PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN PUTUSAN Nomor : 28 - K/PM I-07/AD/ VI / 2011 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : -----------------------------------------------------------------------------------------------Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Ipong Gawi Prasetyo Serda/21070492111087 Basi Intel Denmadam VI/Mulawarman Balikpapan 26 Oktober 1987 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Sentosa Blok D No.15 Kel. Klandasan Ilir Kec. Balikpapan Selatan.
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. -----------------------------------------------------------------------------Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tersebut di atas. ----------------------------------------------------------------Membaca
:
Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dari Pomdam VI/Mlw Nomor : BP-10/A-10/V/2011 Tanggal 10 Mei 2011.
Memperhatikan
: 1. Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam Vi/Mulawarman selaku Papera Nomor : Kep/ 113/ V / 2011, tanggal 26 Mei 2011. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : DAK/ 30/K/AD/I-07/VI /2011 tanggal 6 Juni 2011. 3. Surat Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan tentang Penunjukkan Hakim Nomor : Tap/ 47 /PM.I-07/AD/ VI /2011 tanggal 15 Juni 2011. 4. Surat Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : Tap/ 47 /PM. I-07/AD/VI/2011 tanggal 17 Juni 2011. 5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 6.
Mendengar
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : SDAK/30/K/AD/I07/VI/2011 tanggal 6 Juni 2011 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2.
Memperhatikan
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Hal-hal yang diterangkan para saksi di bawah sumpah dan alat bukti lain.
: 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana: --------------------------“ Penganiayaan “
2. sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal : 351 Ayat (1) KUHP dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : ---------------------Pidana
: Penjara selama 3 (tiga) bulan
Barang bukti berupa : Surat-surat : -
2 (dua) lembar Visum et Repertum Nomor : R/20/VER/II/2011 tanggal 21 Pebruari 2011 yang ditandatangani oleh dr.Helen Morista Endryani dari Rumah Sakit Tingkat III Dr.R Hardjanto Balikpapan. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. -------------------------------------------------------------Mewajibkan Terdakwa membayar biaya perkara Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah). ----------------------------------------------------------------------------------------------------------2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesali dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan oleh karenanya Terdakwa mohon hukuman yang seringan-ringannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------------------Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut di bawah ini pada hari Minggu tanggal 20 Pebruari 2011 sekira pukul 01.30 Wita atau setidaktidaknya dalam bulan Pebruari 2011 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2011, bertempat di Café Lacentro Balikpapan atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, telah melakukan tindak pidana : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------“ Penganiayaan ” Dengan cara-cara dan uraian fakta kejadian sebagai berikut : ------------------------------1. Bahwa Terdakwa Ipong Gawi Prasetyo masuk menjadi anggota TNI AD melalui pendidikan Secaba taahun 2007 di Rindam VI/Mlw lulus dilantik dengan pangkat Serda Tmt. 26 April 2008, kemudian mengikuti Kecabangan Zeni selama 5 bulan di Pusdikzi Bogor, selanjutnya ditempatkan di Denzipur 7 Dam VI/Mlw, pada bulan Pebruari 2009 ditempatkan sebagai ADC Pangdam VI/Mlw, selanjutnya pada tanggal 5 Mei 2010 ditempatkan di Staf Sinteldam VI/Mlw dan menjadi organic Denmadam VI/Mlw samai perkara ini dengan pangkat Serda. 2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 20 Pebruari 2011 sekira pukul 23.30 Wita Terdakwa berangkat menuju L 2c dalam rangka monitor perkembangan, setibanya di L 2c bertemu dengan Sdr. Tapa dan Sdr. Roni yang pada saat itu berada di dalam Café Lacentro, kemudian pada pukul 01.00 Wita Terdakwa dan Praka Abrian duduk didepan pintu masuk Café Lacentro untuk memonitor tamu-tamu yang akan berkunjung ke dalam Café Lacentro agar tidak membawa senjata tajam maupun Narkoba. 3. Bahwa pada hari Minggu tanggal 20 Pebruari 2011 sekira pukul 01.30 Wita Saksi-1 bersama dengan Istri Sdri. Fitri (Saksi-2) tiba di L2C, langsung menuju ke bar tender dan memesan minuman long island, sambil menonton sepak bola di televisi yang berada diatas bar tender, setelah beberapa saat ada orang yang melempar tissue kedepan mengenai karyawan yang bernama Sdr. Tadong (Saksi3), kemudian Saksi-3 melapor kepada Sdr. Ipong (Terdakwa) bahwa ada seseorang yang melempas tissue kedalam bartender sambil menunjuk ke depan bartender,
