PENGGUNAAN TEORI PORTOFOLIO MODERN (MODERN PORTOFOLIO THEORY) DALAM PEMBENTUKKAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh: HUZAIMAH 107046200154
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
PENGGUNAAN TEORI PORTOFOLIO MODERN (MODERN PORTOFOLIO THEORY) DALAM PEMBENTUKKAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh: HUZAIMAH NIM. 107046200154
Di Bawah Bimbingan Pembimbing
Dr. Ir. IWAN PONTJOWINOTO, MM
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Penggunaan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio
Theory) Dalam Pembentukkan Return Portofolio Saham Syariah, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Agustus 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Jakarta, 18 Agustus 2011 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua
: Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM NIP. 195505051982031012
Sekretaris
: Mu’min Rauf, M.A NIP. 197004161997031004
Pembimbing : Dr. Ir. Iwan Pontjowinoto, MM
Penguji I
: Titi Dewi Warninda, SE, MSi
Penguji II : Dwi Nur’aini Ichsan, SE, MM
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 4 Agustus 2011
Huzaimah
i
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio dengan sampel delapan belas (18) saham dari dua ratus sembilan saham (209) yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah (DES), dengan kriteria saham tersebut memiliki likuiditas yang tinggi, memiliki kepitalisasi pasar, total hutang ribawi dibanding ekuitas tidak lebih dari 82%, dan total pendapatan bunga dibanding total pendapatan tidak lebih dari 10%. Pembentukkan saham dengan menggunakan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) yaitu dengan Metode Markowitz berupa komposisi dan porsi saham yang masuk dalam portofolio dengan menghitung koefisien korelasi, kovarian, beta, varian, standar deviasi, dan selanjutnya menetapkan efficient frontier. Kemudian mengukur kinerja portofolio berdasarkan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) dengan Risk Adjusted Return yaitu Indeks Sharpe, Indeks Jensen, dan Indeks Treynor. Adapun kurun waktu saham tersebut dari Januari – Desember 2010 dengan memakai data saham mingguan (weekly) dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran benchmarknya yaitu return pasar, yaitu return IHSG. Serta melihat risiko dari saham yang terbentuk pada portofolio tersebut yang akan ditanggung investor dengan memberikan referensi kepada investor tipe konservatif, tipe moderat dan tipe agresif. Hasil penelitian nya adalah Saham individu yang memiliki rata-rata return mingguan tertinggi adalah KLBF sebesar 1.6% dengan standar deviasi sebesar 6.14%. yang terendah adalah ENRG sebesar -1.16% dengan standar deviasi sebesar 7.68%. Standar deviasi tertinggi terdapat pada saham ENRG yaitu sebesar 7.68%. Portofolio dalam kurva minimum-variance frontier yang berada di atas garis yang melalui titik global minimum-variance portofolio (-0.0116 ; 0,0327) memberikan kombinasi risiko dan return yang baik sehingga dapat diketahui bahwa portofolio dari delapan belas saham syariah yang terbentuk adalah portofolio optimum. Kinerja portofolio menggunakan Risk Adjusted Return menunjukkan Indeks Sharpe memberikan nilai 1.564; indeks Treynor sebesar 0.2480; indeks Jensen sebesar 0.1120. sedangkan nilai pasar sebesar 0.0074. Namun dari ketiga perhitungan indeks utama tersebut, kinerja portofolio yang paling baik terdapat pada Indeks Sharpe dengan nilai 1.564. Penggunaan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) dalam membentuk suatu portofolio menghasilkan return dan risiko bagi investor tipe konservatif untuk berinvestasi pada saham SMGR dan saham INTP, Tipe Moderat berinvestasi pada saham PTBA dan pada saham UNTR, Tipe Agresif berinvestasi pada saham KLBF dan pada saham ITMG. Kata Kunci: Portofolio Saham Syariah, Daftar Efek Syariah (DES), Bapepam-LK, Teori Portofolio Modern, Risk Adjusted Return, Diversifikasi Markowitz
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim Tiada kata yang paling indah, syahdu dan balaghoh seraya kita memanjatkan Puja dan Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq, serta
nikmat-Nya,
sehingga
Alhamdulillahirobbil’alamin
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ” Penggunaan Teori Portofolio Modern
(Modern Portofolio Theory) Dalam Pembentukkan Return Portofolio Saham Syariah”. Shalawat teriring salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabat serta umatnya hingga akhir zaman. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis berterima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Rauf, S.Ag., M.A. sebagai Ketua dan Sekretaris Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Dr. Ir. Iwan Pontjowinoto, MM selaku dosen pembimbing skripsi yang saya banggakan, terima kasih Bapak karena begitu sabar memberikan banyak
iii
masukan dan saran-saran. Semoga apa yang telah Bapak ajarkan dan arahkan mendapat ganjaran yang berlimpah ruah dari Allah SWT. Amin. 4.
Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, serta para pengurus perpustakaan yang telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan oleh penulis.
5.
Bagian Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia terima kasih atas data yang telah diberikan.
6.
Kepada Ummi tercinta, Lilis Sholihah yang begitu ulet, gigih, sabar dan tak pernah mengenal letih dalam memperjuangkan pendidikan Putrimu ini. Ummi yang memahami kesibukan saya, dan men-support segala aktifitas saya. Terimakasih atas cinta, kasih dan sayangmu. Ku persembahkan Skripsi ini sebagai kado terindah di hari Ulang tahunmu. Emah sayang Ummi.
7.
Ya Rabb, sampaikan ucapan terimakasih ku kepada orang-orang terkasih yang saat ini lebih dekat dengan-Mu. Abbi ku, Alm.Rofiuddin Abubakar, alm. Siti Maradiah nenekku, kakek Alm. Jalaluddin dan Engkong Alm. Abubakar Sanusi tersayang. Semoga amal ibadah kalian diterima di sisi Allah SWT.
8.
Adikku Muhammad Dailami, Muthmainnah, Qothrunnada, dan Siti Roiyyatul Ummah, maafin kakak ya karena jarang pulang, dan makasih ya de ku sayang atas doa dan ketulusan sayangmu pada kakak. I love you All.
9.
Kepada Nyai Siti Khosiah, Cing Hj. Mahmudah dan Mang H. Mahmud, Engkong H. Cecep Maskanul Hakim, Cing Maftuhah yang cantik, Cing Fadhilah, Mang Imron, Bi Eva, Bi Vivih, Bi ira, Sepupuku Mimi Hazami, hana, hani, abu, romi dan semua keluargaku yang tak dapat ku sebutkan satu persatu.
iv
10. Manda De-Kozz, Umi, Sari, Mpo Anah, Upi, Icha, Ka imas, devi, dera, yani, hersti, rara, dan imas p. UKM Pramuka RAFANI, Untuk Ka Arief, Ka adam, bang ay, ka slamet, ka zul, ka lela, ka eti, ka iik, ka evi, ka oji, ka ilyas, ka iskandar, dan semua angkatan GIGIL 2007. Ka MP, Ka Oci, Ka Olid, ka Sari, Ka Emon, Ka uun, zakiyah, usniah, zaki, tono, joni, ahyi, rini, nuy, rosa, dan seluruh warga Racana. Senang dapat menjadi bagian dari RFN Family. 11. UKM HIQMA, UKM KOPMA, BEMJ Asuransi Syariah, HIMALAYA Jakarta, Kajian Azzahra, adik-adik didik Pramuka ku dan TPA Agung Al-munawwar. Aku bangga dapat bergabung dengan sahabat semua. 12. Para sahabatku puput, wawan, vivi, nenk, mita, mpit, ela, rully, nabil, farhan, lukman, panji, aa asyep, mila, corina, zakiyah, lirin, alif, eva, abud, syifa cibul, dan semua teman seangkatan Asuransi 07. Khusus buat Atika yang selalu menjadi teman share saya, dan selalu menyemangati saya selama pembuatan skripsi. Semoga persahabatan dan pertemanan kita akan terus abadi hingga kita mati. Sungguh kalian merupakan bagian dari episode perjalanan hidupku. 13. Teruntuk “seseorang” yang akan selalu menjadi misteri, terimakasih selalu pengertian dan terima kasih atas segala nya, Maaf yah kalau selalu merepotkan. Semoga Allah mempertemukan kita kembali dalam keadaan yang diridhoi-Nya. Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terima kasih atas semua pihak yang turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi. Jakarta, 4 Agustus 2011 Huzaimah
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN……………………………..…………………….i ABSTRAK……………………………………………………………………..ii KATA PENGANTAR……………………………………..………………….iii DAFTAR ISI………………………………………………..………………....vi DAFTAR TABEL…………………………………………………………….x DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….xii DAFTAR GRAFIK…………………………………………..……………….xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………..….1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah…………………………8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………...9 D. Review Kajian Terdahulu dengan Rencana Skripsi………...11 E. Kerangka Konseptual……………………………………….15 F. Pedoman Penulisan Skripsi…………………………………16 G. Sistematika Penulisan……………………………………….16 vi
BAB II
LANDASAN TEORI A. Pasar Modal Syariah…………………………………….……18 1. Saham Syariah………………………………………..19 2. Efek Syariah………………………………………….22 3. Jenis Efek Syariah…………………………………….24 B. Emiten………………………………………………………...28 C. Peraturan Tentang Pasar Modal Syariah………………………29 D. Teori Portofolio Modern………………………………………31 1. Return………………………………………………....36 a. Koefisien Korelasi dan Kovarian……….………………37 2. Risiko………………………………………………….38 a. Risiko Sistematik (Systematic Risk)…….…………40 b. Risiko Tidak Sistematik (Unsystematic Risk)……...41 3. Risk Adjusted Return……..……………………………42 4. Diversifikasi Markowitz……………………………….43 5. Efficient Frontier……..………………………………..44 6. Portofolio Optimal……………..……………………...47 E. Tipe Investor………….……………………………………….50
vii
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………….…….…53 B. Jenis dan Sumber Data………………………………………..…53 C. Objek Penelitian...........................................................................54 D. Metode Pengumpulan Data..........................................................54 E. Metode Penentuan Populasi dan Sampel...................................55 1. Pemilihan Sampel Saham Syariah……………………………….55 F. Teknik Pengolahan Data...............................................................57 G. Teknik Analisis Data....................................................................57 1. Return………………………………………………………………57 a.
Koefisien Korelasi dan Kovarian……………………………..58
2. Risiko………………………………………………………………59 3. Beta………………………………………………………………...60 4. Risk Adjusted Return……..…………………………………..61 5. Penggunaan Model Markowitz………………………...........63 6. Menetapkan Efficient Frontier………………………….........64
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan……………………………………………......65 B. Pergerakan Saham dan Return perusahaan …………………………81 viii
1. Pergerakan Saham perusahaan …………………...……….........81 2. Pembentukkan Return Portofolio Saham Syariah .….………….102
a. Return Saham dan Standar Deviasi…………..…………102 b. Varian dan Beta saham………………………………….106 c. Korelasi Saham…………………………………………107 d. Kovarian Saham………………………………………...109 e. Portofolio Optimum Model Markowitz ………….…….111 C. Analisis Kinerja Risk Adjusted Return………………………….115 1. Pengukur Kinerja Sharpe…………………………………...115 2. Pengukur Kinerja Treynor……………………….…………115 3. Pengukur Kinerja Jensen…………………………………...115 D. Tingkat Risiko Yang Akan Ditanggung Oleh Investor……........116
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………......119 B. Saran………………………………………………………..…..121
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...122 LAMPIRAN
ix
1
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH Kegiatan pasar modal di Indonesia diatur dalam Undang-undang No. 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal (UUPM) dimana Pasar Modal didefinisikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.1 UUPM tidak membedakan apakah kegiatan Pasar Modal tersebut dilakukan dengan Prinsip-prinsip syariah atau tidak. Dengan demikian, berdasarkan UUPM, kegiatan Pasar Modal Indonesia dapat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan dapat pula dilakukan tidak sesuai dengan prinsip syariah. Secara umum konsep pasar modal syariah dengan pasar modal konvensional tidak jauh berbeda meskipun dalam konsep pasar modal syariah disebutkan bahwa saham yang diperdagangkan harus berasal dari perusahaan yang bergerak dalam sektor yang memenuhi kriteria syariah dan terbebas dari unsur ribawi, serta transaksi saham dilakukan dengan menghindarkan berbagai praktik spekulasi.2
1 Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM). Pasal 1, ayat 13 2 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam: Fiqih Muamalah, (Jakarta : Rajawali Pers, 2003), cet. 1, h. 101
1
2
Bagi emiten, pasar modal dapat dijadikan sebagai alternatif dalam penghimpunan dana guna membantu ekspansi usaha mereka. Dengan adanya
pasar
modal, para investor memungkinkan untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang mereka harapkan. Namun tidak bisa dipungkiri kemelut sosial, politik, dan ekonomi yang masih berlangsung secara terus-menerus menyebabkan melemahnya kinerja perekonomian. Pasar modal yang memiliki peran sebagai indikator pendahulu (leading indicator) bagi perekonomian dapat juga terkena dampaknya. Langkah awal dalam melakukan investasi adalah menentukan tujuan investasi dan jumlah kekayaan yang akan diinvestasikan. Karena adanya hubungan positif antara resiko dan tingkat kembalian suatu investasi, maka tidaklah wajar bila investor menetapkan tujuan investasinya hanya untuk menghasilkan sebanyak mungkin kembalian tanpa mempertimbangkan resiko kerugian yang mungkin terjadi. Namun demikian, masih dimungkinkan untuk mencapai tujuan yang lain, yaitu menanamkan dana kas yang berlebihan ke dalam portofolio yang menguntungkan. Sejalan dengan hal itu, investor harus mampu menentukan besarnya dana yang dapat diinvestasikan. Sehingga seorang investor memerlukan pemahaman yang baik dalam hal analisis sekuritas, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal adalah analisis penentuan harga saham (aset keuangan) sebuah perusahaan publik yang didasarkan atas relasi penawaran permintaan terhadap
3
saham (aset keuangan) perusahaan publik yang bersangkutan di bursa. Pendekatan analisis teknikal ini merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan pasar yang telah dipublikasikan seperti harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham baik individu maupun gabungan serta faktor lainnya. Peningkatan harga saham satu perusahaan akan menggambarkan bahwa nilai perusahaan semakin meningkat, baik ditinjau dari sudut internal perusahaan maupun pihak-pihak luar perusahaan. Harga saham suatu perusahaan menunjukkan nilai penyertaan dalam perusahaan. Harga saham mencerminkan nilai perusahaan di mata masyarakat. Apabila harga saham suatu perusahaan tinggi, maka nilai perusahaan di mata masyarakat juga baik dan sebaliknya jika harga saham perusahaan rendah, nilai perusahaan di masyarakat menjadi kurang baik. Analisis fundamental adalah analisis penentuan harga saham (aset keuangan) yang didasarkan pada kesehatan keuangan sebuah perusahaan emiten. Kesehatan keuangan tersebut ditandai oleh kemampuan perusahaan publik yang bersangkutan untuk menghasilkan laba atau membayarkan pendapatan (dividen) kepada investor. Analisis fundamental ini berkaitan dengan analisis nilai perusahaan (value of the firm) atau nilai instristik (intrinsic value) dari saham perusahaan publik.3 Pendekatan fundamental merupakan salah satu cara yang biasa digunakan dalam menilai perusahaan. Pendekatan fundamental, terutama memperhatikan faktor-
3
Murdifin Haming dan Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi Proyek & Bisnis, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 374-375
4
faktor yang pada umumnya berada diluar pasar modal yang akan mempengaruhi harga saham di masa mendatang. Sementara itu, dalam konteks portofolio, risiko dibedakan menjadi dua yaitu risiko sistematik dan dan risiko tidak sistematik. Risiko sistematik merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya adanya perubahan tingkat bunga, kurs, valas, inflasi, kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Sehingga sifatnya umum dan berlaku bagi semua saham dalam bursa saham yang bersangkutan. Risiko tidak sistematik merupaka risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industry tertentu. Fluktuasi risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industry tertentu. Fluktuasi risiko ini besarnya berbeda-beda antara satu saham dengan saham yang lain. Karena perbedaaan itulah maka masing-masing saham memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda terhadap setiap perubahan pasar. Misalnya faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, dan lain-lain.4 Kemudian untuk seleksi portofolio pertama kali diperkenalkan dan dipublikasikan oleh Prof. Harry M. Markowitz pada bulan Maret tahun 1952 melalui Journal of Finance, 7, no. 1 dengan judul “Portofolio Selection”. Pendekatan Markowitz diawali dengan asumsi bahwa investor mempunyai sejumlah uang untuk di investasikan. Uang ini akan diinvestasikan dalam periode tertentu yang disebut 4
Abdul Halim, Analis Investasi, (Jakarta : Salemba Empat, 2003), h. 25
5
periode investasi. Pada akhir periode investasi, investor akan menjual sekuritas yang dibelinya pada awal periode dan kemudian membelanjakan hasil penjualannya untuk keperluan konsumsi atau menginvestasikan kembali dengan membeli sejumlah sekuritas atau keduanya. Oleh karena itu, pendekatan Markowitz dapat dipandang sebagai pendekatan periode tunggal, dengan awal periode pada saat t=0 dan akhir periode pada saat t=1. Saat t=0 investor harus membuat keputusan sekuritas mana yang akan dibeli dan disimpan hingga t=1. Karena portofolio adalah kumpulan sekuritas, keputusan ini setara dengan menyeleksi suatu portofolio optimal dari sekumpulan sekuritas yang ditawarkan atau yang tersedia. Hal ini yang membuat pendekatan pendekatan Markowitz disebut sebagai model seleksi portofolio. Markowitz menyadari bahwa selain menginginkan kembalian yang tinggi, investor juga menginginkan kepastian dalam memperoleh kembalian tersebut. Ini berarti investor ingin meminimumkan resiko dari kembalian. Teori Portofolio Modern (Modern Portfolio Theory) menjelaskan mengenai hubungan antara risiko portofolio, tingkat pengembalian investasi (return) dan korelasi antar saham pembentuk portofolio efisien. Namun pada kenyataannya kombinasi sekuritas yang efisien sulit dilakukan mengingat begitu banyaknya pilihan komposisi portofolio dapat dibentuk. Kinerja portofolio dipengaruhi oleh seberapa besar kontribusi dari masing-masing unit saham terhadap akumulasi risiko dan pengembalian (return) portofolio. Kontribusi masing-masing unit saham tersebut dipengaruhi oleh koefisien korelasi antar unit saham. Dengan meningkatnya jumlah
6
kombinasi saham yang berkorelasi negatif atau rendah maka risiko pasar portofolio akan semakin berkurang. 5 Dalam mengevaluasi kinerja portofolio saham, meliputi penentuan kinerja portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang diperhatikan tetapi juga risiko yang dihadapi. Jadi diperlukan ukuran yang tepat tentang return dan risiko dan juga standar yang relevan.6 Untuk hal tersebut terdapat pengukuran kinerja saham yang bersifat riskadjusted, yang memiliki pengertian bahwa pengukuran kinerja saham tidak hanya diperhatikan dari besarnya return saham, tetapi juga harus dilihat dari besarnya risiko yang harus ditanggung. Pada perkembangannya muncul metode pengukuran kinerja saham yang dikembangkan oleh Sharpe (1964), Treynor (1965), dan Jensen (1966). Konsep pengukuran yang dikembangkan ini didasarkan pada gabungan antara return dan risiko, yang kemudian disebut dengan risk-adjusted performance. Kemudian dalam rangka mencapai keseragaman dan sebagai pedoman bagi para pemain di pasar modal syariah, Bapepam-LK mengeluarkan peraturan No. II.K.I mengenai kriteria dan penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) yang kemudian ditindak lanjuti dengan keluarnya surat Keputusan Bapepam dan LK No. Kep-325/BL/2007 tentang Daftar Efek Syariah (DES) pada tanggal 12 September 2007. Dan terakhir di
5 IPB, “Analisis pembentukan portofolio efisien menggunakan teknik pengelompokan beta saham 2005”, artikel diakses pada tanggal 15 Maret 2011 dari http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb-12312421421421412andimuhamm-442 6 William F. Sharpe, Investasi, Penerjemah Henry Njooliangtik dan Agustiono, (Jakarta : Prenhallindo, 1997), h. 15
7
tahun 2010 pada tanggal 29 November 2010 Bapepam dan LK mengeluarkan Keputusan No. Kep-523/BL/2010 yang berisi tentang ter-update atas Daftar Efek Syariah (DES). Pada Daftar Efek Syariah (DES) terbaru yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK pada tanggal 29 November 2010 tersebut, terdiri dari 11 Surat Berharga Syariah Negara, 31 Sukuk/Obligasi Syariah, 49 Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana Syariah, dan 221 saham dengan 209 saham dari 8 jenis sub-bagian berdasarkan jenis industrinya ditambah dua sub bagian yang berisi saham-saham perusahaan publik yang tidak tercatat (Listing) di Bursa Efek (3 saham) dan saham-saham dari perusahaan yang telah dikeluarkan (delisting) dari bursa efek (9 saham).7 Karya akhir ini akan mengimplementasikan dan menganalisis salah satu metode diversifikasi yang dikenalkan Harry M. Markowitz. Metode ini membantu investor dalam memilih aset investasi dan menghitung porsi masing-masing aset tersebut secara ilmiah untuk membentuk suatu portofolio yang optimum. Karya akhir ini diharapkan dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi saham yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah (DES), terutama dalam proses pembentukkan portofolio investasi. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, penelitian ini berjudul "Penggunaan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) Dalam Pembentukkan Return Portofolio Saham Syariah".
7 Keputusan Ketua Bapepam LK No. Kep-523/BL/2010 tentang Daftar Efek Syariah
8
B.
PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH 1.
Pembatasan Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah membentuk portofolio dengan sampel delapan belas (18) saham dari dua ratus sembilan saham (209) yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah (DES), dengan kriteria saham tersebut memiliki likuiditas yang tinggi, memiliki kepitalisasi pasar, total hutang ribawi dibanding ekuitas tidak lebih dari 82%, dan total pendapatan bunga dibanding total pendapatan tidak lebih dari 10%. Pembentukkan saham dengan menggunakan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) yaitu dengan Metode Markowitz berupa komposisi dan porsi saham yang masuk dalam portofolio dengan menghitung koefisien korelasi, kovarian, beta, varian, standar deviasi, dan selanjutnya menetapkan efficient frontier. Kemudian mengukur kinerja portofolio berdasarkan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) dengan Risk Adjusted Return yaitu Indeks Sharpe, Indeks Jensen, dan Indeks Treynor. Adapun kurun waktu saham tersebut dari Januari – Desember 2010 dengan memakai data saham mingguan (weekly) dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil pengukuran tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran benchmark-nya dalam hal ini adalah return pasar, yaitu return IHSG. Serta melihat risiko dari saham yang terbentuk pada portofolio
9
tersebut yang mana akan ditanggung oleh investor yang dalam hal ini adalah memberikan referensi kepada investor tipe konservatif dengan prinsip investasi aman dan risikonya rendah, tipe moderat dengan prinsip tingkat toleransi terhadap risiko lebih tinggi asalkan imbal hasilnya sepadan dan tipe agresif dengan prinsip High Risk High Return.
2.
Perumusan Masalah Berdasarkan dari apa yang diuraikan di atas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1) Bagaimanakah perkembangan harga saham dan return saham dari delapan belas saham yang terpilih? 2) Bagaimana mengukur kinerja portofolio berdasarkan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) dengan menggunakan Risk Adjusted Return? 3) Bagaimana dengan tingkat risiko yang akan ditanggung oleh investor tipe konservatif, moderat dan agresif?
C.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk memberikan informasi kepada investor akan perkembangan harga saham dan return saham dari delapan belas saham yang terpilih.
10
2) Untuk mengukur kinerja saham Daftar Efek Syariah (DES) berdasarkan Teori
Portofolio
Modern
(Modern
Portofolio
Theory)
dengan
menggunakan Risk Adjusted Return (Indeks Sharpe, Indeks Jensen dan Indeks Treynor). 3) Untuk memberikan referensi kepada investor tipe konservatif, moderat dan agresif akan saham-saham yang sepadan dengan tipenya disertakan dengan risiko saham yang akan ditanggung oleh investor tersebut.
Penulis mengharapkan adanya manfaat dari penulisan penilitian ini antara lain : 1.
Bagi
penulis,
menambah
wawasan
dan
pemahaman
tentang
pembentukkan portofolio saham syariah dengan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory). 2. Bagi pembaca dan calon investor, dapat menjadi panduan dan informasi bagi calon investor sebelum berinvestasi di saham syariah. 3. Bagi
perusahaan
investasi,
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
menentukkan kebijakan yang harus diambil agar lebih meningkatkan kinerja perusahaan. 4. Bagi
akademisi,
dapat
menambah
keragaman
referensi
tentang
menentukkan alokasi aset investasi secara ilmiah untuk membentuk portofolio yang optimal di Daftar Efek Syariah (DES).
11
D.
R EVIEW KAJIAN TERDAHULU DENGAN RENCANA SKRIPSI Untuk menghindari penelitian terhadap objek yang sama atau pengulangan terhadap suatu penelitian yang sama, serta menghindari anggapan plagiasi terhadap karya-karya tertentu, maka perlu sekali untuk dilakukan review terhadap kajian yang pernah ada. Adapun tema yang penulis angkat pada penelitian ini adalah Penggunaan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) Dalam Membentuk Return Portofolio Saham Syariah. Berikut ini penulis memaparkan beberapa penelitian yang membahas tema yang sama, antara lain : Tabel 1.1 Review Studi Terdahulu dengan Rencana Skripsi
12
PENULIS, SUMBER, N JURUSAN, O TAHUN JUDUL 1. Arief
POKOK MASALAH
Permasalahannya
SUMBER DATA
Data harga saham Metode dari syariah
HASIL
PENDEKATAN
yang Hasil
penelitian
ini Pembentukkan
adalah
Tesis,
pembentukkan
Universitas
portofolio
Indonesia,
mengungkapkan
2007.
saham-saham
Judul :
konsisten pada Jakarta Desember 2006.
saham
“Optimasi
Islamic
yang
GJTL (PT Gajah Tunggal Tbk), porsi saham yang masuk
Portofolio
selama periode 2003-
dipublikasikan
INDF
Saham
2006.
BEI. Sedangkan Makmur
di
JII adalah
mengungkapkan tentang saham dengan
saham
Rofiadi,
konsisten
yang digunakan
PEMBEDA
menggunakan
studi yang konsisten dalam JII periode Teori Portofolio Modern
optimal, dari bulan Januari pustaka dan data 2003-2006, yang dimana telah di (Modern
Index
2003 yang dengan
(JII)
sampai sekunder
nya hasilkan 9 saham/emiten yang Theory)
Portofolio yaitu
bulan dari data harga konsisten dalam JII yaitu ANTM Metode syariah (PT
Aneka
(PT
Tambang
Indofood
Tbk),
Syariah
dalam
Indocement
dengan
pengukuran
Tbk),
Tbk), berupa
SMCB
(PT
Markowitz komposisi
dan
Sukses dalam portofolio dengan
INTP
Tunggal
dengan
(PT menghitung
koefisien
Perkasa korelasi, kovarian, beta, Semen varian, standar deviasi,
13
Pemograman
adalah
Non-Linear
Markowitz
(Studi Kasus
dengan
Saham Yang
perhitungan
(PT United Tracktor Tbk), dan mengukur
kinerja
Konsisten
variance-
UNVR (PT Unilever Indonesia portofolio
berdasarkan
covariance
Tbk).
metric.
portofolio
Pada
JII
periode 20032006)”
model Cibinong Indosat
Tbk), Tbk),
metode Telekomunikasi
saham
ISAT TLKM
(PT dan
selanjutnya
(PT menetapkan
efficient
Tbk), UNTR frontier.
Kemudian dari tersebut
Kemudian
kombinasi Teori Portofolio Modern kesembilan (Modern meliputi Theory)
kombinasi return : risk (3,20 : Adjusted
Portofolio dengan
Risk
Return
yaitu
7,92), (3,30 : 7,93), (3,40 : 7,97), Indeks
Sharpe,
Indeks
(350 : 8,04), (4,00 : 8,72), (4,50 : Jensen,
dan
Indeks
9,96), (5,00 : 11,66) dan (5,50 : Treynor. Adapun kurun 13,93).
Pilihan
terhadap waktu
saham
tersebut
portofolio optimal yang akan dari Januari – Desember
14
diambil,
sangat
tergantung 2010 dengan memakai
kepada
preferensi
atau data
pandangan
investor
terhadap (weekly)
risiko.
saham
mingguan
dari
Pusat
Referensi Pasar Modal (PRPM)
Bursa
Efek
Indonesia (BEI). Hasil
pengukuran
tersebut
kemudian
dibandingkan hasil
dengan pengukuran
benchmark-nya
dalam
hal ini adalah return pasar, yaitu return IHSG.
15
E. KERANGKA KONSEPTUAL Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sampel saham pada Daftar Efek (DES) Saham Bapepam LK
Plot Data Saham
Menghitung Return, Standar Deviasi, varian, Beta, koefisien korelasi, dan kovarian
Portofolio Optimum Model Markowitz
Menetapkan Efficient Frontier
Menghitung Kinerja Portofolio dengan Risk Adjusted Return
Memberikan referensi saham yang harus dipilih oleh investor tipe konservatif, moderat dan agresif
Selesai
16
F.
PEDOMAN PENULISAN Penulisan penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi yang
dikeluarkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
G.
SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan ini terbagi dalam 5 (lima) bab, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi : Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Kajian Terdahulu dengan Rencana Skripsi, Kerangka Konseptual, Pedoman Penulisan Skripsi, dan Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menguraikan : Pasar Modal Syariah (Saham Syariah, Efek Syariah, Jenis Efek Syariah), Emiten, Peraturan Tentang Pasar Modal Syariah, Teori Portofolio Modern (Return, Koefisien Korelasi dan Kovarian, Risiko, {Risiko Sistematik / Systematic Risk, Risiko Tidak Sistematik / Unsystematic Risk}, Risk Adjusted Return, Diversifikasi Markowitz, Efficient Frontier, Portofolio Optimal), Tipe Investor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini mendeskripsikan : Tempat dan Waktu Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Objek Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode
17
Penentuan Populasi dan Sampel (Pemilihan Sampel Saham Syariah), Teknik Pengolahan Data, Teknik Analisis Data (Return {Koefisien Korelasi dan Kovarian}, Risiko, Beta, Risk Adjusted Return, Penggunaan Model Markowitz, Menetapkan Efficient Frontier). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi mengemukaan tentang hasil penelitian dan pembahasan yaitu : Profil Perusahaan, Pergerakan Saham dan Return perusahaan (Pergerakan Saham perusahaan, Pembentukkan Return Portofolio Saham Syariah, Return Saham dan Standar Deviasi, Varian dan Beta saham, Korelasi Saham, Kovarian Saham, Portofolio Optimum Model Markowitz), Analisis Kinerja Risk Adjusted Return (Pengukur Kinerja Sharpe,
Pengukur Kinerja Treynor, Pengukur Kinerja Jensen), Tingkat Risiko Yang Akan Ditanggung Oleh Investor. BAB V PENUTUP Berisi Kesimpulan dan saran-saran.
18
BAB II LANDASAN TEORI
A.
PASAR MODAL SYARIAH Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal adalah prinsip-prinsip hukum Islam
dalam kegiatan di bidang pasar modal berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan peraturan dan atau peraturan Bapepam dan LK yang didasarkan pada fatwa DSN-MUI. Menurut Iwan P. Pontjowinoto, terdapat empat pilar Prinsip Syariah di pasar modal, yaitu:1 1. Emiten dan efek yang diterbitkannya memenuhi kaidah keadilan, kehatihatian dan transparansi. 2. Pelaku pasar (investor) yang telah memiliki pemahaman yang baik tentang risiko dan manfaat transaksi di Pasar Modal. 3. Infrastruktur informasi bursa efek yang transparan dan tepat waktu yang merata di publik yang ditunjang oleh mekanisme pasar yang wajar. 4. Pengawasan dan penegakan hukum oleh otoritas pasar modal dapat diselenggarakan secara efisien, efektif dan ekonomis.
1
Iwan P. Pontjowinoto, Prinsip Syariah Di Pasar Modal, (Jakarta: Modal Publication, 2003), h. 38-39
18
19
1. Saham Syariah Pasar modal syariah dikembangkan dalam rangka mengakomodir kebutuhan umat Islam di Indonesia yang ingin melakukan investasi di produk-produk pasar modal yang sesuai dengan prinsip dasar syariah. Dengan semakin beragam sarana dan produk investasi di Indonesia, diharapkan masyarakat akan memiliki alternatif berinvestasi yang di anggap sesuai dengan keinginannya, di samping investasi yang selama ini sudah dikenal dan berkembang di sektor perbankan.2 Instrumen atau surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek syariah berbentuk penyertaan modal (kepemilikan atau saham) dan sukuk. Penyertaan modal atau saham merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas (badan usaha) yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana tertentu dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak pemilikan atas perusahaan. Pemegang saham atau investor mendapatkan hasil melalui pembagian deviden dan capital gain. Perusahaan penerbit saham pada umumnya berbentuk Perseroan Terbatas (PT).3 Dalam bahasa Belanda, saham disebut “aandel”, dalam bahasa Inggris disebut “share”, dalam bahasa Jerman disebut dengan “aktie”, dan dalam bahasa Perancis disebut dengan “action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan kata “saham” di dalamnya sebagai tanda bukti pemilihan sebagian dari modal perseroan. Tentang saham diatur dalam pasar 40, 41, 42 KUHD.
2
BAPEPAM, “Studi Pasar Modal Syariah”, artikel diakses pada tanggal http://bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/studipm Syariah.pdf 3
04 Februari 2011dari
Muhammad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah,(Jakarta: Serambi, 2009), h. 224
20
Pemegang saham mempunyai hak untuk menuntut dividen (return) dan hak-hak lain yang diberikan oleh anggaran dasar perseroan.4 Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seseorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.5 Adapun prinsip-prinsip Syariah pada saham syariah adalah: a.
Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
b.
Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional.
c.
Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram.
d.
Produsen, distributor, dan atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
e.
Melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya.
4
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 93 5
Sawidji Widoatmodjo, Cara Cepat Memulai Investasi Saham : Panduan Bagi Pemula, (Jakarta: Gramedia, 2004), h. 39
21
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Syarat saham syariah adalah:6 a.
Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b Peraturan Nomor IX.A.13, seperti judi, jasa keuangan berbasis bunga, asuransi konvensional, produk non halal, produk yang merusak moral dan atau bersifat mudharat, dan sebagainya.
b.
Memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut: 1) Total hutang ribawi (berbasis bunga) dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82%. 2) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%. Secara proses seleksi saham syariah yang dilakukan Bapepam dan LK dapat
dilihat pada gambar berikut:
6
“Saham Syariah Makin Banyak”, Majalah Sharing, Edisi 46 Tahun V Oktober 2010, h. 53
22
Gambar 2.1 Proses Seleksi Saham Syariah Yang Dilakukan Bapepam Dan Lk SAHAM
Emiten dan Perusahaan Publik yang menyatakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah Memenuhi Dilakukan penelaahan sesuai Kriteria Peraturan II.K.1 huruf a b dan c, yang dilakukan oleh Regulator (Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia, dan DSN-MUI), yaitu tidak melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah diantaranya: Perjudian, penawaran palsu, unsur ribawi, produk haram dan unsur suap Memenuhi SAHAM EMITEN dan PERUSAHAAN PUBLIK yang sesuai kriteria Peraturan II.K.1 huruf d, Rasio hutang / modal ≤ 82% dan Pendapatan nonhalal/total pendapatan ≤ 10%akan dimuat dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang dilakukan secara periodik 2 kali setahun Memenuhi Dimuat dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang dilakukan secara periodik 2 kali setahun Sumber : Handbook Sekolah Pasar Modal Syariah Tahun 2011 Bursa Efek Indonesia
2. Efek Syariah Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 80/DSN-MUI/III/2011 menerangkan Efek bersifat Ekuitas Sesuai Prinsip Syariah adalah Efek Bersifat Ekuitas yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK, yang dalam penyusunannya melibatkan DSN-MUI.
23
Jadi, Efek Syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. Peraturan No.IX.A.14 menyebutkan akad-akad yang digunakan dalam penerbitan Efek Syariah, yaitu: a. Ijarah, adalah perjanjian (akad) dimana pihak yang memiliki barang atau jasa (pemberi sewa atau pemberi jasa) berjanji kepada penyewa atau pengguna jasa untuk menyerahkan hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa dan atau upah (Ujrah), tanpa diikuti dengan beralihnya hak atas pemilikan barang yang menjadi obyek ijarah. b. Kafalah, adalah perjanjian (akad) dimana Pihak Penjamin (kafil/guarantor) berjanji memberikan jaminan kepada Pihak yang dijamin (makfuul „anhu/ashil/debitur) untuk memenuhi kewajiban pihak yang dijamin kepada pihak lain (makfuul lahu/kreditur). c. Mudharabah, adalah perjanjian (akad) dimana Pihak yang Menyediakan dana (shahib al-mal) berjanji kepada Pengelola usaha (Mudharib) untuk menyerahkan modal dan pengelola (Mudharib) berjanji untuk mengelola modal tersebut.
24
d. Wakalah, adalah perjanjian (akad) dimana Pihak yang Memberi Kuasa (muwakkil) memberikan kuasa kepada Pihak yang menerima kuasa (wakil) untuk melakukan tindakan atau perbuatan tertentu . 3. Jenis Efek Syariah Tahun 2004, Bapepam dan LK sebagai regulator di bidang pasar modal membentuk unit setingkat eselon 1 (satu) yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang diberi amanat dengan tugas dan fungsi untuk melakukan pengembangan pasar modal syariah, dari sisi pengembangan kebijakan dan regulasi. Hal pertama yang dilakukan dengan adanya unit ini adalah memasukkan pengembangan pasar modal syariah sebagai salah satu tujuan dalam Master Plan Pasar Modal 2004-2009.7 Tahun 2006, terbit paket peraturan Bapepam dan LK terkait pasar modal syariah, yaitu peraturan No.IX.A.13 Tentang Penerbitan Efek Syariah dan peraturan No.IX.A.14 tentang akad-akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah.8 Pada tahun berikutnya, tahun 2007 Bapepam dan LK melakukan penyaringan atas saham-saham yang tercatat (listing) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebelum adanya penggabungan kedua bursa tersebut. Bapepam dan LK, khususnya melakukan penyaringan atas efek saham. Untuk efek pendapatan tetap syariah (Obligasi Syariah) atau Sukuk, Bapepam dan LK tidak mengadakan 7
Saat ini unit tersebut telah dikembangkan menjadi unit setingkat eselon 3 yang dipimpin oleh Kepala bagian pada tahun 2006 8
“Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia dan kebijakannya”, Majalah Sharing, Edisi 46 Tahun V (Oktober, 2010), h. 20
25
penyaringan karena secara struktur efek Sukuk telah terdaftar sebaai efek yang dalam penerbitannya sesuai dengan syariah. Sehingga, terbitlah Daftar Efek Syariah (DES) yang pertama sebagai tindak lanjut terbitnya peraturan No.II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES). Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES) ini memberikan dampak yang sangat positif bagi kegiatan investasi syariah di Indonesia. Data-data saham yang dilakukan penyaringan oleh Bapepam dan LK adalah sebagaimana tabel 2.1 berikut:
No
Tabel 2.1 Jumlah Saham Dalam Penyaringan Bapepam dan Lk Tempat Pencatatan (Listing) Jumlah
1
Bursa Efek Jakarta
160
2
Bursa Efek Surabaya
3
Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya
179
Jumlah Saham
361
22
Sumber : Kanny Hidaya, Tesis: Analisis Investabilitas Saham-saham Syariah Pada Daftar Efek Syariah (DES) Bapepam dan LK, h. 92
Dari hasil penyaringan atas saham-saham di atas dengan menggunakan data keungan tengah tahun 2007, maka dihasilkanlah 164 saham dengan rincian per sektor seperti terlihat dalam tabel 3.2 berikut: Tabel 2.2 Daftar Efek Syariah Bapepam dan Lk (Berdasarkan Sektor) Tahun 2007 No Keterangan Jumlah Emiten % 1
Sektor Pertanian
6
3,66
2
Sektor Pertambangan
8
4,88
3
Industri Dasar dan Kimia
24
14,63
4
Aneka Industri
19
11,59
26
5
Industri Barang Konsumsi
20
12,20
6
Industri Properti dan Real Estate
30
18,29
7
Infrastruktur, Utilitas & Transport
11
6,71
8
Perdagangan, Jasa & Investasi
46
28,05
Total
164
100
Sumber: Tesis: Analisis Investabilitas Saham-saham Syariah Pada Daftar Efek Syariah (DES) Bapepam dan LK, h. 92
Sedangkan dari hasil penyaringan atas saham-saham di atas dengan menggunakan data keuangan tengah tahun 2010, maka dihasilkanlah 209 saham dengan rincian per sektor seperti terlihat dalam tabel 3.3 berikut: Tabel 2.3 Daftar Efek Syariah Bapepam dan Lk (Berdasarkan Sektor) Tahun 2010 No Keterangan Jumlah Emiten % 1
Sektor Pertanian
11
5,26
2
Sektor Pertambangan
17
8,13
3
Industri Dasar dan Kimia
35
16,75
4
Aneka Industri
23
11,01
5
Industri Barang Konsumsi
21
10,05
6
Industri Properti dan Real Estate
36
17,22
7
Infrastruktur, Utilitas & Transport
10
4,78
8
Perdagangan, Jasa & Investasi
56
26,79
Total
209
100
Sumber: Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) Nomor: KEP-523/BL/2010
Saat pertama kali diterbitkannya Daftar Efek Syariah (DES) yang berjumlah 164 dari 383 saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau mengomposisi 43%. Dalam perkembangannya jumlah Daftar Efek Syariah (DES) terus bertambah hingga
27
saat ini yaitu berjumlah 209 dari 414 saham terdaftar dan mengomposisi 51%. Seperti terlihat dalam tabel 3.4 berikut: Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Daftar Efek Syariah (DES) Period
Published Date
Sharia Share
Listed Share
%
I
30-Nov-07
164
383
43%
II
30-May-07
180
390
46%
III
30-Nov-08
185
396
47%
IV
29-May-09
177
396
45%
V
30-Nov-09
186
402
46%
VI
27-May-10
194
401
48%
VII
30-Nov-10
209
414
51%
AVAREGE
185
397
47%
Sumber: “Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia dan kebijakannya”, Majalah Sharing, Edisi 46 Tahun V Oktober 2010, h. 53
Dengan dikeluarkannya Daftar Efek Syariah (DES) ini investor maupun manager investasi wajib menggunakan Daftar Efek Syariah (DES) sebagai dasar bagi pihak yang menerbitkan Indeks Efek Syariah atau menyusun portofolio investasi Efek Syariah
B.
