KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh : Alamsyah
ABSTRAK Alamsyah, 2014. Kemampuan Menulis Paragraf Siswa Kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Jambi. Pembimbing (1) Dr. Herman Budiyono, M.Pd., (2) Drs. Wawan Gunawan, M.Pd.
Kata-kata kunci: kemampuan menulis, paragraf, aspek retorika, aspek kebahasaan
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan menerapkan dua aspek yaitu (1) aspek retorika dan, (2) aspek kebahasaan. Aspek retorika meliputi unsur; a) kesatuan paragraf, dan, b) koherensi paragraf. Aspek kebahasaan meliputi unsur; a) penerapan tata bahasa, b) penerapan pilihan kata, dan c) penerapan ejaan dan tanda baca dalam paragraf siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah jenis penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data serta mendeskripsikan data yang dilakukan melalui proses perhitungan, penjumlahan, dan pemerolehan hasil berupa persentase dengan kriteria yang ditentukan. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi yang berjumlah 20 siswa.4 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan Siswa Kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi yakni berkualitas mampu, dengan rincian (1) kemampuan menerapkan aspek retorika pada; a) unsur kesatuan paragraf 67% (cukup mampu), dan b) unsur koherensi paragraf 71% (mampu), (2) kemampuan menerapkan aspek kebahasaan pada; a) unsur tata bahasa 68% (cukup mampu), b) unsur pilihan kata 76% (mampu), dan, c) unsur ejaan dan tanda baca 67,4% (cukup mampu). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada guru bahasa Indonesia SMA Negeri 8 Muaro Jambi agar perlu meningkatkan kualitas pengajaran menulis paragraf, terutama pada aspek retorika yang meliputi unsur kesatuan dan koherensi, dan pada aspek kebahasaan yang meliputi unsur tata bahasa, pilihan kata, ejaan dan tanda baca Hal ini agar kedepannya kemampuan siswa dalam menulis kelima unsur itu dapat lebih baik lagi.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Menulis berarti mengatur gagasan secara sistematis dan mengungkapkannya secara tersurat. Menulis dapat berarti menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan cara pelajar berpikir secara kritis (Tarigan, 2009: 21:22). Dalam pembelajaran menulis di sekolah guru berperan untuk memberikan dorongan kepada siswa agar aktif menulis. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan si Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah keterampilan menulis paragraf. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA, Standar Kompetensi (SK) yang berkaitan dengan penulisan paragraf adalah Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (Depdikbud, 2006:262). Dalam penulisan paragraf yang baik diperlukan pemahaman terhadap konsep-konsep menulis paragraf agar paragraf tersebut dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Aspek yang harus dipenuhi dalam penulisan paragraf yaitu meliputi dua aspek, yaitu aspek retorika dan aspek kebahasaan. Aspek retorika meliputi unsur kesatuan dan koherensi. Aspek kebahasaan meliputi unsur tata bahasa, pilihan kata, dan ejaan dan tanda baca. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi menerapkan aspek retorika yang meliputi; a) unsur kesatuan; b) unsur koherensi. 2. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi menerapkan aspek kebahasaan yang meliputi unsur; a) tata bahasa; a) pilihan kata; a) ejaan dan tanda baca.
1.3 Tujuan Penelitian (1) Untuk mendapatkan deskripsi kemampuan siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi dalam menerapkan aspek retorika yang meliputi; a) unsur kesatuan; b) unsur koherensi.
(2) Untuk mendapatkan deskripsi kemampuan siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi dalam menerapkan aspek kebahasaan yang meliputi unsur; a) tata bahasa; b) pilihan kata; c) ejaan dan tanda baca.
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian secara umum yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan informasi aktual tentang kemampuan siswa dalam menulis paragraf ditinjau dari penerapan dua aspek; (1) aspek retorika dan, (2) aspek kebahasaan. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang positif baik itu secara teoretis maupun secara praktis.
