PENGARUH BRAND KNOWLEDGE, PERSEPSI KUALITAS, DAN INNOVATIVENESS TERHADAP MINAT BELI (Studi Kasus pada Pengguna Smartphone Android Lenovo di Wilayah Jakarta Selatan)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: MELISA TRIS NANDA NIM: 1110081000023
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Melisa Tris Nanda
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Pekanbaru, 05 Januari 1993
3. Alamat
: Jl. Kh. Wahid Hasyim, Rt.04/05, No.94, Cipadu, Tangerang.
4. Status
: Belum menikah
5. Agama
: Islam
6. Kewarganegaraan
: Indonesia
7. Email
:
[email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL 1. SDN Ulujami 01 Pagi Tahun 1998 - 2004 3. SMPN 153 Jakarta Tahun 2004 - 2007 4. SMAN 63 Jakarta Tahun 2007 - 2010 5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010 – 2014 III. PENDIDIKAN Non-Formal 1. Kursus Bahasa Inggris di ETC Tahun 2004-2005 2. Kursus Bahasa Inggris di ILP Tahun 2005-2006 3. Kursus Pelajaran di Primagama Tahun 2009-2010 vi
III. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Yuherman
2. Ibu
: Sofia Erni
3. Anak ke
: 2 dari 4 Bersaudara
4. Kakak Kandung
: Freska Kinta Yola
5. Adik Kandung
: 1. Muhammad Ilham 2. Kyara Arsha
vii
ABSTRACT
The title of this research is “The Influence of Brand Knowledge, Perceived Quality and Innovativeness on Purchase Intention (Case Study of Smartphone Android Lenovo)”. The analysis method used multiple linear regression. Sample technique used purposive sampling to 60 respondents. The purpose of this research was to found and analyzed the influence of brand knowledge, perceived quality and innovativeness on purchase intention. The object of this research was smartphone Android Lenovo. The research showed that brand knowledge, perceived quality, and innovativeness had significant influence toward purchase intention. This showed up with adjusted 63,5% as for the rest were influenced by other variables which unknown was 35,1%. These variables obtained throught literature studies, study of theory, and some research’s result that had been done before. Data used in this research was primary data, provided by customer of smartphone Android Lenovo.
Keyword: Brand Knowledge, Perceived Quality, Innovativeness and Purchase Intension.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan Innovativeness terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Smartphone Android Lenovo). Menggunakan metode penelitian analisa regresi linear berganda. Pengambilan sampel digunakan teknik Purposive Sampling dengan penyebaran kuesioner pada 60 responden. Tujuan penellitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli konsumen. Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone android Lenovo. Dari penelitian ini diketahui bahwa variabel brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness berpengaruh terhadap minat beli kosumen. Hal ini ditunjukan dengan adjusted 63,5%. sedangkan sisanya 35,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui. Variabel-variabel tersebut diperoleh melalui studi literatur, penelaahan terhadap teori, dan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data yang digunakan bersumber dari konsumen smartphone android Lenovo.
Kata Kunci: Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, Innovativeness dan Minat Beli.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Wa shallallahu wa sallam ‘ala Nabiyyina Muhammadin, Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, Amma ba’du. Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, yang telah memberikan nikmat, iman, sehat, serta islam. Hanya dengan segala kebesaranNya, dan atas kehendakNya pula sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materi. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada : 1. Kedua orang tua, ibu Sofia Erni dan bapak Yuherman yang telah membesarkan, mendidik, membimbing, dan mendoakan serta memberikan dukungan yang sangat besar terhadap saya dan telah berkorban dengan segala daya dan upayanya demi memberikan pendidikan ke jenjang yang setinggi-tingginya. 2. Kakak dan adik saya Freska Kinta Yola S.I.P, Muhammad Ilham dan Kyara Arsha yang selalu memberi semangat. 3. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. x
5. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan, semangat, dan bimbingan dengan kesabaran dan penuh keikhlasan. 7. Ibu Cut Erika Ananda F, SE., MBA., selaku dosen pembimbing II juga yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan penuh keikhlasan. 8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan
pengetahuan
yang
sangat
bermanfaat
selama
masa
perkuliahan. 9. Seluruh Staf FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 10. Tante Rina yang selalu memberi dukungan serta perhatiannya. 11. Seseorang yang juga selalu menyemangati saya, Dwi Agung Muhammad Anugrah. Atas bantuannya berupa dukungan moril, senantiasa menemani saya, serta telah berjuang membantu dan mendukung saya. 12. Sahabat saya sejak SMA, Nadiah yang selalu menemani dan menghibur saya serta sahabat tempat mencurahkan isi hati. 13. Sahabat saya sejak semester awal, yang membantu saya dalam masalah perkuliahan serta mewarnai hari-hari saya selama menjalani perkuliahan di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Isna, Sofwa, Danil, Ravi. 14. Teman-teman satu jurusan yang juga membantu saya dalam masalah perkuliahan : Nisa, Tiwi, Ita, Aris. 15. Seluruh responden yang telah bersedia menyediakan waktunya untuk mengisi kuesioner dalam penelitian ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka. 16. Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf dan berharap skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berharap skripsi xi
skripsi ini menjadi suatu karya yang baik serta menjadi suatu persembahan terbaik bagi para dosen-dosen dan teman-teman yang berada di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Demikianlah kata pengantar dari saya dan sebagai suatu introspeksi diri, saya mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya. Dan kekurangan hanya terdapat pada diri saya, karena kebenaran sejati hanya milik Allah SWT saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Agustus 2014 Peneliti
(Melisa Tris Nanda)
xii
DAFTAR ISI Halaman COVER DALAM
............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................... iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi ABSTRACT .......................................................................................................... viii ABSTRAK .......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL
............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix BAB I - PENDAHULUAN.......................................................................... ........... . 1 A. Latar Belakang Penelitian........................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian. ...................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5 BAB II - TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7 A. Pemasaran ................................................................................................. 7 1. Pengertian Pemasaran............................................................................. 7 2. Konsep Pemasaran ................................................................................. 8 B. Merek ....................................................................................................... 11 1. Pengertian Merek (Brand)...................................................................... 11 2. Manfaat Merek ...................................................................................... 14 3. Strategi Merek ....................................................................................... 15 C. Pengetahuan Merek (Brand Knowledge) .................................................... 19 D. Persepsi Kualitas (Perceived Quality)......................................................... 20 xiii
E. Innovativeness…………………………………………………….. ............. 22 F. Minat Beli……………………....………………............................. ............ 24 G. Penelitian Terdahulu……………………………………………… ............. 26 H. Kerangka Pemikiran……………………………………………….............. 28 I. Hipotesis…………………………………………………………. .............. 29 BAB III - METODOLOGI PENELITIAN.............................................. ............. 30 A. Ruang Lingkup Penelitian…......................................................................... 30 B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel…..……………………… ............ 30 C. Metode Pengumpulan Data............................................................... ............ 32 1. Data Primer……………………………………………………... ............ 32 2. Data Sekunder……………………………………...................... ............ 33 D. Metode Analisis Data………………................................................ ............ 34 1. Uji Validitas dan Reabilitas….…………………………………. ............ 34 2. Uji Asumsi Klasik……..……………………………………….. ............ 35 a. Uji Normalitas Data……………………………….………… ............ 35 b. Uji Multikolinearitas ……………………………………….. ............. 36 c. Uji Heteroskedastisitas…………………………..……...……............ 37 3. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 38 4. Koefisien Determinasi............................................................................ 39 5. Uji Hipotesis
...................................................................................... 39
a. Uji Parsial t-test
............................................................................ 39
b. Uji Simultan F-test ........................................................................... 40 E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 41 BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 44 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................ 44 1. Sejarah Singkat Lenovo Group Limited ................................................. 44 2. Visi, Misi dan Tujuan Lenovo Group Limite .......................................... 45 B. Karakteristik Responden ............................................................................ 45 C. Uji Validitas dan Reabilitas ........................................................................ 50 D. Penemuan dan Pembahasan ........................................................................ 54 xiv
1. Distribusi Frekuensi Kuesioner .............................................................. 54 a. Brand Knowledge (X1)...................................................................... 55 b. Persepsi Kualitas (X2) ....................................................................... 62 c. Innovativeness (X3)........................................................................... 69 d. Minat Beli (Y) ................................................................................... 76 E. Hasil Analisis Data ................................................................................... 83 a. Uji Asumsi Klasik
............................................................................ 83
1) Uji Normalitas Data ........................................................................ 83 2) Uji Multikolinieritas ....................................................................... 85 3) Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 86 b. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................................... 87 1) Uji Persamaan Regresi Linier Berganda .......................................... 87 2) Hasil Uji Determinasi (Adjusted 3) Uji Hipotesis
) ............................................... 88
............................................................................ 89
a. Uji t (Pengujian Secara Parsial) ................................................. 89 b. Uji F (Pengujian Secara Simultan) ............................................ 92 BAB V – KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ..................................................... 94 A. Kesimpulan .............................................................................................. 94 B. Implikasi
.............................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 97
xv
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
2.3
Penelitian Terdahulu……………………………………………. 26
3.1
Tingkat Penilaian Jawaban …………………………………….. 33
3.2
Operasional Variabel………………………………..………….. 42
4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin….............. 46
4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia…………… 47
4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir........ 49
4.4
Hasil Uji Validitas…………………………………………........ 51
4.5
Hasil Uji Reabilitas……………………………………………... 53
4.6
Saya Merasa Tidak Asing Dengan Merek Lenovo……………... 55
4.7
Saya Mengetahui Produk Smartphone Merek Lenovo…………. 56
4.8
Saya Sering Mendengar Produk Smartphone Merek Lenovo….. 57
4.9
Saya Dengan Cepat Mengingat Merek Lenovo………………… 58
4.10
Smartphone Android Lenovo Merupakan Smartphone Canggih Dengan Harga Terjangkau/Murah……………………. 59
4.11
Lenovo Merupakan Produk Yang Ada Dimana-Mana dan Mudah Diperoleh Dipasaran…………………………………… 60
4.12
Smartphone Android Lenovo Menjadi Pelopor Untuk Smartphone Canggih Dengan Harga Relatif Murah…………… 61
4.13
Produk Merek Lenovo Yang Paling Dapat Memenuhi Kebutuhan…………………………………………………….... 62
4.14
Saya Merasa Puas Setelah Menggunakan Produk Merek Lenovo…………………………………………………………. 63
4.15
Produk Merek Lenovo Dirasa Berkualitas Tinggi……………... 64
4.16
Produk Yang Ditawarkan Sesuai Dengan Yang Diharapkan….. 65
4.17
Produk Smartphone Android Lenovo Banyak Variasi Pilihan… 66
4.18
Tersedia Berbagai Macam Tipe Dan Ukuran…………………. 67
4.19
Harga Smartphone Android Lenovo Yang Terjangkau Mampu Memberikan Kepuasan……………………………..... 68
xvi
4.20
Bentuk Produk Smartphone Android Lenovo Cukup Menarik.. 69
4.21
Salah Satu Smartphone Canggih Masa Kini………………….. 70
4.22
Inovasi Baru Dalam Kategori Smartphone………………….... 71
4.23
Smartphone Android Lenovo Mempunyai Keunikan Tersendiri Pada Kandungan Fiturnya…………………………. 72
4.24
Smartphone Android Lenovo Merupakan Produk China Yang Terkenal Murah Dan Berkualitas……………………….. 73
4.25
Smartphone Android Lenovo Merupakan Produk China Yang Berkompetitif Tinggi Di Pasar………………………….. 74
4.26
Smartphone Android Lenovo Memberikan Kesan Fitur Lengkap Dan Akses Cepat……………………………………. 75
4.27
Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Sesuai Dengan Selera………………………………………… 76
4.28
Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Sesuai Dengan Kebutuhan…………………………………… 77
4.29
Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Produknya Berkualitas………………………………………...78
4.30
Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Harganya Terjangkau………………………………………….79
4.31
Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Mereknya Sudah Terkenal……………………………………..80
4.32
Anda Ingin Membeli Smartphone android Lenovo Karena Melihat Iklan Di TV………………………………………….. 81
4.33
Anda Ingin Membeli Smartphone android Lenovo Karena Referensi Dari Teman/Saudara………………………………… 82
4.34
Hasil Uji Normalitas Secara Statistik…………………………. 84
4.35
Hasil Uji Multikolinieritas…………………………………….. 85
4.36
Hasil Uji Regresi Linier Berganda……………………………... 87
4.37
Hasil Uji Determinasi (Adjusted
4.38
Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial)…………………………... 89
4.39
Hasil Uji F (Pengujian Secara Simultan)……………………….. 93
xvii
)…………………………… 88
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran………………………………….………………...