3. selanjutnya Terdakwa menarik Saksi-1 keluar dari ruangan dan Saksi-1 bertanya “Saya mau dibawa kemana Pak” lalu dijawab Terdakwa “sudah ikut saya keluar” sesampainya tempat parkir sepeda motor Saksi-1 didudukan diteras dan Terdakwa langsung memukul Saksi-1 dengan menggunakan tangan menggenggam sebanyak satu kali pada bagian mata kiri, setelah itu Saksi-3 keluar dan menjelaskan kepada Terdakwa bahwa yang melempar tissue bukan Saksi-1 dengan mengatakan “Bang salah…lain yang itu, yang baju putih” setelah itu Terdakwa meninggalkan Saksi-1 dan mengejar orang berbaju putih kemudian memukul orang tersebut di parkiran motor. 4. Bahwa pada saat kejadian Saksi-2 melihat secara jelas karena Saksi-2 mengikuti terus dan posisi Saksi-2 persis dibelakang Terdakwa, bahkan Saksi-2 sempat menarik Terdakwa sambil berkata “Kenapa kamu pukul suami saya” kemudian Saksi-1 dilepas oleh Terdakwa. 5. Bahwa akibat pemukulan tersebut Saksi-1 mengalami memar disekitar kelopak mata kiri ukuran 4 x 1 cm, memar diketiak sebelah kiri ukuran 4 x 3 cm dan memar di lengan bawah tangan ukuran 5 x 3 cm serta Saksi-1 tidak menjadi sakit atau mendapat halangan untuk menjalankan pekerjaan dan jabatannya berdasarkan Visum Et Repertum Rumah Sakit Tingkat III Dr. R. Hardjanto. Yang ditandatangani Dr. Helen Morista Endryani. 6. Bahwa pada saat terjadi pemukulan tersebut Terdakwa mengenakan pakaian preman kaos berwarna hitam dan celana jeans warna hitam dan bersepatu, keadaan parkiran sepi cahaya lampu terang dan setelah terjadi pemukulan banyak orang yang datang. 7. Bahwa pada sat terjadi pemukulan Saksi-1 tidak melakukan perlawanan kemudian kurang lebih 15 menit Saksi-1 dan Saksi-2 langsung pulang dan melaporkan kejadian tersebut ke Pomdam VI/Mlw pada hari Minggu tanggal 21 Pebruari 2011 sekira pukul 09.00 Wita. Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam 351 Ayat (1) KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benarbenar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan seluruh uraian dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum melainkan akan dihadapi sendiri.
Menimbang
:
Bahwa para saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : ---------------------------------------------------------------------------------Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Junaedi bin Daeng Gaseng Swasta Gowa, 10 Pebruari 1970 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Sudirman No. 50 Rt. 30 Kel. Klandasan Ilir Kec. Balikpapan Selatan.
4.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : ------------------------------------------------1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa pada saat terjadi pemukulan terhadap Saksi di La Centro Club Balikpapan Permai dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 20 Pebruari 2011 sekira pukul 01.30 Wita Saksi bersama istri (Saksi-2 Sdri. Fitri) tiba di L2C, langsung menuju bar tender dan memesan minuman long island, sambil menonton sepak bola di televisi yang berada diatas bar tender, setelah beberapa saat ada orang yang melempar tissue mengenai karyawan yang bernama Sdr. Tadong (saksi 3). 3. Bahwa atas kejadian tersebut kemudian saksi Todong) melapor kepada Terdakwa bahwa ada seseorang melempar tissue kedalam bar tender sambil menunjuk ke depan bar tender tepatnya mengarah pada saksi, selanjutnya Terdakwa menarik Saksi keluar dari ruangan dan Saksi bertanya “Saya mau dibawa kemana Pak” lalu dijawab Terdakwa “sudah ikut saya keluar” sesampainya tempat parkir sepeda motor Saksi didudukan diteras dan Terdakwa langsung memukul Saksi dengan menggunakan tangan menggenggam sebanyak empat kali pada bagian mata kiri dan bagian wajah, setelah itu Saksi Tadong keluar dan menjelaskan kepada Terdakwa bahwa yang melempar tissue bukan Saksi dengan mengatakan “Bang salah….bukan yang itu, tetapi yang memakai baju putih” setelah itu Terdakwa meninggalkan Saksi dan mengejar orang yang berbaju putih kemudian memukul orang tersebut di parkiran depan. 3. Bahwa akibat dari pemukulan tersebut sesuai dengan Visum Et Repertum dari RST Tk. III Dr. R. Hardjanto yang ditandatangani Dr. Helen Morista Endryani Saksi mengalami luka memar disekitar kelopak mata kiri ukuran 4 x 1 cm, memar diketiak sebelah kiri ukuran 4 x 3 cm dan memar di lengan bawah tangan kanan ukuran 5 x 3 cm. 4. Bahwa pada saat terjadi pemukulan tersebut Terdakwa mengenakan pakaian preman kaos berwarna hitam dan celana jeans warna hitam dan bersepatu, keadaan parkiran sepi cahaya lampu terang dan setelah terjadi pemukulan banyak orang yang datang. 5. Bahwa setelah Saksi dianiaya oleh Terdakwa tersebut kurang lebih 15 menit kemudia Saksi dan Saksi Fitri langsung pulang dan melaporkan kejadian tersebut ke Pomdam VI/Mlw pada hari Minggu tanggal 21 Pebruari 2011 sekira pukul 09.00 Wita. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa pokoknya pada membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Fitri Ibu Rumah Tangga Balikpapan, 3 Juni 1986 Perempuan Indonesia Islam Jl. MT Haryono No. 98 Rt. 29 Kel. Damai Kec. Balikpapan Selatan
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : ------------------------------------------------1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa pada saat terjadi pemukulan terhadap Saksi Junaedi di La Centro Club Balikpapan Permai dan tidak ada hubungan keluarga.
