BULETIN VOL 12/2010
WIRELESS OFFICE
PRODUCT PORTFOLIO
Content Editorial News & Event Product Highlight
02
03 04 22
Corporate Info Principal Info Tips & Info
24 25 27
Editorial
03
Kunjungan Motorola EMB 21 Juni 2010 Motorola EMB yang diwakili Frank Riso – Senior Director I n d u st r y S o l u t i o n G ro u p Motorola EMB USA, melakukan kunjungan ke Indomaret dan Alfamart untuk memberikan presentasi technology trend di area ritel. Frank Riso adalah Retail Executive dari Amerika yang sudah 45 tahun berkecimpung dalam industri ritel. Kunjungan tersebut Frank Riso sedang melakukan dilakukan pada tanggal 21 Juni Frank Riso bersama jajaran higher level management PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) presentasi di head office PT. 2010 Indomarco Prismatama (Indomaret), Wisma INTRACO Ancol Barat , Jakarta Utara.
Field Force Automation Seminar 28 Juli 2010 PT.AUTOJAYA dan MOTOROLA EMB Indonesia mengadakan acara seminar dengan thema "Field Force Automation", bertempat di gedung Djakarta Theater XXI club. Acara ini dihadiri 53 peserta dari 26 Perusahaaan.
Salah satu acara yang menarik adalah demo product aplikasi Field Force Automation, dibawakan dalam bentuk sandiwara yang dibawakan oleh Suprianto Kusman dan Bagus Yudhanto.
Sebagai pembicara tamu adalah Eny Sawitri, IS Manager KAO Indonesia dan Kaspar Situmorang, Section Manager IT Ajinomoto Indonesia yang memberikan presentasi success story implementasi produk kami di perusahaan mereka. Disamping kedua pembicara ini, Prajdnananda dari Motorola EMB Indonesia juga memberikan presentasi product Motorola.
Para Pembicara pada seminar ini dari kiri ke kanan : Eny Sawitri – PT Kao Indonesia, Kaspar Situmorang – Ajinomoto Indonesia, Prajdnananda – Motorola Emb Indonesia, dan Heru Wahyudi – PT. Autojaya Idetech
Grand Opening ACS Group in Bali 30 Juli 2010 ACS group mengadakan acara pembukaan kantor baru untuk area Bali, berlangsung di Sector Bar & Resto. Acara pembukaan ini diadakan sekaligus memperkenalkan ACS Group dan solusi dari produk-produk dan aplikasi yang kami miliki.
Acara ini dihadiri oleh 21 peserta, mereka diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar produk dan aplikasi yang kami presentasikan.
Sebagai pembicara pada event ini dari kiri kekanan : Danny Pardede - Sales And Marketing Director, Irvan Kurniawan - Senior Engineer dan Ngurah Mahendra - Senior Sales Consultant.”
TOPIK
WIRELESS OFFICE Komunikasi dan informasi merupakan hal sangat yang penting dalam menjalankan bisnis di organisasi apapun saat ini, apakah komunikasi dan informasi itu mengalir di antara orang-orang di dalam organisasi tersebut, antar karyawan satu departemen dengan departemen lainnya, maupun komunikasi dan pertukaran informasi yang dilakukan dengan di luar organisasi bisnis, misalnya dengan pelanggan, supplier, contractor, principle dan sebagainya. Komunikasi yang dilakukan pun saat ini bisa beragam mulai dari komunikasi secara oral dengan melalui telpon langsung hingga komunikasi secara elektronik misalnya dengan email, internet dan beberapa aplikasi bisnis untuk menunjang operasional sehari-hari. 1. Typical Wired Office Environment Di lingkungan kantor kita masing-masing tentunya kita telah menggunakan macam-macam perangkat komunikasi, mulai telephone, faxsimille, hingga komputer. Dari perangkat-perangkat tersebut tentunya dihubungkan dengan kabel yang ditarik dari pusatnya yang terletak di suatu ruang di kantor, untuk setiap handset telpon biasanya memerlukan satu jalur kabel khusus yang ditarik dari handset-nya hingga ke mesin sentral PABX, begitu pula halnya untuk komputer juga akan ditarik kabel hingga ke pusat concentrator-nya, yang biasa dikenal dengan istilah hub atau switch yang berada ruang server. Bisa dibayangkan berapa banyak kabel yang dibutuhkan untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut jika jumlah penggunanya sangat banyak dan akan terus meningkat, untuk PABX dengan kabel jenis telephone, kemudian kabel untuk komputer, yaitu kabel UTP umumnya. Tentunya ini membutuhkan berol-rol meter kabel, belum lagi konektor dan jasa penarikan dari kabel-kabel tersebut. Hal ini membutuhkan biaya yang tidak murah.
06
Kemudian setelah instalasinya selesai, terkadang masih pula dipusingkan dengan maintenance-nya, bisa terjadi karena kabel-kabel tersebut putus di tengah sehingga tidak connect/terhubung, ternyata sering terjadi instalasi dari kabel-kabel tersebut tidak lagi memperhatikan faktor estetika karena hanya memandang objective-nya, yang penting connect. Dalam perkembangannya, ternyata jumlah pengguna bertambah sehingga dibutuhkan penarikan kabel kembali dan tentu saja hal ini mengganggu operasional karena pada saat penarikan tersebut melewati jalur tertentu, untung saja kalau jalur tersebut masih dapat dilalui kabel, jika tidak menimbulkan masalah baru dengan tambahan biaya yang tidak sedikit. Jadi dalam penerapan jaringan kabel baik untuk data maupun suara beberapa hal yang menjadi concern, yaitu : ? Biaya/cost : Biaya instalasi dan implementasi yang
besar seiring dengan jumlah pengguna yang banyak, karena bukan hanya harga kabel yang perlu diperhatikan namun perangkat pendukung lainnya untuk membuat cabling system yang baik seperti tambahan perangkat switch, patch panel, face plate/wall plate, modular, racking dan lain-lainnya. ? Biaya pemeliharaan / maintenance relatif tinggi
karena harus dipersiapkan untuk penggantian switch atau kabel yang rusak. Kemungkinan gangguan atau kerusakan lebih tinggi terutama yang melalui area publik. ? Faktor estetika : untuk suatu gedung yang sudah
tertata rapi, untuk menarik kabel baru akan mengalami kesulitan dalam pemasangan kabel, sehingga jalur kabel harus terlihat dan ini mengurangi nilai estetika akan kerapihan gedung.
WIRELESS OFFICE
Adapun alternatif lainnya adalah menggunakan jenis kabel data yang sama untuk melayani komunikasi voice yang biasa dikenal dengan istilah Voice over IP (VoIP), dimana setiap handset VoIP dihubungkan dengan kabel yang sama dan hal ini terasa kurang optimal dimana kebutuhan kabel masih tinggi dan mobilitas yang diinginkan belum dapat tercapai.
Gambar 1. Kompleksitas dari jaringan kabel menimbulkan kesulitan dalam hal troubleshooting, maintenance dan fleksibilitas.
2. Wireless Office a. Wired Voice and Wireless Data Environment Setelah beberapa keruwetan dengan kabel, banyak enterprise yang mulai menerapkan jaringan Wireless LAN atau yang biasa disingkat jaringan WLAN dalam komunikasi data di lingkungan kantornya, karena b e r ke m b a n g nya ku a l i t a s m e d i a i n i d a l a m menghantarkan data, jarak jangkauannya yang semakin jauh, kekebalannya yang semakin tinggi dalam menangani interferensi, khususnya komunikasi data dalam jaringan lokal (LAN).
Gambar 3. Skema umum jaringan kabel untuk jaringan Suara dan jaringan Data
b. Integrasi voice dan data dengan jaringan WLAN Solusi yang diharapkan adalah terintegrasinya baik jaringan data dan jaringan suara, dan saat ini teknologi tersebut sudah tersedia dan sangat memungkinkan untuk diterapkan. Teknologi Wi-Fi terbaru, 802.11n sekarang telah membuktikan bahwa Wi-Fi dapat menawarkan kinerja yang lebih tinggi daripada kebanyakan koneksi kabel data Ethernet, dengan standar protokol IEEE 802.11n yang tersedia saat ini mendukung kecepatan data hingga 300 Mbps, lebih unggul daripada koneksi Ethernet 100 Mbps.
