PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN Nomor : 61-K / PM. II - 10 / AD / XI / 2013
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Zamroni Koptu / 3910569260270 Babinsa Ramil 02/Pabelan Kodim 0714/Salatiga Semarang, 1 Pebruari 1970 Laki-laki Indonesia Islam Perum Argo Tunggal RT.4 RW.7 Kel. Ledok Kec. Argomulyo Kota Salatiga Jawa Tengah.
Terdakwa ditahan oleh Hakim Ketua sejak tanggal 25 Nopember 2013 sampai dengan 24 Desember 2013 sesuai Penetapan Penahanan Nomor : TAPHAN/ 06 / PM.II-10/AD/ XI /2013 tanggal 25 Nopember 2013. Pengadilan Militer II-10 Semarang Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1. Keputusan Danrem 073/Makutarama selaku Papera Nomor : Kep/037/IX/2013 tanggal 25 September 2013, tentang penyerahan perkara Terdakwa. 2. Surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/61/X/2013 tanggal 28 Oktober 2013. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilimil II-10 Semarang tentang Penunjukkan Hakim Nomor Tapkim/60/PM.II-10/AD/XI/2013 tanggal 6 Nopember 2013 b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor Tapsid/60/PM.II-10/AD/XI/2011 tanggal 7 Nopember 2013
4. Relas penerimaan surat panggilan untuk mengharap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
2 Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/61/X/2013 tanggal 28 Oktober 2013, di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Penipuan”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 378 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : - Pidana pokok penjara : selama 9 (sembilan) bulan. dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara. - Pidana tambahan : Dipecat dari dinas Militer . c.
Memohon agar barang bukti berupa surat-surat : 1)
1 (satu) lembar Surat Penyerahan uang dari saksi-1 kepada Terdakwa tertanggal 25 Juli 2008.
2)
1 (satu) lembar surat pernyataan kesanggupan membayar uang Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tertanggal 28 Juli 2011.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebankan Terdakwa untuk membayar perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
biaya
2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan menyesali perbuatannya, oleh karena itu memohon supaya dijatuhi pidana yang seringan-ringannya. Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/61/X/2013 tanggal 28 Oktober 2013 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal dua puluh lima bulan Juli tahun dua ribu delapan sampai dengan tanggal dua belas bulan Agustus tahun dua ribu delapan atau pada waktuwaktu setidak-tidaknya dalam bulan Juli dan Agustus tahun dua ribu delapan, setidak-tidaknya didalam tahun dua ribu delapan bertempat dirumah Nur Said (saksi-2) dengan alamat Dusun Perengsari RT 04 RW 01 Desa Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang, setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana : “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama
3 palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang.” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi TNI AD melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong Rindam IV/ Diponegoro selama 3 (tiga) bulan kemudian dilanjutkan mengikuti Sus Jur Ta Ajen di Pusdik Ajen Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Terdakwa telah beberapa kali mutasi jabatan dan kenaikan pangkat terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini statusnya masih berdinas aktif dan bertugas di Kodim 0714/Salatiga menjabat sebagai Babinsa Ramil 02/Pabelan dengan pangkat terakhir Koptu NRP 3910569260270. 2. Bahwa pada bulan Juli tahun 2008 Sdr. Wahid Ismail (saksi1) dan sdr. Nur Said (saksi-2) dating kerumah Terdakwa di Perum Argo Tunggal RT.4 RW.7 Kel. Ledok Kec. Argomulyo Kota Salatiga yang dikenalkan oleh Sdr. Wibowo, kerumah Terdakwa tersebut saksi-2 meminta tolong kepada Terdakwa untuk membantu memasukkan anak saksi-2 yang bernama Sdr. Wahid Ismail (saksi1) menjadi CPNS TNI AD, atas permintaan tersebut Terdakwa menjawab “Bisa” setelah itu Terdakwa mengatakan untuk menjadi PNS TNI AD membayar uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sebagai persyaratan yang harus dipenuhi yakni membayar terlebih dahulu uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan kekurangannya sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) dilunasi setelah saksi-1 menjadi/dilantik PNS TNI AD, atas syarat yang ditawarkan Terdakwa tersebut akhirnya saksi-1 dan saksi-2 menyetujuhi dan langsung dibuatkan surat perjanjian yang isinya apabila ada kegagalan uang akan dikembalikan. 3. Bahwa pada tanggal 25 Juli 2008 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa dating kerumah saksi-2 dengan alamat Dusun Perengsari RT 04 RW 01 Desa Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang bersama istri Terdakwa dengan tujuan untuk mengambil uang persyaratan masuk menjadi CPNS TNI AD, selanjutnya saksi1 langsung menyerahkan uang sesuai yang diminta Terdakwa yaitu sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), dengan disertai surat perjanjian yang disaksikan saksi-2 dan Sdr. Samsudin (tidak diperiksa), setelah saksi-1 menyerahkan uang Terdakwa mengatakan kepada saksi-1 dengan kata-kata “pokoknya beres, tinggal tunggu pasti jadi/dilantik PNS (Pegawai Negeri Sipil) di TNI AD. 4. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), pada malam harinya sekira pukul 20.300 Wib Terdakwa menelpon saksi-2 dan mengatakan “Pakde, sing sepuluh juta dilunasi sisan wae dari pada nunggu sesuk-sesuk wong kari nunggu panggilan wae”, (Pakde, yang sepuluh juta dilunasi sekalian saja dari pada menunggu besokbesok, hanya tinggal menunggu panggilan saja) kemudian dijawab saksi-2 “Pak, nek saiki during ana duit, seminggu maneh wae, aku tak adol barang sik”. (pak, kalau sekarang belum ada uang seminggu lagi saja. Saya jual barang dulu). Kemudian pada tanggal
4 12 Agustus 2008 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa dating lagi ke rumah saksi-2 bersama istrinya (Sdri. Puji Barokah/saksi-4) kemudian saat itu juga saksi-2 menyerahkan kekurangan uangnya sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 5. Bahwa selama Terdakwa bertemu di rumah saksi-2 telah mengatakan kepada saksi-2 dan meyakinkan kembali dengan perkataan-perkataan “pokoknya beres, tinggal tidur saja nunggu 2 (dua) tahun pasti ada panggilan menjadi PNS di lingkungan TNI AD, kalau nantinya ndak jadi diangkat/dilantik menjadi PNS di lingkungan TNI AD uang akan kembali” sehingga saksi-2 menyerahkan uang kekuranganya lagi sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) yang disaksikan oleh saksi-5 (Purwati), saksi2 dengan saksi-4 (Puji Barokah) disertai dengan tanda bukti tulisan “LUNAS 30.000.000,- tanggal 12 Agustus 2008”yang tertulis dalam surat perjanjian bagian bawah. 6. Bahwa setelah waktu jatuh tempo waktunya 2 (dua) tahun ternyata belum ada panggilan pengangkatan PNS TNI AD sehingga pada bulan Desember 2010 saksi-1 bersama saksi-2 datang ke rumah Terdakwa untuk menagih janji dan Terdakwa mengatakan “sabar dulu, tetap rampung dan mengko tak baleke duite” (sabar dulu, tetap selesai dan nanti saya kembalikan uangnya), selanjutnya saksi-1, saksi-2 beberapa kali menagih dan terakhir tanggal 28 Juli 2011 namun Terdakwa hanya membuat surat perjanjian yang isinya sanggup mengembalikan uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) namun setelah jatuh tempo Terdakwa tidak menepati janjinya sehingga saksi-1 dan saksi-2 merasa dirugikan, yang akhirnya pada hari senin tanggal 18 Maret 2013 sekira pukul 09.00 Wib saksi-1 melaporkan ke Denpom IV/3 Salatiga agar perkara Terdakwa diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. 7. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan tindak pidana penipuan (Werving) dan perkaranya oleh Pengadilan Militer II-10 Semarang telah disidangkan dan dijatuhi pidana penjara selama 4 (empat) bulan penjara dengan masa percobaan selama 8 (delapan) bulan sesuai putusan Nomor : Put/07-K/PM.II10/AD/I/2011 tanggal 31 Januari 2011 dan pada tahun 2013 Terdakwa ada 2 (dua) perkara lagi selain perkara ini dan perkranya sedang berjalan masih menunggu persidangan di Pengadilan Militer II-10 Semarang. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 378 KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan telah mengerti benar akan isi surat dakwaan yang didakwakan kepadanya dan terhadap surat dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak mengajukan Nota keberatan (Eksepsi).
