PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA
P U T U S A N Nomor : 58-K / PM.III-12 / AD / III / 2015 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
ANTON ISWAHYUDI Serka / 21980189271075. Babinsa Koramil 0823/07 Asembagus Kodim 0823/1`Situbondo Sragen, 21 Oktober 1975 Laki-laki. Indonesia. Islam. Kampung Barat Awar-awar, Kec. Asembagus, Kab. Situbondo.
Terdakwa tidak ditahan Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas: Membaca
: Berkas Perkara dari Pomdam V/Brawijaya Surabaya Nomor: BP13/A-12/X/2014 tanggal 20 Oktober 2014 atas nama Anton Iswahyudi, Serka NRP.21980189271075.
Memperhatikan : 1. Keputusan Danrem 083/Baladhika Jaya selaku Papera Nomor: Kep/03/II/2015 tanggal 10 Februari 2015 tentang Penyerahan Perkara; 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/51/K/AD/III/2015 tanggal 19 Maret 2015; 3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tapkim/64-K/PM.III12/AD/III/2015 tanggal 26 Maret 2015 tentang Penunjukan Hakim; 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor: Tapsid/64-K/PM.III12/AD/III/2015 tanggal 27 Maret 2015 tentang Hari Sidang; 5. Surat Kaotmil III-12 Surabaya tentang Panggilan untuk menghadap persidangan kepada Terdakwa dan para Saksi; 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III12 Surabaya Nomor: Sdak/51/K/AD/III/2015 tanggal 19 Maret 2015, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer Nomor: TUT/57/VI/2015 tanggal 17 Juni 2015 yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Pemerasan”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa Pidana Penjara selama 9 (Sembilan) bulan. c. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat :
2 1) 1 (satu) lembar kuitansi No.01 fotocopy penebusan mobil Avanza DK 863 JE tanggal 29 Januari 2014 yang ditanda-tangani oleh Serka Anton; 2) 2 (dua) lembar foto mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK 863 JE milik Sertu Azis; 3) 1 (satu) lembar fotocopy STNK mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK 863 JE atas nama Azis; 4) 1 (satu) lembar Surat permohonan pinjam pakai barang bukti mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 yang ditandatangani oleh Sertu Azis; 5) 1 (satu) lembar perihal keterangan jaminan mobil Toyota New Avanza tahun 2010 warna silver Nopol DK-863-JE an. Sdr. Azis dari PT Oto Multiarta; 6) 3 (tiga) lembar fotocopy BPKB mobil Toyota New Avanza tahun 2010 warna silver Nopol DK-863-JE an. Sdr. Azis; 7) 1 (satu) lembar bukti pembayaran angsuran ke PT Oto Multiarta dari ATM Bank BCA; 8) 1 (satu) lembar Surat Izin Jalan Nomor: SIJ/18/I/2014 an. Sertu Azis dari Kahubdam-IX/Udayana; Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebankan biaya perkara Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).
kepada
Terdakwa
sebesar
2. Pembelaan yang disampaikan secara lisan oleh Terdakwa yang pada pokoknya Terdakwa merasa tidak bersalah, karena perbuatan Terdakwa yang menyampaikan permintaan tebusan uang dari Sdr. Eko melalui Sdr. Puput kepada Sertu Azis tersebut adalah sematamata Terdakwa ingin membantu Sertu Azis yang telah kehilangan mobilnya hingga kemudian meminta tolong Terdakwa untuk bernegosiasi dengan pencuri/penadahnya agar Sertu Azis dapat mengambil kembali mobilnya walaupun harus dengan cara menebus. Namun perbuatan Terdakwa tersebut ternyata disalah-pahami oleh Sertu Azis seolah-olah Terdakwa telah bekerja-sama dengan Sdr. Eko yang diduga telah mencuri/menadah mobil Sertu Azis dan kemudian meminta uang tebusan jika ingin mobilnya dikembalikan. Akibatnya Terdakwa dijadikan Terdakwa dalam perkara ini, nama kesatuan Kodim 0823 Situbondo menjadi tercoreng, dan sejak bulan Februari 2015 Terdakwa dicopot jabatannya dan tidak diberikan remunerasi sampai dengan sekarang. Atas ketidak-tahuan Terdakwa tersebut, Terdakwa memohon maaf dan mohon dibebaskan dari segala hukuman. Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Pertama : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal dua puluh sembilan bulan Januari tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 empat belas bertempat di rumah Terdakwa alamat depan PLP Asembagus Situbondo atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa secara bersama sama atau sendiri sendiri dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain; atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”.
3 Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Secaba PK di Dodik Secaba Jember, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda lalu ditugaskan di Dodiklatpur Rindam V/Brw, setelah mengalami berbagai mutasi dan jabatan pada tahun 2010 sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0823 Situbondo dengan pangkat Serka NRP 21980189271075. 2. Bahwa Terdakwa sebelumnya tidak kenal dengan Saksi-1 Sertu Azis maupun Sdr. Yono Purbowo (Saksi-2) dan baru kenal pada tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 13.30 Wib bertempat di rumah Sdr. Puput (Saksi-7) alamat Kampung Awar-Awar Rt. 01/06 Kel. Awar-Awar Kec. Asembagus Kab. Situbondo dan tidak ada hubungan keluarga. 3. Bahwa pada tanggal 6 Juli 2012 Saksi-1 membeli kendaraan roda empat jenis Toyota Avanza Metalik Nopol DK 863 JE tahun 2010 di Showroom Jl. Pulau Kawe dengan cara kredit sesuai dengan STNK atas nama Saksi-1 dengan alamat Asrama Praja Raksaka Blok H-53 Praja Raksaka Pemogan Denpasar Bali. 4. Bahwa pada hari Jumat tanggal 24 Januari 2014 sekira pukul 06.30 Wita Saksi-2 Sdr. Yono Purbowo alamat Jl. Raya Pemogan Denpasar Selatan datang ke kantor Saksi-1 di Hubdam IX/Udayana untuk menyewa selama 1 (satu) hari mobil Saksi-1 jenis Toyota Avanza warna Silver Metalik tahun 2010 Nopol DK 863 JE dengan didampingi adik sepupu Saksi-1 yang bernama Sdr. Rafiqi alias Muklis (Saksi-4) alamat Jl. By Pass No.302 Denpasar Selatan karena satu kerjaan dengan adik sepupu Saksi-1 dan Saksi-1 percaya kepada adik sepupu Saksi-1 maka mobil tersebut Saksi-1 serahkan kepada Saksi-2 dengan jaminan sepeda motor milik Saksi-2 dan Saksi-2 berjanji akan dikembalikan pada tanggal 25 Januari 2014. 5. Bahwa keesokan harinya yaitu tanggal 25 Januari 2014 sampai pukul 09.00 Wita kendaraan belum dikembalikan sehingga Saksi-1 bingung lalu menghubungi Saksi-2 dan memberitahukan agar mobil cepat dikembalikan namun saat itu Saksi-2 menyampaikan kepada Saksi-1 bahwa mobilnya masih dipakai setelah itu telepon dimatikan, setelah menunggu sampai sore mobil Saksi-1 belum dikembalikan kemudian sekira pukul 21.00 Wita Saksi-1 menghubungi Saksi-2 lewat telepon dan menanyakan dimana posisinya dan dijawab oleh Saksi-2 masih belanja di Airlangga Jl. Nusa Kambangan Denpasar. 6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 sekira pukul 07.14 Wita Saksi-2 datang ke kantor Saksi-1 menjelaskan bahwa mobilnya dipinjam temannya yaitu Sdr. Made dan sampai sekarang mobil tersebut belum dikembalikan sehingga Saksi-1 marah dan melaporkan Saksi-2 kepada Polisi atas tuduhan menghilangkan mobil Saksi-1 dan ditahan selama semalam di kantor Polisi dan HP Saksi-2 diberikan kepada istrinya yaitu Sdri. Sulaika (Saksi-3). 7. Bahwa keesokan harinya Saksi-2 meminta maaf kepada Saksi-1 sambil menunjukkan SMS yang mengaku bernama Sdr. Eko memberitahukan kendaraannya ada di daerah Asembagus Situbondo dan meminta tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah) kemudian pada hari Selasa tanggal 28 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wita Saksi-1 mengajak Saksi-2 dan Saksi-3, Pratu I Gusti Putu Arya (Saksi-5) dan Serda I Gusti putu berangkat bersamasama ke Situbondo untuk melakukan pencarian mobil Saksi-1 tersebut dengan menggunakan kendaraan mobil Xenia warna putih yang disewa oleh Saksi-1.
4 8. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 03.00 Wib Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-5 serta Serda I Gusti Putu datang ke Koramil Asembagus Situbondo dengan maksud melaporkan diri sekaligus meminta stempel surat jalan dan diterima piket Koramil 0823/07 Asembagus Situbondo yaitu Saksi-6 (Serda Sudarji) dan Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi-6 maksud dan tujuan datang untuk mencari mobil Toyota Avanza warna Silver Metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE kemudian Saksi-6 menyarankan kepada Saksi-1 untuk meminta bantuan kepada Terdakwa karena Terdakwa sudah biasa menangani mobil-mobil gadai, akan tetapi Saksi-1 menolak karena akan mencari sendiri sesuai petunjuk dari sms pada saat berangkat dari Denpasar. 9. Bahwa sekira pukul. 05.00 Wib Saksi-3 di SMS oleh Saksi-7 untuk menunggu di Terminal Situbondo kemudian sekira pukul 06.00 Wib Saksi-1 bersama Saksi-3 pergi ke terminal Situbondo dengan menggunakan bis sedangkan Saksi-2, Saksi-5 dan Serda Gusti menunggu di kendaraan mobil Xenia sambil mengawasi dari jauh, tidak lama kemudian Saksi-7 Sdr. Soleh (Saksi-8) dan satu orang temannya yang tidak diketahui namanya menjemput Saksi-1 dan Saksi-3 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia warna Merah Nopol tidak tahu selanjutnya dibawa ke rumah Saksi-7 yang beralamat di Ds. Curak Kalak Kec. Jangkar Kab. Situbondo, setelah sampai dirumah Saksi-7 kemudian Saksi-1 meminta tolong kepada Saksi-7 untuk membantu mengembalikan kendaraan Saksi-1 kemudian datang Saksi-2, Saksi-5 dan Serda Gusti ke rumah Saksi-7 melakukan penggeledahan sehingga Saksi-7 merasa takut kemudian pergi ke luar rumah melaporkan kepada Pak Kades setempat dan kepada Terdakwa. 10. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-7 dan Terdakwa melihat di rumah Saksi-7 sudah banyak orang termasuk Kades setempat dan saat itu Pak Kades menyampaikan agar Terdakwa bisa mengendalikan masyarakat setempat yang tidak suka dengan tindakan Saksi-5 dan rekan-rekan yang melakukan penggeledahan di rumah Saksi-7, setelah itu Terdakwa menemui Saksi-5 menanyakan permasalahannya kemudian Saksi-5 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi-5 kesulitan meminta mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna Silver Metalik Nopol DK 863 milik Saksi-1 kepada Saksi-7. 11. Bahwa kemudian Terdakwa meminta nomor HP Sdr. Eko (Sdr. Puput/Saksi-7) kepada Saksi-1, setelah Terdakwa telepon Terdakwa menyadari bahwa Sdr. Eko yang dimaksud adalah Saksi-7 kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi-7 agar jangan menghilangkan mobil Toyota Avanza 2010 warna Silver Metalik Nopol DK 863 JE karena mobil itu milik korps Terdakwa, saat itu Saksi-7 menjawab mobil tersebut ada di Madura dan jika ada tebusan sebesar Rp. 40.000.000,- maka mobil diserahkan sehingga Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-5. 12. Bahwa kemudian Terdakwa mengajak Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-5 ke rumah Terdakwa alamat depan PLP (Pusat Latihan Tempur) Asembagus Situbondo, setelah tiba dirumah, kemudian Terdakwa menyampaikan kalau Terdakwa mengetahui posisi mobil Saksi-1. 13. Bahwa selanjutnya Terdakwa melakukan tawar menawar uang tebusan dengan Saksi-1 dan Saksi-1 menawar saat itu sebesar Rp.20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) s.d. Rp.25.000.000,- namun Terdakwa tidak mau dan meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah), Saksi-1 tidak menawar lagi dan menyerahkan uang sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta
5 rupiah) dan menyampaikan kepada Terdakwa meminta tolong agar mobil segera dikembalikan, selanjutnya Terdakwa bersama Sdr. Soleh keluar rumah dengan menggunakan motor dinas ± 5 menit kemudian Terdakwa kembali lagi dan menyampaikan tidak bisa dan uang tebusan harus Rp.35.000.000.-(tiga puluh lima juta rupiah) harus diberikan hari ini karena kalau mobil tidak ditebus hari ini akan dibuang ke Madura sehingga Saksi-1 dengan terpaksa menebus mobil tersebut. 14. Bahwa kemudian Terdakwa menerima uang tebusan dari Saksi-1 sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) dibuatkan kwitansi tanda penerimaan uang tebusan kendaraan bermaterai Rp.6.000,- dan ditandatangani Terdakwa yang isinya yaitu pembayaran penebusan satu unit Avanza DK 863 JE atas nama Azis Asrama Praja Rakcaka Kepaon Denpasar warna Silver tertanggal 29 Januari 2014 dengan disaksikan oleh Saksi-2, Saksi-3, Saksi-5 dan Saksi-8. 15. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang dari Saksi-1 tersebut sebagai tebusan lalu Terdakwa dan Sdr. Soleh langsung menuju warung dekat rumah Saksi-7 dimana Saksi-7 sudah menunggu, setelah bertemu Terdakwa langsung menyerahkan uang tersebut dengan disaksikan oleh Sdr. Soleh tanpa disertai tanda terima, setelah dihitung benar kemudian Saksi-7 menyampaikan bahwa mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna Silver Metalik Nopol DK 863 JE berada di pinggir jalan persawahan Dusun Somporan Ds. Mojosari Kec. Asembagus dengan kunci kontak menempel di mobil dan FC STNK ada di dasboard mobil, kemudian Terdakwa dan Saksi-8 mengecek ketempat yang disampaikan Saksi-7, setelah mobil ketemu Terdakwa masuk dan melihat kunci kontak yang masih menempel sehingga Terdakwa membawa mobil tersebut pulang untuk diserahkan kepada Saksi-1. 16. Bahwa setelah Saksi-1 mengecek keadaan mobil tersebut kondisi kendaraan sudah tidak standar lagi yaitu ban cadangan hilang, GPS hilang, memori remote alarm pintu hilang, dongkrak dan kunci roda hilang serta pegangan pintu belakang hilang. 17. Bahwa Terdakwa pada saat Saksi-1 ada masalah dengan Saksi7 seharusnya membantu Saksi-1 dalam menyelesaikan masalah mobil tersebut karena mobil tersebut adalah benar-benar milik Saksi1, tetapi justru Terdakwa mau disuruh oleh Saksi-7 untuk meminta uang kepada Saksi-1 sebesar Rp.35.000.000,- sebagai uang tebusan. Atau Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal dua puluh sembilan bulan Januari tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari tahun 2000 empat belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 empat belas bertempat di rumah Terdakwa alamat depan PLP Asembagus Situbondo atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan”
6 Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Secaba PK di Dodik Secaba Jember, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda lalu ditugaskan di Dodiklatpur Rindam V/Brw, setelah mengalami berbagai mutasi dan jabatan pada tahun 2010 sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0823 Situbondo dengan pangkat Serka NRP 21980189271075. 2. Bahwa Terdakwa sebelumnya tidak kenal dengan Saksi-1 Sertu Azis maupun Sdr. Yono Purbowo (Saksi-2) dan baru kenal pada tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 13.30 Wib bertempat di rumah Sdr. Puput (Saksi-7) alamat Kampung Awar-Awar Rt. 01/06 Kel. Awar-Awar Kec. Asembagus Kab. Situbondo dan tidak ada hubungan keluarga. 3. Bahwa pada tanggal 6 Juli 2012 Saksi-1 membeli kendaraan roda empat jenis Toyota Avanza Metalik Nopol DK 863 JE tahun 2010 di Showroom Jl. Pulau Kawe dengan cara kredit sesuai dengan STNK atas nama Saksi-1 dengan alamat Asrama Praja Raksaka Blok H-53 Praja Raksaka Pemogan Denpasar Bali. 4. Bahwa pada hari Jumat tanggal 24 Januari 2014 sekira pukul 06.30 Wita Saksi-2 Sdr. Yono Purbowo alamat Jl. Raya Pemogan Denpasar Selatan datang ke kantor Saksi-1 di Hubdam IX/Udayana untuk menyewa selama 1 (satu) hari mobil Saksi-1 jenis Toyota Avanza warna Silver Metalik tahun 2010 Nopol DK 863 JE dengan didampingi adik sepupu Saksi-1 yang bernama Sdr. Rafiqi alias Muklis (Saksi-4) alamat Jl. By Pass No. 302 Denpasar Selatan karena satu kerjaan dengan adik sepupu Saksi-1 dan Saksi-1 percaya kepada adik sepupu Saksi-1 maka mobil tersebut Saksi-1 serahkan kepada Saksi-2 dengan jaminan sepeda motor milik Saksi2 dan Saksi-2 berjanji akan dikembalikan pada tanggal 25 Januari 2014. 5. Bahwa keesokan harinya yaitu tanggal 25 Januari 2014 namun sampai pukul 09.00 Wita kendaraan belum dikembalikan sehingga Saksi-1 bingung lalu menghubungi Saksi-2 dan memberitahukan agar mobil cepat dikembalikan namun saat itu Saksi-2 menyampaikan kepada Saksi-1 bahwa mobilnya masih dipakai setelah itu telepon dimatikan, setelah menunggu sampai sore mobil Saksi-1 belum dikembalikan kemudian sekira pukul 21.00 Wita Saksi-1 menghubungi Saksi-2 lewat telepon dan menanyakan dimana posisinya dan dijawab oleh Saksi-2 masih belanja di Airlangga Jl. Nusa Kambangan Denpasar. 6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 sekira pukul 07.14 Wita Saksi-2 datang ke kantor Saksi-1 menjelaskan bahwa mobilnya dipinjam temannya yaitu Sdr. Made dan sampai sekarang mobil tersebut belum dikembalikan sehingga Saksi-1 marah dan melaporkan Saksi-2 kepada Polisi atas tuduhan menghilangkan mobil Saksi-1 dan ditahan selama semalam di kantor Polisi dan HP Saksi-2 diberikan kepada istrinya yaitu Sdri. Sulaika (Saksi-3). 7. Bahwa keesokan harinya Saksi-2 meminta maaf kepada Saksi-1 sambil menunjukkan SMS yang mengaku bernama Sdr. Eko memberitahukan kendaraannya ada di daerah Asembagus Situbondo dan meminta tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah) kemudian pada hari Selasa tanggal 28 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wita Saksi-1 mengajak Saksi-2 dan Saksi-3, Pratu I Gusti Putu Arya (Saksi-5) dan Serda I Gusti putu berangkat bersamasama ke Situbondo untuk melakukan pencarian mobil Saksi-1
7 tersebut dengan menggunakan kendaraan mobil Xenia warna putih yang disewa oleh Saksi-1. 8. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 03.00 Wib Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-5 serta Serda I Gusti Putu datang ke Koramil Asembagus Situbondo dengan maksud melaporkan diri sekaligus meminta stempel surat jalan dan diterima piket Koramil 0823/07 Asembagus Situbondo yaitu Saksi-6 (Serda Sudarji) dan Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi-6 maksud dan tujuan datang untuk mencari mobil Toyota Avanza warna Silver Metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE kemudian Saksi-6 menyarankan kepada Saksi-1 untuk meminta bantuan kepada Terdakwa karena Terdakwa sudah biasa menangani mobil-mobil gadai, akan tetapi Saksi-1 menolak karena akan mencari sendiri sesuai petunjuk dari sms pada saat berangkat dari Denpasar. 9. Bahwa sekira pukul. 05.00 Wib Saksi-3 di SMS oleh Saksi-7 untuk menunggu di Terminal Situbondo kemudian sekira pukul 06.00 Wib Saksi-1 bersama Saksi-3 pergi ke terminal Situbondo dengan menggunakan bis sedangkan Saksi-2, Saksi-5 dan Serda Gusti menunggu di kendaraan mobil Xenia sambil mengawasi dari jauh, tidak lama kemudian Saksi-7 Sdr. Soleh (Saksi-8) dan satu orang temannya yang tidak diketahui namanya menjemput Saksi-1 dan Saksi-3 dengan menggunakan kendaraan Daihatsu Xenia warna Merah Nopol tidak tahu selanjutnya dibawa ke rumah Saksi-7 yang beralamat di Ds. Curak Kalak Kec. Jangkar Kab. Situbondo, setelah sampai dirumah Saksi-7 kemudian Saksi-1 meminta tolong kepada Saksi-7 untuk membantu mengembalikan kendaraan Saksi-1 kemudian datang Saksi-2, Saksi-5 dan Serda Gusti ke rumah Saksi-7 melakukan penggeledahan sehingga Saksi-7 merasa takut kemudian pergi ke luar rumah melaporkan kepada Pak Kades setempat dan kepada Terdakwa. 10. Bahwa tidak lama kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-7 dan Terdakwa melihat di rumah Saksi-7 sudah banyak orang termasuk Kades setempat dan saat itu Pak Kades menyampaikan agar Terdakwa bisa mengendalikan masyarakat setempat yang tidak suka dengan tindakan Saksi-5 dan rekan-rekan yang melakukan penggeledahan di rumah Saksi-7, setelah itu Terdakwa menemui Saksi-5 menanyakan permasalahannya kemudian Saksi-5 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa Saksi-5 kesulitan meminta mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna Silver Metalik Nopol DK 863 milik Saksi-1 kepada Saksi-7. 11. Bahwa kemudian Terdakwa meminta nomor HP Sdr. Eko (Sdr. Puput/Saksi-7) kepada Saksi-1, setelah Terdakwa telepon Terdakwa menyadari bahwa Sdr. Eko yang dimaksud adalah Saksi-7 kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi-7 agar jangan menghilangkan mobil Toyota Avanza 2010 warna Silver Metalik Nopol DK 863 JE karena mobil itu milik korps Terdakwa, saat itu Saksi-7 menjawab mobil tersebut ada di Madura dan jika ada tebusan sebesar Rp.40.000.000,- maka mobil diserahkan sehingga Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-5. 12. Bahwa kemudian Terdakwa mengajak Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-5 ke rumah Terdakwa alamat depan PLP (Pusat Latihan Tempur) Asembagus Situbondo, setelah tiba dirumah, kemudian Terdakwa menyampaikan kalau Terdakwa mengetahui posisi mobil Saksi-1. 13. Bahwa selanjutnya Terdakwa melakukan tawar menawar uang tebusan dengan Saksi-1 dan Saksi-1 menawar saat itu sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah) s.d. Rp. 25.000.000,- namun Terdakwa tidak mau dan meminta uang tebusan sebesar
8 Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), Saksi-1 tidak menawar lagi dan menyerahkan uang sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) dan menyampaikan kepada Terdakwa meminta tolong agar mobil segera dikembalikan, selanjutnya Terdakwa bersama Sdr. Soleh keluar rumah dengan menggunakan motor dinas ± 5 menit kemudian Terdakwa kembali lagi dan menyampaikan tidak bisa dan uang tebusan harus Rp.35.000.000.-(tiga puluh lima juta rupiah) harus diberikan hari ini karena kalau mobil tidak ditebus hari ini akan dibuang ke Madura sehingga Saksi-1 dengan terpaksa menebus mobil tersebut. 14. Bahwa kemudian Terdakwa menerima uang tebusan dari Saksi-1 sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) dibuatkan kwitansi tanda penerimaan uang tebusan kendaraan bermaterai Rp.6.000,- dan ditandatangani Terdakwa yang isinya yaitu pembayaran penebusan satu unit Avanza DK 863 JE atas nama Azis Asrama Praja Rakcaka Kepaon Denpasar warna Silver tertanggal 29 Januari 2014 dengan disaksikan oleh Saksi-2, Saksi-3, Saksi-5 dan Saksi-8. 15. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang dari Saksi-1 tersebut sebagai tebusan lalu Terdakwa dan Sdr. Soleh langsung menuju warung dekat rumah Saksi-7 dimana Saksi-7 sudah menunggu, setelah bertemu Terdakwa langsung menyerahkan uang tersebut dengan disaksikan oleh Sdr. Soleh tanpa disertai tanda terima, setelah dihitung benar kemudian Saksi-7 menyampaikan bahwa mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna Silver Metalik Nopol DK 863 JE berada di pinggir jalan persawahan Dusun Somporan Ds. Mojosari Kec. Asembagus dengan kunci kontak menempel di mobil dan FC STNK ada di dasboard mobil, kemudian Terdakwa dan Saksi-8 mengecek ketempat yang disampaikan Saksi-7, setelah mobil ketemu Terdakwa masuk dan melihat kunci kontak yang masih menempel sehingga Terdakwa membawa mobil tersebut pulang untuk diserahkan kepada Saksi-1. 16. Bahwa setelah Saksi-1 mengecek keadaan mobil tersebut kondisi kendaraan sudah tidak standar lagi yaitu ban cadangan hilang, GPS hilang, memori remote alarm pintu hilang, dongkrak dan kunci roda hilang serta pegangan pintu belakang hilang. 17. Bahwa Terdakwa pada saat Saksi-1 ada masalah dengan Saksi7 seharusnya membantu Saksi-1 dalam menyelesaikan masalah mobil tersebut karena mobil tersebut adalah benar-benar milik Saksi1, tetapi justru Terdakwa mau disuruh oleh Saksi-7 bertransaksi pengembalian mobil milik Saksi-1 yang dibeli Saksi-7 secara tidak sah. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsurunsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Dakwaan Pertama :
Pasal 368 Ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Atau Dakwaan Kedua Menimbang
:
Pasal 480 ke-1 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke1 KUHP
: Bahwa terhadap uraian Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa menyatakan mengerti, namun Terdakwa menyangkal sebagian isi dakwaan yang telah didakwakan kepadanya, yaitu sebagai berikut: - Dalam dakwaan tersebut seolah-olah Terdakwa yang meminta uang tebusan kepada Sertu Azis. Padahal Terdakwa hanya
9 menyampaikan permintaan Sdr. Eko melalui Sdr. Puput lewat HP, dan sebenarnya Sertu Azis sendiri yang meminta tolong kepada Terdakwa untuk bernegosiasi dengan Sdr. Puput / Sdr. Eko. - Terdakwa tidak kenal dan tidak pernah berkomunikasi dengan Sdr. Eko. - Tentang mobil yang katanya akan dilempar ke Madura, adalah bukan omongan Terdakwa, melainkan itu omongan Sdr. Puput kepada Terdakwa melalui HP, yang kemudian Terdakwa sampaikan kepada Sertu Azis yang saat itu ada di samping Terdakwa. Menimbang
: Bahwa walaupun Terdakwa menyangkal sebagian isi Dakwaan Oditur Militer, namun Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi) dan meminta agar sidang dilanjutkan.
Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, dan menyatakan akan menghadapi sendiri perkara ini.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan ke persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi - I
: Nama lengkap: BAHALI alias PUPUT; Pekerjaan : Wiraswasta dan petani; Tempat, tanggal lahir : Situbondo, 01 Januari 1969; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Desa Curak Kalak, Kec. Jangkar, Kab. Situbondo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2013 sebagai Babinsa di Desa tempat tinggal Saksi di Situbondo dalam hubungan sebagai warga biasa dan Babinsa, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa sekira tiga bulan sebelum kejadian yang menjadi perkara ini, yaitu sekira bulan Oktober 2013, setelah Saksi selesai mengambil uang di sebuah Bank di Surabaya dan kemudian makan siang di sebuah warung makan di dekat bunderan di Surabaya, Saksi berkenalan dengan seorang laki-laki yang mengaku bernama Eko dari Madura yang saat itu juga sedang makan di warung tersebut, lalu Sdr. Eko meminta nomor HP Saksi dan kemudian miscall ke HP Saksi, dan selanjutnya Sdr. Eko mengatakan kepada Saksi: “Jika ada orang-orang dari Bali yang mencari mobil, maka hubungi saja Saya (Sdr. Eko), mana tahu Saya bisa membantu, kita sama-sama kerja”. 3. Bahwa pada akhir bulan Januari 2014 Saksi menerima telepon dari seseorang di Bali yang tidak menyebutkan namanya, yang meminta tolong dicarikan mobilnya yang hilang. Pada waktu itu Saksi menanyakan darimana tahu nomor HP Saksi, dan orang tersebut mengatakan disuruh oleh seseorang untuk menelepon ke nomor HP Saksi. Oleh karena sebelumnya Saksi pernah dipesan oleh Sdr. Eko agar menghubungi Sdr. Eko jika ada orang dari Bali yang mencari mobil, maka sebelum menelepon untuk meminta bantuan ke Sdr. Eko, Saksi lalu meminta kepada si penelepon dari Bali agar mengirimkan data mobilnya yang hilang tersebut melalui SMS. Setelah Saksi mendapat SMS yang berisi data mobil orang Bali yang hilang, yaitu mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol. DK-863-JE, maka Saksi lalu meminta tolong kepada Sdr. Eko dan teman-teman Saksi yang lain sebanyak sekira15 orang dengan mengirimkan SMS yang berisi bahwa Saksi sedang mencari mobil yang hilang jenis Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE. 4. Bahwa sekira 5 hari kemudian Saksi mendapat SMS dari teman Saksi yang bernama Eko dari Madura yang menyampaikan bahwa
10 mobil ada sama dia dan Sdr. Eko meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). 5. Bahwa setelah mendapat informasi mengenai keberadaan mobil dari Sdr. Eko, maka Saksi langsung menelepon ke si penelepon di Bali yang saat itu mengaku bernama Sdri. Sulaikah untuk memberitahukan informasi mengenai keberadaan mobil yang sedang dicari tersebut, dan pada waktu itu Sdri. Sulaikah menyanggupi untuk menebus mobil Toyota Avanza Nopol. DK-863-JE yang hilang dengan uang sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). 6. Bahwa tanpa memberitahukan terlebih dahulu, tiba-tiba pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul. 05.00 Wib Saksi ditelepon oleh Sdri. Sulaika yang mengatakan sudah sampai di Situbondo dan minta dijemput di Terminal Situbondo, sehingga Saksi dengan ditemani Sdr. Soleh dan Sdr. Totok lalu menjemput Sdri. Sulaikah di Terminal Situbondo dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia Nopol. DK-1995-YF. Setelah sampai di Terminal Situbondo, Saksi bertemu dengan Sdri. Sulaikah yang sedang hamil bersama dengan seorang laki-laki yang kemudian diketahui bernama Sertu Azis si pemilik mobil yang hilang, dan selanjutnya Saksi mengajak Sdri. Sulaikah dan Sertu Azis ke rumah Saksi. 7. Bahwa setelah Saksi bersama Sdri. Sulaikah dan Sertu Azis turun dan masuk ke dalam rumah Saksi, beberapa saat kemudian datang sekitar 10 orang dengan mengendarai dua mobil, yaitu: Suzuki APV warna biru, dan Avanza warna putih, sambil mereka menanyakan mobil yang hilang. Oleh karena melihat situasi yang kurang baik, maka Saksi lalu menelepon Kades Curak Kalak Bpk. Sukarwi dan beberapa tetangga Saksi, bahwa di rumah Saksi banyak orang yang datang mencari mobil. Beberapa saat kemudian Kades Bpk. Sukarwi dan beberapa tetangga Saksi datang ke rumah Saksi, sehingga orang-orang yang mengendarai dua mobil tersebut lalu pergi meninggalkan rumah Saksi. 8. Bahwa setelah orang-orang tersebut pergi dan rumah Saksi sepi, Saksi ditelepon oleh Terdakwa yang mengatakan bahwa pemilik mobil yang hilang tersebut adalah temannya sesama anggota TNI, yaitu Sertu Azis yang berdinas di Bali, dan Terdakwa meminta tolong kepada Saksi agar menghadirkan mobil milik Sertu Azis tersebut. Oleh karena Saksi merasa segan kepada Terdakwa, maka Saksi mau membantu menghadirkan mobil milik Sertu Azis tersebut dengan cara Saksi lalu menghubungi Sdr. Eko yang memegang mobil milik Sertu Azis. Setelah Saksi menelepon ke HP Sdr. Eko, Sdr. Eko mengatakan mau menghadirkan mobil tersebut dengan syarat Sdr. Eko meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Permintaan Sdr. Eko tersebut kemudian Saksi sampaikan kepada Terdakwa melalui HP, lalu Terdakwa secara bertahap menawar hingga sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), dan tawaran Terdakwa tersebut secara bertahap juga Saksi sampaikan kepada Sdr. Eko melalui HP, hingga kemudian disepakati mobil tersebut akan ditebus oleh pemiliknya melalui Terdakwa dengan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluih lima juta rupiah). Selanjutnya Saksi keluar rumah menuju ke warung kopi di dekat rumah Saksi. 9. Bahwa beberapa saat kemudian Terdakwa dan Sdr. Soleh dengan menggunakan sepeda motor menemui Saksi di warung kopi di dekat rumah Saksi sambil Terdakwa membawa dan kemudian menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Saksi. 10. Bahwa kemudian Saksi menelepon ke HP Sdr. Eko untuk memberitahu bahwa uang tebusan sudah ada di tangan Saksi.
11 Selanjutnya Sdr. Eko menyuruh agar Saksi menemui Sdr. Eko di pinggir Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di sebelah KUA Curah Kalak, Asembagus, untuk mengantar uang, sedangkan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE disuruh mengambil di pinggir jalan Joyo Asembagus dekat kuburan, dan Sdr. Eko juga mengancam Saksi agar tidak main-main dengan Sdr. Eko dalam masalah ini. 11. Oleh karena Saksi merasa takut dengan ancaman Sdr. Eko, dan Saksi juga takut kalau setelah uang milik teman Terdakwa diserahkan ternyata Sdr. Eko kabur dan tidak menyerahkan mobilnya, maka Saksi lalu menyuruh Terdakwa dan Sdr. Soleh untuk mengecek dan memastikan keberadaan mobil sesuai yang dikatakan Sdr. Eko, sedangkan Saksi dan beberapa kawan yang lain membawa uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) untuk diserahkan kepada Sdr. Eko di tempat yang telah ditentukan Sdr. Eko. 12. Bahwa sebelum Saksi sampai di tempat yang telah ditentukan Sdr. Eko di sebelah KUA Curah Kakak, Asembagus di Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi, Saksi ditelepon oleh Terdakwa yang memberitahukan bahwa mobil sudah ketemu, sehingga Saksi lalu menemui Sdr. Eko di dekat KUA Curah Kakak untuk menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Sdr. Eko yang sudah menunggu di dalam mobil Avanza warna gold, nopol tidak tahu. Setelah menerima uang dari Saksi, Sdr. Eko dan beberapa orang kawannya yang ada dalam mobil langsung pergi menuju ke arah Surabaya menggunakan mobil Toyota Avanza warna gold tersebut. 13. Bahwa pada waktu Saksi menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Sdr. Eko, Sertu Azis tidak ikut, dan Saksi juga tidak melaporkan masalah tersebut ke Polisi, karena Sdr. Eko mengancam Saksi agar tidak main-main dengan Sdr. Eko, dan Saksi takut dengan ancaman Sdr. Eko dan kawan-kawannya. Selain itu jika Sdr. Eko mengetahui Saksi berbohong atau menjebak Sdr. Eko, Sdr. Eko tidak akan mau menemui Saksi dan mobil tidak akan jadi diserahkan, padahal Sertu Azis menginginkan yang penting mobilnya kembali. 14. Bahwa pada mulanya Saksi berharap akan diberi upah atau hadiah oleh Sdr. Eko seperti yang pernah dijanjikan pada waktu bertemu pertama kali di Surabaya, ataupun dari Sertu Azis atas keberhasilan Saksi mengembalikan mobil Sertu Azis yang hilang kepada pemiliknya. Namun yang terjadi Saksi malah dicurigai oleh Sdr. Eko telah mengambil untung dari pemilik mobil sebesar Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah) yang merupakan selisih harga dari tebusan yang diminta Sdr. Eko dan uang tebusan yang diberikan Saksi kepada Sdr. Eko. Sedangkan Sertu Azis malah menuduh Saksi dan Terdakwa telah bekerja-sama dengan Sdr. Eko dalam pencurian atau penadahan mobil milik Sertu Azis. Atas keterangan Saksi-I membenarkan seluruhnya. Saksi - II
tersebut
di
atas,
Terdakwa
: Nama lengkap: SHOLEHUDIN; Pekerjaan: Tani; Tempat, tanggal lahir: Situbondo, 24 April 1985; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Kampung Cerpet Rt.03/03 Desa Kedunglo, Kec. Asembagus, Kab. Situbondo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak sekira tahun 2010 dalam hubungan Terdakwa sebagai Babinsa di desa tempat tinggal
12 Saksi, yaitu Desa Kedunglo, Kec. Asembagus, Situbondo, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Sdr. Puput alias Bahali sejak kecil, karena Saksi masih keponakan Sdr. Puput. 3. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 08.00 Wib Saksi ditelepon oleh Sdr. Bahali alias Pak Puput yang menyuruh Saksi agar menjemput orang wanita dari Bali di Terminal Situbondo, dan kemudian Sdr. Bahali memberikan nomor HP orang wanita dari Bali yang Saksi tidak tahu namanya tersebut. Untuk menjemput Orang dari Bali tersebut Sdr. Bahali menyuruh Saksi agar mengajak Sdr. Totok, dan selanjutnya Saksi berangkat dari rumah Saksi mengendarai sepeda motor Honda Vario milik Saksi menuju jalan Raya, lalu Saksi menitipkan sepeda motornya di rumah Sdr. Lukman di Desa Pranti Asembagus, dan selanjutnya Saksi menunju ke terminal bus Situbondo dengan menumpang bus umum. Sedangkan dengan Sdr. Totok Saksi janjian bertemu di Terminal Situbondo. 4. Bahwa setelah Saksi sampai di Terminal bus Situbondo pada sekira pukul 10.00 Wib, Saksi langsung menelepon ke nomor HP orang wanita dari Bali tersebut, lalu Saksi menuju ke tempat istirahat penumpang. Setelah Saksi sampai di tempat istirahat penumpang, Saksi langsung menegur/menyapa wanita dari Bali yang kemudian diketahui bernama Sdri. Sulaikah (isteri Sdr. Yono) yang saat itu sedang hamil tua dan membawa anak kecil, serta seorang laki-laki yang kemudian diketahui bernama Sertu Azis. Kemudian Saksi mengatakan kepada Sdri. Sulaikah bahwa Saksi disuruh oleh Sdr. Puput untuk menjemput Sdri. Sulaikah, namun Sdri. Sulaikah tidak mau dan meminta agar mobilnya dibawa kesini dulu, yang maksudnya mobil yang akan ditebus oleh mereka agar ditunjukkan dulu kepada Sdri. Sulaikah dan baru kemudian uang tebusannya akan diserahkan. 5. Bahwa oleh karena Saksi hanya disuruh Sdr. Puput untuk menjemput orang dari Bali dan Saksi tidak mengetahui secara pasti masalah penebusan mobil, maka Saksi lalu mengatakan kepada Sdri. Sulaikah: “Saya tidak mengetahui bu, Saya dengar katanya mobilnya sudah di Madura”. Kemudian oleh karena Saksi merasa kasihan dengan kandungannya dan juga anaknya yang masih kecil, maka Saksi berusaha merayu Sdri. Sulaikah dan Sertu Azis untuk ikut ke rumah Sdr. Puput, namun Sdri. Sulaikah dan Sertu Azis meminta dijemput oleh Sdr. Puput, hingga kemudian Saksi langsung menelepon ke HP Sdr. Puput dan mengatakan bahwa Saksi sudah bertemu dengan orang dari Bali yang bernama Sertu Azis dan Sdri. Sulaikah, namun mereka minta dijemput. 6. Bahwa pada sekira pukul 11.00 Wib Sdr. Puput datang ke Terminal Situbondo dengan mengemudikan mobil Xenia warna merah nopol lupa, dan selanjutnya Sdr. Puput, Saksi, Sdr. Totok, Sertu Azis, dan Sdri. Sulaikah naik mobil yang dikemudikan Sdr. Puput menuju ke rumah Sdr. Puput. 7. Bahwa setelah sampai di rumah Sdr. Puput, Sertu Azis dan Sdri. Sulaikah disuruh masuk ke dalam rumah Sdr. Puput, namun mereka tidak mau. Beberapa saat kemudian ada dua unit mobil datang ke rumah Sdr. Puput, yaitu mobil Avanza warna putih dan APV warna biru, yang diperkirakan mobil rombongan kawan-kawan Sertu Azis dari Bali, selanjutnya orang-orang tersebut turun dari mobil dan kemudian masuk ke dalam rumah Sdr. Puput dan rumah-rumah tetangga kanan kiri untuk mencari mobil Sdr. Azis yang hilang, sehingga Sdr. Puput ketakutan dan lari, lalu masyarakat sekitar termasuk Pak Kades berdatangan ke rumah Sdr. Puput. Beberapa
13 saat kemudian datang juga Terdakwa ke rumah Sdr. Puput dengan mengendarai sepeda motor dinas warna hijau dan memakai seragam dinas TNI warna hijau. 8. Bahwa selanjutnya Terdakwa mengajak Sertu Azis dan temantemannya serta Saksi ke rumah Terdakwa di Kampung Awar-awar Barat, Desa Awar-awar, Kec. Asembagus, Situbondo, dengan maksud bernegoisasi masalah penebusan mobil milik Sertu Azis. 9. Bahwa pada waktu itu yang ikut masuk ke dalam rumah Terdakwa adalah Saksi, Sertu Azis, Bpk. Aryo, istri Sdr. Yono (Sdri. Sulaikah) dan satu lagi Saksi tidak tahu namanya, dan kemudian mereka membicarakan masalah negoisasi uang penebusan mobil milik Sertu Azis yang hilang. Pada waktu itu Saksi melihat Sertu Azis meminta bantuan kepada Terdakwa untuk bernegosiasi dengan Sdr. Puput atau orang yang bernama Pak Eko masalah penebusan mobil milik Sertu Azis. Selanjutnya Saksi melihat dan mendengar Terdakwa menelepon ke HP Sdr. Puput, lalu Saksi mendengar Terdakwa tawar-menawar melalui HP dengan Sdr. Puput mengenai besarnya uang tebusan mobil Sertu Azis yang hilang. 10. Bahwa Saksi mendengar pada mulanya Sdr. Puput melalui HP meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah), namun Sertu Azis tidak sanggup dan menawar sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) kemudian Saksi bersama Terdakwa berangkat untuk menemui Sdr. Puput yang katanya ada di warung tak jauh dari rumahnya dengan cara Saksi membonceng Terdakwa menggunakan sepeda motor Honda Vario warna hitam menuju ke tempat Sdr. Puput menunggu. Setelah Saksi dan Terdakwa bertemu dengan Sdr. Puput di warung pinggir Jalan Raya tidak jauh dari rumah Sdr. Puput, Terdakwa lalu menyampaikan kesanggupan Sertu Azis untuk membayar uang tebusan sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah), namun Sdr. Puput tidak mau, dan meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). Atas permintaan Sdr. Eko melalui sdr. Puput tersebut, Saksi dan Terdakwa lalu pulang lagi ke rumah Terdakwa untuk memberitahukan permintaan Sdr. Eko tersebut kepada Sertu Azis yang saat itu masih menunggu di rumah Terdakwa. 11. Bahwa setelah sampai di rumah Terdakwa, Terdakwa lalu memberitahu Sertu Azis bahwa Sdr. Eko meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). Pada mulanya Sertu Azis keberatan dengan permintaan Sdr. Eko tersebut. Namun setelah berembuk akhirnya Sertu Azis menyetujui untuk membayar uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). 12. Bahwa sebelum Sertu Azis menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa, Sertu Azis menyuruh Saksi untuk membeli kuitansi sebagai tanda bukti penyerahan uang kepada Terdakwa. 13. Bahwa setelah dibuatkan tanda bukti penerimaan uang berupa kuitansi bermaterai Rp.6.000,- yang ditandatangani Terdakwa dan disaksikan oleh Bpk. Aryo, Sdri. Sulaikah, dan teman Sertu Azis yang Saksi tidak tahu namanya, maka Sertu Azis lalu menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), dan selanjutnya uang tersebut oleh Terdakwa dan Saksi diantarkan kepada Sdr. Puput di warung yang tak jauh dari rumah Sdr. Puput. 14. Bahwa setelah uang tebusan tersebut diterima oleh Sdr. Puput, selanjutnya Sdr. Puput menelepon ke HP Sdr. Eko, lalu Sdr. Puput menyuruh Terdakwa dan Saksi agar mengambil mobil milik Sertu Azis yang menurut Sdr. Puput berada di Jalan Mojosari jurusan
14 proyek Sampean Baru di perbatasan antara Jangkar dengan Asembagus. Setelah Saksi dan Terdakwa sampai di tempat yang ditunjukkan Sdr. Puput, ternyata di sana sudah ada mobil Toyota Avanza warna Silver Nopol DK yang diparkir di pinggir jalan dalam keadaan pintu depan samping kanan terbuka sedikit (tidak dikunci) dan posisi kunci kontak tergantung di tempatnya beserta fotocopy STNK di dalam laci. Selanjutnya Terdakwa lalu menghidupkan mobil tersebut dan kemudian membawa mobil tersebut menuju ke rumah Terdakwa, sedangkan Saksi pulang sendiri dengan mengendarai sepeda motor honda Vario milik Saksi. 15. Bahwa pada waktu Saksi dan Terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Sdr. Puput di warung yang akan diserahkan lagi kepada Sdr. Eko sebagai uang tebusan untuk mobil Sertu Azis yang hilang, Sertu Azis tidak ikut bersama Saksi dan Terdakwa, akan tetapi Sertu Azis dan kawankawannya menunggu di rumah Terdakwa, karena Sertu Azis tidak mau diajak dan merasa sudah mewakilkan pada Terdakwa. Selain itu, pada waktu itu Sdr. Puput meminta agar Sertu Azis dan kawankawannya tidak ikut agar tidak terjadi keributan, karena kalau ributribut Sdr. Eko katanya tidak akan jadi menyerahkan mobilnya. Atas keterangan Saksi-II membenarkan seluruhnya. Saksi - III
tersebut
di
atas,
Terdakwa
: Nama lengkap: AZIS; Pangkat/NRP: Sertu/31940561681273; Jabatan: Baju DF-3 (sekarang Bajurad-3) Subdenkomlap; Kesatuan: Hubdam IX/Udayana; Tempat, tanggal lahir: Bangkalan, 05 Desember 1973; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Lakilaki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Asrama Praja Rakcaka Blok H No.53 Jl. By Pass Ngurahrai Dsn. Praja Rakcaka, Kel. Pemogan, Kec. Denpasar Selatan (sekarang Jl. Mekar 2 Blok E III Denpasar Selatan). Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, dan Saksi baru kenal dengan Terdakwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 10.00 Wib di rumah Sdr. Puput, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada tanggal 06 Juli 2012 Saksi membeli mobil Toyota Avanza Tahun 2010 warna silver metalik Nopol. DK-863-JE di Showroom Jl. Pulau Kawe Denpasar Selatan dengan cara kredit, selanjutnya STNK dibalik-nama ke atas nama Azis (Saksi) dengan alamat Asrama Praja Raksaka Blok H-53 Praja Raksaka Pemogan Denpasar Bali. 3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 24 Januari 2014 sekira pukul 06.30 Wita, adik sepupu Saksi yang bernama Sdr. Rafiqi alias Muklis bersama dengan teman satu kerjaannya yang bernama Sdr. Yono Purbowo datang ke Hubdam-IX/Udayana untuk menemui Saksi guna meminjam mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol. DK-863-JE milik Saksi selama satu hari yang akan dikembalikan besok hari tanggal 25 Januari 2014 sekitar pukul 06.30 Wita. Oleh karena Sdr. Yono Purbowo adalah teman satu pekerjaan dengan adik sepupu Saksi, maka Saksi percaya, dan selanjutnya Saksi menyerahkan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol. DK-863-JE berikut fotocopy STNK yang menempel di kunci mobil kepada Sdr. Yono Purbowo untuk dipinjam selama satu hari yang katanya untuk jalan-jalan di seputaran kota Denpasar. 4. Bahwa pada keesokan harinya Sabtu tanggal 25 Januari 2014 sampai dengan pukul 09.00 Wita ternyata Sdr. Yono Purbowo belum mengembalikan mobil milik Saksi, sehingga Saksi bingung dan
15 khawatir, lalu Saksi menelepon ke HP Sdr. Yono Purbowo dan meminta agar mobil cepat dikembalikan, namun Sdr. Yono Purbowo mengatakan kepada Saksi bahwa mobilnya masih dipakai, dan kemudian telepon dimatikan. 5. Bahwa setelah Saksi menunggu sampai dengan sore mobil belum juga dikembalikan, maka pada sekira pukul 21.00 Wita Saksi lalu menelepon lagi ke HP Sdr. Yono Purbowo menanyakan dimana posisinya, yang dijawab oleh Sdr. Yono Purbowo bahwa dia masih belanja di Airlangga Jl. Nusa Kambangan Denpasar, dan kemudian telepon langsung dimatikan. 6. Bahwa kemudian pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 sekira pukul 07.00 Wita Saksi menelepon ke HP Sdr. Yono Purbowo dan meminta agar Sdr. Yono Purbowo datang ke Kantor Hubdam IX/Udayana. Beberapa saat kemudian Sdr. Yono Purbowo datang ke Kantor Hubdam IX/Udayana, namun Sdr. Yono Purbowo datang tanpa membawa mobil Toyota Avanza warna silver metalik milik Saksi, sehingga Saksi marah dan memaksa Sdr. Yono Purbowo untuk memberitahukan dimana sebenarnya mobil milik Saksi berada, selanjutnya Sdr. Yono Purbowo meminta maaf kepada Saksi, dan kemudian sambil menunjukkan isi SMS di HPnya, Sdr. Yono Purbowo mengatakan bahwa yang memakai mobil Saksi sebenarnya adalah tetangga kosnya yang bernama Sdr. Made, dan saat ini mobil Saksi ada di daerah Asembagus, Situbondo, dan mereka meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). 7. Bahwa atas pemberitahuasn Sdr. Yono Purbowo tersebut Saksi menjadi bertambah marah, hingga kemudian pada sekira pukul 08.00 Wita Saksi bersama dengan Sdr. Rafiqi alias Muklis dan Pratu I Gusti Putu Arya lalu membawa Sdr. Yono Purbowo ke Polresta Denpasar untuk melaporkan perbuatan Sdr. Yono Purbowo yang telah menggelapkan mobil Saksi tersebut. Atas laporan Saksi tersebut, Petugas Polresta Denpasar langsung melakukan pemeriksaan, lalu pihak Kepolisian menjelaskan kepada Saksi bahwa Sdr. Yono Purbowo tidak bisa ditahan dengan alasan karena tidak ada barang buktinya. Oleh karena Saksi bersikeras meminta agar Sdr. Yono Purbowo ditahan, maka Sdr. Yono Purbowo lalu ditahan, namun Sdr. Yono Purbowo hanya ditahan selama satu malam dan besoknya Senin tanggal 27 Januari 2014 Sdr. Yono Purbowo dilepaskan dan hanya dikenahi wajib lapor saja. 8. Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang mengirim SMS meminta uang tebusan ke HP Sdr. Yono Purbowo tersebut. Namun menurut Sdr. Yono Purbowo, yang mengirim SMS tersebut adalah Sdr. Made alias Eko yang telah membawa lari mobil Saksi. Namun ketika Saksi menanyakan kepastian posisi mobil milik Saksi, Sdr. Yono Purbowo juga tidak bisa menjelaskan, tetapi Sdr. Yono Purbowo hanya mengatakan bahwa katanya disuruh berangkat dulu ke Situbondo, dan nanti setelah menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, disuruh SMS ke nomor HP tersebut. Pada waktu itu Saksi meminta kepada Sdr. Yono Purbowo supaya bertanggung jawab untuk mencari mobil tersebut. 9. Bahwa kemudian pada hari Selasa tanggal 28 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wita, Saksi mengajak Sdr. Yono Purbowo dan istrinya (Sdri. Sulaikah), Pratu I Gusti Putu Arya, dan Serda I Gusti Putu berangkat bersama-sama menuju ke Situbondo untuk mencari mobil Toyota Avanza warna silver Nopol. DK-863-JE milik Saksi yang hilang dengan mengendarai mobil sewa (rent car) jenis Daihatsu Xenia warna putih. 10. Setelah rombongan Saksi sampai di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada sekira pukul 24.00 Wita, Sdri. Sulaikah mengirim
