2013
LAPORAN KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY REPORT
MEMBERIKAN KINERJA TERBAIK BAGI SEKITAR
Provide The Best Performance for The Surrounding Community
IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY PERFORMANCE SUMMARY
KINERJA LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL PERFORMANCE
Industri Hijau untuk 7 (tujuh) unit usaha di lingkungan PTPN VII (Persero) serta penghargaan PROPER BIRU untuk 8 unit usaha dan penghargaan PROPER HIJAU untuk 1 unit usaha Green Industry for 7 (seven) business units in PTPN VII (Persero) as well as BLUE PROPER awards for 8 business units and GREEN PROPER awards for 1 business unit
Jumlah Penanaman Pohon Total Trees Planted Tahun Year Jumlah Pohon Ditanam Total Trees Planted
s.d. 2011
2012
2013
567 ribu 567 thousand
160 ribu 160 thousand
40 Ribu 40 Thousand
Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp) Environmental management cost (Rp) Komoditas Commodity
Jumlah Pabrik Number of Mill
Realisasi Biaya / Cost Realization 2012
2013
Sawit/Palm
7
8.000.488.000
6.218.289.000
Karet/Rubber
10
3.862.645.000
3.557.110.000
Gula/Sugar
2
985.031.000
1.380.491.000
Teh/Tea
1
127.695.000
260.076.000
Total
20
12.975.859.000
11.415.966.000
KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE
Dividen tahun buku 2013 Dividend Fiscal Year 2013 Nilai Ekonomi yang Diperoleh Economic Values
Gaji Karyawan & Benefit Lainnya Employees salary & other benefit
Pembayaran Dividen Dividend Payout
Pembayaran Bunga Bank interest
Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR Community expenditure: PKBL & CSR
Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan (G4-EC1) Economic Value Received and Distributed Uraian Description
Nilai Ekonomi (Rp. Ribu) Economic Values (Rp Thousand) 2011
2012
2013
Nilai Ekonomi yang Diperoleh/Economic Values Earned Pendapatan Komoditi Utama /Main Commodity Revenue Penjualan non-komoditi utama /Major non-commodity sales
4.923.295.074
4.360.370.854
4.616.805.282
49.460.254
50.488.475
31.143.311
Pendapatan Bunga/Interest revenue
3.051.483
3.404.694
6.663.251
Pendapatan selisih kurs/Foreign Exchange Revenue
3.814.899
6.063.349
26.492.224
-
44.927.856
3.895.950
4.979.621.710
4.465.255.228
4.685.000.018
3.610.531.922
3.163.678.447
3.120.408.358
663.305.753
678.444.669
688.487.966
Pendapatan Penjualan Aset/Asset sales revenue Jumlah Nilai Ekonomi/Total Economic Values
Nilai Ekonomi Disistribusikan Economic Values Distributed Biaya Operasional (HPP & beban operaisi tanpa biaya karyawan & CSR) Operating cost (COGS and operation cost withot cost for employees & CSR) Gaji Karyawan & Benefit Lainnya / Employees salary & other benefit Pembayaran Kepada Penyandang Dana / Payment for Investor - Pembayaran Dividen / Dividen Payout
75.973.160
46.023.001
-
- Pembayaran Bunga / Bank interest
288.900.134
366.135.795
466.579.926
Pengeluaran untuk pemerintah / Government expenditure
762.074.000
727.613.949
801.823.175
Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR / Community expenditure: PKBL & CSR
6.503.352
5.992.372
1.720.950
Jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan / Total Distributed Economic Values
162.076.075
99.716.502
54.332.594
Kontribusi kepada Negara Contribution to State
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pembayaran pajak PTPN VII (Persero) pada tahun 2013. In 2013, PTPN VII (Persero) has met its obligation as taxpayer to government pursuant to applicable legislation provision. The tax payment of PTPN VII (Persero) in 2013. 2012 PPh Pasal 21 / Income Tax Article 21
2013
Rp29,60 miliar
Rp30,73 miliar
PPh Pasal 23 / Income Tax Article 23
Rp14,60 miliar
Rp20,39 miliar
PPh Pasal 29 / Income Tax Article 29
Rp69,62 miliar
Rp50,00 miliar
PPN Masukan / vAT Input
Rp591,31 miliar
Rp676,62 miliar
PPN Keluaran / vAT output
Rp525,90 miliar
Rp669,55 miliar
Rp22,49 miliar
Rp24,09 miliar
Pajak Bumi dan Bangunan/Land & building tax
Loyalitas dan Kepuasan Pelanggan Customer Loyalty and Satisfaction
Komoditi
Commodity
Skor/Score Loyalitas Pelanggan Customer Loyalty
Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction
Karet
Rubber
93
87
Kelapa Sawit
Oil Palm
83
76
Tebu
Sugarcane
83
68
Teh
Tea
90
77
Rata-rata
Average
88
78
KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE
DANA KEMITRAAN PARTNERSHIP FUND
Rp9,78
milyar billion
1.386
MITRA BINAAN FOSTERED PARTNER
DANA CSR CSR FUND
Rp3,49
Mitra Binaan Partners
milyar billion
DANA BINA LINGKUNGAN COMMUNITY DEVELOPMENT FUND
2011
Rp739,68 juta/million
2012
2013
Tingkat Efektivitas Penyaluran/ Distribution Effectiveness
94,22%
94,84%
93,67%
Kolektibilitas Pengembalian/ Repayment Collectability
86,88%
88,34%
85,16%
KINERJA K3 OSH PERFORMANCE
Jumlah Kecelakaan Kerja Total Work Accidents
Kategori Category
No
Jumlah Kasus 2012 Total 2012 Case
Jumlah Kasus 2013 Total 2013 Case
1
Ringan / Mild
91
16
2
Sedang / Moderate
11
3
3
Berat / Severe
1
–
4
Meninggal/Decease Jmlah Total
–
–
103
19
Penghargaan Zero accident Zero Accident Awards Wilayah Area
Unit Distrik District Unit
Pemberi Penghargaan Appreciator
Lampung
• • • •
Pewa Tubu Keda Buma
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manpower and Transmigration Ministry
Sumsel
• • •
Betu Mula Beri
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manpower and Transmigration Ministry
Bengkulu
• •
Pawi Tapi
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manpower and Transmigration Ministry
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT 01
IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN
07
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
SUSTAINABILITY PERFORMANCE SUMMARY
BOARD OF COMMISSIONER FOREWORD
11
SAMBUTAN DIREKSI
15
PROFIL PTPN VII (PERSERO)
31
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN
33
KOMITMEN TERHADAP LINGKUNGAN
51
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
57
PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
61
KINERJA EKONOMI
67
SUMBER DAYA MANUSIA
71
TATA KELOLA KEBERLANJUTAN
77
LAMPIRAN
85
STANDAR GRI G-4
BOARD OF DIRECTOR FOREWORD
PTPN VII (PERSERO) PROFILE
OF SUSTAINABILITY REPORT
COMMITMENT TO ENVIRONMENT
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT
ECONOMIC PERFORMANCE
HUMAN RESOURCES
SUSTAINABILITY CORPOORATE GOVERNANCE
APPENDIX
GRI G-4 STANDARD
Sambutan Dewan Komisaris WELCOME ADDRESS OF THE BOC
Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Respected Shareholders, Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh jajaran PTPN VII (Persero) yang telah berhasil menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2013 untuk yang pertama kalinya. Laporan Keberlanjutan yang dibuat dengan menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI-G4) versi terbaru ini merupakan salah satu perwujudan komitmen PTPN VII (Persero) terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dewan Komisaris mengharapkan agar laporan ini menjadi pendorong bagi PTPN VII (Persero) agar senantiasa menyelenggarakan setiap kegiatan operasionalnya dengan berlandaskan asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan serta keadilan.
On this occasion, the Board of Commissioner expresses the appreciation to Board of Director and all PTPN VII (Persero) employees who have successfully publishing 2013 Sustainability Report for the very first time. The making of this Sustainability Report was by using latest version of Global Reporting Initiative (GRI-G4) standard and it was one of PTPN VII (Persero) commitment to the social and environmental responsibility. The BOC hopes this report to become the stimulus for PTPN VII (Persero) in order to always conduct every operational activity based on the principle of utility and sustainability, integration, togetherness, openness and justice.
Sambutan Dewan Komisaris
8
Welcome Addres of The BOC
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor agribisnis perkebunan, PTPN VII (Persero) juga mengemban fungsi untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh sebab itu, Dewan Komisaris memberikan dukungan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli, yaitu PTPN 7 Peduli Kemitraan, PTPN 7 Peduli Bencana Alam, PTPN 7 Peduli Pendidikan, PTPN 7 Peduli Kesehatan, PTPN 7 Peduli Pembangunan, PTPN 7 Peduli Keagamaan, dan PTPN 7 Peduli Pelestarian Alam. Dewan Komisaris mengharapkan agar program tersebut dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya sebagai wujud kontribusi PTPN VII (Persero) terhadap peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
PTPN VII (Persero) as a company engaged in plantation agribusiness carries out its function to enhance the community’s prosperity and welfare. Therefore, the BOC provides support on the implementation of Partnership and Community Development Program embodied in PTPN 7 Care Program, namely PTPN 7 Partnership Care, PTPN 7 Natural Disaster Care, PTPN 7 Education Care, PTPN 7 Health care, PTPN 7 Development Care, PTPN 7 Religion Care, and PTPN 7 Natural Preservation Care programs. The BOC hopes the programs can be held as best as it could as the form of PTPN VII (Persero) contribution to the enhancement of community prosperous and welfare.
Dewan Komisaris meyakini bahwa keberadaan PTPN VII (Persero) telah banyak memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Karena wilayah kerja PTPN VII (Persero) umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, maka keberadaan unit-unit usaha PTPN VII (Persero) mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah pedesaan serta pertumbuhan wilayah setempat.
The Board of Commissioner believes that the PTPN VII (Persero) existence has given many contributions to regional economic growth. Since PTPN VII (Persero) operational area generally developed in rural, marginal, and sometimes remote areas, hence the existence of PTPN VII (Persero) business unit has a strategic role in the development and growth of local area.
Di bidang ekonomi, Dewan Komisaris menilai bahwa PTPN VII (Persero) telah memberikan kontribusi positif melalui nilai ekonomi yang dapat didistribusikan kepada para pemangku kepentingan, meliputi Pekerja PTPN VII (Persero), penyandang dana, serta pengeluaran untuk masyarakat yang diwujudkan dalam PKBL dan CSR. Dewan Komisaris mengapresiasi kinerja manajemen dan seluruh jajaran PTPN VII (Persero) yang telah berhasil meningkatkan perolehan nilai penjualan dan laba bersih komprehensif sehingga distribusi nilai ekonomi juga meningkat.
The Board of Commissioner in economic assessed that PTPN VII (Persero) has provided a positive contribution through economic value that can be distributed to the stakeholders, includes PTPN VII (Persero) employees, funders, as well as expenses for community embodied in PCDP and CSR program. The Board of Commissioner appreciates the success of management and all PTPN VII (Persero) employees’ performance in enhancing the sales value and comprehensive net profit thus also increasing the economic value distribution.
Dewan Komisaris mengapresiasi berbagai upaya dan program kerja yang telah dilaksanakan pihak manajemen secara konsisten untuk melaksanakan kegiatan industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini telah diwujudkan oleh PTPN VII (Persero) melalui pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien, di antaranya Perusahaan telah menerapkan pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke media lingkungan berdasarkan empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber (reduce), sistem daur ulang (recycle), pemulihan (recovery) dan pemanfaatan kembali (reuse) secara berkelanjutan menuju produksi bersih. Dewan Komisaris menyambut dengan gembira atas prestasi di bidang lingkungan hidup berupa diperolehnya penghargaan PROPER BIRU untuk 8 unit usaha dan penghargaan PROPER HIJAU untuk 1 unit usaha serta penghargaan Industri Hijau untuk 7 (tujuh) unit usaha. Berbagai pencapaian di bidang lingkungan ini diharapkan dapat menepis berbagai kampanye negatif yang menerpa industri perkebunan, khususnya industri perkebunan kelapa sawit.
Laporan Keberlanjutan 2013
The Board of Commissioner also appreciates various efforts and work programs that have been carried out consistently by the management to perform industrial activities in environmentally and sustainably sound. PTPN VII (Persero) has been realized it through an effective and efficient resource management, among of them were by applying reduction on total waste discharged to environmental media based on four principles, namely: reduce of source, recycle system, recovery and reuse sustainably toward a clean production. Board of Commissioner gladly welcomes the achievement in environmental award by obtaining BLUE PROPER award for 8 business units and GREEN PROPER award for 1 business unit as well as Green Industry for 7 (seven) business units. This environmental achievements is expected could dismiss many negative campaign confronted by the plantation industry, particularly the oil palm plantation industry.
Sustainability Report 2013
Sambutan Dewan Komisaris
9
Welcome Addres of The BOC
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada manajemen dan segenap Insan PTPN VII (persero) yang telah memberikan unjuk kerja yang terbaik bagi Perusahaan dan pemangku kepentingan sehingga memungkinkan Perusahaan untuk melewati masa-masa sulit sebelumnya menuju masa depan yang lebih baik.
Board of Commissioner expresses the gratitude to Management and all PTPN VII (Persero) personnel who have given their best performance for the Company and stakeholders hence they enabled the company to surpass the previous difficult times heading to a better future.
Dewan Komisaris juga berterima kasih kepada segenap masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang telah ikut mendukung keberadaan PTPN VII (Persero) sehingga tercipta suasana yang kondusif dan harmonis. Dewan Komisaris mengharapkan agar keberadaan PTPN VII (Persero) secara berkelanjutan semakin memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar.
Board of Commissioner also thanks to all community and other stakeholders who have given their participation in supporting the PTPN VII (Persero) existence hence created a conducive and harmonious atmosphere. Board of Commissioner hopes the PTPN VII (Persero) existence could sustainably provide a positive benefit for surrounding community.
Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih pula kepada Pemerintah dan Pemegang Saham yang telah memberikan dukungan bagi PTPN VII (Persero) sehingga PTPN VII (Persero) dapat mewujudkan visi dan misinya antara lain dengan menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan efektif serta ramah lingkungan.
Board of Commissioner also thanks to Government and Shareholders who have given their support for PTPN VII (Persero) hence PTPN VII (Persero) could realize its vision and mission among of them were by managing the rubber, oil palm, tea and sugar cane plantation by using cultivation technology and an effective and environmental friendly processing process.
Dewan Komisaris berharap agar ke depan Perusahaan semakin mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat luas.
Board of Commissioner hopes in the future the Company increasingly able to align the industrial development with environmental function preservation and could provide a greater benefit for wider community.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Sambutan Dewan Komisaris
Laporan Keberlanjutan 2013
10
Welcome Addres of The BOC
Sustainability Report 2013
Sambutan Direktur Utama WELCOME ADDRESS OF PRESIDENT DIRECTOR
Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Respected Stakeholders,
Direksi mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan nikmat dan karunia-Nya pada tahun 2013 PTPN VII (Persero) dapat menerbitkan Laporan Keberlanjutan untuk yang pertama kalinya. Laporan Keberlanjutan ini dibuat dengan menggunakan pedoman standar terbaru yaitu GRI-4 yang dikeluarkan oleh Global Reporting Iniative (GRI). Diharapkan dengan terbitnya laporan ini, pemangku kepentingan dapat menggunakan informasi yang ada di dalamnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan.
The Board of Director would like to express its gratitude to God the Almighty, for His blessings and gifts in 2013 in which PTPN VII (Persero) could publish Sustainability Report for the very first time. This Sustainability Report was made by using the newest standard guidance namely GRI-4 published by Global Reporting Initiative (GRI). It is expected that with this report issuance, the stakeholders could use information containing in the report as the basis for the making decision and basis for assessment on the implementation of the Company’s obligation related to social and environmental responsibility.
Sambutan Direktur Utama
12
Welcome Address of President Director
PTPN VII (Persero) menjalankan banyak kegiatan bisnis. Berbagai kegiatan tersebut memerlukan beragam sistem sebagai kendali dan kontrol, agar dapat menghasilkan output dengan kualitas standar mutu tinggi. Selain itu, perusahaan membutuhkan kerjasama yang baik dengan semua pemangku kepentingan, dalam satu hubungan yang sinergis. Sebagai bentuk komitmen atas pelayanan yang prima, manajemen harus menjalankan setiap kegiatan sesuai sistem kerja, sehingga keharmonisan dengan para pemangku kepentingan perusahaan tetap terpelihara. Dengan kinerja yang semakin membaik, pada akhirnya perusahaan akan mampu memberikan kesejahteraan kepada seluruh pemangku kepentingan, yaitu pekerja, pemegang saham dan masyarakat.
PTPN VII (Persero) carries out many business activities. These activities require various systems as control, in order it could produce a high standard quality output. In addition, the Company needs a proper cooperation with all stakeholders, in one synergic relationship. As form of its commitment on a prime service, the Management executes every activity by work system, thus the harmony with company’s stakeholders will remain properly maintained. With the better performance, eventually the company will be able to provide welfare to all its stakeholders, namely employees, shareholders and communities.
Di dalam menjalankan proses operasionalnya, PTPN VII (Persero) berpedoman pada standar Industri hijau, yaitu industri yang memiliki karakteristik menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan, menerapkan reduce, recycle, reuse dan recovery pada proses produksi, menggunakan intensitas energi yang rendah, menggunakan intensitas air yang rendah, menggunakan SDM yang kompeten, melakukan minimalisasi limbah, dan mengunakan teknologi rendah karbon.
In executing its operational process, PTPN VII (Persero) is referring to Green Industrial Standard, it is an industry which has the characteristic of using environmental friendly chemical, applying reduce, recycle, reuse and recovery to the production process, using low energy intensity, using competent HR, performing waste minimization, and using low-carbon technology.
Selain itu, PTPN VII (Persero) juga berupaya untuk menaati peraturan lingkungan hidup agar bisa memenuhi standar PROPER BIRU dan PROPER HIJAU di semua unit-unit usaha yang dikelolanya. Bentuk ketaatan Perusahaan diwujudkan melalui pelaksanaan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL); upaya pengendalian pencemaran air dan udara; pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
In addition, PTPN VII (Persero) also strives to comply the environmental regulation in order could meet the BLUE PROPER and GREEN PROPER standard in all business units they manage. The form of the Company’s obedience is realized through Environmental Document Implementation (EIA/EMA-EME); water and air pollution control effort, hazardous and toxic material waste management.
Keseriusan PTPN VII (Persero) dalam mengelola lingkungan dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan Industri Hijau untuk 7 (tujuh) unit usaha di lingkungan PTPN VII (Persero) serta penghargaan PROPER BIRU untuk 8 unit usaha dan penghargaan PROPER HIJAU untuk 1 unit usaha. Ke depan, PTPN VII (Persero) akan terus melakukan pembenahan dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat memperoleh PROPER EMAS.
PTPN VII (Persero)’s seriousness in managing environment has proven by its achievement in Green Industry Award for 7 (seven) business units in PTPN VII (Persero) environment and BLUE PROPER for 8 business units and GREEN PROPER for 1 business unit. In the future, PTPN VII (Persero) will continue to perform improvement in environmental management thus it could obtain GOLD PROPER.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat dunia industri lebih banyak menggunakan peralatan canggih. Dampaknya potensi bahaya bagi pekerja pun juga ikut meningkat, seperti potensi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat ditimbulkan. PTPN VII (Persero) berupaya menjalankan program K3 secara efektif melalui pendekatan sistematik seluruh manajemen, tenaga kerja, kontraktor dan sumbersumber produksi lainnya yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan. Pelaksanaan K3 terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan ini, selain merupakan pemenuhan kewajiban peraturan perundangundangan, juga merupakan upaya dalam memenuhi tuntutan perdagangan internasional.
The rapidity of knowledge and technology development makes the industry uses more advanced equipments. The impact of potential danger for workers also increases, such as potential work accident and diseases as result of work can be caused. PTPN VII (Persero) strives to carry out the OHS program effectively by a systematic approach to all management, employees, contractors and other production sources which integrated with the Company’s Management System. The implementation of OHS is integrated with this Company’s management system, beside it is a fulfillment of regulation legislation obligation, it is also an effort in fulfilling the international trading demand.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Sambutan Direktur Utama
13
Welcome Address of President Director
Pada tahun 2013 sebanyak 9 (Sembilan) Unit Usaha PTPN VII (Persero) memperoleh pengakuan dan penghargaan dari Disnaker Kabupaten, Disnaker Provinsi dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Pusat atas komitmen dan prestasi yang diraih selama tahun 2013 dalam menerapkan K3 sehingga bebas dari kejadian kecelakaan kerja dengan menerapkan Sistem Manajemen K3. Penghargaan kecelakaan nihil (Zero Accident) diberikan kepada suatu perusahaan jika dalam jangka waktu minimal tiga tahun tidak terjadi kecelakaan di tempat kerja.
In 2013 amounted to 9 (nine) PTPN VII (Persero)’s Business Units received recognition and awards from the District Manpower Agency, Province Manpower Agency and Manpower and Transmigration Ministry of RI on its commitment and achievement obtained during 2013 in applying OHS thus it was free from work accident by applying OHS Management System. The Zero Accident awards are given to a company if within minimum 3 years there is no accident occurs in the workplace.
Sebagai bagian dari upaya pengembangan sosial dan kemasyarakatan, selama tahun 2013 PTPN VII (Persero) telah melaksanakan berbagai Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan yang diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli. Selain itu, Perusahaan juga melaksanakan program CSR sebagaimana amanat Peraturan Menteri BUMN No. PER08/MBU/2013 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Di dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan.
As part of social and community development efforts, during 2013 PTPN VII (Persero) has carried out many Partnership and Community Development Program in the vicinity of the company’s operational area which embodied via PTPN 7 Care program. In addition, the Company also carried out a CSR program as mandated in SOE Minister Regulation No. PER-08/MBU/2013 and Law No. 40 Year 2007 regarding the Limited Company and Indonesian Republic Government Regulation No. 47 Year 2012 of Limited Company’s Social and Environmental Responsibility. Within this regulation it is declared that the Company which carries out its business activities in field of and/or related to natural resources obligates to practice a Social and Environmental Responsibility that budgeted and calculated as Company’s expenses.
PTPN VII (Persero) sebagai sebuah korporasi bisnis memiliki komitmen untuk menjalankan hubungan industrial secara sehat antara tim manajemen dengan organisasi serikat pekerja SPPN VII. Hal ini ditandai dengan kesepakatan di antara keduanya mengenai Penetapan Gaji Pokok Pekerja Tetap Tahun 2013 yang telah ditandatangani pada 23 Maret 2013. Demikian pula, hak dan kewajiban Pekerja lainnya sebagai hasil permufakatan antara manajemen dengan serikat pekerja telah dicantumkan di dalam Perjanjian Kerja Bersama yang senantiasa diperbarui setiap 2 (dua) tahun sekali.
PTPN VII (Persero) as a business corporation has a commitment to carry out the healthy industrial relationship between the management team with Labor Union of Nusantara Plantation VII organization. This is marked by agreement between those two regarding Determination of 2013 Permanent Employee Basic Salary signed on 23 March 2013. Likewise, another employee’s rights and obligation as a result of an agreement between the management with the labor union which has been put forth in the Collective Labor Agreement that always updated once in every two years.
Akhirnya, upaya konkret yang dilakukan PTPN VII (Persero) dalam rangka mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan perlu didukung penuh oleh segenap lapisan pekerja dan keluarga besar PTPN VII (Persero). Sinergisitas dengan lingkungan sosial tidak bisa ditawartawar lagi. Mari kita jadikan lingkungan sosial sekitar kita bagian dari kita dan kita menjadi bagian dari lingkungan sekitar perusahaan.
Finally, the concrete efforts performed by PTPN VII (Persero) in order to manifest the sustainable growth needs to be fully supported by all PTPN VII (Persero)’s employees and big family. The synergy with the social environment cannot be negotiable. Let us make our social environment becomes part of us and we become part of it.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan COMPANY PROFILE
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), selanjutnya disebut PTPN VII, didirikan tahun 1996, merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara. PTPN VII adalah BUMN yang bergerak di sektor agribisnis, dengan kepemilikan saham 100% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.(G4-3)(G4-7)
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), here after is called PTPN VII, was established in 1996, as one of State-Owned Enterprises, PTPN VII shareholding 100% is owned by Republic Indonesian Government and engaged in agribusiness sector.
Pada tanggal 11 Maret 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (”BUMN”) di bidang perkebunan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan relokasi pengelolaan daerah perkebunan di bawah BUMN Perkebunan. Sehubungan dengan relokasi pengelolaan daerah perkebunantersebut, PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), eks Proyek PT Perkebunan XI (Persero) di Provinsi Sumatera Selatan, dan eks Proyek PT Perkebunan XXIII (Persero) di Provinsi Bengkulu telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut digabung ke dalam perusahaan baru dengan nama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
In order to restructuring the SOE in plantation field, on 11 March 1996 based on Government Regulation No. 12 Year 1996 dated 14 February 1996, the Government has performed relocation of regional plantation management under Plantation SOE. With respect to the relocation of the regional plantation management, PTPN X (Persero), PTPN XXXXI (Persero), ex-PTPN XI (Persero) project in South Sumatera Province, and ex-PTPN XXII (Persero) in Bengkulu province have been dismissed and since that date they were merged into new company named PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
Profil Perusahaan
16
Company Profile
Identitas Perusahaan Company Identity
NAMA / Name
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
ALAMAT / Address
Jl.Teuku Umar No.300, Bandar Lampung - 35141 Telp 0721-702233, Fax 0721-702775 www.ptpn7.com
BIDANG USAHA / Business Line
Agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh dan tebu / Plantation Agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodity
KEPEMILIKAN / Owner
Pemerintah Republik Indonesia 100% / 100% owned by RI Government
TANGGAL PENDIRIAN / Establishment Date
11 Maret 1996/ 11 March 1996
DASAR HUKUMPENDIRIAN / Legal Basis of Establishment
Peraturan Pemerintah (PP) No.12 tahun 1996 / Government Regulation No. 12 year 1996
MODAL DASAR / Authorized Capital
Rp. 4.900.000.000.000 (empat trilyun sembilan ratus milyar rupiah) terbagi atas 4.900.000 (empat juta sembilan ratus ribu) saham dengan nilai nominal Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) per saham / Rp. 4,900,000,000,000 (four trillion nine hundreds billion rupiah) divided into 4,900,000 (four million nine hundreds thousand) shares with par-value Rp. 1,000,000 (one million rupiah) per share
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH / Issued And Fully Paid-Up Capital
Rp 1.226.223.000.000 (satu trilyun dua ratus dua puluh enam milyar dua ratus dua puluh tiga juta rupiah) / Rp1,226,223,000,000 (one trillion two hundreds twenty six billion and two hundreds twenty three million rupiah)
KRONOLOGISPENCATATAN SAHAM / Chronological stock listing
Status PTPN VII (Persero) adalah BUMN kategori non listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek. / The PTPN VII (Persero) status is non listed thus it has not recorded in Stock Exchange.
