PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : 54 - K / PM.II-10/ AD / X / 2013 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHARIAN YANG MAHA ESA” PENGADILAN MILITER II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Para Terdakwa : I.
Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Eko Santoso Lettu Inf / 11060014390683 Pasi Intel Yonif 400/Raider Banda Aceh, 14 Juni 1983 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setia Budi Srondol Kulon Kota Semarang.
II.
Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Eko Susila Pratu / 31071356531087 Tabakpan Ton I Ki B Yonif 400/Raider Klaten, 3 Oktober 1987 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setia Budi Srondol Kulon Kota Semarang.
III.
Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Joko Prayitno Praka / 31020600960682 Ta Lidik Si Intel Kima Yonif 400/Raider Magelang, 1 Juni 1982 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setia Budi Srondol Kulon Kota Semarang.
IV. Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Eko Priyono Praka / 31020570840780 Tabak Mortir 80 Pucuk-2 Ru-1 Ton Mortir Kiban B Yonif 400/Raider Klaten, 17 Juli 1980 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setia Budi Srondol Kulon Kota Semarang.
2
V.
Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Andri Jaswanto Praka / 31030126410581 Ta Provost Yonif 400/Raider Blora, 17 Mei 1981 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setia Budi Srondol Kulon Kota Semarang.
VI. Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Didik Mardiyono Praka / 31020597420382 Ta Lidik Kima Yonif 400/Raider Semarang, 27 Maret 1982 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Yonif 400/Raider Jl. Setia Budi Srondol Kulon Kota Semarang.
Terdakwa I ditahan oleh : 1.
Danyonif 400/Raider selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan tanggal 19 Juni 2013 di Rumah Tahanan Denpom IV/5 Semarang berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/19/V/2013 tanggal 31 Mei 2013.
2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juni 2013 sampai dengan tanggal 19 Juli 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-I Nomor : Kep/135/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013. b. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juli 2013 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-II Nomor : Kep/184/VII/2013 tanggal 18 Juli 2013. c. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-III Nomor : Kep/213/VIII/2013 tanggal 16 Agustus 2013. d. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 18 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-IV Nomor : Kep/251/IX/2013 tanggal 17 September 2013. e. Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 17 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2013 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/04/PM.II-10/AD/X/2013 tanggal 17 Oktober 2013. f. Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 16 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 14 Januari 2013 berdasarkan
3
Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor : TAPHAN/05/PM.II-10/AD/XI/2013 tanggal 14 Nopember 2013. Terdakwa II ditahan oleh : 1.
Danyonif 400/Raider selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan tanggal 19 Juni 2013 di Rumah Tahanan Denpom IV/5 Semarang berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/24/V/2013 tanggal 31 Mei 2013.
2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juni 2013 sampai dengan tanggal 19 Juli 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-I Nomor : Kep/140/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013. b. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juli 2013 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-II Nomor : Kep/185/VII/2013 tanggal 18 Juli 2013. c. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-III Nomor : Kep/214/VIII/2013 tanggal 16 Agustus 2013. d. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 18 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-IV Nomor : Kep/252/IX/2013 tanggal 17 September 2013. e. Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 17 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2013 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/04/PM.II-10/AD/X/2013 tanggal 17 Oktober 2013. f. Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 16 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 14 Januari 2013 berdasarkan Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor : TAPHAN/05/PM.II-10/AD/XI/2013 tanggal 14 Nopember 2013.
Terdakwa III ditahan oleh : 1.
Danyonif 400/Raider selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan tanggal 19 Juni 2013 di Rumah Tahanan Denpom IV/5 Semarang berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/20/V/2013 tanggal 31 Mei 2013.
2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juni 2013 sampai dengan tanggal 19 Juli 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-I Nomor : Kep/136/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013. b. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juli 2013 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-II Nomor : Kep/186/VII/2013 tanggal 18 Juli 2013. c. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 berdasarkan
4
Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-III Nomor : Kep/215/VIII/2013 tanggal 16 Agustus 2013. d. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 18 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-IV Nomor : Kep/253/IX/2013 tanggal 17 September 2013. e. Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 17 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2013 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/04/PM.II-10/AD/X/2013 tanggal 17 Oktober 2013. f. Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 16 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 14 Januari 2013 berdasarkan Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor : TAPHAN/05/PM.II-10/AD/XI/2013 tanggal 14 Nopember 2013. Terdakwa IV ditahan oleh : 1.
Danyonif 400/Raider selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan tanggal 19 Juni 2013 di Rumah Tahanan Denpom IV/5 Semarang berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/22/V/2013 tanggal 31 Mei 2013.
2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juni 2013 sampai dengan tanggal 19 Juli 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-I Nomor : Kep/138/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013. b. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juli 2013 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-II Nomor : Kep/187/VII/2013 tanggal 18 Juli 2013. c. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-III Nomor : Kep/216/VIII/2013 tanggal 16 Agustus 2013. d. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 18 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-IV Nomor : Kep/254/IX/2013 tanggal 17 September 2013. e. Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 17 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2013 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/04/PM.II-10/AD/X/2013 tanggal 17 Oktober 2013. f. Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 16 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 14 Januari 2013 berdasarkan Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor : TAPHAN/05/PM.II-10/AD/XI/2013 tanggal 14 Nopember 2013.
Terdakwa V ditahan oleh : 1.
Danyonif 400/Raider selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan tanggal 19 Juni 2013 di Rumah Tahanan Denpom IV/5
5
2.
Semarang berdasarkan Surat Keputusan Kep/23/V/2013 tanggal 31 Mei 2013. Kemudian diperpanjang sesuai :
Penahanan
Sementara
Nomor
:
a. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juni 2013 sampai dengan tanggal 19 Juli 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-I Nomor : Kep/139/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013. b. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juli 2013 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-II Nomor : Kep/188/VII/2013 tanggal 18 Juli 2013. c. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-III Nomor : Kep/217/VIII/2013 tanggal 16 Agustus 2013. d. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 18 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-IV Nomor : Kep/255/IX/2013 tanggal 17 September 2013. e. Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 17 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2013 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/04/PM.II-10/AD/X/2013 tanggal 17 Oktober 2013. f. Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 16 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 14 Januari 2013 berdasarkan Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor : TAPHAN/05/PM.II-10/AD/XI/2013 tanggal 14 Nopember 2013. Terdakwa VI ditahan oleh : 1.
Danyonif 400/Raider selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan tanggal 19 Juni 2013 di Rumah Tahanan Denpom IV/5 Semarang berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/21/V/2013 tanggal 31 Mei 2013.
2.
Kemudian diperpanjang sesuai : a. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juni 2013 sampai dengan tanggal 19 Juli 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-I Nomor : Kep/137/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013. b. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 20 Juli 2013 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-II Nomor : Kep/189/VII/2013 tanggal 18 Juli 2013. c. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 17 September 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-III Nomor : Kep/218/VIII/2013 tanggal 16 Agustus 2013. d. Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera sejak tanggal 18 September 2013 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2013 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan Ke-IV Nomor : Kep/256/IX/2013 tanggal 17 September 2013.
6
e. Hakim Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 17 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2013 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/04/PM.II-10/AD/X/2013 tanggal 17 Oktober 2013. f. Kepala Pengadilan Militer II-10 Semarang selama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal 16 Nopember 2013 sampai dengan tanggal 14 Januari 2013 berdasarkan Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor : TAPHAN/05/PM.II-10/AD/XI/2013 tanggal 14 Nopember 2013. Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor : Kep/ 243/IX/2013, tanggal 23 September 2013. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 54 / X / 2013, tanggal 10 Oktober 2013. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/55/PM.II-10/AD/X/2013 tanggal 17 Oktober 2013. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/55 /PM.II-10/AD/XI/2013 tanggal 7 Nopember 2013.
4. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Para Terdakwa dan para Saksi. 5. Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 54 / X / 2013, tanggal 10 Oktober 2013, di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Para Terdakwa serta keterangan para Saksi di bawah sumpah di persidangan.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Para Terdakwa terbukti secara sah dan meyakirikan bersalah telah melakukan tindak pidana : Kesatu : ”Secara bersama-sama mengakibatkan mati“.
melakukan
penganiayaan
yang
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 351 ayat (3) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Dan Kedua : “Secara bersama-sama melakukan penganiayaan“ Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 351 ayat (1) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
7
Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Para Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : -
Terdakwa I
-
Terdakwa II : Pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan dipotong selama Terdakwa dalam tahanan sementara.
-
Terdakwa III : Pidana penjara selama 1 (satu) tahun dipotong selama Terdakwa dalam tahanan sementara.
-
Terdakwa IV : Pidana penjara selama 1 (satu) tahun dipotong selama Terdakwa dalam tahanan sementara.
-
Terdakwa V : Pidana penjara selama 1 (satu) tahun dipotong selama Terdakwa dalam tahanan sementara.
-
Terdakwa VI : Pidana penjara selama 1 (satu) tahun dipotong selama Terdakwa dalam tahanan sementara.
a.
: Pidana pokok penjara selama 2 (dua) tahun dipotong selama Terdakwa dalam tahanan sementara. Pidana tambahan : Dipecat dari dinas Militer Cq TNI-AD.
Menetapkan barang bukti berupa : 1)
Berupa barang : a) 2 (dua) potong selang air warna hijau. b) 1 (satu) potong belahan bambu. c) 1 (satu) potong ranting bambu. Dirampas untuk dimusnahkan. d) 1 (satu) potong celana panjang jean warna biru. e) 1 (satu) pasang sandal jepit warna hijau. Dikembalikan kepada keluarga korban (Kel. Sdr. Rido Hehanusa) f)
1 (satu) keping CD rekaman CCTV di Liquid Cafe Thamrin Square Semarang. Dirampas untuk dimusnahkan. g) 1 (satu) unit mobil sedan Peogeot warna hitam Nopol H 7870 ZW, Noka: 504A1103511373, Nosin : 3511373. Dikembalikan kepada pemilik Sdri. Setyaningsih. h) 1 (satu) unit Spm Yamaha mio warna Hijau Nopol H 5090 ADG, Noka : MH354P002CK117259, Nosin : 54P125194. Dikembalikan kepada pemilik Sdr. Joko Santoso. i)
1 (satu) unit Spm Yamaha Jupiter Z warna biru Noka : MH330C0018J034632, Nosin : 30C034630, Nopol AD 4594 CC. Dikembalikan kepada pemilik Sdr. Sukarman.
8
2)
Berupa surat : a) 1 (satu) buah BPKB mobil Peogeot A.n. Setyaningsih, alamat : Karanggeneng RT.01/02 Gunung Pati Semarang, 1 (satu) buah STNK mobil sedan peogeot Nopol H 7870 ZW A.n. Setyaningsih, alamat : Karanggeneng RT.01/02 Gunung Pati Semarang, 1 (satu) buah kunci mobil sedan Peogeot. Dikembalikan kepada pemilik Sdri. Setyaningsih. b) 1 (satu) buah STNK A.n. Joko Santoso alamat : Kp. Kalilangse RT.5/5 Gajahmungkur Semarang, 1 (satu) buah kunci Spm Yamaha Mio. Dikembalikan kepada pemilik Sdr. Joko Santoso. c) 1 (satu) buah STNK Yamaha Jupiter A.n. Sukarman Alamat : Doyo RT.18 /07 Jambakan Mbayat Klaten, 1 (satu) buah kunci Spm Yamaha Jupiter Z. Dikembalikan kepada pemilik Sdr. Sukarman. d) 5 (lima) lembar Visum et Repertum nomor : 89/B9/RKBS-LD/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013 ditanda tangani oleh dr. Gatot Suharto, SH, SpF, Mkes. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. e) 1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 87/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Anita. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara f) 1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 86/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Putri Nastiti R. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara g) 1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 88/Ver/Pch/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Anita. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mohon untuk Terdakwa-I tetap ditahan. b.
Agar Para Terdakwa membayar biaya perkara : -
Terdakwa-I sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).
-
Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa- VI masing-masing sebesar Rp. 5.000.- (lima ribu rupiah).
2. Pembelaan yang diajukan oleh Penasihat hukum Terdakwa kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya hanya bersifat
9
permohonan dan memohon kepada Majelis Hakim untuk memutuskan yang seringan-ringannya dengan pertimbangan : -
Para Terdakwa secara kesatria telah mengakui perbuatannya dan siap mempertanggungjawabkan segala akibat hukumnya.
-
Para Terdakwa bersikap sopan dan kooperatif selama dalam mengikuti persidangan.
-
Para Terdakwa tidak menyulitkan pemeriksaan dalam persidangan.
-
Para Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
-
Para Terdakwa menjadi tulang punggung keluarga.
-
Para Terdakwa masih muda dan masih bias dibina.
-
Terdakwa-III, IV. V dan VI pernah melaksanakan Tugas Operasi Militer di Nad dan mendapatkan tanda penghargaan dari Negara berupa Satya Lencana Dharmanusa.
-
Para Terdakwa masih dibutuhkan di kesatuan karena memiliki kwalifikasi kemampuan Raider
-
Para terdakwa selam berdinas belum pernah dihukum.
1. Jawaban atas pembelaan (Replik) yang menyatakan secara lisan pada pokoknya Oditur Militer tetap kepada Tuntutannya. 2. Jawaban Penasehat Hukum terhadap Oditur Militer (Duplik),yang menyatakan secara lisan pada pokoknya tetap pada pembelaannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur di atas Para Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari kamis tanggal tiga puluh bulan Mei tahun dua ribu Tigabelas atau setidak-tidaknya dalam bulan Mei tahun dua ribu tigabelas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu tigabelas di ruang tunggu depan restoran EPlasa gedung E-Plasa Simpang Lima Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah dan di komplek bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Kec. Banyumanik Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana : ”Barang Siapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati“, Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara -cara sebagai berikut :
10
a. Bahwa Terdakwa-1 Eko Santoso masuk menjadi Anggota TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang dan di lantik mejadi Letnan Dua Infantri pada tahun 2006, setelah lulus pada tahun 2007 dilanjutkan pendidikan kecabangan Infantri di Cipatat selama 6 (enam) bulan dan Pendidikan SPI di Cipatat selama 4 (empat), setelah lulus ditugaskan di Yonif 403/Wirasada Prastita, pada tahun 2008 Terdakwa mengikuti pendidikan Raider selama 4 (empat) bulan 2 (dua) minggu, setelah lulus Terdakwa pindah tugas ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Pasi-1 Intel sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Lettu Inf. NRP. 11060014390683. b. Bahwa Terdakwa-2 Eko Susila masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Secata gel I di Rindam IV/Dip. di Gombong, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan kejuruan Infanteri di Dodik latpur Rindam IV/Dip. di Klaten selama 3 bulan, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Tabakpan Ton I Kipan B sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pratu NRP. 31071356531087. c. Bahwa Terdakwa-3 Joko Prayitno masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata Gel I tahap I di Rindam IV/Dip di Gombong, setelah dilantik dengan pangkat Prada melanjutkan pendidikan kejuruan Infantri di Dodiklatpur Rindam IV/Dip. di Klaten, selesai pendidikan Terdakwa ditugaskan di Yonif 407/PK, pada tahun 2003 Terdakwa pindah tugas ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Talidik Siintel Kima sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP. 31020600960682. d. Bahwa Terdakwa-4 Eko Priyono masuk menjadi anggota TNIAD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Rindam IV/Dip. di Gombong selama empat bulan, setelah selesai dilanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Dodik Latpur Rindam IV/Dip. di Klaten selama tiga bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Slawi, pada tahun 2003 pindah tugas ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Tabak Mortir 80 Mucuk-2 Ru-1 Ton Mortir Kiban B sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP. 31020570840780. e. Bahwa Terdakwa-5 Andri Jaswanto masuk menjadi TNI-AD melalui Pendidikan Secata pada tahun 2003 di Dodik Rindam IV/Dip. di Gombong selama 5 (Lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kejuruan di Dodik Latpur Rindam IV/Dip. di Klaten dan dilanjutkan Pendidikan Raider di Wonosari Gunung Kidul Selama 5 (Lima) bulan, setelah lulus Terdakwa di tugaskan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Ta Provost sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 31030126410581. f. Bahwa Terdakwa-6 Didik Mardiyono masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Secata Rindam IV/Dip. di Gombong selama 6 (enam) bulan, setelah lulus dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Ujungrusi Tegal, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Raider di Yonif 400/Raider setelah selesai pendidikan ditempatkan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Ta Lidik Kima
11
sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 31020597420382. g. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul 23.30 Wib Terdakwa-1 bersama Terdakwa-2 dengan memakai pakaian preman datang ke Liquid kafe Jl. Thamrin square Kota Semarang dengan tujuan untuk melakukan monitoring dan lapor cepat terhadap kemungkinan adanya tindak pidana/pelanggaran yang dilakukan anggota Yonif 400/Raider sesuai dengan surat perintah Danyonif 400/Raider No Sprin 80/IV/2013, tanggal 6 April 2013, sesampainya di Liquid kafe Jl. Thamrin square Kota Semarang Terdakwa-1 duduk di kursi sofa belakang kasir dan Terdakwa-2 berdiri di belakang Terdakwa-1. h. Bahwa sekira pukul 00.30 Wib hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 datang sekelompok pemuda keturunan Ambon berjumlah + 6 (enam) orang yang diantarannya Sdr. Rido Hehanusa (Korban) yang datang dalam keadaan pengaruh minuman beralkohol dan Sdr. Ferdi Akbar (Saksi-1) yang bermaksud akan masuk kedalam Liquid kafe tanpa membeli tiket tanda masuk namun tidak diperbolehkan oleh security Liquid kafe an. Sdr. Agung (Saksi-6), Sdr. Suprapto (Saksi-7), dan Sdr. Zaenudin (Saksi-9) dan disarankan agar membeli tiket tanda masuk tetapi Sdr. Rido Hehanusa tidak terima dan marah-marah terhadap anggota security serta kepada Terdakwa-1 yang sedang duduk di kursi sambil melipat/menumpangkan kaki kanan diatas kaki kirinya , selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa tanpa ada alasan yang jelas tiba-tiba memukul kaki kanan Terdakwa-1 hingga terpental sambil berkata “Tidak sopan kamu” mendapat perlakuan tersebut Terdakwa-1 berdiri dari kursi tempat duduk dan tidak melakukan perlawanan dan berkata “mau kamu apa?”, dijawab Sdr. Rido “Lalu mau apa kamu” setelah itu terjadi cekcok antara Terdakwa-1 dengan Sdr. Rido Hehanusa dan selama ribut/cekcok Sdr. Rido Hehanusa agresif dan mengejar serta menunjuk-nunjuk Terdakwa-1 sambil mengeluarkan kata-kata “Kamu mau apa, Gak terima, Saya tidak takut sama kamu, kalau berani keluar”, kemudian berkata lagi “ Kamu tiga orang melawan saya gak mungkin menang, turun kalau berani”, berkata lagi“Anjing kamu, keluar” selanjutnya korban masih agresif mengejar Terdakwa-1 sambil mengatakan “ Kamu biarpun dari anggota TNI/Polri saya tidak takut, silahkan panggil semua”, selain itu terdengar kata-kata dari teman korban yang mengatakan “ Saya anggota John Key” , dan tiba-tiba Sdr. Rido Hehanusa menampar pipi Terdakwa-1, melihat hal tersebut Terdakwa-2 mencoba menghalang-halangi Sdr. Rido Hehanusa yang akan memukul Terdakwa-1, namun tiba-tiba Saksi-1 mendorong tubuh Terdakwa-2, sehingga terjadi aksi saling dorong antara Terdakwa-2 dengan Saksi-1, setelah itu Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya sambil marah-marah turun ke lantai bawah pergi meninggalkan Liquid Kafe sambil menggebrak meja kasir, menendang tempat iklan sampai jatuh. i. Bahwa Terdakwa-1 setelah melihat suasana tidak kondusif langsung memerintahkan Terdakwa-2 untuk meminta bantuan, atas perintah tersebut Terdakwa-2 menghubungi Terdakwa-3, Praka Joko Prayitno dan Terdakwa-6 Praka Didik Mardiyono untuk datang ke liquid Kafe Jl. Thamrin Semarang karena Terdakwa-1 dikeroyok oleh korban bersama teman-temannya, atas perintah tersebut selanjutnya Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 langsung datang ke liquid Kafe Jl. Thamrin Semarang dan sesampainya di tangga lantai-2 Liquid Kafe bertemu dengan Terdakwa-1 dan
12
langsung diajak untuk mencari Sdr. Rido Hehanusa dan kawankawannya ke Diskotique E-Plaza Simpang Lima Semarang. j. Bahwa sekira pukul 01.10 Wib sesampainya di Diskotique EPlaza Terdakwa-1 langsung masuk ke hall dan menemukan korban Sdr. Rido Hehanusa di depan panggung samping kiri sedang duduk disofa dengan Saksi-1, kemudian Terdakwa-1 menarik Sdr. Rido Hehanusa keluar hall, sesampainya diruang tunggu depan restoran Sdr. Rido Hehanusa dipukul oleh Terdakwa-1 dengan tangan kanan mengepal mengenai dagu hingga terjatuh dan tidak sadarkan diri, selanjutnya Terdakwa-3 menyadarkan korban dengan cara menyiram dengan air, selanjutnya Terdakwa-1 memerintahkan kepada Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, dan Terdakwa-5 untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa turun ke bawah menuju parkiran, setelah sampai di parkiran Terdakwa-1 memerintahkan Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 untuk mengambil mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW ke asrama Yonif 400/Raider, karena terlalu lama akhirnya Terdakwa-1 memerintahkan Terdakwa-2 untuk memanggil Taksi, setelah taksi datang Terdakwa-6 memapah korban bersama Terdakwa-5 dan memasukkan kedalam taksi, selanjutnya Terdakwa1 bersama Terdakwa-2 dan Terdakwa-5 membawa Sdr. Rido Hehanusa dengan menggunakan Taksi menuju perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang sedangkan Terdakwa-6 mengikuti dari belakang dengan mengendarai SPM yamaha Mio Nopol H 5090 ADG. k. Bahwa sesampainya di perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang Terdakwa-1 memerintahkan menurunkan Sdr. Rido Hehanusa dari dalam Taksi, kemudian Terdakwa-1 membayar Taksi dan Taksi tersebut pergi, setelah itu Terdakwa-1 menelpon Terdakwa-3 agar memutar balik menuju keperumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang, setelah Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 datang dengan membawa mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW, Terdakwa-1 memerintahkan Terdakwa-2 dan Terdakwa-5 untuk memasukan Sdr. Rido Hehanusa ke dalam mobil Peugeot Nopol H 7870 ZW dengan posisi Terdakwa-3 sebagai pengemudi, sebelah kiri sopir Terdakwa-4, sedangkan di jok belakang Terdakwa-5 dan Terdakwa-2 mengapit Sdr. Rido Hehanusa sedangkan Terdakwa-6 memboncengkan Terdakwa-1 menggunakan Spm Yamaha Mio warna hijau Nopol H 5090 ADG berjalan didepan diikuti Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-2 dan Terdakwa-5 yang membawa Sdr. Rido Hehanusa menggunakan mobil Peugeot Nopol H 7870 ZW pergi menuju komplek bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang. l. Bahwa sesampainya di komplek bekas kolam renang sekira pukul 02.00 Wib Terdakwa-1 memerintahkan Terdakwa-2, Terdakwa4 dan Terdakwa-5 untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa turun ke bekas kolam renang Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang, sedangkan Terdakwa-3 diperintahkan memarkirkan mobil dan Terdakwa-6 diperintahkan untuk pengamanan jalan, menjaga mobil dan Sepeda motor, sesampainya disamping bekas kamar mandi Sdr. Rido Hehanusa diperintahkan berdiri menghadap Terdakwa-1 dengan diapit oleh Terdakwa-2 dan Terdakwa-5 sedangkan Terdakwa-3 dan Terdakwa-4 berdiri disamping Terdakwa-1, kemudian Terdakwa-1 menginterogasi Sdr. Rido Hehanusa dengan menanyakan “Nama, nama teman-teman korban, alamat dan lainlain”, namun karena tidak ada jawaban dari Sdr. Rido Hehanusa
13
Terdakwa-1 menampar Sdr. Rido Hehanusa menggunakan tangan kanan sebanyak satu kali, kemudian korban di tanya lagi tetapi tidak mau menjawab selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa diberdirikan dan ditampar oleh Terdakwa-1 menggunakan tangan kanan mengenai pipi kanan , dan memukul perut Sdr. Rido Hehanusa dengan tangan kiri mengepal hingga tubuh Sdr. Rido Hehanusa goyang mau jatuh lalu diberdirikan lagi oleh Terdakwa-2 dan Terdakwa-5, selanjutnya Terdakwa-1 menampar lagi pipi kanan Sdr. Rido Hehanusa dan disusul pukulan tangan kiri mengenai Rahang kanan Sdr. Rido Hehanusa yang menyebabkan Sdr. Rido Hehanusa jatuh ke arah kiri dan kepalanya terbentur dinding kamar mandi dan jatuh ke tanah, selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa didudukkan dan ditendang mengenai dada hingga jatuh terlentang dan diinjak tiga kali, setelah itu Terdakwa memerintahkan Terdakwa-3 untuk mencari kayu namun yang didapat 2 (dua) buah selang warna hujau panjang sekitar 70 (tujuh puluh) Cm dan langsung dikasihkan kepada Terdakwa-1, dan oleh Terdakwa-1 dipukulkan kearah badan Sdr. Rido Hehanusa berkali-kali, selanjutnya Terdakwa-1 memerintahkan Terdakwa-2 untuk mencari kayu dan mendapat ranting bambu, karena kurang besar Terdakwa-2 diperintah lagi untuk mencari kayu yang akhirnya Terdakwa-2 mendapat sebilah bambu dan diserahkan kepada Terdakwa-1 dan oleh Terdakwa-1 bambu dipukulkan kearah tubuh Sdr. Rido Hehanusa beberapa kali. m. Bahwa selanjutnya Terdakwa-1 beristirahat dan memerintahkan Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4 dan Terdakwa-5 untuk melakukan pemukulan terhadap Sdr. Hehanusa agar mau mengaku dan Terdakwa-1 yang bertanggungjawab yang penting tidak memukul kepala, atas perintah tersebut Terdakwa-2 memukul dengan menggunakan sebilah bambu sebanyak 3 (tiga) kali mengenai iga samping kiri dan beberapa kali mengenai kaki, dilanjutkan Terdakwa-4 memukul menggunakan selang sebanyak 3 (tiga) kali mengenai punggung, kemudian dilanjutkan oleh Terdakwa3 memukul dengan menggunakan selang mengenai punggung dan tangan sebanyak 4 (empat) kali, dan terakhir Terdakwa-5 memukul menggunakan selang air mengenai punggung, tangan dan pinggang sebanyak 4 (empat) kali. n. Bahwa kemudian sekira pukul. 04.30 Wib Terdakwa-1 memerintahkan Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4 dan Terdakwa-5 untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa menggunakan mobil jenis peugeut warna Hitam Nopol H 7870 ZW menuju ke Simpang Lima Semarang, sedangkan Terdakwa-1 dan Terdakwa-6 naik sepeda motor Yamaha Mio warna hijau Nopol H 5090 ADG pergi menuju Asrama Yonif 400/Raider, sesampainya di Simpang Lima Semarang kira-kira pukul 05.00 Wib karena situasi sudah terang dan ramai Terdakwa-3 menghubungi Terdakwa-1 melaporkan jika Simpang Lima Sudah ramai, Kemudian Terdakwa-1 memerintahkan Terdakwa-3 untuk mengamankan Sdr. Rido Hehanusa, selanjutnya Terdakwa-4 menyarankan agar Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke tempat latihan meteseh, setelah itu sdr. Rido Hehanusa dibawa ke Tempat latihan di Meteseh daerah Krucut, setelah sampai daerah Krucut Terdakwa-3 menelpon Terdakwa-1 memberitahukan kalau Sdr. Rido Hehanusa sudah diamankan di daerah Krucut, karena pada waktu itu Terdakwa-2 melihat ada orang kurang lebih jaraknya 300 (Tiga ratus) meter akhirnya Sdr. Rido Hehanusa dibawa menuju ke arah tempat Wisata Hutan penggaron dan dalam perjalanan sekira pukul 10.30 Wib tepatnya dijalan
14