Gambar 2. Implementasi jaringan kabel harus pula memperhatikan faktor estetika sehingga tercipta kenyamanan dan keselamatan kerja.
Namun penerapan jaringan WLAN ini masih terbatas untuk melayani komunikasi data saja, seperti untuk keperluan email, browsing dan aplikasi office internal lainnya karena untuk komunikasi voice tetap menggunakan PABX, karena penerapan wireless untuk aplikasi voice belum dapat diterapkan.
Dan meningkatkan kecepatan lebih dari 5 kali jika dibandingkan dengan perangkat Wi-Fi sebelumnya 802.11g yang 54 Mps sekaligus menepis keberatan yang serius akan konsep penerapan nirkabel di tempat kerja, dimana tidak ada lagi kabel yang perlu ditarik ke setiap meja individu dan workstation.
07
WIRELESS OFFICE
3. IP PABX Umumnya untuk jaringan voice di beberapa enterprise masih menggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange) yang merupakan suatu teknologi komunikasi yang mengatur hubungan telephone antar pelanggan tanpa harus melalui sentral lokal, serta berfungsi sebagai gateway dalam menghubungkan ke jaringan PSTN. Switch / Router berfungsi mengarahkan paket data yang datang ke jaringan data sesuai dengan alamat tujuannya.
Gambar 4. Penerapan jaringan wireless yang terbagi atas beberapa jaringan virtual wireless untuk mengakomodasi kebutuhan masing-masing jaringan wireless tersebut
Dengan teknologi WLAN saat ini, sebuah access point dapat memancarkan sinyal radio yang memungkinkan adanya beberapa WLAN, seperti konsep virtual LAN (VLAN) pada jaringan kabel. Seperti visualisasi gambar di bawah ini dimana terdapat 3 jaringan WLAN yang berbeda-beda peruntukannya, misalnya WLAN pertama digunakan untuk guest access yakni untuk para tamu ataupun contractor yang sedang berkunjung di kantor, dimana kebutuhan para pengguna ini umumnya adalah koneksi ke internet dan tidak terhubung dengan jaringan primer LAN di kantor. Jaringan WLAN yang kedua memang dikhususkan untuk keperluan voice atau suara, dimana dengan handset VoWLAN (voice over WLAN) para penggunanya dapat dihubungi walaupun mobilitasnya sangat tinggi di lingkungan kantor. Untuk keperluan komunikasi voice ini yang sangat perlu diperhatikan adalah roaming atau perpindahan penggunanya dari satu titik ke titik yang lain agar komunikasi tidak terputus. Jaringan WLAN yang ketiga tentunya untuk keperluan komunikasi data, antara lain untuk keperluan browsing, email, file transfer dan menjalankan aplikasi-aplikasi yang mendukung operasional di kantor. Dengan pemisahan beberapa jaringan WLAN seperti ini, selain untuk alasan keamanan dimana hanya pengguna saja yang berhak memiliki akses ke jaringan WLAN tertentu juga unsur managebility pun terpantau.
08
Secara konvensional terdapat 2 jaringan yang berbeda yaitu jaringan suara (Circuit Network) dan jaringan paket data (Packet Data Network). Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, terdapat suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan faksimili mengalami proses paketisasi dan dikirimkan melalui jaringan paket data yang dikenal dengan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP). IP PABX merupakan kombinasi dari Switch / Router dengan PABX yang menangani VoIP. IP PABX dapat digunakan untuk mem-bypass jaringan telephone circuit-switched dengan menggunakan jaringan data, untuk berhubungan dengan jaringan data lainnya. Dengan menggunakan converged network yang membawa trafik suara (voice yang telah dipaketisasi) dan trafik data secara bersamaan, IP PABX memungkinkan pengembangan layanan baru, yang belum tersedia pada jaringan tradisional. Misalnya penggunaan one central directory melewati berbagai lokasi tujuan, serta unified messaging. IP PABX yang menggantikan PABX konvensional, bisa digunakan dengan : a. IP phone yang dilengkapi dengan DSP (Digital Signal P ro c e s s i n g ) c h i ps ya n g b e r f u n g s i u nt u k mengkonversi sinyal suara menjadi sinyal paket – paket data (IP) dan begitu juga sebaliknya. IP phone sendiri tersedia dalam pilihan deskset atupun wireless IP Phone untuk menunjang mobilitas penggunanya.
WIRELESS OFFICE
b. Soft phone merupakan software aplikasi yang dijalankan di dalam komputer pengguna yang berfungsi untuk mengkonversi sinyal suara menjadi sinyal paket-paket data dan begitu juga sebaliknya dengan menggunakan handset PDA atau headset pada Laptop dan PC. c. Terminal telephone analog yang dihubungkan dengan sebuah adapter. Alamat IP secara otomatis diberikan ke terminal telephone saat terminal telephone tersebut terhubung ke sistem. Hal ini berarti pesawat telephone tersebut bisa dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jaringan, dengan nomor telephone yang sama.
Dalam beberapa kasus, paket voice harus bersaing dengan paket data dalam mengakses jaringan LAN yang sama sehingga hal ini berpengaruh terhadap QOS baik dari suara dan data. Kualitas paket voice akan jatuh apabila tidak ditransmisikan secara real time. Sentral IP PABX juga bertindak sebagai gateway yang menyediakan voice connection (voice, lines, T1s) ke Local Exchange Carrier (LEC) atau ke perusahaan yang berada pada jarak yang jauh serta data connection (cable, DSL, ISDN, EI) ke LEC, Internet Service Provider (ISP) dan lain-lain. Sentral IP PABX memiliki layanan-layanan dasar yang justru merupakan kelebihan dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional, yaitu : ? Support analog system : Sentral IP PABX memiliki
kemampuan dalam mengakomodasi sistem jaringan telephone analog ? Support LAN system : Sentral IP PABX mampu
terkoneksi dengan jaringan komputer (LAN) melalui fast ethernet card yang memiliki kapasitas bandwidth hingga 10 – 100 Mbps. Gambar 5. Jaringan WLAN untuk voice dengan beragam pilihan pada sisi client sehingga memungkinkan investasi perangkat yang ada tetap dapat di-optimalkan.
Sentral IP PABX juga mendukung layanan wireless PABX sehingga user bisa menggunakan fasilitas PABX secara mobile. Komputer yang terintegrasi pada jaringan Local Area Network (LAN) terhubung secara langsung dengan sentral IP PABX sedangkan pesawat telephone bisa langsung dihubungkan dengan sentral IP PABX tetapi harus dalam satu jaringan dengan sentral IP PABX tersebut.
? Call Center : Sentral IP PABX mampu mendukung
fasilitas auto attendant dan fasilitas-fasilitas Interactive Voice Response (IVR) serta bisa digunakan untuk aplikasi Computer Telephone Integration (CTI) ? VoIP (Voice over Internet Protocol) : Sentral IP PABX
mampu mengakomodasi layanan VoIP melalui terminal IP Phone atau softphone yang dipasang pada Personal Computer (PC). ? ISDN (Integrated Service Digital Network) : Sentral
IP PABX mampu terhubung dengan jaringan ISDN baik PRA maupun BRA analog R2. ? Billing System : Sentral IP PABX juga dilengkapi
Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah Quality Of Service (QOS) yang muncul apabila komputer dan pesawat telephone berada pada satu jaringan LAN yang sama serta tergantung kemampuan dari IP PABX dalam menangani hingga tingkat berapa kelas jaringan.
dengan kemampuan billing system sehingga pengguna bisa melihat record data telephone yang masuk maupun telephone yang keluar. ? DID (Direct Inward Dialing) : Sentral IP PABX
mendukung sistem DID, yaitu dimana user dapat menghubungi secara langsung ke tujuan tanpa melalui operator. 09
? ACD (Automatic Call Distribution) : Sentral IP PABX
mendukung sistem ACD yaitu suatu sistem yang bisa mendistribusikan panggilan secara otomatis ke saluran yang kosong. ? Group Hunting : Sentral IP PABX juga mendukung
untuk layanan Hunting.
