PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 80–K/ PM.III-12/AD/V/2015 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Agus Suyanto. Pratu/31090176510888. Tabakpan 2 Kipan C. Yonif 512/QY. Trenggaiek, 9 Agustus 1988. Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Yonif 512/QyJI. Ronggolawe Kel. Kesatrian Kec. Blimbing Kota Malang.
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. Pengadilan Militer tersebut diatas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan Permulaan Denpom V/3 Nomor : BP-34/A30 tanggal 19 Mei 2014 Terdakwa a.n Agus Suyanto Pratu Nrp 31090176510888.
Memperhatikan
:
1. Surat keputusan tentang penyerahan perkara dari Danrem 083/BDJ selaku Papera Nomor : Kep / 11 / IV / 2015 tanggal 15 April 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Nomor : Sdak/75/K/AD/IV/2015 tanggal 28 April 2015. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil III-12 Surabaya tentang Penunjukan Hakim Nomor : TapKim/87.A/PM.III-12/AD/VI/2015 tanggal 1 Juni 2015. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor TapSid/87.A/PM.III-12/AD/VI/2015 tanggal 1 Juni 2015.
:
4. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Putusan Sela Nomor : Put.Sela/ 80-K/PM.III-12/AL/V/2015 tanggal 18 Juni 2015.
Mendengar
:
6.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur militer Nomor : Sdak/75/K/AD/IV/2015 tanggal 28 April 2015, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
2 Memperhatikan
:
1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa: a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : Kesatu
: Dengan sengaja menyuruhnya supaya diobati dan dengan diberitahukan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 299 Ayat (1) KUHP
Kedua
: Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 281 ke-1 KUHP.
b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuh pidana : Pidana
:
Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan.
c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah). d.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat : -
4 (empat) lembar Visum Et Repertum No.28/VI/OBG/2013 tanggal 17 Juni 2013 atas nama Sunarsih.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2. Pembelaan (Pledoi) yang disampaikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa yang diajukan secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Penasihat Hukum Terdakwa dalam pledoinya menyampaikan bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersidangan Penasihat Hukum Terdakwa tidak sependapat dengan pembuktian unsur-unsur dakwaan kesatu maupun unsur-unsur dakwaan kedua kecuali unsur Barang siapa, sehingga Penasihat Hukum Terdakwa berpendapat bahwa pembuktian unsur-unsur yang didakwakan oleh Oditur Militer tersebut tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan. b. Bahwa selanjutnya Penasihat Hukum Terdakwa menyampaikan permohonan kepada Majelis sebagai berikut : 1) Menyatakan Terdakwa Pratu Agus Suyanto NRP. 31090176510888 Tabak Ru I Ton I Kipan C Yonif 512/QY, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hokum melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan dalam dakwaan kesatu maupun yang kedua. 2) Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan Oditur Militer baik dalam dakwaan kesatu maupun yang kedua. 3) Menyatakan dalam hukum Terdakwa lepas dari segala tuntutan hukum dalam dakwaan Oditur Militer. 4) Mengembalikan kemampuan,nama baik,harkat dan martabat Terdakwa kedalam kedudukan semula. 5) Menetapkan Negara.
biaya
perkara
dibebankan
kepada
3 6) Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya menurut hukum (ex aquo et bono). Menimbang
: Jawaban atas pembelaan (Replik) yang pada pokoknya menguraikan hal-hal bahwa dalam Repliknya Oditur Militer menyatakan dalam menanggapi pledoi Penasihat hukum Terdakwa terhadap keterbuktian unsur-unsur, Oditur Militer tetap pada pembuktian yang telah dituangkan dalam tuntutannya.
Menimbang
: Jawaban Penasihat Hukum terhadap Oditur (Duplik) yang pada pokok menyatakan tetap pada pledoi (pembelaan) yang telah disampaikan sebelumnya.
Menimbang
: Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III–12 Surabaya Nomor Sdak/75/K/AD/IV/2015 tanggal 28 April 2015 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut : Kesatu : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan April tahun 2000 sepuluh atau setidaktidaknya dalam bulan April tahun 2000 sepuluh atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 sepuluh bertempat di tempat kos Sdri. Sunarsih (Saksi-1) Jl. Mayjen Panjaitan Gg 13 No. 31 Kel. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secata Gel. II di Dodik Secata Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Asembagus Situbondo kemudian ditempatkan di Yonif 512/Qy Malang, sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Pratu NRP 31090176510888. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sdri. Sunarsih sejak bulan yang sudah tidak diingat lagi oleh Terdakwa tahun 2006 di Trenggaiek melalui siaran radio Hayam Wuruk Trenggaiek, setelah kenal antara Terdakwa dengan Saksi-1 saling tukar No. HP dan saling SMS kemudian pada tanggal 6 Mei 2006 Terdakwa menyatakan cinta kepada Saksi-1 di rumah Saksi-1 dan diterima oleh Saksi-1 sehingga sejak saat itu Terdakwa berpacaran dengan Saksi-1. c. Bahwa setelah itu Terdakwa sering datang ke rumah Saksi-1 kurang lebih seminggu 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali dan yang dilakukan di rumah Saksi-1 tersebut, Terdakwa hanya berkunjung tetapi Terdakwa juga sering melakukan ciuman / bercumbu dengan Saksi-1 di ruang tamu dan di depan ruang televisi, selanjutnya pada tahun 2008 Terdakwa menjadi anggota TNI AD dengan masuk Secata TNI AD dan setelah menjadi anggota TNI AD antara Terdakwa dengan Saksi-1 masih tetap menjalin hubungan pacaran. d. Bahwa selama Terdakwa berpacaran dengan Saksi-1, Terdakwa pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi-1 yaitu pada tahun 2006 di rumah Saksi-1 sebanyak 4 (empat) kali, kemudian pada bulan
4 Pebruari 2010 sekira pukul 18.30 Wib sampai pukul 19.30 Wib di rumah paman Saksi-1 (Sdr. Tukiman) alamat Jl. Kedawung Gg. 2 No. 11 Lowokwaru Malang sebanyak 3 (tiga) kali. e. Bahwa dengan seringnya Terdakwa dengan Saksi-1 melakukan persetubuhan sejak pacaran, maka sekitar bulan Pebruari 2010 Saksi-1 pernah mengalami telat datang bulan kemudian pada bulan Maret 2010 Saksi-1 melakukan tes kehamilan di kamar paman Saksi-1 (Sdr. Tukiran) dengan tespek dan saat itu Saksi-1 positif hamil. f. Bahwa pada akhir bulan Maret 2010 Saksi-1 memberitahukan kehamilannya kepada Terdakwa, namun Terdakwa ternyata tidak bertanggungjawab untuk menikahi Saksi-1 bahkan menyuruh Saksi-1 untuk melakukan aborsi yang saat itu sudah berumur 2 (dua) bulan. g. Bahwa kemudian pada awal bulan April 2010 Terdakwa memberi Saksi-1 uang sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dan menyuruh Saksi-1 untuk membeli obat guna menggugurkan kandungan (Sitotex), selanjutnya Saksi-1 membeli obat tersebut di Apotik sebanyak 6 (enam) butir. h. Bahwa setelah itu obat Sitotex tersebut diminum oleh Saksi-1 satu butir satu kali dalam sehari dan satu butir lagi dimasukkan ke dalam kemaluan Saksi-1 setama 2 (dua) hari, kemudian pada hari ketiga kandungan Saksi-1 gugur dengan mengeluarkan darah serta dalam darah tersebut terdapat benjolan seperti daging, selanjutnya untuk membersihkan sisa darah tersebut Saksi-1 meminum obat Sitotex lagi satu hari satu butir selama 2 (dua) hari. i. Bahwa Saksi-1 mau diajak bersetubuh dengan Terdakwa, karena Terdakwa berjanji dan bertanggungjawab akan menikahi Saksi-1 secara resmi di kesatuannya begitu pula dengan saat Saksi-1 menggugurkan kandungan hal itu dilakukan karena disuruh Terdakwa dan Terdakwa akan tetap bertanggungjawab namun sekarang Terdakwa berubah sikap terhadap Saksi-1 dan tidak mau menikahi Saksi-1 dikarenakan Terdakwa mendapat informasi dari Prada Sulistiawan jika Saksi-1 sering keluar malam ke tempat karaoke walaupun Terdakwa tidak pernah melihat secara langsung perbuatan Saksi-1. j. Bahwa adanya perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 menuntut agar perbuatan Terdakwa diberikan sangsi dan perkara ini mohon diselesaikan secara prosedur hukum. Dan Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Oktober tahun 2000 sebelas s.d. bulan Oktober tahun 2000 dua belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 sebelas s.d. tahun 2000 dua belas bertempat kost Sdri Sunarsih (Saksi1) di Jl. Mayjen Panjaitan Gg 13 No. 31 Kel. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer 111-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secata Gel. II di Dodik Secata Magetan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Asembagus Situbondo kemudian ditempatkan di Yonif 512/Qy Malang, sampai dengan pada saat