tanjakan setelah Kel. Susukan Kec. Ungaran Timur kurang lebih 1 km sebelum wahana wisata penggaron Sdr. Rido Hehanusa kepalanya bersandar di tubuh Terdakwa-2, melihat hal tersebut Terdakwa-2 mengecek tubuh Sdr. Rido Hehanusa dan Terdakwa-2 memberitahukan jika Sdr. Rido Hehanusa sudah meninggal dunia, setelah itu Terdakwa-5 juga mengecek/memegang tubuh Sdr. Rido Hehanusa terasa dingin, melihat Sdr. Rido Hehanusa sudah meninggal dunia akhirnya Sdr. Rido Hehanusa dibawa masuk ke dalam Tempat wisata Hutan Penggaron, setelah masuk ke dalam tempat Wisata Hutan penggaron Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4 dan Terdakwa-5 melakukan pertolongan kepada Sdr. Rido Hehanusa dengan cara Terdakwa-2 menidurkan Sdr. Rido Hehanusa di dalam mobil dengan posisi terlentang lalu menekannekan dada Sdr. Rido Hehanusa dengan kedua tangannya, namun Sdr. Rido Hehanusa sudah tidak tertolong lagi, kemudian Terdakwa3 mecoba menghubungi Terdakwa-1 lewat telepon namun tidak diangkat, selanjutnya jasad Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke Hutan Jati Mangkang melewati Gunung Pati. o. Bahwa sesampainya di daerah hutan Jati Mangkang Terdakwa-3 menghubungi Terdakwa-1 namun tidak diangkat, selang beberapa saat Terdakwa-1 menghubungi Terdakwa-3, selanjutnya Terdakwa-3 melaporkan kepada Terdakwa-1 jika Sdr. Rido Hehanusa sudah meninggal dunia, setelah itu Terdakwa-1 memerintahkan untuk mengamankan jasad Sdr. Rido Hehanusa di Hutan Jati mangkang tersebut sambil menunggu petunjuk lebih lanjut, selang beberapa saat kemudian Terdakwa-1 memerintahkan agar jasad Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke RST Bhakti Wira Tamtama Semarang, kemudian Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa4 dan Terdakwa-5 membawa Sdr. Rido Hehanusa ke RST Bhakti Wira Tamtama, namun setelah sampai di depan RST Wira Bakti Tamtama situasinya ramai akhirnya Terdakwa dan teman-teman mutar ke Tugu Muda naik ke atas menuju ke Pom Bensin Sukun, selanjutnya balik kanan menuju ke RST Wira Tamtama lagi dengan lewat belakang RST menuju kamar Jenazah dan di tempat tersebut sudah ada Dansiintel Yonif 400/Raider, setelah itu Terdakwa dan kawan-kawan membawa jasad Sdr. Rido Hehanusa ke Kamar Jenazah RST Bhakti Wira Tamtama, setelah Terdakwa sampai di kamar Jenazah RST Bhakti Wira Tamtama, selanjutnya para Terdakwa diproses di Denpom IV/5 Semarang. p. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Para Terdakwa terhadap Sdr. Rido Hehanusa mengalami luka akibat kekerasan benda tumpul berupa luka memar, lecet dan robek pada wajah, dada, perut, punggung, tangan, kaki dan alat kelamin, terdapat patah tulang pada tulang hidung, rahang atas dan bawah, ditemukan resapan darah pada otak, tulang leher, otot leher, iga, paru-paru, jantung dan dinding rongga perut, sebab kematian adalah kekerasan tumpul di kepala yang menyebabkan pendarahan otak sesuai dengan hasil Visum Et Repertum Nomor 89/B-9/RKBSLD/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013 yang ditandatangani oleh dr. Gatot Suharto, S.H., SpF, M.Kes. Dan Kedua :
15
Bahwa Para Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada hari kamis tanggal tiga puluh bulan Mei tahun dua ribu Tigabelas atau setidak-tidaknya dalam bulan Mei tahun dua ribu tigabelas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu tigabelas di Parkiran Liquid Kafe Gedung Thamrin Square Jl. Thamrin Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana : ”Barang Siapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri melakukan penganiayaan“, Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara -cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa-1 Eko Santoso masuk menjadi Anggota TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang dan di lantik mejadi Letnan Dua Infantri pada tahun 2006, setelah lulus pada tahun 2007 dilanjutkan pendidikan kecabangan Infantri di Cipatat selama 6 (enam) bulan dan Pendidikan SPI di Cipatat selama 4 (empat), setelah lulus ditugaskan di Yonif 403/Wirasada Prastita, pada tahun 2008 Terdakwa mengikuti pendidikan Raider selama 4 (empat) bulan 2 (dua) minggu, setelah lulus Terdakwa pindah tugas ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Pasi-1 Intel sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Lettu Inf. NRP. 11060014390683. b. Bahwa Terdakwa-2 Eko Susila masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Secata gel I di Rindam IV/Dip. di Gombong, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan kejuruan Infanteri di Dodik latpur Rindam IV/Dip. di Klaten selama 3 bulan, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Tabakpan Ton I Kipan B sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pratu NRP. 31071356531087. c. Bahwa Terdakwa-3 Joko Prayitno masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata Gel I tahap I di Rindam IV/Dip di Gombong, setelah dilantik dengan pangkat Prada melanjutkan pendidikan kejuruan Infantri di Dodiklatpur Rindam IV/Dip. di Klaten, selesai pendidikan Terdakwa ditugaskan di Yonif 407/PK, pada tahun 2003 Terdakwa pindah tugas ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Talidik Siintel Kima sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP. 31020600960682. d. Bahwa Terdakwa-4 Eko Priyono masuk menjadi anggota TNIAD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Rindam IV/Dip. di Gombong selama empat bulan, setelah selesai dilanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Dodik Latpur Rindam IV/Dip. di Klaten selama tiga bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Slawi, pada tahun 2003 pindah tugas ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Tabak Mortir 80 Mucuk-2 Ru-1 Ton Mortir Kiban B sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP. 31020570840780. e. Bahwa Terdakwa-5 Andri Jaswanto masuk menjadi TNI-AD melalui Pendidikan Secata pada tahun 2003 di Dodik Rindam IV/Dip. di Gombong selama 5 (Lima) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kejuruan di Dodik Latpur Rindam IV/Dip. di Klaten dan dilanjutkan Pendidikan Raider
16
di Wonosari Gunung Kidul Selama 5 (Lima) bulan, setelah lulus Terdakwa di tugaskan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Ta Provost sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 31030126410581. f. Bahwa Terdakwa-6 Didik Mardiyono masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Secata Rindam IV/Dip. di Gombong selama 6 (enam) bulan, setelah lulus dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Ujungrusi Tegal, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Raider di Yonif 400/Raider setelah selesai pendidikan ditempatkan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Ta Lidik Kima sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 310200597420382. g. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul 23.30 Wib Terdakwa-1 bersama Terdakwa-2 dengan memakai pakaian preman datang ke Liquid kafe Jl. Thamrin square Kota Semarang dengan tujuan untuk melakukan monitoring dan lapor cepat terhadap kemungkinan adanya tindak pidana/pelanggaran yang dilakukan anggota Yonif 400/Raider sesuai dengan surat perintah Danyonif 400/Raider No Sprin 80/IV/2013, tanggal 6 April 2013, sesampainya di Liquid kafe Jl. Thamrin square Kota Semarang Terdakwa-1 duduk di kursi sofa belakang kasir dan Terdakwa-2 berdiri di belakang Terdakwa-1. h. Bahwa sekira pukul 00.30 Wib hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 datang sekelompok pemuda keturunan Ambon berjumlah + 6 (enam) orang yang diantarannya Sdr. Rido Hehanusa (Korban) yang datang dalam keadaan pengaruh minuman beralkohol dan Sdr. Ferdi Akbar (Saksi-1) yang bermaksud akan masuk kedalam Liquid kafe tanpa membeli tiket tanda masuk namun tidak diperbolehkan oleh security Liquid kafe an. Sdr. Agung (Saksi-6), Sdr. Suprapto (Saksi-7), dan Sdr. Zaenudin (Saksi-9) dan disarankan agar membeli tiket tanda masuk tetapi Sdr. Rido Hehanusa tidak terima dan marah-marah terhadap anggota security serta kepada Terdakwa-1 yang sedang duduk di kursi sambil melipat/menumpangkan kaki kanan diatas kaki kirinya , selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa tanpa ada alasan yang jelas tiba-tiba memukul kaki kanan Terdakwa-1 hingga terpental sambil berkata “Tidak sopan kamu” mendapat perlakuan tersebut Terdakwa-1 berdiri dari kursi tempat duduk dan tidak melakukan perlawanan dan berkata “mau kamu apa?”, dijawab Sdr. Rido “Lalu mau apa kamu” setelah itu terjadi cekcok antara Terdakwa-1 dengan Sdr. Rido Hehanusa dan selama ribut/cekcok Sdr. Rido Hehanusa agresif dan mengejar serta menunjuk-nunjuk Terdakwa-1 sambil mengeluarkan kata-kata “Kamu mau apa, Gak terima, Saya tidak takut sama kamu, kalau berani keluar”, kemudian berkata lagi “ Kamu tiga orang melawan saya gak mungkin menang, turun kalau berani”, berkata lagi“Anjing kamu, keluar” selanjutnya korban masih agresif mengejar Terdakwa-1 sambil mengatakan “ Kamu biarpun dari anggota TNI/Polri saya tidak takut, silahkan panggil semua”, selain itu terdengar kata-kata dari teman korban yang mengatakan “ Saya anggota John Key” , dan tiba-tiba Sdr. Rido Hehanusa menampar pipi Terdakwa-1, melihat hal tersebut Terdakwa-2 mencoba menghalang-halangi Sdr. Rido Hehanusa yang akan memukul Terdakwa-1, namun tiba-tiba Saksi-1 mendorong tubuh Terdakwa-2, sehingga terjadi aksi saling dorong antara
17
Terdakwa-2 dengan Saksi-1, setelah itu Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya sambil marah-marah turun ke lantai bawah pergi meninggalkan Liquid Kafe sambil menggebrak meja kasir, menendang tempat iklan sampai jatuh. i. Bahwa Terdakwa-1 setelah melihat suasana tidak kondusif langsung memerintahkan Terdakwa-2 untuk meminta bantuan, atas perintah tersebut Terdakwa-2 menghubungi Terdakwa-3, Praka Joko Prayitno dan Terdakwa-6 Praka Didik Mardiyono untuk datang ke liquid Kafe Jl. Thamrin Semarang karena Terdakwa-1 dikeroyok oleh korban bersama teman-temannya, atas perintah tersebut selanjutnya Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 langsung datang ke liquid Kafe Jl. Thamrin Semarang dan sesampainya di tangga lantai-2 Liquid Kafe bertemu dengan Terdakwa-1 dan langsung diajak untuk mencari Sdr. Rido Hehanusa dan kawankawannya ke Diskotique E-Plaza Simpang Lima Semarang sesampainya di Parkiran Terdakwa-1 melihat 4 (empat) orang pemuda keturunan Ambon yang diantaranya Sdr. Isram Liambana (Saksi-2), Sdr. Oktaf Dova Setiawan (Saksi-3), Sdr. Agus Bintoro (Saksi-4) dan Sdr. Jul Fikar Sangaji (Saksi-5) yang sedang dudukduduk, kemudian Terdakwa-1 memerintahkan Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 dengan katakata “Itu dia orangnya, Sikat”, atas perintah tersebut selanjutnya secara spontan Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 melakukan pemukulan dengan tangan kosong terhadap Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5, sehingga akhirnya Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 berlari menyelamatkan diri, setelah selesai Terdakwa-1 mengajak Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 untuk melakukan pencarian terhadap sdr. Rido Hehanusa di Diskotique E-Plaza Simpang Lima Semarang. j. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Para Terdakwa Saksi-2 mengalami trauma tumpul berupa memar di kepala atas kanan ukuran kurang lebih dua centimeter sesuai hasil Visum Et Repertum Nomor 86/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Putri Nastiti R, Saksi-3 mengalami trauma tumpul berupa luka lecet di kelopak mata kiri atas ukuran kurang lebih diameter setengah sentimeter dan luka lecet di kelopak mata kiri bawah ukuran kurang lebih diameter setengah sentimeter sesuai hasil Visum Et Repertum Nomor 87/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Anita dan Saksi-4 mengalami luka lecet di dahi kiri ukuran kurang lebih panjang tiga sentimeter, pipi kiri ukuran kurang lebih panjang dua sentimeter, bawah mata kiri ukuran kurang lebih panjang satu sentimeter dan luka lecet pada kelopak mata kiri ukuran kurang lebih panjang dua sentimeter sesuai hasil Visum Et Repertum Nomor 88/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Anita. Berpendapat bahwa perbuatan Para Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal sebagai berikut: Kesatu : Pasal 351 ayat (3) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Dan
18
Kedua
: Pasal 351 ayat (1) jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut, Para Terdakwa menerangkan bahwa benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya dan Para Terdakwa beserta Penasihat Hukum Tidak mengajukan bantahan (Eksepsi).
Menimbang
:
Bahwa dalam menghadapi pemeriksaan di persidangan ini, Para Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mayor Chk Winarjo, S.H. NRP.548444. Kapten Chk Dedy Afrizal, S.H. NRP 11030003430476. Lettu Chk R.M. Hendri, SH. NRP. 11070046060381. Serka Darmadi, S.H. NRP. 21010121320581. Sertu Roy Bangkit, SH. NRP. 2106015080058. PNS Kuncoro, SH. NIP. 196104161985031008.
Berdasarkan Surat Perintah Kakumdam Sprin/94/VI/2013 tanggal 7 Juni 2013. Menimbang
:
IV
Nomor
:
Surat Kuasa dari Para Terdakwa tanggal 7 Juni 2013
Bahwa para saksi yang hadir dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi - 1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Ferdi Akbar Swasta Bau Bau, 2 Mei 1990 Laki-laki Indonesia Islam ex Hotel Siranda Jl. Diponegoro No. 01 Semarang tinggal bersama Saudara Jul Fikar Sangaji.
Keterangan Saksi-1 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-I dan tidak kenal dengan Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan TerdakwaVI dan dengan semua Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi dan Sdr. Rido Hehanusa serta 5 (lima) orang teman-teman Sdr. Rido Hehanusa dari Ambon yang Saksi tidak kenal sekira pukul 22.00 Wib tanggal 29 Mei 2013 minum-minuman keras jenis ciu di sekitar tempat parkir E-Plaza. 3. Bahwa setelah selesai minum minuman jenis ciu Saksi melihat Sdr. Rido Hehanusa agak mabuk dan kemudian sekira pukul 24.00 Wib Saksi dan Sdr. Rido Hehanusa beserta teman-teman Sdr. Rido Hehanusa pergi menuju ke Jl. MH Thamrin dan masuk ke tempat hiburan Discotik Liquid Thamrin Square, akan tetapi ketika Saksi dan Sdr. Rido Hehanusa beserta teman-teman sampai di Loby Discotik Liquid Thamrin Square dan akan masuk ternyata dilarang oleh Security dan disarankan untuk membeli tiket masuk dan atas larangan tersebut Sdr. Rido Hehanusa tidak terima dan langsung mendorong seorang Security sambil berteriak “Asu, kurang ajar kamu“.
19
4. Bahwa setelah Sdr. Rido Hehanusa marah-marah kepada salah seorang security tiba-tiba Sdr. Rido Hehanusa menarik kaki Terdakwa-I yang saat itu sedang duduk menumpangkan kaki di sebelah pintu masuk Discotik Liquid Thamrin Square sambil Sdr. Rido Hehanusa berkata “Kamu duduknya yang sopan, Asu kamu” 5. Bahwa dengan tindakan Sdr. Rido Hehanusa tersebut Terdakwa-I hanya diam saja dan berusaha menghindar akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa terus mendekati Terdakwa-I sambil memakimaki Terdakwa-I dan mendorong Terdakwa-I serta mengajak Terdakwa-I untuk turun dari Loby Discotik Liquid Thamrin Square . 6. Bahwa kemudian Terdakwa-I masuk ke arah pintu masuk Discotik Liquid Thamrin Square untuk menghindar akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa masih tetap marah-marah sambil menunjuk-nunjuk Terdakwa-I dan menggebrak meja kasir tiket dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan Saksi beserta beberapa teman Sdr. Rido Hehanusa turun dari Loby Discotik Liquid Thamrin Square dan sebelum turun Sdr. Rido Hehanusa dan Saksi sempat melakukan pengrusakan papan reklame. 7. Bahwa dari Discotik Liquid Thamrin Square kemudian Saksi dan Sdr. Rido Hehanusa beserta beberapa teman Sdr. Rido Hehanusa pergi menuju tempat hiburan E-Plaza di Simpang Lima dan tidak lama kemudian sekira pukul 01.00 Wib tanggal 30 Mei 2013 pada saat Sdr. Rido Hehanusa sedang duduk di sofa telah didatangi Terdakwa-I dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa dibawa keluar dari tempat hiburan E-Plaza oleh Terdakwa-1 dan bebarapa teman Terdakwa-I dengan cara di gotong dan dari tangga keluar tempat hiburan E-Plaza Saksi sempat melihat Sdr. Rido Hehanusa oleh Terdakwa-I dan 3 (tiga) orang teman Terdakwa-I dimasukkan ke dalam mobil taxi warna biru dan pergi meninggalkan Discotik Liquid Thamrin Square. 8. Bahwa pada tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 18.30 Wib Saksi dan beberapa teman Saksi melapor ke Denpom IV/5 Semarang dan kemudian Saksi mengantar Sdr. Isran, Sdr. Okta dan Sdr. Gusti untuk berobat ke RSUP Kariadi Semarang dan saat mengantar untuk berobat tersebut saksi mendapat berita dari Sdr. Ongen bahwa Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dunia. Atas keterangan Saksi-1 tersebut : Terdakwa-I menyangkal sebagian yaitu : - Bahwa Terdakwa-I tidak kenal dengan Saksi-1. - Bahwa Terdakwa-I tidak hanya ditarik kakinya oleh Sdr. Rido Hehanusa akan tetapi juga ditampar dan Saksi-1 mengetahui semua kejadian karena Saksi-1 saat itu berada dekat dengan Sdr. Rido Hehanusa. - Bahwa Saki-1 juga ikut memaki-maki Terdakwa-I dan TerdakwaII. - Bahwa dari E-Plaza Sdr. Rido tidak digotong tetapi hanya dirangkul keluar dari E-Plaza. Terdakwa-II menyangkal sebagian yaitu : - Bahwa Saksi-1 juga ikut memaki-maki Terdakwa-I dan TerdakwaII dan Saksi-1 juga mengetahui bila Terdakwa-I telah ditampar oleh Sdr. Rido Hehanusa. Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI menyatakan tidak tahu. Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangannya.
20
Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Isram Liambana Swasta Maluku, 4 April 1988 Laki-laki Indonesia Islam -Jl. Kojali RT 03/02 Ds. Waitina Kec. Mangoli Timur Maluku. -Ex. Hotel Siranda, Alamat Semarang Jl. Diponegoro No. 01 Semarang
Keterangan Saksi-2 di bawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-I sekira bulan Januari 2013 ketika bermain di E-Plaza dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V, Terdakwa-VI Saksi tidak mengenalnya tetapi hanya tahu saat kejadian dan tidak ada hubungan keluarga 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 00.30 Wib Saksi bersama Sdr Oktaf Dova Setiawan (Saksi-3), Sdr. Agus Bintoro (Saksi-4) dan Sdr Zul Fikar Sangaji (Saksi-5), berada di halaman parkir Diskotik Liquid Thamrin Square Semarang melihat 4 (empat) orang berambut cepak dan salah satu orang tersebut berseragam loreng datang ke Diskotik Liquid Thamrin Square Semarang dan sempat mengajak Saksi untuk naik ke Diskotik Liquid Thamrin Square Semarang. 3. Bahwa setelah 4 (empat) orang tersebut naik ke Diskotik Liquid Thamrin Square Semarang tidak lama kemudian Saksi melihat Terdakwa-1 turun dari Diskotik Liquid Thamrin Square Semarang bersama 5 (lima) orang Terdakwa lainnya dan Terdakwa-I saat turun tersebut sempat mengeluarkan pistol dan mengokangnya dan kemudian diselipkan di pinggangnya. 4. Bahwa sesampainya di dekat tempat parkir Terdakwa sempat melihat Saksi dan teman-teman Saksi dan kemudian tiba-tiba Terdakwa-I berteriak, “Itu orang-orang Ambon, sikat saja”. kemudian Terdakwa-I dan teman-teman Terdakwa-I langsung menganiaya Saksi dan teman-teman Saksi dan saat itu Saksi sempat terkena tendangan kearah perut dan terkena pukulan pada bagian kepala sehingga Saksi langsung menghindar. 5. Bahwa sebelumnya Saksi tidak pernah ada permasalahan dengan Terdakwa-1 dan 5 (lima) orang Terdakwa lainnya, dan akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh para Terdakwa tersebut Saksi mengalami pusing kepala, kelopak bagian bawah mata sebelah kiri mengalami memar, dahi sebelah kiri memar, kepala bagian belakang kiri memar, dan kemudian setelah melaporkan kejadian tersebut ke Denpom IV/5 Semarang selanjutnya Saksi dan Sdr Oktaf Dova Setiawan (Saksi-3), Sdr. Agus Bintoro (Saksi-4) dan Sdr Zul Fikar Sangaji (Saksi-5), berobat ke RSU Kariyadi Semarang.
21
6. Bahwa pada saat Saksi dan Sdr Oktaf Dova Setiawan (Saksi3), Sdr. Agus Bintoro (Saksi-4) dan Sdr Zul Fikar Sangaji (Saksi-5), berobat ke RSUP Kariadi mendapat informasi bahwa Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dunia . 7. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa Saksi mengalami trauma tumpul berupa memar di kepala atas kanan ukuran kurang lebih diameter dua sentimeter, memar di bagian dahi kiri ukuran kurang lebih diameter dua sentimeter dan memar di bagian bawah mata kiri ukuran kurang lebih panjang tiga sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 86/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Putri Nastiti R. Atas keterangan Saksi-2 tersebut : Terdakwa-I menyangkal sebagian yaitu : - Bahwa Terdakwa-I saat itu tidak membawa pistol. - Bahwa Terdakwa-I tidak mengatakan “Itu orang-orang Ambon, sikat saja”.tetapi mengatakan “Itu orangnya, sikat saja” - Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI tidak melihat Terdakwa-I membawa pistol dan tidak mengatakan “Itu orang-orang Ambon, sikat saja”.tetapi mengatakan “Itu orangnya, sikat saja” Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-IV dan Terdakwa-VI saat itu tidak mengajak Saksi naik ke Diskotik Liquid Thamrin Square Semarang. Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Oktaf Dova Setiawan Swasta Semarang 6 OKtober 1986 Laki-laki Indonesia Kristen Protestan Jl. Cinde Selatan No. 325 Rt. 04 Rw. 08 Kel. Candisari, Kec. Semarang Selatan Kota Semarang.
Keterangan Saksi-3 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-I di Liquid Thamrin Square Semarang dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan para Terdakwa yang lain Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa saat Saksi sedang duduk-duduk dengan Agus Bintoro (Saksi-4) didekat halaman parkir Liquid Thamrin Square pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 00.35 Wib telah melihat Sdr. Ferdi Akbar aliyas Feri (Saksi-1), Rido Hehanusa (korban) dan teman-temannya yang Saksi tidak kenal jalan menuju ke arah tempat parkir sambil Sdr. Rido Hehanusa marah-marah dengan berkata “Sudah, pulang-pulang tidak boleh masuk“ dan kemudian pergi meninggalkan tempat parkir tersebut. 3. Bahwa tidak lama kemudian Sdr. Isram (Saksi-2) dan Sdr. Zulfikar Sangaji (Saksi-5) mendekati Saksi dan menceritakan bahwa “ Tadi anak-anak Ambon marah-marah bikin kacau “, dan pada saat Saksi sedang bercerita-cerita tersebut tiba-tiba datang 4 (empat)
22
orang berambut cepak dan berbadan tegap dan salah satunya ada yang berpakaian loreng dengan menggunakan sepeda motor honda Vario dan Satria warna hitan dan langsung naik ke Liquid Thamrin Square. 4. Bahwa beberapa saat setelah 4 (empat) orang tersebut naik ke Liquid Thamrin Square kemudian Saksi melihat Terdakwa-I dan keempat orang tersebut dengan ditambah 1 (satu) orang lagi yang juga berambut cepak turun dari tangga Liquid Thamrin Square dan saat itu Terdakwa-I mengeluarkan senjata api jenis pistol dan sesampainya di halaman parkir Terdakwa-I melihat Saksi dan berkata “ Ini juga orang Ambon sikat-sikat” setelah itu Terdakwa-1 dan 5 (Lima) orang tersebut mememukuli Saksi dan teman-teman Saksi yang sedang duduk-duduk hingga Saksi dan teman-teman Saksi ketakutan dan lari menyelamatkan diri. 5. Bahwa sebelumnya antara Saksi dan Terdakwa-I maupun teman-teman Terdakwa-I tidak ada permasalahan. 6. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa-I dan teman-teman Terdakwa-I tersebut Saksi mengalami trauma tumpul berupa luka lecet di kelopak mata kiri atas ukuran kurang lebih diameter setengah sentimeter dan luka lecet di kelopak mata kiri bawah ukuran kurang lebih diameter setengah sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 87/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Anita 7. Bahwa dengan kejadian teersebut selanjutnya pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 19.00 Wib Saksi dan ketiga teman Saksi diantar oleh Sdr. Ongen mendatangi Denpom IV/5 Semarang untuk melaporkan kejadian tersebut dan kemudian Saksi dan temanteman Saksi berobat ke RSUP Karyadi Semarang dan pada saat berobat tersebut Saksi mendengan berita bahwa Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dunia. Atas keterangan Saksi-3 tersebut : Terdakwa-I menyangkal sebagian yaitu : Terdakwa-I tidak membawa pistol. Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan TerdakwaVI tidak melihat Terdakwa-I membawa pistol dan tidak mengatakan “Itu orang-orang Ambon, sikat saja”.tetapi mengatakan “Itu orangnya, sikat saja” Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Agus Bintoro Swasta Semarang, 2 Maret 1990 Laki-laki Indonesia Islam Jln. Subali Raya RT 001 RW 004 Kel. Krapyak Kec. Semarang Barat Kota Semarang.
Keterangan Saksi-4 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga dengan Para Terdakwa.
23
2. Bahwa Saksi pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 23.30 Wib dari rumah berangkat menuju Diskotik Liquid Thamrin Square Semarang dan kemudian sesampainya Saksi di halam parkir Diskotik Liquid Thamrin Square Saksi duduk untuk menunggu Sdr. Oktaf (Saksi-3). 3. Bahwa beberapa saat kemudian Saksi-3 datang bersama dengan Sdr. Isram (Saksi-2) dan Sdr. Julfikar (Saksi-5) dan kami hanya ngobrol-ngobrol dan kemudian Saksi melihat Sdr. Ferdi (Saksi1) dan Sdr. Rido Hehanusa (korban) dating dan langsung naik ke lantai 2 (dua) gedung Thamrin square, sementara Saksi dan temanteman saksi masih duduk-duduk sambil ngobro dan tidak ikut naik. 4. Bahwa kurang lebih 10 (sepuluh) menit setelah Saksi-1 dan Sdr. Rido Hehanusa naik ke Diskotik Liquid Thamrin Square tiba-tiba Saksi-1 dan Sdr. Rido Hehanusa turun lagi dan Saksi melihat Sdr. Rido Hehanusa (Korban) keluar dari gedung Thamrin Square sambil marah-marah dan berkata “Sudah kita tidak usah masuk, sudah ribut sama Pak Eko dan di suruh bayar, kita cari tempat lain saja di EP“, setelah itu Saksi-1 dan Sdr. Rido Hehanusa (Korban) pergi meninggalkan parkiran Thamrin square. 5. Bahwa tidak lama kemudian setelah Saksi-1 dan Sdr. Rido Hehanusa (Korban) pergi, selanjutnya datang 4 (empat) orang berambut cepak dan salah satunya ada yang berseragam loreng dengan menggunakan sepeda motor dan sempat salah seorang dari 4 (empat) orang tersebut menyalami dan menyapa Saksi-2 sambil berkata “nggak naik?”, dan dijawab oleh Saksi-2 “nggak Bang”, lalu orang tersebut berkata lagi “ya sudah Saya naik dulu”. 6. Bahwa tidak lama berselang 4 (empat) orang tersebut turun lagi bersama dengan Terdakwa-I dan seseorang yang juga berambut cepak dan saat itu Terdakwa-I sempat mengeluarkan pistol dan memasukkan lagi di pinggangnya dan sesampainya di dekat Saksi Terdakwa-I berkata “Itu orang ambon, hajar”, lalu Terdakwa-I beserta 5 (lima) orang tersebut melakukan pemukulan terhadap Saksi beserta Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-5 dan saat itu seorang security sempat melerai dan berkata “ini bukan orang yang ribut tadi Pak, jangan dipukul, orang yang ribut tadi sudah pergi”. 7. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa-I beserta teman-temannya Saksi mengalami luka lecet di dahi kiri ukuran kurang lebih panjang tiga sentimeter, pipi kiri ukuran kurang lebih panjang dua sentimeter, bawah mata kiri ukuran kurang lebih panjang satu sentimeter dan luka lecet pada kelopak mata kiri ukuran kurang lebih panjang dua sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 88/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Anita. 8. Bahwa atas perbuatan Terdakwa-I dan teman-temannya tersebut Saksi bersama teman-teman Saksi pada tanggal 31 Mei 2013 melaporkan ke Denpom IV/5 Semarang dan saat itu juga sekira pukul 19.30 Wib Saksi dan teman-teman Saksi berobat ke RSU. Karyadi Semarang dan saat itu juga Saksi mendengar kabar dari Sdr. Isram (Saksi-2) kalau Sdr. Rido Hehanusa tadi malam diculik oleh Terdakwa-I dan anak buahnya, dan telah meninggal dunia. Atas keterangan Saksi-4 tersebut : Terdakwa-I menyangkal sebagian yaitu : Terdakwa-I tidak membawa pistol.
24
Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan TerdakwaVI tidak melihat Terdakwa-I membawa pistol dan tidak mengatakan “Itu orang-orang Ambon, sikat saja”.tetapi mengatakan “Itu orangnya, sikat saja” Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI tidak ada yang menyapa dan menyalami serta mengajak naik ke Diskotik Liquid Thamrin Square Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Saksi 5 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Jul Fikar Sangaji Swasta / Karyawan Atico Indo Agung Capalulu Maluku, 08 Nopember 1991 Laki-laki Indonesia Islam ex Hotel Siranda Jl. Diponegoro No.1 Semarang.
Keterangan Saksi-5 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-I dan tidak kenal dengan para Terdakwa yang lainnya dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan para Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul 22.00 Wib Saksi bersama Sdr. Isram (Saksi-2) berangkat menuju ke tempat hiburan E Plaza dan sesampainya di tempat parkiran E Plaza Saksi bertemu dengan Sdr. Ferdy Akbar (Saksi-1) dan Sdr. Rido Hehanusa (Korban) yang saat itu sedang minum-minuman keras jenis ciu dan kemudian Saksi bersama Saksi-2 bergabung untuk minum hingga mabuk. 3. Bahwa, kemudian dari tempat parkiran E Plaza tersebut pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 01.00 Wib Saksi bersama dengan Saksi-2 menuju ketempat hiburan Baby Face, sedangkan Saksi-1 dan Sdr. Rido Hehanusa menuju ke tempat hiburan Diskotik Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang. 4. Bahwa sesampainya Saksi dan Saksi-2 di Baby Face Jl. Puri Anjasmoro Saksi tidak bertemu dengan teman-teman yang lainnyan dan tidak lama kemudian Saksi dan Saksi-2 pergi menuju ke Diskotik Liquid Thamrin Square Jl. MH. Thamrin Semarang untuk bergabung dengan Saksi-1 dan Sdr. Rido Hehanusa. 5. Bahwa sekira pukul 01.30 Wib setelah Saksi dan Saksi-2 sampai di Diskotik Liquid Thamrin Square Saksi dan Saksi-2 tidak sempat bertemu bertemu dengan Saksi-1 dan Sdr. Rido Hehanusa akan tetapi bertemu dengan Saksi-4 dan Saksi-3 ditempat parkir dan langsung ngobrol-ngobrol di tempat tersebut. 6. Bahwa pada saat Saksi dan saksi-2 ngobrol-ngobrol dengan Saksi-4 dan Saksi-3 tiba tiba Saksi melihat Terdakwa-I bersama dengan 5 (lima) orang kawannya turun dari Diskotik Liquid Thamrin Square sambil Terdakwa-I mengeluarkan pistol dan mengokangnya dan kemudian menyelipkan lagi ke dalam celana samping dan
25
langsung menghampiri Saksi dan selanjutnya Terdakwa-I berkata “Kamu Ambon, Ambon, Ambon….,sikat, sikat”. 7. Bahwa kemudian Terdakwa bersama 5 (lima) orang anggotanya melakukan penganiayaan terhadap Saksi dan Saksi-2, Saksi-3 serta Saksi-4 secara bersamaan dengan cara memukul, menendang dan menampar mengenai bagian kepala, tengkuk, muka dan tendangan di punggung hingga akhirnya Saksi dan teman-teman Saksi pergi melarikan diri. 8. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa-I bersama dengan 5 (lima) anggotanya tersebut Saksi hanya merasakan sakit saat terjadi pemukulan dan Saksi tidak merasa terganggu dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. 9. Bahwa pada hari Kamis sekira pukul 19.00 Wib Saksi bersama dengan Saksi-2, Saksi-3 serta Saksi-4 dengan diantar oleh Sdr. Ongen pergi ke Denpom IV/5 Semarang untuk melaporkan kejadian penganiayaan yang Saksi dan teman-teman Saksi alami dan kemudian dilanjutkan berobat ke RSUP Kariadi, dan pada saat berobat tersebut Saksi mendengar berita dari Sdr. Ongen jika Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dunia. 10. Bahwa sebelum kejadian Saksi dan Saksi-2, Saksi-3 serta Saksi-4 tidak ada permasalahan dengan Terdakwa-I maupun anggotanya. Atas keterangan Saksi-5 tersebut : Terdakwa-I menyangkal sebagian yaitu : Terdakwa-I tidak membawa pistol dan tidak mengatakan Kamu Ambon, Ambon, Ambon….,sikat, sikat. Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan TerdakwaVI tidak melihat Terdakwa-I membawa pistol dan tidak mengatakan “Kamu Ambon, Ambon, Ambon….,sikat, sikat”.tetapi mengatakan “Itu orangnya, sikat saja” Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Saksi 6 : Nama lengkap Pekerjaan
: :
Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : :
Won Josi Agung Priyanto Scurity Liquit Kafe Komplek Thamrin Square Semarang, 4 Januari 1976 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Depok I Rt.05 Rw.10, Kel. Pedurungan Tengah, Kec. Pedurungan, Kota Semarang.
