PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
P U T U S A N Nomor : 136 - K / PM.III-12 / AL / VIII / 2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
AMANG HARIBOWO. Kopda Ptr / 72070. Urdal Satma Rumkit Dr. Ramelan Surabaya. Rumkit Dr. Ramelan Surabaya. Jombang, 8 Juli 1970. Laki-laki. Indonesia Islam. Desa Ngogri RT.01 RW.001 Kec. Megaluh, Kab. Jombang.
Terdakwa tidak ditahan. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca
: Berkas Perkara dari Pomal Lantamal V Surabaya Nomor: BP-19/A12/V/2014 tanggal 26 Mei 2014 atas nama Amang Haribowo, Kopda Ptr NRP.72070.
Memperhatikan : 1. Keputusan Karumkital Dr. Ramelan Surabaya selaku Papera Nomor: Kep/06/VII/2014 tanggal 23 Juli 2014 tentang Penyerahan Perkara. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/119/K/AL/VIII/2014 tanggal 08 Agustus 2014. 3. Surat Kaotmil III-12 Surabaya perihal panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/119/K/AL/VIII/2014 tanggal 08 Agustus 2014, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan Terdakwa keterangan para Saksi di bawah sumpah.
di
persidangan
serta
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : "Militer, yang dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari", Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 86 ke-1 KUHPM.
2 b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa: Pidana Penjara selama 3 (tiga) bulan. c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah). d. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : 1) 2 (dua) lembar fotocopy daftar absensi Terdakwa Kopda Ptr Amang Haribowo NRP 72070; 2) 1 (satu) lembar Surat keterangan dokter (klinik saraf) dan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 25 September 2013; 3) 1 (satu) lembar Surat Panggilan I dari Dansatma Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Nomor: B/PG/20/X/2013 tanggal 2 Oktober 2013; 4) 1 (satu) lembar Surat penintah pencarian dan penangkapan dan Karumkital Dr. Ramelan Surabaya Nomor : R/1271/X/2013 tanggai 17 Oktober 2013; 5) 1 (satu) lembar Surat keterangan dokter (klinik saraf) dan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 21 Oktober 2013; 6) 1 (satu) lembar Surat keterangan dokter (klinik saraf) dari Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 29 Oktober 2013; Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa menyesal, menyadari kesalahannya, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa memohon agar dihukum yang seringan-ringannya. Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal Dua puluh tujuh bulan September tahun 2000 Tiga belas sampai dengan tanggal Tujuh belas bulan Oktober tahun 2000 Tiga belas secara berturut-turut, atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan September tahun 2000 Tiga belas sampai dengan bulan Oktober tahun 2000 Tiga belas, atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Tiga belas, bertempat di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya, telah melakukan tindak pidana : “Militer, yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin, dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dan tiga puluh hari" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Secatam Milsuk Angkatan IX/1 tahun 1990 di Kodikal Surabaya sekarang Kobangdikal, setelah lulus dilantik dengan pangkat Kelasi Dua Ptr, kemudian ditempatkan di KRI BPP-901 Satbanarmatim, setelah mengalami mutasi dan kenaikan pangkat sampai dengan melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini Terdakwa menjabat sebagai anggota Urdal Satma Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dengan pangkat Kopda Ptr NRP 72070. b. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan Karumkital Dr. Ramelan Surabaya sejak tanggal 27 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013.
