PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN PUTUSAN Nomor : 12-K / PM I-07 / AD / I / 2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara para Terdakwa : Terdakwa-1 : Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Zulnadi Serma / 21960318311076 Bati Urdal Gudmurah Paldam VI/Mlw Tarakan ( Kaltim ) 27Oktober 1976 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Gudmurah Paldam VI/Mlw Km. 10 Jln. Soekarno–Hatta Rt. 43 No. 20 Kel. Karang Joang Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan
Terdakwa-1 dalam perkara ini ditahan sementara selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 18 Nopember 2012 sampai dengan 7 Desember 2012 berdasarkan surat keputusan penahanan sementara dari Kapaldam VI/Mlw selaku ankum nomor Kep/24/XI/2012 tanggal 20 Nopember 2012, selanjuntya dibebaskan dari tahanan sementara terhitung mulai tanggal 08 Desember 2012 berdasarkan keputusan Kapaldam VI/Mulawarman selaku ankum nomor Kep/37/XII/2012 tanggal 08 Desember 2012. Terdakwa-2 : Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Rofani Sutrisno Sugih Wibowo Sertu / 31950173341073 Bagutbalkir Gutmura 06-21-01 Dam VI/Mlw Malang ( Jatim ) 20 Oktober 1973 Laki-laki Indonesia Islam Gudmurah Paldam VI/Mlw Jln. Sukarno-Hatta Km 10. Rt 43 No.18 Karang Joang, Balikpapan-Utara (Kal-tim)
Terdakwa-2 dalam perkara ini ditahan sementara selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 18 Nopember 2012 sampai dengan 7 Desember 2012 berdasarkan surat keputusan penahanan sementara dari Kapaldam VI/Mlw selaku ankum Nomor Kep/27/XI/2012 tanggal 20 Nopember 2012, selanjuntya dibebaskan dari tahanan sementara terhitung mulai tanggal 08 Desember 2012 berdasarkan keputusan Kapaldam VI/Mulawarman selaku ankum nomor Kep/39/XII/2012 tanggal 08 Desember 2012.
2.
Terdakwa-3 : Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Suyanto Sertu / 21050100331085 Baur Rikmu Benghar Rekonri Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw Blora (Jateng) 18 Oktober 1985 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Gudmurah Jl. Sukarno-Hatta Km.10 No.19 Karang Joang Kec. Balikpapan Utara ( Kaltim )
Terdakwa-3 dalam perkara ini ditahan sementara selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 18 Nopember 2012 sampai dengan 7 Desember 2012 berdasarkan surat keputusan penahanan sementara dari Kapaldam VI/Mlw selaku ankum Nomor Kep/28/XI/2012 tanggal 20 Nopember 2012, selanjuntya dibebaskan dari tahanan sementara terhitung mulai tanggal 08 Desember 2012 berdasarkan keputusan Kapaldam VI/Mulawarman selaku ankum nomor Kep/40/XII/2012 tanggal 08 Desember 2012. Terdakwa-4 : Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Wibowo Sertu / 3193067640973 Ba Gudmusus Paldam VI/Mlw Bangka (Sumatra) 10 September 1973 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Gudmurah 06-21-01 Jl. Sukarno-Hatta No.21, Km. 10 Karang Joang Balikpapan Utara ( Kaltim )
Terdakwa-4 dalam perkara ini ditahan sementara selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 18 Nopember 2012 sampai dengan 7 Desember 2012 berdasarkan surat keputusan penahanan sementara dari Kapaldam VI/Mlw selaku ankum Nomor Kep/25/XI/2012 tanggal 20 Nopember 2012, selanjuntya dibebaskan dari tahanan sementara terhitung mulai tanggal 08 Desember 2012 berdasarkan keputusan Kapaldam VI/Mulawarman selaku ankum nomor Kep/38/XII/2012 tanggal 08 Desember 2012. Terdakwa-5 : Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Supriyadi Pratu / 31060302020484 Tagud MKK Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw Paldam VI/Mlw Balikpapan, 8 April 1984 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Gudmurah Paldam VI/Mlw Km. 10 Jln. Soekarno – Hatta Rt. 43 No. 15 Kel.Karang Joang Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan
Terdakwa-5 dalam perkara ini ditahan sementara selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 18 Nopember 2012 sampai dengan 7 Desember 2012 berdasarkan surat keputusan penahanan sementara dari Kapaldam VI/Mlw selaku ankum Nomor Kep/26/XI/2012 tanggal 20 Nopember 2012,
3. selanjuntya dibebaskan dari tahanan sementara terhitung mulai tanggal 08 Desember 2012 berdasarkan keputusan Kapaldam VI/Mulawarman selaku ankum nomor Kep/41/XII/2012 tanggal 08 Desember 2012. Terdakwa-6 : Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Samingun : Pratu / 31060493010784 : Ta Pok Pam Urdal Gudmurah 06-21-01 : Paldam VI/Mlw : Kulon Progo (DIY), 30 Juli 1984 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Asrama Gudmurah Paldam VI/Mlw Km. 10 Jln. Soekarno-Hatta Rt.43 No.23 Kel.KarangJoang Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan
Terdakwa-6 dalam perkara ini ditahan sementara selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 18 Nopember 2012 sampai dengan 7 Desember 2012 berdasarkan surat keputusan penahanan sementara dari Kapaldam VI/Mlw selaku ankum nomor Kep/29/XI/2012 tanggal 20 Nopember 2012, selanjuntya dibebaskan dari tahanan sementara terhitung mulai tanggal 08 Desember 2012 berdasarkan keputusan Kapaldam VI/Mulawarman selaku ankum Nomor Kep/42/XII/2012 tanggal 08 Desember 2012. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tersebut di atas. Membaca
:
Bekas perkara dari Pomdam VI/Mlw nomor : BP- 19 /A 17 /XI /2012 tanggal 27 Nopember 2012.
Memperhatikan
:
1. Keputusan penyerahan perkara dari Pangdam VI Mulawarman selaku papera nomor : Kep /19/I/2012 tanggal 22 Januari 2013 2. Surat dakwaan oditur militer nomor : Sdak/61/K/AD/I-07/I/2013 tanggal 28 Januari 2013. 3. Surat penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan tentang penunjukkan hakim nomor: Tap/08/PM.1-07/AD/I/2013 tanggal 30 Januari 2013. 4. Surat penetapan hakim ketua tentang hari sidang nomor : Tap/ 08 / PM.1-07 / AD/II./2013 tanggal 4 Februari 2013. 5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada para Terdakwa dan para saksi. 6.
Mendengar
:
1. Pembacaan surat dakwaan oditur militer nomor : Sdak/61/K/AD/I-07/I/2013 tanggal 28 Januari 2013 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2.
Memperhatikan
:
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Hal-hal yang diterangkan para saksi di bawah sumpah dan alat bukti lain.
1. Tuntutan pidana (Requisitoir) oditur militer yang diajukan kepada majelis, yang pada pokoknya oditur militer menyatakan bahwa para Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :
4. “Barangsiapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang mengakibatkan mati”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 170 ayat (1) jo ayat (2) ke-3 KUHP dan oleh karenanya oditur militer memohon agar para Terdakwa dijatuhi pidana : Terdakwa-1 Terdakwa-2 Terdakwa-3 Terdakwa-4 Terdakwa-5 Terdakwa-6
: Pidana Penjara selama : Pidana Penjara selama : Pidana Penjara selama : Pidana Penjara selama : Pidana Penjara selama : Pidana Penjara selama
18 (delapanbelas) bulan. 15 (limabelas) bulan. 12(duabelas) bulan. 12 (duabelas) bulan. 14 (empatbelas) bulan 10 (sepuluh) bulan.
Barang bukti berupa : Surat – surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum An. Sdr. Hartono Liem,umur 33 tahun,jenis laki-laki,alamat Jl. Bintang Terang Dsn XV RT 077/036 Kec. Medan Sunggal, Kab. Deli Serdang ( Sumut ) dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor : 523/371/XI/2012/IRM/RSKD yang ditandatangani oleh Dr. Irine Inunu,SpF tanggal 22 Nopember 2012. 1 (satu) lembar surat keterangan kematian dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor 33/MKT-XI/RM-RSKD/2012 tanggal 16 Nopember 2012 an.Hartono Liem. Hasil Pemeriksaan Psokologi dari Fajar Asa tertanggal 11 Desember 2012 yang di tandatangani oleh Psokolog Dra. Nurhayana H. Iiahude, Psi. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang : -
1 (satu) buah kaos lengan panjang warna putih bergaris warna hitam. 1 (satu) buah kemeja lengan panjang warna biru motif kotak – kotak. 1 (satu) buah celana dalam warna coklat. 1 (satu) pasang sandal merk Ardiles warna krem. 1 (satu) buah rotan panjang ± 1,2 meter. 19,2 meter selang plastik warna biru. 13,2 meter tali tambang warna krem. Tali plastik rapia warna hijau mudah sudah terpotong-potong terdiri dari : a. Tali rapia warna hijau muda ukuran 3,5 meter. b. Tali rapia warna hijau muda ukuran 2,63 meter. c. Tali rapia warna hijau muda ukuran 66 Cm. d. Tali rapia warna hijau muda ukuran 62 Cm. e. Tali rapia warna hijau muda ukuran 46 Cm. f. Tali rapia warna hijau muda ukuran 33 Cm. g. Tali rapia warna hijau muda ukuran 25 Cm. h. Tali rapia warna hijau muda ukuran 24 Cm. i. Tali rapia warna hijau muda ukuran 19 Cm. j. Tali rapia warna hijau muda ukuran 18 Cm. k. Tali rapia warna hijau muda ukuran 12 Cm. l. Tali rapia warna hijau muda ukuran 11 Cm.
Mohon barang-barang tersebut dirampas untuk dimusnahkan. Membebankan biaya perkara kepada : Terdakwa-1 sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
5. Terdakwa-2 Terdakwa-3 Terdakwa-4 Terdakwa-5 Terdakwa-6
sebesar Rp sebesar Rp sebesar Rp sebesar Rp sebesar Rp
10.000,- (sepuluh ribu rupiah) 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) 5.000,- (limaribu rupiah) 5.000,- (limaribu rupiah)
2. Pembelaan yang diajukan oleh tim penasehat hukum yang pada pokoknya sebagai berikut a. Tuntutan oditur bersifat imaginer (hayalan saja) karena tidak didukung oleh saksi-saksi. Adapun saksi-saksi yang ada tidak dapat dijadikan alat bukti karena saksi-skasi tersebut tidak melihat sendiri, tidak mendengar sendiri, tidak mengalami sendiri. Demikian juga berita acara pemeriksaan polisi militer bukanlah fakta persidangan karena tidak diakui di persidangan baik oleh saksi-saksi maupun oleh para Terdakwa. b. Untuk dinyatakan seseorang bersalah maka harus didukung oleh minimal 2 (dua) alat bukti, dalam kasus ini tidak satupun alat bukti yang dapat membuktikan adanya kesalahan para Terdakwa, oleh karena itu para Terdakwa harus dibebaskan dari segala tuntutan. c.
Unsur-unsur dakwaan tidak terbukti karena : 1) Perbuatan Terdakwa-1 adalah sebagai perbuatan pembelaan paksa sebagaimana menurut Pasal 49 KUHP. 2) Perbuatan para Terdakwa yang hanya membawa korban secara bersama-sama dan mengikat korban dengan tujuan agar korban tidak berontak dan tidak melakukan perlawanan sehingga tidak ada perbuatan kekerasan secara bersama-sama. 3) Perbuatan para Terdakwa tidak ada hubunganya dengan gangguan terhadap ketertiban umum sehingga tidak dapat diterapkan ketentuan Pasal 170 KUHP yang mendudukan pasal tersebut dibawah judul kejahatan terhadap ketertiban umum. 4) Matinya korban bukan merupakan rangkaian perbuatanpara para Terdakwa.
d. Tindakan para Terdakwa mengamankan korban sudah sesuai dengan prosedur dan benar karena korban memasuki wilayah vital TNI AD yaitu merupakan gudang munisi daerah tanpa izin, apalagi masuknya pada subuh hari. e. Barang bukti yang diajukan oditur berupa rotan dan selang plastic air tidak ada hubunganya dengan kematian korban karena tidak pernah digunakan oleh para Terdakwa untuk melakukan pemukulan terhadap korban. f. Barang bukti surat berupa visum et repertum tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti tentang kematian korban karena untuk membuktikan kematian korban harus dengan outopsi, sedangkan visum tersebut hanya bukti akibat adanya perkelaian korban dengan Terdakwa-1, sehingga visum tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara ini.
6. g. Tim penasehat hokum juga mengajukan permohonan keringanan hukman dengan alasan : 1. Para Terdakwa belum pernah dihukum. 2. para Terdakwa masih dapat dibina dan memiliki keahlian munisi. 3. para Terdakwa masih dibutuhkan tenaganya di kesatuan. 4. para Terdakwa menyesali perbuatanya. 5. para Terdakwa berjanji tidak akan melakukan perbuatan yang melanggar hukum lagi dan setia menjadi prajurit yang disiplin tinggi. h. Para Terdakwa juga mengajukan permohonan pribadi sebagaimana telah disampaikan tim penasehat hukum yaitu para Terdakwa menyesali perbuatanya. 3.
Replik yang diajukan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut : a.
Mengenai barang bukti. satu buah selang plastik warna biru, panjang 19,2 meter dan 1 (satu) buah rotan panjang ± 1, 2 meter.
Berdasarkan keterangan paraTerdakwa di BAP kedua alat bukti tersebut di gunakan untuk memukul korban walaupun di dalam persidangan para Terdakwa membatahnya. Berita acara penyidikan itu ditandatangani oleh pejabat penyidik dan para Terdakwa, dan keterangan para Terdakwa di persidangan bahwa ketika dilakukan penyidikan oleh polisi militer para Terdakwa memberikan keterangan secara bebas (tidak dalam tekanan pada saat penyidikan). Demikian juga para Terdakwa ketika pemeriksaan alat bukti berupa kayu dan selang di depan majelis hakim dan saksi-saksi dan para Terdakwa mengakuinya. Oleh karena itu Oditur tidak sependapat dengan Penasehat Hukum. Dan Oditur berpendapat barang bukti berupa selang dan rotan merupakan alat bukti. -
surat berupa 1 (Satu) lembar Visum et repertum.
Berdasarkan pengertian yuridis Staatsblad Tahun 1937 Nomor 350 maka KUHAP telah memberi kedudukan visum et repertum sebagai suatu alat bukti surat dalam pemeriksaan perkara pidana. Oleh karena itu Visum et repertum (VER) yang dibuat oleh Saksi Dr. Irine Inunu, SpF menyimpulkan luka-luka di luar yang terdapat pada tubuh Korban tidak dapat mengambarkan luka di dalam tubuh Korban sehingga Saksi tidak dapat mengetahui penyebab matinya Korban karena tidak dilakukan Otopsi terhadap Korban namun luka akibat trauma tumpul berupa memar yang tersebar pada wajah, dada, punggung dan anggota gerak luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu yang terdapat pada tubuh Korban berpotensi sangat besar menyebabkan kematian Korban. b. Mengenai saksi tidak dapat dijadikan dan di nilai sebagai alat bukti dan kekuatan pembuktian : Yang dimaksud dengan saling bersesuaian, bukan terbatas pada kesamaan atau keseragaman (uniformity) keterangan yang diberikan para saksi saja yang bernilai sebagai alat bukti, tetapi meliputi keterangan yang mengandung koneksitas yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain, meskipun keterangan itu tidak sama dan seragam hal ini di gantungka kepada penilaiaan Hakim. Sehingga Oditur berkesimpulan bahwa barang bukti dalam
7. perkara ini terdapat hubungan yang erat dengan keterangan para saksi yang diucapkan dalam persidangan walaupun saksi-saksi menyangkal tidak mengetahui secara pasti kejadian penganiayaan yang dilakukan para Terdakwa, namun keterangan saksi Dr. Irine Inunu, SpF terdapat hubungan hasil pemeriksaan yang dilakukan dan di tuangkan kedalam Visum et Repertum, luka akibat trauma tumpul berupa memar yang tersebar pada wajah, dada, punggung dan anggota gerak luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu yang terdapat pada tubuh korban berpotensi sangat besar menyebabkan kematian Korban sesuai dengan Visum et repertum (VER) sehingga kesaksian Dr. Irine Inunu, SpF merupakan pentujuk sebagai alat bukti dan keyakinan Hakim dalam menilai keterangan yang diberikan oleh saksi dan para Terdakwa. c. Mengenai perbuatan Terdakwa-1 sebagai perbuatan pembelaan paksa, sehingga tidak dapat dipidana. Bahwa Penasehat hukum belum memahami apa yang dimaksud dengan “pembelaan paksa”. Syarat unsur pembelaan paksa diantaranya, adanya serangan secara langsung dan adanya pembelaan. Bahwa dalam keterangan Terdakwa-1 pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita Korban (Sdr. Hartono Liem) masuk kedalam rumah Terdakwa-1 dengan kondisi telanjang bulat yang di duga akan memperkosa anak Terdakwa-1 nomor 1 (satu) bernama Vinca Dina Fikryah umur 12 ( dua belas ) tahun, kemudian anak Terdakwa pergi masuk kamar Terdakwa-1 dan membangunkan Terdakwa-1 setelah Terdakwa-1 terbangun melihat keruang tengah ada seseorang dengan posisi jongkok dan telanjang bulat merapalkan doa sambil mengangkat kedua tangannya setinggi bahu kearah tubuh anak Terdakwa-1 yang nomor 2 (dua) bernama Shafa Sapiah Insyroah umur 3 ( tiga ) tahun yang masih tertidur diruang tengah, sebelum Korban selesai berdoa Terdakwa-1 mendekati Korban dari belakang kemudian mendorong dan menendang punggung Korban sehingga Korban terjatuh kedepan, saat Korban dalam posisi telentang kedua tangan mengepal hendak menyerang dan menendang Terdakwa-1 dengan kedua kakinya ( kanan dan kiri ) beberapa kali kemudian Terdakwa-1 berkata “ Ngapain kamu disini “ lalu dijawab “ Kamu siapa “ selanjutnya Terdakwa-1 menyuruh keponakannya yang bernama Fauzan umur 13 ( tiga belas ) tahun untuk meminta bantuan kepada anggota yang piket sedangkan Terdakwa menggendong anaknya yang kedua lalu menyerahkannya kepada Saksi-3 (istri Terdakwa) yang berada diruang tengah setelah itu Terdakwa mengamankan pintu tengah yang menuju ke ruang belakang dimana anak dan istri Terdakwa berada dan tidak lama kemudian para Terdakwa datang membantu untuk merikus Korban dan membawa keluar menuju lapangan Volly. Bahwa Oditur tidak sependapat apa yang telah disampaikan oleh Penasehat Hukum para Terdakwa tentang pembelaan paksa dengan alasan Terdakwa-1 dalam Posisi tidak Terancam Jiwanya bahkan malah justru melakukan penyerangan dengan cara menendang, memukul, sekitika dan langsung ditujukan kepada diri Korban, tidak lama kemudian datang bantuan dari para Terdakwa untuk membantu Terdakwa-1 dengan cara melakukan pemukulan dan mengikat Korban untuk diamanakan. Dengan demikian perbuatan Terdakwa-1 merupakan tindak pidana dan pembelaan paksa tidak tepat dan harus dikesampingkan karena belum memenuhi syarat unsur pembelaan paksa karena tidak adanya serangan secara langsung dan adanya pembelaan.
8. d. Mengenai “menggunakan kekerasan terhadap orang “. Bahwa delik ini berjudul “kejahatan terhadap ketertiban umum” maka Oditur akan memberikan pendapatsebagaiberikut: Bahwa kejahatan ketertiban umum dapat dilakukan apabila kejahatan atau tindakan yang dilakukan oleh para Terdakwa menyebabkan adanya gangguan terhadap masyarakat sehingga masyarakat tersebut merasa tidak nyaman oleh perbuatan para Terdakwa atau terganggunya kepentingan dari masyarakat tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh para Terdakwa walaupun dilakukan di Asrama Gudang Amunisi Daerah namun tempat tersebut merupakan tempat umum yang artinya perbuatan tersebut dilakukan di tempat yang dapat dilihat atau di datangi orang lain misal di pinggir jalan, lapangan volley dll.Tindak pidana yang dilakukan oleh para Terdakwa yang akhirnya menyebabkan korban meninggal dunia dilakukan di Asrama Gudang Amunisi Daerah di depan halaman rumah Terdakwa-1 kemudian di pindah ke lapangan Volly oleh para Terdakwa, selanjutnya di ikat di pohon di mana tempat tersebut merupakan tempat umum karena dapat dilihat dan di datangi oleh orang lain. e.
Mengenai mengakibatkan matinya rang lain.
Bahwa korban mendatangi rumah Terdakwa-1 dalam keadaan sehat fisik tidak terdapat luka dan memar pada tubuh korban sehingga dengan adanya pemukulan oleh para Terdakwa korban mendapatkan luka-luka dan memar pada tubuh sesuai hasil Visum Et Repertum dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor : 523/371/XI/2012/IRM/RSKD yang dibuat oleh Saksi Dr. Irine Inunu, SpF tanggal 22 Nopember 2012 di dapatkan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan atas jenasah perkiraan lama kematian adalah antara 4 (empat) dan 48 (empat puluh delapan) jam sebelum pemeriksaan dengan luka akibat trauma tumpul berupa memar yang tersebar pada wajah, dada, punggung dan anggota gerak, luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung dan anggota gerak, serta luka robek pada hidung dan dagu, sebab kematian tidak dapat ditentukan hanya berdasarkan pemeriksaan luar karena tidak dilakukan outopsi. Berdasarkan keterangan saksi Dr. Irine Inunu, SpF, luka-luka yang ada pada tubuh korban berpotensi sangat besar menyebabkan kematian korban, dan sesuai dengan surat kematian Nomor Surat 33/KMT-XI/RM-RSKD/2012 tanggal 16 Nopember 2012. 4. Duplik penasehat hukum yang pada pokoknya tetap pada pledoinya. Menimbang
:
Bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas, para Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Alternatif Pertama : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini, yaitu pada Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita atau setidaktidaknya dalam tahun 2012 bertempat di teras rumah Terdakwa-1 dan di lapangan volly Asrama Gudmurah Paldam VI/Mlw Km. 10 Jln. Soekarno- Hatta Rt. 43 No. 20 Kel. Karang Joang Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan. atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut ”.
9. Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa-I (Zulnadi) masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 1995 melalui pendidikan Secaba PK III di Pusdik Pom, setelah lulus dan dilantik kemudian mengikuti pendidikan Kecabangan Susjurba Pal di Pusdik Pal Cimahi lulus pada tahun 1996, selanjutnya mengikuti Pendidikan Susba Intel di Dodikjur Manggar Rindam VI/Mlw lulus pada tahun 2000 kemudian mengikuti Pendidikan Susba Rikmu di Pusdik Pal Cimahi lulus pada tahun 2005 kemudian pada tahun 2006 mengikuti Pendidikan Susba Vuurweker di Pusdik Pal Cimahi setelah lulus ditempatkan di kesatuan Paldam VI/Mlw, sampai dengan sekarang dengan pangkat Serma NRP 21960318311076. 2. Bahwa Terdakwa-2 (Sertu Rofani Sutrisno Sugih Wibowo) masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata A. di Magetan pada Tahun 2005, setelah lulus dilanjutkan pendidikan Kejuruan Sutamudi di Bekang VI/Tpr lulus pada tahun 1997 kemudian pada tahun 1995 ditempatkan dan berdinas di Bagud Balkir, Gudmurah 06-21-01, Paldam VI/Mlw, sampai dengan sekarang dengan pangkat Sertu NRP 31950173341073. 3. Bahwa Terdakwa-3 (Sertu Suyanto) masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secaba PK XII Rindam III/Slw, kemudian melanjutkan Pendidikan Dikjurba kecabangan Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar selanjutnya mengikuti Dikbangspers Susba MKB (Munisi Kaliber Besar), kemudian setelah selesai pendidikan ditugaskan di Palddam VI/Tpr sekarang Paldam VI/Mlw kemudian ditempatkan di Gudmurah 06-21-01 Km 10 Karang Joang Balikpapan Utara sampai saat sekarang dengan pangkat Sertu, NRP 21050100331085. 4. Bahwa Terdakwa-4 (Wibowo) masuk menjadi anggota TNI-AD Tahun 19921993 melalui pendidikan Secata PK I di Kodam II/Sriwijaya setelah lulus dilanjutkan ke Dikjur Pal di Pusdikpal di Cimahi pada tahun 1993 dan setelah lulus ditempatkan dan berdinas di Paldam VI/Tpr (sekarang Gudmurah Dam VI/Mlw) dan mendapat tanda jasa Satya Lencana VIII tahun, sampai saat sekarang dengan pangkat Sertu NRP 3193067640973. 5. Bahwa Terdakwa-5 (Supriadi) masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2006 melalui pendidikan Secata PK di Rindam VI/Mlw, kemudian melanjutkan Pendidikan Susjurta Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar, selanjutnya ditempatkan di Gudmurah Paldam VI/Mlw pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2007 mengukiti pendidikan Susta Provost di Dodikjur Rindam VI/Mlw sampai saat sekarang dengan pangkat Pratu NRP 31060302020484. 6. Bahwa Terdakwa-6 (Samingun) masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2005-2006 melalui pendidikan pendidikan Secata PK gelombang II di Rindam Jaya setelah lulus kemudian mengikuti Pendidikan Susjurta Pal di Pusdik Pal Cimahi lulus pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2008 mengikuti Pendidikan Susta mudi di Dodikjur Manggar Rindam VI/Mlw, kemudian pada tahun 2011 mengikuti pendidikan Susta Monran di Pusdik Pal Cimahi, selanjutnya di tempatkan sebagai Ta Pok Pam Urdal Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP 31060493010784 7. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita Terdakwa-1 dibangunkan oleh anaknya bernama Vinca Dina Fikryah umur 12 ( dua belas ) tahun mengatakan ia akan diperkosa oleh Korban yang masuk ke dalam rumah Terdakwa-1 dalam keadaan telanjang tanpa sehelai busana di badan Korban setelah Terdakwa-1 melihat ke ruang tengah Terdakwa melihat Korban di duga akan memperkosa anak Terdakwa yang ke dua bernama Shafa Sapiah Insyroah umur 3 ( tiga ) tahun yang tidur diruang tengah sedangkan Korban dalam posisi jongkok
10. sedang merapalkan doa kearah anak Terdakwa-1, kemudian Terdakwa diam-diam mendekati Korban dari belakang lalu mendorong dan menendang punggung Korban hingga Korban terjatuh kedepan dalam posisi telentang dengan kedua tangan mengepal Korban hendak menyerang Terdakwa dengan kedua kakinya beberapa kali dengan cara menendang, kemudian Terdakwa mengatakan“ Ngapain kamu disini “ lalu dijawab “ Kamu siapa “. 8. Bahwa setelah Terdakwa menyuruh keponakannya yang bernama Fauzan umur 13 (tiga belas) tahun untuk meminta bantuan kepada anggota yang piket tidak lama kemudian Terdakwa-5 (Pratu Supriadi) datang dan berteriak “ Hei keluar “ mendengar suara teriakan tersebut Korban (Sdr. Hartono Liem) menoleh kearah Terdakwa-5 (Pratu Supriadi), lalu Terdakwa-1 memegang tangan kanan Korban sehingga Korban berontak dan melawan dengan cara menendang paha sebelah kanan Terdakwa-1 sedangkan Terdakwa-5 (Pratu Supriadi) memegang tangan kirinya tidak lama kemudian datang beberapa orang anggota lainnya memberi bantuan untuk meringkus Korban (Sdr. Hartono Liem). 9. Bahwa para Terdakwa yang berjumlah 5 (lima) orang yaitu, Pratu Supriadi, Sertu Rofani Sutrisno Sugih Wibowo, Sertu Suyanto, Sertu Wibowo, Pratu Samingun mendengar suara ribut seperti orang berkelahi dari dalam rumah Terdakwa-1 kemudian secara sepontan para Terdakwa mendatangi rumah Terdakwa-1 dan melihat Korban sudah dalam kondisi telanjang bulat masuk ke dalam rumah Terdakwa-1 di duga Korban akan memperkosa anak Terdakwa-1. 10. Bahwa satelah korban di berada depan teras rumah Terdakwa-1, Korban dipegang dan direbahkan oleh Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-5, tiba tiba terdengar suara teriakan minta diambilkan tali (rapia), kemudian Terdakwa-1 mengikat Korban pada bagian tangan dan kaki lalu Korban di bawa dan diarak ramerame ke tengah lapangan volly dengan cara diseret dan dipukuli menggunakan tangan dan kayu (rotan), kemudian Korban disiram air garam oleh Terdakwa-1. 11. Bahwa setelah Korban dalam kondisi terikat Terdakwa-3 memukul dengan menggunakan tangan kanan terbuka mengenai pipi kanan Korban sebanyak tiga kali selanjutnya Terdakwa-1 menanyai Korban (Sdr. Hartono Lim) “ Siapa namamu dan dari mana asalmu ? “ tetapi tidak dijawab hingga berkali-kali selanjutnya Korban (Sdr. Hartono) mengatakan bahwa “ utusan dari surga untuk menyelamatkan dunia ” sambil Korban berontak selanjutnya para Terdakwa membawa Korban (Sdr. Hartono Lim) ke lapangan volly. 12. Bahwa saat dilapangan Volly tali pengikat Korban diganti dengan tali nilon warna putih kemudian Korban diintrogasi namun Korban selalu tertawa dan mengatakan “ Saya menolong seseorang untuk dunia akhirat “, selanjutnya Terdakwa1 dan beberapa orang anggota melakukan pemukulan terhadap diri Korban kemudian Korban mengatakan “ Kecil kamu itu tidak ada apa – apanya “. 13. Bahwa saat korban tergeletak di tengah lapangan volly Terdakwa-2 mendekati Korban lalu memukul Korban dengan ujung tali tambang sisa dari ikatan tangan dan kaki Korban, dengan cara menyabetkan tali tambang berulang-ulang kali pada bagian punggung korban, setelah itu Terdakwa-2 minggir keluar lapangan volly sambil memperhatikan para Terdakwa memukuli korban. 14. Bahwa para Terdakwa yang melakukan penganiayaan terhadap Korban diteras rumah Terdakwa-I dan di lapangan Volly antara lain adalah Terdakwa-1 melakukan pengeniayaan terhadap Korban (Sdr. Hartono Liem) dengan cara mengikat Korban terlibih dahulu pada bagian tangan dan kaki lalu melakukan pemukulan dengan mengunakan tangan kanan dan kiri mengepal beberapa kali ke bagian perut dan wajah serta menendang menggunakan kaki kanan lalu menyeret
11. Korban ke lapangan volley, kemudian menyiramnya dengan air garam, Terdakwa-2 melakukan penganiayaan terhadap Korban dengan cara menggunakan tangan mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian punggung Korban dan melakukan penyabetan dengan menggunakan tali tambang berdiameter seukuran jari tangan pada bagian punggung Korban berulang kali mengakibatkan Korban mengalami luka memar bergaris- garis yang membekas pada tubuh korban lalu membiarkan Korban terikat dengan tali di bagian tangan dan kaki di tengah lapangan volley, Terdakwa-3 melakukan penganiayaan terhadap Korban (Sdr. Hartono Lim), di depan teras rumah Terdakwa-1 dalam keadaan terikat kakinya dengan cara memukul menggunakan tangan kanan terbuka sebanyak 3 (tiga) kali mengenai pipi kanan Korban (Sdr. Hartono Lim), Terdakwa-4 melakukan penganiayaan dengan cara menempeleng Korban menggunakan telapak tangan kiri terbuka sebanyak 3 (tiga) kali sehingga mengenai lengan kiri korban, Terdakwa-5 menampar bagian pipi Korban sebanyak 4 (empat) kali, memukul betis Korban sebanyak 4 (empat) kali dari sebelah kiri dengan menggunakan rotan saat Korban dibawa ke dekat pohon sebelah lapangan volley, Terdakwa-6 memukul Korban (Sdr. Hartono Lim) dengan menggunakan tangan terbuka sebanyak 2 (dua) kali. 15. Bahwa sekira pukul 06.15 Wita datang tiga orang anggota Polsek antara lain Brigadir Wawan ke asrama bersama Babinsa Koramil Balikpapan Utara Pelda Mujiatno, kemudian Pelda Mujiatno mendekati dan memeriksa kondisi Korban, badannya masih hangat namun sudah tidak bernafas, kemudian datang beberapa orang anggota Polisi Militer mengamankan tempat kejadian sedangkan jenazah Korban dibawa Petugas Basarnas menggunakan mobil ambulans. 16. Bahwa setelah petugas Kepolisian dari Polsek Utara datang kemudian menyampaikan kepada Saksi-4 bahwa Korban (Sdr. Hartono Lim alias apin Hitam) meninggal dunia dan jenasahnya dibawa ke RSU Dr. Kanoejoso Kota Balikpapan kemudian Saksi-4 dan Sdr. Hari (sopir) langsung pergi menuju ke RSU Kota Balikpapan untuk melihat kondisi Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) yang sudah disimpan di kamar mayat dan dibungkus menggunakan kantung plastik warna hitam dalam keadaan meninggal dunia . 17. Bahwa akibat perbuatan para Terdakwa Korban ( Hartono Lim) meninggal dunia sesuai hasil Visum Et Repertum dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor : 523/371/XI/2012/IRM/RSKD yang ditandatangani oleh Dr. Irine Inunu, SpF tanggal 22 Nopember 2012 dengan luka akibat trauma tumpul berupa memar yang tersebar pada wajah, dada, punggung dan anggota gerak ruka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu, sebab kematian tidak dapat ditentukan hanya berdasarkan pemeriksaan luar. 18. Bahwa yang menyebabkan para Terdakwa melakukan pemukulan karena emosi dan kesal terhadap Korban (Sdr. Hartono Liem) yang akan memperkosa kedua anak Terdakwa-1 dan saat diintrogasi memberi jawaban yang berbelit – belit dan tidak masuk akal. 19. Bahwa setelah Saksi-4 mengetahui kejadian yang sebenarnya bahwa Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) meninggal karena perbuatan dia sendiri, yaitu akan memperkosa anak perempuan Terdakwa-1 (Bp. Zulnadi) yang berumur 11 tahun di asrama Gudmurah 06-21-01/Paldam VI/Mlw alamat Jl. Sukarno-Hatta KM 10 Kel. Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan sehingga Terdakwa-1 marah dan dibantu beberapa orang kemudian melakukan pemukulan yang mengakibatkan Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) meninggal dunia namun Saksi-4 menyerahkan kepada petugas agar para Terdakwa untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan hukum yang berlaku.
12. 20 Bahwa akibat kejadian dugaan pemerkosaan yang dilakukan Korban terhadap anak Terdakwa-1 mengalami tekanan mental dan trauma bila melihat lakilaki dewasa, selalu ingin ditemani /bersama Terdakwa-1 dan ibunya serta malu untuk pergi ke sekolah. 21. Bahwa orang tua Korban yang bernama Lie Sai Hoi telah menguasakan penyebab Kematian Korban kepada Saksi-4 (Sdr. Pin Juharis) dan dengan adanya kejadian ini, tindakan atau langkah-langkah sebagai keluarga korban agar perbuatan tersebut para Terdakwa di proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Atau Alternatif kedua : Bahwa para Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut dibawah ini, yaitu pada Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita atau setidak-tidaknya dalam tahun 2012 bertempat di teras rumah Terdakwa-1 dan di lapangan volly Asrama Gudmurah Paldam VI/Mlw Km. 10 Jln. Soekarno- Hatta Rt. 43 No. 20 Kel. Karang Joang Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan. atau setidaktidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan mengakibatkan mati dilakukan secara bersama-sama”, Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa-I (Zulnadi) masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 1995 melalui pendidikan Secaba PK III di Pusdik Pom, setelah lulus dan dilantik kemudian mengikuti pendidikan Kecabangan Susjurba Pal di Pusdik Pal Cimahi lulus pada tahun 1996, selanjutnya mengikuti Pendidikan Susba Intel di Dodikjur Manggar Rindam VI/Mlw lulus pada tahun 2000 kemudian mengikuti Pendidikan Susba Rikmu di Pusdik Pal Cimahi lulus pada tahun 2005 kemudian pada tahun 2006 mengikuti Pendidikan Susba Vuurweker di Pusdik Pal Cimahi setelah lulus ditempatkan di kesatuan Paldam VI/Mlw, sampai dengan sekarang dengan pangkat Serma NRP 21960318311076. 2. Bahwa Terdakwa-2 (Sertu Rofani Sutrisno Sugih Wibowo) masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata A. di Magetan pada Tahun 2005, setelah lulus dilanjutkan pendidikan Kejuruan Sutamudi di Bekang VI/Tpr lulus pada tahun 1997 kemudian pada tahun 1995 ditempatkan dan berdinas di Bagud Balkir, Gudmurah 06-21-01, Paldam VI/Mlw, sampai dengan sekarang dengan pangkat Sertu NRP 31950173341073. 3. Bahwa Terdakwa-3 (Sertu Suyanto) masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secaba PK XII Rindam III/Slw, kemudian melanjutkan Pendidikan Dikjurba kecabangan Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar selanjutnya mengikuti Dikbangspers Susba MKB (Munisi Kaliber Besar), kemudian setelah selesai pendidikan ditugaskan di Palddam VI/Tpr sekarang Paldam VI/Mlw kemudian ditempatkan di Gudmurah 06-21-01 Km 10 Karang Joang Balikpapan Utara sampai saat sekarang dengan pangkat Sertu, NRP 21050100331085. 4. Bahwa Terdakwa-4 (Wibowo) masuk menjadi anggota TNI-AD Tahun 19921993 melalui pendidikan Secata PK I di Kodam II/Sriwijaya setelah lulus dilanjutkan ke Dikjur Pal di Pusdikpal di Cimahi pada tahun 1993 dan setelah lulus ditempatkan dan berdinas di Paldam VI/Tpr (sekarang Gudmurah Dam VI/Mlw) dan mendapat tanda jasa Satya Lencana VIII tahun, sampai saat sekarang dengan pangkat Sertu NRP 3193067640973.
13. 5. Bahwa Terdakwa-5 (Supriadi) masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2006 melalui pendidikan Secata PK di Rindam VI/Mlw, kemudian melanjutkan Pendidikan Susjurta Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar, selanjutnya ditempatkan di Gudmurah Paldam VI/Mlw pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2007 mengukiti pendidikan Susta Provost di Dodikjur Rindam VI/Mlw sampai saat sekarang dengan pangkat Pratu NRP 31060302020484 6. Bahwa Terdakwa-6 (Samingun) masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2005-2006 melalui pendidikan pendidikan Secata PK gelombang II di Rindam Jaya setelah lulus kemudian mengikuti Pendidikan Susjurta Pal di Pusdik Pal Cimahi lulus pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2008 mengikuti Pendidikan Susta mudi di Dodikjur Manggar Rindam VI/Mlw, kemudian pada tahun 2011 mengikuti pendidikan Susta Monran di Pusdik Pal Cimahi, selanjutnya di tempatkan sebagai Ta Pok Pam Urdal Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP 31060493010784 7. Bahwa pada hari Kamis tanggal 16 Nopember 2012 sekikra pukul 04.00 Wita Terdakwa-1 dibangunkan oleh anaknya bernama Vinca Dina Fikryah umur 12 ( dua belas ) tahun mengatakan ia akan diperkosa oleh Korban yang masuk ke dalam rumah Terdakwa-1 dalam keadaan telanjang tanpa sehelai busana di badan Korban setelah Terdakwa-1 melihat ke ruang tengah Terdakwa melihat Korban di duga akan memperkosa anak Terdakwa yang ke dua bernama Shafa Sapiah Insyroah umur 3 ( tiga ) tahun yang tidur diruang tengah sedangkan Korban dalam posisi jongkok sedang merapalkan doa kearah anak Terdakwa-1, kemudian Terdakwa diam-diam mendekati Korban dari belakang lalu mendorong dan menendang punggung Korban hingga Korban terjatuh kedepan dalam posisi telentang dengan kedua tangan mengepal Korban hendak menyerang Terdakwa dengan kedua kakinya beberapa kali dengan cara menendang, kemudian Terdakwa mengatakan“ Ngapain kamu disini “ lalu dijawab “ Kamu siapa “. 8. Bahwa setelah Terdakwa menyuruh keponakannya yang bernama Fauzan umur 13 (tiga belas) tahun untuk meminta bantuan kepada anggota yang piket tidak lama kemudian Terdakwa-5 (Pratu Supriadi) datang dan berteriak “ Hei keluar “ mendengar suara teriakan tersebut Korban (Sdr. Hartono Liem) menoleh kearah Terdakwa-5 (Pratu Supriadi), lalu Terdakwa-1 memegang tangan kanan Korban sehingga Korban berontak dan melawan dengan cara menendang paha sebelah kanan Terdakwa-1 sedangkan Terdakwa-5 (Pratu Supriadi) memegang tangan kirinya tidak lama kemudian datang beberapa orang anggota lainnya memberi bantuan untuk meringkus Korban (Sdr. Hartono Liem). 9. Bahwa para Terdakwa yang berjumlah 5 (lima) orang yaitu, Pratu Supriadi, Sertu Rofani Sutrisno Sugih Wibowo, Sertu Suyanto, Sertu Wibowo, Pratu Samingun mendengar suara ribut seperti orang berkelahi dari dalam rumah Terdakwa-1 kemudian secara sepontan para Terdakwa mendatangi rumah Terdakwa-1 dan melihat Korban sudah dalam kondisi telanjang bulat masuk ke dalam rumah Terdakwa-1 di duga Korban akan memperkosa anak Terdakwa-1. 10. Bahwa satelah korban di berada depan teras rumah Terdakwa-1, Korban dipegang dan direbahkan oleh Terdakwa-1, Terdakwa-2 dan Terdakwa-5, tiba tiba terdengar suara teriakan minta diambilkan tali (rapia), kemudian Terdakwa-1 mengikat Korban pada bagian tangan dan kaki lalu Korban di bawa dan diarak ramerame ke tengah lapangan volly dengan cara diseret dan dipukuli menggunakan tangan dan kayu (rotan), kemudian Korban disiram air garam oleh Terdakwa-1. 11. Bahwa setelah Korban dalam kondisi terikat Terdakwa-3 memukul dengan menggunakan tangan kanan terbuka mengenai pipi kanan Korban sebanyak tiga kali selanjutnya Terdakwa-1 menanyai Korban (Sdr. Hartono Lim) “ Siapa namamu dan
14. dari mana asalmu ? “ tetapi tidak dijawab hingga berkali-kali selanjutnya Korban (Sdr. Hartono) mengatakan bahwa “ utusan dari surga untuk menyelamatkan dunia ” sambil Korban berontak selanjutnya para Terdakwa membawa Korban (Sdr. Hartono Lim) ke lapangan volly. 12. Bahwa saat dilapangan Volly tali pengikat Korban diganti dengan tali nilon warna putih kemudian Korban diintrogasi namun Korban selalu tertawa dan mengatakan “ Saya menolong seseorang untuk dunia akhirat “, selanjutnya Terdakwa1 dan beberapa orang anggota melakukan pemukulan terhadap diri Korban kemudian Korban mengatakan “ Kecil kamu itu tidak ada apa - apanya “. 13. Bahwa saat korban tergeletak di tengah lapangan volly Terdakwa-2 mendekati Korban lalu memukul Korban dengan ujung tali tambang sisa dari ikatan tangan dan kaki Korban, dengan cara menyabetkan tali tambang berulang-ulang kali pada bagian punggung korban, setelah itu Terdakwa-2 minggir keluar lapangan volly sambil memperhatikan para Terdakwa memukuli korban. 14. Bahwa para Terdakwa yang melakukan penganiayaan terhadap terhadap Korban diteras rumah Terdakwa-I dan di lapangan Volly antara lain adalah Terdakwa1 melakukan pengeniayaan terhadap Korban (Sdr. Hartono Liem), dengan cara mengikat Korban terlebih dahulu pada bagian tangan dan kaki lalu melakukan pemukulan dengan mengunakan tangan kanan dan kiri mengepal beberapa kali ke bagian perut dan wajah serta menendang menggunakan kaki kanan lalu menyeret Korban ke lapangan volley, kemudian menyiramnya dengan air garam, Terdakwa-2 melakukan penganiayaan terhadap Korban dengan cara menggunakan tangan mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian punggung Korban dan melakukan penyabetan dengan menggunakan tali tambang berdiameter seukuran jari tangan pada bagian punggung Korban berulang kali mengakibatkan Korban mengalami luka memar bergaris- garis yang membekas pada tubuh korban lalu membiarkan Korban terikat dengan tali di bagian tangan dan kaki di tengah lapangan volley, Terdakwa-3 melakukan penganiayaan terhadap Korban (Sdr. Hartono Lim), di depan teras rumah Terdakwa-1 dalam keadaan terikat kakinya dengan cara memukul menggunakan tangan kanan terbuka sebanyak 3 (tiga) kali mengenai pipi kanan Korban (Sdr. Hartono Lim), Terdakwa-4 melakukan penganiayaan dengan cara menempeleng Korban menggunakan telapak tangan kiri terbuka sebanyak 3 (tiga) kali sehingga mengenai lengan kiri korban, Terdakwa-5 menampar bagian pipi Korban sebanyak 4 (empat) kali, memukul betis Korban sebanyak 4 (empat) kali dari sebelah kiri dengan menggunakan rotan saat Korban dibawa ke dekat pohon sebelah lapangan volley, Terdakwa-6 memukul Korban (Sdr. Hartono Lim) dengan menggunakan tangan terbuka sebanyak 2 (dua) kali. 15. Bahwa sekira pukul 06.15 Wita datang tiga orang anggota Polsek antara lain Brigadir Wawan ke asrama bersama Babinsa Koramil Balikpapan Utara Pelda Mujiatno, kemudian Pelda Mujiatno mendekati dan memeriksa kondisi Korban, badannya masih hangat namun sudah tidak bernafas, kemudian datang beberapa orang anggota Polisi Militer mengamankan tempat kejadian sedangkan jenazah Korban dibawa Petugas Basarnas menggunakan mobil ambulans. 16. Bahwa setelah petugas Kepolisian dari Polsek Utara datang kemudian menyampaikan kepada Saksi-4 bahwa Korban (Sdr. Hartono Lim alias apin Hitam) meninggal dunia dan jenasahnya dibawa ke RSU Dr. Kanoejoso Kota Balikpapan kemudian Saksi-4 dan Sdr. Hari (sopir) langsung pergi menuju ke RSU Kota Balikpapan untuk melihat kondisi Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) yang sudah disimpan di kamar mayat dan dibungkus menggunakan kantung plastik warna hitam dalam keadaan meninggal dunia.
15. 17. Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa-1 bersama-sama dengan Terdakwa-2 (Sertu Rofani Sutrisno Sugih Wibowo), Terdakwa-3 (Sertu Suyanto), Terdakwa-4 (Wibowo), Terdakwa-5 (Supriadi) dan Terdakwa-6 (Samingun) tersebut, Korban ( Hartono Lim) meninggal dunia sesuai hasil Visum Et Repertum dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor : 523/371/XI/2012/IRM/RSKD yang ditandatangani oleh Dr. Irine Inunu, SpF tanggal 22 Nopember 2012 di dapatkan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan atas jenasah Perkiraan lama kematian adalah antara 4 (empat) dan 48 (empat puluh delapan) jam sebelum pemeriksaan dengan luka akibat trauma tumpul berupa memar yang tersebar pada wajah, dada, punggung dan anggota gerak ruka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu, sebab kematian tidak dapat ditentukan hanya berdasarkan pemeriksaan luar. 18. Bahwa yang menyebabkan para Terdakwa melakukan pemukulan karena emosi dan kesal terhadap Korban (Sdr. Hartono Liem) yang akan memperkosa kedua anak Terdakwa-1 dan saat diintrogasi memberi jawaban yang berbelit - belit dan tidak masuk akal. 19. Bahwa akibat kejadian dugaan pemerkosaan yang dilakukan Korban terhadap anak Terdakwa-1, mengalami tekanan mental dan trauma bila melihat lakilaki dewasa, selalu ingin ditemani /bersama Terdakwa-1 dan ibunya serta malu untuk pergi ke sekolah. 20. Bahwa orang tua Korban yang bernama Lie Sai Hoi telah menguasakan penyebab Kematian Korban kepada Saksi-4 (Sdr. Pin Juharis) dan dengan adanya kejadian ini, tindakan atau langkah-langkah sebagai keluarga korban agar perbuatan tersebut para Terdakwa di proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan para Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai : Pertama : “Pasal 170 Ayat (1) Jo ayat (2) ke-3 KUHP. Atau Kedua : Pasal 351 ayat (3) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut para Terdakwa menerangkan benar telah mengerti atas surat dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut para Terdakwa tidak mengakui telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan para Terdakwa didampingi oleh penasehat dari KumdamVI/Mlw yaitu Kapten chk Alex Panjaitan, ST,SH, Kapten Chk Suherman, Sag,SH, Letda Chk (K) Siti Fatimassolihat, SH, Serma Arief Lesmono, SH, Agus Makna TU, SH berdasarkan surat perintah dari Kakumdam VI/Mlw nomor sprin 116/XII/2012 tanggal 12 Desember 2012 dan surat kuasa dari para Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa terhadap surat dakwaan tersebut penasehat hukum para Terdakwa tidak mengajukan eksepsi/keberatan dan menyatakan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan para saksi.