EMITEN Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 6 bahwa
emiten adalah pihak yang melakukan Penawaran Umum. Emiten merupakan sebutan bagi perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi (bond) dimana pembelinya adalah masyarakat umum. Emiten Saham
28
menjual saham melalui penawaran umum baik investor publik, penawaran kepada pemegang saham yang ada (right issue), maupun penawaran saham berikutnya (seasoned equity offering).9 Selanjutnya, Saham atau obligasi baru tersebut dapat dicatatkan di bursa efek untuk diperdagangkan antar-investor. Jadi seluruh perusahaan yang saham atau obligasinya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebut juga sebagai emiten. Namun tidak semua emiten mencatatkan saham atau obligasinya di bursa efek. Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan sekuritas yang akan menjadi instrumen investasi untuk diperdagangkan di bursa. Emiten ini dapat dibedakan atas: (a) Perusahaan Publik; dan (b) Perusahaan Reksa Dana.10 Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Pasal 1 ayat 22 disebutkan bahwa Perusahaan Publik adalah perseroan yang sahamnya telah dimiliki oleh sekurangkurangnya 300 orang pemegang saham dan memiliki modal yang disetor sekurangkurangnya Rp 3.000.000.000 (Tiga Miliar Rupiah), atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Perusahaan Publik ini harus mendapatkan izin dari otoritas bursa untuk dapat menjual sahamnya kepada publik di bursa. Izin diberikan setelah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal Pasar Modal (Bapepam dan LK) dan pengelola bursa efek. Perusahaan Publik yang telah diberi izin dan dicatat sahamnya
9
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 64
10
Murdifin Haming dan Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi Proyek & Bisnis, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 364
29
di sebuah bursa, memberi hak kepada perusahaan publik yang bersangkutan untuk menjual sahamnya ke publik. Persyaratan yang ada ditujukan untuk melindungi kepentingan publik dari perbuatan tidak bertanggung jawab dari pihak emiten. Menurut Iwan P. Pontjowinoto, terdapat ketentuan umum mengenai Emiten yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah adalah:11 1. Halal Produk dan jasa. 2. Halal Cara Perolehan dan tidak ada Pendapatan Riba, karena bunga Bank adalah Riba. 3. Halal Cara Perolehan dan memenuhi Prinsip Keterbukaan serta dilarang menciptakan keraguan yang dapat merugikan (gharar). 4. Halal Cara Pemakaian dan Manajemen Usaha yang berprilaku Islami. 5. Halal Cara Pemakaian dan Hubungan Dengan Investor, yang dimana Emiten harus mempunyai pembukuan yang jelas
(sebaiknya terpisah) mengenai
kegiatan usaha yang dibiayai, sehingga dapat dinyatakan dengan transparan dan adil manfaat atau hasil usaha yang diperoleh pada kegiatan usaha yang dibiayai.
C.
PERATURAN TENTANG PASAR MODAL SYARIAH Peraturan Perundang-undangan pasar modal adalah:
11
Iwan P Pontjowinoto, Prinsip Syariah Di Pasar Modal, h. 40-43
30
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Yaitu tentang Penerbitan Efek Syariah oleh Pihak Swasta seperti saham, sukuk korporasi, reksadana dan EBA. 2. Undang-undang No. 19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Yaitu tentang Penerbitan Efek Syariah oleh Negara seperti Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Paket peraturan yang terkait Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal adalah: 1. Peraturan
Nomor
IX.A.14
(Kep-131/BL/2006)
Tentang
Akad
yang
Digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah Di Pasar Modal. 2. Peraturan Nomor IX.A.13 (Kep-181/BL/2009) Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES). 3. Peraturan Nomor II.K.1 (Kep-180/BL/2009) Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah (DES). Ketentuan operasional pasar modal syariah diatur pula melalui fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), yaitu adalah: 1. 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah. 2. 32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah. 3. 33/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah Mudharabah. 4. 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
31
5. 41/DSN-MUI/III/2004 Tentang Obligasi Syariah Ijarah. 6. 59/DSN-MUI/IV/2007 Tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi. 7. 65/DSN-MUI/III/2008 Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Syariah (HMETD Syariah). 8. 66/DSN-MUI/III/2008 Tentang Waran Syariah. 9. 69/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara. 10. 70/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 11. 71/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Sale and Lease Back 12. 72/DSN-MUI/VI/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Sale and Lease Back. 13. 80/DSN-MUI/VI/20011
Tentang
Penerapan
Prinsip
Syariah
dalam
Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.
D.
TEORI PORTOFOLIO MODERN Di Pasar Modal seringkali didengar sebuah kata “Portofolio”, bahkan para
Manager Investasi sering membahas kata portofolio. Portofolio memberikan arti bahwa pemilikan aset lebih dari satu, misalnya Reksa Dana Nikko Saham Nusantara (NSN) mempunyai saham sebagian investasi sebanyak 10 saham yaitu Telkom, BNI ’46, Gudang Garam, HM Sampoerna, Indosemen T.P, Indofood S.M, Astra Internasional, Astra Internasional, Astra Internasional, Bank Internasional Indonesia,
32
Semen Gresik, dan Indosat. Pernyataan portofolio NSN adalah portofolio dalam saham. Portofolio dalam properti yaitu hotel, apartemen, pertokoan, real estate, dan pergudangan. Portofolio dalam deposito berjangka yaitu deposito berjangka satu bulan, deposito berjangka tiga bulan, deposito berjangka enam bulan dan deposito berjangka dalam satu tahun. Portofolio dalam obligasi yaitu obligasi tingkat bunga mengambang dan obligasi tingkat bunga tetap serta obligasi dengan tingkat bunga campuran antara tetap dan mengambang. Tetapi, portofolio bisa saja dalam bentuk deposito, properti, saham dan obligasi bahkan mengikutsertakan investasinya dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI).12 Portofolio adalah sekelompok instrumen investasi yang dipilih sebagai objek investasi dari seorang investor atau sebuah perusahaan investasi.13 Portofolio merupakan susunan aset finansial dalam investasi yang dilakukan oleh seorang investor melalui pasar modal dan atau melalui Pasar Modal dan Pasar uang. Menurut Sunariyah14, Portofolio adalah serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang
diinvestasi
dan
dipegang
oleh
pemodal,
baik
perorangan
maupun
lembaga.kombinasi aktiva tersebut bisa berupa aktiva riil, aktiva finansial ataupun keduamya. Seorang pemodal yang menginvestasikan dananya di pasar modal
12
Edler Haymas Manurung, Ekonomi Finansial, (Jakarta: PT Adler Manurung Press, 2010), h. 27
13
Murdifin Haming dan Salim Basalamah, Studi Kelayakan Investasi Proyek & Bisnis, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 377
14
Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Dasar Pasar Modal, (Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2003), edisi ke-3, h.4
33
biasanya tidak hanya memilih satu saham saja. Dengan melakukan kombinasi saham, pemodal bisa meraih return yang optimal sekaligus akan memperkecil risiko melalui diversifikasi. Portofolio berarti sekumpulan investasi, tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas dipengaruhi antara lain: preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status pajak dan sebagainya.15 Portofolio merupakan penganekaragaman (diversifikasi) pada beberapa peluang investasi yang dilakukan oleh investor perorangan atau lembaga. 16 Sedangkan menurut Suad Husnan, Portofolio adalah sekumpulan kesempatan investasi. Jadi portofolio saham adalah sekumpulan saham yang dibentuk dalam rangka diversifikasi untuk mengurangi resiko.17 Oleh karena itu, adanya beberapa aset dalam portofolio juga memberikan sebuah konsep lain yang harus dipahami yaitu proporsi aset dalam portofolio (Portofolio Weight). Proporsi aset dalam portofolio ini dapat bervariasi dari lebih besar nol persen sampai dengan dibawah 100 persen. Bila sebuah portofolio hanya mempunyai
15
Yuli Kurniyati, (Analisis Portofolio Saham Yang Optimal di BEJ dengan Menggunakan Indeks Beta, (Skripsi Progam Sarjana Ekonomi-Universitas Negeri Semarang, 2007), h. 24
16
17
Sabar warsini, Manajemen Investasi, (Jakarta: Semesta Media, 2009), h. 117
Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001), h. 54
34
satu aset, maka proporsi aset dalam portofolionya sebesar 100%, tetapi ini bukan disebut portofolio. Teori Portofolio yang dikembangkan oleh Harry M. Markowitz ini menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga Teori Portofolio Modern yang biasa disebut pula sebagai Mean-Varian Model, dalam hal ini menekankan pada usaha memaksimalkan ketidakpastian/risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio optimal. Markowitz mengembangkan Index Model sebagai penyederhanaan dari Mean-Varian Model, yang berusaha untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan portofolio, yaitu terdapatnya begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan disusun menjadi suatu portofolio. Dari sekian banyak kombinasi yang mungkin dipilih, investor rasional pasti akan memilih portofolio optimal (efficient set). Teori revolusioner yang ditemukan oleh Markowitz ini sangat membantupara investor untuk menentukan proporsi yang efisien dalam berinvestasi dipasar modal. Investor dapat mengkombinasikan investasi di beberapa saham secara efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) adalah teori investasi yang mencoba untuk memaksimalkan portofolio yang diharapkan kembali dengan jumlah tertentu risiko portofolio, atau ekuivalen meminimalkan risiko untuk mencari
35
tingkat pengembalian yang diharapkan, dengan hati-hati memilih berbagai proporsi aset. Dapat diketahui, Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) adalah formulasi matematika dari konsep diversifikasi dalam berinvestasi, dengan tujuan memilih koleksi aset investasi yang telah menurunkan resiko aset kolektif dari pada individu. Bahwa ini mungkin dapat dilihat secara intuitif karena berbagai jenis aset sering perubahan nilai dengan cara yang berlawanan. Sebagai contoh, karena harga dipasar saham cenderung bergerak secara independen dari harga dipasar ikatan, koleksi kedua jenis asset sehingga dapat memiliki risiko secara keseluruhan lebih lebih rendah dibandingkan secara individu. Tetapi diversifikasi menurunkan risiko bahkan jika kembali aset tidak berkorelasi negatif, bahkan jika mereka berkorelasi positif. Tujuan akhirnya adalah mengurangi risiko investasi dengan membentuk portofolio yang berkorelasi paling rendah (negatif). Untuk menyaring saham yang berkorelasi rendah dapat dilakukan dengan menggabungkan saham-saham beta negatif dengan saham beta positif. Pergerakan harga saham dengan beta negatif akan cenderung berlawanan dengan pergerakan harga pasar pada umumnya sedangkan saham beta positif akan cenderung searah dengan pergerakan pasar sehingga jika dipadukan dalam satu portofolio kemungkinan besar kedua kelompok saham tersebut berkorelasi rendah atau negatif. Dengan demikian metode pembentukan portofolio saham yang optimum dapat dicapai dengan menggabungkan kelompok saham beta positif dan kelompok saham beta negatif.
36
Lebih teknis, model Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) aset kita kembali terdistribusi secara normal fungsi, mendefinisikan risiko sebagai standar deviasi return, dan model portofolio sebagai kombinasi tertimbang aktiva, supaya kembalinya portofolio adalah kombinasi tertimbang mengembalikan aset. Dengan menggabungkan
aset
pengembalian
yang
berbeda
dan tidak positif
berkorelasi sempurna, Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) berupaya mengurangi jumlah varian dari return portofolio.18 Suatu portofolio juga memiliki tingkat return dan risiko seperti halnya sebuah aset investasi. Namun, pembentukkan portofolio adalah suatu upaya melakukan trade-off yang terbaik antara risiko dan return. Risiko yang rendah belum tentu akan memuaskan investor karena cenderung menghasilkan return yang rendah pula. Sebaliknya return yang tinggi biasanya diiringi dengan tingkat risiko yang tinggi biasanya diiringi dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Investor yang rasional akan mencari kombinasi investasi dalam portofolio yang akan memberikan perbandingan yang terbaik antara risiko dan return. 1. Return Setiap investasi yang dilakukan diharapkan mendatangkan sejumlah return yang sesuai dengan ekspektasi setiap investor. Menurut Abdul Halim, return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi.
18 “Tugas teori Portofolio Modern” artikel diakses pada tanggal http://www.scribd.com/doc/47347764/Tugas-Teori-portofolio-modern
15 Maret
2011 dari
37
a. Koefisien Korelasi dan Kovarian Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah temuannya bahwa return aset itu berkorelasi antara satu dengan yang lainnya, dan tidak independen. Oleh karena itu, risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset yang ada dalam portofolio, tetapi juga harus mempertimbangkan efek keterkaitan antar return aset tersebut dalam pengestimasian risiko portofolio. Kontribusi risiko akibat keberadaan hubungan antar return aset, dapat diwakili oleh nilai kovarian atau koefisien korelasi. Menurut Eduardus Tandelilin, Koefisien Korelasi adalah suatu ukuran statistik
yang
menunjukkan
pergerakan
bersamaan
relatif
(relative
comovements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauh mana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya. Ukuran tersebut biasanya dilambangkan dengan (ρi,j) dan berjarak (berkorelasi) antara +1,0 sampai -1,0, dimana 19: Jika ρi,j
= + 1,0 ; berarti korelasi positif sempurna;
Jika ρi,j
= - 1,0 ; berarti korelasi negatif sempurna;
Jika ρi, j
= - 0,0 ; berarti tidak ada korelasi.
Kovarian adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarian menunjukkan sejauh mana 19
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 117
38
return dari dua sekuritas mempunyai kecendrungan bergerak bersama-sama. Kovarians bisa berbentuk angka positif, negatif, maupun nol. Sebagai contoh, misalnya kita menggabungkan dua sekuritas.
2. Risiko Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam aktivitas ekonomi selalu ada risiko. Risiko disamakan dengan ketidakpastian (Uncertainty). Dalam Islam ketidakpastian adalah gharar. Sedangkan gharar dilarang oleh agama Islam. Oleh karenanya sangat penting melakukan upaya pembedaan terhadap gharar, atau risiko atau ketidakpastian.20 Dalam perspektif Syariah, ada tiga risiko agar dapat dikategorikan sebagai tolerable risk, yaitu:21 a. Dapat diabaikan (negligible/ Al-Gharar Yasir). Untuk suatu tolerable risk maka kemungkinan dari kegagalan haruslah lebih kecil daripada kemungkinan tingkat keberhasilannya. b. Tidak dapat dihindarkan (inevitable/Laa yumkin Tahrizu Minhu). Mengidentifikasi bahwa tingkat penambahan nilai dari suatu aktifitas transaksi tidak dapat diwujudkan tanpa adanya kesiapan untuk menanggung ririko. c. Tidak diinginkan dengan sengaja (unintentional/Ghairu Maqshud).
20
21
Inggi Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep, h. 50
Iggi Haruman Achsan, “Pengantar Landasan Fikih Pasar Modal.” Dalam Sekolah Pasar Modal Syariah Tahun 2011, 30 April 2011 (Jakarta: Bursa Efek Indonesia, 2011)
39
Mengisyaratkan bahwa tujuan dari suatu transaksi ekonomi yang normal adalah untuk menciptakan nilai tambah, bukan untuk menanggung risiko. Sehingga risiko bukan merupakan sesuatu yang menjadi keinginan dari suatu transaksi keuangan dan investasi. Salah satu ukuran risiko adalah seberapa besar kemungkinan nilai portofolio di masa depan menyimpang dari nilai yang diharapkan atau diramalkan. Lebih spesifiknya, risiko bagi sebagian besar investor berhubungan dengan kemungkinan nilai portofolio di masa depan lebih rendah dari yang diperkirakan.22 Menurut Eduardus Tandelilin, ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi. Sumber-sumber tersebut antara lain risiko suku bunga, risiko pasar, risiko inflasi, risiko bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang, dan risiko negara (Country Risk).23 Risiko portofolio adalah tingkat ketidakpastian return yang akan dihasilkan suatu portofolio. Investor akan mencari return yang paling optimum dalam portofolio dan cenderung untuk mencari risiko yang rendah. Menghitung risiko portofolio tidak sama seperti menghitung return portofolio. Risiko portofolio bukanlah penjumlahan masing-masing tingkat risiko (standar deviasi) aset investasi dikalikan porsinya.
22
Frank J. Fabozzi, dkk, Pasar & Lembaga Keuangan, (Terjemah oleh Chaerul Djakman), (Jakarta : Salemba Empat, 1999), h. 258 23
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 103
40
Varian dan Standar Deviasi mengukur ketidakpastian hasil. Standar Deviasi dari tingkat imbal hasil adalah ukuran risiko. Jadi, Varian dihitung untuk mengukur risiko. Nilai varian akan selalu positif karena adanya pengkuadratan. Nilai penyimpangan akan menjadi besar karena dilakukan pengkuadratan tersebut. Dalam Teori Portofolio Modern (Modern Portfolio Theory), risiko investasi dipisahkan menjadi dua jenis risiko, atas dasar itu suatu jenis risiko tertentu dapat dihilangkan dengan diversifikasi atau tidak. Kedua jenis risiko tersebut adalah risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. a.
Risiko Sistematik (Systematic Risk) Risiko sistematis atau dikenal dengan risiko pasar merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Perubahan pasar tersebut akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Dengan kata lain, risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat di diversifikasikan.24 Risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat didiversifikasikan (undiversifiable) disebut pula risiko pasar yang berkaitan dengan perekonomian secara makro. “risk that attributable to marketwide risk sources.” Artinya adalah risiko yang mewakili risiko pasar yang luas. Jenis-
24
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 104
41
jenis risiko sistematik yaitu Interest Rate risk, Inflation, and risk Market Risk.25 b.
Risiko tidak Sistematik (Unsystematic Risk) Risiko tidak sistematis atau dikenal dengan risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Dalam manajemen portofolio disebutkan bahwa risiko perusahaan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi aset dalam suatu portofolio.26 Risiko khusus yang terdapat pada masing-masing perusahaan, seperti risiko kebangkrutan, risiko manajemen, dan risiko industri khusus perusahaan yang disebut juga risiko yang dapat di diversifikasikan. “The risk can be eliminated by diversification.” Artinya adalah risiko yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Jenis-jenis dari risiko tidak sistematik yaitu Bussiness risk, Financial risk.27
25
Firdaus Simatupang, Analisis Kinerja Saham Syariah Terhadap Saham Konvisional Yang Diperdagangkan Di BEI Pada Masa Krisis, (Skripsi Progam Sarjana Ekonomi Syariah-Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 32 26
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 104-105
27
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 33
42
3. Risk Adjusted Return Pada dasarnya setiap pemodal selalu menyukai investasi yang diharapkan memberikan keuntungan yang sama tetapi dengan risiko yang lebih kecil atau dengan risiko yang sama diharapkan memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar. Return dan risk sendiri juga memiliki korelasi positif. Asumsi bahwa investor biasanya risk averse membuat risk adjusted return sebagai parameter yang relevan untuk perbandingan. Dalam hal ini, seorang investor ketika melakukan pengukuran kinerja suatu portofolio, umumnya hanya melihat kepada besarnya rate of return yang dihasilkan oleh portofolio tersebut. Kinerja portofolio diukur dengan tiga metode pengukuran kinerja portofolio utama, yaitu : Indeks Treynor, Indeks Sharpe, dan Indeks Jensen. Indeks Treynor relevan digunakan untuk investor yang memiliki berbagai portofolio yang menanamkan dananya pada berbagai reksa dana (Mutual Fund), atau melakukan diversifikasi pada berbagai portofolio, sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam beta (β), yaitu risiko pasar atau sistematis.28 Indeks Sharpe diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko portofolio (selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio dengan rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi. Indeks sharpe ini relevan digunakan untuk investor yang
28
Abdul Halim, Analisis Investasi, h. 69
43
menanamkan dananya sebagian besar pada portofolio tersebut, sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam standar deviasi.29 Indeks Jensen mengukur selisih antara premi risiko portofolio dengan premi risiko pasar berdasarkan tingkat risiko sistematisnya. Metode ini didasarkan pada konsep garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas risiko.30
4. Diversifikasi Markowitz Pandangan Markowitz tentang diversifikasi adalah bahwa diversifikasi tidak hanya ditujukan untuk mengurangi risiko dengan menggunakan standar deviasinya tapi juga dengan mengurangi kovarian atau hubungan risiko antar aset investasi. Menurut
Eduardus
Tandelilin,
Diversifikasi
Markowitz
itu
merupakan
pembentukan portofolio dengan mempertimbangkan kovarian dan koefisien korelasi negatif antar-aset agar dapat menurunkan risiko portofolio. Diversifikasi yang lebih efisien dari diversifikasi secara random adalah diversifikasi berdasarkan model Henry Markowitz (sekitar tahun 1950-an), dan dikenal sebagai diversifikasi Markowitz. Nasihat Markowitz yang sangat penting dalam diversifikasi portofolio adalah ”Janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang”, karena kalau keranjang tersebut jatuh, maka semua telur yang ada dalam keranjang tersebut akan pecah. 31
29
Abdul Halim, Analisis Investasi, h. 68-69
30
Abdul Halim, Analisis Investasi, h. 70
44
Dalam konteks investasi, ajaran tersebut bisa diartikan sebagai ”janganlah menginvestasikan semua dana yang kita miliki hanya pada satu aset saja, karena jika aset tersebut gagal, maka semua dana yang telah kita investasikan akan lenyap”. Sekilas ajaran tersebut terlihat sederhana, tetapi dalam Teori Portofolio Markowitz, ditunjukkan secara kuantitatif mengapa dan bagaimana diversifikasi bisa menurunkan risiko portofolio. Dalam melakukan diversifikasi, parameter paling utama dalam teori portofolio markowitz adalah : a. Axpected return b. Return variability yang diukur dengan standar deviasi c. Covariance 5. Efficient Frontier Efficient Frontier merupakan gambaran dari portofolio yang optimal dari sejumlah portofolio yang menawarkan 2 (dua) aspek benefit yang dapat dinikmati , yaitu menawarkan ekspektasi return yang diharapkan maksimum untuk berbagai tingkat risiko dan menawarkan risiko yang minimum untuk berbagai tingkat ekspektasi return yang diharapkan.32 Sejumlah portofolio yang memenuhi dua kondisi tersebut dinamakan sebagai efficient set atau efficient frontier, sedangkan feasible set menunjukkan seluruh portofolio yang dapat dibentuk dari N sekuritas yang terletak di atau dalam batas 31
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 116-117
32
William F Sharpe, dkk, Investasi, h. 158
45
feasible set. Untuk memudahkan pemahaman terhadap teorema feasible set dan efficient set dapat menggunakan gambar sebagai berikut: Gambar 2.2 Efficient Set Dan Efficient Frontier (Daerah yang layak dan efisien) Return yang diharapkan, Rp •S H Daerah Layak
G
Risiko, σp
Sumber : William F. Sharpe, Investasi, h. 159
Batas feasible set adalah titik-titik yang dinotasikan G, E, S, dan H pada gambar diatas. Secara umum portofolio-portofolio tersebut membentuk gambar payung seperti yang ditunjukkan pada gambar. Tergantung pada portofolio yang terlibat, bentuk tersebut dapat lebih ke kanan atau ke kiri atau lebih tinggi dan rendah, atau juga lebih tebal atau tipis dari gambar di atas. Efficient set dapat diketahui lokasinya dengan menerapkan teorema efficient set pada feasible set. Teorema pertama bahwa portofolio yang dipilih adalah yang menawarkan ekspektasi return maksimum untuk berbagai tingkat risiko jauh pada
46
titik S karena tidak ada return yang melebihi titik S. alasannya jika ditarik garis horizontal melalui titik S, maka tidak ada portofolio yang terletak diatasnya. Teorema kedua yang mensyaratkan pilihan portofolio dengan risiko yang minimum untuk berbagai tingkat ekspektasi return dicapai pada titik E. Alasannya, jika ditarik garis vertikal melalui titik E, tidak akan ada portofolio yang terletak di sebelah kiri titik E. dengan demikian, efficient set terletak pada garis antara E dan S. Gambar 2.2 merupakan plotting titik-titik risiko dan return saham individual (berwarna putih) dan titik-titik risiko dan return portofolio yang dihasilkan dari perhitungan dengan metode Markowitz (berwarna hitam). Gambar 2.3 Efficient Frontier E(Ri) (%)
Efficient Frontier
Global Minimum Variance Portofolio
σi (%)
Minimum Variance Frontier
47
Kurva minimum-variance frontier adalah titik-titik return dan risiko portofolio yang membentuk kurva yang menggambarkan nilai varian (standar deviasi) portofolio yang paling kecil pada tingkat return tertentu. Global minimum-variance portofolio adalah titik yang berada pada kurva tersebut yang memiliki nilai standar deviasi portofolio yang paling kecil. Portofolio dalam kurva minimum-variance frontier yang berada di atas garis yang melalui titik global minimum-variance portofolio memberikan kombinasi risiko dan return yang paling baik sehingga dapat dijadikan kandidat untuk menjadi portofolio optimum. Bagian kurva yang berada di atas global minimum-variance portofolio disebut efficient frontier. Sedangkan bagian kurva yang berada di bawah global minimum-variance portofolio merupakan kurva portofolio yang tidak efisien karena pada tingkat standar deviasi yang sama terdapat portofolio yang menghasilkan return yang lebih tinggi.
6. Portofolio Optimal Seorang investor akan dihadapkan pada banyak pilihan yang memerlukan analisis serta perhitungan yang matang agar memperoleh return yang sesuai dengan harapan serta risiko yang dapat dikelola dengan baik. Yang penting bagi investor adalah bagaimana menentukkan portofolio yang dapat memberikan kombinasi return dan risk yang optimum. Portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan tingkat keuntungan diharapkan yang maksimum dengan tingkat risiko tertentu, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu.
48
Sedangkan portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien. Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap return harapan dan risiko yang ditunjukkan pada kurva berikut ini:33 Gambar 2.4 Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal Return yang diharapkan, Rp U2 U1
Garis Permukaan Efisien B-C-D-E
D
E
C B
G H
A
Titik-titik Portofolio Optimal B, C, D, E Risiko, σp
Sumber : Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, h. 161
Garis vertikal pada Gambar 2.1 di atas menunjukkan tingkat return harapan, sedangkan garis horizontal menggambarkan tingkat risiko portofolio. Bidang ABCDEGH dalam gambar diatas menunjukkan kumpulan portofolio yang tersedia bagi investor. Bagian yang ditunjukkan oleh garis BCDE disebut sebagai permukaan
33
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 160
49
efisien (Efficient Frontier), yaitu kombinasi aset-aset yang membentuk portofolio yang efisien. Bagian ini merupakan bagian yang mendominasi (lebih baik) dibandingkan dengan titik-titik lainnya (A,G,H). Bagian yang ditunjukkan oleh titik BCDE merupakan pilihan-pilihan portofolio terbaik bagi investor dibanding AGH, karena BCDE mampu menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dengan risiko yang sama dibanding bagian AGH. Sebagai contoh, jika portofolio pada titik B kita bandingkan dengan portofolio titik A, maka akan terlihat bahwa portofolio B mampu memberikan tingkat return yang lebih tinggi pada tingkat risiko yang hampir sama dengan titik A. Demikian pula halnya dengan titik-titik C, D, dan E yang terlihat lebih baik (dominan) dibanding titik G dan H, karena mampu menawarkan tingkat return yang lebih tinggi pada tingkat risiko yang sama dengan titik. Oleh karenanya, pilihan investor nantinya akan berada di titik-titik yang ditunjukkan oleh garis BCDE dalam gambar tersebut. Salah satu titik kombinasi portofolio yang dipilih investor dari garis BCDE disebut sebagai portofolio optimal. Pemilihan portofolio optimal ditentukan oleh preferensi investor terhadap return harapan dan risiko. Preferensi investor ditunjukkan oleh kurva indeferen (u1, dan u2). Dalam gambar di atas, terlihat bahwa kurva indeferen investor bertemu dengan permukaan efisien pada titik D. Artinya, portofolio optimal bagi investor tersebut adalah portofolio pada titik D, karena portofolio D tersebut menawarkan return harapan dan risiko yang sesuai dengan preferensi investor tersebut.
50
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari Model Markowitz, yaitu:34 a. Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan yang sama antara satu dengan lainnya. Artinya, tidak ada titiktitik portofolio di sepanjang garis permukaan efisien yang mendominasi titik portofolio lainnya yang sama-sama berada pada garis permukaan efisien. b. Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk membiayai investasi portofolio pada aset yang berisiko. Model Markowitz juga belum memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset bebas risiko. c. Dalam kenyataannya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi input yang berbeda pula ke dalam Model Markowitz, sehingga garis permukaan efisien yang dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor tersebut.
E.
TIPE INVESTOR Orientasi investasi keuangan setiap orang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada
kondisi ekonomi dan tingkat pemahaman serta pengetahuan seseorang terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan. Perbedaan ini akan berpengaruh kepada keputusan seseorang dalam memilih jenis investasi yang akan ia gunakan untuk mengelola kelebihan dana yang dimilikinya.
34
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 162
51
Secara umum orang yang berinvestasi (investor) ada 3 tipe yaitu:35
1. Konservatif : Sangat takut / tidak berani menghadapi resiko investasi. Tipe Konservatif akan memilih jenis investasi berpendapatan tetap misalnya deposito, pasar uang, reksadana pendapatan tetap dan obligasi. Tipe investor yang cenderung bermain di instrumen investasi yang aman dan risikonya rendah. 2. Moderat : Bersikap berhati-hati ketika melakukan investasi dan cenderung tidak berani mengambil resiko. Tipe Moderat akan menempatkan dananya pada jenis investasi pasar modal (ekuitas), reksadana campuran dan jenis investasi berpendapatan tetap dan dan sebagian kecil saham. Investor moderat, adalah investor yang memiliki tingkat toleransi terhadap risiko lebih tinggi asalkan imbal hasilnya sepadan. 3. Agresif: Disebut juga dengan Risk Taker. Tipe ini sangat berani menghadapi resiko. Risk Taker merasa tidak nyaman apabila berinvestasi pada jenis investasi yang memberikan hasil (return) kecil. Ia sangat percaya bahwa berinvestasi pada instrumen yang beresiko tinggi berarti ia berpotensi mendapatkan hasil yang tinggi (high risk – high return). Tipe Agresif akan menempatkan dananya pada jenis investasi dominan ke saham (ekuitas). Investor agresif, adalah investor dengan tingkat toleransi risiko yang tinggi.
35
“Tipe Investor” artikel diakses pada tanggal 10 September 2011 dari http://asuransitakaful.net/tipsmemilih-asuransi/tipe-tipe-investor/
52
Pada investor ini, justru gembira bila bertemu dengan instrumen investasi yang risikonya tinggi. Bahkan pada skala ekstrim, ia menjadi spekulan.
Banyak ahli mengasosiasikan usia dengan ketiga jenis investor tersebut. Dikatakan, usia 20an-35 adalah investor tipe agresif, usia 35-50 adalah tipe moderat, sedangkan 50-dst adalah orang cenderung bertipe konservatif. Pada tabel di bawah ini terdapat beberapa strategi yang bisa Anda pakai sesuai dengan kemampuan menanggung risiko. Pada prinsipnya semakin konservatif, time horizon investasi investor sebaiknya semakin panjang. 36 Tabel 2.5 Tipe Investor Investor Konservatif Reksa dana / Unit Link. Jika ingin bertransaksi sendiri, belilah saham blue chip atau yang liquiditasnya tinggi. Saham seperti ini biarpun turun, suatu saat pasti naik lagi. Hindari saham-saham yang tidak jelas/gorengan. Long term investment (investasi jangka panjang), memegang saham 1-5 tahun.
36
Investor Moderat
Investor Agresif Selain saham blue chip Selain membeli saham dan lapis kedua, lapis blue chip, Anda juga ketiga juga bisa menjadi bisa membeli saham sasaran (saham lapis kedua. Kira-kira gorengan). Namun porsi sahamnya blue jangan semua uang chip : lapis kedua = 70% Anda di mainkan saham : 30% atau 80% : 20% gorengan Bisa melakukan investasi jangka Strategi lebih bervariasi. menengah, yaitu Bahkan bisa menjadi memegang saham 3 day trader. bulan-1 tahun. Bisa juga Anda melakukan swing trading, memegang saham dalam kurun waktu beberapa hari-3 bulan.
“Tipe-tipe Investor” artikel diakses pada tanggal 10 September http://tradingonlinesite.typepad.com/blog/2010/02/tipe-investor-apakah-anda.html
2011
dari
53
53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada sekumpulan data saham syariah yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah (DES) ter-update yang dikeluarkan pada bulan November 2010 berdasarkan keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep523/BL/2010. Data saham tersebut untuk kurun waktu Januari – Desember 2010.
B. Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini dengan menggunakan metode analisis dengan pendekatan kuantitatif untuk mengarahkan teknik dan prosedur penelitian. Keputusan mengenai metode yang akan digunakan dengan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Perolehan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lewat
media
internet
pada
situs
Yahoo!
Finance
dengan
url
http://finance.yahoo.com, Pusat Informasi Kompas dan penelitian lapangan (Field research) yaitu yang diperoleh dari data-data yang tersedia di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.
53
54
C. Objek Penelitian Karena penelitian dilakukan dengan menggunakan data harga saham, maka pelaksanaan penelitian ini di lakukan di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian dilakukan dengan menggunakan data harga penutupan saham (Closing Price) pada akhir minggu yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
D. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode pustaka yaitu dengan cara mengumpulkan data-data sekunder dari sumber-sumber yang relevan dengan analisis yang akan digunakan dari berbagai macam literature seperti buku-buku, Koran maupun internet. Data sekunder untuk melakukan penelitian ini adalah Data Sekunder. Adapun data sekunder yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data harga saham individual per-minggu saat closing price pada akhir minggu didapat dari situs Yahoo! Finance dengan url http://finance.yahoo.com, dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan url http://www.idx.com.id. sedangkan data saham yang masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) Bapepam dan LK didapat dari Keputusan No. Kep-523/BL/2010 yang dikeluarkan pada tahun 2010 pada tanggal 29 November 2010 yang berisi tentang ter-update atas Daftar Efek Syariah (DES).
55
E. Metode Penentuan Populasi dan Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Dimana teknik sampel yang digunakan oleh peneliti mempunyai pertimbanganpertimbangan
tertentu
dalam
pengambilan
sampel.
Pertimbangan-
pertimbangan dalam pengambilan sampel menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut : a. Pengumpulan data harga saham perusahaan yang sahamnya terdaftar pada Daftar Efek Syariah (DES) kurun waktu Januari-Desember 2010 di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK). b. Memilih saham perusahaan tercatat berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar. c. Pengumpulan data harga saham perminggu dari perwakilan saham perindustri yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada kurun waktu Januari-Desember 2010.
1.
Pemilihan Sampel Saham Syariah Pada penelitian ini mengambil periode waktu Januari 2010 - Desember
2010, terdapat 209 saham yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah (DES) dan diperoleh saham yang menjadi sampel selama periode tersebut sebanyak 18
56
Saham perusahaan berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar. Sebagaimana terlihat pada tabel 3.1 di bawah ini : Tabel 3.1 Daftar Sampel Saham Syariah Periode Januari 2010 – Desember 2010 NO
SINGKATAN
NAMA PERUSAHAAN
1.
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
Pertanian
2.
LSIP
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk
Pertanian
3.
ANTM
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
Pertambangan
4.
ELSA
PT Elnusa Tbk
Pertambangan
5.
ENRG
PT Energi Mega Persada Tbk
Pertambangan
6.
INCO
PT International Nickel Indonesia Tbk
Pertambangan
7.
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
Pertambangan
8.
PTBA
PT
Tambang
Batubara
Bukit
KELOMPOK
Asam Pertambangan
(Persero) Tbk 9.
TINS
PT Timah (Persero) Tbk
Pertambangan
10.
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa
Industri Dasar dan Kimia
11.
SMCB
PT Holcim Indonesia Tbk
Industri Dasar dan Kimia
12.
SMGR
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
Industri Dasar dan Kimia
13.
ASII
PT Astra Internasional Tbk
Aneka Industri
14.
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
Industri Barang Konsumsi
15.
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
Industri Barang Konsumsi
16.
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
Properti. Real Estate dan Kontruksi Bangunan
17.
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi
18.
UNTR
PT United Tractors Tbk
Perdagangan, Jasa dan Investasi
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
57
F. Teknik Pengolahan Data Data penelitian dan hasilnya akan diolah kedalam bentuk tabel dan grafik. Adapun pengolahan data dilakukan dengan teknik komputerisasi, yaitu menggunakan perangkat progam Microsoft Excel.
G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menentukkan salah satu saham sebagai perwakilan
masing-masing kelompok industri adalah
berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang terdapat pada saham LQ-45, sedangkan metode yang digunakan untuk melihat return portofolio saham yang optimal dengan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory). 1. Return Tingkat keuntungan yang diharapkan merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing saham yang membentuk portofolio tersebut, return berdasarkan capital gain dihitung dengan cara:1 Ri
= Ln (Pt / Pt-1)
(3.1)
Dimana:
1
Ri
= return hari ini
Ln
= Natural Log
Pt
= harga saham i hari ini
Pt-1
= harga saham i kemarin
Inggi Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), h. 98
58
Rumus untuk menghitung rata-rata return adalah:2 = ΣX/n Dimana
(3.2)
adalah rata-rata return atau return yang diharapkan, ΣX adalah
jumlah nilai return selama satu periode dan n adalah jumlah observasi. a. Koefisien Korelasi dan Kovarian Menurut Eduardus Tandelilin, Koefisien Korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara dua variabel. Koefisien korelasi (rho) digunakan untuk melihat keserasian pergerakan return dua aset berisiko namun lebih mudah untuk diterjemahkan. Nilai koefisien korelasi berada diantara -1 sampai dengan 1. Persamaan sebagai berikut: Ρx,y
= cov(x,y)
(3.3)
σx σy dimana : Ρx,y
=korelasi antara saham x dengan saham y
σx
=standar deviasi saham x
σy
= standar deviasi saham y Kovarians adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauh mana dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersamasama. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauh mana return dari dua sekuritas mempunyai kecendrungan
2
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi, (Yogyakarta: Kanisius, 2010), h. 107
59
bergerak bersama-sama. Kovarians bisa berbentuk angka positif, negatif, maupun nol. Sebagai contoh, misalnya kita menggabungkan dua sekuritas. Jika kovarian itu mengukur tingkat pergerakan return dari dua aset berisiko. Maka Kovarian dihitung dengan persamaan sebagai berikut : n
(3.4)
Cov(x,y) = ∑{rx,t – řx}{ry,t – řy } t=1
n-1 dimana : Cov(x,y)
= Kovarian antara saham x dengan saham y
rx,t
= return saham x pada periode t
ry,t
= return saham y pada periode t
řx
= rata-rata return bulanan saham x
řy
= rata-rata return bulanan saham y
n
= jumlah periode
2. Risiko Varian dan Standar Deviasi mengukur ketidakpastian hasil. Standar Deviasi dari tingkat imbal hasil adalah ukuran risiko. Jadi, Varian dihitung untuk mengukur risiko. Nilai varian akan selalu positif karena adanya
60
pengkuadratan. Nilai penyimpangan akan menjadi besar karena dilakukan pengkuadratan tersebut. Varian merupakan kuadrat dari standar deviasi. Varian dihitung dengan persamaan3 : σ2j
= Σ (Rjt – )2/(n-1)
(3.5)
Dimana σ2j adalah varians portofolio, Rjtadalah return aktual,
adalah
return rata-rata portofolio atau return yang diharapkan dan n-1 adalah jumlah observasi -1. Akar pangkat dua dari varian adalah deviasi standar, σ. Deviasi standar lebih dapat diinterpretasikan dibanding dengan varian karena varians diukur dalam persentase kuadrat. Deviasi standar, σ, dihitung dengan rumus sebagai berikut4: σ
=
(3.6)
Dimana : σ = standar deviasi dan, σ2 = adalah varians portofolio. 3. Beta Adapun rumus beta adalah sebagai berikut: Ri = a + βi Rm
(3.7)
Dimana; Ri
= Return dari saham i
3
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi h.55
4
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi h. 56
61
a
= Bagian dari tingkat keuntungan saham i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar.
βi
= Beta, yaitu parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada βi jika terjadi perubahan pada Rm.
Rm
= Tingkat keuntungan indeks pasar.
Sedangkan perhitungan Beta portofolio menggunakan rumus sebagai berikut5: βi
= (σim/σ2m)
(3.8)
Dimana βi adalah beta portofolio, σim adalah kovarian sekuritas, dan σ2m adalah varians pasar. Beta merupakan ukuran risiko sistematis suatu sistematis suatu sekuritas yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Beta menunjukkan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar. Semakin tinggi beta suatu sekuritas maka semakin sensitif sekuritas tersebut terhadap perubahan pasar. Sebagai ukuran sensitivitas return saham, beta juga dapat digunakan untuk membandingkan risiko sistematis antara satu saham dengan saham yang lain.6
4. RISK ADJUSTED RETURN Kinerja portofolio diukur dengan tiga metode pengukuran kinerja portofolio utama, yaitu : Indeks Treynor, Indeks Sharpe, dan Indeks Jensen. 5
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi, h. 195.
6
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi, h. 196
62
Indeks Treynor rumusnya adalah7: Ťp=
(3.9)
Dimana: Ťp= indeks Treynor portofolio = rata-rata return portofolio pselama periode pengamatan = rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan βp= beta portofolio p
Indeks Sharpe rumusnya adalah: Ŝp=
(3.10)
dimana : Ŝp= indeks Sharpe portofolio = rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan = rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan σTR = standar deviasi return portofolio P selama periode pengamatan
Indeks Jensen rumusnya sebagai berikut: Ĵp =
7
- [
+ (RM –
) βp]
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, h. 493
(3.11)
63
dimana : Ĵp = indeks Jensen portofolio = rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan = rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan βp = beta portofolio p
Pengukuran ini dilakukan untuk melihat apakah portofolio yang dihasilkan telah dinilai baik menurut tiga metode pengukuran portofolio utama.