5.
2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 20 Pebruari 2011 sekira pukul 01.30 Wita di La Centro Club Balikpapan Permai tepatnya di parkiran L2C saksi mengetahui telah terjadi pemukulan terhadap Saksi Junaedi yang dilakukan oleh Terdakwa. 3. Bahwa awal kejadian pemukulan tersebut Saksi bersama dengan suami Saksi yaitu Saksi Junaedi tiba di L2C sekira pukul 01.30 Wita langsung menuju ke bar tender untuk memesan minuman long island, sambil menonton sepak bola di televisi yang berada di atas bartender, setelah beberapa saat Saksi melihat seorang bar tender yang bernama Tadong (saksi-3) melapor kepada Terdakwa bahwa ada seorang yang melempar tempat tissue ke dalam bar tender sambil menunjuk ke depan bar tender yang mengarak kepada suami saksi yaitu Saksi Junaedi . 4. Bahwa kemudian Terdakwa membawa Saksi Junaedi untuk keluar dari ruangan dan Saksi Junaedi bertanya “Saya mau dibawa kemana Pak” lalu dijawab Terdakwa “Sudah ikut saya keluar” sesampainya di tempat parkir sepeda motor Saksi Junaedi didudukkan diteras dan Terdakwa langsung memukul Saksi Junaedi dengan menggunakan tangan kanan mengepal sebanyak empat kali mengenai bagian mata sebelah kiri dan bagian wajah lainnya, tak lama kemudian Saksi Tadong keluar dan menjelaskan kepada Terdakwa bahwa yang melempar tempat tissue bukan Saksi Junaedi dengan mengatakan “Bang salah….lain yang itu, yang baju putih” selanjutnya Terdakwa meninggalkan Saksi Junaedi dan mengejar orang berbaju putih dan memukul orang tersebut diparkiran depan. 5. Bahwa pada saat terjadi pemukulan tersebut Terdakwa mengenakan pakaian preman kaos berwarna hitam dan celana jeans warna hitam dan bersepatu, keadaan perkiraan sepi cahaya lampu terang dan setelah terjadi pemukulan banyak orang yang datang. 6. Bahwa pada saat kejadian Saksi melihat secara jelas karena Saksi mengikuti terus dan posisi Saksi persis dibelakang Terdakwa, bahkan Saksi sempat menarik Terdakwa sambil berkata “Kenapa kamu pukul suami saya” kemudian Saksi Junaedi dilepas oleh Terdakwa. 7. Bahwa setelah terjadi pemukulan kurang lebih 15 menit Saksi dan Saksi Junaedi langsung pulang dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pomdam VI/Mlw sekira pukul 19.00 Wita. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa pokoknya pada membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa para saksi berikut telah memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di sidang karena tempat tinggal yang terlalu jauh. Atas persetujuan Terdakwa keterangan saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : --------------Saksi-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tmp/Tgl lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Ferdy Rachmadani alias Tado Karyawan Kafe Lacentro Club Balikpapan, 11 Mei 1987 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Letjen S. Parman Rt. 22 No. 32 Kel. Gunung Sari Ulu Kec. Balikpapan Tengah Kaltim.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : --------------------------------------------------
6. 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Januari 2011 di Café Lasentro Club hanya sebagai teman dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa saksi mengetahui kejadian penganiayaan yang dilakukan Terdakwa pada hari Minggu 20 Pebruari 2011 sekira pukul 03.30 Wita di halaman belakang Café La Centro tepatnya di depan karoeke Epicentrum. 3. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 19 Pebruari 2011 Saksi masuk kerja pukul 21.00 Wita di bagian Bartender Café La Centro, sekira pukul 00.00 Wita pengunjung banyak order minuman dan salah satunya Saksi Junaedi karena order minuman sangat banyak sehingga untuk pemesanan sesuai CO (Captain Order) namun tidak sabar rekan Saksi Junaedi yang bernama Sdr. Budi melempar kotak tissue sehingga mengenai bahu kanan Saksi, kemudian Terdakwa menanyakan “Kenapa Do” lalu Saksi jawab “Saya dilempar tempat tissue sambil menunjuk kearah Sdr. Budi dan Saksi Junaedi yang duduk didepan meja Bartender “ selanjutnya Terdakwa mengatakan “Suruh keluar aja dulu”. 4. Bahwa tidak lama kemudian Saksi keluar dari ruangan menuju tempat parkir di depan karoeke Epicentrum selanjutnya Terdakwa menanyakan kejadian yang sebenarnya dan Saksi jelaskan bahwa “Tadi saat di Bartender dilempar menggunakan kotak tissue oleh Sdr. Budi rekan dari Saksi Junaedi kemudian Saksi disuruh menunggu di tempat parker. 