Menimbang
:
Bahwa para saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :
16.
Saksi-1 : Nama lengkap Pangkat Jabatan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: Romiansah : Serma NRP 21960317650676 : Bati Benghar Rekonri Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw : Marabahan (Kalsel) 28 Juni 1976 : Laki-laki. : Indonesia : Islam : Asrama Paldam VI/Mlw Jl. Soekarno-Hatta Km. 10 RT 43 Kel. Karang Joang, Kec Balikpapan Utara Kota Balikpapan Timur
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan para Terdakwa karena satu kesatuan di paldam VI/Mlw sebatas atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita saksi dibangunkan oleh istri saksi karena mendengar keributan dari luar, kemudian saksi keluar rumah dan melihat ada keributan di rumah Terdakwa-1 (Serma Zulnadi). 3. Bahwa saksi mendatangi rumah Terdakwa-1 dan melihat Terdakwa-1 sedang berdiri di depan pintu rumahnya dan seseorang tanpa menggunakan pakaian (telanjang bulat) ditindih dan dipegang kakinya kemudian diikat oleh Pratu Supriadi (Terdakwa-5), Sertu Rofani (Terdakwa-2) dan Sertu Suyanto (Terdakwa-3). 4. Bahwa Saksi bertanya kepada Terdakwa-1 “ kok kayak gini telanjang ? ” dijawab oleh Terdakwa-1 “ memang begitu masuk ke rumah saya, dia sempat buka baju di ruang tamu, itu baju sama sempaknya (celana dalam)”. Saksi bertanya lagi “celananya mana ?” dan Terdakwa-1 menjawab “tidak tahu” setelah itu selanjutnya Saksi masuk ke dalam rumah Terdakwa-1 sambil mencari pakaian yang lainnya (celananya) tetapi tidak ditemukan. 5. Bahwa Saksi bertanya kepada isteri Terdakwa-1 (saksi-3) tentang kronologis kejadiannya, setelah di jelaskan menurut yang diceritakan oelh anak Saksi-3 An. Sdri. Vincha saat itu Korban sedang jongkok di depan Sdri. Vincha dalam keadaan bugil dan meraba tubuhnya sehingga Sdri. Vincha terbangun, karena merasa ketakutan kemudian Sdri. Vincha lari kekamar dan membangunkan kedua orang tuanya yaitu Terdakwa-1 dan Saksi-3. 6. Bahwa Sekira pukul 04.15 Wita Saksi keluar rumah menuju ke Piket Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw dan bertemu dengan Serka Suwito, lalu bertanya: “dari mana orang tersebut datang ?” dan Serka Suwito menjawab “saya tidak tahu bang karena habis pergantian istirahat bang”. Saksi mendengar suara Korban berteriak dan berkata “saya dari neraka, saya mau menyelamatkan dunia”,dan Saksi sempat melihat Korban sedang diinterogasi oleh Terdakwa-1 di lapangan Volly sambil menanyakan namanya kemudian Korban menjawab “Amin” karena emosi Terdakwa-1 Jongkok sambil memukul Korban berkali-kali dengan tangan menggenggam mengenai bagian muka Korban, sedangkan posisi Korban saat di pukul tengkurap dengan tangan dan kaki terikat, Saksi juga melihat Terdakwa-5, Terdakwa-3 dan Terdakwa-2 ada di tempat tersebut. 8. Bahwa Sekira pukul 06.00 Wita Saksi melihat Kagudmurah 06-21-01 An. Mayor Cpl Zulkifli berbicara dengan Terdakwa-1 di tangga dekat ruangan piket kemudian datang Petugas Kepolisian, selanjutnya Saksi keluar rumah mengikuti 3
17. (tiga) orang Petugas Kepolisian sedangkan Mayor Cpl Zulkifli dan Terdakwa-1 menuju ke pohon kelapa di samping lapangan volly tempat dimana Korban dianiaya oleh Terdakwa-1, setelah Polisi memeriksa Korban kemudian Petugas Kepolisian mengatakan bahwa Korban “sudah mati” selanjutnya Saksi pulang ke rumah. 9. Bahwa Saksi tidak mengetahui yang menyebabkan Korban meninggal dunia dan melihat posisi Korban dalam keadaan diikat di pohon kelapa samping lapangan volly menggunakan tali tambang sudah meninggal dunia dalam keadaan telanjang dengan luka memar dan lebam di seluruh tubuhnya. 10. Bahwa sepengetahuan saksi penyebab Terdakwa-1 melakukan penganiayaan terhadap Korban (Sdri. Hartono Lim) sampai meninggal dunia karena Korban akan memperkosa anak Terdakwa-1 An. Sdri. Vincha sehingga Terdakwa-1 merasa emosi dan marah. 11. Bahwa saksi memberikan keterangan yang berbeda di persidangan dengan yang ada di BAP Pom yaitu di persidangan saksi menyatakan tidak melihat adanya pemukulan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap korban. Alasan saksi memberikan keterangan yang berbeda karena lama diperiksa penyidik pom sehingga capai dan disamping itu biar cepet selesai. Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa-1 membenarkan dan membantah bahwa Terdakwa-1 tidak menyiram korban dengan air garam tetapi dengan air dari kran, sedangkan Terdakwa lainya membantah dan menyatakan tidak melakukan pemukulan terhadap korban. Saksi-2 : Nama lengkap Pangkat Jabatan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : : :
Suwito Serka NRP 3920215560970 Bamingud Ekstran Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw Bojonegoro (Jatim) 14 September 1970 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Paldam Jl. Sukarno Hatta Km. 10 RT 43 Kel. Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara, Kota Balikpapan
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa karena satu kesatuan yaitu di Oaldam VI/Mlw, sebatas atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 16 Nopember 2012 saksi melaksanakan piket jaga Kesatriaan di Asrama Gudmurah 062101 Jl. Sukarno Hatta Km. 10 Kel. Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara, menjabat sebagai Ba Piket bersama pratu supriadi (Terdakwa-5) sebagai Ta piket. 3. sekira pukul 03.35 Wita saksi bergantian jaga dengan Terdakwa-5, setelah beberapa menit saksi tidur kemudian sertu Wibowo membangunkan saksi “ Mas.. Pak Zulkifli masuk…” lalu saksi jawab “ biarkan saja Pak Zulkifli Komandan kita " bukan mas “ ada orang masuk rumahnya Zulnadi “ 4. Mendengar ada orang masuk kerumah Terdakwa-1, saksi segera pergi menuju rumah Terdakwa-1 dan ketika samapi dirumah Terdakwa-1 saksi melihat ada Sertu Wibowo (Terdakwa-4), sertu Rofani (Terdakwa-2) dan pratu Supriyadi (Terdakwa-5).
18. 5. Bahwa sekira pukul 04.00 Wita di rumah Terdakwa-1, saksi melihat seorang laki-laki yang tidak saksi kenal dalam keadaan telanjang bulat sedang di kerumuni para Terdakwa kemudian di pukuli oleh sekitar 4-5 orang anggota asrama Gudmurah 062101 dalam keadaan terikat di bagian tangan dan kakinya kemudian diangkat dan di turunkan dari teras rumah Terdakwa-1 ke bawah/pinggir lapangan oleh beberapa orang yaitu Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-4. saksi juga melihat para Terdakwa ikut menempeleng Korban. 6. Bahwa sekira Pukul 04.40 Wita saat saksi mengobrol dengan saksi-3 di teras rumah saksi-3, saat itu saksi melihat korban masih berada di tengah lapangan volley bersama Terdakwa-1 dan Sertu Wibowo sedangkan yang lain saksi tidak melihat karena keadaan diluar masih gelap sehingga saksi tidak melihat yang dilakukan oleh para Terdakwa yang lain terhadap korban, saksi hanya mendengar suara korban teriak-teriak dengan kata-kata “Neraka-neraka…….. Tawau dan sebagainya “. 7. Bahwa saksi mengetahui para Terdakwa melakukan penganiayaan dengan menggunakan tangan dan tidak menggunakan alat apapun dan saat Korban dianiaya oleh para Terdakwa, Korban sudah tidak berdaya karena kedua tangan dan kaki Korban dalam keadaan terikat. 8. Bahwa sekira pukul 05.15 saksi kembali ke piketan melewati jalan tenggah lapangan volley sambil melihat Korban yang masih dalam kondisi terikat dan sudah di pindah ke bawah pohon kecil antara kantor dan lapangan volley, namun Saksi tidak melihat Terdakwa-1, Terdakwa-2, Sertu Widodo dan Terdakwa-5 melakukan pemukulan terhadap Korban. 9. Bahwa Saksi tidak mengetahui yang memyebabkan Korban sampai di pukuli oleh para Terdakwa, dan Saksi juga tidak mengetahui pukul berapa Korban meninggal dunia di lapangan volley di dalam asrama Gudmurah 062101 pada tanggal 16 Nopember 2012, Saksi tidak mengetahui Korban bisa masuk Asrama dan berada dalam rumah Terdakwa-1. 9. Bahwa saksi sebagai Bintara piket mengetahui terjadinya penganiayaan yang diduga dilakukan para Terdakwa di asrama Gudmurah 062101 yang menyebabkan Korban meninggal dunia hanya sebatas keterangan yang telah Saksi sampaikan karena yang melakukan penganiayaan adalah senior dari Saksi karena Korban mempunyai maksud tidak baik yaitu akan memperkosa anak Terdakwa-1. 10. Bahwa saksi memberikan keterangan yang berbeda di persidangan dengan yang ada di BAP Pom yaitu saksi tidak melihat para Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap korban. Alasannya karena pertanyaan-pertanyaan penyidik pom yang mendesak saksi untuk mengakuinya, disamping itu saksi juga mendengan jawaban-jawaban saksi-1 yang diperiksa di ruang sebelah saksi, sehingga saksi mengikuti saja. Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa-1 membenarkan sedangkan Terdakwa lainya membantah dan menyatakan tidak melakukan pemukulan terhadap korban. Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : :
Sdri. Yuliana Ibu Rumah Tangga Balikpapan 28 Juli 1981 Perempuan Indonesia Islam Asrama Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw Jl. Soekarno-Hatta KM. 10 Kel.Karang joang , Kec. Balikpapan Utara
19.
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita saat Saksi sedang tidur bersama suaminya Terdakwa-1 (Serma Zulnadi) tiba-tiba putri Saksi yang bernama Sdr. Vinka Dina Fikriah umur 11 tahun datang dan langsung berada ditengah-tengah diantara Saksi dan Terdakwa-1 sambil berkata berulangulang “ Ayah itu ada orang diluar (diruang tengah)”. 3. kemudian saksi membangunkan suaminya (Terdakwa-1) sambil Saksi memeluk anaknya yang menangis karena ketakutan dan gemetaran, setelah Saksi bangun dari tempat tidur kemudian pergi menuju ruang tengah dan mendengar Terdakwa-1 berteriak dengan nada keras “ Astaghfirulah keluar.., keluar.., keluar.. ! “. Tidak lama kemudian Terdakwa-1 masuk dalam kamar sambil membawa putri Saksi yang kedua Syafa Syafiah Putri Insyiroh umur 3 tahun lalu keluar lagi keruang tengah sedangkan Saksi memeluk kedua Putrinya. 4. Bahwa pada saat Terdakwa-1 berada di ruang tengah Saksi tidak mengetahui/mendengar suara ribut-ribut seperti orang berkelahi, Saksi juga tidak mengetahui tindakan yang dilakukan oleh suaminya (Terdakwa-1) terhadap Korban yang diduga masuk kerumah sedangkan Saksi berada kamar belakang menenangkan kedua putrinya. 5. Bahwa Lokasi/keadaan rumah Saksi dibagian depan ruang tamu dan ruang tengah menjadi tempat tidur kedua putri Saksi kemudian ruang belakang tempat tidur Saksi dan kamar mandi terakhir sedangkan ruang paling belakang untuk dapur dan kondisi penerangan agak gelap namun terlihat jelas dan penerangan berasal dari lampu teras serta ruang dapur. 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui bagaimana caranya Korban (Sdr. Hartono Lim) bisa masuk kedalam rumah Saksi karena kondisi pintu rumah Saksi pada saat itu tidak terkunci sedangkan biasanya selalu terkunci dan Saksi juga tidak mengetahui yang dilakukan Korban terhadap Putri Saksi namun menurut pengakuan dari putri Saksi bahwa putri Saksi di raba bagian pahanya oleh Korban, kemudian anak Saksi lari pergi ke kamar membangunkan Saksi dan Terdakwa. 7. Bahwa Saksi mengetahui cerita dari dari orang lain, akibat penganiayaan yang di lakukan oleh para Terdakwa Korban (Sdr. Hartono Lim) meninggal dunia di sebelah selatan lapangan bola volly namun Saksi tidak melihat dan mengecek langsung keadaan Korban. 8. Bahwa Saksi tidak melihat langsung kejadian penganiayaan pada hari yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum anggota TNI–AD terhadap Sdr. Hartono (Alm) yang mengakibatkan Korban meninggal dunia, karena pada saat kejadian Saksi berada dirumah Asrama Gudmurah 06-21-01, Jl. Sukarno Hatta Km 10 Karang Joang Balikpapan Utara. Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa para saksi yang lain telah dipanggil secara sah namun tidak dapat hadir karena jauh tempat tinggalnya, maka oditur tidak sanggup lagi menghadirkan para saksi tersebut dan oditur mohon keterangan para saksi tersebut dibacakan di persidangan dan atas persetujuan penasehat hukum serta para Terdakwa dibacakan keterangan dalam BAP penyidik para saksi yang tidak hadir dibawah sumpah sebagai berikut :
20.
Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Jabatan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : : :
Pin Juharis alias Apin swasta Manager CV. BRA Balikpapan Pemantang Siantar (Sumut) Laki-laki Indonesia islam Jl. Soekarno-Hatta KM. 10 No. 22 RT 041 Kel. Batu Ampar, Kec. Balikpapan Utara
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 15 Nopember 2012 sekira pukul 07.00 wita Saksi menerima telepon dari Saksi Johan yang menjabat Kepala Pengawas di lokasi Muara Wahau Kab. Kutai Timur di Sangatta mengatakan bahwa Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) sudah 2 (dua) hari 2 (dua) malam tidak tidur dan suka telanjang dan berlari ke tengah jalan, karena dikawatirkan membahayakan maka Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) dibawa ke Balikpapan untuk berobat, Saksi jawab ya sudah bawa aja ke Balikpapan. 3. Bahwa sekira pukul 20.00 wita Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) datang ke kantor CV. BRA Jl. Sukarno Hatta KM 10 Kel. Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara dengan didampingi 2 (dua) orang yaitu Saksi-5 (Sdr. Johan alias Amin) dan satu orang yang tidak Saksi ketahui namanya setelah Saksi melihat kondisi Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) sudah telanjang dada sambil teriak-teriak kemudian Saksi mendekati Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) lalu Korban langsung duduk dan bersujud sambil berkata “ Bapak saya pak Apin “ tidak berapa lama Korban minta minum dan makan kemudian Saksi menyuruh karyawan lainnya untuk membeli makan dan minum. 4. Bahwa pada saat Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) makan dan minum sambil membuat gerakan-gerakan silat/kungfu dan teriak-teriak namun tidak jelas apa yang diucapkan sambil membuka pakaian hingga telanjang bulat/bugil, melihat hal ini kemudian Saksi berkata kepada Korban “sudah tidak usah teriak-teriak” lalu Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) mengikutinya kemudian teman-teman Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) memakaikan baju, kemudian Saksi melihat Korban berjalan menuju pos Satpam sambil teriak-teriak kemudian Saksi pergi ke kamar untuk istirahat. 5. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 03.00 wita Saksi terbangun dan Saksi melihat/mengintip dari jendela Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) sedang tidur-tiduran memakai baju lengan panjang warna putih sambil teriak-teriak di depan TV mess CV.BRA setelah itu Saksi tidur lagi. 6. Bahwa sekira pukul 06.00 wita Saksi terbangun kemudian Saksi melihat Korban sudah tidak berada di depan TV Mess CV. BRA kemudian Saksi bertanya kepada Saksi Johan “ Min kemana sdr. Apin Hitam ? “ kemudian di jawab Saksi Johan “ Tidak ada di kamar “ kemudian saksi Johan alias Amin bilang “ Pakai sepeda motor biar saya carinya “.
21. 7. Bahwa sekira sekira pukul 08.00 wita Saksi mendapat informasi via telepon dari karyawati CV. BRA bernama Sdri. Rodia mengatakan bahwa Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) meninggal dunia dan jenasahnya ada di asrama Gudmurah 06-21-01/Paldam VI/Mlw alamat Jl. Sukarno-Hatta KM 10 Kel. Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan. 8. Bahwa tak lama kemudian ada petugas Kepolisian dari Polsek Balikpapan Utara datang kemudian menyampaikan kepada Saksi bahwa Korban (Sdr. Hartono Lim alias apin Hitam) meninggal dunia dan jenasahnya dibawa ke RSU Dr. Kanoejoso Kota Balikpapan. 9. Bahwa setelah mendapat berita dari petugas kepoisian tersebut kemudian Saksi dan Sdr. Hari (sopir) langsung pergi menuju ke RSU Kota Balikpapan untuk melihat kondisi Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) yang sudah disimpan di kamar mayat,dan dibungkus menggunakan kantung plastik warna hitam dalam keadaan meninggal dunia dengan luka lebam di dada kiri kanan, dua luka lebam di bagian perut, punggung luka-luka garis-garis dan lebam, paha lebam dan muka (mata,mulut) lebam. 10. Bahwa Saksi dan Karyawan CV. BRA tidak mengetahui Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) meninggal dunia dengan luka lebam karena Saksi tidak melihat saat terjadinya penganiayaan terhadap Korban, namun Saksi Johan alias Amin melihat Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) sudah dalam keadaan meninggal dunia di asrama Gudmurah 06-21-01/Paldam VI/Mlw alamat Jl. Sukarno-Hatta KM 10 Kel. Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan. 11. Bahwa Korban (Sdr. Hartono Lim) bekerja di CV. BRA Balikpapan sekira 2 (dua) bulan menjabat sebagai pembantu pengawas Saksi-5 yang bekerja di rekanan CV. BRA yaitu CV Borneo Agro Lestari ( BAL) yang berlokasi di Muara Wahao Kab. Kutim/Sangata, adapun sifat dan tingkah lakunya saya tidak tahu persis karena jarang sekali ketemu apalagi Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam kerjanya di Muara Wahao Kab. Kutim. 12. Bahwa selanjutnya sekira pukul 10.00 Wita Saksi menghubungi Ibu Korban bernama Ibu. Li Shai Hoi beralamat di Kel. Mulio Rejo Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang (Sumut) melalui via teleponkemudian menjelaskan bahwa anaknya telah meninggal dunia. 13. Bahwa setelah Saksi mengetahui kejadian yang sebenarnya Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) meninggal karena perbuatan dia sendiri, yaitu akan memperkosa anak perempuan Terdakwa I yang berumur 11 tahun di asrama Gudmurah 06-21-01/Paldam VI/Mlw alamat Jl. Sukarno-Hatta KM 10 Kel. Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan sehingga Terdakwa I marah dan dibantu beberapa orang kemudian melakukan pemukulan yang mengakibatkan Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) mengalami luka lebam dan meninggal dunia namun demikian semua saya serahkan kepada petugas yang berwenang untuk diproses lebih lanjut. Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan Jabatan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : : :
Johan karyawan CV. Borneo Agro Lestari pengawas, Binjai (Sumut) 10 Juli 1980 Laki-laki Indonesia Budha Jl. Soekarno-Hatta KM. 10 Kel. Karang Joang, kec. Balikpapan Utara.
22. Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 15 Nopember 2012 sekira jam 11.00 Wita Korban bersama Saksi-5 dan Sdr. Erik Tomi dari wahau pergi ke Balikpapan dengan menggunakan mobil Mitsubhisi triton Nopol KT 8970 KC dimana Saksi sebagai sopir dan didalam perjalanan Korban selalu ngomel–ngomel terus, dengan mengadakan gerakan seperti gerakan main silat, kemudian Saksi-6 (Sdr. Erik Tomi) menyampaikan kepada Korban dengan kata-kata “ JANGAN BEGITU, KASIHAN KAMI, DAN APAKAH KAMU TIDAK KASIHAN SAMA ORANG TUAMU, “ setelah Saksi berbicara dengan Korban, Korban diam, tapi tak lama kemudian Korban kumat lagi, begitubegitu terus sepanjang jalan hingga sampai di Balikapan. 3. Bahwa sekira pukul 20.00 Wita Saksi dan Saksi-6 (Sdr. Erik Tomi) serta Korban sampai di Km 10 Jl. Soekarno Hatta di mes CV Borneo Agro Lestari nomor 22 Kel. Karang Juang Kec. Balikpapan Utara kemudian Korban keluar dari mobil dan masuk mess/kantor,setelah masuk ke dalam rumah Korban teriak–teriak lagi, main silat, kemudian Saksi mendekat sambil menenangkan Korban, setelah diam, Korban kumat lagi, selanjutnya Korban membuka pakaiannya hingga telanjang bulat/ tanpa busana di badannya, dan Korban keluar rumah mandi hujan, setelah selesai bermain hujan Saksi menyuruh Korban makai bajunya kembali, sebelum Saksi tidur Saksi memerintahkan Saksi-6 untuk mengawasi Korban. 4. Bahwa sekira pukul 06.10 Wita setelah Saksi bangun tidur Korban sudah tidak ada di rumah, kemudian Saksi mencari korban dengan menggunakan motor bersama Sdr. Erik menuju ke arah Jl. Balikpapan-Samarinda sampai di Km 11, Korban tidak ketemu kemudian Saksi kembali menuju ke Balikpapan. 5. Bahwa sekira pukul 08.00 wita Saksi mendapatkan telpon Via HP dari Sdr. Rian dengan mengatakan “ ADA MAYAT TIDAK KENAL di satuan Gudmurah 06 -21 – 01 Paldam VI/ Mlw “ DENGAN TANDA TATO LUMBA – LUMA DI PUNGGUNG SEBELAH KIRI “ kemudian Saksi bersama Sdr. Erik menuju ke satuan Gudmurah, setelah sampai di satuan Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/ Mlw, Korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi terlentang, badan terikat tali warn putih disamping pohon kelapa dekat lapangan Volly. 6. Bahwa sebelum Korban meninggal dunia, Korban bekerja di Cv Borneo Agro Lestari di wilayah Melak ( Kubar ) selama 9 (sembilan) bulan, kemudian 2 (dua) Bulan menjadi pengawas di Cv Borneo Agro Lestari wilayah Wahau (Kutim) kemudian pada tanggal 15 Nopember 2012 Korban pergi ke Balikpapan dan meninggal dunia di satuan Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/ Mlw . 7. Bahwa Korban pergi ke Balikapan untuk terapi pengobatan karena beberpa hari ini korban kesehatan jiwanya terganggu/sress dan waktu pergi ke Balikpapan bersama Saksi dan Saksi-6. 8. Bahwa Saksi mengetahui Korban terganggu jiwanya sudah sejak hari Selasa tanggal 13 Nopember 2012 dan perilaku korban, sering berterik-teriak, main silat, sering mengatakan kata-kata “ SAYA MAU JADI PRESIDEN, MAU LIHAT BOM DAN SAYA TAHAN “ (dengan menggunakan bahasa Tionghoa). 9. Bahwa saat Saksi berada di TKP Saksi melihat di badan korban banyak terdapat luka diantara punggung dalam keadaan lebam-lebam kedua kaki tergores, dada tergores bekas terseret dan pukulan, mata dan hidung mengeluarkan darah dan dalam keadaan tidak bernyawa.
23. Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-6 : Nama lengkap Pekerjaan Jabatan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : : :
Erik Tomy Karyawan CV. Borneo Agro Lestari Mekanik Pontianak ( Kalbar ), 5 Oktober 1985 Laki-laki. Indonesia Katolik Perkebunan sawit milik CV Borneo Agro Lestari – Kutim
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Korban (Sdr. Hartono Alm) 2 bulan lalu di lokasi perkebunan sawit CV. Borneo Agro Lestari saat Korban menjabat sebagai Pengawas lapanagan di Wahau Kutim. 3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 15 Nopember 2012 sekira pukul 11.00 Wita Saksi dan Korban pergi dari Wahau (tempat Korban terakhir bekerja ) ke Balikpapan dengan mengunakan mobil Mitsubishi triton Nopol KT 8970 KC, yang di kemudikan oleh Saksi-5 duduk didepan bersama Saksi sedangkan Korban duduk di kursi belakang, dalam perjalanan Korban selalu ngomel-ngomel sambil menggerakkan tangannya seperti gerakan main silat, setelah di tegor oleh Sdr. Johan dengan bahasa mandarin kemudian Korban diam tidak berapa lama kemudian Korban mengomel lagi, sepanjang perjalanan hingga sampai di Balikpapan. 4. Bahwa Sekira pukul 20.00 Wita Saksi sampai di mes CV Borneo Agro Lestari Nomor 22 Km 10 Jl. Soekarno Hatta Kel. Karang Juang Kec. Balikpapan Utara kemudian Korban keluar dari mobil dan masuk mess/kantor lalu Korban teriak–teriak lagi sambil main silat, Saksi hanya melihat gerak-gerik Korban, karena takut melihat badan Korban yang besar, namun setelah diberi nasehat oleh Saksi-5 Korban diam setelah itu Korban kumat lagi, sambil membuka pakaiannya hingga telanjang bulat/ tanpa busana kemudian pergi keluar rumah sambil bermain hujan, selanjutnya Saksi menyuruh Korban untuk memakai baju, sebelum Sdr. Johan tidur Saksi diperintah untuk mengawasi Korban. 5. Bahwa sekira pukul 03.00 Wita Saksi terbangun dari tidur dan masih melihat Korban dalam keadaan berbicara sendirian, kemudian Saksi tidur lagi, sekira pukul 06.10 Wita Saksi di bangunkan oleh Sdr. Johan dengan mengatakan “ HARTONO TIDAK ADA “ kemudian Sdr. Johan mengajak Saksi pergi mencari Korban dengan menggunakan motor ke arah Balikpapan-Samarinda setelah sampai di Km 11, Saksi dan Sdr. Johan balik arah menuju ke Balikpapan karena tidak ketemu Korban. 6. Bahwa sekitar pukul 08.00 wita Sdr. Johan mendapatkan tetelpon Via HP dari Sdr. Rian mengatakan “ ada mayat tidak kenal di satuan Gudmurah 06 -21- 01 Paldam VI/ Mlw “ dengan tanda tato lumba-lumba di punggung sebelah kiri “ setelah itu Saksi bersama Sdr. Johan menuju ke Gudmurah, dan melihat Korban dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi terlentang badan keadaan terikat tali warn putih disamping pohon kelapa dekat lapangan Voly dengan kondisi Korban terdapat luka di badan, punggung dalam keadaan lebam-lebam kedua kaki tergores, dada tergores bekas seretan dan pukulan, mata dan hidung mengeluarkan darah dan dalam keadaan tidak bernyawa.
24. 7. Bahwa Korban pergi ke Balikapan bersama Saksi dan Sdr. Johan dalam rangka pengobatan karena Korban terganggu kesehatan jiwanya, sejak hari Selasa tanggal 13 Nopember 2012 dan perilaku Korban, sering berterik – teriak, main silat, sering mengatakan kata- kata (bahasa tionghoa.) “ SAYA MAU JADI PRESIDEN, MAU LIHAT BOM DAN SAYA TAHAN “, dan saat Korban mengatakan kata-kata tersebut di ketahui oleh teman Saksi yaitu Sdr. Johan dan Sdr. Sitompul yang sekarang ini masih berada di wahau. Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-7 : Nama lengkap Pekerjaan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat
: : : : : : :
Sdri. Jun Lien ibu rumah tangga Lokseumawe (NAD) 10 Agustus 1962 Perempuan Indonesia Budha Jl. Bintang Terang Dusun 15 Binjai Kab. Deli Serdang ( Sumut )
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Korban meninggalkan kampung halaman/rumah sejak 1 (satu) tahun yang lalu, Korban bekerja di Kaltim sebagai pengawasa di CV Borneo Agro Lestari. 3. Bahwa Saksi mengetahui Korban telah meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 16 Nopember tahun 2012 sekira jam 07.00 Wib dari Saksi-5 (Sdr. Johan) teman kerja Korban melalui Via telepon Hp dan penyebab Korban meninggal karena dipukul hingga meninggal dunia di Balikpapan. 4. Bahwa Saksi adalah kakak Korban, sebelum Korban meninggal mempunyai riwayat kesehatan jiwa dan sering kemasukkan roh-roh halus, kejadian itu sekira tahun 2007 di negara Taiwan. 5. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 17 Nopember 2012 sekira pukul 17.00 Wita Saksi melihat Korban di Rumah sakit Dr. Kanujdoso Djatiwibowo, Korban mengalami luka pada tubuh, muka memar dan lebam-lebam, dada dan punggung memar-memar, dan lebam-lebam, kedua kaki memar-memar, lebam-lebam, dan ada juga luka pada kedua kaki Korban. 6. Bahwa orang tua Korban yang bernama Lie Sai Hoi telah menguasakan kepada Saksi-4 (Sdr. Pin Juharis) dan dengan adanya kejadian ini, tindakan atau langkah-langkah sebagai keluarga korban agar perbuatan tersebut para Terdakwa di proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa di persidangan oditur mengajukan saksi tambahan seorang dokter yang memeriksa mayat korban dan membuat visum terhadap korban memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut :
25. Keterangan saksi-8 : Nama lengkap Pekerjaan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Irine Inunu,SpF Dokter RSU Kanoejoso Kota Balikpapan. Bontang, 23 Maret 1979 Perempuan Indonesia Islam Citra Bukit Indah VP 3 No.1 Balikpapan
Pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi adalah dokter yang bekerja di rumah sakit umum Kanoejoso dan menjabat sebagai kepala bagian pada ruang forensik. 2. Bahwa Saksi yang telah memeriksa mayat korban (Sdr.Hartono Liem) pada tanggal 17 Nopember 2012 dan yang telah mengeluarkan surat Visum et repertum (VER) terhadap diri mayat korban. 3. Bahwa Saksi tidak mengetahui mayat korban (Sdr.Hartono Liem) masuk di kamar jenazah rumah sakit umum Kanoejoso karena pada saat itu Saksi berada di luar kota. 4. Bahwa Saksi baru mengetahui setelah dilaporkan oleh penjaga kamar jenazah, bahwa ada mayat masuk. 5. Bahwa jenazah korban masuk di kamar jenazah rumah sakit umum Kanoejoso pada tanggal 16 Nopember 2012 dan jenazah korban langsung dimasukkan dalam freizer, dengan tujuan agar jenazah korban tidak rusak. 6. Bahwa keesokan harinya pada tanggal 17 Nopember 2012 sekira pukul 17.00 Wita Saksi baru melakukan pemeriksaan terhadap mayat korban (Sdr.hartono liem). 7. Bahwa pada saat mayat korban (Sdr.Hartono Liem) masuk ke kamar jenazah Rumah Sakit umum Kanoejoso disertai dengan surat dari Kepolisian permintaan Visum dan otopsi pada mayat korban. 8. Bahwa tetapi kemudian ada surat pemberitahuan dari Pomdam VI/Mlw yang isinya berupa permintaan agar jenazah korban di Visum saja dan jenazah korban tidak jadi diotopsi dikarenakan atas permintaan dari pihak keluarga. 9. Bahwa hasil pemeriksaan saksi dan menurut analisa dan tanda-tandan yang ada pada tubuh korban maka dapat disimpulkan korban sudah meninggal dunia berkisar 4 (empat) sampai dengan 48 (empat puluh delapan) jam. 10. Bahwa berdasarkan teori ilmu kedokteran, seseorang dikatakan sudah meninggal dunia atau mati dikarenakan terhentinya organ-organ vital seperti otak, jantung dan pernafasan. 11. Bahwa sebelum Saksi melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban, Saksi terlebih dahulu membuat surat kematian. 12. Bahwa kemudian Saksi melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban meliputi keterangan khusus, lebam mayat , kaku mayat, dan seluruh anggota tubuh pada jenazah korban.
26. 13. Bahwa pemeriksaan pada keterangan khusus untuk menentukan ciri-ciri daripada si korban. 14. Bahwa pemeriksaan pada lebam mayat untuk menentukan tanda kepastian dari kematian dan lebam mayat terjadi karena gravitasi dan terjadi setelah ½ jam setelah seseorang mati, sehingga lebam mayat tidak ada kaitannya dengan kekerasan akan tetapi tergantung dari posisi mayat dan waktu ketika korban meninggal dunia/mati. 15. Bahwa lebam mayat berbeda dengan memar kalau lebam mayat terjadi menyeluruh pada tubuh sedangkan memar tidak terjadi menyeluruh dan ada tandatanda lecet pada bagian tubuh tersebut diakibatkan adanya pembuluh darah yang pecah. 16. Bahwa memar, lecet dan luka yang berat pada bagian tubuh luar tidak bisa menentukan kematian pada seseorang dikarenakan luka atau memar pada bagian tubuh luar belum tentu terjadinya luka pada bagian dalam tubuh. 17. Bahwa kaku mayat untuk menentukan kematian mayat dengan melihat pada bagian-bagian tertentu seperti kelopak mata, siku dll namun dalam pemeriksaan jenazah korban tidak bisa ditentukan karena jenazah korban ditaruh di freizer. 18. Bahwa dengan jenazah ditaruh di freizer tidak mengalami perubahan yang signifikan namun untuk menentukan kaku mayat menjadi sulit akan tetapi jika mayat rusak maka justru akan mengalami perubahan yang signifikan. 19. Bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban, Saksi berpendapat korban mati dengan tidak wajar sehingga saksi mengeluarkan Visum. 20. Bahwa Saksi tidak bisa menentukan penyebab kematian pada korban, dikarenakan menurut peraturan dan etika kedokteran forensik untuk menentukan sebab-sebab dari kematian seseorang, standartnya harus ada otopsi, namun berdasarkan luka-luka yang ada pada tubuh korban yaitu memar yang tersebar pada wajah, dada, punggung dan anggota gerak, luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung, dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu, berpotensi sangat besar menyebabkan kematian korban. 21. Bahwa sepengetahuan Saksi dari ilmu kedokteran yang Saksi dapatkan setiap tubuh mempunyai kontribusi terjadinya kematian seperti kepala, leher, dada, perut dan kelamin, dilihat dari seberapa besar tekanan dan pada bagian mana tekanan tersebut terjadi serta sesuatu yang melindunginya karena kesemuanya itu mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda, seperti kepala mempunyai kepekaan yang sangat tinggi demikian juga pada bagian perut yang banyak akan pembuluh darah serta organ-organ penggantung yang mana tidak ada yang melindunginya. 22. Bahwa yang Saksi ketahui dari pemeriksaan pada jenazah korban mengalami trauma benda tumpul dan bentuknya tidak beraturan sehingga Saksi tidak bisa menyimpulkan ataupun menentukan sebab-sebab dari kematiannya dikarenakan luka mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda apalagi jenazah korban tidak dilakukan otopsi. Atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa tidak memberikan tanggapan. Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan para Terdakwa menerangkan sebagai berikut : Keterangan Terdakwa-1 : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 1996 melalui pendidikan Secaba PK III di Pusdik Pom, lulus dan dilantik dengan pangkat Serda
27. kemudian mengikuti pendidikan Kecabangan Susjurba Pal di Pusdik Pal Cimahi,selanjutnya ditugaskan di Paldam VI/Tanjungpura, sampai sekarang dengan pangkat Serma. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita Terdakwa dibangunkan oleh anaknya yang bernama sdri Vinca Dina Fikryah umur 12 tahun dan mengatakan bahwa ia akan diperkosa orang tak dikenal. 3. Bahwa kemdian Terdakwa melihat ke ruang tengah ada seseorang dengan posisi jongkok dalam keadaan telanjang bulat merapalkan doa sambil mengangkat kedua tangannya setinggi bahu kearah tubuh anak Terdakwa yang nomor 2 (dua) bernama Shafa Sapiah Insyroah umur 3 (tiga) tahun yang masih tertidur diruang tengah. 4. Bahwa sebelum Korban (Sdr. Hartono Liem) selesai berdoa Terdakwa mendekati Korban dari belakang kemudian mendorong dan menendang punggung Korban sehingga Korban terjatuh ke depan, saat Korban dalam posisi terlentang kedua tangan mengepal hendak menyerang dan menendang Terdakwa dengan kedua kakinya, kemudian Terdakwa berkata “ Ngapain kamu disini “ lalu dijawab “ Kamu siapa “ lalu terjadi perkelaian Terdakwa dengan korban, selanjutnya Terdakwa menyuruh keponakannya yang bernama Fauzan umur 13 ( tiga belas ) tahun untuk meminta bantuan kepada anggota yang piket sedangkan Terdakwa menggendong anaknya yang kedua lalu menyerahkannya kepada isteri Terdakwa (saksi-3) yang berada diruang tengah setelah itu Terdakwa mengamankan pintu tengah yang menuju ke ruang belakang dimana anak dan istri Terdakwa berada. 5. Bahwa tidak lama kemudian sekira kurang lebih 7 ( tujuh ) menit datang Pratu Supriadi (Terdakwa-5) lalu berteriak “ Hei keluar “ mendengar suara teriakan tersebut Korban (Sdr. Hartono Liem) menoleh kearah Terdakwa-5 lalu Terdakwa memegang tangan Kanan Korban namun, korban berontak dan melawan dengan cara menendang paha sebelah kanan Terdakwa, sedangkan Terdakwa-5 memegang tangan kirinya tidak lama kemudian datang beberapa orang anggota lainnya yaitu Sutrisno (Terdakwa-2), wibowo (Terdakwa-4) suyanto (Terdakwa-3) memberi bantuan untuk meringkus Korban (Sdr. Hartono Liem) dengan cara mengikat kedua kaki dan kedua tangan korban. 6. Bahwa setelah Sutrisno (Terdakwa-2) berada dipintu depan rumah Terdakwa, menangkap dan menarik kaki Korban sehingga terjatuh, kemudian Terdakwa mengambil tali rapia ( tali plastik ) warna kuning untuk mengikat kedua kaki dan tangan Korban dibantu Terdakwa-5 dan Terdakwa-2, setelah diikat kemudian Korban dibawa ke lapangan Volly dengan cara diangkat bersama-sama para Terdakwa. 7. Bahwa pada saat dilapangan Volly tali pengikat Korban diganti dengan tali nilon warna putih oleh Terdakwa, kemudian Korban diintrogasi namun Korban selalu tertawa dan mengatakan “ Saya menolong seseorang untuk dunia akhirat “, selanjutnya Terdakwa dan beberapa orang anggota melakukan pemukulan terhadap diri Korban kemudian Korban mengatakan “ Kecil kamu itu tidak ada apa-apanya “. Kemudian Terdakwa pulang kerumah untuk menengok anak Terdakwa yang sedang trauma atas kejadian tersebut. 8. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Korban (Sdr. Hartono Liem) dengan cara menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal beberapa kali ke bagian perut dan wajah serta menendang menggunakan kaki kanan ke punggung dan perut sebanyak 2 kali, memukul dengan rotan sebanayak 2 kali ke punggung korban.
28. 10. Bahwa Terdakwa-2 melakukan pemukulan dengan cara menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali mengenai bagian pipi sebelah kanan Korban (Sdr. Hartono Liem). 11. Bahwa Terdakwa-4 (Sertu Wibowo) melakukan pemukulan dengan cara menggunakan tangan kiri terbuka sebanyak satu kali mengenai bagian pipi sebelah kanan Korban (Sdr. Hartono Liem). 12. Bahwa Terdakwa-5 (Pratu Supriadi) pada saat melakukan penganiayaan tersebut menggunakan pakaian PDL loreng lengkap, melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan yang tidak saya ketahui tangan apa yang digunakan sebanyak 2 (dua) kali mengenai perut 1 (satu) kali ke bagian wajah Korban (Sdr. Hartono Liem). 13. Bahwa jarak antara Terdakwa dan para Terdakwa lainnya pada saat melakukan pemukulan terhadap Korban (Sdr. Hartono Liem) kurang lebih 1(satu) meter, akibat pemukulan tersebut Korban (Sdr. Hartono Liem) mengalami luka memar pada bagian wajah. 14. Bahwa yang menyebabkan para Terdakwa melakukan pemukulan karena emosi dan kesal terhadap Korban (Sdr. Hartono Liem) yang akan memperkosa kedua anak Terdakwa I dan saat diintrogasi memberi jawaban yang berbelit – belit dan tidak masuk akal dengan mengatakan “ Saya menolong seseorang untuk dunia akhirat “ serta meremehkan petugas dengan mengatakan “ Kecil , kamu tidak ada apa– apanya ”. 15. Bahwa akibat dari pengadiayaan yang dilakukan para Terdakwa Korban mengalami luka memar, luka lecet pada bagian dada dan punggung karena saat dilapangan volly Korban (Sdr. Hartono Liem) meronta-ronta dan berguling-guling ingin melepaskan ikatan pada kaki dan tangannya namun Terdakwa tidak mengetahui penyebab hingga Korban(Sdr. Hartono Liem) meninggal dunia di tempat kejadian. 16. Bahwa Terdakwa memerintahkan para Terdakwa lainya untuk mengamankan korban. 17. Bahwa Terdakwa menghubungi keluarganya tentang kondisi Korban, atas saran dari keluarga Terdakwa-1 agar Korban dimandikan dengan air garam setelah Terdakwa kembali ke lapangan volley melihat kondisi Korban lalu diikat disebuah pohon dekat lapangan volley, kemudian di mandikan dengan air garam oleh Terdakwa, sehingga tubuh Korban bergetar dan lemas. 18. Bahwa sekira pukul 05.30 Wita Terdakwa melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Balikpapan Utara melalui telepon dan Korban dipindahkan disebuah pohon kelapa untuk diikat, kemudian Korban mengatakan “ Maafkan saya guru, maafkan saya Aji, Saya menolong seseorang untuk dunia akhirat “. 19. Bahwa Terdakwa menginkari keteranganya di BAP pom bahwa terdakwa tidak menyiran korban dengan air garam, demikian juga Terdakwa mengingkari keterangannya bahwa tidak melihat para Terdakwa lainya ikut memukul korban tetapi para Terdakwa lainya ikut membantu Terdakwa mengamanan korban. 20. Bahwa sekira pukul 06.15 Wita datang tiga orang anggota Polsek Balikpapan Utara antara lain Brigadir Wawan ke asrama bersama Babinsa Koramil Balikpapan Utara Pelda Mujiatno, kemudian Pelda Mujiatno mendekati dan memeriksa kondisi Korban, badannya masih hangat namun sudah tidak bernafas, selanjutnya datang beberapa orang anggota Polisi Militer mengamankan tempat kejadian sedangkan jenazah Korban dibawa Petugas Basarnas menggunakan mobil ambulan.
29. 21. Bahwa kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap Korban (Sdr. Hartono Liem) sebelumnya tidak direncanakan, melainkan terjadi secara spontan karena kesal atas tindakannya yang akan memperkosa anak Terdakwa. Keterangan Terdakwa-2 : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secata A di Magetan pada Tahun 1995, lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan Kejuruan Sutamudi di Bekang VI/Tpr lulus pada tahun 1997 ,selanjutnya Terdakwa ditugaskan di Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw, kemudian Terdakwa melanjutkan sesarcab tanun 2004, sampai sekarang dengan pangkat Sertu. 2. Bahwa pada tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita Terdakwa mendengar ada keributan dirumah Terdakwa-1, kemudian secara sepontan Terdakwa mendatangi rumah Terdakwa-1 dan melihat korban sudah dalam kondisi/keadaan telanjang dengan posisi berdiri di ruang tengah rumah Terdakwa-1. 3. Bahwa selanjutnya Terdakwa menghampiri korban bersama dengan Tamtama piket yang pada waktu itu secara spontanitas juga mendengar keributan, kemudian Terdakwa dan Terdakwa lainya berusaha menangkap korban untuk diamankan namun Korban melakukan perlawanan dengan cara memukul kearah depan, hingga Terdakwa dan para Terdakwa lainya berusaha menangkap tangan Korban, setelah tertangkap, Terdakwa memukul Korban dengan cara menggunakan tangan kanan mengepal mengenai punggung Korban hingga terjatuh yang kemudian Terdakwa mendorong Korban keluar menuju teras rumah Terdakwa-1. 4. Bahwa satelah korban di berada depan teras rumah Terdakwa-1 lalu Terdakwa memegang dan merebahkan Korban dibantu oleh Terdakwa-1 dan pratu supriadi (Terdakwa-5), tiba tiba Terdakwa mendengar ada suara teriakan minta diambilkan tali (rapia), setelah itu Terdakwa-1 mengikat Korban pada bagian tangan dan kaki, setelah itu ada lagi yang mengulurkan tali tambang dan diikatkan dobel dengan tali tambang tersebut. 5. Bahwa kemudian Korban dalam keadaan terikat tangan dan kainya lalu di bawa dan diarak rame-rame ke tengah lapangan volly dengan cara diseret dan dipukuli menggunakan tangan dan kayu (rotan), kemudian Korban disiram air garam oleh Terdakwa-1 dari baskom yang dibawa Terdakwa-1. 6. Bahwa pada saat korban tergeletak di tengah lapangan volley, Terdakwa mendekati Korban lalu memukul Korban dengan ujung tali tambang sisa dari ikatan tangan dan kaki Korban, dengan cara menyabetkan tali tambang berulang-ulang kali pada bagian punggung korban, setelah itu Terdakwa minggir keluar lapangan volly sambil memperhatikan para Terdakwa lainnya memukuli korban. 7. Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap korban dengan cara menggunakan tangan mengepal sebanyak 1 (satu) kali mengenai bagian punggung Korban dan Terdakwa juga melakukan penyabetan dengan menggunakan tali tambang berdiameter seukuran jari tangan pada bagian punggung korban berulang kali mengakibatkan Korban mengalami luka memar bergaris-garis yang membekas pada tubuh korban. 8. Bahwa Terdakwa kemudian membiarkan Korban terikat dengan tali di bagian tangan dan kaki di tengah lapangan volley.
30. 9. Bahwa Terdakwa tidak ada niat sama sekali untuk membunuh korban karena Terdakwa kesal dengan tindakan korban yang di duga akan melakukan pemerkosaan dilingkungan asrama terhadap putri Terdakwa-1. 10. Bahwa Terdakwa mengingkari keterangan di BAP pom yaitu Terdakwa tidak melakukan pemukulan terhadap korban, tetapi hanya membantu memegangi korban saat korban diikat tangan dan kakinya dan karena Terdakwa bingung pagi-pagi disuruh ke pom lalu mengakuinya saja. Terdakwa membaca BAP sebelum di tanda tangani tetapi tidak detail. Keterangan Terdakwa-3 : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2005 melalui pendidikan Secaba PK XII Rindam III/Slw, lulus dan dilantik dengan pangkat Serda kemudian dilanjutkan dengan mengikuti Pendidikan Dikjurba kecabangan Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar selanjutnya mengikuti Dikbangspers Susba MKB (Munisi Kaliber Besar), kemudian setelah selesai pendidikan ditugaskan di Gudmurah 06-21-01 Palddam VI/Tpr, sampai s sekarang dengan pangkat Sertu. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita Terdakwa mendengar suara ribut-ribut sambil berteriak menyuruh seseorang keluar dalam rumah Terdakwa-1 , kemudian Terdakwa keluar rumah dan melihat Terdakwa-5 yang pada saat itu sedang piket berada di depan rumah Terdakwa-1 dan didalam rumah Terdakwa-1 ada Korban (Sdr. Hartono Lim) yang tidak Terdakwa kenal dalam kondisi tanpa busana sedang didorong oleh Terdakwa-1 keluar rumah. 3. Bahwa Korban didorong Terdakwa-1 keluar rumah lalu ditahan oleh pratu supriadi (Terdakwa-5) kemudian Terdakwa ikut membantu memegangi kaki Korban sementara Terdakwa-5 memegangi kaki Korban lalu mengikat Korban dengan menggunakan baju motif kotak-kotak warna biru milik Korban (Sdr. Hartono Lim) dan pada saat itu ada sersan wibowo (Terdakwa-4) dan sertu sutrisno (Terdakwa-2) ikut memegangi kaki Korban (Sdr. Hartono Lim). 4. Bahwa setelah Korban dalam kondisi terikat Terdakwa memukul dengan menggunakan tangan kanan terbuka mengenai pipi kanan Korban sebanyak tiga kali. Selanjutnya Terdakwa-1 menanyai Korban (Sdr. Hartono Lim) “ Siapa namamu dan dari mana asalmu ? “ tetapi tidak dijawab hingga berkali-kali selanjutnya Korban (Sdr. Hartono) mengatakan bahwa “ utusan dari surga untuk menyelamatkan dunia ” sambil Korban berontak selanjutnya oleh serma zulnadi (Terdakwa-1), pratu supriadi (Terdakwa-5) dan sertu sutrisno (Terdakwa-2) membawa Korban (Sdr. Hartono Lim) ke lapangan volly. 5. Bahwa setelah Terdakwa mendengar suara azan subuh Terdakwa pulang kerumah untuk melaksanakan shalat subuh sedangkan Korban masih dalam keadaan terikat kaki dan tangannya masih dipegang oleh pratu supriadi (Terdakwa-) namun tidak terdapat luka ditubuh Korban (Sdr. Hartono Lim). 6. Bahwa kemudian sekira pukul 06.15 Wita Terdakwa keluar rumah sudah datang petugas dari Kepolisian yang tidak Terdakwa ketahui namanya lalu Terdakwa bertanya kepada Polisi tersebut “ Bagaimana keadaannya ? ” dijawab “ Sudah meninggal “ kemudian Terdakwa pergi kekantor Gudmurah untuk membuat Lapsus. 7. Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Korban (Sdr. Hartono Lim) , saat Korban berada di depan teras rumah Terdakwa-1 bersama Terdakwa- 4 dan Terdakwa- 5 sedangkan Korban dalam keadaan terikat kakinya dengan cara memukul menggunakan tangan kanan terbuka sebanyak 3 (tiga) kali mengenai pipi kanan Korban (Sdr. Hartono Lim).
