PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A
Nomor
P U T U S A N : 217 – K / PM.III-12 / AL / XI / 2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan
: : :
Kesatuan Tempat dan tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : :
Aries Sofyan Lettu Laut (S) / 16642/P Pama Dpb Denmako Koarmatim (Mantan Kadep Log KRI Nala-363) Denmako Koarmatim. Kendal, 28 Maret 1980. Laki-laki Indonesia. Islam - Ds. Karang Anom No. 145 RT. 19 Rw. 04 Weleri Kendal Jawa Tengah. - Mes Perwira Denmako Koarmatim Jl. Patiunus No. 1 Ujung Surabaya.
Terdakwa ditahan oleh : 1.
Dan KRI Nala – 363 selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 24 Februari 2012 sampai dengan tanggal 14 Maret 2012 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/49/II/2012 tanggal 28 Februari 2012
2.
Kemudian diperpanjang sesuai : Perpanjangan Penahan dari Dansatkor Koarmatim selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 15 Maret 2012 sampai dengan tanggal 13 April 2012 berdasarkan Surat Perpanjangan Penahanan I Nomor : Kep/02/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 dan Dibebaskan dari penahanan pada tanggal 14 April 2012 berdasarkan Surat Keputusan pembebasan dari Penahanan dari Dansatkor Koarmatim selaku papera Nomor : Skep /03/IV/ 2012 tanggal 12 April 2012. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas :
Membaca
: Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.
Memperhatikan
: 1.
Surat Keputusan tentang Penyerahan perkara dari Pangkoarmatim selaku PAPERA Nomor : Kep/72/VI/2012 tanggal 29 Juni 2012.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Nomor : Sdak / 199/K/AL/VII/2012 tanggal 19 Juli 2012.
3.
Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 199/K/AL/VII/2012 tanggal 19 Juli 2012, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
Mendengar
:
2 2. Memperhatikan
: 1.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah. Tuntutan pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a.
Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “ Desersi dimasa damai ”. sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal : 87 Ayat (1) Ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM.
b.
Oleh karenanya dijatuhi:
Oditur
Militer mohon agar Terdakwa
Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan Dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara. c.
d.
Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 15.000,- ( Lima belas ribu rupiah ),- 7.500,- ( Tujuh ribu h Memohon barang bukti berupa : Surat – surat : -
2 (dua) lembar daftar absensi atas nama Lettu Laut (S) Aries Sofyan NRP 16642/P anggota KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara ini. 2.
Menimbang
Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya, berjanji tidak akan berbuat lagi, dan oleh karena itu memohon supaya dijatuhi pidana yang seringan – ringannya.
: Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditur Militer III – 12 Surabaya Nomor : Sdak / 120 a/K/AD/X/2011 tanggal 19 Oktober 2011 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam tahun 2011 di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : “ Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari.”, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1.
Bahwa Terdakwa Lettu Laut (S) Aries Sofyan masuk menjadi prajurit TNI AL melalui pendidikan AAL Angkatan XLIX pada tahun 2003 di Akademi TNI AL Surabaya setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Letda Laut (S) NRP 16642/P dan ditugaskan di KRI Tjiptadi-881 Koamatim setelah mengalami beberapa kali pindah tugas dan kenaikan pangkat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini Terdakwa masih berdinas aktif di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim dengan pangkat Lettu Laut (S).
2.
Bahwa Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan
3 tanggal 23 Pebruari 2012 dengan tidak mengikuti apel pagi dan apel siang secara berturut-turut di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim. 3.
Bahwa penyebab Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang karena Terdakwa mempunyai banyak hutang.
4.
Bahwa kegiatan dan keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan atau atasan yang berwenang, Terdakwa berada dirumahnya Ds. Karang Anom RT. 19 Rw. 04 Weleri Kendal Jateng, kegiatan yang dilakukan Terdakwa tidak ada, pada bulan Januari 2012 Terdakwa berada di rumah Sdr. Rifai di Sukodono Krian Sidoarjo kegiatan yang dilakukan Terdakwa mencari hutang namun tidak berhasil, pada bulan Pebruari 2012 Terdakwa tinggal tidak menentu kadang di Masjid dan Terminal di wilayah Surabaya kegiatan Terdakwa lakukan tidak ada, dan pada tanggal 16 sampai dengan 22 Pebruari 2012 Terdakwa pulang kerumahnya untuk musyawarah dengan keluarga dan menjual tanah orang tua guna membayar hutang Terdakwa.
