PENGADILAN MILITER III-12 SURABAYA
P U T U S A N Nomor : 143-K / PM.III-12 / AL / XI / 2015 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara para Terdakwa : Terdakwa-I : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
BAMBANG SUSANTO Pratu Mar / 116951 Ta Kompi B (BKO Pasmar-1 sebagai caraka Aslog) Yonif-1 Marinir Karangpilang Surabaya. Grobogan, 03 Desember 1989. Indonesia Laki-laki Islam Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo.
Terdakwa-I ditahan sejak tanggal 23 April 2015 sampai dengan sekarang berdasarkan : 1. Keputusan Danyonif-1 Marinir selaku Ankum Nomor: Kep/01/IV/2015 tanggal 22 April 2015 tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 hari terhitung mulai tanggal 23 April 2015 sampai dengan tanggal 12 Mei 2015, bertempat di Bilkum Pomal Lantamal V Surabaya. 2. Kemudian diperpanjang penahanannya oleh Danbrigif-1 Marinir selaku Papera berdasarkan: a. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/13/V/2015 tanggal 15 Mei 2015 tentang Perpanjangan Penahanan I, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 13 Mei 2015 sampai dengan tanggal 11 Juni 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. b. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/16/VI/2015 tanggal 12 Juni 2015 tentang Perpanjangan Penahanan II, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 12 Juni 2015 sampai dengan tanggal 11 Juli 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. c. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/24/VII/2015 tanggal 14 Juli 2015 tentang Perpanjangan Penahanan III, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 12 Juli 2015 sampai dengan tanggal 10 Agustus 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. d. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/33/VIII/2015 tanggal 13 Agustus 2015 tentang Perpanjangan Penahanan IV, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 11 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 09 September 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. e. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/46/IX/2015 tanggal 15 September 2015 tentang Perpanjangan Penahanan V, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 10 September 2015 sampai dengan tanggal 09 Oktober 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. f. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/53/X/2015 tanggal 12 Oktober 2015 tentang Perpanjangan Penahanan VI, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 10 Oktober 2015
2 sampai dengan tanggal 08 Nopember 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. 3. Kemudian Terdakwa-I tetap ditahan oleh Hakim Ketua berdasarkan Penetapan Hakim Ketua pada Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: Tap/23/PM.III12/AL/XI/2015 tanggal 09 Nopember 2015 tentang Penahanan, yang menahan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 09 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 08 Desember 2015. 4. Kemudian diperpanjang Penahanannya oleh Kadilmil III-12 Surabaya berdasarkan Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tap/29/PM.III-12/AL/XII/2015 tanggal 08 Desember 2015 tentang Perpanjangan Penahanan, yang memperpanjang masa penahanan Terdakwa selama 60 hari terhitung mulai tanggal 09 Desember 2015 sampai dengan tanggal 06 Februari 2016. Terdakwa-II : Nama lengkap : Pangkat / NRP : Jabatan : Kesatuan : Tempat, tanggal lahir : Kewarganegaraan : Jenis kelamin : Agama : Tempat tinggal :
WAHYU DWI PUTRO Serda Mar / 118568 Danru 3 Pleton 3 Kompi A (BKO Pasmar-1 sebagai Baops) Yonif-1 Marinir Karangpilang Surabaya. Purworejo, 22 Juni 1993 Indonesia Laki-laki Islam Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo.
Terdakwa-II ditahan sejak tanggal 26 Mei 2015 sampai dengan sekarang berdasarkan : 1. Keputusan Danyonif-1 Marinir selaku Ankum Nomor: Kep/03/V/2015 tanggal 26 Mei 2015 tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 hari terhitung mulai tanggal 26 Mei 2015 sampai dengan tanggal 14 Juni 2015, bertempat di Bilkum Pomal Lantamal V Surabaya. 2. Kemudian diperpanjang penahanannya oleh Danbrigif-1 Marinir selaku Papera berdasarkan: a. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/19/VI/2015 tanggal 16 Juni 2015 tentang Perpanjangan Penahanan I, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan tanggal 14 Juli 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. b. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/25/VII/2015 tanggal 14 Juli 2015 tentang Perpanjangan Penahanan II, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 15 Juli 2015 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. c. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/36/VIII/2015 tanggal 13 Agustus 2015 tentang Perpanjangan Penahanan III, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 14 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12 September 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. d. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/43/IX/2015 tanggal 15 September 2015 tentang Perpanjangan Penahanan IV, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 13 September 2015 sampai dengan tanggal 12 Oktober 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. e. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/54/X/2015 tanggal 12 Oktober 2015 tentang Perpanjangan Penahanan V, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 13 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 11 Nopember 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya.
3 3. Kemudian Terdakwa-II tetap ditahan oleh Hakim Ketua berdasarkan Penetapan Hakim Ketua pada Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: Tap/23/PM.III12/AL/XI/2015 tanggal 09 Nopember 2015 tentang Penahanan, yang menahan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 09 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 08 Desember 2015. 4. Kemudian diperpanjang Penahanannya oleh Kadilmil III-12 Surabaya berdasarkan Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tap/29/PM.III-12/AL/XII/2015 tanggal 08 Desember 2015 tentang Perpanjangan Penahanan, yang memperpanjang masa penahanan Terdakwa selama 60 hari terhitung mulai tanggal 09 Desember 2015 sampai dengan tanggal 06 Februari 2016. Terdakwa-III : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
SOFYAN HUSAIN ACHMARIYANTO Pratu Mar / 116938 Ta Yonif-3 Mar (BKO Pasmar-1 sebagai Caraka Aspers) Yonif-3 Marinir Gedangan, Sidoarjo. Tegal, 18 Juni 1990 Laki-laki Indonesia Islam Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo.
Terdakwa-III ditahan sejak tanggal 26 Mei 2015 sampai dengan sekarang berdasarkan : 1. Keputusan Danyonif-3 Marinir selaku Ankum Nomor: Kep/01/V/2015 tanggal 26 Mei 2015 tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 hari terhitung mulai tanggal 26 Mei 2015 sampai dengan tanggal 14 Juni 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal V Surabaya. 2. Kemudian diperpanjang penahanannya oleh Danbrigif-1 Marinir selaku Papera berdasarkan: a. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/17/VI/2015 tanggal 16 Juni 2015 tentang Perpanjangan Penahanan I, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 15 Juni 2015 sampai dengan tanggal 14 Juli 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. b. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/26/VII/2015 tanggal 14 Juli 2015 tentang Perpanjangan Penahanan II, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 15 Juli 2015 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. c. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/32/VIII/2015 tanggal 13 Agustus 2015 tentang Perpanjangan Penahanan III, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 14 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12 September 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. d. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/42/IX/2015 tanggal 16 September 2015 tentang Perpanjangan Penahanan IV, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 13 September 2015 sampai dengan tanggal 12 Oktober 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. e. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/51/X/2015 tanggal 12 Oktober 2015 tentang Perpanjangan Penahanan V, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 13 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 11 Nopember 2015, bertempat di Bintahmil Pomal Lantamal-V Surabaya. 3. Kemudian Terdakwa-III tetap ditahan oleh Hakim Ketua berdasarkan Penetapan Hakim Ketua pada Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: Tap/23/PM.III12/AL/XI/2015 tanggal 09 Nopember 2015 tentang Penahanan, yang menahan
4 Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 09 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 08 Desember 2015. 4. Kemudian diperpanjang Penahanannya oleh Kadilmil III-12 Surabaya berdasarkan Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tap/29/PM.III-12/AL/XII/2015 tanggal 08 Desember 2015 tentang Perpanjangan Penahanan, yang memperpanjang masa penahanan Terdakwa selama 60 hari terhitung mulai tanggal 09 Desember 2015 sampai dengan tanggal 06 Februari 2016. Terdakwa-IV : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan
: CHARLES SIBURIAN : Prada Mar / 118072 : Pengemudi Wadan Yonbekpal-1 Mar (BKO Pasmar-1 sebagai pengemudi Isteri Danpasmar-1) Kesatuan : Yonbekpal-1 Marinir Karangpilang, Surabaya. Tempat, tanggal lahir : Bandar Lampung, 08 April 1992. Kewarganegaraan : Indonesia Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Kristen Protestan Tempat tinggal : Mess TD Ta Yonbekpal-1 Mar Karangpilang, Surabaya (Kediaman Danpasmar-1 Jl. Embong Kenongo, Surabaya).
Terdakwa-IV ditahan sejak tanggal 28 Mei 2015 sampai dengan tanggal 16 September 2015, kemudian ditahan lagi sejak tanggal 19 Nopember 2015 sampai dengan sekarang berdasarkan : 1. Keputusan Danyonbekpal-1 Marinir selaku Ankum Nomor: Kep/01/V/2015 tanggal 27 Mei 2015 tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 hari terhitung mulai tanggal 28 Mei 2015 sampai dengan tanggal 16 Juni 2015, bertempat di Bilkum Pomal Lantamal V Surabaya. 2. Kemudian diperpanjang penahanannya oleh Danmenbanpur-1 Marinir selaku Papera berdasarkan: a. Keputusan Danmenbanpur-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/02/VI/2015 tanggal 26 Juni 2015 tentang Perpanjangan Penahanan I, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 17 Juni 2015 sampai dengan tanggal 16 Juli 2015, bertempat di Bintuntibmil Pomal Lantamal-V Surabaya. b. Keputusan Danmenbanpur-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/05/VII/2015 tanggal 15 Juli 2015 tentang Perpanjangan Penahanan II, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 17 Juli 2015 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2015, bertempat di Bintuntibmil Pomal Lantamal-V Surabaya. c. Keputusan Danmenbanpur-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/06/VIII/2015 tanggal 14 Agustus 2015 tentang Perpanjangan Penahanan III, yang memperpanjang waktu penahanan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 16 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 15 September 2015, bertempat di Bintuntibmil Pomal Lantamal-V Surabaya. 3. Kemudian Terdakwa-IV dibebaskan dari penahanan sementara pada tanggal 16 September 2015 berdasarkan Keputusan Danmenbanpur-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/03/IX/2015 tanggal 14 September 2015 tentang Pembebasan dari Penahanan. 4. Kemudian Terdakwa-IV ditahan lagi oleh Hakim Ketua berdasarkan Penetapan Hakim Ketua pada Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: Tap/26/PM.III12/AL/XI/2015 tanggal 19 Nopember 2015 tentang Penahanan, yang menahan Terdakwa selama 30 hari terhitung mulai tanggal 19 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 18 Desember 2015.
5 5. Kemudian diperpanjang Penahanannya oleh Kadilmil III-12 Surabaya berdasarkan Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tap/30/PM.III-12/AL/XII/2015 tanggal 18 Desember 2015 tentang Perpanjangan Penahanan, yang memperpanjang masa penahanan Terdakwa selama 60 hari terhitung mulai tanggal 19 Desember 2015 sampai dengan tanggal 16 Februari 2016. Pengadilan Militer III-12 tersebut di atas : Membaca
: Berkas Perkara Pidana dari Pom Lantamal V Surabaya Nomor: BPP39/A-3/X/2015 tanggal 09 Oktober 2015 atas nama: 1. Pratu Mar Bambang Susanto, NRP.116951; 2. Serda Mar Wahyu Dwi Putro, NRP.118568; 3. Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, NRP.116938; dan 4. Prada Mar Charles Siburian, NRP.118072.
Memperhatikan : 1. Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/58/XI/2015 tanggal 04 November 2015 tentang Penyerahan Perkara; 2. Keputusan Danmenbanpur-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/35/XI/2015 tanggal 04 November 2015 tentang Penyerahan Perkara. 3. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/143/K/AL/IX/2015 tanggal 05 November 2015. 4. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: Tapkim/152/PM.III12/AL/XI/2015 tanggal 09 November 2015 tentang Penunjukan Hakim. 5. Penetapan Hakim Ketua Nomor: Tapsid/152/PM.III12/AL/XI/2015 tanggal 10 November 2014 tentang Hari Sidang. 6. Surat Kaotmil III-12 Surabaya tentang panggilan untuk menghadap sidang kepada para Terdakwa dan para Saksi. 7. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III12 Surabaya Nomor: Sdak/143/K/AL/XI/2015 tanggal 05 November 2015 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh para Terdakwa di persidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan (Requisitoir) Oditur Militer Nomor: TUT/151/I/2016 tanggal 14 Januari 2016 yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Para Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu yang dilakukan secara bersama-sama yang mengakibatkan mati”, Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 353 ayat (1) jo ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar para Terdakwa dijatuhi hukuman berupa : Terdakwa-I : Pidana Pokok selama : 4 (empat) tahun penjara. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas TNI Cq. TNI-AL. Dikurangi selama penahanan sementara. Terdakwa-II : Pidana Pokok selama : 3 (tiga) tahun penjara. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas TNI Cq. TNI-AL. Dikurangi selama penahanan sementara.
6 Terdakwa-III : Pidana Pokok selama : 4 (empat) tahun penjara. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas TNI Cq. TNI-AL. Dikurangi selama penahanan sementara. Terdakwa-IV : Pidana Penjara selama: 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan, Dikurangi selama penahanan sementara. c. Menetapkan barang bukti berupa : 1) Surat-surat : a) 11 (sebelas) lembar hasil Visum Et Repertum (jenazah) Nomor: ML/SK II/15.04.02 tanggal 13 April 2015. b) 2 (dua) lembar penetapan Barang Bukti dari Pengadilan Negeri Sidoarjo Nomor: 311/Pen.Pid/2015/PN.Sda. Mei 2015. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2) Barang-barang : a) 1 (satu) unit Sepeda motor Yamaha V-Xion warna merah maron Nopol K-2247-MZ beserta kunci kontak; b) 1 (satu) unit Sepeda motor Yamaha RX King warna orange tahun 1994 Nopol W-6573-YN beserta kunci kontak dan Bukti Pembayaran pajak dan SWDKLLJ an. Sunarji; c) 1 (satu) unit Sepeda Motor Honda Vario warna hitam tahun 2013 Nopol G-6564-AQ beserta kunci kontak dan STNK an. Riyanto; d) 1 (satu) unit Sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam tahun 2013 Nopol AA-6552-VL beserta kunci kontak dan STNK an. Wahyu Dwi Putro; e) 1 (satu) buah HP merk Samsung warna hitam milik Pratu Mar Benny Syailendra dengan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel; f) 1 (satu) buah HP merk Evercoss type V2 warna hijau milik Sdri. Santy Napitupulu; g) 1 (satu) buah HP merk Evercoss type L3C warna merah milik Pratu Mar Bambang Susanto dengan Sim Card 1 (satu) buah Simpati Telkomsel, 1 (satu) buah Simpati POP, 1 (satu) buah AS Telkomsel, 1 (satu) buah XL, 1 (satu) buah memory card merk V-Gen; h) 1 (satu) buah HP merk Nokia warna biru kombinasi hitam milik Pratu Mar Bambang dengan Sim card 1 (satu) buah XL; i) 1 (satu) buah HP merk Balckberry Thouch warna hitam milik Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dengan 1 (satu) buah Sim Card 3; j) 1 (satu) buah HP merk Samsung warna ungu milik Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dengan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel; k) 1(satu) buah HP merk Samsung Grand Prime warna putih milik Pratu Mar Dany Ari Yulianto dengan 1 (satu) buah Sim card 3; l) 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9900 warna hitam milik Serda Mar Wahyu Dwi Putro dengan 1 (satu) buah Sim Card Siumpati Telkomsel; m)1 (satu) buah HP merk Nokia Ahsa warna hitam milik Serda Mar Erwin dengan 1 (satu) buah Sim Card Simpati POP; n) 1 (satu) buah HP merk Nokia warna putih kombinasi hitam milik Pratu Mar Sofyan dengan 1 (satu) buah Sim card AS Telkomsel; Dirampas oleh negara. d. Membebani Terdakwa-I, Terdakwa-III, dan Terdakwa-IV untuk
7 membayar beaya perkara sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah), sedangkan Terdakwa-II membayar biaya perkara sebesar Rp.15.000,-(lima belas ribu rupiah). e. Mohon kepada Majelis Hakim untuk tetap menahan para Terdakwa. 2. Pembelaan (Pledooi) Tim Penasehat Hukum para Terdakwa yang pada pokoknya Tim Penasehat Hukum sependapat dengan Oditur Militer tentang tidak terbuktinya para Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Primair dan Dakwaan Subsidair. Namun Tim Penasehat Hukum para Terdakwa tidak sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya para Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam Dakwaan Lebih Subsidair. Oleh karena itu Tim Penasehat Hukum memohon agar Majelis Hakim membebaskan para Terdakwa, atau setidak-tidaknya menghukum para Terdakwa dengan hukuman yang seringan-ringannya. 3. Replik Oditur Militer yang diajukan secara tertulis, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan tetap pada Tuntutannya. 4. Duplik/Jawaban Tim Penasehat Hukum para Terdakwa yang disampaikan secara lisan yang pada pokoknya Tim Penasehat Hukum menyatakan tetap pada pembelaannya. 5. Permohonan para Terdakwa yang menyatakan bahwa mereka merasa bersalah, sangat menyesal, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahannya tersebut. Oleh karena itu para Terdakwa memohon agar dihukum yang seringan-ringannya, dan tidak dipecat dari dinas TNI AL. Menimbang
: Bahwa di persidangan para Terdakwa didampingi oleh Tim Penasehat Hukum dari Pasmar-1 Surabaya yang terdiri: 1. Kapten Mar Sutiono, S.H. NRP.17036/P; 2. Kapten Laut (KH) Robert Sandja K, S.H. NRP.17353/P; 3. Kapten Mar Yoga Sugama, S.H. NRP.19077/P; 4. Kapten Laut (KH) Imam Taufik, S.H. NRP.19363/P; 5. Lettu Laut (KH) Ahmad Fauzi, S.H. NRP.19458/P; 6. Peltu Mar Jonathan Agung N, S.H. NRP.71704; 7. Pelda Mar Abdi Somat, S.H. NRP.82518; 8. Sertu Mar Bafit, S.H. NRP.78483; 9. Sertu Mar Zainur Rofiq, S.H. NRP.78498; 10. Sertu Mar Yahya, S.H. NRP.78407; berdasarkan Surat Perintah Danpasmar-1 Nomor: Sprin/877/XI/2015 tanggal 18 Nopember 2015, dan Surat Kuasa Khusus dari para Terdakwa kepada Tim Penasehat Hukum tanggal 19 Nopember 2015.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/143/K/AL/IX/2015 tanggal 05 November 2015 tersebut di atas, para Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Primair : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal Sembilan bulan April tahun 2000 Lima belas sekira pukul 01.00 WIB sampai dengan sekira pukul 02.00 WIB bertempat di bawah Tol Gunungsari Surabaya dan sekira pukul 02.00 WIB sampai dengan pukul 03.00 WIB bertempat di Jl. kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya atau setidaktidaknya pada suatu hari dalam bulan April tahun 2000 Lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Lima belas, bertempat di Jl. kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabayaatau setidak-
8 tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa secara bersama-sama dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain“. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa I (Pratu Mar Bambang Susanto) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2008 melalui Dikcatam PK. XXXI/I di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonif-1 Mar, selanjutnya pada tahun 2014 dimutasikan sebagai BKO Mako Pasmar-1 sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Pratu Mar NRP 116951. b. Bahwa Terdakwa II (Serda Mar Wahyu Dwi Putro) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2012 melalui Dikmaba PK. XXXII di Kodikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda Mar kemudian ditempatkan di Yonif-1 Mar, selanjutnya pada tahun 2014 dimutasikan sebagai BKO Pasmar-1 sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Serda Mar NRP 118568. c. Bahwa Terdakwa III (Pratu Mar Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2011 melalui Dikcatam PK. XXXI di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonif-3 Mar, selanjutnya pada tahun 2012 di mutasikan sebagai BKO Mako Pasmar-1, kemudian pada bulan April tahun 2015 dimutasikan lagi ke Yonif-3 Mar sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Pratu Mar NRP 116938. d. Bahwa Terdakwa IV (Prada Mar Charles Siburian) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2012 melalui Dikcatam PK. XXXII di Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonbekpal-1 Mar sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Prada Mar NRP 118072. e. Bahwa Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) kenal dengan Saksi-6 (Sdri. Santy Ernida Napitupulu) sejak akhir bulan Oktober 2014 di alun-alun Sidoarjo, setelah pertemuan tersebut mulai terjalin komunikasi lalu beberapa hari kemudian Saksi-2 main ke rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo dan bertemu orang tua Saksi-6, dari seringnya pertemuan tersebut terjalin hubungan pacaran serta Saksi2 dengan Saksi-6 sudah pernah melakukan hubungan badan sebanyak 2 (dua) kali. f. Bahwa kemudian sekira akhir bulan Januari 2015 pada saat Saksi-2 sedang berada di Kantor Mako Pasmar-1 telah di hubungi oleh Saksi-6 dan menyampaikan atau menceritakan tentang masa lalunya dengan mengatakan bahwa “Saksi-6 sebelumnya pernah berpacaran dengan Sdr. Ketut Hadi Pyrayitno (korban) dan sudah sering melakukan hubungan badan (bersetubuh), selain itu korban juga mempunyai hutang sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) kepada Saksi-6 dan sudah sering ditagih namun oleh korban belum dikembalikan dan hubungan Saksi-6 dengan korban sudah putus namun korban pernah menghubungi Saksi-6 untuk meminta melanjutkan hubungan kembali dengan Saksi-6 tetapi Saksi-6 menolak karena Saksi-6 menolak sehingga korban sering mengancam akan membunuh Saksi-6 dan keluarga apabila Saksi-6
9 tidak mau kembali”, dari cerita Saksi-6, Saksi-2 menjadi kecewa dan marah kerena Saksi-6 telah membohonginya sehingga Saksi-2 tidak pernah menghubungi Saksi-6 lagi. g. Bahwa pada awal bulan Maret 2015 Saksi-6 menghubungi Saksi-2 lagi dan menyampaikan kalau Saksi-6 mau berhubungan lagi dengan Saksi-2, setelah ada komunikasi antara Saksi-2 dan Saksi-6 lalu 3 (tiga) hari kemudian Saksi-2 mendatangi rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, setelah Saksi-2 bertemu dengan Saksi-6 , Saksi-2 menanyakan kembali permasalahannya dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ( korban) di jawab Saksi-6 “bahwa Saksi-6 meminta tolong kepada Saksi-2 untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) karena Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) masih sering mengganggu malah mengancam Saksi-6 dan keluarganya” mendengar cerita tersebut Saksi-2 merasa penasaran dengan korban. h. Bahwa kemudian sekira pertengahan bulan Maret 2015 bertempat di rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk membujuk Korban supaya mau datang ke Surabaya, setelah itu Saksi-6 berusaha menghubungi Korban melalui Hand phone supaya datang ke Surabaya, namun sampai akhir bulan Maret 2015 Korban masih belum mau ke Surabaya, sehingga Saksi-6 menyerah dan meminta Saksi-2 untuk merayu korban, kemudian akhir bulan Maret 2015 Saksi-2 janjian bertemu dengan Saksi-6 di GOR Sidoarjo, saat itu Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk menonaktifkan nomor perdana IM3-nya (nomornya sudah tidak ingat) dan meminta untuk mengatakan kepada Korban bahwa Saksi-6 ganti nomor telpon baru dengan IM3 juga dengan nomor seingat Saksi-2 dibelakangnya 227, dengan alasan Saksi-6 mempunyai masalah dengan Supervisornya dan telah dipecat dari pekerjaannya, namun sebenarnya nomor perdana IM3 yang baru tersebut adalah nomor Saksi-2 dan nomor IM3 sudah diberikan kepada korban. i. Bahwa selanjutnya Saksi-2 mulai berusaha merayu korban melalui SMS dengan berpura-pura sebagai Saksi-6 supaya mau datang ke Surabaya yang berisi “Pa, saya ada masalah dengan teman laki-laki ku dikantor, gara-gara aku temenku dikeluarkan dari kantor” lalu korban membalasnya “ Kok bisa, temen kamu sudah keluarga apa belum ” dan Saksi-2 membalas “ sudah ” lalu korban membalas “Apa orang itu seneng sama kamu ” kemudian Saksi-2 membalasnya “Nanti aja kalau kamu pulang tak ceritain ” dan korban menjawab “Iya aku pulang tanggal 8 April 2015 ” kemudian Saksi-2 berkata lagi ”Pa, apa kamu masih ingat kita berhubungan sudah berapa kali?” dan korban menjawab ” Kayaknya 23 kali”. Namun kalau korban meminta hubungan lewat telepon Saksi-2 arahkan ke nomor perdana Simpati milik Saksi-6 (nomor sudah lupa). j. Bahwa pada tanggal 6 April 2015 pada saat Saksi-2 bersama Saksi-6 berada di ruang tamu rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, Sdr Ketut Hadi Prayitno ( Korban) menghubungi nomor Simpati Saksi-6 dan dalam percakapan telepon tersebut Sdr Ketut Hadi Prayitno ( Korban) mengatakan kepada Saksi-6 kalau Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah dapat tiket Kereta Api ke Surabaya pada tanggal 8 April 2014, mendengar pemberitahuan tersebut Saksi-2 menyuruh/mengarahkan Saksi-6 untuk bertemu dengan Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) di Rolak Gunung Sari Surabaya tepatnya dibawah jalan Tol setelah selesai lalu Saksi-2 pamitan kepada Saksi6 untuk kembali ke rumah. k. Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 7 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib pada saat Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa-3,
10 Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) dan Pratu Mar Dani Ari Yulianto ( Saksi -4), berada di Ruang Spri Danpasmar di Mako Pasmar 1 Jl. Gedangan Sidoarjo sedang berkumpul telah didatangi oleh Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan menceritakan kalau pacarnya yang bernama Sdri Santi Ernida Napitupulu selalu diganggu oleh Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sampai Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) meminta saran kepada Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa -3 dan kepada Saksi -3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananta) setelah mendapat saran dan sepakat untuk member pelajaran dengan menelanjangi korban (Sdr Ketut Hadi Prayitno) lalu Saksi-2 mengatakan kembali jangan sampai korban mati. l. Bahwa kemudian pada tanggal 8 April 2015 sekira pukul 23.30 Wib Terdakwa -1 pergi dari Mako Passmar 1 berboncengan dengan Saksi-2 (Pratu Benny Syailendra Silalahi) dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Vixion warna merah milik Terdakwa 1 dan pada saat Saksi-2 pergi bersama dengan Terdakwa-2, Saksi-2 membawa Tas yang berisi lakban . m. Bahwa pada saat Terdakwa -1 pergi dari Mako Passmar I di Jl. Gedangan Sidoarjo bersama dengan saksi-2 lalu diikuti oleh Terdakwa -2 yang berboncengan dengan Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananta) dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda CB 150 R , sedangkan Terdakwa 3 di bonceng oleh Pratu Dany Ari Yulianto dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Vario menuju Rolak Gunungsari Surabaya dan pada saat diperjalanan Saksi-2 mengambil botol aqua dan dimasukan ke dalam tas milik Saksi-2, sesampainya di pom bensin Saksi-2 mengeluarkan botol aqua dan mengisi botol aqua tersebut dengan bensin. n. Bahwa selanjutnya Terdakwa -1 Terdakwa -2 ,Terdakwa -3, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi -4 berangkat melanjutkan perjalanan menuju jalan sepanjang dengan melewati jalan Bungurasih pada saat di jalan sepanjang Terdakwa. 1 Terdakwa -2, Terdakwa3 ,Saksi-2, Saksi -3, dan Saksi-4 berhenti di jalan Sepanjang dekat rel kereta api dan membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak 1 (satu) botol ukuran sedang dengan minuman Kratingdeang lalu Saksi-2 meminta tolong kepada Saksi-4 untuk menghubungi/menelpon Saksi5 (Pratu Mar Andi Kurniawan A.) untuk datang ke area gudang Dayung Marinir Jl. Karah Surabaya tersebut, namun karena pulsa Saksi-4 habis selanjutnya Saksi-4 BBM (Black Bery Massenger) ke Saksi-5 yang isinya tersebut “Bro…., ditunggu si lay ngopi di rollak...”dan tidak lama kemudian dibalas BBM (Black Bery Massenger) oleh Saksi-5 “Ya…”, selanjutnya Saksi-2 , Terdakwa-1 , Terdakwa-2 dan Terdakwa-3 melanjutkan perjalanan menuju kearah Gudang Dayung Marinir namun sebelum sampai di Gudang Dayung Mariner bertemu dengan Terdakwa-4, Saksi-5 (Pratu Mar Andi Kurniawan A) lalu melanjutkan kembali perjalanan menuju Gudang Dayung Marinir yang berada di Jalan Karah tepatnya di jalan tol Rolak Gunungsari Surabaya. o. Bahwa kemudian sekira pukul 24.00 Wib Terdakwa-1, Terdakwa2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi), Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananto) dan Saksi-4 (Pratu Mar Dany Ari Yulianto) sampai di gudang Dayung Marinir di bawah jalan Tol Rolak tersebut, kemudian mulai minum-meminum keras jenis Vodka yang telah dicampur dengan Kratingdaeng yang di belinya di Jalan Sepanjang, selanjutnya Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) memberikan arahan kembali kepada Terdakwa 1, Terdakwa-2,Terdakwa- 3, Terdakwa-4,Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), bahwa
11 tujuan utamanya menemui Korban Sdr Ketut Hadi Prayitno hanya untuk melucuti barang milik Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) seperti: melucuti semua pakain, HP, dompet, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) setelah itu tinggalkan. p. Bahwa kemudian pada tanggal 9 April 2015 sekira pukul 00.35 Wib pada saat Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa -3,Saksi-2, Saksi3, dan Saksi-4 sedang mengobrol dari arah seberang sungai Terdakwa-4 dan Saksi-5 menyalakan lampu dim sepeda motor beberapa kali, selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa -3, Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 bergegas menuju seberang sungai bawah jalan tol Rolak Gunungsari Surabaya, sesampainya di Rolak Gunungsari Surabaya ditempat semula berkumpul Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 rencana serta pembagian peran atau tugas untuk melucuti Korban (Sdr Ketut Hadi Prayitno) yaitu Pratu Mar Dany Ari Yulianto stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A, Terdakwa-2 dan Terdakwa 3 stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) dan Terdakwa-4 stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) berperan sebagai tim sergap bersama Saksi-2 dan Partu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) berperan sebagai pengbubung antara tim yang stanby di sepeda motor denga tim menyergap selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-4 serta Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) stanby dan memarkir sepeda motor di dekat rambu Stop sebelum jalan Tol Rolak Gunungsari Surabaya, sedangkan Terdakwa -3, Saksi-2, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (saksi-3), Pratu Mar Andi Kurniawan (Saksi-5) stanby di bawah jalan Tol tepatnya dibalik tiang penyanggah jalan Tol mengendap (bersembunyi) ditempat tersebut, namun sebelum Saksi2 pergi ketiang penyangga jalan Tol Saksi-2 mengambil lakban warna hitam yang berada didalam tas yang telah disiapkan oleh Saksi-2 dan mengantonginya dicelana sedangkan tas punggung warna hitam tersebut diserahkan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto. q. Bahwa selanjutnya Saksi-2, Saksi-3 dan Terdakwa -3 menyusuri pinggir sungai menuju tiang penyangga jalan tol Gunungsari Surabaya, setelah sampai di tiang penyangga tol sekira 10 (sepuluh) menit Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-3 dan Terdakwa III “saya tinggal sebentar ya”, kemudian Saksi-2 menemui Saksi-7 (Sdr. Sujasmani) seorang pengamen yang sedang duduk di sebuah kursi kayu di warung kopi sebelah kiri dekat jalan tol Gunungsari Surabaya dan Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-7 “pak, nanti akan ada latihan penculikan disini, sampean jangan ikut-ikut ya…”, selanjutnya Saksi-2 kembali ke tiang penyangga jalan tol mengendap menunggu kedatangan korban, tidak berapa lama kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) datang dengan menggunakan Taxi Orenz dan berhenti di pinggir jalan yang berada dibawah Tol Gunungsari Surabaya, kemudian keluar dari Taxi Orenz tersebut seorang laki – laki (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) dan duduk disebuah kursi kayu dekat sebuah pohon milik tukang tambal ban menghadap ke jalan Raya Gunungsari sambil menghubungi Saksi-6 menanyakan apakah Saksi6 sudah sampai apa belum dan Saksi-2 mengamati orang tersebut, kemudian Saksi-2 menghubungi Saksi-6 menanyakan apakah seseorang yang turun dari taxi warna orange adalah korban dan Saksi-6 menjawab “ sudah saya SMS tapi belum balas” dan menjelaskan ciri – cirinya adalah memakai jaket jeans warna abuabu dan Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk menghubungi korban lalu sekira pukul 00.45 Wib Saksi-6 Sdri. Santy Ernida Napitupulu (saksi-
12 6) menghubungi Saksi-2 dan memberitahukan kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah tiba di Stasiun Gubeng Surabaya dan akan berangkat menuju ke Rolak Gunungsari Surabaya menggunakan Taxi Orenz, kemudian sekira pukul 01.00 Wib sewaktu Saksi-2 mengendap menunggu kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), tidak lama kemudian Taxi Orenz yang ditunggu berhenti dipinggir jalan yang berada dibawah Tol Rolak Gunungsari Surabaya, kemudian dari dalam Taxi Orenz keluar seorang laki-laki yang belum Saksi-2 kenal dan mengamati orang tersebut, kemudian Sdri. Santy Ernida Napitupulu menelpon dengan mengatakan kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah sampai di bawah jalan Tol Gunung Sari Surabaya dan Saksi-6 menjelaskan cirri-ciri Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) kepada Saksi-2 memakai jaket jeans warna abu-abu dan saat itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sedang bicara menggunakan Handphone mendengar ciri-ciri tersebut sama dengan yang dilihat oleh Saksi-2 lalu Saksi-2 mengajak Terdakwa-3, Serda Mar Erwin Swi Ananto (Saksi-3) dan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) untuk menghampiri Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), setelah Saksi-2 dekat dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) Saksi-2 langsung menendang korban dengan menggunakan kaki kiri sebanyak satu kali mengenai tengkuk atau leher bagian belakang Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) hingga terjatuh, selanjutnya Saksi-2 membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dengan cara dinaikkan kesepeda motor Yamaha Vi-xion warna merah milik Terdakwa 1 dengan posisi Terdakwa-1 didepan atau menyetir, Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berada ditengah dan Saksi duduk paling belakang, kemudian Saksi-2 membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) pergi ke tempat yang sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya dan disusul Terdakwa-4 dengan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi5) berboncengan dengan menggunakan sepeda motor Vi-xion warna hitam, sedangkan Terdakwa-2 dengan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam milik Terdakwa-2 dan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) dengan Terdakwa-3 menggunakan sepeda motor Honda Vario warna Hitam milik Terdakwa-3. r. Bahwa selanjutnya sekira pukul 01.15 WIB Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa -3 dan Terdakwa-4V, Saksi-2, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya Saksi-2 menurunkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dari sepeda motor Vi-xion warna merah dengan cara ditarik bajunya, setelah itu Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Pratu Mar Andi Kurniawa A., Terdakw -1, Terdakwa-2, Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 serentak langsung memukul/menganiaya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) secara bersama-sama setelah dianiaya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya allah...” karena Sdr Ketut Hadi Prayitno berteriak lalu Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) melakban mulut Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sambil tangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dipegang oleh Saksi-2, kemudian Terdakwa-1 melepas jaket milik korban dan Saksi -1 melucuti pakaian korban namun sebelum sampai telanjang bulat hanya kaos yang terlepas korban lari, kemudian Saksi -1 mengejar korban dan berhasil menghentikan korban dengan cara menendang korban dari arah belakang menggunakan kaki kiri yang mengenai pinggang sebelah kanan sehingga korban terjatuh, setelah itu tubuh korban diangkat oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Terdakwa-1
13 dan Terdakwa-2 di bawa ke tempat semula tempat dimana Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) telah dilucuti pakaiannya, dengan posisi Terdakwa -2 memegangi tangan kiri, Terdakwa-1 memegangi tangan kanan dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) memegangi kaki korban, kemudian korban diletakkan di jalan aspaldengan posisi terlentang di aspal tangan kanan korban diinjak oleh Terdakwa-1 sedangkan tangan kiri diinjak oleh Terdakwa -2 kemudian bagian kaki dipegangi oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), selanjutnya Saksi -2 memukul korban sebanyak 1 (satu) kali kebagian perut dan Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-3 ikut memukul dan menendang Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sedangkan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) dan Terdakwa -4 memantau keadaan/situasi di sepeda motor,selanjutnya Saksi-2 melepas celana panjang dan celana dalamnya korban , rencana awal baju dan celana milik korban akan dibakar, namun tidak jadi, kemudian baju dan celana korban oleh Saksi-2 diserahkan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) , selanjutnya Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) membuang baju dan celana korban setelah itu Saksi-4 mengambil jaket dan sepatu korban, kemudian Saksi-4 membuang jaket dan sepatu korban di balik tembok yang ada di luar jalan sedangkan untuk kaos korban Saksi-4 taruh dibagian depan sepeda motor Vario. s. Bahwa selanjutnya Saksi-2 membawa korban dengan cara korban tangannya dibelakang dipegangi dan mulut di bungkam oleh Saksi-2 menggunakan telapak tangan dan korban mengeluarkan darah di bagian hidung, kemudian korban dinaikkan ke sepeda motor Yamaha Vi-xion warna merah milik Terdakwa I dengan posisi Terdakwa I di depan atau menyetir korban ditengah dan Saksi-2 duduk paling belakang, kemudian Saksi-2 membawa korban pergi ke tempat yang sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya dan disusul Saksi-3 berboncengan dengan Terdakwa II menggunakan sepeda motor Honda CB 150R, Saksi-4 berboncengan dengan Terdakwa III sepeda motor Honda Vario warna Hitam, Saksi-5 berboncengan dengan Terdakwa IV menggunakan sepeda motor RX King dan dalam perjalanan Saksi-2 memukuli kepala korban berkali-kali menggunakan tangan mengepal mengenai kepala bagian belakang korban. t. Bahwa selanjutnya sekira pukul 02.15 WIB Terdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa III, Terdakwa IV, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya Saksi-2 menurunkan korban dari sepeda motor Vi-xion warna merah dengan cara menarik baju korban, selanjutnya membawa korban ke sebelah kanan jalan, kemudian Terdakwa III memukul wajah korban dengan menggunakan tangan mengepal sebanyak satu kali dan memukul bahu kanan korban dengan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali dan tangan kiri korban dipegangi oleh Saksi-2 dan tangan kanan korban dipegangi oleh Saksi-3, selanjutnya Saksi-4 memukul perut korban sebanyak satu kali, kemudian Saksi-5 mendorong pantat korban sebanyak dua kali dengan menggunakan kaki kanan, sedangkan Terdakwa I, Terdakwa II berkumpul atau mengerubuti korban sedangkan Terdakwa IV akan mendekat dilarang oleh Saksi-5 sehingga Terdakwa IV tetap standby di sepeda motor, kemudian korban berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya allah...” sehingga Saksi-3 mengatakan “ Kamu diam ” kemudian Saksi-3 memukul korban dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pelipis kanan korban, setelah itu korban masih teriak-teriak “ Ya Allah..Ya Allah..Tolong…tolong.. Aku diapakno iki”,
14 setelah itu Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-3 “dilakban saja mulutnya biar tidak teriak “, kemudian Saksi-2 memberikan lakban warna Hitam kepada Saksi-3 yang diterima dengan tangan kanannya, selanjutnya Saksi-3 melepas gulungan lakban dan menutup mulut korban dengan cara ditutup mulutnya dengan tangan kanan korban dipegangi oleh Saksi-2 kemudian lakban hitam tersebut dilingkarkan sebanyak satu putaran ± 70 (tujuh puluh) cm, karena lakban tersebut habis, selanjutnya sisanya dibuang ke arah pinggir jalan dekat tol oleh Saksi-3, kemudian Terdakwa -1 melepas jaket korban dengan dibantu Saksi-2 yang memegangi tangan kiri korban dan Saksi-3 memegang tangan kanan korban, setelah jaket korban terlepas Terdakwa -1 meletakkan jaket korban ke aspal, selanjutnya Saksi-2 melepas kaos korban dengan dibantu Saksi-3 yang memegang tangan korban, setelah korban telanjang dada kemudian Terdakwa -1 memukul perut korban dengan tangan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali yaitu yang pertama tepat di bagian perut sementara yang kedua dan ketiga ditangkis oleh korban menggunakan siku tangan kanan dan tangan kiri korban, kemudian Terdakwa-1 mencoba memukul korban dibagian kepala sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan kanan megepal namun tidak mengenai kepala korban, selanjutnya korban membungkuk kemudian Terdakwa I menendang korban dengan menggunakan lutut bagian kanan sebanyak dua kali kearah perut korban tetapi ditangkis oleh korban. u. Bahwa kemudian Saksi-2 menendang perut korban sebanyak satu kali dengan menggunakan kaki kiri, selanjutnya korban kabur kearah Masjid Al Akbar dan Saksi-2 mengejar korban setelah dekat dengan korban Saksi-2 menendang/menerjang korban sambil loncat ke arah korban dengan kaki kiri dan mengenai pinggang kanan belakang korban sehingga korban dan Saksi-2 sama-sama terjatuh, kemudian Saksi-3, Saksi-5, Terdakwa-1, dan Terdakwa -2 mengampiri posisi korban dan Saksi-2, selanjutnya Terdakwa -2 membantu membangunkan Saksi-2 hingga posisi duduk, selanjutnya Terdakwa -2, Saksi-3, Terdakwa-1 mengangkat korban dengan cara Terdakwa-2 memegang tangan kiri dan punggung korban, Terdakwa1 memengang tangan kanan dan punggung korban dan Saksi-3 mengangkat kaki kanan korban sedangkan kaki kiri korban masih menempel aspal, selanjutnya Saksi-3, Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 menyeret korban dan meletakkan korban di samping pembatas lajur yang ada ditengah jalan, kemudian Saksi-2 mendatangi korban dan memukul perut korban sebanyak satu kali sedangkan Saksi-3 memegangi kaki kanan korban, selanjutnya Terdakwa-1 menginjak tangan kanan korban menggunakan kaki kanan dan Terdakwa-2 juga menginjak tangan kiri korban dengan menggunakan kaki kanan, kemudian Saksi-2 melepas celana jeans, celana dalam dan sepatu korban dengan dibantu Terdakwa-1 yang menginjak tangan kanan korban dengan kaki kiri Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 yang menginjak tangan kiri korban dengan kaki kiri Terdakwa-2, selanjutnya Saksi-2 meletakkan celana jeans, celana dalam dan sepatu milik korban di samping kanan Saksi-2 sedangkan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 masih menginjak tangan korban. v. Bahwa pada saat Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) posisi terlentang dan sudah dalam keadaan telanjang bulat, tiba-tiba melintas mobil PICK UP dan berhenti dilokasi penganiayaan, mengetahui hal tersebut teman-teman Saksi-2 lari menuju kearah Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) dan Terdakwa IV yang sedang standby di sepeda motor memantau situasi sedangkan Saksi-2 masih tetap ditempat semula memegangi tangan kiri korban dengan tangan kanan dengan posisi jongkok diatas trotoar pembatas jalan, sopir mobil Pick Up sempat menghentikan mobilnya sesaat dan melihat
15 sebentar tak lama kemudian sopir mobil Pick Up tersebut pergi dengan menginjak pedal gas dengan kencang, setelah mobil Pick Up pergi korban berontak mau lari sehingga Saksi-2 menendang korban pada bagian rusuk sebelah kanan sampai korban terlepas dari pegangan Saksi-2, selanjutnya korban lari kearah mobil Pick Up sambil berteriak minta tolong kepada sopir mobil Pick Up, mengetahui kejadian tersebut Saksi-2dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) lari untuk mengejar korban, kemudian Saksi2menendang tubuh korban dari belakang sampai korban terjatuh, selanjutnya Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) memegangi kaki korban sedangkan Saksi-2 menendang perut korban berulang-ulang dan menendang wajah korban sebanyak 1 (satu) kali dan korban masih hidup dengan posisi jongkok dengan kondisi tergeletak muka penuh darah, tangan dan kaki tidak dalam kondisi terlakban sambil berteriak minta tolong, Selanjutnya Saksi-2 bersama temantemannyameninggalkan korban di jalanan tersebut, karena temanteman Saksi-2 mengajak kembali pulang, kemudian Saksi-2 bersama Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-2), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi4), Terdakwa-1, Terdakwa-2, dan Terdakwa-3 kembali keMess TD Denma Pasmar 1 sedangkan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi5). dan Terdakwa-4 kembali ke kediaman Danpasmar 1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya, sebelum berpisah dibundaran Waru Sidoarjo Pratu Mar Andi Kurniawan A. memberikan tas punggung hitam kepada Saksi-2. w. Bahwa pada saat Saksi-5 akan menuju sepeda motor, Saksi-5 melihat ada tas tergeletak disisi lajur kanan jalan menuju arah pintu keluar tol Waru dan Saksi-5 mengambil tas tersebut sedangkan Saksi-4 mengambil jaket dan sepatu korban, kemudian Saksi-4 membuang jaket dan sepatu korban di balik tembok yang ada di luar jalan sedangkan untuk kaos korban Saksi-4 taruh dibagian depan sepeda motor Vario, selanjutnya Saksi-2 bersama rekan-rekannya meninggalkan korban di Jl. Kembar arah Masjid Agung Al Akbar Surabaya sesampai di Bundaran Waru dengan posisi sepeda motor masih berjalan Saksi-5 menyerahkan tas warna hitam kepada Saksi2, setelah melintasi bundaran Waru tepatnya Jl. A. Yani Waru Sidoarjo Terdakwa IV dan Saksi-5 kembali pulang ke kediaman Danpasmar-1 sedangkan Saksi-2 dan rekan lainnya kembali ke Pasmar-1 di Gedangan Sidoarjo. x. Bahwa Saksi-2 bersama dengan Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 dalam melakukan pemukulan dan menendang terhadap korban sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu dengan menggunakan alat bantu sepeda motor untuk menuju lokasi yang telah ditentukan, lakban hitam yang digunakan untuk melakban mulut korban supaya tidak berteriak, untuk bensin sudah Saksi-2 gunakan untuk membakar baju/kaos milik korban di mess TD Pasmar-1, sedangkan masker pelindung mulut/hidung dan topi yang disiapkan masing-masing digunakan untuk menyamar supaya tidak dikenali korban. y. Bahwa kondisi dan keadaan di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya saat itu jalan sepi, situasinya remang-remang, jarak pandang ± 3 (tiga) s/d 4 (empat) meter dan ditempat kejadian tidak ada lampu penerangan namun masih ada cahaya dari arah jalan Tol, jarak antara jalan di TKP dan jalan Tol ± 6 (enam) meter. z. Bahwa yang mengajak dan yang mempunyai inisiatif untuk melakukan pemukulan dan tendangan terhadap korban tersebut adalah Saksi-2 dan tindakan pemukulan dan tendangan terhadap korban yang dilakukan oleh para Terdakwa bersama teman-
16 temannya sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu di ruang Spri Danpasmar di mako Pasmar-1, dan penyebab Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 mau melakukan perbuatan tersebut karena jiwa korsa sesama teman, sehingga apabila teman mengalami kesusahan harus saling membantu, dan saat melakukannya Terdakwa I dkk tidak dijanjikan suatu imbalan apapun oleh Saksi-2. aa. Bahwa cara para Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan cara Tedakwa 1 melakukan dengan tangan mengepal di arahkan ke muka dan badan Sdr. Ketut Hadi Priyatno mengenai wajah lalu menendang ke bagian perut dengan menggunakan lutut setelah itu Terdakwa-1 menyeret Sdr. Ketut Hadi Prayitno sampai pembatas lajur yang ada di tengah jalan, sedangkan Terdakwa-2 memukul dengan tangan kanan kanan mengenai muka setelah itu menyeret Sdr Ketut Hadi Prayitno sampai pembatas lajur yang ada di tengah jalan sedangkan Terdakwa-3 memukul dengan tangan kanan mengepal dan diarahkan ke wajah Sdr. Ketut Hadi Prayitno sebanyak 1 (satu) kali setelah itu memukul ke bagian bahu kanan Sdr. Ketut Hadi Prayitno sedangkan Terdakwa-4 membantu dengan memperhatikan situasi dijalan agar tidak ada orang lain yang membantu Sdr. Ketut Hadi Prayitno dan jangan sampai Sdr. Ketut Hadi Prayitno melarikan lagi. bb. Bahwa kemudian sekira pukul 05.30 Wib pada saat Sdr. Agus Jupriono (Saksi-9) Sekuriti Tol Sumo Surabaya sedang berjaga mendapat laporan dari salah satu warga bahwa di Jl. Kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya ditemukan mayat laki-laki, mendengar laporan tersebut Saksi-9 langsung menghubungi kantor Polisi, lalu Kanit Reskrim Polsek Taman Sidoarjo menghubungi Saksi-1 Briptu Mochammad Febrianto untuk meminta bantuan untuk ke Tempat kejadian Perkara dan untuk melaksanakan olah TKP, kemudian Saksi-1 bersama 2 (dua) orang anggota Polres Sidoarjo yaitu Aiptu Pol Roedy Prijanto Kasubnit Reserse Ekonomi Sat Reskrim Polres Sidoarjo dan Aiptu Pol Dedi Yuliawan anggota PPA Sar Reskrim Polres Sidoarjo mendatangi TKP. cc. Bahwa setelah Saksi-1 mendatangi TKP di Jl. Kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dan ditemukan mayat seorang laki-laki yang sudah mati serta tidak mengenakan pakaian sama sekali (telanjang) dan ditemukan barang bukti dekat mayat yaitu: a. Lakban warna hitamyang terlilit di korban. b. Sepatu coklat sisi kiri berada di pembatas jalan tengah. c. Nota pengiriman barang juga berada di pembatas jalan tengah. Sedangkan barang bukti yang ditemukan disekitar TKP tepatnya di balik tembok adalah : a. Tali ID Card warna biru. b. Uang tunai Rp. 10.000,- sepuluh ribu rupiah). c. 3 (tiga) lembar uang tunai Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah). d. 2 (dua) lembar uang Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). e. 1 (satu) lembar tiket kereta api atas nama Sdr. Ketut Hadi Prayitno. f. Sepasang kaos kaki warnah puti polos. g. sepatu warna coklat sisi kanan saja. h. celana pendek warna hitam merk indomart. i. jaket jeans. j. celana panjang jeans.
17 dd. Bahwa selanjutnya Saksi-1 melakukan olah TKP dengan cara memberi penomoran serta memfoto Koran dan area TKP dan mayat tersebut meninggal akibat dianiaya lebih dari satu orang karena darah korba berceceran namun untuk lebih pastinya hasil dari otopsi. ee. Bahwa berdasarkan pengembangan Tim Buser Satreskrim Polres Sidoarjo identitas korban sama dengan nama yang tertera di tiket kereta api yang ditemukan di TKP bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno alamat Perum Kota Bambu Ds. Bambe Kec. Driyorejo Kab. Gresik dan dari hasil penyidikan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) meninggal diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa dkk 7 orang oknum TNI AL. ff. Bahwa kemudia Saksi-1 bersama anggota Polres Sidoarjo membawa mayat laki-laki tersebut ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum Et Revertum untuk mengetahui sebab-sebab kematian Sdr Ketut Hadi Priyatno (korban). gg. Bahwa kemudian menurut dr. Ahmad Yudianto, SpF (Saksi-11) sebagai Dokter Medis spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum Porong Sidoarjo mendapat hasil sebagai berikut daripemeriksaan luar terhadap jenazah Korban ditemukan kondisi Jenazah pada saat menerima dalam keadaan telanjang tanpa busana, disamping jenazah terdapat satu lembar Koran, satu buah gaun berbahan katun berwarna abu-abu tanpa kerah, berlengan pendek, panjang selutut, terdapat dua hiasan berbentuk bunga berwarna putih pada bagian dada depan, disamping kanan dan kiri terdapat tali pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kancing berwarna putih berbentuk bunga pada bagian pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kantong (kosong) dalam leher terdapat label tulisan (Hens‟s CREATION) dan dua lapis isolasi berwarna hitam melingkar pergelangan tangan kiri dengan panjang dua puluh sentimeter, kemudian akibat penganiayaan tersebut pada korban Sdr Ketut Hadi Prayitno ditemukan luka-luka sebagai berikut : 1) Pada pelipis kiri, ditemukan luka terbuka berbentuk tidak beraturan dengan sudut tajam, tepi tidak rata, dasar berupa otot. 2) Pada hidung ditemukan luka terbuka berbentuk garis, tepi tidak rata, sudut tumpul, dasar luka berupa otot. 3) Disekeliling hidung ditemukan memar warna merah muda berbentuk tidak beraturan, batas tidak tegas. 4) Pada bibir atas kiri sisi dalam ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan. 5) Pada bibir bawah kiri sisi dalam, ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan. 6) Pada dada tepat digaris pertengahan depan enam koma lima centimeter dibawah tulang selangka kiri ditemukan memar berwarna hitam keunguan, bentuk tidak beratur. 7) Pada dada kanan dua puluh satu centimeter dari garis pertengahan depan ditemukan memar warna merah keunguan, bentuk tidak beratur. 8) Pada dada kanan lima centimeter dari garis pertengahan depan dan dua belas centimeter dibawah putting susu kanan ditemukan lecet bentuk tidak teratur warna merah. 9) Pada lengan bawah kanan sisi dalam, empat centimeter dibawah siku, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beratur warna merah. 10) Pada lengan bawah kiri sisi dalam, empat centimeter bawah siku kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beratur warna merah, arah luka dari atas kebawah.
18 11) Pada telapak tangan kiri, sejajar jari telunjuk dan lima centimeter dibawah pergelangan tangan kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beraturan, tepi tidak rata warna merah. 12) Pada punggung, tangan kanan, lima centimeter diatas pangkal jari manis, ditemukan memar bentuk bulat warna merah kebiruan. 13) Tepat pada lutut kiri, ditemukan luka lecet berwarna kecoklatan, bentuk tidak beraturan. 14) Dari kedua lubang hidung keluar darah. Bahwa yang menyebabkan adanya luka lecet dan memar di beberapa bagian badan jenazah Korban akibat dari kekerasan benda tumpul. hh. Bahwa selanjutnya Saksi-11 juga menerangkan jika untuk pendarahan dari kedua lubang Hidung dan hasil pemeriksaan hasil otopsi (visum dalam) terhadap jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, ditemukan kelainan : 1) Ditemukan kemerahan pada badan dan ekor. 2) Ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sisidepan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak. 3) Ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah nampak lebih gelap dan encer. Bahwa penyebab ditemukan kemerahan pada badan dan ekor, pendarahan pada ruang dibawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sisi depan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak, ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah Nampak lebih gelap dan encer sebagai akibat dari kekerasan benda tumpul. ii. Bahwa Saksi-11 menerangkan dari pertama menerima jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sekira pukul 09.00 WIB tanggal 09 April 2015 berkesimpulan perkiraan rentang waktu kematian korban adalah 3 (tiga) s/d 6 (enam) jam yang lalu, jadi korban diperkirakan meninggal sekira antara pukul 03.00 WIB s/d 06.00 WIB dalam tanggal yang sama yaitu tanggal 09April 2015 dan selain hasil visum dalam dan luar Saksi-11 juga melakukan pemeriksaan Toksikologi forensic yang diambil dari darah dalam EDTA, (racun dan obatobatan) terhadap isi lambung dan air seni dengan hasil tidak di temukan kandungan racun pada isi lambung, dan tidak di temukannya narkotika, psikotropika dan racun lainnya pada darah dan air seni. jj. Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : ML/SK II/15.04.02 hasil pemeriksaan bedah jenazah atas nama Ketut Hadi Prayitno (korban) dari Rumah Sakit Bhayangkara Porong tanggal 13 April 2015 berkesimpulanpada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. Ditemukan memar di sekeliling hidung, bibir, dada, luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri, benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul, selanjutnya ditemukan pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung kearah kanan akibat kekerasan tumpul. Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Ditemukan pula resapan darah pada otot punggung bawah akibat kekerasan tumpul. Pada otak ditemukan
19 perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul. Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul. Ditemukan tanda-tanda mati lemas orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. Subsidair : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal Sembilan bulan April tahun 2000 Lima belas sekira pukul 01.00 WIB sampai dengan sekira pukul 02.00 WIB bertempat di bawah Tol Gunungsari Surabaya dan sekira pukul 02.00 WIB sampai dengan pukul 03.00 WIB bertempat diJl. kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya atau setidaktidaknya pada suatu hari dalam bulan April tahun 2000 Lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Lima belas, bertempat di Jl. kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabayaatau setidaktidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa secara bersama-sama dengan sengaja merampas nyawa orang lain” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa I (Pratu Mar Bambang Susanto) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2008 melalui Dikcatam PK XXXI/I di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonif-1 Mar, selanjutnya pada tahun 2014 dimutasikan sebagai BKO Mako Pasmar-1 sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Pratu Mar NRP 116951. b. Bahwa Terdakwa II (Serda Mar Wahyu Dwi Putro) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2012 melalui Dikmaba PK XXXII di Kodikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda Mar kemudian ditempatkan di Yonif-1 Mar, selanjutnya pada tahun 2014 dimutasikan sebagai BKO Pasmar-1 sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Serda Mar NRP 118568. c. Bahwa Terdakwa III (Pratu Mar Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2011 melalui Dikcatam PK XXXI di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonif-3 Mar, selanjutnya pada tahun 2012 di mutasikan sebagai BKO Mako Pasmar-1, kemudian pada bulan April tahun 2015 dimutasikan lagi ke Yonif-3 Mar sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Pratu Mar NRP 116938. d. Bahwa Terdakwa IV (Prada Mar Charles Siburian) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2012 melalui Dikcatam PK XXXII di Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonbekpal-1 Mar sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Prada Mar NRP 118072.
20 e. Bahwa Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) kenal dengan Saksi-6 (Sdri. Santy Ernida Napitupulu) sejak akhir bulan Oktober 2014 di alun-alun Sidoarjo, setelah pertemuan tersebut mulai terjalin komunikasi lalu beberapa hari kemudian Saksi-2 main ke rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo dan bertemu orang tua Saksi-6, dari seringnya pertemuan tersebut terjalin hubungan pacaran serta Saksi2 dengan Saksi-6 sudah pernah melakukan hubungan badan sebanyak 2 (dua) kali. f. Bahwa kemudian pada akhir bulan Januari 2015 pada saat Saksi2 sedang berada di Kantor Mako Pasmar-1 telah di hubungi oleh Saksi-6 dan menyampaikan atau menceritakan tentang masa lalunya dengan mengatakan “ bahwa Saksi-6 sebelumnya pernah berpacaran dengan Sdr Ketut Hadi Pyrayitno (korban) dan sudah sering melakukan hubungan badan (bersetubuh), selain itu korban juga mempunyai hutang sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) kepada Saksi-6 dan sudah sering ditagih namun oleh korban belum dikembalikan dan hubungan Saksi-6 dengan korban sudah putus namun korban pernah menghubungi Saksi-6 untuk meminta melanjutkan hubungan kembali dengan Saksi-6 tetapi Saksi-6 menolak karena Saksi-6 menolak sehingga u korban sering mengancam akan membunuh Saksi-6 dan keluarga apabila Saksi-6 tidak mau kembali”. dari cerita Saksi-6, Saksi-2 menjadi kecewa dan marah kerena Saksi-6 telah membohonginya sehingga Saksi-2 tidak pernah menghubungi Saksi-6 lagi. g. Bahwa pada awal bulan Maret 2015 Saksi-6 menghubungi Saksi-2 lagi dan menyampaikan kalau Saksi-6 mau berhubungan lagi dengan Saksi-2, setelah ada komunikasi antara Saksi-2 dan Saksi-6 lalu 3 (tiga) hari kemudian Saksi-2 mendatangi rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, setelah Saksi-2 bertemu dengan Saksi-6 , Saksi -2 menanyakan kembali permasalahannya dengan Sdr Ketut Hadi Prayitno ( korban) di jawab Saksi-6 “ bahwa Saksi-6 meminta tolong kepada Saksi-2 untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) karena Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) masih sering mengganggu malah mengancam Saksi-6 dan keluarganya” mendengar cerita tersebut Saksi-2 merasa penasaran dengan korban. h. Bahwa kemudian sekira pertengahan bulan Maret 2015 bertempat di rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk membujuk Korban supaya mau datang ke Surabaya, setelah itu Saksi-6 berusaha menghubungi Korban melalui Hand phone supaya datang ke Surabaya, namun sampai akhir bulan Maret 2015 Korban masih belum mau ke Surabaya, sehingga Saksi-6 menyerah dan meminta Saksi-2 untuk merayu korban, kemudian akhir bulan Maret 2015 Saksi-2 janjian bertemu dengan Saksi-6 di GOR Sidoarjo, saat itu Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk menonaktifkan nomor perdana IM3-nya (nomornya sudah tidak ingat) dan meminta untuk mengatakan kepada Korban bahwa Saksi-6 ganti nomor telpon baru dengan IM3 juga dengan nomor seingat Saksi-2 dibelakangnya 227, dengan alasan Saksi-6 mempunyai masalah dengan Supervisornya dan telah dipecat dari pekerjaannya, namun sebenarnya nomor perdana IM3 yang baru tersebut adalah nomor Saksi-2 dan nomor IM3 sudah diberikan kepada korban. i. Bahwa selanjutnya Saksi-2 mulai berusaha merayu korban melalui SMS dengan berpura-pura sebagai Saksi-6 supaya mau datang ke Surabaya yang berisi “ pa saya ada masalah dengan teman laki-laki ku dikantor, gara-gara aku temenku dikeluarkan dari kantor” lalu korban membalasnya “ Kok bisa, temen kamu sudah keluarga apa belum ” dan Saksi-2 membalas “ sudah ” lalu korban
21 membalas “ apa orang itu seneng sama kamu ” kemudian Saksi-2 membalasnya “ nanti aja kalau kamu pulang tak ceritain ” dan korban menjawab “ iya aku pulang tanggal 8 April 2015 ” kemudian Saksi-2 berkata lagi ” Pa, apa kamu masih ingat kita berhubungan sudah berapa kali ?” dan korban menjawab ” Kayaknya 23 kali.” namun kalau korban meminta hubungan lewat telepon Saksi-2 arahkan ke nomor perdana Simpati milik Saksi-6 (nomor sudah lupa). j. Bahwa pada tanggal 6 April 2015 pada saat Saksi-2 bersama Saksi-6 berada di ruang tamu rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, Sdr Ketut Hadi Prayitno ( Korban) menghubungi nomor Simpati Saksi-6 dan dalam percakapan telepon tersebut Sdr Ketut Hadi Prayitno ( Korban) mengatakan kepada Saksi-6 kalau Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah dapat tiket Kereta Api ke Surabaya pada tanggal 8 April 2014, mendengar pemberitahuan tersebut Saksi-2 menyuruh/mengarahkan Saksi-6 untuk bertemu dengan Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) di Rolak Gunung Sari Surabaya tepatnya dibawah jalan Tol setelah selesai lalu Saksi-2 pamitan kepada Saksi6 untuk kembali ke rumah. k. Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 7 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib pada saat Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa-3, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) dan Pratu Mar Dani Ari Yulianto ( Saksi -4), berada di Ruang Spri Danpasmar di Mako Pasmar 1 Jl. Gedangan Sidoarjo sedang berkumpul telah didatangi oleh Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan menceritakan kalau pacarnya yang bernama Sdri Santi Ernida Napitupulu selalu diganggu oleh Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sampai Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) meminta saran kepada Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa -3 dan kepada Saksi -3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananta) setelah mendapat saran dan sepakat untuk member pelajaran dengan menelanjangi korban (Sdr Ketut Hadi Prayitno) lalu Saksi-2 mengatakan kembali jangan sampai korban mati. l. Bahwa kemudian pada tanggal 8 April 2015 sekira pukul 23.30 Wib Terdakwa-1 pergi dari Mako Passmar 1 berboncengan dengan Saksi-2 (Pratu Benny Syailendra Silalahi) dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Vixion warna merah milik Terdakwa 1 dan pada saat Saksi-2 pergi bersama dengan Terdakwa-2, Saksi-2 membawa Tas yang berisi lakban. m. Bahwa pada saat Terdakwa-1 pergi dari Mako Passmar I di Jl. Gedangan Sidoarjo bersama dengan saksi-2 lalu diikuti oleh Terdakwa -2 yang berboncengan dengan Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananta) dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda CB 150 R , sedangkan Terdakwa 3 di bonceng oleh Pratu Dany Ari Yulianto dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Vario menuju Rolak Gunungsari Surabaya dan pada saat diperjalanan Saksi-2 mengambil botol aqua dan dimasukan ke dalam tas milik Saksi-2, sesampainya di pom bensin Saksi-2 mengeluarkan botol aqua dan mengisi botol aqua tersebut dengan bensin. n. Bahwa selanjutnya Terdakwa -1 Terdakwa -2 ,Terdakwa -3, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi -4 berangkat melanjutkan perjalanan menuju jalan sepanjang dengan melewati jalan Bungurasih pada saat di jalan sepanjang Terdakwa. 1 Terdakwa -2, Terdakwa3 ,Saksi-2, Saksi -3, dan Saksi-4 berhenti di jalan Sepanjang dekat rel kereta api dan membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak 1 (satu) botol ukuran sedang dengan minuman Kratingdeang lalu Saksi-2 meminta tolong kepada Saksi-4 untuk menghubungi/menelpon Saksi-5 (Pratu Mar Andi Kurniawan A.) untuk datang ke area gudang Dayung Marinir
22 Jl. Karah Surabaya tersebut, namun karena pulsa Saksi-4 habis selanjutnya Saksi-4 BBM (Black Bery Massenger) ke Saksi-5 yang isinya tersebut “Bro…., ditunggu si lay ngopi di rollak...”dan tidak lama kemudian dibalas BBM (Black Bery Massenger) oleh Saksi-5 “Ya…”, selanjutnya Saksi-2, Terdakwa-1, Terdakwa-2, dan Terdakwa-3 melanjutkan perjalanan menuju kearah Gudang Dayung Marinir namun sebelum sampai di Gudang Dayung Mariner bertemu dengan Terdakwa-4, Saksi-5 (Pratu Mar Andi Kurniawan A) lalu melanjutkan kembali perjalanan menuju Gudang Dayung Marinir yang berada di Jalan Karah tepatnya di jalan tol Rolak Gunungsari Surabaya. o. Bahwa kemudian sekira pukul 24.00 Wib Terdakwa 1, Terdakwa2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi), Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananto) dan Saksi-4 (Pratu Mar Dany Ari Yulianto) sampai di gudang Dayung Marinir di bawah jalan Tol Rolak tersebut, kemudian mulai minum-meminum keras jenis Vodka yang telah dicampur dengan Kratingdaeng yang di belinya di Jalan Sepanjang, selanjutnya Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) memberikan arahan kembali kepada Terdakwa1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), bahwa tujuan utamanya menemui Korban Sdr. Ketut Hadi Prayitno hanya untuk melucuti barang milik Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) seperti: melucuti semua pakain, HP, dompet, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) setelah itu tinggalkan. p. Bahwa kemudian pada tanggal 9 April 2015 sekira pukul 00.35 Wib pada saat Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Saksi-2, Saksi3, dan Saksi-4 sedang mengobrol dari arah seberang sungai Terdakwa-4 dan Saksi-5 menyalakan lampu dim sepeda motor beberapa kali, selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa -3, Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 bergegas menuju seberang sungai bawah jalan tol Rolak Gunungsari Surabaya, sesampainya di Rolak Gunungsari Surabaya ditempat semula berkumpul Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 rencana serta pembagian peran atau tugas untuk melucuti Korban (Sdr Ketut Hadi Prayitno) yaitu Pratu Mar Dany Ari Yulianto stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A, Terdakwa -2 dan Terdakwa-3 stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) dan Terdakwa-4 stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) berperan sebagai tim sergap bersama Saksi-2 dan Partu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) berperan sebagai pengbubung antara tim yang stanby di sepeda motor dengan tim menyergap selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-4 serta Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) stanby dan memarkir sepeda motor di dekat rambu Stop sebelum jalan Tol Rolak Gunungsari Surabaya, sedangkan Terdakwa-3, Saksi-2, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Andi Kurniawan (Saksi-5) stanby di bawah jalan Tol tepatnya dibalik tiang penyanggah jalan Tol mengendap (bersembunyi) ditempat tersebut, namun sebelum Saksi2 pergi ketiang penyangga jalan Tol Saksi-2 mengambil lakban warna hitam yang berada didalam tas yang telah disiapkan oleh Saksi-2 dan mengantonginya dicelana sedangkan tas punggung warna hitam tersebut diserahkan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto. q. Bahwa selanjutnya Saksi-2, Saksi-3 dan Terdakwa III menyusuri pinggir sungai menuju tiang penyangga jalan tol Gunungsari
23 Surabaya, setelah sampai di tiang penyangga tol sekira 10 (sepuluh) menit Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-3 dan Terdakwa III “saya tinggal sebentar ya”, kemudian Saksi-2 menemui Saksi-7 (Sdr. Sujasmani) seorang pengamen yang sedang duduk di sebuah kursi kayu di warung kopi sebelah kiri dekat jalan tol Gunungsari Surabaya dan Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-7 “pak, nanti akan ada latihan penculikan disini, sampean jangan ikut-ikut ya…”, selanjutnya Saksi-2 kembali ke tiang penyangga jalan tol mengendap menunggu kedatangan korban, tidak berapa lama kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) datang dengan menggunakan Taxi Orenz dan berhenti di pinggir jalan yang berada dibawah Tol Gunungsari Surabaya, kemudian keluar dari Taxi Orenz tersebut seorang laki – laki (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) dan duduk disebuah kursi kayu dekat sebuah pohon milik tukang tambal ban menghadap ke jalan Raya Gunungsari sambil menghubungi Saksi-6 menanyakan apakah Saksi6 sudah sampai apa belum dan Saksi-2 mengamati orang tersebut, kemudian Saksi-2 menghubungi Saksi-6 menanyakan apakah seseorang yang turun dari taxi warna orange adalah korban dan Saksi-6 menjawab “ sudah saya SMS tapi belum balas” dan menjelaskan ciri – cirinya adalah memakai jaket jeans warna abuabu dan Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk menghubungi korban lalu sekira pukul 00.45 Wib Saksi-6 Sdri. Santy Ernida Napitupulu (saksi6) menghubungi Saksi-2 dan memberitahukan kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah tiba di Stasiun Gubeng Surabaya dan akan berangkat menuju ke Rolak Gunungsari Surabaya menggunakan Taxi Orenz, kemudian sekira pukul 01.00 Wib sewaktu Saksi-2 mengendap menunggu kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), tidak lama kemudian Taxi Orenz yang ditunggu berhenti dipinggir jalan yang berada dibawah Tol Rolak Gunungsari Surabaya, kemudian dari dalam Taxi Orenz keluar seorang laki-laki yang belum Saksi-2 kenal dan mengamati orang tersebut, kemudian Sdri. Santy Ernida Napitupulu menelpon dengan mengatakan kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah sampai di bawah jalan Tol Gunung Sari Surabaya dan Saksi-6 menjelaskan ciri-ciri Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) kepada Saksi-2 memakai jaket jeans warna abu-abu dan saat itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sedang bicara menggunakan Handphone mendengar ciri-ciri tersebut sama dengan yang dilihat oleh Saksi-2 lalu Saksi-2 mengajak Terdakwa-3, Serda Mar Erwin Swi Ananto (Saksi-3) dan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) untuk menghampiri Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), setelah Saksi-2 dekat dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) Saksi-2 langsung menendang korban dengan menggunakan kaki kiri sebanyak satu kali mengenai tengkuk atau leher bagian belakang Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) hingga terjatuh, selanjutnya Saksi-2 membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dengan cara dinaikkan kesepeda motor Yamaha Vi-xion warna merah milik Terdakwa 1 dengan posisi Terdakwa-1 didepan atau menyetir, Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berada ditengah dan Saksi duduk paling belakang, kemudian Saksi-2 membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) pergi ke tempat yang sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya dan disusul Terdakwa-4 dengan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi5) berboncengan dengan menggunakan sepeda motor Vi-xion warna hitam, sedangkan Terdakwa -2 dengan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam milik Terdakwa-2 dan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi -4) dengan Terdakwa-3 menggunakan sepeda motor Honda Vario warna Hitam milik Terdakwa-3.