31. 8. Bahwa akibat dari kejadian penganiayaan tersebut Korban (Sdr. Hartono Lim) meninggal dunia di sebelah selatan lapangan volly namun Terdakwa tidak melihat dan mengecek langsung, Terdakwa hanya mengetahui dari petugas kepolisian. 9. Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan secara spontan dengan tujuan membantu Terdakwa-1 menangkap dan mengikat dan menganiaya Korban ( Sdr. Hartono Lim) karena Korban berada diruang tamu dalam keadaan tanpa busana sehingga Terdakwa berfikiran bahwa Korban punya maksud tidak baik. 10. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui yang menyebabkan Korban (Sdr. Hartono Lim) meninggal dunia di TKP, Terdakwa baru mengetahui Korban meninggal dunia dari petugas kepolisian pada pukul 06.15 Wita. 11. Bahwa Terdakwa mengingkari keteangan di BAP pom yaitu Terdakwa tidak melakukan pemukulan terhadap korban, tetapi hanya membantu memegangi korban karena Terdakwa didesak oleh pertanyaan-pertanyaan penyidik pom maka Terdakwa mengakui saja. Keterangan Terdakwa-4 : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD Tahun 1993 melalui pendidikan Secata PK I di Kodam II/Sriwijaya lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan kecabangan di Pusdikpal di Cimahi dan setelah lulus ditugaskan di Paldam VI/Tpr (sekarang Gudmurah Dam VI/Mlw) kemudian Terdakwa sekolah secaba tahun 2005, sampai saat sekarang dengan pangkat Sertu. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sebelum azan subuh Terdakwa-4 mendengar suara ribut-ribut seperti orang berkelahi dan suara orang berteriak minta tolong, kemudian Terdakwa keluar rumah melihat ke rumah Terdakwa1 ternyata ada beberapa orang yaitu : pratu supriadi (Terdakwa-5), serma zunaldi (Terdakwa-1), sertu suyanto (Terdakwa-3) dan sertu rofani (Terdakwa-2) yang sedang memegangi Korban (Sdr. Hartono Lim) yang diikat menggunakan tali rafia warna kuning lalu Terdakwa ikut membantu memegang kedua kaki Korban agar tidak berontak. 3. Bahwa selanjutnya Terdakwa ikut mengikat korban dan menempeleng menggunakan tangan kiri dengan telapak tangan terbuka sebanyak 3 (tiga) kali mengenai lengan kiri korban. 4. Bahwa setelah Terdakwa melakukan penganiayaan Terhadap Korban kemudian Terdakwa mencari celana Korban (Sdr. Hartono Lim) di jalan depan kantor, sebelum sampai dijalan depan kantor Terdakwa menoleh kebelakang dan melihat Korban (Sdr. Hartono) sedang diseret oleh para Terdakwa-1,Terdakwa-2, Terdakwa-3 dan Terdakwa-5 menuju kearah lapangan Volly.dan kondisi Korban sudah dalam keadaan luka lecet dan luka memar, kemudian Terdakwa mengambil satu batang lidi untuk menyabet Korban (Sdr. Hartono Lim) dibagian pantat sebanyak 5 (lima) kali setelah itu Terdakwa pulang kerumah dan mampir ke piketan untuk memberitahukan kepada Bintara Piket Serka Suwito. 5. Bahwa kondisi Korban (Sdr. Hartono) sebelum Terdakwa kembali ke rumah masih terikat kedua kaki dan tangan dilapangan Volly dan masih dikerumuni orang banyak kemudian pada saat Terdakwa keluar pada pukul 06.00 Wita kondisi Korban (Sdr. Hartono Lim) sudah dalam keadaan terikat kaki dan tangan dipohon kelapa sebelah selatan Lapangan Voli. 6. Bahwa akibat dari kejadian penganiayaan tersebut Korban Sdr. Hartono Lim mengalami luka memar disekujur tubuh dan lecet dipunggung, kaki dan tangan serta
32. meninggal dalam kondisi terikat kaki dan tangan dipohon kelapa samping lapangan volley, dan akhirnya meninggal, hal ini Terdakwa ketahui dari Polisi yang berada di TKP. 7. Bahwa Terdakwa mengingkari keteangan di BAP pom yaitu Terdakwa tidak melakukan pemukulan terhadap korban, tetapi hanya membantu memegangi korban karena Terdakwa didesak oleh pertanyaan-pertanyaan penyidik pom maka Terdakwa mengakui saja. Keterangan Terdakwa-5 : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2006 melalui pendidikan Secata PK di Rindam VI/Mlw, lulus dan dilantik dengan pangkat Prada kemudian melanjutkan Pendidikan Susjurta Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar, selanjutnya ditempatkan di Gudmurah Paldam VI/Mlw sampai saat sekarang dengan pangkat Pratu. 2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 16 Nopember 2012 Terdakwa sedang melaksanakan piket jaga Kesatriaan di Asrama Gudmurah 062101 Jl. Sukarno Hatta Km. 10 Kel. Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara, menjabat sebagai Ta Piket sedangkan Saksi Serka Suwito menjabat sebagai Ba Piket. 3. Bahwa sekira pukul 04.00 Wita Terdakwa melaksanakan Patroli di Gudang amunisi dan sekitar asrama anggota setelah selesai Patroli ketika hendak menuju pos jaga di depan rumah Terdakwa-1 , Terdakwa mendengar suara ribut-ribut dari dalam rumah Terdakwa-1, kemudian Terdakwa mendekat dan melihat sdr. Fauzan keponakan Terdakwa-1 keluar dari rumah sambil berkata “ Om ada orang tuh di dalam “ selanjutnya Terdakwa naik tangga depan rumah Terdakwa-1, Terdakwa melihat Korban ( Sdr. Hartono liem) dalam keadaan telanjang sedang berkelahi dengan Terdakwa-1, melihat hal tersebut kemudian Terdakwa berteriak “ Hai Ngapain Kamu di sini, keluar kamu “ dan tak lama kemudian Terdakwa melihat melihat Korban tersungkur di depan rumah Terdakwa-1, selanjutnya Terdakwa mendekati dan memegang tangan kiri Korban lalu ditarik ke belakang di bantu Serma Romi (saksi-1), sertu sutrisno (Terdakwa-2), sertu suyanto (Terdakwa-3), sertu wibowo (Terdakwa-4) dan pratu samingun (Terdakwa-4), selanjutnya Terdakwa-1 mengikat dan menyeret Korban kearah lapangan Volly. 4. Bahwa setelah Korban sampai di lapangan volley Terdakwa menampar bagian pipi Korban sebanyak 4 (empat) kali, selanjutnya Korban dibawa ke dekat pohon sebelah lapangan volley kemudian Terdakwa kembali memukul betis Korban sebanyak 4 (empat) kali dari sebelah kiri dengan menggunakan rotan, setelah menganiaya Korban Terdakwa kembali ke Pos Jaga untuk melaksanakan korve sekitar ruangan piket. 5. Bahwa Terdakwa mendapatkan rotan dengan panjang sekira 1m 30 cm yang digunakan untuk memukul Korban dari rekan Terdakwa yang secara bergiliran memukul Korban mengakibatkan Korban mengalami luka memar pada bagian punggung dengan posisi masih terikat di pohon dekat lapangan Volly. 6. Bahwa setelah Korban di seret ke lapangan volly oleh Terdakwa-1 kemudian di bawa ke pohon dekat lapangan volly Terdakwa mendengar suara Terdakwa-1 berkata ” Sudah Kasih Air aki saja ” kemudian di cegah oleh Terdakwa ” jangan bang zul ” selanjutnya Korban tidak jadi di siram dengan air aki tetapi di siram dengan air garam sebagai ganti air aki. 7. Bahwa Terdakwa mengetahui yang memukul Korban adalah Terdakwa-1, Serma Romi, Terdakwa-2 (Sertu Sutrino), Terdakwa-3 (Sertu Suyanto), Terdakwa-4
33. (Sertu Wibowo), Terdakwa-6 (Pratu Samingun), namun Terdakwa tidak mengetahui bagian mana saja Korban di pukuli dan menggunakan alat apa oleh para Terdakwa. 8. Bahwa saat terjadi penganiaayaan yang dilakukan para Terdakwa terhadap Korban, Korban tidak pernah memohon ampun dan meminta tolong untuk menghentikan pukulan namun Korban mengeluarkan kata-kata yang tidak di mengerti oleh Terdakwa dan Terdakwa berkata kepada para Terdakwa lainnya agar menghentikan penganiayaan terhadap Korban dengan kata-kata ”sudah-sudah” namun tidak di hiraukan para Terdakwa. 9. Bahwa para Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Korban secara spontan karena kesal terhadap tingkah laku Korban yang di duga hendak memperkosa anak Terdakwa I, dan akibat dari penganiayaan tersebut akhirnya Korban meninggal dunia. 10. Bahwa Terdakwa mengingkari keteangan di BAP pom yaitu Terdakwa tidak melakukan pemukulan terhadap korban, tetapi karena penyidik mendesak dengan mengatakan tidak mungkin anda tidak melakukan pemukulan, lalu Terdakwa mengakuinya saja. Keterangan Terdakwa-6 : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD pada tahun 2006 melalui pendidikan pendidikan Secata PK gelombang II di Rindam Jaya, lulus dan dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti Pendidikan Susjurta Pal di Pusdik Pal Cimahi, selanjutnya di tugaskan di Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.30 Wita TerdakwaI dibangunkan istrinya arena mendengar keributan dari luar, kemudian Terdakwa keluar rumah dan melihat ke arah keributan ternyata dari arah rumah Terdakwa-1, menurut informasi yang Terdakwa terima ada orang yang tidak dikenal masuk ke dalam rumah Terdakwa-1, yang di duga akan memperkosa Anak Terdakwa1 An. Sdri. Vincha , kemudian Terdakwa mendatangi rumah Terdakwa-1 dan melihat dari jauh ada orang yang tangan dan kakinya dalam keadaan terikat tali berwarna putih dan warna biru. 3. Bahwa setelah Terdakwa mendatangi Korban (An. Sdr. Hartono Lim) ditempat tersebut sudah ada serma Zulnadi (Terdakwa-1), serma Romiansah (saksi1), sertu Wibowo (Terdakwa-4), dan sertu Rofani Sutrisno (Terdakwa-2), namun Terdakwa tidak mengetahui siapa yang melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Hartono Lim. 4. Bahwa selanjutnya Terdakwa menanyakan identitas Korban (Sdr. Hartono Lim) sambil jongkok “saya minta tolong kamu jawab jujur, kamu kesini tujuanmu apa” dan Korban menjawab “saya datang dari surga, kesini mau menyelamatkan umat manusia” dan Terdakwa berkata lagi “ kamu jangan mencla mencle saya minta jawab jujur ” kemudian Terdakwa langsung memukul Korban (Sdr. Hartono Lim) dengan menggunakan tangan terbuka sebanyak 2 (dua) kali, kemudian Terdakwa bertanya lagi “nama kamu siapa ?, agamamu apa ? tujuanmu apa masuk rumah senior saya ?” dan dijawab oleh Korban (Sdr. Hartono Lim) “nama saya alim, agama saya budha, tujuan saya adalah untuk menyelamatkan guru saya” karena jawaban korban tidak masuk akal kemudian Terdakwa pulang setelah adzan subuh. 5 Bahwa sekira pukul 05.40 Wita Terdakwa keluar rumah menuju ke teras, lalu Terdakwa I memanggil Terdakwa untuk dimintai tolong membantu mengangkat
34. Korban (Sdr. Hartono Lim) ke pohon kelapa , setelah itu kemudian Terdakwa masuk ke dalam rumah. 6. Bahwa sekira pukul 06.45 Wita Terdakwa mengantar istri berangkat kerja dan pada saat di depan rumah Terdakwa melihat Serma Romiansyah dan Terdakwa III kemudian Terdakwa bertanya “ada apa bang kok ada Polisi” dan dan dijawab oleh Terdakwa III “Korban meninggal kata polisinya” kemudian sekira pukul 07.30 Wita Terdakwa kembali ke rumah. 7. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui penyebab Korban (Sdr. Hartono Lim) meninggal dunia dengan luka memar dan lebam di seluruh tubuhnya dalam keadaan telanjang dengan posisi diikat di pohon kelapa samping lapangan volly menggunakan tali tambang. 8. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui siapa yang melakukan pemukulan dengan menggunakan alat dan Terdakwa juga tidak mengetahui penyebab Korban (Sdr. Hartono Lim) mengalami memar dan lecet pada seluruh badannya . 9. Bahwa akibat kejadian yang dilakukan Korban (Sdr. Hartono Liem) yang di duga akan memperkosa kedua anak Terdakwa I, sdri Vinca anak Terdakwa I mengalami tekanan mental dan trauma bila melihat laki-laki dewasa dan selalu ingin ditemani bersama ayah dan ibunya serta malu untuk pergi kesekolah. 10.Bahwa Terdakwa mengingkari keteangan di BAP pom yaitu Terdakwa tidak melakukan pemukulan terhadap korban, tetapi karena penyidik mendesak dengan mengatakan tidak mungkin anda tidak melakukan pemukulan, lalu Terdakwa mengakuinya saja. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepersidangan berupa : Surat – surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum An. Sdr. Hartono Liem,umur 33 tahun,jenis laki-laki,alamat Jl. Bintang Terang Dsn XV RT 077/036 Kec. Medan Sunggal, Kab. Deli Serdang ( Sumut ) dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor : 523/371/XI/2012/IRM/RSKD yang ditandatangani oleh Dr. Irine Inunu,SpF tanggal 22 Nopember 2012. surat kematian dari RSUD Dr Kanoeyoso Balikpapan nomor 33/KMT-XI/RMRSKD/2012 tanggal 16 Nopember 2012 an.Hartono Liem. Hasil Pemeriksaan Psikologi dari Fajar Asa tertanggal 11 Desember 2012 yang di tandatangani oleh Psokolog Dra. Nurhayana H. Iiahude, Psi. Barang-barang -
:
1 (satu) buah kaos lengan panjang warna putih bergaris warna hitam. 1 (satu) buah kemeja lengan panjang warna biru motif kotak – kotak. 1 (satu) buah celana dalam warna coklat. 1 (satu) pasang sandal merk Ardiles warna krem. 1 (satu) buah rotan panjang ± 1,2 meter. 19,2 meter selang plastik warna biru. 13,2 meter tali tambang warna krem. Tali plastik rapia warna hijau mudah sudah terpotong-potong terdiri dari : a. Tali rapia warna hijau muda ukuran 3,5 meter. b. Tali rapia warna hijau muda ukuran 2,63 meter. c. Tali rapia warna hijau muda ukuran 66 Cm. d. Tali rapia warna hijau muda ukuran 62 Cm.
35. e. Tali rapia warna hijau muda ukuran 46 Cm. f. Tali rapia warna hijau muda ukuran 33 Cm. g. Tali rapia warna hijau muda ukuran 25 Cm. h. Tali rapia warna hijau muda ukuran 24 Cm. i. Tali rapia warna hijau muda ukuran 19 Cm. j. Tali rapia warna hijau muda ukuran 18 Cm. k. Tali rapia warna hijau muda ukuran 12 Cm. l. Tali rapia warna hijau muda ukuran 11 Cm. Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan kepada para saksi dan para Terdakwa serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan alat bukti yang lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) lembar Visum Et Repertum An. Sdr. Hartono Liem,umur 33 tahun,jenis laki-laki,alamat Jl. Bintang Terang Dsn XV RT 077/036 Kec. Medan Sunggal, Kab. Deli Serdang ( Sumut ) dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor : 523/371/XI/2012/IRM/RSKD yang ditandatangani oleh Dr. Irine Inunu,SpF tanggal 22 Nopember 2012, dibuat berdasarkan keahlian dan sumpah jabatan serta dikeluarkan oleh suatu lembaga yang berwenang, visum mana yang isinya menjelaskan tentang adanya luka-luka pada tubuh korban dan berkaitan dengan perkara ini, kemudian diakui oleh para Terdakwa sebagai akibat dari perbuatannya, majelis berpendapat bahwa surat visum tersebut adalah alat bukti yang dapat dijadikan sebagai pembuktian unsur-unsur dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa hasil pemeriksaan psikologi dari Fajar Asa tertanggal 11 Desember 2012 yang di tandatangani oleh Psikolog Dra. Nurhayana H. Iiahude, Psi, adalah surat yang menunjukan keterangan kejiwaan sdri.Vinca Dina Fikriyah korban perbuatan sdr.Hartono Lim, majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut terdapat kaitanya dengan perkara ini oleh karena itu dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa surat kematian dari RSUD Dr Kanoeyoso Balikpapan nomor 33/KMT-XI/RM-RSKD/2012 tanggal 16 Nopember 2012 an.Hartono Liem adalah suatu bukti surat yang dibuat oleh lembaga yang berwenang yang menunjukan keterangan bahwa korban telah meningal dunia, bersesuaian dengan bukti-bukti lain sehingga oleh karenanya dapat digunakan sebagai bukti pendukung dalam pembuktian unsure-unsur dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah kemeja lengan panjang warna biru motif kotak – kotak, 1 (satu) buah celana dalam warna coklat , 1 (satu) pasang sandal merk Ardiles warna krem diakui oleh para Terdakwa adalah barang-barang kepunyaan korban (Hartono lim) sehingga Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut terdapat kaitan dengan bukti lain dalam perkara ini oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian unsure dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah rotan panjang ± 1,2 meter , tali tambang warna krem panjang lebih kurang 13,2M dan Tali plastik rapia warna hijau mudah sudah terpotong-potong diakui oleh para Terdakwa adalah barang-barang yang dugunakan oleh para Terdakwa untuk melakukan penganiayaan terhadap korban (Hartono Lim) sehingga Majelis berpendapat bahwa barang-barang tersebut sebagai alat bukti yang dapat memperkuat pembuktian unsure dakwaan .
Menimbang
:
Bahwa terhadap barang-barang bukti tersebut para Terdakwa maupun penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan.
36. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya majelis hakim akan menilai kebenaran keterangan para saksi di persidangan maupun keterangan para Terdakwa dengan berpedoman pada ketentuan Pasal 173 Ayat 6 UU 31 Tahun 1997, yang meliputi persesuaian antara keterangan para saksi dengan saksi yang lain, keterangan saksi dengan alat bukti lain, alasan yang dipergunakan oleh saksi untuk memberikan keterangan yang tertentu, ataupun cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan saksi dipercaya, sebagai berikut : Saksi-1 serma Romiansah didalam memberikat keterangan di persidangan berbelit-belit dan berbeda dengan keterangan di dalam BAP pom serta keteranganya cenderung menguntungkan para Terdakwa. Padahal saksi telah mengakui ketika diperiksa di polisi militer dilakukan dengan tidak ditekan ataupun dipaksa dan telah membenarkan hasil pemerikaan yang dituangkan di dalam berkas perkara pemeriksaan oleh penyidik tersebut dengan memberikan paraf dan tanda tangan di dalam BAP Pom. Namun terhadap keterangan saksi khususnya keterangan mengenai saksi meliat langsung Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-4 mengikat dan melakukan pemukulan terhadap korban telah tidak diakuinya dan saksi memberikan argumentasi atau alasan mengapa ketika di BAP di penyidik memberikan keterangan seperti tersebut karena supaya ingin cepat selesai, karena capai, dan terdesak oleh pertanyaan-pertanyaanpenyidik. Demikian juga terhadap saksi serka Suwito didalam memberikan keterangan juga berbelit dan mengingkari keterangan yang sudah diberikan di dalam pemeriksaan oleh penyidik Pom, serta cenderung dapat meringankan para Terdakwa. Alasan saksi Suwito memberikan keterangan berbeda di persidangan dengan ketika diperiksa penyidik karena terdesak oleh pertanyaa-pertanyaan penyidik, dan karena saksi ikutikutan saja dengan keterangan saksi serma Romiansah yang juga diperiksa bersebelahan dengan saksi sehingga saksi mendengar keterangan saksi serma Romiansah tersebut. Bahwa alasan-alasan yang disampaikan saksi-saksi serma Romiansah maupun serka Suwito untuk menarik keterangannya di dalam berkas perkara penyidikan menurut majelis tidaklah beralasan hukum. Sehingga oleh karenanya tehadap keterangan-keterangan saksi serma Romiansah khususnya keterangan mengenai :……..karena emosi lalu serma Zulnadi memukul dengan cara menggenggam dan mengenai bagian muka orang terswebut serta posisi orang tersebut tengkurep dengan tangan dan kaki terikat…., demikian juga terhadap saksi serka Suwito khususnya terhadap keterangan mengenai :…..Yang saya inget bahwa korban saat itu sudah dalam keadaan terikat tangan dan kaki dan saya juga lihat bahwa serma Zulhadi, sertu Rovani Sutrisno, sertu Wobowo ikut menempeleng korban…,. Alasan memberikan keterangan berbeda tidak beralasan hukum, demikian juga keterangan saksi Romiansah maupun keterangan saksi Suwito bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi lain dan bersesuaian juga dengan alat gukti lain, maka majelis berpendapat keterangan-keterangan saksi serma Romiansah dan serka Suwito tersebut dapat dijadikan sebagai bukti petunjuk. Demikian juga di persidangan para Terdakwa telah mengingkari keterangan BAP pom, yaitu Terdakwa-1 tidak pernah menyiram air garam ke tubuh korban, demikian juga para Terdakwa lainnya telah mengingkari bahwa para Terdakwa tidak melakukan pemukulan terhadap korban tetapi hanya memegangi kaki dan tangan korban saat diamankan. Alasan para Terdakwa mengingkari perbuatannya karena para Terdakwa tertekan oleh pertanyaan-pertanyaan penyidik dan para Terdakwa sudah capai diperiksa dari pagi hingga malam hari maupun karena para Terdakwa bingung, sehingga para Terdakwa ikuti saja menandatangani BAP pom. Argumentasi para tedakwa tersebut menurut majelis tidak beralasan hukum.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan dari para Terdakwa dan para saksi dibawah sumpah dan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
37. 1. Bahwa benar Terdakwa-1 adalah anggota TNI-AD, masuk melalui pendidikan secaba PK-3 di pusdik pom pada tahun 1996 dilantik dengan pangkat Serda kemudian mengikuti pendidikan Kecabangan Susjurba Pal di Pusdik Pal Cimahi,selanjutnya ditugaskan di Paldam VI/Tanjungpura, sampai sekarang dengan pangkat Serma. 2. Bahwa benar Terdakwa-2 adalah anggota TNI AD, masuk melalui pendidikan Secata A. di Magetan pada Tahun 1995, dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Sutamudi di Bekang VI/Tpr, selanjutnya ditugaskan di Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw, pada taqhun 2004 Terdakwa mengukuti secaba, sehingga sampai sekarang dengan pangkat Sertu. 3. Bahwa benar Terdakwa-3 adalah anggota TNI-AD masuk melalui pendidikan Secaba PK XII Rindam III/Slw pada tahun 2005 dilantik dengan pangkat Serda kemudian dilanjutkan mengikuti Pendidikan Dikjurba kecabangan Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar selanjutnya mengikuti Dikbangspers Susba MKB (Munisi Kaliber Besar), kemudian ditugaskan di Gudmurah 06-21-01 Palddam VI/Tpr, sampai sekarang dengan pangkat Sertu. 4. Bahwa benar Terdakwa-4 adalah anggota TNI-AD masuk melalui pendidikan Secata PK I di Kodam II/Sriwijaya pada tahun 1993 dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan kecabangan di Pusdikpal di Cimahi dan setelah lulus ditugaskan di Paldam VI/Tpr (sekarang Gudmurah Dam VI/Mlw), pada tahun 2005 mengikuti secaba sehingga sampai saat sekarang dengan pangkat Sertu. 5. Bahwa benar Terdakwa-5 adalah anggota TNI-AD masuk melalui pendidikan Secata PK di Rindam VI/Mlw, pada tahun 2006 dilantik dengan pangkat Prada kemudian melanjutkan Pendidikan Susjurta Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar, selanjutnya ditempatkan di Gudmurah Paldam VI/Mlw sampai saat sekarang dengan pangkat Pratu. 6. Bahwa benar Terdakwa-6 adalah anggota TNI-AD masuk melalui pendidikan pendidikan Secata PK gelombang II di Rindam Jaya pada tahun 2006 dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti Pendidikan Susjurta Pal di Pusdik Pal Cimahi, selanjutnya di tugaskan di Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu. 7. Bahwa benar sesuai keterangan Terdakwa-1 pada tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita korban (yang kemudian diketahui bernama Hartono Liem) masuk ke rumah Terdakwa-1 di kamar anaknya yang bernama sdr Vinca Dina Fikryah umur 12 tahun dan Shafa Sapiah Insyroah umur 3 tahun, korban dalam keadaan telanjang bulat. 8. Bahwa benar Terdakwa-1 dibangunkan oleh vinca dina fikryah lalu Terdakwa1 pergi keruang tengah dan melihat korban sedang duduk jongkok sambil mengangkat kedua tangannya ke arah tubuh anak Terdakwa-1 yang bernama Shafa Sapiah Insyroah yang sedang tidur. 9. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 mendekati korban dari belakang lalu mendorong dan menendang punggung korban hingga jatuh kedepan dan terlentang, ketika korban akan balik menyerang Terdakwa-1, Terdakwa-1 mendahului dengan menendang kedua kaki korban. 10. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 meminta tolong kepada keponakannya yang bernama Fauzan untuk meminta tolong kepada Petugas Piket, sedangkan
38. Terdakwa-1 mengambil anaknya dan menggendongnya yang kemudian diserahkan kepada isterinya (saksi Yuliana). 11. Bahwa benar sesuai keterangan Terdakwa-1, keterangan Terdakwa-5, keterangan Terdakwa-2, keterangan Terdakwa-3, keterangan saksi-1 dan keterangan saksi-2, tak lama kemudian kurang lebih 7 menit datang Terdakwa-5 langsung berteriak “Hei…keluar”, selanjutnya Terdakwa-1 memegang tangan kanan korban sedangkan Terdakwa-5 memegang tangan kirinya, namun korban berontak, kemudian datang Terdakwa-2 dan Terdakwa-3, lalu menangkap dan menarik kaki korban hingga terjatuh, kemudian Terdakwa-1 mengambil tali rapia warna kuning untuk mengikat kedua kaki dan tangan korban dengan dibantu oleh Terdakwa-5 dan Terdakwa-2, setelah diikat selanjutnya korban dalam keadaan terikat tangan dan kakinya lalu di bawa dan diarak ke tengah lapangan volly dengan cara diseret dan dipukuli menggunakan tangan dan kayu (rotan), kemudian Korban disiram air garam oleh Terdakwa-1 dari baskom yang dibawa Terdakwa -1. 12. Bahwa benar pada saat dilapangan Volly tali pengikat Korban diganti dengan tali nilon warna putih oleh Terdakwa-1, kemudian korban diintrogasi namun korban selalu tertawa dan mengatakan “ Saya menolong seseorang untuk dunia akhirat “, selanjutnya Terdakwa-1 dan para Terdakwa lainnya melakukan pemukulan terhadap korban kemudian korban mengatakan “ Kecil kamu itu tidak ada apa-apanya “. 13. Bahwa benar Terdakwa-1 melakukan pemukulan terhadap korban dengan cara menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal beberapa kali ke bagian perut dan wajah serta menendang menggunakan kaki kanan ke punggung dan perut sebanyak 2 kali, memukul dengan rotan sebanayak 2 kali ke punggung korban. 14. Bahwa benar pada saat korban tergeletak di tengah lapangan volley Terdakwa-2 mendekati korban lalu memukul korban dengan ujung tali tambang sisa dari ikatan tangan dan kaki korban, dengan cara menyabetkan tali tambang berulangulang kali pada bagian punggung korban sehingga mengakibatkan korban mengalami luka memar bergaris-garis yang membekas pada tubuh korban, Terdakwa-2 juga melakukan pemukulan dengan cara menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali mengenai bagian pipi sebelah kanan korban, setelah itu Terdakwa-2 minggir keluar lapangan volly sambil memperhatikan para Terdakwa lainnya memukuli korban. 15. Bahwa benar Terdakwa-3 mendengar suara rebut-ribut di rumah Terdakwa-1 lalu Terdakwa-3 mendatangi rumah Terdakwa-1 ada korban dalam keadaan telanjang bulat lalu Terdakwa-3 ikut membantu mengamankan korban dengan cara memegangi kaki, dalam kondisi kaki korban terikat Terdakwa-3 melakukan pemukulan menggunakan tangan kanan terbuka mengenai pipi kanan korban sebanyak 3 kali. 16. Bahwa benar Terdakwa-4 ikut membantu memegangi dan mengikat kedua kaki korban, melakukan pemukulan satu kali mengenai pipi korban, menempeleng dengan cara menggunakan tangan kiri terbuka sebanyak tiga kali mengenai lengan kiri, kemudian Terdakwa-4 mengambil satu batang lidi dan menyabet korban dibagian pantat sebanyak 5 (lima) kali setelah itu Terdakwa-4 pulang kerumah dan mampir ke piketan untuk memberitahukan kepada Bintara Piket Serka Suwito 17. Bahwa benar Terdakwa-5 menggunakan pakaian dinas PDL Loreng karena sedang dinas piket, Terdakwa-5 ikut membantu memegang tangan kiri korban lalu ditarik ke belakang di bantu oleh saksi-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4 dan Terdakwa-6, dan korban dibawa ke dekat pohon sebelah lapangan volley, Terdakwa-5 melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan sebanyak 2 (dua) kali mengenai perut 1 (satu) kali ke bagian wajah korban. Kemudian Terdakwa-5 juga menampar bagian pipi korban sebanyak 4 (empat) kali, memukul betis korban sebanyak 4
39. (empat) kali dari sebelah kiri dengan menggunakan rotan, kemudian Terdakwa-5 kembali ke pos jaga untuk melaksanakan korve. 18. Bahwa benar Terdakwa-5 mendapatkan rotan panjang lebih kurang 1,30M yang digunakan untuk memukul korban dari para Terdakwa yang secara bergiliran memukul korban mengakibatkan korban mengalami luka memar pada bagian punggung dengan posisi masih terikat di pohon dekat lapangan Volly. 19. Bahwa benar pada saat korban di seret ke lapangan volly Terdakwa-5 mendengar suara Terdakwa-1 berkata ” Sudah Kasih Air aki saja ” kemudian di cegah oleh Terdakwa-5 ” jangan bang zul ” selanjutnya korban tidak jadi di siram dengan air aki tetapi di siram dengan air garam sebagai ganti air aki sehingga korban menjadi lemas. 20. Bahwa benar Terdakwa-6 mendengar keributan dari arah rumah Terdakwa-1 kemudian Terdakwa-6 keluar mendatangi rumah Terdakwa-1 dan melihat korban sudah terikat tali, dan sudah ada Terdakwa-1, saksi-1, Terdakwa-4, dan Terdakwa-2, kemudian Terdakwa-6 menanyakan identitas korban sambil jongkok “saya minta tolong kamu jawab jujur, kamu kesini tujuanmu apa” dan korban menjawab “saya datang dari surga, kesini mau menyelamatkan umat manusia” dan Terdakwa-6 berkata lagi “ kamu jangan mencla mencle saya minta jawab jujur ” kemudian Terdakwa langsung memukul korban dengan menggunakan tangan terbuka sebanyak 2 (dua) kali, kemudian Terdakwa-6 bertanya lagi “nama kamu siapa ?, agamamu apa ? tujuanmu apa masuk rumah senior saya ?” dan dijawab oleh korban “nama saya alim, agama saya budha, tujuan saya adalah untuk menyelamatkan guru saya” karena jawaban korban tidak masuk akal kemudian Terdakwa pulang setelah adzan subuh. 21. Bahwa benar sesuai keterangan para Terdakwa, keterangan para saksi bahwa korban meninggal dunia, dikuatkan dengan bukti surat kematian dari rumah sakit umum Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Nomor : 33/KMT-XI/RM-RSKD/2012 tanggal 16 Nopember 2012, dan berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumah sakit Umum daerah Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Nomor:523/371/XI/2012/IRM/RSKD tanggal 22 Nopember 2012 dalam pemeriksaan tubuh jenasah korban (Hartono Lim) bagian luar dengan kesimpulan didapatkan lukaluka akibat trauma tumpur berupa memar yang tersebar pada wajah,dada, pungung dan anggota gerak luka lecet yang tersebar pada wajah,dada, perut,punggung dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu. 22. Bahwa benar sesuai keterangan saksi -4, keterangan saksi-5, keterangan saksi-6 dan keterangan saksi-7 bahwa sebelum meninggal korban mengalami gangguan jiwa yaitu sering telanjang bulat, suka tidak tidur malam, bicara aneh-aneh, lari ke jalanan, maka untuk tidak membahayakan korban dibawa ke Balikpapan dengan tujuan untuk berobat. Menimbang
:
Bahwa segala peristiwa yang terjadi dalam persidangan sebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang, dianggap telah termuat dan turut dipertimbangkan dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa terlebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa majelis tidak sependapat dengan oditur militer mengenai terbuktinya para Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternatif pertama sebagaimana diuraikan dalam tuntutannya. Pasal 170 KUHP tidak menentukan sebagai perbuatan yang dapat dihukum, setiap tindakan kekerasan yang dilakukan dengan sengaja dan dilakukan secara
40. bersama-sama terhadap barang-barang yang berada di tempat yang terbuka, melainkan hanya kekerasan yang dilakukan secara terbuka dan karenanya menyebabkan terganggunya ketertiban umum. Apabila kekerasan itu terjadi dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan ”gangguan terhadap ketertiban umum” maka tidak tepat penerapan Pasal 170 KUHP tersebut. Jadi mengenai unsur terbuka tidak saja perbuatan dilakukan di tempat umum, tetapi harus ada akibat terganggunya ketertiban umum. Oleh karena itu apakah dalam peristiwa ini ketertiban umum menjadi terganggu, maka haruslah dibuktikan adanya gangguan terhadap ketertiban umum. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka majelis akan membuktikannya sendiri dakwaan oditur militer yang menurut majelis paling bersesuaian dengan fakta di persidangan. Demikian juga majelis tidak sependapat dengan penasehat hukum para Terdakwa mengenai tidak terbuktinya unsur dakwaan oditur militer sebagaimana akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam putusan ini. Menimbang
:
Bahwa selanjutnya majelis hakim akan menanggapi pembelaan penasehat hukum para Terdakwa sebagai berikut : 1. Mengenai kualitas saksi yang menurut tim penasehat hukum saksi-saksi tersebut tidak memenuhi kualitas sebagai alat bukti maupun keterangan para saksi dan para Terdakwa yang tidak mengakui keterangannya di persidangan. Saksi-1 serma Romiansah: Saksi kenal dengan para Terdakwa karena satu kesatuan di paldam VI/Mlw sebatas atasan dan bawahan. pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita saksi dibangunkan oleh istri saksi karena mendengar keributan dari luar yang kemudian diketahui keributan di rumah Terdakwa-1 (Serma Zulnadi). saksi mendatangi rumah Terdakwa-1 dan melihat korban sedang ditindih dan dipegang kakinya kemudian diikat oleh Pratu Supriadi (Terdakwa-5), Sertu Rofani (Terdakwa-2) dan Sertu Suyanto (Terdakwa-3). saksi bertanya kepada isteri Terdakwa-1 (saksi-3) tentang kronologis kejadiannya yang kemudian dijelaskan oleh saksi-3 tentang kronologi kejadiannya. Sekira mendengar suara korban berteriak dan berkata “saya dari neraka, saya mau menyelamatkan dunia”,dan saksi sempat melihat korban sedang diinterogasi oleh Terdakwa-1 di lapangan Volly, karena emosi Terdakwa-1 memukul korban berkali-kali dengan tangan menggenggam mengenai bagian muka korban. Sekira pukul 06.00 Wita Polisi datang dan memeriksa korban dan mengatakan bahwa Korban “sudah mati” . Saksi tidak mengetahui yang menyebabkan korban meninggal dunia dan saksi melihat posisi korban dalam keadaan diikat di pohon kelapa samping lapangan volly menggunakan tali tambang sudah meninggal dunia dalam keadaan telanjang dengan luka memar dan lebam di seluruh tubuhnya. saksi memberikan keterangan yang berbeda di persidangan dengan yang ada di BAP Pom yaitu di persidangan saksi menyatakan tidak melihat adanya pemukulan yang dilakukan oleh para Terdakwa terhadap korban. Alasan saksi memberikan keterangan yang berbeda karena lama diperiksa penyidik pom sehingga capai dan disamping itu biar cepet selesai. Saksi-2 serka Suwito : Saksi kenal dengan para Terdakwa karena satu kesatuan yaitu di paldam VI/Mlw, sebatas atasan dan bawahan.
41. pada hari Kamis tanggal 16 Nopember 2012 saksi melaksanakan piket jaga kesatrian di asrama Gudmurah 062101 Jl. Sukarno Hatta Km. 10 Kel. Karang Joang, Kec. Balikpapan Utara bersama pratu Supriadi (Terdakwa-5), mendengar informasi dari sertu Wibowo (Terdakwa-4) bahwa ada orang masuk rumahnya Zulnadi “ (Terdakwa-1) saksi segera pergi menuju rumah Terdakwa-1 dan ketika samapi dirumah Terdakwa-1 saksi melihat korban sedang di kerumuni para Terdakwa kemudian di pukuli oleh sekitar 4-5 orang anggota asrama Gudmurah 062101 dalam keadaan terikat di bagian tangan dan kakinya kemudian diangkat dan di turunkan dari teras rumah Terdakwa-1 ke bawah/pinggir lapangan oleh beberapa orang yaitu Terdakwa-1, Terdakwa-2, Terdakwa-4. saksi juga melihat para Terdakwa ikut menempeleng korban. saksi mengetahui para Terdakwa melakukan penganiayaan dengan menggunakan tangan dan saat korban dianiaya oleh para Terdakwa, korban sudah tidak berdaya karena kedua tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat. saksi memberikan keterangan yang berbeda di persidangan dengan yang ada di BAP Pom karena pertanyaan-pertanyaan penyidik pom yang mendesak saksi untuk mengakuinya, disamping itu saksi juga mendengan jawaban-jawaban saksi-1 yang diperiksa di ruang sebelah saksi, sehingga saksi mengikuti saja. Saksi-3 Yuliana : Saksi Yuliana adalah isteri Terdakwa-1 yang pada waktu kejadian saksi berada di rumahnya yaitu di asrama gudmurah km.10 jalan sukarno hatta Rt 43 nomor 20 kel.karang joang kec Balikpapan utara kodya Balikpapan. Pada hari Jumat tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita saat saksi sedang tidur bersama suaminya (Terdakwa-1 Serma Zulnadi) saksi dibangunkan oleh anaknhya yaitu Sdr. Vinka Dina Fikriah umur 11 tahun sambil berkata berulang-ulang “ Ayah itu ada orang diluar (diruang tengah)”. kemudian saksi membangunkan suaminya (Terdakwa-1) sambil saksi memeluk anaknya yang menangis karena ketakutan dan gemetaran, setelah Saksi bangun dari tempat tidur kemudian pergi menuju ruang tengah dan mendengar Terdakwa-1 berteriak dengan nada keras “ Astaghfirulah keluar.., keluar.., keluar.. ! “. Tidak lama kemudian Terdakwa-1 masuk dalam kamar sambil membawa putri Saksi yang kedua Syafa Syafiah Putri Insyiroh umur 3 tahun lalu keluar lagi keruang tengah sedangkan saksi memeluk kedua putrinya. Saksi-4 Pin Juharis alias Apin : Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa, pada tanggal 15 Nopember 2012 sekira pukul 07.00 wita Saksi menerima telepon dari Saksi Johan yang menjabat Kepala Pengawas di lokasi Muara Wahau Kab. Kutai Timur di Sangatta mengatakan bahwa Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) sudah 2 (dua) hari 2 (dua) malam tidak tidur dan suka telanjang dan berlari ke tengah jalan, karena dikawatirkan membahayakan maka Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) dibawa ke Balikpapan untuk berobat. Pada tangal 16 Nopember 2012 sekira sekira pukul 08.00 wita saksi mendapat informasi via telepon dari karyawati CV. BRA bernama Sdri. Rodia mengatakan bahwa korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) meninggal dunia dan
42. jenasahnya ada di asrama Gudmurah 06-21-01/Paldam VI/Mlw alamat Jl. SukarnoHatta KM 10 Kel. Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara Kota Balikpapan. saksi menuju ke RSU Kota Balikpapan untuk melihat kondisi Korban (Sdr. Hartono Lim alias Apin Hitam) yang sudah disimpan di kamar mayat,dan dibungkus menggunakan kantung plastik warna hitam dalam keadaan meninggal dunia dengan luka lebam di dada kiri kanan, dua luka lebam di bagian perut, punggung luka-luka garis-garis dan lebam, paha lebam dan muka (mata,mulut) lebam. Saksi-5 Johan : Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa, pada hari Kamis tanggal 15 Nopember 2012 sekira jam 11.00 Wita Korban bersama Saksi-5 dan Sdr. Erik Tomi dari wahau pergi ke Balikpapan bermaksud mengobati korban. sekira pukul 20.00 Wita sampai di Km 10 Jl. Soekarno Hatta di mes CV Borneo Agro Lestari nomor 22 Kel. Karang Juang Kec. Balikpapan Utara kemudian istirahat. sekira pukul 06.10 Wita tanggal 16 Nopember 2012 korban sudah tidak ada lagi di rumah atau mess, kemudian saksi mencari korban, namun tidak diketemukan. sekira pukul 08.00 wita saksi mendapatkan telpon dari Sdr. Rian memberitahukan bahwa “ ADA MAYAT TIDAK KENAL di satuan Gudmurah 06 -21 – 01 Paldam VI/ Mlw “ DENGAN TANDA TATO LUMBA – LUMA DI PUNGGUNG SEBELAH KIRI “ lalu saksi bersama Sdr. Erik menuju ke satuan Gudmurah, setelah sampai di satuan Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/ Mlw, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi terlentang, badan terikat tali warn putih disamping pohon kelapa dekat lapangan Volly. Saksi melihat di badan korban banyak terdapat luka di punggung dalam keadaan lebam-lebam kedua kaki tergores, dada tergores bekas terseret dan pukulan, mata dan hidung mengeluarkan darah. Saksi-6 Erik Tomy : Saksi tidak kenal dengan para Terdakwa, pada hari Kamis tanggal 15 Nopember 2012 sekira pukul 11.00 Wita saksi dan korban pergi dari Wahau (tempat Korban terakhir bekerja ) ke Balikpapan dengan maksud mengobati korban karena terganggu kejiwaanya, sekira pukul 20.00 Wita sampai di mess CV Borneo Agro Lestari Nomor 22 Km 10 Jl. Soekarno Hatta Kel. Karang Juang Kec. Balikpapan Utara. sekira pukul 06.10 Wita saksi di bangunkan oleh Sdr. Johan dengan mengatakan “ HARTONO TIDAK ADA “ kemudian Sdr. Johan mengajak saksi mencari korban ke arah Balikpapan-Samarinda tetapi tidak ditemukan. sekitar pukul 08.00 wita Sdr. Johan mendapatkan tetelpon Via HP dari Sdr. Rian mengatakan “ ada mayat tidak kenal di satuan Gudmurah 06 -21- 01 Paldam VI/ Mlw “ dengan tanda tato lumba-lumba di punggung sebelah kiri “ setelah itu Saksi bersama Sdr. Johan menuju ke Gudmurah, dan melihat Korban dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi terlentang badan keadaan terikat tali warn putih disamping pohon kelapa dekat lapangan Voly. Saksi-7 Jun Lien :
43. Korban meninggalkan kampung halaman sejak 1 (satu) tahun yang lalu, korban bekerja di Kaltim sebagai pengawasa di CV Borneo Agro Lestari. Saksi mengetahui Korban telah meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 16 Nopember tahun 2012 sekira jam 07.00 Wib dari Saksi-5 (Sdr. Johan) teman kerja Korban melalui Via telepon Hp dan penyebab Korban meninggal karena dipukul hingga meninggal dunia di Balikpapan. Sebelum korban meninggal mempunyai riwayat kesehatan jiwa dan sering kemasukan roh-roh halus, kejadian itu sekira tahun 2007 di negara Taiwan. Pada hari Sabtu tanggal 17 Nopember 2012 sekira pukul 17.00 Wita saksi melihat Korban di Rumah sakit Dr. Kanujdoso Djatiwibowo, korban mengalami luka pada tubuh, muka memar dan lebam-lebam, dada dan punggung memar-memar, dan lebam-lebam, kedua kaki memar-memar, lebam-lebam, dan ada juga luka pada kedua kaki korban. Orang tua korban yang bernama Lie Sai Hoi telah menguasakan kepada saksi-5 (Sdr. Pin Juharis) dan dengan adanya kejadian ini, tindakan atau langkahlangkah sebagai keluarga korban agar perbuatan tersebut para Terdakwa di proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Saksi-8 Irine Inunu,SpF : Saksi adalah dokter yang bekerja di rumah sakit umum Kanoejoso dan menjabat sebagai kepala bagian pada ruang forensic, saksi juga yang telah memeriksa mayat korban (Sdr.Hartono Liem) pada tanggal 17 Nopember 2012 dan yang telah mengeluarkan surat Visum et repertum (VER) terhadap diri mayat korban. jenazah korban masuk di kamar jenazah rumah sakit umum Kanoejoso pada tanggal 16 Nopember 2012 dan jenazah korban langsung dimasukkan dalam freizer, dengan tujuan agar jenazah korban tidak rusak. hasil pemeriksaan saksi dan menurut analisa dan tanda-tandan yang ada pada tubuh korban maka dapat disimpulkan korban sudah meninggal dunia berkisar 4 (empat) sampai dengan 48 (empat puluh delapan) jam. hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban, saksi berpendapat korban mati dengan tidak wajar sehingga saksi mengeluarkan Visum. Saksi tidak bisa menentukan penyebab kematian pada korban, dikarenakantidak dilakkan otopsi, namun berdasarkan luka-luka yang ada pada tubuh korban yaitu memar yang tersebar pada wajah, dada, punggung dan anggota gerak, luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung, dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu, berpotensi sangat besar menyebabkan kematian korban. Bahwa saksi-1, saksi-2 di dalam memberikan keterangan di persidangan berbeda dengan keterangan di BAP Pom karena saksi-saksi capai telah diperiksa terlalu lama, dan adanya pertangyaan-pertanyaan penyidik yang mendesak saksi, namun para saksi tersebut di dalam memberikan keterangan tidak ditekan penyidik. Demikian juga para Terdakwa yang tidak mengakui terus terang atas perbuatan yang dakwakan oditur, walaupun pada akhir persidangan dalam pembelaan pribadi para Terdakwa menyesali perbuatannya. Oleh karena itu alasan saksi-1 dan saksi-2 maupun para Terdakwa memberikan keterangan yang berbeda tidak beralasan hukum.
44. Dengan demikian majelis berpendapat keterangan para saksi adalah alat bukti yang sah karena telah mengetagui peristiwa yang terjadi dan telah bersesuaian dengan saksi-saksi lain maupun dengan alat bukti lainya. 2. Untuk dinyatakan seseorang bersalah maka harus didukung oleh minimal 2 (dua) alat bukti, dalam kasus ini tidak satupun alat bukti yang dapat membuktikan adanya kesalahan para Terdakwa, oleh karena itu para Terdakwa harus dibebaskan dari segala tuntutan. Terhadap keberatan ini majelis tidak sependapat dengan penasehat hukum. Adanya keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa maupun surat dan barang bukti dalam peristiwa ini menunjukan telah adanya 2 (dua) alat bukti dan adanya keyakinan hakim. 3. Mengenai perbuatan Terdakwa-1 sebagai perbuatan pembelaan paksa sebagaimana menurut Pasal 49 KUHP, majelis sependapat dengan oditur militer dalam repliknya. 4. Perbuatan para Terdakwa yang hanya membawa korban secara bersamasama dan mengikat korban dengan tujuan agar korban tidak berontak dan tidak melakukan perlawanan sehingga tidak ada perbuatan kekerasan secara bersamasama. Majelis berpendapat bahwa pendapat penasehat hukum tersebut kontradiktif dengan fakta di persidangan, dengan mengikat korban sehingga tidak bebas sudah termasuk tindakan pengekangan yang termasuk kualifikasi penganiayaan, terlebih adanya kekerasan terhadap korban. 5. Perbuatan para Terdakwa tidak ada hubunganya dengan gangguan terhadap ketertiban umum sehingga tidak dapat diterapkan ketentuan Pasal 170 KUHP yang mendudukan pasal tersebut dibawah judul kejahatan terhadap ketertiban umum. Majelis tidak sependapat dan menyatakan pendapatnya sendiri bahwa mengenai unsur
terbuka tidak saja perbuatan dilakukan di tempat umum, tetapi harus ada akibat terganggunya ketertiban umum. Oleh karena itu apakah dalam peristiwa ini ketertiban umum menjadi terganggu, maka haruslah dibuktikan adanya gangguan terhadap ketertiban umum.
