PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
PUTUSAN Nomor : 154 - K / PM.III-12 / AD / XI / 2014 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelainin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
ANGGA ARI YUDHA Prada / 31090558261188 Ta Kima Korem 084 / Bj Banyuwangi, 04 Nopember 1988 Laki-laki Indonesia. Islam Jl. Seruni No. 7 Gedangan Sidoarjo.
Terdakwa ditahan oleh : 1.
Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 11 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013 berdasarkan Keputusan penahanan sementara Nomor : Kep/62/X/2013 tanggal 29 Oktober 2013,
2.
Kemudian di perpanjang sesuai : a.
Perpanjangan penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 1 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 30 Nopember 2013 berdasarkan surat keputusan perpanjangan penahanan Nomor : Kep/64/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013.
b.
Perpanjang penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 1 Desember 2013 sampai dengan 30 Desember 2013 berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan Nomor : Kep/71/XII/2013 tanggal 4 Desember 2013.
c.
Perpanjang penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan 29 Januari 2014 berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan Nomor : Kep/02/I/2014 tanggal 21 Januari 2014.
d.
Perpanjang penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 30 Januari 2014 sampai dengan 28 Pebruari 2014 berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan Nomor : Kep/07/I/2014 tanggal 29 Januari 2014.
e.
Perpanjang penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 1 Maret 2014 sampai dengan 30 Maret 2014 berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan Nomor : Kep/11/II/2014 tanggal 28 Pebruari 2014.
f.
Perpanjang penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 31 Maret 2014 sampai dengan 29 April 2014 berdasarkan Keputusan perpanjangan penahanan Nomor : Kep/07III/2014 tanggal 27 Maret 2014, kemudian dibebaskan dari penahanan sejak tanggal 30 April 2014
2 berdasarkan keputusan pembebasan dan penahanan sejak tanggal 30 April 2014 berdasarkan keputusan pembebasan penahanan dari Danrem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera Nomor Kep/2/IV/2014 tanggal 28 April 2014. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca
: Berkas Perkara dari Pomdam-V/Brawijaya Surabaya Nomor: BP-09/A25/III/2014 tanggal 17 Maret 2014 atas nama Angga Ari Yudha, Prada NRP.31090558261188.
Memperhatikan : 1. Keputusan Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya selaku Papera Nomor: Kep/34/IX/2014 tanggal 24 September 2014 tentang Penyerahan Perkara; 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/140/K/AD/X/2014 tanggal 21 Oktober 2014; 3. Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor : TAPKIM/166/PM.III12/AD/XI/2014 tanggal 4 Nopember 2014 4. Penetapan Hakim Ketua Nomor : TAPSID/166/PM.III-12/AD/XI/2014 tanggal 5 Nopember 2014 5. Surat Kaotmil III-12 Surabaya tentang Panggilan untuk menghadap persidangan kepada Terdakwa dan para Saksi; 6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/140/K/AD/X/2014 tanggal 21 Oktober 2014 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para saksi di bawah sumpah.
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penadahan secara bersama-sama” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 480 ke-1 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman yang berupa : - Pidana penjara selama :
12 (dua belas) bulan, dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara.
c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah). d. Menetapkan barang bukti berupa : Barang-barang : 1). 1(satu) unit HP merek Cross warna biru beserta kartu memori, Agar ditentukan statusnya. 2). Uang tunai sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah). Agar ditentukan statusnya. 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi
3 perbuatannya sehingga oleh karena itu Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya. Menimbang
: Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Pertama: Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Agustus tahun 2000 Tiga belas bertempat di Warung nasi goreng Ji. Seruni Sidoarjo, tanggal Sembilan bulan Oktober tahun 2000 Tiga belas bertempat di Kos Terdakwa JI. Seruni No. 7 Gedangan Sidoarjo dan tanggal Sebelas bulan Oktober tahun 2000 Tiga belas bertempat di rumah Sdr. Hariyadi (Saksi-3) di JI. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo dan bertempat di JL Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Agustus dan Oktober tahun 2000 Tiga belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Tiga belas, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa secara bersama-sama atau sendiri:sendiri membeli, menawarkan, menukar, menerima gadai, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan menjual, menyewakan, menukarkan menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata pada tahun 2009 di Kodam lX/Udayana, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kecabangan di Pusdik Arhanud Karangposo Malang, selanjutnya ditempatkan di Yonarhanudse-8 Gedangan Sidoarjo. Pada bulan Oktober 2011 Terdakwa dipindahtugaskan di Korem 084/Bj sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa dengan pangkat Prada NRP 31090558261188. b. Bahwa Terdakwa pada bulan Agustus 2013 kenal dengan Sdr. Jovan Donovan Kaligis alias Lukmanul Hakim (Saksi-1) saat makan nasi goreng di warung yang terletak di Jl. Seruni Sidoarjo, setelah perkenalan tersebut Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa agar menjualkan sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc yang tidak dilengkapi dengan suratsurat sah dan Saksi-1 mendapat sepeda motor tersebut dari teman Saksi1 yang bernama Sdr. Ardi bertempat tinggal di daerah JI. Bungurasih Barat Sidoarjo, kemudian Terdakwa menjualkan sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc tersebut dan harga jualnya berapa Saksi-1 tidak tahu tetapi Saksi-1 di beri uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), setelah berhasil menjualkan sepeda motor tersebut Terdakwa sering menghubungi Saksi-1 agar mencarikan order motor atau barang hasil kejahatan apa saja supaya sama-sama mendapat keuntungan. b. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 Saksi-1 menyewa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF milik Sdri. Sudarsih (Saksi-4) di Jl. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat Jl. Karanggan Kota Depok Jawa Barat dan uang sewa perharinya sebesar Rp. 300.000, (tiga ratus nbu rupiah) dan Saksi-I sudah membayar uang sewa sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) untuk sewa selama 2 (dua) hari dan saat penyerahan mobil tersebut, tidak dilengkapi dengan surat kendaraan berupa STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Saksi-1 sekira pukul 21.30 Wib membawa
4 mobil Daihatsu Luxio Nopol B-I 094-EKF dari Jawa Barat menuju Surabaya untuk menemui Terdakwa di tempat kosnya di JL Seruni No. 7 Gedangan Sidoarjo dengan tujuan menjual mobil Daihatsu Luxio tersebut, setelah Saksi-1 bertemu dengan Terdakwa di tempat kos Terdakwa, kemudian Terdakwa melihat kendaraan tersebut, kemudian Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol BI094-EKF, Saksi-1 dapatkan dari sewa tanpa dilengkapi STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Terdakwa dengan Saksi-1 membicarakan tentang cara menjualnya. d. Bahwa Terdakwa selanjutnya mengajak Saksi-1 menemui Sdr. Su'id (Saksi-2) di samping warung bakso milik Saksi-2 di Ji. Nangka Seruni No.34 Gedangan Sidoarjo, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Saksi-2 untuk menjualkan mobil Kosongan/tanpa surat-surat Daihatsu Luxio Nopol B-I 094-EKF dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,- (Jima belas juta), selanjutnya Saksi-2 menghubungi Sdr. Hariyadi alias Oklik (Saksi-3) melalui telepon dan menawarkan mobil tersebut dengan harga sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah), kemudian Saksi-3 menghubungi pembeli yaitu Sdr. Abah Ud yang alamatnya di Perum Wage Sidoarjo, namun Sdr. Abah Ud menawar mobil Daihatsu Luxio sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta), selanjutnya Saksi-3 menghubungi Saksi-2 bahwa mobil Daihatsu Luxio ditawar sebesar Rp. 15.000.000,- (Jima belas juta) dan Saksi-2 setuju , selanjutnya Saksi-2 meminta malam itu juga pembayarannya tetapi Sdr. Abah Ud tidak mau dan sepakat besok hari Jum'at tanggal 11 Oktober 2013. e. Bahwa Terdakwa dengan Saksi-1 sepakat jika mobil Daihatsu Luxio Nopol BI 094-EKF laku terjual sebesar Rp. 15.000.000,- (Jima belas juta) maka pembagian maka pembagian Terdakwa dengan Saksi-1 masingmasing mendapatkan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sedangkan Saksi-2 dan Saksi-3 mendapatkan masing-masing sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). f. Bahwa Terdakwa pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib dengan berpakaian olahraga berlambangkan Korem 084/Bj bersama Saksi-2 mengantarkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF ke rumah Saksi-3 di JI. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo, setelah Terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi-3, selanjutnya Terdakwa meminjam uang kepada Saksi-3 sebesar Rp. 2000.000,- (dua juta rupiah) dengan mengatakan "nanti dipotong saja setelah pembayaran mobilnya" dan Saksi-3 memberikan uang tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa dengan Saksi-2 kembali ke warung bakso Saksi-2 di Ji Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo sambil menunggu kabar dari Saksi-3. g. Bahwa selanjutnya Saksi-3 sekira pukul 09.30 Wib dengan membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-I094-EKF pergi menjemput Sdr. Abah Ud dengan temannya yang Saksi-3 tidak ketahui namanya, setelah sampai di JI. Raya mau masuk Perum Wage Saksi-3 bertemu Sdr. Abah Ud dan temannya (tidak tahu namanya) dengan berboncengan sepeda motor, kemudian Saksi-3 bersama teman Sdr. Abah Ud naik mobil Saksi-3 sedangkan Sdr. Abah Ud memakai sepeda motor dengan tujuan samasama ke tempat JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya untuk melakukan transaksi jual beli mobil tersebut, setelah sampai di JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya teman Sdr. Abah Ud turun dari mobil dan berjalan ke kantor pengadilan Agama tidak beberapa lama kemudian sekira pukul 10.00 Wib teman Abah Ud kembali dengan membawa 4 (empat) orang diantaranya Bripka Agus Budiono (Saksi-5), Brigadir Arvian Adi Nugroho (Saksi-6) bersama anggota Reskrim Polsek
5 Jambangan Polrestabes Surabaya dibawa pimpinan Kanitreskrim Polsek Jambangan Akp I Made Patera N, S.H langsung menangkap Saksi-3 sedangkan Sdr. Abah Ud melarikan diri dengan mengunakan sepeda motomya dan teman Sdr. Abah Ud dilepaskan oleh Polisi karena SP (orang suruan Polisi). h. Bahwa selanjutnya Saksi-5, Saksi-6 bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya melakukan pengembangan Terhadap Saksi-3, kemudian setelah pengembangan didapatkan keterangan bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-I094-EKF, Saksi-3 dapatkan dari Terdakwa dan Saksi-2, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib Saksi-5 dan Saksi-6 bersama Anggota Reskrim Polsek Jambangan mendatangi tempat tinggal Saksi-2 di daerah Seruni Gedangan Sidoarjo dengan diantar Saksi-3, kemudian Saksi-5 dan Saksi-6 menangkap Saksi2 dan Terdakwa di warung bakso milik Saksi-2 di JI Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo, selanjutnya Saksi-2 menjelaskan mobil tersebut di dapat dari Terdakwa, namun Terdakwa mengingkari keterlibatannya dan yang terlibat adalah Saksi-1 yang saat itu berada di tempat kos Terdakwa yang tidak jauh dari warung bakso Saksi-2, kemudian Saksi-1 di tangkap ditempat kos Terdakwa, selanjutnya Saksi-5 dan Saksi-6 mengamankan Saksi-I, Saksi-2 dan Saksi-3 sedangkanTerdakwa setelah dilakukan penangkapan, kemudian diserahkan ke Intel Korem 084/Bj, setelah di introgasi intel Korem selanjutnya Terdakwa diamankan oleh Provost Satuan, Kemudian perkara tersebut di limpahkan ke Denpom V/4 Surabaya. i. Bahwa peranan Terdakwa, Sdr. Jovan Donovan Kaligis alias Lukmanul Hakim (Saksi-1), Sdr. Su'id (Saksi-2) dan Sdr. Hariyadi alias Oklik (Saksi-3) dalam jual beli mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi surat-surat yang sah sebagai berikut: 1). Bahwa Saksi-1 berperan mendatangkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan cara menyewa mobil milik Saksi-4 di JI. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat JI. Karanggan Kota Depok Jawa Barat. 2). Terdakwa berperan menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF yang di dapat dari Saksi-1 dengan bekerjasama dengan Saksi-2 untük menjualkan/mencari pembeli. 3). Bahwa Saksi-2 berperan membantu Terdakwa dan Saksi-1 untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan bantuan Saksi-3. 4). Bahwa Saksi-3 berperan sebagai penghubung untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio nopol B-1094-EKF yang akan dijual kepada seseorang yang bernama Sdr. Abah Ud. j. Bahwa Terdakwa sebelum perkara ini. pernah dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) bulan dalam perkara penganiayaan secara bersama-sama, sesuai dengan Putusan Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: Put 174-K/PM.Ill-I2/AD/VII/2013 tanggal 11 Nopember 2013 dan pidana penjara tersebut sedang djalani oleh Terdakwa. Atau Kedua: Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Agustus tahun 2000 Tiga belas bertempat di Warung nasi goreng JI. Seruni Sidoarjo, tanggal Sembilan bulan Oktober tahun 2000 Tiga belas bertempat di Kos Terdakwa JI. Seruni No. 7 Gedangan Sidoarjo dan tanggal Sebelas bulan Oktober tahun 2000 Tiga belas bertempat di rumah Sdr. Hariyadi (Saksi-3) di Ji. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo dan bertempat di JL Raya dekat Masjid Agung/Al
