PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 165 – K / PM.III-12 / AU / XI / 2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Kewarganegaraan Jenis kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
HARNOKO. Peltu / 507456. Ba Tehnisi Instrumen Sathar 31 Depohar 30. Lanud Abd. Saleh. Jakarta, 21 Desember 1964. Indonesia Laki-laki. Islam. Jl. Wijaya Barat No.86 B RT.03 RW.03 Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sekarang di Jalan Raya Lawang Gang Bima sakti No.26 Lawang Malang.
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
:
1.
Surat keputusan tentang penyerahan perkara dari Dandepohar selaku Papera Nomor Kep/04/X/2014 tanggal 23 Oktober 2014.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Nomor Sdak/153/K/AU/XI/2014 tanggal 11 Nopember 2014.
3.
Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.
4.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/153/K/AU/XI/2014 tanggal 11 Nopember 2014, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
1.
Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :
Mendengar
Memperhatikan
:
:
Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Menelantarkan orang lain dalm lingkup rumah tangganya”
2 Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 9 huruf (a) Jo Pasal 49 ayat (1) jo Pasal 5 huruf (d) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Penjara selama 12 (dua belas) bulan Membebankan biaya perkara kepada Rp.15.000,- (lima belas ribu rupiah).
Terdakwa
sebesar
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat – surat : a. 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 407/47/VIII/1988 tanggal 3 Agustus 1988. b. 1 (satu) lembar foto copy Akta Cerai Nomor : 2427/AC/2014/PA Kab. Malang tertanggal 7 Mei 2014 dari Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2.
Pembelaan dari penasehat hukum yang diajukan kepersidangan secara tertulis yang pada pokoknya penasehat hokum sependapat dengan pembuktian yang disampaikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya, oleh karenanya penasehat hukum dalam pembelaannya ini hanya mengajukan permohonan keringan hukuman bagi Terdakwa dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Bahwa dalam permasalahan ini Terdakwa telah berusaha menyampaikan secara terbuka dan jujur duduk permasalahan yang sebenarnya dan telah menyesali perbuatannya. b. Bahwa Terdakwa selama bertugas di TNI AU kurang lebih 28 tahun memiliki tanda kehormatan Satya Lencana Kesetiaan Prajurit 8,16 dan 24 tahun. c. Bahwa permasalahan tindak pidana Terdakwa telah menjalani proses hokum di Pengadilan Militer III-12 Surabaya dua kali kesemuanya adalah rentetan dari keretakan rumah tangga Terdakwa yang berakibat pada penganiayaan sdr Hasan Kosim guru sepritual saksi-3 yang diduga Terdakwa sebagai selingkuhannya saksi-3.
3.
Menimbang
:
Permohonan Terdakwa secara lisan yang menyatakan bahwa Terdakwa sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, oleh karenaya Terdakwa memohon kepada majelis akar dijatuhi yang seringan-ringannya.
Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu sejak bulan Agustus tahun 2000 Tiga Belas bertempat di Jl. Wijaya Barat No.86 B RT.03 RW.03 Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Tiga Belas atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :
3 “Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya padahal menurut hokum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AU melalui pendidikan Secata angkatan 19 di Lanud Adi Sumarmo Solo setalah lulus tahun 1985 dilantik dengan Pangkat Prada dan setelah mengalami beberapa kali pendidikan dan kenaikan pangkat, sampai dengan sekarang berdinas di Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang dengan Pangkat Peltu NRP. 507456. b. Bahwa Terdakwa sebelum permasalahan yang timbul menjadi perkara ini Terdakwa pernah menjalani proses hokum di Peradilan Militel III-12 Surabaya terkait dengan masalah tindak pidana Penganiayaan yang telah diputus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomot Put : 120-K/PM.III-12/AU/V/2013 tanggal 24 Juli 2013 dengan pidana selama 2 (dua) bulan penjara, dan yang kedua masalah tindak pidana asusila diputus Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor Put : 246-K/PM.III-12/AU/XI/2013 tanggal 20 Pebruari 2014 dengan pidana 4 (empat) bulan penjara namun dalam perkara Terdakwa masih mengajukan upaya hokum Banding. c. Bahwa Terdakwa telah menikah dengan Saksi-1 (saudari Yantikah) pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 1988 melalui Kantor KUA Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang sesuai dengan Surat Kutipan akta Nikah Nomor : 407/47/VIII/1988. d. Bahwa dari hasil perkawinan Terdakwa dengan Saksi-1 tersebut, telah dikaruniai dua orang anak yang pertama diberi nama Ika Mustikasari dan yang kedua Aditya Rizki Fatoni, kemudian perjalanan kehidupan perkawinan Terdakwa dengan Saksi-1 tidak harmonis, kemudian Terdakwa mengambil sikap untuk pisah ranjang dengan Saksi-1 (sementara Terdakwa bertempat tinggal di Patal Lawang, Kabupaten Malang, sedangkan Saksi-1 bersama anak-anak tinggal di rumah Jl. Wijaya Barat No.86 Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang). e. Bahwa Terdakwa selanjutnya pada awal tahun 2014 mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang terhadap Saksi-1 (Sdri. Yantikah) karena Terdakwa telah menduga bahwa Saksi1 telah melakukan perselingkuhan dengan orang lain, gugatan tersebut Terdakwa ajukan ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang dan telah mendapat putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dan diterbitkan surat Akta Cerai dari kantor Pengadilan Agama Nomor : 2427 AC/2014/PA. Kab Malang tanggal 26 Maret 2014. f. Bahwa Terdakwa telah menerima uang gaji setiap bulannya dari kesatuan Terdakwa sebesar Rp.4.800.000,-(empat juta delapan ratus ribu rupiah) uang gaji tersebut seluruhnya masuk ke Rekening BRI a.n Terdakwa dengan Nomor : 146801002128508, dan setiap bulannya bias diambil melalui ATM merah putih, namun Terdakwa menjelaskan untuk kartu ATM merah putih digang oleh Saksi-1 (Sdri. Yantikah) sehingga otomatis uang gaji dan uang Remunerasi Terdakwa tidak menerimanya. g. Bahwa Terdakwa tanpa memberitahu kepada Saksi-1 (Sdri. Yantikah) sekira bulan Agustus 2013 Terdakwa telah mengganti kartu ATM merah putih dengan Nomor Rekening baru yaitu Nomor : 312401002457501 sehingga uang gaji dan uang remunerasi telah Terdakwa terima secara penuh.
