PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN Nomor : 26-K / PM.II-10 / AD / IV / 2013 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” PENGADILAN MILITER II-10 Semarang yang bersidang di Rembang dan di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
AAAAA Koptu / 3920719401072 Babinsa Ramil 05/Bulu Kodim 0720/Rembang Rembang, 15 Oktober 1972 Laki-Laki Indonesia Islam Asrama Koramil 05/Bulu Kodim 0720/Rembang Jawa Tengah.
Terdakwa ditahan oleh Dandim 0720/Rembang selaku Ankum sejak tanggal 4 Januari 2013 sampai dengan tanggal 23 Januari 2013 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/001/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 dan telah dibebaskan dari Tahanan sejak tanggal 24 Januari 2013 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan Nomor : Kep/003/I/2013 tanggal 23 Januari 2013 dari Komandan Kodim 0720/Rembang selaku Ankum. Pengadilan Militer II-10 Semarang ; Membaca Memperhatikan :
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini. 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 073/Makutarama selaku Papera Nomor : Kep/007/III/2013 tanggal 5 Maret 2013. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/18/III/2013 tanggal 27 Maret 2013. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukkan Hakim Nomor : Tapkim/31/PM.II-10/AD/IV/2013 tanggal 15 April 2013. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor : Tapsid/31/PM.II-10/AD/IV/2013 tanggal 17 April 2013.
4. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
2
Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/18/III/2013 tanggal 27 Maret 2013, didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan.
Memperhatikan
: 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam rumah tangga”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a. Pidana Penjara 4 ( empat ) bulan dikrangi selama Terdakwa menjalani tahanan sementara. b.
Mohon barang bukti berupa : Surat : a) 1 (satu) buah Kutiban Akte Nikah Sdr. AAAAA dan Sdri. BBBBB yang dikeluarkan KUA Kec. Ngawen Kab. Blora Nomor 252/53/VI/2002 tanggal 21 Juni 2002. b) 1 (satu) lembar Kartu Keluarga An. AAAAA Nomor 3316132406110004. Dikembalikan kepada yang berhak. c) 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 Atas nama BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002.
Dilekatkan dalam berkas perkara. c. Agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 10 .000,- ( sepuluh ribu rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi, oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Primer : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada hari Minggu tanggal tiga bulan Desember tahun dua ribu dua belas sekira pukul 13.45 Wib, setidak-tidaknya dalam bulan Desember tahun dua ribu dua belas, atau setidak-tidaknya dalam bulan Desember tahun dua ribu dua belas di Jl. Sumbawa No. 17 Kel. Jetis, Kec. Banjarejo,
3
Kab. Blora Jawa Tengah, atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang, telah melakukan tindak pidana “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam rumah tangga, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a”, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa AAAAA masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Milsuk Gelombang II di Dodik Gombong Kodam IV/Diponegoro, kemudian dilanjutkan Susjurtaif di Puslatpur Klaten, setelah lulus dilantik dengan Prajurit Dua (Prada), kemudian ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora, kemudian setelah beberapa kali mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berdinas di Kodim 0720/Rembang sebagai Babinsa Ramil 05/Bulu dengan pangkat Koptu NRP 3920719401072 . b. Bahwa pada tanggal 21 Juni 2002 Terdakwa menikah dengan Sdri. BBBBB (Saksi-1) di kantor KUA Kec. Ngawen Kab. Blora sesuai Kutiban Akta Nikah yang dikeluarkan oleh kantor KUA Kec. Ngawen Kab. Blora Nomor 252/53/VI/2002 tanggal 21 Juni 2002 dan dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak. c. Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 11.00 Wib, Saksi-1 dan Sdri. DDDDD (Saksi-2) berboncengan mengendarai sepeda motor berangkat dari rumah kontrakannya di Desa Gedongsari RT. 01 RW. II, Kec. Banjarejo, Kab. Blora akan pergi ke Kec. Jepon untuk memasarkan kosmetik dan jasa salon rias pengantin dan setelah berputar-putar di Kec. Jepon Saksi-1 menuju kearah kota Blora dan sekira pukul 13.30 Wib Saksi-1 dan Saksi-2 berhenti di warung Sddri. EEEEE (Saksi-4) di Jl. Sumbawa No. 17 Kel. Jetis Kec. Banjarejo Kab. Blora untuk menawarkan dagangannya dan ngobrol dengan Saksi-4 langsung bertanya “Oh istrinya pak IIIII” yang dijawab oleh Saksi-1 “enggeh Bu”. d. Bahwa Terdakwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.45 Wib yang sedang bermain dirumah Saksi-3 mendapat informasi kalau Saksi-1 berada di warung Saksi-4 Sdri. EEEEE di Jl. Sumbawa No. 17 Kel. Jetis Kec. Banjarejo Kab. Blora yang bersebelahan dengan rumah Saksi-3, kemudian Terdakwa menemui Saksi-1 setelah bertemu Terdakwa bertanya kepada Saksi1 “Kowe arep nyelidiki aku” yang dijawab Saksi-1 menjawab “Ora butuh nyelidiki kowe, percuma nyelidiki kowe”, kemudian Terdakwa menanyakan Saksi-1 “Siapa laki-laki yang menghamili kamu” yang dijawab oleh Saksi-1 “itu tidak penting karena kamu tidak pernah ngurusi anak” sambil jalan keluar warung menuju pinggir jalan terjadi pertengkaran mulut. e. Bahwa mendengar jawaban Saksi-1 tersebut Terdakwa emosi mengikuti/mengejar Saksi-1 ke pinggir jalan dan dengan tangan kosong langsung memukul kepala Saksi-1 hingga Saksi-1 terjatuh di jalan dan setelah jatuh kemudian tangan kiri Terdakwa menarik rambut/kepala dan tangan kanannya mencengkeram wajah Saksi-1 dan kaki Terdakwa juga menendang pinggul Saksi-1, setelah itu Saksi-1 membalas dengan menendang mengenai kemaluannya dan setelah lepas Saksi-1 lari menjauh dan masih dikejar dan ditendang yang akhirnya datang Saksi-3 untuk memisah dan atas kejadian tersebut Saksi-1 merasa sangat keberatan selanjutnya melaporkan Terdakwa ke Subdenpom IV/3-1 Blora untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
4
f. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 mengalami luka lecet pada wajah sepanjang kurang lebih 3 cm dan robek dikepala belakang sepanjang 1 cm dan dalam 0,5 cm sesuai Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 Atas nama BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002. Subsider : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada hari Minggu tanggal tiga bulan Desember tahun dua ribu dua belas sekira pukul 13.45 Wib, setidak-tidaknya dalam bulan Desember tahun dua ribu dua belas, atau setidak-tidaknya dalam bulan Desember tahun dua ribu dua belas di Jl. Sumbawa No. 17 Kel. Jetis, Kec. Banjarejo, Kab. Blora Jawa Tengah, atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang, telah melakukan tindak pidana “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam rumah tangga, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencarian atau kegiatan sehari-hari”, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa AAAAA masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Milsuk Gelombang II di Dodik Gombong Kodam IV/Diponegoro, kemudian dilanjutkan Susjurtaif di Puslatpur Klaten, setelah lulus dilantik dengan Prajurit Dua (Prada), kemudian ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora, kemudian setelah beberapa kali mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berdinas di Kodim 0720/Rembang sebagai Babinsa Ramil 05/Bulu dengan pangkat Koptu NRP 3920719401072 . b. Bahwa pada tanggal 21 Juni 2002 Terdakwa menikah dengan Sdri. BBBBB (Saksi-1) di kantor KUA Kec. Ngawen Kab. Blora sesuai Kutiban Akta Nikah yang dikeluarkan oleh kantor KUA Kec. Ngawen Kab. Blora Nomor 252/53/VI/2002 tanggal 21 Juni 2002 dan dari pernikahan tersebut telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak. c. Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 11.00 Wib, Saksi-1 dan Sdri. DDDDD (Saksi-2) berboncengan mengendarai sepeda motor berangkat dari rumah kontrakannya di Desa Gedongsari RT. 01 RW. II, Kec. Banjarejo, Kab. Blora akan pergi ke Kec. Jepon untuk memasarkan kosmetik dan jasa salon rias pengantin dan setelah berputar-putar di Kec. Jepon Saksi-1 menuju kearah kota Blora dan sekira pukul 13.30 Wib Saksi-1 dan Saksi-2 berhenti di warung Sddri. EEEEE (Saksi-4) di Jl. Sumbawa No. 17 Kel. Jetis Kec. Banjarejo Kab. Blora untuk menawarkan dagangannya dan ngobrol dengan Saksi-4 langsung bertanya “Oh istrinya pak IIIII” yang dijawab oleh Saksi-1 “enggeh Bu”. d. Bahwa Terdakwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.45 Wib yang sedang bermain dirumah Saksi-3 mendapat informasi kalau Saksi-1 berada di warung Saksi-4 Sdri. EEEEE di Jl. Sumbawa No. 17 Kel. Jetis Kec. Banjarejo Kab. Blora yang bersebelahan dengan rumah Saksi-3, kemudian Terdakwa menemui Saksi-1 setelah bertemu Terdakwa bertanya kepada Saksi1 “Kowe arep nyelidiki aku” yang dijawab Saksi-1 menjawab “Ora
5
butuh nyelidiki kowe, percuma nyelidiki kowe”, kemudian Terdakwa menanyakan Saksi-1 “Siapa laki-laki yang menghamili kamu” yang dijawab oleh Saksi-1 “itu tidak penting karena kamu tidak pernah ngurusi anak” sambil jalan keluar warung menuju pinggir jalan terjadi pertengkaran mulut. e. Bahwa mendengar jawaban Saksi-1 tersebut Terdakwa emosi mengikuti/mengejar Saksi-1 ke pinggir jalan dan dengan tangan kosong langsung memukul kepala Saksi-1 hingga Saksi-1 terjatuh di jalan dan setelah jatuh kemudian tangan kiri Terdakwa menarik rambut/kepala dan tangan kanannya mencengkeram wajah Saksi-1 dan kaki Terdakwa juga menendang pinggul Saksi-1, setelah itu Saksi-1 membalas dengan menendang mengenai kemaluannya dan setelah lepas Saksi-1 lari menjauh dan masih dikejar dan ditendang yang akhirnya datang Saksi-3 untuk memisah dan atas kejadian tersebut Saksi-1 merasa sangat keberatan selanjutnya Saksi-1 mengadukan Terdakwa kepada Dansubdenpom IV/3-1 Blora untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku sesuai surat pengaduan Saksi-1 tertanggal 30 Desember 2012. f. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 mengalami luka lecet pada wajah sepanjang kurang lebih 3 cm dan robek dikepala belakang sepanjang 1 cm dan dalam 0,5 cm sesuai Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 Atas nama BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002, namun demikian akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, tidak menimbulkan penyakit atau halangan bagi Saksi-1 (Sdri. BBBBB) istri Terdakwa untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari sebagai penjual kosmetik dan perias salon/penganten. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Dakwaan Primer
: Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Dakwaan Subsider
Menimbang
: Pasal 44 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan/eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi Penasihat Hukum dan akan menghadapi sendiri perkaranya.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : SAKSI-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin
: : : :
BBBBB Swasta Blora, 8 Maret 1980 Perempuan
6
Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : :
Indonesia Islam Ds. Gendongsari RT. 01/II, Kec. Banjarejo, Kab. Blora Jawa Tengah.
Keterangan Saksi-1 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2002 dan ada hubungan suami isteri. 2. Bahwa Saksi menikah dengan Terdakwa pada tanggal 21 Juni 2002 di kantor KUA Kec. Ngawen Kab. Blora dan sudah mempunyai 3 (tiga) orang anak yaitu FFFFF (laki-Laki) umur 9 tahun pelajar kelas 4 SD, GGGGG (Laki-laki) umur 4 tahun dan HHHHH (perempuan) umur 7 bulan. 3. Bahwa pada awal pernikahan, hubungan antara suamis istri harmonis,namun sejak tahun 2007 mulai kehamilaan anak yang kedua mulai tidak harmonis, karena Saksi sering dipukuli oleh Terdakwa sehingga Saksi tinggal bersama orang tua Saksi dan Terdakwa juga jarang pulang dan sudah berubah sikap. 4. Bahwa Saksi pernah kembali lagi tinggal di asrama, tetapi Terdakwa tetap melakukan pemukulan kepada Saksi, sehingga Saksi keluar dari asrama dan tinggal di luar asrama untuk mengontrak rumah bersama ke dua anak saksi. 5. Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 11.00 Wib, Saksi berangkat dari rumah kontrakannya di Desa Gedongsari RT. 01 RW. II Kec. Banjarejo Kab. Blora berboncengan dengan Sdri. DDDDD (Saksi-2) yang rencananya akan pergi ke Kec. Jepon untuk memasarkan dagangannya kosmetik dan jasa salon rias pengantin dan setelah berputar-putar di Kec. Jepon Saksi pergi menuju kearah kota Blora. 6. Bahwa sekira pukul 13.45 WIB Saksi dan Sdri. DDDDD berhenti di warung pinggir jalan masuk Kel. Jetis, Kec. Blora Kab. Blora untuk menawarkan dagangannya dan ngobrol dengan pemilik warung beserta seorang laki-laki yang Saksi tidak kenal kemudian pemilik warung langsung berkata “Oh istrinya pak IIIII” Saksi jawab “enggeh Bu” dan seorang laki-laki yang berada di warung tersebut ternyata kenal dengan Koptu IIIII (Terdakwa) dan setelah mengetahui bahwa Saksi adalah istri Terdakwa, laki-laki tersebut memberitahu Saksi dengan berkata “Lho Bu, pak IIIII disini sekarang ini di rumahnya pak JJJJJ sedang minum-minuman keras sambil karaoke, apa tidak jenengan datangi” dan dijawab Saksi “tidak mas” dan lakilaki itu berkata lagi “pak IIIII uangnya banyak dan orangnya suka memberi uang” terus dijawab Saksi “Yo to mas soalnya pak IIIII habis jualan tanah dan saya tidak tahu uangnya sama sekali” dan pada saat ngobrol tiba-tiba datang seorang laki-laki dan menurut pemilik warung orang tersebut namanya pak JJJJJ anggota Kodim Blora dan mendatangi seorang laki-laki yang sedang ngobrol dengan Saksi dan berkata “Mas pinjem gergajinya” lalu laki-laki tersebut berdiri dan berjalan kebelakang warung yang diikuti oleh pak JJJJJ dan tidak lama kemudian Saksi melihat pak JJJJJ kembali kerumahnya. 7. Bahwa setelah Pak JJJJJ pulang ke rumahnya, tidak lama kemudian tiba-tiba datang Terdakwa mendatangi Saksi sambil berteriak “Kowe arep nyelidiki aku (Kamu mau menyelidiki saya)” dan Saksi menjawab “Ora butuh nyelidiki kowe, percuma nyelidiki kowe
7