5 melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Prada (sekarang berpangkat Pratu) NRP 31090176510888. b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sdri. Sunarsih sejak bulan yang sudah tidak diingat lagi oleh Terdakwa tahun 2006 di Trenggalek melalui siaran radio Hayam Wuruk Trenggaiek, setelah kenal antara Terdakwa dengan Saksi-1 saling tukar No HP dan saling SMS kemudian pada tanggal 6 Mei 2006 Terdakwa menyatakan cinta kepada Saksi-1 di rumah Saksi-1 dan diterima oleh Saksi-1 sehingga sejak saat itu Terdakwa berpacaran dengan Saksi-1. c. Bahwa setelah itu Terdakwa sering datang ke rumah Saksi-1 kurang lebih seminggu 2 (dua) sampai 3 (tiga) kali dan yang dilakukan di rumah Saksi-1 tersebut Terdakwa hanya berkunjung tetapi Terdakwa juga sering melakukan ciuman / bercumbu dengan Saksi-1 di ruang tamu dan di depan ruang televisi, selanjutnya pada tahun 2008 Terdakwa menjadi anggota TNI AD dengan masuk Secata TNI AD dan setelah menjadi anggota TNI AD antara Terdakwa dengan Saksi-1 masih tetap menjalin hubungan pacaran. d. Bahwa selama Terdakwa berpacaran dengan Saksi-1, Terdakwa pernah melakukan persetubuhan dengan Saksi-1 yaitu pada tahun 2006 di rumah Saksi-1 sebanyak 4 (empat) kali, kemudian pada bulan Pebruari 2010 sekira pukul 18 30 Wib sampai pukul 19.30 Wib di rumah paman Saksi-1 (Sdr. Tukiman) alamat Jl. Kedawung Gg. 2 No. 11 Lowokwaru Malang sebanyak 3 (tiga) kali dan sejak bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Oktober 2012 Terdakwa sering malakukan persetubuhan dengan Saksi-1 di tempat kost Saksi-1 di Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 13 No 31 Kel Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang yang dilakukan hampir setiap hari. e. Bahwa pada bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Oktober 2012 sebelum melakukan persetubuhan di tempat kost Saksi-1 di Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 13 No 31 Kel. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang, Terdakwa selalu mencium bibir leher dan buah dada Saksi-1 serta meraba semua bagian tubuh Saksi-1 kemudian Terdakwa dengan Saksi-1 melakukan persetubuhan yang saat itu pintu kamar dalam keadaan tertutup namun jendela kamar dalam keadaan terbuka karena sebagai fentilasi / pergantian udara supaya di dalam kamar tidak pengap. f. Bahwa letak jendela kamar tempat kost Saksi-1 di Jl. Mayjen Panjaitan Gg 13 No 31 Kel. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang hampir sejajar dengan lantai rumah dan berdekatan dengan tempat duduk di teras rumah serta teman-teman Saksi-1 yaitu Saksi-2 Sdri. Rohima Kumullah dan Saksi-3 Sdri. Ria Novianti sering duduk di tempat duduk tersebut sehingga Saksi-2 pernah melihat dari jendela jika di dalam kamar Saksi-1 tersebut Terdakwa berciuman dengan Saksi-1 dan Saksi-3 juga pernah melihat dan jendela kamar Saksi-1 dalam keadaan terbuka kemudian Saksi-3 mendengar suara seperti orang yang sedang melakukan persetubuhan serta Saksi-2 dan Saksi-3 juga mengetahui tidak ada laki-laki lain yang datang ke tempat kost Saksi-1 untuk menemui Saksi-1 selain Terdakwa. g. Bahwa selain itu masih pada tanggal dan bulan lupa tahun 2011 Terdakwa dengan Saksi-1 juga pernah melakukan persetubuhan di tempat kerja Saksi-1 di ruangan lantai dua di bakso Kota (depan Rumah Sakit Lavalete) yang dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. h. Bahwa Saksi-1 mau diajak bersetubuh dengan Terdakwa, karenaTerdakwa berjanji dan bertanggungjawab akan menikahi Saksi-1 secara resmi di kesatuannya begitu pula dengan saat Saksi-1
6 menggugurkan kandungan hal itu dilakukan karena disuruh Terdakwa dan Terdakwa akan tetap bertanggungjawab namun sekarang Terdakwa berubah sikap terhadap Saksi-1 dan tidak mau menikahi Saksi-1 dikarenakan Terdakwa mendapat informasi dari Prada Sulistiawan jika Saksi-1 sering keluar malam ke tempat karaoke walaupun Terdakwa tidak pernah melihat secara langsung perbuatan Saksi-1. i. Bahwa adanya perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 menuntut agar perbuatan Terdakwa diberikan sangsi dan perkara ini mohon diselesaikan secara prosedur hukum. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Dakwaan Kesatu
: Pasal 299 ayat (1) KUHP.
Dan Dakwaan Kedua
: Pasal 281 Ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut, Terdakwa mengerti dan menyangkal sebagian dari uraian dakwaan Oditur Militer. Adapun yang disangkal oleh Terdakwa adalah Bahwa Terdakwa tidak pernah menyuruh Saksi Sunarsih untuk melakukan pengguguran kandungan/aborsi atau menyuruh untuk membeli obat Sitotex untuk diminum dengan harapan kandungannya dapat digugurkan.
Menimbang
: Bahwa atas Surat dakwaan oditur Militer tersebut Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan keberatan atau Eksepsi.
Menimbang
: Bahwa atas keberatan atau eksepsi yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Majelis Hakim memutuskan dengan mengeluarkan Putusan Sela Nomor: Put.Sela/80-K/PM.III-12/AD/V/2015 tanggal 18 Juni 2015 yang amarnya berbunyi sebagai berikut: Menetapkan : 1. Menyatakan keberatan (eksepsi) yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa tidak dapat diterima. 2. Menyatakan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Sdak/75/K/AD/V/2015 tanggal 28 April 2015 sah dan dapat diterima. 3. Menyatakan sidang pemeriksaan perkara Terdakwa Pratu Agus Suyanto NRP.31090176510888 dapat dilanjutkan.
Menimbang
: Bahwa didalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum, yaitu : Mayor Chk Susilo, SH NRP.11980019331071 dan kawan-kawan berdasarkan Surat Perintah dari Kakumdam V/Brawijaya Nomor: Sprin/158/IX/2014 tanggal 15 September 2014 dan Surat Kuasa dari Terdakwa kepada Penasihat Hukum Terdakwa tertangal 4 Mei 2015.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi -1 : Nama lengkap Pekerjaan
: Sunarsih. : Mahasiswa.
7 Tempat tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : :
Trenggaiek, 05 Pebruari 1989, Indonesia. Perempuan. Islam. Dsn. Pojok Rt. 005 Rw. 002 Ds. Sumurup Kec. Bendungan Kab. Trenggalek.
Pada pokoknva meneranakan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar bulan Maret 2006 di Dsn. Pojok Ds. Sumurup Kec. Bendungan Kab. Trenggalek melalui siaran Radio Hayam Wuruk Trenggalek dan dalam perkenalan tersebut antara Saksi dan Terdakwa saling tukar nomor Hand Phone. 2. Bahwa setelah sama-sama mengetahui nomor Hand Phone masing, selanjutnya Saksi dan Terdakwa saling berkirim SMS dan telpon-telponan sehingga kemudian menjadi akrab. Sekira satu bulan kemudian Terdakwa berkunjung kerumah orang tua Saksi di Desa Sumurup Kec Bendungan Kab Trenggalek. 3. Bahwa selanjutnya pada tanggal 6 Mei 2006 Terdakwa datang kerumah lagi Saksi kemudian ngobrol bersama dan selanjutnya dalam obrolan tersebut menyatakan cintanya kepada Saksi. 4. Bahwa atas pernyataan cinta Terdakwa tersebut, Saksi mau menerima karena memang Saksi belum mempunyai pacar dan Saksi juga tertarik dengan Terdakwa sehingga selanjutnya Saksi dan Terdakwa sepakat menjalin hubungan pacaran. 5. Bahwa setelah Saksi dan Terdakwa resmi berpacaran, selanjutnya Terdakwa sering berkunjung kerumah Saksi yang dalam seminggu datang 2 (dua) atau 3 (tiga) kali dan setiap kali Terdakwa datang kerumah Saksi, sering melakukan ciuman dan bercumbu yang bertempat diruang tamu rumah dan di depan ruang televisi. 6. Bahwa selama berpacaran dengan Terdakwa Saksi pernah diajak berkunjung kerumah orangtua Terdakwa pada tahun 2007 dan sekira tahun 2012 saksi sering diajak berkunjung ke rumah orangtua Terdakwa bahkan pernah bermalam dirumah orangtua Terdakwa di Trenggalek. 7. Bahwa sejak Saksi berpacaran dengan Terdakwa pada tahun 2006, Saksi pernah melakukan hubungan badan dengan Terdakwa sebanyak 4 (empat) kali yang dilakukan dirumah Saksi dan dalam melakukan hubungan badan tersebut Saksi tidak mengalami kehamilan. 8. Bahwa pada tahun 2008/2009 Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata TNI AD dan selama Terdakwa menjalani pendidikan, Saksi dan Terdakwa masih tetap menjalin hubungan pacaran hingga Terdakwa lulus mengikuti pendidikan Secata dan dilantik dengan pangkat Prada. 9. Bahwa pada bulan Pebruari 2010 sekira pukul 18.30 Wib Saksi dan Terdakwa kembali melakukan hubungan badan sebanyak 3 (tiga) kali yang dilakukan dirumah paman Saksi (Sdr. Tukiman) alamat Jl. Kedawung Gg. 2 No. 11 Lowokwaru Malang. 10. Bahwa selanjutnya antara bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Oktober 2012 Saksi dan Terdakwa sering melakukan hubungan badan hampir setiap hari sekali di tempat kost Saksi yang beralamat di Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 13 No. 31 Kel. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang, biasanya dilakukan pada waktu siang hari. 11. Bahwa dalam melakukan hubungan badan tersebut dilakukan dengan cara yang diawali dengan Terdakwa mencium bibir, leher dan buah dada Saksi serta meraba semua bagian tubuh Saksi, kemudian
8 Terdakwa menyuruh melepas pakaian Saksi hingga Saksi telanjang bulat, setelah lalu Terdakwa melepas pakaiannya dan setelah samasama telanjang bulat kemudian Terdakwa menidurkan Saksi di tempat tidur dalam keadaan terientang dan Terdakwa menindih Saksi dari atas serta memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Saksi dengan gerakan naik turun sekira 5 (lima) menit kemudian Terdakwa mengeluarkan spermanya di dalam vagina Saksi. 12. Bahwa dalam setiap kali Saksi dan Terdakwa melakukan hubungan badan tersebut yang dilakukan di kamar kost Saksi, pintu kamar kost dalam keadaan tertutup namun jendela kamar dalam keadaan terbuka karena sebagai fentilasi / pergantian udara supaya di dalam kamar tidak pengap sehingga jendela kamar sering Saksi buka. 13. Bahwa posisi letak jendela kamar tempat kost Saksi hampir sejajar dengan lantai rumah dan berdekatan dengan tempat duduk di teras rumah serta teman-teman Saksi sering duduk di tempat duduk tersebut sehingga teman kost Saksi yaitu Sdri Rohima Kumullah pemah mengetahui dan melihat dari jendela kamar tersebut pada saat Saksi dan Terdakwa bercumbu dan berciuman. 14. Bahwa selain Saksi dan Terdakwa melakukan hubungan badan di tempat kost Saksi, pada tahun 2011 Saksi dan Terdakwa juga pernah melakukan hubungan badan sebanyak 2 (dua) kali di tempat kerja Saksi di ruangan lantai dua di bakso Kota (depan Rumah Sakit Lavalete) dan menurut Saksi perbuatan tersebut yang dapat dilihat oleh orang lain. 15. Bahwa akibat seringnya Saksi melakukan hubungan bada dengan Terdakwa, pada bulan Pebruari 2010 Saksi mengalami telat bulan, kemudian pada bulan Maret 2010 Saksi lakukan test kehamilan dengan menggunakan alat Tespeck, hasilnya positif hamil namun dalam melakukan tes kehamilan tersebut tidak ada yang mengetahui dan tidak ada keterangan medis dari dokter maupun bidan serta kehamilan Saksi tersebut hanya Saksi sendiri yang mengetahuinya. 16. Bahwa selanjutnya Saksi memberitahukan tentang kehamilan Saksi kepada Terdakwa dengan maksud untuk meminta pertanggung jawaban Terdakwa agar segera menikahi Saksi dan namun Terdakwa tidak meresponsya dan mengatakan kepada Saksi bahwa saat ini Terdakwa belum bisa menikahi Saksi karena pangkatnya masih Prada sehingga Terdakwa menyuruh Saksi untuk melakukan aborsi. 17. Bahwa pada bulan April 2010 Terdakwa pernah mengirim uang kepada Saksi sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dan uang pemberian Terdakwa tersebut Saksi gunakan untuk membeli obat untuk menggugurkan kandungan dengan merk Sitotex sebanya 6 (enam) butir. 18. Bahwa dalam membeli obat sitotex tersebut awalnya Saksi tidak mengetahui obat apa untuk menggugurkan kandungan, sehingga Saksi bertanya kepada teman Saksi dan diberitahukan bahwa obat untuk menggugurkan kandungan merk-nya Sitotek sehingga kemudian Saksi menyuruh teman tersebut untuk membelikannya sebanyak 6 (enam) butir. 19. Bahwa setelah Saksi mendapatkan obat Sitotex tersebut kemudian Saksi minum satu butir satu kali sehari dan satu butir lagi Saksi masukkan ke dalam vagina Saksi dan setelah 2 hari Saksi minum obat Sitotex tersebut kemudian kandungan Saksi gugur dengan mengeluarkan darah serta dalam darah tersebut terdapat benjolan seperti daging, selanjutnya untuk membersihkan sisa darah tersebut Saksi meminum obat Sitotex lagi satu hari satu butir selama 2 (dua) hari.