16 SMS ke nomor HP Sdr. Made alias Sdr. Eko memberitahukan kalau ia sudah menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali, yang dijawab oleh Sdr. Made alias Eko agar langsung saja ke Terminal Situbondo, sehingga Saksi dan rombongan lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Terminal Situbondo. 11. Bahwa setelah sampai di daerah Situbondo pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 01.30 Wib, Saksi dan rombongan tidak langsung menuju ke Terminal Situbondo, melainkan menuju ke Koramil Asembagus, Situbondo, untuk melaporkan diri sekaligus meminta stempel surat jalan, dan saat itu yang menerima dan menandatangani surat jalan adalah Serda Sudarji NRP.540535 selaku Piket Koramil 0823/07 Asembagus. 12. Bahwa pada waktu melaporkan diri, Saksi juga menceritakan kepada Serda Sudarji tentang maksud dan tujuan datang ke daerah Asembagus Situbondo, yaitu untuk mencari mobil Toyota Avanza warna silver metalik milik Saksi yang hilang dan katanya berada di daerah Situbondo. Atas permasalahan Saksi tersebut, Serda Sudarji menyarankan agar Saksi meminta bantuan kepada Terdakwa yang menurut Serda Sudarji katanya Terdakwa sudah biasa menangani barang begituan, dalam arti biasa menebus mobil-mobil gadai. Oleh karena Saksi mempunyai pengalaman tidak enak ketika melibatkan aparat untuk mencari mobil Saksi yang hilang, sehingga Saksi kehilangan kepercayaan kepada aparat, maka Saksi menolak saran/tawaran Serda Sudarji tersebut, karena biasanya masalah menjadi bertambah rumit, sehingga Saksi lalu mencari sendiri mobil milik Saksi yang hilang sesuai petunjuk dari sms Sdr. Made alias Eko ke HP Sdr. Yono Purbowo ketika Saksi dan rombongan mau berangkat dari Denpasar. 13. Bahwa setelah keluar dari Kantor Koramil 0823/07 Asembagus, Saksi dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Terminal Situbondo, di tengah perjalanan Saksi dan rombongan berhenti di SPBU Asembagus menunggu pagi. Kemudian sekira pukul 05.00 Wib Saksi dan Sdri. Sulaikah berangkat menuju Terminal Situbondo menggunakan angkutan bus mini sesuai petunjuk SMS yang masuk ke HP Sdri. Sulaikah, sedangkan mobil sewa Daihatsu Xenia dari Bali bersama Sdr. Yono Purbowo, Pratu I Gusti Putu Arya, dan Serda I Gusti Putu ditinggal di SPBU menunggu perkembangan lebih lanjut. 14. Bahwa setelah Saksi dan Sdri. Sulaikah sampai di Terminal Situbondo sekira pukul. 06.00 Wib, Saksi dan Sdri. Sulaikah dijemput oleh Sdr. Puput, Sdr. Sholeh, dan satu orang lagi Saksi tidak mengetahui namanya menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah, selanjutnya mereka membawa Saksi dan Sdri. Sulaikah ke rumah Sdr. Puput. Setelah sampai di rumah Sdr. Puput, Saksi tidak melihat mobil Saksi ada di rumah Sdr. Puput, lalu Sdr. Puput bertanya kepada Saksi, kenapa mobil kok bisa hilang, apalagi Ibu (Sdri. Sulaikah) sedang hamil, lalu Saksi meminta tolong kepada Sdr. Puput untuk membantu mengembalikan mobil Saksi yang hilang. 15. Bahwa sekira 15 menit kemudian Terdakwa yang saat itu berpakaian seragam dinas PDL Loreng mengendarai SPM dinas jenis Suzuki A 100 warna hijau datang ke rumah Sdr. Puput, dan selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi dan Sdri. Sulaikah ke rumah Terdakwa di depan PLP (Pusat Latihan Tempur) Asembagus, Situbondo. Sebelum berangkat Terdakwa meminta kepada Serda I Gusti Putu yang mengemudikan mobil, dan teman-teman lainnya agar mengikuti Terdakwa menuju ke rumah Terdakwa. 16. Bahwa setelah Saksi dan teman-teman lainnya tiba di rumah Terdakwa, dan kemudian duduk di ruang tamu rumah Terdakwa, Saksi tidak melihat mobil Toyota Avanza milik Saksi yang hilang ada
17 di rumah Terdakwa. Selanjutnya Terdakwa meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) dan mobil Saksi akan segera diserahkan. Atas permintaan Terdakwa tersebut Saksi berusaha meminta tolong kepada Terdakwa untuk membantu mengembalikan mobil Saksi yang hilang tanpa harus menebus dengan uang, karena mobil tersebut adalah milik Saksi, namun ternyata Terdakwa tetap meminta uang tebusan sebesar yang diminta oleh si pemegang mobil Saksi yang hilang. Pada waktu itu Terdakwa juga mengatakan kepada Saksi bahwa jika mobil tidak ditebus hari ini, maka mobil akan dibuang ke Madura. 17. Bahwa setelah terjadi tawar-menawar melalui Terdakwa mengenai besarnya uang tebusan, oleh karena Saksi berfikir daripada mobil milik Saksi hilang dan tidak kembali selamanya, maka Saksi terpaksa memberikan uang tebusan yang diminta pencuri/penadahnya sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) secara tunai melaui Terdakwa, dan kemudian Saksi membuatkan kuitansi tanda terima uang kepada Terdakwa sebagai bukti bahwa uang telah diterima Terdakwa, disaksikan Sdri. Sulaikah, Sdr. Yono Purbowo, Pratu I Gusti Arya, Serda I Gusti Putu, dan Sdr. Sholehudin. 18. Bahwa uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) tersebut adalah berasal dari uang Saksi sebesar Rp.25.000.000,-(dua puluh lima juta rupiah) dan uang Sdr. Yono Purbowo dan isterinya (Sdri. Sulaikah) sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah). 19. Bahwa setelah Saksi menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa, selanjutnya Terdakwa dan Sdr. Sholehudin pergi keluar rumah menggunakan sepeda motor dinas, sedangkan Saksi dan kawankawan ditinggal di rumah Terdakwa. Beberapa saat kemudian, yaitu hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 16.30 Wib Terdakwa kembali lagi ke rumah Terdakwa dengan mengendarai mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Saksi, dan kemudian Terdakwa menyerahkan mobil milik Saksi tersebut kepada Saksi. Setelah mobil diterima Saksi, selanjutnya Saksi langsung membawa mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Saksi tersebut pulang ke Denpasar, Bali. Sampai di tengah jalan Saksi berhenti dan kemudian memeriksa kondisi mobil, dan ternyata kondisinya ban cadangan hilang, GPS hilang, memori remote alarm pintu hilang, dongkrak dan kunci roda hilang, serta pegangan pintu belakang hilang. 20. Bahwa Saksi tidak pernah menanyakan kepada Terdakwa darimana dan dengan cara bagaimana Terdakwa bisa mendapatkan kembali mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Saksi yang hilang tersebut. 21. Bahwa Saksi mencari sendiri mobilnya yang hilang dan tidak pernah melapor atau meminta tolong kepada aparat kepolisian di wilayah Situbondo (tempat keberadaan mobil Saksi yang hilang sesuai SMS yang dikirim ke HP Sdr. Yono Purbowo), karena Saksi telah kecewa dan tidak percaya lagi kepada aparat, dan Saksi berprasangka bahwa semua aparat sama saja. Atas keterangan Saksi-I tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Yang meminta uang tebusan kepada Sertu Azis bukan Terdakwa, melainkan Sdr. Eko. Terdakwa hanya menyampaikan permintaan Sdr. Eko melalui Sdr. Puput lewat HP kepada Sertu Azis yang saat itu Sertu Azis ada di samping Terdakwa, dan Sertu Azis sendiri yang
18 meminta tolong kepada Terdakwa untuk bernegosiasi dengan Sdr. Puput melalui telepon. - Tentang mobil milik Sertu Azis yang jika tidak ditebus hari itu katanya akan dilempar ke Madura, perkataan tersebut bukan omongan Terdakwa, melainkan itu omongan Sdr. Puput dari Sdr. Eko kepada Terdakwa melalui HP, yang kemudian Terdakwa sampaikan kepada Sertu Azis yang saat itu ada di samping Terdakwa. - Terdakwa tidak kenal, tidak pernah bertemu, dan tidak pernah berkomunikasi dengan Sdr. Eko. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi mengatakan bahwa pada waktu itu yang menyampaikan kepada Saksi mengenai masalah pengembalian mobil dengan uang tebusan adalah Terdakwa, setelah Terdakwa berkomunikasi melalui HP dengan seseorang yang tidak Saksi ketahui. Saksi – IV
: Nama lengkap: GUSTI PUTU ARYA ERNAWAN; Pangkat/NRP: Pratu/31080221730789; Jabatan: Tabanjuyar Si Tuud (sekarang Taops-2 Ru Kima); Kesatuan: Hubdam IX/Udayana (sekarang Yonif Mekanik 741); Tempat, tanggal lahir: Denpasar, 06 Juli 1989; Kewarganegaraa: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Hindu Tempat tinggal: Asrama Sudirman Jl. Slamet Riyadi-2 No.48 Kec. Dauhpuri, Kota Denpasar (sekarang BTN Purnawirawan Blok G No.24 Kec. Negara, Kab. Jembrana). Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, dan Saksi baru kenal dengan Terdakwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 10.00 Wib di rumah Sdr. Puput, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 28 Januari 2014 sekira pukul 08.00 Wita, Sertu Azis bercerita kepada Saksi bahwa Sertu Azis kehilangan mobil Toyota Avanza Nopol DK-863-JE warna silver milik Sertu Azis, dan mobil tersebut katanya dibawa lari oleh orang yang sekarang berada di wilayah Situbondo, sehingga Sertu Azis mengajak Saksi untuk menemani mencari keberadaan mobil tersebut ke daerah Situbondo. 3. Bahwa kemudian pada hari itu juga sekira pukul 19.00 Wita, Saksi bersama dengan Sertu Azis, Sdr. Yono Purbowo, Sdri. Sulaikah (istri Sdr. Yono Purbowo), anak Sdr. Yono Purbowo (waktu itu berusia 4 tahun), dan orang tua Saksi (Serda Gusti Ketut Arya, anggota Kodim 1617 Jembrana), dengan mengendarai mobil rental Daihatsu Xenia berangkat menuju ke Situbondo, Jatim. Dalam perjalanan menuju Situbondo, Sdr. Yono Purbowo menerima SMS dari seseorang yang membawa mobil milik Sertu Azis (yang tidak diketahui namanya) yang intinya agar Sdr. Yono menemuinya di Terminal Situbondo. 4. Bahwa sampai di daerah Situbondo pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 02.30 Wib, Saksi dan kawan-kawan menuju ke Koramil 0823/07 Asembagus untuk melaporkan diri dan sekaligus meminta cap stempel di Surat Jalan. Pada waktu itu yang melapor ke Koramil Asembagus adalah Sertu Azis dan ayah Saksi (Serda I Gusti Ketut Arya), sedangkan Saksi tidur dalam mobil. Setelah dari Koramil 0823/07 Asembagus, Saksi dan kawan-kawan mutar-mutar di wilayah Situbondo dengan maksud untuk mencari keberadaan mobil Toyota Avanza warna silver milik Sertu Azis yang hilang, namun mobil tidak diketemukan. 5. Bahwa pada sekira pukul 10.00 Wi Saksi dan rombongan menuju ke Terminal Situbondo, sesuai tempat yang ditunjuk oleh si
19 pemegang mobil Sertu Azis. Setelah Saksi dan rombongan sampai di dekat Terminal Situbondo, Saksi dan kawan-kawan membuat skenario dengan cara Sdri. Sulaikah dan Sertu Azis turun dari mobil dan menunggu di pintu keluar Terminal Situbondo, sedangkan yang lainnya menunggu di dalam mobil di seberang jalan. Beberapa saat kemudian Saksi melihat datang tiga orang laki-laki, yaitu: Sdr. Soleh, Pak Putri alias Pak Eko, dan satu orang lagi yang Saksi tidak tahu namanya dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna merah menghampiri Sertu Azis dan Sdri. Sulaikah, dan selanjutnya mereka membawa Sertu Azis dan Sdri. Sulaikah menuju ke rumah Pak Putri di Asembagus, sedangkan Saksi dan kawan-kawan yang lain mengikuti dari belakang menggunakan mobil sewa Daihatsu Xenia. 6. Bahwa setelah sampai di rumah Pak Putri, Saksi melihat Ssertu Azis dan Sdri. Sulaikah masuk ke dalam rumah Pak Putri, sedangkan Saksi dan kawan-kawan yang lain mengawasi dari dalam mobil di pinggir jalan yang tak jauh dari rumah pak Putri. Beberapa saat kemudian datang Terdakwa berpakaian dinas PDL loreng mengendarai motor dinas menghampiri Saksi lalu Terdakwa bertanya kepada Saksi: “Kamu ngapain di sini?”, Saksi jawab: “Mau ambil mobil”, lalu Terdakwa bertanya lagi: “Oo, mobil Plat DK Nopol DK683-JE itu Ya”, lalu Saksi menjawab: “Siap Pak”. Selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam rumah Pak Putri, sedangkan Saksi dan kawan-kawan tetap berada dalam mobil di pinggir jalan, sehingga Saksi tidak mengetahui apa yang dibicarakan di dalam rumah tersebut. 7. Bahwa sekira satu jam kemudian Terdakwa bersama dengan Sertu Azis, Sdri. Sulaikah, dan Sdr. Soleh keluar dari rumah pak Puput, lalu Saksi mengikuti Terdakwa dan Sertu Azis dari belakang menuju ke rumah Terdakwa di sebelah Puslatpur Asembagus, Situbondo. Setelah sampai di rumah Terdakwa, semuanya masuk ke dalam rumah Terdakwa. 8. Bahwa setelah berada di dalam rumah, Terdakwa lalu menelepon seseorang yang tidak Saksi kenal dengan menggunakan HP, yang intinya orang tersebut diminta datang ke rumah Terdakwa dengan membawa mobil milik Sertu Azis yang hilang, namun orang tersebut tidak mau datang ke rumah Terdakwa, sehingga Sertu Azis meminta tolong kepada Terdakwa untuk bernegosiasi dengan orang tersebut. 9. Bahwa kemudian Terdakwa bernegoisasi dengan orang tersebut menggunakan HP, dan akhirnya disepakati bahwa orang tersebut meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), lalu Terdakwa menyampaikan kepada Sertu Azis bahwa orang tersebut meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), namun Sertu Azis tidak sanggup dan hanya mampu menebus sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah). 10. Bahwa oleh karena tidak ada kesepakatan antara Sertu Azis dengan orang tersebut, maka Terdakwa lalu berusaha membantu Sertu Azis dengan cara Terdakwa dengan ditemani Sdr. Sholeh berusaha menemui orang tersebut sambil membawa uang tebusan dari Sertu Azis sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah, dengan harapan orang tersebut mau menerima uang tebusan dari sertu Azis tersebut, dan selanjutnya Terdakwa dan Sdr. Soleh pergi keluar rumah untuk menemui orang tersebut. Namun sekira 5 menit kemudian Terdakwa kembali lagi dan memberitahu Sertu Azis bahwa Terdakwa sudah bernegoisasi dengan orang tersebut, namun orang tersebut tidak mau dan tetap meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). 11. Bahwa oleh karena Sertu Azis takut mobilnya tidak kembali, maka Sertu Azis menyanggupi, kemudian Sertu Azis mengambil
20 uang di ATM sebanyak Rp.5.000.000,-(lima juta rupiah), lalu uang tersebut diserahkan kepada terdakwa, sehingga uang tebusan yang telah diserahkan kepada Terdakwa menjadi genap Rp.35.000.000,(tiga puluh lima juta rupiah) sesuai yang diminta orang tersebut. Setelah uang diberikan, kemudian dibuatkan kuitansi tanda bukti penyerahan uang sebesar Rp.35.000.000,- kepada Terdakwa yang ditanda-tangani Terdakwa dan Sertu Azis, disaksikan oleh Saksi, Serda I Gusti Ketut Arya, Sdr. Yono dan istrinya (Sdri. Sulaika), serta Sdr. Sholeh. Selanjutnya uang tersebut dibawa Terdakwa dan Sdr. Sholeh untuk diserahkan kepada orang tersebut sebagai tebusan. Sedangkan Saksi dan kawan-kawan yang lain menunggu di rumah Terdakwa. 12. Bahwa sekira setengah jam kemudian, yaitu sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa kembali sendiri ke rumahnya dengan mengemudikan mobil Toyota Avanza warna silver milik Sertu Azis. Kemudian Terdakwa menyerahkan mobil milik Sertu Azis tersebut kepada Sertu Azis, dan selanjutnya Sertu Azis diikuti Saksi dan kawan-kawan membawa mobil tersebut pulang ke Denpasar. Atas keterangan Saksi-IV membenarkan seluruhnya.
tersebut
di
atas,
Terdakwa
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang lain telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan yang berlaku, namun para Saksi yang lain tidak hadir, karena tidak dapat dihubungi dan tidak diketahui lagi keberadaannya, serta jauh tempat tinggalnya, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 155 UU Nomor 31 Tahun 1997, atas permohonan Oditur Militer dan atas persetujuan Terdakwa dibacakan keterangan para Saksi yang lain di depan penyidik yang telah dikuatkan dengan berita acara penyumpahan sesuai agamanya, yaitu sebagai berikut :
Saksi – V
: Nama lengkap: YONO PURBOWO; Pekerjaan: Wiraswasta; Tempat, tanggal lahir: Malang, 17 September 1978; Kewarganegaraan: Indonesia;Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Banurejo A-114 Rt.03 Rw.01 Kel./Kec. Kepanjen, Kab. Malang Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, dan Saksi baru kenal dengan Terdakwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 10.00 Wib di rumah Sdr. Puput, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Sdr. Azis, anggota Hubdam IX/Udayana pada tanggal 17 Januari 2014 sekira pukul. 17.30 Wib melalui adik sepupu Sdr. Azis yang bernama Sdr. Rafiqi alias Muklis (teman kerja di Hotel IZE Seminyak, Badung, Bali) bertempat di toko milik Sdr. Azis di Komplek Hubdam IX/Udayana. 3. Bahwa pada tanggal 17 Januari 2014 sekira pukul 17.30 Wita, Saksi bersama isteri (Sdri. Sulaikah) dengan diantar oleh Serda Azis datang ke toko milik Serda Azis di Komplek Hubdam IX/Udayana untuk memesan mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Serda Azis yang akan Saksi sewa selama lima hari mulai tanggal 6 s/d 10 Februari 2014, yang rencananya akan Saksi gunakan untuk pulang ke Malang dan Jember dalam rangka menghadiri pernikahan adik isteri Saksi di Jember. Adapun uang sewa mobil milik Sertu Azis tersebut adalah sebesar Rp.200.000,/hari jika digunakan ke Jawa, dan Rp.175.000,-/hari jika hanya digunakan di seputar Kota Denpasar. Pada waktu memesan mobil sewa tersebut Saksi langsung memberikan uang sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) kepada Serda Azis sebagai uang DP sewa mobil selama lima hari.
21 4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 sekira pukul 16.30 Wita, ketika Saksi pulang kerja, sampai di rumah kos di Jl. Raya Pemogan Gg Dewi Sri No.09 Denpasar Selatan, tetangga kos Saksi yang mengaku bernama I Made Widiada mengatakan kepada Saksi: “Bisa tidak nyari sewaan kendaraan buat ngantar tamu dari Australia. Saya ada satu kendaraan, dan tamunya ada 9 orang, kamu cari sewaan kendaraan lagi, dan kamu sendiri nanti yang akan membawa kendaraannya”, yang dijawab Saksi: “Iya Pak, nanti Saya usahakan”. Kemudian pada saat itu juga Sdr. I Made Widiada langsung memberikan uang sewa mobil sebesar Rp.180.000,(seratus delapan puluh ribu rupiah) kepada Saksi untuk uang sewa mobil satu hari, dan selanjutnya Saksi langsung menelepon Serda Azis dengan mengatakan: “Pak, bisa tidak Saya sewa kendaraan untuk sehari besuk”, yang dijawab: “Oh iya, kalau sehari bisa, langsung saja ke Ibu (maksudnya isteri Serda Azis)”. 5. Bahwa kemudian pada sekira pukul 18.00 Wita Saksi datang ke toko milik Serda Azis di Komplek Hubdam IX/Udayana menemui istri Serda Azis, lalu Saksi bertanya kepada istri Serda Azis berapa uang sewa mobil jika untuk sehari dipakai dalam Kota Denpasar, yang dijawab oleh isteri Serda Azis harga sewa Rp.200.000,-(dua ratus ribu)/hari. Kemudian Saksi mengatakan untuk dipakai dalam Kota Denpasar saja, lalu Saksi menyerahkan uang sewa sebesar Rp.180.000,-(seratus delapan puluh ribu rupiah) kepada isteri Serda Azis. 6. Bahwa pada keesokan paginya Jum‟at tanggal 24 Januari 2014 sekira pukul 06.30 Wita, Saksi bersama istri (Sdri. Sulaikah, yang saat itu akan menumpang ke pasar yang tak jauh dari rumah Serda Azis) datang ke toko Sdr. Azis di Komplek Hubdam IX/Udayana untuk mengambil mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863JE milik Serda Azis guna disewa Saksi selama sehari. Pada waktu menyerahkan mobil, Serda Azis mengatakan kepada Saksi agar berhati-hati dalam membawa mobil tersebut, dan sebagai jaminan peminjaman/penyewaan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE tersebut, Saksi menyerahkan/menitipkan Sepeda motor Yamaha Yupiter Z Nopol N-6325-BJ berikut STNK asli, sedangkan Serda Azis memberikan fotocopy STNK yang diletakkan di dasbord mobil. 7. Bahwa setelah Saksi mengambil mobil sewa, kemudian Saksi menjemput istri Saksi di pasar, lalu Saksi pulang ke tempat kos Saksi. Setelah Saksi sampai di tempat kos, kemudian Sdr. I Made Widiada datang, lalu Saksi meminta kepada Sdr. I Made Widiada agar keberangkatannya ditunda, karena pada waktu itu Saksi merasa sakit dan takut membawa tamunya tidak nyaman. Namun Sdr. I Made Widiada mengatakan tidak bisa dan harus berangkat sekarang juga. Selanjutnya dengan setengah memaksa Sdr. I Made Widiada meminta mobil tersebut, karena ia merasa sudah membayar uang sewa, lalu Saksi mengatakan bahwa yang punya tentara, namun Sdr. I Made Widiada tidak perduli dan menyuruh Saksi agar istirahat dulu berobat, karena nanti setelah pukul 11.00 Wita Saksi yang disuruh membawa mobil sewa tersebut. 8. Bahwa setelah mobil sewa dibawa oleh Sdr. I Made Widiada, setiap satu jam sekali Sdr. I Made Widiada selalu memberitahukan kegiatannya kepada Saksi. Namun setelah pukul 11.00 Wita, ternyata mobil tidak juga diberikan kepada Saksi sesuai janjinya untuk dikemudikan Saksi, dan sampai dengan pukul 11.00 Wita mobil masih dibawa oleh Sdr. I Made Widiada dengan alasan mobil masih digunakan untuk melayani tamu di Tanjung Benoa, Bali.