3
c. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dan Dansatnya, Terdakwa tidak pernah menghubungi Satuan baik melalui surat maupun telepon, dan pihak Kesatuan melalui Kasatprov Rumkital Dr. Ramelan Surabaya pernah melakukan pemanggilan sebanyak 1 (satu) kali dan pencarian serta penangkapan terhadap Terdakwa, namun Terdakwa belum berhasil diketemukan. d. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan satuan tanpa ijin yang sah dan Karumkital Dr. Ramelan Surabaya Terdakwa mengaku berada di rumahnya Ds. Ngogni RT.01 Rw.001 Kee. Megaluh Kab. Jombang tidak melakukan kegiatan apa-apa. e. Bahwa Terdakwa akhirnya pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 08.00 Wib kembali ke Kesatuan dengan menghadap Paga Tetap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya atas nama Peltu Mes Sugiyono, selanjutnya Terdakwa di bawa ke poli saraf selama 5 (lima) hari dan diberi surat keterangan dokter kerja ringan selama 1 (satu) bulan terhitung mulai tanggal 29 Oktober 2013 sampai dengan bulan Nopember 2013. f. Bahwa latar belakang Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dan Dansatnya, karena Terdakwa sakit gejala stroke. g. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang, sah dan Karumkital Dr. Ramelan Surabaya sejak tanggal 27 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 atau selama 21 (dua puluh satu) hari secara berturut-turut atau tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. h. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa pada tahun 2002 pernah dijatuhi hukuman disiplin ares berat selama 7 (tujuh) hari dalam perkara Mangkir dan tahun 2006 Terdakwa juga di jatuhi hukuman disiplin ares berat selama 21 (dua puluh satu) hari dalam perkara mangkir di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. i. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dan Dansatnya Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman dan damai, serta Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan dalam tugas oprasi militer atau expedisi Militer. Bahwa perbuatan Terdakwa tensebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 86 ke-1 KUHPM. Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan mengerti dan membenarkan telah melakukan perbuatan sebagaimana yang telah didakwakan kepadanya.
Menimbang
: Bahwa terhadap dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).
Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum, dan menyatakan akan menghadapi sendiri perkara ini.
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan ke persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi – I
: Nama lengkap: SUGIYONO; Pangkat/NRP: Peltu Mes/71880; Jabatan: Paga Tap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya; Kesatuan: Rumkital Dr.
4 Ramelan Surabaya; Tempat, tanggal lahir: Pacitan, 14 Juni 1968: Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Perum Twp Blok B No.28 Desa Sugih Waras, Kec. Candi, Kab. Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Agustus 2013 di Rumkital Dr. Ramalan Surabaya dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan di bagian Dinas Jaga Tetap Rumkital Dr. Ramelan, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 27 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 secara berturut - turut. 3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan tersebut pihak Kesatuan pernah melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Terdakwa, namun Terdakwa belum berhasil diketemukan. 4. Bahwa Saksi tidak mengetahui latar meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan.
belakang
Terdakwa
5. Bahwa Saksi tidak mengetahui kegiatan dan keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut. karena Terdakwa tidak pernah rnemberitahukan keberadaannya ke kesatuan baik melalui surat maupun telepon. 6. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri kepada Saksi pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukut 06.45 Wib di Pos Penjagaan RSAL Dr. Ramelan Surabaya. 7. Bahwa pada waktu menyerahkan diri kepada Saksi, Terdakwa mengatakan dalam keadaan habis sakit stroke, akan tetapi Terdakwa masih bisa berjalan, hingga kemudian Saksi melaporkan kembalinya Terdakwa ke kesatuan kepada Kabag Urdal Rumkital Dr. Ramelan Mayor Laut (KH) Suhendra, S.Ag. 8. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan, Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, dan kesatuan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya maupun Terdakwa tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer. Atas keterangan Saksi-I tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa Saksi yang lain telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan yang berlaku, namun Saksi yang lain tidak hadir, karena Saksi yang lain tersebut sudah pindah kesatuan. Oleh karena itu berdasarkan ketentuan Pasal 155 UU No.31 Th.1997 dan atas persetujuan Terdakwa, dibacakan keterangan Saksi di depan Penyidik yang telah dikuatkan dengan Berita Acara Penyumpahan sesuai agamanya, yaitu sebagai berikut :
Saksi – II
: Nama lengkap: SUHENDRA, S.Ag.; Pangkat/NRP: Mayor Laut (KH)/13023/P; Jabatan: Kabag Urdal; Kesatuan: Rumkital Dr. Ramelan Surabaya (sekarang AAL); Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 02 Februari 1972; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Lidah Kulon Lakar Santri Surabaya.