9 20. Bahwa Saksi dalam meminum obat Sitotex tersebut Saksi lakukan sendiri tanpa sepengetahuan Terdakwa atau orang lain begitu juga ketika Saksi mengalami keguguran tidak ada orang lain yang mengetahuinya. 21. Bahwa selama Saksi berpacaran dengan Terdakwa sejak bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Oktober 2012, Saksi pernah diberi uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk membayar uang gedung masuk sekolah Akbid (Akademi Kebidanan) di Ganesha Malang dan untuk setiap bulannya Saksi dikirimi uang sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk biaya makan. 22. Bahwa terakhir kali Saksi melakukan persetubuhan dengan Terdakwa pada bulan Oktober 2012 yang dilakukan di tempat kost Saksi sebelum Terdakwa berangkat penugasan ke Maluku. 23. Bahwa selama Terdakwa melaksanakan penugasan di Maluku, Saksi pergi ke karaoke bersama teman-teman kerjanya saja, tetapi tidak sering. 24. Bahwa ditempat kos Saksi tinggal Terdakwa bebas keluar masuk kamar Saksi karena Saksi mengaku kepada pemilik kos bahwa status Saksi sudah menikah dengan Terdakwa. 25. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut, pada bulan Juni 2012 Saksi melaporkan Terdakwa kepada Komandan Yonif 512/Qy untuk diproses secara hukum dan Saksi memohon kepada Majelis Hakim agar Terdakwa diberhentikan dari dinas militer. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun yang disangkal oleh Terdakwa adalah sebagai berikut: Bahwa pada saat Terdakwa melakukan berciuman, meraba-raba payudara Saksi serta pada saat hubungan badan di kamar kost Saksi-1 pintu dan jendela dalam keadaan tertutup. Bahwa Terdakwa tidak pernah menuruh Saksi-1 untuk melakukan aborsi atau menggugurkan kandungannya. Bahwa Terdakwa memberikan uang sebesar Rp.400.000.- (empat ratus ribu rupiah) tersebut adalah pemberian rutin kepada Saksi-1 untuk biaya kuliah bukan untuk menggugurkan kandungan. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-1 tetap pada keterangannya semula. Saksi -2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Rohima Kumullah. Swasta. Pasuruan, 28 Juni 1988. Indonesia. Perempuan. Islam. Jalan Tulip Sumoharjo Plumbon Pandaan Pasuruan.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa hanya mengetahui Terdakwa bulan Oktober 2011 ketika datang di tempat kost Saksi alamat Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 13 No. 31 Kel. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang untuk menemui Saksi Sunarsih dan Saksi juga kenal Saksi-1Sunarsih karena sejak bulan Oktober 2011 sama-
10 sama kost dengan Saksi di rumah Ny. Dini, namun dengan keduanya tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui hubungan antara Terdakwa dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih sangat dekat sekali (intim) dan Terdakwa sering datang ke tempat kost untuk bertemu dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih bahkan pernah bermalam dan satu kamar dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih karena Saksi-1 Sdri Sunarsih pernah mengatakan kepada Saksi maupun kepada ibu kost bahwa Terdakwa adalah suaminya. 3. Bahwa sekira tahun 2011 sampai tahun 2012 ketika Terdakwa datang ke tempat kost Saksi-1 Sunarsih, Saksi pernah melihat dari jendela kamar kost Saksi-1 Sdri Sunarsih yang terbuka, Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih duduk ditempat tidur lalu berciuman di dalam kamar namun Saksi tidak pernah melihat Saksi-1 Sdri Sunarsih melakukan hubungan badan. 4. Bahwa Saksi pernah diberitahu oleh Saksi-1 Sdri Sunarsih kalau Saksi-1 Sdri Sunarsih pernah hamil 2 (dua) bulan kemudian digugurkan namun Saksi tidak diberitahu kapan dan dimana kandungannya tersebut digugurkan. 5. Bahwa selama Saksi bertetangga kost dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih , Saksi tidak pernah melihat ada laki-laki lain datang mengunjungi tempat kostnya selain Terdakwa, dan seteiap kali Terdakwa datang selalu masuk kamar dan tidur berdua dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih. 6. Bahwa menurut Saksi perbuatan Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih yang berciuman didalam kamar yang tertutup namun jendelanya terbuka adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan karena dapat menimbulkan birahi atau perasaan jijik bagi yang melihatnya termasuk Saksi sendiri. Atas keterangan seluruhnya. Menimbang
:
Saksi-2
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Bahwa Saksi dibawah ini (Saksi 3) sudah dipanggil secara sah dan patut menurut undang-undang oleh Oditur Militer namun yang bersangkutan sampai saat persidangan yang ketiga ini tidak hadir dikarenakan sedang mengikuti pendidikan Secaba Reguler dan oleh karena dalam berita acara pemeriksaan para Saksi tersebut sudah dilakukan penyumpahan dan berdasarkan ketentuan Pasal 155 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer keterang Saksi yang tidak hadir tersebut dapat dibacakan, oleh karena itu Oditur Militer dengan terlebih dahulu meminta persetujuan Terdakwa untuk dibacakan, maka setelah mendapatkan persetujuan dari Terdakwa keterangan Saksi dibawah ini dibacakan sebagai berikut : Saksi -3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Ria Novianti. Swasta. Malang, 27 Nopember 1986. Indonesia. Perempuan. Kristen. Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 13 No. 31 Kel. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
11 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pertengahan tahun 2011 di tempat kost Saksi, dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak mempunyai hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi juga kenal dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih pada bulan Juli 2012 sejak sama-sama kost dengan Saksi di rumah Ny. Dini alamat Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 13 No. 31 Kel. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang. 3. Bahwa Saksi mengetahui antara Terdakwa dengan Saksi-1 Sdri unarsih (Saksi-1) telah menjalin hubungan pacaran karena Terdakwa sering datang ke tempat kost untuk bertemu dengan Saksi-1 Sdri. Sunarsih bahkan pemah bermalam dan satu kamar dengan Saksi-1 Sdri. Sunarsih. 4. Bahwa sekira tahun 2011 sampai tahun 2012 Saksi sering melihat Terdakwa datang ke tempat kost untuk bertemu dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih dan pada saat mereka berdua didalam kamar kost, Saksi pernah melihat jendela kamar Saksi-1 Sdri Sunarsih dalam keadaan terbuka dan kemudian Saksi mendengar suara seperti orang yang sedang melakukan hubungan persetubuhan layaknya suami istri dari dalam kamar Saksi-1 Sdri Sunarsih namun Saksi tidak ingat tepatnya kapan dan waktunya. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara langsung Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih melakukan hubungan persetubuhan di tempat umum atau yang dapat dilihat oleh orang lain namun Saksi pernah diberitahu oleh Saksi-1 Sdri Sunarsih bahwa karena seringnya melakukan persetubuhan tersebut, Saksi-1 Sdri Sunarsih pemah mengalami kehamilan selama 2 (dua) bulan namun kandungan tersebut telah digugurkan dengan cara minum obat Sitotek yang dibeli sendiri oleh Saksi-1 Sdri Sunarsih. 6. Bahwa sepengetahuan Saksi dari Saksi-1 Sdri Sunarsih alasan Saksi-1 Sdri Sunarsih mau diajak melakukan persetubuhan dengan Terdakwa dikarenakan Terdakwa berjanji akan bertanggungjawab untuk menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih. 7. Bahwa menurut Saksi perbuatan asusila yang dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih tersebut adalah salah dan masalah tersebut agar diselesaikan secara prosedur hukum. Atas keterangan Saksi-3 yang dibacakan tersebut, Terdakwa pada pokoknya membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun hal yang disangkal oleh Terdakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa tidak pernah menyuruh Saksi-1 Sdri Sunarsih untuk membeli obat yang dapat menggugurkan kandungan. Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secata Gel. II di Dodik Secata Magetan (Kodam V/Brawijaya), setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Asembagus Situbondo setelah itu Terdakwa ditugaskan di Yonif 512/Qy Malang, sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Pratu. 2. Bahwa selama berdinas Terdakwa pernah melaksanakan Operasi Militer Pengamanan Daerah Rawan di Ambon tahun 2012-2013 serta telah mendapatkan SL Dharma Nusa.