JARINGAN KANTOR / Office Network
• •
1 Kantor Penghubung / 1 liaison office 5 Distrik / 5 districts
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
17
Company Profile
Produk /Jasa Yang Dihasilkan Resulting product/service
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) bergerak dibidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut : PTPN VII (Persero) is engaged in plantation agribusiness field with commodity of rubber, oil palm, tea, and sugarcane with finished products are as follow:
Karet Rubber
Tebu Gula Tetes
SIR 3L; SIR 3WF; SIR 20; RSS I; RSS II; RSS III; Cutting A
Pasar / market Lokal / Local Eksport / Export
: : 63% : 37%
Minyak sawit Minyak Inti Sawit Inti Sawit Bungkil Inti Sawit
Sugarcane Sugar Molasses
Palm Oil Palm Kernel Oil Palm Kernel Palm Kernel Cake
Pasar / market : Lokal / Local : 100% Eksport / Export : -
Teh - Tea 1. Ortodox Premium TG FOP; GFOP; FOP; FBOP; PF; DUST 2. Ortodox Normal BOP; F; PF; DUST; BP; BT; BOP I; BP I; PF I; PD I C; CTC; CD
Laporan Keberlanjutan 2013
Pasar / market : Lokal / Local Eksport / Export
: 100% :-
3. Ortodox Mutu II PF-II; DUST II; DUST III; DUST IV; BP II; BT II; FANNING II; FANNING III 4. Off Grade : BM; FLUF; RMIT; Powder Pasar / market : : 77% Lokal / Local Eksport / Export : 23%
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
18
Company Profile
Wilayah Operasional (G4-6) Operational Area
Kantor Direksi Head Office
1. Head Office 2. Way Sekampung District
Kedaton Business Unit Trikora Business Unit Pematang Kiwah Business Unit Rejosari Business Unit Way Berulu Business Unit Bergen Business Unit Way Lima Business Unit
3. Way Seputih District
Bekri Business Unit Padang Ratu Business Unit Tulung Buyut Business Unit Bungamayang Business Unit
4. Banyuasin District
Musi Landas Business Unit Tebenan Business Unit Betung Business Unit Betung Krawo Business Unit Talang Sawit Business Unit Bentayan Business Unit Cinta Manis Business Unit
5. Muara Enim District
Beringin Business Unit Baturaja Business Unit Sungai Niru Business Unit Sungai Lengi Tanaman Business Unit Sungai Lengi PabrikBusiness Unit Senabing Business Unit Pagaralam Business Unit
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
6. Bengkulu District
Talo Pino Business Unit Padang Pelawi Business Unit KetahunBusiness Unit
Profil Perusahaan
19
Company Profile
Visi, Misi & Tata Nilai
(G4-56)(G4-42)
VISION, MISSION AND VALUES
Visi dan Misi PTPN VII (Persero) ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang 2010-2014 yang disahkan oleh Kementerian BUMN melalui Surat Persetujuan Kementerian BUMN No :S-827/MBU/2010 PTPN VII (Persero)’s vision and mission stipulated in Long Term Plan 2010-2014 legalized by the SOE Ministry via SOE Ministry Approval Letter No:S-827/MBU/2010.
“MENJADI PERUSAHAAN AGRIBISNIS BERBASIS KARET, KELAPA SAWIT, TEH DAN TEBU YANG TANGGUH SERTA BERKARAKTER GLOBAL” to be a resilient rubber, oil palm, tea and sugarcane based agribusiness company and has a global character.
Visi
Vision
Penjelasan Visi : • T angguh
Vision Description: • Resilient
Memiliki daya saing yang prima, melalui peningkatan produktivitas, mutu, skala ekonomi usaha, dan dukungan industri hilir. • K arakter Global
It has a prime competitiveness, through productivity, quality, business economy scale enhancement and support of downstream industry lobal character • G
Mempunyai karakteristik perusahaan berkelas dunia dengan proses bisnis dan kinerja yang prima serta menghasilkan produk yang berstandar internasional.
It has a world class company characteristic with a prime business process and performance as well as yielding an international standard product.
Misi 1. Menjalankan usaha perkebunan karet kelapa sawit, teh dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. 2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. 3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi. 4. Membangun tata kelola usaha yang efektif. 5. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saingguna menumbuh kembangkan perusahaan.
Laporan Keberlanjutan 2013
Mission
1. Run rubber, oil palm, tea and sugarcane business estate by using cultivation technology and an effective processing process as well as environmental friendly 2. Develop industry business integrated with core business (rubber, oil palm, tea, and sugarcane) by using renewable technology 3. Develop competency-based human resources. 4. Build an effective business governance 5. Maintain stakeholders’ interest balance to embody the competitiveness to develop the company.
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
Tata Nilai
20
Company Profile
Value
The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 7.6/Kpts/477/2008 tanggal 19 Desember 2008. Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas seharihari, baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.
The Spirit of Change “ProMOSI“ is set to be PTPN VII (Persero)’s value pursuant to BOD Decree No: 7.6/ Kpts/477/2008 dated 19 December 2008. This value is a base in developing company’s culture. These values are expected able to animate every behavior and attitude of all Copany’s employees in their daily activities, either as worker or as personal.
Produktivitas
Productivity
Mutu
Quality
Organisasi
Organization
Servis
Service
Inovasi
Innovation
Kepemilikan dan Status Hukum (G4-7)
Ownership and Legal Status
Sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 1996, PTPN VII merupakan Perusahaan Badan Hukum Milik Negara Non Listed sehingga keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.
PTPN VII is a Non Listed State-Owned Enterprise based on Government Regulation No. 18 Year 1996, thus all its shares is owned by Indonesian Republic Government.
Produktivitas adalah upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan dikelola. Perseroan secara transparan, akuntabel, asli dan bertanggungjawab untuk mencapai hasil optimal semua sasaran Perseroan yang dilaksanakan dengan Sigap, Maju, Antusias, Rajin dan Terampil (SMART).
Mutu dipahami sebagai sikap lahir dan batin untuk menghasilkan kinerja yang terbaik kepada pemangku kepentingan sebagai perwujudan kemuliaan diri. Mutu ditandai dengan sikap berpegang teguh pada kualitas kerja dalam upaya merebut pangsa pasar dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Organisasi mengandung pengertian sadar akan posisi, peran, dan tanggung jawab dalam satu sistem dinamis yang utuh serta menjunjung tinggi etos kerja dan nilai – nilai kekeluargaan. Memandang organisasi sebagai wadah insan yang utuh dan unggul, bercipta, berkarsa dan berkarya.
Servis diartikan sebagai panggilan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemangku kepentingan demi pertumbuhan Perseroan secara berkesinambungan.
Inovasi adalah tindakan kreatif dalam melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan terus menerus untuk mengembangakan proses kerja dan produk dalam rangka menciptakan nilai tumbuh.
Laporan Keberlanjutan 2013
Productivity is an effort of owned and managed resources use optimization. The Company is transparently, accountably, originally and responsibly to achieve optimum yield all Company’s goal implemented with Spry, Forward, Enthusiastic, Diligent and Skill (SMART)
Quality is comprehended as inner and outer attitude to produce the best performance for the stakeholders as form of self glory. Quality is marked by attitude of sticking to work quality in an effort capturing market share and maintain the company’s viability.
Organization contains definition of aware on position, role and responsibility in one whole dynamic system as well as upholds the work ethic and family values. It views the organization as a media of a complete and superior, created, initiative, and worked.
Service is translated as a call to provide the best services to stakeholders for the sustainable Company’s growth.
Innovation is a creative action in conducting an ongoing maintenance and improvement effort to develop the work and product process in order to create a grow value.
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
21
Company Profile
Skala Organisasi (G4-9) Uraian Jumlah Karyawan Tetap Total Penjualan Bersih
Satuan / Unit Orang / Person Rp milyar
Periode Pelaporan 2012
Description
2013
13.438
13.213
4.360,37
4.616,81
Total Kapitalisasi
Number of Permanent Employee Total Net Sales Total Capitalization
Total Liabilitas
Rp milyar
5.631,22
6.426,36
Total Liabilities
Total Ekuitas
Rp milyar
1.534,69
1.613,94
Equity
Rp milyar
1.959,55
2.241,01
Rubber
Kelapa Sawit
Rp milyar
1.432,09
1.320,64
Oil Palm
Teh
Rp milyar
63,36
57,63
Tea
Nilai Penjualan Produk Karet
Product Sales Value
Gula
Rp milyar
905,37
990,54
Sugar
Sapi
Rp milyar
-
4,97
Cattle
Kompos
Rp milyar
-
2,02
Compost
Total Aset
Rp milyar
7.165.905
8.040.301
Total Asset
Perubahan Operasional yang Signifikan (G4-13)
Significant Operational Amendment
Selama tahun 2013, terdapat beberapa perubahan yang signifikan terkait dengan Pengawas Perusahaan, dan ukuran organisasi, yaitu:
There were several significant change related with the Company Supervisor, and organization measure in 2013, include:
1. PTPN VII (Persero) mendirikan anak perusahaan yaitu PT Karya Nusa Tujuh berkedudukan di Kota Bandar Lampung , didirikan berdasarkan Akta Notaris Sujono Paryono, SH, Nomor:05 tanggal 18 Januari 2013. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU 21361.AH.01.01 Tahun 2013 tertanggal 19 April 2013. Perusahaan memiliki modal dasar sebesar Rp 11.000.000.000 dan modal disetor sebesar Rp3.000.000.000 Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PTPN VII (Persero) memiliki 20% saham senilai Rp600.000 dan PTPN VII (Persero) memiliki 80% saham senilai Rp 2.400.000.
1. PTPN VII (Persero) established subsidiary namely PT Karya Nusa Tujuh domiciled in Bandar Lampung city, it was founded based on Notarial Deed of Sujono Paryono, SH, No:05 dated 18 January 2013. This establishment deed has been legalized by Law and Human Rights Minister of Indonesian Republic with Decree No. AHU 21361.AH.01.01 year 2013 dated 19 April 2013. The company has authorized capital by Rp11,000,000,000 and paid-in capital by Rp3,000,000,000 the Employee Cooperatives of Ruwa Jurai of PTPN VII (Persero) has a 20% share worth by Rp600,000 and PTPN VII (Persero) has a 80% share worth by Rp2,400,000.
2. Pada tahun 2013, susunan Dewan Komisaris PTPN VII (Persero) telah beberapa kali mengalami perubahan. Susunan Dewan Komisaris berdasarkan perubahan terakhir yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Negara BUMN selaku RUPS PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Nomor SK-387/MBU/2013 dapat dilihat pada Laporan Tahunan 2013.
2. In 2013, the composition of PTPN VII (Persero) BOC has experienced several changes. The last BOC composition was stipulated in SOE Minister Decree as GMS of PTPN VII (Persero) No Sk-387/MBU/2013 can be discovered in 2013 Annual Report.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Stuktur Organisasi Organization Structure
Berdasarkan SK Direksi No. 7.5/Kpts/281/2013 tanggal 26 November 2013 Based on BOD Decree No: 7.5/Kpts/281/2013 dated 26 November 2013
Garis Lini Garis Koordinasi
Direktur Produksi Ir. H. Natsir, SH
Bagian Satuan Pengawasan Intern Ir. Armas Haryadi, MBA
UU TRIK Ir. Robby Koesharnowo,MM
Distrik Way Sekampung Ir. Musyafak
Distrik Way Seputih Ir. Amirrudin Umar, SH
Bagian Tanaman Ir. Sunaryanto Purwo,
Bagian Sumber Daya Manusia Ir. Habib Wibowo
Bagian Teknis & Pengolahan Ir. Irma Kurniawati
Bagian Umum & PKBL Ir. Yulita Ratna Karyati
UU WALI Ir. Dicky Tjahyono
Direktur SDM & U Budi Santo
Bagian Hukum & Regulasi Sri Nenda Singarimbun, SH
UU RESA Ir. Cristian Priyo P, MM
UU BEKI Ir. Krisno Minarno, MM
UU PEWA R. Hery Darso Subroto, BSc, SP
UU TUBU Ir. Dwitya Agung Prajna Y
UU MULA Ir. Dian P asaribu
UU BEKA Ir. Andi Riswandi
UU KEDA M. Arifin, Sp
UU PATU Ir. Panani
UU TEBE Ir. Joko Lelono, SP
UU BETA Ir. Gerry Siagian
UU BEGE Ir. Riyawan Syarif
UU BUMA Ir. Sukarnoto
UU BETU Wahyu Supriatna, SP
UU TASA Ir. Lip Supran
UU WABE Ir. Vedy Pudiansyah
UU RAPI Ir. Bambang Rachmadi, MM
UU CIMA Asep Jayanti, SE
M & Umum antoso, SH
RUPS
DEWAN KOMISARIS
Direktur Utama Ir. Kusumandaru
Direktur Perencanaan & Pengembangan Ir. Rafael Parasian Sibagariang, M.MA
Direktur Keuangan Drs. H. Agus Riyanto
Distrik Banyuasin Ir. Akhmad Affifudin, MM
Distrik Muara Enim Ir. Robert Simanjuntak, MM
Bagian Pengkajian & Pengembangan Ir. Y. Hadi Nugroho, MSc
Bagian Logistik Mujito, SP
Bagian Keuangan Sumardi, SE
Bagian Pemasaran Ir. A A Putra Wahyu G, MBA
Bagian Akuntansi Suprayogi, SE
Bagian Tehnologi & Informasi Ir. Budi Firman, S. St
Distrik Bengkulu Ir. Budi Susanto, MM
Sekretaris Perusahaan Sonny Sudiastanto, SH
UU BERI Ir. Ponirin
UU SUTA Ir. Panani
UU TAPI Ir. Yuli Hananto
UU BAJA Ir. Hadi Asmanto
UU SUPA Ir. Kusnadi, MM
UU PAWI Ir. Safip
UU SUNI Gusti Putu Sudiarba, S.P
UU SENA Ir. Azwan M Khon, SP
UU KETA Ir. Sufri Gunawan
UU PALA Ir. Daniel Solikhin
Profil Perusahaan
24
Company Profile
Struktur Group PTPN7 (Persero)
PTPN 7 (Persero) Group Structure
100%
Pemerintah Republik Indonesia
Entitas Anak
Entitas Asosiasi
Subsidiaries
PT KARYA NUSA TUJUH
80%
Associated Entity
25% 11%
6,7%
PT RISET PERKEBUNAN NUSANTARA
PT KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA
2,4%
Laporan Keberlanjutan 2013
PT BIO INDUSTRI NUSANTARA
INDOHAM Gmbh
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
25
Company Profile
Penghargaan
Awards
Unit Bekri Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013 Hasil : Level 5 Pemberi Penghargaan : Kementerian Perindustrian Tanggal Perolehan : November 2013 Awards: Green industry Year 2013 Result : Level 5 Appreciator: Industrial Ministry Date of Acquisition: November 2013
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup” Hasil : Peringkat Biru Pemberi Penghargaan : Kementerian Lingkungan Hidup RI
Periode : 2012 – 2013
Awards: “Assessent of Company Performance Ratings in Environmental Management Program” Result: Blue Rating Appreciator: Ministry of Environment Period: 2012-2013
Unit Pematang Kiwah Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013 Hasil : Level 4 Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian Tanggal Perolehan : November 2013 Awards: Green Industry Year 2013 Result: Level 4 Appreciator: Ministry of Industry Date of Acquisition: November 2013
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
26
Company Profile
Unit Kedaton Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013
Hasil : Level 5 Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian Tanggal Perolehan : November 2013 Awards: Green Industry Year 2013 Result : Level 5 Appreciator: Industrial Ministry Date of Acquisition: November 2013
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup” Hasil : Peringkat Biru Pemberi Penghargaan : Kementerian Lingkungan Hidup Periode : 2012 – 2013 Awards: “Assessent of Company Performance Ratings in Environmental Management Program” Result: Blue Rating Appreciator: Ministry of Environment Period: 2012-2013
Unit Way Berulu Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup” Hasil : Peringkat Biru Pemberi Penghargaan : Kementerian Lingkungan Hidup Periode : 2012 – 2013 Awards: “Assessent of Company Performance Ratings in Environmental Management Program” Result: Green Rating Appreciator: Ministry of Environment Period: 2012-2013
Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013 Hasil : Level 4 Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian Tanggal Perolehan : November 2013 Awards: Green Industry Year 2013 Result : Level 4 Appreciator: Industrial Ministry Date of Acquisition: November 2013
Unit Bungamayang Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup” Hasil : Peringkat Hijau Pemberi Penghargaan : Kementerian Lingkungan Hidup Periode : 2012 – 2013 Awards: “Assessent of Company Performance Ratings in Environmental Management Program” Result: Green Rating Appreciator: Ministry of Environment Period: 2012-2013
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
27
Company Profile
Unit Tulungbuyut Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013
Hasil : Level 5 Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian Tanggal Perolehan : November 2013 Awards: Green Industry Year 2013 Result : Level 5 Appreciator: Industrial Ministry Date of Acquisition: November 2013
Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup”
Hasil : Peringkat Biru Pemberi Penghargaan : Kementerian Lingkungan Hidup Periode : 2012 – 2013 Awards: “Assessent of Company Performance Ratings in Environmental Management Program” Result: Blue Rating Appreciator: Ministry of Environment Period: 2012-2013
Unit Rejosari Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup”
Hasil : Peringkat Biru Pemberi Penghargaan : Kementerian Lingkungan Hidup Periode : 2012 – 2013 Awards: “Assessent of Company Performance Ratings in Environmental Management Program” Result: Green Rating Appreciator: Ministry of Environment Period: 2012-2013
Penghargaan:
Industri Hijau Tahun 2013 Hasil : Level 4 Pemberi Penghargaan :Kementerian Perindustrian Tanggal Perolehan : November 2013 Awards: Green Industry Year 2013 Result : Level 4 Appreciator: Industrial Ministry Date of Acquisition: November 2013
Unit Betung Penghargaan:
“Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup” Hasil : Peringkat Biru Pemberi Penghargaan : Kementerian Lingkungan Hidup Periode : 2012 – 2013 Awards: “Assessent of Company Performance Ratings in Environmental Management Program” Result: Blue Rating Appreciator: Ministry of Environment Period: 2012-2013
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
28
Company Profile
Sertifikasi
Certification
Unit Usaha Baturaja Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu diUnit Usaha Baturaja, diperoleh sejak tahun 2005, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 27 Juli 2012 dan berlaku sampai dengan 26 Juli 2015 The certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Baturaja Business Unit, it was obtained since 2005, updated from version ISO 9001 : 2000 on 27 July 2012 and valid until 26 July 2015.
Unit Usaha Beringin Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu diUnit Usaha Beringin, diperoleh sejak tahun 2005, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 29 September 2011 dan berlaku sampai dengan 28September 2014 Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Beringin Business Unit, it was obtained since 2005, updated of version ISO 9001 : 2000 on 29 September 2011 and valid until 28 September 2014.
Unit Usaha Kedaton Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu diUnit Usaha Kedaton, diperoleh sejak tahun 2005, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 29 September 2011 dan berlaku sampai dengan 28September 2014. Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Kedaton Business Unit, it was obtained since 2005, updated from version ISO 9001 : 2000 on 29 September 2011 and valid until 28 September 2014.
Unit Usaha Ketahun Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu diUnit UsahaKetahun, diperoleh sejak tahun 2005, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 27 Juli 2012 dan berlaku sampai dengan 26 Juli 2015 Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Ketahun Business Unit, it was derived since 2005, updated from version ISO 9001 : 2000 on 27 July 2012 and valid until 26 July 2015.
Unit Usaha Tulung Buyut Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu di Unit UsahaTulung Buyut, diperoleh sejak tahun 2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 27Juli 2012 dan berlaku sampai dengan 28Juli 2015. Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Tulung Buyut Business Unit, it was derived since 2013, updated from version ISO 9001 : 2000 on 27 July 2012 and valid until 28 July 2015
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
29
Company Profile
Unit Usaha Musilandas Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu di Unit UsahaMusilandas, diperoleh sejak tahun 2005, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 10 Januari 2013 dan berlaku sampai dengan 9 Januari 2016 Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Musilandar Business Unit, it was derived since 2005, updated from version ISO 9001 : 2000 on 10 January 2013 and valid until 9 January 2016.
Unit Usaha Pagar Alam Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu di Unit Usaha Pagar Alam, diperoleh sejak tahun 2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 20Mei 2013 dan berlaku sampai dengan 19Mei 2016. Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Pagar Alam Business Unit, it was derived since 2013, updated from version ISO 9001 : 2000 on 20 May 2013 and valid until 19 May 2016.
Unit Usaha Padang Pelawi Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu di Unit UsahaPadang Pelawi, diperoleh sejak tahun 2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 23November 2012 dan berlaku sampai dengan 22November 2015. Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Padang Pelawi Business Unit, it was derived since 2013, updated from version ISO 9001 : 2000 on 23 November 2012 and valid until 22 November 2015.
Unit Usaha Pematang Kiwah Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu di Unit Usaha Pematang Kiwah, diperoleh sejak tahun 2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 29September 2011 dan berlaku sampai dengan 28September 2014. Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Ketahun Business Unit, it was derived since 2005, updated from version ISO 9001 : 2000 on 27 July 2012 and valid until 26 July 2015.
Unit Usaha Tebenan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu di Unit UsahaTebenan, diperoleh sejak tahun 2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 10September 2011 dan berlaku sampai dengan 28September 2014 Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Tebenan Business Unit, it was obtained since 2013, updated from version ISO 9001 : 2000 on 10 September 2011 and valid until 28 September 2014.
Unit Usaha Way Berulu Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (YOQA) untuk Sistem Manajemen Mutu di Unit Usaha Way Berulu, diperoleh sejak tahun 2013, diperbarui dari versi ISO 9001 : 2000 pada tanggal 10Januari 2013 dan berlaku sampai dengan 9 Januari 2016. Certification of Quality Management System ISO 9001 : 2008 (YOQA) for Quality Management System in Way Berulu Business Unit, it was derived since 2013, updated from version ISO 9001 : 2000 on 10 January 2013 and valid until 9 January 2016
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Profil Perusahaan
Laporan Keberlanjutan 2013
30
Company Profile
Sustainability Report 2013
Tentang Laporan Keberlanjutan ABOUT THE SUSTAINABILITY REPORT
Para Pemangku Kepentingan dapat menggunakan informasi ini sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. (G4-28) The Stakeholder may use this information as a basis to make decision and as basis for assessment on the implementation of Company obligation related to social and community responsibility.
Laporan Keberlanjutan PTPN VII (Persero) 2013 ini merupakan laporan perdana yang disusun menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI) versi 4 atau G4. Laporan ini ditujukan kepada para pemangku kepentingan, antara lain pemegang saham, rekanan, kreditur / bank, pelanggan / pembeli, Pemerintah, masyarakat, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian, media massa, LSM, dan organisasi kesyarakatan. Informasi yang termuat di dalam laporan ini merupakan bentuk pemenuhan tanggung jawab PTPN VII (Persero) tentang kinerja di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial untuk periode 1 Januari hingga 31 Desember 2013.
As the first report this PTPN VII (Persero) Sustainability Report was compiled using Global Reporting Initiative (GRI) standard version 4 or G4. This report is addressed to stakeholders, include shareholder, partners, creditor/ bank, customers/buyers, Government, public, college and Research Center, mass media, non-governmental organization, and public organization. Information contained in this report is a form of PTPN VII (Persero) responsibility fulfillment regarding performance in economic, environment and social for period 1 January up to 31 December 2013
Laporan ini dibuat dan diterbitkan untuk pertama kalinya di tahun 2013, bersamaan dengan Laporan Tahunan PTPN VII (Persero) 2013 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham. Menyadari arti penting dari Laporan Keberlanjutan, PTPN VII (Persero) memutuskan akan membuat dan menerbitkannya secara rutin setiap tahun. (G4-29)(G4-30)
Along with 2013 PTPN VII (Persero) Annual Report, this report was created and published for the first time in 2013 as a form of company responsibility to Stakeholder. PTPN VII (Persero) decides will create and publish it routinely every year after realizing the importance meaning of Sustainability Report.
GRI Versi 4 Sebagai Pedoman Penyusunan Laporan
GRI Version 4 as Report Drafting Manual
Laporan Keberlanjutan ini disusun dengan menggunakan standar pelaporan keberlanjutan GRI versi 4 (G 4) yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative. Untuk mempermudah pembaca dalam menemukan informasi untuk setiap indikator, tanda khusus indikator G4 dicantumkan pada setiap paragraf yang relevan. Demikian pula, pada bagian laporan ini dilampirkan daftar indeks GRI G4 secara keseluruhan. (G4-32)
Sustainability reporting standard of GRI version 4 (G4) issued by Global Reporting Initiatives was used as basis to draft this Sustainability Report. Special mark indicator G4 is put forth in every relevant paragraph to facilitate the reader in finding information for every indicator. Likewise, list of GRI G4 index is also listed in this report on the whole.
Tentang Laporan Keberlanjutan
Terhadap dua opsi format laporan keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive, PTPN VII (Persero) menyatakan bahwa Laporan Keberlanjutan 2013 ini disusun sesuai dengan Pedoman G4-Core’. Opsi ‘core’ memuat informasi yang mendasar dan penting untuk diketahui pemangku kepentingan sedangkan opsi ‘comprehensive’ merupakan perluasan dari opsi ‘core’. (G4-32)
32
About The Sustainability Report
About Core and Comprehensive as two sustainability report format option, PTPN VII (Persero) stated that this 2013 Sustainability Repor was drafting ‘in accordance to G4-Core’. ‘Core’ option contains a basic and important information to be discovered by the stakeholder whereas the ‘comprehensive’ option is an extension of ‘core’ option.
Kontak Contact (G4-31) Para Pemangku Kepentingan dapat menghubungi alamat / kontak berikut terkait Laporan Keberlanjutan: The Stakeholders may contact following address related to this Sustainability Report: PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Kantor DireksiHead Office: Jl. Teuku Umar No.300 Bandar Lampung 35141, Indonesia Tel: 0721 – 702233 (Hunting) Fax: 0721 - 702775 Email:
[email protected] Website : www.ptpn7.com
Materialitas dan Batasan Laporan
Report Materiality and Boundaries
Laporan Keberlanjutan ini disusun oleh Tim Internal PTPN VII (Persero) yang mewakili berbagai bagian terkait. Karena laporan ini merupakan laporan perdana, maka dalam menentukan muatan laporan, PTPN VII (Persero) belum memasukkan harapan dari pemangku kepentingan (stakeholders inclusiveness). Namun demikian, Tim Internal telah mendapatkan informasi dan aspirasi dari pemangku kepentingan yang diperoleh melalui program survei kepuasan pekerja, survei kepuasan pelanggan, temu pelanggan, pelatihan mitra binaan dan forum informal lainnya.
To represent many related division in PTPN VII (Persero) the Internal Team drafted this Sustainability Report. Since this report was premier, PTPN VII (Persero) in determining the report content has not included expectation from the stakeholders (stakeholders’ inclusiveness). However, by performing many activities such as employee satisfaction survey, customer satisfaction survey, customer gathering, fostered partner training and other informal forum, Internal Team of PTPN VII (Persero) has obtained information and aspiration to draft this report.
Aspek material dan batasan material dalam Laporan Keberlanjutan ini mencakup pelaksanaan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola keberlanjutan meliputi: kinerja ekonomi, dampak ekonomi tidak langsung, pemakaian bahan, energi, emisi, pengelolaan limbah, tenaga kerja, hubungan industrial, pelatihan dan pendidikan, kesejahteraan pekerja, kebebasan berserikat dan PKB, pengembangan masyarakat, anti korupsi, K3, praktik pengadaan, komunikasi pemasaran, produk dan jasa. Material pelaporan terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif yang berasal dari seluruh unit-unit usaha dan kantor direksi PTPN VII (Persero). Dengan adanya Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII, maka data dari unitunit usaha serta bagian-bagian di kantor direksi telah dipusatkan menjadi satu sehingga lebih mudah diperoleh. (G4-20) Material khusus untuk laporan keuangan berasal dari laporan keuangan konsolidasian dengan anak perusahaan. Uraian lengkap tentang Laporan Keuangan diuraikan dalam Laporan Tahunan 2013. Aspek informasi material dari pihak eksternal juga disertakan di dalam laporan ini, yaitu informasi material dari pemasok terkait aspek praktik pengadaan dan dari pembeli/pelanggan terkait aspek produk dan jasa, aspek pemasaran dan komunikasi serta survei kepuasan pelanggan. (G4-17)(G4-21)
Laporan Keberlanjutan 2013
In this Sustainability Report the material aspect and material limitation is covering the implementation of environment, social and sustainability governance performance consist of: economic performance, indirect economic impact, the use of material, energy, emission, waste management, employment, industrial relationship, training and education, employee’s welfare, freedom of association and CLA, community development, anticorruption, OHS, procurement practices, marketing communication, product and service. Reporting material consists of quantitative and qualitative data derived from all business units and PTPN VII (Persero) Head Office. Data from business units and division in head office has been centralized into one thus it is easier to obtain by using Integrated Management System of Nusantara VII. Financial statement consolidated with subsidiaries has become the special material for the financial statement. Complete description of Financial Statement has been described in 2013 Annual Report. This report is also including material information aspect from external parties, it is material information derived from supplier related to procurement practices aspect and from buyer/customer related to the products and services, marketing and communication aspect as well as customer satisfaction survey.
