PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : 47-K / PM.II-10 / AD / X / 2015 “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP. Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Suwandi Pelda / 597655 Babinsa Koramil 19 / Juwangi Kodim 0724 / Boyolali Semarang, 16 Juni 1966 Laki-laki Indonesia Kristen Protestan Dk. Gentan Rt. 02 Rw. 05 Ds. Mojosongo Kec. Mojosongo Kab. Boyolali.
Terdakwa tidak ditahan. Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 074/ Warastratama selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/13/IX/2015 tanggal 14 September 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/54/X/2015 tanggal 19 Oktober 2015. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : TAPKIM/47/PM.II-10/AD/X/2015 tanggal 26 Oktober 2015. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : TAPSID/04/PM.II-10/AD/X/2015 tanggal 27 Oktober 2015.
4. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/54/X/2015 tanggal 19 Oktober 2015 didepan Persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa serta keteranganketerangan para Saksi d bawah sumpah di persidangan.
2
Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan Bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana pada dakwaan alternative kedua : “Penipuan” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 378 KUHP, dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana penjara selama 6 (enam) bulan
b.
Mohon barang bukti berupa : Surat-surat
:
1 (satu) lembar kertas warna putih catatan penyerahan uang Saksi-1 kepada Terdakwa bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) nomor materai 3474EAAF298978862. c. Membebani Terdakwa membayar biaya perkara Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan berbuat lagi, oleh karenanya memohon dijatuhi pidana seringanringannya. Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal Tujuh Belas bulan Desember tahun dua ribu dua belas, setidak-tidaknya pada bulan Desember tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu dua belas di Ajendam IV/ Diponegoro Watugong Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan” dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1986 melalui pendidikan Secatam TNI AD di Dodiklat Gombong Rindam IV/ Diponegoro setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan pada tahun 1995 mengikuti Secabareg di Pusdik Ajen lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian setelah beberapa kali naik pangkat dan mutasi jabatan sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berdinas di Kodim 0724/ Boyolali Korem 074/Warastratama Surakarta berpangkat Pelda NRP 597655. b. Bahwa Sdr. Sukeksi (Saksi-1) Pegawai Negeri Sipil PNS Ajendam IV/ Diponegoro telah menitipkan atau menyerahkan uang
3
kepada Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) secara bertahap yaitu pada : 1) Tanggal 17 Desember 2012 sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) di ruang Ur ada Siminperssip Ajendam IV/ Diponegoro dan dibuatkan bukti penerimaan uang tersebut diselembar kertas putih bermaterai Rp. 6.000 (enam ribu). 2) Tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan bukti penyerahan uang tersebut Saksi-1 tulis/catat dalam kertas penyerahan uang sebelumnya. 3) Tanggal 6 Januari 2013 sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dan pada saat menyerahkan uang tersebut Saksi-1 menulis bukti penyerahan menjadi satu kertas bukti penyerahan sebelumnya. c. Bahwa kemudian tanpa sepengetahuan Saksi-1 uang tersebut digunakan oleh Terdakwa untuk : 1) Membeli alat potong 10 (sepuluh) Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). 2)
buah
sebesar
Sewa rumah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
3) Beli kardus dan membayar 5 (lima) karyawan sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). 4) Keperluan/ kepentingan pribadi Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
Terdakwa
sebesar
d. Bahwa Terdakwa baru mengembalikan uang Saksi-1 tersebut sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 16.000.000,- (enam belas juta rupiah) akan dikembalikan/ diberikan setelah Terdakwa mendapat pinjaman BRI, namun setelah mendapatkan pinjaman BRI Terdakwa tidak mengembalikan uang Saksi-1 dengan alas an uangnya sudah habis, sehingga Saksi-1 melaporkan permasalahan ini ke Pomdam IV/ Diponegoro. Atau Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal Tujuh Belas bulan Desember tahun dua ribu dua belas, setidak-tidaknya pada bulan Desember tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu dua belas di Ajendam IV/ Diponegoro Watugong Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ” Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang ” dengan cara-cara sebagai berikut :
4
a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1986 melalui pendidikan Secatam TNI AD di Dodiklat Gombong Rindam IV/ Diponegoro setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan pada tahun 1995 mengikuti Secabareg di Pusdik Ajen lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian setelah beberapa kali naik pangkat dan mutasi jabatan sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berdinas di Kodim 0724/ Boyolali Korem 074/Warastratama Surakarta berpangkat Pelda NRP 597655. b. Bahwa pada bulan Oktober 2012 Terdakwa membujuk/ mengajak Sdri. Sukeksi (Saksi-1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Ajendam IV/ Diponegoro agar mau diajak usaha mengelola kardus bekas (kertas karton) yang akan dibuat album foto dengan berkata “Ayo mbak ikut bisnis dengan saya, bahwa bisnis yang saya jalankan peluangnya bagus, untungnya lumayan, makanya cepet beri saya tambahan modal dan nanti setiap bulan akan saya beri keuntungan sebesar 5 % dari modal” dan pada awalnya Saksi-1 tidak berminat karena tidak mempunyai modal, namun Terdakwa terus membujuk mengatakan bahwa bisnisnya sangat bagus sehingga membuat Saksi-1 tergiur mengikuti kemauan Terdakwa. c. Bahwa kemudian pada tanggal 16 Desember 2012 Saksi-1 mendapat pinjaman dari Sdr. Eriyanto (Saksi-2) sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) selanjutnya Saksi-1 menyampaikan kepada Sdr. Sugiarto Kurniawan (Saksi -3) bahwa Saksi-1 akan menanamkan modal kepada Terdakwa untuk usaha kardus yang akan dibuat album foto, namun Saksi -3 mengingatkan kepada Saksi-1 agar berhati-hati kepada Terdakwa karena Saksi -3 sudah lama mengenal Terdakwa sejak sekolah SMA, dan pada keesokan harinya pada tanggal 17 Desember 2012 Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa di Ajendam IV/ Diponegoro sebagai modal usaha namun Terdakwa menyampaikan uang tersebut masih kurang kemudian Saksi-1 mengambil uang di ATM sebesar RP. 5.000.000,(lima juta rupiah) kemudian menyerahkannya kepada Terdakwa, dan oleh Terdakwa dibuatkan bukti penerimaan uang tersebut diselembar kertas putih bermaterai Rp. 6.000 (enam ribu rupiah). d. Bahwa pada tanggal 31 Desember 2012 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 2.000.000,(dua juta rupiah) yang Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa dan bukti penyerahan uang tersebut Saksi-1 tulis/ catat dalam kertas bukti penyerahan uang sebelumnya, kemudian pada tanggl 6 Januari 2013 sekira pukul 17.45 Wib menghubungi Saksi-1 melalui handpone meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dan pada saat menyerahkan uang tersebut Saksi-1 menulis bukti penyerahannya menjadi satu bukti penyerahan sebelumnya, sehingga Saksi-1 telah menyerahkan uang kepada Terdakwa sejumlah Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). e. Bahwa kemudian tanpa sepengetahuan Saksi-1 uang tersebut digunakan oleh Terdakwa untuk : 1) Membeli alat potong 10 (sepuluh) Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). 2)
