PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN
Nomor
PUTUSAN : 23-K/PM.I-07/AD/III/2014
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Keresna Budi Setiawan : Lettu Chb / 21930074041072 : Pasi Min Log : Kodim 0902/Trd : Magelang, 10 Oktober 1972 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Asrama Kodim 0902/Trd, Jl. P Semama Kec. Tanjung Redeb Kab. Berau, Kaltara
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN tersebut di atas. Membaca
:
Bekas perkara dari Denpom VI/1 Samarinda Nomor : BP05/A- /II/2014 tanggal 11 Februari 2014.
Memperhatikan
: 1. Keputusan penyerahan perkara dari Danrem 091/Asn selaku Papera Nomor : Kep/13/II/2014 tanggal 28 Februari 2014. 2. Surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/6/K/AD/ I-07/III/2014 tanggal 12 Maret 2014. 3. Surat Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan tentang Penunjukkan Hakim Nomor : Tapkim/23/PM.I-07/AD/III/2014 tanggal 17 Maret 2014. 4. Surat Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/23/PM.I-07/AD/III/2014 tanggal 21 Maret 2014. 5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 6.
Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/6/K/AD/I-07/III/2014 tanggal 12 Maret 2014di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan para Saksi di bawah sumpah dan alat bukti lain.
2. Memperhatikan
: 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap penyalah guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Pidana Pokok
: Penjara selama 18 (delapan belas) bulan.
Pidana tambahan
: Dipecat dari dinas Militer
Barang bukti berupa : Surat-surat -
-
:
1 (satu) lembar Berita Acara Pemeriksaan Urine di Makodim 0902/Trd yang dikeluarkan BNK Berau Nomor : B/016/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013. 3 (tiga) lembar Daftar hadir Tes Urine di Makodim 0902/Trd hari jumat tanggal 6 Desember 2013.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mohon agar Terdakwa ditahan dan dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah). 2. Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Penasehat Hukum secara tertulis pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa yang dimaksud dengan penyalahguna menurut UU RI Nomor 35 Tahun 2009 adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum, sedangkan dalam fakta persidangan Terdakwa tidak menggunakan Narkotika jenis apapun karena baik keterangan Saksi maupun barang bukti tidak ada indikasi atau fakta yang mengarah bahwa Terdakwa telah menyalahgunakan Narkotika, dan menurut kami Penasehat Hukum Terdakwa penyalahguna mengandung arti bahwa seseorang yang diduga menggunakan Narkotika harus dapat dibuktikan tindakannya bahwa Subyek yang dimaksud memiliki kesengajaan menggunakan atau tidak. Sedangkan dalam fakta yang terungkap tidak ada satu orangpun yang melihat membawa, menyimpan, dan menggunakan. b. Bahwa yang dimaksud alat bukti menurut Pasal 184 KUHAPMil terdiri dari : - Keterangan Saksi - Keterangan Ahli - Surat - Petunjuk - Keterangan Terdakwa
3. 1) Keterangan Saksi. Tidak ada yang melihat kapan dan dimana Terdakwa menyalahgunakan Narkotika golongan I. 2) Keterangan Ahli. Dari hasil pemeriksaan tidak adayang memberi keterangan bahwa Terdakwa 100 % telah menyalahgunakan sabu-sabu dan ekstasi. Justru diperoleh fakta hukum bahwa keterangan “Positif” yang dicantumkan pada hasil tes urine Terdakwa masih dapat diartikan menjadi 2 kemungkinan yaitu “Positif” atau „Positif palsu” yang mana keterangannya tetap sama ditulis sebagai “Positif”. 3) Surat. Surat yang diperiksa dipersidangan hanyalah berupa surat pengantar yang dilampiri oleh daftar absen dari Kodim 0902/Trd dan ditanda tangani oleh Pejabat yang mewakili suatu instansi, jadi bukan sebagai berita acara pemeriksaan. Adapun suatu berita seharusnya ditanda tangani oleh Pemeriksa dan yang diperiksa. Dengan demikian surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan bukan sebagai alat bukti yang sah. 4) Petunjuk. Yang dimaksud petunjuk disini haruslah yang disyaratkan oleh Pasal 188 ayat (2) KUHAP, harus berdasarkan keterangan Saksi, Surat, dan Keterangan Terdakwa, tidak boleh hanya satu atau hanya 2, harus ketiga-tiganya. Sedangkan dari keterangan Saksi, Surat, dan Terdakwa yang diperiksa dipersidangan tidak ada kesesuaian yang meyakinkan bahwa Terdakwa menggunakan sabusabu dan ekstasi secara bersamaan. 5) Keterangan Terdakwa. Bahwa Terdakwa tidak pernah mengetahui bagaimana wujudnya sabu-sabu dan ekstasi, dan menerangkan bahwa ia pernah pada sekira tahun 2010 ketika masih berdinas di Brigif 24/BC diberi sebatang rokok Dji Sam Soe oleh temannya lalu pada saat pulang dihisap dan Terdakwa merasa pusing. Pada saat itu Terdakwa berfikir mungkin yang dihisap tadi dicampur sabusabu atau ekstasi. Keterangan yang demikian direkayasa oleh Penyidik sehingga seolah Terdakwa pernah menggunakan sabu-sabu atau ekstasi. Maka berdasarkan hal ini Terdakwa tidak pernah menggunakan sabu-sabu maupun ekstasi. c. Bahwa yang dimaksud dengan Narkotika Gol I bagi diri sendiri menurut Pasal 35 tahun 2009 adalah Narkotika yang dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Dalam hal ini kami perlu menjelaskan secara tersendiri bahwa Terdakwa tidak menggunakan Narkotika Golongan I seperti yang dimaksud dalam UU ini,
4. sebab Terdakwa dalam fakta persidangan hanya dikatakan berdasarkan surat keterangan dari BNK Berau Urinenya Positif mengandung Zat Amphetamin dan Metamphetamin dan tidak dibuktikan dengan bukti hasil laboratorium, sehingga sulit membuktikan kebenarannya dan untuk meyakinkan dan memastikan bahwa Terdakwa menggunakan Narkotika Golongan I harus didukung dengan alat bukti lain serta fakta yang meyakinkan bukan berdasarkan kemungkinan. 3. Replik yang diajukan Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Oditur tidak sependapat dengan Penasehat Hukum karena menurut Oditur, Penasehat Hukum sudah mengetahui keterangan Saksi-2 yang mengetahui urine Terdakwa positif karena Saksi-2 berada di ruangan Dandim 0902/Trd saat dilakukan pemeriksaan urine kedua kalinya dan keberatan Penasehat Hukum harus diabaikan. 2. Bahwa keberatan Penasehat Hukum tentang Saksi Ahli bahwa alasan karena Saksi Ahli yang dihadirkan Oditur suda memenuhi struktur keahlian dan keilmuannya karena mempunyai keahlian dibidang obat karena Saksi Ahli mempunyai obat-obatan bukan hanya bidang kejiwaan. 3. Bahwa menurut Penasehat Hukum bahwa keterangan Saksi Ahli yang mengetahui hanya 99 % ada kemungkinan kemiripan minuman kratingdaeng dan obat Ibuprofen terdeteksi zat struktur kimianya mirip dengan Amphetamin dan Methamphetamin Oditur tiak sependapat dengan Penasehat Hukum karena jelas dari keterangan Saksi Ahli menyatakan tidak ada minuman kratingdaeng maupun obat Ibuprofen yang mengandung Amphetamin dan Methamphetamin. Bahwa Keberatan Penasehat Hukum untuk membiaskan suatu perkara karena itu keberatan Penasehat Hukum harus diabaikan. 4. Bahwa keberatan Penasehat Hukum atas keterangan Saksi Ahli yang menyatakan bahwa Saksi Ahli tidak pernah melakukan analisa laboratorium terhadap obat-obatan Oditur berpendapat keberatan Penasehat Hukum tidak mendasar 5. Bahwa Oditur tindak sependapat dengan keberatan pada hal 7 no. 7 Pledoi Penasehat Hukum karena sudah jelas Saksi Ahli menyatakan tidak ada kata kemungkinan sehingga keberatan Penasehat Hukum mengada-ada. 6. Bahwa Oditur tidak sependapat dengan Penasehat Hukum karena buka saja BNN yang dapat melakukan tes urine terhadap anggota TNI, tetapi Rumah Sakit Tentara juga dapat melakukan tes urine. Oditur memohon agar Majelis Hakim mengabaikan permohonan Penasehat Hukum karena tidak berdasar dan mohon agar memutus dan menyatakan Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana “ setiap penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri” serta menghukum Terdakwa sesuai tuntutan Oditur Militer.