Keterangan Saksi-6 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 tetapi tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 Saksi tidak mengenalnya dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 Wib Saksi bersama dengan Sdr. Kiki, Sdr. Suprapto (Saksi-7), Sdr. Agung (Saksi-6), Sdr.
26
Zaenudin (Saksi-9) dan Sdr. Wawan sedang melaksanakan tugas sebagai Scurity di Liquid Kaffe dimana saat itu Saksi bersama Saksi7 dan Saksi-9 mendapatkan tugas jaga di pintu masuk dekat kasir. 3. Bahwa sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa-I dan salah 1 (satu) orang anggotanya datang ke Liquid Kaffe dan setelah ngobrolngobrol sebentar dengan beberapa orang security kemudian Terdakwa-I duduk di kursi dekat meja kasir dengan posisi duduk kaki kiri ditumpangkan atau disilangkan di atas ke kaki kanan, kemudian beberapa saat setelah Terdakwa-I duduk datang Sdr. Rido Hehanusa bersama dua orang temannya hendak masuk ke dalam Liquid Kaffe tetapi di larang oleh beberapa orang security karena Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya tidak mau membeli tiket dan Saksi sempat menyarankan agar Sdr. Rido Hehanusa untuk membeli tiket akan tetapi tetap tidak mau. 4. Bahwa kemudian Sdr. Rido Hehanusa mendekati Terdakwa-I yang sedang duduk di dekat kasir dan langsung menepuk kaki Terdakwa-I sambil berkata “Apa kamu“, akan tetapi Terdakwa-I hanya diam saja, dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa langsung memegang dan menarik kaki kiri Terdakwa-I yang saat itu disilangkan diatas kaki kanannya dan dilemparkan sambil berkata “Gak Sopan Kamu“,dan Terdakwa tetap diam saja dan hanya berdiri dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa marah-marah kepada Terdakwa-I sambil menunjuk-nunjuk dan membentak dengan berkata “Kamu mau apa, Gak terima, Saya tidak takut sama kamu, kalau berani keluar”, namun Terdakwa-I tetap diam saja dan menghindar dengan berjalan kesamping Security, akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa malah mengejar Terdakwa-I dan berusaha memukul Terdakwa-I, tetapi di halang-halangi oleh Sdr. Zaenudin (Saksi-9) dan selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa, berkata kepada Saksi-9 “Kamu mau ikut-ikut ”, sambil Sdr. Rido Hehanusa mendorong wajah Saksi-9 dengan tangan kanannya dan juga memukul perut Saksi-dan berkata lagi ”Kamu dua orang melawan Saya Gak mungkin menang, turun kalau berani”. 5. Bahwa selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa menarik tangan Terdakwa-I untuk diajak turun tetapi Terdakwa-I menolaknya dan perbuatan Sdr. Rido Hehanusa tersebut dihalang-halangi oleh Terdakwa-II dan kemudian sampai dipertengahan tangga Terdakwa-I dan Terdakwa-II naik kembali namun tetap diikuti oleh Sdr. Rido Hehanusa, sambil Sdr. Rido Hehanusa berkata “ Anjing Kamu, keluar“, sedangkan seorang keturunan Ambon teman Sdr. Rido Hehanusa yang saat itu duduk di Sofa berdiri dan mengejar Terdakwa-II, selanjutnya terjadi aksi saling dorong-dorongan antara Terdakwa-I dan Terdakwa-II dengan Sdr. Rido Hehanusa dan temantemannya sesampainya di depan Scurity Terdakwa-I ditampar dengan tangan kanan oleh Sdr. Rido Hehanusa namun Terdakwa-1 dan Terdakwa-2 tidak membalasnya dan terus berjalan kearah belakang Scurity. 6. Bahwa selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa mendekati kasir dan mendorong kepala Sdr. Hedi (Kasir) sedangkan yang seorang masih mengejar-ngejar Terdakwa-2 sambil berkata “Kamu biarpun dari anggota TNI/Polri Saya tidak takut, silahkan panggil semua”, kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya pergi dan sewaktu melewati tangga Sdr. Rido Hehanusa sempat memukul Exbenner/tempat iklan hingga jatuh dan diinjak oleh seorang keturunan Ambon yang mengejar Terdakwa-2.
27
7. Bahwa beberapa saat kemudian ada dua orang anggota Terdakwa-I datang dari belakang lewat pintu karyawan, selanjutnya Terdakwa-I bersama anggotanya pergi turun ke bawah. 8. Bahwa Saksi mengetahui Sdr. Rido Hehanusa meninggal setelah beberapa hari dari berita di surat kabar. Atas keterangan Saksi-6 tersebut,Para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi 7 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Suprapto Security Liquid Thamrin Square, Semarang 29 Juni 1959 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Gajah Timur Dalam VI RT. 07 RW. 09 , Kel. Gayamsari, Kec. Gayamsari Kota. Semarang
Keterangan Saksi-7 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Lettu Inf Eko Santoso (Terdakwa-I) sekira awal tahun 2013 di Liquid Thamrin Square Semarang dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Pratu Eko Susila (Terdakwa-2), Praka Joko Prayitno (Terdakwa-3), Praka Eko Priyono (Terdakwa-4), Praka Andri Jaswanto (Terdakwa-5), Praka, Didik Mardiyono (Terdakwa-6) Saksi tidak mengenalnya dan tidak ada hubungan family/keluarga. 2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 pada saat Saksi tugas jaga sebagai Security/keamanan bersama dengan Sdr. Agung (Saksi-6) dan Sdr. Zaenudin (Saksi-9), di tempat hiburan di Liquid Thamrin Square Semarang. 3. Bahwa sekira pukul 00.00 Wib Saksi melihat Terdakwa-I dan Terdakwa-II datang/berkunjung di tempat hiburan Liquid Thamrin Square, kemudian Saksi sempat ngobrol sambil duduk dan merokok dengan Terdakwa-I dan Terdakwa-II di kursi dekat kasir dan tidak lama kemudian pada saat Saksi ngobrol tersebut datang sekelompok orang Ambon kurang lebih 6 (enam) orang yang salah satunya adalah Sdr. Rido Hehanusa dan hendak masuk ke dalam tempat hiburan di Liquid Thamrin Square Semarang dengan tidak mau membayar atau membeli tiket, selanjutnya Saksi sempat menyuruh Sdr. Rido Hehanusa untuk membeli tiket di kasir akan tetapi tetap tidak mau dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa marah-marah kepada Terdakwa-I sambil mendorong kaki Terdakwa-I dan berkata “kalau duduk yang sopan”. 4. Bahwa , setelah itu Saksi melihat Terdakwa-I berdiri dan menjauh akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa mengejar dan mendekati Terdakwa-I sambil berkata “Saya tidak takut dengan Anggota TNI, Polri Kalau berani turun“, dan pada waktu itu Saksi juga mendengar ada kata-kata “Saya Anggota John Key”, namun yang bicara tersebut siapa Saksi tidak tahu secara pasti.
28
5. Bahwa melihat perbuatan Sdr. Rido Hehanusa yang terus mendekati Terdakwa-I kemudian Terdakwa-II berusaha untuk menghentikan Sdr. Rido Hehanusa akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa malah berkata “kamu mau ikut-ikut“, dan kemudian Saksi juga melihat Sdr. Rido Hehanusa menampar Terdakwa-I sebanyak satu kali tetapi Terdakwa-I diam dan tidak membalas, dan kemudian datang teman Sdr. Rido Hehanusa dan langsung menantang Terdakwa-I dan Terdakwa-II sambil berkata “Anjing kamu Saya tidak takut sama kamu”, dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa menuju ke pintu masuk tempat Hiburan Liquid Thamrin Square dan sempat mendorong kepala slah seorang petugas Scurity yang bernama Zaenudin (Saksi9) sambil mengancam dan berkata “ Awas kamu”, dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa turun dan sambil merusak tempat iklan. 6. Bahwa setelah Sdr. Rido Hehanusa dan kawan-kawannya pergi tidak lama kemudian datang anggota Terdakwa-I sebanyak 2 (dua) dan kemudian Terdakwa-I dan Terdakwa-II pergi bersama 2 (dua) orang anggota tersebut. 7. Bahwa Saksi mengetahui Sdr. Rido Hehanusa meninggal setelah beberapa hari dari kejadian di Liquid Thamrin Square dan Saksi mengetahui hal tersebut dari cerita teman-teman dan dari berita surat kabar. Atas keterangan Saksi-7 tersebut,Para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi 8 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Aji Purwantoro Junaedi Swasta Semarang, 08 Juli 1981 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Siasem Raya No. 32 Gedawang Semarang
Keterangan Saksi-8 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 sekira awal tahun 2013 di Liquid Thamrin Square Semarang dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 Saksi tidak mengenalnya dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara langsung terhadap kejadian di loby Liquid Thamrin Square Semarang, karena pada saat kejadian Saksi berada di dalam Liquid Thamrin Square Semarang. 3. Bahwa Sdr. Charli B Maelado sekira pukul 04.00 Wib pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 memberitahukan kepada Saksi bahwa sekira pukul 00.30 Wib telah terjadi keributan yang dilakukan oleh rombongan orang-orang Ambon, dan atas pemberitahuan tersebutk kemudian sekira pukul 10.00 Wib Saksi melihat rekaman CCTV dan dari rekaman CCTV tersebut Saksi melihat kejadian keributan di loby Liquid Thamrin Square Semarang.
29
4. Bahwa keributan yang terjadi di loby Liquid Thamrin Square Semarang tersebut Saksi melihat dari rekaman CCTV adalah antara Sdr. Rido Hehanusa (korban) dengan Terdakwa-I dan beberapa orang security dimana dalam rekaman CCTV tersebut Sdr. Rido Hehanusa memukul Terdakwa-1 dan Sdr. Zainudin (Security) akan tetapi Terdakwa-I maupun Sdr. Zainudin tidak melakukan perlawanan. 5. Bahwa kejadian selanjutnya Saksi tidak mengetahui dan beberapa hari kemudian baru mengetahui dari berita surat kabar bahwa Sdr. Rido Hehanusa meninggal. Atas keterangan Saksi-8 tersebut,Para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi 9 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Mukhamad Zainudin Security Liquid Thamrin Square Kendal, 31 Desember 1991 Laki-laki Indonesia Islam Dusun Gedangan Rt. 07 Rw. 06, Kel. Boja, Kec. Boja Kendal.
Keterangan Saksi-9 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-I pada saat kejadian dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan sedangkan dengan Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 Saksi tidak mengenalnya dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi bertugas jaga sebagai Security di tempat hiburan di Liquid Thamrin Square Semarang bersama dengan Saksi-6 dan Saksi-7 pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013, kemudian sekira pukul 0010 Wib tanggal 30 Mei 2013 Saksi melihat Terdakwa-I dengan salah seorang temannya datang berkunjung ke Liquid Thamrin Square Semarang. 3. Bahwa dengan kedatangan Terdakwa-I dan salah seorang temannya tersebut Saksi sempat bersalaman dan ngobrol-ngobrol sebentar dan kemudian Saksi kembali bekerja sementara Terdakwa-I duduk di kursi dekat kasir dan salah seorang teman Terdakwa berdiri di dekat Terdakwa-I. 4. Bahwa tidak lama kemudian datang rombongan Sdr. Rido Hehanusa yang hendak masuk ke Liquid Thamrin Square Semarang dan dicegah oleh beberapa security karena tidak membeli tiket masuk dan saat itu sempat diarahkan oleh Saksi-7 agar membeli tiket masuk terlebih dahulu akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak mau membeli dan marah-marah sambil mendekati Terdakwa-I dan mendorong kaki Terdakwa-1 sambil berkata “Maksudnya apa ini?“, namun Terdakwa-1 hanya diam saja sambil berdiri kemudian Sdr. Rido Hehanusa menuding-nuding kearah muka Terdakwa-1 dan menampar pipi Terdakwa-1 sebelah kiri sebanyak 1 (satu) kali tetapi Terdakwa-1 tetap diam saja sambil menghindar untuk menjauh dari Sdr. Rido Hehanusadan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tetap mengejar untuk mendekati Terdakwa-I dan saat itu juga teman Terdakwa-I
30
menghalang-halangi Sdr. Rido Hehanusa dengan cara mendorong tubuh Sdr. Rido Hehanusa kebelakang agar menjauh dari TerdakwaI. 5. Bahwa kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya turun dari loby Liquid Thamrin Square Semarang, akan tetapi beberapa saat kemudian Sdr. Rido Hehanusa naik lagi ke loby Liquid Thamrin Square sambil membawa teman-temannya dan langsung mendatangi Saksi dan Terdakwa-1 sambil marah-marah dan saat itu Sdr. Rido Hehanusa sempat memukul mulut Saksi sebanyak 1 (satu) kali, setelah itu memukul meja kasir dan menuding ke arah Terdakwa-1 sambil berkata, ”Anjing kamu, Saya tidak takut dengan kalian semua, Saya anggota John Key tidak takut dengan anggota TNI dan Polri, Saya berani mati disini, Kalian Anggota TNI, Polri 5 (Lima) orang Saya sendirian berani, Saya berani mati“. 6. Bahwa kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya turun dari loby Liquid Thamrin Square sambil tetap marah-marah dan menendang tempat Iklan hingga jatuh. 7. Bahwa setelah Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya turun, beberapa saat kemudian datang 2 (dua) orang anggota Terdakwa-1 dan kemudian Terdakwa-1 bersama anggotanya berpamitan untuk turun dari loby Liquid Thamrin Square Semarang. 8. Bahwa kejadian selanjutnya Saksi tidak mengetahuinya dan baru mengetahui 3 (tiga) hari kemudian dari teman-teman Saksi bahwa ternyata juga terjadi keributan di halaman parkir dan Sdr. Rido Hehanusa meningal dunia. Atas keterangan Saksi-9 tersebut,Terdakwa-I dan Terdakwa-II membenarkan seluruhnya, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI menyatakan tidak tahu kejadian di Loby Liquid Thamrin Square Semarang. Saksi 10 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Suhendra Scurity Jakarta, 13 Januari 1981 Laki-laki Indonesia Islam Jl Gatot Subroto Perum Dinas Tarubudaya RT 03/03 No. 40 Kel. Bandarjo Kec. Ungaran Barat
Keterangan Saksi-10 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa-1 beberapa hari sebelum kejadian tetapi tidak ada hubungan keluarga sedangkan dengan Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 Saksi tidak mengenalnya. Dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa sekira pukul 01.00 Wib pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 saat Saksi sedang melaksanakan tugas jaga di Pos jaga security tepatnya di sebelah ATM di dekat portal otomatis pintu masuk Thamrin Square, Saksi melihat sekelompok orang-orang
31
Ambon keluar dari tempat hiburan Liquid Thamrin Square Semarang sambil marah-marah dan membanting tempat sampah serta menendang tempat pot tanaman dan selanjutnya pergi dengan mengendarai sepeda motor. 3. Bahwa tidak lama kemudian datang sekelompok orang yang berjumlah sekitar 4 (empat) orang dan kemudian duduk-duduk di dekat tulisan Thamrin Square Semarang dan kemudian sekira pukul 01.15 Wib Saksi melihat Terdakwa-1 dan kawan-kawan yang berjumlah 5 (lima) orang berjalan keluar dari Liquid Thamrin Square sambil Terdakwa-I mengokang senjata jenis pistol dan kemudian Terdakwa-1 dan kawan-kawan tersebut mendekati sekelompok orang yang sedang duduk-duduk dan Terdakwa-I berkata “Itu dia orangnya”, dan selanjutnya para Terdakwa memukuli sekelompok orang tersebut hingga pada berlarian ketakutan. 4. Bahwa salah seorang dari kelompok orang yang diketahui bernama Agustin berlari kearah Saksi dan saat itu menderita lebam pada pelipis kirinya. 5. Bahwa Saksi tidak tahu apa yang menjadi penyebab terjadinya pemukulan tersebut. Atas keterangan Saksi-10 tersebut, para Terdakwa menyangkal sebagaian yaitu : Terdakwa-I saat itu tidak membawa pistol. Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan TerdakwaIV tidak melihat Terdakwa-I membawa pistol. Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Saksi 11 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Muhammad Syaiful Hadi Security E Plaza Semarang Demak, 17 Agustus 1993 Laki-laki Indonesia Islam Karangjati RT.002 RW.006 Kel. Batusari, Kec. Mranggen Kab. Demak
Keterangan Saksi-11 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi pada saat bertugas sebagai security yaitu pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sejak pukul 22.00 Wib sampai dengan hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 pukul 10.00 Wib Saksi tidak melihat adanya kejadian penganiayaan dan saat itu dalam keadaan aman. 3. Bahwa Saksi mengetahui telah terjadi peristiwa penganiayaan di E Plaza setelah membaca surat kabar pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013 dimana isi beritanya tentang penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap korban yang bernama Rido Hehanusa. 4. Bahwa pada saat Saksi melaksanakan tugas sebagai security mengetahui dan melihat ada beberapa orang ambon pada sekira pukul 01.00 Wib masuk ke Diskotic E Plaza dan beberapa saat
32
kemudian Saksi juga melihat beberapa orang berambut cepak dan berbadan tegap masuk ke Diskotic E Plaza. 5. Bahwa tidak lama kemudian Saksi juga melihat salah seorang Ambon yang masuk tersebut keluar bersama beberapa orang yang berambut cepak dengan cara berangkulan dan tidak terlihat adanya paksaan atau penganiayaan tetapi Saksi melihat bahwa orang Ambon tersebut dalam keadaan mabok 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui kejadian selanjutnya karena Saksi selanjutnya bertugas untuk mengamankan lingkungan Diskotik E Plaza. Atas keterangan Saksi-11 tersebut,Para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi 12 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Budi Prihatin Swasta Semarang, 29 Mei 1991 Laki-laki Indonesia Islam Perumahan Dinar Elok Blok G-8 No.2 RT.07 RW.21 Kel. Meteseh Kec. Banyumanik Kota Semarang.
Keterangan Saksi-10 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi bersama 2 (dua) orang teman kerja Saksi yaitu Sdr. Suhendra (Saksi-10) dan Sdr. Danang pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 00.30 Wib melaksanakan tugas sebagai security di diskotic Liquid Thamrin Square. 3. Bahwa pada saat bertugas tersebut Saksi melihat Sdr. Rido Hehanusa bersama teman-temannya yang berjumlah kurang lebih 8 (delapan) orang datang di Liquid Thamrin Square dan Sdr. Rido Hehanusa dengan beberapa orang temannya naik ke lantai 2 (dua) dan sementara beberapa orang temannya tetap berada di dekat parkiran. 4. Bahwa tidak lama kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan temantemannya turun lagi dari lantai 2 (dua) sambil menggerutu dan menendang tempat sampah dan pot bunga yang ada di halaman parkir Liquid Thamrin Square dan pergi dengan menggunakan sepeda motor. 5. Bahwa beberapa saat kemudian datang lagi 4 (empat) orang dengan menggunakan 2 (dua) sepeda motor dan kemudian dudukduduk di parkiran Liquid Thamrin Square. 6. Bahwa tidak lama kemudian juga datang 4 (empat) orang berambut cepak dan berbadan tegap dimana salah satu dari 4 (empat) orang tersebut berpakaian dinas loreng, datang dan naik ke lantai 2 (dua) akan tetapi tidak berapa lama 4 (empat) orang tersebut turun dengan 2 (dua) orang temannya dimana salah seorang yang
33
berada paling depan mengeluarkan senjata api jenis pistol dan mengokangnya. 7. Bahwa sesampainya di parkiran tiba-tiba salah satu dari 6 (enam) orang tersebut menunjuk-nunjuk ke-4 (empat) orang yang sedang duduk-duduk tempat parkiran tersebut sambil berkata ”itu dia orangnya”, kemudian ke-6 (enam) orang tersebut mendekati dan memukuli ke-4 (empat) orang tersebut hingga ke-4 (empat) orang tersebut lari ketakutan dan saat itu Saksi berusaha mencegah dan melerai akan tetapi Saksi malah dibentak oleh salah satu orang tersebut sehingga Saksi mundur dan menjauh dari tempat tersebut. 8. Bahwa selanjutnya ke-6 (enam) orang tersebut pergi meninggalkan Liquid Thamrin dan Saksi tidak tahu kemana perginya. Atas keterangan Saksi-12 tersebut, para Terdakwa menyangkal sebagian yaitu : Terdakwa-I saat itu tidak membawa pistol. Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan TerdakwaIV tidak melihat Terdakwa-I membawa pistol. Atas sangkalan tersebut Saksi tetap pada keterangannya. Saksi 13 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Ferry Irawan, S.IP : Mayor Inf/11970039301175 : Komandan Batalyon : Yonif 400/Raider : Balikpapan, 2 Nopember 1975 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Rumdis Yonif 400/R,Jl. Setia, Kel. Srondol Kulon, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Keterangan Saksi-13 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa sejak Saksi menjabat sebagai Komandan Batalyoan Infantri 400/Raider dan tidak ada hubungan saudara/famili, hanya sebatas hubungan dinas. 2. Bahwa Saksi Sebelumnya tidak mengetahui adanya kejadian penganianyaan terhadap Sdr. Rido Hehanusa yang dilakukan oleh para Terdakwa, Saksi baru mengetahui setelah mendapat laporan dari Terdakwa-I di ruang kerja, kalau telah terjadi perkelahian di Liquid Kafe pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 dini hari kemudian saudara Rido Hehanusa diambil di E-Plaza dan dari laporan Terdakwa-III kepada Terdakwa-I bahwa saudara Rido Hehanusa telah meninggal dunia. 3. Bahwa Saksi pernah memerintahkan kepada Terdakwa-I selaku Pasi Intel dan anggota Staff-1/Intel untuk melakukan tugas pemantauan dalam rangka monitoring guna mencegah kemungkinan adanya tindak pidana kejahatan/pelanggaran yang dilakukan/melibatkan oknum anggota Batalyon 400/Raider sesuai dengan Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013.
34
4. Bahwa setelah Saksi mendapat laporan dari Terdakwa-I tersebut selanjutnya Saksi memerintahkan kepada Terdakwa-I untuk menghubungi para Terdakwa yang lain untuk memerintahkan agar saudara Rido Hehanusa segera dibawa ke rumah sakit Bhakti Wira Tamtama (RST), dan selanjutnya Saksi juga memerintahkan Pasi2/Ops Kapten Inf Aprianda untuk melaksanakan apel luar biasa untuk pengecekan anggota dan meyakinkan keterangan yang diberikan oleh Terdakwa-I, dan juga Saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Asintel Kasdam IV/Diponegoro dan berkoordinasi dengan Dandenpom IV/5 Semarang. 5. Bahwa atas perbuatan para Terdakwa, dari Kesatuan Batalyon 400/Raider telah membiayai seluruh proses pemakaman hingga pemulangan jenazah Sdr. Rido Hehanusa ke Maluku serta biaya akomodasi 2 (dua) orang keluarganya serta Saksi selaku Komandan Batalyon mengucapkan turut berduka cita.. Atas keterangan Saksi-13 tersebut,para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi 14 : Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Aprianda Kapten Inf/11050037740483 Pasi Ops Yonif 400/Raider Puluraja, 21 April 1983 Laki-laki Indonesia Islam Rumdis Yonif 400/R,Jl. Setia, Kel. Srondol Kulon, Kec. Banyumanik, Kota Semarang
Keterangan Saksi-14 dibawah sumpah dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa sejak Saksi bertugas di Batalyon Infantri 400/Raider dan tidak ada hubungan saudara/famili, hanya sebatas hubungan dinas. 2. Bahwa Saksi tidak tahu kejadian tentang penganiayaan yang diduga dilakukan oleh para Terdakwa di Liquid, E Plaza dan di Bekas Kolam Renang Jl. Pramuka Semarang. 3. Bahwa pada tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 14.15 Wib Saksi mendapat perintah dari Danyonif 400/Raider Mayor Inf Ferry Irawan, S.IP Saksi-13 untuk mengambil apel luar biasa guna melakukan pengecekan terhadap seluruh anggota. 4. Bahwa hasil dari pengecekan anggota tersebut ternyata ada 4 (empat) orang anggota yang tidak hadir tanpa keterangan yaitu : Praka Joko Prayitno (Terdakwa-3), Praka Eko Priyono (Terdakwa-4), Praka Andri Jaswanto (Terdakwa-5) dan Pratu Eko Susila (Terdakwa-2) dan tindakan Saksi selanjutnya melaporkan kepada Danyon hasil pengecekan ada 4 (empat) orang anggota yang tidak hadir tanpa keterangan. Atas keterangan Saksi-14 tersebut,para Terdakwa membenarkan seluruhnya.
35
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Para Terdakwa menerangkan sebagai berikut : Keterangan Terdakwa-I 11060014390683
Lettu
Inf.
Eko
Santoso,
Nrp.
