ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN TIE STRENGTH TERHADAP TERCIPTANYA WORD OF MOUTH PADA FILM LASKAR PELANGI (Studi kasus pada mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Oleh Achmad Syaihu NIM : 207081000365
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN TIE STRENGTH TERHADAP TERCIPTANYA WORD OF MOUTH PADA FILM LASKAR PELANGI (Studi kasus pada mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Achmad Syaihu NIM: 207081000365
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Yahya Hamja, Dr, MM NIP. 19490602 1978 03 1 001
Pembimbing II
Suhendra, S.Ag, MM NIP. 19711206 200312 1 001
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432H/2011M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Senin, 17 Oktober 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa : 1. 2. 3. 4.
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: : : :
Achmad Syaihu 207081000365 Manajemen Pemasaran Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Dan Tie Strength Terhadap Terciptanya Word Of Mouth Pada Film Laskar Pelangi (Studi Kasus Pada Mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 31 Oktober 2011
1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 1 002
(
2. Arief Mufraini, Lc, M.Si NIP. 19770122 200312 1 001
(
3. Ade Suherlan, MM, MBA NIP. 19800525 200912 1 001
(
) Ketua
) Sekretaris
) Penguji Ahli
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, 7 Desember 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa: 1. 2. 3. 4.
Nama NIM Jurusan Judul Skripsi
: : : :
Achmad Syaihu 207081000365 Manajemen Pemasaran Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Dan Tie Strength Terhadap Terciptanya Word Of Mouth Pada Film Laskar Pelangi (Studi Kasus Pada Mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 7 Desember 2011
1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP. 19570617 198503 1 002
(
2. Arief Mufraini, Lc, M.Si NIP. 19770122 200312 1 001
(
3. Leis Suzanawati, SE, M.Si NIP. 19720809 200501 2 004
(
4. Dr. Yahya Hamja, MM NIP. 19490602 1978 03 1 001
(
5. Suhendra, S.Ag, MM NIP. 19711206 200312 1 001
(
) Ketua
) Sekretaris
) Penguji Ahli
) Pembimbing I
) Pembimbing II
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Nama Mahasiswa
: Achmad Syaihu
NIM
: 207081000365
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Manajemen Pemasaran
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan plagiat atau replikasi dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain. Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan ujian ulang. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Ciputat, 3 November 2011 Yang menyatakan
(Achmad Syaihu)
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi 1. Nama
: Achmad Syaihu
2. Tempat dan tanggal lahir
: Bogor, 25 Agustus 1988
3.
: Islam
Agama
4. Status
: Belum menikah
5. Alamat
: Jln. Masjid Al-ittihad Rt 001 Rw 03 no 33 kecamatan Cipayung Depok
6. Kewarganegaraan
: Indonesia
B. Data Pendidikan Formal 1. 1994 – 2000
: SD Negeri Pondok Terong 3
2. 2000 – 2003
: Pondok Pesantren Terpadu Daaruttaqwa
3. 2003 – 2006
: Pondok Pesantren Terpadu Daaruttaqwa
C. Data Keluarga 1. Ayah
: A.Kholiq
2. Ibu
: Suryati
3. Anak ke dari
: Tiga dari empat bersaudara
ii
ABSTRACT This research aims to analyze the influence of consumer satisfaction and tie strength to create of word of mouth on Laskar Pelangi’s Movie. The sample in this study are students of Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta who has watched Laskar Pelangi’s movie. Convenience sampling method has been selected to obtain data required at this study. This research utilizes 100 respondents and overall of respondent are students of Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta who has watched Laskar Pelangi’s movie. The results of this research shows that consumer satisfaction and tie strength have significant influence to create of word of mouth on Laskar Pelangi’s Movies simultaneously. Partially consumer satisfaction and tie strength have significant influence to create of word of mouth on Laskar Pelangi’s Movie. Keywords: Consumer Satisfaction, Tie Strength, Word Of Mouth
iii
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth pada Film Laskar Pelangi. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menonton Film Laskar Pelangi. Metode convenience sampling telah dipilih untuk memperoleh data dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan 100 responden dan keseluruhan responden adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menonton Film Laskar Pelangi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan konsumen dan tie strength berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth pada Film Laskar Pelangi secara simultan. Secara parsial kepuasan konsumen dan tie strength memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth pada Film Laskar Pelangi. Kata Kunci: Kepuasan Konsumen, Tie Strength , Word Of Mouth
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb Alhamdulillahhirobbil alamiin...Segala Puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nya, yang senantiasa memberi petunjuk, kekuatan lahir dan batin serta kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna untuk mencapai gelar sarjana ekonomi jenjang pendidikan strata satu program studi manajemen pemasaran pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis sadar betul akan segala kekurangan yang penulis miliki, tetapi dengan seijin Allah SWT, kerja keras serta doa dan dukungan yang terus-menerus diberikan dari keluarga, teman-teman, dan dosen pembimbing, akhirnya skripsi ini dapat juga diselesaikan. Rasa terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada: 1. Kedua orang tua saya yang selalu berusaha keras menjadikan saya anak yang
terbaik
walau
segala
kekurangan
yang
dimilikinya.
Ya
Allah.....berikanlah nikmat yang sebesar-besarnya untuknya, hanya nikmatmulah yang sederajat untuknya sebagai balasan dari apa-apa yang beliau berikan kepada saya. 2. Bpk. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bpk. Yahya Hamja Dr.,MM selaku dosen pembimbing I, atas masukanmasukan yang telah diberikan kepada saya selama membimbing dalam pembuatan skripsi ini. 4. Bpk. Suhendra, S.Ag,MM selaku dosen pembimbing II, atas masukanmasukan yang telah diberikan kepada saya selama membimbing dalam pembuatan skripsi ini.
v
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah atas semua curahan ilmu bantuan dan pelayanannya. 6. Kakak-kakak dan adik saya atas dukungannya. 7. Ridha Wati, Siti Cheria Rasyid, Amin Al-fikri, Deni Irawan atas bantuan ilmu dan pengalaman dalam penyusunan skripsi ini. Dan buat Ade Wirda temen seperjuangan di sidang skripsi. 8. Buat temen-temen manajemen angkatan 2007 atas kebersamaannya selama masa perkuliahan, semoga pertemanan kita berlanjut hingga tua nanti. 9. Buat temen-temen yang suka mencari inspirasi dibawah pohon rindang (DPR)...Reyhan bin H. Amir, R Atma bin H. Keman, Sigit bin Riyanto, Hadi bin H. Zakaria, Joko bin Sumintar, Halim bin Asyam, Adi bin H. Tatuk, Ardi bin Nurdin, Rurry bin Suparman, Ari bin Yamin, Tomy bin Sugih, Catur bin Sukarni, Fajri bin Mas’ud, Rahmat bin Hamit, Angga bin Dodo, Ryan bin H. Amir. Dan buat wanita yang menghiasi indahnya pohon rindang, Hilwah binti H. Zaenal dan Shifa binti Nasrudin. Semoga kita dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Amin...... 10. Serta untuk pihak-pihak lain yang turut serta membantu, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu...penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Penulis menyadari masih banyak keterbatasan, namun penulis berharap sumbangan pemikiran yang penulis sampaikan mudah-mudahan memberikan manfaat bagi pembaca. Wassalammualaikum Wr.Wb
Jakarta, 3 November 2011 Penulis
(Achmad Syaihu) vi
DAFTAR ISI COVER COVER Dalam Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah....................................................................i Daftar Riwayat Hidup....................................................................................................ii Abstract .......................................................................................................................iii Abstrak .........................................................................................................................iv Kata Pengantar .............................................................................................................v Daftar Isi ........……….…………….......…………....…………………………….....vii Daftar Tabel..................................................................................................................ix Daftar Gambar..............................................................................................................xi Daftar Lampiran .........................................................................................................xii BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang Penelitian...........................................................................1 Perumusan Masalah..................................................................................10 Tujuan Penelitian......................................................................................11 Manfaat Penelitian....................................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. B. C. D. E. F. G. H.
Komunikasi Pemasaran.............................................................................13 Kepuasan Konsumen................................................................................14 Tie Strength...............................................................................................17 Word Of Mouth.........................................................................................19 Buzz Marketing.........................................................................................23 Penelitian Terdahulu.................................................................................24 Kerangka Pemikiran Teoritis....................................................................28 Hipotesis...................................................................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruan Lingkup Penelitian..........................................................................30 B. Metode Penentuan Sampel........................................................................30 C. Metode Pengumpulan Data.......................................................................31 1. Data Primer........................................................................................31 2. Data Sekunder....................................................................................32 D. Metode Analisis........................................................................................32 1. Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................33 2. Uji Asumsi Klasik..............................................................................34
vii
3. Uji Regresi.........................................................................................36 E. Operasional Variabel Penelitian...............................................................39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian............................................41 1. Profil Film Laskar Pelangi.................................................................41 2. Pemeran dan Tokoh Film Laskar Pelangi..........................................42 3. Original Soundtreck Film Laskar Pelangi.........................................43 4. Prestasi Film Laskar Pelangi.............................................................43 B. Analisis dan Pembahasan..........................................................................44 1. Karakteristik Responden....................................................................44 2. Penilaian Responden..........................................................................45 3. Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................54 4. Uji Asumsi Klasik..............................................................................57 5. Uji Regresi.........................................................................................61 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan...............................................................................................68 B. Implikasi...................................................................................................68 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................70 LAMPIRAN................................................................................................................73
viii
DAFTAR TABEL Nomer 1.1
Keterangan
Halaman
Film Layar Lebar Dengan Jumlah Penonton 1jt Keatas Selama Tahun 2007-2010.....................................................................6
2.1
Tingkat Kepercayaan dan Pembelian..................................................21
3.1
Skala Likert..........................................................................................32
3.2
Definisi Operasional Variabel.............................................................40
4.1
Pemeran dan Tokoh Film Laskar Pelangi............................................42
4.2
Original Soundtreck Film Laskar Pelangi...........................................43
4.3
Jenis Kelamin Responden....................................................................44
4.4
Fakultas Responden.............................................................................44
4.5
Jawaban Responden Mengenai Kualitas Film Laskar Pelangi............46
4.6
Jawaban Responden Mengenai Penyampaian Ide Pesan Film............46
4.7
Jawaban Responden Mengenai Penyampaian Inspirasi Film..............47
4.8
Jawaban Responden Mengenai Pemenuhan Harapan..........................47
4.9
Jawaban Responden Mengenai Perasaan Puas....................................48
4.10
Jawaban Responden Mengenai Perasaan senang................................48
4.11
Jawaban Responden Mengenai Perasaan Bangga...............................49
4.12
Jawaban Responden Mengenai Harapan Menonton Kembali.............49
4.13
Jawaban Responden Mengenai Jangka Waktu Hubungan..................50
4.14
Jawaban Responden Mengenai Hubungan Yang Kuat........................50
4.15
Jawaban Responden Mengenai Kesenangan Menghabiskan Waktu Bersama...............................................................................................50
4.16
Jawaban Responden Mengenai Keakraban.........................................51
4.17
Jawaban Responden Mengenai Kedekatan.........................................51
4.18
Jawaban Responden Mengenai Kesenangan Berbagi Keyakinan.......52
4.19
Jawaban Responden Mengenai Keinginan Membicarakan Pengalaman..........................................................................................52
4.20
Jawaban Responden Mengenai Membicarakan Hal Positif Tentang Film Laskar Pelangi...............................................................53
ix
4.21
Jawaban Responden Mengenai Merekomendasikan Film Laskar Pelangi.............................................................................53
4.22
Jawaban Responden Mengenai Mempromosikan Film Laskar Pelangi.............................................................................54
4.23
Jawaban Responden Mengenai Mendorong Orang Lain Untuk Menonton..................................................................................54
4.24
Hasil Uji Validitas...............................................................................55
4.25