28
4.1
Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik………………………………
83
4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas……………………………………………
86
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Keterangan
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
Lampiran 2
Hasil Skoring Jawaban Responden 106
Lampiran 3
Hasil Trial Kuesioner
113
Lampiran 4
Output Regresi
117
xix
Halaman 101
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi dan teknologi modern seperti sekarang ini persaingan dalam dunia usaha sangatlah ketat. Demi kelangsungan hidup suatu perusahaan, sangat diperlukan pemanfaatan sumber daya secara optimal agar volume penjualan terus meningkat serta produk yang dihasilkan berkualitas. Banyak perusahaan yang dapat menciptakan produk berkualitas, akan tetapi tidak banyak produk yang dengan mudah dapat dikenali oleh masyarakat. Oleh sebab itu sebuah perusahaan juga harus memiliki identitas yang dapat membedakannya dengan pesaing. Kekhawatiran produsen yang terjadi akibat kondisi persaingan yang makin ketat dan beragamnya merek produk yang ditawarkan, dan di satu sisi yang lain konsumen tidak mampu mengingat semua produk yang ditawarkan sehingga hanya produk yang memiliki ciri khas ataupun yang memiliki merek yang kuat saja yang mampu membedakan dengan produk yang lainlah yang akan mudah diingat oleh konsumen. Jadi jika sebuah merek sudah dikenal dan kemudian dalam benak konsumen ada asosiasi tertentu terhadap sebuah merek, sehingga merek tersebut dapat dibedakan dengan merek-merek yang lain, lalu di benak konsumen merek tersebut dipersepsikan memiliki kualitas yang tinggi dan berhasil membuat konsumen puas serta loyal maka merek tersebut memiliki ekuasi merek yang tinggi.
1
Kotler dan Keller (2012:241) dalam American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Schiffman dan Kanuk (2004) juga mengatakan bahwa informasi mengenai suatu produk disimpan dalam ingatan konsumen cenderung berdasarkan merek. Berdasarkan aspek mengenai merek tersebut, perusahaan telah menyadari akan pentingnya sebuah merek yang merupakan salah satu aset paling berharga, yang akhirnya mendorong perusahaan mengembangkan, memperkuat, dan mempertahankan merek dari produk perusahaannya. Namun saat ini jumlah merek yang ditawarkan oleh perusahaan semakin banyak, bahkan untuk satu kategori produk saja, merek yang tersedia cukup banyak jumlahnya. Hal ini kemudian membuat konsumen bingung dan sulit untuk mengingat suatu merek tertentu, terutama bila konsumen diberikan informasi dari merek produk baru dalam waktu yang hampir bersamaan. Selain itu, untuk menguasai pasar, perusahaan perlu menggunakan berbagai strategi pemasaran guna mempertahankan dan memperluas pangsa pasar agar pelanggan tidak beralih kepada merek pesaing, termasuk berusaha menciptakan cara untuk mempengaruhi persepsi konsumen serta terus mengeluarkan inovasi agar mereka dapat terus tertarik untuk membeli produkproduk baru yang dikeluarkan dan bisa meresponnya dengan baik.
2
Telepon seluler (ponsel) saat ini bukan lagi menjadi barang mewah di Indonesia. Tak jarang kita menemui orang yang memiliki lebih dari satu ponsel. Industri ponsel semakin bergerak cepat mengikuti perkembangan teknologi. Berbagai atribut mulai di pasang pada produk agar memperoleh merek yang mereka keluarkan bisa menjadi idola di benak konsumen. Akses internet, pemutar MP3, kamera, radio FM, dan aplikasi lainnya mereka pasangkan ke produk. Belum lagi dengan desain yang bermacam-macam agar menarik minat konsumen untuk membeli. Di Indonesia terdapat berbagai merek ponsel. Lenovo adalah salah satu merek ponsel pintar (smartphone) android buatan Cina yang laku dipasaran dan dianggap mempunyai kualitas yang baik dibanding ponsel buatan Cina merek lainnya. Kesulitan produk buatan Cina menembus pasar global adalah karena banyak dipersepsikan sebagai produk murah dengan kualitas buruk. Namun Lenovo yang lahir dari negeri ‘Tirai Bambu’ berhasil mengalahkan persepsi itu, kemudian menjelma menjadi merek global. Manuver pengambil alihan bisnis komputer IBM oleh Lenovo seakan menyentak dunia. Pada tahun 2012 mereka bahkan tercatat sebagai pemasok personal computer (PC) terbesar nomor satu di dunia dan berharap segera menggeser posisi Hawlett-Packard (HP) di posisi teratas kelas notebook. di tahun berikutnya dan ternyata dari data tahun 2014 terlihat Lenovo berhasil mengambil posisinya kembali pada posisi teratas. (www.swa.co.id)
3
Berdasarkan
uraian-uraian
tersebut,
maka
penulis
melakukan
penelitian yang berjudul: “Pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan Innovativeness terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Smartphone Android Lenovo)” Alasan peneliti mengambil studi kasus dan sampel ini karena dalam penelitian tahun 2012 yang telah dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna Internet terbanyak adalah di kota Jakarta sebanyak 3,5 juta, diikuti oleh Surabaya 955 ribu pengguna dan Bekasi 676 ribu pengguna. Menurut APJII kini akses internet dengan menggunakan jaringan seluler adalah paling banyak penggunanya. Dari semua pengguna internet, 65% menggunakan internet lewat smartphone. Meningkatnya akses internet lewat smartphone ini didorong oleh semakin banyaknya perangkat dengan harga yang kian terjangkau. (www.apjii.or.id) B. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh brand knowledge terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo ? 2. Bagaimana pengaruh persepsi kualitas terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo ? 3. Bagaimana pengaruh innovativeness terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo ? 4
4. Bagaimana pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas, innovativeness secara simultan terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo ? 5. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo ? C. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Untuk menganalisis pengaruh brand knowledge terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. 2. Untuk menganalisis pengaruh persepsi kualitas terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. 3. Untuk menganalisis pengaruh innovativeness terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. 4. Untuk menganalisis pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas, innovativeness secara simultan terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. 5. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi Perusahaan a. Dapat menjadi pertimbangan produsen dalam menetapkan strategi yang paling tepat guna mendapatkan dan mempertahankan pelanggan serta menambah pangsa pasar baru. 5
b. Sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan pengambilan keputusan di masa mendatang. 2. Manfaat Bagi Akademik a. Sebagai bahan masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian akan data yang sejenis dan relevan. b. Sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan 3. Manfaat Bagi Peneliti a. Dapat menambah pengetahuan yang dapat memberikan wawasan berpikir dari penelitian dilakukan. b. Dapat menerapkan teori yang didapatkan dalam dunia kerja.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan melakukan
kelangsungan
hidup
perusahaan,
perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian
tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Pengertian marketing oleh para ahli dikemukan berbeda-beda dalam penyajian dan penekanannya, tetapi semua itu sebenarnya mempunyai pengertian yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa definisi mengenai pemasaran yang penulis kutip dari para ahli : Menurut Kotler (2012:5) mengemukakan pengertian pemasaran sebagai berikut : "Pemasaran adalah tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia maupun social. Menurut Saladin (2003:1) mengemukakan pengertian pemasaran sebagai berikut : "Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi clan, mendistribusikan
7
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan". Menurut
Stanton
dalam
Swastha
dan
Irawan
(2005:5)
mengemukakan pemasaran sebagai berikut : "Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial". Dari definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya
melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan pihak lain, dimana hal ini juga diharapkan mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya. 2. Konsep Pemasaran Menurut Swastha dan Irawan, (2005:10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering 8
dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda. Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia
membelinya.
Sedangkan
pendekatan
konsep
pemasaran
menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan. Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi- segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan. Menurut Kotler dan Keller (2012:5) “pemasaran adalah kegiatan mengatur lembaga, proses untuk membuat, berkomunikasi, memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya”. Menurut Kotler (2012:18) ada lima konsep dalam kegiatan pemasaran, antara lain sebagai berikut: 1. Konsep produksi Konsep ini menyatakan bahwa para konsumen akan menyukai barang dan jasa yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya.
Dengan
demikian perusahaan akan memfokuskan 9
perhatianya pada upaya agar dapat mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas. 2. Konsep produk Konsep produk beranggapan bahwa para konsumen akan menyukai barang atau jasa yang menawarkan kualitas, penampilan dan perlengkapan inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini perusahaan harus memusatkan perhatian pada upaya untuk memproduksi barang dan jasa yang unggul dan secara terus menerus akan menyempurnakanya. 3. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, apabila diabaikan, umumnya tidak akan membeli barang atau jasa yang diproduksi perusahaan dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu perusahaan harus berupaya dalam kegiatan penjualan dan melakukan promosi yang agresif dan gencar. 4. Konsep pemasaran Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk meraih sasaran perusahaan agar menjadi lebih efektif dari para pesaing adalah jika perusahaan itu mengintegrasikan kegiatanya dalam menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi target pemasaran.
10
5. Konsep pemasaran berwawasan masyarakat. Konsep ini beranggapan bahwa tugas perusahaan adalah menetukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran, dan memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara lebih efektif dan efisien dari para pesaing dengan mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumendan masyarakat. B. Merek 1. Pengertian Merek (Brand) Menurut Kotler (2012:241) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, dan desain atau kombinasi dari mereka bertujuan untuk mengetahui barang atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakan mereka dari para pesaing. Menurut David Aaker dalam Rangkuti (2002:36) merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dri seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Merek merupakan sesuatu yang dipersepsikan konsumen atas berbagai informasi dan pengalaman membeli dan mengkonsumsi produk. Hal ini didukung oleh pernyataan Kotler dan Keller (2012) bahwa merek berada di benak konsumen. Menurut Kotler (2012:241) ada empat langkah strategi manajemen merek, yaitu:
11
1. mengidentifikasi dan membangun brand positioning 2. perencanaan dan pelaksanaan pemasaran merek 3. mengukur dan menafsirkan kinerja merek 4. tumbuh dan mempertahankan penawaran nilai merek dengan brand positioning Merek memberi sejumlah keuntungan pada produsen maupun konsumen. Simamora (2002) menyebutkan dengan adanya merek, masyarakat mendapat jaminan tentang mutu suatu produk yaitu dengan memperoleh informasi yang berkaitan dengan merek tersebut. Dikenalnya merek oleh masyarakat membuat pihak perusahaan meningkatkan inovasi produk untuk menghadapi persaingan. Sedangkan bagi produsen merek tentunya bermanfaat untuk melakukan segmentasi pasar, menarik konsumen untuk membeli produk dari merek tersebut serta memberikan perlindungan terhadap produk yang dihasilkan. Merek mempunyai makna yang berbeda-beda bagi para produsen. Menurut Hermawan Kertajaya dalam Simamora (2002), perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda dalam memandang merek. Hal itu tergantung pada tipe pemasaran yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Berikut ini adalah tipe-tipe pemasaran yang biasa digunakan oleh berbagai perusahaan:
12
1. No marketing Tipe pemasaran ini dilakukan pada saat perusahaan memonopoli pasar dan tidak memiliki pesaing. Konsumen pasti mencari produk karena tidak ada pilihan. Dalam hal ini, merek hanya dianggap sekedar nama. 2. Mass marketing Tipe pemasaran ini dilakukan ketika perusahaan sudah memiliki pesaing walaupun pesaingnya lemah, untuk itu perusahaan masih menguasai sebagian besar pasar dengan melakukan pemasaran massal (mass marketing), dan pada saat ini merek tidak lebih dari sekedar mengenalkan produk (brand awareness). 3. Segmented marketing Tipe pemasaran ini dilakukan pada saat persaingan mulai ketat, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan segmentasi pasar. Dalam tipe pemasaran ini, perusahaan harus menancapkan citra yang baik tentang mereknya, karena itu merek diperlukan sebagai jangkar asosiasi (brand association). 4. Niche marketing Ketika persaingan bertambah ketat lagi, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan segmen, melainkan ceruk pasar (niche marketing) yang ukurannya lebih kecil tetapi memiliki perilaku khas. Oleh karena itu, perusahaan perlu menciptakan kesan bahwa mereknya berkualitas, karena itu merek adalah persepsi kualitas (perceived quality).
13
5. Individualized marketing Ketika sudah mencapai puncak persaingan, bagi perusahaan merek berkaitan dengan loyalitas (brand loyalty). Dalam puncak persaingan tentunya jumlah pesaing sangat banyak dengan berbagai strategi yang digunakan dan konsumen tidak mau hanya sekedar dipandang sebagai pembeli saja, karena itu perusahaan harus menjalin kemitraan dengan konsumen melalui individualized marketing. Dari berbagai definisi mengenai merek yang telah dijelaskan berdasarkan teori yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa merek adalah nama, simbol, logo atau disain yang menunjukan identitas dari suatu produk atau jasa yang membedakan antara produsen yang satu dan lainnya. Selanjutnya penggunaan merek itu sendiri memiliki beberapa manfaat baik untuk perusahaan dan juga untuk konsumen. 2. Manfaat Merek Dalam buku Bilson Simamora (2002:153) disebutkan bahwa merek dapat memberi manfaat baik untuk perusahaan dan konsumen. Bagi konsumen manfaat merek yaitu: 1. Merek dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang suatu mutu produk maupun jasa. 2. Merek mampu menarik perhatian pembeli terhadap produkproduk baru yang mungkin akan bermanfaat bagi mereka.