5 Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan September 2011 dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 27 September 2013 sarnpai dengan tanggal 17 Oktober 2013 secara berturut-turut. 3. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang tersebut pihak Kesatuan yaitu Kasatprov Rumkitat Dr. Ramelan Surabaya pernah melakukan pemanggiIan sebanyak 1 (satu) kali dan pencarian serta penangkapan terhadap Terdakwa, namun Terdakwa belum berhasil diketemukan. 4. Bahwa latar belakang Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut, karena Terdakwa bergaya hidup mewah, banyak hutang dan melakukan bisnis yang tidak jelas. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui kegiatan dan keberadaan Terdakwa setama meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan tersebut, karena Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke kesatuan baik melalui surat maupun telepon. 6 Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri kepada Dansatma Letkol Laut (K) Yusut Hartano pada hari Kamis tanggal 18 Oktober 2013 dengan disakskan oleh Paga Tetap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, dan yang menerima Perwira Jaga Tetap atas nama Peltu Mes Sugiono. 7. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan, Negara dalam keadaan damai dan kesatuan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya maupun Terdakwa tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer. Atas keterangan Saksi-II yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Secatam Milsuk Angkatan IX/1 tahun 1990 di Kodikal Surabaya (sekarang Kobangdikal), setelah lulus dilantik dengan pangkat Kelasi Dua Ptr NRP.72070, kemudian Terdakwa berdinas di KRI BPP-901 Satbanarmatim selama 4 tahun. Pada bulan Agustus 1994 Terdakwa pindah berdinas di RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kopda Ptr masih berdinas di RSAL Dr. Ramelan Surabaya sebagai anggota Urdal Satma Rumkital Dr. Ramean Surabaya hingga sekarang. 2. Bahwa pada 25 September 2013 Terdakwa mendapat surat istirahat dokter dari Dokter Rumkital Dr. Ramelan selama dua hari hingga tanggal 26 September 2013, karena Terdakwa menderita sakit kolesterol tinggi. 3. Bahwa setelah selesai melaksanakan istirahat dokter, pada tanggal 27 September 2013 seharusnya Terdakwa sudah kembali berdinas seperti biasa. Namun oleh karena Terdakwa merasa sakitnya belum
6 sembuh, tanpa meminta izin ataupun melaporkan terlebih dahulu keadaannya kepada Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang memberinya izin, Terdakwa tidak segera kembali berdinas di kesatuan Rumkital Dr. Ramelan, dan Terdakwa tetap tinggal di rumah Terdakwa di Desa Ngogri, Kec. Megaluh, Kab. Jombang, dengan kegiatan hanya beristirahat di rumah. 4. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 08.00 Wib, dalam keadaan masih sakit gejala stroke, Terdakwa kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan/melaporkan diri kepada Pa Jaga Tetap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Peltu Mes Sugiyono. 5. Bahwa kemudian Terdakwa dibawa ke Poliklinik Syaraf RSAL Dr. Ramelan Surabaya dan selanjutnya dirawat di RSAL Dr. Ramelan selama 5 (lima) hari sampai dengan tanggal 25 Oktober 2013. Setelah selesai dirawat, Terdakwa diberi surat keterangan dokter yang merekomendasikan Terdakwa agar diberi pekerjaan ringan selama 1 (satu) bulan Tmt. 29 Oktober 2013 sampai dengan 29 Nopember 2013. 6. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang, Terdakwa berada di rumah Terdakwa di Desa Nqogri RT.01 Rw.001 Kec. Megaluh, Kab. Jombang, dan tidak melakukan kegiatan apa-apa. 7. Bahwa pada waktu Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin, Terdakwa pernah menelepon Serma Ttu Wanam, Asisten Bama untuk memberitahukan bahwa Terdakwa sudah sembuh dan mampu untuk berjalan, namun Terdakwa tidak memberitahukan ke atasan langsung Terdakwa (Kabag Urdal Rumkital Dr. Ramelan), karena Terdakwa kehilangan nomor HP Kabag Urdal Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. 8. Bahwa pada waktu Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan, Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, dan Kesatuan Rumkital Dr. Ramelan Surabava maupun Terdakwa tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer. 9. Bahwa sebelumnya, pada tahun 2002 Terdakwa pernah dijatuhi hukuman disiplin penahanan berat selama 7 (tujuh) hari karena Terdakwa mangkir selama 10 hari. Kemudian pada tahun 2006 Terdakwa dijatuhi lagi hukuman disiplin penahanan berat selama 21 (dua puluh satu) hari karena Terdakwa mangkir selama 12 hari. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam persidangan yang berupa surat-surat : 1. 2 (dua) lembar Daftar Absensi Kehadiran Dinas Anggota Jaga Tetap Rumkital Dr. Ramelan urabaya bulan September dan Oktober 2013, yang menunjukkan bahwa Terdakwa Kopda Ptr Amang Haribowo NRP. 72070 terhitung mulai tanggal 27 September 2013 sampai dengan 17 Oktober 2013 secara berturut-turut dinyatakan Tidak Hadir Tanpa Keterangan (TK); 2. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 25 September 2013, yang menerangkan bahwa Kopda Amang Haribowo (Terdakwa) mendapat istirahat selama 2 hari Tmt. 25 s/d 26 September 2013 karena menderita sakit; 3. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 21 Oktober 2013, yang menerangkan bahwa Kopda Amang Haribowo (Terdakwa) mendapat istirahat selama 5 hari Tmt. 22 s/d 26 Oktober 2013 karena menderita sakit;
