1 PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN PUTUSAN Nomor : 68 – K / PM.I-07 / AD / X / 2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Sofyan Syarif Pratu / 31071427330785 Turwatum Poskes Malinau (sek.Operator computer) Denkesyah 06.04.01 Samarinda Makassar, 27 Juli 1985 Laki-laki Indonesia Islam Asrama TNI AD Jl. Milono Kota Samarinda Kaltim
Terdakwa ditahan oleh Hakim Ketua selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 26 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 26 Desember 2012 berdasarkan penetapan Hakim Ketua nomor Tap 07/PM.I-07/AD/XI/2012 tanggal 26 Nopember 2012 . Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tersebut di Atas Membaca
:
Berkas perkara dari Denpom VI/1 Samarinda Nomor : BP-21/A.21/IV/ 2012, tanggal 22 April 2012.
Memperhatikan
: 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam VI/Mlw selaku Papera Nomor : Kep/ 218 / X /2012 tanggal 5 Oktober 2012. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/56/K/AD/I-07/X/2012 tanggal 30 Oktober 2012. 3. Surat Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan tentang Penunjukkan Hakim Nomor : Tap/126/PM.I-07/AD/X/ 2012 tanggal 31 Oktober 2012. 4. Surat Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : Tap/126/PM.I-07/AD/XI/ 2012 tanggal 2 November 2012. 5. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para saksi. 6.
Mendengar
:
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/56/K/AD/I07/X/2012 tanggal 30 Oktober 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar dalam pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang lain yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan dan keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.
2 Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokokya Oditur Militer menyatakan Bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I ” dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : -
Pidana Pokok
-
Pidana denda
-
Pidana Tambahan
: Penjara selama 5 (lima) tahun, dikurangi selama dalam masa penahanan sementara. : Sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) subsider 1 (satu) tahun. : Dipecat dari dinas militer Cq TNI AD
Memohon terdakwa untuk tetap ditahan. Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
2 (dua) lembar foto barang bukti. 2 (dua) lembar Surat Penetapan BB dari Pengadilan Negeri Malinau No: 05/Iz/Pen.Pid/2012/PN.Mal tanggal 19 Januari 2012. 1 (satu) lembar Surat Perintah Penyitaan Barang Bukti No : SP.Sita/01/I/2012 Sek Malinau tanggal 9 Januari 2012. 1 (satu) lembar Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti tanggal 9 Januari 2012. 5 (lima) lembar Surat Hasil Labfor Polri Cabang Surabaya No. Lab : 0590/NNF/2012 tanggal 24 Januari 2012. 2 (dua) lembar Surat Kutipan Putusan Pengadilan Negeri Malinau No : 28/Pid.Sus/2012/PN.Mal tanggal 28 Mei 2012. 2 (dua) lembar Surat dari Rumah Sakit Tentara TK.IV Samarinda No : SKBN-26/III/2012 tanggal 12 Maret 2012 An. Pratu Sofyan Syarif.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya. Barang- barang : Nihil Mohon agar Terdakwa tersebut diatas dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp10.000,- (sepuluh ribu rupiah) 2. Pembelaan penasehat hukum yang pada pokoknya sependapat dengan dakwaan oditur militer, namun tidak sependapat dengan tuntutan oditur di atas sebab tuntutan tersebut kami nilai terlalu berat dan terkesan sangat berlebihan. Bahwa terdakwa adalah merupakan korban dari praktek pengkerdilan atau lokalisir terhadap serangkaian peristiwa pidana yang sebenarnya melibatkan beberapa pelaku, namun faktanya tidak seluruhnya pelaku diproses secara hukum.
3 Bahwa terdakwa adalah prajurit yang telah dididik oleh negara dengan biaya mahal, dan dibelaki dengan doktrin mulia, maka seharusnya oditur juga melihat hal-hal lain di luar diri terdakwa yang bisa jadi merupakan penyebab keterlibatan terdakwa dalam perkara ini. Bisa jadi terdakwa terlibat karena terjebak atau sengaja dijebak, bisa jadi terdakwa adalah sengaja di TO oleh pihak lain, yang menghendaki terdakwa dipecat dari TNI,karena kecemburuan sosial dan lain sebagainya. Hal ini sungguh bukan tidak mungkin sebab telah terdapat fakta persidangan yang menunjukan demikian, walaupun kebenaranya perlu pembuktian lebih lanjut dan ini belum dilakukan secara maksimal. Oditur harunya mempertimbangkan hukuman terhadap sdr Lukman als Luken yang hanya dijatuhi hukuman penjara 10 (sepuluh) hulan, padahal sdr Lukman als Luken merupakann biang keladi dari perkara ini. Dan mengapa sdr Acok tidak diproses hukum di kepolisian, lalu dimana letak keadilannya? Bahwa di persidangan tidak didukung barang bukti shabu sehingga sangat tidak adil apabila terdakwa dituntut 5 (lima) tahun penjara dan dipecat dari dinas TNI AD. Bahwa berdasarkan hal tersebut penasehat hukum mengajukan permohonan keringanan hukuman dan tidak dipecat darim dinas militer serta tidak didenda sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) subsider kurungan selama 1 (satu) tahun. Bahwa disamping itu juga penasehat hukum menyampaikan secara lisan dipersidangan permohonan keringanan hukuman dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
3.
Terdakwa masih muda sehingga masih dapat dibina. Terdakwa memiliki anak yang masih kecil berumur 3 bulan Terdakwa merupakan anak kebanggaan orangtuanya Saksi-saksi yang tidak hadir lalu keteranganya dibacakan di persidangan mohon menjadi pertimbangan terdakwa untuk tidak dipecat dari dinas militer.
Tanggapan oditur militer atas pembelaan penasehat hukum yang pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa alasan Penasehat Hukum mengenai Barang Bukti yang tidak dapat dihadirkan ke depan ruang persidangan adalah hanya mencari pembenaran saja padahal Penasehat Hukum mengetahui dengan Shabu seberat 0,011 Gram tidak mungkin ada sisanya oleh karena Barang bukti Shabu yang seberat 0,011 gram tersebut telah dipakai untuk di uji laboratorium oleh Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal Polri yang berada di Surabaya sehingga tidak tersisa sesuai dengan Nomor : 0451/2012/NNF disebutkan berupa 2 (dua) packet tanpa isi dikembalikan dan telah dimasukan ketempat semula, kemudian dibungkus dengan kertas pembungkus warna coklat dan di ikat dengan benang pengikat warna putih. Pada persilangan benang, pengikat dibubuhi lak dan disegel bertulisan Laboratorium Forensik Cabang Surabaya sehingga Shabu yang hanya 0,011 Gram tidak mungkin tersisa sehingga alasan yang di dimohonkan Penasehat Hukum harus diabaikan.