14
Manfaat merek bagi perusahaan: 1. Merek memudahkan penjual dalam mengolah pesanan dan menelusuri masalah yang timbul. 2. Merek
dapat
memberikan
perlindungan
hukum
atas
keistimewaan yang dimiliki oleh suatu produk. 3. Merek memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan. 4. Merek membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar. Manfaat merek bagi publik: 1. Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih konsisten. 2. Merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat menyediakan informasi tentang produk dan dimana dapat membeli produk tersebut. 3. Merek dapat meningkatkan inovasi produk baru, karena produsen terdorong untuk menciptakan keunikan baru guna mencegah peniruan dari para pesaing. 3. Strategi Merek Menurut Rangkuti (2008:10) ada lima pilihan strategi merek yang dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu: a. Perluasan lini Perluasan lini ini dilakukan jika perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek 15
yang sama. Contohnya seperti rasa, bentuk, warna, unsur tambahan dan ukuran kemasan yang baru. Strategi ini dapat dilakukan apabila perusahaan memiliki kapasitas produksi atau perusahaan ingin memenuhi selera konsumen yang terus meningkat terhadap tampilan baru. Selain itu perluasan lini juga dapat dilakukan karena perusahaan ingin mengalahkan pesaing atau mengisi peluang yang ada dipasar. b. Perluasan Merek (Brand Extension) Perluasan merek terjadi apabila sebuah perusahaan memutuskan untuk menggunakan merek yang sudah ada pada produk sebelumnya tetapi dikembangkan dalam kategori produk baru. Strategi perluasan merek dapat memberikan sejumlah keuntungan, karena mereka yang digunakan tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai (karena telah dikenal) sehingga kehadirannya dengan cepat diterima oleh konsumen. Hal inilah yang memudahkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan kategori produk baru. Perluasan merek juga dapat menghemat biaya untuk periklanan dan publisitas yang biasanya dibutuhkan untuk memperkenalkan produk baru agar konsumen terbiasa. Namun perluasan merek juga dapat menyebabkan risiko yaitu jika produk baru tersebut mengecewakan pembelidan merusak rasa respek mereka pada produk lainnya dari perusahaan tersebut. Selain itu risiko yang dapat timbul adalah merek yang ada tidak sesuai dengan produk yang ingin dikeluarakan. Kemudian risiko yang terakhir adalah pelunturan merek yang dapat terjadi apabila konsumen tidak lagi 16
menghubungkan suatu merek dengan produk tertentu atau dengan produk yang sangat mirip dan mulai kurang memikirkan merek tersebut. Contoh kejadian merek yang mengalami hal ini seperti Pierre Cardin yang menggunakan mereknya untuk produk mustard tetapi strategi ini tidak berhasil dan Pierre Cardin yang juga menggunakan mereknya untuk produk anggur juga mengalami kegagalan. Perusahaan yang
ingin menggunakan strategi perluasan merek ini harus
mengadakan riset terlebih dahulu tentang seberapa baik asosiasi merek sesuai dengan produk baru tersebut. Hasil yang terbaik dalam melakukan perluasan merek adalah dengan menggunakan merek tersebut baik produk awal yang sudah ada dan produk baru dengan perluasan merek tersebut dapat terjual di pasaran. Kemudian hasil yang cukup dapat diterima adalah jika produk baru tersebut dapat laku keras tanpa mempengaruhi penjualan produk yang ada. Sedangkan hasil yang buruk adalah jika produk baru tersebut gagal dan merusak penjualan produk yang telah ada sebelumnya. c. Multibrand Multibrand
tercipta
apabila
perusahaan
memperkenalkan
berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Tujuan hal ini adalah untuk mencoba membentuk kesan, kenampakan (feature), serta daya tarik yang lain kepada konsumen sehingga tercipta lebih banyak pilihan. Strategi multibrand juga memungkinkan perusahaan untuk melindungi merek utamanya dengan menciptakan merek 17
sampingan (flanker brand). Contohnya seperti terdapat merek jam tangan yang mengeluarkan merek-merek berbeda untuk produk yang sama tetapi dengan klasifikasi harga yang berbeda. Perusahaan tersebut mengeluarkan merek yang satu dengan harga jam tangan yang memang lebih mahal dan merek berikutnya dengan harga yang lebih terjangkau hal ini beguna untuk melindungijenis jam tangan diantara keduanya. d. Merek Baru (New Brand) Merek baru dapat digunakan apabila perusahaan tidak memiliki satu pun merek yang sesuai dengan produk baru yang akan dikeluarkan atau dapat juga terjadi akibat citra dari merek yang ada tidak dapat mendukung produk baru tersebut. Kondisi ini yang kemudian mendorong perusahaan menggunakan merek yang benar-benar baru daripada menggunakan merek yang sudah ada. Walaupun begitu perusahaan harus siap dengan konsekuensi pemilihan strategi seperti ini, karena peluncuran merek baru bukan lah sesuatu yang mudah. Perusahaan
membutuhkan
biaya
yang
cukup
besar
dalam
mempromosikan produk dengan merek baru tersebut agar konsumen menjadi sadar akan keberadaan merek tersbut dan memiliki keyakinan untuk memiliki produk baru tersebut. Selain membutuhkan biaya yang tidak sedikit perusahaan juga membutuhkan proses dan waktu yang yang panjang unutk membuat konsumen sampai pada tahap brand loyalty.
18
e. Merek Bersama (Co-Branding) Co-branding terjadi apabila dua merek yang sudah terkenal atau lebih digabung dalam satu penawaran. Co-branding atau dapat disebut juga sebagai kerja sama branding. Tujuan dari strategi ini adalah agar merek yang satu dapat memperkuat merek yang lain sehingga dapat menarik minat konsumen untuk produk tersebut. C. Pengetahuan Merek (Brand Knowledge) Pengetahuan merek didefinisikan sebagai adanya informasi tentang merek dalam ingatan (memory) konsumen, beserta dengan asosiasi-asosiasi yang berkaitan dengan merek tersebut. (Keller dalam Tjiptono 2005:40). Informasi yang direkam dalam ingatan konsumen itu dapat berbentuk informasi verbal, visual, abstrak atau contextual. Secara umum, Keller dalam Tjiptono (2005:41) juga menyatakan bahwa pengetahuan merek dapat terbagi menjadi dua komponen yaitu brand awareness dan brand image. Dengan demikian
pengetahuan
konsumen
tentang
merek
dibutuhkan
untuk
mengevaluasi merek tersebut. Dalam kaitannya dengan brand extension dengan memiliki pengetahuan tentang merek induknya. a. Brand Awareness (Kesadaran merek) Menurut
Aaker
(1997:90)
kesadaran
merek
menunjukan
kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali/mengingat kembali, suatu kategori produk tertentu. Bagian dari suatu kategori produk ini perlu ditekankan karena terdapat suatu hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek 19
yang dilibatkan. Kesadaran merek memerlukan jangkauan kontinum dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya. Dengan demikian, konsumen yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya merek dalam kelompok produk. b.
Brand Image (Citra Merek) Menurut Fandy Tjiptono (2005:49) brand image adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membantu mengungkap persepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek tertentu,
diantaranya
multi-dimensional
scaling, projection
techniques, dan sebagainya. D. Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Menurut
Zeithaml
dalam
Barata
(2007:65)
persepsi
kualitas
didefinisikan sebagai gambaran umum dari penilaian konsumen tentang keunggulan atau kesempurnaan dari suatu produk dan dalam level tertentu dapat dibandingkan dengan atribut tertentu dari produk. Konsumen menilai kualitas dari suatu produk berdasarkan berbagai informasi yang didapatkannya baik melalui pengalaman mengunaan produk itu sendiri, didapatkannya dari kampanye iklan maupun dari pertukaran informasi dari orang lain (Word of mouth). Menurut David Aaker (1997), persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau
20
jasa layanan yang sama dnegan maksud yang diharapkannya. Persepsi kualitas adalah salah satu kunci dimensi ekuitas merek. Pada produk baru yang dikenalkan dengan menggunakan brand extension dari merek induk yang sebelumnya telah dikenal, perusahaan ingin mendapatkan perceived quality yang baik dari konsumen. Hal ini dapat dicapai karena konsumen diasumsikan telah mengetahui dengan baik dan memiliki informasi yang cukup tentang kualitas merek induk. Dan dengan persepsi kecocokan yang tepat antara merek induk dengan merek extensionnya, diharapkan konsumen juga mengevaluasi dan membentuk penilaian yang positif, yang berkaitan dengan kualitas produk, dari brand extension tersebut. Keller dan Aaker dalam Barata (2007:65) menyatakan bahwa nilai dari suatu merek terletak pada tingkat konsistensitas kenerja dan fungsi merek tersebut dalam memenuhi harapan yang telah terbentuk sebelumnya ketika konsumen memilih merek tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, konsumen telah memiliki harapan untuk mendapatka fungsi dan kinerja yang sebanding dengan merek extension, berdasarkan informasi yang telah dimilikinya tentang merek induk. Menurut Aaker (1997:133), dimensi kualitas dibagi menjadi delapan, yaitu: 1)
Kinerja (performance): penampilan atau kinerja dari fungsi yang melibatkan berbagai karakteristik operasional utama produk.
2)
Penampilan fisik (features): sejumlah atribut tambahan yang menunjang dan melengkapi fungsi operasional utama produk. 21
3)
Kehandalan (reliability): konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari suatu pembelian ke pembelian berikutnya.
4)
Ketahanan (durability): mencerminkan umur ekonomis atau daya tahan produk.
5)
Kualitas standar (conformance to spesification): tingkat kesesuaian produk dengan spesifikasi yang telah dijanjikan.
6)
Tingkat pelayanan (service ability): berkaitan dengan kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh pelayanan produk untuk diprebaiki.
7)
Estetika (aesthetics): cerminan dari nialai-nilai estetika yang bersifat subjectif, sehingga produk dapat terlihat, dirasakan dan terdengar.
8)
Kesan yang dapat diterima (perceived quality): gabungan dari semua kategori produk yang merupakan pengaruh dari brand image dan faktorfaktor tak berwujud lainnya yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen mengenai kualitas.
E. Innovativeness Menurut Keller (2008:31), produk atau merek baru yang berhasil serta inovatif dipersepsikan oleh konsumen sebagai produk atau merek yang modern atau up to date merupakan hasil dari investasi riset dan pengembangan produk, diproduksi dengan teknologi terbaik dan memiliki fitur produk terbaru. Dalam
jurnal Phang (2004:46) menyatakan
bahwa
kampanye
pemasaran yang berfokus pada inovasi dapat meningkatkan perceived quality dan keinginan membeli konsumen. 22
Dalam jurnal Barata (2007:71) mengatakan bahwa indikator dari innovativeness adalah modern dan unik. Secara sempit, innovativeness didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang individu mengadopsi inovasi relatif lebih awal dibanding dengan anggota sistem sosial lainnya. Definisi ini sangat terbatas dan kaku. Dalam definisi yang lebih luas, innovativeness bisa di ukur dengan 3 (tiga) cara. Pertama, innovativeness diukur berdasar waktu konsumen pertama kali membeli produk baru dalam satuan waktu (hari, minggu, bulan, tahun). Kedua, diukur dengan menghitung jumlah suatu produk baru secara khusus yang dibeli/dikonsumsi oleh seorang individu dalam periode waktu tertentu. Ketiga, innovativeness bisa diukur dengan selfreporting instrument seperti dalam penelitiannya Goldsmith dan Hofacker dalam Engel (1994:899). Ada 3 (tiga) variabel yang berpengaruh dalam penentuan consumer's innovativeness, yaitu consumer's socio-economics, consumer's personality dan consumer's communication behavior. Item socioeconomics yang digunakan, antara lain education, income, social status , social mobility, size of social system, commerce oriented, specialization. Item personality yang digunakan, antara lain empathy, capability in abstract, rationality, intelligence, attitude toward for change, capability to handle uncertainty, attitude toward for science, achievement motivation, dogmatism dan aspiration. Item communication behavior yang digunakan, antara lain social participation, inter-connectivity with social system, cosmopolitan, media exposure, interpersonal channel exposure, innovation knowledge dan opinion leadership. (www.nbudi.tripod.com) 23
F. Minat Beli Menurut Slamenton dalam Nurmala (2008:96), minat beli adalah sesuatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa adanya pembahasan. Sedangkan menurut Gustina dalam Nurmala (2008:96), minat beli adalah keinginan atau kemampuan seseorang terhadap suatu objek sehingga mengambil suatu keputusan. Menurut Simamora (2002:106), minat beli terhadap suatu produk timbul karena adanya dasar kepercayaan terhadap produk yang di ingini dengan kemampuan untuk membeli produk. Para pembeli memiliki motif yang mendukung mereka untuk melakukan pembelian. Minat beli menurut Assael dalam Barata (2007) juga merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek, atau juga merupakan minat pembelian ulang yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Disamping itu Assael dalam Barata (2007) menambahkan bahwa minat membeli adalah tahap terakhir dari suatu proses keputusan pembelian yang kompleks. Proses ini dimulai dari munculnya kebutuhan akan suatu produk atau merek (need arousal) dilanjutkan dengan pemrosesan informasi oleh konsumen (consumer information processing). Selanjutnya konsumen akan mengevaluasi produk atau merek tersebut (brand evaluation). Hasil evaluasi ini akhirnya memunculkan niat atau intensi untuk membeli sebelum akhirnya konsumen benar-benar melakukan pembelian atau pun menunda untuk membeli bahkan tidak jadi membeli. 24
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengertian minat beli adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan kegiatan mendapatkan dan memiliki barang dan jasa. Oleh karena itu, secara umum orang membeli sesuatu adalah didahului dengan adanya minat beli dari orang tersebut terhadap barang yang akan dibelinya. Menurut Ferdinand (2002:129) minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut: 1. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. 2. Minat referensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. 3. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya. 4. Minat eksploratif Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Menurut Swastha dan Irawan (2001:12) minat beli belum tentu konsumen melakukan tindakan pembelian di masa yang akan datang dan bukanlah merupakan pembelian di masa sekarang. Faktor-faktor yang 25
mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat beli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. Menurut Faisal (2002:64), konsumen sebelum melakukan keputusan untuk membeli suatu produk atau merek tertentu, maka pada umumnya konsumen akan mencoba mencerna terlebih dahulu informasi (iklan) yang diterimanya melalui rangkaian proses tahapan kognitif tertentu yang meliputi fase penginderaan, pemahaman, penilaian, percobaan, dan fase penerimaan. Oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan, konsumen harus mempunyai niat untuk membeli produk tersebut. G. Penelitian Terdahulu Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu No
Tahun
1.