buah
sebesar
Sewa rumah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
5
3) Beli kardus dan membayar 5 (lima) karyawan sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). 4) Keperluan/ kepentingan Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
pribadi
Terdakwa
sebesar
f. Bahwa sesuai perjanjian lisan antara Terdakwa dengan Saksi 1, Terdakwa akan memberikan keuntungan kepada Saksi-1 sebesar 5 % setiap bulannya selama 10 (sepuluh) bulan dari modal yaitu sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) diluar modal dari Saksi-1 dan Terdakwa tidak pernah memberitahukan atau membicarakan apabila terjadi kerugian dalam menjalankan usahanya kepada Saksi 1, karena yang dibicarakan hanya keuntungannya saja, kemudian Terdakwa telah memberikan uang kepada Saksi-1 sebanyak 4 (empat) kali yaitu pada bulan Januari 2013 sampai dengan bulan April 2013, namun pada bulan berikutnya sampai dengan sekarang Terdakwa tidak pernah lagi memberikan keuntungan kepada Saksi -1, sehingga uang Saksi-1 yang masih berada pada Terdakwa sebesar Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah) dengan perincian modal sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) ditambah keuntungan 6 (enam) bulan sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). g. Bahwa kemudian Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa kepada Kaurpam Situud Ajendam IV/ Diponegoro Kapten Caj Budiman (Saksi -4) dan laporan tersebut dilanjutkan kepada Kaajendam IV/ Diponegoro kemudian Kaajendam IV/ Diponegoro menyetujui Terdakwa mengajukan pinjaman di Bank BRI Watugong dengan catatan apabila pengajuan tersebut disetujui oleh pihak Bank BRI Terdakwa harus mengembalikan seluruh pinjaman termasuk uang modal milik Saksi-1 namun setelah pencairan pinjaman tersebut Terdakwa tidak mengembalikan uang modal dari Saksi-1 dengan alas an uangnya sudah habis, sehingga Saksi-1 melaporkan permasalahan ini ke Pomdam IV/ Diponegoro. Berpendapat bahwa perbuatan terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana sebagai berikut : Kesatu
: Pasal 372 KUHP.
atau kedua
: Pasal 378 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan atau eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi Penasehat Hukum dan menyatakan akan menghadapi perkaranya sendiri.
Menimbang
:
Bahwa meskipun Terdakwa didepan persidangan tidak didampingi Penasehat Hukum namun Majelis tetap akan memberikan kesempatan dan hak-hak yang sama apabila Terdakwa didampingi Penasehat Hukum.
6
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
di
persidangan
Saksi-1 : Nama lengkap Pangkat, NRP
: Sukeksi : Penata MudaTk. I III/b NIP 196211191982022001 Jabatan : Penata Gakkuat Siminperssip Ajendam IV/Diponegoro Kesatuan : Ajendam IV/Diponegoro Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 19 November 1962 Jenis kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Alamat Tempat tinggal : Asrama Ex-Brigif 5 Banyumanik Rt. 001 Rw. 003 A14 Semarang. Keterangan Saksi-1 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar tahun 1989 saat sama-sama berdinas di Ajendam IV/ Diponegoro namun pada tahun 2014 Terdakwa berpindah tugas di Kodim 0724/ Boyolali tapi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada bulan Oktober 2012 Terdakwa bercerita kepada Saksi kalau Terdakwa mempunyai usaha pembuatan album fhoto dari potongan kardus yang Terdakwa ambil dari toko-toko seperti Alfamart dan lain-lain, dan Terdakwa pernah membawa potonganpotongan kardus tersebut ke kantor menggunakan mobil lalu memperlihatkannya kepada Saksi, selanjutnya Terdakwa menawari Saksi agar mau menanam modal sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah). Awalnya Saksi tidak berminat karena tidak mempunyai modal, namun Terdakwa terus membujuk mengatakan bahwa bisnisnya sangat bagus dengan menjanjikan akan memberikan keuntungan sebesar 5 % dari modal pokok atau kira-kira Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) setiap bulan. 3. Bahwa Terdakwa bercerita kepada Saksi, kalau usaha pembuatan album fhoto tersebut sebagian dikelola dipabrik milik Terdakwa di Boyolali dengan menggunakan lima orang karyawan dan sebagian lagi dikelola di rumah Terdakwa di Semarang. 4. Bahwa Saksi-1 tertarik dengan janji Terdakwa yang akan memberikan keuntungan usaha sebesar 5 % tiap bulan, sehingga pada tanggal 16 Desember 2012 saat Saksi-1 mendapat pinjaman dari Saksi -2 yaitu adik Saksi sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) selanjutnya Saksi menyampaikan kepada suami Saksi Sdr. Sugiarto (Saksi -3) bahwa Saksi akan menanamkan modal kepada Terdakwa untuk usaha kardus yang akan dibuat album foto, namun Saksi -3 mengingatkan kepada Saksi agar berhati-hati kepada Terdakwa karena Saksi -3 sudah lama mengenal Terdakwa karena teman SMA, kemudian keesokkan harinya pada tanggal 17 Desember 2012 Saksi menyerahkan uang sebesar RP. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa sebagai modal usaha namun Terdakwa
7
menyampaikan uang tersebut masih kurang kemudian sore harinya Saksi mengambil uang di ATM sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan selanjutnya menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa dan oleh Terdakwa dibuatkan bukti penerimaan uang tersebut diselembar kertas putih bermaterai Rp. 6.000 (enam ribu). 5. Bahwa pada tanggal 31 Desembwer 2012 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 2.000.000,(dua juta rupiah) yang Saksi serahkan kepada Terdakwa dan bukti penyerahan uang tersebut Saksi tulis/ catat dalam kertas bukti penyerahan uang sebelumnya, 6. Bahwa pada tanggl 6 Januari 2013 sekira pukul 17.45 Wib Terdakwa menghubungi Saksi melalui handpone meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) karena mendapat pesanan dan pada saat menyerahkan uang tersebut Saksi menulis bukti penyerahannya menjadi satu bukti penyerahan sebelumnya. 7. Bahwa perjanjian kerja sama dalam usaha kardus bekas untuk dibuat album foto antara Saksi dengan Terdakwa tidak dituangkan dalam bentuk tulisan (surat perjanjian kerjasama) melainkan hanya secara lisan saja. 8. Bahwa Saksi tidak pernah datang dan melihat tempat usaha pembuatan album yang diceritakan oleh Terdakwa. 9. Bahwa sesuai perjanjian lisan antara Saksi dengan Terdakwa bahwa setiap bulannya Saksi akan mendapatkan keuntungan sebesar 5 % dari modal yang telah diberikan setiap bulannya dan Saksi hanya menanam modal kepada Terdakwa dengan jangka waktu 10 (sepuluh) bulan, selanjutnya Terdakwa hingga sekarang ini baru memberikan keuntungan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu sebagai berikut : a. Tanggal 14 Januari 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). b. Tanggal 19 Februari 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). c. Tanggal 13 Maret 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). d. Tanggal 26 April 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). 10. Bahwa keuntungan sesuai kesepakatan berjangka waktu 10 (sepuluh) bulan namun baru terbayar 4 (empat) bulan dari modal telah Saksi berikan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sehingga uang Saksi yang masih berada pada Terdakwa yaitu sebesar Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah). 11. Bahwa Saksi meminta agar Terdakwa mengembalikan uang Saksi beserta keuntungan yang dijanjikan, akan tetapi Terdakwa tidak mengembalikan dengan alasan usahanya hancur karena musim hujan.
