STRATEGI KOMUNIKASI PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG RI (PERUM PERURI) DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN PEGAWAI
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Resyana Wilda NIM: 109051000084
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 14 April 2014
Resyana Wilda
ABSTRAK Resyana Wilda (109051000084) Strategi Komunikasi Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI) Pembinaan keagamaan juga merupakan salah satu strategi yang penting di terapkan pada sebuah perusahaan atau lembaga, dan juga pembinaan keagamaan sering dianggap sebagai faktor menenangkan jiwa seseorang dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya. Salah satu strategi PERUM PERURI dalam menarik antusias para pegawai agar mengikuti setiap program keagamaan dengan cara mengundang tokoh-tokoh agama yang bisa menarik perhatian para pegawai. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun pertanyaan mayor adalah bagaimana strategi penggunaan media komunikasi Perum Peruri dalam pembinaan keagamaan pegawai? Kemudian, minornya adalah apa faktor penentu keberhasilan dari strategi penggunaan media komunikasi Perum Peruri dalam pembinaan keagamaan pegawai? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskritif analisis, dengan menggunakan pengamatan langsung atau observasi yang dilanjutkan dengan wawancara kepada narasumber dan kemudian menggunakan dokumentasi sebagai dokumen aktual dalam penyusunan penelitian ini. Setelah semua data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian dalam melakukan analisa data. Maka hasil yang diperoleh oleh penulis dalam penelitian ini adalah Perum PERURI melakukan proses komunikasi yang cukup efektif guna melakukan strategi pembinaan keagamaan bagi pegawainya, perum PERURI menggunakan media PORTAL peruri yang mana media ini adalah media online yang dimiliki perum PERURI. PORTAL PERURI ini adalah bagian dari strategi pembinaan keagamaan yang diterapkan oleh PERUM PERURI guna menyampaikan pesan keagamaan bagi pegawainya. Faktor dari berhasilnya strategi ini didukung oleh adanya kecakapan komunikator, dan saluran komunikasi. Kata Kunci : Strategi, Pembinaan Keagamaan, PERUM PERURI
i
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarnya kepada ayahanda Rohmani Tabronih dan ibunda Endang Yuliarsih yang selama ini telah mencurahkan kasih sayang yang tanpa batas kepada penulis, perhatian yang lebih dari sekedar arti, mengikhlaskan kesabarannya selama ini kepada penulis, sehingga penulis berhasil menyelesaikan proses pembuatan skripsi ini. Dan penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suparto P.HD, M.Ed selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.si, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. 2. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Bapak Ahmad Fathoni selaku pembantu Sekertaris Jurusan yang sudah membantu saya dalam penyelesaian nilai-nilai saya. ii
3.
Ibu Dra, Rini Laili Prihatini, M.Si, sebagai Dosen Penasehat Akademik KPI C angkatan 2009, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan proposal skripsi.
4.
Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya serta memberi arahan dan masukan dalam membantu penulisan skripsi ini.
5.
Kepada seluruh jajaran staf dan pegawai PERUM PERURI yang bersedia menjadi objek penelitian peneliti dan juga banyak membantu penulis dalam mendaptkan data-data yang diperlukan demi kesempurnaan skripsi ini.
6.
Abang dan adiku tersayang, Ilham Reza Fahlevi dan Akmal Fauzi, serta Kakak-Kakakku tersayang Dessi Ariani dan Wardah Idawati yang sudah mendukung dan memberikan masukan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, dan Keluarga Bapak H. Santoso yang sudah memberikan segala fasilitas selama penulis melakukan proses penulisan skripsi ini.
7.
Seluruh dosen yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis dari semester I hingga semester VIII. Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal baik di akhirat kelak, Amin.
8.
Para staf Tata Usaha (TU) yang telah membantu surat menyurat untuk penelitian skripsi ini, dan para staf perpustakaan yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas buku-buku referensi.
iii
9.
Teman-teman seperjuangan KPI C 2009 yang memberikan banyak motivasi untuk penulis, yang selalu menjadi teman sharing untuk penulis dan berbagi ilmu, Inna, Bowo, Darwis, Sihabudin, Hasbul, Uswah, Ridha, Rahma. Dan teman-teman KPI 2009 khususnya Hernisyah, Farwah, Fadli yang sudah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Sahabat terbaik yang sudah memberikan support dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan segala jenjang pendidikan, Radeya, Syavira Anastasia, Yasmine, Rinjani, Nadya, Citra, Bimo, Willy, Selly, Ilham Yudiyansyah (ALM). 11. Kepada Raditya Pradiptassa yang selama ini sudah memberikan perhatian yang tiada tara, memberikan arti dari segala makna, menyediakan pikiran dan waktunya guna membantu penulis menyelesaikan jenjang perkuliahan ini. Dan kepada seluruh pihak yang tak mampu diucapkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis berharap saran serta kritik dalam rangka perbaikan perbaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, 14 April 2014
Resyana Wilda
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................ i KATA PENGANTAR ................................................................................... .... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 5 D. Metodologi Penelitian ........................................................................... 6 E. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 11 F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 12 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi dan Ruang Lingkupnya ......................................... 14 B. Komunikasi ........................................................................................... 22 C. Pembinaan Keagamaan ........................................................................ 26 D. Macam-Macam Media Komunikasi ..................................................... 29
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG RI A. Latar Belakang dan Sejarah Singkat Perum PERURI … ..................... 31 B. Visi dan Misi Tata Nilai Perum PERURI ............................................. 33 C. Struktur Organisasi Perum PERURI .................................................... 35 D. Teknologi Yang Digunakan Perum PERURI ....................................... 36 E. Produk Perum PERURI ........................................................................ 37 F. SDM dan Lembaga Organ Struktural Perum PERURI.........................38 G. Konsumen Perum PERURI.................................................................. 39
BAB IVAnalisis Strategi Komunikasi Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI ( Perum Peruri ) A. Strategi Penggunaan Media Komunikasi Perusahaan Umum Percetakan Uang RI (PERUM PERURI) Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai……………………………………………………………....41 B. Faktor Penentu Keberhasilan dari Strategi Penggunaan Media Komunikasi PERUM PERURI Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai ............................................................................................................49
v
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... ....54 B. Saran ..................................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 57 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi Perum PERURI............................................. 3.31
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia menyandang predikat sebagai makhluk sosial karena manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan dan keinginan berinteraksi inilah yang kemudian melahirkan organisasi-organisasi yang didirikan untuk mengakomodasi tujuan-tujuan bersama. Pencapaian organisasi tersebut sangat tergantung pada manusia sebagai elemen terpenting dalam sebuah organisasi. Sebagai aset yang sangat penting, maka sumber daya manusia tersebut seharusnya dipelihara dengan baik dalam organisasi, khususnya pimpinan yang sesuai dengan kemauan dan kemampuannya, setiap organisasi dapat menyelenggarakan program pemeliharaan dan pengajaran yang beraneka ragam jenis dan sifatnya.1 Memanfaatkan penggunaan media agar membantu dalam pembinaan keagamaan pegawai perlu dilakukan untuk memilah sebuah strategi yang memumpuni dalam memanfaatkan media tersebut. Pemeliharaan sumber daya manusia bisa juga dilakukan dengan membuat program pembinaan Strategi dalam segala hal juga digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah diciptakan, tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa adanya sebuah strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak lepas dari strategi. Strategi yang tepat dapat menghindarkan sebuah organisasi dari kerugian akibat tindakan yang tidak efektif dan efisien. 1
Buchari Zainun, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1995) h.45
1
2
Salah satu strategi PERUM PERURI dalam menarik antusias para pegawai agar mengikuti setiap program keagamaan dengan cara mengundang tokoh-tokoh agama yang bisa menarik perhatian para pegawai, seperti mengundang alm. Ust Jeffri Al-Buchory, Ust Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan Ust Arifin Ilham. Strategi ini dapat membuat hati para pegawai menjadi tenang dan menjauhkan pegawai dari sifat negatif, seperti korupsi, dan kecemburuan sosial antar pegawai. Pembinaan
keagamaan juga merupakan salah satu strategi yang
penting di terapkan pada sebuah organisasi atau lembaga,dan juga pembinaan keagamaan sering dianggap sebagai faktor menenangkan jiwa seseorang dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya, jika pegawai merasa tidak tenang, maka pembinaan keagamaan adalah solusi yang terbaik, karena agama telah mengajarkan manusia bagaimana mengatasi persoalan yang ada atau yang terjadi dalam kehidupan di dunia ini. Selain itu pegawai sering kali ketika mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginanya merasa malas dan akhirnya menimbulkan stress, kegelisahan, frustasi dan sebagainya yang mengakibatkan produktivitas pegawai menurun. Dengan adanya kegiatan atau program pembinaan keagamaan merupakan faktor yang terbaik untuk mengatasi semua permasalahan tersebut. Dengan adanya sebuah penggunaan media komunikasi yang dapat membantu
terlaksananya
sebuah
pembinaan
keagamaan,
sebuah
organisasi/perusahaan menjadi sebuah aspek yang baik, memanfaatkan sebuah media yang berbentuk komunikasi merupakan sebuah gagasan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, salah satu yang melakukan hal ini adalah PERUM PERURI guna melakukan pembinaan keagamaan terhadap pegawainya.
