SALINAN PENGADILAN MILITER II-08 JAKARTA
PUTUSAN NOMOR : 154-K/PM II-08/AD/VI/2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang bersidang di Jakarta dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama Pangkat/Nrp Jabatan Kesatuan Tempat, tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
AS xxxxx /xxxxxx xxxxxxx xxxxx xxxxxxxxxxxxxxx Laki-laki Indonesia Islam xxxxxxxxxxxxx
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. PENGADILAN MILITER II - 08 JAKARTA tersebut di atas Membaca
:
Berkas Perkara dari Pomdam Jayakarta Nomor : BP-10/A08/2011 tanggal 25 Februari 2011
Memperhatikan :
1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangkostrad selaku PAPERA Nomor : Kep/103/IV/2011 tanggal 28 April 2011. 2. Surat Dakwaan Oditur Nomor : Dak/86/V/2011 tanggal 23 Mei 2011. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kepala Pengadilan Militer II-08 Jakarta tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tap/154/PM ll-08/AD/VI/2011 tanggal 06 Juni 2011. b. Hakim Ketua tentang Penetapan Hari sidang Nomor : Tap/154/PM ll-08/AD/VI/2011 tanggal 07 Juni 2011.
4. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi. 5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara Terdakwa ini. Mendengar
:
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer II-08 Nomor : Dak/86/V/2011 tanggal 23 Mei 2011 didalam sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara Terdakwa ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan dan keterangan para Saksi di bawah sumpah.
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
2 Memperhatikan
:
1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa: Terdakwa terbukti secara melakukan tindak pidana :
sah
dan
meyakinkan
bersalah
"Menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya padahal, menurut hukum wajib memberikan kehidupan, pemeliharaan kepada orang tersebut " Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 49 a UU No.23 Tahun 2004. 2. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara : selama 4 (empat) bulan. 3. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah). 4.
Memohon agar barang bukti berupa :
Surat-surat : 1 (satu) lembar fotokopi Kutipan Akta Nikah. 2 (dua) lembar fotokopi Kutipan Akta Kelahiran an.APP dan DSSP. 1 (satu) lembar fotokopi slip gaji bulan Maret 2010. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Menimbang
:
Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa Terdakwa sangat menyesali dan menyadari perbuatannya dan kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon dijatuhi hukuman pidana yang seringan-ringannya.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer II-08 Jakarta Nomor : Dak/86/V/2011 tanggal 23 Mei 2011 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada bulan November tahun dua ribu delapan sampai dengan pada bulan Desember tahun dua ribu sembilan dan pada bulan Januari tahun dua ribu sepuluh sampai dengan pada bulan November tahun dua ribu sepuluh atau setidak-tidaknya setidak-tidaknya dalam tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 dan pada tahun 2010 di Jakarta Timur, atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Hukum Pengadilan Militer II-08 Jakarta, telah melakukan tindak pidana : "Menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya padahal, menurut hukum wajib memberikan kehidupan, pemeliharaan kepada orang tersebut"
Dengan cara-cara sebagai berikut :
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
3 1. Bahwa Terdakwa AS masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2001/2002 di Rindam Jaya selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Rindam Jaya selama 3 (tiga) bulan, kemudian ditugaskan di Brigif 3/Tri Budi Saksi Ujung Pandang, pada tahun 2005 dipindah tugaskan ke Yonif Linud 432/WSJ, pada tahun 2007 dipindah tugaskan ke Denma Kostrad sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat xxxxx NRP.xxxxxxxxxxxx. 2. Bahwa sekira tahun 2003 Terdakwa kenal dengan Saksi-1 dari perkenalan tersebut kemudian berlanjut dengan pacaran dan selama pacaran Terdakwa dengan Saksi-1 telah melakukan hubungan layaknya suami istri diluar pernikahan sehingga Saksi1 hamil dan atas kejadian tersebut Terdakwa tidak bertanggung jawab lalu Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke Pomdam VII/Wirabuana selanjutnya perkaranya dari Pomdam VlI/Wirabuana dilimpahkan ke Otmil Makassar, pada saat perkaranya sudah berada di Otmil Makassar kemudian Saksi-1 dengan Terdakwa menempuh jalan damai dan Terdakwa mau bertanggung jawab selanjutnya perkaranya diselesaikan secara kekeluargaan sehingga penyelesaian perkara Terdakwa oleh Otmil dikembalikan kepada Ankum setelah Terdakwa dinas di Kesatuan yang baru Denma Kostrad pada pertengahan tahun 2007. 3. Bahwa pada tanggal 14 Mei 2008 di Kantor Urusan Agama (KUA) Indramayu Jawa Barat Terdakwa dengan Saksi-1 menikah secara resmi baik dari agama maupun Kesatuan yang telah mendapat izin dari Komandan Kesatuan Terdakwa dan dari pernikahan tersebut Terdakwa dan Saksi-1 telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang pertama bernama APP berumur 3 (tiga) tahun dan yang kedua bernama DSSP berumur 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan. 4. Bahwa pada bulan Agustus 2008 Terdakwa meminjam uang di BRI Cut Mutia Jakarta Pusat melalui pengajuan dengan juru bayar Kesatuan Denma Kostrad sebesar Rp.30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) dengan angsuran sebesar Rp.800.000,(delapan ratus ribu) perbulannya dalam jangka waktu selama 60 (enam puluh) bulan dan dalam hal peminjaman tersebut Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 melalui handphone yang saat itu sedang berada di lndramayu hanya meminjam uang sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan perincian sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) untuk membantu perbaikan rumah Saksi-5 (S) (orang tua Terdakwa) dan sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk persiapan biaya persalinan Saksi-1, kemudian Saksi-1 menyetujuinya. 5. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang pinjaman dari BRI Cut Mutia sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tanpa sepengetanuan Saksi-1, kemudian uang tersebut oleh Terdakwa dipergunakan untuk membayar pinjaman lama di BRI Ujung Pandang sebesar Rp.17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) sehingga sisa uang pinjaman yang diterima Terdakwa hanya sebesar Rp.13.000.000,- (tiga belas juta rupiah). Kemudian diberikan kepada Saksi-5 rnelalui Saksi-1 sebesar Rp.8.000.000,(delapan juta rupiah) yang digunakan untuk memperbaiki rumah Saksi-5 di Indramayu, lalu uang sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) Terdakwa gunakan untuk membeli handphone Terdakwa Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