6 Akbar Surabaya atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Agustus dan Oktober tahun 2000 Tiga belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2000 Tiga belas, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana: "Barangsiapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan". Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNt AD melalui pendidikan Secata pada tahun 2009 di Kodam lX/Udayana, setelah lulus ditantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kecabangan di Pusdik Arhanud Karangposo Malang, selanjutnya ditempatkan di Yonarhanudse-8 Gedangan Sidoarjo. Pada bulan Oktober 2011 Terdakwa dipindah tugaskan di Korem 084/Bj sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa dengan pangkat Prada NRP 31090558261188. b. Bahwa Terdakwa pada bulan Agustus 2013 kenal dengan Sdr. Jovan Donovan Kaligis alias Lukmanul Hakim (Saksi-1) saat makan nasi goreng di warung yang tertetak di JI. Seruni Sidoarjo, setetah perkenalan tersebut Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa agar menjualkan sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc yang tidak dilengkapi dengan suratsurat sah dan Saksi-1 mendapat sepeda motor tersebut dari teman Saksi1 yang bernama Sdr. Ardi bertempat tinggal di daerah JI. Bungurasih Barat Sidoarjo, kemudian Terdakwa menjualkan sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc tersebut dan harga jualnya berapa Saksi-1 tidak tahu tetapi Saksi-1 di beri uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), setelah berhasil menjualkan sepeda motor tersebut Terdakwa sering menghubungi Saksi-1 agar mencarikan order motor atau barang hasil kejahatan apa saja supaya sama-sama mendapat keuntungan. c. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 Saksi-1 menyewa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF milik Sdri. Sudarsih (Saksi-4) di JI. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat JI. Karanggan Kota Depok Jawa Barat dan uang sewa perharinya sebesar Rp. 300.000,(tiga ratus nbu rupiah) dan Saksi-1 sudah membayar uang sewa sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) untuk sewa selama 2 (dua) hari dan saat penyerahan mobil tersebut, tidak dilengkapi dengan surat kendaraan berupa STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Saksi-1 sekira pukul 21.30 Wib membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dari Jawa Barat menuju Surabaya untuk menemui Terdakwa di tempat kosnya di Jl. Seruni No.7 Gedangan Sidoarjo dengan tujuan menjual mobil Daihatsu Luxio tersebut, setelah Saksi-1 bertemu dengan Terdakwa di tempat kos Terdakwa, kemudian Terdakwa melihat kendaraan tersebut, kemudian Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF, Saksi-1 dapatkan dari sewa tanpa dilengkapi STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Terdakwa dengan Saksi-1 membicarakan tentang cara menjualnya. d. Bahwa Terdakwa selanjutnya mengajak Saksi-1 menemui Sdr. Su'id (Saksi-2) di samping warung bakso milik Saksi-2 di JL Nangka Seruni No.34 Gedangan Sidoarjo, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Saksi-2 untuk menjualkan mobil Kosongan/tanpa surat-surat Daihatsu Luxio Nopol B-I094-EKF dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,-
7 (lima belas juta), selanjutnya Saksi-2 menghubungi Sdr. Hariyadi alias Oklik (Saksi-3) melalui tetepon dan menawarkan mobil tersebut dengan harga sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah), kemudian Saksi3 menghubungi pembeli yaitu Sdr. Abah Ud yang alamatnya di Perum Wage Sidoarjo, namun Sdr. Abah Ud menawar mobil Daihatsu Luxio sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta), selanjutnya Saksi-3 menghubungi Saksi-2 bahwa mobil Daihatsu Luxio ditawar sebesar Rp. 15.000.000,- (lima betas juta) dan Saksi-2 setuju , selanjutnya Saksi-2 meminta malam itu juga pembayarannya tetapi Sdr. Abah Ud tidak mau dan sepakat besok hari Jum'at tanggal 11 Oktober 2013. e. Bahwa Terdakwa dengan Saksi-1 sepakat jika mobil Daihatsu Luxio Nopol B-I094-EKF laku terjual sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta) maka pembagian Terdakwa dengan Saksi-1 masing-masing mendapatkan sebesar Rp. 5.000.000,-(lima juta rupiah) sedangkan Saksi-2 dan Saksi-3 mendapatkan masing-masing sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). f. Bahwa Terdakwa pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib dengan berpakaian olahraga berlambangkan Korem 084/Bj bersama Saksi-2 mengantarkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF kerumah Saksi-3 di JI. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo, setelah Terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi-3, selanjutnya Terdakwa meminjam uang kepada Saksi-3 sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan mengatakan "nanti dipotong saja setelah pembayaran mobilnya" dan Saksi-3 memberikan uang tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa dengan Saksi-2 kembali ke warung bakso Saksi-2 di JI. Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo sambil menunggu kabar dari Saksi-3. g. Bahwa selanjutnya Saksi-3 sekira pukul 09.30 Wib dengan membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-I094-EKF pergi menjemput Sdr. Abah Ud dengan temannya yang Saksi-3 tidak ketahui namanya, setelah sampai di JI. Raya mau masuk Perum Wage Saksi-3 bertemu Sdr. Abah Ud dan temannya (tidak tahu namanya) dengan berboncengan sepeda motor, kemudian Saksi-3 bersama teman Sdr. Abah Ud naik mobil Saksi-3 sedangkan Sdr. Abah Ud memakai sepeda motor dengan tujuan samasama ke tempat JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya untuk melakukan transaksi jual beli mobil tersebut, setetah sampai di JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya teman Sdr. Abah Ud turun dari mobil dan bejalan ke kantor pengadilan Agama tidak beberapa lama kemudian sekira pukul 10.00 Wib teman Abah Ud kembali dengan membawa 4 (empat) orang diantaranya Bripka Agus Budiono (Saksi-5), Brigadir Arvian Adi Nugroho (Saki-6) bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya dibawa pimpinan Kanitreskrim Polsek Jambangan Akp I Made Patera N, S.H langsung menangkap Saksi-3 sedangkan Sdr. Abah Ud melarikan diri dengan mengunakan sepeda motorya dan teman Sdr. Abah Ud dilepaskan oleh Polisi karena SP (orang suruan Polisi). h. Bahwa selanjutnya Saksi-5, Saksi-6 bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya melakukan pengembangan Terhadap Saksi-3, kemudian setelah pengembangan didapatkan keterangan bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EFK, Saksi-3 dapatkan dari Terdakwa dan Saksi-2, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib Saksi-5 dan Saksi-6 bersama Anggota Reskrim Polsek Jambangan mendatangi tempat tinggal Saksi-2 di daerah Seruni Gedangan Sidoarjo dengan diantar Saksi-3, kemudian Saksi-5 dan Saksi-6 menangkap Saksi2 dan Terdakwa di warung bakso milik Saksi-2 di JI Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo, selanjutnya Saksi-2 menjelaskan mobil tersebut di
8 dapat dari Terdakwa, namun Terdakwa mengingkari keterlibatannya dan yang terlibat adalah Saksi-1 yang saat itu berada di tempat kos Terdakwa yang tidak jauh dari warung bakso Saksi-2, kemudian Saksi-1 di tangkap ditempat kos Terdakwa, selanjutnya Saksi-5 dan Saksi-6 mengamankan Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 sedangkanTerdakwa setelah dilakukan penangkapan, kemudian diserahkan ke Intel Korem 084/Bj, setelah di introgasi intel Korém selanjutnya Terdakwa diamankan oleh Provost Satuan, Kemudian perkara tersebut di limpahkan ke Denpom V/4 Surabaya. i. Bahwa peranan Terdakwa, Sdr. Jovan Donovan Kaligis alias Lukmanul Hakim (Saksi-1), Sdr. Su'id (Saksi-2) clan Sdr. Hariyadi alias Oklik (Saksi-3) dalam jual beli mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi surat-surat yang sah sebagai berikut : 1). Bahwa Saksi-1 berperan mendatangkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan cara menyewa mobil milik Saksi-4 di JI. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat JI. Karanggan Kota Depok Jawa Barat. 2). Terdakwa berperan menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF yang di dapat dari Saksi-1 dengan bekerjasama dengan Saksi-2 untuk menjualkan/mencari pembeli. 3). Bahwa Saksi-2 berperan membantu Terdakwa dan Saksi-1 untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan bantuan Saksi-3. 4). Bahwa Saksi-3 berperan sebagai penghubung untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF yang akan dijual kepada seseorang yang bernama Sdr. Abah Ud. j. Bahwa Terdakwa sebelum perkara ini, pernah dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) bulan dalam perkara penganiayaan secara bersama-sama, sesuai dengan Putusan Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor : Put 174-K/PM.III-I2/AD/VII/2013 tanggal 11 Nopember 2013 dan pidana penjara tersebut sedang dijalani oleh Terdakwa. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Kesatu : Pasal 480 ke-1 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP; Atau Kedua : Pasal 372 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas Terdakwa menyatakan mengerti dan membenarkan telah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya.
Menimbang
: Bahwa di persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.
Menimbang
: Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi).
Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
Saksi – 1
: Nama lengkap: SU’ID; Pekerjaan: Wiraswasta; Tempat, tanggal lahir: Malang, 01 Januari 1979; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan:
9 Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Nangka Seruni No.34 Gedangan Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 di warung bakso milik Saksi di daerah Jl. Nangka Seruni Gedangan Sidoarjo dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 sekira pukul 23.30 Wib Terdakwa datang ke warung bakso milik Saksi lalu Terdakwa menawarkan kepada Saksi untuk menjualkan mobil kosongan Daihatsu Luxio Nopol lupa seharga Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) karena Saksi tidak biasa menjual mobil kosongan sehingga Saksi menghubungi Saksi Hariyadi alias Oklik dan Saksi Hariyadi alias Oklik mengatakan akan mencari info terlebih dahulu ke temannya. 3. Bahwa pada Kamis tanggal 10 Oktober 2013 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa bersama Saksi Jovan Donovan datang lagi ke warung bakso milik Saksi dengan membawa mobil Daihatsu Luxio yang diparkir di depan kost Terdakwa JI. Nangka Seruni Gedangan yang jaraknya tidak jauh dari warung bakso milik Saksi dan Terdakwa mengatakan kepada Saksi "gimana mas sudah ada kabar belum?"dan Saksi menjawab "belum masih menunggu kabar dari Saksi Hariyadi", selanjutnya Terdakwa pergi bersama Saksi Jovan Donovan. 4. Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib Saksi bersama Terdakwa mengantarkan mobil Daihatsu Luxio kerumah Saksi Hariyadi alias Oklik di Jl. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo, setelah mobil diantar kerumah Saksi Hariyadi alias Oklik, Saksi bersama Terdakwa kembali ke warung bakso milik Saksi sambil menunggu kabar dari Saksi Hariyadi alias Oklik, tidak lama kemudian datang petugas kepolisian berjumlah 4 (empat) orang dengan memakai seragam preman menangkap Saksi dengan Terdakwa di warung bakso milik Saksi di Jl. Nangka Seruni Gedangan Sidoarjo. 5. Bahwa Saksi mau ikut membantu menjualkan mobil Daihatsu Luxio kosongan karena Terdakwa adalah anggota TNI dan temannya bernama Saksi Jovan Donovan yang semula Saksi menganggap anggota TNI AU yang belakangan Saksi ketahui ternyata gadungan dan Saksi mengira mereka berdua mau bertanggung jawab tetapi kenyataannya tidak mau bertanggungjawab. 6. Bahwa Saksi tidak mengatahui siapa pemilik mobil Daihatsu Luxio tetapi Saksi mengetahui mobil tersebut yang membawa adalah Saksi Jovan Donovan. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian dan membenarkan sebagian lainnya. Hal-hal yang disangkal : -
Terdakwa menawarkan mobil kepada Saksi pada hari Kamis tanggal 10 Oktober 2013 bukan hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013.
