asintel, dan Dandenpom Divif 2 Kostrad dibawa pengawasan Kasdivif 2 Kostrad para pelaku diperintahkan melepas baju dan kaosnya kemudian dibariskan untuk diperiksa badannya satu persatu, hasil pemeriksaan telah diketemukan adanya penganiayaan
35 dengan perincian yang luka ringan 119 (seratus sembilan belas) orang, yang luka berat 23 (dua puluh tiga) orang selanjutnya yang 23 (dua puluh tiga) orang yang luka berat berikut pelaku dibawa ke Denpom Divif 2 Kostrad untuk dilakukan pemeriksaan, selanjutnya pada hari Jum,at tanggal 11 april 2014 latihan dihentikan dan seluruh peserta latihan kembali ke Home Base. 23. Bahwa dengan adanya kejadian tersebut, Saksi mendapat teguran dari Pangdivif 2 Kostrad, kemudian Saksi dipanggil Denpom Divif 2 Kostrad untuk diperiksa sebagai Saksi dan pada tanggal 21 April 2014 menyerahkan jabatan Danbrigif Linud 18/2 Kostrad kepada Letkol Inf Yudha Fitri sebagai pejabat yang baru. 24. Bahwa Saksi selaku Danbrigif Linud 18/2 Kostrad yang dalam acara pembaretan tersebut sebagai pimpinan umum latihan bertanggungjawab atas segala kejadian yang mengakibatkan meninggalnya 1 (satu) orang prajurit atas nama alm Serda Rafindo Putra Sihaloho yang disebabkan adanya kekerasan yang dilakukan oleh pelatih. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi - 13 Nama lengkap Paangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tgl.lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Teguh Pudji Rahardjo Letkol Inf / 11950038580771 Kasbrig Linud 18/2 Kostrad Brigif Linud 18/2 Kostrad Cilacap, 20 Juli 1971 Indonesia laki-laki Islam Asrama Militer Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa sejak tahun 2013 di Mabrigif Linud 18/2 Kostrad dalam hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa acara tradisi pembaretan rencana akan dilaksanakan pada tanggal 9 s.d tanggal 13 April 2014, sebelumnya sudah dibuat produk satuan berupa Rengarlat tradisi pembaretan sekira tanggal 4 April atau 5 April 2014 produk tersebut sudah selesai kemudian sudah diperintahkan untuk mengirim ke Komando atas dan dalam acara tradisi tersebut ada dukungan dana dari Komando atas, yang akan digunakan untuk honor pelatih dan biaya-biaya lain namun jumlahnya Saksi tidak tahu. 3. Bahwa tugas Saksi selaku Kasbrig dalam latihan tersebut sebagai wakil pimpinan umum latihan yang mana kalau pimpinan umum latihan tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka Saksi sebagai penggantinya, namun karena ketika itu pimpinan umum latihan ada, maka Saksi tidak banyak berperan dalam latihan tersebut, sebelum latihan dimulai ada paparan RGB oleh Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo (Danlat) dihadapan Dabrigif Linud 18/2 Kostrad. 4. Bahwa Jumlah pelaku tradisi ada 402 (empat ratus dua) orang, jumlah pelatih 30 (tiga puluh) orang dan jumlah pendukung 10 (sepuluh) orang, sedangkan materi latihan ada 3 (tiga) materi, yaitu hanmars, tradisi pembaretan dan tradisi pengukuhan dengan metode dikendalikan. Jumlah pendukung dan pelatih 40 (empat puluh) orang tersebut cukup memadai dan dapat mencapai hasil yang baik atau hasil yang sesuai dengan
36 maksud dan tujuan latihan, dikarenakan latihan tersebut merupakan latihan tradisi yang materi latihannya adalah hanmars, tradisi pembaretan dan tradisi pengukuhan dengan metode dikendalikan. 5. Bahwa para Pelatih dan pendukung tidak semuanya mempunyai kwalifikasi pelatih yang ada hanya kurang lebih 5 (lima) orang saja namun sepengetahuan Saksi semua pantas menjadi pelatih maupun pendukung didasari oleh pengalaman mereka melatih di Kesatuan karena dalam hal ini pelatih maupun pendukung sudah dipilih oleh Kesatuan Brigif Linud 18/2 Kostrad. 6. Bahwa sebelum latihan dilaksanakan Saksi sudah memerintahkan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan terhadap para pelaku latihan, hal itu sudah sering Saksi menyampaikan kepada Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo (Danlat) pada setiap latihan apa saja termasuk latihan tradisi tersebut, namun hasilnya Danlat tidak melaporkan kepada Saksi, karena Saksi juga punya tugas untuk menyiapkan latihan pra tugas Yonif Linud 501 Divif 2 Kostrad. Sedangkan untuk masalah pengecekan kesehatan para pelaku latihan tradisi Saksi lupa mengecek, tetapi biasanya para peserta telah dilengkapi dari kesatuannya. 7. Bahwa pada saat pembukaan tradisi Danbrigif Linud 18/2 Kostrad menyampaikan amanat yang sebagian berbunyi latihan dilaksanakan dengan keras untuk membentuk karakter dan mental Prajurit, namun tidak dengan cara kekerasan dan Saksi yakin semua pelatih dan pendukung dapat memahami apa maksud dan tujuan amanat yang disampaikan Danbrigif Linud 18/2 Kostrad pada saat pembukaan tradisi, yaitu latihan dengan keras yang dimaksudkan contohnya medan yang sulit, jalan yang terjal, cuaca yang menantang dan lain sebagainya. 8. Bahwa pada kenyataannya dalam latihan tradisi tersebut ada 1 (satu) korban yang meninggal dunia yaitu almarhum Serda Rafindo Putra Sihaloho Ba Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad, untuk yang luka ringan maupun luka berat Saksi tidak mengetahui karena pada saat almarhum Serda Rafindo Putra Sihaloho meninggal dunia di RST Soepraun, Saksi diperintahkan Danbrigif Linud 18/2 Kostrad untuk mengurus jenasah sampai mengantar jenasah ke Bandara Juanda Surabaya untuk diantar kepada keluarganya di Medan, juga mengurus atau mengkoordinir dana bantuan yang diperuntukan untuk keluarga almarhum. 9. Bahwa sepengetahuan Saksi ada 8 (delapan) orang yang diduga pelaku penganiyaan terdiri dari 7 (tujuh) Bintara dan 1 (satu) tamtama yaitu atas nama : Serka Agus Hartono, Serka Edi Harijanto, Sertu Yulius Rizal, Sertu Andi Wjaya, Sertu Bambang Tri Widodo, Sertu Joefriadi, Serda Yudho Prasetyo dan Prada Yudha Arief Setiawan. 10. Bahwa Saksi menilai perbuatan penganiayaan tersebut disebabkan adanya ketidaksenangan pelatih kepada almarhum Serda Rafindo Putra Sihaloho yang mana almarhum tidak resfek terhadap atasan maupun kawannya terkesan sombong karena di kesatuan almarhum sering tampil diacara-acara yang diadakan di kesatuan misalnya acara musik, acara olah raga dan acara-acara lain dengan adanya kejadian tersebut pihak Kesatuan melaksanaan pemeriksaan pengusutan terhadap para Terdakwa penganiayaan dan melapor ke Komando atas dalam hal ini Divif 2 Kostrad. 11. Bahwa hasil dari pemeriksaan otopsi diketahui bahwa korban Serda Rafindo Putra Sihaloho meninggal dunia karena heatsroke akut akibat kelelahan, juga karena adanya penganiayaan para pelatih dengan dicambuki dibagian dada, punggung dan pantat. Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
tersebut para Terdakwa pada pokoknya
37 Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan para Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Keterangan Terdakwa-1 Kapten inf Ludiro Hadi Wibowo Pada pokoknya Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa-1 pada tahun 1999 masuk TNI AD melalui pendidikan Akmil di Magelang selama 3 (tiga) tahun, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan dua Infantri kemudian melanjutkan pendidikan Sussarcab infantri di Bandung, pada bulan Oktober 2003 bertugas sebagai Danramil Sama Dua Kodim Aceh selanjutnya pada bulan Februari 2005 bertugas sebagai Danton Mortir 81 Yonif Linud 502/18/2 Kostrad setelah mengalami beberapa kali mutasi terakhir bertugas awal tahun 2013 di Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini Terdakwa-1 dengan jabatan Pasi 3/Pers Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 11020027610478. 2. Bahwa Terdakwa-1 pernah melaksanakan tugas Operasi Militer yaitu Operasi Pemulihan Keamanan di NAD tahun 2003 s.d 2004 dan telah mendapatkan penghargaan dari Negara berupa SLK VIII tahun dan SL Dharma Nusa. 3. Bahwa Terdakwa-1 kenal dengan Serda Rafindo Putra Sihaloho dalam hubungan atasan dan bawahan, yang merupakan bawahan langsung namun tidak ada hubungan keluarga. 4. Bahwa berdasarkan Rencana Penyelenggaraan Tradisi Pembaretan dan Pengukuhan Prajurit Trisula Brigif Linuid 18 TA 2014, Brigif Linud 18 akan melaksanakan tradisi pembaretan tmt 9 April s.d 13 April 2014 dengan materi hanmars berjalan kaki dari Mabrigif 18/2 Kostrad menuju ke Gunung Bromo. Acara Tradisi Pembaretan diikuti oleh 408 (empat ratus delapan) pelaku dengan rincian 5 (lima) orang pamen, 12 (duabelas) pama dan pelaku lainnya adalah Ba/Ta yang berasal dari anggota Yonif Linud 501, Linud 502, Linud 503 dan dari anggota Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad, sedangkan materinya hanya hanmars berjalan kaki dari Mabrigif 18/2 Kostrad menuju ke Gunung Bromo. 5. Bahwa dalam pelaksanaan acara tradisi pembaretan yang dilaksanakan oleh Mabrigif Linud 18/2 Kostrad pada tanggal 9 April 2014 sampai dengan tanggal 13 April 2014 tersebut dilengkapi dengan piranti lunak berupa Protap tradisi satuan dan Ren Gar yang memuat Renlap, Renpam, Adimintrasi, Logistik, Komando dan perhubungan. Protap tradisi dibuat oleh Pers Brigade dan sudah lama, apabila ada perubahan materi protap tersebut direvisi misalnya perubahan rute hanmars. Demikian juga mengenai Rengar acara tradisi pembaretan anggota Brigif Linud 18/2 Kostrad Terdakwa mengacu kepada Ren Gar sebelumnya, sedangkan sebagai dasar pembuatan Ren Gar adalah perintah Lisan Dan Brigif Linud 18/2 Kostrad. 6. Bahwa pesonil yang tergabung dalam struktur Organisasi latihan tradisi tersebut sudah tercantum dalam Ren Gar, yaitu Pimpinan umum lat adalah Danbgrigif Linud 18/2 Kostrad, wakil pimpinan umum lat, Kasbrig Linud 18/2 Kostrad, sebagai Danlat Terdakwa-1, Pasipam Opslat Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat, Ba Opslat Pelda Sony Sahuri, Ta Opslat Prada Yudha Arief Setiawan, Baminlat Serma Wakidi dan Taminlat Praka M. Saiful Rizal, pelatih/pembina ada 36 (tiga puluh enam) orang dan pendukung ada 21 (dua puluh satu) orang (terlampir dalam Ren Gar) acara tradisi tersebut sesuai perintah Danbrig Linud 18/2 Kostrad berdasarkan Surat Perintah Danbrig Linud 18/2 Kostrad Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Pebruari 2014.
