PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN PUTUSAN Nomor : 37 -K/PM I-07/AD/ VII / 2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Imam Nawawi Letda Inf / 3910243871271 Danton II Kipan A (Pgs Dankipan C) Yonif 611/Awanglong Malang, 9 Desember 1971 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kompi Senapan A Jl. Cipto Mangunkusumo Kel. Sei Keledang Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda.
Terdakwa ditahan oleh Danyonif 611/AWL selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung sejak tanggal 4 April 2013 sampai dengan tanggal 23 April 2013 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep/03/IV/2013 tanggal 3 April 2013 dan dibebaskan dari tahanan sementara pada tanggal 24 April 2013 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Penahanan dari Danyonif 611/AWL selaku Ankum Nomor : Skep/04/IV/2013 tanggal 24 April 2013. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tersebut di atas. Membaca
:
Bekas Perkara dari Pomdam VI/Mlw Nomor : BP- 09 /A 09 /V/2013/Yonif 611 tanggal 31 Mei 2013.
Memperhatikan
: 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 091/ASN selaku Papera Nomor : Kep /13/VI/2013 tanggal 29 Juni 2013. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/36/K/AD/I-07/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013. 3. Surat Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan tentang Penunjukkan Hakim Nomor: Tap/37/PM.1-07/AD/VII/2013 tanggal 16 Juli 2013. 4. Surat Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : Tap/37/PM.107/AD/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013. 5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 6.
Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/36/K/AD/I-07/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2.
Hal-hal yang diterangkan para saksi di bawah sumpah dan alat bukti lain.
2. Memperhatikan
: 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal : 359 KUHP dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Pidana Pokok
: Pidana penjara selama 5 (lima) bulan potong tahanan sementara.
Menetapkan barang bukti berupa : 1) Barang-barang : -
1 6 1 1 1
(satu) Pucuk Senjata Pistol P-2 Kaliber 9 mm Nomor 005832. (enam) butir Munisi Kaliber 9 mm. (satu) buah Klongsong Munisi Kaliber 9 mm. (satu) buah Proyektil munisi Kaliber 9 mm. (satu) Buah buku keluar masuk Pistol Kompi Senapan C
Dikembalikan kepada Kesatuan Yonif 611/Awl. -
1 (satu) Lembar baju kaos warna orange bertuliskan EL Barca. 1 (satu) Lembar celana pendek warna orange
Dikembalikan kepada yang berhak Saksi-1 Juraini 2) Surat- surat -
-
:
1 (Satu) Lembar Sprin Danyonif 611/Awl Nomor Sprin/19/III/2013 tanggal 25 Maret 2013 1 (Satu) Lembar Lampiran Sprin Danyonif 611/Awl Nomor Sprin/19/III/2013 tanggal 25 Maret 2013 2 (dua) lembar Surat Keterangan Medis Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes No : 079/SKM/IV/2013/Rsud I.A. Moes Jl. Hamm Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda yang ditanda tangani oleh dr. Gerry Dwi Putro. 1 (Satu) Lembar Foto luka tembak anak Letda Inf Imam Nawawi yang bernama Kenandree Kemal Alphonse umur 9 tahun. 1 (Satu) Lembar makam anak Letda Inf Imam Nawawi yang bernama Kenandree Kemal Alphonse alias Kemal. 16 (enam belas) lembar Foto Rekontruksi Perkara kelalaian diduga dilakukan Letda Inf Imam Nawawi Pjs Dankipan A Yonif 611/Awl Sdr. Kenandre Kemal Alphonse alias Kemal meninggal dunia.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mewajibkan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- ( lima belas ribu rupiah ). 2. Pembelaan yang diajukan oleh Penasehat Hukum yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut : Penasehat Hukum tidak mengajukan pembelaan pokok perkaranya dan hanya mengajukan permohonan keringanan hukuman terhadap diri Terdakwa karena : 1. 2.
Terdakwa berterus terang dan tidak terbelit-belit di persidangan dan menyesali pernbuatannya/kesalahannya. Terdakwa masih mempunyai tanggungan 8 orang anak yang masih kecil-kecil dan butuh kasih sayang dari kedua orang tuanya.
3. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Menimbang
:
Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi dan sanggup menjadi prajurit yang berdedikasi tinggi sebagaimana yang diharapkan. Terdakwa belum pernah melakukan pelanggaran. Terdakwa memiliki kinerja dan disiplin yang baik di Satuan sehingga Terdakwa tidak dijatuhi Scorching oleh Komandan Satuan. Adanya surat rekomendasi dari Danyonif 611/Awl tentang keringanan hukumam atas diri Terdakwa. Adanya surat rekomendasi dari Danrem 091/ASN tentang keringanan hukuman atas diri Terdakwa. Adanya perasaan bersalah dari anak Terdakwa Javier Eudora Zetta yang terbayang-bayang peristiwa tersebut dan tidak bisa tidur tanpa ditemani oleh bapaknya ditempat tidur. Terdakwa I pernah melaksanakan Tugas Operasi Timor-Timur 1992 s/d 1993, Operasi Pemulihan Keamanan Ambon 2000-2001 dan Operasi Satgas Rajawali (Aceh) 2002 s/d 2003.
Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini yaitu pada hari selasa tanggal 02 April 2013 sekira pukul 18.30 Wita atau setidaktidaknya dalam bulan April 2013 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2013, bertempat di Asrama Kipan A Jln. Cipto Mangunkusumo Kel. Sei Keledang Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda Kaltim atau setidak-tidaknya di Yonif 611/Awang Long Samarinda atau ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain” Dengan cara-cara dan uraian fakta kejadian sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD melalui pendidikan Secata AD di Magetan Rindam V/Brawijaya lulus tahun 1991, kemudian mengikuti pendidikan Secapa Reg Infatri TNI AD di Puslatpur Asem Bagus Lulus pada tahun 1998, kemudian mengikuti pendidikan Secapa Reg TNI AD di Pudik Secapa AD Lembang Bandung lulus pada tahun 2011, kemudian pada tahun 1992-1993 bertugas operasi seroja Timur-timur dan mendapat tanda jasa Satya Lencana Seroja, kemudian di tugaskan Operasi Pemulihan Keamanan di Maluku Utara pada tahun 2000-2001, kemudian pada tahun 2002-2003 di tugaskan Operasi Rajawali II di Aceh sampai dengan Terjadinya perkara ini bertugas di Yonif 611/Awl dengan pangkat Lettu NRP 39102438711271. b. Bahwa Terdakwa menikah dengan Saksi Juarini secara resmi pada tanggal 5 Nopember 1995 di Desa Boro Kec. Solorejo Kab. Blitar, dari pernikahan tersebut Saksi dikaruniai 9 (sembilan) orang anak, pertama bernama Sarah Alfarros Mahitsa Putri Umur 17 tahun, anak kedua bernama John Pezo W.P umur 15 tahun, anak ketiga bernama Ivonne Hilda Ruwenna umur 13 tahun, anak ke empat bernama Madsel Yoga Nugraha umur 11 tahun, anak kelima bernama Ken Andre Kemal Alphonse (almarhum) umur 9 tahun, anak ke enam bernama Javier Edora Zetta umur 7 tahun, anak ketujuh bernama Myori Edrea Adiyatma Joice umur 3 tahun, anak kedelapan bernama Choki Asian Amora Reinaldy umur 2 tahun, anak ke sembilan bernama Maudrey Clorinda Speranza Jasmine umur 5 tahun. c. Bahwa Terdakwa bertugas sebagai Organik di Yonif 611/Awl pada Bulan Februari 2012 menjabat sebagai Danton Kipan A kemudian sejak tanggal 25 Maret 2013 Terdakwa mendapat perintah dari Danyonif 611/Awl Mayor Inf. Krido Pramono untuk menjabat sebagai Pjs. Dankipan C, tugas dan tanggungjawab jabatan Terdakwa antara lain membina personel, materiil termasuk keluarga anggota selama penugasan Pamrahwan Ambon.
4. d. Bahwa pada hari selasa tanggal 2 April 2013 sekira pukul 13.00 Wita Terdakwa di telepon oleh H. Rosyid beralamat di Jln. Soekarno-Hatta Km. 48 selanjutnya, sekira pukul 14.00 Wita Terdakwa mengambil senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Produksi PT Pindad Indonesia Pembuatan Tahun 2000 Nomor 005832 dari gudang senjata Kompi C di saksikan (Saksi-1) Ba Furir Kompi C Serda Yosep Yusmanto yang membuka kunci pintu gudang senjata A-2,B-2 dan C-2 kemudian Terdakwa mengisi buku keluar masuk pistol warna coklat setelah Terdakwa meminjam senjata kemudian Terdakwa pergi ke Polres Tenggarong untuk menemui Ipda Pol. Slamet Reskrim Polres Tenggarong untuk berkoordinasi dan menjembatani permasalah lahan yang tumpang tindih antara H. Rosyid dengan pihak PT. GRACE COAL di bawah pimpinan Sdr. Amin Lukman dari kantor pusat Jakarta, selanjutnya Ipda Pol. Slamet memberikan saran agar Terdakwa berkoordinasi dengan Polsek Samboja. e. Bahwa sekira pukul 15.00 Wita saat Terdakwa dalam perjalanan menuju Polres Tenggarong dihubungi Letnan Tambunan lewat Handphone menyampaikan bahwa Terdakwa naik piket kemudian Terdakwa jawab “ Siap bang tapi saya datang mungkin terlambat karena masih ada kegiatan diluar ” kemudian dijawab oleh Letnan Tambunan “ Ya tidak apa-apa yang penting saya sudah beritahu” selanjutnya Terdakwa melanjutkan perjalanan menuju Pores Tenggarong. f. Bahwa setelah kembali dari Polres Tenggarong Terdakwa mampir di warung nasi depan kantor Kompi A membeli nasi goreng dan mie lalu Terdakwa pulang kerumah sesampainya di rumah kemudian Terdakwa menyerahkan makanan kepada anak-anak selanjutnya Terdakwa masuk kedalam kamar kemudian memasukkan munisi dalam magazen pistol P-2 setelah menegangkan rangkaian laras sebanyak dua kali, munisi masuk ke dalam kamar pistol P-2 sebanyak 2 (dua) kali kemudian kedua munisi jatuh di atas kasur, lalu Terdakwa mengeluarkan magazen yang masih berisi munisi dari dalam kas Magazen dan menegangkan rangkaian laras berkali-kali untuk memastikan bahwa senjata telah kosong, setelah dipastikan senjata kosong dan aman, kemudian Terdakwa memasukkan 7 (tujuh) butir munisi ke dalam magazen kemudian Terdakwa masukkan magazen kedalam rangkaian kas magazen, lalu Terdakwa meletakkan senjata api diatas telivisi dalam kamar tidur kemudian Terdakwa pergi menuju kamar mandi untuk buang air kecil. g. Bahwa saat Terdakwa meletakkan senjata api dalam kamar tidur tidak ada anak-anak yang berada dalam kamar dan melihat Terdakwa meletakkan senjata api di atas telivisi dan senjata api tersebut sudah dalam keadaan aman tidak ada munisi yang masuk dalam kamar senjata namun saat itu Terdakwa lupa untuk mengunci senjata dan mengunci pintu kamar. h. Bahwa setelah selesai makan mei Saksi-8 melihat Mas Yoga dan Mas Kemal masuk kedalam kamar Terdakwa lalu Mas Kemal mengambil pistol yang diletakkan diatas Telivisi dalam kamar Tidur lalu disimpan diatas kasur bawah bantal namun ujung senjata masih terlihat kemudian Saksi-8 mengambil senjata tersebut dan mengokang sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya mengarahkan senjata kearah dada mas Kemal dan menarik picunya tiba-tiba senjata meletus dan Mas Kemal diam saja sambil berjalan keluar kamar mandi dan jatuh di depan kamar mandi, saat itu Saksi-8 melihat banyak darah berceceran di lantai, kemudian Terdakwa keluar kamar mandi lalu menggedong Mas Kemal Naik Mobil sedangkan ibu (Saksi Juarini) sama Mba Nangis. i. Bahwa yang mengokang senjata pistol saat berada dalam kamar adalah Saksi8 sendiri dengan cara, setelah Saksi-8 mengambil senjata yang di simpan Mas Kemal di bawah bantal kemudian Saksi mengambil dengan tangan kanan dengan posisi berdiri mengokang dengan cara menarik bagian atas senjata pistol dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang pegangan pistol setelah tegang selanjutnya Saksi memegang pegangan pistol menggunakan kedua tangan lalu mengarahkan pistol kearah dada Mas Kemal sebelah kiri dan menekan picu menggunakaan kedua telunjuk tiba-tiba senjata meletus.