22 9. Bahwa oleh karena sampai dengan hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 pukul. 06.30 Wib mobil sewa belum juga Saksi kembalikan, maka Serda Azis menelepon Saksi meminta agar mobil miliknya segera dikembalikan. Oleh karena mobil masih dibawa oleh Sdr. I Made Widiada, maka pada waktu itu Saksi mengatakan akan menambah waktu sewa satu hari lagi, karena mobil tersebut masih dipakai, dengan maksud Saksi akan berusaha mencari keberadaan mobil milik Serda Azis tersebut. 10. Bahwa pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 sekira pukul 07.00 Wita, Saksi ditelepon oleh Serda Azis yang meminta Saksi agar datang ke Kantor Hubdam IX/Udayana, kemudian Saksi datang ke Kantor Hubdam IX Udayana tanpa membawa mobil tetapi menambah pembayaran uang sewa mobil sebesar Rp.180.000,(seratus delapan puluh ribu rupiah) dengan maksud untuk membayar uang sewa mobil sampai hari Senin tanggal 26 Januari 2014, dengan harapan sambil mencari keberadaan mobil milik Serda Azis tersebut. 11. Bahwa pada waktu itu Serda Azis mulai curiga mengenai keberadaan mobil miliknya dan menekan Saksi agar mengatakan yang sebenarnya, sehingga Saksi lalu mengakui sejujurnya dan meminta maaf kepada Serda Azis, karena sebenarnya mobil milik Serda Azis yang disewa Saksi tersebut disewa oleh tetangga kos Saksi yang bernama Sdr. I Made Widiada, sambil Saksi menunjukkan kepada Serda Azis isi SMS dari Sdr. I Made Widiada alias Sdr. Eko ke HP Saksi, yang intinya Sdr. Eko memberitahukan bahwa mobil sewa tersebut ada di daerah Asembagus, Situbondo, dan Sdr. Eko meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). 12. Bahwa mendengar pengakuan Saksi tersebut Serda Azis menjadi marah, dan selanjutnya pada sekira pukul 08.00 Wita Serda Azis bersama dengan Sdr. Rafiqi alias Muklis dan Pratu I Gusti Putu Arya membawa dan melaporkan Saksi ke Polresta Denpasar dalam perkara penggelapan mobil, lalu Saksi langsung diperiksa oleh petugas Polresta Denpasar dan ditahan. Namun pada hari Senin tanggal 27 Januari 2014 sekira pukul 12.00 Wita, Saksi dikeluarkan dari penahanan dan dikenakan wajib lapor satu minggu dua kali setiap hari Senin dan Kamis. 13. Bahwa kemudian pada hari Selasa tanggal 28 Januari 2014 sekira pukul 20.00 Wita, Saksi bersama istri dan anak-anak Saksi diajak oleh Serda Azis bersama dengan Pratu I Gusti Putu Arya dan Serda I Gusti Ketut berangkat bersama-sama ke Situbondo untuk mencari mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Serda Azis yang hilang dan diduga berada di daerah Situbondo dengan menggunakan kendaraan sewa Daihatsu Xenia warna putih Nopol tidak ingat yang dikemudikan Serda Azis dengan mengikuti panduan dari SMS yang mengatas-namakan Sdr. Eko melalui HP yang dibawa istri Saksi (Sdri. Sulaikah). 14. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 01.30 Wib mobil rombongan Saksi sampai di daerah Asembagus, Situbondo, lalu Serda Azis dan Serda I Gusti Ketut Arya turun dari mobil dan kemudian masuk ke Kantor Koramil Asembagus, Situbondo, namun Saksi tidak mengetahui maksud dan tujuannya, sedangkan yang lain menunggu di mobil. 15. Bahwa kemudian ada SMS yang masuk ke HP yang dipegang isteri Saksi yang menyuruh agar turun di Terminal Situbondo, lalu istri Saksi bersama Serda Azis dan Serda I Gusti Ketut Arya mengikuti petunjuk sesuai SMS tersebut, dan kemudian turun di Terminal Situbondo, sedangkan Saksi bersama dengan yang lainnya membawa mobil sewa Daihatsu Xenia mengikuti dari belakang.
23 16. Bahwa pada sekira pukul 09.00 Wib rombongan Saksi tiba di Terminal Situbondo, lalu Serda Azis dan isteri Saksi turun di Terminal. Sedangkan Saksi dan teman yang lain menunggu di dalam mobil. Beberapa saat kemudian Serda Azis dan isteri Saksi dijemput oleh 3 orang yang tidak Saksi kenal menggunakan mobil Xenia warna merah Nopol tidak tahu, lalu mereka membawa Serda Azis dan istri Saksi menuju ke suatu tempat, dan kemudian mobil rombongan Saksi mengikuti dari belakang. 17. Bahwa setelah sampai di rumah salah seorang penjemput yang kemudian diketahui bernama Sdr. Puput alias Pak Putri, Sdr. Azis dan isteri Saksi turun lalu masuk ke dalam rumah Sdr. Puput, diikuti Serda I Gusti Ketut Arya dan Pratu I Gusti Putu Arya, sedangkan Saksi mengawasi dari dalam mobil di luar rumah Sdr. Puput. Pada waktu itu Saksi tidak melihat mobil Toyota Avanza warna silver metalik ada di rumah Sdr. Puput. 18. Bahwa sekira 30 menit kemudian Saksi melihat Terdakwa datang ke rumah Sdr. Puput dengan menggunakan seragam dinas loreng dan sepeda motor dinas jenis Suzuki A 100 warna hijau, kemudian Saksi melihat Terdakwa mengajak Serda Azis, istri Saksi, Saksi dan teman Saksi yang lain ke rumah Terdakwa di depan PLP (Pusat Latihan Pertempuran) Asembagus, Situbondo. 19. Bahwa setelah sampai di rumah Terdakwa, Serda Azis, istri Saksi, dan Serda I Gusti Ketut Arya bernegosiasi dengan Terdakwa dan Sdr. Sholeh di dalam rumah Terdakwa. Oleh karena pada waktu itu Saksi berada di luar rumah, Saksi tidak mengetahui pembicaraan mereka. Namun yang Saksi ketahui katanya awal mulanya Terdakwa meminta tebusan Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah), namun Serda Azis tidak mau, dan Serda Azis maunya mobil langsung dikembalikan kepada Serda Azis tanpa uang tebusan, akan tetapi Terdakwa tidak mau, hingga akhirnya Serda Azis terpaksa bersedia membayar uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), yang kemudian uang tersebut oleh Serda Azis diserahkan kepada Terdakwa. 19. Bahwa uang tebusan mobil sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) yang diserahkan Serda Azis kepada Terdakwa tersebut adalah sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) berasal dari Saksi, dan sebesar Rp.25.000.000,-(dua puluh lima juta rupiah) adalah uang milik Serda Azis. Selanjutnya uang tersebut diserahkan kepada Terdakwa, lalu uang tersebut dihitung dan dibuatkan kwitansi penerimaan uang yang ditandatangani oleh Terdakwa. Setelah itu Terdakwa pergi bersama dengan Sdr. Sholeh untuk mengambil mobil Toyota Avanza Nopol DK-863-JE milik Serda Azis, sedangkan Serda Azis, Saksi, dan yang lainnya menunggu di rumah Terdakwa. 20. Bahwa setelah sekira dua jam menunggu, akhirnya Terdakwa datang kembali ke rumahnya dengan membawa mobil Toyota Avanza warna silver metalik milik Serda Azis, kemudian Terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Serda Azis selaku pemiliknya. Kemudian Serda Azis memeriksa kondisi mobil yang didapati: ban cadangan hilang, GPS hilang, memori remote alarm pintu hilang, dongkrak dan kunci roda hilang, serta pegangan pintu belakang hilang. Selanjutnya Serda Azis membawa mobil Toyota Avanza warna silver metalik miliknya tersebut pulang ke Denpasar. Atas keterangan Saksi-V yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi - VI
: Nama lengkap: SULAIKAH; Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga; Tempat, tanggal lahir: Malang, 01 Juli 1983; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl.
24 Banurejo A-114 Rt.03/Rw.01 Kel/Kec. Kepanjen, Kab. Malang; dan Jl. Sultan Agung No.78 Rt.11/Rw.03 Kepanjen, Malang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Serda Azis anggota HubdamIX/Udayana pada hari Jumat tanggal 17 Januari 2014 sekira pukul 17.30 Wita, ketika Saksi diajak suami Saksi yang bernama Sdr. Yono Purbowo ke toko milik Serda Azis di Komplek Hubdam-IX/Udayana dalam rangka memesan mobil milik Serda Azis untuk disewa Saksi dan suami yang akan digunakan ke Malang dan Jember pada bulan Februari 2014. Sedangkan denganTerdakwa Saksi baru kenal pada tanggal 29 Januari 2014 di rumah Terdakwa di dekat Pusat Latihan Tempur Asembagus, Situbondo. 2. Bahwa Saksi diajak oleh suami Saksi ke rumah Sdr. Azis dalam rangka menyewa mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Serda Azis dengan diantar oleh teman suami Saksi yang juga adik sepupu Serda Azis yang bernama Sdr. Rafiqi alias Muklis. Mobil tersebut akan disewa oleh Saksi untuk digunakan pada tanggal 6 s/d 10 Februari 2014 dalam acara pernikahan adik Saksi di Jember. 3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 24 Januari 2014 sekira pukul 06.30 Wita, suami Saksi bersama Saksi dengan mengendarai sepeda motor pergi ke rumah Serda Azis dalam rangka menyewa mobil Serda Azis yang akan digunakan oleh Sdr. I Made Widiada (tetangga kos-kosan Saksi di Jl. Raya Pemogan, Gg. Dewi Sri No.99 Kepaon, Denpasar Selatan) untuk mengantar tamunya selama sehari mulai tanggal 24 s/d 25 Januari 2015 dengan harga sewa sebesar Rp.180.000,-(seratus delapan puluh ribu rupiah), yang uangnya berasal dari uang Sdr. I Made Widiada. 4. Bahwa setelah sampai waktu sewanya habis tanggal 25 Januari 2014, ternyata mobil milik Serda Azis tersebut belum dikembalikan oleh Sdr. I Made Widiada. Kemudian pada hari itu ada SMS dari HP seseorang yang mengaku bernama Agus yang masuk ke HP suami Saksi yang dibawa Saksi yang isinya: “Mobil dibawa teman ke Surabaya”, lalu masuk lagi SMS: “Mobil dibawa ke Sidoarjo”, lalu masuk lagi SMS: “Mobil dibawa ke Madura”. Atas SMS tersebut Saksi lalu membalas yang isinya meminta tolong agar mobil dikembalikan, karena itu mobil rental. Atas jawaban Saksi tersebut, orang tersebut malah membalas dengan memberikan nomor HP atas nama Bpk Eko dan mengatakan kalau mobil mau kembali, orang itu meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). 5. Bahwa kemudian pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 pagi suami Saksi memberitahukan isi SMS tersebut kepada Serda Azis, namun suami Saksi malah dilaporkan oleh Serda Azis ke Polresta Denpasar terkait masalah penyewaan mobil yang tidak dikembalikan pada waktunya dan tidak diketahui keberadaannya tersebut. Pada waktu suami Saksi dilaporkan ke Polresta Denpasar tersebut, HP suami Saksi dibawa oleh Saksi. 6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 sekira pukul 12.00 Wita, ketika suami Saksi sedang berada di Polresta Denpasar dan Serda Azis ada di tempat kos Saksi, ada telepon dari Bpk Eko ke HP suami Saksi. Setelah HP suami Saksi angkat di hadapan Serda Azis, orang yang mengaku bernama Bpk Eko mengatakan bahwa mobil ada di Situbondo, siapkan uangnya Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah), dan jangan lapor aparat kalau mobil mau kembali. 7. Bahwa setelah adanya telepon dari orang yang mengaku bernama Bpk Eko tersebut, Serda Azis lalu menekan Saksi untuk bertanggung-jawab atas perbuatan suami Saksi yang menyebabkan
25 mobil Serda Azis menjadi hilang dengan cara Saksi harus membayar uang tebusan sesuai keinginan Bpk Eko, namun Saksi tidak sanggup untuk memberikan uang sebanyak yang diminta Bpk Eko tersebut, sehingga Saksi lalu disuruh oleh Serda Azis untuk mengadakan pertemuan dengan orang yang mengaku Bpk. Eko pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 pukul 08.00 Witb di Terminal Situbondo dengan maksud Serda Azis ingin mengambil kembali mobilnya yang hilang. 8. Bahwa Saksi tidak kenal dan juga tidak mengetahui siapa sebenarnya orang yang mengaku sebagai Bpk. Eko tersebut. 9. Bahwa pada hari Selasa tanggal 28 Januari 2014 sekira pukul 20.00 Wita, Saksi, Suami Saksi, dan anak-anak Saksi diajak oleh Serda Azis bersama Pratu I Gusti Putu Arya dan Serda I Gusti Ketut untuk berangkat ke Situbondo guna mencari mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE milik Serda Azis yang hilang dengan menggunakan mobil sewa Daihatsu Xenia warna putih yang dikemudikan oleh Serda Azis. 10. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 01.30 Wib, Serda Azis, Pratu I Gusti Putu Arya, dan Serda I Gusti Ketut singgah di Koramil Asembagus, Situbondo, dengan maksud melaporkan diri, sedangkan Saksi bersama suami dan anak-anak Saksi menunggu di dalam mobil. Setelah dari Koramil Asembagus rombongan tidak langsung ke Situbondo, karena di GPS Serda Azis menunjukkan bahwa mobil tersebut berada di daerah Sopet, Asembagus, dan selanjutnya setelah adzan Subuh rombongan menuju ke SPBU Asembagus, Situbondo. 11. Bahwa setelah sampai di SPBU Asembagus, Situbondo, Saksi SMS ke Nomor HP Bpk. Eko yang isinya: “Saya sudah menyeberang pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang Banyuwangi”, lalu Bpk. Eko membalas: “naik apa”, kemudian Saksi membalas: “naik bus kecil”, dan selanjutnya Saksi dan Serda Azis berangkat ke Terminal Situbondo menggunakan angkutan kota bison menuju Terminal Situbondo, sedangkan yang lain mengikuti dari belakang dengan menggunakan mobil sewa Daihatsu Xenia. 12. Bahwa pada sekira pukul 08.00 Wib, Saksi dan Serda Azis tiba di Terminal Situbondo, sedangkan yang lain mengikuti dari belakang namun agak jauh. Kemudian pada sekira pukul 12.00 Wib ada tiga orang yang saat itu mengaku bernama Sdr. Puput alias Pak Putri dan Sdr. Saleh, sedang yang satunya tidak kenal menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah Nopol tidak tahu yang kemudian membawa Saksi dan Serda Azis ke rumah Sdr. Puput alias Pak Putri di Sopet Jangkar, Asembagus, Situbondo. 13. Bahwa setelah sampai di rumah Sdr. Puput, Saksi disuruh istirahat sambil menunggu mobil yang akan ditebus datang, karena menurut Sdr. Sholeh mobil masih dalam perjalanan, namun oleh karena diketahui Saksi datang dengan membawa teman-teman, maka Sdr. Puput menjadi takut dan kemudian meninggalkan rumah yang akhirnya mobil tidak jadi datang. Beberapa saat kemudian, oleh karena suasana menjadi ramai karena perdebatan dengan Sdr. Sholeh membicarakan masalah mobil, maka pada sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa yang mengaku Babinsa Koramil Asembagus datang ke rumah Sdr. Puput dengan menggunakan seragam dinas PDL loreng dan sepeda motor dinas jenis Suzuki A 100 warna hijau. 14. Bahwa kemudian Sdr. Sholeh mengatakan kepada Saksi bahwa mobil tidak jadi keluar karena keadaan ramai, lalu Terdakwa menawarkan diri bernegosiasi dirumah Terdakwa di depan Puslatpur Asembagus, sehingga Saksi bersama rombongan dari Denpasar lalu
26 mengikuti Terdakwa ke rumahnya. Setelah sampai di rumah Terdakwa, Saksi dan suami Saksi disuruh menunggu di dalam mobil, sedangkan Serda Azis, Serda I Gusti Ketut, dan Pratu I Gusti Putu Arya masuk ke dalam rumah Terdakwa untuk bernegoisasi masalah penebusan mobil. Dalam negosiasi tersebut, semula Sdr. Eko melalui Sdr. Puput meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,(empat puluh juta rupiah), namun Serda Azis tidak mau dan menawar sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah), kemudian Saksi dipanggil oleh Serda Azis untuk masuk ke dalam rumah Terdakwa. Kemudian Saksi melihat Terdakwa menelepon ke Sdr. Puput yang mengatakan bahwa Saksi hanya sanggup membayar uang tebusan sebesar Rp.30.0000.000,-(tiga puluh juta rupiah), kemudian Sdr. Shaleh datang dan mengatakan Sdr. Puput minta Rp.35.000.000,(tiga puluh lima juta rupiah), selanjutnya Terdakwa dan Sdr. Shaleh keluar rumah menuju ke rumah Sdr. Puput, namun beberapa saat kemudian Terdakwa datang lagi dengan mengatakan yang terakhir bahwa mereka meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). Oleh karena pada waktu itu Terdakwa mengatakan kepada Serda Azis dan Saksi bahwa jika hari itu juga mobil tidak ditebus, maka besok mobil sudah hilang ke Madura, maka Saksi dan Serda Azis lalu menyanggupi permintaan terakhir mereka. 15. Bahwa kemudian Serda Azis menyerahkan uang tebusan mobil kepada Terdakwa sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). Uang tersebut berasal dari uang Saksi sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah), dan uang Serda Azis sebesar Rp.25.000.000,-(dua puluh lima juta rupiah). Setelah uang dihitung oleh Terdakwa dan lengkap, kemudian dibuatkan kuitansi tanda terima yang ditanda-tangani Terdakwa disaksikan Saksi, Serda Azis, Suami Saksi, Pratu I Gusti Putu Arya, Serda I Gusti Ketut, dan Sdr. Sholeh, selanjutnya Terdakwa pergi keluar rumah bersama dengan Sdr. Sholeh untuk mengambil mobil milik Serda Azis yang hilang. 16. Bahwa setelah sekira tiga jam bernegoisasi antara Serda Azis dan Terdakwa dengan Sdr. Eko dan Sdr. Puput, kemudian pada sekira pukul 16.30 Wib mobil Toyota Avanza Nopol DK-863-JE milik Serda Azis yang dikemudikan Terdakwa tiba di rumah Terdakwa, selanjutnya Terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Serda Azis dengan kondisi ban cadangan hilang, GPS hilang, memori remote alarm pintu hilang, dongkrak dan kunci roda hilang, pegangan pintu belakang hilang, dan sarung jok hilang. Atas keterangan Saksi-VI yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Yang mengatakan jika mobil tidak ditebus pada hari itu juga, maka mobil akan hilang, hal itu adalah perkataan Sdr. Puput kepada Terdakwa melalui HP yang kemudian Terdakwa sampaikan kepada Saksi. Pada waktu itu Terdakwa bersama Saksi dan Sertu Azis ada di rumah Terdakwa, sedangkan Sdr. Puput ada di warung dekat rumahnya yang berjarak sekira 7 Km dari rumah Terdakwa. Saksi – VII
: Nama lengkap: ROFIQI Alias MUKLIS; Pekerjaan: Security PT Adidaya Madani Denpasar; Tempat, tanggal lahir: Pamekasan, 06 Agustus 1989; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Wijaya Gg. Wijaya I No.06 Kel. Banjar Kajeng RT.01 RW.02 Denpasar. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan famili dengan Terdakwa, sedangkan dengan Sertu Azis kenal karena Sertu Azis masih saudara sepupu Saksi.
27 2. Bahwa pada tanggal 17 Januari 2014 Saksi mengenalkan Sdr. Yono Purbowo kepada Sertu (waktu itu Serda) Azis, dengan maksud Sdr. Yono Purbowo meminta tolong kepada Saksi untuk diantarkan kepada Sertu Azis guna meminjam/menyewa mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis yang akan digunakan Sdr. Yono Purbowo pulang ke Jawa. 3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 24 Januari sekira pukul 06.30 Wita, Saksi mengantar lagi Sdr. Yono Purbowo ke rumah Sertu Azis untuk meminjam mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis untuk disewa selama satu hari guna jalan-jalan keliling Bali, namun berapa uang sewanya Saksi tidak mengetahui. 4. Bahwa seharusnya pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 mobil sewa sudah dikembalikan kepada Sertu Azis, namun ternyata Sdr. Yono Purbowo belum mengembalikan mobil milik Sertu Azis yang disewanya tersebut, sehingga Sertu Azis lalu menelepon Saksi dan memberitahukan kalau mobilnya belum dikembalikan. 5. Bahwa oleh karena mobil milik Sertu Azis yang disewa Sdr. Yono Purbowo tidak juga segera dikembalikan, dan Sdr. Yono Purbowo juga tidak mengetahui keberadaan mobil tersebut, maka pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 Sertu Azis membawa dan melaporkan Sdr. Yono Purbowo ke Polresta Denpasar dalam perkara penggelapan mobil milik Sertu Azis. 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa sebenarnya yang membawa mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis yang saat itu disewa oleh Sdr. Yono Purbowo. Saksi baru mengetahui keberadaan mobil tersebut pada hari 26 januari 2014 setelah Sertu Azis bercerita bahwa mobil miliknya tersebut ada di daerah Asembagus, Situbondo, sesuai petunjuk dari alat GPS yang dipasang oleh Sertu Azis, dan Saksi juga mendengar dari Sertu Azis bahwa orang yang membawa dan menguasai mobil Toyota Avanza milik Sertu Azis meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). 7. Bahwa Saksi tidak mengetahui dan melihat pada waktu Sertu azis membayar uang tebusan tersebut, karena pada waktu mengambil mobil tersebut Saksi masih bekerja dan tidak ikut. 8. Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2014 sekira pukul 17.00 Wita, Sertu Azis mengirim SMS ke HP Saksi yang isinya meminta Saksi agar datang ke rumahnya. Setelah Saksi sampai di rumah Sertu Azis, Sertu Azis bercerita kalau mobilnya sudah diambil dengan cara menebus dengan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) sambil Sertu Azis memperlihatkan tanda bukti kuitansinya. Atas keterangan Saksi-VII yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa tidak dapat menanggapi karena Terdakwa tidak tahu. Saksi – VIII
: Nama lengkap: SUDARJI; Pangkat/NRP: Serda/540535; Jabatan: Babinsa Ramil 0823/07 Gudang; Kesatuan: Kodim 0823/Situbondo; Tempat, tanggal lahir: Banyuwangi, 06 Maret 1962; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Desa Wonorejo, Kec. Banyuputih, Kab. Situbondo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 di Koramil 0823/07 Asembagus dalam hubungan atasan dan bawahan, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa.