5.
Bahwa Terdakwa pada tanggal 22 Pebruari 2012 sekira pukul. 09.00 Wib. berangkat dari rumah Terdakwa di Kendal Jateng ke Surabaya dan tiba di Surabaya tanggal 23 Pebruari 2012 sekira pukul 20.00 Wib, selanjutnya pada hari Jumat tanggal 24 Pebruari 2012 sekira pukul 08.30 Wib kembali ke Kesatuan dengan cara menyerahkan diri di hadapan Komandan KRI Nala-363.
6.
Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaanya baik melalui telepon ke atasan atau ke kesatuan Terdakwa.
7.
Bahwa Terdakwa mengetahui dari Kesatuan KRI Nala-363 Satkor Koarmatim pernah mengeluarkan surat panggilan terhadap Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali ke alamat rumah Terdakwa Ds. Karang Anom RT. 19 Rw. 04 Weleri Kendal Jateng yang menerima orang tua Terdakwa atas nama Hj. Zumrotun, kemudian Terdakwa diberitahu ibu Terdakwa kalau ada surat panggilan dari kesatuan.
8.
Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim tanpa ijin Komandan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2012 atau selama 63 (Enam puluh tiga) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh ) hari.
9.
Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer.
Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 Ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM. Menimbang
: Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa menerangkan : Telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan memberikan keterangan disertai uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut.
Menimbang
Menimbang
: Bahwa didalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menerangkan akan dihadapi sendiri.
: Bahwa atas surat dakwaan Oditur Militer Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi / keberatan MenimbangMenimbang -------------------------------------------------------------------------------------: ------ Bahwa p
4 Menimbang
: Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :
Saksi-1
: Nama Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tgl.lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Erwin Dwi Febrianto Lettu Laut (P) / 17664/P Ws. Palaksa KRI Nala-363 Satkor Koarmatim Blitar, 13 Pebruari 1981 Indonesia Laki – laki Islam TD KRI Nala-363 Satkor Koarmatim (dulu). Skng Jl. Dahlia No. 17 Citra Tropodo Waru Sidoarjo.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat masuk menjadi anggota KRI Nala-363 pada tahun 2011 dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan.
2.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2012 dengan tidak mengikuti apel pagi dan apel siang di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
3.
Bahwa sepengetahuan Saksi penyebab Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang karena Terdakwa mempunyai banyak hutang.
4.
Bahwa Saksi tidak mengetahui kegiatan dan keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan atau atasan yang berwenang.
5.
Bahwa Saksi mengetahui dari Kesatuan Satkor Koarmatim pernah melakukan pemanggilan terhadap Terdakwa melului surat panggilan namun Terdakwa tidak memenuhi panggilan dan Kesatuan Satkor Koarmatim melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.
6.
Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaanya baik melalui surat maupun telepon ke kesatuan.
7.
Bahwa Terdakwa pada hari Jumat tanggal 24 Pebruari 2012 sekira pukul 08.30 Wib kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan diri di hadapan Komandan KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
8.
Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer.
Atas keterangan Saksi – 1 tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi – 2
: Nama Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tgl.lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Ali Sadikin Serma Saa / 86434 Bama KRI Nala-363 Satkor Koarmatim Semarang, 11 Nopember 1976 Indonesia Laki – laki Islam Jl. Intan 2. 15/J25 Kota baru Driyorejo Gresik.
5 Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat masuk menjadi Kadeplog KRI Nala-363 pada tahun 2011 dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan.
2.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2012 dengan tidak mengikuti apel pagi dan apel siang di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
3.
Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang.
4.
Bahwa Saksi mengetahui dari Kesatuan Satkor Koarmatim pernah melakukan pemanggilan terhadap Terdakwa melului surat panggilan namun Terdakwa tidak memenuhi panggilan dan Kesatuan Satkor Koarmatim melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.
5.
Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaanya baik melalui surat maupun telepon ke kesatuan.
6.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pada hari Jumat tanggal 24 Pebruari 2012 sekira pukul 08.30 Wib kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan diri di hadapan Komandan KRI Nala-363 atas nama Letkol Laut (P) Deni Prasetyo.
7.
Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer.
