PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : 26 - K / PM. II - 10 / AD / lX / 2014 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Kurnia Ismiasih Serka (K) / 21960268560976 Ba Urdal Poktuud Kodim 0714/Salatiga Kota Magelang, 4 September 1976 Perempuan Indonesia Islam Asrama Garnisun, Kel. Kalicacing, Kec. Sidomukti, Kota Salatiga, Prov. Jawa Tengah.
Terdakwa ditahan oleh Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang sejak tanggal 29 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 27 November 2014 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/06/PM.II-10/AD/X/2014 tanggal 28 Oktober 2014, dan telah ditangguhkan penahanannya oleh Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang berdasarkan Penetapan Penangguhan Penahanan Nomor : TAPHAN/07/PM.II10/AD/X/2014 tanggal 30 Oktober 2014 karena sakit sesuai dengan Surat Keterangan Dokter Nomor : KET/219/X/2014 tanggal 29 Oktober 2014 dari Kesdam IV/Diponegoro yang ditandatangani oleh dr. Wd. Phylia Astridya S, PNS NIP 197311122005012005 dan berdasarkan Surat Masuk Perawatan Nomor : B/374/BMP/X/2014 tanggal 30 Oktober 2014 dari Karumkit Tk III Semarang yang ditandatangani oleh Kapten Ckm Kasimin NRP 636040. Pengadilan Militer II-10 Semarang. Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Keputusan Danrem 073/Makutarama selaku Papera Nomor : Kep/019/Vlll/2014 tanggal 5 Agustus 2014, tentang penyerahan perkara Terdakwa. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/24/Vlll/2014 tanggal 19 Agustus 2014 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor Tapkim/28/PM.II-10/AD/lX/2014 tanggal 1 September 2014 b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/28/PM.II-10/AD/lX/2014 tanggal 3 September 2014
4. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi 5.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
2
Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/24/Vlll/2014 tanggal 19 Agustus 2014, di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Penipuan”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 378 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman :
c.
-
Pidana pokok
: 12 (dua belas) bulan.
-
Pidana tambahan
: Dipecat dari dinas Militer Cq TNI-AD.
Memohon agar barang bukti berupa surat-surat : 1 (satu) lembar Surat Perjanjian tertanggal 4 Agustus 2012 yang isinya Pihak Pertama (Serma Mashadi/Saksi-2 telah menyerahkan uang sebesar Rp.70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kepada Pihak Kedua (Serka Kurnia Ismiasih/Terdakwa) untuk kepentingan masuk IPDN Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
d. e. Menimbang
:
Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah). Mohon agar Terdakwa ditahan.
Berdasarkan Tuntutan Oditur Militer yang disampaikan didepan persidangan, Penasehat Hukum Terdakwa menyampaikan Pembelaan (Pledoi) yang disampaikan didepan persidangan pada pokoknya menyatakan sebagai berikut : Bahwa Penasehat Hukum Terdakwa tidak memberikan tanggapan terhadap unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer tetapi menganalisa keterangan secara yuridis fakta hukum berdasarkan keterangan para Saksi dihubungkan dengan alat bukti. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi-1 maupun Saksi-2, pada awalnya yang meminta tolong dan mendatangi Terdakwa adalah Saksi-1 dan Saksi-2. Yang menginginkan anaknya masuk IPDN sehingga menghalalkan segala cara termasuk menyogok orang (Terdakwa) yang tidak berkompeten. Janganlah dibebankan semua kesalahan pada Terdakwa sementara Saksi-1 dan Saksi-2 juga seharusnya mengerti bahwa perbuatan tersebut tidak benar dan bertentangan dengan hukum. Bahwa terkait Tuntutan yang diajukan oleh Oditur Militer yang memberikan Hukuman Pidana
3
Tambahan agar Terdakwa dipecat dari dinas militer, tuntutan ini adalah dinilai terberat karena akan menyangkut aspek kehidupan Terdakwa dan keluarganya. Terlebih lagi anak-anak Terdakwa masih kecil dan butuh biaya untuk sekolah sedangkan ayahnya sudah tidak memperdulikan kedua anak Terdakwa. Tuntutan Oditur Militer agar Terdakwa dijatuhi pidana tambahan lazimnya kalau sudah berkali-kali melakukan pelanggaran (telah dikumlin minimal 4 kali atau lebih). Atau telah dijatuhi pidana oleh pengadilan lebih dari 2 (dua) kali. Sementara itu perkara Terdakwa baru 2 (dua) kali dan belum BHT (Berkekuatan Hukum Tetap) sehingga tuntutan Oditur nyata-nyata tidak didasari pada pertimbangan yang obyektif. Penasehat Hukum Terdakwa mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aqua et Bono) serta menghukum terdakwa yang seringan-ringannya dan menghilangkan pidana tambahan. Menimbang
:
Bahwa terhadap pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa Oditur militer mengajukan Replik yang diajukan secara lesan, mengatakan bahwa Oditur tetap pada Tuntutannya.
Menimbang
:
Bahwa atas Replik Oditur Militer selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan “Duplik” secara lesan pula bahwa Penasehat Hukum Terdakwa tetap pada Pembelaannya.
Menimbang
:
Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer beserta Replik nya disatu pihak serta memperhatikan Nota Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Penasehat Hukum beserta Dupliknya dipihak lainnya maka Majelis akan menanggapi sebagai mana yang terdapat dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/24/Vlll/2014 tanggal 19 Agustus 2014 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada hari Sabtu tanggal empat bulan Agustus setidak-tidaknya pada bulan Agustus tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu dua belas di Asrama Gamisun/Tangsi Besar Kel. Kalicacing Kodya Salatiga propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer 11-10 Semarang telah melakukan tindak pidana "Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1996 melalui pendidikan Secaba PK di Pusdik Kowad Lembang Bandung selama 6 (enam) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, selanjutnya Terdakwa mengikuti Susjurba Bekang di Pusdik Bekang Cimahi selama 5 (lima) bulan, selanjutnya ditugaskan di Dirbin Diklat Jakarta, pada tahun 1998 mengikuti Sus KIBI di Pusdik Kodiklat Cimahi selama 4 (empat) bulan, setelah beberapa
4
kali naik pangkat mutasi jabatan hingga pada saat Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0714/Salatiga menjabat Ba Urdal Poktuud dengan pangkat Serka (K), NRP 21960268560976. 2. Bahwa pada bulan Juli 2011 Sdri. Eni Wijayanti (Saksi-1) saat berada di Perpustakaan Kodim 0714/Salatiga berbincang-bincang dengan beberapa anggota Kodim 0714/Salatiga menceritakan anak Saksi-1 yang bemama Sdr. Dimas Nurul Huda yang saat itu tinggal menunggu pengumuman tingkat pusat masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2011, salah satu anggota tersebut mengatakan bahwa Terdakwa dapat membantu Saksi-1 karena ibu Terdakwa (Sdri. Sumiyatun/Saksi-6) bekerja sebagai Juru Masak Kepresidenan. 3. Bahwa selanjutnya Saksi-1 menemui Terdakwa di ruang tamu Dandim 0714/Salatiga untuk mengutarakan permasalahan anak Saksi-1 dengan berkata "saya pusing mbak mikir anak saya yang nunggu pengumuman IPDN, saya mau minta bantuan agar anak saya bisa diterima di IPDN" selanjutnya Terdakwa menjawab "saya tak menghubungi ibu saya dulu" selanjutnya Terdakwa mengambil Handphone untuk menghubungi ibu Terdakwa, dan Saksi-1 tidak tahu apa yang dibicarakan Terdakwa, cuma dengar suara ibu Terdakwa "kok ndadak", karena berjaraknya 3 (tiga) meter samping pintu masuk ruang tamu, setelah selesai menghubungi ibunya, Terdakwa diberi saran oleh Saksi-6 untuk menghubungi Sdr. Fredi (PNS Pemda Jabar), selanjutnya Terdakwa meminta nomor telepon Saksi-1 namun Saksi-1 justru memberikan nomor Handphone milik suami Saksi-1 yang bemama Serma Mashadi (Saksi-2). 4. Bahwa Saksi-1 dan Saksi-2 selanjutnya menemui Terdakwa di ruang tamu Dandim 0714/Salatiga untuk menyampaikan bagaimana caranya agar Sdr. Dimas Nurul Huda bisa lulus dalam seleksi masuk IPDN yang saat itu tinggal menunggu pengumuman tingkat pusat setelah bertemu dengan Terdakwa, Saksi-2 menanyakan kepada Terdakwa "mbak katanya bisa memasukan IPDN" dan saat itu Terdakwa menjawab "bisa karena ibu saya bekerja sebagai Juru Masak Kepresidenan" kemudian Saksi-2 menanyakan kepada Terdakwa "dananya berapa" dan Terdakwa menjawab sebesar Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) kemudian Saksi-2 menjawab "siap mbak" selanjutnya Terdakwa mengatakan "sekarang kirim DP nya Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kalau diterima saya akan meminta kekurangannya Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan sebaliknya kalau tidak diterima uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kembali", kemudian Terdakwa meminta nomor pendaftaran Sdr. Dimas Nurul Huda untuk difax kepada Sdr. Fredi. 5. Bahwa pada bulan September 2011 saat pengumuman tingkat pusat Sdr. Dimas Nurul Huda dinyatakan tidak lulus selanjutnya Saksi-2 menghubungi Terdakwa menggunakan Handphone menanyakan ketidaklulusan Sdr. Dimas Nurul Huda dan Terdakwa menyarankan agar mengulangi pada periode tahun 2012. 6. Bahwa pada bulan Juli 2012 Sdr. Dimas Nurul Huda kembali mendaftar dalam penerimaan mahasiswa IPDN melalui BKD Kab.