5. 4.
Duplik yang diajukan Penasehat Hukum sebagai berikut : 1. Bahwa Penasehat Hukum tetap pada pembelaan Terdakwa yang telah diajukan. 2. Bahwa Oditur tidak menentukan kapan dan dimana tindak pidana itu dilakukan. 3. Bahwa Oditur setiap penyalahguna dan kapan Narkotika itu di salah gunakan dan siapa yang menyalahgunakan, Oditur tidak dapat membuktikan siapa yang melihat Terdakwa menyalahgunakan Narkotika. 4. Bahwa memperhatikan atas tindak pidana dalam menentukan dan menguraikan unsur-unsur tindak pidana. Penasehat Hukum berpendapat Dakwaan dan Tuntutan Oditur Militer tidak dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana Narkotika.
Menimbang
:
Bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal enam bulan Desember tahun 2013 sekira pukul 07.30 Wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu di tahun 2013 di Kantor Kodim 0902/Trd, Kec. Tanjung Redeb, Kab. Berau, Prov. Kaltim atau setidak tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah Hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, telah melakukan tindak pidana : “Setiap penyalah guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa Lettu Chb Keresna Budi Setiawan NRP 21930074041072 menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secaba Milsuk XI di Rindam III/Slw dan lulus tahun 1993 dengan pangkat Serda dilanjutkan Susbahub di Pusdikhub Cimahi lulus tahun 1993 kemudian ditugas di Brigif 9/ Jember Divisi Infanteri 2 Kostrad sampai dengan tahuh 2006, mengikuti pendidikan Secapa Panorama XV lulus tahun 2006 dengan pangkat Letda dilanjutkan Sesarcabhub di Cimahi tahun 2007dilanjutkan mengkikuti Suspatih tahun 2007, dipindah tugaskan ke Kodam VI/Tpr, tahun 2008 pindah tugas di Yonif 613/Rja, tahun 2010 pindah tugas ke Brigif 24/BC dan pada bulan Agustus tahun 2012 pindah tugas ke Kodim 0902/Trd, Terdakwa selama dinasnya pernah melaksanakan penugasan tahun 1996-1998 Satgas Ops Rajawali di Irian Jaya, tahun 2005-2006 Satgas Pemukul Pemulihan Keamanan di Aceh, tahun 2008-2009 Pam Perbatasan RI- Malaysia di Nunukan dan hingga terjadinya perkara ini, Terdakwa masih dinas aktif di Kodim 0902/Trd dengan pangkat Lettu Chb NRP 21930074041072. b. Bahwa pada hari Kamis malam tanggal 5 Desember 2013 Terdakwa mengkonsumsi minuman berenergi Kratingdaeng sebanyak 2 (dua) botol selain itu setiap hari Terdakwa juga mengkonsumsi obat Ibuprofen 500 mg setiap hari 2 (dua) biji
6. yang dilakukan sejak tahun 1995 dimana obat Ibufrofen berfungsi sebagai obat nyeri otot karena sejak kecil Terdakwa menderita penyakit nyeri otot yang menusuk ke dada sehingga saat kambuh nyeri ototnya terasa sesak pada bagian dada. c. Bahwa pada hari Jumat tanggal 6 Desember 2013 sekira pukul 07.30 Wita Komandan Kodim 0902/Trd bekerjasama dengan BNK Berau melaksanakan pemeriksaan Urine terhadap anggota Kodim 0902/Trd sesuai Surat Dandim 0902/Trd Nomor : /677/XII/2013 tanggal 5 Desember 2013 tentang Permohonan Bantuan Pemeriksaan Urine personil Kodim 0902/Trd berdasarkan STR Danrem 091/Asn Nomor : STR/24/2013 tanggal 20 Nopember 2013, tentang perintah untuk melaksanakan pemeriksaan urine secara acak terhadap Prajurit/PNS di Satuan masing-masing dan ST Danrem 091/Asn Nomor : DTR/27/2013 tanggal 28 Nopember 2013 tentang perintah untuk melaksanakan pemeriksaan urine secara serentak dan mendadak terhadap seluruh Apintel dan POM di Satuan masing-masing. d. Bahwa dari hasil pemeriksaan urine terhadap 77 (tujuh puluh tujuh) Orang anggota Kodim 0902/TRd di lapangan tengah Makodim 0902/Trd yang dilakukan petugas BNK Berau menyatakan bahwa salah satu urine anggota Kodim 0902/Trd atas nama Terdakwa Lettu Chb Keresna Budi Setiawandengan nomor urut 39 positif mengandung Zat Amphetamine dan Methampetamine dan setelah di periksa ulang sebanyak 4 kali di ruang kerja Dandim 0902/Trd yang disaksikan oleh Dan Unit Inteldim 0902/Trd dan 3 (tiga) orang anggota BNK,hasilnya tetap positif mengandung Zat Amphetamine dan Methampetamine. e. Bahwa apabila seseorang positif mengandung Zat Amphetamine dan Methamphetamine berarti orang tersebut hanya mengkonsumsi sabu-sabu (zat amphetamine) saja karena tidak ada zat/benda lain yang mengandung Zat Amphetamine kecuali sabu-sabu dan bagi orang yang sekali mengkonsumsi sabu-sabu (Zat Amphetamine) bisa terdeteksi Zat Amphetamine dan Methamphetamine dalam jangka waktu 1 (satu) atau 2 (dua) hari saja setelah itu tidak bisa terdeteksi lagi sedangkan bagi pemakai aktif bisa terdeteksi sampai 10 (sepuluh) hari selain itu juga dipengaruhi banyak atau sedikitnya sabu-sabu (Zat Amphetamine) yang masuk saat dikonsumsi, dampak/efek dari seseorang yang mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu (Zat Amphetamine) akan mempengaruhi sususan syaraf pusat, sehingga menimbulkan perubahan tertentu pada aktifitas mental dan perilakunya dan apabila dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan ketergantungan bagi yang mengkonsumsi. f. Bahwa sesuai hasil pemeriksaan urine Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali yang dilakukan petugas BNK Berau tanggal 6 Desember 2013 sekira pukul 07.30 Wita, Terdakwa positif mengandung Zat Amphetamine dan Methampetamine, hal tersebut sesuai laporan yang masuk ke Staf Intel Kodim 0902/Trd bahwa Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu sejak berdinas di Kesatuan lama Brigif 24/BC. g. Bahwa selama Terdakwa dinas di Kodim 0902/Trd pada jam-jam dinas sering meninggalkan tugasnya dan saat diluar jam dinas Terdakwa juga jarang berada dirumah dinas.
7. Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai Pasal 127 ayat (1) huruf a UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan benar telah mengerti atas surat dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum yaitu : Mayor Chk Iga Kalaringga Jambose, SH NRP 11970050911175 dan Kapten Andi Asfar Badaruddin, SH.MH NRP 11020004010373 serta Serka Suparli, SH NRP 21000082630878 berdasarkan Surat Perintah dari Danrem 091/Asn Nomor: Sprin/334/IV/2014 tanggal 29 April 2014 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tertanggal 30 April 2014.
Menimbang
:
Bahwa terhadap surat dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan eksepsi/keberatan, oleh karenanya majelis menyatakan pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan para Saksi.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Haeruddin Halwin : Lettu Inf/2196007872077 : Dan Unit Intel : Kodim 0902/Trd : Ujung Pandang, 25 Pebruari 1977 : Laki-laki : Indonesia. : Islam : Asrama Kodim 0902/Trd, Kec. Tanjung Redeb, Kab. Berau.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Lettu Keresna Budi Setiawan sejak berdinas di Kodim 0902/Trd dalam hubungan rekan kerja dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi pada awalnya mengetahui Terdakwa positif mengandung Zat Amphetamine dan Methamphetamine dari Kasdim 0902/TRd pada tanggal 9 Desember 2013 setelah Kodim 0902/TRd menerima Berita Acara Pemeriksaan Urine di BNK Berau yang menyetakan bahwa salah Urine anggota Kodim 0902/Trd positif mengandung Zat Ampehetamine dan Methamphetamine atas nama Lettu Chb Keresna Budi Setiawan. 3. Bahwa Saksi menjelaskan bahwa pemeriksaan Urine yang dilakukan oleh BNK Berau di Makodim 0902/Trd tanggal 6 Desember 2013 terhadap 77 (tuuh puluh) orang anggota Kodim 0902/Trd dan dikhususkan bagi seluruh anggota Intel dan Perwira Kodim 0902/Trd.
8. 4. Bahwa Saksi menjelaskan pada tanggal 6 Desember 2013 Urine Terdakwa diperiksa sebanyak 2 (dua) kali, yang pertama pada saat bersama-sama dengan anggota yang lain di lapangan tengah Makodin 0902/Trd sedangkan pemeriksaan kedua pengambilan urine dilakukan di ruang kerja Dandim 0902/Trd dengan maksud untuk memastikan Urine Terdakwa saat tersebut disaksikan oleh Dandim 0902/Trd, Saksi dan 3 (tiga) orang petugas BNK Berau. 5. Bahwa Saksi menjelaskan selain urine Terdakwa yang positif mengandung Zat Amphetamine dan Methamphetamine tidak ada lagi anggota Kodim 0902/Trd yang urinenya mengandung Zat Ampehetamine dan Methamphetamine. 6. Bahwa Saksi mengetahui yang menjadi dasar Kodim 0902/Trd bekerjasama dengan BNK Berau melaksanakan pemeriksaan Urine adalah STR Danrem 091/Asn Nomor : STR/24/2013 tanggal 20 Nopember 2013 tentang perintah untuk melaksanakan pemeriksaan urine secara acak terhadap Prajurit/PNS di Satuan masing-masing dan ST Danrem 091/Asn Nomor : DTR/27/2013 tanggal 28 Nopember 2013 tentang perintah untuk melaksanakan pemeriksaan urine secara serentak dan mendadak terhadap seluruh Apintel dan POM di Satuan masingmasing. 7. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu namun berdasarkan penjelasan Ketua BNK Berau kepada Kadim 0902/Trd bahwa Terdakwa telah mengkosumsi Narkotika jenis sabu-sabu dan berdasarkan laporan yang masuk ke Staf Intel Kodim 0902/Trd bahwa Terdakwa mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu sejak berdinas di Kesatuan lama Brigif 24/BC. 8. Bahwa sepengetahuan Saksi selama Terrsangka dinas di Kodim 0902/Trd pada jam-jam dinas sering meninggalkan tugasnya dan saat diluar jam dinas Terdakwa juga jarang berada dirumah, hal tersebut Saksi ketahui karena Saksi tinggal 1 (satu) asrama dengan Terdakwa. 9. Bahwa Saksi berpendapat perbuatan Terdakwa dapat merusak pikiran sehat selain itu dapat mencemarkan nama baik Kesatuan dan TNI-AD pada umumnya. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: Baskoro Wijaya Atmanto. : Kapten Inf/ 11030029921181 : Pasi Intel : Kodim 0902/Trd : Yogyakarta, 2 Nopember 1981 : Laki-laki : Indonesia. : Islam : Asrama Kodim 0902/Trd, Kec. Tanjung Redeb, Kab. Berau.
9. Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Lettu Chb Keresna Budi Setiawan sejak tahun 2010 saat berdinas di Yonif 613/Rja, sekarang sama-sama dinas di Kodim 0902/Trd dalamm hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan famili atau keluarga. 2. Bahwa Komandan Kodim 0902/Trd bekerjasama dengan BNK Berau melaksanakan pemeriksaan Urine pada hari Junat tanggal 6 Desember 2013 terhadap anggota Kodim 0902/Trd berdasarkan STR Danrem 091/Asn Nomor : STR/24/2013 tanggal 20 Nopember 2013 tentang perintah untuk melaksanakan pemeriksaan urine secara acak terhadap Prajurit/PNS di Satuan masing-masing dan STR Danrem 091/Asn Nomor : STR/27/2013 tanggal 28 Nopember 2013 tentang perintah untuk melaksanakan pemeriksaan urine secara serentak dan mendadak terhadap seluruh Apintel dan POM di Satuan masing-masing, dari hasil pemeriksaan urine terhadap 77 (tujuh puluh tujuh) Orang anggota Kodim 0902/TRd di lapangan tengah Makodim 0902/Trd yang dilakukan petugas BNK Berau menyatakan bahwa salah satu urine anggota Kodim 0902/Trd atas nama Lettu Chb Keresna Budi Setiawan dengan nomor urut 39 positif mengandung Zat Amphetamine dan Methampetamine dan setelah di periksa ulang di ruang kerja Dandim 0902/Trd hasilnya tetap positif mengandung Zat Amphetamine dan Methampetamine. 3. Bahwa Saksi menjelaskan dasar pemeriksaan urine terhadap personil TNI/PNS Kodim 0902/TRd adalah STR Danrem 092/Asn Nomor : STR/24/2013 tangal 20 Nopember 2013 tentang perintah untuk melaksanakan pemeriksaan urine secara acak terhadap Prajurit/PNS di Satuan masing-masing dan STR Danrem 092/Asn Nomor : STR/27/2013 tanggal 28 Nopember 2013 tentang perintah untuk melaksanakan pemeriksaan urine secara serentak dan mendadak terhadap seluruh Apintel dan POM di Satuan masing-masing. 4. Bahwa Saksi menjelaskan yang mengetahui saat pengambilan urine Terdakwa adalah Dandim 0902/Trd, Dan Unit Inteldim 0902 (Lettu Inf Haeruddin Halwin ) dan 3 (tiga) orang anggota BNK Berau 5. Bahwa sepengetahuan Saksi selama Terdakwa dinas di Kodim 0902/Trd sering meninggalkan tugasnya tanpa ijin Dandim maupun sesama rekan-rekan perwira lainnya sedangka untuk diluar jam dinas Saksi tidak mengetahui. 6. Bahwa Saksi berpendapat perbuatan Terdakwa adalah salah dan tidak perlu dicontoh, apalagi Terdakwa adalah seorang perwira yang seharusnya menjadi contoh bagi anggotanya selain itu juga dapat mencemarkan nama baik Kesatuan dan TNI-AD pada umumnya. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa Saksi yang lain dalam perkara ini meskipun telah dipanggail 3 kali kepersidangan, namun tetap tidak hadir karena jauh tempat tinggalnya, oleh karenanya Oditur memohon agar keterangan Saksi yang telah diberikan dibawah sumpah didepan penyidik untuk dibacakan, atas persetujuan Terdakwa keterangan Saksi terebut dibacakan yang pada pokoknya sebagai berikut :