Pembahasan lebih lanjut mengenai TEAM Solution ini dapat dilihat pada kolom tulisan pada halaman berikut. Sedangkan vendor wireless LAN ternama lainnya, Aruba menggandeng partner lainnya seperti Polycom, Avaya, Vocera dan lainnya untuk mewujudkan integrasi jaringan data dan suara dengan jaringan wireless.
? Conference Call : Sentral IP PABX juga mendukung
untuk layanan conference call sehingga user bisa menghubungi lebih dari satu user. ? Gateway Internet : Sentral IP PABX juga bertindak
selaku gateway ke jaringan internet sehingga pelanggan yang terhubung dengan PC atau IP Phone dapat terhubung ke jaringan internet dan bisa mengakses layanan VoIP, internet dan e-mail.
4. Benefit Jaringan WLAN Dengan perbandingan kedua jaringan di atas, baik jaringan kabel maupun jaringan WLAN terlihat berapa banyak penghematan dapat dilakukan untuk jaringan WLAN seperti biaya kabel dan switch. Berikut beberapa keuntungan dengan penerapan wireless LAN, seperti :
? Malicious Call Tracking : Sentral IP PABX juga
mendukung adanya layanan Malicious Call Tracking sehingga administrator bisa melacak telephone yang masuk maupun yang keluar. ? Administrator : Operasional sentral IP PABX dapat
dikendalikan oleh administrator sehingga kinerja sentral IP PABX dapat dimonitoring dan dikendalikan oleh administrator. ? Fax over IP : Sentral IP PABX memungkinkan adanya
layanan faximile over Internet Protocol (IP), sehingga dengan adanya layanan ini memungkinkan terjadi komunikasi faximile antar gedung tanpa melalui saluran provider telekomunikasi. Dan masih banyak lagi layanan-layanan tambahan berdasarkan masing-masing produk sentral IP PABX tergantung dari vendor-nya seperti memiliki layanan tambahan berupa email server, proxy server, DHCP server email server, firewall dan lain-lain, bahkan juga ada juga fitur-fitur seperti music on hold, night service, emergency calling, serta voice mail, dan lain-lain. Motorola dengan TEAM (Total Enterprise Access Mobility) Solution hadir untuk memberi jawaban kebutuhan integerasi jaringan data dan suara bahkan sampai dengan integrasi pada HT (Handy Talkie) dan memungkinkan untuk komunikasi PTT (Push To Talk).
10
? Mobilitas dan Peningkatan Efisiensi
Peningkatan komunikasi saat ini bukan hanya data, tetapi juga gambar, suara dan video membentuk komunikasi multimedia mengarah ke lebih cepat dan lebih efisien dalam mentransfer informasi antara orang-orang dalam organisasi ataupun antara perusahaan dengan pelanggan. Sudah bukan waktunya lagi jika anda melakukan dan menerima panggilan voice hanya dapat dilakukan di handset pada meja kerja anda sementara tuntutan mobilitas semakin meningkat. Begitu pula halnya untuk data, apakah anda hanya bisa memeriksa dan membalas email anda hanya pada PC desktop di meja kerja anda? Ataupun menjalankan aplikasi operasional terbatas cuma pada desktop PC anda? Bukankah efisiensi akan tercipta sekalipun ketika anda tidak harus berada di ruang kerja anda namun komunikasi dan informasi yang anda butuhkan tetap dapat terhubung. ? Penghematan Biaya dan Waktu
Jaringan nirkabel tentu lebih mudah dan lebih murah untuk instalasi dan penerapannya daripada jaringan kabel.
WIRELESS OFFICE
Anda tidak perlu membeli berol-rol meter kabel, membeli konektor bahkan perlu banyak switch/hub dengan port yang banyak pula untuk menghubungkan PC desktop client, Vo-IP handset bahkan IP Camera, belum lagi membayar biaya tambahan untuk jasa instalasi kabel-kabel tersebut. Waktu yang diperlukan untuk menerapkan solusi jaringan WLAN juga secara signifikan lebih pendek dibandingkan solusi kabel. Wireless LAN sangat cocok bagi anda yang ingin menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun sebuah jaringan komunikasi data. Tanpa kabel berarti juga tanpa biaya, termasuk biaya kabelnya sendiri, biaya penarikan, biaya perawatan, dan masih banyak lagi. Apalagi jika jaringan LAN anda dengan lokasi pengguna yang sering berubah-ubah posisi karena alasan tertentu, tentu biaya yang anda keluarkan akan semakin tinggi jika menggunakan kabel. ? Meningkatkan produktivitas
Kemudahan jaringan WLAN untuk diimplementasikan, sangat rapi dalam hal fisiknya yang dapat meneruskan informasi tanpa seutas kabel pun, sangat fleksibel karena bisa diimplementasikan hampir di semua lokasi dan kapan saja, dan yang menggunakannya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua faktor yang ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah akibatnya pekerjaan menjadi lebih cepat dilakukan, tidak membutuhkan waktu yang lama hanya karena masalah-masalah fisikal jaringan dari PC yang mereka gunakan. Berdasarkan faktor inilah, wireless LAN tentunya dapat secara tidak langsung meningkatkan produktivitas kerja dari para penggunanya.
? Fleksibel
Implementasi jaringan WLAN terbilang mudah dan sederhana. Mudah karena anda hanya perlu memiliki sebuah perangkat penerima dan pemancar untuk membangun sebuah jaringan wireless. Setelah memilikinya, konfigurasi sedikit dan anda siap menggunakan sebuah jaringan komunikasi data baru di dalam lokasi anda. Namun, tidak sesederhana itu jika anda menggunakan media kabel. Media wireless LAN dapat menghubungkan anda dengan jaringan pada tempat-tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media wireless ini benar-benar tinggi karena anda bisa memasang dan menggunakannya di mana saja dan kapan saja, misalnya di taman-taman pada lingkungan kampus, di ruangan meeting darurat, di gudang-gudang cold storage sekalipun dan banyak lagi. Karena teknologi wireless LAN memungkinkan anda untuk dapat berkomunikasi di manapun anda berada, anda tetap dapat mengirim dan menerima informasi setiap saat tanpa dibatasi oleh kabel fisik. ? Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya dengan jaringan kabel. Di sinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa. Perkembangan organisasi bisnis yang terus meningkat tentunya membutuhkan tambahan re s o u rc e s ya n g b a r u a p a ka h S D M - nya , perangkatnya dan bahkan area kerja.
Cukup banyak faktor penghambat yang ada dalam jaringan kabel dapat dihilangkan jika anda m e n g g u n a ka n m e d i a i n i . M e n i n g kat nya produktivitas kerja para karyawannya, tentu akan sangat bermanfaat bagi perusahaan tempat mereka bekerja.
11
WIRELESS OFFICE
Gambar 6. Topologi jaringan TEAM dan integrasi terhadap jaringan enterprise
Motorola TEAM VoWLAN Solution Mobilitas menjadi salah satu tuntutan dalam operasional bisnis saat ini, untuk dapat mobile maka dilengkapilah kita dengan perangkat-perangkat yang dapat menunjang mobilitas tersebut, seperti handy talkie, handset Voip untuk kebutuhan komunikasi suara, handheld terminal ataupun smartphone untuk menjalankan beberapa aplikasi mulai dari email hingga aplikasi operasional untuk mengakses data sehingga selalu up to date info terakhir di lapangan. Dapat dibayangkan berapa perangkat yang perlu kita bawa untuk menunjang mobilitas karena belum ter-integrasinya semua solusi mobilitas yang ada baik untuk komunikasi suara dan data, tentulah hal ini tidak efisien baik hal dalam biaya dan perangkat yang telah diinvestasikan. Menyadari akan hal tersebut, Motorola menghadirkan solusi TEAM VoWLAN (Total Enterprise Access and Mobility Voice over Wireless LAN) dengan memanfaatkan solusi teknologi dari investasi teknologi yang telah diterapkan sebelumnya pada organisasi bisnis pada umumnya saat ini seperti Radio Komunikasi Dua Arah, teknologi PABX/IPPBX dan jaringan WLAN sehingga solusi ini sangat fleksibel untuk diterapkan dengan memanfaatkan arsitektur infrastruktur yang telah ada, dan mengintegrasikannya sebagai sebuah platform umum dan tunggal tanpa perlu menghilangkan investasi perusahaan pada jaringan PBX dan jaringan WLAN untuk menciptakan untuk layanan suara dan layanan data yang berkualitas dan terpadu, seperti : 1. Fitur Telephony dengan tambahan berbagai fitur canggih seperti, Call Forwarding and Voicemail. 2. Fitur Push-To-Talk (PTT), seperti private dan group calls. 3. Fitur Data seperti e-mail, Personal Information Manager (PIM) dan Messaging. 4. Aplikasi yang fleksibel dengan platform Windows Mobile untuk akses ke database atupun dengan Webbased application.
