Edisi 32/2015
1
PRODUCT PORTFOLIO
CONTENT 3
Editorial - AA Ngurah Mahendra
4
Wireless Office
14 News & Event 16 Staf Creative Twogether Lebih Produktif dengan Solusi Jaringan Wireless LAN dari Zebra Technologies 18 Wireless Profesional Services 22 Product Highlight 25 Corporate & Principle Info
2
Edisi 32/2015
EDITORIAL Pelanggan Yang terhormat, Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas ijinNya Buletin Edisi 32 dapat kembali hadir untuk kita semua. Topik kita kali ini akan membahas implementasi jaringan wireless di perkantoran (Wireless Office). Menurut data hasil riset dari Infotech Research Group yang didasarkan pada Identifikasi heat index, data menunjukan bahwa dalam 3 tahun kedepan lebih dari 50 % perusahaan akan menerapkan Wireless Office. Artinya apa? Kebutuhan akan akses layanan jaringan Enterprise Wireless mutlak diterapkan, karena teknologi ini bersifat fleksibel,lebih secure, mudah dikelola, murah investasinya dan mendukung program Green Technology. Anda bisa bayangkan, jika sebuah gedung bertingkat 20, dengan 50 pengguna komputer di setiap lantainya, jika masih menggunakan kabel LAN Office, kirakira berapa ratus kilo tembaga yang dibutuhkan ? Dan paradigma Teknologi Wireless sudah mulai berubah, bahwa Wireless bukan lagi bagian dari Wire, tetapi Wire adalah bagian dari Teknologi Wireless. Buletin edisi ini akan akan membahas lebih jauh penerapan semua sumber daya secara massive yang ada di lingkungan perkantoran, instansi, pabrik, hospitality dan lain-lain. Mulai dari pertukaran Data, Suara (IP Telephony) dan Multimedia (Audio/Video). Disamping topik ini, kami juga melengkapi edisi ini dengan rubrik-rubrik menarik, tips dan trik, update info produk terbaru, corporate dan principal info, yang pastinya berguna untuk anda semua. Sebagai penutup kata, kami sangat gembira atas response dan masukan-masukan dari pembaca setia Bulletin “Gebyar AUTO-ID”, baik berupa kritik atau saran yang dapat anda tujukan melalui email kami ke
[email protected] , agar kedepannya bulletin kami bisa lebih baik lagi untuk kemajuan kita bersama. AA Ngurah Mahendra ACS Group Branch Manager – Denpasar, Bali
Edisi 32/2015
3
TOPIK
WIRELESS OFFICE
Dunia jaringan komputer telah berevolusi dengan begitu pesatnya dalam beberapa tahun ini di mana salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kebutuhan mobilitas kita dalam mengakses jaringan. Kebutuhan akan mobilitas inilah yang melahirkan konektivitas jaringan komputer secara nirkabel atau wireless. Sejak pertama kali diratifikasi pada Maret 1991 oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers), badan standarisasi international, jaringan nirkabel telah berkembang mulai dari data-rate 1Mbps sampai 1.733 Mbps. Wireless LAN (WLAN) saat ini telah banyak diterapkan mulai dari business enterprises hingga lembaga pemerintahan dan pendidikan serta hospitality area seperti hotel dan rumah sakit. Bahkan di beberapa lembaga telah menerapkan jaringan nirkabel WLAN sebagai jaringan utama (primer) mereka karena memilki kelebihan mobilitas yang memungkinkan para penggunanya dalam mengakses, serta reliability jaringan nirkabel WLAN yang semakin handal. Jaringan nirkabel sudah bukan lagi teknologi yang masih serba rentan baik dari sisi keamanan dan realibility-nya. Teknologi ini sudah berkembang sejak lebih dari 3 dekade lalu, telah mengalami banyak perkembangan dan perubahan di mana salah satu goalnya sebagai pengganti jaringan kabel yang tidak kalah dari segala sisi baik keamanan maupun realibility. Salah satu tantangan yang menarik dengan diterapkan jaringan nirkabel WLAN sebagai jaringan primer adalah
4
Edisi 32/2015
pada implementasi jaringan nirkabel WLAN pada area yang memiliki jumlah client sangat banyak. Hal ini merubah persepsi deployment perangkat nirkabel dari yang sebelumnya berorientasi terhadap luas jangkauan sinyal mernjadi berorientasi terhadap banyak-nya calon pengguna.