3
Pembinaan keagamaan sangat perlu dilakukan, mengingat pada era globalisasi ini, merosotnya tingkat atau nilai-nilai agama yang dimiliki oleh pegawai di suatu perusahaan baik itu pada pegawai pemerintahan maupun pegawai swasta, sering kali kita mendengar bahwa pejabat pemerintahan melakukan tindakan korupsi, suap-menyuap, dan lain-lain. Di perusahaan swasta pun tidak sedikit para pemilik atau karyawan yang tidak berlaku jujur dan adil dalam persaingan bisnis, sehingga mereka menghalalkan segala cara dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan. Agama mengajarkan bekerja atau berusaha mencari nafkah di dunia ini dan kita dilarang untuk berputus asa. Begitupun dalam dunia kerja, ketika kita menghadapi masalah pekerjaan yang sulit untuk diselesaikan maka ketenangan yang ada dalam diri kit akan terganggu, sehingga menimbulkan stress dan sebagainya. Oleh karena itu tepat yang dilakukan Perum Peruri yang mengadakan pembinaan keagamaan guna menanamkan nilai-nilai agama dalam diri pegawainya. Untuk mewujudkan program pembinaan keagamaan ini dibutuhkan perencanaan, saluran komunikasi yang tepat, metode, serta evaluasi yang tepat sehingga dapat dijalankan dengan efektif. Salah satu program yang diadakan di PERUM PERURI setiap tahunnya adalah mengadakan ibadah haji secara gratis untuk pegawai yang selalu rajin mengikuti kegiataan keagamaan yang diadakan oleh PERUM PERURI. Keberhasilan sebuah perusahaan tidak lepas dari sumber daya manusia yang mendukungnya. Berawal dari pemikiran manajemen Perum Peruri
4
tentang pentingnya kaderisasi kepemimpinan, maka perlu adanya tenagatenaga yang memiliki managerial skills, conceptual skills, dan technical skills.PERUM PERURI mengadakan pembinaan keagaaman untuk para pegawai agar para pegawai mempunyai nilai spiritual yang baik dan agar pegawai jauh dari kata korupsi. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik mengambil judul berikut karena mengingat keprihatinan banyaknya bermunculan tradisi korupsi kolusi juga nepotisme yang mana penulis memandang perlu mengkedepankan aspek keagamaan untuk membatasi budaya-budaya tersebut, dan juga rasa ingin tahu yang besar dari penulis tentang bagaimana Perum Peruri yang membuat sebuah gagasan keagamaan dan dipandang berhasil dalam meningkatkan kinerja dan etos kerjanya, maka dengan itu penulis tertarik mengangkat judul skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI) Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai”.
B. Batasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar perumusan masalah tidak meluas maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah strategi
penggunaan media
komunikasi dalam pembinaan keagamaan yang berlangsung di Perum Peruri.
5
2. Perumusan Masalah Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka perlu dibuat rumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut ialah sebagai berikut: a.
Bagaimana strategi komunikasi Perum Peruridalam pembinaan keagamaan pegawai?
b. Apafaktor penentu keberhasilan dari strategi komunikasi Perum Peruri dalam pembinaan keagamaan?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu: 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penggunaan media dalam pembinaan keagamaan pegawai Perum Peruri dan mengetahui faktor penentu keberhasilan dari strategi penggunaan media komunikasi Perum Peruri dalam pembinaan keagamaan. 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Memberikan kegunaan referensi
di
bidang komunikasi
organisasi khususnya pada strategi komunikasi guna memperoleh pembinaan keagamaan pegawai serta sebagai perbandingan bagi studi selanjutnya mengenai komunikasi organisasi.
6
b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi masukan untuk menambah wawasan khususnya bagi kalangan teoritis, praktisi komunikasi organisasi guna memperoleh pembinaan keagamaan pegawai. D. Metodologi Penelitian 1. Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan
masalah
tertentu
untuk
diolah,
dianalisa,
dan
diambil
keputusan. 2 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman
yang
otentik
mengenai
pengalaman
orang-orang,
sebagaimana dirasakan orang bersangkutan.3 Pada penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif yang sumber datanya diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber dan dijelaskan dalam bentuk kata-kata.4 Serta membuat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara mendalam terhadap subjek penelitian untuk mendapat
informasi
aktual,
mengidentifikasi
masalah,
membuat
perbandingan, dan menentukan langkah untuk menetapkan rencana yang
2
Wardi Bactiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah,( Jakarta: Logos, 1999 ) Cet ke-2
h.1. 3
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya ,2008 ), h.156. 4 Lexy j. moleong, MA. Metodelogi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, (Bandung: PT. Remaja Rosda karya, 2007), cet. Ke-18, h. 3.
7
kemudian diteliti dari hasil data pengamatan objek dan perilakunya pada waktu yang akan datang.5 2. Tempat dan Waktu Penelitian a.
Tempat Penelitian Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI) yang beralamat di Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat, Tlp. : 0267-401994E-mail:
[email protected],
Website
:
www.peruri.co.id, Fax : 0267-405640 b. Waktu Penelitian Waktu Penelitian ini dlaksanakan pada bulan 13 September 2013 – 30 September 2013 di Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI) yang beralamat di Desa Parung Mulya, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat, Tlp. : 0267-401994Email:
[email protected], Website : www.peruri.co.id, Fax : 0267405640. 3. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah ketua Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI) dan Sekretaris Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI). b. Objek Penelitian
5
Jalaludin Rahmat, Metode penelitian Komunukasi, ( Bandung: PT. Rosdakarya, 2007 ) cet- 13 h. 24.
8
Selain mempelajari subjek, penelitian ini juga akan mempelajari dengan seksama tentang objek penelitian, meliputi Strategi Penggunaan Media Komunikasi yang dilakukan oleh Sekretaris Bintarlokeskepada Pegawai Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI). 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah: a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indera lainnya seprti telinga, mulut dan kulit. Yang dimaksud metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian ini dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti melalui pengamatan panca indra.6 Dalam observasi ini penulis melakukan pengamatan serta mengikuti berlangsungnya proses Strategi Penggunaan Mediadalam pembinaan keagamaan pegawai PERUM PERURI secara langsung selama satu bulan terhitung mulai dari bulan September 2013 terhadap objek penelitian mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi di lokasi penelitian yang berkaitan dengan pembinaan keagamaan yaitu Strategi Penggunaan Media yang dilakukan Sekretaris bintarlokes.
6
Burhan Bugin, Metode Penelitian Kualitatif(Jakarta; Prenada Media Group,2005)h.134.
9
b. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antar dua orang, melibatkanseseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.
7
Wawancara yang dilakukan adalah dengan
menggunakan metode wawancara tak berstruktur atau biasa disebut dengan wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah salah satu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. 8 Semakin banyak informasi, maka diharapkan akan menghasilkan data yang sudah tersaring dengan ketat dan lebih akurat.9ketuaPerusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI) dan Sekretaris Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI (PERUM PERURI). c. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian skripsi ini adalah dengan mencari danmengumpulkan sumber data baik berupa foto maupun catatan, buku, danarsip-arsip tertulis lainnya yang kemudian akan menjadi rujukan untukkemudian diteliti lebih lanjut. Dokumendokumen ini dapat meng upkapkan bagaimana subjek mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan, dan situasiyang dihadapinya suatu saat,
7
Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif , h. 180. Rachmat Kriyantoro, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2009), h.100 9 Miles dan Huberman, 1992: h.18. 8
10
dan bagaimana kaitan antara definisi diritersebut dalam hubungan dengan orang-orang di sekelilingnya dengan tindakan-tindakannya.10 5. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biken yang dikutip dari buku Metodelogi Penelitian Kualitatif karangan Meleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.11 Adapun penyusunan skripsi ini penulis berpedoman pada buku CeQDA yang di terbitkan oleh Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis dan Disertasi )”.12
E. Tinjauan Pustaka Sebelum melakukan penelitian ini penulis melakukan pengecekan di Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, peneliti menemukan ada beberapa skripsi yang membahas tentang pola komunikasi. Namun yang diteliti mahasiswa sebelumya berbeda dengan isi atau konten permasalahan yang penulis teliti. Oleh karena itu, untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mengakui karya orang lain, maka
10
DeddyMulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif ,h. 195. Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009 h. 186. 12 Hamid Nasuhi dkk, “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis dan Disertasi )”, ( Jakarta: CeQDA. Cet. Ke-2.2007 ). 11
11
penulis mempertegas perbedaan antara masing-masing judul masalah yang dibahas pada skripsi sebelumnya dengan judul masalah yang akan diteliti. Skripsi sebelumnya yang membahas tentang pola komunikasi antara lain sebagai berikut: 1. “Strategi Komunikasi dalam Pembinaan Agama Terhadap Wanita Tunasusila Panti Sosial Karya Wanita „Mulya Jaya‟ Pasar Rebo Jakarta Timur”. Karya Sunjaya ini memaparkan gambaran tentang strategi komunikasi dan usaha-usaha yang dilakukan oleh Panti Sosial tersebut di atas untuk mensosialisasikan nilai-nilai agama terhadap para wanita tunasusila yang tinggal di panti asuhan tersebut. 2. “Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Pembinaan Mental Keagamaan Pegawai PT.Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir. Karya Suhardin ini memaparkan tentang bagaimana managemen dari PT.Tiki iniuntuk membina mental kegamaan para pegawai yang ada di PT.Tiki tersebut. Dan menjelaskan program-progman apa saja yang ada di PT.Tiki guna membangun mental keagamaan para pegawainya. Sedangkan skripsi penulis membahas tentang Strategi Penggunaan Media Komunikasi Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai Perum Peruri (Percetakan Uang RI). Dengan masalah pokoknya adalah pembinaan keagamaan pegawai.