4 h. Bahwa Terdakwa telah mengganti kartu ATM BRI tersebut adalah atas dasar saran dari Komandan Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang a.n Letkol Tek Nimrod Sihombing jumlah total gaji Terdakwa sebesar Rp.4.800.000,-(empat juta delapan ratus ribu rupiah) setiap bulannya, kemudian ada potongan yang lainnya sehingga gaji bersih perbulan rata-rata tinggal Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) namun uang penerimaan gaji bersih per bulan Terdakwa tidak pernah memberi sepeserpun baik kepada Saksi-1 (Sdri. Yantikah) maupun kepada kedua putranya sebab Terdakwa beranggapan bahwa hak istri sudah Terdakwa berikan yaitu adanya potongan PIA (Persatuan Istri AURI) sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) perbulan didalam gaji Terdakwa, sedangkan untuk anak-anak Terdakwa sampai saat ini tidak pernah Terdakwa berikan nafkah sebab Terdakwa ingin agar anak Terdakwa meminta sendiri kepada Terdakwa tanpa perantara. i. Bahwa Terdakwa sejak bulan Agustus 2013 tidak pernah lagi memberikan nafkah baik lahir maupun batin kepada Saksi-1 (Sdri. Yantikah) maupun kepada kedua putranya, baik Saksi-1 maupun kedua putranya yang masih memerlukan biaya hidup di telantarkan oleh perbuatan Terdakwa, yang meninggalkan rumah di Jl. Wijaya Barat No.86 Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dan tinggal terpisah di Patal Lawang dan telah menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya yang dalam hal ini Saksi-1 dan kedua putranya. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 9 ayat (1) yo Pasal 49 huruf a UU RI Nomor 23 Tahun 2004. Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benarbenar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan sebagian Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa atas dakwaan tersebut, baik Terdakwa maupun Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi.
Menimbang
: Bahwa dalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum yaitu Mayor Sus Toni Efendi, SH dan Serka Sudianto SH berdasarkan Surat Perintah dari Dan Lanud Abdulrahman Saleh Malang Nomor:Sprin/806/XII/2014 tanggal 10 Desember 2014 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tertanggal 10 Desember 2014.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi-1
: Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama
: : : : : : : :
Nur Hermansah. Sertu / 535126. Bintara Mekanik APM Sathar 31 Depohar 30. Lanud Abd. Saleh Malang. Madiun, 24 Oktober 1986. Laki-laki. Indonesia. Islam.
5 Alamat tempat tinggal : Komplek Ketanegara Blok A-45 Rt 04 Rw 06 Lanud Abd. Saleh Malang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 sewaktu dinas di Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga melainkan sebagai atasan dan bawahan. 2. Bahwa saksi awalnya bertugas sebagai Bintara Mekanik APM Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang, namun pada bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Desember 2013 mendapat mutasi jabatan, sehingga jabatan saksi adalah menjadi juru bayar Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang. 3. Bahwa saksi telah dipanggil Dansathar 31 a.n Letkol Tek Nimrot P Sihombing beliau mengatakan agar uang gaji dan uang remunerasi untuk Terdakwa seluruhnya agar diterimakan ke Terdakwa, dengan catatan agar Terdakwa harus memberikan sebagian gajinya kepada anaknya. 4. Bahwa saksi menjelaskan Terdakwa sebelumnya telah memiliki nomor rekening BRI nomor : 146801002128508 dan gaji Terdakwa telah dimasukkan ke nomor rekening tersebut. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui apa alasan Terdakwa mengganti nomor rekening BRI baru dengan nomor : 312401002457501 dan Saksi tidak mengetahui Rekening BRI baru tersebut atas nama siapa dan saksi juga tidak mengetahuinya, yang jelas nomor rekening BRI lama nomor : 146801002128508 tidak digunakan lagi oleh Terdakwa. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2
: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Feri Ardiyanto. Sertu / 535144. Ba Sathar 31 Depohar 30. Lanud Abd. Saleh Malang. Malang, 10 Desember 1986. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Masjid Kauman No.71 Rt. 02 RW. 04 Singosari, Kabupaten Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juli tahun 2009 sewaktu saksi masuk menjadi anggota Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang antara Saksi dan Terdakwa sebatas hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa saksi menjabat sebagai Bintara Tehnisi Bengkel Perbaikan dan Percobaan Motor Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang kemudian Saksi diangkat menjadi juru bayar sejak tanggal 1 Januari 2014 menggantikan juru bayar sebelumnya yaitu saksi Sertu Nur Hermansyah berdasarkan Perintah Dansathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang. 3. Bahwa Saksi menjelaskan bahwa Terdakwa masuk sebagai anggota daftar penerima gaji di Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd.