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan COMMITMENT TO ENVIRONMENT
Salah satu misi yang diemban PTPN VII (Persero) adalah menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan efektif serta ramah lingkungan. One of mission carried by PTPN VII (Persero) is carrying out the rubber, oil palm, tea and sugarcane business by using cultivate technology and an effective and environmentally friendly processing process.
Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, PTPN VII (Persero) berupaya menjalankan bisnis dengan memperhatikan prinsip pengelolaan lingkungan yang lestari, yaitu dalam proses produksinya selalu mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Hal ini juga dimaksudkan agar Perusahaan mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.
. In order to realize this mission, PTPN VII (Persero) strives to run the business by noticing on everlasting environmental management principles, namely in its production process is always prioritizing the efficiency and effectiveness of its sustainable resources. This is also meant in order the Company is able to harmonize the industrial development with preservation of environment function as well as could provide benefits for wider community
Aspek-aspek material dalam kategori lingkungan meliputi material, energi, air, emisi, efluen dan limbah, serta biaya lingkungan. Aspek lain yang dicantumkan dalam laporan ini adalah pelestarian lingkungan, dampak perubahan iklim, dan konservasi air.
The material aspects in environmental category consist of material, energy, water, emission, effluent and waste, as well as environmental expenses. Other aspects listed in this report are environmental preservation, climate change impact, and water conservation.
Komitmen Terhadap Lingkungan
Commitment to Environment
34
Standar Ramah Lingkungan PTPN VII (Persero)
Environmental Friendly Standard of PTPN VII (Persero)
Di dalam menjalankan proses operasionalnya, PTPN VII (Persero) berpedoman pada standar Industri hijau, yaitu industri yang memiliki karakteristik menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan, menerapkan reduce, recycle, reuse dan recovery pada proses produksi, menggunakan intensitas energi yang rendah, menggunakan intensitas air yang rendah, menggunakan SDM yang kompeten, melakukan minimalisasi limbah, dan mengunakan teknologi rendah karbon.
In carrying out its operational process, the PTPN VII (Persero) is based on the green industrial standard, namely an industry which has a characteristic in using an environmentally friendly chemical, adopting reduce, recycle, reuse and recovery on the production process, using low energy intensity, using low eater intensity, using a competent HR, performing waste minimization, and using low-carbon technology.
Selain itu, PTPN VII (Persero) juga berupaya untuk menaati peraturan lingkungan hidup agar bisa memenuhi standar PROPER BIRU dan PROPER HIJAU di semua unit-unit usaha yang dikelolanya. Untuk itu, PTPN VII (Persero) berupaya menerapkan integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat. Bentuk ketaatan Perusahaan diwujudkan melalui pelaksanaan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL); upaya pengendalian pencemaran air dan udara; pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
In addition, PTPN VII (Persero) also strives to obey the environmental regulation in order it can meet the BLUE PROPER and GREEN PROPER standard in the entire business units it manages. Therefore, PTPN VII (Persero) strives to adopt integrated sustainable development principles in the production and service process, apply environmental management system, 3R, energy efficiency, resources conservation and business implementation which is ethical and responsible to community through community development program. Form of the company’s obedience is realized via implementation of environmental documents (EIA/EME-EMA); efforts on water and air pollution control; hazardous and toxic materials waste management.
Keseriusan PTPN VII (Persero) dalam mengelola lingkungan dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan di tahun 2013 meliputi penghargaan Industri Hijau untuk 7 (tujuh) unit usaha di lingkungan PTPN VII (Persero) serta penghargaan PROPER BIRU untuk 8 unit usaha dan penghargaan PROPER HIJAU untuk 1 unit usaha.
PTPN VII (Persero) seriousness in managing the environmental was proven by obtaining the awards in 2013 consist of Green Industry award for 7 (seven) business units in PTPN VII (Persero) as well as BLUE PROPER for 8 business units and GREEN PROPER for 1 business units.
Program Pengelolaan Lingkungan
Environmental Management Program
Beberapa program lingkungan yang telah dilaksanakan oleh PTPN VII (Persero) pada tahun 2013 antara lain : • Penanaman tanaman Legume Cover Crop (LCC) Mucuna Brateata pada areal perkebunan kelapa sawit dan karet guna meningkatkan bahan organik tanah, memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah, mencegah dan mengurangi erosi permukaan tanah, memperkaya tanah dengan senyawa Nitrogen.
Several environmental program has been carried out by PTPN VII (Persero) in 2013 include: • Planted of Legume Cover Crop (LCC) Mucuna Brateata in oil palm and rubber estate area to increase the soil organic matter, improved the soil physical condition namely aeration and maintain the soil humidity, prevent and reduce, soil erosion, enrich soil with nitrogen compounds.
•
Menerapkan sistem tebu hijau yang masuk pabrik yaitu dengan tidak melakukan pembakaran saat penebangan tebu agar ekosistem tetap terjaga. (G4EN1)
•
Applied the green sugar cane system that entering the mill i.e. by not perform burning while harvesting the sugar cane in order the ecosystem remain intact. (G4-EN1)
•
Meminimalkan penggunaan pupuk kimia dengan mengaplikasikan pupuk kompos organik hasil
•
Minimized the use of chemical fertilizers by applying own production organic compost fertilizer on the
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
Commitment to Environment
35
produksi sendiri pada areal perkebunan tebu (kompos blotong) dan kelapa sawit (kompos tandan kosong) (G4-EN1)
sugar cane estate area (compost filter cake) and oil palm (empty fruit bunches compost). (G4-EN1)
•
Pengembangan Musuh Alami Tanaman Tebu yaitu melakukan pengembangan musuh alami hama penggerek batang , pengerek pucuk dan kutu bulu putih pada tanaman tebu, diantaraanya dengan melakukan pengembangan Trichogramma, Ellasmus, Apanteles, Tetrastichus dan Lalat jatiroto. (G4-EN13)
•
Development of Sugarcane Natural Enemy i.e. by carrying out natural enemy development on stem borer, shoot borer, sugarcane woolly aphid on sugar cane, include by developing Trichogramma, Ellasmus, Apanteles, Tetrastichus and Diatraeophaga Striatalis Townsend. (G4-EN13)
•
Melakukan penanaman dan pengembangan tanaman Turnera subulata yang ditanam dipinggiran blok areal perkebunan sawit, yang berfungsi sebagai inang predator alami hama ulat api, serta menjaga populasi Burung Hantu dan Ular Cobra sebagai predator alami hama tikus. (G4-EN13)
•
Planted and developed turnera subulata which planted on the outskirts of the estate area, which serves as host of natural predators for Nettle Caterpillar, and maintain the owl and cobra population as natural predator for the rats. (G4-EN13)
•
Perawatan instalasi dan pengurasan kolam IPAL secara rutin di seluruh Pabrik Karet, Sawit, Gula dan Teh PTPN VII (Persero)
•
The installation maintenance and WWTP pond drainage routinely in all Rubber, Palm, Sugar and Tea mill of PTPN VII (Persero)
•
Memanfaatkan limbah cair PPKS untuk pupuk organic (land application) pada beberapa areal perkebunan kelapa sawit PTPN VII (Persero). (G4-EN10)
•
Utilized the POM liquid waste for the organic fertilizer (land application) in several oil palm estate areas of PTPN VII (Persero). (G4-EN10)
•
Pemanfaatan limbah cair kelapa sawit sebagai media pengomposan pada pabrik kompos tandan kosong. (G4-EN10)
•
Utilized the oil palm liquid waste as the composting media in empty fruit bunches composting mill. (G4EN10)
•
Konservasi air dengan close loop system untuk air pendingin kondensor dengan Spray pond dan Cooling tower di PG. Bungamayang (G4-EN2)(G4-EN10)
•
Water conservation with close loop system for condenser cooling water with Spray pond and cooling tower in Bungamayang Sugar mill .(G4-EN2)(G4-EN10)
•
Sistem pemurnian nira mentah tanpa sulfitasi dengan menggunakan koagulan full grade sehingga ramah lingkungan dan mengurangi emisi gas belerang di PTPN VII (Persero) PG Bungamayang, sehingga pemakaian belerang menurun sebesar 62,1% pada tahun 2013 (G4-EN1)
•
Raw juice purification system without sulfitation by using full grade coagulant making it environmentally friendly and reduce sulfur gas emissions in PTPN VII (Persero) Bungamayang Sugar mill, thus the use of sulfur was decreasing by 62.1% in 2013. (G4-EN1)
•
Melakukan recycling limbah cair untuk mendukung proses produksi di Pabrik Gula dan Karet PTPN VII (Persero) (G4-EN2)(G4-EN10)
•
Recycling the liquid waste to support the production process in Sugar and Rubber Mill of PTPN VII (Persero) (G4-EN2)(G4-EN10)
•
Pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, sebagai upaya untuk efisiensi penggunaan bahan bakar sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan emisi udara yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan dan upaya dan efek Gas Rumah Kaca (GRK)(G4-EN6)
•
Transferred electricity power generator use to SPC, as an effort for fuel efficiency as well as efforts to reduce the air emission resulting from company operational activities and greenhouse gas effect (G4-EN6)
•
Dalam penghematan pemakaian bahan bakar seperti
•
In saving fuel consumption such as solar or residue
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
Commitment to Environment
36
as well as the company’s effort to reduce the air emission and greenhouse effect, PTPN VII (Persero) has perform utilization of economic, renewable and environmentally friendly energy source in form of shell and fiber in every PPOM, as well as utilization of bagasse in Sugar Mill as boiler fuel. (G4-EN6)
solar atau residu sekaligus sebagai upaya perusahan untuk menurunkan Emisi udara dan efek Gas Rumah Kaca (GRK), PTPN VII Persero telah melakukan pemanfaatan sumber energi yang Ekonomis, Terbarukan dan Ramah lingkungan berupa cangkang dan fiber di setiap PPKS, serta pemanfaatan ampas tebu di Pabrik Gula sebagai bahan bakar Boiler. (G4EN6) •
Pemanfaatan limbah padat berupa Bungkil Inti Sawit, Tetes, Solid Decanter dan Kulit Cokelat untuk bahan campuran makanan ternak sapi, yang dikelola oleh anak perusahaan yaitu PT Karya Nusa Tujuh. (G4-EN1)
•
Solid waste use in form of palm kernel cake, molasses, solid decanter and cacao skin, for the mixture of cattle food, managed by subsidiaries PT Karya Nusa Tujuh. (G4-EN1)
•
Melakukan identifikasi timbulan limbah B3 dari kegiatan operasional perusahaan, menyimpan seluruh limbah B3 di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) yang memiliki izin, melakukan pemantauan dan pencatatan limbah B3 yang masuk ke dalam TPS LB3 yang dituangkan kedalam logbook dan neraca dan secara berkala melaporkan ke isntansi terkait yang berwenang, kemudian menyerahkan pengelolaan lanjutan limbah B3 kepada pihak pengumpul/ pengolah/ pemusnah yang kompeten dan memiliki izin. (G4-EN25)
•
Performed identification of B3 waste generation from the company’s operational activities, stored all B3 waste in temporary storage which has lisence, perform monitoring and recording of B3 waste which entering the temporary storage of B3W that put forth onto logbook and balance and gradually report to related authorized institution, then submit the advanced B3 waste management to the waste collector/processing/ destruction who is competent and have license. (G4EN25)
•
Melakukan pencatatan dan pengujian kualitas limbah cair dan emisi udara yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi
•
Performed recording and testing of liquid waste quality and air emission conducted by accredited Laboratory
Dampak Perubahan Iklim (G4-EC2)
Climate Change Impact
Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi samodra luas dengan topografi yang bervariasi dan rentan terhadap perubahan iklim yang cenderung memicu terjadinya iklim ekstrim terutama kekeringan yang berkepanjangan. Kekeringan akan mempengaruhi produksi berbagai komoditi pertanian, termasuk komoditi yang dibudidayakan PTPN VII (Persero) yaitu karet, kelapa sawit, teh dan tebu. Berikut uraian dampak perubahan iklim dan mitigasinya. (G4-EC2)
Indonesia is an archipelago which surrounded by wide ocean with vary topography and vulnerable in climate change which tend to trigger an extreme climate particularly prolonged drought. Drought will affect the production of various agriculture commodity, include commodity cultivated by PTPN VII (Persero) such as rubber, oil palm, tea and sugarcane. Following are the description of climate change impact and its mitigation.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
Commitment to Environment
37
Dampak Perubahan Iklim dan Mitigasinya (G4-EC2) Climate Change Impact and its Mitigation Komoditi Commodity
Karet & Kelapa sawit Rubber and Oil Palm
Dampak Perubahan Iklim Climate Change Impact
Mitigasi Mitigation
Kekeringan yang berkepanjangan akan menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman karet sehingga periode penyadapan menjadi mundur dan menurunnya produksi lateks sekitar 10% dari rata-rata produksi normal. Kekeringan berpengaruh terhadap berkurangnya produksi tandan buah segar, sebagai berikut: Prolonged drought will generate disturbance on rubber growth thus the tapping period will be retreated and decreasing the latex production about 10% of average normal production. Drought will affect the decrease of fresh fruit bunches, include: • Stadium kekeringan pertama, dengan nilai defisit air 200-300 mm/th, produksi tandan buah segar berkurang sekitar 21-32% First drought stadium, with water deficit value is 200300 mm/year, FFB production is lessened about 2132% •
Stadium kekeringan kedua, dengan nilai defisit air 300-400 mm/th, produksi tandan buah segar berkurang sekitar 33-43% Second drought stadium, with water deficit value is by 300-400 mm/year, FFB production is lessened by 33-43%
•
Stadium kekeringan ketiga, dengan nilai defisit air 400-500 mm/th, produksi tandan buah segar berkurang sekitar 44-53% Third drought stadium, with water deficit value is by 400-500 mm/year, FFB production is lessened by 4453%
•
Stadium kekeringan keempat, dengan nilai defisit air > 500 mm/th, produksi tandan buah segar berkurang sekitar 54-65% (Sumber: Pedoman Antisipasi terhadap Perubahan Iklim pada Sub Sektor Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, 2007) Fourth drought stadium, with water deficit value is >500 mm/year, FFB production is lessened about 54-65% (Source: Anticipation Guidance over Climate Change on Plantation Sub Sector, Agriculture Department, 2007)
Kekeringan menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung berkembangnya hama kelapa sawit seperti ulat api (Setothosea asigna), ulat jengkal (Mahasena corbetti) dan tikus besar (Bandicota indica). Populasi hama-hama tersebut meningkat secara drastis selama musim kering yang akan merusak kelapa sawit. Kekeringan
Laporan Keberlanjutan 2013
•
Penanaman tanaman Legume Cover Crop (LCC) Mucuna Brateata pada areal perkebunan kelapa sawit dan karet guna meningkatkan bahan organik tanah, memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah, mencegah dan mengurangi erosi permukaan tanah, memperkaya tanah dengan senyawa Nitrogen. Planting of Legume Cover Crop (LCC) Mucuna Brateata in oil palm and rubber estate area to increase the soil organic material, improve the soil physical condition namely aeration and maintain soil humidity, prevent and reduce land surface erotion, enrich the soil with Nitrogen compound.
•
Pembuatan embung sebagai tempat penampungan air hujan dalam upaya konservasi air sejumlah tiga unit di Unit Usaha Rejosari, Bekri dan Bunga Mayang Construction of ponds as a place to collect rainwater in an effort of water conservation amounted to 3 units in Rejosari, Bekri and Bunga Mayang Business Unit
•
Membuat rorak yang dikombinasikan dengan penanaman tanaman penghasil pupuk hijau/ suplai mulsa dengan tujuan untuk menangkap dan mengawetkan air hujan dan sekaligus mencegah erosi. Created trench clogged combined with planting of green fertilizer producer/mulch supply with aim is to collect and preserve rainwater and also prevent erosion.
•
Melakukan pemupukan yang tepat bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanaman agar tumbuh dengan baik dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk kimia dengan mengaplikasikan pupuk kompos organik hasil produksi sendiri Performed proper fertilization with aim is to improve plant condition in order it could grow well by minimizing the use of chemical fertilizer by applying organic compost fertilizer of owned production.
•
Implementasi pengendalian hama terpadu melalui konservasi musuh alami, peningkatan keanekaragaman (diversity) tanaman, mengintensifkan pests surveillance yang berkelanjutan dan penggunaan pestisida secara selektif. Integrated pest control implementation through natural enemy conservation, enhancement of plant diversity, intensified the sustainable pests surveillance and the use of selective pesticide.
•
Perbaikan daerah aliran sungai (DAS) dengan menanam tanaman perkebunan sepanjang sempadan sungai didaerah hulu sungai
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
38
Commitment to Environment
juga memicu kebakaran lahan yang ditanami sawit. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi iklim ekstrim akan berimplikasi finansial bagi PTPN VII (Persero) terkait penurunan produksi yang cukup signifikan. Drought creates a environmental condition that supports the development of oil palm pests such as Setothosea asigna, Mahasena corbetti and Bandicota indica. Population of these pests has been increased dramatically during drought season which will damaging the oil palm. Drought also triggers fires on land which planted the palms. Based on above description it can be concluded that the extreme climate condition will be implied on the PTPN VII (Persero) financial related to the quite significant production decrease.
Teh Tea
Curah hujan tinggi berpengaruh terhadap produksi teh. Anomali cuaca berupa kemarau basah menyebabkan penurunan produksi teh karena terganggunya proses fotosintesis pada tanaman akibat minimnya sinar matahari sehingga kelembaban udara (RH) mencapai 90%. Pada kondisi kelembaban tinggi maka potensi serangan penyakit juga meningkat. Hal ini akan berimplikasi finansial bagi PTPN VII (Persero) terkait penurunan produksi yang cukup signifikan.
Improvement of watershed by planting plantation crops along the river border in the river upstream •
•
Melakukan perbaikan daerah lahan kritis melalui perbaikan vegetasi dan ekologi Performed improvement on critical land area through vegetation and ecology improvement Melakukan monitoring dan evaluasi pada daerah rawan kebakaran di musim kemarau/kekeringan. Performed monitoring and evaluation on fire-prone area in drought season.
• • •
Menjaga kebersihan kebun Penataan pohon pelindung Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman secara terpadu
• • •
Maintain estate cleanliness Share tree arrangements Integrated plant pest control
•
Perbaikan manajemen tebang, muat, angkut tebu dan menjaga keajegan pasok tebu MBS (masak, bersih, dan segar) Mengupayakan kondisi Pabrik Gula benar-benar prima. Penggunaan zat pemacu kemasakan untuk meningkatkan rendemen. Perawatan tanaman tebu, baik plant cane maupun ratoon. Perbaikan sarana transportasi Pembuatan embung sebagai tempat penampungan air hujan dalam upaya konservasi air di Unit Usaha Bunga Mayang.
High rainfall affects the tea production. The climate anomaly in form of wet drought is causing the decrease of tea production because the disruption of photosynthesis process in plant as effect of minimum sun light this the air humidity (RH) reaches 90%. In hight humidity condition then the potential or disease attack also increases. This will be implied on PTPN VII (Persero) financial related to the quite significant production decrease.
Tebu Sugarcane
Hujan berkepanjangan yang terjadi pada saat musim giling menghambat aktivitas panen dan pasca panen serta budidaya (on-farm) tebu. Tebu yang tidak bisa ditebang tepat waktu dan sulit dirawat selama hujan bisa menurunkan hasil gula tahun depan. Dampak hujan yang berkepanjangan juga menambah biaya tebang dan angkut tebu serta pemrosesan gula. Hujan juga akan menurunkan kadar gula dalam tebu sehingga produksi gula akan menurun. Hal ini akan berimplikasi finansial bagi PTPN VII (Persero) terkait penurunan produksi yang cukup signifikan. Prolonged rain occurred during milling season hampers the harvest and post harvest activities as well as sugarcane cultivation (on-farm). The sugar which cannot be cut timely and difficult to treat during raining can decline he sugar production next year. The prolonged rain impact also adds sugarcane cuts and transportation cost as well as its processing. The rain will also decrease the sugar level in sugarcane thus the sugar production will decline. This will be implied on the PTPN VII (Persero) financial related to a quite significant production decrease.
Laporan Keberlanjutan 2013
• • • • • •
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
Commitment to Environment
39
Implementasi AMDAL
Environmental Impact Analysis Implementation
PTPN VII (Persero) telah melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL yang terkait dengan pengembangan usaha, meliputi: • Penyusunan Dokumen UKL -UPL dan Ijin Lingkungan pengembangan Pabrik Pengolahan Karet PTPN VII (Persero) Unit Tulungbuyut dengan kapasitas produksi 3 Ton KK Rubber Smoke Sheet (RSS) dan 60 Ton KK Standard Indonesian Rubber (SIR) perhari yang disusun oleh konsultan CV TEC Consultant
PTPN VII (Persero) has implemented EIA related to business development, include:
•
Penyusunan Dokumen Addendum Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) dan Addendum Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKP-RPL) peningkatan kapasitas Pabrik Pengolahan Karet Remah PTPN VII (Persero) Unit Baturaja dengan kapasitas semula 20 Ton KK/hari menjadi 80 Ton KK/hari yang disusun oleh konsultan PT Manajemen Akhlak Lingkungan Sriwijaya
-
•
Penyusunan Dokumen UKL-UPL dan Ijin Lingkungan peningkatan kapasitas pabrik teh PTPN VII (Persero) Unit Pagaralam yang disusun oleh konsultan PT Indolestari Makmur
- Drafting of UKL-UPL and Environmental Permit Documents of tea mill capacity enhancement of PTPN VII (Persero) Pagaralam Unit drafted by PT Indolestari Makmur consultant
•
Penyusunan Dokumen Lingkungan dan Ijin Lingkungan Konversi Pabrik SIR HG menjadi SIR LG di PTPN VII (Persero) Unit Beringin, yang disusun oleh konsultan PT Bumi Jage Dalam
- Drafting of Environment and Environmental Permit of SIR HG Mill Conversion into SIR LG di PTPN VII (Persero) Beringin Unit, drated by PT Bumi Jage Dalam consultant
•
Penyusunan Dokumen UKL-UPL dan Ijin Lingkungan Peternakan sapi PT Karya Nusa Tujuh di PTPN VII (Persero) Unit Bekri dan Bungamayang yang disusun oleh CV Wira Persada
-
- Drafting of UKL-UPL and Environmental Permit of rubber processing mill development owned by PTPN VII (Persero) in Tulungbuyut Unit with production capacity 3 ton KK RSS and 60 Ton KK SIR per day drafted by CV Tec Consultant
Drafting of Environmental Impact Analysis Addendum Documents and Environmental Monitoring Plan (RKP-RPL) of capacity enhancement of crumb rubber processing mill of PTPN VII (Persero) Baturaja Unit with initial capacity 20 Ton KK/Day to 80 Ton KK/day drafter by PT Manajemen Akhlak Lingkungan Sriwijaya consultant.
Drafting of UKL-UPL and Cattle Breeding Environment of PT Karya Nusa Tujuh in PTPN VII (Persero) Bekri and Bungamayang Unit drafted by CV Wira Persada.
Partisipasi Pada Pelaksanaan PROPER dan Industri Hijau
Participation on the Implementation of PROPER and Green Industry
• PROPER PTPN VII selalu berpartisipasi aktif dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang merupakan program penilaian tahunan dalam pengelolaan lingkungan perusahaan yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah mengikutkan 19 Pabrik yang dimilikinya dalam penilaian PROPER baik
- PROPER PTPN VII is always actively participated in Company Performance Rating Assessment Program in Environmental Management (PROPER) which constitute annual assessment program in company environmental management held by Environmental Ministry. In 2013, PTPN VII (Persero) has engaged its 19 Mills in PROPER Assessment both nationally or regionally. In national
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
40
Commitment to Environment
tingkat Nasional maupun tingkat daerah. Pada tingkat nasional, PTPN VII (Persero) mengikutkan 9 (sembilan) pabrik yaitu Buma, Wabe, Keda, Pewa, Resa, Beki, Tubu, Betu, Pawi dengan hasil 8 (delapan) pabrik mendapatkan peringkat PROPER biru dan 1 (satu) pabrik mendapatkan peringkat PROPER hijau. Pada tingkat daerah PTPN VII (Persero) mengikutkan 10 (sepuluh) pabrik yaitu Cima, Baja, Beri, Suni, Supa, Pala, Tapi, Tebe, Mula, Tasa dengan hasil 10 (sepuluh) pabrik mendapatkan peringkat PROPER biru.
level, PTPN VII (Persero) engaged 9 (nine) mills namely Buma, Wabe, Keda, Pewa, Resa, Beki, Tubu, Betu, Pawi with result 8 (eight) mills received blue PROPER and 1 (one) mill received green PROPER. In regional level, PTPN VII (Persero) engaged 10 (ten) mills namely Cima, Baja, Beri, Suni, Supa, Pala, Tapi, Tebe, Mula, Tasa with result 10 (ten) mills received blue PROPER.
• Penghargaan Industri Hijau (Green Industry) PTPN VII selalu berpartisipasi aktif dalam Penghargaan Industri Hijau. Penghargaan Industri Hijau merupakan penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian, diberikan kepada industri yang antara lain telah melakukan upaya penghematan penggunaan sumber daya alam serta penggunaan energi ramah lingkungan dan terbarukan. Pada tahun 2013 PTPN VII (Persero) telah mengikutkan 7 Pabrik (Buma, Beki, Keda, Tubu, Resa, Wabe, Pewa) dalam penilaian penghargaan industri hijau. Hasil yang diperoleh adalah 4 (empat) pabrik mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level 5 (interval nilai 90,1 - 100) dan 3 (tiga) pabrik mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level 4 (interval nilai 80,1 - 90).
- Green Industry Awards PTPN VII (Persero) always actively participates in Green Industry Awards. The Green Industry Award is annual award held by the Industrial Ministry, given to Industry which among others has conducted efforts on efficient use of natural resources and the use of environmentally friendly and renewable energy. In 2013 PTPN VII (Persero) has engaged 7 mills (Buma, Beki, Keda, Tubu, Resa, Wabe, Pewa) in green industry award assessment. Result obtained were 4 (four) mills received Green Industry Awards level 5 (interval value 90.1 - 100) and 3 (three) mills received Green Industry Awards level 4 (interval value 80.1 - 90).