-
Tidak benar Terdakwa mengatakan mobil tersebut kosongan/bodong.
Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi menyatakan tetap pada keterangannya semula. Saksi - 2
: Nama lengkap: HARIYADI alias OKLIK; Pekerjaan: Swasta; Tempat, tanggal lahir: Sidoarjo, 18 Desember 1968; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Dusun Gambir Anom Rt.01 Rw.08 Kec. Gedangan Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
10 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib saat Terdakwa mengantar mobil Daihatzu Luxio kerumah Saksi dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 10 Oktober 2013 sekira pukul 19.00 Wib Saksi dihubungi melalui telepon oleh Saksi Su'id menawarkan mobil Daihatzu Luxio dengan harga 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah), selanjutnya Saksi menghubungi pembeli yaitu Sdr. Abah Ud yang alamatnya di Perum Wage Sidoarjo dan Sdr. Abah Ud menawar dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), kemudian Saksi menghubungi Saksi Su’id memberitahukan mobil ditawar dengan harga Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan Saksi Su’id setuju dan meminta malam itu juga pembayarannya tetapi Sdr. Abah Ud tidak mau dan sepakat besok pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013. 3. Bahwa pada tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib Saksi Su'id bersama Terdakwa dengan berpakaian olahraga berlambangkan Korem 084/Bhaskara Jaya yang sebelumnya Saksi tidak kenal mengantarkan mobil Daihatzu Luxio kerumah Saksi, setelah Terdakwa menyerahkan mobil yang tanpa dilengkapi dengan surat-surat/dokumen yang sah, selanjutnya Terdakwa meminjam uang kepada Saksi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan mengatakan "nanti dipotong saja setelah pembayaran mobilnya" selanjutnya setelah Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa, tidak lama kemudian Terdakwa dan Saksi Su'id pulang. 4. Bahwa tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 09.30 Wib Saksi dengan membawa mobil Daihatzu Luxio keluar rumah pergi menjemput Sdr. Abah Ud dengan temannya yang Saksi tidak ketahui namanya di Perum Wage Sidoarjo, setelah bertemu Sdr. Abah Ud dengan naik sepeda motor sedangkan Saksi bersama teman Sdr. Abah Ud berada satu mobil dengan Saksi lalu berangkat dengan tujuan Masjid Agung, setelah sampai lokasi Masjid Agung teman Sdr. Abah Ud turun dari mobil dan berjalan ke kantor pengadilan Agama tidak beberapa lama kemudian sekira pukul 10.00 Wib kembali dengan membawa 4 (empat) orang dan langsung menangkap Saksi sedangkan Sdr. Abah Ud melarikan diri dengan mengunakan sepeda motorya dan teman Sdr. Abah Ud yang Saksi tidak kenal dilepaskan oleh Polisi. 5. Bahwa Saksi menjual mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF kepada Sdr. Abah Ud dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) sesuai kesepakatan sebelumnya, sedangkan Sdr. Abah Ud adalah sama-sama dengan Saksi mencari pembeli dengan harapan komisi, sedangkan teman Sdr. Abah Ud yang Saksi tidak kenal adalah seorang SP Polisi (orang suruan Polisi) dan Terdakwa meminjam uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Saksi sampai dengan sekarang belum dikembalikan dan recana uang tersebut untuk membayar uang sekolah anak Saksi. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi – 3
: Nama lengkap: AGUS BUDIONO; Pangkat/NRP: Bripka/77010643; Jabatan: Bareskrim Polsek Jambangan; Kesatuan : Polrestabes Surabaya;Tempat, tanggal lahir : Sumenep, 25 Januari 1977; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Dukuh Kupang Gg. Lebar No. 133 RT.04/07 Surabaya. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi, tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
11 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 10.00 Wib di Jalan Raya dekat Masjid Al Akbar Surabaya Saksi bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya dibawa pimpinan Kanitreskrim Polsek Jambangan AKP I Made Patera N, SH melakukan penangkapan terhadap Saksi Hariyadi alias Oklik karena mengendarai mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF yang diduga mobil tersebut tidak dilengkapi surat-surat yang sah. 3. Bahwa setelah Saksi Hariyadi alias Oklik tertangkap kemudian dilakukan pengembangan dari keterangan Saksi Hariyadi alias Oklik membawa mobil Daihatzu Luxio Nopol B-I094-EKF atas suruhan Saksi Su'id untuk dijual dengan harga sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan Terdakwa yang menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi. Hariyadi, selanjutnya Saksi Hariyadi menunjukkan tempat Saksi Su'id dan Terdakwa berada, kemudian sekira pukul 13.00 Wib Saksi bersama Anggota Reskrim Polsek Jambangan mendatangi tempat tinggal Saksi Su'id di daerah Seruni Gedangan Sidoarjo, selanjutnya Saksi bersama anggota Reskrim menangkap Saksi Su'id di rumahnya dan saat itu Terdakwa juga berada di tempat Saksi Su'id, kemudian Saksi Su'id menjelaskan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF di dapat dari Terdakwa dan Terdakwa mengingkari keterlibatannya dan menunjukkan yang terlibat adalah Saksi Jovän Donovan yang saat itu berada di tempat kost Terdakwa di daerah Seruni Sidoarjo, kemudian Saksi menangkap Saksi Jovan Donovan ditempat kost, selanjutnya Saksi mengamankan Saksi Hariyadi, Saksi Su'id dan Saksi Jovan Donovan sedangkanTerdakwa setelah dilakukan penangkapan dilepas berhubung anggota TNI AD. 4. Bahwa Saksi mengetahui peranan Terdakwa, Saksi Su'id, Saksi Hariyadi alias Oklik dan Saksi Jovan Donovan sebagai berikut: a. Terdakwa berperan bekerjasama dengan Saksi Jovan Donovan mendatangkan mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi surat-surat yang sah dari Jakarta untuk di jual di daerah Surabaya dan sekitarnya, setelah mobil datang Terdakwa menyuruh Saksi Su'id untuk menjualkan/mencari pembeli. b. Saksi Su'id berperan membantu Terdakwa untuk menjualkan mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF. c. Saksi Hariyadi alias Oklik berperan sebagai penghubung untuk menjualkan mobil Mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF yang akan dijual kepada seseorang yang bemama Sdr. Abah Ud. d. Saksi Jovan Donovan alias Lukmanul Hakim berperan menggelapkan dan membawa Mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094EKF yang tanpa dilengkapi surat-surat yang sah dari Jakarta ke Sidoarjo yang selanjutnya di serahkan kepada Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi - 4
: Nama lengkap: ARFIAN ADI NUGROHO; Pangkat/NRP: Brigadir/86050476; Jabatan: Bareskrim Polsek Jambangan; Kesatuan : Polrestabes Surabaya; Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 07 Mei 1986; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Asrama Polisi Wage II Blok F No. 4 Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi, tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
12 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 10.00 Wib di Jalan Raya dekat Masjid Al Akbar Surabaya Saksi bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya dibawa pimpinan Kanitreskrim Polsek Jambangan Akp I Made Patera N, SH melakukan penangkapan terhadap Saksi Hariyadi alias Oklik karena mengendarai mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF yang diduga mobil tersebut tidak dilengkapi surat-surat yang sah. 3. Bahwa setelah Saksi Hariyadi alias Oklik tertangkap kemudian dilakukan pengembangan bahwa menurut keterangan Saksi Hariyadi alias Oklik membawa mobil Daihatzu Luxio Nopol B-I094-EKF atas suruhan Saksi Su'id untuk dijual dengan harga sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan Terdakwa yang menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi Hariyadi, selanjutnya Saksi Hariyadi menunjukkan tempat Saksi Su'id dan Terdakwa berada, kemudian sekira pukul 13.00 Wib Saksi bersama Anggota Reskrim Polsek Jambangan mendatangi tempat tinggal Saksi Su'id di daerah Seruni Sidoarjo, selanjutnya Saksi bersama anggota Reskrim menangkap Saksi Su'id di rumahnya dan saat itu Terdakwa juga berada di tempat Saksi Su'id, kemudian Saksi Su'id menjelaskan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-I094-EKF di dapat dari Terdakwa dan Terdakwa mengingkari keterlibatannya dan menunjukkan yang terlibat adalah Saksi Jovän Donovan yang saat itu berada di tempat kos Terdakwa di daerah Seruni Sidoarjo, kemudian Saksi menangkap Saksi Jovan Donovan ditempat kost, selanjutnya Saksi mengamankan Saksi Hariyadi, Saksi Su'id dan Saksi Jovan Donovan sedangkanTerdakwa setelah dilakukan penangkapan dilepas berhubung anggota TNI AD. 4. Bahwa Saksi mengetahui peranan Terdakwa, Saksi Su'id, Saksi Hariyadi alias Oklik dan Saksi Jovan Donovan sebagai berikut: a. Terdakwa berperan bekerjasama dengan Saksi Jovan Donovan mendatangkan mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi surat-surat yang sah dari Jakarta untuk di jual di daerah Surabaya dan sekitarnya, setelah mobil datang Terdakwa menyuruh Saksi Su'id untuk menjualkan/mencari pembeli. b. Saksi Su'id berperan membantu Terdakwa untuk menjualkan mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF. c. Saksi Hariyadi alias Oklik berperan sebagai penghubung untuk menjualkan mobil Mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF yang akan dijual kepada seseorang yang bemama Sdr. Abah Ud. d. Saksi Jovan Donovan alias Lukmanul Hakim berperan menggelapkan dan membawa Mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094EKF yang tanpa dilengkapi surat-surat yang sah dari Jakarta ke Sidoarjo yang selanjutnya di serahkan kepada Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi - 5
: Nama lengkap: MUCHTARUL AMIN; Pangkat/NRP: Serma/3900247500471; Jabatan: Dan unit Sus Tim Intel; Kesatuan : Korem 084/Bj; Tempat, tanggal lahir : Lamongan, 10 April 1971; Jenis kelamin: Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Perum Tamasa Jln. Bhaskara blok C No. 17 Waru Sidoarjo. Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak awal tahun 2013 saat Terdakwa terlibat masalah curas (pencurian dengan kekerasan) sepeda motor sebagai atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.
13 2. Bahwa Saksi pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 13.30 Wib di hubungi oleh Dantim Intel Korem 084/Bhaskara Jaya Kapten lnf Moh. Rofik memerintahkan Saksi agar koordinasi ke Denpom V/4 Surabaya terkait keterlibatan Terdakwa anggota Korem 084/Bhaskara Jaya dalam penjualan mobil rental, selanjutnya Saksi memerintahkan 2 (dua) orang anggota yaitu Serka M. Kholil dan Serka Indra Prasetyo untuk melaksanakan koordinasi ke Denpom V/4 Surabaya dan hasil koordinasi Terdakwa tidak ada di Denpom V/4 Surabaya dan juga tidak ada di Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya, kemudian sekira pukul 19.30 Wib Dantim Intel Korem 084/Bhaskara Jaya menghubungi Saksi dan memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa. 3. Bahwa selanjutnya Saksi datang ke Korem 084/Bhaskara Jaya dan Terdakwa sudah ada di Korem 084/Bhaskara Jaya, kemudian Saksi dengan dibantu Serka Indra Prasetyo melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa dari keterangan Terdakwa diperoleh bahwa Terdakwa dimintai tolong oleh Saksi Jovan Donovan alias Lukmanul Hakim untuk menjualkan 1 (satu) unit mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF, selanjutnya Terdakwa mendàpatkan pembeli yaitu Saksi Su'id dan Iangsung disampaikan kepada Saksi Jovan Donovan dan Terdakwa juga tidak melakukan pengecekan kelengkapan surat-surat mobil tersebut serta tidak mengetahui siapa pemilik mobil serta Terdakwa tidak mengetahui jika mobil didapat dari hasil kejahatan, kemudian di lakukan pemeriksaan badan terhadap Terdakwa dan ditemukan uang sebesar Rp. 2.000.000,(dua juta rupiah) dan pengakuan Terdakwa uang tersebut titipan dari Saksi Su'id untuk Saksi Jovan Donovan. 4. Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa kemudian Danrem 084/Bhaskara Jaya memerintahkan untuk menyerahkan perkara Terdakwa terkait perkara penadahan 1 (satu) unit Mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF ke Denpom V/4 Surabaya dan sekira pukul 22.30 WIb Saksi menyerahkan perkara Terdakwa ke Denpom V/4 Surabaya beserta uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). 5. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana penganiayaan dan perkaranya telah diputus oleh Pengadilan Mititer III-12 Surabaya. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa Saksi atas nama Sdr. Jovan Donovan dan Sdr. Sudarsih telah dipanggil secara sah dan patut, sesuai ketentuan pasal 139 Undangundang No. 31 tahun 1997, namun Saksi tersebut tidak dapat hadir dipersidangan karena jauh tempat tinggalnya.