F. Sistematika Penulisan Secara sistematik, teknik penulisan dibagi dalam beberapa bab yang dimaksudkan untuk mempermudah dan memperjelas hal-hal menjadi
12
permasalahan. Untuk itu penulis membagi ke lima bab yang terdiri dari: BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi
penelitian,
tinjauan
pustaka
dan
sistematik penelitian. BAB II
: TINJAUAN TEORITIS Dalam bab ini menguraikan tentang kajian teoritis yang terdiri dari
pengertian
Strategi,
pengertian
media,
pengertian
komunikasi, pengertian Pembinaan keagamaan. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umumPerusahaan Umum Percetakaan Uang RI ( PERUM PERURI ) yang terdiri dari Sejarah Singkat Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI ( PERUM PERURI ) Visi, Misi, dan Tata Nilai Perum PERURI, Struktur
Organisasi
Perum
PERURI,
Teknologi
Yang
Digunakan Perum PERURI, Produk Perum PERURI, Sumber Daya Manusia dan Lembaga Organ Struktural Perum PERURI, dan Konsumen PERURI BAB IV : ANALISIS
STRATEGI
PENGGUNAAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBINAAN
MEDIA
KEAGAMAAN
PEGAWAI Yang meliputi Strategi penggunaan media komunikasi yang diterapkan oleh Perum Peruri, Program Pembinaan lain yang
13
dilakukan oleh Perum Peruri, Respon Pegawai dan Pembinaan Keagamaan, efek yang ditimbulkan dari pembinaan keagamaan pegawai PERUM PERURI. BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan akhir penulisan skripsi, dimana berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan dituangkan ke dalam suatu bentuk kesimpulan akhir serta saran-saran
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi 1. Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos yang diambil dari kata Stratos yang berarti militer dengan
Ag yang berarti
memimpin. Pada awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang.1 Namun pada akhirnya, arti strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya, dan agama.2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu siasat (perang) atau akal untuk mencapai suatu maksud dan tujuan yang telah direncanakan.3 Dengan kata lain, strategi adalah ilmu untuk menggunakan sumberdaya yang ada untuk melaksanakan kebijakan tertentu.4 Secara umum, strategi mempunyai pengertian yaitu sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam menetapkan strategi, harus didahului oleh
1
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiefli Mansyah, Manajemen Strategi, Sebuah konsep Pengantar, ( Jakarta : LPEE UI, 1999), h. 8. 2 Rafi’udin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung : Pustaka Setia, 1997), h. 76. 3 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta : Pustaka Armani 1996), h. 462. 4 Tim penyusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 11997), h. 199.
14
15
analisi kekuatan lawan yang meliputi jumlah personal, kekuatan dan persenjataan, kondisi lapangan, posisi musuh dan lain sebagainya.5 Sedangkan menurut William F. Gluek, bahwa strategi adalah rencana
yang
dipersatukan
,
komperhensif
terintegrasi
yang
menghubungkan keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi tertentu. 6 2. Langkah-Langkah Strategi Dalam proses strategi, terdapat tiga langkah yang harus dijalankan, yaitu : 7 a. Perumusan Strategi Termasuk mengembangkan tujuan, menganli peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif serta memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. b. Implementasi Strategi Termasuk menciptakan organisasi yang efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang diterima. Tahap ini sering pula disebut tahap tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi manusi yang ada dalam sebuah
5
Abu Ahmad, et. All, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia, 1997(, h.11. William F. Gluek, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga, 1989), edisi ke-2, h.24 7 Fred David, Manajemen Strategi Konsep. (jakarta : PT. Prenhellindo, 1998), h. 5-6 6
16
organisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. c. Evaluasi Strategi Merupakan tahap terakhir dari langkah-langkah strategi. Ada tiga aktifitas mendasar untuk mengevaluasi strategi, yaitu : a) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang ada. b) Mengukur presentasi dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan. c) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa presentasi sesuai rencana. 3. Faktor-Faktor Strategi Suatu strategi haruslah efektif dan jelas, karena strategi mengarahkan organisasi kepada tujuannya. Oleh karena itu, dalam menetapkan suatu strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor, antara lain :8 1) Lingkungan Lingkungan tidak pernah berada pada suatu kondisi dan selalu terjadi perubahan yang berpengaruh sangt luas terhadap segala sendi kehidupan manusia. Sebagai indivisu dan masyarakat, tidak hanya kepada cara berfikir, tetapi juga tingkah laku, kebiasaan, kebutuhan dan pandnagan hidup. 2) Lingkungan Organisasi
8
Sondang P. Siagian, Manajemen Modern, (Jakarta : Masagung. 1994), cet. Ke-2, h.9.
17
Lingkungan organisasi mencakup segala sumber daya dan kebijakan organisasi yang ada. 3) Kepemimpinan Seorang pemimpin adalah orang yang tertinggi dalam mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, pemimpin dalam menilai perkembangan yang ada dalam lingkungan, baik internal ataupun eksternal sangat berbeda. Strategi yang disusun, dikonsentrasikan dan sikonsepsikan dengan baik, dapat membuahkan pelaksanaan yang disebut dengan strategi. Oleh karena itu, untuk mencapai strategi yang sesuai, harus memperlihatkan hal-hal sebagai berikut: 9 1) Strenght (Kekuatan) memperhitungkan menyangkut
manusia,
kekuatan dananya
yang dan
dimiliki berapa
biasanya
piranti
yang
dimilikinya. 2) Weakness (Kelemahan) memperhitungkan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya, yang menyangkut aspek-aspek sebagaimana dimiliki sebagai kekuatan, misalnya kualitas manusianya, dananya dan sebagainya. 3) Opportunity (Peluang) seberapa besar peluang yang mungkin tersedia diluar , sehingga peluang yang sangat kecilpun dapat menjadi terobosan. 4) Threats (Ancaman) 9
Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung : Pustaka Setia, 1997), h.77.
18
memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman baik diluar maupun dari dalam. Ancaman ini perlu diketahui oleh organisasi secara. Dalam melaksanakan strategi komunikasi diperlukan langkahlangkah strategis yang perlu dijalankan. Untuk menyusun langkahlangkah
tersebut
dibutuhkan
suatu
pemikiran
dengan
memperhitungkan komponen-komponen komunikasi serta faktor pendukung dan faktor pnghambat komunikasi seperti: (1) Mengenali Sasaran Komunikasi Sebelum
kita
melancarkan
komunikasi,
kita
perlu
mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi kita. Hal ini akan sangat bergantung pada tujuan komunikasi, apakah tujuan komunikasinya hanya pada sebatas agar komunikan mengetahui (dengan metode informatif) atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu dengan metode persuasif. Apapun tujuannya, metodenya dan banyaknya sasaran pada diri komunikan perlu di perhatikan faktor-faktor sebagai berikut:10 a. Faktor Kerangka Referensi Pesan komunikasi yang akan disampaikan pada komunikan harus disesuaikan dengan kerangka referensi (frame 10
of
reference).
Kerangka
referensi
seseorang
Onong Uchayana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.2007), h.35.
19
terbentuk berdasarkan hasil dari perpaduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi dan cita-cita. Kerangka referensi seseorang ada yang berbeda secara ekstrem seperti antara murid SMP dengan Mahasiswa. Ada juga perbedaan yang gradual saja seperti seorang sarjana dengan sarjana lain yang sama-sama lulusan universitas. Dalam komunikasi antar pribadi mudah untuk mengenal kerangka referensi komunikan karena ia hanya satu orang. Yang sukar ialah untuk mengenal kerangka referensi komunikan dalam komunikasi kelompok. Ada kelompok yang individu-individu sudah dikenal sebagai kelompok karyawan. Ada juga yang tidak dikenal seperti pengunjung rapat RW. Komunikasi haruslah disesuaikan dengan kranka referensi mereka. Lebih sulit lagi mengenali kerangka referensi komunikan dalam komunikasi massa sebab sifatnya heteroge. Oleh karena itu pesan yang disampaikan kepada khalayak melalui media massa hanya bersifat informatif dan umum, yang dapat dengan mudah dimengerti semua orang. b. Faktor Situasi Dan Kondisi Yang dimaksud dengan situasi disini ialah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang akan disampaikan. Agar komunikasi berjalan dengan efektif, tempat dan ruangan dimana komunikasi akan
20
berlangsung, sehingga hambatan yang datang dapat diminimalisir. Yang dimaksud disini ialah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi. Komunikasi kita tidakakan efektif apabila komunikan sedang marah, sedih, bingung, sakit atau lapar. Dalam menghadapi komunikan dengan kondisi seperti itu, kita diharapkan sebisa mungkin untuk menciptakan suasana yang menyenagkan. Akan tetapi tidak jarang pula kita harus melakukan pada saat itu juga. (2) Pemilihan Media Komunikasi Media komunikasi banyak jumlahnya, pemilihan media komunikasi akan sangat bergantung pada komunikasi yang akan dituju. Untuk menyampaikan pesan terhadap masyarakat perkotaan maka media yang efektif adalah media cetak, audio dan audio visual. Sedangkan untuk masyarakat pedesaan atau masyarakat yang kurang berkembang sering digunakan adalah papan pengumuman, speaker masjid atau mushola. (3) Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi Pesan
komunikasi
mempunyai
tujuan
tertentu.