Atas keterangan Saksi – 2 tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3
:Nama Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat / tgl.lahir Kewarganegaraan Jenis Kelamin Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Mulwoto Serda Saa / 80593 Baprov KRI Nala-363 Satkor Koarmatim Boyolali, 25 Oktober 1972 Indonesia Laki – laki Islam Ds. Tropodo Rt. 03 Rw. 02 Krian Sidoarjo.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat masuk menjadi Kadeplog KRI Nala-363 pada tahun 2011 dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan.
2.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2012 dengan tidak mengikuti apel pagi dan apel siang di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
3.
Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang.
4.
Bahwa Saksi tidak mengetahui kegiatan dan keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan atau atasan yang berwenang.
5.
Bahwa Saksi mengetahui dari Kesatuan Satkor Koarmatim pernah melakukan pemanggilan terhadap Terdakwa melului surat panggilan namun Terdakwa tidak memenuhi panggilan dan
6 Kesatuan Satkor Koarmatim melakukan pencarian Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan.
terhadap
6.
Bahwa selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaanya baik melalui surat maupun telepon ke kesatuan.
7.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa pada hari Jumat tanggal 24 Pebruari 2012 sekira pukul 08.30 Wib kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan diri di hadapan Komandan KRI Nala-363 atas nama Letkol Laut (P) Deni Prasetyo.
8.
Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer.
Atas keterangan Saksi – 3 tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AL melalui pendidikan AAL Angkatan XLIX pada tahun 2003 di Akademi TNI AL Surabaya setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Letda Laut (S) NRP 16642/P dan ditugaskan di KRI Tjiptadi-881 Koamatim setelah mengalami beberapa kali pindah tugas dan kenaikan pangkat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini Terdakwa masih berdinas aktif di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim dengan pangkat Lettu Laut (S).
2.
Bahwa Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2012 dengan tidak mengikuti apel pagi dan apel siang secara berturut-turut di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
3.
Bahwa penyebab Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang karena Terdakwa mempunyai banyak hutang + Rp. 84.000.000,- (Delapan puluh empat juta rupiah) kepada temantemannya karena orang tuanya sakit dan uang tersebut untuk berobat.
4.
Bahwa kegiatan dan keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan atau atasan yang berwenang, Terdakwa pada tanggal 22 sampai 24 Desember 2011 berada dirumahnya di Ds. Karang Anom RT. 19 Rw. 04 Weleri Kendal Jateng, kegiatan yang dilakukan Terdakwa tidak ada, pada tanggal 03 Januari 2012 sampai tanggal 02 Pebruari 2012 Terdakwa berada di rumah Sdr. Rifai di Sukodono Krian Sidoarjo kegiatan yang dilakukan Terdakwa mencari hutang namun tidak berhasil, pada tanggal 02 sampai 09 Pebruari 2012 Terdakwa tinggal tidak menentu kadang di Masjid dan Terminal di wilayah Surabaya kegiatan Terdakwa lakukan tidak ada dan pada tanggal 16 sampai dengan 22 Pebruari 2012 Terdakwa pulang kerumahnya yang dilakukan Terdakwa musyawarah dengan keluarga dan menjual tanah orang tua untuk membayar hutang Terdakwa.
5.
Bahwa Terdakwa pada tanggal 22 Pebruari 2012 sekira pukul. 09.00 Wib. berangkat dari rumah Terdakwa di Kendal Jateng ke Surabaya dan tiba di Surabaya tanggal 23 Pebruari 2012 sekira pukul 20.00 Wib.
6.
Bahwa Terdakwa pada hari Jumat tanggal 24 Pebruari 2012 sekira pukul 08.30 Wib kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan
7 diri di hadapan Komandan KRI Nala-363 dan diantar oleh orang tuanya. 9.
Menimbang
Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer.
: Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan ini berupa : Surat – surat : -
2 (dua) lembar daftar absensi atas nama Lettu Laut (S) Aries Sofyan NRP. 16642/P anggota KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
Yang menerangkan tentang ketidakhadiran Terdakwa selama waktu yang tertera dalam absensi tersebut dan telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan – perbuatan yang didakwakan. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan – keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1.
Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AL melalui pendidikan AAL Angkatan XLIX pada tahun 2003 di Akademi TNI AL Surabaya setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Letda Laut (S) NRP 16642/P dan ditugaskan di KRI Tjiptadi-881 Koamatim setelah mengalami beberapa kali pindah tugas dan kenaikan pangkat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini Terdakwa masih berdinas aktif di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim dengan pangkat Lettu Laut (S).