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) berkaitan dengan empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berkaitan dengan menulis, keterampilan ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan prektek yang banyak dan teratur (Tarigan, 1986:3-4). Pembelajaran menulis akan memberikan banyak manfaat, terutama kepada siswa. Peck dan Schulz (Tarigan, 1986:9) menjelaskan beberapa tujuan pembelajaran menulis, antara lain: (1) mendorong siswa mengekspresikan diri, (2) melatih siswa untuk dapat memahami bagaimana caranya mengekspresikan diri melalui tulisan, (3) mengajarkan siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis, dan (4) mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu siswa menulis dengan yakin pada diri sendiri secara bebas. 2.2 Kemampuan Menulis Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis adalah kesanggupan untuk melakukan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk tulisan sebagai hasil dari latihan yang dilakukan. 2.3 Paragraf Menurut Syafi’ie dalam Budiyono (1992:47), paragraf dapat dikatakan sebagai karangan utuh dalam miniatur. Dikatakan demikian karena paragraf memiliki ciri-ciri utama yang juga dimiliki oleh suatu karangan. Suatu karangan mempunyai perihal pokok yang dikemukakan
sebagai isi pokok komunikasi, paragraf juga mempunyai pikiran pokok yang merupakan isi pokok paragraf. Suatu karangan dibangun dengan menggunakan sejumlah unsur (kata, kalimat, dan pragraf), begitu juga paragraf dibangun berdasarkan sejumlah unsur (kata dan kalimat). Suatu karangan menyajikan isi secara utuh, paragraf juga meyajikan isi secara utuh. Maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang digunakan pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Agar pikiran tersebut dapat diterima dengan jelas oleh penbaca maka paragraf harus disusun secara logis dan sistematis.
2.3.1 Fungsi paragraf Menurut Tarigan (2008:11) fungsi paragraf adalah: 1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan. 2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang. 3. Kemungkinan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara sistematis. 4. Mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur piukiran pengarang serta memahaminya. 5. Alat penyampaian fragmen pikiran. 6. Penanda pikiran baru mulai berlangsung. 2.3.2 Syarat-syarat pembentukan paragraf Menurut Keraf (2008:67) “paragraf yang baik dan efektif harus memiliki tiga syarat yaitu kesatuan, koherensi, dan pengembangan paragraf. 1. Kesatuan Menurut Keraf (2008:67) “paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika semua kalimat yang membangun paragraf itu secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. 2. Koherensi Menurut Keraf (2008:67) “Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk paragraf”.
2.3.3 Panjang Pendek Paragraf Menurut Wahab dalam Budiyono (1992), paragraf bisa terdiri atas hanya satu kalimat, tetapi bisa juga terdiri atas sepuluh kalimat. Jumlah kalimat dalam sebuah paragraf tidaklah merupakan hal yang penting. Yang penting, panjang paragraf itu ditentukan oleh kecukupan pengembangan ide pokok dengan jelas. Panjang atau pendek suatu paragraf serta cara pengembangannya berpengaruh terhadap keterbacaan (readability) suatu karangan. Paragraf yang terlalu panjang dan paragraf yang terlalu pendek mempunyai tingkat keterbacaan yang rendah (Syafi’ie dalam Budiyono 1992).
Berdasarkan uraian di atas maka paragraf tidak harus panjang ataupun terlampau pendek, yang penting paragraf mampu memunculkan ide pokok dengan jelas.
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Narbuko (2004:44) menyatakan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, sedangkan penelitian kuantitatif adalah mendeskripsikan data yang dilakukan melalui proses perhitungan, penjumlahan, dan pemerolehan hasil berupa persentase sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas X A. Seluruh siswa kelas X A sebagai subjek penelitian berjumlah 20 siswa, 4 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Berikut ini keadaan subjek penelitian siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014.
Tabel 3.1 Keadaan Subjek Penelitian/Jumlah Siswa Kelas VIII SMP N 15 Tanjabtim
Jumlah Siswa No
Kelas
Total Laki-laki
1
XA
4
Perempuan 16
20
3.3 Data dan Sumber Data Menurut Arikunto (2010:172) “sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Untuk sampai pada tujuan penelitian ini diperlukan adanya data dan sumber datanya.Data tersebut berupa tulisan yang berupa paragraf.Sumber data dalam penelitian ini berupa informan yaitu siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi bagaimana kemampuan pemahaman siswa dalam menulis paragraf. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Muaro Jambi kelas X A pada bidang studi Bahasa Indonesia dan Sastra tahun pelajaran 2013/2014 .