5. j. Bahwa Saksi-8 mengetahui cara mengokang senjata pistol karena Saksi punya mainan senjata api pistol mirip dengan punya Papa (Terdakwa) yang di belikan di sekolah oleh Ibu (Saksi Juarini). k. Bahwa sekira pukul 20.10 Wita Saksi-2 mengetahui kejadian tertembaknya seorang anak oleh senjata organik milik Dankipan C Yonif 611/Awl jenis pistol P-2 Nomor Af. O. 05832 kaliber 9 mm di rumah dinas Terdakwa Komplek Kipan A Yonif 611/Awl Jln. Cipto Mangunkusumo. Samarinda Sebrang Kaltim, korbannya anak kandung Terdakwa bernama Kemal Alphonse berumur 9 tahun hingga meninggal dunia dengan luka tembak dan telah dimakamkan pada tanggal 03 April 2013 sekira pukul 07. 30 Wita. l. Bahwa Sdr. Kemal Alfhonse 9 (Sembilan) tahun meninggal kena tembak senjata api jenis pistol namun Saksi-4 tidak mengetahui siapa yang melakukan terhadap Sdr. Kemal Alfhonse karena saat kejadian Saksi berada di rumah jaga berjarak sekira 100 meter dari rumah Terdakwa. m. Bahwa Spesifikasi Pistol P-2 Kal. 9 mm Produksi PT Pindad Indonesia Pembuatan Tahun 2000 sistem kerjanya Doble ection, Jarak tembak efektif 25 (dua puluh lima) Meter, isi magazen 15 (lima belas) butir, cara penggunaanya bisa ditembakkan tanpa menggunakan magazen, pada saat munisi sudah berada di dalam kamar laras, sangat Praktis, di anjurkan jangan membiasakan diri melakukan tindakan ceroboh terhadap sejata yang menggunakan system Doble ection, senjata api tersebut bisa menggunakan amunisi yang berkaliber 9 mm.( munisi PM/pistol metraliur) dan cara mengamankan/mengunci Pistol P-2 Kal 9 mm tinggal menekan/mendorong keatas mengunci tembakan. n. Bahwa setelah Saksi-9 memeriksa dan menganalisa Pistol P-2 Kal 9 mm No. AF. O 05832 Produksi PT. Pindad Indonesia Pembuatan Tahun 2000 Saksi melihat dalam kamar laras masih terdapat sisa-sisa pembakaran gas dari munisi tersebut, masih terlihat berwarna putih kira-kira pernah digunakan sekira 5-6 hari yang lalu dan kalau sudah lewat 1 (satu) minggu maka sisa pembakaran berwarna hitam dan bisa hilang apabila senjata api tersebut di tembakkan berkali-kali. o. Bahwa pada saat Saksi-5 mengambil senjata api dari dalam kamar Terdakwa senjata api tersebut belum di kosongkan dan masih ada selongsongnya, senjata tersebut masih terisi magazen dengan berisi munisi tajam sebanyak 6 (enam) butir dan Saksi tidak mengetahui Spesifikasi senjata api jenis pistol P-2 setahu Saksi senjata api tersebut adalah pegangan untuk jabatan Danki C. p. Bahwa menurut Saksi-10 kejadian tertembaknya anak Terdakwa karena Terdakwa lalai membawa senjata api jenis pistol P-2 dengan magazen terisi munisi yang di simpan di rumah hingga anaknya yang bernama Edo menembak anaknya yang lain bernama Kemal mengakibatkan meninggal dunia. q. Bahwa untuk menyelesaikan permasalahan Terdakwa yang lalai mengunakan senjata api agar di proses sesuai prosedur hukum yang berlaku, agar tidak terulang kembali dilingkungan TNI-AD khususnya Yonif 611/Awl. r. Bahwa Terdakwa lalai dan kurang hati-hati, dimana seharusnya Terdakwa menyimpan /membunyikan Senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Produksi PT Pindad Indonesia Pembuatan Tahun 2000 Nomor 005832 yang sistem kerjanya Doble ection, Terdakwa hanya meneletakkan senjata api jenis pistol diatas Televisi sehingga dapat di jangkau dan diambil oleh anak Terdakwa sendiri, sehingga menyebabkan kecelakaan tertembaknya anak Terdakwa An. Alm. Kemal oleh adiknya An. Edo sehingga kejadian tersebut tidak bisa dihindari, mengakibatkan korban saat masuk UGD RSUD I. A. Moes pada tanggal 2 April 2013 jam 20.18 Wita di Diagnosa Awal Death Ot Arrival (DOA), Pasien datang bersama keluarga dengan keadaan tidak sadarkan diri dan terdapat luka di daerah dada tengah dengan ciri-ciri luka seperti berbentuk lingkaran tidak beraturan,
6. pada pinggiran luka terdapaat warna kehitaman kesan jelaga, diameter luka terbuka di daerah dada kiri segaris dengan linia midaxilaris sinistra, costae 4-5 sinista, panjang luka 3 cm lebar luka 0,6 cm Extermitas mendapat 2 (dua) luka tembak di region brachii sinista dengan luka pertama berbentuk seperti lingkaran dengan diameter 2,5 cm dan luka kedua berbentuk seperti lingkaran dengan diameter 2 cm dan korban meninggal dunia, sebagaimana Surat Keterangan Medis Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes No: 079/SKM/IV/2013/Rsud I.A. Moes Jl. Hamm Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda yang ditanda tangani oleh dr. Gerry Dwi Putro. Seorang dokter jabatan Dokter Internship yang bekerja pada Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes sebagaimana terlampir dalam Berkas Acara Pemeriksaan Nomor BP. 09/ A-09/ V /2013/Yonif 611/Awl. Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 359 KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan seluruh uraian dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum yaitu Mayor Chk Rudy Dwi Prakamto, SH NRP 11980059590177 dan Serka Suparli, SH NRP. 21000082630878.
Menimbang
:
Bahwa terhadap surat dakwaan tersebut penasehat hukum Terdakwa tidak mengajukan eksepsi/keberatan dan menyatakan pemeriksaannya dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan para saksi.
Menimbang
:
Bahwa para saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: Juarini : Ibu Rumah Tangga : Blitar 11 Oktober 1974 : Perempuan : Indonesia : Islam : Asrama Kipan C Yonif 611/Awl Jln. Cipto Mangunkusumo.Kel Sei Keledang Kec. Samarinda kota Samarinda.
Menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah suami saksi, menikah pada tanggal 5 Nopember 1995 di Desa Boro Kec. Solorejo Kab. Blitar. 2. Pernikahan tersebut Saksi dikaruniai 9 (sembilan) orang anak, yaitu pertama Sarah Alfarros Mahitsa Putri Umur 17 tahun, kedua John Pezo W.P umur 15 tahun, ketiga Ivonne Hilda Ruwenna umur 13 tahun, empat Madsel Yoga Nugraha 11 tahun, kelima Ken Andre Kemal Alphonse (almarhum) umur 9 tahun, enam Javier Edora Zetta umur 7 tahun, ketujuh Myori Edrea Adiyatma Joice 3 tahun, kedelapan Choki Asian Amora Reinaldy umur 2 tahun, dan sembilan Maudrey Clorinda Speranza Jasmine 10 bulan.
7. 3. Pada hari selasa sekira pukul 18.30 Wita tanggal 02 April 2013 Saksi sedang makan sambil menonton Televisi bersama anak-anak di ruangan keluarga, melihat Terdakwa yang sedang melaksanakan piket datang dengan perpakaiaan doreng dan langsung menuju Kamar/ruangan tidur utama. 4. Lalu Terdakwa masuk ke kamar mandi/WC, sedangkan anak-anak Saksi bernama Javier Edora Zetta dan Kemal, saat makan sambil bermain kejar-kejaran menuju ke ruang tidur utama, tiba-tiba Saksi mendengar suara ledakan dan Saksi mengira TV yang ada di ruangan tidur meledak. 5. Kemudian Anak Saksi A.n. John Pezo W.P saat sedang duduk di kursi sofa ruangan tamu melihat Sdr. Kemal berjalan sempoyongan keluar dari kamar tidur utama, kemudian terjatuh di dekat kamar tidur yang berada di seberang kamar tidur utama, melihat kejadian itu Saksi kaget dan berteriak memberitahukan keadaan Sdr. Kemal kepada Terdakwa yang masih berada dalam kamar mandi/WC. 6. Terdakwa keluar dari kamar mandi selanjutnya bersama-sama dengan Saksi dan anaknya A.n.John Pezo W.P membawa Sdr. Kemal ke rumah Sakit Umum Abdul Muis namun setelah sampai di rumah Sakit Umum Abdul Muis dokter menyatakan Sdr. Kemal sudah meninggal dunia. 7. Saksi tidak mengetahui penyebab anaknya A.n Sdr. Kemal meninggal dunia tetapi saat di Rumah Sakit Umum Abdul Muis Saksi melihat luka/lubang berdiameter sekitar 1 (satu) Cm dibagian uluh hati dan luka tergores dibagian siku/lengan sebelah kiri. 8. Selama dalam perjalanan Saksi bertanya kepada Terdakwa apa yang terjadi terhadap anaknya Sdr. Kemal, Terdakwa hanya diam kemudian setelah pulang dari Rumah Sakit Umum Abdul Muis Terdakwa baru mengatakan kalau Sdr. Kemal meninggal dunia karena tertembak. 9. Saksi dan Terdakwa tidak mengetahui pelaku penembakan terhadap anaknya Sdr. Kemal namun setelah pemakaman pada hari rabu tanggal 03 April 2013 sore harinya, anak Saksi A.n Sdr. Javier Edora Zetta mengatakan kepada Saksi bahwa yang menembak Sdr. Kemal adalah dirinya sendiri. 10. Anak saksi yang bernama Sdr. Javier Edora Zetta mengakui kepada Saksi bahwa yang menembak Sdr. Kemal adalah dirinya dengan menggunakan pistol dinas milik Terdakwa yang di diambil dari balik bantal diruang tidur utama yang di sembunyikan namun masih kelihatan ujung pistolnya. 11. Pengakuan Terdakwa kepada Saksi bahwa pistol tersebut diletakan diatas TV kamar tidur utama karena terburu-buru ingin buang air kecil dan cuci tangan. 12. Saksi mengetahui Terdakwa pernah membawa senjata api saat akan melaksanakan Latihan Latgap di Kab.Sangatta pada Bulan Agustus 2012 dan saat itu senjata api disimpan dibawah baju dalam lemari pakaian dan dikunci. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa tidak ada yang menyangkal atau membantahnya. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: Javier Eudora Zetta Alias Edo : Pelajar : Pacitan 3 Juli 2005 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Asrama Kipan A Jln. Cipto. Mangunkusumo Kel. Sei Keledang Kec. Samarinda Seberang kota Samarinda
8. Menerangkan sebagai berikut: 1.
Saksi kenal Terdakwa karena saksi anak kandung Terdakwa.
2. Pada saat diperiksa oleh Penyidik Polisi Milliter saksi didampingi Ibu Kandung Saksi yaitu saksi Juarini. 3. Pada hari Selasa tanggal 2 April 2013 sehabis maqrib Terdakwa pulang kerumah membawa mie rebus dan nasi goring, setelah itu Terdakwa ke luar rumah kemudian Terdakwa kembali ke rumah dan langsung masuk kamar tidur. Saksi tidak mengetahui yang dilakukan Terdakwa dalam kamar tidur setelah dari kamarTerdakwa pergi menuju kamar mandi. 4. Selesai makan mie Saksi melihat mas Kemal masuk kedalam kamar Terdakwa lalu Mas Kemal mengambil pistol yang diletakkan di atas Telivisi dalam kamar Tidur lalu disimpan di atas kasur bawah bantal namun ujung senjata masih terlihat. 5. Kemudian Saksi mengambil senjata tersebut dan mengokang sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya mengarahkan senjata ke arah dada Mas Kemal dan menarik picunya, tiba-tiba senjata meletus dan Mas Kemal diam saja sambil berjalan keluar kamar mandi dan jatuh di depan kamar mandi. 6. saat itu Saksi melihat banyak darah berceceran di lantai, laluTerdakwa keluar kamar mandi kemudian menggedong Mas Kemal Naik Mobil sedangkan ibu (Saksi Juarini) sama mbak hanya menangis. 7. Saksi mengakui yang mengokang senjata pistol saat berada dalam kamar adalah Saksi sendiri dengan cara, setelah Saksi ambil dengan tangan kanan dengan posisi berdiri mengokang dengan cara menarik bagian atas senjata pistol dengan tangan kanan dan tangan kiri memegang pegangan pistol. 8. Setelah tegang selanjutnya Saksi- memegang pegangan pistol menggunakan kedua tangan lalu mengarahkan pistol kearah dada Mas Kemal sebelah kiri dan menekan picu menggunakaan kedua telunjuk tiba-tiba senjata meletus. 9. Saksi mengetahui cara mengokang senjata pistol karena Saksi punya mainan senjata api pistol mirip dengan punya Papa (Terdakwa) yang di belikan di sekolah oleh Ibu (Saksi Juarini). Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa tidak ada yang disangkal dan membenarkan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Egidius Danga Sertu NRP 21040266590983 Ba Urharikmu Denpal A-06-12-03 Samarinda Paldam VI/Mlw Sulsel 01 September 1983 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Awang Long Rt. 18 Blok E No5. Kota Samarinda Kaltim.