38 7. Bahwa setelah menerima surat perintah, Terdakwa-1 menghadap kepada Danbrig menyarankan untuk jabatan Danlat sebaiknya seorang pamen karena acara pembaretan ini juga diikuti oleh pamen, namun Danbrig mengatakan laksanakan saja. 8. Bahwa selanjutnya pada tanggal 6 April 2014 sekira pukul 08.00 Wib Terdakwa-1 selaku Danlat melaporkan hasil pembuatan Rengar di kediaman Danbrigif Linud 18/2 Kostrad, selanjutnya setelah di baca oleh Danbrig dan disetujui kemudian pada tanggal 8 April 2014 sekira pukul 13.00 Wib bertempat di Rupus Kodal Mabrigif Linud 18/2 Kostrad, Terdakwa-1 melakukan paparan yang dihadiri Danbrigif , Kasbrigif dan seluruh pelatih dan pendukung serta para Kasi Brigif Linud 18/2 kostrad. Selesai paparan selanjutnya Saksi-12 Kol Inf Susilo menekankan kepada Danlat dan para pelatih bahwa Tradisi harus dilaksanakan dengan keras dalam membentuk karakter dan mental prajurit tetapi tidak dengan tindakan kekerasan. 9. Bahwa dari 408 (empat ratus delapan) orang pelaku Tradisi Pembaretan, dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 10 (sepuluh) peleton yang setiap peletonnya terdiri dari 3 (tiga) orang pelatih/Pembina. Pelaku Pama/Ba/Ta diberangkatkan dari Mabrigif tanggal 9 April 2014 sedangkan untuk pelaku Pamen baru bergabung pada tanggal 11 April 2014 dari Desa Ngadas menuju ke Gn Bromo. 10. Bahwa para peserta seharusnya mulai tanggal 5 April 2014 sekira pukul 15.00 Wib sudah melapor ke Kolat, namun pelaksanaannya sampai dengan tanggal 8 April 2014 masih ada yang baru datang melaporkan diri ke Kolat. Di Kolat yang menerima para peserta adalah Baops Lat Pelda Sony Sahuri dan beberapa orang pelatih lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan di Kolat adalah pengecekan materil dan personel serta acara tradisi masuk kolat yaitu berupa tradisi basah, nyamar brimob menggunakan lumpur sehingga badannya coklat seperti Brimob, selanjutnya merayap dan mengguling dan ada beberapa anggota pelatih yang mencambuk pantat pelaku. Melihat hal tersebut Terdakwa-1 menghentikan dan memanggil para pelatih, kemudian Terdakwa-1 memberikan penekanan bahwa tidak ada lagi pencambukan. Setelah itu para pelaku diperintahkan istirahat di tenda yang sudah disediakan oleh kolat. 11. Bahwa sesuai Rengar perlengkapan yang digunakan oleh para pelaku adalah PDLT (Pakaian PDL loreng, ransel, helm dan senjata panjang SS-2), sedangkan para pelatih menggunakan pakaian celana loreng, bersepatu PDL dan kaos lengan panjang warna merah, topi pet pelatih warna hitam dan membawa selang plastik warna putih ukuran panjang lebih kurang 40 (empat puluh) cm dan lebarnya lebih kurang 1,5 cm. 12. Bahwa berdasarkan penjelasan dari Saksi-13 Kasbrigif Linud 18/2 Kostrad pada saat paparan, selang plastic boleh dibawa para pelatih dan boleh digunakan untuk memukul ransel, helm dan pantata para pelaku dan perintah tersebut Terdakwa-1 ulangi lagi kepada para pelatih pada saat melaksanakan briefing pelatih yaitu hanya boleh memukul ransel, helm dan pantat akan tetapi tidak boleh melakukan pemukulan atau kekerasan terhadap bagian tubuh lainnya dan saat itu tidak semua pelatih membawa selang plastik. 13. Bahwa upacara pembukaan tradisi pembaretan anggota Brigif Linud 18/2 Kostrad dilaksanakan di Lapangan Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib dibuka oleh Kolonel Inf Susilo selaku Danbrigif Linud 18/2 Kostrad. Dalam amanatnya Danbrigif menegaskan “Latihan boleh keras tetapi tidak dengan kekerasan”.
39 14. Bahwa pada hari pertama Rabu 9 April 2014 atape pertama dari Brigif menuju ke Ds. Begawan, etape kedua dari Ds. Begawan menuju ke Ds. Argo Suko dan etape ketiga dari Ds. Argo Suko menuju Ds. Ngadas, setiap etape ada dua kali istirahat, yaitu di Telogosari, di Ds. Kaweden dan bermalam di Ds. Begawan. Selanjutnya pada hari kedua Kamis 10 April 2014 etape kedua dari Ds Begawan menuju Ds Slamet Dua kemudian istirahat di Ds. Slamet Dua dan di Ds. Gunung Ronggo bermalam di Ds. Argo Suko. 15. Bahwa pada saat pelaksanaan hanmars dalam kegiatan tradisi pembaretan pada setiap etapenya tidak ada wasdal secara khusus, akan tetapi Terdakwa-1 memerintahkan semua pelatih untuk melaksankan wasdal dan pengecekan terhadap materil maupun personel, secara bergantian. Sedangkan selaku penanggung jawab dalam Wasdal adalah Terdakwa-1 selaku Danlat dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasipamops. Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selalu mobil dengan mengendarai sepeda motor maupun berjalan kaki. 16. Bahwa pengecekan kesehatan para pelaku dilaksanakan oleh Tim kesehatan Letda Ckm Rahmat Junaedi, setiap istirahat ditanyakan kekuatan personel dan setiap evaluasi para peserta tetap semangat untuk melakukan perjalanan dan semua dalam keadaaan sehat. 17. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 06.00 Wib para pelaku melanjutkan hanmars sesuai route dari Ds Begawan menuju Ds Slamet Dua, sekira pukul 08.30 Wib seluruh pelaku tiba di Ds Slamet Dua langsung istirahat dan dilakukan pengecekan personel oleh tim kesehatan, Terdakwa-1 sempat memperingatkan para pelaku supaya antri dan rapi saat mengisi air minum agar tidak mengganggu lalulintas. Saat itu Terdakwa-1 mendengar para pelaku meneriakkan kata-kata “trisula...trisula..” Terdakwa-1 tidak memperdulikan karena kata-kata biasa diucapkan oleh para pelaku sebagai salam atau sedang menerima tindakan dari pelatih. Kemudian Terdakwa-1 memerintahkan Saksi-1 Serka Edy Harijanto untuk mengumpulkan pelaku Ba dan memberikan pengarahan, selanjutnya Terdakwa-1 makan pagi diteras rumah penduduk bersama Baminloglat Serka Wakidi. Terdakwa-1 juga memerintahkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat untuk memberikan arahan kepada pelaku Perwira. 18. Bahwa setelah makan pagi saat Terdakwa-1 akan mengecek kesiapan para pelaku namun masih berada di pinggir jalan Terdakwa-1 mendapat laporan dari Serka Iwan Alfianur bahwa dibelakang ada kegiatan terhadap para pelaku yang dilakukan oleh para pelatih, dan minta tolong untuk dihentikan karena waktu sudah siang untuk segera berangkat. Setelah Terdakwa-1 menerima laporan tersebut, Terdakwa-1 langsung menuju ke belakang barisan para pelaku. Pada saat Terdakwa-1 tiba di barisan para pelaku Bintara, Terdakwa-1 melihat Serda Rafindo Putra Sihaloho sedang berdiri sendirian di depan barisan bintara dan ada beberapa pelatih disamping kanan kirinya. Terdakwa-1 lalu berteriak “Hentikan kegiatan dan segera melanjutkan longmars” 19. Bahwa setelah itu Terdakwa-1 memerintahkan agar para pelaku kembali ke peleton masing-masing untuk melanjutkan perjalanan, setelah siap diberangkatkan Terdakwa-1 memanggil Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat agar memberikan pengarahan dan penekanan ulang kepada para pelatih untuk tidak memberikan tindakan kekerasan kepada para pelaku tradisi, Setelah itu Terdakwa-1 melihat Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat kembali memberikan penekanan dari Terdakwa kepada para pelatih, sedangkan Terdakwa-1 mengambil alih pengecekan kesiapan personel dan perlengkapan pelaku. Selanjutnya seluruh pelaku melanjutkan perjalanan hanmars dari Kebun Jati Ds Slamet Dua menuju ke Ds Gunung Ronggo Tajinan. Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arief Munajat
40 juga terus mengikuti para pelaku dengan berjalan kaki atau mengendarai motor. 20. Bahwa ketika berada di pertigaan jalan Ds. Gunungsari Tajinan tepatnya dipertigaan dekat patung Kuda (patung Pangeran Diponegoro) Serda Rafindo Putra Sihaloho yang tergabung dalam peleton 2 (dua) berjalan dibelakang Terdakwa-1 dan Terdakwa-1 sempat bertanya kepada Serda Rafindo Putra Sihaloho mengenai kesehatannya dan yang bersangkutan mengatakan “siap Dan masih mampu”, kemudian Terdakwa-1 meninggalkan Serda Rafindo Putra Sihaloho untuk mengecek pasukan di depannya. 21. Bahwa sekira pukul 13.45 Wib pada saat Terdakwa-1 berada didekat patung Kuda arah ke Ds. Gunung Ronggo Terdakwa mendapat laporan dari salah seorang pelaku yang lupa namanya mengatakan bahwa Serda Rafindo Putra Sihaloho terjatuh. Mendengar berita tersebut maka Terdakwa-1 langsung menuju kebelakang dan melihat Serda Rafindo Putra Sihaloho dalam keadaan pingsan serta sudah dibawa kerumah penduduk dan ditangani oleh Serma Darso dan Letda Ckm Rahmat Junaedi dengan memberikan infus dan Oksigen. 22. Bahwa kemudian Terdakwa-1 menerima laporan dari Letda Ckm Rachmat Junaedi tentang kondisi Serda Rafindo Hadi Wibowo yang tetap tidak ada perubahan, selanjutnya sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa-1 memerintahkan Letda Ckm Rahmat Junaedi agar Serda Rafindo Putra Sihaloho segera di Evakuasi ke RST TK-II Soepraun Malang dengan menggunakan Ambulance didampingi oleh tim kesehatan. Di RST TK-II Soepraun Malang Serda Rafindo Putra Sihaloho ditunggui oleh Letda Ckm Rahmat Junaedi dan Saksi-7 Serda Yudho Prasetyo. Sementara Terdakwa-1 dan seluruh pelaku melanjutkan perjalanan menuju ke Ds Argosuko. 23. Bahwa selanjutnya pada hari Jum‟at tanggal 11 April 2014 sekira pukul 02.00 Wib saat Terdakwa-1 istirahat di Ds. Argosuko Pelda Sony Sahuri melaporkan kepada Terdakwa bahwa dari pihak RST TK-II Seopraun Malang meminta persetujuan pihak keluarga atau Kesatuan untuk melaksanakan cuci darah, mendengar berita tersebut Terdakwa-1 selaku Danlat berusaha menghubungi pihak keluarga namun tidak mengetahui Nomor teleponnya, selanjutnya Terdakwa-1 bermaksud untuk menelpon Danbrig atau Dandenma Brigif Linud 18/2 Kostrad akan tetapi sebelum sempat telepon sekira pukul 02.10 Wib Pelda Sony Sahuri sudah mendapat berita dari Serda Yudho Prasetyo yang menunggu di RST jika Serda Rafindo Putra Sihaloho sudah meninggal dunia. 24. Bahwa pada saat mendapat laporan meninggalnya Serda Rafindo Putra Sihaloho dari Pelda Sony Sahuri, selanjutnya Terdakwa-1 melaporkan kepada Danbrigif Linud 18/2 Kostrad dan perintah Danbrig agar segera mengecek dan melaporkan kondisi Korban di RST untuk memastikan kebenaran laporan tersebut, maka pada sekira pukul 02.30 Wib Terdakwa bersama Letda Ckm Rahmat Junaedi berangkat ke RST dan setelah tiba di RST menuju keruang ICU bersama Letda Ckm Rahmat Junaedi untuk melihat mayat Serda Rafindo Putra Sihaloho di ruang ICU dan Terdakwa-1 melihat tubuh korban mengalami luka memar berwarna merah dikedua pundaknya dan luka lebam dibagian perutnya dan setelah melihat korban kemudian pulang ke Brigade untuk melaporkan keadaan korban kepada Danbrigif Linud 18/2 Kostrad dikediamannya, setelah menerima laporan tersebut selanjutnya Danbrigif Linud 18/2 Kostrad memerintahkan Terdakwa-1 untuk kembali ketempat latihan di Ds. Argosuko, Poncokusumo Malang. 25. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui dilapangan siapa saja para pelatih yang melakukan pemukulan dan pencambukan terhadap para peserta tradisi namun setelah diadakan