3.4 Instrumen Penelitian Menurut Purwanto (2008:183) “instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengukuran. Instrumen merupakan komponem kunci dalam suatu penelitian”. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu: (1) Peneliti menentukan jadwal kapan bisa memulai penelitian dengan cara berkoordinasi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar pada kelas tersebut. (2) Peneliti masuk kelas pada hari yang telah ditentukan untuk mengecek dan memeriksa siswa agar data yang diperoleh sesuai yang diharapkan, selanjutnya penulis membagikan lembaran kertas untuk menulis dan memberikan penjelasan mengenai petunjuk menulis. (3) Usai menulis, karangan dikumpul jadi satu kepada peneliti. Hanya paragraf isi yang digunakan sebagai sampel paragraf untuk dianalisis. 3.6 Skala Penilaian Penelitian ini menggunakan skala penilaian aspek retorika hasil modifikasi dari skala penilaian Budiyono (1992:85). Dalam skala penilaian ini, skala penilaian diberikan dalam lima kategori, yaitu nilai 5, 4, 3, 2 dan 1. Penilaian dilakukan oleh dua orang yaitu penilai pertama (P1) dan penilai kedua (P2). P1 yaitu peneliti sendiri dan P2 yaitu guru bahasa Indonesia yang mengajar pada kelas tersebut. Penilaian dilakukan satu unsur demi satu unsur berdasarkan pada skala penilaian yang sudah ditentukan. Berikut cara penelitiannya. (1) P1 dan P2 mengadakan penilaian terhadap satu unsur yang telah ditentukan dengan menggunakan skala penilaian yang sudah ditetapkan. Penilaian dilakukan pada salah satu paragraf isi. (2) Hasil penelitian dari kedua penilai dimasukkan pada format yang telah disediakan dan dikelompokkan menurut unsur-unsur yang dinilai. Nilai dari kedua penilai itu dijumlahkan lalu dibagi dua. Hasil bagi tersebut merupakan nilai akhir dari unsur yang bersangkutan. Tabel 3.6 Format Jumlah Skor Kemampuan Menulis Paragraf No 1
Nama Siswa
Nilai atau Skor Tiap Siswa 1
2
3
4
5
Jumlah Nilai
2 dst
Keterangan: 1. Unsur kesatuan paragraf 2. Unsur koherensi paragraf 3. Unsur tata bahasa 4. Unsur pilihan kata 5. Unsur ejaan dan tanda baca Untuk memperoleh nilai rata-rata kemampuan menulis paragraf secara keseluruhan akan dijumlahkan oleh P1 dan P2 dengan menggunakan rumus Djiwandono (Rahman, 2013). Jumlah= Keterangan: P1= Penilai 1, yaitu peneliti P2= Penilai 2, yaitu guru bahasa Indonesia kelas X A Hasil dari penjumlahan tersebut dikonversikan dalam tabel seperti berikut. Tabel 3.7 Format Pencarian Jumlah Rata-Rata Kemampuan Menulis Paragraf No
Kode Siswa
P1
P2
Jumlah
Rata-rata
Kualitas
Jumlah Skala penilaian untuk kemampuan menulis paragraf peneliti menetapkan kriteria kualitas nilai yang terlihat pada tabel konversi nilai berikut ini.