2004
Peneliti
Judul Penelitian
Ujianto dan Analisis Abdurrahman Faktor-Faktor yang Menimbulkan Minat Beli Konsumen Sarung
Tujuan
Hasil Penelitian
Untuk mengetahui apa saja faktorfaktor yang menimbulkan minat beli konsumen sarung dan faktor mana yang paling berpengaruh.
Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen sarung adalah faktor persepsi kualitas dan faktor acuan.
26
No
Tahun
2.
2004
3.
2007
Peneliti
Leon Phang
Judul Penelitian
Pengaruh Brand Image , Store Image dari SOGO Departement Store Sebagai Anchor Tenant terhadap Minat Pengunjung ke Tunjungan Plaza IV Surabaya
Tujuan
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand image dan store image dari SOGO Departement Store sebagai anchor tenant terhadap minat pengunjung datang ke Tunjungan Plaza IV Surabaya Dion Dewa Pengaruh Penelitian ini Barata Penggunaan membahas Strategi tentang faktorBrand faktor yang Extension mempengaruhi Pada Intensi sikap konsumen Membeli terhadap merek konsumen perluasan dan pengaruhnya terhadap niat pembelian mereka.
Hasil Penelitian
Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap minat pengunjung datang ke Tunjungan Plaza adalah variabel Brand Image yaitu sebesar 0.24.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, variabel persepsi kualitas dan konsistensi merek, mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek perluasan dan sikap konsumen terhadap merek perluasan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan model persamaan struktural untuk menghitung dan menganalisis data
27
H. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar berikut : Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Brand Knowledge (X1)
Persepsi Kualitas (X2)
Innovativeness (X3)
Minat Beli (Y)
Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas 2. Uji Reabilitas Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data 2. Multikolinieritas 3. Heterokedastisitas Uji Hipotesis 1. Uji t (Parsial) 2. Uji F (Simultan) Uji Regresi Linear Berganda Koefisien Determinasi Kesimpulan
28
I. Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam uji secara parsial dan simultan : 1. H0 :
β1 = 0
Tidak terdapat pengaruh brand knowledge terhadap minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
Ha :
β1 ≠ 0
Terdapat pengaruh brand knowledge terhadap minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
2. H0 :
β2 = 0
Tidak terdapat pengaruh persepsi kualitas terhadap minat beli Smartphone Andoid Lenovo
Ha :
β2 ≠ 0
Terdapat pengaruh persepsi kualitas terhadap minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
3. H0 :
β3 =0
Tidak terdapat pengaruh innovativeness terhadap minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
Ha :
β3 ≠ 0
Terdapat pengaruh innovativeness terhadap minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
4. H0 : β1 = β2 = β3 = 0
Tidak terdapat pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas, dan innovativeness terhadap minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0
Terdapat pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas, dan innovativeness terhadap minat beli Smartphone Andoid Lenovo.
29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebasnya adalah brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness dan variabel terikatnya adalah minat beli konsumen smartphone android Lenovo. Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang sedang atau pernah memakai produk smartphone android Lenovo di Jakarta Selatan. Waktu penelitian bulan Mei-Juli 2014. B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel Berdasarkan uraian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, pengguna smartphone paling banyak adalah di DKI Jakarta. Agar lebih spesifik, penulis memilih populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat di wilayah Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan cara mengambil subyek yang didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena sampel yang dipilih didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, yang dinilai tepat dan representatif sebagai responden adalah konsumen yang sedang/pernah menggunakan
30
produk smartphone android Lenovo dengan kriteria berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendidikan terakhir. Alasan pengambilan sampel dengan metode purposive sampling karena hanya akan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sehingga mereka dapat memberikan jawaban yang dapat mendukung jalannya penelitian ini. Roscoe dalam Sugiyono (2012:90) yang mengungkapkan tentang ukuran sample untuk penelitian seperti berikut ini: 1. Ukuran sample yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 2. Bila sample dibagi dalam kategori (misalnya : wanita-pria, mahasiswapegawai, dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen) maka jumlah anggota sampel = 10x5 =50. Dengan mengacu pada teori Roscoe, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang responden, karena jumlah minimal sampel yang diperkenankan adalah sepuluh kali jumlah variabel. Untuk itu jumlah 60 sampel dianggap cukup untuk penelitian ini.
31
C. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat penelitian ini menggunakan dua macam data yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer Menurut Rosady Ruslan, (2003:29) data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian perseorangan, kelompok, dan organisasi. Metode pengumpulan data primer dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Menurut Rosady Ruslan, (2003:23) kuesioner merupakan pengumpulan data, pertanyaan peneliti dan jawaban responden dapat dilakukan dengan bentuk kuesioner lembaran tertulis atau tercetak. Kuesioner disebarkan kepada sampel yaitu konsumen yang telah menggunakan smartphone android Lenovo, untuk diisi sesuai dengan penilaian responden tanpa ada paksaan atau pengaruh dari pihak manapun. Adapun jenis skala yang akan digunakan untuk menjawab pernyataan dalam kuesioner adalah skala likert 5 titik untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan dengan susunan sebagai berikut:
32
Tabel 3.1 Tingkat Penilaian Jawaban No
Jenis Jawaban
Bobot
1
SS = Sangat Setuju
5
2
S = Setuju
4
3
R = Ragu-ragu
3
4
TS = Tidak Setuju
2
5
STS = Sangat Tidak Setuju
1
2. Data Sekunder Menurut
Rosady Ruslan,
(2003:30)
data sekunder
adalah
memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi, perusahaan, majalah jurnal, dan perpustakaan. Metode pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini antara lain: a. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengutip langsung data yang telah diperoleh dari perusahaan, yang terdiri dari: profil, sejarah perusahaan dan lain sebagainya. b. Studi kepustakaan Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti mendalami, menelaah, mencermati, dan mengidentifikasi pengetahuan yang ada dalam kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi atau hasil penelitian lain) untuk menunjang penelitian. 33
D. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010:188) menyatakan bahwa item yang dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3, jadi semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini menggunakan program SPSS Ver 17.0. b. Uji Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran dikatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas. Uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Ghozali (2005:42) mengatakan bahwa instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Suatu konstruk atau 34
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Menurut Santoso (2011:193) Uji normalitas data bertujuan mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yakni dengan melihat kurva normal P-plot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Teknik lain yang dapat digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal dengan chisquare. Menurut Santoso (2011:193-196), ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
35
Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah: Ho = Sampel berasal dari data atau populasi yang terdistribusi normal. Ha = Sampel berasal dari data atau populasi yang tidak terdistribusi normal. Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi dengan normal. b. Uji Multikolinieritas. Menurut Ghozali, (2005:91) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak mempengaruhi variabel dependen.
36
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. 3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai Tolerance yang rendah sama nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Misal nilai Tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieritas 0,95. c. Uji Heteroskedastisitas. Menurut Ghozali, (2005:105) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
37
terjadi heteroskedastisitas. Ada cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu : 1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu dan teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. 3. Analisis Regresi Linier Berganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda, penelitian ini di rancang untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh brand knowledge, perseepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli. Perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + € Keterangan: Y = Variabel dependen yang diprediksikan (minat beli). a = Konstanta. b 1 = koefisien regresi brand knowledge b 2 = koefisien regresi perseepsi kualitas b 3 = koefisien regresi innovativeness 38
X1 = brand knowledge X2 = perseepsi kualitas X3 = innovativeness € = standar eror. 4. Koefisien Determinasi. Menurut Ghozali, (2005:83) koefisien determinasi (Adjusted R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R Square yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan Adjusted (Adjusted R²) karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 5. Uji Hipotesis. a. Uji Parsial t-test Menurut Ghozali, (2005:84) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel
39
independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen bersifat menentukan (significant) atau tidak. Dalam penelitian ini uji hipotesis merupakan pengujian hipotesis dua pihak (two-tailed test). Pengujian hipotesis dua pihak menurut Suharyadi dan Purwanto (2009) biasa digunakan untuk tanda sama dengan (=) pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan (≠) pada hipotesis alternatif. Bila t hitung lebih besar dari t tabel atau – t hitung lebih kecil dari - t tabel dan nilai signifikan lebih kecil dari 5% (a = 5% = 0,05) maka hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. b. Uji Simultan F-test Menurut Ghozali, (2005:84). Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah
semua
variabel
independen
atau
bebas
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 jika nilai F hitung > F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 40
0,05), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis secara simultan adalah: Ho : β1 = β2 = β3 = 0 ; brand knowledge, perseepsi kualitas dan innovativeness
secara
simultan
tidak
berpengaruh terhadap minat beli. Ho : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 ; brand knowledge, perseepsi kualitas dan innovativeness secara simultan berpengaruh terhadap minat beli. E. Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 3 variabel bebas (independen) yaitu variabel brand knowledge (X1), variabel persepsi kualitas (X2), variabel innovativeness (X3), dan 1 variabel terikat (dependen) yaitu variabel minat beli (Y), adalah sebagai berikut:
41
Tabel 3.2 Operasional Variabel No 1.
Variabel Brand Knowledge (X1)
Sub Variabel Brand Awareness
Brand Image
Keller dalam Tjiptono (2005: 41)
2.
Persepsi Kualitas (X2)
Performance
Aaker (1997:133)
Features
Indikator Merasa tidak asing dengan merek Lenovo Mengetahui produk smartphone merek Lenovo Sering mendengar produk smartphone merek Lenovo Dengan cepat mengingat merek Lenovo Smartphone android Lenovo merupakan Smartphone canggih dengan harga terjangkau/murah Lenovo merupakan smartphone yang ada dimana-mana dan mudah diperoleh dipasaran. Smartphone android Lenovo menjadi pelopor untuk smartphone canggih dengan harga relatif murah
Skala Ordinal
Produk smartphone dengan merek Lenovo yang paling dapat memenuhi kebutuhan Saya merasa puas setelah menggunakan smartphone android Lenovo Smartphone android Lenovo dirasa berkualitas tinggi Produk yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan. Produk smartphone android Lenovo tersedia banyak variasi pilihan Tersedia berbagai macam model dan ukuran Harga smartphone android Lenovo yang terjangkau mampu memberikan kepuasan
Ordinal
42
No
Variabel
3.
Innovativeness (X3)
Sub Variabel
Modern
Unik
Barata (2007:71)
4.