6 Saleh Malangdan nomor rekening Terdakwa yang masuk dalam daftar gaji BRI yaitu nomor rekening : 312401002457501 sehingga setiap bulannya bisa dicairkan melalui ATM BRI. 4. Bahwa Saksi selama menjadi juru bayar Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai nomor rekening lain di BRI atau tidak, karena Terdakwa tidak pernah menyampaikan/laporkan kepada saksi. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa para saksi berikut dibawah ini (saksi 3 dan saksi 4) telah dipanggil secara sah dan patut menurut undang-undang namun yang bersangkutan tidak hadir dipersidangan dan atas persetujuan dari Terdakwa maupun Penasehat Hukum keterangan saksi tersebut dibacakan oleh Oditur Militer sebagai berikut:
Saksi-3
: Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Yantikah. Ibu Rumah Tangga. Malang, 02 Maret 1966. Perempuan. Indonesia. Islam. Jl. Wijaya Barat No.68 B RT.03 RW.03 Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena antara Saksi dan Terdakwa masih ada hubungan sebagai suami istri yang masih sah. 2. Bahwa Saksi telah menikah dengan Terdakwa pada tanggal 3 Agustus 1988 di KUA Kecamatan Singosari Kabupaten Malang sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor : 407/47/VIII/1988 tanggal 3 Agustus 1988 dari pernikahan tersebut Saksi dikaruniai dua orang putra. 3. Bahwa pada awal kehidupan rumah tangga saksi dengan Terdakwa sangat harmonis namun sejak bulan Juni 2012 saksi tidak pernah diberikah nafkah bathin oleh Terdakwa sedangkan untuk nafkah lahir sejak Agustus 2013 sampai dengan bulan Maret 2014 Terdakwa tidak pernah menafkahi saksi lagi. 4. Bahwa untuk setiap bulannya saksi dinafkahi oleh Terdakwa hanya Rp.1.500.000,-(satu juta lima ratus ribu rupiah) melalui ATM BRI Merah Putih, tetapi sejak bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan Maret 2014 Saksi sudah tidak pernah lagi diberi uang oleh Terdakwa, karena setiap saksi mengambil uang gaji melalui ATM BRI Merah Putih uang selalu tidak ada. 5. Bahwa Saksi sudah pernah melaporkan ke Kesatuan Terdakwa yang diterima oleh Kapten Tek Dwi Atmo seorang Perwira Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang saat itu Kapten Dwi Atmo menyarankan Saksi agar tinggal bersama orang tua Saksi di Jl. Wijaya Barat No.86 B Kelurahan Pagetan, Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa pada pokoknya menyangkan sebagaian dan membenarkan sebagian lainnya. Adapun yang disangkal oleh Terdakwa yaitu saksi Yantikah tidak mau lagi menerima uang dari Terdakwa.
7 Saksi-4
: Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Aditya Risky Fattoni. Pelajar SMK Politehnik Pelayaran Surabaya. Malang, 30 Juli 1995. Laki-laki. Indonesia. Islam. Jl. Wijaya Barat No.68 B RT.03 RW.03 Kelurahan Pagetan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa karena Saksi masih ada hubungannya sebagai anak kandung. 2. Bahwa Saksi mengetahui sejak bulan Nopember 2012 Terdakwa sudah tidak tinggal dirumah atau serumah dengan ibu saksi yaitu saksi Yantikah hingga sekarang. 3. Bahwa sejak bulan Agustus 2013 saksi mengetahui dari ibu saksi Terdakwa sudah tidak pernah memberikan nafkah lagi baik kepada saksi Yantikah maupun kepada saksi dengan sekarang, karena setiap saksi bersama saksi Yantikah setiap mengambil uang gaji melalui ATM BRI Merah Putih selalu tidak ada dananya/saldo kosong, dan ternyata Terdakwa memang tidak pernah mengirim uang untuk biaya kelangsungan hidup baik terhadap saksi maupun saksi Yantikah. . 4. Bahwa Saksi pernah bertemu dengan Terdakwa, dan menyampaikan bahwa perbuatan Terdakwa itu tidak baik, agar Terdakwa menyadari dan merubah sikapnya tetapi hasilnya malah tidak berubah dan Terdakwa malah tidak pulang kerumah sejak bulan Nopember 2012 sampai dengan sekarang. Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa pada pokoknya menyangkan sebagaian dan membenarkan sebagian lainnya. Adapun yang disangkal oleh Terdakwa yaitu Terdakwa masih memberikan ung kepada saksi Aditya setiap ketemu sebesar Rp.200.000.- (dua ratus ribu rupiah).