Menerangkan sebagai berikut : 1.
Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
9. 2. Saksi menjabat sebagai Bintara Bengkel Senjata Ringan mengikuti sekolah Susbajatri tahun 2006 di Pusdikpal Bandung.
dan pernah
3. Saksi mengetahui Spesifikasi Pistol P-2 Kal. 9 mm Produksi PT Pindad Indonesia Pembuatan Tahun 2000. 4. Sistem kerjanya Doble ection, Jarak tembak efektif 25 (dua puluh lima)Meter, isi magazen 15 (lima belas) butir. 5.
Cara penggunaanya bisa ditembakkan tanpa menggunakan magazen.
6. Pada saat munisi sudah berada di dalam kamar laras, sangat Praktis, di anjurkan jangan membiasakan diri melakukan tindakan ceroboh terhadap senjata yang menggunakan system Doble ection. 7. Senjata api tersebut bisa menggunakan amunisi yang berkaliber 9 mm.( munisi PM/pistol metraliur) dan cara mengamankan/mengunci Pistol P-2 Kal 9 mm tinggal menekan/mendorong ke atas mengunci tembakan. 8. Setelah memeriksa dan menganalisa, Pistol P-2 Kal 9 mm No. AF. O 05832 Produksi PT Pindad Indonesia Pembuatan Tahun 2000 yang dipegang oleh Terdakwa. 9. Saksi melihat dalam kamar laras masih terdapat sisa-sisa pembakaran gas dari munisi tersebut, masih terlihat berwarna putih kira-kira pernah digunakan sekira 56 hari yang lalu dan kalau sudah lewat 1 (satu) minggu maka sisa pembakaran berwarna hitam dan bisa hilang apabila senjata api tersebut di tembakkan berkali-kali. 10. Apabila senjata api Pistol P-2 Kal. 9 mm Produksi PT Pindad Indonesia Pembuatan Tahun 2000 tidak menggunakan munisi asli, masih dapat dipergunakan dengan munisi yang berkaliber 9 mm. 11. Setelah Saksi amati amunisi yang 5 (lima) butir adalah munisi 1-Tj Produksi PT Pindad Indonesia, 1 (satu) butir yang belum di gunakan adalah munisi jenis PLUGER buatan Indonesia untuk munisi senjata PM (Pistol Metraliur) berkaliber 9 mm, sedangkan klongsong maupun proyektil yang telah di gunakan jenis PLUGER. berkaliber 9 mm buatan Indonesia. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa tidak ada yang disangkal dan membenarkan seluruhnya. Saksi-4 Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Aditya Candra Agus Saputra Sersan Dua NRP 21120088300191 Danru III Ton I Kipan C Yonif 611/Awl Balikpapan, 31 Januari 1991 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kipan C Yonif 611/Awl Jln Cipto Mangunkusumo.Samarinda Kel. Sei Keledang Kec. Samarinda Sebrang Kota Samarinda.
Menerangkan sebagai berikut: 1. Saksi kenal dengan Terdakwa sejak menjadi organik di Kompi A Yonif 611/Awl sekira bulan Agustus tahun 2012 hanya sebatas hubungan atasan dan bawahandan tidak ada hubungan keluarga
10. 2. Pada hari Senin sekira pukul 16.30 Wita tanggal 1 April 2013, Saksi melaksanakan serah terima tugas jaga lama dari Serda Sony. H dengan 9 (Sembilan) orang anggota sampai dengan hari Selasa tanggal 2 April 2013, dimana Saksi bertugas sebagai Danru Jaga Kipan C Yonif 611/Awl dan bertanggung jawab mengkoordinir, menjaga ketertiban, kelancaran, keamanan lingkungan Kompi C yonif 611/Awl. 3. Pada hari Selasa tanggal 2 April 2013 sekira pukul 16.30 Wita saat serah terima tugas jaga regu yang disaksikan Dan Jaga Baru (saksiSerda Heri Joko Susanto) melakukan pengisian dan menandatangani buku Jurnal Piket Kompi C Yonif 611/Awl, Kunci gudang senjata yang di simpan dalam kotak warna coklat yang tergantung pada dinding ruang rumah jaga dekat papan santi aji, Kebersihan rumah jaga, hal-hal yang menonjol dilaporkan kepada Bintara piket. 4. Berdasarkan Protap pengamanan gudang senjata Kipan C Yonif 611/Awl pintu gudang senjata ada 2 (dua) buah daun Pintu, daun pintu pertama ada satu buah kunci gembok yang dipegang oleh Ba Furir (saksi Serda Yosef Yusmanto), daun pintu kedua terdapat tiga buah gembok yang masing-masing anak kunci dipegang oleh Ba Furir (saksi Serda Yosef Yusmanto), Bintara Piket Kompi C dan satu buah anak kunci di pegang oleh Dan Jaga, kunci tersebut diletakkan di kotak kunci dalam rumah jaga. 5. Saksi tidak melihat dan tidak mengetahui ketika saksi Serda Yosef Yusmanto selaku Ba Furir menyerahkan senjata kepada Terdakwa karena jarak antara rumah jaga Kipan C Yonif 611/ Awl dengan gudang senjata kurang lebih 25 (dua puluh lima) meter dengan jarak tersebut Saksi tidak dapat melihat petugas gudang senjata menyerahkan atau membuka pintu gudang senjata karena terhalang tembok dinding bagian belakang bangunan gudang senjata. 6. Saksi tidak mengetahui terjadinya penembakan di rumah Terdakwa namun sesuai yang disampaikan Dankipan A Yonif 611/Awl Lettu Inf. Reza Valepi, korban penembakan adalah Sdr, Kemal anak Terdakwa sedangkan yang melakukan penembakan dan senjata yang digunakan Saksi tidak mengetahuinya Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa tidak ada yang menyangkal atau membantahnya. Menimbang
:
Bahwa Saksi-saksi lain tidak hadir di persidangan karena sedang tugas Operasi Militer oleh karena itu dibacakan keterangannya yang telah disumpah pada pokoknya sebagai berikut : Saksi- 5: Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Yosef Yusmanto Sersan Dua NRP 21100113800288 Ba Furir Kipan C Yonif 611/Awl Balikpapan 25 Februari 1988 Laki-laki Indonesia Kristen Katolik Asrama Kipan A Jln. Cipto MangunkusumoKel.Sei Keledang Kec. Samarinda Seberang KotaSamarinda.
Menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi kenal Terdakwa tahun 2012 di Kompi A saat Terdakwa masuk Yonif 611/Awl, sebatas hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.
11. 2. Pada hari Selasa sekira pukul 13.30 Wita tanggal 02 April 2013 saksi ditelpon oleh Terdakwa dan memerintahkan Saksi untuk membuka Gudang Senjata Kipan C karena Terdakwa akan mengecek dan memeriksa gudang senjata. 3. Kemudian saksi menuju ke piket Kompi C dan memberitahukan kapada Komandan Jaga (saksi Serda Heri Joko Susanto) dan Bintara Piket (saksi Serda Andri Prisetiyadi) bahwa Saksi diperintah Terdakwa untuk membuka gudang senjata. 4. Selanjutnya saksi mengisi buku kunci gudang senjata di Piket Kompi C kemudian Saksi bersama-sama Komandan Jaga (saksi Heri Joko Susanto) dan Bintara Piket (saksi Andry S) pergi menuju gudang senjata Kompi C. 5. Karena masing-masing memegang kunci gudang senjata, tak lama kemudian Terdakwa menyusul Saksi dan petugas jaga ke gudang senjata Kompi C untuk membuka gudang senjata tersebut. 6. Setelah gudang senjata terbuka kemudian Terdakwa melaksanakan pemeriksaan/pengecekan senjata yang disimpan di gudang senjata. 7. Setelah Terdakwa selesai mengecek senjata, lalu Terdakwa ingin melihat dan menanyakan kepada saksi seperti apa senjata milik Danki C. 8. Kemudian Saksi membuka kotak senjata dan mengeluarkan dan memperlihatkan senjata api jenis Pistol Merk P-2 buatan PT. Pindad milik Danki C kepada Terdakwa. 9. Selanjutnya Saksi- serahkan sambil menjelaskan karateristik senjata api jenis Pistol merk P-2 kepada kepada Terdakwa, laluTerdakwa berkata kapada Saksi “ Yosep, senjata ini pistol P-2 (milik Danki C) akan saya bersihkan dan pelajari karakteristiknya karena saya baru tahu senjata (pistol P-2) ini”. 10. Selanjutnya Terdakwa menandatangani buku pemeriksaan gudang senjata dan buku peminjaman senjata api jenis pistol P-2. 11. Kemudian Terdakwa membawa senjata api pistol P-2 yang dipinjam Terdakwa keluar dari gudang senjata Kompi C, setelah itu Saksi dan Petugas Jaga ((saksi Heri Joko Susanto) dan (saksi Andry S) mengunci gudang senjata dan pergi meninggalkan gudang senjata, dan saksi sendiri pergi menuju ruangan disebalah gudang senjata untuk menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi pergudangan. 12. Tujuan Terdakwa meminjam senjata api pistol P-2 adalah untuk di bersihkan dan dipelajari karakteristiknya, karena senjata api jenis pistol akan dibawa Terdakwa. 13. Selanjutnya Saksi mencatat data-data pistol P-2 dan identitas Terdakwa sebagai peminjam sesuai prosedur tetap yang berlaku di Kesatuan Yonif 611/Awl. 14 Saksi berani menyerahkan pistol P-2 kapada Terdakwa karena Saksi hanya menjalankan perintah karena Terdakwa adalah PJS Danki C. 15. Selaku Ba Furir, saksi telah menyerahkan 1 (satu) pucuk senjata api jenis pistol P-2 dengan nomor seri AF.O 05832 dan 1 (satu) buah magazen pistol P-2 dan tidak menyerahkan bekal munisi kepada Terdakwa. 16. Saksi tidak mengetahui dari mana Terdakwa mendapatkan munisi sebanyak 6 (enam) butir peluru Caliber 9 mm karena semua bekal munisi disimpan di gudang senjata Mayon 611/Awl. 17. Selama Saksi menjabat sebagai Ba Furir di Kompi C pengecekan/pemeriksaan gudang senjata dilakukan pada pagi/siang hari sehabis apel pagi.
12. 18. Terdakwa pada saat melakukan pemeriksaan gudang senjata berpakaiaan loreng tetapi saat itu Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa sedang melaksanakan dinas dalam atau tidak karena Terdakwa tidak memakai selempang Perwira Jaga. Atas keterangan Saksi Terdakwa tidak ada yang disangkal dan membenarkan seluruhnya. Saksi-6: Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: Andry Prisetiyadi : Sersan Dua NRP 21080643670686 : Baton 1 Kompi Senapan C : Yonif 611/Awl : Serang 26 Juni 1986 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Asrama Kipan C Yonif 611/Awl Jln. Cipto Mangunkusumo Samarinda Kaltim.