Menimbang
: Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 155 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 menyatakan apabila saksi sesudah memberi keterangan dalam penyidikan meninggal dunia atau karena halangan yang sah tidak dapat hadir disidang atau tidak dapat dipanggil karena jauh tempat kediaman atau tempat tinggalnya atau karena sebab lain yang berhubungan dengan kepentingan negara, keterangan yang sudah diberikan itu dibacakan. Selanjutnya dalam ayat (2)nya menyatakan apabila keterangan itu sebelumnya sudah diberikan dibawah sumpah, keterangan itu disamakan nilainya dengan keterangan saksi di bawah sumpah yang diucapkan disidang.
Menimbang
: Bahwa oleh karena keterangan Saksi yang tidak hadir di persidangan tersebut di atas, keterangannya dalam berita acara pemeriksaan telah diberikan dibawah sumpah, maka dengan mendasari ketentuan pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 serta atas persetujuan Terdakwa dan Penasihat Hukumnya, selanjutnya keterangan
14 Saksi yang tidak hadir dipersidangan tersebut telah dibacakan oleh Oditur Militer dalam berita acara pemeriksaan yang dibuat oleh penyidik sebagai berikut : Saksi - 6
: Nama lengkap: JOVAN DONOVAN Alias LUKMANUL HAKIM; Pekerjaan: Swasta; Tempat, tanggal lahir: Manado, 21 Juli 1992; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Perum pondok Tirta Mandala Jl. Lohan No. 5 Kel Jati Jajar Matraman Kec. Depok Kota Depok Jawa Barat. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Agustus 2013 di warung nasi goreng JI. Seruni Gedangan Sidoarjo dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada bulan Agustus 2013 saat Saksi makan nasi goreng di warung yang terletak di JI. Seruni Sidoarjo bertemu dengan Terdakwa dan berkenalan, selanjutnya Saksi ngobrol dengan Terdakwa dan Saksi menyampaikan kepada Terdakwa agar menjualkan sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc nopol tidak ada yang tidak dilengkapi dengan surat-surat/dokumen yang sah dan motor tersebut Saksi dapat dari teman Saksi yang bernama Sdr. Ardi bertempat tinggal di daerah Jl. Bungurasih Barat Sidoarjo dan Terdakwa mau menjualnya, kemudian motor Kawasaki Ninja 250 cc tersebut terjual dan Saksi diberi uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), setelah berhasil menjualkan sepeda motor tersebut Terdakwa sering menghubungi Saksi agar mencarikan order motor atau barang hasil kejahatan apa saja supaya sama-sama mendapat keuntungan. 3. Bahwa pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 sekira pukul 21.50 Wib Saksi dengan membawa mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF menemui Terdakwa di kamar kost Terdakwa di Jl. Nangka Seruni Gedangan Sidoarjo dengan tujuan menjual 1 (satu) unit mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF dan Saksi mendapat mobil tersebut dari hasil sewa di rental mobil milik Saksi Sudarsih yang berada di Ji Karanggan Bogor Jawa Barat melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat Jl. Karanggan Kota Depok Jawa Barat dan uang sewa perharinya sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan Saksi sudah membayar uang sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) untuk sewa selama 2 (dua) hari dan saat penyerahan mobil tidak dilengkapi dengan Surat kendaraan berupa STNK, setelah Saksi bertemu Terdakwa, kemudian Terdakwa melihat kendaraan tersebut dan Saksi menyampaikan kepada Terdakwa mobil dari sewa tanpa dilengkapi STNK, selanjutnya Saksi dengan Terdakwa membicarakan tentang cara menjualnya. 4. Bahwa kemudian Terdakwa mengajak Saksi menemui Saksi Su'id yang tinggal bersebrangan dengan tempat kost Terdakwa, setelah Saksi dan Terdakwa bertemu Saksi Su'id, selanjutnya membicarakan cara menjual mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF, kemudian Saksi Su'id menghubungi temannya yang bemama Saksi Hariyadi alias Oklik dan dalam pembicaraan di telepon tersebut Saksi mendengar Saksi Hariyadi alias Oklik menyanggupi menjualkan mobil tersebut ke Sdr. Abah Ud (alamat tidak tahu). 5. Bahwa pada hari Kamis tanggal 10 Oktober 2013 sekira pukul 21.00 Wib Saksi bersama Terdakwa, Saksi Su'id dan Saksi Hariyadi alias Oklik berkumpul di kamar kost Saksi Su'id di JI. Nangka Seruni Gedangan Sidoarjo membicarakan lagi upaya menjual mobil Daihatzu Luxio Nopol B1094-EKF dan sekira pukul 22.00 Wib terjadi kesepakatan bertemu dengan colon pembeli Sdr. Abah Ud di depan SPBU JI. Seruni Gedangan Sidoarjo, setelah bertemu Sdr. Abah Ud kemudian Sdr. Abah Ud melihat
15 kondisi mobil tersebut dan sepakat membelinya, kemudian Terdakwa menyampaikan dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,-.(lima belas juta rupiah) sesuai permintaan Saksi dan karena Sdr. Abah Ud tidak membawa uang maka penyerahan mobil serta pembayaran Sdr. Abah Ud menjanjikan esok harinya. 6. Bahwa Terdakwa dengan Saksi membicarakan pembagian jika mobil Daihatzu Luxio Nopol B-I094-EKF laku terjual sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) maka Terdakwa dengan Saksi mendapat masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sedangkan Saksi Su'id dan Saksi Hariyadi alias Oklik masing-masing sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). 7. Bahwa masih hari Kamis tanggal 10 Oktober 2013 sekira pukul 24.00 Wib Saksi Su'id mengajak Terdakwa dan Saksi pergi ke Malang untuk menemui keluarga Saksi Su'id dan temannya yang kemungkinan mau membeli mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF tetapi setelah sampai Malang tidak bertemu dengan teman Saksi Su'id. 8. Bahwa pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 06.00 Wib Saksi Su'id, Terdakwa dan Saksi pulang dari Malang dan dalam perjalanan Terdakwa mengatakan kepada Saksi mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF akan dibawa Terdakwa dan akan dimintakan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Saksi Hariyadi alias Oklik sebagai uang jaminan/tanda jadi pembelian mobil, setanjutnya Terdakwa mengantar Saksi ke tempat kamar kost Terdakwa dan tidak ikut transaksi jual beli karena Saksi sakit sepulang dari Malang. 9. Bahwa sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa bersama 4 (empat) orang anggota Reskrim Polsek Jambangan menemui Saksi di kamar Kost Terdakwa di Jl. Seruni Gedangan Sidoarjo dan menangkap Saksi kemudian petugas polisi menjelaskan dugaan adanya tindak pidana penggelapan yang berhubungan dengan mobil Daihatzu Luxio Nopol B1094-EKF yang akan bertransaksi jual beli yang dilakukan Saksi Su'id, Saksi Hariyadi alias Oklik yang melibatkan Terdakwa yang dilakukan di daerah sekitar masjid Al Akbar Jl. Jambangan Surabaya sekira pukul 09.00 Wib, selanjutnya Saksi di bawa ke Polsek Jambangan untuk dimintai keterangan sekira pukul 22.00 Wib Polsek Jambangan melimpahkan perkara Saksi ke Polrestabes Surabaya. Atas keterangan Saksi ditersebut di atas, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Hal-hal yang disangkal :
Saksi – 7
-
Masalah sepeda motor Terdakwa tidak mengetahui.
-
Masalah harga mobil Terdakwa tidak tahu, karena yang melakukan nego harga antara Saksi dengan Saksi Hariyadi alias Oklik.
-
Terdakwa tidak pernah ke Malang.
: Nama lengkap: SUDARSIH; Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga; Tempat, tanggal lahir: Bogor, 17 Agustus 1961; Jenis kelamin: Perempuan; Kewarganegaraan: Indonesia; Agama: Islam; Tempat tinggal: Karanggan Muda Rt. 04 Rw.05 Ds. Karanggan Kec. Gunung Putri Kab. Bogor Nomor HP. 085959145666. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada bulan Oktober 2013 Saksi Jovan Donovan datang kerumah Saksi di Karanggan Muda Rt.04 Rw.05 Ds. Karangan Kec. Gunung Putri Kab. Bogor menyewa mobil Saksi Daihatzu Luxio Nopol B1094-EKF selama 1 (satu) hari dengan harga sebesar Rp. 300.000,- (tiga
16 ratus ribu rupiah) dan Saksi Jovan Donovan meminjam untuk di bawa ke puncak Cisarua Kab. Bogor tetapi anak Saksi yang berama Sdr. Ris melalui GPRS mobil Saksi berada di daerah Surabaya. 3. Bahwa setelah Saksi mengetahui mobil Daihatzu Luxio Nopol B1094-EKF milik Saksi berada di daerah Surabaya, sehingga suami Saksi Sdr. Anwar Efendi dan anak Saksi Sdr. Aris langsung ke Surabaya untuk mengambil mobil tersebut karena awal perjanjian mobil dibawa.ke daerah puncak cisarua Bogor, setelah sampai di Surabaya suami Saksi dan anak Saksi langsung menuju ke Polsek Jambangan karena mobil milik Saksi berada di Polsek Jambangan sesampai di Polsek suami Saksi ingin mengambil mobil tersebut untuk di bawa pulang tetapi harus membuat laporan pengaduan ke Polsek Gunung Putri Bogor, selanjutnya Saksi membuat laporan ke Polsek Gunung Putri Bogor bahwa mobil dibawa/digelapkan oleh Saksi Jovan Donovan sesuai dengan laporan Polisi nomor: LP/1413/B/X/2013, setelah dua Minggu mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF dikembalikan kepada Saksi. 4. Bahwa mobil Daihatzu Luxio Nopol B-1094-EKF milik Saksi dibawa oleh Saksi Jovan Donovan selama 30 (tiga puluh) hari dan Saksi mengalami kerugian sebesar Rp. 9.000.000,- (Sembilan juta rupiah) dan mobil tersebut sekarang sabagai barang bukti di Polsek Gunung Putri Bogor. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan semuanya. Menimbang
: Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan secata pada tahun 2009 di Kodam IX/Udayana, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kecabangan di Pusdik Arhanud Malang, selanjutnya ditempatkan di yonarhanudse-8 Gedangan Sidoarjo, pada bulan Oktober 2011 Terdakwa dipindah tugaskan di Korem 084/Bhaskara Jaya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa dengan pangkat Prada NRP 31090558261188. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi Jovan Donovan alias Lukmanul Hakim pada akhir bulan September 2013 di warung bakso milik Saksi Su’id Jl. Nangka Seruni Gedangan Sediaorjo sebagai teman dan Saksi Jovan Donovan mengaku sebagai TNI AU yang berpangkat Serda yang berdinas di Juanda Surabaya, selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi Jovan Donovan ke tempat kost Terdakwa di Jl. Seruni No. 7 Gedangan Sidoarjo yang jaraknya dari warung bakso sekitar 100 m dan selama berada di tempat kost Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan hanya ngobrol saja sambil merokok. 3. Bahwa pada bulan Oktober 2013 Saksi Jovan Donovan bersama seorang perempuan yang mengaku sebagai tunangannya datang ketempat kost Terdakwa untuk mencari kost dan pekerjaan untuk tunangan Saksi Jovan Donovan yang baru lulus Akper Kediri dan Terdakwa mengatakan akan menghubungi Terdakwa kalau ada kost yang kosong. 4. Bahwa pada hari kamis tanggal 10 Oktober 2013 sekira pukul 14.00 Wib Saksi Jovan Donovan datang lagi ketempat kost Terdakwa bersama tunangannya dengan mengendarai mobil Daihatzu Luxio warna silver dan Saksi Jovan Donovan menanyakan tentang rumah kost yang masih kosong dan menawarkan akan menjual mobil miliknya dan Terdakwa tidak bisa menjualnya karena tidak punya chenel tentang jual beli, selanjutnya Saksi Jovan Donovan Terdakwa arahkan ke Saksi Su’id agar menjualkan