10. Saksi-3 : Nama Tempat tgl lahir Jenis kelamin Pekerjaan
: Suwardi Mangenre, SE : Ujung Pandang, 12 Agustus 1969 : Laski-laki : Anggpta BNK Berau (Ketua Bid. Pencegahan Narkotika Kab. Berau) Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam. Alamat : Jl. Durian III, Kec. Tanjung Redeb, Kab. Berau. HP 08125511569. Bahwa Saksi Suwardi Mangenre, SE telah memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di persidangan, maka keterangan Saksi dalam BAP tersebut dibacakan yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi adalah anggota BNK Berau sebagai Ketua Bidang Pencegahan Badan Narkotika Kab. Berau yang bertugas melakukan kegiatan yang sifatnya pencegahan yang berhubungan dengan Narkotika di wilayah Kab. Berau dengan cara melakukan pengecekan Urine ke Instansi-instansi maupun kelompok-kelompok masyarakat yang ada di Kab. Berau dan melakukan penyuluhan ke maasyarakat yang ada di Kab. Berau. 2. Bahwa Saksi pada tanggal 6 Desember 2013 pukul 07.30 Wita berdasarkan Surat Dandim 0902/Trd Nomor : /677/XII/2013 tanggal 5 Desember 2013 tentang Permohonan Bantuan Rik Urine personil Kodim 0902/Trd. Telah melakukan pengecekan terhadap anggota Kodim 0902/Trd sebanyak 77 ( tujuh puluh) personil, pada saat tersebut tidak ada target yang diprioritaskan karena semua anggota Kodim 0902/Trd yang hadir diperiksa Urine oleh BNK Berau. 3. Bahwa Saksi menjelaskan dari hasil pemeriksaan Urine terhadap 77 (tujuh puluh) personil Kodim 0902/Trd terdapat 1 (satu) personil yang positif mengandung Zat Ampehetamine dan Methamphetamine dan berdasarkan absensi pemeriksaan BNK adalah Urine Terdakwa Lettu Chb Keresna Budi Setiawan, Jabatan Pasilog No. HP 081251690550 dengan No. Urut Absensi 39 (tiga puluh sembilan). 4. Bahwa Saksi menjelaskan dengan diketemukannya hasil Urine Terdakwa positif mengandung Zat Ampehetamine dan Methamphetamine Saksi selaku petugas dari BNK Berau kurang yakin dengan hasil tersebut kemudian Saksi menghadap Dandim 0902/TRd untuk dilakukan ulang kepada Terdakwa dan setelah diambil ulang sebanyak 4 (empat) kali disaksikan oleh Dandim 0902/Trd dan satu orang anggotanya serta 3 (tiga) orang dari BNK Nerau dan hasilnya tetap positif mengandung Zat Ampehetamine dan Methamphetamine. 5. Bahwa Saksi menjelaskan bahwa yang dimaksud Zat Ampehetamine dan Methamphetamine adalah zat yang sifatnya psikoaktif (zat yang apabila di konsumsi oleh manusia akan mempengaruhi pada susunan syaraf pusat sehingga menimulkan perubahan tertentu pada aktifitas mental dan perilaku) . 6. Bahwa Saksi menjelaskan yang menyebabkan Urine Terdakwa mengandung mengandung Zat Ampehetamine dan Methamphetamine karena Terdakwa telah mengkonsumsi Sabusabu (Zat Amphetamine).
11. 7. Bahwa Saksi menjelaskan Sabu-sabu (zat amphetamine) adalah benda kristal berwarna putih bening yang mengandung zat amphetamine dan berdasarkan UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika bahwa sabu-sabu (Zat Amphetamine) termasuk dalam jenis Narkotika ggolongan I. 8. Bahwa menurut Saksi apabila seseorang positif mengandung Zat Amphetamine dan Methamphetamine berarti oarng tersebut hanya mengkonsumsi sabu-sabu (zat amphetamine) saja karena tidak ada zat/benda lain yang mengandung Zat Amphetamine kecuali sabu-sabu dan bagi orang yang sekali mengkonsumsi sabu-sabu (Zat Amphetamine) bisa terdeteksi Zat Amphetamine dan Methamphetamine dalam jangka waktu 1 (satu) atau 2 (dua) hari saja setelah itu tidak bisa terdeteksi lagi sedangkan bagi pemakai aktif bisa terdeteksi sampai 10 (sepuluh) hari selain itu juga dipengaruhi banyak atau sedikitnya sabu-sabu (Zat Amphetamine) yang masuk saat dikonsumsi, dampak/efek dari seseorag yang mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu (Zat Amphetamine) akan mempengaruhi sususan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahan tertentu pada aktifitas mental dan perilakunya dan apabila dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan ketergantungan bagi yang mengkonsumsi. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian yaitu tidak diperiksa sebanyak 4 (empat) kali. Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Oditur Militer mengajukan Saksi tambahan sebagai berikut. Saksi-4 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Dr. Ragu Rahman Sp.Kj : Kapten Cpm / 11030000870473 : Kasubdip jiwa : Kesdam VI/Mlw : Medan, 25 April 1973 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Komplek Kesdam VI/Mlw
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa.
2. Bahwa menurut Saksi sesuai dengan keilmuan yang diperoleh, bahwa kratingdaeng dan obat sakit nyeri otot merek Ibuprofen 500 miligram tidak mengandung zat Amphetamin dan Methamphetamin. 3. Bahwa apabila orang diperiksa urine positif mengandung Amphetamin dan Methamphetamin sudah tentu orang tersebut mengkonsumsi ekstasi dan shabu-shabu. 4. Bahwa obat-obatan yang beredar di Indonesia saat ini bahan dasarnya tidak lagi menggunakan Narkotika ataupun Zat sejenisnya karena adanya larangan.
12. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Hendra Yuliansyah, S.Apot : Letkol Ckm / 32101 : Ka Instalasi Farmasi : RS TK II Dr. Hardjanto : Singkawang, 21 Juli 1964 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Jl. Tanjung Pura III H 128 Balikpapan
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa.
2. Bahwa menurut Saksi sesuai dengan keilmuan yang dimiliki bahwa kratingdaeng dan obat nyeri otot merek Ibuprofen 500 mg tidak mengandung Amphetamin dan Methamphetamin. 3. Bahwa obat-obatan yang di Indonesia bahan dasarnya tidak lagi menggunakan Narkotika maupun zat sejenisnya karena ada larangan Pemerintah. 4. Bahwa setiap orang akan mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung Narkotika, harus ada rujukan dari Dokter, dimana orang tersebut berobat dan obat tersebut tidak beredar bebas. 5. Bahwa menurut Saksi setiap orang yang pada saat diperiksa urine dan mengandung Amphetamin dan Methamphetamin sudah tentu orang tersebut menggunakan ekstasi dan Shabu-shabu. Atas seluruhnya.
keterangan
tersebut
Terdakwa
membenarkan
Saksi-6 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: M. Mursid : Letkol Ckm / 14930066030168 : Ka Instalasi Penunjang Medik : RS Tingkat II Dr. Hardjanto : Karang Anyar, 25 Januari 1968 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Tanjung Pura III H 110 Balikpapan
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa.