Pelatihan di Bidang Lingkungan
Training in Environmental Field
PTPN VII (Persero) telah mengaplikasikan sistem manajemen terintegrasi ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2005). Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah menyusun Sistem Manajemen Terpadu (SMTN7) yang mengintegrasikan beberapa sistem manajemen dan kriteria-kriteria penilaian kinerja perusahaan antara lain : ISO 9001:2008, ISO 14001:2005, ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, GCG, ISPO, dan Malcolm Baldrige Criteria. Program kegiatan yang dilaksanakan terkait hal tersebut adalah : • Pelatihan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2005 yang diikuti oleh 47 peserta dengan Trainer Jeka (Yogya Environmental Quality Asurance)
PTPN VII (Persero) as applied integrated management system (ISO 9001:2008 and ISO 14001:2005). In 2013, PTPN VII (Persero) has drafted an Integrated Management System (SMTN7) which integrating several management systems and company’s performance assessment criteria include: ISO 9001:2008, ISO 14001:2005, ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, GCG, ISPO and Malcolm Baldrige Criteria. The activity programs implemented related to those above were:
•
- Integrated Management System training of PTPN VII include understanding of ISO 9001:2008, 14001:2004, ISO 2200:2009, OHSAS 18001:2007, GCG, ISPO and Malcolm Baldrige Criteria attended by 50 participant, with trainer Iskandar Sadikin and friends from Lembayung Center
Pelatihan Sistem Manajemen Terpadu PTPN 7 yang meliputi pemahaman ISO 9001:2008, 14001:2004, ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, GCG, ISPO dan Malcom Baldrige Criteri yang diikuti oleh 50 peserta, dengan Trainer Iskandar Sadikin Cs dari Lembayung Center
Laporan Keberlanjutan 2013
- Environmental Management System training of ISO 14001:2005 attended by 47 participants with Trainer Jeka (Yogya Environmental Quality Assurance)
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
•
Adapun pelatihan Audit Internal SMTN7 baru akan dilaksanakan bulan Mei 2014
Commitment to Environment
41
-
As for Audit Internal SMTN7 will just held in May 2014
Terkait mandatory sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) yang pelaksanaannya paling lambat tanggal 31 Desember 2014, maka PTPN VII (Persero)telah membentuk Tim Implementasi ISPO. Perusahaan juga telah mengikuti sosialisasi ISPO dan Pelatihan Audit Internal ISPO
Related to mandatory ISPO IIndonesian Sustainable Palm Oil) certification which the implementation is at the latest 31 December 2014, then PTPN VII (Persero) has established the ISPO Implementation Team. Company has also attended the ISPO socialization and ISPO Internal Audit Training.
Penggunaan dan Pengelolaan Material
The Material Use and Management
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PTPN VII (Persero) menggunakan dan mengelola material untuk kegiatan budidaya tanaman di kebun serta material pendukung untuk proses pengolahan hasil panen menjadi produk yang siap jual. Rincian pemakaian material tersaji pada Lampiran 1.
As a company which engaged in agribusiness, PTPN VII (Persero) uses and manages material for plant cultivation activities in estate and supporting materials to process the harvest result becomes a ready to sell product. Details of materials use is presented in Appendix 1.
Material yang digunakan untuk proses pemeliharaan di kebun dan proses pengolahan di pabrik di seluruh unit kerja PTPN VII (Persero) adalah sebagai berikut: (G4-22) (G4-EN1) • Unit Kebun Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu menggunakan material pupuk berupa pupuk kimia (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit, Boron, PHE, Ostindo, NPK 15.15.6.4, NPK 12.12.17.2, NPK Majekmuk Briket, NPK Majemuk Granuler, NPK Pamafert, NPK Fast Release) dan pupuk kompos (tandan kosong, blotong dan abu ketel) serta pestisida/herbisida berupa Glyposate, Marsal, Marfu dan Noxon untuk pemeliharaan tanaman.
Materials used to process the maintenance in estate and processing process in mill in entire PTPN VII (Persero) business unit are as follow:
•
Pabrik Karet SIR LG menggunakan bahan baku lump/ slab sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk SIR 20, SIR 3L/3WF
-
•
Pabrik Karet SIR HG dan RSS menggunakan bahan baku Lateks segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk RSS (I, II. III dan Cut A)
- SIR HG and RSS rubber mill uses fresh latex as its raw material from harvest in estate and uses auxiliary chemical to process the processing into RSS (I, II, III and Cut A) product.
•
Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit menggunakan bahan baku tandan buah segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk minyak sawit.
- Oil Palm Processing Mill uses FFB as its raw material from harvest in estate and uses auxiliary chemical to process the processing into palm oil product.
Laporan Keberlanjutan 2013
- Rubber, oil palm, tea and sugar cane Estate Unit uses fertilizer material in form of chemical fertilizer (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit, Boron, PHE, Ostindo, NPK 15.15.6.4, NPK 12.12.17.2, NPK Briquette Compound, NPK Granular Compound, NPK Pamafert, NPK Fast Release) and Compost Fertilizer (empty bunches, dirty sap sediment and boiler ash) as well as perticide/herbicide in form of Glyphosate, marshal, marfu and noxon for the plant treatment. SIR LG rubber mill uses raw material in form of lump/ slab as material of harvest result from estate and uses auxiliary chemical material to process the processing into SIR 20, SIR 3L/3WF products.
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
• •
Commitment to Environment
42
Pabrik Teh mengunakan bahan baku pucuk daun teh Pabrik Gula menggunkan bahan baku tebu
- -
Tea mill uses tea shoots as its raw material Sugar mill uses sugar cane as its raw material
Pabrik Gula Bungamayang merupakan satu-satunya PG di Indonesia yang menerapkan sistem pemurnian dengan menggunakan bahan coagulan sebagai pengganti sistem sulfitasi. Sistem ini dapat menghemat pemakaian bahan pembantu belerang sebesar 20,2% sehingga dapat menurunkan emisi SO2 serta menghemat pemakaian asam fosfat cair sebesar 30,7%.
Bungamayang Sugar Mill is the only Sugar Mill in Indonesia which applies the purification system by using coagulant material as replacement of sulfitation system. This system could save the use of sulfur auxiliary material by 20.2% thus it could reduce SO2 emmission and save the use of liquid fosfate by 30.7%.
Pemakaian dan Penghematan Energi
The Energy Use and Saving
PTPN VII (Persero) menggunakan energi yang berasal dari bahan bakar fuel dan listrik untuk mendukung kegiatan operasional dan produksi di unit-unit kerjanya. Total pemakaian solar tahun 2013 mencapai 3.313 Ton, turun dibandingkan tahun 2012, sementara pemakaian listrik tahun 2013 mencapai 23.374.623 Kwh, naik dibandingkan tahun sebelumnya. Total penggunaan energi tersaji dalam Lampiran 2. (G4-EN6)(G4-EN7)
PTPN VII (Persero) uses energy derived from fuel and electricity to support the operational and production activities in its working units. Total diesel fuel used in 2013 reached 3,313 ton, it fell compared to 2012, whereas the use of electricity in 2013 reached 23,374,623 Kwh, it rose up compared to prior year. Total energy use is presented in Appendix 2.
Manajemen PTPN VII (Persero) memiliki komitmen untuk melakukan upaya efisiensi dan penghematan energi. Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya adalah pemakaian ampas untuk bahan bakar boiler di PG Bungamayang dapat menghemat penggunaan residu sebesar Rp79,6 milyar.
PTPN VII (Persero) management has a commitment to perform energy efficiency and saving efforts. Several efforts that has been performed include the use of dregs for boiler fuel in SM Bungamayang could save the use of residue by Rp79.6 billion.
Upaya Efisiensi dan Penghematan Energi (G4-EN6)(G4-EN7) Efforts on Energy Efficiency and Saving Unit Usaha Business Unit
Upaya Efisiensi dan Penghematan Efficiency and Saving Efforts
Way Berulu Padang Pelawi Pematang Kiwa Tulung Buyut
•
Pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, sebagai upaya untuk efisiensi penggunaan bahan bakar sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan emisi udara yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan dan upaya pengendalian efek Gas Rumah Kaca (GRK) Transfer of generator use to State Power Company, as an attempt to the efficiency of fuel use as well as various efforts to decline the air emission produced from company’s operation activities and efforts to control Green House Gas effect.
PG Bungamayang
•
Pemanfaatan ampas tebu di Pabrik Gula sebagai bahan bakar Boiler Utilization of sugarcane bagasse in Sugar Mill as Boiler fuel Penggantian sistem transfer bahan dari menggunakan pompa menjadi grafitasi. Replacement of material transfer system from using a pump into gravity Pemanfaatan atap sky light untuk meminimalkan penggunaan lampu penerangan di siang hari The utilization of sky light roof to minimize the use of lamp in daytime Penggunaan lampu dari turbular lamp (TL) menjadi essential lamp. The use of lamp from turbular lamp (TL) into essential lamp
• • •
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Keterangan Description -
Nilai nominal penghematan: Rp79,6 milyar Saving nominal value : Rp79.6 billion
Komitmen Terhadap Lingkungan
43
Commitment to Environment
Pemanfaatan Air
Water Utilization
PTPN VII (Persero) memanfaatkan keberadaan air sungai dan air hujan untuk proses budidaya tanaman yang diusahakan, proses pengolahan di pabrik serta untuk memenuhi kebutuhan perumahan Pekerja di unit-unti usaha. Pemanfaatan air sungai dilaksanakan secara efisien sehingga tidak menganggu debit air sungai serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Hingga akhir tahun 2013, PTPN VII (Persero) tidak pernah menerima laporan tentang terganggunya sumber air di sekitar wilayah kerja Perusahaan. (G4-EN8)(G4-EN9)
PTPN VII (Persero) uses the river water and rain water for the cultivation process it manages, the processing process in mill and to meet the employee’s housing needs in business units. The use of river water is carried out efficiently thus it does not disrupt the river water discharge as well as bio diversity in it. Thus in late 2013, PTPN VII (Persero) never received any report of water source disruption of water source in the vicinity of Compnya’s working area.
Total pemakaian air untuk pabrik dan perumahan tahun 2013 mencapai 4.340.465 m3.Sebagian air hasil unit pengolahan limbah dimanfaatkan kembali untuk keperluan proses pengolahan. Pada tahun 2013, sebanyak 2.092.154,40 m3 atau 44 % dari air yang dikonsumsi bisa dimanfaatkan kembali. (G4-EN10)
Total water use for mill and housing in 2013 reached 4,340,465 m3. Some of water as result of waste processing unit is reused for processing needs. In 2013, amounted to 2,092,154.40 m3 or 44% of consumed water can be reused.
Konsumsi dan Pemanfaatan Kembali Air Bekas Pakai Tahun 2013 (G4-EN10)
Consumption and Reuse of Used Water in 2013 Unit Bisnis Business Unit
No.
Konsumsi Air Water Consumption (m3)
Persentase Air Dimanfatkan kembali Reused Water
Pemanfaatan Kembali Air Water Reuse (m3) 219.702,80
1
PKR Tulung Buyut
549.257
40%
2
PKR Way Berulu
161.061
40%
64.424,40
3
PKR Pematang Kiwah
460.736
40%
184.294,40
4
PKR Kedaton
64.918
40%
25.967,20
5
PKR Batu Raja
434.567
40%
173.826,80
6
PKR Beringin
298.080
40%
119.232,00
7
PKR Musi Landas
51.465
40%
20.586,00
8
PKR Tebenan
401.719
40%
160.687,60
9
PKR Padang Pelawi
418.763
40%
167.505,20
10
PKR Ketahun
27.610
40%
11.044,00
12
PPKS Bekri
256.668
100%
256.668,00
13
PPKS Resa
105.897
100%
105.897,00
14
PPKS Supa
205.739
100%
205.739,00
15
PPKS Suni
277.535
-
-
16
PPKS Betung
376.580
100%
376.580,00
17
PPKS Tasa
233.719
-
-
18
PPKS Tapi
177.212
-
-
19
Pabrik Teh Pala
966
-
-
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
44
Commitment to Environment
Pengelolaan Limbah Cair (G4-EN23)
Liquid Waste Management
Limbah cair yang dihasilkan pabrik gula Bungamayang tidak dibuang ke sungai, melainkan ditampung di area konservasi air sesuai izin No. 660/242/27-LU/2013 tanggal 29 Juli 2013 yang berlaku selama 2 tahun. Effluent limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk suplesi kebutuhan air injeksi selama tahun 2013 sebanyak 194.199 m3 air. Mutu limbah cair yang dihasilkan di bawah baku mutu yang telah ditetapkan Permen LH No.05 tahun 2010 dan Peraturan Gubernur No.07 tahun 2010. Pengelolaan limbah cair menggunakan sistem lagoon yang terdiri dari Unit Pengolahan Limbah (UPL) I, II dan III dengan kapasitas total 186.465 m3. Penurunan beban pencemaran limbah cair tahun 2013 terhadap tahun 2010 yaitu BOD 2,4%, COD 4,8%, TSS 53,1% dan sulfide 87,0%.
Liquid waste produced from Bungamayang sugar mill is not discharged to river, instead collected in water conservation based on permit No. 660/242/27-LU/2013 dated 29 July 2013 valid for two years. The liquid water effluent which resued for suppletion of injection water needs during 2013 was amounted to 194,199 m3 water. Quality of produced liquid waste was under quality standard that has been set in Permen LH No. 05 year 2010 and Governor Regulation No. 07 year 2010. The management of liquid waste used lagoon system consisted of Waste Processing Unit (WPU) I, II and III with total capacity 186,465 m3. The decrease of liquid waste pollution load in 2013 against 2010 namely BOD 2.4%, COD 4.8%, TSS 53.1% and sulfide 87.0%.
Limbah cair yang dihasilkan pabrik pengolahan kelapa sawit milik PTPN VII (Persero) tidak dibuang ke sungai, melainkan dimanfaatkan kembali untuk aplikasi lahan. Proses netralisasi dari awal hingga recycle memerlukan waktu kurang lebih 60 hari. Effluent limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk aplikasi lahan selama tahun 2013 sebanyak 2,092,154.40 m3 air.
Liquid waste produced by PTPN VII (Persero)’s oil palm mill is not discharged to river, but it is reused for land application. Neutralization process from the beginning until recycle needs approximately 60 days. Liquid waste effluent which reused for land application during 2013 was amounted to 2.092.154,40 m3 water.
Limbah cair yang dihasilkan pabrik karet sebagian dibuang kebadan sungai sesuai izin yang berlaku dan sebagian lagi digunakan kembali untuk proses pengolahan . Proses netralisasi dari awal hingga recycle memerlukan waktu 30 hari. Di kolam penampungan terakhir, limbah cair sudah memenuhi baku mutu yang ditandai dengan hidup dan berkembangnya biota air. Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik teh dibuang ke badan sungai sesuai dengan izin yang berlaku.
Liquid waste produced by rubber mill is mostly discharged to river based on applicable permit and the remaining is reused for processing process. The neutralization process from beginning until recycle needs approximately 30 days. In the last pond, the liquid waste has met the quality standard marked by the living and proliferation of water biota. Liquid waste produced by tea mill is discharged to river based on applicable permit.
Pemantauan Lingkungan
Environmental Monitoring
PTPN VII (Persero) secara rutin melaksanakan pemantauan lingkunganberupa proses pengamatan, pencatatan, pengukuran, pendokumentasian menurut prosedur standard tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur. Tujuan pelaksanaan pemantauan lingkungan antara lain adalah sebagai sasaran untuk untuk mengetahui kondisi lingkungan di sekitar lokasi usaha apakah terjadi penurunan kualitas lingkungan atau tidak dengan adanya kegiatan usaha Perusahaan serta menciptakan mekanisme koordinasi antara pihak-pihak yang terkait melalui perturakan informasi.
PTPN VII (Persero) routinely carries out the environmental monitoring in form of observation, recording, measuring, documenting process as given standard procedure to one or more environmental components by using one or more parameters as benchmarks. The aims of environmental monitoring implementation are as target to discover the environment condition in the vicinity of business location whether occur a decline in environmental quality or not with the existence of the company business and creates coordination mechanism between the related parties through the information exchange.
Pemantauan lingkungan dilaksanakan oleh pihak internal perusahaan dan pihak eksternal, yaitu oleh Laboratorium yang terakreditasi (BARISTAND/HIPERKES/ LABKESDA).
Environmental monitoring is carried out by internal and external company, i.e. by a accredited (BARISTAND/ HIPERKES/LABKESDA) Laboratory. Monitoring location
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
Commitment to Environment
45
Lokasi pemantauan meliputi kondisi lingkungan di sekitar pabrik karet, pabrik sawit, pabrik gula dan pabrik teh milik PTPN VII (Persero). Jenis pemantauan dan pengujian meliputi pemantauan kualitas air limbah, kualitas air badan sungai atau sumur pantau, kualitas tanah, kualitas udara, ambient, kebisingan dan getaran.
is covering environmental condition in the vicinity of rubber, oil palm, sugar and team mills belong to PTPN VII (Persero). Monitoring and testing type include monitoring of water waste quality, water river quality or wells, soil quality, air quality, ambient, noise and vibration.
Sepanjang tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah melakukan aktivitas pemantauan, yaitu: During 2013, PTPN VII (Persero) has performed monitoring activities, i.e.: Pabrik/Mill No
1
Sawit / Palm
Karet / Rubber
Gula / Sugar
Teh / Tea
Frekwensi Pemantauan/ Monitoring Frequency
Inlet IPAL/WWTP
/ 3 Bulan/Month
BARISTAND/LAB.BPLH/ LAB. KESDA
Outlet IPAL/WWTP
/ 1 Bulan/Month
BARISTAND/LAB.BPLH/ LAB. KESDA
Badan Sungai/River
/ 3 Bulan/Month
BARISTAND/LAB.BPLH/ LAB. KESDA
Sumur Pantau/Monitoring Wells
-
-
-
/ 6 Bulan/Month
BARISTAND/LAB. UNSRI HIPERKES HIPERKES
Jenis Pemantauan/Monitoring Type
Pelaksana Pemantauan/ Monitoring Implementer
Kualitas Air/Water Quality
2
Kualitas Udara/Air Quality
/ 6 Bulan/Month
3
Ambient
/ 6 Bulan/Month
4
Kebisingan dan Getaran/Noisy & Vibration
/ 6 Bulan/Month
HIPERKES
5
Kualitas Tanah/Soil Quality
-
-
-
/ 1 Tahun/Year
BARISTAND/LAB. UNSRI
Hasil Pemantauan Limbah Cair Tahun 2013 2013 Liquid Waste Monitoring Result No
Komoditas
1
Sawit (LA)
2
Sawit (NonLA)
3
Karet
Laporan Keberlanjutan 2013
Parameter (mg/L)
Baku Mutu
Realisasi
pH BOD5 COD Minyak/Lemak Pb Cu Cd Zn pH BOD5 COD TSS Minyak/Lemak N-Total
6-9 5,000 6-9 100 350 250 25 50
7.91 2,740.10 4,202.37 8.85 <0.001 0.12 <0.001 0.20 7.76 67.26 264.20 131.80 25.64 28.73
pH
6-9
7.09
BOD5
60
15.10
COD
200
51.39
TSS
100
22.29
NH3N
5
0.38
N-Total
10
2.69
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
46
Commitment to Environment
Pengelolaan Limbah Padatan (G4-EN23)
Solid Waste Management
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik pengolahan kelapa sawit adalah tandan kosong, cangkang, serabut dan wet decanter solid. PTPN VII (Persero) telah memanfaatkan tandan kosong (tankos) sebagai kompos/pupuk untuk tanaman belum menghasilkan maupun untuk tanaman menghasilkan. Tankos memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. PTPN VII (Persero) juga memanfaatkan cangkang dan serabut untuk bahan bakar boiler di pabrik pengolahan kelapa sawit sedangkan wet decanter solid dimanfaatkan untuk kompos dan pakan ternak.
Solid waste generated from production process in oil palm mill is empty bunches, shells, fibers and wet decanter solid. PTPN VII (Persero) has utilized the empty bunches as a compost/fertilizer for immature plant and/or mature plants. Empty bunches has a nutrient content required for the land and plant. PTPN VII (Persero) also uses the shells and fibers for the boiler fuel in oil palm mill whereas the wet decanter solid is used for compost and animal feed.
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik karet adalah padatan getah dan busa karet. Limbah tersebut dikumpulkan di kolam tersendiri untuk selanjutnya diambil oleh pembeli karena masih bisa dimanfaatkan.
Solid waste generated from production process in rubber mill is latex solid and foam rubber. These wastes are collected in separate ponds for further taken by the buyer because it still can be used.
Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik gula adalah blotong, ampas tebu dan abu boiler. Ampas tebu merupakan limbah padat produk stasiun gilingan pabrik gula, diproduksi dalam jumlah 32 % tebu, sebagian besar dipakai langsung oleh pabrik gula sebagai bahan bakar ketel untuk memproduksi energi keperluan proses. Blotong merupakan limbah padat produk stasiun pemurnian nira, diproduksi sekitar 3,8 % tebu, dimanfaatkan untuk dipakai sebagai pupuk. Penanganan debu hasil pembakaran ampas dilakukan dengan cara menangkap debu tersebut dengan menggunakan dust collector yaitu wet atau dry scrubber sebelum keluar melalui cerobong ketel.
Solid waste produced from production process in sugar mill are dirty sediment, sugarcane bagasse and boiler ash. Sugarcane bagasse is a solid waste produced by milling station of sugar mill, it is produced in number of 32% sugarcane, and mostly it was directly used by the sugar mill as the chimney fuel to produce energy for the process needs. Dirty sediment is a solid waste produced by sap purification station, it is produced about 3.8% sugarcane, and it is used as fertilizer. Sugarcane handling as a result of bagasse burning is performed by collected the dust by using dust collector namely wet or dry scrubber before it comes out from kettle chimney.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
47
Commitment to Environment
Produksi Limbah Padat dan Pengelolaannya Solid Waste Production and Its Management
Komoditi Commodity
Jenis Limbah Padat Solid Waste Type
Karet Rubber
Padatan getah, busa karet / Solid latex, rubber foam
Kelapa Sawit Oil Palm
Tandan Kosong Empty Bunches
Tebu Sugarcane
Jumlah Limbah Padat yang DIhasilkan (Ton) Total Solid Waste Produced (Ton)
Pengelolaan Management Dikumpulkan di penampungan sementara dan selanjutnya diserahkan kepada pihak ke III untuk pemanfaatan lebih lanjut. It is collected in temporary ponds and subsequently submitted to 3rd party for further use.
23% TBS dioalah 23% processed FFB
Untuk pemulsaan, pupuk kompos For mulching, compost fertilizer
Wet Decanter Solid
4%
Cangkang / Shells
6,5%
Pupuk kompos, makanan ternak / Compost fertilizer, animal feed Pemulsaan dan bahan bakar boiler / Mulching and boiler fuel
Serabut (Fiber)
13%
Bahan bakar boiler / Boiler fuel
Ampas Tebu Sugarcane bagasse
Ampas dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler. Sisanya dimanfaatkan untuk pupuk kompos. / Bagasse is used for boiler fuel. The remain is used for compost fertilizer
Blotong Sediment
Blotong dan abu boiler dimanfaatkan 100% untuk pupuk kompos dengan dosis 15 ton/ha sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk sebesar 20%. Sediments and boiler ash is used 100% for compost fertilizer with dosis 15 ton/ha thus it can save the use of fertilizer by 20%.
Abu Boiler Boiler ash
Pengelolaan Limbah B3 (G4-EN23)(G4-EN25)
Hazardous and Toxic Waste Management
Proses produksi dan pengolahan di unit-unit usaha PTPN VII (Persero) juga menghasilkan limbah yang masuk dalam kategori limbah B3 (limbah yang berbahaya dan beracun). Limbah B3 yang dihasilkan berupa oli bekas, aki bekas, filter bekas, lampu TL bekas, majun terkontaminasi, dan limbah medis. Limbah tersebut dikelola di Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk ditampung maksimal 90 hari dan selanjutnya diserahkan kepada pengelola akhir limbah B-3 sesuai dengan ketentuan. Penyimpanan di TPS limbah B-3 masing-masing unit usaha telah mendapatkan izin dari Bupati. Hal ini sesuai dengan izin Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 18 tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3.
Production and processing process in PTPN VII (Persero)’s business units is also producing wastes include in category of Hazardous and Toxic Waste (HTW). The produced HTW is in form of used oil, used batteries, used TL lamp, cotton waste, and medical waste. Those wastes are managed in temporary storage to be collected maximum in 90 days and subsequently submitted to final HT waste administrator according to the provision. The storage in HTW laystalls in each business unit has obtained a permit from the Regent. This is based on State Minister of Environmental Regulation permit No. 18 year 2009 regarding licensing procedure of HTW Management.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
48
Commitment to Environment
Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Reduce the Green House Gas Emission
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua, yang timbul dari berbagai proses alami dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan). Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis.
Green house gas is gasses exist in the atmosphere and causing a greenhouse effect. The carbon dioxide is the second largest gas occurred from various natural processes and the burning of organic material (such as plants). Carbon dioxide can be reduced because it absorbs by the ocean and by plants to use in photosynthesis process.
Kesungguhan PTPN VII (Persero) untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) antara lain diwujudkan melalui pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, serta memanfaatkan bahan bakar terbarukan untuk boiler sebagai unit pembangkit uap untuk turbin generator (pembangkit listrik pabrik). Pemakaian energi terbarukan ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses produksi, proses transportasi dan proses pengolahan.
The PTPN VII (Persero) seriousness to decline the Green House Gas emission among other is realized by transfer the use of generator to the State Electricity Company, and uses the renewable fuel for boiler as a steam generator unit for the turbine generator (mill power plant). The use of renewable energy may reduce the GHS emission produced from the production process, transportation process and processing process.
Hasil pengukuran kadar emisi tahun 2013 menunjukkan bahwa kadar emisi di lingkungan unit-unit PTPN VII (Persero) senantiasa berada di bawah ambang batas baku mutu. Kadar NO2 tertinggi tahun 2013 mencapai 74,69nmg/m3, sedangkan ambang baku mutu sebesar 800 g/m3. Kadar emisi SO2 tertinggi mencapai 62,19 mg/ m3, sedangkan ambang baku mutu sebesar 600 mg/m3.
The result of emission level measurement in 2013 suggested that the emission level in PTPN VII (Persero) units is always below the quality standard threshold. The highest NO2 level in 2013 reached 74.69 nmg/m3, whereas the quality standard threshold was by 800 g/m3. The highest SO2 emission level reached 62.19 mg/m3, whereas the quality standard threshold was by 600 mg/ m3.
Hasil Pengukuran Kadar Emisi Tahun 2013(G4-EN21) / Measurement Result of Emission Level in 2013 Hasil Pengukuran / Measurement Result
Parameter
Satuan Unit
Baku Mutu Quality Standard
Terendah / Lowest
Tertinggi / Highest
NO₂
mg/m³
800
17,97
74,69
SO₂
mg/m³
600
0,83
62,19
Pelestarian Alam
Natural Preservation
Dalam rangka mendukung program One Billions Indonesia Trees (OBIT), PTPN VII (Persero) telah melaksanakan penanaman pohon di sejumlah wilayah kerja. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian PTPN VII (Persero) terhadap pelestarian lingkungan. Realisasi penanaman pohon hingga tahun 2011 mencapai 567 ribu pohon, tahun 2012 mencapai 160 ribu pohon, dan tahun 2013 mencapai 24.250 pohon. Pada bulan November 2013, PTPN VII (Persero) kembali menanam 1.750 pohon trembesi di lingkungan lokasi perusahaan. Penanaman diawali oleh Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan didampingi oleh Direksi PTPN VII (Persero). Sampai dengan akhir Desember 2013, PTPN VII (Persero) telah menanam 40 ribu pohon di seluruh unit usaha yang ada di lingkungan PTPN VII (Persero). Jenis pohon yang ditanam meliputi trembesi, bibit jabon, cempaka, akasia, mangga, rambutan, kelengkeng, nangka dan mangrove.