8
12. Bahwa karena Terdakwa tidak mengembalikan uang tersebut, Saksi melaporkan perihal dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Kaurpam Situud Ajendam IV/ Diponegoro Kapten Caj Budiman (Saksi -4) dan laporan tersebut dilanjutkan kepada Kaajendam IV/ Diponegoro kemudian Kaajendam IV/ Diponegoro menyetujui Terdakwa mengajukan pinjaman di Bank BRI Watugong dengan catatan apabila pengajuan tersebut disetujui oleh pihak Bank BRI Terdakwa harus mengembalikan seluruh pinjaman termasuk uang modal milik Saksi-1. 13. Bahwa Saksi dan suami Saksi (Saksi-3) ikut menunggu di BRI Kodam IV/Dip pada saat Terdakwa mencairkan uang pinjaman, akan tetapi setelah pencairan pinjaman tersebut Terdakwa tidak mengembalikan uang modal dari Saksi-1 dengan alasan uangnya sudah habis, dan kalau mau dilaporkan silahkan lapor, sehingga Saksi-1 melaporkan permasalahan ini ke Pomdam IV/ Diponegoro. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membantah sebagian, menurut Terdakwa, Terdakwa tidak menawari malah saksi yang menawari ingin menanam modal kepada Terdakwa, Terdakwa juga mengatakan tidak pernah dipanggil Pam, dan uang pinjaman BRI tersebut untuk melunasi hutang di koperasi. Atas bantahan Terdakwa tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat Tempat tinggal
: : : : : : :
Eriyanto Wiraswasta bidang alat kesehatan Semarang, 3 Oktober 1973 Laki-laki Indonesia Islam Perum Jatisari Asabri Blok B1 No. 01 Rt. 08 Rw. 10 Kel. Jatisari Kec. Mijen. Keterangan Saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi adalah adik kandung Saksi -1, Saksi mendapat informasi dari Saksi-1 bahwa Terdakwa mempunyai usaha dan Saksi1 ingin menanam modal di usaha Terdakwa tapi tidak punya uang,jika Saksi memberi modal nanti sebagian keuntungan akan diserahkan kepada Saksi, lalu Saksi memberikan pinjaman uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) yang kemudian oleh Saksi-1 uang tersebut diserahkan kepada Terdakwa sebagai modal usaha, namun Saksi tidak mengetahui berapa besar modal yang ditanamkan oleh Saksi-1 kepada Terdakwa. 3. Bahwa Saksi tidak mengetahui kesepakatan kerjasama antara Saksi-1 dengan Terdakwa, Saksi menyerahkan pinjaman kepada Saksi-1 karena Saksi-1 menyampaikan bahwa usaha tersebut mempunyai prospek yang bagus dan menghasilkan keuntungan.
9
4. Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa keuntungan yang didapat Saksi-1 dari usaha tersebut, akan tetapi Saksi pernah diberi uang dua kali oleh Saksi-1 sebesar Rp 1.000.000 dan Rp 500.000. 5. Bahwa uang yang diberikan Saksi kepada Saksi-1 tersebut adalah sisa dari uang pinjaman Saksi ke BRI. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi- 3 : Nama lengkap Tempat, tanggal lahir Pekerjaan Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat Tempat tinggal
: : : : : : :
Sugiarto Kurniawan Semarang, 20 Oktober 1961 Swasta Laki-laki Indonesia Islam Asrama Ex-Brigif 5 Banyumanik Rt. 001 Rw. 003 A14 Semarang.
Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 1982/1983 saat sama-sama sekolah SMA di Betesda Semarang dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tahun 2012 Saksi-1 memberitahukan kepada Saksi akan bekerjasama dengan Terdakwa dalam usaha mengelola kardus yang akan digunakan lampiran album foto, lalu Saksi memberi tahu Saksi-1 agar hati-hati kepada Terdakwa karena Saksi mengetahui tingkah laku Terdakwa karena satu sekolah di SMA dulu 3. Bahwa Saksi agak kecewa kepada Saksi-1 karena sudah memberikan uang kepada Terdakwa tanpa memberitahu kepada Saksi, dan Saksi tahu pada saat Terdakwa minta tambahan uang yang Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah) dan uang tersebut saksi-1 menyuruh Saksi untuk mengambilnya di ATM, lalu diambil oleh Terdakwa ke rumah Saksi. 4. Bahwa Saksi mengetahui Saksi-1 memberikan modal usaha kepada Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang dilengkapi bukti penyerahan. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui kesepakatan antara Saksi-1 dengan Terdakwa, yang Saksi ketahui bahwa dari uang modal sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) akan mendapatkan keuntungan 5 % setiap bulannya, jadi keuntungan yang harus diterima oleh Saksi-1 sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulannya. 6. Bahwa sepengetahuan Saksi, Saksi-1 sudah mendapatkan keuntungan dari modal usaha tersebut sebesar Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah) atau selama 4 (empat) bulan. 7. Bahwa pada saat Terdakwa mau mencairkan uang pinjaman di BRI Kodam IV/Dip, Saksi dan Saksi-1 ikut menunggu di dalam kantor
10
BRI, dan pada saat Terdakwa keluar dari BRI, Saksi menanyakan kepada Terdakwa tentang pengembalian uang Saksi-1, akan tetapi Terdakwa mengatakan tidak ada, kalau mau lapor ke POM silahkan. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Budiman Kapten Caj NRP 2920145290769 Kaurminu Jahril Ajendam IV/Diponegoro Sleman, 14 Juli 1969 Laki-laki Indonesia Islam Jln. Muria Baru Rt. 06 Rw. 05 Bandarjo Ungaran.Barat.