5. Penggunaan Model Markowitz Dalam alokasi aset untuk masing-masing saham, model markowitz digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan pemilihan terhadap saham syariah, yaitu saham yang dapat memberikan return sesuai dengan harapan dengan risiko yang relatif kecil. Seluruh nilai dari return, standar deviasi, koefisien korelasi, kovarian, optimasi portofolio, model markowitz dan pembentukkan grafik efficient frontier dari seluruh saham dengan menggunakan perhitungan variance dan covarian matric
64
6. Menetapkan Efficient Frontier Efficient frontier merupakan gambaran dari portofolio yang optimal dari sejumlah portofolio yang menawarkan ekspektasi return maksimal untuk berbagai tingkat risiko dan menawarkan risiko yang minimum untuk brbagai tingkat ekspektasi return. Hasil analisa efficient frontier didapatkan didapatkan dari grafik efficient frontier yang terbentuk.
65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PROFIL PERUSAHAAN 1. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk1 Sejarah PT Astra Agro Lestari Tbk dapat ditelusuri kembali ke sekitar 30 tahun lalu ketika PT Astra International. Perusahaan holding, mendirikan sebuah unit usaha pertanian untuk mengembangkan perkebunan ubi kayu pada area total 2.000 hektar. Kemudian, diubah menjadi perkebunan karet. Melihat prospek yang baik dari bisnis minyak sawit, PT Astra International memutuskan untuk menjelajah ke bisnis pada tahun 1984 dengan mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantations, yang memiliki total luas 15.000 hektar perkebunan kelapa sawit di propinsi Riau. Pada tanggal 3 Oktober 1988, PT Astra International membuat minyak kelapa unit bisnis sebagai sebuah entitas baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala. Pada tahun 1989, nama anak perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Niaga. Kemudian pada tahun 1997, PT Astra Agro Niaga melakukan merger dengan PT Suryaraya Bahtera dan berubah nama menjadi PT Astra Agro Lestari. Pada tanggal 9 Desember 1997, PT Astra Agro Lestari menjadi Perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
1
“Sejarah Singkat Perusahaan” diakses pada tanggal 12 September 2011 dari http://www.astraagro.co.id/index.php/astra-agro-lestari-in-brief
65
66
Surabaya, yang kemudian digabungkan dan bernama Bursa Efek Indonesia. Pada penawaran umum perdana (IPO), Perusahaan menawarkan 125.800.000 saham kepada publik pada harga Rp 1.550 per saham. Pada akhir perdagangan terakhir di BEI tahun 2010, harga saham Perusahaan tercatat Rp 26.200 per saham. Perusahaan berhasil mengubah perusahaan kelapa sawit ke dalam kesempatan emas mengembangkan bisnis minyak kelapa sebagai bisnis minyak sawit sejak saat itu telah terus berkembang. 2. Saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk2 PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk berdiri sudah selama lebih dari satu abad tahun 1906 dengan inisiatif yang berbasis di London Harrison & Crossfield Plc, sebagai perdagangan umum dan perusahaan jasa manajemen perkebunan.
London-Sumatera
perkebunan,
yang kemudian
kemudian dikenal sebagai "Lonsum", berkembang dari waktu ke waktu untuk menjadi salah satu perusahaan terkenal di dunia perkebunan, dengan hampir 100.000 hektar perkebunan kelapa ditanam sawit, karet, teh dan kakao tersebar di empat terbesar di Indonesia pulau. Setelah diversifikasi ke karet, teh dan kakao di tahun-tahun awal, Lonsum berkonsentrasi pada karet sepanjang tahun formatif Indonesia sebagai negara merdeka, dan memulai produksi minyak sawit di tahun 1980-an. Pada akhir
2
“Profil Perusahaan” diakses pada tanggal http://www.londonsumatra.com/content.aspx?code=10000000
12
September
2011
67
dekade berikut, minyak sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perusahaan. Lonsum dikenal di industri untuk kualitas minyak kelapa merupakan benih kakao, dan ini bisnis teknologi tinggi saat ini merupakan pendorong pertumbuhan utama bagi Perusahaan. Pada tahun 1994, Harrison & Crossfield menjual bunga di seluruh Lonsum kepada PT Pan London Sumatera Plantation (PPLS), yang mengambil publik Lonsum dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd, lengan perkebunan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan. 3. Saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk3 Antam berorientasi ekspor, dan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi logam. Dengan operasi menyebar ke seluruh kaya mineral kepulauan Indonesia, Antam melakukan semua kegiatan dari eksplorasi, penggalian, pengolahan hingga pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, dan bauksit. Perusahaan memiliki pelanggan setia jangka panjang blue chip di Eropa dan Asia. Karena luasnya wilayah berlisensi perusahaan eksplorasi serta kepemilikan dikenal yang besar cadangan dan sumber daya berkualitas tinggi, Antam telah membentuk beberapa usaha patungan dengan mitra internasional untuk menguntungkan mengembangkan badan bijih tambang geologi menjadi menguntungkan. 3
“Deskripsi” diakses tanggal 12 September 2011 http://www.antam.com/content/view/32/38/lang,id/
68
Perusahaan menghasilkan arus kas yang sehat, dan memiliki pengelolaan modal bijaksana. Perusahaan ini menjadi kewajiban perusahaan negara yang dikontrol terbatas pada tahun 1968 dengan penggabungan beberapa perusahaan pertambangan komoditas tunggal. Pada tahun 1997, perusahaan melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan 35% yang dijual oleh pemerintah kepada publik, untuk mengumpulkan uang untuk ekspansi feronikel. Pada tahun 1999, Antam mencatatkan sahamnya di Australia sebagai entitas asing dan kemudian dibebaskan pada tahun 2002 ditambah statusnya ke properti ASX lebih ketat. Antam tujuan yang berpusat pada nilai pemegang saham meningkat. Tujuan utama company adalah untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan menurunkan biaya sementara menguntungkan memperluas operasi secara berkelanjutan. Strategi ini mempertahankan fokus pada bisnis inti Antam nikel, emas dan bauksit dengan maksud untuk output memaksimalkan dalam rangka meningkatkan generasi kas dan biaya unit yang lebih rendah. Antam berencana untuk mempertahankan pertumbuhan melalui proyek ekspansi handal, aliansi strategis, peningkatan kualitas cadangan dan nilai tambah dengan bergerak menjauh dari menjual bahan mentah dan meningkatkan aktivitas pemrosesan. Antam juga akan mempertahankan kekuatan keuangan. Dengan menghasilkan sebagai kas sebanyak mungkin Antam memastikan akan memiliki dana cukup untuk membayar utang, keuangan terus pertumbuhan dan dividen membayar.
69
Menurunkan biaya operasi berarti lebih efisien dan produktif, serta meningkatkan kapasitas untuk mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi. 4. Saham PT Elnusa Tbk4 PT Elnusa Tbk. didirikan sebagai PT Electronika Nusantara berdasarkan Undang-Undang Pembentukan Indonesia, Perusahaan No.18 tanggal 25 Januari 1969, Indonesia Corporate Modal Perubahan No.10, tanggal 13 Februari 1969 seperti yang disaksikan oleh Tan Thong Kie notaris. Data pembentukan seperti tercatat di Republik Indonesia Aula Rekam No.35, Lampiran No.58, tanggal 2 Mei
1969.
PT
Elnusa
dinamai
oleh
9
September
1969.
Elnusa dimulai sebagai minyak milik negara dan operasi dukungan gas PT Pertamina perusahaan jasa. Layanan termasuk pemeliharaan dan reparasi kapal kapal Pertamina peralatan elektronik komunikasi, peralatan navigasi dan sistem radar. Tanker minyak yang dimiliki oleh perusahaan lain bekerja di bawah kontrak dengan minyak milik negara Indonesia dan perusahaan gas juga bagian dari klien Elnusa. Pada tahun 1999, karena permintaan bisnis yang kompetitif dan mengembangkan dan kesempatan, Elnusa memprakarsai konsolidasi internal dalam upaya untuk merampingkan operasi dan kegiatan usaha. PT Elnusa Tbk. secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 6 Februari 2008. Dengan merek sendiri profesionalisme,
4
“History” diakses pada tanggal http://www.elnusa.co.id/content/index.php?module=history
12
September
2011
70
transparansi manajemen, dan etika bisnis "bersih & dapat dipercaya", PT Elnusa Tbk. kemudian siap untuk menghadapi tantangan, nasional, regional dan internasional. Hari ini, PT Elnusa Tbk. 5. Saham PT Energi Mega Persada Tbk5 Tahun 2001 Perusahaan yang didirikan: EMP saat ini dikenal sebagai produsen aktif, pengembang dan penjelajah di hulu minyak dan gas. Tahun 2004 Mengakuisisi PT Imbang Tata Alam (ITA) membawa 26,03% working interest di Selat Malaka PSC. Kondur dan ITA bersama-sama memegang
60,49%
working
interest
di
Selat
Malaka
PSC.
April 2004 Acquired Kalila Energy Ltd (KEL) dan Pan Asia Enterprise Ltd (PAN) menjadi pemilik langsung 100% dari Lapindo Brantas Inc (Lapindo). Lapindo memiliki 50% working interest dan merupakan operator dari Brantas PSC. Juni 2004 Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, kode: ENRG. Agustus 2004 Mengakuisisi Energi Mega Pratama Inc yang pada gilirannya memiliki working interest 100% di PSC Kangean EMP Exploration melalui (Kangean) Ltd dan EMP Kangean Ltd EMP Kangean Ltd adalah operator dari PSC.
Januari 2006 Selesai rights issue sebesar Rp meningkatkan
3780000000000 untuk mendanai pembelian aset PT Tunas Harapan Perkasa (THP) termasuk Rp 832.000.000.000 untuk mendukung kebutuhan modal kerja.
5
“Brief History” diakses mp.com/brief_history.htm
pada
tanggal
12
September
2011
http://www.energi-
71
Februari 2010, EMP menyelesaikan Rights Issue 2, menaikkan Rp. 4840000000000 (US $ 519.000.000) dilanjutkan. Hak melanjutkan digunakan untuk membayar sebagian pinjaman (US $ 250 juta) dan untuk mengamankan akuisisi 10% saham di Blok Masela Inpex Masela PSC dari Ltd Post pembayaran pinjaman, Utang konsolidasi ENRG untuk rasio Ekuitas meningkat dari 3.2x ( FYE 2009) untuk 0.5x (1Q 2010). 6. Saham PT International Nickel Indonesia Tbk6 Selama lebih dari empat dekade sejak penandatanganan kontrak karya kami dengan Pemerintah Indonesia pada tahun 1968, PTI telah menyediakan pekerjaan, meningkatkan kehidupan masyarakat di lingkungan operasional kami, menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham dan memberikan sumbangsih positif bagi perekonomian Indonesia. Nama Alamat
Tanggal Didirikan Kegiatan Usaha
Jumlah Karyawan Bursa Efek 6
: PT International Nickel Indonesia Tbk : Bapindo Citibank Tower Lantai 22 Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 Tel: +62-21-524 9000 Fax: +62-21-524 9020 : Juli 1968 : PTI memproduksi nikel dalam matte, yang merupakan produk antara, dari bijih lateritik pada fasilitas-fasilitas penambangan dan pengolahan terpadu kami di dekat Sorowako di pulau Sulawesi. Seluruh produksi kami dijual berdasarkan kontrak jangka panjang dalam denominasi dollar AS kepada pabrik pemurnian di Jepang. : 3.136 karyawan tetap 3.006 karyawan kontrak : Bursa Efek Indonesia (BEI:INCO)
“Profil” diakses pada tanggal 12 September 2011 http://www.pt-inco.co.id/new/profil.php
72
Terdaftar pada tanggal 16 Mei 1990 Jumlah Saham (000) : 9.936.339 saham ditempatkan dan disetor penuh : Vale Canada limited* - 58,73% Pemegang Saham Sumitomo Metal Mining Co., Ltd., - 20,09% Publik dan pemegang saham lainnya - 21,18% * Vale Canada Limited adalah satu perusahaan yang merupakan kelompok usaha Vale S.A Base Metals Vale Canada Limited (Vale Canada), sebelumnya Vale Inco Limited, berubah sejak 31 Agustus 2010 7. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk7 PT Indo Tambangraya Megah Tbk beroperasi di batubara bitumen dan lignit sektor permukaan. PT Indo Tambangraya Megah Tbk is an Indonesia-based coal mining company. PT Indo Tambangraya Megah Tbk adalah sebuah Indonesia yang berbasis perusahaan pertambangan batubara. Perusahaan bergerak dalam kegiatan pertambangan, termasuk pengolahan batubara dan logistik, serta menyediakan jasa pemasaran, antara lain. Ia memiliki lima anak perusahaan, semua yang terlibat dalam industri pertambangan batubara PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Mining, PT Bharinto Ekatama, PT Kitadin dan PT Jorong Barutama Greston. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Thailand Banpu Public berbasis Perseroan Terbatas.
7
“Company Snapshot” diakses pada tanggal www.corporateinformation.com/Company-Snapshot.aspx?
12
September
2011
73
8. Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk8 Pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1919 dengan mengoperasikan tambang batubara pertama menggunakan metode penambangan tambang terbuka di Air Laya. Ketika periode Kolonial Belanda berakhir di Indonesia, para pekerja tambang berjuang untuk nasionalisasi tambang. Pada tahun 1950, Pemerintah Indonesia menyetujui pembentukan Milik Negara Bukit Asam Tambang Batubara atau Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN Taba). Tahun 1981, PN Taba diubah statusnya menjadi perseroan terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Perusahaan. Untuk mengembangkan industri batu bara di Indonesia, pada tahun 1990 Pemerintah Tambang Batubara digabung Perum dengan Perusahaan. Sejalan dengan program keamanan energi pembangunan nasional, pada tahun 1993 Perusahaan telah ditugaskan oleh Pemerintah untuk mengembangkan bisnis batubara briket. Pada 23 Desember 2002 Perseroan menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di bawah kode "PTBA".
8
“about History” diakses pada tanggal 12 September 2011 http://ptba.co.id/en/about/history
74
9. Saham PT Timah (Persero) Tbk9 PT Timah (Persero) Tbk adalah perusahaan milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan timah. Sekitar 35% dari kepemilikannya dimiliki oleh publik yang menjadikan perseroan ini go public. PT Timah (Persero) Tbk pun melakukan reorganisasi dengan membentuk lima anak perusahaan, yang secara praktis menempatkan PT Timah (Persero) Tbk sebagai perusahaan induk (holding company) dan memperluas cakupan usahanya di bidang pertambangan, industri, teknik, dan perdagangan. Hal ini menciptakan keunikan tersendiri yaitu pelayanan satu atap, namun dengan tetap menawarkan produk dan layanan berkualitas tinggi. Selain itu, PT Timah (Persero) Tbk bertindak sebagai lembaga perumusan dan pengendalian korporat, menentukan strategi pemasaran, membuat anggaran dan pengadaan modal, mengelola keuangan korporat dan anak perusahaan, merumuskan nilai, norma, dan sikap dasar korporat, menentukan pengembangan usaha, baik akuisisi maupun aliansi oleh anak perusahaan. 10. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa10 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (“Indocement” atau “Perseroan”) telah menjadi produsen semen berkualitas yang terkemuka di Indonesia sejak tahun 1975. Tahun 2010 menandai ulang tahun Perseroan yang ke-35. Pada tahun 9
“Sekilas tentang Perusahaan” http://www.timah.com/ina/sekilas/ 10
diakses
pada
tanggal
“Sejarah Perusahaan” diakses pada tanggal http://www.indocement.co.id/aspx/content.aspx?id=10
12
12
September
September
2011
2011
75
2001, Heidelberg Cement Group yang berbasis di Jerman menjadi pemegang saham mayoritas Indocement. Penjualan terbesar dari Perseroan berasal dari PCC, yang diperkenalkan pada tahun 2005. Semen ini menggunakan bahan baku alternatif untuk mengurangi rasio klinker, yang juga meningkatkan daya tahan serta resistensi terhadap erosi cuaca dan kimia. Penggunaan bahan baku alternatif dapat mengurangi pemakaian energi dan emisi CO2, serta merupakan bagian utama dari komitmen Indocement untuk menjaga kelestarian lingkungan di seluruh kegiatan operasinya. Indocement tetap mempertahankan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), yang menitikberatkan pada pengurangan kemiskinan, pendidikan dan lingkungan. Selama satu dasawarsa terakhir, Indocement telah menerima berbagai penghargaan atas upayanya dalam pembangunan berkelanjutan untuk ikut memajukan kehidupan masyarakat di sekitar lokasi usahanya. Di antara berbagai penghargaan yang diterima pada tahun 2010, Indocement meraih peringkat pertama penghargaan SGS Annual Quality Award for Corporate Responsibility to Society and Environment untuk kategori Manufaktur. SGS merupakan lembaga internasional yang melakukan verifikasi, pengujian dan sertifikasi berbagai perusahaan terkemuka. Saham Indocement tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 Desember 2010, Perseroan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp58.716 miliar.
76
11. Saham PT Holcim Indonesia Tbk11 Holcim dikenal sebagai pelopor dan inovator di sektor industri semen yang tercatat sebagai sektor yang tumbuh pesat seiring pertumbuhan pasar perumahan, bangunan umum dan infrastruktur. Kami satu-satunya produsen yang menyediakan produk dan layanan terintegrasi yang meliputi 10 jenis semen, beton dan agregat. 12. Saham PT Semen Gresik (Persero) Tbk12 PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pad atanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Komposisi pemegang sahamnya adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%. Pada bulan September 1995. Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan Semen Tonasa, yang kemudian
11
“Sekilas Tentang Perusahaan” diakses pada tanggal http://www.holcim.co.id/id/tentang-holcim/sekilas-perusahaan.html 12
12
September
“Tentang Perusahaan” diakses pada tanggal 12 September 2011 http://www.semengrasik.co.id
2011
77
dikenal dengan nama Semen Gresik Group (SGG). Total kapasitas terpasang SGG sebesar 8.5 juta ton semen per tahun. Pada tanggal 17 September 1998. Pemerintah melepas kepemilikan sahamnya di SGG sebesar 14% melalui penawaan terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V., perusahaan semen global yang berpusat di Mexico. Komposisi kepemilikan saham kembali menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%,dan Cemex 14%. Pada tanggal 30 September 1999, komposisi kepemilikan saham kembali berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 23.5% dan Cemex 25.5%. Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A. de C.V. pada Blue Valley Holdings PTE Ltd.. sehingga komposisi kepemilikan saham sampai saat ini berubah menjadi Negara RI 51.01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24.90% dan masyarakat 24.09%. Kapasitas terpasang riil SGG sebesar 16.92 juta ton semen per tahun, dan menguasai 46% pangsa pasar semen domestik. 13. Saham PT Astra Internasional Tbk13 Astra didirikan pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Selama perkembangannya, telah membentuk sejumlah aliansi strategis dengan pemain global terkemuka.
13
“Artikel Perusahaan” artikel 2011http://www.astra.co.id/article.asp
diakses
pada
tanggal
12
September
78
Sejak tahun 1990 Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar pada 31 Desember 2010 dari Rp 221000000000000. Astra saat ini terlibat dalam enam lini bisnis: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan; Agribisnis, Teknologi Informasi, Infrastruktur dan Logistik. 14. Saham PT Kalbe Farma Tbk14 Didirikan pada tahun 1966, PT Kalbe Farma Tbk. (“Perseroan” atau “Kalbe”) telah jauh berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di garasi rumah pendirinya di wilayah Jakarta Utara. Selama lebih dari 40 tahun sejarah Perseroan, pengembangan usaha telah gencar dilakukan melalui akuisisi strategis terhadap perusahaan-perusahaan farmasi lainnya, membangun merekmerek produk yang unggul dan menjangkau pasar internasional dalam rangka transformasi Kalbe menjadi perusahaan produk kesehatan serta nutrisi yang terintegrasi dengan daya inovasi, strategi pemasaran, pengembangan merek, distribusi, kekuatan keuangan, keahlian riset dan pengembangan serta produksi yang sulit ditandingi dalam mewujudkan misinya untuk meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Grup Kalbe telah menangani portofolio merek yang handal dan beragam untuk produk obat resep, obat bebas, minuman energi dan nutrisi, yang dilengkapi dengan kekuatan bisnis usaha kemasan dan distribusi yang menjangkau lebih dari 1 juta outlet. 14
“Brief History” diakses pada tanggal 12 September 2011 http://www.kalbe.co.id/about/brief/
79
Saat ini, Kalbe adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yang sahamnya telah dicatat di bursa efek dengan nilai kapitalisasi pasar di atas US$ 1 miliar dan penjualan melebihi Rp 7 triliun. Posisi kas yang sangat baik saat ini juga memberikan fleksibilitas yang luas dalam pengembangan usaha Kalbe di masa mendatang. 15. Saham PT Unilever Indonesia Tbk15 Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham oerseroan menempati peringkat kketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. 16. Saham PT Lippo Karawaci Tbk16 PT Lippo Karawaci Tbk didirikan pada awalnya sebuah visi untuk mempengaruhi kehidupan melalui pengembangan terencana kota-kota mandiri
15
“Introduction Unilever” diakses pada tanggal http://www.unilever.co.id/id/aboutus/introductiontounilever/ 16
“About Lippo Karawaci” diakses pada tanggal http://www.lippokarawaci.co.id/aboutlippokarawaci/index.aspx
12
12
September
September
2011
2011
80
yang berkelanjutan dengan lingkungan hijau dan infrastruktur kelas pertama fisik dan sosial. Selama lebih dari satu dekade, Perusahaan telah membuktikan dirinya sebagai pengembang properti yang sangat terpercaya dengan nama merek paling dikenal dan pemilik landbank diversifikasi terbesar dan proyek-proyek perintis di lokasi strategis di seluruh Indonesia. Melalui merger 8 perusahaan properti terkait pada tahun 2004 Perusahaan telah memperluas portofolio bisnis untuk mencakup pembangunan perkotaan, pengembangan skala besar yang terintegrasi, mal ritel, kesehatan, hotel dan rekreasi, serta fee based pendapatan portofolio. 17. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk17 Perusahaan Perseroan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa Perusahaan sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di Bursa Efek
17
“Profil Perusahaan” diakses pada tanggal 12 September 2011 http://www.telkom.co.id/hubunganinvestor/profil-perusahaan/
81
Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa listing). 18. Saham PT United Tractors Tbk18 United Tractors (UT) didirikan pada 13 Oktober 1972 sebagai distributor eksklusif alat berat Komatsu di Indonesia. Pada 19 September 1989, Perusahaan go public dan mencatatkan sahamnya di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebagai PT United Tractors Tbk (UNTR), dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Selain menjadi distributor terbesar alat-alat berat di negara itu, Perseroan juga memainkan peran aktif dalam bidang kontraktor penambangan dan baru-baru berkelana ke bisnis pertambangan batubara. Tiga unit bisnis utama dikenal sebagai Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.
B. PERGERAKAN SAHAM DAN RETURN PERUSAHAAN 1. Pergerakan Saham perusahaan a. Saham PT Astra Agro Lestari Tbk Adapun Perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.1 Pergerakan Harga Saham Perusahaan AALI Tanggal 4-Jan-10
18
AALI 25250
Tanggal 3-May-10
AALI 20200
Tanggal 6-Sep-10
AALI 20650
“Profil Company” diakses pada tanggal 12 September http://www.unitedtractors.com/index.php/corporate_overview/company_profile
2011
82
11-Jan-10
24700
10-May-10
21100
20-Sep-10
21900
18-Jan-10
24500
17-May-10
18250
27-Sep-10
21200
25-Jan-10
23850
24-May-10
19200
4-Oct-10
21100
1-Feb-10
23450
31-May-10
21500
11-Oct-10
23800
8-Feb-10
24000
7-Jun-10
20000
18-Oct-10
24300
15-Feb-10
24200
14-Jun-10
20200
25-Oct-10
24900
22-Feb-10
24200
21-Jun-10
20550
1-Nov-10
25950
1-Mar-10
23700
28-Jun-10
18200
8-Nov-10
26100
8-Mar-10
24650
5-Jul-10
18600
15-Nov-10
24600
15-Mar-10
24850
12-Jul-10
18750
22-Nov-10
24100
22-Mar-10
24400
19-Jul-10
21250
29-Nov-10
25400
29-Mar-10
24800
26-Jul-10
19500
6-Dec-10
26750
5-Apr-10
24200
2-Aug-10
21200
13-Dec-10
23100
12-Apr-10
23850
9-Aug-10
20450
20-Dec-10
24350
19-Apr-10
23650
16-Aug-10
19850
27-Dec-10
26200
26-Apr-10
22200
23-Aug-10
19950
30-Aug-10
20150
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.1 Pergerakan Harga Saham Perusahaan AALI
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
83
b. Saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.2 Pergerakan Harga Saham Perusahaan LSIP Tanggal
LSIP
Tanggal
LSIP
Tanggal
LSIP
4-Jan-10
9300
3-May-10
8700
6-Sep-10
9750
11-Jan-10
9050
10-May-10
9150
20-Sep-10
10300
18-Jan-10
9000
17-May-10
7600
27-Sep-10
9950
25-Jan-10
8500
24-May-10
7900
4-Oct-10
10150
1-Feb-10
8350
30-May-10
8600
11-Oct-10
10600
8-Feb-10
8600
7-Jun-10
8150
18-Oct-10
10950
15-Feb-10
8750
14-Jun-10
8400
25-Oct-10
11700
22-Feb-10
9000
21-Jun-10
8450
1-Nov-10
12400
1-Mar-10
8900
28-Jun-10
8050
8-Nov-10
12450
8-Mar-10
9150
5-Jul-10
7800
15-Nov-10
11700
15-Mar-10
9600
12-Jul-10
7800
22-Nov-10
11700
22-Mar-10
9550
19-Jul-10
9150
29-Nov-10
11950
29-Mar-10
10100
26-Jul-10
8850
6-Dec-10
12200
5-Apr-10
9800
2-Aug-10
9800
13-Dec-10
11100
12-Apr-10
9600
9-Aug-10
9400
20-Dec-10
11850
19-Apr-10
9700
16-Aug-10
9250
27-Dec-10
12850
26-Apr-10
9700
23-Aug-10
9300
30-Aug-10 9350 Sumber : Bursa Efek Indonesia
84
Grafik 4.1 Pergerakan Harga Saham Perusahaan LSIP
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
c. Saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.3 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ANTM Tanggal
ANTM
Tanggal 3-May-10
ANTM
Tanggal
ANTM
4-Jan-10
2350
2075
6-Sep-10
2325
11-Jan-10
2225
10-May-10
2075
20-Sep-10
2275
18-Jan-10
2175
17-May-10
1860
27-Sep-10
2450
25-Jan-10
2125
24-May-10
1910
4-Oct-10
2400
1-Feb-10
2000
30-May-10
1950
11-Oct-10
2500
8-Feb-10
2025
7-Jun-10
1920
18-Oct-10
2575
15-Feb-10
2075
14-Jun-10
2000
25-Oct-10
2550
22-Feb-10
2075
21-Jun-10
2025
1-Nov-10
2600
1-Mar-10
2125
28-Jun-10
1910
8-Nov-10
2575
8-Mar-10
2150
5-Jul-10
1950
15-Nov-10
2575
15-Mar-10
2200
12-Jul-10
1970
22-Nov-10
2525
22-Mar-10
2175
19-Jul-10
2050
29-Nov-10
2425
29-Mar-10
2400
26-Jul-10
2100
6-Dec-10
2475
5-Apr-10
2425
2-Aug-10
2200
13-Dec-10
2300
12-Apr-10
2550
9-Aug-10
2050
20-Dec-10
2350
19-Apr-10
2425
16-Aug-10
2075
27-Dec-10
2450
26-Apr-10
2450
23-Aug-10
2050
30-Aug-10
2100
Sumber : Bursa Efek Indonesia
85
Grafik 4.3 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ANTM
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
d. Saham PT Elnusa Tbk Perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ELSA Tanggal
ELSA
Tanggal
ELSA
Tanggal
ELSA
4-Jan-10
345
3-May-10
485
6-Sep-10
325
11-Jan-10
340
10-May-10
450
20-Sep-10
355
18-Jan-10
330
17-May-10
405
27-Sep-10
340
25-Jan-10
325
24-May-10
440
4-Oct-10
340
1-Feb-10
320
31-May-10
435
11-Oct-10
355
8-Feb-10
325
7-Jun-10
415
18-Oct-10
355
15-Feb-10
320
14-Jun-10
420
25-Oct-10
335
22-Feb-10
320
21-Jun-10
415
1-Nov-10
330
1-Mar-10
340
28-Jun-10
390
8-Nov-10
320
8-Mar-10
345
5-Jul-10
365
15-Nov-10
315
15-Mar-10
345
12-Jul-10
345
22-Nov-10
315
22-Mar-10
480
19-Jul-10
365
29-Nov-10
325
29-Mar-10
490
26-Jul-10
340
6-Dec-10
350
86
5-Apr-10
550
2-Aug-10
340
13-Dec-10
335
12-Apr-10
550
9-Aug-10
335
20-Dec-10
335
19-Apr-10
530
16-Aug-10
305
27-Dec-10
325
26-Apr-10
520
23-Aug-10
300
30-Aug-10
295
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.4 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ELSA
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
e. Saham PT Energi Mega Persada Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.5 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ENRG Tanggal
ENRG
Tanggal
ENRG
Tanggal
ENRG
4-Jan-10
205
3-May-10
137
6-Sep-10
100
11-Jan-10
180
10-May-10
148
20-Sep-10
123
18-Jan-10
178
17-May-10
119
27-Sep-10
118
25-Jan-10
174
24-May-10
125
4-Oct-10
121
1-Feb-10
172
31-May-10
125
11-Oct-10
126
8-Feb-10
169
7-Jun-10
121
18-Oct-10
124
15-Feb-10
158
14-Jun-10
130
25-Oct-10
118
22-Feb-10
160
21-Jun-10
130
1-Nov-10
118
87
1-Mar-10
158
28-Jun-10
127
8-Nov-10
114
8-Mar-10
167
5-Jul-10
132
15-Nov-10
115
15-Mar-10
162
12-Jul-10
116
22-Nov-10
140
22-Mar-10
154
19-Jul-10
113
29-Nov-10
132
29-Mar-10
143
26-Jul-10
102
6-Dec-10
130
5-Apr-10
160
2-Aug-10
108
13-Dec-10
125
12-Apr-10
154
9-Aug-10
104
20-Dec-10
126
19-Apr-10
149
16-Aug-10
89
27-Dec-10
124
26-Apr-10
148
23-Aug-10
93
30-Aug-10
88
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.5 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ENRG
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
f. Saham PT International Nickel Indonesia Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.6 Pergerakan Harga Saham Perusahaan INCO Tanggal
INCO
Tanggal
INCO
Tanggal
INCO
4-Jan-10
4000
3-May-10
4225
6-Sep-10
4650
11-Jan-10
3775
10-May-10
4375
20-Sep-10
4600
18-Jan-10
3675
17-May-10
3725
27-Sep-10
4950
25-Jan-10
3575
24-May-10
3850
4-Oct-10
4900
88
1-Feb-10
3475
31-May-10
3825
11-Oct-10
4950
8-Feb-10
3650
7-Jun-10
3825
18-Oct-10
4725
15-Feb-10
3750
14-Jun-10
4000
25-Oct-10
4750
22-Feb-10
3775
21-Jun-10
3900
1-Nov-10
4750
1-Mar-10
3975
28-Jun-10
3700
8-Nov-10
4800
8-Mar-10
4000
5-Jul-10
3775
15-Nov-10
4875
15-Mar-10
4275
12-Jul-10
3725
22-Nov-10
4650
22-Mar-10
4425
19-Jul-10
4175
29-Nov-10
4600
29-Mar-10
4700
26-Jul-10
4125
6-Dec-10
4700
5-Apr-10
4700
2-Aug-10
4325
13-Dec-10
4425
12-Apr-10
5100
9-Aug-10
4200
20-Dec-10
4725
19-Apr-10
5100
16-Aug-10
4375
27-Dec-10
4875
26-Apr-10
5000
23-Aug-10
4325
30-Aug-10
4175
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.6 Pergerakan Harga Saham Perusahaan INCO
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
g. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut:
89
Tabel 4.7 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ITMG Tanggal
ITMG
Tanggal
ITMG
Tanggal
ITMG
4-Jan-10
32650
3-May-10
34300
6-Sep-10
38650
11-Jan-10
34200
10-May-10
37950
20-Sep-10
39800
18-Jan-10
31700
17-May-10
32150
27-Sep-10
41600
25-Jan-10
31400
24-May-10
34150
4-Oct-10
43250
1-Feb-10
30100
31-May-10
35150
11-Oct-10
47500
8-Feb-10
30850
7-Jun-10
35600
18-Oct-10
49500
15-Feb-10
30000
14-Jun-10
38700
25-Oct-10
45200
22-Feb-10
31600
21-Jun-10
37800
1-Nov-10
50500
1-Mar-10
32200
28-Jun-10
37100
8-Nov-10
49900
8-Mar-10
33000
5-Jul-10
38850
15-Nov-10
51750
15-Mar-10
36400
12-Jul-10
38200
22-Nov-10
50750
22-Mar-10
38500
19-Jul-10
38550
29-Nov-10
46800
29-Mar-10
38500
26-Jul-10
37500
6-Dec-10
52350
5-Apr-10
37750
2-Aug-10
38700
13-Dec-10
51000
12-Apr-10
39450
9-Aug-10
38650
20-Dec-10
50350
19-Apr-10
38900
16-Aug-10
40100
27-Dec-10
50750
26-Apr-10
39050
23-Aug-10
39950
30-Aug-10
38000
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.7 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ITMG
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
90
h. Saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.8 Pergerakan Harga Saham Perusahaan PTBA Tanggal
PTBA
Tanggal
PTBA
Tanggal
PTBA
4-Jan-10
18300
3-May-10
17200
6-Sep-10
18500
11-Jan-10
17850
10-May-10
18200
20-Sep-10
19900
18-Jan-10
17200
17-May-10
16250
27-Sep-10
19750
25-Jan-10
17200
24-May-10
16950
4-Oct-10
20700
1-Feb-10
16150
31-May-10
17100
11-Oct-10
20400
8-Feb-10
15800
7-Jun-10
16400
18-Oct-10
20100
15-Feb-10
15900
14-Jun-10
16750
25-Oct-10
19650
22-Feb-10
15600
21-Jun-10
17400
1-Nov-10
20350
1-Mar-10
15600
28-Jun-10
16900
8-Nov-10
20400
8-Mar-10
16000
5-Jul-10
17350
15-Nov-10
21150
15-Mar-10
16350
12-Jul-10
17100
22-Nov-10
19950
22-Mar-10
17800
19-Jul-10
16500
29-Nov-10
21550
29-Mar-10
18050
26-Jul-10
16700
6-Dec-10
22000
5-Apr-10
17650
2-Aug-10
16350
13-Dec-10
20850
12-Apr-10
17950
9-Aug-10
16350
20-Dec-10
21200
19-Apr-10
18000
16-Aug-10
16350
27-Dec-10
22950
26-Apr-10
18600
23-Aug-10
17850
30-Aug-10
18150
Sumber : Bursa Efek Indonesia
91
Grafik 4.8 Pergerakan Harga Saham Perusahaan PTBA
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
i. Saham PT Timah (Persero) Tbk Perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Pergerakan Harga Saham Perusahaan TINS Tanggal
TINS
Tanggal
TINS
Tanggal
TINS
4-Jan-10
2175
3-May-10
2250
6-Sep-10
2850
11-Jan-10
2275
10-May-10
2325
20-Sep-10
2800
18-Jan-10
2200
17-May-10
2025
27-Sep-10
3200
25-Jan-10
2225
24-May-10
2125
4-Oct-10
3325
1-Feb-10
2050
31-May-10
2275
11-Oct-10
3325
8-Feb-10
2100
7-Jun-10
2150
18-Oct-10
3050
15-Feb-10
2075
14-Jun-10
2250
25-Oct-10
2850
22-Feb-10
2150
21-Jun-10
2250
1-Nov-10
3000
1-Mar-10
2175
28-Jun-10
2100
8-Nov-10
2875
8-Mar-10
2200
5-Jul-10
2150
15-Nov-10
2875
15-Mar-10
2225
12-Jul-10
2300
22-Nov-10
2700
92
22-Mar-10
2275
19-Jul-10
2350
29-Nov-10
2825
29-Mar-10
2350
26-Jul-10
2475
6-Dec-10
2800
5-Apr-10
2525
2-Aug-10
2500
13-Dec-10
2650
12-Apr-10
2775
9-Aug-10
2425
20-Dec-10
2725
19-Apr-10
2675
16-Aug-10
2375
27-Dec-10
2750
26-Apr-10
2700
23-Aug-10
2400
30-Aug-10
2400
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.9 Pergerakan Harga Saham Perusahaan TINS
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
j. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Pergerakan Harga Saham Perusahaan INTP Tanggal
INTP
Tanggal
INTP
Tanggal
INTP
4-Jan-10
14600
3-May-10
14750
6-Sep-10
19300
11-Jan-10
13800
10-May-10
15800
20-Sep-10
18700
18-Jan-10
13400
17-May-10
14100
27-Sep-10
18850
25-Jan-10
13500
24-May-10
14750
4-Oct-10
18450
93
1-Feb-10
12850
31-May-10
15600
11-Oct-10
18350
8-Feb-10
13500
7-Jun-10
15350
18-Oct-10
18100
15-Feb-10
13550
14-Jun-10
16050
25-Oct-10
18300
22-Feb-10
13700
21-Jun-10
15950
1-Nov-10
17200
1-Mar-10
13300
28-Jun-10
16250
8-Nov-10
17400
8-Mar-10
13950
5-Jul-10
16250
15-Nov-10
17450
15-Mar-10
14150
12-Jul-10
16450
22-Nov-10
16700
22-Mar-10
14500
19-Jul-10
16950
29-Nov-10
16450
29-Mar-10
14650
26-Jul-10
16900
6-Dec-10
15950
5-Apr-10
14700
2-Aug-10
16400
13-Dec-10
16000
12-Apr-10
14950
9-Aug-10
16200
20-Dec-10
16300
19-Apr-10
15200
16-Aug-10
18250
27-Dec-10
15950
26-Apr-10
15800
23-Aug-10
18250
30-Aug-10
19050
Sumber :
Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.10 Pergerakan Harga Saham Perusahaan INTP
Sumber: Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
k. Saham PT Holcim Indonesia Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 adalah sebagai berikut:
94
Tabel 4.11 Pergerakan Harga Saham Perusahaan SMCB Tanggal
SMCB
Tanggal
SMCB
Tanggal
SMCB
4-Jan-10
1540
3-May-10
2000
6-Sep-10
2250
11-Jan-10
1620
10-May-10
2125
20-Sep-10
2300
18-Jan-10
1600
17-May-10
1930
27-Sep-10
2350
25-Jan-10
1560
24-May-10
1940
4-Oct-10
2350
1-Feb-10
1600
31-May-10
2000
11-Oct-10
2325
8-Feb-10
1530
7-Jun-10
2025
18-Oct-10
2375
15-Feb-10
1610
14-Jun-10
2125
25-Oct-10
2300
22-Feb-10
1660
21-Jun-10
2175
1-Nov-10
2200
1-Mar-10
1760
28-Jun-10
2100
8-Nov-10
2250
8-Mar-10
1830
5-Jul-10
2125
15-Nov-10
2275
15-Mar-10
1940
12-Jul-10
2225
22-Nov-10
2375
22-Mar-10
1990
19-Jul-10
2300
29-Nov-10
2275
29-Mar-10
2025
26-Jul-10
2225
6-Dec-10
2325
5-Apr-10
2050
2-Aug-10
2225
13-Dec-10
2250
12-Apr-10
2200
9-Aug-10
2225
20-Dec-10
2225
19-Apr-10
2225
16-Aug-10
2250
27-Dec-10
2175
26-Apr-10
2350
23-Aug-10
2225
30-Aug-10
2200
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.11 Pergerakan Harga Saham Perusahaan SMCB
95
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
l. Saham PT Semen Gresik (Persero) Tbk Perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Pergerakan Harga Saham Perusahaan SMGR Tanggal
SMGR
Tanggal
SMGR
Tanggal
SMGR
4-Jan-10
7650
3-May-10
7700
6-Sep-10
9600
11-Jan-10
7800
10-May-10
8250
20-Sep-10
9500
18-Jan-10
8100
17-May-10
7850
27-Sep-10
9900
25-Jan-10
8000