In order to support the One Billions Indonesia Trees (OBIT) program, PTPN VII (Persero) has held the tree planting in several units. This activity is a form of PTPN VII (Persero) awareness against the environmental preservation. The realization of tree planting up to 2011 reached 567 thousand trees, in 2012 reached 160 thousand trees, and in 2013 reached 24,250 trees. In November 2013, PTPN VII (Persero) again planted 1,750 rain trees in the company’s area. The planting was initiated by SOE Minister Dahlan Iskan assisted by PTPN VII (Persero) BOD. Up to late December 2013, PTPN VII (Persero) has planted 40 thousand trees in entire its business units exist in PTPN VII (Persero) environment. Type of trees planted were rain trees, Kadam tree, yellow jade orchid tree, acacia tree, mango tree, rambutan, longan, jackfruit, and mangrove.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
Commitment to Environment
49
Jumlah Penanaman Pohon Total Tree Planting
Jumlah Pohon Ditanam / Total Planted Trees
s.d. 2011
2012
2013
567 ribu/thousand
160 ribu/thousand
40 Ribu / thousand
Konservasi Sumber Daya Air (G4-EN8)(G4-
Water Resources Conservation
Dalam upaya pelestarian lingkungan, PTPN VII (Persero) telah melaksanakan beberapa kegiatan penghijauan di sejumlah wilayah serta berpartisipasi aktif dalam mendukung program pemerintah baik skala provinsi maupun nasional. PTPN VII (Persero) juga telah melakukan kegiatan terkait konservasi sumber daya, antara lain:
In the environmental preservation effort, PTPN VII (Persero) has implemented several greening activities in several area and actively participates in supporting the government program either province or national scale. The PTPN VII (Persero) also has conducted activities related to resources conservation, include:
•
Pembuatan embung sebagai tempat penampungan air hujan dalam upaya konservasi air sejumlah tiga unit di Unit Usaha Rejosari, Bekri dan Bunga Mayang
- The making of pond as rain water reservoir in water conservation effort in three unit in Rejosari, Bekri and Bungamayang Business Unit
•
Melakukan perawatan terhadap fasilitas sumber air yang digunakan guna mendukung aktivitas perusahaan
- Conduct a treatment to water source facility used to support the company’s activities
•
Meningkatkan dan berinovasi dalam upaya efisiensi penggunaan air dan energi, diantaranya konservasi air dengan close loop system untuk air pendingin kondensor dengan Spray pond dan Cooling tower di PG. Bungamayang.
-
EN9)(G4-EN10)(G4-EN21)
Enhance and innovate in water and energy utilization efficiency effort, include water conservation with a close loop system for condenser cooling water with spray pond and cooling tower in the Bunga Mayang sugar mill.
Biaya Lingkungan (G4-EN31)
Environmental Expenses
Sepanjang tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah mengeluarkan biaya pengelolaan lingkungan sebesar Rp11,42 milyar meliputi biaya penyusunan dokumen lingkungan, pengelolaan dan pengolahan limbah, kegiatan analisa, kegiatan PROPER dan aktivitas pemantauan lingkungan dengan rincian per komoditas sebagai berikut:
During 2013, PTPN VII (Persero) has spent for environmental management expenses amounted to Rp11.42 billion comprise of environmental document drafting, waste management and processing, analysis activities, PROPER activities and environmental monitoring activity expenses with details per commodity are as follow:
Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp) Environmental management cost (Rp) Komoditas Commodity
Jumlah Pabrik Number of Mill
Realisasi Biaya / Cost Realization 2012
2013
Sawit/Palm
7
8.000.488.000
6.218.289.000
Karet/Rubber
10
3.862.645.000
3.557.110.000
Gula/Sugar
2
985.031.000
1.380.491.000
Teh/Tea
1
127.695.000
260.076.000
Total
20
12.975.859.000
11.415.966.000
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
Laporan Keberlanjutan 2013
50
Commitment to Environment
Sustainability Report 2013
Keselamatan dan Kesehatan Kerja OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Di dalam melaksanakan operasional Perusahaan, baik di kebun maupun di pabrik, PTPN VII (Persero) senantiasa mengutamakan aspek keselamatan dan kesehatan Pekerjanya. In carrying out the Company’s operational, both in estate or mill, PTPN VII (Persero) always prioritizes its worker’s safety and health aspect.
Oleh sebab itu manajemen mendorong pelaksanaan Program Penilaian Zero Accident di semua unit kerjanya dengan mengacu pada Pedoman pelaksanaan K3 ini yang terdiri dari :
Therefore the management encourages the implementation of Zero Accident Assessment Program in all its working unit by referring to OHS implementation guidance involving:
•
•
• • •
Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Tanaman Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu. Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Tehnik dan Amdal: Pabrik Karet, Minyak Kelapa Sawit, Teh dan Gula Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Kantor Direksi, Kantor Perewakilan / Distrik dan IPMG Panjang, Boom Baru, Pulau Bay. Alat Pelindung Diri. (G4-LA9)
PTPN VII (Persero) juga memberikan Jaminan Kesehatan untuk pekerja dan keluarga serta pensiunan dan isteri secara paripurna dengan swakelola; mengikutkan semua karyawan dalam program jaminan Asuransi Tenaga Kerja berupa Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua; serta menyediakan pelayanan kesehatan/ Klinik disetiap Unit, Distrik dan Kantor Direksi.
• • •
Guidance of Rubber, oil palm, tea and sugar cane division OHS implementation Guidance of technical and EIA OHS implementation: rubber, palm oil, tea and sugar Guidance of OHS implementation in Head Office, Liaison Office/District and Oil and Gas Hoarding Installation (OGHI) Panjang, Boom Baru, Pulau Bay Personal Protective Equipment.
PTPN VII (Persero) also gives a Health Insurance for the workers and their family as well as the retired and wife in plenary and self-managed; engaging all employee in Labor Insurance program in form of Accident Insurance, Life Insurance, and Pension Benefits, as well as provides health/clinic service in every Unit, District and Head Office.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
52
Occupational Health and Safety
Agar program K3 dapat terlaksana dengan baik, manajemen membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) di masing-masing Unit dan Distrik. P2K3 di distrik dipimpin oleh Manajer Distrik, dibantu oleh sekretaris P2K3 dan anggota P2K3, sedangkan P2K3 di unit dipimpin oleh Manajer Unit, dan dibantu oleh sekretaris P2K3 dan beberapa orang anggota P2K3.
In order the OHS program can be carried out properly, the management establishes Trustee Committee of OHS (TCOHS). TCOHS in district is led by District Manager, assisted by TCOHS secretary and member of TCOHS, whereas TCOHS in unit is chaired by Unit Manager, and assisted by TCOHS secretary and several TCOHS members.
Jumlah anggota inti P2K3 total ada 395 orang atau 2.6 % dari total Pekerja, dengan rincian sebagai berikut:
Total core member of TCOHS is 395 member or 2,6% of total employees, with detail as follow:
Jumlah Anggota Panitia Pembina K3 Tahun 2013 (G4-LA5)
Total TCOHS member in 2013 Distrik District
Jumlah Anggota Inti P2K3 Total TCOHS Core Member
Jumlah Anggota Total Member
Jumlah Terdaftar Total Registered
Sekampung
21
105
99
Seputih
12
28
72
Banyuasin
23
150
121
Muara Enim
21
105
51
Bengkulu
9
53
37
Untuk meningkatkan pelaksanaan K3 menuju zerro accident, manajemen telah melengkapi perlengkapan K3 di setiap Unit serta menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap Kantor dan Pabrik. Perlengkapan tersebut senantiasa diperiksa secara rutin agar selalu siap manakala diperlukan. Simulasi dan pelatihan K3 dilaksanakan secara berkala. Demikian pula, pemeriksaan lingkungan kerja dan Pemeriksaan Pekerja yang berpotensi dampak penyakit akibat kerja juga rutin dilaksanakan. (G4-LA7)
To enhance the OHS implementation toward zero accident, the management has equipped every Unit with OHS equipment and provides fire extinguisher in every Office and Mills. These equipments always inspect routinely in order it always ready whenever it needed. The simulation and training of OHS is held gradually. Likewise, the work environmental inspection and employee examination that has a potential disease as effect of work also is routinely held.
Dalam rangka menjamin kesehatan, penanggulangan terhadap kemungkinan adanya kecelakaan kerja atau timbulnya penyakit akibat kerja, Perusahan menerapkan Manajamen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Manajemen Perusahaan. Keseriusan Manajamen dalam menerapkan K3 diwujudkan dalam pengembangan Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII yang di dalamnya juga memuat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja (OHSA 18001:2007). Ketentuan tentang K3 juga dimasukkan di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tahun 2012-2013 Bab XVI Pasal 80,81,82 (G4-LA8)
In order to guarantee the health, prevention on the possibility of accident at work or the onset of disease as effect of work, the Company applies OHS Management as an integral part of Company’s Management. The Management’s seriousness in applying OHS was realized in the development of the Integrated Management System of Nusantara VII which consisted of OHS Management System (OHSA 18001:2007). Provision regarding OSH is also included in Collective Labor Agreement (CLA) year 2012-2013 Chapter XVI Article 80.81.82.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
53
Occupational Health and Safety
Program Peningkatan Penerapan K3 di Tahun 2013
OHS Application Enhancement Program in 2013
a Melaksanakan Pengujian Lingkungan/ tempat Kerja dan tenaga kerja di beberapa Unit dan Distrik yang memiliki Pabrik oleh UPTD K3 Provinsi Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Adapun yang diperiksa adalah: • Iklim Kerja • Kebisingan • Pencahayaan • Debu Total • Kadar Gas Udara (Embient) • Analisa Laboratorium • Tes Audio Metri (ambang dengar) (G4-EN30)
a. Carried out the Environmental/work place and employee examination in several Units and Districts that have a mill performed by RTIU OHS of Lampung Province, South Sumatera and Bengkulu. As for terms that inspected were: • Work Climate • Noisy • Lightning • Total Dust • Air Gas Level (Ambient) • Laboratory Analysis • Audiometry test (hearing threshold)
b Melaksanakan Riksa Uji (Pemeriksaan dan Pengujian) peralatan K3 di IPMG Panjang, Pabrik gula Cinta Manis dan Pabrik Gula Bunga mayang
b. Held examination and testing of OHS equipments in OGHI Panjang, Cinta Manis sugar mill and Bunga Mayang sugar mill
c Kegiatan Panitia Pembina K3 (P2K3) Selama tahun 2013, aktivitas P2K3 di Unit maupun Distrik meliputi: • Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada pekerja untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam penggunaan peralatan kerja dan APD. • Melakukan pengawasan dalam pemakaian APD. • Simulasi dan pelatihan cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) • Memeriksakan pekerja yang beresiko tinggi/ dugaan terkena penyakit akibat hubungan kerja. (G4-LA7)
c. TCOHS activities During 2013, the TCOHS activities in Unit or District included: • Performed socialization and counseling to employee to enhance the awareness and discipline in the use of work equipments and Personal Protective Equipment (PPE) • Performed supervision on the use of PPE • Simulation and training of how to use Fire Extinguisher • Examined employees who has a high risk exposed with disease as result of work relationship.
d Kegiatan Bulan K3 • Membuat dan memasang rambu-rambu berupa anjuran dan peringatan di setiap stasiun pabrik dan bengkel umum serta di tempat-tempat yang rawan kecelakaan. • Melaksanakan apel bersama dalam rangka bulan K3 di Unit Bekri yang dipimpin langsung oleh Muspida Lampung Tengah. • Ikut berpartisipasi baik kegiatan maupun dana dalam kegiatan bulan K3 yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Lampung. (G4-LA5)
d. OHS Month Activities • Created and installed signs in form of suggestion and warning in every mill and general workshop as well as accident-prone place • Held joint briefing in context of OHS month in Bekri Unit directly led by Deliberation of the Regional Leader (DRL) of Central Lampung • Participated in activities and fund in OHS month activities held by Manpower and Transmigration Agency of Lampung Province
e Program Kesehatan Lingkungan. • Mengadakan kegiatan Lomba Kebersihan Lingkungan baik lingkungan pabrik/ kantor dan perumahan pekerja yang diikuti oleh seluruh pekerja. • Melakukan Foging (pengasapan) di lingkungan perumahan secara rutin dan berkala untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh serangga (nyamuk).
e. Environmental Health Program • Held Environmental Cleanliness Contest activities both in mill/office and employees’ housing environment participated by all employees
Laporan Keberlanjutan 2013
•
Performed Fogging in housing routinely and gradually to prevent the emergence of diseases caused by bugs (mosquitoes)
Sustainability Report 2013
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
•
54
Occupational Health and Safety
Melakukan uji sampel limbah pabrik baik secara rutin maupun berkala bekersama dengan Laboratorium daerah. (G4-LA7)
•
Performed mill waste sampling either routinely or gradually in cooperation with Regional Laboratory
f. Pelatihan K3 Selama tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah melaksanakan pelatihan K3 maupun mengikutkan pekerjanya untuk mengikuti pelatihan bimbingan teknis SMK3.
f. OHS Training During 2013, PTPN VII (Persero) has held OHS training or engaging its employee to participate in OHSMS technical guidance training
g
g. Performed pre work health examination to permanent employee candidate and campaign/temporary employee with detail as follows:
Pemeriksaan Kesehatan pra kerja terhadap calon Pekerja Tetap dan Pekerja Kampanye/Musiman dengan perincian sebagai berikut:
No
Unit
Peserta Participants (orang / people)
Calon Pekerja/Employee Candidate Tetap Permanent
Musiman Temporary
1
Way Berulu
130
2
Way lima
166
3
Bergen
139
4
Musi Landas
108
5
Tebenan
105
6
Bentayan
11
7
Betung Krawo
40
8
Betung
54
9
Senabing
27
10
Distrik CIMA
366
11
Distrik BUMA
477
Jumlah Total
1.623
Jumlah calon pekerja yang melakukan pemeriksaan kesehatan pra kerja sebanyak 1.623 orang. (G4-LA5) (G4-LA9)
Total employee candidate who perform pre work health examination was amounted by 1,623 people.
Kinerja K3
OHS Performance
Sepanjang tahun 2013, telah terjadi sejumlah kasus kecelakaan kerja sebanyak 19 kasus, jauh menurun dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 103 kasus. Dari 19 kasus kecelakaan kerja yang terjadi di tahun 2013, 16 kasus merupakan kasus kecelakaan dengan kategori ringan, dan 3 kasus merupakan kasus kecelakaan dengan kategori sedang. (G4-LA6)
During 2013, there has been occurred number of work accident cases amounted to 19 cases, it was far declining compared to 2012 which reached 103 cases. Of 19 work accident cases occurred in 2013, 16 cases were included in mild accident category, and 3 cases were included in moderate accident category.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kategori Category
No
Jumlah Kasus 2012 Total 2012 Case
Jumlah Kasus 2013 Total 2013 Case
1
Ringan / Mild
91
16
2
Sedang / Moderate
11
3
3
Berat / Severe
1
–
4
Meninggal/Decease
–
–
103
19
Jmlah Total
55
Occupational Health and Safety
Insiden kecelakaan kerja selama tahun 2013 tidak berpengaruh signifikan terhadap kehilangan hari kerja. Work accidents during 2013 did not significantly affect on the loss of workdays.
Penghargaan Bidang K3 Tahun 2013
2013 OHS Awards
PTPN VII (Persero) memperoleh pengakuan dan penghargaan dari Disnaker Kabupaten, Disnaker Provinsi dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Pusat atas komitmen dan prestasi yang diraih selama tahun 2013 dalam menerapkan K3 sehingga bebas dari kejadian kecelakaan kerja dengan menerapkan Sistem Manajemen K3. Adapun unit yang memperoleh penghargaan Zero Accident adalah:
PTPN VII (Persero) derived recognition and awards from Manpower Agency in District, Province and Manpower and Transmigration Ministry of RI on its commitment and achievement it achieved during 2013 in applying OHS thus it free from occupational accident by applying OHS Management System. As for units which has obtained Zero Accident awards are:
Wilayah Area
Unit Distrik District Unit
Pemberi Penghargaan Appreciator
Lampung
• • • •
Pewa Tubu Keda Buma
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manpower and Transmigration Ministry
Sumsel
• • •
Betu Mula Beri
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manpower and Transmigration Ministry
Bengkulu
• •
Pawi Tapi
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Manpower and Transmigration Ministry
PENGHARGAAN ANUGERAH K3 - 2013
Manajer Unit Usaha Talopino menerima penghargaan Zero Accident dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
HS Managment system
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT
Wilayah kerja PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) tersebar di tiga provinsi, yaitu Lampung, Sumatera Slatan, dan Bengkulu dengan latar belakang masyarakat yang beragam. PTPN VII (Persero) menyadari bahwa terciptanya suasana yang harmonis dengan masyarakat setempat dapat mendorong keberhasilan dan keberlanjutan Perusahaan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar, yang diwujudkan melalui Program kemitraan dan Bina Lingkungan. (G4-SO1)
PTPN VII (Persero) has operational area scattered in three provinces, namely Lampung, South Sumatera and Bengkulu which their community has vary background. The creation of a harmonious relationship between the PTPN VII (Persero) with local community could generate the Company success and sustainability in long-term period. Therefore with its high commitment PTPN VII (Persero) is hoping that it able to provide maximum benefit for surrounding community, and realize it in form of Partnership and Community Program.
Pengembangan Sosial dan Masyarakat
Social and Community Development
58
Pemberdayaan Masyarakat Lokal
Empowerment of Local Community
Sebagai bagian dari upaya pengembangan sosial dan kemasyarakatan, selama tahun 2013 PTPN VII (Persero) telah melaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar wilayah operasi perusahaan. Hingga periode 31 Desember 2013, pelaksanaan program tersebut meliputi: (G4-SO2)
During 2013, as part of social and community development efforts PTPN VII (Persero) has held many local community empowerment programs in the vicinity of company’s operational area. The program implementation up to 31 December 2013 included:
•
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan sumber dana PKBL tahun 2013 berasal dari dana penerimaan pengembalian pinjaman Mitra Binaan. Pelaksanaan PKBL tahun 2013 mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 10 September 2013 Tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
•
Partnership and Community Development Program by using 2013 PCDP source of fund derived from fund of Fostered Partner loan payment. In 2013 the implementation PCDP referred to SOE Minister Regulation No. PER-08/MBU/2013 regarding Fourth Amendment on SOE Minister Regulation No. PER05/MBU/2007 dated 10 September 2013 of SOE Partnership Program with Small Enterprise and Community Development Program.
•
Perusahaan telah menganggarkan dana CSR dalam RKAP yang dibebankan sebagai biaya sebagaimana amanat Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/ MBU/2013 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
•
The company has budgeted CSR fund in CAPB which calculated as expenses as mandate in SOE Minister Regulation No. PER-08/MBU/2013 and Law No. 40 year 2007 of Limited Company and Indonesian Republic Regulation No. 47 year 2012 of Limited Company’s Social and Community Responsibility
Implementasi dari pelaksanaan program PKBL PTPN VII (Persero) tahun 2013 diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli yaitu (G4-EC7)
In 2013 the PTPN VII (Persero) carried out PCDP program and realized it through PTPN 7 Care program include:
1. PTPN 7 PEDULI KEMITRAAN
1. PTPN 7 PARTNERSHIP CARE
Merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya terciptanya pertumbuhan ekonomi rakyat. Program Kemitraan diberikan kepada Usaha Kecil yang memiliki kriteria antara lain: a. Usaha Kecil / Usaha Mikro (pedagang di pasar tradisional) b. Usaha Kecil yang telah berstruktur dengan baik. c. Koperasi, Koperasi Karyawan / KPN d. Jenis Usaha yang mempunyai sifat berkesi nambungan dan mempunyai prospek untuk dikembangkan serta mampu merebut pasar. e. Usaha kecil dibidang Agribisnis dan Agroindustri (perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, dll) f. Usaha kecil unggulan daerah (kerajinan, makanan, hasil bumi). g. Usaha yang mempunyai kontribusi terhadap pendapatan daerah / nasional. h. Usaha yang berada disekitar wilayah kerja PTPN VII (Unit Usaha/ Distrik/Kantor Direksi). i. Usaha Kecil dalam bentuk cluster antara lain pertanian, industri keripik, gerabah, perkebunan.
Laporan Keberlannjutan 2013
It is a company’s awareness in an effort to create the improvement of community’s economic. The Small Enterprises which were selected in Partnership Program having criteria as follow: a. Small enterprises/micro business (merchants in traditional market) b. Small enterprises that has had a well structure. c. Cooperatives, employee’s cooperatives/KPN d. Type of business that has a sustainable in nature and has a prospect to be developed and able to seize the market. e. Small enterprise in Agribusiness and Agro-industry (plantation, agriculture, husbandry, fishery, etc) f. Small enterprises of regional mainstay (handicrafts, foods, agriculture products) g. Business which has a contribution against regional/national revenue h. Business in surrounding PTPN VII operational area (Business Unit/District/Head Office) i. Small enterprise in form of cluster includes agriculture, chips industry, pottery, plantation
Sustainability Report 2013
Pengembangan Sosial dan Masyarakat
Realisasi penyaluran program kemitraan tahun 2013 sebesar Rp9,78 milyar, disalurkan kepada 1.386 Mitra Binaan, terdiri atas sektor ndustri Rp769 juta (190 MB), sektor perdagangan Rp2,45 milyar (371 MB), sektor perikanan Rp195 juta (21 MB), sektor perkebunan Rp95 juta (8 MB), sektor pertanian Rp5,62 milyar (721 MB), sektor peternakan Rp110 juta (19 MB), sektor jasa Rp395 juta (55 MB) dan lainnya Rp150 juta (1 MB).
59
Social and Community Development
In 2013 the realization of partnership program fund distribution was amounted to Rp9.78 billion, it was distributed to 1,386 Fostered Partner, consisted of Industry Sector Rp769 million (190 MB), trading sector Rp2.45 billion (371 MB), fishery sector Rp195 million (21 MB), plantation sector Rp95 million (8 MB), agriculture sector Rp5.62 billion (721 MB), husbandry sector Rp110 million (19 MB), service sector Rp395 million (55 MB) and others Rp150 million (1 MB).
2. PTPN VII PEDULI BENCANA ALAM
2. PTPN VII Natural Disaster Care
3. PTPN 7 PEDULI PENDIDIKAN
3. PTPN VII EDUCATION CARE
kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian perusahaan kepada korban musibah bencana alam. Pada tahun 2013, PTPN VII telah menyalurkan dana peduli bencana senilai Rp38,1 juta berupa bantuan material untuk pembuatan jalan yang terputus akibat banjir di Desa Way Galih dan bantuan tanggap darurat banjir di sembilan desa di sekitar Unit Usaha Betung dan Unit Usaha Talang Sawit.
Perwujudan dari sifat kepedulian perusahaan terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Pada tahun 2013 PTPN VII (Persero) telah menyalurkan dana peduli pendidikan senilai Rp462,87 juta antara lain :
This activity is a form of company’s concern to victim of natural disaster. PTPN VII has distributed natural disaster fund in 2013 by Rp38.1 million in form of materials to refurbish the disconnected road as effect of flood in Way Galih village and flood emergency respond in nine villages in surrounding Betung and Talang Sawit Business Unit.
It is a form of company’s concern on the improvement of education quality. PTPN VII (Persero) has distributed education care fund in 2013 amounted to Rp462.87 million include:
•
Bantuan kegiatan Pelatihan Ketrampilan Jumputan yang diikuti oleh Ibu-Ibu Rumah Tangga dan Anak Putus Sekolah yang berada disekitar Unit Usaha Cinta Manis sejumlah ± 50 Peserta, berasal dari Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan.
•
Batik training aid participated by approximately 50 participants of Household wives and dropped out children in surrounding Cinta Manis Business Unit namely from Tanjung Batu distict, Ogan Ilir. This program was in cooperation with the Industrial and Trading Agency of South Sumatera Province
•
Bantuan kegiatan Pendidikan / Pelatihan Masyarakat dalam Program BUMN Membangun Desa yang dilaksanakan di Desa Lumbirejo dalam bentuk inkubasi bisnis dan pengembangan kewirausahaan, bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.
•
Community Education/Training Aid in SOE Builds Villages Program which was implemented in Lumbirejo village in form of business incubation and entrepreneurship development, in cooperation with the Economic and Business Faculty, of Lampung University.
4. PTPN 7 PEDULI KESEHATAN
Merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah menyalurkan dana peduli kesehatan senilai Rp201,51 juta, antara lain: • Bantuan dalam kegiatan pelayanan kesehatan berupa pengobatan umum dan pemeriksaan golongan darah gratis bagi masyarakat yang berada di wilayah Desa Purwodadi Dalam, Kec. Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, yang diikuti ± 750 Peserta, bekerjasama dengan Yayasan Hilal Ahmar Lampung. • Kegiatan donor darah yang dilaksanakan di Wilayah Distrik Way Sekampung, Distrik Way
Laporan Keberlannjutan 2013
4. PTPN VII HEALTH CARE
It is a form of company concern in an effort to improve the public health. PTPN VII (Perseo) has distributed health care fund in 2013 amounted to Rp201.51 million, include: • Health service aid in form of public treatment and free blood type examination for community in Purwodadi Dalam village, Tanjung Sari district, South Lampung, which attended by approximately 750 participants, in cooperation with Hilal Ahmar Foundation Lampung • The blood donor activity was held in Way Sekampung, Way Seputih, Muara Enim, Banyuasin, Bengkulu Districts and Head Office in cooperation with local Red Cross.
Sustainability Report 2013
Pengembangan Sosial dan Masyarakat
•
Seputih, Distrik Muara Enim, Distrik Banyuasin, Distrik Bengkulu dan Kantor Direksi bekerja sama dengan PMI setempat. Bantuan angsuran kendaraan Ambulance Yayasan Hilal Ahmar Lampung, yang dipergunakan untuk pelayanan bidang kesehatan masyarakat yang berada di sekitar wilayah Provinsi Lampung.
5. PTPN 7 PEDULI PEMBANGUNAN
Kepedulian perusahaan terhadap kemajuan pembangunan membuat perusahaan tergerak untuk memulai upaya peningkatan kondisi sarana dan prasarana umum. Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah menyalurkan dana peduli pembangunan senilai Rp20,71 juta antara lain: (G4-EC7) • •
Social and Community Development
60
•
Ambulance Installment Aid of Hilal Amar Lampung Foundation, which used for the community health services in the area around Lampung Province.
5. PTPN VII DEVELOPMENT CARE
It is a company concern on development progress which makes the company willing to start an effort to enhance the public facility and infrastructure. PTPN VII (Persero) has distributed Development Care fund amounted to Rp20.71 million in 2013 include: •
Bantuan material pembuatan talut/drainase RT 009, Kel. Bumi Kedamaian, Kec. Kedamaian, Bandar Lampung. Bantuan material pembuatan gorong-gorong di Desa Teluk Kijing III, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin oleh masyarakat.
•
Material aid for the construction of drainage in RT 009, Bumi Kedamaian Village, Kedamaian District, Bandar Lampung Material Aid for the culverts construction carried out by community in Teluk Kijing III village, Lais sub district, Musi Banyuasin district
6. PTPN 7 PEDULI KEAGAMAAN
6. PTPN VII RELIGIOUS CARE
7. PTPN 7 PEDULI PELESTARIAN ALAM
7. PTPN VII NATURAL PRESERVATION CARE
•
Penanaman bibit pohon jenis kayu-kayuan dan buahbuahan sejumlah 1.000 batang yang dilaksanakan oleh Ikatan Alumni SMP Negeri 2 Bandar Lampung bersama masyarakat di sekitar SMPN 2 Bandar Lampung.
•
Planting of timber and fruit type trees amounted to 1,000 seeds which was carried out by SMPN 2 Bandar Lampung Alumni Association together with community in surrounding SMPN 2 Bandar Lampung
•
Penanaman bibit pohon jenis kayu-kayuan dan buahbuahan sejumlah 1.000 di Gunung Betung,Taman Huta Raya Wan Abdul Rahman yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia, Korda Lampung.