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat hukum, namun akan dihadapi sendiri.
5 Menimbang
:
Bahwa meskipun Terdakwa tidak didampingi penasehat Hukum namun, majelis tetap akan memberikan hak-hak Terdakwa sesuai Hukum Acara yang berlaku.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi – 1 Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, tgl Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Wahid Ismail Swasta Semarang, 22 Agustus 1989 Laki-laki Indonesia Islam Dsn. Perengsari Ds. Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang Sekarang tinggal di Desa Duren RT 04/RW 009 Dusun Mejing Bandungan.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa Koptu Zamroni sejak bulan Juli tahun 2008 di Salatiga dan tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa Saksi pada pertengan bulan Juli 2008, saksi bersama ayahnya (Sdr. Nur Said/saksi-2) datang kerumah Terdakwa, setelah berkenalan dan terjadi perbincangan saksi ditawari Terdakwa untuk dijadikan PNS di TNI AD tanpa ikut test namun harus menunggu panggilan 1 sampai 2 Tahun. 3. Bahwa menurut Terdakwa ada syaratnya Saksi harus membayar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan cara dibayar sebanyak Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) terlebih dahulu sisanya Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dilunasi setelah saksi menjadi PNS. Dan apabila tidak masuk uang akan dikembalikan semuanya, Atas tawaran yang disampaikan oleh Terdakwa tersebut Saksi menyetujui. 4. Bahwa pada tanggal 25 Juli 2008 sekira pukul 16.00 Terdakwa datang bersama istrinya (Saksi-4 Puji Barokah) di rumah saksi di Dsn. Perengsari Ds. Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang, saksi menyerahkan uang sebanyak Rp 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa dan disertai persyaratan berupa Surat Lamaran dan Foto-copy ijasah serta surat-surat lainnya seperti Pas foto SKCK disertai tanda terima penyerahan uang 5. Pada saat menyerahkan uang kepada Terdakwa oleh Saksi-2 Sdr. Nursaid, disaksikan oleh Saksi-3 Sdr. Samsudin, juga ada istri Terdakwa juga diketahui oleh Ibu Saksi yaitu Sdri.Purwati (Saksi4) Selanjutnya pada malam harinya Saksi diberitahu oleh Bapak (Saksi-2 Nur Said ) sekitar pukul 20.30 Wib Terdakwa menelpon saksi-2 meminta kekurangannya dilunasi sekalian saja karena tinggal nunggu panggilan saja. (bahasa jawa “Pakdhe, sing sepuluh juta dilunasi sisan wae daripada nunggu sesuk-sesuk, wong kari nunggu panggilan ae”). Dan setelah satu minggu pada tanggal 12 Agustus 2008 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa beserta istrinya datang ke rumah saksi, selanjutnya saksi-2 menyerahkan
6 uang lagi sejumlah Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa, dan Terdakwa kemudian menulis di bagian bawah surat pernyataan yang berbunyi : lunas Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tanggal 12 Agustus 2008. 6. Bahwa setelah 2 (dua) tahun berjalan saksi menunggu, pada bulan Desember 2010, Saksi bersama Saksi-2 datang ke rumah Terdakwa untuk menanyakan kapan diangkat jadi PNS dan Terdakwa menjawab belum ada sabar saja, pasti jadi kalau melalui Terdakwa. Setelah beberapa kali Saksi menanyakan kepada Terdakwa Terdakwa hanya janji-janji saja hingga Saksi kesal, akhirnya Saksi tidak percaya lagi kepada Terdakwa. 7. Akhirnya Saksi menagih janji Terdakwa supaya uang Saksi sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta) yang telah diterima Terdakwa supaya dikembalikan saja karena sudah gagal, pada saat itu Terdakwa mengatakan “Sabar dulu, tetap rampung mengko tak balekke duite”.(sabar dulu pasti selesai nanti uangnya akan dikembalikan ). 8. Bahwa setelah itu, setiap kali saksi dan saksi-2 menagih janji kepada Terdakwa hanya diberi janji-janji saja dan tidak pernah ditepati oleh Terdakwa, sehingga pada tanggal 28 Juli 2011 saksi-2 kembali menagih kepada Terdakwa di rumahnya. Terdakwa kemudian membuat surat pernyataan yang isinya Terdakwa sanggup mengembalikan uang sebanyak Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) pada bulan Oktober 2011, namun ternyata setelah tiba waktunya jatuh tempo Terdakwa juga tidak menepati janjinya sehingga saksi kemudian melapor ke Denpom IV/3 Salatiga. 9. Bahwa saksi sudah tidak percaya lagi kepada Terdakwa dan tidak mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan Terdakwa untuk menjadikan saksi sebagai PNS TNI, saksi hanya mengetahui bahwa dirinya sudah membuat surat lamaran dan sudah diserahkan kepada Terdakwa dan disuruh menunggu, namun setelah menunggu selama 2 (dua) tahun ternyata tidak pernah ada panggilan maupun kelulusan menjadi CPNS. 10. Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa, saksi menderita kerugian sejumlah Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian yaitu : a.
Terdakwa bukan menawarkan tetapi orang tuanya Saksi yaitu Pak Nursaid yang datang .dan minta tolong kepada Terdakwa supaya anaknya bisa diterima jadi PNS.
b.
Terdakwa tidak pernah menjanjikan kepada Saksi pasti jadi PNS namun akan mengusahakan,
Atas sangkalan, Terdakwa Saksi membenarkan bahwa awalnya memang Saksi bersama Ayahnya Saksi-2 Nursaid datang kepada Terdakwa untuk minta tolong, kemudian Terdakwa menjanjikan bisa, kalau gagal uang kembali nyatanya sampai sekarang uang belum dikembalikan Terdakwa. Sedangkan lainnya Saksi tetap pada keterangannya.