4 Bahwa mengenai Saksi yang menurut Penasehat Hukum tidak di didukung dengan keterangan Saksi lain adalah alasan pembenaran belaka, padahal Penasehat Hukum telah mengetahui bahwa Keterangan Saksi Yang dibacakan di Persidangan sama nilainya dengan keterangan Saksi di bawah sumpah yang diucapkan di sidang sesuai dengan pasal 155 Ayat 2 (dua) UU Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer apalagi keterangan Saksi tersebut diikuti dengan keterangan surat dari Badan Reserse Kriminal Polri Pusat Laboratorium Forensik Laboratorium Forensik Cabang Surabaya serta adanya pengakuan dari terdakwa dalam persidangan pada saat Pemeriksaan Terdakwa, oleh karena itu alasan yang di buat oleh Penasehat Hukum harus diabaikan. Bahwa mengenai alasan Penasehat Hukum bahwa Terdakwa merasa dijebak mana mungkin terdakwa merasa di jebak karena Terdakwa dengan Sdr Lukman als Luken telah kenal lama malahan pada bulan Desember tahun 2011 Terdakwa pernah menjual Shabu kepada Saksi III (Sdr Lukman als Luken) walaupun keterangan Saksi III yang hanya dibacakan di ruang persidangan dan di bantah oleh Terdakwa sehingga alasan Penasehat hukum harus diabaikan. Bahwa mengenai hukuman yang di tuntut oleh Oditur Militer dengan tuntutan 5 (lima) tahun, pidana tambahan dipecat dari Dinas Militer Cq TNI AD dan denda sebanyak 1.000.000.000,- (satu Miliar) karena sesuai dengan Pasal 114 ayat 1 (satu) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 paling singkat 5 (lima) tahun dan denda paling sedikit Rp.1.000.000.000,- (satu Miliar) sehingga tuntutan Oditur Militer lebih ringan dibandingkan dengan isi pasal tersebut yaitu dipidana dengan pidana penjara seumur hidup sehingga alasan Penasehat Hukum harus di abaikan. Bahwa Penasehat Hukum lupa apabila akibat dari perbuatan Terdakwa dapat merusak Generasi Muda Bangsa Indonesia serta Terdakwa tidak melaksanakan perintah Panglima TNI maupun Perintah Kasad untuk menghindari dari Narkotika dan sejenisnya malah Terdakwa sebagi Perantara dan penjual apalagi Terdakwa dinas di Kesehatan yang harusnya lebih tahu dari orang lain. 4. Bahwa terhadap tanggapan oditur militer tersebut penasehat hukum terdakwa berpendapat tetap pada pembelaannya, kemudian menyerahkan kepada majelis hakim untuk memutuskannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas pada pokoknya Terdakwa didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut di bawah ini yaitu pada hari Senin tanggal 9 Januari 2012 di Warung Banjar yang ada di Malinau Pulau Betung Malinau Hulu Kab. Malinau atau setidak-tidaknya pada tahun dua ribu dua belas atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak Pidana : “ Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I ” Dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata setelah lulus dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kejuruan di Pusdikkes di Kramata Jati Jakarta Timur setelah selesai ditempatkan di Kesdam VI/Tanjungpura (sekarang Kesdam VI/Mulawarman), dan pada tahun 2009 Terdakwa dimutasikan ke Denkesyah 06.04.01 Samarinda selanjutnya pada bulan Oktober 2009 Terdakwa dimutasikan kembali ke Poskes Malinau sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP 31071427330785 dan sampai dengan sekarang Terdakwa masih berdinas aktif serta belum pernah mengakhiri atau diakhiri masa dinasnya .
5 2. Bahwa pada tanggal 9 Januari 2012 sekira pukul 13.00 Wita pada saat Terdakwa berada di kost Serka Andi Rochandi (Saksi-I) di daerah Teluk Sanga Malinau Ilir Kota Malinau, Terdakwa telah dihubungi oleh Sdr Lukmasn (Saksi-III) yang Terdakwa kenal sejak September tahun 2011 dengan mengatakan “ tolong carikan saya barang / shabu dengan harga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) “ dijawab Terdakwa “ kenapa engga kamu cari sendiri saja !” lalu dijawab Saksi-III “saya sudah mencari kemana-mana pak, tapi engga dapat, tolong saya pak, saya dengar si Acok ada barang”. Mendengar ucapan Saksi-III Terdakwa mengatakan “kalau begitu tunggu sebentar, saya (Terdakwa) coba tanykan ke Acok, kalau ada nanti Saya (Terdakwa) informasikan”. 3. Bahwa kemudian Terdakwa menghubungi Sdr. Acok dan menanyakan kepada Sdr. Acok “apakah ada sahbu-shabu yang harganya Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)’ dijawab Sdr. Acok “ada” lalu Terdakwa menyuruh Sdr Acok untuk mengantarkan shabunya ke rumah kost Saksi-I dan setelah Sdr Acok sampai dirumah Saksi-III Sdr Acok menyerahkan 1 (satu) bungkus/Pocket shabushabu seharga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Terdakwa mengSMS Saksi-III yang isinya “ K Pulobetung ja di warung banjar” dan tinggal yang 5 bos, nti lh kaw bagi lai mau” ( bahwa saya (Saksi-III) ditunggu di Pulau Betung Warung Banjar dan barangnya yang ada harga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) serta selain mengSMS Saksi-III Terdakwa juga menghubungi Saksi-III melalui Telepon dengan mengatakan bendanya sudah ada dan mengajak Saksi-III untuk bertemu dengan Terdakwa di Warung Banjar yang ada di daerah Malinau Pulau Betung Malinau Hulu Kec. Malinau Kota Kab. Malinau. 4. Bahwa kemudian sekira pukul 14.00 Wita Terdakwa bersama Saksi-I berangkat menuju Warung Banjar di daerah Pulau Betung Malinau untuk menunggu Sdr Lukman yang sudah Terdakwa janjikan untuk bertemu di Warung Banjar tersebut sambil Terdakwa dan Saksi-I (Setka Andi Rochandi) makan siang dan sekira pukul 14.05 Wita Terdakwa melihat Saksi-III (Sdr. Lukman) datang dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo warna Hitam, melihat Saksi-III datang Terdakwa langsung keluar dari Warung Banjar menuju halaman parkiran untuk menemui Saksi-III yang ada disamping sepeda motor Yamaha Vixion dengan Nomor Polisi KT 2348-YA, setelah Terdakwa menemui Saksi-III Terdakwa menyerahkan 1 (satu) paket shabu kepada Saksi-III serta setelah Saksi-III menerima shabu tersebut, Saksi-III menyerahkan uang sebesar Rp. 500.000,(lima ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa. 5. Bahwa setelah 2 (dua) paket Shabu diterima oleh Saksi-III (Sdr. Lukman als Luken) dari Terdakwa, Saksi-III menyimpan paket tersebut didalam bungkus rokok dengan paket kecil disimpan didalam bungkus rokok Sampoerna Evalution di masukan dalam saku baju Saksi-III dan satu paket lagi di bungkus dengan menggunakan uang Rp. 1.000,- (seribu rupiah) dan disimpan di celana dalam Saksi-III. 6. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dari Saksi-III, Terdakwa langsung menghubungi Sdr Aco dan menyampaikan barang shabunya telah diterima oleh Saksi-III dengan harga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah),lalu Sdr. Aco menyampaikan kepada Terdakwa untuk menemuinya di Simpang Empat Tanjung Belimbing Malinau untuk menyerahkan uang hasil penjualan Narkotika jenis shabu tersebut setelah itu Terdakwa kembali ke asrama Saksi-I. 7. Bahwa kemudian sekira pukul 16.00 Wita Saksi-III kembali kerumahnya di Desa Malinau Seberang Rt. 04 Kec. Malinau Utara Kab. Malinau namun diperjalanan tepatnya di SPBU Desa Malinau Seberang Kec. Malinau Utara Kab. Malinau Saksi-III telah ditangkap oleh anggota kepolisian dari Polsek Malinau Utara karena kedapatan membawa Narkotika jenis shabu yang disimpan di saku baju dan di celana dalam Saksi-III.
6 8. Bahwa sekira pukul 17.30 Wita Saksi-II (Sertu Indra Karno) Ba Kodim Malinau datang ke asrama Koramil Malinau dan menemui Terdakwa serta menyampaikan bahwa pada tanggal 9 Januari 2012 pada saat Saksi-III (Sdr. Lukman) memakai sepeda motor Saksi-II, Sdr. Lukman telah ditangkap oleh anggota Polisi dari Polsek Malinau di depan Pom bensin MalinauSeberang karena kedapatan membawa shabu-shabu, mendengar hal tersebut Terdakwa mengatakan kepada Saksi-II bahwa Terdakwa tidak mengetahui apa-apa tentang permasalahan Saksi-III tersebut. 9. Bahwa setelah 2 (dua) hari kemudian dari penangkapan Sdr Luken (Saksi-III) Terdakwa dipanggil oleh Kepolisian Polsek Malinau untuk diperiksa sebagai Saksi terkait penangkapan Saksi-III yang kedapatan membawa Narkotika jenis shabu yang menurut Sdr. Lukman als Luken (Saksi-III) Shabu yang didapat berasal dari Terdakwa. 10. Bahwa Saksi-III (Sdr Lukman als Luken) mengetahui Terdakwa suka menjual Shabu-shabu adalah dari teman-teman Saksi-III yang sering memesan Shabu kepada Terdakwa sehingga pada saat Sertu Indra Karno memesan Shabushabu kepada Saksi-III dengan alasan untuk T.O maka Saksi-III langsung menghubungi Terdakwa dan memesan Shabu tersebut. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : 114 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 . Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan telah mengerti terhadap isi Surat Dakwaan yang dibacakan oleh Oditur Militer.