Menerangkan sebagai berikut : 1. Saksi kenal dengan Terdakwa di Kompi C Yonif 611/Awl tahun 2011 sebagai atasan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Saksi sebagai Baton 1 Kipan C Yonif 611/Awl sejak Nopember 2012 sampai dengan sekarang sedangkan Terdakwa sebagai Danton Kipan A Yonif 611/Awl. 3. Pada hari selasa sekira pukul 13. 35 Wita tanggal 02 April 2013 Saksi Yosef Yusmanto datang menemui Saksi di pos jaga ruangan Bintara Piket Kipan C Yonif 611/Awl, untuk meminjam dan mengambil kunci gudang senjata dengan kode A2 berwarna hijau yang di gantung di dinding ruangan Bintara Piket. 4. Sekira pukul 13.30 Wita Saksi Yosef Yusmanto menemui Saksi bersama Dan Jaga (saksi Serda Heri Joko Susanto) dengan maksud untuk membuka pintu gudang senjata karena akan diadakan pengecekan gudang senjata Oleh Terdakwa (Pjs Danki). 5. Selanjutnya Saksi bertiga pergi menuju gudang senjata untuk membuka gembok pintu gudang senjata dengan kode kunci C2, sedangkn kunci gembok dengan kode B2 sudah di buka karena kuncinya rusak hingga tidak dapat dikunci, setelah gudang senjata terbuka Saksi kembali ke pos jaga Kipan C Yonif 611/Awl. 6. Pada tanggal 02 April 2013 sekira pukul 20.10 Wita Saksi mengetahui ada kejadian tertembaknya seorang anak oleh senjata organic milik Dankipan C Yonif 611/Awl jenis pistol P-2 Nomor Af. O. 05832 kaliber 9 mm di rumah dinas Terdakwa Komplek Kipan A Yonif 611/Awl Jln. Cipto Mangunkusumo, Samarinda Sebrang Kaltim. 7., Korban meningal adalah anak kandung Terdakwa bernama Kemal Alphonse berumur 9 tahun dengan luka tembak dan telah dimakamkan pada tanggal 03 April 2013 sekira pukul 07. 30 Wita. 8. Pada saat kejadian tertembaknya anak Terdakwa (Kemal Alphonse) Saksi berada di ruang piket sedang mengumumkan apel malam bagi personel Kipan C memalui TOA (pengeras suara) sehingga Saksi tidak melihat langsung kejadian penembakan dan tidak mendengar suara tembakan karena rumah Terdakwa dengan pos piket berjarak sekira 100 m, dan Saksi juga tidak mengetahui bagian mana saja luka tembak dan berapa kali tembakan yang di alami Kemal Alphonse.
13. 9. Sepengatahuan Saksi cara kerja senjata api Pistol P-2 apabila di pasang magazen yang terisi peluru tajam bila picunya di tarik sekali maka secara otomatis/langsung menembak/meletus. 10. Anak Terdakwa Alm.Kemal Alphonse yang berumur 9 (Sembilan) tahun yang sedang bermain, mengambil senjata yang di simpan Terdakwa dan Alm.Kemal Alphonse tidak mengetahui cara kerja penggunaan senjata dengan benar kemudian tertembak dengan senjata api jenis Pistol P-2 milik Terdakwa Atas keterangan Saksi Terdakwa tidak ada yang disangkal dan membenarkan seluruhnya. Saksi-7: Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Heri Joko Susanto Sersan Dua NRP 21110103241288 Danru II Ton I Kipan C Yonif 611/Awl Yonif 611/Awl Balikpapan 27 Desember 1988 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kipan C Yonif 611/Awl Jln. Cipto Mangunkusumo. Samarinda Kaltim.
Menerangkan sebagai berikut: 1. Saksi kenal dengan Terdakwa hanya sebatas hubungan atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga 2. Pada hari Selasa sekira pukul 16.30 Wita tanggal 2 April 2013 Saksi menjabat sebagai Dan jaga Satri Yonif 611/Awl Kompi C, saat melaksanakan serah terima jaga satri dari jaga satri yang lama yaitu saksi Aditya Candra Agus Saputra, kemudian pukul 18.30 Wita saksi memerintahkan anggota untuk menurunkan bendera merah putih, setelah kembali ke rumah jaga kemudian Saksi memerintahkan anggota untuk makan sore secara bergantian selanjutnya Saksi kembali kerumah jaga Kesatriaan. 3. Tugas dan tanggungjawab jaga satri adalah menjaga dan mengamankan serta mengawasi sekitar kesatriaan kompi, sedangkan tugas dan tanggungjawab Komandan jaga mengendalikan dan mengkoordinir anggota jaga supaya dapat melaksanakan tugas jaga satri dengan aman dan tertib 4. Saksi melihat Terdakwa keluar dari dalam gudang senjata api bersama dengan Saksi Yosep Yusmanto kurang lebih 15-20 menit kemudian. 5. Ketika Saksi berada dalam rumah jaga mendengar suara teriakan histeris seperti ada orang yang meminta tolong, lalu Saksi mendatangi arah suara tersebut menuju rumah Terdakwa, Saksi melihat mobil Avanza warna hitam keluar dari Kesatriaan 6. Saksi mengetahui Sdr. Kemal Alfhonse 9 (Sembilan) tahun meninggal kena tembak senjata api jenis pistol namun Saksi tidak mengetahui siapa yang melakukan penembakan terhadap Sdr. Kemal Alfhonse karena saat kejadian Saksi berada di rumah jaga berjarak sekira 100 meter dari rumah Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa tidak ada yang disangkal dan membenarkan seluruhnya.
14. Saksi-8: Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Ivan Eko Rianto Praka NRP 31020229710582 Ta Furir Pokoki Kompi Senapan C Yonif 611/Awl Balikpapan 18 Mei 1982 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kipan C Yonif 611/Awl Jln. Cipto Mangunkusumo. Kel Sungai Keledang Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda Kaltim.
Menerangkan sebagai berikut: 1. Saksi kenal dengan Terdakwa hanya sebatas hubungan atasan dan bawahandan tidak ada hubungan keluarga. 2. Saksi menjabat sebagai Baton 1 Kipan C Yonif 611/Awl sekira bulan Nopember 2012 sampai dengan sekarang sedangkan Terdakwa menjabat sebagai Danton Kipan A Yonif 611/Awl 3. Pada tanggal 02 April 2013 sekira pukul 21.00 Wita Saksi ditelepon dan mendapat perintah dari Saksi Yosep Yusmanto yang menjabat sebagai Ba Furir Kipan C agar Saksi mengambil senjata Api Jenis Pistol P-2 di rumah kediaman Terdakwa. 4. Kemudian saksi datang kerumah Terdakwa bertemu dengan Serda Sumarsono lalu menanyakan senjata api jenis pistol kemudian dijawab serda Sumarsono di sini Pak, sambil menunjukkan kamar tempat meletakkan senjata api dan Saksi melihat senjata api diletakkan diatas tempat tidur kemudian Saksi ambil senjata api jenis pistol P-2 Kal 9. mm buatan Pindad AF.O. 05832, 1 (satu) buah Magazen dan munisi tajam sebanyak 6 (enam) butir. 5. Selanjutnya mengambil dan mengosongkan senjata api tersebut dan dari dalam senjata api keluar selongsong munisi sebanyak 1 (satu) butir, kemudian Saksi membawa dan mengamankan senjata api ke gudang senjata Kipan C, kemudian Saksi mengecek kembali senjata api tersebut ternyata di dalam megazen terdapat munisi yang masih utuh sebanyak 6 (enam) butir selanjutnya munisi dan magazen Saksi simpan dalam lemari magazen dan senjata api dimasukkan kedalam peti senjata api Pistol. 6. Pada saat Saksi mengambil senjata api dari dalam kamar Terdakwa senjata api tersebut belum di kosongkan dan masih ada selongsongnya, senjata tersebut masih terisi magazen dengan berisi munisi tajam sebanyak 6 (enam) butir dan Saksi tidak mengetahui Spesifikasi senjata api jenis pistol P-2 setahu Saksi senjata api tersebut adalah pegangan untuk jabatan Danki C. 7. Ketika Saksi mengamankan Munisi dari senjata api jenis Pistol P-2 dan menemukan 5 (lima) butir munisi Kal 9 mm yang bertuliskan PIN dan 1 (satu) butir munisi Kal 9 mm bertuliskan PM LUGER sama-sama caliber 9 mm termasuk selongsong yang di dapat dari dalam senjata juga bertuliskan PM LUGER. 8. Saksi mengetahui Markas Kipan C Yonif 611/AWL mempunyai gudang senjata api namun tidak menyimpan munisi senjata api jenis pistol malainkan munisi senjata api laras panjang jenis SS1 dan jenis V2, V3 sedangkan keberadaan munisi tersebut dimasukkan ke dalam peti dan sepengetahuan Saksi Kipan C tidak pernah menyimpan munisi senjata api jenis pistol PM LUGER Kal 9 mm, munisi senjata api jenis pistol di simpan di gudang Mayonif 611/Awl. Atas keterangan Saksi Terdakwa tidak ada yang disangkal dan membenarkan seluruhnya.
15. Saksi-9 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tmp, Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Kardeanto Pratu NRP 31081767970689 Ta Provost Yonif 611/Awl Kampuri (Kalteng) 24 Juni 1989 Laki-laki Indonesia Kristen Asrama Kipan C Yonif 611/Awl Jln. Cipto Mangunkusumo Kel Sei Keledang Kec. Samarinda kota Samarinda.
Menerangkan sebagai berikut: 1. Saksi kenal dengan Terdakwa di Kompi A Yonif 611/Awl tahun 2012 sebatas hubungan atasan dan bawahandan tidak ada hubungan keluarga. 2. Saksi menjabat sebagai Ta Provost Kipan C Yonif 611/Awl bulan Januari 2013 sampai dengan sekarang dan Saksi tidak mengetahui kejadian tertembaknya seorang anak oleh senjata organik Yonif 611/Awl. Saksi hanya mengetahui saat bersama anggota lain melaksanakan apel malam bagi remaja dilapangan bola volley Kipan C Yonif 611/Awl. 3. Pada tanggal 2 April 2013 sekira pukul 20.10 Wita Saksi mendengar bunyi/suara tembakan sebanyak 1 (satu) kali dari arah rumah Terdakwa Asrama Kipan A Yonif 611/Awl Jln. Cipto Mangunkusumo Samarinda Seberang Kaltim. 4. Sekira 5 (lima) menit kemudian ada sebuah mobil yang melaju kencang keluar Asrama Kipan C kemudian Saksi melihat beberapa orang ibu Persit menangis histeris kemudian memberitahukan anak kandung Terdakwa bernama Kemal Alphonse berumur 9 (Sembilan) tahun telah tertembak oleh senjata api milik Terdakwa. 5. Sekira pukul 22.00 Wita Saksi mendapat kabar bahwa anak kandung Terdakwa telah meninggal dunia di Rumah Sakit Abdul Muis Samarinda akibat tertembak, selanjutnya saksi bersama anggota lainnya mendapat perintah untuk membersihkan rumah Terdakwa. 6. Saat Saksi membersihkan rumah Terdakwa, Saksi melihat banyak darah di dalam kamar belakang yang berceceran sampai depan WC dan saksi menemukan 1 (satu) proyektil peluru Kal. 9 mm di dalam kamar belakang. 7. Proyektil tersebut Saksi simpan dan pada tanggal 4 April 2013 sekira pukul 11.00 Wita proyektil tersebut Saksi serahkan kepada Pasiintel Yonif 611/Awl A.n. Lettu Inf. Robi. 8. Menurut Saksi proyektil yang di temukan jenis senjata api pistol kal 9 mm telah digunakan menembak Alm. Kemal Alphonse, namun Saksi tidak mengetahui kronologis tertembaknya anak kandung Terdakwa dan pistol yang digunakan adalah milik orang tua dari Alm. Kemal Alphonse (Terdakwa). Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa tidak ada yang disangkal dan membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD tahun 1991 melalui pendidikan Secata AD di Magetan Rindam V/Brawijaya, lulus dan dilantik dengan pangkat Prada. Pada tahun 1998 pendidikan Secaba tahun 1997 Reg Infatri TNI AD di Puslatpur Asem Bagus Lulus,
16.