Ini
menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik instruksi. Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan
21
komunikasi bisa satu, tetapi lambang yang dipergunakan bisa bermacam-macam. Lambang yang bisa dipergunakan untuk menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa, gambar, warna, kial (gesture) dan lain sebagainya. Lambang yang banyak digunakan dalam komunikasi ialah bahasa. Karena hanya bahasalah yang mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan, fakta dan opini, hal yang konkret dan abstrak, pengalaman yang sudah lalu dan kegiatan yang akan datang. Oleh karena itu dalam komunikasi bahasa memegang peranan yang sangat penting. Meskipun bahasa nonverbal pun memeiliki peran yang juga penting untuk berkomunikasi dalam keadaan jarak yang cukup jauh dan juga untuk berkomunikasi dengan para tuna wicara. (4) Peran Komunikator Dalam Komunikasi Ada faktor penting yang harus terdapat pada diri komunikator ketika melancarkan komunikasi adalah : a. Daya tarik sumber komunikasi akan berhasil, dapat mengubah sikap, opini dan prilaku komunikan jika komunikator mempunyai daya tarik dan merasa ada kesamaan dengan komunikan. b. Kredibilitas sumber faktor lain yang dapat menyebabkan komunikasi berhasil ialah kepercayaan komunikan pada
22
komunikator dan komunikator pun mampu bersifat empatik kepada komunikan.11
B. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang di percakapan. Kesamaan bahsa yang di pergunakan dalam percakapan itu belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu.12 Adapun pengertian menurut istilah atau terminology banyak di kemukakanoleh sarjana-sarjana yang menekuni ilmu komunikasi a. Lawsell, 1960, mengatakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang menjekaskan “siapa”,dan mengatakan “apa”, dengan saluran “apa”, “kepada siapa”, dan dengan akibat atau hasil apa (who? Say what? In wich channel? To whom? With effect).13 b. Rogers dan D Law Recnce Kincaid mendefinisikan komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
11
Onong Uchayana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.2007), h.35-39. 12 Onong uchjana Effendi. “Ilmu Komunikasi, Teori Dan Praktek” (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007) hal. 10. 13 Roudonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Uin Jakarta Press,2007) cet ke-1 h.19
23
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. 14 c. Menurut William J.Seller, memberikan komunikasi yang lebih bersifat universal. Dia mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan non verbal di kirimkan dan di terima dan di beri arti.15 d. Menurut pakar komunikasi Onong Uchjana mendefinisikan komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.16 2. Proses Komunikasi Proses menyampaikan
komunikasi pesan
adalah
kepada
bagaimana
komunikannya,
komunikator
sehingga
dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikan yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan informasi, opini, dan lain-
14
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998)
15
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Kasara, 2009) cet k3 10 Hal
16
Onong Uchjana, dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008) Cet Ke
hal 20 4. 7 Hal 5.
24
lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Adakalanya seorang menyampaikan buah pikirannya kepada orang lain tanpa menampakkan perasaan tertentu. Pada saat orang lain seseorang menyampaikan perasannya kepada orang lain tanpa pemikiran. Tidak jarang pula seseorang menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang tidak disadari: sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan todak terkontrol. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan sekunder.17 a. Proses komunikasi secara primer Adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah basa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secra langsung mampu “menterjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah ini berbentuk ide, informasi atau opini baik mengenal hal yang konkret maupun abstrak: bukan saja hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang. Melaikan juga pada waktu yang lalu dan pada masa yang akan datang. b. Proses komunikasi secara sekunder
17
Onong Uchana Effendi, ilmu Komunikasi , Teori dan Praktek” hal 10
25
Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seseorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relatif jauh dan jumlahnya banyak, surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adslah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut: 1. Sender: komunikasi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang 2. Encoding: Penyajian, yakni proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang 3. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. 4. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. 5. Decoding: Pengawasan sandi yaitu proses dimana komunikasi menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 6. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator 7. Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan. Feedback: umpang balik, yakni tanggapan
26
komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. 8. Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Menurut Onong dalam buku R. Wayne Pace, Brent D. Petterson, dan M dallas burnett dalam bukunya “Techniques For Effective Communication” menyatakan bahwa tujuan sentral kegiatan komunikasi terdiri dari tiga tujuan secure understanding, to establish acceptance dan to motivate action. Pertama adalah to secure understanding memastikan bahwa komunikasi mengerti dan menerima, maka menerima itu harus dibina (to motivate action).18 Tujuan komunikasi secara umum adalah untuk mencapai sejumlah perubahan pengetahuan (knowlage change), perubahan sikap (attitude change), perubahan prilaku (behavior change), dan perubahan masyarakat (social change).19 C. Pembinaan Keagamaan 1. Pengertian Pembinaan Kata pembinaan berasal dari bahasa arab “Bina” yang artinya bangunan, setelah di bakukan ke dalam bahasa Indonesia , mempunyai arti awalan”pe-“ dan akhiran “-an”menjadi pembinaan, mempunyai arti pembaruan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan yang
18
Onong Uchjana Effendi, “Ilmu Komunikasi, Teori Dan Praktek”, hal 35. Rd. Soemangara, Strategic Marketin g Communication: Konsep Strategi dan Terapan, (bangdung: Alfabet, 2008) cet ke 2 hal 5. 19
27
dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.20 Arti kata “pembinaan” dari segi terminologis yaitu : a. Pembinaan adalah upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk mempelajari,
meningkatkan,
menyempurnakan,
mengarahkan,
mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan maupun menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pola kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun kehidupan sosial masyarakat. b. Pembinaan adalah segala sesuatu upaya pengelolaan berupa merintis, meletakan dasar, melatih membiasakan, memelihara, mencegah,
mengawasi,
mematuhi
mengarahkan
serta
mengembangkan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan, mewujudkan
manusia
sejahtera
dengan
mengadakan
dan
menggunakan segala dana dan daya yang dimiliki.21 2. Pengertian keagamaan Sebagai sebuah sistem kepercayaan, agama begitu sulit untuk di definisikan.
Namun,
menjelaskannya,
tidak
meskipun
sedikit
pangannya
orang terhadap
yang
mencoba
agama
sangat
ditentukan oleh pemahamannya terhadap agama dan ajarannya (subyektif). Jika dilihat dari segi bahasa, kata agama dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata, a 20
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998) cet. Ke-11,
h. 117 21
BP4, Pembinaan Keluarga Bahagia Sejahtera, 1984, h. 3
28
dan gama: a, berarti tidak dan berarti kacau. Jadi agama dan beragama berarti tidak kacau atau teratur karena agamalah yang mengatur kehidupan manusia dan bahkan menjadi pedoman hidup. Sementara agama yang dalam bahasa Inggris dan Perancis disebut religion yang diadopsi dari bahasa latin, relagare to treat carefully), retegare (to recover) dan relagare religion, yang berarti mengumpulkan atau mengikat. Berawal dari pengertian dasar ini, Dela Graasserie berpendapat bahwa agama adalah ketertarikan sekelompok manusia dengan tuhan atau dewa-dewa.22 Dengan demikian, saat disimpulkan bahwa pembinaan keagamaan adalah suatu usaha atau cara untuk meningkatkan amal ibadah dengan jalan latihan atau mempertebal keyakinan akan kebenaran ajaran agama Islam, sehingga seseorang akan dapat merunbah dirinya menjadi manusia pembangunan yang sadar akan masa depan, dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berguna bagi Agama serta bangsa dan Agama. 3. Tujuan Pembinaan Keagamaan Sesungguhnya ketenangan hidup, kebahagian (happiness) kedamaian (peace) kearifan (wisdo) dan ketentraman jiwa terwujud tidak sematamata tergantung pada faktor luar, seperti kecemasan terhadap pekerjaan yang banyak belum terselesaikan, tetapi tergantung pada dengan bagaimana cara dan sikap seseorang menghadapi faktor tersebut. Satuhal yang perlu dicatat bahwa manusia tidak mampu 22
Dadang Kahmadi, Metode Penelitian Agama: Perspektif Ilmu Perbandingan Agama, (Bandung: Pustaka Setia, 2000) h. 16
29
mengendalikan dirinya sendiri, maka yang muncul adalah stress, frustasi dan sebagainya, dan muncullah sifat malas, ketidaktlitian, acuh tak acuh atau masa bodoh terhadap pekerjaan yang dihadapinya . Pembinaan keagamaan sangat perlu dilakukan, mengingat pada era globalisasi saat ini, merosotnya tingkat atau nilai-nilai agama yang dimiliki oleh para pegawai di suatu perusahaan baik itu pada pegawai pemerintahan maupun pegawai swasta, sering kali kita mendengar bahwa pejabat pemerintah melakukan.
D. Macam Macam Media Komunikasi Media komunikasi adalah alat yang menjadi perantara pembicaraan dan penyampaian informasi antara satu pihak ke satu ataupun banyak pihak (komunikan) dan sebaliknya.23 Menurut jenisnya, media komunikasi dapat dikelompokan dalam tiga macam, yaitu:24 1. Media Komunikasi berupa audio, yaitu suatu alat komunikasi yang dapat ditangkap melalui alat pendengaran. Contohnya : Radio, Telepon, Tape recorder. 2. Media komunikasi berupa visual, yaitu alat komunikasi yang ditangkap melalui alat penglihatan. Contohnya : Surat, Transparasi, chart atau grafik.