28 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 02.30 Wib, ketika Saksi sedang melaksanakan tugas dinas dalam piket di Ma Koramil 0823/07 Asembagus, Situbondo, datang dua orang yang salah satunya mengaku bernama Sertu Azis berdinas di Koramil Denpasar dengan mengendarai mobil meminta bantuan kepada Saksi dan para Babinsa untuk membantu mencari keberadaan mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis yang hilang, yang menurut pengakuannya mobil tersebut berada di wilayah Asembagus. Oleh karena Saksi tidak siap, maka saksi menyarankan agar besok kembali lagi, karena besok para Babinsa kumpul di Koramil, dan Saksi juga menyarankan agar Sertu Azis berkomunikasi dengan Terdakwa selaku Babinsa 0823/07 Kedunglo yang posisinya dekat dengan Kantor Koramil dan juga Terdakwa sering mampir ke Kantor Koramil, lalu Saksi memberikan nomor HP Terdakwa kepada Sertu Azis, dan selanjutnya Sertu Azis pergi meninggalkan kantor dengan tujuan rumah saudaranya yang Saksi tidak ketahui. 3. Bahwa Saksi menyarankan kepada Sertu Azis agar berkomunikasi dengan Terdakwa, karena sepengetahuan Saksi Terdakwa sering patroli di wilayah binaan, dan menurut pikiran Saksi Terdakwa memiliki banyak informasi yang ada di wilayah binaannya. 4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2014 sekira pukul 08.00 Wib, ketika Terdakwa datang ke Koramil 0823/07 Asembagus, Saksi bertanya kepada Terdakwa tentang perkembangan pencarian mobil Toyota Avanza milik Sertu Azis, namun pada waktu itu Terdakwa mengatakan masih dalam pencarian dan belum ketemu. Atas keterangan Saksi-VIII yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu : - Ketika Serda Sudarji bertanya mengenai perkembangan pencarian mobil milik Sertu Azis, pada waktu itu Terdakwa mengatakan sudah ditemukan dan moilnya sudah dibawa pulang oleh Sertu Azis ke Denpasar. Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokonya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Secaba PK-V TNI AD Tahun 1998 di Dodik Secaba Rindam-V/Brawijaya Jember. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda NRP.21980189271075, Terdakwa berdinas di Dodiklatpur Rindam V/Brw Asembagus, Situbondo. Kemudian pada tahun 2010 Terdakwa pindah berdinas di Kodim 0823/Situbondo, dan mulai tahun 2011 berdinas di Koramil 0823/07 Asembagus, Situbondo. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Serka masih berdinas di Koramil 0823/07 Asembagus menjabat sebagai Babinsa Kedungloh, Asembagus, hingga sekarang. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 03.00 Wib, Terdakwa ditelepon oleh Piket Serda Sudarji, namun pada waktu itu Terdakwa tidak mengangkat teleponnya, karena Terdakwa masih ngantuk. Kemudian pada pagi harinya sekira pukul 06.30 Wib, ketika Terdakwa apel pagi di Ma Koramil 0823/07 Asembagus, Terdakwa bertanya kepada Serda Sudarji ada apa telepon pagi-pagi sekali, Serda Sudarji mengatakan ada anggota TNI dari Denpasar meminta tolong membantu mencarikan mobilnya yang hilang jenis Toyota Avanza Nopol DK (tidak tahu), dan Serda Sudarji sudah memberikan nomor HP Terdakwa kepada anggota TNI dari Denpasar yang katanya sewaktu-waktu akan menghubungi Terdakwa.
29 3. Bahwa setelah Terdakwa menggantikan Serda Sudarji sebagai Piket Makoramil 0823/07 Asembagus, pada sekira pukul 11.30 Wib Terdakwa ditelepon oleh seseorang yang mengaku bernama Sertu Arya anggota TNI dari Denpasar, Bali, dan menyampaikan bahwa dia orang yang tadi malam mampir ke Koramil Asembagus, dan minta tolong jika ada mobil Xenia warna merah nopol DK melintas di depan Koramil Asembagus agar dihentikan, karena mobil tersebut yang meminta uang tebusan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis. 4. Bahwa setelah sekira 30 menit Terdakwa menunggu di depan Ma Koramil 0823/07 Asembagus sambil mengamati mobil yang lewat, ternyata mobil yang ditunggu tidak juga lewat, maka Terdakwa lalu menelepon Sertu Arya menanyakan kenapa mobil yang dimaksud belum juga lewat. Selanjutnya Terdakwa disuruh menunggu sekira 10 menit lagi, lalu Sertu Arya menelepon lagi Terdakwa dan mengatakan bahwa mobil Xenia merah Nopol DK belok kanan dan berhenti di Desa Pariyaan. Pada waktu itu Sertu Arya juga mengatakan bahwa pengemudi mobil Xenia warna merah Nopol DK yang bernama Sdr. Eko sekarang bersembunyi dan tidak mau menemui Sertu Arya dan kawan-kawan, dan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis juga tidak ada di rumahnya, sehingga Sertu Arya meminta tolong Terdakwa agar datang ke rumah Sdr. Eko di Desa Pariyaan tempat Sertu Arya dan kawan-kawan menunggu. 5. Bahwa kemudian Terdakwa datang ke rumah tempat Sertu Arya dkk menunggu, yang katanya rumah Sdr. Eko di Desa Pariyaan, Asembagus. Setelah Terdakwa sampai di rumah yang dimaksud oleh Sertu Arya, yang katanya rumah Sdr. Eko, Terdakwa melihat di rumah Sdr. Eko sudah banyak orang, termasuk Kades setempat, dan kemudian Pak Kades meminta agar Terdakwa bisa mengendalikan masyarakat setempat yang tidak suka dengan cara-cara Sertu Arya dan kawan-kawan yang melakukan penggeledahan di rumah Sdr. Eko dan rumah-rumah disekitarnya, karena mereka mencurigai mobil Toyota Avanza milik Sertu Azis disembunyikan di rumah Sdr. Eko dan sekitarnya. 6. Bahwa kemudian Terdakwa masuk ke dalam rumah Sdr. Eko dan bertemu dengan Sertu Azis yang kemudian mengatakan kepada Terdakwa bahwa Sertu Arya kesulitan menebus mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis yang diduga disembunyikan oleh Sdr. Eko, lalu kemudian Terdakwa meminta nomor HP orang yang bernama Sdr. Eko kepada Sertu Azis, selanjutnya Terdakwa menelepon ke nomor HP Sdr. Eko, namun ternyata yang muncul di layar HP Terdakwa adalah nama Sdr. Puput, sehingga Terdakwa menyadari bahwa Sdr. Eko yang dimaksud oleh Sertu Arya dan kawan-kawan tersebut adalah Sdr. Puput yang sudah Terdakwa kenal karena termasuk warga desa binaan Terdakwa selaku Babinsa. 7. Bahwa kemudian Terdakwa meminta kepada Sdr. Puput agar jangan sampai menghilangkan mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE tersebut, karena mobil tersebut milik teman Terdakwa sesama prajurit TNI, dan pada waktu itu Sdr. Puput menjawab bahwa mobil tersebut ada pada Sdr. Eko di Madura, dan jika ada uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah), mobil akan diserahkan, sehingga Terdakwa lalu menyampaikan permintaan Sdr. Eko melalui Sdr. Puput tersebut kepada Sertu Arya. 8. Bahwa kemudian Sertu Azis mendatangi Terdakwa dan meminta tolong kepada Terdakwa untuk membantu menyelesaikan
30 permasalahan tersebut. Oleh karena pada waktu itu Terdakwa melihat situasi di rumah Sdr. Puput sudah ramai dengan masyarakat yang marah dengan sikap Sertu Arya dan kawan-kawan yang semaunya melakukan penggeledahan di rumah Sdr. Puput dan rumah-rumah sekitarnya, maka Terdakwa lalu mengajak Sertu Azis dan kawan-kawannya, dan juga mengajak teman Sdr. Puput yang bernama Sholehudin ke rumah Terdakwa di dekat Puslatpur Asembagus untuk membicarakan permasalahan penebusan mobil Toyota Avanza warna silver metalik milik Sertu Azis di rumah Terdakwa yang berjarak sekira 7 Km dari rumah Sdr. Puput. 9. Bahwa setelah sampai di rumah Terdakwa, maka Terdakwa bersama dengan Sertu Azis, Sertu Arya, dan Sdr. Sholehudin lalu membicarakan masalah uang tebusan mobil yang diminta oleh Sdr. Eko melalui Sdr. Puput sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Pada waktu itu Sertu Azis menawar sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah), lalu Sertu Azis menyerahkan uang sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) kepada Terdakwa sambil mengatakan: “Ini Pak Anton, saya serahkan uang Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) sebagai uang tebusan, masak nggak bisa bantu saya”. 10. Bahwa pada waktu di rumah Terdakwa tersebut, Sdr. Sholehudin yang berada di samping Terdakwa selalu berkomunikasi melalui HP dengan Sdr. Puput yang ada di warung dekat rumahnya yang berjarak sekira 7 Km dari rumah Terdakwa untuk bernegosiasi masalah besarnya uang tebusan. Sedangkan yang berkomunikasi dengan Sdr. Eko yang memegang/membawa mobil milik Sertu Azis adalah Sdr. Puput. Pada waktu itu Terdakwa sudah menawarkan kepada Sertu Azis untuk bertemu secara langsung dengan Sdr. Puput, dengan maksud agar Sertu Azis bisa mengetahui negosiasi antara Sdr. Puput dengan Sdr. Eko. Namun Sdr. Sholehudin melarang atas permintaan Sdr. Puput, karena sejak awal Sdr. Puput sudah tidak suka dengan sikap Sertu Azis dkk yang langsung menggeledah rumah Sdr. Puput, sehingga Sdr. Puput tidak mau bertemu ataupun berbicara dengan Sdr. Azis. 10. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang dari Sertu Azis, Terdakwa lalu menyerahkan uang tersebut kepada Sdr. Sholehudin, dan selanjutnya Terdakwa bersama-sama dengan Sdr. Sholehudin berangkat menemui Sdr. Puput di warung dekat rumah Sdr. Puput. Setelah bertemu dengan Sdr. Puput di warung dekat rumahnya, Terdakwa lalu menyampaikan tawaran Sertu Azis sambil menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) dari Sertu Azis kepada Sdr. Puput, namun Sdr. Puput menolak tawaran tersebut, dan Sdr. Puput meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), sehingga Terdakwa lalu pulang kembali ke rumahnya untuk menyampaikan permintaan Sdr. Puput tersebut kepada Sertu Azis. 11. Bahwa setelah mengetahui Sdr. Puput tidak mau menerima uang tebusan tersebut, Sertu Azis lalu mengajak berunding rekanrekannya, khususnya kepada Sdr. Yono yang telah menghilangkan mobil pertama kalinya. Pada waktu itu Terdakwa mendengar Sdr. Yono sanggup membayar kekurangan uang tebusannya sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), dengan syarat disertai tanda terima bermaterai, karena Sertu Azis takut uang tersebut dibawa lari. 12. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) dari Sertu Azis, maka Terdakwa dan Sdr. Sholehudin lalu pergi menemui Sdr. Puput di warung dekat rumah Sdr. Puput. Kemudian setelah bertemu dengan
31 Sdr. Puput di warung dekat rumah Sdr. Puput, Terdakwa langsung menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Sdr. Puput disaksikan oleh Sdr. Sholehudin tetapi tanpa disertai tanda terima. Setelah uang dihitung, kemudian Sdr. Puput mengatakan bahwa mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis katanya ada di pinggir jalan persawahan Dusun Somporan, Desa Mojosari, Kec. Asembagus, Situbondo, dengan kunci kontak menempel di mobil, dan fotocopy STNK ada di dasboard mobil. 13. Bahwa atas informasi Sdr. Puput tersebut, Terdakwa dan Sdr. Sholehudin lalu berangkat menuju ke lokasi yang ditunjukkan Sdr. Puput tersebut dengan berboncengan menggunakan sepeda motor milik Sdr. Sholehudin. Setelah sampai di lokasi, Terdakwa dan Sdr. Puput melihat ada mobil Toyota Avanza warna silver dipinggir jalan persawahan Dusun Somporan, Desa Mojosari, Kec. Asembagus, Situbondo dalam keadaan kosong dan pintunya tidak dikunci. Kemudian Terdakwa dan Sdr. Puput mendekat dan mengecek kedalam mobil dan melihat kunci kontak masih menempel. Setelah menemukan mobil yang dicari, Terdakwa lalu menelepon ke HP Sdr. Puput memberitahukan bahwa mobilnya sudah ditemukan, dan selanjutnya Terdakwa membawa mobil Toyota Avanza warna silver milik Sertu Azis tersebut pulang ke rumah Terdakwa. 14. Bahwa setelah sampai di rumah, Terdakwa lalu menyerahkan mobil Toyota Avanza warna Silver metalik Nopol DK-863-JE tersebut kepada Sertu Azis selaku pemiliknya. Setelah menerima kembali mobil miliknya yang sempat hilang, Sertu Azis hanya mengucapkan terima kasih atas bantuannya, dan Sertu Azis juga berpesan bahwa jika ada anggota dari Kodam V/Brawijaya yang mempunyai masalah dengan mobilnya di Bali, maka Sertu Azis bersedia membantunya. 15. Bahwa Terdakwa merasa kecewa dengan Sertu Azis, karena beberapa bulan kemudian ternyata Sertu Azis malah mengadukan Terdakwa ke Pomdam V/Brawijaya dan menuduh Terdakwa yang dianggap telah menadah mobil Toyota Avanza warna silver miliknya dan meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah). Padahal motivasi Terdakwa hanya ingin membantu Sertu Azis dengan ikhlas sebagai sesama prajurit TNI agar bisa mendapatkan kembali mobilnya yang hilang, walaupun harus dengan cara menebus, karena Terdakwa berpikir akan lebih baik bagi Sertu Azis kalau dia mau mengeluarkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) daripada mobil Toyota Avanza miliknya hilang tidak kembali. 16. Bahwa Terdakwa tidak kenal, tidak pernah bertemu, dan tidak pernah berkomunikasi dengan Sdr. Eko sebagai orang yang telah membawa/menadah mobil Toyota Avanza milik sertu Azis dan kemudian meminta uang tebusan kepada Sertu Azis, sehingga Terdakwa tidak mengetahui siapa sebenarnya orang yang mengaku bernama Sdr. Eko tersebut. Terdakwa hanya kenal dengan Sdr. Puput sebagai warga desa binaan Terdakwa selaku Babinsa, dan sepengetahuan Terdakwa, Sdr. Puput bukanlah Sdr. Eko yang meminta uang tebusan tersebut. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam persidangan yang berupa surat-surat : 1. 1 (satu) lembar Kuitansi No.01 tanggal 29 Januari 2014 yang ditanda-tangani oleh Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa), yang menunjukkan bahwa Sertu Azis (P. Azis) pada tanggal 29 januari 2014 telah memberikan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa) untuk
32 pembayaran penebusan 1 unit mobil Toyota Avanza Nopol DK-863JE milik Sertu Azis; 2. 2 (dua) lembar foto mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis yang hilang, yang kemudian ditebus dengan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah); 3. 1 (satu) lembar fotocopy STNK mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK-863-JE atas nama Azis; 4. 1 (satu) lembar Surat kepada Danpomdam-V/Brawijaya tanggal 21 Juli 2014 perihal Permohonan pinjam pakai barang bukti mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK-863-JE yang ditanda-tangani oleh Sertu Azis, berikut Bertita Acara Pinjam Pakai Barang-bukti tanggal 15 Agustus 2014, yang menunjukkan bahwa mobil barang bukti tersebut saat ini sudah berada di tangan pemiliknya, yaitu Sertu Azis; 5. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari PT Oto Multiartha kepada Ditlantas Polda Bali perihal keterangan jaminan, yang intinya menerangkan bahwa mobil Toyota New Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE an. Azis adalah benar menjadi jaminan pembiayaan, dan BPKB asli disimpan pada PT Oto Multiartha Cabang Denpasar; 6. 4 (empat) lembar fotocopy BPKB mobil Toyota New Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE an. Azis; 7. 1 (satu) lembar bukti pembayaran angsuran ke PT Oto Multiarta dari ATM Bank BCA tanggal 5 Juni 2014; 8. 1 (satu) lembar Surat Izin Jalan dari Kahubdam-IX/Udayana Nomor: SIJ/18/I/2014 tanggal 28 Januari 2014 an. Sertu Azis; Masing-masing telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga dapat digunakan untuk pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan, keterangan para Saksi di bawah sumpah, serta alat bukti lain di pesidangan, dan setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Secaba PK-V TNI AD Tahun 1998 di Dodik Secaba Rindam-V/Brawijaya Jember. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda NRP.21980189271075, Terdakwa berdinas di Dodiklatpur Rindam V/Brw Asembagus, Situbondo. Kemudian pada tahun 2010 Terdakwa pindah berdinas di Kodim 0823/Situbondo, dan mulai tahun 2011 Terdakwa berdinas di Koramil 0823/07 Asembagus, Situbondo. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Serka masih berdinas di Koramil 0823/07 Asembagus menjabat sebagai Babinsa Kedungloh, Asembagus, hingga sekarang. 2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Bahali alias Puput (Saksi-I) maupun dengan Sdr. Sholehudin (Saksi-II) sebagai warga desa di desa binaan Terdakwa selaku Babinsa Ramil 0823/07 Asembagus, Situbondo. Sedangkan dengan Sertu Azis (Saksi-III), Praka I Gusti Putu Arya Ernawan (Saksi-IV), Sertu I Gusti Ketut Arya, Sdr. Yono Purbowo (Saksi-V), dan Sdri. Sulaikah (Saksi-VI),
33 Terdakwa baru mengetahui dan mengenal pada hari Rabu siang tanggal 29 Januari 2015 ketika mereka meminta bantuan Terdakwa untuk bernegosiasi dengan Saksi Puput mengenai masalah penebusan mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK863-JE milik Sertu Azis. 3. Bahwa benar pada sekira bulan Oktober 2013, setelah Saksi Bahali alias Puput selesai mengambil uang di sebuah Bank di Surabaya dan kemudian makan siang di sebuah warung makan di dekat Bunderan di Surabaya, Saksi Bahali alias Puput berkenalan dengan seorang laki-laki yang mengaku bernama Eko dari Madura yang saat itu juga sedang makan di warung tersebut, lalu Sdr. Eko meminta nomor HP Saksi Puput dan kemudian miscall ke HP Saksi Puput, dan selanjutnya Sdr. Eko mengatakan kepada Saksi Puput: “Jika ada orang-orang dari Bali yang mencari mobil, maka hubungi saja Saya (Sdr. Eko), mana tahu Saya bisa membantu, kita samasama kerja”. 4. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 sekira pukul 16.30 Wita, ketika Saksi-V Yono Purbowo pulang kerja, sampai di rumah kos di Jl. Raya Pemogan Gg Dewi Sri No.09 Denpasar Selatan, tetangga kos Saksi Yono Purbowo yang mengaku bernama I Made Widiada mengatakan kepada Saksi Yono Purbowo: “Bisa tidak nyari sewaan kendaraan buat ngantar tamu dari Australia. Saya ada satu kendaraan, dan tamunya ada 9 orang, kamu cari sewaan kendaraan lagi, dan kamu sendiri nanti yang akan membawa kendaraannya”, yang dijawab Saksi Yono Purbowo: “Iya Pak, nanti Saya usahakan”. Kemudian pada saat itu juga Sdr. I Made Widiada langsung memberikan uang sewa mobil sebesar Rp.180.000,(seratus delapan puluh ribu rupiah) kepada Saksi Yono Purbowo untuk membayar sewa mobil selama satu hari, dan selanjutnya Saksi Yono Purbowo langsung menelepon Saksi Serda Azis dengan mengatakan: “Pak, bisa tidak Saya sewa kendaraan untuk sehari besuk”, yang dijawab: “Oh iya, kalau sehari bisa, langsung saja ke Ibu (maksudnya isteri Serda Azis)”. 5. Bahwa benar Saksi Sertu Azis memiliki mobil Toyota Avanza Tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE yang dibeli secara kredit pada tanggal 06 Juli 2012 di Showroom Jl. Pulau Kawe Denpasar Selatan dengan STNK dibalik-nama ke atas nama Saksi Azis dengan alamat Asrama Praja Raksaka Blok H-53 Praja Raksaka Pemogan Denpasar Bali. Mobil tersebut oleh Saksi Sertu Azis sering disewakan dengan harga sewa sebesar Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah) perhari jika digunakan ke Jawa, dan Rp.175.000,-(seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) perhari jika hanya digunakan di seputar Kota Denpasar. 6. Bahwa benar pada keesokan paginya Jum‟at tanggal 24 Januari 2014 sekira pukul 06.30 Wita, Saksi Yono Purbowo bersama istri (Saksi-VI Sulaikah) datang ke Toko Sdr. Azis di Komplek Hubdam IX/Udayana Denpasar untuk menyewa mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Saksi Serda Azis guna disewa selama sehari dengan uang sewa sebesar Rp.180.000,-(seratus delapan puluh ribu rupiah), dan sebagai jaminan adalah sebuah sepeda motor Yamaha Yupiter Z Nopol N-6325-BJ berikut STNK asli milik Saksi Yono Purbowo, dan selanjutnya Saksi Yono Purbowo membawa mobil sewa tersebut pulang ke tempat kos Sdr. Yono Purbowo. 7. Bahwa benar setelah sampai di tempat kos, oleh karena merasa badan kurang sehat, maka Saksi Yono Purbowo meminta kepada Sdr. I Made Widiada agar keberangkatannya mengantar tamu ditunda dulu sebentar. Namun Sdr. I Made Widiada mengatakan