4 dan Saksi-1 dan uang sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) Terdakwa gunakan untuk keperluan biaya persalinan Saksi-1 serta uang sebesar Rp.900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) Terdakwa gunakan untuk membeli Playstation kemudian sisa uang sebesar Rp.1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah) Terdakwa gunakan untuk makan sehari-hari. 6. Bahwa semenjak Terdakwa meminjam dan menerima uang di BRI Cut Mutia sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tanpa sepengetahuan Saksi-1 pada bulan Agustus 2008 tersebut, maka sejak bulan Nopember 2008 sampai dengan bulan Desember 2009 Terdakwa hanya bisa memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1 berkisar antara Rp.423.000,(empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) dikarenakan banyaknya potongan baik potongan gaji maupun potongan koperasi dan dari uang gaji yang diberikan Terdakwa tersebut Saksi-1 gunakan untuk membayar kontrakan sebesar Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) yang mana saat itu Terdakwa dengan Saksi-1 serta anaknya menempati kontrakan di Jakarta Timur, kemudian Terdakwa dan Saksi-1 serta anaknya pindah ke Jakarta Timur pada bulan Nopember 2009 sampai dengan bulan Nopember 2010 dengan biaya kontrakan rumah sebesar Rp. 400.000,(empat ratus ribu rupiah). 7. Bahwa dari uang yang diberikan oleh Terdakwa tersebut lalu dipotong untuk membayar sewa kontrak rumah sehingga sisa uang yang Saksi-1 terima dari Terdakwa setiap bulannya hanya berkisar antara Rp.73.000,- (tujuh puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) saat Terdakwa dan Saksi-1 serta anaknya rnenempati kontrakan di Duren Sawit Jakarta Timur, sedangkan saat Terdakwa dan Saksi1 serta anaknya menempati kontrakan di Cipinang Jakarta Timur sisa uang yang Saksi-1 terima dari Terdakwa berkisar antara Rp.23.000,- (dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan hal tersebut tidak wajar karena Saksi-1 tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup Saksi-1 serta kedua orang anaknya dari uang tersebut. 8. Bahwa sebelumnya Saksi-1 tidak mengetahui Terdakwa meminjam uang di BRl Cut Mutia sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) karena Saksi-1 beranggapan Terdakwa meminjam uang di BRI Cut Mutia sebesar Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah), namun pada bulan Januari 2010 Saksi-1 baru mengetahui Terdakwa meminjam uang di BRI Cut Mutia sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) setelah Saksi-1 melihat slip gaji yang tersimpan dirumah ternyata Saksi-1 melihat selain potongan pinjaman BRI Saksi-1 juga melihat potongan koperasi.
9. Bahwa kemudian sejak bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Nopember 2010 Terdakwa sama sekali tidak pernah memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1, saat Saksi-1 serta kedua orang anaknya masih menempati kontrakan di CipinangJakarta Timur dan Terdakwa juga tidak pernah pulang kerumah kontrakannya, sehingga Saksi-1 serta kedua orang anaknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendapat tambahan dari Sdri.AH (kakak kandung Saksi-1) yang berada di Sulawesi dan Saksi-3 RH (tante Saksi-1) yang untuk sementara Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
5 tinggal dikontrakan Saksi-1 di Cipinang Jakarta Timur namun untuk tempat tinggal yang tetap Saksi-3 di Kalimantan Timur. 10. Bahwa pada tanggal 29 Januari 2010 sekira pukul 24.00 Wib saat Saksi-1 sakit demam dan karena Terdakwa tidak pernah pulang ke rumah kontrakannya kemudian Saksi-1 ditolong agar dibawa berobat ke Klinik ALF oleh Saksi-2 E (tetangga Saksi-1) dan Sdri.I (menantu Saksi-2). 11. Bahwa menurut Terdakwa, Terdakwa tidak memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1 serta kedua orang anaknya karena Terdakwa juga memerlukan kebutuhan hidup yang sama dengan kebutuhan hidup Saksi-1 serta kedua orang anaknya. 12. Bahwa akibat Terdakwa telah menelantarkan Saksi-1 serta kedua orang anaknya dengan tidak memberikan nafkah lahir berupa gaji dan tidak pulang kerumah sehingga Saksi-1 serta kedua orang anaknya menderita secara lahir atau fisik dan psikis karena Saksi-1 tidak sanggup menanggung biaya hidup bagi dirinya sendiri dan kedua orang anaknya. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 49 a UU RI No.23 Tahun 2004. Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan oditur Militer tersebut, Terdakwa menyatakan mengerti dan tidak akan mengajukan eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang hadir dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 Nama lengkap Pekerjaan Tempat tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
F Ibu Rumah Tangga xxxxxxxxxx Perempuan Indonesia Islam xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira tahun 2003 dari perkenalan tersebut kemudian berlanjut dengan pacaran dan selama pacaran Saksi dengan Terdakwa telah melakukan hubungan layaknya suami istri di luar pernikahan sehingga Saksi hamil dan atas kejadian tersebut Terdakwa tidak bertanggung jawab lalu Saksi melaporkan Terdakwa ke Pomdam Vll/ Wirabuana selanjutnya perkaranya dari Pomdam Vll/Wirabuana dilimpahkan ke Otmil Makassar, pada saat perkaranya sudah berada di Otmil Makassar kemudian Saksi dengan Terdakwa Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
6 menempuh jalan damai dan Terdakwa mau bertanggung jawab selanjutnya perkaranya diselesaikan secara kekeluargaan. 2. Bahwa pada tanggal 14 Mei 2008 di Kantor Urusan Agama (KUA) Jawa Barat, Saksi dengan Terdakwa menikah secara resmi baik dari agama maupun Kesatuan yang telah mendapat izin dari Komandan Kesatuan Terdakwa dan dari pernikahan tersebut Saksi dan Terdakwa telah dikarunia 2 (dua) orang anak yang pertama bernama APP berumur 3 (tiga) tahun dan yang kedua bernama DSSP berumur 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan. 3. Bahwa sejak bulan Nopember 2008 sampai dengan dilaporkan perkara ini ke Pomdam Jaya berdasarkan Laporan Polisi Nomor Lp-10/A-08/II/2010/Jaya pada tanggal 8 Pebruari 2010, dirumah kontrakan Cipinang Jakarta Timur, Saksi telah ditelantarkan oleh Terdakwa dengan tidak diberikan nafkah lahir secara wajar karena Terdakwa memberikan nafkah lahir setiap bulannya kepada Saksi berkisar antara Rp.423.000,- (empat ratus dua puluh tiga ribu) sampai dengan sebesar Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) dan dari nafkah lahir berupa gaji yang diberikan Terdakwa tersebut Saksi gunakan untuk membayar kontrakan rumah sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah) sehingga uang gaji yang diberikan Terdakwa kepada Saksi tersisa berkisar antara Rp.23.000,- (dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan sebesar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) sehingga uang tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan Saksi beserta kedua orang anaknya. 