STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING FRANCHISE SYARIAH CV. CINTA UMIKU
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)Gelar Sarjana Ekonomi
Syariah (SE.Sy)
Oleh : Sufian Nur NIM. 206046103885
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memenuhi gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Juli 2011
Sufian Nur
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil ‟alamiin, apa yang ada dan tiada adalah kehendak Allah SWT yang Maha Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Hanya Allah yang telah menyusupkan inspirasi ilmu kepada semua hambanya, dan hanya Allah SWT saja yang boleh sombong terhadap IlmuNya. Berkat petunjuk dari yang Maha Pemberi Petunjuk sajalah skripsi ini bisa diselesaikan oleh penulis. Shalawat dan Salam kepada pemimpin peradaban dunia Nabi Besar Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT untuk menyebarkan kitab yang terjaga keasliannya sepanjang zaman yaitu Al-qur‟an nulkarim. Dengan uswatun hasanahmu lah penulis dapat selalu tegar dan pantang putus asa dalam menyelesaikan skripsi ini, walaupun tidak sedikit hambatan dan kendala yang penulis hadapi dalam menyelesaikan proses skripsi ini. Hanya dengan rencana Allah SWT jualah skripsi ini selesai dengan tema ”Stategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku”. Penulis hanya bisa berharap semoga karya kecil ini dapat memberikan kemanfaatan kepada pihak pihak yang terkait. Secara umum dapat memberikan wacana terhadap masyarakat, dan secara khusus pertama kepada kalangan akademis maupun praktisi yang berkosentrasi pada bidang ekonomi Islam dan masyarakat yang hendak ikut serta dalam usaha waralaba ini. Dalam menjalankan proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak dibantu oleh pihak-pihak yang secara langsung maupun secara tidak langsung membantu
melancarkannya. Karena kalau tidak ada dukungan dan bantuan yang diberikan penulis sangat menyakini skripsi ini tidak akan terselesaikan. Dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bpk. Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bpk. Mukmin Rauff, MA selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Sekertaris Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Bpk Dr. Djawahir Hejazziey, SH.,MAselaku dosen pembimbing yang senantiasa membimbing penulis dan senantiasa meluangkan waktunya kepada penulis untuk memberikan masukan-masukannya, dan mengarahkan sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. 4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis semasa kuliah, semoga amal kebaikannya mendapat balasan di sisi Allah SWT. 5. Pimpinan Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Bpk. Namruddin DF selaku direktur, yang telah banyak membantu dalam kelancaran skripsi ini. 6. Seluruh staff karyawan Perpustakaan Fakultas Syari‟ah dan hukum, staff dan karyawan Perpustakaan Pusat UIN atas kerjasamanya dalam membarikan pelayanan yang terbaik dalam pengumpulan materi skripsi yang diperlukan. 7. Orang tuaku, Ibunda Hjh. Siti Rusmila dan Ayahanda H. Asnan . Ini mungkin bukan apa-apa bagi ibunda dan ayahanda, Tetapi semua ini adalah karena jasa-
jasamu ini semua adalah berkat do‟amu dan tanpa ibunda dan ayahanda aku bukanlah siapa-siapa. 8. Buat adik-adikku yang kusayangi Mujiannor, M. Yusuf, M. Habibullah Fauzi, dan Nur Hidayati terimakasih atas do‟anya selama ini. 9. Buat yang kusayangi yang selalu mendukungku Ayu Ruthyaningsih terimakasih do‟anya. 10. Buat sahabat-sahabat terbaikku Jamruddin, Arif Hidayat, M. Zein Arifin, Qori, Raihan, Jajank, Agung Ashram, Ahmad Yani, Syafri, Iis mulyadi, Hasan serta Intan Nuraini Daeng Mata terimakasih atas do‟anya. Tiada suatu hal pun yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT saja.Oleh karena itu penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih sangat banyak kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik, saran dan koreksi sangat penulis harapkan untuk menuju dan mendekati kesempurnaan.Akhir kalam penulis mengucapkan banyak terima kasih dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan berguna untuk kebaikan.Semoga karya ini dicatat sebagai amal baik. Amiin
Jakarta 26 Juli 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI ..................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xiv
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah ……………………………………...
1
B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………
3
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………….
4
D.
Tinjauan Kepustakaan………………………………………..
5
E.
Metodelogi Penilitian…………………………………………
9
F.
Jenis Data dan Sumber Data………………………………….
11
G.
Tehnik Pengumpulan Data……………………………………
12
H.
Sistematika Penulisan…………………………………………
13
TINJAUAN TEORITIS A.
Pengertian Strategi……………………………………………
14
B.
Pengertian Keunggulan Bersaing…………………………….
15
C.
Pengertian Franchise………………………………………….
18
GAMBARAN UMUM FRANCHISE SYARIAH CV. CINTA UMIKU A.
Sejarah Singkat dan Latar Belakang………………………….
25
B.
Profil Perusahaan……………………………………………..
26
BAB IV
C.
Visi dan Misi………………………………………………….
27
D.
Struktur Organisasi……………………………………………
27
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Startegi Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing………….…………………………………
32
B. Langkah-langkah yang diambil oleh CV. Cinta Umiku dalam menciptakan keunggulan bersaing……………………………….
40
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku……………………………..
47
D. Analisis…………………………………………………………… 53 BAB V
PENUTUP A.
Kesimpulan……………………………………………………. 74
B.
Saran…………………………………………………………... 75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1
Daftar Harga……………………………………………… 42
2. Tabel 4.2
Bahan Baku………………………………………………. 43
3. Tabel 4.3
Tabulasi Analisis Perbandingan PP dan Franchise Syariah CV. Cinta Umiku…………………………………………. 55
4. Tabel 4.4
Tiga Strategi Generik……………………………………… 60
5. Tabel 4.5
Estimasi dan Analisis Rata-Rata Per Bulan………………. 62
6. Tabel 4.6
Analisis Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Omset Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Cab. Taman Sari Jak-Bar…….. 62
7. Tabel 4.7
Analisis Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Omset Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Cab. Benhil Jak-Pus………….. 63
8. Tabel 4.8
Analisis Rata-Rata Pendapatan Per Bulan OmsetFranchise Syariah CV. Cinta Umiku Cab. Bojong Gede Bogor…….. 64
9. Tabel 4.9
Analisis Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Omset Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Cab. Bontang Kal-Tim……….. 65
10. Tabel 4.10
Hasil Analisis Keuntungan Mitra (Franchise) dan Outlet Rata-Rata Per Bulan………………………………………. 66
11. Table 4.11
Penjelasan Metode SWOT dalam Sistem Usaha Franchise Syariah CV. Cinta Umiku………………………………… 69
12. Tabel 4.12
Analisis Perbandingan Antara Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Dengan Franchise Just Mine Pisang Ijo………….. 71
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1
Struktur Organisasi………………………………………
27
2. Gambar 4.1
Pemercaya Utama Korporasi……………………………
51
3. Gambar 4.2
Membangun Reputasi Yang Baik………………………..
52
4. Gambar 4.3
Pola Kemitraan Franchise Dalam Kebijakan Pemerintah..
53
5. Gambar 4.4
Pola Kemitraan Franchise Syariah CV. Cinta Umiku…… 54
6. Gambar 4.5
Diagram Analisis SWOT………………………………… 68
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. Persaingan inti dari keberhasilan dan kegagalan perusahaan.persaingan menentukan ketetapan aktivitas perusahaan yang dapat menyokong kinerjanya, seperti inovasi , budaya kohesif, atau pelaksanaan yang baik.1 Keunggulan bersaing juga jantung dari kinerja perusahaan didalam pasar yang bersaing. Namun, sesudah beberapa dasawarsa perluasan dan kemakmuran yang hebat, banyak perusahaan kehilangan pandangan akan keunggulan bersaing dalam perjuangan untuk berkembang dan mengejar diversifikasi. Sekarang ini, pentingnya keunggulan bersaing pastilah lebih besar.Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia menghadapi pertumbuhan yang lebih lamban dan juga pesaing dalam negeri dan global yang tidak lagi bertindak seolah perluasan perusahaan sudah cukup besar bagi semua.2 Banyak dari kegagalan strategi perusahaan berakar pada ketidak mampuan untuk menerjemahkan strategi bersaing yang luas kedalam langkah-langkah tindakan yang spesifik yang diperlukan untuk memperoleh keunggulan bersaing.3pada dasarnya keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang perusahaan mampu ciptakan untuk para pembelinya. Keunggulan bersaing mungkin mengambil bentuk
1
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing menciptakan dan mempertahankan kinerja unggul. Jakarta 1994 hal. 1 2 Ibid . hal : xiii 3 Iibid .hal : xiv
harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga pesaing untuk manfaat yang sepadan atau penyediaan manfaat unik yang lebih besar dibandingkan sekedar mengimbangi harga premi.4 Pendekatan bisnis melalui sistem waralaba(franchising) merupakan salah satu strategi alternatif bagi pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah(UMKM) untuk mengembangkan ekonomi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa mendatang untuk melihat sejauh mana perusahaan waralaba ini dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus mampu membesarkan dirinya secara bersinergi dengan pengusaha besar yang lebih kuat dalam hal manajemen, teknologi produk, akses permodalan. Pemasaran dan lain-lain, sekurang-kurangnya pada tahap awal perkembangannya. Melalui proses kemitraan waralaba yang saling menguntungkan antara (UMKM) selaku penerima waralaba franchising dengan pemberi waralaba (franchisor) yang umumnya adalah pengusaha besar, diharapkan dapat membuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi lebih kuat dan mandiri. Waralaba menjadi alternatif pilihan Karena melalui bisnis waralaba akan mendapatkan : 1) transfer manajemen, 2) kepastian pasar, 3) promosi, 4) pasokan bahan baku, 5) pengawasan mutu, 6) pengenalan dan pengetahuan tentang lokasi bisnis, 7) pengembangan kemampuan sumberdaya manusia , dan yang paling terpenting
adalah
resiko
dalam
bisnis
waralaba
sangat
kecil
(data
empirismenunjukkan bahwa resiko bisnis waralaba kurang dari 8%. 4
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing menciptakan dan mempertahankan kinerja unggul. Jakarta 1994 hal. xiv
Hal inilah yang membuat betapa pentingnya alternatif dalam sistem franchise.maka penulis tertarik meneliti lebih lanjut dan menulisnya pada skripsi dengan
judul:“STRATEGI
KEUNGGULAN
BERSAINGFRANCHISE
SYARIAH CV. CINTA UMIKU”
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan masalah Dalam penulisan karya tulis ini, agar pembatasan masalah ini tidak meluas maka penulis membatasi masalah ini berkisar pada Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku. 2. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah diatas maka dapat diberikan perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: a. Bagaimana Strategi Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing? b. Bagaimana Langkah-Langkah Yang Diambil Oleh Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing? c. Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian. 1.
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui Strategi Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing b. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Yang Diambil Oleh Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing c. Untuk Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku.
2. Manfaat Penelitian. Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan pencerahan dan daya guna manfaat yang baik bagi pihak-pihak yang berkaitan yakni sebagai berikut: a. Dapat menambah khususnya keilmuan dan pengalaman bagi penulis serta demi meningkatkan kompetisi diri,kecerdasan intelektual dan ilmu pengetahuan terkait dengan Keunggulan Bersaing Bisnis Waralaba (Franchise) Syariah Umiku . b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan serta strategi khususnya bagi Waralaba (Franchise) Syariah Umiku dalam upaya untuk memajukan Usaha c. Penelitian ini diharapkan berguna bagi kalangan akademisi ataupun khalayak umum sebagai pedoman atau referensi untuk bahan perkuliahan
atau sebagai pertimbangan
dalam pengelolaan Waralaba (Franchise)
Syariah Umiku. d. Penelitian ini diharapkan berguna bagi kalangan pengusaha dan kalangan masyarakat yang hendak memilih serta mengoptimalkan alternatif usaha.
D. Tinjauan Pustaka Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan, peneliti melihat bahwa masalah pokok dalam penelitian ini tampaknya masih kurang mendapat perhatian dari para peneliti, untuk tidak mengatakan belum pernah diteliti sama sekali.review studi terdahulu : NO
Peneliti
1
Arwinto Nugroho,dkk
Membedah peta
Hasil riset dan kajian
persaingan bisnis bakmi (Segmentation, targeting,
ilmiah mahasiswa
(studi kasus:
positioning) dalam
program pasca sarjana
segmentation,targeting
pengelolaan Waralaba
Magister Management
dan positioning)
Bakmi Tebet melalui
IPMI business
waralaba bakmi Tebet
penelitian terhadap Merk,
school.Jakarta,2007
Judul
Keterangan / hasil Strategi STP :
Harga, Lokasi, Kualitas Produk, Pelayanan, Inovasi Bisnis dan Profit Konsumen.
2
Darmawan Budi
Waralaba Syariah
Deskriptif tentang pola bisnis Waralaba dan
Suseno
kaitannya dengan Hukum Penerbit Cakarawala
Islam. Tinjauan bisnis
publishing.2008
Waralaba dari sisi hak cipta, syirkah, dan manfaatnya dalam pengembangan lading bisnis umat.
3
Siti Musrofah
Konsep Maslahah
focus permasalahan
Skripsi S1 Muamalat
Mursalah dalam dunia
terletak pada maslahat
Perbankan Syariah UIN
bisnis dengan system
yang didapat melalui
jkt,2008
waralaba
bisnis franchising maslahat yang didapat antara lain berupa kemudahan dalam perumusan konsep bisnis,mekanisme operasional usaha,akuntabilitas keuangan,promosi dan
pengembangan bisnis yang berlandaskan konsep‟copy and develop‟dari perusahaan induknya serta peran waralaba dalam pengentasan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan umat
4
Syarah Septiana
Konsep dan Aplikasi
Mekanisme aplikasi
Skripsi S1 Muamalat
Franchise dalam
waralaba pada LKS
Perbankan Syariah UIN
perspektif hokum
Berkah Madani ditinjau
jkt,2008
ekonomi Islam (studi
dari hokum islam terkait
pada LKS Berkah
dengan aspek –aspek yang
Madani)
terkandung didalamnya,seperti hak cipta,kemitraan usaha,dan royalty fee yang harus diberikan franchisee kepada franchisor.