Keterangan Saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak berdinas di Ajendam IV/ Diponegoro sekira tahun 2007 dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada bulan Oktober 2013 Saksi-1 meelaporkan kepada Saksi perihal dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh Terdakwa. 3. Bahwa setelah mengetahui permasalahan tersebut Saksi melaporkan kepada Kaajendam IV/ Diponegoro disarankan agar diselesaikan secara kekeluargaan. 4. Bahwa Saksi kurang mengetahui adanya kesepakatan usaha bagi hasil antara Saksi-1 dengan Terdakwa, sehingga Saksi-1 menyerahkan uang modal sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa berikut bagaimana pembagian hasil usahanya. 5. Bahwa Saksi sudah berupaya mempertemukan Saksi-1 dengan Terdakwa untuk duduk bersama membicarakan permasalahan tersebut namun Terdakwa selalu menghindar, dengan alas an belum mempunyai dana. 6. Bahwa selanjutnya Saksi berkoordinasi dengan pejabat Koperasi Ajendam IV/ Diponegoro menyarankan Ka Ajendam IV/ Diponegoro agar Terdakwa mengajukan pinjaman ke Bank BRI Watugong, kemudian Ka Ajendam IV/ Diponegoro menyetujui dengan catatan apabila pengajuan tersebut disetujui Terdakwa harus mengembalikan seluruh pinjaman termasuk mengembalikan uang modal milik Saksi-1. 7. Bahwa pada sekira bulan Februari 2014 Terdakwa menerima pencairan pinjaman di Bank BRI Watugong sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) namun modal milik Saksi-1 belum dikembalikan oleh Terdakwa, kemudian pada akhir bulan Februari 2014 Terdakwa dipindah tugaskan di Kodim 0724/
11
Boyolali Korem 074/ Warastratama Surakarta sehingga sampai dengan sekarang permasalahan tersebut belum terselesaikan, kemudian Saksi-1 melaporkan permasalahan ini agar diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa mengatakan tidak pernah dipanggil oleh Kaurpam tapi dipanggil oleh anggota urpam dan disarankan untuk pinjam di BRI untuk mengembalikan uang koprasi bukan uangnya Saksi-1, dan atas bantahan Terdakwa tersebut Saksi membenarkan kalau menyuruh anggotanya untuk memanggil Terdakwa.. Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1986 melalui pendidikan Secatam TNI AD di Dodiklat Gombong Rindam IV/ Diponegoro setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Ajendam IV/Dip dan pada tahun 1995 mengikuti Secabareg di Pusdik Ajen lulus dilantik dengan pangkat Serda dan tetap berdinas di Ajendam IV/Dip. Pada Tahun 2014 Terdakwa pindah tugas ke Kodim 0724/Boyolali, dan sebelum pindah tugas Terdakwa melalukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pelda NRP 597655. 2. Bahwa pada sekira tuhun 2012 saat masih berdinas di Ajendam IV/Dip Terdakwa menekuni usaha membeli limbah kardus dari tokotoko seperti Alfamart, yang akan digunakan untuk bantalan album foto dan buku tamu, selanjutnya Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 (Sukeksi) dan sepertinya Saksi-1 tertarik dan akan menanamkan modal kepada Terdakwa, kemudian sekira bulan Desember 2012 Saksi-1 memberikan pinjaman modal usaha sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa. 3. Bahwa dalam hubungan kerja sama antara Saksi-1 dengan Terdakwa dalam usaha membeli limbah kardus yang akan digunakan bantalan album foto dan buku tamu, tidak membuat surat perjanjian, begitu juga dengan kesanggupan Terdakwa memberikan keuntungan 5 % namun hanya sebatas persetujuan lisan saja. 4. Bahwa Terdakwa menyanggupi memberikan keuntungan sebesar 5 % setiap bulan dari modal pokok sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) kepada Saksi-1 artinya Terdakwa berkewajiban membayar sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagai keuntungan kepada Saksi-1 dan sudah berjalan selama 4 (empat) kali pembayaran, namun dibulan berikutnya ada kendala Terdakwa mengalami kebangkrutan karena harga kardus naik sehingga Terdakwa tidak berani melanjutkan usahanya. 5. Bahwa oleh Terdakwa modal usaha sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) dari Saksi-1 digunakan untuk mendukung kegiatan usaha dan kebutuhan pribadi sebagai berikut : a. Membeli alat potong 10 (sepuluh) Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). b.
buah
sebesar
Sewa rumah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
12
c. Beli kardus dan membayar 5 (lima) karyawan sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). d. Keperluan/kepentingan pribadi Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
Terdakwa
sebesar
6. Bahwa usaha yang ditekuni oleh Terdakwa hanya membeli kardus dari toko-toko, kemudian kardus-kardus tersebut dipotong sesuai pesanan pabrik pembuatan album dan buku tamu, selanjutnya potongan kardus tersebut Terdakwa kirim ke pabrik yang membutuhkan, dan Terdakwa tidak mempunyai pabrik sendiri. 7. Bahwa pada bulan Februari 2014 Terdakwa disetujui untuk mengambil pinjaman ke Bank BRI Watugong sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dipotong pinjaman sebelumnya sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan dipotong pinjaman koperasi sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) masih sisa sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) namun Terdakwa tidak merasa punya kesepakatan dengan Saksi -4 (Kapten Budiman) untuk menyelesaikan permasalahan Terdakwa dengan Saksi-1, sehingga sisa uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi. 8. Bahwa Terdakwa tidak pernah dipanggil untuk menghadap Kaurpam dalam menyelesaikan masalah Terdakwa dengan Saksi-1, Terdakwa pernah dipanggil oleh staf Urpam agar melunasi hutang di Koperasi sebelum pindah ke Kodim 0724/Boyolali. 9. Bahwa Terdakwa belum bisa mengembalikan uang modal usaha dan keuntungan sebesar Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah) kepada Saksi-1 karena Terdakwa belum memiliki uang untuk mengembalikannya, namun Terdakwa bersedia mengembalikan uang tersebut dengan cara mengangsur setiap bulannya hingga lunas. 10. Bahwa pada tanggal 12 Nopember 2015 saat tuntutan Oditur Militer akan dibacakan, Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 16.000.000 (enam belas juta rupiah), 11. Bahwa selama menjadi anggota TNI, Terdakwa pada Tahun 1999 pernah dijatuhi hukuman disiplin penahanan berat selama tiga minggu karena berkelahi dengan anggota Penerbad, Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman pidana, serta belum pernah mengikuti tugas Operasi Militer. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepersidangan berupa : Surat : 1 (satu) lembar kertas warna putih catatan penyerahan uang Saksi-1 kepada Terdakwa bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) nomor materai 3474EAAF298978862. Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para saksi telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata
13
telah berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, nya sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan. Menimbang
Menimbang
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa telah mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 16.000.000 (enam belas juta rupiah), dengan dibuatkan kuitansi bermaterai 6.000. dan oleh karena itu kuitansi tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti untuk memperkuat adanya perbuatan Terdakwa.
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi terdapat keterangan Saksi-1 Sukeksi yang disangkal oleh Terdakwa antara lain, Bahwa Terdakwa tidak menawari Saksi untuk menanam modal, namun Saksi-1 sendiri yang mau menanamkan modalnya kepada Terdakwa. Sangkalan Terdakwa tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti lainnya bahkan sebaliknya Terdakwa malah minta tambahan uang sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta) rupiah pada tanggal 6 Januari 2013, yang diambilkan oleh Saksi-3 Sugiarto Kurniawan di ATM dan diambil Terdakwa di rumah Saksi-1 diketahui oleh Saksi-3 suami Sukeksi. Dengan demikian sangkalan Terdakwa harus dikesampingkan.