12
WIRELESS OFFICE
Dengan solusi TEAM VoWLAN hanya perlu menambahkan dua perangkat kunci, yakni : 1. Perangkat Wireless Service Manager (WSM) yang menyediakan konektivitas untuk layanan telephony yang menghubungkan smartphone dengan PBX perusahaan, layanan Push-to-Talk dengan menghubungkan two-way radio (handy talkie) serta layanan text message melalui jaringan Wireless LAN. Arsitektur ini memungkinkan interoperabilitas dengan berbagai perangkat PBX yang umum dan memaksimalkan fitur-fitur yang ada. 2. Aplikasi Network Services Manager (NSM) menyediakan fungsi provisioning terhadap perangkat dan client.
Didalam NSM juga terdapat sistem manajemen, seperti : Fault, Configuration, Performance (dapat mengukur kinerja perangkat, data collection, dan fungsi analisis), Security (mengamankan akses ke jaringan berdasarkan user/role). Melengkapi solusi yang ada, Motorola juga menyediakan TEAM VoWLAN handset dengan platform Windows Mobile dengan fitur yang lengkap untuk voice over WLAN (WiFi) smartphone, tersedia dalam dua model profesional dan semi-rugged. Ketiga unsur ini menggabungkan keunggulan untuk memberikan layanan high performa, baik layanan suara dan layanan mobile data dengan berbasis standar keamanan yang kuat.
VoWLAN Solution - Key Features Telephony Make and receive phone calls Call Forwarding Call Waiting / Multiple call appearances Call Hold / Resume Call Transfer (blind and attended) Caller ID (number, name, blocking) Abbreviated dialing Three way calling / Meet-me conference Voice Mail Indicator E911 Over dial Ad hoc conferencing (Avaya only initally Email / PIM (Personal Information Management) Email, calender, contacts, tasks access via Good Mobile Messaging or Microsoft Active Sync Text Messanging
Push to Talk (PTT) / Dispatch Private call - one to one call within enterprise users Group call - group communication within a talkgroup Multiple Talksgroups - supports 255 groups Call Alert - ability to leave an alert for user to respond quickly with a Private call Quick call set up - Call set up time between button push and talk permit tone typically less than 1s System and Spectral efficiency - solution does not require a dedicated connection for each dispatch call Multi-Vendor Interoperability WLAN IP-PBX TDM-PBX
Application Flexibility - Windows Mobile 6 Database / line of business applications Text Messaging
Gambar 7. TEAM VoWLAN handset
Wireless Intrusion Prevention Systems Jaringan wireless telah mengubah cara bagaimana suatu organisasi bekerja dan menawarkan berbagai kemungkinan yang baru, tetapi pada saat yang bersamaan, jaringan wireless menimbulkan ancaman keamanan jaringan yang baru. Sebagai contoh, seorang hacker membutuhkan akses fisik ke jaringan kabel untuk melancarkan serangan, namun dalam sebuah jaringan wireless, setiap orang yang berada dalam jangkauan dimungkinkan untuk memonitor secara pasif lalu lintas transmisi data atau bahkan memulai serangan pada jaringan wireless tersebut. Dalam mengantisipasi ancaman keamanan dalam jaringan wireless, salah satu pencegahannya dapat menggunakan Wireless Intrusion Prevention Systems (WIPS). Tulisan ini akan berfokus pada ancaman keamanan dalam jaringan WLAN dan pencegahannya melalui wireless intrusion prevention systems.
13
Seluruh staff dan manajemen
Mengucapkan Selamat menunaikan Ibadah Puasa Kemenangan akan kita gapai melalui puasa kita Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Surat Albaqarah : 183) (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, ... (Surat Albaqarah: 185) Hidup ini indah jika segala sesuatu oleh dan karena ALLAH SWT
Selamat hari Raya Lebaran 1 Syawal 1431 Mohon maaf lahir dan batin
14
IMPLEMENTASI DI LAPANGAN
Access Port 300
Access Port 300
Motorolla RFS 6000 Wireless RF Switch
PT. Elexmedia Komputindo telah mengimplementasikan solusi wireless network di gedung mereka. Produk Motorola yang digunakan adalah AP300 sebanyak 8 unit yang dipasang di setiap lantai dari lantai 1 sampai lantai 8 dan RFS6000 sebagai controller. Solusi ini memberikan manfaat bagi beberapa department yang menyelenggarakan kegiatan rapat, pertemuan dan lain-lain dengan menggunakan fasilitas wireless pada peralatan yang mereka gunakan.
15
WIRELESS OFFICE
Wireless Local Area Network, atau WLAN, didefinisikan sebagai 802.11 standar protocol oleh IEEE. Sebuah WLAN 802.11 terdiri dari stations (laptop, PDA, mobile phone dan lain-lain) dan access point (atau AP), yang secara logically menghubungkan station dengan distribution system (DS), biasanya infrastruktur kabel dari organisasi tersebut. WLAN dapat berjalan dalam modus ad-hoc, tanpa menggunakan AP, dan melibatkan komunikasi langsung antar station. Sedangkan dalam modus infrastructure, dalam hal ini station terhubung ke Distribution System melalui access point. Identifikasi antara station dan AP dibuat dengan menggunakan 48bit alamat MAC address. Standar keamanan pertama yang diperkenalkan untuk jaringan WLAN, disebut Wired Equivalent Privacy, atau WEP, terkenal untuk keamanannya yang cacat. Diperkenalkan pada tahun 1999 sebagai bagian dari protocol 802.11b, tujuannya mengamankan komunikasi wireless dengan menggunakan protocol enkripsi simetris RC4. Namun dalam waktu yang singkat, kelemahan WEP ditemukan dan alat-alat untuk hacking WEP tersedia secara bebas di internet (seperti AirSnort dan WEPCrack). Sebagai contoh, AirSnort mengumpulkan paket-paket transmisi data dalam kisaran 5 sampai 10 juta paket dalam waktu tertentu untuk menentukan enkripsi key dalam waktu kurang dari sedetik. Untuk mengatasi masalah dengan WEP, protocol yang lebih baru (seperti Wi-Fi Protected Access/WPA) telah diperkenalkan, yang menawarkan perlindungan yang lebih baik, tapi masih menderita dengan masalah keamanan yang berbeda.
a. Internal rouge AP dapat diilustrasikan sebagai AP yang terhubung ke jaringan kabel oleh pengguna yang tidak sah (karyawan), di luar apa yang sudah ditetapkan oleh staff IT (jumlah AP). Rouge AP ini dapat bertindak sebagai gateway untuk seorang hacker mendapatkan akses ke jaringan tanpa harus secara fisik berada dalam perimeter satu organisasi. Karena itu deteksi dan pencegahan rouge AP harus dipertimbangkan sebagai aspek yang kritis. Hal ini dapat dilihat bahwa ancaman ini dapat mempengaruhi juga organisasi yang tidak m e n g g u n a ka n j a r i n ga n W L A N d a l a m infrastruktur mereka. b. Eksternal rouge AP tidak terhubung ke jaringan kabel intranet organisasi, tapi menyamarkan sebagai access point yang sah dari jaringan. Sebagai contoh, hacker dapat mengatur SSID rouge AP dengan SSID yang sama seperti AP yang sah, dan kemudian secara signifikan meningkatkan sinyal dari rouge AP tersebut. Tujuannya adalah untuk mengelabui WLAN client agar terhubung ke rouge AP tersebut melainkan bukan terhubung ke AP yang sah, karena client biasanya akan mencoba terhubung ke AP dengan sinyal paling kuat yang tersedia dan menyebabkan client terhubung ke rouge AP, sehingga memungkinkan untuk memulai serangan lain (mendapatkan user credential melalui halaman web palsu dan lainlain). ? MAC address spoofing
Penerapan WLAN dalam suatu organisasi menimbulkan ancaman spesifik yang baru bagi mereka, dan seperti yang akan kita lihat dalam tulisan ini, beberapa isu-isu ini dapat diatasi dengan menggunakan wireless intrusion prevention system. Beberapa celah ancaman keamanan dalam jaringan wireless adalah sebagai berikut :
Sebuah AP dapat dikonfigurasi sehingga membuat daftar client yang sah berdasarkan MAC address. Seorang hacker dapat mencari celah dari daftar MAC address itu sehingga hacker tersebut melakukan spoofing terhadap salah satu MAC address yang sah (authorized). Sebuah MAC address dibuat unik satu sama lain, tapi biasanya nilai ini dapat diatur untuk menggunakan suatu nilai tertentu dengan perangkat lunak yang tepat.