Hasil Uji Reliabilitas............................................................................56
4.26
Hasil Uji Multikolonieritas..................................................................57
4.27
Nilai Korelasi Variabel Independen....................................................58
4.28
Hasil Uji Regresi Linier Berganda......................................................61
4.29
Hasil Uji Koefisien Determinasi..........................................................63
4.30
Interpretasi Koefisien Korelasi............................................................63
3.31
Hasil Uji Simultan (Uji F)...................................................................65
3.32
Hasil Uji Parsial ( Uji t )......................................................................66
x
DAFTAR GAMBAR Nomer
Keterangan
Halaman
2.1
Proses Pembentukan Rekomendasi WOM..........................................16
2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis...............................................................28
4.1
Hasil Uji Normalitas............................................................................59
4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas...............................................................60
xi
DAFTAR LAMPIRAN Nomer
Keterangan
Halaman
1
Kuesioner.............................................................................................73
2
Data Mentah Kuesioner Uji Validitas Dan Reliabilitas.......................76
3
Data Mentah Kuesioner Analisis Regresi Linier Berganda.................77
4
Distribusi Frekuensi Penilaian Responden..........................................79
5
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.....................................................85
6
Hasil Uji Asumsi Klasik......................................................................88
7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda..............................................90
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia pemasaran merupakan dunia yang mengalami perubahan yang pesat dan terus-menerus. Hal ini terjadi berkat para inovator yang terusmenerus meluncurkan cara-cara baru untuk memuaskan kebutuhan yang ada saat ini dan bahkan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak diketahui orang banyak bahwa mereka membutuhkannya. Meningkatnya pola fikir serta perubahan prilaku dan gaya hidup konsumen membuat para pemasar perlu menyesuaikan produknya agar dapat sesuai dengan konsumen dewasa ini. Perubahan besar yang terjadi adalah konsumen kini berada dalam kepercayaannya, dalam kreatifitas diri dan dalam kemampuan diri untuk mengekspresikan dirinya. Konsumen tidak lagi melihat dirinya sebagai responden pasif dalam berhubungan dengan suatu merek ataupun produk tetapi konsumen sekarang melihat dirinya sebagai responden yang sederajat aktif dalam berhubungan dengan suatu merek ataupun produk, baik diundang oleh pemasaran ataupun tidak (Needham, 2008:61). Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, seperti adanya handphone, internet serta media lainnya. Konsumen semakin leluasa berkomunikasi tanpa batas ruang dan waktu untuk mendapatkan berbagai informasi, akan tetapi banyaknya informasi yang beredar membuat konsumen semakin bingung menganalisa kebenaran informasi-informasi tersebut. Orang tidak punya waktu untuk menyelidiki dan mempertimbangkan informasi-
1
informasi tersebut. Oleh karena itu, word of mouth
menjadi penghemat
waktu yang diperlukan. word of mouth memudahkan konsumen mengetahui kinerja produk atau jasa berkat pengalaman yang telah diceritakan. Perusahaan berlomba-lomba menginformasikan produk atau jasa yang ia miliki melalui berbagai media informasi seperti iklan, majalah dan lainnya yang ditujukan untuk menjual produk, pada kenyataannya bahwa konsumen membeli, sering kali bukan karena merespon dari apa yang ia liat dari media informasi tersebut, melainkan merespon apa yang mereka dengar dari sumber yang independen. Konsumen mengumpulkan informasi dari berbagai media informasi seperti iklan dan lainnya, kemudian membicarakan dengan teman mereka. Dan konsumen membeli karena merespon apa yang dikatakan orang lain mengenai suatu produk. Banyak pemasar yang baru menyadari bahwa membuat pengalaman menjual produk mereka kepada konsumen merupakan cara terbaik untuk meningkatkan penjualan. Membuat orang sering membicarakan produk kepada orang yang tepat dengan cara yang benar merupakan hal yang penting yang dapat dilakukan oleh seorang pemasar. Word of mouth memiliki pengaruh yang sangat penting, word of mouth sangat efektif karena manusia merupakan mahluk sosial, dan word of mouth dapat menjadi sumber informasi yang kuat dalam mempengaruhi keputusan pembelian, alasannya adalah (Hasan, 2010:25):
2
1. WOM adalah sumber informasi yang independen dan jujur (ketika informasi datang dari seseorang teman itu lebih kredibel karena tidak ada association dari orang dengan perusahaan atau produk). 2. WOM sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang bertanya tentang pengalaman langsung tentang produk melalui pengalaman teman dan kerabat. 3. WOM disesuaikan dengan orang-orang yang tertarik di dalamnya, seseorang tidak akan bergabung dengan percakapan, kecuali mereka tertarik pada topik diskusi. 4. WOM menghasilkan media informal. 5. WOM dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas dengan orang lain. 6. WOM tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainnya seperti iklan sosial, waktu, keluarga atau hambatan fisik lainnya. Word of mouth memberikan sebuah pengalaman yang kredibel dan tepat pada waktunya, word of mouth merupakan media komunikasi yang paling efektif dan efisien, di samping biayanya yang rendah WOM juga membentuk citra merek produk. Menurut Hasan (2010:34) word of mouth adalah iklan gratis. Jika iklan konvensional segala bentuk presentasinya nonpersonal (media komersial), ide, barang atau jasa harus dibayar oleh sponsor. WOM tidak demikian. Promosi iklan produk, atau ide pribadi dilakukan secara transparan oleh komunikator. Sifat independen WOM inilah
3
yang membuat tingkat kredebilitasnya tinggi, dan sangat bisa diandalkan untuk memasarkan sebuah produk (seperti film). Memasuki tahun 2007, industri perfilman Indonesia di kuasai oleh film-film yang bernuansa komedi, horror dan romantis, ini terbukti dengan melihat antusiasme penonton yang senang dalam menonton film-film bernuansa komedi, horar dan romantis, sebut saja film Quickie Express dengan jumlah penonton 1.000.000 orang, Get Marrid dengan jumlah penonton 1.400.000 orang, Terowongan Casablanca dengan jumlah penonton 1.200.000 orang, Naga Bonar Jadi 2 dengan jumlah penonton 1.300.000 orang. Film-film tersebut merupakan film-film yang meraih kesuksesan di tahun 2007, dan film bernuansa romantis yang sukses pada tahun 2008 yaitu film Ayat-ayat Cinta dengan jumlah penonton mencapai 3.581.947 orang, dan pada tahun 2009 yaitu film Ketika Cinta Bertasbih dengan jumlah penonton 2.400.000 orang, dan Ketika Cinta Bertasbih 2 dengan jumlah penonton 1.400.000 orang (http://filmindonesia.or.id/movie/viewers). Di tengah-tengah kesuksesan film-film yang bernuansa komedi, horor dan romantis, terjadi suatu pencapaian yang fantastis pada tahun 2008, ternyata pencapaian fantastis tersebut diluar dari film-film yang bernuansa komedi, horror dan romantis, yaitu Film Laskar Pelangi yang disutradarai oleh Riri Riza dan diproduksi oleh Miles film bersama Mizan production, memecahkan rekor penjualan tiket sehingga menjadi film layar lebar terlaris Indonesia. Film ini juga memecahkan rekor karena berhasil meraih jumlah
4
penonton sampai 1.400.000 orang hanya dalam waktu dua minggu setelah pemutaran perdananya (http://www.posblitung.com). Film Laskar Pelangi merupakan film yang bertemakan realitas sosial dan ceritanya di adaptasi dari novel karya Andrea Hirarata, yang ceritanya mengangkat kehidupan masa kecil sang penulisnya. Film Laskar Pelangi menceritakan tentang kisah anak-anak pinggiran desa gantung bagian timur pulau blitung yang pernah menjadi pulau terkaya di Indonesia. Cerita tentang semangat anak-anak bangsa yang pantang menyerah dan mengharukan dalam menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menghiasi dalam cerita film ini, telah menjadi suatu motivasi bagi anak bangsa dalam negeri maupun luar negeri, bahwa keinginan yang kuat membuat semua yang ga mungkin di dunia ini menjadi mungkin “nothing impossible to do”. Film Laskar Pelangi telah mengoreksi anggapan yang selama ini dipercaya banyak pihak tentang tren film layar lebar Indonesia yang hanya seputar drama romantis, komedi ataupun horor. Film Laskar Pelangi telah menepis hal tersebut, dengan munculnya Film Laskar Pelangi, sehingga terciptalah anggapan yang positif tentang penonton Indonesia, bahwa penonton Indonesia dapat menerima suatu innovasi dan tidak hanya berada dalam kisaran perfilman yang bergenre romantis, komedi ataupun horror (http://www.goodreads.com). Terbukti dengan pencapaiannya yang fantastis dalam jumlah penontonnya pada Film Laskar Pelangi ini, seperti yang tertera dalam table sebagai berikut:
5
Tabel. 1.1 Film Layar Lebar Dengan Jumlah Penonton 1jt Keatas Selama Tahun 2007-2010 Film Tahun Jumlah penonton Get Married 2007 1.400.000 Quikie Express 2007 1.000.000 Naga Bonar Jadi 2 2007 1.300.000 Terowongan Casablanca 2007 1.200.000 Ayat-ayat Cinta 2008 3.581.947 Laskar Pelangi 2008 4.606.784 Sang Pemimpi 2009 1.742.242 Ketika Cinta Bertasbih 2009 2.400.000 Ketika Cinta Bertasbih 2 2009 1.400.000 Garuda Di Dadaku 2009 1.371.131 Get Married 2 2009 1.187.309 Sang Pencerah 2010 1.108.600 Sumber: http://filmindonesia.or.id/movie/viewers (di olah, 2011). Kesuksesan Film Laskar Pelangi bukan hanya dari jumlah penontonnya saja yang fantastis, tetapi Film Laskar Pelangi pun syarat akan prestasinya baik dalam negeri maupun luar negeri, di dalam negeri Film Laskar Pelangi meraih penghargaan sebagai film terbaik di Indonesian Movie Award tahun 2009 (http://pelawiselatan.blogspot.com), dan di luar negeri Film Laskar Pelangi memenangkan penghargaan The Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik di Internasional Festival of Films for Children and Young Adults di Hamedan Iran (http://ipoerteladan.blogspot.com), dan prestasi-prestasi lainnya. Dan yang membanggakan lagi, Laskar Pelangi akan dibuat ulang (reebot) oleh produser Hollywood dan penggarapannya diserahkan langsung oleh sutradara terkenal di sana. Penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Mengabarkan dirinya ditawari oleh produser dari Hollywood.
6
“Benar, ada salah satu produser yang tertarik membuat ulang Film The Rainbow Troops (Laskar Pelangi), dia bilang tertarik untuk menawarkan ke Dany Boyle, sutradara Slumdog Millionare,” ujarnya. Dan di dalam negeri Film Laskar Pelangi dibuat versi Pertunjukkan Musikal Laskar Pelangi yang di gelar di Jakarta pada tahun 2010 hingga januari 2011 (http://www.infospesial.com). Tak hanya sampai disitu. Respon publik pun positif, bahkan public figure khususnya pemerintah Indonesia, tak kuasa berkomentar setelah menonton Film Laskar Pelangi. Berikut komentar pemerintah setelah menonton film Laskar Pelangi: "Laskar Pelangi merupakan karya seni berkualitas tinggi. Pesan akan pentingnya pendidikan disampaikan dengan jelas. Oleh karena itu saya akan ikut mengiklankan film ini, agar lebih banyak lagi yang menonton, bahkan hingga ke luar negeri," ujar Presiden SBY usai menyaksikan film tersebut di Blitz
Megaplex,
Grand
Indonesia,
Rabu
(8/10)
malam
(http://msigidhrd.blogspot.com). “Dalam film itu, kita diajarkan bagaimana murid dan guru bisa berkomunikasi dengan baik, seperti sebuah keluarga. Dan tetap ceria, saling toleransi dan mengajarkan untuk bisa mencintai lingkungan,” ujar putri ploklamator Halida Hatta ( http://palembang.tribunnews.com). “Film-film bermuatan pendidikan yang bagus dan mendidik seharusnya banyak diproduksi insan perfilman di Indonesia. Harus disadarai bahwa dalam menonton film, masyarakat sudah mulai berubah yakni melihat
7
bagaimana ceritanya. Tak lagi film bernuansa western dan koboi," ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X (http://nasional.kompas.com). “Film Laskar Pelangi hadir di saat yang tepat untuk memberikan gambaran guru berdedikasi dalam pengabdiannya meskipun kondisi pendidikan terbatas.,” ujar Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo (http://nasional.kompas.com). “Saya sangat terharuh. Justru tadi saya malah bertanya siapa yang tidak nangis. Saya rasa semua penonton terharu….Tuh kan saya tersentuh lagi,”
ujar
Menteri
Perdagangan
Mari
Elka
Pangestu
(http://nasional.kompas.com). “Film ini mengisahkan bagaimana semangat anak-anak kampung miskin untuk tetap bersekolah walaupun tanpa alas kaki, baju tanpa kancing, dan
papan
tulis
yang
berlubang,"
ujar
Soetrisno
Bachir
(http://nasional.kompas.com). Komentar-komentar tersebut merupakan word of mouth yang di lontarkan oleh public figure terhadap Film Laskar Pelangi dari dalam negeri, akan tetapi tidak cukup hanya itu saja, Film Laskar Pelangi pun mendapat komentar dari luar negeri mengingat film ini diputar di berbagai negara seperti Jerman dan Australia. Berikut komentar yang terlontar dari beberapa penonton yang menyaksikan Film Laskar Pelangi ketika diikut sertakan dalam Festival Film Berlin 2009: Separuh film berjalan, di antara tawa pengunjung, suara isakan mulai terdengar di sana-sini. "Aduh, ini film lucu tapi kok bikin sedih juga ya," kata
8
Mulianakusumah setengah berbisik di tengah pertunjukan. Ia tampak mengusap matanya. Mulianakusumah baru empat bulan tinggal di Jerman. Di Indonesia ia belum sempat menonton film ini. Farah Marina, mahasiswi Fachhochschule fur Technik un Wirtschaft, Berlin, yang hampir tiga tahun tinggal di Berlin, mengaku ia juga sempat menitikkan air mata, terutama ketika adegan Lintang berhenti sekolah dan pamitan kepada teman-temannya. "Bukan cuma aku aja lho yang nangis, orang Jerman di sebelahku juga nangis kok. Filmnya bagus banget," kata dia. Sophie, salah seorang warga Berlin yang menonton Laskar Pelangi juga mengaku tersentuh. "Saya kagum dengan perjuangan anak-anak Laskar Pelangi, kagum dengan semangat mereka, dan itu semua sangat menyentuh," ujarnya (www.laskarpelangithemovie.blogspot.com). Berbagai word of mouth tersebut tercipta setelah publik menonton Film Laskar Pelangi. Hal tersebut terjadi mungkin karena kepuasan setelah menonton ataupun tie strength antara si penonton dengan orang lain, sehingga orang-orang
yang
telah
menonton
Film
Laskar
Pelangi
tersebut
mengungkapkan apa-apa yang telah ia alami atau ia konsumsi (menonton film). Objek penelitian pada penelitian ini dilakukan pada mahasiswamahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain alasan efesiensi biaya, mahasiswa-mahasiswi mempunyai wawasan yang luas dan pemikiran yang terbuka sehingga lebih bijak dalam menilai atau memberikan suatu pendapat, dan pada mahasiswa-mahasiswi terdapat
9
kecenderungan “homopoly” yaitu kecenderungan orang untuk bergaul dengan orang yang sama dengan orang tersebut. Ini merupakan prinsip fundamental jaringan dimana word of mouth dapat berlangsung (Rosen, 2004:78). Oleh karena itu peneliti meyakini bahwa terdapat word of mouth pada para mahasiswa-mahasiswi. Berdasarkan paparan diatas, maka penulis mengambil judul “Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Dan Tie Strength Terhadap Terciptanya Word Of Mouth Pada Film Laskar Pelangi (Studi kasus pada mahasiswamahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)”. B. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti, yaitu : 1. Apakah kepuasan konsumen dan tie strength berpengaruh terhadap terciptanya word of mouth secara simultan pada Film Laskar Pelangi? 2.
Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap terciptanya word of mouth secara parsial pada Film Laskar Pelangi?
3. Apakah tie strength berpengaruh terhadap terciptanya word of mouth secara parsial pada Film Laskar Pelangi?
10
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan antara lain sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh kepuasan konsumen (𝑋1 ) dan tie strength (𝑋2 ) terhadap terciptanya word of mouth secara simultan pada Film Laskar Pelangi. 2. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh kepuasan konsumen (𝑋1 ) terhadap terciptanya word of mouth secara parsial pada Film Laskar Pelangi. 3. Untuk menganalisis apakah ada pengaruh tie strength (𝑋2 ) terhadap terciptanya word of mouth secara parsial pada Film Laskar Pelangi. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan a. Membantu perusahaan dalam mengetahui hal-hal yang menjadi faktor terciptanya word of mouth pada produknya. b. Menjadi dasar dan pedoman bagi perusahaan lain yang berminat untuk mengetahui faktor-faktor terciptanya word of mouth. 2. Bagi Penulis a. Dapat memberikan tambahan wawasan dan bekal ilmu pengetahuan serta melatih keterampilan teknis penulis dalam menganalisa suatu masalah. b. Mengaplikasikan teori-teori yang di dapat dalam perkuliahan ke dalam sebuah penelitian.
11
3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan pengetahuan, disamping dapat digunakan sebagai sumber informasi dan kelengkapan suatu penelitian.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Pemasaran Secara ringkas, komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran (Sulaksana, 2007:23). Uyung Sulaksana (2007:80-83) menyatakan di dalam bukunya, ada dua saluran komunikasi pemasaran yaitu: 1. Saluran Komunikasi Personal Saluran komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, pembicaraan dengan audiensnya, lewat telephone, atau e-mail. Komunikas personal bisa lebih efektif
karena
adanya
peluang
untuk
mengindividualisasikan
penyampaian pesan dan umpan baliknya. 2.
Saluran Komunikasi Nonpersonal Saluran nonpersonal meliputi media, atmosfir even. Media terdiri dari media cetak (koran, majalah, direct mail), media siaran (radio, televise), media elektronik (kaset audio, Video, CD-ROM, halaman web), dan media display (baliho, papan iklan, poster, sign). Kebanyakan pesan nonpersonal berasal dari media yang harus dibayar oleh perusahaan.
13
B. Kepuasan Konsumen Swan, et al. (1980) mendefinisikan kepuasan pelanggan/konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan atau pemakaian (Tjiptono, 2004:349). Kepuasan konsumen menjadi salah satu hasil penting dari semua aktivitas pemasaran, sebab puas tidaknya konsumen akan berdampak pada keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan selalu berusaha untuk dapat memuaskan konsumen atas barang/jasa yang telah diproduksinya (Widyaswati, 2010:17). Falsafah dasar sukses pemasaran sebenarnya tetap sederhana saja yaitu pentingnya memuaskan konsumen. Implementasinya memang tidak gampang, namun tetap harus diingat bahwa konsumen merupakan valuemiximizer. Agar dapat bertahan ditengah persaingan yang makin sengit, perusahaan setidaknya harus melakukan langkah-langkah berikut (Sulaksana, 2007:3): 1. Merumuskan kebutuhan konsumen. 2. Mengidentifikasi segmen konsumen yang punya kebutuhan tersebut. 3. Positioning produk baru atau repotitioning produk lama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 4. Mengembangkan strategi pemasaran untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan benefit produk. 5. Mengevaluasi efektifitas strategi.
14
6. Memastikan tanggung jawab sosial perusahaan, jangan sampai strategi tersebut menyesatkan atau menipu konsumen. Perusahaan
banyak
menggunakan
berbagai
cara
untuk
mempertahankan konsumen salah satunya adalah memastikan kualitas produk dan jasa dalam memenuhi harapan konsumen. Pemenuhan harapan ini akan menciptakan kepuasan bagi konsumen (Engel dalam Nur 2009:14). Kepuasan
konsumen
menurut
Zeithaml
dalam
Erida
(2009)
dipengaruhi oleh fitur spesifik dari produk atau jasa dan persepsi terhadap kualitas. Kualitas merupakan elemen dominan dalam evaluasi yang dilakukan pelanggan untuk menilai kenerja produk atau jasa. Kinerja yang baik akan menciptakan harapan yang positif bagi konsumen untuk melakukan transaksi ulang pada produk tersebut. Terciptanya kepuasaan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara konsumen dan perusahaan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang, terciptannya loyalitas konsumen, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 1998:115 dalam Sri Handayani). Ali Hasan (2010:175) menjelaskan proses terbentuknya word of mouth yang terjadi melalui kepuasan konsumen dengan peragaan gambar sebagai berikut:
15
Gambar. 2.1 Proses Pembentukan Rekomendasi WOM Kualitas produk
Kepuasan konsumen
Rekomendasi WOM
Loyalitas prilaku
Sikap loyal
Layanan prima
Kelanjutan hubungan
Sumber : Ali Hasan, (2010:175) Kepuasan konsumen dapat dinyatakan setelah konsumen menikmati produk/jasa yang dimaksud. Kepuasan konsumen adalah suatu tanggapan emosional atas evaluasi terhadap pengalaman mengkonsumsi suatu produk/jasa. Kepuasan konsumen tergantung pada kinerja produk dalam menyampaikan nilai produk dan menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Bila prestasi sesuai dengan harapan, maka pembeli merasa senang. konsumen
yang
merasa
puas
akan
membeli
ulang
dan
mereka
memberitahukan kepada orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk tersebut (Natalina, 2009:25). Teori kepuasan menyatakan bahwa bila konsumen puas terhadap kinerja produk atau jasa maka konsumen akan memberikan rekomendasi pada orang lain dan merasa bangga akan produk atau jasa tersebut (Soelasih dalam Natalina, 2009:25). Kepuasan konsumen adalah hal yang mutlak diperlukan
16
dalam kesuksesan Pemasaran WOM. Dalam studinya, Reiccheld (2006:75) menyebutkan bahwa seorang konsumen puas akan memberitahukan kepada satu
orang
lain,
sedangkan
satu
orang
yang
tidak
puas
akan
memberitahukannya kepada sepuluh orang lain. Dalam penelitiannya, Bolton dan Lemon dalam East, et al (2005:13), menyebutkan bahwa peningkatan kepuasan dapat dihubungkan dalam peningkatan penggunaan produk. Dalam penelitian East, et al (2005:14), menemukan bahwa tingkat rekomendasi, yang juga dapat diartikan sebagai kinerja WOM, dipengaruhi oleh kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Dalam studinya terhadap word-of-mouth dan restoran di Korea Selatan, Babin et al (2005:135) menyebutkan bahwa ada dukungan erat antara kepuasan konsumen dan word-of-mouth. Ketika konsumen puas, maka WOM positif akan tercipta dan mereka labih suka untuk memberikan rekomendasi pembelian kepada orang lain. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wirts and Chew (2002:144) juga mendukung hasil tersebut yaitu kepuasan secara signifikan berpengaruh terhadap WOM dan keinginan untuk melakukan rekomendasi pembelian. Ketika konsumen puas maka mereka akan memberikan WOM positif dan merekomendasikan orang lain untuk melakukan pembelian. Sedangkan konsumen yang tidak puas, mereka akan melarang orang lain untuk melakukan pembelian. C. Tie Strength Tie strength adalah konstruk multidimensional yang menunjukkan kekuatan hubungan dalam konteks jaringan sosial (Money, Gilly, dan
17
Graham, 1998:79). Jaringan WOM adalah jaringan sosial yang terdiri dari sekumpulan orang yang terlibat dalam word of mouth, dan termasuk hubungan antar pribadi orang tersebut. WOM digambarkan sebagai aliran informasi dalam jaringan sosial yang terdiri dari individu-individu yang menjalin hubungan satu sama lain. Frenzen dan Davis dalam Praswati (2009:24) mengidentifikasi bahwa kedekatan, keakraban, dukungan, dan asosiasi merupakan dimensi-dimensi yang tidak dapat dipisahkan dari konsep hubungan antar pribadi. Granovetter dalam Cindy M.Y. Chung (2009:330) menemukan bahwa tie strength atau hubungan yang kuat lebih nyaman berkomunikasi dibandingkan dengan hubungan yang lemah. Hubungan yang kuat lebih mengetahui apa yang dibutuhkan satu sama lain dibandingkan dengan hubungan yang lemah. Contoh hubungan yang kuat seperti teman dekat dan keluarga, dan hubungan yang lemah seperti kenalan dan orang asing. Ward and Reingen dalam Money, Gilly, dan Graham (1998:79) mengukur tie strength dengan jangka waktu, yaitu seberapa lama sumber rujukan dan lawan bicaranya saling mengenal satu sama lain. Dan Bansal dalam Praswati (2009:32) mengukur indikator tie strength dengan kekuatan hubungan, kesenangan menghabiskan waktu bersama dan kesenangan berbagi keyakinan. Tie strength akan menciptakan kesempatan yang lebih pada terciptanya WOM, pengetahuan dari masing-masing kebutuhan satu sama lain akan membuat komunikasi WOM menjadi sesuai dan lebih bermanfaat.
18
Penelitian lain juga mengemukakan bahwa tie strength atau hubungan yang kuat cenderung untuk melakukan WOM lebih banyak dibandingkan dengan hubungan yang lemah (Brown dan Reingen, 1987; Ryu dan Fieck, 2007 dalam Cindy M.Y. Chung, 2009:331 ). Wirts dan Chew (2002:145) juga menyatakan bahwa tie strength secara signifikan berpengaruh positif terhadap WOM. Pada ikatan hubungan yang kuat, orang lebih sering melakukan WOM dibandingkan dengan ikatan hubungan yang lemah. Tie strength memang merupakan bagian dari aktivitas sosial, seseorang akan lebih ingin membicarakan sesuatu dengan orang yang dia kenal, informasi akan lebih banyak tertukar satu sama lain jika seseorang itu merasa akrab dan merasa memiliki hubungan yang kuat dengan lawan bicaranya, walaupun komunikasipun terjadi pada hubungan yang lemah, akan tetapi komunikasi terjadi hanya sedikit. D. Word Of Mouth Word of mouth pada dasarnya adalah pesan tentang produk atau jasa suatu perusahaan itu sendiri, dalam bentuk komentar tentang produk atau jasa tersebut, yang dirasakan dan dialami oleh seseorang yang disampaikan kepada orang lain (Erida, 2009). Dan Rosen (2004:328) mengatakan bahwa word of mouth merupakan salah satu cara menyebarkan desas-desus. Menurut Word of mouth Marketing Association (WOMMA), pengertian dari word of mouth merupakan usaha pemasaran yang memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual produk atau merek kepada pelanggan serta calon konsumen lain.. Word of mouth
19
merupakan cara komunikasi tidak formal diantara pihak pribadi yang mengevaluasi mengenai barang dan jasa (Cindy M.Y. Chung, 2009:329). Babin et al (2005:136) mengukur word of mouth dengan indikator sebagai berikut: 1. Keinginan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif tentang kualitas produk kepada orang lain 2. Rekomendasi produk kepada orang lain 3. Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan transaksi terhadap produk. Word
of
mouth
menjadi
media
yang
paling kuat
dalam
mengkomunikasikan serta mempromosikan produk atau jasa kepada dua atau lebih konsumen. Dalam word of mouth, konsumenlah yang memutuskan tentang sesuatu yang sangat berharga untuk dibicarakan (Hasan, 2010:32). Filosofi yang mendasar pada word of mouth adalah sebagai berikut (Hasan, 2010:29): 1. Keberlanjutan suara pelanggan, bukan suara perusahaan. 2. Alami, asli, proses jujur bukan buatan dan juga manipulasi. 3. Konsumen mencari sumber informasi bukan perusahaan 4. Konsumen berbicara tentang produk, layanan, atau merek dan mereka telah memiliki pengalaman. Word of mouth dianggap lebih obyektif karena informasi yang sampai kepada calon konsumen bukan berasal dari perusahaan, sehingga tingkat kepercayaannya pun tinggi karena tidak ada unsur paksaan dalam melakukan
20
word of mouth, dan semata-mata hanya dari keinginan konsumen itu sendiri . Hal ini sesuai dengan hasil validasi riset Nielsen di Amerika Serikat pada tahun 2007 dan hasil riset yang dilakukan oleh Ali Hasan di Yogyakarta pada tahun 2009. Tabel. 2.I Tingkat Kepercayaan Dan Pembelian Tingkat Kepercayaan Sumber Informasi AS Indonesia 1 Rekomendasi konsumen 78% 79% 2 Surat kabar 63% 3 Opini Konsumen 61% 4 Brand Wibesites 60% 65% 5 Televisi 56% 6 Majalah 56% 7 Radio 54% 8 Brand Sponsor 49% 3% 9 Email 49% 10 Iklan Sebelum Film 38% 11 Search Engine Ads 34% 18% 12 Online Banner Ads 26% 13 Mobile Phone Ads 18% Pembelian 67% 68% Sumber Nielsel, 2007 Ali Hasan, 2009 Sumber: Ali Hasan, (2010:26) Tabel tersebut menujukan bahwa rekomendasi sebuah produk lewat jaringan sosial konsumen (orang yang pernah menggunakan produk atau jasa) terbukti bahwa word of mouth merupakan media periklanan yang paling terpercaya dan menduduki tingkat kepercayaan yang paling tinggi dibandingkan media lainnya dalam membentuk keputusan pembelian suatu produk atau jasa. Sehingga tidak mengejutkan jika WOM memiliki efek yang kuat pada memori dan penilaian konsumen. Widyaswati (2010: 34) menyatakan bahwa fenomena word of mouth diyakini bisa mendorong
21
pembelian oleh konsumen, bisa mempengaruhi komunitas, efisien karena tidak memerlukan budget yang besar (low cost) . Menurut Rosen (2004:16) ada tiga hal yang membuat word of mouth menjadi begitu penting: 1. Kebisingan (noise) Para calon konsumen hampir tidak dapat mengenal karena banyaknya kebisingan yang dilihat diberbagai media setiap hari. Mereka bingung sehingga untuk melindungi diri, mereka menyaring sebagian besar pesan yang berjalan dari media massa. Sebenarnya mereka cenderung lebih mendengarkan apa yang dikatakan orang atau kelompok yang menjadi rujukan seperti teman atau keluarga. 2. Keraguan (scepticism) Para calon konsumen umumnya bersifat skeptis ataupun meragukan kebenaran informasi yang diterimanya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kekecewaan yang dialami konsumen saat harapannya ternyata tidak sesuai dengan kenyataan disaat mengkonsumsi produk. Dalam kondisi ini konsumen akan berpaling keteman ataupun orang yang bisa dipercaya untuk mendapatkan produk yang mampu memuaskan kebutuhannya. 3. Keterhubungan (connectivity) Kenyataannya bahwa para konsumen selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya, mereka saling berkomentar mengenai produk yang dibeli ataupun bahkan bergosip mengenai
22
persoalan lain. Dalam interaksi ini sering terjadi dialog tentang produk seperti pengalaman mereka menggunakan produk. Sedangkan Khasali dalam Widyaswati (2010:34) mengatakan bahwa masyarakat kita adalah masyarakat mulut, yaitu masyarakat yang lebih menggunakan mulutnya dalam berkomunikasai daripada tangan dan mata untuk menulis dan membaca. Melihat fenomena tersebut menjadikan word of mouth begitu berarti pada konsumen di Negara ini. Dan riset komunikasi pemasaran membuktikan bahwa manusia akan lebih tergerak dengan 75% rangsangan audio dibandingkan dengan rangsangan visual 25%. Seseorang akan lebih mampu mengingat apa yang ia dengar dibandingkan dengan apa yang ia lihat (Hasan, 2010:38). E. Buzz Marketing Buzz yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai desas-desus adalah keseluruhan komentar mengenai produk atau perusahaan tertentu pada suatu tahap dalam waktu tertentu. Defenisi ini secara luas mencakup segala hal yang diceritakan mengenai suatu produk. Sedangkan Newsweek mendefenisikan buzz sebagai “obrolan yang menular”; kegairahan tingkat jalanan dan asli mengenai orang, tempat atau hal baru yang hangat (Rosen, 2004:323). Ali Hasan (2010:38) menjelaskan kunci sukses buzz marketing sebagai tehnik word of mouth adalah sebagai berikut:
23
1. Direct Word Of Mouth Percakapan langsung dengan konsumen akan memberikan banyak input yang selalu dicari-cari oleh seluruh marketer, yaitu perhatian konsumen. Tidak ada satu mediapun yang dapat menyamai efektifitas dari percakapan langsung dengan konsumen. 2.