:
Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah serta bukti-bukti dan petunjuk yang telah bersesuaian antara satu dengan lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1986 melalui pendidikan Secata TNI- AD di Dodiklat Gombong Rindam IV/ Diponegoro, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Ajendam IV/Dip. Pada tahun 1995 mengikuti Secabareg di Pusdik Ajen lulus dilantik dengan pangkat Serda dan tetap ditugaskan di Ajendam IV/Dip. Pada Tahun 2014 Terdakwa pindah tugas ke Kodim 0724/ Boyolali Korem 074/Warastratama Surakarta, dan sebelum pindah tugas ke Kodim, Terdakwa melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pelda NRP 597655. 2. Bahwa benar pada tuhun 2012 saat masih berdinas di Ajendam IV/Dip, Terdakwa menekuni usaha membeli limbah kardus yang akan digunakan untuk bantalan album foto dan buku tamu, selanjutnya Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 (Sukeksi) untuk menanam modal sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah), akan tetapi Saksi-1 tidak tertarik karena tidak mempunyai uang. Terdakwa tetap mengajak Saksi-1 agar mau menanamkan modalnya kepada Terdakwa dengan mengatakan bisnisnya sangat bagus dan Saksi-1 akan diberi keuntungan 5% setiap bulan dari uang Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) tersebut atau kira-kira Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) perbulan 3. Bahwa benar Terdakwa bercerita kepada Saksi-1 kalau usaha pembuatan album fhoto tersebut sebagian dikelola dipabrik milik Terdakwa di Boyolali dengan menggunakan lima orang karyawan dan sebagian lagi dikelola di rumah Terdakwa di Semarang dan Terdakwa pernah membawa potongan-potongan kardus tersebut ke kantor
14
Ajendam IV/Dip dengan menggunakan mobil untuk diperlihatkan kepada Saksi-1. 4. Bahwa benar karena Saksi-1 tertarik dengan keuntungan 5% yang dijanjikan oleh Terdakwa, maka pada tanggal 16 Desember 2012 saat Saksi-1 mendapat pinjaman dari Saksi -2 (Eriyanto) yaitu adik Saksi-1 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), Saksi1 menyampaikan kepada suami Saksi-1 Sdr. Sugiarto (Saksi -3) bahwa Saksi-1 akan menanamkan modal kepada Terdakwa untuk usaha kardus yang akan dibuat album foto, namun Saksi -3 mengingatkan kepada Saksi-1 agar berhati-hati kepada Terdakwa karena Saksi -3 sudah lama mengenal Terdakwa karena teman SMA, kemudian keesokkan harinya pada tanggal 17 Desember 2012 Saksi1 menyerahkan uang sebesar RP. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa sebagai modal usaha namun Terdakwa menyampaikan uang tersebut masih kurang kemudian sore harinya Saksi mengambil uang di ATM sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan selanjutnya menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa dan oleh Terdakwa dibuatkan bukti penerimaan uang tersebut diselembar kertas putih bermaterai Rp. 6.000 (enam ribu). 5. Bahwa benar pada tanggal 31 Desembwer 2012 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) yang Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa dan bukti penyerahan uang tersebut Saksi-1 tulis/ catat dalam kertas bukti penyerahan uang sebelumnya, 6. Bahwa benar pada tanggl 6 Januari 2013 sekira pukul 17.45 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handpone meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) karena ada pesanan, dan pada saat menyerahkan uang tersebut Terdakwa mengambilnya dirumah dan diketahui oleh Saksi-3 Sdr. Sugiarto Kurniawan (suami dari Saksi-1 Sukeksi). Kemudian ditulis didalam bukti penyerahannya menjadi satu. 7. Bahwa benar Saksi-1 tidak pernah datang dan melihat tempat usaha pembuatan album yang diceritakan oleh Terdakwa. 8. Bahwa benar menurut keterangan Terdakwa, Terdakwa tidak mempunyai pabrik pembuatan album fhoto di Boyolali seperti yang diceritakan Terdakwa kepada Saksi-1, Terdakwa hanya mempunyai usaha membeli kardus-kardus di toko-toko, lalu mengirimkan potongan kardus ke Pabrik pembuatan album fhoto sesuai pesanan pabrik tersebut. 9. Bahwa benar sesuai perjanjian lisan antara Saksi-1 dengan Terdakwa bahwa setiap bulannya Saksi-1 akan mendapatkan keuntungan sebesar 5 % dari modal yang telah diberikan setiap bulannya dan Saksi-1 hanya menanam modal kepada Terdakwa dengan jangka waktu 10 (sepuluh) bulan, selanjutnya Terdakwa sudah memberikan keuntungan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu sebagai berikut : a. Tanggal 14 Januari 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
15
b. Tanggal 19 Februari 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). c. Tanggal 13 Maret 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). d. Tanggal 26 April 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). 10. Bahwa benar keuntungan sesuai kesepakatan berjangka waktu 10 (sepuluh) bulan namun baru terbayar 4 (empat) bulan dari modal telah Saksi-1 berikan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), sehingga uang Saksi-1 yang masih berada pada Terdakwa yaitu sebesar Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah). 11. Bahwa benar oleh Terdakwa modal usaha sebesar Rp. Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dari Saksi-1 digunakan untuk mendukung kegiatan usaha dan kebutuhan pribadi sebegai berikut : a. Membeli alat potong 10 (sepuluh) Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). b.
buah
sebesar
Sewa rumah sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
c. Beli kardus dan membayar 5 (lima) karyawan sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah). d. Keperluan/ kepentingan pribadi Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah).