2. Bahwa menurut keilmuan yang Saksi miliki bahwa Kratingdaeng maupun obat nyeri otot merek Ibuprofen 500 mg tidak mengandung Amphetamin maupun Methamphetamin.
13. 3. Bahwa obat-obatan yang beredar di Indonesi tidak lagi berbahan dasar Narkotika maupun zat yang sejenisnya karena ada larangan Pemerintah. 4. Bahwa menurut Saksi setiap orang yang urinenya mengandung Amphetamin dan Methamphetamin sudah tentu orang tersebut menggunakan Ekstasi dan Shabu-shabu. 5. Bahwa orang yang akan mengkonsumsi obat yang mengandung Narkotika untuk pengobatan harus ada rujukan dari dokter yang mengobati. Atas seluruhnya. Menimbang
:
keterangan
tersebut
Terdakwa
membenarkan
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secaba Milsuk IX di Rindam III/Slw, setelah lulus tahun 1993 dengan Pangkat Sersan Dua, selanjutnya mengikuti Pendidikan Susbanhub di Pusdikhub Cimahi tahun 1993 kemudian ditugaskan di Brigif 9/Difisi Infantri 2 Kostrad Jember. 2. Bahwa pada tahun 2006 Terdakwa mengikuti Secapa Panorama XV setelah lulus pada tahun 2007 dengan pangkat Letda, selanjutnya mengikuti Sursarcab hub di Cimahi tahun 2007 setelah lulus kemudian mengikuti Sus Patih dan selanjutnya di pindahkan ke Kodam VI/Mlw dan tahun 2008 ditugaskan di Yonif 613/Rja lalu dipindahkan ke Brigif 24/BC. 3. Bahwa pada tahun 2012 dipindahkan ke Kodim 0902/Trd hingga sekarang masih berdinas di Kodim 0902/Trd dengan pangkat Letnan Satu Chb NRP 21930074041072. 4. Bahwa Terdakwa pernah melaksanakan penugasan tahun 1996-1998 Operasi Rajawali di Irian Jaya, dan tahun 2000-2006 tugas Satgas pemulihan keamanan Aceh, dan tahun 2008-2009 Satgas PAM perbatasan RI-Malaysia hingga sekarang Terdakwa masih berdinas aktif. 5. Bahwa Terdakwa mengetahui urine Terdakwa positif mengandung Zat Amphetamin dan Methamphetamin dari hasil tes urine dan Berita Acara Pemeriksaan Tes Urine di Makodim 0902/Trd yang dikeluarkan BNK Berau Nomor : B/016/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013 yang menyatakan urine Terdakwa positif mengandung Zat Amphetamin dan Methamphetamin. 6. Bahwa Terdakwa pada tanggal 6 Desember 2013 mengikuti pemeriksaan urine di Makodim 0902/Trd yang dilakukan oleh BNK Berau terhadap 77 (tujuh puluh tujuh) orang dan Terdakwa dalam absensi masuk dalam urutan No. 39, pemeriksaan dilakukan 2 (dua) kali yang pertama dilakukan dilapangan tengah Makodim 0902/Trd bersama-sama anggota Kodim 0902/Trd sedangkan kedua dilakukan diruang Dandim 0902/Trd dilihat langsung Dandim 0902/Trd disaksikan oleh Dan Unit Inteldim 0902/Trd dan 3 (tiga) orang anggota BNK, dari hasil pemeriksaan urine kedua Terdakwa tetap positif mengandung Zat Amphetamin dan Methamphetamin.
14. 7. Bahwa Terdakwa pada malam hari sebelum pemeriksaan urine yang dilakukan BNK Berau telah minum-minuman berenergi (kratingdaeng) sebanyak 2 (dua) botol dan mengkonsumsi obat Ibuprofen 500 mg setiap hari 2 (dua) biji sejak tahun 1995, menurut Terdakwa obat tersebut berfungsi untuk obat nyeri otot karena Terdakwa sejak kecil menderita penyakit nyeri otot yang pada saat kambuh nyeri ototnya terasa sesak nafas pada bagian dada. 8. Bahwa Terdakwa mengaku pernah mengkonsumsi Narkotika jenis Shabu-shabu saat masih dinas di Brigif 24/BC dan Terdakwa terakhir mengkonsumsi Shabu-shabu sekitar tahun 2012 namun untuk waktu dan tempatnya Terdakwa tidak ingat. 9. Bahwa Terdakwa mengaku mengkonsumsi Shabu-shabu sendirian dan mendapat Shabu-shabu dikasih teman Terdakwa berupa rokok sedangkan nama, pekerjaan, alamat yang memberi Shabu-shabu Terdakwa tidak ingat dan setelah mengkonsumsi Shabu-shabu kemudian alat-alat yang Terdakwa pakai mengkonsumsi Shabu-shabu tersebut Terdakwa buang ke sungai Jelerai Bulungan. 10. Bahwa Terdakwa menjelaskan setelah mengkonsumsi Narkotika jenis Shabu-shabu tidak mengalami perubahan apa-apa. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepersidangan berupa : Surat-surat
Menimbang
:
Menimbang
:
:
-
1 (satu) lembar Berita Acara Pemeriksaan Urine di Makodim 0902/Trd yang dikeluarkan BNK Berau Nomor : B/016/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013.
-
3 (tiga) lembar Daftar hadir Tes Urine di Makodim 0902/Trd hari jumat tanggal 6 Desember 2013.
Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan kepada para Saksi dan Terdakwa serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata tidak berhubungan dan bersesuaian dengan alat bukti yang lain karena surat-surat tersebut bukan hasil pemeriksaan urine tetapi hanya rekapitulasi atau pengantar surat, maka oleh karenanya tidak dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan. Bahwa barang bukti surat berupa : 1 (satu) lembar Berita Acara Pemeriksaan urine di Makodim 0902/Trd yang dikeluarkan BNK Berau Nomor : B/016/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013. Majelis Hakim berpendapat bahwa barang bukti tersebut tidak dapat mendukung hasil pemeriksaan urine Terdakwa, karena bukti hasil pemeriksaan laboratorium dari BNK, hanya menerangkan bahwa Pemeriksaan anggota Kodim sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) orang yang menerangkan urine positif adalah no urut absen ke 39 An. Keresna Budi Setiawan.