5
Semarang selanjutnya Saksi-2 menghubungi Terdakwa untuk menitipkan anaknya supaya dibantu sejak awal mengikuti tes kemudian Terdakwa menanyakan kepada Saksi-2 "pak gimana uang muka (DP) Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) tolong dikirim" kemudian Saksi-2 menjawab "ya mbak sebentar nanti aku carikan dulu, tunggu hari Sabtu atau Minggu" setelah itu Terdakwa menjawab "ya pak" selanjutnya anak Saksi-2 mengikuti test (Test Administrasi, Test Kesehatan, Test Jasmani serta Test Tertulis) dan di nyatakan lulus pada pengumuman tingkat daerah namun pada pengumuman tingkat pusat anak Saksi-2 dinyatakan gagal. 7. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 4 Agustus 2012 sekira pukul 10.000 Wib Saksi-2 bersama Saksi-1 mendatangi rumah Terdakwa di Asrama Gamisun/Tangsi Besar Kel. Kalicacing Kodya Salatiga dan sete{ah bertemu dengan Terdakwa selanjutnya Saksi-2 mengeluarkan satu buah tas plastik wama hitam yang berisi uang Rp.70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) setelah itu Saksi-2 menaruh di atas meja sambil mengatakan "ini uangnya mbak dihitung dulu" kemudian Terdakwa menghitung uang tersebut, setelah merasa benar selanjutnya mengatakan "jangan kuatir pak, anak bapak pasti diterima. kalau diterima tolong segera dikirim kekuranaannva Rp.80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) namun apabila tidak diterima uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) akan saya kembalikan" dan Saksi-2 menjawab "ya mbak" setelah itu Saksi-2 dan Terdakwa menandatangani Surat Perjanjian penyerahan uang tertanggal 4 Agustus 2012 bermeterai Rp.6.000,- selanjutnya Terdakwa berkata "pak saya mau kuliah dulu ke AMA" mendengar kalimat tersebut Saksi-1 dan Saksi-2 pamit untuk pulang ke rumah. 8. Bahwa setelah Sdr. Dimas Nurul Huda tidak diterima masuk IPDN, Saksi-2 menghubungi Terdakwa dan pada saat itu Terdakwa menjawab dengan berbagai alasan "nanti ada susulan, di pusat nama Sdr. Dimas Nurul Huda ada dalam pengumuman lulus, ada kemungkinan dijegal di daerah" selanjutnya oleh ibu Terdakwa (Sdri. SumiyatuNSaksi-6) melalui Handphone ditawari agar Sdr. Dimas Nurul Huda mendaftar sebagai Sipir Penjara dengan persyaratan membayar uang sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), namun dijawab Saksi-2 "tidak mau karena anak Saksi-2 mau kuliah". 9. Bahwa setelah mengetahui anak Saksi-2 tidak diterima masuk IPDN selanjutnya Saksi-1 bersama Saksi-2 sudah berusaha meminta kembali uang yang pernah diserahkan kepada Terdakwa sebesar Rp.70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) selanjutnya Terdakwa mengangsur setiap bulan sebesar Rp.1.000.000,(satu juta rupiah) sebanyak 6 (enam) kali sedangkan sisanya sebesar Rp. 64.000.000,(enam puluh empat juta rupiah) sampai sekarang belum dikembalikan sesuai Surat Pernyataan Terdakwa yang ditandatangani diatas kertas bermeterai pada tanggal 12 Juni 2013. 10. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa, Saksi-2 mengalami kerugian uang sebesar Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah). 11. Bahwa Saksi-2 sudah meminta uangnya untuk dikembalikan dan permasalahannya diselesaikan secara kekeluargaan, namun
6
Terdakwa hanya memberikan janji- janji dan berbagai alasan yang tidak masuk akal sehingga pada tanggal 12 Maret 2014 Saksi-2 melaporkan perkaranya ke Denpom IV/3 Salatiga guna diproses sesuai hukum yang berlaku. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 378 KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti benar akan isi surat dakwaan yang didakwakan kepadanya dan terhadap surat dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak mengajukan Nota keberatan (Eksepsi).
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat hukum dari Kumrem 073/Makutarama oleh Kapten Chk Juni Hartono Silaen, SH Nrp. 2910058740668 berdasarkan Surat Perintah dari Danrem 073/Makutarama Nomor : Sprin/ 666 / X/2014 tanggal 12 Oktober 2014 serta surat kuasa dari Terdakwa tanggal 24 September 2014.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi – 1 Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Eni Wijayanti PNS Kodim 0714/Salatiga Blora, 22 Maret 1962 Perempuan Indonesia Islam Asrama Kowera Rt.06 Rw.06 Kel. Bandarjo Kec.Ungaran Kab. Semarang
Pada pokoknya Saksi-1 memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Juli tahun 2011 saat Saksi ditempatkan di Kodim 0714/Salatiga tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa hanya sebatas sama-sama satu kantor. 2. Bahwa Saksi adalah istri dari Pelda Mashadi, Babinsa Ramil 14/Ungaran Kodim 0714/Salatiga yang menikah pada tahun 1991 telah dikaruniai tiga orang anak 3. Bahwa sekira bulan Juli 2011 saat Saksi berada di Perpustakaan Kodim 0714/Salatiga, Saksi saat berbincang dengan beberapa anggota Kodim 0714/Salatiga telah mendengar bahwa Terdakwa bisa membantu orang-orang karena ibu Terdakwa menjadi juru masak di Kepresidenan di Jakarta. 4. Bahwa setelah mengetahui Terdakwa bisa membantu, Saksi menemui Terdakwa diruangannya serta menceritakan tentang anak Saksi yang bernama Sdr. Dimas Nurul Huda yang saat itu sedang menunggu pengumuman tingkat pusat masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2011.
7
5. Bahwa setelah menyampaikan kepada Terdakwa tidak lama kemudian Terdakwa menghubungi ibunya dengan handpone kata ibu Terdakwa “kog ndadak ?” tapi Terdakwa saat itu sanggup membantu. 6. Bahwa ternyata setelah pengumuman anak Saksi tidak masuk IPDN, selanjutnya Saksi menanyakan kepada Terdakwa kog gak masuk mbak ? Terdakwa menjawab bahwa kemaren saat dilihatnya di Pusat ada, kenapa kog tingkat daerah malah hilang ? pokoknya daftar lagi aja bu” kata Terdakwa. 7. Bahwa pada sekitar bulan Juli 2012, suami Saksi Pelda Mashadi (saksi-2) menghubungi Terdakwa melalui telephon anak Saksi yang bernama Dimas Nurul Huda telah mendaftar IPDN lagi mohon dibantu. Setelah ditanyakan bisa Saksi-2 menanyakan “dananya berapa?” dan Terdakwa menjawab Rp. 150.000.000,sekarang Dp dulu Rp. 70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) kalau diterima Terdakwa akan meminta kekurangannya sebesar Rp.80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) sedangkan kalau tidak diterima Terdakwa akan mengembalikan uang semuanya. Mendengar penjelasan dari Terdakwa Saksi-2 bersedia. 8. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 4 Agustus 2012 sekira pukul 10.00 WIB, Saksi bersama suami (Saksi-2) datang kerumah Terdakwa di Asrama Tangsi Besar Kelurahan kalicacing Kodya Salatiga, setelah ngobrol sebentar suami menyerahkan uang didalam tas pelastik hitam uang sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kemudian ditaruh diatas meja kemudian setelah dihitung oleh Terdakwa setelah cukup maka Terdakwa kemudian berkata “ Jangan kuatir pak anak bapak pasti diterima kalau diterima tolong kirim kekurangannya yang Rp. 80.000.000,- ya ? sambil suami mengeluarkan surat perjanjian yang isinya Terdakwa telah menerima uang sebesar Rp. 70.000.000,- Terdakwa selanjutnya berkata “ pak saya mau kuliah dulu di AMA “ mendengar kalimat tersebut Saksi dan suami Saksi-2 Mashadi) pamit untuk pulang ke rumah 9. Bahwa setelah keluar pengumuman ternyata anak Saksi yang bernama “Dimas Nurul Huda” tidak lulus. Setelah mendengar pengumuman tersebut Saksi memberitahu Terdakwa dan jawaban Terdakwa “ padahal tingkat pusat nama anak Saksi ada namanya berarti dijegal didaerah. Oleh karena itu Saksi meminta agar uang yang telah diterima Terdakwa dikembalikan. 10. Bahwa Saksi dan suami telah berulangkali meminta supaya uang yang telah diterima oleh Terdakwa dikembalikan namun Terdakwa sulit ditemui apabila ditelepon selalu menjawab sedang kuliah. 11. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2013, Saksi dipanggil oleh Pasi Imtel Kodim 0714/Salatiga, selain Saksi ada beberapa orang yang juga menjadi korban penipuan Terdakwa antara lain Serma Yulianto, Serda Sukem anggota Kodim 0714/Salatiga sdr. Suyatin dan lainnya Saksi tidak hapal. 12. Bahwa dalam pertemuan tersebut Terdakwa mengembalikan uang Saksi dengan cara dicicil setiap bulannya sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setelah berjumlah Rp. 6.000.000 selanjutnya macet tidak dibayar lagi. 13. Bahwa semula Saksi percaya kepada Terdakwa karena Terdakwa seorang militer dan suaminya juga perwira namun nyatanya Terdakwa telah membohongi Saksi dan suaminya.