24 r. Bahwa selanjutnya sekira pukul 01.15 WIB Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa -3 dan Terdakwa-4V, Saksi-2, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), Pratu Mar Andi Kurniawan A.( Saksi-5) tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya Saksi -2 menurunkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dari sepeda motor Vi-xion warna merah dengan cara ditarik bajunya, setelah itu Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Pratu Mar Andi Kurniawa A., Terdakwa -1, Terdakwa-2, Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 serentak langsung memukul/menganiaya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) secara bersama-sama setelah dianiaya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya allah...” karena Sdr Ketut Hadi Prayitno berteriak lalu Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) melakban mulut Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sambil tangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dipegang oleh Saksi-2, kemudian Terdakwa-1 melepas jaket milik korban dan Saksi -1 melucuti pakaian korban namun sebelum sampai telanjang bulat hanya kaos yang terlepas korban lari, kemudian Saksi -1 mengejar korban dan berhasil menghentikan korban dengan cara menendang korban dari arah belakang menggunakan kaki kiri yang mengenai pinggang sebelah kanan sehingga korban terjatuh, setelah itu tubuh korban diangkat oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Terdakwa -1 dan Terdakwa-2 di bawa ke tempat semula tempat dimana Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) telah dilucuti pakaiannya, dengan posisi Terdakwa -2 memegangi tangan kiri, Terdakwa-1 memegangi tangan kanan dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) memegangi kaki korban, kemudian korban diletakkan di jalan aspaldengan posisi terlentang di aspal tangan kanan korban diinjak oleh Terdakwa-1 sedangkan tangan kiri diinjak oleh Terdakwa -2 kemudian bagian kaki dipegangi oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), selanjutnya Saksi -2 memukul korban sebanyak 1 (satu) kali kebagian perut dan Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-3 ikut memukul dan menendang Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sedangkan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) dan Terdakwa -4 memantau keadaan/situasi di sepeda motor,selanjutnya Saksi-2 melepas celana panjang dan celana dalamnya korban , rencana awal baju dan celana milik korban akan dibakar, namun tidak jadi, kemudian baju dan celana korban oleh Saksi-2 diserahkan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) , selanjutnya Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) membuang baju dan celana korban setelah itu Saksi-4 mengambil jaket dan sepatu korban, kemudian Saksi-4 membuang jaket dan sepatu korban di balik tembok yang ada di luar jalan sedangkan untuk kaos korban Saksi-4 taruh dibagian depan sepeda motor Vario. s. Bahwa selanjutnya Saksi-2 membawa korban dengan cara korban tangannya dibelakang dipegangi dan mulut di bungkam oleh Saksi-2 menggunakan telapak tangan dan korban mengeluarkan darah di bagian hidung, kemudian korban dinaikkan ke sepeda motor Yamaha Vi-xion warna merah milik Terdakwa-1 dengan posisi Terdakwa -1 di depan atau menyetir korban ditengah dan Saksi-2 duduk paling belakang, kemudian Saksi-2 membawa korban pergi ke tempat yang sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya dan disusul Saksi-3 berboncengan dengan Terdakwa-2 menggunakan sepeda motor Honda CB 150R, Saksi-4 berboncengan dengan Terdakwa -3 sepeda motor Honda Vario warna Hitam, Saksi-5 berboncengan dengan Terdakwa -4 menggunakan sepeda motor RX King dan dalam perjalanan Saksi-2 memukuli kepala korban berkali-kali
25 menggunakan tangan mengepal mengenai kepala bagian belakang korban. t. Bahwa selanjutnyasekira pukul 02.15 WIB Terdakwa-1 , Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya Saksi-2 menurunkan korban dari sepeda motor Vi-xion warna merah dengan cara menarik baju korban, selanjutnya membawa korban ke sebelah kanan jalan, kemudian Terdakwa III memukul wajah korban dengan menggunakan tangan mengepal sebanyak satu kali dan memukul bahu kanan korban dengan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali dan tangan kiri korban dipegangi oleh Saksi-2 dan tangan kanan korban dipegangi oleh Saksi-3, selanjutnya Saksi-4 memukul perut korban sebanyak satu kali, kemudian Saksi-5 mendorong pantat korban sebanyak dua kali dengan menggunakan kaki kanan, sedangkan Terdakwa-1, Terdakwa -2 berkumpul atau mengerubuti korban sedangkan Terdakwa-4 akan mendekat dilarang oleh Saksi-5 sehingga Terdakwa-4 tetap standby di sepeda motor, kemudian korban berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya allah...” sehingga Saksi-3 mengatakan “ Kamu diam ” kemudian Saksi-3 memukul korban dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pelipis kanan korban, setelah itu korban masih teriak-teriak “ Ya Allah…Ya Allah…. Tolong…tolong…. Aku diapakno iki”, setelah itu Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-3 “dilakban saja mulutnya biar tidak teriak “, kemudian Saksi-2 memberikan lakban warna Hitam kepada Saksi-3 yang diterima dengan tangan kanannya, selanjutnya Saksi-3 melepas gulungan lakban dan menutup mulut korban dengan cara ditutup mulutnya dengan tangan kanan korban dipegangi oleh Saksi-2 kemudian lakban hitam tersebut dilingkarkan sebanyak satu putaran ± 70 (tujuh puluh) cm, karena lakban tersebut habis, selanjutnya sisanya dibuang ke arah pinggir jalan dekat tol oleh Saksi-3, kemudian Terdakwa-1 melepas jaket korban dengan dibantu Saksi-2 yang memegangi tangan kiri korban dan Saksi-3 memegang tangan kanan korban, setelah jaket korban terlepas Terdakwa -1 meletakkan jaket korban ke aspal, selanjutnya Saksi-2 melepas kaos korban dengan dibantu Saksi-3 yang memegang tangan korban, setelah korban telanjang dada kemudian Terdakwa-1 memukul perut korban dengan tangan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali yaitu yang pertama tepat di bagian perut sementara yang kedua dan ketiga ditangkis oleh korban menggunakan siku tangan kanan dan tangan kiri korban, kemudian Terdakwa -1 mencoba memukul korban dibagian kepala sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan kanan megepal namun tidak mengenai kepala korban, selanjutnya korban membungkuk kemudian Terdakwa-1 menendang korban dengan menggunakan lutut bagian kanan sebanyak dua kali kearah perut korban tetapi ditangkis oleh korban. u. Bahwa kemudian Saksi-2 menendang perut korban sebanyak satu kali dengan menggunakan kaki kiri, selanjutnya korban kabur kearah Masjid Al Akbar dan Saksi-2 mengejar korban setelah dekat dengan korban Saksi-2 menendang/menerjang korban sambil loncat ke arah korban dengan kaki kiri dan mengenai pinggang kanan belakang korban sehingga korban dan Saksi-2 sama-sama terjatuh, kemudian Saksi-3, Saksi-5, Terdakwa-1, dan Terdakwa-2 mengampiri posisi korban dan Saksi-2, selanjutnya Terdakwa -2 membantu membangunkan Saksi-2 hingga posisi duduk, selanjutnya Terdakwa-2, Saksi-3, Terdakwa-1 mengangkat korban dengan cara Terdakwa -2 memegang tangan kiri dan punggung korban, Terdakwa-1 memengang tangan kanan dan punggung korban dan Saksi-3 mengangkat kaki kanan korban sedangkan kaki kiri korban
26 masih menempel aspal, selanjutnya Saksi-3, Terdakwa -2 dan Terdakwa-1 menyeret korban dan meletakkan korban di samping pembatas lajur yang ada ditengah jalan, kemudian Saksi-2 mendatangi korban dan memukul perut korban sebanyak satu kali sedangkan Saksi-3 memegangi kaki kanan korban, selanjutnya Terdakwa -1 menginjak tangan kanan korban menggunakan kaki kanan dan Terdakwa -2 juga menginjak tangan kiri korban dengan menggunakan kaki kanan, kemudian Saksi-2 melepas celana jeans, celana dalam dan sepatu korban dengan dibantu Terdakwa -1 yang menginjak tangan kanan korban dengan kaki kiri Terdakwa -1 dan Terdakwa -2 yang menginjak tangan kiri korban dengan kaki kiri Terdakwa-2, selanjutnya Saksi-2 meletakkan celana jeans, celana dalam dan sepatu milik korban di samping kanan Saksi-2 sedangkan Terdakwa -1 dan Terdakwa-2 masih menginjak tangan korban. v. Bahwa pada saat Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) posisi terlentang dan sudah dalam keadaan telanjang bulat, tiba-tiba melintas mobil PICK UP dan berhenti dilokasi penganiayaan, mengetahui hal tersebut teman-teman Saksi-2 lari menuju kearah Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) dan Terdakwa IV yang sedang standby di sepeda motor memantau situasi sedangkan Saksi-2 masih tetap ditempat semula memegangi tangan kiri korban dengan tangan kanan dengan posisi jongkok diatas trotoar pembatas jalan, sopir mobil Pick Up sempat menghentikan mobilnya sesaat dan melihat sebentar tak lama kemudian sopir mobil Pick Up tersebut pergi dengan menginjak pedal gas dengan kencang, setelah mobil Pick Up pergi korban berontak mau lari sehingga Saksi-2 menendang korban pada bagian rusuk sebelah kanan sampai korban terlepas dari pegangan Saksi-2, selanjutnya korban lari kearah mobil Pick Up sambil berteriak minta tolong kepada sopir mobil Pick Up, mengetahui kejadian tersebut Saksi-2dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) lari untuk mengejar korban, kemudian Saksi-2 menendang tubuh korban dari belakang sampai korban terjatuh, selanjutnya Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) memegangi kaki korban sedangkan Saksi-2 menendang perut korban berulang-ulang dan menendang wajah korban sebanyak 1 (satu) kali dan korban masih hidup dengan posisi jongkok dengan kondisi tergeletak muka penuh darah, tangan dan kaki tidak dalam kondisi terlakban sambil berteriak minta tolong, Selanjutnya Saksi-2 bersama temantemannyameninggalkan korban di jalanan tersebut, karena temanteman Saksi-2 mengajak kembali pulang, kemudian Saksi-2 bersama Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-2), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), Terdakwa-1, Terdakwa -2, dan Terdakwa-3 kembali ke Mess TD Denma Pasmar 1 sedangkan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5). dan Terdakwa -4 kembali ke kediaman Danpasmar 1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya, sebelum berpisah dibundaran Waru Sidoarjo Pratu Mar Andi Kurniawan A. memberikan tas punggung hitam kepada Saksi-2. w. Bahwa pada saat Saksi-5 akan menuju sepeda motor, Saksi-5 melihat ada tas tergeletak disisi lajur kanan jalan menuju arah pintu keluar tol Waru dan Saksi-5 mengambil tas tersebut sedangkan Saksi-4 mengambil jaket dan sepatu korban, kemudian Saksi-4 membuang jaket dan sepatu korban di balik tembok yang ada di luar jalan sedangkan untuk kaos korban Saksi-4 taruh dibagian depan sepeda motor Vario, selanjutnya Saksi-2 bersama rekan-rekannya meninggalkan korban di Jl. Kembar arah Masjid Agung Al Akbar Surabaya sesampai di Bundaran Waru dengan posisi sepeda motor masih berjalan Saksi-5 menyerahkan tas warna hitam kepada Saksi2, setelah melintasi bundaran Waru tepatnya Jl. A. Yani Waru Sidoarjo Terdakwa IV dan Saksi-5 kembali pulang ke kediaman
27 Danpasmar-1 sedangkan Saksi-2 dan rekan lainnya kembali ke Pasmar-1 di Gedangan Sidoarjo. x. Bahwa Saksi-2 bersama dengan Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 dalam melakukan pemukulan dan menendang terhadap korban sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu dengan menggunakan alat bantu sepeda motor untuk menuju lokasi yang telah ditentukan, lakban hitam yang digunakan untuk melakban mulut korban supaya tidak berteriak, untuk bensin sudah Saksi-2 gunakan untuk membakar baju/kaos milik korban di mess TD Pasmar-1, sedangkan masker pelindung mulut/hidung dan topi yang disiapkan masing-masing digunakan untuk menyamar supaya tidak dikenali korban. y. Bahwa kondisi dan keadaan di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya saat itu jalan sepi, situasinya remang-remang, jarak pandang ± 3 (tiga) s/d 4 (empat) meter dan ditempat kejadian tidak ada lampu penerangan namun masih ada cahaya dari arah jalan Tol, jarak antara jalan di TKP dan jalan Tol ± 6 (enam) meter. z. Bahwa yang mengajak dan yang mempunyai inisiatif untuk melakukan pemukulan dan tendangan terhadap korban tersebut adalah Saksi-2 dan tindakan pemukulan dan tendangan terhadap korban yang dilakukan oleh para Terdakwa bersama temantemannya sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu di ruang Spri Danpasmar di mako Pasmar-1, dan penyebab Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 mau melakukan perbuatan tersebut karena jiwa korsa sesama teman, sehingga apabila teman mengalami kesusahan harus saling membantu, dan saat melakukannya Terdakwa I dkk tidak dijanjikan suatu imbalan apapun oleh Saksi-2. aa. Bahwa cara para Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Sdr Ketut Hadi Prayitno dengan cara Tedakwa 1 melakukan dengan tangan mengepal di arahkan ke muka dan badan Sdr Ketut Hadi Priyatno mengenai wajah lalu menendang ke bagian perut dengan menggunakan lutut setelah itu Terdakwa -1 menyeret Sdr Ketut Hadi Prayitno sampai pembatas lajur yang ada di tengah jalan, sedangkan Terdakwa-2 memukul dengan tangan kanan kanan mengenai muka setelah itu menyeret Sdr Ketut Hadi Prayitno sampai pembatas lajur yang ada di tengah jalan sedangkan Terdakwa-3 memukul dengan tangan kanan mengepal dan diarahkan ke wajah Sdr Ketut Hadi Prayitno sebanyak 1 (satu) kali setelah itu memukul ke bagian bahu kanan Sdr Ketut Hadi Prayitno sedangkan Terdakwa4 membantu dengan memperhatikan situasi dijalan agar tidak ada orang lain yang membantu Sdr Ketut Hadi Prayitno dan jangan sampai Sdr Ketut Hadi Prayitno melarikan lagi. bb. Bahwa kemudian sekira pukul 05.30 Wib ada salah satu warga menyebutkan adanya mayat laki-laki yang tergeletak di Jl. Kembar arah Masjid l Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya mendengar hal tersebut Kanit Reskrim Polsek Taman Sidoarjo menghubungi Saksi-1 Briptu Mochammad Febrianto untuk meminta bantuan untuk ke Tempat kejadian Perkara dan untuk melaksanakan olah TKP, kemudian Saksi-1 bersama 2 (dua) orang anggota Polres Sidoarjo yaitu Aiptu Pol Roedy Prijanto Kasubnit Reserse Ekonomi Sat Reskrim Polres Sidoarjo dan Aiptu Pol Dedi Yuliawan anggota PPA Sar Reskrim Polres Sidoarjo mendatangi TKP. cc. Bahwa setelah Saksi-1 mendatangi TKP di Jl. Kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dan ditemukan
28 mayat seorang laki-laki yang sudah mati serta tidak mengenakan pakaian sama sekali (telanjang) dan ditemukan barang bukti dekat mayat yaitu: a. Lakban warna hitamyang terlilit di korban. b. Sepatu coklat sisi kiri berada di pembatas jalan tengah. c. Nota pengiriman barang juga berada di pembatas jalan tengah. Sedangkan barang bukti yang ditemukan disekitar TKP tepatnya di balik tembok adalah : a. Tali ID Card warna biru. b. Uang tunai Rp. 10.000,- sepuluh ribu rupiah). c. 3 (tiga) lembar uang tunai Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah). d. 2 (dua) lembar uang Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). e. 1 (satu) lembar tiket kereta api atas nama Sdr. Ketut Hadi Prayitno. f. Sepasang kaos kaki warnah puti polos. g. sepatu warna coklat sisi kanan saja. h. celana pendek warna hitam merk indomart. i. jaket jeans. j. celana panjang jeans. dd. Bahwa selanjutnya Saksi-1 melakukan olah TKP dengan cara memberi penomoran serta memfoto Koran dan area TKP dan mayat tersebut meninggal akibat dianiaya lebih dari satu orang karena darah korba berceceran namun untuk lebih pastinya hasil dari otopsi. ee. Bahwa berdasarkan pengembangan Tim Buser Satreskrim Polres Sidoarjo identitas korban sama dengan nama yang tertera di tiket kereta api yang ditemukan di TKP bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno alamat Perum Kota Bambu Ds. Bambe Kec. Driyorejo Kab. Gresik dan dari hasil penyidikan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) meninggal diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa dkk 7 orang oknum TNI AL. ff. Bahwa kemudia Saksi-1 bersama anggota Polres Sidoarjo membawa mayat laki-laki tersebut ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum Et Revertum untuk mengetahui sebab-sebab kematian Sdr Ketut Hadi Priyatno (korban). gg. Bahwa kemudian menurut dr. Ahmad Yudianto, SpF (Saksi-11) sebagai Dokter Medis spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum Porong Sidoarjo mendapat hasil sebagai berikut daripemeriksaan luar terhadap jenazah Korban ditemukan kondisi Jenazah pada saat menerima dalam keadaan telanjang tanpa busana, disamping jenazah terdapat satu lembar Koran, satu buah gaun berbahan katun berwarna abu-abu tanpa kerah, berlengan pendek, panjang selutut, terdapat dua hiasan berbentuk bunga berwarna putih pada bagian dada depan, disamping kanan dan kiri terdapat tali pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kancing berwarna putih berbentuk bunga pada bagian pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kantong (kosong) dalam leher terdapat label tulisan (Hens‟s CREATION) dan dua lapis isolasi berwarna hitam melingkar pergelangan tangan kiri dengan panjang dua puluh sentimeter, kemudian akibat penganiayaan tersebut pada korban Sdr Ketut Hadi Prayitno ditemukan luka-luka sebagai berikut : 1) Pada pelipis kiri, ditemukan luka terbuka berbentuk tidak beraturan dengan sudut tajam, tepi tidak rata, dasar berupa otot. 2) Pada hidung ditemukan luka terbuka berbentuk garis, tepi tidak rata, sudut tumpul, dasar luka berupa otot. 3) Disekeliling hidung ditemukan memar warna merah muda berbentuk tidak beraturan, batas tidak tegas.
29 4) Pada bibir atas kiri sisi dalam ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan. 5) Pada bibir bawah kiri sisi dalam, ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan. 6) Pada dada tepat digaris pertengahan depan enam koma lima centimeter dibawah tulang selangka kiri ditemukan memar berwarna hitam keunguan, bentuk tidak beratur. 7) Pada dada kanan dua puluh satu centimeter dari garis pertengahan depan ditemukan memar warna merah keunguan, bentuk tidak beratur. 8) Pada dada kanan lima centimeter dari garis pertengahan depan dan dua belas centimeter dibawah putting susu kanan ditemukan lecet bentuk tidak teratur warna merah. 9) Pada lengan bawah kanan sisi dalam, empat centimeter dibawah siku, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beratur warna merah. 10) Pada lengan bawah kiri sisi dalam, empat centimeter bawah siku kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beratur warna merah, arah luka dari atas kebawah. 11) Pada telapak tangan kiri, sejajar jari telunjuk dan lima centimeter dibawah pergelangan tangan kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beraturan, tepi tidak rata warna merah. 12) Pada punggung, tangan kanan, lima centimeter diatas pangkal jari manis, ditemukan memar bentuk bulat warna merah kebiruan. 13) Tepat pada lutut kiri, ditemukan luka lecet berwarna kecoklatan, bentuk tidak beraturan. 14) Dari kedua lubang hidung keluar darah. Bahwa yang menyebabkan adanya luka lecet dan memar di beberapa bagian badan jenazah Korban akibat dari kekerasan benda tumpul. hh. Bahwa selanjutnya Saksi-11 juga menerangkan jika untuk pendarahan dari kedua lubang Hidung dan hasil pemeriksaan hasil otopsi (visum dalam) terhadap jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, ditemukan kelainan : 1) Ditemukan kemerahan pada badan dan ekor. 2) Ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sisidepan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak. 3) Ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah nampak lebih gelap dan encer. Bahwa penyebab ditemukan kemerahan pada badan dan ekor, pendarahan pada ruang dibawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sisi depan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak, ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah Nampak lebih gelap dan encer sebagai akibat dari kekerasan benda tumpul. ii. Bahwa Saksi-11 menerangkan dari pertama menerima jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sekira pukul 09.00 WIB tanggal 09 April 2015 berkesimpulan perkiraan rentang waktu kematian korban adalah 3 (tiga) s/d 6 (enam) jam yang lalu, jadi korban diperkirakan meninggal sekira antara pukul 03.00 WIB s/d 06.00 WIB dalam tanggal yang sama yaitu tanggal 09April 2015 dan selain hasil visum dalam dan luar Saksi-11 juga melakukan pemeriksaan Toksikologi forensic yang diambil dari darah dalam EDTA, (racun dan obatobatan) terhadap isi lambung dan air seni dengan hasil tidak di
30 temukan kandungan racun pada isi lambung, dan tidak di temukannya narkotika, psikotropika dan racun lainnya pada darah dan air seni. jj. Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor: ML/SK II/15.04.02 hasil pemeriksaan bedah jenazah atas nama Ketut Hadi Prayitno (korban) dari Rumah Sakit Bhayangkara Porong tanggal 13 April 2015 berkesimpulanpada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. Ditemukan memar di sekeliling hidung, bibir, dada, luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri, benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul, selanjutnya ditemukan pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung kearah kanan akibat kekerasan tumpul. Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Ditemukan pula resapan darah pada otot punggung bawah akibat kekerasan tumpul. Pada otak ditemukan perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul. Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul. Ditemukan tanda-tanda mati lemas orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. Lebih Subsidair : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal Sembilan bulan April tahun 2000 Lima belas sekira pukul 01.00 WIB sampai dengan sekira pukul 02.00 WIB bertempat di bawah Tol Gunungsari Surabaya dan sekira pukul 02.00 WIB sampai dengan pukul 03.00 WIB bertempat di bawah Tol Gunungsari Surabaya dan diJl. kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan April tahun 2000 Lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Lima belas, bertempat di Jl. kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabayaatau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu yang dilakukan secara bersama-sama yang mengakibatkan mati”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa I (Pratu Mar Bambang Susanto) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2008 melalui Dikcatam PK XXXI/I di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonif-1 Mar, selanjutnya pada tahun 2014 dimutasikan sebagai BKO Mako Pasmar-1 sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Pratu Mar NRP 116951. b. Bahwa Terdakwa II (Serda Mar Wahyu Dwi Putro) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2012 melalui Dikmaba PK XXXII di Kodikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda Mar kemudian ditempatkan di Yonif-1 Mar, selanjutnya pada tahun 2014 dimutasikan sebagai BKO Pasmar-1
31 sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Serda Mar NRP 118568. c. Bahwa Terdakwa III (Pratu Mar Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2011 melalui Dikcatam PK XXXI di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonif-3 Mar, selanjutnya pada tahun 2012 di mutasikan sebagai BKO Mako Pasmar-1, kemudian pada bulan April tahun 2015 dimutasikan lagi ke Yonif-3 Mar sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Pratu Mar NRP 116938. d. Bahwa Terdakwa IV (Prada Mar Charles Siburian) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2012 melalui Dikcatam PK XXXII di Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonbekpal-1 Mar sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Prada Mar NRP 118072. e. Bahwa Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) kenal dengan Saksi-6 (Sdri. Santy Ernida Napitupulu) sejak akhir bulan Oktober 2014 di alun-alun Sidoarjo, setelah pertemuan tersebut mulai terjalin komunikasi lalu beberapa hari kemudian Saksi-2 main ke rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo dan bertemu orang tua Saksi-6, dari seringnya pertemuan tersebut terjalin hubungan pacaran serta Saksi2 dengan Saksi-6 sudah pernah melakukan hubungan badan sebanyak 2 (dua) kali. f. Bahwa sekira akhir bulan Januari 2015 pada saat Saksi-2 sedang berada di Kantor Mako Pasmar-1 telah di hubungi oleh Saksi-6 dan menyampaikan atau menceritakan tentang masa lalunya dengan mengatakan “ bahwa Saksi-6 sebelumnya pernah berpacaran dengan Sdr Ketut Hadi Pyrayitno (korban) dan sudah sering melakukan hubungan badan (bersetubuh), selain itu korban juga mempunyai hutang sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) kepada Saksi-6 dan sudah sering ditagih namun oleh korban belum dikembalikan dan hubungan Saksi-6 dengan korban sudah putus namun korban pernah menghubungi Saksi-6 untuk meminta melanjutkan hubungan kembali dengan Saksi-6 tetapi Saksi-6 menolak karena Saksi-6 menolak sehingga u korban sering mengancam akan membunuh Saksi-6 dan keluarga apabila Saksi-6 tidak mau kembali”, dari cerita Saksi-6, Saksi-2 menjadi kecewa dan marah kerena Saksi-6 telah membohonginya sehingga Saksi-2 tidak pernah menghubungi Saksi-6 lagi. g. Bahwa sekira awal bulan Maret 2015 Saksi-6 menghubungi Saksi-2 lagi dan menyampaikan kalau Saksi-6 mau berhubungan lagi dengan Saksi-2, setelah ada komunikasi antara Saksi-2 dan Saksi-6 lalu 3 (tiga) hari kemudian Saksi-2 mendatangi rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, setelah Saksi-2 bertemu dengan Saksi-6 , Saksi -2 menanyakan kembali permasalahannya dengan Sdr Ketut Hadi Prayitno ( korban) di jawab Saksi-6 “ bahwa Saksi-6 meminta tolong kepada Saksi-2 untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) karena Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) masih sering mengganggu malah mengancam Saksi-6 dan keluarganya” mendengar cerita tersebut Saksi-2 merasa penasaran dengan korban. h. Bahwa kemudian sekira pertengahan bulan Maret 2015bertempat di rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk membujuk Korban supaya mau datang ke Surabaya, setelah itu Saksi-6 berusaha menghubungi Korban melalui Hand phone supaya
32 datang ke Surabaya, namun sampai akhir bulan Maret 2015 Korban masih belum mau ke Surabaya, sehingga Saksi-6 menyerah dan meminta Saksi-2 untuk merayu korban, kemudian akhir bulan Maret 2015 Saksi-2 janjian bertemu dengan Saksi-6 di GOR Sidoarjo, saat itu Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk menonaktifkan nomor perdana IM3-nya (nomornya sudah tidak ingat) dan meminta untuk mengatakan kepada Korban bahwa Saksi-6 ganti nomor telpon baru dengan IM3 juga dengan nomor seingat Saksi-2 dibelakangnya 227, dengan alasan Saksi-6 mempunyai masalah dengan Supervisornya dan telah dipecat dari pekerjaannya, namun sebenarnya nomor perdana IM3 yang baru tersebut adalah nomor Saksi-2 dan nomor IM3 sudah diberikan kepada korban. i. Bahwa selanjutnya Saksi-2 mulai berusaha merayu korban melalui SMS dengan berpura-pura sebagai Saksi-6 supaya mau datang ke Surabaya yang berisi “ pa saya ada masalah dengan teman laki-laki ku dikantor, gara-gara aku temenku dikeluarkan dari kantor” lalu korban membalasnya “ Kok bisa, temen kamu sudah keluarga apa belum ” dan Saksi-2 membalas “ sudah ” lalu korban membalas “ apa orang itu seneng sama kamu ” kemudian Saksi-2 membalasnya “ nanti aja kalau kamu pulang tak ceritain ” dan korban menjawab “ iya aku pulang tanggal 8 April 2015 ” kemudian Saksi-2 berkata lagi ” Pa, apa kamu masih ingat kita berhubungan sudah berapa kali ?” dan korban menjawab ” Kayaknya 23 kali.” namun kalau korban meminta hubungan lewat telepon Saksi-2 arahkan ke nomor perdana Simpati milik Saksi-6 (nomor sudah lupa). j. Bahwa pada tanggal 6 April 2015 pada saat Saksi-2 bersama Saksi-6 berada di ruang tamu rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, Sdr Ketut Hadi Prayitno ( Korban) menghubungi nomor Simpati Saksi-6 dan dalam percakapan telepon tersebut Sdr Ketut Hadi Prayitno ( Korban) mengatakan kepada Saksi-6 kalau Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah dapat tiket Kereta Api ke Surabaya pada tanggal 8 April 2014, mendengar pemberitahuan tersebut Saksi-2 menyuruh/mengarahkan Saksi-6 untuk bertemu dengan Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) di Rolak Gunung Sari Surabaya tepatnya dibawah jalan Tol setelah selesai lalu Saksi-2 pamitan kepada Saksi6 untuk kembali ke rumah. k. Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 7 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib pada saat Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa-3, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) dan Pratu Mar Dani Ari Yulianto (Saksi-4), berada di Ruang Spri Danpasmar di Mako Pasmar 1 Jl. Gedangan Sidoarjo sedang berkumpul telah didatangi oleh Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan menceritakan kalau pacarnya yang bernama Sdri. Santi Ernida Napitupulu selalu diganggu oleh Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sampai Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) meminta saran kepada Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa -3 dan kepada Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananta) setelah mendapat saran dan sepakat untuk member pelajaran dengan menelanjangi korban (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) lalu Saksi-2 mengatakan kembali jangan sampai korban mati. l. Bahwa kemudian pada tanggal 8 April 2015 sekira pukul 23.30 Wib Terdakwa -1 pergi dari Mako Passmar 1 berboncengan dengan Saksi-2 (Pratu Benny Syailendra Silalahi) dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Vixion warna merah milik Terdakwa 1 dan pada saat Saksi-2 pergi bersama dengan Terdakwa-2, Saksi-2 membawa Tas yang berisi lakban.
33 m. Bahwa pada saat Terdakwa -1 pergi dari Mako Passmar I di Jl. Gedangan Sidoarjo bersama dengan saksi-2 lalu diikuti oleh Terdakwa -2 yang berboncengan dengan Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananta) dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda CB 150 R , sedangkan Terdakwa 3 di bonceng oleh Pratu Dany Ari Yulianto dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Vario menuju Rolak Gunungsari Surabaya dan pada saat diperjalanan Saksi-2 mengambil botol aqua dan dimasukan ke dalam tas milik Saksi-2, sesampainya di pom bensin Saksi-2 mengeluarkan botol aqua dan mengisi botol aqua tersebut dengan bensin. n. Bahwa selanjutnya Terdakwa-1 Terdakwa-2 ,Terdakwa-3, Saksi2, Saksi-3 dan Saksi-4 berangkat melanjutkan perjalanan menuju jalan sepanjang dengan melewati jalan Bungurasih pada saat di jalan sepanjang Terdakwa-1 Terdakwa-2, Terdakwa-3 ,Saksi-2, Saksi -3, dan Saksi-4 berhenti di jalan Sepanjang dekat rel kereta api dan membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak 1 (satu) botol ukuran sedang dengan minuman Kratingdeang lalu Saksi-2 meminta tolong kepada Saksi-4 untuk menghubungi/menelpon Saksi-5 (Pratu Mar Andi Kurniawan A.) untuk datang ke area gudang Dayung Marinir Jl. Karah Surabaya tersebut, namun karena pulsa Saksi-4 habis selanjutnya Saksi-4 BBM (Black Bery Massenger) ke Saksi-5 yang isinya tersebut “Bro…., ditunggu si lay ngopi di rollak...”dan tidak lama kemudian dibalas BBM (Black Bery Massenger) oleh Saksi-5 “Ya…”, selanjutnya Saksi-2, Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa3 melanjutkan perjalanan menuju kearah Gudang Dayung Marinir namun sebelum sampai di Gudang Dayung Mariner bertemu dengan Terdakwa-4, Saksi-5 (Pratu Mar Andi Kurniawan A) lalu melanjutkan kembali perjalanan menuju Gudang Dayung Marinir yang berada di Jalan Karah tepatnya di jalan tol Rolak Gunungsari Surabaya. o. Bahwa kemudian sekira pukul 24.00 Wib Terdakwa 1, Terdakwa2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi), Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananto) dan Saksi-4 (Pratu Mar Dany Ari Yulianto) sampai di gudang Dayung Marinir di bawah jalan Tol Rolak tersebut, kemudian mulai minum-meminum keras jenis Vodka yang telah dicampur dengan Kratingdaeng yang di belinya di Jalan Sepanjang, selanjutnya Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) memberikan arahan kembali kepada Terdakwa1, Terdakwa-2, Terdakwa- 3, Terdakwa-4,Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), bahwa tujuan utamanya menemui Korban Sdr Ketut Hadi Prayitno hanya untuk melucuti barang milik Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) seperti: melucuti semua pakain, HP, dompet, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) setelah itu tinggalkan. p. Bahwa kemudian pada tanggal 9 April 2015 sekira pukul 00.35 Wib pada saat Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 sedang mengobrol dari arah seberang sungai Terdakwa-4 dan Saksi-5 menyalakan lampu dim sepeda motor beberapa kali, selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 bergegas menuju seberang sungai bawah jalan tol Rolak Gunungsari Surabaya, sesampainya di Rolak Gunungsari Surabaya ditempat semula berkumpul Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 rencana serta pembagian peran atau tugas untuk melucuti Korban (Sdr Ketut Hadi Prayitno) yaitu Pratu Mar Dany Ari Yulianto stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A, Terdakwa-2 dan Terdakwa3 stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi
34 Kurniawan A (Saksi-5) dan Terdakwa-4 stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) berperan sebagai tim sergap bersama Saksi-2 dan Partu Mar Andi Kurniawan A. (Saksi-5) berperan sebagai pengbubung antara tim yang stanby di sepeda motor denga tim menyergap selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa -2 dan Terdakwa-4 serta Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi -4) stanby dan memarkir sepeda motor di dekat rambu Stop sebelum jalan Tol Rolak Gunungsari Surabaya, sedangkan Terdakwa -3, Saksi-2, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (saksi-3), Pratu Mar Andi Kurniawan (Saksi-5) stanby di bawah jalan Tol tepatnya dibalik tiang penyanggah jalan Tol mengendap (bersembunyi) ditempat tersebut, namun sebelum Saksi2 pergi ketiang penyangga jalan Tol Saksi-2 mengambil lakban warna hitam yang berada didalam tas yang telah disiapkan oleh Saksi-2 dan mengantonginya dicelana sedangkan tas punggung warna hitam tersebut diserahkan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto. q. Bahwa selanjutnya Saksi-2, Saksi-3 dan Terdakwa III menyusuri pinggir sungai menuju tiang penyangga jalan tol Gunungsari Surabaya, setelah sampai di tiang penyangga tol sekira 10 (sepuluh) menit Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-3 dan Terdakwa III “saya tinggal sebentar ya”, kemudian Saksi-2 menemui Saksi-7 (Sdr. Sujasmani) seorang pengamen yang sedang duduk di sebuah kursi kayu di warung kopi sebelah kiri dekat jalan tol Gunungsari Surabaya dan Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-7 “pak, nanti akan ada latihan penculikan disini, sampean jangan ikut-ikut ya…”, selanjutnya Saksi-2 kembali ke tiang penyangga jalan tol mengendap menunggu kedatangan korban, tidak berapa lama kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) datang dengan menggunakan Taxi Orenz dan berhenti di pinggir jalan yang berada dibawah Tol Gunungsari Surabaya, kemudian keluar dari Taxi Orenz tersebut seorang laki – laki (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) dan duduk disebuah kursi kayu dekat sebuah pohon milik tukang tambal ban menghadap ke jalan Raya Gunungsari sambil menghubungi Saksi-6 menanyakan apakah Saksi6 sudah sampai apa belum dan Saksi-2 mengamati orang tersebut, kemudian Saksi-2 menghubungi Saksi-6 menanyakan apakah seseorang yang turun dari taxi warna orange adalah korban dan Saksi-6 menjawab “ sudah saya SMS tapi belum balas” dan menjelaskan ciri – cirinya adalah memakai jaket jeans warna abuabu dan Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk menghubungi korban lalu sekira pukul 00.45 Wib Saksi-6 Sdri. Santy Ernida Napitupulu (saksi6) menghubungi Saksi-2 dan memberitahukan kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah tiba di Stasiun Gubeng Surabaya dan akan berangkat menuju ke Rolak Gunungsari Surabaya menggunakan Taxi Orenz, kemudian sekira pukul 01.00 Wib sewaktu Saksi-2 mengendap menunggu kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), tidak lama kemudian Taxi Orenz yang ditunggu berhenti dipinggir jalan yang berada dibawah Tol Rolak Gunungsari Surabaya, kemudian dari dalam Taxi Orenz keluar seorang laki – laki yang belum Saksi-2 kenal dan mengamati orang tersebut, kemudian Sdri. Santy Ernida Napitupulu menelpon dengan mengatakan kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah sampai di bawah jalan Tol Gunung Sari Surabaya dan Saksi-6 menjelaskan cirri- ciri Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) kepada Saksi-2 memakai jaket jeans warna abu-abu dan saat itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sedang bicara menggunakan Handphone mendengar ciri-ciri tersebut sama dengan yang dilihat oleh Saksi-2 lalu Saksi-2 mengajak Terdakwa-3, Serda Mar Erwin Swi Ananto (Saksi-3) dan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) untuk menghampiri Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban),
35 setelah Saksi-2 dekat dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) Saksi -2 langsung menendang korban dengan menggunakan kaki kiri sebanyak satu kali mengenai tengkuk atau leher bagian belakang Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) hingga terjatuh, selanjutnya Saksi-2 membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dengan cara dinaikkan kesepeda motor Yamaha Vi-xion warna merah milik Terdakwa 1 dengan posisi Terdakwa-1 didepan atau menyetir, Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berada ditengah dan Saksi duduk paling belakang, kemudian Saksi-2 membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) pergi ke tempat yang sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya dan disusul Terdakwa -4 dengan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi5) berboncengan dengan menggunakan sepeda motor Vi-xion warna hitam, sedangkan Terdakwa -2 dengan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam milik Terdakwa -2 dan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi -4) dengan Terdakwa -3 menggunakan sepeda motor Honda Vario warna Hitam milik Terdakwa-3. r. Bahwa selanjutnya sekira pukul 01.15 WIB Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa -3 dan Terdakwa-4V, Saksi-2, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), Pratu Mar Andi Kurniawan A.( Saksi-5) tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya Saksi -2 menurunkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dari sepeda motor Vi-xion warna merah dengan cara ditarik bajunya, setelah itu Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Pratu Mar Andi Kurniawa A., Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa -3 dan Terdakwa -4 serentak langsung memukul/menganiaya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) secara bersama-sama setelah dianiaya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya allah...” karena Sdr Ketut Hadi Prayitno berteriak lalu Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) melakban mulut Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sambil tangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dipegang oleh Saksi-2, kemudian Terdakwa-1 melepas jaket milik korban dan Saksi -1 melucuti pakaian korban namun sebelum sampai telanjang bulat hanya kaos yang terlepas korban lari, kemudian Saksi -1 mengejar korban dan berhasil menghentikan korban dengan cara menendang korban dari arah belakang menggunakan kaki kiri yang mengenai pinggang sebelah kanan sehingga korban terjatuh, setelah itu tubuh korban diangkat oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Terdakwa -1 dan Terdakwa-2 di bawa ke tempat semula tempat dimana Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) telah dilucuti pakaiannya, dengan posisi Terdakwa -2 memegangi tangan kiri, Terdakwa-1 memegangi tangan kanan dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) memegangi kaki korban, kemudian korban diletakkan di jalan aspaldengan posisi terlentang di aspal tangan kanan korban diinjak oleh Terdakwa-1 sedangkan tangan kiri diinjak oleh Terdakwa -2 kemudian bagian kaki dipegangi oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), selanjutnya Saksi -2 memukul korban sebanyak 1 (satu) kali kebagian perut dan Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-3 ikut memukul dan menendang Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sedangkan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) dan Terdakwa -4 memantau keadaan/situasi di sepeda motor,selanjutnya Saksi-2 melepas celana panjang dan celana dalamnya korban , rencana awal baju dan celana milik korban akan dibakar, namun tidak jadi, kemudian baju dan celana korban oleh Saksi-2 diserahkan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) , selanjutnya Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) membuang baju dan celana korban setelah itu Saksi-
36 4 mengambil jaket dan sepatu korban, kemudian Saksi-4 membuang jaket dan sepatu korban di balik tembok yang ada di luar jalan sedangkan untuk kaos korban Saksi-4 taruh dibagian depan sepeda motor Vario. s. Bahwa selanjutnya Saksi-2 membawa korban dengan cara korban tangannya dibelakang dipegangi dan mulut di bungkam oleh Saksi-2 menggunakan telapak tangan dan korban mengeluarkan darah di bagian hidung, kemudian korban dinaikkan ke sepeda motor Yamaha Vi-xion warna merah milik Terdakwa I dengan posisi Terdakwa I di depan atau menyetir korban ditengah dan Saksi-2 duduk paling belakang, kemudian Saksi-2 membawa korban pergi ke tempat yang sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya dan disusul Saksi-3 berboncengan dengan Terdakwa -2 menggunakan sepeda motor Honda CB 150R, Saksi-4 berboncengan dengan Terdakwa-3 sepeda motor Honda Vario warna Hitam, Saksi-5 berboncengan dengan Terdakwa -4 menggunakan sepeda motor RX King dan dalam perjalanan Saksi-2 memukuli kepala korban berkali-kali menggunakan tangan mengepal mengenai kepala bagian belakang korban. t. Bahwa selanjutnyasekira pukul 02.15 WIB Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa -4, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya Saksi-2 menurunkan korban dari sepeda motor Vi-xion warna merah dengan cara menarik baju korban, selanjutnya membawa korban ke sebelah kanan jalan, kemudian Terdakwa III memukul wajah korban dengan menggunakan tangan mengepal sebanyak satu kali dan memukul bahu kanan korban dengan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali dan tangan kiri korban dipegangi oleh Saksi-2 dan tangan kanan korban dipegangi oleh Saksi-3, selanjutnya Saksi-4 memukul perut korban sebanyak satu kali, kemudian Saksi-5 mendorong pantat korban sebanyak dua kali dengan menggunakan kaki kanan, sedangkan Terdakwa1, Terdakwa-2 berkumpul atau mengerubuti korban sedangkan Terdakwa-4 akan mendekat dilarang oleh Saksi-5 sehingga Terdakwa-4 tetap standby di sepeda motor, kemudian korban berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya allah...” sehingga Saksi-3 mengatakan “ Kamu diam ” kemudian Saksi-3 memukul korban dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pelipis kanan korban, setelah itu korban masih teriak-teriak “Ya Allah… Ya Allah…. Tolong…tolong…. Aku diapakno iki”, setelah itu Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-3 “dilakban saja mulutnya biar tidak teriak“, kemudian Saksi-2 memberikan lakban warna Hitam kepada Saksi-3 yang diterima dengan tangan kanannya, selanjutnya Saksi-3 melepas gulungan lakban dan menutup mulut korban dengan cara ditutup mulutnya dengan tangan kanan korban dipegangi oleh Saksi-2 kemudian lakban hitam tersebut dilingkarkan sebanyak satu putaran ±70 (tujuh puluh) cm, karena lakban tersebut habis, selanjutnya sisanya dibuang ke arah pinggir jalan dekat tol oleh Saksi-3, kemudian Terdakwa-1 melepas jaket korban dengan dibantu Saksi-2 yang memegangi tangan kiri korban dan Saksi-3 memegang tangan kanan korban, setelah jaket korban terlepas Terdakwa-1 meletakkan jaket korban ke aspal, selanjutnya Saksi-2 melepas kaos korban dengan dibantu Saksi-3 yang memegang tangan korban, setelah korban telanjang dada kemudian Terdakwa I memukul perut korban dengan tangan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali yaitu yang pertama tepat di bagian perut sementara yang kedua dan ketiga ditangkis oleh korban menggunakan siku tangan kanan dan tangan kiri korban, kemudian Terdakwa I mencoba memukul
37 korban dibagian kepala sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan kanan megepal namun tidak mengenai kepala korban, selanjutnya korban membungkuk kemudian Terdakwa-1 menendang korban dengan menggunakan lutut bagian kanan sebanyak dua kali kearah perut korban tetapi ditangkis oleh korban. u. Bahwa kemudian Saksi-2 menendang perut korban sebanyak satu kali dengan menggunakan kaki kiri, selanjutnya korban kabur kearah Masjid Al Akbar dan Saksi-2 mengejar korban setelah dekat dengan korban Saksi-2 menendang/menerjang korban sambil loncat ke arah korban dengan kaki kiri dan mengenai pinggang kanan belakang korban sehingga korban dan Saksi-2 sama-sama terjatuh, kemudian Saksi-3, Saksi-5, Terdakwa-1, dan Terdakwa-2 mengampiri posisi korban dan Saksi- 2, selanjutnya Terdakwa -2 membantu membangunkan Saksi-2 hingga posisi duduk, selanjutnya Terdakwa-2, Saksi-3, Terdakwa-1 mengangkat korban dengan cara Terdakwa-2 memegang tangan kiri dan punggung korban, Terdakwa1 memengang tangan kanan dan punggung korban dan Saksi-3 mengangkat kaki kanan korban sedangkan kaki kiri korban masih menempel aspal, selanjutnya Saksi-3, Terdakwa-2 dan Terdakwa-1 menyeret korban dan meletakkan korban di samping pembatas lajur yang ada ditengah jalan, kemudian Saksi-2 mendatangi korban dan memukul perut korban sebanyak satu kali sedangkan Saksi-3 memegangi kaki kanan korban, selanjutnya Terdakwa-1 menginjak tangan kanan korban menggunakan kaki kanan dan Terdakwa-2 juga menginjak tangan kiri korban dengan menggunakan kaki kanan, kemudian Saksi-2 melepas celana jeans, celana dalam dan sepatu korban dengan dibantu Terdakwa I yang menginjak tangan kanan korban dengan kaki kiri Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 yang menginjak tangan kiri korban dengan kaki kiri Terdakwa-2, selanjutnya Saksi-2 meletakkan celana jeans, celana dalam dan sepatu milik korban di samping kanan Saksi-2 sedangkan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 masih menginjak tangan korban. v. Bahwa pada saat Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) posisi terlentang dan sudah dalam keadaan telanjang bulat, tiba-tiba melintas mobil PICK UP dan berhenti dilokasi penganiayaan, mengetahui hal tersebut teman-teman Saksi-2 lari menuju kearah Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) dan Terdakwa IV yang sedang standby di sepeda motor memantau situasi sedangkan Saksi-2 masih tetap ditempat semula memegangi tangan kiri korban dengan tangan kanan dengan posisi jongkok diatas trotoar pembatas jalan, sopir mobil Pick Up sempat menghentikan mobilnya sesaat dan melihat sebentar tak lama kemudian sopir mobil Pick Up tersebut pergi dengan menginjak pedal gas dengan kencang, setelah mobil Pick Up pergi korban berontak mau lari sehingga Saksi-2 menendang korban pada bagian rusuk sebelah kanan sampai korban terlepas dari pegangan Saksi-2, selanjutnya korban lari kearah mobil Pick Up sambil berteriak minta tolong kepada sopir mobil Pick Up, mengetahui kejadian tersebut Saksi-2dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) lari untuk mengejar korban, kemudian Saksi2menendang tubuh korban dari belakang sampai korban terjatuh, selanjutnya Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) memegangi kaki korban sedangkan Saksi-2 menendang perut korban berulang-ulang dan menendang wajah korban sebanyak 1 (satu) kali dan korban masih hidup dengan posisi jongkok dengan kondisi tergeletak muka penuh darah, tangan dan kaki tidak dalam kondisi terlakban sambil berteriak minta tolong, Selanjutnya Saksi-2 bersama temantemannyameninggalkan korban di jalanan tersebut, karena temanteman Saksi-2 mengajak kembali pulang, kemudian Saksi-2 bersama Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-2), Pratu Mar Dany Ari Yulianto
38 (Saksi4), Terdakwa -1, Terdakwa -2, dan Terdakwa -3 kembali ke Mess TD Denma Pasmar 1 sedangkan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5). dan Terdakwa -4 kembali ke kediaman Danpasmar 1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya, sebelum berpisah dibundaran Waru Sidoarjo Pratu Mar Andi Kurniawan A. memberikan tas punggung hitam kepada Saksi-2. w. Bahwa pada saat Saksi-5 akan menuju sepeda motor, Saksi-5 melihat ada tas tergeletak disisi lajur kanan jalan menuju arah pintu keluar tol Waru dan Saksi-5 mengambil tas tersebut sedangkan Saksi-4 mengambil jaket dan sepatu korban, kemudian Saksi-4 membuang jaket dan sepatu korban di balik tembok yang ada di luar jalan sedangkan untuk kaos korban Saksi-4 taruh dibagian depan sepeda motor Vario, selanjutnya Saksi-2 bersama rekan-rekannya meninggalkan korban di Jl. Kembar arah Masjid Agung Al Akbar Surabaya sesampai di Bundaran Waru dengan posisi sepeda motor masih berjalan Saksi-5 menyerahkan tas warna hitam kepada Saksi2, setelah melintasi bundaran Waru tepatnya Jl. A. Yani Waru Sidoarjo Terdakwa IV dan Saksi-5 kembali pulang ke kediaman Danpasmar-1 sedangkan Saksi-2 dan rekan lainnya kembali ke Pasmar-1 di Gedangan Sidoarjo. x. Bahwa Saksi-2 bersama dengan Terdakwa-1, Terdakwa -2, Terdakwa 3, Terdakwa -4, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 dalam melakukan pemukulan dan menendang terhadap korban sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu dengan menggunakan alat bantu sepeda motor untuk menuju lokasi yang telah ditentukan, lakban hitam yang digunakan untuk melakban mulut korban supaya tidak berteriak, untuk bensin sudah Saksi-2 gunakan untuk membakar baju/kaos milik korban di mess TD Pasmar-1, sedangkan masker pelindung mulut/hidung dan topi yang disiapkan masing-masing digunakan untuk menyamar supaya tidak dikenali korban. y. Bahwa kondisi dan keadaan di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya saat itu jalan sepi, situasinya remang-remang, jarak pandang ± 3 (tiga) s/d 4 (empat) meter dan ditempat kejadian tidak ada lampu penerangan namun masih ada cahaya dari arah jalan Tol, jarak antara jalan di TKP dan jalan Tol ± 6 (enam) meter. z. Bahwa yang mengajak dan yang mempunyai inisiatif untuk melakukan pemukulan dan tendangan terhadap korban tersebut adalah Saksi-2 dan tindakan pemukulan dan tendangan terhadap korban yang dilakukan oleh para Terdakwa bersama temantemannya sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu di ruang Spri Danpasmar di mako Pasmar-1, dan penyebab Terdakwa -1, Terdakwa-2, Terdakwa3 dan Terdakwa-4 mau melakukan perbuatan tersebut karena jiwa korsa sesama teman, sehingga apabila teman mengalami kesusahan harus saling membantu, dan saat melakukannya Terdakwa I dkk tidak dijanjikan suatu imbalan apapun oleh Saksi-2. aa. Bahwa cara para Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Sdr Ketut Hadi Prayitno dengan cara Tedakwa 1 melakukan dengan tangan mengepal di arahkan ke muka dan badan Sdr Ketut Hadi Priyatno mengenai wajah lalu menendang ke bagian perut dengan menggunakan lutut setelah itu Terdakwa -1 menyeret Sdr Ketut Hadi Prayitno sampai pembatas lajur yang ada di tengah jalan, sedangkan Terdakwa -2 memukul dengan tangan kanan kanan mengenai muka setelah itu menyeret Sdr Ketut Hadi Prayitno sampai pembatas lajur yang ada di tengah jalan sedangkan Terdakwa -3 memukul dengan tangan kanan mengepal dan diarahkan ke wajah
39 Sdr Ketut Hadi Prayitno sebanyak 1 (satu) kali setelah itu memukul ke bagian bahu kanan Sdr Ketut Hadi Prayitno sedangkan Terdakwa4 membantu dengan memperhatikan situasi dijalan agar tidak ada orang lain yang membantu Sdr Ketut Hadi Prayitno dan jangan sampai Sdr Ketut Hadi Prayitno melarikan lagi. bb. Bahwa kemudian sekira pukul 05.30 Wib ada salah satu warga menyebutkan adanya mayat laki-laki yang tergeletak di Jl. Kembar arah Masjid l Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya mendengar hal tersebut Kanit Reskrim Polsek Taman Sidoarjo menghubungi Saksi -1 Briptu Mochammad Febrianto untuk meminta bantuan untuk ke Tempat kejadian Perkara dan untuk melaksanakan olah TKP, kemudian Saksi-1 bersama 2 (dua) orang anggota Polres Sidoarjo yaitu Aiptu Pol Roedy Prijanto Kasubnit Reserse Ekonomi Sat Reskrim Polres Sidoarjo dan Aiptu Pol Dedi Yuliawan anggota PPA Sar Reskrim Polres Sidoarjo mendatangi TKP. cc. Bahwa setelah Saksi-1 mendatangi TKP di Jl. Kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dan ditemukan mayat seorang laki-laki yang sudah mati serta tidak mengenakan pakaian sama sekali (telanjang) dan ditemukan barang bukti dekat mayat yaitu: a. Lakban warna hitamyang terlilit di korban. b. Sepatu coklat sisi kiri berada di pembatas jalan tengah. c. Nota pengiriman barang juga berada di pembatas jalan tengah. Sedangkan barang bukti yang ditemukan disekitar TKP tepatnya di balik tembok adalah : a. Tali ID Card warna biru. b. Uang tunai Rp. 10.000,- sepuluh ribu rupiah). c. 3 (tiga) lembar uang tunai Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah). d. 2 (dua) lembar uang Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). e. 1 (satu) lembar tiket kereta api atas nama Sdr. Ketut Hadi Prayitno. f. Sepasang kaos kaki warnah puti polos. g. sepatu warna coklat sisi kanan saja. h. celana pendek warna hitam merk indomart. i. jaket jeans. j. celana panjang jeans. dd. Bahwa selanjutnya Saksi-1 melakukan olah TKP dengan cara memberi penomoran serta memfoto Koran dan area TKP dan mayat tersebut meninggal akibat dianiaya lebih dari satu orang karena darah korba berceceran namun untuk lebih pastinya hasil dari otopsi. ee. Bahwa berdasarkan pengembangan Tim Buser Satreskrim Polres Sidoarjo identitas korban sama dengan nama yang tertera di tiket kereta api yang ditemukan di TKP bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno alamat Perum Kota Bambu Ds. Bambe Kec. Driyorejo Kab. Gresik dan dari hasil penyidikan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) meninggal diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa dkk 7 orang oknum TNI AL. ff. Bahwa kemudia Saksi-1 bersama anggota Polres Sidoarjo membawa mayat laki-laki tersebut ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum Et Revertum untuk mengetahui sebab-sebab kematian Sdr Ketut Hadi Priyatno (korban). gg. Bahwa kemudian menurut dr. Ahmad Yudianto, SpF (Saksi-11) sebagai Dokter Medis spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum Porong Sidoarjo mendapat hasil sebagai berikut daripemeriksaan luar terhadap jenazah Korban ditemukan kondisi
40 Jenazah pada saat menerima dalam keadaan telanjang tanpa busana, disamping jenazah terdapat satu lembar Koran, satu buah gaun berbahan katun berwarna abu-abu tanpa kerah, berlengan pendek, panjang selutut, terdapat dua hiasan berbentuk bunga berwarna putih pada bagian dada depan, disamping kanan dan kiri terdapat tali pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kancing berwarna putih berbentuk bunga pada bagian pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kantong (kosong) dalam leher terdapat label tulisan (Hens‟s CREATION) dan dua lapis isolasi berwarna hitam melingkar pergelangan tangan kiri dengan panjang dua puluh sentimeter, kemudian akibat penganiayaan tersebut pada korban Sdr Ketut Hadi Prayitno ditemukan luka-luka sebagai berikut : 1) Pada pelipis kiri, ditemukan luka terbuka berbentuk tidak beraturan dengan sudut tajam, tepi tidak rata, dasar berupa otot. 2) Pada hidung ditemukan luka terbuka berbentuk garis, tepi tidak rata, sudut tumpul, dasar luka berupa otot. 3) Disekeliling hidung ditemukan memar warna merah muda berbentuk tidak beraturan, batas tidak tegas. 4) Pada bibir atas kiri sisi dalam ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan. 5) Pada bibir bawah kiri sisi dalam, ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan. 6) Pada dada tepat digaris pertengahan depan enam koma lima centimeter dibawah tulang selangka kiri ditemukan memar berwarna hitam keunguan, bentuk tidak beratur. 7) Pada dada kanan dua puluh satu centimeter dari garis pertengahan depan ditemukan memar warna merah keunguan, bentuk tidak beratur. 8) Pada dada kanan lima centimeter dari garis pertengahan depan dan dua belas centimeter dibawah putting susu kanan ditemukan lecet bentuk tidak teratur warna merah. 9) Pada lengan bawah kanan sisi dalam, empat centimeter dibawah siku, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beratur warna merah. 10) Pada lengan bawah kiri sisi dalam, empat centimeter bawah siku kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beratur warna merah, arah luka dari atas kebawah. 11) Pada telapak tangan kiri, sejajar jari telunjuk dan lima centimeter dibawah pergelangan tangan kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beraturan, tepi tidak rata warna merah. 12) Pada punggung, tangan kanan, lima centimeter diatas pangkal jari manis, ditemukan memar bentuk bulat warna merah kebiruan. 13) Tepat pada lutut kiri, ditemukan luka lecet berwarna kecoklatan, bentuk tidak beraturan. 14) Dari kedua lubang hidung keluar darah. Bahwa yang menyebabkan adanya luka lecet dan memar di beberapa bagian badan jenazah Korban akibat dari kekerasan benda tumpul. hh. Bahwa selanjutnya Saksi-11 juga menerangkan jika untuk pendarahan dari kedua lubang Hidung dan hasil pemeriksaan hasil otopsi (visum dalam) terhadap jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, ditemukan kelainan : 1) Ditemukan kemerahan pada badan dan ekor. 2) Ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sisidepan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak.