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Anggota TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang dan di lantik mejadi Letnan Dua Infantri pada tahun 2006, kemudian dilanjutkan Diksarcab Infantri di Cipatat selama 6 (enam) bulan tahun 2007, di lanjutkan Pendidikan SPI di Cipatat selama 4 (empat) bulan, kemudian sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 ditugaskan di Yonif 403/Wirasada Prastita tahun di Yogjakarta, dan pada tahun 2008 Terdakwa mengikuti pendidikan Raider selama 4 (empat) bulan 2 (dua) minggu, dan setelah seleasai Terdakwa dipindahtugaskan ke Yonif 400/Raider Semarang sampai dengan sakarang dengan pangkat Lettu Inf. NRP. 11060014390683. 2. Bahwa Terdakwa selaku Pasi Intel Yonif 400/Raider mendapat perintah dari Danyonif 400/Raider berdasarkan Surat Perintah Nomor Sprint/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013 untuk melaksanakan kegiatan monitoring dan lapor cepat terhadap kemungkinan adanya tindak pidana kejahatan atau pelanggaran yang melibatkan oknum anggota Yonif 400/Raider dan atas perintah tersebut Terdakwa sering mendatangi tempat-tempat hiburan dan tempat-tempat yang kemungkinan didatangi oleh Anggota Yonif 400/Raider. 3. Bahwa Terdakwa bersama Terdakwa-II pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul. 23.00 Wib berangkat untuk melaksanakan pemantauan di Liquid Thamrin Square dan setelah sampai Terdakwa dan Terdakwa-II langsung naik ke lantai 2 dan duduk di dekat meja kasir. 4. Bahwa tidak berapa lama setelah Terdakwa ngobrol-ngobrol dengan beberapa petugas security tiba-tiba sekira pukul 00.30 Wib hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 datang beberapa orang keturunan Ambon yang yang berjumlah kurang lebih 8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) orang hendak masuk ke dalam Liquid Thamrin Square. akan tetapi dilarang oleh beberapa petugas security karena tidak membeli tiket dan atas larangan tersebut salah seorang dari kelompok tersebut yang diketahui bernama Sdr. Rido Hehanusa (korban) marah-marah dan mendekati Terdakwa dan secara tiba-tiba memukul dan menarik kaki Terdakwa dan atas perbuatan Sdr. Rido Hehanusa tersebut Terdakwa berdiri dan saat itu juga Sdr. Rido Hehanusa mendorong Terdakwa sehingga Terdakwa-II menghalanginya akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tetap mengejar Terdakwa sehingga Terdakwa berkata “Maumu apa?” dan kemudian Sdr. Rido marah-marah sambil pergi turun dari loby ke lantai bawah akan tetapi beberapa saat kemudian Sdr. Rido Hehanusa datang kembali dengan membawa 6 (enam) orang teman-temannya yang tidak diketahui identitasnya. 5. Bahwa kedatangan Sdr. Rido Hehanusa dan kawan-kawannya yang ke dua tersebut langsung marah-marah sambil tangannya Sdr. Rido Hehanusa menunjuk-nunjuk kearah Terdakwa dan menggebrak meja kasir sambil berkata “Saya anak buah Jhon Kei, Saya tidak takut mati, Orang ambon tidak takut mati” mana Tentara dan
36
Polisi,.Tentara dan Polisi di Jogja dan Jakarta Saya gorok” selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa menantang Terdakwa untuk turun sambil Sdr. Rido Hehanusa turun akan tetapi Terdakwa tetap diam saja dan . 6. Bahwa setelah Sdr. Rido Hehanusa dan kawan-kawannya turun maka kemudian Terdakwa memerintahkan kepada Terdakwa-II untuk menghubungi Terdakwa-III dan Terdakwa-VI dan memerintahkan agar Terdakwa-III dan Terdakwa-VI segera merapat ke Liquid Thamrin Square. 7. Bahwa beberapa saat kemudian sekira pukul 01.15 Wib, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI datang hampir bersamaan ke Liquid Thamrin Square. dan kemudian Terdakwa mengajak para Terdakwa yang lain untuk dan sesampainya di tempat parkir Terdakwa melihat ada 4 (empat) orang teman-teman Sdr. Rido Hehanusa yang ikut membuat keributan sehingga Terdakwa bersama dengan para Terdakwa yang lain mendekati ke-4 (empat) orang tersebut dan melakukan pemukulan dan tendangan hingga ke-4 (empat) orang tersebut lari ketakutan. 8. Bahwa kemudian Terdakwa mengatakan kepada para Terdakwa bahwa akan ke E Plaza untuk mencari Sdr. Rido Hehanusa dan hal tersebut diikuti oleh para Terdakwa yang lain dan sesampainya di E Plasa Terdakwa langsung naik ke atas masuk ke Hall Diskotik E Plaza Simpang Lima dan melihat Sdr. Rido Hehanusa sedang duduk di sofa sendirian, kemudian Terdakwa mendekati dan menarik tubuh Sdr. Rido Hehanusa untuk dibawa keluar sampai ke Restoran E Plaza Simpang Lima, selanjutnya Terdakwa bertanya kepada Sdr. Rido Hehanusa “mau kamu apa”, dan dijawab oleh Sdr. Rido Hehanusa “lalu mau kamu apa”, mendengar jawaban tersebut Terdakwa langsung memukul dagu Sdr. Rido Hehanusa dengan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali hingga terjatuh dan pingsan dan kemudian Terdakwa memerintahkan Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI untuk mengangkat tubuh Sdr. Rido Hehanusa ke Parkiran E Plasa di lantai bawah. 9. Bahwa sesampainya di lantai bawah Diskotique E Plaza kemudian Terdakwa memerintahkan kepada Terdakwa-III dan Terdakwa-IV untuk mengambil mobil di Asrama Yonif 400/Raider untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa dari E Plaza dan kemudian dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Terdakwa-III dan Terdakwa-IV pergi kembali ke Asrama sementara Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI menunggu di lantai bawah tempat parkir E Plaza 10. Bahwa karena Terdakwa-III dan Terdakwa-IV lama tidak kembali ke E Plaza maka kemudian Terdakwa memerintahkan Terdakwa-II untuk Taxi, dan setelah Taxi datang Terdakwa memerintahkan Terdakwa-V dan Terdakwa-II untuk memasukan Sdr. Rido Hehanusa ke dalam Taxi dan diapit oleh Terdakwa-II dan Terdakwa-V dan Terdakwa duduk di jok depan sedangkan TerdakwaVI menggunakan sepeda motor Yamaha Mio mengikuti dibelakang Taxi dan menuju ke bekas perumahan PJKA depan SDN I Srondol Kulon Jln. Setia Budi Semarang. 11. Bahwa sesampainya di bekas perumahan PJKA depan SDN I Srondol Kulon Jln. Setia Budi Semarang Sdr. Rido Hehanusa diturunkan dari Taxi oleh Terdakwa-II dan Terdakwa-V dan kemudian
37
Terdakwa menghubungi Terdakwa-III dan memerintahkan untuk menuju ke bekas perumahan PJKA depan SDN I Srondol Kulon Jln. Setia Budi Semarang dan setelah Terdakwa-III dan Terdakwa-IV sampai dengan menggunakan menggunakan mobil sedan Peugeot warna hitam Nopol H 7870 ZW, kemudian Terdakwa memerintahkan Terdakwa-V dan Terdakwa-II untuk memasukan Sdr. Rido Hehanusa ke dalam mobil sedan Peugeot tersebut dan kemudian Terdakwa membonceng Terdakwa-VI dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio meninggalkan tempat tersebut dengan diikuti oleh Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V menggunakan mobil sedan Peugeot menuju ke lokasi bekas kolam renang di Jln. Pramuka Semarang. 12. Bahwa di lokasi bekas kolam renang tersebut Terdakwa memerintahkan kepada Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa masuk ke dalam lokasi bekas kolam renang, sementara Terdakwa-VI diperintahkan untuk menjaga kendaraan sambil melakukan pengamananan di sekitar lokasi bekas kolam renang tersebut. 13. Bahwa di dalam lokasi bekas renang tersebut tepatnya di bekas kamar mandi Sdr. Rido Hehanusa di interograsi oleh Terdakwa dengan menanyakan “siapa namamu, tapi Sdr. Rido Hehanusa menjawab “kenapa saya di bawa kesini?”, kemudian Terdakwa bertanya kembali “ kenapa kamu memukul saya dan siapa teman kamu pada waktu di Liquid” tetapi Sdr. Rido Hehanusa tidak menjawab malah meludahi Terdakwa sehingga membuat Terdakwa emosi dan langsung memukul rahang Sdr. Rido Hehanusa bagian kiri hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh membentur tembok kamar mandi, selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa berkata datang ke Liquid itu untuk mencari hiburan mengapa di larang masuk sedangkan Sdr. Rido Hehanusa adalah anak buah “Jhon Kei”, lalu Terdakwa berkata “Jhon Kei di jakarta kenapa kamu nyasar ke Semarang, kamu mau membuat onar di Semarang ya ?”, setelah itu Terdakwa memanggil Sdr. Rido Hehanusa untuk mendekat tapi Sdr. Rido Hehanusa malah ngomong bahasa daerahnya “cukima”, kemudian Terdakwa menendang dada Sdr. Rido Hehanusa sampai jatuh dan oleh Terdakwa di injak perutnya, selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa mengancam Terdakwa “Kau akan lihat teman-teman akan datang dan akan mencari kalian semua” lalu Terdakwa bertanya “siapa teman-teman kamu, dan ada dimana mereka”, dan dijawab boleh Sdr. Rido Hehanusa “Hey..saya tidak takut dengan aparat, kau lihat Tentara Jakarta dan Yogja saya sikat”, setelah itu Terdakwa berkata “Wah hebat ya,.Tentara dan Polisi kau sikat” berarti pelakunya kamu ya“, dan dijawab oleh Sdr. Rido Hehanusa jawab “Itu teman-teman saya” , selanjutnya Terdakwa memukul Sdr. Rido Hehanusa mengenai pelipis kanannya sampai jatuh. 14. Bahwa karena Sdr. Rido Hehanusa tidak mau menunjukkan keberadaan teman-temannya maka kemudian Terdakwa memukul Sdr. Rido Hehanusa dengan menggunakan selang yang ditemukan di sekitar lokasi tersebut dan mendapat pukulan tersebut Sdr. Rido Hehanusa mengumpat-umpat dengan berkata “ “Bajingan...Bangsat kalian semua”. 15. Bahwa kemudian Terdakwa memerintahkan Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk melanjutkan mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa agar memberitahukan namanama dan keberadaan teman-temannya dan saat itu Sdr. Rido
38
Hehanusa hanya menyebutkan nama “IS” yang tinggal di Siranda jalan Beringin”, kemudian Terdakwa mendekati Sdr. Rido Hehanusa untuk berbicara baik-baik dan menanyakan siapa nama yang ikut memukul Terdakwa sewaktu di Liquid dan Sdr. Rido Hehanusa malah ketawa dan mengancam Terdakwa dengan berkata "Tunggu pembalasan kami karena kami tidak takut sama Tentara dan Polisi, karena kami anak buah Jhon Kei tidak takut mati”, mendengar perkataan Sdr. Rido Hehanusa tersebut kemudian Terdakwa memukul Sdr. Rido Hehanusa menggunakan tangan kososng dan menggunakan selang air. 16 Bahwa karena Sdr. Rido Hehanusa tidak mau menyebutkan nama-nama dan keberadaan teman-temannya dan saat itu sudah menjelang pagi, maka Terdakwa memerintahkan Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk mengantarkan Sdr. Rido Hehanusa ke Simpang Lima Semarang dengan menggunakan mobil sedan Peugeot warna hitam Nopol H 7870 ZW dan saat itu Sdr. Rido Hehanusa masih dapat berjalan dan kemudian dimasukan ke dalam mobil sedan Peugeot dengan posisi duduk di belakang diapit oleh Terdakwa-V dan Terdakwa-II, dan posisi di depan adalah Terdakwa III dan Terdakwa-V sedangkan Terdakwa dengan Terdakwa-VI kembali ke asrama Yonif 400/Raider dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio dan sesampainya Terdakwa di Asrama Yonif 400/Raider sekira pukul 05.00 Wib Terdakwa dihubungi oleh Terdakwa-III yang melaporkan bahwa situasi Simpang Lima sudah ramai dan kemudian Terdakwa memerintahkan untuk mengamankan Sdr. Rido Hehanusa karena Terdakwa aka nada kunjungan dari Spamad, dan sekira pukul 08.00 Wib Terdakwa-III menghubungi Terdakwa kembali dan melaporkan jika posisinya sudah ada di jalan dekat rumah kerucut, selanjutnya Terdakwa memberikan petunjuk kepada Terdakwa-III “Terserah kamu yang penting aman dan hati-hati”. 17. Bahwa setelah acara kunjungan dari Spammad selesai sekira pukul 13.30 Wib Terdakwa membuka HP ternyata banyak panggilan masuk dari Terdakwa-III, kemudian Terdakwa menelepon TerdakwaIII dan saat itu Terdakwa-III melaporkan bahwa Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dunia dan pada pukul 14.00 Wib rencana Terdakwa mau melaporkan ke Dan Yonif 400/Raider tentang kejadian tersebut, akan tetapi Dan Yonif 400/Raider memanggil Terdakwa dan menanyakan tentang kejadian di Liquid dan di E Palza Simpang Lima Semarang dan saat itu juga Terdakwa melaporkan bahwa Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dunia dan posisinya saat ini sekarang masih bersama dengan anggota Terdakwa, dan atas laporan tersebut kemudian Dan Yonif 400/Raider memerintahkan kepada Terdakwa untuk menghubungi anggotanya dan memerintahkan supaya Sdr. Rido Hehanusa segera di bawa ke RST Bhakti Wira Tamtama Semarang. 18. Bahwa setelah Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V membawa jenazah Sdr. Rido Hehanusa ke RST Bhakti Wira Tamtama Semarang maka selanjutnya Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV,Terdakwa-V dan Terdakwa-VI diamankan di Denpom IV/5 Semarang. 19. Bahwa Terdakwa dan Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV serta Terdakwa-V melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Rido Hehanusa karena Sdr. Rido Hehanusa telah melakukan pemukulan terhadap Terdakwa tanpa alasan yang jelas, dan telah menghina
39
Institusi Terdakwa sebagai anggota TNI, kemudian Sdr. Rido Hehanusa juga menantang TNI dan Polisi dan hal tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri yang bertujuan untuk membuat jera Sdr. Rido Hehanusa dan Terdakwa melakukan penganiayaan itu untuk membela harga diri Terdakwa sebagai anggota TNI, membela dan menjaga nama baik satuan serta Institusi TNI. 20. Bahwa Terdakwa dan para Terdakwa yang lainnya tidak mempunyai tujuan untuk membunuh Sdr. Rido Hehanusa dan hanya melakukan penganiayaan saja akan tetapi pada kenyataanya di luar dugaan Terdakwa dan para Terdakwa yang lain Sdr. Rido Hehanusa meninggal dunia. Keterangan Terdakwa-II Pratu Eko Susila NRP. 31071356531087. 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Secata Gel I di Gombong lulus dan dilantik dengan pangkat Prada, kemudian dilanjutkan kejuruan Infanteri di Dodik latpur Klaten selama 3 bulan setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 400/Raider sampai dengan sekarang berpangkat Pratu NRP. 31071356531087. 2. Bahwa Terdakwa pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul 23.00 Wib diajak oleh Terdakwa-I untuk melakukan tugas pemantauan anggota Yonif 400/Raider dan kemudian Terdakwa dan Terdakwa-I berangkat dari Asrama Yonif 400/Raider pergi menuju ke Liquid Thamrin Square Semarang. 3. Bahwa, sesampainya di Liquid Thamrin Square Terdakwa dan Terdakwa-I langsung naik ke lantai 2 (dua) menuju ketempat pintu masuk di dekat meja kasir, dan kemudian ngobrol-ngobrol sebentar dengan beberapa security dan Terdakwa-I duduk di dekat meja kasir sementara duduk dibelakang Terdakwa-I sambil melakukan pemantauan. 4. Bahwa tidak lama kemudian pada saat Terdakwa dan Terdakwa-I masih dalam posisi duduk sekira pukul 00.30 Wib hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 datang Sdr. Rido Hehanusa yang dalam keadaan mabok dan beberapa orang temannya dan hendak masuk ke Liquid Thamrin Square akan tetapi dicegah oleh beberapa security karena tidak membeli tiket masuk, dan disarankan untuk membeli tiket akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa marah-marah dan mendekati Terdakwa-I dan memukul serta menarik kaki Terdakwa-I yang saat itu duduk sambil kaki kiri Terdakwa-I ditumpangkan pada kaki kanannya sambil berkata “tidak sopan sekali kamu!!” lalu mendapat perlakuan tersebut Terdakwa-I berdiri dan selanjutnya didorong oleh Sdr. Rido Hehanusa akan tetapi Terdakwa-I tetap diam saja dan berusaha menghindar. 5. Bahwa kemudian karena Terdakwa-I terus dikejar oleh Sdr. Rido Hehanusa maka Terdakwa-I berkata “Apa ini, Apa ?” dan dijawab oleh Sdr. Rido Hehanusa “sini kamu”, lalu Terdakwa-I mendekati Sdr. Rido Hehanusa dan pada saat bersamaan datang lagi beberapa orang keturunan Ambon teman Sdr. Rido Hehanusa yang berjumlah kurang lebih 8 (delapan) orang ikut mendekati Terdakwa-I dan melihat hal tersebut kemudian Terdakwa mendekati Terdakwa-I dengan maksud untuk melerai tetapi Terdakwa didorong oleh salah satu teman Sdr. Rido Hehanusa hingga akhirnya terjadi percecokan antara Terdakwa dan Terdakwa-1 dengan Sdr. Rido
40
Hehanusa dan teman-temannya, dan pada saat percecokan tersebut Sdr. Rido Hehanusa tiba-tiba menampar pipi Terdakwa-I dan menunjuk-nunjuk ke arah Terdakwa-I dan Terdakwa sambil berkata “panggil teman-teman kamu semua, saya tidak takut, Tentara sama Polisi anjing semua, Saya anak buah Jhon Kei yang biasa membunuh Tentara sama Polisi”, dan mendapat perlakuan dan perkataan dari Sdr. Rido Hehanusa tersebut Terdakwa-I dan Terdakwa tidak melakukan perlawanan dan tetap berusaha untuk menghindar. 6. Bahwa kemudian Sdr. Rido Hehanusa bersama temantemannya pergi meninggalkan loby Liquid Thamrin Square sambil marah-marah dan menantang Terdakwa-I untuk turun, dan setelah suasana agak tenang kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa untuk meminta bantuan ke Yonif 400/Raider dan atas perintah tersebut selanjutnya Terdakwa menghubungi Terdakwa-III dan Terdakwa-VI agar segera merapat ke Liquid Thamrin Square. 7. Bahwa selanjutnya setelah selesai menelpon Terdakwa dan Terdakwa-I tetap berada di dekat meja kasir dan sekira suasana sudah aman Terdakwa diajak oleh Terdakwa-I untuk turun dari lantai 2 (dua) namun belum sempat turun datang Terdakwa-III, TerdakwaIV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI, dan saat itu juga Terdakwa-I mengajak untuk turun dan sesampainya di parkiran bawah TerdakwaI melihat ada teman-teman Sdr. Rido Hehanusa yang berjumlah 4 (empat) orang yang tadi ikut ribut di lobi Liquid Thamrin Square, sehingga Terdakwa-I berkata “itu dia orangnya, sikat”, dan memerintahkan kepada Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI untuk memukuli teman-teman Sdr. Rido Hehanusa dan saat itu juga Terdakwa-I, Terdakwa, TerdakwaIII, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI langsung melakukan pemukulan dan tendangan berulang kali hingga ke-4 (empat) orang tersebut lari ketakutan 8. Bahwa karena ke-4 (empat) orang tersebut sudah berlarian maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan untuk mencari Sdr. Rido Hehanusa ke E Plasa, dan kemudian Terdakwa dan Terdakwa-I dengan menggunakan taxi menuju ke E Plaza sedangkan TerdakwaIII, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI berboncengan menggunakan 2 (dua) Sepeda motor yaitu Yamaha Mio Nopol H 5090 ADG dan Yamaha Yupiter Nopol AD 4594 CC, mengikuti taxi yang ditumpangi Terdakwa dan Terdakwa-I menuju ke E Plaza di Simpang Lima dan begitu sampai di depan E Plaza Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa, untuk ikut mencari Sdr. Rido Hehanusa di dalam E Plaza dan selanjutnya naik semua ke Hall Diskotik E Plasa, setelah sampai di lantai atas tepatnya diujung tangga Terdakwa mendengar bunyi “Der” dan melihat Sdr. Rido Hehanusa sudah jatuh terpental ke lantai karena dipukul oleh Terdakwa-I, kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa dan teman-teman Terdakwa untuk mengangkat Sdr. Rido Hehanusa ke parkiran, sesampainya di parkiran Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-III dan Terdakwa-IV untuk mengambil mobil ke Asrama Yonif 400/Raider, sementara Terdakwa, Terdakwa-I, TerdakwaV dan Terdakwa-VI tetap menunggui Sdr. Rido Hehanusa di tempat parkiran. 9. Bahwa setelah ditunggu-tunggu Terdakwa-III dan Terdakwa-IV tidak kunjung datang maka selanjutnya Terdakwa-I memerintah Terdakwa untuk memanggil Taxi, dan tidak berapa lama setelah Taxi
41
datang Sdr. Rido Hehanusa dimasukkan ke dalam taxi dan dibawa meninggalkan E Plaza Simpang Lima dimana Sdr. Rido Hehanusa duduk di jok belakang dengan diapit oleh Terdakwa dan Terdakwa-V, Terdakwa-I berada di jok depan sedangkan Terdakwa-VI mengikuti dari belakang dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio menuju ke bekas perumahan PJKA di depan SD Srondol Kulon 01 di samping Asrama Yonif 400/Raider. 10. Bahwa setelah sampai di bekas perumahan PJKA di depan SD Srondol Kulon 01 Sdr. Rido Hehanusa diturunkan dari mobil taxi dan Terdakwa-I menghubungi Terdakwa-III agar menuju ke lokasi bekas perumahan PJKA di depan SD Srondol Kulon 01 dan tidak berselang lama Terdakwa-III dan Terdakwa-IV datang dengan menggunakan mobil sedan Peugeot dan selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa dimasukan ke dalam mobil sedan Peugeot tersebut di jok belakang dengan diapit oleh Terdakwa dan Terdakwa-V, sementara TerdakwaIII dan Terdakwa-IV berada di jok depan dan Terdakwa-I bersama Terdakwa-VI menggunakan sepeda motor Yamaha Mio pergi menuju ke arah Ungaran, dan sesampainya di Jl. Pramuka tepatnya di bekas Kolam Renang Jln. Pramuka Terdakwa-I berhenti dan memerintahkan kepada Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa turun dan masuk ke dalam lokasi bekas kolam renang sementara Terdakwa-VI diperintahkan untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi bekas kolam renang tersebut. 11. Bahwa di dalam lokasi bekas kolam renang tersebut tepatnya di samping kamar mandi Terdakwa-I menginterogasi Sdr. Rido Hehanusa dengan bertanya “Namanya siapa, dan siapa temantemannya yang tadi ikut membuat keributan dengan Sdr. Rido Hehanusa” akan tetapi atas pertanyaan Terdakwa-I tersebut malah Sdr. Rido Hehanusa meludahi Terdakwa-I sehingga Terdakwa menampar Sdr. Rido Hehanusa dengan menggunakan tangan kanan sebanyak satu kali dan selanjutnya Terdakwa-I bertanya lagi “kamu tadi bilang katanya tidak takut sama tentara sama polisi dan kamu katanya anak buah Jhon Kei, apa benar itu?” tetapi Sdr. Rido Hehanusa diam saja lalu disuruh duduk dan Terdakwa-I bertanya lagi “teman kamu siapa saja?” dan dijawab oleh Sdr. Rido Hehanusa “teman saya banyak sekali dan pasti akan mencari kamu”, Kemudian Sdr. Rido Hehanusa menantang Terdakwa-I dengan kata-kata “kalau berani satu lawan satu” lalu Sdr. Rido Hehanusa diberdirikan dan ditampar oleh Terdakwa-I pada pipi kanannya dan di pukul pada bagian perutnya serta di pukul pada bagian rahangnya hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan kepalanya terbentur dinding kamar mandi. 12. Bahwa oleh Terdakwa-I Sdr. Rido Hehanusa kemudian ditanya kembali akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa malah mengumpat-umpat dengan berkata “TNI anjing, bangsat”, hingga kemudian oleh Terdakwa-I Sdr. Rido Hehanusa ditendang mengenai dadanya hingga jatuh terlentang dan kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-III untuk mencari kayu namun yang didapat selang air sapanjang kurang lebih 1 (satu) meter sebanyak 2 (dua) buah lalu diserahkan kepada Terdakwa-I dan dipergunakan untuk memukul Sdr. Rido Hehanusa berulang kali akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa malah semakin mengumpat-umpat dengan kata-ta menghina Terdakwa-I dan TNI Polri kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa untuk mencari kayu dan selanjutnya bambu yang sudah
42
dibelah akan Terdakwa-I.
tetapi
bambu
tersebut tidak dipergunaka
oleh
13. Bahwa setelah Terdakwa-I merasa tidak berhasil mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa maka selanjutnya memerintahkan Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa agar mengaku dan Terdakwa-1 dengan berpesan agar jangan memukul bagian kepala dan atasintah tersebut selanjutnya Terdakwa memukul Sdr. Rido Hehanusa dengan menggunakan bambu sebanyak tiga kali dari belakang mengenai iga samping kiri dan beberapa kali ke arah kaki begitu jugaTerdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V melakukan pemukulan terhadap Sdr. Rido Hehanusa namun Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak mau mengaku, kemudian Terdakwa-IV mendekati Sdr. Rido Hehanusa dan bertanya secara halus dan Sdr. Rido Hehanusa memberitahu identitasnya dan alamat rumahnya serta temannya yang ikut ribut di lobi kafe Liquid Thamrin Square berinisial “IS” yang tinggal di ex Hotel Siranda, kemudian Terdakwa melaporkan hal tersebut kepada Terdakwa-I namun Terdakwa-I berkata “loh kok cuma satu, tadi temannya banyak kok”, selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa diintrogasi lagi namun tetap tidak mengaku dan malah mengumpat-umpat lagi dan bicara sembarangan. 14. Bahwa karena Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak mau memberikan informasi mengenai nama-nama dan tempat tinggal teman-temannya dan telah terdengar adzan Subuh maka Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V agar membawa Sdr. Rido ke Simpang Lima, sementara Terdakwa-I dan Terdakwa-VI kembali ke Batalyon 400/ Raider, akan tetapi sesampainya di Simpang Lima sekira pukul 05.00 Wib ternyata suasananya sudah ramai sehingga Sdr. Rido Hehanusa tidak jadi diturunkan dan atas petunjuk dari Terdakwa-I agar mengamankan Sdr. Rido Hehanusa dan kemudian dibawa ke arah Meteseh sampai di bawah rumah kerucut, kemudian Terdakwa-III melaporkan posisinya kepada Terdakwa-I dan dijawab “ya sudah yang penting aman”, namun karena ditempat tersebut ada orang berlalu lalang Terdakwa menyarankan kepada Terdakwa-III untuk mencari tempat lain yang lebih aman yaitu di bawa ke arah Hutan Wisata Penggaron dan dalam perjalanan sebelum sampai di Hutan Wisata Penggaron mobil Peugeot melewati jalan berlubang dan saat itu juga kepala Sdr. Rido Hehanusa tersandar di pundak Terdakwa dan Terdakwa merasakan jika Sdr. Rido Hehanusa sudah tidak bernapas maka Terdakwa melaporkan Kepada Terdakwa-III, setelah dicek oleh Terdakwa-V badan Sdr. Rido Hehanusa sudah dingin semua dan tidak bernapas maka Terdakwa-III memutuskan jalan terus mencari tempat yang aman untuk memberi pertolongan, sesampainya di Hutan Wisata Penggaron sekira pukul 10.30 Wib berhenti di dekat tempat Bumi Perkemahan kemudian Terdakwa-III berusaha memberikan pertolongan napas buatan dengan cara menekan-nekan dada Sdr. Rido Hehanusa dan memberi minum namun sudah tidak bisa, kemudian Terdakwa-III menelepon Terdakwa-I tetapi tidak diangkat dan hal tersebut membuat Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V kebingungan dan sepakat untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa arah Gunung Pati yang sepi dan sampai di Gunung Pati belok kiri ke arah Boja kemudian ke arah Mijen dan berhenti di daerah latihan yaitu Hutan Jati Mangkang sekira pukul 13.00 Wib, sambil Terdakwa-III terus menghubungi Terdakwa-I tetapi tidak diangkat dan baru pada sekira pukul 13.30
43
Wib Terdakwa-I menelepon balik dan Terdakwa-III melaporkan jika Sdr. Rido Hehanusa sudah meninggal dunia, selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan agar tetap di tempat dan menunggu perintah berikutnya. 15. Bahwa sekira pukul 14.30 Wib Terdakwa-1 menelepon Terdakwa-3 dan memberitahukan jika kejadian penganiayaan hingga mengakibatkan meninggalnya Sdr. Rido Hehanusa tersebut telah dilaporkan kepada Danyonif 400/Raider dan diperintahkan untuk membawa jenazah Sdr. Rido Hehanusa ke Rumah Sakit Tentara, dan dengan adanya perintah tersebut selanjutnya Terdakwa, TerdakwaIII, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V berangkat menuju RST Bhakti Wira Tamtama Semarang dan sesampai di depan RST sudah sekira Maghrib suasana ramai orang, namun karena tidak terlihat teman dari Yonif 400/Raider, selanjutnya memutar balik di tugu Muda menuju ke arah Srondol, karena bingung mau kemana, sehingga sampai di Srondol melewati depan Yonif 400/Raider, setelah sampai di Simpang Sukun memutar balik lagi menuju RST dan mencoba lewat jalan belakang RST dan ternyata benar di tempat tersebut sudah ada Dansiintel Yonif 400/Raider yaitu Serka Mujiono yang mengarahkan mereka untuk masuk RST lewat belakang, setelah masuk ke dalam RST sudah banyak Polisi Militer, kemudian Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V diamankan di Madenpom IV/5 Semarang. 16. Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan ini semua awalnya karena tidak terima atasannya yaitu Terdakwa-I dihina dan ditampar oleh Sdr. Rido Hehanusa dan hal tersebut dilakukan atas perintah dari Terdakwa-I yang mengatakan akan bertanggungjawab. Keterangan Terdakwa-3 Praka Joko Prayitno NRP. 31020600960682 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata Gel I di Secata Gombong Rindam IV/Dip, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian melanjutkan pendidikan Secata Infantri di Klaten, selanjutnya ditempatkan di Yonif 407/PK dan pada tahun 2003 Terdakwa pindah tugas ke Yonif 400/Raider sampai dengan sekarang dengan berpangkat Praka NRP. 31020600960682. 2. Bahwa Terdakwa sewaktu mengisi bensin di pompa bensin Srondol sekira pukul 00.30 Wib pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 telah ditelepon oleh Terdakwa-II yang mengatakan bahwa Pasi (Lettu Inf Eko Santoso) dikeroyok orang di Liquid Thamrin Square, Abang (Terdakwa) diperintahkan merapat kesini”, dan dengan adanya pemberitahuan tersebut selanjutnya Terdakwa menghubungi Terdakwa-IV dan janjian untuk bertemu di samping Koperasi Yonif 400/Raider. 3. Bahwa kemudian setelah Terdakwa memakirkan mobilnya dan bertemu dengan Terdakwa-IV, maka Terdakwa dan Terdakwa-IV dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio berangkat menuju Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang, dan di tempat parkir Terdakwa dan Terdakwa-IV bertemu dengan Terdakwa-V dan Terdakwa-IV dimana saat itu Terdakwa-VI berpakaian dinas loreng dan langsung naik ke Liquid Thamrin Square untuk menemui Terdakwa-I akan tetapi belum sempat naik dan baru sampai di tangga Terdakwa, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI telah bertemu dengan Terdakwa-I dan Terdakwa-II dan saat itu juga
44
Terdakwa-I menyampaikan jika orang-orang yang ribut dengan Terdakwa-I telah pergi meninggalkan Liquid Thamrin Square sehingga Terdakwa-I mengajak untuk mencari di tempat parkiran. 4. Bahwa di tempat parkir Liquid Thamrin Square tersebut Terdakwa-I melihat ada 4 (empat) orang Ambon yang diduga ikut melakukan keributan dengan Terdakwa-I dan saat itu juga Terdakwa-I berkata “Itu dia orang-orangnya..sikat” sambil Terdakwa-I dengan diikuti Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI mendekati ke-4 (empat) orang tersebut dan langsung melakukan pemukulan dan tendangan sehingga ke-4 (empat ) orang tersebut lari ketakutan. 5. Bahwa kemudian Terdakwa-I mengatakan akan mencari Sdr. Rido Hehanusa (korban) di E Plaza dan Terdakwa-I langsung menghentikan taxi dan menumpang taxi bersama Terdakwa-II menuju ke E Plaza dan kemudian Terdakwa, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter dan sepeda motor Yamaha Mio mengikuti Terdakwa-I menuju ke E Plaza. 6. Bahwa sesampainya Terdakwa dan Terdakwa-IV di E Plaza Terdakwa melihat Terdakwa-I sudah terlebih dahulu naik dan masuk ruangan discotique E Plaza untuk mencari Sdr Rido Hehanusa, dan setelah Terdakwa-I bertemu dengan Sdr. Rido Hehanusa kemudian Terdakwa-I bertanya “kamu tadi yang memakimaki saya.!”, dan kemudian Terdakwa-I memegang kerah baju Sdr. Rido Hehanusa dan membawanya ke luar hingga ke ruang tunggu da di ruang tunggu tersebut Terdakwa melihat Terdakwa-I memukul Sdr. Rido Hehanusa mengenai bagian muka hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan pingsan. 7. Bahwa karena Sdr. Rido Hehanusa pingsan dan Terdakwa-I sudah berusaha menyadarkan tetapi tidak berhasil maka Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa untuk mengambil air dan menyiramkannya ke muka Sdr. Rido Hehanusa dan setelah Tedakwa menyiram air Sdr. Rido Hehanusa langsung sadar dan kemudian Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa di bawa turun, di area parkiran dan kemudian atas perintah tersebut Terdakwa,Terdakwa-II, Terdakwa-IV, dan Terdakwa-V membawa Sdr. Rido Hehanusa turun menuju tempat parkir dan selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa dan Terdakwa-IV untuk mengambil mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW di Asrama Yonif 400/ Raider.. 8. Bahwa sesampainya Terdakwa dan Terdakwa-IV di Asrama Yonif 400/Raider langsung mengambil mobil sedan peugeot , dan berangkat menuju ke E Plaza di simpang Lima Semarang akan tetapi sewaktu dalam perjalanan Terdakwa ditelpon oleh Terdakwa-I dan diperintahkan untuk menuju ke depan SD Srondol Kulon 1 dekat rumah dinas PJKA karena Terdakwa-I Terdakwa-II, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI sudah berada di tempat tersebut dengan membawa Sdr. Rido Hehanusa. 9. Bahwa sesampainya Terdakwa dan TerdakwaiV di depan SD Srondol Kulon 1 dekat rumah dinas PJKA kemudian diperintahkan oleh Terdakwa-I untuk memasukan dan membawa Sdr. Rido Hehanusa ke dalam mobil Peugeot dan selanjutnya Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V membawa Sdr. Rido Hehanusa dengan menggunakan mobil sedan Peugeot tersebut dan
45