Gambar 1. High-Density WLAN. Banyak hal yang menyebabkan perubahan persepsi tersebut di mana khususnya pada ruang di dalam suatu tempat kerja yang terdapat banyak sekali pengguna dengan perangkat yang berbeda-beda, sudah menjadi sebuah trend di antara pecinta teknologi gadget untuk membawa perangkat kesayangannya ke area kantor di mana setiap orang dapat membawa dua atau bahkan lebih perangkat yang membutuhkan akses ke jaringan nirkabel. Karena saat ini bukan hanya laptop yang dapat akses ke jaringan nirkabel WLAN, beberapa PC tablet, PDA dan smart phone pun tidak ketinggalan dan aplikasi yang digunakan pun beragam seperti email dan browsing internet, aplikasi voice/IP Phone, streaming video (multimedia). Istilah kondisi ruang seperti di atas adalah high-density WLAN (HD WLAN). High-density membawa perkembangan WLAN ke level yang baru di luar dari faktor di atas. Keamanan jaringan
tentu perlu mendapat banyak perhatian dengan banyaknya beragam jenis perangkat dan jumlah yang fantastis tersebut. Istilah BYOD (Bring Your Own Device) muncul sebagai solusi keamanan dan pengaturan bagi peralatan WLAN tersebut.
TOPIK
khusus yang ditarik dari handset-nya hingga ke mesin sentral PABX, begitu pula halnya dengan komputer akan dilakukan penarikan kabel hingga ke pusat concentrator-nya, yang biasa dikenal dengan istilah hub atau switch yang berada di ruang server. Bisa dibayangkan berapa banyak kabel yang dibutuhkan untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut jika jumlah penggunanya sangat banyak dan akan terus meningkat, untuk PABX dengan kabel jenis Telepon, kemudian kabel untuk komputer, yaitu kabel UTP umumnya. Tentunya ini membutuhkan jumlah kabel dalam rol yang cukup banyak, belum lagi konektor dan jasa penarikan dari kabel-kabel tersebut. Hal ini membutuhkan biaya yang tidak murah.
Gambar 2. Bring Your Own Device. Dengan tersedianya beberapa pilihan produk yang menawarkan teknologi high-density WLAN maka tidak ragu lagi bagi perusahaan untuk menerapkan Wireless Office dalam lingkungan kerja. Karena Wireless sudah mempengaruhi 3 aspek kehidupan manusia belakangan ini yaitu Gaya Hidup, Kebutuhan Hidup dan Lingkungan Hidup. Gaya Hidup dan Kebutuhan Hidup adalah hal yang secara wajar dipengaruhi oleh hadirnya teknologi wireless LAN tetapi bagaimana Wireless LAN secara positif dapat memperbaiki lingkungan hidup kita. Gambar 4. Tampilan instalasi kabel yang rumit .
Gambar 3. Wireless LAN terhadap lingkungan hidup.
I. TYPICAL WIRED OFFICE ENVIRONMENT Di lingkungan kantor kita masing-masing tentunya kita telah menggunakan macam-macam perangkat komunikasi, mulai Telepon, faxsimille, hingga komputer. Dari perangkatperangkat tersebut tentunya dihubungkan dengan kabel yang ditarik dari pusatnya yang terletak di suatu ruang, untuk setiap handset telpon biasanya memerlukan satu jalur kabel
Kemudian setelah instalasinya selesai, terkadang masih pula dipusingkan dengan maintenance-nya, bisa terjadi karena kabel-kabel tersebut putus di tengah sehingga tidak connect/ terhubung, ternyata sering terjadi instalasi dari kabel-kabel tersebut tidak lagi memperhatikan faktor estetika karena hanya memandang objective-nya, yang penting connect. Dalam perkembangannya, ternyata jumlah pengguna bertambah sehingga dibutuhkan penarikan kabel kembali dan tentu saja hal ini mengganggu operasional karena pada saat penarikan tersebut melewati jalur tertentu dan jalur tersebut masih dapat dilalui kabel, jika tidak maka akan menimbulkan masalah baru dengan tambahan biaya yang tidak sedikit. Jadi dalam penerapan jaringan kabel baik untuk data maupun suara beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu: • Biaya Instalasi dan Implementasi yang besar seiring dengan jumlah pengguna yang banyak, karena bukan hanya harga kabel yang perlu diperhatikan namun perangkat pendukung lainnya juga untuk membuat cabling system yang baik yaitu dengan tambahan perangkat switch, patch panel, face plate/wall plate, modular, racking dan lain-lainnya. • Biaya Pemeliharaan/Maintenance relatif tinggi karena
Edisi 32/2015
5
TOPIK
harus dipersiapkan untuk penggantian switch atau kabel yang rusak. Kemungkinan gangguan atau kerusakan lebih tinggi terutama yang melalui area publik. • Faktor Estetika, di mana suatu gedung yang sudah tertata rapi, untuk menarik kabel baru akan mengalami kesulitan dalam pemasangan kabel, sehingga jalur kabel harus terlihat, hal ini mengurangi nilai estetika kerapihan gedung.