23
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsepsi Dan
Aplikasi (Cet ke 2),(Jakarta : Rajawali press,2008). h 22 24
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsepsi Dan Aplikasi (Cet ke 2),(Jakarta : Rajawali press,2008). h 23-24
30
3. Media Komunikasi Berupa Audio Visual, Yaitu alat komunikasi yang dapat dilihat dan dapat di dengar. Contohnya : Televisi, VCD, Layar lebar, Internet, wawancara, kunjungan.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAN UANG RI
A. Latar belakang dan Sejarah Singkat Pendirian Perum PERURI PERURI merupakan Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai tingkat keamanan yang sangat spesifik di dalam setiap pelaksanaan tugasnya, sehingga mengandung konsekuensi khusus terhadap produk yang dihasilkan dan penerimaan pendapatannya itu sendiri. Bentuk penanganan yang spesifik tersebut memiliki cara dan strategi khusus di dalam pengelolaan perusahaan yang khususnya berbeda dengan BUMN lainnya, sehubungan dengan ditetapkannya PERURI sebagai satu-satunya BUMN yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan percetakan uang di Indonesia. PERURI didirikan pada tanggal 15 September 1971 dengan PP No.60 tahun 1971, pada awal mulanya PERURI merupakan gabungan antara dua perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama yaitu Perusahaan Negara (PN) Arta Yasa (the state mint) yang didirikan pada tahun 1954, Arta yasa bergerak dalam bidang percetakan uang logam, dan Perusahaan Negara Pertjetakan Kebajoran (the state banknote printing work) yang didirikan pada tahun 1952 dan bergerak pada bidang memproduksi uang kertas.1
1
Di Kutip Dari Situs www.peruri.co.id Tentang Sejarah Peruri
31
32
PERURI didirikan berdasarkan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1971, kemudian disempurnakan oleh PP RI Nomor 25 Tahun 1982. Setelah itu mengalami penyempurnaan kembali melalui PP RI Nomor 30 Tahun 1985 tertanggal 10 Juni 1985. Dan terakhir adalah diterbitkannya PP Nomor 32 Tahun 2006. Tentang peranan PERURI, yaitu berisi: a. Mencetak Uang Rupiah Republik Indonesia b. Mencetak dokumen sekuriti Negara, antara lain : Paspor, pita cukai, materai, dan dokumen pertahanan (sertifikat tanah dan sebagainya). c. Mencetak dokumen sekuriti lainnya dan barangcetakan logam non uang. d. Mencetak uang dan dokumen sekuriti Negara lain atas permintaan Negara yang bersangkutan. e. Menyediakan jasa yang mempunyai nilai sekuriti tinggi yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan. f. Usaha lainnya yang mendapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan. Sejak tahun 1994 secara bertahap kegiatan produksi baik uang kertas, uang logam dan logam non uang, serta kertas berharga dipindahkan kegiatan produksinya dari yang semula bertempat di Jakarta menjadi di Karawang, Jawa barat. Seluruh kegiatan perusahaan saat ini untuk mutu produk udah tersertifikasi oleh ISO 9001 : 2000. Dengan pengalamnya yang mencapai lebih dari 50 tahun khususnya di bidang percetakan uang kertas, uang logam dan logam non uang
33
serta cetakan kertas berharga non uang lainnya telah menjadikan Perum PERURI perusahaan berkelas dunia di bidang “Integrated Security Printing and System”. B. Visi, Misi, dan Tata Nilai Perum PERURI Visi adalah jalan atau cara pandang yang menyeluruh dan futuristic terhadap keberadaan organisasi.2 Visi Perum PERURI adalah sebagai berikut : “Perusahaan berkelas dunia di bidang Integrated security and printing system” Sedangkan Misi dari Perum PERURI adalah : “Menghasilkan Produk Berkualitas dan bernilai security tinggi kebanggaan bangsa” Menurut pandangan peneliti, visi yang dinyatakan oleh Perum PERURI sebagai tempat penelitan peneliti telah memenuhi syarat yang mana visi mencakup hal yang berani, menekankan hasil yang luar biasa ketimbang hanya hasil yang bertahap, menciptakan rasa kekuatan semangat dan komitmen ketimbang kegelisahan yang berujung kepada kepanikan, realistis dan dapat dicapai sehingga menjadi pedoman bagi semua aktifitas perusahaan, sebab visi adalah akulturasi citra, nilai dan arah tujuan yang akan memandu masadepan organisasi perusahaan.
2
Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, (Jakarta : khairul bayan, 2003) h. 55.
34
Menurut pandangan peneliti, pernyataan misi Perum PERURI memiliki keselarasan dari kaidah misi Yang mana pernyataan misi tetap sederhana, mendatangkan kejelasan dan perspektif yang segar ke dalam proses penulisan misi, dengan susunan kata-kata yang mencerminkan kepribadian perusahaan, dan menuliskan misi dengan cara kreatif adalah sangat diperlukan guna mengandalkan misi sebagai bimbingan. Sedangkan tata nilai Perum Peruri yaitu : a.
Integritas Penggabungan dari beberapa kelompok yang terpisah menjadi satu
kesatuan yang mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama. Dalam suatu perusahaan kalau seseorang telah diragukan integritasnya, berarti karyawan tersebut sudah diragukan kemauannya untuk menjalankan peraturan yang ada dan cenderung melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan. b.
Kualitas Kualitas atau mutu adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang
ditentukan oleh pemakai atau kostumer dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan. c. Inovasi Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.
35
C. Struktur Organisasi Perum PERURI Di dalam suatu perusahaan, agar setiap kegiatan yang dilaksanakan hasilnya selalu baik maka dibutuhkan kerjasama antar individu. Untuk pencapaian tujuan perusahaan, maka dalam setiap perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang jelas dan sistematis, hal ini diharapkan guna meningkatkan efisiensi kerja dan juga produktivitas kerja yang sejalan dengan perkembangan aktifitas usaha. Struktur organisasi Perum PERURI beberapa kali disempurnakan dan saat ini mempunyai Sembilan bidang yang terkoordinasi dalam empat dirktorat dan dipimpin olehseorang Direktur Utama. Perumusan struktur organisasi terus dilakukan oleh tim internal perusahaan . upaya yang dilakukan meliputi pengayaan pekerjaan, optimalisasi fungsi dan penggunaan birokrasi sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis. Penetpan struktur organisasi Perum PERURI di tetapkan dengan surat keputusan Direksi Nomor : Kep-03/XI/1999 Tanggal 16 November 1999, Berikut adalah gambaran umum struktur organisasi Perum PERURI :
36 DIREKTUR UTAMA
DIREKTORAT NIAGA
DIREKTORAT PRODUKSI
SEKERTARIAT PERUSAHAAN
DIREKTORAT TEKNIK DAN UMUM
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL
DIREKTORAT KEUANGAN DAN SDM
PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN SISTEM MANAJEMEN
Gambar 1 Struktur Organisasi Perum PERURI
D. Teknologi Yang Digunakan Perum PERURI Teknologi yang digunakan dalam percetakan sekuriti harus memenuhi beberapa unsur keamanan, yaitu keamanan instalasi, keamanan personil, keamanan peralatan, keamanan material, keamanan prosedur, dan keamanan informasi. Untuk memenuhi unsur tersebut perum PERURI menerapkan standar pengamanan yang tinggi sesuai yang berlaku secara Internasional. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan terbuka bagi masyarakat menyebabkan pencegahan pemalsuan terhadap dokumen sekuriti menjadi lebih kompleks dan membutuhkan penerapan teknoligi yang lebih tinggi. Oleh karena itu Perum PERURI selalu melangkah sesuai dengan perkembangan tekhnologi untuk terus memastikan produknya menjadi sulit untuk ditiru.
37
Pengembangan produk
Perum PERURI tidak hanya terbatas pada
pengamanan dokumen dengan sekuriti dalam bentuk fisik dokumennya, namun mulai dari menerapkan teknologi informasi yang merupakan integrated security printing and system sesuai dengan tuntutan pelanggan
E. Produk Perum PERURI a. Uang Kertas (Banknote) Dalam percetakan uang kertas diterapkan pengamanan dengan teknologi yang bersekuriti tinggi mulai dari desain, kertas, tinta maupun proses cetaknya. Fitur yang dikenal luas adalah penggunaan watermark, cetak intaglio, benang pengaman, dan tinta sekuriti. Selain itu fitur-fitur sekuriti yang mudah dikenali oleh masyarakat umum tersebut juga diterapkan unsur pengamanan yang hanya diketahui oleh petugas laboratorium dan forensic. b. Uang Logam dan Produksi Non Uang Ukuran pengamanan atau sekuriti pada cetakan uang logam dan logam non uang berbeda dengan uang kertas dan uang kertas berharga non uang yang memiliki banyak fitur. Aspek sekuriti pencetakan uang logam pada prinsipnya lebih banyak ditentukan oleh kualitas bahan, kerumitan desain, dan ketajaman pencetakan. Di samping itu Perum PERURI juga menggembangkan produk
38
logam non uang, diantaranya: medali, tie pin, lencana plaket fiberglass, dan lain sebagainya. c. Cetakan Berharga Non Uang Produk-produk kertas berharga non uang, meliputi: dokumen keimigrasian, dokumen perpajakan, dokumen pertahanan, dan dokumen cukai yang selalu ditingkatkan teknologi pengamananya mengingat produk yang dimaksud menjadi kebutuhan masyarakat luas dan sangat berkaitan dengan masalah keamanan Negara.3
F. Sumber Daya Manusia dan Lembaga Organ Struktural Perum PERURI Untuk menjadi perusahaan yang berkelas dunia dibutuhkan sumber daya manusia yang handal. untuk itu manajemen selalu mengutamakan pengembangan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang dan tugasnya, serta menerapkan tata nilai PERURI yaitu, integritas, kualitas, tim kerja, motivasi dan sekuriti. Dalam data terakhir, jumlah pegawai yang terdapat di Perum PERURI pada tahun 2005 mencapai 2220 orang dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut : 1. S2
: 58 orang.
