PENGADILAN MILITER III-18 AMBON
PUT US AN Nomor : 112-K/PM III-18/AD/IX/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-18 Ambon yang bersidang di Ambon dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat /NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan A g a m a Tempat tinggalt
: : : : : : : : :
YOSEP EMANUEL NARWADAN. Sertu/3910337191269. Wadan Kelas Bati Muda. Rindam XVI/Pattimura. Langgur, 8 Desember 1969 Laki-laki Indonesia Kristen Katolik. Dusun Wayare Desa Suli Kec. Salahutu Malteng.
Terdakwa ditahan oleh Hakim Ketua Pengadilan Militer III-18 Ambon selama 30 (Tiga puluh) hari sejak tanggal 17 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 15 Nopember 2012 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : Tap / 13 / PM.III-18 / AD / X / 2012 tanggal 17 Oktober 2012.PENGADILAN MILITER III-18 AMBON, tersebut diatas : Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan dalam perkara ini dari Pomdam XVI Nomor : BP-11/A-11/ II / 2012 tanggal 23 Pebruari 2012.
Memperhatikan
:
1.
Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrindam XVI/Pattimura selaku PAPERA Nomor : Kep/99/IX/2012 tanggal 18 September 2012.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/106/IX/2012 tanggal 25 September 2012.
3.
Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.
4.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1.
Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/106/IX/2012 tanggal 25 September 2012 didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.
2.
Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.
1.
Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :
Mendengar
Memperhatikan
:
:
2 a.
Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 44 ayat (1) Undang-undang RI Nomor : 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
b.
Oleh karena Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : Pidana penjara
c.
: Selama 7 (Tujuh) bulan, dikurangi masa penahanan sementara yang pernah dijalani oleh Terdakwa.
Memohon agar barang bukti berupa : Surat-surat : -
1 (Satu) lembar foto copy Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 A.n. Ny. Everesta Rahawarin dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon yang ditandatangani oleh dr. Novi Chandra.
-
1 (Satu) lembar foto copy Surat Pengaduan Sdri. Everesta Rahawarin bulan Januari 2012.
-
1 (Satu) lembar foto copy Kartu Penunjuk Isteri A.n. Everesta Rahawarin dari Ajendam XVI/Pattimura.
Tetap dilekatkan di dalam berkas perkara. d.
2.
Menimbang
:
Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (Lima belas ribu rupiah).
Permohonan Terdakwa yang disampaikan secara lisan dipersidangan menyatakan bahwa ia mengakui kesalahannya dan sangat menyesal dan berjanji tidak akan berbuat lagi, oleh karena itu memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya.
Bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer III-18 Ambon Nomor: Sdak/106/IX/2012 tanggal 25 September 2012 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada tanggal Tujuh Belas bulan Januari tahun Dua ribu duabelas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2012 di tempat Kost di Desa Pengungsi Larike Suli Atas atau setidak-tidaknya ditempattempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-18 Ambon telah melakukan tindak pidana :
3 “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a.
Bahwa Terdakwa Yosep Narwadan masuk menjadi Parjurit TNIAD sejak tahun 1991 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Pattimura Suli Kec. Salahutu Kab. Malteng setelag lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kecabangan Infanteri di Rindam XVI/Pattimura selanjutnya ditempatkan untuk pertama kali di Yonif 731/Kabaresi sampai dengan tahun 2012 kemudian dipindahtugaskan ke Kodim 1503/Tual selama 7 tahun dan pada tahun 2009 dipindahkan ke Rindam XVI/Pattimura sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara sekarang ini dengan pangkat Sertu NRP. 391033719266.
b.
Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 di Suli pada tahun 1991 selanjutnya Terdakwa menikah dengan Saksi-1 Sdri. Everesta Rahawarin pada tahun 1998 di Masohi dan dari pernikahan tersebut keduanya telah dikaruniai 6 (Enam) orang anak.
c.
Bahwa Terdakwa sebelumnya pernah berurusan dengan pihak yang berwajib dalam kasus asusila pada tahun 1993/1994 saat Terdakwa masih berdinas di Batalyon 731/Kabaresi dan permasalahan tersebut Terdakwa diberi sanksi oleh Kesatuan Yonif 733/Masariku berupa penundaan kepangkatan selam 4 (empat) periode.
d.
Bahwa Terdakwa selama membina rumah tangga dengan Saksi-1 (Sdri. Everesta Rahawarin) sering terjadi pertengkaran selama Terdakwa pindah tugas dari Kesatuan lama di Yonif 731/Kabaresi ke Kodim 1503/Tual pada tahun 2002 dan penyebabnya antara lain Saksi-1 selalu menciptakan suasana yang tidak menyenangkan di dalam rumah tangga dimana saat Terdakwa sedang bertugas dinas luar Saksi-1 pergi ke Ambon tanpa sepengetahuan Terdakwa dan hal tersebut sudah berulang kali dilakukan.
e.
Bahwa sebelumnya juga Terdakwa sudah seringkali melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 yakni sejak tahun 2003 saat Terdakwa masih berdinas di Kodim 1503/Tual karena Terdakwa sering main judi dan tidak pernah memberi gaji untuk Saksi-1 sehingga hal ini pernah Saksi-1 laporkan kepada Satuan Terdakwa di Rindam XVI/Pattimura tetapi permasalahannya dapat diselesaikan dan Terdakwa membuat Surat Pernyataan tidak lagi melakukan kekerasan fisik dan memberikan hak-hak Saksi-1 berupa gaji.
f.
Bahwa pertengkaran yang terjadi antara Terdakwa dengan Saksi1 juga dikarenakan Saksi-1 menuduh Terdakwa menyimpan perempuan/isteri simpanan di dalam rumah kost akan tetapi tuduhan tersebut tidak benar karena perempuan yang bernama
4 Sdri. Nona tersebut masih ada hubungan keluarga dimana orang tua Sdri. Nona dan orang tua Terdakwa masih saudara kandung dan Saksi-1 pun mengenal Sdri. Nona dan saat itu Terdakwa memanggil Sdri. Nona yang beralamat tinggal Desa Un Kab. Malra untuk datang ke Ambon dengan tujuan mengambil anak Terdakwa untuk dibawa ke Tual. g.
Bahwa pada tanggal 17 Januari 2012 Terdakwa bersama Saksi-1 juga Saksi-2 dan ibu mertua Terdakwa An. Sdri. Martina Rahawarin (Saksi-3) saat itu baru pulang dari Pomdam XVI/Pattimura menyelesaikan permasalahan rumah tangga Terdakwa yang pernah dilaporkan Saksi-1, setelah dari kantor Pomdam XVI/Pattimura Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 pulang ke rumah Saksi-3 di Desa Ware Suli Atas sedangkan Terdakwa pulang ke rumah kontrakan di Desa Pengungsi Larike Suli Atas, sekira pukul 17.30 Wit. Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 dan keponakan Terdakwa A.n Sdri. Yuliana Rahawarin (Saksi-4) datang juga ke tempat kontrakan Terdakwa dengan tujuan merusak rumah yang sedang Terdakwa tempati dan saat dirumah Saksi-1 masuk melalui pintu belakang dan melihat saudara Terdakwa A.n. Sdri. Nona sedang istirahat di lantai ruang tamu dengan menggunakan pakaian lengkap dan saat itu Terdakwa sedang berada di rumah tetangga selanjutnya Saksi-1 bertanya pada Sdri. Nona kapan datang dan maksud kedatangannya dan dijawab Sdri. Nona kalau kedatangannya menggunakan Kapal Ciremai selanjutnya Saksi-1 kembali bertanya pada Sdri. Nona siapa yang menyuruh datang akan tetapi tidak dijawab Sdri. Nona melainkan keluar lewat pintu depan selajutnya Saksi-1 menelepon piket Pomdam XVI/Pattimura melaporkan kalau Terdakwa menyimpan perempuan/isteri piaraan didalam rumah.
h.