2.
Bahwa benar Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2012 dengan tidak mengikuti apel pagi dan apel siang secara berturut-turut di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
3.
Bahwa benar penyebab Terdakwa tidak masuk dinas tanpa ijin atasan yang berwenang karena Terdakwa mempunyai banyak hutang.
4.
Bahwa benar kegiatan dan keberadaan Terdakwa selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin Komandan atau atasan yang berwenang, Terdakwa berada dirumahnya Ds. Karang Anom RT. 19 Rw. 04 Weleri Kendal Jateng, kegiatan yang dilakukan Terdakwa tidak ada, pada bulan Januari 2012 Terdakwa berada di rumah Sdr. Rifai di Sukodono Krian Sidoarjo kegiatan yang dilakukan Terdakwa mencari hutang namun tidak berhasil,
5.
Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 22 Pebruari 2012 sekira pukul. 09.00 Wib. berangkat dari rumah Terdakwa di Kendal Jateng ke Surabaya dan tiba di Surabaya tanggal 23 Pebruari 2012 sekira pukul 20.00 Wib, selanjutnya pada hari Jumat tanggal 24 Pebruari 2012 sekira pukul 08.30 Wib kembali ke kesatuan dengan cara menyerahkan diri di hadapan Komandan KRI Nala-363. Dengan diantar oleh orang tuanya.
8
Menimbang
6.
Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Terdakwa tidak pernah memberitahukan keberadaanya baik melalui telepon ke atasan atau ke kesatuan Terdakwa.
7.
Bahwa benar Terdakwa mengetahui dari Kesatuan KRI Nala-363 Satkor Koarmatim pernah mengeluarkan surat panggilan terhadap Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali ke alamat rumah Terdakwa di Ds. Karang Anom RT. 19 Rw. 04 Weleri Kendal Jateng yang menerima orang tua Terdakwa atas nama Hj. Zumrotun, kemudian Terdakwa diberitahu ibu Terdakwa kalau ada surat panggilan dari kesatuan.
8.
Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim tanpa ijin Komandan atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Pebruari 2012 atau selama 63 (enam puluh tiga) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari 30 (tiga puluh ) hari.
9.
Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan Terdakwa maupun Kesatuan tidak sedang melaksanakan tugas operasi militer.
: Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer sebagaimana diuraikan dalam tuntutannya. Sedangkan mengenai pidana yang dimohonkan, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam penjatuhan pidananya.
Menimbang
Menimbang
: Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggal mengandung _unsur-unsur sebagai berikut : -
Unsur ke Satu
:
“
Militer “.
-
Unsur ke dua
:
“
Dengan sengaja hadiran tanpa ijin “.
-
Unsur ke tiga
:
“
Dalam waktu damai “
-
Unsur ke empat
:
“
Lebih lama dari tiga puluh hari “.
: Bahwa mengenai Dakwaan pendapatnya sebagai berikut : Unsur ke satu
tersebut
melakukan
Majelis
ketidak
mengemukakan
: “ Militer “
Bahwa yang dimaksud dengan Militer menurut Pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan Angkatan Perang menurut Pasal 45 KUHPM adalah : -
Angkatan Darat dan Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungannya terhitung juga personil cadangan.
-
Angkatan Laut dan Militer Wajib yang termasuk lingkungannya terhitung juga personil cadangan.
-
Angkatan Udara dan Militer Wajib yang termasuk dalam lingkungannya terhitung juga personil cadangan.
dalam
9 -
Menimbang
Dalam waktu perang mereka yang dipanggil menurut UU untuk turut serta melaksanakan pertahanan dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban.
: Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta – fakta sebagai berikut : 1.
Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AL melalui pendidikan AAL Angkatan XLIX pada tahun 2003 di Akademi TNI AL Surabaya setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Letda Laut (S) NRP 16642/P dan ditugaskan di KRI Tjiptadi-881 Koamatim setelah mengalami beberapa kali pindah tugas dan kenaikan pangkat sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini Terdakwa masih berdinas aktif di KRI Nala-363 Satkor Koarmatim dengan pangkat Lettu Laut (S).
2.