Minat Beli (Y) Assael dalam Barata (2007:67)
Indikator
Skala
Bentuk produk Ordinal Smartphone android Lenovo cukup menarik Salah satu smartphone canggih masa kini Inovasi baru dalam kategori smartphone Smartphone android Lenovo mempunyai keunikan tersendiri pada kandungan fiturnya Smartphone android Lenovo merupakan produk China yang terkenal murah dan berkualitas Smartphone android Lenovo merupakan produk China yang berkompetitif tinggi di pasar Smartphone android Lenovo memberikan kesan fitur lengkap dan akses cepat Ingin membeli karena Ordinal sesuai dengan selera Ingin membeli karena sesuai dengan kebutuhan Ingin membeli karena produknya berkualitas Ingin membeli karena harganya terjangkau Ingin membeli karena mereknya sudah terkenal Ingin membeli karena melihat iklan di tv Ingin membeli karena referensi dari teman/saudara
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Lenovo Group Limited Lenovo Group Limited, sebelumnya dikenal dengan nama Legend Group, adalah produsen PC terbesar di Republik Rakyat Cina. Pada 2004, Lenovo adalah produsen PC terbesar kedelapan di dunia. Lenovo juga menjual server, komputer genggam, perangkat pencitraan, dan telepon genggam. Selain itu, Lenovo juga menyediakan integrasi teknologi informasi dan jasa dukungan kepadanya. Unit QDInya menawarkan produksi secara kontrak. Pada Desember 2004, Lenovo mengumumkan keinginannya untuk mengambil alih divisi PC IBM, perusahaan Amerika Serikat yang pernah mempunyai monopoli dalam pasar PC. Pengambilalihan ini diharapkan akan membuat Lenovo dapat mengembangkan sayapnya di Barat agar dapat menjadi produsen PC terbesar ketiga di dunia. Pada 1 Mei 2005, Lenovo dengan resmi mengambil alih divisi PC IBM tersebut. Lenovo didirikan di Cina pada tahun 1984, Lenovo adalah salah satu
pemimpin global dalam bidang komputer.
Menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan teknologi yang progresif dan bisa diandalkan.
44
2. Visi, Misi dan Tujuan Lenovo Group Limited Visi : “YOUR TRULY VALUE & RELIABLE IT PARTNER” Misi: 1) Kepercayaan Customers, Vendors, dan Staff adalah modal utama kami. 2) Kami akan memberikan value terbaik untuk setiap pelanggan kami. Bukan hanya sekedar transaksi jual beli biasa. 3) Kami akan memberikan Effort dan usaha terbaik serta kecepatan untuk bisa membantu dan menyelesaikan kebutuhan anda. 4) Bagi kami, Partner adalah saling menguntungkan kedua belah pihak. 5) Tanggung jawab adalah prioritas kami Tujuannya adalah ingin menjadikan produk lenovo dikenal sebagai produk laptop, pc, hp, tablet yang berkualita tinggi dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh pengguna di dunia dengan mengedepankan kualitas produk yang baik sesuai dengan value yang ditawarkan dan sasarannya meliputi seluruh pengguna IT di dunia B. Karakteristik Responden Objek dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan smartphone android Lenovo dan sampel yang di tarik berjumlah 60 responden di wilayah Jakarta Selatan. Dari data yang diperoleh yang telah diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut:
45
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Kategori
Responden
Persentase
Laki-Laki
32
53%
Perempuan
28
47%
60
100%
Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa responden laki-laki sedikit lebih banyak daripada responden perempuan yaitu sebesar 32 orang atau 53% dan 28 orang atau 47% adalah perempuan. Berdasarkan 60 responden yang telah teliti, pria dan wanita mempunyai porsi yang hampir sama dalam menggunakan smartphone android Lenovo. Hal ini dikarenakan pada zaman teknologi canggih seperti sekarang ini smartphone bukan lagi merupakan kebutuhan tersier melainkan sudah hampir menjadi kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat karena dengan smartphone dan internetnya orang-orang bisa dengan sangat mudah mengakses informasi maupun layanan-layanan lainnya yang mereka butuhkan terlebih dengan fitur-fitur yang diberikan smartphone android Lenovo sudah cukup lengkap dengan harga yang terjangkau.
46
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia Tingkat Usia Kategori
Responden
Persentase
10-19 tahun
18
30%
20-29 tahun
25
42%
30-39 tahun
11
18%
≥ 40 tahun
6
10%
60
100%
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa tingkat usia responden terbesar adalah pada usia 20-29 tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 42%, lalu pada urutan kedua adalah pada usia 10-19 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 30%, disusul pada urutan ketiga adalah pada usia 30-39 tahun sebanyak 11 orang atau sebesar 18% dan pada urutan terakhir adalah pada usia 40 tahun keatas sebanyak 6 orang atau 10%. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden pengguna smartphone android Lenovo di Jakarta Selatan berusia 20-29 tahun. Menurut VivaNews dalam situsnya, lebih dari 9 juta pengguna internet di Indonesia atau sekitar 28 persen dari seluruh pengguna Internet di negeri ini adalah mereka yang berusia di antara 25 sampai 30 tahun. 47
Kelompok ini disebut juga sebagai Digital Natives, yang membentuk tren yang terjadi di dunia maya. Digital Natives merupakan kelompok yang mengarahkan para generasi tua dan generasi yang lebih muda saat akan membeli barang-barang dan jasa. Hal ini tentunya berdampak juga pada tingginya penggunaan smartphone pada usia mereka karena dapat dengan mudah mengakses internet dengan praktis dibanding memakai komputer. (teknologi.news.viva.co.id) Selain itu, mayoritas generasi usia dibawah 30 tahun, sejak remaja sudah lebih terbiasa menggunakan teknologi canggih seperti handphone dibandingkan generasi berusia 30 tahun ke atas. Untuk segmen usia di atas 30 tahun, mereka menggunakan smartphone sebagai proses adaptasi dari perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Jika dikaitkan dengan teori kategori pengadopsi, menurut Sciffman dan Kanuk (2004) segmen usia ini bisa dikategorikan sebagai pengadopsi mayoritas belakangan (late majority). Mereka adalah orang yang menggunakan produk karena kebutuhan ekonomis ataupun reaksi terhadap teman di lingkungannya.
48
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir SMP
4
7%
SMA/SMK
18
30%
Diploma
7
12%
S1
29
48%
S2
2
3%
60
100%
Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa responden dengan pendidikan terakhir S1 yang terbanyak yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 48%, lalu pada urutan kedua pada pendidikan terakhir SMA/SMK sebanyak 18 orang atau sebesar 30%, disusul pada urutan ketiga pada pendidikan terakhir Diploma sebanyak 7 orang atau sebesar 12%, pada urutan keempat pada pendidikan terakhir SMP sebanyak 4 orang atau sebesar 7%, dan terakhir yang paling sedikit yaitu pada pendidikan terakhir S2 sebanyak 2 orang atau sebesar 3%. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden pengguna smartphone android Lenovo di Jakarta Selatan pendidikan terakhirnya yaitu S1. Bila dikaitkan dengan tabel 4.2 di atas, maka penjelasannya akan saling berhubungan, dimana pengguna smartphone mayoritas berada pada
49
segmen usia yang lebih muda. Seseorang dengan pendidikan terakhir S2, biasanya sudah memasuki umur lebih dari 30 tahun. C. Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer yang diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner
kepada
masyarakat
yang
menggunakan
smartphone android Lenovo di Jakarta Selatan sebanyak 60 orang. Sebelum melakukan penyebaran kuesioner kepada responden, peneliti melakukan uji coba kuesioner kepada 20 responden dengan memberikan pertanyaan sebanyak 28 pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Kuesioner ini dibagi menjadi 4 variabel yaitu Brand Knowledge (X1), Persepsi Kualitas (X2), Innovativeness (X3) dan Minat Beli (Y). Lalu setiap variabel dibagi menjadi beberapa indikator. Setelah dilakukan uji coba terhadap 20 responden, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini :
50
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Item Pertanyaan
Corrected Item-
Keterangan
Total Correlation Brand Knowledge (X1) BK1
0,499
Valid
BK2
0,742
Valid
BK3
0,634
Valid
BK4
0,570
Valid
BK5
0,761
Valid
BK6
0,337
Valid
BK7
0,319
Valid
PK1
0,743
Valid
PK2
0,791
Valid
PK3
0,765
Valid
PK4
0,630
Valid
PK5
0,603
Valid
PK6
0,370
Valid
PK7
0,561
Valid
INN1
0,323
Valid
INN2
0,680
Valid
INN3
0,589
Valid
INN4
0,372
Valid
INN5
0,590
Valid
INN6
0,416
Valid
INN7
0,548
Valid
Persepsi Kualitas (X2)
Innovativeness (X3)
51
Item Pertanyaan
Corrected Item-
Keterangan
Total Correlation Minat Beli (Y) MB1
0,645
Valid
MB2
0,486
Valid
MB3
0,779
Valid
MB4
0,478
Valid
MB5
0,634
Valid
MB6
0,542
Valid
MB7
0,325
Valid
MB8
0,690
Valid
MB9
0,415
Valid
MB10
0,413
Valid
Sumber: Data primer diolah
Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010:188) hasil pengukuran dikatakan valid apabila setiap item pertanyaan memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa 28 pertanyaan atas 4 variabel yang diajukan kepada 20 responden dinyatakan valid. Hal tersebut dilihat dari nilai korelasinya yang positif dan ≥ 0,3. Berikut ini disajikan dalam tabel hasil uji reabilitas sebagai berikut:
52
Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas Item Pertanyaan
Cronbach's Alpha
Keterangan
if Item Deleted Brand Knowledge (X1) BK1
0,782
Reliabel
BK2
0,743
Reliabel
BK3
0,761
Reliabel
BK4
0,773
Reliabel
BK5
0,727
Reliabel
BK6
0,808
Reliabel
BK7
0,827
Reliabel
PK1
0,828
Reliabel
PK2
0,819
Reliabel
PK3
0,824
Reliabel
PK4
0,845
Reliabel
PK5
0,851
Reliabel
PK6
0,875
Reliabel
PK7
0,854
Reliabel
INN1
0,770
Reliabel
INN2
0,704
Reliabel
INN3
0,723
Reliabel
INN4
0,777
Reliabel
INN5
0,718
Reliabel
INN6
0,755
Reliabel
INN7
0,731
Reliabel
Persepsi Kualitas (X2)
Innovativeness (X3)
53
Item Pertanyaan
Corrected Item-
Keterangan
Total Correlation Minat Beli (Y) MB1
0,796
Reliabel
MB2
0,814
Reliabel
MB3
0,792
Reliabel
MB4
0,816
Reliabel
MB5
0,799
Reliabel
MB6
0,810
Reliabel
MB7
0,828
Reliabel
MB8
0,802
Reliabel
MB9
0,829
Reliabel
MB10
0,823
Reliabel
Sumber: Data primer diolah
Menurut Ghozali (2006:42) hasil pengukuran dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60. Hal ini berarti ke 28 pertanyaan tersebut dapat dinyatakan memiliki nilai reliabilitas yang baik dan layak untuk digunakan dalam penelitian. D. Temuan dan Pembahasan 1. Distribusi Frekuensi Kuesioner Penelitian ini memiliki judul pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli atas produk brand extention akan dilihat dari indikator masing-masing variabel.
54
Berikut adalah hasil jawaban responden berdasarkan kuesioner adalah sebagai berikut: a. Brand Knowledge (X1) Adapun dalam variabel brand knowledge pada kuesioner penulis memasukan 7 pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut:
Tabel 4.6 1. Saya Merasa Tidak Asing Dengan Merek Lenovo Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
3
5.0
5.0
5.0
Setuju
37
61.7
61.7
66.7
Sangat Setuju
20
33.3
33.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Ragu-ragu
B Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 3 responden atau 5% menjawab ragu-ragu, 37 responden atau 61,7% menjawab setuju dan 20 responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden merasa tidak asing dengan merek Lenovo. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 37 responden dan sangat setuju 20 responden. 55
Tabel 4.7 2. Saya Mengetahui Produk Smartphone Merek Lenovo Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
3
5.0
5.0
5.0
Setuju
23
38.3
38.3
43.3
Sangat Setuju
34
56.7
56.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Ragu-ragu
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 3 responden atau 5% menjawab ragu-ragu, 23 responden atau 38,3% menjawab setuju dan 34 responden atau 56,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden mengetahui produk smartphone merek Lenovo. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 23 responden dan sangat setuju 34 responden.
56
Tabel 4.8 3. Saya Sering Mendengar Produk Smartphone Merek Lenovo Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
4
6.7
6.7
6.7
Setuju
29
48.3
48.3
55.0
Sangat Setuju
27
45.0
45.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Ragu-ragu
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.8 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4 responden atau 6,7% menjawab ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menjawab setuju dan 27 responden atau 45% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden sering mendengar produk smartphone merek Lenovo. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 29 responden dan sangat setuju 27 responden.
57
Tabel 4.9 4. Saya Dengan Cepat Mengingat Merek Lenovo Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
4
6.7
6.7
6.7
Setuju
35
58.3
58.3
65.0
Sangat Setuju
21
35.0
35.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Ragu-ragu
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.9 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 4 responden atau 6,7% menjawab ragu-ragu, 35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 21 responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden dengan cepat mengingat merek Lenovo. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 35 responden dan sangat setuju 21 responden.
58
Tabel 4.10 5. Smartphone Android Lenovo Merupakan Smartphone Canggih Dengan Harga Terjangkau/Murah Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
21.7
Setuju
28
46.7
46.7
68.3
Sangat Setuju
19
31.7
31.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.10 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3% menjawab tidak setuju, 11 responden atau 18,3% menjawab raguragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 19 responden atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo merupakan smartphone canggih dengan harga terjangkau/murah. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden dan sangat setuju 19 responden.