41 penyidikan/pengusutan di Denpom Divif 2 Kostrad ternyata ada 8 (delapan) orang pelatih yang diduga telah melakukan penganiayaan/kekerasan, padahal Terdakwa-1 selaku Danlat sudah menekankan kepada para pelatih baik disampaikan sendiri atau melalui Terdakwa-2 Kapten Inf Arif munajat agar jangan ada yang melakukan kekerasan yang berlebihan selama melaksanakan latihan tradisi. 26. Bahwa setelah Serda Rafindo Putra Sihaloho dinyatakan meninggal dunia selanjutnya Terdakwa-1 tidak mengetahui perawatan jenasah almarhum karena jenasah almarhum diurus oleh staf personil namun yang Saksi dengar jenasah korban setelah di Visum di RST dan di Outopsi di RSUD Saiful Anwar Malang, selanjutnya korban diserahkan kepada keluarganya dan dimakamkan di Medan dikampung halaman Serda Rafindo Putra Sihaloho. 27. Bahwa berdasarkan penjelasan Danyonkes 2/2 Kostrad pada saat paparan di Mabrig Linud 18/2 Kostrad tentang hasil Ver Korban almarhum Serda Rafindo Putra Sihaloho meninggal dunia diakibatkan heatstroke dan kekurangan oksigen. 28. Bahwa Terdakwa-1 sangat menyesal atas kejadian tersebut dan pada penugasan yang akan datang, akan melaksanakan tugas dengan lebih baik lagi dengan mengedepankan keamanan. Keterangan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat. Pada pokoknya Terdakwa-2 menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa-2 pada tahun 1995 masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendididkan Secaba PK di Pusdik Secaba Rindam III/Slw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, selanjutnya melaksanakan sekolah Kejuruan Infantri kemudian tahun 2004 sekolah secapa setelah lulus ditempatkan Brigif Linud 18/2 Kostrad di Yonif 501 dan pada tahun 2013 Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan jabatan Plh Kasipam Ops Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 21950022210275. 2. Bahwa Terdakwa-2 pernah melaksanakan tugas Operasi Militer yaitu Operasi Pemulihan Keamanan di Maluku Utara tahun 2001 s.d 2002 dan telah mendapatkan penghargaan dari Negara berupa SL Dharma Nusa. 3. Bahwa Terdakwa-2 kenal dengan Serda Rafindo Putra Sihaloho sejak sekira tahun 2013 saat Terdakwa-2 BP di Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad, Serda Rafindo Putra Sihaloho menjabat sebagai Basipers Brigif Linud 18/2 Kostrad, dalam hubungan atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga. 4. Bahwa pada tanggal 6 April 2014 sekira pukul 16.00 Wib saat dalam perjalanan dari Yonif Linud 501/BY menuju Brigif Linud 18/2 Kostrad Terdakwa-2 dihubungi melalui telepon oleh Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat diperintahkan untuk bergabung ke Kolat Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam acara tradisis pembaretan dan pengukuhan prajurit Trisula Brigif 18/2 Kostrad. Terdakwa-2 ditunjuk sebagai Pasipam Opslat. 5. Bahwa tugas dan tanggungjawab Terdakwa-2 selaku Pasipam Opslat adalah membantu Danlat dalam mengendalikan segala kegiatan dan pengamanan personel materiel peserta kegiatan. 6. Bahwa selanjutnya pada tanggal 7 April 2014 setelah Terdakwa-2 ditunjuk selaku Pasipam Opslat, di ruang makan Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad melaksanakan brifing kepada para pelatih untuk pembagian tugas dan tanggung jawab kepada pelatih untuk masuk peleton-peleton dan setiap peleton 3 orang pelatih dengan tugas untuk mengawasi masingmasing peleton dan memastikan personil dan materiil aman dan lengkap
42 dan penekanan Terdakwa-2 kepada pelatih memperhatikan faktor keamanan, kendalikan diri, tidak boleh mencedarai, tidak ada kontak bodi, jangan timbulkan dendam akan tetapi timbulkan kenangan. Sedangkan kepada para pelaku Terdakwa-2 menyampaikan agar mengikuti apa yang telah disampaikan pelatih dan ikuti ketentuang yang ada dalam acara tersebut, melaporkan kepada pelatih apabila ada yang sakit serta selalu menjaga ketertiban pada saat dilapangan. 7. Bahwa dalam pelaksanaan Tradisi pembaretan sesuai Rengar yang menjadi komandan Latian adalah Terdsakwa-1 Kapten Inf Ludiro dan penanggung jawab adalah saksi-12 Kolonel Inf Susilo (Danbrigif Linud 18/2 Kostrad), Terdakwa-2 sebagai Pasi Pam Ops lat dan Bapel nya adalah Pelda Soni Sahuri. 8. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib dilaksanakan pembukaan tradisi pembaretan tepatnya di lapangan sepak bola Brigif Linud 18/2 Kostrad sebagai irup adalah Danbrig 18/2 Kostrad (Kolonel Inf Susilo) selaku penanggung jawab tradisi pembaretan, setelah melaksanakan upacara tersebut Danbrigif Linud 18/2 Kostrad memberikan pengarahan yang intinya adalah latihan dilaksanakan dengan keras tapi tidak dengan kekerasan. 9. Bahwa pada tanggal 10 April 2014 sekira pukul 08.30 Wib seluruh peserta baik pelaku maupun pelatih melaksanakan istirahat di kebun jati Desa Slamet Dua Kec. Tumpang Kab. Malang, para pelaku menerima pengarahan atau penyuluhan dari tim kesehatan. Kemudian Terdakwa-2 beristirahat berdiri diseberang jalan di depan rumah penduduk mendengarkan keluhan penduduk agar mengingatkan para pelatih untuk tidak menggunakan kata-kata kasar dalam latihan. 10. Bahwa kemudian Terdakwa diperintahkan oleh Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo untuk mengambil pelaku perwira, memberikan pengarahan pelaksanaan latihan. Selanjutnya Terdakwa-2 menuju ke kelompok pelaku Pa yang jaraknya sekitar 10 (sepuluh) meter dari kelompok pelaku Ba, ketika Terdakwa-2 sedang memberi pengarahan para pelaku Pembaretan Perwira yang posisinya membelakangi barisan pelaku Ba/Ta, Terdakwa-2 mendengar adanya teriakan “trisula, trisula, trisula” berkali-kali, namun Terdakwa tidak menghiraukan atau mengambil tindakan karena menurut Terdakwa-2 teriakan tersebut sudah biasa didengar oleh Terdakwa-2 sebagai kata-kata tradisi di lingkungan Kostrad yang dapat diartikan sebagai penghormatan maupun saat pelaku mendapatkan tindakan dari pelatih, sehingga Terdakwa-2 membiarkannya saja. 11. Bahwa dalam pelaksanaan tradisi pembaretan telah disediakan selang berukuran 60 (enam puluh) cm berwarna putih dan berserat, namun Terdakwa-2 tidak mengetahui siapa yang memberikan dan membagikan selang kepada para pelatih yang digunakan untuk memberikan semangat kepada para pelaku karena sesuai pengarahan penggunaan selang hanya boleh diarahkan ke ransel, helm dan pantat pelaku. 12. Bahwa kenyataannya dalam pelaksanaannya selama Tradisi pembaretan selain tindakan fisik yang diberikan pelatih kepada para pelaku tradisi mulai masuk kolat berupa merayap, jungkir, mengguling dan mandi basah kemudian para pelaku tradisi pembaretan digundul dan para pelatih juga melakukan pemukulan dengan menggunakan selang dilakukan secara kolektif dengan cara memukul punggung para pelaku dengan menggunakan selang namun Terdakwa-2 tidak pernah membawa selang dan tidak pernah memukul dengan selang kepada pelaku peserta pembaretan. 13. Bahwa tindakan Terdakwa-2 setelah mendengar bahwa korban atau Serda Rafindo Putra Sihaloho pingsan melakukan pengecekan terhadap Serma Sudarso dan Serma Sudarso memberikan jawaban bahwa benar
43 korban dievakuasi karena heatstroke setelah ada jawaban bahwa korban mengalami heatstroke maka Terdakwa-2 melaporkan hal tersebut pada Kasi Intel Brigif Linud 18/2 Kostrad Kapten Inf Nugroho dan Dandenma Brigif Linud 18/2 Kostrad Mayor Inf Tetol, kemudian Terdakwa-2 memerintahkan kepada petugas kesehatan untuk selalu memonitor perkembangan Serda Rafindo Putra Sihaloho dan pada tanggal 11 April 2014 sekira pukul 02.10 Wib dari Bapel, Terdakwa-2 mendapat berita bahwa Serda Rafindo Putra Sihaloho meninggal dunia setelah itu Terdakwa-2 mengumpulkan pelatih dan Terdakwa-2 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat melaporkan ke Danbrigif Linud 18/2 Kostrad sedangkan giat tetap dilanjutkan. 14. Bahwa sepengetahuan Terdakwa-2 kondisi kesehatan Serda Rafindo putra Sihaloho pada hari sebelum melaksanakan kegiatan tradisi pembaretan adalah sehat, karena saat para pelaku hadir ke kolat telah dicek kesehatannya dan apabila ada yang sakit harus melaporkan kepada pelatih. 15. Bahwa dengan adanya peristiwa meninggalnya salah satu pelaku yaitu Serda Rafindo Putra Sihaloho, maka penyelenggaraan Tradisi Pembaretan yang semula direncanakan dari tanggal 9 April s.d 13 April 2014, menjadi dihentikan pada tanggal 11 April 2014 oleh Kasdivif 2/Kostrad Brigjen TNI Tatang Sulaiman, seluruh peserta diperintahkan kembali ke Mabrigif Linud 18/2 Kostrad. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa Surat-Surat : 1. Rencana Penyelenggaraan Tradisi Pembaretan dan Pengukuhan Prajurit Trisula Brigif Linud 18/2 Kostrad TA.2014 2. Protap No. Protap/33/I/2014 Tentang Pembinaan Tradisi Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad. Bahwa barang bukti surat-surat no.1 dan no. 2 merupakan bukti bahwa benar pada bulan April 2014 Brigif Linud 18/2 Kostrad telah menyelenggarakan Tradisi Pembaretan dan pengukuhan prajurit Trisula Brigif Linud 18/2 Kostrad yang dilengkapi dengan protap sebagai dasar pelaksanaan kegiatan. 3. Surat Perintah Danbrigif Linud 18 Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Februari 2014, yang merupakan bukti adanya penunjukan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasipam Opslat dalam kegiatan Tradisi pembaretan dan pengukuhan prajurit Trisula Brigif Linud 18/2 Kostrad. Yang kesemuanya telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi sangkalan para Terdakwa terhadap keterangan para Saksi, yaitu : 1. Sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo terhadap keterangan Saksi-1 Serka Edy Harijanto dan Saksi-7 Sertu Yudho Prasetyo bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak pernah memberikan brifing kepada para pelatih selama pelaksanaan tradisi pembaretan. 2. Sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo terhadap keterangan Saksi-1 Serka Edy Harijanto dan Saksi-2 Serka Agus Hartono
44 bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pada saat terjadi pemukulan tidak berada didekat pasukan, tetapi berada diseberang jalan sedang makan pagi. 3. Sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo terhadap keterangan Saksi-1 Serka Edy Harijanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono Saksi-3 Sertu Andy Wijaya, Saksi-4 Sertu Joepriadi, Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Febriansyah, Saksi-7 Serda Yudho Prasetyo dan Saksi-9 Serda Ignatius Agus bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut dan baru mengetahui setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya. 4. Sangkalan Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat terhadap keterangan Saksi-4 Sertu Joepriadi bahwa Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat saat terjadinya pemukulan posisinya bukan berada di depan rumah rumah sambil duduk diatas motor, tetapi sedang memberikan pengarahan pada pelaku perwira. Atas sangkalan para Terdakwa tersebut, para Saksi tetap pada keterangannya. Bahwa atas sangkalan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Terhadap sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo : 1. Bahwa keterangan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo yang menyatakan bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo telah memberikan pengarahan atau briefing kepada para pelatih saat paparan didukung dengan dengan keterangan Saksi-12 Kol Inf Susilo dan alasan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak memberikan pengarahan pada saat dilapangan karena telah memberikan kewenangan kepada Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat dan bersesuaian dengan keterangan Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat. namun Saksi-1 Serka Edy Harijanto dan Saksi-7 Serda Yudho Prasetyo tidak mengetahui tentang adanya pelimpahan kewenangan dari Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo kepada Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat. Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo dan keterangan Saksi-1 Serka Edy Harijanto serta Saksi-7 Sertu Yudho Prasetyo mengenai hal tersebut pun dapat diterima. 2. Bahwa mengenai keberadaan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo saat terjadinya pemukulan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menyangkal berada didekat pasukan, karena saat itu Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo berada diseberang jalan sedang makan pagi. Terhadap sangkalan tersebut pendapatnya sebagai berikut:
Majelis
Hakim
mengemukakan
Bahwa keterangan Saksi-1 Serka Edy Harijanto besesuaian saksi lainnya yaitu dengan Saksi-2 Serka Agus Hartono, Saksi-3 Sertu Andy Wijaya, Saksi-4 Sertu Joepriadi, Saksi-5 sertu Yulius Rizal Febriansyah dan Saksi-7 Serda Yudho Prasetyo yang menerangkan bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pada saat terjadi pemukulan berada didekat pasukan dengan jarak lebih kurang 10 (sepuluh) meter, sedangan keterangan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak didukung
45 dengan keterangan lainnya. Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat, sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak dapat diterima. 3. Bahwa mengenai sangkalan yang menyatakan tidak mengetahui adanya tindakan pencambukan tersebut dan baru mengetahui setelah mendapatkan laporan Terdakwa-1 langsung menghentikan dan memerintahkan untuk persiapan melaksanakan kegiatan selanjutnya. Majelis hakim berpendapat bahwa sangkalan Terdakwa-1 Kapten Ludiro Hadi Wibowo tersebut hanya merupakan alasan pembenar bagi Terdakwa1 Kapten Inf Hadi Ludiro saja, karena dalam keterangannya Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo secara jelas mendengar adanya teriakanteriakan “Trisula, trisula” dari pelaku, namun Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tidak memperdulikannya karena menganggap sebagai teriakan yang biasa di ucapkan oleh setiap prajurit Trisula. Dengan demikian oleh Majelis Hakim sangkalan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo tersebut tidak dapat diterima. 4. Bahwa mengenai sangkalan Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat terhadap keterangan Saksi-4 Sertu Joepriadi bahwa Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat saat terjadinya pemukulan posisinya bukan berada di depan rumah rumah sambil duduk diatas motor, tetapi sedang memberikan pengarahan pada pelaku perwira. Terhadap sangkalan tersebut, Majelis Hakim menyampaikan pendapatnya sebagai berikut bahwa Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat dalam keterangannya menerangkan saat terjadinya peristiwa pemukulan dan pencambukan Terdakwa-2 kapten Inf Aris Munajat sedang memberikan arahan kepada pelaku perwira yang posisinya membelakangi pasukan pelaku bintara, namun sebelumnya Terdakwa mengakui memang berada di seberang jalan dirumah penduduk bersesuaian dengan keterangan Saksi-3, sedangkan keterangan Saksi-4 merupakan keterangan yang berdiri sendiri. Oleh karenanya sangkalan Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat dapat diterima karena. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan, keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa serta alat bukti lain di pesidangan, dan setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pada tahun 1999 masuk TNI AD melalui pendidikan Akmil di Magelang selama 3 (tiga) tahun, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan dua Infantri kemudian melanjutkan pendidikan Sussarcab infantri di Bandung, pada bulan Oktober 2003 bertugas sebagai Danramil Sama Dua Kodim Aceh selanjutnya pada bulan Februari 2005 bertugas sebagai Danton Mortir 81 Yonif Linud 502/18/2 Kostrad setelah mengalami beberapa kali mutasi terakhir bertugas awal tahun 2013 di Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini Terdakwa-1 dengan jabatan Pasi 3/Pers Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 11020027610478. 2. Bahwa benar Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat pada tahun 1995 masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendididkan Secaba PK di Pusdik Secaba Rindam III/Slw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, selanjutnya melaksanakan sekolah Kejuruan Infantri kemudian tahun 2004 sekolah secapa setelah lulus ditempatkan Brigif Linud 18/2 Kostrad di Yonif 501 dan pada tahun 2013 Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai
46 dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan jabatan Plh Kasipam Ops Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 21950022210275. 3. Bahwa benar Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pernah melaksanakan tugas Operasi Militer yaitu Operasi Pemulihan Keamanan di NAD tahun 2003 s.d 2004 dan telah mendapatkan penghargaan dari Negara berupa SLK VIII tahun dan SL Dharma Nusa. 4. Bahwa benar Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat pernah melaksanakan tugas Operasi Militer yaitu Operasi Pemulihan Keamanan di Maluku Utara tahun 2001 s.d 2002 dan telah mendapatkan penghargaan dari Negara berupa SL Dharma Nusa. 5. Bahwa benar berdasarkan Rencana Penyelenggaraan Tradisi Pembaretan dan Pengukuhan Prajurit Trisula Brigif Linuid 18 TA 2014, Brigif Linud 18 akan melaksanakan tradisi pembaretan tmt 9 April s.d 13 April 2014 dengan materi hanmars berjalan kaki dari Mabrigif 18/2 Kostrad menuju ke Gunung Bromo. Acara Tradisi Pembaretan diikuti oleh 408 (empat ratus delapan) pelaku dengan rincian 5 (lima) orang pamen, 12 (duabelas) pama dan pelaku lainnya adalah Ba/Ta yang berasal dari anggota Yonif Linud 501, Linud 502, Linud 503 dan dari anggota Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad, sedangkan materinya hanya hanmars berjalan kaki dari Mabrigif 18/2 Kostrad menuju ke Gunung Bromo. 6. Bahwa benar dalam pelaksanaan acara tradisi pembaretan yang dilaksanakan oleh Mabrigif Linud 18/2 Kostrad pada tanggal 9 April 2014 sampai dengan tanggal 13 April 2014 tersebut dilengkapi dengan piranti lunak berupa Protap tradisi satuan dan Ren Gar yang memuat Renlap, Renpam, Adimintrasi, Logistik, Komando dan perhubungan. Pembuatan Terdakwa-1 Kapten inf Ludiro Hadi Wibowo Ren Gar acara tradisi pembaretan anggota Brigif Linud 18/2 Kostrad mengacu kepada Ren Gar sebelumnya, sedangkan sebagai dasar pembuatan Ren Gar adalah perintah Lisan Dan Brigif Linud 18/2 Kostrad. 7. Bahwa benar pesonel yang tergabung dalam struktur Organisasi latihan tradisi tersebut sudah tercantum dalam Ren Gar dan berdasarkan Surat Perintah Danbrig Linud 18/2 Kostrad Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Pebruari 2014 menunjuk Danbrigif Linud 18/2 Kostrad selaku Pimpinan umum lat, Kasbrig Linud 18/2 Kostrad selaku wakil pimpinan umum Lat, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sebagai Danlat, Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasipam Opslat, Pelda Sony Sahuri selaku Ba Opslat, Prada Yudha Arief Setiawan selaku Ta Opslat, Serma Wakidi dan Taminlat Praka M. Saiful Rizal selaku Baminlat, pelatih/pembina ada 36 (tiga puluh enam) orang dan pendukung ada 21 (dua puluh satu) orang (terlampir dalam Ren Gar). 8. Bahwa benar setelah menerima surat perintah tersebut, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menghadap kepada Danbrig menyarankan untuk jabatan Danlat sebaiknya seorang pamen karena acara pembaretan ini juga diikuti oleh pamen, namun Danbrig mengatakan laksanakan saja. 9. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menyiapkan Rengar dengan mengacu pada rengar sebelumnya , kemudian pada tanggal 6 April 2014 sekira pukul 08.00 Wib Terdakwa-1 selaku Danlat melaporkan hasil pembuatan Rengar di kediaman Danbrigif Linud 18/2 Kostrad, selanjutnya setelah di baca oleh Danbrig dan disetujui untuk dipaparkan.
47 10. Bahwa benar pada tanggal 6 April 2014 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menghubungi Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat yang saat itu dalam perjalanan dari Yonif Linud 501/BY menuju Brigif Linud 18/2 Kostrad memerintahkan Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat untuk bergabung ke Kolat Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad dalam acara tradisi pembaretan dan pengukuhan prajurit Trisula Brigif 18/2 Kostrad. Sesuai surat perintah Terdakwa-2 ditunjuk sebagai Pasipam Opslat. 11. Bahwa benar tugas dan tanggungjawab Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munandar selaku Pasipam Opslat adalah membantu Danlat dalam mengendalikan segala kegiatan dan pengamanan personel materiel peserta kegiatan. 12. Bahwa benar selanjutnya pada tanggal 7 April 2014 setelah Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat ditunjuk selaku Pasipam Opslat, di ruang makan Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad melaksanakan brifing kepada para pelatih untuk pembagian tugas dan tanggung jawab kepada pelatih untuk masuk peleton-peleton dan setiap peleton 3 (tiga) orang pelatih dengan tugas untuk mengawasi masing-masing peleton dan memastikan personil dan materiil aman dan lengkap dan penekanan Terdakwa- Kapten Inf Aris Munajat kepada pelatih memperhatikan faktor keamanan, kendalikan diri, tidak boleh mencedarai, tidak ada kontak bodi, jangan timbulkan dendam akan tetapi timbulkan kenangan. Sedangkan kepada para pelaku Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat menyampaikan agar mengikuti apa yang telah disampaikan pelatih dan ikuti ketentuang yang ada dalam acara tersebut, melaporkan kepada pelatih apabila ada yang sakit serta selalu menjaga ketertiban pada saat dilapangan. 13. Bahwa benar kemudian pada tanggal 8 April 2014 sekira pukul 13.00 Wib bertempat di Rupus Kodal Mabrigif Linud 18/2 Kostrad, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo melakukan paparan yang dihadiri Danbrigif , Kasbrigif dan seluruh pelatih dan pendukung serta para Kasi Brigif Linud 18/2 kostrad. 14. Bahwa benar setelah Terdakwa-1 Kapten Inf selesai paparan, kemudian Saksi-12 Kol Inf Susilo selaku Pimpinan Umum Latihan memberikan penekanan pada Danlat dan para pelatih maupun pendukung yang dihadiri Kasbrigif Linud 18/2 Kostrad dan para Kasi Brigade yang berisi agar para pelatih dan Danlat segera mempersiapkan diri untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang dan segera mepersiapkan pelaksanaan pembukaan yang direncakan pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 di Lapangan Brigif Linud 18/2 Kostrad. 15. Bahwa benar berdasarkan penjelasan dari Saksi-13 Kasbrigif Linud 18/2 Kostrad pada saat paparan, selang plastic boleh dibawa para pelatih dan boleh digunakan untuk memukul ransel, helm dan pantata para pelaku dan perintah tersebut Terdakwa-1 ulangi lagi kepada para pelatih pada saat melaksanakan briefing pelatih yaitu hanya boleh memukul ransel, helm dan pantat akan tetapi tidak boleh melakukan pemukulan atau kekerasan terhadap bagian tubuh lainnya dan saat itu tidak semua pelatih membawa selang plastik. 16. Bahwa benar dari 408 (empat ratus delapan) orang pelaku Tradisi Pembaretan, dalam pelaksanaannya dibagi menjadi 10 (sepuluh) peleton yang setiap peletonnya terdiri dari 3 (tiga) orang pelatih/Pembina. Pelaku Pama/Ba/Ta diberangkatkan dari Mabrigif tanggal 9 April 2014 sedangkan untuk pelaku Pamen baru bergabung pada tanggal 11 April 2014 dari Desa Ngadas menuju ke Gn Bromo.