Bahwa pada saat Saksi-1 menelepon Piket Pomdam XVI/Pattimura Terdakwa datang memegang tangan Saksi-1 sambil menarik dan keduanya masuk kedalam dan menutup pintu rumah selanjutnya Terdakwa memukul Saksi-1 di ruang tamu dengan cara tubuh Saksi-1 diangkat dan dibenturkan ke dinding hingga terjatuh selanjutnya Terdakwa memukul Saksi-1 dengan tangan mengepal mengenai telinga sebelah kiri selanjutnya Saksi1 diseret kedalam kamar belakang dan dupukuli pada bagian kepala sebelah kiri selanjutnya Terdakwa mengangkat lagi Saksii1 dan dilemparkan ke dinding kamar hingga Saksi-1 terjatuh dan kepala terbentur di dinding kemudian Terdakwa dengan menggunakan kaki menyikut bagian paha Saksi-1.
i.
Bahwa pada saat Saksi-1 terjatuh Terdakwa menarik baju Saksi-1 hingga terangkat keatas dan membuka pakaian Saksi-1 hingga Saksi-1 hanya menggunakan pakaian dalam (celana dalam) selanjutnya Terdakwa mencekik leher Saksi-1 dan menunjukkan sebuah benda (kayu) berwarna hitam sepanjang 20 cm dan menusukkan benda tersebut kedalam kemaluan (vagina) sambil
5
berkata, ”ini yang suka jalan dengan motor”, kemudian Saksi-1 berteriak meminta tolong kepada masyarakat yang pada saat kejadian sempat melihat dari luar jendela kamar. j.
Bahwa berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon menerangkan bahwa hasil pemeriksaan Ny. Everesta Rahawarin dalam keadaan sadar, dengan keadaan vagina nyeri akibat ditusuk, pinggang nyeri dengan benjolan di kepala akibat kekerasan benda tumpul.
Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa menerangkan bahwa ia benarbenar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat hukumnya yaitu
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
EVERESTA RAHAWARIN. Ibu Rumah Tangga Ambon, 08 Agustus 1976. Perempuan. Indonesia Kristen Katolik. Larike Suli Atas Maluku Tengah
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah suami Saksi..
2.
Bahwa Saksi menikah dengan Terdakwa secara adat pada tahun 1994 lalu tahun 1998 nikah dinas dan telah dikaruniai 6 (enam) orang anak dari 6 (Enam) orang anak meninggal 2 (Dua) orang anak, Saksi dan Terdakwa mengontrak rumah di Larike Suli Atas Kec. Salahutu Maluku Tengah.
6
3.
Bahwa pada tanggal 17 Januari 2012 sekira pukul 16.00 Wit. Saksi dan anak Saksi yang bernama Bernadina Narwadan (Saksi2) dari Pomdam XVI/Pattimura menyelesaikan permasalahan rumah tangga Saksi dengan Terdakwa. Setelah Saksi sampai di rumah orang tua Saksi (Martina Rahawarin) keponakan Saksi yang bernama Sdri. Merlin menyampaikan kepada Saksi kalau ada seorang perempuan yang sedang tidur di dalam kamar depan di rumah kontrakan. Kemudian Saksi mendatangi kontrakannya dan masuk melalui pintu belakang, setelah Saksi memeriksa dalam rumah, Saksi menemukan seorang perempuan yang tidur di kamar depan (Ruang tamu).
4.
Bahwa selanjutnya Saksi membangunkan perempuan tersebut menggunakan kaki dan saat itu perempuan tersebut kaget melihat Saksi yang sudah berada disampingnya kemudian perempuan tersebut berlari keluar lewat pintu depan dan Saksi mengejarnya pada saat Saksi sampai di depan rumah Saksi bertemu dengan Terdakwa yang sedang berada di depan rumah tetangga, kemudian Saksi berteriak sambil menelepon anggota Pomdam XVI/Pattimura untuk memberitahukan perilaku Terdakwa yang menyimpan perempuan lain di dalam rumah kost di Desa Suli Kampung Larike Kec. Salahutu Malteng. Pada saat Saksi menelpon tersebut Terdakwa mendatangi Saksi langsung memegang kearah tangan Saksi dan menarik kedalam rumah lalu menutup pintu dan menguncinya. Pada saat itu Saksi mengambil pisau pramuka milik anak Saksi yang berada di ruang tamu dan Saksi akan menikamkan pisau tersebut ke arah Terdakwa, namun Terdakwa berhasil menangkapnya dengan cara memegang kedua tangan Saksi dan membantingnya ke tembok dengan posisi Saksi terjatuh terlentang.
5.
Bahwa pada saat Saksi jatuh terlentang tersebut Terdakwa membuka pakaian Saksi hingga telanjang bulat namun Saksi meronta/melawannya akan tetapi Terdakwa langsung memukul Saksi dan mencekiknya sehingga Saksi tidak sadarkan diri.
6.
Bahwa setelah Saksi sadar melihat Saksi-2 (Ibu Saksi) setelah berada di dalam kamar mengambilkan kain diberikan kepada Saksi untuk menutup anggota badan yang sudah telanjang bulat. Disamping itu Saksi melihat dari kemaluan Saksi mengeluarkan darah dan terasa sakit, namun Saksi tidak tau apa yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi setelah Saksi tidak sadarkan diri, Saksi juga tidak tau kemaluan Saksi diapakan oleh Terdakwa sampai mengeluarkan darah.
7.
Bahwa setelah Saksi memakai pakaian tidak lama kemudian datang mobil ambulan membawa Saksi ke KSA Rindam XVI/Pattimura, kemudian pada pagi harinya Saksi dibawa ke RST Ambon untuk dirawat.
7
8.
Bahwa akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa, Saksi dirawat selama 2 (Dua) minggu di RST, selama Saksi dirawat Terdakwa tidak pernah menengok maupun menunggui Saksi.
9.
Bahwa keluarga Saksi dengan Terdakwa sejak tahun 2008 sudah kurang harmonis disebabkan karena Terdakwa sering datang minta uang, dan sejak bulan Nopember 2011 sampai dengan bulan Mei 2012 Saksi sudah tidak diberikan gaji oleh Terdakwa.
10.
Bahwa sebelumnya Terdakwa sudah seringkali melakukan penganiayaan terhadap Saksi yakni sejak tahun 2003 saat Terdakwa masih berdinas di Kodim 1503/Tual karena Terdakwa sering main judi dan tidak pernah memberi gaji untuk Saksi sehingga hal ini pernah Saksi laporkan pada satuan Terdakwa di Rindam XVI/Pattimura akan tetapi permasalahannya diselesaikan dan Terdakwa membuat Surat Pernyataan agar tidak lagi melakukan kekerasan fisik dan akan memberikan hak-hak Saksi berupa gaji dan jika akan memberikan uang pada keluarga Terdakwa harus sepengetahuan Saksi akan tetapi isi dari Surat Pernyataan tersebut tidak pernah Terdakwa laksanakan.
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
MARTINA RAHAWARIN Ibu rumah tangga Ambon, 12 April 1949. Perempuan Indonesia Kristen Katolik. Desa Suli Atas Kec. Salahutu Malteng.
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak lama karena Saksi adalah mertua Terdakwa.
2.
Bahwa pada tanggal 17 Januari 2012 sekira pukul 16.00 Wit. Saksi masuk ke dalam rumah Terdakwa melihat Saksi-1 sudah telanjang bulat di Vagina Saksi mengeluarkan darah, adapun celana panjang Saksi-1 robek berada di sampingnya dan celana dalam Saksi terdapat darah berada di lantai samping Saksi pada saat itu Saksi-1 berteriak merasa kesakitan.
3.
Bahwa setelah melihat keadaan Saksi-1, Saksi mengambil kain dan menutupkan ke tubuh Saksi-1, pada saat itu Saksi-1 menjelaskan kalau dirinya dipukul, dibenturkan ke tembok, dicekik hingga Saksi tidak sadarkan diri dan Saksi-1 juga menyatakan kalau vaginanya sakit.
8
4.
Bahwa ketika Saksi masuk ke dalam rumah yang ada dalam rumah hanya Terdakwa sendiri dan Saksi-1, pada saat Saksi masuk ke dalam rumah kontrakan Terdakwa, Terdakwa sedang berada di depan rumahnya bercerita di depan orang-orang dengan memegang kayu dan apa yang dibicarakan Saksi tidak tahu, adapun kayu yang dipegang digunakan untuk apa Saksi juga tidak tahu.