8
14. Bahwa Terdakwa pernah berjanji jika anak Saksi gagal tidak lulus masuk IPDN uang akan dikembalikan nyatanya hingga sekarang uang baru dikembalikan sebesar Rp 6.000.000,- masih ada sisa sebesar Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah) belum dikembalikan oleh Terdakwa. 15. Bahwa sesuai janji Terdakwa kalau tidak diterima anak Saksi di IPDN maka uang yang telah diterima Terdakwa akan dikembalikan nyatanya hingga sekarang uang belum seluruhnya dikembalikan Terdakwa. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi-1
tersebut
Terdakwa
membenarkan
Saksi – 2 : Nama Lengkap Pangkat / NRP Jabatan
: Mashadi : Serma / 518149 Skr Pelda : Babinsa Ramil 14/Ungaran skr BP Denma Kesatuan : Kodim 0714/Salatiga Tempat, Tanggal Lahir : Demak, 15 Juli 1963 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Alamat tempat tinggal : Asrama Kowera Rt.06 Rw.06 Kel. Bandarjo Kec. Ungaran Kab. Semarang Pada pokoknya Saksi-2 memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Juli 2011 dikenalkan istri Saksi (Sdri. Eni Wijayanti/Saksi-1) dan tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa setelah kenal dengan Terdakwa Saksi mengutarakan niat Saksi minta bantuan Terdakwa agar membantu anak Saksi (Sdr. Dimas Nurul Huda) masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) melalui BKD Semarang. Nyatanya Terdakwa sanggup dan berjanji akan membantu memasukkan anak Saksi dengan bantuan ibu Terdakwa yang bekerja sebagai juru masak Presiden di Jakarta. 3. Bahwa sekira bulan Juli 2011 anak Saksi telah mengikuti seleksi masuk IPDN namun gagal ditingkat pusat kata Terdakwa padahal ditingkat pusat namanya ada jadi dijegal didaerah. Kemudian Terdakwa menyarankan supaya anak Saksi daftar lagi tahun depan. 4. Bahwa pada bulan Juli 2012, anak Saksi daftar masuk seleksi IPDN lagi dan Saksi selanjutnya segera menghubungi Terdakwa agar bisa dibantu sejak awal, kemudian Saksi datang menemui Terdakwa di ruang tamu Komandan Kodim 0714/Salatiga beserta Saksi-1, untuk membicarakan cara agar anak Saksi (Sdr. Dimas Nurul Huda) bisa lulus dalam seleksi masuk IPDN yang kedua ini. dalam pembicaraan itu Terdakwa sanggup membantu namun harus menyediakan uang sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). 5. Bahwa Terdakwa pada bulan Juli 2012, menghubungi Saksi menggunakan handpone dengan menanyakan “ pak gimana uang muka DP dulu Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) sekarang tolong dikirim kalau diterima saya akan minta kekurangannya sebesar
9
Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan kalau tidak diterima Terdakwa akan mengembalikan semuanya, kemudian Saksi berjanji “ ya Mbak sebentar nanti akan saya carikan dulu hari Sabtu atau Minggu” setelah itu Terdakwa menjawab “ya pak”. 6. Bahwa selanjutnya pada tanggal 4 Agustus 2012, Saksi mengajak istrinya Saksi-1 Eni Wijayanti datang kerumah Terdakwa di Asrama Tangsi Besar Kelurahan kalicacing Kodya Salatiga, sambil menyerahkan uang sebagai DP sebesar Rp. 70.000.000,- sesuai permintaan Terdakwa. Terdakwa duduk di kursi panjang sendirian sedangkan Saksi dan Saksi-1 duduk berdampingan di kursi masingmasing, selanjutnya Saksi mengeluarkan satu buah tas plastik wama hitam yang berisi uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kemudian ditaruh di atas meja sambil mengatakan "ini uangnya mbak dihitung dulu" Terdakwa kemudian menghitung uang tersebut, setelah merasa benar Terdakwa kemudian berkata "jangan kuatir pak, anak bapak pasti diterima, kalau diterima tolong segera dikirim kekurangannya Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) namun apabila tidak diterima uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) akan saya kembalikan" dijawab Saksi "ya mbak", sambil Saksi mengeluarkan surat perjanjian bukti penerimaan uang yang ditandatangani Terdakwa. Setelah Terdakwa menandatangani surat tersebut, selanjutnya berkata "pak saya mau kuliah dulu ke AMA” mendengar kalimat tersebut Saksi dan istri Saksi, pamit untuk pulang ke rumah. 7. Bahwa ternyata setelah pengumuman anak Saksi gagal lagi ditingkat terakhir, selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa untuk menanyakan tentang anak saksi, oleh Terdakwa dijawab "nanti ada susulan dari pusat nama Sdr. Dimas Nurul Huda ada dalam pengumuman lulus. ada kemungkinan dijegal didaerah" selanjutnya oleh ibu Terdakwa (Bu Budi) melalui Handphone Saksi ditawari agar anak Saksi mendaftar sebagai Sipir Penjara dengan persyaratan membayar uang sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah), namun dijawab Saksi "tidak mau karena anak Saksi mau kuliah." 8. Bahwa setelah anak Saksi (Sdr. Dimas Nurul Huda) tidak diterima di IPDN, Saksi berusaha meminta uang pengembalian ke Terdakwa, sudah berkali-kali menghubungi Terdakwa melalui telepon tetapi sulit ditemui termasuk mendatangi rumah Terdakwa di Asrama Tangsi Besar Kel. Kalicacing Kodya Salatiga juga tidak pernah ada alasannya sedang kuliah, 9. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2013, Saksi bersama dengan beberapa orang yang telah menjadi korban penipuan oleh Terdakwa bertemu di Makodim 9714/Salatiga, yaitu Serma Yuliyanto (mantan anggota Kodim 0714/Salatiga), Serda Sukem, Sdr. Suyatin, Sdr. Ikhsan, Sdr. Tanwir dan Serma Tri Sumaryono (mewakili Praka Anis Hudda Artanto) dipanggil oleh staf intel Kodim 0714/Salatiga kemudian dipertemukan dengan Terdakwa, waktu itu Terdakwa sanggup dan berjanji akan mengangsur, Saksi sebesar Rp.1.000.000,- per bulan, kemudian berhenti. sampai sekarang Terdakwa baru mengembalikan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) sedangkan sisanya sebesar Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah) sampai sekarang belum dikembalikan oleh Terdakwa.
10
10. Bahwa korban penipuan Terdakwa selain Saksi yang menderita kerugian uang antara lain Serma Yuliyanto (mantan anggota Kodim 0714/Salatiga) sebesar Rp. 8.500.000,(delapan juta lima ratus rupiah), Serda Sukem sebesar Rp. 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah), Sdr. Suyatin sebesar Rp. 71.000.000,- (tujuh puluh satu juta rupiah), Sdr. lkhsan sebesar Rp. 85.000.000,(delapan puluh lima juta rupiah), Sdr. Tanwir sebesar Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah) Praka Anis Hudda Artanto sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang para Saksi yang dirugikan dengan menjual tanah milik keluarga Terdakwa yang terletak di Jalan Jangli Tlawah no. 309 Jatingaleh Semarang. 11. Bahwa sebenarnya untuk masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tidak dipungut biaya, perbuatan Terdakwa yang meminta uang dengan alasan untuk memperlancar dalam proses penerimaan IPDN hanya untuk kepentingan pribadi Terdakwa saja. 12. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa Saksi mengalami kerugian uang sebesar Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah) Atas keterangan Saksi-2 tersebut Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian bahwa uang diberikan oleh Saksi bertahap sebesar Rp. 50.000.000,- diberikan di Kantor Makodim pada saat anak Saksi mengikuti seleksi masuk IPDN yang pertama tahun 2011 kemudian tidak lulus terus tahun berikutnya daftar lagi dan Terdakwa menerima uang lagi sebesar Rp. 20.000.000,-(dua puluh juta rupiah) sehingga semuanya berjumlah Rp. 70.000.000,(tujuh puluh juta rupiah). Atas sangkalan Terdakwa Saksi tetap pada keterangannya. Saksi-3 Nama Lengkap Pangkat / NIP Jabatan Kesatuan Tempat, Tanggal Lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Tri Sumaryono Serma / 585229 skr Pelda. Babinsa Ramil 02/Pabelan Kodim 0714/Salatiga Salatiga, 11 Oktober 1962 Laki - Laki Indonesia Islam Rt.12 Rw. 01 Dkh. Krajan Desa Kauman Lor Kec. Pabelan Kab. Semarang
Pada pokoknya Saksi-3 menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira tahun 2009 saat Terdakwa pindah di Kodim 0714/Salatiga tidak ada hubungan keluarga hanya sebatas teman satu kantor antara atasan dan bawahan 2. Bahwa Saksi mendengar dari beberapa orang dikantor, bahwa Terdakwa bisa membantu kesulitan karena ibu Terdakwa menjadi juru masak di Istana Presiden di Jakarta. 3. Bahwa pada pertengahan bulan Juni 2012, Saksi meminta tolong kepada Terdakwa karena keponakan Saksi yang bernama Praka Anis Nurul Huda yang berdinas di Yonif 712/Manado ingin pindah ke Jawa. Kemudian Saksi menemui Terdakwa dan meminta
11
tolong kepada Terdakwa “ mbak apa bisa membantu keponakan Saksi pindah ke Jawa ? Terdakwa menjawab “ akan mengusahakan”. 4. Bahwa pada hari itu juga sore hari setelah Saksi sampai dirumah Terdakwa menghubungi Saksi melalui telephon meminta biaya memindahkan keponakan Saksi sebesar Rp. 25.000.000,- atas permintaan Terdakwa tersebut Saksi mengatakan sebentar Mbak Saya tak koordinasi dulu dengan keponakan Saksi”. Bahwa selanjutnya selang 2 (dua) hari kemudian Terdakwa mengirim SMS memberikan nomor rekening Terdakwa. Saksi kemudian menghubungi keponakan dan keponakan setuju dengan permintaan Terdakwa. Selanjutnya Praka Anis Hudda Artanto mengirim uang melalui rekening BRI 008101030121503 milik Terdakwa secara bertahap yaitu pada tanggal 20 Juni 2012 sebesar Rp. 12.000.000,(dua belas juta rupiah) dan pada tanggal 10 Juli 2012 sebesar Rp.13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) 5. Bahwa ternyata janji Terdakwa ditunggu hingga 1 (satu) tahun tidak ada realisasinya sehingga keponakan Saksi sampai sekarang masih bertugas di Manado. Saksi sudah sering menanyakan kepada Terdakwa namun jawaban Terdakwa tunggu satu hingga dua bulan lagi, begitu jawabannya setiap ditanyakan. 6. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2013, Saksi mewakili keponakan Saksi Praka Anis Huda Artanto, dikumpulkan diruang Staf Intel Kodim 0714/Salatiga. Setelah disana saksi mengetahui bahwa Terdakwa telah melakukan penipuan terhadap beberapa orang diantaranya ada Pelda Mashadi (Saksi-2) beserta istrinya Sdri. Eni Wijayanti (Saksi-1), Serma Yulianto, anggota Kodim 0714/Salatiga, Serda Sukem anggota Kodim 0714/ Salatiga, serta Sdr. Suyatin dari Purwodadi serta Sdr. Tanwir (alamat Karanggede Kab Boyolali). Saat pertemuan tersebut Terdakwa bersedia mengembalikan uang yang telah dipakainya dengan cara dicicil. Serta perkara Terdakwa akan diselesaikan secara kekeluargaan. 7. Bahwa selain Saksi-1/Saksi-2 yang menderita kerugian uang sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) akibat perbuatan Terdakwa, korban lainnya antara lain Serma Yuliyanto (mantan anggota Kodim 0714/Salatiga) sebesar Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus rupiah), Sdr. Suyatin sebesar Rp. 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah), Serda Sukem sebesar Rp. 48.000.000,(empat puluh delapan juta rupiah), Sdr. lkhsan sebesar Rp.85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah), Sdr. Tanwir sebesar Rp.64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah) dan Praka Anis Hudda Artanto (Yonif 712/Manado) sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah). Terdakwa saat itu berjanji akan mengangsur setiap bulan sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah). setiap bulan terhitung mulai bulan Juli 2013 selama 1(satu) tahun namun apabila rumah Terdakwa yang terletak di Jalan Janggli Tlawah No.309 Jatingaleh Semarang telah laku dijual maka semuanya akan dilunasi 8. Bahwa Praka Anis Hudda Artanto (Yonif 712/Manado) sampai sekarang belum pindah ke Jawa (Kodam IV/Diponegoro), uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) baru dikembalikan Terdakwa sebanyak Rp. 2.900.000,- (dua juta sembilan
12
ratus rupiah) sisanya sebanyak Rp. 22.100.000,- (dua puluh dua juta seratus ribu rupiah) sampai sekarang belum dikembalikan 9. Bahwa sebenarnya Saksi mengetahui sebagai anggota TNI tidak ada aturannya bila anggota TNI akan melaksanakan pindah satuan/tugas dikenakan biaya Atas keterangan seluruhnya.