48 17. Bahwa benar para peserta seharusnya mulai tanggal 5 April 2014 sekira pukul 15.00 Wib sudah melapor ke Kolat, namun pelaksanaannya sampai dengan tanggal 8 April 2014 masih ada yang baru datang melaporkan diri ke Kolat. Di Kolat yang menerima para peserta adalah Baops Lat Pelda Sony Sahuri dan beberapa orang pelatih lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan di Kolat adalah pengecekan materil dan personel serta acara tradisi masuk kolat yaitu berupa tradisi basah, nyamar brimob menggunakan lumpur sehingga badannya coklat seperti Brimob, selanjutnya merayap dan mengguling dan ada beberapa anggota pelatih yang mencambuk pantat pelaku. Melihat hal tersebut Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menghentikan dan memanggil para pelatih, kemudian memberikan penekanan bahwa tidak ada lagi pencambukan. Setelah itu para pelaku diperintahkan istirahat di tenda yang sudah disediakan oleh kolat. 18. Bahwa benar sesuai Rengar perlengkapan yang digunakan oleh para pelaku adalah PDLT (Pakaian PDL loreng, ransel, helm dan senjata panjang SS-2), sedangkan para pelatih menggunakan pakaian celana loreng, bersepatu PDL dan kaos lengan panjang warna merah, topi pet pelatih warna hitam dan membawa selang plastik warna putih ukuran panjang lebih kurang 40 (empat puluh) cm dan lebarnya lebih kurang 1,5 cm. 19. Bahwa benar upacara pembukaan tradisi pembaretan anggota Brigif Linud 18/2 Kostrad dilaksanakan di Lapangan Brigif Linud 18/2 Kostrad Jabung Malang pada hari Rabu tanggal 9 April 2014 sekira pukul 07.00 Wib dibuka oleh Danbrigif Linud 18/2 Kostrad yaitu Saksi-12 Kolonel Inf Susilo selaku Pimpinan Umum Latihan. Dalam amanatnya Danbrigif menegaskan “Tradisi harus dilaksanakan dengan keras dalam membentuk karakter dan mental prajurit tetapi tidak dengan tindakan kekerasan yang dapat merusak fisik dan mental prajurit Trisula” penekanan tersebut diualng sampai 3 (tiga) kali Pimpinan umum Latihan dengan maksud agar tidak terjadi tindak kekerasan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pelatih. 20. Bahwa benar pada hari pertama Rabu 9 April 2014 atape pertama dari Brigif menuju ke Ds. Begawan, etape kedua dari Ds. Begawan menuju ke Ds. Argo Suko dan etape ketiga dari Ds. Argo Suko menuju Ds. Ngadas, setiap etape ada dua kali istirahat, yaitu di Telogosari, di Ds. Kaweden dan bermalam di Ds. Begawan. Selanjutnya pada hari kedua Kamis 10 April 2014 etape kedua dari Ds Begawan menuju Ds Slamet Dua kemudian istirahat di Ds. Slamet Dua dan di Ds. Gunung Ronggo bermalam di Ds. Argo Suko. 21. Bahwa benar selasai upacara dilanjutkan dengan kegiatan fisik bersifat kolektif yaitu seluruh pelaku tradisi diperintahkan untuk merayap di lapangan apel dan jungkir balik kurang lebih 10 (sepuluh) menit. Setelah melaksanakan guling para pelaku diperintahkan untuk kembali keperlengkapannya untuk digunakan yang dilanjutkan dengan Hanmars dari Mabrigif menuju ke etape pertama Gunung kunci Nongkojajar Pasuruan, sekira pukul 12.00 Wib istrirahat dan makan siang. Kemudian dilanjutkan kembali menuju ke etape kedua yaitu ke Ds Taji, sekira pukul 16.00 Wib istirahat sebentar kemudian melanjutkan perjalanan ke etape ketiga di Coban Jahe tiba sekira pukul 18.00 Wib dan istrihat malam di Coban Jahe. 22. Bahwa benar pada saat pelaksanaan hanmars dalam kegiatan tradisi pembaretan pada setiap etapenya tidak ada wasdal secara khusus, akan tetapi Terdakwa-1 memerintahkan semua pelatih untuk melaksanakan wasdal dan pengecekan terhadap materil maupun personel, secara bergantian. Sedangkan selaku penanggung jawab dalam Wasdal adalah
49 Terdakwa-1 selaku Danlat dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasipamops. Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selalu mobil dengan mengendarai sepeda motor maupun berjalan kaki. 23. Bahwa benar pengecekan kesehatan para pelaku dilaksanakan oleh Tim kesehatan Letda Ckm Rahmat Junaedi, setiap istirahat ditanyakan kekuatan personel dan setiap evaluasi para peserta tetap semangat untuk melakukan perjalanan dan semua dalam keadaaan sehat. 24. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 06.00 Wib para pelaku melanjutkan hanmars sesuai route dari Ds Begawan menuju Ds Slamet Dua, sekira pukul 08.30 Wib seluruh pelaku tiba di Ds Slamet Dua langsung istirahat dan dilakukan pengecekan personel oleh tim kesehatan, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sempat memperingatkan para pelaku supaya antri dan rapi saat mengisi air minum agar tidak mengganggu lalulintas. Kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Hadi Ludiro memerintahkan Saksi-1 Serka Edy Harijanto untuk mengumpulkan pelaku Ba dan memberikan pengarahan. Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo juga memerintahkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat untuk memberikan pengarahan kepada pelaku Perwira. 25. Bahwa benar kemudian Saksi-1 Serka Edy Harijanto menyampaikan kepada para pelatih untuk mengelompokan para pelaku, para pelaku berbaris bersaf dapal kelompok Pa, Ba dan Ta, selanjutnya seluruh pelaku Ba dan Ta diperintahkan membungkuk ditindak dengan cara dicambuk dengan menggunakan selang plastik ke arah punggungnya dengan alasan karena kurang adanya tanggungjawab dan kepedulian terhadap anggota Ta, tidak adanya perhatian dari para pelaku saat diberikan pengarahan tentang kesehatan oleh Danton Kes Letda Ckm Rahmat Junaedi dan tidak mau antri saat ambil air minum. 26. Bahwa benar pada saat para pelaku sedang dikelompokan tiba-tiba Saksi-2 Serda Agus Hartono memanggil Serda Rafindo Putra Sihaloho agar keluar dari barisan, Saksi-2 Serda Agus Hartono memanggil karena menyambung suara dari salah satu pelatih dari belakang. Selanjutnya Serda Rafindo Putra Sihaloho keluar dari barisan dan berdiri di depan barisan Ba lalu membuka baju tinggal menggunakan kaos doreng saja, kemudian Saksi-2 Serda Agus Hartono memerintahkan Serda Rafindo Putra Sihaloho membungkuk. 27. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 Serda Agus Hartono mencambuk punggung Serda Rafindo dengan menggunakan selang warna putih sebanyak 1 (satu) kali, diikuti oleh pelatih lainnya yaitu Saksi-3 Sertu Andi Wijaya memukul punggung sebanyak 2 (dua) kali menggunakan selang warna putih, Saksi-4 Sertu Joefriadi memukul punggung sebanyak 2 (dua) kali dan pantat sebanyak 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih, Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Febriansyah memukul 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih. Tidak lama kemudian datang Saksi-1 Serka Edy Harijanto ikut memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan tangan kanan mengepal mengenai perut Serda Rafindo Putra Sihaloho, memukul punggung sebanyak 1 (satu) kali dan pantat sebanyak 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih. Saat tindakan pemukulan dengan selang dilakukan Serda Rafindo putra Sihaloho tidak menggunakan helm, ransel dan kopelrim. 28. Bahwa benar pada saat Saksi-1 Serka Edy Harijanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono, Saksi-3 Sertu Andy Wijaya, Saksi-4 Sertu Joepriadi dan Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Febriansyah melakukan pemukulan dengan menggunakan selang kepunggung dan pantat Serda Rafindo Putra Sihaloho, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo melihat, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo mengawasi kegiatan dengan berdiri di sebelah kanan pasukan yang jaraknya lebih kurang 10 (sepuluh) meter, Kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo baru berteriak agar
50 menghentikan semua kegiatan karena akan melanjutkan perjalanan dan para pelaku diperintahkan segera bergabung ke peleton masing-masing karena waktunya untuk persiapan melanjutkan perjalanan. Sedangkan Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat sedang memberikan pengarahan kepada pelaku perwira yang posisinya membelakangi pasukan bintara dan Tamtama juga tidak memerintahkan untuk menghentikan, meskipun mendengar adanya teriakan-teriakan „trisula..., trisula....” dari para pelaku, karena hal tersebut sudah dianggap biasa dalam latihan. 29. Bahwa benar setelah itu Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo memerintahkan agar para pelaku kembali ke peleton masing-masing untuk melanjutkan perjalanan, setelah siap diberangkatkan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo memanggil Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat agar memberikan pengarahan dan penekanan ulang kepada para pelatih untuk tidak memberikan tindakan kekerasan kepada para pelaku tradisi, Selanjutnya seluruh pelaku melanjutkan perjalanan hanmars dari Kebun Jati Ds Slamet Dua menuju ke Ds Gunung Ronggo Tajinan. 30. Bahwa benar ketika berada di pertigaan jalan Ds. Gunungsari Tajinan tepatnya dipertigaan dekat patung Kuda (patung Pangeran Diponegoro) dan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo melihat Serda Rafindo Putra Sihaloho yang tergabung dalam peleton 2 (dua) berjalan dibelakang Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo, sempat bertanya kepada Serda Rafindo Putra Sihaloho mengenai kesehatannya dan dijawab “siap Dan masih mampu”, kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo meninggalkan Serda Rafindo Putra Sihaloho untuk mengecek pasukan di depannya. 31. Bahwa benar sekira pukul 12.00 Wib dalam perjalanan dari Kebun Jati menuju Desa Gunung Ronggo Saksi-7 Serda Yudha Prasetyo melakukan pencambukan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho pada bagian rangsel sebelah kanan dengan tujuan memberikan semangat dan setelah melakukan pencambukan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho masih tetap berjalan, tetapi kurang lebih berjalan 15 (lima belas) meter tepatnya di dekat patung kuda Serda Rafindo Putra Sihaloho terjatuh dan kemudian diberikan pertolongan oleh Tim kesehatan Serma Sudarso. Pada saat diberikan pertolongan tersebut Saksi-7 Serda Yudho Prasetyo kembali mencambukan selangnya mengenai bagian betis kaki kiri Serda Rafindo putra Sihaloho, sebanyak 2 (dua) kali dan langsung dihentikan oleh Serma Sudarso. Selanjutnya Saksi-7 Serda Yudha Prasetyo meninggalkan Korban untuk mengcover para pelaku hanmars lainnya, dan kondisi cuaca saat itu sangat panas. 32. Bahwa benar sekira pukul 13.45 Wib pada saat Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo berada didekat patung Kuda arah ke Ds. Gunung Ronggo mendapat laporan yang mengatakan bahwa Serda Rafindo Putra Sihaloho terjatuh. Mendengar berita tersebut maka Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo langsung menuju kebelakang dan melihat Serda Rafindo Putra Sihaloho dalam keadaan pingsan serta sudah dibawa kerumah penduduk dan ditangani oleh Serma Darso dan Letda Ckm Rahmat Junaedi dengan memberikan infus dan Oksigen, akan tetapi karena korban tidak ada perubahan. 33. Bahwa benar menurut Letda Ckm Rahmat Junaedi. A.md. Kep setelah diperiksa Serda Rafindo Putra Sihaloho mengalami pingsan karena kekurangan cairan yang diakibatkan tidak mampunya tubuh menahan terik matahari dan berdasarkan hasil pemeriksaan penderita pingsan tidak sadarkan diri, tensi rendah sekitar 90/60, nadi sekitar 160 per menit, temperatur 39,5 derajat Celcius, selanjutnya Pakeslap melakukan pemasangan oksigen melalui hidungnya dan melaksanakan menginfusan selama 5 (lima) menit selanjutnya di tensi tetapi tidak ada perubahan, sehingga 5 (lima) menit kemudian inpus habis karena dilakukan tetesan