(tidak perlu menyelidiki kamu, percuma nyelidiki kamu)”, sambil berjalan keluar warung, kemudian Saksi sempat mendengar Terdakwa berkata kepada pemilik warung “Jenengan ditakoni opo wae bu (njenengan ditanya apa saja bu) yang dijawab oleh pemilik warung “Mboten takok nopo-nopo Pak (tidak tanya apa-apa Pak)”, lalu Saksi berkata kepada Terdakwa “Lha neng kene awakmu seneng-seneng dewe, gak mikir anak, anakmu saiki loro pora, sekolahe piye kowe ndak mikir (Lha disi kamu senang-senang sendiri, tidak pernah memikirkan anak, anakmu sekarang sakit apa tidak, sekolahnya gimana apa kamu memikirkannya)” . 8. Bahwa mendengar perkataan Saksi tersebut Terdakwa langsung mendekati Saksi sambil berkata “Lha angger sasine seng ngekei duet sopo, seng ngopeni sopo (Lha tiap bulannya yang ngasih uang siapa, yang ngrawat siapa)”. 9. Bahwa kemudian dengan tangan kosong tetapi salah satu jari Terdakwa menggunakan cincin (akeh) langsung memukul sampai terjatuh di jalan dan wajah Saksi dicengkeram dengan kedua tanganya sambil menendangi pinggul Saksi dengan kaki Terdakwa, karena Saksi tidak mampu melawan akhirnya Saksi berusaha menggerakkan kaki dan langsung menendang kearah selangkangan Terdakwa dengan kaki kanan yang mengenai kemaluan Terdakwa, selanjutnya Saksi berdiri menjauh dari Terdakwa merasakan darah keluar dari wajah dan kepala Saksi, namun masih tetap dikejar oleh Terdakwa sambil memukuli kearah kepala Saksi dan terus menendangi seluruh badan Saksi secara membabi buta. 10. Bahwa pada saat Saksi dipukuli oleh Terdakwa tidak ada yang berani melerai atau menolong Saksi, namun pada saat Saksi kesakitan tiba-tiba datang Pak JJJJJ menarik Terdakwa sambil berkata “Wes mas wes mas (sudah mas sudah mas)”, dan selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Saksi menuju ke rumah Pak JJJJJ dan Pak JJJJJ berkata kepada Saksi “Mriki seka mbak tar kandani (sini dulu mbak tak bilangi)”, dan Saksi menjawab “Gak usah Pak kowe yo podo wae (tidak usah pak kamu ya sama saj)”, dan Pak JJJJJ menjawab “Podo wae piye mbak, wong masalah keluarga aku kon piye (sama saja gimana mbak, itu masalah keluarga aku harus gimana)” dan Saksi menjawab “Podo wae kowe gak isoh ngandani kancamu (sama saja kamu tidak bisa memberitahu temanmu)”, selanjutnya Saksi mengajak Sdri. DDDDD untuk pergi berboncengan menuju ke Kantor Polisi Militer Blora untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dan oleh piket POM Blora Saksi dilantarkan ke Rumkitban Blora untuk berobat. 11. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi mengalami luka robek di kepala bagian belakang dan dijahit, luka lecet-lecet di pipi bawah sebelah kiri dan gigi atas belakang goyang mau lepas kedua mata terasa sakit. 12. Bahwa sejak Saksi mengandung/hamil 8 (delapan) bulan anak pertama sampai dengan kejadian perkara ini kehidupan rumah tangga antara Saksi dengan Terdakwa tidak harmonis lagi, dan Saksi sudah tidak serumah lagi dengan Terdakwa, yang sebelumnya Saksi tinggal di Desa bersama orang tua Saksi, pada bulan Pebruari 2011 Saksi menikah siri dengan seorang laki-laki di Surabaya yang namanya tidak bisa disebutkan karena sudah menjadi komitmen antara Saksi dengan laki-laki tersebut yang dilaksanakan di Surabaya, tujuan Saksi menikah siri agar nantinya bisa menghilangkan talak dan sewaktu-waktu suami Saksi bisa balik lagi
8
Saksi siap untuk rujuk lagi dan pada tanggal 6 Oktober 2012 Saksi melahirkan seorang anak perempuan yang merupakan anak ketiga dan diberi nama KKKKK yang baru berumur 3 (tiga) bulan. 13. Bahwa atas perbuatan Terdakwa selama ini yang sering melakukan penganiayaan terhadap Saksi tidak dapat dimaafkan lagi, oleh karena itu Saksi meminta cerai baik secara agama maupun secara kedinasan, kemudian perkara Terdakwa agar diproses sesuai dengan prosedur huhum yang berlaku. Atas keterangan Saksi-1 tersebut Terdakwa menyangkal sebagaian Saksi tersebut sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa tidak pernah memberikan ujin kepada saksi untuk menikah sirih dengan pria lain. 2. Bahwa Terdkwa tidak tinggal lagi bersama dengan Saksi sejak 26 Maret 2013, sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan anak saksi yang ketiga. Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi menanggapi sebagai berikut : Bahwa pernikahan sirih yang dilakukan oleh Saksi dengan pria lain adalah untuk memenuhi syarat agar bisa rujuk dan menikah kembali dengan Terdakwa sehingga Saksi tidak perlu ijin dari Terdakwa. Bahwa terhadap keterangannya.
sangkalan
kedua,
Saksi
tetap
pada
SAKSI- 2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
DDDDD Swasta Blora, 10 April 1974 Perempuan Indonesia Islam Ds. Gendongsari RT. 01 RW. 02, Kec. Banjarejo, Kab. Blora Jawa Tengah.
Keterangan Saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa (Koptu AAAAA) dari Saksi-I (Sdri. BBBBB) pada saat peristiwa penganiayaan yang dilakukan Terdakwa kepada Saksi-1 namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-1 (istrinya) terjadi pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.45 Wib dipinggir jalan Desa Jetis Kec. Blora Kab. Blora tepatnya didepan sebuah warung makan yang Saksi tidak tahu siapa nama pemilik warung tersebut. 3. Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.30 Wib Saksi dan Saksi-1 mendatangi sebuah warung makan di Desa Jetis Kec. Blora Kab. Blora dengan maksud akan menawarkan alat-alat kecantikan kepada pemilik warung makan tersebut, karena sehari-harinya menjadi teman partner Saksi-1 untuk
9
menawarkan alat-alat kecantikan dengan cara keliling kepada siapa saja yang berminat membelinya, setelah Saksi dan Saksi-1 berada di warung makan tersebut datang seorang laki-laki menemui pemilik warung makan tersebut dengan maksud untuk meminjam gergaji kemudian pemilik warung tersebut mengatakan bahwa orang itu bernama Sdr. JJJJJ yang berdinas di Ma Kodim 0721/Blora. 4. Bahwa sekitar ± 5 (lima) menit Sdr. JJJJJ pulang, beberapa saat kemudian datang Terdakwa (Koptu AAAAA) ke warung makan tersebut, selanjutnya Terdakwa mengatakan kepada Saksi-1 dengan kata-kata “Kowe ngopo neng kene, kowe arep nyelidiki aku (Kamu ngapa disini, kamu menyelidiki aku)”, kemudian dijawab Saksi-1 dengan kata-kata “Ngopo aku nyelidiki kowe, aku neng kene mergane” (Ngapa saya nyelidiki kamu, saya disini kerena kerja)”, setelah itu Saksi-1 mengajak Saksi untuk keluar dengan maksud untuk pulang, pada waktu Saksi- dan Saksi-1 keluar dari warung makan tersebut Terdakwa membututi Saksi-1 dan Saksi dari belakang dan tiba-tiba secara spontan Terdakwa memukul Saksi-1 hingga terjatuh dan Terdakwa langsung mencengkeram wajah Saksi-1, setelah itu Saksi-1 bangun lari menghindar dari Terdakwa agar Terdakwa tidak melakukan pemukulan lagi, namun ternyata Terdakwa mengejar Saksi-1 dan menendangi Saksi-1, pada waktu terjadi peristiwa pemukulan tersebut tiba-tiba datang Sdr. JJJJJ anggota Kodim 0721/Blora berusaha memisah tindakan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1 (istrinya) . 5. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 mengenai kepala bagian belakang sebanyak 2 (dua) kali dengan tangan kosong mengepal dan selanjutnya dengan tangan kanan Terdakwa mencengkeram wajah Saksi-1 dan pada saat Saksi-1 bangun untuk melarikan diri Terdakwa tetap mengejar dan menendang punggung Saksi-1 sebanyak 3 (tiga) kali. 6. Bahwa setelah dipukul dan dianiaya oleh Terdakwa, Saksi-1 mengalami luka robek pada kepala bagian belakang dijahit 2 (dua) jahitan dan wajahnya mengalami luka gores akibat dicengkeram serta punggung Saksi-1 terasa linu akibat ditendang oleh Terdakwa dan berobat ke DKT Blora. 7. Bahwa setelah kejadian pemukulan tersebut Saksi mendampingi Saksi-1 untuk berobat ke DKT Blora dan selanjutnya Saksi mengantarkan Saksi-1 menuju ke Masubdenpom IV/3-1 Blora untuk melaporkan peristiwa penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1 (Istri Terdakwa), karena pada saat itu Saksi-1 masih mengalami sakit akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa, maka Saksi-1 belum siap untuk dimintai keterangan oleh POM dan Saksi mengajak Saksi-1 pulang ke rumah kontrakannya di Ds. Gedongsari RT. 01 RW. 02 Kec. Banjarejo Kab. Blora dan pada tanggal 3 Januari 2013 Saksi dan Saksi-1 datang lagi ke Sub Denpom IV/3-1 Blora untuk memberikan keterangan serta mohon perkara penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Sdri. BBBBB (Saksi-1) diproses sesuai hukum yang berlaku. Atas keterangan Saksi-2 tersebut Terdakwa menyangkal sebagian, sebagai berikut : Bahwa yang berdarah pada saat pemukulan adalah pada bagaian mulut dan bibir, sedangkan pada bagian lain tidak ada yang mengeluarkan darah.