15. -
Bahwa 3 (tiga) lembar Daftar hadir Tes Urine di Makodim
0902/Trd hari jumat tanggal 6 Desember 2013 tidak dapat mendukung perbuatan yang dilakukan Terdakwa karena hanya sebagai daftar kehadiran anggota yang di periksa urinenya. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan dari Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secaba Milsuk IX di Rindam III/Slw, setelah lulus tahun 1993 dengan Pangkat Sersan Dua, selanjutnya mengikuti Pendidikan Susbanhub di Pusdikhub Cimahi tahun 1993 kemudian ditugaskan di Brigif 9/Difisi Infantri 2 Kostrad Jember. 2. Bahwa benar pada tahun 2006 Terdakwa mengikuti Secapa Panorama XV setelah lulus pada tahun 2007 dengan pangkat Letda, selanjutnya mengikuti Sursarcab hub di Cimahi tahun 2007 setelah lulus kemudian mengikuti Sus Patih dan selanjutnya di pindahkan ke Kodam VI/Mlw dan tahun 2008 ditugaskan di Yonif 613/Rja lalu dipindahkan ke Brigif 24/BC. 3. Bahwa benar pada tahun 2012 dipindahkan ke Kodim 0902/Trd hingga sekarang masih berdinas di Kodim 0902/Trd dengan pangkat Letnan Satu Chb NRP 21930074041072. 4. Bahwa benar Terdakwa pernah melaksanakan penugasan tahun 1996-1998 Operasi Rajawali di Irian Jaya, dan tahun 20002006 tugas Satgas pemulihan keamanan Aceh, dan tahun 20082009 Satgas PAM perbatasan RI-Malaysia hingga sekarang Terdakwa masih berdinas aktif. 5. Bahwa benar Terdakwa pada hari Kamis malam tanggal 5 Desember 2013 mengkonsumsi minuman kratingdaeng sebanyak 2 (dua) botol dan juga meminum obat Ibuprofen 500 mg 2 (dua) butir dan hal ini Terdakwa lakukan sejak tahun 1995, karena Terdakwa menderita penyakit nyeri otot sejak kecil. 6. Bahwa benar pada tanggal 6 Desember 2013 Komandan Kodim 0902/Trd bekerja sama dengan BNK Kabupaten Berau melaksanakan pemeriksaan urine terhadap 77 (tujuh puluh tujuh) orang anggota dilapangan Makodim 0902/Trd. 7. Bahwa benar tanggal 6 Desember 2013 adalah pemeriksaan urine Terdakwa bukan waktu (tempoes) perbuatan yang dilakukan dan Makodim 0902/Trd adalah bukan tempat (locus) perbuatan yang dilakukan Terdakwa tetapi tempat dilakukannya pemeriksaan urine. 8. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan terhadap 77 (tujuh puluh tujuh) orang anggota kodim tersebut untuk Terdakwa dinyatakan positif mengandung Amphetamin dan Methamphetamin. 9. Bahwa benar hasil pemeriksaan urine Terdakwa meskipun dinyatakan positif namun tidak didukung dengan hasil pemeriksaan urine dari laboratorium,
16. tetapi hanya surat rekapitulasi atau pengantar Berita Acara Hasil Pemeriksaan urine Makodim 0902/Trd dari BNK Kabupaten Berau yang telah dilaksanakan kepada 77 (tujuh puluh tujuh) orang anggota Kodim yang menyatakan nomor urut absen ke 39 An. Keresna Budi Setiawan (Terdakwa) positif mengandung zat Amphetamin dan Methamphetamin. 10. Bahwa benar barang bukti Berita Acara Pemeriksaan tes urine Makodim 0902/Trd tersebut tidak dapat mendukung perbuatan yang dilakukan Terdakwa. 11. Bahwa benar dari keterangan semua Saksi tidak satupun yang melihat atau mengetahui bahwa Terdakwa mengkonsumsi Shabu-shabu dan Terdakwa mengaku tidak pernah mengkonsumsi Shabu-shabu sebelum adanya pemeriksaan urine. 12. Bahwa benar Terdakwa tidak diketahui kapan dan dimana telah melakukan perbuatan sebagaimana yang telah didakwakan kepadanya. 13. Bahwa benar Terdakwa mengaku pernah mengkonsumsi Narkotika berupa rokok yang diberikan temannya sewaktu masih berdinas di Brigif 24/BC tahun 2010, namun Terdakwa tidak mengetahui kalau rokok tersebut adalah obat dan Terdakwa setelah mengkonsumsi merasakan pusing, dan saat itu Terdakwa menduga bahwa yang di konsumsi tersebut adalah obat yang Terdakwa tidak tahu jenis apa. 14. Bahwa benar Amphetamin dan Methamphetamin adalah zat yang terkandung dalam Shabu-shabu dan Ekstasi dan merupakan Narkotika Gol. I sesuai daftar Narkotika Gol I poin 53 dan 61 dalam lampiran I UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang
: 1. Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan tunggal, dan Majelis Hakim akan menguraikan sendiri pembuktiannya dalam putusan ini, dan mengenai pemidanaannya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam amar putusan ini. 2. Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Penasehat Hukum secara tertulis pada pokoknya sebagai berikut : a. Bahwa yang dimaksud dengan penyalahguna menurut UU RI Nomor 35 Tahun 2009 adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum, sedangkan dalam fakta persidangan Terdakwa tidak menggunakan Narkotika jenis apapun karena baik keterangan Saksi maupun barang bukti tidak ada indikasi atau fakta yang mengarah bahwa Terdakwa telah menyalahgunakan Narkotika, dan menurut kami Penasehat Hukum Terdakwa penyalahguna mengandung arti bahwa seseorang yang diduga menggunakan Narkotika harus dapat dibuktikan tindakannya
17. bahwa Subyek yang dimaksud memiliki kesengajaan menggunakan atau tidak. Sedangkan dalam fakta yang terungkap tidak ada satu orangpun yang melihat membawa, menyimpan, dan menggunakan. b. Bahwa yang dimaksud alat bukti menurut Pasal 184 KUHAPMil terdiri dari : - Keterangan Saksi - Keterangan Ahli - Surat - Petunjuk - Keterangan Terdakwa 1) Keterangan Saksi. Tidak ada yang melihat kapan dan dimana Terdakwa menyalahgunakan Narkotika golongan I. 2) Keterangan Ahli. Dari hasil pemeriksaan tidak adayang memberi keterangan bahwa Terdakwa 100 % telah menyalahgunakan sabu-sabu dan ekstasi. Justru diperoleh fakta hukum bahwa keterangan “Positif” yang dicantumkan pada hasil tes urine Terdakwa masih dapat diartikan menjadi 2 kemungkinan yaitu “Positif” atau „Positif palsu” yang mana keterangannya tetap sama ditulis sebagai “Positif”. 3) Surat. Surat yang diperiksa dipersidangan hanyalah berupa surat pengantar yang dilampiri oleh daftar absen dari Kodim 0902/Trd dan ditanda tangani oleh Pejabat yang mewakili suatu instansi, jadi bukan sebagai berita acara pemeriksaan. Adapun suatu berita seharusnya ditanda tangani oleh Pemeriksa dan yang diperiksa. Dengan demikian surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan bukan sebagai alat bukti yang sah. 4) Petunjuk. Yang dimaksud petunjuk disini haruslah yang disyaratkan oleh Pasal 188 ayat (2) KUHAP, harus berdasarkan keterangan Saksi, Surat, dan Keterangan Terdakwa, tidak boleh hanya satu atau hanya 2, harus ketiga-tiganya. Sedangkan dari keterangan Saksi, Surat, dan Terdakwa yang diperiksa dipersidangan tidak ada kesesuaian yang meyakinkan bahwa Terdakwa menggunakan sabusabu dan ekstasi secara bersamaan. 5) Keterangan Terdakwa. Bahwa Terdakwa tidak pernah mengetahui bagaimana wujudnya sabu-sabu dan ekstasi, dan menerangkan bahwa ia pernah pada sekira tahun 2010 ketika masih berdinas di Brigif 24/BC diberi sebatang rokok Dji Sam Soe oleh temannya lalu pada saat pulang dihisap dan Terdakwa merasa pusing. Pada saat itu Terdakwa berfikir mungkin yang dihisap tadi dicampur sabusabu atau ekstasi. Keterangan yang demikian direkayasa oleh Penyidik