24-May-10
8300
4-Oct-10
9900
1-Feb-10
7550
31-May-10
8350
11-Oct-10
10000
8-Feb-10
7800
7-Jun-10
8600
18-Oct-10
9800
15-Feb-10
7650
14-Jun-10
9000
25-Oct-10
9800
22-Feb-10
7600
21-Jun-10
8500
1-Nov-10
9300
1-Mar-10
7450
28-Jun-10
8850
8-Nov-10
9250
8-Mar-10
7750
5-Jul-10
9100
15-Nov-10
9400
15-Mar-10
7700
12-Jul-10
9400
22-Nov-10
9700
22-Mar-10
7550
19-Jul-10
9200
29-Nov-10
9450
29-Mar-10
7850
26-Jul-10
9250
6-Dec-10
9350
5-Apr-10
8100
2-Aug-10
8650
13-Dec-10
9300
12-Apr-10
8150
9-Aug-10
8900
20-Dec-10
9250
19-Apr-10
8250
16-Aug-10
8900
27-Dec-10
9450
26-Apr-10
8200
23-Aug-10
8800
30-Aug-10
9000
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.12 Pergerakan Harga Saham Perusahaan SMGR
96
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
m. Saham PT Astra Internasional Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.13 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ASII Tanggal
ASII
Tanggal
ASII
Tanggal
ASII
4-Jan-10
34400
3-May-10
40200
6-Sep-10
54700
11-Jan-10
36200
10-May-10
42600
20-Sep-10
56000
18-Jan-10
33800
17-May-10
38000
27-Sep-10
59600
25-Jan-10
35950
24-May-10
41500
4-Oct-10
56950
1-Feb-10
34350
31-May-10
44950
11-Oct-10
56250
8-Feb-10
35300
7-Jun-10
43000
18-Oct-10
56150
15-Feb-10
36150
14-Jun-10
48550
25-Oct-10
57000
22-Feb-10
36250
21-Jun-10
48400
1-Nov-10
56700
1-Mar-10
36800
28-Jun-10
46300
8-Nov-10
56800
8-Mar-10
39000
5-Jul-10
47350
15-Nov-10
55300
15-Mar-10
40100
12-Jul-10
49750
22-Nov-10
54150
22-Mar-10
43150
19-Jul-10
50100
29-Nov-10
52750
29-Mar-10
44500
26-Jul-10
50700
6-Dec-10
53900
5-Apr-10
43450
2-Aug-10
48800
13-Dec-10
50300
12-Apr-10
42900
9-Aug-10
48300
20-Dec-10
52550
19-Apr-10
45800
16-Aug-10
48800
27-Dec-10
54550
26-Apr-10
47150
23-Aug-10
47500
30-Aug-10
50000
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.13 Pergerakan Harga Saham Perusahaan ASII
97
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
n. Saham PT Kalbe Farma Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.14 Pergerakan Harga Saham Perusahaan KLBF Date
KLBF
Date
KLBF
Date
KLBF
4-Jan-10
1360
3-May-10
1840
6-Sep-10
2525
11-Jan-10
1380
10-May-10
1950
20-Sep-10
2575
18-Jan-10
1380
17-May-10
1770
27-Sep-10
2550
25-Jan-10
1540
24-May-10
1810
4-Oct-10
2575
1-Feb-10
1490
31-May-10
1890
11-Oct-10
2650
8-Feb-10
1600
7-Jun-10
1880
18-Oct-10
2600
15-Feb-10
1550
14-Jun-10
2100
25-Oct-10
2675
22-Feb-10
1560
21-Jun-10
2100
1-Nov-10
2950
1-Mar-10
1680
28-Jun-10
2000
8-Nov-10
3050
8-Mar-10
1720
5-Jul-10
2250
15-Nov-10
3200
15-Mar-10
1740
12-Jul-10
2325
22-Nov-10
3475
22-Mar-10
1870
19-Jul-10
2475
29-Nov-10
3675
29-Mar-10
1830
26-Jul-10
2450
6-Dec-10
3775
5-Apr-10
2050
2-Aug-10
2350
13-Dec-10
3025
12-Apr-10
2025
9-Aug-10
2300
20-Dec-10
3150
19-Apr-10
2050
16-Aug-10
2375
27-Dec-10
3250
26-Apr-10
2075
23-Aug-10
2325
30-Aug-10
2375
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.14 Pergerakan Harga Saham Perusahaan KLBF
98
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
o. Saham PT Unilever Indonesia Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.15 Pergerakan Harga Saham Perusahaan UNVR Date
UNVR
Date
UNVR
Date
UNVR
4-Jan-10
11150
3-May-10
14900
6-Sep-10
16500
11-Jan-10
11000
10-May-10
15500
20-Sep-10
17000
18-Jan-10
11550
17-May-10
14150
27-Sep-10
17100
25-Jan-10
11300
24-May-10
15150
4-Oct-10
17050
1-Feb-10
11200
31-May-10
16250
11-Oct-10
18050
8-Feb-10
11400
7-Jun-10
16100
18-Oct-10
17350
15-Feb-10
11300
14-Jun-10
16800
25-Oct-10
17450
22-Feb-10
11500
21-Jun-10
18450
1-Nov-10
16250
1-Mar-10
11400
28-Jun-10
17000
8-Nov-10
16300
8-Mar-10
12100
5-Jul-10
17100
15-Nov-10
17450
15-Mar-10
12200
12-Jul-10
16450
22-Nov-10
16550
22-Mar-10
12300
19-Jul-10
16350
29-Nov-10
16200
29-Mar-10
12150
26-Jul-10
16950
6-Dec-10
16450
5-Apr-10
12250
2-Aug-10
16600
13-Dec-10
15200
12-Apr-10
12600
9-Aug-10
16450
20-Dec-10
16000
19-Apr-10
13050
16-Aug-10
17000
27-Dec-10
16500
26-Apr-10
13850
23-Aug-10
16550
30-Aug-10
16250
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.15 Pergerakan Harga Saham Perusahaan UNVR
99
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
p. Saham PT Lippo Karawaci Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.16 Pergerakan Harga Saham Perusahaan LPKR Date
LPKR
Date
LPKR
Date
LPKR
4-Jan-10
500
3-May-10
530
6-Sep-10
530
11-Jan-10
550
10-May-10
550
20-Sep-10
590
18-Jan-10
540
17-May-10
465
27-Sep-10
560
25-Jan-10
530
24-May-10
430
4-Oct-10
690
1-Feb-10
500
31-May-10
415
11-Oct-10
570
8-Feb-10
530
7-Jun-10
470
18-Oct-10
640
15-Feb-10
520
14-Jun-10
530
25-Oct-10
620
22-Feb-10
500
21-Jun-10
520
1-Nov-10
670
1-Mar-10
530
28-Jun-10
500
8-Nov-10
690
8-Mar-10
520
5-Jul-10
500
15-Nov-10
680
15-Mar-10
540
12-Jul-10
490
22-Nov-10
670
22-Mar-10
610
19-Jul-10
500
29-Nov-10
710
29-Mar-10
610
26-Jul-10
485
6-Dec-10
710
5-Apr-10
600
2-Aug-10
510
13-Dec-10
680
12-Apr-10
600
9-Aug-10
495
20-Dec-10
650
19-Apr-10
600
16-Aug-10
520
27-Dec-10
680
26-Apr-10
580
23-Aug-10
500
30-Aug-10
500
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Tabel 4.16 Pergerakan Harga Saham Perusahaan LPKR
100
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
q. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.17 Pergerakan Harga Saham Perusahaan TLKM Date
TLKM
Date
TLKM
Date
TLKM
4-Jan-10
9350
3-May-10
7600
6-Sep-10
9250
11-Jan-10
9500
10-May-10
7650
20-Sep-10
8900
18-Jan-10
9300
17-May-10
7450
27-Sep-10
9400
25-Jan-10
9350
24-May-10
7600
4-Oct-10
9100
1-Feb-10
8950
31-May-10
7900
11-Oct-10
9050
8-Feb-10
8700
7-Jun-10
7850
18-Oct-10
9000
15-Feb-10
8600
14-Jun-10
8050
25-Oct-10
9100
22-Feb-10
8300
21-Jun-10
7950
1-Nov-10
7850
1-Mar-10
8300
28-Jun-10
7650
8-Nov-10
8250
8-Mar-10
8400
5-Jul-10
7800
15-Nov-10
8300
15-Mar-10
8250
12-Jul-10
8100
22-Nov-10
8000
22-Mar-10
8200
19-Jul-10
8150
29-Nov-10
8100
29-Mar-10
8150
26-Jul-10
8450
6-Dec-10
7850
5-Apr-10
8100
2-Aug-10
8400
13-Dec-10
7850
12-Apr-10
8000
9-Aug-10
8500
20-Dec-10
7900
19-Apr-10
8050
16-Aug-10
8800
27-Dec-10
7950
26-Apr-10
7850
23-Aug-10
8750
30-Aug-10
9050
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.17 Pergerakan Harga Saham Perusahaan TLKM
101
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
r. Saham PT United Tractors Tbk Adapun perkembangan saham periode Januari-Desember 2010 sebagai berikut: Tabel 4.18 Pergerakan Harga Saham Perusahaan UNTR Date
UNTR
Date
UNTR
Date
UNTR
4-Jan-10
16400
3-May-10
16950
6-Sep-10
20600
11-Jan-10
18450
10-May-10
18350
20-Sep-10
20200
18-Jan-10
17300
17-May-10
16400
27-Sep-10
20500
25-Jan-10
16850
24-May-10
17700
4-Oct-10
20500
1-Feb-10
15950
30-May-10
18150
11-Oct-10
20500
8-Feb-10
16200
7-Jun-10
18350
18-Oct-10
20800
15-Feb-10
17050
14-Jun-10
18800
25-Oct-10
22200
22-Feb-10
17150
21-Jun-10
19400
1-Nov-10
22650
1-Mar-10
16850
28-Jun-10
18150
8-Nov-10
22600
8-Mar-10
17250
5-Jul-10
18750
15-Nov-10
25650
15-Mar-10
17800
12-Jul-10
19300
22-Nov-10
24100
22-Mar-10
18700
19-Jul-10
19900
29-Nov-10
24100
29-Mar-10
18600
26-Jul-10
20150
6-Dec-10
23750
5-Apr-10
18550
2-Aug-10
19600
13-Dec-10
23000
12-Apr-10
19450
9-Aug-10
19000
20-Dec-10
23100
19-Apr-10
19850
16-Aug-10
18700
27-Dec-10
23800
26-Apr-10
19500
23-Aug-10
18550
30-Aug-10
18950
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Grafik 4.18 Pergerakan Harga Saham Perusahaan UNTR
102
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
2. Pembentukkan Return Portofolio Saham Syariah Langkah yang harus dilakukan dalam membentuk portofolio optimal lengkap menurut model Markowitz adalah dengan membentuk portofolio aset berisiko (saham). Kemudian portofolio tersebut dikombinasikan dengan aset bebas resiko. Komposisi yang akan terbentuk tersebut akan tergantung pada tingkat aversi risiko investor. Tujuan membentuk portofolio yaitu mengurangi risiko tidak sistematik saham. Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk membentuk suatu portofolio yang pada akhirnya akan mengurangi risiko tidak sistematik antara lain dengan melihat besaran expected return, standar deviasi, varians, kovarian dan koefisien korelasi antara saham-saham yang akan dibentuk portofolio, maka untuk proses pembentukkan portofolio terhadap saham pada Daftar Efek Syariah (DES) dapat dilihat perkembangannya dibawah ini: a. Return Saham dan Standar Deviasi Harga delapan belas saham sampel disajikan dalam Lampiran 7. dari harga saham tersebut dilakukan penghitungan return mingguan saham. Setelah return masing-masing mingguan didapat, kemudian dihitung rata-rata return/expected return mingguan saham yaitu dengan membagi jumlah return saham mingguan selama periode penelitian dengan jumlah periode minggu penelitian. Dalam spreadsheet Microsoft Excel digunakan fungsi =average
103
(range). Range adalah masing-masing return dari delapan belas saham dihitung dengan cara yang sama. Daftar return masing-masing saham tiap periode dapat dilihat pada Lampiran 8. Dari daftar return mingguan saham tersebut dihitung standar deviasi masing-masing saham. Untuk menghitung standar deviasi, digunakan bantuan fungsi yang ada di Microsoft Excel, yaitu: STDEV(range). Masing – masing saham dihitung standar deviasinya dengan menggunakan fungsi ini. Dalam hal ini hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.19 dan Gambar 4.1. Tabel 4.19 Standar deviasi dan rata-rata return mingguan Saham Daftar Efek Syariah (DES) 2010 N o
Singkatan
1
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
2
LSIP
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk
3
ANTM
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
4
ELSA
PT Elnusa Tbk
5
ENRG
PT Energi Mega Persada Tbk
6
INCO
PT International Nickel Indonesia Tbk
7
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
8
PTBA
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
9
TINS
PT Timah (Persero) Tbk
10
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa
11
SMCB
PT Holcim Indonesia Tbk
12
SMGR
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
13
ASII
14
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
15
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
Nama Perusahaan
PT Astra Internasional Tbk
E(Ri) (%)
σi (%)
0.1
6.1
0.68
5.84
0.1
4.91
(0.38)
6.26
(1.16)
7.68
0.42
5.55
0.76
5.71
0.47
4.22
0.44
6.22
0.22
3.93
0.58
4.24
0.39
3.27
0.75
5.26
1.6
6.14
0.7
4.17
104
16
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
17
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
18
UNTR
PT United Tractors Tbk
0.32
7.09
(0.39)
3.28
0.72
4.97
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
Adapun grafik expected return dan standar deviasi atas saham-saham individual dapat dilihat pada grafik 4.1 dibawah ini: Gambar 4.1 Rata-rata return dan standar deviasi mingguan saham E(Ri) (%)
2.0
1.8 KLBF
1.2 1.0 UNVR UNTR
ASII
ITMG LSIP
TINS
SMCB
0.4
SMGR
PTBA
INCO
LPKR AALI
INTP
0
UNTR
ANTM
σi (%)
5
10
ELSA
-0.4
-0.8 ENRG
-1.2
105
Grafik 4.19 Rata-rata return dan standar deviasi Mingguan saham Daftar Efek Syariah (DES) 2010
Sumber : Bursa Efek Indonesia, Hasil Pengolahan data
Dari Tabel 4.19 dan Grafik 4.19 di atas dapat dilihat bahwa saham yang memiliki ratarata return mingguan tertinggi adalah PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 1.6% dengan standar deviasi sebesar 6.14%. Sedangkan yang paling terendah adalah PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) sebesar -1.16% dengan standar deviasi sebesar 7.68%. Standar deviasi tertinggi terdapat pada saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yaitu sebesar 7.68%. Standar deviasi paling terendah adalah PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) sebesar 3.27%.
106
b. Varian dan Beta Saham Berikut proses pembentukkan portofolio terhadap saham Daftar Efek Syariah (DES) dapat dilihat perkembangan varian dan beta saham dibawah ini: Tabel 4.20 Varian dan Beta Saham Daftar Efek Syariah (DES) 2010 Nama Perusahaan
No
Singkatan
1
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
2
LSIP
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk
3
ANTM
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
4
ELSA
PT Elnusa Tbk
5
ENRG
PT Energi Mega Persada Tbk
6
INCO
PT International Nickel Indonesia Tbk
7
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
8
PTBA
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
9
TINS
PT Timah (Persero) Tbk
10
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa
11
SMCB
PT Holcim Indonesia Tbk
12
SMGR
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
13
ASII
14
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
15
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
16
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
17
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
18
UNTR
PT United Tractors Tbk
PT Astra Internasional Tbk
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Varian (σ2)
Beta (β)
0.2469
0.2713
0.2416
0.2949
0.2217
0.4331
0.2503
0.1448
0.2771
0.1183
0.2356
0.3886
0.2390
0.3122
0.2055
0.4341
0.2495
0.3544
0.1982
0.4535
0.2060
0.4044
0.1808
0.4435
0.2292
0.4469
0.2479
0.2866
0.2043
0.2754
0.2663
0.1379
0.1811
0.3426
0.2229
0.4323
107
Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa Nilai Varian terendah sebesar 0.1808 oleh saham PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR), dan nilai yang tertinggi sebesar 0.2771 oleh saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Sedangkan Nilai Beta terendah sebesar 0.1183 oleh saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan nilai tertinggi sebesar 0.4535 yaitu saham PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP).
c. Korelasi Saham Setelah mengetahui besaran expected return, standar deviasi, varian dan beta. Maka selanjutnya dilihat korelasi di antara saham-saham Daftar Efek Syariah (DES) kurun waktu januari-desember 2010 seperti terlihat pada table 4.4. Hasil korelasi disajikan dalam bentuk matriks yang dapat dilihat pada Tabel 4.20 di bawah ini :
108
Tabel 4.21 Matriks Korelasi Saham Korelasi
AALI
LSIP
ANTM
ELSA
ENRG
INCO
ITMG
PTBA
TINS
INTP
SMCB
SMGR
ASII
KLBF
UNVR
LPKR
TLKM
AALI
1.00
LSIP
0.89
1.00
ANTM
0.59
0.65
1.00
ELSA
0.34
0.32
0.28
1.00
ENRG
0.43
0.45
0.31
0.39
1.00
INCO
0.59
0.70
0.84
0.37
0.33
1.00
ITMG
0.45
0.48
0.57
0.34
0.40
0.61
1.00
PTBA
0.48
0.49
0.46
0.37
0.34
0.50
0.49
1.00
TINS
0.45
0.47
0.75
0.34
0.28
0.74
0.55
0.56
1.00
INTP
0.30
0.42
0.48
0.07
0.13
0.58
0.38
0.41
0.44
1.00
SMCB
0.33
0.41
0.57
0.29
0.30
0.59
0.59
0.32
0.51
0.39
1.00
SMGR
0.05
0.10
0.36
0.01
0.27
0.34
0.29
0.18
0.44
0.49
0.34
1.00
ASII
0.47
0.50
0.63
0.34
0.21
0.61
0.56
0.53
0.66
0.58
0.61
0.50
1.00
KLBF
0.54
0.45
0.49
0.36
0.38
0.50
0.43
0.44
0.51
0.30
0.39
0.30
0.59
1.00
UNVR
0.35
0.27
0.22
0.15
0.24
0.27
0.21
0.34
0.21
0.39
0.17
0.16
0.29
0.25
1.00
LPKR
0.16
0.32
0.22
0.29
0.19
0.32
0.39
0.41
0.26
0.12
0.34
0.08
0.29
0.34
(0.07)
1.00
TLKM
0.06
(0.00)
0.23
(0.08)
(0.18)
0.22
(0.08)
0.09
0.25
0.47
0.24
0.42
0.41
0.06
0.29
(0.07)
1.00
0.43
0.46
0.58
0.24
0.15
0.62
0.54
0.55
0.65
0.46
0.55
0.40
0.67
0.45
0.30
0.34
0.31
UNTR
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa korelasi antar saham menunjukkan beberapa angka yang negatif. Nilai korelasi negatif terendah sebesar -0.18 yaitu antara saham TLKM dan ENRG. Sedangkan korelasi cukup kuat sebesar 0.89 yaitu antara saham AALI dan LSIP yang berarti berkorelasi kuat. Tabel diatas pun terlihat bahwa saham INCO memiliki korelasi positif tertinggi dengan semua saham Daftar Efek Syariah (DES). Lain halnya dengan saham LSIP memepunyai korelasi positif dengan semua saham Daftar Efek Syariah kecuali dengan saham TLKM yang berkorelasi negatif dan
UNTR
1.00
109
bernilai 0.00 (berkorelasi lemah). Secara rata-rata korelasi LSIP dengan saham lainnya berkorelasi lemah. Dalam membentuk portofolio tentunya korelasi yang diinginkan korelasi negatif dan lemah. Jadi secara umum rata-rata nilai koefiien korelasi antara saham Daftar Efek Syariah (DES) bertanda positif dan rata-rata bernilai dibawah 0.5. hal ini berarti jika return AALI naik maka return LSIP naik atau sebaliknya tetapi hubungannya lemah.
d. Kovarian Saham Ketika dua surat berharga atau lebih digabungkan dalam satu portofolio, maka harus diperhitungkan interaksi risiko di antara keduanya, yang diwakili secara statistik oleh kovarian. Hasil kovarian disajikan dalam bentuk matriks yang dapat dilihat pada Tabel 4.22 di bawah ini :
110
Tabel 4.22 Matriks kovarian Saham Daftar Efek Syariah (DES) COV
AALI
LSIP
ANTM
ELSA
ENRG
INCO
ITMG
PTBA
AALI
45.69
44.80
20.19
45.94
24.00
32.03
26.46
18.23
LSIP
44.80
22.64
9.87
12.22
20.87
11.40
10.69
ANTM
20.19
9.87
2.77
2.23
3.74
2.42
ELSA
45.94
12.22
2.23
0.84
0.04
ENRG
24.00
20.87
3.74
0.04
INCO
32.03
11.40
2.42
(0.20)
ITMG
26.46
10.69
2.25
PTBA
18.23
15.19
TINS
11.18
INTP SMCB SMGR ASII KLBF
INTP
SMCB
SMGR
11.18
(7.38)
16.20
(9.51)
15.19
1.23
(7.24)
(2.27)
2.25
1.96
1.93
(0.90)
(0.20)
(0.04)
(0.02)
0.03
0.20
0.08
0.09
(0.06)
0.08
5.98
5.47
6.17
(0.04)
0.09
5.47
72.69
1.96
(0.04)
(0.06)
6.17
1.23
1.93
(0.02)
0.08
(7.38)
(7.24)
(0.90)
0.03
16.20
(2.27)
0.84
(9.51)
(4.77)
(0.19)
10.97
(1.12)
29.47
6.67
UNVR
5.78
LPKR TLKM UNTR
TINS
ASII
KLBF
UNVR
LPKR
TLKM
UNTR
10.97
29.47
5.78
26.14
(19.88)
23.83
(4.77)
(1.12)
6.67
(3.08)
15.84
(7.30)
7.67
0.84
(0.19)
0.10
1.72
0.12
2.10
(1.16)
2.07
0.26
0.19
0.17
0.07
(0.11)
0.79
(0.34)
(0.08)
(0.12)
0.08
(0.01)
0.20
0.03
0.03
0.22
0.13
0.00
(0.20)
0.05
4.36
0.43
1.47
0.45
1.26
1.41
2.46
4.01
(0.42)
3.47
57.05
(10.96)
(25.75)
(10.97)
(6.87)
(10.21)
7.29
(30.05)
49.77
(12.18)
32.35
57.05
26.30
6.39
(11.93)
(8.92)
0.52
(1.15)
3.11
(1.75)
13.88
(4.61)
12.42
4.36
(10.96)
6.39
3.87
(1.52)
0.10
(0.06)
0.28
1.19
0.31
3.16
(0.48)
2.33
(0.01)
0.43
(25.75)
(11.93)
(1.52)
8.70
(3.06)
6.20
8.26
6.25
(3.16)
16.50
10.95
13.09
0.26
0.20
1.47
(10.97)
(8.92)
0.10
(3.06)
0.25
0.12
0.10
(0.63)
(0.25)
1.41
1.09
0.23
0.17
0.03
0.45
(6.87)
0.52
(0.06)
6.20
0.12
3.67
2.08
3.51
(3.95)
5.75
3.69
3.92
0.10
0.07
0.03
1.26
(10.21)
(1.15)
0.28
8.26
0.10
2.08
38.66
35.57
(15.55)
80.65
24.29
46.79
1.72
(0.11)
0.22
1.41
7.29
3.11
1.19
6.25
(0.63)
3.51
35.57
2.03
(3.04)
3.68
0.23
0.55
(3.08)
0.12
0.79
0.13
2.46
(30.05)
(1.75)
0.31
(3.16)
(0.25)
(3.95)
(15.55)
(3.04)
2.34
3.46
12.94
2.51
26.14
15.84
2.10
(0.34)
0.00
4.01
49.77
13.88
3.16
16.50
1.41
5.75
80.65
3.68
3.46
1.56
(0.57)
0.19
(19.88)
(7.30)
(1.16)
(0.08)
(0.20)
(0.42)
(12.18)
(4.61)
(0.48)
10.95
1.09
3.69
24.29
0.23
12.94
(0.57)
3.24
5.71
23.83
7.67
2.07
(0.12)
0.05
3.47
32.35
12.42
2.33
13.09
0.23
3.92
46.79
0.55
2.51
0.19
5.71
22.78
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Nilai kovarian paling kecil sebesar -30.05 yaitu antara UNTR dan ITMG, sedangkan yang paling besar sebesar 80.65 yaitu antara LPKR dan ASII. Dan terlihat bahwa nilai kovarians saham AALI 45.69, lebih besar dibandingkan nilai kovarian LSIP 22.64 ini berarti perkembangan return dan risiko saham AALI lebih bervariasi dibandingkan dengan saham LSIP. Secara rata-rata nilai kovarian saham Daftar Efek Syariah (DES) bernilai seimbang antara positif dan negatif.
111
e. Portofolio Optimum Model Markowitz Sebagaimana telah dibahas dalam bab sebelumnya bahwa pendekatan Markowitz digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan pemilihan terhadap saham prospektif, yaitu saham yang dapat memberikan return sesuai dengan harapan resiko yang relatif kecil untuk menyusun portofolio efisien dan portofolio optimal. Portofolio efisien adalah portofolio yang menyediakan return maksimal bagi investor dengan tingkat risiko tertentu, atau portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Sedangkan portofolio optimal adalah portofolio yang dipilih oleh investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada portofolio efisien. Pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap return yang diharapkan serta resiko yang ada. Beberapa target cell yang di-setting untuk mendapatkan nilai return dan standar deviasi portofolio, antara lain: o Maksimal return, untuk mendapatkan komposisi saham yang menghasilkan return yang paling tinggi, hasilnya adalah return sebesar 1.6% dengan standar deviasi sebesar 6.14% , yang terdiri dari satu saham, yatiu saham PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF). o Minimal varian/standar deviasi, untuk menghasilkan standar deviasi portofolio yang paling kecil, hasilnya adalah return sebesar -0.0116 atau -1.16% dengan standar deviasi sebesar 0.0327 atau 3.27% yang
112
terdiri dari delapan belas saham dengan porsi masing-masing, titik ini adalah titik global minimum-variance frontier. o Standar deviasi dengan nilai x, untuk mendapatkan nilai return portofolio pada tingkat standar deviasi x, o Return portofolio dengan nilai x, untuk mendapatkan nilai standar deviasi portofolio dengan tingkat return x. Hasil plotting titik-titik tersebut akan membentuk suatu kurva, yaitu kurva minimum-variance frontier. Data titik-titik risiko dan return portfolio yang dihasilkan dari perhitungan dapat dilihat pada lampiran 8. Dari berbagai kombinasi dan porsi saham yang dihasilkan dalam suatu portofolio dengan bantuan solver, diperoleh data return dan standar deviasi portofolio yang di Plotting dalam Grafik untuk membentuk kurva minimum-variance frontier seperti pada Gambar 4.2 di bawah ini:
113
Gambar 4.2 kurva minimum-variance frontier (Efficient Frontier) E(Ri) (%)
2.0
1.8 KLBF
1.2 Efficient Frontier
1.0 UNVR UNTR
ASII
ITMG LSIP
TINS
SMCB
0.4
SMGR
PTBA
INCO
LPKR AALI
INTP
0
ANTM
σi (%)
5
UNTR
10
ELSA
-0.4 Global Minimum Varian Portofolio
-0.8 ENRG
-1.2 Minimum Variance Frontier
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Kurva minimum-variance frontier adalah kurva yang menggambarkan nilai varian portofolio yang paling kecil pada tingkat return tertentu.
114
Gambar 4.2 menunjukkan portofolio dalam kurva minimum-variance frontier yang berada di atas garis yang melalui titik global minimum-variance portofolio (0.0116 ; 0,0327) memberikan kombinasi risiko dan return yang baik sehingga dapat diketahui bahwa portofolio dari delapan belas saham syariah yang terbentuk adalah portofolio optimum. Karena memang portofolio yang dibentuk berasal dari saham yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar. Bagian kurva yang berada di antara global minimum-variance portofolio disebut Efficient Frontier of Risky assets. Sedangkan bagian kurva yang berada dibawah global minimum-variance portofolio merupakan kurva portofolio yang tidak efisien karena pada tingkat standar deviasi yang sama dapat dibentuk portofolio yang menghasilkan return yang lebih rendah. Kandidat portofolio optimum berada pada kurva efficient Frontier. Untuk menentukkan di titik mana portofolio optimum itu akan terbentuk tergantung pada satu faktor lain, yaitu tingkat return aset bebas risiko (rf). Tingkat return aset bebas risiko (SBSN) pada akhir periode penelitian atau pada saat pembentukkan portofolio ini sebesar 0,09575 atau 9,575 % per tahun. Tingkat return aset bebas risiko selama periode penelitian dapat dilihat pada lampiran 8. Aset bebas risiko pun dimasukkan dalam perhitungan kinerja portofolio yang dapat dilihat pada table 4.23.
115
C. Analisis Kinerja Risk Adjusted Return Setelah portofolio diperoleh, kinerja portofolio diukur dengan tiga metode pengukuran kinerja portofolio utama, yaitu : Indeks Treynor, Indeks Sharpe, dan Indeks Jensen. Hasil pengukurannya digunakan untuk menilai berapa baik dan optimal portofolio yang telah dibentuk. 1. Pengukur Kinerja Sharpe Pengukuran kinerja portofolio ini diukur dengan standar deviasi portofolio dengan perhitungan sebagai berikut :
Ŝp= (0.1782-0.09575) = 1.564 0.0527
2. Pengukur Kinerja Treynor Untuk menghitung kinerja portofolio ini diperlukan informasi beta portofolio yaitu antara kenaikan return portofolio dibandingkan dengan kenaikan return pasar (IHSG). Hasilnya menunjukkan sebesar 0.3320. sehingga dapat dilihat pada perhitungan berikut :
Ťp= (0.1782-0.09575) = 0.2480 0.3320 3. Pengukur Kinerja Jensen Pengukuran risiko yang digunakan dalam Indeks Jensen sama dengan Indeks Treynor, yaitu menggunakan beta atau risiko sistematis pasar. Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:
Ĵp = 0.1782- [0.09575+ (0.0074 – 0.09575) 0.3320] = 0.1120
116
Hasil pengukuran kinerja portofolio secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.23 Hasil Pengukuran Kinerja Portofolio Daftar Efek Syariah (DES) No
Pengukuran
Portofolio
Pasar (IHSG)
Keterangan
1
Indeks Sharpe
1.564
0.0074
Baik
2
Indeks treynor
0.2480
0.0074
Baik
3
Indeks Jensen
0.1120
0.0074
Baik
Hasil di atas menunjukkan bahwa semua pengukuran kinerja atas portofolio memberikan nilai yang baik dan optimal. Karena nilai ketiga indeks diatas memiliki nilai yang lebih besar dari pada nilai pasar. Namun dari ketiga perhitungan indeks utama diatas, dapat kita ketahui bahwa kinerja portofolio saham syariah yang paling baik terdapat pada indeks sharpe.
D. TINGKAT RISIKO YANG AKAN DITANGGUNG OLEH INVESTOR Dari berbagai kombinasi dan porsi saham yang dihasilkan dalam suatu portofolio dengan bantuan solver, telah diperoleh hasil data return, standar deviasi, varian, beta, Koefisien Korelasi dan kovarian masing-masing saham. Adapun dapat direferensikan kepada investor tipe Konservatif, saham yang layak untuk berinvestasi pada saham PT. Semen Gresik Tbk (SMGR) dengan return 0.39 atau 39% dengan risiko yang akan ditanggung (standar deviasi) sebesar 3.27
117
atau 327%, dan varian nya terendah yaitu sebesar 0.1808 dengan beta saham agak tinggi sebesar 0.4435, dan saham PT. Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dengan return 0.22 atau 22% dengan risiko yang akan ditanggung (standar deviasi) sebesar 3.97 atau 397%, dan beta nya merupakan beta tertinggi yaitu sebesar 0.4535, adapun hasil matrix antara SMGR dengan INTP adalah memiliki koefisien korelasi cukup kuat dintara kedua saham tersebut yaitu sebesar 0.49 atau 49% dan kovarian nya tidak terlalu rendah yaitu sebesar 6.20. saham kedua tersebut merupakan saham yang sesuai dengan prinsip dari Tipe Investor Konservatif yaitu di instrumen investasi yang aman dan risikonya rendah. Dapat pula direferensikan kepada investor tipe Moderat , saham yang layak adalah berinvestasi pada saham PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan return 0.47 atau 47% dengan risiko yang akan ditanggung (standar deviasi) agak tinggi sebesar 4.22 atau 422%, dan varian nya tidak terlalu terendah yaitu sebesar 0.2055, dan beta saham sebesar 0.4341 dan pada saham PT. United Tractor (UNTR) dengan return 0.72 atau 72% dengan risiko yang akan ditanggung (standar deviasi) agak tinggi sebesar 4.97 atau 497%, dan varian nya tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 0.2229, dan beta saham sebesar 0.4323, adapun hasil matrix antara PTBA dengan UNTR adalah memiliki koefisien korelasi cukup kuat dintara kedua saham tersebut yaitu sebesar 0.55 atau 55% dan kovarian nya tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 12.42. saham kedua tersebut merupakan saham yang sesuai dengan prinsip
118
dari Tipe Investor Moderat yaitu memiliki tingkat toleransi terhadap risiko lebih tinggi asalkan imbal hasilnya sepadan. Dan terakhir direferensikan kepada investor tipe Agresif, saham yang layak adalah berinvestasi pada saham PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan return yang sangat tinggi sebesar 1.6 atau 47% dengan risiko yang akan ditanggung (standar deviasi) sangat tinggi pula sebesar 6.14 atau 614%, dan varian nya yang tinggi yaitu sebesar 0.2479, dan beta saham yang rendah sebesar 0.2866 dan pada saham PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan return yang tinggi 0.76 atau 76% dengan risiko yang akan ditanggung (standar deviasi) tinggi sebesar 5.71 atau 571%, dan varian nya tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 0.2390, dan beta saham sebesar 0.3122, adapun hasil matrix antara KLBF dengan ITMG adalah memiliki koefisien korelasi cukup kuat dintara kedua saham tersebut yaitu sebesar 0.43 atau 43% dan kovarian nya tidak terlalu rendah yaitu sebesar 7.29. saham kedua tersebut merupakan saham yang sesuai dengan prinsip dari Tipe Investor Agresif yaitu berinvestasi pada instrumen yang beresiko tinggi berarti berpotensi mendapatkan hasil yang tinggi (high risk – high return).
119
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya dan pertanyaan penelitian yang diajukan maka dapat disimpulkan: 1. Berdasarkan perhitungan, Saham individu yang memiliki rata-rata return mingguan tertinggi adalah PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar 1.6% dengan standar deviasi sebesar 6.14%. sedangkan yang paling terendah adalah PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) sebesar -1.16% dengan standar deviasi sebesar 7.68%. Standar deviasi tertinggi terdapat pada saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yaitu sebesar 7.68%. Portofolio dalam kurva minimumvariance frontier yang berada di atas garis yang melalui titik global minimumvariance portofolio (-0.0116 ; 0,0327) memberikan kombinasi risiko dan return yang baik sehingga dapat diketahui bahwa portofolio dari delapan belas saham syariah yang terbentuk adalah portofolio optimum. 2. Kinerja
portofolio
berdasarkan
Teori
Portofolio
Modern
dengan
menggunakan Risk Adjusted Return menunjukkan bahwa portofolio memperoleh nilai kinerja yang baik dan optimal dibandingkan pasar. Kinerja Indeks Sharpe memberikan nilai 1.564; indeks Treynor sebesar 0.2480; indeks Jensen sebesar 0.1120. sedangkan nilai pasar sebesar 0.0074. Namun 119
120
dari ketiga perhitungan indeks utama tersebut, dapat kita ketahui bahwa kinerja portofolio saham syariah yang paling baik terdapat pada Indeks Sharpe dengan nilai 1.564. 3. Penggunaan Teori Portofolio Modern (Modern Portofolio Theory) dalam membentuk suatu portofolio menghasilkan return dan risiko bagi investor tipe konservatif, moderat dan agresif. Adapun dapat direferensikan kepada investor : a. Tipe Konservatif, untuk berinvestasi pada saham PT. Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) dan saham PT. Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dengan prinsip Tipe Investor Konservatif yaitu di instrumen investasi yang aman dan risikonya rendah. b. Tipe Moderat , saham yang layak adalah berinvestasi pada saham PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan pada saham PT. United Tractor Tbk (UNTR) sesuai dengan prinsip dari Tipe Investor Moderat yaitu memiliki tingkat toleransi terhadap risiko lebih tinggi asalkan imbal hasilnya sepadan. c. Tipe Agresif, saham yang layak adalah berinvestasi pada saham PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan pada saham PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sesuai dengan prinsip dari Tipe Investor Agresif yaitu berinvestasi pada instrumen yang berisiko tinggi berarti berpotensi mendapatkan hasil yang tinggi (high risk – high return).
121
B. SARAN Melihat hasil perhitungan dan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan untuk menjadi pertimbangan dalam usaha membentuk portofolio, yaitu: 1. Bagi investor muslim ataupun non-muslim baik tipe konservatif, moderat ataupun agresif yang tertarik menanamkan modal pada instrumen saham syariah, disarankan untuk melakukan investasi pada saham-saham syariah yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah (DES) karena dapat dilihat bahwa return yang dihasilkan oleh saham syariah pun memiliki return yang baik dengan risiko yang sesuai dengan prinsip nya. 2. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya menggunakan sample penelitian data harga penutupan saham harian karena karena data harian merupakan data yang paling valid dan dapat menghasil data yang lebih valid. 3. Dikarenakan penelitian ini bersifat kondisional atau situasional, hendaknya penelitian seperti hal ini dilakukan berkala dan dalam kurun waktu yang lebih lama. Karena keadaan perekonomian itu tidak dapat diprediksi dengan mudah. Pada saat penelitian ini ekonomi sedang baik-baik saja, tidak dapat dipastikan perekonomian dimasa yang akan datang apakah baik-baik saja atau malah terjadi krisis seperti krisis yang melanda Indonesia pada tahun 1997.
122
DAFTAR PUSTAKA
“about
History” diakses pada tanggal http://ptba.co.id/en/about/history
12
September
2011
“About
Lippo Karawaci” diakses pada tanggal 12 September http://www.lippokarawaci.co.id/aboutlippokarawaci/index.aspx
2011
Achsan, Iggi Haruman. “Pengantar Landasan Fikih Pasar Modal” Dalam Sekolah Pasar Modal Syariah Tahun 2011, 30 April 2011. Jakarta: Bursa Efek Indonesia, 2011. Achsien, Inggi. Investasi Syariah di Pasar Modal Menggagas Konsep dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000. “Artikel
Perusahaan” artikel diakses pada 2011http://www.astra.co.id/article.asp
tanggal
12
September
BAPEPAM. “Studi Pasar Modal Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 04 Februari 2011 dari http://bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/studipm Syariah.pdf. “Brief History” diakses pada tanggal mp.com/brief_history.htm “Brief
12 September
History” diakses pada tanggal http://www.kalbe.co.id/about/brief/
12
2011 http://www.energiSeptember
2011
“Company Snapshot” diakses pada tanggal 12 September www.corporateinformation.com/Company-Snapshot.aspx?
2011
“Deskripsi” diakses tanggal 12 September http://www.antam.com/content/view/32/38/lang,id/
2011
Fabozzi, Frank J dkk. Pasar & Lembaga Keuangan, (Terjemah oleh Chaerul Djakman). Jakarta : Salemba Empat, 1999. Fatwa DSN-MUI Nomor 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal. 122
123
Halim, Abdul. Analis Investasi. Jakarta : Salemba Empat, 2003. Haming, Murdifin dan Salim Basalamah. Studi Kelayakan Investasi Proyek & Bisnis. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010. Hasan, Muhammad Ali. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam: Fiqih Muamalah, cet. 1. Jakarta : Rajawali Pers, 2003. “History” diakses pada tanggal 12 September http://www.elnusa.co.id/content/index.php?module=history
2011
Horne, James C. Van dan John M. Markowicz. Fundamental of Financial Management, 12th Ed. Jakarta: Salemba Empat, 2005. Husnan, Suad. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi ke-3. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001. “Introduction Unilever” diakses pada tanggal 12 September http://www.unilever.co.id/id/aboutus/introductiontounilever/
2011
IPB. “Analisis pembentukan portofolio efisien menggunakan teknik pengelompokan beta saham 2005”. Artikel diakses pada tanggal 15 Maret 2011 dari http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb12312421421421412-andimuhamm-442. Keputusan Ketua Bapepam LK No. Kep-523/BL/2010 tentang Daftar Efek Syariah. Kurniyati, Yuli. Analisis Portofolio Saham Yang Optimal di BEJ dengan Menggunakan Indeks Beta. Skripsi Progam Sarjana Ekonomi-Universitas Negeri Semarang, 2007. Laporan Tahunan (Annual report) Bapepam dan LK Tahun 2009. 92 Majalah Sharing. “Saham Syariah Makin Banyak”. Edisi 46 Tahun V Oktober, 2010. Majalah Sharing, “Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia dan kebijakannya”, Edisi 46 Tahun V (Oktober, 2010). Manan, Abdul. Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia. Jakarta: Kencana, 2009.