5. Bahwa selanjutnya Terdakwa masuk kedalam Café beberapa menit kemudian Terdakwa membawa keluar Saksi Junaedi dari ruangan Café dengan cara leher dipiting menggunakan tangan kanan namun saat berada dipintu keluar belakang Saksi Junaedi ingin melepas pitingan Terdakwa hingga salah satu tangan Saksi Junaedi mengenai hidung Terdakwa hingga lula kemudian secara spontan Saksi Junaedi didorong hingga terjatuh tersandar ditangga karoeke Epicentrum selanjutnya Terdakwa melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan mengepal terhadap Saksi Junaedi sebanyak empat kali mengenai pada bagian wajahnya. Kemudian Saksi berteriak “Bukan itu orangnya Bang, yang melempar saya menggunakan baju putih “ selanjutnya banyak pengunjung melerai kejadian tersebut sedangkan Saksi diamankan di ruang panel tekhnisi IT hingga kejadian tersebut selesai. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut, Terdakwa pokoknya pada membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : ------1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI melalui pendidikan Secaba pada tahun 2007 di Rindam VI/Mlw lulus dan dilantik dengan pangkat Serda, kemudian mengikuti pendidikan Kecabangan Zeni selama 5 bulan di Pusdikzi Bogor, selanjutnya ditempatkan di Denzipur 7 Dam VI/Mlw, dan pada bulan Pebruari 2009 ditempatkan sebagai ADC Pangdam VI/Mlw, selanjutnya pada tanggal 5 Mei 2010 ditempatkan di Staf Sinteldam VI/Mlw dan menjadi organik Denmadam VI/Mlw sampai perkara ini dengan pangkat Serda. 2. Bahwa pada hari minggu tanggal 20 Pebruari 2011 sekira pukul 23.30 Wita Terdakwa berangkat menuju L2C dalam rangka monitor perkembangan, setibanya di L2C bertemu dengan Sdr. Tapa dan Sdr. Roni yang pada saat itu berada di dalam Café Lacentro kemudian pada pukul 01.00 Wita Terdakwa dan Praka Abrian duduk didepan pintu masuk Café Lacentro untuk memonitor tamu-tamu yang akan berkunjung kedalam Café Lacentro, selanjutnya pada pukul 01.30 Wita ada tiga orang pengunjung Saksi Junaedi, Sdr. Budi dan satu orang wanita yang tidak dikenal namanya masuk ke Café Lacentro dan peraturan di Café bagi para pengunjung yang ingin masuk kedalam Café dilarang membawa senjata tajam maupun Narkoba.
7. 3. Bahwa pada saat dilakukan penggeledahan terhadap Saksi Junaedi dan dua orang temannya dipintu masuk Café Lacentro ditemukan senjata tajam berupa badik yang diselipkan dipinggang sebelah kiri Saksi Junaedi dan senjata tajam badik tersebut langsung diamankan dan Saksi Junaedi diijinkan masuk kedalam Café dan sebelumnya kepada Saksi Junaedi diberikan penjelasan apabila nanti keluar dari Café dan akan pulang senjata tajam akan dikembalikan, dan setelah Saksi Junaedi masuk kedalam Café senjata tajam langsung diserahkan kepada Bripda Djali dari propos Polda Kaltim yang kebetulan pada saat itu berada didalam Café Lacentro dengan pengunjung yang lain, pada saat menyerahkan senjata tajam disampaikan kepada Bripda Djali bahwa ciri-ciri orang yang membawa senjata tajam yang ada didalam Café menggunakan jaket dan topi pet loreng dan atribut Gepak. 4. Bahwa setelah 15 menit Saksi Junaedi dan Sdr. Budi serta satu orang perempuan berada didalam Café, meminta tambah minuman secara gratis kepada pelayan Café atas nama Tado (Saksi-3) dan dijawab Saksi Tado nanti dulu dan Sdr. Budi tidak sabar menunggu maka Sdr. budi melempar tempat tissue kearah wajah Saksi Tado tetapi mengenai dada kanan selanjutnya Saksi Tado keluar dari Café dan untuk menjaga keamanan dan ketertiban Terdakwa langsung mendatangi Saksi Junaedi dan mengajak keluar dari ruangan melalui pintu darurat untuk mengadakan koordinasi namun terjadi kesalah pahaman dengan secara tiba-tiba Saksi Junaedi melakukan pemukulan kearah muka Terdakwa yang mengakibatkan luka robek dibatang hidung. 