II. WIRELESS OFFICE Wireless Office adalah sebuah istilah yang relatif baru dalam dunia jaringan di mana normalnya kabel jaringan sebagai penghubung antar perangkat di ruang kantor biasa digunakan tetapi dengan tuntutan estetika ruang yang semakin tinggi dan tidak praktisnya perubahan tata ruang jika menggunakan kabel menyebabkan penggunaan wireless semakin ramai dipilih sebagai pengganti kabel. Konsep seperti inilah yang menjadi cikal bakal Wireless Office. Area cakupan/coverage Radio Frequency (RF) dengan sejumlah besar klien wireless/nirkabel yang ada di sebuah ruang (single room), hampir seluruhnya sudah merupakan ruang high-density WLAN seperti dalam satu ruang kantor di perusahaan/organisasi dengan ratusan pengguna yang umumnya banyak kita jumpai, lebih konkrit lagi biasanya terdapat pada area ruang meeting yang besar, aula kampus/ auditorium, ballroom hotel, stadion/arena olahraga, concert hall, airport, ruang trading financial/ bursa dan lain sebagainya. Teknologi Wi-Fi terbaru, 802.11ac sekarang telah membuktikan bahwa Wi-Fi dapat menawarkan kinerja yang lebih tinggi daripada kebanyakan koneksi kabel data Ethernet, dengan standar protokol IEEE 802.11ac yang tersedia saat ini yang mendukung kecepatan data hingga 1 Gbps.
enterprise masih menggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange) yang merupakan suatu teknologi komunikasi yang mengatur hubungan Telepon antar pelanggan tanpa harus melalui sentral lokal, serta berfungsi sebagai gateway dalam menghubungkan ke jaringan PSTN. Switch/Router berfungsi mengarahkan paket data yang datang ke jaringan data sesuai dengan alamat tujuannya. Secara konvensional terdapat 2 jaringan yang berbeda yaitu jaringan suara (Circuit Network) dan jaringan paket data (Packet Data Network). Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, terdapat suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan faksimili mengalami proses paketisasi dan dikirimkan melalui jaringan paket data yang dikenal dengan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP). IP PBX merupakan kombinasi dari Switch / Router dengan PABX yang menangani VoIP. IP PBX dapat digunakan untuk mem-bypass jaringan telepon circuit-switched dengan menggunakan jaringan data, untuk berhubungan dengan jaringan data lainnya. Dengan menggunakan converged network yang membawa trafik suara (voice yang telah dipaket) dan trafik data secara bersamaan, IP PBX memungkinkan pengembangan layanan baru, yang belum tersedia pada jaringan tradisional. Misalnya penggunaan one central directory melewati berbagai lokasi tujuan, serta unified messaging.
Gambar 5. Wireless Office. Penerapan Wireless Office membutuhkan jaringan nirkabel dengan throughput yang moderat, keandalan yang tinggi, dan latensi yang rendah. A. Integrasi Voice dan Data Wireless office adalah terintegrasinya jaringan data dan jaringan suara. Hal ini menjadi sebuah kenyamanan sekaligus tantangan tinggi bagi jaringan nirkabel karena semakin rumitnya penggunaan dan sangat membutuhkan perangkat yang mumpuni. Umumnya untuk jaringan voice di beberapa
6
Edisi 32/2015
Gambar 6. integrasi voice dan Data pada WAN. Sentral IP PBX juga bertindak sebagai gateway yang menyediakan voice connection (voice, lines, T1s) ke Local Exchange Carrier (LEC) atau ke perusahaan yang berada pada jarak yang jauh serta data connection (cable, DSL, ISDN, EI) ke LEC, Internet Service Provider (ISP) dan lain-lain. Sentral IP PBX memiliki layanan-layanan dasar yang justru
merupakan kelebihan dari sentral IP PBX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional, yaitu : • Support analog system : Sentral IP PBX memiliki kemampuan dalam mengakomodasi sistem jaringan telepon analog • Support LAN system : Sentral IP PBX mampu terkoneksi dengan jaringan komputer (LAN) melalui fast ethernet card yang memiliki kapasitas bandwidth hingga 10 – 100 Mbps atau Gigabit Ethernet hingga 1000 Mbps. • Call Center : Sentral IP PBX mampu mendukung fasilitas auto attendant dan fasilitas-fasilitas Interactive Voice Response (IVR) serta bisa digunakan untuk aplikasi Computer Telephony Integration (CTI) • VoIP (Voice over