6. Matinya korban bukan merupakan rangkaian perbuatanpara para Terdakwa. Majelis sependapat dengan oditur militert dalam repliknya dengan pertimbangan sebagai berikut : kematian si korban merupakan suatu rangkaian kejadian yang saling berhubungan, sebagai misal akibat pemukulan dengan benda keras yang mengenai muka korban, memukul bagian dada, punggung, perut, mengikat korban dan membiarkannya diikat di pohon, menyiram dengan air garam, mengakibatkan rasa sakit yang berlebihan kemudian meninggal dunia. terhadap korban tidak dilakukan bedah mayat atau outopsi karena tidak diijinkan oleh pihak keluarga, sehingga tidak dapat ditentukan sebab-sebab kematiannya hanya berdasarkan visum luar, namun berdasarkan keterangan saksi dr. Irene Inunu, SpF dokter yang memeriksa terhadap korban dan berdasarkan visum et repertum, luka-luka yang ada pada hampir seluruh tubuh korban yaitu berupa memar yang tersebar pada wajah,dada, pungung dan anggota gerak serta luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu, berpotens sangat besar menyebabkan kematian korban. Demikian juga saksi-4, saksi-5, saksi-6, bahwa korban diketahui sudah meninggal di tempat kejadian, lalu dibawa ke rumah sakit, serta berdasarkan surat kematian dari rumah sakit yang menyatakan korban telah meninggal dunia lebih kurang 4 sampai 48 jam sebelum pemeriksaaan mayat dilakukan. Apakah matinya korban sebagai akibat perbuatanpara terdakwa sehingga oleh karenanya dipertanggungjawabkan kepada para terdakwa, majelis akan mempertimbangkan sekaligus dalam pembuktian unsur dakwaan.
45. 7. Tindakan para Terdakwa mengamankan korban sudah sesuai dengan prosedur dan benar karena korban memasuki wilayah vital TNI AD yaitu merupakan gudang munisi daerah tanpa izin, apalagi masuknya pada subuh hari. Menurut majelis tindakan para Terdakwa mengamankan korban sudah sangat berlebihan karena korban pada akhirnya telah meninggal dunia. 8. Mengenai barang bukti yang diajukan oditur berupa rotan dan selang plastic air tidak ada hubunganya dengan kematian korban karena tidak pernah digunakan oleh para Terdakwa untuk melakukan pemukulan terhadap korban. Majelis sependapat dengan oditur khususnya terhadap sebuah rotan yang telah digunakan para Terdakwa untuk menganiaya korban, demikian juga para Terdakwa dan penasehat hukum Terdakwa telah membenarkan bahwa barang bukti tersebut adalah barang bukti yang berkaitan dengan perkara ini. Namun mengenai selang palstik majelis sependapat dengan penasehat hukum para Terdakwa, sehingga oleh karena itu barang bukti sebuah selang plastic harus dikeluarkan dari berkas perkara ini. 9. Barang bukti surat berupa visum et repertum tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti tentang kematian korban karena untuk membuktikan kematian korban harus dengan outopsi, sedangkan visum tersebut hanya bukti akibat adanya perkelaian korban dengan Terdakwa-1, sehingga visum tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti dalam perkara ini. Terhadap pendapat penasehat hukum tersebut majelis tidak sependapat, yang selanjutnya akan dipertimbangkan di dalam pembuktian unsurunsur dakawaan. 10. Tim penasehat hukum juga mengajukan permohonan keringanan hukman dengan alasan : a.. Para Terdakwa belum pernah dihukum. b.. para Terdakwa masih dapat dibina dan memiliki keahlian munisi. c.. para Terdakwa masih dibutuhkan tenaganya di kesatuan. d. para Terdakwa menyesali perbuatanya. e. para Terdakwa berjanji tidak akan melakukan perbuatan yang melanggar hokum lagi dan setia menjadi prajurit yang disiplin tinggi. Para Terdakwa juga mengajukan permohonan pribadi sebagaimana telah disampaikan tim penasehat hukum yaitu para Terdakwa menyesali perbuatanya. Terhadap permohonan ini majelis hakim akan mempertimbangkan sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur dakwaan. Menimbang
:
Bahwa walaupun telah ditemukan fakta sebagaimana diuraikan tersebut diatas, maka untuk dapatnya para Terdakwa dinyatakan bersalah sebagaimana menurut tuntutan oditur militer ataupun untuk dapatnya dinyatakan tidak bersalah sebagaimana pembelaan tim penasehat hukum para Terdakwa maka haruslah dibuktikan keseluruhan unsur dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh oditur militer dalam dakwaan yang disusun secara alternatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan alternati pertama : Unsur Kesatu Unsur Kedua Unsur Ketiga
: Barang siapa. : Dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhada orang atau barang. : Mengakibatkan orang lain mati.
46. Dakwaan alternatif kedua : Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga
: penganiayaan : mengakibatkan mati : dilakukan secara bersama-sama
Bahwa oleh karena KUHP tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan penganiayaan, maka harus dicari dalam ilmu hukum pidana atau doktrin. Bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan adalah sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain. Dengan demikian unsure-unsur dakwaan alternative kedua adalah : Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga Unsur keempat
: Barangsiapa : Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain : mengakibatkan mati : dilakukan secara bersama-sama
Menimbang
:
Bahwa oleh karena dakwaan Oditur Militer disusun secara alternatif, maka Majelis akan langsung membuktikan dakwaan Oditur Militer yang paling bersesuaian dengan fakta yang terungkap di persidangan yaitu dakwaan alternative kedua.
Menimbang
:
Bahwa terhadap unsur-unsur dakwaan Oditur Militer dakwaan alternatif kedua tersebut, majelis akan menguraikan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu : Barangsiapa Menurut KUHP yang dimaksud “barang siapa” adalah setiap orang yang tunduk kepada hukum yang berlaku dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai subjek hukum Indonseisa serta mampu bertanggung jawab. Artinya dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya secara hukum. Subjek hukum tersebut meliputi semua orang WNI, termasuk yang berstatus TNI. Dalam hal subjek hukum seorang TNI pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum berhenti atau mengakhiri ikatan dinasnya. Bahwa berdasarkan keterangan para Terdakwa dan keterangan para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa-1 adalah anggota TNI-AD, masuk melalui pendidikan secaba PK-3 di pusdik pom pada tahun 1996 dilantik dengan pangkat Serda kemudian mengikuti pendidikan Kecabangan Susjurba Pal di Pusdik Pal Cimahi,selanjutnya ditugaskan di Paldam VI/Tanjungpura, sampai sekarang dengan pangkat Serma. 2. Bahwa benar Terdakwa-2 adalah anggota TNI AD, masuk melalui pendidikan Secata A. di Magetan pada Tahun 1995, dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Sutamudi di Bekang VI/Tpr, selanjutnya ditugaskan di Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw, pada taqhun 2004 Terdakwa mengukuti secaba, sehingga sampai sekarang dengan pangkat Sertu. 3. Bahwa benar Terdakwa-3 adalah anggota TNI-AD masuk melalui pendidikan Secaba PK XII Rindam III/Slw pada tahun 2005 dilantik dengan pangkat Serda kemudian dilanjutkan mengikuti Pendidikan Dikjurba kecabangan Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar selanjutnya mengikuti Dikbangspers Susba MKB (Munisi Kaliber Besar), kemudian ditugaskan di Gudmurah 06-21-01 Palddam VI/Tpr, sampai sekarang dengan pangkat Sertu.
47. 4. Bahwa benar Terdakwa-4 adalah anggota TNI-AD masuk melalui pendidikan Secata PK I di Kodam II/Sriwijaya pada tahun 1993 dilantik dengan pangkat Prada kemudian dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan kecabangan di Pusdikpal di Cimahi dan setelah lulus ditugaskan di Paldam VI/Tpr (sekarang Gudmurah Dam VI/Mlw), pada tahun 2005 mengikuti secaba sehingga sampai saat sekarang dengan pangkat Sertu. 5. Bahwa benar Terdakwa-5 adalah anggota TNI-AD masuk melalui pendidikan Secata PK di Rindam VI/Mlw, pada tahun 2006 dilantik dengan pangkat Prada kemudian melanjutkan Pendidikan Susjurta Peralatan di Pusdik PAL Cimahi Bandung Jabar, selanjutnya ditempatkan di Gudmurah Paldam VI/Mlw sampai saat sekarang dengan pangkat Pratu. 6. Bahwa benar Terdakwa-6 adalah anggota TNI-AD masuk melalui pendidikan pendidikan Secata PK gelombang II di Rindam Jaya pada tahun 2006 dilantik dengan pangkat Prada, kemudian mengikuti Pendidikan Susjurta Pal di Pusdik Pal Cimahi, selanjutnya di tugaskan di Gudmurah 06-21-01 Paldam VI/Mlw sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu. 7. Bahwa benar para Terdakwa pada waktu melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah berdinas aktif sebagai anggota prajurit TNI AD dan mempunyai jabatan yang harus dipertanggungjawabkan kepada para Terdakwa, hal tersebut membuktikan para Terdakwa sehat jasmani maupun rohani yang berarti pula para Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, dan para Terdakwa sebagai prajurit TNI juga tunduk pada kekuasaan peradilan militer dimana para Terdakwa diajukan sebagai pelaku tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur militer yaitu Terdakwa-1 Serma Zulnadi NRP.21960318311076, Terdakwa-2 Sertu Rofani Sutrisno Sugih Wibowo NRP.31950173341073, Terdakwa-3 Sertu Suyanto NRP. 21050100331085, Terdakwa-4 Sertu Wibowo NRP. 3193067640973, Terdakwa-5 Pratu Supriyadi NRP. 31060302020484 dan Terdakwa-6 Pratu Samingun NRP.31060493010784. 8. Bahwa benar para Terdakwa identitasnya telah dicocokan dengan identitas yang tersebut di dalam Surat Dakwaan Oditur Militer No: Sdak/61/K/AD/1-07/XII/2012 tanggal 28 Januari 2013 beserta berkas perkara atas nama para Terdakwa Tersebut ternyata cocok antara satu dengan yang lainnya sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan orang (error in persona) yang diajukan ke muka persidangan. Dengan demikian majelis berpendapat bahwa unsur kesatu “barangsiapa” telah terpenuhi. Unsur kedua : Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain Bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut Memory Van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Bahwa yang dimaksud dengan menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit seperti memukul, menendang, melempar, mencekik dan lain sebagainya. Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain tersebut itu merupakan tujuan atau kehendak si pelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain, sedangkan pengertian orang lain tersebut adalah korban dari perbuatan Terdakwa tersebut. Bahwa berdasarkan keterangan dari para Terdakwa dan keterangan dari para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
48. 1. Bahwa benar pada tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita korban (yang kemudian diketahui bernama Hartono Liem) masuk ke rumah Terdakwa1 di kamar anaknya yang bernama sdr Vinca Dina Fikryah umur 12 tahun dan Shafa Sapiah Insyroah umur 3 tahun, korban dalam keadaan telanjang bulat. 2. Bahwa benar Terdakwa-1 mengetahui hal tersebut setelah dibangunkan anaknya yang bernama vinca dina fikryah, lalu Terdakwa-1 bengun dan menuju ke ruang tengah dan melihat korban sedang duduk jongkok sambil mengangkat kedua tangannya ke arah tubuh anak Terdakwa-1 yang bernama Shafa Sapiah Insyroah yang sedang tidur. 3. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 mendekati korban dari belakang lalu mendorong dan menendang punggung korban hingga jatuh kedepan dan terlentang. 4. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 meminta tolong kepada keponakannya yang bernama Fauzan untuk meminta bantuan kepada petugas piket untuk mengamankan korban. 5. Bahwa benar tidak lama kemudian kurang lebih 7 menit datang Terdakwa-5 langsung berteriak “Hei…keluar”, selanjutnya Terdakwa-1 memegang tangan kanan korban sedangkan Terdakwa-5 memegang tangan kirinya, namun korban berontak, kemudian datang Terdakwa-2 dan Terdakwa-3, lalu menangkap dan menarik kaki korban hingga terjatuh, kemudian Terdakwa-1 mengambil tali rapia warna kuning untuk mengikat kedua kaki dan tangan korban dengan dibantu oleh Terdakwa-5 dan Terdakwa-2, setelah diikat selanjutnya korban dalam keadaan terikat tangan dan kakinya lalu di bawa dan diarak ke tengah lapangan volly dengan cara diseret dan dipukuli menggunakan tangan dan kayu (rotan), kemudian korban disiram air garam oleh Terdakwa-1 dari baskom yang dibawa Terdakwa-1. 6. Bahwa benar pada saat dilapangan Volly tali pengikat korban diganti dengan tali nilon warna putih oleh Terdakwa-1, kemudian korban diintrogasi namun korban selalu tertawa dan mengatakan “ Saya menolong seseorang untuk dunia akhirat “, selanjutnya Terdakwa-1 dan para Terdakwa lainnya melakukan pemukulan terhadap korban kemudian korban mengatakan “ Kecil kamu itu tidak ada apa-apanya “. 7. Bahwa benar Terdakwa-1 melakukan pemukulan terhadap korban dengan cara menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal beberapa kali ke bagian perut dan wajah serta menendang menggunakan kaki kanan ke punggung dan perut sebanyak 2 kali, memukul dengan rotan sebanayak 2 kali ke punggung korban. 8. Bahwa benar pada saat korban tergeletak di tengah lapangan volley Terdakwa-2 memukul korban dengan ujung tali tambang sisa dari ikatan tangan dan kaki korban, dengan cara menyabetkan tali tambang berulang-ulang kali pada bagian punggung korban sehingga mengakibatkan korban mengalami luka memar bergarisgaris yang membekas pada tubuh korban, Terdakwa-2 juga melakukan pemukulan dengan cara menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali mengenai bagian pipi sebelah kanan korban, setelah itu Terdakwa-2 minggir keluar lapangan volly sambil memperhatikan para Terdakwa lainnya memukuli korban. 9. Bahwa benar Terdakwa-3 membantu memegangi kaki korban lalu memukul menggunakan tangan kanan terbuka mengenai pipi kanan sebanyak 3 kali. 10. Bahwa benar Terdakwa-4 membantu memegangi dan mengikat kedua kaki korban, melakukan pemukulan satu kali mengenai pipi korban, menempeleng dengan cara menggunakan tangan kiri terbuka sebanyak tiga kali mengenai lengan kiri, kemudian Terdakwa-4 mengambil satu batang lidi dan menyabet korban dibagian
49. pantat sebanyak 5 (lima) kali setelah itu Terdakwa-4 pulang kerumah dan mampir ke piketan untuk memberitahukan kepada Bintara Piket Serka Suwito 11. Bahwa benar Terdakwa-5 masih berpakaian dinas dinas PDL Loreng karena sedang dinas piket, Terdakwa-5 membantu memegang tangan kiri korban lalu ditarik ke belakang di bantu oleh saksi-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4 dan Terdakwa-6, dan korban dibawa ke dekat pohon sebelah lapangan volley, Terdakwa-5 melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan sebanyak 2 (dua) kali mengenai perut 1 (satu) kali ke bagian wajah korban. Kemudian Terdakwa-5 juga menampar bagian pipi korban sebanyak 4 (empat) kali, memukul betis korban sebanyak 4 (empat) kali dari sebelah kiri dengan menggunakan rotan, kemudian Terdakwa-5 kembali ke pos jaga untuk melaksanakan korve. 12. Bahwa benar Terdakwa-5 mendapatkan rotan panjang lebih kurang 1,30M yang digunakan untuk memukul korban dari para Terdakwa yang secara bergiliran memukul korban mengakibatkan korban mengalami luka memar pada bagian punggung dengan posisi masih terikat di pohon dekat lapangan Volly. 13. Bahwa benar pada saat korban di seret ke lapangan volly Terdakwa-5 mendengar suara Terdakwa-1 berkata ” Sudah Kasih Air aki saja ” kemudian di cegah oleh Terdakwa-5 ” jangan bang zul ” selanjutnya korban tidak jadi di siram dengan air aki tetapi di siram dengan air garam sebagai ganti air aki sehingga korban menjadi lemas. 14. Bahwa benar Terdakwa-6 mendengar keributan dari arah rumah Terdakwa-1 kemudian Terdakwa-6 keluar mendatangi rumah Terdakwa-1 dan melihat korban sudah terikat tali, dan sudah ada Terdakwa-1, saksi-1, Terdakwa-4, dan Terdakwa-2, kemudian Terdakwa-6 menanyakan identitas korban sambil jongkok “saya minta tolong kamu jawab jujur, kamu kesini tujuanmu apa” dan korban menjawab “saya datang dari surga, kesini mau menyelamatkan umat manusia” dan Terdakwa-6 berkata lagi “ kamu jangan mencla mencle saya minta jawab jujur ” kemudian Terdakwa langsung memukul korban dengan menggunakan tangan terbuka sebanyak 2 (dua) kali, kemudian Terdakwa-6 bertanya lagi “nama kamu siapa ?, agamamu apa ? tujuanmu apa masuk rumah senior saya ?” dan dijawab oleh korban “nama saya alim, agama saya budha, tujuan saya adalah untuk menyelamatkan guru saya” karena jawaban korban tidak masuk akal kemudian Terdakwa pulang setelah adzan subuh. 15. Bahwa benar korban telah meninggal dunia di tempat kejadian (TKP), berdasarkan surat kematian dari rumah sakit umum Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Nomor : 33/KMT-XI/RM-RSKD/2012 tanggal 16 Nopember 2012, dan berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumah sakit Umum daerah Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Nomor:523/371/XI/2012/IRM/RSKD tanggal 22 Nopember 2012 dalam pemeriksaan tubuh jenasah korban (Hartono Lim) dengan kesimpulan didapatkan luka-luka akibat trauma tumpul berupa memar yang tersebar pada wajah,dada, punggung dan anggota gerak, luka lecet yang tersebar pada wajah,dada, perut,punggung dan anggota gerak, serta luka robek pada hidung dan dagu. 16. Bahwa benar sebelum meninggal korban mengalami gangguan jiwa yaitu sering telanjang bulat, suka tidak tidur malam, bicara aneh-aneh, lari ke jalanan, maka untuk tidak membahayakan korban dibawa ke Balikpapan dengan tujuan untuk berobat. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain ” telah terpenuhi. Unsur ketiga : Yang mengakibatkan mati.
50. Bahwa unsure “mengakibatkan mati” berarti matinya si korban bukan merupakan kehendak si pelaku/para Terdakwa, akan tetapi kematian si korban tersebut merupakan akibat dari tindakan/perbuatan para Terdakwa yang sengaja ingin melukai, membuat sakit saja, matinya si korban merupakan suatu akibat dari tindakan para Terdakwa yang sebetulnya kematian tersebut tidak diinginkan oleh para Terdakwa. Bahwa yang diartikan mati atau meninggal dunia adalah sudah hilang atau melayangnya nyawa dan tidak hidup lagi, sehinggal secara ilmu kedokteran kematian tersebut ditandai dengan tidak berfungsinya organ tubuh seperti tidak adanya denyut jantung dan tidak bernafas. Bahwa kematian si korban merupakan suatu rangkaian kejadian yang saling berhubungan, sebagai misal akibat pemukulan dengan benda keras yang mengenai muka korban, memukul bagian dada, punggung, perut, mengikat korban dan membiarkanya di ikat di pohon kelapa, menyiram dengan air garam, mengakibatkan rasa sakit yang berlebihan kemudian meninggal dunia. Bahwa berdasarkan keterangan para Terdakwa dan keterangan para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita korban (yang kemudian diketahui bernama Hartono Liem) masuk ke rumah Terdakwa1 di asrama gudmurah km 10 jl sukarno-hata rt 43 nomor 20 kelurahan karang joang kec Balikpapan kodya Balikpapan, korban masuk di kamar sdr Vinca Dina Fikryah umur 12 tahun dan Shafa Sapiah Insyroah umur 3 tahun, korban dalam keadaan telanjang bulat. 2. Bahwa benar Terdakwa-1 melihat korban sedang jongkok keadan telanjang bulant ambil mengangkat kedua tangannya ke arah tubuh anak Terdakwa-1 yang bernama Shafa Sapiah Insyroah yang sedang tidur, lalu Terdakwa mendorong dan menendang punggung korban hingga jatuh kedepan dan terlentang, ketika korban akan balik menyerang Terdakwa-1, Terdakwa-1 mendahului dengan menendang kedua kaki korban. 3. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 meminta tolong kepada keponakannya yang bernama Fauzan untuk meminta bantuan kepada petugas piket, tidak lama kemudian kurang lebih 7 menit datang Terdakwa-5 langsung berteriak “Hei…keluar”, selanjutnya Terdakwa-1 memegang tangan kanan korban sedangkan Terdakwa-5 memegang tangan kirinya, namun korban berontak, kemudian datang Terdakwa-2 dan Terdakwa-3, lalu menangkap dan menarik kaki korban hingga terjatuh, kemudian Terdakwa-1 mengambil tali rapia warna kuning untuk mengikat kedua kaki dan tangan korban dengan dibantu oleh Terdakwa-5 dan Terdakwa-2, setelah diikat selanjutnya korban dalam keadaan terikat tangan dan kakinya lalu di bawa dan diarak ke tengah lapangan volly dengan cara diseret dan dipukuli menggunakan tangan dan kayu (rotan), kemudian Korban disiram air garam oleh Terdakwa-1 dari baskom yang dibawa Terdakwa-1. 4. Bahwa benar korban kemudian diikat di pohon kelapa dekat lapangan volley, lalu korban diinterograsi dan para Terdakwa melakukan pemukulan yaitu : Terdakwa-1 mengikat tangan dan kaki korban, menyeret korban dari rumah Terdakwa-1 ke lapangvan voly depan rumah Terdakwa-1, melakukan pemukulan terhadap korban dengan cara menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal beberapa kali ke bagian perut dan wajah serta menendang menggunakan kaki kanan ke punggung dan perut sebanyak 2 kali, memukul dengan rotan sebanayak 2 kali ke punggung korban dan menyiram korban dengan air garam.