mengikuti Terdakwa-I yang berboncengan dengan Terdakwa-VI menggunakan sepeda motor menuju menuju bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang dan setelah sampai di tempat tersebut selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk membawa Sdr Rido menuju di pojok bekas kamar mandi, sementara Terdakwa-VI diperintahkan untuk menjaga mobil dan sepeda motor serta mengamankan sekitar lokasi bekas kolam renang. 10. Bahwa di bekas kamar mandi Terdakwa-I menginterogasi Sdr. Rido Hehanusa untuk menanyakan nama dan keberadan temanteman Sdr. Rido Hehanusa yang ikut membuat keributan di Liquid Thamrin Square akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tidak mau menyebutkan dan malah mengumpat-umpat sehingga Terdakwa-I memukul dan menendang Sdr. Rido Hehanusa hingga terjatuh, kemudian Sdr. Rido Hehanusa di berdirikan dan pada saat berdiri tersebut Sdr. Rido Hehanusa meludahi Terdakwa-I maka Terdakwa-I menampar wajah dan memukul dada Sdr. Rido Hehanusa hingga terjatuh lagi dan kepala Sdr. Rido Hehanusa membentur dinding kamar mandi. 11. Bahwa kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa, Terdakwa-II, TerdakwaIV dan Terdakwa-V untuk mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa dan pada saat Sdr. Rido Hehanusa ditanya oleh Terdakwa-IV Sdr. Rido Hehanusa mengatakan bahwa nama temannya yang ikut ribut Liquid Thamrin Square diantaranya adalah bernama Sdr. Is yang tinggal di Siranda (Ex Hotel Siranda) Jl. Diponegoro Smg, setelah itu Terdakwa-IV menyampaikan pengakuan Sdr. Rido Hehanusa kepada Terdakwa-I dan Terdakwa-I mengatakan “Kok cuma satu, padahak teman-temannya banyak, selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa dan Terdakwa-IV untuk mencari kayu akan tetapi saat itu Terdakwa menemukan 2 (dua) buah selang sementara Terdakwa-IV menemukan sebilah bambu. 12. Bahwa Terdakwa-I melihat Terdakwa membawa 2 (dua) buah selang selanjutnya Terdakwa-I meminta salah satu selang tersebut dan dipergunakan untuk memukul punggung Sdr Rido akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa malah berkata “Saya tidak takut dengan TNI/POLRI, TNI/POLRI di Yogya dan Jakarta Saya sikat (bunuh), TNI/POLRI anjing semua...!” dan perkataan tersebut membuat Terdakwa-I emosi dan memukulkan selang tersebut ke tubuh Sdr. Rido Hehanusa dan kemudian Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V secara bergantian melakukan pemukulan kepada Sdr. Rido Hehanusa. 13. Bahwa karena telah terdengar adzan subuh dan siang harinya Terdakwa-I ada kunjungan dari Spamad maka Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk mengembalikan Sdr. Rido Hehanusa ke Simpang Lima Kota Semarang dengan menggunakan mobil sedan Peugeot sementara Terdakwa-I dan Terdakwa-VI kembali ke Asrama Yonif 400/Raider dengan menggunakan sepeda motor. 14. Bahwa sesampainya di Simpang Lima sekira pukul 05.00 Wib ternyata suasananya sudah ramai dan terang dan tidak memungkinkan menurunkan Sdr Rido Hehanusa di Simpang Lima tersebut dan selanjutnya Terdakwa melaporkan kepada Terdakwa-I dan atas perintah Terdakwa-I supaya untuk mengamankan Sdr. Rido Hehanusa terlebih dahulu sambil menunggu petunjuk lebih
46
lanjut, kemudian sambil menunggu petunjuk dari Terdakwa-I maka Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V berinisiatif untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa ke Tanggulasri Rowosari rumah kerucut dan sesampainya di tempat tersebut Terdakwa kembali menghubungi Terdakwa-I untuk mohon petunjuk namun karena saat itu Terdakwa-I masih ada acara kunjungan Spamad di Yonif 400/Raider maka Terdakwa-I memerintahkan agar mengamankan terlebih dahulu, dan selanjutnya Terdakwa sempat memberikan minum kepada Sdr. Rido Hehanusa, dan kemudian Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V membawa Sdr. Rido Hehanusa ke arah Wana Wisata Pengaron Kec Ungaran Timur akan tetapi sesampainya di tanjakan setelah Kel Susukan Kec. Ungaran Timur sekira pukul 10.30 Wib diketahui bahwa Sdr Rido Hehanusa badannya dingin dan tidak bergerak, lalu setelah dibawa masuk di bumi Perkemahan Wana Wisata Penggaron Sdr Rido Hehanusa dicek serta diberikan pertolongan dengan cara mengecek denyut nadi, menekan dada dan tidak ada reaksi dan ternyata Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dan saat itu juga Terdakwa menghubungi Terdakwa-I berkali-kali tetapi tidak ada jawaban sehingga membuat Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V menjadi panik dan membawa jasad Sdr. Rido Hehanusa ke arah Gunung Pati lalu ke Indomaret Cangkiran belok kanan ke Pasar Mijen lalu belok kiri menuju arah Mangkang hingga dihutan jati daerah Mangkang, kemudian sekira pukul 13.30 Wib Terdakwa mendapat telephone dari Terdakwa-I menanyakan tentang posisinya dan Terdakwa melaporkan jika Sdr Rido Hehanusa telah meninggal dunia, lalu Terdakwa diperintahkan untuk menunggu petunjuk selanjutnya, kemudian sekira pukul 14.30 Wib Terdakwa mendapat perintah untuk segera membawa jasad Sdr. Rido Hehanusa ke Rumah Sakit Tentara dan atas perintah tersebut selanjutnya membawa Sdr. Rido Hehanusa ke Rumah Sakit Tentara, akan tetapi sesampainya di Rumah Sakit Tentara sekira pukul 18.30 Wib situasinya pada bagian halaman depan ramai, maka Terdakwa memutar arah menuju ke atas hingga Pompa bensin Sukun Banyumanik dan kembali lagi ke Rumah Sakit Tentara melalui pintu belakang. Keterangan Terdakwa-4 Praka Eko Priyono NRP. 31020570840780. 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Gombong selama empat bulan, kemudian dilanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Puslatpur Klaten selama tiga bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Slawi dan pada tahun 2003 dipindahtugaskan di Yonif 400/Raider sampai sekarang dengan pangkat Praka NRP. 31020570840780. 2. Bahwa sewaktu Terdakwa sedang istirahat di rumah di asrama Yonif 400/Raider sekira pukul 00.30 Wib pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 telah dihubungi oleh Terdakwa-III melalui handphone yang menyatakan bahwa Terdakwa-III diperintah oleh Terdakwa-I untuk datang ke Liquid Cafe Komplek Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang karena Terdakwa-I sedang dikeroyok oleh beberapa orang, dan dengan adanya perintah tersebut Terdakwa-III mengajak Terdakwa untuk ikut ke Liquid Cafe Komplek Thamrin Square. 3. Bahwa kemudian Terdakwa-III dan Terdakwa dengan menggunaka sepeda motor Yamaha Mio warna hijau Nopol H-5090-
47
ADG pergi menuju Kafe Liquid Komplek Thamrin Square Jl. Thamrin Semarang, dan sesampainya di Liquid Cafe Komplek Thamrin Square Terdakwa bertemu dengan Terdakwa-V dan Terdakwa-VI di tempat parkir dan kemudian Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI langsung naik ke Liquid Cafe Komplek Thamrin Square untuk menemui Terdakwa-I dan Terdakwa-II, . 4. Bahwa pada saat Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI menaiki tangga telah bertemu dengan Terdakwa-I dan Terdakwa-2 yang sedang berjalan turun, sehingga Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI mengikuti dari belakang menuju parkiran dan pada saat sampai di tempat parkiran tersebut Terdakwa-I melihat ada kurang lebih empat orang pemuda yang sedang duduk-duduk kemudian Terdakwa-I mengatakan “Itu rombongan orang yang telah memukul Saya, sikat…”, sambil Terdakwa-I berlari mendekati sekelompok pemuda tersebut dan diikuti oleh Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI langsung memukuli dan menendang ke-4 (empat) orang tersebut hingga ke-4 (empat) orang tersebut lari ketakutan. 5. Bahwa kemudian Terdakwa-I mengajak ke Diskotique E Plaza dengan berkata “Ayo kita cari ke E Plaza“, lalu Terdakwa-I dan Terdakwa-II menumpang taxi menuju ke E Plaza, sementara Terdakwa berboncengan dengan Terdakwa-III dan Terdakwa-VI berboncengan dengan Terdakwa-V menyusul dibelakangnya taxi yang ditumpangi Terdakwa-I dan Terdakwa-II tersebut dan sesampainya di parkiran E Plaza Terdakwa, Terdakwa-I, TerdakwaII,Terdakwa-III, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI langsung naik tangga untuk menuju ke diskotik E Plaza dan begitu masuk Diskotique E Plaza Terdakwa melihat Sdr. Rido Hehanusa sudah tergeletak di lantai, kemudian Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa ke tempat dekat parkiran dan selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa dan Terdakwa-III untuk mengambil mobil Peugeot Nopol H 7870 ZW di dekat koperasi dan saat itu juga dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Yupiter Z Nopol AD-4594-CC berboncengan pulang ke Asrama yonif 400/Raider untuk mengambil mobil. 6. Bahwa sesampainya Terdakwa dan Terdakwa-III di Asrama Yonif 400/Raider langsung mengambil mobil sedan Peugeot yang diparkirkan di dekat koperasi dankemudian Terdakwa-III langsung mengemudikan mobil tersebut menuju ke E Plaza akan tetapi sesampainya di depan Hotel Serata Jl. Setia Budi Semarang Terdakwa-III mendapat telpon dari Terdakwa-I yang isinya agar Terdakwa dan Terdakwa-III segera merapat ke perumahan milik PJKA tepatnya di depan SD 1 Srondol Kulon, dan atas perintah tersebut maka Terdakwa-III memutar arah dan menuju ke perumahan milik PJKA tepatnya di depan SD 1 Srondol Kulon 7. Bahwa setelah Terdakwa dan Terdakwa-III sampai di perumahan milik PJKA tepatnya di depan SD 1 Srondol Kulon dan bertemu dengan Terdakwa-I maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa dimasukkan ke dalam mobil sedan Peugeot di jok belakang dengan diawasi oleh Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-V dan Terdakwa-III yang mengemudikan mobil tersebut, sementara Terdakwa-I membonceng Terdakwa-VI dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio warna hijau Nopol H-5090-ADG sambil memerintahkan agar mengikuti Terdakwa-I dari
48
belakang hingga menuju ke Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang, tepatnya di Komplek bekas kolam renang. 8. Bahwa di komplek bekas kolam renang tersebut Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan Terdakwa-V agar Sdr. Rido Hehanusa dibawa turun ke tempat bekas kamar mandi, sementara Terdakwa-VI mendapat tugas untuk pengamanan kendaraan dan mengawasi lingkungan bekas kolam renang tersebut. 9. Bahwa di bekas kamar mandi di bekas kolam renang tersebut Sdr. Rido Hehanusa di berdirikan didepan Terdakwa-I diapit oleh Terdakwa-II dan Terdakwa-V, kemudian Terdakwa-I mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tidak mau menjawab malah mengumpat-umpat maka membuat Terdakwa-I emosi dan menampar pipi Sdr. Rido Hehanusa dan kemudian Terdakwa-I mengintrogasi lagi akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa malah meludah sehingga Terdakwa-I menampar kembali dan memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa untuk duduk dan kemudian Terdakwa-I menanyakan tentang keberadaan dan nama temanteman Sdr. Rido Hehanusa yang ikut membuat keributan di Liquid Thamrin Square tetapi Sdr. Rido Hehanusa tidak menjawab sehingga Terdakwa-I menarik kaosnya dan menampar pipi Sdr. Rido Hehanusa dan kemudian memukul rahang sebelah kanan hingga Sdr. Rido Hehanusa terpental dan kepalanya membentur dinding bekas kamar mandi, dan setelah Sdr. Rido Hehanusa diberdirikan dan kemudian ditanya kembali oleh Terdakwa-I tetapi Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak mau menjawab dan malah berkata “Bangsat” sehingga Terdakwa-I menendang dada Sdr. Rido Hehanusa. 10. Bahwa karena Terdakwa-I tidak berhasil mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa maka selanjutnya memerintahkan kepada Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan Terdakwa-V untuk mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa dan dari hasil introgasi tersebut Terdakwa berhasil memperoleh keterangan bahwa nama teman Sdr. Rido Hehanusa adalah bernama “Is” dan tinggal di Siranda Semarang kemudian Terdakwa melaporkan hal tersebut kepada Terdakwa-I akan tetapi Terdakwa-I belum puas akan jawaban tersebut dan memerintahkan kepada Terdakwa-II dan Terdakwa-III untuk mencari kayu tetapi malah Terdakwa-II mendapatkan sebilah bambu dan sebatang ranting sedangkan Terdakwa-III mendapatkan 2 (dua) potong selang air warna hijau dan selanjutnya diminta oleh Terdakwa-I dan kemudian dengan menggunakan potongan selang tersebut Terdakwa-I memukuli Sdr. Rido Hehanusa mengenai bagian punggung, tangan dan pinggang dan kemudian Terdakwa-I berkata “Kamu pukuli saja nanti kalau ada apa-apa Saya yang tanggung jawab”, Kemudian Terdakwa menanyakan kepada Sdr. Rido Hehanusa dengan berkata “Kamu yang nantang tentara, bilang Anjing di Liquid”, akan tetapi saat itu Sdr. Rido Hehanusa malah memelototi Terdakwa sehingga Terdakwa memukul Sdr. Rido Hehanusa dengan menggunakan selang sebanyak tiga kali dan mengenai punggung, dan kemudian Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-V juga melakukan pemukulan terhadap Sdr Rido Hehanusa secara bergantian dengan menggunakan potongan selang dan sebilah bambu. 11. Bahwa karena saat itu sudah pagi dan telah terdengar Adzan Subuh serta Sdr. Rido Hehanusa juga tidak mau mengaku maka Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa dikembalikan
49
ke Simpang Lima Semarang dan saat itu juga Terdakwa, TerdakwaII, Terdakwa-III dan Terdakwa-V dengan menggunakan mobil sedan Peugeot nopol H 7870 ZW membawa Sdr. Rido Hehanusa menuju ke Simpang Lima Semarang dan sementara Terdakwa-I membonceng Terdakwa-VI dengan menggunakan sepeda motor menuju ke Asrama Yonif 400/Raider. 12. Bahwa sesampainya di Simpang Lima Semarang ternyata suasana sudah ramai dan kemudian Terdakwa-III melaporkan hal tersebut kepada Terdakwa-I dan Terdakwa-I memberi perintah agar mengamankan Sdr. Rido Hehanusa, dan kemudian Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan Terdakwa-V membawa Sdr. Rido Hehanusa melewati JL. Sriwijaya, depan Java Mall, Jl. Tentara Pelajar, Kedung Mundu, Meteseh, ke arah Rowosari dan berhenti di bawah rumah kerucut Kp. Tanggul Asri sekira pukul 07.30 Wib, lalu rombongan berhenti untuk istirahat dan sekira pukul 08.30 Wib Terdakwa-III menghubungi Terdakwa-I menyampaikan jika rombongan sudah sampai di bawah rumah kerucut dan sedang istirahat, lalu Terdakwa-I memberikan petunjuk agar Sdr. Rido Hehanusa diamankan dulu karena di Asrama Yonif 400/Raider sedang ada kunjungan Spamad, selanjutnya rombongan berjalan melewati Rowosari, Meteseh, Segar Bencah, Tembalang, sebelum kampus Undip belok ke kiri kearah Kramas, Jabungan, desa Mluweh dan sebelum memasuki kawasan Wana Wisata Penggaron tepatnya di jalan tanjakan Terdakwa-II yang berada di samping Sdr. Rido Hehanusa mengatakan “Bang-Bang Sdr. Rido Hehanusa kok tidak bernafas”, dan selanjutnya Terdakwa-V juga meraba tubuh Sdr. Rido Hehanusa ternyata badannya sudah dingin, dengan kejadian tersebut selanjutnya mencari tempat yang aman dan masuk kedalam komplek Wana Wisata Penggaron untuk melakukan pertolongan dengan memberikan tekanan pada dada Sdr. Rido Hehanusa namun tidak berhasil dan selanjutnya Terdakwa-III menghubungi Terdakwa-I berulang kali akan tetapi handphone Terdakwa tidak diangkat sehingga Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan Terdakwa-V menjadi panik dan membawa Sdr. Rido Hehanusa hingga ke arah Gunung Pati hingga Boja dan sekira pukul 13.30 Wib Terdakwa-I menghubungi Terdakwa-III dan Terdakwa-III melaporkan bahwa Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dan kemudian Terdakwa-I memerintahkan agar mengamankan jasad Sdr. Rido Hehanusa serta tetap tinggal di tempat, selanjutnya sekira pukul 14.30 Wib TerdakwaI menelpon Terdakwa-III dan menyampaikan atas Perintah Dan Yon, agar jasad Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke RST Bhakti Wira Tamtama Semarang, selanjutnya berangkat menuju RST Bhakti Wira Tamtama Semarang akan tetapi sesampainya di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang ternyata sudah banyak orang dan tidak ada anggota Yonif 400/Raider yang menjemput sehingga kebingungan dan melanjutkan perjalanan memutar Tugu Muda ke arah Asrama Yonif 400/Raider dan memutar di SPBU samping Asrama Yonif 400/Raider dan menuju RST kembali melalui pintu belakang dan didekat Kamar Mayat di tempat tersebut sudah ada Dansiintel Yonif 400/Raider dan sekira pukul 19.30 Wib Terdakwa, Terdakwa-2, Terdakwa-3 dan Terdakwa-5 dibawa ke Denpom IV/5 Semarang untuk diamankan. Keterangan Terdakwa-5 31030126410581
Praka
Andri
Jaswanto,
NRP
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi TNI-AD melalui Pendidikan Secata pada tahun 2003 di Dodik Gombong selama 5 (Lima) bulan,
50
setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan Dikjur di Klaten dan dilanjutkan Pendidikan Raider di Wonosari Gunung Kidul Selama 5 (Lima) bulan, setelah lulus di tugaskan di Yonif 400/Raider sampai dengan sekarang dengan Pangkat Praka NRP 31030126410581. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 sekira pukul 00.20 Wib saat Terdakwa berada di Asrama Yonif 400/Raider didatangi oleh Terdakwa-VI dan menceritakan bahwa Terdakwa-I di Liquid Thamrin Square telah di keroyok oleh sekelompok orang Ambon sehingga Terdakwa-VI diajak untuk pergi ke Liquid Thamrin Square dan karena yang dikeroyok adalah atasan Terdakwa maka Terdakwa menyetujui ajakan Terdakwa-VI dan saat itu juga langsung berangkat dengan menggunakan Sepeda Motor Yamaha Jupiter dan sekira pukul. 00.35 Wib Terdakwa dan Terdakwa-VI sampai di Liquid Thamrin Square dan pada saat di tempat parkiran Terdakwa bertemu dengan Terdakwa-IV dan Terdakwa-III sehingga bersama-sama naik tangga menuju lantai 2 (dua) untuk menemui Terdakwa-I, kemudian setelah bertemu dengan Terdakwa-I selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan agar mengikuti Terdakwa-I untuk mencari orang Ambon yang mengeroyok Terdakwa-I dan sesampainya di tempat parkiran Terdakwa-I melihat sekelompok orang yang sedang duduk-duduk di dekat parkiran dan Terdakwa mengatakan “Itu orang-orangnya…sikat…! sehingga secara sepontan saat itu juga Terdakwa, Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-VI mendatangi sekelompok orang tersebut dan melakukan pemukulan dan tendangan secara bersama-sama hingga orang-orang tersebut lari ketakutan. 3. Bahwa kemudian Terdakwa-I memerintahkan agar mengikuti Terdakwa-I menuju ke E Plaza untuk mencari orang-orang Ambon yang ribut dengan Terdakwa dan saat itu juga Terdakwa-I dan Terdakwa-II menyetop dan menghentikan taxi untuk menuju ke E Plaza sedangkan Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-VI mengikuti dengan menggunakan 2 (dua) sepeda motor dan sesampainya di Tempat Hiburan E Plaza dan langsung naik ke E Plaza akan tetapi pada waktu Terdakwa naik sampai lantai atas melihat Sdr. Rido Hehanusa sudah tergeletak dilantai di dekat pintu masuk Diskotik E Plaza dan saat itu juga Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Heanusa dibawa turun ke bawah, selanjutnya Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan Terdakwa-IV membawa Sdr. Rido Heanusa dengan cara diapit menuju lantai bawah ke tempat Parkir, dan di tempat parkir tersebut Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-III dan Terdakwa-IV untuk mengambil mobil untuk membawa Sdr. Rido keluar dari parkiran E Plaza. 4. Bahwa atas perintah Terdakwa-I tersebut Terdakwa-III dan Terdakwa-IV segera kembali ke Yonif 400/Raider untuk mengambil mobil, sementara Terdakwa menunggui Sdr. Rido Hehanusa bersama dengan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI akan tetapi karena Terdakwa-III dan Terdakwa-IV lama belum kembali ke parkiran E Plaza maka Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk mencari taxi dan setelah taxinya datang kemudian Terdakwa dan Terdakwa-VI diperintahkan oleh Terdakwa-I untuk memasukkan Sdr. Rido Hehanusa ke dalam mobil taxi, dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa di dalam mobil taxi diapit oleh
51
Terdakwa dan Terdakwa-II sedangkan Terdakwa-I berda di jok depan dan Terdakwa-VI mengikuti dengan menggunakan sepeda motor menuju Perumahan PJKA dekat SDN 1 Srondol Kulon Semarang dan di tempat tersebut Terdakwa-I langsung memerintahkan untuk menurunkan Sdr. Rido Hehanusa dari mobil taxi, dan selanjutnya Terdakwa-I menghubungi Terdakwa TerdakwaIII dan memerintahkan agar menuju ke Perumahan PJKA dekat SDN 1 Srondol Kulon Semarang, kemudian setelah Terdakwa-III dan Terdakwa-IV sampai maka Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa dimasukkan ke dalam mobil Peugeot Nopol H 7870 ZW dan diperintahkan untuk mengikuti Terdakwa-I yang membonceng Terdakwa-VI dengan menggunakan sepeda menuju ke bekas Kolam Renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang. 5. Bahwa sesampainya di bekas Kolam Renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang kemudian Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III, dan Terdakwa-IV untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa ke bekas kamar mandi di bekas kolam renang tersebut sementara Terdakwa- diperintahkan mengamankan sekitar bekas kolam renang sambil menjaga mobil dan sepeda motor dan di bekas kamar mandi tersebut Sdr. Rido Hehanusa di introgasi oleh Terdakwa-I tetapi Sdr. Rido hanya diam saja sehingga membuat Terdakwa-I emosi dan memukul perut Sdr. Rido Hehanusa dengan tangan mengepal berkali-kali hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa di berdirikan lagi oleh Terdakwa dan Terdakwa-II dan selanjutnya Terdakwa-I memukul rahangnya hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh lagi dan kepalanya membentur dinding bekas kamar mandi dan kemudian dibangunkan lagi dan didudukkan dan ditanya ”Siapa nama teman-teman Sdr. Rido dan dimana keberadaanya yang ikut membuat keributan di Liquid Thamrin Square?” akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa malah mengumpat-umpat dengan mengatakan “Anjing kamu, Bangsat, TNI, Polri di Jogyakarta Saya Gorok”, dan hal tersebut membuat Terdakwa-I emosi dan menendang dada Sdr. Rido Hehanusa hingga terjatuh. 6. Bahwa kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-IV untuk mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa dan diperoleh keterangan bahwa teman Sdr. Rido Hehanusa yang ikut membuat keributan adalah bernama ”Is” dan hal tersebut dilaporkan kepada Terdakwa-I akan tetapi Terdakwa-I tidak puas dengan mengatakan ”Kok cuma 1 (satu) tadi kan banyak temanmu?”, selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II dan Terdakwa-II untuk mencari kayu akan tetapi Terdakwa-II hanya mendapatkan ranting bambu, karena rantingnya kecil Terdakwa-I tidak mau dan meminta kayu yang agak besar dan kemudian datang Terdakwa-II dengan membawa 2 (dua) buah selang air warna hijau, lalu Terdakwa-I mengambil salah satu selang tersebut dan memukulkannya ke tubuh Sdr. Rido Hehanusa mengenai dada, perut, punggung dan kaki, dan selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan TerdakwaIV untuk melakukan pemukulan terhadap Sdr. Rido Hehanusa sambil berkata “Sudah pukul saja saya yang bertanggung Jawab”, dan saat itu juga setelah mendapat perintah tersebut Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan TerdakwaIV memukul Sdr. Rido Hehanusa secara bergantian akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak memberitahukan keberadaan temantemannya dan malah mengumpat-umpat.
52
7. Bahwa karena telah terdengar Adzan subuh dan hari mulai terang maka Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa, TerdakwaII, Terdaklwa-III dan Terdakwa-IV untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa menggunakan mobil jenis peugeot warna Hitam Nopol H 7870 ZW ke Simpang Lima Semarang, sementara Terdakwa-I dan Terdakwa-VI kembali ke Asrama Yonif 400/Raider, kemudian sekira pukul 05.00 Wib Terdakwa, Terdakwa-II, Terdaklwa-III dan Terdakwa-IV tiba di Simpang Lima akan tetapi karena suasananya telah ramai maka Terdakwa-III menghubungi Terdakwa-I untuk mohon petunjuk dan Terdakwa-I memerintahkan untuk mengamankan Sdr. Rido Hehanusa, dan selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke tempat latihan di Meteseh daerah Kerucut dan Terdakwa-III melaporkan keberadaan tersebut kepada Terdakwa-III sehingga mendapat perintah untuk tetap mengamankan Sdr. Rido Hehanusa. 8. Bahwa karena di daerah Kerucut tersebut merasa tidak aman maka Sdr. Rido Hehanusa dibawa tempat Wisata Hutan penggaron dan dalam perjalanan yang melewati jalan yang tidak rata tiba-tiba kepala Sdr. Rido Hehanusa tersandar di pundak Terdakwa-II, dan melihat hal tersebut Terdakwa-II mengecek tubuh Sdr. Rido Hehanusa dan Terdakwa-II memberitahukan kepada Terdakwa jika Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dunia, kemudian Terdakwa memegang tubuh Sdr. Rido Hehanusa yang ternyata telah dingin sehinga membuat Terdakwa panik dan kemudian Terdakwa-II melakukan pertolongan kepada Sdr. Rido Hehanusa dengan cara menekan-nekan dada Sdr. Rido Hehanusa dengan kedua tangannya, namun Sdr. Rido Hehanusa sudah tidak tertolong lagi. 9. Bahwa dengan meninggalnya Sdr. Rido Hehanusa tersebut selanjutnya Terdakwa-III menghubungi Terdakwa-I tetapi handphone Terdakwa-I tidak diangkat dan kemudian Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-II dan Terdakwa-IV sepakat membawa Sdr. Rido Hehanusa masuk ke dalam hutan jati sambil Terdakwa-III terus menghubungi Terdakwa-I tetapi tetap tidak diangkat, dan sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa-III dihubungi oleh Terdakwa-I dan selanjutnya Terdakwa-III memberitahukan bahwa Sdr. Rido Hehanusa telah meninggal dunia dan saat itu Terdakwa-I memerintahkan untuk mengamankan korban sambil menunggu petunjuk dari Terdakwa-I. 10. Bahwa beberapa saat kemudian Terdakwa-I memerintahkan agar jasad Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke RST Bhakti Wira Tamtama Semarang, kemudian Terdakwa dan kawan-kawan membawa Sdr. Rido Hehanusa ke RST Bhakti Wira Tamtama, akan tetapi sesampainya di depan RST Wira Bakti Tamtama ternyata situasinya ramai dan tidak ada terlihat anggota Yonif 400/Raider maka tidak jadi masuk ke RST Wira Tamtama dan membawa jasad Sdr. Rido Hehanusa hingga memutar Tugu Muda naik ke atas menuju ke Pom Bensin Sukun, selanjutnya kembali lagi ke RST Wira Tamtama dengan melewati pintu belakang RST Wira Tamtama dan ternyata sudah ada Dansintel Yonif 400/Raider maka langsung menuju kamar Jenazah dan tidak lama kemudian Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan Terdakwa-IV dibawa oleh Petugas Denpom IV/5 untuk diamankan.
53
Keterangan Terdakwa-6 310200597420382
Praka
Didik
Mardiyono,
NRP
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Secata Gombong selama 6 (enam) bulan kemudian dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Ujungrusi Tegal, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Raider di Yonif 400/Raider setelah selesai pendidikan Raider ditempatkan di Yonif 400/Raider Kodam IV/Dip Semarang sampai dengan sekarang dengan pangkat Praka NRP 310200597420382. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 Terdakwa melaksanakan piket provost dan sekira pukul 00.30 Wib Terdakwa mendapat telephon dari Terdakwa-I yang memberitahukan bahwa Terdakwa-I dipukul orang dan selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa untuk datang ke Liquid Thamrin Square dan beberapa saat kemudian Terdakwa-II juga menelephon Terdakwa dan meminta agar Terdakwa dating ke Liquid Thamrin Square karena Terdakwa-I telah dikeroyok. 3. Bahwa pada saat Terdakwa akan berangkat tepatnya di depan kantor Pasi-1/Intel telah bertemu dengan Terdakwa-V dan saat itu Terdakwa-V bersedia ikut ke Liquid Thamrin Square dan kemudian dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter warna biru Nopol AD 4594 CC berangkat menuju ke Liquid Thamrin square Semarang, kemudian setelah sampai di Liquid Thamrin Plaza Terdakwa dan Terdakwa-V langsung naik ke lantai-2 tetapi pada pertengahan tangga naik, Terdakwa berpapasan dengan TerdakwaI, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan Terdakwa-IV yang saat itu sedang berjalan turun dan saat itu juga Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa dan Terdakwa-V untuk turun kembali, selanjutnya sesampainya di tempat parkir Terdakwa-I melihat ada orang orang yang sedang duduk-duduk di halaman parkir dan tiba-tiba TerdakwaI berteriak “Itu orang-orangnya” sambil mendekati orang-orang yang duduk-duduk tersebut sehingga Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III dan Terdakwa-IV mengikuti dan melakukan pemukulan dan tendangan kepada orang-orang tersebut hingga orang-orang tersebut lari ketakutan. 4. Bahwa selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan kapada Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk mengikuti Terdakwa-I ke E Plaza dan saat itu Terdakwa-I dan Terdakwa-II langsung pergi menuju ke E Plaza dengan menggunakan taxi dan Terdakwa, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V mengikuti dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio dan Yamaha Jupiter dan sesampainya di E Plaza Terdakwa-I naik dan masuk ke tempat Diskotic E-Plaza dengan diikuti oleh Terdakwa, Terdakwa-II, Terdakwa-III, TerdakwaIV dan Terdakwa-V dan tidak berapa lama Terdakwa-I keluar dengan membawa Sdr. Rido Hehanusa akan tetapi karena saat itu Sdr. Rido Hehanusa melawan maka Terdakwa-I memukul Sdr. Rido Hehanusa mengenai bagian dagu hingga tidak sadarkan diri dan kemudian Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa diangkat dan dibawa ke
54
bawah keluar dari E-Plaza dan di tempat parkir Sdr. Rido Hehanusa sadarkan diri dan bisa berdiri. 5. Bahwa selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-III dan Terdakwa-IV untuk mengambil mobil di Asrama Yonif 400/Raider akan tetapi karena terlalu lama Terdakwa-III dan Terdakwa-IV tidak segera kembali maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk mencari Taxi, dan setelah mendapatkan taxi maka Terdakwa dan Terdakwa-V memapah Sdr. Rido Hehanusa untuk dimasukkan ke dalam taxi dan di dalam taxi diapit oleh Terdakwa-II dan Terdakwa-V, Terdakwa-I duduk di depan dan Terdakwa mengikuti taxi dari belakang dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Mio. 6. Bahwa atas perintah Terdakwa-I selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke lahan kosong di Jl. Setia Budi Semarang tepatnya di depan SDN Srondol Kulon 01 Kec. Banyumanik Semarang (bekas prumahan milik PJKA) dan sesampainya ditempat tersebut Sdr. Rido Hehanusa diturunkan dari taxi dan kemudian Terdakwa-I menghubungi Terdakwa-III dan memerintahkan agar Terdakwa-III menuju ke depan SDN Srondol Kulon 01 dan setelah Terdakwa-III dan Terdakwa-IV datang Terdakwa-I memerintahkan supaya Sdr. Rido Hehanusa dimasukkan ke dalam mobil jenis sedan peugeot warna hitam Nopol H 7870 ZW yang dibawa oleh TerdakwaIII dan Terdakwa-IV dan kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II dan Terdakwa-V juga masuk ke dalam mobil untuk mengapit Sdr. Rido Hehanusa, sementara Terdakwa-I memboceng sepeda motor yang dikendarai oleh Terdakwa-VI dan Terdakwa-III diperintahkan mengikuti Terdakwa-I hingga akhirnya berhenti di komplek bekas kolam renang dan di tempat tersebut Terdakwa-I memerintahkan supaya Sdr. Rido Hehanusa diturunkan dari mobil dan dibawa masuk ke dalam lokasi bekas kolam renang dengan diikuti oleh Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V sedangkan Terdakwa diperintahkan oleh Terdakwa-I untuk menjaga mobil dan sepeda motor serta mengawasi sekitar bekas kolam renang. 7. Bahwa selama Sdr. Rido Hehanusa dibawa oleh Terdakwa-I, Tedakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V masuk ke dalam lokasi bekas kolam renang Terdakwa tiodak mengetahui apa yang terjadi karena suasananya saat itu gelap dan hanya terdengar suara aliran air di bekas kolam renang tersebut, kemudian sekira pukul 04.30 Wib Terdakwa melihat Terdakwa-I, Tedakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V keluar dari dalam lokasi bekas kolam renang dan Sdr. Rido Hehanusa berjalan dengan diapit oleh Terdakwa-V dan Terdakwa-II hingga masuk ke dalam mobil sedan Peugeot dan di jok depan adalah Terdakwa-IV dan yang mengemudi adalah Terdakwa-III dan diperintahkan oleh Terdakwa-I untuk dibawa ke Simpang Lima, sedangkan Terdakwa-I membonceng Terdakwa untuk kembali ke Yonif 400/Raider. 8. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui kondisi Sdr. Rido Hehanusa pada saat Sdr. Rido Hehanusa keluar dari lokasi bekas kolam renang dengan diapit oleh Terdakwa-II dan Terdakwa-V, karena suasananya saat itu gelap dan Terdakwa hanya mengetahui bahwa Sdr. Rido Hehanusa saat itu masih dapat berjalan dengan dipapah.