2. S1
: 223 orang.
3. D3
: 105 orang.
3
Di Kutip Dari Situs www.peruri.co.id Tentang Produk Peruri
39
4. SLTA ke bawah : 1834 orang. Dengan jumlah pegawai lebih dari 2000 orang, Perum PERURI tidak hanya berkonsentrasi pada jalur utama bisnisnya saja, tetapi juga menciptakan berbagai lembaga di luar organ instruktural yang dapat menampung kegiatan pegawai dan pemberdayaan SDM, khususnya bagi pegawai Perum PERURI, ada Tujuh lembaga organ structural yaitu : 1. Dharma Wanita sub Unit Perum PERURI. 2. Koprasi Pegawai Perum PERURI (KOPERTI). 3. Yayasan Hari Tua Pegawai Perum PERURI (YAPERTI). 4. Dana Pensiunan Pegawai Perum PERURI (DAPERTI). 5. Badan Pengelola dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). 6. Program Pelayanan Kesehatan Bersama (Prolankesma). 7. Ikatan Pensiunan Pegawai Perum PERURI (IKAPURI).
G. Konsumen PERURI Untuk menatap kedepan dengan tantangan yang lebih besar di pasar global, PERURI terus berjuang menjadi perusahaan berskala dunia yang unggul. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan PERURI untuk menembus pasar dunia. PERURI telah melebarkan sayapnya melalui tender-tender internasional di berbagai Negara, menjadikan pengalaman dan pemahaman PERURI terhadap semakin luas.
security printing
40
Perubahan
kebutuhan
masyarakat
telah
menjadi
stimulant
tentang
perkembangan teknologi di segala aspek . fenomena ini juga mencakup aspek dokumen sekuriti dan system menjalankannya. Melalui senyawa visi dan misi, Perum PERURI telah memantapkan perananya sebagai The World Class Security Printer melalui produk dokumen sekuriti yang berkualitas dan bernilai sekuriti tinggi sekaligus menuju Integrated Security Printing and System Company.
BAB IV ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PERUSAHAAN UMUM PERCETAKAAN UANG RI ( PERUM PERURI ) DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN PEGAWAI
Dalam Bab ini, peneliti akan memaparkan data temuan serta menganalisisnya, dengan data yang peneliti dapatkan dari lokasi penelitian tentang Strategi Penggunaan Media Komunikasi Perusahaan Umum Percetakaan Uang RI ( Perum Peruri ) Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi penggunaan media komunikasi apa saja yang dilakukan oleh PERURI dalam membina keagamaan pegawai, selain itu untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan dari strategi penggunaan media komunikasi Perum Peruri dalam pembinaan keagamaan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti mewawancarai beberapa informan yang telah memberikan informasi seputar kegiatan pembinaan keagamaan yang dilaksanakan di PERURI mengenai data yang dibutuhkan oleh peneliti. Diantaranya yaitu: Sekertaris BINTALORKES Bapak Supangat.
A. Strategi Komunikasi Percetakaan Uang RI ( Perum Peruri ) Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai Perusahaan Umum Strategi Komunikasi adalah tahapan yang digunakan untuk mendekati pegawai PERUM PERURI agar mencapai target yang di kehendaki oleh pihak perusahaan. Tahapan yang digunakan oleh PERUM PERURI untuk mencapai pembinaan keagamaan yang berkaitan tentang norma-norma agama adalah:
41
42
1.
Mengenali Sasaran Komunikasi a) Faktor Kerangka Referensi Langkah awal yang dilakukan oleh PERUM PERURI dalam hal ini Bintalorkes dan para penceramah bulanan adalah mempelajari siapa saja yang menjadi sasaran dalam komunikasi tersebut, dalam hal ini sasaranya adalah para unsur pegawai yang berkecimpung di PERUM PERURI. Dalam penyampaian pesan terhadap seluruh Masyarakat PERUM PERURI ini, tidak terlepas dari beberapa faktor yang merupakan perpaduan dari pengalaman, norma-norma ideologi serta pendidikan, dimana PERUM PERURI mendapatkan informasi tentang pentingnya pendidikan agama bagi para karyawannya guna mengatur norma yang tumbuh di dalam lingkungan masyarakat PERUM PERURI. b) Faktor Situasi dan Kondisi Yang dimaksud dengan situasi disini ialah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang akan disampaikan. Agar komunikasi berjalan dengan efektif, tempat dan ruangan dimana komunikasi akan berlangsung, sehingga hambatan yang datang dapat diminimalisir. Yang dimaksud disini ialah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi. Dalam hal ini PERUM PERURI mengadakan akses langsung kepada karyawan di PERUM PERURI untuk melakukan akses setiap pagi ke PORTAL peruri yang secara otomatis diakses ketika karyawan meghidupkan komputernya sebagai
43
sarana penyampaian komunikasinya. Menurut pandangan peneliti penerapan hal ini merupakan langkah yang baik karena di pagi hari adalah saat yang tepat untuk setiap orang mendapatkan pesan komunikasi, karena pada pagi hari kondisi karyawan siap menerima pesan komunikasi tersebut. Dan juga pada pengajian bulanan yang diadakan oleh ustadz Muhtadi yang diadakan hari libur membuat para karyawan siap menerima pesan yang disampaikan. 2.
Pemilihan Media Komunikasi Selain situasi dan juga kondisi, pemilihan media komunikasi yang dilakukan oleh PERUM PERURI dilakukan guna memudahkan pesan komunikasi sampai dengan mudah kepada komunikannya. Karena sasaranya adalah masyarakat pegawai PERUM PERURI yang latar belakang pendidikanya adalah mayoritas lebih dari strata 1, maka penggunaan media komunikasi web PORTAL dan pengajian rutin di setiap bulannya berfungsi amat penting dalam keefektifan penyampaian pesan,
orang
yang
berpendidikan
tinggi
cenderung
mengikuti
perkembangan tekhnologi, terutama teekhnologi, dan juga orang yang berpendidikan tinggi juga sangat terbiasa dituntut disiplin guna menghadiri pengajian bulanan pegawai. 3.
Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi Pesan komunikasi mempunyai tujuan tertentu, dan tujuan dari pesan komunikasi yang dilakukan oleh PERUM PERURI adalah untuk memberikan dorongan agar melakukan tindakan sesuai norma – norma
44
agama agar bisa meningkatkan kinerja karyawan sesuai koridor dan aturan kerjanya. 4.
Peran Komunikator dalam Komunikasi Faktor penting yang terdapat dalam Komunikator adalah: a) Daya tarik sumber komunikasi Pada poin ini pihak PERUM PERURI melakukan pendekatan kepada para pegawai PERUM PERURI guna mendapatkan citra yang positif dan tidak mengarah kepada kesan yang buruk, dalam hal ini contohnya ustadz Muhtadi memposisikan diri mereka setara dengan para karyawan yang hadir dalam pengajian tetap bulanan, sehingga para karyawan merasa dirinya tidak digurui sehingga pesan yang disampaikan dapat dicerna dan diterima. b) Kredibilitas sumber Pihak Bintalorkes yang mengelola tentang pembinaan keagamaan di PERUM PERURI ini harus dipandang telah memiliki kredibilitas yang tinggi, terbukti dengan ekstitensinya pihak bintalorkes telah menjadi sarana penyalur pembinaan keagamaan selama kurun waktu 14 tahun terakhir.