18. sehingga seolah Terdakwa pernah menggunakan sabu-sabu atau ekstasi. Maka berdasarkan hal ini Terdakwa tidak pernah menggunakan sabu-sabu maupun ekstasi. c. Bahwa yang dimaksud dengan Narkotika Gol I bagi diri sendiri menurut Pasal 35 tahun 2009 adalah Narkotika yang dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Dalam hal ini kami perlu menjelaskan secara tersendiri bahwa Terdakwa tidak menggunakan Narkotika Golongan I seperti yang dimaksud dalam UU ini, sebab Terdakwa dalam fakta persidangan hanya dikatakan berdasarkan surat keterangan dari BNK Berau Urinenya Positif mengandung Zat Amphetamin dan Metamphetamin dan tidak dibuktikan dengan bukti hasil laboratorium, sehingga sulit membuktikan kebenarannya dan untuk meyakinkan dan memastikan bahwa Terdakwa menggunakan Narkotika Golongan I harus didukung dengan alat bukti lain serta fakta yang meyakinkan bukan berdasarkan kemungkinan. Bahwa Pledoi yang diajukan Penasehat Hukum secara tertulis menurut Majelis hakim pada intinya sebagian dibenarkan dan sebagian Majelis Hakim akan menanggapi sendiri dalam pertimbangannya, antara lain keberatan Penasehat Hukum : Point a yaitu seseorang yang diduga menggunakan harus dapat dibuktikan tindakannya, Majelis Hakim sependapat karena didalam unsur tindakan mengandung makna juga adanya niat atau kesengajaan dan bersifat melawan hukum serta waktu dan tempat kejadian sehingga harus jelas dan sinkron antara fakta kejadian dan unsurunsur yang harus dibuktikan, dengan alasan tidak akan terjadi suatu tindak pidana tanpa adanya niat dan tindakan. Point b yaitu mengenai alat bukti sebagaimana yang diatur dalam Pasal 184 UU No 31 tahun 1997 Majelis Hakim sependapat dalam pembuktian yang pertama ditentukan secara berurutan yaitu keterangan Saksi, Keterangan Ahli, surat, petunjuk dan keterangan Terdakwa yang urutannya sesuai dengan variabel tertentu sesuai dengan ilmu pengetahuan hukum dan tehnik penerapan unsur tersebut dalam hukum pembuktian setelah dikaitkan dengan fakta dipersidangan. Point c yaitu bahwa pada dasarnya Terdakwa tidak mengakui mengkonsumsi Narkotika tetapi waktu itu Terdakwa meminum obat secara rutin karena nyeri otot dan tulang seperti obat Ibuprofen dan mengenai urine yang dinyatakan positif oleh BNK Berau berdasarkan Surat Keterangan saja dan bukan hasil pemeriksaan laboratorium sehingga kebenarannya diragukan, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa jika hanya berdasarkan surat keterangan saja, surat keterangan tersebut tidak akurat dan tidak dapat dijadikan pendukung dalam pembuktian.
19. 3. Replik yang diajukan Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Oditur tidak sependapat dengan Penasehat Hukum karena menurut Oditur, Penasehat Hukum sudah mengetahui keterangan Saksi-2 yang mengetahui urine Terdakwa positif karena Saksi-2 berada di ruangan Dandim 0902/Trd saat dilakukan pemeriksaan urine kedua kalinya dan keberatan Penasehat Hukum harus diabaikan. 2. Bahwa keberatan Penasehat Hukum tentang Saksi Ahli bahwa alasan karena Saksi Ahli yang dihadirkan Oditur suda memenuhi struktur keahlian dan keilmuannya karena mempunyai keahlian dibidang obat karena Saksi Ahli mempunyai obat-obatan bukan hanya bidang kejiwaan. 3. Bahwa menurut Penasehat Hukum bahwa keterangan Saksi Ahli yang mengetahui hanya 99 % ada kemungkinan kemiripan minuman kratingdaeng dan obat Ibuprofen terdeteksi zat struktur kimianya mirip dengan Amphetamin dan Methamphetamin Oditur tiak sependapat dengan Penasehat Hukum karena jelas dari keterangan Saksi Ahli menyatakan tidak ada minuman kratingdaeng maupun obat Ibuprofen yang mengandung Amphetamin dan Methamphetamin. Bahwa Keberatan Penasehat Hukum untuk membiaskan suatu perkara karena itu keberatan Penasehat Hukum harus diabaikan. 4. Bahwa keberatan Penasehat Hukum atas keterangan Saksi Ahli yang menyatakan bahwa Saksi Ahli tidak pernah melakukan analisa laboratorium terhadap obat-obatan Oditur berpendapat keberatan Penasehat Hukum tidak mendasar 5. Bahwa Oditur tindak sependapat dengan keberatan pada hal 7 no. 7 Pledoi Penasehat Hukum karena sudah jelas Saksi Ahli menyatakan tidak ada kata kemungkinan sehingga keberatan Penasehat Hukum mengada-ada. 6. Bahwa Oditur tidak sependapat dengan Penasehat Hukum karena buka saja BNN yang dapat melakukan tes urine terhadap anggota TNI, tetapi Rumah Sakit Tentara juga dapat melakukan tes urine. Oditur memohon agar Majelis Hakim mengabaikan permohonan Penasehat Hukum karena tidak berdasar dan mohon agar memutus dan menyatakan Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana “ setiap penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri” serta menghukum Terdakw sesuai tuntutan Oditur Militer. Bahwa mengenai replik yang diajukan secara tertulis oleh Oditur Militer yang pada pokoknya tetap pada pembelaannya, Majelis Hakim berpendapat tidak perlu menanggapi lagi. 4.
Duplik yang diajukan Penasehat Hukum sebagai berikut : 1. Bahwa Penasehat Hukum tetap pada pembelaan Terdakwa yang telah diajukan.
20. 2. Bahwa Oditur tidak menentukan kapan dan dimana tindak pidana itu dilakukan. 3. Bahwa Oditur setiap penyalahguna dan kapan Narkotika itu di salah gunakan dan siapa yang menyalahgunakan, Oditur tidak dapat membuktikan siapa yang melihat Terdakwa menyalahgunakan Narkotika. 4. Bahwa memperhatikan atas tindak pidana dalam menentukan dan menguraikan unsur-unsur tindak pidana. Penasehat Hukum berpendapat Dakwaan dan Tuntutan Oditur Militer tidak dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana Narkotika. Bahwa mengenai duplik yang diajukan secara tertulis oleh Penasehat Hukum yang pada pokoknya tetap pada pembelaannya, Majelis Hakim berpendapat tidak perlu menanggapinya lagi. Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang di dakwakan Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. 2. 3.
Menimbang
:
Unsur Ke-1 Unsur Ke-2 Unsur Ke-3
: Setiap penyalah guna : Narkotika golongan I : Bagi diri sendiri
Bahwa terhadap unsur-unsur dakwaan Oditur Militer Majelis Hakim akan menguraikan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Unsur Kesatu
:
Setiap penyalah guna.