41 3) Ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah nampak lebih gelap dan encer. Bahwa penyebab ditemukan kemerahan pada badan dan ekor, pendarahan pada ruang dibawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sisi depan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak, ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah Nampak lebih gelap dan encer sebagai akibat dari kekerasan benda tumpul. ii. Bahwa Saksi-11 menerangkan dari pertama menerima jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sekira pukul 09.00 WIB tanggal 09 April 2015 berkesimpulan perkiraan rentang waktu kematian korban adalah 3 (tiga) s/d 6 (enam) jam yang lalu, jadi korban diperkirakan meninggal sekira antara pukul 03.00 WIB s/d 06.00 WIB dalam tanggal yang sama yaitu tanggal 09April 2015 dan selain hasil visum dalam dan luar Saksi-11 juga melakukan pemeriksaan Toksikologi forensic yang diambil dari darah dalam EDTA, (racun dan obatobatan) terhadap isi lambung dan air seni dengan hasil tidak di temukan kandungan racun pada isi lambung, dan tidak di temukannya narkotika, psikotropika dan racun lainnya pada darah dan air seni. jj. Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor: ML/SK II/15.04.02 hasil pemeriksaan bedah jenazah atas nama Ketut Hadi Prayitno (korban) dari Rumah Sakit Bhayangkara Porong tanggal 13 April 2015 berkesimpulanpada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. Ditemukan memar di sekeliling hidung, bibir, dada, luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri, benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul, selanjutnya ditemukan pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung kearah kanan akibat kekerasan tumpul. Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Ditemukan pula resapan darah pada otot punggung bawah akibat kekerasan tumpul. Pada otak ditemukan perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul. Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul. Ditemukan tanda-tanda mati lemas orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. Lebih-Lebih Subsidair : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal Sembilan bulan April tahun 2000 Lima belas sekira pukul 01.00 WIB sampai dengan sekira pukul 02.00 WIB bertempat di bawah Tol Gunungsari Surabaya dan sekira pukul 02.00 WIB sampai dengan pukul 03.00 WIB bertempat di bawah Tol Gunungsari Surabaya dan diJl. kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan April tahun 2000 Lima belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Lima belas, bertempat di Jl. kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabayaatau setidak-tidaknya di suatu tempat yang
42 termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan yang mengakibatkan mati”.
dilakukan
secara
bersama-sama
yang
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa-1 (Pratu Mar Bambang Susanto) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2008 melalui Dikcatam PK XXXI/I di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonif-1 Mar, selanjutnya pada tahun 2014 dimutasikan sebagai BKO Mako Pasmar-1 sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Pratu Mar NRP 116951. b. Bahwa Terdakwa-2 (Serda Mar Wahyu Dwi Putro) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2012 melalui Dikmaba PK XXXII di Kodikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda Mar kemudian ditempatkan di Yonif-1 Mar, selanjutnya pada tahun 2014 dimutasikan sebagai BKO Pasmar-1 sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Serda Mar NRP 118568. c. Bahwa Terdakwa -3 (Pratu Mar Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2011 melalui Dikcatam PK XXXI di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonif-3 Mar, selanjutnya pada tahun 2012 di mutasikan sebagai BKO Mako Pasmar-1, kemudian pada bulan April tahun 2015 dimutasikan lagi ke Yonif-3 Mar sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Pratu Mar NRP 116938. d. Bahwa Terdakwa -4 (Prada Mar Charles Siburian) masuk menjadi Prajurit TNI AL pada tahun 2012 melalui Dikcatam PK XXXII di Kobangdikal Surabaya setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar kemudian ditempatkan di Yonbekpal-1 Mar sampai dengan saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Prada Mar NRP 118072. e. Bahwa Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) kenal dengan Saksi-6 (Sdri. Santy Ernida Napitupulu) sejak akhir bulan Oktober 2014 di alun-alun Sidoarjo, setelah pertemuan tersebut mulai terjalin komunikasi lalu beberapa hari kemudian Saksi-2 main ke rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo dan bertemu orang tua Saksi-6, dari seringnya pertemuan tersebut terjalin hubungan pacaran serta Saksi2 dengan Saksi-6 sudah pernah melakukan hubungan badan sebanyak 2 (dua) kali. f. Bahwa sekira akhir bulan Januari 2015 pada saat Saksi-2 sedang berada di Kantor Mako Pasmar-1 telah di hubungi oleh Saksi-6 dan menyampaikan atau menceritakan tentang masa lalunya dengan mengatakan “bahwa Saksi-6 sebelumnya pernah berpacaran dengan Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) dan sudah sering melakukan hubungan badan (bersetubuh), selain itu korban juga mempunyai hutang sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) kepada Saksi-6 dan sudah sering ditagih namun oleh korban belum dikembalikan dan hubungan Saksi-6 dengan korban sudah putus namun korban pernah menghubungi Saksi-6 untuk meminta melanjutkan hubungan kembali dengan Saksi-6 tetapi Saksi-6 menolak karena Saksi-6 menolak sehingga korban sering mengancam akan membunuh Saksi-6 dan keluarga apabila Saksi-6
43 tidak mau kembali”. dari cerita Saksi-6, Saksi-2 menjadi kecewa dan marah kerena Saksi-6 telah membohonginya sehingga Saksi-2 tidak pernah menghubungi Saksi-6 lagi. g. Bahwa sekira awal bulan Maret 2015 Saksi-6 menghubungi Saksi-2 lagi dan menyampaikan kalau Saksi-6 mau berhubungan lagi dengan Saksi-2, setelah ada komunikasi antara Saksi-2 dan Saksi-6 lalu 3 (tiga) hari kemudian Saksi-2 mendatangi rumah Saksi6 di Candi Sidoarjo, setelah Saksi-2 bertemu dengan Saksi-6 , Saksi 2 menanyakan kembali permasalahannya dengan Sdr Ketut Hadi Prayitno ( korban) di jawab Saksi-6 “bahwa Saksi-6 meminta tolong kepada Saksi-2 untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) karena Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) masih sering mengganggu malah mengancam Saksi-6 dan keluarganya” mendengar cerita tersebut Saksi-2 merasa penasaran dengan korban. h. Bahwa kemudian sekira pertengahan bulan Maret 2015bertempat di rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk membujuk Korban supaya mau datang ke Surabaya, setelah itu Saksi-6 berusaha menghubungi Korban melalui Hand phone supaya datang ke Surabaya, namun sampai akhir bulan Maret 2015 Korban masih belum mau ke Surabaya, sehingga Saksi-6 menyerah dan meminta Saksi-2 untuk merayu korban, kemudian akhir bulan Maret 2015 Saksi-2 janjian bertemu dengan Saksi-6 di GOR Sidoarjo, saat itu Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk menonaktifkan nomor perdana IM3-nya (nomornya sudah tidak ingat) dan meminta untuk mengatakan kepada Korban bahwa Saksi-6 ganti nomor telpon baru dengan IM3 juga dengan nomor seingat Saksi-2 dibelakangnya 227, dengan alasan Saksi-6 mempunyai masalah dengan Supervisornya dan telah dipecat dari pekerjaannya, namun sebenarnya nomor perdana IM3 yang baru tersebut adalah nomor Saksi-2 dan nomor IM3 sudah diberikan kepada korban. i. Bahwa selanjutnya Saksi-2 mulai berusaha merayu korban melalui SMS dengan berpura-pura sebagai Saksi-6 supaya mau datang ke Surabaya yang berisi “ pa saya ada masalah dengan teman laki-laki ku dikantor, gara-gara aku temenku dikeluarkan dari kantor” lalu korban membalasnya “ Kok bisa, temen kamu sudah keluarga apa belum ” dan Saksi-2 membalas “ sudah ” lalu korban membalas “ apa orang itu seneng sama kamu ” kemudian Saksi-2 membalasnya “ nanti aja kalau kamu pulang tak ceritain ” dan korban menjawab “ iya aku pulang tanggal 8 April 2015 ” kemudian Saksi-2 berkata lagi ” Pa, apa kamu masih ingat kita berhubungan sudah berapa kali ?” dan korban menjawab ” Kayaknya 23 kali.” namun kalau korban meminta hubungan lewat telepon Saksi-2 arahkan ke nomor perdana Simpati milik Saksi-6 (nomor sudah lupa). j. Bahwa pada tanggal 6 April 2015 pada saat Saksi-2 bersama Saksi-6 berada di ruang tamu rumah Saksi-6 di Candi Sidoarjo, Sdr Ketut Hadi Prayitno ( Korban) menghubungi nomor Simpati Saksi-6 dan dalam percakapan telepon tersebut Sdr Ketut Hadi Prayitno ( Korban) mengatakan kepada Saksi-6 kalau Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah dapat tiket Kereta Api ke Surabaya pada tanggal 8 April 2014, mendengar pemberitahuan tersebut Saksi-2 menyuruh/ mengarahkan Saksi-6 untuk bertemu dengan Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) di Rolak Gunung Sari Surabaya tepatnya dibawah jalan Tol setelah selesai lalu Saksi-2 pamitan kepada Saksi-6 untuk kembali ke rumah. k. Bahwa kemudian pada hari Rabu tanggal 7 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib pada saat Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa-3,
44 Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) dan Pratu Mar Dani Ari Yulianto ( Saksi -4), berada di Ruang Spri Danpasmar di Mako Pasmar 1 Jl. Gedangan Sidoarjo sedang berkumpul telah didatangi oleh Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan menceritakan kalau pacarnya yang bernama Sdri Santi Ernida Napitupulu selalu diganggu oleh Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sampai Saksi-2(Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) meminta saran kepada Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa -3 dan kepada Saksi -3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananta) setelah mendapat saran dan sepakat untuk member pelajaran dengan menelanjangi korban (Sdr Ketut Hadi Prayitno) lalu Saksi-2 mengatakan kembali jangan sampai korban mati. l. Bahwa kemudian pada tanggal 8 April 2015 sekira pukul 23.30 Wib Terdakwa -1 pergi dari Mako Passmar 1 berboncengan dengan Saksi-2 (Pratu Benny Syailendra Silalahi) dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Vixion warna merah milik Terdakwa 1 dan pada saat Saksi-2 pergi bersama dengan Terdakwa-2, Saksi-2 membawa Tas yang berisi lakban. m. Bahwa pada saat Terdakwa -1 pergi dari Mako Passmar I di Jl. Gedangan Sidoarjo bersama dengan saksi-2 lalu diikuti oleh Terdakwa -2 yang berboncengan dengan Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananta) dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda CB 150 R , sedangkan Terdakwa 3 di bonceng oleh Pratu Dany Ari Yulianto dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Vario menuju Rolak Gunungsari Surabaya dan pada saat diperjalanan Saksi-2 mengambil botol aqua dan dimasukan ke dalam tas milik Saksi-2, sesampainya di pom bensin Saksi-2 mengeluarkan botol aqua dan mengisi botol aqua tersebut dengan bensin. n. Bahwa selanjutnya Terdakwa-1 Terdakwa -2 ,Terdakwa -3, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi -4 berangkat melanjutkan perjalanan menuju jalan sepanjang dengan melewati jalan Bungurasih pada saat di jalan sepanjang Terdakwa. 1 Terdakwa -2, Terdakwa3 ,Saksi-2, Saksi -3, dan Saksi-4 berhenti di jalan Sepanjang dekat rel kereta api dan membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak 1 (satu) botol ukuran sedang dengan minuman Kratingdeang lalu Saksi-2 meminta tolong kepada Saksi-4 untuk menghubungi/menelpon Saksi-5 (Pratu Mar Andi Kurniawan A.) untuk datang ke area gudang Dayung Marinir Jl. Karah Surabaya tersebut, namun karena pulsa Saksi-4 habis selanjutnya Saksi-4 BBM (Black Bery Massenger) ke Saksi-5 yang isinya tersebut “Bro…., ditunggu si lay ngopi di rollak...”dan tidak lama kemudian dibalas BBM (Black Bery Massenger) oleh Saksi-5 “Ya…”, selanjutnya Saksi-2 , Terdakwa-1 , Terdakwa-2 dan Terdakwa-3 melanjutkan perjalanan menuju kearah Gudang Dayung Marinir namun sebelum sampai di Gudang Dayung Mariner bertemu dengan Terdakwa-4, Saksi-5 (Pratu Mar Andi Kurniawan A) lalu melanjutkan kembali perjalanan menuju Gudang Dayung Marinir yang berada di Jalan Karah tepatnya di jalan tol Rolak Gunungsari Surabaya. o. Bahwa kemudian sekira pukul 24.00 Wib Terdakwa 1, Terdakwa2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi), Saksi-3 (Serda Mar Erwin Dwi Ananto) dan Saksi-4 (Pratu Mar Dany Ari Yulianto) sampai di gudang Dayung Marinir di bawah jalan Tol Rolak tersebut, kemudian mulai minum-meminum keras jenis Vodka yang telah dicampur dengan Kratingdaeng yang di belinya di Jalan Sepanjang, selanjutnya Saksi-2 (Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi) memberikan arahan kembali kepada Terdakwa 1, Terdakwa-2,Terdakwa- 3, Terdakwa-4,Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), bahwa tujuan utamanya menemui Korban Sdr Ketut Hadi Prayitno hanya
45 untuk melucuti barang milik Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) seperti: melucuti semua pakain, HP, dompet, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) setelah itu tinggalkan. p. Bahwa kemudian pada tanggal 9 April 2015 sekira pukul 00.35 Wib pada saat Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa -3,Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 sedang mengobrol dari arah seberang sungai Terdakwa-4 dan Saksi-5 menyalakan lampu dim sepeda motor beberapa kali, selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 bergegas menuju seberang sungai bawah jalan tol Rolak Gunungsari Surabaya, sesampainya di Rolak Gunungsari Surabaya ditempat semula berkumpul Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 rencana serta pembagian peran atau tugas untuk melucuti Korban (Sdr Ketut Hadi Prayitno) yaitu Pratu Mar Dany Ari Yulianto stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A, Terdakwa-2 dan Terdakwa3 stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) dan Terdakwa-4 stanby di sepeda motor menunggu isyarat dari Pratu Mar Andi Kurniawan A, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) berperan sebagai tim sergap bersama Saksi-2 dan Partu Mar Andi Kurniawan A. (Saksi-5) berperan sebagai pengbubung antara tim yang stanby di sepeda motor denga tim menyergap selanjutnya Terdakwa-1, Terdakwa -2 dan Terdakwa-4 serta Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) stanby dan memarkir sepeda motor di dekat rambu Stop sebelum jalan Tol Rolak Gunungsari Surabaya, sedangkan Terdakwa-3, Saksi-2, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (saksi-3), Pratu Mar Andi Kurniawan (Saksi-5) stanby di bawah jalan Tol tepatnya dibalik tiang penyanggah jalan Tol mengendap (bersembunyi) ditempat tersebut, namun sebelum Saksi2 pergi ketiang penyangga jalan Tol Saksi-2 mengambil lakban warna hitam yang berada didalam tas yang telah disiapkan oleh Saksi-2 dan mengantonginya dicelana sedangkan tas punggung warna hitam tersebut diserahkan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto. q. Bahwa selanjutnya Saksi-2, Saksi-3 dan Terdakwa-3 menyusuri pinggir sungai menuju tiang penyangga jalan tol Gunungsari Surabaya, setelah sampai di tiang penyangga tol sekira 10 (sepuluh) menit Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-3 dan Terdakwa-3 “Saya tinggal sebentar ya”, kemudian Saksi-2 menemui Saksi-7 (Sdr. Sujasmani) seorang pengamen yang sedang duduk di sebuah kursi kayu di warung kopi sebelah kiri dekat jalan tol Gunungsari Surabaya dan Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-7 “pak, nanti akan ada latihan penculikan disini, sampean jangan ikut-ikut ya…”, selanjutnya Saksi-2 kembali ke tiang penyangga jalan tol mengendap menunggu kedatangan korban, tidak berapa lama kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) datang dengan menggunakan Taxi Orenz dan berhenti di pinggir jalan yang berada dibawah Tol Gunungsari Surabaya, kemudian keluar dari Taxi Orenz tersebut seorang laki-laki (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) dan duduk disebuah kursi kayu dekat sebuah pohon milik tukang tambal ban menghadap ke jalan Raya Gunungsari sambil menghubungi Saksi-6 menanyakan apakah Saksi6 sudah sampai apa belum dan Saksi-2 mengamati orang tersebut, kemudian Saksi-2 menghubungi Saksi-6 menanyakan apakah seseorang yang turun dari taxi warna orange adalah korban dan Saksi-6 menjawab “sudah saya SMS tapi belum balas” dan menjelaskan ciri – cirinya adalah memakai jaket jeans warna abuabu dan Saksi-2 meminta Saksi-6 untuk menghubungi korban lalu sekira pukul 00.45 Wib Saksi-6 Sdri. Santy Ernida Napitupulu (saksi6) menghubungi Saksi-2 dan memberitahukan kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah tiba di Stasiun Gubeng Surabaya dan akan
46 berangkat menuju ke Rolak Gunungsari Surabaya menggunakan Taxi Orenz, kemudian sekira pukul 01.00 Wib sewaktu Saksi-2 mengendap menunggu kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), tidak lama kemudian Taxi Orenz yang ditunggu berhenti dipinggir jalan yang berada dibawah Tol Rolak Gunungsari Surabaya, kemudian dari dalam Taxi Orenz keluar seorang laki-laki yang belum Saksi-2 kenal dan mengamati orang tersebut, kemudian Sdri. Santy Ernida Napitupulu menelpon dengan mengatakan kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah sampai di bawah jalan Tol Gunung Sari Surabaya dan Saksi-6 menjelaskan ciri-ciri Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) kepada Saksi-2 memakai jaket jeans warna abu-abu dan saat itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sedang bicara menggunakan Handphone mendengar ciri-ciri tersebut sama dengan yang dilihat oleh Saksi-2 lalu Saksi-2 mengajak Terdakwa-3, Serda Mar Erwin Swi Ananto (Saksi-3) dan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5) untuk menghampiri Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), setelah Saksi-2 dekat dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) Saksi -2 langsung menendang korban dengan menggunakan kaki kiri sebanyak satu kali mengenai tengkuk atau leher bagian belakang Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) hingga terjatuh, selanjutnya Saksi-2 membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dengan cara dinaikkan kesepeda motor Yamaha Vi-xion warna merah milik Terdakwa 1 dengan posisi Terdakwa-1 didepan atau menyetir, Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berada ditengah dan Saksi duduk paling belakang, kemudian Saksi-2 membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) pergi ke tempat yang sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya dan disusul Terdakwa -4 dengan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi5) berboncengan dengan menggunakan sepeda motor Vi-xion warna hitam, sedangkan Terdakwa -2 dengan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam milik Terdakwa -2 dan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi -4) dengan Terdakwa -3 menggunakan sepeda motor Honda Vario warna Hitam milik Terdakwa-3. r. Bahwa selanjutnya sekira pukul 01.15 WIB Terdakwa -1, Terdakwa -2, Terdakwa -3 dan Terdakwa-4V, Saksi-2, Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4), Pratu Mar Andi Kurniawan A.( Saksi-5) tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya Saksi -2 menurunkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dari sepeda motor Vi-xion warna merah dengan cara ditarik bajunya, setelah itu Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Pratu Mar Andi Kurniawa A, Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 serentak langsung memukul/menganiaya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) secara bersama-sama setelah dianiaya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya allah...” karena Sdr Ketut Hadi Prayitno berteriak lalu Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) melakban mulut Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sambil tangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dipegang oleh Saksi-2, kemudian Terdakwa-1 melepas jaket milik korban dan Saksi -1 melucuti pakaian korban namun sebelum sampai telanjang bulat hanya kaos yang terlepas korban lari, kemudian Saksi -1 mengejar korban dan berhasil menghentikan korban dengan cara menendang korban dari arah belakang menggunakan kaki kiri yang mengenai pinggang sebelah kanan sehingga korban terjatuh, setelah itu tubuh korban diangkat oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), Terdakwa -1 dan Terdakwa-2 di bawa ke tempat semula tempat dimana Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) telah dilucuti pakaiannya, dengan posisi
47 Terdakwa -2 memegangi tangan kiri, Terdakwa-1 memegangi tangan kanan dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) memegangi kaki korban, kemudian korban diletakkan di jalan aspaldengan posisi terlentang di aspal tangan kanan korban diinjak oleh Terdakwa-1 sedangkan tangan kiri diinjak oleh Terdakwa -2 kemudian bagian kaki dipegangi oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3), selanjutnya Saksi -2 memukul korban sebanyak 1 (satu) kali kebagian perut dan Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-3 ikut memukul dan menendang Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) sedangkan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) dan Terdakwa -4 memantau keadaan/situasi di sepeda motor,selanjutnya Saksi-2 melepas celana panjang dan celana dalamnya korban , rencana awal baju dan celana milik korban akan dibakar, namun tidak jadi, kemudian baju dan celana korban oleh Saksi-2 diserahkan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto (saksi-4) , selanjutnya Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) membuang baju dan celana korban setelah itu Saksi-4 mengambil jaket dan sepatu korban, kemudian Saksi-4 membuang jaket dan sepatu korban di balik tembok yang ada di luar jalan sedangkan untuk kaos korban Saksi-4 taruh dibagian depan sepeda motor Vario. s. Bahwa selanjutnya Saksi-2 membawa korban dengan cara korban tangannya dibelakang dipegangi dan mulut di bungkam oleh Saksi-2 menggunakan telapak tangan dan korban mengeluarkan darah di bagian hidung, kemudian korban dinaikkan ke sepeda motor Yamaha Vi-xion warna merah milik Terdakwa I dengan posisi Terdakwa I di depan atau menyetir korban ditengah dan Saksi-2 duduk paling belakang, kemudian Saksi-2 membawa korban pergi ke tempat yang sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya dan disusul Saksi-3 berboncengan dengan Terdakwa-2 menggunakan sepeda motor Honda CB 150R, Saksi-4 berboncengan dengan Terdakwa-3 sepeda motor Honda Vario warna Hitam, Saksi-5 berboncengan dengan Terdakwa -4 menggunakan sepeda motor RX King dan dalam perjalanan Saksi-2 memukuli kepala korban berkali-kali menggunakan tangan mengepal mengenai kepala bagian belakang korban. t. Bahwa selanjutnyasekira pukul 02.15 WIB Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya Saksi-2 menurunkan korban dari sepeda motor Vi-xion warna merah dengan cara menarik baju korban, selanjutnya membawa korban ke sebelah kanan jalan, kemudian Terdakwa III memukul wajah korban dengan menggunakan tangan mengepal sebanyak satu kali dan memukul bahu kanan korban dengan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali dan tangan kiri korban dipegangi oleh Saksi-2 dan tangan kanan korban dipegangi oleh Saksi-3, selanjutnya Saksi-4 memukul perut korban sebanyak satu kali, kemudian Saksi-5 mendorong pantat korban sebanyak dua kali dengan menggunakan kaki kanan, sedangkan Terdakwa -1, Terdakwa -2 berkumpul atau mengerubuti korban sedangkan Terdakwa-4 akan mendekat dilarang oleh Saksi-5 sehingga Terdakwa-4 tetap standby di sepeda motor, kemudian korban berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya allah...” sehingga Saksi-3 mengatakan “ Kamu diam ” kemudian Saksi-3 memukul korban dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pelipis kanan korban, setelah itu korban masih teriak-teriak “Ya Allah… Ya Allah…. Tolong…tolong…. Aku diapakno iki”, setelah itu Saksi-2 mengatakan kepada Saksi-3 “dilakban saja mulutnya biar tidak teriak “, kemudian Saksi-2 memberikan lakban warna Hitam kepada Saksi-3 yang diterima dengan tangan kanannya,
48 selanjutnya Saksi-3 melepas gulungan lakban dan menutup mulut korban dengan cara ditutup mulutnya dengan tangan kanan korban dipegangi oleh Saksi-2 kemudian lakban hitam tersebut dilingkarkan sebanyak satu putaran ± 70 (tujuh puluh) cm, karena lakban tersebut habis, selanjutnya sisanya dibuang ke arah pinggir jalan dekat tol oleh Saksi-3, kemudian Terdakwa-1 melepas jaket korban dengan dibantu Saksi-2 yang memegangi tangan kiri korban dan Saksi-3 memegang tangan kanan korban, setelah jaket korban terlepas Terdakwa -1 meletakkan jaket korban ke aspal, selanjutnya Saksi-2 melepas kaos korban dengan dibantu Saksi-3 yang memegang tangan korban, setelah korban telanjang dada kemudian Terdakwa-1 memukul perut korban dengan tangan mengepal sebanyak 3 (tiga) kali yaitu yang pertama tepat di bagian perut sementara yang kedua dan ketiga ditangkis oleh korban menggunakan siku tangan kanan dan tangan kiri korban, kemudian Terdakwa-1 mencoba memukul korban dibagian kepala sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan kanan megepal namun tidak mengenai kepala korban, selanjutnya korban membungkuk kemudian Terdakwa-1 menendang korban dengan menggunakan lutut bagian kanan sebanyak dua kali kearah perut korban tetapi ditangkis oleh korban. u. Bahwa kemudian Saksi-2 menendang perut korban sebanyak satu kali dengan menggunakan kaki kiri, selanjutnya korban kabur kearah Masjid Al Akbar dan Saksi-2 mengejar korban setelah dekat dengan korban Saksi-2 menendang/menerjang korban sambil loncat ke arah korban dengan kaki kiri dan mengenai pinggang kanan belakang korban sehingga korban dan Saksi-2 sama-sama terjatuh, kemudian Saksi-3, Saksi-5, Terdakwa-1, dan Terdakwa-2 mengampiri posisi korban dan Saksi-2, selanjutnya Terdakwa-2 membantu membangunkan Saksi-2 hingga posisi duduk, selanjutnya Terdakwa-2, Saksi-3, Terdakwa-1 mengangkat korban dengan cara Terdakwa-2 memegang tangan kiri dan punggung korban, Terdakwa I memengang tangan kanan dan punggung korban dan Saksi-3 mengangkat kaki kanan korban sedangkan kaki kiri korban masih menempel aspal, selanjutnya Saksi-3, Terdakwa -1 dan Terdakwa -2 menyeret korban dan meletakkan korban di samping pembatas lajur yang ada ditengah jalan, kemudian Saksi-2 mendatangi korban dan memukul perut korban sebanyak satu kali sedangkan Saksi-3 memegangi kaki kanan korban, selanjutnya Terdakwa -1 menginjak tangan kanan korban menggunakan kaki kanan dan Terdakwa -2 juga menginjak tangan kiri korban dengan menggunakan kaki kanan, kemudian Saksi-2 melepas celana jeans, celana dalam dan sepatu korban dengan dibantu Terdakwa-1 yang menginjak tangan kanan korban dengan kaki kiri Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 yang menginjak tangan kiri korban dengan kaki kiri Terdakwa-2, selanjutnya Saksi-2 meletakkan celana jeans, celana dalam dan sepatu milik korban di samping kanan Saksi-2 sedangkan Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 masih menginjak tangan korban. v. Bahwa pada saat Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) posisi terlentang dan sudah dalam keadaan telanjang bulat, tiba-tiba melintas mobil PICK UP dan berhenti dilokasi penganiayaan, mengetahui hal tersebut teman-teman Saksi-2 lari menuju kearah Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi-4) dan Terdakwa -4 yang sedang standby di sepeda motor memantau situasi sedangkan Saksi-2 masih tetap ditempat semula memegangi tangan kiri korban dengan tangan kanan dengan posisi jongkok diatas trotoar pembatas jalan, sopir mobil Pick Up sempat menghentikan mobilnya sesaat dan melihat sebentar tak lama kemudian sopir mobil Pick Up tersebut pergi dengan menginjak pedal gas dengan kencang, setelah mobil Pick Up pergi korban berontak mau lari sehingga Saksi-2 menendang
49 korban pada bagian rusuk sebelah kanan sampai korban terlepas dari pegangan Saksi-2, selanjutnya korban lari kearah mobil Pick Up sambil berteriak minta tolong kepada sopir mobil Pick Up, mengetahui kejadian tersebut Saksi-2dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) lari untuk mengejar korban, kemudian Saksi-2 menendang tubuh korban dari belakang sampai korban terjatuh, selanjutnya Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-3) memegangi kaki korban sedangkan Saksi-2 menendang perut korban berulang-ulang dan menendang wajah korban sebanyak 1 (satu) kali dan korban masih hidup dengan posisi jongkok dengan kondisi tergeletak muka penuh darah, tangan dan kaki tidak dalam kondisi terlakban sambil berteriak minta tolong, Selanjutnya Saksi-2 bersama temantemannyameninggalkan korban di jalanan tersebut, karena temanteman Saksi-2 mengajak kembali pulang, kemudian Saksi-2 bersama Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-2), Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Saksi4), Terdakwa -1, Terdakwa -2, dan Terdakwa -3 kembali ke Mess TD Denma Pasmar 1 sedangkan Pratu Mar Andi Kurniawan A (Saksi-5). dan Terdakwa -4 kembali ke kediaman Danpasmar 1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya, sebelum berpisah dibundaran Waru Sidoarjo Pratu Mar Andi Kurniawan A. memberikan tas punggung hitam kepada Saksi-2. w. Bahwa pada saat Saksi-5 akan menuju sepeda motor, Saksi-5 melihat ada tas tergeletak disisi lajur kanan jalan menuju arah pintu keluar tol Waru dan Saksi-5 mengambil tas tersebut sedangkan Saksi-4 mengambil jaket dan sepatu korban, kemudian Saksi-4 membuang jaket dan sepatu korban di balik tembok yang ada di luar jalan sedangkan untuk kaos korban Saksi-4 taruh dibagian depan sepeda motor Vario, selanjutnya Saksi-2 bersama rekan-rekannya meninggalkan korban di Jl. Kembar arah Masjid Agung Al Akbar Surabaya sesampai di Bundaran Waru dengan posisi sepeda motor masih berjalan Saksi-5 menyerahkan tas warna hitam kepada Saksi2, setelah melintasi bundaran Waru tepatnya Jl. A. Yani Waru Sidoarjo Terdakwa IV dan Saksi-5 kembali pulang ke kediaman Danpasmar-1 sedangkan Saksi-2 dan rekan lainnya kembali ke Pasmar-1 di Gedangan Sidoarjo. x. Bahwa Saksi-2 bersama dengan Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa -4, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 dalam melakukan pemukulan dan menendang terhadap korban sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu dengan menggunakan alat bantu sepeda motor untuk menuju lokasi yang telah ditentukan, lakban hitam yang digunakan untuk melakban mulut korban supaya tidak berteriak, untuk bensin sudah Saksi-2 gunakan untuk membakar baju/kaos milik korban di mess TD Pasmar-1, sedangkan masker pelindung mulut/hidung dan topi yang disiapkan masing-masing digunakan untuk menyamar supaya tidak dikenali korban. y. Bahwa kondisi dan keadaan di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya saat itu jalan sepi, situasinya remang-remang, jarak pandang ± 3 (tiga) s/d 4 (empat) meter dan ditempat kejadian tidak ada lampu penerangan namun masih ada cahaya dari arah jalan Tol, jarak antara jalan di TKP dan jalan Tol ± 6 (enam) meter. z. Bahwa yang mengajak dan yang mempunyai inisiatif untuk melakukan pemukulan dan tendangan terhadap korban tersebut adalah Saksi-2 dan tindakan pemukulan dan tendangan terhadap korban yang dilakukan oleh para Terdakwa bersama temantemannya sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu di ruang Spri Danpasmar di mako Pasmar-1, dan penyebab Terdakwa -1, Terdakwa-2, Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 mau melakukan perbuatan
50 tersebut karena jiwa korsa sesama teman, sehingga apabila teman mengalami kesusahan harus saling membantu, dan saat melakukannya Terdakwa I dkk tidak dijanjikan suatu imbalan apapun oleh Saksi-2. aa. Bahwa cara para Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Sdr Ketut Hadi Prayitno dengan cara Tedakwa 1 melakukan dengan tangan mengepal di arahkan ke muka dan badan Sdr Ketut Hadi Priyatno mengenai wajah lalu menendang ke bagian perut dengan menggunakan lutut setelah itu Terdakwa -1 menyeret Sdr Ketut Hadi Prayitno sampai pembatas lajur yang ada di tengah jalan, sedangkan Terdakwa -2 memukul dengan tangan kanan kanan mengenai muka setelah itu menyeret Sdr Ketut Hadi Prayitno sampai pembatas lajur yang ada di tengah jalan sedangkan Terdakwa -3 memukul dengan tangan kanan mengepal dan diarahkan ke wajah Sdr Ketut Hadi Prayitno sebanyak 1 (satu) kali setelah itu memukul ke bagian bahu kanan Sdr Ketut Hadi Prayitno sedangkan Terdakwa4 membantu dengan memperhatikan situasi dijalan agar tidak ada orang lain yang membantu Sdr Ketut Hadi Prayitno dan jangan sampai Sdr Ketut Hadi Prayitno melarikan lagi. bb. Bahwa kemudian sekira pukul 05.30 Wib ada salah satu warga menyebutkan adanya mayat laki-laki yang tergeletak di Jl. Kembar arah Masjid l Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya mendengar hal tersebut Kanit Reskrim Polsek Taman Sidoarjo menghubungi Saksi-1 Briptu Mochammad Febrianto untuk meminta bantuan untuk ke Tempat kejadian Perkara dan untuk melaksanakan olah TKP, kemudian Saksi-1 bersama 2 (dua) orang anggota Polres Sidoarjo yaitu Aiptu Pol Roedy Prijanto Kasubnit Reserse Ekonomi Sat Reskrim Polres Sidoarjo dan Aiptu Pol Dedi Yuliawan anggota PPA Sar Reskrim Polres Sidoarjo mendatangi TKP. cc. Bahwa setelah Saksi-1 mendatangi TKP di Jl. Kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dan ditemukan mayat seorang laki-laki yang sudah mati serta tidak mengenakan pakaian sama sekali (telanjang) dan ditemukan barang bukti dekat mayat yaitu: a. Lakban warna hitamyang terlilit di korban. b. Sepatu coklat sisi kiri berada di pembatas jalan tengah. c. Nota pengiriman barang juga berada di pembatas jalan tengah. Sedangkan barang bukti yang ditemukan disekitar TKP tepatnya di balik tembok adalah : a. Tali ID Card warna biru. b. Uang tunai Rp.10.000,- sepuluh ribu rupiah). c. 3 (tiga) lembar uang tunai Rp.2.000,- (dua ribu rupiah). d. 2 (dua) lembar uang Rp.5.000,- (lima ribu rupiah). e. 1 (satu) lembar tiket kereta api atas nama Sdr. Ketut Hadi Prayitno. f. Sepasang kaos kaki warnah puti polos. g. sepatu warna coklat sisi kanan saja. h. celana pendek warna hitam merk indomart. i. jaket jeans. j. celana panjang jeans. dd. Bahwa selanjutnya Saksi-1 melakukan olah TKP dengan cara memberi penomoran serta memfoto Koran dan area TKP dan mayat tersebut meninggal akibat dianiaya lebih dari satu orang karena darah korba berceceran namun untuk lebih pastinya hasil dari otopsi.
51 ee. Bahwa berdasarkan pengembangan Tim Buser Satreskrim Polres Sidoarjo identitas korban sama dengan nama yang tertera di tiket kereta api yang ditemukan di TKP bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno alamat Perum Kota Bambu Ds. Bambe Kec. Driyorejo Kab. Gresik dan dari hasil penyidikan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) meninggal diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa dkk 7 orang oknum TNI AL. ff. Bahwa kemudia Saksi-1 bersama anggota Polres Sidoarjo membawa mayat laki-laki tersebut ke rumah sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum Et Revertum untuk mengetahui sebab-sebab kematian Sdr Ketut Hadi Priyatno (korban). gg. Bahwa kemudian menurut dr. Ahmad Yudianto, SpF (Saksi-11) sebagai Dokter Medis spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum Porong Sidoarjo mendapat hasil sebagai berikut daripemeriksaan luar terhadap jenazah Korban ditemukan kondisi Jenazah pada saat menerima dalam keadaan telanjang tanpa busana, disamping jenazah terdapat satu lembar Koran, satu buah gaun berbahan katun berwarna abu-abu tanpa kerah, berlengan pendek, panjang selutut, terdapat dua hiasan berbentuk bunga berwarna putih pada bagian dada depan, disamping kanan dan kiri terdapat tali pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kancing berwarna putih berbentuk bunga pada bagian pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kantong (kosong) dalam leher terdapat label tulisan (Hens‟s CREATION) dan dua lapis isolasi berwarna hitam melingkar pergelangan tangan kiri dengan panjang dua puluh sentimeter, kemudian akibat penganiayaan tersebut pada korban Sdr Ketut Hadi Prayitno ditemukan luka-luka sebagai berikut : 1) Pada pelipis kiri, ditemukan luka terbuka berbentuk tidak beraturan dengan sudut tajam, tepi tidak rata, dasar berupa otot. 2) Pada hidung ditemukan luka terbuka berbentuk garis, tepi tidak rata, sudut tumpul, dasar luka berupa otot. 3) Disekeliling hidung ditemukan memar warna merah muda berbentuk tidak beraturan, batas tidak tegas. 4) Pada bibir atas kiri sisi dalam ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan. 5) Pada bibir bawah kiri sisi dalam, ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan. 6) Pada dada tepat digaris pertengahan depan enam koma lima centimeter dibawah tulang selangka kiri ditemukan memar berwarna hitam keunguan, bentuk tidak beratur. 7) Pada dada kanan dua puluh satu centimeter dari garis pertengahan depan ditemukan memar warna merah keunguan, bentuk tidak beratur. 8) Pada dada kanan lima centimeter dari garis pertengahan depan dan dua belas centimeter dibawah putting susu kanan ditemukan lecet bentuk tidak teratur warna merah. 9) Pada lengan bawah kanan sisi dalam, empat centimeter dibawah siku, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beratur warna merah. 10) Pada lengan bawah kiri sisi dalam, empat centimeter bawah siku kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beratur warna merah, arah luka dari atas kebawah. 11) Pada telapak tangan kiri, sejajar jari telunjuk dan lima centimeter dibawah pergelangan tangan kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beraturan, tepi tidak rata warna merah. 12) Pada punggung, tangan kanan, lima centimeter diatas pangkal jari manis, ditemukan memar bentuk bulat warna merah kebiruan.
52 13) Tepat pada lutut kiri, ditemukan luka lecet berwarna kecoklatan, bentuk tidak beraturan. 14) Dari kedua lubang hidung keluar darah. Bahwa yang menyebabkan adanya luka lecet dan memar di beberapa bagian badan jenazah Korban akibat dari kekerasan benda tumpul. hh. Bahwa selanjutnya Saksi-11 juga menerangkan jika untuk pendarahan dari kedua lubang Hidung dan hasil pemeriksaan hasil otopsi (visum dalam) terhadap jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, ditemukan kelainan : 1) Ditemukan kemerahan pada badan dan ekor. 2) Ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sisidepan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak. 3) Ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah nampak lebih gelap dan encer. Bahwa penyebab ditemukan kemerahan pada badan dan ekor, pendarahan pada ruang dibawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang dibawah selaput lunak otak sisi depan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak, ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah Nampak lebih gelap dan encer sebagai akibat dari kekerasan benda tumpul. ii. Bahwa Saksi-11 menerangkan dari pertama menerima jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sekira pukul 09.00 WIB tanggal 09 April 2015 berkesimpulan perkiraan rentang waktu kematian korban adalah 3 (tiga) s/d 6 (enam) jam yang lalu, jadi korban diperkirakan meninggal sekira antara pukul 03.00 WIB s/d 06.00 WIB dalam tanggal yang sama yaitu tanggal 09April 2015 dan selain hasil visum dalam dan luar Saksi-11 juga melakukan pemeriksaan Toksikologi forensic yang diambil dari darah dalam EDTA, (racun dan obatobatan) terhadap isi lambung dan air seni dengan hasil tidak di temukan kandungan racun pada isi lambung, dan tidak di temukannya narkotika, psikotropika dan racun lainnya pada darah dan air seni. jj. Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor: ML/SK II/15.04.02 hasil pemeriksaan bedah jenazah atas nama Ketut Hadi Prayitno (korban) dari Rumah Sakit Bhayangkara Porong tanggal 13 April 2015 berkesimpulanpada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. Ditemukan memar di sekeliling hidung, bibir, dada, luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri, benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul, selanjutnya ditemukan pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung kearah kanan akibat kekerasan tumpul. Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul. Ditemukan pula resapan darah pada otot punggung bawah akibat kekerasan tumpul. Pada otak ditemukan perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul. Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul. Ditemukan tanda-tanda mati lemas orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada
53 ruang dibawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. Bahwa perbuatan para Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Primair : Pasal 340 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Subsidair : Pasal 338 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Lebih Subsidair : Pasal 353 Ayat (1) Jo Ayat (3) KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Lebih lebih Subsidair : Pasal 351 Ayat (1) Jo Ayat (3) KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menimbang
: Bahwa terhadap Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, para Terdakwa menyatakan mengerti, namun para Terdakwa dan Tim Penasehat Hukum para Terdakwa menyatakan keberatan, oleh karenanya Tim Penasehat Hukum mengajukan keberatan (Eksepsi) yang pada pokoknya Tim Penasehat Hukum memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut : a. Menerima Nota keberatan (Eksepsi) Penasihat Hukum Para Terdakwa untuk seluruhnya atau untuk sebagian; b. Menyatakan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III12 Surabaya Nomor: Sdak/143/K/AL/XI/2015 tanggal 05 Nopember 2015 batal demi hukum c. Menetapkan agar pemeriksaan perkara terhadap Terdakwa tidak dilanjutkan; d. Memulihkan hak Terdakwa dalam hal kemampuan, kedudukan, harkat serta martabatnya; e. Membebankan biaya perkara kepada Negara; f. Atau apabila Majelis Hakim Yang Mulia atas dasar pertimbangannya berpendapat lain, Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa memohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Menimbang
: Bahwa atas Keberatan (Eksepsi) yang diajukan oleh Tim Penasehat Hukum para Terdakwa tersebut di atas, Oditur Militer memberikan tanggapan yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Surat Dakwaan Oditur Militer tidak keliru dalam mendakwa diri para Terdakwa, oleh karena itu Eksepsi Penasehat Hukum Para Terdakwa hanya untuk mengaburkan saja sehingga Eksepsi Penasehat Hukum Para Terdakwa harus ditolak. Oleh karena itu Oditur Militer memohon kepada Majelis Hakim untuk memutus dalam putusan selanya sebagai berikut : a. Menyatakan menolak eksepsi Penasehat Hukum Para Terdakwa. b. Menyatakan berwenang memeriksa, tetap memeriksa dan mengadili perkara ini. c. Memutus dan menjatuhkan hukuman pidana terhadap para Terdakwa apabila Terdakwa terbukti bersalah.
Menimbang
: Bahwa setelah memperhatikan Surat Dakwaan Oditur Militer, Eksepsi (keberatan) Tim Penasehat Hukum Terdakwa, Tanggapan Oditur Militer atas Eksepsi Tim Hatkum tersebut di atas, dan juga setelah memperhatikan segala ketentuan hukum yang berhubungan dengan surat dakwaan, Majelis Hakim memberikan Putusan Sela Nomor:
54 143-K/PM.III-12/AL/XI/2015 tanggal 10 amarnya menyatakan sebagai berikut:
Desember
2015
yang
1. Menolak keberatan (eksepsi) yang diajukan oleh Tim Penasehat Hukum para Terdakwa. 2. Menyatakan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/143/K/AL/XI/2015 tanggal 05 Nopember 2015 adalah sah dan memenuhi syarat yang ditentukan undang-undang. 3. Oleh karenanya Pengadilan Militer III-12 Surabaya melanjutkan persidangan perkara para Terdakwa tersebut. Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi – I
: Nama lengkap: BENNY SYAILENDRA SILALAHI; Pangkat/NRP: Pratu Mar/116744; Jabatan: Ta Kompi A (BKO Pasmar-1 sebagai Caraka Wadanpasmar-1); Kesatuan: Yonif-1 Marinir; Tempat, tanggal lahir: Medan, 19 Nopember 1991; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Katholik; Tempat tinggal: Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa-I, Terdakwa-III, dan Terdakwa-IV sejak tahun 2011 di Kodikmar Gunungsari ketika samasama mengikuti Dikjur Marinir, sedangkan kenal dengan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro sejak bulan April 2014 ketika TerdakwaII mulai dinas BKO di Pasmar-1, dalam hubungan sebagai rekan kerja BKO di Pasmar-1, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa. 2. Bahwa pada waktu berdinas di Yonif-1 Mar, Saksi bersama dengan Taja Yonif-1 Mar yang lain tinggal di Mess TD Tayonif-1 Mar Gunungsari Surabaya, dan selama tinggal di Mess TD Tayonif-1 Mar, setiap pukul 21.00 Wib selalu diadakan apel malam, dan setelah apel malam Saksi dan para Taja yang lain tidak boleh lagi keluar mess. 3. Bahwa setelah Saksi diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, Saksi tinggal di Mess TD Pasmar-1 yang berbentuk barak (tanpa kamar) bersama dengan 9 (sembilan) orang Bintara dan Tamtama lain yang juga berdinas di Pasmar-1. Dari sepuluh orang yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 tersebut, 8 orang BKO, dan 2 orang berdinas tetap (definitif) di Pasmar-1. Dari 8 orang yang BKO tersebut, yang 6 orang belum menikah, yaitu: Saksi, Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Pratu Mar Danny Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husin Achmariyanto, sedangkan yang dua orang sudah berkeluarga tetapi isterinya tinggal di luar kota, sehingga kalau hari kerja mereka menumpang tinggal di Mess TD. 4. Bahwa pada waktu tinggal di Mess TD Pasmar-1, tidak pernah diadakan apel malam, sehingga Saksi dan kawan-kawan yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 menjadi bebas keluar malam kapanpun mau, dan pada waktu tinggal di Mess TD Pasmar-1, kalau malam hari Saksi-I bersama-sama dengan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Pratu Mar Dany Ari Yulianto (Ba/Ta BKO yang masih bujang) sering keluar malam jalan-jalan mencari hiburan di Taman Bungkul Surabaya atau di dekat Gudang Dayung Marinir di Pinggir Sungai di bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya untuk ngobrol-
55 ngobrol sambil minum-minuman beralkohol. Pada waktu jalan-jalan keluar Mess TD, Saksi-I dan kawan-kawan sering menelepon Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang sama-sama BKO Pasmar-1 tetapi tinggalnya di kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya untuk diajak bergabung dengan Saksi-I dan kawan-kawan. 5. Bahwa pada akhir bulan Oktober 2014 Saksi-I mulai kenal dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu di alun-alun Sidoarjo. Setelah perkenalan tersebut Saksi-I mulai menjalin komunikasi, beberapa hari kemudian Saksi-I berkunjung ke rumah Sdri. Santy Ernida Napitupulu di daerah Candi, Sidoarjo, dan bertemu dengan kedua orang tua Sdri. Santy Ernida Napitupulu, hingga Saksi-I mulai dekat dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu dan kedua orang tuanya, hingga kemudian Terdakwa-I menjalin hubungan pacaran dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu. Bahwa pada waktu berpacaran dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu, Saksi-I sudah 2 (dua) kali melakukan hubungan badan (persetubuhan) layaknya suami isteri dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu. 6. Bahwa pada akhir bulan Januari 2015 Sdri. Santy Ernida Napitupulu menelepon ke HP Saksi-I dan bercerita bahwa sebelum berpacaran dengan Saksi, Sdri. Santy Ernida Napitupulu pernah berpacaran dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Selama berpacaran, Sdri. Santy Ernida Napitupulu dan Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah sering melakukan persetubuhan layaknya suami isteri, dan Sdr. Ketut Hadi Prayitno juga sering meminjam uang Sdri. Santy Ernida Napitupulu hingga jumlah seluruhnya mencapai sebesar ± Rp.12.000.000,-(dua belas juta rupiah). Sdri. Santy Ernida Napitupulu sudah sering menagih, namun uangnya belum juga dikembalikan, hingga kemudian Sdri. Santy Ernida Napitupulu memutuskan hubungannya dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang saat itu sudah pindah bekerja di Jakarta. Setelah Sdri. Santy Ernida Napitupulu memutuskan hubungan, Sdr. Ketut Hadi Prayitno meminta agar hubungan mereka dilanjutkan kembali, namun Sdri. Santy Ernida Napitupulu tidak mau. Atas sikap Sdri. Santy Ernida Napitupulu tersebut, Sdr. Ketut Hadi Prayitno lalu sering mengancam akan membunuh Sdri. Santy Ernida Napitupulu dan keluarganya apabila Sdri. Santy Ernida Napitupulu tidak mau kembali pada Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 7. Bahwa mendengar cerita Sdri. Santy Ernida Napitupulu tersebut, Saksi-I marah kepada Sdri. Santy Ernida Napitupulu karena Saksi-I merasa telah dibohongi oleh Sdri. Santy Ernida Napitupulu, dan sejak saat itu Saksi-I tidak mau berhubungan (putus komunikasi) dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu hingga beberapa waktu. 8. Bahwa pada awal bulan Maret 2015 Sdri. Santy Ernida Napitupulu berusaha menelepon/menghubungi lewat SMS ke HP Saksi dan merayu agar Saksi mau berhubungan lagi dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu. 9. Bahwa atas rayuan Sdri. Santy Ernida Napitupulu tersebut, sekira tiga hari kemudian akhirnya Saksi datang ke rumah Sdri. Santy Ernida Napitupulu di Kec. Candi, Sidoarjo. Pada waktu berkunjung ke rumah Sdri. Santy, Saksi kembali menanyakan permasalahan Sdri. Santy dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, dan saat itu Sdri. Santy Ernida Napitupulu meminta kepada Saksi untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga Saksi merasa penasaran dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 10. Bahwa pada suatu waktu ketika berkunjung ke rumah Sdri. Santy Ernida Napitupulu, Saksi pernah melihat beberapa pemuda
56 bergerombol tidak jauh dari rumah orangtua Sdri. Santy, yang menurut Sdri. Santy beberapa pemuda tersebut adalah suruhan Sdr. Ketut Hadi Prayitno untuk meneror atau menakut-nakuti Sdri. Santy Ernida Napitupulu dan keluarganya. Namun pada waktu itu Saksi hanya diam saja dan tidak pernah menegor ataupun bertanya pada segerombolan pemuda tersebut. 11. Bahwa atas keadaan yang sedang dialami oleh Sdri. Santy Ernida Napitupulu tersebut, pada sekira pertengahan bulan Maret 2015, Saksi dan Sdri. Santy Ernida Napitupulu bersepakat untuk membujuk Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang ke Surabaya untuk menyelesaikan masalahnya dan sekaligus agar mau membayar hutang-hutangnya. Selanjutnya Sdri. Santy Ernida Napitupulu berusaha membujuk Sdr. Ketut Hadi Prayitno supaya datang ke Surabaya, namun sampai dengan akhir bulan Maret 2015 Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih belum mau datang ke Surabaya, hingga Sdri. Santy Ernida Napitupulu menyerah, dan kemudian meminta Saksi untuk merayu Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 12. Bahwa atas permintaan Sdri. Santy Ernida Napitupulu tersebut, pada akhir bulan Maret 2015 Saksi bertemu dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu di GOR Sidoarjo. Pada waktu bertemu di GOR Sidoarjo tersebut, Saksi meminta kepada Sdri. Santy Ernida Napitupulu agar menonaktifkan nomor perdana IM3 di HP Sdri. Santy, dan meminta Sdri. Santy untuk mengatakan kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno bahwa HP Sdri. Santy Ernida Napitupulu diganti nomor baru dengan IM3 juga (yang maksudnya diganti dengan nomor HP Saksi yang belakangnya ….227), dengan alasan Sdri. Santy Ernida Napitupulu mempunyai masalah dengan Supervisornya dan telah dipecat dari pekerjaannya, namun sebenarnya nomor HP IM3 yang baru tersebut adalah nomor HP Saksi. Setelah nomor IM3 baru (Nomor HP Saksi-I) diberikan kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi mulai berusaha merayu Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan berpura-pura sebagai Sdri. Santy dengan mengirim SMS ke HP Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar Sdr. Ketut mau datang ke Surabaya. Namun jika Sdr. Ketut Hadi Prayitno meminta berbicara melalui telepon, Saksi mengarahkan ke nomor Simpati yang asli milik Sdri. Santy Ernida Napitupulu yang nomornya Saksi sudah lupa. 13. Bahwa pada tanggal 06 April 2015 Sdr. Ketut Hadi Prayitno menelepon ke nomor Simpati milik Sdri. Santy Napitupulu. Oleh karena pada waktu itu kebetulan Saksi sedang bersama dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu, dan dalam percakapan telepon tersebut Sdr. Ketut Hadi Prayitno bilang sudah dapat tiket Kereta Api ke Surabaya pada tanggal 08 April 2014, maka pada waktu itu Saksi lalu mengarahkan Sdri. Santy Napitupulu agar mengajak Sdr. Ketut Hadi Prayitno untuk bertemu di Rolak, Gunung Sari, Surabaya, tepatnya di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. 14. Bahwa pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib, ketika Saksi, Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto sedang kumpul-kumpul sambil main HP dan sebagian membuka internet di komputer Ruang Spri Danpasmar-1 di Mako Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, Saksi menerima SMS dari Sdri. Santy Napitupulu mengenai rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke Surabaya, lalu Saksi mengatakan kepada temanteman di Ruang Spri Danpasmar-1 bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno akan datang ke Surabaya dengan menumpang Kereta Api, dan Saksi mengatakan akan memberi pelajaran kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno, lalu Saksi meminta saran kepada teman-teman, namun
57 teman-teman Saksi yang ada di ruang Spri Danpasmar-1 pada saat itu diam saja, sehingga Saksi mengatakan lagi bahwa Saksi-I akan memberi pelajaran dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun jangan sampai mati. 15. Bahwa kemudian pada sekira pukul 23.30 Wib Saksi mengambil sebuah tas ransel di Mess TD Pasmar-1 yang setelah dilihat ternyata di dalamnya ada lakban warna hitam, kemudian Saksi berjalan keluar Mess TD, lalu mengambil botol Aqua kosong ukuran 1,5 liter yang tergeletak di jalan dalam Mako Pasmar-1 dan memasukkan botol tersebut ke dalam ransel yang rencananya untuk tempat BBM, dan selanjutnya Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi yang dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menggunakan sepeda motor Yamaha V-xion milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, bersama-sama dengan Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang dibonceng Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, berangkat bersama-sama secara beriringan dari Mako Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, menuju ke daerah Rolak, Gunungsari, Surabaya, dengan melewati Jalan Bungurasih, Sepanjang, Gudang Dayung Marinir di Jl. Karah, dan kemudian bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Surabaya. 16. Bahwa dalam perjalanan menuju Rolak Gunungsari, Saksi dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengisi bensin di SPBU Jl. Raya Waru. Pada waktu itu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengisi bensin seharga Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah) dan Saksi membeli bensin seharga Rp.5.000,-(lima ribu rupiah) yang dimasukkan ke dalam botol Aqua. Setelah sampai di rel Kereta Api Sepanjang, Saksi dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti sejenak untuk membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak 1 (satu) botol ukuran sedang dan 1 (satu) botol Kratingdaeng yang seluruhnya seharga sekira Rp.70.000,-(tujuh puluh ribu rupiah), dan selanjutnya Saksi, Serda Erwin Dwi Putro, Pratu Mar Dany, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto bersama-sama menuju ke Gudang Dayung Marinir yang berada di Jl. Karah, tepatnya di sebelah selatan sungai di bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, Surabaya. 17. Bahwa setelah sampai di Gudang Dayung Marinir pada sekira pukul 24.00 Wib, selanjutnya Saksi, Serda Mar Erwin Dwi Putro, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain lalu meminum minuman keras jenis Vodka yang telah dicampur dengan Kratingdaeng yang telah sebelumnya telah dibeli Saksi. Namun ketika masing-masing baru meminum sebanyak empat putaran dan baru meminum setengah botol, minuman tersebut tumpah karena tersenggol oleh Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, sehingga meminum-minuman keras terhenti, dan selanjutnya Saksi mengatakan kepada Serda Erwin Dwi Ananto, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, bahwa tujuan utamanya adalah melucuti barang Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang meliputi: semua pakain, HP, dompet, dan setelah itu Sdr. Ketut kita tinggalkan. Bersamaan dengan itu Saksi melihat di seberang sungai ada sepeda motor yang menyalakan lampu dim beberapa kali, yang menurut
58 perkiraan Saksi pengendara sepeda motor tersebut adalah Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tinggal di kediaman Danpasmar-1 yang sebelumnya telah di-SMS oleh Pratu Mar Dany Ari Yulianto, sehingga Saksi dan kawan-kawan lalu bergegas menuju ke seberang sungai di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari. 18. Bahwa ketika dalam perjalanan menuju ke seberang sungai, Saksi menerima telepon dari Sdri. Santy Ernida Napitupulu yang memberitahukan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah dalam perjalanan dari Stasiun Gubeng menuju Rolak, dan diperkirakan sampai di Jembatan Rolak pada sekira pukul 00.35 Wib, sehingga Saksi lalu mengajak kawan-kawan yang tidak membawa sepeda motor, yaitu Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, dan Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta berjalan kaki ke tiang penyangga bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, untuk menunggu kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Sebelum pergi ke tiang penyangga Jembatan Tol, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi mengambil rokok dan lakban warna hitam yang ditaruh dalam tas ransel, lalu Saksi mengantongi lakban warna hitam tersebut ke celananya, dan kemudian Saksi menyerahkan tas ransel warna hitam tersebut kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang saat itu membawa sepeda motornya Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain. Sedangkan teman-teman lain yang membawa sepeda motor, yaitu Pratu Mar Bambang Susanto, dan Serda Mar Wahyu Dwi Putro, tetap menunggu di atas sepeda motor masing-masing yang diparkir di dekat lampu merah (pengatur lalu lintas) sebelum bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Surabaya, sambil menunggu aba-aba dari Saksi. 19. Bahwa kemudian pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib, ketika Saksi sedang menunggu kedatangan Sdr. Ketut di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Saksi melihat ada Taxi Orange datang dan kemudian berhenti di pinggir jalan di bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, Surabaya. Selanjutnya keluar seorang laki-laki dari dalam Taxi Orange tersebut, lalu seorang lakilaki tersebut duduk menunggu di bangku pinggir jalan bawah Jembatan Tol, sehingga Saksi menduga bahwa laki-laki tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang Saksi tunggu. Namun untuk lebih yakinnya, Saksi lalu menelepon Sdri. Santy Ernida Napitupulu untuk menanyakan ciri-ciri Sdr. Ketut Hadi Prayitno, yang dijawab oleh Sdri. Santy bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno memakai jaket Jeans warna abu-abu, lalu Saksi menyuruh Sdri. Santy agar menelepon Sdr. Ketut. 20. Bahwa beberapa saat kemudian Saksi melihat seorang laki-laki yang memakai jaket jeans warna abu-abu yang menunggu di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari tersebut sedang berbicara menggunakan HP, sehingga Saksi merasa yakin bahwa laki-laki yang turun dari Taxi warna orange tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 21. Bahwa setelah Saksi Pratu Mar Benny Silalahi merasa yakin bahwa laki-laki tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi lalu mengajak Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta, dan Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto untuk menghampiri Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang sedang duduk di bangku pinggir jalan di bawah Jembatan Tol Gunungsari. Setelah Saksi dekat dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi langsung menendang bagian kepala belakang Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan menggunakan kaki kiri sebanyak satu kali mengenai tengkuk atau leher bagian belakang hingga Sdr. Ketut Hadi Prayitno jatuh
59 tersungkur ke depan, lalu Saksi melambaikan tangan ke arah Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto hingga Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan sepeda motornya datang mendekati Saksi, dan selanjutnya Saksi menaikkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke sepeda motor Yamaha V-xion warna merah milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan posisi Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menyetir, Sdr. Ketut Hadi Prayitno berada di tengah diapit oleh Saksi yang duduk dibelakang sambil memegangi tangan Sdr. Ketut. 22. Bahwa kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi dan Pratu Mar Bambang Susanto membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno pergi menuju ke tempat yang sepi di Jl. Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke bundaran Cyto/Waru, diikuti oleh kawan-kawan yang lain, yaitu: Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang membonceng Pratu Mar Andi Kurniawan menggunakan sepeda motor V-xion warna hitam, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang membonceng Serda Mar Erwin Dwi Ananto menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario warna hitam milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto. 23. Bahwa setelah sampai di Jl. Kembar dari Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru pada sekira pukul 01.15 Wib, selanjutnya Saksi menurunkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari sepeda motor, dengan cara Saksi menarik baju Sdr. Ketut dan kemudian menarik/membawanya ke tengah pembatas jalan kembar, lalu Saksi Pratu Mar Benny Silalahi bersama dengan teman-teman yang lain yang tidak Saksi ketahui secara pasti karena gelap, secara serentak langsung memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno secara beramai-ramai, namun Saksi tidak mengetahui mereka memukul berapa kali dan mengenai bagian apa. Pada waktu dipukuli ramai-ramai, Sdr. Ketut Hadi Prayitno berteriak meminta tolong dan menyebut “Ya Allah...Ya Allah…”, sehingga Serda Mar Erwin Dwi Ananto lalu melakban mulut Sdr. Ketut Hadi Prayitno, kemudian Saksi memegangi tangan Sdr. Ketut, dan Pratu Mar Bambang Susanto melepas jaket Sdr. Ketut, lalu Saksi berusaha melucuti pakaian Sdr. Ketut hingga telanjang bulat. Namun ketika belum sampai telanjang bulat, dan baru kaos saja yang terlepas, Sdr. Ketut sudah lari ke arah Masjid Al Akbar Surabaya, sehingga Saksi dan kawan-kawan lalu berusaha mengejar Sdr. Ketut. 24. Bahwa kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi berhasil menghentikan Sdr. Ketut dengan cara Saksi sambil lari meloncat dan menendang Sdr. Ketut dari belakang menggunakan kaki kiri mengenai pinggang sebelah kanannya sehingga Sdr. Ketut terjatuh, kemudian tubuh Sdr. Ketut diangkat oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dan kemudian dibawa ke tempat semula dimana korban telah dilucuti pakaiannya, dengan posisi Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro memegangi tangan kiri, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memegangi tangan kanan, dan Serda Mar Erwin Dwi Putro memegangi kaki Sdr. Ketut. 25. Bahwa setelah sampai di tempat semula, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno diletakkan di jalan aspal dengan posisi terlentang di jalan aspal, tangan kanannya diinjak oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, sedangkan tangan kirinya diinjak oleh TerdakwaII Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan bagian kakinya dipegangi oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto, selanjutnya Saksi Pratu Mar Benny
60 Silalahi memukul bagian perut Sdr. Ketut sebanyak 1 (satu) kali, diikuti oleh teman-teman lain yang ikut memukul dan menendang Sdr. Ketut, kecuali Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tidak ikut memukul karena saat itu sudah kembali ke sepeda motor yang diparkir di sisi kiri jalan arah ke Bundaran Cyto/waru. Selanjutnya Saksi Pratu Mar Benny Silalahi melepas celana panjang dan celana dalam Sdr. Ketut hingga Sdr. Ketut telanjang bulat, lalu Saksi berencana akan membakar baju dan celana milik Sdr. Ketut, namun tidak jadi, kemudian Saksi menyerahkan baju dan celana Sdr. Ketut tersebut kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan selanjutnya Pratu Dany membuang baju dan celana Sdr. Ketut tersebut, namun Saksi tidak mengetahui dimana Pratu Dany membuangnya. 26. Bahwa beberapa saat kemudian, ketika Sdr. Ketut Hadi Prayitno dalam posisi telanjang bulat terlentang di tengah jalan, tiba-tiba dari arah bundaran Cyto/pintu keluar Tol Waru ada mobil Pickup melintas dan kemudian berhenti di dekat lokasi tempat Saksi dan kawankawan mengeroyok Sdr. Ketut, sehingga kawan-kawan Saksi langsung lari menuju ke arah Pratu Dany dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang standby di sepeda motor, sedangkan Saksi Pratu Mar Benny Silalahi dan Serda Erwin Dwi Ananto masih tetap di tempat semula sambil memegangi tangan korban dengan posisi jongkok di atas trotoar pembatas jalan. 27. Bahwa kemudian sopir mobil Pickup menghentikan mobilnya sesaat dan melihat sebentar ke arah Saksi, lalu sopir mobil Pickup tersebut langsung pergi dengan menginjak pedal gas kencangkencang meninggalkan Saksi dan Sdr. Ketut. Setelah mobil Pickup pergi, Sdr. Ketut memberontak mau lari, sehingga Saksi lalu menendang bagian rusuk sebelah kanan Sdr. Ketut hingga Sdr. Ketut terlepas dari pegangan Saksi, lalu Sdr. Ketut berusaha lari mengejar mobil Pickup sambil berteriak minta tolong kepada sopir mobil Pickup tersebut. Mengetahui hal tersebut, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto langsung lari mengejar Sdr. Ketut, kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi menendang tubuh Sdr. Ketut dari belakang hingga Sdr. Ketut terjatuh. Kemudian ketika Sdr. Ketut dalam posisi terjatuh, Serda Mar Erwin Dwi Ananto langsung memegang kaki Sdr. Ketut, lalu Saksi Pratu Mar Benny Silalahi menendang perut Sdr. Ketut berkali-kali dan menendang wajahnya sebanyak 1 (satu) kali. 28. Bahwa oleh karena teman-teman Saksi yang menunggu di sepeda motor masing-masing sudah meneriaki Saksi untuk di ajak pulang, maka Saksi Pratu Mar Benny Silalahi dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto lalu segera meninggalkan Sdr. Ketut menuju ke tempat kawan-kawan menunggu di sepeda motor masing-masing, dan selanjutnya Saksi dengan dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto bersama dengan kawan-kawan yang lain berangkat pulang ke Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, sedangkan Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta yang dibonceng Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian pulang menuju ke kediaman Danpasmar1 di Jl. Embonng Kenongo Surabaya. 29. Bahwa ketika Saksi dan Serda Erwin serta kawan-kawan yang lain pergi meninggalkan Sdr. Ketut di Jalan Kembar arah Masjid Al Akbar, pada waktu itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih hidup dengan posisi jongkok di pinggir jalan, kondisi muka banyak darah, tangan dan kaki terikat lakban, dan masih bisa berteriak meminta tolong. 30. Bahwa Saksi Pratu Mar Benny Silalahi mau melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini karena terpancing kemarahannya
61 atas cerita Sdri. Santy Napitupulu tentang perilaku Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang telah meneror Sdri. Santy Napitupulu dan keluarganya, padahal Saksi sudah kenal baik dan dekat dengan ayah Sdri. Santy Napitupulu. Kemudian ketika Saksi memberitahukan rencananya untuk memberikan pelajaran dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Sdri. Santy Ernida Napitupulu mengatakan kepada Saksi: “Terserah Ketut mau diapakan”. Selanjutnya untuk melaksanakan rencananya tersebut Saksi lalu mengajak teman-teman yang tingggal di Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan Sidoarjo, yang sekarang juga menjadi para Terdakwa dalam perkara ini, dan teman-teman Saksi mau melakukan perbuatan tersebut karena rasa jiwa korsa sebagai sesama anggota marinir dan sama-sama BKO di Pasmar-1 Gedangan Sidoarjo. 31. Bahwa pada waktu terjadinya peristiwa pengeroyokan yang menjadi perkara ini, keadaan di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Surabaya sangat sepi, situasinya remang-remang, jarak pandang ± 3 (tiga) s/d 4 (empat) meter, dan ditempat kejadian tidak ada lampu penerangan jalan, namun masih ada cahaya dari arah jalan Tol yang ada di samping dan sejajar dengan Jalan Kembar dari Masjid Al Akbar SSurabaya ke arah bundaran Cyto/waru. 32. Bahwa pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib Saksi Pratu Mar Benny Silalahi diberitahui oleh Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang sudah melihat berita di Internet bahwa orang yang dikeroyok Saksi dan para Terdakwa di Jalan Kembar arah Masjid Al Akbar yang bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno telah meninggal dunia. Kemudian pada besok paginya Saksi melihat berita di Internet bahwa identitas Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah diketahui, sehingga Saksi Pratu Mar Benny Silalahi lalu menelepon Sdri. Santy Ernida Napitupulu untuk menyampaikan informasi meninggalnya Sdr. Ketut tersebut, dan kemudian Saksi meminta agar kedua HP Sdri. Santy Ernida Napitupulu yang telah digunakan berkomunikasi berkaitan dengan Sdr. Ketut diserahkan kepada Saksi untuk dihancurkan guna menghilangkan jejak/barang bukti. 33. Bahwa kemudian pada hari Minggu tanggal 12 April 2015 Saksi datang ke rumah Sdri. Santy Ernida Napitupulu menjelaskan kepada Ibu Sdri. Santy Ernida Napitupulu tentang kejadian yang sebenarnya, dan selanjutnya Saksi mengamankan Sdri. Santy Ernida Napitupulu dengan cara menempatkan Sdri. Santy Ernida Napitupulu di rumah kost di daerah Siwalankerto, Surabaya. Kemudian pada hari Senin malam tanggal 13 April 2015 Saksi memindahkan Sdri. Santy Ernida Napitupulu ke tempat kost yang ditempati oleh Sdri. Mita di daerah Wiyung, Surabaya, dan selanjutnya pada hari Rabu pagi tanggal 15 April 2015 sekira pukul 04.00 Wib Saksi membawa Sdri. Santy Ernida Napitupulu ke rumah Tante Saksi yang bernama Fitri di daerah perbatasan Malang dengan Lumajang, tepatnya di kaki Gunung Semeru, lalu hari Kamis tanggal 16 April 2015 sekira pukul 05.00 Wib Saksi kembali ke Surabaya. 34. Bahwa setelah sampai di Mako Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan Sidoarjo pada hari itu juga Kamis tanggal 16 April 2015 sekira pukul 10.00 Wib, selanjutnya pada sekira pukul 14.00 Wib, Saksi dijemput oleh Wadan Denintelmar di Ruang Spri Danpasmar-1, lalu Saksi dibawa ke kantor Denintel di Jl. Opak 09 Surabaya, dan kemudian pada tanggal 22 April 2014 Saksi diserahkan ke Pomal Lantamal V Surabaya untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. 35. Bahwa HP yang digunakan Saksi untuk menghubungi Sdr. Ketut Hadi Prayitno dan Sdri. Santy Ernida Napitupulu adalah HP jenis Nokia thouch screen warna hitam milik Saksi dengan kartu perdana
62 IM3 dengan nomor 0856084677227 sudah Saksi hancurkan di Mako Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo. Sedangkan HP Cross warna merah milik Pratu Mar Bambang Susanto nomor perdana tidak tahu di amankan di Mako Pasmar-1, HP merk OPPO warna putih milik Sdri. Santy Ernida Napitupulu (nomor tidak tahu) sudah Saksi minta dari Sdri. Santy dan sudah Terdakwa-I hancurkan dan kemudian Terdakwa-I buang di tong sampah di depan parkiran Mako Pasmar-1, sedangkan HP Evercross warna hijau milik Sdri. Santy Ernida Napitupulu (nomor perdana tidak tahu) sudah Saksi kumpulkan ketika semua HP milik delapan orang pelaku di perintahkan untuk dikumpulkan di Mako Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan Sidoarjo. Atas keterangan Saksi-I tersebut di atas Terdakwa II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Terdakwa I Pratu Mar Bambang Susanto, dan Terdakwa III Pratu Mar Sofyan Husain membenarkan seluruhnya. Sedangkan Terdakwa IV Prada Mar Charles Siburian, membenarkan sebagian dan menyangkal untuk sebagian lainnya, adapun hal-hal yang disangkal adalah sebagai berikut: 1. Terdakwa merasa tidak pernah ada kesepakatan untuk standby di sepeda motor. 2. Terdakwa-IV tidak pernah memberikan isyarat dengan lampu dim kepada Saksi. 3. Terdakwa-IV tidak pernah mendekati korban. Atas sangkalan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian tersebut, Saksi menyatakan bahwa Saksi melihat diseberang kali ada sepeda motor memberikan isyarat lampu dim, sehingga Saksi menduga bahwa itu adalah sepeda motor Terdakwa-IV. Saksi – II
: Nama lengkap: ERWIN DWI ANANTO; Pangkat/NRP: Serda Mar /116238; Jabatan: Kacuk 2 Rai C Yon Howitzer-1 Mar (BKO Pasmar1 sebagai Ba Protokoler); Kesatuan: Yonhowitzer-1 Mar Menart-1 Mar; Tempat, tanggal lahir: Malang, 30 Mei 1991; Jenis kelamin: Lakilaki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Mess Bintara 1 Kesatrian Sutedi Senaputra, Karangpilang, Surabaya (Mess TD Denma Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo). Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa sebagai rekan kerja sama-sama bertugas BKO di Pasmar-1, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 8 April 2015 sekira pukul 22.30 Wib, saat Saksi tidur-tiduran ditempat tidurnya di Mess Mako Pasmar-1, Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi mengajak Saksi untuk keluar ngopi, selanjutnya Saksi ganti baju menggunakan celana panjang warna hitam, baju kaos oblong warna abu-abu dan Jaket kain warna hitam, saat Saksi ganti baju Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi menunggu diparkiran Staff Log, setelah ganti baju Saksi keluar dari Mess dan melihat Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro, berada di depan Mess sedang mengeluarkan sepeda motor Honda CB 150 R dari teras Mess, karena diajak Saksi1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi untuk ngopi lalu Saksi mengajak Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro berangkat bersama karena Saksi tidak ada sepeda motor. 3. Bahwa selanjutnya Saksi bersama Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro menuju parkiran Staff Log, diparkiran tersebut sudah ada Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, tidak lama kemudian datang Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto dari atas lantai Staff Log, setelah itu