17 mobil tersebut, kemudian Saksi Su’id menghubungi Saksi Hariyadi alias Oklik untuk datang ke warung bakso milik Saksi Su’id dengan tujuan untuk menjualkan mobil Daihatzu Luxio warna silver dan Saksi Hariyadi menyanggupinya, selanjutnya keesokan harinya tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.00 Wib Saksi Jovan Donovan datang ketempat kost Terdakwa dan 15 (lima belas) menit kemudian Saksi Hariyadi alias Oklik datang membawa mobil tersebut entah kemana. 5. Bahwa Terdakwa tidak menanyakan keabsahan surat-surat kendaraan mobil Daihatzu Luxio warna silver saat Saksi Jovan Donovan menawarkan mobil tersebut kepada Terdakwa karena saat itu Terdakwa tidak berminat untuk membeli kendaraan tetapi kalau Terdakwa punya punya uang kendaraan tersebut Terdakwa beli maka Terdakwa akan menanyakan surat-suratnya. 6. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui berapa harga jual mobil Daihatzu Luxio yang disepakati oleh Saksi Jovan Donovan karena tranksaksi jual beli mobil tersebut Terdakwa sudah diserahkan kepada Saksi Hariyadi alias Oklik dan Saksi Su’id serta Saksi Jovan Donovan pernah membicarakan pembagian hasil jika mobil laku terjual Terdakwa akan diberi keuntungan/free tetapi Terdakwa tidak tahu berapa jumlahnya free yang akan diberikan kepada Terdakwa. 7. Bahwa Terdakwa pada hari Jum’at tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 12.00 Wib saat berada diwarung bakso milik Saksi Su’id di Jl. Nangka Seruni Gedangan Sidoarjo, setelah makan bakso tiba-tiba ada 5 (lima) orang berpakaian preman dari Polsek Jambangan menangkap Saksi Su’id dalam perkara penggelapan dan penadahan mobil Daihatzu Luxio dan Terdakwa bertanya kepada Kanit Reskrim Polsek Jambangan yang ikut dalam penangkapan tersebut tentang kronologis kejadian, selanjutnya Terdakwa memberitahukan keberadaan Saksi Jovan Donovan yang berada di tempat kost Terdakwa, kemudian Saksi Jovan Donovan di tangkap Polsek Jambangan dan Terdakwa baru mengetahui mobil tersebut adalah mobil rental dan dijual dengan harga Rp. 15.000.000,(lima belas juta rupiah) dan Terdakwa juga melihat Saksi Hariyadi alias Oklik telah ditangkap duluan. 8. Bahwa Saksi Hariyadi alias Oklik memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada Saksi Su’id yang dititipkan kepada Terdakwa dan uang tersebut untuk pegangan Saksi Jovan Donovan agar meyakinkan bahwa mobil tersebut laku terjual atau sebagai tanda jadi. 9. Bahwa Terdakwa sebelum perkara ini. pernah dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara dalam perkara penganiayaan secara bersamasama, sesuai dengan Putusan Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: Put 174-K/PM.Ill-I2/AD/VII/2013 tanggal 11 Nopember 2013 dan pidana penjara tersebut belum djalani oleh Terdakwa karena bulan Agustus 2014 Terdakwa mengalami kecelakaan sehingga mengalami patah tulang lengan. Menimbang
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa : 1. Barang-barang : a. 1 (satu) buah Handphone merek Cross warna biru beserta kartu memori. b. Uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan perincian 19 (sembilan belas) lembar uang pecahan Rp. 100.000,(seratus ribu) sejumlah Rp.1.900.000,- (satu juta sembilan ratus
18 ribu rupiah) dan 2 (dua) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sejumlah Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah). Yang telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian erat dengan bukti-bukti lain, dan juga dibenarkan oleh Terdakwa dan para Saksi yang hadir, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa dalam perkara. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan, keterangan para Saksi di bawah sumpah, serta alat bukti lain di pesidangan, dan setelah menghubungkan yang satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan secata pada tahun 2009 di Kodam IX/Udayana, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kecabangan di Pusdik Arhanud Malang, selanjutnya ditempatkan di yonarhanudse-8 Gedangan Sidoarjo, pada bulan Oktober 2011 Terdakwa dipindah tugaskan di Korem 084/Bhaskara Jaya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa dengan pangkat Prada NRP 31090558261188. 2. Bahwa benar Terdakwa pada bulan Agustus 2013 kenal dengan Saksi Jovan Donovan alias Lukmanul Hakim saat makan nasi goreng di warung yang terletak di Jl. Seruni Gedangan Sidoarjo, setelah perkenalan tersebut Saksi Jovan Donovan menyampaikan kepada Terdakwa agar menjualkan sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc yang tidak dilengkapi dengan surat-surat sah dan Saksi Jovan Donovan mendapat sepeda motor tersebut dari teman Saksi Jovan Donovan yang bernama Sdr. Ardi bertempat tinggal di daerah JI. Bungurasih Barat Sidoarjo, kemudian Terdakwa menjualkan sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc tersebut dan harga jualnya berapa Saksi Jovan Donovan tidak tahu tetapi Saksi Jovan Donovan di beri uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), setelah berhasil menjualkan sepeda motor tersebut Terdakwa sering menghubungi Saksi Jovan Donovan agar mencarikan order motor atau barang hasil kejahatan apa saja supaya sama-sama mendapat keuntungan. 3. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 Saksi Jovan Donovan menyewa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF milik Saksi Sudarsih di Jl. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat Jl. Karanggan Kota Depok Jawa Barat dan uang sewa perharinya sebesar Rp. 300.000, (tiga ratus ribu rupiah) dan Saksi Jovan Donovan sudah membayar uang sewa sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) untuk sewa selama 2 (dua) hari dan saat penyerahan mobil tersebut, tidak dilengkapi dengan surat kendaraan berupa STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Saksi Jovan Donovan sekira pukul 21.30 Wib membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF dari Jawa Barat menuju Surabaya untuk menemui Terdakwa di tempat kostnya di Jl. Seruni No. 7 Gedangan Sidoarjo dengan tujuan menjual mobil Daihatsu Luxio tersebut, setelah Saksi Jovan Donovan bertemu dengan Terdakwa di tempat kost Terdakwa, kemudian Terdakwa melihat kendaraan tersebut, kemudian Saksi Jovan Donovan menyampaikan kepada Terdakwa bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF, Saksi Jovan Donovan dapatkan dari sewa tanpa dilengkapi STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan membicarakan tentang cara menjualnya. 4. Bahwa benar Terdakwa selanjutnya mengajak Saksi Jovan Donovan menemui Saksi Su'id di samping warung bakso milik Saksi Su’id di Jl. Nangka Seruni No.34 Gedangan Sidoarjo, kemudian Terdakwa
19 menawarkan kepada Saksi Su’id untuk menjualkan mobil Kosongan/tanpa surat-surat Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), selanjutnya Saksi Su’id menghubungi Saksi Hariyadi alias Oklik melalui telepon dan menawarkan mobil tersebut dengan harga sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah), kemudian Saksi Hariyadi alias Oklik menghubungi pembeli yaitu Sdr. Abah Ud yang alamatnya di Perum Wage Sidoarjo, namun Sdr. Abah Ud menawar mobil Daihatsu Luxio sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), selanjutnya Saksi Hariyadi alias Oklik menghubungi Saksi Su’id bahwa mobil Daihatsu Luxio ditawar sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan Saksi Su’id setuju , selanjutnya Saksi Su’id meminta malam itu juga pembayarannya tetapi Sdr. Abah Ud tidak mau dan sepakat besok hari Jum'at tanggal 11 Oktober 2013. 5. Bahwa benar Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan sepakat jika mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF laku terjual sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) maka pembagian Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan masing-masing mendapatkan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah rupiah) sedangkan Saksi Su’id dan Saksi Hariyadi alias Oklik mendapatkan masing-masing sebesar Rp. 2.500.000,(dua juta lima ratus ribu rupiah). 6. Bahwa benar Terdakwa pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib dengan berpakaian olahraga berlambangkan Korem 084/Bhaskara Jaya bersama Saksi Su’id mengantarkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF ke rumah Saksi Hariyadi alias Oklik di JI. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo, setelah Terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi Hariyadi alias Oklik, selanjutnya Terdakwa meminjam uang kepada Saksi Hariyadi alias Oklik sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan mengatakan "nanti dipotong saja setelah pembayaran mobilnya" dan Saksi Hariyadi alias Oklik memberikan uang tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa dengan Saksi Su’id kembali ke warung bakso milik Saksi Su’id di Ji Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo sambil menunggu kabar dari Saksi Hariyadi alias Oklik. 7. Bahwa benar selanjutnya Saksi Hariyadi alias Oklik sekira pukul 09.30 Wib dengan membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF pergi menjemput Sdr. Abah Ud dengan temannya yang Saksi Hariyadi alias Oklik tidak ketahui namanya, setelah sampai di JI. Raya mau masuk Perum Wage Sidoarjo Saksi Hariyadi alias Oklik bertemu Sdr. Abah Ud dan temannya (tidak tahu namanya) dengan berboncengan sepeda motor, kemudian Saksi Hariyadi alias Oklik bersama teman Sdr. Abah Ud naik mobil Saksi Hariyadi alias Oklik sedangkan Sdr. Abah Ud memakai sepeda motor dengan tujuan sama-sama ke tempat JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya untuk melakukan transaksi jual beli mobil tersebut, setelah sampai di JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya teman Sdr. Abah Ud turun dari mobil dan berjalan ke kantor Pengadilan Agama tidak beberapa lama kemudian sekira pukul 10.00 Wib teman Abah Ud kembali dengan membawa 4 (empat) orang diantaranya Saksi Bripka Agus Budiono, Saksi Brigadir Arvian Adi Nugroho bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya dibawa pimpinan Kanitreskrim Polsek Jambangan AKP I Made Patera N, S.H langsung menangkap Saksi sedangkan Sdr. Abah Ud melarikan diri dengan mengunakan sepeda motorya dan teman Sdr. Abah Ud dilepaskan oleh Polisi karena SP (orang suruan Polisi). 8. Bahwa benar selanjutnya Saksi Bripka Agus Budiono, Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya melakukan pengembangan terhadap Saksi Hariyadi alias Oklik, kemudian setelah pengembangan didapatkan keterangan bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-I094-EKF, Saksi Hariyadi alias Oklik
20 dapatkan dari Terdakwa dan Saksi Su’id, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho bersama Anggota Reskrim Polsek Jambangan mendatangi tempat tinggal Saksi Su’id di daerah Seruni Gedangan Sidoarjo dengan diantar Saksi Hariyadi alias Oklik, kemudian Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho menangkap Saksi Su’id dan Terdakwa di warung bakso milik Saksi Su’id di JI Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo, selanjutnya Saksi Su’id menjelaskan mobil tersebut di dapat dari Terdakwa, namun Terdakwa mengingkari keterlibatannya dan yang terlibat adalah Saksi Jovan Donovan yang saat itu berada di tempat kost Terdakwa yang tidak jauh dari warung bakso milik Saksi Su’id, kemudian Saksi Jovan Donovan di tangkap ditempat kost Terdakwa, selanjutnya Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho mengamankan Saksi Jovan Donovan, Saksi Su’id dan Saksi Hariyadi alias Oklik sedangkanTerdakwa setelah dilakukan penangkapan, kemudian diserahkan ke Intel Korem 084/Bhaskara Jaya, setelah di introgasi intel Korem selanjutnya Terdakwa diamankan oleh Provost Satuan, kemudian perkara Terdakwa tersebut di limpahkan ke Denpom V/4 Surabaya. 9. Bahwa benar peranan Terdakwa, Saksi Jovan Donovan alias Lukmanul Hakim, Saksi Su'id dan Saksi Hariyadi alias Oklik dalam jual beli mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi surat-surat yang sah sebagai berikut: 1). Bahwa Saksi Jovan Donovan berperan mendatangkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan cara menyewa mobil milik Saksi Sudarsih di JI. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat JI. Karanggan Kota Depok Jawa Barat. 2). Terdakwa berperan menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF yang di dapat dari Saksi Jovan Donovan dengan bekerjasama dengan Saksi Su’id untük menjualkan/mencari pembeli. 3). Bahwa Saksi Su’id berperan membantu Terdakwa dan Saksi Jovan Donovan untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF dengan bantuan Saksi Hariyadi alias Oklik. 4). Bahwa Saksi Hariyadi alias Oklik berperan sebagai penghubung untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio nopol B-1094EKF yang akan dijual kepada seseorang yang bernama Sdr. Abah Ud. 10. Bahwa benar Terdakwa sebelum perkara ini. pernah dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) bulan dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara dalam perkara penganiayaan secara bersamasama, sesuai dengan Putusan Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor: Put 174-K/PM.Ill-I2/AD/VII/2013 tanggal 11 Nopember 2013 dan pidana penjara tersebut belum djalani oleh Terdakwa, karena Terdakwa mengalami kecelakaan sehingga mengakibatkan pata tulang lengan. Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa dalam hal pembuktian unsur dakwaannya namun mengenai berat ringannya hukuman yang akan dijatuhkan, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sesuai fakta yang terungkap di persidangan.