Yang dimaksud dengan setiap adalah siapa saja atau semua orang yang melakukan penyalahgunaan dan tunduk pada perundang-undangan Indonesia dan merupakan subyek hukum sebagaimana tersebut dalam pasal 2 sampai dengan 5 ayat (1) KUHP, dan dalam hal ini termasuk diri Terdakwa sekalipun ia sebagai Prajurit TNI. Yang dimaksud penyalahguna Narkotika sesuai dengan pasal 1 poin 15 tentang ketentuan umum Undang–Undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika menyebutkan bahwa pengertian penyalah guna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secaba Milsuk IX di Rindam III/Slw, setelah lulus tahun 1993 dilantik dengan Pangkat Sersan Dua, selanjutnya mengikuti Pendidikan Susbanhub di Pusdikhub Cimahi tahun 1993 kemudian ditugaskan di Brigif 9/Difisi Infantri 2 Kostrad Jember.
21. 2. Bahwa benar pada tahun 2006 Terdakwa mengikuti Secapa Panorama XV setelah lulus pada tahun 2007 dengan pangkat Letda, selanjutnya mengikuti Sursarcab hub di Cimahi tahun 2007 setelah lulus kemudian mengikuti Sus Patih dan selanjutnya di pindahkan ke Kodam VI/Mlw dan tahun 2008 ditugaskan di Yonif 613/Rja lalu dipindahkan ke Brigif 24/BC. 3. Bahwa benar pada tahun 2012 dipindahkan ke Kodim 0902/Trd hingga sekarang masih berdinas di Kodim 0902/Trd dengan pangkat Letnan Satu Chb NRP 21930074041072. 4. Bahwa benar Terdakwa pernah melaksanakan pengawasan tahun 1996-1998 Operasi Rajawali di Irian Jaya, dan tahun 20002006 tugas Satgas pemulihan keamanan Aceh, dan tahun 20082009 Satgas PAM perbatasan RI-Malaysia hingga sekarang Terdakwa masih berdinas aktif. 5. Bahwa benar Terdakwa pada hari Kamis malam tanggal 5 Desember 2013 mengkonsumsi minuman kratingdaeng sebanyak 2 (dua) botol dan juga meminum obat Ibuprofen 500 mg 2 (dua) butir dan hal ini Terdakwa lakukan sejak tahun 1995, karena Terdakwa menderita penyakit nyeri otot sejak kecil. 6. Bahwa benar pada tanggal 6 Desember 2013 Komandan Kodim 0902/Trd bekerja sama dengan BNK Kabupaten Berau melaksanakan pemeriksaan urine terhadap 77 (tujuh puluh tujuh) orang anggota dilapangan Makodim 0902/Trd. 7. Bahwa benar tanggal 6 Desember 2013 adalah pemeriksaan urine Terdakwa bukan waktu (tempoes) perbuatan yang dilakukan dan Makodim 0902/Trd adalah bukan tempat (locus) perbuatan yang dilakukan Terdakwa tetapi tempat dilakukannya pemeriksaan urine. 8. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan terhadap 77 (tujuh puluh tujuh) orang anggota kodim tersebut untuk Terdakwa dinyatakan positif mengandung Amphetamin dan Methamphetamin. 9. Bahwa benar hasil pemeriksaan urine Terdakwa meskipun dinyatakan positif namun tidak didukung dengan hasil pemeriksaan urine dari laboratorium tetapi hanya surat Berita Acara Pemeriksaan urine di Makodim 0902/Trd dari BNK Kabupaten Berau yang telah dilaksanakan kepada 77 (tujuh puluh tujuh) orang anggota Kodim yang menyatakan nomor urut absen ke 39 An. Keresna Budi Setiawan (Terdakwa) positif mengandung zat Amphetamin dan Methamphetamin, kemudian Kodim 0902/Trd membuat laporan kepada Danrem 091/Asn dan melaporkan daftar hasil urine anggota Kodim 0902/Trd serta membuat laporan khusus. 10. Bahwa benar barang bukti Berita Acara Pemeriksaan tes urine Makodim 0902/Trd tersebut tidak dapat mendukung perbuatan yang dilakukan Terdakwa. 11. Bahwa benar dari keterangan para Saksi tidak satupun yang melihat atau mengetahui bahwa Terdakwa mengkonsumsi Shabushabu dan Terdakwa tidak pernah mengkonsumsi Shabu-shabu sebelum adanya pemeriksaan urine.
22. 12. Bahwa benar Terdakwa tidak diketahui kapan dan dimana telah melakukan perbuatan sebagaimana yang telah didakwakan kepadanya. 13. Bahwa benar Terdakwa mengaku pernah menghisap rokok yang diberi oleh temannya sewaktu masih berdinas di Brigif 24/BC tahun 2010, namun Terdakwa tidak mengetahui kalau rokok tersebut adalah obat dan Terdakwa setelah menghisap rokok tersebut merasakan pusing, dan saat itu Terdakwa menduga bahwa yang di konsumsi tersebut adalah obat yang Terdakwa tidak tahu jenis apa. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Setiap penyalah guna” tidak terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena unsur kesatu tidak terbukti, maka unsur kedua dan selanjutnya Majelis Hakim tidak perlu membuktikan lagi.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta yang terungkap dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa tidak terdapat bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap penyalah guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 127 ayat (1) huruf a UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika
Menimbang
:
Bahwa karena Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang di dakwakan Oditur Milier maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan tersebut.
Menimbang
:
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dibebaskan maka biaya perkara dibebankan kepada Negara. Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :
Menimbang
Mengingat
:
-
1 (satu) lembar Berita Acara Pemeriksaan Urine di Makodim 0902/Trd yang dikeluarkan BNK Berau Nomor : B/016/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013.
-
3 (tiga) lembar Daftar hadir Tes Urine di Makodim 0902/Trd hari jumat tanggal 6 Desember 2013.
Bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas tidak merupakan alat bukti dalam perkara ini namun karena penyimpanannya tidak sulit dan sudah menjadi satu dalam berkas perkara maka Majelis Hakim berpendapat perlu menentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. : 1. 2009.
Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 35 tahun
2. Pasal 189 UU No. 31 tahun 1997 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
23. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Keresna Budi Setiawan Lettu Chb NRP 21930074041072, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penyalah guna Narkotika golongan I bagi diri sendiri”
2.
Membebaskan Terdakwa dari segala Dakwaan.
3. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan harkat dan martabatnya.
4.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : -
1 (satu) lembar Berita Acara Pemeriksaan Urine di Makodim 0902/Trd yang dikeluarkan BNK Berau Nomor : B/016/XII/2013 tanggal 9 Desember 2013.
-
3 (tiga) lembar Daftar hadir Tes Urine di Makodim 0902/Trd hari jumat tanggal 6 Desember 2013.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
5.
Membebankan biaya perkara kepada Negara.
24. Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 12 Juni 2014 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Ibnu Sudjihad, SH Letnan Kolonel Chk NRP 573973 sebagai Hakim Ketua dan Nurdin Raham, SH Mayor Chk NRP 522551, Rizki Gunturida, SH Mayor Chk NRP 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim Anggota-II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan, SH Mayor Chk NRP 11010002381171, Penasehat Hukum Iga Kalaringga Jambose, SH Mayor Chk NRP 11970050911175 dan Andi Asfar Badaruddin, SH.MH Kapten Chk NRP 11020004010373 serta Suparli, SH Serka NRP 21000082630878, Panitera Agustono, SH Kapten Chk NRP 21940080960873, dihadapan Umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua
Ibnu Sudjihad, S.H Letnan Kolonel Chk NRP 573973
Hakim Anggota
Hakim Anggota II
Nurdin Raham, S.H Mayor Chk NRP 522551
Rizki Gunturida, S.H Mayor Chk NRP 11000000640270
Panitera
Agustono, SH Kapten Chk NRP. 21940080960873