•
Planting of timber and fruit type trees amounted to 1,000 in Gunung Betung, Huta Raya Wan Abdul Rahman park which was held by Indonesian Conservation Cadre Communication Forum, Regional Coordination of Lampung
•
Bantuan penyiapan bibit dalam kegiatan Pekan Konservasi Sumber Daya Alam XVII yang diselenggarakan oleh HIMBIO FMIPA UNILA yang penanamannya di lokasi sekitar Kampus dan Laboratorium FMIPA.
•
Seed procurement aid in XVII Natural Resources Conservation Week held by HIMBIO FMIA UNILA which the planting was in area surrounding FMIPA campus and Laboratory
Salah satu wujud kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan sarana prasarana ibadah dan perlengkapan sarana ibadah, pada tahun 2014 telah diserahkan bantuan sajadah kepada Kelompok Muallaf Al-Hidayah, Kec. Jati Agung, Kab. Lampung Selatan.
Merupakan kepedulian perusahaan terhadap pelestarian lingkungan. Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah menyalurkan dana peduli pelestarian alam senilai Rp15 juta, antara lain: (G4-EN31)
Laporan Keberlannjutan 2013
It is a form of company concern in an effort to improve the worship facility and infrastructure and worship paraphernalia, and it has been submitted praying mat in 2014 to Muallaf Al- Hidayah group, Jati Agung sub district, South Lampung.
It is a company concern to natural preservation. PTPN VII (Persero) has distributed Natural Preservation fund amounted to Rp15 million in 2013 include:
Sustainability Report 2013
Kinerja Ekonomi ECONOMIC PERFORMANCE
Pada tahun 2013, PTPN VII dihadapkan pada kendala eksternal berupa penurunan harga jual komoditas terkait masih berlangsungnya krisis global. Melalui berbagai upaya manajemen, di tahun 2013 Perusahaan masih mampu meraih nilai penjualan bersih sebesar Rp4,62 trilyun, naik 5,88% dibandingkan realisasi tahun 2012 sebesar Rp4,36 trilyun In 2013, PTPN VII was confronted to external constraints in form of the decline of commodity selling price due to ongoing global crisis. Through many management efforts, in 2013 the Company was still able to achieve net sales value by Rp4.62 trillion, rose up by 5.88% compared to 2012 realization by Rp4.36 trillion.
Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan volume penjualan karet, gula dan tetes. Kontributor penjualan terbesar tahun 2013 adalah komoditas karet dengan nilai penjualan mencapai Rp2,24 trilyun atau 48,54%dari total penjualan bersih. Seluruh penerimaan PTPN VII (Persero) berasal dari kegiatan bisnis Perusahaan sehingga tidak ada penerimaan yang berasal dari bantuan finansial Pemerintah. Adanya peningkatan penerimaan di tahun 2013 berdampak pada peningkatan terhadap jumlah nilai ekonomi yang dapat didistribusikan kepada para stakeholders, meliputi Pekerja PTPN VII (Persero), penyandang dana, serta pengeluaran untuk masyarakat yang diwujudkan dalam PKBL dan CSR. (G4-EC1) (G4-EC4)
This increase particularly was caused by the increase of rubber, sugar and molasses sales volume. The largest sales contributor in 2013 was rubber commodity with sales value reached Rp2.24 trillion or 48.54% of total net sales. All PTPN VII (Persero) revenues derived from Company’s business activities thus there was no revenue from Government financial aid. The existence of increase of revenue in 2013 impacted on the increase of total economic value that can be distributed to stakeholders, it was involving the PTPN VII (Persero) Employees, financiers/funders, as well as expenses for community which embodied in PCDP and CSR.
Kinerja Ekonomi
62
Economic Performance
Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan (G4-EC1)
Economic Value Received and Distributed
Uraian Description
Nilai Ekonomi (Rp. Ribu) Economic Values (Rp Thousand) 2011
2012
2013
Nilai Ekonomi yang Diperoleh / Economic Values Earned Pendapatan Komoditi Utama / Main Commodity Revenue Penjualan non-komoditi utama / Major non-commodity sales
4.923.295.074
4.360.370.854
4.616.805.282
49.460.254
50.488.475
31.143.311
Pendapatan Bunga / Interest revenue
3.051.483
3.404.694
6.663.251
Pendapatan selisih kurs / Foreign Exchange Revenue
3.814.899
6.063.349
26.492.224
-
44.927.856
3.895.950
4.979.621.710
4.465.255.228
4.685.000.018
3.610.531.922
3.163.678.447
3.120.408.358
663.305.753
678.444.669
688.487.966
Pendapatan Penjualan Aset / Asset sales revenue Jumlah Nilai Ekonomi / Total Economic Values
Nilai Ekonomi Disistribusikan Economic Values Distributed Biaya Operasional (HPP & beban operaisi tanpa biaya karyawan & CSR) Operating cost (COGS and operation cost withot cost for employees & CSR) Gaji Karyawan & Benefit Lainnya / Employees salary & other benefit Pembayaran Kepada Penyandang Dana / Payment for Investor - Pembayaran Dividen / Dividen Payout
75.973.160
46.023.001
-
- Pembayaran Bunga / Bank interest
288.900.134
366.135.795
466.579.926
Pengeluaran untuk pemerintah / Government expenditure
762.074.000
727.613.949
801.823.175
Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR / Community expenditure: PKBL & CSR
6.503.352
5.992.372
1.720.950
Jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan / Total Distributed Economic Values
162.076.075
99.716.502
54.332.594
Kontribusi Kepada Negara (G4-EC1) Contribution to State
Pada tahun 2013, PTPN VII (Persero) telah memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pembayaran pajak PTPN VII (Persero) pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
In 2013, PTPN VII (Persero) has met its obligation as taxpayer to government pursuant to applicable legislation provision. The tax payment of PTPN VII (Persero) in 2013 was as follow:
2012
2013
PPh Pasal 21 / Income Tax Article 21
Rp29,60 miliar
Rp30,73 miliar
PPh Pasal 23 / Income Tax Article 23
Rp14,60 miliar
Rp20,39 miliar
Rp69,62 miliar
Rp50,00 miliar
PPN Masukan / vAT Input
PPh Pasal 29 / Income Tax Article 29
Rp591,31 miliar
Rp676,62 miliar
PPN Keluaran / vAT output
Rp525,90 miliar
Rp669,55 miliar
Rp22,49 miliar
Rp24,09 miliar
Pajak Bumi dan Bangunan/Land & building tax
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Kinerja Ekonomi
63
Economic Performance
PTPN VII (Persero) juga telah memenuhi kewajibannya kepada pemerintah selaku pemegang saham melalui pembayaran dividen. RUPS tahun buku 2013 memutuskan dividen tahun buku 2013 sebesar Rp9,83 miliar atau 12,50% dari perolehan laba tahun buku 2013 yang akan dibayarkan pada tahun 2014.
PTPN VII (Persero) has also met its obligation to the state as the Shareholder via dividend payment. GMS fiscal year 2013 decided that the dividend fiscal year 2013 amounted to Rp9.83 billion or 12.50% from profit achievement fiscal year 2013 that will be paid in 2014.
Kontribusi Kepada Pertumbuhan Ekonomi Daerah (G4-EC8)
Contribution to Regional Economic Growth
Sebagai salah satu BUMN subsektor perkebunan yang wilayah kerjanya tersebar di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, keberadaan PTPN VII (Persero) telah banyak memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Pembangunan perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu beserta pabrik-pabrik pendukungnya mempunyai dampak ganda terhadap ekonomi wilayah, terutama sekali dalam menciptakan kesempatan dan peluang kerja. Karena wilayah kerja PTPN VII (Persero) umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, maka keberadaan unit-unit usaha PTPN VII (Persero) mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah pedesaan serta pertumbuhan wilayah setempat. Berkembangnya berbagai industri pendukung perkebunan, sektor jasa transportasi, konstruksi, perdagangan, dan munculnya pasar-pasar tradisional di daerah permukiman dan pedesaan tidak terlepas dari multiplier effect pembangunan perkebunan di wilayah tersebut. Selain itu, PTPN VII (Persero) juga ikut berperan dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi perijinan tertentu meliputi retribusi Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Izin Gangguan
Sebagai salah satu BUMN subsektor perkebunan yang wilayah kerjanya tersebar di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, keberadaan PTPN VII (Persero) telah banyak memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Pembangunan perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu beserta pabrik-pabrik pendukungnya mempunyai dampak ganda terhadap ekonomi wilayah, terutama sekali dalam menciptakan kesempatan dan peluang kerja. Karena wilayah kerja PTPN VII (Persero) umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, maka keberadaan unit-unit usaha PTPN VII (Persero) mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah pedesaan serta pertumbuhan wilayah setempat. Berkembangnya berbagai industri pendukung perkebunan, sektor jasa transportasi, konstruksi, perdagangan, dan munculnya pasar-pasar tradisional di daerah permukiman dan pedesaan tidak terlepas dari multiplier effect pembangunan perkebunan di wilayah tersebut. Selain itu, PTPN VII (Persero) juga ikut berperan dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi perijinan tertentu meliputi retribusi Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Izin Gangguan
PTPN VII (Persero) juga ikut berperan dalam memelihara ketahanan pangan melalui produk yang dihasilkan, yaitu CPO dan gula. Sedangkan produk karet dan teh yang sebagian hasilnya diekspor ikut memberikan andil menyumbang devisa.
PTPN VII (Persero) juga ikut berperan dalam memelihara ketahanan pangan melalui produk yang dihasilkan, yaitu CPO dan gula. Sedangkan produk karet dan teh yang sebagian hasilnya diekspor ikut memberikan andil menyumbang devisa.
Praktik-Praktik Pengadaan
Procurement Practices
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah adanya suatu hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan para rekanan. Untuk itu, setiap pengurus Perusahaan dan pekerja perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing membina hubungan dan memberikan perhatian kepada para rekanan.
One of factors which affecting the business success is a good relationship and mutual benefiting with partners. Therefore, every Company’s management and employees according to each tasks and responsibility is maintaining relationship and provide attention to the partners.
Perusahaan melalui pekerja memperlakukan rekanan/ pemasok sebagai mitra kerja dan bukan sebagai objek untuk mengharapkan atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Perusahaan mempunyai
The Company through employee treats counterparts/ suppliers as partners and not as object to expect or to obtain a personal benefit. The Company has an interest to partners in term of goods and service provision
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Kinerja Ekonomi
64
Economic Performance
kepentingan terhadap rekanan dalam hal penyediaan barang dan jasa yang berkesinambungan dengan kualitas dan harga yang menguntungkan, misalnya pengadaan pupuk, alat-alat pertanian dan lain-lain. Disisi lain, rekanan berkepentingan terhadap pemasokan barang dan jasa berkesinambungan dengan mendapatkan keuntungan yang layak.
sustainably with benefiting quality and price, such as fertilizer procurement, agriculture equipments and others. In other hand, the partners have interest to goods and services supply sustainably by gaining a proper benefit.
Perusahaan memberikan hak yang sama kepada setiap orang atau badan usaha untuk menjadi rekanan perusahaan bagi yang telah memenuhi persyaratan teknis dan administrasi yang ditetapkan perusahaan maupun persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Pada saat proses Pelelangan, Perusahaan memberi kesempatan yang sama kepada semua rekanan untuk mengikuti lelang atau tender atas pengadaan barang dan jasa, perawatan atau pembangunan fasilitas. Untuk itu, sejak pengumuman penawaran sampai dengan proses pelelangan atau tender harus dilakukan secara terbuka sesuai pedoman pengadaan barang dan jasa yang ditetapkan. Pada saat proses pembayaran, Perusahaan memberi perlakuan yang adil dalam hal pembayaran kepada rekanan yaitu dengan cara mendahulukan pembayaran kepada rekanan yang lebih dahulu mengajukan tagihan jika telah disertai bukti-bukti yang lengkap. (G4-12)
The Company has the equal rights to everyone or business entities to be the Company’s partner for those who has met the technical requirements and administration set by the company or requirements set by the Local Government. During the tender process, the Company provides equal opportunity for all partners to participate in the tender on goods and service procurement, facility treatment or construction. Therefore, since the offering announcement until auction or tender process it should be held openly based on determined goods and service procurement guidance. During the payment process, the Company gives a fair treatment in term of payment to partners by prioritizing the payment to partners who first proposes bill if it has accompanied with complete evidences.
Penjualan Produk dan Komunikasi Pemasaran
Product Sales and Marketing Communication
Produk yang dihasilkan PTPN VII (Persero) sebagian besar merupakan produk komoditi primer sehingga pelanggan utama produk PTPN VII (Persero) adalah para trader. Selama periode pelaporan, tidak ada produk PTPN VII (Persero) yang terkena sanksi larangan diperjualbelikan ataupun harus ditarik dari peredaran. (G4-PR6)
Products produced by PTPN VII (Persero) mostly are primary commodity products thus major buyers of PTPN VII (Persero) products are traders. During reporting period, there was no PTPN VII (Persero) products which get forbidden sanction to be traded or should be withdrawn from circulation.
Sebagai penghasil produk komoditi primer, sebagian besar pelanggan produk PTPN VII (Persero) adalah para trader. Mengingat karakteristik produknya, Perusahaan tidak melaksanakan strategi pemasaran melalui iklan maupun promosi khusus. Namun, Perusahaan berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan senantiasa memberikan perhatian, kualitas, waktu dan keamanan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. Selama periode pelaporan, tidak ada insiden ketidakpatuhan Perusahan pada regulasi komunikasi pemasaran. (G4-PR7) Khusus untuk produk teh, PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pagaralam mengembangkan produksi teh hitam dengan menggunakan unit pengolahan teh CTC (crushing, tearing, and curling). Penambahan unit pabrik baru tersebut sebagai upaya memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen. Pada tanggal 25 November 2013 PTPN VII bekerjasama dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama
As producer of primary commodity products, most PTPN VII (Persero) major customers are traders. Considering its product characteristics, the Company did not carry out the marketing strategy through advertising or special promotion. However, the Company strives to provide the best service to customer by always provide attention, quality, time and security based on applicable service standard. During reporting period, there were noncompliance incidents performed by the Company against marketing communication regulation.
Laporan Keberlanjutan 2013
Specifically for tea product, PTPN VII (Persero) Pagaralam Business Unit has developed black tea by using CTC (crushing, tearing, and curling) tea processing unit. The addition of this new mill unit was an effort to meet the market demand and consumers taste. On 25 November 2013 PTPN VII was in cooperation with PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) to launch CTC
Sustainability Report 2013
Kinerja Ekonomi
65
Economic Performance
Nusantara (PT.KPBN) meluncurkan produk teh CTC di hotel Borobudur Jakarta, yang dihadiri sejumlah wakil dari perusahaan pembeli teh diantaranya PT. Padakeasa, PT. Agropangan / Sosro, PT. LES, PT TEA, PT Indocemak Int., PT Rajawali, PT Unilever Indonesia, PT Pancarasa, Drassco Forset Int. (G4-2)
tea product in Borobudur Hotel Jakarta, it attended by number of tea buyer company representative include PT Padakeasa, PT Agropangan/Sosro, PT LES, PT TEA, PT Indocemak int, PT Rajawali, PT Unilever Indonesia, PT Pancarasa, Drassco Forset Int.
Informasi Produk (G4-PR3)
Product Information
Untuk memastikan kesesuaian kualitas produk sesuai dengan kontrak, PTPN VII (Persero) memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai mutu komoditi perusahaan pada saat penyerahan barang dengan terlebih dahulu melakukan analisa bersama yang dilakukan oleh surveyor independen jika diperlukan, sehingga tidak ada hal-hal yang disembunyikan untuk mengelabui pelanggan. Demikian pula, kuantitas produk yang akan diserahkan juga dipersiapkan dengan benar mengacu kepada ketentuan yang tercantum dalam kontrak penjualan.
To ensure the product’s quality suitability accordance with the contract, PTPN VII (Persero) provides correct, clear and honest information regarding the quality of company’s commodity during the goods submission by previously performs joint analysis carried out by independent surveyor if necessary, thus there are nothing to hide to deceive the customer. Likewise, the product quality that will be submitted is also prepared properly referring to provision listed on the sales contract.
PTPN VII berupaya untuk menjaga mutu produk dengan meningkatkan quality assurance pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di seluruh komoditas. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan mendapatkan produk dengan kualitas yang terjamin sehingga dapat mengeliminir keluhan maupun klaim pelanggan setelah produk diterima.
PTPN VII was also attempted to maintain product quality by increasing quality assurance of the Quality Management System implementation in all commodity. This was intended in order the customer derived products with guaranteed quality thus may eliminate customer’s complaint or claim after the product received.
Temu Pelanggan
Customer Gathering
PTPN VII Persero selalu berupaya untuk menjaga kredibiltas mutu produk dan kepercayaan pembeli. Salah satu upaya untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan adalah dengan mengadakan acara temu pelanggan. Acara ini dianggap penting karena PTPN VIII (Persero) dapat memperoleh feed back guna perbaikan secara terus menerus. Berikut beberapa kegiatan temu pelanggan PTPN VII (Perseo) tahun 2013.
PTPN VII (Persero) always attempted to maintain product quality credibility and buyer trust. One of effort to maintain a good relationship with the customers was by holding a customer gathering. This events was considered as important because PTPN VII (Persero) could derived feedback for continous maintenance. Following were several customers gathering held by PTPN VII (Persero) in 2013.
No
Nama Perusahaan Company’s Name
Tanggal Kunjungan Visit date
Tempat Kegiatan Activity Location
1.
PT. Wilson Tunggal Perkasa
16 Mei 2013 16 May 2013
Unit Pematang Kiwah
2.
PT. Gadjah Tunggal Tbk
16 Mei 2013 16 May 2013
Unit Pematang Kiwah
3.
PT. Hankook Tire Indonesia
29 Mei 2013 29 May 2013
Unit Way Berulu
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Kinerja Ekonomi
66
Economic Performance
Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan
Customer Satisfaction Level Survey
Dalam upaya mencapai Good Corporate Governance, salah satu yang dilakukan perusahaan sebagai tanggung jawab kepada konsumen adalah melaksanakan survei kepuasaan pelanggan. Sebagai responden pada tahun 2013 adalah pembeli yang mewakili seluruh komoditas yaitu pembeli komoditi karet 6 responden, pembeli komoditi sawit 5 responden, pembeli komoditi tebu 3 responden, dan pembeli komoditi Teh 5 responden. Faktor-faktor yang menjadi indikator loyalitas pelanggan, yaitu : a. Jangka waktu pembeli menjadi pelanggan produk PTPN VII (Persero) b. Keinginan pembeli untuk selalu membeli produk PTPN VII (Persero) c. Spesifikasi produk PTPN VII (Persero) sesuai yang dibutuhkan pembeli. Faktor-faktor yang menjadi indikator kepuasan pelanggan, yaitu : a. Ketepatan waktu pelayanan pengambilan DO b. Ketepatan waktu penyerahan barang c. Ketepatan Jumlah penyerahan barang d. Ketepatan atas mutu barang yang diserahkan
In an effort to achieve GCG, one of activities conducted by the Company as its responsibility to consumers is implementing customer satisfaction survey. As respondents in 2013 were buyers represent all commodity i.e. rubber commodity buyer 6 respondents, oil palm commodity buyer 5 Respondents, sugar cane commodity buyer 3 Respondents, and Tea Commodity Buyer 5 respondents. Factor that be the customers’ loyality indicators are:
(G4-PR5)
a. Period in which the buyer become the PTPN VII (Persero) product customer b. Buyer wish to always buy the PTPN VII (Persero) product c. PTPN VII (Persero) product specification as buyer needed Factors that be the customer satisfaction indicator are: a. b. c. d.
Punctuality of the DO pickup service Punctuality of the goods submission Accuracy of good submission amount Accuracy on submitted goods quality
Berdasarkan hasil survei tahun 2013, tingkat kepuasan pelanggan berada pada level “puas” dan “sangat puas”. Faktor-faktor yang perlu ditingkatkan untuk komoditi kelapa sawit adalah Pelayanan DO baik di unit usaha maupun di IPMG ditingkatkan, komoditi tebu Mempercepat pelayanan muat di unit usaha agar cepat dalam proses muat dan komoditi teh melakukan temu pelanggan ke pabrik dalam rangka evaluasi proses pengolahan sebagai upaya meningkatkan mutu produk.
Based on 2013 survey result, the customer satisfaction level was at “satisfied” and “very satisfied”. Factors need to be enhanced for oil palm commodity are good DO services in business unit or in OGHI. For sugarcane, it needs to accelerate the loading service in business unit in order it can be fast in loading process and in tea commodity it performs customer gathering in mill in context of processing process evaluation as an effort to enhance the product quality.
Layanan Pengaduan (G4-PR8)
Complaint Service
PTPN VII (Persero) berupaya untuk selalu tanggap dalam pelayanan konsumen, salah satunya adalah pengaduan (klaim) pembeli. Media yang digunakan untuk penyampaian pengaduan bisa melalui media telpon dan Fax di nomor 0721-705665/0721-707353, email
[email protected] . Pengaduan atau keluhan melaui telpon diselesaikan paling lambat 2 hari. Pengaduan atau keluhan melalui surat diselesaikan paling lambat 2 bulan sesuai permasalahan. PTPN VII (Persero) selalu mengevaluasi permasalahan pengaduan pelanggan dan memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak maksimal pada bulan Desember. Selama tahun 2013 terdapat 15 pengaduan, 14 di antaranya merupakan klaim terhadap produk karet dan 1 klaim mutu CPO. Biaya klaim yang timbul hanya dari satu klaim yaitu pada klaim mutu produk CPO sebesar Rp. 36,46 Juta dan untuk klaim yang lain yang sifatnya klaim produk cacat telah di ganti dengan produk yang standar.
PTPN VII (Persero) strives to always aware on consumer services, one of them is by providing buyer’s complaint (claim) media. Media used for the complaint conveyance are phone and fax at 0721-705665/0721-707353,email
[email protected]. Complaint by phone is settled approximately 2 days. Complaint or claim by letter is settled approximately 2 month based on the issues. PTPN VII (Persero) always evaluates the customer complaint issues and provides the best solution for both parties maximally in December. During 2013 there were 15 complaints, 14 of them are claim over rubber product and 1 claim over CPO quality. The emerged claim cost was only one claim namely on CPO product quality claim by Rp36.46 million and for other claim which it was a defect products has been replaced by a standard product.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Sumber Daya Manusia HUMAN RESOURCES
PTPN VII (Persero) memandang bahwa kelangsungan usaha perusahaan sangat tergantung pada keberadaan dan kompetensi sumber daya manusia PTPN VII.
PTPN VII (Persero) considers that the company’s business sustainability is very depending on the existence and competency of the PTPN VII human resources.
Tahun 2013 jumlah Pekerja PTPN VII mencapai 17.330 orang, terdiri dari Pekerja tetap sebanyak 13.213 orang, Pekerja Tidak Tetap sebanyak 4.041 orang dan Calon Pekerja Pimpinan sebanyak 76 orang. Jumlah Pekerja total tahun 2013 mengalami peningkatan sebanyak 2.040 orang terhadap jumlah Pekerja tahun 2012 yang mencapai 15.290 orang. Hal ini disebabkan adanya peningkatan Pekerja Tidak Tetap sebanyak 2.189 orang terkait adanya pemenuhan tenaga kerja bidang produksi khususnya pemanen dan penyadap. Jumlah pekerja tetap mengalami penurunan sebanyak 149 orang dikarenakan memasuki masa pensiun. (G4-LA1)
In 2013 total of PTPN VII employees reached 17,330 employees, consisted of Permanent employee was by 13,213 employees, Temporary Employee was by 4,041 employees and Candidate of Managerial Employee was by 76 employees. Total employees in 2013 were having an increase by 2,040 employees against 2012 total employees which reached 15,290 employees. This was caused by the increase of Temporary Employees by 2,189 employees related to the labor fulfillment in production particularly harvesters and tappers. The amount of permanent employees suffered a decline due to 149 employees was entering the pension period.
68
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Komposisi Pekerja Berdasarkan Level Organisasi (G4-LA1) Employee Composition by Organization Level
Tahun / Year
Uraian
2011
2012
Description
2013
Dewan Komisaris
6
6
6
Board of Commissioner
Direksi
5
5
5
Board of Director
Manajer Atas
4
5
5
Top Manager
Manajer Menengah Atas Manajer Menengah Madya
44
49
52
Top Middle Manager
144
131
117
Senior Middle Manager
540
585
487
Junior Middle Manager
Pekerja Golongan I-II
13.100
12.668
12.552
I-II Grade Employee
Jumlah Pekerja Tetap
Manajer Menengah Pratama
13.803
13.438
13.213
Total Permanent Employee
Pekerja Tidak Tetap
1.865
1.852
4.117
Total Temporary Employee
Jumlah Pekerja Aktif
15.668
15.290
17.330
Total Active Employee
Komposisi Pekerja Berdasarkan Jenis Kelamin (G4-LA12) Employee Composition by Gender
Tahun / Year
Jenis Kelamin / Gender
2011
Laki-laki / Male
14.010
Perempuan / Female Jumlah Pekerja Aktif / Total Active Employee
2012 13.668
2013 15.080
1.658
1.622
2.250
15.668
15.290
17.330
Kepegawaian
Staffing
Hak-hak dan kewajiban Pekerja PTPN VII (Persero) terlindungi oleh PKB. Apabila terdapat keluh kesah Pekerja pertama-tama dibicarakan dan diselesaikan dengan atasan
The PTPN VII (Persero) rights and obligations is protected by the CLA. If there are complaints from employee firstly it will be discussed and settled directly with the superior. If
Wadah penyampaian aspirasi Pekerja di PTPN VII (Persero) terakomodasi dalam Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII (SPPN VII) dengan perwakilan di masing-masing Distrik dan Unit Usaha. SPPN VII berdiri sejak tahun 1999 yang pembaruannya tercatat di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung nomor 568/245/07/10/2011 tanggal 17 Oktober 2011. Secara berkala SPPN VII bersama-sama dengan manajemen melakukan perundingan PKB setiap 2 tahun sekali. Perundingan terakhir dilaksanakan pada tanggal 2 s.d. 6 Desember 2013. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah diperbaharui tersebut telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI c.q. Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang ditetapkan dengan surat keputusan nomor KEP. 13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 tanggal 22 Januari 2014 dan berlaku mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015. (G4-HR4)
Laporan Keberlanjutan 2013
Employee aspiration expression media in PTPN VII (Persero) is accommodated in Nusantara Plantation Labor Union VII (NPLU VII) with representative in each District and Business Unit. NPLU VII established since 1999 which the renewal was recorded in Labor Department of Bandar Lampung City No: 568/245/07/10/2011 dated 17 October 2011. Gradually NPLU VII along with the management holds a Collective Labor Agreement discussion once every 2 years. The last discussion was held on 2 up to 6 December 2013. This updated CLA has been registered to Labor and Transmigration Ministry of RI c. q. Directorate General of Industrial Relationship and Labor Social Security which stipulated with decree no KEP.13/PHIJSKPKKAD/PKB/I/2014 dated 22 January 2014 and applied since 1 January 2014 up to 31 December 2015.
Sustainability Report 2013
Sumber Daya Manusia
69
Human Resources
langsung. Bilamana keluh kesah tidak dapat diselesaikan oileh atasan langsung, maka penyelesaiannya melalui atasan yang lebih tinggi, dan selanjutnya melalui SPPN VII. Bilamana keluh kesah Pekerja tidak dapat diselesaikan melalui SPPN VII maka diselesaikan secara bipartit. Bilamana penyelesaian secara bipartit tidak memberikan hasil, maka perselisihan hubungan industrial diselesaikan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah terjadinya perselisihan, secara rutin minimal satu bulan sekali manajemen PTPN VII mengadakan pertemuan rutin dengan SPPN VII. (G4-LA11)
the complaint cannot settled directly by the superior, then the settlement goes to higher superior, and afterwards settled by NPLU VII. If the employee’s complaint cannot be settled by NPLU VII then it will be settled by bipartite. If the bipartite settlement cannot produce any result, then the dispute of industrial relationship is settled based on applicable legislation. To prevent the dispute, routinely minimally once a month the PTPN VII management holds a routine meeting with the NPLU VII.
