PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DINAS BINA MARGA
KESIAPAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL FITRI 1435 H/2014 M
Purwodadi, 15 Juli 2014
Purwodadi,
Juli 2014
VISI DINAS BINA MARGA APBD PENETAPAN : Rp. 55.831.155.000,00 KABUPATEN GROBOGAN ”
Terwujudnya sarana dan prasarana infrastruktur jalan dan jembatan yang optimal guna menunjang perekonomian daerah”
MISI DINAS BINA MARGA APBD PENETAPAN : Rp. 55.831.155.000,00 KABUPATEN GROBOGAN MELAKSANAKAN PENGELOLAAN BINA MARGA DAN MEMENUHI KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN SECARA BERKUALITAS. MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, PEMELIHARAAN DAN PEMANFAATAN PRASARANA JALAN SECARA TRANSPARAN, TERBUKA DAN DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN. MENERAPKAN ORGANISASI YANG EFISIEN, TATA LAKSANA YANG EFEKTIF DAN TERPADU DENGAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DIDUKUNG OLEH SDM YANG PROFESIONAL DAN SARANA PRASARANA MEMADAI
I. GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Kabupaten Grobogan :197.586,42Ha Kondisi tanah secara umum merupakan tanah lempung (clay) yang mempunyai sifat kembang susut sangat besar (ekspansif), pada musim kemarau akan merekah dan pada musim penghujan akan menjadi sangat labil/lembek Daya dukung tanah (CBR/California Bearing Ratio) bernilai 1 sampai dengan 3%, jauh dari persyaratan untuk pembangunan jalan yang minimal 5%. Total Panjang Jln Kabupaten : 890,01 km
KONDISI JALAN KABUPATEN TAHUN 2009 SAMPAI DENGAN 2013
KONDISI NO
TAHUN
1
2
3
4
5
BAIK
SEDANG
RUSAK
RUSAK BERAT
TOTAL
2009
248.067
222.259
217.518
195.256
883.100
%
28.090
25.168
24.631
22.110
2010
280.944
292.003
179.855
130.269
%
31.813
33.066
20.366
14.751
2011
241.330
78.388
230.399
332.983
%
27.328
8.876
26.090
37.706
2012
269.897
69.816
220.585
329.712
%
30.325
7.844
24.785
37.046
2013
236.941
88.065
282.902
282.102
%
26.622
9.895
31.786
31.696
883.100
883.100
890.010
890.010
TABEL PERBANDINGAN KONDISI JALAN TAHUN 2009, 2010, 2011, 2012 & 2013
PERMASALAHAN • Kondisi tanah yang labil/expansif dengan nilai CBR jauh dibawah 5 %, sehingga untuk pembangunan jalan harus menggunakan teknologi yang tepat yang memerlukan biaya yang besar. • Bahan bangunan untuk pembangunan jalan di Kabupaten Grobogan sangat langka dan terbatas, sehingga harus mendatangkan bahan bangunan dari daerah lain yang mengakibatkan biaya konstruksi menjadi mahal. • Luas Wilayah Kabupaten Grobogan sangat luas, sehingga jalan yang harus ditangani sangat panjang (890,010 km). • Alokasi anggaran dalam APBD untuk penanganan jalan kabupaten belum sebanding dengan kerusakan jalan yang harus ditangani • Terbatasnya dana APBD Kabupaten Grobogan.
STRATEGI PENANGANAN JALAN KABUPATEN Kompleknya permasalahan penanganan jalan kabupaten (buruknya kondisi tanah, banyaknya jumlah total panjang jalan kabupaten dan keterbatasan pendanaan), perlu ditempuh strategi sebagai berikut :
A. Strategi Prioritas. B. Strategi Teknis C. Strategi Keuangan
A. STRATEGI PRIORITAS • •
•
Ruas jalan yang dilalui jalur trayek Angkutan Umum (Bus maupun Angkutan kota) sbg PRIORITAS UTAMA (20072011) Ruas jalan kabupaten di luar jalur trayek yang mempunyai nilai strategis baik secara ekonomi maupun sosial (Ruas Jalan Strategis) sebagai PRIORITAS KEDUA (2007-2016). Jalan kabupaten di luar jalur trayek dan diluar jalur strategis (jalan dgn LHR RENDAH) sebagai PRIORITAS KETIGA (2007-2021).
B. STRATEGI TEKNIS
Ada 3 Pendekatan Strategi Teknis : • KONSTRUKSI BETON BERTULANG (RIGID PAVEMENT) • HOTMIX/ATB.
B. STRATEGI TEKNIS 1 1. Untuk penanganan jalan pada kondisi rusak berat (kondisi dimana pondasi jalan belum mantap/stabil) dipakai KONSTRUKSI BETON BERTULANG (RIGID PAVEMENT)
2. Untuk kondisi jalan dengan pondasi jalan sudah mantap & rusak pada lapis permukaannya saja akan dilaksanakan perbaikan-perbaikan & melapisi bagian atas dengan KONSTRUKSI HOTMIX
C. STRATEGI KEUANGAN • Alokasi dana APBD secara bertahap, berkesinambungan dan konsisten; • Mengupayakan bantuan dana dari Provinsi maupun Pusat.
UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENEKAN ANGKA KECELAKAAN LALU LINTAS 1. 2. 3. •
• • • •
Melaksanakan Pemeliharaan rutin Jalan di luar Pelaksanaan Kegiatan Proyek ( Tambal Sulam Lubang ). Mempercepat Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Proyek. Membuat peraturan / Kebijakan yang tertuang dalam Surat Perjanjian Kontrak yang mengharuskan rekanan / Penyedia Jasa untuk melaksanakan pengendalian Lingkungan di antaranya : Melakukan pengaturan sedemikan rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak mengganggu lingkungan, lalu-lintas dan kegiatan pekerjaan itu sendiri. Menjamin penuh terhadap pengendalian pengaruh lingkungan yang berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan serta lintasan air disekitarnya. Tidak akan menggunakan kendaraan yang memancarkan suara keras, berisik ( gaduh ) khususnya untuk daerah rawan , seperti dekat rumah sakit. Untuk mencegah debu selama musim kering melakukan penyiraman secara teratur. dan untuk kendaraan angkut yang mengeluarkan debu harus menutupi dengan terpal. Pengedropan material untuk pelaksanaan pekerjaan, di atur sedemikian rupa sehingga, tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas dan pada pelaksanaan kerja dipasang tanda papan rambu rambu kerja yang dapat dipindah – pindahkan
JALUR ALTERNATIF LEBARAN 2014
TERIMAKASIH