7 Saksi-2 Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, Tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Nur Said Swasta Semarang, 7 Juni 1967 Laki - laki Indonesia Islam Dsn. Perengsari RT 004 RW 001 Ds. Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa Koptu Zamroni sejak bulan Juli tahun 2008 di Salatiga dikenalkan oleh Sdr. Bowo dan tidak ada hubungan keluarga/family. 2. Bahwa sekira pertengahan Juli 2008 Saksi bersama anaknya (Sdr. Wahid Ismail/Saksi-1) diajak teman Saksi yang bernama Sdr. Bowo alamat Ds. Banaran Kec. Bandungan Kab. Semarang untuk berkenalan dengan Terdakwa di rumah Terdakwa Perum Argo tunggal RT 04 RW 07 Ledok Kota Salatiga. Sesampainya di rumah Terdakwa terjadi perbincangan Saksi minta tolong Terdakwa untuk menjadikan anak Saksi menjadi anggota TNI-AD dan Terdakwa sanggup membantu anak Saksi. Namun karena tinggi badan nya kurang memenuhi syarat maka ditawari Terdakwa masuk saja menjadi PNS dan Saksi setuju saja. 3. Bahwa Terdakwa menjanjikan kepada Saksi untuk menjadi PNS harus sabar menunggu satu hingga dua tahun. Dengan syarat membayar sejumlah Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah), dengam cara dibayar terlebih dahulu Rp 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) sedangkan kurangnya Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dibayarkan setelah Saksi-1 sudah jadi/dilantik menjadi PNS. Saksi dan Saksi-1 menyetujui dan hari itu juga langsung dibuatkan surat perjanjian bersama dan apabila ada kegagalan maka uang yang sudah diberikan kepada Terdakwa tersebut akan dikembalikan. 4. Bahwa pada tanggal 25 Juli 2008 Terdakwa bersama istrinya datang kerumah Saksi sekira pukul 16.00 WIB Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa. Disertai penyerahan surat tanda terima Setelah itu Terdakwa pulang ke rumahnya, namun malam harinya sekira pukul 20.30 WIB Saksi menerima telephon dari Terdakwa yang mengatakan (bahasa Jawa "Pakdhe, sing sepuluh juta dilunasi sisan wae daripada nunggu sesuk sesuk, wong kari nunggu panggilan ae',) Pak de yang sepuluh dilunasi sekalian aja kan daripada nunggu besuk, kan hanya nunggu panggilan saja. kemudian Saksi menjawab (" Pak, nek saiki durung ana duit, seminggu maneh wae, aku tak adol barang sik".) dijawab oleh Saksi kalau sekarang belum ada duit jual barang dulu, Kemudian pada tanggal 12 Agustus 2008 sekira pukul 17.00 WIB Terdakwa bersama istrinya datang lagi ke rumah Saksi, selanjutnya Saksi menyerahkan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa, dan Terdakwa menulis di bagian bawah surat perjanjian tersebut yang bunyinya "LUNAS 30.000.000,- TGL 12-82008."
8 5. Bahwa setelah 2 (dua) tahun kemudian yaitu bulan Desember 2010 ternyata belum ada kepastian, sehingga Saksi dan Saksi-1 datang ke rumah Terdakwa untuk menagih janji dan meminta uangnya dikembalikan saja karena marasa sudah gagal, namun Terdakwa mengatakan ( bahasa jawa "Sabar dulu. Tetap rampung mengko tak balekke duite.) sabar dulu tetap selesai nanti saya kembalikan uangnya) Setelah itu setiap Saksi dan Saksi-2 datang menagih kepada Terdakwa hanya dijanji-janjikan saja dan tidak pernah ditepati 6. Bahwa setelah kurang lebih nunggu selama 2 tahun pada tanggal 28 Juli 2011 Saksi datang kerumah Terdakwa untuk menagih janji Terdakwa di rumah Terdakwa, kemudian Terdakwa membuat surat pernyataan yang isinya bahwa Terdakwa sanggup mengembalikan uang Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) pada bulan Oktober 2011, namun ternyata setelah waktu yang ditentukan Terdakwa tidak juga menepati janjinya, sehingga Saksi melaporkan Terdakwa ke Denpom IV/3 Salatiga. 7. Bahwa yang membuat Saksi percaya kepada Terdakwa adalah karena Terdakwa adalah seorang anggota TNI aktif dan gaya bicaranya yang meyakinkan. 8. Bahwa Saksi tidak mengetahui tindakan apa saja yang telah dilakukan Terdakwa untuk menjadikan Saksi-1 sebagai PNS TNI, padahal Saksi-1 sudah membuat surat lamaran dan menyerahkan kepada Terdakwa, namun setelah menunggu selama 2 (dua) tahun ternyata tidak pernah ada panggilan maupun informasi tentang kelulusan CPNS tersebut 9. Bahwa uang yang telah diserahkan sejumlah Rp 30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) kepada Terdakwa sebagai persyaratan untuk menjadi PNS sampai sekarang belum dikembalikan sedikitpun kepada Saksi dan belum pernah ada upaya penyelesaian yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Seksi. 10. Bahwa karena perbuatan yang dilakukan Terdakwa, Saksi menderita kerugian sebesar RP 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). Atas keterangan Saksi-2 tersebut, Terdakwa menyangkal bahwa Terdakwa tidak pernah menjanjikan bisa masuk hanya membantu mengusahakan atas sangkalan Terdakwa Saksi tetap pada keterangannya.
Saksi-3 : Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Samsudin Swasta Semarang, 1 Januari 1977 Laki - Laki Indonesia Islam Dsn. Perengsari RT 004 RW 001 Ds. Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang
9 Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Koptu Zamroni sejak bulan Juli 2008 di Semarang, dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 25 Juli 2008 sekira pukul 16.00 WIB Saksi didatangi kakak Saksi (Sdr. Nur Said/saksi-2) yang kebetulan masih tetangga Saksi yang minta tolong Saksi untuk menyaksikan penyerahan uang dan surat perjanjian kepada Terdakwa sebagai persyaratan Saksi-1 untuk menjadi PNS TNI AD di rumah Saksi-2, Saksi bertemu dengan Terdakwa, Saksi-1, Saksi-2 dan Sdri. Purwati (Saksi-5), kemudian Saksi kemudian menandatangani surat sebagai Saksi, setelah itu Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa. Setelah penyerahan uang itu kemudian Terdakwa pulang ke rumahnya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Yupiter MX wama merah. 3. Bahwa sepengetahuan Saksi setelah Saksi-1 dan Saksi-2 menunggu selama 2 (dua) tahun yaitu tahun 2010 ternyata tidak ada kepastian untuk diterima menjadi PNS TNI AD, dari Terdakwa sehingga karena sudah merasa gagal Saksi-1 dan Saksi-2 meminta kembali uang yang telah diterima oleh Terdakwa sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juts rupiah). Namun sampai sekarang Terdakwa belum mengembalikan dan hanya memberi janji janji saja sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 merasa kecewa dan melaporkan kejadiaan tersebut ke Denpom lV/3 Salatiga. 4. Bahwa Saksi mengetahui isi dari surat perjanjian antara Saksi-1, Saksi-2 dan Terdakwa tersebut adalah bahwa Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa guna kelancaran masuk menjadi CPNS TNI AD, dan apabila di kemudian hari ada kegagalan maka uang tersebut akan dikembalikan seluruhnya oleh Terdakwa. Pada saat itu Terdakwa juga mengatakan "Pokoknya beres, tinggal tidur saja nunggu 2 (dua) tahun pasti ada panggilan menjadi PNS di TNI AD. Kalau nanti tidak diangkat/dilantik menjadi PNS, uang akan saya kembalikan Tenang saja". 5. Bahwa pada saat penyerahan uang sebesar Rp 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) diserahkan langsung oleh Saksi-1 kepada Terdakwa dengan disaksikan oleh Saksi, Saksi-2 dan Sdri. Purwati, sedangkan penyerahan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Terdakwa Saksi tidak tahu. 6. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pernah menjanjikan uang tersebut akan dikembalikan kepada Saksi-1 dengan membuat surat perjanjian bahwa Terdakwa akan mengembalikan uang pada tanggal 28 Juli 2011, tetapi setelah jatuh tempo ternyata Terdakwa tidak juga menepati dan berbohong lagi. 7. Bahwa Saksi mengetahui akibat dari perbuatan yang dilakukan Terdakwa, Saksi-1 dan Saksi-2 menderita kerugian sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah).