dan dilantik dengan pangkat Serda. Tahun 2011 mengikuti pendidikan Secapa Reg TNI AD di Pudik Secapa tahun 2011 AD Lembang Bandung lulus dan dilantik dengan pangkat Leda, kemudian ditugaskan di Yonif 611/Awl sampai sekarang dengan pangkat Lettu. 2. Pada bulan Februari 2012 Terdakwa bertugas sebagai Organik di Yonif 611/Awl dan menjabat sebagai Danton Kipan A. 3. Sejak tanggal 25 Maret 2013 Terdakwa mendapat perintah dari Danyonif 611/Awl Mayor Inf. Krido Pramono untuk menjabat sebagai Pjs. Dankipan C, dengan tugas dan tanggungjawab antara lain membina personel, materil termasuk keluarga anggota selama penugasan Pamrahwan Ambon. 4. Pada hari selasa sekira pukul 13.00 Wita tanggal 2 April 2013 Terdakwa di telepon oleh H. Rosyid beralamat di Jln. Soekarno-Hatta Km. 48 dan selanjutnya sekira pukul 14.00 Wita Terdakwa mengambil/meminjam senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Produksi PT Pindad Indonesia Pembuatan Tahun 2000 Nomor 005832 dari gudang senjata Kompi C di saksikan oleh saksi Yosep Yusmanto selaku Ba Furir Kompi C. 5. Saksi Yosep Yusmanto yang membuka kunci pintu gudang senjata A-2, B-2 dan C-2 kemudian Terdakwa mengisi buku keluar masuk pistol warna coklat. 6. Terdakwa membawa senjata kemudian Terdakwa pergi ke Polres Tenggarong untuk menemui Ipda Pol. Slamet Reskrim Polres Tenggarong untuk berkoordinasi dan menjembatani permasalahan lahan yang tumpang tindih antara H. Rosyid dengan pihak PT. GRACE COAL di bawah pimpinan Sdr. Amin Lukman dari kantor pusat Jakarta, selanjutnya Ipda Pol. Slamet memberikan saran agar Terdakwa berkoordinasi dengan Polsek Samboja. 7. Sekira pukul 15.00 Wita saat Terdakwa dalam perjalanan menuju Polres Tenggarong dihubungi Letnan Tambunan lewat Handphone menyampaikan bahwa Terdakwa naik piket kemudian Terdakwa jawab “ Siap bang tapi saya datang mungkin terlambat karena masih ada kegiatan di luar ” kemudian dijawab oleh Letnan Tambunan “ Ya tidak apa-apa yang penting saya sudah beritahu” selanjutnya Terdakwa melanjutkan perjalanan menuju Pores Tenggarong. 8. Setelah kembali dari Polres Tenggarong Terdakwa mampir di warung nasi depan kantor Kompi A membeli nasi goreng dan mie lalu Terdakwa pulang ke rumahnya. 9. Sampai di rumah Terdakwa menyerahkan makanan kepada anak-anaknya, selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar kemudian memasukkan munisi dalam magazen pistol P-2 setelah sebelumnya menegangkan rangkaian laras sebanyak dua kali, munisi masuk ke dalam kamar pistol P-2 sebanyak 2 (dua) kali kemudian kedua munisi jatuh di atas kasur, lalu Terdakwa mengeluarkan magazen yang masih berisi munisi dari dalam kas Magazen dan menegangkan rangkaian laras berkali-kali untuk memastikan bahwa senjata telah kosong. 10. setelah dipastikan senjata kosong dan aman, kemudian Terdakwa memasukkan 7 (tujuh) butir munisi ke dalam magazen kemudian Terdakwa masukkan magazen kedalam rangkaian kas magazen, lalu Terdakwa meletakkan senjata api diatas telivisi dalam kamar tidur kemudian Terdakwa pergi menuju kamar mandi untuk buang air kecil. 11. Saat Terdakwa berada dalam kamar mandi melakukan kegiatan buang air kecil, sekira kurang lebih 5 (lima) menit, saat Terdakwa akan menggosok gigi tiba-tiba terdengar suara letusan sebanyak 1 (satu) kali.
17. 12. saat itu Terdakwa terdiam sesaat setelah mendengar suara jeritan anak-anak lalu Terdakwa bergegas ke luar kamar mandi setelah membuka pintu kamar mandi Terdakwa melihat anaknya bernama Kemal jatuh terlentang di depan pintu kamar mandi dengan tubuh bersimbah darah. 13. Kemudian Terdakwa langsung memberikan pertolongan dengan cara menggendong anak Terdakwa untuk dibawa kerumah sakit dengan menggunakan kenderaan Toyota Avanza warna hitam Nopol KT 1833 CE. 14. Setelah sampai di Rumah Sakit Umum Daerah Tk I. Dr. A Moeis Samarinda untuk mendapatkan perawatan, dan setelah kurang lebih 20 (dua puluh) menit salah seorang perawat memberitahukan bahwa anak Terdakwa bernama Kemal tidak dapat di tolong dan telah meninggal dunia, selanjutnya Terdakwa membawa Jenazah Alm. Kemal pulang untuk dimandikan dan di kafani, setelah pagi harinya pada tanggal 3 April 2013 sekira pukul 08.00 Wita jenazah Alm.Kemal dimakamkan. 15. Korban (sdr Kemal) pada saat masuk UGD RSUD I. A. Moes pada tanggal 2 April 2013 jam 20.18 Wita di Diagnosa Awal Death Ot Arrival (DOA). 16. Pasien datang bersama keluarga dengan keadaan tidak sadarkan diri dan terdapat luka di daerah dada tengah dengan ciri-ciri luka seperti berbentuk lingkaran tidak beraturan, pada pinggiran luka terdapat warna kehitaman kesan jelaga, diameter luka terbuka di daerah dada kiri segaris dengan linia midaxilaris sinistra, costae 4-5 sinista, panjang luka 3 cm lebar luka 0,6 cm Extermitas mendapat 2 (dua) luka tembak di region brachii sinista dengan luka pertama berbentuk seperti lingkaran dengan diameter 2,5 cm dan luka kedua berbentuk seperti lingkaran dengan diameter 2 cm dan korban meninggal dunia, 17. Pada saat Terdakwa meletakkan senjata api di atas telivisi dalam kamar tidur tidak ada anak-anak yang yang melihatnya dan senjata api tersebut sudah dalam keadaan aman tidak ada munisi yang masuk dalam kamar senjata namun saat itu Terdakwa lupa untuk mengunci senjata dan mengunci pintu kamar. 18. Terdakwa tidak mengetahui siapa yang melakukan penembakan terhadap anak kandung Terdakwa bernama Kemal, namun setelah selesai Yasinan dan akan tidur malam Terdakwa tiduran di ruang tengah lalu anak Terdakwa yang bernama Edo menghampiri dan berbaring di paha Terdakwa sebelah kanan, kemudian Terdakwa mengangkat dan memeluk anaknya yang bernama Edo sambil tiduran menanyakan “ Edo sayang gak sama Papa, adik dan kakak “ lalu dijawab “ Sayang “ selanjutnya Terdakwa menanyakan “ Edo tahu gak siapa yang menembak Mas Kemal “ lalu Edo diam “ kemudian Terdakwa menanyakan kembali “ Edo kah yang menembak Mas Kemal “ kemudian dijawab Edo “ He eh “ kemudian pada malam itu juga Terdakwa menenangkan diri dan memberi pengertian dan menenangkan Edo. 19. Terdakwa mengakui kurang hati-hati dan teledor dalam menyimpan Senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Nomor 005832 yang sistem kerjanya Doble ection, Terdakwa hanya meleatakkan senjata api jenis pistol di atas Televisi sehingga mudah di jangkau dan diambil oleh anak Terdakwa sendiri. 20. Akibat kecerobohan dan keteledoran Terdakwa dalam menyimpan senjata tersebut, sehingga senjata tersebut diambil oleh anaknya sendiri yaitu saksi Javier Eudora Zetta alias Edo (umur 7 tahun) yang kemudian ditembakkan ke kakanya sendiri sdr Kemal akhinya meninggal dunia. 21. Dikuatkan dengan sebagaimana Surat Keterangan Medis Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes No : 079/SKM/IV/2013/Rsud I.A. Moes Jl. Hamm Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda yang ditanda tangani oleh dr. Gerry Dwi Putro. Seorang dokter jabatan Dokter Internship yang bekerja pada Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes sebagaimana terlampir dalam Berkas Acara Pemeriksaan Nomor BP. 09/ A-09/ V /2013/Yonif 611/Awl.
18. 22. Selama Terdakwa bertugas di lingkungan TNI AD, Terdakwa pernah bertugas operasi seroja Timur-timur pada tahun 1992-1993 dan mendapat tanda jasa Satya Lencana Seroja, kemudian di tugaskan Operasi Pemulihan Keamanan di Maluku Utara pada tahun 2000-2001, kemudian pada tahun 2002-2003 di tugaskan Operasi Rajawali II di Aceh. 23. Atas kejadian ini Terdakwa sangat menyesali dan mengakui kesalahannya yang teledor dan ceroboh dalam menyimpan senjata api yang menyebabkan senjata api tersebut diambil anaknya terdakwa lalu digunakan untuk main-main dan ditembakan ke arah korban mengakibatkan korban meninggal dunia. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepersidangan berupa : Barang-barang: 1 (satu) Pucuk Senjata Pistol P-2 Kaliber 9 mm Nomor 005832. 6 (enam) butir Munisi Kaliber 9 mm. 1 (satu) buah Klongsong Munisi Kaliber 9 mm. 1 (satu) buah Proyektil munisi Kaliber 9 mm. 1 (satu) Lembar baju kaos warna orange bertuliskan EL Barca. 1 (satu) Lembar celana pendek warna orange 1 (satu) Buah buku keluar masuk Pistol Kompi Senapan C Surat-surat : 1 (Satu) Lembar Sprin Danyonif 611/Awl Nomor Sprin/19/III/2013 tanggal 25 Maret 2013 1 (Satu) Lembar Lampiran Sprin Danyonif 611/Awl Nomor Sprin/19/III/2013 tanggal 25 Maret 2013 2 (dua) lembar Surat Keterangan Medis Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes No : 079/SKM/IV/2013/Rsud I.A. Moes Jl. Hamm Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda yang ditanda tangani oleh dr. Gerry Dwi Putro. 1 (Satu) Lembar Foto luka tembak anak Letda Inf Imam Nawawi yang bernama Kenandree Kemal Alphonse umur 9 tahun. 1 (Satu) Lembar makam anak Letda Inf Imam Nawawi yang bernama Kenandree Kemal Alphonse alias Kemal. 16 (enam belas) lembar Foto Rekontruksi Perkara kelalaian diduga dilakukan Letda Inf Imam Nawawi Pjs Dankipan A Yonif 611/Awl Sdr. Kenandre Kemal Alphonse alias Kemal meninggal dunia.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan tersebut telah diperlihatkan kepada para saksi dan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti yang diajukan ke persidangan tersebut Majelis berpendapat tidak seluruhnya berkaitan dengan perkara ini, oleh karena itu Majelis hanya akan mempertimbangkan terhadap barang-barang bukti yang menurut Majelis berkaitan yaitu berupa senjata pistol P2 Pindad Nomor AF.0.05832, Munisi Kaliber 9 mm, Selongsong Munisi dan Proyektil, celana pendek dan kaos yang dipakai korban, sedangkan surat-surat lain yang berkaitan meliputi surat keterangan medis, dan fotofoto luka korban sedangkan mengenai surat perintah Danyonif 611 maupun mengenai foto-foto rekontruksi tidak berkaitan langsung dengan dakwaan yang menjadi perkara ini sehingga oleh karenanya tidak perlu di pertimbangkan untuk permbuktian unsur dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) Pucuk Senjata Pistol P-2 Kaliber 9 mm Nomor 005832 dan 6 (enam) butir Munisi Kaliber 9 mm adalah senjata yang dipinjam oleh Terdakwa dari saksi Yosep Yustiawan yang digunakan oleh saksi Javir Eudora Zetta alias Edo untuk menembak kakaknya sendiri (sdr Kemal) sehingga Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
19. Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) Buah buku keluar masuk Pistol Kompi Senapan C adalah bukti Terdakwa telah meminjam senjata milik invebtaris kesatuan Terdakwa sehingga Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah Klongsong Munisi Kaliber 9 mm dan 1 (satu) buah Proyektil munisi Kaliber 9 mm adalah peluru/munisi yang dari senjata yang yang digunakan oleh saksi Javir Eudora Zetta alias Edo untuk menembak kakaknya sendiri (sdr Kemal) sehingga Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) Lembar baju kaos warna orange bertuliskan EL Barca 1 dan (satu) Lembar celana pendek warna orange adalah pakaian yang dipakai oleh sdr Kemal ketika terjadi penembakan pada dirinya, sehingga Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa Surat-surat tersebut diatas yaitu keterangan medis dan foto-foto luka yang menunjukkan korban telah meninggal dunia adalah sebagai bukti petunjuk dalam perkara ini, sehingga Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menilai kebenaran para Saksi di persidangan dengan berpedoman pada ketentuan Pasal 173 Ayat 6 UU 31 Tahun 1997, yang meliputi persesuaian antara keterangan Saksi satu dan yang lain, keterangan Saksi dengan alat bukti lain, alasan yang dipergunakan oleh Saksi untuk memberikan keterangan yang tertentu, ataupun cara hidup dan kesusilaan Saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan Saksi dipercaya sebagai berikut : saksi Javier Eudora Zetta alias Edo, Pelajar, tempat, Tgl lahir Pacitan 3 Juli 2005 ( umur 8 tahun ) adalah saksi yag masih dibawa umur dan merupakan saksi anak kandung terdakwa memberkan keterangan tidak dibawah sumpah, keteranhgannya bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi lain, sehingga oleh karenanya keterangan tersebut hanya sebagai petunjuk saja---------------------. ---------------.Bahwa
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan dari para saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa adalah anggota TNI-AD aktif berdinas di Yonif 611/Awl dengan pangkat letnan satu Inf.NRP 3910243871271. 2. Bahwa benar pada bulan Februari 2012 Terdakwa bertugas sebagai Organik di Yonif 611/Awl dan menjabat sebagai Danton Kipan A kemudian sejak tanggal 25 Maret 2013 Terdakwa mendapat perintah dari Danyonif 611/Awl Mayor Inf. Krido Pramono untuk menjabat sebagai Pjs. Dankipan C, dengan tugas dan tanggungjawab antara lain membina personel, materil termasuk keluarga anggota selama penugasan Pamrahwan Ambon. 3. Bahwa benar pada hari selasa tanggal 2 April 2013 sekira pukul 13.00 Wita Terdakwa menerima berita telepon dari H. Rosyid beralamat di Jln. Soekarno-Hatta Km. 48 yang isinya terdakwa dimintai tolong untuk menyelesaikan masalahnya. 4. Bahwa benar selanjutnya sekira pukul 14.00 Wita Terdakwa meminjam senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Nomor 005832 kepada Ba Fourir (saksi Yosep Yusmanto), setelah bertemu dengan saksi Yosep Yusmanto, kemudian mereka pergi ke gudang senjata Kompi C Yonif 611/AWL.