7 4. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 29 Oktober 2013, yang menerangkan bahwa Kopda Amang Haribowo (Terdakwa) mendapat dinas ringan selama 30 hari Tmt. 29 Oktober 2013 s/d 29 Nopember 2013 karena menderita sakit; Masing-masing telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain dan telah dibenarkan oleh Terdakwa dan para Saksi, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepadanya. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan, keterangan para Saksi di bawah sumpah, serta alat bukti lain di persidangan, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Secatam Milsuk Angkatan IX/1 tahun 1990 di Kodikal Surabaya (sekarang Kobangdikal), setelah lulus dilantik dengan pangkat Kelasi Dua Ptr NRP.72070, kemudian Terdakwa berdinas di KRI BPP901 Satbanarmatim selama 4 tahun. Pada bulan Agustus 1994 Terdakwa pindah berdinas di RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kopda Ptr masih berdinas di RSAL Dr. Ramelan Surabaya sebagai anggota Urdal Satma Rumkital Dr. Ramean Surabaya hingga sekarang. 2. Bahwa benar pada tanggal 25 September 2013 Terdakwa mendapat surat istirahat dokter dari Dokter Rumkital Dr. Ramelan Surabaya selama dua hari hingga tanggal 26 September 2013, karena Terdakwa menderita sakit kolesterol tinggi. 3. Bahwa benar setelah selesai melaksanakan istirahat dokter, pada tanggal 27 September 2013 seharusnya Terdakwa sudah kembali berdinas seperti biasa. Namun oleh karena Terdakwa merasa sakitnya belum sembuh, dan bahkan Terdakwa mengalami gejala stroke, maka tanpa meminta izin ataupun melaporkan terlebih dahulu keadaannya kepada Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang memberinya izin, Terdakwa tidak segera kembali berdinas di kesatuan Rumkital Dr. Ramelan, dan Terdakwa tetap tinggal di rumah Terdakwa di Desa Ngogri, Kec. Megaluh, Kab. Jombang, dengan kegiatan hanya beristirahat di rumah. 4. Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 08.00 Wib, dalam keadaan masih sakit gejala stroke, Terdakwa kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan/melaporkan diri kepada Pa Jaga Tetap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Peltu Mes Sugiyono (Saksi-I), dan selanjutnya Saksi Peltu Mes Sugiyono melaporkan kedatangan kembali Terdakwa ke kesatuan tersebut kepada Saksi-II Mayor Laut (KH) Suhendra, S.Ag. selaku Kaurdal Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. 5. Bahwa benar kemudian Terdakwa dibawa ke Poliklinik Syaraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dan selanjutnya dirawat di Rumkital Dr. Ramelan selama 5 (lima) hari sampai dengan tanggal 25 Oktober 2013. Setelah selesai dirawat, Terdakwa diberi surat keterangan dokter yang
8 merekomendasikan Terdakwa agar diberi pekerjaan ringan selama 1 (satu) bulan Tmt. 29 Oktober 2013 sampai dengan 29 Nopember 2013. 6. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang, Terdakwa berada di rumah Terdakwa di Desa Nqogri RT.01 Rw.001 Kec. Megaluh, Kab. Jombang, dan tidak melakukan kegiatan apa-apa. 7. Bahwa benar setelah beberapa hari Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin, Terdakwa pernah menelepon Serma Ttu Wanam untuk memberitahukan bahwa Terdakwa sudah sembuh dan mampu untuk berjalan, namun Terdakwa tidak pernah memberitahukan keadaannya tersebut kepada Komandan Kesatuan ataupun kepada Saksi Mayor Laut (KH) Suhendra, S.Ag. selaku Kabag Urdal Rumkital Dr. Ramelan dan atasan langsung Terdakwa. 8. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan kesatuan atau melakukan ketidak-hadiran tanpa izin Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang sejak tanggal 27 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 secara berturut-turut selama 21 (dua puluh satu) hari. 9. Bahwa benar pada waktu Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin, Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, dan Kesatuan Rumkital Dr. Ramelan Surabava maupun Terdakwa tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer. 10. Bahwa benar sebelumnya, pada tahun 2002 Terdakwa pernah dijatuhi hukuman disiplin penahanan berat selama 7 (tujuh) hari karena Terdakwa mangkir selama 10 hari. Kemudian pada tahun 2006 Terdakwa dijatuhi lagi hukuman disiplin penahanan berat selama 21 (dua puluh satu) hari karena Terdakwa mangkir selama 12 hari. Menimbang
: Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer yang menyatakan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana, dan oleh karenanya Terdakwa harus dipidana sebagaimana yang telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya, Majelis Hakim akan membuktikan terlebih dahului sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. Sedangkan mengenai hukuman yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan dalam pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Menimbang
Militer. Yang dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa izin. Dalam waktu damai. Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari.
: Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Hakim
akan
1. Unsur kesatu : “Militer“ - Bahwa yang dimaksud dengan “Militer“, sesuai Pasal 46 ke-1 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut.
9 - Sedang yang dimaksud dengan “Angkatan Perang“, sesuai Pasal 45 huruf b KUHPM adalah Angkatan Laut dan satuan-satuan militer wajib yang termasuk dalam lingkungannya, terhitung juga personil cadangan nasional. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AL melalui pendidikan Secatam Milsuk Angkatan IX/1 tahun 1990 di Kodikal Surabaya (sekarang Kobangdikal), setelah lulus dilantik dengan pangkat Kelasi Dua Ptr NRP.72070, kemudian Terdakwa berdinas di KRI BPP901 Satbanarmatim selama 4 tahun. Pada bulan Agustus 1994 Terdakwa pindah berdinas di RSAL Dr. Ramelan Surabaya. Pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Kopda Ptr masih berdinas di RSAL Dr. Ramelan Surabaya sebagai anggota Urdal Satma Rumkital Dr. Ramean Surabaya hingga sekarang. b. Bahwa benar sebagai prajurit yang berdinas di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, yang merupakan bagian dari TNI Angkatan Laut, Terdakwa termasuk dalam pengertian mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang berarti termasuk dalam pengertian militer. c. Bahwa benar sesuai Keputusan Karumkital Dr. Ramelan Surabaya selaku Papera Nomor: Kep/06/VII/2014 tanggal 23 Juli 2014 tentang Penyerahan Perkara, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Amang Haribowo, Kopda Ptr NRP.72070, dan Terdakwalah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu: “Militer”, telah terpenuhi. 2. Unsur kedua : “Yang dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa izin“. - Bahwa istilah “sengaja” atau “kesengajaan” dapat kita temukan dalam Memorie van Toelichting yang mengartikan ‘kesengajaan’ sebagai menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. - Yang dimaksud dengan “ketidak-hadiran” menurut Pasal 95 KUHPM adalah jika Terdakwa tidak berada di suatu tempat dimana seharusnya ia berada untuk melaksanakan suatu tugas yang dipercayakan kepadanya. Sedangkan yang dimaksud dengan “tanpa ijin” adalah bahwa ketidak-hadiran Terdakwa di suatu tempat dimana seharusnya ia berada tersebut tidak ada ijin dari komandan atau atasan yang berwenang, sebagaimana lazimnya setiap anggota TNI yang akan meninggalkan kesatuan, baik untuk kepentingan dinas maupun kepentingan pribadi, diwajibkan menempuh prosedur perijinan yang berlaku di kesatuannya. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini Terdakwa, atas kehendak dan kemauannya sendiri telah tidak hadir di kesatuannya, yaitu Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, tanpa ada izin dari Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang memberinya izin.