Atas keterangan Saksi-3 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
10 Saksi-4 Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, Tanggal Lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : :
Purwati Swasta Semarang, 15 Maret 1972 perempuan Indonesia Islam Dsn. Perengsari RT 004 RW 001 Ds. Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Koptu Zamroni sejak bulan Juli 2008 di Kec. Bandungan Kab. Semarang, namun tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa sekira pertengahan bulan Juli 2008 suami Saksi (Sdr. Nur Said/lSaksi-2) bersama anak Saksi (Sdr Wahid Ismail/Saksi-1) pergi ke rumahnya Terdakwa bersama Sdr. Bowo bermaksud untuk menjadikan anak kami Sdr. Wahid Ismail masuk menjadi anggota TNI-AD. Menurut suami Saksi karena tinggi badannya kurang maka Saksi-2 ditawari Terdakwa menjadi PNS saja. Atas tawaran Terdakwa tersebut anak Saksi maupun Saksi-2 setuju.---3. . Pada tanggal 25 Juli 2008 sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa datang ke rumah Saksi, dalam perbincangan tersebut terjadi kesepakatan bahwa Saksi-1 akan dijadikan PNS TNI AD dengan syarat membayar uang sebesar Rp 30.000.000,(tiga puluh juta rupiah), dan apabila mengalami kegagalan Terdakwa sanggup mengembalikan uang tersebut. Kemudian dibuatkan surat perjanjian penyerahan uang, dan saat itu juga Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa. 4. Bahwa pada tanggal 12 Agustus 2008 sekira pukul 17.00 WIB Terdakwa bersama istrinya datang lagi ke rumah Saksi namun Saksi tidak ada dirumah sedang ikut pengajian dikampung. Suami memberitahu Saksi bahwa ia telah menyerahkan lagi uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh juta rupiah), . 5. Bahwa setelah 2 (dua) tahun kemudian ternyata tidak ada kabar yang jelas sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 mendatangi rumah Terdakwa untuk menagih dan meminta kembali uang yang telah diserahkan kepada Terdakwa sesuai dengan surat perjanjian yang telah dibuat, pada saat itu Terdakwa menyanggupi akan mengembalikan uang tersebut dengan membuat surat kesanggupan yang isinya Terdakwa sanggup mengembalikan uang Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dalam bulan Oktober 2011, namun ternyata setelah jatuh tempo waktu yang ditentukan, Terdakwa tidak juga menepatinya dan hanya memberikan janji-janji sehingga Saksi-1 merasa ditipu dan melapor ke Denpom IV/3 Salatiga. 6. Bahwa pada saat penyerahan uang sebesar Rp 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) dari Saksi-1 kepada Terdakwa kebetulan dirumah ada Saksi, Saksi-2 dan Saksi-3, sedangkan saat
11 penyerahan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang menyerahkan adalah Saksi-2 . 7. Bahwa pada saat penyerahan uang tersebut Terdakwa mengatakan "Pokoknya kalau Sdr. Wahid Ismail tidak jadi/dilantik PNS di TNI AD, uang akan saya kembalikan seluruhnya. Saat itu Saksi, Saksi-1 dan Saksi-2 merasa percaya kepada Terdakwa karena gaya bicaranya yang meyakinkan dan juga Terdakwa adalah seorang anggota TNI yang aktiff. 8. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-2 mengalami kerugian sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah). Atas keterangan Saksi-4 tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian yaitu bahwa Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-2 bahwa kalau uang ini akan disampaikan kepada rekannya yang di Semarang atas sangkalan Terdakwa Saksi sudah tidak ingat. Menimbang
:
Bahwa nomor urut Saksi-4 telah berubah menjadi Saksi-5 telah dipanggil oleh Oditur sesuai Undang-undang beberapa kali, menurut keterangan Terdakwa istrinya pergi ke Jakarta dan tidak diketahui keberadaannya. Oleh jarena itu berdasarkan Pasal 155 Ayat (1) UU 31/97 bahwa keterangan Saksi yang tidak hadir dapat dibacakan. Bahwa karena Saksi merupakan istri Terdakwa maka atas kesediaan Terdakwa keterangan Saksi kemudian dibacakan. Saksi-5 : Nama Lengkap Pekerjaan Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : :
Puji Barokah Swasta Semarang, 25 Maret 1972 Laki-laki Indonesia Islam Perum Argo Tunggal RT 04 RW 07 Ds. Ledok Kac. Argomulyo Kota Salatiga.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa Koptu Zamnoni sejak tahun 1991 di Ambarawa, hubungan adalah sebagai suami istri. 2. Bahwa pada tahun 2008 Saksi bersama Sdr. Wahid Ismail/Saksi-1 termasuk yang lainnya total 15 (lima belas) orang yang Saksi lupa namanya, didaftarkan Terdakwa untuk menjadi CPNS TNI AD melalui Serma Erriyono yang saat itu belum dipecat dan masih berdinas di Jasdam IV/Diponegoro, dengan cara Saksi-1 menyerahkan persyaratan surat-surat untuk pendaftaran CPNS TNI AD kepada Terdakwa, selanjutnya Terdakwa menyerahkan kepada Serma Erriyono. 3. Bahwa Saksi, Saksi-1 dan yang lainnya belum pernah mengikuti test penerimaan CPNS tersebut, karena Serma Erriyono mengatakan kepada Terdakwa, bahwa tidak perlu test karena lewat belakang, tinggal tunggu 2-3 tahun pasti ada panggilan/diterima menjadi PNS TNI, namun ternyata sampai jatuh tempo waktu yang dijanjikan ternyata tidak pernah ada panggilan dan hingga sekarang tidak pernah ada kejelasan.
12 4. Bahwa Saksi mengetahui Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Terdakwa karena Terdakwa sendiri yang bercerita kepada Saksi, sedangkan untuk saksi-saksi yang mengetahui penyerahan uang tersebut Saksi tidak mengetahuinya. 5. Bahwa Saksi dan Terdakwa pernah datang ke rumah Saksi-1 tetapi tidak melihat penyerahan uang sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) dari Saksi-1 kepada Terdakwa. 6. Bahwa Saksi mengetahui dari cerita Terdakwa bahwa setelah menerima uang dari Saksi-1, kemudian uang tersebut diserahkan kepada Serma Erriyono sebagai syarat untuk kelancaran dalam pendaftaran CPNS TNI AD. 7. Bahwa selain Saksi-1 ada 15 (lima belas) orang lainnya yang masing-masing orang menyerahkan uang kepada Terdakwa secara bervariasi yang total keseturuhan jumlahnya kurang lebih Rp 700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah) dan uang tersebut seluruhnya diserahkan Terdakwa kepada Serma Erriyono. Penyerahan uang dari Terdakwa kepada Serma Erriyono tersebut ciibuatkan surat tanda bukti penyerahan uang, dan sekarang surat tersebut ada di Otmil II-10 Semarang dalam berkas Serma Erriyono dan Terdakwa pada tahun 2011 dalam kasus Werving. 8. Bahwa tujuan Terdakwa menjanjikan Saksi-1 untuk menjadi PNS TNI AD dengan persyataran uang sebesar Rp 30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) tersebut adalah untuk mencari rejeki sampingan. Atas keterangan Saksi-5 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa di dalam Persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi TNI AD melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong Rindam IV/ Diponegoro selama 3 (tiga) bulan kemudian dilanjutkan mengikuti Sus Jur Ta Ajen di Pusdik Ajen Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Terdakwa telah beberapa kali mutasi jabatan dan kenaikan pangkat terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini statusnya masih berdinas aktif dan bertugas di Kodim 0714/Salatiga menjabat sebagai Babinsa Ramil 02/Pabelan dengan pangkat terakhir Koptu NRP 3910569260270 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Wahid lsmail/Saksi-1 serta Saksi-2 Nur Said pada tahun 2008 di rumah Terdakwa di Perum Argo tunggal RT 04 RW 07 Ds. Ledok Kec. Argomulyo Kota Salatiga, dan tidak ada hubungan keluarga. 3. Bahwa pada bulan Juni 2008 sekira pukul 15.00 WIB teman Terdakwa yang bernama Ari Wibowo alamat Ds. Baran Kec. Ambarawa Kab. Semarang datang ke rumah Terdakwa dengan mengajak Saksi-1 dan Saksi-2 yang beralamat di Ds. Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang. Dalam perbincangan itu Saksi-2 meminta bantuan Terdakwa untuk memasukkan anaknya menjadi anggota TNI-AD kemudian Terdakwa bersedia membantu untuk mengusahakannya.