Personal Credebility Orang akan lebih percaya jika kualitas suatu barang produk, merek, atau bahkan Film Laskar Pelangi, diceritakan oleh kerabat terdekatnya, sahabat atau orang yang dipercaya dan dihormati, misalnya public figure, guru atau dosen dan lainnya. Mereka tentu saja tidak dibayar oleh produser-produser film, tetapi mereka dengan senang hati mengatakan bagaimana kualitas barang, produk yang ia konsumsi.
F. Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah beberapa penelitian yang menjadi rujukan dalam penelitian ini: Rahmatya Widyaswati (2010). Penelitian dengan judul ” Analisis Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan Sehingga Terciptannya Word Of Mouth Yang Positif Pada Pelanggan Speedy Di Semarang. Variabel penelitian ini adalah kualitas produk, kualitas pelayanan, harga yang kompetitif, kepuasan pelanggan dan word of mouth. Penentuan sampel penelitian digunakan dengan metode sampling purposive. Purposive sampling adalah pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas karakteristik tertentu, yaitu pelanggan speedy yang telah menggunakan speedy lebih dari 3 bulan dan pelanggan
24
speedy yang berdomisili di Semarang, dengan jumlah responden 107. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan Struktur Equation Modeling (SEM). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kualits produk, kualitas pelayanan dan harga yang kompetitif mempengaruhi kepuasan pelanggan, dan kepuasan pelanggan mempengaruhi word of mouth. Erida (2009). Penelitian dengan judul ”Pengaruh Kepuasan Konsumen Dan Insentif Terhadap Prilaku Word Of Mouth Konsumen Jasa Angkutan Penumpang Bis Antar Kota Antar Profinsi Kelas Eksekutif Di Bandung”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey explanatory. Populasi sampel dalam penelitian ini adalah konsumen jasa angkutan penumpang bis AKAP kelas eksekutif dengan jumlah sampel sebanyak 152 responden di lima perusahaan bis BandungPalembang. Penarikan sampel menggunakan teknik judgement sampling dan metode analisis yang digunakan adalah Analisis Faktor varian yaitu metode statistik yang menganalisis akibat-akibat (pengaruh) mandiri maupun akibatakibat interaktif dari dua variable bebas atau lebih, terhadap suatu variable terikat. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa kepuasan konsumen secara mandiri mempunyai pengaruh terhadap prilaku word of mouth konsumen pada jasa angkutan penumpang bis AKAP kelas eksekutif di Bandung, begitupun dengan insentif. Dari hasil pengujian pengaruh interaksi kepuasan dan insentif terhadap prilaku WOM, mengindikasikan bahwa insentif merupakan katalisator yang efektif dalam menurunkan WOM yang negatif yang dilakukan konsumen yang tidak puas, dan dalam meningkatkan
25
WOM positif yang dilakukan oleh konsumen yang puas dengan jasa angkutan yang mereka terima. M. Ardiansyah. (2010). Dengan judul “Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik yang mempengaruhi word of mouth pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar pada mahasiswa FISIP USU. Metode analisis yang digunakan untuk karakteristik yang mempengaruhi word of mouth pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar pada mahasiswa FISIP USU adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Kuantitatif dengan Metode Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis deskriptif dapat dilihat rata-rata responden setuju karakteristik mempengaruhi word of mouth pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar pada mahasiswa FISIP USU, sedangkan dari Analisis Kuantitatif dengan metode regresi linear berganda, hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel delight effect, inspirational,
dan
satisfied,
sedangkan
variabel
emotional
reaction
berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap worth of mouth dengan persamaan regresi Y = 0,695 + 0,008 X1 + 0,216 X2 + 0,363 X3 + 0,203 X4 + e dan nilai F
hitung
32,270 dan nilai koefisien determinasi sebesar
0,477 dimana kemampuan variabel emotional reaction, delight effect, inspirational, dan satisfied terhadap worth of mouth adalah sebesar 47,7% sedangkan sisanya 52,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan
26
dalam penelitian ini. Pada Uji t, variabel inspirational merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi minat berwirausaha. Jochen Wirtz and Patricia Chew ( 2002). Penelitian dengan judul ” The Effects Of Incentives, Deal Proneness, Satisfaction And Tie Strength On Word of mouth Behaviour”. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh dari program insentif, kecenderungan, kepuasan, dan kekuatan hubungan terhadap perilaku WOM. Penelitian melakukan penyebaran kuesioner kepada 250 siswa pengguna jasa mobile phone. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, Memuaskan konsumen penting, tapi tidak cukup menimbulkan WOM yang positif. Insentif adalah jalan untuk membuat konsumen yang puas dan mau merekomendasikan perusahaan. Target dari program insentif pada ikatan hubungan yang kuat akan lebih efektif daripada target ikatan hubungan yang lemah. Aflit Nuryulia Praswati (2009). Penelitian dengan judul “Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Word Of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa Ulang”. Metode penelitian yaitu purposif yang telah dipilih untuk memperoleh data yang dibutuhkan pada studi ini. Penelitian ini mempergunakan 145 responden dan keseluruhan responden adalah pelanggan PT. Nasmoco di Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan diantaranya bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap komunikasi wom. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap komunikasi wom. Komitmen berpengaruh positif terhadap komitmen wom. Kekuatan hubungan
27
berpengaruh
positif
terhadap
komunikasi
wom.
Komunikasi
wom
berpengaruh postif terhadap minat guna jasa ulang. G. Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan teori – teori yang sudah dipaparkan diatas maka di dapat gambar kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut : Gambar. 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kepuasan konsumen (𝑿𝟏 ) Word Of Mouth (Y) Tie Strength (𝑿𝟐 )
H. Hipotesis Hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2006:135). Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : H0: Diduga variabel kepuasan konsumen dan tie strength tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth. Ha: Diduga variabel kepuasan konsumen dan tie strength mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth.
28
H0: Diduga variabel kepuasan konsumen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth. Ha: Diduga variabel kepuasan konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth. H0: Diduga variabel tie strength tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth. Ha: Diduga variabel tie strength mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth.
29
BAB III METODOLOGI PENELITAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian perlu dibatasi pembahasannya agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Pembahasan dalam penelitian ini mengenai pengaruh kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth pada Film Laskar Pelangi yang dilakukan pada mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah menonton Film Laskar Pelangi. Penelitian ini dibatasi pada Film Laskar Pelangi yang ditonton oleh konsumen, bukan pada permasalahan penjualan produk seperti DVD, VCD Film Laskar Pelangi yang tidak termasuk dalam penelitian ini. B. Metode Penentuan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah para mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah menonton Film Laskar Pelangi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah melalui cara Convenience sampling. Convenience sampling adalah istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convenience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifet kooperatif (Rodoni, 2010:18), sampel yang diambil merupakan sampel besar, sampel besar adalah sampel dengan jumlah >30 (Sunyoto, 2009:28), maka jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang dilakukan pada
30
mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menonton film Laskar Pelangi. C. Metode Pengumpulan Data Dalam proses pelaksanaan pengumpulan data yang digunakan dalam analisis, penulis melakukan 2 (dua) macam teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang meliputi : 1. Data Primer. Data primer adalah data yang langsung diambil pada lokasi atau lapangan (dari sumbernya), atau data yang masih asli dan masih memerlukan analisis lebih lanjut. Data primer ini bisa didapatkan dengan jalan memberikan daftar kuesioner yang merepresentasikan indikator penelitian kepada para responden. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang berupa jawaban dan tanggapan atas pertanyaan dan pernyataan penelitian yang ada dalam kuesioner. Yaitu kuesioner tentang kepuasan konsumen, tie strength dan word of mouth pada film Laskar Pelangi, yang di bagikan kepada mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah menonton film Laskar Pelangi. Responden diminta mengisi kuesioner pada lembar jawaban yang telah disediakan. Kemudian lembar kuesioner dikumpulkan, diseleksi, diolah, dan kemudian dianalisis oleh peneliti
31
2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari bahan
perpustakaan dan peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini yaitu dengan cara mencari dan mengumpulkan berbagai bahan bacaan dan menggali berbagai teori yang didapat dari buku pegangan, jurnal, media massa, dan internet yang berkaitan dengan topik penelitian. D. Metode Analisis Untuk mengetahui bagaimana variabel kepuasan konsumen dan tie strength berpengaruh terhadap terciptanya word of mouth pada Film Laskar Pelangi, dilakukan dengan menggunakan skala likert. Dalam melakukan variabel-variabel yang dapat diuji pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2005:86 ). Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain : Table. 3.1 Skala Likert Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Tidak Setuju (S) 2
Ragu-ragu (R) 3
Setuju Sangat Setuju (S) (SS) 4 5
Selanjutnya data diperoleh dengan mengunakan kuisioner, dimana hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam bentuk tabel dianalisis berdasarkan variabel kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth pada film Laskar Pelangi.
32
Setelah dilakukan hasil perhitungan atas hasil kuisioner pengolahan data kualitatif yang didapat mengenai kepuasan konsumen, tie strength dan word of mouth dilakukan pengujian statistik regresi linier berganda
dan
analisis koefisien korelasi. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006:49). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. 30 - 2 = 28 dengan df = 28 dan alpha 0,05 didapat rtabel = 0,361. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, jika rhitung lebih rendah dari rtabel maka butir pertanyaan atau indikator dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nurgiyantoro, 2004: 339).
33
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:45). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006:46). 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikoloniearitas Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006:95). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol (0). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloniearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : 1) Mempunyai angka Tolerance ≤ 0,1 dan mempunyai nilai VIF ≥ 10, maka terjadi multikolonieritas 2) Mempunyai angka Tolerance ≥ 0,1 , mempunyai nilai VIF ≤ 10, maka tidak terjadi multikolonieritas
34
b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006:147). Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2006:149). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:125).
35
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas : 1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized (Ghozali, 2006:126). Sedangkan dasar analisisnya adalah: 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
menyempit),
teratur
(bergelombang,
melebar
maka
mengindikasikan
kemudian
telah
terjadi
heterokedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heterokedastisitas (Ghozali, 2006:126). 3. Uji Regresi a. Analisis Regresi Linier Berganda Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari
36
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu: Alat Analisis
Regresi Linier Berganda Persamaan Regres : Y= a + 𝒃𝟏 𝒙𝟏 + 𝒃𝟐 𝒙𝟐 + e Keterangan : Y= Word of mouth a= Konstanta b= koefisien regresi 𝑋1 = Kepuasan konsumen 𝑋2 =Tie Strength e= Error terms b. Uji Koefisien Determinasi (R2 ) (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:87). c. Uji Simultan (Uji F)
37
Uji simultan (Uji F) ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai fhitung lebih besar dari ftabel , maka H0 ditolak dan menerima Ha (Ghozali, 2006:88). 2) Jika Sig t > 0,05 maka Ha ditolak dan H 0 diterima, berarti secara simultan tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. 3) Jika Sig t < 0,05 maka Ha diterima dan H 0 ditolak, berarti secara simultan ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. d. Uji Parsial (Uji t) Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : 1) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel , kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2006:89).