5. Bahwa dengan kejadian pemukulan tersebut, Terdakwa yang dipukul dan merasa tidak punya permasalahan dengan Saksi Junaedi secara spontan melakukan pembalasan pemukulan kearah wajah Saksi Junaedi dan dicegah oleh security Café atas nama Sdr. Tapa, pada saat itu Saksi Tado teriak mengatakan “bukan itu Bang orangnya yang melempar tempat tissue”, selanjutnya ada seseorang perempuan yang mengaku istri Saksi Junaedi memegang tangan kanan Terdakwa dan menanyakan “Bang kenapa suami saya dipukul” maka Terdakwa jawab “Suamimu mukul saya duluan” kemudian Sdr. Budi datang akan membantu Saksi Junaedi dengan cara menendang dan memukul Terdakwa dari arah belakang namun dapat dicegah oleh Saksi Junaedi pada saat Terdakwa akan menuju ke parkiran Sdr. Budi masih mengejar Terdakwa, namun dicegah oleh Kapten Cpm Arfan dan Serda Bambang anggota Mabes TNI yang kebetulan ada ditempat tersebut. 6. Bahwa yang menjadi penyebab terjadi pemukulan karena Saksi Junaedi meminta minuman secara gratis ke Saksi Tado merasa tidak dilayani sehingga Saksi Junaedi memberitahukan kepada Sdr. Budi kemudian Sdr. Budi melempar tempat tissue kearah Saksi Sdr. Tado . 7. Bahwa Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi Junaedi dengan menggunakan tangan kosong sebanyak satu kali pada bagian mata kiri sehingga mengakibatkan Saksi Junaedi mengalami luka bengkak pada bagian mata sebelah kiri dan Terdakwa mengalami luka robek dibatang hidung karena Saksi Junaedi sebelumnya telah memukul Terdakwa lebih dulu. 8. Bahwa pada saat terjadi pemukulan Terdakwa mengenakan pakaian preman kaos berwarna hitam dan celana jeans warna biru dongker dan bersepatu, kondisi sadar karena tidak minum minuman keras. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepersidangan berupa : ------------------------------------------------------------------------------------ 2 (dua) lembar Visum et Repertum Nomor : R/20/VER/II/2011 tanggal 21 Pebruari 2011 yang ditandatangani oleh dr.Helen Morista Endryani dari Rumah Sakit Tingkat III Dr.R Hardjanto Balikpapan.
8. telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para saksi dipersidangan ternyata benar barang bukti tersebut diatas merupakan barang bukti dari hasil tindak pidana yang Terdakwa lakukan sehingga Majelis berpendapat Barang bukti tersebut dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan dari para saksi dibawah sumpah dan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta - fakta hukum sebagai berikut : ------------------------------1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI melalui pendidikan Secaba pada tahun 2007 di Rindam VI/Mlw lulus dan dilantik dengan pangkat Serda, kemudian mengikuti pendidikan Kecabangan Zeni selama 5 bulan di Pusdikzi Bogor, selanjutnya ditempatkan di Denzipur 7 Dam VI/Mlw, dan pada bulan Pebruari 2009 ditempatkan sebagai ADC Pangdam VI/Mlw, selanjutnya pada tanggal 5 Mei 2010 ditempatkan di Staf Sinteldam VI/Mlw dan menjadi organik Denmadam VI/Mlw ini dengan pangkat Serda sampai sekarang. 2. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 20 Pebruari 2011 sekira pukul 23.30 Wita Terdakwa berangkat menuju L2C dalam rangka monitor perkembangan, setibanya di L2C bertemu dengan Sdr. Tapa dan Sdr. Roni yang pada saat itu berada di dalam Café Lacentro kemudian pada pukul 01.00 Wita Terdakwa dan Praka Abrian duduk didepan pintu masuk Café Lacentro untuk memonitor tamutamu yang akan berkunjung kedalam Café Lacentro, selanjutnya pada pukul 01.30 Wita ada tiga orang pengunjung Saksi Junaedi, Sdr. Budi dan satu orang wanita yang tidak dikenal namanya masuk ke Café Lacentro dan peraturan di Café bagi para pengunjung yang ingin masuk kedalam Café dilarang membawa senjata tajam maupun Narkoba. 3. Bahwa benar pada saat dilakukan penggeledahan terhadap Saksi-I (Sdr. Junaedi) dan dua orang temannya dipintu masuk Café Lacentro ditemukan senjata tajam berupa badik yang diselipkan dipinggang sebelah kiri Saksi Junaedi dan senjata tajam badik tersebut langsung diamankan dan Saksi Junaedi diijinkan masuk kedalam Café dan sebelumnya kepada Saksi Junaedi diberikan penjelasan apabila nanti keluar dari Café dan akan pulang senjata tajam akan dikembalikan, dan setelah Saksi Junaedi masuk kedalam Café senjata tajam langsung diserahkan kepada Bripda Djali dari propos Polda Kaltim yang kebetulan pada saat itu berada didalam Café Lacentro dengan pengunjung yang lain, pada saat menyerahkan senjata tajam disampaikan kepada Bripda Djali bahwa ciri-ciri orang yang membawa senjata tajam yang ada didalam Café menggunakan jaket dan topi pet loreng dan atribut Gepak. 