124
Manurung, Edler Haymas. Ekonomi Finansial. Jakarta: PT Adler Manurung Press, 2010. Musta’inah, Analisa Portofolio Berbasis Syariah dengan Metode Risk Adjusted Return (Januari 2005-Desember 2007). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen UIN Syarif Hidayatullah, 2009. Muttaqin,Hidayatullah. “Telaah Krisis Pasar Modal Syariah”. Artikel di akses pada tanggal 04 Februari 2011 dari http://jurnal-ekonomi.org/2003/12/20/telaahkritis-pasar-modal-Syariah/. Muttaqin, Hidayatullah. “Telaah Krisis Pasar Modal Syariah”. Artikel di akses pada tanggal 04 Februari 2011 dari http://www.e-Syariah.org/jurnal/?p=11,20des-2003. Nafik, Muhammad. Bursa Efek & Investasi Syariah. Jakarta : Serambi, 2009. Pontjowinoto, Iwan P. Prinsip Syariah Di Pasar Modal. Jakarta: Modal Publication, 2003. “Profil”
diakses pada tanggal inco.co.id/new/profil.php
“Profil
Company” diakses pada tanggal 12 September 2011 http://www.unitedtractors.com/index.php/corporate_overview/company_pro file
“Profil
Perusahaan” diakses pada tanggal 12 September http://www.londonsumatra.com/content.aspx?code=10000000
2011
“Profil
Perusahaan” diakses pada tanggal 12 September http://www.telkom.co.id/hubungan-investor/profil-perusahaan/
2011
12
September
2011
http://www.pt-
Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009. “Sejarah
Perusahaan” diakses pada tanggal 12 September http://www.indocement.co.id/aspx/content.aspx?id=10
2011
“Sejarah Singkat Perusahaan” diakses pada tanggal 12 September 2011 dari http://www.astra-agro.co.id/index.php/astra-agro-lestari-in-brief “Sekilas tentang Perusahaan” diakses pada tanggal http://www.timah.com/ina/sekilas/
12 September
2011
125
“Sekilas Tentang Perusahaan” diakses pada tanggal 12 September http://www.holcim.co.id/id/tentang-holcim/sekilas-perusahaan.html
2011
Sharpe, William F. Investasi. Penerjemah Henry Njooliangtik dan Agustiono. Jakarta : Prenhallindo, 1997. Sharpe, William F dkk. Investasi. Penerjemah Pristina Hermastuti dan Doddy Prastuti, Jakarta : Indeks, 2005. Simatupang, Firdaus. Analisis Kinerja Saham Syariah Terhadap Saham Konvisional Yang Diperdagangkan Di BEI Pada Masa Krisis. Skripsi Progam Sarjana Ekonomi Syariah-Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Sunariyah. Pengantar Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2003. Edisi ke-3. “Tentang
Perusahaan” diakses pada http://www.semengrasik.co.id
tanggal
12
September
2011
Tandelilin, Eduardus. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE, 2001. Tandelilin, Eduardus. Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius, 2010. “Tugas teori Portofolio Modern” artikel diakses pada tanggal 15 Maret 2011 dari http://www.scribd.com/doc/47347764/Tugas-Teori-portofolio-modern. “Tipe Investor” artikel diakses pada tanggal 10 September 2011 dari http://asuransitakaful.net/tips-memilih-asuransi/tipe-tipe-investor/ “Tipe-tipe Investor” artikel diakses pada tanggal 10 September 2011 dari http://tradingonlinesite.typepad.com/blog/2010/02/tipe-investor-apakahanda.html Undang-undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM). Pasal 1, ayat 13. Warsini, Sabar. Manajemen Investasi. Jakarta: Semesta Media, 2009. Widoatmodjo, Sawidji. Cara Cepat Memulai Investasi Saham : Panduan Bagi Pemula. Jakarta: Gramedia, 2004.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Gedung Sumitro Djojohadikusumo Departemen Keuangan RI Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1-4 Jakarta 10710
Telepon Fax. E-mail
: : :
(021) 3858001 (021) 3857917
[email protected]
PRESS RELEASE PENERBITAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Pada hari Senin, 30 Nopember 2009, Bapepam dan LK telah menerbitkan Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-416/BL/2009 tentang Daftar Efek Syariah. Penerbitan keputusan tersebut didasarkan pada review berkala yang dilakukan Bapepam dan LK atas Daftar Efek Syariah yang telah ditetapkan sebelumnya. Daftar Efek Syariah tersebut merupakan panduan investasi bagi Reksa Dana Syariah dalam menempatkan dana kelolaannya serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah. Adapun Efek-Efek Syariah yang termuat dalam Daftar Efek Syariah dimaksud meliputi 4 Jenis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), 2 Jenis Sukuk Ritel dan Sukuk Global yang diterbitkan oleh Pemerintah, 26 Efek dengan jenis Sukuk/Obligasi Syariah, 46 Efek dengan jenis Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana Syariah, dan 196 Efek dengan jenis Saham Emiten dan Perusahaan Publik. Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan Daftar Efek Syariah dimaksud adalah berasal dari laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 yang telah diterima oleh Bapepam dan LK sampai dengan tanggal 19 Nopember 2009 serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten atau Perusahaan Publik maupun dari pihak–pihak lain yang dapat dipercaya. Secara periodik Bapepam dan LK akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik. Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah. Pada saat Daftar Efek Syariah ini mulai berlaku, maka Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-121/BL/2009 tentang Daftar Efek Syariah beserta penambahannya dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-212/BL/2009 tentang Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Daftar Efek Syariah dimaksud mulai berlaku 5 (lima) hari bursa setelah tanggal ditetapkan. Jakarta, 30 Nopember 2009 Ketua ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-416/BL/2009 TENTANG DAFTAR EFEK SYARIAH KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang
:
a. bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Surat Berharga Syariah (SBSN) atau Sukuk Negara Seri IFR003 dan Seri IFR004 pada tanggal 10 Nopember 2009; b. bahwa Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan telah melakukan penelaahan secara periodik terhadap laporan keuangan Emiten dan Perusahaan Publik yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, dan huruf b maka perlu ditetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Daftar Efek Syariah sebagai pengganti Daftar Efek Syariah yang telah ditetapkan sebelumnya;
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006; 5. Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-180/BL/2009; 6. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-181/BL/2009;
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -2– MEMUTUSKAN: Menetapkan
:
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG DAFTAR EFEK SYARIAH. Pasal 1 (1)
Daftar Efek Syariah dalam keputusan ini adalah sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.
(2)
Daftar Efek Syariah dalam keputusan ini disusun berdasarkan kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Pasal 2
Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini terdiri dari: a.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN);
b.
Sukuk/Obligasi Syariah;
c.
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah; dan
d. Saham. Pasal 3 Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini adalah: a.
Laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berakhir pada tangal 30 Juni 2009; dan/atau
b.
Data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten atau Perusahaan Publik maupun dari pihak– pihak lainnya yang dapat dipercaya. Pasal 4
Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini berlaku sampai dengan ditetapkannya Daftar Efek Syariah yang baru oleh Ketua Bapepam dan LK. Pasal 5 Daftar Efek Syariah sebagaimana dimuat dalam lampiran keputusan ini, akan direview: a.
secara periodik berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik;
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -3–
b.
apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah; dan/atau
c.
apabila terdapat aksi korporasi (corporate action), informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Pasal 6
Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep121/BL/2009 tentang Daftar Efek Syariah beserta penambahannya dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-212/BL/2009 tentang Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 7 Keputusan ini mulai berlaku 5 (lima) hari bursa setelah tanggal 30 Nopember 2009.
Ditetapkan di pada tanggal
: Jakarta : 30 Nopember 2009
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 060076008
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 DAFTAR EFEK SYARIAH: I.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) No.
II.
Nama Efek
Tahun Penerbitan
Nama Penerbit Efek
1.
SBSN Seri IFR0001
2008
Pemerintah RI
2.
SBSN Seri IFR0002
2008
Pemerintah RI
3.
Sukuk Ritel Seri SR-0001
2009
Pemerintah RI
4.
Sukuk Global SNI 14
2009
Pemerintah RI
5.
SBSN Seri IFR0003
2009
Pemerintah RI
6.
SBSN Seri IFR0004
2009
Pemerintah RI
Sukuk/Obligasi Syariah (OS) No.
Nama Efek
Nama Penerbit Efek
1.
OS Ijarah Berlina I Tahun 2004
PT Berlina Tbk
2.
OS Ijarah I HITS Tahun 2004
PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk
3.
OS Ijarah Apexindo Pratama Duta I Tahun 2005
PT Apexindo Pratama Duta Tbk
4.
OS Ijarah Indosat Tahun 2005
PT Indosat Tbk
5.
OS Ijarah I Ricky Putra Globalindo Tahun 2005
PT Ricky Putra Globalindo Tbk
6.
OS Ijarah PLN I Tahun 2006
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
7.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007
PT Berlian Laju Tanker Tbk
8.
Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007
PT Indosat Tbk
9.
Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
10.
Sukuk Mudharabah I Adhi Tahun 2007
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
11.
Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri I Tahun PT Aneka Gas Industri Tbk 2008
12.
Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008
PT Indosat Tbk
13.
Sukuk Ijarah Metrodata Eletronics I Tahun 2008
PT Metrodata Electronics Tbk
14.
Sukuk Ijarah I Summarecon Agung Tahun 2008
PT Summarecon Agung Tbk
15.
Sukuk Mudharabah I Mayora Indah
PT Mayora Indah Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -2Tahun 2008
III.
16.
Sukuk Subordinasi Mudharabah Bank Muamalat Tahun 2008
PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk
17.
Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 seri A
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
18.
Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 seri B
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
19.
Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009 Seri A
PT Matahari Putra Prima Tbk
20.
Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009 Seri B
PT Matahari Putra Prima Tbk
21.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II Tahun 2009 Seri A
PT Berlian Laju Tanker Tbk
22.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II Tahun 2009 Seri B
PT Berlian Laju Tanker Tbk
23.
Sukuk Ijarah I Bakrieland Development Th. 2009 seri A
PT Bakrieland Development Tbk
24.
Sukuk Ijarah I Bakrieland Development Th. 2009 seri B
PT Bakrieland Development Tbk
25.
Sukuk Ijarah Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009
PT Salim Ivomas Pratama
26.
Sukuk Ijarah Pupuk Kaltim I Tahun 2009 PT Pupuk Kalimantan Timur
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana Syariah No.
Reksa Dana
Manajer Investasi
1.
AAA Amanah Syariah Fund
PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas
2.
Batavia Proteksi Syariah Mataram PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
3.
BIG Dana Muamalah
PT Bhakti Asset Management
4.
BNI Dana Plus Syariah
PT BNI Securities
5.
BNI Dana Syariah
PT BNI Securities
6.
BNIS Saham Syariah
PT BNI Securities
7.
Capital Syariah Fleksi
PT Recapital Asset Management
8.
CIMB Islamic Sukuk I Syariah
PT CIMB-Principal Asset Management
9.
CIMB-Principal Islamic Balanced PT CIMB-Principal Asset
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -3Growth Syariah
Management
10.
CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah
PT CIMB-Principal Asset Management
11.
Cipta Syariah Balance
PT Ciptadana Asset Management
12.
Cipta Syariah Equity
PT Ciptadana Asset Management
13.
Danareksa Indeks Syariah
PT Danareksa Investment Management
14.
Danareksa Syariah Berimbang
PT Danareksa Investment Management
15.
Euro Peregrine Syariah Balanced Plus
PT Eurocapital Peregrine Securities
16.
I - Hajj Syariah Fund
PT Insight Investments Management
17.
IPB - Syariah
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
18.
Lautandhana Proteksi Syariah I
PT Lautandhana Investment Management
19.
Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund
PT Mandiri Manajemen Investasi
20.
Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund
PT Mandiri Manajemen Investasi
21.
Mandiri Investa Atraktif Syariah
PT Mandiri Manajemen Investasi
22.
Mandiri Investa Dana Syariah
PT Mandiri Manajemen Investasi
23.
Mandiri Investa Syariah Berimbang
PT Mandiri Manajemen Investasi
24.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 1
PT Mandiri Manajemen Investasi
25.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2
PT Mandiri Manajemen Investasi
26.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima3
PT Mandiri Manajemen Investasi
27.
Manulife Syariah Sektoral Amanah
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
28.
Mega Dana Obligasi Syariah
PT Mega Capital Indonesia
29.
Mega Dana Saham Syariah
PT Mega Capital Indonesia
30.
Mega Dana Syariah
PT Mega Capital Indonesia
31.
Optima Campuran Syariah
PT Optima Kharya Capital Management
32.
Optima Obligasi Syariah
PT Optima Kharya Capital Management
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -4-
IV.
33.
PNM Amanah Syariah
PT PNM Investment Management
34.
PNM Ekuitas Syariah
PT PNM Investment Management
35.
PNM Syariah
PT PNM Investment Management
36.
Schroder Syariah Balanced Fund
PT Schroder Investment Management Indonesia
37.
Si Dana Saham Syariah
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
38.
Syariah Batasa Kombinasi
PT Batasa Capital
39.
Syariah Batasa Sukuk
PT Batasa Capital
40.
Syariah Fortis Equitra Amanah
PT Fortis Investment
41.
Syariah Fortis Pesona Amanah
PT Fortis Investment
42.
TRIM Syariah Berimbang
PT Trimegah Securities Tbk
43.
TRIM Syariah Saham
PT Trimegah Securities Tbk
44.
Trim Syariah Sukuk
PT Trimegah Securities Tbk
45.
Trim Syariah Terproteksi Prima I PT Trimegah Securities Tbk
46.
Trim Syariah Terproteksi Prima II PT Trimegah Securities Tbk
Saham Hasil penelaahan Laporan Keuangan per 30 Juni 2009 A. No.
Pertanian Kode Saham
Nama Penerbit Efek
1.
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
2.
BISI
PT BISI International Tbk
3.
BTEK
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
4.
CPDW
PT Cipendawa Agroindustri Tbk
5.
GZCO
PT Gozco Plantations Tbk
6.
IIKP
PT Inti Agri Resources Tbk
7.
LSIP
PT PP London Sumatera Tbk
8.
SGRO
PT Sampoerna Agro Tbk
9.
SMAR
PT SMART Tbk
10.
UNSP
PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -5B.
Pertambangan No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
11.
ADRO
PT Adaro Energy Tbk
12.
ANTM
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
13.
ARTI
PT Ratu Prabu Energy Tbk
14.
BUMI
PT Bumi Resources Tbk
15.
CITA
PT Cita Mineral Investindo Tbk
16.
CNKO
PT Central Korporindo Internasional Tbk
17.
DEWA
PT Darma Henwa Tbk
18.
ELSA
PT Elnusa Tbk
19.
GTBO
PT Garda Tujuh Buana Tbk
20.
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
21.
INCO
PT International Nickel Indonesia Tbk
22.
KKGI
PT Resource Alam Indonesia Tbk
23.
PKPK
PT Perdana Karya Perkasa Tbk
24.
PTBA
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
25.
TINS
PT Timah (Persero) Tbk
C. No.
Industri Dasar dan Kimia Kode Saham
Nama Penerbit Efek
26.
AKKU
PT Aneka Kemasindo Utama Tbk
27.
AKPI
PT Argha Karya Prima Industries Tbk
28.
AMFG
PT Asahimas Flat Glass Tbk
29.
APLI
PT Asiaplast Industries Tbk
30.
BRPT
PT Barito Pasific Tbk
31.
BRNA
PT Berlina Tbk
32.
BTON
PT Betonjaya Manunggal Tbk
33.
CTBN
PT Citra Tubindo Tbk
34.
DPNS
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
35.
EKAD
PT Ekadharma International Tbk
36.
ETWA
PT Eterindo Wahanatama Tbk
37.
FPNI
PT Titan Kimia Nusantara Tbk
38.
IGAR
PT Kageo Igar Jaya Tbk
39.
INCI
PT Intanwijaya Internasional Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -640.
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
41.
ITMA
PT Itamaraya Gold Industry Tbk
42.
JPRS
PT Jaya Pari Steel Tbk
43.
LION
PT Lion Metal Works Tbk
44.
LMSH
PT Lion Mesh Prima Tbk
45.
SMGR
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
46.
SOBI
PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
47.
SIAP
PT Sekawan Intipratama Tbk
48.
SIPD
PT Sierad Produce Tbk
49.
SRSN
PT Indo Acidatama Tbk
50.
TOTO
PT Surya Toto Indonesia Tbk
51.
TPIA
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
52.
TRST
PT Trias Sentosa Tbk
53.
TALF
PT Tunas Alfin Tbk
54.
UNIC
PT Unggul Indah Cahaya Tbk
55.
YPAS
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
D. No.
Aneka Industri Kode Saham
Nama Penerbit Efek
56.
ASIA
PT Asia Natural Resources Tbk
57.
ASII
PT Astra International Tbk
58.
AUTO
PT Astra Otoparts Tbk
59.
BATA
PT Sepatu Bata Tbk
60.
BRAM
PT Indo Kordsa Tbk
61.
ESTI
PT Ever Shine Tex Tbk
62.
HDTX
PT Panasia Indosyntex Tbk
63.
IKBI
PT Sumi Indo Kabel Tbk
64.
INDR
PT Indorama Syntetics Tbk
65.
KBLI
PT KMI Wire and Cable Tbk
66.
KBLM
PT Kabelindo Murni Tbk
67.
LPIN
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
68.
MASA
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
69.
MYOH
PT Myoh Technologi Tbk
70.
PTSN
PT Sat Nusapersada Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -771.
RDTX
PT Roda Vivatex Tbk
72.
RICY
PT Ricky Putra Globalindo Tbk
73.
SMSM
PT Selamat Sempurna Tbk
74.
SQMI
PT Allbond Makmur Usaha Tbk
75.
SUGI
PT Sugi Samapersada Tbk
76.
UNIT
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
77.
VOKS
PT Voksel Electric Tbk
E.
Industri Barang Konsumsi No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
78.
AQUA
PT Aqua Golden Mississippi Tbk
79.
DVLA
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
80.
KAEF
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
81.
KDSI
PT Kedawung Setia Industrial Tbk
82.
KICI
PT Kedaung Indah Can Tbk
83.
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
84.
LMPI
PT Langgeng Makmur Industry Tbk
85.
MERK
PT Merck Tbk
86.
MRAT
PT Mustika Ratu Tbk
87.
MYOR
PT Mayora Indah Tbk
88.
PROD
PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk
89.
PYFA
PT Pyridam Farma Tbk
90.
SKLT
PT Sekar Laut Tbk
91.
SQBB
PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk
92.
STTP
PT Siantar TOP Tbk
93.
TCID
PT Mandom Indonesia Tbk
94.
TSPC
PT Tempo Scan Pacific Tbk
95.
ULTJ
PT Ultra Jaya Milk Indus. Tbk
96.
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
F.
Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
97.
ASRI
PT Alam Sutera Realty Tbk
98.
BAPA
PT Bekasi Asri Pemula Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -899.
BIPP
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk
100.
BKDP
PT Bukit Darmo Property Tbk
101.
BKSL
PT Sentul City Tbk
102.
BMSR
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
103.
BSDE
PT Bumi Serpong Damai Tbk
104.
CTRA
PT Ciputra Development Tbk
105.
COWL
PT Cowell Development Tbk
106.
CTRS
PT Ciputra Surya Tbk
107.
DGIK
PT Duta Graha Indah Tbk
108.
DILD
PT Intiland Development Tbk
109.
DUTI
PT Duta Pertiwi Tbk
110.
FMII
PT Fortune Mate Indonesia Tbk
111.
GMTD
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
112.
GPRA
PT Perdana Gapuraprima Tbk
113.
JKON
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
114.
JRPT
PT Jaya Real Property Tbk
115.
LAMI
PT Lamicitra Nusantara Tbk
116.
LCGP
PT Laguna Cipta Griya Tbk
117.
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
118.
MKPI
PT Metropolitan Kentjana Tbk
119.
MDLN
PT Modernland Realty Ltd Tbk
120.
OMRE
PT Indonesia Prima Property Tbk
121.
PTRA
PT New Century Development Tbk
122.
RBMS
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
123.
SCBD
PT Danayasa Arthatama Tbk
124.
SMDM
PT Suryamas Dutamakmur Tbk
125.
SMRA
PT Summarecon Agung Tbk
126.
SSIA
PT Surya Semesta Internusa Tbk
127.
TOTL
PT Total Bangun Persada Tbk
128.
WIKA
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -9G. No.
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Kode Saham
Nama Penerbit Efek
129.
BTEL
PT Bakrie Telecom Tbk
130.
CMPP
PT Centris Multi Persada Pratama Tbk
131.
CMNP
PT Citra Marga Nushapala Persada Tbk
132.
HITS
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
133.
IATA
PT Indonesia Air Transport Tbk
134.
INDY
PT Indika Energy Tbk
135.
INVS
PT Inovisi Infracom Tbk
136.
JASS
PT Jasa Angkasa Semesta Tbk
137.
RAJA
PT Rukun Raharja Tbk
138.
RIGS
PT Rig Tenders Tbk
139.
RINA
PT Katarina Utama Tbk
140.
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
141.
TRAM
PT Trada Maritime Tbk
142.
TRUB
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk
143.
ZBRA
PT Zebra Nusantara Tbk
H. No.
Perdagangan, Jasa, dan Investasi Kode Saham
Nama Penerbit Efek
144.
ABBA
PT Abdi Bangsa Tbk
145.
ACES
PT Ace Hardware Indonesia Tbk
146.
AIMS
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
147.
ALKA
PT Alakasa Industrindo Tbk
148.
AMRT
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
149.
ANTA
PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk
150.
ASGR
PT Astra Graphia Tbk
151.
BAYU
PT Bayu Buana Tbk
152.
BMTR
PT Global Mediacom Tbk
153.
CENT
PT Centrin Online Tbk
154.
CSAP
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
155.
CLPI
PT Colorpark Indonesia Tbk
156.
DNET
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -10157.
EPMT
PT Enseval Putera Megatrading Tbk
158.
FAST
PT Fast Food Indonesia Tbk
159.
FISH
PT FKS Multi Agro Tbk
160.
HERO
PT Hero Supermarket Tbk
161.
HOME
PT Hotel Mandarine Regency Tbk
162.
ICON
PT Island Concept Indonesia Tbk
163.
INPP
PT Indonesian Paradise Property Tbk
164.
JTPE
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
165.
KARK
PT Dayaindo Resources International Tbk
166.
KOIN
PT Kokoh Inti Aberama Tbk
167.
MAMI
PT Mas Murni Indonesia Tbk
168.
MICE
PT Multi Indocitra Tbk
169.
MNCN
PT Media Nusantara Citra Tbk
170.
MDRN
PT Modern Internasional Tbk
171.
MTSM
PT Metro Supermarket Realty Tbk
172.
OKAS
PT Ancora Indonesia Resources Tbk
173.
PANR
PT Panorama Sentrawisata Tbk
174.
PGLI
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
175.
PJAA
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
176.
PSAB
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
177.
PSKT
PT Pusako Tarinka Tbk
178.
RALS
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
179.
RIMO
PT Rimo Catur Lestari Tbk
180.
SCMA
PT Surya Citra Media Tbk
181.
TMPO
PT Tempo Inti Media Tbk
182.
TRIL
PT Triwira Insanlestari Tbk
183.
TMPI
PT Agis Tbk
184.
TURI
PT Tunas Ridean Tbk
185.
UNTR
PT United Tractors Tbk
186.
PDES
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-416/BL/2009 Tanggal : 30 Nopember 2009 -11I.
Perusahaan Publik
No.
Nama Perusahaan Publik
187.
PT Damai Indah Golf Tbk
188.
PT Graha Satu Enam Lima Tbk
189.
PT Langen Kridha Pratyangga Tbk
190.
PT Phapros Tbk
J.
Emiten Delisting
No.
Nama Emiten
191.
PT Apexindo Pratama Duta Tbk
192.
PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk
193.
PT Intinusa Selareksa Tbk
194.
PT Mitra Energi Persada Tbk
195.
PT Multi Agro Persada Tbk
196.
PT Sofyan Hotel Tbk Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 30 Nopember 2009 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP. 060063058
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 060076008
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-208/BL/2010 TENTANG DAFTAR EFEK SYARIAH KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang
:
a. bahwa Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara Seri IFR005, Seri IFR006, Seri IFR007, dan Seri IFR008 pada tanggal 25 Mei 2010, dan Sukuk Ritel Seri SR-0002 pada tanggal 10 Februari 2010; b. bahwa Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan telah melakukan penelaahan secara periodik terhadap laporan keuangan Emiten dan Perusahaan Publik yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, dan huruf b maka perlu ditetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Daftar Efek Syariah sebagai pengganti Daftar Efek Syariah yang telah ditetapkan sebelumnya;
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006; 5. Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-180/BL/2009; 6. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-181/BL/2009;
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -2– MEMUTUSKAN: Menetapkan
:
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG DAFTAR EFEK SYARIAH. Pasal 1 (1)
Daftar Efek Syariah dalam keputusan ini adalah sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.
(2)
Daftar Efek Syariah dalam keputusan ini disusun berdasarkan kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Pasal 2
Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini terdiri dari: a.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN);
b. Sukuk/Obligasi Syariah; c.
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah; dan
d. Saham. Pasal 3 Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini adalah: a.
Laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berakhir pada tangal 31 Desember 2009; dan/atau
b. Data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten atau Perusahaan Publik maupun dari pihak– pihak lainnya yang dapat dipercaya. Pasal 4 Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini berlaku sampai dengan ditetapkannya Daftar Efek Syariah yang baru oleh Ketua Bapepam dan LK. Pasal 5 Daftar Efek Syariah sebagaimana dimuat dalam lampiran keputusan ini, akan direview: a.
secara periodik berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik;
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -3–
b. apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah; dan/atau c.
apabila terdapat aksi korporasi (corporate action), informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Pasal 6
Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-416/BL/2009 tanggal 30 Nopember 2009 tentang Daftar Efek Syariah berserta penambahannya dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-477/BL/2009 tanggal 28 Desember 2009 tentang Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 7 Keputusan ini mulai berlaku 5 (lima) hari bursa setelah tanggal 27 Mei 2010.
Ditetapkan di pada tanggal
: Jakarta : 27 Mei 2010
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP 195411111981121001 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 195710281985121001
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 DAFTAR EFEK SYARIAH: I.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) No.
II.
Nama Efek
Nama Penerbit Efek
1.
SBSN Seri IFR0001
Pemerintah RI
2.
SBSN Seri IFR0002
Pemerintah RI
3.
SBSN Seri IFR0003
Pemerintah RI
4.
SBSN Seri IFR0004
Pemerintah RI
5.
SBSN Seri IFR0005
Pemerintah RI
6.
SBSN Seri IFR0006
Pemerintah RI
7.
SBSN Seri IFR0007
Pemerintah RI
8.
SBSN Seri IFR0008
Pemerintah RI
9.
Sukuk Ritel Seri SR-0001
Pemerintah RI
10.
Sukuk Ritel Seri SR-0002
Pemerintah RI
11.
Sukuk Global SNI 14
Pemerintah RI
Sukuk/Obligasi Syariah (OS) No.
Nama Efek
Nama Penerbit Efek
1.
OS Ijarah Indosat Tahun 2005
PT Indosat Tbk
2.
OS Ijarah I Ricky Putra Globalindo Tahun 2005
PT Ricky Putra Globalindo Tbk
3.
OS Ijarah PLN I Tahun 2006
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
4.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007
PT Berlian Laju Tanker Tbk
5.
Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007
PT Indosat Tbk
6.
Sukuk Mudharabah I Adhi Tahun 2007
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
7.
Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -28.
Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008
PT Indosat Tbk
9.
Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri I Tahun 2008
PT Aneka Gas Industri
10.
Sukuk Ijarah I Summarecon Agung Tahun 2008
PT Summarecon Agung Tbk
11.
Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008
PT Mayora Indah Tbk
12.
Sukuk Ijarah Metrodata Eletronics I Tahun 2008
PT Metrodata Electronics Tbk
13.
Sukuk Subordinasi Mudharabah Bank Muamalat Tahun 2008
PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk
14.
Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 seri A
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
15.
Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 seri B
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
16.
Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009 Seri A
PT Matahari Putra Prima Tbk
17.
Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009 Seri B
PT Matahari Putra Prima Tbk
18.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II Tahun 2009 Seri A
PT Berlian Laju Tanker Tbk
19.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II Tahun 2009 Seri B
PT Berlian Laju Tanker Tbk
20.
Sukuk Ijarah I Bakrieland Development Tahun 2009 seri A
PT Bakrieland Development Tbk
21.
Sukuk Ijarah I Bakrieland Development Tahun 2009 seri B
PT Bakrieland Development Tbk
22.
Sukuk Ijarah Salim Ivomas Pratama I Tahun 2009
PT Salim Ivomas Pratama
23.
Sukuk Ijarah Pupuk Kaltim I Tahun 2009
PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero)
24.
Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri PT Indosat Tbk A
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -3-
III.
25.
Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri PT Indosat Tbk B
26.
Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri A
PT Mitra Adiperkasa Tbk
27.
Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri B
PT Mitra Adiperkasa Tbk
28.
Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2009 Seri A
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
29.
Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2009 Seri B
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana Syariah No.
Reksa Dana
Manajer Investasi
1.
AAA Amanah Syariah Fund
PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas
2.
Batasa Equity Syariah
PT Batasa Capital
3.
Batavia Proteksi Syariah Mataram
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
4.
BIG Dana Muamalah
PT Bhakti Asset Management
5.
BNI Dana Syariah
PT BNI Securities
6.
BNI Danaplus Syariah
PT BNI Securities
7.
BNIS Saham Syariah
PT BNI Securities
8.
Capital Syariah Fleksi
PT Recapital Asset Management
9.
CIMB Islamic Sukuk I Syariah
PT CIMB-Principal Asset Management
10.
CIMB Islamic Sukuk II Syariah
PT CIMB-Principal Asset Management
11.
CIMB-Principal Islamic Balanced Growth Syariah
PT CIMB-Principal Asset Management
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -412.
CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah
PT CIMB-Principal Asset Management
13.
Cipta Syariah Balance
PT Ciptadana Asset Management
14.
Cipta Syariah Equity
PT Ciptadana Asset Management
15.
Danareksa Indeks Syariah
PT Danareksa Investment Management
16.
Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah
PT Danareksa Investment Management
17.
Danareksa Syariah Berimbang
PT Danareksa Investment Management
18.
Euro Peregrine Syariah Balanced Plus
PT Eurocapital Peregrine Securities
19.
I - Hajj Syariah Fund
PT Insight Investments Management
20.
IPB Syariah
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
21.
Lautandhana Proteksi Syariah I
PT Lautandhana Investment Management
22.
Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund
PT Mandiri Manajemen Investasi
23.
Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund
PT Mandiri Manajemen Investasi
24.
Mandiri Investa Atraktif-Syariah
PT Mandiri Manajemen Investasi
25.
Mandiri Investa Dana Syariah
PT Mandiri Manajemen Investasi
26.
Mandiri Investa Syariah Berimbang
PT Mandiri Manajemen Investasi
27.
Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1
PT Mandiri Manajemen Investasi
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -528.
Mandiri Investasi Terproteksi Syariah Seri 1
PT Mandiri Manajemen Investasi
29.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 1
PT Mandiri Manajemen Investasi
30.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2
PT Mandiri Manajemen Investasi
31.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3
PT Mandiri Manajemen Investasi
32.
Manulife Syariah Sektoral Amanah
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
33.
Mega Dana Obligasi Syariah
PT Mega Capital Indonesia
34.
Mega Dana Saham Syariah
PT Mega Capital Indonesia
35.
Mega Dana Syariah
PT Mega Capital Indonesia
36.
PNM Amanah Syariah
PT PNM Investment Management
37.
PNM Ekuitas Syariah
PT PNM Investment Management
38.
PNM Syariah
PT PNM Investment Management
39.
Sam Sukuk Syariah Sejahtera
PT Samuel Aset Manajemen
40.
Sam Syariah Berimbang
PT Samuel Aset Manajemen
41.
Schroder Syariah Balanced Fund
PT Schroder Investment Management Indonesia
42.
Si Dana Saham Syariah
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
43.
Syariah Batasa Kombinasi
PT Batasa Capital
44.
Syariah Batasa Sukuk
PT Batasa Capital
45.
Syariah Fortis Equitra Amanah
PT BNP Paribas Investment Partners
46.
Syariah Fortis Pesona Amanah
PT BNP Paribas Investment Partners
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -6-
IV.
47.
Trim Syariah Berimbang
PT Trimegah Securities Tbk
48.
Trim Syariah Saham
PT Trimegah Securities Tbk
49.
Trim Syariah Terproteksi Prima I
PT Trimegah Securities Tbk
50.
Trim Syariah Terproteksi Prima II
PT Trimegah Securities Tbk
Saham Hasil penelaahan Laporan Keuangan per 31 Desember 2009 A. No.
Pertanian Kode Saham
Nama Penerbit Efek
1.
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
2.
UNSP
PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk
3.
BISI
PT BISI International tbk
4.
BTEK
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
5.
BWPT
PT BW Plantation Tbk
6.
CPDW
PT Cipendawa Tbk
7.
GZCO
PT Gozco Plantations Tbk
8.
IIKP
PT Inti Agri Resources Tbk
9.
MBAI
PT Multibreeder Adirama Ind. Tbk
10.
LSIP
PT PP London Sumatera Tbk
11.
SGRO
PT Sampoerna Agro Tbk
12.
SMAR
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
B.
Pertambangan No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
13.
ANTM
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
14.
BIPI
PT Benakat Petroleum Energy Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -715.
PTBA
PT Bukit Asam (Persero) Tbk
16.
CNKO
PT Central Korporindo Internasional Tbk
17.
CITA
PT Cita Mineral Investindo Tbk
18.
DEWA
PT Darma Henwa Tbk
19.
ELSA
PT Elnusa Tbk
20.
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
21.
INCO
PT International Nickel Indonesia Tbk
22.
KKGI
PT Resource Alam Indonesia Tbk
23.
TINS
PT Timah (Persero) Tbk
C. No.
Industri Dasar dan Kimia Kode Saham
Nama Penerbit Efek
24.
AKKU
PT Aneka Kemasindo Utama Tbk
25.
AKPI
PT Argha Karya Prima Industry Tbk
26.
ARNA
PT Arwana Citramulia Tbk
27.
AMFG
PT Asahimas Flat Glass Tbk
28.
APLI
PT Asiaplast Industries Tbk
29.
BRPT
PT Barito Pasific Tbk
30.
BTON
PT Betonjaya Manunggal Tbk
31.
BUDI
PT Budi Acid Jaya Tbk
32.
CPIN
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
33.
CTBN
PT Citra Tubindo Tbk
34.
DPNS
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
35.
EKAD
PT Ekadharma International Tbk
36.
ETWA
PT Eterindo Wahanatama Tbk
37.
GDST
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -838.
SMCB
PT Holcim Indonesia Tbk
39.
SRSN
PT Indo Acidatama Tbk
40.
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
41.
INCI
PT Intanwijaya Internasional Tbk
42.
ITMA
PT Itamaraya Gold Industry Tbk
43.
JPRS
PT Jaya Pari Steel Tbk
44.
IGAR
PT Kageo Igar Jaya Tbk
45.
KBRI
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
46.
LION
PT Lion Metal Works Tbk
47.
LMSH
PT Lionmesh Prima Tbk
48.
NIKL
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
49.
SIAP
PT Sekawan Intipratama Tbk
50.
SMGR
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
51.
SIPD
PT Sierad Produce Tbk
52.
SOBI
PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
53.
TOTO
PT Surya Toto Indonesia Tbk
54.
FPNI
PT Titan Kimia Nusantara Tbk
55.
INRU
PT Toba Pulp Lestari Tbk
56.
TPIA
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
57.
TRST
PT Trias Sentosa Tbk
58.
UNIC
PT Unggul Indah Cahaya Tbk
59.
YPAS
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
D. No. 60.
Aneka Industri Kode Saham SQMI
Nama Penerbit Efek PT Allbond Makmur usaha Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -961.
ASIA
PT Asia Natural Resources Tbk
62.
ASII
PT Astra International Tbk
63.
AUTO
PT Astra Otoparts Tbk
64.
ESTI
PT Ever Shine Tex Tbk
65.
GDYR
PT Goodyear Indonesia Tbk
66.
BRAM
PT Indo Kordsa Tbk
67.
INDR
PT Indo-Rama Synthetics Tbk
68.
KBLM
PT Kabelindo Murni Tbk
69.
KBLI
PT KMI Wire and Cable Tbk
70.
LPIN
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
71.
MASA
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
72.
MYOH
PT Myoh Technologi Tbk
73.
UNIT
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
74.
HDTX
PT Panasia Indosyntex Tbk
75.
RICY
PT Ricky Putra Globalindo Tbk
76.
RDTX
PT Roda Vivatex Tbk
77.
PTSN
PT Sat Nusapersada Tbk
78..
SMSM
PT Selamat Sempurna Tbk
79.
BATA
PT Sepatu Bata Tbk
80.
SUGI
PT Sugi Samapersada Tbk
81.
IKBI
PT Sumi Indo Kabel Tbk
82.
VOKS
PT Voksel Electric Tbk
E.
Industri Barang Konsumsi No.
83.
Kode Saham AQUA
Nama Penerbit Efek PT Aqua Golden Mississippi Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -1084.
CEKA
PT Cahaya Kalbar Tbk
85.
DVLA
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
86.
INAF
PT Indofarma Tbk
87.
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
88.
KICI
PT Kedaung Indah Can Tbk
89.
KDSI
PT Kedawung Setia Industrial Tbk
90.
KAEF
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
91.
LMPI
PT Langgeng Makmur Industry Tbk
92.
TCID
PT Mandom Indonesia Tbk
93.
MYOR
PT Mayora Indah Tbk
94.
MERK
PT Merck Tbk
95.
MRAT
PT Mustika Ratu Tbk
96.
PYFA
PT Pyridam Farma Tbk
97.
SKLT
PT Sekar Laut Tbk
98.
STTP
PT Siantar TOP Tbk
99.
SQBB
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
100.
TSPC
PT Tempo Scan Pacific Tbk
101.
ULTJ
PT Ultra Jaya Milk Industri & Trading Company Tbk
102.
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
F.
Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
103.
ASRI
PT Alam Sutera Realty Tbk
104.
ELTY
PT Bakrieland Development Tbk
105.
BAPA
PT Bekasi Asri Pemula Tbk
106.
BMSR
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -11107.
BKDP
PT Bukit Darmo Property Tbk
108.
BCIP
PT Bumi Citra Permai Tbk
109.
BSDE
PT Bumi Serpong Damai Tbk
110.
CTRA
PT Ciputra Development Tbk
111.
CTRS
PT Ciputra Surya Tbk
112.
COWL
PT Cowell Development Tbk
113.
SCBD
PT Danayasa Arthatama Tbk
114.
DGIK
PT Duta Graha Indah Tbk
115.
DUTI
PT Duta Pertiwi Tbk
116.
FMII
PT Fortune Mate Indonesia Tbk
117.
GMTD
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
118.
OMRE
PT Indonesia Prima Property Tbk
119.
DILD
PT Intiland Development Tbk
120.
JKON
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
121.
JRPT
PT Jaya Real Property Tbk
122.
LAMI
PT Lamicitra Nusantara Tbk
123.
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
124.
MKPI
PT Metropolitan Kentjana Tbk
125.
PTRA
PT New Century Development Tbk
126.
GPRA
PT Perdana Gapuraprima Tbk
127.
RBMS
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
128.
RODA
PT Royal Oak Development Asia Tbk
129.
BKSL
PT Sentul City Tbk
130.
SMRA
PT Summarecon Agung Tbk
131.
SSIA
PT Surya Semesta Internusa Tbk
132.
SMDM
PT Suryamas Dutamakmur Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -12133.
TOTL
PT Total Bangun Persada Tbk
134.
WIKA
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
G. No.
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Kode Saham
Nama Penerbit Efek
135.
HITS
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
136.
IATA
PT Indonesia Air Transport Tbk
137.
INVS
PT Inovisi Infracom Tbk
138.
RINA
PT Katarina Utama Tbk
139.
RIGS
PT Rig Tenders Tbk
140.
RAJA
PT Rukun Raharja Tbk
141.
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
142.
TRAM
PT Trada Maritime Tbk
143.
ZBRA
PT Zebra Nusantara Tbk
H. No.
Perdagangan, Jasa, dan Investasi Kode Saham
Nama Penerbit Efek
144.
ABBA
PT Abdi Bangsa Tbk
145.
ACES
PT Ace Hardware Indonesia Tbk
146.
TMPI
PT Agis Tbk
147.
AIMS
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
148.
ALKA
PT Alakasa Industrindo Tbk
149.
ALFA
PT Alfa Retailindo Tbk
150.
ANTA
PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk
151.
ASGR
PT Astra Graphia Tbk
152.
BAYU
PT Bayu Buana Tbk
153.
CSAP
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -13154.
CLPI
PT Colorpark Indonesia Tbk
155.
KARK
PT Dayaindo Resources International Tbk
156.
PDES
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
157.
DSSA
PT Dian Swastika Sentosa Tbk
158.
DNET
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
159.
EMTK
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
160.
EPMT
PT Enseval Putera Megatrading Tbk
161.
FAST
PT Fast Food Indonesia Tbk
162.
FISH
PT FKS Multi Agro Tbk
163.
BMTR
PT Global Mediacom Tbk
164.
GMCW
PT Grahamas Citrawisata Tbk
165.
HERO
PT Hero Supermarket Tbk
166.
HOME
PT Hotel Mandarine Regency Tbk
167.
SHID
PT Hotel Sahid Jaya Tbk
168.
INDX
PT Indoexchange Tbk
169.
INPP
PT Indonesian Paradise Property Tbk
170.
INTA
PT Intraco Penta Tbk
171.
ICON
PT Island Concept Indonesia Tbk
172.
JTPE
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
173.
KOIN
PT Kokoh Inti Arebama Tbk
174.
MAMI
PT Mas Murni Indonesia Tbk
175.
LPPF
PT Matahari Department Store Tbk
176.
MNCN
PT Media Nusantara Citra Tbk
177.
MTDL
PT Metrodata Electronics Tbk
178.
MAPI
PT Mitra Adiperkasa Tbk
179.
MDRN
PT Modern Internasional Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -14180.
MICE
PT Multi Indocitra Tbk
181.
PSAB
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
182.
PGLI
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
183.
PJAA
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
184.
PSKT
PT Pusako Tarinka Tbk
185.
RALS
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
186.
SONA
PT Sona Topas Tourism Industry Tbk
187.
LPLI
PT Star Pacific Tbk
188.
AMRT
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk
189.
SCMA
PT Surya Citra Media Tbk
190.
TMPO
PT Tempo Inti Media Tbk
191.
TRIL
PT Triwira Insanlestari Tbk
192.
TURI
PT Tunas Ridean Tbk
193.
UNTR
PT United Tractors Tbk
194.
WICO
PT Wicaksana Overseas International Tbk
I. No.
Perusahaan Publik Nama Perusahaan Publik
195.
PT Damai Indah Golf Tbk
196.
PT Langen Kridha Pratyangga Tbk
197.
PT Phapros Tbk
J. No.
Tidak Listing Nama Emiten
198.
PT Apexindo Pratama Duta Tbk
199.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
200.
PT Intinusa Selareksa Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-208 /BL/2010 Tanggal : 27 Mei 2010 -15201.
PT Jasa Angkasa Semesta Tbk
202.
PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk
203.
PT Singleterra Tbk Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 27 Mei 2010 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan ttd.
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 195710281985121001
A. Fuad Rahmany NIP. 195411111981121001
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-523/BL/2010 TENTANG DAFTAR EFEK SYARIAH KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang
:
a. bahwa Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan telah melakukan penelaahan secara periodik terhadap laporan keuangan Emiten dan Perusahaan Publik yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010; b
Mengingat
:
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a maka perlu ditetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Daftar Efek Syariah sebagai pengganti Daftar Efek Syariah yang telah ditetapkan sebelumnya;
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006; 5. Peraturan Bapepam dan LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-180/BL/2009; 6. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-181/BL/2009; MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG DAFTAR EFEK SYARIAH.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -2– Pasal 1 (1)
Daftar Efek Syariah dalam keputusan ini adalah sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.
(2)
Daftar Efek Syariah dalam keputusan ini disusun berdasarkan kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Pasal 2
Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini terdiri dari: a.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN);
b.
Sukuk/Obligasi Syariah;
c.