5
Dewi Irma Fitriani
Strategi Pengembangan
aplikasi mekanisme
Bisnis Waralaba
waralaba dan perjanjian
Lembaga Pendidikan
kerjasamanya ,manfaat
primagama
dan prospek bisnis yang diharapkan,tinjauan kesyariahan waralabaprimagama dari sisi penerapan prinsip bisnis islami,manajemen usaha,kemitraan waralaba,pemanfaatan hak cipta,pembagian keuntungan serata tata cara penyelesaian masalah.penerapan lebih jauh tentang rencana dan strategi pengembangan bisnis melalui pendekatan swot agar mampu menjadi yang terdepan diantara yang lainnya.
6
Sisca Nofianti
Bisnis Franchising
tinjauan konsep bisnis
Skripsi S1 Muamalat
dalam kajian Hukum
waralaba dalam kajian
Perbankan Syariah UIN
Ekonomi Islam (studi
hokum ekonomi islam
Syarif Hidayatullah
kasus pada Franchise
mulai dari prinsip usaha,
Jakarta, 2005
Papa Ron‟s Pizza)
jenis, produk, perjanjian dan elemen lain yang terkait dimana kesemua elemen tersebut tidak bertentangan dengan syariat islam sehingga diperbolehkan untuk mengaplikasikannya.
Adapun perbedaan skripsi ini dengan skripsi-skripsi di atas adalah pada penulisan skripsi ini lebih difokuskan pada Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku. Bagaimana sebuah perusahaan dapat merumuskan strategi dan langkahlangkah kedalam tindakan yang spesifik untuk memperoleh keunggulan bersaing, baik dari menganalisa industri dan pesaing, keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus.
E. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif .Penelitian deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.Yang menunjukkan penelitian deskriptif ini dapat dilihat dari perumusan masalah yaitu bagaimana Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku.
2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif analisis deskriptif.Yaitu pendekatan bahasa yang menceritakan gambaran tentang Keunggulan Bersaing Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku. a. Pendekatan Kualitatif Ciri-ciri
penelitian
yang
menggunakan
pendektan
kualitatif
diantaranya: 1) Sumber data bersifat ilmiah 2) Penelitian sendiri merupakan instrument yang paling penting dalam pengumpulan data dan penginterpretasikan data. 3) Penelitian kualitatif bersifat pemerian (deskriptif), artinya mencatat secara teliti segala gejala (fenomena) yang dilihat, didengar serta dibaca (via wawancara) atau bukan, catatan lapangan foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau
dokumen resmi atau bukan dan lain-lain dan penelitian harus membandingkan,
mengkombinasikan,
dan
menarik
kesimpulan. 4) Penelitian harus dilakukan untuk memahami bentuk-bentuk tertentu (shaping) atau kasus (studi kasus).5 b. Penelitian deskriptif analisis penelitian yang berusaha menerangkan atau menggambarkan peristiwa yang terjadi pada subjek penelitian pada masa sekarang kemudian dijelaskan, dianalisa, dan disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi gambaran yang sistematis.6
F. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa hasil penyebaran observasi dan wawancara, dalam hal ini penulis melakukan observasi Franchise Syariah Umiku. Dan juga wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan interview kepada pihak Franchise
5 6
hal. 35
Burhan Bungin (Ed), metode penelitian kualitatif (Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2004) hal, 52 Irwan Soeharto, Metode Penelitian Sosial (Bandung : PT raja Grafindo, 2004), cet ke – 6,
Syariah Umiku. Yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan dokumen. Dalam hal ini penulis mengumpulkan informasi berupa buku-buku tentang Franchise dan strategi bisnis, teori prinsip kerja dan kemampuan bertahan suatu usaha Franchise untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Keunggulan Bersaing Franchise Syariah Umiku.
G. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang berkenaan dengan judul penelitian, penulis menggunakan jenis metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan (Library Research). Salah satu yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini yaitu mempelajari beberapa literatur tertulis baik itu dari buku-buku pedoman, artikel, makalah dan sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas, yang dihimpun dari berbagai sumber mulai dari perpustakaan hingga situs internet. 2. Studi Lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah interview. Interview yaitu melakukan wawancara dengan
pihakWaralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku, baik secara langsung maupun tidak langsung.
H. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini oleh penulis akan dibagi menjadi lima bab pembahasan, yaitu: Bab I
Merupakan pendahuluan yang meliputi: Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teori dan Kerangka Konsep,Objek Penelitian, Metodelogi Penelitian serta Sistematika penulisan .
Bab II Kerangka Teoritis Tentang Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku.Akan menerangkan kajian teori berkenaan dengan judul Strategi Keunggulan bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku. Bagian ini membahas tinjauan teoritis meliputi: Pengertian Strategi, Keunggulan Bersaing dan Franchise. Bab III Gambaran Umum Franchise Syariah CV. Cinta Umiku yang meliputi: Sejarah
Pendirian, Misi dan Visi, keangotaan, Struktur Organisasi dan
Perkembangan FranchiseSyariah CV. Cinta Umiku. Bab IV
Analisa Strategi Keunggulan Bersaing Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku, langkah-langkah serta factor-faktor yang mempengaruhi keunggulan bersaing.
Bab V
Penutup yang meliputi Kesimpulan dari hasil penelitian serta saran dari penulis mengenai hal-hal yang telah di bahas dalam permasalahan tersebut.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Strategi Kata“Strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani “strategos‟. Adapun strategos dapat diterjemahkan sebagai “komandan militer” pada zaman demokrasi Athena.Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.7 Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi factor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Ada 4 (empat) tahapan dalam menentukan keputusan strategis yaitu8: 1. Menentukan perumusan unit usaha. Maksudnya adalah untuk membagi-bagi kegiatan suatu badan usaha menjadi unit-unit yang menjadikannya dari divisi produk. Unit usaha memberikan ketentuan yang lebih sempit bagi analisis strategis terhadap pasar dan perencanaan. 2. Menentukan klasifikasi strategis atau variabel-variabel kunci.
7
http://id.wikipedia.org/wiki/strategiartikeldiakses pada 24 juni 2010 Philip Kotler, Marketing Management (New Jersey: Prentice Hall. 2000),h. 76.
8
Yakni membuat ukuran untuk menilai suatu strategis dan mengevaluasi kinerja serta pada tahap ini pemilihan variabel kunci kesuksesan industri perusahaan. 3. Memilih strategi yang berperan yaitu industrial economy (yang merupakan ekonomi mikro), maksudnya melihat industri sebagai sasaran. 4. Mengevaluasi seluruh portofolio yang dimiliki.
B. Pengertian Keunggulan Bersaing Keunggulan bersaing adalah jantung dari kinerja perusahaan didalam pasar yang bersaing. Yaitu tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar menerapkan strategi generic tersebut kedalam praktek, tiga (3) strategi umum untuk mencapai keunggulan bersaing yaitu: keunggulan biaya, differensiasi, dan focus. Dikarenakan banyak kegagalan strategi perusahaan berakar dari ketidakmampuan untuk menterjemahkan strategi bersaing yang luas kedalam langkah-langkah tindakan yang spesifik maka diperlukan untuk memperoleh keunggulan bersaing.Pada dasarnya keunggulan bersaing berkembang dari nilai-nilai yang perusahaan mampu ciptakan untuk para pembelinya, konsep-konsep yang bertujuan untuk membangun sebuah jembatan diantara perumusan strategi dan pelaksanaan, dan bukan memperlakukan kedua subjek terpisah.9 Ada 3 (tiga) strategi generik untuk mencapai keunggulan bersaing, yaitu10:
9
Michael E Porter, “Keunggulan bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul” (Jakarta:1994) hal :xiii 10 Michael E. Porter, “Keunggulan Bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul” (Jakarta:1994) hal: 12
1. Keunggulan biaya yaitu merupakan satu dari dua jenis keunggulan bersaing yang mungkin dimiliki perusahaan. Biaya juga sangat penting bagi strategi diferensiasi karena diferensiator harus mempertahankan proksimitas biaya dengan para pesaing. Apabila premi harga yang dihasilkan melebihi biaya diferensiasi, diferensiator akan tidak berhasil mencapai kinerja unggul (performance). Perilaku biaya juga menimbulkan pengaruh kuat terhadap struktur industri secara menyeluruh.Tujuan analisis biaya, pemisahan rantai nilai generik kedalam setiap aktivitas nilai seharusnya mencerminkan tiga prinsip yang saling berkaitan11: a. Ukuran dan pertumbuhan biaya yang di wakili aktivitas b. Perilaku biaya aktivitas c. Perbedaan pesaing dalam melakukan aktivitas. 2. Diferensiasi merupakan salah satu dari dua jenis keunggulan bersaing yang bisa dimiliki perusahaan. Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya sepanjang beberapa dimensi yang secara umum di hargai oleh pembeli. Perusahaan menyeleksi satu atau lebih atribut yang dipandang penting karena keunikannya oleh banyak pembeli di dalam suatu industri, dan secara unik menempatkan diri untuk memenuhi kebutuhan itu. Perusahaan di hargai dengan harga premi (premium price) karena keunikannya. Logika dari strategi diferensiasi mengharuskan perusahaan memilih atribut untuk mendiferensiasikan diri yang berbeda dengan atribut
11
Michael E Porter, “Keunggulan bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul” (Jakarta:1994) hal: 63
rivalnya. Perusahaan harus benar-benar unik pada sesuatu atau dirasakan unik seandainya ingin mengharapkan harga premi. Namun, sebagai kontras dengan keunggulan biaya mungkin ada lebih dari satu strategi diferensiasi yang berhasil dalam suatu industri jika ada beberapa atribut yang dipandang penting oleh pembeli. Seberapa jauh para pesaing dalam sebuah industri dapat melakukan diferensiasi antara satu sama lainnya juga merupakan salah satu unsur penting dalam struktur industri. Perusahaan melakukan diferensiasi terhadap para pesaingnya bilamana dia berhasil menampilkan keunikan yang di nilai penting oleh pembeli, selain dari sekedar penawaran harga rendah. Diferensiasi memungkinkan perusahaan untuk menwarkan dengan harga tinggi (harga premi) menjual produknya semakin banyak pada harga tertentu, atau memperoleh sejumlah manfaat yang setara. Faktor lain yang membantu diferensiasi dapat diperoleh dari cakupan bersaing yang luas, antara lain12: a. Kemampuan melayani kebutuhan pembeli dimana saja b. Kesederhanaan pemeliharaan bagi pembeli jika suku cadang dan falsafah desain yang sama di pakai bagi lini yang luas. c. Kesamaan tempat yang dapat dituju oleh pembeli untuk melakukan pembelian d. Kesamaan tempat bagi pelayanan pelanggan e. Keunggulan kompatibilitas dibandingkan dengan produk lain.
12
Michael E Porter, “Keunggulan bersaing, Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul” (Jakarta:1994) hal: 117
3. Fokus. Strategi ini sangat berbeda dengan startegi-strategi lain karena menekankan pilihan akan cakupan bersaing yang sempit dalam suatu industri. Penganut strategi ini memilih suatu segmen atau kelompok segmen dalam industri bersangkutan dan menyesuaiakan strateginya untuk melayani mereka dengan mengesampingkan yang lain. Dengan mengoptimumkan strateginya untuk segmen sasaran, penganut startegi fokus berusaha mencapai keunggulan bersaing didalam segmen sasaran walaupun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan. Strategi fokus memiliki dua varian.Dalam fokus biaya perusahaan mengusahakan keunggulan biaya dalam segmen sasarannya, sementara dalam fokus diferensiasi perusahaan mengusahakan diferensiasi dalam segmen sasarannya.
C. Pengertian Franchise Franchise sendiri berasala dari bahasa latin yaitu francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan”, yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha. Sedangkan pengertian franchise berasal dari perancis abad pertengahan, diambil dari kata “franc” (bebas) atau “francher” (membebaskan) yang secara umum diartikan sebagai pemberian hak istimewa. Oleh sebab itu pengertian franchise diinterpretasikan sebagai pembabasan dari pembatasan tertentu atau kemungkinan untuk melaksanakn tindakan tertentu, yang untuk orang lain dilarang.13Sedangkan dalam dunia bisnis, setiap negara memiliki definisi tersendiri tentang waralaba. Menurut versi pemerintah 13
Adrian Sutedi, Hukum Waralaba (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h: 6
Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.12/2006 “Waralaba (Franchise) adalah perikatan antara pemberi waralaba dengan penerima waralaba dimana penerima waralaba diberikan hak untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan dan/atau menggunakan hak kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pemberi waralaba dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pemberi waralaba dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh pemberi waralaba kepada penerima waralaba. Waralaba adalah bentuk jaringan bisnis yang terdiri dari banyak pengusaha yang bekerja bersama dengan sistem yang sama. Awalnya, bisnis terwaralaba yang baru berdiri memiliki nilai yang tidak terlalu tinggi. Hingga ia memiliki semakin banyak jaringan waralaba diberbagai tempat. Karenanya, dalam bisnis waralaba kata jaringan menempati kedudukan yang sangat penting.14 Menurut PP 16 tahun 1997 Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak di berikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan atau jasa.15
14
Kuswara, Mengenal MLM Syariah Dari Halal-Haram, Kiat berwirausaha, sampai dengan pengelolaannya. Jakarta, cet, pertama April 2005 hal. 8-9 15 Habib Nazir, Muhammad Hasanuddin. Ensiklopedia Ekonomi dan Perbankan Syariah. Bandung: kaki langit hal. 592
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.16 Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan
munculnya
dealer
kendaran
bermotor
melalui
pemberian
lisensi.
Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk untuk memproduksi produknya 17.agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimilki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat bagi franchisor maupun franchisee.tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No.16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP No.42 tahun 2007 tentang waralaba. Selanjutnya ketentuanketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut18: 1. Keputusan
Menteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
RI
No.
259/MPP/KEP/7/1997. Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba. 16 17
Wikipedia, Artikel diakses pada 9 April 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba
http://smfranchise.com/franchise/artiwaralaba.html, artikel di akses tgl 9 april 2011 http://www.smfranchise.com/legal waralaba.htmlartikel diakses tgl 9 april 2011
18
2. Peraturan
Mentri
Perindustrian
dan
Perdagangan
RI
No.
31/M-
DAG/PER/8/2008 tentang penyelenggaraan Waralaba. 3. Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten. 4. Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek 5. Undang-undang No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Dengan mempergunakan sistem franchise piramida atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi. Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain. Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow berbagai daerah dan jangkauannya nasional yaitu antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra), Franchise License Expo Indonesia (Panorama Convex), Info Franchise Expo (Neo dan Majalah Franchise Indonesia). Pewaralabaan pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Dengan demikian, franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnyta, sama strateginya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahkan sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan managemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk pada konsumennya melalui tangan-tangan franchisee.
Dari beberapa uraian diatas terlihat bahwa sistem bisnis waralaba melibatkan dua belah pihak. 1. Pewaralaba Pemilik merek dagang dan sistem bisnis yang terbukti sukses. Pewaralaba adalah pemilik produk jasa atau sistem, operasi yang khas dengan merk tertentu yang biasanya telah dipatenkan. 2. Terwaralaba Pihak kedua yang memperoleh lisensi (hak) dengan menggunakan merk dagang dan sistem bisnis, yaitu perorangan atau pengusaha lain yang dipilih oleh pewaralaba, dengan memberikan imbalan :bagi hasil” dengan pewaralaba berupa fee dan royalti serta keduanya bersepakat melakukan kerjasama saling menguntungkan, dengan berbagai persyaratan yang telah disetujui dan dituangkan dalam perjanjian kontrak yang disebut perjanjian waralaba. Menurut International Franchise Association19, franchise atau waralabapada hakekatnya memilki 3 elemen berikut: 1. Merek Dalam setiap perjanjian waralaba. Franchisor, selaku pemilik dari sistem waralabanya memberikan lisensi kepada terwaralaba (franchisee) untuk dapat menggunakan merek dagang/jasa dan logo yang dimiliki oleh pewaralaba. 2. Sistem Bisnis Keberhasilan dari suatu organisasi waralaba tergantung dari penerapan sistem bisnis yang sama antara pewaralaba dan terwaralaba. Sistem bisnis tersebut 19
www.franchise.org artikel di akses tgl 9 april 2011
merupakan pedoman yang mencakup standarisasi produk, metode untuk mempersiapkan atau mengolah produk atau makanan, atau metode jasa, standar rupa dari fasilitas bisnis, standar periklanan, sistem reservasi, sistem akuntansi, kontrol persediaan dan kebijakan dagang, dll. 3. Biaya (Fee) Dalam setiap format bisnis waralaba, sang pewaralaba baik secara langsung atau tidak langsung menarik pembayaran dari terwaralaba atas penggunaan merek dan atas partisipasi dalam sistem waralaba yang dijalankan. Biaya biasanya terdiri atas biaya awal, biaya royalti, biaya jasa, biaya lisensi atau biaya pemasaran bersama. Biaya lainnya juga dapat berupa biaya atas jasa yang diberikan kepada terwaralaba (misalnya biaya manajemen). Secara spesifik ada 2 (dua) bentuk waralaba, yaitu: 1. Waralaba format bisnis Yaitu seseorang pemegang waralaba memperoleh hak unutk memasarkan dan menjual produk atau pelayanan dalam suatu wilayah atau lokasi spesifik, dengan menggunakan standard operasional dan pemasaran. 2. Waralaba distribusi produk Yaitu seorang pemegang waralaba memperoleh lisensi eksekutif untuk memasarkan produk suatu perusahaan tunggal dalam suatu lokasi spesifik. Perjanjian franchise adalah sebuah sarana yang menentukan kelanjutan bisnis franchise yang telah disepakati. Perjanjian franchise ini biasanya berlaku untuk menjalankan bisnis atau franchise selama kurang lebih 5 (lima) tahun. Dan yang
harus diperhatikan dalam bisnis franchise ini antara lain 20: Nama Waralaba, Jenis HAKI (Hak Atas kekayaan Intelektual), penjelasan kegiatan usaha, hak dan kewajiban para pihak, supporting manajemen, wilayah usaha dalam bisnis franchise, tata cara pembayaran, kepemilikian (perubahan kepemilikan) dan hak ahli waris, jangka waktu perjanjian, tata cara perpanjangan serta pengakhiran dan pemutusan perjanjian, dan yang terakhir penyelesaian sengketa.
20
Dewi Hartanti, “Bisnis Franchise Modal 2 juta” Jogjakarta: Indonesia Cerdas. Hal: 52
BAB III GAMBARAN UMUM WARALABA CV. CINTA UMIKU
A. Sejarah Singkat dan Latar Belakang Waralaba (Franchise) CV. Cinta Umiku pertama kali didirikan oleh Namruddin DF di Jakarta pada tanggal 1 Mei 2006. Beliau yang sudah menyelesaikan study di Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan pernah menjadi Ketua Senat Universitas Muhammadiyah Jakarta ini sebelumnya juga pernah menjadi Alumni Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhu‟afa Republika Angkatan 18. Dengan keilmuan serta pengalaman akhirnya beliau mulai mengembangkan
CV. Cinta
Umiku dengan sistem Waralaba. CV. Cinta Umiku, adalah salah satu contoh waralaba lokal yang bergerak di bidang makanan cepat saji (Fast Food) yang berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyak nya gerainya. Waralaba (Franchise) Cinta Umiku yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Usaha waralaba ini, memilki keunikan tersendiri yang membedakan dengan usaha waralaba lokal atau asing yang terdapat di Indonesia. Keunikan yang dimaksud adalah karena usaha waralaba ini menggunakan asas/ sistem syariah dalam usahanya. Salah satunya dengan menggunakan akad Syirkah Mudharabah dalam perjanjiannya.
CV. Cinta Umiku adalah singkatan dari Cinta Usaha Milik Ummat. Yang menggunakan sistem syariah sebagai pondasinya. Yang bertujuan untuk membangun sebuah kontribusi untuk kemajuan yang bersifat mandiri serta memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi ummat. Terinspirasi dari sunnah Rasulullah yaitu berdagang, maka lahirlah CV. Cinta Umiku ini sebagai model usaha waralaba syariah. Dengan belajar dari sistem ekonomi Rasulullah selain sebagai promotor tetapi juga menjadi motivator dalam dunia bisnis, dan terjun langsung dalam keterlibatan dalam bisnis ekonomi untuk membangkitkan umat dalam kegiatan ekonomi. Maka diharapkan dengan adanya bisnis usaha waralaba (franchise) CV. Cinta Umiku ini bisa menciptakan peluang usaha yang produktif, kreatif dan mandiri sertasuatu sistem yang memberikan keberkahan dalam pengembangan usaha dan bersilahturahmi.
B. Profil Perusahaan Profil tempat penelitian terdiri atas data identitas perusahaan yang dapat dilihat sebagai berikut: 1. Merek Dagang
: Umiku Crepes & burger
2. Nama Perusahaan
: CV. Cinta Umiku
3. Bidang Usaha
: Makanan Cepat Saji (Fast food)
4. Pendiri
: Namruddin DF
5. Berdiri
: 1 Mei 2006
6. Alamat
: Jl. Raya Inpres Gg. Remaja III Kel. Tengah No. 36
Kramat Jati-Jakarta Timur 7. Telp
: (021) 87797 412 , (021) 9878 1238
8. Fax
: (021) 87797 412 , (021) 9878 1238
9. E-mail
: cintaumiku@gmailcom
10. Website
: www.cintaumiku.com
11. Contact Person
: 0812 1946 6849
C. Visi dan Misi Dengan Misi: Memberantas pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja yang layak, menyediakan peluang usaha bagi masyarakat untuk mememilki bisnis waralaba (franchise) dengan membangun hubungan silaturahmi. Dengan Visi: Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. D. Struktur Organisasi Gambar.3.1 DIREKTUR
Bag.Produksi
Hrd. Finance & Accounting
Marketing Training
Staff training
Delivery order
1. Direktur bertugas mengimplementasikan visi dan misi perusahaan agar bisa terwujud. 2. Bag. Produksi bertugas menciptakan varian menu-menu baru dengan cita rasa yang unik serta melakukan rancangan dan pengembangan produk yang terstandarisasi
sesuai
SOP
(Standard
Operational
Procedure)
yang
berkualitas. 3. HRD Finance & Accounting bertugas merencanakan kebijakan sistem pengelolaan SDM dalam pelaksanaan fungsi manajemen serta mengkontrol fungsi keuangan untuk peningkatan kerja serta kemajuan perusahaan. 4. Marketing Training bertugas merencanakan target pemasaran dan promosi serta mampu menciptakan brand yang baik yang dapat dikenal oleh masyarakat luas sebagai bentuk dari nilai pertumbuhan dan kemajuan perusahaan dalam perluasan pernjualan. 5. Staff Trainning bertugas memberikan pelatihan serta masukan kepada mitra usaha yang telah bergabung serta melakukan pendampingan agar tetap termotivasi dan sesuai SOP (Standard Operational Procedure). 6. Delivery Order bertugas melayani order member yang bertanggung jawab terhadap pengontrolan stock dan melakukan pengiriman dan pengantaran barang/produk. Investasi atau modal yang harus diberikan oleh mitra usaha (shahibul mal) kepada pengelola (mudharib) tergantung pada tipe yang akan dipilih oleh mitra usaha. Pengelola (mudharib) menawarkan 3 (tiga) tempat tipe makanan pada
waralaba CV. Cinta Umiku. Kategori-kategori tempat makanan tersebut didasarkan pada pada besarnya luas gerai dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan modal mitra usaha. Tipe Paket Mall merupakan tipe yang paling bagus dan eksklusif , jika mitra usaha (shahibul mal/franchisee) memilih tipe ini maka harus menginvestasikan modal dana sebesar Rp. 12.500.000,00 (dua belas juta lima ratus ribu rupiah). Tipe Paket Mobile jumlah yang diberikan untuk investasi adalah sebesar Rp. 7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah). Tipe Paket Standard jumlah yang diberikan untuk investasi sebesar Rp. 6.500.000,00 (enam juta lima ratus ribu rupiah). Dana tersebut nantinya digunakan untuk membangun tempat makanan, membeli peralatan, persiapan pra launching, sewa tempat, dan kebutuhan lainnya. Menu Produk yang dipasarkan oleh CV. Cinta Umiku adalah; 1. Menu Crepes yaitu diantaranya: Mesis Susu, Strawbery Susu, Pisang Mesis Susu, Pisang Strawbery Susu, Mesis Keju Susu, Pisang Mesis Strawbery Susu, Pisang Keju Susu, Pisang Mesis Keju Susu, Strawbery Mesis Keju Susu, Pisang Strawbery Keju Susu, Keju Spesial Susu, Selai Kacang Mesis Susu, Selai Kacang Keju Susu, Daging Special 2. Menu Burger yaitu diantaranya: Beff Burger, Cheese Beff Burger, Double Beff Burger. Selain
itu
Pengelola
(mudharib/franchisor)
juga
memberikan
Support
Franchising kepada Mitra Usaha (Franchisee/Shahibul Mal) dalam bentuk peralatan
dan kebutuhan franchise. Yaitu terdiri dari: peralatan masak, tempat makanan (gerobak), kompor gas 2 tungku, tali gas dan regulator, tabung gas elpiji yang telah terisi, loyang untuk burger, plat crepes, toples, sendok teh, botol plastik, parutan keju, capitan, pisau, tempat adonan dan sendok, stik crepes dan tempat, daftar harga, banner. selain itu mitra Usaha juaga mendapatkan fasilitas-fasilitas lain seperti: 1. Berhak menggunakan merek franchise CV. Cinta Umiku selama 2 (dua) tahun. 2. Mendapatkan buku panduan SOP (Standard Operational Procedure). 3. Mendapatkan Quality Control dan Maintenance. Adapun tata cara perpanjangan kontrak antara Mitra Usaha/Pemilik Modal (Franchisee/Shahibul Mal) dengan Pengelola (Franchisor/Mudharib)
CV. Cinta
Umiku yaitu antara lain: 1. Memberitahukan terlebih dahulu kepada Franchisor untuk keinginan perpanjangan License usaha. 2. Kemudian pemrosesan ulang tanpa dikenakan biaya tambahan lagi. 3. Setelah proses selesai dan diterima maka bisa langsung menjalankan usaha nya kembali. Tata
cara
pengakhiran
kontrak
antara
Mitra
Usaha/Pemilik
Modal
(Franchisee/Shahibul Mal) dengan Pengelola (Franchisor/Mudharib) CV. Cinta Umiku yaitu antara lain:
1. Sesuai dengan kesepakatan bersama yang sudah tertara dalam kontrak kerjasama yaitu selama 2 (dua) tahun. 2. Pengakhiran bersifat sementara, dikarenakan adanya kesibukan dari pihak Mitra Usaha untuk menghentikan usahanya sementara waktu dan kemudian melanjutkan kembali usahanya sesuai kontrak kerjasama yang telah berlaku. Pemutusan
kontrak
kerja
sama
antara
Mitra
Usaha/Pemilik
modal
(Franchisee/Shahibul Mal) dengan Pengelola (Franchisor/Mudharib) CV. Cinta Umiku, yaitu antara lain: 1. Apabila pihak Mitra Usaha/Pemilik Modal (Franchisee/Shahibul Mal) yang terlebih dahulu untuk memutuskan kontrak kerjasama dikarenakan alasan tertentu yang terlebih dahulu dengan adanya pemberitahuan kepada pengelola (Franchisor/Mudharib). Setelah pemutusan kerjasama sebelum masa kontrak kerjasama berakhir maka dimana semua identitas HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) harus dicabut dan semua peralatan menjadi milik franchisee. Sesuai dengan kontrak kerjasama antara Pengelola (Franchisor/Mudharib) dan Mitra Usaha/Pemilik Modal (Franchisee/Shahibul Mal) bila terjadi klaim maupun penyimpangan maka hal tersebut harus diselesaikan dengan cara Musyawarah. Karena status kelegalitasan franchise yang masih lemah maka untuk membawa ke pengadilan atau Badan Arbitrase Nasional (BANI) belum bisa dilaksanakan. Bila hal ini terjadi efek yang akan timbul jalinan kemitraan yang akan rapuh karena kedua mitra sudah tidak saling menguatkan lagi yang disebabkan
lemahnya komitmen dan kekuatan hukum yang seharusnya dimiliki dan pada akhirnya akan terjadi kebangkrutan bila tidak mampu untuk mengatasinya.