Kesejahteraan Pekerja
Employee’s Welfare
Seluruh Pekrja PTPN VII (Persero) diikutkan dalam program pensiun, yaitu Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Posisi per 31 Desember 2013, PTPN VII mengikutsertakan Pekerja golongan I - IV sebanyak 11.522 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), dan 1.584 orang peserta aktif PPIP pada DPLK BRI untuk Pekerja yang diangkat mulai tahun 2009. Pada tahun 2013, sebanyak 784 orang Pekerja yang akan memasuki pensiun, diikutsertakan dalam pelatihan Pra Purnakarya. Dana pensiun yang dibayarkan pada tahun 2013 mencapai Rp 83,79 Miliar untuk 708 Pekerja tetap yang telah memasuki masa pensiun. (G4-EC3)
All PTPN VII Employees are engaged in pension program, namely Plantation Pension Fund and Financial Institution Pension Fund. Position per 31 December 2013, PTPN VII engaged I-IV grade employees amounted to 11,522 employees as active participants of Defined Benefit Pension Plan in Plantation Pension Fund, and 1,584 employees as active participants of Defined Contribution Pension Plan in Financial Institutions Pension Fund of Indonesian People’s Bank for employees who was appointed in 2009. In 2013, amounted to 784 employees who will enter the pension period, was engaged in Pre Retirement. The pension fund that has been paid in 2013 reached Rp83.79 billion for 708 permanent employees who have entered the pension period.
Pekerja Tidak Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya berupa Gaji, Pengobatan, Jamsostek, Pakaian Kerja, THR. Besarnya penghasilan yang diperoleh Pekerja Tetap level paling bawah sama dengan standar UMP Sumsel sebesar Rp 1.630.000 sedangkan penghasilan Pekerja Tidak tetap per bulan disesuaikan dengan UMP masingmasing propinsi (Lampung Rp.1.150.000,- Bengkulu Rp. 1.200.000,- dan Sumsel Rp. 1.630.000.-)
Temporary employees of PTPN VII received their rights in form of Salary, Health Treatment, Social Security, Uniforms, and Religious Allowance. The amount of income received by the lowest level of Permanent Employee was equal with Province Minimum Salary of South Sumatera by Rp1,630,000 whereas the Temporary Employee income per month was adjusted with PMS of each province (Lampung Rp1,150,000,-, Bengkulu Rp1,200,000,- and South Sumatera Rp1,630,000,-)
Setiap Pekerja Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya tanpa membedakan antara Pekerja pria dan wanita. Setiap Pekerja tetap menerima gaji pokok dan tunjangan tetap menurut skala gaji berdasarkan jabatan dan golongan. Pekerja tetap juga mendapatkan uang lembur, biaya pelaksanaan tugas, bonus, tunjangan hari raya keagamaan, tunjangan cuti tahunan dan jaminan sosial meliputi fasilitas pengobatan dan perawatan kesehatan bagi Pekerja dan batih, penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air, terutama yang di Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk bantuan sewa rumah, listrik dan air, serta bantuan Bahan Bakar untuk semua Pekerja, pengikutsertaan Pekerja pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian. (G4-LA2)
Laporan Keberlanjutan 2013
Every PTPN VII Permanent Employees receive their rights without distinguishing the male and female employee. Every employee still remain receives the basic salary and permanent allowance according to salary scale based on position and grade. The permanent employee also receives overtime pay, bonus, religious allowance, annual leave allowance and social security consist of treatment and health care for Employee and the family, provision of housing complete with electricity and water, mainly in Unit whereas for those who is not available in form of physical will be given in form of aid for housing rent, electricity and water, as well as Fuel aid for all employees, engagement in social security consist of old age pension, accident insurance and life insurance.
Sustainability Report 2013
Sumber Daya Manusia
70
Human Resources
Rasio Upah Dasar (G4-EC5)
Basic Salary Ratio
Wilayah Operasi Operational Area
Besaran UMR Provinsi/ Kabupaten (Rp) Amount of Province/District RMS (Rp) (a)
Besaran Gaji Dasar Pekerja Baru pada Golongan Terendah Amount of New Employee’s Basic Salary in Lowest Grade (b)
Rasio (%) Ratio (%) (a) : (b)
Rp1.150.000
Rp1.630.000
142 %
Lampung Sumatra Selatan
Rp1.630.000
Rp1.630.000
100 %
Bengkulu
Rp1.200.000
Rp1.630.000
136 %
Perbandingan Imbal Jasa Pekerja Tetap dan Pekerja Tidak tetap Comparison of Permanent and Temporary Employees’ Compensation Pekerja/Employee Jenis Imbal Jasa
Type of Compensation
Tetap/Permanent
Tidak Tetap/ Temporary
Gaji
a
a
Pengobatan
a
a
Medication
Salary
Pakaian Dinas
a
a
Official Uniform
Tunjangan Hari Raya
a
a
Holiday Allowance
Tunjangan Cuti Tahunan
a
Annual Leave Allowance
Penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air
a
Provision of Housing Facility equipped with electricity and water
Bantuan Bahan Bakan
a
a
Jamsostek
a
a
Dapenbun
a
Plantation Pension Fund
Dana Pensiun Lembaga Keuangan
a
Financial Institution Pension Fund
Uang lembur
a
Overtime Pay
Biaya pelaksanaan tugas
a
Task execution cost
Bonus
a
Fuel Aid Social Security
Pelatihan dan Pendidikan
Training and Education
Pada tahun 2013 PTPN VII menganggarkan biaya Pengembangan SDM sebesar Rp8,80 miliar. Biaya tersebut ditujukan untuk pekerja PTPN VII dalam mendukung peningkatan kinerja, kompetensi yang baik sesuai bidang tugas dan kebutuhan posisi jabatannya. Realisasi kegiatan Pengembangan SDM tahun 2013 mencapai Rp4,26 miliar (48,39% dari anggaran) serta lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp9,6 miliar. Jumlah biaya tersebut adalah untuk pembiayaan pelatihan/ kursus peserta sebanyak 1.780 orang. (G4-LA9)
In 2013 PTPN VII was budgeting Rp8.80 billion for HR Development cost. The cost was addressed for the PTPN VII employees that support the performance, good competency based on its task and position needs. Realization of HR Development activities in 2013 reached Rp4.26 billion (48.39% of budget) and lower then prior year which reached Rp9.6 billion. Those total cost was for training/course cost of 1,780 participants.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Tata Kelola Berkelanjutan
SUSTAINABLE GOVERNANCE
PTPN VII (Persero) memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan penerapan tata kelola dan senantiasa menerapkan dengan sebaik-baiknya seluruh prinsip-prinsip GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran.
PTPN VII (Persero) has a high commitment to enhance the governance application and always adopt it as best as it could all the GCG principles which involving transparency, accountability, responsibility, independency, and reasonably.
Penerapan prinsip-prinsip GCG bukan hanya diterapkan di Kantor Direksi tetapi meliputi seluruh jajaran perusahaan baik pada Bagian, Distrik dan Unit Usaha. (G4-42)
The GCG principle application is not merely applied in Head Office but also in all company’s ranks either in Division, District and Business Unit.
Penerapan Good Corporate Governance oleh perseroan mutlak diperlukan agar tercapai keseimbangan hubungan antar organ-organ perseroan, serta terpenuhinya tanggungjawab perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat dan seluruh stakeholders, yang mencakup pengaturan hubungan antara perseroan dengan seluruh stakeholders (keseimbangan eksternal). (G4-42)
The GCG application by the company is absolutely required in order to achieve the balance among the company’s organs relationship, and the Company’s responsibility as a business entity in the community and stakeholders is fulfilled, which involving relation arrangement between the company and all stakeholders (external balance).
PTPN VII berupaya untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil asesmen sebagai wujud dari komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan. Pada tahun 2013, pencapaian nilai asesmen PTPN VII adalah 83,2 (BAIK), meningkat dibandingkan tahun 2012 dengan nilai 80,18(BAIK). (G4-42)
PTPN VII attempts to follow up the recommendation of the assessment result as the form of its commitment against the good company’s governance application sustainably. In 2013, the PTPN VII’s achievement on assessed value was 83.2 (GOOD), it increased compared to 2012 with value 80.0 (GOOD).
Tata Kelola Berkelanjutan
72
Sustainable Governance
Struktur Tata Kelola
Governance Structure
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, struktur tata kelola PTPN VII (Persero) terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi dibantu oleh organorgan GCG lainnya seperti Komite-komite, mekanisme pengendalian risiko dan sistem audit internal serta Sekretaris Perusahaan dan organ pendukung lainnya. (G434)
Based on Law No 40 Year 2007 of Limited Company and Law No. 19 year 2003 of SOE, the PTPN VII (Persero) governance structure consists of General Meeting of Shareholder, Board of Commissioner and Board of Director assisted by other GCG organs such as Committees, risk control mechanism and Internal Audit System as well as Company Secretary and other supporting organs.
Rapat Umum Pemegang Saham (G4-35)
General Meeting of Shareholder
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan institusi atau lembaga bagi Pemegang Saham untuk mengadakan pertemuan serta mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan kepemilikan saham di Perusahaan. RUPS memiliki kewenangan dalam pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi ataupun manajemen, dan karyawan Perusahaan. (G4-37)
The General Meeting of Shareholder is an institution for the Shareholder to call a meeting as well as making an important decision related to shareholding in the Company. GMS has an authority to appoint and dismiss the BOC and BOD members, evaluate BOC and BOD performance, ratify the Articles of Association amendment, provide approval on the Annual Report, set profit use allocation, appoint a public accountant, as well as stipulated the amount and type of compensation and facilities given to Company’s BOC, BOD or management, and employees.
Selama tahun 2013, PTPN VII (Persero) melaksanakan 3 (tiga) kali RUPS berupa 1 (satu) kali RUPS Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2013, 1 (satu) kali RUPS Laporan Tahunan Persetujuan & Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 dan 1 (satu) RUPS Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2014.
During 2013, PTPN VII (Persero) has called 3 (three) times of GMS in the form of 1 (one) time GMS of the 2013 Company Action Plan and Budget, 1 (one) time GMS of Annual Report Approval and Ratification of Financial Statement Fiscal Year 2012 and 1 (one) time GMS of the 2014 Company Action Plan and Budget.
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. (G4-38)
Board of Commissioner is a company organ which in charge and responsible collectively to perform supervision and provide suggestions to BOD and ensuring the company to carry out the GCG. The Board of Commissioner is in charge to perform supervision on management policy, the run of management generally either regarding Company or Company’s business performed by BOD as well as provide suggestion to BOD include supervision on the implementation of Company Long-Term Plan, Company Action Plan and Budget as well as Articles of Association provision and GMS Decision, and applicable legislation regulation, for the Company’s interest and based on the Company’s objectives and purpose.
(G4-37)
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Tata Kelola Berkelanjutan
73
Sustainable Governance
Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dipertanggung jawabkan dalam Laporan Tugas Pengawasan untuk Tahun Buku 2013, dan telah disampaikan dalam RUPS Laporan Keuangan tanggal 21 Maret 2013. (G4-44)
The implementation of BOC tasks is accounted in the Supervisory Task Report for Fiscal Year 2013, and it has been presented in GMS of Financial Statement on 21 March 2013.
Penilaian kinerja Dewan komisaris tahun 2013 mengacu pada pencapaian terhadap Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara self assessment dan bersifat kolegial. (G4-38)
BOC performance assessment in 2013 referred to achievement on Key Performance Index of BOC. The BOC performance assessment was performed by self assessment and it was collegial.
Dewan Komisaris PTPN VII (Persero) Periode 21 November 2013 – 20 November 2018 berjumlah 5 (lima) orang termasuk komisaris utama yang bertugas sebagai primus inter pares mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dituntut agar bertindak secara independen, tanpa adanya benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan dengan Direksi. Anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memangku jabatan rangkap sebagai Anggota Dewan Komisaris maupun Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. (G4-39)
The PTPN VII (Persero) Board of Commissioner period of 21 November 2013 – 20 November 2018 was amounted to 5 (five) person included President Commissioner who in charge as primus inter pares coordinating the BOC activities. The Board of Commissioner is demanded to act independently, without any conflict of interest that may interfere its ability to carry out the task independently and critically, both in relation to each other or in relation to BOD. There are no BOC member who took another position as BOC member or BOD member in other SOE, ROE, POE; other position according to legislation provision that could generate conflict of interest.
Direksi
Board of Commissioner
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS atau berdasarkan keputusan seluruh Pemegang Saham di luar RUPS. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. (G4-38)
Board of Commissioner is a Company organ which in charge of and full responsible on Company’s management for the Company’s interest. The BOD member was appointed and discharged by GMS or based on all shareholder decision beyond GMS. The BOD is in charge to carry out all actions related to company’s management for the Company’s interest and based on Company’s intention and purpose as well as represents the Company either inside or outside Court regarding all things and all events with limitations as regulated in legislation regulation, Articles of Association and/or GMS Decision.
Direksi dalam menjalankan tugasnya bertangganggung jawab kepada RUPS antara lain dalam membuat laporan tahunan, menyusun laporan keuangan serta laporanlaporan lainnya yang dibutuhkan oleh dewan komisaris dan/atau pemegang saham. (G4-44)
The Board of Director in carrying out the tasks is responsible to GMS include in drafting the annual report, financial statement as well as other reports required by the BOC and/or Shareholder.
Penilaian kinerja Direksi tahun 2013 didasarkan pada pencapaian target dan indikator kinerja utama (KPI). Hasil asesmen menunjukkan bahwa realisasi KPI tahun 2013 mencapai skor 100,65, lebih tinggi dari target yang ditetapkan. (G4-38)
The Asessment of BOD performance in 2013 was based on the target achievement and Key Performance Index. The assessment result suggested that the KPI realization in 2013 reached score 100.65, it was higher than set target.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Tata Kelola Berkelanjutan
74
Sustainable Governance
PTPN VII memiliki 5 (lima) orang anggota direksi dengan komposisi 1 (satu) orang merupakan direktur utama dibantu oleh 4 (empat) orang direktur bidang (Direktur Produksi, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Direktur Keuangan, Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan). Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No:7.6/Kpts/188/2012 tanggal 6 Maret 2012 yang kemudian diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi No:7.5/Kpts/292/2013 tanggal 30 Desember 2013 dan sesuai Board Manual PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
PTPN VII (Persero) has 5 (five) BOD members with composition 1 (one) person is the President Director assisted by 4 (four) Director of Division (Director of Production, Director of Human Resources and General Affair, Director of Finance, Director of Marketing and Development Planning). The task and authority division of every BOD member is set based on BOD Decree No: 7.6/Kpts/188/2012 dated 6 March 2012 which then updated with BOD Decree No: 7.5/Kpts/292/2013 dated 30 December 2013 and based on Board Manual of PTPN VII (Persero).
Baik Direktur Utama dan anggota Direksi PTPN VII (Persero) lainnya tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda (menantu/ ipar) baik antara anggota Direksi maupun Direksi dengan anggota Dewan Komisaris. Hal tersebut menjadi jaminan bahwa direksi menjalakan tugasnya bertindak secara independen. Sesuai dengan Board Manual Perseroan direksi juga dituntut untuk lepas dari segala macam bentuk benturan kepentingan. Selain itu, anggota direksi tidak ada yang memangku jabatan rangkap sebagai Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (G4-39)
Both PTPN VII (Persero)’s President Director and other member of BOD do not have any consanguineal relation up to third degree either horizontally or vertically or affinal relation either between the BOD members or with the BOCmember. This becomes an insurance that the BOD carries out the task independently. Pursuant to Company’s Board Manual the BOD is also demanded to free from all kind of conflict of interest. In addition, the BOD member can not have any other position either as BOD member in other SOE, ROE, POE; or other position based on legislation regulation.
Rapat Direksi diselenggarakan secara rutin sekurangkurangnya sekali dalam satu bulan. Selama tahun 2013, Direksi telah melakukan rapat internal sebanyak 17 (tujuh belas kali) dan rapat gabungan Dewan komisaris Direksi sebanyak 9 (sembilan kali). (G4-38)
BOD meeting is held routinely at least once a month. During 2013, the BOD has called for internal meetings by 17 (seventeen) times and joint meeting of BOD and BOC by 9 (nine) times.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration for BOC and BOD
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris merupakan kewenangan Pemegang Saham dan ditetapkan dalam RUPS yang formulasinya mengacu pada Peraturan Meneg BUMN Nomor PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. (G4-38) Penetapan penghasilan berupa tunjangan dan tantiem yang bersifat variable, dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor lain yang relevan. (G4-38)
Remuneration for BOC member is authorization of GMS and set in GMS which its formulation refers to SOE Minister Regulation No. PER-07/MBU/2010 dated 27 December 2010 of Guidance of BOD, BOC and SOE Board of Trustee’s Income Determination.
Remunerasi yang diterima Direksi dan Dewan Komisaris di tahun 2013 didasarkan pada putusan RUPS tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan PTPN VII (Persero) Tahun Buku 2012 yang tertuang dalam risalah No.7.15/RIS/002/2013 tanggal 25 April 2013.
Remuneration received by the BOD and BOC in 2013 was based on GMS decision regarding Annual Report Approval and Ratification of PTPN VII (Persero) Financial Statement Fiscal Year 2012 put forth on Minutes No. 7.15/ RIS/002/2013 dated 25 April 2013.
Laporan Keberlanjutan 2013
The determination of income in form of allowance and tantiem which is variable in nature is performed by considering the target achievement factor, company’s health level and financial ability and other relevant factors.
Sustainability Report 2013
Tata Kelola Berkelanjutan
75
Sustainable Governance
Remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didasarkan pada kebijakan remunerasi yaitu anggota Dewan Komisaris mendapat gaji bulanan dan tunjangan tertentu serta tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS, dan uang penghargaan diberikan kepada Komisaris di saat mengakhiri masa jabatannya sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan untuk semua BUMN. (G4-38)
Remuneration given to PTPN VII (Persero) BOC is based on remuneration policy namely the BOC member obtaines monthly salary and given allowances as well as tantiem which the amount was set by GMS, and the awards money is given to BOC when it ends its tenure pursuant to Finance Minister provision fo all SOE.
Direksi menerima rumenerasi berupa gaji bulanan dengan jumlah tertentu serta memperoleh fasilitas berupa kendaraan dinas, rumah dinas serta beberapa tunjangan yaitu tunjangan komunikasi, representasi, cuti serta asuransi purna jabatan. (G4-38)
The BOD receives remuneration in form of monthly salary in an given amount as well as facilities in form of official vehicles, house and several allowances include communication, representation, leave as well as after office insurance allowances.
Anti Korupsi
Anti-Corruption
PTPN VII (Persero) memiliki mekanisme pengendalian internal yang pelaksanaan di bawah tanggung jawab Satuan Pengawasan Internal. SPI merupakan pengawas yang objektif dan independen serta dirancang untuk memberi nilai tambah dalam meningkatkan kinerja dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan peran dalam paradigma baru sebagai evaluator, katalisator, dan konsultan.
PTPN VII (Persero) has an internal control mechanism which its implementation is under responsibility of the Internal Audit Unit. The IAU is an objective and independent supervisor and it designed to provide added-value in enhancing the performance by noticing on GCG principles with its contribution in new paradigm as evaluator, catalisator, and consultant.
PTPN VII (Persero) telah memiliki Kode Etik Perusahaan yang mengatur larangan yang harus dihindari setiap insan PTPN VII (Persero) memuat: Benturan Kepentingan, Kegiatan Politik; Jamuan Bisnis; Hadiah, Donasi, Cendera Mata, dan Sumbangan; Perbuatan Tercela. (G4-57)
PTPN VII (Persero) has had a Company’s Ethic Code that regulates prohibition must avoid by all PTPN VII (Persero)’s personnel containing: Conflict of Interest, Politic Activities; Business Banquet; Presents; Donation, Souvenirs, and Offerings; misconduct.
Penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik dilaksanakan PTPN VII (Persero) melalui mekanisme Whistle Blowing System. Pekerja yang mengetahui atau mencurigai adanya pekerja yang melakukan pelanggaran terhadap pedoman perilaku, wajib menyampaikan pengaduan dengan bukti yang cukup kepada Pengelola Whistle Blowing System. Laporan dari pihak luar wajib diterima sepanjang didukung bukti dan identitas yang jelas dari pelapor. Pengelola Whistle Blowing System yang bertugas menerima laporan tersebut wajib melindungi kerahasiaan identitas pekerja yang melaporkan pelanggaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dilakukan terlapor atau pihak lain kepada pelapor. (G4-57)
Code of Ethic violation enforcement and sanction is carried out by PTPN VII (Persero) via Whistle Blowing System mechanism. The employee who discovers or suspected the existence of an employee, who performed violation against the code of conduct, obligates to convey a complaint with proper evidences to WBS Administrator. Report from outside company is obligated to receive as long as it is supported with evidences and clear identity of the reporter/complainant. The WBS administrator is in charge to receive the report and obligates to protect the confidentiality of complainant’s identity to avoid unwanted things performed by the reported or other party to the complainant.
Kepada pengurus Perusahaan dan pekerja yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Perdoman Perilaku (Code of Conduct) dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan yang berlaku. (G4-58)
To the Company’s management and employee who are proven performing a violation against code of conduct in any level will be given a discipline sanction or other sanction based on applicable regulation.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Tata Kelola Berkelanjutan
76
Sustainable Governance
Pembekalan Materi Anti Korupsi dan Tata Kelola (G4-SO3) Provisioning of Anti-Corruption and Governance Material Materi Material
Peserta (orang) Participants (person)
Tanggal Pelaksanaan Date of Implementation
Sosialisasi Good Corporate Governance Socialization of GCG
• •
89 (Bandar Lampung) 57 (Palembang)
•
Sosialisasi Code of Conduct Socialization of Code of Conduct
• •
89 (Bandar Lampung) 57 (Palembang)
•
Sosialisasi Whistle Blowing System Socialization of WBS
• •
89 (Bandar Lampung) 57 (Palembang)
•
Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi Socialization of Gratification Control
• •
89 (Bandar Lampung) 57 (Palembang)
•
•
•
•
•
Pemberi Materi Material Giver
29 Oktober 2013 (Bandar Lampung) 27 November 2013 (Palembang)
BPKP Provinsi Lampung FDSA of Lampung Province
29 Oktober 2013 (Bandar Lampung) 27 November 2013 (Palembang)
BPKP Provinsi Lampung FDSA of Lampung Province
29 Oktober 2013 (Bandar Lampung) November 2013 (Palembang)
Sekretaris Perusahaan Company Secretary
29 Oktober 2013 (Bandar Lampung) 27 November 2013 (Palembang)
Sekretaris Perusahaan Company Secretary
Internalisasi Kode Etik dan Budaya perusahaan
Internalization of Code of Ethic and Corporate Culture
Kode etik merupakan pedoman bagi seluruh pengurus perusahaan dan pekerja PTPN VII (Persero) dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari serta dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, mitra usaha, dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. Sedangkan budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan PTPN VII (Persero). PTPN VII (Persero) telah memiliki kode etik dan budaya perusahaan yang terakhir dimutakhirkan tahun 2013. Budaya perusahaan telah dirumuskan dengan ikon “ProMOSI, sebagai asas budaya perusahaan yang dijabarkan dalam Pedoman Perilaku PTPN VII (Persero).
Code of Ethic is guidance for all Company’s management and employee in acting and behaving to carry out daily tasks and in interacting with counterparts, business partners, and other interested parties. Whereas the Company’s culture is a value and philosophy that has been agreed and believed by all PTPN VII (Persero) personnels. PTPN VII (Persero) has had a code of ethic and corporate culture that described in PTPN VII (Persero) Code of Conduct.
Internalisasi kode etik dan budaya perusahaan kepada seluruh pekerja dilaksanakan melalui pejabat pimpinan masing-masing sehingga dapat dipahami dan diterapkan dengan tepat, baik dan benar. PTPN VII (Persero) juga melaksanakan sosialisasi kode etik dan budaya perusahaan bekerja sama dengan BPKP Provinsi Lampung yang berlangsung pada tanggal 29 Oktober 2013.
The internalization of code of ethic and corporate culture to all employees is held through each managerial officials thus it can be comprehended and applied properly, correctly and appropriately. PTPN VII (Persero) also carries out the socialization of code of ethic and corporate culture in cooperation with FDSA of Lampung Province which held on 29 October 2013.