5.
Bahwa yang Saksi ketahui penyebab Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 dikarenakan Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir kepada Saksi-1 karena Terdakwa mempunyai perempuan/wanita simpanan yang pernah tidur satu rumah dengan Terdakwa di rumah kostnya di Suli Atas Kec. Salahutu Kab. Malteng.
6.
Bahwa sebelum kekerasan fisik yang dilakukan Terdakwa pada Saksi-1 pada tanggal 17 Januari 2012 di rumah kost di Desa Suli Atas Kec. Salahutu Kab. Malteng, Terdakwa juga pernah melakukan hal yang sama pada tanggal 24 Desember 2011 namun permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan akan tetapi Terdakwa kembali mengulangi perbuatannya.
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa para Saksi selanjutnya tidak hadir dipersidangan walaupun telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan perundang-undangan, atas persetujuan Terdakwa Oditur Militer membacakan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik sebagai berikut : Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
FREDDY TENTUA Wiraswasta Ambon, 18 Pebruari 1978. Laki-laki Indonesia Kristen Protestan. Desa Suli Kampung Larike RW 039 Kec. Salahutu Malteng.
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut
:
1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2011 saat Terdakwa mengontrak rumah tepatnya disebelah rumah Saksi di Desa Suli Kampung Larike akan tetapi tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa Saksi pada tanggal 17 Januari 2012 saat sedang duduk di teras rumah di Desa Suli Kampung Larike RT/RW. 039 Kec. Salahutu Malteng mendengar Saksi-1 (isteri Terdakwa) dan anak Terdakwa A.n. Sdri. Dian Narwadan masuk dari pintu dapur belakang rumah dan ada Saudari Terdakwa yang biasa dipanggil
9 Sdri. Nona baru datang dari Tual selanjutnya Saksi mendengar Saksi-1 bertanya kepada Sdri. Nona, ”Nona, kapan datang, datang naik apa?” selanjutnya dijawab Sdri. Nona, ”datang dengan kapal Ciremai”, selanjutnya Saksi-1 bertanya kembali, ”datang bikin apa” akan tetapi Sdri. Nona tidak menjawab membuat Saksi-1 marahmarah kepada Terdakwa sambil berkata kepada Terdakwa, ”oh, ini sudah selama ini ose simpan perempuan, ini bukti sudah”, kemudian Saksi-1 sambil berteriak berdiri di sebelah sudut teras rumah menelepom piket Pomdam XVI/Pattimura melihat Saksi-1 menelepon Piket Pomdam Terdakwa bertanya sebanyak 4 (empat) kali pada Saksi-1, ”seng kenal dia?”, dan dijawab Saksi-1 ”seng kenal” dan Terdakwa menjawab ”terima kasih”, selanjutnya Saksi-1 memaki-maki Terdakwa membuat Terdakwa merasa malu selanjutnya Terdakwa menarik Saksi-1 masuk ke daam rumah dan Saksi mendengar suara bunyi bantingan dari dalam rumah kontrakan Terdakwa selanjutnya Saksi mendengar teriakan Saksi1 dari dalam rumah yang mengatakan kalau kemaluan Saksi-1 sakit selanjutnya saat Terdakwa membuka pintu rumah Saksi melihat Terdakwa keluar dari dalam rumah membawa pisau sambil berkata kepada Saksi, ”bu kalau seng cepat beta korban”, dan saat itu Saksi sempat melihat dari luar kondisi Saksi-1 sudah dalam keadaan telanjang kemudian Terdakwa memanggil orangorang yang ada di luar rumah untuk masuk menutupi kemaluan Saksi-1 selanjutnya 2 (dua) orang anggota Provoost Rindam XVI/Pattimura masuk kedalam rumah. 3.
Bahwa Terdakwa selanjutnya menyerahkan pisau tersebut pada anggota Provost Rindam XVI/Pattimura kemudian Saksi melihat anak Terdakwa A.n. Sdri. Dian Narwadan (Saksi-2) memecahkan botol diatas batu dan mengancam pecahan botol kearah leher Terdakwa akan tetapi saat itu anggota Provost berhasil menggagalkan perbuatan tersebut dan membawa Terdakwa untuk diamankan ke Rindam XVI/Pattimura selanjutnya datang mobil ambulans membawa Saksi-1 ke rumah sakit.
4.
Bahwa Saksi tidak mengetahui dengan alat apa Terdakwa menganiaya Saksi-1 dan apa penyebab sehingga Terdakwa tega menganiaya Saksi-1 namun yang Saksi ketahui Terdakwa saat itu membawa pisau yang diambil dari tangan Saksi-1 dikarenakan Saksi-1 akan menikam Terdakwa dan Saksi tidak berani berbuat apa-apa karena tidak mau mencampuri urusan rumah tangga orang lain.
5.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa dan Saksi-1 hidup sebagai pasangan suami isteri namun Saksi tidak mengetahui sudah menikah secara resmi atau tidak dan keseharian keduanya di mata masyarakat di Desa Larike Suli Atas selama ini baik-baik saja namun jika Saksi-1 marah sering mengeluarkan makian terhadap Kesatuan Terdakwa.
Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
yang
dibacakan
tersebut,
Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin
: : : :
BERNADINA NARWADAN Pelajar SMA Kelas 2 Ambon, 23 Pebruari 1995. Perempuan
Terdakwa
10 Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : :
Indonesia Kristen Khatolik. Larike Suli Atas.
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan Saksi-1 (Sdri. Everesta Rahawarin) karena keduanya adalah bapak dan ibu Saksi.
2.
Bahwa pada tanggal 17 Januari 2012 sekira pukul 16.00 Wit. Saksi bersama ibu Saksi yakni Sdri. Everesta Rahawarin (Saksi1) dan Terdakwa yang adalah bapak Saksi baru pulang dari Pomdam XVI/Pattimura untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga kedua orang tua Saksi dan permasalahan tersebut sudah selesai damai da kedua orang tua Saksi kembali rujuk selanjutnya Saksi dengan Saksi-1 sama-sama pulang menuju ke rumah di Suli Atas Kec. Salahutu Maluku Tengah dengan menggunakan sepeda motor sedangkan Terdakwa pulang sendiri dengan menggunakan angkutan umum (mobil angkot).
3.
Bahwa sesampainya di rumah Saksi memarkirkan sepeda motor di halaman rumah sedangkan Saksi-1 masuk lewat pintu dapur kemudian Saksi mendengar Saksi-1 berteriak dan saat itu Saksi masuk melihat seorang perempuan yang diketahui bernama Sdri. Nona berlari keluar pintu depan dan saat itu Saksi melihat Saksi-1 menelepon piket Pomdam XVI/Pattimura memberitahukan hal tersebut namun saat Saksi-1 sedang menelepon Terdakwa yang saat itu berada diteras rumah tetangga datang dan merampas Hand Phone (HP) ditangan Saksi-1 sambil menarik tangan Saksi1 masuk ke dalam rumah selanjutnya Terdakwa memukul Saksi-1 dengan cara menampar muka Saksi-1 dengan tangan terbuka sebanyak 1 (Satu) kali hingga terjatuh dan saat itu Saksi melihat luka lebam pada kepala dan leher sebelah kiri kemudian Saksi hendak menolong akan tetapi Terdakwa mengancam dengan berkata, ”kalian jangan tolong mama kalau tolong kalian mati bersama dengan mamamu”, kemudian karena takut Saksi pergi menggunakan sepeda motor memanggil oma Saksi An. Martina Rahawarin (Saksi-3) di Suli Atas Kec. Salahutu Maluku Tengah selanjutnya saat kembali ke rumah Saksi mendapati Saksi-1 sudah berbaring pingsan di dalam rumah tanpa menggunakan pakaian dan Saksi melihat ada darah di celana dalam Saksi-1.
4.
Bahwa setelah menganiaya Saksi-1 saat itu Terdakwa sengaja membuka pintu rumah hingga membuat warga sekitar rumah di Larike Suli Atas melihat kejadian tersebut dan tidak ada warga yang berani menolong karena takut dan saat itu Terdakwa tidak ada rasa penyesalan ataupun rasa malu.