10
Atas sangkalan Terdakwa tersebut Saksi, tetap pada keterangannya, karena saksi yang membawa saksi -1 ke DKT Blora. SAKSI-3 : Nama lengkap Pangkat, NRP
: :
Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
JJJJJ LLLLL Serka, (sekarang pangkat Serma) 3920678800870 Babinsa Ramil 15/Japah Kodim 0721/Blora Blora, 31 Agustus 1970 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Sumbawa No. 23 Kel. Jetis, Kec. Blora, Kab. Blora Jawa Tengah.
Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa (Koptu AAAAA) sejak 3 (tiga) bulan yang lalu sekira bulan Oktober 2012 karena Terdakwa sering main ke Desa Jetis Kec. Blora Kab. Blora dan Terdakwa sering menginap dirumah Saksi untuk curhat tentang rumah tangganya yang sudah tidak mungkin harmonis lagi, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.15 Wib, Saksi datang ke warung makan milik Sdri. MMMMM (Saksi-4) dengan maksud untuk meminjam gergaji, selanjutnya anak Sdri. MMMMM (Saksi-4) yang bernama Sdr. NNNNN mengatakan gergajinya ada dibelakang dekat kandang sapi, kemudian Saksi menuju ke belakang bersama Sdr. NNNNN sambail bertanya kepada Sdr. NNNNN “Wi dua orang perempuan di warung itu siapa ?”, dijawab Sdr. NNNNN “ Saya tidak kenal pak”, kemudian Saksi pulang ke rumah. 3. Bahwa selang 15 (lima belas) menit kemudian Saksi mendapat laporan dari Sdr. OOOOO yang mengatakan di depan warung Sdri. MMMMM (Saksi-4) terjadi keributan, kemudian Saksi menuju ke warung dan melihat Terdakwa sedang bertengkar dengan seorang perempuan yang ternyata isteri Terdakwa (Sdri. BBBBB), selanjutnya Saksi langsung melerai dan membawa Sdri. BBBBB (Saksi-1) ke depan warung Sdri. MMMMM (Saksi-4) dan Terdakwa ke rumah Saksi . 4. Bahwa Terdakwa pernah curhat kepada Saksi kalau kehidupan Terdakwa dengan Saksi-1 (istrinya) tidak harmonis dan sering bertengkar, Terdakwa tidajk bisa bertemu dengan anaknya karena Saksi-1 (isterinya) tidak tetap keberadaannya karena sering berpindah-pindah kontrakan. 5. Bahwa Terdakwa sebelum melakukan penganiayaan terhadap Sdri. BBBBB (Saksi-1) yaitu tanggal 29 Desember 2012 sekira pukul 21.00 Wibb sudah menginap di rumah Saksi, karena Terdakwa sering datang ke rumah Saksi dan sudah Saksi anggap saudara sendiri.
11
6. Bahwa akibat penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1, Saksi melihat ada darah di wajah Saksi-1 memegangi kepala bagian belakang seperti sedang kesakitan. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi-3
tersebut
Terdakwa
membenarkan
SAKSI-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
MMMMM Swasta Blora, 1 Oktober 1959 Perempuan Indonesia Islam Jl. Sumbawa No. 17 Kel. Jetis RT. 02 RW. II, Kec. Banjarejo, Kab. Blora Jawa Tengah.
Keterangan Saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, tetapi setelah kejadian penganiayaan tersebut bari tahu, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.30 Wib sewaktu Saksi berada di warung makan miliknya bersama anak laki-laki Saksi yang bernama Sdr. NNNNN Nurdianto, datang 2 (dua) orang perempuan masuk ke dalam warung yang bermaksud untuk menawarkan dagangan kosmetik, setelah ngobrolngobrol salah satu perempuan tersebut memperkenalkan diri kalau dirinya sebagai isteri Pak IIIII (Terdakwa), kemudian Saksi berkata “Niku nopo mbak, Pak IIIII teng daleme Pak JJJJJ (Itu apa mbak, Pak IIIII berada dirumahnya Pak JJJJJ)”, tidak lama kemudian datang Pak JJJJJ bermaksud meminjam gergaji dan diantar anak Saksi yaitu Sdr. NNNNN ke belakang untuk mengambil gergaji, setelah itu Pak JJJJJ pulang tidak jadi pinjam gergaji. 3. Bahwa isteri Terdakwa bersama teman perempuannya pamit menuju pinggir jalan raya, tetapi Saksi melihat dari dalam warung, Pak IIIII (Terdakwa) menghampiri istrinya dan terjadi pertengkaran, Pak IIIII (Terdakwa) menampar pipi istrinya dua kali dan Saksi melihat istri Pak IIIII tergeletak di jalan dan Pak IIIII (Terdakwa) menendangi istrinya setelah itu istri Pak IIIII (Terdakwa) bangun dan pergi diboncengkan teman perempuannya. 4. Bahwa setelah peristiwa penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap istrinya, Saksi melihat ada luka di wajah istri Pak IIIII (Terdakwa) yang mengeluarkan darah dan setelah itu Saksi melihat Pak JJJJJ ditempat kejadian bersama teman perempuan teman istri Pak IIIII (Terdakwa) kemudian istri Terdakwa diboncengkan teman perempuannya pergi. 5. Bahwa Saksi sering melihat Terdakwa (Pak IIIII) datang bermain ke rumah Pak JJJJJ, karena rumah Pak JJJJJ dengan warung Saksi dekat hanya berselisih dua rumah ke Barat dan Terdakwa sering memesan mie godok dan teh hangat ke warung.
12
6. Bahwa menurut Saksi perbuatan Terdakwa terhadap istrinya tidak patut dilakukan karena Aparat Negara harus memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Atas keterangan Saksi-4 tersebut, Terdakwa menyangkal sebagaian sebagai berikut: Bahwa Terdakwa hanya mencengkran bagian pipi Saksi-1, bukan dengan memukul pipi Saksi-1. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, saksi tetap paada keterangannya, karena setelah kejadian pemukulan tersebut Saksi langsung ke belakang untuk melanjutkan pekerjaan Saksi di belakang warung saksi. Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa AAAAA masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Milsuk Gelombang II di Dodik Gombong Kodam IV/Diponegoro, kemudian dilanjutkan Susjurtaif di Puslatpur Klaten, setelah lulus dilantik dengan Prajurit Dua (Prada), kemudian ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora, kemudian setelah beberapa kali mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berdinas di Kodim 0720/Rembang sebagai Babinsa Ramil 05/Bulu dengan pangkat Koptu NRP 3920719401072 . 2. Bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi-1 pada tanggal 21 Juni 2002 di kantor KUA Kec. Ngawen Kab. Blora dan sampai saat ini masih sebagai suami istri, walaupun Saksi-1 telah mengajukan gugatan cerai, namun tidak sampai sampai di proses lebih lanjut oleh Pengadilan agama Bloa. 3. Bahwa kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi-1 tidak harmonis dan sering bertengkar sejak akhir tahun 2006 sekembalinya Terdakwa bertugas di daerah NAD, karena Terdakwa merasa dibohongi oleh Saksi-1 yang mempunyai banyak hutang uang maupun barang tanpa sepengetahuan Terdakwa, namun hutang-hutang tersebut Terdakwa yang melunasi, pada akhirnya permasalahan rumah tangga Terdakwa terdengar oleh Danyonif 410/Alugoro, sehingga Danyonif 410/Alugoro mengijinkan Saksi-1 tinggal dirumah orang tuanya di Ds. Ngawen Kec. Ngawen Kab. Blora selama satu tahun. 4. Bahwa pada tanggal 13 Maret 2012, Terdakwa di perintahkan Komandan Satuan Terdakwa Dandim 0720/Rembang untuk membawa istri Terdakwa tinggal di Asrama. 5. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2012 sekira pukul 09.00 WIB Terdakwa berangkat dari Asrama Kodim 0720/Rembang dengan mengendarai sepeda motor menuju Kab. Blora dengan maksud bermain ke rumah teman satu letteng yang bernama Serka JJJJJ LLLLL beralamat di Jl. Sumbawa No. 23 Kel. Jetis Kec. Blora Kab. Blora dan sekira pukul 10.00 WIB Terdakwa sampai di rumah Serka JJJJJ LLLLL dan dan Terdakwa bermalam. 6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.45 WIB Terdakwa mendapat laporan dari Sdr. Yoga bahwa di warung Sdri. MMMMM (Saksi-4) ada Saksi-1 (istrinya) bersama