Menimbang
: Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AU melalui pendidikan Secata angkatan 19 di Lanud Adi Sumarmo Solo setelah lulus tahun 1985 dilantik dengan Pangkat Prada, dan setelah mengalami beberapa kali pendidikan dan kenaikan pangkat, sampai dengan sekarang berdinas di Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang dengan Pangkat Pembantu Letnan satu. 2. Bahwa Terdakwa telah menikah dengan saksi Yantikah pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 1988 melalui Kantor KUA Kecamatan Singosari sesuai dengan Surat Kutipan Akta Nikah Nomor : 407/47/VIII/1988 tanggal 3 gustus 1988 . 4. Bahwa dari hasil perkawinan Terdakwa telah dikaruniai dua orang putra yang pertama bernama Ika Mustikasari dan yang kedua bernama saksi Aditya Rizki Fatoni. 5. Bahwa awal kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan saksi Yantikah sangat harmonis namun sejak tahun 2011 kehidupan rumah tangga Terdakwa dikarenakan saksi Yantikah berselingkuh dengan guru
8 sepiritualnya yang bernama sdr. Hasan yang akhirnya sejak tahun 2012 Terdakwa tidak memberikan nafkah bathin kepada isterinya serta Terdakwa dan saksi Yantikah pisah ranjang dimana Terdakwa tingga sendiri di daerah Patal Lawang Malang, sedangkan untuk saksi Yantikah bersama anak-anak tinggal di Jl. Wijaya Barat No.86 Desa Pagetan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. 6. Bahwa untuk setiap bulannya Terdakwa menerima uang gaji dari satuan tempat dinas Terdakwa sebesar Rp.4.800.000,-(empat juta delapan ratus ribu rupiah) dan uang gaji tersebut seluruhnya masuk ke rekening BRI dengan Nomor : 146801002128508, yang kartu ATM-nya dipegang oleh saksi Yantikah sehingga uang gaji tersebut selalu diambil oleh saksi Yantikah melalui kartu ATM merah putih, dan Terdakwa tidak pernah diberikan uang lagi oleh isterinya. 7. Bahwa sejak bulan Agustus 2013 Terdakwa tanpa memberitahu kepada saksi Yantikah telah mengganti kartu ATM merah putih dengan nomor rekening baru yaitu nomor : 312401002457501 atas saran dari Komandan Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang a.n Letkol Tek Nimrod Sihombing sehingga uang gaji dan uang remunerasi telah Terdakwa terima secara penuh dan Terdakwa tidak memberikan uang belanja lagi kepada istrinya yaitu saksi Yantikah. 8. Bahwa untuk setiap bulannya Terdakwa menerima gaji sebesar Rp.4.800.000,-(empat juta delapan ratus ribu rupiah), kemudian ada potongan lain sehingga gaji bersih perbulannya rata-rata tinggal Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah). 9. Bahwa alasan Terdakwa tidak memberikan uang belanja kepada saksi Yantikah, karenaTerdakwa beranggapan bahwa hak istri sudah Terdakwa berikan yaitu adanya potongan dari PIA (Persatuan Istri AURI) sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) perbulan didalam gaji Terdakwa, sedangkan uang anak-anak Terdakwa sampai saat ini tidak Terdakwa berikan nafkah sebab Terdakwa ingin agar anak Terdakwa meminta sendiri kepada Terdakwa tanpa perantara. 10. Bahwa selain itu Terdakwa merasa marah kepada saksi Yantikah karena rumah yang berada di Jl. Wijaya Barat Nomor 86 B Singosari Malang, telah di kostkan oleh saksi yantikah tanpa seijin Terdakwa dan hasilnya diambil seluruhnya oleh saksi Yantikah dan Kemudian terhadap sebidang tanah seluas 400 m2 (empat ratus meter persegi) di Jl. Kendedes Gang I dan tanah tersebut juga disewakan oleh saksi Yantikah namun uang hasil sewa tersebut Terdakwa tidak pernah diberi sepeserpun oleh saksi Yantikah. 11. Bahwa setelah mendapatkan persetujuan dari Ankumnya, Terdakwa pada tanggal 12 Pebruari 2014 mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang terhadap saksi Yantikah dengan alasan bahwa saksi Yantikah telah melakukan perselingkuhan dengan orang lain dan dan atas gugatan cerai tersebut telah mendapat putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan diterbitkan surat Akta Cerai dari kantor Pengadilan Agama Nomor : 2427 AC/2014/PA. Kab Malang tanggal 26 Maret 2014. 12. Bahwa Terdakwa sebelum melakukan tindak pidana ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Penganiayaan yang perkaranya sudah diputus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan yang kedua Terdakwa melakukan tindak pidana asusila yang perkaranya sudah diputus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan atas putusan tersebut Terdakwa masih mengajukan upaya hukum Kasasi di Mahkamah Agung.
9 Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan ini berupa : Surat – surat : a. 1 (satu) lembar foto copy Kutipan 407/47/VIII/1988 tanggal 3 Agustus 1988.