4. Bahwa benar selanjutnya Saksi-I (Sdr. Junaedi) dan saksi Fitri serta temannya yang bernama sdr.Budi langsung menuju bartender dan memesan minuman long island, sambil menonton sepak bola di televisi yang berada diatas bartender, setelah beberapa saat ada orang yang melempar tissue mengenai karyawan yang bernama Sdr. Tadong (saksi 3). 5. Bahwa benar atas benar kejadian tersebut kemudian saksi Todong melapor kepada Terdakwa bahwa ada seseorang melempar tissue kedalam bar tender sambil menunjuk ke depan bar tender tepatnya mengarah pada Saksi-I (Sdr. Junaedi) dan Sdr. Budi, selanjutnya Terdakwa menarik Saksi-I (Sdr. Junaedi) keluar dari ruangan dan Saksi-I (Sdr. Junaedi) bertanya “Saya mau dibawa kemana Pak” lalu dijawab Terdakwa “sudah ikut saya keluar” sesampainya tempat parkir sepeda motor Saksi-I (Sdr. Junaedi) didudukan diteras dan Terdakwa langsung memukul Saksi dengan menggunakan tangan menggenggam sebanyak empat kali pada bagian mata kiri dan bagian wajah lainnya, setelah itu Saksi Tadong keluar dan menjelaskan kepada Terdakwa bahwa yang melempar tissue bukan Saksi-I (Sdr. Junaedi) dengan mengatakan “Bang salah….bukan yang itu, tetapi yang memakai baju putih”,
9. setelah itu Terdakwa meninggalkan Saksi-I (Sdr. Junaedi) dan mengejar orang yang berbaju putih (Sdr. Budi) kemudian memukul orang tersebut di parkiran depan. 6. Bahwa benar akibat dari pemukulan tersebut sesuai dengan Visum Et Repertum dari RST Tk. III Dr. R. Hardjanto yang ditandatangani Dr. Helen Morista Endryani Saksi-I (Sdr. Junaedi)mengalami luka memar disekitar kelopak mata kiri ukuran 4 x 1 cm, memar diketiak sebelah kiri ukuran 4 x 3 cm dan memar di lengan bawah tangan kanan ukuran 5 x 3 cm dan akibat dari penganiayaan tersebut dapat disimpulkan pula bahwa yang bersangkutan tidak menjadi sakit atau mendapat halangan untuk menjalankan pekerjaan dan jabatannya. 7. Bahwa benar pada saat melakukan pemukulan tersebut Terdakwa mengenakan pakaian preman kaos berwarna hitam dan celana jeans warna hitam dan bersepatu, keadaan parkiran sepi cahaya lampu terang dan setelah terjadi pemukulan banyak orang yang datang. 8. Setelah terjadi pemukulan kurang lebih 15 menit Saksi dan Saksi Junaedi langsung pulang dan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pomdam VI/Mlw sekira pukul 19.00 Wita. Menimbang
:
Bahwa terlebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------Bahwa pada prinsipnya Majelis sependapat dengan uraian pembuktian unsur-unsur delik dari dakwaan Oditur Militer, namun mengenai pidananya Majelis akan mempertimbangkannya sendiri dalam putusannya.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan Tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : ------------------------------------------Unsur Kesatu : Barang siapa Unsur Kedua : Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain
Menimbang
:
Bahwa terhadap unsur-unsur dari dakwaan Oditur Militer tersebut, Majelis akan menguraikan pendapatnya sebagai berikut : ----------------------------------------------Unsur Kesatu : Barang Siapa Bahwa yang dimaksud dengan “Barang siapa” menurut Undang-Undang adalah setiap orang atau siapa saja yang mampu bertanggung jawab yang tunduk kepada Hukum pidana Indonesia dan setiap orang yang tunduk pada kekuasaan Badan Peradilan Militer serta diajukan ke persidangan karena adanya dakwaan dari Penuntut Umum. Bahwa berdasarkan keterangan dari Terdakwa dan keterangan dari para saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : ------------------------------------------------------------1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI melalui pendidikan Secaba pada tahun 2007 di Rindam VI/Mlw lulus dan dilantik dengan pangkat Serda, kemudian mengikuti pendidikan Kecabangan Zeni selama 5 bulan di Pusdikzi Bogor, selanjutnya ditempatkan di Denzipur 7 Dam VI/Mlw, dan pada bulan Pebruari 2009 ditempatkan sebagai ADC Pangdam VI/Mlw, selanjutnya pada tanggal 5 Mei 2010 ditempatkan di Staf Sinteldam VI/Mlw dan menjadi organik Denmadam VI/Mlw sampai perkara ini dengan pangkat Serda. 2. Bahwa benar Terdakwa adalah sebagai Warga Negara RI yang sekaligus sebagai Prajurit TNI tunduk pada hukum dan Undang-undang yang berlaku di Indonesia.