13
Sdri. DDDDD (Saksi-2), kemudian Terdakwa mendatangi warung Saksi-4 tersebut, kemudian Terdakwa mendekati Saksi-1 dan berkata “kenopo akhir-akhir iki kowe sering neng Jetis, nang warunge pak Din, opo kowe nyelidiki aku (kenapa akhir-akhir ini kamu sering ke Jetis, di warunge pak Din, apa kamu menyelidiki saya)”, dijawab Saksi-1 “aku gak ngopo-ngopo aku cuma dodol kosmetik (aku tidak apa-apa, aku cuma jualan kosmetik)”, Terdakwa bertanya lagi “Kenopo kowe takon-takon wong wedok seng neng omahe JJJJJ, karepmu ngopo (kenapa kamu tanya-tanya perempuan yang dirumahnya JJJJJ, maumu apa)”, dijawab Saksi-1 “lha opo aku wes gak ngurusi kowe, wong kowe ae gak ngurusi anakmu (kenapa aku sudah tidak mengurusi kamu, kamu saja tidak pernah mengurusi anakmu)”, kemudian Terdakwa bertanya lagi “opo kowe curiga karo aku, masalah wong wedok seng neng omahe JJJJJ, iku bojone, anake lan ibu kandunge JJJJJ (apa kamu curiga sama aku, masalah perempuan yang ada dirumahnya JJJJJ, itu istri anak dan ibu kandungnya JJJJJ), Terdakwa berkata lagi “ kowe kudu intropeksi diri (kamu harus intropeksi diri), sopo wong lanang seng demeni kowe, jenenge sopo sampek kowe meteng (siapa laki-laki yang menyetubuhi kamu, namanya siapa, sehingga kamu hamil)”, dijawab Saksi-1 “gak penting, kowe ae gak pernah ngurusi anakmu (tidak penting kamu saja tidak pernah mengurusi anakmu)”, selanjutnya Saksi-1 keluar warung menuju jalan raya kemudian Terdakwa dekati dan Terdakwa berkata “namanya sipa selingkuhanmu”, karena Saksi1 tidak menjawab, Terdakwa emosi dan mendorong Saksi-1 sampai jatuh, kemudian Terdakwa mencengkram mulut Saksi-1 dengan tangan kanan dan tangan kiri memegangi kepada Saksi-1. 7. Bahwa pada tahun 2009, Saksi-1 diperintahkan kembali oleh Satuan tinggal di Asrama Yonif 410/Alugoro, tetapi Terdakwa tidak mau menerima Saksi-1 karena Terdakwa sudah merasa disakiti dan Saksi-1 telah membalik namakan sertifikat rumah Terdakwa yang diatas namakan Saksi-1 yang berada di Ds. Patalan Kec. Blora Kab. Blora tanpa sepengetahuan Terdakwa. 8. Bahwa sewaktu Terdakwa tinggal sendiri-sendiri dengan Saksi-1 jarang memberikan nafkah batin, tetapi Terdakwa setiap datang kerumah Saksi-1 untuk menengok istri dan anak-anaknya sambil memberi nafkah kepada mereka Rp 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) karena sisa gaji Terdakwa perbulan Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan itu berjalan sampai Terdakwa pindah tugas ke Kodim 0720/Rembang, setelah Terdakwa dipertemukan dan didamaikan dengan Saksi-1 oleh Dandim 0720/Rembang Terdakwa dan Saksi-1 tinggal bersama, pada tanggal 15 Maret 2012 sekira pukul 21.00 WIB Terdakwa berhubungan badan dengan Saksi-1, tetapi Terdakwa mengeluarkan sperma diluar kemaluan Saksi-1. 9. Bahwa setelah Terdakwa mendapat kabar Saksi-1 (istrinya) sedang hamil 2 (dua) bulan dengan orang Surabaya, Terdakwa langsung meminta petunjuk kepada Kasdim 0720/Rembang sehubungan dengan kehamilan Saksi-1 dan ditanya Kasdim “apakah kamu maasih mempertahankan istrimu”, Terdakwa jawab “tidak Kasdim saya ingin bercerai” karena Terdakwa sudah sering mengingatkan Saksi-1 tetapi tidak pernah didengarkan. 10. Bahwa Terdakwa pernah dijatuhi hukuman disiplin berupa penahanan berat selama 21 hari pada Februari 2012 oleh komandan satuan Terdakwa Dandim 0720/Rembang karena kasus KDRT.
14
11. Bahwa Terdakwa pernah dipidana selama 3 (tiga) bulan penjara pada tahun 1998 oleh pengadilan militer II-10 Semarang dalam perkara perkelahian 12. Bahwa Terdakwa telah pernah melaksanakan tugas operasi ke timor-timur tahun 1994/1995 dan tahun 1995/1996 dianugerahi Satia Lencana Seroja, Tugas operasi ke Ambon tahun 1999, dan tahun 2001, tugas operasi ke Aceh pada tahun 2005. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer persidangan berupa : Surat : a)
1 (satu) buah Kutiban Akta Nikah Sdr. AAAAA dan Sdri. BBBBB yang dikeluarkan KUA Kec. Ngawen Kab. Blora Nomor 252/53/VI/2002 tanggal 21 Juni 2002.
b)
1 (satu) lembar Kartu Keluarga An. AAAAA Nomor 3316132406110004.
c)
1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 Atas nama BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002.
Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya barang bukti tersebut dapat dijadikan barang bukti dalam perkara ini untuk memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta buktibukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa AAAAA masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Milsuk Gelombang II di Dodik Gombong Kodam IV/Diponegoro, kemudian dilanjutkan Susjurtaif di Puslatpur Klaten, setelah lulus dilantik dengan Prajurit Dua (Prada), kemudian ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora, kemudian setelah beberapa kali mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berdinas di Kodim 0720/Rembang sebagai Babinsa Ramil 05/Bulu dengan pangkat Koptu NRP 3920719401072 . 2. Bahwa benar Terdakwa menikah dengan Saksi-1 pada tanggal 21 Juni 2002 di kantor KUA Kec. Ngawen Kab. Blora dan sampai saat ini masih sebagai suami istri, walaupun Saksi-1 telah mengajukan gugatan cerai, namun tidak sampai sampai di proses lebih lanjut oleh Pengadilan agama Bloa. 3. Bahwa benar kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi-1 tidak harmonis dan sering bertengkar sejak akhir tahun 2006 sekembalinya Terdakwa bertugas di daerah NAD, karena Terdakwa merasa dibohongi oleh Saksi-1 yang mempunyai banyak hutang uang maupun barang tanpa sepengetahuan Terdakwa, namun hutang-hutang tersebut Terdakwa yang melunasi, pada akhirnya permasalahan rumah tangga Terdakwa terdengar oleh Danyonif
15
410/Alugoro, sehingga Danyonif 410/Alugoro mengijinkan Saksi-1 tinggal dirumah orang tuanya di Ds. Ngawen Kec. Ngawen Kab. Blora selama satu tahun. 4. Bahwa benar pada tanggal 13 Maret 2012, Terdakwa di perintahkan Komandan Satuan Terdakwa Dandim 0720/ Rembang untuk membawa istri Terdakwa tinggal di Asrama. 5. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2012 sekira pukul 09.00 WIB Terdakwa berangkat dari Asrama Kodim 0720/Rembang dengan mengendarai sepeda motor menuju Kab. Blora dengan maksud bermain ke rumah teman satu letteng yang bernama Serka JJJJJ LLLLL beralamat di Jl. Sumbawa No. 23 Kel. Jetis Kec. Blora Kab. Blora dan sekira pukul 10.00 WIB Terdakwa sampai di rumah Serka JJJJJ LLLLL dan dan Terdakwa bermalam. 6. Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.45 WIB Terdakwa mendapat laporan dari Sdr. Yoga bahwa di warung Sdri. MMMMM (Saksi-4) ada Saksi-1 (istrinya) bersama Sdri. DDDDD (Saksi-2), kemudian Terdakwa mendatangi warung Saksi-4 tersebut, kemudian Terdakwa mendekati Saksi-1 dan berkata “kenopo akhir-akhir iki kowe sering neng Jetis, nang warunge pak Din, opo kowe nyelidiki aku (kenapa akhir-akhir ini kamu sering ke Jetis, di warunge pak Din, apa kamu menyelidiki saya)”, dijawab Saksi-1 “aku gak ngopo-ngopo aku cuma dodol kosmetik (aku tidak apa-apa, aku cuma jualan kosmetik)”, Terdakwa bertanya lagi “Kenopo kowe takon-takon wong wedok seng neng omahe JJJJJ, karepmu ngopo (kenapa kamu tanya-tanya perempuan yang dirumahnya JJJJJ, maumu apa)”, dijawab Saksi-1 “lha opo aku wes gak ngurusi kowe, wong kowe ae gak ngurusi anakmu (kenapa aku sudah tidak mengurusi kamu, kamu saja tidak pernah mengurusi anakmu)”, kemudian Terdakwa bertanya lagi “opo kowe curiga karo aku, masalah wong wedok seng neng omahe JJJJJ, iku bojone, anake lan ibu kandunge JJJJJ (apa kamu curiga sama aku, masalah perempuan yang ada dirumahnya JJJJJ, itu istri anak dan ibu kandungnya JJJJJ), Terdakwa berkata lagi “ kowe kudu intropeksi diri (kamu harus intropeksi diri), sopo wong lanang seng demeni kowe, jenenge sopo sampek kowe meteng (siapa laki-laki yang menyetubuhi kamu, namanya siapa, sehingga kamu hamil)”, dijawab Saksi-1 “gak penting, kowe ae gak pernah ngurusi anakmu (tidak penting kamu saja tidak pernah mengurusi anakmu)”, selanjutnya Saksi-1 keluar warung menuju jalan raya kemudian Terdakwa dekati dan Terdakwa berkata “namanya sipa selingkuhanmu”, karena Saksi1 tidak menjawab, Terdakwa emosi dan mendorong Saksi-1 sampai jatuh, kemudian Terdakwa mencengkram mulut Saksi-1 dengan tangan kanan dan tangan kiri memegangi kepada Saksi-1. 7. Bahwa benar dengan tangan kosong tetapi salah satu jari Terdakwa menggunakan cincin (akeh) langsung memukul sampai terjatuh di jalan dan wajah Saksi dicengkeram dengan kedua tanganya sambil menendangi pinggul Saksi dengan kaki Terdakwa, karena Saksi tidak mampu melawan akhirnya Saksi berusaha menggerakkan kaki dan langsung menendang kearah selangkangan Terdakwa dengan kaki kanan yang mengenai kemaluan Terdakwa, selanjutnya Saksi berdiri menjauh dari Terdakwa merasakan darah keluar dari wajah dan kepala Saksi, namun masih tetap dikejar oleh Terdakwa sambil memukuli kearah kepala Saksi dan terus menendangi seluruh badan Saksi secara membabi buta.
16
8. Bahwa benar pada saat Saksi dipukuli oleh Terdakwa tidak ada yang berani melerai atau menolong Saksi -1, namun pada saat Saksi-1 kesakitan tiba-tiba datang Pak JJJJJ menarik Terdakwa sambil berkata “Wes mas wes mas (sudah mas sudah mas)”, dan selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Saksi menuju ke rumah Pak JJJJJ dan Pak JJJJJ berkata kepada Saksi-1 “Mriki seka mbak tar kandani (sini dulu mbak tak bilangi)”, dan Saksi menjawab “Gak usah Pak kowe yo podo wae (tidak usah pak kamu ya sama saj)”, dan Pak JJJJJ menjawab “Podo wae piye mbak, wong masalah keluarga aku kon piye (sama saja gimana mbak, itu masalah keluarga aku harus gimana)” dan Saksi menjawab “Podo wae kowe gak isoh ngandani kancamu (sama saja kamu tidak bisa memberitahu temanmu)”, selanjutnya Saksi-1 mengajak Sdri. DDDDD untuk pergi berboncengan menuju ke Kantor Polisi Militer Blora untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dan oleh piket POM Blora Saksi-1 dilantarkan ke Rumkitban Blora untuk berobat. 9. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami luka robek di kepala bagian belakang dan dijahit, luka lecet-lecet di pipi bawah sebelah kiri dan gigi atas belakang goyang mau lepas kedua mata terasa sakit. 10. Bahwa benar berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 Atas nama BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002 menjelaskan bahwa pada diri korban Saksi-1 hasil pemeriksaan adalah pada bagian wajah terdapat luka lecet sepanjang kira-kira 3 cm, kepala belakang terdapat robekan sepanjang 1 cm dalam 0,5 cm dengan kesimpulkan bahwa kesan luka pada bagian kepala bagian belakang seperti terkena pukulan benda tumpul dan luka pada wajah kesan seperti kena kuku. 11. Bahwa benar pada tahun 2009, Saksi-1 diperintahkan kembali oleh Satuan tinggal di Asrama Yonif 410/Alugoro, tetapi Terdakwa tidak mau menerima Saksi-1 karena Terdakwa sudah merasa disakiti dan Saksi-1 telah membalik namakan sertifikat rumah Terdakwa yang diatas namakan Saksi-1 yang berada di Ds. Patalan Kec. Blora Kab. Blora tanpa sepengetahuan Terdakwa. 12. Bahwa benar sewaktu Terdakwa tinggal sendiri-sendiri dengan Saksi-1 jarang memberikan nafkah batin, tetapi Terdakwa setiap datang kerumah Saksi-1 untuk menengok istri dan anak-anaknya sambil memberi nafkah kepada mereka Rp 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) karena sisa gaji Terdakwa perbulan Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan itu berjalan sampai Terdakwa pindah tugas ke Kodim 0720/Rembang, setelah Terdakwa dipertemukan dan didamaikan dengan Saksi-1 oleh Dandim 0720/Rembang Terdakwa dan Saksi-1 tinggal bersama, pada tanggal 15 Maret 2012 sekira pukul 21.00 WIB Terdakwa berhubungan badan dengan Saksi-1, tetapi Terdakwa mengeluarkan sperma diluar kemaluan Saksi-1. 13. Bahwa benar setelah Terdakwa mendapat kabar Saksi-1 (istrinya) sedang hamil 2 (dua) bulan dengan orang Surabaya, Terdakwa langsung meminta petunjuk kepada Kasdim 0720/Rembang sehubungan dengan kehamilan Saksi-1 dan ditanya Kasdim “apakah kamu maasih mempertahankan istrimu”, Terdakwa jawab “tidak Kasdim saya ingin bercerai” karena Terdakwa sudah sering mengingatkan Saksi-1 tetapi tidak pernah didengarkan.
17
14. Bahwa benar Terdakwa pernah dijatuhi hukuman disiplin berupa penahanan berat selama 21 hari pada Februari 2012 oleh komandan satuan Terdakwa Dandim 0720/Rembang karena kasus KDRT. 15. Bahwa benar Terdakwa pernah dipidana selama 3 (tiga) bulan penjara pada tahun 1998 oleh pengadilan militer II-10 Semarang dalam perkara perkelahian 16. Bahwa benar Terdakwa telah pernah melaksanakan tugas operasi ke timor-timur tahun 1994/1995 dan tahun 1995/1996 dianugerahi Satia Lencana Seroja, Tugas operasi ke Ambon tahun 1999, dan tahun 2001, tugas operasi ke Aceh pada tahun 2005. 17. Bahwa benar atas perbuatan Terdakwa terhadap Saksi-1 pada tanggal 20 Desember 2012, Saksi-1 tidak terima dan melaporkan perbuatan Terdakwa kepada Subdenpom IV/3-1 Blora dan meminta perkara ini diproses sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer, Majelis sependapat dengan Oditur Militer sebagaimana diuraikan dalam Tuntutannya, dan selanjutnya Majelis Hakim akan menguraikan lebih lanjut dalam putusannya. 2. Bahwa mengenai pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dengan melihat aspek secara obyektif maupun subyektif dari diri Terdakwa baik hal-hal yang meringankan maupun hal-hal yang memberatkan sebagaimana yang terdapat dalam Putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan yang disusun secara Subsidaritas, yaitu Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Subsider Pasal 44 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena dakwaan Oditur disusun secara Subsidaritas, maka Majelis akan membuktikan Dakwaan Primer terlebih dahulu yakni terdiri dari unsur- unsur yang terdapat dalam Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang berbunyi sebagai berikut : “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam rumah tangganya”.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan terhadap Terdakwa mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. 2.
