23/12/2014
PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN
•Dalam suatu proses produksi selalu ditemukan adanya partikel yang hilang. Partikel yang hilang tersebut hilang bukan karena faktor kesengajaan, tetapi karena secara alami reaksi kimia dalam teknik pengolahan tersebut menghendaki adanya partikel yang lepas dan hilang secara wajar.
• Dengan demikian dalam suatu proses input suatu produk akan lebih besar dari outputnya. Sebagai contoh, dalam industri gula, terdapat partikel yang lepas selama reaksi pemanasan dan pengkristalan bahan cair menjadi gula kristal. Partikel yang lepas tersebut hilang menguap dan tentunya tidak dapat ditelusuri ke mana jejaknya.
1
23/12/2014
• Contoh yang sederhana dan sering dijumpai, kala ibu-ibu sedang menanak nasi. Carnpurkan beras dan air masing-masing dengan berat 1 liter, artinya bahan-bahan yang masuk dalam proses seberat 2 kg. Setelah dirnasak (dengan melalui proses pemanasan) kedua bahan tersebut bereaksi dan menghasilkan nasi dengan berat 1,5 kg. Ini berarti ada partikel yang hilang dalam proses berupa air (H20) yang menguap bersamaan dengan 'proses produksi’ tersebut seberat 0,5 kg.
• Dari contoh tersebut di atas dapat diketahui adanya input yang hilang secara wajar (normal). Hal ini disebut produk hilang dalam proses secara normal. Hilang dalam proses secara normal, disebabkan alasan alami. Dengan demikian produk yang hilang tersebut tidak dapat dihindarkan terjadinya.
Di samping adanya produk yang hilang secara normal, ada pula produk yang hilang karena alasan yang tidak dapat terduga (unpredicted), bahkan mungkin adanya faktor kesengajaan. Sehingga terdapat produk yang hilang tidak secara normal. Tentunya sesuatu yang hilang secara normal dan tidak normal tersebut akan sangat berbeda perlakuannya dalam penentuan biaya produk. Produk yang hilang karena alasan yang tidak normal tentunya akan diperlakukan sebagai kerugian bagi perusahaan.
2
23/12/2014
Dalam penentuan biaya produk adanya produk yang hilang dalam proses menjadi perhatian, mengingat komponen biaya sebagai akibat hilangnya produk tersebut bisa terpengaruh. Apabila nilai yang hilang tidak material mungkin dapat diabaikan. Tetapi bila nilai yang hilang tersebut dipandang cukup materiil, tentunya hal tersebut tidak dapat diabaikan. Jadi berapa nilai yang hilang dalam suatu proses harus diperhitungkan pengaruhnya terhadap penentuan biaya produk.
Apabila proses produksi diteliti/ditelusuri jejaknya satu persatu, maka akan sulit diketahui di manakah dan kapankah sesuatu partikel lepas dalam suatu reaksi kimia. Dengan kata lain kapan sesuatu produk hilang secara normal dalam suatu proses produksi, sulit dideteksi. Mengingat kenyataan tersebut produk hilang dalam proses secara normal digunakan anggapan sebagai berikut:
a. Produk hilang dalam proses dianggap terjadi di awal proses. Anggapan ini digunakan apabila dalam suatu departemen produksi, terdapat produk yang hilang dan terjadi pada awal proses produksi di departemen tersebut. Anggapan ini membawa konsekuensi bahwa semua produk yang hilang dalam proses secara normal tersebut dianggap belum ikut menyerap biaya-biaya yang terjadi dalam satu periode.
3
23/12/2014
b. Produk hilang dalam proses dianggap terjadi di akhir proses. Anggapan ini digunakan apabila dalam suatu departemen produksi, terdapat produk yang hilang dan terjadi di akhir proses produksi di departemen tersebut. Anggapan ini membawa konsekuensi, bahwa semua produk yang hilang dalam proses secara normal tersebut dianggap telah ikut menyerap biaya-biaya yang terjadi dalam satu periode.