Saksi-3
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi – 4 : Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, tgl Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Suyatin Swasta Grobogan, 29 Maret 1969 Laki-laki Indonesia Islam Ds. Tinanding Rt.05 Rw.01 Kec. Godong Kab. Grobogan
Pada pokoknya Saksi-4 memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira tahun 2011, saat dikenalkan oleh Bu Ning (adik ibunya Terdakwa) yang merupakan salah satu pelanggan Saksi belanja ayam, tidak ada hubungan keluarga 2. Bahwa Saksi diberitahu Bu Ning, bahwa Terdakwa bisa membantu Saksi karena dia anggota TNI, kemudian ibunya juga bekerja sebagai juru masak Presiden. Kemudian Saksi dikenalkan oleh Bu Ning dengan Terdakwa dirumah bu Ning. Kemudian Saksi menyampaikan kepada Terdakwa bahwa anak Saksi yang bernama Sigit Indana Subiantoro, ingin masuk menjadi anggota TNI tapi tingginya kurang hanya 164 Cm. Baru daftar saja sudah di tolak namun Terdakwa katanya sanggup membantu dengan memasukkan anak Saksi tanpa tes dengan meminta memo dari Presiden. 3. Bahwa pada tahun 2011, awalnya Terdakwa meminta uang untuk mengambil nomor pada bulan Juni 2011 sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). Kemudian pada bulan Juli 2011 sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dibulan Agustus minta uang lagi untuk ngurus di Kodam sebesar 20 Juta, kemudian berturut-turut sebanyak kira-kira 8 X (delapan) kali ) sehingga jumlah semuanya Rp. 182.000.000,- (seratus delapan puluh dua juta rupiah). Saksi selalu menyerahkan uang dengan mengajak saudara ataupun teman seperti Sdr. Sopii, Saksi ajak pergi ketemu dengan Terdakwa dirumah makan disamping kantor Kodim kemudian menyerahkan kepada Terdakwa bahkan ada yang menyerahkan uang disamping kantor dipagar dihalaman Kodim 0714/ Salatiga. 4. Bahwa Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa secara bertahap yaitu di bulan Juni 2011 (uang muka) sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), di bulan Juli 2011 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), di bulan Agustus 2011 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), di bulan Oktober 2011 sebesar Rp. 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah), di bulan Nopember 2011 sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), di
13
bulan Desember 2011 sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan di bulan Januari 2012 sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) sehingga total uang yang diserahkan sebesar Rp.182.000.000,- (seratus delapan puluh dua juta rupiah). 5. Bahwa selain Terdakwa telah membohongi Saksi, Terdakwa juga telah melakukan penipuan terhadap beberapa orang yang Saksi ketahui saat dipanggil dikantor Terdakwa di Kodim. 0714/Salatiga pada tanggal 12 Juni 2012, antara lain, Pelda Mashadi (Saksi-2) beserta istrinya Sdri. Eni Wijayanti (Saksi-1) bersama Serma Yuliyanto (anggota Kodim 0714/Salatiga), Serma Tri Sumarsono (anggota Kodim 0714/Salatiga/Saksi-3), Serda Sukem (anggota Kodim 0714/Salatiga), Saksi-2, Sdr. Sunardi (alamat Purwodadi), Sdr. Tanwir (alamat Karanggede Kab. Boyolali), Sdr. Ikhsan (alamat Purwodadi), dengan Terdakwa 6. Bahwa pada pertemuan tersebut Terdakwa sanggup mengembalikan uang para korban secara diangsur setiap bulan mulai bulan September 2013 atau melunasi seluruhnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan maksimal 1(satu) tahun namun apabila dalam jangka waktu tersebut belum lunas akan diadakan pengalihan sertifikat tanah milik Terdakwa yang terletak di Jalan Janggli Tlawah No-309 Jatingaleh Semarang di hadapan Notaris dengan dibuatkan Surat Pernyataan bermaterai yang disaksikan beberapa orang korban dan Pasi Intel Kodim 0714/Salatiga Lettu lnf Mulyo Budi Luhur, untuk Saksi sendiri Terdakwa akan mengangsur setiap bulannya sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) namun oleh Terdakwa hanya diangsur selama 3 (tiga) bulan saja selanjutnya berhenti. 7. Bahwa anak Saksi tidak pemah menjadi anggota TNI AD uang yang sudah diserahkan kepada Terdakwa sebesar Rp. 182.000.000,(seratus delapan puluh dua juta rupiah) baru dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 111.000.000,- (seratus sebelas juta rupiah) sisanya sebesar Rp. 71.000.000,- (tujuh puluh satu juta rupiah) sampai sekarang belum dikembalikan. 8, Bahwa janji Terdakwa kepada Saksi akan mengembalikan uang yang telah diserahkan namun kenyataannya sampai sekarang uang sebesar Rp. 71.000.000,- (tujuh puluh satu juta rupiah) masih belum dikembalikan Terdakwa. 9 Bahwa Saksi percaya kepada Terdakwa karena Terdakwa mengatakan sanggup membantu anak Saksi masuk menjadi anggota Militer/tentara lewat pintu belakang karena Terdakwa juga anggota Militer serta ibunya juga bekerja sebagai juru masak istana Presiden. Atas keterangan Saksi-4 tersebut, Terdakwa membenarkan semuanya. Saksi-5 Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, Tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Sopi`i Perangkat Desa (Kaur Kesra) Grobogan, 25 April 1989 Laki - laki Indonesia Islam Ds. Tinanding Rt.05 Rw.01 Kec. Godong Kab. Grobogan
14
Pada pokoknya Saksi-5 memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa saat mengantar Sdr. Suyatin (Saksi-4) menyerahkan uang sebesar Rp. 40.000.000,(empat puluh juta rupiah) di warung makan di depan Kodim 0714/Salatiga tidak ada hubungan keluarga 2. Bahwa pada bulan Juni tahun 2011 Saksi bersama Sdr. Sumaji (Ds. Tinanding Rt.01 Rw.01 Kec. Godong Kab. Grobogan), Sdr. Suyatin (Saksi-4) Sdr. Sigit Indana Subiantoro dengan menggunakan sepeda motor pergi ke Salatiga, sesampainya di samping Makodim 0714/Salatiga, Saksi-4 menghubungi seseorang menggunakan Handphone yang kemudian ada kesepakatan bertemu di rumah makan samping Makodim 0714/Salatiga, tidak beberapa lama orang yang dihubungi Saksi-4 datang yang temyata Terdakwa bersama seorang anak perempuan, selanjutnya Saksi, Saksi-4, Sdr. Sigit Indana Subiantoro Terdakwa duduk I (satu) meja, Saksi kemudian melihat Saksi-4 menyerahkan 1(satu) buah tas sekolah warna coklat yang berisi uang sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) kepada Terdakwa 3. Bahwa pada bulan Juli tahun 2011 Saksi bersama Sdr. Sumaji (Ds. Tinanding Rt.01 Rw.01 Kec. Godong Kab. Grobogan), Sdr. Suyatin (Saksi-4) Sdr. Sigit Indana Subiantoro menemui Terdakwa lagi di rumah makan samping Makodim 0714/Salatiga, kemudian Saksi-4 kembali menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa serta pada akhir bulan Juli sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 4. Bahwa uang yang diserahkan Saksi-4 kepada Terdakwa akan digunakan untuk keperluan anak Saksi-4 (Sdr. Sigit Indana Subiantoro) agar dapat diterima menjadi anggota TNI melalui seleksi Secaba TNI AD tahun 2011 5. Bahwa anak Saksi-4 (Sdr. Sigit Indana Subiantoro) sampai sekarang masih di rumah tidak menjadi anggota TNI Atas keterangan Saksi-5 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa saksi-6 telah dipanggil sebanyak 2 (dua) kali namun tidak hadir dipersidangan sesuai keterangan Terdakwa ibunya sedang sakit, sesuai Pasal 155 UU 31 Tahun 1997, bahwa Saksi yang tidak hadir keterangannya yang telah diberikan dibawah sumpah dapat dibacakan. Karena Saksi ada hubungan darah dengan Terdakwa maka atas kesediaan Terdakwa maka keterangannya dalam BAP dibacakan. Saksi-6 Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, Tanggal Lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Sumiyatun Ibu Rumah Tangga Semarang, 18 Agustus 1955 Perempuan Indonesia Islam Jl. Jangli No. 309 Jatingaleh, Semarang
15
Pada pokoknya Saksi-6 menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak terdakwa lahir karena Terdakwa anak kandung Saksi nomor 2 (dua) dari 3 (tiga) bersaudara 2. Bahwa Saksi kenal dengan Serma Mashadi (Saksi-2) pada tanggal 12 Juni 2013 di ruang staf intel Kodim 0714/Salatiga saat dipertemukan dengan para korban penipuan yang dilakukan oleh Terdakwa 3. Bahwa Saksi bekerja sebagai juru masak Kepresidenan merangkap kepala dapur sejak tanggal 23 Oktober 2004 sampai dengan tahun 2012 yang tugasnya memasak dan mengkoordinir dalam hal makanan untuk Kepresidenan 4. Bahwa pada bulan Juni tahun 2011 Saksi menerima telepon dari Terdakwa yang intinya mengatakan anak teman satu kantor Terdakwa di Kodim 0714/Salatiga ada yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2011, saat itu dijawab Saksi "nanti kamu ta temukan dengan PNS Fredi dari Pemda Jawa Barat", setelah sebelumnya Saksi bertanya kepada PNS Dadang dari Sekretariat Negara mengenai hal yang disampaikan Terdakwa 5. Bahwa pada bulan Juni tahun 2011 Saksi juga menerima telepon dari Sdri. Eni Wijayanti (Saksi-1) yang intinya mengatakan agar anaknya dibantu dalam penerimaan mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2011 6. Bahwa sekira akhir bulan Juni 2011 dan awal bulan Juli 2011 Terdakwa bersama 2 (dua) orang anaknya datang ke Jakarta, Terdakwa oleh Saksi kemudian di pertemukan dengan PNS Fredi dari Pemda Jawa Barat di parkiran Sekretariat Negara di Jakarta, setelah keduanya bertemu Saksi kemudian masuk ke ruangan melanjutkan pekerjaannya 7. Bahwa Terdakwa telah meminta kepada Saksi-2 uang sebesar Rp. 70.000.000,(tujuh puluh juta rupiah) yang kemudian oleh Terdakwa diserahkan kepada PNS Fredi dari Pemda Jawa Barat 8. Bahwa pada pertemuan tanggal 12 Juni 2013 di ruang staf intel Kodim 0714/Salatiga Terdakwa membuat Surat Pernyataan yang isinya sanggup mengembalikan uang kepada para korban secara diangsur mulai bulan September 2013 sampai dengan bulan Agustus 2014 namun apabila dalam jangka waktu tersebut belum bisa melunasi akan diadakan pengalihan sertifikat tanah atas nama tersebut dalam Akte Sertifikat yang terletak di Jalan Janggli Tlawah No.309 Jatingaleh Semarang di hadapan Notaris 9. Bahwa Terdakwa telah mengembalikan uang kepada Saksi1/Saksi-2 secara diangsur sebanyak Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 64.000.000 (enam puluh empat juta rupiah) sampai sekarang belum dikembalikan 10. Bahwa Saksi merasa kaget dan kecewa, Terdakwa telah memakai nama Saksi dalam melakukan penipuan namun sebagai orang tua Saksi akan berusaha mencarikan uang untuk mengganti kerugian para korban