Menimbang
:
Bahwa di persidangan Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya yaitu Agus MTU, SH, dari Kumdam VI/Mlw berdasarkan surat Perintah dari Kakumdam Nomor Sprin /107/XI/ 2012 tanggal 20 Nopember 2012 dan berdasarkan surat kuasa dari Sofyan Syarif Pratu Nrp.31071427330785 tanggal Nopember 2012.
Menimbang
:
Bahwa terhadap Surat Dakwaan tersebut Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan/eksepsi dan menyatakan pemeriksaannya dapat dilanjutkan.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Indra Karno Sertu / 21050225900685 Dan Sub II Unit Intel Kodim 0910/Mln Kodim 0910/Mln Poso, 27 Juni 1985 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Kodim 0910/Mln Tanjung Belimbing Desa Malinau Kab. Malinau Kaltim.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Agustus 2009 yaitu ketika saksi di tugas BP-kan di kodim 0910/Mln, dalam hubungan kedinasan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga.
7 2. Bahwa saksi juga kenal dengan saksi Lukman als luken pekerjaan swasta usaha tv kabel sekira tahun 2007 dan sama-sama berasal dari Sulawesi sehingga saksi sering dating berkunjung ke rumah saksi Lukman als Luken di desa malinau Seberang Rt 04 kec.Malinau Utara Kab.malinau. 3. Bahwa pada tanggal 9 Januari 2012 sekira pukul 14.30 Wita, saksi pergi menuju rumah Saksi Luken di Desa Malinau Seberang Kec. Malinau Utara Kab. Malinau untuk bersilahturahmi dan pada saat di Rumah Saksi Luken, Saksi Luken meminjam sepeda motor milik Saksi merk Yamaha RX King dengan Nomor Polisi KT 5516 T Warna Hitam dengan alasan untuk memperbaiki TV Kabel lalu Saksi mengatakan kepada Saksi Luken “jangan terlalu lama karena Saksi mau pulang”. 4. Bahwa tidak lama kemudian istri Saksi Luken menyampaikan berita kepada saksi bahwa sepeda motor milik Saksi yang dipakai Saksiu Luken telah ditangkap oleh Polisi sehingga Saksi menuju Tempat Kejadian Perkara namu Saksi tidak melihat Sdr Luken maupun sepeda motor milik Saksi, lalu Saksi menuju Polsek Malinau Utara ternyata sepeda motor Saksi berada di Polsek Malinau Utara dan menurut informasi dari kepolisian bahwa Saksi Luken ditangkap karena membawa Narkotika jenis Shabu 5. Bahwa kemudian Saksi bersama dengan anggota Polisi Polsek Malinau Utara menuju rumah saksi Luken dan setelah sampai dirumah Saksi Luken dilakukan pemeriksaan ternyata di kamar Saksi Luken ditemukan Bong lengkap dengan pipetnya untuk menghisap Shabu. 6. Bahwa setelah kejadian penangkapan Saksi Luken Saksi pulang kerumahnya di Asrama Koramil 0910/Mln dan di Asrama Saksi bertemu dengan Terdakwa dan Serka Andi Rochandi serta Terdakwa menanyakan kepada Saksi kenapa pulang tidak membawa sepeda motor di jawab Saksi “ ditangkap Polisi karena bawa Shabu”. 7. Bahwa ketika dibacakan keterangan saksi Lukman saksi Indra karno membantah bahwa shabu yang dibawa saksi Lukman pesanan saksi. 8. Bahwa saksi juga pernah menjadi saksi atas perkara saksi Lukman di PN Malinau dan saksi menyatakan bahwa saksi Lukman telah dihukum atas penyalahgunaan narkoba. Atas keterangan Saksi tersebut di atas Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
: Bahwa Oditur Militer telah memanggil para saksi yang lain di persidangan secara sah namun saksi-saksi tersebut tidak dapat hadir karena jauh tempat tinggalnya dan karena tidak diketahui lagi alamat tempat tinggalnya sehingga Oditur Militer memohon dan disetujui penasehat hukum terdakwa serta berdasarkan Pasal 155 UU Nomor 31 tahun 1997 dibacakan keterangannya dalam BAP Pom dalam persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut : Saksi-2 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Andi Rochandi Bin Maryono Serka / 21000054911279 Bati Tuud Koramil 0910-11/Datadian Kodim 0910/Mln Banyumas (Jateng), 9 Desember 1979 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Teluk Sanggan Malinau Utara Kab Malinau Kaltim
8 Keterangan yang dibacakan tersebut pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada tanggal 9 Januari 2012 sekira pukul 13.30 Wita pada saat Saksi dan Terdakwa selesai istirahat di kost Teluk Sanggan Desa Malinau Hulu Kec. Malinau Kota Kab. Malinau Terdakwa mengajak Saksi menuju Warung Banjar yang ada di Pulau Betung Desa Malinau Hulu Kec. Malinau Kota Kab. Malinau untuk makan siang. 2. Bahwa pada saat Saksi sedang makan siang bersama dengan Terdakwa Saksi melihat Terdakwa keluar dari warung dan menghampiri Saksi Lukman yang Saksi kenal yang sudah berada di luar warung tersebut namun apa yang dibicarakan Terdakwa dengan Saksi Lukman Saksi tidak mengetahuinya. 3. bahwa pada saat Saksi melihat Terdakwa keluar Warung Banjar dan menghampiri Saksi Lukman Saksi melihat Terdakwa dan Saksi Lukman berdiri disamping motor Vixion warna hitam milik Terdakwa dan apa yang dilakukan Terdakwa Saksi tidak mengetahuinya. 4. Bahwa pada saat diperjalanan menuju kantor Saksi menanyakan kepada Terdakwa apa yang dibicarakan dengan Saksi Lukman lalu dijawab oleh Terdakwa Saksi Lukman disuruh membetulkan TV yang rusak dirumah Terdakwa karena sering rusak”. 5. Bahwa setelah Saksi dan Terdakwa kembali ke kantor Saksi dan Terdakwa bertemu dengan Sertu Indra Karno dan Terdakwa menanyakan kepada Sertu Indra Karno “ kenapa tidak membawa sepeda motor” dijawab oleh Sertu Indra Karno “ sedang dipinjam Saksi Lukman dan sekarang Saksi Lukman di tangkap Polisi karena kedapatan membawa Narkotika jenis Shabu serta Saksi tidak mengetahui berapa banyak Saksi Lukman membawa Narkotika jenis Shabu tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya, baik Oditur Militer maupun Penasehat Hukum terdakwa tidak mengajukan keberatan. Saksi -3: Nama lengkap Pekerjaan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : :
Lukman als Luken Bin Baharuddin Swasta Nambo (Sulteng), 11 Juli 1980 Laki-laki Indonesia Islam Desa Malinau Seberang Rt.04 Kec. Malinau Utara Kab. Malinau.
Keterangan yang dibacakan tersebut pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 9 Januari 2012 sekira pukul 13.00 Wita pada saat Saksi berada di rumahnya di Desa malinau Seberang Rt.04 Kec. malinau Utara Kab. Malinau telah datang Saksi Sertu Indra Karno dan menyuruh Saksi untuk membeli Shabu dengan alasan bahwa Saksi Sertu Indra Karno (Saksi-1) ada TO (Target Operasi) mengenai peredaran Narkotika di Malinau.