? Rogue access point
Mewakili access point tidak sah (unauthorized) dan dapat mencakup internal atau eksternal dari jaringan kita.
16
? Denial-of-Service (DoS)
Sebuah serangan DoS terjadi ketika sistem sudah tidak dapat memberikan layanan kepada client karena sumber daya yang secara terus menerus diakses oleh client yang tidak bertanggung jawab.
WIRELESS OFFICE
H a l i n i d a p at d i l a ku ka n o l e h j a m m i n g (menghasilkan sinyal acak pada frekuensi yang ditentukan), flooding associations (tabel association yang dimiliki oleh AP mempunyai nilai maksimum, dan pada saat flooding, AP tidak dapat lagi menerima asosiasi lebih lanjut terhadap permintaan client), forged disassociation (hacker mengirimkan disassociation frames palsu dengan sumber MAC address dari AP - dalam hal ini client masih ter-authentikasi namun harus mengirim permintaan Reassociation ke AP, untuk mencegah reassociation, hacker dapat melanjutkan untuk mengirim disassociation frame untuk spesifik periode waktu tertentu), forged deauthentication (serangan mirip dengan forged disassociation, tetapi yang menggunakan deauthentication frames). Monitoring lalu lintas ruang udara dan men-decrypt enkripsi pada WLAN Tersedia aplikasi open-source, seperti AirSnort (untuk WEP), yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk mencegat lalu lintas data pada jaringan wireless dan dengan cukup data paket yang ter-capture, enkripsi key dapat di-decrypt.
Intrusion prevention adalah proses melakukan intrusion detection dan mencoba untuk menghentikan kemungkinan insiden yang terdeteksi. Intrusion prevention adalah proses melakukan intrusion detection dan mencoba untuk menghentikan kemungkinan insiden yang terdeteksi. Intrusion detection dan prevention systems (IDPS) difokuskan pada mengidentifikasi kemungkinan insiden, membuat catatan (logging) informasi insiden, berusaha menghentikan insiden, dan melaporkannya untuk security administrator. Ada beberapa jenis intrusion detection / prevention systems : network-based, wireless, Network Behaviour Analysis, dan Host-based. Sebuah wireless intrusion prevention system terdiri dari : ? Wireless sensors - digunakan untuk memantau
dan menganalisis activity; ? Management server - menerima informasi dari
sensor dan melakukan analisa; ? Database server - digunakan untuk menyimpan
Mengingat ancaman yang disebutkan di atas, menjadi jelas bahwa untuk setiap organisasi yang menggunakan WLAN, monitoring ruang udara harus menjadi ukuran penting dalam memastikan sebuah keamanan jaringan yang tepat. Selanjutnya, mengingat potensi ancaman terbesar berasal dari jaringan internal dengan unauthorized access point-nya, maka sangat disarankan agar setiap organisasi memonitor lalu lintas ruang udara tersebut. Wireless Intrusion Prevention Systems (WIPS) Sebagai permulaan, definisi untuk intrusion detection dan intrusion prevention yang diberikan oleh NIST [National Institute of Standards and Technology] : "Intrusion detection adalah proses monitoring atas peristiwa yang terjadi dalam sistem komputer atau jaringan dan menganalisisnya terhadap tanda-tanda insiden yang mungkin akan terjadi, seperti pelanggaran atau ancaman pelanggaran terhadap kebijakan keamanan sistem komputer, kebijakan terhadap standar prosedur, atau standar praktek keamanan.
informasi activity yang dihasilkan oleh sensor dan management server; ? Console - merupakan antarmuka (interface) bagi user dan administrator. Dalam wireless intrusion prevention system, sebuah sensor biasa tidak dapat memonitor semua lalu lintas pada sebuah frekuensi (yang terdiri lebih dari beberapa channel) secara simultan dan dapat memantau hanya satu channel dalam satu waktu; untuk memonitor beberapa channel, digunakan teknik yang disebut pemindaian (scanning) channel, yang berarti memantau setiap channel beberapa kali per detik. Untuk mengurangi atau menghindari limitasi hal ini, ada sensor khusus yang menggunakan beberapa modul radio yang dapat memantau beberapa channel pada saat yang bersamaan. Intrusion prevention systems dapat mendeteksi insiden menggunakan tiga metodologi utama : signaturebased, anomaly-based dan stateful protocol analysis.
17
WIRELESS OFFICE
Kebanyakan sistem menggunakan beberapa metodologi deteksi, baik secara terpisah atau terpadu agar deteksi menjadi lebih akurat. Deteksi berbasis signature bekerja dengan membandingkan signature terhadap peristiwa yang diamati dalam rangka untuk mengidentifikasi kemungkinan insiden; metode ini sangat efektif dalam mendeteksi ancaman yang sudah dikenal tetapi tidak memberikan hasil yang baik dalam mendeteksi ancaman yang belum pernah dikenali sebelumnya. Deteksi berbasis anomaly bekerja dengan pembuatan 'Pola aktivitas normal' dan mengamati peristiwaperistiwa yang telah terjadi, dibandingkan terhadap pola ini. Proses dari intrusion detection/prevention system memiliki tahap pembelajaran awal, dimana sistem belajar perilaku/activity normal dan mencatatnya berdasarkan profil, yang digunakan sebagai dasar untuk perbandingan. Profil yang bersifat statis ditentukan pada fase pembelajaran awal dan tidak akan berubah, sedangkan profil dinamis terus-menerus disesuaikan berdasar pada peristiwa-peristiwa yang terjadi dan telah diamati.
Kemampuan pencegahan aktivitas di atas dapat dilakukan secara wireless (seperti mengakhiri hubungan komunikasi antara rouge atau misconfigured station dan AP dengan mengirim pesan deassociation ke endpoint) dan pencegahan di sisi wired (seperti memblokir port switch dimana station atau AP tertentu tersambung). Fitur lain yang terdapat di sebagian besar wireless intrusion prevention systems adalah pelacakan lokasi terhadap ancaman/penyimpangan aktivitas di atas, dengan menggunakan triangulasi (estimasi perkiraan jarak dari beberapa sensor oleh kekuatan dari sinyal ancaman/penyimpangan yang diterima oleh masingmasing sensor dan perhitungan lokasi fisik berdasarkan informasi ini). Mengingat pentingnya keamanan pada jaringan wireless, banyak perusahaan telah mengembangkan wireless intrusion detection/prevention system. Dari banyaknya wireless intrusion prevention systems (WIPS) yang ada sekarang ini, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi tentang sebuah sistem WIPS yang handal. ? Haruslah yang menggunakan deteksi berdasarkan
Stateful protocol analysis adalah proses membandingkan profil yang telah dibuat sebelumnya terhadap aktivitas kegiatan yang telah diamati untuk mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi.
context-aware, hubungan dan engine deteksi multidimensi, yang nantinya akan mempunyai tingkat pendeteksian palsu/salah yang sangat rendah.
Beberapa jenis aktivitas yang dapat terdeteksi oleh wireless intrusion prevention systems adalah :
Sistem itu harus dapat mendeteksi ad-hoc station, rouge AP, serta open ataupun misconfigured AP, serangan menyamar (seperti MAC spoofing), serangan man-in-the-middle, dan denial-of-service (DoS).