Menimbang
:
Unsur ke-1 Unsur ke-2
: Setiap orang. : Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf (a).
Bahwa mengenai unsur ke-1 “Setiap Orang”, Majelis akan memberikan pendapatnya sebagai berikut :
18
Bahwa unsur Setiap Orang menunjukan subyek pelaku atau siapa pelaku yang didakwa melakukan tindak pidana. Bahwa menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Perlindungan Anak yang dimaksud dengan Setiap Orang adalah orang perorangan atau termasuk koorporasi. Bahwa dalam hukum pidana yang dimaksud dengan Setiap Orang mengandung pengertian siapa saja sebagai subyek hukum yang mampu bertanggung jawab artinya bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (Pidana) kepada pelaku atau subyek hukum, maka ia haruslah mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya itu. Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subyek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi keadaan-keadaan sebagaimana diatur dalam pasal 44 KUHP yakni jiwanya cacad dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit. Bahwa Van Hattum dalam bukunya ”Hand En Leerbook” hal. 327, yang dikutip oleh Drs. P.A.F Lamintang, SH dan C. Djisman Samosir, SH dalam bukunya “Hukum Pidana Indonesia” Penerbit Sinar Baru Bandung hal. 37, menjelaskan bahwa seorang itu dikatakan “Toerekening Vatbaar” jika ia dalam bertindak secara sadar, dapat bebas bertindak secara lain dan mampu untuk menentukan kehendaknya. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa AAAAA masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1992 melalui pendidikan Secata Milsuk Gelombang II di Dodik Gombong Kodam IV/Diponegoro, kemudian dilanjutkan Susjurtaif di Puslatpur Klaten, setelah lulus dilantik dengan Prajurit Dua (Prada), kemudian ditugaskan di Yonif 410/Alugoro Blora, kemudian setelah beberapa kali mengalami kenaikan pangkat dan mutasi jabatan terakhir pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berdinas di Kodim 0720/Rembang sebagai Babinsa Ramil 05/Bulu dengan pangkat Koptu NRP 3920719401072 . 2. Bahwa benar berdasarkan Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 073/Makutarama selaku Papera Nomor : Kep/007/III/2013 tanggal 5 Maret 2013 agar perkara Terdakwa diperiksa di Pengadilan Militer II-10 Semarang. 3. Bahwa benar, pada waktu Terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan ini Terdakwa masih dinas aktif sebagai anggota TNI dan mempunyai jabatan yang harus dipertanggung jawabkan kepada Terdakwa, hal tersebut membuktikan bahwa Terdakwa sehat baik jasmani maupun rohani yang berarti pula Terdakwa masih dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya. 4. Bahwa benar, oleh karena Terdakwa masih dinas aktif sebagai anggota TNI maka kepada para Terdakwa diberlakukan Hukum Pidana Militer dan Hukum Pidana Umum.
19
Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 “Setiap Orang” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan Kekerasan fisik adalah tindakan atau perlakuan yang menyangkut pengenaan terhadap tubuh (fisik), seperti serangan fisik, pemaksaan fisik, pencideraan, pemukulan, penganiayaan kepada atau terhadap orang lain yang menyebabkan tubuh cidera, sakit atau luka. Kekerasan Fisik tersebut dilakukan dalam lingkup rumah tangga. Sedangkan yang dimaksud dengan “sakit” atau “luka” adalah adanya gangguan atas fungsi salah satu organ pada badan manusia. Bahwa menurut pasal 2 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004, lingkup rumah tangga meliputi : 1.
Suami, istri dan anak.
2. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dan orang sebagaimana dimaksud pada angka 1 karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga; dan atau 3. Orang yang bekerja sebagaimana dimaksud pada angka 2 dipandang sebagai anggota keluarga dalam jangka waktu selama berada dalam rumah tangga yang bersangkutan. Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa menikah dengan Saksi-1 pada tanggal 21 Juni 2002 di kantor KUA Kec. Ngawen Kab. Blora dan sampai saat ini masih sebagai suami istri, walaupun Saksi1 telah mengajukan gugatan cerai, namun tidak sampai sampai di proses lebih lanjut oleh Pengadilan agama Bloa. 2. Bahwa benar kehidupan rumah tangga Terdakwa dengan Saksi-1 tidak harmonis dan sering bertengkar sejak akhir tahun 2006 sekembalinya Terdakwa bertugas di daerah NAD, karena Terdakwa merasa dibohongi oleh Saksi-1 yang mempunyai banyak hutang uang maupun barang tanpa sepengetahuan Terdakwa, namun hutang-hutang tersebut Terdakwa yang melunasi, pada akhirnya permasalahan rumah tangga Terdakwa terdengar oleh Danyonif 410/Alugoro, sehingga Danyonif 410/Alugoro mengijinkan Saksi-1 tinggal dirumah orang tuanya di Ds. Ngawen Kec. Ngawen Kab. Blora selama satu tahun. 3. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2012 sekira pukul 09.00 WIB Terdakwa berangkat dari Asrama Kodim 0720/Rembang dengan mengendarai sepeda motor menuju Kab. Blora dengan maksud bermain ke rumah teman satu letteng yang bernama Serka JJJJJ LLLLL beralamat di Jl. Sumbawa No. 23 Kel. Jetis Kec. Blora Kab. Blora dan sekira
20
pukul 10.00 WIB Terdakwa sampai di rumah Serka JJJJJ LLLLL dan dan Terdakwa bermalam. 4. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 30 Desember 2012 sekira pukul 13.45 WIB Terdakwa mendapat laporan dari Sdr. Yoga bahwa di warung Sdri. MMMMM (Saksi-4) ada Saksi1 (istrinya) bersama Sdri. DDDDD (Saksi-2), kemudian Terdakwa mendatangi warung Saksi-4 tersebut, kemudian Terdakwa mendekati Saksi-1 dan berkata “kenopo akhir-akhir iki kowe sering neng Jetis, nang warunge pak Din, opo kowe nyelidiki aku (kenapa akhir-akhir ini kamu sering ke Jetis, di warunge pak Din, apa kamu menyelidiki saya)”, dijawab Saksi-1 “aku gak ngopo-ngopo aku cuma dodol kosmetik (aku tidak apaapa, aku cuma jualan kosmetik)”, Terdakwa bertanya lagi “Kenopo kowe takon-takon wong wedok seng neng omahe JJJJJ, karepmu ngopo (kenapa kamu tanya-tanya perempuan yang dirumahnya JJJJJ, maumu apa)”, dijawab Saksi-1 “lha opo aku wes gak ngurusi kowe, wong kowe ae gak ngurusi anakmu (kenapa aku sudah tidak mengurusi kamu, kamu saja tidak pernah mengurusi anakmu)”, kemudian Terdakwa bertanya lagi “opo kowe curiga karo aku, masalah wong wedok seng neng omahe JJJJJ, iku bojone, anake lan ibu kandunge JJJJJ (apa kamu curiga sama aku, masalah perempuan yang ada dirumahnya JJJJJ, itu istri anak dan ibu kandungnya JJJJJ), Terdakwa berkata lagi “ kowe kudu intropeksi diri (kamu harus intropeksi diri), sopo wong lanang seng demeni kowe, jenenge sopo sampek kowe meteng (siapa laki-laki yang menyetubuhi kamu, namanya siapa, sehingga kamu hamil)”, dijawab Saksi-1 “gak penting, kowe ae gak pernah ngurusi anakmu (tidak penting kamu saja tidak pernah mengurusi anakmu)”, selanjutnya Saksi-1 keluar warung menuju jalan raya kemudian Terdakwa dekati dan Terdakwa berkata “namanya sipa selingkuhanmu”, karena Saksi-1 tidak menjawab, Terdakwa emosi dan mendorong Saksi-1 sampai jatuh, kemudian Terdakwa mencengkram mulut Saksi-1 dengan tangan kanan dan tangan kiri memegangi kepada Saksi-1. 5. Bahwa benar dengan tangan kosong tetapi salah satu jari Terdakwa menggunakan cincin (akeh) langsung memukul sampai terjatuh di jalan dan wajah Saksi dicengkeram dengan kedua tanganya sambil menendangi pinggul Saksi dengan kaki Terdakwa, karena Saksi tidak mampu melawan akhirnya Saksi berusaha menggerakkan kaki dan langsung menendang kearah selangkangan Terdakwa dengan kaki kanan yang mengenai kemaluan Terdakwa, selanjutnya Saksi berdiri menjauh dari Terdakwa merasakan darah keluar dari wajah dan kepala Saksi, namun masih tetap dikejar oleh Terdakwa sambil memukuli kearah kepala Saksi dan terus menendangi seluruh badan Saksi secara membabi buta. 6. Bahwa benar pada saat Saksi-1 dipukuli oleh Terdakwa tidak ada yang berani melerai atau menolong Saksi -1, namun pada saat Saksi-1 kesakitan tiba-tiba datang Pak JJJJJ menarik Terdakwa sambil berkata “Wes mas wes mas (sudah mas sudah mas)”, dan selanjutnya Terdakwa pergi meninggalkan Saksi menuju ke rumah Pak JJJJJ dan Pak JJJJJ berkata kepada Saksi-1 “Mriki seka mbak tar kandani (sini dulu mbak tak bilangi)”, dan Saksi menjawab “Gak usah Pak kowe yo podo wae (tidak usah pak kamu ya sama saj)”, dan Pak JJJJJ