10 Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar pada tanggal 25 September 2013 Terdakwa mendapat surat istirahat dokter dari Dokter Rumkital Dr. Ramelan Surabaya selama dua hari hingga tanggal 26 September 2013, karena Terdakwa menderita sakit kolesterol tinggi. b. Bahwa benar setelah selesai melaksanakan istirahat dokter, pada tanggal 27 September 2013 seharusnya Terdakwa sudah kembali berdinas seperti biasa. Namun oleh karena Terdakwa merasa sakitnya belum sembuh, dan bahkan Terdakwa mengalami gejala stroke, maka tanpa meminta izin ataupun melaporkan terlebih dahulu keadaannya kepada Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang memberinya izin, Terdakwa tidak segera kembali berdinas di kesatuan Rumkital Dr. Ramelan, dan Terdakwa tetap tinggal di rumah Terdakwa di Desa Ngogri, Kec. Megaluh, Kab. Jombang, dengan kegiatan hanya beristirahat di rumah. c. Bahwa benar setelah beberapa hari Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin, Terdakwa pernah menelepon Serma Ttu Wanam untuk memberitahukan bahwa Terdakwa sudah sembuh dan mampu untuk berjalan, namun Terdakwa tidak pernah memberitahukan keadaannya tersebut kepada Komandan Kesatuan ataupun kepada Saksi Mayor Laut (KH) Suhendra, S.Ag. selaku Kabag Urdal Rumkital Dr. Ramelan dan atasan langsung Terdakwa, sehingga Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang member izin tidak pernah mengizinkan Terdakwa untuk tidak hadir di kesatuan. d. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa sebagai prajurit TNI jika akan meninggalkan kesatuan karena suatu keperluan, maka ia harus memohon izin terlebih dahulu kepada Komandan kesatuan atau atasan lain yang diberi wewenang, dan jika Terdakwa tidak sempat meminta izin karena sesuatu keadaan yang memaksa, setidak-tidaknya Terdakwa segera memberitahukan keberadaannya kepada kesatuannya dengan berbagai alat komunikasi yang ada. Namun oleh karena Terdakwa merasa penyakitnya belum sembuh setelah diberi waktu istirahat dokter selama dua hari, Terdakwa tidak segera kembali ke kesatuan, dan tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Dansat, Terdakwa tetap tinggal di rumah Terdakwa di Jombang dan tidak hadir di kesatuannya, padahal Terdakwa mengetahui dan menyadari akan resiko perbuatannya tersebut. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua: “Yang dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa izin“ telah terpenuhi. 3. Unsur ketiga : “Dalam waktu damai” - Bahwa di dalam pasal-pasal KUHP maupun KUHPM tidak dijelaskan mengenai pengertian “dalam waktu damai”. Undang-undang tersebut hanya menjelaskan mengenai perluasan pengertian “waktu perang”, yang merupakan lawan kata (acontrario) dari pengertian “waktu damai”. - Bahwa menurut bahasa, yang dimaksud dengan “waktu perang” adalah suatu jangka waktu di mana suatu negara sedang berperang atau turut berperang dengan negara lainnya. - Sedang mengenai perluasan pengertian “dalam waktu perang”, di dalam Pasal 58 KUHPM dijelaskan bahwa suatu kesatuan dianggap
11 dalam waktu perang, jika oleh penguasa militer kesatuan tersebut sedang diperintahkan untuk turut serta dalam suatu ekspedisi militer, atau untuk memberantas suatu kekuatan yang bersifat bermusuhan, atau untuk memelihara kenetralan negara, atau untuk melaksanakan suatu permintaan bantuan militer dari penguasa yang berhak dalam hal terjadi suatu gerakan pengacauan. Tugas-tugas yang diperintahkan dalam Pasal 58 KUHPM tersebut di atas, dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI disebut sebagai tugas “operasi militer”, baik operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang. - Dengan demikian di luar keadaan-keadaan tersebut di atas, berarti suatu pasukan dianggap tidak dalam waktu perang, atau jika ditafsirkan secara acontrario, pasukan tersebut berada “dalam waktu damai”. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsur-unsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar setelah selesai melaksanakan istirahat dokter selama dua hari, seharusnya pada tanggal 27 September 2013 Terdakwa sudah kembali berdinas seperti biasa di kesatuannya. Namun oleh karena Terdakwa merasa sakitnya belum sembuh, dan bahkan Terdakwa mengalami gejala stroke, maka tanpa meminta izin ataupun melaporkan terlebih dahulu keadaannya kepada Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang memberinya izin, Terdakwa tidak segera kembali berdinas di kesatuan Rumkital Dr. Ramelan, dan Terdakwa tetap tinggal di rumah Terdakwa di Desa Ngogri, Kec. Megaluh, Kab. Jombang, dengan kegiatan hanya beristirahat di rumah. b. Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 08.00 Wib, dalam keadaan masih sakit gejala stroke, Terdakwa kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan/melaporkan diri kepada Pa Jaga Tetap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Peltu Mes Sugiyono (Saksi-I), dan selanjutnya Saksi Peltu Mes Sugiyono melaporkan kedatangan kembali Terdakwa ke kesatuan tersebut kepada Saksi-II Mayor Laut (KH) Suhendra, S.Ag. selaku Kaurdal Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. c. Bahwa benar pada waktu Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin, Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, dan Kesatuan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya maupun Terdakwa tidak sedang disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi militer. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga: “Dalam waktu damai” telah terpenuhi. 4. Unsur keempat : “Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari”. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa Pelaku, dalam hal ini Terdakwa, telah tidak hadir di kesatuan tanpa izin selama satu hari atau lebih, tetapi tidak lebih dari tiga puluh hari secara terus menerus. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsur-unsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa
12 benar setelah selesai melaksanakan istirahat dokter selama dua hari karena sakit kolesterol tinggi, pada tanggal 27 September 2013 seharusnya Terdakwa sudah kembali berdinas seperti biasa. Namun oleh karena Terdakwa merasa sakitnya belum sembuh, dan bahkan Terdakwa mengalami gejala stroke, maka tanpa meminta izin ataupun melaporkan terlebih dahulu keadaannya kepada Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang memberinya izin, Terdakwa tidak segera kembali berdinas di kesatuan Rumkital Dr. Ramelan, dan Terdakwa tetap tinggal di rumah Terdakwa di Desa Ngogri, Kec. Megaluh, Kab. Jombang, dengan kegiatan hanya beristirahat di rumah. b. Bahwa benar pada hari Jum’at tanggal 18 Oktober 2013 sekira pukul 08.00 Wib, dalam keadaan masih sakit gejala stroke, Terdakwa kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan/melaporkan diri kepada Pa Jaga Tetap Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Peltu Mes Sugiyono (Saksi-I), dan selanjutnya Saksi Peltu Mes Sugiyono melaporkan kedatangan kembali Terdakwa ke kesatuan tersebut kepada Saksi-II Mayor Laut (KH) Suhendra, S.Ag. selaku Kaurdal Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. c. Bahwa benar beberapa hari setelah Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin, Terdakwa pernah menelepon Serma Ttu Wanam, Asisten Bama untuk memberitahukan bahwa Terdakwa sudah sembuh dan mampu untuk berjalan, namun Terdakwa tidak pernah memberitahukan keadaannya tersebut kepada Komandan Kesatuan ataupun kepada Saksi Mayor Laut (KH) Suhendra, S.Ag. selaku Kabag Urdal Rumkital Dr. Ramelan dan atasan langsung Terdakwa. d. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah dengan sengaja meninggalkan kesatuan atau melakukan ketidak-hadiran tanpa izin Komandan Kesatuan ataupun atasan lain yang berwenang sejak tanggal 27 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 secara berturut-turut selama 21 (dua puluh satu) hari, yang berarti lebih lama dari satu hari tetapi tetapi tidak lebih lama dari tiga puluh hari. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Keempat: “Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari”, telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa izin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari“, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 86 ke-1 KUHPM.