Terdakwa
sebesar
12. Bahwa benar mulai bulan Mei 2013 Terdakwa tidak memberikan keuntungan kepada Saksi-1, dengan alasan harga kardus naik dan musim hujan sehingga kardus-kardusnya basah dan hancur. 13. Bahwa benar Saksi-1 meminta agar Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 beserta keuntungan yang dijanjikan, akan tetapi Terdakwa tidak mengembalikan, sehingga Saksi-1 melaporkan Terdakwa kepada Kaurpam Situud Ajendam IV/ Diponegoro Kapten Caj Budiman (Saksi-4) dan laporan tersebut dilanjutkan kepada Kaajendam IV/ Diponegoro kemudian Kaajendam IV/ Diponegoro menyetujui Terdakwa mengajukan pinjaman di Bank BRI Watugong dengan catatan apabila pengajuan tersebut disetujui oleh pihak Bank BRI Terdakwa harus mengembalikan seluruh pinjaman termasuk uang modal milik Saksi-1. 14. Bahwa benar pada bulan Februari 2014 Terdakwa disetujui untuk mengambil pinjaman ke Bank BRI Watugong sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dipotong pinjaman sebelumnya sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan dipotong pinjaman koperasi sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) masih sisa sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) namun Terdakwa tidak merasa punya kesepakatan dengan Saksi -4 untuk menyelesaikan permasalahan Terdakwa dengan Saksi -1, sehingga sisa uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi 15. Bahwa benar Saksi-1 dan Saksi-3 ikut menunggu di BRI Kodam IV/Dip pada saat Terdakwa mencairkan uang pinjaman, akan
16
tetapi setelah pencairan pinjaman tersebut Terdakwa tidak mengembalikan uang modal dari Saksi-1 dengan alasan uangnya sudah habis, dan kalau mau dilaporkan silahkan lapor, sehingga Saksi-1 melaporkan permasalahan ini ke Pomdam IV/ Diponegoro. 16. Bahwa benar pada tanggal 12 Nopember 2015 saat tuntutan Oditur Militer akan dibacakan, Terdakwa mengembalikan uang Saksi1 sebesar Rp 16.000.000 (enam belas juta rupiah), Dengan demikian uang yang dikembalikan Terdakwa kepada Saksi-1 sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah). 17. Bahwa benar selama menjadi anggota TNI, Terdakwa pada Tahun 1999 pernah dijatuhi hukuman disiplin penahanan berat selama 21 (dua puluh satu) hari. oleh Ankum, karena berkelahi dengan anggota Penerbad, Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman pidana, serta belum pernah mengikuti tugas Operasi Militer. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer, Majelis Hakim akan menguraikan dan membuktikan sendiri terhadap Unsur unsur Tindak Pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer dalam putusan ini. 2. Bahwa mengenai permohonan Oditur militer tentang penjatuhan pidana terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dengan melihat aspek secara obyektif maupun Subyektif yang meliputi perbuatan Tindak Pidana yang dilakukan oleh terdakwa serta hal hal yang meringankan dan hal hal yang memberatkan pidananya, sebagaimana tertuang dalam putusan ini.
Menimbang
Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam surat dakwaannya disusun secara alternatif, yaitu Dakwaan ke Satu Pasal 372 atau Dakwaan Kedua Pasal 378 KUHP. Bahwa oleh karena Dakwaan Oditur Militer disusun secara alternatif, maka Majelis Hakim akan menguraikan pembuktian unsur-unsur dari dakwaan alternatif kedua yang menurut Majelis Hakim bersesuaian dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan.
:
Bahwa dakwaan alternatif kedua unsur-unsur, sebagai berikut:
Oditur Militer mengandung
1.
Unsur ke-1
: Barang siapa.
2.
Unsur ke-2
: Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.
3.
Unsur ke-3
: Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya.
17
Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur-unsur tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Mengenai unsur ke-1 “Barang siapa”. Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang selaku subyek hukum Pidana Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah , yang telah bersesuaian satu dengan yang lain serta alat bukti yang terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1986 melalui pendidikan Secata TNI- AD di Dodiklat Gombong Rindam IV/ Diponegoro, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Ajendam IV/Dip. Pada tahun 1995 mengikuti Secabareg di Pusdik Ajen lulus dilantik dengan pangkat Serda dan tetap ditugaskan di Ajendam IV/Dip. Pada Tahun 2014 Terdakwa pindah tugas ke Kodim 0724/ Boyolali Korem 074/Warastratama Surakarta, dan sebelum pindah tugas ke Kodim, Terdakwa melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pelda NRP 597655. 2. Bahwa benar, Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana ini dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan tidak ada gangguan atau tanda-tanda gangguan jiwa/jiwanya cacat seperti yang terdapat dalam Pasal 44 KUHAP sehingga Terdakwa merupakan subyek hukum yang mampu bertanggung jawab. 3.Bahwa benar, Terdakwa hingga saat disidangkan masih dinas aktif sebagai anggota Militer dan belum pernah dipecat maupun berhenti sebagai anggota Militer, demikian pula keterangan para Saksi kenal dan mengetahui Terdakwa sebagai anggota militer TNI AD berdinas di Kodim 0724/ Boyolali Korem 074/Warastratama Surakarta berpangkat Pelda NRP 597655. 4. Bahwa benar, Terdakwa sebagai anggota Militer yang masih aktif menjadi kewenangan pengadilan Militer untuk mengadili Terdakwa. Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-1 “Barang Siapa“ telah terpenuhi.
Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa kata-kata dengan “maksud” adalah merupakan pengganti kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari sipelaku. Arti dari “dengan sengaja” adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan.
18
Pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Menurut Memori Van Toelihting, yang dimaksud “dengan sengaja" adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Yang dimaksud dengan “menguntungkan” adalah memberikan, mendatangkan, menjadikan beruntung. Dengan demikian yang dimaksud dengan “menguntungkan diri sendiri atau orang lain” dalam unsur ini masih mengandung alternatif atau pilihan bahwa perbuatan Terdakwa tersebut memberikan atau mendatangkan suatu keuntungan terhadap dirinya sendiri atau menguntungkan orang lain. Sedangkan yang dimaksud dengan “melawan hukum” yaitu bahwa perbuatan sipelaku (Terdakwa) yang dilakukan bertentangan dengan undang-undang (dilarang oleh undang-undang). Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah , serta alat bukti yang lain yang telah bersesuaian satu dengan yang lain telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada Tahun 2012 saat masih berdinas di Ajendam IV/Dip, Terdakwa menekuni usaha membeli limbah kardus yang akan digunakan untuk bantalan album foto dan buku tamu, selanjutnya Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 (SUKEKSI) untuk menanam modal sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah), semula Saksi-1 tidak tertarik karena tidak mempunyai uang. Tetapi Terdakwa tetap mengajak Saksi-1 agar mau menanamkan modalnya kepada Terdakwa dengan mengatakan prospek usahanya bagus dan Saksi-1 akan diberi keuntungan 5% setiap bulan dari uang Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) tersebut atau kira-kira Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) perbulan 2. Bahwa benar Terdakwa bercerita kepada Saksi-1 kalau usaha pembuatan album photo tersebut sebagian dikelola dipabrik milik Terdakwa di Boyolali dengan menggunakan lima orang karyawan dan sebagian lagi dikelola di rumah Terdakwa di Semarang dan Terdakwa pernah membawa potongan-potongan kardus tersebut ke kantor Ajendam IV/Dip dengan menggunakan mobil untuk diperlihatkan kepada Saksi-1. 3. Bahwa benar Saksi-1 tertarik dengan janji Terdakwa yang akan memberikan keuntungan 5% perbulannya, sehingga saat Saksi-1 mendapat pinjaman dari Saksi -2 (Eriyanto) yaitu adik Saksi-1 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), pada tanggal 17 Desember 2012 Saksi menyerahkan uang sebesar RP. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa sebagai modal usaha namun Terdakwa menyampaikan uang tersebut masih kurang kemudian sore harinya Saksi mengambil uang di ATM sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan selanjutnya menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa dan oleh Terdakwa dibuatkan bukti penerimaan uang tersebut diselembar kertas putih bermaterai Rp. 6.000 (enam ribu). 4. Bahwa benar suami Saksi-1 Sdr. Sugiarto (Saksi -3) mengingatkan Saksi-1 agar berhati-hati kepada Terdakwa karena
19