63 Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi juga datang dari atas. 4. Bahwa setelah berkumpul di parkiran Staff Log, selanjutnya Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi mengajak berangkat untuk ngopi keluar, saat itu Saksi dibonceng oleh Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro dengan mengendarai sepeda motor CB 150 R, Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dibonceng oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixon warna Merah, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain dibonceng oleh Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam, selanjutnya keluar bersama menuju arah Surabaya. Pada waktu mendekati SPBU sebelah kiri jalan dekat KFC di Jalan Ahmad Yani Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi memberikan isyarat dengan tangannya supaya Saksi terus namun pelan-pelan, sampai di Fly Over arah Bungurasih Saksi bertemu Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain yang tetap jalan dengan kecepatan sedang. 5. Bahwa sampai di jalan dekat pintu masuk terminal Purabaya Saksi, Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain bertemu dengan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang menyusul dari belakang, selanjutnya mereka meneruskan perjalanan arah ke Karang Pilang melewati Trafic light Sepanjang, sampai di rel Kereta Api Sepanjang tepatnya setelah rel semuanya berhenti, Saksi berhenti untuk buang air kecil, selanjutnya meneruskan perjalanan melewati Karang Pilang menuju arah Gunungsari, sampai dijembatan Rolak belok kanan kemudian mengikuti Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi masuk ke area Gudang Dayung milik Marinir yang berada di tepi sungai tepatnya bawah jalan tol Gunungsari Surabaya sekira pukul 23.45 Wib. 6. Bahwa selanjutnya sepeda motor diparkir disebelah timur Gudang Dayung, lalu bersama-sama menuju tepi sungai dudukduduk ditempat tersebut, saat itu Saksi buang air kecil kemudian bergabung lagi dengan teman yang lainnya, tidak lama kemudian Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi menawarkan minuman di sebuah gelas dari potongan botol air mineral ukuran sedang kirakira 0,5 cm, selanjutnya Saksi meminumnya sebanyak 2 kali, setelah itu Saksi tertidur, kemudian ada yang membangunkan untuk pindah tempat, setelah bangun Saksi mengikuti reka-rekan yang lain naik sepeda motor, saat itu Saksi dibonceng oleh Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro dan yang lainnya juga naik sepeda motor masingmasing, setelah itu mereka jalan menuju jembatan Rolak kemudian belok kearah kiri, sampai di bawah jalan tol Gunungsari berhenti. 7. Bahwa setelah sampai di bawah jalan tol Gunungsari sekira pukul 01.30 Wib, Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi mengatakan: “Yang tidak membawa sepeda motor ikut saya!“, selanjutnya Saksi dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain mengikuti Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi berjalan menyusuri tepian sungai kearah tiang penyangga jalan tol, sampai ditempat tersebut ada sebuah tempat duduk memanjang yang tebuat dari kayu, mereka bertiga duduk di tempat tersebut, sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi pergi tidak tahu kemana, setelah sekira 15 (lima belas) menit kemudian Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi datang ke tempat mereka duduk lalu mengajak Saksi bersama Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain berjalan kearah warung kopi dipinggir jalan dekat sungai, tiba-tiba Saksi mendengar suara orang berlari dari arah belakang, ketika Saksi
64 menengok, Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi sedang berlari menerjang seorang laki-laki (Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban)) dari belakang, hingga orang tersebut jatuh dan tersungkur, kemudian Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi berusaha memegangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), namun Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berusaha untuk mengelak, pada akhirnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) bisa diamankan oleh Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi. 8. Bahwa melihat kejadian tersebut Saksi datang sambil mengatakan: “Heh… Heh…Heh…. Ono opo iki!…ono opo iki!“, karena adanya ribut-ribut tersebut, maka kawan-kawan yang semula standby di atas sepeda motor lalu datang ke bawah jembatan tol, sehingga di bawah jembatan tol ada 8 orang (Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, Saksi, Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan A, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian), selanjutnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dipaksa oleh Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi untuk naik ke sepeda motor Yamaha Vixion warna merah yang dikendarai oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan cara tangan kirinya dipegang ditarik kearah punggung dan rambutnya ditarik, setelah itu Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi duduk dibagian belakang. 9. Bahwa selanjutnya Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengendarai sepeda motornya berbalik arah menuju arah Surabaya dengan melawan arus di ikuti oleh oleh 3 (tiga) sepeda motor lainya, yaitu Saksi saat itu dibonceng oleh Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro dengan sepeda motor Honda CB150R, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain di bonceng oleh Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto dengan sepeda motor Honda Vario warna hitam, dan Saksi4 Pratu Mar Andi Kurniawan dibonceng oleh Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian dengan menggunakan sepeda motor Yamaha RX King warna orange melewati jalan Raya Gunungsari berbelok kekanan arah jembatan Rolak, setelah itu belok kanan arah Jambangan, setelah itu belok kearah kiri melewati sebuah gang, lalu melewati jalan dekat Masjid Al Akbar Surabaya kemudian putar balik kearah Waru, setelah itu Saksi melihat 3 (tiga) sepeda motor yang posisinya berada didepan berhenti di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, sehingga Saksi dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro ikut berhenti dan Saksi melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti terlebih dahulu dengan posisi parkir sepeda motor agak dekat dengan trotoar pembatas jalan, setelah itu Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto ikut berhenti dengan posisi parkir agak maju kedepan tepatnya di sisi kiri jalan dekat tembok, setelah itu Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang membonceng Saksi berhenti di sisi kiri jalan bersebelahan dengan posisi parkir TerdakwaI Pratu Mar Bambang Susanto, yang terakhir berhenti adalah Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang membonceng Saksi-3 Pratu Mar Andi Kurniawan, dengan posisi parkir di sisi kiri jalan tepatnya di belakang posisi parkir Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, setelah itu Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi memegangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) di atas trotoar pembatas jalan dan yang lainya ikut bergerombol didekat korban berdiri. 10. Bahwa kemudian Saksi datang menghampiri dan melihat korban berusaha untuk berontak, melihat hal tersebut Saksi langsung
65 memegang tangan kanan korban dengan kedua tangannya, hal tersebut Saksi lakukan karena merasa bertanggung jawab terhadap diri Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi yang merupakan teman satu Staff di Mako Pasmar-1, kemudian Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan rekan-rekannya (tidak mengetahui pasti siapa saja) yang lain ikut memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), dan saat itu Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi memukul dengan menggunakan kedua tanganya ke arah wajah korban berkali-kali, sedangkan rekan-rekannya yang lain saat itu masih terus mengerubuti korban. 11. Bahwa setelah itu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto melepas jaket korban dengan cara ditarik ke bawah sehingga saat itu pegangan tangan Saksi sempat terlepas, lalu Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi melepas baju kaos korban dengan cara ditarik keatas, setelah baju kaos terlepas Saksi kembali memegangi tangan kanan korban, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dipukuli lagi oleh Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan korban berontak sambil teriak, melihat hal tersebut Saksi memukul korban dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai pelipis kanan korban, rekan-rekannya yang lain saat itu juga ikut memukuli korban, namun Saksi tidak begitu jelas siapa saja yang ikut memukul, namun korban masih teriak-teriak minta tolong, setelah itu Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi mengatakan agar melakban mulut korban, lalu Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi memberikan lakban warna hitam kepada Saksi. Selanjutnya Saksi melepas pegangan tangan kirinya, lalu Saksi menutup mulut korban dengan lakban hitam tersebut, dilingkarkan sebanyak 1 (satu) putaran ± 70 (tujuh puluh) cm, karena lakban tersebut habis, sisanya dibuang Saksi kearah pinggir jalan dekat tol. 12. Bahwa setelah Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dilakban, Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) masih berontak dan berhasil lari, namun baru lari sekira 5 (lima) meter ada yang mengejar korban, tetapi Saksi tidak mengetahui siapa yang mengejar Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), selanjutnya Saksi melihat Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sudah dalam posisi terjatuh di jalan, setelah itu Saksi ikut mendekat, selanjutnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) diangkat ke tempat awal dimana jaket dan baju kaosnya dilepas, saat itu yang ikut mengangkat adalah Saksi memegang bagian kaki kanan, untuk kaki kiri Saksi tidak mengetahui siapa yang memegang, untuk tangan kiri korban dipegang oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, sedangkan untuk tangan kanannya Saksi tidak mengetahui siapa yang memegang. Setelah sampai ditempat awal di tengah jalan tepatnya di trotoar pembatas jalan, Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi mengatakan “Dicopot celananya!….dicopot celananya!”. Mendengar itu Saksi melepas pegangannya di kaki korban, dalam kondisi tangan kanan dan kiri korban dipegangi (Saksi tidak tahu siapa yang memegangi) lalu Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi melepas celana panjang (seperti jeans) dan celana dalam Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), saat itu posisi korban duduk dengan kedua tangan dipegangi. 13. Bahwa setelah celana panjang dan celana dalam Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dilepas, Saksi melihat semuanya ikut mengerubuti Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dan Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), saat itu juga ada rekan-rekan yang lainya juga ikut memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), namun Saksi tidak mengetahui siapa-siapa saja yang ikut memukul Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban). Pada saat dipukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno
66 (korban) berusaha untuk berontak dan Saksi sempat mendengar Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berteriak minta tolong, meskipun sudah ditutup mulutnya dengan lakban, namun akhirnya teriakannya berhenti. 14. Bahwa tidak lama kemudian sebuah Pick Up melintas ke arah Masjid Akbar, mengetahui ada mobil lewat Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) kembali berteriak minta tolong dan Saksi melihat ada satu orang yang memegangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) tetapi Saksi tidak mengetahui siapa, sedangkan teman Saksi lainnya lari menuju kearah parkir sepeda motor untuk menghindar dari mobil Pick Up yang akan lewat, dan saat mobil Pick Up berjalan pelan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) tiba-tiba berteriak meminta tolong, namun mobil Pick Up tersebut melaju lagi dengan kencang. Setelah mobil Pick Up lewat, Saksi dan beberapa orang teman Saksi mendekati Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) lagi sedangkan sebagian lainnya masih berada didekat parkir sepeda motor. 15. Bahwa tiba-tiba Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) terlepas dan lari ke arah Masjid Akbar, melihat kejadian tersebut Saksi berjalan ke arah parkiran sepeda motor dan melihat ke belakang Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi mengejar Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), selanjutnya Saksi menuju arah Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi yang sedang mengejar Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), kemudian ± 40 (empat puluh) meter Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) terjatuh, Saksi berusaha menolong Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi untuk berdiri, selanjutnya Saksi melihat Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berusaha untuk berdiri juga, namun pada saat masih dalam keadaan jongkok, Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dipukul oleh Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, sehingga Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) terjatuh lagi, setelah itu saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi menendang bagian perut Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) lebih dari 1 (satu ) kali, kemudian Saksi memegangi kaki kanan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dan dirapatkan ke tanah, setelah itu Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi menendang bagian wajah Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sebanyak 1 (satu) kali dan Saksi spontan berkata “Sudah..! Sudah…!”, selanjutnya Saksi dan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi kembali menuju posisi parkir sepeda motor, namun ± 2 (dua) langkah jalan, Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) berteriak dengan keras “Tolong!…Tolong…!”, kemudian dengan mengendarai sepeda motor, Saksi dan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi bersama teman lainnya meninggalkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) pergi ke arah Waru Sidoarjo menuju Mess Mako Pasmar-1 di Gedangan Sidoarjo. 16. Bahwa Saksi mengetahui situasi dan kondisi di tempat kejadian pada hari Kamis tanggal 9 April 2015 di sebuah warung kopi di bawah jalan tol Gunungsari Surabaya saat itu lalu lintas dijalan sepi, hanya satu-dua kendaraan saja yang lewat. Untuk dibawah jalan tol, tepatnya di tiang penyangga jalan tol remang-remang, namun untuk memandang ke arah jalan raya masih jelas, sedangkan keadaan di warung kopi saat itu sepi, namun tempatnya terang karena ada lampu penerangannya. Sedangkan situasi dan kondisi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar, Surabaya, suasananya gelap, jarak pandang ±2 (dua) meter, tidak ada penerangan namun ada cahaya dari arah jalan tol. 17. Bahwa Saksi tidak mengetahui perbuatan yang dilakukan terhadap korban sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu apa
67 tidak, karena Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi tidak pernah mengajak, memberitahukan atau menjelaskan kepada Saksi untuk memberi pelajaran dengan cara memukuli dan melucuti pakaian Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) sampai telanjang bulat, dengan harapan pada saat ditemukan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) dianggap sebagai orang gila karena tidak berpakaian dan tidak mempunyai identitas. Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi hanya menceritakan kepada Saksi bahwa pacarnya sedang mempunyai permasalahan dengan mantannya. 18. Bahwa Saksi mengetahui tanggal 6 April 2015 tepatnya sekira pukul 20.00 Wib di ruang Spri Danpasmar-1 Jl. Ahmad Yani No. 1A Gedangan, Sidoarjo, Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi pernah memberitahukan atau menjelaskan kepada Saksi tentang permasalahan yang saat itu dihadapi oleh pacar Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi yaitu Sdri. Santy Ernida Napitupulu dengan mantan pacarnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) yang mempunyai hutang kepada Sdri. Santy Ernida Napitupulu sebesar ±Rp.14. 000.000.- (empat belas juta rupiah). Selain itu Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi juga mengatakan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) mengancam akan membunuh keluarga Sdri. Santy Emida Napitupulu dan saat itu yang ada diruangan hanya Saksi dengan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi saja, tidak ada orang lain, dan Saksi mengatakan kepada Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi: “Itukan permasalahanmu dengan pacarmu Ben, saya nggak ikut campur”. 19. Bahwa pada tanggal 9 April 2015 Saksi baru mengetahui Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) telah meninggal dunia sekira pukul 08.00 WIB. Setelah Saksi membaca berita di internet bahwa telah ditemukan mayat Mister X, kemudian pada tanggal 10 April 2015 sekira pukul 08.00 WIB Saksi membaca berita di internet bahwa mayat mister X yang ditemukan di sebuah jalan di dekat Masjid Al Akbar tersebut bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), selanjutnya Saksi menanyakan kepada Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi nama orang yang sebelumnya telah dipukuli di dekat masjid Al Akbar Surabaya bernama Ketut Hadi Prayitno, dan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi membenarkan nama tersebut, kemudian tanggal 13 atau 14 April 2015 kurang lebih pukul 23.00 Wib Saksi membakar celana panjang warna hitam, kaos oblong warna abu-abu dan Jaket kain warna hitam yang pada saat kejadian Saksi pakai. Saksi membakar barang-barang tersebut di belakang Mess Mako Pasmar-1 di Gedangan Sidoarjo dengan menggunakan korek api gas, tujuan membakar pakaian tersebut hanya untuk membuang sial saja. Atas keterangan Saksi-II tersebut di atas, para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi – III
: Nama lengkap: DANY ARI YULIANTO; Pangkat/NRP: Pratu Mar/ 116933; Jabatan: Ta Kompi J (BKO Pasmar-1 sebagai Caraka Danpasmar-1); Kesatuan: Yonif-5 Marinir; Tempat, tanggal lahir: Batang, 01 Juni 1989; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Mess TD Yonif-5 Marinir, Ujung, Surabaya (Mess TD Denma Pasmar-1 Gedangan Sidoarjo). Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa sebagai rekan kerja sama-sama bertugas BKO di Pasmar-1, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 8 April 2015 sekira pukul 20.00 WIB setelah selesai bekerja Saksi berniat pulang dari ruang kantor
68 Spri Danpasmar-1 menuju ke Mess TD Pasmar-1, namun saat itu kondisi sedang hujan sehingga tidak jadi pulang dan tiduran disofa ruang tunggu tamu Danpasmar-1 sampai Saksi tertidur, selanjutnya Saksi dibangunkan oleh Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi dan mengajak Saksi untuk keluar tapi Saksi menolaknya, namun karena Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi terus mengajak, akhirnya Saksi mengiyakan ajakan dari Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi keluar untuk ngopi. 3. Bahwa selanjutnya sekira pukul 23.10 WIB Saksi bersama teman-teman 6 (enam) orang yaitu Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain berangkat keluar dari Mako Pasmar-1 di Jl. Gedangan Sidoarjo dengan menggunakan sepeda motor. Saat itu Saksi berboncengan dengan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain menggunakan sepeda motor Honda Vario hitam kombinasi merah milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain (Nopol tidak tahu), Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi dibonceng oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna merah milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto (Nopol tidak tahu) sedangkan Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto dibonceng oleh Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menggunakan sepeda motor Honda CB 125 R milik TerdakwaII Serda Mar Wahyu Dwi Putro. 4. Bahwa selanjutnya Saksi mengikuti Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi yang berboncengan dengan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang duluan jalan di depan, begitu juga Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro ikut di belakang menuju ke arah Bungurasih, kemudian melewati Taman Sepanjang. Pada saat melintasi rel kereta api daerah Spanjang Taman Kab. Sidoarjo Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti untuk membeli minuman keras (beralkohol) di warung dekat rel kereta api tersebut, sedangkan Saksi, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro dan TerdakwaIII Pratu Mar Sofyan Husain menunggu di pinggir jalan. Setelah Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto selesai membeli minuman keras (beralkohol), kemudian Saksi bersama teman-temannya melanjutkan perjalanan dengan melewati Jembatan baru Karang Pilang menuju ke arah Gunung Sari, kemudian terakhir berhenti di area gudang dayung milik Marinir di Jalan Raya Karah Surabaya sekira pukul 24.00 WIB. 5. Bahwa setelah sampai di area gudang dayung milik Marinir yang berada di Jl. Raya Karah Surabaya tersebut Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain duduk-duduk di pinggir sungai sambil meminum-minuman keras (beralkohol), sedangkan Saksi tidur-tiduran di pinggir sungai tidak jauh dari temantemannya yang sedang minum. Saat sedang tiduran sambil menerima telepon, Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi, meminta tolong Saksi untuk menghubungi/menelpon Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan agar datang bergabung ke area gudang Dayung Marinir Jl. Karah Surabaya tersebut, namun karena pulsa Saksi habis selanjutnya Saksi BBM (Black Bery Massenger) ke Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan, dan tidak lama kemudian dibalas BBM oleh Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan, namun Saksi tidak mengetahui maksud
69 dan tujuan Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi meminta tolong untuk menghubungi Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan. 6. Bahwa sekira pukul 01.00 WIB tanggal 9 April 2015, saat Saksi sudah tertidur di area Gudang Dayung Marinir Jl. Raya Karah Surabaya, tiba-tiba Saksi dibangunkan oleh Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi untuk diajak pulang, selanjutnya Saksi menghidupkan/menstater sepeda motor yang Saksi pakai kemudian saat itu juga Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi menyampaikan kepada Saksi: “Dan… sebenarnya saya lagi ada masalah sama orang, saya minta bantuannya”, Saksi bertanya: “Ada masalah apa?”, Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi menjawab: “Sudah, nanti kamu ikuti Bambang dan Wahyu saja”, selanjutnya Saksi bersama Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain mengikuti arah sepeda motor Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang saat itu berjalan menuju ke arah Jl. Gunungsari Surabaya, tepatnya di bawah jalan Tol arah Karang Pilang Surabaya, dan saat itu Saksi bersama teman-teman berhenti sebelum Jalan Tol Gunungsari Surabaya tepatnya dipintu keluar Tol Gunungsari arah Karang Pilang Surabaya dekat tanda rambu lalulintas “Stop” di kiri jalan dengan posisi sepeda motor Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto di depan kemudian disusul sepeda motor Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro dan paling belakang sepeda motor Saksi, menghadap ke arah Karang Pilang Surabaya, dan saat itu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memberitahukan kepada Saksi dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro: “Nanti geraknya menunggu kode dari depan”. 7. Bahwa selanjutnya Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain berjalan melewati tepian sungai menuju ke tiang penyangga jalan Tol Gunung Sari Surabaya, pada saat sedang duduk-duduk di dekat sepeda motor menghadap ke sungai, tiba-tiba datang Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan, bersama Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian berboncengan menggunakan sepeda motor laki-laki Yamaha RX King dari arah Karang Pilang Surabaya, selanjutnya sepeda motor milik Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian diparkir di depan motor Saksi, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian menghampiri Terdakwa-I Pratu Benny Syailendra Silalahi dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang sedang berdiri tidak jauh dari tempat Saksi duduk, sedangkan Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan menuju ke tiang penyangga jalan Tol Gunung Sari Surabaya menghampiri Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain yang sebelumnya sudah duluan berada di tempat tersebut. 8. Bahwa sekira 10 (sepuluh) s/d 15 (lima belas) menit kemudian, ketika Saksi, Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi, Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian, dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro sedang standby menunggu kode dari depan, melintas sebuah Taxi Orange dari arah Joyoboyo Surabaya menuju Karang Pilang dan berhenti di dekat warung kopi yang sudah tutup, dan tidak lama kemudian Taxi Orange tersebut jalan kembali menuju ke arah Karang Pilang. Sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi memberikan kode kepada Saksi dan teman-teman yang standby di sepeda motor untuk bergerak mendekat ke arah warung kopi. Ketika sampai di dekat warung kopi yang sudah tutup tersebut Saksi melihat Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi sedang memegangi kaos seorang laki-laki (korban), kemudian menyeretnya supaya naik ke sepeda motor yang dibawa Saksi-1
70 Pratu Benny Syailendra Silalahi dengan posisi korban berada di tengah dan Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi di belakang. 9. Bahwa selanjutnya berjalan memutar balik dilampu merah yang akan masuk kedalam Tol arah Perak menuju ke arah Joyoboyo Surabaya, sedangkan Saksi dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain mengikuti di belakangnya dengan diikuti Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro berboncengan dengan Saki-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang berboncengan dengan Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan menuju ke tempat sepi di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya. Ketika di perjalanan menuju ke Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo, Saksi melihat korban dipukul di kepala bagian belakang oleh Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi secara berulang-ulang. 10. Bahwa sekira pukul 01.30 WIB tiba di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya, selanjutnya korban diturunkan dari sepeda motor Vi-xion warna merah yang saat itu parkir di putaran balik mepet dengan trotoar tengah pembatas jalan arah Waru Sidoarjo oleh Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi dengan cara ditarik bajunya sambil dipukul, setelah korban diturunkan kemudian secara spontan Saksi mendekati korban bersama teman-teman yang lain dengan posisi mengerumuni/ mengerubuti korban. Setelah itu Saksi dan teman-teman ikut menganiaya/memukuli (mengeroyok) korban, namun saat itu Saksi hanya memukul sekali ke bagian perut korban menggunakan tangan kiri, sedangkan teman-teman yang lain ikut memukul juga namun memukul di bagian mana dan berapa kali, Saksi tidak mengetahui, karena situasi di tempat tersebut remang-remang (agak gelap). Kemudian pada saat Saksi akan memukul korban untuk yang kedua kalinya, Saksi mendengar korban berteriak: “Astaghfirullah…, Allahuakbar…! sehingga Saksi tidak jadi memukulnya lagi dan kembali ke parkiran motor. Kemudian ketika Saksi sudah berada di sepeda motor, Saksi melihat dari arah jalan Waru Sidoarjo menuju Masjid Al-Akbar ada sebuah mobil Pick Up yang mau melintas, sehingga teman-temannya yang lain berlarian meninggalkan korban menuju ke sepeda motor masing-masing untuk menghindar dari sorotan lampu mobil tersebut, sedangkan Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi masih memegangi tangan korban. Setelah posisi mobil Pick Up melintas di depan korban, mobil Pick Up tersebut berjalan pelan seperti mau berhenti namun tidak jadi dan meneruskan perjalanan ke arah masjid Al-Akbar, sehingga korban bangun dan berteriak meminta tolong sambil berlari. 11. Bahwa saat korban berlari ke arah masjid Al-Akbar, korban dikejar oleh Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi dan saat itu Saksi sudah tidak melihat lagi korban, karena korban menjauh lagi ke tempat gelap. Tidak lama kemudian saat Saksi sedang berada di sepeda motor, Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi berteriak “Amankan barang-baranya” (maksudnya mengamankan pakaian korban) selanjutnya Saksi mengambil pakaian dan sepatu milik korban yang berada di jalan, kemudian Saksi membawa pakaian dan sepatu tersebut ke sepeda motor, sekira ± 5 (lima) menit setelah itu teman-teman datang menghampiri Saksi dan selanjutnya Saksi dan teman-teman bersama-sama pergi meninggalkan korban di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo dekat Masjid Al Akbar Surabaya. Sebelum Saksi dan teman-teman meninggalkan korban, Saksi sempat membuang pakaian dan sepatu milik korban ke balik pagar tembok di sebelah kiri jalan arah Waru
71 Sidoarjo, namun saat itu kaos korban terjatuh, sehingga Saksi bawa sampai ke Mess TD, selanjutnya Saksi, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi dan Terdakwa-I kembali ke Mako Pasmar-1, sedangkan Saksi-4 Pratu Mar Andi Kurniawan dengan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian kembali ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya. Setelah Saksi sampai di Mess TD Pasmar-1, Saksi sempat memasukan kaos milik korban ke dalam tas punggung warna hitam yang dibawa Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi. 12. Bahwa ketika sedang berada di ruangan Spri Danpasmar-1, Saksi bersama Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, namun Saksi tidak mendengar/memperhatikan apa yang dibicarakan Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi dan temanteman yang lain, karena pada saat itu Saksi sedang sibuk membersihkan ruangan Spri Danpasmar-1. 13. Bahwa Saksi tidak mengetahui kapan dan dimana Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi merencanakan dan membagi tugas kepada teman-teman yang lain sebelum melakukan penganiayaan terhadap korban (Sdr. Ketut Hadi Prayitno). Namun pada saat Saksi berada di area gudang dayung Marinir bersama teman-teman, Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi memerintahkan Saksi untuk mengikuti kendaraan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menuju ke Jl. Gunung Sari Surabaya di bawah Tol. 14. Bahwa kondisi dan situasi tempat Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo saat itu cuaca tidak hujan, jalan sepi, situasinya remang-remang, jarak pandang sekira 5 (lima) s/d 7 (tujuh) meter, dan di tempat kejadian tidak ada lampu penerangan namun masih ada cahaya dari arah jalan Tol. 15. Bahwa Saksi mengetahui Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 10 April 2015 sekira pukul 09.30 WIB melalui informasi dari Saksi-1 Pratu Benny Syailendra Silalahi saat dikantor Spri Danpasmar-1, dan hari Jumat sorenya tanggal 10 April 2015 sekira 16.30 WIB Saksi melihat berita di internet (Surya Online) melalui Komputer di kantor Mako Pasmar-1, sampai pada akhirnya dikumpulkan Dandenma Mako Pasmar-1, selanjutnya Saksi dan teman-teman 7 (tujuh) orang diantar ke kantor Denintel Pasmar-1 di Jl. Opak 09 Surabaya. 16. Bahwa pada waktu melakukan perbuatan tersebut di atas, Saksi tidak dalam pengaruh minuman keras/beralkohol dan dalam keadaan sadar, dan Saksi merasa menyesal, merasa bersalah, dan bersumpah tidak akan mengulangi lagi, Saksi meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban, dan Saksi masih ingin berdinas di TNI AL. Atas keterangan Saksi-III tersebut di atas, para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi – IV
: Nama lengkap: ANDI KURNIAWAN ARMANANTA; Pangkat/NRP: Pratu Mar/117038; Jabatan: Ta Kompi F (BKO Pasmar-1 sebagai pengemudi Danpasmar-1); Kesatuan: Yonif-3 Marinir; Tempat, tanggal lahir: Kediri, 11 Juni 1992; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Mess TD Tamtama Kompi F Yonif-3 Marinir, Gedangan, Sidoarjo (Kediaman Danpasmar-1 Jl. Embong Kenongo Surabaya).
72 Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa sebagai rekan kerja sama-sama bertugas BKO di Pasmar-1, dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 9 April 2015 sekira pukul 00.30 WIB ketika Saksi sedang rebahan di tempat tidur di kediaman Danpasmar-1 Jl. Embong Kenongo Surabaya, Saksi mendapat pesan melalui BBM dari Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang isinya “Ditunggu ngopi di rolak (Jalan Raya Gunungsari bawah jalan tol)”, setelah itu Saksi mengajak Terdakwa-IV Prada Charles Siburian, kemudian Saksi dan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian menuju ke Rolak menggunakan sepeda motor, tetapi sesampainya di Rolak tidak bertemu dengan Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto, sehingga Saksi dan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian ke Warung Kopi di pertigaan Wiyung yang jaraknya kurang lebih 200 (dua ratus) meter dari bawah jembatan Rolak (Jalan Raya Gunungsari), dan pada saat mau pulang sekira pukul 01.30 WIB, Saksi melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto di dekat jembatan Rolak, selanjutnya Saksi menghampiri Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto. Setelah bertemu dengan Pratu Mar Dany, Saksi melihat Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro juga ada di sana. 3. Bahwa kemudian Saksi bertanya kepada Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto: “Ngapain bro?“, dijawab oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto: “Ah.., tidak ada apa-apa, disini aja“, kemudian Saksi bertanya kepada Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro: “Sama siapa saja pak disini?“, dijawab oleh Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro: “Itu ada Bang Erwin, si Lae, dan Sofyan“. Selanjutnya 10 (sepuluh) menit kemudian Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengatakan: “Sebentar lagi ada taxi Orange lewat“, dan sekira 1 (satu) menit kemudian Taxi Orange melintas dan berhenti di bawah Jl. Tol Gunungsari Surabaya. Sekira 7 (tujuh) menit kemudian Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menggunakan motor Yamaha Vixion warna merah disusul oleh Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna putih hitam, dan Saksi bersama Terdakwa-IV Prada Charles Siburian menggunakan Yamaha RX King warna Orange mendekat ke bawah Jl. Tol Gunungsari Surabaya, setelah sampai Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain serta seorang laki-laki yang tidak Saksi kenal (korban) yang sedang dipukul oleh Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi. 4. Bahwa selanjutnya korban dibawa oleh Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi menggunakan sepeda motor milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dengan cara korban dibonceng ditengah yang pada saat itu dikemudikan oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi di belakang korban. Selanjutnya Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro membonceng Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto, sedangkan Saksi dibonceng oleh Terdakwa-IV Prada Charles Siburian menuju ke arah Masjid Agung, dan saat itu Saksi berada di paling belakang, sehingga Saksi melihat Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi berkali-kali memukuli kepala korban bagian belakang. Setelah melewati Masjid Agung Al Akbar Surabaya, sekira 1 km arah Bundaran Waru, tepatnya di jalan kembar arah Masjid AlAkbar Kel. Sepanjang Kec. Sidoarjo, kami semua berhenti, lalu Saksi
73 melihat korban sedang dipukuli oleh Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dan saat itu korban melawan dengan cara menangkis pukulan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, bahkan korban sempat membusungkan dadanya sehingga Saksi reflek ikut mendorong korban menggunakan kaki kanan sebanyak 2 (dua) kali, sedangkan Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain ikut memukul korban, namun berapa kali memukulnya Saksi tidak tahu. 5. Bahwa selanjutnya Saksi, Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain kembali ke dekat sepeda motor, Saksi melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi masih bersama korban. Oleh karena Saksi penasaran, maka Saksi lalu mendatangi Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, dan Korban yang sudah bergeser dari tempat semula, dan saat itu Saksi melihat korban dalam posisi terlentang dan telanjang dada serta melihat Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi hendak melepas celana korban, sedangkan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memegang tangan kiri korban, lalu ada mobil pick up yang melintas dan berhenti sekira 5 meter dari korban selama kurang lebih 15 detik. Setelah itu mobil pick up jalan lagi dan pada saat mobil pick up jalan korban ikut lari ke arah mobil tetapi dikejar oleh Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, namun Saksi tidak tahu saat itu korban diapakan oleh Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, namun Saksi melihat korban terjatuh di pinggir jalan dan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi menendang muka korban, kemudian Saksi1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi kembali ke sepeda motor untuk pulang, namun sebelum meninggalkan korban, Saksi melihat korban dalam kondisi duduk dan sempat mendengar korban berteriak minta tolong sebanyak satu kali. Saat itu Saksi juga melihat tas warna hitam, kemudian Saksi membawa tas warna hitam tersebut. Selanjutnya semua pulang, dan pada saat di Bundaran Waru, Saksi menyerahkan tas warna hitam tersebut kepada Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, selanjutnya Saksi bersama Terdakwa-IV Prada Charles Siburian kembali kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya, sementara yang lainnya kembali menuju Mess TD Denma Pasmar-1 di Gedangan Sidoarjo. Sekira pukul 04.00 WIB Saksi dan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian sampai di Kediaman Danpasmar-1. 6. Bahwa ketika berada di TKP (jalan kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang Kec. Taman Sidoarjo) Saksi ikut menganiaya korban dengan cara mendorong pantat korban menggunakan kaki kanan sebanyak 2 (dua) kali. 7. Bahwa pada tanggal 17 April 2015 sekira pukul 20.00 WIB Saksi diperiksa oleh anggota Denintel Pasmar-1 Mar, dan pada saat pemeriksaan, Pemeriksa dari Denintel Pasmar-1 memberitahukan bahwa korban bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno, dan pada tanggal 21 April 2015 Saksi juga sempat membaca berita di koran Jawa Pos yang memberitakan tentang meninggalnya orang sipil yang dilakukan oleh Oknum TNI AL yang berdinas di Gedangan. 8. Bahwa sebelum melakukan pemukulan terhadap Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), Saksi dan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian dalam keadaan sadar atau tanpa pengaruh alkohol, sementara yang lainnya Saksi tidak mengetahui. 9. Bahwa Saksi tidak mengetahui siapa yang mengajak atau mempunyai inisiatif atau menyuruh untuk melakukan perbuatan
74 penganiayaan yang mengakibatkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) meninggal dunia, karena Saksi mendapat BBM dari Saksi-3 Pratu Mar Dany Ari Yulianto untuk ngopi. Sehingga keikut-sertaan Saksi dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian dalam penganiayaan terhadap korban karena Saksi merasa tidak enak kepada letting dan merasa penasaran kenapa pada saat Saksi datang di Jl. Raya Gunungsari ada Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro, sementara di bawah jembatan tol Gunungsari ada Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi, Saksi-2 Serda Mar Erwin Dwi Ananto dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, dan Saksi mendorong korban menggunakan kaki hanya spontanitas, karena melihat korban sempat menangkis pukulan Saksi-1 Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi dan mau melawannya. 10. Bahwa Saksi merasa menyesal, bersalah, bersumpah tidak akan mengulangi lagi dan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban, serta masih ingin berdinas di TNI AL dan berjanji untuk menjadi Prajurit yang baik. Atas keterangan Saksi-IV tersebut di atas, para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi - V
: Nama lengkap: AGUS JUPRIONO; Pekerjaan: Swasta/Security Tol Sumo Surabaya; Tempat, tanggal lahir: Sidoarjo, 08 Agustus 1982; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Rt.19 Rw.04 Desa Cemeng Bangkalan, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Kamis pagi tanggal 09 April 2015 sekira pukul 05.30 Wib, ketika Saksi sedang melaksanakan dinas jaga di Gerbang Tol Surabaya-Gempol yang menuju ke arah Tol Juanda (dekatmasjid Al Akbar Surabaya, tiba-tiba ada seorang warga masyarakat mengendarai sepeda motor yang melintas di jalan arah ke Masjid Al Akbar Surabaya memberitahu Saksi dari balik pagar Gerbang Jalan Tol bahwa tidak jauh dari Gerbang Tol yang Saksi Jaga ada seorang laki-laki telanjang yang tergeletak di tepi jalan dengan posisi terlentang dan pada bagian kepalanya ada bekas luka berdarah, di tangan dan kakinya ada bekas ikatan lakban. 3. Bahwa atas pemberitahuan warga tersebut, Saksi lalu meminta izin ke Pengawas dan kemudian langsung mendatangi lokasi yang ditunjukkan yang berjarak sekira 200 m dari Gerbang Tol yang Saksi jaga. Oleh karena antara pintu keluar Tol dengan jalan umum tempat korban tergeletak tersebut dibatasi pagar, maka untuk menuju ke lokasi ditemukannya korban Saksi menggunakan sepeda motor menuju jalan keluar ke arah Simpang Cyto/Waru lalu memutar melewati jalan menuju ke arah Masjid Al Akbar. 4. Bahwa setelah sampai di lokasi yang berjarak sekira 200 m dari Gerbang Tol yang Saksi jaga, Saksi melihat sudah ada beberapa warga masyarakat yang mengerubungi mayat seorang laki-laki dalam keadaan telanjang yang tergeletak telentang di tepi jalan dari arah Cyto/Waru menuju Masjid Al Akbar Surabaya, yang di bagian tangan dan kakinya ada lakban warna hitam yang sudah lepas. 5. Bahwa kemudian Saksi lalu melaporkan/menginformasikan penemuan mayat tersebut kepada Polisi PJR yang biasa patroli di Jalan Tol dengan menggunakan alat komunikasi HT yang Saksi pegang, dan selanjutnya Saksi kembali lagi ke Gerbang Tol yang
75 Saksi jaga. Oleh karena setelah sampai di Gerbang Tol yang Saksi jaga sudah waktunya Saksi turun jaga, maka Saksi lalu pulang menuju ke rumah Saksi di Desa Cemeng Bangkalan, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo, sehinggga Saksi tidak mengetahui lagi apa yang terjadi terhadap mayat tersebut. 6. Bahwa Saksi melaksanakan dinas jaga sekurity di Gerbang Tol Surabaya-Gempol menuju keluar ke arah Waru/Juanda mulai hari Rabu malam tanggal 08 April 2015 pukul 21.00 Wib sampai dengan hari Kamis pagi tanggal 09 April 2015 pukul 06.00 Wib, sedangkan kalau siang hari tidak ada sekurity yang menemani penjaga Gerbang Tol. 7. Bahwa Saksi tidak mengetahui bagaimana korban meninggal dunia. Namun jika melihat luka di kepala korban pada waktu itu, Saksi menduga kemungkinan korban luka dianiaya dengan pukulan benda tumpul, karena ada darah yang masih menempel pada bagian muka, bagian belakang kepala, pada kedua tangan dan kaki korban, kemudian ada bekas diikat pada bagian tangan dan kakinya dengan lakban, dan saat ditemukan korban dalam keadaan telanjang. Atas keterangan Saksi-V tersebut di atas, para Terdakwa menjelaskan bahwa pada waktu meninggalkan korban, korban masih hidup dalam posisi jongkok di pinggir jalan menuju ke arah Masjid Al Akbar. Namun pada waktu diadakan rekonstruksi, ternyata korban ditemukan sudah meninggal dunia yang posisinya bergeser sekira 50 s/d 70 m ke arah Masjid Al Akbar dan Gerbang Tol keluar arah Juanda/Waru. Saksi – VI
: Nama lengkap: Dr. dr. Ahmad Yudianto, SpF; Pekerjaan: Dosen FK Unair Surabaya dan Dokter Spesialis Forensik pada RSUD Dr. Sutomo Surabaya dan RS Bhayangkara Pusdik Gasum Polri Porong, Sidoarjo; Tempat, tanggal lahir: Sumenep, 30 Mei 1973; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Jatisari Permai I Blok C No.01 Pepelegi, Kec. Waru, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubugan keluarga dengan para Terdakwa. 2. Bahwa Saksi lulus dari pendidikan dokter umum di FK Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tahun 1997, kemudian lulus dari pendidikan Dokter Spesialis Forensik Unair tahun 2005, dan lulus dari pendidikan S3 Doktor Ilmu Kedokteran Forensik Unair tahun 2010. Saat ini Saksi bekerja sebagai Dosen FK Unair Surabaya dan sebagai Dokter Spesialis Forensik pada RSUD Dr. Sutomo Surabaya dan Dokter Spesialis Forensik pada RS Bhayangkara Pusdikgasum Polri di Porong, Sidoarjo. Selama bertugas sebagai Dokter Forensik, Saksi sudah sering mengotopsi jenazah yang meninggal secara „tidak wajar‟. 3. Bahwa pada hari Kamis pagi tanggal 09 April 2015 sekira pukul 09.00 Wib bertempat di Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Gasum Polri Porong, Sidoarjo, berdasarkan Surat dari Polsek Taman, Sidoarjo, Nomor: B/41/IV/2015/ Reskrim tanggal 09 April 2015 perihal Permintaan Visum Et Repertum mayat a.n Ketut Hadi Prayitno, Umur 34 tahun, Alamat Perum Bukit Bambu XIV No.12 Rt.22 Rw.02 Desa Bambe, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, yang mayat tersebut ditemukan di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar yang masuk wilayah Kel. Sepanjang, Kec. Taman, Sidoarjo, Saksi mulai melakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap mayat tersebut dengan cara antara lain sebagai berikut :
76 a. Saksi menerima jenazah dengan kondisi jenazah dalam keadaan telanjang tanpa busana, disamping jenazah terdapat satu lembar Koran, satu buah gaun berbahan katun berwarna abu-abu tanpa kerah berlengan pendek, panjang selutut, terdapat dua hiasan berbentuk bunga berwarna putih pada bagian dada depan, disamping kanan dan kiri terdapat tali pinggang, depan kanan kiri terdapat dua buah kancing berwarna putih berbentuk bunga pada bagian pinggang depan kanan kiri terdapat dua buah kantong (kosong), dalam leher terdapat label tulisan (Hens‟s Creation), dan dua lapis isolasi berwarna hitam melingkar pergelangan tangan kiri dengan panjang dua puluh sentimeter. b. Pada pemeriksaan luar jenazah korban ditemukan luka-luka sebagai berikut : - Pada pelipis kiri, ditemukan luka terbuka berbentuk tidak beraturan dengan sudut tajam, tepi tidak rata, dasar berupa otot; - Pada hidung ditemukan luka terbuka berbentuk garis, tepi tidak rata, sudut tumpul, dasar luka berupa otot; - Di sekeliling hidung ditemukan memar warna merah muda berbentuk tidak beraturan, batas tidak tegas; - Pada bibir atas kiri sisi dalam ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan; - Pada bibir bawah kiri sisi dalam, ditemukan memar warna kebiruan, bentuk tidak beraturan; - Pada dada tepat digaris pertengahan depan enam koma lima centimeter dibawah tulang selangka kiri ditemukan memar berwarna hitam keunguan, bentuk tidak beraturan; - Pada dada kanan dua puluh satu centimeter dari garis pertengahan depan ditemukan memar warna merah keunguan, bentuk tidak beraturan; - Pada dada kanan lima centimeter dari garis pertengahan depan dan dua belas centimeter di bawah puting susu kanan ditemukan lecet bentuk tidak teratur warna merah; - Pada lengan bawah kanan sisi dalam, empat centimeter di bawah siku, ditemukan luka lecet, bentuk tidak teratur warna merah; - Pada lengan bawah kiri sisi dalam, empat centimeter di bawah siku kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak teratur warna merah, arah luka dari atas ke bawah; - Pada telapak tangan kiri, sejajar jari telunjuk dan lima centimeter di bawah pergelangan tangan kiri, ditemukan luka lecet, bentuk tidak beraturan, tepi tidak rata warna merah; - Pada punggung, tangan kanan, lima centimeter di atas pangkal jari manis, ditemukan memar bentuk bulat warna merah kebiruan; - Tepat pada lutut kiri, ditemukan luka lecet berwarna kecoklatan, bentuk tidak beraturan; - Dari kedua lubang hidung keluar darah. Menurut Saksi, yang menyebabkan adanya luka lecet dan memar di beberapa bagian badan jenazah tersebut adalah akibat dari kekerasan benda tumpul, sedangkan untuk pendarahan dari kedua lubang hidung penyebabnya akan lebih jelas dari hasil pemeriksaan dalam. c. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi) terhadap tubuh mayat, ditemukan kelainan sebagai berikut : - Ditemukan kemerahan pada badan dan ekor; - Ditemukan pendarahan pada ruang di bawah selaput keras otak sisi belakang kiri, ditemukan pendarahan pada ruang di bawah selaput lunak otak sisi depan kanan dan kiri, terdapat pelebaran pembuluh darah otak; - Ditemukan resapan darah pada otot punggung bawah kanan dan kiri, darah nampak lebih gelap dan encer.
77 Bahwa menurut Saksi, yang menjadi penyebab adanya kelainan pada bagian dalam tubuh mayat seperti tersebut di atas adalah akibat dari kekerasan benda tumpul. 4. Bahwa menurut pengetahuan dan pengalaman yang Saksi miliki, dalam masa tiga jam setelah kematian, mayat masih utuh/sempurna (belum kaku mayat). Setelah tiga jam sampai dengan enam jam setelah kematian, mayat mulai mengalami kaku mayat. Setelah enam jam sejak kematian, mayat mengalami kaku mayat sempurna hingga 18 (delapan belas) jam setelah kematian. Setelah 18 (delapan belas) jam sejak kematian, mayat kembali lemas dan kemudian dimulai lagi proses kaku mayat dari keadaan seperti baru meninggal dunia, namun diikuti dengan adanya proses pembusukan mayat. 5. Bahwa pada waktu pertama kali menerima jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 09.00 Wib, jenazah dalam keadaan baru kaku mayat pada sebagian persendian kaki dan tangan, belum kaku mayat sempurna, dan belum dimulai proses pembusukan. Melihat kondisi jenazah tersebut, Saksi berkesimpulan bahwa perkiraan rentang waktu kematian korban adalah 3 (tiga) s/d 6 (enam) jam sebelum jenazahnya Saksi terima pukul 09.00 Wib, sehingga korban diperkirakan meninggal dunia sekira pukul 03.00 Wib s/d 06.00 Wib tanggal 09 April 2015. 6. Bahwa selain melakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap jenazah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Saksi juga melakukan pemeriksaan Toksikologi Forensic yang diambil dari darah dalam EDTA (racun dan obat-obatan) terhadap isi lambung dan air seni korban, dan hasilnya tidak ditemukan adanya kandungan racun pada isi lambung, dan juga tidak ditemukan adanya narkotika, psikotropika, dan racun lainnya pada darah dan air seni korban. 7. Bahwa dari keadaan mayat korban yang Saksi periksa, korban meninggal dunia karena akibat kekerasan benda tumpul yang halus (antara lain tangan) di kepala. Karena jika menggunakan benda tumpul yang kasar, hal itu menyebabkan kerusakan yang banyak daripada benda tumpul yang halus. Sedangkan dari penampangan luka yang terjadi di kepala korban, kerusakan lukanya tidak banyak, hal ini berbeda dengan luka yang ditimbulkan karena kekerasan menggunakan batu atau kayu (benda tumpul yang kasar). Kemudian keadaan tulang tengkorak utuh, namun dalam rongga kepala yang kosong, di belakang kepala ada pendarahan di dalam. 8. Bahwa pada mayat korban terdapat pendarahan di hidung dan ada patah/geser pada tulang hidung . Menurut Saksi, pendarahan di hidung sebagai salah satu tanda adanya luka di otak atau karena patah tulang hidung. Sedangkan jika ada pendarahan di telinga, hal itu sebagai tanda adanya luka di sel-sel otak. Pendarahan di otak tidak mesti langsung mematikan, namun tergantung dengan lukanya. Pendarahan yang muncul di hidung lebih rendah kualitasnya jika dibanding dengan pendarahan di telinga. 9. Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan dalam terhadap mayat korban, terjadinya pendarahan yang ada pada hidung korban adalah disebabkan karena patahnya tulang hidung korban akibat benturan dengan benda tumpul halus di bagian hidung korban yang menyebabkan tulang hidung patah atau bergeser, bukan karena adanya luka di sel-sel otak. 10. Bahwa dari warna luka yang ada di tubuh korban, yaitu warna merah darah pada luka biasa maupun luka geser yang ada ditubuh korban menunjukkan bahwa luka tersebut terjadi pada waktu korban masih hidup.
78 11. Bahwa dari sasaran luka yang banyak yang terjadi di beberapa bagian tubuh korban, sasaran luka tersebut tidak terjadi atau tidak ditujukan pada organ tubuh yang rawan dan berbahaya, kecuali luka yang ada di kepala bagian belakang akibat benturan dengan benda tumpul yang halus. 12. Bahwa dari hasil pemeriksaan luar dan dalam terhadap tubuh korban, Saksi berkesimpulan bahwa korban meninggal dunia akibat kekerasan benda tumpul halus di bagian kepala yang mengakibatkan pendarahan pada ruang di bawah selaput lunak otak, sehingga mengakibatkan korban mati lemas, sebagaimana Saksi terangkan secara lengkap dalam Visum et Repertum Nomor: ML/SK.II/15.04.02 tanggal 13 April 2015 perihal VER Hasil Pemeriksaan Bedah Jenazah a.n. Ketut Hadi Prayitno. Atas keterangan Saksi-VI tersebut di atas, para Terdakwa tidak menyangkal atau membenarkan seluruhnya. Saksi – VII
: Nama lengkap: MOCHAMMAD FEBRIANTO; Pangkat/NRP: Briptu Pol /90020110; Jabatan: Anggota Identifikasi (sekarang penyidik Harga-tabang) Satreskrim Polres Sidoarjo; Kesatuan: Polres Sidoarjo; Tempat, tanggal lahir: Sidoarjo, 08 Februari 1990; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Bukit Kismadani X Rt.01 Rw.13 Kel. Bluru Kidul, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Kamis pagi tanggal 09 April 2015 sekira pukul 05.30 Wib, ketika Saksi sedang Piket Satreskrim Polres Sidoarjo, Saksi diberitahu melalui telepon oleh Kanit Reskrim Polsek Taman Sidoarjo bahwa ada mayat seorang laki-laki di Jl. Kembar arah Masjid Al Akbar Kel. Sepanjang, Kec. Taman, Sidoarjo, dan Kanit Reskrim Polsek Taman Sidoarjo mengetahui informasi tersebut dari salahsatu warga yang melintas di Jalan Kembar tersebut. Atas penemuan mayat tersebut, Kanit Reskrim Polsek Taman Sidoarjo melalui telepon meminta bantuan untuk melaksanakan olah TKP. 3. Bahwa atas permintaan bantuan olah TKP tersebut, kemudian Saksi bersama dengan Kasubnit Reserse Ekonomi Satreskrim Polres Sidoarjo an. Aiptu Roedy Prijanto, dan anggota PPA Satreskrim Polres Sidoarjo an. Aiptu Pol Dedi Yuliawan lalu diperintahkan untuk mendatangi TKP. 4. Bahwa setelah sampai di TKP di Jalan Kembar (arah Masjid Al Akbar) di Kel. Sepanjang Kec. Taman, Sidoarjo, pada sekira pukul 06.20 Wib, Saksi melihat di sana sudah ada beberapa warga masyarakat yang melihat, lalu Saksi melihat mayat seorang laki-laki tergeletak telentang di pinggir kiri Jalan Kembar arah Masjid Al Akbar Surabaya dalam keadaan telanjang ditutupi Koran dan baju perempuan seperti daster warna abu-abu, dengan posisi kepala menghadap ke selatan dan kaki menghadap ke utara, di tangan kiri dan kaki kiri terdapat lilitan lakban warna hitam yang sudah terbuka. Selain itu ditemukan juga ceceran darah di Jalan Kembar tersebut sepanjang sekira 25 meter dari tempat mayat tergeletak, dan pada jarak sekira 40 meter dari mayat ditemukan baju korban. 5. Bahwa kemudian Saksi melakukan olah TKP dengan cara memberi penomoran serta memfoto korban dan area TKP, lalu Saksi mencari barang-barang bukti di sekitar TKP dalam radius sekira 60 meter, hingga kemudian Saksi menemukan barang bukti sebagai berikut :
79 a. Barang bukti yang ditemukan di dekat mayat, yaitu : - Lakban warna hitam yang terlilit di takan dan kaki kiri korban; - Sepatu coklat sebelah kiri berada di tengah pembatas jalan; - Nota pengiriman barang juga berada di tengah pembatas jalan; b. Barang bukti yang ditemukan di sekitar TKP (di balik tembok), yaitu : - Tali ID Card warna biru; - 3 (tiga) lembar uang tunai Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah); - 2 (dua) lembar uang tunai Rp.2.000,-(dua ribu rupiah); - 1 (satu) lembar uang tunai Rp.5000,-(lima ribu rupiah); - 1 (satu) lembar tiket kereta api atas nama Ketut Hadi Prayitno; - 1 (satu) pasang kaos kaki warna putih polos; - Sepatu warna coklat sebelah kanan saja; - 1 (satu) celana pendek warna hitam merk Indomart; - 1 (satu) buah jaket jeans; - 1 (satu) buah celana panjang jeans. 6. Bahwa kemudian Saksi mengumpulkan ceceran darah yang ada di jalan aspal dan di rerumputan yang ada di sekitar TKP yang maksudnya untuk melihat kesamaan darah yang ada di sekitar TKP. Setelah selesai melaksanakan olah TKP, selanjutnya Saksi menyerahkan hasil olah TKP tersebut ke bagian penyidikan untuk ditindak-lanjuti. 7. Bahwa berdasarkan pengembangan Tim Buser Satreskrim Polres Sidoarjo, Saksi mengetahui bahwa ternyata identitas korban sama dengan nama yang tertera di tiket kereta api yang ditemukan di TKP, yaitu bernama Ketut Hadi Prayitno, alamat Perum Kota Bambu Desa Bambe, Kec. Driyorejo, Kab. Gresik, dan dari hasil penyidikan Saksi mendengar Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia diduga karena penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa. Atas keterangan Saksi-VII tersebut di atas, para Terdakwa memberikan penjelasan sebagai berikut : - Pada waktu ditinggalkan, korban masih dalam keadaan hidup dengan posisi duduk di pinggir/sisi kiri Jalan Kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya; - Namun pada waktu rekontruksi, ternyata tempat penemuan mayat korban bergeser ke utara arah Masjid Al Akbar Surabaya dengan jarak sekira 40 s/d 50 meter dari posisi terakhir korban ditinggalkan. Atas penjelasan para Terdakwa tersebut, Saksi tidak mengetahui posisi dimana korban terakhir ditinggalkan. Saksi - VIII
: Nama lengkap: SANTY ERNIDA NAPITUPULU; Pekerjaan: SPG PT JICO Agung, Pepelegi, Waru, Sidoarjo (sekarang wiraswasta); Tempat, tanggal lahir: Tebing Tinggi, Deli Serdang, 08 Juni 1989; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Kristen Protestan; Tempat tinggal: Perum TNI AL Jala Griya Blok M.7 No.21 (sekarang Blok C.7 No.11) Desa Karang Tanjung, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang bekerja sebagai marketing buku pada sekira bulan Mei 2012 di tempat kerja Saksi di Mall Ramayana Sidoarjo, dan kemudian Saksi berhubungan pacaran dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno sampai dengan akhir tahun 2013 karena Sdr. Ketut Hadi Prayitno pindah bekerja di Jakarta. Sebelum pindah bekerja di Jakarta, pada akhir tahun 2012 Sdr. Ketut
80 Hadi Prayitno keluar dari tempat kerjanya, dan sejak itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno sering meminjam uang kepada Saksi secara bertahap hingga seluruhnya berjumlah sekira Rp.12.000.000,-(dua belas juta rupiah). 2. Bahwa pada sekira bulan September 2014 Saksi mulai kenal dengan Pratu Mar Benny Syailendra Silalahi di rumah Saksi, dan kemudian sejak bulan Oktober 2014 Saksi mulai berpacaran dengan Pratu Mar Benny, dan setelah berpacaran dengan Pratu Mar Benny, Saksi dua kali bersetubuh dengan Pratu Mar Benny. Sedangkan dengan para Terdakwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan paraTerdakwa. 3. Bahwa pada bulan Februari 2015 Saksi pernah curhat melalui telepon kepada Pratu Mar Benny bahwa pada waktu Saksi masih berhubungan pacaran dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Sdr. Ketut pernah meminjam uang kepada Saksi untuk keperluan modal kerja sebesar Rp.12.000.000,-(dua belas juta rupiah). Kemudian setiap kali Saksi meminta uangnya agar dikembalikan, Sdr. Ketut Hadi Prayitno hanya janji-janji saja. Saksi juga mengatakan kepada Pratu Mar Benny bahwa pada waktu berpacaran dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Saksi telah beberapa kali bersetubuh dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Saksi juga pernah mengatakan kepada Sdr. Ketut bahwa Saksi akan mengikhlaskan uang tersebut dengan syarat Sdr. Ketut Hadi Prayitno tidak usah menghubungi lagi (putus hubungan pacaran), namun Sdr. Ketut Hadi Prayitno malah marah dan mengancam akan membunuh Saksi dan keluarga Saksi. 4. Bahwa setelah mendengar kisah dan permasalahan Saksi dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut, Pratu Mar Benny Silalahi menjadi marah dan kemudian mendiamkan Saksi selama beberapa hari, hingga kemudian pada sekira bulan Maret 2015 hubungan Saksi dengan Pratu Mar Benny membaik kembali, lalu Pratu Mar Benny Silalahi berkunjung ke rumah Saksi untuk menanyakan kembali permasalahan Saksi dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 5. Bahwa pada akhir bulan Maret 2015 Sdr. Ketut Hadi Prayitno memberitahu Saksi lewat SMS ke HP Saksi bahwa Sdr. Ketut akan mengembalikan uang Saksi melalui transfer, dan kemudian Saksi memberitahukan SMS Sdr. Ketut tersebut kepada Pratu Mar Benny. Namun setelah ditunggu beberapa hari ternyata uangnya tidak juga ditransfer ke rekening Saksi. 6. Bahwa beberapa waktu kemudian masih pada akhir bulan Maret 2015 Pratu Benny Silalahi menelepon ke HP Saksi dan menyuruh Saksi agar nomor IM3 (085645959442) milik Saksi dinonaktifkan dan menyuruh Saksi agar memberitahu Sdr. Ketut Hadi Prayitno bahwa nomor IM3 Saksi diganti dengan nomor IM3 yang lain (085608467227), yang mana nomor tersebut sebenarnya adalah nomor IM3 milik Pratu Benny Silalahi, dengan maksud Pratu Benny Silalahi akan memancing Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang ke Surabaya dengan cara Pratu Mar Benny berpura-pura berperan sebagai Saksi dan kemudian merayu Sdr. Ketut agar mau datang ke Surabaya. Setelah Sdr. Ketut Hadi Prayitno datang di Surabaya, rencananya Pratu Mar Benny Silalahi akan memintakan uang Saksi yang dipinjam oleh Sdr. Ketut Hadi Prayitno dan sekaligus Pratu Benny akan memberi pelajaran dengan cara memukul dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno supaya jera dan tidak lagi meneror Saksi, dan Saksi setuju dengan rencana Pratu Mar Benny tersebut. 7. Bahwa pada awal bulan April 2015 Pratu Mar Benny Silalahi menelepon ke HP Saksi dan memberitahukan bahwa Pratu Benny
81 telah memancing Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang ke Surabaya dengan cara mengaku sebagai Saksi (menggunakan nomor IM3 Saksi) dan mengirim SMS ke HP Sdr. Ketut yang isinya: “Pa saya ada masalah dengan teman laki-laki ku dikantor, gara-gara aku temenku dikeluarkan dari kantor”, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Kok bisa, temen kamu sudah keluarga apa belum”, dan dibalas Pratu Benny: “Sudah”, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Apa orang itu seneng sama kamu”, dibalas Pratu Benny: “Nanti aja kalau kamu pulang tak ceritain”, Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Iya aku pulang tanggal 8 April 2015”, kemudian Pratu Benny bertanya: ”Pa, apa kamu masih ingat kita berhubungan sudah berapa kali?”, dijawab Sdr. Ketut Hadi Prayitno: ”Kayaknya 23 kali”. Kemudian Pratu Benny memberitahukan rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut kepada Saksi. 8. Bahwa pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 17.00 Wib Saksi diberitahu oleh Pratu Benny bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah berangkat dari Jakarta untuk pulang ke Surabaya dengan menumpang Kereta Api, lalu Saksi menelepon ke HP Pratu Benny dan bertanya: “Dia sudah berangkat bang?”, dan dijawab Pratu Benny: “Iya, dia sudah di jalan”. 9. Bahwa setelah sampai di Stasiun Gubeng Surabaya pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 02.00 Wib, Sdr. Ketut Hadi Prayitno menelpon ke nomor HP Simpati Saksi dan mengatakan: “Aku sudah sampai Stasiun Gubeng ma”. Oleh karena sebelumnya Pratu Mar Benny sudah mengatakan kepada Saksi bahwa Pratu Benny menyamar sebagai Saksi dan telah mengirim SMS ke HP Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang isinya: “O… iya kamu naik apa, aku sekarang di kos-kosan teman Saya Novi di Wiyung Surabaya”, yang dibalas Sdr. Ketut: “Aku naik taxi orange, 10 s/d 15 menit lagi aq nyampai di jembatan Rolak”, lalu dijawab Pratu Benny: “Iya tungguin disitu nanti saya jemput”, maka Saksi juga mengatakan kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno: “Iya tungguin di situ, nanti saya jemput”, padahal saat itu sebenarnya Saksi bukan sedang berada dikos-kosan Sdri. Novi di Wiyung Surabaya, melainkan Saksi sedang berada di rumah Saksi sendiri di Perum Jala Griya Blok M-7 No.21 Desa Karang Tanjung, Kec. Candi, Sidoarjo. 10. Bahwa sekira sepuluh menit kemudian Pratu Mar Benny Silalahi menelepon ke HP Saksi menanyakan ciri-ciri fisik Sdr. Ketut Hadi Prayitno, lalu Saksi menelepon ke HP Sdr. Ketut Hadi Prayitno untuk menanyakan Sdr. Ketut menggunakan jaket apa, yang dijawab Sdr. Ketut Hadi Prayitno: “Saya menggunakan jaket Jeans”, lalu Saksi menelepon ke HP Pratu Benny untuk memberitahukan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno menggunakan jaket Jeans. 11. Bahwa sekira 10 s/d 15 menit kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno mengirim SMS ke HP Saksi memberitahu kalau dirinya sudah sampai di bawah Jembatan Tol Rolak Gunung Sari Surabaya, lalu Saksi menelepon ke HP Pratu Mar Benny Silalahi untuk memberitahukan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah sampai di bawah Jembatan Tol Rolak Gunung Sari Surabaya. 12. Bahwa sekira 30 (tiga puluh) menit kemudian Pratu Mar Benny Silalahi menelepon lagi ke HP Saksi memberitahukan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah bersama dengan Pratu Benny, dan pada waktu itu Saksi mendengar suara rintihan Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari HP Pratu Benny, lalu Pratu Benny juga memberitahukan kepada Saksi bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno tangannya dilakban, wajahnya hancur, kepalanya bocor, dan tubuhnya ditelanjangi.
82 13. Bahwa kemudian pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 10.00 Wib, Pratu Mar Benny Silalahi menelepon Saksi dan memberitahukan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno telah meninggal dunia. Kemudian pada malam harinya sekira pukul 21.30 Wib Pratu Mar Benny Silalahi datang ke rumah Saksi untuk meminta HP Saksi merk Evercross yang telah digunakan Saksi untuk berkomunikasi dengan Pratu Benny maupun dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan tujuan untuk dimusnahkan guna menghilangkan jejak, mengingat Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah meninggal dunia. Setelah HP Saksi serahkan, selanjutnya Pratu Benny memusnahkan HP Merk Evercoss milik Saksi tersebut, namun Saksi tidak mengetahui kapan, dimana, dan dengan cara bagaimana Pratu Benny memusnahkan HP milik Saksi tersebut. 14. Bahwa untuk menghindari proses hukum terhadap Saksi atas meninggalnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut, pada hari Minggu tanggal 12 April 2015 Pratu Mar Benny Silalahi mengajak Saksi pergi dan menginap di tempat kost milik teman Pratu Benny atas nama Sdri. Mita di daerah Wiyung Surabaya selama 2 (dua) hari. Kemudian pada hari Rabu tanggal 15 April 2015 Saksi diajak Pratu Benny ke Malang dan menginap di rumah Tante Pratu Benny atas nama Sdri. Fitri selama 1 (satu) hari. Namun setelah Pratu Benny pulang lebih dulu ke Sidoarjo, pada hari Kamis tanggal 16 April 2015 sekira pukul 21.00 Wib datang 5 (lima) orang petugas Polres Sidoarjo menjemput Saksi di Malang dan kemudian Saksi dibawa ke Polres Sidoarjo untuk menjalani pemeriksaan, lalu Saksi ditahan di Polres Sidoarjo selama sekira 40 hari, dan sekarang Saksi sedang dikenakan wajib lapor di Polres Sidoarjo sambil menunggu proses lebih lanjut. 15. Bahwa menurut cerita Pratu Benny kepada Saksi, Pratu Mar Benny Silalahi melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut bersama dengan 1 (satu) orang temannya yang Saksi tidak tahu nama maupun alamatnya, dan pada waktu melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Ketut Hadi Prayitno, katanya Pratu Benny tidak menggunakan alat bantu, tetapi hanya menggunakan tangan dan kaki saja. 16. Bahwa menurut perkiraan Saksi, yang menjadi penyebab Pratu Benny melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Ketut Hadi Prayitno adalah karena Pratu Benny merasa cemburu dan marah setelah mengetahui jika Saksi dan Sdr. Ketut Hadi Prayitno selama berpacaran telah melakukan persetubuhan sebanyak 23 (dua puluh tiga) kali. Selain itu Pratu Benny marah karena Sdr. Ketut Hadi Prayitno sering mengancam akan membunuh Saksi dan keluarga Saksi jika Saksi tidak mau berhubungan pacaran lagi dengan Sdr. Ketut. 17. Bahwa mengenai ancaman Sdr. Ketut yang mengancam akan membunuh Saksi dan keluarga Saksi tersebut, Saksi tidak pernah memberitahukan ancaman Sdr. Ketut tersebut kepada orangtua Saksi maupun kepada Polisi, dan Saksi hanya menyampaikan ancaman tersebut kepada Pratu Mar Benny Silalahi. 18. Bahwa Saksi menceritakan semua permasalahannya dengan Sdr. Ketut kepada Pratu Mar Benny Silalahi maksudnya Saksi ingin jujur dan terbuka pada Pratu Benny, namun ternyata Pratu Benny malah marah, karena menurut Pratu Benny, Saksi jujurnya terlambat. Atas keterangan Saksi-VIII tersebut di atas, para Terdakwa tidak dapat memberikan tanggapan, karena tidak mengetahui. Menimbang
: Bahwa para Saksi yang lain telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan yang berlaku sebanyak empat kali, namun para Saksi tetap
83 tidak hadir, dengan alasan antara lain karena Saksi Novita Arianti sedang hamil besar dan sedang menunggu waktu kelahiran bayinya sehingga tidak bisa hadir di persidangan, dan oleh karena itu berdasarkan ketentuan pasal 155 UU Nomor 31 Tahun 1997 dibacakan keterangan para Saksi di depan penyidik yang telah dikuatkan dengan berita acara penyumpahan sesuai agamanya, yaitu sebagai berikut : Saksi – IX
: Nama lengkap: SUJASMANI alias JASMIN; Pekerjaan: Swasta; Tempat, tanggal lahir: Surabaya, 22 Nopember 1982; Kewarganegaraan: Indonesia, Jenis kelamin: Laki-laki; Agama : Islam; Tempat tinggal: Pondok Tanjung Asri G-03 Desa Kalitengah, Kec. Tanggulangin, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa maupun dengan korban Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 2. Bahwa pada hari Kamis dinihari tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib, ketika Saksi sedang duduk-duduk di warung kopi yang sudah tutup dekat tambal ban sepeda motor yang juga sudah tutup di bawah Jembatan Tol Rolak Gunung Sari Surabaya, Saksi melihat ada sekira 4 (empat) orang laki-laki yang tidak Saksi kenal, yang kemudian salah satu diantara mereka yang berbadan tinggi tegap dan berpotongan rambut cepak yang kemudian Saksi ketahui bernama Pratu Benny berjalan dari arah Wonokromo Surabaya menuju ke arah Saksi dengan melewati pinggir sungai, kemudian Pratu Benny duduk di bawah tiang penyangga Jembatan Tol Rolak Gunung Sari Surabaya, dan selanjutnya Pratu Benny menghampiri Saksi dan berkata: “Pak… Saya mau minta ijin, nanti ada latihan penculikan”, Saksi menjawab: “Monggo gak pa-pa”, lalu Pratu Benny berkata lagi: “Saya kasih tahu, biar sampean gak kaget”, dan setelah itu Pratu Benny kembali berkumpul dengan teman-temannya yang tidak jauh dari tempat tersebut. 3. Bahwa kemudian pada sekira pukul 01.30 Wib Saksi melihat ada sebuah Taxi Orange berhenti di tempat yang tidak jauh dari tempat Saksi duduk, lalu kemudian turun dari dalam taxi seorang laki-laki (tidak terlalu tinggi dan kurus) yang memakai jaket jeans warna biru, yang belakangan Saksi ketahui bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno, dan selanjutnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno duduk menghadap ke jalan raya di kursi kayu panjang milik tukang tambal ban yang sudah tutup yang tidak jauh dari tempat Saksi duduk. 4. Bahwa sekira 10 (sepuluh) menit kemudian, Saksi melihat Pratu Benny bersama 3 orang kawannya yang sebelumnya duduk-duduk dibawah tiang penyangga Jembatan Tol Rolak Gunung Sari Surabaya mendekati Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang sedang duduk di kursi panjang yang tidak jauh dari Saksi, lalu kemudian secara tibatiba Pratu Benny menendang Sdr. Ketut Hadi Prayitno menggunakan salah satu kakinya ke arah leher bagian belakang (tengkuk) hingga Sdr. Ketut Hadi Prayitno jatuh tersungkur ke depan dengan posisi tengkurap menghadap ketanah. 5. Bahwa kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno diangkat oleh Pratu Benny bersama kawan-kawannya seluruhnya sebanyak 4 orang, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno dinaikkan ke sepeda motor Yamaha Vixion warna merah kombinasi hitam yang saat itu datang bersama dengan motor Honda matic Vario yang sebelumnya berhenti di pinggir jalan dekat trotoar menghadap ke arah Karangpilang, kemudian sepeda motor Yamaha Vixion dan Honda matic Vario tersebut berjalan dengan memutar balik di lampu merah di jalan menuju pintu Tol arah
84 Tanjung Perak, dan kemudian memutar balik di jalan ke arah Wonokromo, Surabaya. 6. Bahwa pada besok siangnya hari Jumat tanggal 10 Maret 2015 sekira pukul 11.00 Wib, ketika Saksi membaca Koran Jawa Pos, Saksi mengetahui bahwa ada seorang laki-laki yang bernama Ketut Hadi Prayitno telah meninggal dunia dan mayatnya ditemukan di daerah dekat Masjid Agung Al Akbar Surabaya. 7. Bahwa pada waktu terjadi peristiwa penendangan terhadap Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang dilakukan oleh Pratu Benny dkk tersebut, kondisi di tempat kejadian pada waktu itu lampu penerangan yang ada di bengkel tambal ban dan warung kopi dalam keadaan menyala, sehingga Saksi dapat melihat dengan jelas kejadian tersebut, dan jarak Saksi dengan tempat kejadian sekira 5 (lima) meter saja, dan pada waktu itu tidak ada yang melihat selain Saksi dan Pratu Benni dan kawan-kawannya. Atas keterangan Saksi-IX yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa-III membenarkan keterangan Saksi, sedangkan para Terdakwa yang lain tidak dapat memberikan tanggapan, karena pada waktu itu para Terdakwa yang lain menunggu di atas sepeda motor. Saksi – X
: Nama lengkap: SUPRAYITNO; Pekerjaan: Tani (Penjaga tanah kosong milik PT Lingkar Mas); Tempat, tanggal lahir: Sidoarjo, 21 Agustus 1960, Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Wisma Bungurasih Gang III Blok E No.04 Waru, Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa.