4. Bahwa Terdakwa menerima gaji setiap bulannya adalah sebesar Rp.2.488.200,-(dua juta empat ratus delapan puluh delapan ribu dua ratus rupiah) dan dari gaji tersebut dipotong untuk pinjaman BRI sebesar Rp.800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) sejak pertengahan tahun 2008 dan juga pinjaman koperasi sebesar Rp.1.264.450,- (satu juta dua ratus enam puluh empat ribu empat ratus lima puluh rupiah) sejak bulan Januari 2010. 5. Bahwa dari sekian banyak potongan-potongan gaji Terdakwa tersebut Saksi tidak mengetahui karena awalnya Terdakwa memberitahukan kepada Saksi akan rneminjam uang di BRI sebesar Rp.10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) untuk keperluan membantu perbaikan rumah orang tua Terdakwa di Indramayu sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk persiapan melahirkan, namun pada kenyataannya Terdakwa telah merekayasa pinjaman yang semula sebesar Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah) menjadi sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan Terdakwa juga memalsukan tanda tangan Saksi. 6. Bahwa dari uang sebesar Rp.30.000.000- (tiga puluh juta) yang diterima Terdakwa, Rp.17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) Terdakwa bayarkan ke BRI Ujung Pandang untuk melunasi pinjaman yang lama, uang Rp.18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) Terdakwa berikan melalui Saksi kepada orang tua Terdakwa untuk keperluan perbaikan rumah di Indramayu sehingga sisa uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), dan untuk keperluan melahirkan Saksi-1 yang semula akan diberikan sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) namun yang diberikan hanya sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah)
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
7 sehingga sisanya uang sebesar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) dipegang oleh Terdakwa. 7. Bahwa sebelumnya Saksi tidak mengetahui Terdakwa meminjam uang di BRI sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) karena Saksi beranggapan Terdakwa meminjam uang di BRI sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), namun pada bulan Januari 2010 Saksi baru mengetahui Terdakwa rneminjam uang di BRI sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) setelah Saksi memperhatikan kwitansi pemotongan gaji Terdakwa yang Saksi simpan. 8. Bahwa setelah Saksi mengetahui dari pemotongan gaji pada bulan Januari 2010 Terdakwa telah meminjam uang di BRI sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tersebut, Terdakwa jarang pulang ke rumah dalam seminggu cuma pulang 2 (dua) kali dan selebihnya Saksi tidak tahu dimana Terdakwa bertempat tinggal dan hal ini terjadi sampai dengan Saksi-1 dimintai keterangan lanjutan pada tanggal 8 Nopember 2010 dan sejak bulan Januari 2010 sampai dengan pada tanggal 8 Nopember 2010 itu juga Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir kepada Saksi sama sekali yang mana sebelum pada bulan Januari 2010 tersebut Terdakwa masih memberikan nafkah lahir kepada Saksi sebesar Rp.423.000,- (empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) dan terkadang sebesar Rp.600.000,-(enam ratus ribu rupiah) namun nafkah yang diberikan Terdakwa tersebut tidak wajar karena dari nafkah lahir atau gaji yang diberikan Terdakwa tersebut Saksi gunakan untuk membayar kontrakan rumah sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah) sehingga uang gaji yang diberikan Terdakwa kepada Saksi tersisa sebesar Rp.23.000,- (dua puluh tiga ribu rupiah) dan terkadang tersisa sebesar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan uang tersebut tidak bisa menghidupi Saksi bersama kedua orang anak-anak Saksi. 9. Bahwa sepengetahuan Saksi yang menjadi penyebab Terdakwa tidak pernah pulang dan tidak memberikan nafkah sejak pada bulan Januari 2010 tersebut karena Saksi menduga Terdakwa mempunyai hubungan dekat dengan perempuan lain bernama Sdri.R pekerjaan seorang perawat dan dugaan Saksi tersebut dikuatkan karena pada bulan April 2010 Sdri.R menelepon Saksi bahwa Sdri.R mengaku berpacaran dengan Terdakwa lalu Saksi mengatakan tentang statusnya kepada Sdri.R adalah istri Terdakwa, kemudian sejak itu Sdri.R tidak berhubungan lagi dengan Terdakwa karena Sdri.R merasa dibohongin oleh Terdakwa dan setahu Saksi Sdri.R tersebut sudah pindah ke Kalimantan. 10. Bahwa akibat penelantaran yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi bersama kedua orang anak Saksi maka Saksi dan kedua orang anaknya menderita secara lahir karena tidak diberikan nafkah secara wajar dan Saksi bersama kedua orang anaknya juga merasa tidak diperhatikan oleh Terdakwa. Atas keterangan Saksi dipersidangan tersebut ada yang Terdakwa sanggah yaitu : Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa meminjam uang dari BRI sebesar Rp.30.000,- (tiga puluh juta rupiah).
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
8 Bahwa Terdakwa tidak pernah pulang ke rumah karena diusir oleh Saksi. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
E Ibu Rumah Tangga xxxxxxxxxxxx Perempuan Indonesia Islam Jatinegara Jakarta Timur.
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Saksi-1 F dan Terdakwa sejak bulan Januari 2010 di Cipinang Jakarta Timur dalam hubungan bertetangga dan Saksi dengan Saksi-1 kenal dekat karena sering ngobrol sedangkan dengan Terdakwa Saksi tidak kenal dekat namun kenal wajah. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah menelantarkan Saksi-1 serta kedua orang anaknya dalam hal nafkah lahir yang diberikan berupa gaji sebesar Rp.420.000,- (empat ratus dua puluh ribu rupiah) setiap bulannya , hal itu tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Saksi-1 serta kedua orang anaknya dengan hidup mengontrak berdasarkan keterangan dari Saksi-1 selaku istri Terdakwa. 3. Bahwa Saksi juga sering melihat Terdakwa jarang tinggal bersama Saksi-1 serta kedua orang anaknya dan menurut keterangan Saksi-1 Terdakwa tinggal di kantor xxxxxxxxx dan Terdakwa tidak pulang ke rumah karena tidak ada ongkos. 4. Bahwa sekira tengah malam pada bulan April 2010 Terdakwa tidak berada di rumah kontrakannya Cipinang Jakarta Timur saat Saksi-1 mengalami sakit demam lalu Saksi-1 menelepon Terdakwa namun Terdakwa sulit dihubungi dan yang membawa Saksi-1 ke Klinik A adalah Saksi dan I (anak menantu Saksi). 5. Bahwa Saksi-1 untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering mendapat bantuan dari tantenya dan saudara-saudara Saksi-1. Atas keterangan Saksi dipersidangan membenarkan seluruhnya.
tersebut
Terdakwa
Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
RH xxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx Perempuan Indonesia Islam Cipinang Jakarta Timur (sementara) dan Kalimantan Timur (menetap).