BAB IV ANALISIS
A. Strategi Franchise Syariah Cinta Umiku dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing Muamalah adalah aturan Allah SWT yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya. Dalam urusan untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik. Dari pengertian tersebut, bentuk kegiatan bisnis apapun termasuk dalam muamalah yang dalam prakteknya dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia.Hal ini dapat disebabkan oleh persoalan muamalah.Dalam Al-Quran dan Sunnah yang dijelaskan secara global dan umum saja.Dengan demikian Allah SWT memberikan kesempatan pada ummatnya untuk melakukan inovasi terhadap berbagai bentuk muamalah.Selama tidak keluar dari prinsip-prinsip usaha yang telah ditentukan dalam Islam.21 Konsep waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku bukan hanya sebagai nilai bisnis belaka. Melainkan juga ada nilai-nilai moral, tanggung jawab sosial bisnis (corporate social responsibility) serta semangat entrepreneur yang dijalankan dalam sistem bisnis ini. Yang secara langsung memberikan kontribusi bagi kemajuan ummat dalam membangkitakan perekonomian.
21
Muchlish Usman, Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah (Jakarta PT. Raja Grafindo Persada 1997) h, 119
Adapun strategi yang digunakan oleh Waralaba (Franchise) Syariah Cinta Umiku dalam menciptakan kinerja Unggul adalah berupa analisis Akad SyirkahMudharabah. 1. Akad Syirkah Mudharabah adalah persetujuan antara pemilik modal dengan seorang pekerja untuk mengelola uang dari pemilik modal dalam perdagangan tertentu, yang keuntungannya dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama, sedangkan kerugian yang diderita menjadi tanggungan pemilik modal. Dalil yang melandasi Al-Musyarakah yaitu: a. Al-Quran Dalam Surat An-Nisaa‟ : 12, Allah SWT telah berfirman “…..maka mereka berserikat dalam sepertiga harta…” Kemudian Surat Shaad, ayat 24, Allah SWT berfirman “..dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh dan amal sedikit mereka ini…” b. Dalil Hadist tentang Musyarakah Dalam sebuah Hadist Qudsi, Rasulullah SAW mengatakan “ Aku (Allah SWT) merupakan orang ketiga dalam perserikatan antara dua orang, selama salah seorang diantara keduanya tidak melakukan pengkhianatan terhadap yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholeh, dan amal sedikit mereka…”
Dalam Hadist lain, Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “ Allah SWT akan ikut membantu do‟a untuk orang yang berserikat, selama diantara mereka tidak saling mengkhianati (HR.Al-Bukhori). Atas dasar ayat dan hadist tersebut maka para ulama fiqh menyatakan bahwa akad as-syirkah (musyarakah) mempunyai landasan yang kuat dalam agama Islam. c. Ijma‟ Ijma menurut pakar ushul fikih merupakan salah satu prinsip dari syariat Islam.Ijma adalah kesepakatan mengenai permasalahan hukum Islam baik dinyatakan secara diam maupun nyata, dan merupakan kesepakatan seluruh ulama (mujtahid) dikalangan kaum muslimin pada suatu masa setelah Rasulullah SAW wafat atas hukum syara‟ mengenai suatu kejadian. Dalam konteks Musyarakah, Ibnu Qudamah dalam kitabnya AlMughni, Mengatakan: “kaum muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara global walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa elemen darinya” 2. Ditinjau dari Rukun dan Syarat Akad a. Rukun Syirkah 1) Para pihak yang bersyirkah 2) Porsi kerjasama 3) Proyek usaha 4) Ijab qabul 5) Nisbah bagi hasil
b. Syarat Syirkah 1) Subjek akad Pada akad Syirkah Mudharabah Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku, para pihak terdiri dari penanam modal (Shahibul Mal/Invetor) dan pengelola (mudharib).Kedudukan para pihak dalam akad syirkah mudharabah waralaba dijelaskan dalam pasal 1 ayat (1) dan (2), yakni sebagai berikut. a) Pihak pertama yaitu shahibul maal yaitu pihak yang ingin mendapatkan manfaat atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha dari waralaba(franchise) syariah CV. Cinta Umiku dengan cara memberikan modal untuk dapat berusaha dengan sistem dan merek dagang dari waralaba(franchise)
syariah
CV.
Cinta
Umiku.
Shahibul maal dapat berupa perorangan maupun badan hukum. b) Pihak kedua adalah waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku sebagai
mudharib, yang bertindak
sebagai pengelola dana dari shahibul maal.
2) Objek Akad Untuk
objek
akad
syirkah
mudharabah
pada
waralaba(franchise) syariah CV. Cinta Umiku pada dasarnya adalah kerja sama antara shahibul maal dengan mudharib untuk menjalankan suatu usaha makanan cepat saji yang sehat dan halal. Dengan mempergunakan merek dagang dan keseluruhan sistem dagang yang dimiliki oleh mudharib. Merek dagang yang di maksud adalah “Umiku Crepes and Burger, Selera Mall Harga Small “ yang telah dikembangkan oleh mudharib berdasarkan keahliannya dan pengalamannya. Sedangkan
sistem
pengoperasian,
tipe
yang
dimaksud
desain
usaha
adalah yang
cara-cara diinginkan,
perlengkapan alat, persedian makanan dan penyiapannya serta penyajian.
Pengiklanan,
teknik
penjualan,
pengelolaan
keuangan administrasi, dan lain lain yang juga merupakan keterampilan yang dimiliki oleh mudharib. Objek akad syirkah mudharabah waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku telah memenuhi syarat-syarat objek perikatan menurut Hukum Perikatan Islam, karena hal berikut: a) Dikenali, ada dan jelas ketika akad dilangsungkan. Kemampuan mudharib dalam menguasai atau memiliki kemampuan dalam menjalankan sistem bisnis yang sudah terbukti kebenarannya dengan banyaknya gerai
waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku yang telah berdiri. Dan juga pemberian informasi yang jelas mengenai sejauh mana keahliannya dalam menciptakan kreasi makanan dan minuman serta tata cara pengelolaan tersebut. b) Tidak bertentangan dengan syariah Keahlian yang dikembangkan dalam pengembangan usaha waralaba yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.Selain itu, produk makanan dan minuman yang dihasilkan oleh keahlian mudharib tidak mengandung bumbu atau bahan dasar yang bertetntangan juga dengan prinsip syariah.Dan bersertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI). c) Dapat diserahkan. Objek akad adalah berupa keahlian.Dengan berupa pelaksanaan serangkaian tindakan oleh mudharib yang berhubungan dengan pengelolaan bisnis waralaba ini setalah kesepakatan ditandatangani oleh kedua pihak.
3) Tujuan Akad Tujuan diselenggarakannya akad syirkah mudharabah waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku adalah:
a) Untuk memperluas pangsa pasar agar bisa dikenal dan dapat dinikmatai oleh masyarakat banyak. b) Berkeinginan untuk mampu bersaing dengan bisnis usaha lainnya yang sejenis yang memiliki cita rasa khas yang tidak kalah bersaing dengan waralaba atau usaha bisnis yang sejenis. c) Untuk memberikan peluang kepada calon investor untuk ikut serta dalam memiliki usaha tersebut. Dengan sitem dan merek dagang yang sudah dikenal serta sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi pihakpihak lain. d) Untuk memperoleh keuntungan bagi kedua belah pihak. e) Untuk mensyariahkan agama Islam lewat usaha waralaba yang bernuansa islami dan berprinsip syariah.
4) Ijab Kabul Ijab dan kabul dalam akad syirkah mudharabah waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku dilakukan dengan lisan dan tulisan. Lisan berarti kedua belah pihak yang hendak melakukan
penandatangan
mengungkapkan
kehendak
akad
harus
masing-masing
hadir pihak
untuk yang
berakad.Tulisan berarti bahwa pengungkapan kehendak untuk bekerjasama yang dilakukan dengan membuat suatu perjanjian
tertulis. Dengan setelah dilakukannya penandatangan kontrak kerjasama ini maka akan tercipta suatu kejelasan dan kepastian serta kesesuaian dan kerelaan masing-masing pihak dalam melakukan akad. Dengan demikian hal ini telah sesuai dengan persyaratan sahnya ijab dan kabul menurut Hukum Perikatan Islam. 3. Ditinjau dari kendali syariat, bisnis ini bertujuan untuk mencapai 4 (empat) hal utama yaitu: a. Target hasil, profit materi dan benefit non-materi, yang bertujuan perusahaan tidak harus mencari profit (qimah madiyah atau nilai materi) setinggi-tingginya, tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan dan manfaat) non materi kepada internal organisasi perusahaan dan ekternal (lingkungan), seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian social, dan sebagainya. b. Pertumbuhan artinya terus meningkat, jika profit materi dan benefit non-materi telah diraih sesuai target, perusahaan akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus menerus dari setiap profit dan benefitnya itu. hasil perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh meningkat setiap tahunnya. Upaya pertumbuhan itu dijalankan dalam koridor syariat, misalnya meningkatkan jumlah produksi seiring dengan
perluasan
pasar,
peningkatan
menghasilkan produk baru dan sebagainya.
inovasi
sehingga
bisa
c. Keberlangsungan dalam kurun waktu yang selama mungkin. Yaitu, belum sempurna orientasi manajemen suatu perusahaan bila hanya berhenti pada pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Karena itu, perlu diupayakan agar terus menerus pertumbuhan target hasil yang telah diraih dapat dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang lama. Sebagaimana upaya pertumbuhan, setiap aktivitas untuk menjaga keberlangsungan tersebut juga dijalankan dalam koridor syariah. d. Keberkahan atau keridhaan Allah SWT yaitu, orientasi untuk menggapai ridha Allah SWT merupakan puncak kebahagiaan hidup manusia muslim. bila ini tercapai, menandakan terpenuhinya dua syarat diterimanya amal manusia, yakni adanya elemen niat ikhlas dan cara yang sesuai dengan tuntunan syariah, karenanya pengelola bisnis perlu mematok orientasi keberkahan yang dimaksud agar pencapaian segala orientasi berada dalam koridor syariat yang menjamin diraihnya keridhaan Allah SWT.
B. Langkah-langkah yang diambil oleh Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing. Franchise syariah CV. Cinta Umiku menerapkan langkah-langkah yaitu berupa penentuan segmentasi, target pasar, dan penempatan posisi yaitu dengan cara:
1. Penetuan Harga (evaluasi harga) Penetuan harga (evaluasi harga) ini sangat penting bagi kemajuan penjualan dan juga dapat melihat seberapa besar kemampuan pasar dalam daya beli. Waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku sudah memberikan daftar penetuan harga dalam SOP (Standard operational Manager) yang sudah menjadi sebuah sistem yang baku dan berlaku untuk semua franchisee yang ikut bergabung dalam menjalankan usaha ini dimanapun berada. Dengan adanya monitoring serta control dari franchisor sebelumnya serta adanya evaluasi harga maka penentuan harga oleh waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku sebenarnya bisa dikondisikan melihat nilai kondisi serta daya beli
masyarakat suatu tempat atau daerah dimana usaha itu dijalankan.
Karena tidak bisa dipaksakan juga harus mengikuti SOP (Standard Operational Procedure) karena pada akhirnya penilaian penentuan harga kembali kepada masyarakat itu sendiri. Jadi penentuan harga disini bersifat dinamis, bisa berubah tanpa harus mengikuti SOP (standard operational Procedure). Penilaian penentuan harga juga bisa ditentukan setelah adanya evaluasi harga sebelumnya yaitu dengan cara mensurvei tempat yang akan dijadikan tempat usaha, monitoring harga bahan baku di daerah setempat agar mampu memberikan harga yang berimbang dan seimbang dengan daya beli masyarakat didaerah tersebut. Dengan target pasarnya adalah: a. ABG/ remaja b. Yang sudah berkeluarga c. Masyarakat perkotaan atau pedesaan
d. Orang-orang yang suka mencoba hal baru e. Yang menyukai akan nilai cita rasa. Tabel 4.1 Daftar Harga Umiku Cab.
Umiku Cab.
Umiku Cab.