9 3. Bahwa kemudian Saksi menghubungi Terdakwa melaui HP dan menanyakan kepada Terdakwa “ Pak bisa bantucarikan benda kah ? dijawab Terdakwa ´sebentar saya tanya dulu sama anggota karena kami juga sementara mencari” dan tidak lama kemudian Terdakwa menghubungi Saksi dan memberitahu kalau bendanya sudah ada dan mengajak Saksi untuk bertemu di Warung Banjar yang ada di Malinau Pulau Betung Malinau Hulu Kab. Malinau. 4. Bahwa setelah Saksi dan Terdakwa bertemu di Warung Banjar, Saksi menanyakan kepada Terdakwa “mana barangnya”? lalu Terdakwa menunjukkan 2 (dua) paket Shabu yang ditaruh diatas sepeda motor Yamaha Vixion kemudian Saksi mengambil paket Shabu tersebut dengan membayar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa. 5. Bahwa setelah 2 (dua) paket Shabu diterima oleh Saksi dari Terdakwa, paket yang kecil disimpan di dalam bungkus roko Sampoerna Evalution di masukkan dalam saku baju Saksi dan satu paket lagi di bungkus dengan menggunakan uang Rp. 1.000,- (seribu rupiah) dan disimpan di celana dalam saksi. 6. Bahwa setelah Saksi bertemu dengan Terdakwa di Warung Banjar yang ada di Malinau Pulau Betung Malinau Hulu Kec. Malinau Kota Kab. Malinau yaitu pada tanggal 9 Januari 2012 sekira pukul 13.00 Wita, saksi kembali kerumahnya namun sebelum sampai dirumah Saksi yaitu sekira pukul 16.00 Wita pada saat Saksi berada di SPBU Desa Malinau Seberang Kec. malinau Utara Kab. Malinau Saksi ditangkap oleh anggota kepolisian dari Polsek malinau Utara karena kedapatan membawa Narkotika jenis Shabu yang disimpan di saku baju dan di celana dalam Saksi. 7. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa suka menjual Shabu-shabu adalah dari teman-teman Saksi yang sering memesan Shabu kepada Terdakwa sehingga pada saat Saksi Sertu Indra Karno memesan Shabu-shabu kepada Saksi dengan alasan untuk T.O maka Saksi langsung menghubungi Terdakwa dan memesan Shabu tersebut. 8. Bahwa Saksi bukan hanya sekali menghubungi Terdakwa untuk memesan Shabu-shabu akan tetapi sudah 2 (dua) kali termasuk SMS yang terakhir pada saat sertu Indra Karno memesan Shabu-shabu dengan alasan ada T.O maka Saksi mengSMS Terdakwa dengan isi SMSnya “ gimana sudah adakah barangnya “ dijawab Terdakwa “ K Pulobetung ja di warung banjar dan tinggal 5 bos, nti il kaw bagi low mau “ ( bahwa saya (Saksi) ditunggu di Pulau Betung Warung Banjar dan barangnya yang ada harga Rp. 500.000,- (lima ratus rupiah). Atas keterangan Saksi tersebut diatas, Terdakwa membenarkan dan ada yang disangkal yaitu terdakwa baru pertama kali mencarikan shabu untuk saksi. Menimbang
:
Bahwa baik Oditur Militer maupun Penasehat hukum Terdakwa tidak mengajukan Saksi tambahan.
Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata setelah lulus dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kejuruan di Pusdikkes di Kramata Jati Jakarta Timur setelah selesai ditempatkan di Kesdam VI/Tanjungpura (sekarang Kesdam VI/Mulawarman),
10 dan pada tahun 2009 Terdakwa dimutasikan ke Denkesyah 06.04.01 Samarinda selanjutnya pada bulan Oktober 2009 Terdakwa dimutasikan kembali ke Poskes Malinau sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP 31071427330785 dan sampai dengan sekarang Terdakwa masih berdinas aktif serta belum pernah mengakhiri atau diakhiri masa dinasnya. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi Lukman alias Luken bin Baharudin pada sekira bulan September 2011 di Kab. Malinau dan karena sama-sama berasal dari Makassar Sulawesi, demikian juga Terdakwa kenal dengan Sdr Acok tinggal di Tarakan, namun keduanya tidak ada hubungan keluarga. 3. Bahwa pada hari Senin tanggal 9 Januari 2012 sekira pukul 13.00 Wita Terdakwa menerima telepon dari Saksi Lukman dan meminta tolong agar Saksi Lukman di carikan Shabu, dan disarankan agar Terdakwa mencari ke Sdr Acok. 4. Bahwa Terdakwa kemudian menelpon Sdr. Acok dan menanyakan apakah ada Shabu dan ada yang pesan seharga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu) , lalu di jawab “ada” , lalu Terdakwa memerintahkan agar Sdr. Acok datang dirumah Serka Andi Rochandi bin Maryono (Saksi-2). 5. Bahwa kemudian Terdakwa dan Sdr. Acok bertemu di rumah Saksi Serka Andi Rochandi seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya. 6. Bahwa Sdr. Acok datang di rumah Andi Rochandi lalu di teras rumah Andi Rochandi Sdr. Acok menyerahkan Shabu yang di bungkus dengan plastik, namun Terdakwa tidak buka isinya, lalu Terdakwa menghubungi Saksi Lukman untuk menyerahkan pesanan Shabu tersebut. 7. Bahwa sekira pukul ± 14.50 Wita di Warung Banjar di daerah Pulau Petung Malinau Terdakwa menyerahkan Shabu kepada Sdr. Lukman seperti yang telah disepakati yaitu tepatnya di tempat parkir, kemudian Terdakwa menerima uang dari Saksi Lukman sebesar Rp. 500.000,- (lima Ratus ribu rupiah) lalu Saksi Lukman pergi membawa Shabu tersebut. 8. Bahwa sekira pukul 15.00 Wita Terdakwa menyerahkan uang Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) hasil penjualan Shabu kepada Sdr. Acok penyerahan tersebut dilakukan di Simpang Empat Tanjung Belimbing Malinau. 9. Bahwa Saksi Lukman mengetahui karena Terdakwa kenal dengan Sdr. Acok sehingga Saksi Lukman meminta agar Terdakwa mencarikan Shabu ke Sdr. Acok. Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat –surat : 1) 2) 3) 4) 5)
2 (dua) lembar foto barang bukti. 2 (dua) lembar Surat Penetapan BB dari Pengadilan Negeri Malinau No: 05/Iz/Pen.Pid/2012/PN.Mal tanggal 19 Januari 2012. 1 (satu) lembar Surat Perintah Penyitaan Barang Bukti No : SP.Sita/01/I/2012 Sek Malinau tanggal 9 Januari 2012. 1 (satu) lembar Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti tanggal 9 Januari 2012. 5 (lima) lembar Surat Hasil Labfor Polri Cabang Surabaya No. Lab : 0590/NNF/2012 tanggal 24 Januari 2012.
11 6) 7)
2 (dua) lembar Surat Kutipan Putusan Pengadilan Negeri Malinau No : 28/Pid.Sus/2012/PN.Mal tanggal 28 Mei 2012. 2 (dua) lembar Surat dari Rumah Sakit Tentara TK.IV Samarinda No : SKBN-26/III/2012 tanggal 12 Maret 2012 An. Pratu Sofyan Syarif.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti tersebut telah diperlihatkan kepada saksi dan terdakwa dipersidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainya ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan alat bukti lain maka oleh karenanya dapat dipergunakan sebagai pembuktian unsur dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti 5 (lima) lembar Surat Hasil Labfor Polri Cabang Surabaya No. Lab : 0590/NNF/2012 tanggal 24 Januari 2012, merupakan bukti surat yang menerangkan bahwa barang bukti berupa Kristal warna putih yang disita dari saksi Lukman yang didapat dari terdakwa adalah narkotika jenis memtafetamina terdaftar dalam golongan I Nomor urut 61, dengan demikian barang bukti tersebut bersesuaian dengan alat bukti lain sehingga dapat dijadikan sebagai pembuktian unsur dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa terlebih dahulu Majelis akan menilai kebenaran keterangan SaksiSaksi dan keterangan terdakwa dengan berpedoman pada ketentuan pasal 173 UU 31/97 bahwa dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi, harus sungguh-sungguh memperhatikan : a. b. c. d.
Persesuaian antara keterangan saksi satu dan yang lain. Persesuaian antara keterangan saksi satu dan alat bukti lain. Alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk memberikan keterangan yang tertentu. Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya.