Tabel 3.8 Konversi Nilai Nilai
Predikat
4,5 – 5
Sangat Mampu
3,5 – 4,4
Mampu
2,5 – 3,4
Cukup Mampu
1,5 – 2,4
Kurang mampu
1 – 1,4
Tidak Mampu
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan unsur yang diteliti kualitas kemampuan menerapkan unsur kesatuan paragraf siswa penelitian ini bervariasi. Variasi tersebut terdiri atas predikat sangat mampu, mampu, cukup mampu dan kurang mampu. Sebesar 15% siswa sangat mampu menerapkan unsur kesatuan paragraf, sebesar 35% siswa mampu menerapkan unsur kesatuan paragraf, sebesar 30% siswa cukup mampu menerapkan unsur kesatuan paragraf, sebesar 20% siswa kurang mampu menerapkan unsur kesatuan dalam penulisan paragraf dan pada klas interval terbawa atau kualitas tidak mampu 0% siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi berkualitas cukup mampu menerapkan unsur kesatuan paragraf. Berdasarkan unsur yang diteliti kualitas kemampuan menerapkan unsur koherensi paragraf siswa dalam penelitian ini bervariasi. Variasi tersebut terdiri dari predikat sangat mampu, mampu, cukup mampu dan kurang mampu. Sebesar 30% siswa sangat mampu menerapkan unsur koherensi paragraf, sebesar 15% siswa mampu menerapkan unsur koherensi paragraf, sebesar 50% siswa cukup mampu menerapkan unsur koherensi paragraf, sebesar 5% siswa kurang mampu menerapkan unsur koherensi paragraf dan pada klas interval terbawa atau kualitas tidak mampu 0% siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi berkualitas mampu menerapkan unsur koherensi paragraf. Berdasarkan unsur yang diteliti kualitas kemampuan menerapkan unsur tata bahasa dalam penulisan paragraf siswa dalam penelitian ini bervariasi. Variasi tersebut terdiri atas predikat sangat mampu, mampu, cukup mampu dan kurang mampu. Sebesar 15% siswa sangat mampu menerapkan unsur tata bahasa paragraf, sebesar 35% siswa mampu menerapkan unsur tata bahasa paragraf, sebesar 45% siswa cukup mampu menerapkan unsur tata bahasa paragraf,
sebesar 5% siswa kurang mampu menerapkan unsur tata bahasa dalam penulisan paragraf dan pada klas interval terbawa atau kualitas tidak mampu 0% siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi berkualitas cukup mampu menerapkan unsur tata bahasa dalam penulisan paragraf. Berdasarkan unsur yang diteliti kualitas kemampuan menerapkan unsur tata bahasa dalam penulisan paragraf siswa dalam penelitian ini bervariasi. Variasi tersebut terdiri atas predikat sangat mampu, mampu dan cukup mampu. Sebesar 15% siswa sangat mampu menerapkan unsur pilihan kata dalam penulisan paragraf, sebesar 70% siswa mampu menerapkan unsur pilihan kata dalam penulisan paragraf, sebesar 15% siswa cukup mampu menerapkan unsur pilihan kata dalam penulisan paragraf dan pada klas interval kurang mampu dan tidak mampu 0% siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi berkualitas mampu menerapkan unsur pilihan kata dalam penulisan paragraf. Berdasarkan unsur yang diteliti kualitas kemampuan menerapkan unsur ejaan dan tanda baca dalam penulisan paragraf siswa dalam penelitian ini bervariasi. Variasi tersebut terdiri atas predikat sangat mampu, mampu, cukup mampu dan kurang mampu. Sebesar 10% siswa sangat mampu menerapkan unsur ejaan dan tanda baca paragraf, sebesar 45% siswa mampu menerapkan unsur ejaan dan tanda baca paragraf, sebesar 35% siswa cukup mampu menerapkan unsur ejaan dan tanda baca paragraf, sebesar 10% siswa kurang mampu menerapkan unsur ejaan dan tanda baca dalam penulisan paragraf dan pada klas interval terbawah atau kualitas tidak mampu 0% siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi berkualitas cukup mampu menerapkan unsur ejaan dan tanda baca dalam penulisan paragraf.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui kemampuan menulis paragaraf siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014. Sebanyak 70% siswa mampu menulis paragraf. Hal ini dapat diketahui dari hasil pengolahan data kemampuan menulis paragraf. Adapun aspek penentu kemampuan menulis paragaraf yang diteliti yaitu (1) aspek retorika; a) unsur kesatuan, dan b) unsur koherensi, (2) aspek kebahasaan; a) tata bahasa, b) unsur pilihan kata, dan c) ejaan dan tanda baca. Hal itu terbukti dengan diperolehnya rata-rata nilai dari penilai 1 dan penilai 2 sebesar 3,50 dengan persentase 70%. Nilai tersebut pada tabel konversi nilai, berada pada interval 3,5-4,4. (1) Aspek retorika meliputi a) unsur kesatuan dengan rata-rata 3,35 (67%) berkualitas cukup mampu, dan b) unsur koherensi dengan rata-tata 3,55 (71%) berkualitas mampu. (2) Aspek kebahasaan yang meliputi a) unsur tata bahasa dengan rata-rata 3,42 (68%) berkualitas cukup mampu, b) unsur pilihan kata dengan rata-rata 3,82 (76%) berkualitas mampu, dan c) unsur ejaan dan tanda baca dengan rata-rata 3,37 (67,4%) berkualitas cukup mampu. Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui kemampuan menulis paragraf argumentatif siswa kelas VIII SMP N 15 tanjabtim berkualitas mampu. Hal itu terbukti dengan diperolehnya rata-rata
nilai dari penilai 1 dan penilai 2 sebesar 8,5. Nilai tersebut pada tabel konversi nilai, berada pada interval 7-8,9. Interval nilai tersebut, menurut tabel konversi nilai, nilai itu berkualitas mampu, yang terdiri dari aspek kelengkapan unsur argumentatif dengan rata-rata 8,4 berkualitas mampu. Ketepatan unsur paragraf argumentatif dengan rata-rata 8,5, berkualitas mampu, dan aspek keruntutan pembentuk paragaraf argumentatif dengan rata-rata 8,2, berkualitas mampu.