Bahwa benar Terdakwa belum pernah diakhiri atau mengakhiri ikatan dinasnya dan sampai dengan sekarang masih tetap aktif sebagai Prajurit TNI AL dengan pangkat Lette Laut (S) NRP 16642/P.
3.
Bahwa benar para Saksi yang juga mengenal Terdakwa sebagai Prajurit TNI AL berpangkat Letda Laut (S) NRP 16642/P, satu Kesatuan dengan para Saksi di KRI Nala – 363 Satkor Koarmatim, Terdakwa adalah rekan kerja para Saksi di Kesatuan dan sampai dengan sekarang Terdakwa masih aktif sebagai Prajurit TNI AL belum pernah diakhiri / mengakhiri ikatan dinasnya dari TNI AL.
4.
Bahwa benar Terdakwa juga hadir dipersidangan ini memakai pakaian seragam TNI AL lengkap dengan segala atributnya dengan pangkat sebagaimana layaknya seorang Prajurit TNI AL.
Dengan demikian Majelis Hakim Berpendapat bahwa “ Militer “ telah terpenuhi.
unsur ke satu
Unsur ke dua : “ Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin “. Bahwa yang dimaksud dengan sengaja ( Dolus ) didalam KUHP tidak ada pengertian maupun penafsirannya, Adapun penafsiran “ Dengan sengaja “ atau “ kesengajaan “ disesuaikan dengan perkembangan dan keadaan hukum masyarakat, oleh karena itu terdapat banyak ajaran, penapat dan pembahasannya mengenai istilah kesengajaan ini. Bahwa kesengajaan ( Dolus ) menurut Memori Van Toelichting ( MVT ) atau memori penjelaan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Bahwa “ melakukan ketidak hadiran tanpa izin “ berarti tidak hadir dikesatuan sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas – tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggung jawabnya, kemudian apel siang sedangkan yang dimaksud dengan tanpa ijin artinya ketidak hadiran tanpa sepengetahuan atau seijin komandan atau pimpinannya sedang yang dimaksud tidak hadir berarti tidak berada ditempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya.
10 Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta – fakta sebagai berikut : 1
Bahwa benar pada tanggal 22 Desember 2011 Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan berwenang Terdakwa berada di rumahnya di Ds. Karang Anom RT.19 RW.04 Weleri Kendal Jawa Tengah dengan kegiatan menjual tanah orang tua guna membayar hutang Terdakwa.
2
Bahwa benar alasan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin karena merasa binggung banyak mempunyai hutang.
3.
Bahwa benar Terdakwa mengetahui bahwa di kesatuannya berlaku ketentuan, bahwa setiap prajurit yang akan meninggalkan kesatuan harus ada ijin dari atasannya yang berwenang.
4.
Bahwa benar aturan ini sudah diketahui dan berlaku untuk seluruh Prajurit TNI dimana saja bertugas dan juga seluruh Prajurit TNI mengetahui sejak di pendidikan dasar kemiliteran dan juga berlaku di Kesatuan Terdakwa dan para Saksi dalam hal ini KRI Nala – 363 Satkor Koarmatim
5.
Bahwa benar selama meninggalkan kesatuan tanpa ijin, Terdakwa tidak pernah memberi kabar ke kesatuannya baik melalui surat ataupun melalui Telepon.
Dengan demikian Majelis Hakim Berpendapat bahwa unsur kedua “ Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin “ telah terpenuhi. Unsur ke tiga : “ Dalam waktu damai “. Bahwa yang dimaksud “ dimasa damai “ berarti bahwa Terdakwa atau seorang Prajurit melakukan ketidak hadiran tanpa ijin Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai atau Kesatuannya tidak sedang melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 58 KUHPM yaitu perluasan dari keadaan perang. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta – fakta sebagai berikut : 1.
Bahwa benar waktu selama Terdakwa tidak hadir di Kesatuan tanpa ijin yaitu terhitung mulai tanggal tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Februari 2012 Negara Republik Indonesia dalam keadaan aman / damai, khususnya wilayah Jatim dalam keadaan aman / damai.
2.
Bahwa benar selama waktu – waktu tersebut baik Kesatuan Terdakwa maupun Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk perang dengan Negara lain ataupun untuk melaksanakan tugas Operasi Militer lainnya.
3.