Saksi -3 sudah lama mengenal Terdakwa karena satu sekolah di SMA Betesda Semarang, akan tetapi Saksi-1 tetap menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa. 5. Bahwa benar pada tanggal 31 Desember 2012 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) yang Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa dan bukti penyerahan uang tersebut Saksi-1 catat dalam kertas bukti penyerahan uang sebelumnya, 6. Bahwa benar pada tanggl 6 Januari 2013 sekira pukul 17.45 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handpone meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) sehingga uang Saksi-1 yang diserahkan kepada Terdakwa berjumlah Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). 7. Bahwa benar, Saksi-1, Sukeksi, hanya percaya kepada Terdakwa, tidak pernah datang dan melihat tempat usaha pembuatan album yang diceritakan oleh Terdakwa. 8. Bahwa benar sesuai perjanjian lisan antara Saksi-1 dengan Terdakwa bahwa setiap bulannya Saksi-1 akan mendapatkan keuntungan sebesar 5 % dari modal yang telah diberikan setiap bulannya dan Saksi-1 hanya menanam modal kepada Terdakwa dengan jangka waktu 10 (sepuluh) bulan, selanjutnya Terdakwa sudah memberikan keuntungan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu sebagai berikut : a. Tanggal 14 Januari 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). b. Tanggal 19 Februari 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). c. Tanggal 13 Maret 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). d. Tanggal 26 April 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). 9. Bahwa benar mulai bulan Mei 2013 Terdakwa tidak memberikan keuntungan kepada Saksi-1, dengan alasan harga kardus naik dan musim hujan, sehingga kardus-kardusnya menjadi hancur dan Terdakwa tidak berani melanjutkan usahanya. 10. Bahwa benar keuntungan sesuai kesepakatan berjangka waktu 10 (sepuluh) bulan namun baru terbayar 4 (empat) bulan dari modal telah Saksi-1 berikan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), sehingga uang Saksi-1 yang masih berada pada Terdakwa yaitu sebesar Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah). 11. Bahwa benar Saksi-1 meminta agar Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 beserta keuntungan yang dijanjikan, akan tetapi Terdakwa tidak mengembalikan, sehingga Saksi melaporkan Terdakwa kepada Kaurpam Situud Ajendam IV/ Diponegoro Kapten Caj Budiman (Saksi -4) dan laporan tersebut dilanjutkan kepada Kaajendam IV/ Diponegoro kemudian Kaajendam IV/ Diponegoro
20
menyetujui Terdakwa mengajukan pinjaman di Bank BRI Watugong dengan catatan apabila pengajuan tersebut disetujui oleh pihak Bank BRI Terdakwa harus mengembalikan seluruh pinjaman termasuk uang modal milik Saksi-1. 12. Bahwa benar pada bulan Februari 2014 Terdakwa disetujui untuk mengambil pinjaman ke Bank BRI Watugong sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) dipotong pinjaman sebelumnya sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan dipotong pinjaman koperasi sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) masih sisa sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) namun Terdakwa tidak merasa punya kesepakatan dengan Saksi-1 untuk menyelesaikan permasalahannya sehingga Terdakwa enggan menyerahkan uang tersebut kepada Saksi-1. 13. Bahwa benar perbuatan Terdakwa tersebut adalah perbuatan yang melawan hukum, karena telah berbohong kepada Saksi-1, agar Saksi-1 mau menanamkan modalnya kepada Terdakwa. 14. Bahwa benar Terdakwa telah menerima uang dari Saksi-1 Sdri. Sukeksi sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang diberikan secara bertahap telah habis digunakan Terdakwa untuk mendukung kebutuhan pribadi Terdakwa . Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-3 “Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Yang dimaksud dengan Tipu Muslihat adalah suatu tindakah yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu menimbulkan suatu keprcayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal itu tidak ada. Yang dimaksud dengan Rangkaian Kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan isi keterangan itu benar, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Yang dimaksud dengan Menggerakkan (bewegen) adalah tergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini “tidak ada permintaan dengan tekanan” kendati mengahadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan. Yang dimaksud dengan Menyerahkan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu : Memberikan, menyampaikan atau memberikan dengan penuh kepercayaan. Dalam hal ini penyerahan tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung.
21
Adapun yang dimaksud dengan Barang sesuatu dalam unsur ini yaitu sesuatu barang yang memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu yang dimaksud dalam unsur dalam ini yaitu Pelaku dengan tipu muslihatnya atau dengan rangkaian kebohongannya terhadap orang lain sehingga orang tersebut dengan sukarela menyerahkan uang kepada pelaku tanpa merasa ada paksaan atau tekanan. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah , serta alat bukti yang telah bersesuaian satu dengan yang lain telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tahun 2012 saat masih berdinas di Ajendam IV/Dip, Terdakwa menekuni usaha membeli limbah kardus yang akan digunakan untuk bantalan album foto dan buku tamu, selanjutnya Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 (Sukeksi) untuk menanam modal sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah), akan tetapi awalnya Saksi-1 Sdri. Sukeksi tidak tertarik karena tidak mempunyai uang. Terdakwa tetap mengajak Saksi-1 agar mau menanamkan modalnya kepada Terdakwa dengan mengatakan bisnisnya sangat bagus dan Saksi-1 akan diberi keuntungan 5% setiap bulan dari uang Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) tersebut atau kira-kira Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) perbulan 2. Bahwa benar Terdakwa bercerita kepada Saksi-1 kalau usaha pembuatan album photo tersebut sebagian dikelola dipabrik milik Terdakwa di Boyolali dengan menggunakan lima orang karyawan dan sebagian lagi dikelola di rumah Terdakwa di Semarang dan Terdakwa pernah membawa potongan-potongan kardus tersebut ke kantor Ajendam IV/Dip dengan menggunakan mobil untuk diperlihatkan kepada Saksi-1 agar Saksi-1 percaya. 3. Bahwa benar karena tertarik dengan janji yang di ucapkan Terdakwa bahwa ia akan memberikan keuntungan 5% kepada Saksi1 setiap bulan, sehingga saat Saksi mendapat pinjaman dari Saksi -2 (Eriyanto) yaitu adik Saksi sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), maka pada tanggal 17 Desember 2012 Saksi menyerahkan uang sebesar RP. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa sebagai modal usaha namun Terdakwa menyampaikan uang tersebut masih kurang kemudian sore harinya Saksi mengambil uang di ATM sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dan selanjutnya menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa dan oleh Terdakwa dibuatkan bukti penerimaan uang tersebut diselembar kertas putih bermaterai Rp. 6.000 (enam ribu). 4. Bahwa benar suami Saks-1 Sdr. Sugiarto (Saksi -3) pernah mengingatkan Saksi-1 agar berhati-hati kepada Terdakwa karena Saksi -3 sudah lama mengenal Terdakwa karena satu sekolah saat di SMA Betesda semarang, akan tetapi Saksi-1 tetap menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa. 5. Bahwa benar pada tanggal 31 Desembwer 2012 sekira pukul 11.00 Wib Terdakwa meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) yang Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa dan bukti penyerahan uang tersebut Saksi-1 tulis/ catat dalam kertas bukti penyerahan uang sebelumnya,
22
6. Bahwa benar pada tanggl 6 Januari 2013 sekira pukul 17.45 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui handpone meminta tambahan modal lagi sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), sehingga jumlah uang yang telah diserahkan kepada Saksi-1 kepada Terdakwa berjumlah Rp. 20.000.000,- dan pada saat menyerahkan uang tersebut Saksi-1 menulis bukti penyerahannya menjadi satu bukti penyerahan sebelumnya. 7. Bahwa benar, Saksi-1 telah memberikan uang sebagai tidak pernah datang dan melihat tempat usaha pembuatan album yang diceritakan oleh Terdakwa. 8. Bahwa benar sesuai perjanjian lisan antara Saksi-1 dengan Terdakwa bahwa setiap bulannya Saksi-1 akan mendapatkan keuntungan sebesar 5 % dari modal yang telah diberikan setiap bulannya dan Saksi-1 hanya menanam modal kepada Terdakwa dengan jangka waktu 10 (sepuluh) bulan, selanjutnya Terdakwa sudah memberikan keuntungan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu sebagai berikut : a. Tanggal 14 Januari 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). b. Tanggal 19 Februari 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). c. Tanggal 13 Maret 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). d. Tanggal 26 April 2013 Terdakwa menyerahkan uang pembagian hasil sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). 9. Bahwa benar keuntungan sesuai kesepakatan berjangka waktu 10 (sepuluh) bulan namun baru terbayar 4 (empat) bulan dari modal telah Saksi-1 berikan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), sehingga uang Saksi-1 yang masih berada pada Terdakwa yaitu sebesar Rp. 26.000.000,- (dua puluh enam juta rupiah). 10. Bahwa benar mulai bulan Mei 2013 Terdakwa tidak memberikan keuntungan kepada Saksi-1, dengan alasan harga kardus naik, kardusnya hancur karena musim hujan, padahal memang Terdakwa tidak benar usahanya dan hanya alasan saja. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-3 “Dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana: “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum , dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”, Sebagai mana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 378 KUHP.