Menimbang
:
Bahwa keterangan saksi-1 Sertu Indra karno yang menerangkan bahwa saksi kenal dengan terdakwa, juga kenal dengan saksi Lukman. Pada tanggal 9 januari 2012, saat saksi Indra Karno berada di rumah Saksi Lukman lalu saksi Lukman meminjam sepeda motor saksi Indra Karno namun ketika di perjalanan saksi Lukman ditangkap Polisi dan kedapatan membawa shabu yang dipesan dari terdakwa. Keterangan tersebut bersesuaian dengan keterangan saksi Lukman yang mengatakan bahwa saksi Lukman ditangkap polisi dan didapati shabu di badanya, shabu mana berasal dari terdakwa, keteranganya dibenarkan oleh terdakwa dan bersesuaian dengan alat bukti surat berupa hasil lab forensic polri Surabaya yang menjelaskan bahwa shabu mengandung zat memtafetamina golongan I.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa adalah anggota TNI AD masuk sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata setelah lulus dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kejuruan di Pusdikkes di Kramat Jati Jakarta Timur setelah selesai ditempatkan di Kesdam VI/Tanjungpura (sekarang Kesdam VI/Mulawarman) dan pada tahun 2009 Terdakwa dimutasikan ke Denkesyah 06.04.01 Samarinda.Pada bulan Oktober 2009 Terdakwa dimutasikan ke Poskes Kodim 0910/Malinau sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP 31071427330785 dan sampai dengan sekarang Terdakwa masih berdinas aktif serta belum pernah mengakhiri atau diakhiri masa dinasnya.
12 2. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi Lukman alias Luken bin Baharudin pada sekira bulan September 2011 di Kab. Malinau dan karena samasama berasal dari Makassar Sulawesi, demikian juga Terdakwa kenal dengan Sdr Acok tinggal di Tarakan, namun keduanya tidak ada hubungan keluarga. 3. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 9 Januari 2012 sekira pukul 13.00 Wita Terdakwa menerima telepon dari Saksi Lukman yang meminta tolong agar Saksi Lukman di carikan Shabu, dan disarankan agar Terdakwa mencari ke Sdr Acok. 4. Bahwa benar Terdakwa kemudian menelpon Sdr. Acok dan menanyakan apakah ada Shabu karena ada yang pesan seharga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu), lalu di jawab “ada” , lalu Terdakwa memerintahkan agar Sdr. Acok datang dirumah Serka Andi Rochandi bin Maryono (Saksi-2). 5. Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Sdr. Acok bertemu di rumah Saksi Serka Andi Rochandi seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya. 6. Bahwa benar Sdr. Acok menyerahkan barang/shabu di rumah Andi Rochandi tepatnya di teras rumah Andi Rochandi, Shabu di bungkus dengan plastik, namun Terdakwa tidak buka isinya, lalu Terdakwa menghubungi Saksi Lukman untuk menyerahkan pesanan Shabu tersebut. 7. Bahwa benar sekira pukul ± 14.50 Wita di Warung Banjar di daerah Pulau Petung Malinau Terdakwa menyerahkan Shabu kepada Sdr. Lukman seterti yang telah disepakati yaitu tepatnya di tempat parkir, kemudian Terdakwa menerima uang dari Saksi Lukman sebesar Rp. 500.000,- (lima Ratus ribu rupiah) lalu Saksi Lukman pergi membawa Shabu tersebut. 8. Bahwa benar sekira pukul 15.00 Wita Terdakwa menyerahkan uang Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) hasil penjualan Shabu kepada Sdr. Acok penyerahan tersebut dilakukan di Simpang Empat Tanjung Belimbing Malinau. 9. Bahwa benar kemudian Saksi Lukman ditangkap polisi dan didapati shabu-shabu yang dibeli dari terdakwa berdasarkan hasil lab forensic Surabaya shabu tersebut mengandung zat mentafetamina golingan I (satu). 10. Bahwa benar terdakwa mencarikan barang/shabu-sabhu dari sdr Acok teman terdakwa karena dipesan saksi Lukman, terdakwa menyerahkan sabhu tersebut kepada saksi Lukman dan terdakwa menerima uang Rp 500.000 dari sdr Lukman lalu uang diserahkan kepada sdr Acok. Menimbang
:
Bahwa segala peristiwa yang terjadi dalam persidangan sebagaimana dicatat dalam berita acara sidang dianggap telah termuat dan turut di pertimbangan ke dalam Putusan ini.
Menimbang
:
Bahwa majelis hakim sependapat dengan oditur militer mengenai terbuktinya terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan, namun demikian majelis tidak sependapat dengan cara oditur dalam menarik unsure pasal dakwaan, demikian juga mengenai kesimpulan pernyataan bersalah dalam surat tuntutan oditur.
13 Menimbang
:
Bahwa rumusan Pasal 114 adalah : Setiap orang Tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan, Narkotika golongan I dipidana …dst. Bahwa kesengajaan dalam pasal ini bukanlah suatu unsure tersendiri yang harus dibuktikan, tetapi kesengajaan disini merupakan unsure tersirat bukan tersurat/tekstual yang sudah umum digunakan didalam merumuskan delik dalam suatu pasal-pasal pidana yaitu ada yang mencantumkan unsure sengaja secara tekstual dan ada yang tidak secara tersurat. Oleh karena itu unsur kesengajaan yang secara tekstual terdapat dalam pasal-pasal pidana maka pembuktianya sebagai unsur tersendiri, demikian sebaliknya tidak merupakan unsur tersendiri yang harus dibuktikan secara tersendiri. Hal ini sudah diketahui oleh khalayak sarjana hukum di Indonesia.
Menimbang
:
Bahwa demikian juga unsure yang dilarang dalam pasal ini terdiri dari beberapa alternative perbuatan yaitu menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan…dst, tidak harus dipenuhi keseluruhan alternative perbuatan tetapi salah satu alternative saja perbuatan yang sesuai dengan fakta di persidangan. Bahwa sesuai fakta di persidangan terdakwa ditelphon oleh saksi Lukman agar terdakwa mencarikan barang/sabhu, lalu terdakwa menelpon sdr Acok dan terdakwa mendapatkan barang/sabhu dari sdr Acok lalu barang itu kemudiaan dikasihkan/diberikan kepada saksi Lukman lalu terdakwa menerima sejumlah uang dari saksi Lukman lalu uang diserahkan kepada sdr Acok. Perbuatan terdakwa hanya pertemanan saja karena terdakwa, saksi Lukman maupun sdr Acok saling kenal dan berteman. Oleh karena itu Majelis tidak sependapat dengan uraian tuntutan oditur halaman 12 yang menyatakan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : setiap orang menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I, tetapi Majelis berpendapat perbuatan terdakwa tersebut sebagai perbuatan menjadi perantara dalam jual beli narkotika golongan I.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis hakim akan menanggapi pembelaan penasehat hukum terdakwa yang pada pokoknya : Penasehat hukum sependapat dengan dakwaan oditur militer, namun tidak sependapat dengan tuntutan oditur di atas sebab tuntutan tersebut kami nilai terlalu berat dan terkesan sangat berlebihan. Bahwa terdakwa adalah merupakan korban dari praktek pengkerdilan atau lokalisir terhadap serangkaian peristiwa pidana yang sebenarnya melibatkan beberapa pelaku, namun faktanya tidak seluruhnya pelaku diproses secara hukum. Bahwa terdakwa adalah prajurit yang telah dididik oleh negara dengan biaya mahal, dan dibelaki dengan doktrin mulia, maka seharusnya oditur juga melihat hal-hal lain di luar diri terdakwa yang bisa jadi merupakan penyebab keterlibatan terdakwa dalam perkara ini. Bisa jadi terdakwa terlibat karena terjebak atau sengaja dijebak, bisa jadi terdakwa adalah sengaja di TO oleh pihak lain, yang menghendaki terdakwa dipecat dari TNI, karena kecemburuan sosial dan lain sebagainya. Hal ini sungguh bukan tidak mungkin sebab telah terdapat fakta persidangan yang menunjukan demikian, walaupun kebenaranya perlu pembuktian lebih lanjut dan ini belum dilakukan secara maksimal. Oditur harunya mempertimbangkan hukuman terhadap sdr Lukman als Luken yang hanya dijatuhi hukuman penjara 10 (sepuluh) hulan, padahal sdr Lukman als Luken merupakann biang keladi dari perkara ini. Dan mengapa sdr Acok tidak diproses hukum di kepolisian, lalu dimana letak keadilannya?