55
9. Bahwa setelah Terdakwa kembali ke Batalyon 400/Raider Terdakwa mengikuti kegiatan Batalyon seperti biasa dan sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa mendengar bunyi Alarm Batalyon 400/Raider kemudian seluruh personil diadakan pengecekan apel luar biasa dilapangan Andini Yonif 400/Raider, dan kemudian Terdakwa diperintahkan tetap standby kemudian Terdakwa dan Terdakwa-I diamankan dan dibawa oleh petugas Denpom IV/5 Semarang ke Madenpom IV/5 Semarang.
Menimbang
: Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Barang-barang : a. b. c. d. e. f.
2 (dua) potong selang air warna hijau. 1 (satu) potong belahan bambu. 1 (satu) potong ranting bambu. 1 (satu) potong celana panjang jean warna biru. 1 (satu) pasang sandal jepit warna hijau. 1 (satu) keping CD rekaman CCTV di Liquid Cafe Thamrin Square Semarang. g. 1 (satu) unit mobil sedan Peogeot warna hitam Nopol H 7870 ZW, Noka: 504A1103511373, Nosin : 3511373. h. 1 (satu) unit Spm Yamaha mio warna Hijau Nopol H 5090 ADG, Noka : MH354P002CK117259, Nosin : 54P125194. i. 1 (satu) unit Spm Yamaha Jupiter Z warna biru Noka : MH330C0018J034632, Nosin : 30C034630, Nopol AD 4594 CC. Surat-surat : a. 1 (satu) buah BPKB mobil Peogeot A.n. Setyaningsih, alamat : Karanggeneng RT.01/02 Gunung Pati Semarang, 1 (satu) buah STNK mobil sedan peogeot Nopol H 7870 ZW A.n. Setyaningsih, alamat : Karanggeneng RT.01/02 Gunung Pati Semarang, 1 (satu) buah kunci mobil sedan Peogeot. b. 1 (satu) buah STNK A.n. Joko Santoso alamat : Kp. Kalilangse RT.5/5 Gajahmungkur Semarang, 1 (satu) buah kunci Spm Yamaha Mio. c. 1 (satu) buah STNK Yamaha Jupiter A.n. Sukarman Alamat : Doyo RT.18 /07 Jambakan Mbayat Klaten, 1 (satu) buah kunci Spm Yamaha Jupiter Z. d. 5 (lima) lembar Visum et Repertum nomor : 89/B-9/RKBSLD/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013 ditanda tangani oleh dr. Gatot Suharto, SH, SpF, Mkes. e. 1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 87/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Anita. f. 1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 86/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Putri Nastiti R. g. 1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 88/Ver/Pch/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Anita.
Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada para Terdakwa dan para saksi dan ternyata berkaitan erat dengan bukti bukti lainnya serta merupakan bukti petunjuk, sehingga memperkuat atas telah terjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh para Terdakwa.
56
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dipersidangan dan barang bukti serta setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh faktafakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa-I masuk menjadi Anggota TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang dan di lantik menjadi Letnan Dua Infantri pada tahun 2006, kemudian dilanjutkan Diksarcab Infantri di Cipatat selama 6 (enam) bulan kemudian di lanjutkan Pendidikan SPI di Cipatat selama 4 (empat) bulan, setelah selesai dan lulus ditugaskan di Yonif 403/Wirasada Prastita tahun 2007-2008 di Yogjakarta, pada tahun 2008 Terdakwa mengikuti pendidikan Raider selama 4 (empat) bulan 2 (dua) minggu, setelah lulus Terdakwa dipindahtugaskan ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Pasi-1 Intel sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Lettu Inf. NRP. 11060014390683. 2. Bahwa benar Terdakwa-II masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Secata Gel I di Rindam IV/Diponegoro di Gombong setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten selama 3 bulan lulus tahun 2007, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Tabakpan Ton I Kipan B sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pratu NRP. 31071356531087. 3. Bahwa benar Terdakwa-III masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata Gel I tahap I di Rindam IV/ Diponegoro di Gombong, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada melanjutkan pendidikan Secata Infantri di Dodiklatpur Rindam IV/ Diponegoro di Klaten, setelah selesai pendidikan ditugaskan di Yonif 407/PK, pada tahun 2003 Terdakwa pindah tugas ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Talidik Siintel Kima sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP. 31020600960682. 4. Bahwa benar Terdakwa-IV masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Rindam IV/ Diponegoro di Gombong, setelah selesai dilanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Dodik Latpur Rindam IV/ Diponegoro di Klaten selama tiga bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Slawi, pada tahun 2003 dipindahkan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Tabak Mortir 80 Mucuk-2 Ru-1 Ton Mortir Kiban B sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP. 31020570840780. 5. Bahwa benar Terdakwa-V masuk menjadi TNI-AD melalui Pendidikan Secata pada tahun 2003 di Dodik Rindam IV/ Diponegoro di Gombong, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kejuruan di Dodik Latpur Rindam IV/ Diponegoro di Klaten dan dilanjutkan Pendidikan Raider di Wonosari Gunung Kidul Selama 5 (Lima) bulan, setelah lulus di tugaskan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Ta Provost sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 31030126410581.
57
6. Bahwa benar Terdakwa-VI masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Secata Rindam IV/ Diponegoro di Gombong, setelah lulus dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Ujungrusi Tegal, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Raider di Yonif 400/Raider setelah selesai pendidikan Raider ditempatkan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Ta Lidik Kima sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 310200597420382. 7. Bahwa benar berdasarkan Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013 Terdakwa-I selaku Pasi Intel Yonif 400/Raider mendapat perintah untuk melakukan tugas pemantauan dalam rangka monitoring guna mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Yonif-400/Raider 8. Bahwa benar dengan adanya Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013 tersebut maka pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa-I dan Terdakwa-II berangkat dari Asrama Yonif 400/Raider menuju ke Liquid kafe Jl. Thamrin Square untuk melaksanakan memonitoring. 9. Bahwa benar sesampainya di Liquid kafe Jl. Thamrin Square Terdakwa-I sempat ngobrol-ngobrol dengan beberapa security dan kemudian duduk di kursi sofa dekat meja kasir dan sementara Terdakwa-II berdiri di belakang Terdakwa-I sambil melakukan pemantauan. 10. Bahwa benar sekira pukul 00.30 Wib hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 tiba-tiba datang sekelompok pemuda keturunan Ambon dalam keadaan pengaruh minuman beralkohol yang diantarannya diketahui bernama Sdr. Rido Hehanusa (Korban) dan sekelompok orang Ambon tersebut hendak masuk ke dalam Diskotik Liquid Square akan tetapi dicegah oleh beberapa orang security karena tidak mempunyai tiket masuk dan kemudian disarankan oleh salah seorang security agar membeli tiket akan tetapi saat itu Sdr. Rido Hehanusa malah marah-marah dan memukul kaki Terdakwa-I dan menarik kakinya sambil Sdr. Rido Hehanusa berkata “Tidak sopan kamu” 11. Bahwa benar setelah mendapat perlakuan dari Sdr Rido Hehanusa tersebut kemudian Terdakwa-I berdiri akan tetapi badan Terdakwa-I langsung didorong oleh Sdr. Rido Hehanusa sehingga Terdakwa-I berkata “Maumu apa?” dan Sdr. Rido Hehanusa berkata juga “Lalu mau apa kamu?” dan melihat hal tersebut Terdakwa-II datang mendekati Sdr. Rido Hehanusa untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan akan tetapi salah seorang teman dari Sdr. Rido Hehanusa mendorong Terdakwa-II sehinga terjadi saling dorong mendorong dan cekcot mulut antara Terdakwa-II dengan beberapa orang teman Sdr. Rido Hehanusa sementara Terdakwa-I menghindar dan menjauh dari tempat tersebut.
58
12. Bahwa benar selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa masih tetap mengejar mendekati Terdakwa-I dan menunjuk-nunjuk ke arah Terdakwa-I serta sempat menampar pipi Terdakwa-I sambil mengeluarkan kata-kata “Kamu mau apa, kalau berani keluar”, dan kemudian berkata lagi “ Kamu dua orang melawan saya gak mungkin menang, turun kalau berani”, sambil Sdr. Rido Hehanusa terus mondar-mandir di loby Liquid Thamin Square dan tetap berusaha mendekati Terdakwa-I dan berkata lagi “Anjing kamu, keluar, biarpun kamu dari anggota TNI atau Polri saya tidak takut, silahkan panggil semua”, akan tetapi dengan perbuatan dan perkataan Sdr. Rido Hehanusa tersebut Terdakwa-I tetap diam saja dan selalu menghindar dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa sambil menggebrak meja kasir dan menunjuk-nunjuk Terdakwa-I yang saat itu telah menghindar di dekat meja kasir. 13. Bahwa benar di dekat meja kasir tersebut Sdr. Rido Hehanusa terus mengumpat-umpat sambil masih berusaha untuk mendekati Terdakwa-I akan tetapi dapat dicegah oleh beberapa orang security dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya turun dari loby Liquid Thamrin Square sambil menendang tempat iklan sampai jatuh. 14. Bahwa benar setelah suasana agak tenang kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk menghubungi Terdakwa-III dan Terdakwa-IV agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan kemudian Terdakwa-I juga menghubungi Terdakwa-VI yang saat itu sedang tugas jaga piket provost agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan atas perintah tersebut Terdakwa-VI memberitahukan dan mengajak Terdakwa-V. 15. Bahwa benar kemudian Terdakwa-III, Terdakwa-IV, TerdakwaV dan Terdakwa-VI datang di Liquid Thamrin Square Semarang hampir bersamaan dan langsung naik ke lantai-2 (dua) dan selanjutnya setelah Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI bertemu dengan Terdakwa-I dan Terdakwa-II kemudian Terdakwa-I mengajak untuk turun kearah parkiran dan sesampainya di dekat areal parkiran tersebut Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-10 dan Saksi-12 melihat Terdakwa-I mengeluarkan pistol lalu mengokangnya kemudian menyelipkan kembali ke pinggangnya dan tiba-tiba Terdakwa-I menunjuk kearah Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 yang sedang duduk-duduk di sekitar areal parkiran sambil berkata “itu teman-temannya…sikat” dan saat itu juga secara spontan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI langsung mendekati Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 dan melakukan pemukulan serta tendangan hingga Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 kesakitan dan lari ketakutan. 16. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI Saksi-2 mengalami trauma tumpul berupa memar di kepala atas kanan ukuran kurang lebih diameter dua sentimeter, memar di bagian dahi kiri ukuran kurang lebih diameter dua sentimeter dan memar di bagian bawah mata kiri ukuran kurang lebih panjang tiga sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 86/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Putri Nastiti R.
59
17. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI Saksi-3 mengalami trauma tumpul berupa luka lecet di kelopak mata kiri atas ukuran kurang lebih diameter setengah sentimeter dan luka lecet di kelopak mata kiri bawah ukuran kurang lebih diameter setengah sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 87/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Anita. 18. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI Saksi-4 mengalami luka lecet di dahi kiri ukuran kurang lebih panjang tiga sentimeter, pipi kiri ukuran kurang lebih panjang dua sentimeter, bawah mata kiri ukuran kurang lebih panjang satu sentimeter dan luka lecet pada kelopak mata kiri ukuran kurang lebih panjang dua sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 88/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Anita. 19. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI Saksi-5 mengalami sakit pada saat terjadi pemukulan dan tidak berobat karena tidak merasa terganggu dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. 20. Bahwa benar Saksi-12 melihat pada saat Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan TerdakwaVI melakukan pemukulan dan tendangan terhadap Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 sehingga saat itu Saksi-12 berusaha untuk mencegahnya akan tetapi Saksi-12 dibentak oleh salah seorang Terdakwa sehingga Saksi-12 angkat tangan dan mundur dan saat itu juga ada salah seorang korban pemukulan tersebut lari kearah Saksi10 untuk meminta perlindungan. 21. Bahwa benar setelah Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI melakukan pemukulan dan Tendangan terhadap Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan saksi-5 maka selanjutnya Terdakwa-I mengatakan akan mencari Sdr. Rido Hehanusa ke Diskotik E Plaza Simpang Lima sambil masuk ke sebuah mobil taxi yang di ikuti oleh Terdakwa-II dan melihat hal tersebut Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI juga mengikuti Terdakwa-I dengan menggunakan sepeda motor. 22. Bahwa benar sesampainya di diskotik E Plaza sekira pukul 01.10 Wib Terdakwa-I langsung naik ke atas dan masuk ke hall diskotik E Plaza dan menemukan Sdr. Rido Hehanusa (korban) sedang duduk disofa di depan panggung, kemudian Terdakwa-I menarik Sdr. Rido Hehanusa untuk keluar hingga diruang tunggu depan restoran selanjutnya Terdakwa-I bertanya kepada Sdr. Rido Hehanusa “mau kamu apa”, dan dijawab oleh Sdr. Rido Hehanusa “lalu mau kamu apa”, mendengar jawaban tersebut Terdakwa-I langsung memukul dagu Sdr. Rido Hehanusa dengan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan pingsan dan karena Terdakwa-I telah mencoba menyadarkan Sdr. Rido Hehanusa tetapi tidak berhasil maka kemudian Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa-III untuk mencari air dan menyiramkan ke muka Sdr. Rido Hehanusa agar tersadar.
60
23. Bahwa benar setelah Sdr. Rido Hehanusa sadar maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa-II, TerdakwaIII, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa ke parkiran E Plasa di lantai bawah, dan sesampainya di parkiran Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-III dan Terdakwa-IV untuk mengambil mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW ke asrama Yonif 400/Raider untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa, akan tetapi karena terlalu lama Terdakwa-III dan Terdakwa-IV tidak kembali maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk memanggil taxi, setelah taksi datang Terdakwa-VI dan Terdakwa-V memapah korban untuk dimasukkan ke dalam taxi dan diapit oleh Terdakwa-II dan TerdakwaV sedangkan Terdakwa-I duduk di jok depan dan pergi meninggalkan tempat parkir E Plaza menuju ke perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang dengan di ikuti Terdakwa-VI menggunakan sepeda motor Yamaha Mio nopol H 5090 ADG dari belakang. 24. Bahwa benar setelah sampai di di perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa diturunkan dari dalam Taxi dan setelah taxinya pergi, kemudian Terdakwa-I menghubungi Terdakwa-III dan memerintahkan agara Terdakwa-III dan TerdakwaIV menuju ke perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang, dan tidak lama kemudian setelah Terdakwa-III dan Terdakwa-IV datang dengan membawa mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW, Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa-II dan Terdakwa-V untuk memasukan Sdr. Rido Hehanusa ke dalam mobil Peugeot Nopol H 7870 ZW dan mengapitnya di jok belakang sementara di jok depan Terdakwa-III di depan sebagai pengemudi dengan Terdakwa-IV berada disampingnya sedangkan Terdakwa-I memboncengn Terdakwa-VI dengan di ikuti mobil Peugeot tersebut. 25. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-VI diperintahkan agar menuju ke komplek bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang dengan di ikuti oleh mobil Peugeot tersebut dan sekira pukul 02.00 Wib setelah sampai di komplek bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa masuk ke dalam bekas kolam renang tersebut tepatnya di tempat bekas kamar mandi sedangkan Terdakwa-VI diperintahkan menjaga mobil dan sepeda motor serta melakukan pengamanan di sekitar lokasi bekas kolam renang tersebut. 26. Bahwa benar di dalam bekas kamar mandi di bekas kolam renang tersebut Terdakwa-I dalam posisi duduk menginterogasi Sdr. Rido Hehanusa dengan dibantu oleh Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V dengan menanyakan nama dan keberadaan teman-teman Sdr. Rido Hehanusa yang ikut membuat keributan di Liquid Thamrin Square, namun karena Sdr. Rido Hehanusa tidak mau mengatakan dan malah mengumpat-umpat maka Terdakwa-I menampar Sdr. Rido Hehanusa dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa ditanya lagi akan tetapi tetap tidak mau mengatakan dan malah meludah maka Sdr. Rido Hehanusa diberdirikan dan ditampar lagi oleh Terdakwa-I serta di pukul pada bagian perutnya
61
hingga Sdr. Rido Hehanusa akan terjatuh dan kemudian dipukul kembali pada bagian rahangnya hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan kepalanya terbentur dinding bekas kamar mandi dan kemudian diberdirikan lagi dan ditendang pada bagian dada hingga jatuh terlentang. 27. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I memerintahkan TerdakwaII dan Terdakwa-III untuk mencari kayu namun karena yang didapat hanya ranting maka Terdakwa-I memerintahkan untuk mencari lagi dan akhirnya ditemukan sebatang bambu yang telah dibelah dan 2 (dua) buah selang yang didapat 2 (dua) buah selang warna hijau yang kemudian selang tersebut diberikan kepada Terdakwa-I dan oleh Terdakwa-I selang tersebut dipukulkan kepada Sdr. Rido Hehanusa pada bagian tubuh Sdr. Rido Hehanusa berulang kali akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak mau menyebutkan nama-nama dan keberadaan teman-temannya. 28. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I istirahat dan memerintahkan kepada Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa agar mau mengaku dan Terdakwa-I mengatakan agar jangan memukul kepala dan Terdakwa-I yang bertanggungjawab, dan kemudian Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V melakukan pemukulan terhadap Sdr. Rido Hehanusa sehingga Sdr. Rido Hehanusa mengatakan bahwa temanya bernama “Is” yang tingal di bekas hotel Sirada akan tetapi atas jawaban tersebut Terdakwa tidak puas dengan mengatakan “Kok cuma 1 (satu) padahal yang ikut membuat keributan teman-teman Sdr. Rido Hehanusa banyak. 29. Bahwa benar karena Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak mau menyebutkan nama-nama dan keberadaan temannya dan suasananya saat itu telah pagi serta telah terdengar Adzan subuh maka selanjutnya Terdakwa memerintahkan kepada Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V dengan menggunakan mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW untuk mengembalikan Sdr. Rido Hehanusa ke Simpang Lima sementara Terdakwa-I membonceng Terdakwa-VI kembali ke Batalyon 400/Raider. 30. Bahwa benar sesampainya Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V di Simpang Lima sekira pukul 05.00 Wib ternyata situasinya sudah terang dan ramai sehigga Terdakwa-III menghubungi Terdakwa-I untuk melaporkan keadaan di Simpang Lima dan saat itu mendapat perintah agar Sdr. Rido Hehanusa diamankan. 31. Bahwa benar dengan adanya perintah tersebut kemudian Terdakwa-IV menyarankan agar Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke tempat latihan di daerah Meteseh, setelah sampai di tempat latihan di daerah Meteseh tepatnya di daerah Krucut Terdakwa-III kembali menghubungi untuk melaporkan bahwa Sdr. Rido Hehanusa di bawa di daerah Kerucut dan dijawab oleh Terdakwa-I “Ya sudah yang penting aman”,, akan tetapi tidak lama kemudian karena merasa di tempat tersebut tidak aman maka selanjutnya sdr. Rido Hehanusa dibawa menuju ke arah tempat Wisata Hutan Penggaron dan dalam perjalanan saat melewati jalan yang berlubang tiba-tiba Sdr. Rido Hehanusa kepalanya tersandar di pundak Terdakwa-II dan Terdakwa-II merasakan jika Sdr. Rido Hehanusa sudah tidak
62
bernapas maka Terdakwa-II melaporkan kepada Terdakwa-III, setelah dicek oleh Terdakwa-V badan Sdr. Rido Hehanusa sudah dingin semua dan tidak bernapas maka Terdakwa-III memutuskan jalan terus mencari tempat yang aman untuk memberi pertolongan, sesampainya di Hutan Wisata Penggaron sekira pukul 10.30 Wib Terdakwa-III menghentikan mobilnya di dekat tempat Bumi Perkemahan kemudian Terdakwa-III berusaha memberikan pertolongan napas buatan dengan cara menekan-nekan dada Sdr. Rido Hehanusa dan memberi minum namun Sdr. Rido Hehanusa sudah tidak dapat tertolong, kemudian Terdakwa-III menelepon Terdakwa-I untuk melaporkan tetapi tidak diangkat dan hal tersebut membuat Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V panik dan kebingungan dan selanjutnya sepakat untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa arah Gunung Pati yang sepi dan sampai di Gunung Pati belok kiri ke arah Boja kemudian ke arah Mijen dan berhenti di daerah latihan yaitu Hutan Jati Mangkang sekira pukul 13.00 Wib, sambil Terdakwa-III terus menghubungi Terdakwa-I tetapi tidak diangkat dan baru pada sekira pukul 13.30 Wib Terdakwa-I menelepon balik dan Terdakwa-III melaporkan jika Sdr. Rido Hehanusa sudah meninggal dunia, selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan agar mengamankan jasad Sdr. Rido Hehanusa dan tetap di tempat sambil menunggu perintah berikutnya, selang beberapa saat kemudian Terdakwa-I memerintahkan agar jasad Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke RST Bhakti Wira Tamtama Semarang, dan atas perintah tersebut kemudian Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V membawa Sdr. Rido Hehanusa ke RST Bhakti Wira Tamtama, namun setelah sampai di depan RST Wira Bakti Tamtama situasinya ramai dan tidak terlihat ada anggota Batalyon 400/ Raider sehingga tidak jadi masuk ke RST Bhakti Wira Tamtama dan mutar terlebih dahulu ke Tugu Muda terus naik ke atas menuju ke Pompa Bensin Sukun, dan selanjutnya kembali lagi ke RST Bhakti Wira Tamtama dengan melalui pintu belakang dan langsung menuju ke kamar Jenazah dan ternyata di tempat tersebut sudah ada Dansiintel Yonif 400/Raider maka selanjutnya TerdakwaII, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V membawa jasad Sdr. Rido Hehanusa ke Kamar Jenazah dan kemudian diamankan dan diproses di Denpom IV/5 Semarang. 32. Bahwa benar akibat perbuatan yang dilakukan oleh para Terdakwa mengakibatkan Sdr. Rido Hehanusa mengalami luka akibat kekerasan benda tumpul berupa luka memar, lecet dan robek pada wajah, dada, perut, punggung, tangan, kaki dan alat kelamin, terdapat patah tulang pada tulang hidung, rahang atas dan bawah, ditemukan resapan darah pada otak, tulang leher, otot leher, iga, paru-paru, jantung dan dinding rongga perut dan meninggal dunia sesuai Visum Et Repertum Nomor 89/B-9/RKBS-LD/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013 yang ditandatangani oleh dr. Gatot Suharto, S.H., SpF, M.Kes. 33. Bahwa benar atas perbuatan para Terdakwa, dari Kesatuan Batalyon 400/Raider telah membiayai seluruh proses pemakaman hingga pemulangan jenazah Sdr. Rido Hehanusa ke Maluku serta biaya akomodasi 2 (dua) orang keluarganya. Menimbang
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :
63
1. Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai pembuktian pada Dakwaan kesatu dan Dakwaan kedua karena sudah bersesuaian dengan fakta fakta yang terungkap dipersidangan maupun terbuktinya unsur-unsur tindak pidana atas perbuatan para Terdakwa. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri para Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri,dengan melihat baik secara obyektif maupun subyekltif serta hal hal yang meliputi perbuatan tindak pidana ini terjadi, hal-hal yang meringankan dan hal-hal memberatkan yang akan diuraikan lebih lanjut dalam Putusan ini. Menimbang
:
Bahwa atas Tuntutan Oditur Tim Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan pembelaaannya (Pledoi) yang isinya bersifat permohonan sehingga Majelis Hakim akan mempertimbangkan sekaligus dalam Putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa atas Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Penasehat Hukum Oditur Militer dalam Replieknya secara lisan menyatakan karena Pledoi Penasihat Hukum hanya bersifat permohonan maka Oditur Militer menyatakan tetap pada Tuntutannya, oleh karena itu Majelis Hakim tidak akan menanggapi.
Menimbang
:
Bahwa atas Repliek Oditur Militer tersebut, Penasehat Hukum dalam Dupliknya menyatakan secara lisan tetap pada Pledoinya, oleh karenanya Majelis Hakim tidak akan menanggapi.
Menimbang
:
Bahwa para Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara kumulatif yaitu Kesatu : Pasal 351 ayat (3) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan Kedua Pasal 351 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena dakwaan Oditur Militer disusun secara kumulatif maka Majelis Hakim akan membuktikan satu persatu dari dakwaan tersebut sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan terlebih dahulu Majelis akan membuktikan unsurunsur yang terdapat dalam Pasal 351 ayat (3) jo Pasal 55 ayat (1) ke1 KUHP antara lain : Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga
Menimbang
:
: Barang siapa. : Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri. : Dengan sengaja melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati.
Bahwa mengenai unsur kesatu “Barangsiapa” tersebut Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud dengan “Barangsiapa” dalam pengertian KUHP adalah ” person” atau setiap orang sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang melakukan tindak pidana di Indonesia yang termasuk dalam syaratsyarat dan ketentuan dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang (Anggota TNI) yang sehat
64
jasmani maupun rohani. Bahwa pelaku sebagai subyek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi keadaan-keadaan sebagaimana diatur dalam pasal 44 KUHP yakni jiwanya cacad dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit. Bahwa Van Hattum dalam bukunya ”Hand En Leerbook” halaman 327, yang dikutip oleh Drs. P.A.F Lamintang, SH dan C. Djisman Samosir, SH dalam bukunya “Hukum Pidana Indonesia” Penerbit Sinar Baru Bandung halaman 37, menjelaskan bahwa seorang itu dikatakan “Toerekening Vatbaar” jika ia dalam bertindak secara sadar, dapat bebas bertindak secara lain dan mampu untuk menentukan kehendaknya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi yang diberikan di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa yang telah bersesuaian dengan alat bukti dan petunjuk antara satu dengan yang lainnya telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa-I masuk menjadi Anggota TNI AD sejak tahun 2003 melalui pendidikan Akademi Militer di Magelang dan di lantik menjadi Letnan Dua Infantri pada tahun 2006, kemudian dilanjutkan Diksarcab Infantri di Cipatat selama 6 (enam) bulan kemudian di lanjutkan Pendidikan SPI di Cipatat selama 4 (empat) bulan, setelah selesai dan lulus ditugaskan di Yonif 403/Wirasada Prastita tahun 2007-2008 di Yogjakarta, pada tahun 2008 Terdakwa mengikuti pendidikan Raider selama 4 (empat) bulan 2 (dua) minggu, setelah lulus Terdakwa dipindahtugaskan ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Pasi-1 Intel sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Lettu Inf. NRP. 11060014390683. 2. Bahwa benar Terdakwa-II masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 2007 melalui pendidikan Secata Gel I di Rindam IV/Diponegoro di Gombong setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan kejuruan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten selama 3 bulan lulus tahun 2007, setelah selesai Terdakwa ditugaskan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Tabakpan Ton I Kipan B sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Pratu NRP. 31071356531087. 3. Bahwa benar Terdakwa-III masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata Gel I tahap I di Rindam IV/ Diponegoro di Gombong, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada melanjutkan pendidikan Secata Infantri di Dodiklatpur Rindam IV/ Diponegoro di Klaten, setelah selesai pendidikan ditugaskan di Yonif 407/PK, pada tahun 2003 Terdakwa pindah tugas ke Yonif 400/Raider menjabat sebagai Talidik Siintel Kima sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP. 31020600960682. 4. Bahwa benar Terdakwa-IV masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Rindam IV/ Diponegoro di Gombong, setelah selesai dilanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Dodik Latpur Rindam IV/ Diponegoro di Klaten selama tiga bulan, setelah lulus ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Slawi, pada tahun 2003 dipindahkan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Tabak Mortir 80 Mucuk-2 Ru-1 Ton
65
Mortir Kiban B sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP. 31020570840780. 5. Bahwa benar Terdakwa-V masuk menjadi TNI-AD melalui Pendidikan Secata pada tahun 2003 di Dodik Rindam IV/ Diponegoro di Gombong, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kejuruan di Dodik Latpur Rindam IV/ Diponegoro di Klaten dan dilanjutkan Pendidikan Raider di Wonosari Gunung Kidul Selama 5 (Lima) bulan, setelah lulus di tugaskan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Ta Provost sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 31030126410581. 6. Bahwa benar Terdakwa-VI masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2002 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Secata Rindam IV/ Diponegoro di Gombong, setelah lulus dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infanteri di Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro di Klaten selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 407/Padmakusuma Ujungrusi Tegal, kemudian Terdakwa mengikuti pendidikan Raider di Yonif 400/Raider setelah selesai pendidikan Raider ditempatkan di Yonif 400/Raider menjabat sebagai Ta Lidik Kima sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Praka NRP 310200597420382. 7. Bahwa benar, para Terdakwa sebagai anggota TNI-AD adalah warga negara biasa yang tunduk kepada Peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia. 8. Bahwa benar, para Terdakwa sebagai individu / person yang sehat jasmani dan rohani serta mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan kepadanya dengan baik serta para Terdakwa masih memiliki jabatan yang dipertanggungjawabkan kepada para Terdakwa. Hal ini membuktikan pula bahwa para Terdakwa sehat jasmani maupun rohani. 9. Bahwa benar, para Terdakwa pada saat menjalani pemeriksaan dipersidangan masih aktif sebagai anggota militer dan belum pernah dipecat atau diberhentikan sebagai anggota militer sehingga berhak diadili di Peradilan Militer. 10. Bahwa benar, tidak ada orang lain yang dihadapkan kepersidangan selain diri para Terdakwa yaitu Lettu Inf Eko Santoso Nrp. 11060014390683, Pratu Eko Susila Nrp. 31071336531087, Praka Joko Prayitno Nrp. 31020600960682, Praka Eko Priyono Nrp. 31020570840780, Praka Andri Jaswanto Nrp. 31030126410581 dan Praka Didik Mardiyono Nrp. 31020597420382 yang diajukan sebagai Terdakwa yang akan dibuktikan perbuatannya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur kedua “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri”, Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa dalam pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ditentukan, dipidana sebagai pembuat (dader) sesuatu perbuatan atau pidana, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan.