38
2) Jika Sig t > 0,05 maka Ha ditolak dan H 0 diterima, berarti secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. 3) Jika Sig t < 0,05 maka Ha diterima dan H 0 ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. E. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006:115). a. Variabel Terikat (dependen) Variabel Terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2006:116). Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah word of mouth (Y). b. Variabel Bebas (independen) Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif (Sekaran, 2006:117). Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu, kepuasan konsumen dan tie strength. 2. Definisi Operasional Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunayi variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Berikut adalah tabel operasional variabel dalam penelitian:
39
Variabel Kepuasan konsumen (𝑋1 ) Swan, et al dalam Tjiptono (2004:349)
Tie strength (𝑋2 ) Ward and Reingen dalam Money, Gilly, dan Graham (1998:79) Bansal dalam Praswati (2009:32) Frenzen dan Davis dalam Praswati (2009:24)
Tabel. 3.2 Definisi Operasional Variabel Dimensi Indikator Skala Kualitas Film Laskar Pelangi Penyampaian ide pesan Film Laskar Pelangi Kinerja produk Penyampaian inspirasi Film Laskar Pelangi Likert Pemenuhan Harapan Perasaan puas Perasaan senang Perasaan bangga Harapan menonton kembali Jangka waktu Jangka waktu Likert hubungan dengan lawan bicara Kekuatan Hubungan yang kuat hubungan Likert dengan lawan bicara Kesenangan menghabiskan waktu bersama Keakraban
Kedekatan
Kesenangan berbagi keyakinan
Word of mouth (Y)
Membicarakan hal-hal positif
Babin, et al (2005:136) dan Hasan (2010:32) Rekomendasi
Media promosi Dorongan Diperoleh dari berbagai sumber yang didapat.
Kesenangan menghabiskan waktu bersama lawan bicara Keakraban dengan lawan bicara Kedekatan dengan lawan bicara Kesenangan berbagi keyakinan dengan lawan bicara Keinginan membicarakan pengalaman Membicarakan hal positif tentang Film Laskar Pelangi Merekomendasikan Film Laskar Pelangi Mempromosikan Film Laskar Pelangi Mendorong orang lain untuk menonton
Likert Likert
Likert Likert
Likert
Likert Likert Likert
40
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian 1. Profil Film Laskar Pelangi Laskar Riza yang
Pelangi
dirilis
adalah
sebuah
hari
Jumat, 26
pada
film garapan
sutradara Riri
September 2008 pada
saat
libur Lebaran. Film Laskar Pelangi merupakan karya adaptasi dari novel Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Skenarionya ditulis oleh Salman
Aristo yang
juga
menulis
naskah
film Ayat-Ayat
Cinta dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana di bawah payung Miles Production. Film Laskar Pelangi merupakan film yang mengangkat kisah nyata tentang
sepuluh
anak
kampung
di
Pulau
Belitong,
Sumatera. Mereka bersekolah di sebuah SD yang bangunannya nyaris rubuh dan kalau malam jadi kandang ternak. SD tersebut nyaris ditutup karena muridnya tidak sampai sepuluh sebagai persyaratan minimal. Beruntung ada Harun si anak yang memiliki keterbelakangan mental menyelamatkan SD tersebut dengan mendaftarkan dirinya, sehingga SD tersebut memenuhi persyaratan. Kisah luar biasa tentang anak-anak Pulau Belitong itu diangkat dalam novel dengan judul „Laskar Pelangi‟ oleh Andrea Hirata, salah satu dari sepuluh anak itu. Di buku tersebut Andrea mengangkat cerita bagaimana semangat anak-anak kampung miskin itu belajar dalam segala
41
keterbatasan. Mereka bersekolah tanpa alas kaki, baju tanpa kancing, atap sekolah yang bocor jika hujan, dan papan tulis yang berlubang hingga terpaksa ditambal dengan poster Rhoma Irama. Film Laskar Pelangi menguras dana hingga 8 milyar. Dana tersebut sebagian besar dialokasikan untuk keperluan syuting yang mengambil tempat asli di pulau Belitung, dengan membawa sebanyak 300 orang kru (http://laskarpelangthemovie.blogspot.com). 2. Pemeran dan Tokoh Film Laskar Pelangi Kesuksesan Film Laskar Pelangi merupakan kerja keras dari semua pihak yang terkait, terutama berkat para pemeran yang memerani tokoh dalam Film Laskar Pelangi. Berikut ini adalah daftar nama-nama artis pemeran tokoh dalam Film Laskar Pelangi: Tabel. 4.1 Pemeran dan Tokoh Film Laskar Pelangi Pemeran Tokoh Cut Mini Theo Ibu Muslimah Ikranegara Pak Harfan Zulfanny Ikal Ferdian Lintang Verrys Yamarno Mahar Slamet Rahardjo Pak Zulkarnaen Tora Sudiro Pak Mahmud Lukman Sardi Ikal dewasa Ario Bayu Lintang dewasa Mathias Muchus Bapak Ikal Rieke Diah Pitaloka Ibu Ikal Teuku Rifnu Wikana Pak Bakri Alex Komang Bapak Lintang Jajang C Noer Istri Pak Harfan Robby Tumewu A Miauw (Ayah A Ling) Yogi Nugraha Kucai M. Syukur Ramadan Syahdan Suhendri A Kiong
42
Pemeran Febriansyah Borek Suharyadi Syah Ramadhan Trapani Jeffry Yanuar Harun Dewi Ratih Ayu Safitri Sahara Marcella El Jolia Kondo Flo Levina A Ling Sumber: http://id.wikipedia.org (diolah, 2011)
Tokoh
3. Original Soundtreck Film Laskar Pelangi Original Soundtreck Film Laskar Pelangi diiringi lagu-lagu dari musisi-musisi papan atas ternama dari dalam negeri sebagai berikut: Tabel. 4.2 Original Soundtrek Film Laskar Pelangi Judul Lagu Penyanyi Laskar Pelangi Nidji Ku Bahagia Sherina Lintang Netral Tak Perlu Keliling Dunia Gita Gutawa Walt Musim Pelangi Meng Float Sahabat Garasi Sahabat kecil Ipang Mengejar Harapan Gugun & The Bluebug Bunga Seroja Verrys Yamarno & Mara Karma Sumber: http://id.wikipedia.org (diolah, 2011) 4. Prestasi Film Laskar Pelangi Berikut ini adalah prestasi-prestasi Film Laskar Pelangi yang diraih baik dalam negeri maupun luar negeri (http://en.wikipedia.org):
Best Film, Bandung Film Festival, 2009
Best Film, Indonesian Film Festival, 2009
Nomination for Best Film and Best Editor, Asian Film Awards, 2009
SIGNIS Award, Hong Kong International Film Festival 2009
43
Golden Butterfly Award, 23rd International Children & Young Adults Film Festival, Iran, 2009
3rd Place Audience Award, 11th Udine Far East International Film Festival, Italy, 2009.
B. Analisis dan Pembahasan 1. Karakteristi Responden Dalam penelitian ini penulis mengambil 100 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berikut ini adalah penyajian hasil mengenai karakteristik responden a. Jenis Kelamin Tabel. 4.3 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Pria 58 58 Wanita 42 42 Total 100 100 Sumber: data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden, terlihat dalam tabel. 4.3, terdapat 58 responden (58%) pria dan 42 responden (42%) wanita dari hasil karakteristik jenis kelamin. b. Fakultas Tabel. 4.4 Fakultas Responden Fakultas Frekuensi Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 16 Dirasan Islamiyah 7 Adab dan Humaniora 5 Syariah dan Hukum 8 Ushuluddin dan Filsafat 7 Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi 11
Persentase 16 7 5 8 7 11
44
Fakultas Frekuensi Ekonomi dan Bisnis 10 Sains dan Teknologi 13 Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 5 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 8 Psikologi 10 Total 100 Sumber: data primer yang diolah, 2011
Persentase 10 13 5 8 10 100
Berdasrkan tabel diatas maka dapat dilihat hasil bahwa 16 responden (16%) dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 7 responden (7%) dari Fakultas Dirasat Islamiyah, 5 responden (5%) dari Fakultas Adab dan Humaniora, 8 responden (8%) dari Fakultas Syariah dan Hukum, 7 responden (7%) dari Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, 11 responden (11%) dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 10 responden (10%) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 13 responden (13%) dari Fakultas Sains dan Teknologi, 5 responden (5%) dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 8 responden (8%) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 10 responden (10%) dari Fakultas Psikologi. 2. Penilaian Responden a. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen dapat diukur dengan menggunakan indikator yang telah disusun, indikator tersebut adalah: kualitas Film Laskar Pelangi, penyampaian ide pesan Film Laskar Pelangi, penyampaian inspirasi Film Laskar Pelangi, pemenuhan harapan, perasaan puas, perasaan senang, perasaan bangga, harapan menonton kembali. 45
Tabel. 4.5 Jawaban Responden Mengenai Kualitas Film Laskar Pelangi Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
29
29.0
29.0
29.0
S
58
58.0
58.0
87.0
SS
12
12.0
12.0
99.0 100.0
TS Total
1
1.0
1.0
100
100.0
100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Dari hasil tabel tersebut dapat diketahui bahwa 29 responden (29%) menyatakan ragu-ragu, 58 responden (58%) menyatakan setuju, 12 responden (12%) menyatakan sangat setuju, 1 responden (1%) menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju bahwa Laskar Pelangi merupakan film yang berkualitas. Tabel. 4.6 Jawaban Responden Mengenai Penyampaian Ide Pesan Film Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
22
22.0
22.0
22.0
S
63
63.0
63.0
85.0
SS
13
13.0
13.0
98.0
TS
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel. 4.6 menyatakan bahwa 22 responden (22%) raguragu, 63 responden (63%) setuju, 13 responden (13%) sangat setuju, 2 responden (2%) tidak setuju. Hasil tersebut menujukan bahwa mayoritas responden (63%) dapat menangkap ide pesan Film Laskar Pelangi.
46
Tabel. 4.7 Jawaban Responden Mengenai Penyampaian Inspirasi Film Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
17
17.0
17.0
17.0
S
62
62.0
62.0
79.0
SS
20
20.0
20.0
99.0 100.0
TS Total
1
1.0
1.0
100
100.0
100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel. 4.7 menyatakan bahwa 17 responden (17%) raguragu, 62 responden (62%) setuju, 20 responden (20%) sangat setuju, 1 responden (1%) tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa penyampaian inspirasi Film Laskar Pelangi dapat menginspirasi penonton. Tabel. 4.8 Jawaban Responden Mengenai Pemenuhan Harapan Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
S
59
59.0
59.0
59.0
SS
41
41.0
41.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel. 4.8 menyatakan bahwa 59 responden (59%) menyatakan setuju, 41 responden (41%) menyatakan sangat setuju bahwa Film Laskar Pelangi memenuhi harapan mereka. Hal ini terbukti dari besarnya penilaian responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju.
47
Tabel. 4.9 Jawaban Responden Mengenai Perasaan Puas Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
S
80
80.0
80.0
80.0
SS
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.9 menyatakan bahwa 80 responden (80%) setuju dan 20 responden (20%). Hasil tersebut menyatakan bahwa perasaan puas ada setelah responden menonton Film Laskar Pelangi. Tabel. 4.10 Jawaban Responden Mengenai Perasaan Senang Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
1
1.0
1.0
1.0
S
63
63.0
63.0
64.0 100.0
SS Total
36
36.0
36.0
100
100.0
100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.10 menyatakan bahwa 1 responden (1%) raguragu, 63 responden (63%) menyatakan setuju, 36 responden (36%) menyatakan sangat setuju. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas responden merasa senang setelah menonton Film Laskar Pelangi.
48
Tabel. 4.11 Jawaban Responden Mengenai Perasaan Bangga Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
28
28.0
28.0
28.0
S
56
56.0
56.0
84.0
SS
11
11.0
11.0
95.0 100.0
TS Total
5
5.0
5.0
100
100.0
100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.11 menyatakan bahwa 28 responden (28%) ragu-ragu, 56 responden (56%) setuju, 11 responden (11%) sangat setuju, 5 responden (5%) tidak setuju bahwa ada perasaan bangga setelah menonton Film Laskar Pelangi. Tabel. 4.12 Jawaban Responden Mengenai Harapan Menonton Kembali Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
28
28.0
28.0
28.0
S
56
56.0
56.0
84.0
SS
11
11.0
11.0
95.0
TS
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Dari hasil tabel 4.12 menyatakan bahwa 28 responden (28%) menyatakan ragu-ragu, 56 responden (56%) setuju, 11 responden (11%) sangat setuju, 5 responden (5%) tidak setuju bahwa ada harapan menonton kembali Film Laskar Pelangi. b. Tie Strength Tie strength dapat diukur dengan indikator yang telah disusun, indikator tersebut adalah: jangka waktu hubungan, hubungan yang
49
kuat,
kesenangan
menghabiskan
waktu
bersama,
keakraban,
kedekatan, dan kesenangan berbagi keyakinan. Tabel. 4.13 Jawaban Responden Mengenai Jangka Waktu Hubungan Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
17
17.0
17.0
S
71
71.0
71.0
88.0
SS
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
17.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.13 menyatakan bahwa 17 responden (17%) raguragu, 71 responden (71%) setuju, 12 responden (12%) sangat setuju bahwa mereka memiliki jangka waktu hubungan yang sudah lama dengan lawan bicaranya. Tabel. 4.14 Jawaban Responden Mengenai Hubungan Yang Kuat Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
S
59
59.0
59.0
59.0
SS
41
41.0
41.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.14 menyatakan bahwa 59 responden (59%) setuju dan 41 responden (41%) sangat setuju bahwa mereka memiliki hubungan yang kuat dengan lawan bicaranya. Tabel. 4.15 Jawaban Responden Mengenai Kesenangan Menghabiskan Waktu Bersama Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
5
5.0
5.0
S
69
69.0
69.0
74.0
SS
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
5.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011 50
Hasil tabel 4.15 menyatakan bahwa 5 responden (5%) raguragu, 69 responden (69%) setuju, 26 responden (26%) sangat setuju bahwa mereka memiliki kesamaan pendapat dengan lawan bicaranya tentang Film Laskar Pelangi. Tabel. 4.16 Jawaban Responden Mengenai Keakraban Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
13
13.0
13.0
13.0
S
70
70.0
70.0
83.0
SS
16
16.0
16.0
99.0 100.0
TS Total
1
1.0
1.0
100
100.0
100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.16 menyatakan bahwa 13 responden (13%) raguragu, 70 responden (70%) setuju, 16 responden (16%) sangat setuju, dan 1 responden (1%) tidak setuju bahwa mereka memiliki keakraban hubungan dengan lawan bicaranya. Tabel. 4.17 Jawaban Responden Mengenai Kedekatan Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
14
14.0
14.0
14.0
S
70
70.0
70.0
84.0
SS
15
15.0
15.0
99.0 100.0
TS Total
1
1.0
1.0
100
100.0
100.0
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.17 menyatakan bahwa 14 responden (14%) raguragu, 70 responden (70%) setuju, 15 responden (15%) sangat setuju, 1 responden (1%) tidak setuju bahwa mereka memiliki kedekatan hubungan dengan lawan bicaranya.