10. 3. Bahwa benar sesuai dengan Skeppera dari Pangdam VI/Mlw Nomor: Kep/113/V/2011 tangal 26 Mei 2011 yang dimaksud dengan Terdakwa dalam perkara ini adalah Serda Ipong Gawi Prasetyo NRP 21070492111087. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu “Barang Siapa” telah terpenuhi. Unsur kedua : Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain. Bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut Memory Van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Bahwa yang dimaksud dengan menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain adalah segala perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit seperti memukul, menendang, melempar, mencekik dan lain sebagainya. Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain tersebut itu merupakan tujuan atau kehendak si pelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain, sedangkan pengertian orang lain tersebut adalah korban dari perbuatan Terdakwa tersebut. Bahwa berdasarkan keterangan dari para saksi dibawah sumpah dan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta - fakta hukum sebagai berikut : ------------------------------1. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 20 Pebruari 2011 sekira pukul 23.30 Wita Terdakwa berangkat menuju L2C dalam rangka monitor perkembangan, setibanya di L2C bertemu dengan Sdr. Tapa dan Sdr. Roni yang pada saat itu berada di dalam Café Lacentro kemudian pada pukul 01.00 Wita Terdakwa dan Praka Abrian duduk didepan pintu masuk Café Lacentro untuk memonitor tamutamu yang akan berkunjung kedalam Café Lacentro, selanjutnya pada pukul 01.30 Wita ada tiga orang pengunjung Saksi Junaedi, Sdr. Budi dan satu orang wanita yang tidak dikenal namanya masuk ke Café Lacentro dan peraturan di Café bagi para pengunjung yang ingin masuk kedalam Café dilarang membawa senjata tajam maupun Narkoba. 2. Bahwa benar pada saat dilakukan penggeledahan terhadap Saksi Junaedi dan dua orang temannya dipintu masuk Café Lacentro ditemukan senjata tajam berupa badik yang diselipkan dipinggang sebelah kiri Saksi Junaedi dan senjata tajam badik tersebut langsung diamankan dan Saksi Junaedi diijinkan masuk kedalam Café dan sebelumnya kepada Saksi Junaedi diberikan penjelasan apabila nanti keluar dari Café dan akan pulang senjata tajam akan dikembalikan, dan setelah Saksi Junaedi masuk kedalam Café senjata tajam langsung diserahkan kepada Bripda Djali dari propos Polda Kaltim yang kebetulan pada saat itu berada didalam Café Lacentro dengan pengunjung yang lain, pada saat menyerahkan senjata tajam disampaikan kepada Bripda Djali bahwa ciri-ciri orang yang membawa senjata tajam yang ada didalam Café menggunakan jaket dan topi pet loreng dan atribut Gepak. 3. Bahwa benar selanjutnya saksi Junaedi dan saksi Fitri serta temannya yang bernama sdr.Budi langsung menuju bar tender dan memesan minuman long island, sambil menonton sepak bola di televisi yang berada diatas bar tender, setelah beberapa saat ada orang yang melempar tissue mengenai karyawan yang bernama Sdr. Tadong (saksi 3). 4. Bahwa benar atas benar kejadian tersebut kemudian saksi Todong melapor kepada Terdakwa bahwa ada seseorang melempar tissue kedalam bar tender sambil menunjuk ke depan bar tender tepatnya mengarah pada saksi dan sdr Budi,
11. selanjutnya Terdakwa menarik Saksi keluar dari ruangan dan Saksi bertanya “Saya mau dibawa kemana Pak” lalu dijawab Terdakwa “sudah ikut saya keluar” sesampainya tempat parkir sepeda motor Saksi didudukan diteras dan Terdakwa langsung memukul Saksi dengan menggunakan tangan menggenggam sebanyak empat kali pada bagian mata kiri dan bagian wajah lainnya, setelah itu Saksi Tadong keluar dan menjelaskan kepada Terdakwa bahwa yang melempar tissue bukan Saksi dengan mengatakan “Bang salah….bukan yang itu, tetapi yang memakiai baju putih” setelah itu Terdakwa meninggalkan Saksi dan mengejar orang yang berbaju putih (Sdr. Budi) kemudian memukul orang tersebut di parkiran depan. 5. Bahwa benar akibat dari pemukulan tersebut sesuai dengan Visum Et Repertum dari RST Tk. III Dr. R. Hardjanto yang ditandatangani Dr. Helen Morista Endryani Saksi mengalami luka memar disekitar kelopak mata kiri ukuran 4 x 1 cm, memar diketiak sebelah kiri ukuran 4 x 3 cm dan memar di lengan bawah tangan kanan ukuran 5 x 3 cm dan akibat dari penganiayaan tersebut dapat disimpulkan pula bahwa yang bersangkutan tidak menjadi sakit atau mendapat halangan untuk menjalankan pekerjaan dan jabatannya. Bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua “ Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain ” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan faktafakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana kejahatan : -----------------------------------------------------------------------------------------“ Penganiayaan “ sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 351 Ayat (1) KUHP.