20. 5. Bahwa benar setelah sampai digudang senjata saksi Yosep Yusmanto membuka kunci pintu gudang senjata A-2, B-2 dan C-2 dan Terdakwa sendiri mengisi buku register keluar masuk pistol warna coklat, setelah Terdakwa mengambil senjata jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Nomor 005832 berikut magasen, sedangkan munisinya milik Terdakwa dari sisa operasi di Aceh sejumalh 7 butir. 6. Bahwa benar setelah Terdakwa meminjam senjata tersebut selanjutnya Terdakwa pergi ke Polres Tenggarong untuk menemui Ipda Pol. Slamet Reskrim Polres Tenggarong untuk berkoordinasi dan menjembatani permasalahan lahan yang tumpang tindih antara H. Rosyid dengan pihak PT. GRACE COAL di bawah pimpinan Sdr. Amin Lukman dari kantor pusat Jakarta, dan Ipda Pol. Slamet Reskrim Polres Tenggarong memberikan saran agar Terdakwa berkoordinasi dengan Polsek Samboja. 7. Bahwa benar setelah kembali dari Polres Tenggarong Terdakwa mampir di warung nasi depan kantor Kompi A untuk membeli nasi goreng dan mie untuk anakanaknya lalu Terdakwa pulang kerumahnya. 8. Bahwa benar sesampai di rumahnya, Terdakwa menyerahkan makanan kepada anak-anaknya, selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar tidur terdakwa. 9. Bahwa benar, setelah didalam kamar Terdakwa memasukkan munisi dalam magazen pistol P-2 yang dibawanya setelah sebelumnya menegangkan rangkaian laras sebanyak dua kali sehingga munisi masuk ke dalam kamar pistol P-2 sebanyak 2 (dua) kali dan kedua munisi jatuh di atas kasur, lalu Terdakwa mengeluarkan magazen yang masih berisi munisi dari dalam kas Magazen dan menegangkan rangkaian laras berkali-kali untuk memastikan bahwa senjata telah kosong dan aman. 10. Bahwa benar, setelah senjata dipastikan kosong dan aman, kemudian Terdakwa memasukkan 7 (tujuh) butir munisi ke dalam magazen dan selanjutnya Terdakwa memasukkan magazen kedalam rangkaian kas magazen, lalu Terdakwa meletakkan senjata api diatas telivisi dalam kamar tidur, dan selanjutnya Terdakwa pergi menuju kamar mandi untuk buang air kecil. 11. Bahwa benar pada saat Terdakwa meletakkan senjata api di atas telivisi dalam kamar tidur tidak ada anak-anak yang melihatnya dan senjata api tersebut sudah dalam keadaan aman tidak ada munisi yang masuk dalam kamar senjata namun saat itu Terdakwa lupa untuk mengunci senjata dan mengunci pintu kamar 12. Bahwa benar sekira kurang lebih 5 (lima) menit pada saat Terdakwa berada dalam kamar mandi melakukan kegiatan buang air kecil dan akan menggosok gigi tibatiba Terdakwa mendengar suara letusan sebanyak 1 (satu) kali, saat itu Terdakwa terdiam sesaat setelah mendengar suara jeritan anak-anak lalu Terdakwa bergegas keluar kamar mandi dan ketika keluar dari kamar mandi Terdakwa melihat anaknya bernama Kemal jatuh terlentang di depan pintu kamar mandi dengan tubuh bersimbah darah. 13. Bahwa benar, melihat anaknya bersimbah darah, Terdakwa bergegas memberikan pertolongan dengan cara menggendong anaknya (Sdr Kemal) untuk dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan kendaraan Toyota Avanza warna hitam Nopol KT 1833 CE untuk mendapatkan perawatan 14. Bahwa benar setelah sampai di Rumah Sakit Umum Daerah Tk I. Dr. A Moeis Samarinda langsung dibawa ke ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dan setelah kurang lebih 20 (dua puluh) menit salah seorang perawat memberitahukan bahwa anak Terdakwa bernama Kemal tidak dapat di tolong dan telah meninggal dunia. 15. Bahwa benar korban (sdr Kemal) pada saat masuk UGD RSUD I. A. Moes pada tanggal 2 April 2013 jam 20.18 Wita di Diagnosa Awal Death Ot Arrival (DOA), Pasien datang bersama keluarga dengan keadaan tidak sadarkan diri
21. dan terdapat luka di daerah dada tengah dengan ciri-ciri luka seperti berbentuk lingkaran tidak beraturan, pada pinggiran luka terdapat warna kehitaman kesan jelaga, diameter luka terbuka di daerah dada kiri segaris dengan linia midaxilaris sinistra, costae 4-5 sinista, panjang luka 3 cm lebar luka 0,6 cm Extermitas mendapat 2 (dua) luka tembak di region brachii sinista dengan luka pertama berbentuk seperti lingkaran dengan diameter 2,5 cm dan luka kedua berbentuk seperti lingkaran dengan diameter 2 cm dan korban meninggal dunia, 16. Bahwa benar setelah mengetahui anaknya meninggal dunia selanjutnya Terdakwa membawa Jenazah anaknya Alm. Kemal pulang untuk dimandikan dan di kafani, dan pada pagi harinya sekira pukul 08.00 Wita tanggal 3 April 2013 jenazah Alm.Kemal dimakamkan di pemakaman umum Samarinda. 17. Bahwa benar pada awalnya Terdakwa tidak mengetahui siapa yang menembak anak kandungnya yang bernama Kemal dengan senjatanya,namun setelah selesai Yasinan dan ketika Terdakwa tiduran di ruang tengah, lalu anak Terdakwa yang bernama Edo menghampiri dan berbaring di paha Terdakwa sebelah kanan, kemudian Terdakwa mengangkat dan memeluk anaknya yang bernama Edo menanyakan “ Edo… sayang gak sama Papa, adik dan kakak “ lalu dijawab oleh Edo “ Sayang “ selanjutnya Terdakwa menanyakan “ Edo tahu gak siapa yang menembak Mas Kemal “ lalu Edo diam “ kemudian Terdakwa menanyakan kembali “ Edo kah yang menembak Mas Kemal “ kemudian dijawab Edo “ He eh “. 18. Bahwa benar,setelah Terdakwa mengetahui siapa yang menembak anaknya (sdr Kemal) dan ternyata dilakukan oleh anaknya sendiri yang bernama Edo (7 tahun), selanjutnya pada malam itu juga Terdakwa menenangkan diri dan memberi pengertian dan menenangkan anaknya yang bernama Edo. 19. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dengan kesadaran yang tinggi dalam memperlakukan senjata api, termasuk dalam penyimpanannya, karena senjata api jenis apapaun harus diperlakukan dengan hati-hati dalam merawat dan menyimpannya dan tidak asal sembarang tempat menaruh sebuah senjata api karena akibat yang timbul dapat membahayakan orang lain maupun dirinya 20. Bahwa benar Terdakwa mengakui kurang hati-hati dan teledor ,dalam menyimpan Senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Nomor 005832 yang sistem kerjanya Doble ection, Terdakwa hanya menelatakkan senjata api jenis pistol di atas Televisi sehingga mudah di jangkau dan diambil oleh anak Terdakwa sendiri. 21. Bahwa benar akibat kecerobohan dan keteledoran Terdakwa dalam menyimpan senjata tersebut, sehingga senjata tersebut diambil oleh anaknya sendiri yaitu saksi Javier Eudora Zetta alias Edo (umur 7 tahun) yang kemudian ditembakkan ke kakaknya yang bernama Kemal akhinya meninggal dunia, hal ini dikuatkan dengan Surat Keterangan Medis Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes No : 079/SKM/IV/2013/Rsud I.A. Moes Jl. Hamm Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda yang ditanda tangani oleh dr. Gerry Dwi Putro. Seorang dokter jabatan Dokter Internship yang bekerja pada Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes dalam diagnose awal disebutkan korban death on arrival ( D.O.A ) sebagaimana terlampir dalam Berkas Acara Pemeriksaan Nomor BP. 09/ A-09/ V /2013/Yonif 611/Awl. 22. Bahwa benar Selama Terdakwa bertugas di lingkungan TNI AD, Terdakwa pernah bertugas operasi seroja Timur-timur pada tahun 1992-1993 dan mendapat tanda jasa Satya Lencana Seroja, kemudian di tugaskan Operasi Pemulihan Keamanan di Maluku Utara pada tahun 2000-2001, kemudian pada tahun 2002-2003 di tugaskan Operasi Rajawali II di Aceh.
22. 23.. Bahwa atas kejadian ini Terdakwa sangat menyesali dan mengakui kesalahannya yang teledor dan ceroboh dalam menyimpan senjata api yang secara tidak langsung mengakibatkan anaknya tertembak oleh senjatanya sendiri hingga meninggal dunia. Menimbang
:
Bahwa terlebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada prinsipnya Majelis sependapat dengan uraian pembuktian unsurunsur delik dari dakwaan Oditur Militer, namun demikian Majelis akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana diuraikan dalam putusan ini, demikian juga mengenai pidananya Majelis tidak sependapat sebagaimana akan dipertimbangkan lebih lanjut dalam putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi pembelaan Penasehat Hukum Terdakwa sebagai berikut : Bahwa oleh karena Penasehat Hukum tidak mengajukan pembelaan terhadap pkokok perkaranya tetapi hanya mengajukan permohonan keringanan hukuman maka Majelis akan mempertimbangkan sekaligus dalam pertimbangan-pertimbangan pembuktian unsur-unsur dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa walaupun telah cukup ditemukan fakta-fakta sebagaimana telah diuraikan di atas, namun untuk dapatnya terdakwa dinyatakan bersalah sebagaimana didakwakan Oditur Militer, maka haruslah dibuktikan keseluruhan unsur dari pasalpasal yang didakwakan.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur Pertama : Barang siapa
Menimbang
:
Unsur Kedua
: Karena kealpaannya
Unsur Ketiga
: Menyebabkan matinya orang lain.