51
Tabel. 4.18 Jawaban Responden Mengenai Kesenangan Berbagi Keyakinan Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
17
17.0
17.0
17.0
S
59
59.0
59.0
76.0
SS
22
22.0
22.0
98.0
TS
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.18 menyatakan bahwa 17 responden (17%) raguragu, 59 responden (59%) setuju, 22 responden (22%) sangat setuju, 2 responden (2%) tidak setuju bahwa mereka senang berbagi keyakinan dengan lawan bicaranya tentang Film Laskar Pelangi. c. Word Of Mouth Word of mouth dapat diukur dengan indikator yang telah disusun,
indikator
tersebut
adalah:
keinginan
membicarakan
pengalaman, membicarakan hal positif tentang Film Laskar Pelangi, merekomendasikan, mempromosikan, mendorong orang lain untuk menonton. Tabel. 4.19 Jawaban Responden Mengenai Keinginan Membicarakan pengalaman Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
23
23.0
23.0
23.0
S
64
64.0
64.0
87.0
SS
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.19 menyatakan bahwa 23 responden (23%) raguragu, 64 responden (64%) setuju dan 13 responden (13%) sangat
52
setuju bahwa mereka ingin membicarakan pengalaman menonton Film Laskar Pelangi. Tabel. 4.20 Jawaban Responden Mengenai Membicarakan Hal Positif Tentang Film Laskar Pelangi Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
3
3.0
3.0
3.0
S
63
63.0
63.0
66.0
SS
34
34.0
34.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.20 menyatakan bahwa 3 responden (3%) raguragu, 63 responden (63%) setuju dan 34 responden (34%) sangat setuju bahwa mereka membicarakan hal positif tentang Film Laskar Pelangi. Tabel. 4.21 Jawaban Responden Mengenai Merekomendasikan Film Laskar Pelangi Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
19
19.0
19.0
19.0
S
65
65.0
65.0
84.0
SS
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.21 menyatakan bahwa 19 responden (19%) raguragu, 65 responden (65%) setuju dan 16 responden (16%) sangat setuju bahwa mereka merekomendasikan Film Laskar Pelangi.
53
Tabel. 4.22 Jawaban Responden Mengenai Mempromosikan Film Laskar Pelangi Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
R
1
1.0
1.0
1.0
S
58
58.0
58.0
59.0
SS
41
41.0
41.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.22 menyatakan bahwa 1 responden (1%) raguragu, 58 responden (58%) setuju dan 41 responden (41%) sangat setuju bahwa mereka mempromosikan Film Laskar Pelangi. Tabel. 4.23 Jawaban Responden Mengenai Mendorong Orang Lain Untuk Menonton Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
S
80
80.0
80.0
80.0
SS
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Hasil tabel 4.23 menyatakan bahwa 80 responden (80%) setuju dan 20 responden (20%) sangat setuju bahwa mereka mendorong orang lain untuk menonton Film Laskar Pelangi. 3. Uji Validitas dan Realibilitas a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006:49).
54
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. 30 - 2 = 28 dengan df = 28 dan alpha 0,05 didapat rtabel = 0,361. Tabel. 4.24 Hasil Uji Validitas Pertanyaan 𝐫𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐫𝐭𝐚𝐛𝐞𝐥 0,361 KK1 0,775 0,361 KK2 0,488 0,361 KK3 0,626 0,361 KK4 0,526 0,361 KK5 0,721 0,361 KK6 0,509 0,361 KK7 0,695 0,361 KK8 0,640 0,361 KH1 0,724 0,361 KH2 0,811 0,361 KH3 0,382 0,361 KH4 0,588 0,361 KH5 0,653 0,361 KH6 0,754 0,361 W1 0,656 0,361 W2 0,570 0,361 W3 0,455 0,361 W4 0,756 0,361 W5 0,851 Sumber: data primer yang diolah, 2011
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tampilan tabel 4.24 output SPSS diatas, diketahui bahwa nilai rhitung dari semua indikator variabel lebih besar dari nilai rtabel . Berdasarkan hal itu dapat ditarik kesimpulan bahwa semua indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.
55
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:45). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006:46). Tabel. 4.25 Hasil Uji Reliabilitas Pertanyaan Cronbach Alpha Cronbach Alpha if item deleted 0,60 KK1 0,827 0,60 KK2 0,857 0,60 KK3 0,843 0,60 KK4 0,854 0,60 KK5 0,834 0,60 KK6 0,855 0,60 KK7 0,837 0,60 KK8 0,844 0,60 KH1 0,820 0,60 KH2 0,800 0,60 KH3 0,873 0,60 KH4 0,845 0,60 KH5 0,836 0,60 KH6 0,814 0,60 W1 0,812 0,60 W2 0,832 0,60 W3 0,858 0,60 W4 0,780 0,60 W5 0,748 Sumber: data primer yang diolah, 2011
Keterangan Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable
56
Dari tampilan tabel 4.25 output SPSS diatas, diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. 4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolonieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi untuk multikolonieritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10, maka dapat dikatakan terbebas dari multikolonieritas. Jika nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10, maka dapat dikatakan terjadi multikolonieritas. Hasil dari uji multikolonieritas dapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel. 4.26 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) kepuasankonsumen
.743
1.346
kekuatanhubungan
.743
1.346
a. Dependent Variable: wordofmouth
Sumber: data primer yang diolah, 2011
57
Melihat hasil output SPSS pada tabel tersebut terdapat nilai tolerance pada kepuasan konsumen (𝑥1 ) = 0,743 dan tie strength (𝑥2 ) = 0,743. dan nilai VIF pada kepuasan konsumen (𝑥1 ) = 1,346 dan tie strength (𝑥2 ) = 1,346. Karena variabel independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1, maka dapat dinyatakan model regresi berganda terbebas dari asumsi klasik multikolonieritas. Untuk melihat besarnya nilai korelasi antara variabel independen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel. 4.27 Nilai Korelasi Variabel Independen Coefficient Correlations Model 1
a
Tiestrength
Correlations tiestrength kepuasankonsumen Covariances tiestrength kepuasankonsumen
Kepuasankonsumen
1.000
-.507
-.507
1.000
.008
-.002
-.002
.002
a. Dependent Variable: wordofmouth
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa korelasi nilai tie strength dan kepuasan konsumen = 0,507, angka tersebut masih jauh dari 0,95 yaitu sisa dari angka signifikan yang digunakan (α: 5% = 0,05) . Maka dapat dikatakan bahwa antara variabel independen tidak ada korelasi yang serius. b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
58
atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Gambar. 4.1 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar
di atas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan layak digunakan. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:125). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y
59
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardiized. Dalam SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara regression studentised residual dengan regression
standardized
predicted
value.
Dasar
pengambilan
keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah sebagai berikut: 1) Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika titik-titiknya membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. 2) Jika tidak terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar,
maka
diindikasikan
tidak
terdapat
masalah
heteroskedastisitas. Gambar. 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Asumsi Heteroskedastisitas dapat diterima, karena pada gambar 4.2 titik-titik menyebar tidak menunjukkan pola tertentu. Hal
60
ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
word
of
mouth
berdasarkan
masukan
variabel
independen yaitu kepuasan konsumen dan tie strength. 5. Uji Regresi a. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabelvariabel yang berpengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.
Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Student Untuk menentukan persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 4.28 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant)
B
Std. Error 6.592
1.932
Tiestrength
.285
.041
kekuatanhubungan
.206
.091
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.413
.001
.581
6.882
.000
.191
2.268
.026
a. Dependent Variable: wordofmouth
Sumber: data primer yang diolah, 2011
61
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= a + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + e Y= 6.592 + 0.285𝑋1 + 0.206𝑋2 Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Nilai 6.592 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukkan bahwa jika tidak ada variable kepuasan konsumen dan tie strength, maka terciptanya word of mouth
pada Film Laskar Pelangi
sebesar 6.592. 2) Nilai 0.285 merupakan koefisien regresi yang menunjukan bahwa setiap penambahan 1 kepuasan konsumen maka terciptanya word of mouth pada Film Laskar Pelangi akan naik sebesar 0.285. 3) Nilai 0.206 merupakan koefisien regresi yang menunjukan bahwa setiap penambahan
1 tie strength maka
terciptanya word of
mouth pada Film Laskar Pelangi akan naik sebesar 0.206. b. Uji Koefisien Determinasi (R2 ) (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
62
(Ghozali, 2006:87). Untuk mengetahui determinasi variable yang diteliti dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel. 4.29 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²) Model Summary
Model 1
R .698
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.487
.476
1.004
a. Predictors: (Constant), tiestrength, kepuasankonsumen
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 4.31 di atas nilai korelasi antara variabel word of mouth dengan dua variabel independent secara umum (R) sebesar 0.698 menunjukkan variabel kepuasan konsumen dan word of mouth terhadap terciptanya word of mouth dengan katagori ” kuat ” . Hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth sebesar 0,698. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan tersebut maka dapat digunakan pedoman pada tabel dibawah ini. Tabel. 4.30 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,0799 Kuat 0,80 – 0,1000 Sangat kuat
63
Dari tabel koefisien determinasi (R²) diatas menunjukkan besarnya adjusted R² adalah 0,476, hal ini berarti 47,6% varian word of mouth dapat dijelaskan oleh varian dari kedua variabel independen, yaitu kepuasan konsumen dan kekuatan hubungan. Sedangkan sisanya sebesar 52,4% ( 100% - 47,6% ) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Standard Error of the Esrimate (SEE) dari tabel diatas sebesar 1.004. Semakin kecil nilai SEE, maka akan membuat persamaan regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. c. Uji Simultan (Uji F) Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan
antara
nilai
fhitung dengan
ftabel
dengan
menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%. Jika nilai fhitung lebih besar dari ftabel
maka secara bersama-sama seluruh variabel
independen mempengaruhi variabel dependen . selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 ( untuk tingkat signifikansi = 5% ), maka variabel independen secara besama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
64
Tabel. 4.31 Hasil Uji Simultan ( Uji F ) b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
92.753
2
Residual
97.837
97
190.590
99
Total
F
Sig.
46.377 45.980
.000
1.009
a. Predictors: (Constant), tiestrength, kepuasankonsumen b. Dependent Variable: wordofmouth
Sumber: data primer yang diolah, 2011 Dari uji ANOVA atau Uji F diatas didapatkan nilai fhitung sebesar 45,980 dengan probabilitas 0,000 karena fhitung 45,980 > ftabel 3,090 dan probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel kepuasan konsumen dan tie strength secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jochen Wirtz and Patricia Chew ( 2002). Penelitian dengan judul ” The Effects Of Incentives, Deal Proneness, Satisfaction And Tie Strength On Word of mouth Behaviour”. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa kepuasan konsumen dan tie strength secara bersama mempengaruhi terciptanya word of mouth. d. Uji Parsial (Uji t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (kepuasan konsumen dan tie strength) secara individual mempengaruhi variabel dependen (word of mouth). Hasil output SPSS menunjukan tabel sebagai berikut:
65
a
Tabel. 4.32 Hasil Uji Parsial ( Uji t ) Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error 6.592
1.932
kepuasankonsumen
.285
.041
Tiestrength
.206
.091
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
3.413
.001
.581
6.882
.000
.191
2.268
.026
a. Dependent Variable: wordofmouth
Sumber: data primer yang diolah, 2011 1) Menguji Signifikasi Koefisien Variabel Kepuasan Konsumen (𝑥1 ) Berdasarkan tabel tersebut nilai t hitung
pada variabel
kepuasan konsumen (𝑥1 ) adalah 6,882 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai t hitung 6,882 > t tabel 1,983 dan tingkat signifikansi 0,000 < probabilitas signifikan α = 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel kepuasan konsumen secara individual berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Ardiansyah. (2010). Dengan judul “Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)”. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth.
66
2) Menguji Signifikasi Koefisien Variabel Tie Strength (𝑥2 ) Berdasarkan tabel tersebut nilai t hitung
pada variabel
kekuatan hubungan (𝑥2 ) adalah 2,268 dengan tingkat signifikan 0,026. Karena nilai t hitung 2,268 > t tabel 1,983 dan tingkat signifikan 0,026 < probabilitas signifikan α = 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti variabel tie strength secara individual berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aflit Nuryulia Praswati (2009). Penelitian dengan judul “Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Word Of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa Ulang”. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa tie strength atau kekuatan hubungan berpengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth. Begitu juga dengan hasil penelitian Jochen Wirtz and Patricia Chew ( 2002) yang menyatakan bahwa kekuatan hubungan berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth.