5.
Bahwa saat Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 tidak dalam keadaan mabuk dan menggunakan pakaian preman/biasa dan yang Saksi ketahui Terdakwa sudah seringkali
11
melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 sejak Terdakwa pindah tugas dari Kodim 1503/Tual ke Ambon dan permasalahannya dikarenakan Terdakwa tidak pernah memberi nafkah (uang gaji) pada Saksi-1 sejak bulan Nopember 2011 sampai dengan sekarang karena uang gaji Terdakwa habis untuk main judi dan Terdakwa punya wanita simpanan akan tetapi Terdakwa malah menuduh Saksi-1 berselingkuh padahal hal tersebut tidak benar. 6.
Bahwa bukan hanya Saksi-1 yang mengalami penganiayaan namun Saksi juga pernah dianiaya Terdakwa karena duduk dibelakang dapur bersama tetangga dan dilaporkan ke orang Rindam dengan tuduhan Saksi bersama laki-laki di dalam kamar.
7.
Bahwa saat Saksi-1 dibawa ke KSA Rindam XVI/Pattimura untuk pengobatan saat itu Saksi melihat perempuan yang bernama Sdri. Nona tersebut berada di dalam rumah sedang menggendong adik Saksi akan tetapi Saksi tidak mengenal perempuan itu namun menurut tetangga kalau perempuan tersebut masih ada hubungan saudara dengan Terdakwa.
Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
yang
dibacakan
tersebut,
Terdakwa
Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
YULIANA RAHAWARIN Tidak ada. Ambon, 06 Juli 1993. Perempuan Indonesia Kristen Katolik. Desa Suli Atas Kec. Salahutu Malteng.
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dan Saksi-1 sejak lama karena Saksi-1 adalah Tante Saksi dan masih ada hubungan keluarga dengan keduanya.
2.
Bahwa Saksi melihat secara langsung Terdakwa pada saat melakukan penganiyaan terhdap Saksi-1 pada tanggal 17 januari 2012 sekira pukul 16.00 Wit. saat itu Saksi akan berangkat ke Desa Tial tempat saudara Saksi An. Sdri. Betty dan sempat melintas di depan rumah kost Terdakwa di Desa Suli Atas Kec. Salahutu Kab. Malteng kemudian Saksi mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah kost Terdakwa karena merasa curiga Saksi berusaha membuka pintu rumah namun semua pintu dalam keadaan terkunci selanjutnya Saksi berusaha melihat dari jendela kamar yang terbuka Terdakwa sedang memukul Saksi-1 pada
12 bagian kepala dengan menggunakan kepalan tangan kanan dan kiri masing-masing sebanyak 1 (Satu) kali dan pada bagian kepala samping kanan sebanyak 2 (Dua) kali. 3.
Bahwa Saksi melihat setelah Terdakwa memukul Saksi-1 kemudian Terdakwa mengangkat kedua kaki Saksi-1 hingga badan tergantung dengan posisi kepala dibawah selanjutnya Terdakwa melempar tubuh Saksi-1 kearah tembok kamar namun merasa tidak puas Terdakwa menyeret tubuh Saksi-1 sambil merobek-robek baju dan celana yang saat itu dipakai Saksi-1 hingga membuat Saksi-1 tanpa busana (telanjang bulat) dan dalam kondisi tanpa busana Terdakwa mengambil sebuah alat semacam benda tumpul berwarna hitam dengan ukuran panjang sekitar 20 cm yang diselipkan di belakang pinggang kemudian Terdakwa memasukkan benda tersebut ke lubang vagina Saksi-1 hingga vagina Saksi-1 banyak mengeluarkan darah.
4.
Bahwa setelah menusuk kemaluan Saksi-1 kemudian Terdakwa mencabut benda tersebut dari kemaluan Saksi-1 selanjutnya Terdakwa membuka pintu rumah kost dan saat Saksi berusaha masuk menolong Saksi-1 Terdakwa berkata kepada Saksi dan menunjukkan alat yang digunakan Terdakwa menusuk kemaluan Saksi-1 sambil berkata ”Lihat ini, kamu pergi panggil anggota Pom, anggota yang piket dan mama untuk datang dan membawanya ke rumah sakit”, selanjutnya saat itu datang anggota piket Rindam XVI/Pattimura membawa Terdakwa untuk diamankan ke pos piketan Rindam XVI/Pattimura dan menolong Saksi-1 untuk dibawa ke rumah sakit.
5.
Bahwa saat kejadian penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1 saat itu tidak ada orang lain yang menyaksikan namun saat selesai melakukan penganiyaan banyak tetangga/warga sekitar tempat tinggal Terdakwa datang menolong dan ikut membantu Saksi-1 ke rumah sakit RST Tk. III Ambon diantaranya Saksi-3 (Sdri. Martina Rahawarin) yang adalah ibu kandung Saksi-1 dan Saksi-2 (Sdri. Bernadina Narwadan) anak Saksi-1 dan Terdakwa.
6.
Bahwa Saksi tidak mengetahui apa penyebab Terdakwa tega melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 yang adalah isterinya sendiri namun Saksi mengetahui akibat dari penganiayaan tersebut Saksi-1 mengalami pendarahan pada bagian vagina dan luka benjol pada bagian kepalanya.
Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
yang
dibacakan
tersebut,
Saksi-6 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin
: : : :
NONCE TATUHEI Ibu Rumah Tangga. Ambon, 13 Maret 1985. Perempuan
Terdakwa
13
Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : :
Indonesia Kristen Protestan. Desa Wayari Tial Kec. Salahutu Kab. Malteng.
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena bertetangga sejak Saksi mengontrak rumah di Desa Wayari Tial akan tetapi tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa pada tanggal 17 Januari 2012 sekira pukul 16.00 Wit saat Saksi sedang berada di rumah saat itu Saksi mendengar suara ribut-ribut di rumah Terdakwa hingga membuat Saksi keluar rumah dan masuk melalui pintu belakang rumah Terdakwa dan saat masuk Saksi melihat keadaan dalam rumah berantakan dengan kain gorden terjatuh dilantai kemudian Saksi melihat Saksi-1 sudah terlentang dilantai dalam keadaan pingsan tanpa busana (telanjang) di ruang tamu kemudian Saksi menutupi tubuh Saksi-1 menggunakan kain gorden kamar serta memakaikan celana pendek dan yang berada dalam rumah saat itu Sdri. Martina Rahawarin (Saksi-3) dan Saksi-2 (Sdri. Bernadina Narwadan) sementara itu pintu depan rumah Terdakwa dalam keadaan terbuka namun tidak ada yang berani menolong karena takut.
3.
Bahwa saat Terdakwa melakukan penganiayaan Saksi tidak melihat secara langsung kejadian tersebut karena saat itu Saksi masih di luar rumah namun Saksi melihat saat kejadian Terdakwa menggunakan pakaian bebas (preman) namun Terdakwa tidak menggunakan senjata tajam maupun senjata api.
4.
Bahwa Saksi saat itu melihat 2 (Dua) orang anggota Rindam XVI/Pattimura datang dengan menggunakan pakaian PDL loreng yang satu Saksi kenal bernama Sdr. Lodwik sedangkan anggota yang satunya lagi tidak Saksi kenal kemudian kedua anggota Rindam tersebut mengangkat Saksi-1 dan dinaikkan ke dalam mobil ambulans menuju KSA Rindam XVI/Pattimura dengan ditemani oleh orang tua Saksi-1 yakni Saksi-3 (Sdri. Martina Rahawarin) dan anak Saksi-1 Sdri. Bernadina Narwadan(Saksi-2) kemudian Terdakwa dibawa ke pos piket Rindam XVI/Pattimura.
5.
Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab Terdakwa menganiaya Saksi-1 namun akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 mengalami sakit pada bagian kepala sebelah kiri dan sakit pada bagian kemaluannya.
Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
yang
dibacakan
tersebut,
Terdakwa
14
Saksi-7 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
FELDRI LATUMAHENA. Wiraswasta Ambon, 30 Juni 1992. Laki-laki Indonesia Kristen Protestan. Desa Suli Kampung Larike RW 039 Kec. Salahutu Malteng.