12 3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih pada tahun 2006 di Trenggalek melalui siaran radio Hayam Wuruk Trenggalek, dimana didalam acara siaran radio tersebut Terdakwa menyerahkan nomor Hand Phonenya, sehingga satu minggu kemudian Saksi-1 Sdri Sunarsih menghubungi Terdakwa dan langsung saling berkenalan. 4. Bahwa 2 (dua) minggu kemudian Terdakwa bersama temantemannya yaitu Sdr Ari, Sdr gatot dan Sdr Sandi datang kerumah Saksi-1 Sdri Sunarsih di Dsn. Pojok Ds. Sumurup Kec. Bendungan Kab. Trenggalek dengan maksud untuk bertemu secara langsung dan 1 (satu) bulan kemudian Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih sepakat menjalin hubungan pacaran. 5. Bahwa selanjutnya masih ditahun 2006 Terdakwa sering mengunjungi Saksi-1 Sdri Sunarsih dirumahnya dan kemudian Terdakwa sering melakukan ciuman bibir dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih diruang tamu bahkan Terdakwa juga pernah melakukan hubungan badan untuk pertama kalinya dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih didalam kamar Saksi Sunarsih (Saksi-1) sekitar pukul 10.00 Wib. 6. Bahwa dalam melakukan hubungan badan tersebut diawali Terdakwa dengan menciumi bibir, leher dan payudara Saksi-1 Sdri Sunarsih, setelah sama-sama terangsang kemudian Terdakwa membuka bajunya sendiri dan baju Saksi-1 Sdri Sunarsih dan setelah sama-sama telanjang bulat kemudian Terdakwa melakukan hubungan badan dengan posisi Terdakwa diatas dan Saksi-1 Sdri Sunarsih dibawah. Persetubuhan tersebut dilakukan dirumah orang tua Saksi-1 Sdri Sunarsih yaitu di dalam kamar Saksi-1 Sdri Sunarsih dan pada saat orang tua Saksi-1 Sdri Sunarsih juga sedang ada dirumah. 7. Bahwa pada saat Saksi-1 Sdri Sunarsih bekerja di Jawa Pos dan kost di Surabaya, Terdakwa tidak pernah mengunjungi Saksi-1 Sdri Sunarsih di Surabaya dan hanya bertemu satu bulan sekali pada saat Saksi-1 Sdri Sunarsih pulang ke Trenggalek. 8. Bahwa pada awal tahun 2007 Terdakwa pernah mengajak Saksi-1 Sdri Sunarsih pergi ke waduk Selorejo Tulungagung maupun ke alun-alun Trenggaiek untuk rekreasi dengan kegiatan melihat danau, makan dan ngobrol dan juga Terdakwa pemah mengajak Saksi-1 Sdri Sunarsih pergi ke rumah neneknya yang bernama Ny. Waijah alamat Ds. Sukowetan Kec. Jatiperahu Kab. Trenggaiek dengan maksud untuk mengenalkan Saksi-1 Sdri Sunarsih kepada nenek dan saudarasaudaranya jika Saksi-1 Sdri Sunarsih adalah pacarnya. 9. Bahwa pada tahun 2008 Tersangka masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata Gel. II. setelah lulus, Terdakwa masih menjalin hubungan pacaran dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih. 10. Bahwa pada tahun 2010 ketika Saksi-1 Sdri Sunarsih kost di Jl. Mayjen Panjaitan Gg. 13 No. 31 Ket. Penanggungan Kec. Lowokwaru Kota Malang, Terdakwa sering berkunjung ke tempat kost Saksi-1 Sdri Sunarsih tersebut dan kemudian sering melakukan hubungan badan sehingga Terdakwa pernah diberitahu oleh Saksi-1 Sdri Sunarsih bahwa ia hamil namun ketika Terdakwa akan mengunjungi Saksi-1 Sdri Sunarsih untuk melihat kepastian hamilnya, dilarang oleh Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Saksi-1 Sdri Sunarsih hanya meminta uang saja dan tidak mengatakan untuk menggugurkan kandungannya, lalu Terdakwa memberkan sebesar Rp 400.000,- (empat ratus ribu rupiah). 11. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui secara pasti apakan benar Saksi-1 Sdri Sunarsih hamil dan kemudian digugurkan atau tidak, karena Terdakwa tidak pernah melihat secara langsung kehamilan maupun obat yang diminum oleh Saksi-1 Sdri Sunarsih. Terdakwa baru bertemu
13 dengan Saksi- 1 Sdri Sunarsih sekira satu bulan kemudian telah Saksi-1 Sdri Sunarsih menelpon Terdakwa memberitahukan tentang kehamilannya, keadaan Saksi-1 Sdri sunarsih baik-baik saja. 12. Bahwa selanjutnya Terdakwa masih sering mengunjungi Saksi-1 Sdri Sunarsih di tempat kostnya hingga tahun 2012 dan setiap Terdakwa berkunjung tersebut, Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih selalu melakukan hubungan badan di dalam kamar kost Saksi-1 Sdri Sunarsih. 13. Bahwa posisi kamar kost Saksi-1 Sdri Sunarsih ada lantai bawah dengan ukuran 3x3 meter, yang dilengkapi dengan tempat tidur, pintu kamar dan jendela yang terbuat dari kaca, dan didepan kamar ada bangku yang posisinya lebih tinggi dari kamar dan sejajar dengan jendela, sehingga orang yang duduk diluar dapat melihat keadaan didalam kamar kost Saksi-1 Sdri Sunarsih tersebut. 14. Bahwa ketika Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih melakukan hubungan badan di dalam kamar kost Saksi-1 Sdri Sunarsih, dilakukan dengan cara-cara setelah berada di dalam kamar dan pintu ditutup oleh Terdakwa, kemudian Terdakwa mencium dan meraba payudara Saksi-1 Sdri Sunarsih, setelah itu Terdakwa membuka baju Saksi-1 Sdri Sunarsih lalu Saksi-1 Sdri Sunarsih melepas celananya begitu pula dengan Terdakwa juga melepas celananya, setelah sama-sama telanjang bulat kemudian Saksi-1 Sdri Sunarsih tidur terlentang berada di bawah sedangkan Terdakwa berada di atas dan kemudian Terdakwa memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Saksi-1 Sdri Sunarsih, setelah melakukan gerakan naik turun sekira 10 (sepuluh) menit Terdakwa menarik kemaluannya dari dalam vagina dan mengeluarkan sperma diluar vagina Saksi-1 Sdri Sunarsih. 15. Bahwa Terdakwa tidak pernah melakukan ciuman di tempat terbuka maupun di ruang tamu tempat kost Saksi-1 Sdri Sunarsih dan pada saat Terdakwa melakukan persetubuhan tersebut, baik jendela maupun pintu kamar dalam keadaan tertutup. 16. Bahwa atas perbuatannya tersebut, Terdakwa sanggup untuk menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih namun ketika Terdakwa bertugas di Ambon mendapat informasi dari Prada Sulistiawan jika Saksi-1 Sdri Sunarsih sering keluar malam ke tempat karaoke sehingga tidak pantas untuk dijadikan sebagai ibu Persit sehingga rencana Terdakwa untuk melamar Saksi-1 Sdri Sunarsih dibatalkan. 17. Bahwa selama Terdakwa berpacaran dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih, Terdakwa telah membiayai kuliah Saksi-1 Sdri Sunarsih di Fakultas Kebidanan Universitas Ganesa Medica Husada Malang sebesar Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah), untuk membeli ijasah Paket C sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) kemudian biaya uang semester dan uang makan serta untuk kost, Terdakwa memberikan setiap bulan sehingga keseluruhannya sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah). 18. Bahwa pada akhir tahun 2012 Terdakwa menyatakan putus hubungan dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih karena sudah tidak ada kecocokan, karena berdasarkan informasi teman Terdakwa Parada Sulistiawan Saksi-1 Sdri Sunarsih sering keluar malan pergi ke karaoke Doremi Jalan Soekarno Hatta Malang bersama teman laki-laki lain yang tidak dikenal oleh Terdakwa, sehingga tidak pantas untuk dijadikan sebagai ibu persit, sehingga rencana Terdakwa akan melamar Saksi-1 sdri Sunarsih dibatalkan oleh Terdakwa. 19. Bahwa selanjutnya pada bulan Juli 2013 Saksi-1 Sdri Sunarsih melaporkan Terdakwa ke Denpom Malang.