51. Terdakwa-2 mengikat tangan dan kaki korban, menyeret korban dari rumah Terdakwa-1 ke lapangvan voly depan rumah Terdakwa-1, memukul korban dengan ujung tali tambang sisa dari ikatan tangan dan kaki korban, dengan cara menyabetkan tali tambang berulang-ulang kali pada bagian punggung, melakukan pemukulan dengan cara menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali mengenai bagian pipi sebelah kanan korban. Terdakwa-3 memegangi kaki korban lalu, memukul dengan tangan kanan terbuka mengenai pipi kiri sebanyak 3 kali. Terdakwa-4 membantu memegangi dan mengikat kedua kaki korban, melakukan pemukulan satu kali mengenai pipi korban, menempeleng dengan cara menggunakan tangan kiri terbuka sebanyak tiga kali mengenai lengan kiri, menyabet korban dengan lidi dibagian pantat sebanyak 5 (lima) kali. Terdakwa-5 membantu memegang tangan kiri korban lalu ditarik ke belakang dibawa ke dekat pohon sebelah lapangan volley, melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan sebanyak 2 (dua) kali mengenai perut 1 (satu) kali ke bagian wajah korban, menampar bagian pipi korban sebanyak 4 (empat) kali, memukul betis korban sebanyak 4 (empat) kali dengan menggunakan rotan. Terdakwa-6 memukul korban dengan menggunakan tangan terbuka sebanyak 2 (dua) kali. 5. Bahwa benar korban meninggal dunia di tempat kejadian kemudian berdasarkan surat kematian dari rumah sakit umum Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Nomor : 33/KMT-XI/RM-Ri SKD/2012 tanggal 16 Nopember 2012, dan berdasarkan Visum Et Repertum dari Rumah sakit Umum daerah Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Nomor:523/371/XI/2012/IRM/RSKD tanggal 22 Nopember 2012 dalam pemeriksaan tubuh jenasah korban (Hartono Lim) kesimpulan didapatkan memar yang tersebar pada wajah, dada, punggung dan anggota gerak, luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung, dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu. Menimbang
:
Bahwa terhadap korban tidak dilakukan bedah mayat atau outopsi karena tidak diijinkan oleh pihak keluarga, sehingga tidak dapat ditentukan sebab-sebab kematiannya hanya berdasarkan visum luar.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan saksi-8 dr. Irene Inunu, SpF dokter yang memeriksa terhadap korban dan visum et repertum, luka-luka yang ada pada hampir seluruh tubuh korban yaitu berupa memar yang tersebar pada wajah,dada, pungung dan anggota gerak serta luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung dan anggota gerak serta luka robek pada hidung dan dagu, berpotens sangat besar menyebabkan kematian korban. Demikian juga saksi-4, saksi-5, saksi-6, bahwa korban diketahui sudah meninggal di tempat kejadian lalu dibawa ke rumah sakit, serta berdasarkan surat kematian dari rumah sakit yang menyatakan korban telah meninggal dunia lebih kurang 4 sampai 48 jam sebelum pemeriksaaan mayat dilakukan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Yang mengakibatkan mati” telah terpenuhi. Unsur keempat : Yang dilakukan secara bersama-sama. Bahwa yang dimaksud secara bersama-sama adalah pelaku dari suatu tindak pidana lebih dari satu orang dan diantara para pelaku terdapat kerjasama secara sadar dan langsung. Kerjasama secara sadar berarti bahwa setiap pelaku peserta saling mengetahui dan menyadari tindakan dari para pelaku peserta lainya. Tidak
52. dipersyaratkan apakah telah ada kesepakatan jauh sebelumnya. Walaupun kesepakatan itu baru terjadi dekat sebelum atau bahkan pada saat tindak pidana itu dilakukan, namun sudah termasuk sebagai kerjasama secara sadar. Sedangkan kerjasama secara langsung berarti bahwa perwujudan dari tindak pidana itu adalah secara langsung sebagai akibat dari tindakan dari para pelaku peserta itu. Oleh karena itu Majelis akan menguraikan peranan para Terdakwa dalam perkara ini sebagai berukut: Bahwa para Terdakwa adalah anggota TNI AD yang berdinas di satu kesatuan yaitu di Paldam VI/Mlw, para Terdakwa saling mengenal, Terdakwa-1 berpangkat sersan mayor, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4 masing-maing berpangkat sersan satu, Terdakwa-5 dan Terdakwa-6 berpangkat tamtama, sehingga didalam kedinasan terdapat hubungan atasan dan bawahan dimana Terdakwa-1 sebagai yang paling senior diantara para Terdakwa lainya. para Terdakwa telah mengetahui apabila korban masuk ke rumah Terdakwa1 dan akan memperkosa anak Terdakwa-1 karena melalui keponakanya yang bernama Fausan, Terdakwa-1 meminta bantuan kepada piket dalam hal ini Terdakwa-5 untuk membantu mengamankan korban, tidak lama Terdakwa-5 datang, kemudian diikuti para Terdakwa lainya ikut mengamankan korban. Bahwa Terdakwa-1 telah memerintahkan para Terdakwa mengamankan korban.
untuk
Bahwa Terdakwa-1 mengetahui korban keadaan telanjang bulat dalam posisi jongkok sambil tangan menengadah seperti orang sedang berdoa dekat anak Terdakwa-1 yang sedang tidur, lalu Terdakwa-1 mendekati korban lalu mendorong dan menendang korban, kemudian Terdakwa-1 menyuruh keponakanya yang bernama Fausan untuk meminta bantuan kepada anggota yang sedang piket, tidak lama Terdakwa-5 datang dan kemudian datang Terdakwa-2 , Terdakwa-3, Terdakwa4 ikut membantu mengamankan korban dengan cara mengikat kedua tangan dan kaki orban, lalu para Terdakwa melakukan pemukulan terhadap korban, menyeret korban dibawa keluar deket lapangan volley lalu korban diikat di pohon kelapa, kemudian Terdakwa-6 datang mengintrogasi korban dan melakukan pemukulan. Bahwa perbuatan para Terdakwa kepada korban karena para Terdakwa kesal atas perbuatan korban terhadap anak Terdakwa-1. Bahwa para Terdakwa memiliki hubungan atasan dan bawahan sehinga memiliki jiwa korsa terhadap Terdakwa-1 sebagai seniornya, dengan demikian para Terdakwa secara sadar dan mengetahui perbuatan serta akibat yang mungkin ditimbulkannya. Menimbang
:
Bahwa dengan demikian “kerjasama secara sadar” para Terdakwa telah terpenuhi karena telah ada saling pengertian untuk memberikan tindakan terhadap korban yang telah memasuki rumah Terdakwa-1 dan akan memperkosa anak Terdakwa-1.
Menimbang
:
Bahwa untuk selanjutnya apakah para Terdakwa mengadakan kerjasama secara langsung, maka majelis berpendapat sebagai berikut : perbuatan para Terdakwa adalah berupa pemukulan/penamparan dengan tangan, menendang, memukul dengan rotan, memukul dengan tali, mengikat tangan dan kaki korban, menyeter korban, menyiram dengan air garam, mengikat korban di pohon kelapa dan membiarkanya, merupakan perbuatan pembalasan kepada korban karena korban telah memasuki rumah Terdakwa-1 dan akan memperkosa anak Terdakwa-1. Perbuatan para Terdakwa telah langsung mewujudkan dan melancarkan perbuatan memukul, menendang, menampar, mengikat, menyerat, menyiram dengan
53. air garam atau tindakan lain. Bahwa Majelis menilai masing-masing pelaku peserta secara langsung telah turut ambil bagian dan masing-masing pelaku peserta telah mewujudkan anasir dari suatu tindak pidana. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan para Terdakwa dan alat bukti lain yang diajukan di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 16 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wita korban (yang kemudian diketahui bernama Hartono Liem) masuk ke rumah Terdakwa1 di kamar anaknya yang bernama sdr Vinca Dina Fikryah umur 12 tahun dan Shafa Sapiah Insyroah umur 3 tahun, korban dalam keadaan telanjang bulat. 2. Bahwa benar Terdakwa-1 dibangunkan oleh vinca dina fikryah lalu Terdakwa1 pergi keruang tengah dan melihat korban sedang duduk jongkok sambil mengangkat kedua tangannya ke arah tubuh anak Terdakwa-1 yang bernama Shafa Sapiah Insyroah yang sedang tidur. 3. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 mendekati korban dari belakang lalu mendorong dan menendang punggung korban hingga jatuh kedepan dan terlentang, ketika korban akan balik menyerang Terdakwa-1, Terdakwa-1 mendahului dengan menendang kedua kaki korban. 4. Bahwa benar kemudian Terdakwa-1 meminta tolong kepada keponakannya yang bernama Fauzan untuk meminta tolong kepada Petugas Piket, tidak lama kemudian datang Terdakwa-5 langsung berteriak “Hei…keluar”, selanjutnya Terdakwa-1 memegang tangan kanan korban sedangkan Terdakwa-5 memegang tangan kirinya, namun korban berontak, kemudian datang Terdakwa-2 dan Terdakwa3, lalu menangkap dan menarik kaki korban hingga terjatuh, kemudian Terdakwa-1 mengambil tali rapia warna kuning untuk mengikat kedua kaki dan tangan korban dengan dibantu oleh Terdakwa-5 dan Terdakwa-2, setelah diikat selanjutnya korban dalam keadaan terikat tangan dan kakinya lalu di bawa dan diarak ke tengah lapangan volly dengan cara diseret dan dipukuli menggunakan tangan dan kayu (rotan), kemudian Korban disiram air garam oleh Terdakwa-1 dari baskom yang dibawa Terdakwa-1. 5. Bahwa benar kemudian korban diikat di pohon kelapa dekat lapangan volley sampai akhirnya korban meningal dunia. 6. Bahwa benar Terdakwa-1 melakukan pemukulan terhadap korban dengan cara menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal beberapa kali ke bagian perut dan wajah serta menendang menggunakan kaki kanan ke punggung dan perut sebanyak 2 kali, memukul dengan rotan sebanayak 2 kali ke punggung korban. 7. Bahwa benar Terdakwa-2 mendekati korban lalu memukul korban dengan ujung tali tambang sisa dari ikatan tangan dan kaki korban, dengan cara menyabetkan tali tambang berulang-ulang kali pada bagian punggung korban sehingga mengakibatkan korban mengalami luka memar bergaris-garis yang membekas pada tubuh korban, Terdakwa-2 juga melakukan pemukulan dengan cara menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak satu kali mengenai bagian pipi sebelah kanan korban, setelah itu Terdakwa-2 minggir keluar lapangan volly sambil memperhatikan para Terdakwa lainnya memukuli korban. 8. Bahwa benar Terdakwa-3 memantu memegangi kaki, lalu memukul menggunakan tangan kanan terbuka mengenai pipi kanan sebanyak 3 kali. 9. Bahwa benar Terdakwa-4 membantu memegangi dan mengikat kedua kaki korban, melakukan pemukulan satu kali mengenai pipi korban, menempeleng dengan
54. cara menggunakan tangan kiri terbuka sebanyak tiga kali mengenai lengan kiri, kemudian Terdakwa-4 mengambil satu batang lidi dan menyabet korban dibagian pantat sebanyak 5 (lima) kali. 10. Bahwa benar Terdakwa-5 menggunakan pakaian dinas PDL Loreng karena sedang dinas piket, Terdakwa-5 ikut membantu memegang tangan kiri korban lalu ditarik ke belakang di bantu oleh saksi-1, Terdakwa-2, Terdakwa-3, Terdakwa-4 dan Terdakwa-6, dan korban dibawa ke dekat pohon sebelah lapangan volley, Terdakwa-5 melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan sebanyak 2 (dua) kali mengenai perut 1 (satu) kali ke bagian wajah korban. Kemudian Terdakwa-5 juga menampar bagian pipi korban sebanyak 4 (empat) kali, memukul betis korban sebanyak 4 (empat) kali dari sebelah kiri dengan menggunakan rotan. 11. Bahwa benar pada saat korban di seret ke lapangan volly Terdakwa-5 mendengar suara Terdakwa-1 berkata ” Sudah Kasih Air aki saja ” kemudian di cegah oleh Terdakwa-5 ” jangan bang zul ” selanjutnya korban tidak jadi di siram dengan air aki tetapi di siram dengan air garam sebagai ganti air aki sehingga korban menjadi lemas. 12. Bahwa benar Terdakwa-6 menanyakan identitas korban sambil jongkok “saya minta tolong kamu jawab jujur, kamu kesini tujuanmu apa” dan korban menjawab “saya datang dari surga, kesini mau menyelamatkan umat manusia” dan Terdakwa-6 berkata lagi “ kamu jangan mencla mencle saya minta jawab jujur ” kemudian Terdakwa langsung memukul korban dengan menggunakan tangan terbuka sebanyak 2 (dua) kali, kemudian Terdakwa-6 bertanya lagi “nama kamu siapa ?, agamamu apa ? tujuanmu apa masuk rumah senior saya ?” dan dijawab oleh korban “nama saya alim, agama saya budha, tujuan saya adalah untuk menyelamatkan guru saya” karena jawaban korban tidak masuk akal kemudian Terdakwa pulang setelah adzan subuh. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Yang dilakukan secara bersama-sama” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai apakah korban mati sebagai akibat perbuatan para Terdakwa dan oleh karenanya para Terdakwa dapat dimintai pertanggungjawaban, majelis berpendapat sebgai berikut : Bahwa berdasarkan alat bukti saksi-saksi, keterangan Terdakwa maupun surat terdapat suatu rangkaian hubungan langsung adanya korban masuk ke rumah Terdakwa-1 yang dicurigai bermaksud akan memperkosa anak Terdakwa-1 karena korban tidak berpakaian atau telanjang bulat mendekati anak perempuan Terdakwa-1 yang sedang tidur, lalu para Terdakwa emosi dan melakukan penganiayaan dan kemudian mengikat serta membiarkan korban diikat di pohon, sehingga akhirnya korban ditemukan sudah meninggal dunia. Bahwa berdasarkan keterangan saksi-8 maupun alat bukti surat, luka-luka yang ada pada hampir seluruh tubuh korban yaitu berupa memar yang tersebar pada wajah,dada, punggung dan anggota gerak, serta luka lecet yang tersebar pada wajah, dada, perut, punggung dan anggota gerak, serta luka robek pada hidung dan dagu, berpotens sangat besar menyebabkan kematian korban. Bahwa perbuatan para Terdakwa melakukan penganiayaan berupa pemukulan, menendang, menempeleng, mengikat kedua tangan dan kakinya, menyiram dengan air garam, mengikatkan pada pohon lalu membiarkanya adalah suatu perbuatan yang dilarang menurut undang-undang, penyebabnya adalah para Terdakwa emosi melihat korban masuk ke rumah Terdakwa-1 yang merupakan senior para Terdakwa, korban akan memperkosa anak Terdakwa-1, disamping itu juga adanya permintaan Terdakwa-1 agar mengamankan korban maupun jiwa korsa para
55. Terdakwa terhadap Terdakwa-1. Dengan demikian penyebab perbuatan para Terdakwa yaitu rasa emosi yang muncul pada diri para Terdakwa karena melihat perbuatan korban kepada anak Terdakwa-1, rasa jiwa korsa yang tinggi terhadap Terdakwa-1 selaku seniornya terlebih dengan adanya permintaan Terdakwa-1 kepada para Terdakwa untuk mengamankan korban, adalah sesuatu penyebab yang terdapat dalam hati para pelaku/Terdakwa, oleh karenanya jelas adanya hubungan yang erat antara penyebab dengan kesalahan para pelaku/Terdakwa. Bahwa mengenai akibat perbuatan dalam rumusan pasal 351 ayat (3) KUHP merupakan suatu hal yang memberatkan pertanggungjawaban pidana bagi pelaku, bukan merupakan bagian dari suatu tindak pidana, maka rumusan sanksi diperberat menjadi pidana penjara maksimal selama 7 (tujuh) tahun. Bahwa apakah para Terdakwa dapat dimintai pertanggungjawabkan atas matianya korban, maka ilmu hukum pidana atau menuru doktrin berlaku pertangungjawaban individu artinya bahwa seseorang hanya dapat dimintai pertanggungjawaban pidana atas perbuatanya sendiri, tidak atas perbuatan orang lain. Oleh karenaya perbuatan para Terdakwa yang telah menganiaya korban yang kemudian korban meninggal dunia adalah perbuatan yang dipertanggungjawabkan kepada para Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan faktafakta yang diperoleh dalam persidangan, majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa para Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : “secara bersama-sama melakukan penganiayaan yang mengakitkan orang lain mati ” sebagaimana diatur dan diancam dalam pidana Pasal 351 ayat (1) KUHP yo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP yang kualifikasinya akan ditentukan dalam amar putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan-alasan pemaaf atau pembenar pada diri para Terdakwa, sehingga oleh karenanya para Terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab dan harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Mejelis akan menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat perbuatan para Terdakwa adalah sifat arogan, main hakim sendiri, sifat ketaatan hukum yang rendah atau tidak disiplin. 2. Bahwa hakekat perbuatan para Terdakwa adalah melampiaskan rasa kesal dan marah yang berlebihan ketika melihat korban (Hartono Lim) yang sudah dalam keadaan telanjang bulat diduga akan melakukan perbuatan cabul terhadap anak Terdakwa-1 atas nama sdri Vinca dan Para Terdakwa tidak dapat mengendalikan emosinya, serta jiwa korsa yang berlebihan. Perbuatan yang demikian dilarang Undang-undang. 3. Bahwa akibat dari perbuatan para Terdakwa tersebut mengakibatkan korban (Hartono Lim) meninggal dunia dan meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya serta perbuatan para Terdakwa tersebut dapat merusak nama baik TNI khususnya kesatuan para Terdakwa dimata masyarakat.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar
56. yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. 2. 3. 4.
Para Terdakwa masih muda usianya. Para Terdakwa telah meminta maaf kepada keluarga korban Para Terdakwa belum pernah dihukum. Para Terdakwa menyesali perbuatanya.
Hal-hal yang memberatkan : 1. 2. 3. 4.
Para Terdakwa tidak terus terang. Terdakwa-1 sebagai senior tidak mengendalikan dan justeru membiarkan para Terdakwa lainya melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati. Perbuatan para Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. Perbuatan Terdakwa mencemarkan nama baik TNI khususnya kesatuan para Terdakwa dimata masyarakat.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama waktu para Terdakwa menjalani penahanan sementara, perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena para Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat – surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum An. Sdr. Hartono Liem,umur 33 tahun,jenis laki-laki,alamat Jl. Bintang Terang Dsn XV RT 077/036 Kec. Medan Sunggal, Kab. Deli Serdang ( Sumut ) dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor : 523/371/XI/2012/IRM/RSKD yang ditandatangani oleh Dr. Irine Inunu,SpF tanggal 22 Nopember 2012. -
1 (satu) lembar surat keterangan kematian atas nama hartono liem.
Hasil Pemeriksaan Psokologi dari Fajar Asa tanggal 11 Desember 2012 yang di tandatangani oleh Psokolog Dra. Nurhayana H. Iiahude, Psi. Barang-barang : -
1 (satu) buah kaos lengan panjang warna putih bergaris warna hitam. 1 (satu) buah kemeja lengan panjang warna biru motif kotak – kotak. 1 (satu) buah celana dalam warna coklat. 1 (satu) pasang sandal merk Ardiles warna krem. 1 (satu) buah rotan panjang ± 1,2 meter. 19,2 meter selang plastik warna biru. 13,2 meter tali tambang warna krem.
57. Tali plastik rapia warna hijau mudah sudah terpotong-potong terdiri dari :
-
a. Tali rapia warna hijau muda ukuran 3,5 meter. b. Tali rapia warna hijau muda ukuran 2,63 meter. c. Tali rapia warna hijau muda ukuran 66 Cm. d. Tali rapia warna hijau muda ukuran 62 Cm. e. Tali rapia warna hijau muda ukuran 46 Cm. f. Tali rapia warna hijau muda ukuran 33 Cm. g. Tali rapia warna hijau muda ukuran 25 Cm. h. Tali rapia warna hijau muda ukuran 24 Cm. i. Tali rapia warna hijau muda ukuran 19 Cm. j. Tali rapia warna hijau muda ukuran 18 Cm. k. Tali rapia warna hijau muda ukuran 12 Cm. l. Tali rapia warna hijau muda ukuran 11 Cm. Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas merupakan bukti petunjuk atas tindak pidana yang Terdakwa lakukan dan oleh karena penyimpanannya tidak sulit dan menjadi satu dalam berkas perkara maka majelis perlu menentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa1 (satu) buah kaos lengan panjang warna putih bergaris warna hitam, 1 (satu) buah kemeja lengan panjang warna biru motif kotak – kotak, 1 (satu) buah celana dalam warna coklat, 1 (satu) pasang sandal merk Ardiles warna krem adalah benda kepunyaan korba, maka majelis menentukan statusnya untuk dikembalikan kepada keluarga korban.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah rotan panjang ± 1,2 meter , 13,2 meter tali tambang warna krem, dan Tali plastik rapia warna hijau mudah sudah terpotong-potong adalah benda yang digunakan oleh para Terdakwa untuk melakukan perbuatan ini maka Majelis menentukan statusnya untuk dirampas untuk dimusnahkan.
Menimbang
:
Bahwa selama pemeriksaan di persidangan majelis berkeyakinan adanya halhal atau keadaan yang menimbulkan kekawatiran para terdakwa akan mengulangi tindak pidana ataupun akan membuat keonaran sehingga oleh karen itu para terdakwa harus ditahan.
Mengingat
:
Pasal 351 ayat (3) KUHP Yo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1. Menyatakan para Terdakwa tersebut di atas yaitu : Terdakwa-1 Terdakwa-2 Terdakwa-3 Terdakwa-4 Terdakwa-5 Terdakwa-6
: : : : : :
Zulnadi Serma NRP.21960318311076, Rofani Sutrisno Sugih Wibowo sertu NRP.31950173341073, Suyanto sertu NRP.21050100331085, Wibowo Sertu NRP.3193067640973, Supriyadi Pratu NRP.31060302020484, Samingun Pratu NRP.31060493010784
Terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ secara bersama-sama melakukan penganiayaan yang mengakibatkan mati”.
58.
2. Memidana para Terdakwa oleh karena itu : Terdakwa-1 pidana penjara selama 1 (satu) tahun. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa-2 pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa-3 pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa-4 pidana penjara selama10 (sepuluh) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa-5 pidana penjara selama 1 (satu) tahun. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa-6 pidana penjara selama 6 (enam) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat – surat : 1 (satu) lembar Visum Et Repertum An. Sdr. Hartono Liem,umur 33 tahun,jenis laki-laki,alamat Jl. Bintang Terang Dsn XV RT 077/036 Kec. Medan Sunggal, Kab. Deli Serdang ( Sumut ) dari RSUD Dr. Kanoedjoso Kota Balikpapan Nomor : 523/371/XI/2012/IRM/RSKD yang ditandatangani oleh Dr. Irine Inunu,SpF tanggal 22 Nopember 2012. Hasil Pemeriksaan Psokologi dari Fajar Asa tertanggal 11 Desember 2012 yang di tandatangani oleh Psokolog Dra. Nurhayana H. Iiahude, Psi. -
1 (satu) lembar surat keterangan kematian atas nama hartono liem.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang : -
1 (satu) buah kaos lengan panjang warna putih bergaris warna hitam. 1 (satu) buah kemeja lengan panjang warna biru motif kotak – kotak. 1 (satu) buah celana dalam warna coklat. 1 (satu) pasang sandal merk Ardiles warna krem.
Dikembalikan kepada keluarga korban. -
1 (satu) buah rotan panjang ± 1,2 meter. 13,2 meter tali tambang warna krem. Tali plastik rapia warna hijau mudah sudah terpotong-potong terdiri dari : a. Tali rapia warna hijau muda ukuran 3,5 meter. b. Tali rapia warna hijau muda ukuran 2,63 meter.
59. c. Tali rapia warna hijau muda ukuran 66 Cm. d. Tali rapia warna hijau muda ukuran 62 Cm. e. Tali rapia warna hijau muda ukuran 46 Cm. f. Tali rapia warna hijau muda ukuran 33 Cm. g. Tali rapia warna hijau muda ukuran 25 Cm. h. Tali rapia warna hijau muda ukuran 24 Cm. i. Tali rapia warna hijau muda ukuran 19 Cm. j. Tali rapia warna hijau muda ukuran 18 Cm. k. Tali rapia warna hijau muda ukuran 12 Cm. l. Tali rapia warna hijau muda ukuran 11 Cm. Dirampas untuk dimusnahkan. 4.
Membebankan biaya perkara kepada para Terdakwa dalam perkara ini : Terdakwa-1 sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh ribu rupiah). Terdakwa-2 sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh ribu rupiah). Terdakwa-3 sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh ribu rupiah). Terdakwa-4 sebesar Rp. 10.000.- (sepuluh ribu rupiah). Terdakwa-5 sebesar Rp. 5.000.- (lima ribu rupiah). Terdakwa-6 sebesar Rp. 5.000.- (lima ribu rupiah).
5.
Memerintahkan para Terdakwa ditahan.
60.
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 20 Maret 2013 dalam musyawarah majelis hakim oleh Slamet Sarwo Edy, SH.M.Hum, Letkol Chk, Nrp. 1910020700366 sebagai Hakim Ketua dan Mulyono, SH Mayor Chk Nrp. 522672 serta Rizki Gunturida, SH Kapten Chk, Nrp. 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota-1 dan sebagai Hakim Anggota-2 yang diucapkan pada hari Kamis tanggal 21 Maret 2013 oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Rachmad Suhartoyo, SH.MH, Letkol Chk Nrp. 34011, Penasihat Hukum Suherman, S Ag, SH Kapten Chk Nrp. 11020012010176, Agus Makna Triyasa Utama, SH Pengatur III/C Nip. 1963110619870301002 dan Arief Lesmono, SH Serma Nrp. 21970058261076,, Panitera Agustono, SH, Kapten Chk, Nrp. 21940080960873, dihadapan Umum dan para Terdakwa.
Hakim Ketua
Slamet Sarwo Edy, SH.MHum Letkol Chk, Nrp. 1910020700366 Hakim Anggota-1
HakimAnggota -2
Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672
Rizki Gunturida, S.H. Kapten Chk NRP 11000000640270 Panitera
Agustono, S.H. Kapten Chk NRP 21940080960873