13 4. Bahwa Setelah Terdakwa mengukur tinggi badan Saksi-1 ternyata tinggi badannya kurang, sehingga terdakwa menawarkan kepada Saksi-2 masuk saja menjadi PNS dan tawaran tersebut disetujui oleh Saksi-1 maupun Saksi-2. Selanjutnya Terdakwa berjanji akan mengusahakan agar Saksi-1 bisa masuk menjadi PNS namun harus sabar 1 hingga 2 Tahun. 5. Bahwa kemudian Saksi-2, menanyakan berapa biayanya Terdakwa menjawab "Bisa, nanti ada rekan saya yang di Semarang yang bisa membantu. Saksi-1 bertanya lagi "Biasanya dananya berapa pak?", Terdakwa menjawab " kalau tentara Rp 40.000.000,(empat puluh juta rupiah), sedangkan PNS TNI AD Rp 30.000.000,(tiga puluh juta rupiah)". 6. Bahwa pada tanggal 25 Juli 2008 sekira pukul 16.00 WIB Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 bersama istrinya (Saksi-5) untuk mengambil persyaratan pendaftaran Saksi-1, setelah bertemu selanjutnya Saksi-2 menyerahkan uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa untuk kelancaran pendaftaran CPNS TNI AD yang kemudian dibuatkan surat perjanjian bersama sebagai bukti penyerahan uang dengan catatan "APABILA DI KEMUDIAN HARI ADA KEGAGALAN MAKA UANG AKAN DIKEMBALIKAN SELURUHNYAA. 7. Bahwa pada tanggal 12 Agustus 2008 sekira pukul 17.00 WIB Terdakwa bersama istrinya/Saksi-5 datang ke rumah Saksi-2 untuk menerima kekurangan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dan saat Saksi-2 meyerahkan uang tersebut sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), kemudian Terdakwa menulis di bagian bawah surat perjanjIan yang pernah dibuat sebelumnya yang berbunyi "LUNAS 30.000.000 TGL 12-82008" 8. Bahwa orang Semarang yang dimaksud Terdakwa adalah Serma Erriyono anggota Jasdam IV/Diponegoro alamat Perum Babadan Permai Kec. Babadan Kab. Semarang, tapi sekarang sudah dipecat dari TNI AD pada tahun 2011 dalam kasus Werving dengan Terdakwa. 9. Bahwa Terdakwa telah menyesal dan Terdakwa mohon diberi waktu selama 3 (tiga) bulan untuk mencari uang guna mengembalikan uang yang telah dipakai oleh Terdakwa dengan menjual rumah milik Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan berupa : Surat-surat : 1)
1 (satu) lembar Surat Penyerahan uang dari saksi-1 kepada Terdakwa tertanggal 25 Juli 2008.
2)
1 (satu) lembar surat pernyataan kesanggupan membayar uang Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tertanggal 28 Juli 2011.
Yang telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi ternyata telah dibenarkan oleh Terdakwa dan para Saksi serta telah bersesuaian dengan bukti-bukti lainnya, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang di dakwakan kepada Terdakwa.
14
Menimbang
Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa didepan persidangan yang mengatakan bahwa, mengenai uang yang diterima oleh Terdakwa dari Saksi-2 Sdr. Nur Said sebesar Rp. 30 000.000.- (tiga puluh juta Rupiah) semuanya telah diberikan kepada Serma Erriyono, Anggota Jasdam IV/Diponegoro yang telah lari meninggalkan kesatuannya. Atas keterangan Terdakwa tersebut hanya didukung oleh Saksi-5 Sdri. Puji Barokah yang tidak lain adalah istri Terdakwa sendiri. Bahwa berdasarkan Pasal 175 Ayat (3) UU No. 31 Tahun 1997, bahwa keterangan Terdakwa hanya dapat digunakan untuk dirinya sendiri. Oleh karena keterangan Terdakwa tidak didukung oleh bukti–bukti yang lainnya maka keterangan Terdakwa harus dikesampingkan. :
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain di persidangan dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi TNI AD melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong Rindam IV/ Diponegoro selama 3 (tiga) bulan kemudian dilanjutkan mengikuti Sus Jur Ta Ajen di Pusdik Ajen Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Terdakwa dinas di Ajendam IV/Dip dan telah beberapa kali mutasi jabatan dan kenaikan pangkat terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini statusnya masih berdinas aktif dan bertugas di Kodim 0714/Salatiga menjabat sebagai Babinsa Ramil 02/Pabelan dengan pangkat terakhir Koptu NRP 3910569260270. 2. Bahwa benar pada bulan Juli tahun 2008 Sdr. Wahid Ismail (saksi-1) dan sdr. Nur Said (saksi-2) datang kerumah Terdakwa di Perum Argo Tunggal RT.4 RW.7 Kel. Ledok Kec. Argomulyo Kota Salatiga yang dikenalkan oleh Sdr. Wibowo, 3. Bahwa benar, tujuan Saksi-1 dan Saksi-2 meminta tolong kepada Terdakwa untuk membantu memasukkan anak saksi-2 yang bernama Sdr. Wahid Ismail (saksi-1) awalnya menjadi Anggota TNI-AD karena tinggi badannya kurang maka oleh Terdakwa Saksi-1 ditawari menjadi CPNS TNI AD, atas tawaran dari Terdakwa Saksi bersedia. Setelah itu Saksi-2 Sdr. Nur Said menanyakan kepada Terdakwa berapa biayanya, dan Terdakwa mengatakan untuk menjadi TNI-AD sebesar Rp 40.000.000,sedangkan PNS TNI AD membayar uang sebesar Rp 30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) dan sebagai persyaratan yang harus dipenuhi yakni membayar terlebih dahulu uang muka sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan kekurangannya sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dilunasi setelah saksi-1 menjadi/dilantik PNS TNI AD, atas syarat yang ditawarkan Terdakwa tersebut akhirnya saksi-1 dan saksi-2 menyetujuhi dan langsung dibuatkan surat perjanjian yang isinya apabila ada kegagalan uang akan dikembalikan. 4. Bahwa benar pada tanggal 25 Juli 2008 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa datang kerumah saksi-2 dengan alamat Dusun Perengsari RT 04 RW 01 Desa Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang bersama istri Terdakwa dengan tujuan untuk mengambil uang persyaratan masuk menjadi CPNS TNI AD, selanjutnya saksi-