14 20. Bahwa pada bulan Agustus 2013 Saksi-1 Sdri Sunarsih bersama kedua orangtuanya datang ke batalyon untuk meminta pertanggungjawaban Terdakwa agar menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih, tetapi Terdakwa keberatan dan tidak mau. 21. Bahwa atas permintaan Saksi-1 Sdri Sunarsih dan keluarganya tersebut, selanjunya sekira bulan agustus 2013 dan Oktober 2013 Terdakwa bersama dengan orang tuanya pernah datang 2 (dua) kali kerumah orang tua Saksi-1 Sdri Sunarsih untuk meminta maaf dan menyatakan tidak bisa menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih. Menimbang
:
Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi sangkalan Terdakwa terhadap keterangan para saksi, sebagai berikut: 1. Sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-1 Sdri Sunarsih, sebagai berikut : a. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan berciuman, merabaraba payudara Saksi serta pada saat hubungan badan di kamar kost Saksi-1 pintu dan jendela dalam keadaan tertutup. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya bahwa berdasarkan keterangan Saksi-1 Sdri Sunarsih yang menerangkan bahwa saat melakukan persetubuhan dengan Terdakwa di kamar kost Saksi-1 Sdri Sunarsih pintu kamar kost dalam keadaan tertutup namun jendela kamar dalam keadaan terbuka adalah bersesuaian dengan keterangan Saksi-2 Sdri Rihima Kumullah yang melihat dari jendela kamar kost Saksi-1 Sdri Sunarsih, saat Saksi-1 Sdri Sunarsih dengan Terdakwa sedang berciuman diatas tempat tidur. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat sangkalan Terdakwa dapat diterima dan ditolak. b. Bahwa Terdakwa tidak pernah menuruh Saksi-1 untuk melakukan aborsi atau menggugurkan kandungannya. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya bahwa Terdakwa memang pernah menerima telpon dari Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa berusaha untuk menemui Saksi-1 Sdri Sunarsih namun Saksi-1 Sdri Sunarsih menghindar tidak mau bertemu dengan Terdakwa, sedangkan keterangan Saksi-1 Sdri Sunarsih yang menerangkan telah melakukan aborsi dengan menggunakan obat sitotek yang diketahui Saksi-1 Sdri Sunarsih dari temannya tersebut adalah atas suruhan Terdakwa tidak didukung oleh keterangan saksi lainnya yang mengatahui atau melihat langsung perbuatan Saksi-1 Sdri Sunarsih. Saksi-2 Sdri Rohima Kumullah mengetahui kalau Saksi-1 Sdri Sunarsih pernah aborsi adalah berdasarkan cerita dari Saksi-1 Sdri Sinarsih, sehingga Majelis Hakim berpendapat keterangan saksi-1 Sdri Sunarsih adalah keterangan yang berdiri sendiri. Oleh karenanya sangkalan Terdakwa tersebut dapat diterima oleh Majelis Hakim. c. Bahwa Terdakwa memberikan uang sebesar Rp.400.000.(empat ratus ribu rupiah) tersebut adalah pemberian rutin kepada Saksi-1 untuk biaya kuliah bukan untuk menggugurkan kandungan. Terhadap sangkalan Terdakwa tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya bahwa Saksi-1 Sdri Sunarsih setelah berpacaran dengan Terdakwa, Saksi-1 Sdri Sunarsih melanjutkan kuliah di Akedemi Kebidanan atas bantuan dari Terdakwa sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk uang gedung dan Rp 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya untuk biaya makan sejak bulan Juni 2011 sampai dengan Oktober 2012, sehingga uang sebesar Rp 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) yang
15 diberikan Terdakwa pada bulan Maret 2010 tersebut adalah juga merupakan uang rutin bulanan untuk biaya makan bukan untuk membeli obat sitotek. Dengan demikian sangkalan Terdakwa dapat diterima. 2. Sangkalan Terdakwa terhadap keterangan Saksi-3 Sdri Ria Novianti, sebagai berikut : Bahwa Terdakwa tidak pernah menyuruh Saksi-1 Sdri Sunarsih untuk membeli obat yang dapat menggugurkan kandungan. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa Saksi-3 Sdri Ria Novianti menerangkan mengetahui Saksi-1 Sdri Sunarsih pernah menggugurkan kandungannya adalah dari cerita Saksi-1 Sdri Sunarsih, bukan melihat atau menyaksikan sendiri sehingga keterangan Saksi-3 Sdri Ria tersebut tidak dapat dijadikan petunjuk. Oleh karenanya sangkalan Terdakwa dapat diterima. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan ini berupa : Surat : - 4 (empat) lembar Visum Et Repertum No. 28 /VI/OBG/2013 tanggal 17 Juni 2013 atas nama Sunarsih, yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Rahajeng, Sp.OK-K, dokter pada Rumah Sakit Umum “Dr. Saiful Anwar” Malang yang hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa Selaput dara wanita ini seperti selaput dara wanita yang sudah pernah bersetubuh, tidak didapatkan tanda-tanda kekerasan dan wanita ini tidak hamil, hal ini menunjukkan bahwa Saksi-1 Sdri Sunarsih sudah pernah bersetubuh. VeR serta bersesuaian dengan keterangan Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa yang menerangkan bahwa mereka Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa sering melakukan persetubuhan dari tahun 2006 hingga tahun 2012. Yang telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secata Gel. II di Dodik Secata Magetan,lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Asembagus Situbondo setelah itu Terdakwa ditugaskan di Yonif 512/Qy Malang, sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Pratu. 2. Bahwa benar selama berdinas Terdakwa pernah melaksanakan Operasi Militer Pengamanan Daerah Rawan di Ambon tahun 2012 samapai dengan 2013, serta telah mendapatkan SL Dharma Nusa. 3. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih pada sekitar bulan Maret 2006 di Trenggalek melalui siaran radio Hayam Wuruk Trenggalek, dimana didalam acara siaran radio tersebut Terdakwa memberikan nomor Hand Phonenya ke Radio tersebut untuk disebarkan,
16 sehingga Saksi-1 Sdri Sunarsih mendengar dan mengetahui nomor HP Terdakwa yang satu minggu kemudian Saksi-1 Sdri Sunarsih menghubungi Terdakwa dan langsung saling berkenalan. 4. Bahwa benar setelah satu bulan kemudian Terdakwa bersama teman-temannya datang menemui Saksi-1 Sdri Sunarsih dirunah orangtuanya di desa Sumurup Kec Bendungan Kab Trenggalek. 5. perkenalan tersebut kemudian pada tanggal 6 Mei 2006 Terdakwa datang kerumah Saksi-1 Sdri Sunarsih kemudian ngoborol bersama dan selanjutnya dalam obrolan tersebut menyatakan cintanya kepada Saksi-1 Sdri Sunarsih. 6. Bahwa benar atas pernyataan cinta Terdakwa tersebut, Saksi-1 Sdri Sunarsih mau menerima karena memang Saksi-1 Sdri Sunarsih belum mempunyai pacar dan Saksi-1 Sdri Sunarsih juga tertarik dengan Terdakwa sehingga selanjutnya Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa sepakat menjalin hubungan pacaran. 7. Bahwa benar setelah Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih resmi berpacaran, selanjutnya Terdakwa sering berkunjung kerumah Saksi-1 Sdri Sunarsih yang dalam seminggu datang 2 (dua) atau 3 (tiga) kali dan setiap kali Terdakwa datang kerumah Saksi-1 Sdri Sunarsih, Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih sering melakukan ciuman dan bercumbu yang bertempat diruang tamu dan diruang televisi. 8. Bahwa benar sejak Saksi-1 Sdri Sunarsih berpacaran dengan Terdakwa pada tahun 2006, Saksi Sunarsih (Saksi-1) dan Terdakwa pernah melakukan hubungan badan yang dilakukan di dalam kamar rumah dan selama melakukan hubungan badan tersebut Saksi Sunarsih (Saksi-1) tidak mengalami kehamilan. 9. Bahwa benar dalam melakukan hubungan badan yang pertama kali tersebut diawali Terdakwa dengan menciumi bibir, leher dan payudara Saksi-1 Sdri Sunarsih, setelah sama-sama terangsang kemudian Terdakwa membuka bajunya sendiri dan baju Saksi-1 Sdri Sunarsih dan setelah sama-sama telanjang bulat kemudian Terdakwa melakukan hubungan badan dengan posisi Terdakwa diatas dan Saksi-1 Sdri Sunarsih dibawah dan pada saat Terdakwa melakukan hubungan badan dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih di kamarnya, orang tua Saksi-1 Sdri Sunarsih ada dirumah. 10. Bahwa benar pada saat Saksi-1 Sdri Sunarsih bekerja di Jawa Pos dan kost di Surabaya, Terdakwa tidak pernah mengunjungi Saksi-1 Sdri Sunarsih di Surabaya dan hanya bertemu satu bulan sekali pada saat Saksi-1 Sdri Sunarsih pulang ke Trenggalek. 11. Bahwa benar pada tahun 2008 Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata TNI AD dan selama Terdakwa menjalani pendidikan, Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa masih tetap menjalin hubungan pacaran hingga Terdakwa lulus mengikuti pendidikan Secata dan dilantik dengan pangkat Prada. 12. Bahwa benar pada bulan Pebruari 2010 sekira pukul 18.30 Wib Saksi dan Terdakwa kembali melakukan hubungan badan sebanyak 3 kali yang dilakukan dirumah paman Saksi (Sdr. Tukiman) alamat Jl. Kedawung Gg. 2 No. 11 Lowokwaru Malang. 13. Bahwa benar akibat seringanya Saksi-1 Sdri Sunarsih melakukan hubungan badan dengan Terdakwa, Saksi-1 Sdri Sunarsih pada bulan Pebruari 2010 mengalami telat bulan , kemudian pada bulan Maret 2010 Saksi-1 Sdri Sunarsih lakukan test kehamilan dengan menggunakan alat Tespeck, hasilnya positif hamil namun dalam melakukan tes kehamilan tersebut tidak ada yang mengetahui dan tidak ada keterangan medis dari