Menurut Harold D Lasswell, dalam proses komunikasi sebenarnya menjawab pertanyaan: Who says what in which channel to whom with what effect (siapa mengatakan apa kepada siapa melalui saluran apa dan dengan efek apa). Berikut ini adalah pejelasan penulis: 1. Who (siapa komunikatornya)
45
Menurut pandangan peneliti sesuai dengan hasil wawancara kepada PERUM PERURI, dan komunikator itu sendiri ialah bapak Supangat selaku sekertaris Bintalorkes. Dan juga Ustad Muhtadi Sub Bagian bintalorkes menjadi komunikator yang menyampaikan pesan yang dikomunikasikannya dalam pembinaan keagamaan pegawai di Perum Peruri 2. Says what (pesan apa yang dinyatakan) Sebuah komunikasi tidak berjalan dengan baik bila salah satu komponen didalamnya kurang. Dalam hal ini pesan adalah sesuatu yang penting
disamping
komunikator
dan
komunikan
dalam
proses
komunikasi.pesan yang disampaikan oleh Ustadz di pengajian bulanan dan juga arahan di dalam PORTAL PERURI mencakup tentang norma norma ke Islaman guna memberikan batasan kepada karyawan PERUM PERURI dalam mengambil tindakan dalam menunjang pekerjaannya. 3. In which channel (saluran apa yang digunakan) Perum Peruri menggunakan media internet sebagai alat untuk menyampaikan pembinaan keagamaan dan pesan atau anjuran lain dalam pembinaan keagamaan di Perum Peruri. 4. To whom (siapa komunikannya) Dalam strategi komunikasi, komunikan merupakan komponen yang paling banyak meminta perhatian. Disebabkan karena jumlah komunikan biasanya banyak dan bersifat heterogen, sedangkan mereka harus dapat dicapai dalam menerima setiap pesan secara inderawi dan rohani. Maksud dari inderawi adalah diterimannya suatu pesan jelas bagi
46
indera mata dan terang untuk indera telinga. Lalu maksud dari rohani adalah diterimanya suatu pesan sesuai dengan kerangka referensinya, paduan dari usia, agama, pendidikan, kebudayaan, dan nilai-nilai kehidupan lainnya dan kerangka referensi menimbulkan kepentingan dan minat tertentu. Pada strategi komunikasi, apabila sudah mengetahui sifatsifat komunikan, ada dua tatanan komunikasi yang efektif. a. Komunikasi tatap muka (face to face communication) Komunikasi tatap muka dipergunakan apabila komunikator mengharapkan efek perubahan tingkah laku (behavior change) dari komunikan. Sub Bagian Bintal orkes Perum Peruri pada proses komunikasi tatap muka biasanya dilakukan setiap jam istirahat atau saat waktu senggang.. b. Komunikasi bermedia (mediated communication) Komunikasi bermedia pada umumnya dipergunakan untuk menyampaikan informasi, biasa disebut komunikasi informatif. Komunikasi bermedia sangat ampuh dalam merubah tingkah laku di Perum Peruri. Komunikasi bermedia sangat persuasif dan dapat menjangkau komunikan dalam jumlah banyak pegawai Perum Peruri. Komunikan pada strategi komunikasi dalam pembinaan keagamaan di Perum Peruri adalah seluruh pegawai di Perum Peruri. 5. With what effect (efek apa yang diharapkan) Efek dari pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator akan timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Efek yang diharapkan oleh Perum Peruri adalah terciptannya nuansa islami di Perum
47
Peruri pada khususnya dan umumnya agar tercipta nuansa islami di luar lingkungan Perum Peruri. Dalam rangka meningkatkan mentalitas spiritual karyawan, PERUM PERURI memiliki media dan program yang dilaksanakan dari pertengahan tahun 2000 hingga sekarang. Berdasarkan hasil penelitian wawancara yang diperoleh dari PERUM PERURI. Program keagamaan ini rutin dilaksanakan setiap bulannya dan media yang digunakan untuk meningkatkan pembinaan keagamaan sampai saat ini masih tetap dipertahankan oleh PERUM PERURI. Program dan media sebagai berikut: 1. Portal PERURI Portal PERURI merupakan sebuah inovasi khusus yang dilakukan oleh PERUM PERURI. Portal PERURI ini adalah sarana akses web internet yang khusus dibuat oleh perusahaan guna mendapatkan informasi langsung yang di update setiap harinya oleh perusahaan. Web
Portal
Peruri ini terdiri dari berita berita seputar perusahaan, Portal itu sendiri menyediakan halaman khusus untuk berita tentang keagamaan. Secara tekhnis portal dikelola oleh IT perusahaan.dan portal itu sendiri merupakan sarana yang efektif bagi PERURI untuk membina keagamaan pegawai PERUM PERURI. Tujuan awal dibuatnya Portal PERURI ini adalah sebagai media komunikasi antara sesama pegawai PERUM PERURI dan untuk menjebatani antara pegawai dengan pihak perusahaan sehingga akan terjalin suatu hubungan mutual understanding diantara kedua belah pihak.
48
Portal PERURI dapat digunakan sebagai media bagi pihak perusahaan dalam memberikan informasi tentang keagamaan, serta dapat membentuk suatu opini yang diinginkan dikalangan pegawai PERUM PERURI. Menurut pandangan peneliti, media web Portal PERURI merupakan sebuah langkah yang ditempuh oleh perusahaan guna menerapkan strategi pembinaan keagamaan, media web ini sangat efektif ditandai dengan adanya koneksi internet di zaman sekarang, yang mana topik tentang keagamaan yang dituangkan dan di update setiap hari di dalam web ini menjadi sebuah pengetahuan tentang keagamaan bagi pegawai PERURI.Terlebih lagi para pegawai diberikan kemudahan untuk megakses web ini. Tulisan yang ada di web ini tentang keagamaan juga bisa menjadi bahan perbincangan di kalangan karyawan. Dengan begitu topik tentang keagamaan yang di akses setiap hari akan mendukung pegawai untuk lebih mengetahui tentang nuansa agamanya yang diharapkan bisa berpengaruh terhadap etos kerja karyawan PERUM PERURI. 2. Pengajian Bulanan Pegawai PERUM PERURI Pengajian bulanan yang diadakan untuk pegawai PERUM PERURI ini adalah pengajian yang bernuansakan Islami, namun, bagi kepercayaan agama lainnya diadakan hanya setiap hari besarnya dikarenakan 97% pegawai PERUM PERURI menganut agama Islam. Pengajian bulanan ini rutin dilakukan setiap minggu ke 3, dan juga
49
pengajian ini sudah berjalan selama lebih dari 5 tahun, beberapa nama besar seperti Aa gym dan ust Jefry Al-buckhory pernah diundang dlam pengajian ini. Efektifitas pegawai dalam menghadiri pengajian selalu mendapat respon positif. Pegawai selalu memenuhi gedung yang disediakan peruri. Biasanya gedung itu hanya menampung 200 orang tetapi pegawai yang mengahadiri pengajian bisa sampai 250-300 orang. Menurut Pandangan peneliti, program pengajian bulanan ini adalah sarana yang paling efektif guna menerapkan pembinaan mental pegawai di PERUM PERURI ini. Antusias dari pegawai juga sangat besar, hal ini juga membuktikan adanya minat dari pegawai untuk menyirami rohaninya guna bisa diterapkan di lingkup kerja mereka. Hasil dari pengajian bulanan ini juga bisa menjadi bahan pembicaraan di pihak pegawai, dan hal ini meberikan dampak yang besar bagi karyawan guna menciptakan lingkungan kerja yang bernuansa Islam dan memberikan ketenangan hati bag para pegawai, serta menghindarkan perilaku pegawai yang diluar norma dan aturan perusahaan. B. Faktor Penentu Keberhasilan dari Strategi Komunikasi Perum Peruri Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai 1. Kecakapan Komunikator Komunikator yang baik adalah menguasai cara-cara penyampaian buah pikiran baik secara lisan maupun secara tertulis. komunikator harus menguasai teknik berbicara dan teknik membuat suatu tulisan. Ia harus
50
cakap memilih simbol/lambang yang tepat untuk mengungkapkan buah pikiranya dan harus cakap membangkitkan minat para pendengar atau pembaca. Di samping itu harus pandai pula menarik perhatian dan menyajikannya. Keterangan-keterangannya harus sistematis dan jelas. Menurut pandangan peneliti, komunikator yang ada di Perum Peruri sudah mencukupi dari faktor-faktor diatas, dalam website Peruri yang tertuang di PORTAL peruri sudah tertulis pesan yang ingin disampaikan secara jelas, dengan design yang menarik di web tersebut menjadikan berita yang dituangkan menjadi daya tarik tersendiri, keterangan dalam berita itu dijadikan sistematis dan disajikan secara jelas. Terbukti dengan perekrutan tenaga ahli yang menangani web ini dilakukan secara ketat. ”Tenaga ahli yang kita pilih untuk mendesign web ini merupakan tenaga ahli yang diseleksi secara ketat, dengan harapan design di web inni menjadi menarik dan pesan yang ada dapat diterima dan diserap secara maksimal”1 Tidak hanya itu, komunikator atau si pemberi pesan yang akan diterima oleh setiap elemen dari Perum Peruri juga menjadi bagian dari strategi penggunaan media dalam pembinaan keagamaan Perum Peruri, sebagai contoh di dalam pengajian bulanan pihak Bintalorkes yang menangani tentang keagamaan juga sudah memperhatikan komunikator yang kompeten untuk mengisi pengajian setiap bulannya, tujuanya adalah untuk menarik perhatian agar pesan dakwah sampai secara maksimal, hal ini dibuktikan dengan sering kali pendakwah kondang menjadi pengisi
1
Wawancara Pribadi dengan bpk Supangat, Sekertaris BINTALORKES Perum Peruri, 10 September 2013.
51
pengajian bulanan di Perum Peruri, Menurut pandangan peneliti, dengan mengundang pendakwah yang sudah kondang merupakan strategi yang sangat baik, dan bisa meningkatkan rasa kepercayaan yang tinggi pada pegawai Perum Peruri, karena faktor ini bisa menjadikan strategi penyampaian pesan dakwah dapat diserap secara maksimal. 2. Saluran Komunikasi Dengan menggunakan alat dan saluran komunikasi yang jelas juga merupakan sebuah factor penentu keberhasilan dari strategi penggunaan media komunikasi bagi pembinaan keagamaan, dalam hal ini Perum Peruri menggunakan alat media web sebagai saluran komunikasinya. Menurut pandangan peneliti, saluran penggunaan web ini merupakan sebuah strategi yang baik, seiring dengan kapasitas karyawan yang mayoritas mempunyai pendidikan tinggi maka perkembangan tekhnologi juga ikut berkembang dengan berkembangnya pendidikan.
C. Program Pembinaan Lain Yanag di lakukan oleh Perum Peruri Adapun pembinaan-pembinaan lain yang dilakukan oleh Perum Peruri dalam meningkatkan keagamaan karyawan adalah sebagai berikut:
1. Mempertingati tahun baru Hijriyyah. 2. Maulid Nabi Muhammad SAW 3. Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. 4. Pesantren kilat bagi anak pegawai PERUM PERURI 5. Mengadakan buka puasa dan shalat teraweh berjamaah pada bulan suci Ramadhan.