Menimbang
: Bahwa mengenai permohonan Terdakwa yang menyatakan merasa menyesal, berjanji tidak akan berbuat lagi dan mohon keringanan
21 hukuman, Majelis Hakim berpendapat akan mempertimbangan sekaligus dalam putusan ini. Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Alternatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan Alternatif Pertama : Unsur kesatu Unsur kedua
: Barang siapa; : Membeli, menawarkan, menukarkan, menerima gadai, menerima hadiah; atau untuk menarik keuntungan menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda; Unsur ketiga : Yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan; Unsur keempat : Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri. Atau Dakwaan Alternatif Kedua : Unsur kesatu Unsur kedua
: Barang siapa; : Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu; Unsur ketiga : Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain; Tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan. Unsur keempat : Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri. Menimbang
: Bahwa oleh karena dakwaan Oditur Militer disusun secara alternatif, Majelis Hakim dapat membuktikan salah satu alternatif dakwaan yang paling bersesuaian dengan fakta hukum yang terungkap di persidangan. Namun oleh karena Oditur Militer memilih membuktikan Dakwaan Alternatif Pertama, Majelis Hakim juga akan membuktikan Dakwaan Alternatif Pertama terlebih dahulu.
Menimbang
: Bahwa mengenai Dakwaan Alternatif Pertama tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Unsur Kesatu :
“Barang siapa”
Bahwa yang dimaksud dengan pengertian “barang siapa” sebagai subyek hukum dalam KUHP adalah orang atau badan hukum. Bahwa yang dimaksud dengan orang sebagai subyek hukum pidana adalah seperti yang diatur dalam pasal 2 sampai pasal 9 KUHP,dalam rumusan pasal tersebut adalah semua Warga Negara Indonesia dan termasuk Warga Negara Asing yeng memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP tersebut, yang dalam hal ini termasuk pula anggota angkatan perang (anggota Tentara Nasional Indonesia). Bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (pidana) kepada pelaku atau subyek, maka ia haruslah mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang di lakukannya itu. Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subyek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi oleh keadaan-keadaan sebagaimana diatur dalam pasal 44 KUHP yakni jiwanya cacad dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit.
22 Bahwa Drs. P. A. F Lamintang, SH dan C. Djisman Samosir, SH dalam bukunya “Hukum Pidana Indonesia” penerbit Sinar Baru Bandung, pada halaman 37 telah mengutip pendapat Pompe dan Van Hattum menurut Pompe dalam bukunya “Handboek”, halaman 191192 bahwa Ontoereken baarheid atau tidak dapat dipertanggungjawabkannya suatu perbuatan pada diri si pembuat seperti yang dirumuskan di dalam pasal 44 KUHP merupakan suatu Strafuitsluitings grond atau dasar untuk meniadakan hukuman. Jika setelah di lakukan pemeriksaan tetap saja terdapat keragu-raguan tentang adanya teoreken baarheid tersebut, maka si pelaku tetap dapat di hukum, sedangkan Van Hattum dalam bukunya “Hand en leerboek I, hal 327” menjelaskan bahwa seseorang itu dikatakan “teorekeningsvatbaar” jika ia dalam bertindak secara sadar, dapat bebas bertindak secara lain dan mampu untuk menentukan kehendaknya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, terungkap fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan secata pada tahun 2009 di Kodam IX/Udayana, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti kecabangan di Pusdik Arhanud Malang, selanjutnya ditempatkan di yonarhanudse-8 Gedangan Sidoarjo, pada bulan Oktober 2011 Terdakwa dipindah tugaskan di Korem 084/Bhaskara Jaya sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa dengan pangkat Prada NRP 31090558261188. 2. Bahwa benar pada waktu Terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan ini, Terdakwa masih dinas aktif sebagai anggota TNI AD dengan pangkat Prada, maka dalam kapasitas status tersebut kepada Terdakwa dapat diberlakukan ketentuan-ketentuan hukum pidana umum, selain ketentuan hukum pidana militer. 3.. Bahwa benar oleh karena Terdakwa masih dinas aktif sebagai anggota TNI AD, menunjukkan bahwa Terdakwa sehat baik jasmani maupun rohani, yang berarti pula bahwa Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Bahwa ternyata di depan persidangan disamping Terdakwa telah membenarkan identitasnya yang tercantum dalam Surat Dakwaan, dan juga menurut pengamatan Majelis Hakim, Terdakwa sehat jasmani dan rohani dengan demikian Terdakwa adalah orang yang dapat dipertanggungjawabkan atas segala perbuatannya menurut hukum. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu ”Barangsiapa” telah terpenuhi. 2. Unsur kedua : “Membeli, menawarkan, menukarkan, menerima gadai, menerima hadiah; atau untuk menarik keuntungan menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda “ -
Bahwa yang dimaksud “membeli” adalah suatu cara atau perbuatan/ tindakan untuk mendapatkan suatu hak pemilikan atas suatu benda/ barang menurut cara yang lazim berlaku dalam jual beli barang. Dalam perbuatan jual beli, pada umumnya dilengkapi dengan surat-surat sah sebagai bukti dari telah terjadinya jual beli baik itu surat perjanjian jual beli, kwitansi, faktur dan sebagainya. Dalam “jual beli” tidak harus terjadi penyerahan barang yang
23 diperjual-belikan, demikian juga pembayaran harganya, melainkan sudah cukup jika telah terjadi suatu kesepakatan antara para pihak, baik penjual maupun pembeli. -
Yang dimaksud dengan “menukar” adalah suatu perbuatan/tindakan mengganti (dengan yang lain) dengan tanpa memberi tambahan uang.
-
Bahwa yang dimaksud dengan “Menerima gadai“ adalah menerima sesuatu barang yang berfungsi sebagai jaminan (gadai) dari pihak lain untuk selama waktu yang telah diperjanjikan oleh kedua belah pihak, dimana pihak yang satu melepaskan barangnya (selaku debitur) sedangkan yang lain melepaskan sejumlah uang (selaku kreditur). Dalam hal gadai, baik yang menggadaikan (debitur) maupun yang menerima gadai (kreditur) masing-masing masih memungkinkan untuk mendapatlkan kembali haknya, yaitu barang bagi debitur dan uang bagi kreditur, kecuali dalam hal-hal tertentu saja (karena telah diperjanjikan oleh kedua belah pihak) yang memaksa hak masing-masing pihak menjadi hilang.
-
Yang dimaksud dengan “Menerima hadiah” adalah menerima suatu pemberian, ganjaran, atau imbalan dari orang/pihak lain, karena orang/pihak lain tersebut menganggap bahwa si penerima hadiah telah berjasa dengan karyanya yang bermanfaat bagi orang/pihak lain tersebut. ‘Hadiah’ yang dimaksud dalam pasal ini termasuk juga pemberian, ganjaran atau imbalan yang berwujud barang yang berasal dari hasil kejahatan.
-
Yang dimaksud dengan “Menarik keuntungan” adalah mengambil atau mendapatkan suatu kelebihan/laba (pada umumnya berupa uang) atas sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomis. Karena hanya dari barang yang mempunyai nilai ekonomis saja suatu keuntungan (laba) dapat diraih.
-
Yang dimaksud dengan “Menjual” adalah suatu perbuatan/tindakan memindahkan barang dan sekaligus memindahkan hak kepemilikan atas benda/barang miliknya tersebut kepada orang lain menurut cara-cara yang lazim berlaku dalam praktek jual-beli pada umumnya sesuai ketentuan hukum perdata maupun hukum adat). Dalam jual beli sesuatu barang umumnya dilengkapi/dilindungi dengan surat-surat yang berlaku (sah) sebagai bukti keabsahan dalam pemilikan atas sesuatu barang yang dijual-belikan tersebut.
-
Yang dimaksud dengan “menyewa” adalah suatu cara/perbuatan/ tindakan untuk ikut mendapatkan/menikmati atas sesuatu benda/barang milik orang lain, dengan cara memberi sesuatu imbalan/pembayaran (umumnya berupa uang) menurut jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan yang bersangkutan).
-
Yang dimaksud dengan “Menggadaikan” adalah memberikan suatu barang yang berfungsi sebagai jaminan (gadai) kepada pihak lain untuk selama jangka waktu yang telah diperjanjikan oleh kedua belah pihak, dimana satu pihak (debitur) melepaskan barang yang ditukar dengan uang sebagai harga gadai, sedangkan pihak yang lain (kreditur) menerima barang dan menukar dengan melepaskan sejumlah uang sebagai harga gadai. Dalam hal gadai, baik yang menggadaikan (debitur) maupun yang menerima gadai (kreditur) masing-masing maih memungkinkan
24 untuk mendapatkan kembali haknya (barang bagi debitur dan uang bagi kreditur). Kecuali dalam hal tertentu yang telah diperjanjiakan oleh kedua belah pihak, yang dapat memaksa hak masing-masing pihak menjadi hilang. -
Yang dimaksud dengan ‘mengangkut’ adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan memindahkan sesuastu barang dari satu tempat ke tempat lain dengan cara, moda, atau sarana angkutan apapun.
-
Yang dimaksud dengan “menyimpan atau menyembunyikan barang” adalah menempatkan sesuatu barang sedemikian rupa sehingga tidak bisa dilihat atau didekati untuk disentuh oleh orang lain. Bedanya, jika menyimpan relatif masih bisa (kemungkinan) dilihat, didekati dan diambil oleh orang lain, namun menyembunyikan berarti penempatan barang itu diharapkan sama sekali tidak bisa dilihat, didekati dan diambil oleh orang lain.
-
Yang dimaksud dengan “Benda” dalam unsur ini adalah barang bergerak yang mempunyai nilai ekonomis. Karena logikanya hanya dari barang bergerak yang mempunyai nilai ekonomis, seseorang dapat melakukan sesuatu untuk mendapatkan suatu keuntungan.