16
11. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, Saksi-1/Saksi-2 mengalami kerugian uang sebesar Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah) Atas keterangan Saksi-6 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa di dalam Persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1996 melalui pendidikan Secaba PK di Pusdik Kowad Lembang Bandung selama 6 (enam) bulan setelah Lulus dilantik dengan pangkat Serda, Selanjutnya Terdakwa mengikuti Susjurba Bekang di Pusdik Bekang Cimahi selama 5 (lima) bulan, selanjutnya di tugaskan di Dirbin Diklat Jakarta, pada tahun 1998 mengikuti Sus KIBI di Pusdik Kodiklat Cimahi selama 4 (empat) bulan setelah beberapa kali naik pangkat dan mutasi jabatan hingga pada saat Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0714/Salatiga Korem 073/Makutarama menjabat Ba Urdal Poktuud dengan pangkat Serka (K), NRP 21960268560976 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 PNS Eni Wijayanti karena sama-sama dinas di Makodim 0714/Salatiga. Terdakwa bertugas sebagai ajudan Dandim dengan kegiatan sehari-hari mengajukan surat-surat kepada Komandan. Pada bulan tidak ingat lagi Tahun 2011, Saksi saat di ruangan kantor telah didatangi oleh Saksi-1 meminta tolong kalau anaknya saat itu sedang daftar masuk IPDN Atas permintaan Saksi-1 kemudian Terdakwa menghubungi ibu Terdakwa (Saksi-6) melalui telephon menyampaikan keinginan Saksi-1 ingin anaknya dibantu masuk IPDN. Kemudian oleh ibunya Terdakwa dikenalkan kepada Sdr. Fredi yang bisa membantu. 3. Bahwa pada bulan Juli 2011 di Makodim 0714/Salatiga Terdakwa dikenalkan oleh suami dari Saksi-1 yang bernama Pelda Mashadi (Saksi-2). Kemudian Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 dan Saksi-2 bahwa Sdr. Fredi bersedia membantu dengan meminta biaya sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) Saksi-1 menjawab “tidak apa-apa yang penting bisa diterima”. 4. Bahwa pada bulan Agustus 2011, Saksi-1 dan Saksi-2 , pernah datang ke ruang tamu Komandan Kodim 0714/Salatiga untuk bertemu dengan Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp. 50.000.000,- untuk biaya anaknya yang bernama Sdr. Dimas Nurul Huda bisa diterima masuk di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2011tanpa dibuatkan kwitansi tanda terima. 5. Bahwa ternyata sekira tanggal 3 September 2011, saat diadakan pengumuman di BKD Kab. Semarang nama anak Saksi-1 tidak ada dalam pengumuman tingkat pusat. Selanjutnya Terdakwa menyarankan agar tahun depan daftar lagi. 6. Bahwa selanjutnya pada bulan Juli 2012, Saksi-2 memberitahu Terdakwa bahwa anaknya daftar lagi di IPDN dan meminta tolong Terdakwa. Dalam pertemuan berikutnya dengan Saksi-1, dan Saksi2, Terdakwa menyampaikan kepada Sdr. Fredi. Di jakarta. 7. Bahwa kemudian pada tanggal 4 Agustus 2012 Saksi-1 dan saksi-2 datang kerumah Terdakwa di Asrama Tangsi Besar Kalicacing Salatiga, menyerahkan uang sebagai kekurangan DP
17
sebesar Rp. 20.000.000,- sambil menyodorkan surat sebagai tanda terima untuk ditandatangani Terdakwa telah menerima uang yang telah diberikan sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) . 8. Bahwa selanjutnya uang Terdakwa serahkan ke Fredi di Jakarta karena Terdakwa percaya jadi tidak dibuatkan tanda terima. Terdakwa hanya mendapat sisa uang sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk biaya berobat ke pengobatan alternative biaya transportasi karena Terdakwa menderita sakit kanker payudara 9. Bahwa ternyata pada pendaftaran yang kedua pada tahun 2012, anak Saksi-2 tidak lulus IPDN jadi Saksi-2 telah meminta agar uangnya dikembalikan. Hingga kini Terdakwa baru bisa mengembalikan uang sebesar Rp. 6.000.000,- masih ada sisa sebesar Rp. 64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah). 10. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-3. Serma Tri Sumaryono karena sama-sama dinas di Kodim 0714/Salatiga yang telah meminta bantuan kepada Terdakwa untuk membantu memindahkan keponakannya yang bernama Praka Anis Huda Aryanto, dinas di Yonif 712/Manado ke Kodam IV/Diponegoro Terdakwa menyanggupi dengan menerima uang secara bertahap melalui rekening sebanyak dua kali, yaitu pertama Rp. 12.000.000.- kemudian pada tahap yang kedua sebesar Rp.13.000.000,- jumlah semuanya sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) tidak berhasil dan uangnya baru dikembalikan oleh Terdakwa dengan cara dicicil sebesar Rp.300.000,- dengan jumlah Rp.2.900.000,- (dua juta sembilan ratus ribu rupiah). Sisanya Rp. 22.100.000,11. Bahwa Terdakwa kenal dengan Suyatin (Saksi-4) dikenalkan oleh Bu Ning dirumahnya. Saksi meminta bantuan kepada Terdakwa bahwa anaknya ingin masuk sebagai anggota TNI-AD, namun gagal karena tinggi badannya kurang. Terdakwa ingin membantu dengan mengatakan akan memasukkan lewat pintu belakang tanpa test dengan menerima uang secara bertahap sehingga jumlahnya Rp 182.000.000,- kemudian dikembalikan pada tahun 2012 berjumlah Rp. 111.000.000,- (seratus sebelas juta rupiah) sisa Rp. 71.000.000,12. Bahwa hingga sekarang Terdakwa belum bisa melunasi uang milik para Saksi yang telah diterimanya karena uangnya telah habis dipakai oleh Terdakwa untuk berobat serta diserahkan ke Fredi di Jakarta. Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan berupa : Surat : -
1 (satu) lembar Surat Perjanjian tertanggal 4 Agustus 2012 yang isinya Pihak Pertama (Serma Mashadi/Saksi-2) telah menyerahkan uang sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kepada Pihak Kedua (Serka Kurnia Ismiasih/Terdakwa ) untuk kepentingan masuk IPDN
Yang telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata telah bersesuaian dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa
18
oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatanperbuatan yang di dakwakan kepada Terdakwa. Menimbang
: Bahwa terdapat keterangan Saksi-2 Pelda Mashadi yang disangkal oleh Terdakwa bahwa uang yang diterima dari Saksi-2 tidak diterima oleh Terdakwa sekaligus namun diberikan oleh Saksi2 secara bertahap yaitu pada saat seleksi IPDN tahun 2011 sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kemudian gagal dan daftar berikutnya tahun 2012, Terdakwa menerima lagi sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). serta dibuatkan tanda terima dan ditandatangani oleh Terdakwa sekaligus sebesar Rp. 70.000.000. tidak sesuai dengan keterangan Saksi-1 Sdri. Eni Wijayanti maupun Saksi-2 Pelda Mashadi yang telah menyerahkan uang sekaligus kepada Terdakwa sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dirumah Terdakwa. Bahwa mengenai sangkalan Terdakwa tersebut, Majelis memberikan tanggapannya bahwa keterangan para Saksi telah diberikan dibawah sumpah serta telah bersesuaian antara keterangan satu dengan yang lain, sedangkan keterangan Terdakwa tidak disumpah dan tidak didukung oleh alat bukti lainnya, namun yang terpenting nilai nominalnya yang telah diterima dan diakui Terdakwa adalah sama sebesar Rp.70.000.000,-(tujuh puluh juta rupiah) oleh karenanya Majelis menyatakan bahwa sangkalan Terdakwa harus dikesampingkan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain di persidangan dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1996 melalui pendidikan Secaba PK di Pusdik Kowad Lembang Bandung selama 6 (enam) bulan setelah Lulus dilantik dengan pangkat Serda, Selanjutnya Terdakwa mengikuti Susjurba Bekang di Pusdik Bekang Cimahi selama 5 (lima) bulan, selanjutnya di tugaskan di Dirbin Diklat Jakarta, pada tahun 1998 mengikuti Sus KIBI di Pusdik Kodiklat Cimahi selama 4 (empat) bulan setelah beberapa kali naik pangkat dan mutasi jabatan hingga pada saat Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0714/Salatiga Korem 073/Makutarama menjabat Ba Urdal Poktuud dengan pangkat Serka (K), NRP 21960268560976. 2. Bahwa benar, Terdakwa kenal dengan Pelda Mashadi (Saksi-2) sekira bulan September 2011 di Makodim 0714/Salatiga dikenalkan oleh istri Saksi-2 yang bemama Sdri. Eni Wjayanti (Saksi-1), sedangkan Terdakwa kenal dengan Saksi-1 pada bulan Juli 2011 saat Saksi-1 datang ke ruang tamu Komandan Kodim 0714/Salatiga untuk meminta tolong agar anaknya yang bernama Sdr. Dimas Nurul Huda bisa diterima masuk di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2011 3. Bahwa benar, sekira bulan Juli 2011 saat Terdakwa sedang berada di ruang Ajudan Komandan Kodim 0714/Salatiga datang Saksi-1 meminta tolong agar anaknya yang bernama Sdr. Dimas Nurul Huda bisa diterima masuk di IPDN tahun 2011 yang saat itu tinggal menunggu pengumuman terakhir/pusat, Terdakwa kemudian menghubungi ibu Terdakwa (Bu Budi/Sdri. Sumiyatun/Saksi-6)