Daftar
Taman Sari
Bojong Gede
Bontang
No
Daftar Menu
Harga
(Jak Bar)
(Bogor)
(Kal tim)
1
C. Mesis Susu
3000
3000
2500
4000
2
C.Strawbery Susu
3000
3000
2500
4000
3
C. Pisang Mesis Susu
3500
3500
3000
4500
4
C. Pisang Strawbery Susu
3500
3500
3000
4500
5
C. Mesis Keju Susu
4000
4000
3500
5000
6
C. Pisang Mesis Strawbery Susu
4000
4000
3500
5000
7
C. Pisang Keju Susu
4000
4000
3500
5000
8
C.Pisang Mesis Keju Susu
4500
4500
4000
5500
9
C. Strawbery Mesis keju Susu
4500
4500
4000
5500
10
C. Pisang Strawbery Keju Susu
4500
4500
4000
5500
11
C. Keju Special Susu
4500
4500
4000
5500
12
C. Selai Kacang Mesis Susu
4500
4500
4000
5500
13
C. Selai Kacang Keju Susu
5000
5000
4500
5500
14
C. Daging Special
6000
6000
6000
6000
15
Beef Burger
6000
6000
6000
10.000
16
Chese Beef Burger
8000
8000
8000
10.000
17
Double Beef Burger
7500
7500
7500
12.000
2. Penentuan Rasa (Evaluasi Rasa) Penentuan rasa juga berperan penting dalam maju atau tidaknya suatu produk yang ditawarkan oleh waralaba syariah CV. Cinta Umiku karena penentuan rasa ini sangat berpengaruh dalam menentukan ciri khas rasa dari waralaba itu sendiri dalam hal ini waralaba (franchise) CV. Cinta Umiku.walaupun harga yang ditawarkan dalam bisnis itu murah tapi bila penentuan rasa yang tidak sesuai dengan selera masyarakat maka akan mempengaruhi nilai penjualan. Dengan adanya evaluasi rasa yang sudah terstandarisasi melalui SOP (Standard Operational Procedure) dalam hal ini mengenai nilai rasa maka juga harus melihat selara masyarakat di daerah atau tempat dimana usaha itu didirikan. Dengan adanya evaluasi rasa yang pada awal minggu pertama saat launching dibuka maka diadakanya monitoring dan survey terhadap nilai rasa tersebut baik berupa menerima saran dan kritikan dari masyarakat pembeli. Maka akan terlihat sampai sejauh mana nilai rasa itu mewakili hasil survey dan monitoring. Tanpa mengganti produk inti dari pembuatan dan pengolahan makanan ini (crepes dan burger) yang menjadi dinamis dalam hal ini berupa nilai rasa pendukung dari produk inti yaitu nilai rasa asin, pedas, manis dari suatu produk inti yang dipasarkan yang mengikuti selera pasar (bumbu).
Tabel 4.2 Bahan Baku
No
Jenis Bahan baku Burger
Takaran
Jenis Bahan Baku Crepes
Takaran
1
Roti Burger/ Hot Beef
1 buah
Tepung Kering Crepes
9.00 ons
2
Daging Burger
1 buah
Air Bersih
800,00 ml
3
Mayonaise
1 sdt
Telur
2 butir
4
Saos Sambal
Secukupnya
Mentega
1,00 ons
5
Saos Tomat
Secukupnya
6
Selada
Secukupnya
7
Timun
2 Potong
8
Tomat
1 Potong
9
Mentega
Secukupnya
*Keterangan. SOP (Standard Operasioanal Procedure).
3. Penentuan Tempat/ Lokasi Penentuan Tempat/ Lokasi dalam usaha waralaba (franchise) Syariah CV. Cinta Umiku juga mempengaruhi dan penting untuk dijadikan penilaian dasar untuk memajukan usaha tersebut karena dengan adanya penentuan tempat/ lokasi yang salah maka dapat mempengaruhi nilai keuntungan dari penjualan waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku. Dengan dialakukanya survey tempat terlebih dahulu maka akan dapat diketahui tempat/ lokasi tersebut layak atau tidak dijadikan suatu tempat usaha. Yaitu dengan penilaian antara lain:
a. Jenis area tempat berjualan b. Harga sewa c. Potensi pasar d. Potensi pembeli per hari e. Daya beli konsumen f. Target pasar g. Akses ke lokasi h.
Tata letak yang strategis
Apabila tidak sesuai dengan kriteria franchisor maka franchisor berhak untuk tidak menyetujuinya.Pemilihan usaha yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai efek. Tetapi franchisee dapat memindahkan lokasi tempat usahanya seandainya penempaatan usaha yang kurang berkembang itu dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada franchisor agar dapat dibantu proses kepindahannya. Penempatan lokasi ini bisa ditentukan oleh kedua belah pihak terlebih dahulu pada saat setelah penandatangan kontrak kerjasama tersebut. 4. Penentuan Penjaga/ karyawan (evaluasi penjaga/ karyawan) Penentuan penjaga/ karyawan ini juga berperan penting dalam kemajuan dan keberhasilan dari bisnis waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku. Peran penjaga/ karyawan ini dimaksud untuk memberikan sebuah nilai penting dalam usaha ini karena berfungsi untuk melayani pembeli dengan pelayanan (service) yang 3S ( Salam, Senyum, Senang) agar pembeli (konsumen) selain bisa menikmati nilai rasa dari sebuah produk waralaba (franchise) syariah
CV. Cinta Umiku ini juga bisa merasakan kecocokan nilai harga yang berimbang dangan nilai rasa yang ditawarkan ditambah lagi nilai pelayanan (service) yang baik dari penjaga/ karyawan tersebut yang akan berdampak baik serta memberikan respon positif dalam kemajuan usaha waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku kedepan. Evaluasi penjaga dapat dikontrol melalui shahibul maal/ franchisee dalam melihat kinerjanya dalam kegiatan usaha. Dan juga melalui control dari pengelola/ franchisor dengan melakukan monitoring control. Pengambilan karyawan/ penjaga tersebut melalui keputusan kedua belah pihak setelah tanda tangan kontrak. Pemilihan karyawan/ penjaga dapat ditentukan sendiri oleh pihak shahibul maal/ investor tetapi dengan syarat harus ikut dalam pelatihan yang sudah ditetapkan oleh pengelola/mudharib agar sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) dalam pengelolaan bahan baku, pembuatan sampai pada pemasarannya. Tetapi pengelola (mudharib/franchisor) juga menyediakan karyawan yang sudah terlatih yang siap diterjunkan di lapangan tempat usaha tersebut bila shahibul maal/ investor menghendaki untuk mengambil karyawan dari pihak mudharib yang pada dasarnya memang sudah menjadi bagian dari sistem waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku. Untuk pemberian gaji (salary) yang diberikan oleh shahibul maal kepada karyawan/penjaga tidak ditentukan diawal kesepakatan berapa nominal yang akan diperoleh oleh karyawan/ penjaga tersebut. Melainkan berdasarkan hasil keuntungan yang diperoleh selama 30 hari dipotong hari libur 4 hari = 26 hari atau 30 hari penuh. Nilai nominal pendapatan dari usaha waralaba
(franchise)syariah CV. Cinta Umiku dalam 26 hari ini yang menjadi patokan seberapa besar karyawan/ penjaga mendapatkan gaji (salary) setelah diadakannya kesepakatan dengan shahibul maal sebelum menjalankan usaha tersebut dengan besar jumlah gaji dilihat dari pendapatan tersebut dengan nilai bagi hasil yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Semakin besar pendapatan usaha waralaba itu maka besar pula gaji (salary) yang diterima oleh karyawan/ penjaga.Dan begitu juga sebaliknya, kecilnya pendapatan usaha maka berdampak juga dengan hasil yang diperoleh oleh karyawan/ penjaga.Maka, nilai positif yang dapat dilihat dari system ini adalah agar dapat memacu karyawan/ penjaga untuk terus kreatif memasarkan usaha waralaba tersebut agar dapat mencapai target yang diinginkan.Dan juga akanterlihat nilai keadilan yang tidak saling merugikan antara kedua belah pihak, yaitu shahibul maal/ investor dengan karyawan/ penjaga.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku yaitu dibagi 2 (dua) adalah: 1. Faktor Internal Menurut International Franchise Association Fee untuk memulai sebuah waralaba serendah-rendahnya $800 sampai $500juta, sedangkan franchise fee lokal dimulai dari 10 – 400 juta yaitu berupa initial fee, renovasi, supply dan
inventory, deposit, biaya sebelum memulai bisnis, biaya pelatihan dan modal kerja. Biaya yang akan muncul adalah royalty fee 2-15%. Pengelola/ franchisor sebagai pemilik sistem bisnis, memberikan terobosan baru dalam dunia sistem waralaba yaitu dengan meniadakan adanya Royalty Fee (0%).Royalty Fee yang dimana jumlah uang yang dibayarkan secara periodik oleh terwaralaba (franchisee/shahibul maal) kepada pewaralaba sebagai imbalan dari pemakaian hak waralaba oleh terwaralaba (franchisee/shahibul maal)
yang
merupakan
presentasi
dari
omset
penjualan
terwaralaba.Perhitungan royalty fee biasanya berdasarkan omset penjualan, dan hal ini memberikan kebebasan terhadap franchisorakan penanggungan resiko. Dalam hal ini waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku meniadakan royalty fee (0%) tetapi diganti dengan Infaq 2,5% yang akan dialokasikan untuk pesantren dan kaum dhuafa yang setiap bulannya franchisee diharuskan untuk mengeluarkan infaq tersebut.
Sedangkan
pembebanan franchise fee yaitu dimana sejumlah uang yang harus dibayar sebagai imbalan atas pemberian hak intelektual pemberi waralaba yang dibayar satu kali (one time fee), yaitu pada saat akan dimulai atau pada saat penandatangan akta perjanjian waralaba. Pada dasarnya pengenaan franchise fee memberikan keuntungan di depan bagi pihak pengelola (franchisor) dengan usaha yang belum berjalan. Franchise fee memang hak yang harus diberikan oleh investor (franchisee/ shahibul maal) kepada pengelola (franchisor/mudharib) sebagai pemilik produk, namun dalam kenyataannya hak yang mereka minta tidak sebanding dengan penjualan yang dilakukan
oleh pihak investor (franchisee/ shahibul maal).Tapi memang franchise fee memang seharusnya ada untuk berjalannya system, namun sebenarnya nilai nominal yang diberikan juga harus seimbang dengan nilai yang diterima baik dari segi pemasaran (harga, rasa, tempat, penjaga) serta sistem yang diberikan, baik berupa monitoring, controlling, training (pelatihan entrepreneur), promosi dan lainnya yang berhubungan dengan usaha tersebut. 2. Faktor Eksternal Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku juga mempunyai tanggung jawab bisnis CSR (Corporate Social Responsibility) dimana instrumen kedermawanan sosialnya yaitu antara lain zakat, infaq shadaqoh.Dimana CSR (Corporate Social Responsibility) waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku ini dipengaruhi oleh nilai etika, nilai peraturan, nilai aksi konsumen.Dengan memberikan berbagai macam program yaitu diantaranya kualitas pendidikan yang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Abdur Rab Pekanbaru yaitu dengan memasukkan kewirausahaan menjadi kurikulum di STEI Abdur Rab. Selain itu waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku juga memberikan pelatihan wirausaha yang bekerjasama dengan Institut Kemandirian (IK) Dompet Dhuafa Republik yaitu dengan tujuan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran melalui metoda mengadakan pelatihan praktis kewirausahaan dan keterampilan, mendampingi usaha kecil untuk mengembangkan bisnisnya, membangun berbagai bisnis yang menguntungkan dan menggalang modal bisnis bagi pengusaha kecil.
Dengan adanya CSR (Corporate Social Responsibility) waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku sudah melakukan kebijakan umum, yang dilaksanakan dengan prinsip: 1. CSR (Corporate Social Responsibility) menjadi bagian strategi bisnis perusahaan 2. CSR (Corporate Social Responsibility) menjadi investasi social perusahaan 3. CSR (Corporate Social Responsibility) upaya memperoleh license to operate perusahaan di masyarakat. Model tanggung jawab terhadap pihak pemercaya ini yang dilakukan oleh waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku dalam memajukan usahanya, yaitu: 1. Pelanggan (konsumen), yaitu bisnis usaha yang bertanggung jawab terhadap pelanggan untuk melayani secara wajar dan jujur. Menerapkan harga yang wajar,
menghargaidan
memenuhi
komitmen
penyampaian
pesanan
mempertahankan kualitas produk. 2. Karyawan yaitu hubungan yang terkait dengan perlakuan baik majikan terhadap pekerjaannya
akan menganggap
pekerja sebagai tim dan
menghormati harga diri dan kebutuhan dasar manusiawi. 3. Investor yaitu untuk mempertahankan sikap mental tanggung jawab social terhadap investor. Memberikan informasi yang tepat kepada pihak pemercaya mengenai kinerja keuangan, system bisnis dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi pemegang saham.
4. Pemasok hubungan dengan para pemasok harus dikelola dengan hati-hati dan memberikan tindakan yang bertanggung jawab. Perusahaan berkepentingan melakukan perjanjian persekutuan yang saling menguntungkan dengan pemasoknya. 5. Komunitas lokal (masyarakat) yaitu setiap bisnis berusaha bertanggung jawab secara social kepada komunitas lokal. Perusahaan yang berkepentingan harus melakukan kepedulian beramal, karena hal ini terdapar hak-hak komunitas yang harus diberikan secara layak. Lihat gambar 4.1 Reputasi Perusahaan merupakan perusahaan merupakan persepsi yang terbangun dari orang-orang perusahaan dan masyarakat luar perusahaan.Untuk memperoleh reputasi yang positif dan berkelanjutan maka perusahaan harus berperan dan membangun serta memelihara hubungan yang baik.Begitu juga yang dilakukan oleh Waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku. Yaitu dengan: 1. Kredibel (Kredibilitas) yaitu memperlihatkan profitabilitas, mempertahankan stabilitas sebagai pertumbuhan yang baik, untuk kredibilitas pihak terkait 2. Terpercaya ( trustworthiness) yaitu pada sisi reputasi ini memunculkan kepercayaan
pihak-pihak
terkait
terhadap
perusahaan,
pemberdayaan
karyawan, rasa memiliki dan kebanggaan yang tinggi bagi pihak-pihak terkait. 3. Keterandalan (reability) yaitu dengan menjaga mutu produk / jasa serta dapat menjamin pelayanan prima untuk masyarakat.