66
Menimbang
:
Bahwa dalam Undang-undang tidak ada suatu penjelasan lebih lanjut tentang apakah yang ditentukan dalam pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut, juga tidak ada penjelasan tentang ”Turut serta melakukan perbuatan“.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena demikian Majelis Hakim akan mencari pengertian ”Turut serta melakukan perbuatan“ tersebut dalam Ilmu Hukum Pidana dan juga dalam praktek-praktek khususnya dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI karena dalam Memori Van Taelichting hanya menyebutkan bahwa “turut melakukan perbuatan“ itu apabila peserta-peserta itu langsung ikut serta dalam pelaksanaan perbuatan pidana dan lebih lanjut dari itu Memori Van Taelichting tidak memberikan penjelasan.
Menimbang
:
Bahwa dalam hal menentukan apakah ada Medepleger (orang yang turut melakukan) atau tidak, kita jangan memandang perbuatanperbuatan dari masing-masing peserta secara satu persatu berdiri sendiri-sendiri tetapi harus dilihat dalam hubungan atau keterkaitan dengan peserta lainnya. Dari perbuatan-perbuatan masing-masing peserta harus dipandang dan dinilai dalam hubungan sebagai satu kesatuan yang bulat dengan perbuatan-perbuatan peserta lainnya. Bahwa yang dianggap sebagai Medepleger atau penyertaan, bukan saja peserta yang tidak melakukan perbuatan pelaksanaan tetapi bagian penyertaannya adalah sangat erat hubungannya dengan orang-orang yang melakukan perbuatan pelaksanaan sehingga dengan demikian meskipun dilakukan bukan perbuatan-perbuatan penyelesaian (Voltooing handeling) tapi kalau kerja samanya dengan pelaku adalah erat sekali maka orang yang demikian itu telah dipandang sebagai pelaku bukan sebagai pembantu.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan pengertian penyertaan/medepleger tersebut diatas, maka apakah para Terdakwa dalam perkara ini termasuk dalam pengertian “turut melakukan“ perbuatan pidana sebagaimana yang telah di dakwaan oleh Oditur Militer.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi yang diberikan di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa yang telah bersesuaian dengan alat bukti dan petunjuk antara satu dengan yang lainnya telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar berdasarkan Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013 Terdakwa-I selaku Pasi Intel Yonif 400/Raider mendapat perintah untuk melakukan tugas pemantauan dalam rangka monitoring guna mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Yonif-400/Raider 2. Bahwa benar dengan adanya Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013 tersebut maka pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa-I dan Terdakwa-II berangkat dari Asrama Yonif 400/Raider menuju ke Liquid kafe Jl. Thamrin Square untuk melaksanakan memonitoring. 3. Bahwa benar sesampainya di Liquid kafe Jl. Thamrin Square Terdakwa-I sempat ngobrol-ngobrol dengan beberapa security dan kemudian duduk di kursi sofa dekat meja kasir dan sementara
67
Terdakwa-II berdiri di belakang Terdakwa-I sambil melakukan pemantauan. 4. Bahwa benar sekira pukul 00.30 Wib hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 tiba-tiba datang sekelompok pemuda keturunan Ambon dalam keadaan pengaruh minuman beralkohol yang diantarannya diketahui bernama Sdr. Rido Hehanusa (Korban) dan sekelompok orang Ambon tersebut hendak masuk ke dalam Diskotik Liquid Square akan tetapi dicegah oleh beberapa orang security karena tidak mempunyai tiket masuk dan kemudian disarankan oleh salah seorang security agar membeli tiket akan tetapi saat itu Sdr. Rido Hehanusa malah marah-marah dan memukul kaki Terdakwa-I dan menarik kakinya sambil Sdr. Rido Hehanusa berkata “Tidak sopan kamu” 5. Bahwa benar setelah mendapat perlakuan dari Sdr Rido Hehanusa tersebut kemudian Terdakwa-I berdiri akan tetapi badan Terdakwa-I langsung didorong oleh Sdr. Rido Hehanusa sehingga Terdakwa-I berkata “Maumu apa?” dan Sdr. Rido Hehanusa berkata juga “Lalu mau apa kamu?” dan melihat hal tersebut Terdakwa-II datang mendekati Sdr. Rido Hehanusa untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan akan tetapi salah seorang teman dari Sdr. Rido Hehanusa mendorong Terdakwa-II sehinga terjadi saling dorong mendorong dan cekcot mulut antara Terdakwa-II dengan beberapa orang teman Sdr. Rido Hehanusa sementara Terdakwa-I menghindar dan menjauh dari tempat tersebut. 6. Bahwa benar selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa masih tetap mengejar mendekati Terdakwa-I dan menunjuk-nunjuk ke arah Terdakwa-I serta sempat menampar pipi Terdakwa-I sambil mengeluarkan kata-kata “Kamu mau apa, kalau berani keluar”, dan kemudian berkata lagi “ Kamu dua orang melawan saya gak mungkin menang, turun kalau berani”, sambil Sdr. Rido Hehanusa terus mondar-mandir di loby Liquid Thamin Square dan tetap berusaha mendekati Terdakwa-I dan berkata lagi “Anjing kamu, keluar, biarpun kamu dari anggota TNI atau Polri saya tidak takut, silahkan panggil semua”, akan tetapi dengan perbuatan dan perkataan Sdr. Rido Hehanusa tersebut Terdakwa-I tetap diam saja dan selalu menghindar dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa sambil menggebrak meja kasir dan menunjuk-nunjuk Terdakwa-I yang saat itu telah menghindar di dekat meja kasir. 7. Bahwa benar di dekat meja kasir tersebut Sdr. Rido Hehanusa terus mengumpat-umpat sambil masih berusaha untuk mendekati Terdakwa-I akan tetapi dapat dicegah oleh beberapa orang security dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya turun dari loby Liquid Thamrin Square sambil menendang tempat iklan sampai jatuh. 8. Bahwa benar setelah suasana agak tenang kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk menghubungi Terdakwa-III dan Terdakwa-IV agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan kemudian Terdakwa-I juga menghubungi Terdakwa-VI yang saat itu sedang tugas jaga piket provost agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan atas perintah tersebut Terdakwa-VI memberitahukan dan mengajak Terdakwa-V. 9. Bahwa benar kemudian Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI datang di Liquid Thamrin Square Semarang hampir bersamaan dan langsung naik ke lantai-2 (dua) dan selanjutnya
68
setelah Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI bertemu dengan Terdakwa-I dan Terdakwa-II kemudian Terdakwa-I mengajak untuk turun kearah parkiran dan sesampainya di dekat areal parkiran tersebut tiba-tiba Terdakwa-I menunjuk kearah 4 (empat) orang yang sedang duduk-duduk di sekitar areal parkiran sambil berkata “itu teman-temannya…sikat” dan saat itu juga secara spontan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI langsung mendekati ke-4 (empat) orang yang sedang duduk-duduk tersebut dan melakukan pemukulan dan tendangan hingga ke-4 (empat orang tersebut kesakitan dan lari ketakutan. 10. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-I mengatakan akan mencari Sdr. Rido Hehanusa ke Diskotik E Plaza Simpang Lima sambil masuk ke sebuah mobil taxi yang di ikuti oleh Terdakwa-II dan melihat hal tersebut Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI juga mengikuti Terdakwa-I dengan menggunakan sepeda motor. 11. Bahwa benar sesampainya di diskotik E Plaza sekira pukul 01.10 Wib Terdakwa-I langsung naik ke atas dan masuk ke hall diskotik E Plaza dan menemukan Sdr. Rido Hehanusa (korban) sedang duduk disofa di depan panggung, kemudian Terdakwa-I menarik Sdr. Rido Hehanusa untuk keluar hingga diruang tunggu depan restoran selanjutnya Terdakwa-I bertanya kepada Sdr. Rido Hehanusa “mau kamu apa”, dan dijawab oleh Sdr. Rido Hehanusa “lalu mau kamu apa”, mendengar jawaban tersebut Terdakwa-I langsung memukul dagu Sdr. Rido Hehanusa dengan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan pingsan dan karena Terdakwa-I telah mencoba menyadarkan Sdr. Rido Hehanusa tetapi tidak berhasil maka kemudian Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa-III untuk mencari air dan menyiramkan ke muka Sdr. Rido Hehanusa agar tersadar. 12. Bahwa benar setelah Sdr. Rido Hehanusa sadar maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa-II, TerdakwaIII, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa ke parkiran E Plasa di lantai bawah, dan sesampainya di parkiran Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-III dan Terdakwa-IV untuk mengambil mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW ke asrama Yonif 400/Raider untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa, akan tetapi karena terlalu lama Terdakwa-III dan Terdakwa-IV tidak kembali maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk memanggil taxi, setelah taksi datang Terdakwa-VI dan Terdakwa-V memapah korban untuk dimasukkan ke dalam taxi dan diapit oleh Terdakwa-II dan TerdakwaV sedangkan Terdakwa-I duduk di jok depan dan pergi meninggalkan tempat parker E Plaza menuju ke perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang dengan di ikuti Terdakwa-VI menggunakan sepeda motor Yamaha Mio nopol H 5090 ADG dari belakang. 13. Bahwa benar setelah sampai di di perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa diturunkan dari dalam Taxi dan setelah taxinya pergi, kemudian Terdakwa-I menghubungi Terdakwa-III dan memerintahkan agara Terdakwa-III dan TerdakwaIV menuju ke perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang, dan tidak lama kemudian setelah
69
Terdakwa-III dan Terdakwa-IV datang dengan membawa mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW, Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa-II dan Terdakwa-V untuk memasukan Sdr. Rido Hehanusa ke dalam mobil Peugeot Nopol H 7870 ZW dan mengapitnya di jok belakang sementara di jok depan Terdakwa-III di depan sebagai pengemudi dengan Terdakwa-IV berada disampingnya sedangkan Terdakwa-I memboncengn Terdakwa-VI dengan di ikuti mobil Peugeot tersebut. 14. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-VI diperintahkan agar menuju ke komplek bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang dengan di ikuti oleh mobil Peugeot tersebut dan sekira pukul 02.00 Wib setelah sampai di komplek bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa masuk ke dalam bekas kolam renang tersebut tepatnya di tempat bekas kamar mandi sedangkan Terdakwa-VI diperintahkan menjaga mobil dan sepeda motor serta melakukan pengamanan di sekitar lokasi bekas kolam renang tersebut. 15. Bahwa benar di dalam bekas kamar mandi di bekas kolam renang tersebut Terdakwa-I dalam posisi duduk menginterogasi Sdr. Rido Hehanusa dengan dibantu oleh Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V dengan menanyakan nama dan keberadaan teman-teman Sdr. Rido Hehanusa yang ikut membuat keributan di Liquid Thamrin Square, namun karena Sdr. Rido Hehanusa tidak mau mengatakan dan malah mengumpat-umpat maka Terdakwa-I menampar Sdr. Rido Hehanusa dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa ditanya lagi akan tetapi tetap tidak mau mengatakan dan malah meludah maka Sdr. Rido Hehanusa diberdirikan dan ditampar lagi oleh Terdakwa-I serta di pukul pada bagian perutnya hingga Sdr. Rido Hehanusa akan terjatuh dan kemudian dipukul kembali pada bagian rahangnya hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan kepalanya terbentur dinding bekas kamar mandi dan kemudian diberdirikan lagi dan ditendang pada bagian dada hingga jatuh terlentang. 16. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II dan Terdakwa-III untuk mencari kayu namun karena yang didapat hanya ranting maka Terdakwa-I memerintahkan untuk mencari lagi dan akhirnya ditemukan sebatang bambu yang telah dibelah dan 2 (dua) buah selang yang didapat 2 (dua) buah selang warna hijau yang kemudian selang tersebut diberikan kepada Terdakwa-I dan oleh Terdakwa-I selang tersebut dipukulkan kepada Sdr. Rido Hehanusa pada bagian tubuh Sdr. Rido Hehanusa berulang kali akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak mau menyebutkan nama-nama dan keberadaan teman-temannya. 17. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I istirahat dan memerintahkan kepada Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa agar mau mengaku dan Terdakwa-I mengatakan agar jangan memukul kepala dan Terdakwa-I yang bertanggungjawab, dan kemudian Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V melakukan pemukulan terhadap Sdr. Rido Hehanusa sehingga Sdr. Rido Hehanusa mengatakan bahwa temanya bernama “Is” yang tingal di bekas Hotel Siranda akan tetapi atas jawaban tersebut Terdakwa tidak puas
70
dengan mengatakan “Kok cuma 1 (satu) padahal yang ikut membuat keributan teman-teman Sdr. Rido Hehanusa banyak. 18. Bahwa benar dalam melakukan perbuatan ini antara TerdakwaI, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI telah terjalin kerja sama dimana masing-masing Terdakwa terjadi saling hubungan dalam melakukan perbuatan untuk tujuan yang sama. 19. Bahwa benar keterikatan saling kerja sama dalam melakukan perbuatan antara para Terdakwa telah terbentuk sejak para Terdakwa keluar dari Liquid Thamrin Square dan hal tersebut terbentuk karena adanya loyalitas dan jiwa korsa dari Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI terhadap Terdakwa-I selaku atasannya sebagai Pasi Intel Yoni-400/Raiders.. 20. Bahwa benar setiap perintah yang diberikan oleh Terdakwa-I kepada Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI sangat jelas sehingga Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI sangat mudah memahami dan mengerti maksud dan tujuan dari keinginan Terdakwa-I. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, dihubungkan dengan pengertian penyertaan/medepleger tersebut diatas, maka telah terjalin kerja sama yang erat guna mencapai tujuan tertentu diantara para Terdakwa yaitu untuk melampiaskan kekerasannya terhadap Sdr. Rido Hehanusa (Korban) pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Secara bersama-sama” telah terpenuhi.
Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ketiga “Dengan sengaja melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati” Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah suatu perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sadar serta menghendaki/mengetahui akibat yang timbul dari perbuatan tersebut. Bahwa Penganiayaan di dalam UU tidak ada ketentuannya. Menurut doktrin menafsirkan bahwa penganiayaan (In shandeling) adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain. Bahwa yang dimaksud dengan mengakibatkan mati adalah akibat dari penganiayaan tersebut mengakibatkan melayangnya nyawa dari badan si korban sehingga orang tersebut secara ilmu kedokteran tidak ada tanda-tanda kehidupan yakni tidak ada denyut jantung, tidak bernafas dan sebagainya.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi yang diberikan di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa yang telah bersesuaian dengan alat bukti dan petunjuk antara satu dengan yang lainnya telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar setelah terjadi keributan antara Terdakwa-I dan Terdakwa-II dengan Sdr. Rido Hehanusa dan beberapa teman-
71
temannya di Loby Liquid Thamrin Square kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk menghubungi Terdakwa-III dan Terdakwa-IV untuk dating di Liquid Thamrin Square, kemudian Terdakwa-I juga menghubungi Terdakwa-VI yang saat itu sedang tugas jaga piket provost agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan atas perintah tersebut Terdakwa-VI memberitahukan dan mengajak Terdakwa-V, dan selanjutnya setelah Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI tiba di Liquid Thamrin Square kemudian Terdakwa-I mengajak turun dari loby menuju ke dekat areal parkiran sambil Terdakwa-I mengeluarkan pistol dan mengokangnya kemudian diselipkan kembali ke pinggang Terdakwa-I dan di tempat parkiran para Terdakwa menganiaya Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 dan selanjutnya Terdakwa-I mengatakan akan mencari Sdr. Rido Hehanusa ke Diskotik E Plaza Simpang Lima sambil masuk ke sebuah mobil taxi yang di ikuti oleh Terdakwa-II dan melihat hal tersebut Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI juga mengikuti Terdakwa-I dengan menggunakan sepeda motor. 2. Bahwa benar sesampainya di diskotik E Plaza sekira pukul 01.10 Wib Terdakwa-I langsung naik ke atas dan masuk ke hall diskotik E Plaza dan menemukan Sdr. Rido Hehanusa (korban) sedang duduk disofa di depan panggung, kemudian Terdakwa-I menarik Sdr. Rido Hehanusa untuk keluar hingga diruang tunggu depan restoran selanjutnya Terdakwa-I bertanya kepada Sdr. Rido Hehanusa “mau kamu apa”, dan dijawab oleh Sdr. Rido Hehanusa “lalu mau kamu apa”, mendengar jawaban tersebut Terdakwa-I langsung memukul dagu Sdr. Rido Hehanusa dengan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan pingsan dan karena Terdakwa-I telah mencoba menyadarkan Sdr. Rido Hehanusa tetapi tidak berhasil maka kemudian Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa-III untuk mencari air dan menyiramkan ke muka Sdr. Rido Hehanusa agar tersadar. 3. Bahwa benar setelah Sdr. Rido Hehanusa sadar maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa-II, TerdakwaIII, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa ke parkiran E Plasa di lantai bawah, dan sesampainya di parkiran Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-III dan Terdakwa-IV untuk mengambil mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW ke asrama Yonif 400/Raider untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa, akan tetapi karena terlalu lama Terdakwa-III dan Terdakwa-IV tidak kembali maka selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk memanggil taxi, setelah taksi datang Terdakwa-VI dan Terdakwa-V memapah korban untuk dimasukkan ke dalam taxi dan diapit oleh Terdakwa-II dan TerdakwaV sedangkan Terdakwa-I duduk di jok depan dan pergi meninggalkan tempat parker E Plaza menuju ke perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang dengan di ikuti Terdakwa-VI menggunakan sepeda motor Yamaha Mio nopol H 5090 ADG dari belakang. 4. Bahwa benar setelah sampai di di perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang Terdakwa-I memerintahkan agar Sdr. Rido Hehanusa diturunkan dari dalam Taxi dan setelah taxinya pergi, kemudian Terdakwa-I menghubungi Terdakwa-III dan memerintahkan agara Terdakwa-III dan TerdakwaIV menuju ke perumahan PJKA tepatnya didepan SD 01 Srondol Kulon Jl. Setia budi Semarang, dan tidak lama kemudian setelah
72
Terdakwa-III dan Terdakwa-IV datang dengan membawa mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW, Terdakwa-I memerintahkan kepada Terdakwa-II dan Terdakwa-V untuk memasukan Sdr. Rido Hehanusa ke dalam mobil Peugeot Nopol H 7870 ZW dan mengapitnya di jok belakang sementara di jok depan Terdakwa-III di depan sebagai pengemudi dengan Terdakwa-IV berada disampingnya sedangkan Terdakwa-I memboncengn Terdakwa-VI dengan di ikuti mobil Peugeot tersebut. 5. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa-VI diperintahkan agar menuju ke komplek bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang dengan di ikuti oleh mobil Peugeot tersebut dan sekira pukul 02.00 Wib setelah sampai di komplek bekas kolam renang di Jl. Pramuka Pudak Payung Semarang Terdakwa-I memerintahkan agar Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa masuk ke dalam bekas kolam renang tersebut tepatnya di tempat bekas kamar mandi sedangkan Terdakwa-VI diperintahkan menjaga mobil dan sepeda motor serta melakukan pengamanan di sekitar lokasi bekas kolam renang tersebut. 6. Bahwa benar di dalam bekas kamar mandi di bekas kolam renang tersebut Terdakwa-I dalam posisi duduk menginterogasi Sdr. Rido Hehanusa dengan dibantu oleh Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V dengan menanyakan nama dan keberadaan teman-teman Sdr. Rido Hehanusa yang ikut membuat keributan di Liquid Thamrin Square, namun karena Sdr. Rido Hehanusa tidak mau mengatakan dan malah mengumpat-umpat maka Terdakwa-I menampar Sdr. Rido Hehanusa dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa ditanya lagi akan tetapi tetap tidak mau mengatakan dan malah meludah maka Sdr. Rido Hehanusa diberdirikan dan ditampar lagi oleh Terdakwa-I serta di pukul pada bagian perutnya hingga Sdr. Rido Hehanusa akan terjatuh dan kemudian dipukul kembali pada bagian rahangnya hingga Sdr. Rido Hehanusa terjatuh dan kepalanya terbentur dinding bekas kamar mandi dan kemudian diberdirikan lagi dan ditendang pada bagian dada hingga jatuh terlentang. 7. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I memerintahkan TerdakwaII dan Terdakwa-III untuk mencari kayu namun karena yang didapat hanya ranting maka Terdakwa-I memerintahkan untuk mencari lagi dan akhirnya ditemukan sebatang bambu yang telah dibelah dan 2 (dua) buah selang warna hijau yang kemudian selang tersebut diberikan kepada Terdakwa-I dan oleh Terdakwa-I selang tersebut dipukulkan kepada Sdr. Rido Hehanusa pada bagian tubuh Sdr. Rido Hehanusa berulang kali akan tetapi Sdr. Rido Hehanusa tetap tidak mau menyebutkan nama-nama dan keberadaan teman-temannya. 8. Bahwa benar kemudian Terdakwa-I istirahat dan memerintahkan kepada Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V untuk mengintrogasi Sdr. Rido Hehanusa agar mau mengaku dan Terdakwa-I mengatakan agar jangan memukul kepala dan Terdakwa-I yang bertanggungjawab, dan kemudian Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V melakukan pemukulan terhadap Sdr. Rido Hehanusa sehingga Sdr. Rido Hehanusa mengatakan bahwa temanya bernama “Is” yang tingal di bekas hotel Sirada akan tetapi atas jawaban tersebut Terdakwa-I tidak puas dengan mengatakan “Kok cuma 1 (satu) padahal yang ikut membuat keributan teman-teman Sdr. Rido Hehanusa banyak.
73
9. Bahwa benar karena Sdr. Rido Hehanusa tetap tiak mau menyebutkan nama-nama dan keberadaan temannya dan suasananya saat itu suasananya telah pagi serta telah terdengar Adzan subuh maka selanjutnya Terdakwa memerintahkan kepada Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V dengan menggunakan mobil sedan Peugeot Nopol H 7870 ZW untuk mengembalikan Sdr. Rido Hehanusa ke Simpang Lima sementara Terdakwa-I membonceng Terdakwa-VI kembali ke Batalyon 400/Raider. 10. Bahwa benar sesampainya Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V di Simpang Lima sekira pukul 05.00 Wib ternyata situasinya sudah terang dan ramai sehigga Terdakwa-III menghubungi Terdakwa-I untuk melaporkan keadaan di Simpang Lima dan saat itu mendapat perintah agar Sdr. Rido Hehanusa diamankan. 11. Bahwa benar dengan adanya perintah tersebut kemudian Terdakwa-IV menyarankan agar Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke tempat latihan di daerah Meteseh, setelah sampai di tempat latihan di daerah Meteseh tepatnya di daerah Krucut Terdakwa-III kembali menghubungi untuk melaporkan bahwa Sdr. Rido Hehanusa di bawa di daerah Kerucut dan dijawab oleh Terdakwa-I “Ya sudah yang penting aman”,, akan tetapi tidak lama kemudian karena merasa di tempat tersebut tidak aman maka selanjutnya sdr. Rido Hehanusa dibawa menuju ke arah tempat Wisata Hutan Penggaron dan dalam perjalanan saat melewati jalan yang berlubang tiba-tiba Sdr. Rido Hehanusa kepalanya tersandar di pundak Terdakwa-II dan Terdakwa-II merasakan jika Sdr. Rido Hehanusa sudah tidak bernapas maka Terdakwa-II melaporkan kepada Terdakwa-III, setelah dicek oleh Terdakwa-V badan Sdr. Rido Hehanusa sudah dingin semua dan tidak bernapas maka Terdakwa-III memutuskan jalan terus mencari tempat yang aman untuk memberi pertolongan, sesampainya di Hutan Wisata Penggaron sekira pukul 10.30 Wib Terdakwa-III menghentikan mobilnya di dekat tempat Bumi Perkemahan kemudian Terdakwa-III berusaha memberikan pertolongan napas buatan dengan cara menekan-nekan dada Sdr. Rido Hehanusa dan memberi minum namun Sdr. Rido Hehanusa sudah tidak dapat tertolong, kemudian Terdakwa-III menelepon Terdakwa-I untuk melaporkan tetapi tidak diangkat dan hal tersebut membuat Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V panik dan kebingungan dan selanjutnya sepakat untuk membawa Sdr. Rido Hehanusa arah Gunung Pati yang sepi dan sampai di Gunung Pati belok kiri ke arah Boja kemudian ke arah Mijen dan berhenti di daerah latihan yaitu Hutan Jati Mangkang sekira pukul 13.00 Wib, sambil Terdakwa-III terus menghubungi Terdakwa-I tetapi tidak diangkat dan baru pada sekira pukul 13.30 Wib Terdakwa-I menelepon balik dan Terdakwa-III melaporkan jika Sdr. Rido Hehanusa sudah meninggal dunia, selanjutnya Terdakwa-I memerintahkan agar mengamankan jasad Sdr. Rido Hehanusa dan tetap di tempat sambil menunggu perintah berikutnya, selang beberapa saat kemudian Terdakwa-I memerintahkan agar jasad Sdr. Rido Hehanusa dibawa ke RST Bhakti Wira Tamtama Semarang, dan atas perintah tersebut kemudian Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V membawa Sdr. Rido Hehanusa ke RST Bhakti Wira Tamtama, namun setelah sampai di depan RST Wira Bakti Tamtama situasinya ramai dan tidak terlihat ada anggota Batalyon 400/ Raider sehingga tidak jadi masuk ke RST Bhakti Wira
74
Tamtama dan mutar terlebih dahulu ke Tugu Muda terus naik ke atas menuju ke Pompa Bensin Sukun, dan selanjutnya kembali lagi ke RST Bhakti Wira Tamtama dengan melalui pintu belakang dan langsung menuju ke kamar Jenazah dan ternyata di tempat tersebut sudah ada Dansiintel Yonif 400/Raider maka selanjutnya TerdakwaII, Terdakwa-III, Terdakwa-IV dan Terdakwa-V membawa jasad Sdr. Rido Hehanusa ke Kamar Jenazah dan kemudian diamankan dan diproses di Denpom IV/5 Semarang. 12. Bahwa benar akibat perbuatan yang dilakukan oleh para Terdakwa mengakibatkan Sdr. Rido Hehanusa mengalami luka akibat kekerasan benda tumpul berupa luka memar, lecet dan robek pada wajah, dada, perut, punggung, tangan, kaki dan alat kelamin, terdapat patah tulang pada tulang hidung, rahang atas dan bawah, ditemukan resapan darah pada otak, tulang leher, otot leher, iga, paru-paru, jantung dan dinding rongga perut dan meninggal dunia sesuai Visum Et Repertum Nomor 89/B-9/RKBS-LD/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013 yang ditandatangani oleh dr. Gatot Suharto, S.H., SpF, M.Kes, Dengan demikian Majelis berpendapat unsur ketiga “Dengan sengaja melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena seluruh unsur-unsur dakwaan kesatu telah terpenuhi maka Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa para Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa secara bersama-sama dengan melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati“.
sengaja
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 351 ayat (3) jo 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan kedua yaitu Pasal 351 ayat 1 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga
: : :
Barangsiapa. Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri. Dengan sengaja melakukan penganiayaan.
Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur kesatu “Barang siapa” Majelis Hakim tidak akan menguraikannya kembali karena unsur tersebut telah di uraikan pada dakwaan kesatu dan telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur kedua “Secara bersama-sama atau sendiri-sendiri”, Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa dalam pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ditentukan, dipidana sebagai pembuat (dader) sesuatu perbuatan atau pidana, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan.
Menimbang
:
Bahwa dalam Undang-undang tidak ada suatu penjelasan lebih lanjut tentang apakah yang ditentukan dalam pasal 55 ayat (1)
75
ke-1 KUHP tersebut, juga tidak ada penjelasan tentang ”Turut serta melakukan perbuatan“. Menimbang
:
Bahwa oleh karena demikian Majelis Hakim akan mencari pengertian ”Turut serta melakukan perbuatan“ tersebut dalam Ilmu Hukum Pidana dan juga dalam praktek-praktek khususnya dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI karena dalam Memori Van Taelichting hanya menyebutkan bahwa “turut melakukan perbuatan“ itu apabila peserta-peserta itu langsung ikut serta dalam pelaksanaan perbuatan pidana dan lebih lanjut dari itu Memori Van Taelichting tidak memberikan penjelasan.