? WLAN yang tidak sah (unauthorized) dan perangkat
WLAN (rouge AP, unauthorized stations, unauthorized WLAN); ? Konfigurasi keamanan yang buruk dari perangkat WLAN (misconfigurations, penggunaan protokol WLAN yang lemah dan implementasi yang salah); ? Pola activity yang tidak biasa (dideteksi menggunakan anomaly-based); ? Penggunaan tool scanning terhadap jaringan wireless; ? Serangan Denial of Service (DoS) (flooding, jamming); ? Peniruan (impersonation) dan serangan man-inthe-middle.
18
? Harus dapat dikonfigurasi untuk memainkan peran
aktif dan merespon secara otomatis terhadap ancaman- ancaman pada jaringan wireless dengan menghentikan perangkat tersebut sebelum menyebabkan kerusakan pada jaringan. Untuk ancaman rouge internal AP, sistem tersebut juga harus dapat mengidentifikasi port switch dimana rouge AP terhubung dan mematikannya, sehingga mencegah perangkat yang tidak seharusnya mengakses jaringan.
WIRELESS OFFICE
? Harus dapat membantu sistem administrator
dalam memecahkan masalah kinerja pada jaringan wireless, memiliki kemampuan pelacakan lokasi dan dapat menghasilkan standar atau custom report.
Kesimpulan Seperti yang kita lihat dan bahas sebelumnya, WLAN tidak hanya membawa kelebihannya saja, tetapi juga beberapa ancaman keamanan tertentu. Untuk organisasi yang menggunakan WLAN, maka jelas bahwa mereka membutuhkan perlindungan terhadap ancaman keamanan pada jaringan wireless.
Keterbatasan Meskipun Wireless IPS dapat melakukan banyak hal, tetap memiliki keterbatasan. Sebagai contoh, tidak dapat mendeteksi pasif sniffer dimana hacker biasanya pertama kali mengumpulkan lalu lintas data sebelum meluncurkan serangan. Periode pasif sniffer ini cukup berbahaya, tetapi tidak ada yang dapat dilakukan dalam periode ini. Penanggulangannya hanya dengan menggunakan perlindungan yang tepat melalui enkripsi. Masalah lain yang juga penting mengacu pada penyebaran sensor. Sebagai lawan dari wired IDS / IPS sistem, dimana lokasi sensor mengikuti struktur logical dari jaringan, sensor wireless harus ditempatkan berdasarkan lokasi fisik.
Namun perangkat wireless intrusion detection yang bekerja secara real-time untuk mendeteksi /mencegah rouge AP adalah suatu keharusan di hampir semua organisasi. Ada banyak produk WIPS sistem yang tersedia, dengan harga yang berbeda, dan bahkan open source. Pengembangan wireless standards maupun protokol ke a m a n a n y a n g b a r u d i h a r a p k a n m a m p u meningkatkan keamanan pada jaringan WLAN, tapi kami memperkirakan wireless intrusion prevention systems akan terus memainkan peran kunci dalam menjamin keamanan jaringan wireless suatu organisasi.
Selain itu, problem yang umum pada IDS / IPS sistem, seperti isu pendeteksian palsu.
ARUBA VIRTUAL BRANCH NETWORKING Saat ini akses ke pusat data bisnis enterprise sangat dibutuhkan oleh banyak pihak seperti dari kantor cabang, para pekerja yang bekerja yang bekerja di luar kantor dan sering berpindah-pindah karena mobilitasnya, partner bisnis seperti supplier ataupun contractor. Solusi remote jaringan secara tradisional, dirancang untuk mengatasi kebutuhan ini. Sistem ini mengandalkan jaringan yang dikenal dengan nama Virtual Private Network (VPN) clients, dimana sistem utama akan direplikasi terhadap routing, switching, firewall, dan layanan lainnya pada setiap lokasi client. Solusi VPN Client hanya berupa sebuah alat yang membutuhkan revisi kontrol dan pengelolaan kompatibilitas driver, dan system ini belum tentu tersedia untuk semua platform. Sebagai tambahan, pengalaman penerapan remote ini sangat berbeda bagi para pengguna atau client VPN dari pengalaman para pengguna yang berada dalam lokasi jaringan yang sama, tentunya para pengguna VPN memerlukan pelatihan dan melakukan konfigurasi yang mungkin tidak mudah bagi para pengguna awam dan seringkali menimbulkan pekerjaan tambahan pula bagi para Help Desk IT dalam membantu para pengguna VPN ini saat melakukan panggilan keluhan dalam mengatasi hal koneksi VPN.
19
WIRELESS OFFICE
Gambar 1. Kebutuhan akses ke pusat data bisa dari beberbagai lokasi yang berbeda
Dalam kasus dimana Teknologi Informasi harus mereplikasi infrastruktur jaringan di setiap lokasi yang jauh, akan membutuhkan biaya yang tinggi terhadap perancangan dan perawatan yang kompleks. Dalam hal ini pengguna VPN seringkali tidak mendapatkan keseluruhan layanan (service) dari jaringan enterprise mereka, misalnya Printing, Voice, Video streming, dan lain-lain.
Remote Access Point dan Branch Office Controller menyediakan konektivitas yang aman dan memberikan layanan terpusat ke pengguna akhir. Pada system VBN ini, ada salah satu fitur pada layer 3 yang disebut tunneling, dimana memungkinkan media Wide Area Network (WAN) seperti 3G, DSL bisa dipakai sebagai jalur komunikasi antara pusat dan cabang (Lihat gambar 2)
Solusi Aruba Virtual Branch Network (VBN) secara dramatis menyederhanakan kompleksitas dan biaya dalam hal solusi akses jarak jauh terhadap kantor cabang dengan satu alat untuk banyak pengguna. Kompleksitas konfigurasi, manajemen, pembaharuan perangkat lunak otentikasi, deteksi intrusi, dan tugas terminasi remote, ditangani oleh pusat data dan dilakukan dengan biaya yang rendah. Jalur akses ke tujuan atau cabang, dibangun dengan Remote Access Point (RAP), dan sebuah kontroler yang berada di pusat atau disebut dengan Branch Office Controller (BOC). Gambar 2. Skema solusi VBN dari Aruba
20
WIRELESS OFFICE
Solusi Aruba VBN berbeda dari solusi infrastruktur VPN tradisional dengan memfokuskan pada kebijakan BUKAN Port, routing, subnet, dan VLAN. Tetapi Solusi VBN didistribusikan pada kebijakan penegakan firewall, menyediakan pengelolaan dan pengendalian kebijakan secara terpusat, serta agen firewall yang bekerja menegakkan kebijakan di perangkat remote.
Firewall memberikan Policy Base Control, yaitu memberikan layanan/data sesuai dengan type masingmasing user, tingkat keamanan yang tinggi, dan semuanya itu dibawah satu kontrol. Solusi VBN ini adalah solusi yang persistent dalam arti, solusi yang terus menerus, mudah dikonfigurasi, tidak memerlukan pelatihan kepada pengguna, lebih seragam, aman, terlepas dari mana saja jaringan itu diakses, serta memberikan pengalaman yang sering disebut Plug and Play. Solusi Aruba VBN dikelola dengan Aruba AirWave Management Plaform (AMP), yang menyediakan interface bagi Help Desk dalam monitoring dan troubleshooting jaringan, Network Engineer dalam konfigurasi management dan diagnostic, team audit dalam hal compliance dan security management serta para executive management untuk mengetahui inventory device, laporan pemakaian dan compliancenya.
1. Zero-Touch IP Provisioning, menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat, selayaknya kita berada di kantor pusat, tanpa menjalankan software atau sertifikat tertentu. Tidak diperlukan teknisi/enginer untuk menginstalasai Remote Access Point dan Kontroler. Perangkat dan aplikasi akan bekerja tanpa perlu konfigurasi tambahan. 2. Satu tombol debuging, untuk menghasilkan data error, Satu tombol reset untuk kembali ke konfigurasi awal. Interface yang intuitif untuk mempercepat pendeteksian masalah, dan pemecahan permasalahannya. 3. Bulk Provisioning membolehkan autentikasi dan otorisasi ditangani secara otomatis oleh sistem. 4. Policy Base Forwarding, yaitu kebijakan yang menjamin alat-alat yang sudah berbasis IP (Printer, IP Phone, Mobile Computer) beserta aplikasi layanannya yang bekerja secara remotely dan dilakukan secara lokal tanpa memisahkan jaringan voice, data, dan security yang berhubungan dengan infrastruktur jaringan. 5. Semua manajemen jaringan wireless dan fungsi kontrol akan tersentralisasi di dalam satu Controler. 6. Kebijakan/rule yang tersentralisai terhadap akses user, ini diperlukan untuk mengeliminasi firewall tambahan yang akan melindungi jaringan dari jarak jauh atau kantor cabang.