67
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas serta berdasarkan hasil data yang penulis peroleh dari penelitian sebagaimana yang telah dijelaskan dalam skripsi ini, maka dapat diambil kesimpulan untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Variabel kepuasan konsumen dan tie strength memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth secara simultan. 2. Variabel kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth secara parsial. 3. Variabel tie strength memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth secara parsial. B. Implikasi Berdasarkan hasil analisis, menyatakan bahwa variabel kepuasan konsumen (𝑋1 ) dan tie strength (𝑋2 ) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terciptannya word of mouth (Y). Maka implikasi penelitian ini yaitu produser film layar lebar disarankan untuk meningkatkan kreasi-kreasinya dalam pembuatan film sehingga dapat memuaskan konsumen penikmat film layar lebar dan apa-apa yang di rasakan dalam menonton film layar lebar dapat memenuhi harapan konsumen. Dengan demikian konsumen yang merasa puas memiliki keinginan untuk menonton kembali dan menjadi salah
68
satu sumber yang mengenalkan, mempromosikan, dan menyarankan film tersebut kepada konsumen lain untuk ditonton. Dalam hal variabel tie strength produser layar lebar disarankan untuk membuat wadah atau pertemuan serta perkumpulan agar antara produser kepada konsumen, dan konsumen kepada konsumen bisa bertemu dan berbagi pengalaman serta lebih mengenal dekat satu sama lain, sehingga hubungan antar satu sama lain menjadi lebih kuat dan komunikasi word of mouth semakin sering terjadi. Penelitian ini hanya mengukur variabel kepuasan konsumen dan tie strength terhadap terciptanya word of mouth, maka dari itu disarankan bagi peneliti lain untuk lebih meningkatkan penelitiannya dengan menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi terciptanya word of mouth dan memilih objek yang lebih bersifat kontinyuitas jangka panjang serta menambahkan teori-teori yang baru dan lebih baik.
69
DAFTAR PUSTAKA Ardhiansyah, M. Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU). 2010 Aflit Nuryulia Praswati . Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Word Of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa Ulang (Studi Kasus pada PT Nasmoco di Semarang). 2009 Babin, Barry J et al. Modelling Consumer Satisfaction and Word-of-Mouth: Restaurant Patronage in Korea. The Journal of ServicesMarketing, Vol.19 No.3, ABI/INFORM Global, pg:133:139, 2005. Cindy M.Y. Chung dan Qianyi Tsai. The effects of regulatory focus and tie strength on word-of-mouth behaviour. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics Vol. 21 No. 3, pp. 329-341, 2009. East, Robert. Consumer Loyalty: Singular, Additive, or Interactive?. Australian Marketing Journal. Sidney, pg: 10:26, 2005. Erida. Pengaruh Kepuasan Konsumen Dan Insentif Terhadap Prilaku WOM Konsumen Jasa Angkut Penumpang Bis Antar Kota Antar Propinsi Kelas Eksekutif Di Bandung, Jurnal Manajemen Pemasaran Modern, Vol.1 No.1, ISSN 2085-0972, 2009. Ghozali, Imam. Analisis Multivariate SPSS. Edisi IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang, 2006. Hasan, Ali. Marketing Dari Mulut Ke Mulut (word of mouth marketing). Penerbit Media Pressindo, Yogyakarta, 2010. Money, Gilly and Graham, “Explorations of National Culture and Word of Mouth Referral behavior in The Purchase of Industrial Services in the United States and Japan”, Journal of Marketing, Vol. 62, pg. 76-87. 1998 Natalina, Ary. Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Srikandi. UG Journal of managemen marketing, Vol. 3 No. 07, Hal 25:29, 2009. Needham, Andrew. Practitioner perspective:word of mouth, youth and their brand. Journal of young consumer, Vol. 9 No. 1,Hal 60-62, 2008. Nurgiyantoro et al. Statistik Terapan : Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Ketiga (Revisi). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta, 2004.
70
Nur, Misbahudin. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Lokasi, Sarana dan Prasarana Terhadap Kepuasan Konsumen Penghuni Perumahan Sederhana. 2009 Reichheld, Fred. The Microeconomics of Customer Relationship. MITSloan Management Review, 2006. Rosen, Emanuel. Kiat Pemasaran Dari Mulut Ke Mulut. Penerbit PT Elek Media Komputindo, Jakarta, 2004. Rodoni et al. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Jakarta, 2010. Sekaran, Uma. Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta, 2006. Sri Handayani dan Budhi Cahyono. Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Perceived Service Quality Dan Word Of Mouth Recomendation Pada BPRUSD Kota Salatiga. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.9, No.2, Hal:109:124, 2008. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Penerbit CV Alpha Betha. Bandung, . 2005 Sulaksana, Uyung. Integrated Marketing Communication. Penerbit Pustaka Pelajar, 2007. Sunyoto, Danang. Analisi Regresi Dan Uji Hipotesis. Cetakan Pertama. Penerbit Media Pressindo. Yogyakarta, 2009. Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Publishing. Malang Jatim. 2004 Widyaswati, Rahmatya. Analisis Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan Sehingga Terciptannya Word Of Mouth Yang Positif Pada Pelanggan Speedy Di Semarang. 2010. Wirtz and Chew. The Effects of Incentives, Deal Proneness, Satisfaction and Tie Strength on Word of Mouth Behaviour, International Journal of Service Industry Management, 13, 2; ABI/INFORM Global pg.141:162, 2002. http://en.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi_%28film%29 http://id.wikipedia.org/wiki/Laskar_Pelangi_%28film%29 http://ipoerteladan.blogspot.com/2011/03/prestasi-indonesia-2009-dimancanegara.html
71
http://msigidhrd.blogspot.com/2008/10/presiden-sby-janji-iklankan-laskar.html http://nasional.kompas.com/read/2008/10/12/22360630/mari.pangestu.menangis.n onton.laskar.pelang http://nasional.kompas.com/read/2008/11/25/09341250/lascar.pelang.dapat.pengh argaan.pendidikan http://nasional.kompas.com/read/2008/09/25/1559028/nonton.laskar.pelangi.soetri sno.bachir.sangkal.cari.sensasi http://nasional.kompas.com/read/2008/09/25/19564351/sultan.nonton.laskar.pelan gi.sampai.dua.kali http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/05/penghargaan-film-laskar-pelangi.html http://palembang.tribunnews.com/view/1893/kepincut-laskar-pelangi http://www.goodreads.com/topic/show/75214 http://www.infospesial.com/news/movie/produser-hollywood-remake-laskarpelangi.htm http://www.laskarpelangthemovie.blogspot.com/2009/2/lascar-pelangi-bikinorang-jerman-.html http://www.laskarpelangthemovie.blogspot.com/2008/11/film-laskar-pelangikuras-dana-rp-8-m.html http://www.posblitung.com/home/read/14208/etalase.html
72
Lampiran 1: Kuesioner No. Responden:….. KUESIONER PENELITIAN
Nama
: Achmad Syaihu
Nim
: 207081000365
Jurusan
: Manajemen Pemasaran
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Universitas
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Sedang mengadakan penelitian untuk tugas akhir program sarjana Strata Satu (S1) dengan judul: “Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Dan Kekuatan Hubungan Terhadap Terciptanya Word Of Mouth Pada Film Laskar Pelangi (Studi kasus pada mahasiswa-mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Dalam rangka pengumpulan data, saya memohon kesediaan teman-teman untuk mengisi angket yang telah saya sediakan. Mengingat kualitas penelitian ini sangat tergantung dari pengisisan teman-teman, saya mohon agar kiranya temanteman mengisi dengan sejujurnya. Atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terimakasih. Data Responden 1. Nama
:……………………
2. Jenis kelamin : a. Laki-laki 3. Fakultas
b. Perempuan
:……………………
Petunjuk Mengisi Kuesioner Pada setiap nomor pertanyaan Anda diminta untuk memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban sesuai pilihan Anda. A. Screening 1. Apakah anda pernah menonton film Laskar Pelangi? a. Ya
jika Ya, silahkan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya 73
b. Tidak
jika Tidak, stop disini. Terima kasih
B. Pertanyaan inti Berikan pendapat anda dengan memberikan tanda contreng (√) pada salah satu kolom STS, TS, R, S, SS berikut ini. STS
: untuk menyatakan Sangat Tidak Setuju
TS
: untuk menyatakan Tidak Setuju
R
: untuk menyatakan Ragu-ragu
S
: untuk menyatakan Setuju
SS
: untuk menyatakan Sangat Setuju
1. Kepuasan konsumen No Pertanyaan 1 2 3 4
STS
TS
R
S
SS
STS
TS
R
S
SS
Film Laskar Pelangi adalah film yang berkualitas Saya dapat menangkap ide pesan Film Laskar Pelangi Saya terinspirasi setelah menonton Film Laskar Pelangi Film Laskar Pelangi memenuhi harapan saya
Saya merasa puas menonton Film Laskar Pelangi 6 Saya merasa senang menonton Film Laskar Pelangi 7 Saya merasa bangga telah menonton Film Laskar Pelangi Setelah pertama kali menonton, saya 8 berharap dapat menonton kembali Film Laskar Pelangi 2. Tie Strength 5
No Pertanyaan 1
2
3
Hubungan saya sudah terjalin lama (lebih dari 6 bulan) dengan lawan bicara saya tentang Film Laskar Pelangi Saya memiliki hubungan yang kuat (teman dekat/keluarga) dengan lawan bicara saya tentang Film Laskar Pelangi Saya senang menghabiskan waktu bersama dengan lawan bicara saya tentang Film Laskar Pelangi
74
No Pertanyaan
STS
TS
R
S
SS
STS
TS
R
S
SS
Saya memiliki hubungan yang akrab dengan lawan bicara saya tentang Film Laskar Pelangi Saya memiliki hubungan yang dekat dengan 5 lawan bicara saya tentang Film Laskar Pelangi 6 Saya senang berbagi keyakinan tentang Film Laskar Pelangi dengan lawan bicara saya 3. Word of mouth 4
No Pertanyaan 1 2 3 4 5
Saya ingin membicarakan pengalaman saya menonton Film Laskar Pelangi kepada orang lain Saya membicarakan hal yang positif tentang Film Laskar Pelangi kepada orang lain Saya merekomendasikan Film Laskar Pelangi kepada orang lain Saya mempromosikan Film Laskar Pelangi kepada orang lain Saya mendorong orang lain untuk menonton Film Laskar Pelangi
75
Lampiran 2: Data Mentah Kuesioner Uji Validitas Dan Reliabilitas Kepuasan Konsumen
Tie Strength
Word Of Mouth
Respond en
KK 1
KK 2
KK 3
KK 4
KK 5
KK 6
KK 7
KK 8
TS 1
TS 2
TS 3
TS 4
TS 5
TS 6
W 1
W 2
W 3
W 4
W 5
1
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
6
5
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
3
3
8
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
3
5
2
4
9
5
5
5
5
5
5
5
5
1
1
5
5
5
2
2
3
3
1
1
10
5
4
4
3
5
5
5
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
11
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
3
5
5
5
4
3
3
3
3
12
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
13
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
3
3
3
2
2
14
4
4
2
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
15
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
16
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
17
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
18
4
4
4
3
4
4
4
3
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
19
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
20
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
21
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
3
3
3
3
4
3
5
3
4
22
4
4
4
4
4
4
4
2
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
4
23
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
24
5
5
4
3
5
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
25
5
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
26
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
27
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
4
4
28
4
3
2
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
29
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
30
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