Bahwa terhadap unsur-unsur dari dakwaan Oditur Militer akan menguraikan pendapatnya sebagai berikut :
tersebut, Majelis
Unsur Kesatu : Barang Siapa Bahwa yang dimaksud dengan Barangsiapa menurut Undang-Undang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada Hukum pidana Indonesia dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer serta diajukan ke persidangan karena adanya dakwaan dari Penuntut Umum/Oditur Militer. Bahwa berdasarkan keterangan dari keterangan dari para saksi dan keterangan Terdakwa serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa adalah anggota TNI-AD aktif yang bertugas di Yonif 611/Awl sampai sekarang dengan pangkat Lettu Inf NRP.3910243871271. 2. Bahwa benar Terdakwa pada waktu melakukan perbuatan yang didakwakan ini Terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota prajurit TNI dan mempunyai jabatan yang harus dipertanggungjawabkan kepada Terdakwa, hal tersebut membuktikan Terdakwa sehat jasmani maupun rohani yang berarti pula Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya,
23. dan Terdakwa sebagai prajurit TNI juga tunduk pada kekuasaan peradilan militer dimana Terdakwa diajukan sebagai pelaku tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur militer yaitu Terdakwa Imam Nawawi Letda Inf NRP.3910243871271 yang saat ini berdiri di persidangan sebagai Terdakwa. 3. Bahwa benar menurut keterangan Terdakwa dan para saksi dimana identitas telah dicocokan dengan identitas yang tertuang di dalam Surat Dakwaan Oditur Militer No: Sdak/36/K/AD/I-07/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013 beserta berkas perkara atas nama para Tersebut ternyata cocok antara satu dengan yang lainnya sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan orang (error in persona) yang diajukan ke muka persidangan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kesatu “Barang Siapa” telah terpenuhi. Unsur Kedua : karena kealpaannya. Bahwa yang dimaksud dengan “karena kealpaannya” berarti akibat yang terjadi itu merupakan hasil atau perwujudan dari tindakan yang dilakukan oleh si pelaku atau Terdakwa karena sembrono atau kurang hati-hati; ceroboh; teledor atau lalai dalam menjalankan pekerjaannya dan apabila si Pelaku atau Terdakwa itu sudah berhati-hati ataupun tidak ceroboh maka kejadian tersebut dapat dicegahnya. Bahwa berdasarkan keterangan dari keterangan dari para saksi dan keterangan Terdakwa serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada bulan Februari 2012 Terdakwa bertugas sebagai Organik di Yonif 611/Awl dan menjabat sebagai Danton Kipan A kemudian sejak tanggal 25 Maret 2013 Terdakwa mendapat perintah dari Danyonif 611/Awl Mayor Inf. Krido Pramono untuk menjabat sebagai Pjs. Dankipan C, dengan tugas dan tanggungjawab antara lain membina personel, materil termasuk keluarga anggota selama penugasan Pamrahwan Ambon. 2. Bahwa benar pada hari selasa sekira pukul 13.00 Wita tanggal 2 April 2013 Terdakwa di telepon oleh H. Rosyid beralamat di Jln. Soekarno-Hatta Km. 48 dimintai tolong untuk menyelesaikan masalahnya. 3. Bahwa benar selanjutnya sekira pukul 14.00 Wita Terdakwa meminjam senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Nomor 005832 kepada Ba Fourir (saksi Yosep Yusmanto), setelah bertemu dengan saksi Yosep Yusmanto, kemudian mereka pergi ke gudang senjata Kompi C Yonif 611/AWL. 4. Bahwa benar setelah sampai digudang senjata saksi Yosep Yusmanto membuka kunci pintu gudang senjata A-2, B-2 dan C-2 dan Terdakwa sendiri mengisi buku register keluar masuk pistol warna coklat, setelah Terdakwa mengambil senjata jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Nomor 005832 berikut magasen dan munisinya. 5. Bahwa benar, setelah Terdakwa meminjam senjata tersebut selanjutnya Terdakwa pergi ke Polres Tenggarong untuk menemui Ipda Pol. Slamet Reskrim Polres Tenggarong untuk berkoordinasi dan menjembatani permasalahan lahan yang tumpang tindih antara H. Rosyid dengan pihak PT. GRACE COAL di bawah pimpinan Sdr. Amin Lukman dari kantor pusat Jakarta, dan Ipda Pol. Slamet Reskrim Polres Tengarong memberikan saran agar Terdakwa berkoordinasi dengan Polsek Samboja. 6. Bahwa benar setelah kembali dari Polres Tenggarong Terdakwa mampir di warung nasi depan kantor Kompi A untuk membeli nasi goreng dan mie untuk anakanaknya lalu Terdakwa pulang kerumahnya.
24. 7. Bahwa benar sesampai di rumahnya, Terdakwa menyerahkan makanan kepada anak-anaknya, selanjutnya Terdakwa masuk ke dalam kamar. 8. Bahwa benar, setelah di dalam kamar Terdakwa memasukkan munisi dalam magazen pistol P-2 yang dibawanya setelah sebelumnya menegangkan rangkaian laras sebanyak dua kali sehingga munisi masuk ke dalam kamar pistol P-2 sebanyak 2 (dua) kali dan kedua munisi jatuh di atas kasur, lalu Terdakwa mengeluarkan magazen yang masih berisi munisi dari dalam kas Magazen dan menegangkan rangkaian laras berkali-kali untuk memastikan bahwa senjata telah kosong dan aman. 9. Bahwa benar, setelah senjata dipastikan kosong dan aman, kemudian Terdakwa memasukkan 7 (tujuh) butir munisi ke dalam magazen dan selanjutnya Terdakwa memasukkan magazen kedalam rangkaian kas magazen, lalu Terdakwa meletakkan senjata api diatas telivisi dalam kamar tidur, dan selanjutnya Terdakwa pergi menuju kamar mandi untuk buang air kecil. 10. Bahwa benar pada saat Terdakwa meletakkan senjata api di atas telivisi dalam kamar tidur tidak ada anak-anak yang yang melihatnya dan senjata api tersebut sudah dalam keadaan aman tidak ada munisi yang masuk dalam kamar senjata namun saat itu Terdakwa lupa untuk mengunci senjata dan mengunci pintu kamar. 11. Bahwa benar sekira kurang lebih 5 (lima) menit pada saat Terdakwa berada dalam kamar mandi melakukan kegiatan buang air kecil dan akan menggosok gigi tibatiba Terdakwa mendengar suara letusan sebanyak 1 (satu) kali, saat itu Terdakwa terdiam sesaat setelah mendengar suara jeritan anak-anak lalu Terdakwa bergegas keluar kamar mandi dan ketika keluar dari kamar mandi Terdakwa melihat anaknya bernama Kemal jatuh terlentang didepan pintu kamar mandi dengan tubuh bersimbah darah. 12. Bahwa benar Terdakwa mengakui kurang hati-hati dan teledor, dalam menyimpan Senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Nomor 005832 yang sistem kerjanya Doble ection, Terdakwa hanya menelatakkan senjata api jenis pistol di atas Televisi sehingga mudah di jangkau dan diambil oleh anak Terdakwa sendiri. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur Kedua “karena kealpaannya ” telah terpenuhi. Unsur Ketiga : Menyebabkan matinya orang lain. Bahwa yang diartikan mati atau meninggal dunia adalah sudah hilang atau melayangnya nyawa dan tidak hidup lagi, sehinggal secara ilmu kedokteran kematian tersebut ditandai dengan tidak berfungsinya organ tubuh seperti tidak adanya denyut jantung dan tidak bernafas. Bahwa maksud unsur ini adalah bahwa kematian si korban merupakan suatu rangkaian kejadian yang saling berhubungan sebagai akibat kecerobohan atau keteledoran si pelaku/Terdakwa, dalam hal ini terdakwa menyimpan senjata api yang sembrono, teledor, ataupun tidak dapat memperhitungkan akibatnya yaitu senjata api pistol ditaruh di atas televisi di kamar terdakwa yang tidak dikunci sehingga dengan leluasa anak-anak terdakwa dapat memasuki kamar terdakwa dan kemudian melihatnya senjata api tersebut yang lalu mengambilnya dan ditembakan. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
25. 1. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dengan kesadaran yang tinggi dalam memperlakukan senjata api, termasuk dalam penyimpanannya, karena senjata api jenis apapaun harus diperlakukan dengan hati-hati dalam merwat dan menyimpannya dan tidak asal sembarang tempat menaruh sebuah senjata api karena akibat yang timbul dapat membahayakan orang lain maupun dirinya. 2. Bahwa benar Terdakwa mengakui kurang hati-hati dan teledor, dalam menyimpan Senjata api jenis Pistol P-2 Kal. 9 mm Nomor 005832 yang sistem kerjanya Doble ection, Terdakwa hanya menelatakkan senjata api jenis pistol diatas Televisi sehingga mudah di jangkau dan diambil oleh anak Terdakwa sendiri. 3. Bahwa benar akibat kecerobohan dan keteledoran Terdakwa dalam menyimpan senjata tersebut, sehingga senjata tersebut diambil oleh anaknya sendiri yaitu saksi Javier Eudora Zetta alias Edo (umur 7 tahun) yang kemudian ditembakkan ke kakaknya sendiri sdr Kemal akhinya meninggal dunia, hal ini dikuatkan dengan Surat Keterangan Medis Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes No : 079/SKM/IV/2013/Rsud I.A. Moes Jl. Hamm Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda yang ditanda tangani oleh dr. Gerry Dwi Putro. Seorang dokter jabatan Dokter Internship yang bekerja pada Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes yang dalam analisa awal disebutkan korban death on arrival (D.O.A). Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mengkaji apakah tindakan kelalaian terdakwa yang kemudian mengakibatkan matinya korban adalah merupakan suatu rangkaian kejadian yang saling berhubungan sebagai akibat kecerobohan atau keteledoran si pelaku/Terdakwa, dan apakah matinya korban merupakan akibat perbuatan terdakwa yang kemudian terdakwa dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Mengenai tindakan kelalaian terdakwa dan matinya korban : Bahwa terdakwa menaruh senjata api yang telah di isi peluru tetapi tidak dikunci lalu senjata api itu ditaruh di atas tv di kamarnya yang mana kamar tersebut tidak dikunci, lalu terdakwa pergi ke kamar mandi, tidak lama kemudian anak terdakwa yang bernama Kenandree Kemal Alphonse ( korban/umur 9 tahun ) masuk ke kamar terdakwa melihat ada senjata pistol di atas tv lalu mengambilnya dan menyimpanya di atas kasur dibawah bantal tempat tidur terdakwa tetapi ujung senjata pistol tersebut masih kelihatan, tindakan Kenandree Kemal Alphonse tersebut diketahui oleh adiknya yaitu sdr.Javier Eudorado Zetta alias Edo (umur 7 tahun) lalu sdr.Edo mengambil senjata pistol tersebut lalu mengokangnya satu kali lalu ditembakkan ke arah Korban dan senjata meletus mengenai korban dan korban meninggal. Bahwa terdakwa sebagai anggota TNI sebagai perwira dengan jabatan Danki jelas secara pasti mengetahui bahwa senjata api adalah senjata yang menggunakan mesiu yang dipakai untuk berperang, apalagi sudah terisi peluru dan tidak terkunci, ditaruh/diletakan di atas tv di ruangan/kamar yang tidak terkunci. Bahwa di dalam rumah itu/rumah terdakwa terdapat beberapa anak-anak terdakwa yang suka bermain-main dengan senjata api mainan, terutama anak terdakwa yang bernama Edo dan Kemal yang suka mainan dengan senjata api mainan yang dibelikan oleh ibunya. Bahwa adanya korban yang meninggal terdapat luka di daerah dada tengah berbentuk lingkaran tidak beraturan, pada pinggiran luka terdapat warna kehitaman kesan jelaga diameter 0,5 cm. Terdapat luka terbuka di daerah dada kiri segaris dengan linea midaxilaris sinistra, costae 4-5 sinistra panjang luka 3 cm lebar luka 0,6 cm. luka-luka tersebut sama persis seperti luka-luka akibat terkena letusan senjata api.