PENUTUP 5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab IV, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis paragaraf siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014 adalah mampu dengan persentase 70% dan nilai rata-rata 3,50 dengan perincian sebagai berikut: (1) Aspek Retorika; a) kemampuan menerapkan unsur kesatuan paragraf siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014 yaitu memperoleh kualitas cukup mampu dengan nilai rata-rata 3,35 (67%). b) kemampuan menerapkan unsur koherensi paragraf siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014 yaitu memperoleh kualitas mampu dengan nilai rata-rata 3,55 (71%). (2) Aspek Kebahasaan; a) kemampuan menerapkan unsur tata bahasa pada paragraf siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014 yaitu memperoleh kualitas cukup mampu dengan nilai rata-rata 3,42 (68%). b) kemampuan menerapkan unsur pilihan kata pada paragraf siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014 yaitu memperoleh kualitas mampu dengan nilai rata-rata 3,82 (76%). (3) kemampuan menerapkan ejaan dan tanda baca pada paragraf siswa kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi tahun pelajaran 2013/2014 yaitu memperoleh kualitas cukup mampu dengan nilai rata-rata 3,37 (67%). 5.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran-saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Saran tersebut antara lain sebagai berikut: a. Pengajaran menulis paragraf di kelas X A SMA Negeri 8 Muaro Jambi hendaknya lebih ditingkatkan terutama pada (1) aspek retorika yang meliputi unsur; a) kesatuan, dan b) koherensi paragraf, (2) aspek kebahasaan yang meliputi unsur; a) tata bahasa, b) pilihan kata, dan c) ejaan dan tanda baca.
b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru bahasa Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran terutama dalam pembelajaran menulis paragraf. c. Siswa diharapkan banyak berlatih dalam menulis paragraf terutama pada penerapan (1) aspek retorika yang meliputi unsur a) kesatuan dan b) koherensi, (2) aspek kebahasaan yang meliputi unsur; a) tata bahasa, b) pilihan kata, dan c) ejaan dan tanda baca.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Budiyono, H. 1992 Kemampuan Menulis Paragraf Ekspositori Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kabupaten Malang. Tesis tidak diterbitkan. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. Djajasudarma, F. 2006. Metode Linguistik . Bandung: Refika Aditama. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2011. Panduan Penulisan Skripsi. Jambi:Universitas Jambi Finoza, L. 2013. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta:Grasindo Keraf, G. 1993. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende Flores: Nusa Indah. Keraf, G. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende Flores: Nusa Indah. Machmoed, Z. 1976. Dasar-dasar Komposisi. Majalah Pengajaran Bahasa dan Sastra. II No. 2 Jakarta: Pusat Pembina dan Pengembangan Bahasa. Narbuko, C. dkk. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nurgiantoro, B. 1988. Penelitian dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta Purwanto. 2008. Metodologi Penulisan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Rahman, R. 2013. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas IX A SMP Negeri 3 Pelepat Kabupaten Bungo Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Jambi. Syafi’ie, I. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Dikti P2LPTK. Sabarianto, D. 2001. Kebakuan dan Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: MGW Santoso, G. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Sari, N. 2012. Analisis Kalimat Efektif dalam Karangan Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kabupaten Tebo. Skripsi tidak diditerbitkan. Universitas Jambi. Tarigan, H.G. 2009. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung:Angkasa Wahab, A. 1989. Pengembangan Penyusunan Karya Tulis: Penulisan Paragraf. Malang: FPS IKIP Malang.