15 1 langsung menyerahkan uang sesuai yang diminta Terdakwa yaitu sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), dengan disertai surat perjanjian yang disaksikan saksi-2 dan Sdr. Samsudin (tidak diperiksa), setelah saksi-1 menyerahkan uang Terdakwa mengatakan kepada saksi-1 dengan kata-kata “pokoknya beres, tinggal tunggu pasti jadi/dilantik PNS (Pegawai Negeri Sipil) di TNI AD. 5. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), pada malam harinya sekira pukul 20.300 Wib Terdakwa menelpon saksi-2 dan mengatakan dalam bahasa Jawa (“Pakde, sing sepuluh juta dilunasi sisan wae dari pada nunggu sesuk-sesuk wong kari nunggu panggilan wae”) , Pakde, yang sepuluh juta dilunasi sekalian saja dari pada menunggu besok-besok, hanya tinggal menunggu panggilan saja) kemudian dijawab saksi-2 dalam bahasa Jawa ( “Pak, nek saiki durung ana duit, seminggu maneh wae, aku tak adol barang sik” ). “pak, kalau sekarang belum ada uang seminggu lagi saja. Saya jual barang dulu “. 6. Bahwa benar, pada tanggal 12 Agustus 2008 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa datang lagi ke rumah saksi-2 bersama istrinya (Sdri. Puji Barokah/saksi-5) kemudian saat itu juga saksi-2 menyerahkan kekurangan uangnya sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah). 7. Bahwa benar selama Terdakwa bertemu di rumah saksi-2 telah mengatakan kepada saksi-2 dan meyakinkan kembali dengan perkataan-perkataan “pokoknya beres, tinggal nunggu saja 2 (dua) tahun pasti ada panggilan menjadi PNS di lingkungan TNI AD, kalau nantinya ndak jadi diangkat/dilantik menjadi PNS di lingkungan TNI AD uang akan kembali” sehingga saksi-2 menyerahkan uang kekuranganya lagi sebesar Rp 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) yang disaksikan oleh saksi-4 (Purwati), saksi2 dengan saksi-5 (Puji Barokah) disertai dengan tanda bukti tulisan “LUNAS 30.000.000,- tanggal 12 Agustus 2008”yang tertulis dalam surat perjanjian bagian bawah. 8. Bahwa benar setelah waktu jatuh tempo waktunya 2 (dua) tahun ternyata belum ada panggilan pengangkatan PNS TNI AD sehingga pada bulan Desember 2010 saksi-1 bersama saksi-2 datang ke rumah Terdakwa untuk menagih janji dan Terdakwa mengatakan “sabar dulu, tetap rampung dan mengko tak baleke duite” (sabar dulu, tetap selesai dan nanti saya kembalikan uangnya), selanjutnya saksi-1, saksi-2 beberapa kali menagih dan terakhir tanggal 28 Juli 2011 namun Terdakwa hanya membuat surat perjanjian yang isinya sanggup mengembalikan uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) namun setelah jatuh tempo Terdakwa tidak menepati janjinya sehingga saksi-1 dan saksi-2 merasa dirugikan, Menimbang
:
Bahwa pada dasarnya Majelis Hakim sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer tentang terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur sebagaimana yang disampaikan dalam tuntutanya, namun mengenai uraian pembuktiannya Majelis akan menguraikannya sendiri sebagaimana dikemukakan lebih lanjut dibawah ini. Sedangkan mengenai pidananya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusan ini.
16
Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : -
Unsur kesatu
: Barangsiapa.
-
Unsur kedua
: Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.
: -
Unsur ketiga
: Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang, maupun menghapus piutang.
Bahwa mengenai dakwaan tersebut, mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : -
Majelis
Hakim
Unsur Kesatu “ Barangsiapa “
Bahwa yang dimaksud dengan “Barang siapa” adalah setiap “person” atau individu siapa saja warga negara Indonesia maupun warga negara Asing apabila melakukan tindak pidana sebagaimana yang tertera dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 KUHP melakukan Tindak Pidana di Indonesia dan mampu bertanggung jawab terharap tindak pidana yang dilakukannya. Untuk dapat menjatuhkan hukuman (pidana) kepada pelaku tindak pidana atau subyek, maka ia harus mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya. Bahwa pelaku sebagai subyek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidak diliputi oleh keadaan-keadaan yang terdapat dalam Pasal 44 KUHP yakni jiwanya cacat dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti yang telah bersesuaian satu dengan yang lain di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi TNI AD melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong Rindam IV/ Diponegoro selama 3 (tiga) bulan kemudian dilanjutkan mengikuti Sus Jur Ta Ajen di Pusdik Ajen Bandung selama 4 (empat) bulan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Terdakwa bertugas di Ajendam IV/Dip, pada tahun 1992 hingga 2003, telah beberapa kali mutasi jabatan dan kenaikan pangkat terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif sebagai Ta Kima Korem 073/MKT dengan pinjam jabatan di Kodim 0714/Salatiga sebagai Babinsa Ramil 02/Pabelan dengan pangkat terakhir Koptu NRP 3910569260270. 2. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota TNI-AD adalah sebagai warga negara Indonesia pada umumnya tunduk
17 kepada Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 3. Bahwa benar Terdakwa sebagai individu/ person dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh majelis dengan baik dan tidak ada tanda-tanda bahwa Terdakwa dalam keadaan sakit sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 44 KUHP, sehingga majelis menilai bahwa Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa dapat mempertanggung jawabkan perbuatan pidananya. 4. Bahwa benar, tidak ada orang lain lagi yang dihadapkan kepersidangan selain diri Terdakwa yaitu Koptu Zamroni NRp 3910569260270.Anggota Babinsa Ramil 02/Pabelan di Kodim 0714/Salatiga. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi.Unsur Kedua : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.
Menimbang
:
Bahwa yang dimaksud “Dengan maksud” merupakan pengganti kata-kata “Dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan pelaku tindak pidana. Menurut MvT “Kesengajaan” adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya bahwa seseorang yang melakukan suatu tindakan “dengan sengaja”, ia menghendaki dan menginsyafi tindakan tersebut beserta akibatnya. Bahwa penempatan unsur “Dengan maksud” di depan perumusan delik, berarti unsur ini mencakup seluruh unsur yang ada di belakangnya, yaitu unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum. Sedangkan arti kata ada dua alternatif, yaitu :
“menguntungkan” dalam unsur ini
-
Yang pertama bahwa keuntungan itu dinikmati Terdakwa sendiri.
-
Yang kedua bahwa keuntungan itu dinikmati orang lain.