dan tidak ada hubungan keluarga
2. Bahwa pada hari Kamis dinihari tanggal 09 April 2015 sekira pukul 02.30 WIB, ketika Saksi sedang jaga di dalam gudang di tanah kosong milik PT Lingkar Mas di pinggir Jalan Kembar dari arah Masjid Agung Al Akbar Surabaya menuju bundaran Cyto di Waru Sidorajo yang masuk wilayah Kel. Sepanjang, Kec. Taman, Kab. Sidoarjo, Saksi mendengar dari arah Jalan Kembar ada suara orang meminta tolong, dan suara tersebut Saksi dengar hanya sekali. 3. Bahwa bersamaan dengan adanya suara orang meminta tolong tersebut, anjing-anjing yang menemani Saksi jaga lalu menggonggong, dan bersamaan dengan itu Saksi juga mendengar suara 2 (dua) sepeda motor yang lewat di Jalan Kembar. Oleh karena Saksi penasaran dengan apa yang terjadi, maka Saksi mencoba memanjat pagar tanah kosong untuk melihat apa yang terjadi di tempat tersebut. 4. Bahwa setelah Saksi berada di atas pagar, Saksi melihat di Jalan Kembar ada dua sepeda motor yang melaju kencang kea rah bundaran Cyto/Waru, yang salah satunya jenis sepeda motor Honda Vario berboncengan, dan sekilas Saksi melihat salah seorang yang dibonceng sepeda motor tersebut memakai kaos berwarna biru mirip seragam security. 5. Bahwa kemudian Saksi berjalan keluar dari lokasi tanah kosong tersebut menuju ke Jalan Kembar bersama dengan anjing-anjing Saksi. Kemudian ketika Saksi sampai di depan tanah kosong, tepatnya di pinggir Jalan Kembar, Saksi mendengar suara sepeda motor lewat, dan menurut Saksi kalau didengar dari suaranya, sepeda motor tersebut adalah jenis sepeda motor Honda CBR atau Yamaha Vixion, dan sekilas Saksi melihat yang dibonceng menggunakan tas punggung warna hitam. Selanjutnya anjing-anjing
85 Saksi langsung lari menuju ke jalan dimana Saksi melihat ada sepeda motor Honda Vario lewat. Namun oleh karena situasi jalan sangat gelap karena lampu jalan mati semua, maka Saksi tidak berani untuk melanjutkan berjalan menuju ke arah dimana anjinganjing Saksi berlari, hingga kemudian Saksi memanggil anjing-anjing Saksi untuk kembali masuk ke lokasi tanah kosong yang Saksi jaga, dan selanjutnya Saksi masuk kembali ke dalam gudang di tanah kosong yang Saksi jaga untuk tidur. 6. Bahwa pada pagi harinya Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 07.00 Wib, ketika Saksi akan menyabit rumput, Saksi diberi tahu oleh Sdr. Badi bahwa telah terjadi tabrak lari di Jalan Kembar depan tanah kosong yang Saksi jaga. Oleh karena penasaran, maka Saksi lalu kembali melompati pagar tanah kosong yang Saksi jaga untuk melihat apa yang terjadi di Jalan Kembar depan tanah kosong yang Saksi jaga. 7. Bahwa setelah Saksi melompati pagar tanah kosong yang Saksi jaga, Saksi melihat ada segerombolan orang yang salah satunya adalah Kapolsek Jambangan atas nama Kompol Suminto dan beberapa anggotanya sedang berada di depan tanah kosong yang Saksi jaga, lalu Saksi juga melihat ada seorang mayat laki-laki tanpa busana dalam keadaan terlentang di jalan dengan luka di bagian muka, kepala berlumuran darah sampai mengalir ke tengah jalan. 8. Bahwa setelah melihat apa yang terjadi, maka Saksi kembali menaiki/melompati pagar menuju tanah kosong PT. Lingkar Mas untuk melanjutkan pekerjaan Saksi mencari rumput. 9. Bahwa beberapa saat kemudian, ketika Saksi sedang melanjutkan mencari rumput, Saksi menemukan ada celana panjang jeans warna biru, kemeja panjang warna biru, sepasang kaos kaki, dan sepasang sepatu warnanya lupa, yang semuanya tergeletak berserak di rerumputan tanah kosong yang Saksi jaga, sehingga Saksi menduga bahwa barang-barang tersebut adalah milik orang yang mayatnya tergeletak di Jalan Kembar depan tanah kosong yang Saksi jaga. 10. Bahwa kemudian Saksi kembali lagi menaiki pagar tanah kosong yang Saksi jaga untuk memanggil/memberitahu anggota kepolisian yang ada di TKP agar mengamankan barang-barang tersebut, dan setelah barang-barang tersebut diamankan oleh anggota kepolisian, kemudian Saksi melanjutkan pekerjaannya mencari rumput. Bahwa atas keterangan Saksi-X yang dibacakan tersebut di atas, para Terdakwa tidak menyangkal. Saksi – XI
: Nama lengkap: NOVITA ARIANTI; Pekerjaan: Swasta; Tempat, tanggal lahir: Mojokerto, 16 April 1988; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Ngayuman Rt.001 Rw.002 Pohjejer, Gondang, Mojokerto (Desa Ciro Etan Rt.10/03 Kec. Balongbendo, Sidoarjo). Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa, namun Saksi pernah bertemu Pratu Benny ketika ada acara resepsi pernikahan Saksi di Desa Pohkecik, Kec. Delanggu, Mojokerto, yang saat itu Pratu Benny datang bersama dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu pada tahun 2014 di Kantor PT Miwon di Jl. Pepelegi, Waru, Sidoarjo. Sedangkan dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban), Saksi kenal
86 pada sekira tahun 2014 ketika Sdri. Santy Ernida Napitupulu mengajak Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke rumah Saksi di Ngayuman RT.001 RW.002 Pohjejer, Gondang, Mojokerto, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan mereka. 3. Bahwa pada sekira bulan Januari 2015 Sdri. Santy Ernida Napitupulu bercerita kepada Saksi bahwa Sdri. Santy Ernida Napitupulu bersama Pratu Mar Benny Silalahi mau mancing Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) agar pulang ke Surabaya, karena Sdri. Santy Ernida Napitupulu mau menagih hutang dan memberi pelajaran kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun ternyata Sdr. Ketut Hadi Prayitno tidak mau pulang ke Surabaya. 4. Bahwa pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 14.00 Wib, Saksi bertemu dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu di kantor MMJP, dan pada waktu itu Sdri. Santy Ernida Napitupulu bercerita kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno nanti malam mau datang ke Surabaya untuk menjemput Sdri. Santy Ernida Napitupulu untuk dibawa ke Jakarta. 5. Bahwa kemudian pada sekira pukul 19.00 Wib Sdri. Santy Ernida Napitupulu mengirim SMS ke HP Saksi yang memberitahu Saksi bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sampai Surabaya sekira pukul 01.00 Wib naik kereta api. 6. Bahwa pada sekira pukul 05.00 Wib Saksi melihat ada tanda SMS yang masuk ke HP Saksi, lalu Saksi membuka SMS tersebut, ternyata SMS tersebut dari Sdri. Santy Ernida Napitupulu yang dikirim pada pukul 02.00 WIB, yang isinya: “Cin si baby sudah sampai”, kemudian Saksi membalas SMS Sdri. Santy Ernida Napitupulu tersebut yang isinya: “Terus gimana cin”, dan Sdri. Santy Ernida Napitupulu menjawab melalui SMS yang intinya mengatakan bahwa Sdr. Ketut sudah dikasih pelajaran oleh Pratu Mar Benny, kepalanya bocor, dan sudah ditelanjangi. 7. Bahwa kemudian pada hari Jumat tanggal 10 April 2015 sekira pukul 12.00 Wib Saksi bertemu dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu di Pasar Sepanjang, lalu Saksi mengajak Sdri. Santy Ernida Napitupulu ke rumah Saksi di Desa Ciro Etan Rt.10 RW.03 Kec. Balongbendo, Sidoarjo. Setelah sampai di rumah Saksi, Sdri. Santy Ernida Napitupulu bercerita kalau Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia, lalu Saksi mengatakan: “Ngawur ko sampai meninggal, katanya cuma dikasih pelajaran”, kemudian Sdri. Santy Ernida Napitupulu mengatakan: “Iya, Sdr. Ketut dikeroyok oleh 10 orang, dan itu aja Sdr. Ketut masih sempat kabur kemudian dipukuli lagi, setelah itu Sdr. Ketut dibuang oleh Sdr. Benny dan kawan-kawan, karena Sdr. Ketut dikira pingsan”. 8. Atas pemberitahuan Sdri. Ernida Napitupulu tersebut Saksi kaget dan tidak percaya, kok banyak sekali yang mengeroyok. Namun setelah melihat berita di TV Chanel Indosiar pada acara Patroli pukul 12.30 Wib, yang kebetulan memberitakan tentang pembunuhan dan korbannya (disebutkan Mister X) ditemukan di jalan menuju Masjid Al Akbar, maka Saksi baru percaya dengan omongan Sdri. Santy Ernida Napitupulu kalau mantan pacar Sdri. Santy Ernida Napitupulu yang bernama Ketut Hadi Prayitno telah meninggal dunia karena dikeroyok oleh Pratu Mar Benny Silalahi dan kawan-kawannya yang Saksi tidak tahu. 9. Bahwa menurut cerita Sdri. Santy Ernida Napitupulu kepada Saksi, yang menjadi penyebab Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia dikeroyok oleh Pratu Mar Benny Silalahi dkk karena Sdr. Ketut Hadi Prayitno mempunyai hutang kepada Sdri. Santy Ernida Napitupulu seluruhnya sebesar Rp.12.000.000,-(dua belas juta
87 rupiah), kemudian pada tahun 2014 Sdri. Santy Ernida Napitupulu dikirimi sebuah HP merk Oppo Smartphone seharga Rp.2.000.000,(dua juta rupiah) oleh Sdr. Ketut Hadi Prayitno, sehingga Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih mempunyai hutang kepada Sdri. Santy Ernida Napitupulu sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah). Sdri. Santy Ernida Napitupulu sudah sering menagih kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun tidak pernah dikasih, bahkan Sdri. Santy Ernida Napitupulu dan keluarganya malah diancam akan dibunuh oleh Sdr. Ketut Hadi Prayitno, serta dikata-katain yang jelek-jelek (jancok, asu, lonte) dan diancam foto bugil Sdri. Santy Ernida Napitupulu akan disebarin oleh Sdr. Ketut Hadi Prayitno, dan kemudian Sdri. Santy Ernida Napitupulu menceritakan ancaman Sdr. Ketut tersebut kepada Pratu Mar Benny Silalahi, dan sehingga Pratu Benny menjadi marah dan kemudian melakukan perbuatan tersebut. Atas keterangan Saksi-XI yang dibacakan tersebut di atas, para Terdakwa tidak dapat memberikan tanggapan karena tidak mengetahui. Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan para Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Terdakwa-I Pratu Mar BAMBANG SUSANTO : 1. Bahwa Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXI Tahun 2011 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.116951, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Kodikmar Kobangdikal Karangpilang Surabaya, selanjutnya Terdakwa-I berdinas di Yonif-1 Marinir Karangpilang Surabaya. Kemudian sejak tahun 2012 Terdakwa-I diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 sebagai Caraka Aslog Pasmar-1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-I dengan pangkat Pratu Mar masih berdinas sebagai Aslog Pasmar-1. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 22.45 Wib, setelah Terdakwa-I melaksanakan pembersihan di Staf Log Pasmar-1, Terdakwa-I dipanggil oleh Pratu Mar Benny Silalahi untuk diajak keluar, kemudian Terdakwa-I mandi dan berganti pakaian, lalu Terdakwa-I dan Pratu Mar Benny berboncengan keluar dengan mengendarai sepeda motor milik Terdakwa-I jenis Yamaha Vixion tahun 2012 warna merah kombinasi putih Nopol K-2247-MZ. Kemudian beberapa kawan Terdakwa-I yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 menyusul mengikuti di belakang Terdakwa-I dan Pratu Mar Benny, yaitu Serda Erwin Dwi Ananto dibonceng Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam milik Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Pratu Mar Dany Ari Yulianto dibonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husin Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain. 3. Bahwa kemudian Terdakwa-I bersama dengan kawan-kawan yang tidur di Mess TD Pasmar-1 seluruhnya sebanyak 6 (enam) orang lalu keluar markas Pasmar-1 di Gedangan menuju ke arah Medaeng - Sepanjang - Karang Pilang - Gunung Sari. Setelah Terdakwa-I dan kawan-kawan sampai di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, tepatnya di Gudang Dayung Porwiltim pada sekira pukul 24.00 Wib, Terdakwa-I dan kawan-kawan berhenti, lalu Pratu Benny Silalahi memberitahukan kepada Terdakwa-I dan kawan-kawan yang lain mengenai maksud dan tujuan Pratu Benny mengajak Terdakwa-I dan kawan-kawan keluar markas Pasmar-1, yaitu untuk menyergap seseorang untuk dikasih pelajaran, karena orang tersebut merupakan mantan pacar Sdri. Santy Napitupulu (sebelum berpacaran dengan
88 Pratu Benny) yang menurut Pratu Benny sering mengganggu hubungan Pratu Benny dengan Sdri. Santy Napitupulu dengan cara orang tersebut sering meneror Sdri. Santy Napitupulu sehingga membuat Pratu Benny geram, hingga Pratu Benny berencana memberi pelajaran kepada orang tersebut. 4. Bahwa kemudian Pratu Benny Silalahi merencanakan lagi untuk membagi tugas dan peran masing-masing untuk penyergapan tersebut, yang nantinya akan dikomandoi oleh Pratu Benny. Dalam rencana penyergapan tersebut Terdakwa-I mendapat tugas menjemput Pratu Benny setelah ada kode dari Pratu Benny. 5. Bahwa pada hari Kamis tanggal 9 April 2015 sekira pukul 01.30 Wib Saksi-IV Pratu Mar Andy Kurniawan Armananta dan TerdakwaIV Prada Mar Charles Siburian datang, kemudian Saksi-I Pratu Benny Silalahi, Terdakwa-I, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Saksi-IV Pratu Mar Andy Kurniawan Armananta, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian pergi ke arah bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari arah keluar tol. 6. Bahwa setelah sampai di bawah jembatan Tol Rolak Gunungsari arah keluar Tol, Saksi-I Pratu Mar Benny, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto menunggu di bawah Jembatan Tol Rolak untuk melakukan penyergapan terhadap korban, sedangkan Terdakwa-I, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Saksi-IV Pratu Mar Andy Kurniawan Armananta, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian menunggu di atas sepeda motor masing-masing di pinggir sungai di dekat pintu keluar Tol Gunungsari, untuk menunggu Saksi-I Pratu Benny Silalahi, dan kawan-kawan yang melakukan penyergapan. 7. Bahwa sekira 30 (tiga puluh) menit kemudian datang Taxi warna orange melintasi Terdakwa-I dan kawan-kawan yang menunggu di sepeda motor masing-masing di pinggir sungai dekat pintu keluar tol Gunungsari, dan kemudian taxi berhenti di bawah jembatan Tol Gunungsari. Setelah berhenti dan kemudian menurunkan penumpangnya di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Taxi tersebut langsung pergi meninggalkan penumpangnya. 8. Bahwa sekira 10 (sepuluh) menit kemudian Terdakwa-I „dikode‟ oleh Saksi Pratu Mar Benny dengan cara melambai-lambaikan tangannya, sehingga Terdakwa-I dan kawan-kawan yang menunggu di sepeda motor langsung mendekat menuju ke tempat Pratu Benny dan kawan-kawan di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari. Setelah Terdakwa-I sampai di tempat Pratu Benny berdiri, TerdakwaI melihat seorang laki-laki yang baru turun dari taxi warna orange tersebut (korban) dalam kondisi tangannya di belakang dipegangi dan mulutnya dibungkam oleh Saksi-I Pratu Benny Silalahi menggunakan telapak tangan dan hidungnya mengeluarkan darah. 9. Bahwa kemudian korban dinaikan ke sepeda motor Yamaha Vixion Nopol K-2247-MZ milik Terdakwa-I, dengan posisi Terdakwa-I di depan, korban di tengah, dan Saksi-I Pratu Benny di belakang, sedangkan 6 (enam) orang kawan-kawan yang lain berboncengan menggunakan tiga sepeda motor masing-masing, yaitu: Honda CBR 150 warna hitam milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Honda Vario warna hitam milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, dan Yamaha RX King warna orange milik Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian, dan selanjutnya Terdakwa-I dan kawankawan bergerak menuju ke arah Gedangan, Sidoarjo, lewat Jalan
89 Karah dan Masjid Agung Al Akbar Surabaya mengikuti perintah Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi. 10. Bahwa selama dalam perjalanan menuju ke arah Gedangan lewat Masjid Al Akbar Surabaya, Terdakwa-I tidak mengetahui apakah selama perjalanan korban dipukuli oleh Pratu Benny atau tidak, namun Terdakwa-I merasakan bahwa selama perjalanan sepeda motor yang Terdakwa-I kemudikan bergoyang-goyang karena korban meronta/bergerak-gerak. 11. Bahwa setelah sekira satu kilometer melewati Masjid Agung Al Akbar Surabaya menuju Bundaran Cyto/Waru, tepatnya di Jalan Kembar samping Jalan Tol Surabaya-Gempol yang gelap dan sepi, Saksi-I Pratu Mar Benny menyuruh Terdakwa-I berhenti, kemudian korban diturunkan oleh Pratu Benny, sedangkan Terdakwa-I memarkirkan dulu sepeda motor milik Terdakwa-I di tepi kiri jalan menuju bundaran Cyto/Waru yang gelap dan sepi tersebut, yang kemudian diikuti juga oleh kawan-kawan lain yang datang kemudian yang juga memarkirkan sepeda motornya di dekat sepeda motor Terdakwa-I. 12. Bahwa kemudian korban ditutup mulutnya oleh Pratu Mar Benny menggunakan lakban warna hitam yang dibawa Pratu Benny, kemudian Terdakwa-I, Saksi-I Pratu Mar Benny, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto lalu memukuli korban secara beramai-ramai. Sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andy Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian, Terdakwa-I tidak mengetahui secara pasti apakah mereka ikut memukul atau tidak. Begitu pula dengan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Terdakwa-I juga tidak tahu apakah Terdakwa-II Serda Mar Wahyu ikut melakukan pemukulan atau tidak, karena pada waktu itu Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro memakai „Kerpus‟ untuk penyamaran. 13. Bahwa sesuai dengan rencana awal yang akan menelanjangi korban, maka Terdakwa-I lalu menarik jaket korban hingga lepas, kemudian korban ditarik oleh Saksi Pratu Benny, lalu Terdakwa-I menaruh jaket korban di tepi kiri jalan kembar. Setelah Tedakwa-I menaruh jaket korban, Terdakwa-I melihat korban sudah telanjang dada sedang dipukuli ramai-ramai oleh Saksi Pratu Mar Benny dan kawan-kawan yang tidak Terdakwa-I ketahui secara pasti karena gelap, lalu Terdakwa-I juga ikut memukul korban di bagian perut sebanyak 3 (tiga) kali dengan tangan mengepal, yaitu yang pertama tepat di bagian perut, sementara yang kedua dan ketiga ditangkis oleh korban menggunakan siku tangan kanan dan tangan kiri korban. Kemudian Terdakwa-I mencoba memukul korban di bagian kepala sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan kanan mengepal, namun tidak mengenai kepala korban tetapi mengenai tangan salah seorang rekan Terdakwa-I yang sedang ramai-ramai memukuli korban. Kemudian Terdakwa-I menendang perut korban dengan menggunakan lutut kanan sebanyak 2 (dua) kali namun ditangkis oleh korban, kemudian korban lari ke arah Masjid Al Akbar atau Gerbang keluar Tol, namun dikejar oleh Saksi-I Pratu Mar Benny, selanjutnya setelah lari sekira 8 m dari titik awal pemukulan, korban ditendang oleh Saksi-I Pratu Mar Benny dari belakang hingga korban terjatuh di jalan aspal. Setelah korban terjatuh, kemudian korban ditelanjangi oleh Saksi-I Pratu Mar Benny dan Saksi-II Serda Erwin Dwi Ananto dengan cara dilepas celana panjangnya (jeans) dan celana dalamnya.
90 14. Bahwa setelah korban telanjang bulat, kemudian Terdakwa-I dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro lalu menyeret korban dari pinggir jalan sebelah kiri ke pembatas tengah jalan, dengan cara Terdakwa-I menarik tangan kanan korban, sedangkan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menarik tangan kiri korban. Setelah sampai di sebelah pembatas tengah jalan, Terdakwa-I menahan korban agar tidak lari dengan cara Terdakwa-I menginjak pergelangan tangan kanan korban dengan kaki Terdakwa-I, sedangkan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menginjak pergelangan tangan kiri korban. 15. Bahwa sekira lima menit kemudian terdengar suara mobil dari arah bundaran Cyto/Waru menuju ke arah Masjid Agung Al Akbar, sehingga Terdakwa-I dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro langsung berlari menuju ke tempat Terdakwa-I memarkir sepeda motor yang berjarak sekira 10 meter dari tempat Terdakwa-I menginjak korban, sedangkan korban Terdakwa-I tinggalkan begitu saja di tengah jalan kembar tersebut karena Terdakwa-I takut perbuatan Terdakwa-I diketahui orang lain yang sedang lewat. Setelah Terdakwa-I dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro sampai di sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan kembar, kemudian ada mobil jenis pickup melintas di depan Terdakwa-I, dan setelah sekira lima meter melewati korban, mobil pickup tersebut sempat berhenti, lalu Saksi-I Pratu Benny berteriak ke arah mobil tersebut, hingga kemudian mobil pickup tersebut kembali melanjutkan perjalanan. 16. Bahwa setelah mobil pickup berjalan, korban langsung berlari mengejar mobil Pickup yang sedang berjalan tersebut, yang mungkin maksudnya untuk meminta pertolongan, namun Saksi Pratu Mar Benny segera mengejar korban, hingga Saksi Pratu Mar Benny berhasil menangkap korban, kemudian korban terjatuh, lalu Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto mendatangi korban, namun Terdakwa-I tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Pratu Mar Benny dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto terhadap korban, karena pada waktu itu Terdakwa-I masih berada di sepeda motor bersama dengan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Saksi-III Pratu Mar Danny Ari Yulianto, TerdakwA-II Serda Wahyu Dwi Putro, Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian, dan Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta. 17. Bahwa kemudian Terdakwa-I berteriak kepada Pratu Mar Benny: “Sudah, tinggalkan saja dia”, namun teriakan Terdakwa-I tidak langsung direspon oleh Pratu Mar Benny, hingga sekira dua menit kemudian Pratu Mar Benny dan Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto kembali menuju ke sepeda motor dimana Terdakwa-I dan kawankawan menunggu, dan selanjutnya Terdakwa-I bersama dengan Pratu Mar Benny dan kawan-kawan yang lain lalu pulang menuju ke Mess TD Pasmar-1 di Gedangan. Pada waktu itu Terdakwa-I membonceng Pratu Mar Benny, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro membonceng Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi-III Pratu Mar Dani Ari Yulianto membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian membonceng Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta. Namun setelah sampai di bundaran Cyto/Waru, Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian memisahkan diri dan langsung menuju ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya. 18. Bahwa kemudian pada sekira pukul 03.15 Wib, Terdakwa-I, Saksi-I Pratu Mar Benny, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu
91 Dwi Putro, dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto sampai di Mess TD Pasmar-1 Gedangan, lalu Pratu Mar Benny Silalahi mengatakan kepada Terdakwa-I dan kawan-kawan: “Ini kaos korban dan kaos saya ini dibakar sekalian?“, lalu kemudian ada yang menjawab: “Iya dibakar saja“, namun Terdakwa-I tidak tahu siapa yang menjawab. Selanjutnya Saksi-I Pratu Mar Benny Pasaribu mengambil bensin yang ada dalam tasnya, kemudian Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto dan Saksi-I Pratu Mar Benny Pasaribu meminta kepada Terdakwa-I untuk mengambil kaos korban dan kaos milik Pratu Mar Benny. Setelah kaos korban dan kaos milik Pratu Benny telah Terdakwa-I ambil dari Pratu Benny, maka Terdakwa-I lalu membakar kaos tersebut di depan Mess TD Pasmar-1, tepatnya di sebelah barat Mess di bawah pohon Keres, yang maksudnya untuk menghilangkan barang bukti. Setelah Terdakwa-I selesai membakar kaos korban dan kaos milik Pratu Mar Benny Pasaribu, Terdakwa-I lalu mencuci tangan, karena telapak tangan Terdakwa-I masih terlihat bercak darah dari korban, dan selanjutnya Terdakwa-I tidur di depan ruang TV Mess TD Pasmar-1. 19. Bahwa pada hari Kamis malam tanggal 09 April 2015 sekira pukul 21.00 WIB, Terdakwa-I diberitahu oleh Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang telah membaca berita dari website Surya Online yang memberitakan tentang penemuan mayat seorang lakilaki tanpa busana di Jalan keluar Tol arah Bundaran Waru sebelah selatan Masjid Agung Al Akbar Surabaya. Pada waktu itu Terdakwa-I dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto menduga kalau mayat seorang laki-laki tersebut adalah orang yang telah Terdakwa-I dan kawan-kawan pukuli di Jalan Kembar arah Masjid Agung Al Akbar Surabaya beberapa waktu sebelumnya. 20. Bahwa pada waktu Terdakwa-I dkk melakukan pemukulan terhadap korban, kondisi di TKP di Jalan Kembar arah Masjid Agung Al Akbar sangat sepi, remang-remang (jarak pandang terbatas) karena dijalan tersebut tidak ada penerangan lampu jalan, dan penerangan lampu yang ada adalah di jalan tol, namun itupun hanya sedikit menyinari TKP di jalan tersebut. 21. Bahwa Terdakwa-I mau melakukan pemukulan terhadap korban karena jiwa korsa dan kedekatan Terdakwa-I dengan Saksi-I Pratu Benny. Selain itu, Saksi-I Pratu Benny Silalahi adalah teman satu letting Terdakwa-I, sehingga jika Pratu Benny merasa sakit atau disakiti, maka Terdakwa-I juga ikut merasakan sakitnya. 22. Bahwa Terdakwa-I merasa menyesal dan merasa bersalah telah ikut melakukan penganiayaan terhadap korban, dan Terdakwa-I bersumpah tidak akan mengulangi lagi kesalahan serupa. Terdakwa-II Serda Mar WAHYU DWI PUTRO : 1. Bahwa Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Dikmaba PK XXXII Tahun 2012 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda NRP.118568, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Pusdikmar Kobangdikal Surabaya, selanjutnya Terdakwa-II berdinas di Yonif-1 Marinir Karangpilang, Surabaya. Kemudian sejak bulan April 2014 Terdakwa-II BKO Denma Pasmar-1 sebagai Baops Mako Pasmar-1. Pada saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-II masih berdinas sebagai Baops Pasmar-1. 2. Bahwa setelah Terdakwa-II diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, Terdakwa-II tinggal di Mess TD Pasmar-1 yang berbentuk barak bersama dengan 9 (sembilan) orang Bintara dan Tamtama lain yang juga berdinas di Pasmar-1. Dari
92 sepuluh orang yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 tersebut, 8 orang BKO, dan 2 orang berdinas tetap (definitif) di Pasmar-1. Dari 8 orang yang BKO tersebut, yang 6 orang belum menikah, yaitu: Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi-III Pratu Mar Danny Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husin Achmariyanto, sedangkan yang dua orang sudah berkeluarga tetapi isterinya tinggal di luar kota, sehingga kalau hari kerja mereka menumpang tinggal di Mess TD. 3. Bahwa Terdakwa-II tidak kenal dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban). Terdakwa-II baru mengetahui yang menjadi korban penganiayaan di Jl. Kembar arah ke Masjid Agung Al Akbar Surabaya bernama Ketut Hadi Prayitno adalah dari membaca berita di Internet pada hari Jum‟at tanggal 10 April 2015 sekira pukul 08.00 Wib. Sedangkan dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu, Saksi juga tidak kenal. 4. Bahwa pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 21.00 Wib, setelah pulang dari kantor Pasmar-1 Terdakwa-II merasa capek, lalu Terdakwa-II mandi, ganti baju, dan kemudian tidur-tiduran di Mess TD Pasmar-1 sambil BBM-an. Beberapa saat kemudian datang Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menemui Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang posisi tempat tidurnya ada di sebelah tempat tidur Terdakwa-II, dan kemudian Terdakwa-II mendengar percakapan Pratu Mar Benny Silalahi dengan Serda Mar Erwin Dwi Ananto, yang intinya Pratu Mar Benny mengajak Serda Erwin Dwi Ananto keluar markas untuk nongkrong minum kopi. Waktu itu Terdakwa-II melihat pada awalnya Serda Erwin tidak mau diajak keluar karena sudah larut malam. Namun oleh karena Pratu Mar Benny Silalahi terus mendesak, akhirnya Serda Erwin bersedia diajak keluar. 5. Bahwa kemudian Saksi-I Pratu Mar Benny menuju ke tempat tidur Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto. Oleh karena pada waktu itu Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain sedang tidur, maka Saksi-I Pratu Mar Benny lalu membangunkan TerdakwaIII Pratu Mar Sofyan Husain, lalu Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain bangun, ganti baju, dan kemudian menyusul Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi ke depan Mess TD Pasmar-1. Beberapa saat kemudian Saksi-II Serda Mar Erwin mengajak Terdakwa-II untuk ikut juga. Oleh karena Saksi-II Serda Mar Erwin adalah senior TerdakwaII dan orangnya juga baik, maka Terdakwa-II menerima ajakan SaksiII Serda Mar Erwin untuk pergi keluar markas bersama dengan SaksiI Pratu Mar Benny. 6. Bahwa kemudian pada sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa-II dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto keluar markas Pasmar-1 berboncengan menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R milik Terdakwa-II. Pada waktu Terdakwa-II dan Saksi Serda Erwin Dwi Ananto keluar dari pintu Denma Pasmar-1, Terdakwa-II melihat Pratu Mar Benny dengan membawa tas punggung warna hitam yang diletakkan di punggung dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna merah milik Terdakwa-II Pratu Mar Bambang Susanto. Terdakwa-II juga melihat Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain yang berboncengan dengan Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam milik Terdakwa-III. 7. Bahwa kemudian Terdakwa-II dan kawan-kawan bergerak menuju ke arah Terminal Bungurasih Surabaya. Pada waktu melintas di Jl. Ahmad Yani Sidoarjo di dekat Mall Giant, Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mampir ke
93 SPBU untuk membeli bahan bakar, sedangkan Terdakwa-II dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto terus berjalan pelan sambil menunggu Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto selesai beli BBM menuju ke tempat yang biasa nongkrong minum kopi di daerah pertigaan Wiyung, Surabaya, dengan melewati Jalan Bungurasih depan pintu masuk Terminal Bungurasih, lalu ke arah Sepanjang, kemudian belok kanan melewati Karang Pilang Gunungsari Surabaya. Setelah sampai di daerah Pertigaan Wiyung, Terdakwa-II lalu menyalakan lampu righting belok ke kanan, karena sepengetahuan Terdakwa-II kalau nongkrong minum kopi biasanya di daerah pertigaan Wiyung tersebut, namun ternyata Pratu Mar Benny Silalahi mengajak jalan terus menuju jembatan Karah Surabaya, lalu belok ke kanan, dan kemudian tiba di Gudang Dayung Marinir Surabaya yang terletak di seberang sungai di bawah jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. 8. Bahwa setelah sampai di Gudang Dayung Marinir Surabaya, Pratu Mar Benny mengajak Terdakwa-II dan kawan-kawan berhenti dan kemudian nongkrong untuk minum kopi di dekat Gudang Dayung Marinir tersebut, padahal di tempat tersebut tidak ada warung kopi, hingga kemudian Terdakwa-II melihat Pratu Mar Benny datang dengan membawa 1 buah kresek plastik warna putih berisi 4 (empat) botol Fresh Tea, dan 1 (satu) bungkus kacang kedelai. 9. Bahwa kemudian Terdakwa-II meminum Fresh Tea tersebut, lalu Terdakwa-II mengatakan: “Kalau hanya teh, ngantuk Saya”, sambil Terdakwa-II tidur-tiduran di atas cor-coran di pinggir jalan. Beberapa saat kemudian setelah mendengar omongan Terdakwa-II tersebut, Pratu Mar Benny menghampiri Terdakwa-II sambil memberikan minuman dalam botol aqua sedang yang menurut Pratu Benny, minuman tersebut adalah kopi, lalu Terdakwa-II meminumnya, ternyata minuman tersebut bukan kopi, melainkan minuman keras yang Terdakwa-II tidak tahu jenisnya. Setelah minuman keras tersebut diminum secara bergantian, ternyata minuman keras tersebut tersenggol kaki Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, hingga minuman keras tersebut tumpah dan habis. 10. Bahwa kemudian oleh karena sudah terlalu lama berhenti di Gudang Dayung Marinir Gunungsari, maka Terdakwa-II merasa bosan, lalu Pratu Mar Benny Silalahi mengatakan bahwa ia sedang menunggu seseorang, dan beberapa saat kemudian Pratu Benny mengajak Terdakwa-II dan kawan-kawan pergi menuju ke jembatan Tol Rolak, tepatnya di bawah Jembatan Jalan Tol Gunungsari. 11. Bahwa setelah sampai di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Pratu Mar Benny Silalahi memberitahu Terdakwa-II dan kawan-kawan bahwa bagi yang membawa sepeda motor agar pindah dari bawah Jembatan Tol dengan tujuan karena jika kelihatan ramai nantinya teman Pratu Mar Benny tidak mau diajak bertemu, sehingga Terdakwa-II dan kawan-kawan yang membawa sepeda motor lalu pindah/bergeser ke jalan arah ke Gunungsari yang berjarak sekira 200 meter dari bawah Jembatan Tol Gunungsari. 12. Bahwa beberapa saat kemudian Terdakwa-II melihat Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan berboncengan dengan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian menggunakan sepeda motor RX King datang dan kemudian ikut bergabung dengan Terdakwa-II yang berhenti di pinggir jalan arah ke Gunungsari sambil Saksi-IV Pratu Andy Kurniawan menanyakan keberadaan teman-teman yang lain, lalu Terdakwa-II menunjukkan jika teman yang lain berada di bawah Jembatan Tol Gunungsari.
94 13. Bahwa kemudian Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menghidupkan sepeda motornya, lalu menuju ke arah bawah Jembatan Tol Gunungsari. Mengetahui hal tersebut, Terdakwa-II dan kawan-kawan yang menunggu di pinggir jalan arah ke Gunungsari lalu ikut menghidupkan sepeda motor masing-masing untuk kemudian bersama-sama menuju ke bawah Jembatan Tol Gunungsari. Namun ketika Terdakwa-II akan menuju ke bawah Jembatan Tol, Terdakwa-II melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi Pratu Mar Benny Silalahi sudah menjalankan sepeda motornya di jalan putar balik sambil membonceng seorang laki-laki yang tidak Terdakwa-II kenal yang ditempatkan ditengahtengah antara Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Pratu Mar Benny menuju ke arah Jembatan Karah Surabaya. 14. Bahwa kemudian Terdakwa-II menjemput Serda Mar Erwin Dwi Ananto di bawah Jembatan Tol Gunungsari, dan kemudian mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Pratu Mar Benny Silalahi dari belakang pada jarak sekira 30-40 meter, dengan rute dari Jembatan Karah Surabaya, kemudian belok ke kanan, selanjutnya lurus hingga ada pertigaan kecil belok ke arah kiri, ketemu Masjid Al Akbar dan akhirnya tiba di jalan kembar dari Masjid Agung Al Akbar ke arah bundaran Cyto/Waru. Ketika dalam perjalanan menuju Jalan Kembar tersebut Terdakwa-II melihat Pratu Mar Benny memukuli korban ketika sedang di atas sepeda motor, setidaknya sebanyak dua kali menggunakan tangan kanan mengepal. 15. Bahwa setelah sampai di Jalan Kembar yang berjarak sekira 1 Km dari Masjid Al Akbar ke arah Bundaran Cyto/Waru yang sepi dan gelap, sambil memarkirkan sepeda motornya di sisi kiri jalan arah ke Bundaran Cyto/Waru, Terdakwa-II melihat kejadian sebagai berikut : - Seorang laki-laki yang dibonceng ditengah-tengah Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Pratu Benny yang pada akhirnya Saksi ketahui bernama Ketut Hadi Prayitno (korban) tersebut kemudian diturunkan oleh Pratu Mar Benny dari sepeda motor Terdakwa-I Pratu Mar Bambang susanto dan dibawa ke seberang jalan kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya. - Terdakwa-II melihat Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto berjalan menyeberang ke jalan arah ke Masjid Al Akbar menuju ke tempat dimana korban sedang dikerumuni oleh Pratu Mar Benny dan kawan-kawan yang lain. - Terdakwa-II melihat Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta baru datang di Jalan Kembar berboncengan dengan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian, kemudian Saksi-IV Pratu Mar Andy mengatakan kepada Terdakwa-II: “Wis Pak, sampean nang kene ae (Sudah Pak, Anda di sini saja)”, lalu Saksi-IV Pratu Andy berjalan menuju ke kerumunan korban di seberang jalan, namun sampai di tengah jalan Saksi-IV mengatakan kepada Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian: “Les, awakmu nang kono wae..(Les, kamu di situ saja)”, yang maksudnya agar Saksi dan Prada Charles menunggu di tempat parkir sepeda motor saja. - Pada saat yang bersamaan Terdakwa-II mendengar Saksi-I Pratu Mar Benny yang ada di seberang jalan sedang membentak korban: “Diam kamu”, kemudian korban berteriak: “Allahu Akbar” berkali-kali, kemudian Terdakwa-II melihat korban sempat melarikan diri menuju ke arah utara (Masjid Al Akbar), lalu korban dikejar oleh Pratu Mar Benny, dan ketika korban sampai di dekat Terdakwa-II yang sedang memarkirkan sepeda motor, Terdakwa-II melihat korban ditubruk oleh Pratu Mar Benny hingga keduanya terjatuh ke tanah.
95 16. Bahwa melihat kejadian tersebut, Terdakwa-II lalu mencoba menolong membangunkan Pratu Benny dengan cara memegangi punggung dan tangan kanan Pratu Benny, namun Pratu Benny tidak mau, kemudian Terdakwa-II melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengangkat tubuh korban dengan cara memegangi tangan kanan korban, selanjutnya Terdakwa-II juga membantu mengangkat tubuh korban dengan cara memegang tangan kiri dan punggung kiri korban, selanjutnya bagian kaki korban diangkat oleh seseorang kawan lain yang tidak Terdakwa-II ketahui karena gelap, lalu tubuh korban diangkat menuju ke tengah Jalan Kembar arah ke Bundaran Cyto/Waru, namun baru berjalan sekira 1,5 meter, posisi Terdakwa-II diganti Pratu Mar Benny Silalahi, sehingga Terdakwa-II lalu kembali lagi ke tempat parkir sepeda motor. 17. Bahwa kemudian dari tempat parkir sepeda motor Terdakwa-II melihat korban posisinya telentang di tengah jalan, tangan kanannya diinjak oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, sedangkan tangan kirinya di injak oleh Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi sambil Pratu Benny memegang celana jean korban seperti mau melepas celana tersebut. Beberapa saat kemudian Terdakwa-II melihat ada mobil Pickup melintas dari arah Bunderan Cyto/Waru, setelah mobil mendekat Pratu Mar Benny menarik korban ke tepi jalan. Setelah mobil Pickup melintasi tempat korban dipegangi Pratu Benny, mobil Pickup tersebut berjalan agak pelan seperti mau berhenti, sehingga Pratu Mar Benny Silalahi lalu meneriaki pengendara mobil Pickup tersebut, dan kemudian Terdakwa-II melihat pengendara mobil Pickup tersebut langsung melajukan kendaraannya dan pergi. 18. Bahwa pada waktu mobil Pickup pergi, Terdakwa-II melihat korban berlari mengejar mobil Pickup tersebut untuk meminta pertolongan kepada pengendara mobil Pickup tersebut. Namun ketika baru berusaha berlari sekira 3 sampai 4 meter, korban ditendang/ditubruk oleh Pratu Mar Benny dari belakang sehingga keduanya terjatuh ke tanah. 19. Bahwa pada waktu melihat korban dipukuli dan dikerumuni oleh Pratu Benny dan kawan-kawan, Terdakwa-II yang pada waktu itu berada di tempat parkir sepeda motor bersama dengan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian di sisi kiri jalan kembar arah ke bundaran Cyto/Waru hanya panik dan bingung tidak tahu harus berbuat apa, sambil Terdakwa-II menunggu Pratu Benny dan kawan-kawan selesai urusannya. 20. Bahwa beberapa saat kemudian Saksi-IV Pratu Andi Kurniawan, Saksi-III Pratu Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain kembali ke tempat parkir sepeda motor, dan selanjutnya Saksi-IV Pratu Andi Kurniawan mengajak Terdakwa-IV Prada Charles Siburian pulang. Beberapa saat kemudian Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto juga datang di tempat parkir, dan kemudian langsung duduk diboncengan sepeda motor Terdakwa-II, lalu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto datang dan mengambil sepeda motornya yang diparkir, kemudian Pratu Mar Benny datang dan langsung duduk diboncengan sepeda motor Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto. 21. Bahwa selanjutnya Terdakwa-II dan kawan-kawan pulang menuju ke Mess TD Pasmar-1 dengan melintasi jalan arah ke Waru. Setelah sampai di seberang jalan pintu keluar Terminal Bungurasih, Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian pamit untuk kembali ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya, sedangkan Terdakwa-II dan 5 (lima)
96 orang kawan lainnya kembali ke Mess TD Denma Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo. 22. Bahwa pada waktu Terdakwa-II mau meninggalkan korban di Jl. Kembar arah Masjid Al Akbar Surabaya, Terdakwa-II melihat pada waktu itu korban masih dalam keadaan hidup, karena Terdakwa-II masih mendengar teriakan korban yang meminta tolong dan mengerang kesakitan. 23. Bahwa Terdakwa-II tidak mengetahui secara pasti siapa saja yang telah melakukan pemukulan terhadap korban. Namun pada waktu di Jalan Kembar arah Masjid Al Akbar Surabaya, kawan-kawan Terdakwa-II tersebut berada di dekat korban, sedangkan Terdakwa-II dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian tidak pernah melakukan pemukulan terhadap korban, karena Saksi dan Prada Mar Charles Siburian terus berada di tempat parkir motor sampai dengan pulang. 24. Bahwa pada waktu terjadinya pemukulan terhadap korban di Jalan Kembar arah Masjid Al Akbar, keadaan jalan sepi, situasinya remang-remang, jarak pandang sekira 10 meter, dan di tempat tersebut tidak ada lampu penerangan jalan, namun masih ada cahaya dari arah jalan Tol, dan jarak antara jalan di TKP dengan jalan Tol ± 6 (enam) meter. 25. Bahwa Terdakwa merasa menyesal telah ikut serta pada saat perbuatan diatas dilakukan, merasa bersalah, bersumpah tidak akan mengulangi lagi dan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Atas kesalahannya tersebut Terdakwa-II dan para Terdakwa yang lain telah memberikan bantuan uang duka masingmasing sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah). Terdakwa-III Pratu Mar SOFYAN HUSAIN ACHMARIYANTO : 1. Bahwa Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXI Tahun 2011 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.116938, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Kodikmar Kobangdikal Gunungsari Surabaya, selanjutnya Terdakwa-III berdinas di Yonif-3 Marinir Gedangan, Sidoarjo. Kemudian sejak bulan Juli 2012 Terdakwa-III diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 sebagai Caraka Aspers Pasmar-1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-III dengan pangkat Pratu Mar masih berdinas sebagai Caraka Aspers Pasmar-1. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa-III kembali ke Mess TD Pasmar-1 untuk mandi dan istirahat. Kemudian pada sekira pukul 22.30 Wib, ketika Terdakwa-III akan istirahat, Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi datang ke kamar Terdakwa-III dan kemudian mengajak Terdakwa-III untuk keluar Mess TD Pasmar-I untuk ngopi, dan Terdakwa-III menerima ajakan Pratu Benny tersebut. 3. Bahwa setelah Terdakwa-III keluar kamar, ternyata diluar sudah ada Saksi Pratu Mar Benny, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan selanjutnya Terdakwa-III berenam lalu keluar Mess TD Pasmar-1 mengikuti Saksi-I Prattu Mar Benny Silalahi yang saat itu dibonceng oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto. Pada waktu itu Pratu Mar Benny Silalahi mengarahkan kawan-kawan agar melewati jalur Bungurasih ke arah Sepanjang.
97 4. Bahwa setelah sampai di dekat rel kereta api di daerah Sepanjang, kemudian Terdakwa-III, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-II Serda Erwin Dwi Ananto, berhenti di pinggir jalan menunggu Pratu Benny. Setelah Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto datang, ternyata mereka berbelok ke arah rel kereta api, sehingga Terdakwa-III dan kawan-kawan yang lain lalu melanjutkan perjalanan mengikuti Pratu Benny menuju ke Gudang Dayung Marwiltim di daerah Rolak. 5. Bahwa setelah sampai di Gudang Dayung di daerah Rolak, Terdakwa-III melihat Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto pergi keluar, sedangkan Terdakwa-III, Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Serda Erwin Dwi Anantto, dan Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro duduk-duduk di sekitar tanggul pinggir sungai. Sekira 30 (tiga puluh) menit kemudian Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto datang sambil membawa tas plastik kresek yang berisi 1 botol minuman keras jenis Voodka atau Whisky, selanjutnya Terdakwa-III dan kawan-kawan minum minuman tersebut, namun Pratu Mar Dany Ari Yulianto tidak ikut minum. Kemudian ketika minum baru berjalan dua putaran, minuman tersebut tumpah karena tanpa sengaja tersenggol kaki Terdakwa-III, sehingga minum minuman keras menjadi terhenti. 6. Bahwa sekira 1 (satu) jam kemudian datang Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian di bawah jembatan Tol Rolak sebelah selatan sungai, lalu Terdakwa-III dan kawan-kawan menghampiri Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian di bawah jembatan Tol Rolak Gunung Sari. 7. Bahwa kemudian Terdakwa-III berenam pergi ke sebelah utara sungai di pinggir jalan, sedangkan Saksi-IV Pratu Andi Kurrniawan dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles siburian, Terdakwa-III tidak tahu kemana perginya. Kemudian Saksi-I Pratu Mar Benny menyuruh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro agar membawa 3 (tiga) unit sepeda motor untuk menunggu di pinggir jalan sebelum jalan tol atas arah ke Karang Pilang, selanjutnya Pratu Mar Benny mengajak Terdakwa-III dan Serda Mar Erwin Dwi Ananto jalan kaki pergi ke bawah jalan tol atas, lalu Pratu Mar Benny menyuruh Terdakwa-III dan Saksi-II Serda Erwin Dwi Ananto menunggu di bawah jalan tol. 8. Bahwa kemudian Saksi-I Pratu Mar Benny pergi ke warung yang ada di bawah Jembatan Jalan Tol, dan sekira 10 menit kemudian Pratu Mar Benny kembali lagi menghampiri Terdakwa-III dan Saksi-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro. Beberapa saat kemudian ada mobil taxi datang dan berhenti menurunkan seorang laki-laki yang tidak Terdakwa-III kenal yang nanti pada akhirnya diketahui bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno (korban) di dekat warung yang ada di bawah Jembatan Tol Gunungsari, dan selanjutnya korban duduk sendirian di kursi panjang yang ada di warung tersebut. 9. Bahwa beberapa saat kemudian Saksi-I Pratu Mar Benny mengajak Terdakwa-III dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto pergi ke warung yang ada di bawah Jembatan Tol Gunungsari untuk mendatangi korban. Setelah sampai di warung tersebut tiba-tiba Pratu Benny langsung menendang bagian belakang tubuh/tengkuk korban hingga korban jatuh tersungkur. 10. Bahwa kemudian Saksi-I Pratu Benny membawa korban naik ke sepeda motor Yamaha V-ixion warna merah Nopol K-2247-MZ yang
98 dikemudikan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang datang mendekati Pratu Benny, dan selanjutnya Terdakwa-III, Saksi-II Serda Mar Erwin, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Ananto, Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian mengikuti Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang berjalan ke arah Jalan Karah. Di tengah perjalanan Terdakwa-III melihat Pratu Mar Benny berkali-kali memukuli bagian belakang kepala korban. 11. Bahwa setelah sampai di Jalan Kembar samping jalan Tol dekat Masjid Al Akbar arah keluar Bundaran Waru/Cyto yang tempatnya gelap, Pratu Mar Benny diikuti kawan-kawan yang lain berhenti dan kemudian Pratu Mar Benny menurunkan korban. Selanjutnya Terdakwa-III menghampiri Pratu Mar Benny dan Terdakwa-III langsung memukul muka korban yang saat itu sedang dipegang oleh Pratu Benny dengan menggunakan tangan kanan mengepal mengenai bagian pipi sebelah kanan dan lengan sebelah kanan korban, dan selanjutnya Terdakwa-III kembali lagi ke sepeda motor Terdakwa-III yang diparkir di sisi kiri jalan kembar arah ke Waru. 12. Bahwa setelah Terdakwa-III kembali ke sepeda motor, Terdakwa-III melihat Saksi-I Pratu Mar Benny, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, TerdakwaII Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan, dan Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto masih mengeroyok korban. Pada waktu itu hanya Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tidak melakukan pengeroyokan. 13. Bahwa beberapa saat kemudian ada mobil pickup lewat dan sempat berhenti sesaat di dekat korban. Melihat ada mobil pickup yang berhenti di dekat mereka, maka Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, TerdakwaII Serda Mar Wahyu, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan langsung lari meninggalkan korban menuju ke tempat parkir sepeda motor di sisi kiri jalan menuju arah bundaran Cyto/Waru, sedangkan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi masih memegangi sambil menyeret tubuh korban, dan selanjutnya mobil pickup yang berhenti tersebut berjalan lagi. 14. Bahwa setelah mobil pickup berjalan agak jauh, Terdakwa-III melihat korban berusaha lari, namun korban dikejar dan kemudian ditendang dari belakang oleh Saksi-I Pratu Mar Benny, sehingga korban dan Saksi-I Pratu Mar Benny sama-sama terjatuh, dan selanjutnya Terdakwa-III tidak melihat mereka lagi. 15. Bahwa sepengetahuan Terdakwa-III, orang terakhir yang bersama dengan korban adalah Saksi-I Pratu Mar Benny. Setelah Pratu Mar Benny kembali ke tempat parkir, kemudian Terdakwa-III dan kawan-kawan menuju ke sepeda motor masing-masing, dan selanjutnya pulang kembali ke Mess TD Denma Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian kembali ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya. 16. Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 April 2015 Terdakwa-III diberitahu oleh Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi yang menunjukkan berita di koran Jawa Pos bahwa orang (korban) yang dipukuli ramerame oleh Pratu Benny dan kawan-kawan di Jalan Kembar samping Jalan Tol dekat Masjid Al Akbar arah keluar Bundaran Waru/Cyto tersebut bernama Ketut Hadi Prayitno ternyata telah meninggal dunia. 17. Bahwa pada saat terjadi pengeroyokan terhadap korban, situasi jalan sepi, remang-remang (jarak pandang terbatas) karena
99 penerangan lampu hanya berasal dari lampu jalan tol dan cuma sedikit menyinari tempat kejadian. 18. Bahwa pada waktu itu yang menyebabkan Terdakwa-III dan kawan-kawan ikut melakukan pemukulan terhadap korban karena Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi adalah teman satu leting TerdakwaIII, sehingga jika Pratu Benny mempunyai masalah, Terdakwa-III selaku temannya merasa harus membantu Pratu Benny. Namun sekarang Terdakwa-III merasa bersalah dan menyesal telah ikut serta melakukan perbuatan tersebut, dan Terdakwa-III bersumpah tidak akan mengulangi lagi kesalahan serupa, dan Terdakwa-III meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban. 19. Bahwa atas kesalahan tersebut, setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya Terdakwa-III dan kawan-kawan telah memberikan bantuan uang duka kepada keluarga korban masingmasing sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah). Terdakwa-IV Prada Mar CHARLES SIBURIAN : 1. Bahwa Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXII Tahun 2012 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.118072, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Kodikmar Kobangdikal Gunungsari Surabaya, selanjutnya Terdakwa-IV berdinas di Yonbekpal-1 Marinir Karangpilang Surabaya. Kemudian sejak bulan Januari 2015 Terdakwa-IV diperintahkan BKO Pasmar-1 sebagai Pengemudi Isteri Danpasmar1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-IV masih dengan pangkat Prada Mar masih berdinas sebagai Pengemudi Isteri Danpasmar-1. 2. Bahwa sebagai pengemudi Isteri Danpasmar-1, sehari-hari Terdakwa-IV tinggal di kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya bersama dengan Pratu Mar Andy Kurniawan Armananta yang bertugas sebagai Pengemudi Danpasmar-1. 3. Bahwa pada hari Rabu malam tanggal 08 April 2015 sekira pukul 19.00 Wib, Terdakwa-IV selaku pengemudi Isteri Danpasmar-1 melakukan persiapan untuk menjemput Isteri Danpasmar-1 di Bandara Juanda, Sidoarjo. Kemudian pada sekira pukul 20.00 Wib Terdakwa-IV berangkat menuju ke Bandara Juanda Sidoarjo dengan menggunakan mobil dinas Angkatan Laut. Setelah Terdakwa-IV sampai di Bandara Juanda Sidoarjo sekira pukul 20.30 Wib, kemudian Terdakwa-IV menunggu Isteri Danpasmar-1 datang, dan kebetulan pada waktu itu Pesawat yang dinaiki oleh Isteri Danpasmar-1 didelay atau ditunda keberangkatan/kedatangannya di Bandara Juanda 4. Bahwa setelah pesawat yang ditumpangi Isteri Danpasmar-1 sampai di Bandara Juanda Sidoarjo sekira pukul 21.50 Wib, selanjutnya Terdakwa-IV mengantar Isteri Danpasmar-1 pulang ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya. Setelah Terdakwa-IV bersama Isteri Danpasmar-1 sampai di kediaman Danpasmar-1, kemudian Terdakwa-IV membersihkan mobil hingga sekira pukul 23.00 Wib, dan selanjutnya Terdakwa-IV istirahat tidur. 5. Bahwa pada sekira pukul 24.00 Wib Terdakwa-IV dibangunkan oleh Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan untuk diajak minum kopi di lampu merah Wiyung Surabaya menggunakan sepeda motor Yamaha RX King warna orange Nopol W-6573-YN milik TerdakwaIV. Setelah sampai di warung kopi Wiyung, Terdakwa-IV memesan susu, sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan memesan kopi,
100 lalu Terdakwa-IV dan Saksi-IV Pratu Andy Kurniawan mengobrol sambil menonton acara sepakbola di TV. 6. Bahwa kemudian pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib, Terdakwa-IV dan Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan pulang kembali ke Kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya melewati Jl. Gunungsari. Namun pada waktu melintas di Jl. Gunung Sari, Surabaya, Saksi-IV Pratu Andy Kurniawan melihat teman satu lettingnya yang bernama Pratu Mar Bambang Susanto sedang duduk-duduk di atas sepeda motor bersama dengan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto di pinggir jalan dekat kali menuju pintu Tol Gunungsari arah ke Juanda, sehingga Terdakwa-IV dan Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan lalu menghampiri Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dan kemudian Terdakwa-IV bertanya kepada Pratu Mar Bambang Susanto: Ada apa bang di sini?”, namun Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto tidak menjawab. 7. Bahwa sekira 10 menit kemudian Terdakwa-IV melihat ada taxi warna orange berhenti di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari dan selanjutnya taxi tersebut langsung pergi. Bersamaan dengan itu Terdakwa-IV melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan sedang mengobrol. Namun sekira lima menit kemudian tiba-tiba Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berdiri menghidupkan sepeda motornya dan kemudian langsung pergi menuju ke bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari dimana taxi warna orange tersebut berhenti. 8. Bahwa kemudian Terdakwa-IV melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto bersama dengan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol K-2247-MZ miliknya membonceng seorang laki-laki yang tidak Terdakwa-IV kenal yang nanti pada akhirnya diketahui bernama Ketut Hadi Prayitno (korban) dengan posisi korban dibonceng ditengah diapit oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi di belakang, dan selanjutnya Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menjalankan sepeda motornya dan membawa pergi korban ke arah Jogoloyo Surabaya, sehingga Terdakwa-IV langsung diperintahkan oleh Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan untuk mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, hingga kemudian Terdakwa-IV dan kawan-kawan berjalan secara beriringan, dengan posisi paling depan adalah sepeda motor yang dikendarai Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang membonceng korban dan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi, kemudian diikuti oleh Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto yang dibonceng oleh Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto menggunakan sepeda motor Honda Vario Nopol G-6564AQ milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, kemudian TerdakwaII Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang membonceng Saksi-II Pratu Mar Erwin Dwi Ananto menggunakan sepeda motor Honda CB 150R Nopol AA-6552-VL milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan yang paling belakang adalah Terdakwa-IV yang membonceng Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta menggunakan sepeda motor Yamaha RX King Nopol W-6573-YN milik TerdakwaIV. 9. Bahwa pada waktu sampai di Jl. Jogoloyo menuju ke arah Ketintang Surabaya, Terdakwa-IV melihat Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi memukuli korban ketika korban sedang dibonceng sepeda motor Yamaha Vi-xion milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan cara Saksi-I Pratu Benny memukuli korban dari belakang
101 sebanyak beberapa kali menggunakan tangan kanan mengepal mengenai bagian belakang kepala korban. 10. Bahwa setelah sampai di Jalan Kembar dari Masjid Al Akbar arah ke bundaran Cyto/Waru yang gelap dan sepi, Terdakwa-IV melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi berhenti di sebelah kiri jalan, kemudian Saksi-I Pratu Benny menurunkan korban dan kemudian memegang kaos korban dan menariknya sampai ke seberang kanan jalan. Beberapa saat kemudian Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, dan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan turun dari sepeda motor lalu mendekati Saksi-I Pratu Mar Benny yang sedang membawa korban ke seberang kanan jalan, namun saat itu Terdakwa-IV tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh Pratu Benny dan kawan-kawan terhadap korban, karena tempat tersebut keadaannya gelap, sedangkan Terdakwa-IV dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro pada waktu itu tetap berada di atas sepeda motor yang diparkir disisi kiri jalan dengan kegiatan merokok sambil bermain Handpone. 11. Bahwa sekira sepuluh menit kemudian ada satu unit mobil Pickup yang datang melintas di Jl. Kembar dari arah bunderan Cyto / pintu keluar Tol Waru menuju arah Masjid Al Akbar Surabaya. Pada waktu itu dari sorot lampu mobil Terdakwa-IV melihat korban tanpa memakai baju sedang tergeletak di tengah jalan, lalu Terdakwa-IV melihat Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Saksi-II Serda Erwin Dwi Ananto, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan langsung berlari menuju ke sepeda motor masing-masing. Sedangkan Saksi-I Pratu Benny Silalahi masih tertinggal di belakang dengan posisi sedang membungkuk memegangi korban, namun Terdakwa-IV tidak mengetahui apa yang dilakukan Pratu Benny saat itu, karena kejadian sangat cepat dan mobil Pickup tersebut sudah sampai, lalu mobil Pickup berhenti sejenak di dekat Pratu Benny dan korban, dan selanjutnya mobil Pickup berjalan lagi menuju arah Masjid Al Akbar Surabaya. 12. Bahwa sekira lima menit kemudian sekira pukul 02.00 Wib Terdakwa-IV melihat semuanya sudah berada di sepeda motor masing-masing dan selanjutnya Terdakwa-IV dan kawan-kawan pergi meninggalkan tempat tersebut dengan tujuan: Terdakwa-IV dan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan menuju pulang ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya, sedangkan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Saksi-II Serda Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto pulang kembali ke Mess TD Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo. Setelah sampai di kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya sekira pukul 03.00 Wib, Terdakwa-IV langsung tidur. 13. Bahwa tiga hari setelah kejadian Terdakwa-IV baru mengetahui dari berita di Koran Surya bahwa korban penganiayaan yang dilakukan oleh teman-teman Terdakwa-IV di Jalan Kembar arah Masjid Al Akbar Surabaya tersebut telah meninggal dunia dan bernama Ketut Hadi Prayitno. 14. Bahwa Terdakwa-IV tidak mengetahui kalau ternyata Saksi-I Pratu Benny Silalahi telah merencanakan untuk memberi pelajaran dengan cara menganiaya dan melucuti (menelanjangi) pakaian korban dengan harapan pada saat ditemukan korban dianggap
102 seperti orang gila karena tidak berpakaian dan tidak mempunyai identitas, karena memang Terdakwa-IV tidak pernah diberitahu ataupun diajak untuk melakukan perbuatan tersebut. Kedatangan Terdakwa-IV ke tempat-tempat tersebut adalah karena diajak oleh senior Terdakwa-IV, yaitu Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta yang sama-sama tinggal di kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya untuk minum kopi di Wiyung. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam persidangan berupa : 1. Barang-barang : a. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K-2247-MZ beserta kunci kontak dan STNK atas nama Supar (ayah Pratu Mar Bambang Susanto) d/a Krajan RT.03/01 Kel. Kalanglundo, Kec. Ngaringan, Grobogan, milik Pratu Mar Bambang Susanto, yang telah digunakan Pratu Mar Bambang Susanto dan Pratu Mar Benny Silalahi membawa korban dari bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru Sidoarjo; b. 1 (Satu) unit sepeda motor Yamaha RX K 125 Tahun 1994 warna orange Nopol. W-6573-YN, No. Rangka: MH33KA005RK152942, No. Mesin: 3KA127057, beserta kunci kontak dan Bukti Pembayaran Pajak Daerah dan SWDKLLJ atas nama Sunardji, yang dibeli oleh Prada Mar Charles Siburian pada bulan Maret 2015, dan pada saat kejadian yang menjadi perkara ini digunakan oleh Prada Mar Charles Siburian membonceng Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta mengikuti Pratu Mar Benny Silalahi dan Pratu Mar Bambang Susanto membawa korban dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru Sidoarjo; c. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario 125 Tahun 2013 warna hitam Nopol. G-6564-AQ, No. Rangka: MH1JFF113DK153893, No. Mesin: JFF1E1156328 beserta kunci kontak dan STNK atas nama Riyanto (ayah Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto) yang dibeli secara kredit sejak tahun 2013 di Tegal, dan pada saat kejadian yang menjadi perkara ini digunakan oleh Pratu Mar Sofyan Husain berboncengan dengan Pratu Mar Dany Ari Yulianto mengikuti Pratu Mar Benny Silalahi dan Pratu Mar Bambang Susanto membawa korban dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru Sidoarjo; d. 1 (satu) unit sepeda motor Honda CB 150 R Tahun 2013 warna hitam Nopol. AA-6252-VL, No. Rangka: MH1KC4113DK096371, No. Mesin: KC41E1096169, beserta kunci kontak dan STNK an. Wahyu Dwi Putro, milik Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan pada saat kejadian yang menjadi perkara ini digunakan oleh Serda Mar Wahyu Dwi Putro membonceng Serda Mar Erwin Dwi Ananto mengikuti Pratu mar Benny Silalahi dan Pratu Mar Bambang Susanto membawa korban dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru Sidoarjo; e. 1 (satu) buah HP merk Samsung warna hitam milik Pratu Mar Benny Syailendra, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel; f. 1 (satu) buah HP merk Evercoss type V2 warna hijau milik Sdri. Santy Napitupulu; g. 1 (satu) buah HP merk Evercoss type L3C warna merah milik Pratu Mar Bambang Susanto, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel, 1 (satu) buah Simpati POP, 1 (satu) buah AS Telkomsel, 1 (satu) buah XL, 1 (satu) buah memory card merk V-Gen; h. 1 (satu) buah HP merk Nokia warna biru kombinasi hitam milik Pratu Mar Bambang Susanto, dan 1 (satu) buah Sim Card XL;
103 i. 1 (satu) buah HP merk Balckberry Thouch warna hitam milik Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta, dan 1 (satu) buah Sim Card IM3; j. 1 (satu) buah HP merk Samsung warna ungu milik Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel; k. 1 (satu) buah HP merk Samsung Grand Prime warna putih milik Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan 1 (satu) buah Sim Card IM3; l. 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9900 warna hitam milik Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel; m. 1 (satu) buah HP merk Nokia Ahsa warna hitam milik Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati POP; n. 1 (satu) buah HP merk Nokia warna putih kombinasi hitam milik Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, dan 1 (satu) buah Sim Card AS Telkomsel. 2. Surat-surat : a. 5 (lima) lembar Visum Et Repertum Nomor: ML/SK.II/15.04.02 perihal Visum et Repertum Hasil Pemeriksaan Bedah Jenazah a.n. Ketut Hadi Prayitno, beserta 6 (enam) lembar foto-foto pembedahan jenazah, yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Pusdikgasum Porong tanggal 13 April 2015, yang berkesimpulan bahwa pada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan: - Luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. - Ditemukan pula memar di sekeliling hidung, bibir, dada; - Luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri; - Benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung kea rah kanan akibat kekerasan tumpul; - Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam di daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul; - Pada otak ditemukan perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan tanda-tanda mati lemas; - Orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada ruang di bawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. b. 2 (dua) lembar Surat Penetapan Pengadilan Negeri Sidoarjo Nomor: 311/Pen.Pid/2015/PN.Sda. tanggal Mei 2015, yang isinya memberikan persetujuan kepada Penyidik pada Polres Sidoarjo untuk menyita barang bukti perkara Tersangka atas nama Santy Ernida Napitupulu; Masing-masing telah diperlihatkan dan dibacakan kepada para Terdakwa dan para Saksi yang hadir, serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan oleh para Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan buktibukti lain dan telah dibenarkan oleh para Terdakwa dan para Saksi yang hadir, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada para Terdakwa.