14 Bahwa di persidangan tidak didukung barang bukti shabu sehingga sangat tidak adil apabila terdakwa dituntut 5 (lima) tahun penjara dan dipecat dari dinas TNI AD. Bahwa berdasarkan hal tersebut penasehat hukum mengajukan permohonan keringanan hukuman dan tidak dipecat darim dinas militer karena serta tidak didenda sebesar Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) subsider kurungan selama 1 (satu) tahun. Bahwa disamping itu juga penasehat hukum menyampaikan secara lisan dipersidangan permohonan keringanan hukuman dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Menimbang
Terdakwa masih muda sehingga masih dapat dibina. Terdakwa memiliki anak yang masih kecil berumur 3 bulan Terdakwa merupakan anak kebanggaan orangtuanya Saksi-saksi yang tidak hadir lalu keteranganya dibacakan di persidangan mohon menjadi pertimbangan terdakwa untuk tidak dipecat dari dinas militer.
: Bhwa Terhadap pendapat penasehat hukum terdakwa tersebut majelis hakim sependapat dengan tanggapan dan pendapat oditur militer dalam tanggapannya, namun demikian majelis akan menambahkan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa mengenai terdakwa masih muda usianya dan masih dapat dibina, menurut Majelis merupakan pendapat subyektif penasehat hokum, demikian juga mengenai usia muda terdakwa bahwa pengabdian kepada bangsa dan Negara bukanlah satu-satunya di lingkungan TNI, pengabdian kepada bangsa dan Negara melalui TNI diperlukan syarat-syarat yang sangat ketat dan tidak dimiliki oleh lembaga apapun atau komponen bangsa manapun. Bahwa Terdakwa memiliki anak yang masih kecil berumur 3 bulan danTerdakwa merupakan anak kebanggaan orangtuanya, tidak dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau hal-hal yang meringankan, sebagai prajurit harus mempunyai mental satria berani berbuat berani bertanggung jawab walaupun pemecatan resikonya. Bahwa mengenai keterangan saksi-saksi yang dibacakan di persidangan telah dibenarkan oleh terdakwa, demikian juga penasehat hokum terdakwa maupun oditur militer telah menerima dan tidak membantahnya, oleh karenanya merupakan alat bukti yang dapat digunakan sebagai pembuktian unsure dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan diperoleh fakta berdasarkan alat bukti saksisaksi, bukti surat hasil lab kriminalistik atas barang/sabhu yang menjadi perkara ini dan keterangan terdakwa yang telah mengakui atas perbuatan yang didakwakannya serta adanya keyakinan hakim dalam menjatuhkan putusan, oleh karena itu pendapat penasehat hukum terdakwa tidak beralasan hukum.
Menimbang
:
Bahwa walaupun telah ditemukan fakta sebagaimana diuraikan tersebut diatas, maka untuk dapatnya Terdakwa dinyatakan bersalah sebagaimana yang dikemukakan Oditur militer dalam tuntutanya maka haruslah dibuktikan keseluruhan unsur dari tindak pidana yang didakwakan.
15 Menimbang
:
Bahwa mengenai tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur ke-1 Unsur ke-2 Unsur ke-3
Menimbang
:
: “Setiap orang”. : “Tanpa hak atau melawan hukum : Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan, Narkotika golongan I”
Bahwa mengenai Dakwaan kesatu tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Unsur kesatu
: “Setiap orang”.
Yang dimaksud dengan “setiap orang” dalam UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah setiap manusia, yang pada dasarnya dipersamakan dengan istilah “barang siapa” dalam KUHP yaitu setiap warga negara yang tunduk pada hukum yang berlaku, termasuk Undang Undang narkotika, dan dapat dipertanggung jawabkan serta sebagai subyek hukum Indonesia. Subyek hukum dimaksud meliputi semua orang WNI termasuk yang berstatus sebagai Prajurit TNI yang pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif serta belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan di persidangan telah diperoleh fakta sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata setelah lulus dengan pangkat Prada dilanjutkan pendidikan kejuruan di Pusdikkes di Kramata Jati Jakarta Timur setelah selesai ditempatkan di Kesdam VI/Tanjungpura (sekarang Kesdam VI/Mulawarman), dan pada tahun 2009 Terdakwa dimutasikan ke Denkesyah 06.04.01 Samarinda, selanjutnya pada bulan Oktober 2009 Terdakwa dimutasikan kembali ke Poskes Malinau sampai dengan sekarang dengan pangkat Pratu NRP 31071427330785 dan sampai dengan sekarang Terdakwa masih berdinas aktif serta belum pernah mengakhiri atau diakhiri masa dinasnya. 2. Bahwa benar Terdakwa adalah anggota TNI AD sebagai warga negara Indonesia yang tunduk kepada peraturan Undang-undang Indonesia dan hukum Negara Indonesia. 3. Bahwa benar sesuai skeppera Pangdam VI/Mlw selaku Papera Nomor Kep/218/X/2012 tanggal 5 Oktober 2012 yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah Sofyan Syarif Pratu Nrp. 31071427330785 , dan terdakwalah orangnya. 4. Bahwa benar Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani sehingga dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu ”setiap orang” telah terpenuhi. Unsur kedua
:
“Tanpa hak atau melawan hukum.
Yang dimaksud dengan “hak” menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik, kepunyaan atas sesuatu.
16 Yang dimaksud dengan “tanpa hak” dalam unsur ini adalah bahwa terhadap diri seseorang pelaku, dalam hal ini terdakwa tidak terdapat kekuasaan atau kewenangan untuk menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan sesuatu barang, yang dalam hal ini adalah Narkotika Golongan I, karena sesuai ketentuan pasal 8 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika, Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan POM, dan dilarang digunakan untuk kepentingan lainya. Istilah tanpa hak didalam Undang Undang Narkotika mempunyai pengertian lebih khusus yaitu si pelaku dalam hal ini terdakwa melakukan tindakan yang bersifat melawan hukum, artinya si pelaku/terdakwa tidak termasuk orang yang berhak melakukan perbuatan tersebut karena si pelaku tidak ada ijin atau persetujuan dari pejabat yang berwenang untuk melakukan perbuatan, antara lain membeli, menjual, menjadi perantara dalam jual beli narkotika. Sedangkan yang dimaksud dengan “melawan hukum” menurut Yurisprudensi (Arrest Hooge Raad tanggal 31 Desember 1919) adalah sebagai berikut : -
Melanggar undang undang; atau Merusak hak subyektif seseorang menurut undang undang; atau Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut undang undang; atau Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat.
Bahwa didalam Pasal 7 UU No.35 tahun 2009 disebutkan : narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penjelasan Pasal 7 tersebut yang dimaksud dengan “pelayanan kesehatan” adalah termasuk pelayanan rehabilitasi medis, sedangkan yang dimaksud dengan “pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi” adalah penggunaan narkotika terutama untuk kepentingan pengobatan dan rehabilitasi, termasuk untuk kepentingan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan serta keterampilan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya melakukan pengawasan, penyelidikan, penyidikan, dan pemberantasan peredaran gelap narkotika. Kepentingan pendidikan, pelatihan dan keterampilan adalah termasuk untuk kepentingan melatih anjing pelacak narkotika dari pihak kepolisian Negara RI, Bea dn Cukai dan Badan Narkotika Nasional serta instansi lainya. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan di persidangan telah diperoleh fakta sebagai berikut: 1. Bahwa benar pada hari senin tanggal 9 januari 2012 sekira pukul 13.00 Wita di rumah saksi Andi Rohandi di daerah teluk sanga malinau ilir kota malinau, terdakwa menerima berita telepon dari saksi Lukman als Luken yang mengatakan Saksi Lukman meminta tolong dicarikan barang/sabhu seharga Rp 500.000,(limaratus ribu rupiah) dan diminta terdakwa mencarikan ke sdr Acok. 2. Bahwa benar setelah terdakwa menerima berita telephon tersebut kemudian terdakwa menghubungi/menelpon sdr Acok dan meninta barang/ sabhu seharga yang dipesat saksi Lukman alias Luken, dan barang tersebut supaya diantar di rumak saksi Andi Rohandi.