4. Tanggung Jawab (responsibility) yaitu membantu pengembangan masyarakat sekitar serta dapat menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Lihat gambar 4.2
Gambar 4.1 GambarPemercaya Utama Korporasi (Perusahaan) SumberGriffin & Ebert, 2003 : 119
Karyawan
Komunitas Lokal (masyarakat)
Investor
Perusahaan
Pemasok (supplier)
Pelanggan
Gambar 4.2Fomburn , 1996 :72 Gambar: Membangun Reputasi Yang Baik.
Reliability
Credibility
Corporate Reputation
Trustworthiness
Responsibility
Pola Kemitraan Franchise yang terdapat dalam kebijakan pemerintah PP No. 42 Th. 2007 & Peraturan Menteri Perdagangan RI. No. 31/M-DAG/PER/8/2008 yaitu sebagai berikut: Gambar.4.3 Pola Kemitraan Franchise Dalam Kebijakan Pemerintah
KEMENDAG
Pemberi Waralaba
STPN
Perjanjian: Haki, Outlet, Eceran, Retail, Pendidikan, Restoran, Apotik, Bengkel.
Calon Penerima Waralaba
Membayar Royalty
Menerima Royalty
Perjanjian: diperpanjang atau berakhir.
Sengketa: Musyawarah atau Pengadilan
Mendapatkan Pembinaan, Bantuan, Fasilitas, Bimbingan Operasional, Pelatihan, Pemasaran
Gambar.4.4 Pola Kemitraan/ Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku
CV. Cinta Umiku
Kontrak
Hak & Kewajiban
Kepemilikan Status
Jasa yang diberi pemberi waralaba:
Calon Penerima waralaba
Hak & Kewajiban
Model Outlet Lokasi Outlet
1.Manual Operasional rekuitmen, pelatihan, SOP, Pembukuan, Peralatan, promosi.
Menerima Royalty
2.Dukungan Lap. & trouble Shooting.
Fee Royalty: Pasokan Produk: 1.Ramuan Bumbu
Pasokan Produk
Kepemilikan Lokasi
2..Kemasan
1.Bebas initial fee 2.biaya Investasi 3.Biaya Pengiriman
3.Peralatan OP 4.Tepat waktu 5.Berkualitas Jenis Menu: Crepes, Burger, Fried Chicken
Perjanjian: Musyawarah Atau Pengadilan
Klaim
Tabel 4.3 Tabulasi Analisis Perbandingan Antara PP dan CV. Cinta Umiku
Anilisis Perbandingan Franchisor Franchisee
N0
PP
1
STPW Belum terdaftar
Persyaratan Franchise
dalam proses pemilikan STPW
Belum didaftarkan ke KEMENDAG
Menguntungkan
Payback Periode
2 th
HAKI 2 th
HAKI
Pemakaian Licensi 2 th
Standard Pelayanan
SOP jaminan pihak franchisor
Penyajian Menu stok bumbu dan pengiriman
payback periode bagus pemakaian Licensi dan penambahan atribut tambahan yang sudah diberi kan kebebasan dalam inovasi usaha franchisor. menu utama + menu tambahan penerimaan bagus dan lancer
2
CV. Cinta Umiku
Pembinaan Pelatihan
Monitoring
Fasilitas
Bantuan Start Up usaha
Pemilihan Lokasi Bimbingan Operasional Bantuan Operasional manajemen & Konsul
3
Pemasaran
Pemasaran menu
Tata cara Pembayaran
Royalty Fee
Imbalan
4
5
Franchise Fee
Monitoring pada awal bulan launching dan 1X tiap bulan Pendamping 2 minggu saat launching Mensurvei Potensial tempat Penanganan langsung atau melalui via telpon/email menawarkan inovatif,kreatif, berdasarkan produk inti 0% Penyediaan pemilihan paket
pengakhiran outlet Tata cara perpanjangan tata cara perpanjangan sesuai akhir pemutusan,pengakhiran pengakhiran,pemutusan Kontrak Kerjasama Kerjasama penyelesaian sengketa penyelesaian sengketa musyawarah internal
monitoring terus berjalan baik kelokasi atau via telpon/email waktu pendamping 2 minggu Menyediakan tempat strategis komitmen yang cepat/ high respon kesesuaian dengan penambahan produk lain. 0% pemilihan paket sesuai keinginan Franchisee pengakhiran outlet sesuai akhir Kontrak musyawarah internal
Berdasarkan tabulasi anilisis perbandingan antara Peraturan Pemerintah dengan Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku dapat dilihat bahwa sistem bisnis yang ditetapkan oleh Franchisor melalui SOP (Standard Operational Procedure) dengan nilai dinamis yang tidak kaku menjadikan franchisee dapat mengembangkan usaha dengan nilai kreatif, produktif, efektif. Dengan target pemasaran berdasarkan Positioning, Segmentation, dan Targeting maka bisa terlihat bahwa Standard Pelayanan, pembinaan, pelatihan, fasilitas, bimbingan operasional, dan pemasaran berjalan dengan kesesuaian dengan apa yang diinginkan oleh franchisor dan SOP (Standard Operasional Procedure) untuk menjadi evaluasi kedepan bahwa waralaba (Franchise) syariah CV. Cinta Umiku ini masih dalam proses hendak mendaftar dalam STPW dan KEMENDAG. Agar lebih baik lagi proses kemajuan usaha bisnis ini kedepannya. Franchise Syariah CV. Cinta Umiku menggunakan asas good governance sebagai pijakan dasar bagi setiap aspek dan kegiatan usaha yang dilakukan. Good governance dimana didasarkan atas pijakan dasar spiritual dan pijakan operasional. 1. Aspek Spiritual Dalam sisi spiritual, dalam rangka memperoleh keberkahan, Franchise Syariah CV. Cinta Umiku berasakan pada iman dan takwa yang diwujudkan dalam bentuk komitmen pada dua aspek yaitu halal dan thayyib (baik) sebagaimana Firman Allah SWT, QS. Al-Baqarah: 168, dan QS. Al-„Araf : 96 a. Aspek halal Allah SWT memerintahkan hambanya untuk melakukan yang halal dan melarang yang bathil dalam kegiatan bisnis (QS. 2: 188), baik terkait
dengan produk barang maupun proses kegiatannya. Dalam Al-Quran dijelaskan mengenai kegiatan-kegiatan bisnis yang dilarang, yaitu antara lain
Riba/rentenir
Gharar/penipuan
(QS. (QS.
2;275), 3:185),
maysir/judi
(QS.
Zhulm/penindasan
5:90-91),
(QS.
5:8),
Tabdzir/pemborosan (QS. 17:26-27), risywah/penyogokan (QS. 2:188), dan ma‟syiah/kemaksiatan (QS. 49:7). Dilarang juga berbisnis barangbarang haram baik dari sudut produk maupun prosesnya. Lebih lanjut, berdasarkan kaidah fiqh yang disepakati oleh banyak ulama, segala hal dalam bermuamalah pada dasarnya adalah dibolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya (al-ashlu fi al-mu‟amalah al-ibaahah illa anyadulla daliilaan „alaa tahriimiha) b. Aspek thayyib (baik) Allah SWT berfirman dalam QS. Al-maidah :5 yang artinya “…pada hari ii dihalalkan bagimu yang baik-baik (tayyibat)…” thayyib memiliki pengertian yang mencakup segala nilai-nilai kebaikan yang menjadi nilai tambah dari hal-hal yang halal dalam rangka pencapaian tujuan syariah (maqashidusy
syariah):
yaitu
keamanan
dan
kesejahteraan
bagi
masyarakat luas (maslaha al‟ammah). Thayyib meliputi 2 (dua) aspek, yaitu ihsan dan tawazun.Ihsan adalah melakukan sesuatu atau memberikan yang terbaik dan menghindari perilaku yang merusak. (QS, 28:77). Sedangkan tawazun adalah keseimbangan dalam arti makro, mencakup diantaranya keseimbangan spiritual dan material, eksplorasi dan konservasi, sector finansial dan sector riil, resiko dan hasil (QS. 55: 6-8).
2. Aspek Operasional Secara operasional Franchise Syariah CV. Cinta Umiku mengacu pada dua asas yaitu: a. Aspek yang dirujuk dari sifat dan perilaku Nabi/Rasul dalam beraktifitas, termasuk dalam berbisnis, yaitu shidq/shiddiq (jujur) yaitu senantiasa menyatakan dan melakukan kebenaran dan kejujuran dimanapun berada dan kepada siapapun. Implikasinyadalam berbisnis adalah tegaknya kejujuran dan menghindari segala bentuk penipuan, penggelapan dan perilaku dusta. Fathanah (cerdas) yaitu mampu berfikir secara jernih dan rasional serta mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Dalam dunia bisnis sifat fathanah ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menetapkan hal-hal dan kegiatan yang halal, tayyib, ikhsan dan tawazun. Amanah (terpercaya) yaitu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Allah SWT dan orang lain. Dalam berbisnis, pemberian kepercayaan ini diwujudkan
dalam
berbagai
bentuk
pertanggung
jawaban
dan
akuntabilitas atas kegiatan-kegiaatan bisnis. Tabligh (komunikatif, informative) yaitu penyampaian kebenaran dapat diwujudkan dalam bentuk sosialisasi praktik-praktik bisnis yang baik dan bersih. b. Asas yang dipakai oleh Franchise Syariah CV. Cinta Umiku yang lainnya yaitu: 1) Transparansi, yaitu memberikan kejelasan dalam segala bentuk dan aspek sistem bisnis, legal hukum dalam usaha franchise ini
agar para franchisee dapat lebih memahami dan tertarik bergabung. 2) Akuntabilitas, yaitu memberikan unsur kejelasan fungsi dan cara mempertanggung jawabkannya kepada investor secara transparan dan wajar. 3) Responsibilitas, yaitu dengan mematuhi perundang-undangan dan ketentuan aturan dalam sistem bisnis ini. Serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. 4) Independensi yaitu usaha ini harus dikelola secara independen sehingga masing-masing pihak tidak boleh saling mendominasi dan tidak di intervensi oleh pihak manapun. 5) Kewajaran dan kesetaraan, yaitu memberikan sikap adil dalam bisnis ini tanpa adanya kecurangan baik dari sistem bisnis, pengelolaan, control, monitoring dll yang masih berkaitan dengan sistem usaha ini. Tabel.4.4 Tiga Strategi Generik Biaya Rendah Sasaran Luas
1. Keunggulan
Differensiasi 2. Differensiasi
Biaya Sasaran Sempit
3. A. Fokus Biaya
3B. Fokus Differensiasi
Franchise Syariah CV. Cinta Umiku meningkatkan differensiasinya dengan 2 (dua) cara pokok yaitu: 1. Melaksanakan aktivitas yang sudah ada sesuai SOP (Standard Oprational Procedure). 2. Dengan meningkatkan keunikannya dengan berbagai macam konfigurasi yang telash ada. seperti penambahan mebu dibawah menu utama yang disediakan oleh waralaba ini untuk meningkatkan keuntungan yang didapat. Pelaksanaan dan keunggulan biaya melalui perubahan strategi dan cara pelaksanaan aktivitas. Akan tetapi keberhasilan kepemimpinan biaya bergantung pada kemampuan perusahaan itu sendiri dalam hal ini Franchise Syariah CV. Cinta Umiku dengan melaksanakan secara nyata dan terus menerus.Perilaku biaya juga menimbulkan pengaruh kuat terhadap struktur industri secara menyeluruh. Keunggulan biaya juga memusatkan pada pemasaran, pelayanan, dan infrastruktur terhadap posisi biaya relative, termasuk pelatihan dan motivasi pegawai, budaya perusahaan, pelaksanaan program formal pengurangan biaya, upaya melakukan otomatisasi secara terus menerus dan keyakinan yang kuat terhadap kurva pembelajaran
menyumbang
pada
kemampuan
perusahaan
untuk
mencapai
kepemimpinan biaya melalui perubahan strategi dan cara pelaksanaan aktivitas. Estimasi dan analisis pendapatan rata-rata perbulan Franchise Syariah CV. Cinta Umiku dengan jumlah gerai lebih dari 84 cabang diseluruh Indonesia, waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku telah membuktikan bahwa sistem usaha yang dijalankan memberikan kemajuan yang cepat dan baik serta dengan sistem usaha ini
juga banyak memberikan kemudahan dalam kemitraan tidak bersifat kaku dan memiliki nilai kesetaraan. Dengan royalty fee 0%, diterapkan infaq usaha 2,5% dari total omzet perbulan untuk diserahkan kepada kaum dhuafa. Lalu konsultasi unlimited, kapan saja bila menemui
kesulitan atau permasalahan dalam
usaha.Kemudian mitra (franchisee) diperkenankan untuk menjual makanan atau minuman jenis lain selama bersifat mendukung usaha utama yaitu crepes dan burger. Misalnya, minuman dingin, es juice, teh atau kopi dan lainnya, namun sebelumnya dengan adanya konfirmasi terlebih dahulu untuk diberikan masukan tambahan oleh pengelola (franchisor). Dukungan sistem manajerial berupa SOP (Sistem Operational Procedure) dengan menerapkan system SAFT (Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh) menjadikan jaminan kualitas produk waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku Crepes dan Burger tetap terjaga. Untuk cabang utama diberi kewenangan untuk memproduksi atau memesan bahan baku usaha ke pusat untuk didistribusikan kepada cabang dibawahnya, mempersiapkan persiapan cabang berupa (gerobak, peralatan, dan training) bagi cabang baru dibawahnya dalam satu wilayah. Tabel 4.4 Estimasi dan analisis pendapatan rata-rata per bulan No 1 2 3
1 2
Pemasukan Crepes Burger Hot Beef Sub total / hari total perbulan Pengeluaran gaji 1 orang pegawai sewa tempat
total biaya 25 pcs x Rp 2500 15 pcs x Rp 6000 5 Pcs x Rp 6000 Rp 182.500 x 30 hari Total Biaya
jumlah Rp 62.500 Rp 90.000 Rp 30.000 Rp 182.500 Rp 5.475.000 Jumlah Rp 700.000 Rp 350.000
3
ongkos produksi total pengeluaran
Rp 2.767.500 Rp 3.817.000
Laba Bersih Rp 5.475.000 - Rp 3.817.000 Rp 1.657.500 *Investasi ini akan kembali jika sesuai dengan estimasi terendah yang dibuat **BEP (Break event point) dalam jangka waktu 6 bulan
Dibawah ini adalah penarikan beberapa sample dari waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku untuk menganalisis rata-rata pendapatan perbulan dari tiap cabang-cabang dimana franchisee sudah membuka gerai usahanya dengan nilai investasi yang berbeda-beda.