34 tidak bisa dan harus berangkat sekarang juga, hingga kemudian dengan setengah memaksa Sdr. I Made Widiada meminta mobil tersebut, karena ia merasa sudah membayar uang sewa, lalu Saksi Yono Purbowo mengatakan bahwa yang punya tentara, namun Sdr. I Made Widiada tidak perduli dan menyuruh Saksi Yono Purbowo agar istirahat dulu berobat, karena nanti setelah pukul 11.00 Wita Saksi Yono Purbowo yang disuruh mengemudikan mobil sewa tersebut. 8. Bahwa benar setelah mobil sewa dibawa oleh Sdr. I Made Widiada, maka setiap satu jam sekali Sdr. I Made Widiada selalu memberitahukan kegiatannya kepada Saksi Yono Purbowo. Namun setelah pukul 11.00 Wita, ternyata mobil tidak juga diserahkan untuk dikemudikan Saksi Yono Purbowo sesuai yang dijanjikan, melainkan sampai dengan pukul 11.00 Wita mobil masih dibawa oleh Sdr. I Made Widiada dengan alasan mobil masih digunakan untuk melayani tamu di Tanjung Benoa, Bali, dan bahkan sampai dengan masa sewanya habis pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 pagi, mobil sewa Toyota Avanza milik Saksi Sertu Azis masih dibawa oleh Sdr. I Made Widiada tanpa memberitahukan keberadaannya. Oleh karena masa sewa telah habis dan mobil masih dibawa oleh Sdr. I Made Widiada, maka ketika Saksi Sertu Azis menelepon menanyakan keberadaan mobil miliknya, Saksi Yono Purbowo mengatakan kepada Saksi Sertu Azis bahwa masa sewa mobil akan ditambah satu hari lagi, dengan maksud Saksi Yono Purbowo akan berusaha mencari keberadaan mobil milik Saksi Serda Azis yang masih dibawa Sdr. I Made Widiada. 9. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 malam, ketika Saksi Yono Purbowo tidak berada di tempat kos dan HP Saksi Yono Purbowo sedang dibawa oleh isterinya (Saksi Sulaikah) di tempat kos, ada SMS dari seseorang yang mengaku bernama Agus yang masuk ke HP Saksi Yono Purbowo yang isinya: “Mobil dibawa teman ke Surabaya”, lalu masuk lagi SMS: “Mobil dibawa ke Sidoarjo”, lalu masuk lagi SMS: “Mobil dibawa ke Madura”. Atas SMS tersebut Saksi Sulaikah lalu membalas yang isinya meminta tolong agar mobil dikembalikan, karena itu mobil rental. Atas balasan Saksi Sulaikah tersebut, orang tersebut malah membalas dengan memberikan nomor HP orang lain atas nama Bpk Eko dan kemudian orang itu mengatakan kalau ingin mobilnya kembali, maka orang itu meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Nomor HP atas nama Eko yang dikirimkan ke HP Saksi Yono Purbowo yang dipegang Saksi Sulaikah tersebut sebenarnya adalah Nomor HP Saksi Bahali alias Puput yang dikirimkan oleh Sdr. Eko (yang dikenal Saksi Puput di Surabaya) ke HP Saksi Yono Purbowo tanpa sepengetahuan Saksi Puput, yang maksudnya agar orang lain menduga bahwa yang dimaksud dengan Eko adalah Saksi Puput, dan Saksi Puputlah yang membawa mobilnya, padahal Sdr. Eko dan Saksi Puput adalah berbeda orangnya, Sdr. Eko diduga tinggal di Madura dan Saksi Puput tinggal di Asembagus, Situbondo. 10. Bahwa benar kemudian Saksi Sulaikah menelepon ke nomor HP Saksi Puput yang diberikan oleh Sdr. Eko dan meminta tolong agar dicarikan mobilnya yang hilang. Oleh karena Saksi Puput tidak kenal dengan Saksi Sulaikah, maka Saksi Puput menanyakan darimana tahu nomor HP Saksi Puput, dan Saksi Sulaikah mengatakan disuruh oleh seseorang untuk menelepon ke nomor HP Saksi Puput. Oleh karena sebelumnya Saksi Puput pernah dipesan oleh Sdr. Eko agar menghubungi Sdr. Eko jika ada orang dari Bali yang mencari mobil, maka sebelum menelepon untuk meminta bantuan ke Sdr. Eko, Saksi Puput meminta kepada si penelepon dari Bali (Saksi Sulaikah) agar mengirimkan data mobilnya yang hilang tersebut melalui SMS. Setelah data mobil orang Bali yang hilang, yaitu mobil Toyota Avanza
35 warna silver metalik tahun 2010 Nopol. DK-863-JE masuk, maka Saksi Puput lalu meminta tolong kepada Sdr. Eko dan teman-teman yang lain sebanyak sekira15 orang dengan mengirimkan SMS yang berisi bahwa Saksi sedang mencari mobil yang hilang jenis Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE. 11. Bahwa benar beberapa waktu kemudian Saksi mendapat SMS dari Sdr. Eko di Madura yang memberitahukan bahwa mobil ada pada dia dan Sdr. Eko meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Setelah menerima informasi dari Sdr. Eko tersebut, Saksi Puput langsung menelepon ke Saksi Sulaikah di Bali untuk memberitahukan informasi mengenai keberadaan mobil yang sedang dicari tersebut, dan pada waktu itu Saksi Sulaikah menyanggupi untuk menebus mobil Toyota Avanza Nopol. DK-863-JE yang hilang dengan uang sebesar Rp.40.000.000,(empat puluh juta rupiah). 12. Bahwa benar dengan adanya informasi dan SMS tersebut, Saksi Sulaikah lalu memberitahukan informasi dan isi SMS tersebut kepada Saksi Yono Purbowo, dan selanjutnya pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 pagi, Saksi Yono Purbowo lalu berangkat menemui Saksi Sertu Azis yang saat itu ada di Kantor Hubdam IX/Udayana. 13. Bahwa benar setelah Saksi Yono Purbowo datang ke Kantor Hubdam IX/Udayana tanpa membawa mobil Toyota Avanza warna silver metalik yang disewanya, Saksi Sertu Azis marah dan memaksa Saksi Yono Purbowo untuk memberitahukan dimana sebenarnya mobil milik Saksi Sertu Azis berada. Kemudian Saksi Yono Purbowo meminta maaf kepada Saksi Sertu Azis, dan selanjutnya sambil menunjukkan isi SMS di HPnya, Saksi Yono Purbowo mengatakan bahwa yang memakai mobil sewa milik Saksi Sertu Azis tersebut sebenarnya adalah tetangga kos Saksi Yono Purbowo yang bernama Sdr. I Made Widiada, dan saat ini mobilnya ada di daerah Asembagus, Situbondo, dan mereka meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). 14. Bahwa benar atas pemberitahuan Saksi Yono Purbowo tersebut Saksi Sertu Azis menjadi bertambah marah, hingga kemudian pada sekira pukul 08.00 Wita Saksi Sertu Azis bersama dengan Sdr. Rafiqi alias Muklis (Saksi-VII) dan Saksi Pratu I Gusti Putu Arya lalu membawa Saksi Yono Purbowo ke Polresta Denpasar untuk melaporkan perbuatan Saksi Yono Purbowo yang diduga telah menggelapkan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK863-JE milik Saksi Sertu Azis. Atas laporan Saksi Sertu Azis tersebut, Petugas Polresta Denpasar langsung melakukan pemeriksaan, dan selanjutnya Saksi Yono Purbowo ditahan selama satu malam, dan besoknya Senin tanggal 27 Januari 2014 Saksi Yono Purbowo dilepaskan dan hanya dikenakan wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis. 15. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 sekira pukul 12.00 Wita, ketika Saksi Yono Purbowo sedang berada di Polresta Denpasar dan Saksi Sertu Azis berada di tempat kos Saksi Sulaikah untuk meminta pertanggung-jawaban Saksi Sulaikah atas kesalahan suaminya, tiba-tiba ada telepon dari Sdr. Eko ke HP Saksi Yono Purbowo yang saat itu dipegang Saksi Sulaikah. Setelah HP diangkat di hadapan Saksi Sertu Azis, orang yang mengaku bernama Sdr. Eko mengatakan bahwa mobil ada di Situbondo, siapkan uangnya Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah), dan jangan lapor aparat kalau mobil mau kembali. 16. Bahwa benar setelah adanya telepon dari orang yang mengaku bernama Sdr. Eko tersebut, Saksi Sertu Azis lalu menekan Saksi Sulaikah untuk bertanggung-jawab atas perbuatan suaminya yang
36 menyebabkan mobil Saksi Sertu Azis menjadi hilang, dengan cara Saksi Sulaikah harus membayar uang tebusan sesuai yang diminta Sdr. Eko, namun Saksi Sulaikah tidak sanggup memberikan uang sebanyak yang diminta Sdr. Eko tersebut, sehingga Saksi Sertu Azis lalu menyuruh Saksi Sulaikah agar mengajak Sdr. Eko untuk bertemu pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 pukul 08.00 Wib di Terminal Situbondo, dengan maksud agar Saksi Sertu Azis dapat memaksa mengambil kembali mobilnya yang hilang dari tangan Sdr. Eko. 17. Bahwa benar orang yang mengirim SMS meminta uang tebusan ke HP Saksi Yono Purbowo tersebut adalah Sdr. I Made Widiada alias Eko yang telah membawa lari mobil Toyota Avanza warna silver metalik yang disewa dari Saksi Sertu Azis. Kemudian ketika Saksi Sertu Azis menanyakan kepastian posisi mobil miliknya Saksi Yono Purbowo tidak bisa menjelaskan secara pasti, tetapi hanya mengatakan bahwa katanya disuruh berangkat dulu ke Situbondo, dan nanti setelah menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, disuruh SMS ke nomor HP milik Saksi Puput. 18. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 28 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wita, Saksi Sertu Azis mengajak Saksi Yono Purbowo dan istrinya (Saksi Sulaikah), Saksi Pratu I Gusti Putu Arya Ernawan, dan Sertu I Gusti Ketut Arya berangkat bersama-sama menuju ke Situbondo untuk mencari mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Saksi Sertu Azis yang hilang dengan mengendarai mobil sewa jenis Daihatsu Xenia warna putih. 19. Bahwa benar setelah rombongan Saksi Sertu Azis sampai di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada sekira pukul 24.00 Wita, Saksi Sertu Azis menyuruh Saksi Sulaikah agar mengirim SMS ke nomor HP Sdr. Eko untuk memberitahukan kalau ia sudah menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali, yang dijawab oleh Sdr. Eko agar langsung saja ke Terminal Situbondo, sehingga Saksi Sertu Azis dan rombongan lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Terminal Situbondo. 20. Bahwa benar setelah sampai di daerah Situbondo pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 01.30 Wib, Saksi Sertu Azis dan rombongan tidak langsung menuju ke Terminal Situbondo, melainkan menuju ke Koramil 0823/07 Asembagus, Situbondo, untuk melaporkan diri sekaligus meminta stempel surat jalan, dan saat itu yang menerima dan menandatangani surat jalan adalah Serda Sudarji (Saksi-VIII) selaku Piket Koramil 0823/07 Asembagus. 21. Bahwa benar pada waktu melaporkan diri, Saksi Sertu Azis juga menceritakan kepada Saksi Serda Sudarji tentang maksud dan tujuannya datang ke daerah Asembagus Situbondo, yaitu untuk mencari mobil Toyota Avanza warna silver metalik milik Saksi Sertu Azis yang hilang dan katanya berada di daerah Situbondo. Atas permasalahan Saksi Sertu Azis tersebut, Serda Sudarji menyarankan agar Saksi Sertu Azis meminta bantuan kepada Terdakwa yang menurut Saksi Serda Sudarji Terdakwa sudah biasa menangani barang begituan, dalam arti biasa menebus mobil-mobil gadai. Oleh karena Saksi Sertu Azis mempunyai pengalaman tidak enak ketika melibatkan aparat untuk mencari mobil milik Saksi Sertu Azis yang hilang, sehingga Saksi Sertu Azis kehilangan kepercayaan dan „apriori‟ terhadap aparat, maka Saksi Sertu Azis menolak saran/tawaran Saksi Serda Sudarji tersebut, karena biasanya masalah menjadi bertambah rumit, sehingga Saksi Sertu Azis lalu berusaha mencari sendiri mobil miliknya yang hilang sesuai petunjuk SMS dari Sdr. Eko ke HP Sdr. Yono Purbowo. 22. Bahwa benar setelah Sertu Azis yang mencari mobilnya yang hilang di daerah Situbondo tersebut pergi, pada hari itu juga sekira
37 pukul 03.00 Wib Saksi Serda Sudarji lalu menelepon Terdakwa, namun Terdakwa tidak mengangkat teleponnya, karena Terdakwa masih ngantuk. Kemudian pada pagi harinya sekira pukul 06.30 Wib, ketika Terdakwa apel pagi di Ma Koramil 0823/07 Asembagus, Terdakwa bertanya kepada Saksi Serda Sudarji ada apa telepon pagi-pagi sekali, Serda Sudarji mengatakan ada anggota TNI dari Denpasar (Saksi Sertu Azis) meminta tolong membantu mencarikan mobilnya yang hilang jenis Toyota Avanza, dan Serda Sudarji sudah memberikan nomor HP Terdakwa kepada Saksi Sertu Azis dan katanya sewaktu-waktu akan menghubungi Terdakwa. 23. Bahwa benar setelah keluar dari Kantor Koramil 0823/07 Asembagus, Saksi Sertu Azis dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Terminal Situbondo, di tengah perjalanan Saksi Sertu Azis dan rombongan berhenti di SPBU Asembagus menunggu pagi. Kemudian sekira pukul 05.00 Wib Saksi Sertu Azis dan Saksi Sulaikah berangkat menuju ke Terminal Situbondo menggunakan angkutan bus mini, sedangkan mobil sewa Daihatsu Xenia dari Bali yang ditumpangi Saksi Yono Purbowo, Saksi Pratu I Gusti Putu Arya, dan Sertu I Gusti Ketut Arya mengikuti mobil umum yang ditumpangi Saksi Sertu Azis dan Saksi Sulaikah dari belakang. Dalam perjalanan menuju Terminal Situbondo, Saksi Sulaikah menelepon ke HP Saksi Puput untuk mengatakan bahwa ia sudah sampai di Situbondo dan minta dijemput di Terminal Situbondo. 24. Bahwa benar kemudian Saksi Puput ditemani Saksi Sholehudin dan Sdr. Totok menjemput Saksi Sulaikah di Terminal Situbondo dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah Nopol DK1995-YF milik Saksi Puput. Setelah bertemu dengan Saksi Sulaikah yang sedang hamil bersama dengan seorang laki-laki yang kemudian diketahui bernama Sertu Azis yang sebelumnya tidak dikenal oleh Saksi Puput, selanjutnya Saksi Puput mengajak Saksi Sulaikah dan Saksi Sertu Azis ke rumah Saksi Puput di Desa Curak Kalak, Kec. Jangkar, Kab. Situbondo. 25. Bahwa benar setelah Saksi Puput bersama Saksi Sulaikah dan Saksi Sertu Azis sampai di rumah Saksi Puput pada sekira pukul 12.00 Wib, dan kemudian masuk ke dalam rumah Saksi Puput, tibatiba rombongan Sertu I Gusti Ketut Arya, Saksi Pratu I Gusti Putu Arya Ernawan, dan Saksi Yono Purbowo yang mengendarai mobil Toyota Avanza warna putih sewaan dan beberapa orang lain yang mengendarai mobil Suzuki APV warna biru yang mengikuti mobil Saksi Puput juga tiba di rumah Sdr. Puput, dan kemudian mereka langsung menggeledah rumah Sdr. Puput dan rumah-rumah tetangga Sdr. Puput sambil menanyakan mobil Sertu Azis yang hilang. Perbuatan kawan-kawan Saksi Sertu Azis tersebut telah membuat marah masyarakat di sekitar rumah Saksi Puput. 25. Bahwa benar oleh karena melihat situasi yang kurang baik, maka Saksi Puput lalu menelepon Kades Curak Kalak Bpk. Sukarwi dan beberapa tetangga Saksi, bahwa di rumah Saksi banyak orang yang datang mencari mobil. Beberapa saat kemudian Kades Bpk. Sukarwi dan beberapa tetangga Saksi datang ke rumah Saksi Puput, dan selanjutnya oleh karena merasa tidak suka dengan sikap Saksi sertu Azis dan kawan-kawan, maka Saksi Puput lalu pergi ke warung yang tak jauh dari rumahnya dengan meninggalkan Saksi Sertu Azis dan kawan-kawan di rumah Saksi Puput. 26. Bahwa benar pada sekira pukul 11.30 Wib, ketika Terdakwa sedang melaksanakan tugas Piket Makoramil 0823/07 Asembagus menggantikan Saksi Serda Sudarji, Terdakwa ditelepon oleh Sertu I Gusti Ketut Arya yang menyampaikan bahwa dia orang yang tadi malam mampir ke Koramil Asembagus, dan Sertu I Gusti Ketut Arya
38 meminta tolong jika ada mobil Xenia warna merah Nopol DK-1995-YF (yang saat itu dikemudikan Saksi Puput) melintas di depan Koramil Asembagus agar dihentikan, karena mobil tersebut yang meminta uang tebusan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK863-JE milik Sertu Azis. 27. Bahwa benar setelah sekira 30 menit Terdakwa menunggu di depan Ma Koramil 0823/07 Asembagus sambil mengamati mobil yang lewat, ternyata mobil yang ditunggu tidak juga lewat, maka Terdakwa lalu menelepon ke HP Sertu I Gusti Ketut Arya menanyakan kenapa mobil yang dimaksud belum juga lewat. Selanjutnya Terdakwa disuruh menunggu sekira 10 menit lagi, lalu Sertu I Gusti Ketut Arya menelepon lagi Terdakwa dan mengatakan bahwa mobil Xenia merah (yang dikemudikan Saksi Puput) belok kanan dan berhenti di Desa Pariyaan. Pada waktu itu Sertu I Gusti Ketut Arya juga mengatakan bahwa pengemudi mobil Xenia warna merah Nopol DK-1995-YF yang bernama Sdr. Eko sekarang bersembunyi dan tidak mau menemui Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan, dan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis juga tidak ada di rumahnya, sehingga Sertu I Gusti Ketut Arya meminta tolong Terdakwa agar datang ke rumah Sdr. Eko di Desa Pariyaan tempat Sertu Arya dan kawankawan menunggu. 28. Bahwa benar kemudian Terdakwa dengan berpakaian PDL loreng mengendarai sepeda motor dinas hijau datang ke rumah tempat Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan menunggu, yang katanya rumah Sdr. Eko di Desa Pariyaan, Asembagus. Setelah Terdakwa sampai di rumah yang dimaksud oleh Sertu I Gusti Ketut Arya, yang katanya rumah Sdr. Eko, Terdakwa melihat di rumah Sdr. Eko sudah banyak orang, termasuk Kades setempat, dan kemudian Pak Kades meminta agar Terdakwa bisa mengendalikan masyarakat setempat yang tidak suka dengan cara-cara Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan melakukan penggeledahan di rumah Sdr. Eko dan rumah-rumah disekitarnya, karena mereka mencurigai mobil Toyota Avanza milik Sertu Azis disembunyikan di rumah Sdr. Eko dan sekitarnya. 29. Bahwa benar kemudian Terdakwa masuk ke dalam rumah Sdr. Eko dan bertemu dengan Saksi Sertu Azis yang kemudian mengatakan kepada Terdakwa bahwa Sertu I Gusti Ketut Arya kesulitan menebus mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Saksi Sertu Azis yang diduga disembunyikan oleh Sdr. Eko, lalu kemudian Terdakwa meminta nomor HP orang yang bernama Sdr. Eko tersebut kepada Saksi Sertu Azis, selanjutnya Terdakwa menelepon ke nomor HP Sdr. Eko, namun ternyata yang muncul di layar HP Terdakwa adalah nama Saksi Puput, sehingga Terdakwa menyadari bahwa Sdr. Eko yang dimaksud oleh Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan tersebut adalah Saksi Puput yang sudah Terdakwa kenal karena termasuk warga desa binaan Terdakwa selaku Babinsa. 30. Bahwa benar kemudian Terdakwa menelepon dan meminta kepada Saksi Puput agar jangan sampai menghilangkan mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE tersebut, karena mobil tersebut milik teman Terdakwa sesama prajurit TNI. 31. Bahwa benar oleh karena Saksi Puput merasa segan kepada Terdakwa, maka Saksi Puput mau membantu menghadirkan mobil milik Saksi Sertu Azis yang hilang tersebut dengan cara Saksi Puput lalu menghubungi HP Sdr. Eko yang memegang mobil milik Sertu Azis. Setelah Saksi Puput menelepon ke HP Sdr. Eko, Sdr. Eko
39 mengatakan mau menghadirkan mobil tersebut dengan syarat Sdr. Eko meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Permintaan Sdr. Eko tersebut lalu Saksi Puput sampaikan kepada Terdakwa melalui HP, dan kemudian Terdakwa menyampaikan permintaan Sdr. Eko melalui Sdr. Puput tersebut kepada Saksi Sertu Azis. 32. Bahwa benar kemudian Saksi Sertu Azis meminta tolong kepada Terdakwa untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Oleh karena pada waktu itu Terdakwa melihat situasi di rumah Saksi Puput sudah ramai dengan masyarakat yang marah dengan sikap Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan, maka Terdakwa lalu mengajak Saksi Sertu Azis dan kawan-kawan, dan juga Saksi Sholehudin selaku teman Saksi Puput untuk diajak ke rumah Terdakwa di dekat Puslatpur Asembagus untuk membicarakan permasalahan penebusan mobil Toyota Avanza warna silver metalik milik Saksi Sertu Azis tersebut di rumah Terdakwa yang berjarak sekira 7 Km dari rumah Saksi Puput. 33. Bahwa benar setelah sampai di rumah Terdakwa, maka Terdakwa bersama dengan Saksi Sertu Azis, Sertu I Gusti Ketut Arya, dan Saksi Sholehudin lalu membicarakan masalah uang tebusan mobil yang diminta oleh Sdr. Eko melalui Sdr. Puput sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Pada waktu itu Saksi Sertu Azis menawar sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah), lalu Saksi Sertu Azis menyerahkan uang sebesar Rp.30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) kepada Terdakwa sambil mengatakan: “Ini Pak Anton, saya serahkan uang Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) sebagai uang tebusan, masak nggak bisa bantu saya”. 34. Bahwa pada waktu di rumah Terdakwa tersebut, Saksi Sholehudin yang berada di samping Terdakwa selalu berkomunikasi melalui HP dengan Sdr. Puput yang ada di warung dekat rumahnya yang berjarak sekira 7 Km dari rumah Terdakwa untuk menyampaikan hasil pembicaraan masalah besarnya uang tebusan. Sedangkan yang berkomunikasi dengan Sdr. Eko sebagai orang yang memegang/membawa mobil milik Sertu Azis adalah Saksi Puput. Pada waktu itu Terdakwa sudah menawarkan kepada Saksi Sertu Azis untuk bertemu secara langsung dengan Saksi Puput, dengan maksud agar Saksi Sertu Azis bisa mengetahui negosiasi antara Saksi Puput dengan Sdr. Eko. Namun Saksi Sholehudin melarang atas permintaan Sdr. Puput, karena sejak awal Saksi Puput sudah tidak suka dengan sikap Saksi Sertu Azis dkk yang langsung menggeledah rumah Saksi Puput, sehingga Saksi Puput tidak mau bertemu ataupun berbicara dengan Saksi Sertu Azis. 36. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima uang dari Saksi Sertu Azis, selanjutnya Terdakwa bersama-sama dengan Saksi Sholehudin berangkat menemui Saksi Puput di warung dekat rumah Saksi Puput. Setelah bertemu dengan Saksi Puput di warung dekat rumahnya, Terdakwa lalu menyampaikan tawaran Saksi Sertu Azis sambil menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) dari Saksi Sertu Azis kepada Saksi Puput, namun Saksi Puput menolak tawaran tersebut, karena Sdr. Eko tidak mau tebusan untuk Sdr. Eko kurang dari Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Agar permasalahan cepat selesai maka atas persetujuan Sdr. Eko, Saksi Puput menurunkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), sehingga Terdakwa lalu pulang kembali ke rumahnya untuk menyampaikan permintaan Saksi Puput tersebut kepada Saksi Sertu Azis. 37. Bahwa benar oleh karena Saksi Sertu Azis berfikir daripada mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik miliknya hilang dan
40 tidak kembali selamanya, maka Saksi Sertu Azis terpaksa menyanggupi permintaan Sdr. Eko melalui Saksi Puput tersebut, dan kemudian Saksi Sertu Azis menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa, sesuai bukti Kuitansi No.01 tanggal 29 Januari 2014 yang ditanda-tangani oleh Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa), yang menunjukkan bahwa Sertu Azis pada tanggal 29 Januari 2014 telah memberikan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa) untuk pembayaran penebusan 1 unit mobil Toyota Avanza Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis. 38. Bahwa benar uang sebesar rupiah) tersebut berasal dari Rp.25.000.000,-(dua puluh lima Purbowo dan isterinya (Saksi (sepuluh juta rupiah).
Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta uang Saksi Sertu Azis sebesar juta rupiah), dan uang Saksi Yono Sulaikah) sebesar Rp.10.000.000,-
39. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) dari Saksi Sertu Azis, maka Terdakwa dan Saksi Sholehudin lalu pergi menemui Saksi Puput di warung dekat rumah Saksi Puput dengan berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam milik Saksi Sholehudin. Setelah bertemu dengan Saksi Puput di warung dekat rumah Saksi Puput, Terdakwa langsung menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Saksi Puput disaksikan oleh Saksi Sholehudin tetapi tanpa disertai tanda terima. 40. Bahwa benar kemudian Saksi Puput lalu menelepon ke HP Sdr. Eko yang saat itu tidak diketahui posisinya untuk memberitahu bahwa uang tebusan sudah ada di tangan Saksi Puput. Kemudian Sdr. Eko menyuruh agar Saksi Puput menemui Sdr. Eko di pinggir Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di sebelah KUA Curah Kalak, Asembagus, untuk mengantar uang tebusan, sedangkan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE disuruh mengambil di pinggir jalan Joyo Asembagus dekat kuburan. Pada waktu itu Sdr. Eko juga mengancam Saksi Puput agar tidak mainmain dengan Sdr. Eko dalam masalah ini. 41. Bahwa benar oleh karena Saksi Puput merasa takut dengan ancaman Sdr. Eko, dan Saksi Puput juga takut kalau setelah uang milik Saksi Sertu Azis diserahkan ternyata Sdr. Eko kabur dan tidak menyerahkan mobilnya, maka Saksi Puput lalu menyuruh Terdakwa dan Saksi Sholehudin untuk mengecek dan memastikan keberadaan mobil sesuai yang dikatakan Sdr. Eko, sedangkan Saksi Puput dan beberapa kawan yang lain membawa uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) untuk diserahkan kepada Sdr. Eko di tempat yang telah ditentukan Sdr. Eko. Selanjutnya Terdakwa dan Saksi Sholehudin berangkat menuju tempat lokasi mobil milik Sertu Azis diparkir di pinggir Jalan Joyo Asembagus, sedangkan Saksi dan beberapa kawan juga berangkat menuju tempat Sdr. Eko menunggu di pinggir jalan dekat KUA Curah Kalak, Asembagus. 42. Bahwa benar setelah sampai di lokasi yang ditunjuk, Terdakwa dan Saksi Puput melihat ada mobil Toyota Avanza warna silver parkir di pinggir jalan persawahan Dusun Somporan, Desa Mojosari, Kec. Asembagus, Situbondo, dalam keadaan kosong dan pintunya tidak dikunci. Kemudian Terdakwa dan Sdr. Puput mendekat dan mengecek ke dalam mobil dan melihat kunci kontak masih menempel. Setelah menemukan mobil yang dicari, Terdakwa lalu menelepon ke HP Saksi Puput memberitahukan bahwa mobilnya sudah ditemukan, dan selanjutnya Terdakwa membawa mobil Toyota
41 Avanza warna silver milik Sertu Azis tersebut pulang ke rumah Terdakwa. 43. Bahwa benar di tempat yang lain, setelah Saksi Puput menerima telepon dari Terdakwa yang memberitahukan bahwa mobil yang dicari sudah ketemu, maka Saksi lalu menemui Sdr. Eko yang menunggu di dekat KUA Curah Kakak untuk menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Sdr. Eko yang saat itu menunggu di dalam mobil Toyota Avanza warna gold, nopol tidak tahu. Setelah menerima uang dari Saksi Puput, Sdr. Eko dan beberapa orang kawannya yang ada dalam mobil langsung pergi menuju ke arah Surabaya menggunakan mobil Toyota Avanza warna gold tersebut. 44. Bahwa benar setelah Terdakwa sampai di rumah Terdakwa pada sekira pukul 16.30 Wib dengan membawa kembali mobil Toyota Avanza warna Silver metalik Nopol DK-863-JE milik Saksi Sertu Azis yang sempat hilang, selanjutnya Terdakwa menyerahkan mobil milik Saksi Sertu Azis yang sempat hilang tersebut kepada Saksi Sertu Azis selaku pemiliknya yang saat itu menunggu di rumah Terdakwa. 45. Bahwa setelah mobil diterima, selanjutnya Saksi Sertu Azis langsung membawa mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK863-JE miliknya tersebut pulang ke Denpasar, Bali. Sampai di tengah jalan Saksi Sertu Azis berhenti dan kemudian memeriksa kondisi mobil, dan ternyata Saksi Sertu Azis melihat ban cadangan hilang, GPS hilang, memori remote alarm pintu hilang, dongkrak dan kunci roda hilang, serta pegangan pintu belakang hilang. 46. Bahwa benar Terdakwa tidak kenal, tidak pernah bertemu, dan tidak pernah berkomunikasi dengan Sdr. Eko sebagai orang yang telah membawa/menadah mobil Toyota Avanza milik Saksi Sertu Azis dan kemudian meminta uang tebusan kepada Saksi Sertu Azis, sehingga Terdakwa tidak mengetahui siapa sebenarnya orang yang mengaku bernama Sdr. Eko tersebut. Terdakwa hanya kenal dengan Saksi Puput sebagai warga desa binaan Terdakwa selaku Babinsa, dan sepengetahuan Terdakwa, Saksi Puput bukanlah Sdr. Eko yang meminta uang tebusan tersebut. 47. Bahwa benar Terdakwa merasa kecewa dengan Saksi Sertu Azis, karena beberapa bulan kemudian ternyata Saksi Sertu Azis malah mengadukan Terdakwa ke Pomdam V/Brawijaya dan menuduh Terdakwa yang telah menadah mobil Toyota Avanza warna silver miliknya dan meminta uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,(tiga puluh lima juta rupiah) sehingga menjadi perkara sekarang ini. Padahal motivasi Terdakwa hanya ingin membantu Saksi Sertu Azis dengan ikhlas sebagai sesama prajurit TNI agar bisa mendapatkan kembali mobilnya yang hilang, walaupun harus dengan cara menebus, karena Terdakwa berpikir akan lebih baik bagi Sertu Azis kalau dia mau mengeluarkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,(tiga puluh lima juta rupiah) daripada mobil Toyota Avanza miliknya hilang tidak kembali. Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa dalam Surat Dakwaan Nomor: Sdak/51/K/AD/III/2015 tanggal 19 Maret 2015 sebagai dasar pemeriksaan perkara ini di persidangan, Oditur Militer telah mendakwa Terdakwa dengan dakwaan alternatif telah melakukan tindak pidana ”Secara bersamasama atau sendiri-sendiri.......dst”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Atau Pasal 480 ke-1 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Namun dalam Tuntutan (Requisitoir) Nomor: Tut/57/VI/2015
42 tanggal 17 Juni 2015, Oditur telah dengan semaunya menghilangkan unsur ”Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri” yang diatur dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, hingga kemudian Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana ”Pemerasan” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP. Bahwa oleh karena Surat Dakwaan adalah menjadi dasar pemeriksaan di persidangan, sehingga unsur-unsur pasal yang didakwakan harus dibuktikan seluruhnya sesuai dengan tata cara pembuktian di persidangan, maka Oditur Militer tidak dapat menghilangkan begitu saja salah satu unsur pasal yang harus dibuktikannya tersebut. Dengan demikian Oditur Militer telah tidak cermat dalam membuktikan pasal yang didakwakan, sebagaimana yang telah diuraikan Oditur Militer dalam Tuntutannya. Oleh karena itu Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Alternatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan Alternatif Pertama : 1. Barangsiapa; 2. Secara bersama sama atau sendiri sendiri; 3. Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum; 4. Memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain; atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang; Atau Dakwaan Alternatif Kedua : 1. Barangsiapa; 2. Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri; 3. Membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda; 4. Yang diketahui atau sepatutnya diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan”
Menimbang
: Bahwa oleh karena dakwaan Oditur Militer disusun secara alternatif, Majelis Hakim dapat membuktikan salah satu alternatif dakwaan yang paling bersesuaian dengan fakta hukum yang terungkap di persidangan. Oleh karena Oditur Militer memilih membuktikan Dakwaan Alternatif Pertama, Majelis Hakim juga akan membuktikan Dakwaan Alternatif Pertama terlebih dahulu.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan Alternatif Pertama tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Unsur Kesatu : “ Barang siapa “ - Bahwa yang dimaksud dengan “barang siapa” dalam KUHP adalah „siapa saja‟, yaitu setiap orang yang tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan merupakan subyek hukum Indonesia. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut :
43 a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1998 melalui pendidikan Secaba PK-V TNI AD Tahun 1998 di Dodik Secaba Rindam-V/Brawijaya Jember. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda NRP.21980189271075, Terdakwa berdinas di Dodiklatpur Rindam V/Brw Asembagus, Situbondo. Kemudian pada tahun 2010 Terdakwa pindah berdinas di Kodim 0823/Situbondo, dan mulai tahun 2011 Terdakwa berdinas di Koramil 0823/07 Asembagus, Situbondo. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Serka masih berdinas di Koramil 0823/07 Asembagus menjabat sebagai Babinsa Kedungloh, Asembagus, hingga sekarang. b. Bahwa benar sebagai prajurit TNI AD, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara Republik Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, dengan sendirinya Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk diantaranya KUHP, dan sekaligus Terdakwa juga merupakan subyek hukum Indonesia. c. Bahwa benar sesuai Keputusan Danrem 083/Baladhika Jaya selaku Papera Nomor: Kep/03/II/2015 tanggal 10 Februari 2015 tentang Penyerahan Perkara, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Anton Iswahyudi, Serka NRP. 21980189271075, dan Terdakwalah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu: “Barang siapa” telah terpenuhi. 2. Unsur Kedua : “Secara bersama sama atau sendiri sendiri” - Bahwa unsur ini diatur dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang lengkapnya berbunyi: “mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau yang turut serta melakukan“. Unsur secara bersama-sama atau sendiri-sendiri di sini merupakan „penjabaran‟ dari sub unsur “mereka yang melakukan”. - Bahwa yang dimaksud dengan “mereka yang melakukan” dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah baik mereka secara bersamasama maupun sendiri-sendiri, beberapa orang yang melakukan tindak pidana yang sama terhadap sasaran yang sama, adalah termasuk dalam pengertian „mereka yang melakukan‟. Tidak dipersoalkan apakah diantara para pelaku tersebut terdapat kerjasama secara sadar dan secara langsung, atau apakah diantara para pelaku tersebut saling mengetahui dan menyadari atas tindakan pelaku yang lain, yang kemudian diwujudkan dalam suatu perbuatan. Yang penting tindakan setiap pelaku tersebut telah memenuhi semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, sudah termasuk dalam pengertian “mereka yang melakukan”. - Sedangkan untuk membedakan pengertian “secara bersamasama” dengan pengertian “secara sendiri-sendiri”, jika diantara para pelaku tersebut terdapat kerja-sama secara sadar dan secara langsung, serta saling mengetahui dan menyadari tindakan pelaku yang lain yang kemudian diwujudkan dalam suatu perbuatan, maka perbuatan tersebut dikatakan sebagai “dilakukan secara bersamasama”. Jika masing-masing pelaku melakukan perbuatan yang sama terhadap sasaran yang sama, tanpa ada kesepakatan atau kerjasama sebelumnya, tetapi mereka melakukan karena kemauannya sendiri tanpa memperhatikan pelaku yang lain, yang ternyata kemauannya tersebut sama dengan pelaku yang lain, dan kemudian sama-sama melakukan perbuatan yang sama, maka perbuatan tersebut dikatakan sebagai “dilakukan secara sendirisendiri”. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini Terdakwa, bersama-sama dengan orang lain, yaitu Sdr. Eko, baik
44 karena adanya kerja sama secara sadar dan secara langsung ataupun tanpa ada kerjasama/kesepakatan sebelumnya, telah melakukan suatu perbuatan, melakukan perbuatan “pemerasan” dengan meminta uang tebusan atas mobil yang telah dicuri atau digelapkan. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Sdr. Bahali alias Puput (Saksi-I) maupun dengan Sdr. Sholehudin (Saksi-II) sebagai warga desa di desa binaan Terdakwa selaku Babinsa Ramil 0823/07 Asembagus, Situbondo. Sedangkan dengan Sertu Azis (Saksi-III), Praka I Gusti Putu Arya Ernawan (Saksi-IV), Sertu I Gusti Ketut Arya, Sdr. Yono Purbowo (Saksi-V), dan Sdri. Sulaikah (Saksi-VI), Terdakwa baru mengetahui dan mengenal pada hari Rabu siang tanggal 29 Januari 2015 ketika mereka meminta bantuan Terdakwa untuk bernegosiasi dengan Saksi Puput mengenai masalah penebusan mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK863-JE milik Sertu Azis. b. Bahwa benar pada sekira bulan Oktober 2013, setelah Saksi Bahali alias Puput selesai mengambil uang di sebuah Bank di Surabaya dan kemudian makan siang di sebuah warung makan di dekat Bunderan di Surabaya, Saksi Bahali alias Puput berkenalan dengan seorang laki-laki yang mengaku bernama Eko dari Madura yang saat itu juga sedang makan di warung tersebut, lalu Sdr. Eko meminta nomor HP Saksi Puput dan kemudian miscall ke HP Saksi Puput, dan selanjutnya Sdr. Eko mengatakan kepada Saksi Puput: “Jika ada orang-orang dari Bali yang mencari mobil, maka hubungi saja Saya (Sdr. Eko), mana tahu Saya bisa membantu, kita samasama kerja”. c. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 sekira pukul 16.30 Wita, tetangga kos Saksi Yono Purbowo yang mengaku bernama I Made Widiada meminta tolong kepada Saksi Yono Purbowo untuk mencarikan mobil sewa buat ngantar tamunya dari Australia, dengan alasan mobilnya hanya ada satu sedangkan tamunya ada 9 orang, dan kemudian Sdr. I Made Widiada langsung memberikan uang sewa mobil sebesar Rp.180.000,-(seratus delapan puluh ribu rupiah) kepada Saksi Yono Purbowo untuk membayar sewa mobil selama satu hari. Selanjutnya Saksi Yono Purbowo langsung menelepon Saksi Sertu Azis dengan mengatakan: “Pak, bisa tidak Saya sewa kendaraan untuk sehari besuk”, yang dijawab: “Oh iya, kalau sehari bisa, langsung saja ke Ibu (maksudnya isteri Serda Azis)”. d. Bahwa benar Saksi Sertu Azis memiliki mobil Toyota Avanza Tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE yang dibeli secara kredit pada tanggal 06 Juli 2012 di Showroom Jl. Pulau Kawe Denpasar Selatan dengan STNK telah dibalik-nama ke atas nama Saksi Azis dengan alamat Asrama Praja Raksaka Blok H-53 Praja Raksaka Pemogan Denpasar Bali. Mobil tersebut oleh Saksi Sertu Azis sering disewakan dengan harga sewa sebesar Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah) perhari jika digunakan ke Jawa, dan Rp.175.000,(seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) perhari jika hanya digunakan di seputar Kota Denpasar. e. Bahwa benar keesokan paginya Jum‟at tanggal 24 Januari 2014 sekira pukul 06.30 Wita, Saksi Yono Purbowo datang ke Toko Sdr. Azis di Komplek Hubdam IX/Udayana Denpasar untuk mengambil mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Saksi Sertu Azis yang akan disewanya selama sehari dengan uang
45 sewa sebesar Rp.180.000,-(seratus delapan puluh ribu rupiah), dan selanjutnya Saksi Yono Purbowo membawa mobil sewa tersebut pulang ke tempat kos Sdr. Yono Purbowo untuk kemudian diserahkan kepada Sdr. I Made Widiada. f. Bahwa benar setelah mobil sewa dibawa oleh Sdr. I Made Widiada, ternyata sampai dengan masa sewanya habis pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 pagi, mobil sewa Toyota Avanza milik Saksi Sertu Azis masih dibawa oleh Sdr. I Made Widiada tanpa memberitahukan keberadaannya. Oleh karena masa sewa telah habis dan mobil masih dibawa oleh Sdr. I Made Widiada, maka ketika Saksi Sertu Azis menelepon menanyakan keberadaan mobil miliknya, Saksi Yono Purbowo mengatakan kepada Saksi Sertu Azis bahwa masa sewa mobil akan ditambah satu hari lagi, dengan maksud Saksi Yono Purbowo akan berusaha mencari keberadaan mobil milik Saksi Sertu Azis yang masih dibawa Sdr. I Made Widiada. g. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014 malam, ketika Saksi Yono Purbowo tidak berada di tempat kos dan HP Saksi Yono Purbowo sedang dibawa oleh isterinya (Saksi Sulaikah) di tempat kos, ada SMS dari seseorang yang mengaku bernama Agus yang masuk ke HP Saksi Yono Purbowo yang isinya: “Mobil dibawa teman ke Surabaya”, lalu masuk lagi SMS: “Mobil dibawa ke Sidoarjo”, lalu masuk lagi SMS: “Mobil dibawa ke Madura”. Atas SMS tersebut Saksi Sulaikah lalu membalas yang isinya meminta tolong agar mobil dikembalikan, karena itu mobil rental. Atas balasan Saksi Sulaikah tersebut, orang tersebut malah membalas dengan memberikan nomor HP orang lain atas nama Eko dan kemudian orang itu mengatakan kalau ingin mobilnya kembali, maka orang itu meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). h. Bahwa benar nomor HP atas nama Eko yang dikirimkan ke HP Saksi Yono Purbowo yang dipegang Saksi Sulaikah tersebut sebenarnya adalah Nomor HP Saksi Bahali alias Puput yang dikirimkan oleh Sdr. Eko (yang dikenal Saksi Puput di Surabaya) ke HP Saksi Yono Purbowo tanpa sepengetahuan Saksi Puput, yang maksudnya agar orang lain menduga bahwa yang dimaksud dengan Sdr. Eko adalah Saksi Puput, dan Saksi Puputlah yang membawa mobilnya, padahal Sdr. Eko dan Saksi Puput adalah berbeda orangnya, Sdr. Eko diduga tinggal di Madura dan Saksi Puput tinggal di Asembagus, Situbondo. i. Bahwa benar kemudian Saksi Sulaikah menelepon ke nomor HP Saksi Puput yang diberikan oleh Sdr. Eko dan meminta tolong agar dicarikan mobilnya yang hilang. Oleh karena Saksi Puput tidak kenal dengan Saksi Sulaikah, maka Saksi Puput menanyakan darimana tahu nomor HP Saksi Puput, dan Saksi Sulaikah mengatakan disuruh oleh seseorang untuk menelepon ke nomor HP Saksi Puput. Oleh karena sebelumnya Saksi Puput pernah dipesan oleh Sdr. Eko agar menghubungi Sdr. Eko jika ada orang dari Bali yang mencari mobil, maka sebelum menelepon untuk meminta bantuan ke Sdr. Eko, Saksi Puput meminta kepada si penelepon dari Bali (Saksi Sulaikah) agar mengirimkan data mobilnya yang hilang tersebut melalui SMS. Setelah data mobil orang Bali yang hilang, yaitu mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol. DK-863-JE masuk, maka Saksi Puput lalu meminta tolong kepada Sdr. Eko dan teman-teman yang lain sebanyak sekira15 orang dengan mengirimkan SMS yang berisi bahwa Saksi sedang mencari mobil yang hilang jenis Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE. j. Bahwa benar beberapa waktu kemudian Saksi mendapat SMS dari Sdr. Eko di Madura yang memberitahukan bahwa mobil ada
46 pada dia dan Sdr. Eko meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Setelah menerima informasi dari Sdr. Eko tersebut, Saksi Puput langsung menelepon ke Saksi Sulaikah di Bali untuk memberitahukan informasi mengenai keberadaan mobil yang sedang dicari tersebut, dan pada waktu itu Saksi Sulaikah menyanggupi untuk menebus mobil Toyota Avanza Nopol. DK-863-JE yang hilang dengan uang sebesar Rp.40.000.000,(empat puluh juta rupiah). k. Bahwa benar dengan adanya informasi dan SMS tersebut, Saksi Sulaikah lalu memberitahukan informasi dan isi SMS tersebut kepada Saksi Yono Purbowo, dan selanjutnya pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 pagi, Saksi Yono Purbowo lalu berangkat menemui Saksi Sertu Azis yang saat itu ada di Kantor Hubdam IX/Udayana. l. Bahwa benar setelah Saksi Yono Purbowo datang ke Kantor Hubdam IX/Udayana tanpa membawa mobil Toyota Avanza warna silver metalik yang disewanya, Saksi Sertu Azis marah dan memaksa Saksi Yono Purbowo untuk memberitahukan dimana sebenarnya mobil milik Saksi Sertu Azis berada. Kemudian Saksi Yono Purbowo meminta maaf kepada Saksi Sertu Azis, dan selanjutnya sambil menunjukkan isi SMS di HPnya, Saksi Yono Purbowo mengatakan bahwa yang memakai mobil sewa milik Saksi Sertu Azis tersebut sebenarnya adalah tetangga kos Saksi Yono Purbowo yang bernama Sdr. I Made Widiada, dan saat ini mobilnya ada di daerah Asembagus, Situbondo, dan mereka meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). m. Bahwa benar atas pemberitahuan Saksi Yono Purbowo tersebut Saksi Sertu Azis menjadi bertambah marah, hingga kemudian pada sekira pukul 08.00 Wita Saksi Sertu Azis bersama dengan Sdr. Rafiqi alias Muklis (Saksi-VII) dan Saksi Pratu I Gusti Putu Arya lalu membawa Saksi Yono Purbowo ke Polresta Denpasar untuk melaporkan perbuatan Saksi Yono Purbowo yang diduga telah menggelapkan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK863-JE milik Saksi Sertu Azis. Atas laporan Saksi Sertu Azis tersebut, Petugas Polresta Denpasar langsung melakukan pemeriksaan, dan selanjutnya Saksi Yono Purbowo ditahan selama satu malam, dan besoknya Senin tanggal 27 Januari 2014 Saksi Yono Purbowo dilepaskan dan hanya dikenakan wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis. n. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 26 Januari 2014 sekira pukul 12.00 Wita, ketika Saksi Yono Purbowo sedang berada di Polresta Denpasar dan Saksi Sertu Azis berada di tempat kos Saksi Sulaikah untuk meminta pertanggung-jawaban Saksi Sulaikah atas kesalahan suaminya, tiba-tiba ada telepon dari Sdr. Eko ke HP Saksi Yono Purbowo yang saat itu dipegang Saksi Sulaikah. Setelah HP diangkat di hadapan Saksi Sertu Azis, orang yang mengaku bernama Sdr. Eko mengatakan bahwa mobil ada di Situbondo, siapkan uangnya Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah), dan jangan lapor aparat kalau mobil mau kembali. o. Bahwa benar setelah adanya telepon dari orang yang mengaku bernama Sdr. Eko tersebut, Saksi Sertu Azis lalu menekan Saksi Sulaikah untuk bertanggung-jawab atas perbuatan suaminya yang menyebabkan mobil Saksi Sertu Azis menjadi hilang, dengan cara Saksi Sulaikah harus membayar uang tebusan sesuai yang diminta Sdr. Eko, namun Saksi Sulaikah tidak sanggup memberikan uang sebanyak yang diminta Sdr. Eko tersebut, sehingga Saksi Sertu Azis lalu menyuruh Saksi Sulaikah agar mengajak Sdr. Eko untuk bertemu pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 pukul 08.00 Wib di Terminal
47 Situbondo, dengan maksud agar Saksi Sertu Azis dapat memaksa mengambil kembali mobilnya yang hilang dari tangan Sdr. Eko. p. Bahwa benar orang yang mengirim SMS meminta uang tebusan ke HP Saksi Yono Purbowo tersebut diduga adalah Sdr. I Made Widiada alias Eko yang telah membawa lari mobil Toyota Avanza warna silver metalik yang disewa dari Saksi Sertu Azis. Kemudian ketika Saksi Sertu Azis menanyakan kepastian posisi mobil miliknya Saksi Yono Purbowo tidak bisa menjelaskan secara pasti, tetapi hanya mengatakan bahwa katanya disuruh berangkat dulu ke Situbondo, dan nanti setelah menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, disuruh SMS ke nomor HP milik Saksi Puput. q. Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 28 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wita, Saksi Sertu Azis mengajak Saksi Yono Purbowo dan istrinya (Saksi Sulaikah), Saksi Pratu I Gusti Putu Arya Ernawan, dan Sertu I Gusti Ketut Arya berangkat bersama-sama menuju ke Situbondo untuk mencari mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK-863-JE milik Saksi Sertu Azis yang hilang dengan mengendarai mobil sewa jenis Daihatsu Xenia warna putih. r. Bahwa benar setelah rombongan Saksi Sertu Azis sampai di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada sekira pukul 24.00 Wita, Saksi Sertu Azis menyuruh Saksi Sulaikah agar mengirim SMS ke nomor HP Sdr. Eko untuk memberitahukan kalau ia sudah menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk Bali, yang dijawab oleh Sdr. Eko agar langsung saja ke Terminal Situbondo, sehingga Saksi Sertu Azis dan rombongan lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Terminal Situbondo. s. Bahwa benar setelah sampai di daerah Situbondo pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014 sekira pukul 01.30 Wib, Saksi Sertu Azis dan rombongan tidak langsung menuju ke Terminal Situbondo, melainkan menuju ke Koramil 0823/07 Asembagus, Situbondo, untuk melaporkan diri sekaligus meminta stempel surat jalan, dan saat itu yang menerima dan menandatangani surat jalan adalah Serda Sudarji (Saksi-VIII) selaku Piket Koramil 0823/07 Asembagus. t. Bahwa benar pada waktu melaporkan diri, Saksi Sertu Azis juga menceritakan kepada Saksi Serda Sudarji tentang maksud dan tujuannya datang ke daerah Asembagus Situbondo, yaitu untuk mencari mobil Toyota Avanza warna silver metalik milik Saksi Sertu Azis yang hilang dan katanya berada di daerah Situbondo. Atas permasalahan Saksi Sertu Azis tersebut, Serda Sudarji menyarankan agar Saksi Sertu Azis meminta bantuan kepada Terdakwa yang menurut Saksi Serda Sudarji Terdakwa sudah biasa menangani barang begituan, dalam arti biasa menebus mobil-mobil gadai. Oleh karena Saksi Sertu Azis mempunyai pengalaman tidak enak ketika melibatkan aparat untuk mencari mobil milik Saksi Sertu Azis yang hilang, sehingga Saksi Sertu Azis kehilangan kepercayaan dan „apriori‟ terhadap aparat, maka Saksi Sertu Azis menolak saran/tawaran Saksi Serda Sudarji tersebut, karena biasanya masalah menjadi bertambah rumit, sehingga Saksi Sertu Azis lalu berusaha mencari sendiri mobil miliknya yang hilang sesuai petunjuk SMS dari Sdr. Eko ke HP Sdr. Yono Purbowo. u. Bahwa benar setelah Sertu Azis yang mencari mobilnya yang hilang di daerah Situbondo tersebut pergi, pada hari itu juga sekira pukul 03.00 Wib Saksi Serda Sudarji lalu menelepon Terdakwa, namun Terdakwa tidak mengangkat teleponnya, karena Terdakwa masih ngantuk. Kemudian pada pagi harinya sekira pukul 06.30 Wib, ketika Terdakwa apel pagi di Ma Koramil 0823/07 Asembagus, Terdakwa bertanya kepada Saksi Serda Sudarji ada apa telepon pagi-pagi sekali, Serda Sudarji mengatakan ada anggota TNI dari
48 Denpasar (Saksi Sertu Azis) meminta tolong membantu mencarikan mobilnya yang hilang jenis Toyota Avanza, dan Serda Sudarji sudah memberikan nomor HP Terdakwa kepada Saksi Sertu Azis dan katanya sewaktu-waktu akan menghubungi Terdakwa. v. Bahwa benar setelah keluar dari Kantor Koramil 0823/07 Asembagus, Saksi Sertu Azis dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Terminal Situbondo, di tengah perjalanan Saksi Sertu Azis dan rombongan berhenti di SPBU Asembagus menunggu pagi. Kemudian sekira pukul 05.00 Wib Saksi Sertu Azis dan Saksi Sulaikah berangkat menuju ke Terminal Situbondo menggunakan angkutan bus mini, sedangkan mobil sewa Daihatsu Xenia dari Bali yang ditumpangi Saksi Yono Purbowo, Saksi Pratu I Gusti Putu Arya, dan Sertu I Gusti Ketut Arya mengikuti mobil umum yang ditumpangi Saksi Sertu Azis dan Saksi Sulaikah dari belakang. Dalam perjalanan menuju Terminal Situbondo, Saksi Sulaikah menelepon ke HP Saksi Puput untuk mengatakan bahwa ia sudah sampai di Situbondo dan minta dijemput di Terminal Situbondo. w. Bahwa benar kemudian Saksi Puput ditemani Saksi Sholehudin dan Sdr. Totok menjemput Saksi Sulaikah di Terminal Situbondo dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah Nopol DK1995-YF milik Saksi Puput. Setelah bertemu dengan Saksi Sulaikah yang sedang hamil bersama dengan seorang laki-laki yang kemudian diketahui bernama Sertu Azis yang sebelumnya tidak dikenal oleh Saksi Puput, selanjutnya Saksi Puput mengajak Saksi Sulaikah dan Saksi Sertu Azis ke rumah Saksi Puput di Desa Curak Kalak, Kec. Jangkar, Kab. Situbondo. x. Bahwa benar setelah Saksi Puput bersama Saksi Sulaikah dan Saksi Sertu Azis sampai di rumah Saksi Puput pada sekira pukul 12.00 Wib, dan kemudian masuk ke dalam rumah Saksi Puput, tibatiba rombongan Sertu I Gusti Ketut Arya, Saksi Pratu I Gusti Putu Arya Ernawan, dan Saksi Yono Purbowo yang mengendarai mobil Toyota Avanza warna putih sewaan dan beberapa orang lain yang mengendarai mobil Suzuki APV warna biru yang mengikuti mobil Saksi Puput juga tiba di rumah Sdr. Puput, dan kemudian mereka langsung menggeledah rumah Sdr. Puput dan rumah-rumah tetangga Sdr. Puput sambil menanyakan mobil Sertu Azis yang hilang. Perbuatan kawan-kawan Saksi Sertu Azis tersebut telah membuat marah masyarakat di sekitar rumah Saksi Puput. y. Bahwa benar oleh karena melihat situasi yang kurang baik, maka Saksi Puput lalu menelepon Kades Curak Kalak Bpk. Sukarwi dan beberapa tetangga Saksi Puput, bahwa di rumahnya banyak orang yang datang mencari mobil. Beberapa saat kemudian Kades Bpk. Sukarwi dan beberapa tetangga Saksi Puput datang ke rumah Saksi Puput, dan selanjutnya oleh karena merasa tidak suka dengan sikap Saksi sertu Azis dan kawan-kawan, maka Saksi Puput lalu pergi ke warung yang tak jauh dari rumahnya dengan meninggalkan Saksi Sertu Azis dan kawan-kawan di rumah Saksi Puput. z. Bahwa benar pada sekira pukul 11.30 Wib, ketika Terdakwa sedang melaksanakan tugas Piket Makoramil 0823/07 Asembagus menggantikan Saksi Serda Sudarji, Terdakwa ditelepon oleh Sertu I Gusti Ketut Arya yang menyampaikan bahwa dia orang yang tadi malam mampir ke Koramil Asembagus, dan Sertu I Gusti Ketut Arya meminta tolong jika ada mobil Xenia warna merah Nopol DK-1995-YF (yang saat itu dikemudikan Saksi Puput) melintas di depan Koramil Asembagus agar dihentikan, karena mobil tersebut yang meminta uang tebusan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK863-JE milik Sertu Azis.