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah; dan
d. Saham. Pasal 3 Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini adalah: a.
Laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berakhir pada tangal 30 Juni 2010; dan/atau
b.
Data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten atau Perusahaan Publik maupun dari pihak– pihak lainnya yang dapat dipercaya. Pasal 4
Daftar Efek Syariah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini berlaku sampai dengan ditetapkannya Daftar Efek Syariah yang baru oleh Ketua Bapepam dan LK. Pasal 5 Daftar Efek Syariah sebagaimana dimuat dalam lampiran keputusan ini, akan direview: a.
secara periodik berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik;
b.
apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah; dan/atau
c.
apabila terdapat aksi korporasi (corporate action), informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -3– menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Pasal 6 Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-208/BL/2010 tanggal 27 Mei 2010 tentang Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 7 Keputusan ini mulai berlaku 5 (lima) hari bursa setelah tanggal 29 November 2010.
Ditetapkan di pada tanggal
: Jakarta : 29 November 2010
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN ttd. A. FUAD RAHMANY NIP 195411111981121001 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 195710281985121001
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 DAFTAR EFEK SYARIAH: I.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) No.
II.
Nama Efek
Nama Penerbit Efek
1.
SBSN Seri IFR0001
Pemerintah RI
2.
SBSN Seri IFR0002
Pemerintah RI
3.
SBSN Seri IFR0003
Pemerintah RI
4.
SBSN Seri IFR0004
Pemerintah RI
5.
SBSN Seri IFR0005
Pemerintah RI
6.
SBSN Seri IFR0006
Pemerintah RI
7.
SBSN Seri IFR0007
Pemerintah RI
8.
SBSN Seri IFR0008
Pemerintah RI
9.
Sukuk Ritel Seri SR-0001
Pemerintah RI
10.
Sukuk Ritel Seri SR-0002
Pemerintah RI
11.
Sukuk Global SNI 14
Pemerintah RI
Sukuk/Obligasi Syariah (OS) No.
Nama Efek
Nama Penerbit Efek
1.
OS Ijarah Indosat Tahun 2005
PT Indosat Tbk
2.
OS Ijarah PLN I Tahun 2006
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
3.
Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007
PT Indosat Tbk
4.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker Tahun 2007
PT Berlian Laju Tanker Tbk
5.
Sukuk Mudharabah I Adhi Tahun 2007
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
6.
Sukuk Ijarah PLN II Tahun 2007
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
7.
Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008
PT Indosat Tbk
8.
Sukuk Mudharabah I Mayora Indah Tahun 2008
PT Mayora Indah Tbk
9.
Sukuk Ijarah I Summarecon Agung Tahun 2008
PT Summarecon Agung Tbk
10.
Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri I Tahun PT Aneka Gas Industri
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -22008 11.
Sukuk Ijarah Metrodata Eletronics I Tahun 2008
PT Metrodata Electronics Tbk
12.
Sukuk Subordinasi Mudharabah Bank Muamalat Tahun 2008
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
13.
Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 seri A
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
14.
Sukuk Ijarah PLN III Tahun 2009 seri B
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
15.
Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009 Seri A
PT Matahari Putra Prima Tbk
16.
Sukuk Ijarah Matahari Putra Prima II Tahun 2009 Seri B
PT Matahari Putra Prima Tbk
17.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II Tahun 2009 Seri A
PT Berlian Laju Tanker Tbk
18.
Sukuk Ijarah Berlian Laju Tanker II Tahun 2009 Seri B
PT Berlian Laju Tanker Tbk
19.
Sukuk Ijarah I Bakrieland Development Th. 2009 seri A
PT Bakrieland Development Tbk
20.
Sukuk Ijarah I Bakrieland Development Th. 2009 seri B
PT Bakrieland Development Tbk
21.
Sukuk Ijarah Salim Ivomas Pratama I tahun 2009
PT Salim Ivomas Pratama
22.
Sukuk Ijarah Pupuk Kaltim I Tahun 2009 PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero)
23.
Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri PT Indosat Tbk A
24.
Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Seri PT Indosat Tbk B
25.
Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri A
PT Mitra Adiperkasa Tbk
26.
Sukuk Ijarah Mitra Adiperkasa I Tahun 2009 Seri B
PT Mitra Adiperkasa Tbk
27.
Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri A
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
28.
Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri B
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
29.
Sukuk Ijarah Titan Nusantara I Tahun
PT Titan Petrokimia Nusantara
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -32010
III.
30.
Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri A
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
31.
Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri B
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana Syariah No.
Reksa Dana
Jenis
Manajer Investasi
1.
TRIM Syariah Saham
Saham
PT. Trimegah Securities, Tbk.
2.
Batavia Dana Saham Syariah
Saham
PT. Batavia Prosperindo Aset Manajemen
3.
PNM Ekuitas Syariah
Saham
PT. PNM Investment Management
4.
CIMB-Principal Islamic Equity Saham Growth Syariah
PT. CIMB-Principal Asset Management
5.
Mandiri Investa AtraktifSyariah
Saham
PT. Mandiri Manajemen Investasi
6.
Syariah BNP Paribas Equitra Amanah
Saham
PT. BNP Paribas Investment Partners
7.
Cipta Syariah Equity
Saham
PT. Ciptadana Asset Management
8.
BNIS Saham Syariah
Saham
PT. BNI Securities
9.
Mega Dana Saham Syariah
Saham
PT. Mega Capital Indonesia
10.
Manulife Syariah Sektoral Amanah
Saham
PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia
11.
BNI Dana Syariah
Pendapatan PT. BNI Securities Tetap
12.
PNM Amanah Syariah
Pendapatan PT. PNM Investment Tetap Management
13.
BIG Dana Muamalah
Pendapatan PT. Bhakti Asset Management Tetap
14.
I-Hajj Syariah Fund
Pendapatan PT. Insight Investments Tetap Management
15.
Mega Dana Obligasi Syariah
Pendapatan PT. Mega Capital Indonesia Tetap
16.
Syariah Batasa Sukuk
Pendapatan PT. Batasa Capital Tetap
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -417.
Mandiri Investa Dana Syariah Pendapatan PT. Mandiri Manajemen Tetap Investasi
18.
Sam Sukuk Syariah Sejahtera
Pendapatan PT Samuel Aset Manajemen Tetap
19.
PNM Syariah
Campuran
20.
Danareksa Syariah Berimbang Campuran
PT. Danareksa Investment Management
21.
BNI Danaplus Syariah
Campuran
PT. BNI Securities
22.
Mandiri Investa Syariah Berimbang
Campuran
PT. Mandiri Manajemen Investasi
23.
AAA Amanah Syariah Fund
Campuran
PT. Andalan Artha Advisindo Sekuritas
24.
Capital Syariah Fleksi
Campuran
PT. Recapital Asset Management
25.
IPB Syariah
Campuran
PT. Kresna Graha Sekurindo, Tbk.
26.
Mega Dana Syariah
Campuran
PT. Mega Capital Indonesia
27.
CIMB-Principal Islamic Balanced Growth Syariah
Campuran
PT. CIMB-Principal Asset Management
28.
Euro Peregrine Syariah Balanced Plus
Campuran
PT. Eurocapital Peregrine Securities
29.
TRIM Syariah Berimbang
Campuran
PT. Trimegah Securities, Tbk.
30.
Syariah Batasa Kombinasi
Campuran
PT. Batasa Capital
31.
Syariah BNP Paribas Pesona Amanah
Campuran
PT. BNP Paribas Investment Partners
32.
Cipta Syariah Balance
Campuran
PT. Ciptadana Asset Management
33.
Schroder Syariah Balanced Fund
Campuran
PT Schroder Investment Management Ind.
34.
Sam Syariah Berimbang
Campuran
PT Samuel Aset Manajemen
35.
Batavia Proteksi Syariah Mataram
Terproteksi PT. Batavia Prosperindo Aset Manajemen
36.
CIMB Islamic Sukuk I Syariah Terproteksi PT. CIMB-Principal Asset Management
37.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 1
PT. PNM Investment Management
Terproteksi PT. Mandiri Manajemen Investasi
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -5-
IV.
38.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3
Terproteksi PT. Mandiri Manajemen Investasi
39.
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2
Terproteksi PT. Mandiri Manajemen Investasi
40.
CIMB Islamic Sukuk Ii Syariah Terproteksi PT. CIMB-Principal Asset Management
41.
Mandiri Investasi Terproteksi Terproteksi PT. Mandiri Manajemen Syariah Seri 1 Investasi
42.
Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1
Terproteksi PT. Mandiri Manajemen Investasi
43.
TRIM Syariah Terproteksi Prima I
Terproteksi PT. Trimegah Securities, Tbk.
44.
TRIM Syariah Terproteksi Prima II
Terproteksi PT. Trimegah Securities, Tbk.
45.
Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund
Terproteksi PT. Mandiri Manajemen Investasi
46.
Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund
Terproteksi PT. Mandiri Manajemen Investasi
47.
Lautandhana Proteksi Syariah Terproteksi PT. Lautan Dana I
48.
Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah
Terproteksi PT Danareksa Investment Management
49.
Danareksa Indeks Syariah
Indeks
PT. Danareksa Investment Management
Saham A. No.
Pertanian Kode Saham
Nama Penerbit Efek
1.
AALI
PT Astra Agro Lestari Tbk
2.
BISI
PT BISI International Tbk
3.
BTEK
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk
4.
BWPT
PT BW Plantation Tbk
5.
CPDW
PT Cipendawa Tbk
6.
GZCO
PT Gozco Plantations Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -67.
IIKP
PT Inti Agri Resources Tbk
8.
MBAI
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
9.
LSIP
PT PP London Sumatera Indonesia Tbk
10.
SGRO
PT Sampoerna Agro Tbk
11.
SMAR
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
B.
Pertambangan No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
12.
ANTM
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
13.
ATPK
PT ATPK Resources Tbk
14.
CITA
PT Cita Mineral Investindo Tbk
15.
CNKO
PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
16.
DEWA
PT Darma Henwa Tbk
17.
DKFT
PT Central Omega Resources Tbk
18.
ELSA
PT Elnusa Tbk
19.
ENRG
PT Energi Mega Persada Tbk
20.
GTBO
PT Garda Tujuh Buana Tbk
21.
HRUM
PT Harum Energy Tbk
22.
INCO
PT International Nickel Indonesia Tbk
23.
ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
24.
KKGI
PT Resource Alam Indonesia Tbk
25.
PKPK
PT Perdana Karya Perkasa Tbk
26.
PTBA
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
27.
PTRO
PT Petrosea Tbk
28.
TINS
PT Timah (Persero) Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -7C. No.
Industri Dasar dan Kimia Kode Saham
Nama Penerbit Efek
29.
AKKU
PT Aneka Kemasindo Utama Tbk
30.
AKPI
PT Argha Karya Prima Industries Tbk
31.
ALKA
PT Alakasa Industrindo Tbk
32.
AMFG
PT Asahimas Flat Glass Tbk
33.
APLI
PT Asiaplast Industries Tbk
34.
ARNA
PT Arwana Citramulia Tbk
35.
BRPT
PT Barito Pasific Tbk
36.
BTON
PT Betonjaya Manunggal Tbk
37.
CPIN
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
38.
CTBN
PT Citra Tubindo Tbk
39.
DPNS
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk
40.
EKAD
PT Ekadharma International Tbk
41.
ETWA
PT Eterindo Wahanatama Tbk
42.
FPNI
PT Titan Kimia Nusantara Tbk
43.
GDST
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk
44.
IGAR
PT Kageo Igar Jaya Tbk
45.
INCI
PT Intanwijaya Internasional Tbk
46.
INRU
PT Toba Pulp Lestari Tbk
47.
INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
48.
JPRS
PT Jaya Pari Steel Tbk
49.
KBRI
PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk
50.
KRAS
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
51.
LION
PT Lion Metal Works Tbk
52.
LMSH
PT Lionmesh Prima Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -853.
NIKL
PT Pelat Timah Nusantara Tbk
54.
SIAP
PT Sekawan Intipratama Tbk
55.
SIPD
PT Sierad Produce Tbk
56.
SMCB
PT Holcim Indonesia Tbk
57.
SMGR
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
58.
SRSN
PT Indo Acidatama Tbk
59.
TOTO
PT Surya Toto Indonesia Tbk
60.
TPIA
PT Tri Polyta Indonesia Tbk
61.
TRST
PT Trias Sentosa Tbk
62.
UNIC
PT Unggul Indah Cahaya Tbk
63.
YPAS
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
D. No.
Aneka Industri Kode Saham
Nama Penerbit Efek
64.
ASIA
PT Asia Natural Resources Tbk
65.
ASII
PT Astra International Tbk
66.
AUTO
PT Astra Otoparts Tbk
67.
BATA
PT Sepatu Bata Tbk
68.
BRAM
PT Indo Kordsa Tbk
69.
ESTI
PT Ever Shine Tex Tbk
70.
GDYR
PT Goodyear Indonesia Tbk
71.
HDTX
PT Panasia Indosyntex Tbk
72.
IKBI
PT Sumi Indo Kabel Tbk
73.
INDR
PT Indo-Rama Synthetics Tbk
74.
KBLI
PT KMI Wire and Cable Tbk
75.
KBLM
PT Kabelindo Murni Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -976.
LPIN
PT Multi Prima Sejahtera Tbk
77.
MASA
PT Multistrada Arah Sarana Tbk
78..
MYOH
PT Myoh Technology Tbk
79.
PTSA
PT Sat Nusapersada Tbk
80.
RDTX
PT Roda Vivatex Tbk
81.
RICY
PT Ricky Putra Globalindo Tbk
82.
SMSM
PT Selamat Sempurna Tbk
83.
SUGI
PT Sugih Energy Tbk
84.
TFCO
PT Tifico Fiber Indonesia Tbk
85.
UNIT
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
86.
VOKS
PT Voksel Electric Tbk
E.
Industri Barang Konsumsi No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
87.
AQUA
PT Aqua Golden Mississippi Tbk
88.
DVLA
PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
89.
ICBP
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
90.
INAF
PT Indofarma (Persero) Tbk
91.
KAEF
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
92.
KDSI
PT Kedawung Setia Industrial Tbk
93.
KICI
PT Kedaung Indah Can Tbk
94.
KLBF
PT Kalbe Farma Tbk
95.
LMPI
PT Langgeng Makmur Industri Tbk
96.
MERK
PT Merck Tbk
97.
MRAT
PT Mustika Ratu Tbk
98.
MYOR
PT Mayora Indah Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -1099.
PYFA
PT Pyridam Farma Tbk
100.
ROTI
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
101.
SKLT
PT Sekar Laut Tbk
102.
SQBB
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
103.
STTP
PT Siantar TOP Tbk
104.
TCID
PT Mandom Indonesia Tbk
105.
TSPC
PT Tempo Scan Pacific Tbk
106.
ULTJ
PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk
107.
UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk
F.
Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan
No.
Kode Saham
Nama Penerbit Efek
108.
ASRI
PT Alam Sutera Realty Tbk
109.
BAPA
PT Bekasi Asri Pemula Tbk
110.
BCIP
PT Bumi Citra Permai Tbk
111.
BIPP
PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk
112.
BKDP
PT Bukit Darmo Property Tbk
113.
BKSL
PT Sentul City Tbk
114.
BSDE
PT Bumi Serpong Damai Tbk
115.
CKRA
PT Citra Kebun Raya Agri Tbk
116.
COWL
PT Cowell Development Tbk
117.
CTRA
PT Ciputra Development Tbk.
118.
CTRS
PT Ciputra Surya Tbk
119.
DGIK
PT Duta Graha Indah Tbk
120.
DILD
PT Intiland Development Tbk
121.
DUTI
PT Duta Pertiwi Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -11122.
FMII
PT Fortune Mate Indonesia Tbk
123.
GMTD
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk
124.
GPRA
PT Perdana Gapuraprima Tbk
125.
JIHD
PT Jakarta International Hotels & Development Tbk
126.
JKON
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
127.
JRPT
PT Jaya Real Property Tbk
128.
KIJA
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
129.
KPIG
PT Global Land Development Tbk
130.
LAMI
PT Lamicitra Nusantara Tbk
131.
LCGP
PT Laguna Cipta Griya Tbk
132.
LPKR
PT Lippo Karawaci Tbk
133.
MDLN
PT Modernland Realty Ltd Tbk
134.
MKPI
PT Metropolitan Kentjana Tbk
135.
OMRE
PT Indonesia Prima Property Tbk
136.
PTRA
PT New Century Development Tbk
137.
RBMS
PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
138.
SCBD
PT Danayasa Arthatama Tbk
139.
SMDM
PT Suryamas Dutamakmur Tbk
140.
SMRA
PT Summarecon Agung Tbk
141.
SSIA
PT Surya Semesta Internusa Tbk
142.
TOTL
PT Total Bangun Persada Tbk
143.
WIKA
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
G. No. 144.
Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Kode Saham HITS
Nama Penerbit Efek PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -12145.
IATA
PT Indonesia Air Transport Tbk
146.
INDX
PT Indoexchange Tbk
147.
INVS
PT Inovisi Infracom Tbk
148.
RAJA
PT Rukun Raharja Tbk
149.
RIGS
PT Rig Tenders Tbk
150.
RINA
PT Katarina Utama Tbk
151.
TLKM
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
152.
TRAM
PT Trada Maritime Tbk
153.
ZBRA
PT Zebra Nusantara Tbk
H. No.
Perdagangan, Jasa, dan Investasi Kode Saham
Nama Penerbit Efek
154.
ABBA
PT Mahaka Media Tbk
155.
ACES
PT Ace Hardware Indonesia Tbk
156.
AIMS
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
157.
ALFA
PT Alfa Retailindo Tbk
158.
ANTA
PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk
159.
ASGR
PT Astra Graphia Tbk
160.
BAYU
PT Bayu Buana Tbk
161.
BMSR
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
162.
BMTR
PT Global Mediacom Tbk
163.
CENT
PT Centrin Online Tbk
164.
CLPI
PT Colorpark Indonesia Tbk
165.
CSAP
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
166.
DNET
PT Dyviacom Intrabumi Tbk
167.
DSSA
PT Dian Swastika Sentosa Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -13168.
EMTK
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
169.
EPMT
PT Enseval Putera Megatrading Tbk
170.
FAST
PT Fast Food Indonesia Tbk
171.
FISH
PT FKS Multi Agro Tbk
172.
GMCW
PT Grahamas Citrawisata Tbk
173.
GOLD
PT Golden Retailindo Tbk
174.
GREN
PT Evergreen Invesco Tbk
175.
HERO
PT Hero Supermarket Tbk
176.
HEXA
PT Hexindo Adiperkasa Tbk
177.
HOME
PT Hotel Mandarine Regency Tbk
178.
ICON
PT Island Concept Indonesia Tbk
179.
INPP
PT Indonesian Paradise Property Tbk
180.
JTPE
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
181.
KARK
PT Dayaindo Resources International Tbk
182.
KOIN
PT Kokoh Inti Arebama Tbk
183.
LPLI
PT Star Pacific Tbk
184.
MAMI
PT Mas Murni Indonesia Tbk
185.
MAPI
PT Mitra Adiperkasa Tbk
186.
MDRN
PT Modern Internasional Tbk
187.
MICE
PT Multi Indocitra Tbk
188.
MLPL
PT Multipolar Tbk
189.
MNCN
PT Media Nusantara Citra Tbk
190.
MPPA
PT Matahari Putra Prima Tbk
191.
MTDL
PT Metrodata Electronics Tbk
192.
MTSM
PT Metro Supermarket Realty Tbk
193.
PDES
PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -14194.
PGLI
PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk
195.
PJAA
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
196.
PSAB
PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk
197.
PSKT
PT Pusako Tarinka Tbk
198.
RALS
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
199.
SCMA
PT Surya Citra Media Tbk
200.
SHID
PT Hotel Sahid Jaya Tbk
201.
SKYB
PT Skybee Tbk
202.
SONA
PT Sona Topas Tourism Industry Tbk
203.
SQMI
PT Allbond Makmur usaha Tbk
204.
TMPI
PT AGIS Tbk
205.
TMPO
PT Tempo Inti Media Tbk
206.
TRIL
PT Triwira Insanlestari Tbk
207.
TURI
PT Tunas Ridean Tbk
208.
UNTR
PT United Tractors Tbk
209.
WICO
PT Wicaksana Overseas International Tbk
I. No.
Perusahaan Publik Nama Perusahaan Publik
210.
PT Damai Indah Golf Tbk
211.
PT Langen Kridha Pratyangga Tbk
212.
PT Phapros Tbk
J.
Tidak Listing
No.
Nama Emiten
213.
PT Apexindo Pratama Duta Tbk
214.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-523/BL/2010 Tanggal : 29 November 2010 -15215.
PT Intinusa Selareksa Tbk
216.
PT Jasa Angkasa Semesta Tbk
217.
PT Mitra Energi Persada Tbk
218.
PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk
219.
PT Sekar Bumi Tbk
220.
PT Singleterra Tbk
221.
PT Sofyan Hotel Tbk
Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 29 November 2010 KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, ttd. A. FUAD RAHMANY NIP. 195411111981121001 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 195710281985121001
FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL
ِﻢﺣِﻴﻤﻦِ ﺍﻟﺮﺣﻢِ ﺍﷲِ ﺍﻟﺮﺑِﺴ Dewan Syari'ah Nasional setelah, Menimbang
: a. bahwa perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari perkembangan pasar modal; b. bahwa pasar modal berdasarkan prinsip syariah telah dikembangkan di berbagai negara; c. bahwa umat Islam Indonesia memerlukan Pasar Modal yang aktivitasnya sejalan dengan prinsip syariah; d. bahwa oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Dewan Syariah Nasional MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
Mengingat
: 1. Firman Allah SWT., antara lain:
(٢٧٥ :ﺎ… )ﺍﻟﺒﻘﺮﺓﺑ ﺍﻟﺮﻡﺮﺣ ﻭﻊﻴﻞﱠ ﺍﷲُ ﺍﻟﹾﺒ ﺃﹶﺣ… ﻭ “…dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (QS. al-Baqarah [2]: 275).
.ﻦﻣِﻨِﻴﺆ ﻣﻢﺘﺎ ﺇِﻥﹾ ﻛﹸﻨﺑ ﺍﻟﺮ ﻣِﻦﻘِﻲﺎ ﺑﺍ ﻣﻭﺫﹶﺭﺍ ﺍﷲَ ﻭﻘﹸﻮﺍ ﺍﺗﻮﻨ ﺁﻣﻦﺎ ﺍﻟﱠﺬِﻳﻬﺎ ﺃﹶﻳﻳ ﺱﺀُﻭ ﺭ ﻓﹶﻠﹶﻜﹸﻢﻢﺘﺒﺇِﻥﹾ ﺗﻟِﻪِ ﻭﻮﺳﺭ ﺍﷲِ ﻭﺏٍ ﻣِﻦﺮﺍ ﺑِﺤﻮﺍ ﻓﹶﺄﹾﺫﹶﻧﻠﹸﻮﻔﹾﻌ ﺗﻓﹶﺈِﻥﹾ ﻟﹶﻢ .(٢٧٩ -٢٧٨ :ﻥﹶ )ﺍﻟﺒﻘﺮﺓﻮﻈﹾﻠﹶﻤﻻﹶ ﺗﻥﹶ ﻭﻮﻈﹾﻠِﻤ ﻻﹶﺗﺍﻟِﻜﹸﻢﻮﺃﹶﻣ “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orangorang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak (boleh) menganiaya dan tidak (pula) dianiaya” (QS. al-Baqarah [2]: 278-279).
ﻥﹶﻜﹸﻮﺎﻃِﻞِ ﺇِﻻﱠ ﺃﹶﻥﹾ ﺗ ﺑِﺎﻟﹾﺒﻜﹸﻢﻨﻴ ﺑﺍﻟﹶﻜﹸﻢﻮﺍ ﺃﹶﻣﺄﹾﻛﹸﻠﹸﻮﺍ ﻻﹶﺗﻮﻨ ﺁﻣﻦﺎ ﺍﻟﱠﺬِﻳﻬﺎ ﺃﹶﻳﻳ (٢٩ :… )ﺍﻟﻨﺴﺎﺀﻜﹸﻢﺍﺽٍ ﻣِﻨﺮ ﺗﻦﺓﹰ ﻋﺎﺭﺗِﺠ
40 Pasar Modal Syariah 2
“Hai orang yavng beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu,…” (QS. al-Nisa’ [4]: 29).
...ِﻞِ ﺍﷲ ﻓﹶﻀﺍ ﻣِﻦﻮﻐﺘﺍﺑﺽِ ﻭﺍ ﻓِﻰ ﺍﹾﻷَﺭﻭﺸِﺮﺘﻼﹶﺓﹸ ﻓﹶﺎﻧﺖِ ﺍﻟﺼﻓﹶﺈِﺫﹶﺍ ﻗﹸﻀِﻴ “…Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah…” (QS. Al Jumu’ah [62]: 10).
(١ :ﺩِ … )ﺍﳌﺎﺋﺪﺓﻘﹸﻮﺍ ﺑِﺎﻟﹾﻌﻓﹸﻮﺍ ﺃﹶﻭﻮﻨ ﺁﻣﻦﺎ ﺍﻟﱠﺬِﻳﻬﺎ ﺃﹶﻳﻳ “Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu…” (QS. alMa’idah [5]: 1). 2. Hadis Nabi s.a.w., antara lain:
)ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﻋﻦ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺑﻦ ﺍﻟﺼﺎﻣﺖ ﻭﺃﲪﺪ ﻋﻦﺍﺭﻻﹶﺿِﺮ ﻭﺭﺮﻻﹶﺿ (ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻌﺒﺎﺱ ﻭﻣﺎﻟﻚ ﻋﻦ ﳛﻲ “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula membahayakan orang lain” (HR. Ibn Majah dari ‘Ubadah bin Shamit, Ahmad dari Ibn ‘Abbas, dan Malik dari Yahya).
( )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﳋﻤﺴﺔ ﻋﻦ ﺣﻜﻴﻢ ﺑﻦ ﺣﺰﺍﻡﻙﺪ ﻋِﻨﺲﺎ ﻟﹶﻴ ﻣﺒِﻊﻻﹶ ﺗ “Janganlah kamu menjual sesuatu yang tidak ada padamu” (HR. Al Khomsah dari Hukaim bin Hizam)
ﹶﻻ ﻭ،ﻦﻤﻀ ﻳﺎ ﻟﹶﻢ ﻣﺢﻻﹶﺭِﺑ ﻭ،ٍﻊﻴ ﺑﻃﹶﺎﻥِ ﻓِﻲﺮﻻﹶﺷ ﻭ،ﻊﻴﺑ ﻭﻠﹶﻒﺤِﻞﱡ ﺳﻻﹶﻳ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﳋﻤﺴﺔ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﺷﻌﻴﺐ ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ ﻋﻦﻙﺪ ﻋِﻨﺲﺎ ﻟﹶﻴ ﻣﻊﻴﺑ .( ﻭﺻﺤﺤﻪ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﺑﻦ ﺧﺰﳝﺔ ﻭﺍﳊﺎﻛﻢ،ﺟﺪﻩ “Tidak halal (memberikan) pinjaman dan penjualan, tidak halal (menetapkan) dua syarat dalam suatu jual beli, tidak halal keuntungan sesuatu yang tidak ditanggung resikonya, dan tidak halal (melakukan) penjualan sesuatu yang tidak ada padamu” (HR. Al Khomsah dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya).
ﺭِ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻋﻦﺮﻊِ ﺍﻟﹾﻐﻴ ﺑﻦ ﻋﻠﱠﻢﺳﻪِ ﻭﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋﻝﹸ ﺍﷲِ ﺻﻮﺳﻰ ﺭﻬﻧ (ﺍﺑﻦ ﻋﻤﺮ “Rasulullah s.a.w. melarang jual beli (yang mengandung) gharar” (HR. Al Baihaqi dari Ibnu Umar)
(ﺶِ )ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪﺠﻦِ ﺍﻟﻨﻰ ﻋﻬ ﻧﻠﱠﻢﺳﻪِ ﻭﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋﻝﹶ ﺍﷲِ ﺻﻮﺳﺇﻥﱠ ﺭ “Rasulullah s.a.w. melarang (untuk) melakukan penawaran palsu” (Muttafaq ‘alaih) Dewan Syariah Nasional MUI
40 Pasar Modal Syariah 3
ﺔٍ )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩﻌﻴ ﺑﻦِ ﻓِﻲﻴﺘﻌﻴ ﺑﻦﻰ ﻋﻬ ﻧﻠﱠﻢﺳﻪِ ﻭﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋ ﺻﺒِﻲﺇِ ﱠﻥ ﺍﻟﻨ (ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﻟﻨﺴـﺎﺋﻰ “Nabi SAW melarang pembelian ganda pada satu transaksi pembelian” (HR. Abu Dawud, al-Tirmidzi, dan al-Nasa’i).
( )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ ﻋﻦ ﺣﻜﻴﻢ ﺑﻦ ﺣﺰﺍﻡﻪﻘﹾﺒِﻀﻰ ﺗﺘﺌﹰﺎ ﺣﻴ ﺷﻦﺒِﻌﻻﹶ ﺗ “Tidak boleh menjual sesuatu hingga kamu memilikinya” (HR Baihaqi dari Hukaim bin Hizam)
ﺎﺍﻣﺮ ﱠﻞ ﺣﻭ ﺃﹶﺣ ﻼﹶ ﹰﻻ ﺃﹶﻡ ﺣ ﺮﺎ ﺣﻠﹾﺤ ﺇِﻻﱠ ﺻﻠِﻤِﲔﺴ ﺍﻟﹾﻤﻦﻴ ﺑﺎﺋِﺰ ﺟﻠﹾﺢﺍﹶﻟﺼ ﺎﺍﻣﺮﺣﻞﱠ ﺣ ﺃﹶﻼﻻﹰ ﹶﺃﻭ ﹶ ﺣﺮﻡ ﻃﹰﺎ ﺣﺮ ﺇِﻻﱠ ﺷﻭﻃِﻬِﻢﺮﻠﹶﻰ ﺷﻮﻥﹶ ﻋﻠِﻤﺴﺍﻟﹾﻤﻭ .()ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﻭ ﺑﻦ ﻋﻮﻑ “Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram” (HR. Al-Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf).
ﺎ ﺛﹶﺎﻟِ ﹸ ﺃﹶﻧ:ﺎﻟﹶﻰﻌﻝﹸ ﺍﷲُ ﺗﻘﹸﻮ ﻳ: ﻗﹶﺎﻝﹶﻠﱠﻢﺳﻪِ ﻭﻠﹶﻴﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋ ﹶﻝ ﺍﷲِ ﺻﻮﺳﺇﻥﱠ ﺭ ﺚ ﻪﺎﺣِﺒﺎ ﺻﻤﻫﺪﺎﻥﹶ ﺃﹶﺣ ﻓﹶﺈِﺫﹶﺍ ﺧ،ﻪﺎﺣِﺒﺎ ﺻﻤﻫﺪ ﺃﹶﺣﻦﺨ ﻳﺎﻟﹶﻢﻴﻦِ ﻣﻜﹶﺮِﻳﺍﻟﺸ (ﺎ )ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺪﺍﺭﻗﻄﲏ ﻭﺍﳊﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲﻨِﻬِﻤﻴ ﺑ ﻣِﻦﺖﺟﺮﺧ “Rasulullah SAW bersabda, Allah Ta’ala berfirman:”Aku adalah Pihak ketiga dari dua Pihak yang berserikat selama salah satu Pihak tidak mengkhianati yang lainnya. Maka, apabila salah satu Pihak mengkhianati yang lain, Aku pun meninggalkan keduanya” (HR Abu Dawud, al-Daraquthni, al-Hakim, dan al-Baihaqi).
ﻻﹶ:ﻋﻦ ﻣﻌﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﷲ ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ (ﺎﻃِﺊﹲ )ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﺇِﻻﹶ ﺧﻜِﺮﺘﺤﻳ “Dari Ma’mar bin Abdullah, dari Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah melakukan ihtikar (penimbunan/monopoli) kecuali orang yang bersalah” (HR Muslim). 3. Kaidah Fiqh:
.ﺎﻤِﻬﺮِﻳﺤﻠﹶﻰ ﺗﻞﹲ ﻋﻟِﻴﻝﱠ ﺩﺪ ﻳﺎ ﻟﹶﻢﺔﹸ ﻣﺎﺣﻼﹶﺕِ ﺍﹾﻹِﺑﺎﻣﻌﻞﹸ ﻓِﻰ ﺍﻟﹾﻤﺃﻷَﺻ “Pada dasarnya, segala bentuk mu’amalah boleh dilakukan sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya.”
ِﺮِ ﺑِﻼﹶ ﺇِﺫﹾﻧِﻪﻴ ﻣِﻠﹾﻚِ ﺍﻟﹾﻐ ﻓِﻲﻑﺮﺼﺘﺪٍ ﺃﹶﻥﹾ ﻳ ِﻷَﺣﺯﻮﺠﻻﹶ ﻳ “Tidak boleh melakukan perbuatan hukum atas milik orang lain tanpa seizinnya.” Dewan Syariah Nasional MUI
40 Pasar Modal Syariah 4
Memperhatikan
: 1. Pendapat ulama, antara lain: •
Pendapat Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni juz 5/173, [Beirut: Dar al-Fikr, tanpa thn] :
ﻣِﻠﹾﻚﺮِﻱﺘﺸ ﻳﻪ ِﻷَﻧ،ﺎﺯ ﺟﻪﻜِﻪِ ﻣِﻨﺮِﻳﺔﹶ ﺷﻦِ ﺣِﺼﻜﹶﻴﺮِﻳ ﺍﻟﺸﺪﻯ ﺃﹶﺣﺮﺘﺇِﻥِ ﺍﺷﻭ ِﺮِﻩﻏﹶﻴ “Jika salah seorang dari dua orang berserikat membeli porsi mitra serikatnya, hukumnya boleh karena ia membeli milik pihak lain.” •
Pendapat Dr. Wahbah al-Zuhaili dalam Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu juz 3/1841:
ﻛﹶﺎﺀُ ﻓِﻰﺮﻢِ ﺷﻬ ﺍﹾﻷَﺳﺎﺏﺤﺎ ِﻷَ ﱠﻥ ﺃﹶﺻﻋﺮ ﺷﺎﺋِﺰﻢِ ﺟﻬﻞﹸ ﺑِﺎﹾﻷَﺳﻌﺎﹶﻣﺍﻟﺘ .ٍﻢﻬ ﺃﹶﺳﻥﹶ ﻣِﻦﻠِﻜﹸﻮﻤﺎ ﻳﺔِ ﻣﺒﻛﹶﺔِ ﺑِﻨِﺴﺮﺍﻟﺸ “Bermuamalah dengan (melakukan kegiatan transaksi atas) saham hukumnya boleh, karena pemilik saham adalah mitra dalam perseroan sesuai dengan saham yang dimilikinya.” •
Pendapat para ulama yang menyatakan kebolehan jual beli saham pada perusahaan-perusahaan yang memiliki bisnis yang mubah, antara lain dikemukakan oleh Dr. Muhammad ‘Abdul Ghaffar al-Syarif (al-Syarif, Buhuts Fiqhiyyah Mu’ashirah, [Beirut: Dar Ibn Hazm, 1999], h.78-79); Dr. Muhammad Yusuf Musa (Musa, al-Islam wa Musykilatuna al-Hadhirah, [t.t.: Silsilah al-Tsaqafah al-Islamiyah, 1958], h. 58); Dr. Muhammad Rawas Qal’ahji, (Qal’ahji, al-Mu’amalat al-Maliyah alMu’ashirah fi Dhaw’i al-Fiqh wa al-Syari’ah, [Beirut: Dar alNafa’is, 1999], h.56). Syaikh Dr. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz alMatrak (Al-Matrak, al-Riba wa al-Mu’amalat al-Mashrafiyyah, [Riyadh: Dar al-‘Ashimah, 1417 H], h. 369-375) menyatakan:
ﺔِ ﺃﹶ ِﻭﺎﺣﻤﺒ ﺔِ ﺍﻟﹾﺎﺭِﻳﺠﻛﹶﺎﺕِ ﺍﻟﺘﺮﺔٍ ﻛﺎﹶﻟﺸﺎﺣﺒﺎﺕٍ ﻣﺴﺳﺆ ﻓِﻰ ﻣﻢﻬ)ﺍﻟﺜﺎﱐ( ﺃﹶﺳ ﺔﹸ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺍﳌﺸﺎﺭﻛﺔ ﻓﻴﻬﺎﻤﺎﻫﺴ ﺍﹶﻟﹾﻤ:ِﺔِ ﻓﹶﻬﺬِﻩﺎﺣﺒﺔِ ﺍﻟﹾﻤﺎﻋِﻴﻨﺎﺕِ ﺍﻟﺼﺴﺳﺆﺍﻟﹾﻤ ﺭﺎ ﻏﹶﺮﻬ ﻓِﻴﺲﻟﹶﻴﺓﹰ ﻭﺭﻮﻬﺸ ﻣﻓﹶﺔﹰ ﺃﹶﻭﻭﺮﻌﻛﹶﺔﹸ ﻣﺮﺖِ ﺍﻟﺸ ﺇِﺫﹶﺍ ﻛﹶﺎﻧ،ﻭﺑﻴﻊ ﺃﺳﻬﻤﻬﺎ ﻠﹶﻰ ﻋﺩﻌﻮ ﺎﻝِ ﻳﺃﹾﺱِ ﺍﻟﹾﻤ ﺭﺀٌ ﻣِﻦﺰ ﺟﻢﻬ ِﻷَﻥﱠ ﺍﻟﺴ،ﺓﹲﺎﺋِﺰﺔﹲ ﺟﺎﻟﹶﺔﹲ ﻓﹶﺎﺣِﺸﻬﻻﹶ ﺟﻭ ﻼﹶﻝﹲ ﺑِﻼﹶﻫﺬِﻩِ ﺣ ﻭ،ِﺔﺎﻋﻨﺍﻟﺼﺓِ ﻭﺎﺭﺠﺐِ ﺍﻟﺘ ﻛﹶﺴﺎﺷِﻰﺀٍ ﻣِﻦﺢٍ ﻧﺎﺣِﺒِﻪِ ﺑِﺮِﺑﺻ .ﻚﺷ “(Jenis kedua), adalah saham-saham yang terdapat dalam perseroan yang dibolehkan, seperti perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur yang dibolehkan. Ber-musahamah (saling bersaham) dan ber-syarikah (berkongsi) dalam perusahaan tersebut serta menjualbelikan sahamnya, jika Dewan Syariah Nasional MUI
40 Pasar Modal Syariah 5
perusahaan itu dikenal serta tidak mengandung ketidakpastian dan ketidak-jelasan yang signifikan, hukumnya boleh. Hal itu disebabkan karena saham adalah bagian dari modal yang dapat memberikan keuntungan kepada pemiliknya sebagai hasil dari usaha perniagaan dan manufaktur. Hal itu hukumnya halal, tanpa diragukan.” •
Pendapat para ulama yang membolehkan pengalihan kepemilikan porsi (ﺔ )ﺤِﺼsuatu surat berharga selama disepakati dan diizinkan oleh pemilik porsi lain dari suatu surat berharga (bi-idzni syarikihi). Lihat: Al-Majmu’ Syarh al-Muhazdzab IX/265 dan Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu IV/881.
•
Keputusan Muktamar ke-7 Majma’ Fiqh Islami tahun 1992 di Jeddah:
.ِﻛﹶﺔﺮ ﺍﻟﺸﻀِﻰ ﺑِﻪِ ﻧِﻈﹶﺎﻡﻘﹾﺘﺎ ﻳﺎﺓِ ﻣﺍﻋﺮ ﻣﻊ ﻣﻪـﻨﻫ ﺭ ﺃﹶﻭ،ِﻢﻬ ﺍﻟﺴﻊﻴ ﺑﺯﻮﺠﻳ “Boleh menjual atau menjaminkan saham dengan memperhatikan peraturan yang berlaku pada perseroan.”
tetap
2. Keputusan dan Rekomendasi Lokakarya Alim Ulama tentang Reksa Dana Syariah tanggal 24-25 Rabi’ul Awal 1417 H/ 29-30 Juli 1997 M. 3. Undang-Undang RI nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 4. SK DSN - MUI No. 01 Tahun 2001 tentang Pedoman Dasar Dewan Syariah Nasional. 5. Nota Kesepahaman antara DSN-MUI dengan Bapepam tanggal 14 Maret 2003 M./ 11 Muharram 1424 H dan Pernyataan Bersama Bapepam, APEI, dan SRO tanggal 14 Maret 2003 tentang Kerjasama Pengembangan dan Implementasi Prinsip Syariah di Pasar Modal Indonesia. 6. Nota Kesepahaman antara DSN-MUI dengan SRO tanggal 10 Juli 2003 M/ 10 Jum. Awal 1424 H tentang Kerjasama Pengembangan dan Implementasi Prinsip Syariah di Pasar Modal Indonesia. 7. Workshop Pasar Modal Syariah di Jakarta pada 14-15 Maret 2003 M/11-12 Muharram 1424 H. 8. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional MUI pada hari Sabtu, tanggal 08 Sya’ban 1424 H./04 Oktober 2003 M. MEMUTUSKAN Menetapkan
: FATWA TENTANG PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan : Dewan Syariah Nasional MUI
40 Pasar Modal Syariah 6
1. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. 2. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum. 3. Efek Syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal adalah surat berharga yang akad, pengelolaan perusahaannya, maupun cara penerbitannya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah. 4. Shariah Compliance Officer (SCO) adalah Pihak atau pejabat dari suatu perusahaan atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari DSN-MUI dalam pemahaman mengenai Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. 5. Pernyataan Kesesuaian Syariah adalah pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh DSNMUI terhadap suatu Efek Syariah bahwa Efek tersebut sudah sesuai dengan Prinsipprinsip Syariah. 6. Prinsip-prinsip Syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI, baik ditetapkan dalam fatwa ini maupun dalam fatwa terkait lainnya. BAB II PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL Pasal 2 Pasar Modal 1. Pasar Modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis Efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang telah sesuai dengan Syariah apabila telah memenuhi Prinsip-prinsip Syariah. 2. Suatu Efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah. BAB III EMITEN YANG MENERBITKAN EFEK SYARIAH Pasal 3 Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik 1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah. 2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain: a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional; c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; dan d. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya; 3. Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas Efek Syariah yang dikeluarkan. Dewan Syariah Nasional MUI
40 Pasar Modal Syariah 7
4. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Shariah Compliance Officer. 5. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktuwaktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek Syariah.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB IV KRITERIA DAN JENIS EFEK SYARIAH Pasal 4 Jenis Efek Syariah Efek Syariah mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah. Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk saham yang memiliki hakhak istimewa. Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan Manajer Investasi, begitu pula pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib almal dengan pengguna investasi. Efek Beragun Aset Syariah adalah Efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif EBA Syariah yang portofolio-nya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, Efek bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah. Surat berharga komersial Syariah adalah surat pengakuan atas suatu pembiayaan dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan Prinsip-prinsip syariah . BAB V TRANSAKSI EFEK Pasal 5 Transaksi yang dilarang
1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman. 2. Transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas meliputi: a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu; b. Bai’ al-ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (Efek Syariah) yang belum dimiliki (short selling); Dewan Syariah Nasional MUI
40 Pasar Modal Syariah 8
c. Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang; d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan; e. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian Efek Syariah tersebut; dan g. Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu Efek Syariah untuk menyebabkan perubahan harga Efek Syariah, dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain; h. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur diatas. Pasal 6 Harga Pasar Wajar Harga pasar dari Efek Syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan Efek tersebut dan/atau sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkayasa. BAB VI PELAPORAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI Pasal 7 Dalam hal DSN-MUI memandang perlu untuk mendapatkan informasi, maka DSN-MUI berhak memperoleh informasi dari Bapepam dan Pihak lain dalam rangka penerapan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 1. Prinsip-prinsip Syariah mengenai Pasar Modal dan seluruh mekanisme kegiatan terkait di dalamnya yang belum diatur dalam fatwa ini akan ditetapkan lebih lanjut dalam fatwa atau keputusan DSN-MUI. 2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada Tanggal
: Jakarta : 23 Oktober 2002 M. 16 Sya’ban 1423 H.