17 dokter maupun bidan serta kehamilan Saksi-1 Sdri Sunarsih tersebut hanya Saksi-1 Sdri Sunarsih sendiri yang mengetahuinya. 14. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1 Sdri Sunarsih memberitahukan tentang kehamilannya kepada Terdakwa dengan maksud untuk meminta pertanggungan jawab Terdakwa agar segera menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih dan namun Terdakwa tidak meresponsya dan mengatakan kepada Saksi-1 Sdri Sunarsih bahwa saat ini Terdakwa belum bisa menikahi Saksi karena pangkatnya masih Prada dan nanti kalau sudah naik pangkat Pratu baru bisa menikah. 15. Bahwa benar pada saat Saksi-1 Sdri Sunarsih memberitahukan tentang kehamilannya melalui telpon, Terdakwa mengatakan akan menemui Saksi-1 Sdri Sunarsih tetapi Saksi-1 Sdri Sunarsih melarang dan tidak mau ditemui oleh Terdakwa, selanjutnya atas permintaan Saksi-1 Sdri Sunarsih agar Terdakwa mengirimkan uang kepada Saksi-1 Sdri Sunarsih maka Terdakwa memberikan uang (via transfer) sebesar Rp 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) kepada Saksi-1 Sdri Sunarsih. 16. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah memberikan uang kepada Saksi-1 Sdri Sunarsih yang tujuannya untuk menyuruh Saksi-1 Sdri Sunarsih membeli obat Sitottex yaitu obat untuk menggugurkan kandungan dan menurut Saksi-1 Sdri Sunarsih obat sitotex tersebut dibelinya sendiri melalui temannya yang kemudian diminumnya sendiri. 17. Bahwa benar tentang pengguguran kandungan Saksi-1 Sdri Sunarsih tidak ada yang mengetahui selain Saksi-1 Sdri Sunarsih sendiri, karena memang dilakukannya sendiri oleh Saksi-1 Sdri Sunarsih tanpa melalui dokter atau seorang paramedis yang membantunya dan atau bantuan Terdakwa. 18. Bahwa benar dalam setiap kali Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa melakukan hubungan badan tersebut yang dilakukan di kamar kost Saksi, pintu kamar kost dalam keadaan tertutup namun jendela kamar dalam keadaan terbuka karena sebagai fentilasi / pergantian udara supaya di dalam kamar tidak pengap sehingga jendela kamar sering Saksi1 Sdri Sunarsih buka. 19. Bahwa benar posisi letak jendela kamar tempat kost Saksi-1 Sdri Sunarsih hampir sejajar dengan lantai rumah dan berdekatan dengan tempat duduk di teras rumah serta teman-teman Saksi-1 Sdri Sunarsih sering duduk di tempat duduk tersebut sehingga teman kost Saksi-1 Sdri Sunarsih yaitu Saksi-2 Sdri Rohima Kumullah pemah mengetahui dan melihat dari jendela kamar tersebut pada saat Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa bercumbu dan berciuman diatas tempat tidur kamar kost. 20. Bahwa benar perbuatan Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih yang berciuman didalam kamar dengan jendela yang dapat dilihat oleh oleh orang lain, merupakan perbuatan yang tidak pantas dan tidak senonoh dilakukan karena dapat menimbulkan perasaan jijik, malu dan dapat menimbulkan hawa nafsu bagi yang melihatnya serta merupakan perbuatan yang melanggar kesopanan bagi masyarakat timur khususnya Indonesia. 21. Bahwa benar selama Saksi-1 Sdri Sunarsih berpacaran dengan Terdakwa periode bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Oktober 2012, Saksi pernah diberi uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk membayar uang gedung masuk sekolah Akbid (Akademi Kebidanan) di Ganesha Malang dan untuk setiap bulannya Saksi-1 Sdri Sunarsih dikirimi uang sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk biaya makan dan kost, sehingga keseluruhannya sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah).
18 22. Bahwa benar Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih terakhir kali melakukan persetubuhan pada bulan Oktober 2012 yang dilakukan di tempat kost Saksi sebelum Terdakwa berangkat ke Maluku (Ambon) dalam rangka penugasan pengamanan. 23. Bahwa benar akhir tahun 2012 Terdakwa menyatakan putus hubungan dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih karena sudah tidak ada kecocokan. Pada awalnya Terdakwa sanggup untuk menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih namun ketika Terdakwa bertugas di Ambon mendapat informasi dari Prada Sulistiawan jika Saksi-1 Sdri Sunarsih sering keluar malam ke tempat pergi ke karaoke Doremi Jalan Soekarno Hatta Malang bersama teman laki-laki lain yang tidak dikenal oleh Terdakwa sehingga tidak pantas untuk dijadikan sebagai ibu Persit sehingga rencana Terdakwa untuk melamar Saksi-1 Sdri Sunarsih dibatalkan oleh Terdakwa. 24. Bahwa benar selanjutnya pada bulan Juli 2013 Saksi-1 Sdri Sunarsih melaporkan Terdakwa ke Denpom Malang. 25. Bahwa benar pada bulan Agustus 2013 Saksi-1 Sdri Sunarsih bersama kedua orangtuanya datang ke batalyon untuk meminta pertanggungjawaban Terdakwa agar menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih, tetapi Terdakwa tetap keberatan dan tidak mau. 26. Bahwa benar selanjunya sekira bulan agustus 2013 dan Oktober 2013 Terdakwa bersama dengan orang tuanya pernah datang 2 (dua) kali kerumah orang tua Saksi-1 Sdri Sunarsih untuk meminta maaf dan menyatakan tidak bisa menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih. 27. Bahwa benar selanjunya sekira bulan agustus 2013 dan Oktober 2013 Terdakwa bersama dengan orang tuanya pernah datang 2 (dua) kali kerumah orang tua Saksi-1 Sdri Sunarsih untuk meminta maaf dan menyatakan tidak bisa menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih. Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa terhadap Tuntutan dan Replik Oditur tersebut, Majelis Hakim akan menanggapinya sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur sebagaimana yang akan diuraikan dalam pembuktian pada putusan ini termasuk juga mengenai permohoanan tuntutan pidananya.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam Pledooinya maupun dalam Dupliknya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Terhadap keberatan/Pledoi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut Majelis berpendapat bahwa Pledoi yang disampaikan merupakan keterbuktian unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dibuktikan dalam Tuntutan Oditur Militer, maka Majelis akan menanggapinya secara bersamaan dalam pembuktian unsur-unsur tindak pidana dalam putusan dibawah ini, termasuk juga mengenai permohonan yang dimohonkan kepada Majelis Hakim.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim dalam menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Repliknya dan yang dikemukakan Penasehat Hukum Terdakwa dalam Dupliknya. Oleh karena Replik Oditur Militer bersifat menguatkan Tuntutan yang sebelumnya, demikian juga Duplik Penasehat Hukum Terdakwa hanya
19 menguatkan pada pembelaan yang dibacakan sebelumnya maka Majelis Hakim merasa tidak perlu untuk memberikan pendapatnya secara khusus. Menimbang
: Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer didakwakan dengan dakwaan kumulatif yang terdiri dari: Dakwaan Komulatif kesatu Pasal 299 ayat (1) KUHP yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut: Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga
: Barangsiapa : Dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati. : Dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan.
Dakwaan Komulatif kedua Pasal 281 Ke-1 KUHP yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu Unsur kedua
: Barangsiapa : Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Komulatif maka sesuai dengan tertib hukum acara, Majelis Hakim akan membuktikan kedua dakwaan tersebut.