Tidak seperti solusi manajemen jaringan tradisional yang hanya berfokus pada masalah port, VLAN, dan alamat IP, AirWave Management Platform menyediakan visibilitas ke pengguna akhir beserta perangkatnya. Sebagai Key Feature atau keuntungan dari Solusi Aruba VBN ini, dibandingkan dengan jaringan remote tradisional atau VPN dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Gambar 3. Aruba Single Solution
21
PRODUCT HIGHLIGHT Virtual Branch Network Aruba 650/651 Branch Office Controller
Aruba 620 Branch Office Controller
Aruba RAP-2WG Remote Access Point ? 1 Wired Port + 1 Uplink Port ? Single 802.11 b/g Radio ? Up to 5 users/devices ? 12V DC Powered
Aruba RAP-5 Remote Access Point 4 Wired Ports + 1 Uplink Port Up to 50 users/devices PoE or 12V DC Powered
No Wireless Radio 1 USB Port
Aruba RAP-5WN Remote Access Point ? 4 Wired Ports + 1 Uplink Port ? Single 3x3 MIMO Radio, 802.11a/b/g/n ? Up to 50 users/devices ? 1 USB Port ? PoE or 12V DC Powered
Dependent AP 802.11n Aruba AP-92 (Ant Con) & AP-93 (Integrated Ant) Dependent Access Point, Entry-level indoor 802.11n single-radio, dualband AP for low-density deployments in offices, hospitals, schools and retail stores. ? 1 x 100/1000Base-T Ethernet (RJ-45) ? Single radio, dual-band 802.11n indoor ? Software-configurable single radio capable of supporting 2.4 GHz or 5 GHz ? 48 V DC 802.3af PoE or 12V DC Powered
Aruba AP-105 Dependent Access Point, 802.11n indoor AP designed for maximum deployment flexibility in high-density environments that require aboveceiling or enclosure-based installations.
22
? 1 x 100/1000Base-T Ethernet (RJ-45) ? Dual radio, dual-band 802.11n indoor ? Software-configurable dual radio capable of supporting 2.4 GHz and 5 GHz ? 48 V DC 802.3af PoE or 12V DC Powered
PRODUCT HIGHLIGHT Dependent AP 802.11n Aruba AP-125 Dependent Access Point, 802.11n indoor AP designed for maximum deployment flexibility in high-density environments that require aboveceiling or enclosure-based installations. ? 2 x 100/1000Base-T Ethernet (RJ45), ? Dual radio, dual-band 802.11n indoor ? Software-configurable dual radio capable of supporting 2.4 GHz and 5 GHz ? 48 V DC 802.3af or 802.3at or PoE or 5V DC Powered
Motorola Global ES400 EDA The small pocketable EDA built for big business Specification: ? Dimensions: Standard Battery: 129 mm L x 60.4 mm W x 16.5 mm D; Extended Battery:
129 mm L x 60.4 mm W x 21.5 mm D ? CPU: 600 MHz, ARM 11 processor, MSM 7627 ? Operating System: Windows Mobile 6.5.3 Professional ? Memory: 256MB RAM/1GB Flash ? Expansion Slot: microSD slot — supports up to 32GB ? Display: 3 in. color display, VGA 640 x 480, Super Bright 750+ NITS(luminous) ? Touch Panel: Polycarbonate analog resistive touch with haptic 'touch vibration response' ? Bar Code Scanning: Integrated 1D and 2D decoding; user controllablered line LED aimer ? Color Camera: Auto focus; Resolution: 3.2 megapixel ? Battery Capacity: Standard: Lithium Ion 1540mAh@ 3.7 V; Extended: Lithium Ion
3080mAh@ 3.7 V ? Sealing: Meets MIL-STD 810G rain standards; meets and exceeds IP42 sealing ? Device Security: Biometric (finger swipe) and PIN code ? Total Weight: Standard Battery: 156 g; Extended Battery: 188.5 g (including battery,
stylus, keypad and strap) ? Standby Time: 250 hours standard battery; 500 hours extended battery ? Talk Time: 6 hours (WAN) standard battery; 12 hours extended battery ? Radio: Dual 3.5G: GSM HSDPA/HSUPA and CDMAEVDO Rev A broadband for voice
and data ? Frequency Band: UMTS/HSDPA and HSUPA: 850, 1900 and 2100 MHz GSM/EDGE:
850, 900, 1800 and 1900 MHz CDMA/EVDO Rev A: 850 and 1900 MHz
Motorola AP 6511 802.11n Wall Plate Access Point Conventional access points (AP) can be challenging to deploy in the hallways of multiple dwelling units and require careful planning, drilling holes, pulling cable and installing ceiling brackets. In addition, high attenuation factors obstruct hallway APs including fire walls, mirrors, plumbing, and bathroom tile. The AP 6511 can be installed in the guest room in minutes, not hours, by standard service personnel using existing CAT5/6 cabling in the walls. The product's sleek “hide in sight” design and small size matches the décor of any room. The universal mounting bracket can be installed on any wall surface or a structured wiring telecom box in minutes. Specification: ? Dimension: 12.8cm x 7.5cm x 25.4cm. Weight: 0.34Kg ? Wireless Interface: Single radio; 802.11a/b/g/n; 2.4Ghz or 5.2Ghz ? LAN Ethernet port: IEEE 802.3 10/100Mb auto-sensing via 8-pin header ? Uplink LAN Ethernet: IEEE 802.3 10/100Mb auto-sensing ? Operating Channels: ? 2.4GHz: Chan 1-13 (2412-2472 MHz); ? 5.2GHz: All channels from 5150 MHz to 5850 MHz ? Security ? AP Mgmt: Encrypted management protocol ? WLAN: WEP static, WEP Dynamic (802.1x) WPA/TKIP Personal and Enterprise WPA2/TKIP/AES Personal and Enterprise, all EAP types ? Power: 802.3af compliant uplink LAN port or 48V external power supply ? Antenna Configuration: Two internal omni-directional, 3.5dBi peak; 1x2 or 2x2 MIMO operation
23
CORPORATE INFO Product Knowledge Honeywell
Dalam rangka pengembangan pengetahuan mengenai produk Honeywell, principal Honeywell yang diwakili Patrick Tan - Business Development Manager, memberikan training product knowledge kepada seluruh sales dan engineer kami yang bertempat di gedung ACS Group.“
Internal Training - Microsoft Power Point 2007
Para sales dan marketing kami mendapatkan training Microsoft Power Point 2007. Training ini diadakan untuk memperlengkapi tingkat pengetahuan staff kami dalam menyusun bahan presentasi termasuk menggunakan fasilitas multimedia.