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2011 saat Terdakwa mengontrak rumah disekitar rumah Saksi yang berjarak 50 meter dengan rumah Terdakwa di Desa Suli Kampung Larike akan tetapi tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa pada tanggal 17 Januari 2012 sekira pukul 17.00 Wit. saat Saksi baru pulang kerja hendak melewati rumah kontrakan Terdakwa saat itu Saksi melihat Terdakwa baru keluar dari rumahnya dengan membawa sebilah pisau dan memberikannya pada anggota Provost Rindam XVI/Pattimura untuk diamankan kemudian Saksi mendengar teriakan dari dalam rumah Terdakwa namun Saksi hanya diam saja tidak berani mendekat karena merupakan masalah rumah tangga orang namun saat itu Terdakwa membuka pintu depan rumah kontrakannya membuat Saksi dapat melihat dari jalan depan rumah kondisi Saksi-1 saat itu tidak memakai celana dan yang berada didalam rumah saat itu adalah keponakan Saksi-1 yang bernama Sdri. Uly dan sebagian tetangga/warga sekitar rumah kemudian Terdakwa kembali menutup pintu rumah dan Terdakwa berdiri diluar sambil memanggil ibu-ibu yang berada di luar rumahnya untuk menutup kemaluan Saksi-1 dengan kain dan pada saat itu Saksi melihat anak Terdakwa A.n. Sdri. Dian Narwadan (Saksi-2) memecahkan botol bir di tiang jemuran untuk menikam Terdakwa sambil berteriak memaki-maki Terdakwa namun datang anggota Provost Rindam XVI/Pattimura menarik tangan kanan Saksi-2 dan mengambil botol bir selanjutnya membawa Terdakwa ke Pos Rindam XVI/Pattimura untuk diamankan.
3.
Bahwa Saksi tidak melihat secara langsung penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap Saksi-1 karena Saksi saat itu baru selesai kerja yang secara kebetulan melewati rumah kontrakan Terdakwa selanjutnya Saksi tidak mengetahui penyebab Terdakwa menganiaya Saksi-1 dan dengan alat apa Terdakwa melakukan penganiayaan.
4.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa dan Saksi-1 adalah suami isteri dan tidak pernah Saksi mendengar atau melihat selama ini Terdakwa dan Saksi-1 sering bertengkar.
15 5.
Bahwa Saksi saat kejadian tersebut melihat bersama-sama dengan masyarakat kampung di Larike Desa Suli Atas Kec. Salahutu Malteng.
Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya.
yang
dibacakan
tersebut,
Terdakwa
Saksi-8 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
HERMAN LATUMAERISSA Wiraswasta Larike, 25 Mei 1985. Laki-laki Indonesia Kristen Protestan. Desa Suli Kampung Larike RW 039 Kec. Salahutu Malteng.
Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Terdakwa mengontrak rumah di Desa Suli Kampung Larike akan tetapi tidak ada hubungan keluarga.
2.
Bahwa pada tanggal 17 Januari 2012 sekira pukul 16.00 Wit. Saksi dan beberapa warga Desa Kampung Larike RT/RW 039 Kec. Salahutu Malteng sedang duduk di teras rumah Saksi-7 (Sdr. Fredy Tentua) kemudian Saksi melihat Saksi-1 dan Saksi-2 datang selanjutnya Saksi-1 bertanya kepada Sdri. Nona kapan datang dan dijawab kemarin dengan Kapal Ceremai selanjutnya Saksi-1 kembal bertanya untuk apa datang selanjutnya Saksi-1 keluar dan marah-marah pada Terdakwa dan menelepon piket Pomdam XVI/Pattimura kemudian Terdakwa bertanya sebanyak 3 (Tiga) kali pada Saksi-1, ”seng kenal dia?”, dan dijawab Saksi1 ”seng kenal” dan Terdakwa menjawab ”terima kasih” selanjutnya Terdakwa mengajak Saksi-1 masuk ke dalam rumah untuk berbicara baik-baik namun setelah di dalam rumah Saksi mendengar suara bunyi bantingan dari dalam rumah kontrakan Terdakwa.
3.
Bahwa Terdakwa saat membuka pintu rumah Saksi melihat kondisi Saksi-1 sudah tidak mengenakan pakaian (telanjang bulat) selanjutnya Terdakwa sambil memegang sebilah pisau berkata pada orang-orang yang ada saat itu di teras rumah kalau Terdakwa tidak cepat maka Terdakwa yang menjadi korban penikaman yang dilakukan Saksi-1 selanjutnya datang keponakan Saksi-1 An. Sdri. Uly (Saksi-4) dan Terdakwa mengatakan pada Saksi-4 untuk masuk kedalam rumah dan melihat kondisi Saksi-1 kemudian saat itu Sdri. Dian Narwadan
16 (Saksi-2) menodongkan pecahan botol bir kearah leher Terdakwa sambil memaki-maki Terdakwa akan tetapi tindakan tersebut berhasil diamankan anggota Provost dan membawa Terdakwa ke Rindam XVI/Pattimura kemudian dengan mobil ambulans membawa Saksi-1 ke rumah sakit. 4.
Bahwa Saksi tidak melihat secara langsung Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 dan Saksi tidak berani menghampiri karena tidak mau mencampuri urusan rumah tangga orang lain namun Saksi melihat saat itu Terdakwa menggunakan pakaian sipil/bebas.
5.
Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa dan Saksi-1 hidup sebagai suami isteri namun Saksi tidak mengetahui sudah menikah secara resmi atau tidak dan keseharian keduanya di mata masyarakat di Desa Larike Suli Atas selama ini baik-baiksaja namun jika Saksi-1 marah sering mengeluarkan makian terhadap Satuan Terdakwa.
Atas keterangan Saksi membenarkan seluruhnya Menimbang
:
yang
dibacakan
tersebut,
Terdakwa
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 1991 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Pattimura Suli Kec. Salahutu Kab. Malteng setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan kecabangan Infanteri di Rindam XVI/Pattimura dan ditempatkan untuk pertama kali di Yonif 731/Kabaresi sampai dengan tahun 2002 kemudian dipindahtugaskan ke Kodim 1503/Tual selama 7 (Tujuh) tahun dan pada tahun 2009 dipindahtugaskan ke Rindam XVI/Pattimura dengan pangkat Sertu NRP.391033719169 jabatan Wadan Kelas Bati Muda Kijar C sampai sekarang.
2.
Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 di Suli pada tahun 1994 selanjutnya Terdakwa menikah dengan Saksi-1 Sdri. Everesta Rahawarin pada tahun 1998 di Masohi dan dari pernikahan tersebut keduanya telah dikaruniai 6 (Enam) orang anak, 2 (Dua) orang anak meninggal dan 4 (Empat) orang masih hidup.
3.
Bahwa Terdakwa sebelumnya pernah berurusan dengan pihak yang berwajib dalam kasus asusila pada tahun 1993/1994 saat Terdakwa masih berdinas di Batalyon 731/Kabaresi dan permasalahan tersebut Terdakwa diberi sanksi oleh Kesatuan Yonif 733/Masariku berupa penundaan kepangkatan selama 4 (Empat) periode.
4.
Bahwa Terdakwa selama membina rumah tangga dengan Saksi-1 (Sdri. Everesta Rahawarin) sering terjadi pertengkaran selama Terdakwa pindah tugas dari Kesatuan lama di Yonif 731/Kabaresi
17 ke Kodim 1503/Tual pada tahun 2002 dan penyebabnya antara lain Saksi-1 selalu menciptakan suasana yang tidak menyenangkan di dalam rumah tangga dimana saat Terdakwa sedang bertugas dinas luar Saksi-1 pergi ke Ambon tanpa sepengetahuan Terdakwa dan hal tersebut sudah berulang kali dilakukan. 5.