51 cepat lalu Pakeslap pasang inpus kedua akan tetapi korban tidak ada perubahan dan tetap masih pingsan, selanjutnya sekira pukul 13.55 Wib persiapan untuk melakukan evakuasi ke RST Tk-II Soepraoen Malang. 34. Bahwa benar setelah Letda Ckm Rachmat Junaedi melaporkan kondisi Serda Rafindo Putra Sihaloho kepada Terdakwa-1 selanjutnya sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo memerintahkan Letda Ckm Rahmat Junaedi agar Serda Rafindo Putra Sihaloho segera di Evakuasi ke RST TK-II Soepraun Malang dengan menggunakan Ambulance didampingi oleh tim kesehatan. Di RST TK-II Soepraun Malang Serda Rafindo Putra Sihaloho ditunggui oleh Letda Ckm Rahmat Junaedi dan Saksi-7 Serda Yudho Prasetyo. Sementara Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo dan seluruh pelaku melanjutkan perjalanan menuju ke Ds Argosuko. 35. Bahwa benar kemudian sekira pukul 19.00 Wib korban dipindahkan keruang ICU dan Saksi-7 Serda Yudha Prasetyo mengikuti ke ruang ICU sambil melaporkan ke Ba Ops Lat atas nama Pelda Sony Sauri, kemudian sekira pukul 23.00 Wib Saksi-7 Serda Yudha Prasetyo dipanggil oleh petugas RST Soepraun menyampaikan bahwa terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho akan diambil tindakan medis cuci darah karena tidak bisa kencing tetapi berak dengan mencret meskipun sudah diberi infus 4 (empat) kantong karena ginjalnya kering. Saksi-7 Serda Yudho Prasetyo melaporkan kepada Pelda Sony Sahuri. 36. Bahwa benar pada hari Jum‟at tanggal 11 April 2014 sekira pukul 02.00 Wib saat Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo istirahat di Ds. Argosuko Pelda Sony Sahuri melaporkan bahwa dari pihak RST TK-II Seopraun Malang meminta persetujuan pihak keluarga atau Kesatuan untuk melaksanakan cuci darah, mendengar berita tersebut Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo selaku Danlat berusaha menghubungi pihak keluarga namun tidak mengetahui Nomor teleponnya, selanjutnya Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo bermaksud untuk menelpon Danbrig atau Dandenma Brigif Linud 18/2 Kostrad akan tetapi sebelum sempat telepon sekira pukul 02.10 Wib sudah mendapat berita dari Serda Yudho Prasetyo yang menunggu di RST jika Serda Rafindo Putra Sihaloho sudah meninggal dunia. 37. Bahwa benar pada saat mendapat laporan meninggalnya Serda Rafindo Putra Sihaloho dari Pelda Sony Sahuri, selanjutnya Terdakwa-1 melaporkan kepada Danbrigif Linud 18/2 Kostrad dan perintah Danbrig agar segera mengecek dan melaporkan kondisi Korban di RST untuk memastikan kebenaran laporan tersebut. Kemudian sekira pukul 02.30 Wib Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo bersama Letda Ckm Rahmat Junaedi berangkat ke RST dan langsung menuju keruang ICU untuk melihat mayat Serda Rafindo Putra Sihaloho. Terdakwa-1 Kapten Ludiro Hadi Wibowo melihat tubuh alm Serda Rafindo Putra Sihaloho mengalami luka memar berwarna merah dikedua pundaknya dan luka lebam dibagian perutnya, kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pulang ke Brigif Linud 18/2 untuk melaporkan kepada Saksi-12 Kolonel Inf Susilo Danbrigif Linud 18/2 Kostrad dikediamannya, setelah menerima laporan tersebut selanjutnya Danbrigif Linud 18/2 Kostrad memerintahkan Terdakwa-1 kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo untuk kembali ketempat latihan di Ds. Argosuko, Poncokusumo Malang. 38. Bahwa benar kemudian sekira pukul 13.00 Wib Saksi-12 Kolonel Inf Susilo menuju ke daerah latihan untuk mengadakan pengecekan secara fisik kondisi peserta tradisi di Rest area. Selanjutnya sekira pukul 14.00 Wib Kasdivif 2 Kostrad, Asintel Divif 2 Kostrad dan Dandenpom Divif 2 Kostrad tiba Rest Area dan melakukan pengecekan secara fisik, para pelaku diperintahkan melepas baju dan kaosnya kemudian dibariskan untuk diperiksa badannya satu persatu. Dari hasil pemeriksaan
52 diketemukan adanya bekas-bekas luka dan memar pada tubuh khususnya bagian punggung para pelaku dengan perincian yang luka ringan 119 (seratus sembilan belas) orang luka berat 23 (dua puluh tiga) orang. 39. Bahwa benar reaksi keluarga korban atas peristiwa ini menginginkan untuk dilakukan proses otopsi dengan maksud agar mengetahui dengan jelas sebab meninggalnya Alm. Serda Rafindo Putra Sihaloho yang diwakili oleh Bapak Rekson Sitanggang dan Bapak Rimson Sipayung. Pihak kesatuan mengijinkan dan membantu seluruh kegiatan otopsi serta pengantaran jenazah ke Medan yang diantar oleh Kapten Inf Gultom dan Lettu Inf Putra Wardani dengan diikuti pihak keluarga. 40. Bahwa benar berdasarkan hasil Visum Et Repertum dan otopsi dari RSUD Dr. Saiful Anwar Malang atas nama Serda Rafindo Putra Sihaloho menyimpulkan didapatkan luka memar pada seluruh punggung, dada, pantat, anggota gerak atas kanan dan kiri, anggota gerak bawah kanan dan kiri, luka lecet telapak kaki kiri dan tumit kiri, akibat kekerasan benda tumpul. Korban meninggal dunia mati lemas (asfixia) karena kekurangan oksigen yang terjadi pada seluruh jaringan tubuh. 41. Bahwa benar selanjutnya dari satuan memberikan bantuan berupa santunan uang duka sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada orangtua Alm Serda Rafindo Putra Sihaloho, membantu biaya pengantaran jenazah sampai ke Medan yang diantar oleh Kapten Inf Gultom dan Lettu Inf Putra Wardani dengan diikuti pihak keluarga sampai dengan pemakaman secara upacara militer. 42. Bahwa benar adanya kejadian tersebut, Saksi-12 Kolonel inf Susilo mendapat teguran dari Pangdivif 2 Kostrad, karena selaku pimpinan umum Latihan acara tradisi pembaretan bertanggungjawab atas segala kejadian yang mengakibatkan meninggalnya 1 (satu) orang prajurit atas nama alm Serda Rafindo Putra Sihaloho yang disebabkan adanya kekerasan yang dilakukan oleh pelatih. 43. Bahwa benar Saksi-8 Sdr Makludin Sihaloho telah memaafkan para Terdakwa namun Saksi tetap menginginkan agar perkara meninggalnya Serda Rafindo Putra Sihaloho diselesaikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, namun demikian Majelis akan membuktikannya sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri dalam putusannya.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasehat Hukum Terdakwa dalam Pledoinya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1) Bahwa Pledoi dari Penasehat Hukum Terdakwa berisi mengenai fakta-fakta dipersidangan beserta pembahasannya dan Penasihat Hukum Terdakwa menyatakan tidak sependapat dengan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur yang didakwakan sebagaimana tertuang dalam pasal 132 KUHPM jo pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP.
53 Bahwa mengenai Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa yang menyatakan tidak sependapat mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, Majelis Hakim akan menanggapinya bersamaan dengan pembuktian unsur-unsur dibawah nanti. 2) Bahwa kemudian Penasehat Hukum Terdakwa dalam pledoinya mengajukan permohonan kepada Majelis Hakim sebagai berikut : a. Menyatakan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana (pasal 132 KUHPM jo pasal 55 ayat (1) ke – 1 KUHP) sebagaimana didakwakan dalam Surat Dakwaan Oditur Militer. b. Membebaskan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 dari dakwaan (vrijspraak) dengan segala akibat hukumnya atau setidaknya, c. Melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum (Onslag van Alle Rechtsvervolging) dengan segala akibat hukumnya atau setidak-tidaknya, d. Menyatakan dakwaan Oditur Militer dalam perkara Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 batal demi hukum dengan segala akibatnya atau setidak-tidaknya lagi, e. Menyatakan dakwaan Oditur Militer dalam perkara pidana atas nama Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 Tidak dapat diterima (Niet Onvankelikje Verklaard) dengan segala akibat hukumnya). f. Memulihkan hak-hak Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 dalam segala kemampuan, kedudukan dan hartkat serta martabatnya dengan segala akibat hukumnya. g. Membebaskan biaya perkara kepada negara atau setidaktidaknya lagi, h. Apabila Hakim Ketua Pengadilan Militer III-12 Surabaya atau Majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aqua Et bono). Bahwa terhadap permohonan Penasehat Hukum Terdakwa tersebut, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya 3) Permohonan Terdakwa-1 dan terdakwa-2 yang menyatakan sangat menyesali perbuatannya dan berjanji akan lebih berhati-hati lagi dalam setiap melaksanakan tugas yang diberikan baik oleh Atasan maupun satuan. Oleh karenanya para Terdakwa memohon kepada Majelis untuk dijatuhi pidana yang seringan-ringannya. Bahwa terhadap permohonan Terdakwa secara pribadi yang menyatakan agar diberikan hukuman yang seringan-ringannya, Majelis Hakim juga akan mempertimbangkan sendiri didalam putusannya. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Repliknya dan yang dikemukakan oleh Penasehat Hukum dalam Dupliknya. Oleh karena Replik oditur Militer bersifat menguatkan tututannya yang sebelumnya, demikian juga duplik Penasehat Hukum Terdakwa hanya menguatkan pada pembelaan sebelumnya, maka Majelis Hakim
54 tidak perlu untuk memberikan pendapatnya secara khusus. Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Alternatif, yang unsur-unsur terdiri dari: 1.
Alternatif kesatu : - Unsur ke-1 : Militer. -
Unsur ke-2 : Yang dengan menyalahgunakan pengaruhnya sebagai atasan terhadap bawahan,
-
Unsur ke-3 : Membujuk bawahan itu untuk melakukan, tidak melakukan atau membiarkan sesuatu, apabila karenanya terjadi suatu kerugian.
-
Unsur ke-4 : Secara bersama-sama.
Atau 2.
Menimbang
Menimbang
:
Alternatif kedua : -
Unsur ke-1 :
Militer.
-
Unsur ke-2 :
Yang sengaja mengijinkan seseorang bawahan melakukan kejahatan atau yang menjadi saksi dari suatu kejahatan yang dilakukan oleh seorang bawahan.
-
Unsur ke-3 :
Dengan sengaja tidak mengambil sesuatu tindakan kekerasan yang diharuskan sesuai dengan kemampuannya.
-
Unsur ke-4 : Secara bersama-sama.
Bahwa oleh karena Terdakwa dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Alternatif maka sesuai dengan tertib hukum acara, Majelis akan memilih salah satu dakwaan yang sesuai dengan fakta-fakta dipersidangan, yaitu Alternatif kedua yaitu pasal 132 KUHPM yo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. :
Bahwa mengenai Unsur ke-1 dalam dakwaan alternatif kedua, yaitu Militer , Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa kata “Militer” atau “Miles” berasal dari bahasa Yunani yang berarti seseorang yang persenjatai dipersiapkan untuk menghadapi perang atau pertempuran dan tugas-tugas terutama dalam rangka pertahanan dan keamanan. Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainnya pada Angkatan perang dan Militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :
55 1. Bahwa benar Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo pada tahun 1999 masuk TNI AD melalui pendidikan Akmil di Magelang selama 3 (tiga) tahun, setelah lulus dilantik dengan pangkat Letnan dua Infantri kemudian melanjutkan pendidikan Sussarcab infantri di Bandung, pada bulan Oktober 2003 bertugas sebagai Danramil Sama Dua Kodim Aceh selanjutnya pada bulan Februari 2005 bertugas sebagai Danton Mortir 81 Yonif Linud 502/18/2 Kostrad setelah mengalami beberapa kali mutasi terakhir bertugas awal tahun 2013 di Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini Terdakwa-1 dengan jabatan Pasi 3/Pers Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 11020027610478. 2. Bahwa benar Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat pada tahun 1995 masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendididkan Secaba PK di Pusdik Secaba Rindam III/Slw setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, selanjutnya melaksanakan sekolah Kejuruan Infantri kemudian tahun 2004 sekolah secapa setelah lulus ditempatkan Brigif Linud 18/2 Kostrad di Yonif 501 dan pada tahun 2013 Denma Brigif linud 18/2 Kostrad sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan jabatan Plh Kasipam Ops Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad pangkat Kapten Inf NRP 21950022210275. 3. Bahwa benar oleh karena para Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana yang didakwakan Terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota TNI AD maka kepada Terdakwa diberlakukan hukum pidana militer. 4. Bahwa benar para Terdakwa yang hadir di persidangan ini memakai seragam lengkap dengan tanda pangkat selayaknya sebagai seorang prajurit TNI dan Terdakwa tidak pernah mengakhiri dan diakhiri dari dinas militer. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 “Militer” dalam dakwaan alternatif kedua telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 dalam dakwaan alternatif kedua, yaitu: “Yang sengaja mengijinkan seseorang bawahan melakukan kejahatan atau yang menjadi saksi dari suatu kejahatan yang dilakukan oleh seorang bawahan”, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa S.R Sianturi,SH dalam bukunya Hukum Pidana Militer di Indonesia cetakan kedua menyebutkan bahwa didalam pasal ini dirumuskan sekaligus tindakan larangan dan tindakan keharusan. Tindakan larangan ialah mengijinkan seseorang bawahan melakukan kejahatan dan tindakan keharusan ialah tidak mencegah seseorang bawahan melakukan kejahatan yang disaksikannya. Dari pasal 5 ayat (4) dihubungkan dengan pasal 4 PDM dapat disimpulkan Hal ini berarti bahwa setiap atasan diharuskan mengamatamati (kontrole) tingkah laku seorang bawahan dan mencegahnya apabila bawahan itu melakukan suatu kejahatan. Hal ini berarti bahwa sebenarnya apabila seorang atasan melanggar pasal ini , tidak hanya sekedar mengijinkan atau tidak mencegah seorang bawahan melakukan sesuatu kejahatan, melainkan sekaligus mengabaikan suatu tugas ksatria yang dipercayakan kepadanya. Bahwa yang dimaksud menjadi saksi adalah siapa saja yang mengetahui, melihat, mendengar secara langsung suatu kejadian atau kejahatan yang dilakukan oleh orang lain.