Contoh kasus • Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan • Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan
Kasus 1 • Perusahaan Pantang Menyerah bergerak di bidang industri, dalam melaksanakan produksi menggunakan harga pokok produksi proses di mana data produksi dan biaya untuk bulan desember 2012 sbb: Data Produksi
Departemen 1
Anggaran produksi Unit selesai ditransfer ke dept. 2 BDPr (BB 100%, konversi 70%) Produk hilang awal (PHw) Produk selesai ditransfer ke gudang BDPr (konversi 80%) PHw
4000 unit 3200 unit 500 unit 300 unit
Departemen 2
2300 unit 500 unit 400 unit
4
23/12/2014
Data Biaya
Departemen 1
Departemen 2
BB TK BOP
Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00
Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00
Diminta: 1. Buatlah kartu harga pokok produksi untuk setiap departemen (1 dan 2) 2. Buatlah jurnal setiap departemen (1 dan 2)
• • • • • •
PT. Pantang Menyerah Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Desember 2012 Departemen I A. Laporan Produksi Anggaran 4000 unit Produksi selesai ditransfer ke dept II 3200 unit BDPr (BB100%, konversi 70%) 500 unit PHw 300 unit 4000 unit 4000 unit
B. Laporan pembebanan biaya Jenis biaya
Jumlah biaya
Eq P
Unit produk
BB TK BOP
Rp 1.300.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00
3700 3550 3550
Rp 351,35 Rp 654,93 Rp 547,89
Total
Rp 5.570.000,00
Rp 1.554,17
Ekuivalen produk: BB= 3200+(500x100%)=3700 TK/BOP=3200+(500x70%)=3550
5
23/12/2014
C. Laporan Perhitungan HP Produk • • • • • •
Produk selesai= 3200xRp 1.554,17= Rp 4.973.344,00 BDPr BB= 500xRp 351,35x100%=Rp 175.675,00 BDPr TK= 500xRp 654,93x70% =Rp 229.225,5 BDPr BOP=500xRp 547,89x70%=Rp 191.761,5 Jumlah BDPr = Rp 596.662,00 Jumlah seluruh biaya = Rp 5.570.006,00
PT Pantang Menyerah Jurnal Bulan Desember 2012 Dept I Nama perkiraan
Debit
BDP BB Persediaan BB BDP TK Gaji dan Upah BDP BOP Macam Biaya BDP HPP Dept I BDP BB BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr Dept I BDP BB BDP TK BDP BOP
Rp 1.300.000,00
Total
Kredit Rp 1.300.000,00
Rp 2.325.000,00 Rp 2.325.000,00 Rp 1.945.000,00 Rp 1.945.000,00 Rp 4.973.344,00 Rp 1.124.320,00 Rp 2.095.776,00 Rp 1.753.248,00 Rp 596.662,00 Rp 175.675,00 Rp 229.225,00 Rp 191.761,00 Rp 11.145.006,00
Rp 11.145.006,00
PT Pantang Menyerah Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Desember 2012 Departemen II • • • • • •
A. Laporan Produksi Anggaran Produk selesai ditransfer ke gudang 2300 unit BDPr (80% konversi) 500 unit PHw 400 unit 3200 unit
3200 unit
3200 unit
6
23/12/2014
B. Laporan Pembebanan Biaya Jenis biaya
Jumlah biaya