Akta
Nikah
Nomor
:
b. 1 (satu) lembar foto copy Akta Cerai Nomor : 2427/AC/2014/PA Kab Malang tertanggal 7 Mei 2014 dari Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Menimbang
: Bahwa kesemua barang bukti tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para saksi di dalam persidangan.
Menimbang
: Bahwa barang bukti 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 407/47/VIII/1988 tanggal 3 Agustus 1988 atas nama Harnoko dan Yantikah adalah bukti petunjuk atas pernikahan Terdakwa dengan Saksi Yantikah sehingga dapat memperkuat pembuktian dalam perkara ini dan Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
: Bahwa barang bukti 1 (satu) lembar foto copy Akta Cerai Nomor : 2427/AC/2014/PA Kab Malang tertanggal 7 Mei 2014 dari kantor Pengadilan Agama Kabupaten Malang atas nama Harnoko dan Yantikah adalah bukti petunjuk atas perceraian Terdakwa dengan Saksi Yantikah sehingga dapat memperkuat pembuktian dalam perkara ini dan Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
: Bahwa benar berdasarkan keterangan Terdakwa,dan keterangan para Saksi dibawah sumpah serta alat bukti lainnya dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AU melalui pendidikan Secata angkatan 19 di Lanud Adi Sumarmo Solo setelah lulus tahun 1985 dilantik dengan Pangkat Prada dan setelah mengalami beberapa kali pendidikan dan kenaikan pangkat, sampai dengan sekarang berdinas di Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang dengan Pangkat Pembantu Letnan satu. 2. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan saksi Yantikah pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 1988 melalui Kantor KUA Kecamatan Singosari sesuai dengan Surat Kutipan Akta Nikah Nomor : 407/47/VIII/1988 tanggal 3 gustus 1988 . 4. Bahwa benar dari hasil perkawinan Terdakwa telah dikaruniai dua orang putra yang pertama bernama Ika Mustikasari dan yang kedua bernama saksi Aditya Rizki Fatoni. 5. Bahwa benar awal kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan saksi Yantikah sangat harmonis namun sejak tahun 2011 kehidupan rumah tangga Terdakwa dikarenakan saksi Yantikah berselingkuh dengan guru sepiritualnya yang bernama sdr. Hasan yang akhirnya sejak tahun 2012 Terdakwa tidak memberikan nafkah bathin kepada isterinya serta Terdakwa dan saksi Yantikah pisah ranjang dimana Terdakwa tingga sendiri di daerah Patal Lawang Malang, sedangkan untuk saksi Yantikah bersama anak-anak tinggal di Jl. Wijaya Barat No.86 Desa Pagetan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
10 6. Bahwa benar untuk setiap bulannya Terdakwa menerima uang gaji dari satuan tempat dinas Terdakwa sebesar Rp.4.800.000,-(empat juta delapan ratus ribu rupiah) dan uang gaji tersebut seluruhnya masuk ke rekening BRI dengan Nomor : 146801002128508, yang kartu ATMnya dipegang oleh saksi Yantikah sehingga uang gaji tersebut selalu diambil oleh saksi Yantikah melalui kartu ATM merah putih, dan Terdakwa tidak pernah diberikan uang lagi oleh isterinya. 7. Bahwa benar sejak bulan Agustus 2013 Terdakwa tanpa memberitahu kepada saksi Yantikah telah mengganti kartu ATM merah putih dengan nomor rekening baru yaitu nomor : 312401002457501 atas saran dari Komandan Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang a.n Letkol Tek Nimrod Sihombing sehingga uang gaji dan uang remunerasi telah Terdakwa terima secara penuh. 8. Bahwa benar untuk setiap bulannya Terdakwa menerima gaji sebesar Rp.4.800.000,-(empat juta delapan ratus ribu rupiah), kemudian ada potongan lain sehingga gaji bersih perbulannya rata-rata tinggal Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah). 9. Bahwa benar sejak bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan Maret 2014 Terdakwa sudah tidak pernah lagi menafkahi istrinya dan anak-anaknya. 10. Bahwa benar alasan Terdakwa tidak memberikan nafkah lahir bathin kepada saksi Yantikah, karenaTerdakwa beranggapan bahwa hak istri sudah Terdakwa berikan yaitu adanya potongan dari PIA (Persatuan Istri AURI) sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) perbulan didalam gaji Terdakwa, sedangkan uang anak-anak Terdakwa sampai saat ini tidak Terdakwa berikan nafkah sebab Terdakwa ingin agar anak Terdakwa meminta sendiri kepada Terdakwa tanpa perantara. 11. Bahwa benar selain itu Terdakwa merasa marah kepada saksi Yantikah karena rumah yang berada di Jl. Wijaya Barat Nomor 86 B Singosari Malang, telah di kostkan oleh saksi yantikah tanpa seijin Terdakwa dan hasilnya diambil seluruhnya oleh saksi Yantikah dan Kemudian terhadap sebidang tanah seluas 400 m2 (empat ratus meter persegi) di Jl. Kendedes Gang I dan tanah tersebut juga disewakan oleh saksi Yantikah namun uang hasil sewa tersebut Terdakwa tidak pernah diberi sepeserpun oleh saksi Yantikah. 12. Bahwa benar setelah mendapatkan persetujuan dari Ankumnya, Terdakwa pada tanggal 12 Pebruari 2014 mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Kabupaten Malang terhadap saksi Yantikah dengan alasan bahwa saksi Yantikah telah melakukan perselingkuhan dengan orang lain dan dan atas gugatan cerai tersebut telah mendapat putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan diterbitkan surat Akta Cerai dari kantor Pengadilan Agama Nomor : 2427 AC/2014/PA. Kab Malang tanggal 26 Maret 2014. 13. Bahwa benar dari rangkaian perbuatan Terdakwa yang tidak lagi mengurusi isteri dan anak-anaknya adalah perbuatan yang dilarang dan melawan hukum karena Terdakwa selaku orang tua telah melakukan suatu perbuatan aktif dari Terdakwa yaitu membiarkan, masa bodoh, menempatkan anak-anaknya dalam keadaan terlantar , yang merupakan bagian dari lingkup kehidupan rumah tangganya dimana seharusnya Terdakwa wajib memberikan kehidupan, perawatan , atau pemeliharaan kepada kedua anaknya tersebut sebagaimana menurut hokum yang berlaku baginya. 14. Bahwa benar Terdakwa sebelum melakukan tindak pidana ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Penganiayaan yang perkaranya sudah diputus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya
11 dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan dan yang kedua Terdakwa melakukan tindak pidana asusila yang perkaranya sudah diputus oleh Pengadilan Militer III-12 Surabaya dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan dan atas putusan tersebut Terdakwa masih mengajukan upaya hukum Kasasi di Mahkamah Agung.
Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa terhadap Tuntutan Oditur tersebut, Majelis Hakim akan menanggapinya sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur sebagaimana yang akan diuraikan dalam pembuktian pada putusan ini termasuk juga mengenai permohoanan tuntutan pidananya.
Menimbang
: Bahwa oleh karena pembelaaan dari Penasehat hukum hanya berisi permohonan keringan hukum saja maka Majelis akan langsung menanggapinya sekaligus dalam putusan ini.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
Menimbang
:
Unsur kesatu
: Setiap Orang.
Unsur kedua
: Dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tanggannya,padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut.
Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : “ Setiap Orang ”. Bahwa yang dimaksud dengan “ Setiap orang “ dalam Pasal 44 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 adalah sama dengan kata “ Barang siapa “ yakni siapa saja dianggap sebahai subjek hukum yang dapat dipertanggung jawabkan menurut hukum yang berlaku, dalam hal ini adalah Terdakwa Bahwa dalam hukum pidana (pasal 2 sampai dengan pasal 5, pasal 7 dan pasal 8 KUHP) yang dimaksud dengan barang siapa yang sebagai subyek hukum mampu bertanggung jawab artinya bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (Pidana) kepada pelaku atau subyek hukum, maka ia haruslah mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya itu. Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subyek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi keadaankeadaan sebagaimana diatur dalam pasal 44 KUHP yakni jiwanya cacad dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut: 1.
Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AU melalui pendidikan Secata angkatan 19 di Lanud Adi Sumarmo Solo setelah lulus tahun 1985 dilantik dengan Pangkat Prada dan
12 setelah mengalami beberapa kali pendidikan dan kenaikan pangkat, sampai dengan sekarang berdinas di Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang dengan Pangkat Pembantu Letnan satu. 2.
Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AU yang sekaligus juga sebagai Warga Negara Republik Indonesia yang tunduk pada hukum dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
3.
Bahwa benar Terdakwa padawaktu melakukan perbuatan yang didakwakan ini, Terdakwa masih berdians aktif sebagai Prajurit TNI AU yang mempunyai jabatan yang harus dipertanggungjawabkan kepada Terdakwa, hal tersebut membuktikan bahwa Terdakwa sehat jasmani maupun rohani yang berarti pula Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya dan Terdakwa sebagai prajurit TNI juga tunduk pada kekuasaan Peradilan Militer dimana Terdakwa diajukan sebagai pelaku tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer yaitu Peltu Harnoko Nrp.507456 yang saat ini berdiri sebagai Terdakwa.
4.
Bahwa benar menurut keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa sendiri, dimana setelah identitas Terdakwa dicocokan dengan identitas yang tertuang dalam suratdakwaan oditur militer no.Sdak/153/K/AU/XI/2014 tanggal 11 Nopember 2014 beserta berkas perkara atas nama Terdakwa tersebut ternyata cocok antara satu dengan yang lainnya sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan orang (error in persona) yang diajukan ke muka persidangan.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kesatu “Setiap Orang” telah terpenuhi.
Unsur Kedua
: “Dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tanggannya.
Bahwa yang dimaksud dengan Menelantarkan adalah membuat seseorang menjadi sengsara, yang dalam unsur ini bermaksud bahwa seseorang tadinya tidak sengsara menjadi sengsara oleh karena tidak diberikannya perhatian oleh orang lain yang mempunyai kewajiban untuk hal itu. Menurut pasal 9 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2004 Penelantaran yang dimaksud adalah penalantaran orang dalam lingkup rumah tangganya, yang merupakan kewajiban baginya berdasarkan ketentuan hukum atau perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Penelantaran dimaksud berlaku mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan atau melarang untuk haknya yang layak. Ketergantungan ekonomi lebih menekankan pada kebutuhan materiil terhadap seseorang sehingga ia tidak dapat memenuhi kebutuhn rumah tangganya yang akhirnya dapat mengakibatkan suami/istri/anak tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup yang secara langsung kehidupan keluarga menjadi terlantar.