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Indeks GRI 4
85
GRI 4 Index
Indeks GRI 4 GRI 4 INDEX
GENERAL STANDARD DISCLOSURES I ndikator Indicator
Uraian Description
Halaman Pages
G4-1
Pernyataan dari Dewan Komisaris Statement from BOC
7-9
Pernyataan dari Direksi Statement from BOD
11-13
G4-2
Uraian, dampak, risiko dan peluang Description of key impacts, risks, and opportunities
65
Profil Organisasi Organization Profile G4-3
Nama organisasi Name of the organization
16
G4-4
Merek, produk, dan jasa Primary brands, products and services
17
G4-5
Lokasi Kantor Pusat Location of Headquarter
16
G4-6
Wilayah Operasi Area of Operation
18
G4-7
Kepemilikan saham dan bentuk hukum Ownership and legal form
16
G4-8
Pasar terlayani Market served
21
G4-9
Skala organisasi Organizational scale
G4-10
Jumlah dan komposisi karyawan Number and composition of employees
G4-11
Jumlah karyawan yang tercakup dalam perjanjian kerja bersama (PKB) Number of employees covered in collective labor agreements
G4-12
Rantai Pasokan Supply Chain
64
G4-13
Perubahan signifikan selama periode pelaporan Significant changes during the reporting period
21
G4-14
Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan Precautionary principles approach
G4-16
Keanggotaan dalam asosiasi Membership in associations
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
I ndikator Indicator
86
Commitment to Environment
Uraian Description
Halaman Pages
Aspek Material dan Pembatasan Material Aspects and Boundaries G4-17
Daftar entitas anak termasuk pernyataan laporan keuangan konsolidasi organisasi List of entities included in the organization’s consolidated financial statements
G4-18
Proses menentukan isi laporan dan pembatasan Process in determining the report content and boundaries
G4-19
Daftar aspek material teridentifikasi List of material aspects
G4-20
Batasan aspek material di dalam organisasi Aspect material boundaries within organization
G4-21
Batasan aspek material di luar organisasi Aspect material boundaries outside organization
G4-22
Pernyataan kembali Restatement
G4-23
Perubahan pelaporan bersifat signifikan Significant changes from previous reports
24, 32
32, 33
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement G4-24
Daftar pemangku kepentingan Stakeholders list
82-83
G4-25
Dasar identifikasi dan seleksi pemangku kepentingan Basis for identification and selection of stakeholders
82-83
G4-26
Proses pendekatan pada pemangku kepentingan Approach to stakeholders’ engagement
82-83
G4-27
Topik kunci dan respon organisasi terhadap pemangku kepentingan Key topics and organization response for stakeholders
82-83
G4-28
Periode pelaporan Reporting period
31
G4-29
Tanggal penerbitan laporan terdahulu Date of most recent previous report
31
G4-30
Siklus pelaporan Reporting cycle
31
G4-31
Kontak terkait isi laporan Contact point for questions regarding the report
32
G4-32
Indeks Isi GRI GRI Content Index
31, 32
Profil Pelaporan Report Profile
G4-33 Penjaminan Assurance Tata Kelola Governance G4-34
Struktur tata kelola Governance structure
72
G4-37
Konsultasi dengan pemangku kepentingan Consultation between stakeholders
72
G4-38
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Composition of BOC and BOD
72, 73, 74
Laporan Keberlanjutan 2013
Annual Sustainability 2013
Indeks GRI 4
87
GRI 4 Index
I ndikator Indicator
Uraian Description
Halaman Pages
G4-39
Rangkap Jabatan Concurrent position
73, 74
G4-42
Pernyataan misi, nilai dan tujuan organisasi Organization purpose, values and mission statements
19, 71
G4-49
Komunikasi dan penyampaian informasi kritis Communication and conveyance of critical concerns
Ethics and Integritas Ethics and Integrity G4-56
Nilai-nilai, prinsip, dan norma organisasi. Organization’s values, principles and norms
19
G4-57
Pemberian saran dan perilaku patuh hukum Seeking advice on ethical and lawful behavior
75
G4-58
Pelaporan perilaku tak beretika/tak patuh hukum Reporting about unethical/unlawful behavior
SPECIFIC STANDARD DISCLOSURES KATEGORI EKONOMI CATEGORY ECONOMIC Aspek Material Material Aspects
DMA and Indicators
Uraian Description
Halaman Pages
Kinerja Ekonomi Economic Performance
G4-EC1
Nilai ekonomi langsung dihasilkan & didistribusikan Generated and distributed direct economic value
61, 62
G4-EC2 Implikasi serta peluang akibat perubahan iklim Implications/opportunities due to climate change
36
G4-EC3 Kewajiban organisasi terhadap dana pension Organization’s defined benefit plan obligations
69
G4-EC4 Bantuan signifikan dari pemerintah Financial assistance received from government
61
Dampak Ekonomi Tidak Langsung G4-EC7 Indirect Economic Impacts
58, 60
Pembangunan infrastuktur dan dampaknya Development and impact of infrastructure
63
G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan Significant indirect economic impacts Praktik-praktik Pengadaan G4-EC9 Proporsi biaya pengadaan untuk pemasok lokal Procurements Practices Proportion of spending on local suppliers
KATEGORI LINGKUNGAN CATEGORY ENVIRONMENTAL G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan Significant indirect economic impacts Praktik Pengadaan G4-EC9 Proporsi biaya pengadaan untuk pemasok lokal Procurements Practices Proportion of spending on local suppliers
Material G4-EN1 Material terpakai Materials Used materials
35, 36, 41
G4-EN2 Persentase material daur ulang Percentage of recycled materials
35, 36
Energi G4-EN3 Konsumsi energi di dalam organisasi Energy Energy consumption within the organization
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
Komitmen Terhadap Lingkungan
Aspek Material Material Aspects
DMA and Indicators
88
Commitment to Environment
Uraian Description
Halaman Pages
G4-EN4 Konsumsi energi di luar organisasi Energy consumption outside of the organization G4-EN5 Intensitas energi Energy intensity G4-EN6 Pengurangan konsumsi energy Reduction of energy consumption
36, 42
G4-EN7 Pengurangan energi untuk produk atau jasa Reduction on energy of products and services
42
Air G4-EN8 Water
43, 49
Jumlah air terpakai berdasarkan sumber Total water withdrawal by source
G4-EN9 Pengaruh terhadap sumber air Water sources affected by withdrawal of water
43, 49
G4-EN10 Volume air didaur ulang atau digunakan kembali Volume of water recycled or reused
35, 36, 43, 49
Keanekaragaman Hayati G4-EN11 Lokasi dan luas lahan berdekatan area dilindungi Biodiversity Location and size of land close to protected areas G4-EN12 Dampak terhadap keanekaragaman hayati Significant impacts on biodiversity G4-EN13 Habitat dilindungi atau direstorasi Habitats protected or restored
35
G4-EN14 Spesies dilindungi berdasarkan daftar merah IUCN Number of IUCN Red List species Emisi G4-EN15 Emisi gas rumah kaca langsung (GRK) (Scope 1) Emissions Direct greenhouse gas (GHG) emissions (Scope 1) G4-EN16 Emisi GRK energi tak langsung (Scope 2) Energy indirect GHG emissions (Scope 2) G4-EN17 Emisi GRK tak langsung lainnya (Scope 3) Other indirect GHG emissions G4-EN18 Intensitas GRK GHG Intensity G4-EN19 Pengurangan emisi GRK Reduction of GHG emissions G4-EN20 Emisi substansi penipis ozon Emissions of ozone-depleting substances G4-EN21 Emisi NOx, SOx dan emisi lainnya NOx, SOx, and other significant air emissions
48, 49
Limbah Cair dan Buangan G4-EN22 Jumlah air buangan Effluent and Water Total Water Discharge G4-EN23 Metode pengolahan limbah Disposal method
44, 46, 47
G4-EN24 Jumlah dan volume tumpahan Total number and volume of spills G4-EN26 Keanekaragaman hayati di badan air Water body biodiversity Transpor G4-EN30 Dampak lingkungan akibat transportasi produk, Transport jasa dan tenaga kerja Environmental impacts of transporting products, other goods, and workforce
Laporan Keberlanjutan 2013
Annual Sustainability 2013
53
Indeks GRI 4
Aspek Material Material Aspects
DMA and Indicators
89
GRI 4 Index
Uraian Description
Halaman Pages
Keseluruhan G4-EN31 Biaya pelestarian lingkungan Overall Environmental protection expenditures KATEGORI SOSIAL CATEGORY SOCIAL Pekerjaan G4-LA1 Employment
Perputaran Karyawan Employees Turnover
G4-LA2
Imbalan jasa karyawan tetap yang tidak diberikan kepada karyawan kontrak Fee for permanent employees which are not given to temporary employees
67 69
Ketenagakerjaan Labor Keselamatan dan G4-LA5 Kesehatan Kerja (K3)
Keterwakilan pekerja dalam komite K3 Workforce representation in OHS committees
Occupational Health G4-LA6 and Safety (OHS)
Peristiwa kecelakaan kerja Rates of work accident
52, 53, 54 54
G4-LA7 Pekerja dengan risiko tinggi kesehatan kerja Workers with high risk of working diseases
52, 53, 54
G4-LA8 Topik K3 dalam perjanjian kerja bersama OHS topics in formal agreement with trade union
52
Pelatihan dan Pendidikan G4-LA9 Training and Education
Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan Average training hours per year per employee
51, 70
G4-LA10
Program pelatihan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun Training program for employees who will enter the pension period
G4-LA11 Reviu terhadap kinerja dan jenjang karir karyawan Review on employees’ performance and career rank
69
Kemasyarakatan Society Komunitas Lokal G4-SO1 Local Community
Operasi dengan pelibatan komunitas local Operations with local community engagement
57
G4-SO2 Operasi dengan dampak social Operation with social impacts
57
Anti Korupsi G4-SO3 Anti-Corruption
76
Evaluasi risiko terhadap korupsi Risk evaluation related to corruption
G4-SO4 Pelatihan anti korupsi Training related to anti-corruption G4-SO5 Tindakan insiden korupsi Confirmed incidents of corruption Tanggung Jawab Produk Product Responsibility Pemberian Label Produk dan Jasa G4-PR3
Penyajian informasi produk dan jasa yang sesuai dengan prosedur Product and service information presentation pursuant to procedure
Product and Service Labelling G4-PR4
Pelanggaran terhadap peraturan atau norma terkait infomasi produk dan jasa serta kemasannya Violation against regulation or norm related to product and service information and its packaging
Laporan Keberlanjutan 2013
Sustainability Report 2013
65
Komitmen Terhadap Lingkungan
Aspek Material Material Aspects
DMA and Indicators
90
Commitment to Environment
Uraian Description
Halaman Pages
G4-PR5 Survei kepuasan pelanggan Customer satisfaction survey
66
KomunikasiPemasaran G4-PR6 Penjualan produk dilarang atau disengketakan Sales of banned or disputed products
64
Marketing Communication G4-PR7
Insiden ketidakpatuhan pada regulasi komunikasi pemasaran Incidents of non-compliance with marketing communications regulation
Laporan Keberlanjutan 2013
Annual Sustainability 2013
64
Lampiran
77
Appendix
LAMPIRAN APPENDIX
Laporan Keberlannjutan 2013
Sustainability Report 2013
Lampiran
78
Appendix
Lampiran 1: Material Terpakai (G4-EN1) Appendix 1: Material Used Bahan Baku / Raw Material Material Digunakan
Satuan
Unit Bisnis
Material Used
Unit
Business Unit
Lateks / Latex
Ton
Lump
Ton
Lateks / Latex
Ton
Periode Pelaporan Reporting Period 2011
Ton
2013
PKRWABE / CRM WABE
4,959
5,252
4,968
PKR TUBU/CRM TUBU
1,314
546
-
PKR BERI/CRM BERI
2,489
1,804
1,629
PKR PEWA/CRM PEWA
14,362
14,923
15,862
PKR TUBU/CRM TUBU
-
7,254
15,202
PKR BAJA/CRM BAJA
11,396
8,884
13,188
PKR TEBE/CRM TEBE
12,425
11,234
14,595
PKR PAWI/CRM PAWI
12,324
11,422
13,713
PKR KEDA/CRM KEDA
1,430
1,679
2,199
PKR TUBU/CRM TUBU
695
783
1,039
PKR MULA/CRM MULA Tandan Buah Segar/Fresh Fruit Bunches
2012
1,854
2,113
2,046
PKR KETA/CRM KETA
866
864
792
PPKS Beki/POM Beki
161,191
127,798
81,613
PPKS Tasa/POM Tasa
110,825
103,166
80,837
PPKS Betu/POM Betu
180,133
200,869
185,876
PPKS Tasa/POM Tasa
154,292
151,022
115,519
PPKS Suni/POM Suni
136,839
128,018
107,563
PPKS Supa/suli/ POM Supa/Suli
152,504
162,583
115,284
PPKS Tapi/POM Tapi
62,964
107,764
95,791
Teh/Tea
Ton
Pabrik Teh Pagar Alam Tea Mill Pagar Alam
Tebu/Sugarcane
Ton
PG Bungamayang SM Bungamayang
931,379.10
996,669.5
1,081,977.4
PG Cintamanis SM Cintamanis
686,342.10
465,993.9
604,960.0
Laporan Keberlannjutan 2013
Sustainability Report 2013
Lampiran
79
Appendix
Bahan Pembantu (Pupuk, Pestisida, Herbisida, Bahan Pembantu Pengolahan di Pabrik) Auxiliary Material (Fertilizer, Pesticide, Herbicide, Processing Auxiliary Material in Mill) Komoditi/ Commodity
Material yang digunakan/Material Used
Karet/Rubber
Tahun /Year 2011
2012
2013
Pupuk tunggal/Single Fertilizer - Urea
Kelapa Sawit/ Oil Palm
Satuan Unit
Kg
834,922
1,265,757
2,138,136
- ZA
Kg
3,341,080
4,267,501
4,680,601
- TSP
Kg
1,457,626
2,013,337
2,421,523
- RP
Kg
332,496
560,296
276,071
- MOP
Kg
1,671,465
3,212,132
4,337,332
- Kieserite
Kg
551,116
688,090
704,635
- PHE
Kg
160,290
-
5,175
- NPK 15.15.6.4
Kg
817,271
489,160
751,472
- NPK 12.12.17.2
Kg
10,700
-
-
- NPK Majemuk Briket/NPK Compound Briquettes
Kg
3,097,755
1,015,963
483,962
- Belerang/Sulfur
Kg
419,738
261,571
163,450
- Glyposate/Glyphosate
Liter
23,549
15,442
21,220
- Stimulan (GEA)/Stimulant (GEA)
Liter
33,078
17,025
7,486
- Stimulan (SEM)/Stimulant (SEM)
Kg
6,417
8,629
14,661
- Urea
Kg
3,595,344
4,162,334
5,409,645
- ZA
Kg
480,494
231,090
75,990
Pupuk tunggal/Single fertilizer
- TSP
Kg
1,389,025
1,810,198
3,582,974
- RP
Kg
200,770
354,100
55,440
- MOP
Kg
3,168,251
3,633,414
5,129,787
- Dolomite
Kg
12,275,868
11,820,551
14,965,080
- Kieserite
Kg
261,300
73,650
84,105
- Boron
Kg
105,570
60,016
109,894
- PHE
Kg
195,165
-
48,450
- Ostindo
Kg
2,800
90,586
207,379
- NPK 15.15.6.4
Kg
9,800
-
7,409
- NPK 12.12.17.2
Kg
12,200
1,400
26,373
- NPK Majemuk Briket/NPK Compound Briquettes
Kg
3,364,602
3,206,893
911,589
- NPK Majemuk Granuler/NPK Granular Compound
Kg
8,410,519
5,628,258
14,566,846
- NPK Pamafert
set
13,961,526
6,715,402
4,901,728
- NPK Fast Release
set
27,242,766
128,220
112,408
Kg
29,249,165
13,877,480
12,544,680
49,526
51,576
56,838
- Organik/ Organic -Glyposate/ Glyphosate
Liter
- Metsul
Kg
2,210
2,487
3,309
- Marsal
Kg
40,214
32,091
6,135
- Marfu
Kg
158,002
3,884
17,629
- Noxon
Ltr
5,534
5,636
7,548
- Belerang
Kg
-
-
-
- Sulfur
Laporan Keberlannjutan 2013
Sustainability Report 2013
80
Lampiran
T e h /Tea
Tebu/ Sugarcane
Appendix
Pupuk tunggal/Single Fertilizer - Urea
Kg
630,050
243,450
793,270
- ZA
Kg
-
-
318,425
- TSP
Kg
-
-
308,575
- MOP
Kg
-
-
322,925
- Kieserite
Kg
-
-
320,725
- Zn SO4
Kg
1,665
300
2,400
- NPK Majemuk Blending/NPK Blending Compound
Kg
807,600
1,101,100
50,700
- Pupuk Hantu/ Superior Plants Hormones Fertilizer
Ltr
993
1,416
450
- Glyphosate
Ltr
6,150
2,990
2,220
- Nordox
Ltr
245
209
-
Belerang/Sulfur
Ton
511
490.8
465.2
Kapur/Lime
Ton
875.7
836
1,107.7
Phospat Cair/Liquid Phosphate
Ton
8.2
3.9
3.0
Phospat/Phospate
Ton
18.2
11.2
15.6
Flokulan/Flocculant
Ton
9.1
8.6
10.1
*) 10 unit PKR **) 7 unit PPKS ***) 2 unit PG *) 10 CRM units **) 7 POM units ***) 2 SM units
Lampiran 2 : Total Penggunaan Energi (G4-EN3) Appendix 2 : Total Energy Usage Sumber Energy Energy Source
Satuan Unit
Periode Pelaporan Reporting Period 2011 Volume
GJ
2012 Volume
GJ
2013 Volume
GJ
Distrik Way Sekampung : 3 unit PKR, 1 Unit PPKS, 5 unit Kebun Karet, 1 Unit Kebun Kelapa Sawit Way Sekampung District: 3 units of CRM, 1 unit of POM, 5 units of Rubber Estate, 1 unit of Oil Palm Estate Listrik (PLN)/Electricity (SPC)
KWH
1,337,760
3,003,725
5,720,592
Premium
Liter
-
-
-
Solar/Diesel Fuel
Liter
2,008,213
1,120,870
738,835
Distrik Way Seputih: 1 unit PPKS, 1 Unit PKR, 1 unit Kebun Karet, 2 Unit Kebun Kelapa Sawit Way Seputih District: 1 unit of POM, 1 unit of CRM, 1 unit of Rubber Estate, 2 units of Oil Palm Estate Listrik (PLN)/Electricity (SPC)
KWH
996,000
2,076,847
7,435,200
Premium
Liter
-
-
-
Solar/Diesel Fuel
Liter
477,835
1,297,615
611,630
Distrik Way Seputih.: 1 unit PG, 1 unit Kebun Way Seputih District: 1 unit of SM, 1 unit of Estate Listrik (PLN)/Electricity (SPC)
KWH
1,256.7x103
1,338x103
1,489.6x103
Solar/Diesel Fuel
Ton
90,165
84,986
143,479
Residu/Residue
Ton
1,567.87
937.8
3,201.1
Laporan Keberlannjutan 2013
Sustainability Report 2013
Lampiran
81
Appendix
Distrik Banyuasin: 2 unit PKR, 2 Unit PPKS, 2 unit Kebun Karet, 3 Unit Kebun Kelapa Sawit Banyuasin District: 2 units of CRM, 2 units of POM, 2 units of Rubber Estate, 3 units of Oil Palm Estate Listrik (PLN)/Electricity (SPC)
KWH
2,472,786
2,502,735
9,145,452
Solar/Diesel Fuel
Liter
423,667
386,392
656,106
Distrik Banyuasin: 1 unit PG, 1 Unit Kebun Tebu Banyuasin District: 1 unit of SM, 1 unit of Sugarcane Estate Listrik (PLN)/Electricity (SPC)
KWH
1,448.78x103
4,521x103
956x103
Solar/Diesel Fuel
Ton
697.78
205.62
86.99
Residu/Residue
Ton
1,640.30
2,040.20
2.211,45
Distrik Muara Enim: 2 unit PKR, 2 Unit PPKS, 2 unit Kebun Karet, 2 Unit Kebun Kelapa Sawit Muara Enim District: 2 units of CRM, 2 units of POM, 2 units of Rubber Estate, 2 units of Oil Palm Estate Listrik (PLN)/Electricity (SPC)
KWH
2,779,500
4,135,065
9,599,568
Solar/Diesel Fuel
Liter
520,730
429,592
1,210,221
Distrik Bengkulu: 2 unit PKR, 1 Unit PPKS, 2 Unit Kebun Karet, 1 Unit Kebun Kelapa Sawit Bengkulu District: 2 units of CRM, 1 unit of POM, 2 units of Rubber Estate, 1 unit of Oil Palm Estate Listrik (PLN)/Electricity (SPC)
KWH
1,808,800
2,420,800
5,242,368
Solar/Diesel Fuel
Liter
496,641
406,493
768,645
Lampiran 3 : Total Pemakaian Air Berdasarkan Sumber (G4-EN8) Appendix 3 : Total Water Usage Based on Source Unit Bisnis Business Unit
Sumber Air Water Source
PG.Bungamayang/SM Bungamayang
Air Tanah/Ground Water
Satuan Unit
Periode Pelaporan / Reporting Period 2011
2012
2013
m3
766,015
273,960
486,360
PG Cintamanis/SM Cintamanis
Air Permukaan/Surface Water
m3
1,246,593
1,047,380
1,226,780
PG Cintamanis/SM Cintamanis
Air Tanah/Ground Water
m3
148,272
150,912
134,776
PKR Tulung Buyut/CRM Tulung Buyut
Air Permukaan/Surface Water
m3
149,868
344,397
549,257
PKR Way Berulu/CRM Way Berulu
Air Permukaan/Surface Water
m3
140,038
131,636
161,061
PKR Pematang Kiwah/CRM Pematang Kiwah
Air Tanah
m3
416,090
418,280
460,736
PKR Kedaton/ CRM Kedaton
Air Permukaan/Surface Water
m3
73,961
79,940
64,918
PKR Batu Raja/CRM Batu Raja
Air Permukaan/Surface Water
m3
273
478,907
434,567
PKR Beringin/CRM Beringin
Air Permukaan/Surface Water
m3
465,778
562,176
298,080
PKR Musi Landas/CRM Musi Landas
Air Permukaan/Surface Water
m3
23,700
52,500
51,465
PKR Tebenan/CRM Tebenan
Air Permukaan/Surface Water
m3
445,470
404,418
401,719
PKR Padang Pelawi/CRM Padang Pelawi
Air Permukaan/Surface Water
m3
435,657
422,669
418,763
PKR Ketahun/CRM Ketahun
Air Permukaan/Surface Water
m3
23,175
27,215
27,610
PPKS Bekri/POM Bekri
Air Permukaan/Surface Water
m3
287,990
310,981
256,668
PPKS Resa/POM Resa
Air Permukaan/Surface Water
m3
145,180
135,147
105,897
PPKS Supa/POM Supa
Air Permukaan/Surface Water
m3
292,887
310,605
205,739
PPKS Suni/POM Suni
Air Permukaan/Surface Water
m3
277,886
300,991
277,535
PPKS Betung/POM Betung
Air Permukaan/Surface Water
m3
311,233
322,143
376,580
PPKS Tasa/POM Tasa
Air Permukaan/Surface Water
m3
198,776
202,765
233,719
PPKS Tapi/POM Tapi
Air Permukaan/Surface Water
m3
116,483
199,363
177,212
Pabrik Teh Pala/Tea Mill Pala
Air Permukaan/Surface Water
m3
986
957
966
Laporan Keberlannjutan 2013
Sustainability Report 2013
82
Lampiran
Appendix
Lampiran 4 : Volume Air yang Dimanfaatkan Kembali (G4-EN10) Appendix 4 : Volume of Reused Water
Unit Bisnis Business Unit
Sumber Air Water Source
Periode Pelaporan/Reporting Period
Resirkulasi Recirculation
PG Bungamayang
Cooling Water & Spray Pond
PG Cintamanis
Cooling Water & Spray Pond
2011
Air injeksi
2012
18,588,735
21,219,054
2013 23,651,900
15.656,288 14,008,706 19,391,873
Lampiran 5 : Penghitungan Perkiraan Emisi GRK Total (G4-EN15)(G4-EN16)(G4-EN18) Appendix 5 : Estimation Calculated of GHG Emission Level Sumber Energi Energy Source
Solar/Diesel oil
Pemakaian Energi Energy Usage 2011
2012
2013
95,937.17
90,418.21
147,386.99
74.1
45,690.45
77.4
293,077.44
Residue Total
Faktor Emisi Emission Factor
3,208.37
2,978.00
99,145.54
93,396.21
Emisi CO2 (kg eq) Emission of CO2 (kg eq) 2011 259.83
2012
2013
244.88
399.18
9.03
8.38
410.01
268.86
253.26
809.19
Lampiran 6 : Tingkat dan Metode Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (G4-24)(G4-26)(G4-27) Appendix 6 : Level and Method of Stakeholder Engagement Pemangku Kepentingan Stakeholders
Metode Pelibatan Engagement Method
Topik Utama Key Topics
Metode & Frekuensi Pelibatan Engagement Methods & Frequency
Pemegang Saham Shareholders
RUPS GMS Konsultasi, komunikasi melalui Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan • Pertanggungjawaban kinerja Perseroan selama 1 tahun
Pelaksanaan RUPS, dilaksanakan 2 x dalam setahun GMS Implementation, it is called twice a year
Consultation, communication by Plantation Labor Union of Nusantara VII
• Kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama • Penyelesaian masalah kepegawaian
Pekerja Employee
• Company Action Plan and Budget • Company Performance Accountability during 1 year • Perundingan PKB dilaksanakan 2 tahun sekali • The CLA Negotiation is held twice a year
• Collective Labor Agreement • Employment issues settlement Rekanan Partnership
Proses pelelangan/ tender Auction/tender process
• Penyediaan barang dan jasa • Goods and service procurement
Proses lelang/tender dilaksanakan sesuai kebutuhan pengadaan barang dan jasa The auction/tender process is held based on goods and service necessities
Kreditur dan bank Creditor and Banks
Proses penarikan kredit Credit withdrawal process
• Penyediaan dana pinjaman oleh kreditur.
Proses penarikan kredit dilaksanakan sesuai kebutuhan perusahaan
Laporan Keberlannjutan 2013
Sustainability Report 2013
Lampiran
Pemangku Kepentingan Stakeholders
Pelanggan/Pembeli Customers/buyers
Metode Pelibatan Engagement Method
• Survei Kepuasan Pelanggan • Survei Loyalitas Pelanggan • Temu Pelanggan
83
Appendix
Topik Utama Key Topics
Metode & Frekuensi Pelibatan Engagement Methods & Frequency
• Kesepakatan dalam dokumen tertulis • Loan fund provision by the creditor • Agreement in written documents
The credit withdrawal process is carried out based on company’s needs
• Kepuasan pelanggan • Kualitas produk
• Survei Kepuasan Pelanggan: 1 kali setahun • Survei Loyalitas Pelanggan: 1 kali setahun • Temu Pelanggan: sesuai keperluan
• Customer Satisfaction • Product Quality
• Customer Satisfaction Survey • Customer Loyalty Survey • Customer Gathering
• Customer Satisfaction Survey: once a year • Customer Loyalty Survey: once a year • Customer Gathering: as needed
Pesaing Competitors
Seminar/workshop
Peluang dan tantangan bisnis Business opportunities and challenges
Sesuai kebutuhan Perusahaan As company needs
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
Proses pelelangan produk PTPN VII PTPN VII’s product auction process
Penjualan komoditi PTPN VII dengan harga terbaik Sales of PTPN VII commodity with the best price
Sesuai kebutuhan As needed
Kepatuhan terhadap UU Perpajakan, UU Ketenagakerjaan, UU Lingkungan Hidup, UU Perlindungan Konsumen, dan Peraturan lainnya. Compliance with tax laws, labor law, consumer protection law, and other laws
Sesuai kebutuhan As needed
Tanggung jawab sosial Perusahaan, dan hubungan harmonis dengan masyarakat Company social responsibility and harmonious relation with the community
Sesuai kebutuhan As needed
Akomodatif terhadap kebutuhan penelitian dan kemajuan pendidikan. Accommodative on research needs and education advancement
Sesuai kebutuhan As needed
• Informasi yang relevan dan akurat tentang perusahaan. • Memperhatikan aspirasi dari LSM dan organisasi kemasyarakatan • A relevant and accurate information regarding the company • Pays attention on NGO and community organization aspiration
Sesuai kebutuhan As needed
• Kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama • Penyelesaian masalah kepegawaian • Collective Labor Agreement • Employment issues settlement
• Perundingan PKB dilaksanakan 2 tahun sekali • CLA Discussion is held twice a year
Pemerintah Government
Masyarakat dan Lingkungan Community and environment
Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian College and Research Center
• Program PKBL • Program CSR
Lomba karya tulis ilmiah Scientific writing competition
Media Massa, LSM, Organisasi Kemasyarakatan Mass Media, NGO, Community Organization
Press Tour, Press release, pertemuan khusus
Pekerja Employee
Konsultasi, komunikasi melalui Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII Consultation, communication through Plantation Labor Union of Nusantara VII
Press Tour, Press release, Special Meeting
Laporan Keberlannjutan 2013
Sustainability Report 2013
Lampiran
84
Appendix
Lampiran 7 : Upaya Pengurangan Risiko Kerja (G4-LA7) Appendix 7: Effort to Reduce Occupational Risk Lokasi Kerja Work Location
Jenis Pekerjaan dengan Risiko Tinggi Type of Jobs with High Risk
Bentuk Tindakan Mengurangi Risiko Form of Action to Reduce the Risk
Kebun Tebu Sugarcane Estate
• Pekerjaan pengendalian hama, penyakit & gulma dengan pestisida/herbisida • Pest, disease and weeds control jobs using pesticide/herbicide
• Pemakaian safety petugas penyemprot • Safety usage by the sprayer
PPKS POM
• Pekerjaan pengeluaran lori rebusan • Works of stew truck discharge
• Pemakaian APD (Helm, Sarung tangan tahan api ) • Self Protection Equipment Usage (Helmet, fireproof gloves)
PPKR CRM
• Pekerjaan pengepakan SIR HG dan LG • Works of SIR HG and LG packing
• Pemakaian APD (Helm, Sarung tangan tahan api ) • Self Protection Equipment Usage (Helmet, fireproof gloves)
Laporan Keberlannjutan 2013
Sustainability Report 2013
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)
Jl. Teuku umar No.300 Bandar Lampung 35141 Lampung-Indonesia Telp : 0721-702233 (Hunting) Fax: 0721-702775 E-mail:
[email protected]
www.ptpn7.com