59
Tabel 4.11 6. Lenovo Merupakan Produk Yang Ada Dimana-Mana dan Mudah Diperoleh Dipasaran Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
15
25.0
25.0
26.7
Setuju
32
53.3
53.3
80.0
Sangat Setuju
12
20.0
20.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.11 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% menjawab tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab raguragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 12 responden atau
20% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa Lenovo merupakan produk yang ada dimanamana dan mudah diperoleh dipasaran. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 32 responden dan sangat setuju 12 responden.
60
Tabel 4.12 7. Smartphone Android Lenovo Menjadi Pelopor Untuk Smartphone Canggih Dengan Harga Relatif Murah Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
25
41.7
41.7
26.7
Setuju
20
33.3
33.3
80.0
Sangat Setuju
12
20.0
20.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.12 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5,0% menjawab tidak setuju, 25 responden atau 41.7% menjawab raguragu, 20 responden atau 33,3% menjawab setuju dan 12 responden atau
20% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo menjadi pelopor untuk smartphone canggih dengan harga relatif murah. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 20 responden dan sangat setuju 12 responden.
61
b. Persepsi Kualitas (X2) Adapun dalam variabel persepsi kualitas pada kuesioner penulis memasukan 7 pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut: Tabel 4.13 8. Produk Merek Lenovo Yang Paling Dapat Memenuhi Kebutuhan Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
6
10.0
10.0
10.0
Ragu-ragu
15
25.0
25.0
35.0
Setuju
30
50.0
50.0
85.0
Sangat Setuju
9
15.0
15.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.13 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 6 responden atau 10% menjawab tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab raguragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 9 responden atau
15% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa produk merek Lenovo yang paling dapat memenuhi kebutuhan. Terlihat dari jumlah responden yang
62
menjawab setuju berjumlah 30 responden dan sangat setuju 9 responden. Tabel 4.14 9. Saya Merasa Puas Setelah Menggunakan Produk Merek Lenovo Valid Frequency Percent Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1
Cumulative Percent
1.7
1.7
1.7
Tidak Setuju
4
6.7
6.7
8.3
Ragu-ragu
8
13.3
13.3
21.7
Setuju
32
53.3
53.3
75.0
Sangat Setuju
15
25.0
25.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.14 di atas terdapat 1 responden atau 1,7% menjawab sangat tidak setuju, 4 responden atau 6,7% menjawab tidak setuju, 8 responden atau 13,3% menjawab raguragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 15 responden atau
25% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa responden merasa puas setelah menggunakan produk merek Lenovo Terlihat dari jumlah responden yang
63
menjawab setuju berjumlah 32 responden dan sangat setuju 15 responden. Tabel 4.15 10. Produk Merek Lenovo Dirasa Berkualitas Tinggi Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
5
8.3
8.3
8.3
Ragu-ragu
16
26.7
26.7
35.0
Setuju
32
53.3
53.3
88.3
Sangat Setuju
7
11.7
11.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.15 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 5 responden atau 8,3% menjawab tidak setuju, 16 responden atau 26,7% menjawab raguragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 7 responden atau 11,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa responden merasa produk merek Lenovo berkualitas tinggi. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 32 responden dan sangat setuju 7 responden.
64
Tabel 4.16 11. Produk Yang Ditawarkan Sesuai Dengan Yang Diharapkan Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
23.3
Setuju
31
51.7
51.7
75.0
15
25.0
25.0
100.0
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sangat Setuju B Total
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5% menjawab tidak setuju, 11 responden atau 18,3% menjawab raguragu, 32 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 15 responden atau
25% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 31 responden dan sangat setuju 15 responden.
65
Tabel 4.17 12. Produk Smartphone Android Lenovo Banyak Variasi Pilihan Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
1
1.7
1.7
1.7
8
13.3
13.3
15.0
Setuju
30
50.0
50.0
65.0
Sangat Setuju
21
35.0
35.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju B Ragu-ragu e r
B Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.17 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1.7% menjawab tidak setuju, 8 responden atau 13,3% menjawab raguragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 21 responden atau
35% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa produk smartphone android Lenovo banyak variasi pilihan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan sangat setuju 21 responden.
66
Tabel 4.18 13. Tersedia Berbagai Macam Tipe Dan Ukuran Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
6
10.0
10.0
11.7
Setuju
26
43.3
43.3
55.0
Sangat Setuju
27
45.0
45.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.18 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1.7% menjawab tidak setuju, 6 responden atau 10,0% menjawab raguragu, 26 responden atau 43,3% menjawab setuju dan 27 responden atau
45% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo tersedia berbagai macam tipe dan ukuran. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 26 responden dan sangat setuju 27 responden.
67
Tabel 4.19 14. Harga Smartphone Android Lenovo Yang Terjangkau Mampu Memberikan Kepuasan Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
11
18.3
18.3
21.7
Setuju
26
43.3
43.3
65.0
Sangat Setuju
21
35.0
35.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.19 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3% menjawab tidak setuju, 11 responden atau 18,3% menjawab raguragu, 26 responden atau 43,3% menjawab setuju dan 21 responden atau
35% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa harga smartphone android Lenovo yang terjangkau mampu memberikan kepuasan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 26 responden dan sangat setuju 21 responden.
68
c. Innovativeness (X3) Adapun dalam variabel innovativeness pada kuesioner penulis memasukan 7 pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut: Tabel 4.20 15. Bentuk Produk Smartphone Android Lenovo Cukup Menarik Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
7
11.7
11.7
16.7
Setuju
35
58.3
58.3
75.0
Sangat Setuju
15
25.0
25.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
B Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.20 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5% menjawab tidak setuju, 7 responden atau 11,7% menjawab raguragu, 35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 15 responden atau
25% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa bentuk produk smartphone android Lenovo cukup menarik. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 35 responden dan sangat setuju 15 responden.
69
Tabel 4.21 16. Salah Satu Smartphone Canggih Masa Kini Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
9
15.0
15.0
15.0
Setuju
34
56.7
56.7
71.7
Sangat Setuju
17
28.3
28.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Ragu-ragu
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.21 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 17 responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo merupakan salah satu smartphone canggih masa kini. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 34 responden dan sangat setuju 17 responden.
70
Tabel 4.22 17. Inovasi Baru Dalam Kategori Smartphone Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
17
28.3
28.3
30.0
Setuju
34
56.7
56.7
86.7
Sangat Setuju
8
13.3
13.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.22 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% menjawab tidak setuju, 17 responden atau 28,3% menjawab raguragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 8 responden atau 13,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo merupakan inovasi baru dalam kategori smartphone. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 34 responden dan sangat setuju 8 responden.
71
Tabel 4.23 18. Smartphone Android Lenovo Mempunyai Keunikan Tersendiri Pada Kandungan Fiturnya Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
4
6.7
6.7
6.7
Ragu-ragu
20
33.3
33.3
40.0
Setuju
24
40.0
40.0
80.0
Sangat Setuju
12
20.0
20.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.23 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 4 responden atau 6,7% menjawab tidak setuju, 20 responden atau 33,3% menjawab raguragu, 24 responden atau 40% menjawab setuju dan 12 responden atau
20% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo mempunyai keunikan tersendiri pada kandungan fiturnya. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 24 responden dan sangat setuju 12 responden.
72
Tabel 4.24 19. Smartphone Android Lenovo Merupakan Produk China Yang Terkenal Murah Dan Berkualitas Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
9
15.0
15.0
20.0
Setuju
33
55.0
55.0
75.0
Sangat Setuju
15
25.0
25.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.24 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5% menjawab tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab raguragu, 33 responden atau 55% menjawab setuju dan 15 responden atau
25% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo merupakan produk China yang terkenal murah dan berkualitas. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 33 responden dan sangat setuju 15 responden.
73
Tabel 4.25 20. Smartphone Android Lenovo Merupakan Produk China Yang Berkompetitif Tinggi Di Pasar Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
15
25.0
25.0
25.0
Setuju
30
50.0
50.0
75.0
Sangat Setuju
15
25.0
25.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Ragu-ragu
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.25 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25% menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 15 responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo merupakan produk China yang berkompetitif tinggi di pasar. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan sangat setuju 15 responden.
74
Tabel 4.26 21. Smartphone Android Lenovo Memberikan Kesan Fitur Lengkap Dan Akses Cepat Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
14
23.3
23.3
26.7
Setuju
35
58.3
58.3
85.0
Sangat Setuju
9
15.0
15.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.26 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3% menjawab tidak setuju, 14 responden atau 23,3% menjawab raguragu, 35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 9 responden atau
15% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa smartphone android Lenovo memberikan kesan fitur lengkap dan akses cepat. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 35 responden dan sangat setuju 9 responden.
75
d. Minat Beli (Y) Adapun dalam variabel minat beli pada kuesioner penulis memasukan 7 pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut:
Tabel 4.27 22. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Sesuai Dengan Selera Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
19
31.7
31.7
33.3
Setuju
28
46.7
46.7
80.0
Sangat Setuju
12
20.0
20.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.27 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1.7% menjawab tidak setuju, 19 responden atau 31,7% menjawab raguragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 12 responden atau
20% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli smartphone android Lenovo karena sesuai dengan selera. Terlihat
76
dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden dan sangat setuju 12 responden.
Tabel 4.28 23. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Sesuai Dengan Kebutuhan Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
2
3.3
3.3
3.3
Ragu-ragu
9
15.0
15.0
18.3
Setuju
32
58.3
58.3
71.7
Sangat Setuju
17
28.3
28.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.28 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 2 responden atau 3,3% menjawab tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab raguragu, 32 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 17 responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli smartphone android Lenovo karena sesuai dengan kebutuhan.
77
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 32 responden dan sangat setuju 17 responden.
Tabel 4.29 24. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Produknya Berkualitas Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
3
5.0
5.0
5.0
Ragu-ragu
14
23.3
23.3
28.3
Setuju
34
56.7
56.7
85.0
Sangat Setuju
9
15.0
15.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.29 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 3 responden atau 5% menjawab tidak setuju, 14 responden atau 23,3% menjawab raguragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 9 responden atau
15% menjawab
sangat
setuju.
Dari pertanyaan
ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli smartphone android Lenovo karena produknya berkualitas.
78
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 34 responden dan sangat setuju 9 responden.
Tabel 4.30 25. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Harganya Terjangkau Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
6
10.0
10.0
10.0
Setuju
30
50.0
50.0
60.0
Sangat Setuju
24
40.0
40.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Ragu-ragu
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.30 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 6 responden atau 10% menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 24 responden atau 40% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli smartphone android Lenovo karena harganya terjangkau. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan sangat setuju 24 responden. 79
Tabel 4.31 26. Anda Ingin Membeli Smartphone Android Lenovo Karena Mereknya Sudah Terkenal Valid
Cumulative
Frequency Percent
Percent
Percent
1
1.7
1.7
1.7
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
23.3
Setuju
39
65.0
65.0
88.3
Sangat Setuju
7
11.7
11.7
100.0
Total
60
100.0
100.0
Valid Tidak Setuju
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.31 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak setuju. 1 responden atau 1,7% menjawab tidak setuju, 13 responden atau 21,7% menjawab raguragu, 39 responden atau 65% menjawab setuju dan 7 responden atau 11,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli smartphone android Lenovo karena mereknya sudah terkenal. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 39 responden dan sangat setuju 7 responden.
80
Tabel 4.32 27. Anda Ingin Membeli Smartphone android Lenovo Karena Melihat Iklan Di TV Valid Frequency Percent Percent Valid Sangat Tidak Setuju 7
Cumulative Percent
11.7
11.7
11.7
Tidak Setuju
20
33.3
33.3
45.0
Ragu-ragu
13
21.7
21.7
66.7
Setuju
17
28.3
28.3
95.0
Sangat Setuju
3
5.0
5.0
100.0
Total
60
100.0
100.0
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.32 di atas terdapat 7 responden atau 11,7% menjawab sangat tidak setuju, 20 responden atau 33,3% menjawab tidak setuju, 13 responden atau 21,7 menjawab raguragu, 17 responden atau 28,3% menjawab setuju dan 3 responden atau 5% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli smartphone android Lenovo bukan karena melihat iklan di tv. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 7 responden dan tidak setuju 20 responden. 81
Tabel 4.33 28. Anda Ingin Membeli Smartphone android Lenovo Karena Referensi Dari Teman/Saudara Valid Frequency Percent Percent Valid Sangat Tidak Setuju 2
Cumulative Percent
3.3
3.3
3.3
Tidak Setuju
7
11.7
11.7
15.0
Ragu-ragu
9
15.0
15.0
30.0
Setuju
19
31.7
31.7
61.7
Sangat Setuju
23
38.3
38.3
100.0
Total
60
100.0
100.0
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.33 di atas terdapat 2 responden atau 3,3% menjawab sangat tidak setuju, 7 responden atau 11,7% menjawab tidak setuju, 9 responden atau 15% menjawab raguragu, 19 responden atau 31,7% menjawab setuju dan 23 responden atau 38,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden ingin membeli smartphone android Lenovo karena referensi dari teman/saudara. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 19 responden dan sangat setuju 23 responden.