Menimbang
:
Bahwa dalam hal menentukan apakah ada Medepleger (orang yang turut melakukan) atau tidak, kita jangan memandang perbuatanperbuatan dari masing-masing peserta secara satu persatu berdiri sendiri-sendiri tetapi harus dilihat dalam hubungan atau keterkaitan dengan peserta lainnya. Dari perbuatan-perbuatan masing-masing peserta harus dipandang dan dinilai dalam hubungan sebagai satu kesatuan yang bulat dengan perbuatan-perbuatan peserta lainnya. Bahwa yang dianggap sebagai Medepleger atau penyertaan, bukan saja peserta yang tidak melakukan perbuatan pelaksanaan tetapi bagian penyertaannya adalah sangat erat hubungannya dengan orang-orang yang melakukan perbuatan pelaksanaan sehingga dengan demikian meskipun dilakukan bukan perbuatan-perbuatan penyelesaian (Voltooing handeling) tapi kalau kerja samanya dengan pelaku adalah erat sekali maka orang yang demikian itu telah dipandang sebagai pelaku bukan sebagai pembantu.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan pengertian penyertaan/medepleger tersebut diatas, maka apakah para Terdakwa dalam perkara ini termasuk dalam pengertian “turut melakukan“ perbuatan pidana sebagaimana yang telah di dakwaan oleh Oditur Militer.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi yang diberikan di bawah sumpah, keterangan para Terdakwa yang telah bersesuaian dengan alat bukti dan petunjuk antara satu dengan yang lainnya telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar berdasarkan Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013 Terdakwa-I selaku Pasi Intel Yonif 400/Raider mendapat perintah untuk melakukan tugas pemantauan dalam rangka monitoring guna mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Yonif-400/Raider 2. Bahwa benar dengan adanya Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013 tersebut maka pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa-I dan Terdakwa-II berangkat dari Asrama Yonif 400/Raider menuju ke Liquid kafe Jl. Thamrin Square untuk melaksanakan memonitoring. 3. Bahwa benar sesampainya di Liquid kafe Jl. Thamrin Square Terdakwa-I sempat ngobrol-ngobrol dengan beberapa security dan kemudian duduk di kursi sofa dekat meja kasir dan sementara Terdakwa-II berdiri di belakang Terdakwa-I sambil melakukan pemantauan.
76
4. Bahwa benar sekira pukul 00.30 Wib hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 tiba-tiba datang sekelompok pemuda keturunan Ambon dalam keadaan pengaruh minuman beralkohol yang diantarannya diketahui bernama Sdr. Rido Hehanusa (Korban) dan sekelompok orang Ambon tersebut hendak masuk ke dalam Diskotik Liquid Square akan tetapi dicegah oleh beberapa orang security karena tidak mempunyai tiket masuk dan kemudian disarankan oleh salah seorang security agar membeli tiket akan tetapi saat itu Sdr. Rido Hehanusa malah marah-marah dan memukul kaki Terdakwa-I dan menarik kakinya sambil Sdr. Rido Hehanusa berkata “Tidak sopan kamu” 5. Bahwa benar setelah mendapat perlakuan dari Sdr Rido Hehanusa tersebut kemudian Terdakwa-I berdiri akan tetapi badan Terdakwa-I langsung didorong oleh Sdr. Rido Hehanusa sehingga Terdakwa-I berkata “Maumu apa?” dan Sdr. Rido Hehanusa berkata juga “Lalu mau apa kamu?” dan melihat hal tersebut Terdakwa-II datang mendekati Sdr. Rido Hehanusa untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan akan tetapi salah seorang teman dari Sdr. Rido Hehanusa mendorong Terdakwa-II sehinga terjadi saling dorong mendorong dan cekcot mulut antara Terdakwa-II dengan beberapa orang teman Sdr. Rido Hehanusa sementara Terdakwa-I menghindar dan menjauh dari tempat tersebut. 6. Bahwa benar selanjutnya Sdr. Rido Hehanusa masih tetap mengejar mendekati Terdakwa-I dan menunjuk-nunjuk ke arah Terdakwa-I serta sempat menampar pipi Terdakwa-I sambil mengeluarkan kata-kata “Kamu mau apa, kalau berani keluar”, dan kemudian berkata lagi “ Kamu dua orang melawan saya gak mungkin menang, turun kalau berani”, sambil Sdr. Rido Hehanusa terus mondar-mandir di loby Liquid Thamin Square dan tetap berusaha mendekati Terdakwa-I dan berkata lagi “Anjing kamu, keluar, biarpun kamu dari anggota TNI atau Polri saya tidak takut, silahkan panggil semua”, akan tetapi dengan perbuatan dan perkataan Sdr. Rido Hehanusa tersebut Terdakwa-I tetap diam saja dan selalu menghindar dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa sambil menggebrak meja kasir dan menunjuk-nunjuk Terdakwa-I yang saat itu telah menghindar di dekat meja kasir. 7. Bahwa benar di dekat meja kasir tersebut Sdr. Rido Hehanusa terus mengumpat-umpat sambil masih berusaha untuk mendekati Terdakwa-I akan tetapi dapat dicegah oleh beberapa orang security dan kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan teman-temannya turun dari loby Liquid Thamrin Square sambil menendang tempat iklan sampai jatuh. 8. Bahwa benar setelah suasana agak tenang kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk menghubungi Terdakwa-III dan Terdakwa-IV agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan kemudian Terdakwa-I juga menghubungi Terdakwa-VI yang saat itu sedang tugas jaga piket provost agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan atas perintah tersebut Terdakwa-VI memberitahukan dan mengajak Terdakwa-V. 9. Bahwa benar kemudian Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI datang di Liquid Thamrin Square Semarang hampir bersamaan dan langsung naik ke lantai-2 (dua) dan selanjutnya setelah bertemu dengan Terdakwa-I dan Terdakwa-II kemudian Terdakwa-I mengajak untuk turun kearah parkiran dan sesampainya di dekat areal parkiran tersebut Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5,
77
Saksi-10 dan Saksi-12 melihat Terdakwa-I mengeluarkan pistol lalu mengokangnya kemudian menyelipkan kembali ke pinggangnya dan tiba-tiba Terdakwa-I menunjuk kearah Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 yang sedang duduk-duduk di sekitar areal parkiran sambil berkata “itu teman-temannya…sikat” dan saat itu juga secara spontan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI langsung mendekati Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 dan melakukan pemukulan serta tendangan hingga Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 kesakitan dan lari ketakutan. 10. Bahwa benar dalam melakukan perbuatan ini antara TerdakwaI, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI telah terjalin kerja sama dimana masing-masing Terdakwa terjadi saling hubungan dalam melakukan perbuatan untuk tujuan yang sama. 11. Bahwa benar dengan adanya perintah dari Terdakwa-I yang mengatakan “itu teman-temannya…sikat” sambil tangan Terdakwa-I menunjuk kearah 4 (empat) orang yang sedang duduk-duduk maka Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan TerdakwaVI dengan segera melaksanakan perintah tersebut karena perintah tersebut sangat jelas dipahami dan dimegerti oleh Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI. 12. Bahwa benar perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI adalah wujud dari loyalitas dan kesetiaan terhadap Terdakwa-I selaku atasannya yang saat itu menjabat sebagai Pasi Intel Yonif400/Raiders. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Secara bersama-sama” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ketiga “Dengan sengaja melakukan penganiayaan” Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah suatu perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sadar serta menghendaki/mengetahui akibat yang timbul dari perbuatan tersebut. Bahwa penganiayaan di dalam UU tidak ada ketentuannya. Menurut doktrin menafsirkan bahwa penganiayaan (In shandeling) adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka kepada orang lain. Bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan keterangan para Saksi dibawah sumpah maupun keterangan para Terdakwa yang diperkuat dengan alat bukti lain maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar berdasarkan Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013 Terdakwa-I selaku Pasi Intel Yonif 400/Raider mendapat perintah untuk melakukan tugas pemantauan dalam rangka monitoring guna mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Yonif-400/Raider 2. Bahwa benar dengan adanya Surat Perintah Danyonif 400/Raider Nomor : Sprin/80/IV/2013 tanggal 6 April 2013
78
tersebut maka pada hari Rabu tanggal 29 Mei 2013 sekira pukul 23.00 Wib Terdakwa-I dan Terdakwa-II berangkat dari Asrama Yonif 400/Raider menuju ke Liquid kafe Jl. Thamrin Square untuk melaksanakan memonitoring. 3. Bahwa benar sesampainya di Liquid kafe Jl. Thamrin Square Terdakwa-I sempat ngobrol-ngobrol dengan beberapa security dan kemudian duduk di kursi sofa dekat meja kasir dan sementara Terdakwa-II berdiri di belakang Terdakwa-I sambil melakukan pemantauan. 4. Bahwa benar sekira pukul 00.30 Wib hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 tiba-tiba datang sekelompok pemuda keturunan Ambon dalam keadaan pengaruh minuman beralkohol yang diantarannya diketahui bernama Sdr. Rido Hehanusa (Korban) dan sekelompok orang Ambon tersebut hendak masuk ke dalam Diskotik Liquid Square akan tetapi dicegah oleh beberapa orang security karena tidak mempunyai tiket masuk dan kemudian disarankan oleh salah seorang security agar membeli tiket akan tetapi saat itu Sdr. Rido Hehanusa malah marah-marah dan memukul kaki Terdakwa-I dan menarik kakinya sambil Sdr. Rido Hehanusa berkata “Tidak sopan kamu” 5. Bahwa benar setelah Sdr. Rido Hehanusa melakukan keributan sambil memaki-maki Terdakwa-I serta menampar Terdakwa-I kemudian Sdr. Rido Hehanusa dan temantemannya turun dari loby Liquid Thamrin Square sambil menendang tempat iklan sampai jatuh. 6. Bahwa benar setelah suasana agak tenang kemudian Terdakwa-I memerintahkan Terdakwa-II untuk menghubungi Terdakwa-III dan Terdakwa-IV agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan kemudian Terdakwa-I juga menghubungi Terdakwa-VI yang saat itu sedang tugas jaga piket provost agar datang ke Liquid Thamrin Square di Jl. Thamrin Semarang dan atas perintah tersebut Terdakwa-VI memberitahukan dan mengajak Terdakwa-V. 7. Bahwa benar kemudian Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI datang di Liquid Thamrin Square Semarang hampir bersamaan dan langsung naik ke lantai-2 (dua) dan selanjutnya setelah bertemu dengan Terdakwa-I dan Terdakwa-II kemudian Terdakwa-I mengajak untuk turun kearah parkiran dan sesampainya di dekat areal parkiran tersebut Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-10 dan Saksi-12 melihat Terdakwa-I mengeluarkan pistol lalu mengokangnya kemudian menyelipkan kembali ke pinggangnya dan tiba-tiba Terdakwa-I menunjuk kearah Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 yang sedang duduk-duduk di sekitar areal parkiran sambil berkata “itu teman-temannya…sikat” dan saat itu juga secara spontan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI langsung mendekati Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 dan melakukan pemukulan serta tendangan hingga Saksi-2, Saksi3, Saksi-4 dan Saksi-5 kesakitan dan lari ketakutan. 8. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa-I, TerdakwaII, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI Saksi-2 mengalami trauma tumpul berupa memar di kepala atas
79
kanan ukuran kurang lebih diameter dua sentimeter, memar di bagian dahi kiri ukuran kurang lebih diameter dua sentimeter dan memar di bagian bawah mata kiri ukuran kurang lebih panjang tiga sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 86/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Putri Nastiti R. 9. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa-I, TerdakwaII, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI Saksi-3 mengalami trauma tumpul berupa luka lecet di kelopak mata kiri atas ukuran kurang lebih diameter setengah sentimeter dan luka lecet di kelopak mata kiri bawah ukuran kurang lebih diameter setengah sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 87/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Anita. 10. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa-I, TerdakwaII, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI Saksi-4 mengalami luka lecet di dahi kiri ukuran kurang lebih panjang tiga sentimeter, pipi kiri ukuran kurang lebih panjang dua sentimeter, bawah mata kiri ukuran kurang lebih panjang satu sentimeter dan luka lecet pada kelopak mata kiri ukuran kurang lebih panjang dua sentimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor 88/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 yang ditandatangani oleh dr. Anita. 11. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa-I, TerdakwaII, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI Saksi-5 mengalami sakit pada saat terjadi pemukulan dan tidak berobat karena tidak merasa terganggu dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. 12. Bahwa benar Saksi-12 melihat pada saat Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI melakukan pemukulan dan tendangan terhadap Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 sehingga saat itu Saksi12 berusaha untuk mencegahnya akan tetapi Saksi-12 dibentak oleh salah seorang Terdakwa sehingga Saksi-12 angkat tangan dan mundur dan saat itu juga ada salah seorang korban pemukulan tersebut lari kearah Saksi-10 untuk meminta perlindungan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dengan sengaja melakukan penganiayaan” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa para Terdakwa telah melakukan tindak pidana : “Barangsiapa secara bersama-sama melakukan penganiayaan “
dengan
sengaja
Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 351 ayat (1) jo 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menimbang
:
Bahwa oleh karena para Terdakwa mampu bertanggungjawab atas perbuatannya dan dalam persidangan tidak ditemukan adanya alasan pembenar dan pemaaf maka para Terdakwa harus dihukum.
80
Menimbang
:
Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara para Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi serta tunduk terhadap ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada saat pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis akan menilai sifat dan hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa I, Terdakwa II, Terdakwa III, Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI serta hal-hal lain yang mempengaruhi, sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa-I, Terdakwa II, Terdakwa III , Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI yang secara bersamasama melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Rido Hehanusa, Sdr. Isram Liambana, Sdr. Oktav Dova Setiawan, Sdr. Agus Bintoro dan Sdr. Jul Fikar Sangaji disebabkan karena para Terdakwa tidak mampu mengendalikan emosi dan hal tersebut merupakan perbuatan yang arogan dan main hakim sendiri serta tidak mentaati hukum yang berlaku. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI adalah bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI disamping itu perbuatan tersebut juga dapat merusak citra Kesatuan khususnya dan TNI pada umumnya. 3. Bahwa perbuatan Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI yang melakukan penganiayaan mengakibatkan Sdr. Rido Hehanusa meninggal dunia serta Sdr. Isram Liambana, Sdr. Oktav Dova Setiawan, Sdr. Agus Bintoro dan Sdr. Jul Fikar Sangaji menderita sakit. 4. Bahwa seharusnya Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI tidak perlu melakukan penganiayaan.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis bukanlah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Para Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :
81
a.
b.
Menimbang
:
Hal-hal yang meringankan : 1.
Terdakwa-I, Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI berterus terang dalam memberikan keterangan sehingga memperlancar jalannya sidang.
2.
Para Terdakwa menyesal dan berjanji tidak akan berbuat lagi.
Hal-hal yang memberatkan : 1.
Perbuatan Para Terdakwa bertentangan dengan 8 wajib TNI, Sapta Marga, dan Sumpah Prajurit.
2.
Perbuatan Para Terdakwa dapat mencemarkan citra TNI di mata masyarakat.
Bahwa mengenai layak tidaknya para Terdakwa di pertahankan dalam dinas militer, Majelis Hakim berpendapat sebagai berikut : Terdakwa-I : -
Bahwa Terdakwa-I selaku atasan dari para Terdakwa yang lain dalam menghadapi permasalahan seharusnya dapat memberikan contoh yang baik kepada bawahannya dengan cara menahan emosi dan tidak main hakim sendiri, akan tetapi dalam hal ini justru Terdakwa-I yang berinisiatif untuk melakukan tindakan dan apabila hal ini dibiarkan tumbuh dalam lingkungan prajurit maka akan sangat berpengaruh buruk dan merusak dalam pembinaan disiplin di kesatuan sehingga sagatlah tidak pantas dilakukan.
-
Bahwa walaupun Terdakwa-I dan para Terdakwa yang lain telah nyata-nyata dihina dan dilecehkan harga diri dan institusinya sebagai anggota TNI oleh Sdr. Rido Hehanusa akan tetapi tidak seharusnya melakukan perbuatan hingga mengakibatkan orang lain menderita sakit dan berujung kepada kematian.
-
Bahwa seharusnya Terdakwa-I dapat mencegah dan mengendalikan para Terdakwa yang lain yang berada dalam hubungan bawahannya dan tanggungjawabnya bukannya malah mengajak dan memerintah untuk mengikuti keinginanya yang telah nyata-nyata disadari bahwa perbuatannya adalah perbuatan yang salah.
-
Bahwa perbuatan Terdakwa-I yang melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Rido Hehanusa dan bahkan memerintahkan Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, Terdakwa-V dan Terdakwa-VI untuk ikut melakukan penganiayaan adalah merupakan tindakan yang sangat berlebihan jika dibandingan dengan pokok permasalahan yang terjadi antara Terdakwa-I dengan korban Sdr. Rido Hehanusa.
-
Bahwa Terdakwa-I dengan pangkat dan setatus yang disadangnya sebagai seorang perwira yang saat itu menjabat sebagai Pasi Intel Yonif-400/Raiders, semestinya tidak melakukan perbuatan yang ceroboh dan arogan, akan tetapi Terdakwa-I selaku perwira harus mampu mengendalikan
82
emosinya dan lebih berpikir jernih dalam menghadapi suatu persoalan. -
Bahwa Terdakwa-I setelah mengetahui Sdr. Rido Hehanusa meninggalkan Liquid Thamrin Square, seharusnya Terdakwa-I kembali melaksanakan tugasnya untuk melakukan pemantauan dan monitoring, bukan malah sebaliknya menelpon dan memerintahkan para Terdakwa lainnya untuk datang ke Liquid Thamrin Square. Hal ini menunjukkan bahwa Terdakwa-I selaku perwira tidak mampu berpikiran jernih untuk tidak melayani perlakuan kasar dari Sdr. Rido Hehanusa yang saat itu dalam keadaan mabok.
Berdasarkan hal tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Terdakwa-I tidak layak lagi dipertahankan berada dalam dinas militer oleh karena itu Terdakwa harus diberhentikan dari dinas militer. Menimbang
:
Bahwa dengan penjatuhan pidanaTambahan berupa pemecatan dari dinas militer terhadap Terdakwa-1, adalah merupakan pidana yang sangat berat dirasakan bagi seorang prajurit, karena pidana pemecatan secara langsung telah mematikan karier seorang prajurit. Pidana pemecatan terhadap diri Terdakwa-1 secara psikologis akan berdampak kepada timbulnya rasa malu, tidak adanya semangat hidup, malu terhadap masyarakat, malu terhadap bawahan, malu terhadap negara dan malu terhadap keluarga. Dan dengan pidana pemecatan tersebut akan membawa akibat dikucilkanya Terdakwa-1 dari kehidupan sosiologis masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu dengan penjatuhan pidana pemecatan terhadap diri Terdakwa-1, akan memberi efek jera dan contoh bagi setiap prajurit yang lain untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran atau kejahatan-kejahatan sekecil apapun, baik dalam kehidupan di satuan terlebih kepada kehidupan masyarakat sipil di sekitarnya. Terdakwa II, III, IV, V dan VI : -
Bahwa Terdakwa II, Terdakwa III , Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI sekalipun mereka adalah bawahan dari Terdakwa-I akan tetapi seharusnya mereka dapat memberikan saran-saran atau pendapat kepada Terdakwa-I yang saat itu dalam keadaan emosi untuk tidak melakukan perbuatan yang berakibat fatal.
-
Bahwa walaupun Terdakwa II, Terdakwa III , Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI selaku bawahan dari Terdakwa-I yang bergerak atas perintah atau ajakan dari Terdakwa-I akan tetapi seharusnya mereka mampu menolak perintah tersebut karena telah diketahui bahwa perintah atau ajakan tersebut adalah perintah atau ajakan yang salah sehingga tidak harus dilaksanakan.
-
Bahwa Terdakwa II, Terdakwa III , Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini hanya sebatas untuk menunjukkan loyalitas dan jiwa korsa kepada Terdakwa-I yang telah dihina, dilecehkan dan ditampar oleh Sdr. Rido Hehanusa.
-
Perbuatan Terdakwa II, Terdakwa III , Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI secara psikologis berada dalam tekanan
83
atas perintah dari Terdakwa I. Dalam doktrin kemiliteran bahwa setiap perintah dari atasan haruslah segera dilaksanakan, dihadapkan dengan status para Terdakwa yang semuanya dalam golongan Tamtama, membuat Terdakwa II, Terdakwa III , Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI tidak mampu lagi untuk berfikir secara akal sehat, karena sebaliknya jika perintah dari Terdakwa I tidak mereka laksanakan, maka justru mereka akan dicemooh, akan dikucilkan dan dianggap tidak loyal dan tidak memiliki jiwa korsa terhadap seorang atasan yang memberi perintah. -
Bahwa sifat perbuatan dari para Terdakwa bertujuan agar semata-mata untuk memberikan efek jera terhadap perbuatan segelintir orang atau kelompok yang ingin membuat keonaran dan mengganggu keamanan di wilayah kota Semarang. Karena pada prinsipnya kehidupan warga atau masyarakat menginginkan adanya rasa aman dan rasa nyaman, jauh dari rasa ketakutan yang dibuat oleh segelintir orang atau kelompok, yang mana hal ini juga merupakan tujuan dari tugas pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman jauh dari perasaaa takut akibat ulah dari orang perorang atau kelompok atau lebih yang dikenal dengan istilah premanisme.
Berdasarkan hal tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Terdakwa II, Terdakwa III , Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI masih layak untuk dipertahankan dan masih bisa dibina tetap berada dalam dinas militer. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan para Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena para Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa selama waktu para Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Barang-barang : a. 2 (dua) potong selang air warna hijau. b. 1 (satu) potong belahan bambu. c. 1 (satu) potong ranting bambu. Karena merupakan barang bukti yang dipergunakan oleh para Terdakwa dalam melakukan perbuatannya dan barang tersebut tidak diperlukan lagi maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya dirampas untuk dimusnahkan. d.
1 (satu) potong celana panjang jean warna biru.
e.
1 (satu) pasang sandal jepit warna hijau.
Karena merupakan barang bukti yang dipakai oleh korban pada saat kejadian maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk dikembalikan kepada ahli warisnya. f.
1 (satu) keping CD rekaman CCTV di Liquid Cafe Thamrin Square Semarang.
84
Karena merupakan barang bukti hasil rekaman awal mula kejadian di Liquid Thamrin Square maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya. g.
1 (satu) unit mobil sedan Peogeot warna hitam Nopol H 7870 ZW, Noka: 504A1103511373, Nosin : 3511373.
Karena merupakan barang bukti yang digunakan sebagai sarana oleh para Terakwa dalam melakukan perbuatannya dan dari keterangan Terdakwa-III adalah kendaran pinjaman dari pihak ke-3 Pratu Anton Tajurlis Staf III/Pers Yonif-400/Raiders maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk dikembalikan kepada yang paling berhak. h.
1 (satu) unit Spm Yamaha Mio warna Hijau Nopol H 5090 ADG, Noka : MH354P002CK117259, Nosin : 54P125194.
Karena merupakan barang bukti yang digunakan sebagai sarana oleh Terakwa-IV dalam melakukan perbuatannya maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk dikembalikan kepada yang paling berhak. i.
1 (satu) unit Spm Yamaha Jupiter Z warna biru Noka : MH330C0018J034632, Nosin : 30C034630, Nopol AD 4594 CC.
Karena merupakan barang bukti yang digunakan sebagai sarana oleh Terakwa-VI dalam melakukan perbuatannya maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk dikembalikan kepada yang paling berhak. Karena merupakan barang bukti yang digunakan sebagai sarana oleh Terakwa-VI dalam melakukan perbuatannya maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk dikembalikan kepada yang paling berhak. Surat-surat : a. 1 (satu) buah BPKB mobil Peogeot A.n. Setyaningsih, alamat : Karanggeneng RT.01/02 Gunung Pati Semarang, 1 (satu) buah STNK mobil sedan peogeot Nopol H 7870 ZW A.n. Setyaningsih, alamat : Karanggeneng RT.01/02 Gunung Pati Semarang, 1 (satu) buah kunci mobil sedan Peogeot. Karena merupakan surat-surat tanda bukti kepemilikan dan kelengkapan kendaraan serta merupakan alat untuk menghidupkan kendaraan tersebut dimana kendaraan tersebut dipinjam oleh Terdakwa-III dari Pratu Anton Tajurlis Staf III/Pers Yonif-400/Raiders maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk dikembalikan kepada yang paling berhak. b. 1 (satu) buah STNK A.n. Joko Santoso alamat : Kp. Kalilangse RT.5/5 Gajahmungkur Semarang, 1 (satu) buah kunci Spm Yamaha Mio. Karena merupakan surat kelengkapan kendaraan dan merupakan alat untuk menghidupkan kendaraan tersebut, dimana kendaraan tersebut dipergunakan oleh Terdakwa-VI maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk dikembalikan kepada yang paling berhak. c. 1 (satu) buah STNK Yamaha Jupiter A.n. Sukarman Alamat : Doyo RT.18 /07 Jambakan Mbayat Klaten, 1 (satu) buah kunci Spm Yamaha Jupiter Z.
85
Karena merupakan surat kelengkapan kendaraan dan merupakan alat untuk menghidupkan kendaraan tersebut, dimana kendaraan tersebut dipergunakan oleh Terdakwa-IV maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya untuk dikembalikan kepada yang paling berhak. d.
5 (lima) lembar Visum et Repertum nomor : 89/B-9/RKBSLD/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013 ditanda tangani oleh dr. Gatot Suharto, SH, SpF, Mkes.
e.
1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 87/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Anita.
f.
1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 86/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Putri Nastiti R.
g.
1 (satu) lembar Visum et Repertum nomor : 88/Ver/Pch/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditanda tangani oleh dr. Anita. Karena merupakan kelengkapan administrasi berkas perkara dan tidak sulit menyimpannya dalam berkas perkara maka Majelis berpendapat perlu ditentukan setatusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Menimbang :
Bahwa terhadap Terdakwa-I timbul kekawatiran akan melarikan diri, melakukan tindak pidana, menghilangkan barang bukti atau mengulangi perbuatannya lagi maka Majelis Hakim memandang perlu Terdakwa-I tetap ditahan.
Menimbang :
Bahwa terhadap Terdakwa-II, Terdakwa-III, Terdakwa-IV, TerdakwaV dan Terdakwa-VI tidak ada alasan lagi untuk melakukan penahanan terhadap diri para Terdakwa tersebut sehingga Majelis Hakim perlu mengeluarkan dari tahanan sementara.
Mengingat
: 1. 2. 3. 4.
Pasal 351 ayat (3) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pasal 351 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pasal Pasal 26 KUHPM Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1.
Menyatakan : Terdakwa I
: Eko Santoso, Lettu Inf. NRP 11060014390683
Terdakwa II
: Eko Susila, Pratu NRP 31071356531087
Terdakwa III : Joko Prayitno, Praka NRP 31020600960682 Terdakwa IV : Eko Priyono, Praka NRP 31020570840780 Terdakwa V
: Andri Jaswanto, Praka NRP 31030126410581
Terdakwa VI : Didik Mardiyono, Praka NRP 31020597420382 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : “Secara bersama-sama melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati”. Dan Kedua : “Secara bersama-sama melakukan penganiayaan”. 2.
Memidana Para Terdakwa oleh karena itu dengan :
86
Terdakwa I a.
:
Pidana pokok
: Penjara selama 2 (dua) tahun.
Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. b.
Pidana tambahan
Terdakwa II
: Dipecat dari dinas militer.
: Pidana penjara selama 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan.
Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa III : Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa IV : Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa V : Pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa VI : Pidana penjara selama 8 (delapan) bulan. Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 3.
Menetapkan barang bukti berupa : a. Barang-barang : 1) 2 (dua) potong selang air warna hijau. 2) 1 (satu) potong belahan bambu. 3) 1 (satu) potong ranting bambu. Dirampas untuk dimusnahkan. 4) 1 (satu) potong celana panjang jean warna biru. 5) sandal jepit warna hijau.
1
(satu)
pasang
Dikembalikan kepada keluarga korban (Kel. Sdr. Rido Hehanusa). 6) 1 (satu) keping CD rekaman CCTV di Liquid Cafe Thamrin Square Semarang. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 7) 1 (satu) unit mobil sedan Peogeot warna hitam Nopol : H 7870 ZW, Noka : 504A1103511373, Nosin : 3511373. Dikembalikan kepada Pratu Anton, Tajurlis Staf III/Pers Yonif 400/Raiders. 8) 1 (satu) unit Spm Yamaha Mio warna Hijau Nopol : H 5090 ADG, Noka : MH354P002CK117259, Nosin : 54P125194. Dikembalikan kepada Terdakwa IV Praka Eko Priyono. 9) 1 (satu) unit Spm Yamaha Jupiter Z warna biru Noka MH330C0018J034632, Nosin : 30C034630, Nopol : AD 4594 CC.
:
Dikembalikan kepada Terdakwa VI Praka Didik Mardiyono. b. Surat-surat : 1) 1 (satu) buah BPKB mobil Peogeot A.n. Setyaningsih, alamat : Karanggeneng RT. 01/02 Gunung Pati Semarang, 1 (satu) buah STNK mobil sedan Peogeot Nopol : H 7870 ZW A.n. Setyaningsih alamat :
87
Karanggeneng RT. 01/02 Gunung Pati Semarang, 1 (satu) buah kunci mobil sedan Peogeot. Dikembalikan kepada Pratu Anton, Tajurlis Staf III/Pers Yonif 400/Raiders. 2) 1 (satu) buah STNK Spm Yamaha Mio Nopol : H 5090 ADG A.n. Djoko Santoso alamat : Kp. Kalilangse RT. 5/5 Gajahmungkur Semarang, 1 (satu) buah kunci Spm Yamaha Mio. Dikembalikan kepada Terdakwa IV Praka Eko Priyono. 3) 1 (satu) buah STNK Spm Yamaha Jupiter Nopol : AD 4594 CC A.n. Sukarman Alamat : Doyo RT. 18/07 Jambakan Bayat Klaten, 1 (satu) buah kunci Spm Yamaha Jupiter. Dikembalikan kepada Terdakwa VI Praka Didik Mardiyono. 4) 5 (lima) lembar Visum et Repertum dari RSUP Dr. Kariadi Nomor : 89/B9/RKBS-LD/VI/2013 tanggal 31 Mei 2013 ditandatangani oleh dr. Gatot Suharto, SH, SpF, Mkes. 5) 1 (satu) lembar Visum et Repertum dari RSUP Dr. Kariadi Nomor : 87/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditandatangani oleh dr. Anita. 6) 1 (satu) lembar Visum et Repertum dari RSUP Dr. Kariadi Nomor : 86/Ver/PcH/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditandatangani oleh dr. Putri Nastiti R. 7) 1 (satu) lembar Visum et Repertum dari RSUP Dr. Kariadi Nomor : 88/Ver/Pch/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013 ditandatangani oleh dr. Anita. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada : - Terdakwa I sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah). - Terdakwa II, III, IV, V dan VI masing-masing sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa I tetap ditahan.
6.
Membebaskan Terdakwa II, Terdakwa III, Terdakwa IV, Terdakwa V dan Terdakwa VI dari tahanan sementara.
Demikian ..............
88
Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 17 Desember 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Surjadi Sjamsir, S.H., M.H. NRP 1930064880269 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk Suwignyo Heri Prasetyo, S.H. NRP 1910014940863 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masingmasing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Sukino, S.H. NRP 59454, Penasihat Hukum Mayor Chk Winarjo, S.H. NRP 548444, Letnan Satu Chk RM. Hendri, S.H. NRP 11070046060381 dan Sertu Roy Bangkit Sukoco, S.H. NRP 21060150800587 serta Panitera Kapten Laut (KH) Sukadar, S.H. NRP 17609/P, di hadapan umum dan dihadiri oleh para Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Surjadi Syamsir, S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP 1930064880269 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Suwignyo Heri Prasetyo, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 1910014940863
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420
Panitera
TTD Sukadar, S.H. Kapten Laut (KH) NRP. 17609/P
Disalin sesuai dengan aslinya oleh
Panitera
Sukadar, S.H. Kapten Laut (KH) NRP. 17609/P