-
Bahwa perbuatan menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda (yang diketahui atau diduga berasal dari kejahatan) tersebut harus dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan. Bahwa oleh karena unsur ini mengandung beberapa alternatif perbuatan, Majelis Hakim hanya akan membuktikan salah satu alternatif perbuatan yang paling bersesuaian dengan fakta hukum di persidangan yaitu :
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa di persidangan, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 Saksi Jovan Donovan menyewa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF milik Saksi Sudarsih di Jl. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat Jl. Karanggan Kota Depok Jawa Barat dan uang sewa perharinya sebesar Rp. 300.000, (tiga ratus ribu rupiah) dan Saksi Jovan Donovan sudah membayar uang sewa sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) untuk sewa selama 2 (dua) hari dan saat penyerahan mobil tersebut, tidak dilengkapi dengan surat kendaraan berupa STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Saksi Jovan Donovan sekira pukul 21.30 Wib membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF dari Jawa Barat menuju Surabaya untuk menemui Terdakwa di tempat kostnya di Jl. Seruni No. 7 Gedangan Sidoarjo dengan tujuan menjual mobil Daihatsu Luxio tersebut, setelah Saksi Jovan Donovan bertemu dengan Terdakwa di tempat kost Terdakwa, kemudian Terdakwa melihat kendaraan tersebut, kemudian Saksi Jovan Donovan menyampaikan kepada Terdakwa bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF, Saksi Jovan Donovan dapatkan dari sewa tanpa dilengkapi STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan membicarakan tentang cara menjualnya. 2. Bahwa benar Terdakwa selanjutnya mengajak Saksi Jovan Donovan menemui Saksi Su'id di samping warung bakso milik Saksi Su’id di Jl. Nangka Seruni No.34 Gedangan Sidoarjo, kemudian Terdakwa
25 menawarkan kepada Saksi Su’id untuk menjualkan mobil Kosongan/tanpa surat-surat/dokumen yang sah Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), selanjutnya Saksi Su’id menghubungi Saksi Hariyadi alias Oklik melalui telepon dan menawarkan mobil tersebut dengan harga sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah), kemudian Saksi Hariyadi alias Oklik menghubungi pembeli yaitu Sdr. Abah Ud yang alamatnya di Perum Wage Sidoarjo, namun Sdr. Abah Ud menawar mobil Daihatsu Luxio sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), selanjutnya Saksi Hariyadi alias Oklik menghubungi Saksi Su’id bahwa mobil Daihatsu Luxio ditawar sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan Saksi Su’id setuju, selanjutnya Saksi Su’id meminta malam itu juga pembayarannya tetapi Sdr. Abah Ud tidak mau dan sepakat besok hari Jum'at tanggal 11 Oktober 2013. 3. Bahwa benar Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan sepakat jika mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF laku terjual sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) maka pembagian Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan masing-masing mendapat sebesar Rp. 5.000.000,(lima juta rupiah rupiah) sedangkan Saksi Su’id dan Saksi Hariyadi alias Oklik mendapat masing-masing sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). 4. Bahwa benar Terdakwa pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib dengan berpakaian olah raga berlambangkan Korem 084/Bhaskara Jaya bersama Saksi Su’id mengantarkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF ke rumah Saksi Hariyadi alias Oklik di JI. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo, setelah Terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi Hariyadi alias Oklik, selanjutnya Terdakwa meminjam uang kepada Saksi Hariyadi alias Oklik sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah rupiah) dengan mengatakan "nanti dipotong saja setelah pembayaran mobilnya" dan Saksi Hariyadi alias Oklik memberikan uang tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa dengan Saksi Su’id kembali ke warung bakso milik Saksi Su’id di Jl. Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo sambil menunggu kabar dari Saksi Hariyadi alias Oklik. 5. Bahwa benar selanjutnya Saksi Hariyadi alias Oklik sekira pukul 09.30 Wib dengan membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF pergi menjemput Sdr. Abah Ud dengan temannya yang Saksi Hariyadi alias Oklik tidak ketahui namanya, setelah sampai di JI. Raya mau masuk Perum Wage Saksi Hariyadi bertemu Sdr. Abah Ud dan temannya (tidak tahu namanya) dengan berboncengan sepeda motor, kemudian Saksi Hariyadi alias Oklik bersama teman Sdr. Abah Ud naik mobil Saksi Hariyadi alias Oklik sedangkan Sdr. Abah Ud memakai sepeda motor dengan tujuan sama-sama ke tempat JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya untuk melakukan transaksi jual beli mobil tersebut, setelah sampai di JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya teman Sdr. Abah Ud turun dari mobil dan berjalan ke kantor pengadilan Agama tidak beberapa lama kemudian sekira pukul 10.00 Wib teman Abah Ud kembali dengan membawa 4 (empat) orang diantaranya Saksi Bripka Agus Budiono, Saksi Brigadir Arvian Adi Nugroho bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya dibawa pimpinan Kanitreskrim Polsek Jambangan AKP I Made Patera N, S.H langsung menangkap Saksi sedangkan Sdr. Abah Ud melarikan diri dengan mengunakan sepeda motomya dan teman Sdr. Abah Ud dilepaskan oleh Polisi karena SP (orang suruan Polisi). 6. Bahwa benar selanjutnya Saksi Bripka Agus Budiono, Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya melakukan pengembangan terhadap Saksi Hariyadi alias Oklik, kemudian setelah pengembangan didapatkan keterangan
26 bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF, Saksi Hariyadi alias Oklik dapatkan dari Terdakwa dan Saksi Su’id, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho bersama Anggota Reskrim Polsek Jambangan mendatangi tempat tinggal Saksi Su’id di daerah Seruni Gedangan Sidoarjo dengan diantar Saksi Hariyadi alias Oklik, kemudian Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho menangkap Saksi Su’id dan Terdakwa di warung bakso milik Saksi Su’id di JI Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo, selanjutnya Saksi Su’id menjelaskan mobil tersebut di dapat dari Terdakwa, namun Terdakwa mengingkari keterlibatannya dan yang terlibat adalah Saksi Jovan Donovan yang saat itu berada di tempat kost Terdakwa yang tidak jauh dari warung bakso milik Saksi Su’id, kemudian Saksi Jovan Donovan di tangkap ditempat kost Terdakwa, selanjutnya Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho mengamankan Saksi Jovan Donovan, Saksi Su’id dan Saksi Hariyadi alias Oklik sedangkan Terdakwa setelah dilakukan penangkapan, kemudian diserahkan ke Intel Korem 084/Bhaskara Jaya, setelah di introgasi intel Korem selanjutnya Terdakwa diamankan oleh Provost Satuan, Kemudian perkara tersebut di limpahkan ke Denpom V/4 Surabaya. 7. Bahwa benar peranan Terdakwa, Saksi Jovan Donovan alias Lukmanul Hakim, Saksi Su'id dan Saksi Hariyadi alias Oklik dalam jual beli mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi surat-surat yang sah sebagai berikut: 1). Bahwa Saksi Jovan Donovan berperan mendatangkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan cara menyewa mobil milik Saksi S di JI. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat JI. Karanggan Kota Depok Jawa Barat. 2). Terdakwa berperan menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF yang di dapat dari Saksi Jovan Donovan dengan bekerjasama dengan Saksi Su’id untük menjualkan/mencari pembeli. 3). Bahwa Saksi Su’id berperan membantu Terdakwa dan Saksi Jovan Donovan untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF dengan bantuan Saksi Hariyadi alias Oklik. 4). Bahwa Saksi Hariyadi alias Oklik berperan sebagai penghubung untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio nopol B-1094EKF yang akan dijual kepada seseorang yang bernama Sdr. Abah Ud. 8. Bahwa benar untuk menarik keuntungan dari penjualan 1 (satu) unit Mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF yang tanpa dilengkapi suratsurat/dokumen yang sah tersebut dilakukan oleh Terdakwa dan Saksi Jovan Donovan dengan cara menawarkan kepada Saksi Su’id untuk menjualkan mobil tersebut dengan harga Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), sehingga perbuatan tersebut termasuk dalam pengertian menawarkan. 9. Bahwa benar Terdakwa menerangkan 1 (satu) unit Mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF yang disewa oleh Saksi Jovan Donovan dari Saksi Sudarsih adalah benda bergerak yang mempunyai nilai ekonomis yang dapat dinilai dengan uang. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua: “Menawarkan sesuatu benda” telah terpenuhi. 3. Unsur ketiga :
“Yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan”.
-
27 Bahwa dalam delik ini tersirat dua pengertian, yaitu: delik dolus (kesengajaan) sebagaimana tersurat dalam kata “diketahui”, dan delik culpa (kealpaan) yang tersurat dalam kata-kata “sepatutnya harus diduga”, yang keduanya disenafaskan, sehingga oleh karenanya ancaman pidananya sama.
-
Bahwa kendati unsur kesalahan “yang diketahui dan sepatutnya harus diduga (culpa)” ditempatkan diakhir perumusan delik, namun hal tersebut telah mencakupi seluruh unsur di depannya.
-
Bahwa yang dimaksud dengan “diperoleh dari kejahatan” adalah bahwa cara memperoleh, mendapatkan, atau memiliki benda tersebut tidak melalui cara-cara pemindahan hak yang lazim berlaku, seperti jual beli, tukar menukar, hibah, dan sebagainya, akan tetapi benda tersebut diperoleh dengan cara yang melanggar hukum (tindak pidana kejahatan).
-
Unsur ini mengandung pengertian bahwa pelaku, dalam hal ini Terdakwa, telah mengetahui atau setidak-tidaknya telah menduga bahwa barang yang dijual atau digadaikannya tersebut adalah diperoleh dari kejahatan, namun si pelaku tetap saja menjual atau menggadaikannya, karena pelaku ingin mendapatkan keuntungan dari penjualan barang tersebut, walaupun si pelaku mengetahui resiko atas perbuatannya tersebut.
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 9 Oktober 2013 Saksi Jovan Donovan menyewa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF milik Saksi Sudarsih di Jl. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat Jl. Karanggan Kota Depok Jawa Barat dan uang sewa perharinya sebesar Rp. 300.000, (tiga ratus ribu rupiah) dan Saksi Jovan Donovan sudah membayar uang sewa sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) untuk sewa selama 2 (dua) hari dan saat penyerahan mobil tersebut, tidak dilengkapi dengan surat kendaraan berupa STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Saksi Jovan Donovan sekira pukul 21.30 Wib membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF dari Jawa Barat menuju Surabaya untuk menemui Terdakwa di tempat kostnya di JL Seruni No. 7 Gedangan Sidoarjo dengan tujuan menjual mobil Daihatsu Luxio tersebut, setelah Saksi Jovan Donovan bertemu dengan Terdakwa di tempat kost Terdakwa, kemudian Terdakwa melihat kendaraan tersebut, kemudian Saksi Jovan Donovan menyampaikan kepada Terdakwa bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF, didapat dari sewa tanpa dilengkapi STNK maupun surat sah lainnya, selanjutnya Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan membicarakan tentang cara menjualnya. 2. Bahwa benar Terdakwa selanjutnya mengajak Saksi Jovan Donovan menemui Saksi Su'id di samping warung bakso milik Saksi Su’id di Jl. Nangka Seruni No.34 Gedangan Sidoarjo, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Saksi Su’id untuk menjualkan mobil Kosongan/tanpa surat-surat/dokumen yang sah Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), selanjutnya Saksi Su’id menghubungi Saksi Hariyadi alias Oklik melalui telepon dan menawarkan mobil tersebut dengan harga sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah), kemudian Saksi Hariyadi alias Oklik menghubungi pembeli yaitu Sdr. Abah Ud yang alamatnya di Perum Wage Sidoarjo, namun Sdr. Abah Ud menawar mobil Daihatsu Luxio sebesar Rp.