Bahwa pada tanggal 17 Januari 2012 Terdakwa bersama Saksi-1 Saksi-2 dan ibu mertua Terdakwa An. Sdri. Martina Rahawarin (Saksi-3) saat itu baru pulang dari Pomdam XVI/Pattimura menyelesaikan permasalahan rumah tangga Terdakwa yang pernah dilaporkan Saksi-1, setelah dari kantor Pomdam XVI/Pattimura Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 pulang ke rumah Saksi-3 di Desa Ware Suli Atas sedangkan Terdakwa pulang ke rumah kontrakan di Desa Pengungsi Larike Suli Atas, sekira pukul 17.30 Wit. Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi3 dan keponakan Terdakwa An. Sdri. Yuliana Rahawarin (Saksi-4) datang juga ke tempat kontrakan Terdakwa dengan tujuan merusak rumah yang sedang Terdakwa tempati dan saat dirumah Saksi-1 masuk melalui pintu belakang dan melihat saudara Terdakwa An. Sdri. Nona sedang istirahat di lantai ruang tamu dengan menggunakan pakaian lengkap dan saat itu Terdakwa sedang berada di rumah tetangga selanjutnya Saksi-1 bertanya pada Sdri. Nona kapan datang dan maksud kedatangannya dan dijawab Sdri. Nona kalau kedatangannya menggunakan Kapal Ciremai selanjutnya Saksi-1 kembali bertanya pada Sdri. Nona siapa yang menyuruh datang akan tetapi tidak dijawab Sdri. Nona melainkan keluar lewat pintu depan selajutnya Saksi-1 menelepon piket Pomdam XVI/Pattimura melaporkan kalau Terdakwa menyimpan perempuan/isteri piaraan didalam rumah.
6.
Bahwa saat Saksi-1 sedang menelepon piket Pomdam saat itu Terdakwa melihat Saksi-1 merusak rumah kost Terdakwa dengan cara dilempari dengan batu selanjutnya Terdakwa memegang kedua tangan Saksi-1 dari depan dan membawanya masuk ke dalam rumah akan tetapi saat Terdakwa baru mau melangkah masuk Saksi-1 menikam Terdakwa diarah kepala dengan menggunakan pisau/jenis pisau pramuka namun Terdakwa berhasil menghindar dan menangkap tangan Saksi-1 dan menjatuhkan tubuh Saksi-1 ke lantai rumah hingga kepala Saksi1 terbentur tembok rumah dan pantatnya terbentur lantai hingga Saksi-1 tidak sadarkan diri.
7.
Bahwa Terdakwa selanjutnya keluar rumah sambil memegang pisau yang digunakan Saksi-1 untuk menikam Terdakwa dan menyerahkan pada Piket Rindam XVI/Pattimura An. Sertu Samal yang saat itu sudah berada di rumah kost Terdakwa selanjutnya Terdakwa melihat Saksi-4 berlari masuk ke dalam rumah kemudian Terdakwa menyuruh Saksi-4 mengambil minyak gosok/balsem/minyak kayu putih untuk dioleskan ke bagian tubuh
18 Saksi-1 agar siuman akan tetapi saat itu Saksi-2 (Sdri. Dian Narwadan) dari arah belakang menyerang Terdakwa menggunakan pecahan botol bir namun aksi tersebut berhasil diamankan Pa Piket An. Kapten Inf. Lodik Ohoiwutun kemudian setelah kejadian tersebut Saksi-1 berteriak dari dalam rumah kalau kemaluan Saksi-1 ditikam Terdakwa dengan pisau namun beberapa menit kemudian Saksi-1 kembali berteriak kalau kemaluannya bukan ditikam Terdakwa dengan pisau melainkan menggunakan kayu setelah mendengar hal tersebut Terdakwa segera masuk kedalam rumah kost dan melihat Saksi-1 sudah setengah telanjang selanjutnya Terdakwa menutup pintu dan menyuruh ibu-ibu diantaranya Usi Nona dan Ibu Tatuhey (Saksi-5) masuk lewat pintu belakang untuk menutup badan Saksi-1 kemudian Terdakwa dibawa ke Rindam XVI/Pattimura untuk diamankan bersama dengan barang bukti pecahan botol bir dan pisau.
Menimbang
:
8.
Bahwa pertengkaran yang terjadi antara Terdakwa dengan Saksi1 dikarenakan Saksi-1 menuduh Terdakwa menyimpan perempuan/isteri simpanan di dalam rumah kost akan tetapi tuduhan tersebut tidak benar karena perempuan yang bernama Sdri. Nona tersebut masih ada hubungan keluarga dimana orang tua Sdri. Nona dan orang tua Terdakwa masih saudara kandung dan Saksi-1 pun mengenal Sdri. Nona dan saat itu Terdakwa memanggil Sdri. Nona yang beralamat tinggal di Desa Un Kab. Malra untuk datang ke Ambon dengan tujuan mengambil anak Terdakwa untuk dibawa ke Tual.
9.
Bahwa Terdakwa saat terjadi pertengkaran dengan Saksi-1 Terdakwa tidak melakukan pemukulan atau pun tindakan lain hanya Terdakwa menjatuhkan tubuh Saksi-1 ke lantai rumah dengan menggunakan kedua tangan dan Terdakwa juga tidak pernah menelanjangi dan menusuk vagina Saksi-1 hingga terluka dan berdarah karena pada saat pertengkaran terjadi Terdakwa dalam keadaan sadar dan tidak dalam pengaruh minuman keras.
Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan berupa : Surat - surat : -
-
1 (Satu) lembar foto copy Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 An. Ny. Everesta Rahawarin dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon yang ditandatangangi oleh dr. Novi Chandra. 1 (Satu) lembar foto copy Surat Pengaduan Sdri. Everesta Rahawarin bulan Januari 2012. 1 (Satu) lembar foto copy Kartu Penunjuk Isteri An. Everesta Rahawarin dari Ajendam XVI/Pattimura.
19 Yang telah diperlihatkan dan dibacakan serta telah diterangkan kepada Terdakwa sebagai barang bukti dalam perkara ini dan ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1.
Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 1991 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Pattimura Suli Kec. Salahutu Kab. Malteng, lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kecabangan Infanteri di Rindam XVI/Pattimura dan ditempatkan untuk pertama kali di Yonif 731/Kabaresi sampai dengan tahun 2002 kemudian dipindahtugaskan ke Kodim 1503/Tual selama 7 (Tujuh) tahun dan pada tahun 2009 dipindahtugaskan ke Rindam XVI/Pattimura dengan pangkat Sertu NRP.391033719266 jabatan Wadan Kelas Bati Muda Kijar C sampai sekarang.
2.
Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 di Suli pada tahun 1991 selanjutnya Terdakwa menikah dengan Saksi-1 Sdri. Everesta Rahawarin pada tahun 1998 di Masohi dan dari pernikahan tersebut keduanya telah dikaruniai 6 (Enam) orang anak, 2 (Dua) orang meninggal dan 4 (Empat) orang anak masih hidup.
3.
Bahwa benar Terdakwa pernah terlibat dalam kasus asusila pada tahun 1993/1994 saat Terdakwa masih berdinas di Batalyon 731/Kabaresi dan permasalahan tersebut Terdakwa diberi sanksi oleh Kesatuan Yonif 733/Masariku.
4.
Bahwa benar Terdakwa selama membina rumah tangga dengan Saksi-1 (Sdri. Everesta Rahawarin) sering terjadi pertengkaran selama Terdakwa pindah tugas dari Kesatuan lama di Yonif 731/Kabaresi ke Kodim 1503/Tual pada tahun 2002 dan penyebabnya antara lain Saksi-1 selalu menciptakan suasana yang tidak menyenangkan di dalam rumah tangga dimana saat Terdakwa sedang bertugas dinas luar Saksi-1 pergi ke Ambon tanpa sepengetahuan Terdakwa dan hal tersebut sudah berulang kali dilakukan.
5.
Bahwa benar sebelumnya juga Terdakwa sudah seringkali melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 yakni sejak tahun 2003 saat Terdakwa masih berdinas di Kodim 1503/Tual karena Terdakwa sering main judi dan tidak pernah memberi gaji untuk Saksi-1 sehingga hal ini pernah Saksi-1 laporkan kepada Satuan
20 Terdakwa di Rindam XVI/Pattimura tetapi permasalahannya dapat diselesaikan dan Terdakwa membuat Surat Pernyataan tidak lagi melakukan kekerasan fisik dan memberikan hak-hak Saksi-1 berupa gaji. 6.