Bahwa maksud pelaku untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain itu tidak dipersoalkan apakah orang yang menyerahkan uang itu merasa dirugikan, tetapi jika orang yang menyerahkan uang tersebut merasa dirugikan, maka hal itu dapat digunakan untuk memperkuat maksud pelaku yaitu mendapatkan suatu keuntungan. Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti yang telah bersesuaian satu dengan yang lain di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada bulan Juli tahun 2008 Sdr. Wahid Ismail (saksi-1) dan sdr. Nur Said (saksi-2) datang kerumah
18 Terdakwa di Perum Argo Tunggal RT.4 RW.7 Kel. Ledok Kec. Argomulyo Kota Salatiga yang dikenalkan oleh Sdr. Wibowo, 2. Bahwa benar, tujuan Saksi-1 dan Saksi-2 meminta tolong kepada Terdakwa untuk membantu memasukkan anak saksi-2 yang bernama Sdr. Wahid Ismail (saksi-1) awalnya menjadi Anggota TNI-AD karena tinggi badannya kurang maka oleh Terdakwa Saksi-1 ditawari menjadi CPNS TNI AD, atas tawaran dari Terdakwa Saksi bersedia. Setelah itu Saksi-2 Sdr. Nur Said menanyakan kepada Terdakwa berapa biayanya, dan Terdakwa mengatakan untuk menjadi TNI-AD sebesar Rp 40.000.000,- sedangkan PNS TNI AD membayar uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan sebagai persyaratan yang harus dipenuhi yakni membayar terlebih dahulu uang muka sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan kekurangannya sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dilunasi setelah saksi-1 menjadi/dilantik PNS TNI AD, atas syarat yang ditawarkan Terdakwa tersebut akhirnya saksi-1 dan saksi-2 menyetujuhi dan langsung dibuatkan surat pernyataan yang isinya “ apabila ada kegagalan uang akan dikembalikan”. 2. Bahwa benar pada tanggal 25 Juli 2008 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa datang kerumah saksi-2 dengan alamat Dusun Perengsari RT 04 RW 01 Desa Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang bersama istri Terdakwa (Saksi-5 Sdri. Puji Barokah) dengan tujuan untuk mengambil uang persyaratan masuk menjadi CPNS TNI AD, selanjutnya saksi1 dan Saksi-2 langsung menyerahkan uang sesuai yang diminta Terdakwa yaitu sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), dengan disertai surat tanda terima yang disaksikan saksi-2 Sdr. Nur Said dan Saksi-3 Sdr. Samsudin. 3. Bahwa benar, setelah Saksi-1 dan saksi-2 menyerahkan uang Terdakwa mengatakan kepada saksi-1 dengan kata-kata “pokoknya beres, tinggal tunggu pasti jadi/dilantik PNS (Pegawai Negeri Sipil) di TNI AD. 4. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), pada malam harinya sekira pukul 20.30 Wib Saksi-2 menerima telepon dari Terdakwa dan mengatakan dalam bahasa Jawa (“Pakde, sing sepuluh juta dilunasi sisan wae dari pada nunggu sesuksesuk wong kari nunggu panggilan wae”) , Pakde, yang sepuluh juta dilunasi sekalian saja dari pada menunggu besok-besok, hanya tinggal menunggu panggilan saja) kemudian dijawab saksi-2 dalam bahasa Jawa ( “Pak, nek saiki durung ana duit, seminggu maneh wae, aku tak adol barang sik” ). “pak, kalau sekarang belum ada uang seminggu lagi saja. Saya jual barang dulu “. 5. Bahwa benar, pada tanggal 12 Agustus 2008 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa datang lagi ke rumah saksi-2 bersama istrinya (Sdri. Puji Barokah/saksi-5) kemudian saat itu juga saksi-2 menyerahkan kekurangan uangnya sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 6. Bahwa benar selama Terdakwa bertemu di rumah saksi2 telah mengatakan kepada saksi-2 dan meyakinkan kembali dengan perkataan-perkataan “pokoknya beres, tinggal nunggu
19 saja 2 (dua) tahun pasti ada panggilan menjadi PNS di lingkungan TNI AD, kalau nantinya ndak jadi diangkat/dilantik menjadi PNS di lingkungan TNI AD uang akan kembali”. 7. Bahwa benar setelah waktu jatuh tempo selama 2 (dua) tahun ternyata belum ada panggilan pengangkatan PNS TNI AD sehingga pada bulan Desember 2010 saksi-1 bersama saksi-2 datang ke rumah Terdakwa untuk menagih janji dan Terdakwa mengatakan “sabar dulu, tetap rampung dan mengko tak baleke duite” (sabar dulu, tetap selesai dan nanti saya kembalikan uangnya), selanjutnya saksi-1, saksi-2 beberapa kali menagih dan terakhir tanggal 28 Juli 2011 namun Terdakwa hanya membuat surat perjanjian yang isinya sanggup mengembalikan uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) namun setelah jatuh tempo Terdakwa tidak menepati janjinya sehingga saksi-1 dan saksi-2 merasa dirugikan, 8. Bahwa benar, cara cara Terdakwa dalam memperoleh uang dari Saksi-2 sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta) rupiah dengan cara-cara yang tidak benar dan bertentangan dengan hukum karena telah memperdayai Saksi-1 maupun Saksi-2 seolah-olah Terdakwa bisa memasukka Saksi-1 menjadi CPNS-AD. adalah tidak benar karena pada dasarnya masuk menjadi TNI-AD maupun CPNS adalah tidak dipungut biaya dan Terdakwa tidak memiliki kewenangan dalam penerimaan CPNS-AD. 9. Bahwa benar, uang sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta) rupiah yang diberikan oleh Saksi-2 semuanya telah diterima oleh Terdakwa bersama istrinya (saksi-5 Sdri. Puji Barokah ). Hingga kini belum dikembalikan oleh Terdakwa. Dengan demikian : Unsur Kedua : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum “ telah terpenuhi. - Mengenai Unsur Ketiga : “ Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang, maupun menghapus piutang.Menimbang
:
Bahwa Unsur ini mengandung beberapa alternatif cara bertindak pelaku untuk mempengaruhi orang lain (calon korban), yaitu dengan cara memakai nama palsu martabat palsu, dengan tipu muslihat atau rangkaian kebohongan sehingga karenanya orang lain tergerak untuk kemudian melakukan yang sesuai keinginan pelaku . “Tipu” adalah perbuatan atau perkataan yang tidak jujur/bohong/ palsu (dengan maksud menyesatkan, mengakali atau mencari keuntungan, mengecoh). “Muslihat” adalah daya upaya atau dengan kata lain “tipu muslihat” adalah suatu tindakan baik di sertai dengan ucapan maupun tidak, dengan maksud untuk memperdayakan, mengecoh, mengakali orang lain sehingga tindakan itu menimbulkan
20 pengharapan bagi orang lain, padahal pelaku menyadari bahwa hal itu tidak ada / tidak benar. Bahwa yang dimaksud dengan “rangkaian kebohongan“ adalah kata-kata atau tindakan dari Terdakwa yang tidak benar, atau bohong yang telah di hubungkan satu dengan yang lain untuk meyakinkan korbannya sedemikian rupa sehingga korban percaya dengan pelaku. Bahwa yang dimaksud dengan “memberi utang “ adalah tergeraknya hati si korban untuk memberi pinjaman/hutang kepada Terdakwa / pelaku akibat bujukan dari pelaku namun hutang tersebut tidak dibayar oleh pelaku. Bahwa Majelis akan membuktikan sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan . Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa yang telah bersesuaian antara satu dengan lainnya serta dikaitkan dengan alat bukti lainnya di persidangan, diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, cara-cara Terdakwa memperoleh uang dari Saksi-1 Sdr. Wahid Ismail maupun Saksi-2 Sdr. Nur Said dijanjikan bahwa Terdakwa dapat membantu Sdr. Wahid Ismail (saksi-1) untuk masuk menjadi CPNS-AD anak dari sdr. Nur Said (saksi-2) yang datang kerumah Terdakwa di Perum Argo Tunggal RT.4 RW.7 Kel. Ledok Kec. Argomulyo Kota Salatiga yang dikenalkan oleh Sdr. Wibowo. 2. Bahwa benar, untuk meyakinkan Saksi-1 dan Saksi-2 Terdakwa mengatakan bahwa ia bisa membantu untuk memasukkan anak saksi-2 yang bernama Sdr. Wahid Ismail (saksi-1) menjadi CPNS TNI AD, tanpa ikut tes langsung dapat panggilan yang penting harus menunggu hingga 2 (dua) tahun 3. Bahwa benar, Terdakwa mengatakan bahwa biaya untuk menjadi CPNS-AD sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh) juta rupiah, yang dibayar sebesar Rp. 20.000.000,- ( dua puluh ) juta rupiah sedangkan sisanya sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh) juta Rupiah dibayar setelah dilantik menjadi PNS. Dan apabila ada kegagalan uang akan dikembalikan semuanya. Atas penjelasan Terdakwa tersebut Saksi-1 dan Saksi-2 menyetujuinya. 4. Bahwa benar pada tanggal 25 Juli 2008 sekira pukul 16.00 Wib Terdakwa datang kerumah saksi-2 dengan alamat Dusun Perengsari RT 04 RW 01 Desa Pakopen Kec. Bandungan Kab. Semarang bersama istri Terdakwa dengan tujuan untuk mengambil uang persyaratan masuk menjadi CPNS TNI AD, selanjutnya saksi-1 langsung menyerahkan uang sesuai yang diminta Terdakwa yaitu sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), dengan disertai surat tanda terima uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) diatas materai yang disaksikan saksi-2 Sdr Nur Said dan Saksi 3 Sdr. Samsudin juga diketahui oleh istri Sdr. Nur Said yaitu Sdri. Purwati. Setelah saksi-2 Sdr. Nur Said menyerahkan uang Terdakwa mengatakan kepada saksi-1