21
menjawab “Podo wae piye mbak, wong masalah keluarga aku kon piye (sama saja gimana mbak, itu masalah keluarga aku harus gimana)” dan Saksi menjawab “Podo wae kowe gak isoh ngandani kancamu (sama saja kamu tidak bisa memberitahu temanmu)”, selanjutnya Saksi-1 mengajak Sdri. DDDDD untuk pergi berboncengan menuju ke Kantor Polisi Militer Blora untuk melaporkan perbuatan Terdakwa dan oleh piket POM Blora Saksi-1 dilantarkan ke Rumkitban Blora untuk berobat. 7. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami luka robek di kepala bagian belakang dan dijahit, luka lecet-lecet di pipi bawah sebelah kiri dan gigi atas belakang goyang mau lepas kedua mata terasa sakit. 8. Bahwa benar berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 Atas nama BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002 menjelaskan bahwa pada diri korban Saksi-1 hasil pemeriksaan adalah pada bagian wajah terdapat luka lecet sepanjang kira-kira 3 cm, kepala belakang terdapat robekan sepanjang 1 cm dalam 0,5 cm dengan kesimpulkan bahwa kesan luka pada bagian kepala bagian belakang seperti terkena pukulan benda tumpul dan luka pada wajah kesan seperti kena kuku. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a”, telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas, oleh karena unsur-unsur tindak pidana Dakwaan Primer Oditur Militer terpenuhi maka Dakwaan Primer Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Dakwaan Primer Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan, Majelis Hakim berpendapat tidak perlu lagi membuktikan Dakwaan Subsider Oditur Militer.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam rumah tangganya”, sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer.
22
Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang wenang, menjaga kepentingan militer dalam arti disatu pihak secara maksimal diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dilain pihak diharapkan tidak menghambat pelaksanaan tugas para Prajurit di lapangan, melainkan justru diharapkan akan mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para Prajurit dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya, tetap mematuhi dan menjunjung tinggi serta tunduk terhadap ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada saat pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis akan menilai sifat dan hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi, sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yang telah menimbulkan luka-luka terhadap istrinya sendiri adalah perbuatan yang arogan dan melanggar hukum karena alasan emosi semata. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut di atas, seharusnya tidak perlu terjadi apalagi Terdakwa seorang anggota TNI, seharusnya menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat di sekelilingnya terutama dalam membina rumah tangganya. 3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut mengakibatkan Saksi-1 mengalami luka-luka dan rasa sakit.
telah
4. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat menghancurkan sendi-sendi keutuhan kehidupan rumah tangga seharusnya dijaga demi kelangsungan kehidupan masa depannya. 5. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan citra TNI di mata masyarakat khususnya kesatuan Terdakwa di masyarakat Rembang karena perbuatan tersebut di warung milik Saksi-4 yang merupakan tempat umum sehingga perbuatan Terdakwa di lihat oleh orang lain yang berada di sekitar warung tersebut. Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis bukanlah semata-mata hanya memidana orangorang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :
1.
Hal-hal yang meringankan : Bahwa Terdakwa mengakui perbuatannya, dan berjanji tidak mengulangi lagi, serta memberikan keterangan di persidangan dengan jelas sehingga mempermudah jalannya persidangan.
23
2.
Hal-hal yang memberatkan : a.
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
b.
Perbuatan Terdakwa mencemarkan nama baik TNI di mata masyarakat.
c.
Terdakwa pernah dijatuhi hukuman disiplin oleh komndan Satuannya pada bulan Februari 2012 dalam perbuatan KDRT dan telah pernah dipidana di Pengadilan Militer II-10 Semarang pada tahun 1998 dalam perkara perkelahian.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat : a) 1 (satu) buah Kutiban Akta Nikah Sdr. AAAAA dan Sdri. BBBBB yang dikeluarkan KUA Kec. Ngawen Kab. Blora Nomor 252/53/VI/2002 tanggal 21 Juni 2002. b) 1 (satu) lembar Kartu Keluarga An. AAAAA Nomor 3316132406110004. c) 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 Atas nama BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002. Bahwa terhadap 1 (satu) buah Kutiban Akta Nikah Sdr. AAAAA dan Sdri. BBBBB yang dikeluarkan KUA Kec. Ngawen Kab. Blora Nomor 252/53/VI/2002 tanggal 21 Juni 2002 dan 1 (satu) lembar Kartu Keluarga An. AAAAA Nomor 3316132406110004 menunjukkan bahwa Terdakwa dan Saksi1 masih terikat sebagai suami istri sebagaimana yang dimaksudkan dalam ketentuan UU nomor 23 tahun 2009, dimana BBBBB merupakan orang yang masuk dalam lingkup rumah tangga yang seharusnya mendapat perlindungan dari Terdakwa, oleh karena itu perlu ditentukan statusnya untuk dikembalikan kepada Terdakwa. Bahwa terhadap 1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 Atas nama BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002 sebagai bukti adanya perbuatan Terdakwa yang mengakibatkan luka-luka
24
yang dialami oleh korban akibat perbuatan Terdakwa sehingga S-1 menjadikan adanya halangan bagi Saksi-1 melakukan kegiatan sehari-hari selama 7 (tujuh) hari, oleh karena itu perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat
: Pasal 44 ayat (1) UU No. 23 Tahun 2004 dan ketentuan perundangundangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa AAAAA, Koptu NRP 3920719401072, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam rumah tangga”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : 1)
1 (satu) buah Kutipan Akta Nikah Sdr. AAAAA dan Sdri. BBBBB yang dikeluarkan KUA Kec. Ngawen Kab. Blora Nomor : 252/53/VI/2002 tanggal 21 Juni 2002.
2)
1 (satu) lembar Kartu Keluarga An. AAAAA Nomor : 3316132406110004.
Dikembalikan kepada Terdakwa Koptu AAAAA. 3)
1 (satu) lembar Visum Et Repertum dari Rumkitban 04.08.05/Blora Nomor : Visum/01/I/2013 tanggal 4 Januari 2013 An. BBBBB ditandatangani oleh dr. CCCCC PNS III/c NIP 197005042001122002.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
Demikian ……….. Demikian diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 2 Mei 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Surjadi Sjamsir, S.H., M.H. NRP 1930064880269 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk Suwignyo Heri Prasetyo, S.H. NRP 1910014940863 dan Mayor Chk Esron Sinambela, S.S., S.H. NRP 11950006980270 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan
25
pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk S. Yusuf Rahardjo, S.H., M.Hum. NRP 555520, dan Panitera Letnan Satu Sus Bety Novita Rindarwati, S.H. NRP 535951, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.
Hakim Ketua
CAP / TTD Surjadi Sjamsir, S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP 1930064880269 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Suwignyo Heri Prasetyo, S.H. Mayor Chk NRP 1910014940863
Esron Sinambela,S.S.,SH Mayor Chk. NRP.11950006980270 Panitera
TTD Bety Novita Rindarwati, S.H. Letnan Satu Sus NRP 535951
Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Bety Novita Rindarwati, S.H. Letnan Satu Sus NRP 535951