104 Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan bukti-bukti lain di persidangan, kemudian setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan para Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXI Tahun 2011 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.116951, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Kodikmar Kobangdikal Karangpilang Surabaya, selanjutnya Terdakwa-I berdinas di Yonif-1 Marinir Karangpilang Surabaya. Kemudian sejak tahun 2012 Terdakwa-I diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 sebagai Caraka Aslog Pasmar-1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-I dengan pangkat Pratu Mar masih berdinas sebagai Aslog Pasmar-1. 2. Bahwa benar Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Dikmaba PK XXXII Tahun 2012 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda NRP.118568, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Pusdikmar Kobangdikal Karangpilang, Surabaya, selanjutnya Terdakwa-II berdinas di Yonif-1 Marinir Karangpilang, Surabaya. Kemudian sejak bulan April 2014 Terdakwa-II BKO Denma Pasmar-1 sebagai Baops Mako Pasmar-1. Pada saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-II masih berdinas sebagai Baops Pasmar-1. 3. Bahwa benar Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXI Tahun 2011 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.116938, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Kodikmar Kobangdikal Karangpilang, Surabaya, selanjutnya Terdakwa-III berdinas di Yonif-3 Marinir Gedangan, Sidoarjo. Kemudian sejak bulan Juli 2012 Terdakwa-III diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 sebagai Caraka Aspers Pasmar-1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-III dengan pangkat Pratu Mar masih berdinas sebagai Caraka Aspers Pasmar-1. 4. Bahwa benar Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXII Tahun 2012 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.118072, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Kodikmar Kobangdikal Karangpilang, Surabaya, selanjutnya Terdakwa-IV berdinas di Yonbekpal-1 Marinir Karangpilang Surabaya. Kemudian sejak bulan Januari 2015 Terdakwa-IV diperintahkan BKO Pasmar-1 sebagai Pengemudi Isteri Danpasmar-1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-IV masih dengan pangkat Prada Mar masih berdinas sebagai Pengemudi Isteri Danpasmar-1. 5. Bahwa benar setelah para Terdakwa diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, para Terdakwa tinggal di Mess TD Pasmar-1 yang berbentuk barak (tanpa kamar), seluruhnya berjumlah sekira 10 (sepuluh) orang Bintara dan Tamtama yang berdinas di Pasmar-1. Dari sepuluh orang yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 tersebut, 8 orang BKO, dan 2 orang berdinas tetap (definitif) di Pasmar-1. Dari 8 orang yang BKO tersebut, yang 6 orang belum menikah, yaitu: Pratu Mar Benny Silalahi (Saksi-I), Serda Mar Erwin Dwi Ananto (Saksi-II), Pratu Mar Danny Ari Yulianto (Saksi-III), Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II
105 Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husin Achmariyanto, sedangkan yang dua orang lagi sudah berkeluarga, tetapi isterinya tinggal di luar kota, sehingga kalau hari kerja mereka menumpang tinggal di Mess TD Pasmar-1. 6. Bahwa benar di Mess TD Pasmar-1 tidak pernah diadakan apel malam, sehingga para Terdakwa dan kawan-kawan yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 menjadi bebas keluar malam kapanpun mau, dan pada waktu tinggal di Mess TD Pasmar-1, kalau malam hari Saksi Pratu Mar Benny Silalahi bersama-sama dengan Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain (Ba/Ta BKO yang masih bujang) sering keluar malam jalan-jalan mencari hiburan di Taman Bungkul Surabaya atau di dekat Gudang Dayung Marinir di Pinggir Sungai bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya untuk ngobrol-ngobrol sambil minum-minuman beralkohol. Pada waktu jalan-jalan keluar Mess TD, para Terdakwa sering menelepon SaksiIV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang sama-sama BKO Pasmar-1 tetapi tinggalnya di kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya untuk diajak bergabung dengan teman-teman yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 Gedangan. 7. Bahwa benar pada sekira bulan Oktober 2014 Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi mulai kenal dengan Sdri. Santy Ernida Napitupulu (Saksi-VIII) di alun-alun Sidoarjo. Setelah perkenalan tersebut Saksi Pratu Benny mulai menjalin komunikasi, beberapa hari kemudian Saksi Pratu Benny berkunjung ke rumah Saksi Santy Ernida Napitupulu di daerah Candi, Sidoarjo, dan bertemu dengan kedua orang tua Saksi Santy Ernida Napitupulu, hingga Saksi Pratu Benny Silalahi mulai dekat dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu dan kedua orang tuanya, hingga kemudian Saksi Pratu Benny menjalin hubungan pacaran dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu. Pada waktu berpacaran dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu, Saksi Pratu Benny sudah 2 (dua) kali melakukan hubungan badan (persetubuhan) layaknya suami isteri dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu. 8. Bahwa benar sebelum berpacaran dengan Saksi Pratu Benny, Saksi Santy Ernida Napitupul berpacaran dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno (yang bekerja sebagai marketing buku) sejak sekira bulan Mei 2012 sampai dengan putus hubungan pacaran pada akhir tahun 2013, karena Sdr. Ketut Hadi Prayitno pindah bekerja di Jakarta. Sebelum pindah bekerja di Jakarta, pada akhir tahun 2012 Sdr. Ketut Hadi Prayitno keluar dari tempat kerjanya, dan sejak itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno sering meminjam uang kepada Saksi Santy Ernida Napitupulu secara bertahap hingga seluruhnya berjumlah sekira Rp.12.000.000,-(dua belas juta rupiah). 9. Bahwa benar pada bulan Februari 2015 Saksi Santy Ernida Napitupulu ingin bersikap jujur dan berterus terang kepada Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi selaku pacarnya dengan cara „curhat‟ melalui telepon kepada Saksi Pratu Mar Benny Silalahi bahwa pada waktu Saksi Santy Ernida Napitupulu masih berpacaran dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Sdr. Ketut pernah meminjam uang secara bertahap kepada Saksi Santy Napitupulu untuk keperluan modal kerja seluruhnya sebesar Rp.12.000.000,-(dua belas juta rupiah). Kemudian setiap kali Saksi meminta uangnya agar dikembalikan, Sdr. Ketut Hadi Prayitno hanya janji-janji saja. Saksi Santy Napitupulu juga mengatakan kepada Saksi Pratu Benny bahwa pada waktu berpacaran dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Saksi Santy
106 Napitupulu telah beberapa kali bersetubuh dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Saksi juga pernah mengatakan kepada Sdr. Ketut bahwa Saksi Santy Napitupulu akan mengikhlaskan uang tersebut dengan syarat Sdr. Ketut Hadi Prayitno tidak usah menghubungi lagi (putus hubungan pacaran), namun Sdr. Ketut Hadi Prayitno malah marah dan mengancam akan membunuh Saksi Santy Napitupulu dan keluarganya. 10. Bahwa benar mendengar cerita Saksi Santy Ernida Napitupulu tersebut, Saksi Pratu Benny menjadi marah bercampur cemburu dan kecewa kepada Saksi Santy Ernida Napitupulu, karena Saksi Pratu Benny merasa telah dibohongi oleh Saksi Santy Ernida Napitupulu, dan sejak saat itu Saksi Pratu Benny tidak mau berhubungan (putus komunikasi) dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu hingga beberapa waktu. 11. Bahwa benar pada awal bulan Maret 2015 Saksi Santy Ernida Napitupulu berusaha menelepon/menghubungi lewat SMS ke HP Saksi Pratu Benny dan merayu agar Saksi Pratu Benny mau berhubungan lagi dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu. 12. Bahwa benar atas rayuan Saksi Santy Ernida Napitupulu tersebut, sekira tiga hari kemudian akhirnya Saksi Pratu Benny datang lagi ke rumah Saksi Santy Ernida Napitupulu di Kec. Candi, Sidoarjo. Pada waktu berkunjung ke rumah Saksi Santy Napitupulu, Saksi Pratu Benny kembali menanyakan permasalahan Saksi Santy Napitupulu dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, dan saat itu Saksi Santy Ernida Napitupulu meminta kepada Saksi Pratu Benny untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga Saksi Pratu Benny merasa penasaran dan ingin bertemu dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 13. Bahwa benar atas keadaan yang sedang dialami oleh Saksi Santy Ernida Napitupulu tersebut, pada sekira pertengahan bulan Maret 2015, Saksi Pratu Benny dan Saksi Santy Ernida Napitupulu bersepakat untuk membujuk Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang ke Surabaya untuk menyelesaikan masalahnya, yaitu membayar hutang-hutangnya kepada Saksi Santy Napitupulu, dan sekaligus Saksi Pratu Benny akan memberi „pelajaran‟ pada Sdr. Ketut. Selanjutnya Saksi Santy Ernida Napitupulu berusaha membujuk Sdr. Ketut Hadi Prayitno supaya datang ke Surabaya. Namun sampai dengan akhir bulan Maret 2015 Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih belum mau datang ke Surabaya, hingga Saksi Santy Ernida Napitupulu menyerah, dan kemudian meminta Saksi Pratu Benny untuk merayu Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 14. Bahwa benar atas permintaan Saksi Santy Ernida Napitupulu tersebut, pada akhir bulan Maret 2015 Saksi Pratu Benny bertemu dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu di GOR Sidoarjo. Pada waktu bertemu di GOR Sidoarjo tersebut, Saksi Pratu Benny meminta kepada Saksi Santy Ernida Napitupulu agar nomor IM3 (085645959442) milik Saksi Santy Ernida Napitupulu dinonaktifkan dan menyuruh Saksi Santy Napitupulu agar memberitahu Sdr. Ketut Hadi Prayitno bahwa nomor IM3 Saksi Santy Napitupulu diganti dengan nomor IM3 yang lain (085608467227), yang mana nomor tersebut sebenarnya adalah nomor IM3 milik Saksi Pratu Benny Silalahi, dengan maksud Saksi Pratu Benny Silalahi akan memancing Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang ke Surabaya, dengan cara Saksi Pratu Benny berpura-pura berperan sebagai Saksi Santy Napitupulu dan kemudian merayu Sdr. Ketut agar mau datang ke Surabaya. Setelah Sdr. Ketut Hadi Prayitno datang di Surabaya, rencananya Saksi Pratu Mar Benny Silalahi akan memintakan uang
107 Saksi Santy Napitupulu yang dipinjam oleh Sdr. Ketut Hadi Prayitno dan sekaligus Saksi Pratu Benny akan memberi pelajaran kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan cara memukul dan menelanjangi/ mempermalukan Sdr. Ketut Hadi Prayitno supaya jera dan tidak lagi meneror Saksi Santy Napitupulu. Atas rencana Saksi Pratu Benny tersebut Saksi Santy Napitupulu menyatakan setuju. 15. Bahwa benar setelah nomor IM3 baru (Nomor IM3 HP Saksi Pratu Benny) diberikan kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi Pratu Benny mulai berusaha merayu Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan berpura-pura sebagai Saksi Santy Napitupulu dengan mengirim SMS ke HP Sdr. Ketut Hadi Prayitno dan meminta agar Sdr. Ketut mau datang ke Surabaya. Namun jika Sdr. Ketut Hadi Prayitno meminta berbicara dengan Saksi Santy Napitupulu melalui telepon, Saksi Pratu Benny mengarahkan ke nomor Simpati yang asli milik Saksi Santy Ernida Napitupulu. 16. Bahwa benar pada awal bulan April 2015 Saksi Pratu Mar Benny Silalahi memancing Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang ke Surabaya dengan cara Saksi Pratu Benny mengaku sebagai Saksi Santy Napitupulu (menggunakan nomor IM3 Saksi Santy) dan mengirim SMS ke HP Sdr. Ketut yang isinya: “Pa saya ada masalah dengan teman laki-lakiku di kantor, gara-gara aku temenku dikeluarkan dari kantor”, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Kok bisa, temen kamu sudah keluarga apa belum”, dan dibalas Saksi Pratu Benny: “Sudah”, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Apa orang itu seneng sama kamu”, dibalas Saksi Pratu Benny: “Nanti aja kalau kamu pulang tak ceritain”, Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Iya aku pulang tanggal 8 April 2015”, kemudian Saksi Pratu Benny bertanya: ”Pa, apa kamu masih ingat kita berhubungan sudah berapa kali?”, dijawab Sdr. Ketut Hadi Prayitno: ”Kayaknya 23 kali”. Setelah mendapatkan informasi mengenai keberangkatan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke Surabaya, Saksi Pratu Benny lalu memberitahukan rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut kepada Saksi Santy Ernida Napitupulu. 17. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 06 April 2015 Sdr. Ketut Hadi Prayitno menelepon ke nomor Simpati milik Saksi Santy Napitupulu. Oleh karena pada waktu itu kebetulan Saksi Pratu Benny sedang bersama dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu, dan dalam percakapan telepon tersebut Sdr. Ketut Hadi Prayitno mengatakan sudah mendapat tiket Kereta Api ke Surabaya dan akan berangkat pada tanggal 08 April 2014, maka pada waktu itu Saksi Pratu Benny lalu mengarahkan Saksi Santy Napitupulu agar mengajak Sdr. Ketut Hadi Prayitno untuk bertemu di Rolak, Gunung Sari, Surabaya, tepatnya di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. Saksi Pratu Benny menentukan tempat bertemu di Rolak, dengan pertimbangan agar seolah-olah Sdri. Santy sedang pergi dari rumah dan numpang tinggal di tempat kost kawannya di Wiyung, karena hubungan Sdri. Santy dengan Sdr. Ketut tidak disetujui oleh keluarga Sdri. Santy, sehingga Sdr. Ketut diperkirakan tidak akan berani datang ke rumah orangtua Sdri. Santy di Sidoarjo. 18. Bahwa benar kemudian pada hari itu juga sekira pukul 20.00 Wib, ketika Saksi Pratu Mar Benny Silalahi sedang berada di ruang Spri Danpasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, bersama dengan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Benny bercerita kepada Saksi Serda Mar Erwin bahwa mantan pacarnya pacar Saksi Pratu Benny (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) mempunyai hutang kepada pacar Saksi Pratu Benny (Saksi Santy Napitupulu) sebesar Rp.14.000.000,(empat belas juta rupiah) dan mantan pacarnya pacar Saksi Pratu Benny (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) tersebut mengancam akan
108 membunuh pacar Saksi Pratu Benny (Saksi Santy Napitupulu) dan keluarganya. Atas cerita Saksi Pratu Benny tersebut Saksi Serda Mar Erwin hanya menanggapi: “Itu kan permasalahanmu dengan pacarmu Ben, Saya nggak ikut campur”. 19. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 17.00 Wib, setelah menerima pemberitahuan dari Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Saksi Pratu Benny lalu memberi tahu Saksi Santy Ernida Napitupulu bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah berangkat dari Jakarta untuk pulang ke Surabaya dengan menumpang Kereta Api, lalu Saksi Santy Napitupulu menelepon ke HP Saksi Pratu Benny dan bertanya: “Dia sudah berangkat bang?”, dan dijawab Saksi Pratu Benny: “Iya, dia sudah di jalan”. 20. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib, setelah selesai bekerja, oleh karena hari hujan, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi, Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto semuanya menunggu hujan reda di Ruang Spri Danpasmar-1 sambil melakukan kegiatan: Saksi Pratu Benny duduk menghadap meja sambil main HP, Saksi Serda Erwin di depan komputer membuka internet, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto melakukan pembersihan di ruang Spri Danpasmar-1 dan kemudian tidur-tiduran di sofa Ruang Spri, sedangkan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro ngobrol di ruang Spri Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo. 21. Bahwa benar beberapa saat kemudian Saksi Pratu Benny menerima SMS dari Saksi Santy Napitupulu yang memberitahukan rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke Surabaya yang diperkirakan sampai di Stasiun Gubeng Surabaya pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib. Dengan adanya rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut, Saksi Pratu Mar Benny lalu mengatakan kepada teman-teman di Ruang Spri Danpasmar-1 bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno akan datang ke Surabaya dengan menumpang Kereta Api, dan Saksi Pratu Benny mengatakan akan memberi pelajaran kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno, lalu Saksi Pratu Benny meminta saran kepada teman-teman yang ada di ruang Spri Danpasmar-1, namun teman-teman Saksi Pratu Benny yang ada di ruang Spri Danpasmar-1 pada saat itu hanya diam saja, sehingga Saksi Pratu Benny mengatakan lagi bahwa Saksi Pratu Benny akan memberi pelajaran dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun jangan sampai mati. Beberapa saat kemudian, oleh karena hujan sudah berhenti, maka para Terdakwa dan teman-teman yang ada di ruang Spri Danpasmar-1 lalu pulang ke Mess TD Pasmar-1. 22. Bahwa benar kemudian pada sekira pukul 22.30 Wib, Saksi Pratu Benny mendatangi Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang sedang tiduran di kamar Mess TD Pasmar-1 dan mengajak Saksi Serda Erwin ngopi di luar Markas Pasmar-1, lalu Saksi Serda Erwin mengajak Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro untuk ikut ngopi, kemudian Saksi Pratu Benny mengajak Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang ada di Mess TD Pasmar-1, dan kemudian membangunkan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto yang sedang tidur di Mess TD Pasmar-1 dan mengajaknya ngopi di luar Markas Pasmar-1, dan selanjutnya Saksi Pratu Mar Benny kembali ke Ruang Spri Danpasmar-1 membangunkan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang tertidur di sofa Ruang Spri Danpasmar-1 dan mengajaknya ngopi di luar Markas Pasmar-1 dengan mengatakan: “Dan… bangun, ayok keluar”, lalu Saksi Pratu Dany
109 bertanya: “Keluar kemana..?”, dijawab Saksi Pratu Benny: “Ngopi..”, lalu Saksi Pratu Dany mengatakan: “Sory lay… saya gak ikut, saya kurang enak badan”, kemudian Saksi Pratu Benny mengatakan: “Ayolah keluar, sekali-kali kumpul sama-sama tidur dalam”, hingga akhirnya Saksi Pratu Dany tidak mampu menolak ajakan Saksi Pratu Benny keluar markas untuk ngopi. 23. Bahwa benar pada sekira pukul 23.30 Wib, setelah kawan-kawan Saksi Pratu Benny yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 sudah selesai ganti baju dan siap untuk berangkat, maka Saksi Pratu Benny mengambil sebuah tas ransel di Mess TD Pasmar-1 yang di dalam ransel tersebut ada lakban warna hitam, kemudian Saksi Pratu Benny berjalan keluar Mess TD, lalu mengambil botol Aqua kosong ukuran 1,5 liter yang tergeletak di pinggir jalan depan Mako Pasmar-1 dan kemudian memasukkan botol tersebut ke dalam ransel hitam yang rencananya untuk tempat BBM. Selanjutnya Saksi Pratu Mar Benny Silalahi yang dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K2247-MZ milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, bersamasama dengan Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang dibonceng Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R Nopol. AA-6552-VL milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario Nopol. G6564-AQ milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, berangkat bersama-sama secara beriringan dari Mako Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, menuju ke bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Surabaya, dengan melewati Jalan Bungurasih, Sepanjang, dan Rolak Gunungsari, Surabaya, dengan tujuan Saksi Pratu Benny ingin menjemput Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang baru datang dari Jakarta untuk „diberi pelajaran‟, namun Saksi Pratu Benny mengatakan kepada teman-teman yang lain untuk diajak ngopi di Rolak. 24. Bahwa benar dalam perjalanan menuju Rolak Gunungsari, Saksi Pratu Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengisi bensin terlebih dahulu di SPBU Jl. Raya Waru. Pada waktu itu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengisi bensin seharga Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah) dan Saksi Pratu Benny membeli bensin seharga Rp.5.000,-(lima ribu rupiah) yang dimasukkan ke dalam botol Aqua, yang rencananya akan digunakan untuk membakar pakaian Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Setelah sampai di rel Kereta Api Sepanjang, Saksi Pratu Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti sejenak untuk membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak 1 (satu) botol ukuran sedang dan 1 (satu) botol Kratingdaeng yang seluruhnya seharga sekira Rp.70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah), dan selanjutnya Saksi Preatu Benny, Saksi Serda Erwin, Saksi Pratu Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain Achmariyanto bersama-sama menuju ke Gudang Dayung Marinir yang berada di Jl. Karah, tepatnya di sebelah selatan sungai di bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, Surabaya, untuk meminum minuman keras terlebih dahulu. 25. Bahwa benar setelah sampai di Gudang Dayung Marinir pada sekira pukul 24.00 Wib, selanjutnya Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain lalu meminum minuman keras jenis Vodka yang telah dicampur
110 dengan Kratingdaeng yang telah sebelumnya telah dibeli Saksi Pratu Benny dengan cara meminum menggunakan potongan botol Aqua secara bergiliran. Sedangkan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto tidak ikut minum, tetapi memilih tidur-tiduran di tembok pinggir sungai yang tidak jauh dari teman-teman yang sedang minum sambil Saksi Pratu Dany menerima telepon. Beberapa saat kemudian Saksi Pratu Dany dikasih satu botol minuman teh kemasan oleh Saksi Pratu Benny. 26. Bahwa benar setelah Saksi Pratu Dany selesai menerima telepon dan masih dalam posisi tiduran di pinggir sungai, Saksi Pratu Benny meminta tolong kepada Saksi Pratu Dany untuk menelepon Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta yang tinggal di kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya agar datang ke Area Gudang Dayung Marinir Jl. Karah Surabaya. Namun oleh karena pada waktu itu pulsa HP Saksi Pratu Dany habis, maka Saksi Pratu Dany lalu BBM ke Saksi Pratu Andi Kurniawan yang isinya: “Bro…, ditunggu si Lae ngopi di Rollak...”, yang kemudian Saksi Pratu Andy Kurniawan membalas BBM: “Ya…”, lalu Saksi Pratu Andy mengajak Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang juga tinggal di kediaman Danpasmar-1, dan selanjutnya Saksi Pratu Andy dengan berpakaian kaos pendek warna putih kombinasi hitam dan celana panjang jeans, bersama dengan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang menggunakan kaos lengan panjang warna hijau gelap dan celana panjang jeans berboncengan dengan mengendarai sepeda motor Yamaha RX King warna orange Nopol. W-6573-YN milik Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian menuju ke Jembatan Rolak. Namun setelah sampai di Jembatan Rolak, Saksi Pratu Andy dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian tidak bertemu dengan Saksi Pratu Dany, sehingga Saksi Pratu Andy lalu mengajak Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian ngopi di Warung Kopi dekat pertigaan Wiyung, yang jaraknya sekira 200 m dari bawah Jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. 27. Bahwa benar pada saat yang sama, ketika Saksi Pratu Mar Benny, Saksi Serda Mar Erwin, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain yang sedang minum minuman keras di di Gudang Dayung Marinir baru meminum sebanyak empat putaran dan baru meminum setengah botol, minuman tersebut tumpah karena tersenggol kaki Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, sehingga meminum-minuman keras terhenti. Setelah kegiatan minum terhenti, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi lalu mengatakan kepada Saksi Serda Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, bahwa tujuan utama Saksi Pratu Mar Benny ke Rolak adalah mau memberi pelajaran kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang baru datang dari Jakarta dan akan lewat di bawah Jembatan Tol Gunungsari, dengan cara melucuti barang Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang meliputi semua pakain, HP, dompet, dan setelah itu Sdr. Ketut ditinggalkan dalam keadaan telanjang tanpa identitas, biar dianggap seperti orang gila. 28. Bahwa benar beberapa saat kemudian Saksi Pratu Mar Benny melihat di seberang sungai ada sepeda motor yang menyalakan lampu dim beberapa kali, yang menurut perkiraan Saksi Pratu Mar Benny pengendara sepeda motor tersebut adalah Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tinggal di kediaman Danpasmar-1 yang sebelumnya telah dihubungi oleh Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto. Beberapa
111 saat kemudian Saksi Pratu Mar Benny ditelepon oleh Saksi Santy Ernida Napitupulu yang memberitahukan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah dalam perjalanan dari Stasiun Gubeng menuju Rolak, dan diperkirakan setengah jam lagi akan sampai di Jembatan Tol Rolak Gunungsari, sehingga Saksi Pratu Benny dan kawan-kawan lalu bergegas menuju ke seberang sungai di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari. 29. Bahwa benar setelah sampai di seberang sungai di dekat lampu merah (pengatur lalu lintas) sebelum bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, arah ke Karangpilang, Surabaya, pada sekira pukul 01.30 Wib hari Kamis tanggal 09 April 2015, ternyata Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian tidak ada di tempat tersebut. Kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi mengambil rokok dan lakban warna hitam yang ditaruh dalam tas ransel hitam, lalu Saksi Pratu Benny mengantongi rokok dan lakban warna hitam tersebut ke celananya, dan kemudian Saksi Pratu Benny menyerahkan tas ransel warna hitam tersebut kepada Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan selanjutnya Saksi Pratu Benny menyuruh teman-teman lain yang membawa sepeda motor agar tetap menunggu di atas sepeda motor masing-masing, dan yang tidak membawa sepeda motor agar mengikuti Saksi Pratu Benny, sehingga Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto lalu berjalan mengikuti Saksi Pratu Benny menyusuri tepian sungai menuju ke arah tiang penyangga jalan/Jembatan Tol Gunungsari, dan kemudian Saksi Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain duduk di sebuah bangku panjang yang terbuat dari kayu yang ada di bawah Jembatan Tol Gunungsari untuk menunggu kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Setelah Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain pergi, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengatakan kepada Saksi Pratu Mar Dany dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro: “Nanti geraknya menunggu kode dari depan”, yang maksudnya menunggu kode dari Saksi Pratu Mar Benny. 30. Bahwa benar di tempat lain, yaitu di warung kopi pertigaan Wiyung yang berjarak sekira 200 meter dari bawah Jembatan Tol Gunungsari, oleh karena sudah terasa ngantuk, pada sekira pukul 01.30 Wib, Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian berniat kembali pulang ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya dengan melewati Jl. Gunungsari. Namun ketika Saksi Pratu Mar Andy Kurniawan dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian dalam perjalanan pulang dan kemudian melintas di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Saksi Pratu Mar Andy Kurniawan melihat di seberang jalan masuk ke Tol arah Waru ada Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto sedang duduk-duduk di atas sepeda motor masing-masing, sehingga Saksi-IV Pratu Andy dan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian lalu menghampiri Saksi Pratu Mar Dany dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, serta Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang ternyata juga ada di sekitar tempat tersebut. 31. Bahwa benar setelah sekira 10 (sepuluh) menit Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan TerdakwaIII Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto duduk di bangku panjang di bawah Jembatran Tol Gunungsari, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi melihat ada seorang laki-laki yang belum dikenal yang kemudian diketahui bernama Sujasmani (Saksi-IX) juga sedang duduk-duduk di warung kopi yang sudah tutup yang tidak jauh dari tempat Saksi
112 Pratu Benny duduk, sehingga Saksi Pratu Benny lalu menghampiri Saksi Sujasmani dan berkata: “Pak… Saya mau minta ijin, nanti ada latihan penculikan”, Saksi Sujasmani menjawab: “Monggo, gak papa”, lalu Saksi Pratu Benny berkata lagi: “Saya kasih tahu, biar sampean gak kaget”, dan selanjutnya Saksi Pratu Benny kembali ke tempat duduk semula bersama dengan Saksi Serda Erwin dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain. 32. Bahwa benar beberapa saat kemudian, ketika Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain sedang menunggu kedatangan Sdr. Ketut di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Saksi Pratu Benny melihat ada Taxi warna orange datang dan kemudian berhenti di pinggir jalan di bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, Surabaya. Selanjutnya keluar seorang laki-laki dari dalam Taxi Orange tersebut, lalu seorang laki-laki tersebut duduk menunggu di bangku pinggir jalan di depan warung kopi yang sudah tutup di bawah Jembatan Tol Gunungsari, sehingga Saksi Pratu Benny menduga bahwa laki-laki tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang Saksi Pratu Benny tunggu. Namun untuk lebih meyakinkan, Saksi Pratu Benny lalu menelepon Saksi Santy Ernida Napitupulu untuk menanyakan ciri-ciri Sdr. Ketut Hadi Prayitno, yang dijawab oleh Saksi Santy bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno memakai jaket Jeans warna abu-abu, lalu Saksi Pratu Benny menyuruh Saksi Santy agar menelepon Sdr. Ketut, sehingga Saksi Santy Ernida Napitupulu lalu menelepon Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 33. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Benny melihat seorang lakilaki yang memakai jaket jeans warna abu-abu yang menunggu di bawah Jembatan Tol Gunungsari tersebut sedang berbicara menggunakan HP, sehingga Saksi Pratu Benny merasa yakin bahwa laki-laki yang turun dari Taxi warna orange tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 34. Bahwa benar setelah Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi merasa yakin bahwa laki-laki tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi Pratu Benny lalu mengajak Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto untuk menghampiri Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang sedang duduk menghadap ke jalan raya di bangku pinggir jalan di depan warung kopi yang sudah tutup di bawah Jembatan Tol Gunungsari. Setelah Saksi Pratu Benny dekat dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi Pratu Benny langsung menendang bagian belakang kepala (tengkuk) Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan menggunakan kaki kiri sebanyak satu kali hingga Sdr. Ketut Hadi Prayitno jatuh tersungkur ke depan, lalu Saksi Pratu Benny melambaikan tangan ke arah Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang menunggu di atas sepeda motor tidak jauh dari tempat tersebut, sehingga Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan sepeda motornya datang mendekati Saksi Pratu Benny yang sedang memegangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, diikuti oleh Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan sepeda motornya, Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro dan sepeda motornya, serta Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan yang berboncengan dengan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang bersama-sama mendekat ke arah Saksi Pratu Benny di dekat tiang penyangga Jembatan Tol Gunungsari Surabaya. 35. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi menaikkan secara paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K-2247-MZ milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan cara tangan kiri Sdr. Ketut dipegang dan kemudian ditarik ke arah punggung, rambutnya ditarik, dan kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno didudukkan di sepeda motor
113 Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan posisi Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menyetir, Sdr. Ketut Hadi Prayitno berada di tengah diapit oleh Saksi Pratu Benny yang duduk di belakang sambil memegangi tangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. 36. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi dan Terdakwa-IV Pratu Mar Bambang Susanto membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno pergi menuju ke tempat yang sepi di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke bundaran Cyto/Waru, diikuti oleh kawan-kawan yang lain, yaitu: Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario warna hitam Nopol. G-6564-AQ milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang membonceng Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan menggunakan sepeda motor Yamaha RX King Nopol. W-6573-YN milik TerdakwaIV Prada Mar Charles Siburian, dan paling belakang Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang membonceng Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam Nopol. AA-6552-VL milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro. 37. Bahwa benar dalam perjalanan menuju Masjid Agung Al Akbar, Saksi Pratu Benny berkali-kali memukuli bagian belakang kepala Sdr. Ketut Hadi Prayitno menggunakan tangan kanan mengepal, sehingga selama dalam perjalanan menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar, Sdr. Ketut Hadi Prayitno sering bergerak-gerak meronta. Kemudian setelah melewati Masjid Agung Al Akbar Surabaya, Saksi-I Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto terus berjalan melewati jalan di samping Jalan Tol ke arah Bundaran Cyto/Waru. 38. Bahwa benar setelah sampai di tempat sepi dan remang-remang di Jalan Kembar arah Bundaran Cyto/Waru, tepatnya sekira 1 Km dari Masjid Al Akbar Surabaya menuju ke arah Bundaran Cyto/Waru di Kel. Sepanjang, Kec. Taman, Sidoarjo, Saksi-I Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti, diikuti kawankawan yang lain yang juga berhenti. Selanjutnya Saksi-I Pratu Benny menurunkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari sepeda motor, dengan cara Saksi-I Pratu Benny menarik baju Sdr. Ketut Hadi Payitno dan kemudian menarik/membawanya ke tengah pembatas jalan kembar, lalu Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi memukuli berkali-kali bagian kepala Sdr. Ketut menggunakan tangan kanan mengepal, dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memukul bagian perut Sdr. Ketut dengan tangan kanan mengepal sebanyak 3 kali, namun korban melawan dengan cara berusaha menangkis pukulan Saksi Pratu Benny maupun pukulan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, lalu Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto langsung ikut mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno secara bersama-sama, sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan mendorong/menendang bagian pantat korban menggunakan kaki kanan sebanyak 2 (dua) kali. 39. Bahwa benar kemudian sesuai dengan rencana awal yang akan menelanjangi Sdr. Ketut, maka Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto lalu menarik jaket Sdr. Ketut hingga lepas dan kemudian menaruhnya di tepi kiri Jalan Kembar, lalu Saksi Pratu Benny melepas baju kaos Sdr. Ketut dengan cara menariknya ke atas. Setelah baju kaos Sdr. Ketut terlepas, Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto lalu memegangi tangan kanan Sdr. Ketut dengan tangan kirinya, kemudian Sdr. Ketut dipukuli lagi oleh Saksi Pratu Benny,
114 lalu Sdr. Ketut memberontak sambil berteriak. Melihat hal tersebut Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto mengatakan: “Kamu diam” sambil Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto memukul kepala Sdr. Ketut menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian pelipis kanan Sdr. Ketut, lalu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memukul bagian kepala Sdr. Ketut sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan kanan mengepal, namun tidak mengenai sasaran, tetapi mengenai tangan salah seorang rekan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang yang sedang mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut. 40. Bahwa benar oleh karena pada waktu itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih berteriak-teriak terus sambil mengatakan: “Ya Allah… Ya Allah…. Tolong… tolong…. Aku diapakno iki”, maka Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi lalu mengatakan kepada Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto: “Dilakban saja mulutnya, biar tidak teriak“, sambil Saksi Pratu Benny memberikan lakban warna hitam dari saku celananya kepada Saksi Serda Mar Erwin, yang diterima Serda Erwin dengan tangan kanannya, lalu Saksi Serda Erwin melepas pegangan tangan kirinya, kemudian Saksi Serda Erwin melepas gulungan lakban, dan selanjutnya Saksi Serda Erwin menutup mulut Sdr. Ketut dengan cara lakban warna hitam tersebut dilingkarkan ke bagian mulut Sdr. Ketut sebanyak satu putaran. Oleh karena lakban tersebut habis, maka sisanya oleh Saksi Serda Erwin dibuang ke pinggir jalan dekat jalan Tol. 41. Bahwa benar setelah mulut Sdr. Ketut dilakban, ternyata Sdr. Ketut masih memberontak dan berhasil lari. Namun ketika baru berlari sekira 5 s/d 8 meter, Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi berhasil menghentikan Sdr. Ketut dengan cara Saksi Pratu Benny sambil berlari meloncat dan menendang Sdr. Ketut dari belakang menggunakan kaki kiri mengenai pinggang sebelah kanannya sehingga Sdr. Ketut dan Saksi Pratu Benny sama-sama terjatuh, lalu tubuh Sdr. Ketut diangkat oleh Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdalwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dan kemudian Sdr. Ketut dibawa ke tempat semula dimana Sdr. Ketut telah dilucuti pakaiannya, dengan posisi Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro memegangi tangan kiri, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memegangi tangan kanan, dan Saksi-II Serda Mar Erwin memegangi kaki Sdr. Ketut. 42. Bahwa benar setelah sampai di tempat semula, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno diletakkan di jalan aspal dengan posisi terlentang di jalan aspal, tangan kanannya diinjak oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, sedangkan tangan kirinya diinjak oleh TerdakwaII Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan bagian kakinya dipegangi oleh Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, selanjutnya Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi memukul lagi bagian perut Sdr. Ketut sebanyak 1 (satu) kali, diikuti oleh teman-teman yang lain yang juga ikut memukul dan menendang Sdr. Ketut, kecuali Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tidak ikut memukul karena saat itu sudah kembali ke sepeda motor yang diparkir di sisi kiri jalan arah ke Bundaran Cyto/waru. Selanjutnya Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi melepas celana panjang dan celana dalam Sdr. Ketut hingga Sdr. Ketut telanjang bulat, lalu Saksi Pratu Benny berencana akan membakar baju dan celana milik Sdr. Ketut, namun tidak jadi, kemudian Saksi Pratu Benny menyerahkan baju dan celana Sdr. Ketut tersebut kepada Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan selanjutnya Saksi-III Pratu Dany membuang baju dan celana Sdr. Ketut tersebut ke tanah kosong di sisi kiri Jalan Kembar arah ke Bundaran Cyto/Waru.
115 43. Bahwa benar beberapa saat kemudian, ketika Sdr. Ketut Hadi Prayitno dalam posisi telanjang bulat ditelentangkan di tengah jalan oleh Saksi Pratu Benny dan tangannya diinjak oleh Terdakwa-I Pratu Bambang Susanto, tiba-tiba dari arah Bundaran Cyto/pintu keluar Tol Waru ada sorot lampu mobil yang akan melintas, sehingga Terdakwa-II Pratu Mar Bambang Susanto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro langsung berlari menuju ke tempat sepeda motor diparkir yang berjarak sekira 10 meter dari tempat Sdr. Ketut ditelentangkan dengan meninggalkan begitu saja Sdr. Ketut di tengah jalan karena takut perbuatan tersebut diketahui oleh orang lain yang sedang lewat, kecuali Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang masih tetap berada di tempat semula sambil memegangi tangan Sdr. Ketut dengan posisi jongkok di atas trotoar pembatas jalan. Kemudian setelah sampai di dekat lokasi tempat Sdr. Ketut dipegangi Saksi Pratu Benny, mobil yang lewat yang ternyata jenis Pickup tersebut berhenti, lalu Saksi Pratu Benny berteriak ke pengemudi mobil, sehingga pengemudi mobil segera menjalankan lagi mobilnya dengan kencang meninggalkan Sdr. Ketut yang sedang dipegangi oleh Saksi Pratu Benny tersebut. 44. Bahwa benar setelah mobil pickup berjalan lagi, Sdr. Ketut memberontak mau lari, sehingga Saksi Pratu Benny lalu menendang bagian rusuk sebelah kanan Sdr. Ketut hingga Sdr. Ketut terlepas dari pegangan Saksi Pratu Benny, lalu Sdr. Ketut berusaha lari mengejar mobil Pickup sambil berteriak minta tolong kepada sopir mobil Pickup tersebut. Mengetahui hal tersebut, Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto langsung lari mengejar Sdr. Ketut, kemudian Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menendang bagian tubuh Sdr. Ketut dari belakang hingga Sdr. Ketut terjatuh. Kemudian ketika Sdr. Ketut dalam posisi terjatuh, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto langsung memegang kaki Sdr. Ketut, lalu Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menendang perut Sdr. Ketut berkali-kali dan menendang wajahnya sebanyak 1 (satu) kali. 45. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang saat itu sudah menunggu di tempat parkir sepeda motor bersama dengan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Saksi-III Pratu Mar Danny Ari Yulianto, Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian, lalu berteriak kepada Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi: “Sudah, tinggalkan saja dia”. Oleh karena teman-teman yang lain sudah menunggu di atas sepeda motor masing-masing, maka Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto lalu segera meninggalkan Sdr. Ketut menuju ke tempat kawan-kawan menunggu di sepeda motor masing-masing, dan selanjutnya Saksi-I dengan dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto bersama dengan Saksi-II Serda Mar Erwin yang dibonceng Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-III Pratu Mar Dany yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain lalu bersama-sama berangkat pulang ke Mess TD Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta yang dibonceng Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian pulang menuju ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya. 46. Bahwa benar ketika Saksi-I Pratu Benny dan Saksi-II Serda Mar Erwin serta kawan-kawan yang lain pergi meninggalkan Sdr. Ketut di Jalan Kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya, pada waktu itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih hidup dengan posisi duduk di pinggir jalan, muka penuh darah, tangan dan kaki sudah tidak terikat lakban, dan masih bisa berteriak meminta tolong. Namun pada waktu ditemukan
116 oleh masyarakat yang melewati Jalan Kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 05.30 Wib, yang kemudian menginformasikan kepada Sdr. Agus Jupriono (Saksi-V) selaku petugas Security Tol di Pintu Keluar Tol Waru (dekat masjid Al Akbar Surabaya), Sdr. Ketut Hadi Prayitno diketemukan dalam keadaan telanjang, di bagian tangan dan kakinya ada lakban warna hitam yang sudah lepas, dan sudah meninggal dunia dalam posisi tergeletak telentang di tepi Jalan Kembar dari arah Cyto/Waru menuju Masjid Al Akbar Surabaya, yang berjarak sekira 200 meter dari Pintu Keluar Tol Waru atau bergeser ke utara (arah ke Masjid Al Akbar) sekira 40 s/d 50 meter dari tempat terakhir Sdr. Ketut ditinggalkan para Terdakwa. 47. Bahwa benar sesuai Visum Et Repertum Nomor: ML/SK.II/15.04.02 perihal Visum et Repertum Hasil Pemeriksaan Bedah Jenazah a.n. Ketut Hadi Prayitno yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Pusdikgasum Porong Sidoarjo tanggal 13 April 2015, disimpulkan bahwa pada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan: - Luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. - Ditemukan pula memar di sekeliling hidung, bibir, dada; - Luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri; - Benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung kea rah kanan akibat kekerasan tumpul; - Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam di daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul; - Pada otak ditemukan perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan tanda-tanda mati lemas; - Orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada ruang di bawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. 48. Bahwa benar meninggalnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut adalah akibat dari perbuatan para Terdakwa dan kawan-kawan yang secara bersama-sama telah mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno, yang masing-masing perannya sebagai berikut : a. Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi melakukan perbuatan sebagai berikut : - Sejak akhir bulan Maret 2015 Saksi-I Pratu Benny bersepakat dengan Saksi-VIII Santy Ernida Napitupulu untuk „merayu‟ atau „menjebak‟ mantan pacar Saksi Santy yang bernama Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang dari Jakarta ke Surabaya untuk diberi „pelajaran‟ (dipukuli) dan dipermalukan (ditelanjangi). - Saksi-I Pratu Benny yang merencanakan memukuli dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno dan kemudian mengajak kawan-kawan yang tinggal di Mess TD Pasmar-1, yaitu antara lain Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain untuk bersama-sama melaksanakan rencana Saksi-I Pratu Benny tersebut, namun jangan sampai mati.
117 - Saksi Pratu Benny menyuruh Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto agar meneleponl Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan untuk ikut bergabung dengan Saksi-I Pratu Benny „ngopi‟ di Rolak. - Saksi-I Pratu Benny yang membagi tugas dan peran kawankawan yang lain, termasuk para Terdakwa ketika berada di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. - Saksi-I Pratu Benny menendang tengkuk Sdr. Ketut Hadi Prayitno di bawah Jembatan Tol Gunungsari hingga Sdr. Ketut jatuh tersungkur dan kemudian dibawa dengan sepeda motor Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto ke arah Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya . - Selama perjalanan dari bawah Jembatan Tol Gunungsari ke Jalan Kembar, Saksi-I Pratu Benny berkali-kali memukuli bagian belakang kepala Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Saksi-I Bratu Benny menyuruh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto agar berhenti di tempat sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar arah ke bundaran Cyto/Waru. - Setelah di Jalan Kembar yang sepi dan gelap, Saksi-I Pratu Benny menurunkan Sdr. Ketut dari sepeda motor dengan cara kasar, lalu Saksi-I Pratu Benny memukul dan menendang Sdr. Ketut berkalikali di bagian kepala, badan, dan kakinya, serta menyuruh Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Cahyo agar me-lakban mulut Sdr. Ketut agar tidak berteriak-teriak menyebut nama Allah dan meminta pertolongan. - Saksi-I Pratu Benny mengejar Sdr. Ketut yang berusaha lari untuk meminta pertolongan, dan kemudian sambil berlari Saksi-I Pratu Benny meloncat dan menendang bagian pinggang Sdr. Ketut hingga terjatuh. - Saksi-I Pratu Benny membentak pengemudi mobil Pickup yang berhenti di dekat Saksi-I Pratu Benny yang sedang „menelanjangi‟ Sdr. Ketut. - Saksi-I Pratu Benny berusaha menghilangkan barang bukti dan mempersulit penyidikan dengan membuang/melenyapkan HP Saksi-I Pratu Benny dan HP Saksi Santy Napitupulu yang telah digunakan berkomunikasi berkaitan dengan masalah ini, serta berusaha menyembunyikan Saksi Santy dari pencarian penyidik. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V, Saksi-I Pratu Benny memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.500.000,-(satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada keluarga korban. b. Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto melakukan perbuatan sebagai berikut : - Sejak tanggal 06 April 2009 Saksi-II Serda Mar Erwin telah mengetahui rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi pelajaran dan mempermalukan Sdr. Ketut Hadi Prayitno setelah yang bersangkutan datang ke Surabaya. Pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib rencana tersebut disampaikan lagi oleh Saksi-I Pratu Benny ketika sedang berada di Ruang Spri Danpasmar1, dan disampaikan lagi oleh Saksi-I Pratu Benny ketika sedang berada di Gudang Dayung Marinir di Rolak Gunungsari Surabaya, dan Saksi-II Serda Erwin ikut serta melaksanakan rencana tersebut. - Bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-I Pratu Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Ananto, dan Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain berkumpul di Gudang Dayung Marinir di Rolak, dan kemudian meminum minuman keras. Saat itu Saksi-III Pratu Dany tidak ikut meminum minuman keras. - Bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain menunggu Sdr. Ketut di tiang penyangga bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya.
118 - Selaku atasan, Saksi-II Serda Erwin tidak berusaha menghentikan tindakan Saksi-I Pratu Mar Benny yang menendang tengkuk dan kemudian membawa paksa Sdr. Ketut ke arah Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya, dan bahkan Saksi-II Serda Mar Erwin membantu Saksi-I Pratu Mar Benny membawa paksa Sdr. Ketut. - Setelah Sdr. Ketut diturunkan di tempat sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru, bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Saksi-III Pratu Dany, Saksi-IV Pratu Mar Andy Kurniawan, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, Saksi-II Serda Erwin ikut serta memukuli/mengeroyok Sdr. Ketut Hadi Prayitno. - Saksi-II Serda Erwin membantu memegangi Sdr. Ketut ketika Saksi-I Pratu Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto melucuti (menelanjangi) pakaian Sdr. Ketut. - Saksi-II Serda Erwin membentak Sdr. Ketut dengan mengatakan “Kamu diam”, sambil memukul kepala Sdr. Ketut sebanyak dua kali dengan menggunakan tangan kanan mengepal. - Saksi-II Serda Erwin me-lakban mulut Sdr. Ketut karena Sdr. Ketut terus berteriak-teriak meminta tolong dan mengatakan: Ya Allah.. Ya Allah…”. - Bersama dengan Saksi-I Pratu Benny tetap memegangi Sdr. Ketut ketika ada mobil Pickup melintas, dan kemudian ikut mengejar Sdr. Ketut yang berusaha lari untuk meminta pertolongan kepada pengemudi mobil Pickup yang telah pergi meninggalkan Sdr. Ketut. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Saksi-II Serda Erwin memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. c. Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto melakukan perbuatan sebagai berikut : - Saksi-III mengetahui adanya rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib ketika berkumpul di Gudang Dayung Marinir di daerah Rolak, Gunungsari, Surabaya. - Saksi-III Pratu Dany membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar arah Bundaran Cyto/Waru. - Setelah sampai di Jalan kembar, Saksi-III Pratu Dany ikut mengerumuni dan kemudian memukul bagian perut Sdr. Ketut sebanyak satu kali menggunakan tangan kiri mengepal. Kemudian ketika Saksi-III Pratu Dany akan memukul lagi yang kedua kalinya, Saksi-III Pratu Dany mendengar Sdr. Ketut berteriak: “Astaghfirullah…., Allahu Akbar..”, sehingga Saksi-III tersadar dan tidak jadi memukul lagi Sdr. Ketut, dan selanjutnya Saksi-III Pratu Dany kembali ke tempat sepeda motor diparkirkan. - Atas perintah Saksi-I Pratu Benny yang meminta agar mengamankan barang-barang Sdr. Ketut, Saksi-III Pratu Dany mengambil pakaian dan sepatu milik Sdr. Ketut yang berserak di jalan kembar dan kemudian menaikkannya ke sepeda motor Saksi-III Pratu Dany. Namun ketika para Terdakwa dan kawan-kawan yang lain akan meninggalkan lokasi kejadian, Saksi-III Pratu Dany membuang pakaian dan sepatu milik Sdr. Ketut tersebut ke balik pagar tembok di sebelah kiri jalan arah ke Bundaran Cyto. Sedangkan kaos Sdr. Ketut tetap terbawa sampai ke Mess TD Pasmar-1 yang kemudian diserahkan kepada Saksi-I Pratu Benny di Mess TD.
119 - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Saksi-III Pratu Dany memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. d. Saksi-IV Pratu Mar Andy Kurniawan Armananta melakukan perbuatan sebagai berikut : - Saksi-IV Pratu Andy mengetahui adanya rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.30 Wib ketika Saksi-IV Pratu Andy Kurniawan datang ke Rolak, Gunungsari, Surabaya. - Saksi-IV datang ke Rolak Gunungsari karena dipanggil melalui BBM oleh Saksi-III Pratu Dany yang katanya sedang ditunggu Saksi-I Pratu Benny di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, sehingga Saksi-IV Pratu Andy lalu mengajak Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian ke Rolak Gunungsari. - Saksi-IV dibonceng Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah sampai di Jalan Kembar, Saksi-IV Pratu Andy ikut mengerumuni dan kemudian mendorong/menendang bagian pantat Sdr. Ketut Hadi Prayitno sebanyak dua kali menggunakan kaki kanan, dan kemudian Saksi-IV Pratu Andy kembali ke tempat sepeda motor Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian menunggu. - Saksi-IV Pratu Andy melarang dan menahan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro agar tidak ikut-ikutan mengeroyok Sdr. Ketut, tetapi diminta tetap menunggu saja di sepeda motor. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Saksi-IV Pratu Andy memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. e. Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto melakukan perbuatan sebagai berikut : - Terdakwa-I Pratu Bambang Susanto mengetahui rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi pelajaran dan mempermalukan Sdr. Ketut Hadi Prayitno setelah yang bersangkutan datang ke Surabaya adalah pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib ketika sedang berada di Ruang Spri Danpasmar-1, dan rencana tersebut disampaikan lagi oleh Saksi-I Pratu Benny ketika sedang berada di Gudang Dayung Marinir di Rolak Gunungsari Surabaya, dan Terdakwa-I ikut serta melaksanakan rencana tersebut. - Terdakwa-I Pratu Bambang bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain berkumpul di Gudang Dayung Marinir di Rolak, dan kemudian meminum minuman keras. Saat itu Saksi-III Pratu Dany tidak ikut meminum minuman keras. - Terdakwa-I Pratu Bambang bersama-sama dengan kawankawan yang mengemudikan sepeda motor, yaitu: Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian berhenti di dekat lampu merah (pengatur lalu lintas) sebelum Jembatan Tol Gunungsari Surabaya ke arah Karangpilang menunggu aba-aba dari Saksi-I Pratu Benny. - Ketika menunggu di dekat laampu merah, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengatakan kepada Saksi-III Pratu Dany dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro: “Nanti geraknya menunggu kode dari depan”, yang maksudnya menunggu kode dari Saksi-I Pratu Beny.
120 - Terdakwa-I Pratu Bambang bersama dengan Saksi-I Pratu Benny membonceng/membawa secara paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah Sdr. Ketut diturunkan di tempat sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru, Terdakwa-I Pratu Bambang bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Saksi-IV Pratu Andy Kurniawan, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, lalu memukuli/mengeroyok Sdr. Ketut Hadi Prayitno secara beramai-ramai. Pada waktu itu Terdakwa-I Pratu Bambang memukuli kepala Sdr. Ketut berkali-kali, memukul ke bagian perut Sdr. Ketut sebanyak tiga kali, dan menendang perut Sdr. Ketut sebanyak dua kali menggunakan lutut Terdakwa-I. - Terdakwa-I bersama dengan Saksi-I Pratu Benny dan Saksi-II Serda Erwin melucuti pakaian (menelanjangi) Sdr. Ketut, dan kemudian Terdakwa-I ikut menarik Sdr. Ketut ke tengah pembatas jalan, lalu menelentangkan tubuh Sdr. Ketut dan menginjak tangannya agar tidak lari. - Atas permintaan Saksi-I Pratu Benny dan Saksi-II Serda Erwin, bertempat di depan Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, Terdakwa-I Pratu Bambang membakar kaos Sdr. Ketut dan kaos Saksi-I Pratu Benny yang banyak bercak darah, dengan maksud untuk menghilangkan barang bukti. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Terdakwa-I memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. f. Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro melakukan perbuatan sebagai berikut : - Terdakwa-II mengetahui rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi pelajaran dan mempermalukan Sdr. Ketut Hadi Prayitno setelah yang bersangkutan datang ke Surabaya adalah pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 24.00 Wib ketika sedang berada di Gudang Dayung Marinir di Rolak Gunungsari Surabaya, dan pada waktu itu Saksi-I Pratu Benny menyampaikan rencananya. - Terdakwa-II bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-I Pratu Bambang, dan Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain berkumpul di Gudang Dayung Marinir di Rolak, dan kemudian meminum minuman keras. Saat itu Saksi-III Pratu Dany tidak ikut meminum minuman keras. - Terdakwa-II membonceng Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah sampai di Jalan Kembar, Terdakwa-II Serda Wahyu ikut mengerumuni Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang sedang dipukuli para Terdakwa dan kawan-kawan yang lain, lalu Terdakwa-II kembali ke tempat parkir sepeda motor. - Pada waktu menunggu di sepeda motor yang diparkir di sisi kiri Jalan kembar arah ke bundaran Cyto, Terdakwa-II melihat Sdr. Ketut bersusaha lari dan kemudian ditendang oleh Saksi-I Pratu Benny hingga keduanya jatuh, lalu Terdakwa-II membantu memegangi Sdr. Ketut. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Terdakwa-II memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. g. Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto melakukan perbuatan sebagai berikut :
121 - Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain mengetahui adanya rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib ketika berkumpul di Gudang Dayung Marinir di daerah Rolak, Gunungsari, Surabaya. - Pada waktu di Gudang Dayung Marinir, Terdakwa-III bersamasama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-I Pratu Bambang, dan Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro bersama-sama meminum minuman keras. Saat itu Saksi-III Pratu Dany tidak ikut meminum minuman keras. - Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain bersama dengan Saksi-II Serda Erwin, menemani Saksi-I Pratu Benny menunggu kedatangan Sdr. Ketut dengan duduk di bangku panjang di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari Surabaya. - Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain membantu Saksi-I Pratu Benny menaikkan secara paksa Sdr. Ketut ke atas sepeda motor TerdakwaI Pratu Mar Bambang Susanto untuk dibawa ke tempat sepi di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya. - Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain dibonceng oleh Saksi-III Pratu Dany menggunakan sepeda motor Honda Vario milik Terdakwa-III mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah sampai di Jalan kembar, Terdakwa-III Pratu Sofyan Huisain langsung memukul muka Sdr. Ketut yang sedang dipegangi Saksi-I Pratu Benny sebanyak satu kali menggunakan tangan kanan mengepal, yang diikuti oleh kawan-kawan yang lain dengan memukuli Sdr. Ketut secara beramai-ramai, kecuali Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tidak ikut berkerumun dan tidak ikut memukul, melainkan tetap menunggu di tempat parkir sepeda motor. Selanjutnya Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain kembali ke tempat sepeda motor diparkirkan. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. h. Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian melakukan perbuatan sebagai berikut : - Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian mengetahui adanya rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.30 Wib ketika Terdakwa-IV diajak Saksi-IV Pratu Andy Kurniawan datang ke Rolak, Gunungsari, Surabaya. - Terdakwa-IV mau diajak Saksi-IV Pratu Andy datang ke Rolak Gunungsari karena katanya akan ngopi di daerah Rolak. - Terdakwa-IV membonceng Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah sampai di Jalan Kembar, Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian melihat para Terdakwa dan kawan-kawan yang lain mengerumuni dan memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun Terdakwa-IV hanya diam saja menunggu di sepeda motor Yamaha RX King miliknya sambil main HP. - Setelah kawan-kawan yang lain selesai mengeroyok Sdr. Ketut, selanjutnya Terdakwa-IV Prada Charles membonceng Saksi-IV Pratu Andy kembali ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya.
122 - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Terdakwa-IV Prada Charles Siburian memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. 49. Bahwa benar Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini karena terpancing kemarahannya atas cerita Saksi Santy Napitupulu tentang perilaku Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang telah meneror Saksi Santy Napitupulu dan keluarganya, padahal Saksi-I Pratu Benny sudah kenal baik dan dekat dengan ayah Saksi Santy Napitupulu. Kemudian ketika Saksi-I Pratu Benny Silalahi memberitahukan rencananya untuk memberikan pelajaran dan menelanjangi Saksi Ketut Hadi Prayitno, Saksi Santy Ernida Napitupulu mengatakan kepada Saksi-I Pratu Benny: “Terserah Ketut mau diapakan”. Sedangkan para Terdakwa dalam perkara ini mau melaksanakan rencana Saksi-I Pratu Benny karena rasa jiwa korsa sebagai sesama anggota marinir dan sama-sama BKO di Pasmar-1, dan sama-sama tingggal di Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan Sidoarjo. 50. Bahwa benar pada waktu terjadinya peristiwa pengeroyokan yang menjadi perkara ini, keadaan di Jl. Kembar Arah Masjid Al Akbar Surabaya sangat sepi, situasinya remang-remang, jarak pandang ± 3 s/d 4 meter, dan ditempat kejadian tidak ada lampu penerangan jalan, namun masih ada cahaya dari arah jalan Tol yang ada di samping dan sejajar dengan Jalan Kembar dari Masjid Al Akbar Surabaya ke arah bundaran Cyto/Waru. Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Tim Penasehat Hukum para Terdakwa mengajukan Nota Pembelaan (Pledoi) yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Tim Penasehat Hukum para Terdakwa sependapat dengan Oditur Militer tentang tidak terbuktinya para Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Primair dan Dakwaan Subsidair. 2. Bahwa dari rangkaian fakta yang terungkap di persidangan, Tim Penasehat Hukum para Terdakwa tidak sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya para Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam Dakwaan Lebih Subsidair, karena unsur-unsur pasal yang didakwakan tidak terpenuhi, dengan alasan antara lain sebagai berikut: a. Oditur dalam dakwaannya tidak memasukkan unsur ”Barang Siapa” atau dalam uaraian pasalnya tidak mencantumkan ”subjek hukumnya” atau pelakunya, dan Oditur langsung menguraikan kepada perbuatannya yaitu ”penganiayaan”. Dengan demikian oditur tidak konsisten dengan uraian pasal dalam surat dakwaan dengan uraian pasal sebagaiman yang tercantum dalam tuntutan oditur Militer sehingga uraian pasal yang seharusnya terang benderang namun oleh oditur dibuat sumir atau tidak jelas. Oleh karena itu Tim Penasehat Hukum berpendapat bahwa unsur penganiayaan tidak terpenuhi secara sah dan meyakinkan terhadap Terdakwa-4 Prada Mar Charles Siburian. Dalam unsur penganiayaan diartikan perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain, itu merupakan tujuan atau kehendak sipelaku, kehendak atau tujuan itu harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yaitu perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain. Menimbulkan rasa sakit itu atau luka kepada orang lain yang dilakukan sipelaku dengan cara bermacam macam, antara lain memukul, menendang, mencakar, mendorong, dan sebagainya. Oleh karena itu unsur
123 penganiayaan tidak terbukti sama sekali bagi Terdakwa-IV, karena Terdakwa-IV sama sekali tidak melakukan tindakan apapun yang membuat korban merasa sakit atau luka. b. Sedangkan mengenai unsur “dengan rencana lebih dahulu”, menurut Prof. Moelyatno, S.H. dalam bukunya Azas-Azas Hukum Pidana, perbuatan direncanakan terlebih dahulu (Voorbedachte raad) bukan merupakan delik tersendiri. Istilah Voorbedachte raad itu sendiri tanpa rumusan delik apa, telah menunjukkan dengan jelas apa yang diperlukan, yaitu suatu saat untuk menimbang-nimbang dengan tenang. Istilah itu adalah lawannya “Ogenblikkelijke gemoedsopwelling” yaitu pertumbuhan kehendak secara demikian tadi (tiba-tiba), tetapi melakukan perbuatannya “In koelen bloede” (dengan hati yang tenang). Jadi Prof. Moelyatno, S.H. berkesimpulan bahwa “suasana tenang” itu mengenai pertumbuhan kehendak. Dari fakta di persidangan, tidak diketemukan satu fakta pun yang menjelaskan bahwa ada perencanaan penganiayaan. Saksi Pratu Mar Benny Silalahi hanya merencanakan untuk memberi pelajaran atau mempermalukan korban, karena saat korban jatuh dan tidak pingsan, Saksi Pratu Benny panik sehingga suasana berubah, akhirnya korban dinaikkan sepeda motor yang dikendarai Terdakwa-I dan Saksi Pratu Benny. Dengan demikian unsur kedua dalam Tuntutann Oditur tidak terpenuhi. c. Tim Penasehat Hukum berpendapat bahwa unsur “yang dilakukan secara bersama sama” adalah tidak terpenuhi secara sah dan meyakinkan, dengan alasan : - Yang dimaksud dengan “secara bersama-sama” adalah bahwa tindak pidana itu dilakukan oleh dua orang atau lebih, dan sesuai dengan yang dirumuskan dalam pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dapat berbentuk bersama-sama, dalam arti setiap peserta/pelaku ikut mewujudkan terjadinya tindak pidana, atau turut serta melakukan, atau ada yang menyuruh dan ada yang disuruh melakukan (menyuruh lakukan). Dengan demikian bersama-sama dapat berbentuk turut serta melakukan dan dapat pula berbentuk menyuruh lakukan. Dari fakta di persidangan, tidak ditemukan satu fakta pun yang menjelaskan bahwa Terdakwa-IV ikut bersama-sama dalam penganiayaan tersebut, tidak sebagaimana yang telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam uraian unsur ke-4 pada huruf f yang di sebutkan bahwa “sedangkan Terdakwa-IV hanya melihat di sepeda motor sambil mengawasi situasi di jalan, takut ada orang lewat atau kendaraan lewat”, namun pada fakta di persidangan adalah “Terdakwa-IV duduk di atas sepeda motor sambil main Handphone”. Bilamana peran Terdakwa-IV sebagaimana yang diuraikan Oditur Miuliter dalam Tuntutanya, maka sesuai uraian bapak Oditur dalam huruf j “Bahwa pada saat korban posisi terlentang dan sudah dalam keadaan telanjang bulat, tiba-tiba melintas mobil pickup dan berhenti di lokasi penganiayaan” maka Terdakwa-IV akan memberi tahu teman-temannya bahwa ada mobil yang akan melintas atau setidaktidaknya akan memberhentikan mobil tersebut sebelum melewati lokasi kejadian tersebut, bahkan pada saat rekonstruksi pun tidak diketemukan adegan yang menjelaskan bahwa Terdakwa-IV berperan mengawasi situasi, sehingga menurut pendapat Tim Penasehat Hukum, Oditur Militer sengaja memutar balikkan fakta persidangan untuk menjerat Terdakwa-IV sebagaimana dalam Tuntutannya. Menurut Hezewenkel-Suringa, Hoge Raad Belanda mengemukakan dua syarat bagi adanya turut serta melakukan tindak pidana:
124 pertama, kerjasama yang disadari antara para turut pelaku, yang merupakan suatu kehendak bersama (afspraak) diantara mereka; kedua, mereka harus bersama sama melakukan kehendak. Berdasarkan pendapat tersebut, tidak ditemukan perbuatan Terdakwa-IV yang terbukti melakukan penganiayaan secara bersama-sama sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer. Dengan demikian unsur ketiga dalam Tuntutan Oditur Militer tidak terpenuhi. 3. Tim Penasehat Hukum menilai bahwa Tuntutan yang diajukan oleh Oditur Militer adalah terlalu berat dan berlebihan, serta tidak mempertimbangkan sisi kemanusiaan, karena Oditur Militer kurang mencermati permasalahan yang melatar belakangi mengapa para Terdakwa melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan. 4. Pada akhir pembelaannya Tim Penasehat Hukum para Terdakwa memohon agar Majelis Hakim pada Pengadilan Militer III-12 Surabaya berkenan memutuskan : - Membebaskan para Terdakwa; - Melepaskan dari segala tuntutan hukum; - Atau setidak-tidaknya menghukum para Terdakwa dengan hukuman yang seringan-ringannya. Menimbang
: Bahwa terhadap Pembelaan (Pledooi) Tim Penasehat Hukum para Terdakwa tersebut, Oditur Militer mengajukan Replik secara tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam Persidangan dari keterangan para Saksi, khususnya keterangan Saksi-1 dan Saksi-2 , Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-3 yang di didukung oleh bukti-bukti lain yang saling berkesinambungan satu sama lain maka tidak ada alasan yang dapat menghilangkan sifat melawan hukum bagi Terdakwa yang dalam hal ini berupa perbuatan Penganiayaan yang direncanakan terlebih dahulu secara bersama-sama. Hal-hal lain yang dapat mendukung pembuktian unsur “Dengan rencana terlebih dahulu yang dinyatakan oleh Oditur terbukti secara sah dan meyakinkan adalah perlu kita perhatikan berbagai pendapat para ahli hukum, yaitu antara lain pendapat ahli hukum Drs. Adami Chazawi, SH dalam bukunya yang berjudul “Kejahatan terhadap tubuh dan nyawa”. Menurut Adami Chazawi, unsur “Dengan Rencana Terlebih Dahulu” pada dasarnya mengandung 3 (tiga) syarat yaitu : - Memutuskan kehendak dalam suasana tenang. - Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan pelaksanaan kehendak. - Pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang. Memutuskan kehendak dalam suasana tenang, adalah pada saat memutuskan kehendak untuk membunuh itu dilakukan dalam suasana (batin) yang tenang. Suasana (batin) yang tenang, adalah suasana tidak tergesa-gesa atau tiba-tiba, tidak dalam keadaan terpaksa dan emosi yang tinggi. Sebagai indikatornya ialah sebelum memutuskan kehendak untuk membunuh itu, telah dipikirnya dan dipertimbangkannya, telah dikaji untung dan ruginya. Pemikiran dan pertimbangan seperti ini hanya dapat dilakukan apabila ada dalam suasana tenang, dan dalam suasana tenang sebagaimana waktu ia memikirkan dan mempertimbangkan dengan mendalam itulah ia akhirnya memutuskan kehendak untuk berbuat. Sedangkan perbuatannya tidak diwujudkan ketika itu. Yang dirumuskan pasal 353 dalam praktek hukum diberi kualifikasi sebagai penganiayaan berencana, oleh sebab terdapat
125 unsur direncanakan lebih dulu (meet voorbedachte rade) sebelum perbuatan dilakukan. Direncanakan lebih dulu (disingkat berencana), adalah bentuk khusus dari kesengajaan (opzettelijk) dan merupakan alasan pemberat pidana pada penganiayaan yang bersifat subjektif, dan yang juga terdapat pada pembunuhan berencana (pasal 340). Bahwa yang dimaksud dengan direncanakan lebih dulu (berencana) itu dalam Memorie van Toelichting (MvT) ada sedikit keterangan tentang direncanakan lebih dulu ialah “suatu saat untuk menimbang dengan tenang (Hermien HK, 1984:41) Keterangan tersebut belum menjelaskan tentang segala sesuatu yang perlu dalam hubungannya dengan saat untuk menimbang dengan tenang, selain untuk menunjukkan arti bahwa di dalam istilah itu terdapat suasana (batin) yang tenang, bukan suasana (batin) yang menggambarkan tentang timbulnya kehendak secara tiba-tiba. Di dalam doktrin, banyak dibicarakan oleh para ahli tentang istilah direncanakan lebih dulu, yang pada dasarnya istilah ini mengandung pengertian yang harus memenuhi syarat-syarat yaitu : - Pengambilan keputusan untuk berbuat atas suatu kehendak dilakukan dalam suasana (batin) yang tenang, (kebalikan dari pengambilan keputusan secara tiba-tiba atau tergesa-gesa tanpa dipikirkan lebih jauh tentang misalnya akibat baik atas diri orang lain maupun atas dirinya sendiri). - Sejak timbulnya kehendak/pengambilan keputusan untuk berbuat sampai dengan pelaksanaan perbuatan ada tenggang waktu yang cukup. Dalam jarak tersedianya waktu yang cukup itu, dapat digunakan olehnya untuk berpikir-pikir/memikirkan, yakni antara lain: 1). Perihal apakah perbuatan yang telah terjadi keputusannya itu akan dilaksanakan dengan suatu resiko/akibat yang disadarinya baik bagi dirinya maupun orang lain, ataukah ia tidak akan meneruskannya atau membatalkan niat jahatnya itu. 2) Apabila ia sudah berketepatan hati untuk melaksanakan kehendak yang telah terjadi keputusannya, bagaimana cara dan dengan alat apa serta bilamakah atau saat yang tepat untuk melaksanakannya. 3) Bagaimana cara untuk menghilangkan jejak, dan lain sebaginya, yang segala sesuatu yang dipikirkannya itu adalah segala sesuatu yang dapat diputuskannya sendiri berhubungan dengan adanya suasana yang tenang tadi. - Dalam melaksanakan perbuatan (yang telah terjadi keputusannya tadi) dilakukan dalam suasana (batin) yang tenang. Maksudnya ketika melaksanakan perbuatan itu suasana hati, pikiran (batin) tidak dikuasai oleh perasaan seperti emosi yang tinggi, was-was / takut, tergesa-gesa atau terpaksa, dan lain sebaginya. Pada penganiayaan berencana ada pemisahan antara timbulnya kehendak/pengambilan keputusan untuk berbuat dengan pelaksanaan perbuatan, baik pemisahan berupa jarak waktu (objektif) maupun pemisahan suasana hati (subjektif). Pemisahan jarak waktu yang dimaksudkan ini adalah sebagaimana yang diterangkan dalam syarat kedua. Jarak waktu ini tidak dapat ditentukan berapa lamanya, yang penting dalam jangka waktu yang tersedia itu ia tersedia kesempatan yang cukup untuk memberikan tentang segala sesuatu yang telah diterangkan pada syarat ke-2 tersebut diatas. Pemisahan suasana hati, maksudnya bahwa suasana batin ketika terbentuknya kehendak/diambilnya keputusan untuk berbuat adalah
126 berlainan dengan suasana batin ketika perbuatan dilakukan. Keadaan ini terjadi berhubung dengan tersedianya waktu yang cukup untuk melakukan/memikirkan hal-hal sebagaimana yang diterangkan dalam syarat ke-2 tersebut di atas. Bahwa dengan rencana terlebih dahulu dipandang ada, jika si pelaku (para Terdakwa) dalam suatu waktu yang cukup telah memikirkan serta menimbang-nimbang dan kemudian menentukan waktu, tempat, cara serta alat yang akan digunakan untuk melakukan pembunuhan. Selain itu, masalah lain yang tidak kalah pentingnya ialah bahwa waktu antara perbuatan persiapan dengan perbuatan pelaksanaan cukup bagi para Terdakwa untuk berfikir dengan tenang sehingga, waktu yang cukup itu tidak lagi merupakan suatu reaksi yang segera yang mengakibatkan Terdakwa berkehendak untuk melakukan pembunuhan. Waktu tersebut tidak boleh demikian sempit tetapi juga tidak boleh terlalu lama, yang penting bahwa dalam waktu itu si pelaku masih dapat berfikir dengan tenang apakah ia akan membatalkan niatnya atau meneruskan rencananya. Mengenai adanya cukup waktu, dalam tenggang waktu mana ada kesempatan untuk memikirkan dengan tenang untung ruginya pembunuhan itu dan lain sebagainya, sebagaimana yang diterangkan di atas, dapat disimak dalam Arrest HR (22-3-1909) yang menyatakan bahwa “untuk dapat diterimanya suatu rencana terlebih dahulu, maka adalah perlu adanya suatu tenggang waktu pendek atau panjang, dalam mana dilakukan pertimbangan dan pemikiran yang tenang. Pelaku harus dapat memperhitungkan makna dan akibat-akibat perbuatannya, dalam suatu suasana kejiwaan yang memungkinkan untuk berpikir” (Soenarto Soerodibroto, 1994: 207). Mengenai syarat yang ketiga, berupa pelaksanaan pembunuhan itu dilakukan dalam suasana (batin) tenang. Bahkan syarat ketiga ini diakui oleh banyak orang sebagai yang terpenting. Maksudnya susana hati dalam saat melaksanakan pembunuhan itu tidak dalam suasana yang tergesa-gesa, amarah yang tinggi, rasa takut yang berlebihan dan lain sebagainya. Tiga unsur/syarat dengan rencana lebih dulu sebagaimana yang diterangkan di atas, bersifat kumulatif dan saling berhubungan, suatu kebulatan yang tidak terpisahkan. Sebab bila sudah terpisah /terputus, maka sudah tidak ada lagi dengan rencana terlebih dahulu. Bahwa pendapat di atas jika dikaitkan dengan fakta yang terungkap dalam Persidangan mengenai diri para Terdakwa, dapat terlihat dengan jelas bahwa perbuatan para Terdakwa dalam memutuskan kehendaknya tersebut adalah dalam suasana tenang. Dengan diuraikannya apa yang dimaksud dengan berencana terlebih dahulu seperti uraian di atas, maka tidak ada lagi alasan pembenar terhadap perbuatan para Terdakwa yang oleh Penasehat Hukum Para Terdakwa dijadikan sebagai alasan pledoinya. Oleh karena itu keberatan Penasehat Hukum Para Terdakwa harus diabaikan, karena keberatan tersebut hanya untuk melepaskan para Terdakwa dari unsur penganiayaan dengan rencana lebih dahulu. 2. Bahwa Oditur Militer tidak sependapat dengan Tim Penasehat Hukum Para Terdakwa yang menganggap bahwa Terdakwa-4 tidak ikut dalam penganiyaan terhadap Sdr Ketut Hadi Prayitno. Karena dengan adanya Terdakwa-4 di lokasi di bawah Tol Gunungsari dan di Jalan Kembar Arah Masjid Al Akbar Surabaya, Terdakwa-4 sudah ikut terjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa-1, Terdakwa-2, dan Terdakwa-3, sehingga dengan demikian peran Terdakwa-4 dalam tindak pidana ini dipersamakan dengan Para Terdakwa lainnya, walaupun Terdakwa-4 tidak ikut melakukan
127 penganiayaan, tetapi perannya sebagai pengawas situasi sudah masuk dalam turut membantu terjadinya tindak pidana. Selain itu, pada saat Terdakwa-1, Terdakwa-2, dan Terdakwa-3 melakukan penganiayaan terhadap Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban), Terdakwa4 membiarkan Para Terdakwa lainnya tersebut melakukan penganiayaan dan tidak mencoba untuk melerai atau menghentikan para Terdakwa yang lain, malah justru Terdakwa-4 memperhatikan dan melihat Para Terdakwa lainnya melakukan Penganiyaan terhadap Sdr ketut Hadi Prayitno (korban), sehingga keesokan harinya Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) ditemukan meninggal dunia di pinggir jalan. Dengan demikian alasan Tim Penasehat Hukum Para Terdakwa tersebut hanya untuk mencari pembenaran saja, padahal sudah begitu jelas keterangan Saksi-1 maupun di dalam Berkas Pemeriksaan Polisi Militer, oleh karena itu alasan Penasehat Hukum para Terdakwa harus diabaikan. 3. Bahwa Oditur Militer tidak sependapat dengan Tim Penasehat Hukum Para Terdakwa yang mengatakan bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh Para Terdakwa tidak dilakukan secara bersama-sama, karena sudah begitu jelas di persidangan bahwa penganiayaan terhadap Sdr Ketut Hadi Prayitno (korban) dilakukan secara bersama-sama, dan ini dibuktikan dengan adanya peran masingmasing Para Terdakwa, walaupun ada yang tidak melakukan penganiayaan, tetapi dia ada di tempat tersebut dan tidak melakukan usaha untuk melerai atau mencegah, itu sudah masuk secara bersama-sama. Bahwa yang dimaksud dengan “Secara bersama-sama” adalah bahwa tindak pidana itu dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih dan sesuai dengan yang dirumuskan dalam Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP dapat berbentuk bersama-sama dalam arti setiap peserta/pelaku ikut mewujudkan terjadinya tindak pidana atau turut serta melakukan atau ada yang menyuruh dan ada yang disuruh melakukan (menyuruh lakukan). Dengan demikian bersama-sama dapat berbentuk turut serta melakukan dan dapat pula berbentuk menyuruh lakukan. Bahwa dalam bentuk turut serta melakukan harus dipenuhi 2 (dua) sarat yaitu adanya kerja sama secara sadar da nada kerjasama secara fisik. Kerja sama secara sadar adalah apabila setiap peserta menyadari akan melakukan suatu tindak pidana, sedangkan kerja sama secara fisik adalah bahwa setiap peserta ikut mewujudkan pelaksanaan tindak pidana. Bahwa dalam menyuruh lakukan pelaku tindak pidana tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pidana misalnya jiwanya terganggu karena penyakit atau melakukan tindak pidana karena ada paksaan dari pihak lain. Oleh karena itu keberatan Penasehat Hukum Para Terdakwa harus diabaikan. 4. Sedangkan mengenai kenapa dalam unsur tidak disebutkan “Barang siapa”, itu bukan menjadi alasan pembenar bagi Penasehat hukum Para Terdakwa, karena syarat barang siapa sudah dibuktikan saat awal persidangan dimana pada saat ditanya identitasnya, Para Terdakwa sudah mengakui semuanya dan tidak ada yang menyangkal terhadap identitasnya, maksudnya unsur barang siapa adalah setiap orang yang menjadi subjek hukum yang kepadanya dapat dimintai pertanggungjawaban menurut hukum terhadap perbuatannya, dalam hal ini Penganiayaan. Untuk membuktikan bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan bahwa Para Terdakwa sebagai orang yang telah didakwa oleh Oditur Militer karena telah melakukan tindak pidana dan Para Terdakwa
128 mengakui identitasnya yang sesuai dengan Surat Dakwaan Oditur Militer dan Para Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta perbuatannya dapat dipertanggungjawabkan, berdasarkan uraian tersebut maka unsur barangsipa telah terpenuhi, sehingga keberatan Tim Penasehat Hukum para Terdakwa harus diabaikan. Oleh karena sejak persidangan dimulai tidak ada yang membantah tentang identitas tersebut, maka kata barang siapa sudah masuk di dalamnya, apa lagi dalam isi Pasal 351 KUHP maupun isi pasal 353 KUHP tidak ada disebutkan “kata Barang siapa”, karena menurut para ahli hukum “kata barang siapa” sudah inklut di dalam rumusan pasal tersebut sehingga tidak perlu di masukan “kata Barang siapa” (Dalam buku Kitab Undang-undang Hukum Pidana karangan Prof. Moeljatno,S.H. dan Buku karangan R.Soenarto Soeodibroto,S.H dalam bukunya KUHP dan KUHAP terbitan PT.Raja Grafindo Persada Jakarta. 5. Bahwa pada akhir Repliknya, Oditur Militer menyatakan tetap pada pendirian semula, yaitu tetap menyatakan Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan “Penganiayaan dengan rencana terlebih dahulu yang dilakukan secara bersama-sama yang mengakibatkan mati”. Oleh karena itu Oditur Militer memohon kepada Majelis Hakim agar menolak dan mengesampingkan Pledooi Tim Penasihat Hukum para Terdakwa. Menimbang
: Bahwa terhadap Replik Oditur Militer tersebut, Tim Penasehat Hukum para Terdakwa tidak mengajukan Duplik secara tertulis, melainkan Tim Penasehat Hukum menjawab secara lisan yang intinya menyatakan tetap pada Pembelaannya.
Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer, Pembelaan (Pledoi) Tim Penasehat Hukum para Terdakwa, dan Replik Oditur Militer, serta Jawaban Lisan Tim Penasehat Hukum para Terdakwa tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Bahwa terhadap Pembelaan Tim Penasehat Hukum para Terdakwa pada poin 2 huruf a di atas mengenai tidak terpenuhinya unsur ”penganiayaan” karena Oditur Militer dalam dakwaannya tidak memasukkan unsur ”Barang Siapa” atau dalam uaraian pasalnya tidak mencantumkan ”subjek hukum atau pelakunya”, tetapi Oditur Militer langsung menguraikan perbuatannya yaitu ”penganiayaan”, Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer. Karena memang demikianlah bunyi unsur-unsur Pasal 353 KUHP yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Lebih Subsidair. Justru kalau Oditur Militer langsung mencantumkan kata ”barangsiapa” dalam unsur Pasal yang didakwakan dalam Dakwaan Lebih Subsidair, hal itu berarti Oditur Militer telah merubah sendiri bunyi undang-undang (KUHP) tanpa wewenang, karena bunyi ayat (1) Pasal 353 KUHP adalah ”Penganiayaan”, bukan ”barangsiapa....dst”, seperti yang dikehendaki Tim penasehat Hukum. Oleh karena itu, untuk membuktikan unsur ”penganiayaan”, biasanya dijelaskan/ditafsirkan lebih dahulu pengertian unsur ”penganiayaan” dalam KUHP sesuai tata cara penafsiran undang-undang dalam pembuktian di persidangan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Oditur Militer. Dengan tidak dicantumkannya unsur ”barangsiapa” dalam Pasal 353 KUHP, berarti unsur ”barangsiapa” dalam tindak pidana yang diatur dalam pasal tersebut tidak perlu dibuktikan lagi, karena subjek tindak pidananya tidak ditentukan secara khusus, yang berarti subjek tindak pidananya adalah ‟siapa saja‟ yang termasuk yustisiabel peradilan militer. Sedangkan untuk melihat apakah pelaku termasuk yustisiabel peradilan militer atau bukan, tempatnya bukan pada pertimbangan pembuktian unsur-unsur pasal yang didakwakan,
129 melainkan ketika identitas para Terdakwa ditanyakan pada saat awal persidangan. 2. Kemudian terhadap pembelaan Tim Penasehat Hukum para Terdakwa pada poin 2 huruf b dan huruf c di atas yang berpendapat bahwa unsur ”dengan rencana lebih dahulu” dan unsur ”yang dilakukan secara bersama-sama” adalah tidak terpenuhi, pada dasarnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer, khususnya mengenai terpenuhinya unsur-unsur pasal tersebut bagi para Terdakwa-I, Terdakwa-II dan Terdakwa-III. Namun demikian mengenai pertimbangan secara lengkap terhadap pendapat tersebut, Majelis Hakim akan menguraikan lebih lanjut dalam pertimbangan pembuktian unsur-unsur pasal yang didakwakan dalam putusan ini. 3. Sedangkan terhadap penilaian Tim Penasehat Hukum para Terdakwa bahwa Tuntutan yang diajukan oleh Oditur Militer adalah terlalu berat dan berlebihan, serta tidak mempertimbangkan sisi kemanusiaan, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : - Bahwa berbicara mengenai „pertimbangan sisi kemanusiaan‟, Majelis Hakim harus melihat secara adil dari berbagai sisi, bukan hanya dari sisi para Terdakwa saja, akan tetapi harus melihat juga dari sisi korban dan keluarganya, serta dari sisi kepentingan masyarakat luas dalam menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup manusia secara aman, tenteram, dan damai. - Untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup manusia, Allah Swt Tuhan yang Maha Adil dan Maha Mengetahui keadaan jiwa manusia telah menentukan hukuman yang setimpal untuk kejahatan yang mengancam jiwa manusia, yaitu hukuman berat sejak di dunia. Dalam Al Qur‟an surat Al Baqarah ayat 178-179 Allah Swt berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qisas (balasan yang sama dengan perbuatan) berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh…. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula)…. Dan dalam qisas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, wahai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertaqwa”. - Walaupun hukum Allah Swt Tuhan Yang Maha Adil dan Maha Mengetahui tersebut di Indonesia tidak dilaksanakan, karena Indonesia bukan Negara yang berdasarkan agama, namun oleh karena Hakim dalam memutuskan suatu perkara harus berpedoman pada kalimat “Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, maka nilai-nilai keadilan yang telah ditentukan oleh Tuhan yang Maha Adil dan Maha Mengetahui harus juga diperhatikan dalam mengadili perkara yang sifatnya menghilangkan nyawa orang lain. Karena dengan memperhatikan nilai keadilan yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Adil dan Maha Mengetahui, maka „sisi kemanusiaan‟ semua pihak akan dapat terjamin dan terlindungi. Dengan demikian ukuran berat-ringannya suatu hukuman, selain harus berpedoman pada ancaman pidana yang telah ditentukan dalam undang-undang, dalam hal ini KUHP dan KUHPM, harus pula memperhatikan nilai keadilan „hakiki‟ menurut Tuhan Yang Maha Adil dan Maha Mengetahui, serta keadilan menurut masyarakat luas yang berkepentingan dengan terjaminnya kelangsungan hidup yang aman, tenteram, dan damai. Dengan hukuman yang dijatuhkan kepada para Terdakwa, diharapkan hal itu akan dapat mengembalikan pada keadaan seperti sebelum terjadinya tindak pidana tersebut, setidak-
130 tidaknya hukuman tersebut bisa „sedikit mengobati‟ luka hati keluarga yang kehilangan korban untuk selamanya. 4. Selanjutnya terhadap Tuntutan Oditur Militer tersebut di atas, Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : a. Bahwa Oditur Militer mendakwa para Terdakwa dengan Dakwaan Subsidairitas, yaitu Dakwaan Primair, Dakwaan Subsidair, Dakwaan Lebih Subsidair, dan Dakwaan Lebih-Lebih Susidair. Sesuai aturan mengenai tatacara pembuktian Dakwaan Subsidairitas dalam persidangan, seharusnya Oditur Militer membuktikan Dakwaan Primair terlebih dahulu. Jika Dakwaan Primair tidak terbukti, Oditur Militer lalu membuktikan Dakwaan Subsidair, jika Dakwaan Subsidair juga tidak terbukti, Oditur Militer lalu membuktikan Dakwaan Lebih Subsidair, dan seterusnya. Namun dalam membuktikan dakwaan yang disusun secara Subsidairitas tersebut di atas, ternyata Oditur Militer tidak membuktikan dakwaan sesuai aturan pembuktian dakwaan yang disusun secara subsidairitas, melainkan Oditur Militer langsung membuktikan Dakwaan Lebih Subsidair yang dianggapnya terbukti, dan Oditur Militer hanya „mengomentari‟ sedikit mengenai dakwaan primair. Cara pembuktian Oditur Militer yang demikian adalah „tidak lazim‟, sehingga oleh karenanya Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer tentang cara pembuktian dakwaan yang disusun secara subsidairitas tersebut. Oleh karena itu Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. b. Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang tidak terbuktinya para Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Primair dan Dakwaan Subsidair, dan terbuktinya para Terdakwa, khususnya Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Lebih Subsidair. c. Sedangkan mengenai kesalahan Terdakwa-IV dan hukuman yang dituntut oleh Oditur Militer untuk dijatuhkan kepada para Terdakwa dalam perkara ini, Majelis Hakim mempunyai pertimbangan sendiri sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Subsidairitas mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan Primair : 1. Barangsiapa; 2. Dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain; 3. Yang dilakukan secara bersama-sama. Dakwaan Subsidair : 1. Barangsiapa; 2. Dengan sengaja merampas nyawa orang lain; 3. Yang dilakukan secara bersama-sama. Dakwaan Lebih Subsidair : 1. 2. 3. 4.
Penganiayaan; Dengan rencana lebih dahulu; Yang mengakibatkan mati; Yang dilakukan secara bersama-sama.
131 Dakwaan Lebih-lebih Subsidair : 1. Penganiayaan; 2. Yang mengakibatkan mati; 3. Yang dilakukan secara bersama-sama. Menimbang
: Bahwa oleh karena Dakwaan Oditur Militer disusun secara Subsidairitas, Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Primair terlebih dahulu. Jika Dakwaan Primair tidak terbukti, maka Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan berikutnya, yaitu Dakwaan Subsidair, dan seterusnya.
Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Primair tersebut di atas, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Unsur Kesatu : “Barangsiapa” - Bahwa mendasari ketentuan Pasal 2 sampai dengan Pasal 5, Pasal 7, dan Pasal 8 KUHP, yang dimaksud dengan “barang siapa” dalam KUHP adalah „siapa saja‟, yaitu setiap orang yang tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan merupakan subjek hukum Indonesia. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXI Tahun 2011 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.116951, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Kodikmar Kobangdikal Karangpilang Surabaya, selanjutnya Terdakwa-I berdinas di Yonif-1 Marinir Karangpilang Surabaya. Kemudian sejak tahun 2012 Terdakwa-I diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 sebagai Caraka Aslog Pasmar-1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-I dengan pangkat Pratu Mar masih berdinas sebagai Aslog Pasmar-1. b. Bahwa benar Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Dikmaba PK XXXII Tahun 2012 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda NRP.118568, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Pusdikmar Kobangdikal Karangpilang, Surabaya, selanjutnya Terdakwa-II berdinas di Yonif-1 Marinir Karangpilang, Surabaya. Kemudian sejak bulan April 2014 Terdakwa-II BKO Denma Pasmar-1 sebagai Baops Mako Pasmar-1. Pada saat terjadinya perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-II masih berdinas sebagai Baops Pasmar-1. c. Bahwa benar Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXI Tahun 2011 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.116938, dan kemudian mengikuti Dikjur Marinir di Kodikmar Kobangdikal Karangpilang, Surabaya, selanjutnya Terdakwa-III berdinas di Yonif-3 Marinir Gedangan, Sidoarjo. Kemudian sejak bulan Juli 2012 Terdakwa-III diperintahkan BKO Denma Pasmar-1 sebagai Caraka Aspers Pasmar-1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-III dengan pangkat Pratu Mar masih berdinas sebagai Caraka Aspers Pasmar-1. d. Bahwa benar Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui Dikmata PK XXXII Tahun 2012 di Puslatdiksarmil Kobangdikal Juanda Sidoarjo. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP.118072, dan kemudian mengikuti Dikjur
132 Marinir di Kodikmar Kobangdikal Karangpilang, Surabaya, selanjutnya Terdakwa-IV berdinas di Yonbekpal-1 Marinir Karangpilang Surabaya. Kemudian sejak bulan Januari 2015 Terdakwa-IV diperintahkan BKO Pasmar-1 sebagai Pengemudi Isteri Danpasmar-1. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa-IV masih dengan pangkat Prada Mar masih berdinas sebagai Pengemudi Isteri Danpasmar-1. e. Bahwa benar sebagai prajurit TNI AL, para Terdakwa adalah juga sebagai warga negara Republik Indonesia, dan sebagai warga negara Indonesia, dengan sendirinya para Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk diantaranya KUHP, dan sekaligus para Terdakwa juga merupakan subyek hukum Indonesia. f. Bahwa benar sesuai Keputusan Danbrigif-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/58/XI/2015 tanggal 04 November 2015 dan Keputusan Danmenbanpur-1 Marinir selaku Papera Nomor: Kep/35/XI/2015 tanggal 04 November 2015 tentang Penyerahan Perkara, yang diajukan sebagai para Terdakwa dalam perkara ini adalah: 1. Pratu Mar Bambang Susanto, NRP.116951; 2. Serda Mar Wahyu Dwi Putro, NRP.118568; 3. Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, NRP.116938; dan 4. Prada Mar Charles Siburian, NRP.118072. , dan para Terdakwalah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu: “Barangsiapa” telah terpenuhi. 2. Unsur Kedua : “Dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain”. - Bahwa sesuai Memorie van Toelichting (Mvt), yang dimaksud dengan istilah „sengaja‟ atau „kesengajaan‟ adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya, seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya. - Dengan rencana terlebih dahulu dipandang ada, jika si Pelaku, dalam hal ini para Terdakwa, dalam suatu waktu yang cukup telah memikirkan serta menimbang-nimbang dan kemudian menentukan waktu, tempat, cara, serta alat yang akan digunakan untuk melakukan suatu tindakan, yang dalam perkara ini adalah tindakan merampas nyawa orang lain atau „pembunuhan‟. Apakah dalam waktu yang cukup tersebut ia telah memikirkan secara tenang atau penuh amarah (emosional) atas tindakan yang akan dilakukannya, tidaklah menjadi persoalan. Yang penting ialah ada waktu yang cukup untuk berfikir guna memilih melanjutkan ketetapan hatinya untuk melakukan tindakan yang diinginkan (pembunuhan) atau membatalkan pelaksanaan tindakan pembunuhan yang akan dilakukan tersebut. - Sedangkan tindakan yang dilarang dalam unsur ini adalah „merampas nyawa orang lain‟ atau „pembunuhan‟, yang artinya melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan nyawa orang lain menjadi hilang (mati). Sedang cara/perbuatan yang dilakukan bisa bermacam-macam, yaitu bisa dengan cara memukul, menendang, menusuk, menembak bagian-bagian tubuh yang rawan, menyetrum dengan listrik, mencekik, dan sebagainya. - Oleh karena tindak pidana „pembunuhan‟ merupakan tindak pidana material, maka harus terjadi akibat yang berupa matinya orang lain itu.
133 - Sedangkan mengenai hubungan antara tindakan yang dilakukan oleh pelaku dengan akibat yang ditimbulkan, yang berupa matinya orang lain, menurut teori umum dalam ajaran „sebab-akibat‟ yang mendasarkan penelitiannya pada fakta sebelum delik terjadi, dikatakan bahwa “fakta yang pada umumnya menurut perhitungan yang layak, dapat dianggap sebagai penyebab yang menimbulkan akibat itu“. Dengan demikian tidak dipersoalkan mengenai berapa lama waktu antara perbuatan memukul/menendang orang lain itu dilakukan dengan akibat matinya orang lain itu terjadi. Yang penting, menurut perhitungan yang layak (tentunya berdasarkan keterangan dokter), ada hubungan langsung (sebab akibat) antara perbuatan dengan akibat perbuatan yang berupa matinya orang lain tersebut. - Bahwa perbedaan antara pembunuhan dengan pembunuhan berencana adalah terletak pada apa yang terjadi di dalam diri Terdakwa sebelum melakukan pembunuhan. Dalam pembunuhan berencana diperlukan pikiran yang tenang sehingga antara ketetapan hati untuk membunuh dengan pelaksanaan pembunuhan tidak merupakan satu kesatuan, tetapi mempunyai tenggang waktu yang cukup untuk memilih melanjutkan rencana pembunuhan atau membatalkan pelaksanaan pembunuhan. Jika ada selisih waktu yang cukup (untuk berfikir dan memilih) antara ketetapan hati untuk melakukan pembunuhan dengan pelaksanaan pembunuhan, dan kemudian pelaku tetap memilih melaksanakan tindakan pembunuhan, hal itu berarti telah ada „perencanaan‟ untuk melakukan suatu tindakan „pembunuhan‟. Unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini para Terdakwa, secara sadar atas kemauan sendiri berketetapan hati untuk membunuh atau membuat korban mati, yang akan dilaksanakan beberapa waktu kemudian setelah situasi memungkinkan, dan para Terdakwa juga mengetahui akibat yang akan timbul dari tindakan yang akan dilakukannya itu, yaitu kematian korban, dan antara ketetapan hati untuk membunuh korban dengan pelaksanaan pembunuhan tersebut ada waktu yang cukup untuk berfikir dan memilih apakah akan tetap melaksanakan niatnya membunuh korban atau akan membatalkan niatnya untuk membunuh korban, namun para Terdakwa tetap memilih untuk melaksanakan niatnya membunuh korban, dan matinya korban adalah tujuan dari perbuatannya tersebut. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar oleh karena merasa kesal dan benci pada Sdr. Ketut Haddi Prayitno yang sedang dibenci dan tidak disukai oleh pacar Saksi Pratu Benny yang bernama Saksi Santy Ernida Napitupulu, maka pada awal bulan April 2015 Saksi Pratu Mar Benny Silalahi memancing Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang ke Surabaya untuk diberi „pelajaran‟ (dipukuli) dengan cara Saksi Pratu Benny mengaku sebagai Saksi Santy Napitupulu (menggunakan nomor IM3 Saksi Santy) dan mengirim SMS ke HP Sdr. Ketut yang isinya: “Pa saya ada masalah dengan teman laki-lakiku di kantor, gara-gara aku temenku dikeluarkan dari kantor”, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Kok bisa, temen kamu sudah keluarga apa belum”, dan dibalas Saksi Pratu Benny: “Sudah”, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Apa orang itu seneng sama kamu”, dibalas Saksi Pratu Benny: “Nanti aja kalau kamu pulang tak ceritain”, Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Iya aku pulang tanggal 8 April 2015”, kemudian Saksi Pratu Benny bertanya: ”Pa, apa kamu masih ingat kita berhubungan sudah berapa kali?”, dijawab Sdr. Ketut Hadi
134 Prayitno: ”Kayaknya 23 kali”. Setelah mendapatkan informasi mengenai keberangkatan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke Surabaya, Saksi Pratu Benny lalu memberitahukan rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut kepada Saksi Santy Ernida Napitupulu. b. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 06 April 2015 Sdr. Ketut Hadi Prayitno menelepon ke nomor Simpati milik Saksi Santy Napitupulu. Oleh karena pada waktu itu kebetulan Saksi Pratu Benny sedang bersama dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu, dan dalam percakapan telepon tersebut Sdr. Ketut Hadi Prayitno mengatakan sudah mendapat tiket Kereta Api ke Surabaya dan akan berangkat pada tanggal 08 April 2014, maka pada waktu itu Saksi Pratu Benny lalu mengarahkan Saksi Santy Napitupulu agar mengajak Sdr. Ketut Hadi Prayitno untuk bertemu di Rolak, Gunung Sari, Surabaya, tepatnya di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. Saksi Pratu Benny menentukan tempat bertemu di Rolak, dengan pertimbangan agar seolah-olah Sdri. Santy sedang pergi dari rumah dan numpang tinggal di tempat kost kawannya di Wiyung, karena hubungan Sdri. Santy dengan Sdr. Ketut tidak disetujui oleh keluarga Sdri. Santy, sehingga Sdr. Ketut diperkirakan tidak akan berani datang ke rumah orangtua Sdri. Santy di Sidoarjo. c. Bahwa benar kemudian pada hari itu juga sekira pukul 20.00 Wib, ketika Saksi Pratu Mar Benny Silalahi sedang berada di ruang Spri Danpasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, bersama dengan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Benny bercerita kepada Saksi Serda Mar Erwin bahwa mantan pacarnya pacar Saksi Pratu Benny (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) mempunyai hutang kepada pacar Saksi Pratu Benny (Saksi Santy Napitupulu) sebesar Rp.14.000.000,(empat belas juta rupiah) dan mantan pacarnya pacar Saksi Pratu Benny (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) tersebut mengancam akan membunuh pacar Saksi Pratu Benny (Saksi Santy Napitupulu) dan keluarganya. Atas cerita Saksi Pratu Benny tersebut Saksi Serda Mar Erwin hanya menanggapi: “Itu kan permasalahanmu dengan pacarmu Ben, Saya nggak ikut campur”. d. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 17.00 Wib, setelah menerima pemberitahuan dari Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Saksi Pratu Benny lalu memberi tahu Saksi Santy Ernida Napitupulu bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah berangkat dari Jakarta untuk pulang ke Surabaya dengan menumpang Kereta Api, lalu Saksi Santy Napitupulu menelepon ke HP Saksi Pratu Benny dan bertanya: “Dia sudah berangkat bang?”, dan dijawab Saksi Pratu Benny: “Iya, dia sudah di jalan”. e. Bahwa benar kemudian pada malam harinya sekira pukul 20.00 Wib, setelah selesai bekerja, oleh karena hari hujan, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi, Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto semuanya menunggu hujan reda di Ruang Spri Danpasmar-1 sambil melakukan kegiatan: Saksi Pratu Benny duduk menghadap meja sambil main HP, Saksi Serda Erwin di depan komputer membuka internet, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto melakukan pembersihan di ruang Spri Danpasmar-1 dan kemudian tidur-tiduran di sofa Ruang Spri, sedangkan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro ngobrol, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain main komputer di ruang Spri Danpasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo. f. Bahwa benar beberapa saat kemudian Saksi Pratu Benny menerima SMS dari Saksi Santy Napitupulu yang memberitahukan
135 rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke Surabaya yang diperkirakan sampai di Stasiun Gubeng Surabaya pada hari Kamis dinihari tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib. Dengan adanya rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut, Saksi Pratu Mar Benny lalu mengatakan kepada teman-teman di Ruang Spri Danpasmar-1 bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno akan datang ke Surabaya dengan menumpang Kereta Api, dan Saksi Pratu Benny mengatakan akan memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno, lalu Saksi Pratu Benny meminta saran kepada teman-teman yang ada di ruang Spri Danpasmar-1, namun teman-teman Saksi Pratu Benny yang ada di ruang Spri Danpasmar-1 pada saat itu hanya diam saja, sehingga Saksi Pratu Benny mengatakan lagi bahwa Saksi Pratu Benny akan memberi „pelajaran‟ dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun jangan sampai mati. Beberapa saat kemudian, oleh karena hujan sudah berhenti, maka para Terdakwa dan teman-teman yang ada di ruang Spri Danpasmar-1 lalu pulang ke Mess TD Pasmar-1. g. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 22.30 Wib, Saksi Pratu Benny mendatangi Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang sedang tiduran di kamar Mess TD Pasmar-1 dan mengajak Saksi Serda Erwin ngopi di luar Markas Pasmar-1, lalu Saksi Serda Erwin mengajak Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro untuk ikut ngopi, kemudian Saksi Pratu Benny mengajak Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang ada di Mess TD Pasmar-1, dan kemudian membangunkan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto yang sedang tidur di Mess TD Pasmar1 dan mengajaknya ngopi di luar Markas Pasmar-1, dan selanjutnya Saksi Pratu Mar Benny kembali ke Ruang Spri Danpasmar-1 membangunkan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang tertidur di sofa Ruang Spri Danpasmar-1 dan mengajaknya ngopi di luar Markas Pasmar-1 dengan mengatakan: “Dan… bangun, ayok keluar”, lalu Saksi Pratu Dany bertanya: “Keluar kemana..?”, dijawab Saksi Pratu Benny: “Ngopi..”, lalu Saksi Pratu Dany mengatakan: “Sory lae… saya gak ikut, saya kurang enak badan”, kemudian Saksi Pratu Benny mengatakan: “Ayolah keluar, sekali-kali kumpul sama-sama tidur dalam”, hingga akhirnya Saksi Pratu Dany tidak mampu menolak ajakan Saksi Pratu Benny keluar markas untuk ngopi. h. Bahwa benar pada sekira pukul 23.30 Wib, setelah kawan-kawan Saksi Pratu Benny yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 sudah selesai ganti baju dan siap untuk berangkat, maka Saksi Pratu Benny mengambil sebuah tas ransel di Mess TD Pasmar-1 yang di dalam ransel tersebut ada lakban warna hitam, kemudian Saksi Pratu Benny berjalan keluar Mess TD, lalu mengambil botol Aqua kosong ukuran 1,5 liter yang tergeletak di pinggir jalan depan Mako Pasmar-1 dan kemudian memasukkan botol tersebut ke dalam ransel hitam yang rencananya untuk tempat BBM. Selanjutnya Saksi Pratu Mar Benny Silalahi yang dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K2247-MZ milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, bersamasama dengan Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang dibonceng Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R Nopol. AA-6552-VL milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario Nopol. G6564-AQ milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, berangkat bersama-sama secara beriringan dari Mako Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, menuju ke bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Surabaya, dengan melewati Jalan Bungurasih,
136 Sepanjang, dan Rolak Gunungsari, Surabaya, dengan tujuan Saksi Pratu Benny ingin menjemput Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang baru datang dari Jakarta untuk „diberi pelajaran‟, namun Saksi Pratu Benny mengatakan kepada teman-teman yang lain untuk diajak ngopi di Rolak. i. Bahwa benar dalam perjalanan menuju Rolak Gunungsari, Saksi Pratu Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengisi bensin terlebih dahulu di SPBU Jl. Raya Waru. Pada waktu itu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengisi bensin seharga Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah) dan Saksi Pratu Benny membeli bensin seharga Rp.5.000,-(lima ribu rupiah) yang dimasukkan ke dalam botol Aqua, yang rencananya akan digunakan untuk membakar pakaian Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Setelah sampai di rel Kereta Api Sepanjang, Saksi Pratu Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti sejenak untuk membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak 1 (satu) botol ukuran sedang dan 1 (satu) botol Kratingdaeng yang seluruhnya seharga sekira Rp.70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah), dan selanjutnya Saksi Preatu Benny, Saksi Serda Erwin, Saksi Pratu Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain Achmariyanto bersama-sama menuju ke Gudang Dayung Marinir yang berada di Jl. Karah, tepatnya di sebelah selatan sungai di bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, Surabaya, untuk meminum minuman keras terlebih dahulu. j. Bahwa benar setelah sampai di Gudang Dayung Marinir pada sekira pukul 24.00 Wib, selanjutnya Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain lalu meminum minuman keras jenis Vodka yang telah dicampur dengan Kratingdaeng yang telah sebelumnya telah dibeli Saksi Pratu Benny dengan cara meminum menggunakan potongan botol Aqua secara bergiliran. Sedangkan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto tidak ikut minum, tetapi memilih tidur-tiduran di tembok pinggir sungai yang tidak jauh dari teman-teman yang sedang minum sambil Saksi Pratu Dany menerima telepon. Beberapa saat kemudian Saksi Pratu Dany dikasih satu botol minuman teh kemasan oleh Saksi Pratu Benny. k. Bahwa benar setelah Saksi Pratu Dany selesai menerima telepon dan masih dalam posisi tiduran di pinggir sungai, Saksi Pratu Benny meminta tolong kepada Saksi Pratu Dany untuk menelepon Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta yang tinggal di kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya agar datang ke Area Gudang Dayung Marinir Jl. Karah Surabaya. Namun oleh karena pada waktu itu pulsa HP Saksi Pratu Dany habis, maka Saksi Pratu Dany lalu BBM ke Saksi Pratu Andi Kurniawan yang isinya: “Bro…, ditunggu si Lae ngopi di Rollak...”, yang kemudian Saksi Pratu Andy Kurniawan membalas BBM: “Ya…”, lalu Saksi Pratu Andy mengajak Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang juga tinggal di kediaman Danpasmar-1, dan selanjutnya Saksi Pratu Andy dengan berpakaian kaos pendek warna putih kombinasi hitam dan celana panjang jeans, bersama dengan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang menggunakan kaos lengan panjang warna hijau gelap dan celana panjang jeans berboncengan dengan mengendarai sepeda motor Yamaha RX King warna orange Nopol. W-6573-YN milik Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian menuju ke Jembatan Rolak. Namun setelah sampai di Jembatan Rolak, Saksi Pratu Andy dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian tidak bertemu dengan
137 Saksi Pratu Dany, sehingga Saksi Pratu Andy lalu mengajak Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian ngopi di Warung Kopi dekat pertigaan Wiyung, yang jaraknya sekira 200 m dari bawah Jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. l. Bahwa benar pada saat yang sama, ketika Saksi Pratu Mar Benny, Saksi Serda Mar Erwin, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain yang sedang minum minuman keras di di Gudang Dayung Marinir baru meminum sebanyak empat putaran dan baru meminum setengah botol, minuman tersebut tumpah karena tersenggol kaki Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, sehingga meminum-minuman keras terhenti. Setelah kegiatan minum terhenti, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi lalu mengatakan kepada Saksi Serda Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, bahwa tujuan utama Saksi Pratu Mar Benny ke Rolak adalah mau memberi pelajaran kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang baru datang dari Jakarta dan akan lewat di bawah Jembatan Tol Gunungsari, dengan cara melucuti barang Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang meliputi semua pakain, HP, dompet, dan setelah itu Sdr. Ketut ditinggalkan dalam keadaan telanjang tanpa identitas, biar dianggap seperti orang gila. m. Bahwa benar beberapa saat kemudian Saksi Pratu Mar Benny melihat di seberang sungai ada sepeda motor yang menyalakan lampu dim beberapa kali, yang menurut perkiraan Saksi Pratu Mar Benny pengendara sepeda motor tersebut adalah Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tinggal di kediaman Danpasmar-1 yang sebelumnya telah dihubungi oleh Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto. Beberapa saat kemudian Saksi Pratu Mar Benny ditelepon oleh Saksi Santy Ernida Napitupulu yang memberitahukan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah dalam perjalanan dari Stasiun Gubeng menuju Rolak, dan diperkirakan setengah jam lagi akan sampai di Jembatan Tol Rolak Gunungsari, sehingga Saksi Pratu Benny dan kawan-kawan lalu bergegas menuju ke seberang sungai di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari. n. Bahwa benar setelah sampai di seberang sungai di dekat lampu merah (pengatur lalu lintas) sebelum bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, arah ke Karangpilang, Surabaya, pada sekira pukul 01.30 Wib hari Kamis tanggal 09 April 2015, ternyata Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian tidak ada di tempat tersebut. Kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi mengambil rokok dan lakban warna hitam yang ditaruh dalam tas ransel hitam, lalu Saksi Pratu Benny mengantongi rokok dan lakban warna hitam tersebut ke celananya, dan kemudian Saksi Pratu Benny menyerahkan tas ransel warna hitam tersebut kepada Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan selanjutnya Saksi Pratu Benny menyuruh teman-teman lain yang membawa sepeda motor agar tetap menunggu di atas sepeda motor masing-masing, dan yang tidak membawa sepeda motor agar mengikuti Saksi Pratu Benny, sehingga Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto lalu berjalan mengikuti Saksi Pratu Benny menyusuri tepian sungai menuju ke arah tiang penyangga jalan/Jembatan Tol Gunungsari, dan kemudian Saksi Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain duduk di sebuah bangku panjang yang terbuat dari kayu yang ada di bawah Jembatan Tol Gunungsari untuk menunggu
138 kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Setelah Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain pergi, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengatakan kepada Saksi Pratu Mar Dany dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro: “Nanti geraknya menunggu kode dari depan”, yang maksudnya menunggu kode dari Saksi Pratu Mar Benny. o. Bahwa benar di tempat lain, yaitu di warung kopi pertigaan Wiyung yang berjarak sekira 200 meter dari bawah Jembatan Tol Gunungsari, oleh karena sudah terasa ngantuk, pada sekira pukul 01.30 Wib, Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian berniat kembali pulang ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya dengan melewati Jl. Gunungsari. Namun ketika Saksi Pratu Mar Andy Kurniawan dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian dalam perjalanan pulang dan kemudian melintas di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Saksi Pratu Mar Andy Kurniawan melihat di seberang jalan masuk ke Tol arah Waru ada Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto sedang duduk-duduk di atas sepeda motor masing-masing, sehingga Saksi-IV Pratu Andy dan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian lalu menghampiri Saksi Pratu Mar Dany dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, serta Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang ternyata juga ada di sekitar tempat tersebut. p. Bahwa benar setelah sekira 10 (sepuluh) menit Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan TerdakwaIII Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto duduk di bangku panjang di bawah Jembatran Tol Gunungsari, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi melihat ada seorang laki-laki yang belum dikenal yang kemudian diketahui bernama Sujasmani (Saksi-IX) juga sedang duduk-duduk di warung kopi yang sudah tutup yang tidak jauh dari tempat Saksi Pratu Benny duduk, sehingga Saksi Pratu Benny lalu menghampiri Saksi Sujasmani dan berkata: “Pak… Saya mau minta ijin, nanti ada latihan penculikan”, Saksi Sujasmani menjawab: “Monggo, gak papa”, lalu Saksi Pratu Benny berkata lagi: “Saya kasih tahu, biar sampean gak kaget”, dan selanjutnya Saksi Pratu Benny kembali ke tempat duduk semula bersama dengan Saksi Serda Erwin dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain. q. Bahwa benar beberapa saat kemudian, ketika Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain sedang menunggu kedatangan Sdr. Ketut di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Saksi Pratu Benny melihat ada Taxi warna orange datang dan kemudian berhenti di pinggir jalan di bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, Surabaya. Selanjutnya keluar seorang laki-laki dari dalam Taxi Orange tersebut, lalu seorang laki-laki tersebut duduk menunggu di bangku pinggir jalan di depan warung kopi yang sudah tutup di bawah Jembatan Tol Gunungsari, sehingga Saksi Pratu Benny menduga bahwa laki-laki tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang Saksi Pratu Benny tunggu. Namun untuk lebih meyakinkan, Saksi Pratu Benny lalu menelepon Saksi Santy Ernida Napitupulu untuk menanyakan ciri-ciri Sdr. Ketut Hadi Prayitno, yang dijawab oleh Saksi Santy bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno memakai jaket Jeans warna abu-abu, lalu Saksi Pratu Benny menyuruh Saksi Santy agar menelepon Sdr. Ketut, sehingga Saksi Santy Ernida Napitupulu lalu menelepon Sdr. Ketut Hadi Prayitno. r. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Benny melihat seorang lakilaki yang memakai jaket jeans warna abu-abu yang menunggu di bawah Jembatan Tol Gunungsari tersebut sedang berbicara menggunakan HP, sehingga Saksi Pratu Benny merasa yakin bahwa
139 laki-laki yang turun dari Taxi warna orange tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno. s. Bahwa benar setelah Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi merasa yakin bahwa laki-laki tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi Pratu Benny lalu mengajak Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto untuk menghampiri Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang sedang duduk menghadap ke jalan raya di bangku pinggir jalan di depan warung kopi yang sudah tutup di bawah Jembatan Tol Gunungsari. Setelah Saksi Pratu Benny dekat dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi Pratu Benny langsung menendang bagian belakang kepala (tengkuk) Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan menggunakan kaki kiri sebanyak satu kali hingga Sdr. Ketut Hadi Prayitno jatuh tersungkur ke depan, lalu Saksi Pratu Benny melambaikan tangan ke arah Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang menunggu di atas sepeda motor tidak jauh dari tempat tersebut, sehingga Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan sepeda motornya datang mendekati Saksi Pratu Benny yang sedang memegangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, diikuti oleh Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan sepeda motornya, Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro dan sepeda motornya, serta Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan yang berboncengan dengan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang bersama-sama mendekat ke arah Saksi Pratu Benny di dekat tiang penyangga Jembatan Tol Gunungsari Surabaya. t. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi menaikkan secara paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K-2247-MZ milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan cara tangan kiri Sdr. Ketut dipegang dan kemudian ditarik ke arah punggung, rambutnya ditarik, dan kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno didudukkan di sepeda motor Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan posisi Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menyetir, Sdr. Ketut Hadi Prayitno berada di tengah diapit oleh Saksi Pratu Benny yang duduk di belakang sambil memegangi tangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. u. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi dan Terdakwa-IV Pratu Mar Bambang Susanto membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno pergi menuju ke tempat yang sepi di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke bundaran Cyto/Waru, diikuti oleh kawan-kawan yang lain, yaitu: Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario warna hitam Nopol. G-6564-AQ milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang membonceng Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan menggunakan sepeda motor Yamaha RX King Nopol. W-6573-YN milik TerdakwaIV Prada Mar Charles Siburian, dan paling belakang Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang membonceng Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam Nopol. AA-6552-VL milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro. v. Bahwa benar dalam perjalanan menuju Masjid Agung Al Akbar, Saksi Pratu Benny berkali-kali memukuli bagian belakang kepala Sdr. Ketut Hadi Prayitno menggunakan tangan kanan mengepal, sehingga selama dalam perjalanan menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar, Sdr. Ketut Hadi Prayitno sering bergerak-gerak meronta. Kemudian setelah melewati Masjid Agung Al Akbar Surabaya, Saksi-I Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto terus
140 berjalan melewati jalan di samping Jalan Tol ke arah Bundaran Cyto/Waru. w. Bahwa benar setelah sampai di tempat sepi dan remang-remang di Jalan Kembar arah Bundaran Cyto/Waru, tepatnya sekira 1 Km dari Masjid Al Akbar Surabaya menuju ke arah Bundaran Cyto/Waru di Kel. Sepanjang, Kec. Taman, Sidoarjo, Saksi-I Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti, diikuti kawankawan yang lain yang juga berhenti. Selanjutnya Saksi-I Pratu Benny menurunkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari sepeda motor, dengan cara Saksi-I Pratu Benny menarik baju Sdr. Ketut Hadi Payitno dan kemudian menarik/membawanya ke tengah pembatas jalan kembar, lalu Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi memukuli berkali-kali bagian kepala Sdr. Ketut menggunakan tangan kanan mengepal, dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memukul bagian perut Sdr. Ketut dengan tangan kanan mengepal sebanyak 3 kali, namun korban melawan dengan cara berusaha menangkis pukulan Saksi Pratu Benny maupun pukulan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, lalu Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto langsung ikut mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno secara bersama-sama, sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan mendorong/menendang bagian pantat korban menggunakan kaki kanan sebanyak 2 (dua) kali. x. Bahwa benar kemudian sesuai dengan rencana awal yang akan menelanjangi Sdr. Ketut, maka Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto lalu menarik jaket Sdr. Ketut hingga lepas dan kemudian menaruhnya di tepi kiri Jalan Kembar, lalu Saksi Pratu Benny melepas baju kaos Sdr. Ketut dengan cara menariknya ke atas. Setelah baju kaos Sdr. Ketut terlepas, Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto lalu memegangi tangan kanan Sdr. Ketut dengan tangan kirinya, kemudian Sdr. Ketut dipukuli lagi oleh Saksi Pratu Benny, lalu Sdr. Ketut memberontak sambil berteriak. Melihat hal tersebut Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto mengatakan: “Kamu diam” sambil Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto memukul kepala Sdr. Ketut menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian pelipis kanan Sdr. Ketut, lalu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memukul bagian kepala Sdr. Ketut sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan kanan mengepal, namun tidak mengenai sasaran, tetapi mengenai tangan salah seorang rekan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang yang sedang mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut. y. Bahwa benar oleh karena pada waktu itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih berteriak-teriak terus sambil mengatakan: “Ya Allah… Ya Allah…. Tolong… tolong…. Aku diapakno iki”, maka Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi lalu mengatakan kepada Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto: “Dilakban saja mulutnya, biar tidak teriak“, sambil Saksi Pratu Benny memberikan lakban warna hitam dari saku celananya kepada Saksi Serda Mar Erwin, yang diterima Serda Erwin dengan tangan kanannya, lalu Saksi Serda Erwin melepas pegangan tangan kirinya, kemudian Saksi Serda Erwin melepas gulungan lakban, dan selanjutnya Saksi Serda Erwin menutup mulut Sdr. Ketut dengan cara lakban warna hitam tersebut dilingkarkan ke bagian mulut Sdr. Ketut sebanyak satu putaran. Oleh karena lakban tersebut habis, maka sisanya oleh Saksi Serda Erwin dibuang ke pinggir jalan dekat jalan Tol. z. Bahwa benar setelah mulut Sdr. Ketut dilakban, ternyata Sdr. Ketut masih memberontak dan berhasil lari. Namun ketika baru berlari sekira 5 s/d 8 meter, Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi berhasil menghentikan Sdr. Ketut dengan cara Saksi Pratu Benny sambil
141 berlari meloncat dan menendang Sdr. Ketut dari belakang menggunakan kaki kiri mengenai pinggang sebelah kanannya sehingga Sdr. Ketut dan Saksi Pratu Benny sama-sama terjatuh, lalu tubuh Sdr. Ketut diangkat oleh Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdalwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dan kemudian Sdr. Ketut dibawa ke tempat semula dimana Sdr. Ketut telah dilucuti pakaiannya, dengan posisi Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro memegangi tangan kiri, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memegangi tangan kanan, dan Saksi-II Serda Mar Erwin memegangi kaki Sdr. Ketut. aa. Bahwa benar setelah sampai di tempat semula, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno diletakkan di jalan aspal dengan posisi terlentang di jalan aspal, tangan kanannya diinjak oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, sedangkan tangan kirinya diinjak oleh TerdakwaII Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan bagian kakinya dipegangi oleh Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, selanjutnya Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi memukul lagi bagian perut Sdr. Ketut sebanyak 1 (satu) kali, diikuti oleh teman-teman yang lain yang juga ikut memukul dan menendang Sdr. Ketut, kecuali Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tidak ikut memukul karena saat itu sudah kembali ke sepeda motor yang diparkir di sisi kiri jalan arah ke Bundaran Cyto/waru. Selanjutnya Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi melepas celana panjang dan celana dalam Sdr. Ketut hingga Sdr. Ketut telanjang bulat, lalu Saksi Pratu Benny berencana akan membakar baju dan celana milik Sdr. Ketut, namun tidak jadi, kemudian Saksi Pratu Benny menyerahkan baju dan celana Sdr. Ketut tersebut kepada Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan selanjutnya Saksi-III Pratu Dany membuang baju dan celana Sdr. Ketut tersebut ke tanah kosong di sisi kiri Jalan Kembar arah ke Bundaran Cyto/Waru. bb. Bahwa benar beberapa saat kemudian, ketika Sdr. Ketut Hadi Prayitno dalam posisi telanjang bulat ditelentangkan di tengah jalan oleh Saksi Pratu Benny dan tangannya diinjak oleh Terdakwa-I Pratu Bambang Susanto, tiba-tiba dari arah Bundaran Cyto/pintu keluar Tol Waru ada sorot lampu mobil yang akan melintas, sehingga Terdakwa-II Pratu Mar Bambang Susanto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro langsung berlari menuju ke tempat sepeda motor diparkir yang berjarak sekira 10 meter dari tempat Sdr. Ketut ditelentangkan dengan meninggalkan begitu saja Sdr. Ketut di tengah jalan karena takut perbuatan tersebut diketahui oleh orang lain yang sedang lewat, kecuali Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang masih tetap berada di tempat semula sambil memegangi tangan Sdr. Ketut dengan posisi jongkok di atas trotoar pembatas jalan. Kemudian setelah sampai di dekat lokasi tempat Sdr. Ketut dipegangi Saksi Pratu Benny, mobil yang lewat yang ternyata jenis Pickup tersebut berhenti, lalu Saksi Pratu Benny berteriak ke pengemudi mobil, sehingga pengemudi mobil segera menjalankan lagi mobilnya dengan kencang meninggalkan Sdr. Ketut yang sedang dipegangi oleh Saksi Pratu Benny tersebut. cc. Bahwa benar setelah mobil pickup berjalan lagi, Sdr. Ketut memberontak mau lari, sehingga Saksi Pratu Benny lalu menendang bagian rusuk sebelah kanan Sdr. Ketut hingga Sdr. Ketut terlepas dari pegangan Saksi Pratu Benny, lalu Sdr. Ketut berusaha lari mengejar mobil Pickup sambil berteriak minta tolong kepada sopir mobil Pickup tersebut. Mengetahui hal tersebut, Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto langsung lari mengejar Sdr. Ketut, kemudian Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menendang bagian tubuh Sdr. Ketut dari belakang hingga Sdr. Ketut
142 terjatuh. Kemudian ketika Sdr. Ketut dalam posisi terjatuh, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto langsung memegang kaki Sdr. Ketut, lalu Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menendang perut Sdr. Ketut berkali-kali dan menendang wajahnya sebanyak 1 (satu) kali. dd. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang saat itu sudah menunggu di tempat parkir sepeda motor bersama dengan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Saksi-III Pratu Mar Danny Ari Yulianto, Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian, lalu berteriak kepada Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi: “Sudah, tinggalkan saja dia”. Oleh karena teman-teman yang lain sudah menunggu di atas sepeda motor masing-masing, maka Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto lalu segera meninggalkan Sdr. Ketut menuju ke tempat kawan-kawan menunggu di sepeda motor masing-masing, dan selanjutnya Saksi-I dengan dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto bersama dengan Saksi-II Serda Mar Erwin yang dibonceng Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-III Pratu Mar Dany yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain lalu bersama-sama berangkat pulang ke Mess TD Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta yang dibonceng Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian pulang menuju ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya. ee. Bahwa benar ketika Saksi-I Pratu Benny dan Saksi-II Serda Mar Erwin serta kawan-kawan yang lain pergi meninggalkan Sdr. Ketut di Jalan Kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya, pada waktu itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih hidup dengan posisi duduk di pinggir jalan, muka penuh darah, tangan dan kaki sudah tidak terikat lakban, dan masih bisa berteriak meminta tolong. Namun pada waktu ditemukan oleh masyarakat yang melewati Jalan Kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 05.30 Wib, yang kemudian menginformasikan kepada Sdr. Agus Jupriono (Saksi-V) selaku petugas Security Tol di Pintu Keluar Tol Waru (dekat masjid Al Akbar Surabaya), Sdr. Ketut Hadi Prayitno diketemukan dalam keadaan telanjang, di bagian tangan dan kakinya ada lakban warna hitam yang sudah lepas, dan sudah meninggal dunia dalam posisi tergeletak telentang di tepi Jalan Kembar dari arah Cyto/Waru menuju Masjid Al Akbar Surabaya, yang berjarak sekira 200 meter dari Pintu Keluar Tol Waru atau bergeser ke utara (arah ke Masjid Al Akbar) sekira 40 s/d 50 meter dari tempat terakhir Sdr. Ketut ditinggalkan para Terdakwa. ff. Bahwa benar sesuai Visum Et Repertum Nomor: ML/SK.II/15.04.02 perihal Visum et Repertum Hasil Pemeriksaan Bedah Jenazah a.n. Ketut Hadi Prayitno yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Pusdikgasum Porong Sidoarjo tanggal 13 April 2015, disimpulkan bahwa pada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan: - Luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. - Ditemukan pula memar di sekeliling hidung, bibir, dada; - Luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri; - Benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung kea rah kanan akibat kekerasan tumpul;
143 - Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam di daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul; - Pada otak ditemukan perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan tanda-tanda mati lemas; - Orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada ruang di bawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. gg.Bahwa benar dari rangkaian fakta tersebut di atas, waktu antara Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menyampaikan keinginannya yang “akan memberi pelajaran dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun jangan sampai mati”, yang disampaikan Saksi-I Pratu Benny kepada Saksi-II, Saksi-III, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, ketika mereka sedang berada di ruang Spri Danpasmar-1 pada hari Rabu malam tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib, dan kemudian keinginan Saksi-I Pratu Benny tersebut disampaikan lagi kepada para Terdakwa dan temanteman lain ketika mereka sedang ngumpul-ngumpul sambil minum minuman keras di Gudang Dayung Marinir di daerah Rolak Gunungsari Surabaya pada sekira pukul 01.00 Wib hari Kamis tanggal 09 April 2015, dan selanjutnya keinginan Saksi-I Pratu Benny tersebut dilaksanakan secara bertahap yang dimulai di bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya pada sekira pukul 01.30 Wib ketika Sdr. Ketut (korban) baru turun dari taxi, lalu korban dibawa ke tempat sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya, dan sampai di tempat tersebut pada sekira pukul 02.00 Wib, dan selanjutnya korban dipukuli secara beramai-ramai hingga sekira pukul 02.30 Wib, rangkaian waktu kejadian tersebut menunjukkan adanya „perencanaan‟ para Terdakwa untuk melakukan suatu perbuatan „kekerasan fisik‟ terhadap korban. Karena ada waktu yang cukup bagi para Terdakwa, yaitu sejak hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib hingga hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 02.00 Wib, untuk berfikir dan menimbangnimbang apakah akan melanjutkan keinginannya memberikan „pelajaran‟ yang maksudnya „memukuli‟ korban atau akan mengurungkan keinginannya tersebut. Sedangkan untuk Terdakwa-IV yang baru bergabung dengan para Terdakwa yang lain ketika para Terdakwa yang lain sudah berada di bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya, waktu untuk berfikir dan menimbang-nimbang pilihannya tersebut setidak-tidaknya tersedia sejak Terdakwa-IV mengikuti Saksi-I Pratu Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang membawa korban menggunakan sepeda motor dari bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya hingga korban diturunkan di tempat sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru untuk dipukuli, yang memakan waktu sekira 30 menit. hh. Bahwa benar dari fakta di persidangan, ternyata keinginan para Terdakwa bukanlah untuk menghilangkan nyawa atau membunuh korban, akan tetapi untuk memberi „pelajaran‟ dalam arti „memukuli‟ dan „menelanjangi‟ korban. Keinginan para Terdakwa yang tidak ingin membunuh korban tersebut terlihat dari keinginan Saksi-I Pratu Benny yang disampaikan kepada teman-temannnya ketika berada di ruang Spri Danpasmar-1 dan ketika berada di Gudang Dayung
144 Marinir di daerah Rolak Gunungsari. Selain itu, keinginan para Terdakwa tersebut terlihat dari alat yang digunakan untuk melakukan „kekerasan fisik‟ terhadap korban, yaitu dengan „tangan kosong‟ dan juga ketika korban ditinggalkan di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar, korban masih dalam keadaan hidup dalam posisi duduk dan masih bisa meminta tolong kepada orang yang lewat. Jika para Terdakwa dan kawan-kawan dari awal sudah mempunyai niat untuk membunuh korban, tentunya hal itu sudah bisa dilakukan sejak awal ketika masih berada di bawah Jembatan Tol Gunungsari dengan menggunakan alat yang mematikan, seperti pisau, sangkur, pistol, dan sebagainya, dengan sararan pada bagian-bagian yang mematikan. ii. Bahwa benar oleh karena niat atau keinginan para Terdakwa tersebut adalah ingin memberi „pelajaran‟ dalam arti memukuli, dan menelanjangi korban, dan dalam kenyataannya alat yang digunakan hanya tangan kosong, dan pada saat ditinggalkan koban masih dalam keadaan hidup dalam posisi duduk dan masih bisa meminta tolong kepada orang yang lewat, maka tidak dapat dikatakan bahwa para Terdakwa telah berencana membunuh korban. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua: “Dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain”, tidak terpenuhi. Menimbang
: Bahwa oleh karena salah satu unsur pasal yang didakwakan dalam Dakwaan Primair tidak terpenuhi, maka unsur berikutnya dalam Dakwaan Primair tidak perlu dibuktikan lagi.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa para Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Primair, yaitu: “Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain yang dilakukan secara bersama-sama” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Dakwaan Primair dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka para Terdakwa harus dibebaskan dari Dakwaan Primair.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Subsidair yang unsur-unsurnya sebagai berikut : 1. Barangsiapa; 2. Dengan sengaja merampas nyawa orang lain; 3. Yang dilakukan secara bersama-sama.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan Subsidair tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa oleh karena unsur kesatu dan unsur kedua dalam Dakwaan Subsidair adalah hampir sama dengan unsur kesatu dan unsur kedua dalam Dakwaan Primair, dan bedanya hanya pada subunsur kedua ”dengan rencana terlebih dahulu”, sedangkan dalam unsur kedua Dakwaan Primair tersebut di atas yang tidak terpenuhi adalah sub-unsur ”dengan sengaja merampas nyawa orang lain”, yang akan dibuktikan lagi dalam unsur ini, maka Majelis Hakim memandang tidak perlu membuktikan lagi unsur yang telah dibuktikan dalam Dakwaan Primair dan telah dinyatakan tidak terbukti tersebut. Oleh karena itu Majelis Hakim mengambil alih pembuktian unsur kesatu dan unsur kedua dalam Dakwaan Primair tersebut
145 sebagai pembuktian unsur kesatu dan unsur kedua dalam Dakwaan Subsidair dengan menghilangkan sub unsur kedua ”dengan rencana lebih dahulu”. 2. Bahwa oleh karena unsur kedua dalam Dakwaan Primair telah dinyatakan tidak terpenuhi, yang berarti unsur kedua dalam Dakwaan Subsidair juga tidak terpenuhi, maka unsur berikutnya juga tidak perlu dibuktikan lagi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa para Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam Dakwaan Subsidair, yaitu : “Barangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain yang dilakukan secara bersama-sama“, Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Dakwaan Subsidair dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka para Terdakwa harus dibebaskan dari Dakwaan Subsidair.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Lebih Subsidair yang unsur-unsurnya sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Menimbang
Penganiayaan; Dengan rencana lebih dahulu; Yang mengakibatkan mati; Yang dilakukan secara bersama-sama.
: Bahwa mengenai Dakwaan Lebih Subsidair tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Unsur Kesatu : ” Penganiayaan ” - Bahwa mengenai pengertian “penganiayaan” tidak ditemukan dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan yang lain. Oleh karena itu pengertian “penganiayaan” diambilkan dari „doktrin‟ yang mengartikan “penganiayaan” adalah “setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja dan tanpa hak untuk menyakiti atau melukai badan orang lain. - Bahwa menurut „memorie van toelichting‟, yang dimaksud dengan istilah “sengaja” atau “kesengajaan” adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. - Yang dimaksud dengan „hak„ menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik, kepunyaan atas sesuatu. - Bahwa yang dimaksud dengan „tanpa hak„ dalam unsur ini adalah bahwa terhadap diri seseorang pelaku, dalam hal ini para Terdakwa, tidak terdapat kekuasaan/kewenangan untuk melakukan sesuatu perbuatan yang menyakiti atau melukai badan orang lain. - Bahwa kata “menyakiti atau menimbulkan rasa sakit atau melukai badan orang lain” tersebut merupakan tujuan atau kehendak dari si pelaku yang dapat disimpulkan dari sifat perbuatan, yaitu perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit ataupun perasaan tidak enak pada diri orang lain. Mengenai caranya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan adanya sentuhan pada tubuh orang lain, yang karenanya menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain tersebut. Sedangkan bentuk persentuhan terhadap tubuh orang lain tersebut dapat berupa: memukul, menampar, menendang, melempar dengan benda keras, memegang dengan keras ataupun
146 menjatuhkan, yang kesemuanya merupakan perbuatan yang bersifat materiil, yang dapat dikualifikasikan sebagai penganiayaan jika rasa sakit atau luka itu timbul sebagai tujuannya. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa Pelaku, dalam hal ini para Terdakwa, secara sadar atas kehendak dan kemauannya sendiri telah melakukan suatu perbuatan yang ia ketahui hal itu akan menyakiti atau melukai badan orang lain, padahal Ia tidak mempunyai kekuasaan ataupun kewenangan untuk melakukan perbuatan itu, dan memang rasa sakit atau lukanya orang lain itulah yang para Terdakwa kehendaki, dan sebelumnya para Terdakwa mempunyai waktu yang cukup untuk berfikir dan menimbangnimbang atas perbuatan yang akan dilakukan tersebut, namun para Terdakwa memilih untuk tetap melakukan perbuatan tersebut. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar oleh karena merasa kesal dan benci pada Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang sedang dibenci dan tidak disukai oleh pacar Saksi Pratu Benny yang bernama Saksi Santy Ernida Napitupulu, maka pada awal bulan April 2015 Saksi Pratu Mar Benny Silalahi memancing Sdr. Ketut Hadi Prayitno agar mau datang ke Surabaya untuk diberi „pelajaran‟ (dipukuli) dengan cara Saksi Pratu Benny mengaku sebagai Saksi Santy Napitupulu (menggunakan nomor IM3 Saksi Santy) dan mengirim SMS ke HP Sdr. Ketut yang isinya: “Pa saya ada masalah dengan teman laki-lakiku di kantor, gara-gara aku temenku dikeluarkan dari kantor”, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Kok bisa, temen kamu sudah keluarga apa belum”, dan dibalas Saksi Pratu Benny: “Sudah”, lalu Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Apa orang itu seneng sama kamu”, dibalas Saksi Pratu Benny: “Nanti aja kalau kamu pulang tak ceritain”, Sdr. Ketut Hadi Prayitno membalas: “Iya aku pulang tanggal 8 April 2015”, kemudian Saksi Pratu Benny bertanya: ”Pa, apa kamu masih ingat kita berhubungan sudah berapa kali?”, dijawab Sdr. Ketut Hadi Prayitno: ”Kayaknya 23 kali”. Setelah mendapatkan informasi mengenai keberangkatan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke Surabaya, Saksi Pratu Benny lalu memberitahukan rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut kepada Saksi Santy Ernida Napitupulu. b. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 06 April 2015 Sdr. Ketut Hadi Prayitno menelepon ke nomor Simpati milik Saksi Santy Napitupulu. Oleh karena pada waktu itu kebetulan Saksi Pratu Benny sedang bersama dengan Saksi Santy Ernida Napitupulu, dan dalam percakapan telepon tersebut Sdr. Ketut Hadi Prayitno mengatakan sudah mendapat tiket Kereta Api ke Surabaya dan akan berangkat pada tanggal 08 April 2014, maka pada waktu itu Saksi Pratu Benny lalu mengarahkan Saksi Santy Napitupulu agar mengajak Sdr. Ketut Hadi Prayitno untuk bertemu di Rolak, Gunung Sari, Surabaya, tepatnya di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. Saksi Pratu Benny menentukan tempat bertemu di Rolak, dengan pertimbangan agar seolah-olah Sdri. Santy sedang pergi dari rumah dan numpang tinggal di tempat kost kawannya di Wiyung, karena hubungan Sdri. Santy dengan Sdr. Ketut tidak disetujui oleh keluarga Sdri. Santy, sehingga Sdr. Ketut diperkirakan tidak akan berani datang ke rumah orangtua Sdri. Santy di Sidoarjo. c. Bahwa benar kemudian pada hari itu juga sekira pukul 20.00 Wib, ketika Saksi Pratu Mar Benny Silalahi sedang berada di ruang Spri Danpasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, bersama dengan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Benny bercerita kepada
147 Saksi Serda Mar Erwin bahwa mantan pacarnya pacar Saksi Pratu Benny (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) mempunyai hutang kepada pacar Saksi Pratu Benny (Saksi Santy Napitupulu) sebesar Rp.14.000.000,(empat belas juta rupiah) dan mantan pacarnya pacar Saksi Pratu Benny (Sdr. Ketut Hadi Prayitno) tersebut mengancam akan membunuh pacar Saksi Pratu Benny (Saksi Santy Napitupulu) dan keluarganya. Atas cerita Saksi Pratu Benny tersebut Saksi Serda Mar Erwin hanya menanggapi: “Itu kan permasalahanmu dengan pacarmu Ben, Saya nggak ikut campur”. d. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 17.00 Wib, setelah menerima pemberitahuan dari Sdr. Ketut Hadi Prayitno, Saksi Pratu Benny lalu memberi tahu Saksi Santy Ernida Napitupulu bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah berangkat dari Jakarta untuk pulang ke Surabaya dengan menumpang Kereta Api, lalu Saksi Santy Napitupulu menelepon ke HP Saksi Pratu Benny dan bertanya: “Dia sudah berangkat bang?”, dan dijawab Saksi Pratu Benny: “Iya, dia sudah di jalan”. e. Bahwa benar kemudian pada malam harinya sekira pukul 20.00 Wib, setelah selesai bekerja, oleh karena hari hujan, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi, Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto semuanya menunggu hujan reda di Ruang Spri Danpasmar-1 sambil melakukan kegiatan: Saksi Pratu Benny duduk menghadap meja sambil main HP, Saksi Serda Erwin di depan komputer membuka internet, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto melakukan pembersihan di ruang Spri Danpasmar-1 dan kemudian tidur-tiduran di sofa Ruang Spri, sedangkan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro ngobrol, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain main komputer di ruang Spri Danpasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo. f. Bahwa benar beberapa saat kemudian Saksi Pratu Benny menerima SMS dari Saksi Santy Napitupulu yang memberitahukan rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke Surabaya yang diperkirakan sampai di Stasiun Gubeng Surabaya pada hari Kamis dinihari tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib. Dengan adanya rencana kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut, Saksi Pratu Mar Benny lalu mengatakan kepada teman-teman di Ruang Spri Danpasmar-1 bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno akan datang ke Surabaya dengan menumpang Kereta Api, dan Saksi Pratu Benny mengatakan akan memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno, lalu Saksi Pratu Benny meminta saran kepada teman-teman yang ada di ruang Spri Danpasmar-1, namun teman-teman Saksi Pratu Benny yang ada di ruang Spri Danpasmar-1 pada saat itu hanya diam saja, sehingga Saksi Pratu Benny mengatakan lagi bahwa Saksi Pratu Benny akan memberi „pelajaran‟ dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun jangan sampai mati. Beberapa saat kemudian, oleh karena hujan sudah berhenti, maka para Terdakwa dan teman-teman yang ada di ruang Spri Danpasmar-1 lalu pulang ke Mess TD Pasmar-1. g. Bahwa benar kemudian pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 22.30 Wib, Saksi Pratu Benny mendatangi Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang sedang tiduran di kamar Mess TD Pasmar-1 dan mengajak Saksi Serda Erwin ngopi di luar Markas Pasmar-1, lalu Saksi Serda Erwin mengajak Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro untuk ikut ngopi, kemudian Saksi Pratu Benny mengajak Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang ada di Mess TD Pasmar-1, dan kemudian membangunkan Terdakwa-III Pratu Mar
148 Sofyan Husain Achmariyanto yang sedang tidur di Mess TD Pasmar1 dan mengajaknya ngopi di luar Markas Pasmar-1, dan selanjutnya Saksi Pratu Mar Benny kembali ke Ruang Spri Danpasmar-1 membangunkan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang tertidur di sofa Ruang Spri Danpasmar-1 dan mengajaknya ngopi di luar Markas Pasmar-1 dengan mengatakan: “Dan… bangun, ayok keluar”, lalu Saksi Pratu Dany bertanya: “Keluar kemana..?”, dijawab Saksi Pratu Benny: “Ngopi..”, lalu Saksi Pratu Dany mengatakan: “Sory lae… saya gak ikut, saya kurang enak badan”, kemudian Saksi Pratu Benny mengatakan: “Ayolah keluar, sekali-kali kumpul sama-sama tidur dalam”, hingga akhirnya Saksi Pratu Dany tidak mampu menolak ajakan Saksi Pratu Benny keluar markas untuk ngopi. h. Bahwa benar pada sekira pukul 23.30 Wib, setelah kawan-kawan Saksi Pratu Benny yang tinggal di Mess TD Pasmar-1 sudah selesai ganti baju dan siap untuk berangkat, maka Saksi Pratu Benny mengambil sebuah tas ransel di Mess TD Pasmar-1 yang di dalam ransel tersebut ada lakban warna hitam, kemudian Saksi Pratu Benny berjalan keluar Mess TD, lalu mengambil botol Aqua kosong ukuran 1,5 liter yang tergeletak di pinggir jalan depan Mako Pasmar-1 dan kemudian memasukkan botol tersebut ke dalam ransel hitam yang rencananya untuk tempat BBM. Selanjutnya Saksi Pratu Mar Benny Silalahi yang dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K2247-MZ milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, bersamasama dengan Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang dibonceng Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R Nopol. AA-6552-VL milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario Nopol. G6564-AQ milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain, berangkat bersama-sama secara beriringan dari Mako Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, menuju ke bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Surabaya, dengan melewati Jalan Bungurasih, Sepanjang, dan Rolak Gunungsari, Surabaya, dengan tujuan Saksi Pratu Benny ingin menjemput Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang baru datang dari Jakarta untuk „diberi pelajaran‟, namun Saksi Pratu Benny mengatakan kepada teman-teman yang lain untuk diajak ngopi di Rolak. i. Bahwa benar dalam perjalanan menuju Rolak Gunungsari, Saksi Pratu Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengisi bensin terlebih dahulu di SPBU Jl. Raya Waru. Pada waktu itu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengisi bensin seharga Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah) dan Saksi Pratu Benny membeli bensin seharga Rp.5.000,-(lima ribu rupiah) yang dimasukkan ke dalam botol Aqua, yang rencananya akan digunakan untuk membakar pakaian Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Setelah sampai di rel Kereta Api Sepanjang, Saksi Pratu Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti sejenak untuk membeli minuman keras jenis Vodka sebanyak 1 (satu) botol ukuran sedang dan 1 (satu) botol Kratingdaeng yang seluruhnya seharga sekira Rp.70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah), dan selanjutnya Saksi Preatu Benny, Saksi Serda Erwin, Saksi Pratu Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain Achmariyanto bersama-sama menuju ke Gudang Dayung Marinir yang berada di Jl. Karah, tepatnya di sebelah selatan sungai di bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, Surabaya, untuk meminum minuman keras terlebih dahulu.