Menimbang
: Bahwa mengenai dakwaan komulatif kesatu Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur Kesatu : “Barangsiapa” Bahwa yang dimaksud “ Barangsiapa ” adalah siapa saja yang sehat jasmani maupun rohaninya dan mampu bertanggung jawab terhadap tindak pidana yang dilakukannya, yang tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dalam hal ini pasal 2,3,4,5 dan 7 KUHP. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa di hubungkan dengan bukti lain terungkap adanya fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2008 melalui pendidikan Secata Gel. II di Dodik Secata Magetan, lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan kejuruan Infanteri di Puslatpur Asembagus Situbondo setelah itu Terdakwa ditugaskan di Yonif 512/Qy Malang, sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Pratu. 2. Bahwa benar Terdakwa adalah sebagai warga Negara Republik Indonesia (WNI) yang sekaligus sebagai Prajurit TNI tunduk pada hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 3. Bahwa benar Terdakwa pada waktu melakukan perbuatan yang didakwakan ini masih berdinas aktif sebagai anggota Prajurit TNI dan mempunyai jabatan yang harus dipertangung jawabkan kepada Terdakwa, hal tersebut membuktikan Terdakwa sehat jasmani maupun rohani yang berarti pula Terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya dan Terdakwa yang juga tunduk pada kekuasaan Peradilan Militer dimana Terdakwa diajukan sebagai pelaku tindak pidana yang didakwakan oleh
20 Oditur Militer yaitu Agus Suyanto Pratu NRP. 31090176510888 yang saat ini berdiri dipersidangan sebagai Terdakwa. 4. Bahwa benar menurut keterangan Terdakwa dan para Saksi dimana setelah identitas dicocokan dengan identitas yang tertuang dalam Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/75/K/AD/IV/2015 tanggal 28 April 2015 beserta berkas perkara atas nama Terdakwa ternyata cocok antara satu sama lainnya sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan orang (Error in Persona) yang diajukan dimuka persidangan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu dakwaan komulatif kesatu: “Barangsiapa” telah terpenuhi. Unsur kedua dakwaan komulatif kesatu : Dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati. Bahwa yang dimaksud dengan “ Dengan sengaja “ yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si pelaku. Menurut MVT ( Memory Van Toelichting ) yang dimaksud dengan kesengajaan adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan atau tindak pidana beserta akibatnya artinya bahwa seorang melakukan suatu tindakan sengaja itu harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut dengan kata lain kesengajaan itu ditujukan terhadap suatu tindakan. Bahwa yang dimaksud “ Mengobati “ berarti suatu upaya yang dilakukan secara sengaja dengan memberikan sesuatu atau berbuat sesuatu agar penyakit orang yang diobati dapat disembuhkan, dalam hal ini si wanita agar kehamilannya dapat di gugurkan. Bahwa yang dimaksud dengan “ Menyuruh supaya diobati seorang wanita “ adalah suatu permintaan / perintah untuk atau agar orang yang disuruh dapat berbuat / berbuat sesuatu mengobati seorang wanita dengan harapan kehamilannya dapat digugurkan. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa di hubungkan dengan bukti lain terungkap adanya fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih pada sekitar bulan Maret 2006 di Trenggalek melalui siaran radio Hayam Wuruk Trenggalek, dimana didalam acara siaran radio tersebut Terdakwa memberikan nomor Hand Phonenya ke Radio tersebut untuk disebarkan, sehingga Saksi-1 Sdri Sunarsih mendengar dan mengetahui nomor HP Terdakwa yang satu minggu kemudian Saksi Saksi-1 Sdri Sunarsih menghubungi Terdakwa dan langsung saling berkenalan. 2. Bahwa benar setelah perkenalan tersebut kemudian pada tanggal 6 Mei 2006 Terdakwa datang kerumah Saksi-1 Sdri Sunarsih kemudian ngoborol bersama dan selanjutnya dalam obrolan tersebut menyatakan cintanya kepada Saksi-1 Sdri Sunarsih 3. Bahwa benar atas pernyataan cinta Terdakwa tersebut, Saksi Sunarsih (Saksi-1) mau menerima karena memang Saksi Sunarsih (Saksi1) belum mempunyai pacar dan Saksi Sunarsih (Saksi-1) juga tertarik dengan Terdakwa sehingga selanjutnya Saksi Sunarsih (Saksi-1) dan Terdakwa sepakat menjalin hubungan pacaran. 4. Bahwa benar setelah Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih resmi berpacaran, selanjutnya Terdakwa sering berkunjung kerumah Saksi-1 Sdri Sunarsih yang dalam seminggu datang 2 atau 3 kali dan setiap kali
21 Terdakwa datang kerumah Saksi Sunarsih (Saksi-1), Terdakwa dan Saksi Sunarsih (Saksi-1) sering melakukan ciuman dan bercumbu yang bertempat diruang tamu. 5. Bahwa benar sejak Saksi Sunarsih (Saksi-1) berpacaran dengan Terdakwa pada tahun 2006, Saksi Sunarsih (Saksi-1) dan Terdakwa pernah melakukan hubungan badan yang dilakukan di dalam kamar rumah dan dalam selama melakukan hubungan badan tersebut Saksi Sunarsih (Saksi-1) tidak mengalami kehamilan. 6. Bahwa benar pada tahun 2008 Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata TNI AD dan selama Terdakwa menjalani pendidikan, Saksi Sunarsih (Saksi-1) dan Terdakwa masih tetap menjalin hubungan pacaran hingga Terdakwa lulus mengikuti pendidikan Secata dan dilantik dengan pangkat Prada. 7. Bahwa benar pada bulan Pebruari 2010 sekira pukul 18.30 Wib Saksi dan Terdakwa kembali melakukan hubungan badan sebanyak 3 kali yang dilakukan dirumah paman Saksi (Sdr. Tukiman) alamat Jl. Kedawung Gg. 2 No. 11 Lowokwaru Malang. 8. Bahwa benar akibat seringnya Saksi-1 Sdri Sunarsih melakukan hubungan badan dengan Terdakwa, Saksi-1 Sdri Sunarsih pada bulan Pebruari 2010 mengalami telat bulan , kemudian pada bulan Maret 2010 Saksi-1 Sdri Sunarsih lakukan test kehamilan dengan menggunakan alat Tespeck, hasilnya positif hamil namun dalam melakukan tes kehamilan tersebut tidak ada yang mengetahui dan tidak ada keterangan medis dari dokter maupun bidan serta kehamilan Saksi-1 Sdri Sunarsih tersebut hanya Saksi-1 Sdri Sunarsih sendiri yang mengetahuinya. 9. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1 Sdri Sunarsih memberitahukan tentang kehamilannya kepada Terdakwa dengan maksud untuk meminta pertanggungan jawab Terdakwa agar segera menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih namun Terdakwa tidak meresponsya dan mengatakan kepada Saksi-1 Sdri Sunarsih bahwa saat ini Terdakwa belum bisa menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih karena pangkatnya masih Prada dan nanti kalau sudah naik pangkat Pratu barus bisa menikah. 10. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah memberikan uang kepada Saksi-1 Sdri Sunarsih yang tujuannya untuk menyuruh membeli obat Sitottex yaitu obat untuk menggugurkan kandungan dan menurut Saksi-1 Sdri Sunarsih obat sitotex tersebut dibelinya sendiri melalui temannya yang kemudian diminumnya sendiri. Terdakwa tidak mengetahui kapan dan dimana Saksi-1 Sdri Sunarsih melakukan pengguguran kandungan tersebut. 11. Bahwa benar, tentang keguguran kandungan Saksi Sunarsih (Saksi-1) tidak ada yang mengetahui selain Saksi Sunarsih (Saksi-1) sendiri karena memang dilakukannya sendiri oleh Saksi Sunarsih (saks-1) tanpa melalui dokter atau seorang paramedis yang membantunya atau bantuan Terdakwa. 12. Bahwa benar Terdakwa memberikan uang sebesar Rp.400.000.(lima ratus ribu rupiah) atas permintaan Saksi-1 Sdri Sunarsih, Terdakwa memberikan uang tersebut untuk biaya makan dan kosat Saksi-1 Sdri Sunarsih bukan untuk membeli obat sitotex. Menimbang
: Bahwa dari uraian fakta-fakta tersebut diatas terlihat tidak adanya niat Terdakwa menyuruh Saksi-1 Sdri Sunarsih untuk menggugurkan kandungannya, karena Terdakwa tidak melihat langsung kapan, dimana serta bagaimana Saksi-1 Sdri Sunarsih melakukan pengguguran kandungannya, Terdakwa mengetahui kalau Saksi-1 Sdri Sunarsih telah menggugurkan kandungannya adalah dari cerita Saksi-1 Sdri Sunarsih.
22 Pengguguran kandungan yang dilakukan oleh Saksi-1 Sdri sunarsih tersebut adalah atas kehendak dari Saksi-1 Sdri Sunarsih sendiri. Kemudian keterangan Saksi-1 Sdri Sunarsih yang menyatakan disuruh oleh Terdakwa untuk menggugurkan kandungannya tidak didukung dengan keterangan saksi lainnya sehingga keterangan Saksi-1 Sdri Sunarsih bersifat berdiri sendiri. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur kedua “Dengan sengaja mengobati atau menyuruh supaya diobati seorang wanita, sambil memberitahukan atau menimbulkan pengharapan bahwa kehamilannya dapat digugurkan ” tidak terpenuhi Menimbang
:
Bahwa oleh karena unsur kedua dalam dakwaan komulatif kesatu tidak terpenuhi dan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan maka Majelis Hakim tidak perlu lagi membuktikan unsur selanjutnya.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena, Majelis sependapat dengan Penasihat Hukum sepanjang mengenai keterbuktian unsur kedua dakwaan alternatif kesatu “ Dengan sengaja mengobati atau menyuruh supaya diobati seorang wanita, sambil memberitahukan atau menimbulkan pengharapan bahwa kehamilannya dapat digugurkan”, untuk itu pembuktian Oditur Militer sepanjang mengenai keterbuktian unsur tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima dan harus ditolak.