Bahwa benar pertengkaran yang terjadi antara Terdakwa dengan Saksi-1 juga dikarenakan Saksi-1 menuduh Terdakwa menyimpan perempuan/isteri simpanan di dalam rumah kost akan tetapi tuduhan tersebut tidak benar karena perempuan yang bernama Sdri. Nona tersebut masih ada hubungan keluarga dimana orang tua Sdri. Nona dan orang tua Terdakwa masih saudara kandung dan Saksi-1 pun mengenal Sdri. Nona dan saat itu Terdakwa memanggil Sdri. Nona yang beralamat tinggal Desa Un Kab. Malra untuk datang ke Ambon dengan tujuan mengambil anak Terdakwa untuk dibawa ke Tual.
7.
Bahwa benar pada tanggal 17 Januari 2012 Terdakwa bersama Saksi-1 juga Saksi-2 dan ibu mertua Terdakwa An. Sdri. Martina Rahawarin (Saksi-3) saat itu baru pulang dari Pomdam XVI/Pattimura menyelesaikan permasalahan rumah tangga Terdakwa yang pernah dilaporkan Saksi-1, setelah dari kantor Pomdam XVI/Pattimura Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan Saksi-3 pulang ke rumah Saksi-3 di Desa Ware Suli Atas sedangkan Terdakwa pulang ke rumah kontrakan di Desa Pengungsi Larike Suli Atas, sekira pukul 17.30 Wit. Saksi-1 bersama Saksi-2, Saksi-3 dan keponakan Terdakwa An. Sdri. Yuliana Rahawarin (Saksi-4) datang juga ke tempat kontrakan Terdakwa dengan tujuan merusak rumah yang sedang Terdakwa tempati dan saat dirumah Saksi-1 masuk melalui pintu belakang dan melihat saudara Terdakwa An. Sdri. Nona sedang istirahat di lantai ruang tamu dengan menggunakan pakaian lengkap dan saat itu Terdakwa sedang berada di rumah tetangga selanjutnya Saksi-1 bertanya pada Sdri. Nona kapan datang dan maksud kedatangannya dan dijawab Sdri. Nona kalau kedatangannya menggunakan Kapal Ciremai selanjutnya Saksi-1 kembali bertanya pada Sdri. Nona siapa yang menyuruh datang akan tetapi tidak dijawab Sdri. Nona melainkan keluar lewat pintu depan selajutnya Saksi-1 menelepon piket Pomdam XVI/Pattimura melaporkan kalau Terdakwa menyimpan perempuan/isteri piaraan didalam rumah.
8.
Bahwa benar pada saat Saksi-1 menelepon Piket Pomdam XVI/Pattimura Terdakwa datang memegang tangan Saksi-1 sambil menarik dan keduanya masuk kedalam dan menutup pintu rumah selanjutnya Terdakwa memukul Saksi-1 di ruang tamu dengan cara tubuh Saksi-1 diangkat dan dibenturkan ke dinding hingga terjatuh selanjutnya Terdakwa memukul Saksi-1 dengan tangan mengepal mengenai telinga sebelah kiri selanjutnya Saksi1 diseret kedalam kamar belakang dan dipukuli pada bagian kepala sebelah kiri selanjutnya Terdakwa mengangkat lagi Saksi1 dan dilemparkan ke dinding kamar hingga Saksi-1 terjatuh dan kepala terbentur di dinding kemudian Terdakwa dengan menggunakan kaki menyikut bagian paha Saksi-1.
21
Menimbang
:
9.
Bahwa benar pada saat Saksi-1 terjatuh Terdakwa menarik baju Saksi-1 hingga terangkat keatas dan membuka pakaian Saksi-1 hingga Saksi-1 hanya menggunakan pakaian dalam (celana dalam) selanjutnya Terdakwa mencekik leher Saksi-1 dan menunjukkan sebuah benda (kayu) berwarna hitam sepanjang 20 cm dan menusukkan benda tersebut kedalam kemaluan (vagina) sambil berkata, ”ini yang suka jalan dengan motor”, kemudian Saksi-1 berteriak meminta tolong kepada masyarakat yang pada saat kejadian sempat melihat dari luar jendela kamar.
10.
Bahwa benar berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon menerangkan bahwa hasil pemeriksaan Ny. Everesta Rahawarin dalam keadaan sadar, dengan keadaan vagina nyeri akibat ditusuk, pinggang nyeri dengan benjolan di kepala akibat kekerasan benda tumpul.
Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menangapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan sebagaimana dituangkan Oditur Militer dalam tuntutannya. Namun mengenai pemidanaannya Majelis Hakim akan mempertimbangkan lebih lanjut dibawah ini.
Menimbang
:
Bahwa mengenai tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu Unsur kedua Unsur ketiga
Menimbang
:
: “Setiap orang”. : “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik”. : “Dalam lingkup rumah tangga”.
Bahwa mengenai Dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1.
Unsur kesatu
:
“Setiap orang”.
Yang dimaksud dengan “Setiap orang” adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang tunduk kepada UU dan Hukum Negara Republik Indonesia termasuk diri Terdakwa. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan ke persidangan dapat diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1).
Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 1991 melalui pendidikan Secata di Rindam XVI/Pattimura Suli Kec. Salahutu Kab. Malteng setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan
22 kecabangan Infanteri di Rindam XVI/Pattimura selanjutnya ditempatkan untuk pertama kali di Yonif 731/Kabaresi sampai dengan tahun 2002 kemudian dipindahtugaskan ke Kodim 1503/Tual selam 7 (Tujuh) tahun dan pada tahun 2009 dipindahtugaskan ke Rindam XVI/Pattimura sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat Sertu NRP.391033719266 jabatan Wadan Kelas Bati Muda Kijar C. 2).
Bahwa benar hal ini dikuatkan dengan adanya Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Danrindam XVI/Pattimura Nomor : Kep / 99 / IX / 2012 tanggal 18 September 2012, yang menyatakan Terdakwa sebagai seorang Prajurit TNI AD berpangkat Sertu NRP.391033719266 jabatan Wadan Kelas Bati Muda Kijar C.
3).
Bahwa benar Terdakwa sebagai prajurit TNI-AD adalah seorang warga negara Indonesia yang tunduk kepada aturan, peraturan hukum positif yang berlaku di negara RI.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu yaitu “Setiap orang” telah terpenuhi. 2.
Unsur kedua
: “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik”.
Bahwa yang dimaksud dengan “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik” adalah perbuatan yang dilakukan si pelaku/Terdakwa yang menggunakan tenaga atau kekuatan fisik terhadap orang lain (dalam hal ini ibunya, bapaknya, istrinya atau anaknya termasuk yang tinggal dalam rumah tangga tersebut) dengan tujuan membuat sakit, atau menderita, dengan cara-cara memukul, menendang, mencekik dan sebagainya yang semuanya dapat dikualifikasikan perbuatan kekerasan fisik. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan ke persidangan dapat diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1).
Bahwa benar setelah Saksi-1 dan Saksi-4 sampai di rumah Saksi-2 pada tanggal 17 Januari 2012 sekira pukul 17.30 Wit., keponakan Saksi-1 menyampaikan kepada Saksi-1 kalau di rumah kontrakan Terdakwa ada seorang perempuan (Sdri. Nova). Atas informasi tersebut Saksi-1 dan Saksi-4 langsung menuju ke rumah kontrakan Terdakwa, Saksi-1 masuk lewat pintu belakang dan Saksi4 masuk dari depan rumah.
2).
Bahwa benar Saksi-1 mendapatkan Sdri. Nova sedang tidur di kamar depan kemudian Saksi-1 membangunkannya dengan menggunakan kaki, setelah
23 Sdri. Nova terbangun Saksi-1 langsung menanyainya dengan nada keras dan marah sehingga Sdri. Nova langsung lari keluar dan Saksi-1 mengejarnya. 3).