17 3. Bahwa benar terdakwa menerima barang/sabhu dari sdr Acok, kemudian terdakwa mengubungi saksi Lukman alias Luken dan memberitahukan bahwa barang/shabu sudah ada, lalu janjian ketemu di warung banjar pulau betung malinau. 4. Bahwa benar terdakwa kemudian bertemu dengan saksi Lukman alias Luken di warung banjar pulau betung malinau dan terdakwa menyerahkan paket shabu kepada saksi Lukman alias luken dan terdakwa menerima sejumlah uang Rp 500.000 dari saksi Lukman alias Luken. 5. Bahwa benar Terdakwa tidak ada ijin dari dokter untuk menjadi perantara dalam jual beli narkotika, perbuatan terdakwa sama sekali bukan untuk pelayanan kesehatan dan juga bukan untuk pengembangan ilmu pengetahun dan Teknologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika sehingga Terdakwa dalam hal ini adalah orang atau pihak yang sama sekali tidak berhak untuk menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menyalurkan, atau menyerahkan Narkotika Golongan I (Satu) karena Terdakwa bukan pedagang besar farmasi dan tidak mendapat ijin khusus untuk menyalurkan atau menjual narkotika Golongan I dari Menteri Kesehatan RI. Dengan demikian unsur kedua yaitu “tanpa hak atau secara melawan hukum.” telah terpenuhi. Unsur ketiga
Menimbang
:
: “Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I”
Bahwa oleh karena unsur ini terkandung beberapa alternatif perbuatan maka Majelis hanya akan membuktikan salah satu alternatif perbuatan yang paling bersesuaian dengan fakta di persidangan yaitu menjadi perantara dalam jual beli. Yang dimaksud dengan “menjadi perantara dalam jual beli” adalah menjadi penghubung; pialang; makelar; calo. Pialang adalah perantara dalam jual beli. Makelar adalah perantara perdagangan (antara pembeli dan penjual), orang yang menjualkan barang atau mencarikan pembeli. Calo adalah orang yang menjadi perantara dan memberikan jasanya untuk menguruskan sesuatu berdasarkan upah. Yang dimaksud narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan, termasuk metamfetamine terdaftar dalam narkotika golongan I lampiran UU No. 35 tahun 2009 Nomor urut 61.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan di persidangan telah diperoleh fakta sebagai berikut: 1. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 9 Januari 2012 sekira pukul 13.00 Wita Terdakwa menerima telepon dari Saksi Lukman dan meminta tolong agar Saksi Lukman di carikan Shabu, dan disarankan agar Terdakwa mencari ke Sdr Acok. 2. Bahwa benar Terdakwa kemudian menelpon Sdr. Acok dan menanyakan apakah ada Shabu karena ada yang pesan seharga Rp. 500.000,- (lima ratus ribu), lalu di jawab “ada” , lalu Terdakwa memerintahkan agar Sdr. Acok datang dirumah Serka Andi Rochandi bin Maryono (Saksi-2).
18 3. Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Sdr. Acok bertemu di rumah Saksi Serka Andi Rochandi seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya. 4. Bahwa benar Sdr. Acok menyerahkan barang/shabu di rumah Andi Rochandi tepatnya di teras rumah Andi Rochandi, Shabu di bungkus dengan plastik, namun Terdakwa tidak buka isinya, lalu Terdakwa menghubungi Saksi Lukman untuk menyerahkan pesanan Shabu tersebut. 5. Bahwa benar sekira pukul ± 14.50 Wita di Warung Banjar di daerah Pulau Petung Malinau Terdakwa menyerahkan Shabu kepada Sdr. Lukman seterti yang telah disepakati yaitu tepatnya di tempat parkir, kemudian Terdakwa menerima uang dari Saksi Lukman sebesar Rp. 500.000,- (lima Ratus ribu rupiah) lalu Saksi Lukman pergi membawa Shabu tersebut. 6. Bahwa benar sekira pukul 15.00 Wita Terdakwa menyerahkan uang Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) hasil penjualan Shabu kepada Sdr. Acok penyerahan tersebut dilakukan di Simpang Empat Tanjung Belimbing Malinau. 7. Bahwa benar kemudian sdr Lukman ditangkap polisi dan didapati shabushabu yang dibeli dari terdakwa berdasarkan hasil lab forensic Surabaya shabu tersebut mengandung zat mentafetamina golingan I (satu). 8. Bahwa benar terdakwa mencarika barang/shabu-sabhu dari sdr Acok teman terdakwa karena dipesan saksi Lukman, terdakwa menyerahkan shabu tersebut kepada saksi Lukman dan terdakwa menerima uang Rp 500.000 dari sdr Lukman lalu uang diserahkan kepada sdr Acok. 9. Bahwa benar berdasarkan bukti surat hasil lab kriminalistik kepolisian Surabaya barang bukti No. Lab : 0590/NNF/2012 tanggal 24 Januari 2012 menunjukan dua paket berisikan Kristal warna putih dengan berat 0,011 gram adalah positip mengandung memtafetamina atau narkotika golongan I nomor urut 61. Dengan demikian unsur ketiga : menjadi peratara dalam jual beli narkotika golongan I telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa dengan terpenuhinya salah satu alternatif perbuatan dalam unsur ketiga maka telah terpenuhi pula keseluruhan unsur ketiga tersebut.
Menimbang
:
Bahwa berdasakan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat telah cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “ Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menjadi perantara dalam jual beli Narkotika Golongan I ” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 114 ayat (1) UU RI. No. 35 Tahun 2009.”
Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara ini secara umum Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, maupun kepentingan umum. Kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan, menjaga kepentingan umum adalah menjaga masyarakat dari terkena/menkonsumsi narkotika dari terdakwa. Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan serta halhal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
19 Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa karena terdakwa tidak disiplin, tidak taat dan menganggap enteng terhadap segala peraturan perundangundangan yang berlaku khususnys terhadap undang-undang narkotika, terbukti dengan semaunya sendiri Terdakwa menjadi perantara dalam jual beli narkotika jenis shabu kepada Saksi Lukman alias Luken Bin Baharudin, perbuatan mana dilarang menurut undang-undang. Bahwa dari tayangan-tayangan yang ada di televisi maupun dari media yang lain, terdakwa telah mengetahui dan memahami bahwa shabu-shabu adalah termasuk jenis narkotika yang sangat dilarang penggunaanya untuk kepentingan apapun, kecuali hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, karena penyalahgunaan narkotika akan menimbulkan akibat yang sangat buruk, merugikan perorangan maupun masyarakat, khususnya generasi muda. Bahwa penyalahgunaan narkotika dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan baik ketergantungan sangat tinggi, tinggi dan ringan, sehingga apabila penggunaanya tidak diawasi akan mempengaruhi susunan syaraf pusat yang menyebabkan perobahan fisik dan psikis yang khas pada aktifitas mental dan perilaku. Apabila penyalah guna ini adalah seorang prajurit TNI perubahan yang dialami prajurit tersebut dapat merubah perilaku dan mentalnya yang tidak sesuai lagi dengan sebagaimana seharusnya mental dan perilaku seorang prajurit TNI. Bahwa Terdakwa sudah mengetahui bahwa narkotika merupakan barang terlarang dan seharusnya Terdakwa sebagai prajurit TNI pada posisi terdepan dalam pemberantasan narkotika, namun sebaliknya Terdakwa justeru menjadi perantara dalam jual beli narkotika sehingga dalam kasus ini terdakwa telah turut berperan dalam peredaran narkotika, oleh karena itu terhadap Terdakwa perlu diberikan tindakan yang tegas. Dapat diyakini akibat dari perbuatan Terdakwa khususnya mereka yang mengkonsumsi narkotika dari terdakwa maka dapat merusak mental dan dapat mengakibatkan ketergantungan, serta citra TNI dimata masyarakat menjadi jelek, dan dapat mempenaruhi prajurit yang lain di kesatuan Terdakwa. Berdasarkan uraian tersebut di atas menunjukan bahwa Terdakwa bukanlah prajurit yang baik dan bertanggung jawab, melainkan prajurit yang hanya memikirkan kepentinganya sendiri tanpa menghiraukan aturan-aturan hukum yang berlaku maupun akibat buruk bagi orang lain. Prajurit yang demikian jika tetap dipertahankan dalam dinas militer, selain hanya akan menyulitkan institusi TNI dalam pembinaan personel maupun memperbaiki citra TNI, keberadaan kembali Terdakwa di kesatuan TNI akan berpengaruh buruk bagi pembinaan disiplin dan moral prajurit yang lain. Menimbang
:
Bahwa tindak pidana narkotika telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan menggunakan modus operandi yang tinggi, teknologi canggih, didukung oleh jaringan organisasi yang luas, dan sudah banyak menimbulkan korban, terutama di kalangan gerenasi muda bangsa yang sangat membahayakan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara sehingga diperlukan penanganan yang lebih keras dan tegas dengan pengaturan sanksi pidana minimal terhadap tindak pidana tertentu.