Bahwa benar demikian juga sebagaimana telah di ketahui oleh umum bahwa sepanjang tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 tidak ada pengumuman dari pemerintah Republik Indonesia yang menyatakan bahwa Negara Republik Indonesia sedang berperang dengan Negara lain.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke 3 “ dalam waktu damai “ telah terpenuhi.
11 Unsur ke empat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari “. Bahwa yang dimaksud dengan lebih lama dari tiga puluh hari adalah bahwa Terdakwa melakukan ketidak hadiran tanpa ijin selama lebih dari 30 hari secara berturut-turut. Menimbang
: Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lainnya yang terungkap dipersidangan diperoleh fakta – fakta sebagai berikut : 1.
Bahwa benar waktu selama Terdakwa tidak hadir di Kesatuan tanpa ijin yaitu terhitung mulai tanggal 22 Desember 2011 sampai dengan tanggal 23 Februari 2012 adalah selama 63 (Enam puluh tiga) hari
2.
Bahwa benar selama waktu 63 hari adalah lebih lama dari tiga puluh hari, hal ini juga sudah menjadi pengetahuan umum kalau waktu selama 63 (Enam puluh tiga) hari adalah lebih lama dari tiga puluh hari.
Dengan demikian Majelis hakim berpendapat bahwa unsur ke 4 “ lebih lama dari tiga puluh hari “ telah terpenuhi. Menimbang
: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan faktafakta yang diperoleh dipersidangkan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang syah dan menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “ Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari “.
Menimbang
: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
Menimbang
1.
Bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya meninggalkan kesatuan tanpa ijin karena Terdakwa banyak mempunyai hutang, kemudian Terdakwa pergi begitu saja dari kesatuan, hal ini mencerminkan bahwa Terdakwa memiliki kadar disiplin yang rendah serta mempunyai sifat lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan dinasnya.
2.
Bahwa Terdakwa melakukan Desersi pada hakekatnya merupakan cara dari Terdakwa untuk melarikan diri dari tanggung jawab serta pelaksanaan tugasnya, baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu.
3.
Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilaksanakan oleh Terdakwa, yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tugas pokok serta dapat merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan di kesatuan
: Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orangorang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali kejalan yang benar, menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal – hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa mengaku terus terang dan menyesali perbuatannya.
12 Hal-hal yang memberatkan : -
Perbuatan Terdakwa telah bertentangan dengan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, Terdakwa kurang menghayati sendi-sendi kehidupan prajurit.
-
Perbuatan Terdakwa dapat memberi contoh yang tidak baik bagi anggota yang lainnya.
Menimbang
: Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal – hal tersebut diatas, maka Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
: Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
: Bahwa waktu selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara perlu dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
: Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat – surat : -
2 (dua) lembar daftar absensi atas nama Lettu Laut (S) Aries Sofyan NRP. 16642/P anggota KRI Nala-363 Satkor Koarmatim. Karena erat hubungannya dengan perkara ini dan tidak mempersulit penyimpannya maka perlu ditentukan statusnya tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat
: -
Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM. peraturan perundang – undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Aries Sofyan, Lettu Laut (S) NRP 16642/P telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: “
2.
Desersi dalam waktu damai
“.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana :
3.
:
Penjara selama ( 2 ) bulan dan 20 (dua puluh) hari.444 (empat) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : -
2 (dua) lembar daftar absensi atas nama Lettu Laut (S) Aries Sofyan NRP. 16642/P anggota KRI Nala-363 Satkor Koarmatim.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000,- ( Lima belas ribu rupiah),- 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 6 Agustus 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Muh. Mahmud, S.H Letkol Chk NRP 1910002230362 sebagai Hakim Ketua serta M. Suyanto, S.H.,M.H Mayor Chk NRP 544973 dan Tri Achmad B, S.H Mayor Sus NRP 520883 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II
13 yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Arif Sudibya, SH Kapten Chk NRP 11010036380878, Panitera Arin Fauzan, SH Lettu Laut (KH) NRP 18879/P, serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua,
Cap / Ttd
Muh. Mahmud, S.H Letkol Chk NRP 1910002230362
Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
Ttd
Ttd
M. Suyanto, S.H.,M.H Mayor Chk NRP 544973
Tri Achmad B, S.H Mayor Sus NRP 520883
Panitera, Ttd
Arin Fauzan, SH Lettu Laut (KH) NRP 18879/P