23
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karenanya Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenangwenang, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi serta tunduk terhadap ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada saat pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis akan menilai sifat dan hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi, sebagai berikut : 1. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa hanya ingin mendapatkan uang dengan cara mudah untuk dijadikan modal untuk membeli kardus-kardus yang akan dijadikan bantalan album fhoto dan buku tamu, akan tetapi perbuatan Terdakwa tersebut tanpa memperhatikan aturan yang berlaku. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut tidak patut dilakukan, apa lagi Saksi-1 sebagai PNS yang bekerja di lingkungan TNI dan satu kantor dengan Terdakwa di Ajendam IV/Dip, sama saja Terdakwa melakukan penipuan terhadap keluarga sendiri, yang seharusnya sebagai keluarga Terdakwa mampu menjaga hubungan kekeluargaan terhadap sesama personil dilingkungan kerja agar merasa enak dan nyaman. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 merasa dirugikan.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: 1.
Hal-hal yang meringankan : a.
Terdakwa telah mengembalikan uang milik Saksi-1 sebesar Rp 16.000.000.- (enam belas juta rupiah).
24
2.
b.
Terdakwa berterus terang menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
c.
Terdakwa telah meminta maaf kepada Saksi-1 Sukeksi atas kesalahannya.
Hal-hal yang memberatkan : a.
Terdakwa pada Tahun 1999 pernah dijatuhi Hukuman Disiplin oleh Ankumnya berupa Penahanan Berat selama 21 (dua puluh satu) hari. Karena telah berkelahi dengan anggota Penerbad.
b.
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, yang ke-3 : “ Seharusnya Terdakwa selaku seorang Prajurit dapat bertindak jujur dan terus terang.
Menimbang
:
Bahwa pada persidangan tanggal 16 Nopember 2015 sebelum surat tuntutan Oditur Militer dibacakan, Terdakwa telah mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 16.000.000,-(enam belas juta rupiah), dengan demikian Terdakwa telah mengembalikan seluruh uang Saksi-1 sebesar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah).
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa telah mengembalikan seluruh uang milik Saksi-1, maka Majelis Hakim menilai bahwa perbuatan Terdakwa merupakan itikad baik Terdakwa kepada Saksi-1, sehingga dapat meringankan hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa dengan meneliti dan mempertimbangkan hal-hal terurai diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana bersyarat akan lebih baik dan efektif dijatuhkan terhadap Terdakwa karena pidana bersyarat adalah salah satu jenis hukuman dan bukan suatu pembebasan atau pengampunan sedangkan masa percobaan selama waktu tertentu dimaksudkan untuk mendidik agar Terdakwa lebih berhati-hati dan mampu memperbaiki diri. Demikian pula Atasan dan kesatuan Terdakwa akan mampu membina serta mengawasi perilaku Terdakwa selama dalam masa percobaan tersebut.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : 1 (satu) lembar kertas warna putih catatan penyerahan uang Saksi-1 kepada Terdakwa bermaterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) nomor materai 3474EAAF298978862. 1 (satu) lembar kwitansi sebagai bukti pengembalian uang dari Terdakwa kepada Saksi-1 sebesar Rp 16.000.000,bermaterai Rp 6.000,-
25
Majelis berpendapat, bahwa oleh karena barang bukti tersebut berkaitan dan berhubungan dengan perkara Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya, yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat
: 1. 2.
Pasal 378 KUHP Pasal 14 huruf (a) dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa Suwandi, Pelda NRP 597655 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penipuan”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama
3 (tiga) bulan.
Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani, kecuali jika di kemudian hari ada perintah lain karena Terdakwa dipersalahkan melakukan sesuatu kejahatan atau pelanggaran hukuman disiplin Mliter sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2014 tentang Hukum Disiplin Militer atau tidak mencukupi suatu syarat yang ditentukan sebelum berakhirnya masa percobaan selama 5 (lima) bulan tersebut habis. 3.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a. 1 (satu) lembar kertas warna putih catatan penyerahan uang Saksi-1 kepada Terdakwa bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) dengan nomor meterai 3474EAAF298978862. b. 1 (satu) lembar kuitansi dari Pelda Suwandi uang sejumlah Rp 16.000.000,(enam belas juta rupiah) dikembalikan kepada Saksi-1 (Sukeksi) guna pengembalian modal usaha. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa.
4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah ).
Demikian ................
26
Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 19 November 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk (K) Siti Alifah, S.H., M.H. NRP 574652 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Sus Niarti, S.H. NRP 522941 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S,H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Kemis, S.H. NRP 548855, dan Panitera Kapten Laut (KH) Sukadar, S.H. NRP 17609/P, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Siti Alifah, M.H. Letnan Kolonel Chk (K) NRP 574652 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Niarti, S.H. Mayor Sus NRP 522941
M. Arif Zaki Ibrahim, S,H. Mayor Sus NRP 524420 Panitera
TTD Sukadar, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17609/P
Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Sukadar, S.H. Kapten Laut (KH) NRP 17609/P