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Mejelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : ----------------------1. Bahwa perbuatan Terdakwa yang menganiaya saksi Junaedi dengan dalih untuk menyelesaikan masalah pelemparan tissue di Café Lacentro menunjukkan sikap dan perilaku Terdakwa yang tidak dapat mengendalikan emosinya dalam mengatasi suatu masalah apalagi Terdakwa sebagai Anggota TNI tidak seharusnya berada di tempat tersebut dengan dalih apapun karena tugas pengamanan dan ketertiban umum adalah wewenang POLRI. 2. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-I (Sdr. Junaedi) mengalami luka memar dikelopak mata kiri, memar diketiak sebelah kiri, dan memar di lengan bawah tangan kanan serta perbuatan Terdakwa tersebut dapat merusak nama baik TNI khususnya kesatuan Terdakwa di mata masyarakat.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu mempertimbangkan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : ---------------------------------------------Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa mengakui kesalahannya dan berterus terang hingga memudahkan jalannya pemeriksaan dipersidangan. - Terdakwa masih muda usia sehingga diharapkan masih dapat dibina oleh kesatuannya.
12. Hal-hal yang memberatkan : -
Akibat perbuatan Terdakwa tersebut dapat merusak nama baik TNI khususnya kesatuan Terdakwa di mata masyarakat. Terdakwa sebagai anggota TNI tidak seharusnya berada ditempat tersebut dengan dalih tugas PAM, karena tugas pengamanan dan ketertiban umum adalah wewenang POLRI.
-
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : ---------------------------------------Surat-surat : - 2 (dua) lembar Visum et Repertum Nomor : R/20VER/II/2011 tanggal 21 Pebruari 2011 yang ditandatangani oleh dr.Helen Morista Endryani dari Rumah Sakit Tingkat III Dr.R Hardjanto Balikpapan. Perlu ditentukan statusnya.
Menimbang
:
Bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut oleh karena penyimpanannya tidak sulit dan menjadi satu dalam berkas perkara maka Majelis menentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
Mengingat
:
Pasal 351 Ayat (1) KUHP dan semua ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan Terdakwa tersebut di atas, Ipong Gawi Prasetyo Serda NRP. 21070492111087 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : --------------------------“ Penganiayaan ”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : ------------------------------------------------------------------Pidana
:
Penjara selama 1 (satu) bulan dan 15 (lima belas) hari.
3.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp. 10.000.(sepuluh ribu rupiah). -----------------------------------------------------------------------------------------------------
4.
Menetapkan barang bukti berupa : ----------------------------------------------------------------------------------Surat-surat : -
2 (dua) lembar Visum et Repertum Nomor : R/20/VER/II/2011 tanggal 21 Pebruari 2011 yang ditandatangani oleh dr.Helen Morista Endryani dari Rumah Sakit Tingkat III Dr.R Hardjanto Balikpapan.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
13. Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 20 Juli 2011 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk M.P. Lumbanraja, SH Nrp. 34167 sebagai Hakim Ketua dan Mayor Chk Edi Purbanus, SH Nrp. 539835 serta Mayor Chk Mulyono, SH Nrp. 522672, masing-masing sebagai Hakim Anggota-I dan sebagai Hakim Anggota-II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Jamaludin, SH Nrp. 548010, Panitera Peltu (K)Titik Nurhayani Nrp. 608075, dihadapan Umum dan Terdakwa. -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Hakim Ketua Cap/Ttd M.P. Lumbanraja, SH Letnan Kolonel Chk Nrp. 34167
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
Ttd
Ttd
Edi Purbanus, SH Mayor Chk Nrp. 539835
Mulyono, SH Mayor Chk Nrp. 522672
Panitera Ttd Titik Nurhayani Peltu (K) Nrp. 608075
Untuk salinan yang sah Panitera
Titik Nurhayani Peltu (K) Nrp. 608075