52
6. Menyelenggarakan shalat idul fitri dan idul adha pada hari raya tersebut dilaksanakan penyalur zakat dan santunan anak dan fakir miskin serta pemotongan hewan qurban, seperti pada setiap Idul adha. Pihak perusahaan mengharapkan dengan adanya kegiatan keagamaan ini karyawan tidak hanya takut kepada atasannya akan tetapi karyawan dituntut untuk takut kepada yang menciptakannya, karena perusahaan ini menerapkan nilai-nilai islam sebenarnya seperti, kejujuran, kedisiplinan, keadilan, tanggung jawab, keadilan, dan kepedulian. Dengan kegiatan rohani ini dapat membantu para karyawan untuk menrapkan nilai-nilai dalam dunia kerja mereka. Dalam meningkatkan kesadaran karyawan akan nilai-nilai dasar PERUM PERURI melakukan pembinaan yang fokus pada nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kepedulian. Kejujuran memiliki arti yaitu suatu keadaan yang mengutamakan kebenaran hakiki pada diri sendiri, lingkungan, dan rekan kerja, kemudian nilai kedisiplinan yaitu memposisikan segala sesuatu pada tempatnya dan waktu yang semestinya, dan nilai kepedulian adalam perhatian dan dorongan untuk menjaga, mempertahakan dan meningkatkan niai, mutu atau tingkat kebaikan suatu hal keadaan dan orang lain. Dengan program ini pihak PERUM PERURI mengharapkan bahwa setiap pegawai memiliki sifat yang disebutkan diatas, dan nilai-nilai itu dapat diterapkan dilingkungan perusahaan maupun lingkungan masyarakat. Dalam meningkatkan produktivitas, setiap perusahaan harus memiliki strategi untuk mencapai tujuan yang maksimal, mustahil perusahaan yang maju tidak memiliki strategi. Baik itu strategi yang bersifat eksternal perusahaan maupun internal perusahaan dalam hal ini adalah strategi dalam
53
memuaskan pegawai agar pegawai di perusahaan tersebut dalam bekerja maksimal. Dalam menentukan sanksi untuk pegawai yang melanggar biasanya ada peringatan-peringatan secara lisan kemudian peringatan secara tertulis, jadi jika menyangkut penyelewengan dana untuk perusahaan maka ada satu orang yang akan kita cari dan kita masukan ke pihak yang berwajib sebagai efek kedaran bagi pegawai yang lain. Kemudian pihak perusahaan membuat surat pernyataan untuk mengundurkan diri secara baik-baik. Jika pegawai yang melanggar dalam hal absensi, kedisiplinan dari hari ke hari biasanya pihak perusahaan melakukan peneguran langsung atau melalui atasan masingmasing bagian.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 1.
Strategi Komunikasi Percetakaan Uang RI ( Perum Peruri ) Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai Perusahaan Umum. Strategi Komunikasi adalah tahapan yang digunakan untuk mendekati pegawai PERUM PERURI agar mencapai target yang di kehendaki oleh pihak perusahaan.Tahapan yang digunakan oleh PERUM PERURI untuk mencapai pembinaan keagamaan yang berkaitan tentang norma-norma agama adalah:
2.
a.
Mengenali Sasaran Komunikasi
b.
Pemilihan Media Komunikasi
c.
Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
d.
Peran Komunikator dalam Komunikasi
Faktor Penentu Keberhasilan dari Strategi Komunikasi Perum Peruri Dalam Pembinaan Keagamaan Pegawai a.
Kecakapan Komunikator Komunikator yang ada di Perum Peruri sudah mencukupi dari faktor-faktor diatas, dalam website Peruri yang tertuang di PORTAL peruri sudah tertulis pesan yang ingin disampaikan secara jelas, dengan design yang menarik di web tersebut menjadikan berita yang dituangkan menjadi daya tarik tersendiri, keterangan dalam berita itu dijadikan sistematis dan disajikan secara jelas. Terbukti dengan perekrutan tenaga ahli yang menangani web ini dilakukan secara ketat.
54
55
Dengan menggunakan alat dan saluran komunikasi yang jelas juga merupakan sebuah faktor penentu keberhasilan dari strategi penggunaan media komunikasi bagi pembinaan keagamaan, dalam hal ini Perum Peruri menggunakan alat media web sebagai saluran komunikasinya. Menurut pandangan peneliti, saluran penggunaan web ini merupakan sebuah strategi yang baik, seiring dengan kapasitas karyawan yang mayoritas mempunyai pendidikan tinggi maka perkembangan tekhnologi juga ikut berkembang dengan berkembangnya pendidikan.
3. Program Pembinaan Lain Yanag di lakukan oleh Perum Peruri Adapun pembinaan-pembinaan lain yang dilakukan oleh Perum Peruri dalam meningkatkan keagamaan karyawan adalah sebagai berikut: a.
Mempertingati tahun baru Hijriyyah.
b.
Maulid Nabi Muhammad SAW
c.
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
d.
Pesantren kilat bagi anak pegawai PERUM PERURI
e.
Mengadakan buka puasa dan shalat teraweh berjamaah pada bulan suci Ramadhan.
f.
Menyelenggarakan shalat idul fitri dan idul adha pada hari raya tersebut dilaksanakan penyalur zakat dan santunan anak dan fakir miskin serta pemotongan hewan qurban, seperti pada setiap Idul adha. Pihak perusahaan mengharapkan dengan adanya kegiatan keagamaan ini karyawan tidak hanya takut kepada atasannya akan tetapi karyawan dituntut untuk takut kepada yang menciptakannya, karena perusahaan ini menerapkan nilai-nilai islam sebenarnya seperti, kejujuran, kedisiplinan, keadilan, tanggung jawab, keadilan, dan
56
kepedulian. Dengan kegiatan rohani ini dapat membantu para karyawan untuk menrapkan nilai-nilai dalam dunia kerja mereka. B. Saran 1. PERUM PERURI diharapkan meningkatkan pembinaan keagamaan bagi para pegawai dengan menambah dan mengembangkan media yang ada, seperti media cetak yang bermuatkan khusus tentang keagamaan dan di terbitkan kepada seluruh pegawai agar pembinaan dan pengetahuan keagamaan ini tercapai secara efektif guna meningkatkan etos kerja pegawai dan menghindarkan serta menuntun pegawai agar tidak melakukan tindakan – tindakan yang diluar norma agamanya. 2. PERUM PERURI diharapkan bisa memberikan reward tertentu bagi para pegawai yang mempunyai minat terhadap program pembinaan keagamaan agar memotivasi pegawai yang lain untuk mengikuti kegiatan pembinaan keagamaan ini. Serta, PERUM PERURI diharapkan bisa membentuk wadah atau organisasi yang lebih khusus lagi guna mengefektifkan dan mengembangkan minat pegawai yang tertarik mendedikasikan pikiran dan tenaganya supaya menghasilkan efek yang lebih baik lagi terhadap pegawai, serta dengan adanya wadah tersebut bisa menjadikan sarana silaturahmi antar sesama pegawai dan menghasilkan kumpulan para pegawai yang bernuansakan agamanya.
57
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Abu.StrategiBelajarMengajar, Bandung :PustakaSetia, 1997.
Ali, Muhammad.KamusLengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta :Pustaka Armani 1996.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali pers, 2011.
Bactiar,Wardi.MetodologiPenelitianIlmuDakwah, Jakarta: Logos, 1999.
Bugin, Burhan.MetodePenelitianKualitatif,Jakarta:Prenada Media Group,2005.
Changara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998.
David, Fred.ManajemenStrategiKonsep, Jakarta : PT. Prenhellindo, 1998.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Gluek William F. ManajemenStrategisdanKebijakan Perusahaan, Jakarta: Erlangga, 1989.
Hari, Setiawan Purnomo dan Mansyah Zulkiefli. Manajemen Strategi, Sebuah konsep Pengantar, Jakarta : LPEE UI, 1999.
Kahmadi, Dadang. Metode Penelitian Agama: Perspektif Ilmu Perbandingan Agama, Bandung: Pustaka Setia, 2000.
Kriyantoro, Rachmat.Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2009. Maleong, Lexy j, MA. MetodelogiPenelitianKualitatif, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2007.
58
Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi , Jakarta: Bumi Kasara, 2009.
Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Nasuhi, Hamid dkk.“Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Skripsi, Tesis dan Disertasi), Jakarta: CeQDA, 2007.
Rafi’udindan Abdul, Manna Djaliel.PrinsipdanStrategiDakwah, Bandung :PustakaSetia, 1997. Rahmat, Jalaludin.MetodepenelitianKomunukasi, Bandung: PT. Rosdakarya, 2007.
Roudonah. Ilmu Komunikasi, Jakarta: Uin Jakarta Press, 2007.
Siagian,Sondang P.Manajemen Modern, Jakarta :Masagung. 1994.
Soemangara, Rd. Strategic Marketin g Communication: Konsep Strategi dan Terapan, Bandung: Alfabet, 2008.
Tim penyusunDepartemenPendidikandanKebudayaan RI.KamusBesar Bahasa Indonesia, (Jakarta :BalaiPustaka, 11997), h. 199.
Uchjana, Onong Effendi. Ilmu Komunikasi, Teori Dan Praktek, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.
Zainun, Buchari.Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1995.