76
Lampiran 3: Data Mentah Kuesioner Analisis Regresi Linier Berganda Kepuasan Konsumen K K K K K K K K 4 5 6 7
K K 8
To tal X1
T S 1
T S 2
tie strength T T T S S S 3 4 5
T S 6
To tal X2
W 1
W 2
W 3
W 4
W 5
To tal Y
3
3
30
4
4
4
4
4
4
24
5
5
4
4
4
22
5
4
4
35
4
5
5
4
4
5
27
4
5
4
5
4
22
4
3
3
29
3
4
4
4
4
4
23
4
4
4
3
4
19
5
4
4
4
32
4
5
5
4
4
5
27
4
4
4
5
5
22
4
4
4
3
3
29
4
5
5
4
3
5
26
4
4
4
4
4
20
4
4
5
4
4
35
4
4
4
4
5
4
25
4
5
4
4
4
21
3
4
4
4
3
3
27
4
4
4
4
3
3
22
3
4
3
4
4
18
2
3
4
4
4
4
4
27
4
4
4
4
3
4
23
4
5
4
4
4
21
4
5
5
4
5
4
4
35
4
5
4
4
4
3
24
4
5
4
5
4
22
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
3
4
4
23
3
4
4
4
4
19
11
4
4
4
4
4
4
2
2
28
4
4
4
5
5
4
26
4
3
4
4
4
19
12
4
3
5
5
5
5
5
5
37
5
5
5
3
4
4
26
4
4
5
5
5
23
13
5
4
5
5
5
4
3
3
34
3
5
4
4
4
3
23
4
4
4
5
5
22
14
4
4
4
5
5
5
4
4
35
4
5
4
4
4
4
25
4
5
5
5
5
24
15
3
3
4
4
4
4
3
3
28
4
4
4
4
4
3
23
5
4
4
4
4
21
16
3
4
4
4
4
4
3
3
29
3
4
4
4
4
4
23
3
4
5
4
4
20
17
4
5
4
4
4
4
4
4
33
4
4
4
4
4
4
24
4
4
5
4
4
21
18
4
4
4
5
4
5
4
4
34
4
5
4
4
4
4
25
4
5
4
5
4
22
19
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
4
4
20
20
4
5
5
5
4
5
4
4
36
4
5
5
4
4
4
26
4
4
4
5
4
21
21
4
3
3
4
4
4
3
3
28
3
4
5
4
4
5
25
4
5
3
4
4
20
22
3
3
3
4
4
4
5
5
31
5
4
5
2
3
5
24
4
4
5
4
4
21
23
3
4
4
4
4
4
4
4
31
5
4
4
3
3
4
23
3
4
5
4
4
20
24
4
3
3
4
4
4
4
4
30
4
4
4
3
4
3
22
3
5
4
4
4
20
25
3
3
3
5
4
5
4
4
31
4
5
4
3
3
4
23
3
4
4
5
4
20
26
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
24
4
5
3
4
4
20
27
4
4
5
5
4
5
4
4
35
4
5
4
4
4
5
26
4
4
5
5
4
22
28
4
4
4
4
4
4
3
3
30
4
4
4
3
4
5
24
3
4
3
4
4
18
29
3
4
4
5
4
5
4
4
33
4
5
4
4
3
4
24
4
4
4
5
4
21
30
4
4
4
5
5
5
4
4
35
4
5
4
5
4
4
26
5
5
4
5
5
24
31
4
4
4
4
4
4
3
3
30
4
4
4
4
4
3
23
3
4
4
4
4
19
32
5
4
4
4
4
4
4
4
33
4
4
4
4
5
4
25
4
5
4
4
4
21
33
3
4
3
4
4
4
3
3
28
3
4
4
5
4
4
24
3
4
3
4
4
18
34
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
4
4
20
35
4
4
4
5
4
5
4
4
34
4
5
4
4
4
3
24
4
4
4
5
4
21
36
4
3
3
4
4
4
4
4
30
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
4
4
20
37
4
4
3
4
4
4
2
2
27
3
4
4
5
4
4
24
3
5
3
4
4
19
38
4
4
4
5
5
5
5
5
37
4
5
5
3
4
4
25
3
4
5
5
5
22
39
4
4
5
5
5
5
3
3
34
3
5
5
5
5
4
27
5
5
3
5
5
23
40
5
4
4
5
5
5
4
4
36
4
5
5
5
4
2
25
4
4
4
5
5
22
41
3
3
4
4
4
4
3
3
28
4
4
4
4
5
5
26
3
5
4
4
4
20
42
3
4
5
5
4
5
4
4
34
4
5
4
3
4
3
23
5
5
4
5
4
23
43
3
5
4
5
4
5
4
4
34
4
5
4
4
3
4
24
4
4
4
5
4
21
Respo nden
K K 1
K K 2
K K 3
1
4
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
5
5
3
4
4
6
5
4
5
7
3
3
8
2
9
4
10
Word Of Mouth
77
Kepuasan Konsumen K K K K K K K K 4 5 6 7
K K 8
To tal X1
T S 1
T S 2
tie strength T T T S S S 3 4 5
T S 6
To tal X2
W 1
W 2
W 3
W 4
W 5
To tal Y
4
4
36
4
5
4
4
5
3
25
4
4
4
5
4
21
4
4
34
5
5
4
4
5
3
26
4
4
5
5
4
22
4
4
32
5
4
5
4
3
4
25
4
4
5
4
5
22
5
5
32
4
4
4
5
3
4
24
4
5
4
4
4
21
4
3
3
30
3
4
4
4
4
4
23
4
4
3
4
4
19
5
4
4
34
4
5
4
3
4
5
25
3
4
4
5
4
20
4
4
3
3
31
4
4
4
4
4
5
25
4
5
3
4
4
20
4
4
4
5
5
35
5
4
4
5
4
5
27
5
5
5
4
4
23
4
4
4
4
4
32
5
4
4
4
4
4
25
4
4
5
4
4
21
4
4
4
4
3
3
28
4
4
3
5
4
4
24
4
4
4
4
4
20
3
4
4
4
5
4
4
32
4
4
3
5
5
4
25
4
5
4
4
4
21
3
5
4
4
4
3
3
30
3
4
4
4
5
5
25
5
5
3
4
4
21
4
2
2
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
5
3
24
3
4
4
4
4
19
57
5
5
4
5
4
5
4
4
36
4
5
3
3
4
4
23
5
5
4
5
4
23
58
3
4
4
4
4
4
4
4
31
4
4
5
5
3
4
25
4
4
4
4
4
20
59
4
4
4
4
4
4
2
2
28
4
4
4
3
4
4
23
3
4
4
4
4
19
60
4
3
3
5
5
5
5
5
35
5
5
3
5
4
4
26
5
4
5
5
5
24
61
4
3
4
5
5
4
3
3
31
3
5
5
4
4
4
25
3
4
3
5
5
20
62
5
4
4
5
5
5
4
4
36
4
5
5
4
4
4
26
4
5
4
5
5
23
63
4
4
5
5
4
4
4
4
34
5
5
4
5
4
4
27
4
4
5
5
4
22
64
3
4
4
4
4
3
5
5
32
4
4
4
4
4
2
22
3
5
4
4
4
20
65
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
5
4
25
4
5
4
4
4
21
66
5
5
5
5
4
4
4
4
36
4
5
4
4
2
5
24
4
5
4
5
4
22
67
4
5
4
4
4
4
5
5
35
4
4
4
4
4
4
24
4
5
4
4
4
21
68
4
3
4
5
4
4
4
4
32
4
5
4
4
4
5
26
3
4
4
5
4
20
69
4
4
4
4
4
4
5
5
34
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
4
4
20
70
4
4
4
5
5
5
4
4
35
4
4
5
4
4
5
26
4
4
4
5
5
22
71
3
4
4
4
4
4
3
3
29
4
4
4
4
4
5
25
4
4
4
4
4
20
72
4
5
5
4
4
4
4
4
34
4
4
4
4
4
4
24
4
4
4
4
4
20
73
4
3
4
4
4
4
3
3
29
3
4
4
4
4
4
23
4
4
3
4
4
19
74
3
3
4
4
4
4
4
4
30
4
4
4
3
4
5
24
3
4
4
4
4
19
75
4
4
4
5
4
5
4
4
34
4
5
4
4
4
4
25
3
5
4
5
4
21
76
4
4
4
4
4
4
4
4
32
4
4
4
4
4
5
25
4
5
4
4
4
21
77
3
3
4
4
4
4
2
2
26
3
4
4
4
4
4
23
5
5
3
4
4
21
78
3
4
4
5
5
5
5
5
36
5
5
5
4
4
3
26
3
4
5
5
5
22
79
4
5
4
5
5
5
3
3
34
3
5
5
4
4
4
25
4
5
3
5
5
22
80
4
4
4
5
5
5
4
4
35
4
5
5
4
4
4
26
4
4
4
5
5
22
81
4
4
4
4
4
4
3
3
30
4
4
4
4
4
3
23
4
4
4
4
4
20
82
4
5
5
5
4
5
4
4
36
4
5
4
4
4
4
25
4
4
4
5
4
21
83
4
3
3
4
4
4
3
3
28
3
4
4
4
4
3
22
4
4
3
4
4
19
84
3
5
4
5
5
4
4
4
34
4
5
3
4
4
4
24
4
4
4
5
5
22
85
5
4
5
4
4
4
3
3
32
4
4
4
4
5
4
25
4
5
4
4
4
21
86
5
4
3
4
4
5
4
4
33
4
4
4
4
5
4
25
4
3
4
4
4
19
87
3
4
4
4
4
4
3
3
29
3
4
4
4
3
4
22
4
4
3
4
4
19
88
3
4
3
4
4
4
4
4
30
4
4
4
4
3
5
24
4
3
4
4
4
19
Respo nden
K K 1
K K 2
K K 3
44
5
4
5
5
4
5
45
5
4
3
5
4
5
46
3
4
4
4
5
4
47
3
4
3
4
4
4
48
4
4
4
4
4
49
4
4
4
5
4
50
4
4
5
4
51
4
4
5
52
4
4
4
53
3
3
54
4
55
4
56
Word Of Mouth
78
Kepuasan Konsumen K K K K K K K K 4 5 6 7
K K 8
To tal X1
T S 1
T S 2
tie strength T T T S S S 3 4 5
T S 6
To tal X2
W 1
W 2
W 3
W 4
W 5
To tal Y
4
4
34
4
5
4
4
4
3
24
4
4
4
5
4
21
4
4
33
4
4
4
5
4
4
25
4
4
4
4
4
20
5
5
36
5
5
5
4
4
5
28
3
4
5
5
5
22
3
3
33
3
5
5
4
4
5
26
4
5
3
5
5
22
5
4
4
35
4
5
5
4
4
4
26
4
4
4
5
5
22
4
3
3
30
4
4
5
4
4
4
25
4
4
3
4
4
19
4
5
4
4
35
4
5
4
5
5
3
26
5
4
4
5
4
22
4
4
4
4
4
33
4
4
4
5
4
4
25
4
4
4
4
4
20
4
4
4
3
3
28
3
4
4
4
5
4
24
3
4
3
4
4
18
5
4
4
4
4
4
32
4
4
4
3
4
5
24
5
5
4
4
4
22
4
5
4
5
4
4
34
4
5
4
4
3
4
24
4
4
4
5
4
21
Respo nden
K K 1
K K 2
K K 3
89
4
4
4
5
4
5
90
4
5
4
4
4
4
92
3
4
4
5
5
5
93
4
5
4
5
5
4
94
4
4
4
5
5
95
4
4
4
4
4
96
4
4
5
5
97
5
4
4
98
3
3
4
99
3
4
100
3
5
Word Of Mouth
Lampiran 4: Distribusi Frekuensi Penilaian Responden Statistics KK1 N
Valid Missing
KK2
KK3
KK4
KK5
KK6
KK7
KK8
100
100
100
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
0
0
0
KK1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
29
29.0
29.0
29.0
S
58
58.0
58.0
87.0
SS
12
12.0
12.0
99.0
TS
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
79
KK2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
22
22.0
22.0
22.0
S
63
63.0
63.0
85.0
SS
13
13.0
13.0
98.0
TS
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
KK3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
17
17.0
17.0
17.0
S
62
62.0
62.0
79.0
SS
20
20.0
20.0
99.0
TS
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
KK4 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
59
59.0
59.0
59.0
SS
41
41.0
41.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
KK5 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
80
80.0
80.0
80.0
SS
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
80
KK6 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
1
1.0
1.0
1.0
S
63
63.0
63.0
64.0
SS
36
36.0
36.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
KK7 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
28
28.0
28.0
28.0
S
56
56.0
56.0
84.0
SS
11
11.0
11.0
95.0
TS
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
KK8 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
28
28.0
28.0
28.0
S
56
56.0
56.0
84.0
SS
11
11.0
11.0
95.0
TS
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Statistics TS1 N
Valid Missing
TS 2
TS3
TS4
TS5
TS6
100
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
0
81
TS1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
17
17.0
17.0
17.0
S
71
71.0
71.0
88.0
SS
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
TS2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
59
59.0
59.0
59.0
SS
41
41.0
41.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
TS3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
5
5.0
5.0
5.0
S
69
69.0
69.0
74.0
SS
26
26.0
26.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
TS4 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
13
13.0
13.0
13.0
S
70
70.0
70.0
83.0
SS
16
16.0
16.0
99.0
TS
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
82
TS5 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
14
14.0
14.0
14.0
S
70
70.0
70.0
84.0
SS
15
15.0
15.0
99.0
TS
1
1.0
1.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
TS6 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
17
17.0
17.0
17.0
S
59
59.0
59.0
76.0
SS
22
22.0
22.0
98.0
TS
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Statistics W1 N
Valid
W2
W3
W4
W5
100
100
100
100
100
0
0
0
0
0
Missing
W1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
23
23.0
23.0
23.0
S
64
64.0
64.0
87.0
SS
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
83
W2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
3
3.0
3.0
3.0
S
63
63.0
63.0
66.0
SS
34
34.0
34.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
W3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
19
19.0
19.0
19.0
S
65
65.0
65.0
84.0
SS
16
16.0
16.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
W4 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
R
1
1.0
1.0
1.0
S
58
58.0
58.0
59.0
SS
41
41.0
41.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
W5 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
S
80
80.0
80.0
80.0
SS
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
84
Lampiran 5: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .861
8
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
KK1
28.87
8.326
.775
.827
KK2
29.10
9.059
.488
.857
KK3
29.30
7.941
.626
.843
KK4
29.50
8.534
.526
.854
KK5
28.97
8.516
.721
.834
KK6
29.10
9.266
.509
.855
KK7
29.00
8.621
.695
.837
KK8
29.73
7.582
.640
.844
85
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .858
6
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
TS1
20.90
7.472
.724
.820
TS2
20.83
6.971
.811
.800
TS3
20.77
10.185
.382
.873
TS4
20.63
8.585
.588
.845
TS5
20.57
8.944
.653
.836
TS6
20.80
7.890
.754
.814
86
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .843
5
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
W1
15.17
5.799
.656
.812
W2
15.23
6.047
.570
.832
W3
15.10
6.162
.455
.858
W4
15.57
4.599
.756
.780
W5
15.47
4.395
.851
.748
87
Lampiran 6: Hasil Uji Asumsi Klasik Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
6.592
1.932
kepuasankonsumen
.285
.041
tiestrength
.206
.091
Collinearity Statistics
Beta
T
Sig.
Tolerance
3.413
.001
.581
6.882
.000
.743
1.346
.191
2.268
.026
.743
1.346
a. Dependent Variable: wordofmouth Coefficient Correlations Model 1
a
tiestrength Correlations
Covariances
kepuasankonsumen
Tiestrength
1.000
-.507
Kepuasankonsumen
-.507
1.000
.008
-.002
-.002
.002
Tiestrength Kepuasankonsumen
a. Dependent Variable: wordofmouth Model Summaryb
Model 1
R .698
R Square a
.487
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .476
VIF
1.004
a. Predictors: (Constant), tiestrength, kepuasankonsumen b. Dependent Variable: wordofmouth
88
89
Lampiran 7: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variables Entered/Removed Variables
Variables
Entered
Removed
Model 1
tiestrength
b
Method
.
Enter
kepuasankonsu men a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: wordofmouth
Model Summary
Model
R
1
,698
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,487
,476
1,004
a. Predictors: (Constant), tiestrength, kepuasankonsumen
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
92,753
2
46,377
Residual
97,837
97
1,009
190,590
99
Total
F
Sig.
45,980
,000
a
a. Predictors: (Constant), tiestrength, kepuasankonsumen b. Dependent Variable: wordofmouth
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 6,592
1,932
kepuasankonsumen
,285
,041
tiestrength
,206
,091
Coefficients Beta
t
Sig.
3,413
,001
,581
6,882
,000
,191
2,268
,026
a. Dependent Variable: wordofmouth
90