26. Berdasarkan peristiwa tersebut maka majelis berpendapat telah terdapat suatu rangkaian kejadian yang saling berhubungan dengan akibat kecerobohan atau keteledoran si pelaku/terdakwa yaitu hubungan kausalitas antara tindakan terdakwa menaruh senjata api pistol di atas tv di kamarnya yang tidak dikunci dengan tindakan Sdr. Edo yang mengambil Senpi Pistol milik Terdakwa yang diletakkan diatas TV lalu senpi itu dimain-mainkan dengan menggunakan senjata api pistol milik terdakwa yang kemudian ditembakan menimbulkan korban jiwa meninggal dunia. Mengenai apakah matinya korban merupakan akibat perbuatan terdakwa yang kemudian terdakwa dapat dipertanggungjawabkan, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa didalam hukum pidana mengenai ajaran/doktrin sebab-akibat suatu perbuatan sangat penting untuk menentukan hubungan sebab dan akibat, yang berarti menentukan ada /tidaknya telah terjadi suatu tindak pidana dan tindak pidana itu dapat dipidana, serta untuk dapat menentukan siapa yang harus dipertanggungjawabkan atas suatu akibat tertentu yang berupa suatu tindakan pidana. Bahwa di kalangan ahli ilmu hukum pidana terdapat banyak ajaran untuk menentukan hubungan kausal suatu peristiwa, tetapi majelis hakim tidak dibatasi oleh salah satu ajaran sebab-akibat saja, melainkan diberikan kebebasan untuk menentukan ajaran mana yang dipakai dengan etiked baik untuk mencapai tujuan hukum dan tercapainya keseimbangan keadilan dan ketertiban. Bahwa berdasarkan berbagai ajaran hubungan kausalitas nampaknya dapat digeneralisir menjadi dua yaitu hubungan kausa langsung dan hubungan kausa yang tidak dapat ditunjuk dengan tegas, atau dapat dikatakan sebagai hubungan yang tidak langsung. Hubungan kausa yang tidak dapat ditunjuk dengan tegas tersebut karena ia tidak berfungsi dalam kontek sengaja atau culpa. Bahwa memperhatikan pertimbanan-pertimbangan tersebut di atas dan dengan menghubungkan dengan fakta yang terungkap di persidangan maka Majelis Hakim berpendapat bahwa suatu tindakan dapat dikatakan menimbulkan akibat tertentu sepanjang akibat tersebut tidak dapat dipikirkan terlepas dari tindakan pertama tersebut, atau dapat dikatakan bahwa setiap peristiwa/factor yang merupakan syarat untuk timbulnya suatu akibat dianggap sebagai sebab dari akibat itu. Oleh karena itu suatu tindakan harus merupakan condition sine qua non (syarat mutlak) bagi keberadaan akibat tertentu. Begitu pula di dalam hubungan kausa factor jarak ataupun waktu dalam suatu peristiwa tidaklah menjadi penting. Berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, maka terdakwa telah tidak memikirkan sesuatu yang seharusnya dipikirkannya, terdakwa sama sekali tidak menduga bahwa perbuatanya akan menimbulkan akibat yang terlarang, padahal sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengalamanya seharusnya menduga hal itu akan terjadi. Oleh karena itu menurut Majelis Hakim jelas bahwa matinya korban dapat dicelakan kepada terdakwa, sekalipun hal itu bukan karena akibat langsung dari perbuatannya, akan tetapi oleh karena tindakan sdr Edo ( anak terdakwa ) apakah berupa kelalaian/kesengajaan yang yang mengakibatkan matinya korban, Terdakwa karenanya dapat dipersalahkan/dipertanggungjawabkan karena perbuatannya tersebut. Dengan demikian unsur ketiga menyebabkan matinya orang lain telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana: “Karena Kealpaannya menyebabkan matinya orang lain” Sebagaimana diatur dan diancam dalam pidana Pasal 359 KUHP
27. Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasanalasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab dan harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Mejelis akan menilai sifat hakikat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa yang meletakkan senjata api jenis pistol lengkap dengan munisi dalam magasennya di atas televise dalam kamarnya, menunjukkan sifat hakikat perbuatan Terdakwa yang sangat ceroboh dan tidak hati-hati serta tidak dapat memperhitungkan senjata api tersebut diambil oleh anaknya sendiri. 2. Bahwa ternyata senjata api tersebut diambil oleh saksi Edo (anak kandung terdakwa) dan ditembakkan ke kakaknya sendiri yaitu sdr Kemal hingga menyebabkan sdr Kemal meninggal dunia. 3. Bahwa akibat perbuatan yang yang ceroboh dan tidak hati-hati tersebut, sehingga terjadi peristiwa/tindakan penembakan yang mengakibatkan sdr. Kemal meninggal dunia. 4. Bahwa disamping akibat meninggalnya sdr.Kemal juga meninggalkan duka yang mendalam baik bagi diri Terdakwa sendiri maupun keluarganya. 5. Hal-hal yang mempengaruhi perbuatan terdakwa karena ditunjuk sebagai Pgs Dankipan C terdakwa mengambil dan membawa senjata organic pegangan Dankipan C tersebut kemudian dibawanya tanpa melaporkan kepada atasan terdakwa yaitu Danyon 611/Awl, terdakwa kemudian berusaha menyelesaikan permasalahan kawanya yaitu sdr H Rosyid yang bermasalah dengan PT Grace Coal tentang lahan yang tumpang tindih, disamping itu juga terdakwa mendapat tugas baru yaitu naik piket, kemudian juga terdakwa memiliki tanggung jawab keluarga yang memerlukan perhatian yang cukup berat dengan 9 anak-anaknya dan isteri dalam sebuah keluarga.
Menimbang
:
Bahwa dalam penyelesaian perkara ini Majelis ingin menilai secara proporsional, obyektip dan lengkap sehingga diharapkan dapat diterima semua pihak, baik oleh keluarga korban, Terdakwa maupun masyarakat termasuk Kesatuan Terdakwa. Bahwa terdakwa menaruh senjata api yang telah diisi peluru tetapi tidak dikunci lalu senjata api itu ditaruh di atas tv di kamarnya, lalu terdakwa pergi ke kamar mandi, tidak lama kemudian anak terdakwa yang bernama Kenandree Kemal Alphonse (korban/umur 9 tahun) masuk ke kamar terdakwa melihat ada senjata pistol di atas tv lalu mengambilnya dan menyimpanya di atas kasur dibawah bantal tempat tidur terdakwa tetapi ujung senjata pistol tersebut masih kelihatan, tindakan Kenandree Kemal Alphonse tersebut diketahui oleh adiknya yaitu sdr.Javier Eudorado Zetta alias Edo (umur 7 tahun) lalu sdr.Edo mengambil senjata pistol tersebut lalu mengokangnya satu kali lalu ditembakkan ke arah Korban dan senjata meletus mengenai korban dan korban meninggal. Bahwa terdakwa sebagai anggota TNI jelas secara pasti mengetahui bahwa senjata api adalah senjata yang menggunakan mesiu yang dipakai untuk berperang, apalagi sudah terisi peluru dan tidak terkunci, ditaruh/diletakan di atas tv di ruangan/kamar yang tidak terkunci dimana di dalam rumah itu/rumah terdakwa terdapat anak-anak terdakwa yang cukup banyak (jumlahnya 9 orang) anak-anak tersebut suka bermain-main dengan senjata api mainan yang dibelikan oleh ibunya. Dengan demikian antara terdakwa dan korban masih dalam hubungan keluarga yaitu korban adalah anak kandung terdakwa, sehingga oleh karenanya terdakwa harus menanggung beban yang cukup berat yaitu disamping telah kehilangan anak yang dicintainya juga harus berhadapan dengan tuntutan hukum, dan oleh karena itu pula menjadi pertimbangan Majelis Hakim didalam menjatuhkan pidananya.
28. Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa mengakui kesalahannya dan berterus terang hingga memudahkan jalannya pemeriksaan dipersidangan. 2. Terdakwa masih muda usia dan belum pernah dihukum. 3. Terdakwa pernah tugas operasi militer di Timor Timur Th 1992/1993 dan Tugas Operasi Rajawali II di Aceh tahun 2002/2003. 4. Korban adalah anak kandung terdakwa. Hal-hal yang memberatkan : Terdakwa mempunyai sikap yang ceroboh dan cenderung sembrono dalam menyimpan senjata.
Menimbang
:
Bahwa memperhatikan tujuan pemidanaan dan dengan menghubungkan sifat hakekat perbuatan serta hal-hal yang meringankan tersebut di atas Malelis Hakim berpendapat bahwa terhadap diri terdakwa akan lebik baik dibina di kesatuan terdakwa dalam pengawasan komandan satuan daripada ia harus menjalani pidana di dalam penjara.
Menimbang
:
Bahwa penerapan Pasal 14a KUHP terhadap diri terdakwa dalam kasus ini majelis berpendapat tidak akan mengakibatkan terganggunya kepentingan militer.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa mengenai selama waktu terdakwa menjalani penahanan sementara barulah akan dikurangkan terhadap pidana pokoknya apabila terdakwa telah melanggar sebagaimana yang disyaratkan dalam putusan ini sebelum masa percobaan habis.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : 1)
Barang-barang : a. b. c. d. e. f. g.
2)
1 (satu) Pucuk Senjata Pistol P-2 Kaliber 9 mm Nomor 005832. 6 (enam) butir Munisi Kaliber 9 mm. 1 (satu) buah Klongsong Munisi Kaliber 9 mm. 1 (satu) buah Proyektil munisi Kaliber 9 mm. 1 (satu) Lembar baju kaos warna orange bertuliskan EL Barca. 1 (satu) Lembar celana pendek warna orange 1 (satu) Buah buku keluar masuk Pistol Kompi Senapan C
Surat-surat : a. 2 (dua) lembar Surat Keterangan Medis Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes No : 079/SKM/IV/2013/Rsud I.A. Moes Jl. Hamm Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda yang ditanda tangani oleh dr. Gerry Dwi Putro. b. 1 (satu) Lembar Foto luka tembak anak Letda Inf Imam Nawawi yang bernama Kenandree Kemal Alphonse umur 9 tahun. Perlu ditentukan statusnya.
29. Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) Pucuk Senjata Pistol P-2 Kaliber 9 mm Nomor 005832, enam butir Munisi Kaliber 9 mm dan 1 (satu) Buah buku keluar masuk Pistol Kompi Senapan C adalah barang-barang milik keastuan Terdakwa maka Majelis menentukan statusnya yaitu dikembalikan kepada kesatuan Terdakwa yaitu Yonif 611/AWL.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah Klongsong Munisi Kaliber 9 mm dan 1 (satu) buah Proyektil munisi Kaliber 9 mm adalah munisi yang keluar dari hasil tembakan senjata Terdakwa maka Majelis menentukan statusnya dirampas untuk dimusnahkan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa 1 (satu) Lembar baju kaos warna orange bertuliskan EL Barca dan 1 (satu) Lembar celana pendek warna orange adalah baju yang dipakai oleh anak Terdakwa (sdr Kemal) ketika tertembak oleh senjata Terdakwa maka Majelis menentukan statusnya yaitu dikembalikan kepada Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas yaitu merupakan bukti petunjuk atas tindak pidana yang Terdakwa lakukan dan oleh karena penyimpanannya tidak sulit dan menjadi satu dalam berkas perkara maka Majelis menentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Menimbang
:
Bahwa selama pemeriksaan di persidangan majelis tidak menemukan adanya hal-hal atau keadaan-keadaan yang menimbulkan kekhawatiran terdakwa akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti, ataupun mengulangi perbuatan maupun melakukan keonaran, sehingga oleh karena itu tidak beralasan hukum untuk melakukan penahanan terhadap diri terdakwa.
Mengingat
:
Pasal 359 KUHP; Pasal 14a KUHP; Pasal 180, Pasal 194 UU Nomor 31 tahun 1997 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu :Imam Nawawi Letda Inf NRP 3910243871271 Terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan: Pidana penjara : Selama 4 (empat) bulan dengan masa percobaan selama 6 (enam) bulan. Dengan perintah bahwa pidana tersebut tidak perlu dijalani kecuali jika dikemudian hari ada perintah Hakim yang menentukan lain disebabkan Terpidana melakukan suatu tindak pidana atau pelanggaran disiplin sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 UU No.26 tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Militer sebelum masa percobaan tersebut habis.
3.
Menetapkan barang bukti berupa : 1.
Barang-barang : -
1 (satu) Pucuk Senjata Pistol P-2 Kaliber 9 mm Nomor 005832. 6 (enam) butir Munisi Kaliber 9 mm. 1 (satu) Buah buku keluar masuk Pistol Kompi Senapan C
Dikembalikan kepada kesatuan Terdakwa Yonif 611/AWL. -
1 (satu) buah Klongsong Munisi Kaliber 9 mm. 1 (satu) buah Proyektil munisi Kaliber 9 mm.
Dirampas untuk dimusnahkan.
30. - 1 (satu) Lembar baju kaos warna orange bertuliskan EL Barca. - 1 (satu) Lembar celana pendek warna orange Dikembalikan kepada Terdakwa. 2
Surat-surat -
:
2 (dua) lembar Surat Keterangan Medis Rumah Sakit Umum Daerah I.A. Moes No : 079/SKM/IV/2013/Rsud I.A. Moes Jl. Hamm Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Samarinda Seberang Kota Samarinda yang ditanda tangani oleh dr. Gerry Dwi Putro. 1 (Satu) Lembar Foto luka tembak anak Letda Inf Imam Nawawi yang bernama Kenandree Kemal Alphonse umur 9 tahun.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp.15.000,- (lima belas ribu
4.
rupiah). Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 21 Agustus 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Slamet Sarwo Edy, S.H.M.Hum, Letkol Chk NRP. 1910020700366 sebagai Hakim Ketua dan Mulyono, S.H Mayor Chk NRP. 522672 serta Rizki Gunturida, S.H Mayor Chk NRP. 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim Anggota-II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Andi Hermanto, S.H Mayor Sus NRP. 522871, Penasihat Hukum Rudy Dwi Prakamto, S.H Mayor Chk NRP. 11980059590177 dan Suparli, S.H Serka NRP. 21000082630878, Panitera Purwadi, S.H Lettu Chk NRP. 21960345950374, dihadapan Umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Cap/ttd Slamet Sarwo Edy, S.H.M.Hum Letkol Chk, NRP. 1910020700366 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
ttd
ttd
Mulyono, SH Mayor Chk NRP. 522672
Rizki Gunturida, SH Mayor Chk NRP. 11000000640270 Panitera ttd Purwadi, SH Lettu Chk NRP. 21960345950374 Sesuai dengan aslinya Panitera
Purwadi, SH Lettu Chk NRP. 21960345950374
31.