Menimbang
:
Bahwa Majelis Hakim berkesimpulan dakwaan Komulatif kesatu ” Dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan komulatif kesatu, maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan komulatif kesatu.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Komulatif Kedua dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Unsur Kesatu dakwaan komulatif kedua : Barangsiapa
Menimbang
:
Bahwa oleh karena unsur Barangsiapa telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan sebagaimana yang diuraikan dalam dakwaan komulatif kesatu maka Majelis Hakim tidak perlu membuktikan lagi unsur tersebut. Unsur kedua dakwaan komulatif kedua :
Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan.
Yang dimaksud dengan sengaja adalah menurut MVT bahwa pelaku menghendaki dan menyadari dan menginsafi atas tindakannya beserta akibat yang timbul. Yang dimaksud terbuka adalah tempat tersebut terdapat di suatu tempat yang memang terbuka secara luas di lapangan, hutan atau tempat-tempat umum selain tempat-tempat tersebut di atas juga termasuk di tempattempat lain yaitu di ruang tamu sebuah rumah maupun di suatu tempat yang tidak di tutup oleh pintu yang mudah di datangi oleh orang lain tanpa ada kesulitan. Pada dasarnyatempat terbuka atau terbuka adalah suatu
23 tempat dimana orang lain dapat melihat, mendengar atau menyaksikan hal tersebut. Yang dimaksud melanggar kesusilaan adalah melakukan cium-cium rabaraba, maupun sampai pada melakukan persetubuhan yang berhubungan dengan nafsu birahi, dan apabila di lihat oleh orang lain tersebut akan merasa jijik dan terangsang, serta merusak kesopanan. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa di hubungkan dengan bukti lain terungkap adanya fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sdri Sunarsih pada sekitar bulan Maret 2006 di Trenggalek melalui siaran radio Hayam Wuruk Trenggalek, dimana didalam acara siaran radio tersebut Terdakwa memberikan nomor Hand Phonenya ke Radio tersebut untuk disebarkan, sehingga Saksi-1 Sdri Sunarsih mendengar dan mengetahui nomor HP Terdakwa yang satu minggu kemudian Saksi-1 Sdri Sunarsih menghubungi Terdakwa dan langsung saling berkenalan. 2. Bahwa benar atas pernyataan cinta Terdakwa tersebut, Saksi-1 Sdri Sunarsih mau menerima karena memang Saksi Sunarsih Saksi-1 Sdri Sunarsih belum mempunyai pacar dan Saksi-1 Sdri Sunarsih juga tertarik dengan Terdakwa sehingga selanjutnya Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa sepakat menjalin hubungan pacaran. 3. Bahwa benar setelah Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih resmi berpacaran, selanjutnya Terdakwa sering berkunjung kerumah Saksi-1 Sdri Sunarsih yang dalam seminggu datang 2 (dua) atau 3 (tiga) kali dan setiap kali Terdakwa datang kerumah Saksi-1 Sdri Sunarsih, Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih sering melakukan ciuman dan bercumbu yang bertempat diruang tamu. 4. Bahwa benar sejak Saksi-1 Sdri Sunarsih berpacaran dengan Terdakwa pada tahun 2006, Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa pernah melakukan hubungan badan yang dilakukan di dalam kamar rumah dan dalam selama melakukan hubungan badan tersebut Saksi-1 Sdri Sunarsih tidak mengalami kehamilan. 5. Bahwa benar pada tahun 2008 Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata TNI AD dan selama Terdakwa menjalani pendidikan, Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa masih tetap menjalin hubungan pacaran hingga Terdakwa lulus mengikuti pendidikan Secata dan dilantik dengan pangkat Prada. 6. Bahwa benar pada bulan Pebruari 2010 sekira pukul 18.30 Wib Saksi dan Terdakwa kembali melakukan hubungan badan sebanyak 3 kali yang dilakukan dirumah paman Saksi (Sdr. Tukiman) alamat Jl. Kedawung Gg. 2 No. 11 Lowokwaru Malang. 7. Bahwa benar dalam setiap kali Saksi-1 Sdri Sunarsih dan Terdakwa melakukan hubungan badan tersebut yang dilakukan di kamar kost Saksi-1 Sdri Sunarsih, pintu kamar kost dalam keadaan tertutup namun jendela kamar dalam keadaan terbuka karena sebagai fentilasi / pergantian udara supaya di dalam kamar tidak pengap sehingga jendela kamar sering dibuka. 8. Bahwa benar posisi letak jendela kamar tempat kost Saksi-1 Sdri Sunarsih hampir sejajar dengan lantai rumah dan berdekatan dengan tempat duduk di teras rumah serta teman-teman Saksi-1 Sdri Sunarsih sering duduk di tempat duduk tersebut sehingga teman kost Saksi-1 Sdri Sunarsih yaitu Saksi-2 Sdri Rohima Kumullah pemah mengetahui dan melihat dari jendela kamar tersebut pada saat Saksi dan Terdakwa bercumbu dan berciuman.
24 9. Bahwa benar perbuatan Terdakwa dan Saksi-1 Sdri Sunarsih yang berciuman didalam kamar dengan jendela yang dapat dilihat oleh oleh orang lain, merupakan perbuatan yang tidak pantas dan tidak senonoh dilakukan karena dapat menimbulkan perasaan jijik, malu dan dapat menimbulkan hawa nafsu bagi yang melihatnya serta merupakan perbuatan yang melanggar kesopanan bagi masyarakat timur khususnya Indonesia. “
Menimbang
: Bahwa Dengan demikian Majelis hakim berpendapat unsur kedua Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan” telah terpenuhi.
Menimbang
: Bahwa oleh karena, Majelis sependapat dengan Oditur Militer sepanjang mengenai keterbuktian unsur ke-2 dakwaan alternatif kedua “ Dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan”, untuk itu pembelaan Penasihat Hukum sepanjang mengenai keterbuktian unsur tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima dan harus ditolak.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan faktafakta yang ditemukan didalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “Dengan sengaja dan Terbuka melanggar kesusilaan”
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer terutama dalam pembuktian dalam Dakwaan Komulatif Kesatu dan sependapat dalam pembuktian dalam Dakwaan Komulatif Kedua.
Menimbang
: Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku dalam keadaan yang bagaimanapun sulitnya.
Menimbang
: Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, dan oleh karenanya Terdakwa dinyatakan bersalah serta harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang telah melanggar kesusilaan dengan Saksi-1 Sdri menunjukkan sikap Terdakwa yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsu seksualnya, bahkan Terdakwa melakukannya sejak Terdakwa belum menjadi prajurit TNI AD. 2. Bahwa pada hakekatnya Terdakwa dalam melakukan perbuatan yang melanggar hukum, nilai-nilai etika dan kesusilaan, adat kepatutan dan kesopanan yang dijunjung tinggi yang berlaku ditengah-tengah masyarakat disebabkan karena rendahnya nilai moralitas dan Terdakwa selaku prajurit TNI yang semestinya hal ini tidak boleh dilakukan oleh Terdakwa dan perbuatan ini tidak boleh terjadi dilingkungan TNI pada khususnya dan ditengah-tengah masyarakat pada umumnya.
25 3. Bahwa akibat tingkah laku Terdakwa yang telah menyetubuhi Saksi-1 tanpa diikat oleh perkawinan dan tidak mau bertanggungjawab untuk menikahi Saksi-1 Sdri Sunarsih, dapat menimbulkan trauma dan kehilangan masa depannya bagi Saksi-1 Sdri Sunarsih. 4. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan nama baik kesatuan. Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa persidangan. -
berterus
terang
sehingga
memperlancar
jalannya
Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman baik pidana maupun disiplin.
Hal-hal yang memberatkan : - Perbuatan Terdakwa telah merusak masa depan Saksi-1 Sdri Sunarsih dan tidak mau bertanggungjawab untuk menikahi Saksi-1 sdri Sunarsih. Perbuatan Terdakwa telah mencemarkan nama baik TNI khususnya kesatuan Terdakwa dimata masyarakat. Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat : - 4 (empat) lembar Visum Et Repertum No. 28 /VI/OBG/2013 tanggal 17 Juni 2013 atas nama Sunarsih. Majelis Hakim berpendapat bahwa bukti surat-surat tersebut adalah sebagai bukti yang menunjukkan hasil tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, maka Majelis berpendapat bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
:
Pasal 299 ayat (1) KUHP, 281 ke 1 KUHP Pasal 190 ayat (1) UU No 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer serta ketentuan perundangundangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : AGUS SUYANTO, Pratu NRP 31090176510888, Tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana : “ Dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan”. 2.
Membebaskan Terdakwa dari dakwaan kesatu.
26 3. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : AGUS SUYANTO, Pratu NRP 31090176510888 ; Terbukti secara sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja dan Terbuka melanggar kesusilaan” 4.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana :
5.
Penjara selama 6 (enam) bulan.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : - 4 (empat) lembar Visum Et Repertum No. 28 /VI/OBG/2013 tanggal 17 Juni 2013 atas nama Sunarsih. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
6.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.5.000.- (lima ribu rupiah).
Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 3 September 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Tuty Kiptiani, S.H Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P sebagai Hakim Ketua, Mulyono, S.H Mayor Chk NRP 522672 dan Moch. Rachmat Jaelani,S.H Mayor Chk NRP 522360 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Siswoko, SH Mayor Chk NRP636573, Penasihat Hukum Nanang Candra Trisnianto, S.H Sertu NRP 21040180940185, Panitera Joko Pranowo Pelda NRP 516654, serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua, Cap/ttd Tuty Kiptiani, S.H Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Ttd
ttd
Mulyono, S.H Mayor Chk NRP 522672
Moch Rachmat Jaelani,S.H Mayor Chk NRP 522360
Panitera, ttd Joko Pranowo Pelda NRP 516654