Menimbang
:
Bahwa perbuatan terdakwa menjadi perantara dalam jual beli narkotika golongan I terlepas dari jumlah yang relative kecil, maka perbuatan terdakwa juga telah turut berperan dalam peredaran narkotika, oleh karena itu perlu ditindak tegas dengan penerapan sanksi minimal terhadap diri terdakwa.
20
Menimbang
:
Bahwa demikian juga mengenai penerapan sanksi pidana denda minimal terhadap diri Terdakwa sebagaimana menurut pasal 114 ayat (1) dihubungkan dengan penghasilan Terdakwa sebagai prajurit TNI AD pangkat Pratu serta pendapatan terdakwa dari hasil menjadi perantara dalam jual beli narkotika adalah tidak ada maka tidaklah sepadan dengan sanksi pidana denda tersebut sehingga oleh karenanya Majelis memandang perlu untuk menyimpangi penerapan sanksi pidana denda minimal.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, melainkan juga mempunya tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat isyaf dan kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini lebih dahulu akan memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya. 2. Belum pernah dihukum. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan terdakwa dapat merusak generasi penerus bangsa khususnya yang mengkonsumsi narkotika dari Terdakwa. 2. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan program Pemerintah tentang pemberatasan penyalahgunaan narkoba. 3. Perbuatan Terdakwa merusak citra TNI khususnya Kesatuan Terdakwa dimata masyarakat 4. Terdakwa tidak menghayati Sumpah Prajurit, Sapta Marga yang menjadi landasan TNI.
Menimbang
:
Bahwa di persidangan majelis tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf ataupun pembenar pada diri terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab dan harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang melekat pada diri Terdakwa sebagaimana yang diuraikan pada sifat hakekat maupun hal-hal yang memberatkan tersebut diatas, dan dihubungkan dengan aturan-aturan tata nilai kehidupan yang berlaku di lingkungan TNI maka Terdakwa tidak layak lagi untuk dipertahankan sebagai Prajurit TNI.
Menimbang
:
Bahwa sesuai Surat Dakwaan Oditur Militer No. Sdak /56/X/2012 tanggal 30 Oktober 2012, Terdakwa didakwa dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan dengan memperhatikan ketentuan Buku I KUHP Pasal 35 Ayat (2), maka berdasarkan ketentuan Pasal 1, Pasal 2 KUHPM, dan Pasal 9 UU No.31 tahun 1997, Majelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara in casu berwenang menerapkan ketentuan pidana tambahan pemecatan dari dinas militer terhadap diri terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama waktu Terdakwa menjalani penahanan sementara, perlu dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan.
21 Menimbang
:
Menimbang
:
Bahwa Majelis Hakim berpendapat oleh karena dikawatirkan akan melarikan diri sebelum putusan ini berkekuatan hukum tetap maka Terdakwa perlu tetap ditahan. Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat –surat : 1) 2 (dua) lembar foto barang bukti. 2) 2 (dua) lembar Surat Penetapan BB dari Pengadilan Negeri Malinau No: 05/Iz/Pen.Pid/2012/PN.Mal tanggal 19 Januari 2012. 3) 1 (satu) lembar Surat Perintah Penyitaan Barang Bukti No : SP.Sita/01/I/2012 Sek Malinau tanggal 9 Januari 2012. 4) 1 (satu) lembar Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti tanggal 9 Januari 2012. 5) 5 (lima) lembar Surat Hasil Labfor Polri Cabang Surabaya No. Lab : 0590/NNF/2012 tanggal 24 Januari 2012. 6) 2 (dua) lembar Surat Kutipan Putusan Pengadilan Negeri Malinau No : 28/Pid.Sus/2012/PN.Mal tanggal 28 Mei 2012. 7) 2 (dua) lembar Surat dari Rumah Sakit Tentara TK.IV Samarinda No : SKBN-26/III/2012 tanggal 12 Maret 2012 An. Pratu Sofyan Syarif. Perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya.
Mengingat
:
1. 2. 3.
Pasal 114 Ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Pasal 26 KUHPM Ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : Sofyan Syarif Pratu Nrp. 31071427330785, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “tanpa hak atau melawan hukum menjadi perantara dalam jual beli Narkotika Golongan I”
2.
3.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : -
Pidana pokok
-
Pidana tambahan
:
Penjara selama 5 (lima) tahun dan denda sebesar Rp.1.500.000,(satu juta lima ratus ribu rupiah) subsider 1 (satu) bulan kurungan. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. :
Dipecat dari dinas militer.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat –surat : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
2 (dua) lembar foto barang bukti. 2 (dua) lembar Surat Penetapan BB dari Pengadilan Negeri Malinau No: 05/Iz/Pen.Pid/2012/PN.Mal tanggal 19 Januari 2012. 1 (satu) lembar Surat Perintah Penyitaan Barang Bukti No : SP.Sita/01/I/2012 Sek Malinau tanggal 9 Januari 2012. 1 (satu) lembar Surat Tanda Penerimaan Barang Bukti tanggal 9 Januari 2012. 5 (lima) lembar Surat Hasil Labfor Polri Cabang Surabaya No. Lab : 0590/NNF/2012 tanggal 24 Januari 2012. 2 (dua) lembar Surat Kutipan Putusan Pengadilan Negeri Malinau No : 28/Pid.Sus/2012/PN.Mal tanggal 28 Mei 2012.
22 7)
2 (dua) lembar Surat dari Rumah Sakit Tentara TK.IV Samarinda No : SKBN-26/III/2012 tanggal 12 Maret 2012 An. Pratu Sofyan Syarif.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
5.
Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan.
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 5 Desember 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Slamet Sarwo Edy, SH.M.Hum Letkol Chk Nrp. 1910020700366 sebagai Hakim Ketua dan Mulyono, SH Mayor Chk Nrp. 522672 serta Rizki Gunturida, SH Kapten Chk Nrp. 11000000640270 masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim Anggota-II yang diucapkan pada hari Jum’at tanggal 7 Desember 2012 oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Gagan Hertawan, SH Mayor Chk Nrp. 11010002381171, Penasihat Hukum Agus Makna Triyasa Utama, SH Pengatur III/C Nip. 1963110619870301002, Panitera M. Zainal Abidin, SH Lettu Laut (KH) Nrp. 17838/P, dihadapan Umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Cap/Ttd Slamet Sarwo Edy, SH.M.Hum Letkol Chk Nrp. 1910020700366
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd
Ttd
Mulyono, SH Mayor Chk Nrp. 522672
Rizki Gunturida, SH Kapten Chk Nrp. 11000000640270
Panitera Ttd M. Zainal Abidin, SH Lettu Laut (KH) Nrp. 17838/P Salinan sesuai aslinya Panitera
M. Zainal Abidin, SH Lettu Laut (KH) Nrp. 17838/P