21 dengan kata-kata “pokoknya beres, tinggal tunggu pasti jadi/dilantik PNS (Pegawai Negeri Sipil) di TNI AD. 5. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), pada malam harinya sekira pukul 20.30 Wib Terdakwa menelpon saksi-2 dan mengatakan “Pakde, sing sepuluh juta dilunasi sisan wae dari pada nunggu sesuk-sesuk wong kari nunggu panggilan wae”, (Pakde, yang sepuluh juta dilunasi sekalian saja dari pada menunggu besok-besok, hanya tinggal menunggu panggilan saja) kemudian dijawab saksi-2 “Pak, nek saiki durung ana duit, seminggu maneh wae, aku tak adol barang sik”. (pak, kalau sekarang belum ada uang seminggu lagi saja. Saya jual barang dulu). 6. Bahwa benar, pada tanggal 12 Agustus 2008, sekira pukul 17.00 WIB Terdakwa datang lagi bersama istrinya (Sdri. Puji Barokah Saksi-5) kerumah Saksi-1 dan Saksi-2 selama Terdakwa bertemu di rumah saksi-2 telah mengatakan kepada saksi-2 dan meyakinkan kembali dengan perkataanperkataan “pokoknya beres, tinggal nunggu saja 2 (dua) tahun pasti ada panggilan menjadi PNS di lingkungan TNI AD, kalau nantinya ndak jadi diangkat/dilantik menjadi PNS di lingkungan TNI AD uang akan kembali” sehingga saksi-2 menyerahkan uang kekuranganya lagi sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) yang disaksikan oleh saksi5 (Purwati), saksi-2 dengan saksi-4 (Puji Barokah) disertai dengan tanda bukti tulisan “LUNAS 30.000.000,- tanggal 12 Agustus 2008”yang tertulis dalam surat perjanjian bagian bawah. 7. Bahwa benar setelah waktu jatuh tempo waktunya 2 (dua) tahun ternyata belum ada panggilan pengangkatan PNS TNI AD sehingga pada bulan Desember 2010 saksi-1 bersama saksi-2 datang ke rumah Terdakwa untuk menagih janji dan Terdakwa mengatakan “sabar dulu, tetap rampung dan mengko tak baleke duite” (sabar dulu, tetap selesai dan nanti saya kembalikan uangnya), selanjutnya saksi-1, saksi-2 beberapa kali menagih dan terakhir tanggal 28 Juli 2011 namun Terdakwa janji-janji saja akan mengembalikan uang sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) namun setelah jatuh tempo Terdakwa tidak menepati janjinya. 8. Bahwa benar, Terdakwa tidak ada akses maupun hak untuk menjadi Panitia Penerimaan CPNS, namun Terdakwa membohongi Saksi-1 maupun Saksi-2 dengan rangkaian cerita seolah-olah Terdakwa dapat membantu masuk menjadi CPNS. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke tiga “Dengan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, ”, telah terpenuhi. Menimbang
:
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas merupakan faktafakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana :
22 “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum, dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya supaya memberi utang ”. Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa telah terbukti bersalah dan selama pemeriksaan di persidangan Majelis tidak menemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, maka oleh karena itu Terdakwa harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa memiliki tabiat dan perilaku yang tidak terpuji suka memanfaatkan orang lain dengan menjanjikan bisa membantu memasukkan menjadi Prajurit maupun PNS. dengan meminta sejumlah uang sebagai imbalan. 2. Bahwa seharusnya perbuatan ini tidak perlu terjadi apabila Terdakwa secara sungguh-sungguh berkeinginan untuk memperbaiki dirinya karena Terdakwa sudah pernah dijatuhi pidana di Pengadilan Militer II – 10 Semarang dalam tindak Pidana yang sama yaitu “ Penipuan “ 3. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa telah mencemarkan nama baik Prajurit TNI-AD Kodam IV/Dip khususnya Kesatuan Terdakwa khususnya Kodim 0714/Salatiga 4. Bahwa benar, hal-hal yang mempengaruhi Terdakwa melakukan perbuatan tersebut karena Terdakwa butuh uang untuk menutupi hutang hutang terdakwa pada beberapa orang yang dijanjikan uangnya akan dikembalikan.
Menimbang
: 1. Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali ke jalan yang benar, menjadi warga negara serta Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. 2. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : a.
b.
Hal-hal yang meringankan : 1)
Terdakwa berterus perbuatannya.
terang
mengakui
2)
Terdakwa menyesali perbuatannya.
semua
Hal-hal yang memberatkan : 1)
Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI-AD dimata masyarakat khususnya citra kesatuan Terdakwa.
23 2)
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
3)
Perbuatan Terdakwa telah meresahkan masyarakat karena telah beberapa kali melakukan penipuan dengan menjanjikan dapat memasukkan menjadi anggota TNI-AD, maupun CPNS-AD
4)
Terdakwa sudah pernah melakukan tindak pidana dan di hukum oleh Pengadilan Militer II – 10 Semarang sesuai putusan Nomor : Put/07-K/PM.II10/AD/I/2011 tanggal 31 Januari 2011 dan dijatuhi pidana penjara selama 4 (empat) bulan dengan masa percobaan selama 8 (delapan) bulan.
5)
Bahwa selain perkara ini masih ada 2 ( dua ) perkara lagi yang sama yang belum diputus.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa didepan persidangan berjanji akan mengembalikan uang Saksi-1 yang telah diterima sebesar Rp. 30.000.000,- dengan cara diangsur sambil menunggu menjual rumah. Memperhatikan niat dan keinginan Terdakwa yang masih ingin memperbaiki dirinya maka, Majelis perlu mengurangi pidana sebagaimana yang terdapat dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa ditahan, dan majelis tidak ada keperluan untuk menahan Terdakwa lebih lama lagi, maka Terdakwa harus dibebaskan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa pernah ditahan maka pidana yang diberikan akan dikurangkan seluruhnya dari pidana dijalani Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa foto copy surat-surat : Surat-surat : a.
1 (satu) lembar Surat Penyerahan uang dari saksi-1 kepada Terdakwa tertanggal 25 Juli 2008.
b.
1 (satu) lembar surat pernyataan kesanggupan membayar uang Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tertanggal 28 Juli 2011.
Surat-surat berkaitan dengan perkara Terdakwa karena telah bersesuaian dengan keterangan para saksi dalam perkara ini maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara ini.
24 Mengingat
: Pasal 378 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa Zamroni, Koptu NRP 3910569260270, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penipuan”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama 6 (enam) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : a.
1 (satu) lembar Surat Penyerahan uang dari Saksi-1 kepada Terdakwa tertanggal 25 Juli 2008.
b.
1 (satu) lembar Surat Pernyataan kesanggupan membayar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tertanggal 28 Juli 2011.
uang
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari penahanan sementara.
5.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).
Demikian ………….
25
Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 19 Desember 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk (K) Siti Alifah, S.H., M.H. NRP 574652 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk Suwignyo Heri Prasetyo, S.H. NRP 1910014940863 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masingmasing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Eko Susanto, S.H. NRP 636814 dan Panitera Kapten Sus Bety Novita Rindarwati, S.H. NRP 535951, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Siti Alifah, S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk (K) NRP 574652 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Suwignyo Heri Prasetyo, S.H. Letnan Kolonel Chk NRP 1910014940863
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420
Panitera
TTD Bety Novita Rindarwati, S.H. Kapten Sus NRP 535951 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Bety Novita Rindarwati, S.H. Kapten Sus NRP 535951