19
alamat Cipayung Jakarta Timur yang bekerja sebagai Juru Masak Kepresidenan Jakarta menggunakan Handphone. 4. Bahwa benar, Terdakwa bersedia membantu anak Saksi-1 PNS Eni Wijayanti dan Saksi-2 Pelda Mashadi untuk memasukkan Sdr. Dimas Nurul Huda di IPDN dengan meminta imbalan uang sebesar Rp. 150.000.000,(seratus lima puluh juta rupiah), kepada Terdakwa kemudian disetujui oleh Saksi-1, maupun Saksi-2 yang penting anaknya bisa diterima. 5. Bahwa benar, ternyata sekira tanggal 3 September 2011, saat diadakan pengumuman di BKD Kab. Semarang nama anak Saksi-1 tidak ada dalam pengumuman tingkat pusat. Selanjutnya Terdakwa menyarankan agar mengikuti tes masuk IPDN tahun depan” 6. Bahwa benar, pada bulan Juli 2012, anak Saksi-1 dan Saksi-2 daftar masuk seleksi IPDN lagi dan Saksi-2 segera menghubungi Terdakwa agar bisa dibantu sejak awal, kemudian Saksi datang menemui Terdakwa di ruang tamu Komandan Kodim 0714/Salatiga beserta Saksi-1, untuk membicarakan cara agar anak Saksi (Sdr. Dimas Nurul Huda) bisa lulus dalam seleksi masuk IPDN yang kedua ini. dalam pembicaraan itu Terdakwa sanggup membantu namun harus menyediakan uang sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). 7. Bahwa benar, pada bulan Juli 2012, Terdakwa menghubungi Saksi menggunakan handpone dengan menanyakan “ pak gimana uang muka DP dulu Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) sekarang tolong dikirim kalau diterima saya akan minta kekurangannya sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan kalau tidak diterima Terdakwa akan mengembalikan semuanya, kemudian Saksi berjanji “ ya Mbak sebentar nanti akan saya carikan dulu hari Sabtu atau Minggu” setelah itu Terdakwa menjawab “ya pak”. 8. Bahwa benar, selanjutnya pada tanggal 4 Agustus 2012, Saksi mengajak istrinya Saksi-1 Eni Wijayanti datang kerumah Terdakwa di Asrama Tangsi Besar Kelurahan kalicacing Kodya Salatiga, sambil menyerahkan uang sebagai DP sebesar Rp. 70.000.000,- sesuai permintaan Terdakwa. Terdakwa duduk di kursi panjang sendirian sedangkan Saksi dan Saksi-1 duduk berdampingan di kursi masingmasing, selanjutnya Saksi mengeluarkan satu buah tas plastik wama hitam yang berisi uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kemudian ditaruh di atas meja sambil mengatakan "ini uangnya mbak dihitung dulu" Terdakwa kemudian menghitung uang tersebut, setelah merasa benar Terdakwa kemudian berkata "jangan kuatir pak, anak bapak pasti diterima, kalau diterima tolong segera dikirim kekurangannya Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) namun apabila tidak diterima uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) akan saya kembalikan" dijawab Saksi "ya mbak", sambil Saksi mengeluarkan surat perjanjian bukti penerimaan uang yang ditandatangani Terdakwa. Setelah Terdakwa menandatangani surat tersebut, selanjutnya berkata "pak saya mau kuliah dulu ke AMA” mendengar kalimat tersebut Saksi dan istri Saksi, pamit untuk pulang ke rumah. 9. Bahwa benar, ternyata setelah pengumuman anak Saksi -1 maupun Saksi-2 gagal lagi ditingkat terakhir, selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa untuk menanyakan tentang anak saksi, oleh
20
Terdakwa dijawab "nanti ada susulan dari pusat nama Sdr. Dimas Nurul Huda ada dalam pengumuman lulus. Namun setelah ditunggutunggu tidak ada panggilan. 10. Bahwa benar, setelah anak Saksi (Sdr. Dimas Nurul Huda) tidak diterima di IPDN, Saksi-1 maupun Saksi-2 berusaha meminta agar uang nya sebesar Rp. 70.000.000,- dikembalikan oleh Terdakwa, Saksi-1 dan Saksi-2 sudah berkali-kali menghubungi Terdakwa melalui telepon tetapi sulit ditemui termasuk mendatangi rumah Terdakwa di Asrama Tangsi Besar Kel. Kalicacing Kodya Salatiga juga tidak pernah ada alasannya sedang kuliah, 11. Bahwa benar, pada tanggal 12 Juni 2013, Saksi bersama dengan beberapa orang yang telah menjadi korban penipuan oleh Terdakwa bertemu di Makodim 0714/Salatiga, yaitu Serma Yuliyanto (mantan anggota Kodim 0714/Salatiga), Serda Sukem, Sdr. Suyatin, Sdr. Ikhsan, Sdr. Tanwir dan Serma Tri Sumaryono (mewakili Praka Anis Hudda Artanto) dipanggil oleh staf intel Kodim 0714/Salatiga kemudian dipertemukan dengan Terdakwa, waktu itu Terdakwa sanggup dan berjanji akan mengangsur, Saksi sebesar Rp.1.000.000,- per bulan, kemudian berhenti. sampai sekarang Terdakwa baru mengembalikan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) sedangkan sisanya sebesar Rp.64.000.000,- (enam puluh empat juta rupiah) sampai sekarang belum dikembalikan oleh Terdakwa. 12. Bahwa benar, selain Saksi-1/Saksi-2 yang telah dirugikan, Terdakwa juga telah merugikan orang lain yaitu : a. Terhadap Saksi-3 Pelda Tri Sumaryono, mewakili Praka Anis Hudda Artanto yang telah mentranver uang melalui Bank BRI kepada Terdakwa pada tanggal 20 Juni 2012 sebesar Rp. 12.000.000,- dan pada tanggal 10 Juli 2012 sebesar Rp. 13.000.000,- jumlah semuanya Rp. 25.000.000,- untuk minta bantuan pindah satuan/mutasi dari Yonif 712/Manado pindah ke Kodam IV/Dip yang baru dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 2.900.000,- (dua juta sembilan ratus ribu rupiah) dan masih ada sisa sebesar Rp. 22.100.000,- (dua puluh dua juta seratus ribu rupiah). b. Sdr. Suyatin Saksi-4 (Ds. Tinanding Rt.05 Rw.01 Kec. Godong Kab. Grobogan) total uang yang diminta Terdakwa sebesar Rp.182.000.000,- (seratus delapan puluh dua juta rupiah) untuk memasukkan anaknya (Sdr. Sigit) masuk Secaba TNI-AD periode 2011 dengan dijanjikan oleh Terdakwa bahwa yang bersangkutan akan dibantu tanpa test masuk melalui pintu belakang. Padahal anak Sdr. Suyatin tinggi badannya tidak memenuhi syarat. Setelah tidak diterima uangnya telah dikembalikan namun masih ada sisa uang yang belum dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 71.000.000,- (tujuh puluh satu juta rupiah). -
jumlah uang para Saksi yang masih belum dikembalikan oleh Terdakwa antara lain : Sisa uang Saksi -1 dan Saksi-2 sebesar Rp. 64.000.000,Sisa uang Saksi -3 sebesar Rp. 22.100.000,Sisa uang Saksi-4 sebesar Rp. 71.000.000,jumlah Rp. 157.100.000,(seratus lima puluh tujuh juta seratus ribu rupiah).
21
Menimbang
: 1. Berdasarkan tuntutan Oditur Militer yang menyatakan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang dibacakan didepan persidangan. Atas tuntutan tersebut Majelis Hakim akan mengkaji sampai dimana terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur sebagaimana yang disampaikan dalam Tuntutanya, namun mengenai pembuktiannya majelis akan menguraikannya sendiri sebagaimana dikemukakan lebih lanjut dibawah ini. 2. Sedangkan mengenai besarnya pidana yang diajukan Oditur Militer dihadapan majelis sesuai dengan tuntutannya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri seperti yang tertera dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa Majelis hakim akan memberikan tanggapannya terhadap Pembelaan Penasehat Hukum (Pledoi) sebagai berikut : Bahwa menurut Penasehat Hukum Terdakwa, ia tidak menanggapi pembuktian unsur-unsur yang diajukan oleh Oditur Militer, hanya menyampaikan jangan membebankan semua kesalahan kepada Terdakwa, para Saksi juga turut bersalah karena telah mendatangi dan meminta tolong Terdakwa dengan melakukan perbuatan yang juga salah yaitu dengan menyogok. Bahwa atas keberatan Penasehat hukum tersebut, berdasarkan fakta-fakta yang diketemukan dalam persidangan Majelis berpendapat bahwa apa yang dilakukan oleh para Saksi, sesuai atas permintaan dari Terdakwa serta bukan merupakan tindak pidana menyogok atau Gratifikasi seperti yang dimaksud dalam UndangUndang Nomor : 31 Tahun 1999 jo UU Nomor : 20 Tahun 2011 tentang tindak Pidana Korupsi, karena Terdakwa bukan seorang pejabat publik atau yang dipersamakan dengan itu. Karena Terdakwa sebagai anggota Militer tidak memiliki otoritas maupun fasilitas yang diberikan kepada para Saksi sebagai imbalan yang dapat merugikan fihak lainnya, serta Terdakwa bahkan dengan berdalih macammacam telah memperdayai para Saksi dengan memanfaatkan pekerjaan ibunya sebagai juru masak istana Presiden. Sehingga para saksi percaya dan menuruti semua permintaan Terdakwa, padahal semua itu tidak benar hingga sekarang uang para Saksi banyak yang belum dikembalikan oleh Terdakwa. hal ini yang bertentangan dengan hukum serta telah menimbulkan kerugian pada orang lain serta merupakan modus penipuan yang dilakukan Terdakwa. Oleh karenanya pembelaan Penasehat Hukum harus ditolak. Sedangkan mengenai permohonan keringanan hukuman yang diajukan, Majelis akan mempertimbangkan lebih lanjut seperti yang terdapat dalam putusan ini. Demikian pula mengenai Replik dari Penasehat Hukum maupun Duplik dari Oditur militer yang diajukan secara lesan yang masingmasing tetap pada Tuntutan maupun Pembelaannya, maka Majelis tidak memberikan tanggapannya secara khusus dan akan diuraikan sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur dalam dakwaan saja.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
22
Menimbang
:
-
Unsur kesatu
: Barang siapa.
-
Unsur kedua
: Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.
-
Unsur ketiga
: Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang, maupun menghapus piutang.