13 Menurut pasal 2 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004, dimaksud “orang dalam lingkup rumah tangga” meliputi: -
yang
1. Suami, istri dan anak. 2. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dan orang sebagaimana dimaksud pada angka 1 karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhari, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga dan atau 3. Orang yang bekerja sebagaimana dimaksud pada angka 2 dipandang sebagai anggota keluarga dalam jangka waktu selama berada dalam rumah tangga yang bersangkutan. Bahwa oleh karena Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 merupakan Undang-Undang khusus dan mempunyai ciri kekhasan tersendiri dan SR. Sianturi, SH dalam bukunya Tindak Pidana di KUHP halaman 517 menyatakan “Tidak semua perbuatan menelantarkan orang diangkat menjadi suatu kejahatan sehingga apabila pendapat SR. Sianturi ini dihubungkan dengan unsur ketiga ini, yang diangkat perbuatan menelantarkan menjadi kejahatan apabila menelantarkan orang orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan perawatan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut. Pengertian menurut hukum yang berlaku baginya adalah sesuatu yang bersifat keharusan (imperatif) karena diikuti kalimat ia wajib memberikan yang kemudian diikuti kalimat kehidupan koma perawatan koma atau pemeliharaan artinya ketiga kewajiban itu tergantung dari objek karena ditandai dengan tanda baca koma dan kata atau singkatnya : ia wajib memberikan kehidupan. Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Jo Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 yang menyatakan suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatunya keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para saksi dibawah sumpah serta barang bukti lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa telah menikah dengan saksi Yantikah pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 1988 melalui Kantor KUA Kecamatan Singosari sesuai dengan Surat Kutipan Akta Nikah Nomor : 407/47/VIII/1988 tanggal 3 gustus 1988 . 2. Bahwa benar dari hasil perkawinan Terdakwa telah dikaruniai dua orang putra yang pertama bernama Ika Mustikasari dan yang kedua bernama saksi Aditya Rizki Fatoni. 3. Bahwa benar awal kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan saksi Yantikah sangat harmonis namun sejak tahun 2011 kehidupan rumah tangga Terdakwa dikarenakan saksi Yantikah berselingkuh dengan guru sepiritualnya yang bernama sdr. Hasan yang akhirnya sejak tahun 2012 Terdakwa tidak memberikan nafkah bathin kepada isterinya serta Terdakwa dan saksi Yantikah pisah ranjang dimana Terdakwa tingga sendiri di daerah Patal Lawang Malang, sedangkan
14 untuk saksi Yantikah bersama anak-anak tinggal di Jl. Wijaya Barat No.86 Desa Pagetan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. 4. Bahwa benar untuk setiap bulannya Terdakwa menerima uang gaji dari satuan tempat dinas Terdakwa sebesar Rp.4.800.000,-(empat juta delapan ratus ribu rupiah) dan uang gaji tersebut seluruhnya masuk ke rekening BRI dengan Nomor : 146801002128508, yang kartu ATMnya dipegang oleh saksi Yantikah sehingga uang gaji tersebut selalu diambil oleh saksi Yantikah melalui kartu ATM merah putih, dan Terdakwa tidak pernah diberikan uang lagi oleh isterinya. 5. Bahwa benar sejak bulan Agustus 2013 Terdakwa tanpa memberitahu kepada saksi Yantikah telah mengganti kartu ATM merah putih dengan nomor rekening baru yaitu nomor : 312401002457501 atas saran dari Komandan Sathar 31 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh Malang a.n Letkol Tek Nimrod Sihombing sehingga uang gaji dan uang remunerasi telah Terdakwa terima secara penuh. 6. Bahwa benar untuk setiap bulannya Terdakwa menerima gaji sebesar Rp.4.800.000,-(empat juta delapan ratus ribu rupiah), kemudian ada potongan lain sehingga gaji bersih perbulannya rata-rata tinggal Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah). 7. Bahwa benar sejak bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan Maret 2014 Terdakwa sudah tidak pernah lagi menafkahi istrinya dan anak-anaknya.. 8. Bahwa benar alasan Terdakwa tidak memberikan nafkah lahir bathin kepada saksi Yantikah, karenaTerdakwa beranggapan bahwa hak istri sudah Terdakwa berikan yaitu adanya potongan dari PIA (Persatuan Istri AURI) sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) perbulan didalam gaji Terdakwa, sedangkan uang anak-anak Terdakwa sampai saat ini tidak Terdakwa berikan nafkah sebab Terdakwa ingin agar anak Terdakwa meminta sendiri kepada Terdakwa tanpa perantara. 9. Bahwa benar dari rangkaian perbuatan Terdakwa yang tidak lagi mengurusi isteri dan anak-anaknya adalah perbuatan yang dilarang dan melawan hukum karena Terdakwa selaku orang tua telah melakukan suatu perbuatan aktif dari Terdakwa yaitu membiarkan, masa bodoh, menempatkan anak-anaknya dalam keadaan terlantar , yang merupakan bagian dari lingkup kehidupan rumah tangganya dimana seharusnya Terdakwa wajib memberikan kehidupan, perawatan , atau pemeliharaan kepada kedua anaknya tersebut sebagaimana menurut hokum yang berlaku baginya. Dengan demikian
Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua
“Dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tanggannya padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan atau pemeliharaan kepada orang tersebut ”.telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa setelah menguraikan pembuktian dalam perkara ini ternyata Majelis Hakim sependapat dengan apa yang diuraikan oleh Oditur dalam tuntutannya, adapun mengenai permohonan pidananya Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusan ini.