EqProduk
Unit produk
HPP BDP Dept I PHw TK BOP
Rp 4.973.344,00 Rp 4.973.344,00 Rp 1.890.000,00 Rp 1.468.000,00
3200 400 2800 2700 2700
Rp 1.554,17 Rp 222,02 Rp 1.776,19 Rp 700,00 Rp 543,70
Total
Rp 8.331.344,00
Rp 3.019,89
EP: TK/BOP= 2300+(500x80%)=2700
c. Laporan Perhitungan HP Produk • Produk selesai= 2300xRp 3.019,89= • • • • • • •
Rp 6.945.747,00
BDPr PHw= 400xRp 222,02x100%= Rp 88.808 BDP HPP Dept I=400 x Rp 1.554,17x100%=Rp 621.668 = 100 x Rp 1.776,19x100%= Rp 177.619 TK = 500 x Rp 700x 80%= Rp 280.000 BOP=500x Rp 543,70x80%= Rp 217.480 Jumlah BDPr Rp 1.385.575 Jumlah seluruh biaya= Rp 8.331.322
PT Pantang Menyerah Jurnal Bulan Desember 2012 dept II Nama perkiraan
Debit
BDP TK Gaji dan Upah BDP BOP Macam Biaya Persediaan Barang Jadi BDP HPP Dept I BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr BDP HPP Dept I BDP TK BDP BOP BDPr PHw
Rp 1.890.000,00
Total
Kredit Rp 1.890.000,00
Rp 1.468.000,00 Rp 1.468.000,00 Rp 6.945.747,00 Rp 4.085.237,00 Rp 1.610.000,00 Rp 1.250.510,00 Rp 1.385.575,00 Rp 799.287,00 Rp 280.000,00 Rp 217.480,00 Rp 88.808,00
Rp 11.689.322,00
Rp 11.689.322,00
7
23/12/2014
Produk Hilang Akhir Proses • Produk hilang pada akhir proses akan mempengaruhi/menjadi beban pada produk yang masih ada, karena produk hilang pada akhir proses telah menikmati biaya sebagaimana yang masih ada. Hal ini berlaku baik yang menggunakan proses produksi melalui satu departemen maupun yang lebih dari satu departemen.
• Adapun cara membebankan tersebut dengan menambahkan unit equivalen dengan produk hilang tersebut. • Ep = Ps + BDPr (%penyelesaian) + produk hilang
Kasus 2 • Perusahaan ANDA melakukan proses produksi, data yang dihimpun pada bulan Desember 2012 sbb: Data produksi
Dept 1
Anggaran produksi Produk selesai ditransfer ke dept 2 BDPr (BB90%, TK80%, BOP70%) Produk hilang akhir (PHr) Produk selesai ditransfer ke gudang BDPr (TK70%, BOP60%) PHr
50.000 unit 80% (40.000 unit) 12% (6.000 unit) 8% (4.000 unit)
Dept 2
32.000 unit 4.500 unit 3.500 unit
8
23/12/2014
Data biaya
Dept 1
Dept 2
BB TK BOP
Rp 3.650.000,00 Rp 5.780.000,00 Rp 4.925.000,00
Rp 4.200.000,00 Rp 3.750.000,00
Diminta: 1. Buatlah perhitungan HP produksi untuk setiap departemen (1 dan 2) 2. Buatlah jurnal setiap departemen (1 dan 2)
PT ANDA Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Desember 2012 Departemen 1 • • • • • •
A. Laporan Produksi Anggaran Produksi selesai ditransfer ke dept 2 40.000 unit BDPr (BB90%, TK80%, BOP 70%) 6.000 unit PHr 4.000 unit 50.000 unit
50.000 unit
50.000 unit
• B. Laporan Pembebanan Biaya Jenis biaya
Jumlah biaya
Eqp
Unit produk