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut :
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
9 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Maret 2008 di Atrium Senen yang mana pada saat itu Saksi ingin menemui Saksi-1 istri Terdakwa (Keponakan Saksi). 2. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi-1 kepada Saksi sekira bulan Desember 2008, Saksi-1 tefah ditelantarkan oleh Terdakwa berupa nafkah lahir atau gaji yang diberikan Terdakwa kepada Saksi-1 sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah) perbulannya atau terkadang sebesar Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Saksi-1 serta kedua orang anak-anaknya karena dari uang tersebut Saksi-1 gunakan untuk membayar biaya kontrakan rumah. 3. Bahwa Saksi mengetahui Saksi-1 (keponakan Saksi) serta dua orang anak-anaknya ditelantarkan oleh Terdakwa sejak bulan Desember 2008 sampai dengan 8 Maret 2010 saat Saksi diperiksa oleh penyidik Pomdam Jaya. 4. Bahwa Saksi ada memberikan bantuan kepada Saksi-1 untuk meringankan beban ekonominya dengan cara memberikan uang bervariasi terkadang Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah), Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah), Rp.300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan terkadang Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah), Saksi juga sering memberikan makanan kepada Saksi-1 serta kedua orang anaknya. 5. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi-1 yang menjadi penyebab Terdakwa menelantarkan Saksi-1 dan anak-anaknya dengan memberikan nafkah lahir diluar batas kewajaran karena Terdakwa pernah meminjam uang di BRI sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) tanpa memberitahukan kepada Saksi-1 terlebih dahulu dan Terdakwa juga sering mengambil barang-barang di Koperasi kantor juga tanpa sepengetahuan Saksi-1. Atas keterangan Saksi dipersidangan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Saksi-4 : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
AM xxxx / xxxxxxxxx xxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxx Laki-laki Indonesia Islam Bekasi Jawa Barat.
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekira bulan Agustus 2009 saat Terdakwa pindah dari Ujung Pandang ke Denma Kostrad, sedangkan Saksi kenal dengan Saksi-1 Fatmawati istri Terdakwa saat Saksi-1 datang ke Denma Kostrad
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
10 untuk mengambil gaji Terdakwa dan antara Saksi dengan Terdakwa maupun dengan Saksi-1 tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi tidak mengetahui dan tidak pernah mendengar Terdakwa telah menelantarkan Saksi-1 serta kedua orang anak-anaknya. 3. Bahwa sekira bulan Agustus 2008 Terdakwa telah meminjam uang di BRI melalui pengajuan dari Kesatuan sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan menurut keterangan Terdakwa uang tersebut Terdakwa gunakan untuk keperluan biaya membangun rumah dan rnenjemput Saksi-1 yang masih di Ujung Pandang. 4. Bahwa Saksi tidak mengetahui saat Terdakwa meminjam uang di BRI melalui pengajuan Kesatuan apakah sudah ada persetujuan dari Saksi-1 (istri Terdakwa) dan yang Saksi ketahui hanya permohonan pinjaman tersebut telah disetujui oleh Kepala Bagian saat Terdakwa masih di Ir Kostrad. 5. Bahwa dari pinjaman sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta) tersebut gaji Terdakwa dipotong selama 5 (lima) tahun atau sebanyak 60 (enam puluh) kali dengan potongan sebesar Rp.800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) perbulannya dan selain potongan BRI ada potongan lain dari Koperasi Denma Kostrad karena Terdakwa mengambil handphone, spring bad, dan barang-barang lainnya. 6. Bahwa dalam peminjaman di BRI tersebut dari Kesatuan tidak meminta surat penyataan Saksi-1 selaku istri Terdakwa dan Kesatuan hanya menanyakan apakah sudah atas persetujuan istri. 7. Bahwa gaji yang diterima oleh Terdakwa perbulannya setelah Terdakwa meminjam uang di BRI sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan berikut dengan potongan Terdakwa mengambil barang-barang di Koperasi Denma Kostrad tersebut maka gaji yang diterima Terdakwa ratarata berkisar antara sebesar Rp.433.000,- (empat ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan sebesar Rp.600.000,- (enam ratus enam ribu rupiah), potongan tersebut dimulai sejak bulan September 2008 sampai dengan bulan Maret 2010. 8. Bahwa pada bulan April 2010 Terdakwa bersama Saksi-1 menerima gaji sebesar Rp.369.600,- (satu juta tiga ratus enam puluh sembilan ribu enam ratus rupiah) dan gaji tersebut Terdakwa bersama Saksi-1 terima lebih besar dari bulan September 2008 sampai dengan bulan Maret 2010 karena potongan koperasi sudah mulai berkurang. 9. Bahwa sekarang hutang Terdakwa di BRI sisa + Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) lagi yang akan lunas 2 (dua) tahun lagi dan setelah dipotong hutang-hutangnya gaji Terdakwa masih bersisa sekitar Rp.1.900.000,- (satu juta sembilan ratus ribu rupiah). 10. Bahwa uang sisa gaji Terdakwa sebesar Rp.1.900.00,(satu juta Sembilan ratus ribu rupiah) tersebut menurut Saksi masih bisa menghidupi keluarga Terdakwa.
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
11 Atas keterangan Saksi dipersidangan membenarkan seluruhnya.
tersebut
Terdakwa
Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat tgl.lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
S xxxxxxxxxxx xxxxxxxx Laki-laki Indonesia Islam Indramayu Jawa Barat.
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Terdakwa dilahirkan dan antara Saksi dengan Terdakwa dalam hubungan anak kandung dengan ayah kandung. 2. Bahwa Saksi tidak mengetahui Terdakwa telah menelantarkan Saksi-1 F (istri Terdakwa) serta kedua orang anak-anaknya karena Saksi berada di Indramayu sedangkan Terdakwa dan keluarganya berada di Jakarta. 3. Bahwa berdasarkan keterangan dari Terdakwa dan rekanrekan Terdakwa di kantor, Terdakwa yang ditelantarkan oleh Saksi-1 dengan cara gaji diambil oleh Saksi-1 dan Terdakwa dilarang pulang ke rumah serta Terdakwa juga dilarang menemui kedua orang anak-anaknya. 4. Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa jumlah pinjaman Terdakwa di BRI, namun yang Saksi ketahui Terdakwa menerima uang pinjaman sebesar Rp.13.000.000,-(tiga belas juta rupiah) dan dari uang tersebut sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) diserahkan Terdakwa melalui Saksi-1 kepada Saksi yang digunakan untuk membuat kamar rumah tempat tinggal Terdakwa bersama Saksi-1 dan anaknya di Indramayu karena dana yang dimiliki Saksi kurang dan uang yang lainnya digunakan untuk keperluan Saksi-1 melahirkan anak Terdakwa yang kedua. 5. Bahwa sekira bulan Agustus 2008 setelah rumah Saksi yang di Indramayu selesai dibangun, Terdakwa bersama Saksi-1 dan anaknya tinggal sebelum pindah ke Jakarta. 6. Bahwa uang Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) yang Saksi terima dari Saksi-1 tersebut, Saksi gunakan untuk membeli TV, kulkas dan kursi untuk mengisi rumah yang Terdakwa dan Saksi-1 serta anaknya tempati dan selain uang yang Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) tersebut Saksi tidak pernah menerima uang sesenpun baik dari Saksi-1 maupun Terdakwa sekalipun istri Saksi sedang sakit-sakitan. 7. Bahwa pada saat Terdakwa berserta Saksi-1 dan anaknya tinggal di Indramayu tempat Saksi bertempat tinggal, terjadi keributan antara Saksi-1 dengan Ibu I (istri Saksi) kemudian Saksi-1 pindah dari Indramayu ke Jakarta dan mengontrak di sebuah rumah di daerah Klender dan kemudian Saksi-1 pindah kontrakan lagi.