149 j. Bahwa benar setelah sampai di Gudang Dayung Marinir pada sekira pukul 24.00 Wib, selanjutnya Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain lalu meminum minuman keras jenis Vodka yang telah dicampur dengan Kratingdaeng yang telah sebelumnya telah dibeli Saksi Pratu Benny dengan cara meminum menggunakan potongan botol Aqua secara bergiliran. Sedangkan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto tidak ikut minum, tetapi memilih tidur-tiduran di tembok pinggir sungai yang tidak jauh dari teman-teman yang sedang minum sambil Saksi Pratu Dany menerima telepon. Beberapa saat kemudian Saksi Pratu Dany dikasih satu botol minuman teh kemasan oleh Saksi Pratu Benny. k. Bahwa benar setelah Saksi Pratu Dany selesai menerima telepon dan masih dalam posisi tiduran di pinggir sungai, Saksi Pratu Benny meminta tolong kepada Saksi Pratu Dany untuk menelepon Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta yang tinggal di kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya agar datang ke Area Gudang Dayung Marinir Jl. Karah Surabaya. Namun oleh karena pada waktu itu pulsa HP Saksi Pratu Dany habis, maka Saksi Pratu Dany lalu BBM ke Saksi Pratu Andi Kurniawan yang isinya: “Bro…, ditunggu si Lae ngopi di Rollak...”, yang kemudian Saksi Pratu Andy Kurniawan membalas BBM: “Ya…”, lalu Saksi Pratu Andy mengajak Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang juga tinggal di kediaman Danpasmar-1, dan selanjutnya Saksi Pratu Andy dengan berpakaian kaos pendek warna putih kombinasi hitam dan celana panjang jeans, bersama dengan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang menggunakan kaos lengan panjang warna hijau gelap dan celana panjang jeans berboncengan dengan mengendarai sepeda motor Yamaha RX King warna orange Nopol. W-6573-YN milik Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian menuju ke Jembatan Rolak. Namun setelah sampai di Jembatan Rolak, Saksi Pratu Andy dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian tidak bertemu dengan Saksi Pratu Dany, sehingga Saksi Pratu Andy lalu mengajak Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian ngopi di Warung Kopi dekat pertigaan Wiyung, yang jaraknya sekira 200 m dari bawah Jembatan Tol Gunungsari, Surabaya. l. Bahwa benar pada saat yang sama, ketika Saksi Pratu Mar Benny, Saksi Serda Mar Erwin, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain yang sedang minum minuman keras di di Gudang Dayung Marinir baru meminum sebanyak empat putaran dan baru meminum setengah botol, minuman tersebut tumpah karena tersenggol kaki Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, sehingga meminum-minuman keras terhenti. Setelah kegiatan minum terhenti, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi lalu mengatakan kepada Saksi Serda Erwin Dwi Ananto, Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, bahwa tujuan utama Saksi Pratu Mar Benny ke Rolak adalah mau memberi pelajaran kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang baru datang dari Jakarta dan akan lewat di bawah Jembatan Tol Gunungsari, dengan cara melucuti barang Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang meliputi semua pakain, HP, dompet, dan setelah itu Sdr. Ketut ditinggalkan dalam keadaan telanjang tanpa identitas, biar dianggap seperti orang gila. m. Bahwa benar beberapa saat kemudian Saksi Pratu Mar Benny melihat di seberang sungai ada sepeda motor yang menyalakan
150 lampu dim beberapa kali, yang menurut perkiraan Saksi Pratu Mar Benny pengendara sepeda motor tersebut adalah Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tinggal di kediaman Danpasmar-1 yang sebelumnya telah dihubungi oleh Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto. Beberapa saat kemudian Saksi Pratu Mar Benny ditelepon oleh Saksi Santy Ernida Napitupulu yang memberitahukan bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno sudah dalam perjalanan dari Stasiun Gubeng menuju Rolak, dan diperkirakan setengah jam lagi akan sampai di Jembatan Tol Rolak Gunungsari, sehingga Saksi Pratu Benny dan kawan-kawan lalu bergegas menuju ke seberang sungai di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari. n. Bahwa benar setelah sampai di seberang sungai di dekat lampu merah (pengatur lalu lintas) sebelum bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, arah ke Karangpilang, Surabaya, pada sekira pukul 01.30 Wib hari Kamis tanggal 09 April 2015, ternyata Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian tidak ada di tempat tersebut. Kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi mengambil rokok dan lakban warna hitam yang ditaruh dalam tas ransel hitam, lalu Saksi Pratu Benny mengantongi rokok dan lakban warna hitam tersebut ke celananya, dan kemudian Saksi Pratu Benny menyerahkan tas ransel warna hitam tersebut kepada Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan selanjutnya Saksi Pratu Benny menyuruh teman-teman lain yang membawa sepeda motor agar tetap menunggu di atas sepeda motor masing-masing, dan yang tidak membawa sepeda motor agar mengikuti Saksi Pratu Benny, sehingga Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto lalu berjalan mengikuti Saksi Pratu Benny menyusuri tepian sungai menuju ke arah tiang penyangga jalan/Jembatan Tol Gunungsari, dan kemudian Saksi Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain duduk di sebuah bangku panjang yang terbuat dari kayu yang ada di bawah Jembatan Tol Gunungsari untuk menunggu kedatangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Setelah Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain pergi, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengatakan kepada Saksi Pratu Mar Dany dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro: “Nanti geraknya menunggu kode dari depan”, yang maksudnya menunggu kode dari Saksi Pratu Mar Benny. o. Bahwa benar di tempat lain, yaitu di warung kopi pertigaan Wiyung yang berjarak sekira 200 meter dari bawah Jembatan Tol Gunungsari, oleh karena sudah terasa ngantuk, pada sekira pukul 01.30 Wib, Saksi Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian berniat kembali pulang ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya dengan melewati Jl. Gunungsari. Namun ketika Saksi Pratu Mar Andy Kurniawan dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian dalam perjalanan pulang dan kemudian melintas di bawah Jembatan Tol Gunungsari, Saksi Pratu Mar Andy Kurniawan melihat di seberang jalan masuk ke Tol arah Waru ada Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto sedang duduk-duduk di atas sepeda motor masing-masing, sehingga Saksi-IV Pratu Andy dan Terdakwa-IV Prada Charles Siburian lalu menghampiri Saksi Pratu Mar Dany dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, serta Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang ternyata juga ada di sekitar tempat tersebut. p. Bahwa benar setelah sekira 10 (sepuluh) menit Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-
151 III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto duduk di bangku panjang di bawah Jembatran Tol Gunungsari, Saksi Pratu Mar Benny Silalahi melihat ada seorang laki-laki yang belum dikenal yang kemudian diketahui bernama Sujasmani (Saksi-IX) juga sedang duduk-duduk di warung kopi yang sudah tutup yang tidak jauh dari tempat Saksi Pratu Benny duduk, sehingga Saksi Pratu Benny lalu menghampiri Saksi Sujasmani dan berkata: “Pak… Saya mau minta ijin, nanti ada latihan penculikan”, Saksi Sujasmani menjawab: “Monggo, gak papa”, lalu Saksi Pratu Benny berkata lagi: “Saya kasih tahu, biar sampean gak kaget”, dan selanjutnya Saksi Pratu Benny kembali ke tempat duduk semula bersama dengan Saksi Serda Erwin dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain. q. Bahwa benar beberapa saat kemudian, ketika Saksi Pratu Benny, Saksi Serda Erwin, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain sedang menunggu kedatangan Sdr. Ketut di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari, Saksi Pratu Benny melihat ada Taxi warna orange datang dan kemudian berhenti di pinggir jalan di bawah Jembatan Tol Rolak, Gunungsari, Surabaya. Selanjutnya keluar seorang laki-laki dari dalam Taxi Orange tersebut, lalu seorang laki-laki tersebut duduk menunggu di bangku pinggir jalan di depan warung kopi yang sudah tutup di bawah Jembatan Tol Gunungsari, sehingga Saksi Pratu Benny menduga bahwa laki-laki tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang Saksi Pratu Benny tunggu. Namun untuk lebih meyakinkan, Saksi Pratu Benny lalu menelepon Saksi Santy Ernida Napitupulu untuk menanyakan ciri-ciri Sdr. Ketut Hadi Prayitno, yang dijawab oleh Saksi Santy bahwa Sdr. Ketut Hadi Prayitno memakai jaket Jeans warna abu-abu, lalu Saksi Pratu Benny menyuruh Saksi Santy agar menelepon Sdr. Ketut, sehingga Saksi Santy Ernida Napitupulu lalu menelepon Sdr. Ketut Hadi Prayitno. r. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Benny melihat seorang lakilaki yang memakai jaket jeans warna abu-abu yang menunggu di bawah Jembatan Tol Gunungsari tersebut sedang berbicara menggunakan HP, sehingga Saksi Pratu Benny merasa yakin bahwa laki-laki yang turun dari Taxi warna orange tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno. s. Bahwa benar setelah Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi merasa yakin bahwa laki-laki tersebut adalah Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi Pratu Benny lalu mengajak Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto untuk menghampiri Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang sedang duduk menghadap ke jalan raya di bangku pinggir jalan di depan warung kopi yang sudah tutup di bawah Jembatan Tol Gunungsari. Setelah Saksi Pratu Benny dekat dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, maka Saksi Pratu Benny langsung menendang bagian belakang kepala (tengkuk) Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan menggunakan kaki kiri sebanyak satu kali hingga Sdr. Ketut Hadi Prayitno jatuh tersungkur ke depan, lalu Saksi Pratu Benny melambaikan tangan ke arah Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang menunggu di atas sepeda motor tidak jauh dari tempat tersebut, sehingga Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan sepeda motornya datang mendekati Saksi Pratu Benny yang sedang memegangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, diikuti oleh Saksi Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan sepeda motornya, Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro dan sepeda motornya, serta Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan yang berboncengan dengan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang bersama-sama mendekat ke arah Saksi Pratu Benny di dekat tiang penyangga Jembatan Tol Gunungsari Surabaya.
152 t. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi menaikkan secara paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno ke sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K-2247-MZ milik Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan cara tangan kiri Sdr. Ketut dipegang dan kemudian ditarik ke arah punggung, rambutnya ditarik, dan kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno didudukkan di sepeda motor Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dengan posisi Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto menyetir, Sdr. Ketut Hadi Prayitno berada di tengah diapit oleh Saksi Pratu Benny yang duduk di belakang sambil memegangi tangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno. u. Bahwa benar kemudian Saksi Pratu Mar Benny Silalahi dan Terdakwa-IV Pratu Mar Bambang Susanto membawa Sdr. Ketut Hadi Prayitno pergi menuju ke tempat yang sepi di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke bundaran Cyto/Waru, diikuti oleh kawan-kawan yang lain, yaitu: Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto menggunakan sepeda motor Honda Vario warna hitam Nopol. G-6564-AQ milik Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang membonceng Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan menggunakan sepeda motor Yamaha RX King Nopol. W-6573-YN milik TerdakwaIV Prada Mar Charles Siburian, dan paling belakang Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro yang membonceng Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto menggunakan sepeda motor Honda CB 150 R warna hitam Nopol. AA-6552-VL milik Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro. v. Bahwa benar dalam perjalanan menuju Masjid Agung Al Akbar, Saksi Pratu Benny berkali-kali memukuli bagian belakang kepala Sdr. Ketut Hadi Prayitno menggunakan tangan kanan mengepal, sehingga selama dalam perjalanan menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar, Sdr. Ketut Hadi Prayitno sering bergerak-gerak meronta. Kemudian setelah melewati Masjid Agung Al Akbar Surabaya, Saksi-I Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto terus berjalan melewati jalan di samping Jalan Tol ke arah Bundaran Cyto/Waru. w. Bahwa benar setelah sampai di tempat sepi dan remang-remang di Jalan Kembar arah Bundaran Cyto/Waru, tepatnya sekira 1 Km dari Masjid Al Akbar Surabaya menuju ke arah Bundaran Cyto/Waru di Kel. Sepanjang, Kec. Taman, Sidoarjo, Saksi-I Pratu Mar Benny dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto berhenti, diikuti kawankawan yang lain yang juga berhenti. Selanjutnya Saksi-I Pratu Benny menurunkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari sepeda motor, dengan cara Saksi-I Pratu Benny menarik baju Sdr. Ketut Hadi Payitno dan kemudian menarik/membawanya ke tengah pembatas jalan kembar, lalu Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi memukuli berkali-kali bagian kepala Sdr. Ketut menggunakan tangan kanan mengepal, dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memukul bagian perut Sdr. Ketut dengan tangan kanan mengepal sebanyak 3 kali, namun korban melawan dengan cara berusaha menangkis pukulan Saksi Pratu Benny maupun pukulan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, lalu Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto langsung ikut mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno secara bersama-sama, sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan mendorong/menendang bagian pantat korban menggunakan kaki kanan sebanyak 2 (dua) kali. x. Bahwa benar kemudian sesuai dengan rencana awal yang akan menelanjangi Sdr. Ketut, maka Terdakwa-I Pratu Mar Bambang
153 Susanto lalu menarik jaket Sdr. Ketut hingga lepas dan kemudian menaruhnya di tepi kiri Jalan Kembar, lalu Saksi Pratu Benny melepas baju kaos Sdr. Ketut dengan cara menariknya ke atas. Setelah baju kaos Sdr. Ketut terlepas, Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto lalu memegangi tangan kanan Sdr. Ketut dengan tangan kirinya, kemudian Sdr. Ketut dipukuli lagi oleh Saksi Pratu Benny, lalu Sdr. Ketut memberontak sambil berteriak. Melihat hal tersebut Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto mengatakan: “Kamu diam” sambil Saksi Serda Mar Erwin Dwi Ananto memukul kepala Sdr. Ketut menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian pelipis kanan Sdr. Ketut, lalu Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memukul bagian kepala Sdr. Ketut sebanyak 1 (satu) kali dengan tangan kanan mengepal, namun tidak mengenai sasaran, tetapi mengenai tangan salah seorang rekan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang yang sedang mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut. y. Bahwa benar oleh karena pada waktu itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih berteriak-teriak terus sambil mengatakan: “Ya Allah… Ya Allah…. Tolong… tolong…. Aku diapakno iki”, maka Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi lalu mengatakan kepada Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto: “Dilakban saja mulutnya, biar tidak teriak“, sambil Saksi Pratu Benny memberikan lakban warna hitam dari saku celananya kepada Saksi Serda Mar Erwin, yang diterima Serda Erwin dengan tangan kanannya, lalu Saksi Serda Erwin melepas pegangan tangan kirinya, kemudian Saksi Serda Erwin melepas gulungan lakban, dan selanjutnya Saksi Serda Erwin menutup mulut Sdr. Ketut dengan cara lakban warna hitam tersebut dilingkarkan ke bagian mulut Sdr. Ketut sebanyak satu putaran. Oleh karena lakban tersebut habis, maka sisanya oleh Saksi Serda Erwin dibuang ke pinggir jalan dekat jalan Tol. z. Bahwa benar setelah mulut Sdr. Ketut dilakban, ternyata Sdr. Ketut masih memberontak dan berhasil lari. Namun ketika baru berlari sekira 5 s/d 8 meter, Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi berhasil menghentikan Sdr. Ketut dengan cara Saksi Pratu Benny sambil berlari meloncat dan menendang Sdr. Ketut dari belakang menggunakan kaki kiri mengenai pinggang sebelah kanannya sehingga Sdr. Ketut dan Saksi Pratu Benny sama-sama terjatuh, lalu tubuh Sdr. Ketut diangkat oleh Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdalwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, dan kemudian Sdr. Ketut dibawa ke tempat semula dimana Sdr. Ketut telah dilucuti pakaiannya, dengan posisi Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro memegangi tangan kiri, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto memegangi tangan kanan, dan Saksi-II Serda Mar Erwin memegangi kaki Sdr. Ketut. aa. Bahwa benar setelah sampai di tempat semula, kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno diletakkan di jalan aspal dengan posisi terlentang di jalan aspal, tangan kanannya diinjak oleh Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, sedangkan tangan kirinya diinjak oleh TerdakwaII Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan bagian kakinya dipegangi oleh Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, selanjutnya Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi memukul lagi bagian perut Sdr. Ketut sebanyak 1 (satu) kali, diikuti oleh teman-teman yang lain yang juga ikut memukul dan menendang Sdr. Ketut, kecuali Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tidak ikut memukul karena saat itu sudah kembali ke sepeda motor yang diparkir di sisi kiri jalan arah ke Bundaran Cyto/waru. Selanjutnya Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi melepas celana panjang dan celana dalam Sdr. Ketut hingga Sdr. Ketut telanjang bulat, lalu Saksi Pratu Benny berencana akan membakar baju dan celana milik Sdr. Ketut,
154 namun tidak jadi, kemudian Saksi Pratu Benny menyerahkan baju dan celana Sdr. Ketut tersebut kepada Saksi-III Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan selanjutnya Saksi-III Pratu Dany membuang baju dan celana Sdr. Ketut tersebut ke tanah kosong di sisi kiri Jalan Kembar arah ke Bundaran Cyto/Waru. bb. Bahwa benar beberapa saat kemudian, ketika Sdr. Ketut Hadi Prayitno dalam posisi telanjang bulat ditelentangkan di tengah jalan oleh Saksi Pratu Benny dan tangannya diinjak oleh Terdakwa-I Pratu Bambang Susanto, tiba-tiba dari arah Bundaran Cyto/pintu keluar Tol Waru ada sorot lampu mobil yang akan melintas, sehingga Terdakwa-II Pratu Mar Bambang Susanto dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro langsung berlari menuju ke tempat sepeda motor diparkir yang berjarak sekira 10 meter dari tempat Sdr. Ketut ditelentangkan dengan meninggalkan begitu saja Sdr. Ketut di tengah jalan karena takut perbuatan tersebut diketahui oleh orang lain yang sedang lewat, kecuali Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto yang masih tetap berada di tempat semula sambil memegangi tangan Sdr. Ketut dengan posisi jongkok di atas trotoar pembatas jalan. Kemudian setelah sampai di dekat lokasi tempat Sdr. Ketut dipegangi Saksi Pratu Benny, mobil yang lewat yang ternyata jenis Pickup tersebut berhenti, lalu Saksi Pratu Benny berteriak ke pengemudi mobil, sehingga pengemudi mobil segera menjalankan lagi mobilnya dengan kencang meninggalkan Sdr. Ketut yang sedang dipegangi oleh Saksi Pratu Benny tersebut. cc. Bahwa benar setelah mobil pickup berjalan lagi, Sdr. Ketut memberontak mau lari, sehingga Saksi Pratu Benny lalu menendang bagian rusuk sebelah kanan Sdr. Ketut hingga Sdr. Ketut terlepas dari pegangan Saksi Pratu Benny, lalu Sdr. Ketut berusaha lari mengejar mobil Pickup sambil berteriak minta tolong kepada sopir mobil Pickup tersebut. Mengetahui hal tersebut, Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto langsung lari mengejar Sdr. Ketut, kemudian Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menendang bagian tubuh Sdr. Ketut dari belakang hingga Sdr. Ketut terjatuh. Kemudian ketika Sdr. Ketut dalam posisi terjatuh, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto langsung memegang kaki Sdr. Ketut, lalu Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi menendang perut Sdr. Ketut berkali-kali dan menendang wajahnya sebanyak 1 (satu) kali. dd. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang saat itu sudah menunggu di tempat parkir sepeda motor bersama dengan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, Saksi-III Pratu Mar Danny Ari Yulianto, Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian, lalu berteriak kepada Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi: “Sudah, tinggalkan saja dia”. Oleh karena teman-teman yang lain sudah menunggu di atas sepeda motor masing-masing, maka Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dan Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto lalu segera meninggalkan Sdr. Ketut menuju ke tempat kawan-kawan menunggu di sepeda motor masing-masing, dan selanjutnya Saksi-I dengan dibonceng Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto bersama dengan Saksi-II Serda Mar Erwin yang dibonceng Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro, dan Saksi-III Pratu Mar Dany yang membonceng Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain lalu bersama-sama berangkat pulang ke Mess TD Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, sedangkan Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta yang dibonceng Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian pulang menuju ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya.
155 ee. Bahwa benar ketika Saksi-I Pratu Benny dan Saksi-II Serda Mar Erwin serta kawan-kawan yang lain, termasuk diantaranya para Terdakwa pergi meninggalkan Sdr. Ketut di Jalan Kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya, pada waktu itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih hidup dengan posisi duduk di pinggir jalan, muka penuh darah, tangan dan kaki sudah tidak terikat lakban, dan masih bisa berteriak meminta tolong. Namun pada waktu ditemukan oleh masyarakat yang melewati Jalan Kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 05.30 Wib, yang kemudian menginformasikan kepada Sdr. Agus Jupriono (Saksi-V) selaku petugas Security Tol di Pintu Keluar Tol Waru (dekat masjid Al Akbar Surabaya), Sdr. Ketut Hadi Prayitno diketemukan dalam keadaan telanjang, di bagian tangan dan kakinya ada lakban warna hitam yang sudah lepas, dan sudah meninggal dunia dalam posisi tergeletak telentang di tepi Jalan Kembar dari arah Cyto/Waru menuju Masjid Al Akbar Surabaya, yang berjarak sekira 200 meter dari Pintu Keluar Tol Waru atau bergeser ke utara (arah ke Masjid Al Akbar) sekira 40 s/d 50 meter dari tempat terakhir Sdr. Ketut ditinggalkan para Terdakwa. ff. Bahwa benar meninggalnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut adalah akibat dari perbuatan para Terdakwa dan kawan-kawan yang secara bersama-sama telah mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno, yang masing-masing perannya sebagai berikut : 1) Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto melakukan perbuatan sebagai berikut : - Terdakwa-I Pratu Bambang Susanto mengetahui rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi pelajaran dan mempermalukan Sdr. Ketut Hadi Prayitno setelah yang bersangkutan datang ke Surabaya adalah pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib ketika sedang berada di Ruang Spri Danpasmar-1, dan rencana tersebut disampaikan lagi oleh Saksi-I Pratu Benny ketika sedang berada di Gudang Dayung Marinir di Rolak Gunungsari Surabaya, dan Terdakwa-I ikut serta melaksanakan rencana tersebut. - Terdakwa-I Pratu Bambang bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-II Serda Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain berkumpul di Gudang Dayung Marinir di Rolak, dan kemudian meminum minuman keras. Saat itu Saksi-III Pratu Dany tidak ikut meminum minuman keras. - Terdakwa-I Pratu Bambang bersama-sama dengan kawankawan yang mengemudikan sepeda motor, yaitu: Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian berhenti di dekat lampu merah (pengatur lalu lintas) sebelum Jembatan Tol Gunungsari Surabaya ke arah Karangpilang menunggu aba-aba dari Saksi-I Pratu Benny. - Ketika menunggu di dekat laampu merah, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto mengatakan kepada Saksi-III Pratu Dany dan Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro: “Nanti geraknya menunggu kode dari depan”, yang maksudnya menunggu kode dari Saksi-I Pratu Beny. - Terdakwa-I Pratu Bambang bersama dengan Saksi-I Pratu Benny membonceng/membawa secara paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah Sdr. Ketut diturunkan di tempat sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru, Terdakwa-I Pratu Bambang bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Saksi-IV Pratu Andy Kurniawan, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan
156 Husain, lalu memukuli/mengeroyok Sdr. Ketut Hadi Prayitno secara beramai-ramai. Pada waktu itu Terdakwa-I Pratu Bambang memukuli kepala Sdr. Ketut berkali-kali, memukul ke bagian perut Sdr. Ketut sebanyak tiga kali, dan menendang perut Sdr. Ketut sebanyak dua kali menggunakan lutut Terdakwa-I. - Terdakwa-I bersama dengan Saksi-I Pratu Benny dan Saksi-II Serda Erwin melucuti pakaian (menelanjangi) Sdr. Ketut, dan kemudian Terdakwa-I ikut menarik Sdr. Ketut ke tengah pembatas jalan, lalu menelentangkan tubuh Sdr. Ketut dan menginjak tangannya agar tidak lari. - Atas permintaan Saksi-I Pratu Benny dan Saksi-II Serda Erwin, bertempat di depan Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, Terdakwa-I Pratu Bambang membakar kaos Sdr. Ketut dan kaos Saksi-I Pratu Benny yang banyak bercak darah, dengan maksud untuk menghilangkan barang bukti. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Terdakwa-I memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. 2) Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro melakukan perbuatan sebagai berikut : - Terdakwa-II mengetahui rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi pelajaran dan mempermalukan Sdr. Ketut Hadi Prayitno setelah yang bersangkutan datang ke Surabaya adalah pada hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 24.00 Wib ketika sedang berada di Gudang Dayung Marinir di Rolak Gunungsari Surabaya, dan pada waktu itu Saksi-I Pratu Benny menyampaikan rencananya. - Terdakwa-II bersama-sama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-I Pratu Bambang, dan Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain berkumpul di Gudang Dayung Marinir di Rolak, dan kemudian meminum minuman keras. Saat itu Saksi-III Pratu Dany tidak ikut meminum minuman keras. - Terdakwa-II membonceng Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah sampai di Jalan Kembar, Terdakwa-II Serda Wahyu ikut mengerumuni Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang sedang dipukuli para Terdakwa dan kawan-kawan yang lain, lalu Terdakwa-II kembali ke tempat parkir sepeda motor. - Pada waktu menunggu di sepeda motor yang diparkir di sisi kiri Jalan kembar arah ke bundaran Cyto, Terdakwa-II melihat Sdr. Ketut bersusaha lari dan kemudian ditendang oleh Saksi-I Pratu Benny hingga keduanya jatuh, lalu Terdakwa-II membantu memegangi Sdr. Ketut. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Terdakwa-II memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. 3) Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto melakukan perbuatan sebagai berikut : - Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain mengetahui adanya rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.00 Wib ketika berkumpul di Gudang Dayung Marinir di daerah Rolak, Gunungsari, Surabaya. - Pada waktu di Gudang Dayung Marinir, Terdakwa-III bersamasama dengan Saksi-I Pratu Benny, Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-I Pratu Bambang, dan Terdakwa-II Serda
157 Wahyu Dwi Putro bersama-sama meminum minuman keras. Saat itu Saksi-III Pratu Dany tidak ikut meminum minuman keras. - Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain bersama dengan Saksi-II Serda Erwin, menemani Saksi-I Pratu Benny menunggu kedatangan Sdr. Ketut dengan duduk di bangku panjang di bawah Jembatan Tol Rolak Gunungsari Surabaya. - Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain membantu Saksi-I Pratu Benny menaikkan secara paksa Sdr. Ketut ke atas sepeda motor TerdakwaI Pratu Mar Bambang Susanto untuk dibawa ke tempat sepi di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya. - Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain dibonceng oleh Saksi-III Pratu Dany menggunakan sepeda motor Honda Vario milik Terdakwa-III mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah sampai di Jalan kembar, Terdakwa-III Pratu Sofyan Huisain langsung memukul muka Sdr. Ketut yang sedang dipegangi Saksi-I Pratu Benny sebanyak satu kali menggunakan tangan kanan mengepal, yang diikuti oleh kawan-kawan yang lain dengan memukuli Sdr. Ketut secara beramai-ramai, kecuali Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang tidak ikut berkerumun dan tidak ikut memukul, melainkan tetap menunggu di tempat parkir sepeda motor. Selanjutnya Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain kembali ke tempat sepeda motor diparkirkan. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Terdakwa-III Pratu Sofyan Husain memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. 4) Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian melakukan perbuatan sebagai berikut : - Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian mengetahui adanya rencana Saksi-I Pratu Benny yang akan memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 01.30 Wib ketika Terdakwa-IV diajak Saksi-IV Pratu Andy Kurniawan datang ke Rolak, Gunungsari, Surabaya. - Terdakwa-IV mau diajak Saksi-IV Pratu Andy datang ke Rolak Gunungsari karena katanya akan ngopi di daerah Rolak. - Terdakwa-IV membonceng Saksi-IV Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta mengikuti Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa Sdr. Ketut Hadi Prayitno dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru. - Setelah sampai di Jalan Kembar, Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian melihat para Terdakwa dan kawan-kawan yang lain mengerumuni dan memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun Terdakwa-IV hanya diam saja menunggu di sepeda motor Yamaha RX King miliknya sambil main HP. - Setelah kawan-kawan yang lain selesai mengeroyok Sdr. Ketut, selanjutnya Terdakwa-IV Prada Charles membonceng Saksi-IV Pratu Andy kembali ke kediaman Danpasmar-1 di Jl. Embong Kenongo Surabaya. - Setelah ditahan di Pomal Lantamal-V Surabaya, Terdakwa-IV Prada Charles Siburian memberikan bantuan uang duka sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah) kepada keluarga korban. gg. Bahwa benar perbuatan para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III bersama-sama dengan Saksi-I, Saksi-II, Saksi-III, dan Saksi-IV yang memukul kepala, badan, perut, dan menendang badan maupun kepala, serta menginjak tangan Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang dilakukan di tempat sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat
158 Masjid Al akbar Surabaya arah ke bundaran Cyto/Waru adalah telah menyakiti dan melukai badan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, yang notabene adalah orang lain yang tidak boleh disakiti atau dilukai oleh para Terdakwa, karena para Terdakwa tidak mempunyai hak, kekuasaan, ataupun kewenangan untuk melakukan itu, dan para Terdakwa mengetahui bahwa perbuatan mereka tersebut sudah pasti akan dapat menyakiti atau melukai Sdr. Ketut, dan memang rasa sakit ataupun lukanya Sdr. Ketut Hadi Prayitno itulah yang menjadi tujuan para Terdakwa dalam rangka memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut. hh. Bahwa benar para Terdakwa dalam perkara ini mau melaksanakan rencana Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi untuk memberi „pelajaran‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno karena rasa jiwa korsa sebagai sesama anggota marinir yang sama-sama BKO di Pasmar-1, dan sama-sama tingggal di Mess TD Pasmar-1 Jl. Raya Gedangan Sidoarjo. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu: “Penganiayaan”, telah terpenuhi bagi perbuatan Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III. Sedangkan terhadap perbuatan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian yang hanya membonceng Saksi-IV Pratu Mar Andy Kurniawan mengikuti sepeda motor Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto yang membonceng korban dan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi, dan kemudian ketika kawan-kawan Terdakwa-IV sedang mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut di tempat yang sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya, Terdakwa-IV hanya duduk menunggu di atas sepeda motor miliknya sambil bermain HP, perbuatan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai telah “dengan sengaja dan tanpa hak menyakiti atau melukai orang lain”. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu: “Penganiayaan”, tidak terpenuhi bagi perbuatan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian. Menimbang
: Bahwa oleh karena salah satu unsur pasal yang didakwakan dalam Dakwaan Lebih Subsidair tidak terpenuhi bagi Perbuatan TerdakwaIV Prada Mar Charles Siburian, maka unsur berikutnya dalam Dakwaan Lebih Subsidair tidak perlu dibuktikan lagi.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Lebih Subsidair, yaitu: “Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu yang mengakibatkan mati yang dilakukan secara bersama-sama” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 353 ayat (1) jo ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan melanjutkan pembuktian unsur-unsur berikutnya dalam Dakwaan Lebih Subsidair bagi perbuatan para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III, yaitu : 2. Unsur Kedua : “Dengan rencana lebih dahulu” - Bahwa dengan rencana terlebih dahulu dipandang ada, jika si Pelaku, dalam hal ini para Terdakwa, dalam suatu waktu yang cukup telah memikirkan serta menimbang-nimbang dan kemudian menentukan waktu, tempat, cara, serta alat yang akan digunakan untuk melakukan suatu tindakan, yang dalam perkara ini adalah
159 tindakan sengaja menyakiti atau melukai orang lain atau „penganiayaan‟. Apakah dalam waktu yang cukup tersebut ia telah memikirkan secara tenang atau penuh amarah (emosional) atas tindakan yang akan dilakukannya, tidaklah menjadi persoalan. Yang penting ialah ada waktu yang cukup untuk berfikir guna memilih melanjutkan ketetapan hatinya untuk melakukan tindakan yang diinginkan (penganiayaan) atau membatalkan pelaksanaan tindakan penganiayaan yang akan dilakukan tersebut. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar pada hari Rabu malam tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib ketika sedang berada di ruang Spri Danpasmar-1 menunggu hujan reda, Saksi-I Pratu Benny Silalahi mengatakan kepada Saksi-II Serda Erwin, Saksi-III Pratu Dany, Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, Terdakwa-II Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan Terdakwa-III Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, bahwa Saksi-I Pratu Benny akan memberi pelajaran dan menelanjangi Sdr. Ketut Hadi Prayitno, namun jangan sampai mati. Keinginan Saksi-I Pratu Benny tersebut kemudian oleh Saksi-I Pratu Benny disampaikan lagi kepada para Saksi dan Terdakwa tersebut di atas ketika mereka sedang duduk-duduk sambil minum minuman keras di Gudang Dayung Marinir di daerah Rolak Gunungsari Surabaya pada malam itu juga sekira pukul 01.00 Wib hari Kamis tanggal 09 April 2015. b. Bahwa benar keinginan Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi tersebut kemudian dilaksanakan secara bertahap oleh para Saksi-I, Saksi-II, Saksi-III, Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III, yang dimulai dari bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya pada sekira pukul 01.30 Wib ketika Saksi-I Pratu Benny Silalahi menendang tengkuk Sdr. Ketut (korban) ketika Sdr. Ketut baru turun dari taxi, kemudian korban dibawa menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion milik Terdakwa-I, hingga selanjutnya setelah sampai di tempat sepi dan gelap di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya pada sekira pukul 02.00 Wib, korban langsung dipukuli secara beramai-ramai oleh Saksi-I, Saksi-II, Saksi-III, Saksi-IV, Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III hingga sekira pukul 02.30 Wib. c. Bahwa benar dari rangkaian kejadian tersebut menunjukkan adanya waktu yang sangat cukup bagi para Terdakwa, yaitu sejak hari Rabu tanggal 08 April 2015 sekira pukul 20.00 Wib hingga hari Kamis tanggal 09 April 2015 sekira pukul 02.00 Wib, untuk berfikir dan menimbang-nimbang guna menentukan pilihan mengenai tindakan yang akan dilakukan, apakah akan melanjutkan keinginannya melakukan „peganiayaan‟ atau akan mengurungkan keinginannya tersebut. Dan ternyata para Terdakwa lebih memilih melanjutkan keinginannya dengan melakukan perbuatan yang menyakiti atau melukai orang lain, dalam hal ini menyakiti atau melukai Sdr. Ketut Hadi Prayitno. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua: “Dengan rencana lebih dahulu”, telah terpenuhi. 3. Unsur Ketiga : “ Yang mengakibatkan mati “ - Bahwa matinya orang lain dalam unsur ini merupakan akibat dari tindakan si pelaku, dalam hal ini para Terdakwa dan kawan-kawan, yang telah melakukan tindakan „penganiayaan‟ terhadap korban.
160 - Sedang mengenai hubungan antara tindakan yang dilakukan oleh pelaku dengan akibat yang ditimbulkan, yang berupa matinya orang lain, menurut teori umum dalam ajaran „sebab-akibat‟ yang mendasarkan penelitiannya pada fakta sebelum delik terjadi, dikatakan bahwa “fakta yang pada umumnya menurut perhitungan yang layak, dapat dianggap sebagai sebab yang menimbulkan akibat itu“. Dengan demikian tidak dipersoalkan mengenai berapa lama waktu antara perbuatan itu dilakukan dengan akibat matinya orang lain itu terjadi. Yang penting, menurut perhitungan yang layak (tentunya berdasarkan keterangan dokter), ada hubungan langsung (sebab akibat) antara perbuatan dengan akibat perbuatan yang berupa matinya orang lain tersebut. - Bahwa yang dimaksud “mati” atau “meninggal dunia“ adalah sudah hilangnya nyawa dan tidak hidup lagi. Hal ini ditandai dengan tidak berfungsinya organ tubuh, seperti tidak ada denyut jantung, ataupun tidak bernafas. Sedang yang dimaksud dengan “orang lain” adalah bukan diri para Terdakwa. Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsurunsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar ketika Saksi-I Pratu Benny dan Saksi-II Serda Erwin serta kawan-kawan yang lain telah selesai „menganiaya‟ Sdr. Ketut dan kemudian pergi meninggalkan Sdr. Ketut di Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru, pada waktu itu Sdr. Ketut Hadi Prayitno masih hidup dengan posisi duduk di pinggir jalan, muka penuh darah, tangan dan kaki sudah tidak terikat lakban, dan masih bisa berteriak meminta tolong. Namun pada waktu ditemukan oleh masyarakat yang melewati Jalan Kembar arah ke Masjid Al Akbar Surabaya pada hari Kamis pagi tanggal 09 April 2015 sekira pukul 05.30 Wib, yang kemudian menginformasikan kepada Saksi Agus Jupriono selaku petugas Security Tol di Pintu Keluar Tol Waru (dekat masjid Al Akbar Surabaya), Sdr. Ketut Hadi Prayitno diketemukan dalam keadaan telanjang, di bagian tangan dan kakinya ada lakban warna hitam yang sudah lepas, dan sudah meninggal dunia dalam posisi tergeletak telentang di tepi Jalan Kembar dari arah Cyto/Waru menuju Masjid Al Akbar Surabaya, yang berjarak sekira 200 meter dari Pintu Keluar Tol Waru atau bergeser ke utara (arah ke Masjid Al Akbar) sekira 40 s/d 50 meter dari tempat terakhir Sdr. Ketut ditinggalkan para Terdakwa dan kawan-kawan. b. Bahwa benar sesuai Visum Et Repertum Nomor: ML/SK.II/15.04.02 perihal Visum et Repertum Hasil Pemeriksaan Bedah Jenazah a.n. Ketut Hadi Prayitno yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Pusdikgasum Porong Sidoarjo tanggal 13 April 2015, disimpulkan bahwa pada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan: - Luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. - Ditemukan pula memar di sekeliling hidung, bibir, dada; - Luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri; - Benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung ke arah kanan akibat kekerasan tumpul; - Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam di daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul;
161 - Pada otak ditemukan perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan tanda-tanda mati lemas; - Orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada ruang di bawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. c. Bahwa benar sesuai Visum et Repertum Hasil Pemeriksaan Bedah Jenazah a.n. Ketut Hadi Prayitno yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Pusdikgasum Porong Sidoarjo tanggal 13 April 2015, Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia karena mati lemas akibat perdarahan pada ruang di bawah selaput lunak otak yang disebabkan kekerasan tumpul di kepala, dan sesuai fakta di persidangan, yang melakukan kekerasan tumpul tersebut adalah para Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Saksi-I, Saksi-II, SaksiIII, dan Saksi-IV. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga: “Yang mengakibatkan mati”, telah terpenuhi. 4. Unsur Keempat : “Yang dilakukan secara bersama-sama”. - Bahwa unsur ini diatur dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang lengkapnya berbunyi: “Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan“. Unsur secara bersama-sama atau sendiri-sendiri di sini merupakan „penjabaran‟ dari sub unsur “mereka yang melakukan”. - Bahwa yang dimaksud dengan “mereka yang melakukan” dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah baik mereka secara bersamasama maupun sendiri-sendiri, beberapa orang yang melakukan tindak pidana yang sama terhadap sasaran yang sama, adalah termasuk dalam pengertian „mereka yang melakukan‟. Tidak dipersoalkan apakah diantara para pelaku tersebut terdapat kerjasama secara sadar dan secara langsung, atau apakah diantara para pelaku tersebut saling mengetahui dan menyadari atas tindakan pelaku yang lain, yang kemudian diwujudkan dalam suatu perbuatan. Yang penting tindakan setiap pelaku tersebut telah memenuhi semua unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, sudah termasuk dalam pengertian “mereka yang melakukan”. - Sedangkan untuk membedakan pengertian “secara bersamasama” dengan pengertian “secara sendiri-sendiri”, jika diantara para pelaku tersebut terdapat kerja-sama secara sadar dan secara langsung, serta saling mengetahui dan menyadari tindakan pelaku yang lain yang kemudian diwujudkan dalam suatu perbuatan, maka perbuatan tersebut dikatakan sebagai “dilakukan secara bersamasama”. Jika masing-masing pelaku melakukan perbuatan yang sama terhadap sasaran yang sama, tanpa ada kesepakatan atau kerjasama sebelumnya, tetapi mereka melakukan karena kemauannya sendiri tanpa memperhatikan pelaku yang lain, yang ternyata kemauannya tersebut sama dengan kemauan pelaku yang lain, dan kemudian sama-sama melakukan perbuatan yang sama, maka perbuatan tersebut dikatakan sebagai “dilakukan secara sendiri-sendiri”. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa para pelaku, dalam hal ini para Terdakwa, baik karena adanya kerja sama secara sadar dan secara langsung ataupun tanpa ada kerjasama/kesepakatan sebelumnya, telah melakukan suatu perbuatan “secara sengaja dan
162 tanpa hak menyakiti atau melukai orang lain” sehingga orang lain tersebut menjadi sakit dan luka, atau bahkan meninggal dunia. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsurunsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar meninggalnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut adalah akibat dari perbuatan para Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Saksi-I, Saksi-II, Saksi-III, dan Saksi-IV, yang secara beramai-ramai telah mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno, hingga mengakibatkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia. b. Bahwa benar ketika melakukan perbuatan yang menyakiti dan melukai orang lain (penganiayaan terhadap Sdr. Ketut) hingga Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia tersebut, para Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III. dan para Saksi-I, Saksi-II, Saksi-III, dan Saksi-IV, telah bekerja sama secara sadar dan secara langsung sejak membawa Sdr. Ketut dari bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru, dan juga para Terdakwa saling mengetahui dan menyadari tindakan pelaku yang lain yang kemudian diwujudkan dalam suatu perbuatan, yaitu „menganiaya‟ Sdr. Ketut Hadi Prayitno secara beramai-ramai, hingga kemudian Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Keempat: “Yang dilakukan secara bersama-sama”, telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa para Terdakwa-I. Terdakwa-II, dan Terdakwa-III bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Lebih Subsidair, yaitu : “Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu yang mengakibatkan mati, yang dilakukan secara bersama-sama”, Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 353 ayat (1) jo ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Dakwaan Lebih Subsidair dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan, maka dakwaan berikutnya tidak perlu diperhatikan lagi bagi perbuatan para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa-IV telah dibebaskan dari Dakwaan Lebih Subsidair, selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair bagi perbuatan Terdakwa-IV, yang unsur-unsurnya sebagai berikut : 1. Penganiayaan; 2. Yang mengakibatkan mati; 3. Yang dilakukan secara bersama-sama.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Unsur Kesatu : ” Penganiayaan ” - Bahwa oleh karena Unsur Kesatu dalam Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair adalah sama dengan Unsur Kesatu dalam Dakwaan Lebih Subsidair, dan Unsur Kesatu dalam Dakwaan Lebih Subsidair tersebut telah dibuktikan dan dinyatakan tidak terpenuhi bagi
163 perbuatan Terdakwa-IV, maka Majelis Hakim tidak perlu membuktikan lagi Unsur Kesatu Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair, akan tetapi Majelis Hakim mengambil alih pembuktian Unsur Kesatu dalam Dakwaan Lebih Subsidair tersebut sebagai pembuktian Unsur Kesatu Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair. - Bahwa oleh karena Unsur Kesatu dalam Dakwaan Lebih Subsidair dinyatakan tidak terpenuhi, yang berarti Unsur Kesatu dalam Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair juga tidak terpenuhi, maka unsur berikutnya juga tidak perlu dibuktikan lagi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa-IV bersalah telah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair, yaitu : “Penganiayaan yang mengakibatkan mati, yang dilakukan secara bersama-sama”, Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 351 ayat (1) jo ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa oleh karena tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan untuk menyatakan Terdakwa-IV Prada Mar Charles Siburian bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Subsidairitas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa-IV harus dibebaskan dari segala dakwaan.
Menimbang
: Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III, sehingga oleh karenanya para Terdakwa tersebut harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara para Terdakwa ini secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat, dan akibat dari sifat dan perbuatan para Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : - Bahwa perbuatan para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan TerdakwaIII pada hakekatnya merupakan pelampiasan rasa kesal dan marah para Terdakwa pada Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang menurut Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi telah mengancam akan membunuh pacar Saksi Pratu Mar Benny Silalahi yang bernama Santy Ernida Napitupulu. - Hanya karena merasa Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi adalah teman satu kesatuan yang sama-sama berdinas BKO Pasmar-1 dan sama-sama tinggal di Mess TD Pasmar-1 di Jl. Raya Gedangan, Sidoarjo, maka tanpa mengecek terlebih dahulu kebenaran cerita Saksi-I Pratu Benny, dan juga tanpa berfikir panjang mengenai baik-
164 buruk maupun benar-salahnya rencana Saksi-I Pratu Benny, para Terdakwa langsung mendukung dan mengikuti begitu saja rencana Saksi-I Pratu Benny memberi „pelajaran‟ dan „menelanjangi‟ Sdr. Ketut Hadi Prayitno yang tidak para Terdakwa kenal. Oleh karena dalam pemberian „pelajaran' tersebut berlebihan dan „lepas kendali‟, maka akibatnya Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia. - Bahwa sebagai prajurit TNI yang telah dididik dan dibekali ilmu „inteligen‟ dalam setiap pendidikan maupun pelatihan kemiliteran, seharusnya para Terdakwa tidak langsung percaya dan mengikuti saja rencana Saksi-I Pratu Benny, akan tetapi seharusnya para Terdakwa „menyelidiki‟ terlebih dahulu kebenaran cerita Saksi-I Pratu Benny, setidak-tidaknya berfikir kritis atas cerita tersebut, dan jika ternyata cerita tersebut tidak benar dan/atau rencana Saksi-I Pratu Benny tersebut ternyata melanggar hukum ataupun melanggar disiplin militer, seharusnya para Terdakwa sebagai teman satu angkatan atau teman satu kesatuan di Pasmar-1 dapat menunjukkan „jiwa korsanya‟ dengan cara mengingatkan dan mencegah agar Saksi-I Pratu Benny Silalahi tidak melanjutkan rencana „jahatnya‟ tersebut. Karena arti „jiwa korsa‟ pada intinya adalah rasa senasib sepenanggungan, rasa kebersamaan ibarat dalam satu tubuh manusia, sehingga jika ada bagian tubuh yang menghadapi masalah atau sakit, maka bagian tubuh yang lain juga akan ikut merasakan sakit dan kemudian membantu mengatasi masalah atau rasa sakit tersebut. Begitu juga jika ada bagian tubuh yang mengarah pada hal-hal yang dapat mencelakakan tubuh, maka bagian tubuh yang lain berusaha mencegah dan mengarahkan kembali bagian tubuh yang salah arah tersebut ke arah yang benar, agar hal-hal yang dapat mencelakakan tubuh tersebut tidak terjadi. Namun dalam perkara para Terdakwa tersebut yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu para Terdakwa yang mengetahui rencana Saksi Pratu Benny Silalahi „memberi pelajaran‟ pada Sdr. Ketut Hadi Prayitno tersebut adalah melanggar hukum pidana dan melanggar aturan disiplin militer, ternyata para Terdakwa malah mendukung dan melaksanakan „rencana jahat‟ Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi dengan cara bersama-sama mengeroyok/memukuli Sdr. Ketut Hadi Prayitno hingga mengakibatkan Sdr. Ketut Hadi Prayitno meninggal dunia. Padahal para Terdakwa tidak kenal dengan Sdr. Ketut Hadi Prayitno, dan juga tidak mengetahui latar belakang permasalahan mengapa Sdr. Ketut Hadi Prayitno harus diberi „pelajaran‟ oleh para Terdakwa dan kawan-kawan. - Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan para Terdakwa, selain telah membuat kedua orangtua dan keluarga besar korban menjadi kehilangan anak yang disayanginya untuk selamanya, perbuatan para Terdakwa juga telah sangat mencemarkan citra TNI di mata masyarakat, dan sekaligus sangat merugikan kepentingan dinas militer, terutama kesatuan Pasmar-1. Menimbang
: Bahwa mengenai penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : - Bahwa sesuai ketentuan Pasal 26 KUHPM, penjatuhan hukuman pidana tambahan ‟pemecatan dari dinas militer‟ terhadap prajurit TNI yang dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana, ukurannya bukan hanya karena para Terdakwa jujur, mengakui kesalahannya, sangat menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan, para Terdakwa masih muda, keluarga korban telah memaafkan (walaupun tanpa bukti pemaafan), dan sebagainya. Akan tetapi yang lebih penting untuk dijadikan ukuran penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer adalah sampai sejauh mana seseorang
165 militer yang berdasarkan kejahatan yang telah dilakukannya dipandang tidak layak lagi tetap berada dalam kalangan militer. Dengan demikian penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer mengandung makna bahwa kehadiran kembali Terpidana dalam masyarakat militer (setelah selesai menjalani pidananya) akan dapat menggoncangkan sendi-sendi ketertiban dan keadilan dalam masyarakat militer. Selain itu, besarnya kepentingan militer dirugikan, dan lamanya para Terdakwa menjalani pidana penjara sehingga para Terdakwa tidak dapat melaksanakan tugas-tugas pokoknya sehari-hari, juga menjadi salah satu pertimbangan untuk menjatuhkan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer. - Berkaitan dengan perbuatan para Terdakwa yang dengan alasan „jiwa korsa‟ lalu dengan „membabi buta‟ tanpa memahami akar permasalahan yang sebenarnya langsung mendukung dan mengikuti saja keinginan Saksi-I Pratu Benny melampiaskan „kebenciannya‟ kepada Sdr. Ketut Hadi Prayitno dengan memukuli dan menendangnya secara beramai-ramai tanpa ada rasa „kemanusiaan‟, walaupun korban sudah berteriak meminta ampun, meminta tolong, dan bahkan menyebut nama Allah.. berkali-kali, namun para Terdakwa, dan kawan-kawan, terutama Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi, Saksi-II Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan Terdakwa-I Pratu Mar Bambang Susanto, tetap saja melampiaskan kemarahannya pada korban hingga menyebabkan korban meninggal dunia beberapa saat setelah dianiaya oleh para Terdakwa dan kawan-kawan, hal itu menunjukkan „kebrutalan‟ para Terdakwa dan kawan-kawan dalam melampiaskan kebenciannya kepada seseorang yang tidak disukai. Apalagi latar belakang permasalahannya hanya karena rasa „cemburu‟ dan „benci‟ Saksi-I Pratu Benny Silalahi pada Sdr. Ketut Hadi Prayitno berdasarkan cerita Sdri. Santy yang belum tentu benar, dan permasalahan tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan kepentingan dinas militer. Sikap yang demikian tidak boleh dimiliki oleh seseorang prajurit yang diberi kewenangan oleh Negara untuk memegang senjata. Walaupun demikian, setelah melihat dengan seksama peran dan tanggung-jawab masing-masing para Terdakwa dalam perkara ini, maka untuk Terdakwa-II dan Terdakwa-III yang perannya tidak terlalu „signifikan‟, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa-II dan Terdakwa-III masih perlu diberi kesempatan untuk tetap berada dalam dinas militer. Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri para Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : a. Hal-hal yang meringankan : - Para Terdakwa sopan di persidangan; - Para Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan; - Para Terdakwa memberikan bantuan uang duka kepada keluarga korban masing-masing sebesar Rp.1.000.000,-(satu juta rupiah); b. Hal-hal yang memberatkan : - Terdakwa-I paling banyak perannya dalam tindak pidana ini; - Terdakwa-I bersama Saksi-I Pratu Mar Benny Silalahi telah membawa korban secara paksa dari bawah jembatan Tol Gunungsari ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya;
166 -
-
Terdakwa-I telah berusaha menghilangkan barang bukti dengan membakar pakaian korban dan pakaian Pratu Benny yang ada bercak darah korban; Sebelum melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, para Terdakwa telah meminum minuman keras jenis vodka; Perbuatan para Terdakwa dan kawan-kawan telah menyebabkan keluarga korban kehilangan korban untuk selamanya. Perbuatan para Terdakwa telah mencemarkan citra TNI di mata masyarakat. Perbuatan para Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan 8 wajib TNI.
Menimbang
: Bahwa setelah melihat kesalahan para Terdakwa, kemudian menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan para Terdakwa, dan selanjutnya memperhatikan tujuan pemidanaan, serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan sebagaimana tersebut di atas, dan dengan mempertimbangan kepentingan pembinaan disiplin dan moral prajurit di satuan TNI, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa-I perlu dipecat dari dinas militer, sedangkan Terdakwa-II dan Terdakwa-III perlu tetap dipertahankan dalam dinas militer, yang berarti permohonan para Terdakwa dan Tim Penasehat Hukum sebagian dapat dikabulkan.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III.
Menimbang
: Bahwa oleh karena para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III harus dipidana, maka mereka harus dibebani untuk membayar biaya perkara. Sedangkan Terdakwa-IV yang dibebaskan dari segala dakwaan, beaya perkaranya harus dibebankan kepada Negara.
Menimbang
: Bahwa lama waktu para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan yang berupa : 1. Barang-barang : a. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K-2247-MZ beserta kunci kontak dan STNK atas nama Supar (ayah Pratu Mar Bambang Susanto) d/a Krajan RT.03/01 Kel. Kalanglundo, Kec. Ngaringan, Grobogan, milik Pratu Mar Bambang Susanto, yang telah digunakan Pratu Mar Bambang Susanto dan Pratu Mar Benny Silalahi membawa korban dari bawah Jembatan Tol Gunungsari Surabaya menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru Sidoarjo; perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Pratu Mar Bambang Susanto. b. 1 (Satu) unit sepeda motor Yamaha RX K 125 Tahun 1994 warna orange Nopol. W-6573-YN, No. Rangka: MH33KA005RK152942, No. Mesin: 3KA127057, beserta kunci kontak dan Bukti Pembayaran Pajak Daerah dan SWDKLLJ atas nama Sunardji, yang dibeli oleh Prada Mar Charles Siburian pada bulan Maret 2015, dan pada saat kejadian yang menjadi perkara ini digunakan oleh Prada Mar Charles Siburian membonceng Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta mengikuti Pratu Mar Benny Silalahi dan Pratu Mar Bambang Susanto membawa korban dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru Sidoarjo; perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Prada Charles Siburian.
167 c. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario 125 Tahun 2013 warna hitam Nopol. G-6564-AQ, No. Rangka: MH1JFF113DK153893, No. Mesin: JFF1E1156328 beserta kunci kontak dan STNK atas nama Riyanto (ayah Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto) yang dibeli secara kredit sejak tahun 2013 di Tegal, dan pada saat kejadian yang menjadi perkara ini digunakan oleh Pratu Mar Sofyan Husain berboncengan dengan Pratu Mar Dany Ari Yulianto mengikuti Pratu Benny dan Pratu Mar Bambang Susanto membawa korban dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru Sidoarjo; perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto. d. 1 (satu) unit sepeda motor Honda CB 150 R Tahun 2013 warna hitam Nopol. AA-6252-VL, No. Rangka: MH1KC4113DK096371, No. Mesin: KC41E1096169, beserta kunci kontak dan STNK an. Wahyu Dwi Putro, milik Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan pada saat kejadian yang menjadi perkara ini digunakan oleh Serda Mar Wahyu Dwi Putro membonceng Serda Mar Erwin Dwi Ananto mengikuti Pratu Benny dan Pratu Mar Bambang Susanto membawa korban dari bawah Jembatan Tol Gunungsari menuju ke Jalan Kembar dekat Masjid Al Akbar Surabaya arah ke Bundaran Cyto/Waru Sidoarjo; perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Serda Mar Wahyu Dwi Putro. e. 1 (satu) buah HP merk Samsung warna hitam milik Pratu Mar Benny Syailendra, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel; perlu dikembalikan kepada Pratu Mar Benny Silalahi. f. 1 (satu) buah HP merk Evercoss type V2 warna hijau milik Sdri. Santy Napitupulu, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Sdri. Santy Napitupulu; g. 1 (satu) buah HP merk Evercoss type L3C warna merah milik Pratu Mar Bambang Susanto, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel, 1 (satu) buah Simpati POP, 1 (satu) buah AS Telkomsel, 1 (satu) buah XL, 1 (satu) buah memory card merk V-Gen, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Pratu Mar Bambang Susanto; h. 1 (satu) buah HP merk Nokia warna biru kombinasi hitam milik Pratu Mar Bambang Susanto, dan 1 (satu) buah Sim Card XL, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Pratu Mar Bambang Susanto; i. 1 (satu) buah HP merk Balckberry Thouch warna hitam milik Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta, dan 1 (satu) buah Sim Card IM3, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta; j. 1 (satu) buah HP merk Samsung warna ungu milik Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta; k. 1 (satu) buah HP merk Samsung Grand Prime warna putih milik Pratu Mar Dany Ari Yulianto, dan 1 (satu) buah Sim Card IM3, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Pratu Mar Dany Ari Yulianto; l. 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9900 warna hitam milik Serda Mar Wahyu Dwi Putro, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Serda Mar Wahyu Dwi Putro; m. 1 (satu) buah HP merk Nokia Ahsa warna hitam milik Serda Mar Erwin Dwi Ananto, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati POP, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Serda Mar Erwin Dwi Ananto; n. 1 (satu) buah HP merk Nokia warna putih kombinasi hitam milik Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto, dan 1 (satu) buah Sim Card AS Telkomsel, perlu dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto; 2. Surat-surat :
168 a. 5 (lima) lembar Visum Et Repertum Nomor: ML/SK.II/15.04.02 perihal Visum et Repertum Hasil Pemeriksaan Bedah Jenazah a.n. Ketut Hadi Prayitno, beserta 6 (enam) lembar foto-foto pembedahan jenazah, yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Pusdikgasum Porong tanggal 13 April 2015, yang berkesimpulan bahwa pada pemeriksaan mayat seorang laki-laki yang berumur antara dua puluh lima tahun sampai tiga puluh lima tahun dan bergolongan darah O ini ditemukan: - Luka terbuka pada pelipis kiri dan hidung akibat kekerasan tumpul. - Ditemukan pula memar di sekeliling hidung, bibir, dada; - Luka lecet pada dada kanan, lengan bawah kanan dan lutut kiri; - Benjolan pada kepala belakang akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula pergeseran (deviasi) sekat rongga hidung kea rah kanan akibat kekerasan tumpul; - Pada pemeriksaan dalam ditemukan resapan darah pada kulit kepala bagian dalam di daerah pelipis kiri, kepala belakang kanan dan kiri akibat kekerasan tumpul; - Pada otak ditemukan perdarahan pada ruang di bawah selaput tebal otak sebelah kiri belakang serta perdarahan di bawah selaput lunak otak sebelah kanan dan kiri depan akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan pula perdarahan pada kelenjar liur perut akibat kekerasan tumpul; - Ditemukan tanda-tanda mati lemas; - Orang ini meninggal akibat kekerasan tumpul di kepala yang mengakibatkan perdarahan pada ruang di bawah selaput lunak otak sehingga mengakibatkan mati lemas. b. 2 (dua) lembar Surat Penetapan Pengadilan Negeri Sidoarjo Nomor: 311/Pen.Pid/2015/PN.Sda. tanggal Mei 2015, yang isinya memberikan persetujuan kepada Penyidik pada Polres Sidoarjo untuk menyita barang bukti perkara Tersangka atas nama Santy Ernida Napitupulu; Ternyata berkaitan erat dengan perkara ini dan telah melekat dalam berkas perkara, sehingga oleh karenanya perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Menimbang
: Bahwa oleh karena dikhawatirkan para Terdakwa akan melarikan diri, dan saat ini para Terdakwa sedang dalam penahanan sementara, maka para Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III perlu tetap ditahan.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa-IV dibebaskan dari segala dakwaan, maka seharusnya Terdakwa-IV mempunyai hak untuk direhabilitasi nama baiknya. Namun oleh karena perbuatan Terdakwa-IV yang pada dini hari keluar komplek tanpa izin, dan setelah berada di luar komplek Terdakwa-IV mengikuti Terdakwa-I dan Saksi-I Pratu Benny yang membawa paksa korban, dan kemudian ketika melihat korban dikeroyok/dipukuli beramai-ramai oleh teman-teman Terdakwa-IV hingga korban meninggal dunia, ternyata Terdakwa-IV hanya diam saja „cuek‟ sambil bermain HP di atas sepeda motornya, hal itu sangat tidak layak dilakukan oleh seorang prajurit TNI yang seharusnya peduli pada keadaan yang terjadi dan berusaha semaksimal mungkin mencegah kejahatan yang terjadi di depan matanya, apalagi kejahatan tersebut dilakukan oleh kawan-kawan Terdakwa-IV sendiri. Perbuatan Terdakwa-IV yang demikian seharusnya diberi sanksi, setidak-tidaknya berupa hukuman disiplin militer. Namun oleh karena dalam kenyataannya Terdakwa-IV telah menjalani penahanan sementara hingga selama 6 bulan 15 hari guna menjalani proses
169 hukum, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa-IV tidak perlu direhabilitasi dan juga tidak perlu dijatuhi hukuman disiplin militer lagi. Mengingat
: 1. Pasal 340 KUHP dan Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 189 UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer; 2. Pasal 353 ayat (1) jo ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 190 UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer; 3. Pasal 351 ayat (1) jo ayat (3) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 189 UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer; 4. Pasal 26 KUHPM; dan 5. Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI:
1. Menyatakan para Terdakwa tersebut di atas yaitu: Terdakwa-I BAMBANG SUSANTO, Pratu Mar NRP.116951; Terdakwa-II WAHYU DWI PUTRO, Serda Mar NRP.118568; Terdakwa-III SOFYAN HUSAIN ACHMARIYANTO, Pratu Mar NRP.116938; dan Terdakwa-IV CHARLES SIBURIAN, Prada Mar NRP.118072; tidak terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Primair dan Dakwaan Subsidair. 2. Membebaskan para Terdakwa tersebut di atas dari Dakwaan Primair dan Dakwaan Subsidair. 3. Menyatakan Terdakwa-IV CHARLES SIBURIAN, Prada Mar NRP.118072, tidak terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Lebih Subsidair dan Dakwaan Lebih-Lebih Subsidair. 4.
Membebaskan Terdakwa-IV tersebut di atas dari segala dakwaan.
5. Menyatakan Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III tersebut di atas terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Lebih Subsidair, yaitu: “Penganiayaan berencana yang mengakibatkan mati, yang dilakukan secara bersamasama”. 6.
Memidana para Terdakwa oleh karena itu dengan :
Terdakwa-I : Pidana Pokok : Pidana penjara selama 3 (tiga) tahun. Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas militer. Terdakwa-II : Pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan. Terdakwa-III : Pidana penjara selama 2 (dua) tahun. 7. Menetapkan lama masa penahanan sementara yang telah dijalani para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepadanya. 8.
Menetapkan barang bukti berupa : a. Barang-barang : 1) 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Vixion warna merah Nopol. K-2247-MZ beserta kunci kontak dan STNK atas nama Supar (ayah Pratu Mar Bambang Susanto) d/a Krajan RT.03/01 Kel. Kalanglundo, Kec. Ngaringan, Grobogan, dikembalikan kepada Pratu Mar Bambang Susanto; 2) 1 (Satu) unit sepeda motor Yamaha RX K 125 Tahun 1994 warna orange Nopol. W-6573-YN, No. Rangka: MH33KA005RK152942, No. Mesin: 3KA127057, beserta kunci kontak dan Bukti Pembayaran Pajak Daerah dan SWDKLLJ atas nama Sunardji, dikembalikan kepada Prada Mar Charles Siburian; 3) 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario 125 Tahun 2013 warna hitam Nopol. G-6564-AQ, No. Rangka: MH1JFF113DK153893, No. Mesin: JFF1E1156328 beserta kunci kontak dan STNK atas nama Riyanto (ayah
170 Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto), dikembalikan kepada Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto; 4) 1 (satu) unit sepeda motor Honda CB 150 R Tahun 2013 warna hitam Nopol. AA-6252-VL, No. Rangka: MH1KC4113DK096371, No. Mesin: KC41E1096169, beserta kunci kontak dan STNK atas nama Wahyu Dwi Putro, dikembalikan kepada Serda Mar Wahyu Dwi Putro; 5) 1 (satu) buah HP merk Samsung warna hitam dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel, dikembalikan kepada Pratu Mar Benny Silalahi; 6) 1 (satu) buah HP merk Evercoss type V2 warna hijau, dikembalikan kepada Sdri. Santy Napitupulu; 7) 1 (satu) buah HP merk Evercoss type L3C warna merah, dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel, 1 (satu) buah Simpati POP, 1 (satu) buah AS Telkomsel, 1 (satu) buah XL, 1 (satu) buah memory card merk V-Gen, dikembalikan kepada Pratu Mar Bambang Susanto; 8) 1 (satu) buah HP merk Nokia warna biru kombinasi hitam dan 1 (satu) buah Sim Card XL, dikembalikan kepada Pratu Mar Bambang Susanto; 9) 1 (satu) buah HP merk Balckberry Thouch warna hitam dan 1 (satu) buah Sim Card IM3, dikembalikan kepada Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta; 10) 1 (satu) buah HP merk Samsung warna ungu dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel, dikembalikan kepada Pratu Mar Andi Kurniawan Armananta; 11) 1 (satu) buah HP merk Samsung Grand Prime warna putih dan 1 (satu) buah Sim Card IM3, dikembalikan kepada Pratu Mar Dany Ari Yulianto; 12) 1 (satu) buah HP merk Blackberry Bold 9900 warna hitam dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati Telkomsel, dikembalikan kepada Serda Mar Wahyu Dwi Putro; 13) 1 (satu) buah HP merk Nokia Ahsa warna hitam dan 1 (satu) buah Sim Card Simpati POP, dikembalikan kepada Serda Mar Erwin Dwi Ananto; 14) 1 (satu) buah HP merk Nokia warna putih kombinasi hitam dan 1 (satu) buah Sim Card AS Telkomsel, dikembalikan kepada Pratu Mar Sofyan Husain Achmariyanto; 2. Surat-surat : a. 5 (lima) lembar Visum Et Repertum Nomor: ML/SK.II/15.04.02 perihal Visum et Repertum Hasil Pemeriksaan Bedah Jenazah a.n. Ketut Hadi Prayitno, beserta 6 (enam) lembar foto-foto pembedahan jenazah, yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Pusdikgasum Porong tanggal 13 April 2015; b. 2 (dua) lembar Surat Penetapan Pengadilan Negeri Sidoarjo Nomor: 311/Pen.Pid/2015/PN.Sda. tanggal Mei 2015 tentang Persetujuan PN Sidoarjo kepada Penyidik Polres Sidoarjo untuk menyita barang bukti perkara Tersangka atas nama Santy Ernida Napitupulu; Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 7. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa-I dan Terdakwa-III masing-masing sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah), dan kepada Terdakwa-II sebesar Rp.10.000,(sepuluh ribu rupiah). Sedangkan beaya perkara bagi Terdakwa-IV dibebankan kepada Negara. 8. Memerintahkan Terdakwa-I, Terdakwa-II, dan Terdakwa-III tetap ditahan. 9. Memerintahkan Terdakwa-IV dibebaskan dari penahanan.
171 Demikian diputuskan pada hari Selasa tanggal 09 Februari 2016 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 sebagai Hakim Ketua, serta Moch. Rahmat Jaelani, S.H., Mayor Chk NRP.522360 dan Koerniawaty Sjarif, S.H., M.H. Mayor Laut (KH/W) NRP.13712/P, masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan Hakim Anggota-II, dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan, S.H., Mayor Chk NRP.11010002381171, Tim Penasehat Hukum Kapten Mar Sutiono, S.H. NRP.17036/P, Kapten Laut (KH) Robert Sandja K, S.H. NRP.17353/P, Kapten Laut (KH) Imam Taufik, S.H. NRP.19363/P, dan Lettu Laut (KH) Ahmad Fauzi, S.H., NRP.19458/P, Panitera Dedi Wigandi, S.Sos., S.H. Kapten Chk NRP.21940135750972, serta di hadapan umum dan para Terdakwa.
Hakim Ketua Cap/Ttd Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 Hakim Anggota-I
Hakim Anggota-II
Ttd
Ttd
Moch. Rahmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP. 522360
Koerniawaty Sjarif, S.H., M.H. Mayor Laut (KH/W) NRP.13712/P
Panitera Ttd Dedi Wigandi, S.Sos, S.H. Kapten Chk NRP.21940135750972