DEWAN SYARI’AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua,
Sekretaris,
K.H.M.A. Sahal Mahfudh
Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin
Dewan Syariah Nasional MUI
Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat 10320 Telp. (021) 390 4146 Fax: (021) 3190 3288
FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 80/DSN-MUI/III/2011 Tentang PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM MEKANISME PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS DI PASAR REGULER BURSA EFEK
Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) setelah: Menimbang
: a. bahwa di kalangan masyarakat muncul pertanyaan mengenai kesesuaian syariah atas Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek di Pasar Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dikemukakan dalam huruf a, DSN-MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek untuk dijadikan pedoman.
Mengingat
: 1. Firman Allah s.w.t .: a.
QS. al-Ma’idah [5]: 1:
%
!" #$
“Hai orang yang beriman! Tunaikanlah akad-akad itu.…” b.
QS. al-Nisa’ [4]: 58:
./
0- #,1 2 - 3 4 56 $ &' ( ) * +", "(;;;9: /8' ( 7
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah dengan adil….” c.
QS. al-Baqarah [2]: 275:
;;; ? @ Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
< = +", ">
;;;
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 2
“…Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba....” d.
QS. al-Baqarah [2]: 278:
. ) (- ?
A
B0 5
'
!" #$ ; &
“Hai orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang beriman.” e.
QS. al-Nisa’ [4] : 29:
( /' ( "C- >D =
/
/
,)*' C !" #$ ;;; / EF ' G IH B J'
“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian memakan (mengambil) harta orang lain secara batil, kecuali jika berupa perdagangan yang dilandasi atas sukarela di antara kalian....” f.
QS. al-Qashash [28]: 26:
$S
3 O*.K
L "(- MN O*.K P Q
1: - P R ; 56
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata, ‘Hai ayahku! Ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.’” g.
QS. al-Ma’idah [5]: 2:
( :
TU 2,G 4 ' C V . ? = 2,G 4 ' ;;; W : :X +", "(- +", '
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” h.
QS. al-Baqarah [2]: 283:
5 ].
M+.4
'Y V!" ? & , Z[
/[
(\ ;;; ;;;+ B
“…Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya…”.
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 3
2. Hadis Nabi s.a.w.: a.
Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari ‘Ubadah bin Shamit, riwayat Ahmad dari Ibnu ‘Abbas, dan riwayat Imam Malik dari Yahya:
B _ C B _ C ( 2[R ,"K + ,G +", 2",^ +", 9 KB "( d W ./ c + K b P a I =G G +O +O L ` d f :g RB MNB h [ + b e d W = M@ / 6 oAl G m M7 =G G :n N B Mijjk “Rasulullah s.a.w. menetapkan: Tidak boleh membahayakan/merugikan orang lain dan tidak boleh (pula) membalas bahaya (kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain) dengan bahaya (perbuatan yang merugikannya).” b.
Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu Hurairah:
< G ",K + ,G +", 2",^ +", 9 KB 2#4 9 R I 1 A G dW ./ c+8 8^ b , +O L ` B p < G I a8 RB MtB u + V!" < = I a8 < (rs dW Mq = ojvwj df :g Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah s.a.w. melarang jual beli hashah dan jual beli yang mengandung gharar” (HR. Muslim). c.
Hadis riwayat Tirmidzi dari Hakim bin Hizam:
y ,K + ,G 2,^y +", 9 KB P ' 9 R E@ x / G + q . V: G z < = 2 * >O 2 '* P, MS! . K` ;~ }: G z <=' C | 9 R + T{$ okj€c• Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam, ia berkata: Saya menemui Rasulullah saw, lalu berkata : Seorang laki-laki datang kepadaku meminta agar saya menjual suatu barang yang tidak ada pada saya, saya akan membelikan untuknya di pasar kemudian saya menjualnya kepada orang tersebut. Rasulullah saw. menjawab: “Janganlah kamu menjual sesuatu yang tidak ada padamu” (HR. Tirmidzi/V, 139)
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 4
d.
Hadis Nabi riwayat Imam al-Bukhari:
;•J G 2#4 ",K + ,G +", 2",^ +", 9 KB "( G G N / d W = M > ƒ d W ./ c +8 8^ b SB ‚= +O L ` o„……w d f :g RB M•O . Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah s.a.w. melarang (untuk) melakukan najsy (penawaran palsu).” (H.R Bukhari). e.
Hadis Riwayat Bukhari:
+ ,G +", 2",^ +", 9 KB 9 R 9 R # G +", A_B E7 =G G E7 =G P, 9 R E = t _ <= ( =)$ " ,' ",K +O L ` ; ZB K + ( / 9 R E = t_ < = + R _ < = >1 dW = Mq = dW ./ M+8 8^ b SB ‚= oi‡kj d f :g RB M+ >1 O †p = Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a, berkata: Rasulullah saw bersabda: “Jangan kamu sekalian menemui para pengendara (pembawa barang dagangan, pen.) dan jangan melakukan bai’ hadhir li-bad (orang kota menjual kepada orang desa).” Ia (periwayat) berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abbas: Apa arti: “Jangan melakukan bai’ hadhir li-bad.?” Ia menjawab: Orang kota tidak boleh menjadi perantara (calo) bagi orang desa. (H.R Bukhari) f.
Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari Anas bin Malik:
Z , q ",K + ,G +", 2",^ +", 9 KB "( Em z4 G #'!L ˆ>OB 9 ‰: z,8 !1 S .Š 9 R Z :R E 1B 2,G : x ",K + ,G +", 2",^ $A= 9 E 1B: 2 G 9 R ;+ #G = 1B ˆ>OB N sG* E 1B 2,G : x Mq = d W ./ c+ K b S! . +O L ` ;t ˆf : !1 okkj€ d f :g RB M: x < b ‹ O d W = Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwa Rasulullah s.a.w. menjual sehelai hils (alas yang biasanya digelarkan di rumah) dan sebuah qadah (gelas). Beliau menawarkan: ”Sipakah yang mau membeli hils dan qadah ini?” Seseorang berkata: ”Saya
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 5
siap membeli keduanya dengan harga 1 (satu) dirham.” Nabi menawarkan lagi, hingga dua kali: ”Man yazid ’ala dirhamin (siapakah yang mau menambahkan pada satu dirham)?” Lalu seseorang menyerahkan dua dirham kepada Rasulullah.” Beliau pun menjual kedua benda itu kepadanya. (HR. Tirmidzi) g.
Hadis riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar:
,"K + ,G +", 2",^ +", 9 KB 9 R 9 R G +", :=G G b +O +O L ` ;+R G ŒJ ( >=R N O †O* sG d f :g RB M‹ O6 O dW = M@ / 6 dW .) c + K oi…j… Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, ia berkata, Rasulullah saw bersabda : “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.” (H.R Ibnu Majah) h.
Hadis riwayat ‘Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda:
;N O + , , Z O O*.K “Barang siapa upahnya.” i.
mempekerjakan
pekerja,
beritahukanlah
Hadis Nabi riwayat al-Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf:
2",^ +", 9 KB "( N?:O G + G ?A4x E• G G G @ Z8,^ "- • , txŽ O •,$a 9 R ",K + ,G +", @ HD X "- #D X 2,G ( , Z "> H, ;t• 8^ t ˆf : !1 2 G 9 R . Z "> H, G )0 d W = M@ / 6 d W ./ c + K b S! . +O L ` okivi d f :g RB M•,a b 9 KB Diriwayatkan dari ‘Amr bin ‘Auf al-Muzani, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah s.a.w. bersabda:“Perdamaian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” (H.R at Tirmidzi)
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 6
3. Kaidah fikih:
; # 8' 2,G ˆ> "9: ( "C- ‘ U 3r
2 >^56
“Pada dasarnya, segala sesuatu dalam muamalah boleh dilakukan sampai ada dalil yang mengharamkannya.”
:G
‰ X M RBx : ’
:n ` ( / U B: < : B [
oi‡v • Mi ” Mk€w€ M , B d]Š M‘ # “ “Segala madharat (bahaya, kerugian) harus dihindarkan sedapat mungkin.” (Ahmad bin Muhammad al-Zarqa, Syarh al-Qawa’id al-Fiqhiyah, h. 62)
M@r
B dI 1
B XG ˜
M Ž–
N =X6 MAD
` 9x B [
' : ’ : ’ d] , ' ] — Mi ” Mi‡‡… oik‡ • Mk ™ M˜
“Segala madharat (bahaya, kerugian) harus dihilangkan.” (al-Suyuthi, al-Asybah wa al-Nadza’ir, j. 1, 210)
N =X6 MAD ` ‘8,a ˆ” ‘ G 2,G @ U •$ a' y… d] , ' ] — Mi ” Mi‡‡… M@r B dI 1 M Ž – oiv„ • Mk ™ M˜ B X G ˜ ': ’: ’ “Tindakan atau kebijakan Imam [pemegang otoritas] terhadap rakyat harus berorientasi pada mashlahat.” (alSuyuthi, al-Asybah wa al-Nadza’ir, j. 1, h. 276)
N =X6 MAD
` •a
›,O
2
:K “
š‹B
d] , ' ] — Mi ” Mi‡‡… M@r B dI 1 M Ž – oikv • Mk ™ M˜ B X G ˜ ': ’: ’ “Mencegah mafsadah (kerusakan) harus didahulukan daripada mengambil kemaslahatan.” (al-Suyuthi, al-Asybah wa al-Nadza’ir, j. 1, h. 217).
t@
# @ 8 2- V
“Apa saja yang menjadi perantara (media) terhadap perbuatan haram, haram pula hukumnya” (Yusuf Qardhawi, al-Halal wa al-Haram fi al-Islam [Kairo: Maktabah Wahbah. 1993], h. 31).
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 7
Memperhatikan
: 1. Pendapat ulama mazhab Syafi’i tentang Ju’alah; antara lain alDimyathi al-Bakri dalam Hasyiyah ‘I’anah al-Thalibin, juz III/256 (Tahqiq dan Takhrij hadits: ‘Abd al-Hakim Muhammad ‘Abd alHakim), Kairo: al-Maktabah al-Taufiqiyah, t.th.:
( ) • E† > + 5‹ O œ 2 ' + ‘ J, z4*. MHr C M ZK ž.K !1 ( ) 4- M ]K ) M 1: G Z , > 8 G X A B (- M ZG X z 1 M ,=R q X A +456 ;•O 2,G NB? Untuk akad ju’alah dapat dijadikan isti’nas firman Allah: “… dan siapa yang dapat mengembalikannya, akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta...” (QS. Yusuf [12]: 72). “Beban (himl) unta” adalah bentuk takaran yang dikenal di kalangan umat nabi Yusuf, seperti halnya wasaq. Firman Allah ini hanya dipandang sebagai isti’nas, bukan dalil, karena ia berkenaan dengan syari’ah umat sebelum kita; dan itu –menurut pendapat rajih (kuat)-- tidak menjadi syariah kita (umat Nabi Muhammad), walaupun dalam syariah kita terdapat dalil (hadis) yang menetapkannya (sebagai syariat kita). 2. Pendapat Ibnu Qudamah dalam al-Mughni, juz V h. 56:
N u m, S .Š +456 txŽ O +/ X ‘a
/ Š : V .X (-
“Jika salah satu pihak dari dua pihak yang bermitra yang bermitra membeli bagian mitranya dalam kemitraan tersebut, hukumnya boleh, karena ia membeli hak milik orang lain.” 3. Pendapat Ibnu Qudamah dalam al-Mughni, VIII, h. 323 :
CH #J ( / :R > "(\ Mo‘ Ÿ ` m 0 2 - G:' ‘O 8 "( ;;; ˆ‘ G ‘O 8 + IB OU : ' C Mm 0 u ‘" [ ] ? ) > J ‘ - 2 - ‘O 8 PG: M+ q =. :J C :R 1? B 2 ;> ‘ #O < + “Kebutuhan masyarakat memerlukan adanya ju’alah; sebab pekerjaan (untuk mencapai suatu tujuan) terkadang tidak jelas (bentuk dan masa pelaksanaannya), seperti mengembalikan budak yang hilang, hewan hilang, dan sebagainya. Untuk pekerjaan seperti ini tidak sah dilakukan akad ijarah (sewa/pengupahan) padahal (orang/pemiliknya) perlu agar kedua barang yang hilang tersebut kembali, sementara itu, ia tidak menemukan orang yang mau membantu mengembalikannya secara suka rela (tanpa imbalan). Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat mendorong agar akad ju’alah untuk keperluan seperti itu dibolehkan sekalipun (bentuk dan masa pelaksanaan) pekerjaan tersebut tidak jelas.” Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 8
4. Pendapat para ulama, antara lain:
+ + ,G š 2",^ A= "(\ ME> O u E> J > ) . ¡ J ok MEI X ‹ X A I G M?:8 ‘ R- A Z 4 >") ",K ¢= + G f = ( ) £E> O p ‰ /? 9 =R A E< B B dI 1 ¥ M‘ :R U ep¤ ` H‘ G # > J 3 R:a o…„w ;• M„ ;™ M¦i‡‡… Mf :g “Akad taukil (wakalah) boleh dilakukan, baik dengan imbalan maupun tanpa imbalan. Hal itu karena Nabi shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam pernah mewakilkan kepada Unais untuk melaksanakan hukuman, kepada Urwah untuk membeli kambing, dan kepada Abu Rafi’ untuk melakukan qabul nikah, (semuanya) tanpa memberi-kan imbalan. Nabi pernah juga mengutus para pegawainya untuk memungut sedekah (zakat) dan beliau memberikan imbalan kepada mereka.” (Ibn Qudamah, al-Mughni, [Kairo: Dar alHadis, 2004], juz 6, h. 468). Pendapat Imam Syaukani ketika menjelaskan hadis Busr bin
oi
Sa’id:
I Oš6 !L + ¡ J q$ =. V 4 "( 2,G ˆ> Z[ + Mf :g B dI 1 ¥ M§ ) Š, B D 6 > 4` m 0 : o•iv d;• £… d™ M¦i‡‡‡ “Hadis Busr bin Sa’id tersebut menunjukkan pula bahwa orang yang melakukan sesuatu dengan niat tabarru’ boleh menerima imbalan.” (Al-Syaukani, Nail al-Authar, [Kairo: Dar al-Hadits, 2000], j. 4, h. 527).
‘O 8 "(* M‘, J A ‘ ) ¡ O 2,G ‘ * P O M+ - ™ .8 > E: ">) / +4\ Mm 0 2 - ˆ‘ G o•kc•c¨p¤ ` M # - ‘O 8 PG: “Umat (ulama) telah sepakat bahwa secara garis besar wakalah itu hukumnya boleh. Dan setiap orang tidak bisa memperoleh langsung apa yang dibutuhkan. Dengan demikian, ada kebutuhan terhadap wakalah tersebut.”
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
oj
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 9
+
+ ,G š 2",^ A= "(6 ME O p E O* ‘ ) $•a' o… # > J 3 R:a ¢= + G f = ( ) ",K / # /8 oE> J ` S E O* ‘ ) P4 ) 0- ;;;H‘ G 2 rKU + “ £i ;• M„ ;™ M : •. ‘, /'` ;3 B OU o…‡•w ;• •;™ 2, x ‘=1 B .):, +. “Wakalah sah dilakukan baik dengan imbalan maupun tanpa imbalan, hal itu karena Nabi shallallahu 'alaihi wa alihi wa sallam pernah mengutus para pegawainya untuk memungut sedekah (zakat) dan beliau memberikan imbalan kepada mereka… Apabila wakalah dilakukan dengan memberikan imbalan maka hukumnya sama dengan hukum ijarah.” (Fath al-Qadir, juz 6, h. 2; Wahbah al-Zuhaili, alFiqh alIslami wa Adillatuh, [Dimasyq: Dar al-Fikr, 2002], juz 5, h. 4058).
+456 Mm 0 + ¡ J > ) . A o> ) ` + o>©) ` (0 o• B dI 1 ¥ M‘ :R U ep¤ ` ;+, + ( / M+ + (0 t: G o…v‡ ;• M„ ;™ M¦i‡‡… Mf :g “(Jika) muwakkil mengizinkan wakil untuk mewakilkan (kepada orang lain), maka hal itu boleh; karena hal tersebut merupakan akad yang telah diizinkan kepada wakil; oleh karena itu, ia boleh melakukannya (mewakilkan kepada orang lain).” (Ibn Qudamah, al-Mughni, [Kairo: Dar alHadis, 2004], juz 6, h. 470). 5. Substansi fatwa DSN-MUI No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah, fatwa DSN-MUI No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal. 6. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608) dan Peraturan Pelaksanaannya. 7. Surat dari Direksi PT Bursa Efek Indonesia 00322/BEI.PGU/01-2011 tertanggal 17 Januari 2011.
No.S-
8. Hasil Workshop DSN-MUI dengan Bursa Efek Indonesia tanggal 02 dan 18 Februari 2011. 9. Pendapat dan saran peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada Selasa, 08 Maret 2011 M./ 03 Rabi’ul Akhir 1432 H.
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 10
MEMUTUSKAN Menetapkan
: PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM MEKANISME PERDAGANGAN EFEK BERSIFAT EKUITAS DI PASAR REGULER BURSA EFEK
Pertama
: Ketentuan Umum Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan: 1. Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas --selanjutnya disingkat Perdagangan Efek-- di Pasar Reguler Bursa Efek adalah kontrak jual beli efek yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek. Perdagangan ini termasuk perdagangan online yang dilakukan dalam satu majelis dengan mekanisme dan peraturan yang menjamin terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak; 2. Efek Bersifat Ekuitas adalah saham atau efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik; 3. Efek Bersifat Ekuitas Sesuai Prinsip Syariah adalah Efek Bersifat Ekuitas yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK, yang dalam penyusunannya melibatkan DSN-MUI; 4. Pasar Reguler adalah pasar di mana Perdagangan Efek di Bursa Efek dilaksanakan berdasarkan proses tawar menawar yang berkesinambungan (bai’ al-Musawamah) oleh Anggota Bursa Efek dan penyelesaian administrasinya dilakukan pada hari bursa ketiga setelah terjadinya Perdagangan Efek di Bursa Efek; 5. Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. 6. Anggota Bursa Efek adalah Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) sebagai Perantara Pedagang Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal dan telah memperoleh persetujuan keanggotaan bursa untuk mempergunakan sistem dan atau sarana bursa dalam rangka melakukan kegiatan Perdagangan Efek di Bursa Efek sesuai dengan peraturan Bursa Efek; 7. Harga Pasar Wajar adalah harga pasar dari Efek Bersifat Ekuitas Sesuai Prinsip Syariah yang sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkayasa;
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 11
8. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah Pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa; 9. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah Pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Pihak lain; 10. Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek yang memenuhi ketentuan dan persyaratan LKP untuk mendapatkan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa; 11. Perusahaan Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi; 12. Novasi adalah Pengalihan hak dan kewajiban antara Anggota Kliring jual dengan Anggota Kliring beli menjadi hak dan kewajiban antara Anggota Kliring jual/beli dengan LKP sebagai akibat penjaminan LKP atas Perdagangan Efek di Bursa Efek; 13. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna/manfaat atas suatu barang atau pemberian jasa/pekerjaan dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa/ujrah; 14. Hawalah bil Ujrah adalah akad pengalihan utang dari pihak yang berutang kepada pihak lain yang bersedia atau berkomitmen (iltizam) untuk menanggung (membayar)-nya, dengan ujrah; 15. Ju’alah adalah janji atau komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan (ju’l) tertentu atas pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan; 16. Riba adalah tambahan yang diberikan dalam pertukaran barangbarang ribawi (al-amwal al-ribawiyah) dan tambahan yang diberikan atas pokok utang dengan imbalan penangguhan pembayaran secara mutlak; 17. Bai’ adalah akad pertukaran harta yang bertujuan memindahkan kepemilikan harta tersebut; 18. Bai’ al-Musawamah adalah akad jual beli dengan kesepakatan harga pasar yang wajar melalui mekanisme tawar menawar yang berkesinambungan; 19. Gharar adalah ketidakpastian dalam suatu akad, baik mengenai kualitas atau kuantitas obyek akad maupun mengenai penyerahannya; 20. Taghrir adalah upaya mempengaruhi orang lain, baik dengan ucapan maupun tindakan yang mengandung kebohongan, agar terdorong untuk melakukan transaksi; 21. Bai’ al-Ma’dum adalah jual beli yang obyek (mabi’)-nya tidak ada pada saat akad, atau jual beli atas barang (efek) padahal penjual tidak memiliki barang (efek) yang dijualnya;
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 12
22. Bai’ al-Maksyuf adalah bentuk jual beli yang mengandung gharar; yaitu jual beli secara tunai atas barang (efek) yang bukan milik penjual dan penjual tidak diberi izin oleh pemilik untuk menjualkan, atau jual beli secara tunai atas barang (efek) padahal penjual tidak memiliki barang (efek) yang dijualnya; 23. Jahalah adalah ketidakjelasan dalam suatu akad, baik mengenai obyek akad, kualitas atau kuantitas (shifat)-nya, harganya (tsaman), maupun mengenai waktu penyerahannya; 24. Ihtikar adalah membeli suatu barang yang sangat diperlukan masyarakat pada saat harga mahal dan menimbunnya dengan tujuan untuk menjualnya kembali pada saat harganya lebih mahal; 25. Ghabn adalah ketidakseimbangan antara dua barang (obyek) yang dipertukarkan dalam suatu akad, baik segi kualitas maupun kuantitasnya; 26. Ghabn Fahisy adalah ghabn tingkat berat, seperti jual-beli atas barang dengan harga jauh di bawah harga pasar; 27. Talaqqi al-rukban adalah bagian dari ghabn; yaitu jual-beli atas barang dengan harga jauh di bawah harga pasar karena pihak penjual tidak mengetahui harga tersebut. 28. Tadlis adalah tindakan menyembunyikan kecacatan obyek akad yang dilakukan oleh penjual untuk mengelabui pembeli seolah-olah obyek akad tersebut tidak cacat; 29. Tanajusy/Najsy adalah tindakan menawar barang dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang tidak bermaksud membelinya, untuk menimbulkan kesan banyak pihak yang berminat membelinya; 30. Ghisysy adalah salah satu bentuk tadlis; yaitu penjual menjelaskan/memaparkan keunggulan/keistimewaan barang yang dijual serta menyembunyikan kecacatannya; 31. Dharar adalah tindakan yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pihak lain. Kedua
: Ketentuan Hukum Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek boleh dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan khusus.
Ketiga
: Ketentuan Khusus 1. Perdagangan Efek a. Perdagangan Efek di Pasar Reguler Bursa Efek menggunakan akad jual beli (bai’); b. Akad jual beli dinilai sah ketika terjadi kesepakatan pada harga serta jenis dan volume tertentu antara permintaan beli dan penawaran jual; c. Pembeli boleh menjual efek setelah akad jual beli dinilai sah sebagaimana dimaksud dalam huruf b, walaupun penyelesaian
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 13
administrasi transaksi pembeliannya (settlement) dilaksanakan di kemudian hari, berdasarkan prinsip qabdh hukmi; d. Efek yang dapat dijadikan obyek perdagangan hanya Efek Bersifat Ekuitas Sesuai Prinsip Syariah; e. Harga dalam jual beli tersebut dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan yang mengacu pada harga pasar wajar melalui mekanisme tawar menawar yang berkesinambungan (bai’ almusawamah); f. Dalam Perdagangan Efek tidak boleh melakukan kegiatan dan/atau tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah sebagaimana dimaksud dalam angka 3. 2. Mekanisme Perdagangan Efek a. Bursa Efek boleh menetapkan aturan bahwa: 1) Perdagangan Efek hanya boleh dilakukan oleh Anggota Bursa Efek; 2) Penjual dan Pembeli Efek yang bukan Anggota Bursa Efek dalam melaksanakan Perdagangan Efek harus melalui Anggota Bursa Efek; b. Akad antara penjual atau pembeli efek yang bukan Anggota Bursa Efek dengan Anggota Bursa menggunakan akad ju’alah; c. Bursa Efek wajib membuat aturan yang melarang terjadinya dharar dan tindakan yang diindikasikan tidak sesuai dengan prinsip syariah dalam Perdagangan Efek yang berdasarkan prinsip syariah di Bursa Efek; d. Bursa Efek menyediakan sistem dan/atau sarana perdagangan Efek, termasuk namun tidak terbatas pada peraturan bursa dan sistem dalam rangka melakukan pengawasan perdagangan efek, antara lain untuk mendeteksi dan mencegah kegiatan atau tindakan yang diindikasikan tidak sesuai dengan prinsip syariah; e. Bursa Efek dapat mengenakan biaya (ujrah/rusum) Perdagangan Efek berdasarkan prinsip ijarah atas penyediaan sistem dan/atau sarana perdagangan kepada Anggota Bursa Efek; f. LKP dapat melakukan novasi atas Perdagangan Efek yang dilakukan Anggota Bursa, berdasarkan prinsip hawalah bil ujrah; g. LKP dapat mengenakan biaya (ujrah/rusum) kliring dan penjaminan dari Anggota Bursa/Kliring atas jasa yang dilakukan; h. Penyimpanan dan penyelesaian atas Perdagangan Efek dilakukan melalui LPP; i. LPP dapat mengenakan biaya (ujrah/rusum) penyimpanan dan penyelesaian dari Anggota Bursa Efek selaku Perusahaan Efek.
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 14
3. Tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip syariah Pelaksanaan Perdagangan Efek harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi, manipulasi, dan tindakan lain yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman, taghrir, ghisysy, tanajusy/najsy, ihtikar, bai’ al-ma’dum, talaqqi al-rukban, ghabn, riba dan tadlis. Tindakan-tindakan tersebut antara lain meliputi: a. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Tadlis antara lain: 1) Front Running yaitu tindakan Anggota Bursa Efek yang melakukan transaksi lebih dahulu atas suatu Efek tertentu, atas dasar adanya informasi bahwa nasabahnya akan melakukan transaksi dalam volume besar atas Efek tersebut yang diperkirakan mempengaruhi harga pasar, tujuannya untuk meraih keuntungan atau mengurangi kerugian. 2) Misleading information (Informasi Menyesatkan), yaitu membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga Efek di Bursa Efek. b. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Taghrir antara lain: 1) Wash sale (Perdagangan semu yang tidak mengubah kepemilikan) yaitu transaksi yang terjadi antara pihak pembeli dan penjual yang tidak menimbulkan perubahan kepemilikan dan/atau manfaatnya (beneficiary of ownership) atas transaksi saham tersebut. Tujuannya untuk membentuk harga naik, turun atau tetap dengan memberi kesan seolah-olah harga terbentuk melalui transaksi yang berkesan wajar. Selain itu juga untuk memberi kesan bahwa Efek tersebut aktif diperdagangkan. 2) Pre-arrange trade yaitu transaksi yang terjadi melalui pemasangan order beli dan jual pada rentang waktu yang hampir bersamaan yang terjadi karena adanya perjanjian pembeli dan penjual sebelumnya. Tujuannya untuk membentuk harga (naik, turun atau tetap) atau kepentingan lainnya baik di dalam maupun di luar bursa. c. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Najsy antara lain: 1) Pump and Dump, yaitu aktivitas transaksi suatu Efek diawali oleh pergerakan harga uptrend, yang disebabkan oleh serangkaian transaksi inisiator beli yang membentuk harga naik hingga mencapai level harga tertinggi. Setelah harga mencapai level tertinggi, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kenaikan harga yang telah terjadi, Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 15
melakukan serangkaian transaksi inisiator jual dengan volume yang signifikan dan dapat mendorong penurunan harga. Tujuannya adalah menciptakan kesempatan untuk menjual dengan harga tinggi agar memperoleh keuntungan. 2) Hype and Dump, yaitu aktivitas transaksi suatu Efek yang diawali oleh pergerakan harga uptrend yang disertai dengan adanya informasi positif yang tidak benar, dilebih-lebihkan, misleading dan juga disebabkan oleh serangkaian transaksi inisiator beli yang membentuk harga naik hingga mencapai level harga tertinggi. Setelah harga mencapai level tertinggi, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kenaikan harga yang telah terjadi, melakukan serangkaian transaksi inisiator jual dengan volume yang signifikan dan dapat mendorong penurunan harga. Pola transaksi tersebut mirip dengan pola transaksi pump and dump, yang tujuannya menciptakan kesempatan untuk menjual dengan harga tinggi agar memperoleh keuntungan. 3) Creating fake demand/supply (Permintaan/Penawaran Palsu), yaitu adanya 1 (satu) atau lebih pihak tertentu melakukan pemasangan order beli/jual pada level harga terbaik, tetapi jika order beli/jual yang dipasang sudah mencapai best price maka order tersebut di-delete atau diamend (baik dalam jumlahnya dan/atau diturunkan level harganya) secara berulang kali. Tujuannya untuk memberi kesan kepada pasar seolah-olah terdapat demand/suplpy yang tinggi sehingga pasar terpengaruh untuk membeli/menjual. d. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Ikhtikar antara lain: 1) Pooling interest, yaitu aktivitas transaksi atas suatu Efek yang terkesan liquid, baik disertai dengan pergerakan harga maupun tidak, pada suatu periode tertentu dan hanya diramaikan sekelompok Anggota Bursa Efek tertentu (dalam pembelian maupun penjualan). Selain itu volume transaksi setiap harinya dalam periode tersebut selalu dalam jumlah yang hampir sama dan/atau dalam kurun periode tertentu aktivitas transaksinya tiba-tiba melonjak secara drastis. Tujuannya menciptakan kesempatan untuk dapat menjual atau mengumpulkan saham atau menjadikan aktivitas saham tertentu dapat dijadikan benchmark. 2) Cornering, yaitu pola transaksi ini terjadi pada saham dengan kepemilikan publik yang sangat terbatas. Terdapat upaya dari pemegang saham mayoritas untuk menciptakan supply semu yang menyebabkan harga menurun pada pagi hari dan menyebabkan investor publik melakukan short selling. Kemudian ada upaya pembelian yang dilakukan Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 16
pemegang saham mayoritas hingga menyebabkan harga meningkat pada sesi sore hari yang menyebabkan pelaku short sell mengalami gagal serah atau mengalami kerugian karena harus melakukan pembelian di harga yang lebih mahal. e. Tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori Ghisysy antara lain: 1) Marking at the close (pembentukan harga penutupan), yaitu penempatan order jual atau beli yang dilakukan di akhir hari perdagangan yang bertujuan menciptakan harga penutupan sesuai dengan yang diinginkan, baik menyebabkan harga ditutup meningkat, menurun ataupun tetap dibandingkan harga penutupan sebelumnya. 2) Alternate trade, yaitu transaksi dari sekelompok Anggota Bursa tertentu dengan peran sebagai pembeli dan penjual secara bergantian serta dilakukan dengan volume yang berkesan wajar. Adapun harga yang diakibatkannya dapat tetap, naik atau turun. Tujuannya untuk memberi kesan bahwa suatu efek aktif diperdagangkan. f. Tindakan yang termasuk dalam kategori Ghabn Fahisy, antara lain: Insider Trading (Perdagangan Orang Dalam), yaitu kegiatan ilegal di lingkungan pasar finansial untuk mencari keuntungan yang biasanya dilakukan dengan cara memanfanfaatkan informasi internal, misalnya rencana-rencana atau keputusan-keputusan perusahaan yang belum dipublikasikan. g. Tindakan yang termasuk dalam kategori Bai’ al-ma’dum, antara lain: Short Selling (bai’ al-maksyuf/jual kosong), yaitu suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali pada saat harga turun. h. Tindakan yang termasuk dalam kategori riba, antara lain: Margin Trading (Transaksi dengan Pembiayaan), yaitu melakukan transaksi atas Efek dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga (riba) atas kewajiban penyelesaian pembelian Efek; Keempat
: Penyelesaian Perselisihan Jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya akan dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak tercapai kemufakatan, maka penyelesaian perselisihan dapat dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai prinsip-prinsip syariah.
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
80 Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek ... 17
Kelima
: Penutup Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Pada tanggal
: Jakarta : 03 Rabi’ul Akhir1432 H 08 Maret 2011 M
DEWAN SYARIAH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA Ketua,
Sekretaris,
DR. K.H. M.A. SAHAL MAHFUDH
DRS. H.M. ICHWAN SAM
Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SA SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-180/BL/2009 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang
:
bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam penerbitan Daftar Efek Syariah, dipandang perlu untuk menyempurnakan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-314/BL/2007 tanggal 31 Agustus 2007, dengan menetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang baru;
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006;
Memperhatikan :
Surat Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor: B-194/DSN-MUI/VI/2009 tanggal 25 Juni 2009 perihal Pernyataan DSN-MUI Atas Peraturan Bapepam dan LK; MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -2–
Pasal 1 Ketentuan mengenai Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah diatur dalam Peraturan Nomor II.K.1 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.
Pasal 2 Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP- 314/BL/2007 tanggal 31 Agustus 2007 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 3 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 30 Juni 2009.
Ditetapkan di pada tanggal
: Jakarta : 30 Juni 2009
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 060076008
LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-180/BL/2009 Tanggal : 30 Juni 2009
PERATURAN NOMOR II.K.1:
1.
KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH
DAFTAR EFEK SYARIAH a.
Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak yang disetujui Bapepam dan LK.
b. Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK meliputi:
c.
1)
Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia;
2)
Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar;
3)
Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan oleh Emiten sebelum ditetapkannya Peraturan ini;
4)
Saham Reksa Dana Syariah;
5)
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah;
6)
Efek Beragun Aset Syariah;
7)
Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan Waran syariah, yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah, sepanjang Emiten atau Perusahaan Publik tersebut: a)
tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b Peraturan Nomor IX.A.13;
b)
memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut: (1)
total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82% (delapan puluh dua per seratus);
(2)
total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10% (sepuluh per seratus);
8)
Efek Syariah yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya; dan
9)
Efek Syariah lainnya.
Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak yang telah disetujui Bapepam dan LK meliputi:
LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-180/BL/2009 Tanggal : 30 Juni 2009 -21)
Saham dan/atau Sukuk yang memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang diperdagangkan di Bursa Efek di luar negeri; dan
2)
surat berharga komersial syariah (sharia commercial paper) yang memenuhi Prinsip-Prinsip Syariah di Pasar Modal dan sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek.
d. Pihak yang disetujui Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dapat menerbitkan Daftar Efek Syariah sepanjang Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah tersebut disusun dengan menggunakan kriteria sebagaimana dimaksud dalam huruf b butir 7) poin a) dan poin b), untuk Efek berupa saham. 2.
PIHAK YANG DISETUJUI BAPEPAM DAN LK SEBAGAI PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH a.
Untuk menjadi Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d, maka Pihak dimaksud wajib: 1)
memenuhi persyaratan sebagai berikut: a)
berbentuk badan hukum yang berkedudukan di Indonesia;
b)
memiliki sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah yang berasal dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan;
c)
memiliki standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah yang paling kurang meliputi:
d) 2)
(1)
prosedur pengumpulan data permintaan informasi tambahan;
termasuk
mekanisme
(2)
prosedur penelaahan, baik periodik maupun insidentil;
(3)
tujuan penerbitan Daftar Efek Syariah;
(4)
prosedur pemantauan Daftar Efek Syariah; dan
(5)
prosedur perubahan Daftar Efek Syariah.
bersedia menjalani review yang dilakukan oleh Bapepam dan LK; dan
mengajukan permohonan kepada Bapepam dan LK dan telah mendapat persetujuan Bapepam dan LK.
b. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir 2) diajukan dalam rangkap 2 (dua) dengan menggunakan Formulir II.K.1-1 lampiran 1 Peraturan ini dan wajib disertai dengan dokumen-dokumen sebagai berikut: 1)
Dokumen yang menyangkut pemohon: a)
fotokopi akta pendirian beserta akta perubahannya;
b)
fotokopi dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon;
c)
daftar sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah beserta daftar riwayat hidupnya;
LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-180/BL/2009 Tanggal : 30 Juni 2009 -3-
2)
c.
d)
dalam hal sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah berasal dari luar pemohon, maka wajib dilengkapi dengan surat penunjukan dari direksi pemohon;
e)
fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah; dan
f)
surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa pemohon bersedia menjalani review Bapepam dan LK.
Dokumen yang menyangkut prosedur dan tata cara penetapan Efek yang masuk dalam Daftar Efek Syariah: a)
nama dan jenis Efek yang akan dimuat dalam Daftar Efek Syariah; dan
b)
dokumen kertas kerja penelaahan Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang wajib memuat kriteria yang digunakan dalam penelaahan termasuk tetapi tidak terbatas pada akad dan skema atau struktur masing-masing Sukuk atau Efek Syariah lainnya yang dimasukkan dalam Daftar Efek Syariah.
Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2) tidak memenuhi syarat, maka Bapepam dan LK memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon yang menyatakan bahwa: 1)
permohonan tidak lengkap dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-2 lampiran 2 Peraturan ini; atau
2)
permohonan ditolak dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-3 lampiran 3 Peraturan ini;
d. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2) memenuhi syarat, maka Bapepam dan LK memberikan surat persetujuan kepada pemohon dengan menggunakan Formulir Nomor II.K.1-4 lampiran 4 Peraturan ini. e.
Bapepam dan LK dapat meminta tambahan dokumen dan/atau informasi berkaitan dengan permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a poin 2).
f.
Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d dapat mengumumkan Daftar Efek Syariah yang diterbitkan atau menggunakannya secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu.
g. Dalam hal Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d mengumumkan Daftar Efek Syariah kepada masyarakat, maka Pihak tersebut wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK serta wajib mengumumkan setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya dalam paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya perubahan Daftar Efek Syariah dimaksud. h. Dalam hal Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d menerbitkan Daftar Efek Syariah secara terbatas untuk kepentingan Pihak tertentu, maka penerbit Daftar Efek Syariah wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK dan
LAMPIRAN Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-180/BL/2009 Tanggal : 30 Juni 2009 -4memberitahukan kepada Pihak tertentu tersebut atas setiap perubahan Daftar Efek Syariah yang diterbitkan pada hari yang sama dengan terjadinya perubahan tersebut.
3.
i.
Setiap Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d wajib melaporkan Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya kepada Bapepam dan LK setelah pelaporan terakhir sebagaimana dimaksud dalam huruf b atau huruf c per tanggal 31 Mei dan 30 Nopember dan disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
j.
Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d wajib menyimpan seluruh dokumen yang terkait dengan Efek dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya untuk jangka waktu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang dokumen perusahaan.
KETENTUAN PENUTUP a.
Setiap Pihak yang menerbitkan indeks Efek Syariah atau menyusun daftar portofolio investasi Efek Syariah wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang disusun sesuai dengan ketentuan Peraturan ini.
b. Bapepam dan LK berwenang:
c.
1)
mencabut persetujuan yang telah diberikan kepada Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d, jika dikemudian hari ditemukan pelanggaran; dan/atau
2)
memerintahkan kepada Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf d untuk mengeluarkan Efek yang tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b butir 7) poin a) dan poin b) dari Daftar Efek Syariah yang diterbitkannya.
Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap Pihak yang melanggar ketentuan peraturan ini atau Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran ketentuan peraturan ini. Ditetapkan di : pada tanggal :
Jakarta 30 Juni 2009
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Umum ttd. Prasetyo Wahyu Adi Suryo NIP 060076008
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
FORMULIR NOMOR: II.K.1-1
LAMPIRAN: 1 Peraturan Nomor: II.K.1
Nomor Lampiran Perihal
Jakarta, ........................20...
Yth.
: : :
Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan di ........................
Dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah. Untuk bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan data sebagai berikut : 1. Nama pemohon
:.............................................
2. Alamat pemohon
:............................................. .................. ........................... (Nama Jalan & Nomor) :.................. .......................... (Kota & Kode Pos)
3. Nomor Telepon, Faksimile, dan Email
:.............................................
4. Nomor dan tanggal pengesahan Anggaran Dasar oleh Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia :............................................. 5. Nomor Pokok Wajib Pajak
:.............................................