56 Yang dimaksud dengan kejahatan adalah suatu tindakan yang dapat merugikan seseorang dan perbuatannya di larang oleh undang-undang. Sedangkan pengertian bawahan adalah militer yang karena pangkat dan/atau jabatan berkedudukan lebih rendah daripada militer lainnya. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 06.00 Wib para pelaku melanjutkan hanmars sesuai route dari Ds Begawan menuju Ds Slamet Dua, sekira pukul 08.30 Wib seluruh pelaku tiba di Ds Slamet Dua langsung istirahat dan dilakukan pengecekan personel oleh tim kesehatan, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sempat memperingatkan para pelaku supaya antri dan rapi saat mengisi air minum agar tidak mengganggu lalulintas. Kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Hadi Ludiro memerintahkan Saksi-1 Serka Edy Harijanto untuk mengumpulkan pelaku Ba dan memberikan pengarahan. Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo juga memerintahkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat untuk memberikan pengarahan kepada pelaku Perwira. 2. Bahwa benar kemudian Saksi-1 Serka Edy Harijanto menyampaikan kepada para pelatih untuk mengelompokan para pelaku, para pelaku berbaris bersaf dapal kelompok Pa, Ba dan Ta, selanjutnya seluruh pelaku Ba dan Ta diperintahkan membungkuk ditindak dengan cara dicambuk dengan menggunakan selang plastik ke arah punggungnya dengan alasan karena kurang adanya tanggungjawab dan kepedulian terhadap anggota Ta, tidak adanya perhatian dari para pelaku saat diberikan pengarahan tentang kesehatan oleh Danton Kes Letda Ckm Rahmat Junaedi dan tidak mau antri saat ambil air minum. 3. Bahwa benar pada saat para pelaku sedang dikelompokan tiba-tiba Saksi-2 Serda Agus Hartono memanggil Serda Rafindo Putra Sihaloho agar keluar dari barisan, Saksi-2 Serda Agus Hartono memanggil karena menyambung suara dari salah satu pelatih dari belakang. Selanjutnya Serda Rafindo Putra Sihaloho keluar dari barisan dan berdiri di depan barisan Ba lalu membuka baju tinggal menggunakan kaos doreng saja, kemudian Saksi-2 Serda Agus Hartono memerintahkan Serda Rafindo Putra Sihaloho membungkuk. 4. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 Serda Agus Hartono mencambuk punggung Serda Rafindo dengan menggunakan selang warna putih sebanyak 1 (satu) kali, diikuti oleh pelatih lainnya yaitu Saksi-3 Sertu Andi Wijaya memukul punggung sebanyak 2 (dua) kali menggunakan selang warna putih, Saksi-4 Sertu Joefriadi memukul punggung sebanyak 2 (dua) kali dan pantat sebanyak 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih, Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Febriansyah memukul 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih. Tidak lama kemudian datang Saksi-1 Serka Edy Harijanto ikut memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan tangan kanan mengepal mengenai perut Serda Rafindo Putra Sihaloho, memukul punggung sebanyak 1 (satu) kali dan pantat sebanyak 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih. Saat tindakan pemukulan dengan selang dilakukan Serda Rafindo putra Sihaloho tidak menggunakan helm, ransel dan kopelrim. 5. Bahwa benar pada saat Saksi-1 Serka Edy Harijanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono, Saksi-3 Sertu Andy Wijaya, Saksi-4 Sertu Joepriadi dan Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Febriansyah melakukan pemukulan dengan menggunakan selang ke punggung dan pantat Serda Rafindo Putra Sihaloho, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo melihat, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo mengawasi kegiatan dengan berdiri di
57 sebelah kanan pasukan yang jaraknya lebih kurang 10 (sepuluh) meter. Kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo baru berteriak agar menghentikan semua kegiatan karena akan melanjutkan perjalanan dan para pelaku diperintahkan segera bergabung ke peleton masing-masing karena waktunya untuk persiapan melanjutkan perjalanan. Sedangkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat sedang memberikan pengarahan kepada pelaku perwira yang posisinya membelakangi pasukan bintara dan Tamtama juga tidak memerintahkan untuk menghentikan, meskipun mendengar adanya teriakan-teriakan „trisula..., trisula....” dari para pelaku, karena hal tersebut sudah dianggap biasa dalam latihan. 6. Bahwa benar perbuatan Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiwo Hadi Wibowo dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat yang tidak melakukan pencegahan pada saat bawahannya yaitu Saksi-1 Serka Edi Harjanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono, Saksi-3 Sertu Andi Wijaya, Saksi-4 sertu Joefriadi dan Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Ferdiansah melakukan pemukulan terhadap Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan menggunakan selang mengenai punggung dan pantatnya korban di Kebun Jati Desa Slamet Dua, padahal melihat atau mendengar adanya pelanggaran yang telah dilakukan oleh bawahannya, maka perbuatan para Terdakwa sudah merupakan perbuatan yang mengabaikan suatu tugas ksatria yang dipercayakan kepada para Terdakwa selaku atasan. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 “yang menjadi saksi dari suatu kejahatan yang dilakukan oleh seorang bawahan” dalam dakwaan alternatif kedua telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-3 dalam dakwaan alternatif kedua, yaitu: “Dengan sengaja tidak mengambil sesuatu tindakan kekerasan yang diharuskan sesuai dengan kemampuannya terhadap pelaku tersebut”, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa penempatan unsur dengan sengaja mendahului unsur perbuatan materielnya berarti atasan tersebut pada saat itu sadar akan keharusannya untuk mencegah perbuatan bawahan itu yang apabila perlu dengan menggunakan kekerasan yang sepadan dan sesuai dengan kemampuannya. Kemampuan atasan tersebut juga dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tersebut. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 sekira pukul 06.00 Wib para pelaku melanjutkan hanmars sesuai route dari Ds Begawan menuju Ds Slamet Dua, sekira pukul 08.30 Wib seluruh pelaku tiba di Ds Slamet Dua langsung istirahat dan dilakukan pengecekan personel oleh tim kesehatan, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sempat memperingatkan para pelaku supaya antri dan rapi saat mengisi air minum agar tidak mengganggu lalulintas. Kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Hadi Ludiro memerintahkan Saksi-1 Serka Edy Harijanto untuk mengumpulkan pelaku Ba dan memberikan pengarahan. Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo juga memerintahkan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat untuk memberikan pengarahan kepada pelaku Perwira. 2. Bahwa benar kemudian Saksi-1 Serka Edy Harijanto menyampaikan kepada para pelatih untuk mengelompokan para pelaku, para pelaku berbaris bersaf dapal kelompok Pa, Ba dan Ta, selanjutnya seluruh pelaku Ba dan Ta diperintahkan membungkuk ditindak dengan cara dicambuk dengan menggunakan selang plastik ke arah punggungnya dengan alasan karena kurang adanya tanggungjawab dan kepedulian terhadap anggota
58 Ta, tidak adanya perhatian dari para pelaku saat diberikan pengarahan tentang kesehatan oleh Danton Kes Letda Ckm Rahmat Junaedi dan tidak mau antri saat ambil air minum. 3. Bahwa benar pada saat para pelaku sedang dikelompokan tiba-tiba Saksi-2 Serda Agus Hartono memanggil Serda Rafindo Putra Sihaloho agar keluar dari barisan, Saksi-2 Serda Agus Hartono memanggil karena menyambung suara dari salah satu pelatih dari belakang. Selanjutnya Serda Rafindo Putra Sihaloho keluar dari barisan dan berdiri di depan barisan Ba lalu membuka baju tinggal menggunakan kaos doreng saja, kemudian Saksi-2 Serda Agus Hartono memerintahkan Serda Rafindo Putra Sihaloho membungkuk. 4. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 Serda Agus Hartono mencambuk punggung Serda Rafindo dengan menggunakan selang warna putih sebanyak 1 (satu) kali, diikuti oleh pelatih lainnya yaitu Saksi-3 Sertu Andi Wijaya memukul punggung sebanyak 2 (dua) kali menggunakan selang warna putih, Saksi-4 Sertu Joefriadi memukul punggung sebanyak 2 (dua) kali dan pantat sebanyak 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih, Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Febriansyah memukul 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih. Tidak lama kemudian datang Saksi-1 Serka Edy Harijanto ikut memukul Serda Rafindo Putra Sihaloho dengan tangan kanan mengepal mengenai perut Serda Rafindo Putra Sihaloho, memukul punggung sebanyak 1 (satu) kali dan pantat sebanyak 1 (satu) kali menggunakan selang warna putih. Saat tindakan pemukulan dengan selang dilakukan Serda Rafindo putra Sihaloho tidak menggunakan helm, ransel dan kopelrim. 5. Bahwa benar pada saat Saksi-1 Serka Edy Harijanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono, Saksi-3 Sertu Andy Wijaya, Saksi-4 Sertu Joepriadi dan Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Febriansyah melakukan pemukulan dengan menggunakan selang kepunggung dan pantat Serda Rafindo Putra Sihaloho, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo melihat, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo mengawasi kegiatan dengan berdiri di sebelah kanan pasukan yang jaraknya lebih kurang 10 (sepuluh) meter, Kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo baru berteriak agar menghentikan semua kegiatan karena akan melanjutkan perjalanan dan para pelaku diperintahkan segera bergabung ke peleton masing-masing karena waktunya untuk persiapan melanjutkan perjalanan. Sedangkan Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat sedang memberikan pengarahan kepada pelaku perwira yang posisinya membelakangi pasukan bintara dan Tamtama juga tidak memerintahkan untuk menghentikan, meskipun mendengar adanya teriakan-teriakan „trisula..., trisula....” dari para pelaku, karena hal tersebut sudah dianggap biasa dalam latihan. 6. Bahwa benar selang plastic boleh dibawa para pelatih hanya boleh digunakan untuk memukul ransel, helm dan pantat para pelaku dan perintah tersebut merupakan arahan dari Saksi-13 Kasbrigif Linud 18/2 Kostrad pada saat paparan, kemudian oleh Terdakwa-1 diulangi lagi kepada para pelatih pada saat melaksanakan briefing pelatih yaitu hanya boleh memukul ransel, helm dan pantat akan tetapi tidak boleh melakukan pemukulan atau kekerasan terhadap bagian tubuh lainnya. 7. Bahwa benar dengan telah beberapa kali melihat adanya perbuatan para pelatih yang memukul para pelaku bintara dan tamtama dengan menggunakan selang warna putih yang di bawa oleh para pelarih, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat tidak mengambil suatu tindakan tegas selain hanya mengingatkan yang sifatnya penekanan, padahal Terdakwa-1 Kapten Ludiro Hadi Wibowo dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat mempunyai kemampuan untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelatihnya yang notabene adalah bawahannya, karena dari awal kegiatan telah
59 ditegaskan penggunaan selang hanya digunakan untuk memukul helm, ransel dan pantat saja, bukan diarahkan atau dikenakan ke tubuh para pelaku. 8. Bahwa benar karena para Terdakwa tidak mengambil sesuatu tindakan kekerasan yang sepadan dan sesuai dengan kemampuannya, para pelatih menjadi berulang kali melakukan pemukulan dengan menggunakan selang yang diarahkan ke punggung para pelaku tradisi. Seharusnya para Terdakwa menggunakan kewenangannya untuk mencegah perbuatan para pelatih melakukan kekerasan terhadap para pelaku, karena kemampuan Para Terdakwa melakukan pencegahan didasari atas kewenangannya. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 “Dengan sengaja tidak mengambil sesuatu tindakan kekerasan yang diharuskan sesuai dengan kemampuannya” dalam dakwaan alternatif kedua telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-4 dalam dakwaan alternatif kedua, yaitu: “secara bersama-sama”, Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud Secara-bersama-sama adalah pelaku dari suatu tindak pidana lebih dari satu dan diantar para pelaku terdapat kerja sama secara sadar dan langsung, sedangkan diantara para pelaku terdapat saling pengertian dan saling mengetahui perbuatan pelaku lain, begitu pula secara langsung yaitu sesuatu tindak pidana yang terjadi adalah perwujudan langsung dari perbuatan para pelaku. Berdasarkan fakta-fakta dipersidangan dari keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan adanya alat bukti lain maka terungkap fakta-fakat sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada saat Saksi-1 Serka Edy Harijanto, Saksi-2 Serka Agus Hartono, Saksi-3 Sertu Andy Wijaya, Saksi-4 Sertu Joepriadi dan Saksi-5 Sertu Yulius Rizal Febriansyah melakukan pemukulan dengan menggunakan selang kepunggung dan pantat Serda Rafindo Putra Sihaloho, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo melihat, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo mengawasi kegiatan dengan berdiri di sebelah kanan pasukan yang jaraknya lebih kurang 10 (sepuluh) meter, Kemudian Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo baru berteriak agar menghentikan semua kegiatan karena akan melanjutkan perjalanan dan para pelaku diperintahkan segera bergabung ke peleton masing-masing karena waktunya untuk persiapan melanjutkan perjalanan. Sedangkan Terdakwa-2 Kapten Inf Aris Munajat sedang memberikan pengarahan kepada pelaku perwira yang posisinya membelakangi pasukan bintara dan Tamtama juga tidak memerintahkan untuk menghentikan, meskipun mendengar adanya teriakan-teriakan „trisula..., trisula....” dari para pelaku, karena para Terdakwa menganggap hal tersebut sudah biasa terjadi dalam latihan. 2. Bahwa benar perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat adalah melakukan perbuatan pelaksanaan tidak melakukan pencegahan perbuatan kejahatan yang di lakukan para pelatih kepada para pelaku tradisi. Para Terdakwa yang telah ditunjuk sebagai perwira pelaksana telah saling mengetahui antara satu dengan yang lainnya jika saat itu di kebun jati Desa Slamet Dua para pelatih sedang memberikan tindakan secara kolektif atau tersendiri terhadap pelaku tradisi.