BB TK BOP
Rp 3.650.000,00 Rp 5.780.000,00 Rp 4.925.000,00
49.400 48.800 48.200
Rp 73,89 Rp 118,44 Rp 102,18
Rp 14.355.000,00
Rp 294,51
Equivalen produk: BB= 40.000+(6.000 x90%)+ 4.000= 49.400 TK=40.000+ (6.000x80%)+4.000=48.800 BOP=40.000+(6.000x70%)+4.000=48.200
9
23/12/2014
• C. Laporan perhitungan HP Produk • Produk selesai= 40.000 x 294,51= Rp 11.780.400,00 • PHr=4.000 x Rp 294,51 = Rp 1.178.040,00 • Rp 12.958.440,00 • BDPr BB= 6.000xRp 73,89x90%=Rp 399.006 • BDPrTK=6.000xRp 118,44x80%=Rp 568.512 • BDPr BOP=6.000xRp 102,18x70%=Rp 429.156 • Jumlah BDPr = Rp 1.396.674 • Jumlah seluruh biaya = Rp 14.355.114 Harga per unit dept 1= Rp 12.958.440 = Rp 323,96 40.000
PT ANDA Jurnal Bulan Desember 2012 Dept 1 Nama perkiraan
Debit
BDP BB Persediaan BB BDP TK Gaji dan Upah BDP BOP Macam-macam biaya BDP HPP Dept 1 BDP BB BDP TK BDP BOP Persediaan BDPr dept 1 BDP BB BDP TK BDP BOP
Rp 3.650.000
Kredit Rp 3.650.000
Rp 5.780.000 Rp 5.780.000 Rp 4.925.000 Rp 4.925.000 Rp 12.958.440 Rp 3.251.160 Rp 5.211.360 Rp 4.495.920 Rp 1.396.674 Rp 399.006 Rp 568.512 Rp 429.156 Rp 28.710.144
Rp 28.710.144
PT ANDA Laporan Harga Pokok Produksi Bulan Desember 2012 Departemen 2 • • • • • •
A. Laporan Produksi Anggaran Produksi selesai ditransfer ke gudang 32.000 unit BDPr (TK70%, BOP 60%) 4.500 unit PHr 3.500 unit 40.000 unit
40.000 unit
40.000 unit
10
23/12/2014
• B. Laporan Pembebanan Biaya Jenis biaya
Jumlah biaya
Eqp
Unit produk
BDP HPP Dept 1 TK BOP
Rp 12.958.440,00 Rp 4.200.000,00 Rp 3.750.000,00
40.000 38.650 38.200
Rp 323,96 Rp 108,67 Rp 98,17
Rp 20.908.440,00
Rp 530,80
EP: TK=32.000+(4500x70%)+3500=38.650 BOP=32.000+(4500x60%)+3500=38.200
• • • • • • • • •
C. Laporan Perhitungan HP Produk Produk selesai= 32.000xRp 530,80= PHr = 3.500xRp 530,80= BDP HPP Dept 1=4500xRp323,96x100%= BDPr TK=4500xRp 108,67x70%= BDPr BOP=4500xRp98,17x60%= Jumlah BDPr Jumlah biaya seluruhnya
Rp 16.985.600 Rp 1.857.800 Rp 18.843.400 Rp1.457.100,00 Rp 342.310,50 Rp 265.059,00 Rp 2.064.469,50 Rp 20.907.869,50
Harga per unit dept 2= Rp 18.843.400 = Rp 588,86 32.000
PT ANDA Jurnal Bulan Desember 2012 Dept 2 Nama perkiraan
Debit
BDP TK Dept 2 Gaji dan upah BDP BOP Dept 2 Macam biaya Persediaan barang jadi BDP HPP Dept 1 BDP TK Dept 2 BDP BOP Dept 2 Persediaan BDPr BDP HPP (Dept 1) BDP TK Dept 2 BDP BOP Dept 2
Rp 4.200.000
Kredit Rp 4.200.000
Rp 3.750.000 Rp 3.750.000 Rp 18.843.400 Rp 11.500.580 Rp 3.857.785 Rp 3.485.035 Rp 2.064.469,50 Rp 1.457.100 Rp 342.310,50 Rp 265.059 Rp 41.817.949
Rp 41.817.949
11
23/12/2014
Kasus 2 • PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :
• • • •