Menimbang
: Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat, dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut:
13
- Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya merupakan cerminan dari sikap dan perilaku Terdakwa yang meninggalkan kewajiban dinasnya dengan mengabaikan ketentuan hukum yang berlaku di lingkungan TNI. - Bahwa sebagai prajurit yang segala perilakunya sudah diatur dalam aturan-aturan mengenai disiplin, Terdakwa mengetahui bahwa dirinya wajib berada di kesatuannya secara terus-menerus selama masa dinasnya, dan apabila ia ingin tidak hadir di kesatuan untuk suatu keperluan, maka harus ada izin dari komandan kesatuan atau atasan yang diberi berwenang untuk itu, yang cara mendapatkannya sudah diatur secara rinci sesuai protap yang berlaku di lingkungan TNI. - Bahwa Terdakwa juga mengetahui dan menyadari sebagai prajurit TNI jika akan meninggalkan kesatuan karena suatu keperluan, maka ia harus memohon izin terlebih dahulu kepada Komandan kesatuan atau atasan lain yang diberi wewenang, dan jika Terdakwa tidak sempat meminta izin karena sesuatu keadaan yang memaksa, setidak-tidaknya Terdakwa segera memberitahukan keberadaannya kepada kesatuannya dengan berbagai alat komunikasi yang ada. Namun oleh karena Terdakwa merasa penyakitnya belum sembuh setelah diberi waktu istirahat dokter selama dua hari, Terdakwa tidak segera kembali ke kesatuan, dan tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Dansat, Terdakwa tetap tinggal di rumah Terdakwa di Jombang dan tidak hadir di kesatuannya, padahal Terdakwa mengetahui dan menyadari akan resiko perbuatannya tersebut. - Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, selain mengakibatkan pelaksanaan tugas dilingkungan kesatuan menjadi terganggu, perbuatan Terdakwa juga telah berpengaruh buruk bagi pembinaan disiplin di kesatuan. Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orangorang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali pada jalan yang benar, menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya, yaitu : Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan; - Terdakwa menderita sakit kolesterol tinggi dan gejala stroke. Hal-hal yang memberatkan : - Perbuatan Terdakwa telah berpengaruh buruk terhadap pembinaan disiplin di kesatuan; - Sebelumnya, pada tahun 2002 Terdakwa pernah dijatuhi hukuman disiplin penahanan berat selama 7 (tujuh) hari karena Terdakwa mangkir selama 10 hari, dan tahun 2006 Terdakwa dijatuhi lagi hukuman disiplin penahanan berat selama 21 (dua puluh satu) hari karena Terdakwa mangkir selama 12 hari.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
14
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer di persidangan yang berupa surat-surat : 1. 2 (dua) lembar Daftar Absensi Kehadiran Dinas Anggota Jaga Tetap Rumkital Dr. Ramelan urabaya bulan September dan Oktober 2013, yang menunjukkan bahwa Terdakwa Kopda Ptr Amang Haribowo NRP. 72070 terhitung mulai tanggal 27 September 2013 sampai dengan 17 Oktober 2013 secara berturut-turut dinyatakan Tidak Hadir Tanpa Keterangan (TK); 2. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 25 September 2013, yang menerangkan bahwa Kopda Amang Haribowo (Terdakwa) mendapat istirahat selama 2 hari Tmt. 25 s/d 26 September 2013 karena menderita sakit; 3. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 21 Oktober 2013, yang menerangkan bahwa Kopda Amang Haribowo (Terdakwa) mendapat istirahat selama 5 hari Tmt. 22 s/d 26 Oktober 2013 karena menderita sakit; 4. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 29 Oktober 2013, yang menerangkan bahwa Kopda Amang Haribowo (Terdakwa) mendapat dinas ringan selama 30 hari Tmt. 29 Oktober 2013 s/d 29 Nopember 2013 karena menderita sakit; Ternyata berkaitan erat dengan perkara ini dan telah melekat dalam berkas perkara, sehingga oleh karenanya perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
: Pasal 86 ke-1 KUHPM dan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI :
1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas, yaitu: AMANG HARIBOWO, Kopda Ptr NRP.72070, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: “Dengan sengaja melakukan ketidak-hadiran tanpa izin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari“. 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan Pidana penjara selama 1 (satu) bulan dan 20 (dua puluh) hari. 3. Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a. 2 (dua) lembar Daftar Absensi Kehadiran Dinas Anggota Jaga Tetap Rumkital Dr. Ramelan urabaya bulan September dan Oktober 2013; b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 25 September 2013; c. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 21 Oktober 2013; d. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Dokter Klinik Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tanggal 29 Oktober 2013; Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah).
15 Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2014 dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 sebagai Hakim Ketua, serta Mulyono, S.H. Mayor Chk NRP.522672, dan Moch. Rahmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP.522360, masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sahroni Hidayat, S.H. Mayor Chk NRP.2910035491170, Panitera Dedi Wigandi, S.Sos, S.H. Kapten Chk NRP.21940135750972, serta di hadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua Cap/Ttd
Muhammad Djundan, S.H., M.H. Letkol Chk NRP.556536 Hakim Anggota – II
Hakim Anggota - I Ttd
Ttd
Mulyono, S.H. Mayor Chk NRP.522672
Moch. Rachmat Jaelani, S.H. Mayor Chk NRP.522360
Panitera
Ttd Dedi Wigandi, S.Sos, S.H. Kapten Chk NRP.21940135750972