82
2. Hasil Analisis Data a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Santoso (2011:193-196) ada beberapa cara melihat normalitas data, yaitu dengan melihat kurva normal Pplot dan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik
Sumber: Data primer diolah
83
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2011:196). Tabel 4.34 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
60
Normal Parameters
a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 2.22644286
Absolute
.068
Positive
.042
Negative
-.068
Kolmogorov-Smirnov Z
.527
Asymp. Sig. (2-tailed)
.944
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa seluruh variabel memiliki nilai sig. > 0,05, ini mengartikan bahwa semua data terdistribusi dengan normal. (Santoso, 2011:196).
84
2) Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi Antara variabelbebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat hasil uji multikolinieritas, maka dapat dilihat dalam tabel 4.37 berikut ini: Tabel 4.35 Hasil Uji Multikolinieritas a
Coefficients
Collinearity Statistics Model
Tolerance
VIF
1(Constant) Brand Knowledge
.480
2.084
Persepsi Kualitas
.322
3.103
Innovativeness
.368
2.719
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber: Data primer diolah
Menurut Ghozali (2005:91), yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah jika nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika dilihat dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk X1 (Brand Knowledge) sebesar 2,084 dengan nilai tolerance 0,480; nilai VIF X2 (Persepsi Kualitas) sebesar 3,103 dengan nilai tolerance 0,322; nilai VIF X3 (Innovativeness) sebesar 2,719 dengan nilai tolerance 0,368. Dari semua variabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai 85
tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa
model
regresi
ini
terbebas
dari
multikolinieritas dan layak digunakan. 3) Uji Heterokedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan gambar di atas, scatterplot menunjukkan penyebaran titik data sebagai berikut. Menurut Ghozali (2005:105) regresi linier berganda terbebas dari heterokedastisitas, yaitu: a. Tidak ada pola yang jelas b. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y 86
Dari gambar 4.2 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. b. Analisis Regresi Linier Berganda 1) Uji Persamaan Regresi Linier Berganda Analisis
regresi
linier
berganda
digunakan
untuk
mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, adapun hasil uji regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Tabel 4.36 Hasil Uji Regresi Linier Berganda a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1(Constant)
Std. Error
Coefficients Beta
1.180
2.923
Brand Knowledge
.220
.133
.187
Persepsi Kualitas
.301
.118
.354
Innovativeness
.386
.143
.349
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut: Y = 1,180 + 0,220 X1 + 0,301 X2 + 0,386 X3
87
2) Hasil Uji Determinasi (Adjusted
)
Menurut Ghazali (2005:83) untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted RSquare). Adapun hasil uji determinasi Adjusted
adalah sebagai
berikut: Tabel 4.37 Hasil Uji Determinasi (Adjusted
)
b
Model Summary
Model
R
1
.808
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
0.654
0.635
2.285
a. Predictors: (Constant), Innovativeness, Brand Knowledge, Persepsi Kualitas b. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber: Data primer diolah
Nilai Adjusted bahwa
variabel
brand
= 0,635 atau 63,5%. Hal ini berarti knowledge,
persepsi
kualitas
dan
innovativeness memiliki kontribusi sebesar 63,5% terhadap variabel minat beli, sedangkan sisanya 36,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini.
88
3) Uji Hipotesis a. Uji t (Pengujian Secara Parsial) Uji t menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2006:88). Tabel 4.38 Hasil Uji t (Pengujian Secara Parsial) a
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model B 1(Constant) Brand
Std. Error
1.180
2.923
.220
.133
.301
.386
t
Sig.
Beta 0.404
0.688
.187
1.647
0.105
.118
.354
2.553
0.013
.143
.349
2.694
0.009
Knowledge Persepsi Kualitas Innovativeness
a. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa brand knowledge tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli sedangkan persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli menunjukkan pengaruh yang signifikan. Berikut ini adalah hasil
89
penjelasan mengenai pengaruh antar variabel independen terhadap minat beli: 1) Pengaruh Brand Knowledge Terhadap Minat Beli Variabel brand knowledge dengan nilai t-hitung sebesar 1,647 < 2,003 atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,105 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti brand knowledge tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap minat beli. Keller dalam Fandy Tjiptono (2005: 40) brand knowledge yaitu adanya informasi tentang merek dalam ingatan (memory) konsumen, beserta dengan asosiasi-asosiasi yang berkaitan dengan merek tersebut. Dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner yang telah dilakukan ke 60 responden, menunjukkan bahwa brand knowledge tidak mempengaruhi minat beli masyarakat pada produk smartphone android Lenovo. Merek ini kurang melekat diingatan masyarakat. Produk smartphone android Lenovo kurang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tertentu yang membuat masyarakat dapat mengenali atau membedakan dari merek- merek smartphone android lainnya serta kurangnya informasi dan edukasi tentang merek maupun produk yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat.
90
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Pradana (2013) yang mengatakan bahwa brand knowledge tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli sepeda motor Honda Vario. 2)
Pengaruh Persepsi Kualitas Terhadap Minat Beli Variabel persepsi kualitas dengan nilai t-hitung sebesar 2,553 > 2,003 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,013 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti persepsi kualitas berpengaruh signifikan secara parsial terhadap minat beli. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Ujianto dan Abdurahman, (2004) yang meneliti tentang analisis faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen sarung. Menemukan hasil koefisien variabel persepsi kualitas menunjukan faktor yang paling dominan dan berpengaruh signifikan dan dalam jurnal Yassen, dkk (2011) mengatakan bahwa persepsi kualitas mempunyai pengaruh paling besar dari semua variabel yang diteliti. 3) Pengaruh Innovativeness terhadap Minat Beli Variabel innovativeness dengan nilai t-hitung sebesar 2,694 > 2,003 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,009 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak 91
dan Ha diterima yang berarti innovativeness berpengaruh signifikan secara parsial terhadap minat beli. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Suci Ramadhany (2011) dari Universitas Indonesia yang mengatakan bahwa innovativeness memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat beli dan dalam jurnal Kusumawati,dkk (2012) yang mengatakan bahwa inovasi produk perlu dilakukan agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. b. Uji F (Pengujian Secara Simultan) Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:88). Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel di bawah ini, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
92
Tabel 4.39 Hasil Uji F (Pengujian Secara Simultan) ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
Regression
551.718
3
183.906
Residual
292.466
56
5.223
Total
844.183
59
F
Sig.
35.213
a. Predictors: (Constant), Innovativeness, Brand Knowledge, Persepsi Kualitas b. Dependent Variable: Minat Beli
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.39 di atas dapat dilihat nilai F-hitung diperoleh sebesar 35,213 > F-tabel sebesar 2,77 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli berpengaruh secara simultan (bersama-sama). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rina Apriliana (2010) dari Universitas Islam Negeri yang mengatakan bahwa brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli berpengaruh secara simultan (bersama-sama).
93
0.000a
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness terhadap minat beli, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial brand knowledge tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. 2. Secara parsial persepsi kualitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. 3. Secara parsial innovativeness mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. 4. Berdasarkan hasil uji regresi berganda secara simultan ditemukan bahwa seluruh variabel independen (brand knowledge, persepsi kualitas dan innovativeness) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli. 5. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel persepsi kualitas merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat beli. Hal tersebut terlihat dari nilai standardized coefficient beta sebesar 0,354.
94
B. Implikasi 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand knowledge tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. Ditemukan bahwa merek smartphone android Lenovo kurang melekat diingatan masyarakat. Produk smartphone android Lenovo kurang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tertentu yang membuat masyarakat dapat mengenali atau membedakan dari merek- merek smartphone android lainnya serta kurangnya informasi dan edukasi tentang merek maupun produk yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kualitas memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. Hal ini dikarenakan kualitas produk yang baik tentunya akan mendorong ketertarikan masyarakat untuk membeli produk tersebut. Produk dengan merek yang sudah dikenal masyarakat serta inovasi yang terus dikeluarkan oleh perusahaan akan sia-sia tanpa menghasilkan produk dengan kualitas yang bagus. Jika persepsi kualitas yang baik sudah tertanam di benak konsumen maka konsumen pun cenderung akan menginformasikan apa yang telah ia dapat kepada orang lain sehingga bertambahnya masyarakat yang mengetahui produk tersebut dan hal ini tentunya dapat meningkatkan jumlah penjualan perusahaan.
95
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa innovativeness mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen smartphone android Lenovo. Hal ini dikarenakan inovasi perlu dilakukan agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. 4. Berdasarkan data responden yang saya teliti, perusahaan sebaiknya memfokuskan target pasar dan inovasi produknya kepada selera konsumen berusia 20-29 tahun karena merekalah konsumen terbanyak yang menggunakan smartphone.
96
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A, “Manajemen Ekuitas Merek", Terjemahan, Penerbit Utama, Jakarta, 1997. Apriliana, Rina, "Pengaruh Strategi Brand Extention Terhadap Intensi Membeli Konsumen (Studi Kasus Pemakaian Brand Extention untuk Sampo)", Skripsi, Universitas Islam Negeri, 2010. Barata, Dion Dewa, "Pengaruh Penggunaan Strategi Brand Extension Pada Intensi Membeli Konsumen",Jurnal Manajemen, Vol. 2 No.1 Januari, 2007 Durianto, D Sugiarto & T. Sitinjak, "Strategi Melakukan Pasar-Melalui Riset Ekuitas & Perilaku Merek". PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 2004. Faisal, Affif. “Persebaran Iklan Melalui Buah Bibir Konsumen”. Jurnal Universitas Paramadina. Hlm 60-74, 2002. Ferdinand, Augusty. “Metode Penelitian Manajemen”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2002. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS”, Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. 2005. Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007. Handoko dan Catur “Pengaruh Brand Image dan Store Image dari SOGO Departement Store Sebagai Anchor Tenant terhadap Minat Pengunjung Datang ke Tunjungan Plaza IV Surabaya”, 2006. Hem, Leslie, dan Iversen N.M., "Factors Influencing Successful Brand Extension", Journal of Marketing. Vol 19. p1-37, 2001. Iqbal, M Hasan. Pokok-pokok materi statistik 2. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2002. Jales and Ali, "A Modular Approach to Study the Impact S of Brand Extension in Pakistan", Journal Karachi Institute of Economics & Technology, Pakistan, 2002. Keller, Kevin L. "Strategic Brand Management : Building, Measuring and Managing Brand Equity", edisi ketiga, Prentice Hall, New Jersey, 2008. 97
____________ dan Sanjay Sood, “The Effect of Branding strategies and Product Experience on Brand Evaluation”, Forthcoming in Journal of marketing, 2003. Kotler, Philips dan Kevin Lane Keller, “Marketing Management”, edisi 14, Global Edition, Pearson Prentice Hall, 2012. Nurmala. “Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Minat Beli Sabun Mandi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh”. Skripsi, Universitas Malikussaleh, 2008. Rahmadhany, Suci, "Pengaruh Perluasan Merek Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi pada Pepsodent Mouthwash)", Skripsi, Universitas Indonesia, 2011. Rangkuti, Freddy, "The Power Of Brands", edisi ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008. Saladin, Djaslim, “Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran”, Cet. 3, Linda Karya, Bandung, 2003. _____________, "Manajemen Pemasaran”, Edisi 4, Linda Karya, Bandung, 2006. Santoso, Radityo Kusumo, "Pengaruh Perluasan Merek tehadap Citra merek (Studi Pada Frestea-Frestea Green)", Skripsi, Universitas Indonesia, 2010. Schiffman, Leon G, and Leslie Lazar Kanuk. "Consumer Behavior", edisi kedelapan, Prentice Hall, Inc, New Jersey, 2004. Serra, Castro and Martinez "Brand Extensions : Evaluation and Reciprocal Effects", Journal of Marketing, Faculdade de Economia e Gestão, Portugal, 2004. Simamora, Bilson, "Panduan Riset Perilaku Konsumen" Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002. Singgih, Santoso, “Menguasai SPSS 21 di Era Informasi”, Edisi Pertama, PT. Elex Media Kompuindo, Jakarta, 2009. Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan Kedelapan, CV. Alfabeta, Bandung, 2010. ________, ”Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta, 2012.