28 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), selanjutnya Saksi Hariyadi alias Oklik menghubungi Saksi Su’id bahwa mobil Daihatsu Luxio ditawar sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan Saksi Su’id setuju, selanjutnya Saksi Su’id meminta malam itu juga pembayarannya tetapi Sdr. Abah Ud tidak mau dan sepakat besok hari Jum'at tanggal 11 Oktober 2013. 3. Bahwa benar Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan sepakat jika mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF laku terjual sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) maka pembagian Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan masing-masing mendapat sebesar Rp. 5.000.000,(lima juta rupiah rupiah) sedangkan Saksi Su’id dan Saksi Hariyadi alias Oklik mendapatkan masing-masing sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). 4. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib Terdakwa dengan berpakaian olahraga berlambangkan Korem 084/Bhaskara Jaya bersama Saksi Su’id mengantarkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF ke rumah Saksi Hariyadi alias Oklik di JI. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo, setelah Terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi Hariyadi alias Oklik, selanjutnya Terdakwa meminjam uang kepada Saksi Hariyadi alias Oklik sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan mengatakan "nanti dipotong saja setelah pembayaran mobilnya" dan Saksi Hariyadi alias Oklik memberikan uang tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa dengan Saksi Su’id kembali ke warung bakso milik Saksi Su’id di Ji Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo sambil menunggu kabar dari Saksi Hariyadi alias Oklik. 5. Bahwa benar selanjutnya Saksi Hariyadi alias Oklik sekira pukul 09.30 Wib dengan membawa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF pergi menjemput Sdr. Abah Ud dengan temannya yang Saksi Hariyadi alias Oklik tidak ketahui namanya, setelah sampai di JI. Raya mau masuk Perum Wage Saksi Hariyadi bertemu Sdr. Abah Ud dan temannya (tidak tahu namanya) dengan berboncengan sepeda motor, kemudian Saksi Hariyadi alias Oklik bersama teman Sdr. Abah Ud naik mobil Saksi Hariyadi alias Oklik sedangkan Sdr. Abah Ud memakai sepeda motor dengan tujuan sama-sama ke tempat JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya untuk melakukan transaksi jual beli mobil tersebut, setelah sampai di JI. Raya dekat Masjid Agung/Al Akbar Surabaya teman Sdr. Abah Ud turun dari mobil dan berjalan ke kantor pengadilan Agama tidak beberapa lama kemudian sekira pukul 10.00 Wib teman Abah Ud kembali dengan membawa 4 (empat) orang diantaranya Saksi Bripka Agus Budiono, Saksi Brigadir Arvian Adi Nugroho bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya dibawa pimpinan Kanitreskrim Polsek Jambangan AKP I Made Patera N, S.H langsung menangkap Saksi sedangkan Sdr. Abah Ud melarikan diri dengan mengunakan sepeda motomya dan teman Sdr. Abah Ud dilepaskan oleh Polisi karena SP (orang suruan Polisi). 6. Bahwa benar selanjutnya Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho bersama anggota Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya melakukan pengembangan terhadap Saksi Hariyadi alias Oklik, kemudian setelah pengembangan didapatkan keterangan bahwa mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF, Saksi Hariyadi alias Oklik dapatkan dari Terdakwa dan Saksi Su’id, selanjutnya sekira pukul 13.00 Wib Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho bersama Anggota Reskrim Polsek Jambangan mendatangi tempat tinggal Saksi Su’id di daerah Seruni Gedangan Sidoarjo dengan diantar Saksi Hariyadi alias Oklik, kemudian Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho menangkap Saksi Su’id dan Terdakwa di warung bakso milik Saksi Su’id di JI Nangka Seruni No. 34 Gedangan
29 Sidoarjo, selanjutnya Saksi Su’id menjelaskan mobil tersebut di dapat dari Terdakwa, namun Terdakwa mengingkari keterlibatannya dan yang terlibat adalah Saksi Jovan Donovan yang saat itu berada di tempat kost Terdakwa yang tidak jauh dari warung bakso Saksi Su’id, kemudian Saksi Jovan Donovan di tangkap ditempat kost Terdakwa, selanjutnya Saksi Bripka Agus Budiono dan Saksi Brigadir Arfian Adi Nugroho mengamankan Saksi Jovan Donovan, Saksi Su’id dan Saksi Hariyadi alias Oklik sedangkanTerdakwa setelah dilakukan penangkapan, kemudian diserahkan ke Intel Korem 084/Bhaskara Jaya, setelah di introgasi intel Korem selanjutnya Terdakwa diamankan oleh Provost Satuan, Kemudian perkara tersebut di limpahkan ke Denpom V/4 Surabaya. 7. Bahwa benar peranan Terdakwa, Saksi Jovan Donovan alias Lukmanul Hakim, Saksi Su'id dan Saksi Hariyadi alias Oklik dalam jual beli mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi suratsurat/dokumen yang yang sah sebagai berikut: 1). Bahwa Saksi Jovan Donovan berperan mendatangkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan cara menyewa mobil milik Saksi Sudarsih di JI. Karanggan Muda Kec. Gunung Putri Kab. Bogor melalui perantara sewa Sdr. Wawan alamat JI. Karanggan Kota Depok Jawa Barat. 2). Terdakwa berperan menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF yang di dapat dari Saksi Jovan Donovan dengan bekerjasama dengan Saksi Su’id untük menjualkan/mencari pembeli. 3). Bahwa Saksi Su’id berperan membantu Terdakwa dan Saksi Jovan Donovan untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B1094-EKF dengan bantuan Saksi Hariyadi alias Oklik. 4). Bahwa Saksi Hariyadi alias Oklik berperan sebagai penghubung untuk menjualkan mobil Daihatsu Luxio nopol B-1094EKF yang akan dijual kepada seseorang yang bernama Sdr. Abah Ud. 8. Bahwa benar sejak semula Terdakwa sudah mengetahui bahwa 1 (satu) unit Mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi suratsurat/dokumen yang sah yang hendak dijual oleh Saksi Jovan Donovan adalah mobil rental/sewa, namun karena ingin memperoleh uang dengan cara yang mudah dan cepat, Terdakwa dan Saksi Jovan Donovan menawarkan mobil tersebut kepada Saksi Su’id untuk dijual dengan harga Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah). 9. Bahwa benar walaupun Terdakwa mengetahui bahwa 1 (satu) unit Mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF tanpa dilengkapi suratsurat/dokumen yang sah adalah mobil rental/sewa, namun Terdakwa tetap menawarkan kendaraan tersebut, dengan demikian perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan secara melawan hukum. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga: “ Yang diketahui bahwa diperoleh dari kejahatan”, telah terpenuhi. 4.
Unsur keempat : “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri”. Bahwa yang dimaksud dengan secara bersama-sama adalah pelaku dari suatu tindak pidana Iebih dari satu orang dan diantara pelaku terdapat kerjasama secara sadar dan Iangsung, sedangkan diantara pelaku terdapat saling pengertian dan saling mengetahui perbuatan pelaku lain, begitu pula secara Iangsung yaitu suatu tindak pidana yang terjadi adalah perwujudan Iangsung dari perbuatan para pelaku.
30 Bahwa yang dimaksud “sendiri-sendiri” adalah melakukan perbuatan/tindakan sendiri oleh masing-masing pelaku dalam hal ini Terdakwa terlepas satu dari yang lain. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa selanjutnya mengajak Saksi Jovan Donovan menemui Saksi Su'id di samping warung bakso milik Saksi Su’id di Jl. Nangka Seruni No.34 Gedangan Sidoarjo, kemudian Terdakwa menawarkan kepada Saksi Su’id untuk menjualkan mobil Kosongan/tanpa surat-surat/dokumen yang sah Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF dengan harga sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), selanjutnya Saksi Su’id menghubungi Saksi Hariyadi alias Oklik melalui telepon dan menawarkan mobil tersebut dengan harga sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah), kemudian Saksi Hariyadi alias Oklik menghubungi pembeli yaitu Sdr. Abah Ud yang alamatnya di Perum Wage Sidoarjo, namun Sdr. Abah Ud menawar mobil Daihatsu Luxio sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), selanjutnya Saksi Hariyadi alias Oklik menghubungi Saksi Su’id bahwa mobil Daihatsu Luxio ditawar sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan Saksi Su’id setuju , selanjutnya Saksi Su’id meminta malam itu juga pembayarannya tetapi Sdr. Abah Ud tidak mau dan sepakat besok hari Jum'at tanggal 11 Oktober 2013. 2. Bahwa benar Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan sepakat jika mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF laku terjual sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) maka pembagian Terdakwa dengan Saksi Jovan Donovan masing-masing mendapat sebesar Rp. 5.000.000,(lima juta rupiah rupiah) sedangkan Saksi Su’id dan Saksi Hariyadi alias Oklik mendapatkan masing-masing sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah). 3. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 11 Oktober 2013 sekira pukul 05.30 Wib Terdakwa dengan berpakaian olahraga berlambangkan Korem 084/Bhaskara Jaya bersama Saksi Su’id mengantarkan mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF ke rumah Saksi Hariyadi alias Oklik di JI. Keboan Anom Rt.1 Rw.8 Gedangan Sidoarjo, setelah Terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Saksi Hariyadi alias Oklik, selanjutnya Terdakwa meminjam uang kepada Saksi Hariyadi alias Oklik sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan mengatakan "nanti dipotong saja setelah pembayaran mobilnya" dan Saksi Hariyadi alias Oklik memberikan uang tersebut kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa dengan Saksi Su’id kembali ke warung bakso milik Saksi Su’id di Jl. Nangka Seruni No. 34 Gedangan Sidoarjo sambil menunggu kabar dari Saksi Hariyadi alias Oklik. 4. Bahwa benar walaupun mobil Daihatsu Luxio Nopol B-1094-EKF belum laku terjual karena Saksi Hariyadi alias Oklik keburu tertangkap, namun Terdakwa telah menerima uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dari Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang disepakati apabila mobil laku terjual, sedangkan Saksi Su’id, Saksi Hariyadi alias Oklik dan Saksi Jovan Donovan belum menerima uang sebagaimana yang telah disepakati. 5. Dengan demikian perbuatan Terdakwa bersama Saksi Su’id, Saksi Hariyadi alias Oklik dan Saksi Jovan Donovan telah terkandung kesepakatan atau bersepakat dan saling pengertian serta saling mengetahui diantara mereka bahwa perbuatan mereka yang telah bertindak seolah-olah sebagai pemilik kendaraan yang dijual tanpa seijin pemilik yang sesungguhnya demi menarik keuntungan dari transaksi secara mudah.
31 Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur keempat “Secara bersama-sama” telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan Oditur Militer dalam Dakwaan Alternatif Kesatu, yaitu : “Secara bersamasama menawarkan sesuatu benda yang diketahui bahwa diperoleh dari kejahatan” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 480 ke-1 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
: Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, harkat dan martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang. Menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong prajurit untuk tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku dalam keadaan yang bagaimanapun sulitnya.
Menimbang
: Bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pembenar maupun pemaaf pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat, serta akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa, serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa mengetahui melakukan penadahan terhadap kendaraan rental/sewa tanpa dilengkapi surat-surat/dokumen yang sah adalah perbuatan melanggar hukum. 2. Bahwa latar belakang Terdakwa melakukan penadahan mobil dengan cara menawarkan kendaraan rental/sewa tanpa dilengkapi suratsurat/dokumen yang sah milik Saksi Sudarsih kepada Saksi Su’id untuk menjualnya dikarenakan Terdakwa ingin mencari keuntungan dengan cepat tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi. 3. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang hanya memikirkan keuntungan semata dengan cara yang melanggar hukum, menunjukan Terdakwa mempunyai sifat masa bodoh dan tidak mentaati hukum. 4. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat merugikan Saksi Sudarsih sebagai pemilik mobil Daihatsu Luxio, yang hendak dijual oleh Terdakwa dan perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan citra TNI khususnya Kesatuan Terdakwa Korem 084/Bhaskara Jaya.
Menimbang
: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini
32 perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa masih muda usianya sehingga masih dapat dibina menjadi Prajurit yang baik. Hal-hal yang memberatkan : - Perbuatan Terdakwa telah merugikan Saksi Sudarsih sebagai pemilik mobil Daihatsu Luxio. - Perbuatan Terdakwa merusak citra TNI di mata masyarakat. - Terdakwa pernah di pidana dalam perkara penganiayaan secara bersama. - Perbuatan Terdakwa merusak sendi-sendi kehidupan disiplin prajurit khususnya di Kesatuan Terdakwa Korem 084/Bhaskara Jaya. Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa lama waktu Terdakwa berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
: Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Barang-barang : a. 1 (satu) buah Handphone merek Cross warna biru beserta kartu memori. Oleh karena barang bukti tersebut tidak berhubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat untuk dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Terdakwa. b. Uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan perincian 19 (sembilan belas) lembar uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sejumlah Rp.1.900.000,- (satu juta sembilan ratus ribu rupiah) dan 2 (dua) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sejumlah Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah). Oleh karena barang bukti berupa uang tersebut adalah milik Saksi Hariyadi alias Oklik yang dipinjam oleh Terdakwa, maka Majelis Hakim berpendapat untuk dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Saksi Hariyadi alias Oklik.
Mengingat
: Pasal 480 ke-1 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan peraturan perundangundangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini; MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu ANGGA ARI YUDHA, Prada NRP. 31090558261188 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Secara bersama-sama melakukan Penadahan”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : - Pidana Penjara selama : 9 (sembilan) bulan.
33 Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 3.
Menetapkan barang bukti berupa : Barang-barang : a.
1 (satu) buah Handphone merek Cross warna biru beserta kartu memori.
Dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Terdakwa. b.
Uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan perincian 19 (sembilan belas) lembar uang pecahan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sejumlah Rp.1.900.000,- (satu juta sembilan ratus ribu rupiah) dan 2 (dua) lembar uang pecahan Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sejumlah Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).
Dikembalikan kepada pemiliknya, yaitu Saksi Hariyadi alias Oklik. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp. 5.000,(lima ribu rupiah).
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 3 Desember 2014 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Moch. Rachmat Jaelani, SH Mayor Chk NRP 522360 sebagai Hakim Ketua serta Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672 dan Sariffudin Tarigan, SH,MH Mayor Sus NRP 524430 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Eman Jaya, SH Mayor Sus NRP 524422, Panitera Rudianto Pelda NRP 21960347440875 serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Cap/ttd Moch. Rachmat Jaelani, SH. Mayor Chk NRP 522360
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
ttd Mulyono, SH. Mayor Chk NRP 522672
ttd Sariffudin Tarigan, SH,MH Mayor Sus NRP 524430
Panitera ttd Rudianto Pelda NRP 21960347440875