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
12 8. Bahwa yang menjadi penyebab terjadinya keributan antara Saksi-1 dengan Ibu Ida Istri Saksi karena Saksi-1 sering menceritakan aib atau kejelekan masa lalu yaitu Saksi-1 hamil diluar nikah dengan Terdakwa lalu Saksi-1 ditegur oleh Ibu Ida istri Saksi namun Saksi-1 tidak terima yang akhirnya Saksi-1 mengungkit-ungkit uang yang Saksi-1 berikan kepada Saksi sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) sehingga Saksi-1 pindah ke Jakarta. 9. Bahwa dengan adanya keributan antara Saksi-1 dengan Ibu I (istri Saksi), Terdakwa dengan Saksi-1 sering bertengkar kemudian Terdakwa menyampaikan hal tersebut kepada Saksi dan Ibu I selaku orang tua Terdakwa dan Terdakwa juga menyampaikan Terdakwa dilarang oleh Saksi-1 melihat orang tuanya di Indramayu karena Saksi-1 sering kambuh sakit jantung dan Terdakwa juga dilarang menemui anaknya apalagi membawa ke Indramayu. 10. Bahwa sekira bulan Nopember 2009 Terdakwa sering pulang ke Indramayu dalam 1 (satu) minggu terkadang 1 (satu) atau 2 (dua) kali dalam rangka meminta bantuan untuk makan sehari-hari karena uang gajinya diambil oleh Saksi-1. 11. Bahwa berdasarkan keterangan dari Terdakwa, Saksi-1 meminta dikembalikan uang yang diberikan kepada Saksi sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) untuk keperluan pulang ke Makasar tetapi Terdakwa tidak dapat menyanggupi permintaan tersebut karena Terdakwa tidak mempunyai uang sebanyak itu. 12. Bahwa Saksi tidak mengetahui kalau sejak bulan April 2010 Saksi-1 sudah tidak diberikan nafkah lahir oleh Terdakwa. Atas keterangan Saksi dipersidangan membenarkan seluruhnya.
Menimbang
:
tersebut
Terdakwa
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa AS masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2001/2002 di Rindam Jaya selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya mengikuti pendidikan kecabangan infanteri di Rindam Jaya selama 3 (tiga) bulan, kemudian ditugaskan di Brigif 3/Tri Budi Saksi Ujung Pandang, pada tahun 2005 dipindah tugaskan ke Yonif Linud 432/WSJ, pada tahun 2007 dipindah tugaskan ke Denma Kostrad sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat xxxxx NRP.xxxxxxxxxxxxx. 2. Bahwa sekira tahun 2003 Terdakwa kenal dengan Saksi-1 F dan dari perkenalan tersebut Terdakwa dan Saksi-1 berpacaran serta selama berpacaran Terdakwa telah melakukan hubungan layaknya suami istri diluar nikah sehingga Saksi-1 hamil dan pada saat Saksi-1 hamil 4 (empat) bulan Saksi-1 mendatangi Yonif Linud 432/WSJ untuk melaporkan tentang kehamilannya. 3. Bahwa pada tahun 2007 Saksi-1 membuat laporan ke Pomdam VlI/Wirabuana agar Terdakwa diproses secara hukum dan pada tahun 2008 perkara asusila tersebut dilimpahkan ke
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
13 Ankum dan saat perkara sudah di Ankum, Terdakwa dan Saksi-1 mencari jalan damai dengan Terdakwa menyanggupi untuk menikahi Saksi-1 dan saat itu Terdakwa sudah pindah ke Makostrad. 4. Bahwa pada tanggal 14 Pebruari 2008 Terdakwa dan Saksi-1 menikah resmi di Kantor Urusan Agama (KUA) Jawa Barat dan diketahui Kesatuan dan dari pernikahan tersebut Terdakwa dengan Saksi-1 dikarunia 2 (dua) orang anak yang pertama bernama APP berumur 3 (tiga) tahun dan yang kedua bernama DSP berumur 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan. 5. Bahwa sekira bulan Nopember 2009 sampai dengan bulan Desember 2009 Terdakwa memberikan gajinya kepada Saksi-1 berkisar antara Rp.423.000,- (empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) namun sejak bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret 2010 Saksi-1 mengambil gaji Terdakwa beserta slip gaji langsung ke juru bayar Denma Kostrad. 6. Bahwa dari uang gaji yang diberikan oleh Terdakwa maupun yang Saksi-1 ambil sendiri yang berkisar antara Rp. 423.000,- (empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.600.000 - (enam ratus ribu rupiah) tersebut Saksi-1 gunakan untuk membayar sewa kontrak rumah di Duren Sawit Jakarta Timur sejak bulan Maret 2009 sampai dengan bulan Oktober 2009 sebesar Rp.350.000,- (tiga ratus ribu rupiah), pada bulan Nopember 2009 sampai dengan bulan Nopember 2010 Terdakwa dan Saksi-1 rnenyewa rumah kontrakan di Cipinang Jakarta Timur sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah). 7. Bahwa gaji yang diterima oleh Terdakwa berkisar antara Rp.423.000,- (empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) karena Terdakwa meminjam uang di Bank BRI Cut Mutia melalui pengajuan juru bayar Denma Kostrad sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) atas ijin dari Saksi-1 bukan sebesar Rp.10.000.000,(sepuluh juta rupiah). 8. Bahwa setelah pinjaman sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dapat dicairkan, lalu Terdakwa mengambilnya tanpa didampingi oleh Saksi-1 dan yang menandatangani kwitansi penerimaan uang adalah Terdakwa sendiri. Kemudian uang tersebut Terdakwa gunakan untuk membayar utang yang lama di BRI Ujung Pandang sebesar Rp.17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) sehingga sisanya sebesar Rp.13.000.000,- (tiga belas juta rupiah), selanjutnya sebesar Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) Terdakwa serahkan melalui Saksi-1 kepada Saksi-5 S (orang tua Terdakwa) digunakan untuk merenovasi rumah Saksi5 di Indramayu, sehingga sisanya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), kemudian sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) digunakan untuk biaya keperluan Saksi-1 melahirkan dan sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk membeli handphone Terdakwa dan Saksi-1 serta uang sebesar Rp.900.000,(sembilan ratus ribu rupiah) Terdakwa gunakan untuk membeli Playstasion sehingga sisanya sebesar Rp.1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah) Terdakwa gunakan untuk makan sehari-hari. 9. Bahwa sejak bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Pebruari 2010 Terdakwa jarang pulang ke rumah dalam 1 (satu) Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
14 minggu Terdakwa hanya pulang 1 (satu) atau 2 (dua) kali, hal tersebut dilakukan Terdakwa karena Terdakwa tidak dibukakan pintu oleh Saksi-1 dan Terdakwa diusir oleh Saksi-1 dengan mengatakan Terdakwa tidak dibutuhkan lagi, sehingga dalam bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Pebruari 2010 Terdakwa pulang ke Indramayu 1 (satu) kali atau 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan dalam rangka meminta uang untuk keperluan makan sehari-hari karena gaji sudah diambil oleh Saksi-1. 10. Bahwa pada tanggal 29 Januari 2010 saat Saksi-1 sakit demam, Terdakwa tidak berada di rumah kontrakan Cipinang Jakarta Timur karena Terdakwa memang tidak tahu namun Terdakwa berada di kantor Denma Kostrad. 11. Bahwa sejak bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Nopember 2010 Terdakwa berturut-turut tidak pernah pulang ke rumah tanpa memberitahukan kepada Saksi-1 karena Terdakwa sakit hati dengan Saksi-1 dan selama Terdakwa tidak pulang ke rumah Terdakwa tidur di kantor Denma Kostrad serta Terdakwa juga tidak pernah memberikan nafkah lahir berupa uang gaji. 12. Bahwa Terdakwa tidak memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1 karena Terdakwa sehari-hari juga memerlukan kebutuhan yang sama dengan Saksi-1 serta kedua orang anaknya. 13. Bahwa Saksi-1 meminta pulang ke Sulawesi dan menuntut Terdakwa agar memberikan uang yang diterima Terdakwa sebesar Rp.13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) yang Terdakwa terima dan Saksi-1 juga meminta dinafkahi sesuai dengan kebutuhan anak istri setiap bulannya. Menimbang