Menimbang
: Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
15 Menimbang
: Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : “Menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, dan pemeliharaan kepada orang tersebut ”
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa yang tidak memberikan Nafkah kepada istri dan anak-anaknya sejak bulan Agustus 2013 sampai dengan bulan Maret 2014 dengan alasan gaji yang diterima oleh Terdakwa sudah dipotong oleh PIA (Persatuan Istri AURI) sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) perbulan menurut Terdakwa sudah memberikan haknya kepada isterinya sehingga Terdakwa tidak perlu lagi memberikan nafkah kepada isterinya, sedangkan untuk anak-anaknya harus meminta langsung kepada Terdakwa sendiri. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut sangat naif dan arogan dan lebih mementingkan kehidupannya sendiri daripada kehidupan isteri dan anak-anaknya yang menjadi tanggungjawabnya untuk memberikan kehidupan yang layak. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, dapat membuat isteri dan anak-anaknya menjadi terlantar karena tidak lagi yang memberikan nafkah.
Menimbang
: Bahwa tujuan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah tangga dibuat adalah untuk melindungi kaum perempuan dari tindakan kesewenang-wenangan seorang laki-laki bukan semata-mata hanya untuk memidana seseorang saja yang melakukan penelantaran dalam lingkup rumah tangganya melainkan untuk menyatukan kehidupan rumah tangga hidup rukun kembali seperti semula.
Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orangorang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali kejalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : Terdakwa mengakui kesalahannya memperlancar jalannya persidangan. -
dan
berterus
sehingga
Terdakwa telah meminta maaf kepada istrinya (Saksi Yantikah).
Terdakwa sudah bertugas selama 28 (dua puluh delapan tahun dan telah mendapatkan satya Lencana Kesetiaan 8,16 dan 24 tahun serta Terdakwa sudah mendekati masa pensiun.
16 Hal-hal yang memberatkan : Terdakwa pernah dijatuhi hukuman pidana sebanyak 2 (dua) kali di Pengadilan Militer III-12 Surabaya dalam perkara Penganiayaan dan Asusila. Akibat perbuatan Terdakwa Saksi Yantikah dan anak-anaknya menjadi terlantar. Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara ini.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat – surat : a. 1 (satu) lembar foto copy Kutipan 407/47/VIII/1988 tanggal 3 Agustus 1988.
Akta
Nikah
Nomor
:
b. 1 (satu) lembar foto copy Akta Cerai Nomor : 2427/AC/2014/PA Kab Malang tertanggal 7 Mei 2014 dari Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Perlu ditentukan statusnya. Menimbang
: Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat-surat tersebut sangat erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan melekat menjadi satu dalam berkas perkara maka Majelis menentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
: Pasal 9 ayat (1) jo pasal 49 huruf a UU RI Nomor 23 tahun 2004, dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas HARNOKO, Peltu NRP 507456 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana
3.
:
Penjara selama 7 (tujuh) bulan
Menetapkan barang bukti berupa : Surat – surat : a. 1 (satu) lembar foto copy Kutipan Akta Nikah Nomor : 407/47/VIII/1988 tanggal 3 Agustus 1988. b. 1 (satu) lembar foto copy Akta Cerai Nomor : 2427/AC/2014/PA Kab Malang tertanggal 7 Mei 2014 dari Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Malang. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara..
4.
Membebankan Ribu Rupiah.)
biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- ( Sepuluh
17 Demikian diputuskan pada hari Selasa tanggal 23 Desember 2014 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Muh. Mahmud, SH, MH Letkol Chk NRP 1910002230362 sebagai Hakim Ketua, serta Tuty Kiptiani, SH Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P dan Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672, masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan Hakim Anggota-II, dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Vinor Orfansyah, SH Letkol Laut (KH) NRP 12291/P, Penasihat Hukum Toni Efendi, SH Mayor Sus NRP 519761, Sudianto, SH Serka NRP 514380, Panitera Rudianto Pelda NRP 21960347440875, serta di hadapan umum dan Terdakwa
Hakim Ketua Cap/Ttd Muh. Mahmud, SH, MH Letkol Chk NRP 1910002230362
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Ttd
Ttd
Tuty Kiptiani, SH Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P
Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672
Panitera Ttd Rudianto Pelda NRP 21960347440875
Salinan Putusan Ini sesuai dengan aslinya Panitera Cap/Ttd Rudianto Pelda NRP 21960347440875