Bahwa mengenai dakwaan tersebut, mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : -
Majelis
Hakim
Unsur Kesatu : “Barang siapa ”
Bahwa yang dimaksud dengan “Barang siapa” adalah setiap “person” atau individu siapa saja warga negara Indonesia maupun warga negara Asing apabila melakukan tindak pidana sebagaimana yang tertera dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 KUHP melakukan Tindak Pidana di Indonesia dan mampu bertanggung jawab terhardap tindak pidana yang dilakukannya serta tunduk kepada peraturan/ketentuan perundang-undangan hukum pidana yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti yang telah bersesuaian satu dengan yang lain di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1996 melalui pendidikan Secaba PK di Pusdik Kowad Lembang Bandung selama 6 (enam) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, selanjutnya Terdakwa mengikuti Susjurba Bekang di Pusdik Bekang Cimahi selama 5 (lima) bulan, selanjutnya ditugaskan di Dirbin Diklat Jakarta, pada tahun 1998 mengikuti Sus KIBI di Pusdik Kodiklat Cimahi selama 4 (empat) bulan, setelah beberapa kali naik pangkat mutasi jabatan hingga pada saat Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Kodim 0714/Salatiga menjabat Ba Urdal Poktuud dengan pangkat Serka (K), NRP 21960268560976 2. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota TNI-AD adalah sebagai warga negara Indonesia pada umumnya tunduk kepada Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 3. Bahwa benar Terdakwa sebagai individu/ person dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh majelis dengan baik dan tidak ada tanda-tanda bahwa Terdakwa dalam keadaan sakit sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 44 KUHP, sehingga majelis menilai bahwa Terdakwa dalam
23
keadaan sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatan pidananya. 4. Bahwa benar, Terdakwa hingga saat disidangkan masih aktif sebagai anggota militer belum pernah diberhentikan maupun dipecat sebagai anggota militer, sehingga Terdakwa berhak diadili di Peradilan militer. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi. Unsur Kedua : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum. Menimbang
:
Bahwa yang dimaksud “Dengan maksud” merupakan pengganti kata-kata “Dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan pelaku tindak pidana. Menurut MvT “Kesengajaan” adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya bahwa seseorang yang melakukan suatu tindakan “dengan sengaja”, ia menghendaki dan menginsyafi tindakan tersebut beserta akibatnya. Bahwa penempatan unsur “Dengan maksud” di depan perumusan delik, berarti unsur ini mencakup seluruh unsur yang ada di belakangnya, yaitu unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum. Sedangkan arti kata “menguntungkan” dalam unsur ini ada dua alternatif, yaitu : -
Yang pertama bahwa keuntungan itu dinikmati Terdakwa sendiri.
-
Yang kedua bahwa keuntungan itu dinikmati orang lain.
Bahwa maksud pelaku untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain itu tidak dipersoalkan apakah orang yang menyerahkan uang itu merasa dirugikan, tetapi jika orang yang menyerahkan uang tersebut merasa dirugikan, maka hal itu dapat digunakan untuk memperkuat maksud pelaku yaitu mendapatkan suatu keuntungan. Bahwa yang dimaksud unsur “melawan hukum” yaitu melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum serta telah merugikan fihak lain maupun hal-hal yang dilarang oleh undangundang dan merupakan tindak pidana. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti yang telah bersesuaian satu dengan yang lain di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sdri. Eni Wijayanti pada bulan Juli 2011, saat saksi-1 datang keruang tamu Komandan Kodim 0714/Salatiga ingin meminta bantuan Terdakwa sedangkan Terdakwa kenal dengan Pelda Mashadi (Saksi-2) sekira bulan September 2011 di Makodim 0714/Salatiga dikenalkan oleh istrinya ( Saksi-1). Kemudian para Saksi mendatangi Terdakwa dan bertemu di ruang tamu Komandan Kodim 0714/Salatiga untuk
24
meminta tolong agar anaknya yang bernama Sdr. Dimas Nurul Huda bisa diterima masuk di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2011. 2. Bahwa benar, sekira bulan Juli 2011 saat Terdakwa sedang berada di ruang Ajudan Komandan Kodim 0714/Salatiga datang Saksi-1 meminta tolong agar anaknya yang bernama Sdr. Dimas Nurul Huda bisa diterima masuk di IPDN tahun 2011 yang saat itu tinggal menunggu pengumuman terakhir/pusat, Terdakwa kemudian menghubungi ibu Terdakwa (Bu Budi/Sdri. Sumiyatun/Saksi-6) alamat Cipayung Jakarta Timur yang bekerja sebagai Juru Masak Kepresidenan Jakarta menggunakan Handphone. 3. Bahwa benar, Terdakwa bersedia membantu anak Saksi-1 PNS Eni Wijayanti dan Saksi-2 Pelda Mashadi untuk memasukkan Sdr. Dimas Nurul Huda di IPDN, Terdakwa sanggup membantu dengan meminta imbalan uang sebesar Rp. 150.000.000,(seratus lima puluh juta rupiah), kemudian disetujui oleh Saksi-1, maupun Saksi-2 yang penting anaknya bisa diterima. 5. Bahwa benar, ternyata setelah pengumuman ternyata anak Saksi-1 maupun Saksi-2 tidak masuk seleksi tingkat pusat. Dan Terdakwa menyarankan agar anak Saksi-1 dan Saksi-2 mengikuti tes masuk IPDN tahun depan” 6. Bahwa benar, pada bulan Juli 2012, anak Saksi-1 dan Saksi-2 daftar masuk seleksi IPDN lagi dan Saksi-2 segera menghubungi Terdakwa agar bisa dibantu sejak awal, kemudian Saksi datang menemui Terdakwa di ruang tamu Komandan Kodim 0714/Salatiga beserta Saksi-1, untuk membicarakan cara agar anak Saksi (Sdr. Dimas Nurul Huda) bisa lulus dalam seleksi masuk IPDN yang kedua ini. dalam pembicaraan itu Terdakwa sanggup membantu namun harus menyediakan uang sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). 7. Bahwa benar, pada bulan Juli 2012, Terdakwa menghubungi Saksi menggunakan handpone dengan menanyakan “ pak gimana uang muka DP dulu Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) sekarang tolong dikirim kalau diterima saya akan minta kekurangannya sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) dan kalau tidak diterima Terdakwa akan mengembalikan semuanya, kemudian Saksi berjanji “ ya Mbak sebentar nanti akan saya carikan dulu hari Sabtu atau Minggu” setelah itu Terdakwa menjawab “ya pak”. 8. Bahwa benar, selanjutnya pada tanggal 4 Agustus 2012, Saksi mengajak istrinya Saksi-1 Eni Wijayanti datang kerumah Terdakwa di Asrama Tangsi Besar Kelurahan kalicacing Kodya Salatiga, sambil menyerahkan uang sebagai DP sebesar Rp. 70.000.000,- sesuai permintaan Terdakwa. Terdakwa duduk di kursi panjang sendirian sedangkan Saksi dan Saksi-1 duduk berdampingan di kursi masingmasing, selanjutnya Saksi mengeluarkan satu buah tas plastik wama hitam yang berisi uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kemudian ditaruh di atas meja sambil mengatakan "ini uangnya mbak dihitung dulu" Terdakwa kemudian menghitung uang tersebut, setelah merasa benar Terdakwa kemudian berkata "jangan kuatir pak, anak bapak pasti diterima, kalau diterima tolong segera dikirim kekurangannya Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) namun apabila tidak diterima uang Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah)
25
akan saya kembalikan" dijawab Saksi "ya mbak", sambil Saksi mengeluarkan surat perjanjian bukti penerimaan uang yang ditandatangani Terdakwa. Setelah Terdakwa menandatangani surat tersebut, selanjutnya berkata "pak saya mau kuliah dulu ke AMA” mendengar kalimat tersebut Saksi dan istri Saksi, pamit untuk pulang ke rumah. 9. Bahwa benar, ternyata setelah pengumuman anak Saksi -1 maupun Saksi-2 gagal lagi BKD Kab Semarang, dan namanya tidak ada/tidak lulus ditingkat pusat. Selanjutnya Saksi-1 menghubungi Terdakwa untuk menanyakan tentang anak saksi-1 maupun Saksi-2, oleh Terdakwa dijawab "nanti ada susulan dari pusat nama Sdr. Dimas Nurul Huda ada dalam pengumuman lulus. Namun setelah ditunggu-tunggu tidak ada panggilan. 10. Bahwa benar, setelah anak Saksi (Sdr. Dimas Nurul Huda) tidak diterima di IPDN, Saksi-1 maupun Saksi-2 berusaha meminta agar uang nya sebesar Rp. 70.000.000,- dikembalikan oleh Terdakwa, Saksi-1 dan Saksi-2 sudah berkali-kali menghubungi Terdakwa melalui telepon tetapi sulit ditemui termasuk mendatangi rumah Terdakwa di Asrama Tangsi Besar Kel. Kalicacing Kodya Salatiga, alasannya sedang kuliah. 11. Bahwa benar, uang Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) baru dikembalikan oleh Terdakwa dengan cara dicicil sebesar Rp. 1.000.000,- tiap bulan kemudian berhenti baru dapat Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) hingga sekarang masih ada uang yang belum di kembalikan Terdakwa sebesar Rp. 64.000.000,-. 12. Bahwa benar, selain Saksi-1 dan Saksi-2 yang telah dirugikan oleh Terdakwa terdapat beberapa Saksi yang lain hingga dipersidangan uangnya belum dikembalikan Terdakwa antara lain : a. Terhadap Saksi-3 Pelda Tri Sumaryono, mewakili Praka Anis Hudda Artanto yang telah mentranver uang melalui Bank BRI kepada Terdakwa pada tanggal 20 Juni 2012 sebesar Rp. 12.000.000,- dan pada tanggal 10 Juli 2012 sebesar Rp. 13.000.000,- jumlah semuanya Rp. 25.000.000,- untuk minta bantuan pindah satuan/mutasi dari Yonif 712/Manado pindah ke Kodam IV/Dip yang baru dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 2.900.000,- (dua juta sembilan ratus ribu rupiah) dan masih ada sisa sebesar Rp. 22.100.000,- (dua puluh dua juta seratus ribu rupiah). b. Sdr. Suyatin Saksi-4 (Ds. Tinanding Rt.05 Rw.01 Kec. Godong Kab. Grobogan) total uang yang diminta Terdakwa sebesar Rp.182.000.000,- (seratus delapan puluh dua juta rupiah) untuk memasukkan anaknya (Sdr. Sigit) masuk Secaba TNI-AD periode 2011 dengan dijanjikan oleh Terdakwa bahwa yang bersangkutan akan dibantu tanpa test masuk melalui pintu belakang. Padahal anak Sdr. Suyatin tinggi badannya tidak memenuhi syarat. Setelah tidak diterima uangnya telah dikembalikan namun masih ada sisa uang yang belum dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 71.000.000,- (tujuh puluh satu juta rupiah).