Tabel 4.5 Analisis Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Omset Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku Cabang. Taman Sari (Jakarta Barat). No A 1 2 3 B C D E F
G H
Komponen Biaya Penjualan Rata-Rata Harian Penjualan Crepes Penjualan Burger Penjualan Hot Beef Total Penerimaan Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Pendapatan
Total Investasi Paket mobile BEP (Break Event Point)
Total Biaya Perbulan
20 pcs x Rp 2500 15 pcs x Rp 6000 10 pcs x Rp 6000
Jumlah
Rp 50.000 Rp 90.000 Rp 60.000 Rp 150.000 x 26 hari = Rp 3.900.000
Rp 1.050.000 Rp 2.000.000 Rp 3.050.000 Rp3.900.000 – Rp 3.050.000 = Rp 850.000 Rp 7.500.000
Rp 850.000 x 9 Bulan = Rp 7.650.000 BEP pada bulan ke 9 *Sumber Data laporan keuangan rata-rata per bulan
Dilihat dari data analisis rata-rata pendapatan per bulan omset waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku cabang. Taman Sari Jakarta Barat dengan mengambil pilihan paket mobile sebesar Rp 7.500.000, maka dapat terlihat dan disimpulkan bahwa pada cabang ini bisa mengembalikan modal (BEP = Break event Point) investasi setelah 9 (Sembilan) bulan berjalan dan sudah mulai terlihat keuntungannya sampai masa perjanjian kontrak kerjasama yang akan berakhir 2 tahun. Hasil laporan ini sudah sesuai dengan sistem usaha yang berjalan dengan menguntungkan kedua belah pihak yang bekerjasama. Tabel 4.6 Analisis Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Omset Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku Cabang. Benhil (Jakarta Pusat) No A 1 2 3 B C D E F
G H
Komponen Biaya Penjualan Rata-Rata Harian Penjualan Crepes Penjualan Burger Penjualan Hot Beef Total Penerimaan Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Pendapatan
Total Investasi Paket mobile BEP (Break Event Point)
Total Biaya Perbulan
35 pcs x Rp 2500 20 pcs x Rp 6000 15 pcs x Rp 6000
Jumlah
Rp 87.500 Rp 120.000 Rp 90.000 Rp 297.500 x 26 hari = Rp 7.735.000
Rp 1.050.000 Rp 2.850.000 Rp 3.900.000 Rp 7.735.000 – Rp 3.900.000 = Rp 3.835.000 Rp 7.500.000
Rp 3.835.000 x 2 Bulan = Rp 7.670.000 BEP pada bulan ke 2 *Sumber Data laporan keuangan rata-rata per bulan
Dilihat dari data analisis rata-rata pendapatan per bulan omset waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku cabang. Benhil (Jakarta Pusat) dengan mengambil pilihan paket mobile sebesar Rp 7.500.000, maka dapat terlihat dan disimpulkan bahwa pada cabang ini bisa mengembalikan modal (BEP=Break event Point) investasi setelah 2 (dua) bulan berjalan dan sudah mulai terlihat keuntungannya sampai masa perjanjian kontrak kerjasama yang akan berakhir 2 tahun. Hasil laporan ini sudah sesuai dengan sistem usaha yang berjalan dengan menguntungkan kedua belah pihak yang bekerjasama Tabel 4.7 Analisis Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Omset Waralaba (Franchise) Syariah Cinta Umiku Cabang. Bojong Gede (Bogor) No A 1 2 3 B C D E F
G H
Komponen Biaya Penjualan Rata-Rata Harian Penjualan Crepes Penjualan Burger Penjualan Hot Beef Total Penerimaan Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Pendapatan
Total Investasi Paket Standard BEP (Break Event Point)
Total Biaya Perbulan
15 pcs x Rp 2500 10 pcs x Rp 5000 5 pcs x Rp 6000
Jumlah
Rp 37.500 Rp 50.000 Rp 30.000 Rp 117.500 x 30 hari = Rp 3.558.000
Rp 1.050.000 Rp 1.850.000 Rp 2.900.000 Rp 3.558.000 – Rp 2.900.000 = Rp 658.000 Rp 6.500.000
Rp 658.000 x 10 Bulan = Rp 6.580.000 BEP pada bulan ke 10 *Sumber Data laporan keuangan rata-rata per bulan
Dilihat dari data analisis rata-rata pendapatan per bulan omset waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku cabang. Bojong Gede (Bogor) dengan mengambil pilihan paket Standard sebesar Rp 6.500.000, maka dapat terlihat dan disimpulkan bahwa pada cabang ini bisa mengembalikan modal (BEP=Break event Point) investasi setelah 10 (Sepuluh) bulan berjalan dan sudah mulai terlihat keuntungannya sampai masa perjanjian kontrak kerjasama yang akan berakhir 2 tahun. Hasil laporan ini sudah sesuai dengan sistem usaha yang berjalan dengan menguntungkan kedua belah pihak yang bekerjasama. Tabel 4.8 Analisis Rata-Rata Pendapatan Per Bulan Omset Waralaba (Franchise) Syariah Cinta Umiku Cabang. Bontang (Kalimantan Timur) No A 1 2 3 B C D E F
G H
Komponen Biaya Penjualan Rata-Rata Harian Penjualan Crepes Penjualan Burger Penjualan Hot Beef Total Penerimaan Total Biaya Tetap Total Biaya Variabel Total Biaya Pendapatan
Total Investasi Paket Mall BEP (Break Event Point)
Total Biaya Perbulan
15 pcs x Rp 5000 10 pcs x Rp 10.000 10 pcs x Rp 12.000
Jumlah
Rp 75.000 Rp 100.000 Rp 120.000 Rp 295.000 x 30 hari = Rp 8.850.000
Rp 1.050.000 Rp 3.850.000 Rp 4.900.000 Rp 8.850.000 – Rp 4.900.000 = Rp 3.950.000 Rp 12.500.000
Rp 3.950.000 x 4 Bulan = Rp 15.800.000 BEP pada bulan ke 4 *Sumber Data laporan keuangan rata-rata per bulan
Dilihat dari data analisis rata-rata pendapatan per bulan omset waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku cabang. Bontang (Kalimantan Timur) dengan mengambil pilihan paket mall sebesar Rp 12.500.000, maka dapat terlihat dan disimpulkan bahwa pada cabang ini bisa mengembalikan modal (BEP=Break event Point) investasi setelah 4 (empat) bulan berjalan dan sudah mulai terlihat keuntungannya sampai masa perjanjian kontrak kerjasama yang akan berakhir 2 tahun. Hasil laporan ini sudah sesuai dengan sistem usaha yang berjalan dengan
N o
Waralaba Cabang
1 Taman Sari (Jak Bar )
2 Benhil (Jak Pus)
3 Bojong Gede (Bogor)
4
Bontang (Kal Tim)
menguntungkan kedua belah pihak yang bekerjasama. Tabel 4.9 Hasil Analisis Keuntungan Mitra (Franchise) dan Outlet RataRata Per Bulan Tipe Investasi Omset BEP Faktor Keberhasilan Paket Bersih (Netto) / bulan Paket Rp 7.500.000 Rp 850.000 Bulan Lokasi yang strategis, Mobile ke 9 dekat perkantoran, dan pasar, pemukiman Paket Mobile
Rp 7.500.000
Paket Standard
Rp 6.500.000
Paket Mall
Rp 3.835.000 Bulan ke 2
Rp 925.000
Bulan ke 9
Rp 12.500.000 Rp 3.950.000 Bulan ke 4
*Sumber data laporan keuangan rata-rata per bulan
Lokasi yang Strategis, dekat perkantoran, pemukiman, sekolah, pasar Lokasi yang strategis, dekat dengan sekolah,pemukiman dan pasar. Buka sebulan penuh. Pengambilan paket yang hemat dengan nilai keuntungan yang besar. Lokasi yang strategi di dalam mall, nilai penjualan yang tinggi, buka sebulan penuh dengan pelayanan yang bagus dan menarik.
Faktor Kegagalan
Tidak gagal hanya tempo BEP yang lambat Tidak gagal
Tidak gagal, hanya BEP yang lambat
Tidak gagal
Tabel analisis diatas menunjukkan setiap tipe paket yang dipilih berbeda dengan nilai investasi yang berbeda tetapi dengan pemilihan lokasi yang strategis dengan penilaian positioning, segmentation dan tergeting yang tepat maka nilai survey ini dianggap bisa menjalankan suatu system usaha yang sudah ditetapkan dalam SOP (Standard Operational Procedure) dan walau yang menunjukkan perbedaan hanya pada pengembalian modal BEP (Break Event Point) antara gerai usaha yang satu dengan gerai usaha yang lainya.tetapi masih dalam jangka waktu kesepakatan kerjasama yaitu selama 2 tahun. Analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasikan berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), dan juga dapat meminimkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perancanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakneeses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dan faktor internal kekuatan (Strenghts) dan kelemahan (Weaknesses).22
Gambar 4.7 Diagram Analisis SWOT 3.Mendukung Strategi
Berbagai Peluang
Turnaround
(Opportunities)
1.Mendukung Strategi
Agresif.
Kelemahan Internal
Kekuatan Internal
(Weakness)
(Strenghts)
4.Mendukung Strategi
Berbagai Ancaman (Threats)
Devensif
2.Mendukung Strategi Diversifikasi
Tabel. 4.11 Penjelasan Metode SWOT dalam Sistem Usaha Franchise Syariah CV. Cinta Umiku Kelebihan
Peluang
Kekuatan
dan
(opportunities)
(Strenghts)
kekurangan 1. Adanya beberapa kendala dalam
Kelemahan
mengubah paradigm karyawan dan
(Weakness)
22
1. Adanya beberapa kelemahan dari internal sampai eksternal ini
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 18-19
masyarakat dalam menerima konsep
sebenarnya bisa dijasikan titik
muamalah secara syariah dan hal ini
balik menjadi kekuatan dalam
menjadi peluang yang besar untuk
sistem bisnis ini (Blue ocean
bisa mengoptimalkan kemampuan
Strategy) yaitu menjadikan new
dalam usaha dan ibadah.
paradigm bussines, menciptakan
2. Budaya mark-up (pembohongan)
dan meraih kebutuhan pasar
yang masih banyak terjadi
dengan penerapan prinsp syariah
dikalangan pelanggan dan calon
sebagai basicnya.
pelanggan yang menjadikan peluang besar untuk memperbaiki hal itu dengan memberikan sistem yang mempunyai nilai kesetaraan dan adil serta bermanfaat sehingga tidak menimbulkan berbagai macam kendala kedepannya. 3. Membutuhkan manajemen perubahan yang seksama dan bijaksana yang merupakan point penting dalam menciptakan peluang yang dapat meningkatkan kepercayaan bisnis serta kemajuan usaha
Ancaman (threats)
1. Pemahaman yang belum
1. Pemahaman dan SDM yang
menyeluruh dan beragam mengenai
menjadi ancaman pun bisa
konsep syariah yang merupakan
menjadi kekuatan asalkan mampu
peluang untuk mampu
mensinergikan nilai-nilai prinsip
memahamkan tentang konsep
syariah secara keseluruhan dalam
syariah dalam bidang bisnis yang
sistem bisnis ini, serta
dijalankan agar dapat lebih
penempatan yang optimum dalam
memahami konsep tersebut.
keberhasilan dan kemashlahatan,
2. Keterbatasan SDM yang kompeten
meningkatkan keuntungan jangka
dan berwawasan syariah. Hal ini
panjang dan meningkatkan daya
merupakan ancaman yang bila tidak
tahan produk serta inovasi dalam
dicari solusinya maka akan
peersaingan dan menjamin
menghambat dalam kurang
kontinuitas optimal produk. Dan
optimalnya penyajian produk dan
memperkuat brand image.
jasa sesuai konsep syariah yang ikhsan dan ini merupakan peluang untuk menanamkan nilai-nilai dan prinsip syariah yang akan menjaga suatu produk tetap pada fitrahnya sehingga memberikan keunggualan komparatif dengan begitu pangsa pasar akan mudah dikembangkan.
Keadaan 1
:
Ini
merupakan
situasi
yang
menguntungkan
(Opportunities)
waralabafranchise) syariah CV. Cinta Umiku yang memiliki kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus digunakan adalah besarnya pasar domestic yang memberikan peluang bagi bisnis waralaba lokal untuk berkembang.Selama ini peluang pasar domestik lebih banyak dimanfaatkan oleh waralaba asing. Keadaan 2
:
Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman (Threats), waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapakan adalah membuat system bisnis yang tidak kaku dan terkonsep standarisasi SOP (Standard Operational Procedure), sistem usaha yang bersifat terbuka dan berkeadilan memiliki nilai kesetaraan
Keadaan 3
: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak,
menghadapi
beberapa
kendala/
kelemahan
internal
(weaknesses).Strategi waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku adalah memberikan pemahaman yang lebih gencar tentang usaha waralaba berbasis syariah/ Islami.Memberikan transparansi operasi, memberikan enforcement hukum, mempersiapkan fasilitas atau bantuan dari pemerintah.