98
Swastha, Dharmesta dan Irawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, Edisi Kedua, Yogyakarta, Liberty, 2005. Phang, Leon, "Consumer Evaluation on Brand Extension". Universiteit Maastricht, 2004. Priyatno, Dwi, “Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS”, Cet. 1, Mediakom, Yogyakarta, 2010. Ruslan, Rosady, “Metode Penelitian (Public Relations dan Komunikasi)”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003. Ujianto dan Abdurahman. “Analisis Faktor-faktor yang menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 6, No. 1, 2004. Wijayanti, Nina, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia TBK”, Skripsi, Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2010. Wu, Shwu-Ing dan Chen-Lien Lo, "The Influence Of Core-Brand Attitude and Consumer Perceptionon Purchase Intention Towards Extended Product". Asia Pasific Journal Marketing and Logistics. Vol. 21 pp. 174-194, 2009. Yaseen, Tahira, dan Gulzar, “Impact of Brand Awareness, Perceived Quality and Customer Loyalty on Brand Profitability and Purchase Intention: A Resellers” View. Journal of Contemporary Research In Business Vol. 3. No. 8, 2011 nbudi.tripod.com. “Innovativeness Konsumen Telepon Seluler : Analisis dengan Pendekatan Diffusion of Innovation Process”, artikel diakses dari http://nbudi.tripod.com/abstract.htm teknologi.news.viva.co.id. “Usia Dominan Pengguna Internet di Indonesia” artikel diakses pada tanggal 16 Juni 2011, dari http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/227075-usia-dominan-penggunainternet-di-indonesia www.swa.co.id. “Sandy Lumy, Bertugas Dongkrak Pamor Smartphone Lenovo”, artikel diakses tanggal 12 Februari 2013, dari http://swa.co.id/ceointerview/sandy-lumy-bertugas-dongkrak-pamor-smartphone-lenovo www.sinaga17.wordpress.com. “Penentuan Strategi Merek”, artikel diakses tanggal 07 April 2014, dari http://sinaga17.wordpress.com/tag/perluasan-merek/ 99
www.apjii.or.id. “Profil Pengguna Internet Indonesia”, diakses dari http://www.apjii.or.id/v2/upload/Laporan/Profil%20Internet%20Indonesia%2 02012%20(INDONESIA).pdf www.gartner.com. “Gartner Says Worldwide PC Shipments in the First Quarter of 2014 Declined 1.7 Percent”, artikel diakses tanggal 09 April 2014, dari http://www.gartner.com/newsroom/id/2705117
100
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Assalamu’alaikum Wr.Wb Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, maka dengan ini: Nama
: Melisa Tris Nanda
Fakultas/ Jur : Ekonomi / Manajemen Universitas Judul Skripsi
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Pengaruh Brand Knowledge, Persepsi Kualitas, dan Innovativeness terhadap Minat Beli (Studi Kasus pada Pengguna Smartphone Android Lenovo di Wilayah Jakarta Selatan)
Saya memohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data sesuai dengan judul skripsi diatas. Mengingat kualitas penelitian ini, sangat tergantung hasil isi angket dari Bapak/Ibu/Saudara. Oleh karena itu, saya memohon agar sekiranya dapat mengisi dengan sejujurnya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
101
Data Responden Jenis kelamin
: a.Pria b.Wanita
Usia
: a. 10-19 tahun b. 20-29 tahun c. 30-39 tahun d. ≥ 40 tahun
Pendidikan Terakhir : a. SMP b. SMA/SMK c. Diploma d. S1 e. S2 PETUNJUK PENGISIAN Berilah tanda checklist ( ) pada salah satu jawaban dari pernyataan dibawah ini, yang paling sesuai dengan keadaan sebenarnya. Keterangan: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
R
: Ragu-ragu
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
102
Variabel Brand Knowledge (X1) No. 1. 2. 3.
4. 5.
6.
7.
Pertanyaan
SS (5)
S (4)
R (3)
TS (2)
STS (1)
SS (5)
S (4)
R (3)
TS (2)
STS (1)
Saya merasa tidak asing dengan merek Lenovo Saya mengetahui produk smartphone merek Lenovo Saya sering mendengar produk smartphone merek Lenovo Saya dengan cepat mengingat merek Lenovo Smartphone android Lenovo merupakan Smartphone canggih dengan harga terjangkau/murah Lenovo merupakan produk yang ada dimana-mana dan mudah diperoleh dipasaran. Smartphone android Lenovo menjadi pelopor untuk smartphone canggih dengan harga relatif murah
Variabel Persepsi Kualitas (X2) No. 8.
9.
10. 11.
Pertanyaan Produk merek Lenovo yang paling dapat memenuhi kebutuhan Saya merasa puas setelah menggunakan produk merek Lenovo Produk merek Lenovo dirasa berkualitas tinggi Produk yang ditawarkan sesuai dengan yang diharapkan.
103
12. 13. 14.
Produk Smartphone android Lenovo banyak variasi pilihan Tersedia berbagai macam tipe dan ukuran Harga smartphone android Lenovo yang terjangkau mampu memberikan kepuasan
Variabel Innovativeness (X3) No.
Pertanyaan
15.
Bentuk produk Smartphone android Lenovo cukup menarik Salah satu smartphone canggih masa kini Inovasi baru dalam kategori smartphone Smartphone android Lenovo mempunyai keunikan tersendiri pada kandungan fiturnya Smartphone android Lenovo merupakan produk China yang terkenal murah dan berkualitas Smartphone android Lenovo merupakan produk China yang berkompetitif tinggi di pasar Smartphone android Lenovo memberikan kesan fitur lengkap dan akses cepat
16. 17. 18.
19.
20.
21.
SS (5)
S (4)
R (3)
TS (2)
STS (1)
104
Variabel Minat Beli (Y) No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pertanyaan
SS (5)
S (4)
R (3)
TS (2)
STS (1)
Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena sesuai dengan selera Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena sesuai dengan kebutuhan Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena produknya berkualitas Anda ngin membeli Smartphone android Lenovo karena harganya terjangkau Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena mereknya sudah terkenal Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena melihat iklan di tv Anda ingin membeli Smartphone android Lenovo karena referensi dari teman/saudara
105
LAMPIRAN 2 HASIL SKORING JAWABAN RESPONDEN 1. Variabel Brand Knowledge (X1) Responde n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5
5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5
5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 2 5 4 2 5 5 5 3 4 5 3 4 5 4
5 3 3 4 4 3 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 2 3 4 4 4
5 3 3 4 3 3 3 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 3 2 4 3 3 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4
106
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4
4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4
4 4 5 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3
4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3
5 3 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4
4 3 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4
3 2 4 5 3 4 3 4 5 3 4 4 4 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 5 3
P11 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3
P12 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4
P13 5 4 4 5 5 3 5 5 4 4 5
P14 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3
2. Variabel Persepsi Kualitas (X2) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
P8 5 4 4 3 5 2 3 4 5 4 2
P9 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 2
P10 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 2
107
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 5 5 5 4 3 4 3 5 5 4 4 2 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3
4 3 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 1 5 5 4 4 2 4 3 5 5 5 4 3 4 5 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 2 4
4 3 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 2 5 5 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 5 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 2 3
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 5 5 5 4 2 4 3 4 5 4 3 3 3 4 2 4 3 5 5 3 4 4 4 3 5 5 4 4
5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3 3 3 5 5 5 4 3 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 3 5 2 4
5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 3 3 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 2 4
4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 2 5 5 4 4 3 4 3 5 5 4 4 3 3 5 2 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4
108
53 54 55 56 57 58 59 60
3 3 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 4 4 4 4 3 3
3 3 4 4 4 4 4 4
3 5 5 4 4 4 4 4
3 5 5 5 4 4 4 4
3 3 5 4 4 4 5 4
P18
P19
P20
P21
3. Variabel Innovativeness (X3) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
P15
P16 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 4 4
P17 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 3
5 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 4
5 4 4 4 3 4 3 5 3 4 5 5 3 5 3 4 3 3 5 4 4 4 4 2 5 5 5 4 3
5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 5 4 3
3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3
5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 2 3
109
2 3 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 5 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 3 3 5 3 3 3 3 3
2 3 5 5 3 3 2 3 5 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3
3 3 5 5 4 4 4 3 4 2 5 4 5 5 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 5 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3
4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3 5 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3
4. Variabel Minat Beli (Y) Responden 1 2 3 4 5 6
P22
P23
P24
P25
5 5 5 4 4 3
4 5 5 4 5 4
5 4 4 4 5 3
5 5 5 4 5 4
P26
P27 4 4 4 4 4 4
P28 4 1 1 3 1 3
5 5 5 5 5 4 110
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
4 5 3 3 2 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 3 3 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4
4 5 4 4 2 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 5 5 5 4 4 4 3 5 5 3 4 3 3 4 4 5 4 3 5 3 5 5 4
5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 5 4 4 2 3 4 5 3 4 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4
4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4
4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
2 5 4 3 2 4 2 2 2 3 3 4 4 2 4 2 4 2 5 5 1 2 2 1 3 4 4 4 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 4 3
5 5 4 5 2 3 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 1 4 4 2 3 5 5 5 3 2 2 5 2 2 4 4 5 3 5 5 3
111
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4
3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3
5 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4
3 3 3 2 4 3 5 4 4 4 4 4 3
4 3 3 2 2 3 1 1 4 4 3 4 2
5 3 4 2 4 3 1 5 5 4 4 4 4
112
LAMPIRAN 3 HASIL TRIAL KUESIONER 1. Brand Knowledge Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
Cases
Valid Excluded
a
Total
N
%
20
52.6
18
47.4
38
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.802
.813
7
Item-Total Statistics Cronbach's Scale
Mean
if Scale Variance if Corrected
Item- Squared Multiple Alpha
if
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation Correlation
Deleted
q1
25.2000
8.168
.499
.675
.782
q2
24.9500
7.629
.742
.799
.743
q3
25.0500
7.945
.634
.683
.761
q4
25.2000
8.274
.570
.564
.773
q5
25.3000
6.537
.761
.814
.727
q6
25.5500
8.892
.337
.399
.808
q7
25.7500
8.197
.319
.693
.827
113
Item
2. Persepsi Kualitas Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
Cases
Valid Excluded
a
Total
N
%
20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
.863
.861
7
Item-Total Statistics Cronbach's Scale
Mean
if Scale Variance if Corrected
Item- Squared Multiple Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation Correlation
Deleted
q21
25.0500
8.997
.743
.589
.828
q22
24.9000
8.937
.791
.801
.819
q23
25.1000
9.463
.765
.704
.824
q24
24.7500
10.618
.630
.583
.845
q25
24.7500
11.145
.603
.683
.851
q26
24.5000
11.632
.370
.673
.875
q27
24.6500
10.345
.561
.449
.854
if
Item
114
3. Innovativeness Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Cases
%
Valid Excluded
20
100.0
0
.0
20
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .769
N of Items .780
7
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
q31
24.4500
7.208
.323
.556
.770
q32
24.4000
6.147
.680
.736
.704
q33
24.5500
6.471
.589
.603
.723
q34
24.6000
6.253
.372
.424
.777
q35
24.3000
5.905
.590
.522
.718
q36
24.4500
6.682
.416
.585
.755
q37
24.5500
6.576
.548
.351
.731
115
4. Minat Beli Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .827
N of Items .847
10
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
qy1
36.5000
17.632
.645
.641
.796
qy2
36.3000
18.853
.486
.756
.814
qy3
36.2500
18.618
.779
.798
.792
qy4
36.7000
18.432
.478
.868
.816
qy5
36.4500
18.366
.634
.720
.799
qy6
36.5000
19.526
.542
.881
.810
qy7
36.1000
20.305
.325
.564
.828
qy8
36.5000
19.421
.690
.782
.802
qy9
37.4000
18.042
.415
.830
.829
qy10
36.2500
18.934
.413
.837
.823
116
LAMPIRAN 4 OUTPUT REGRESI Regression
Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
Method
VAR00003,
. Enter
VAR00001, VAR00002
a
a. All requested variables entered.
b
Model Summary
Model
R
R Square a
1
.808
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
0.654
0.635
2.285
a. Predictors: (Constant), Innovativeness, Brand Knowledge, Persepsi Kualitas b. Dependent Variable: Minat Beli
ANOVA Model 1
Sum of Squares
b
df
Mean Square
Regression
551.718
3
183.906
Residual
292.466
56
5.223
Total
844.183
59
F 35.213
Sig. 0.000
a
a. Predictors: (Constant), Innovativeness, Brand Knowledge, Persepsi Kualitas b. Dependent Variable: Minat Beli
117
Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model B 1(Constant) Brand
Std. Error
1.180
2.923
.220
.133
.301
.386
t
Sig.
Beta 0.404
0.688
.187
1.647
0.105
.118
.354
2.553
0.013
.143
.349
2.694
0.009
Knowledge Persepsi Kualitas Innovativeness
a. Dependent Variable: Minat Beli
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
18.3866
32.5311
26.6167
3.05796
60
-6.13876
3.84725
.00000
2.22644
60
Std. Predicted Value
-2.691
1.934
.000
1.000
60
Std. Residual
-2.686
1.683
.000
.974
60
Residual
a. Dependent Variable: Minat Beli
118
119
Uji Normalitas Data NPar Test KOLMOGROV-SMIRNOV
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
60 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 2.22644286
Absolute
.068
Positive
.042
Negative
-.068
Kolmogorov-Smirnov Z
.527
Asymp. Sig. (2-tailed)
.944
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
120