Bahwa benar pada saat Saksi-1 mengejar Sdri. Nova sampai di luar rumah melihat Terdakwa yang sedang berada di depan rumah tetangga dengan orang lain, kemudian Saksi-1 marah-marah kepada Terdakwa dan hendak telpon ke Pomdam XVI/Pattimura, kemudian Terdakwa memegang kedua tangan Saksi-1 dan menyeretnya ke dalam rumah, setelah berada di dalam rumah Terdakwa menutup pintu dan menguncinya, pada saat itu Saksi-1 mengambil pisau yang berada di ruang tamu dan hendak menikamkan ke arah Terdakwa, namun oleh Terdakwa kedua tangan Saksi-1 dapat ditangkap dan Terdakwa membanting Saksi-1 ke tembok yang mengakibatkan kepala Saksi-1 membentur tembok dan Saksi-1 terlentang, selanjutnya Terdakwa memukul Saksi1 sebanyak 2 (Dua) kali, setelah itu Terdakwa melepas pakaian Saksi-1 hingga telanjang bulat sehingga Saksi-1 meronta dan melawannya, namun Terdakwa langsung memukul kepala Saksi-1 lagi sebanyak 2 (Dua) kali dan mencekiknya hingga Saksi-1 tidak sadarkan diri.
4).
Bahwa benar cara Terdakwa memukul Saksi-1 menggunakan tangan kanan mengepal tidak memakai alat.
5).
Bahwa benar berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon menerangkan bahwa hasil pemeriksaan Ny. Everesta Rahawarin dalam keadaan sadar, dengan keadaan vagina nyeri akibat ditusuk, pinggang nyeri dengan benjolan di kepala akibat kekerasan benda tumpul.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua yaitu “Yang melakukan perbuatan kekerasan fisik” telah terpenuhi. 3.
Unsur ketiga :“ Dalam lingkup rumah tangga”. Bahwa yang dimaksud “Dalam lingkup rumah tangga” adalah orang-orang yang ada dalam rumah tangga itu baik itu suami, istri, anak atau orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan suami, istri, anak karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan dan perwalian yang menetap dalam rumah tangga dan atau orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang dalam lingkup rumah tangganya dengan cara kekerasan fisik.
24 Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan ke persidangan dapat diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
1).
Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 di Suli pada tahun 1991 selanjutnya Terdakwa menikah dengan Saksi1 Sdri. Everesta Rahawarin pada tahun 1998 di Masohi dan dari pernikahan tersebut keduanya telah dikaruniai 6 (enam) orang anak.
2).
Bahwa benar sesuai KPI Nomor : 141/TA/XII/2000 tanggal 13 Desember 2000 yang dikeluarkan oleh Ajendam XVI/Pattimura Saksi-1 (Sdri. Everesta Rahawarin adalah istri Terdakwa dan sampai saat ini antara Terdakwa dan Saksi-1 belum pernah bercerai masih berstatus suami isteri dan akan membina keluarga yang lebih baik lagi.
3).
Bahwa benar pada saat Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 yaitu pada tanggal 17 Januari 2012 antara Terdakwa dan Saksi-1 berstatus suami isteri.
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua yaitu “Dalam lingkup rumah tangga” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan faktafakta yang diperoleh dalam persidangan, majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana.dalam dakwaan: “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ada alasan pemaaf atau alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena itu Terdakwa harus dihukum.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1.
Bahwa perbuatan Terdakwa melakukan penganiayaan kepada saksi-1 yang nota bene adalah Istrinya sendiri adalah tidak dibenarkan dengan alasannya apapun juga karena disamping melanggar norma-norma agama juga melanggar hukum dan Terdakwa adalah kepala rumah tangga yang seharusnya dapat mengayomi, melindungi dan memberikan contoh teladan dalam keluarganya bukan malah sebaliknya.
25
Menimbang
:
2.
Bahwa perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI umumnya dan khususnya kesatuan Terdakwa yaitu kesatuannya Batalyon 731/Kabaresi dalam pandangan masyarakat.
3.
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa saksi-1 mengalami kesakitan berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon menerangkan bahwa hasil pemeriksaan Ny. Everesta Rahawarin dalam keadaan sadar, dengan keadaan vagina nyeri akibat ditusuk, pinggang nyeri dengan benjolan di kepala akibat kekerasan benda tumpul
Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali kejalan yang benar, menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: Hal-hal yang meringankan : 1. 2.
Terdakwa bersikap sopan dan mengakui perbuatannya, sehingga memperlancar jalannya sidang. Terdakwa belum pernah dihukum.
Hal-hal yang memberatkan : 1.
2.
Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan 8 Wajib TNI terutama menjunjung tinggi kehormatan wanita dan dapat merusak citra TNI dimata masyarakat. Akibat perbuatan Terdakwa mengakibatkan saksi-1 mengalami kesakitan berdasarkan Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon menerangkan bahwa hasil pemeriksaan Ny. Everesta Rahawarin dalam keadaan sadar, dengan keadaan vagina nyeri akibat ditusuk, pinggang nyeri dengan benjolan di kepala akibat kekerasan benda tumpul
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum dibawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena dari hasil pemeriksaan perkara Terdakwa tidak ditemukan hal-hal yang dikhawatirkan Terdakwa akan melarikan diri atau mengulangi pebuatannya maka Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tidak perlu ditahan dan harus dibebaskan.
26 Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat - surat : -
-
1 (Satu) lembar foto copy Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 A.n. Ny. Everesta Rahawarin dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon yang ditandatangangi oleh dr. Novi Chandra. 1 (Satu) lembar foto copy Surat Pengaduan Sdri. Everesta Rahawarin bulan Januari 2012. 1 (Satu) lembar foto copy Kartu Penunjuk Isteri A.n. Everesta Rahawarin dari Ajendam XVI/Pattimura.
Adalah merupakan bukti sebagai hasil atau akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa oleh karena itu perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat
:
Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2004 dan ketentuan perundangundangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Yosep Emanuel Narwadan, Sertu Nrp. 3910337191269, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: “Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga“.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Penjara penjara : Selama 3 (Tiga) bulan dan 20 (Dua puluh) hari. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
tahanan
Menetapkan barang-barang bukti berupa Surat - surat : -
-
1 (Satu) lembar foto copy Visum Et Repertum Nomor : R/06/VER/I/2012 tanggal 31 Januari 2012 A.n. Ny. Everesta Rahawarin dari Rumah Sakit Tk. III 16.06.01 Ambon yang ditandatangangi oleh dr. Novi Chandra. 1 (Satu) lembar foto copy Surat Pengaduan Sdri. Everesta Rahawarin bulan Januari 2012. 1 (Satu) lembar foto copy Kartu Penunjuk Isteri An. Everesta Rahawarin dari Ajendam XVI/Pattimura.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.15.000,- (Lima belas ribu rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari tahanan.
27 Demikian diputuskan pada hari Selasa tanggal 13 Nopember 2012 didalam musyawarah Majelis Hakim oleh M. P. Lumbanradja, SH., Letnan Kolonel Chk Nrp. 34167 sebagai Hakim Ketua, serta Asmawi, SH., Mayor Chk Nrp. 548012 dan Mustofa, SH., Mayor Sus Nrp. 524423 sebagai Hakim Anggota I serta Hakim Anggota II, diucapkan pada hari dan tanggal yang sama yang sama oleh Hakim Ketua didalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur MIliter Purwoko, SH., M.Hum., Kapten Chk Nrp. 2920086461167, Penasihat Hukum Terdakwa M.R Panjaitan, SH., Kapten Chk Nrp. 11050021150378, Fathurrahman Yasir, SH., Letnan Satu Chk Nrp. 11080099271185 dan Panitera Khairudin, SH., Kapten Chk Nrp. 2910088600570 serta dihadapan Terdakwa dan umum.
Hakim Ketua Cap/ttd M. P. Lumbanradja, SH Letnan Kolonel Chk Nrp. 34167
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd
Ttd
Asmawi, SH Mayor Chk Nrp. 548012
Mustofa, SH Mayor Sus Nrp. 524423
Panitera Ttd Khairudin, SH Kapten Chk Nrp. 2910088600570 Untuk salinan yang sah Panitera
Khairudin, SH Kapten Chk Nrp. 2910088600570