:
Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan ini berupa : Surat-surat : 1 (satu) lembar fotokopi Kutipan Akta Nikah. 2 (dua) lembar fotokopi Kutipan Akta kelahiran an.APP dan DSSP. 1 (satu) lembar fotokopi slip gaji bulan Maret 2010. Yang kesemuanya telah diperlihatkan dan dibacakan, kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti yang telah dipergunakan oleh Terdakwa untuk melakukan tindak pidana, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain yang diajukan Oditur Militer dipersidangan, setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa AS masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2001/2002 di Rindam Jaya selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
15 mengikuti pendidikan kecabangan infanteri di Rindam Jaya selama 3 (tiga) bulan, kemudian ditugaskan di Brigif 3/Tri Budi Saksi Ujung Pandang. Pada tahun 2005 dipindah tugaskan ke Yonif Linud 432/WSJ, pada tahun 2007 dipindah tugaskan ke Denma Kostrad sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat xxxxx NRP.xxxxxxxx. 2. Bahwa benar sekira tahun 2003 Terdakwa kenal dengan Saksi-1 F dan dari perkenalan tersebut Terdakwa dan Saksi-1 berpacaran serta selama berpacaran Terdakwa telah melakukan hubungan layaknya suami istri diluar nikah sehingga Saksi-1 hamil, pada saat Saksi-1 hamil 4 (empat) bulan Saksi-1 mendatangi Yonif Linud 432/WSJ untuk melaporkan tentang kehamilannya, pada tahun 2007 Saksi-1 membuat laporan ke Pomdam VlI/Wirabuana agar diproses secara hukum dan pada tahun 2008 perkara asusila tersebut dilimpahkan ke Ankum dan saat perkara sudah di Ankum Terdakwa dan Saksi-1 berdamai dan Terdakwa sanggup untuk menikahi Saksi-1 dan saat itu Terdakwa sudah pindah ke Makostrad. 3. Bahwa benar pada tanggal 14 Pebruari 2008 di Kantor Urusan Agama (KUA) Jawa Barat, Terdakwa menikah dengan Saksi-1 F dan dari pernikahan tersebut dikarunia 2 (dua) orang anak yang pertama bernama APP berumur 3 (tiga) tahun dan yang kedua bernama DSP berumur 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan. 4. Bahwa benar sekira bulan Nopember 2009 sampai dengan bulan Desember 2009 Terdakwa memberikan gajinya kepada Saksi-1 berkisar antara Rp.423.000,- (empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) namun sejak bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret 2010 Saksi-1 mengambil gaji Terdakwa beserta slip gaji langsung ke juru bayar Denma Kostrad. 5. Bahwa benar dari uang gaji yang diberikan oleh Terdakwa maupun yang Saksi-1 ambil sendiri yang berkisar antara Rp.423.000,- (empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) tersebut Saksi-1 gunakan untuk membayar sewa kontrak rumah di Duren Sawit Jakarta Timur sejak bulan Maret 2009 sampai dengan bulan Oktober 2009 sebesar Rp.350.000,- (tiga ratus ribu rupiah), pada bulan Nopember 2009 sampai dengan bulan Nopember 2010 Terdakwa dan Saksi-1 rnenyewa rumah kontrakan di Cipinang Jakarta Timur sebesar Rp.400.000,- (empat ratus ribu rupiah). 6. Bahwa benar gaji yang diterima oleh Terdakwa berkisar antara Rp.423.000,- (empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) karena Terdakwa meminjam uang di BRI Cut Mutia melalui pengajuan dengan juru bayar Denma Kostrad sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) atas ijin dari Saksi-1 bukan sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah). 7. Bahwa benar setelah pinjaman sebesar Rp.30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) dapat dicairkan, lalu Terdakwa mengambilnya tanpa didampingi oleh Saksi-1 dan yang menandatangani kwitansi penerimaan uang adalah Terdakwa sendiri, kemudian uang tersebut Terdakwa gunakan untuk membayar utang yang lama di BRI Ujung Pandang sebesar Rp.17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) sehingga sisanya Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
16 sebesar Rp.13.000.000,- (tiga belas juta rupiah), yang selanjutnya Rp.8.000.000,- (delapan juta rupiah) Terdakwa serahkan melalui Saksi-1 kepada Saksi-5 S (orang tua Terdakwa) digunakan untuk merenovasi rumah Saksi-5 di Indramayu, sisanya sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah), yang Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) digunakan untuk biaya keperluan Saksi-1 melahirkan dan Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) untuk membeli handphone Terdakwa dan Saksi-1 serta uang sebesar Rp.900.000,(sembilan ratus ribu rupiah) Terdakwa gunakan untuk membeli Playstasion sehingga sisanya sebesar Rp. 1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah) Terdakwa gunakan untuk makan sehari-hari. 8. Bahwa benar sejak bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Pebruari 2010 Terdakwa jarang pulang ke rumah dalam 1 (satu) minggu Terdakwa hanya pulang 1 (satu) atau 2 (dua) kali, hal tersebut dilakukan Terdakwa karena Terdakwa tidak dibukakan pintu oleh Saksi-1 dan Terdakwa diusir oleh Saksi-1 dengan mengatakan Terdakwa tidak dibutuhkan lagi, sehingga dalam bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Pebruari 2010 Terdakwa pulang ke Indramayu 1 (satu) kali atau 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan dalam rangka meminta uang untuk keperluan makan sehari-hari karena gaji sudah diambil oleh Saksi-1. 9. Bahwa benar pada tanggal 29 Januari 2010 saat Saksi-1 sakit demam, Terdakwa tidak berada dirumah kontrakan Cipinang Jakarta Timur karena memang Terdakwa tidak tahu namun Terdakwa berada dikantor Denma Kostrad. 10. Bahwa benar sejak bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Nopember 2010 Terdakwa berturut-turut tidak pernah pulang ke rumah tanpa memberitahukan kepada Saksi-1 karena Terdakwa sakit hati dengan Saksi-1 dan selama Terdakwa tidak pulang ke rumah Terdakwa tidur dikantor Denma Kostrad serta Terdakwa juga tidak pernah memberikan nafkah lahir berupa uang gaji. 11. Bahwa benar Terdakwa tidak memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1, karena Terdakwa sehari-hari juga memerlukan kebutuhan yang sama dengan Saksi-1 dan kedua orang anaknya. 12. Bahwa benar Saksi-1 meminta pulang ke Sulawesi dan menuntut Terdakwa agar diberikan uang yang diterima Terdakwa sebesar Rp.13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) yang Terdakwa terima dan Saksi-1 juga meminta dinafkahi sesuai dengan kebutuhan anak istri setiap bulannya. Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer, tentang telah terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana, sebagaimana yang telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya, namun mengenai penjatuhan pidananya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya.