49 aa. Bahwa benar setelah sekira 30 menit Terdakwa menunggu di depan Ma Koramil 0823/07 Asembagus sambil mengamati mobil yang lewat, ternyata mobil yang ditunggu tidak juga lewat, maka Terdakwa lalu menelepon ke HP Sertu I Gusti Ketut Arya menanyakan kenapa mobil yang dimaksud belum juga lewat. Selanjutnya Terdakwa disuruh menunggu sekira 10 menit lagi, lalu Sertu I Gusti Ketut Arya menelepon lagi Terdakwa dan mengatakan bahwa mobil Xenia merah (yang dikemudikan Saksi Puput) belok kanan dan berhenti di Desa Pariyaan. Pada waktu itu Sertu I Gusti Ketut Arya juga mengatakan bahwa pengemudi mobil Xenia warna merah Nopol DK-1995-YF yang bernama Sdr. Eko sekarang bersembunyi dan tidak mau menemui Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan, dan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis juga tidak ada di rumahnya, sehingga Sertu I Gusti Ketut Arya meminta tolong Terdakwa agar datang ke rumah Sdr. Eko di Desa Pariyaan tempat Sertu Arya dan kawankawan menunggu. bb. Bahwa benar kemudian Terdakwa dengan berpakaian PDL loreng mengendarai sepeda motor dinas hijau datang ke rumah tempat Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan menunggu, yang katanya rumah Sdr. Eko di Desa Pariyaan, Asembagus. Setelah Terdakwa sampai di rumah yang dimaksud oleh Sertu I Gusti Ketut Arya, yang katanya rumah Sdr. Eko, Terdakwa melihat di rumah Sdr. Eko sudah banyak orang, termasuk Kades setempat, dan kemudian Pak Kades meminta agar Terdakwa bisa mengendalikan masyarakat setempat yang tidak suka dengan cara-cara Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan melakukan penggeledahan di rumah Sdr. Eko dan rumah-rumah disekitarnya, karena mereka mencurigai mobil Toyota Avanza milik Sertu Azis disembunyikan di rumah Sdr. Eko dan sekitarnya. cc. Bahwa benar kemudian Terdakwa masuk ke dalam rumah Sdr. Eko dan bertemu dengan Saksi Sertu Azis yang kemudian mengatakan kepada Terdakwa bahwa Sertu I Gusti Ketut Arya kesulitan menebus mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Saksi Sertu Azis yang diduga disembunyikan oleh Sdr. Eko, lalu kemudian Terdakwa meminta nomor HP orang yang bernama Sdr. Eko tersebut kepada Saksi Sertu Azis, selanjutnya Terdakwa menelepon ke nomor HP Sdr. Eko, namun ternyata yang muncul di layar HP Terdakwa adalah nama Saksi Puput, sehingga Terdakwa menyadari bahwa Sdr. Eko yang dimaksud oleh Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan tersebut adalah Saksi Puput yang sudah Terdakwa kenal karena termasuk warga desa binaan Terdakwa selaku Babinsa. dd. Bahwa benar kemudian Terdakwa menelepon dan meminta kepada Saksi Puput agar jangan sampai menghilangkan mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE tersebut, karena mobil tersebut milik teman Terdakwa sesama prajurit TNI. ee. Bahwa benar oleh karena Saksi Puput merasa segan kepada Terdakwa, maka Saksi Puput mau membantu menghadirkan mobil milik Saksi Sertu Azis yang hilang tersebut dengan cara Saksi Puput lalu menelepon ke HP Sdr. Eko yang memegang mobil milik Sertu Azis. Kemudian Sdr. Eko mengatakan mau menghadirkan mobil tersebut, akan tetapi Sdr. Eko meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Permintaan Sdr. Eko tersebut lalu Saksi Puput sampaikan kepada Terdakwa melalui HP, dan kemudian Terdakwa menyampaikan permintaan Sdr. Eko melalui Sdr. Puput tersebut kepada Saksi Sertu Azis.
50 ff. Bahwa benar kemudian Saksi Sertu Azis meminta tolong kepada Terdakwa untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Oleh karena pada waktu itu Terdakwa melihat situasi di rumah Saksi Puput sudah ramai dengan masyarakat yang marah dengan sikap Sertu I Gusti Ketut Arya dan kawan-kawan, maka Terdakwa lalu mengajak Saksi Sertu Azis dan kawan-kawan, dan juga Saksi Sholehudin selaku teman Saksi Puput untuk diajak ke rumah Terdakwa di dekat Puslatpur Asembagus untuk membicarakan permasalahan penebusan mobil Toyota Avanza warna silver metalik milik Saksi Sertu Azis tersebut di rumah Terdakwa yang berjarak sekira 7 Km dari rumah Saksi Puput. gg. Bahwa benar setelah sampai di rumah Terdakwa, maka Terdakwa bersama dengan Saksi Sertu Azis, Sertu I Gusti Ketut Arya, dan Saksi Sholehudin lalu membicarakan masalah uang tebusan mobil yang diminta oleh Sdr. Eko melalui Sdr. Puput sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Pada waktu itu Saksi Sertu Azis menawar sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah), lalu Saksi Sertu Azis menyerahkan uang sebesar Rp.30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) kepada Terdakwa sambil mengatakan: “Ini Pak Anton, saya serahkan uang Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) sebagai uang tebusan, masak nggak bisa bantu saya”. hh. Bahwa benar pada waktu di rumah Terdakwa tersebut, Saksi Sholehudin yang berada di samping Terdakwa selalu berkomunikasi melalui HP dengan Sdr. Puput yang ada di warung dekat rumahnya yang berjarak sekira 7 Km dari rumah Terdakwa untuk menyampaikan hasil pembicaraan masalah besarnya uang tebusan. Sedangkan yang berkomunikasi dengan Sdr. Eko sebagai orang yang memegang/membawa mobil milik Sertu Azis adalah Saksi Puput. Pada waktu itu Terdakwa sudah menawarkan kepada Saksi Sertu Azis untuk bertemu secara langsung dengan Saksi Puput, dengan maksud agar Saksi Sertu Azis bisa mengetahui negosiasi antara Saksi Puput dengan Sdr. Eko. Namun Saksi Sholehudin melarang atas permintaan Sdr. Puput, karena sejak awal Saksi Puput sudah tidak suka dengan sikap Saksi Sertu Azis dkk yang langsung menggeledah rumah Saksi Puput, sehingga Saksi Puput tidak mau bertemu ataupun berbicara dengan Saksi Sertu Azis. ii. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima uang dari Saksi Sertu Azis, selanjutnya Terdakwa bersama-sama dengan Saksi Sholehudin berangkat menemui Saksi Puput di warung dekat rumah Saksi Puput. Setelah bertemu dengan Saksi Puput di warung dekat rumahnya, Terdakwa lalu menyampaikan tawaran Saksi Sertu Azis sambil menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) dari Saksi Sertu Azis kepada Saksi Puput, namun Saksi Puput menolak tawaran tersebut, karena Sdr. Eko tidak mau tebusan untuk Sdr. Eko kurang dari Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah). Agar permasalahan cepat selesai maka atas persetujuan Sdr. Eko, Saksi Puput menurunkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah), sehingga Terdakwa lalu pulang kembali ke rumahnya untuk menyampaikan permintaan Saksi Puput tersebut kepada Saksi Sertu Azis. jj. Bahwa benar oleh karena Saksi Sertu Azis berfikir daripada mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik miliknya hilang dan tidak kembali selamanya, maka Saksi Sertu Azis terpaksa menyanggupi permintaan Sdr. Eko melalui Saksi Puput tersebut, dan kemudian Saksi Sertu Azis menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Terdakwa, sesuai bukti Kuitansi No.01 tanggal 29 Januari 2014 yang ditanda-tangani oleh Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa), yang menunjukkan bahwa
51 Sertu Azis pada tanggal 29 Januari 2014 telah memberikan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa) untuk pembayaran penebusan 1 unit mobil Toyota Avanza Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis. kk. Bahwa benar uang sebesar rupiah) tersebut berasal dari Rp.25.000.000,-(dua puluh lima Purbowo dan isterinya (Saksi (sepuluh juta rupiah).
Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta uang Saksi Sertu Azis sebesar juta rupiah), dan uang Saksi Yono Sulaikah) sebesar Rp.10.000.000,-
ll. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) dari Saksi Sertu Azis, maka Terdakwa dan Saksi Sholehudin lalu pergi menemui Saksi Puput di warung dekat rumah Saksi Puput dengan berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam milik Saksi Sholehudin. Setelah bertemu dengan Saksi Puput di warung dekat rumah Saksi Puput, Terdakwa langsung menyerahkan uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Saksi Puput disaksikan oleh Saksi Sholehudin tetapi tanpa disertai tanda terima. mm. Bahwa benar kemudian Saksi Puput lalu menelepon ke HP Sdr. Eko yang saat itu tidak diketahui posisinya untuk memberitahu bahwa uang tebusan sudah ada di tangan Saksi Puput. Kemudian Sdr. Eko menyuruh agar Saksi Puput menemui Sdr. Eko di pinggir Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di sebelah KUA Curah Kalak, Asembagus, untuk mengantar uang tebusan, sedangkan mobil Toyota Avanza warna silver metalik Nopol DK-863-JE disuruh mengambil di pinggir jalan Joyo Asembagus dekat kuburan. Pada waktu itu Sdr. Eko juga mengancam Saksi Puput agar tidak mainmain dengan Sdr. Eko dalam masalah ini. nn. Bahwa benar oleh karena Saksi Puput merasa takut dengan ancaman Sdr. Eko, dan Saksi Puput juga takut kalau setelah uang milik Saksi Sertu Azis diserahkan ternyata Sdr. Eko kabur dan tidak menyerahkan mobilnya, maka Saksi Puput lalu menyuruh Terdakwa dan Saksi Sholehudin untuk mengecek dan memastikan keberadaan mobil sesuai yang dikatakan Sdr. Eko, sedangkan Saksi Puput dan beberapa kawan yang lain membawa uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) untuk diserahkan kepada Sdr. Eko di tempat yang telah ditentukan Sdr. Eko. Selanjutnya Terdakwa dan Saksi Sholehudin berangkat menuju tempat lokasi mobil milik Sertu Azis diparkir di pinggir Jalan Joyo Asembagus, sedangkan Saksi Puput dan beberapa kawan juga berangkat menuju tempat Sdr. Eko menunggu di pinggir jalan dekat KUA Curah Kalak, Asembagus. oo. Bahwa benar setelah sampai di lokasi yang ditunjuk, Terdakwa dan Saksi Puput melihat ada mobil Toyota Avanza warna silver parkir di pinggir jalan persawahan Dusun Somporan, Desa Mojosari, Kec. Asembagus, Situbondo, dalam keadaan kosong dan pintunya tidak dikunci. Kemudian Terdakwa dan Saksi Sholehudin mendekat dan mengecek ke dalam mobil dan melihat kunci kontak masih menempel. Setelah menemukan mobil yang dicari, Terdakwa lalu menelepon ke HP Saksi Puput memberitahukan bahwa mobilnya sudah ditemukan, dan selanjutnya Terdakwa membawa mobil Toyota Avanza warna silver milik Sertu Azis tersebut pulang ke rumah Terdakwa. pp. Bahwa benar di tempat yang lain, setelah Saksi Puput menerima telepon dari Terdakwa yang memberitahukan bahwa mobil yang dicari sudah ketemu, maka Saksi Puput lalu menemui Sdr. Eko yang menunggu di dekat KUA Curah Kakak untuk menyerahkan uang
52 tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Sdr. Eko yang saat itu menunggu di dalam mobil Toyota Avanza warna gold, nopol tidak tahu. Setelah menerima uang dari Saksi Puput, Sdr. Eko dan beberapa orang kawannya yang ada dalam mobil langsung pergi menuju ke arah Surabaya menggunakan mobil Toyota Avanza warna gold tersebut. qq. Bahwa benar setelah Terdakwa sampai di rumah Terdakwa pada sekira pukul 16.30 Wib dengan membawa kembali mobil Toyota Avanza warna Silver metalik Nopol DK-863-JE milik Saksi Sertu Azis yang sempat hilang, selanjutnya Terdakwa menyerahkan mobil milik Saksi Sertu Azis yang sempat hilang tersebut kepada Saksi Sertu Azis selaku pemiliknya yang saat itu menunggu di rumah Terdakwa. rr. Bahwa benar setelah mobil diterima, selanjutnya Saksi Sertu Azis langsung membawa mobil Toyota Avanza warna silver Nopol DK863-JE miliknya tersebut pulang ke Denpasar, Bali. Sampai di tengah jalan Saksi Sertu Azis berhenti dan kemudian memeriksa kondisi mobil, dan ternyata Saksi Sertu Azis melihat ban cadangan hilang, GPS hilang, memori remote alarm pintu hilang, dongkrak dan kunci roda hilang, serta pegangan pintu belakang hilang. ss. Bahwa benar Terdakwa tidak kenal, tidak pernah bertemu, dan tidak pernah berkomunikasi dengan Sdr. Eko sebagai orang yang telah membawa/menadah mobil Toyota Avanza milik Saksi Sertu Azis dan kemudian meminta uang tebusan kepada Saksi Sertu Azis, sehingga Terdakwa tidak mengetahui siapa sebenarnya orang yang mengaku bernama Sdr. Eko tersebut. Terdakwa hanya kenal dengan Saksi Puput sebagai warga desa binaan Terdakwa selaku Babinsa, dan sepengetahuan Terdakwa, Saksi Puput bukanlah Sdr. Eko yang meminta uang tebusan tersebut. tt. Bahwa benar dari uraian fakta di atas, yang mengatur semua kejadian pencurian mobil Toyota Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE milik Saksi Sertu Azis dan kemudian meminta uang tebusan sebesar Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah) jika pemiliknya ingin mobilnya kembali, sampai kemudian diserahkannya uang tebusan sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) oleh Saksi Sertu Azis untuk mendapatkan kembali mobilnya yang telah dicuri tersebut, semuanya yang mengatur adalah Sdr. Eko (yang tidak diketahui secara pasti nama dan tempat tinggalnya) dengan memanfaatkan „kepolosan‟ Saksi Yono Purbowo, Saksi Puput, dan Terdakwa. uu. Bahwa benar oleh karena Terdakwa tidak pernah kenal, tidak pernah bertemu, dan tidak pernah berkomunikasi dengan Sdr. Eko sebagai orang yang diduga mencuri, menadah, ataupun memeras Saksi Sertu Azis, sehingga tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Terdakwa telah bekerja-sama secara sadar dan secara langsung, serta saling mengetahui dan menyadari tindakan pelaku yang lain, yang kemudian diwujudkan dalam suatu perbuatan, maka perbuatan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai “dilakukan secara bersamasama” ataupun “sendiri-sendiri”. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri”, tidak terpenuhi. Menimbang
: Bahwa oleh karena salah satu unsur pasal yang didakwakan tidak terpenuhi, maka unsur berikutnya tidak perlu dibuktikan lagi.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam Dakwaan Alternatif Kesatu, yaitu :
53 “ Barangsiapa secara bersama sama atau sendiri sendiri, dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain; atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang “ Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 368 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menimbang
: Bahwa oleh karena Dakwaan Alternatif Kesatu dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Alternatif Kedua.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan Alternatif Kedua tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa oleh karena unsur kesatu dan unsur kedua dalam Dakwaan Alternatif Kedua adalah sama dengan unsur kesatu dan unsur kedua dalam Dakwaan Alternatif Kesatu, maka Majelis Hakim tidak perlu membuktikan lagi, mengambil alih pembuktian unsur kesatu dan unsur kedua dalam Dakwaan Alternatif Kesatu tersebut sebagai pembuktian unsur kesatu dan unsur kedua dalam Dakwaan Alternatif Kedua ini. 2. Bahwa oleh karena unsur kedua dalam Dakwaan Alternatif Kesatu dinyatakan tidak terpenuhi, yang berarti unsur kedua dalam Dakwaan Alternatif Kedua juga tidak terpenuhi, maka unsur berikutnya juga tidak perlu dibuktikan lagi.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam Dakwaan Alternatif Kedua, yaitu : “ Barangsiapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan ” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 480 ke-1 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa oleh karena tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan untuk menyatakan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Alternatif Pertama maupun Dakwaan Alternatif Kedua, maka Majelis berpendapat bahwa Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan, maka beaya perkaranya dibebankan kepada negara.
Menimbang
: Bahwa barang bukti dalam perkara ini yang berupa surat-surat : 1. 1 (satu) lembar Kuitansi No.01 tanggal 29 Januari 2014 yang ditanda-tangani oleh Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa), yang menunjukkan bahwa Sertu Azis (P. Azis) pada tanggal 29 januari 2014 telah memberikan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah) kepada Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa) untuk pembayaran penebusan 1 unit mobil Toyota Avanza Nopol DK-863JE milik Sertu Azis;
54 2. 2 (dua) lembar foto mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis yang hilang, yang kemudian ditebus dengan uang sebesar Rp.35.000.000,-(tiga puluh lima juta rupiah); 3. 1 (satu) lembar fotocopy STNK mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK-863-JE atas nama Azis; 4. 1 (satu) lembar Surat kepada Danpomdam-V/Brawijaya tanggal 21 Juli 2014 perihal Permohonan pinjam pakai barang bukti mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK-863-JE yang ditanda-tangani oleh Sertu Azis, berikut Bertita Acara Pinjam Pakai Barang-bukti tanggal 15 Agustus 2014, yang menunjukkan bahwa mobil barang bukti tersebut saat ini sudah berada di tangan pemiliknya, yaitu Sertu Azis; 5. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari PT Oto Multiartha kepada Ditlantas Polda Bali perihal keterangan jaminan, yang intinya menerangkan bahwa mobil Toyota New Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE an. Azis adalah benar menjadi jaminan pembiayaan, dan BPKB asli disimpan pada PT Oto Multiartha Cabang Denpasar; 6. 4 (empat) lembar fotocopy BPKB mobil Toyota New Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE an. Azis; 7. 1 (satu) lembar bukti pembayaran angsuran ke PT Oto Multiarta dari ATM Bank BCA tanggal 5 Juni 2014; 8. 1 (satu) lembar Surat Izin Jalan dari Kahubdam-IX/Udayana Nomor: SIJ/18/I/2014 tanggal 28 Januari 2014 an. Sertu Azis; Ternyata berkaitan erat dengan perkara ini, sehingga oleh karenanya perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat
: 1. Pasal 368 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 480 ke-1 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 2. Pasal 180, 189, dan Pasal 195 UU No. 31 Th. 1997 tentang Peradilan Militer; dan 3. Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. M E N G A D I L I
1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas, yaitu: ANTON ISWAHYUDI, Serka NRP.21980189271075, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : ”Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melakukan pemerasan” Atau Kedua : ”Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melakukan penadahan” 2.
Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari segala dakwaan.
3. Memulihkan martabatnya. 4.
hak Terdakwa
dalam
kemampuan,
kedudukan, harkat,
dan
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a. 1 (satu) lembar Kuitansi No.01 tanggal 29 Januari 2014 yang ditanda-tangani oleh Serka Anton Iswahyudi (Terdakwa); b. 2 (dua) lembar foto mobil Toyota Avanza warna silver metalik tahun 2010 Nopol DK-863-JE milik Sertu Azis; c. 1 (satu) lembar fotocopy STNK mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK-863-JE atas nama Azis; d. 1 (satu) lembar Surat kepada Danpomdam-V/Brawijaya tanggal 21 Juli 2014 perihal Permohonan pinjam pakai barang bukti mobil Toyota Avanza warna silver tahun 2010 Nopol DK-863-JE yang ditanda-tangani oleh Sertu Azis, berikut Bertita Acara Pinjam Pakai Barang-bukti tanggal 15 Agustus 2014;
55 e. 1 (satu) lembar Surat Keterangan dari PT Oto Multiartha kepada Ditlantas Polda Bali perihal keterangan jaminan; f. 4 (empat) lembar fotocopy BPKB mobil Toyota New Avanza tahun 2010 warna silver metalik Nopol DK-863-JE an. Azis; g. 1 (satu) lembar bukti pembayaran angsuran ke PT Oto Multiarta dari ATM Bank BCA tanggal 5 Juni 2014; h. 1 (satu) lembar Surat Izin Jalan dari Kahubdam-IX/Udayana Nomor: SIJ/18/I/2014 tanggal 28 Januari 2014 an. Sertu Azis; Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 5.
Membebankan biaya perkara kepada negara.
Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2015 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 sebagai Hakim Ketua, serta Tuty Kiptiani, S.H., Letkol Laut (KH/W) NRP.11871/P dan Mulyono, S.H., Mayor Chk NRP.522672, masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan Hakim Anggota-II, dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Vinor Orfansyah, S.H., Letkol Laut (KH) NRP.12291/P, Panitera Rudianto, Pelda NRP.21960347440875, serta di hadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua Cap/Ttd
Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 Hakim Anggota-I
Hakim Anggota-II
Ttd
Ttd
Tuty Kiptiani, S.H. Letkol Laut (KH/W) NRP.11871/P
Mulyono, S.H. Mayor Chk NRP.522672 Panitera Ttd
Rudianto Pelda NRP.21960347440875
Salinan Putusan Ini sesuai dengan aslinya Panitera
Rudianto Pelda NRP.21960347440875