60 Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-4 “secara bersama-sama” dalam dakwaan alternatif kedua telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana: “Secara bersama-sama, Militer yang menjadi saksi dari suatu kejahatan yang dilakukan oleh seorang bawahan, dengan sengaja tidak mengambil sesuatu tindakan kekerasan yang diharuskan sesuai dengan kemampuannya”.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena pembuktian semua unsur-unsur dalam dakwaan alternative kedua telah terpenuhi, maka pendapat Penasihat Hukum yang tidak sependapat dengan terbuktinya unsur-unsur tersebut, tidak dapat diterima. Oleh karenanya pendapat Penasihat Hukum tersebut harus dikesampingkan.
Menimbang
:
Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pembenar maupun pemaaf pada diri para Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa Acara tradisi pembaretan dan pengukuhan prajurit Trisula Brigif Linud 18/2 Kostrad merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad. Berdasarkan Surat Perintah Danbrigif Linud 18 Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Februari 2014, Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo menjabat selaku Danlat dan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat selaku Pasi Pamopslat. Dalam pelaksanaan tugasnya Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo bertanggungjawab kepada Pimpinan Umum Latihan. Bahwa Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wiboowo pada saat pertama kali menerima surat perintah, menyampaikan saran kepada Danbrigif Linud 18/2 Kostrad agar untuk jabatan Danlat sebaiknya dilaksanakan oleh seorang pamen karena jumlah peserta tradisi semuanya adalah 402 (empat ratus dua) orang, tetapi oleh Danbrigif Linud 18/2 Kostrad agar dilaksanakan saja. Sehingga dalam pelaksanaannya pada tanggal 9 April 2014 sampai dengan dihentikannya acara tradisi tersebut, sepenuhnya tanggungjawab berada pada para Terdakwa karena Pimpinan Latihan Umum dan Wakil Pimpinan Latihan Umum tidak turun langsung ke lapangan, hanya memantau dengan karena sedang ada kegiatan HUT Persit. Bahwa acara tradisi ini diikuti oleh 402 (empat ratus dua) pelaku yang dalam pelaksanaannya dibagi dalam 10 (sepuluh) pleton adalah tidak proposional jika penanggungjawab pelaksanaan dilapangan hanya dibebankan kepada seorang perwira berpangkat Kapten meskipun dalam pengendalian dan pengawasan personel dan materil dilapangan pelaku dibantu oleh para baton dan pelatih. Para Terdakwa dalam melakukan tugas dan tanggungjawabnya telah sesuai dengan ketentuan yang belaku, Tetapi karena keterbatasan inilah yang menyebabkan terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh para pelatih sebagai bawahan para Terdakwa. Namun para Terdakwa selaku perwira yang telah ditunjuk sebagai Danlat dan Pasi Pamopslat dalam pelaksanaan acara tradisi tersebut, secara langsung telah dipercaya oleh kesatuan bahwa para Terdakwa tersebut dinilai mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik sesuai rencana kegiatan kesatuan, sehingga apapun yang terjadi
61 dilapangan para Terdakwa mempertanggungjawabkannya.
harus
secara
ksatria
pula
Menimbang
:
Bahwa pada saat para pelatih bintara dan tamtama melakukan kegiatan tindakan kolektif yaitu melakukan pemukulan dengan selang warna putih berserat kepada para pelaku bintara dan tamtama sehingga terdengar teriakan-teriakan “trisula…trisula…”, para Terdakwa tidak mengambil tindakan segera menghentikan hanya melihat saja. Terdakwa1 Kapten Ludiro Hadi Wibowo bemberikan perintah penghentian tindakan karena sudah waktunya bagi para pelaku melanjutkan perjalanan. Alasan para Terdakwa tidak menghentikan atau tidak meperdulikan teriakan para pelaku tersebut karena hal tersebut dianggap sudah biasa bagi prajurit trisula yang sudah berlangsung sejak tahun-tahun sebelumnya dan tujuan dari tindakan kolektif tersebut adalah untuk menumbuhkan jiwa kebersamaan, disiplin dan memiliki sikap serta mental yang kuat sebagai seorang prajurit Trisula, padahal para Terdakwa sudah mengetahui bahwa di TNI segala sesuatu yang berkaitan dengan pembentukan postur/karakter dan pembinaan fisik prajurit telah diatur secara jelas dan tegas dalam suatu peraturan yang berlaku khusus dilingkungan TNI.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan para Terdakwa, serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat perbuatan para Terdakwa yang telah melakukan perbuatan tidak mencegah perbuatan bawahannya melakukan pemukulan atau pencambukan dengan menggunakan selang warna putih berserat terhadap para pelaku tradisi bintara dan tamtama, sehingga adalah karena para Terdakwa mengganggap bahwa perbuatan pencambukan dan teriakan „trisula…trisula” adalah merupakan hal yang biasa dilakukan dilingkungan satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad. Seharusnya para Terdakwa mampu membedakan tekanan suara yang terdengar dari para pelaku tradisi tersebut apakah merupakan kebanggaan atau kesakitan. 2. Bahwa tujuan pemberian tindakan kolektif atau pemukulan yang dilakukan oleh bawahan para Terdakwa dengan menggunakan selang tersebut adalah dalam rangka pembentukan karakter dan mental yang kuat bagi prajurit serta menumbuhkan semangat kebersamaan, namun hal tersebut tetaplah tidak dibenarkan karena dalam pembentukan fisik dan mental prajurit telah diatur secara tegas dan jelas didalam peraturan pembentukan postur prajurit TNI. 3. Bahwa pada hakekatnya perbuatan para Terdakwa tersebut menunjukkan kurang siapnya para Terdakwa dalam mengemban tugas yang diberikan oleh satuan. Para Terdakwa kurang tanggap dalam menghadapi situasi dan kondisi yang tidak kondusif di lapangan. 4. Bahwa akibat perbuatan para Terdakwa dengan tidak melakukan pencegahan terhadap adanya perbuatan bawahan para Terdakwa terhadap para pelaku tradisi mengakibatkan banyak pelaku tradisi yang mengalami memar dan lebam disekitar punggungnya.
Menimbang
Menimbang
:
Bahwa dengan meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, selanjutnya perlu dipertimbangkan pula apakah terhadap diri Terdakwa ini masih perlu dijatuhi pidana secara langsung sebagaimana yang dimintakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya. :
Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara
62 kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang
:
Bahwa Kesatuan para Terdakwa telah menilai para Terdakwa berkondite baik, mempunyai dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi serta berpotensi untuk berkembang dikemudian hari, dan hingga saat ini Terdakwa-1 Kapten Inf Ludiro Hadi Wibowo sampai sekarang ini masih tetap mendapat kepercayaan dan dipertahankan dalam jabatannya sebagai Pasi 3/Pers/Sima/Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad, demikian juga dengan Terdakwa-2 Kapten Inf Arif Munajat yang masih manjabat sebagai Plh Pasi Pam Ops Denma Brigif Linud 18/2 Kostrad, hal ini berarti bahwa para Terdakwa selain tenaganya sangat dibutuhkan oleh Kesatuannya, Terdakwa juga dinilai mampu untuk memperbaiki diri oleh atasannya.
Menimbang
:
Bahwa mendasari pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim tidak yakin apabila Terdakwa dijatuhi pidana secara langsung akan lebih efektif, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa jenis pidana bersyarat akan lebih bermanfaat dan lebih bijak serta adil bila dijatuhkan terhadap diri Terdakwa karena tidak bertentangan dengan kepentingan militer atau pembinaan prajurit.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Hal-hal yang meringankan : Para Terdakwa berterus terang dan mengakui kesalahannya sehingga memperlancar jalannya pemeriksaan di persidangan. Para Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji akan melaksanakan lebih baik lagi. -
-
Para Terdakwa pernah melaksanakan tugas Operasi Militer di
dalam negeri dan telah mendapatkan tanda penghargaan dari Negara berupa SLK VIII tahun, SLK XVI tahun dan SL Dharma Nusa. Para Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman baik berupa hukuman disiplin maupun hukuman penjara. Para Terdakwa merupakan prajurit yang berdedikasi baik dalam pelaksanaan tugasnya dan tenaganya sangat dibutuhkan dalam mendukung tugas pokok satuan.
63 Hal-hal yang memberatkan : Perbuatan para Terdakwa mengakibatkan tidak tercapainya tugas pokok kesatuan dalam upaya pembentukan postur TNI dan sikap Corps de Esprit prajurit Trisula. Perbuatan para Terdakwa bertentangan dengan Marga ke-6 Sapta Marga dan Sumpah ke-4 Sumpah Prajurit. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan para Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena para Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat : Rencana Penyelenggaraan Tradisi Pembaretan dan Pengukuhan Prajurit Trisula Brigif Linud 18/2 Kostrad TA.2014 Protap No. Protap/33/I/2014 Tentang Pembinaan Tradisi Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad. Surat Perintah Danbrigif Linud 18 Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Februari 2014. Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat tersebut sejak semula merupakan satu kesatuan dengan berkas perkara dan berhubungan erat dengan perkara Terdakwa, maka barang bukti tersebut perlu ditentukan statusnya.
Mengingat
: Pasal 132 KUHPM jo pasal 55 ayat I ke-1 KUHP, jo Pasal 14 a KUHP jo Pasal 15 KUHPM dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.
MENGADILI 1.
Menyatakan Para Terdakwa tersebut di atas yaitu : Terdakwa I Terdakwa II
: Ludiro Hadi Wibowo, Kapten Inf NRP 11020027610478. : Arif Munajat, Kapten Inf NRP 21950022210275.
terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Secara bersama-sama menjadi saksi dari suatu kejahatan yang dilakukan oleh seorang bawahan, dengan sengaja tidak mengambil sesuatu tindakan kekerasan yang diharuskan sesuai dengan kemampuannya” 2.
Memidana Para Terdakwa oleh karena itu dengan : Terdakwa I
:
Pidana penjara selama 4 (empat) bulan dengan masa percobaan 6 (enam) bulan.
Terdakwa II : Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan 5 (lima) bulan. Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali apabila dikemudian hari ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena para Terpidana melakukan tindak pidana lain atau
64 karena para Terpidana melakukan pelanggaran disiplin Militer bersifat berat sebelum masa percobaannya tersebut diatas habis. 3.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : Rencana Penyelenggaraan Tradisi Pembaretan dan Pengukuhan Prajurit Trisula Brigif Linud 18/2 Kostrad TA.2014. Protap No. Protap/33/I/2014 Tentang Pembinaan Tradisi Satuan Brigif Linud 18/2 Kostrad. -
Surat Perintah Danbrigif Linud 18 Nomor : Sprin/67/II/2014 tanggal 6 Februari 2014.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada para Terdakwa masing-masing sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah). Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 12 Maret 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Tuty Kiptiani, SH Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P sebagai Hakim Ketua, H. Muhammad Djundan, SH, MH Letkol Chk NRP 556536 dan Moch. Rachmat Jaelani, SH Mayor Chk NRP 522360 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sahroni Hidayat, SH Mayor Chk NRP 2910035491170, Penasihat Hukum Moh Arif Muttaqim, S.Ag,SH, MH Kapten Chk NRP 11000019891075, M.A Ponco K, SH sertu NRP 21050147460983, Panitera Rudianto Pelda NRP 21960347440875, serta dihadapan umum dan Para Terdakwa.
Hakim Ketua, ttd Tuty Kiptiani, SH Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
ttd
ttd
H. Muhammad Djundan, SH,MH Letkol Chk NRP 556536
Moch. Rachmat Jaelani, SH Mayor Chk NRP 522360 Panitera, ttd
Rudianto Pelda NRP 21960347440875