Bahwa Dakwaan Oditur Militer yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur Kesatu Unsur Kedua
: :
“Menelantarkan orang lain” “Dalam lingkup rumah tangga”
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
17 Unsur Ketiga
:
“Menurut hukum wajib memberikan kehidupan, pemeliharaan kepada orang tersebut”
Unsur Kesatu ”Menelantarkan orang lain”. Bahwa istilah "menelantarkan" sebagai mana diatur dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 dimasukan dalam kategori "Kekerasan dalam rumah tangga" yang artinya setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan /atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Berdasarkan keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain yang diajukan Oditur Militer dipersidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lain bersesuaian terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar uang yang diberikan oleh Terdakwa dipotong untuk membayar sewa kontrak rumah sehingga sisa uang yang Saksi-1 terima dari Terdakwa setiap bulannya hanya berkisar antara Rp.73.000,- (tujuh puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) saat Terdakwa dan Saksi-1 serta anaknya menempati kontrakan di Duren Sawit Jakarta Timur, sedangkan saat Terdakwa dan Saksi-1 serta anaknya menempati kontrakan di Cipinang Jakarta Timur sisa uang yang Saksi-1 terima dari Terdakwa berkisar antara Rp.23.000,- (dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan hal tersebut tidak wajar karena Saksi-1 tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup Saksi-1 serta kedua orang anaknya dari uang tersebut. 2. Bahwa benar kemudian sejak bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Nopember 2010 Terdakwa sama sekali tidak pernah memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1, saat Saksi-1 serta kedua orang anaknya masih menempati kontrakan di Cipinang Jakarta Timur dan Terdakwa juga tidak pernah pulang kerumah kontrakannya, sehingga Saksi-1 serta kedua orang anaknya untuk memenuhi kebutuhan hldupnya mendapat tambahan dari Sdri.A H (kakak kandung Saksi-1) yang berada di Selayar Sulawesi Selatan dan Saksi-3 RH (tante Saksi-1) yang untuk sementara tinggal di kontrakan Saksi-1 di Cipinang Jakarta Timur namun untuk tempat tinggal yang tetap Saksi-3 di Kalimantan Timur. 3. Bahwa benar pada tanggal 29 Januari 2010 sekira pukul 24.00 Wib saat Saksi-1 sakit demam dan karena Terdakwa tidak pernah pulang ke rumah kontrakannya kemudian Saksi-1 ditolong berobat ke Klinik A oleh Saksi-2 E (tetangga Saksi-1) dan Sdri.I (menantu Saksi2). 4. Bahwa benar menurut Terdakwa, Terdakwa tidak memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1 serta kedua orang anaknya karena Terdakwa juga memerlukan kebutuhan hidup yang sama dengan kebutuhan hidup Saksi-1 serta kedua orang anaknya. Dengan demikian unsur kesatu "Menelantarkan orang lain" telah terbukti secara sah dan menyakinkan. Unsur Kedua “Dalam lingkup rumah tangga”.