Melengkapi permohonan ini, kami lampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut: 1. Fotokopi akta pendirian beserta akta perubahannya; 2. Fotokopi dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama pemohon; 3. Daftar sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah beserta daftar riwayat hidupnya; 4. Surat penunjukan dari direksi pemohon kepada sumber daya manusia yang berkompeten di bidang syariah;*) 5. Fotokopi dokumen standar prosedur operasi penyusunan Daftar Efek Syariah; 6. Surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa pemohon bersedia menjalani review Bapepam dan LK 7. nama dan jenis Efek yang akan dimuat dalam Daftar Efek Syariah; dan 8. Dokumen kertas kerja penelaahan Efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang memuat kriteria yang digunakan dalam penelaahan termasuk tetapi tidak
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN terbatas pada akad dan skema atau struktur masing-masing Sukuk atau Efek Syariah lainnya yang dimasukkan dalam Daftar Efek Syariah Demikianlah permohonan ini kami ajukan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Pemohon, materai
................................... ( Nama Lengkap ) *)
Jika sumber daya manusia yang berkompeten berasal dari luar perusahaan pemohon
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
FORMULIR NOMOR: II.K.1-2
LAMPIRAN: 2 Peraturan Nomor: II.K.1
Nomor Lampiran Perihal
Jakarta, .......................20...
: : :
.../BL/20... Perubahan dan atau tambahan informasi atas Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
Kepada Yth……………………………… di……………………. Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara sampaikan melalui surat Nomor …………. tanggal …………. perihal …………., maka Saudara diminta untuk menyampaikan perubahan dan atau tambahan informasi yang bersangkutan kepada Bapepam dan LK sebagai berikut: 1. Perubahan yang perlu dilaksanakan adalah: ………….………….………….………….………….………….………….…………. 2. Tambahan informasi yang wajib disampaikan adalah: ………….………….………….………….………….………….………….…………. Sebelum hal tersebut diatas dipenuhi, permohonan memperoleh persetujuan belum dapat dipertimbangkan.
Saudara
untuk
Demikian agar Saudara maklum. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Ketua,
…………………………….. NIP………………
Tembusan Kepada Yth : 1. Sekretaris Bapepam dan LK; 2. Kepala Biro Pengelolaan Investasi, Bapepam dan LK; dan 3. Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, Bapepam dan LK.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
FORMULIR NOMOR: II.K.1-3
LAMPIRAN: 3 Peraturan Nomor: II.K.1
Nomor Lampiran Perihal
Jakarta, .......................20...
: : :
.../BL/20... Penolakan Atas Permohonan Persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah
Kepada Yth……………………………… di……………………. Setelah diadakan penelaahan atas dokumen yang Saudara sampaikan melalui surat Nomor …………. tanggal …………. perihal …………., maka dengan ini diputuskan bahwa permohonan Saudara ditolak dengan pertimbangan sebagai berikut: 1. ………….………….………….………….………….………….………….…………. 2. ………….………….………….………….………….………….………….…………. 3. ………….………….………….………….………….………….………….…………. Demikian agar Saudara maklum. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Ketua,
…………………………….. NIP………………
Tembusan Kepada Yth : 1. Sekretaris Bapepam dan LK; 2. Kepala Biro Pengelolaan Investasi, Bapepam dan LK; dan 3. Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, Bapepam dan LK.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
FORMULIR NOMOR: II.K.1-4
LAMPIRAN: 4 Peraturan Nomor: II.K.1
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP- .../BL/20.. TENTANG PERSETUJUAN SEBAGAI PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH KEPADA PT ………………………………… (NPWP : …………………..) KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Membaca
: Surat permohonan memperoleh persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah Nomor ……… tanggal ……… serta tambahan kelengkapan dokumen terakhir yang telah disampaikan dengan surat Nomor ……… tanggal ………
Menimbang
: bahwa permohonan Saudara telah memenuhi persyaratan dan atas dasar itu dapat dipertimbangkan untuk diberikan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah.
Memperhatikan : 1.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor ………;
2.
Peraturan Nomor IX.A.13 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-…./BL/20… tanggal ……… tentang Penerbitan Efek Syariah;
3.
Peraturan Nomor II.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: Kep-…/BL/20…. tanggal …. tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PEMBERIAN PERSETUJUAN SEBAGAI PIHAK PENERBIT DAFTAR EFEK SYARIAH KEPADA PT ……… Pasal 1 Memberikan persetujuan sebagai Pihak Penerbit Daftar Efek Syariah kepada PT ………… dengan alamat kantor pusat …………
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
Pasal 2 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Pasal 3 Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, dapat diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Pada tanggal
: Jakarta :
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
........................................ NIP. ..................... Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Sekretaris Bapepam dan LK; 2. Kepala Biro Pengelolaan Investasi, Bapepam dan LK; 3. Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan, Bapepam dan LK; 4. Asosiasi Manajer Investasi (AMI); 5. Asosiasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI); dan 6. Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI).
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 130 /BL/2006 TENTANG PENERBITAN EFEK SYARIAH KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang
:
a. bahwa dunia usaha dan investor memerlukan keragaman sumber pembiayaan dan investasi, termasuk melalui sumber pembiayaan dan investasi yang didasarkan pada Syariat Islam; b. bahwa dalam rangka memberikan kerangka hukum yang memadai terhadap penerbitan Efek Syariah melalui Pasar Modal Indonesia, dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan tentang Penerbitan Efek Syariah;
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006.
MEMUTUSKAN: Menetapkan
:
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PENERBITAN EFEK SYARIAH.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
-2Pasal 1 Ketentuan mengenai Penerbitan Efek Syariah diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.13 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 2 Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di pada tanggal
: Jakarta : 23 Nopember 2006
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058 Salinan sesuai dengan aslinya Pjs. Sekretaris Badan ttd Robinson Simbolon NIP 060047831
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006
PERATURAN NOMOR IX.A.13 : PENERBITAN EFEK SYARIAH 1. Definisi: a. Akad Syariah adalah perjanjian/kontrak yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor IX.A.14. b. Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad maupun cara penerbitannya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. c. Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal adalah Prinsip-prinsip hukum Islam dalam kegiatan di bidang Pasar Modal berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), baik fatwa DSN-MUI yang ditetapkan dalam peraturan Bapepam dan LK maupun fatwa DSN-MUI yang telah diterbitkan sebelum ditetapkannya peraturan ini, sepanjang fatwa dimaksud tidak bertentangan dengan peraturan ini dan atau Peraturan Bapepam dan LK lain yang didasarkan pada fatwa DSN-MUI. d. Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas: 1) kepemilikan aset berwujud tertentu; 2) nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu; atau 3) kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu. e. Wali Amanat Sukuk adalah Wali Amanat yang terdaftar di Bapepam dan LK yang bertindak mewakili kepentingan pemegang Sukuk. 2. Ketentuan Umum a. Kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah antara lain: 1) perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; 2) menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, jual beli risiko yang mengandung gharar dan atau maysir; 3) memproduksi, menyediakan:
mendistribusikan,
memperdagangkan,
dan
atau
a) barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatihi); b) barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram lighairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan atau c) barang dan atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat; dan atau 4) melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -2dominan dari modalnya, kecuali kesyariahannya oleh DSN-MUI.
investasi
tersebut
dinyatakan
b. Penerbitan Efek Syariah wajib dilakukan berdasarkan Akad Syariah. c. Setiap Pihak yang melakukan penerbitan Efek Syariah wajib memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait dengan Efek Syariah yang ditawarkan, peraturan ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. d. Setiap Pihak yang menerbitkan Efek Syariah wajib memenuhi kepatuhan terhadap Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait dengan Efek Syariah yang diterbitkan. e. Efek Syariah tidak lagi memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal apabila kegiatan usaha, cara pengelolaan, kekayaan Reksa Dana, dan atau kekayaan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dari Pihak yang menerbitkan Efek tersebut tidak lagi memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal yang terkait dengan Efek Syariah yang diterbitkan. f.
Pihak yang menerbitkan Efek Syariah dan menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaannya berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal wajib menyatakan bahwa: 1) kegiatan usaha serta cara pengelolaan usaha Pihak yang melakukan Penawaran Umum dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif (KIK); 2) jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad, dan cara pengelolaan perusahaan Pihak yang melakukan Penawaran Umum tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan 3) memiliki anggota direksi, anggota komisaris, Wakil Manajer Investasi, dan penangungjawab atas pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
3. Penerbitan Efek Syariah berupa saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal a. Sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan ini, Emiten atau Perusahaan Publik yang melakukan Penerbitan Efek Syariah berupa saham wajib: 1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran atau Peraturan Nomor IX.B.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Perusahaan Publik dan serta ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan 2) mengungkapkan informasi tambahan dalam Prospektus bahwa: a) dalam anggaran dasar dimuat ketentuan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -3b) jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad, dan cara pengelolaan Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan c) Emiten atau Perusahaan Publik memiliki anggota direksi dan anggota komisaris yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. b. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah berupa saham hanya dapat mengubah anggaran dasar yang terkait dengan kegiatan dan cara pengelolaan usahanya menjadi tidak lagi memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal jika: 1) terdapat usulan dari pemegang saham yang memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang Perseroan Terbatas; dan 2) usulan tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham. c. rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam huruf b wajib diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional selambat-lambatnya 28 (duapuluh delapan) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memuat informasi yang antara lain: 1) penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukannya perubahan anggaran dasar yang terkait dengan kegiatan usaha dan cara pengelolaan perusahaan; 2) rencana kegiatan dan pengelolaan usaha setelah Emiten tidak memenuhi Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; 3) cara penyelesaian terhadap pemegang saham yang tidak setuju atas perubahan tersebut; dan 4) penjelasan bahwa keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tentang perubahan anggaran dasar hanya berlaku efektif setelah memperoleh persetujuan pemegang saham dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. d. Rapat Umum Pemegang Saham dapat mengambil keputusan tentang persetujuan perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam huruf c dengan ketentuan sebagai berikut: 1) pemegang saham yang mengusulkan perubahan anggaran dasar serta afiliasinya tidak dapat diperhitungkan dalam korum kehadiran; 2) dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham; 3) keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir;
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -44) dalam hal korum kehadiran pada Rapat Umum Pemegang Saham pertama tidak terpenuhi, maka tidak dapat dilakukan rapat kedua dan ketiga; dan 5) dalam hal perubahan anggaran dasar tidak dapat dilaksanakan baik karena tidak terpenuhinya korum sebagaimana dimaksud pada butir 2) dan atau butir 3), maka usulan rencana perubahan anggaran dasar baru dapat diajukan kembali 12 (dua belas) bulan setelah tidak terpenuhinya korum sebagaimana dimaksud pada butir 2) dan atau butir 3). e. Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf b wajib menyelesaikan hak-hak Pemegang Saham yang tidak menyetujui perubahan anggaran dasar dimaksud dengan cara menjamin pembelian saham pemegang saham tersebut pada harga wajar dengan ketentuan sebagai berikut: 1) dalam hal sahamnya tidak tercatat di Bursa Efek, maka harga pelaksanaan pembelian sekurang-kurangnya sama dengan harga wajar yang ditetapkan oleh Penilai independen; 2) dalam hal sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa namun selama 90 (sembilan puluh) hari tidak diperdagangkan atau dihentikan sementara perdagangannya, maka harga pelaksanaan pembelian sekurangkurangnya sebesar harga tertinggi dalam waktu 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari perdagangan terakhir atau hari dihentikan sementara perdagangannya; atau 3) dalam hal sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek, maka harga pelaksanaan pembelian sekurang-kurangnya sebesar harga tertinggi dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari terakhir sebelum pengumuman RUPS perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam angka 3 huruf c. f.
Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah berupa saham melakukan pelanggaran atas ketentuan angka 3 huruf b di atas, maka: 1) wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK serta mengumumkan kepada masyarakat mengenai informasi atau fakta material berupa perubahan kegiatan usaha dan cara pengelolaan yang tidak memenuhi prinsip syariah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik; dan 2) dikenakan sanksi administratif berupa denda dan kewajiban melakukan tindakan sebagaimana diatur dalam angka 3 huruf c, huruf d dan huruf e.
4. Penerbitan Sukuk a. Sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan ini, Emiten yang melakukan Penawaran Umum Sukuk wajib: 1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran serta ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya;
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -52) menyampaikan kepada Bapepam dan LK hasil pemeringkatan dan perjanjian perwaliamanatan Sukuk serta Akad Syariah yang terkait dengan penerbitan Sukuk dimaksud; 3) menyampaikan kepada Bapepam dan LK pernyataan bahwa kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak bertentangan dengan ketentuan angka 2 huruf a Peraturan ini, dan menjamin bahwa selama periode Sukuk kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak akan bertentangan dengan ketentuan angka 2 huruf a Peraturan ini; 4) menyampaikan pernyataan dari Wali Amanat Sukuk bahwa Wali Amanat Sukuk mempunyai penanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan perwaliamanatan yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan 5) mengungkapkan informasi dalam Prospektus yang sekurang-kurangnya meliputi: a) kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak bertentangan dengan ketentuan angka 2 huruf a Peraturan ini, dan Emiten menjamin bahwa selama periode Sukuk kegiatan usaha yang mendasari penerbitan Sukuk tidak akan bertentangan dengan ketentuan angka 2 huruf a Peraturan ini; b) Wali Amanat Sukuk mempunyai penanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan perwaliamanatan yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; c) jenis Akad Syariah dan skema transaksi Syariah yang digunakan dalam penerbitan Sukuk; d) ringkasan Akad Syariah atau Perjanjian berdasarkan Syariah yang dilakukan oleh para Pihak; e) sumber pendapatan yang menjadi dasar penghitungan pembayaran bagi hasil, margin, atau fee; f) besaran nisbah pembayaran bagi hasil, margin, atau fee; g) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan atau pembayaran bagi hasil, margin, atau fee; dan h) kesanggupan Emiten untuk mengungkapkan kepada masyarakat hasil pemeringkatan Sukuk setiap tahun sampai dengan berakhirnya Sukuk. b. Perjanjian perwaliamanatan penerbitan Sukuk wajib sekurang-kurangnya memuat: 1) uraian tentang Akad Syariah yang mendasari diterbitkannya Sukuk; 2) penggunaan dana hasil penerbitan Sukuk sesuai dengan karakteristik Akad Syariah; 3) sumber dana yang digunakan untuk melakukan pembayaran imbal hasil sesuai dengan karakteristik Akad Syariah; 4) besaran nisbah pembayaran bagi hasil, margin, atau fee; 5) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan atau pembayaran bagi hasil, margin, atau fee;
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -66) kewajiban Wali Amanat untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam rangka memastikan kepatuhan Emiten terhadap Prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal; 7) tindakan yang harus dilakukan dalam hal Emiten akan mengubah jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan atau aset tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk; 8) perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan atau aset tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk wajib terlebih dahulu disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSukuk); 9) mekanisme pemenuhan hak pemegang Sukuk yang tidak setuju terhadap perubahan dimaksud; 10) ketentuan yang menyebutkan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan angka 7), angka 8) dan angka 9) di atas dapat dijadikan alasan untuk menyatakan bahwa Emiten gagal dalam memenuhi kewajibannya; dan 11) mekanisme penanganan dalam hal terjadi gagal memenuhi kewajiban. c. Dalam hal terjadi perubahan jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah, kegiatan usaha dan atau aset tertentu yang mendasari penerbitan Sukuk sehingga bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, maka Sukuk tersebut menjadi batal demi hukum (fasakh) dan Emiten wajib menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pemegang Sukuk. d. Emiten dan Wali Amanat wajib melaksanakan seluruh ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. e. Emiten wajib menggunakan dana hasil Penawaran Umum Sukuk untuk membiayai kegiatan atau investasi yang tidak bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal. f.
Sukuk dapat diperdagangkan di pasar sekunder apabila telah terpenuhi halhal sebagai berikut: 1) seluruh dana hasil Penawaran Umum Sukuk telah diterima oleh Emiten; dan 2) dana yang diterima sudah mulai digunakan sesuai dengan tujuan penerbitan Sukuk.
5. Penerbitan Efek Reksa Dana Syariah a. Penerbitan Saham Reksa Dana Syariah Sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan ini, Emiten yang melakukan Penawaran Umum Saham Reksa Dana Syariah wajib: 1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, Peraturan Nomor IX.C.4 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Perseroan serta ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan 2) mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Pengelolaan dan atau Kontrak Penyimpanan Reksa Dana serta informasi tambahan dalam Prospektus hal-hal sebagai berikut:
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -7a) dalam anggaran dasar Emiten dimuat ketentuan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal; b) kebijakan investasi Reksa Dana tidak bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal; c) jenis usaha, jasa yang diberikan, aset yang dikelola, akad, dan cara pengelolaan Emiten dimaksud tidak bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal; d) memiliki anggota direksi, Wakil Manajer Investasi, dan penangungjawab atas pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; e) mekanisme pembersihan kekayaan Emiten dari unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan f) dana kelolaan Emiten Syariahnya hanya dapat diinvestasikan pada Efek yang tercantum dalam daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak lain yang diakui oleh Bapepam dan LK. b. Penerbitan Unit Penyertaan Reksa Dana Syariah berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan ini, Pihak yang melakukan Penawaran Umum Unit Penyertaan Reksa Dana Syariah berbentuk KIK wajib: 1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, Peraturan Nomor IX.C.5 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif serta ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; dan 2) mencantumkan ketentuan dalam KIK dan informasi tambahan dalam Prospektus hal-hal sebagai berikut: a) kebijakan investasi Reksa Dana tidak bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal; b) Wakil Manajer Investasi yang melaksanakan pengelolaan Reksa Dana dan penangungjawab atas pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; c) tambahan kata “Syariah” pada nama Reksa Dana yang diterbitkan; d) mekanisme pembersihan kekayaan Reksa Dana dari unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; dan e) dana kelolaan Reksa Dana Syariahnya hanya dapat diinvestasikan pada Efek yang tercantum dalam daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak lain yang diakui oleh Bapepam dan LK. c. Direksi, Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian wajib melaksanakan seluruh ketentuan yang diatur dalam Kontrak Pengelolaan, Kontrak Penyimpanan, atau KIK.
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -8d. Bank Kustodian wajib menolak instruksi Manajer Investasi secara tertulis dengan tembusan kepada Bapepam dan LK apabila pelaksanaan instruksi tersebut mengakibatkan portofolio Reksa Dana terdapat Efek selain Efek yang tercantum dalam daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak lain yang diakui oleh Bapepam dan LK. e. Dalam hal portofolio Reksa Dana terdapat Efek selain Efek yang tercantum dalam daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak lain yang diakui oleh Bapepam dan LK yang bukan disebabkan oleh tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian, maka: 1) Manajer Investasi wajib menjual Efek dimaksud, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah diketahuinya Efek tersebut tidak lagi tercantum dalam daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak lain yang diakui oleh Bapepam dan LK, dengan ketentuan selisih lebih harga jual dari Nilai Pasar Wajar Efek pada saat Efek tersebut masih tercantum dalam daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak lain yang diakui oleh Bapepam dan LK, dipisahkan dari perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana dan diperlakukan sebagai dana sosial; dan 2) Bank Kustodian wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK serta pemegang Efek Reksa Dana, informasi tentang perolehan selisih lebih penjualan Efek sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf e butir 1) dan informasi tentang penggunaannya sebagai dana sosial selambatlambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) setiap bulan (jika ada). f.
Dalam hal karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian, mengakibatkan portofolio Reksa Dana terdapat Efek selain Efek yang tercantum dalam daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK atau Pihak lain yang diakui oleh Bapepam dan LK, maka Bapepam dan LK dapat: 1) melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk melakukan penjualan Unit Penyertaan Reksa Dana baru; 2) melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengalihkan kekayaan Reksa Dana selain dalam rangka pembersihan kekayaan Reksa Dana dari unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; 3) mewajibkan Manajer Investasi dan Bank Kustodian secara tanggung renteng untuk membeli portfolio yang bertentangan dengan Prinsipprinsip Syariah di Pasar Modal sesuai dengan harga perolehan dalam waktu yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK; dan atau 4) mewajibkan Manajer Investasi untuk mengumumkan kepada publik larangan dan atau kewajiban yang ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud pada butir 1), butir 2), dan butir 3) di atas, sesegera mungkin paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya surat Bapepam dan LK, dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional atas biaya Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -9g. Dalam hal Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian tidak mematuhi larangan dan atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud pada huruf f, maka Bapepam dan LK berwenang untuk: 1) mengganti Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian; atau 2) membubarkan Reksa Dana tersebut. 6. Penerbitan Efek Beragun Aset (EBA) Syariah a. Sepanjang tidak diatur lain dalam peraturan ini, Pihak yang melakukan Penawaran Umum EBA Syariah wajib: 1) mengikuti ketentuan Peraturan Nomor IX.A.1 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran, Peraturan Nomor IX.C.9 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Beragun Aset (Asset Backed Securities) serta ketentuan tentang Penawaran Umum yang terkait lainnya; 2) mencantumkan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Syariah dan informasi tambahan dalam Prospektus halhal sebagai berikut: a) bahwa aset yang menjadi portofolio EBA Syariah tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; b) Wakil Manajer Investasi yang melaksanakan pengelolaan KIK-EBA Syariah dan penangungjawab atas pelaksanaan kegiatan Kustodian pada Bank Kustodian mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; c) kata “syariah” pada nama EBA yang diterbitkan; d) mekanisme pembersihan portofolio dan dana EBA Syariah dari unsurunsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; e) bahwa pengelolaan dana EBA Syariah dilarang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal; f) Akad Syariah dan skema transaksi syariah yang digunakan dalam penerbitan Efek; g) ringkasan Akad Syariah yang dilakukan oleh para Pihak; h) besarnya nisbah pembayaran bagi hasil, margin, atau fee; dan i) rencana jadwal dan tata cara pembagian dan atau pembayaran bagi hasil, margin, atau fee. b. Dalam hal karena tindakan Manajer Investasi dan Bank Kustodian, mengakibatkan kekayaan EBA Syariah terdapat unsur kekayaan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, maka Bapepam dan LK dapat: 1) melarang Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengalihkan kekayaan EBA selain dalam rangka pembersihan kekayaan EBA dari unsur-unsur yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal;
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 130/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -102) mewajibkan Manajer Investasi dan Bank Kustodian secara tanggung renteng wajib untuk membeli aset portofolio EBA dengan harga perolehan atau membersihkan dana EBA yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal dalam waktu yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK; dan atau secepat mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah ditemukannya pelanggaran tersebut; dan atau 3) mewajibkan Manajer Investasi untuk mengumumkan kepada publik larangan dan atau kewajiban yang ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud pada butir 1), butir 2), dan butir 3) di atas, sesegera mungkin paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya surat Bapepam dan LK, dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional atas biaya Manajer Investasi dan Bank Kustodian. c. Dalam hal Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian tidak mematuhi larangan dan atau tidak melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud pada huruf b, maka Bapepam dan LK berwenang untuk: 1) mengganti Manajer Investasi dan atau Bank Kustodian; atau 2) membubarkan KIK EBA tersebut. 7. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK dapat mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 23 Nopember 2006 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP. 060063058 Salinan sesuai dengan aslinya Pjs. Sekretaris Badan ttd
Robinson Simbolon NIP 060047831
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 131/BL/2006 TENTANG AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, Menimbang
:
a. bahwa kegiatan ekonomi berbasis syariah harus dilaksanakan berdasarkan asas kesepakatan diantara para pelaku kegiatan ekonomi; b. bahwa dalam syariah Islam asas-asas kesepakatan dalam kegiatan ekonomi diatur dalam berbagai bentuk perjanjian (akad); c. bahwa dalam rangka memberikan kerangka hukum yang memadai terhadap akad syariah yang menjadi dasar kegiatan ekonomi di Pasar Modal Indonesia, dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan tentang Akad-akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah Di Pasar Modal;
Mengingat
:
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3608); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3617) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4372); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3618); 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45/M Tahun 2006; 5. Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah.
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN -2MEMUTUSKAN: Menetapkan
:
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG AKADAKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL.
Pasal 1 Ketentuan mengenai Akad-akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah Di Pasar Modal diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.14 sebagaimana dimuat dalam Lampiran Keputusan ini. Pasal 2 Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di pada tanggal
: Jakarta : 23 Nopember 2006
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN, ttd. A. Fuad Rahmany NIP 060063058 Salinan sesuai dengan aslinya Pjs. Sekretaris Badan ttd. Robinson Simbolon NIP 060047831
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-131/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006
PERATURAN NOMOR IX.A.14 : AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL
1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: a. Ijarah adalah perjanjian (akad) dimana Pihak yang memiliki barang atau jasa (pemberi sewa atau pemberi jasa) berjanji kepada penyewa atau pengguna jasa untuk menyerahkan hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa dan atau upah (ujrah), tanpa diikuti dengan beralihnya hak atas pemilikan barang yang menjadi obyek Ijarah. b. Kafalah adalah perjanjian (akad) dimana Pihak penjamin (kafiil/guarantor) berjanji memberikan jaminan kepada Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashil/debitur) untuk memenuhi kewajiban Pihak yang dijamin kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur). c. Mudharabah (qiradh) adalah perjanjian (akad) dimana Pihak yang menyediakan dana (Shahib al-mal) berjanji kepada pengelola usaha (mudharib) untuk menyerahkan modal dan pengelola (mudharib) berjanji untuk mengelola modal tersebut. d. Wakalah adalah perjanjian (akad) dimana Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) memberikan kuasa kepada Pihak yang menerima kuasa (wakil) untuk melakukan tindakan atau perbuatan tertentu. 2. Ijarah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa Pihak yang dapat menjadi pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa wajib memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Hak dan kewajiban pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa 1) Hak dan kewajiban pemberi sewa atau pemberi jasa adalah: a) menerima pembayaran harga sewa atau upah (ujrah) sesuai yang disepakati dalam Ijarah; b) menyediakan barang yang disewakan atau jasa yang diberikan; c) menanggung biaya pemeliharaan barang yang disewakan; d) menjamin bila terdapat cacat pada barang yang disewakan; e) bertanggung jawab atas kerusakan barang yang disewakan yang bukan disebabkan oleh pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan atau bukan karena kelalaian Pihak penyewa; dan
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 131/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -2f) menyatakan secara tertulis bahwa pemberi sewa atau pemberi jasa menyerahkan hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang dimilikinya kepada penyewa atau pengguna jasa (pernyataan ijab). 2) Hak dan kewajiban penyewa atau pengguna jasa adalah: a) manfaatkan barang dan atau jasa sesuai yang disepakati dalam Ijarah; b) membayar harga sewa atau upah (ujrah) sesuai yang disepakati dalam Ijarah; c) bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan barang menggunakannya sesuai yang disepakati dalam Ijarah;
serta
d) menanggung biaya pemeliharaan barang yang sifatnya ringan (tidak material) sesuai yang disepakati dalam Ijarah; e) bertanggung jawab atas kerusakan barang yang disewakan yang disebabkan oleh pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan atau karena kelalaian Pihak penyewa; dan f) menyatakan secara tertulis bahwa penyewa atau penerima jasa menerima hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang dan atau memberikan jasa yang dimiliki pemberi sewa atau pemberi jasa (pernyataan qabul). c. Persyaratan obyek Ijarah Obyek Ijarah dapat berupa barang dan atau jasa yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) manfaat barang atau jasa harus dapat dinilai dengan uang; 2) manfaat atas barang dan jasa dapat diserahkan kepada penyewa atau pengguna jasa; 3) manfaat barang atau jasa harus yang bersifat tidak dilarang oleh syariah Islam (tidak diharamkan); 4) manfaat barang atau jasa harus ditentukan dengan jelas; dan 5) spesifikasi barang atau jasa harus dinyatakan dengan jelas, antara lain melalui identifikasi fisik, kelaikan, dan jangka waktu pemanfaatannya. d. Persyaratan penetapan harga sewa atau upah (ujrah) Penetapan harga sewa atau upah (ujrah) wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) besarnya harga sewa atau upah (ujrah) dan cara pembayarannya ditetapkan secara tertulis dalam Ijarah; dan 2) alat pembayaran harga sewa atau upah adalah uang atau bentuk lain termasuk jasa (manfaat lain) dari jenis yang sama dengan barang atau jasa yang menjadi obyek dalam Ijarah; dan e. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Ijarah
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 131/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -3Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 2 Peraturan ini, dalam Ijarah dapat disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut: 1) para pihak dapat menentukan harga sewa atau upah untuk periode waktu tertentu dan meninjau kembali harga sewa atau upah yang berlaku untuk periode berikutnya; dan atau 2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara pemberi sewa atau pemberi jasa dan penyewa atau pengguna jasa. 3. Kafalah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Persyaratan Pihak yang terlibat dalam Kafalah Pihak penjamin (kafiil/guarantor), Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashiil/debitur), dan Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) yang terlibat dalam Kafalah wajib memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Kewajiban Pihak yang terlibat dalam Kafalah 1) kewajiban Pihak penjamin (kafiil/guarantor) adalah sebagai berikut: a) memiliki harta yang cukup untuk menjamin kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur); b) memiliki kewenangan penuh untuk menggunakan hartanya sebagai jaminan atas pemenuhan kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur); dan c) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak penjamin (kafiil/guarantor) menjamin kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) (pernyataan ijab). 2) kewajiban Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashiil/debitur) adalah sebagai berikut: a) menyerahkan kewajibannya (hutangnya) kepada Pihak penjamin (kafiil/guarantor); dan b) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashiil/debitur) menerima jaminan dari Pihak penjamin (kafiil/guarantor) (pernyataan qabul). c. Bentuk penjaminan dalam Kafalah Penjaminan dalam Kafalah dapat berupa jaminan kebendaan dan atau jaminan umum, seperti jaminan perusahaan (corporate guarantee) dan jaminan pribadi (personal guarantee). d. Persyaratan obyek Kafalah (makfuul bihi) Obyek Kafalah adalah kewajiban (piutang) Pihak yang dijamin (makfuul ‘anhu/ashiil/debitur) kepada Pihak lain (makfuul lahu/kreditur) yang memenuhi ketentuan sebagai berikut:
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 131/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -41) kewajiban dimaksud dapat berupa kewajiban pembayaran sejumlah uang, penyerahan barang, dan atau pelaksanaan pekerjaan; 2) kewajiban dimaksud harus jelas nilai, jumlah, dan spesifikasinya; 3) kewajiban dimaksud bukan merupakan kewajiban yang timbul dari hal-hal yang bertentangan dengan syariah Islam; dan 4) harus merupakan piutang mengikat (lazim) yang tidak mungkin hapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan. e. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Kafalah Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 3 Peraturan ini, dalam Kafalah dapat disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut: 1) para Pihak dapat menetapkan besarnya imbalan (fee) atas penjaminan yang dilakukan oleh Pihak penjamin (kafiil/guarantor). Dalam hal para Pihak menyepakati adanya imbalan (fee) sebagaimana tersebut di atas, maka Kafalah tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak; 2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara para Pihak dalam Kafalah; dan atau 3) jangka waktu penjaminan dalam Kafalah. 4. Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi shahib al- mal dan mudharib Pihak yang dapat menjadi shahib al- mal dan mudharib wajib memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Hak dan kewajiban shahib al- mal dan mudharib 1) Hak dan kewajiban shahib al-mal adalah: a) menerima bagian laba tertentu sesuai yang disepakati dalam Mudharabah; b) meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga yang dapat digunakan apabila mudharib melakukan pelanggaran atas akad Mudharabah. Jaminan tersebut dapat berupa jaminan kebendaan dan atau jaminan umum, seperti jaminan perusahaan (corporate guarantee) dan jaminan pribadi (personal guarantee); c) mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan oleh mudharib; d) menyediakan seluruh modal yang disepakati; e) menanggung seluruh kerugian usaha yang tidak diakibatkan oleh kelalaian, kesengajaan dan atau pelanggaran mudharib atas Mudharabah; dan
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 131/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -5f) menyatakan secara tertulis bahwa shahib al- mal menyerahkan modal kepada mudharib untuk dikelola oleh Mudharib sesuai dengan kesepakatan (pernyataan ijab). 2) Hak dan kewajiban mudharib adalah: a) menerima bagian laba tertentu sesuai yang disepakati dalam Mudharabah; b) mengelola kegiatan usaha untuk tercapainya tujuan Mudharabah tanpa campur tangan shahib al-mal. c) mengelola modal yang telah diterima dari shahib al-mal sesuai dengan kesepakatan, dan memperhatikan syariah Islam serta kebiasaan yang berlaku; d) menanggung seluruh kerugian usaha yang diakibatkan oleh kelalaian, kesengajaan dan atau pelanggaran mudharib atas Mudharabah; dan e) menyatakan secara tertulis bahwa mudharib telah menerima modal dari shahib al-mal dan berjanji untuk mengelola modal tersebut sesuai dengan kesepakatan (pernyataan qabul). c. Persyaratan modal yang dapat dikelola dalam Mudharabah Modal yang dapat dikelola dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) berupa sejumlah uang dan atau aset, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang; 2) jika modal yang diberikan dalam bentuk selain uang, maka nilai benda tersebut harus disepakati pada waktu akad; 3) tidak berupa piutang atau tagihan, baik tagihan kepada mudharib maupun kepada Pihak lain; dan 4) dapat diserahkan kepada mudharib dengan cara seluruh atau sebagian pada waktu dan tempat yang telah disepakati. d. Persyaratan kegiatan usaha dalam Mudharabah Kegiatan usaha yang dapat dijalankan dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) tidak bertentangan dengan ketentuan angka 2 huruf a Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah; dan 2) dilarang dikaitkan (mu’allaq) dengan sebuah kejadian di masa yang akan datang yang belum tentu terjadi. e. Pembagian keuntungan dalam Mudharabah Pembagian keuntungan dalam Mudharabah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) keuntungan Mudharabah adalah selisih lebih dari kekayaan Mudharabah dikurangi dengan modal Mudharabah dan kewajiban kepada Pihak lain yang terkait dengan kegiatan Mudharabah;
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 131/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -62) keuntungan Mudharabah merupakan hak shahib al-mal dan mudharib dengan besarnya bagian sesuai dengan kesepakatan; dan 3) besarnya bagian keutungan masing-masing pihak wajib dituangkan secara tertulis dalam bentuk persentase (nisbah). f. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Mudharabah Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 4 Peraturan ini, dalam Mudharabah dapat disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut: 1) jangka waktu tertentu untuk masa berlakunya Mudharabah; 2) Mudharib menyediakan biaya operasional sesuai kesepakatan dalam Mudharabah; dan atau 3) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara Shahib al-mal dengan Mudharib. 5. Wakalah wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Persyaratan Pihak yang dapat menjadi pemberi kuasa (muwakkil) dan yang penerima kuasa (wakil) Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) dan Pihak yang menerima kuasa (wakil) wajib memiliki kecakapan dan kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum baik menurut syariah Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Kewajiban Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) dan Pihak yang menerima kuasa (wakil) dalam Wakalah 1) kewajiban Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) adalah sebagai berikut: a) memiliki kewenangan untuk melakukan terhadap hal-hal yang boleh dikuasakan; dan
perbuatan
hukum
b) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) memberikan kuasa kepada Pihak penerima kuasa (wakil) untuk melakukan perbuatan hukum tertentu (pernyataan ijab). 2) kewajiban Pihak yang menerima kuasa (wakil) adalah sebagai berikut: a) memiliki kemampuan untuk melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan kepadanya; b) melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan kepadanya serta dilarang memberi kuasa kepada Pihak lain kecuali atas persetujuan Pihak yang memberi kuasa (muwakkil); dan c) menyatakan secara tertulis bahwa Pihak yang menerima kuasa (wakil) menerima kuasa dari Pihak yang memberi kuasa (muwakkil) untuk melakukan perbuatan hukum tertentu (pernyataan qabul). c. Persyaratan obyek Wakalah Obyek Wakalah adalah perbuatan hukum yang memenuhi syarat sebagai berikut:
LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 131/BL/2006 Tanggal : 23 Nopember 2006 -71) diketahui dengan jelas jenis perbuatan hukum yang dikuasakan serta cara melaksanakan perbuatan hukum yang dikuasakan tersebut; 2) tidak bertentangan dengan syariah Islam; dan 3) dapat dikuasakan menurut syariah Islam. d. Ketentuan lain yang dapat diatur dalam Wakalah Selain wajib memenuhi ketentuan pada angka 5 Peraturan ini, dalam Wakalah dapat disepakati antara lain hal-hal sebagai berikut: 1) para Pihak dapat menetapkan besarnya imbalan (fee) atas pelaksanaan perbuatan hukum yang dikuasakan. Dalam hal para Pihak menyepakati adanya imbalan (fee), maka Wakalah tersebut bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak; 2) penunjukan Pihak lain untuk menyelesaikan perselisihan antara para Pihak dalam Kafalah; dan atau 3) jangka waktu pemberian kuasa. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 23 Nopember 2006 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan ttd. A. Fuad Rahmany NIP. 060063058 Salinan sesuai dengan aslinya Pjs. Sekretaris Badan ttd Robinson Simbolon NIP 060047831
Lampiran 11 Perubahan IHSG 2010 (Rm) Date
desember 2009 4-Jan-10 11-Jan-10 18-Jan-10 25-Jan-10 1-Feb-10 8-Feb-10 15-Feb-10 22-Feb-10 1-Mar-10 8-Mar-10 15-Mar-10 22-Mar-10 29-Mar-10 5-Apr-10 12-Apr-10 19-Apr-10 26-Apr-10 3-May-10 10-May-10 17-May-10 24-May-10 31-May-10 7-Jun-10 14-Jun-10 21-Jun-10 28-Jun-10 5-Jul-10 12-Jul-10 19-Jul-10 26-Jul-10 2-Aug-10 9-Aug-10 16-Aug-10
Harga Penutupan Indeks
2534.36 2614.37 2647.09 2610.34 2610.8 2518.98 2534.14 2554.38 2549.03 2578.77 2666.51 2742.97 2813.08 2830 2845.01 2878.67 2924.73 2971.25 2739.33 2858.39 2623.22 2713.92 2823.25 2801.9 2929.59 2947.02 2871.55 2943.9 2992.45 3042.02 3069.28 3060.59 3053.01 3117.72
Return
0.0311 0.0124 (0.0140) 0.0002 (0.0358) 0.0060 0.0080 (0.0021) 0.0116 0.0335 0.0283 0.0252 0.0060 0.0053 0.0118 0.0159 0.0158 (0.0813) 0.0425 (0.0859) 0.0340 0.0395 (0.0076) 0.0446 0.0059 (0.0259) 0.0249 0.0164 0.0164 0.0089 (0.0028) (0.0025) 0.0210
Harga Penutupan Indeks
Date
Return
25-Oct-10
3104.73 3164.28 3384.65 3397.63 3547.11 3546.95 3597.03 3597.75 3635.32
(0.0042) 0.0190 0.0673 0.0038 0.0431 (0.0000) 0.0140 0.0002 0.0104
1-Nov-10
3655.3
0.0055
13-Dec-10
3665.85 3725.05 3642.5 3696.26 3747.71 3581.56
0.0029 0.0160 (0.0224) 0.0147 0.0138 (0.0453)
20-Dec-10
3611.53
0.0083
27-Dec-10
3703.51
0.0251
23-Aug-10 30-Aug-10 6-Sep-10 20-Sep-10 27-Sep-10 4-Oct-10 11-Oct-10 18-Oct-10
8-Nov-10 15-Nov-10 22-Nov-10 29-Nov-10 6-Dec-10
Standar deviasi Total Rm rata-rata Rm
0.0193 0.3793 0.0074
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Lampiran 12 Kupon SBSN 2010 (Rf)
Nama SBSN RI seri IFR0004 SBSN RI seri IFR0005 SBSN RI seri IFR0006 SBSN RI seri IFR0007
Kode
Listing
Kupon (%)
IFR0004
2009
9
IFR0005
2010
10.25
IFR0006
2010
10.25
IFR0007
2010
8.8
RF Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
0.09575
Lampiran 13 Kinerja Portofolio aham Daftar Efek Syariah 2010
Indeks Sharpe Indeks Treynor Indeks Jensen No
Pengukuran
Portofolio
1.564 0.248 0.112 Pasar (IHSG)
Keterangan
1
Indeks Sharpe
1.564
0.0074
Baik
2
Indeks treynor
0.2480
0.0074
Baik
3
Indeks Jensen
0.1120
0.0074
Baik
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Lampiran 14 Inflasi 2009-2010 Tahun
2009 2010
Bulan Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des
Inflasi rata-rata 0.0917 0.086 0.0792 0.0731 0.0604 0.0363 0.04893 0.0271 0.0275 0.0283 0.0257 0.0241 0.0278 0.0372 0.0381 0.0343 0.0391 0.0416 0.0505 0.05125 0.0622 0.0644 0.058 0.0567 0.0633 0.0696
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Grafik : Inflasi 2009-2010
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Lampiran 15 Suku Bunga Acuan 2009-2010 Tahun
Bulan
2009 2010
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des
Suku Bunga Acuan
Ratarata
0.0875 0.0825 0.0775 0.075 0.0725 0.07 0.07146 0.0675 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065 0.065
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Grafik : Suku Bunga Acuan 2009-2010
Sumber : BEI, Hasil Pengolahan Data
Lampiran 16 Struktur Pasar Modal Indonesia
Menteri Keuangan RI
BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Bursa Efek
LKP
Lembaga Penunjang
Perusahaan Efek
Penjamin emisi Perantara Pedagang Efek Manajer Investasi
Biro Adm Efek Kustodian Wali amanat Pemeringkat efek
LPP
Profesi Penunjang
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Akuntan Konsultan Hukum Penilai Notaris
Pemodal
Emiten Perusahaan Publik
Domestik Asing
Reksa dana
Lampiran 17 Tabel : Jumlah Emiten dan Klasifikasi Industri Pasar Modal Indonesia
Sumber: Laporan Statistik BAPEPAM-LK
Lampiran 18 Tabel : Komposisi Kepemilikan efek lokal dan asing hingga 30 November 2010
Sumber: Laporan Statistik BAPEPAM-LK
Lampiran 19 Tabel : Jumlah Emisi dan Jenis Emisi Pasar Saham Indonesia
Sumber: Laporan Statistik BAPEPAM-LK
Lampiran 20 Tabel : Kapitalisasi Pasar IHSG, LQ45, dan JII
Sumber: Laporan Statistik BAPEPAM-LK
Lampiran 21 Tabel : Nilai Transaksi Rata-rata harian dan Volume Perdagangan Saham