Diminta: 1. menyusun laporan Hp produksi 2. membuat jurnal Catatan: produk hilang awal proses
12
23/12/2014
Laporan hp produksi dept A • QSR PMP Produk selesai BDPr (p:BB100%, BP100%,K40%) Produk hilang awal(PHw)
1000 kg 700 kg 200 kg 100 kg 1000kg 1000kg
Dept A • Cost section (CS) Jenis biaya
UE
Biaya per unit
BB
22.500
900Kg
25
BP
26.100
900Kg
29
TKL
35.100
780kg
45
BOP
46.800
780kg
60
Jumlah
Jumlah biaya
130.500
Rp 159
• UE=PS+ BDPrx%TP
• BB dan BP UE = PS + ( BDPr x % TP) = 700 kg + (200 kg x 100%)= 900 kg • K UE = 700 kg + ( 200 kg x 40%) = 780 kg
13
23/12/2014
Dept A • Accounted Cost (AC) • HP produk selesai 700 kg x Rp 159,-
Rp 111.300
• BDPr: BB BP TKL BOP
=200x100%x25= =200x100%x29= =200x40%x45= =200x40%x60=
5000 5800 3600 4800
Rp 19.200 RP 130.500
PT Eliona Sari Jurnal Januari 19x1 Dept A Nama perkiraan
Debit
BDP BB Persediaan BB
Rp 22.500,00
BDP BP Persediaan BP
Rp 26.100,00
BDP TK Gaji dan Upah
Rp 35.100,00
BDP BOP Macam Biaya
Rp 46.800,00
BDP HPP Dept A BDP BB BDP BP BDP TK BDP BOP
Kredit Rp 222.500,00
Rp 26.100,00
Rp 35.100,00
Rp 46.800,00 Rp 111.300,00 Rp 17.500,00 Rp 20.300,00 Rp 31.500,00 Rp 42.000,00
Persediaan BDPr Dept A BDP BB BDP BP BDP TK BDP BOP
Rp 19.200,00
Total
Rp 261.000,00
Rp 5.000,00 Rp 5.800,00 Rp 3.600,00 Rp 4.800,00 Rp 261.000,00
14
23/12/2014
Laporan HP Produksi Dept B • QSR PMP 700 kg Produk selesai 400 kg BDPr (Tp:BP60%,K50%) 100 kg Produk hilang awal 200 kg 700kg 700kg
Dept B • Cost section (CS) Jenis biaya BDP-HPP D.A
Jumlah biaya 111.300
Produk Hilang awal Jumlah Dept A
UE
Biaya per unit
700 kg
159
200 kg 111.300
500 kg
63,6 (adjusted) 222,60
Biaya dari Dept B: BP
16.100
460 kg
35
TKL
22.500
450 kg
50
• UE=PS+ BDPrx%TP 24.750 450 kg
55
Jumlah Dept B
140
BOP
Jumlah A+B
63.350 174.650
362,60
• BP UE = PS + ( BDPr x % TP) = 400 kg + (100 kg x 60%)= 460 kg • K UE = 400 kg + ( 100 kg x 50%) = 450 kg
15
23/12/2014
Dept B • •
• • • • •
Accounted Cost (AC) HP produk selesai 400 kg x Rp 362,60
Rp 145.040
BDPr: BDP-HPP D.A=100x100%x222,60 BP =100x60%x35 TKL =100x50%x50 BOP =100x50%x55
= 22.260 = 2.100 = 2.500 = 2.750 Rp 29.610 RP 174.650
PT Eliona Sari Jurnal Januari 19x1 Dept B Nama perkiraan
Debit
BDP BP Persediaan BP
Rp 16.100,00
BDP TK Gaji dan Upah
Rp 22.500,00
BDP BOP Macam Biaya
Rp 24.750,00
Persediaan Barang Jadi BDP HPP Dept A BDP BP BDP TK BDP BOP
Rp 145.040,00
Kredit Rp 16.100,00
Rp 22.500,00
Rp 24.750,00
Rp 89.040,00 Rp 14.000,00 Rp 20.000,00 Rp 22.000,00
Persediaan BDPr Rp 29.610,00 BDP HPP Dept A BDP BP BDP TK BDP BOP
Rp 22.260,00 Rp 2.100,00 Rp 2.500,00 Rp 2.750,00
Total
Rp 238.000,00
Rp 238.000,00
16