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
18 Bahwa menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 yang dimaksud dengan "Lingkup rumah tangga" adalah : a. Suami, isteri, dan anak. b. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud pada hurup a karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga dan atau c. Orang yang berkerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain yang diajukan Oditur Militer dipersidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lain bersesuaian terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar sekira tahun 2003 Terdakwa kenal dengan Saksi1 Fatmawati dari perkenalan tersebut kemudian berlanjut dengan pacaran dan selama pacaran Terdakwa dengan Saksi-1 telah melakukan hubungan layaknya suami istri diluar pernikahan sehingga Saksi-1 hamil dan atas kejadian tersebut Terdakwa tidak bertanggung jawab lalu Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke Pomdam Vll/Wirabuana, namun perkara tersebut diselesaikan secara kekeluargaan karena Terdakwa sanggup menikahi Saksi-1, sehingga perkara tersebut dikembalikan dan diselesaikan oleh Ankum Terdakwa. 2. Bahwa benar pada tanggal 14 Mei 2008 di Kantor Urusan Agama (KUA Jawa Barat Terdakwa dengan Saksi-1 menikah secara resmi baik dari agama maupun Kesatuan yang telah mendapat izin dari Komandan Kesatuan Terdakwa dan dari pernikahan tersebut telah dikarunia 2 (dua) orang anak yang pertama bernama APP berumur 3 (tiga) tahun dan yang kedua bernama DSSP berumur 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan. 3. Bahwa benar Saksi-1 dan kedua anaknya yaitu APP berumur 3 (tiga) tahun dan DSSP berumur 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan adalah orang-orang yang berada di dalam lingkup rumah tangga Terdakwa yang seharusnya Terdakwa menafkahi secara lahir dan bathin. Dengan demikian Unsur kedua "Dalam lingkup rumah tangga" telah terpenuhi secara sah dan menyakinkan. Unsur Ketiga “menurut hukum wajib memberikan kehidupan, pemeliharaan kepada orang tersebut”. Bahwa menurut pasal 1 Undang-undang Nomor : 1 tahun 1974 dikatakan bahwa "perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, selanjutnya ditegaskan dalam pasal 34 Undang-undang Nomor : 1 tahun 1974 bahwa "Suami wajib melindungi isterinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup rumah tangga sesuai kemampuannya". Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain yang diajukan Oditur Militer dipersidangan dan setelah menghubungkan satu dengan yang lain bersesuaian terungkap fakta-fakta sebagai berikut :
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
19 1. Bahwa benar pada tanggal 14 Mei 2008 di Kantor Urusan Agama (KUA) Jawa Barat Terdakwa dengan Saksi-1 menikah secara resmi baik secara agama maupun Kesatuan yang telah mendapat izin dari Komandan Kesatuan Terdakwa dan dari pernikahan tersebut telah dikarunia 2 (dua) orang anak yang pertama bernama APP berumur 3 (tiga) tahun dan yang kedua bernama DSSP berumur 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan. 2. Bahwa benar dari uang yang diberikan oleh Terdakwa tersebut lalu dipotong untuk membayar sewa kontrak rumah sehingga sisa uang yang Saksi-1 terima dari Terdakwa setiap bulannya hanya berkisar antara Rp.73.000,- (tujuh puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) saat Terdakwa dan Saksi-1 serta anaknya menempati kontrakan di Duren Sawit Jakarta Timur, sedangkan saat Terdakwa dan Saksi-1 serta anaknya menempati kontrakan di Cipinang Jakarta Timur sisa uang yang Saksi-1 terima dari Terdakwa berkisar antara Rp.23.000,- (dua puluh tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dan hal tersebut tidak wajar karena Saksi-1 tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup Saksi-1 serta kedua orang anaknya dari uang tersebut. 3. Bahwa benar kemudian sejak bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Nopember 2010 Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1, saat Saksi-1 serta kedua orang anaknya masih menempati kontrakan di Cipinang Jakarta Timur dan Terdakwa juga tidak pernah pulang kerumah kontrakannya, sehingga Saksi-1 serta kedua orang anaknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mendapat tambahan dari Sdri.AH (kakak kandung Saksi-1) yang berada di Selayar Sulawesi Selatan bernama Ria Hamria (Saksi-3) (tante Saksi-1) yang untuk sementara tinggal dikontrakan Saksi-1 dan Saksi-1 juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga. 4. Bahwa benar Terdakwa tidak memberikan nafkah lahir berupa uang gaji kepada Saksi-1 serta kedua orang anaknya karena Terdakwa juga memerlukan kebutuhan hidup yang sama dengan kebutuhan hidup Saksi-1 serta kedua orang anaknya. 5. Bahwa benar akibat Terdakwa telah menelantarkan Saksi-1 serta kedua orang anaknya dengan tidak memberikan nafkah lahir berupa gaji dan tidak pulang kerumah sehingga Saksi-1 serta kedua orang anaknya menderita secara lahir atau fisik dan psikis karena Saksi-1 tidak sanggup menanggung biaya hidup bagi dirinya sendiri dan kedua orang anaknya. 6. Bahwa benar sejak Terdakwa menikahi Saksi-1 (Sdri. Fatmawati), Terdakwa berkewajiban memenuhi semua kebutuhan hidupnya, terlebih saat itu Terdakwa dikaruniai dua orang anak dari hasil perkawinannya dengan Saksi-1 yaitu anak yang pertama bernama APP berumur 3 (tiga) tahun dan yang kedua bernama D S SP berumur 1 (satu) tahun 3 (tiga) bulan, yang seharusnya Terdakwa nafkahi, lindungi dan rawat. Dengan demikian Unsur ketiga "Menurut hukum wajib memberikan kehidupan, pemeliharaan kepada orang tersebut" telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan. Menimbang
:
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
20 berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya padahal, menurut hukum wajib memberikan kehidupan, pemeliharaan kepada orang tersebut " Sebagaimana diatur dan diancam dengan pasal 49 a UU No.23 tahun 2004. Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam Mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan ini karena Terdakwa juga memerlukan pemenuhan kebutuhan hidup yang sama dengan kebutuhan hidup Saksi-1 beserta kedua anaknya. Bahwa hal ini terjadi karena Terdakwa tidak terus terang kepada istrinya dalam hal pinjaman Bank sehingga Terdakwa tidak bisa mengendalikan keuangannya.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis Hakim menjatuhkan pidana tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali kejalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta Marga.
Menimbang
:
Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan halhal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: Hal-hal yang meringankan : Terdakwa berterus terang dipersidangan. Terdakwa belum pernah dihukum. Terdakwa berjanji memenuhi kebutuhan hidup bagi 2 (dua) orang anaknya Rp.600.000,- perbulannya. Hal-hal yang memberatkan : Perbuatan Terdakwa telah membuat luka psikologis terhadap anak dan istrinya. Akibat perbuatan Terdakwa, anak-anak Saksi-1 menjadi kekurangan gizi.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat pidana sebagai mana tercantum pada diktum dibawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karana Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat
:
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
21 -
1 (satu) lembar fotokopi Kutipan Akta Nikah. 2 (dua) lembar fotokopi Kutipan Akta kelahiran a.n AP dan D S . 1 (satu) lembar fotokopi slip gaji bulan Maret 2010.
Karena surat-surat tersebut berkaitan erat dengan perbuatan Terdakwa sehingga perlu dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat
:
Pasal 49 a Undang-Undang Nomor.23 Tahun 2004 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu AS, xxxx NRP.xxxxxxxxxx telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya padahal, menurut hukum wajib memberikan kehidupan, pemeliharaan kepada orang tersebut " 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara : selama 6 (enam) bulan.
3.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat -
:
1 (satu) lembar fotokopi Kutipan Akta Nikah. 2 (dua) lembar fotokopi Kutipan Akta kelahiran an.APP dan DSSP. 1 (satu) lembar fotokopi slip gaji bulan Maret 2010.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara Terdakwa ratus rupiah).
sebesar Rp.7.500,- (tujuh ribu lima
/Demikian . .
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
1 Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 01 Agustus 2011 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Sugeng Sutrisno, SH.MH Letkol CHK NRP.1910006941265 sebagai Hakim Ketua, serta Puspayadi, SH Mayor CHK NRP.522960 dan Immanuel.P.Simanjuntak, SH Mayor SUS NRP.520868 sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Syamsu Rizal, SH Letkol CHK NRP.1430059360963, Panitera Karsedi, SH Kapten CHK NRP.636227 serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua Ttd
Sugeng Sutrisno, SH.MH Letkol CHK NRP.1910006941265 Hakim Anggota-I
Hakim Anggota-II
Ttd
Ttd
Puspayadi, SH Mayor CHK NRP522960
Immanuel.P.Simanjuntak, SH Mayor SUS NRP.520868 Panitera Ttd
Karsedi, SH Kapten CHK NRP.636227
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.