26
12. Bahwa benar, jumlah uang para Saksi yang masih belum dikembalikan oleh Terdakwa antara lain : Sisa uang Saksi -1 dan Saksi-2 sebesar. Rp 64.000.000,Sisa uang Saksi -3 sebesar Rp. 22.100.000,Sisa uang Saksi-4 sebesar Rp. 71.000.000,jumlah uang seluruhnya Rp.157.100.000,(seratus lima puluh tujuh juta seratus ribu rupiah). 13. Bahwa benar, para Saksi percaya dengan janji Terdakwa seolah-olah bisa membantu sesuai keinginan serta permintaan para Saksi ternyata semua hanya akal-akalan dari Terdakwa saja. Para Saksi hanya dimanfaatkan oleh Terdakwa dengan meminta uang sesuai keinginan Terdakwa saja. 14. Bahwa benar, sesuai janji Terdakwa jika gagal atau tidak berhasil uang yang telah diterima oleh Terdakwa akan dikembalikan semuanya ternyata hingga kini uang para Saksi berjumlah Rp. 157.100.000,- belum dikembalikan oleh Terdakwa. 15. Bahwa benar, uang yang telah diterima oleh Terdakwa digunakan oleh Terdakwa sendiri untuk berobat serta untuk memenuhi kebutuhan hidup Terdakwa. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum” telah terpenuhi. Unsur Ketiga : Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang, maupun menghapus piutang. Menimbang
:
Bahwa Unsur ini mengandung beberapa alternatif cara bertindak pelaku untuk mempengaruhi orang lain (calon korban), yaitu dengan cara memakai nama palsu martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan sehingga karenanya orang lain tergerak untuk kemudian melakukan yang sesuai keinginan pelaku . “Tipu” adalah perbuatan atau perkataan yang tidak jujur/bohong/ palsu (dengan maksud menyesatkan, mengakali atau mencari keuntungan, mengecoh). “Muslihat” adalah daya upaya atau dengan kata lain “tipu muslihat” adalah suatu tindakan baik di sertai dengan ucapan maupun tidak, dengan maksud untuk memperdayakan, mengecoh, mengakali orang lain sehingga tindakan itu menimbulkan pengaharapan bagi orang lain, padahal pelaku menyadari bahwa hal itu tidak ada / tidak benar. Bahwa yang dimaksud dengan “ rangkaian kebohongan“ adalah kata-kata atau tindakan dari Terdakwa yang tidak benar, yang seolah-olah benar padahal semua itu karangan Terdakwa atau bohong belaka untuk meyakinkan korbannya sedemikian rupa sehingga korban percaya dengan janji pelaku. Bahwa yang dimaksud dengan “ memberi utang “ adalah tergeraknya hati si korban untuk memberi pinjaman/hutang kepada
27
Terdakwa / pelaku akibat bujukan dari pelaku namun hutang tersebut tidak dibayar oleh pelaku. Bahwa sedangkan yang dimaksud “menghapus piutang” adalah usaha, atau rayuan dan bujukan Terdakwa yang dapat menghapuskan hutang Terdakwa. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti yang telah bersesuaian satu dengan yang lain di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa selalu memperdayai para korbannya/ para Saksi dengan meyakinkan kepada para Saksi, bahwa Terdakwa bisa membantu karena ibunya Terdakwa (Saksi-6 Sumiyatun) bekerja sebagai juru masak presiden di Jakarta. 2. Bahwa benar, para Saksi selanjutnya menyerahkan uang sesuai permintaan Terdakwa dengan besaran yang bervariasi yaitu Saksi-1 dan Saksi-2 pada tanggal 4 Agustus 2012, telah menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 70.000.000,- dari permintaan Terdakwa sebesar Rp.150.000.000,-sedangkan Saksi-4 Sdr. Suyatin ingin anaknya menjadi anggota TNI-AD, telah menyerahkan uang secara bertahap jumlahnya sebesar Rp. 182.000.000,- dan anaknya tidak masuk menjadi anggota TNI-AD kemudian uangnya sebagian telah dikembalikan masih ada sisa sebesar Rp.69.000.000,- (enam puluh sembilan juta rupiah). Juga terhadap keponakan Saksi-3 Serma Tri Sumaryono telah menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan masih ada sisa uang yang belum dikembalikan Terdakwa sebesar Rp. 22.100.000,- (dua puluh dua juta seratus ribu rupiah). 3. Bahwa benar, para Saksi semula percaya kepada Terdakwa karena selain Terdakwa berjanji bisa membantu dan mengusahakan anaknya bisa masuk IPDN, serta menjanjikan kepada anak Saksi-4 Sdr. Suyatin bisa diterima menjadi anggota TNI-AD lewat pintu belakang, dan keponakan Saksi-3, Serma Tri Sumaryono, yang ingin pindah satuan ke Jawa, juga tidak berhasil. 4. Bahwa benar, ternyata janji Terdakwa kepada para Saksi tidak ada yang berhasil. Karena pada dasarnya Terdakwa tidak memiliki otoritas sebagai orang-orang yang dapat memasukkan ke- IPDN. Karena kapasitas Terdakwa hanya sebagai ajudan Dandim. 5. Bahwa benar, cara cara Terdakwa dalam memperoleh uang dari para Saksi dengan menjanjikan bisa membantu anaknya hingga berhasil/lulus masuk IPDN, atau masuk Secaba dengan cara-cara yang tidak benar dan hanya akal-akalan serta memperdayai dan menipu para Saksi seolah-olah bisa membantu nyatanya tidak benar. 6. Bahwa benar, sesuai janji Terdakwa jika gagal atau tidak berhasil uang yang telah diterima oleh Terdakwa akan dikembalikan semuanya ternyata hingga kini uang para Saksi baru sebagian sisanya sebesar Rp. 157.100.000,- (seratus lima puluh tujuh juta seratus ribu rupiah).
28
Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke tiga “Dengan rangkaian kebohongan, tipu muslihat menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya ”, telah terpenuhi. Menimbang
:
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas merupakan faktafakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum, dengan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya ”.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti bersalah dan selama pemeriksaan di persidangan Majelis tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, maka oleh karena itu Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa memiliki tabiat dan perilaku yang tidak terpuji suka menipu dengan memanfaatkan ibunya yang bekerja sebagai juru masak Presiden. Seolah-olah bisa membantu sesuai keinginannya. 2. Bahwa seharusnya perbuatan ini tidak perlu terjadi apabila Terdakwa menyatakan terus terang tidak bisa memenuhi keinginan orang-orang yang meminta tolong kepada Terdakwa. Serta mengembalikan uang yang pernah diterimanya. 3. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa telah mencemarkan nama baik Kodam IV/Dip khususnya Kesatuan Terdakwa yaitu Kodim 0714/Salatiga 4. Bahwa benar, hal-hal yang mempengaruhi Terdakwa melakukan perbuatan tersebut karena Terdakwa ingin mendapatkan uang dengan cara yang mudah tanpa memperdulikan bahwa tingkah laku Terdakwa telah merugikan orang lain. Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali ke jalan yang benar, menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :
29
a.
Hal-hal yang meringankan : Terdakwa berterus terang didepan persidangan sehingga memperlancar jalannya sidang.
b.
Menimbang
:
Menimbang
Hal-hal yang memberatkan : 1)
Perbuatan Terdakwa dimata masyarakat Terdakwa.
dapat merusak citra TNI-AD khususnya citra kesatuan
2)
Bahwa Terdakwa sebagai Prajurit tidak memberi contoh yang baik terhadap masyarakat, akan tetapi justru melakukan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Prajurit TNI.
3)
Bahwa perbuatan Terdakwa telah bertentangan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
4)
Bahwa Terdakwa sudah berulang kali melakukan tindak pidana “penipuan “ namun tidak jera.
5)
Bahwa Terdakwa hanya janji-janji saja untuk mengembalikan uang para saksi yang telah diterimanya namun hingga sekarang Terdakwa belum mengembalikan uang yang telah dijanjikan.
6)
Bahwa Terdakwa tidak ada usaha untuk mengembalikan uang kepada para Saksi yang telah dirugikan.
Bahwa Terdakwa sudah pernah melakukan tindak pidana serupa dan telah diputus Sesuai putusan dari Pengadilan Militer II-10 Semarang. Nomor:23-K/PM-II-10/AD/VII/2014. Tanggal 28 Agustus 2014. Dengan dijatuhi pidana penjara selama 1 (satu) Tahun. Bahwa terhadap perkara ini, Terdakwa tidak ada usaha untuk mengembalikan uang para Saksi yang telah diterimanya. Oleh karenanya Majelis menilai bahwa Terdakwa tidak ada penyesalan dan tidak jera melakukan tindak pidana penipuan terhadap warga masyarakat. Serta tidak ada keinginan untuk memperbaiki dirinya sehingga Terdakwa dipandang tidak layak lagi dipertahankan sebagai anggota TNI-AD dan harus dipisahkan sebagai anggota TNI-AD, agar tidak berpengaruh buruk dan merusak disiplin para prajurit lainnya. :
Bahwa terhadap Tuntutan dari Oditur Militer yang menjatuhkan pidana pokok dan pidana tambahan, kepada Terdakwa Majelis perlu mengurangi pidana pokoknya agar Terdakwa secepatnya bisa beradaptasi dan bisa mencari nafkah diluar komunitas Militer .
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
30
Menimbang
:
Menimbang
:
Bahwa agar Terdakwa tidak melarikan diri, atau melakukan tindak pidana lagi atau menghilangkan barang bukti maka Terdakwa perlu untuk ditahan. : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat : 1(satu) lembar Surat Perjanjian tertanggal 4 Agustus 2012 yang isinya Pihak Pertama (Serma Mashadi/Saksi-2) telah menyerahkan uang sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kepada Pihak Kedua (Serka Kurnia IsmiasihlTersangka) untuk kepentingan masuk IPDN. Surat tersebut telah diperiksa dan telah berkaitan dengan perkara Terdakwa serta telah bersesuaian dengan keterangan para saksi dalam perkara ini maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara ini.
Mengingat
: 1. 2.
Pasal 378 KUHP. Pasal 26 KUHPM dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1.
Menyatakan Terdakwa Kurnia Ismiasih, Serka (K) NRP 21960268560976, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penipuan”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : a.
Pidana pokok
: Penjara selama 8 (delapan) bulan.
b. Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer. 3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat : -
1 (satu) lembar Surat Perjanjian tertanggal 4 Agustus 2012 yang isinya Pihak Pertama (Serma Mashadi/Saksi-2) telah menyerahkan uang sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) kepada Pihak Kedua (Serka Kurnia Ismiasih/Terdakwa) untuk kepentingan masuk IPDN.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa untuk ditahan.
Demikian ...............
31
Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 2 Desember 2014 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk (K) Siti Alifah, S.H., M.H. NRP 574652 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Sus Niarti, S.H. NRP 522941 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Letnan Kolonel Laut (KH) Suhaji, S.H., M.M. NRP 12373/P, Penasihat Hukum Kapten Chk J.H. Silaen, S.H. NRP 2910058740668 dan Panitera Kapten Sus Bety Novita Rindarwati, S.H. NRP 535951, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Siti Alifah, S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk (K) NRP 574652 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Niarti, S.H. Mayor Sus NRP 522941
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H Mayor Sus NRP 524420 Panitera
TTD Bety Novita Rindarwati, S.H Kapten Sus NRP 535951 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Bety Novita Rindarwati, S.H Kapten Sus NRP 535951