Keadaan 4 : Ini merupakan situasi yang dimana waralaba (franchise) syariah CV. Cinta Umiku memiliki pasar domestik Indonesia yang memiliki kekuatan karena : 1. Jumlah penduduk yang besar (210 juta orang) 2. Struktur usia muda di bawah 30 tahun jumlahnya mencapai 50% 3. Jumlah kelas menengah yang terus berkembang. 4. Adanya urbanisasi dan mobilitas penduduk Tabel. 4.12. Analisis Perbandingan antara Franchise Syariah CV. Cinta Umiku dengan Franchise Just Mine Pisang Ijo* No
PP
Franchise Syariah CV. Cinta
Franchise Just Mine pisang Ijo
Umiku 1.
Nama Waralaba
Franchise syariah CV. Cinta Umiku
Just mine Pisang Ijo
2.
Jenis HAKI
Pemakaian license 2 th yang tertuang
Pemakaian license tertuang dalam
dalam perjanjian franchise dengan
perjanjian kontrak. Dan sudah terdaftar
mengikuti prosedur perjanjian itu maka akan terikat dalam suatu ikatan bisnis, dan patut mengikutinya. STPW dalam proses 3.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha berdasarkan prinsip
Kegiatan Usaha berdasarkan SOP
syariah. Dan kegiatan usaha nya
(Standard Operational Procedure)
tertuang dalam SOP (Standard operational Procedure) 4.
Hak dan
Hak CV. Cinta Umiku yaitu
.hak bagi franchisor berupa pendapatan
Kewajiban
menerima dana dalam pembelian
dari penjualan HAKI dengan penawaran
HAKI. Dan memberikan penawaran
produk Paket A Rp.10.000.000 dan
produk kepada franchisee, paket
Paket B Rp. 55.000.000, kewajibannya
standard Rp. 6.500.000, paket mobile
memberikan pelatihan, penjelasan
Rp 7.500.000, paket eksklusif Rp.
penjualan operasional, pembuatan
12.500.000 serta kewajibannya yaitu
booth, trainning
memberikan support franchise, dan kebutuhan peralatan usaha, adanya pelatihan karyawan, diberikan buku panduan SOP, quality control and maintenance 5.
Supporting
Memberikan support franchise dan
Mendapatkan penjelasan operasional,
management
kebutuhan franchise berdasarkan
pembuatan booth , training karyawan
menu produk yang dipilih. Ada pelatihan kemandirian, training karyawan, berhak mendapatkan SOP serta pemakaian brand image selama kontrak. Boleh inovasi bisnis diluar menu pokok, ada nya pendamping
selama training, quality control & maintenance. 6.
7.
Wilayah usaha
Wilayah usaha sudah diatur agar
Wilayah usaha sudah diatur agar tidak
tidak terjadi persaingan usaha sejenis
terjadi persaingan usaha sejenis dalam
dalam daerah yang berdekatan min.
daerah yang berdekatan min. ada jarak
ada jarak 5-10km.
5-10km.
Tata Cara
Tidak adanya royalty fee.
Pembayaran diusahakan tunai.
Pembayaran
Pembayaran dilakukan secara tunai atau bisa memberikan uang muka terlebih dahulu.
8.
Kepemilikan,
Kepemilikan bersifat kontrak bila
Kepemilikan bersifat kontrak dan
perubahan
hendak memperpanjang masa usaha
apabilahendak memperpanjang masa
kepemilikan dan
tidak dikenakan biaya tambahan lagi
usaha dikenakan biaya tambahan.
Jangka waktu kontrak 2 tahun
Jangka waktu kontrak 5 tahun
Musyawarah internal
Musyawarh internal
hak ahli waris 9.
Jangka waktu perjanjian
10. Penyelesaian sengketa
Ket * : Informasi didapatkan dari pegawai just mine pisang ijo cab. Ciputat dengan Bpk. Rizal.Kemudian wawancara lewat telp. Dengan Master Franchise nya Cab.Tangerang Bpk. Andrian. Serta dari web : www.justminepisangijo.com
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah penulis kemukakan di bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi yang dilakukan Waralaba (Franchise) Syariah CV. Cinta Umiku dalam menciptakan keunggulan bersaing yaitu: a. Franchise Syariah CV. Cinta Umiku memakai akad syirkah mudharabah sebagai differensiasi sistem usahanya. b. Dengan
adanya
keunggulan
biaya
kendali
bisnis
syariah
yang
mengutamakan pada target hasil profit materi dan benefit non materi pertumbuhan, keberlangsungan, dan keberkahan. 2. Langkah-langkah yang diambil oleh Franchise Syariah CV. Cinta Umiku dalam menciptakan keunggulan bersaing yaitu: dengan memberikan penentuan atau evaluasi harga, evaluasi rasa, evaluasi tempat, dan evaluasi penjaga. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Strategi Keunggulan Bersaing Franchise Syariah CV. Cinta Umiku yaitu:
a. Faktor internal dengan memberikan keunggulan dengan dihapuskannya Royalty Fee 0% agar para investor mau untuk bergabung dalam bisnis ini. b. Faktor eksternal. Dengan membuat sistem usaha dalam bentuk tanggung jawab bisnis CSR (Corporate Social responcibility) dengan berbagai macam program. Dengan memberikan model tanggung jawab kepada pihak
pemercaya,
pelanggan,
karyawan,
investor,
pemasok
dan
masyarakat. Dengan mengedepankan nilai kredibilitas, terpercaya, keterandalan dan tanggung jawab. 4. Analisis keunggulan Bersaing Franchise syariah CV. Cinta Umiku yaitu: a. Sistem usaha yang berdasarkan nilai-nilai dan prinsip syariah adanya keunggulan biaya , kendali bisnis syariah yang mengutamakan pada target hasil profit materi dan non-materi b. Memberikan penentuan atau evaluasi harga, rasa, tempat dan penjaga. c. Sistem usaha dengan adanya tanggung jawab social CSR (Corporate Social Responsibility) B. Saran 1. Pemerintah seharusnya membuat peraturan perundang-undangan khusus untuk franchise syariah agar bisa bersaing dengan franchise yang sudah ada. 2. Franchise Syariah CV. Cinta umiku harus tetap mempertahankan strategistrategi yang sudah dilakukan selama ini, dengan menambah nilai efektifitas produki, pengembangan kreasi dan inovasi produk untuk kemajuan. 3. Tetap memberikan pelayanan yang professional, baik, sopan, ramah dan santun.
4. Lebih menggalakkan promosi agar menambah kemajuan bagi Franchise Syariah CV. Cinta Umiku 5. Meningkatkan Sumber daya teknologi dengan kemudahan untuk mengakses informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Al-Karim Porter. E. Michael, keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul ,Jakarta: Binarupa Aksara, 1994 Kartajaya, Hermawan dan Syakir Sula, Muhammad, Syariah Marketing, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006 Bungin, Burhan (Ed), Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2004 Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1997 Soeharto, irwan.Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Raja Grafindo, 2004 Cet. Ke-6 Kuswara, Mengenal MLM Syariah, Dari halal-Haram, Kiat Berwirausaha sampai Dengan Pengelolaannya, Jakarta, Cet. Pertama April 2005 Nazir, habib, dan Hasanuddin, Muhammad.Ensiklopedia Ekonomi dan Perbankan Syariah, Bandung: Kaki Langit, 2004 Usman, Muchlis. Kaidah-Kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997) Swatha, basu.Azas-Azas Marketing, Yogyakarta: September 2002, Cet. Ke-3 Tabloid Amanah, Memahami Asas Good Governance Di Bisnis Syariah, Edisi: April, 2011 Abu Sinn, Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah : Sebuah Kajian historis dan Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006 Ed. 1 Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: April 2004, Kencana Ed. 1
Jusmaliani dkk, Bisnis Berbasis Syariah, Jakarta: Bumi Aksara, Agustus, 2008 Cet. 1 Yusanto, M.I. dan M.K. Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani Press: 2002 Al-Muslih, Abdullah, Fikih Keuangan Islam, Jakarta : Darul haq, 2004 A.B. Susanto dkk, Value Marketing, Jakarta: PT. Mizan Republika, September 2004 Lockyer, Keith, Muhlemann, alan dan Oakland, John, Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Hartanti, Dewi, Bisnis Franchise Modal 2 Juta, Yogyakarta: Indonesia Ceradas, 2009 Wikipedia, Artikel Di akses pada 9 april 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/waralaaba http://smfranchise.com/franchise/artiwaralaba.html, artikel diakses tgl 9 april 2011 http://www.smfranchise.com/legalwaralaba.html artikel diaksesmtgl 9 april 2011 www.franchise .org, artikel diakses tgl 9 april 2011
CV.CINTA UMIKU WARALABA CREPES, BURGER DAN FRIED CHICKEN Jl. Inpres Raya, Gg Nangka No. 36, Rt 10/ Rw 01,Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati,, Jakarta Timur 13540 Telp.(021) 50425106
---------------------------------------------------------------------------------SURAT KETERANGAN PENELITIAN SKRIPSI No. 016/SKPS/WARALABA/IV/2011
Yang bertanda tangan dibawah ini Direktur CV. CintaUmiku Waralaba Crepes, Burger dan Fried Chicken menerangkan nama tersebut di bawah ini : Nama Mahasiswa
: Sufian Nur
NIM
: 206046103885
Fakultas/Jurusan
: MUAMALAT / PERBANKAN SYARIAH
Semester
: X (Sepuluh)
Telah melakukan penelitian skripsi di Franchise Syariah Umiku mulai bulan April 2011 dengan judul penelitian :
“ KEUNGGULAN FRANCHISE SYARIAH UMIKU “ (Studi pada : CV.Cinta Umiku Waralaba Crepes, Burger, dan Fried Chicken)
Demikian Surat keterangan ini kami buat untuk digunakan dengan semestinya. Kramat Jati, 23 Mei 2011 CV. Cinta Umiku Waralaba Crepes, Burger dan Fried Chicken Badan Pengelola
NAMRUDDIN DF Direktur
Hasil Interview Keunggulan Bersaing Franchise Syariah Umiku (Studi Pada Franchise Syariah Umiku)
Nama
: Namruddin DF
Jabatan
: Owner
Tempat Wawancara : Kantor CV.Franchise Syariah Umiku Jl.Inpres Raya, Gg Nangka No.36 Rt.10 Rw.01, Kelurahan Tengah Kec.Kramat Jati. Jakarta Timur 13540 Pewancara
: Sufian Nur Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pertanyaan: 1. Bagaimana
latar
belakang
didirikannya
CV.Franchise
Umiku?Bagaimana Struktur Bisnis, Visi , Misi dan Fungsi CV.Franchise Syariah Umiku ini?
Syariah
didirikannya
Jawab: Waralaba (Franchise) CV. Cinta Umiku pertama kali didirikan oleh Namruddin DF di Jakarta pada tanggal 1 Mei 2006.Yang bertujuan untuk membangun sebuah kontribusi untuk kemajuan yang bersifat mandiri serta memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi ummat. Terinspirasi
dari sunnah
Rasulullah yaitu berdagang, maka lahirlah CV. Cinta Umiku ini sebagai model usaha waralaba syariah. Dengan belajar dari sistem ekonomi Rasulullah selain sebagai promotor tetapi juga menjadi motivator dalam dunia bisnis, dan terjun langsung dalam keterlibatan dalam bisnis ekonomi untuk membangkitkan umat dalam kegiatan ekonomi. Maka diharapkan dengan adanya bisnis usaha waralaba (franchise) CV. Cinta Umiku ini bisa menciptakan peluang usaha yang produktif, kreatif dan mandiri sertasuatu sistem yang memberikan keberkahan dalam pengembangan usaha dan bersilahturahmi. Visi : Sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Misi : Memberantas pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja yang layak, menyediakan peluang usaha bagi masyarakat untuk mememilki bisnis waralaba (franchise) dengan membangun hubungan silaturahmi. 2. Apa tujuan dari CV.Franchise Syariah Umiku? Jawab:
Agar ikut serta dalam memberikan kontribusi perekonomian bangsa dan memberikan semangat berwirausaha. 3. Bagaimana Strategi bisnis CV. Franchise Syariah Umiku dalam Menarik Minat Konsumen? Jawab: Strategi Bisnis yang dilakukan yaitu dengan cara memberikan sebuah konsep sistem usaha yang berbeda dan unik yaitu secara Islam (syariah) dengan sistem yang tidak kaku dan adanya nilai keadilan dan kesetaraan. 4. Apa hak dan kewajiban bagi mitra usaha yang hendak menanamkan bisnisnya di CV.Franchise Syariah Umiku ini? Jawab: Hak waralaba syariah CV. Cinta Umiku yaitu menerima penanaman modal dari investor yang hendak berinvestasi di bisnis ini, dan kewajiban kami yaitu mengelola dana tersebut dengan memberikan sistem bisnis yang disebut SOP (Standard Operational Procedure) secara total dari berbaragai macam aspek seperti, pengelolaan operasional. Perhitungan keuangan, produksi, distribusi (pemasaran), monitoring, kontroling, pelatihan SDM. Hak Mitra Usaha mendapatkan sistem usaha yang layak ditunjang dengan berbagai macam akomodasinya kewajibannya membayar seberapa besar nilai investasi.
5. Bagaimana peluang usaha dan keunggulan Franchise Syariah Umiku ini dalam persaingan bisnis? Jawab: Peluang usaha waralaba ini masih sangat besar melihat jumlah masyarakat Indonesia 210 juta jiwa yang sangat potensial untuk bisnis ini.Dengan keunggulan nilai Keadilan dan kesetaraan tadi tidak adanya unsur penipuan, semua transparan dan jelas. 6. Bagaimana tantangan yang dihadapi CV. Franchise Syariah Umiku selama menjelaskan usaha ini? Jawab: Tantangan yang dihadapi sebenarnya lebih kepada Inovasi produk, serta pengembangannya agar masyarakat tidak jenuh dan nilai rasa yang harus tetap dijaga. 7. Apa program penunjang yang dilakukan untuk CV. Franchise Syariah Umiku untuk memajukan usaha? Jawab: Program Penunjang dari waralaba ini yaitu bekerjasama dengan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Republika untuk meningkatkan kemampuan menjadi wirausaha yang mandiri.