24
Principal Info Sekolah wilayah Texas memilih Wireless Motorola 802.11n Ada 70 sekolah dengan 66 ribu orang murid di kota San Antonio, Texas, Amerika Serikat, akan menikmati failitas nirkabel Motorola 802.11n untuk kegiatan sehari-harinya di sekolah. Pihak sekolah bertujuan untuk menciptakan setiap ruang kelas memiliki lingkungan ”wireless media” yang dapat menunjang ”high-speed voice, video dan data” bagi siswa-siswi sekolah tanpa terinterupsi. Untuk mencakup jumlah kelas dan murid sebesar itu, akan diinstalasi 5000 unit Motorola AP7131 yang di 'manage' oleh Motorola RFS7000 untuk menciptakan infrasturktur nirkabel yang handal dan aman. Agar sistim dapat bekerja ter'manage' sepenuhnya dan aman, pihak sekolah juga memilih solusi Motorola ”AirDefense Infrastructure Management”. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada: http://mediacenter.motorola.com/ (Motorola press release 28 Juni 2010)
Motorola Inc. memperkenalkan ES400 EDA. Divisi Enterprise Mobility Business Motorola Inc. memperkenalkan edisi terbaru perangkat keras 'enterprise digital assistance' (EDA) ES400 ke pasar, untuk menjawab kebutuhan PDA kelas 'enterprise' ('non-consumer') pada aplikasi vertikal seperti 'Field Force Automation'. Layanan suara dan data terintegrasi penuh pada ES400. Dengan sistem operasi Microsoft WM 6.5, teknologi BlueTooth, 802.11 a/b/g dan 3.5G WAN,dan kamera 3.5 megapixel yang dapat memindai kode barcode 1D dan 2D, ES400 sangat ideal digunakan bagi pekerja pemasaran yang sangat 'mobile'. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada: http://mediacenter.motorola.com/ (Motorola press release 17 Juni 2010)
25
Principal Info Canada Post menggunakan lebih dari 8.000 unit Intermec CN50 Dalam hal bertujuan untuk meningkatkan produktifitas pengiriman suratdan bingkisan, dan peningkatan visibilitas dari sistem infomasinya ('track and trace') Canada Post memilih produk Intermec CN50 sebagai solusi perangkat keras 'mobile computer' bagi para petugas Pembawa Surat di lapangan. Sebelumnya semua petugas lapangan Canada Post melakukan tugas pengambilan dan pengiriman surat atau bingkisan masih berbasis kertas. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada: http://www.intermec.com/learning/content_library/press_ releases/index.aspx (Intermec press release 16 Juni 2010)
Aruba Networks untuk Fakultas Kedokteran Khon Kaen University Thailand.
Fakultas kedokteran Universitas Khon Kaen Thailand, menerapkan infrastruktur nirkabel Aruba Networks dalam cakupan 'Adaptive Wi-Fi networks' dan 'AirWave Wireless Management Systems' untuk mendukung pengarsipan citra 'X-Ray' pasien, data-data dosis pengobatan dan akses internet untuk 2.000 staf dan 1.200 mahasiswa. Sistem ini menggantikan infrastruktur sebelumnya Cisco dan 3Com 'FAT access point'. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada: http://www.arubanetworks.com/company/news/release.php?id=245 (Aruba Networks pres release 30 Juni 2010)
26
Tips & INFO Jika anda ingin memperbaiki stabilitas dan kekuatan sinyal wireless di kantor, berikut tips dibawah ini bisa anda coba untuk memperbaiki performance jaringan wireless anda. 1. Posisikan Wireless Access Point (WAP) di tengahtengah lokasi Jika memungkinkan, posisikan WAP di tengah-tengah kantor atau pusat lokasi. Jika WAP ada disisi sebelah tembok, maka disisi sebelah yang lain akan menjadi sedikit melemah. Jika terasa tidak mungkin untuk memposisikan di tempat yang lebih central, maka coba tips yang lain berikutnya. 2. Ganti antenna WAP Antenna bawaan dari WAP umumnya dirancang untuk arah Omni, artinya memancar kesemua arah disekitar WAP. Jika WAP anda berada di sisi dalam tembok luar kantor anda, maka separuh atau sebagian besar kekuatan sinyal akan mengarah ke luar kantor. Upgrade antenna anda menjadi antenna yang high-gain yang bisa memfokuskan kekuatan sinyal wireless hanya ke satu arah saja dan diarahkan ke area yang paling banyak dipakai saja. 3. Tambahkan suatu WAP repeater Wireless repeater memperluas jangkauan wireless network tanpa memerlukan tambahan kabel. Letakkan di pertengahan antara WAP dengan komputer anda maka akan didapatkan kecepatan yang sangat bagus kepada kekuatan sinyal wireless anda. 4. Ubahlah channel wireless WAP dapat broadcast dengan menggunakan beberapa channel yang berbeda. Mungkin saja channel yang digunakan saat ini konflik dengan channel pada WAP yang lain.
Meningkatkan Performance Jaringan Wireless Hal ini bisa dilakukan dengan mengubah konfigurasi channel pada WAP. Beberapa WAP terbaru saat ini mempunyai fitur automatic channel. 5. Kurangi interferensi wireless Beberapa cordless telpon dan microwave oven menggunakan frekuensi 2,4 GHz sehingga mempengaruhi interferensi sinyal WAP. Ada baiknya menggunakan WAP yang mempunyai fitur dual-band – menggunakan frekuensi 2,4 GHz maupun 5 GHz. Dengan fitur dual-band, anda bisa browsing, email, chatting menggunakan frekuensi band 2,4 GHz, sementara untuk streaming high definition video yang memerlukan layanan berkualitas (QoS), anda bisa menggunakan frekuensi band yang relative tidak mempunyai banyak interferensi – frekuensi band 5 GHz. 6. Update firmware terbaru dari WAP dan wireless adapter Produsen WAP / wireless adapter selalu merilis update firmware terbaru untuk didownload, selain untuk memperbaiki performa kadang disertai penambahan fitur dari WAP. Update ini biasanya akan memperbaiki performa dan reliabilitas dari WAP ataupun adapter. 7. Upgrade standard Wifi 802.11b ke 802.11g ataupun 802.11n Protokol lama wireless 802.11b dengan throughput 11 Mbps, sekarang ini sudah banyak diterapkan standard 802.11g dengan kecepatan hampir 5 kali dari standard 802.11b. Bahkan standard terbaru adalah 802.11n yang secara teori bisa mencapai 300 Mbps dengan kondisi ideal.
Kolom Ketawa Salam Perkenalan 30 tahun Yang Lalu Di SDN Cilangkap. Seorang guru bermaksud melatih anak-anak didiknya di sekolah dasar Cilangkap untuk memupuk rasa percaya diri mereka. Guru tersebut meminta mereka untuk memperkenalkan diri sekaligus mengungkapkan cita-cita mereka. ? Doddi berdiri dan berkata, "Nama saya Dodi. Kalau besar nanti saya ingin menjadi pilot, jadi saya bisa pergi ke Amerika, Eropa, Australia dan sebagainya", ? "Bagus sekali Dodi. Terimakasih. Siapa lagi?", tanya Bu Guru. ? Seorang anak perempuan yang duduk di tengah berdiri dan berkata, nama saya Shanti. Kalau besar nanti, Shanti ingin jadi ibu rumah tangga dan punya anak yang manis." ? "Bagus. Jadi ibu rumah tangga merupakan cita-cita yang mulia. Siapa lagi?". ? Si Jono berdiri dan berkata, "Saya Jono, nanti kalau sudah besar saya akan membantu Shanti mencapai cita-citanya.....".
27
Products
Proffesional Services
Industry Solution
Bar Code Scanners ? 1D / 2D Scanners and Direct Part Marking ? Handled / Hands Free ? Cordless, Long Range
System Consultancy
1.
Healthcare
Wireless System ? Site Survey & Installation
2.
Manufacturing
Enterprise Mobile Computer ? Key Base, Pen Base ? Win CE, Windows Mobile ? I-Safe and Non Incendive Enterprise Wireless Infrastructure ? Wireless Switch ? Access Points, Access Port ? Wireless Intrusion Prevention System ? Radio Frequency ? Management System
3.
Retail
RFID System Service ? Site Survey & Installation
4.
Transportation & Logistic
Hardware Repair & Maintenance
5.
Distribution
Application & Software Services ? Parthfinder / MTS ? Asset Management And Tracking System (AMTS) ? Sales Track
6.
Education
7.
Oil & Gas
8.
Consumer Product Goods
Mobile Device Management ? Wavelink AMC ? Motorola MSP
9.
Banking & Finance
10. Government
RFID System Bar Code Printers ? Portable Printer ? Mobile Printer ? Stand-Alone Printer ? Heavy Duty Printer Supplies ? Labels & Ribbons
Jakarta| Perkantoran Gunung Sahari Permai # C 03-05, Jl.Gunung Sahari Raya No 60 – 63, Jakarta 10610 Phone : +- +62 21 4208221(H), 4205187(H), Fax : +62 21 4207903, 4207904, 4205853
Surabaya| Graha Pangeran Building # 9 – B1, Jl.Jendral A. Yani No 286, Surabaya 60234 Phone : +62 31-8289378,8292697, Fax : +62 31-8292698
Denpasar| Phone : 0361-3664599, Mobile : 0857 92170665, E-mail :
[email protected]