Internet Protocol) : Sentral IP PBX mampu mengakomodasi layanan VoIP melalui terminal IP Phone atau softphone yang dipasang pada Personal Computer (PC). • ISDN (Integrated Service Digital Network) : Sentral IP PBX mampu terhubung dengan jaringan ISDN baik PRA maupun BRA analog R2. • Billing System : Sentral IP PBX juga dilengkapi dengan kemampuan billing system sehingga pengguna bisa melihat record data telepon yang masuk maupun telepon yang keluar. • DID (Direct Inward Dialing) : Sentral IP PBX mendukung sistem DID, yaitu di mana user dapat menghubungi secara langsung ke tujuan tanpa melalui operator. • ACD (Automatic Call Distribution) : Sentral IP PBX mendukung sistem ACD yaitu suatu sistem yang bisa mendistribusikan panggilan secara otomatis ke saluran yang kosong. • Group Hunting : Sentral IP PBX juga mendukung untuk layanan Hunting. • Conference Call : Sentral IP PBX juga mendukung untuk layanan conference call sehingga user bisa menghubungi lebih dari satu user. • Gateway Internet : Sentral IP PBX juga bertindak selaku gateway ke jaringan internet sehingga pelanggan yang terhubung dengan PC atau IP Phone dapat terhubung ke jaringan internet dan bisa mengakses layanan VoIP, internet dan e-mail. • Malicious Call Tracking : Sentral IP PBX juga mendukung adanya layanan Malicious Call Tracking sehingga administrator bisa melacak telepon yang masuk maupun yang keluar.
TOPIK
B. Video over Wireless LAN Istilah video dapat diartikan suatu layanan menyangkut gambar bergerak atau perpindahan gambar dan biasanya disertai dengan suara. Beberapa jenis aplikasi video di antaranya : • Broadcast Television : program acara televisi yang disiarkan pada computer atau televisi dengan content edukasi ataupun hiburan entertainment melalui jaringan komputer. • Live Event Coverage : yaitu streaming video secara langsung atau live yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan atau lembaga edukasi seperti pada saat event pelatihan/training di auditorium contohnya kegiatan olahraga di stadion dan pertunjukan kesenian. • Surveillance : digunakan untuk memantau suatu lokasi tertentu seperti di public safety area, ruang produksi dan lain-lain yang terkait dengan pengawasan, bahkan hasilnya disimpan (record) untuk dokumentasi. • Real-Time Interactive Session : penggunaan aplikasi video untuk teleconference dan telemedicine yang menghubungkan beberapa lokasi yang berbeda untuk berinteraksi. • On-Demand Video: penerapan aplikasi video yang berdasarkan kebutuhan penggunanya dan content-nya dalam bentuk film, video tentang instruksional(bersifat pengajaran/petunjuk) dan podcasts(rekaman asli audio atau video).
Gambar 7. Penerapan Aplikasi Video Surveillance Penerapan aplikasi video sudah sangat dirasakan manfaatnya baik di kalangan enterprise, lembaga pendidikan, dunia medis, lembaga pemerintahan, serta Hospitality saat ini, khususnya dengan kehadiran perangkat-perangkat komputer
Edisi 32/2015
7
TOPIK
tablet di pasaran yang semakin meluas penerapannya untuk aplikasi multimedia dan komunikasi. Ditambah pula dengan teknologi wireless infrastruktur yang sudah semakin “mumpuni” untuk mendukung mobilitas dan menunjang efisiensi. Beberapa manfaat yang telah dirasakan antara lain : • Sebagai media komunikasi dengan cabang secara terdistribusi di berbagai lokasi, komunikasi bukan hanya suara saja namun juga video dengan aplikasi teleconference yang tentu saja akan semakin interaktif tanpa harus hadir bersama dalam satu ruangan dan hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. • Sebagai media pengawasan atau monitoring yang sangat efektif dengan aplikasi video surveillance yang siap dalam 24 jam 7 hari seminggu untuk memantau aktivitas yang butuh pengawasan baik di dalam maupun di luar ruangan (indoor & outdoor). • Pada lembaga pendidikan sebagai media bahan ajar yang di-distribusi-kan kemudian dapat di- broadcast melalui jaringan intranet/internet sehingga dapat diakses kapanpun, di manapun oleh para siswa.
Gambar 8. Penerapan integrasi voice dan Data pada ruang meeting • Di kalangan medis pun, aplikasi telemedicine mulai banyak diterapkan. Akses pelayanan yang lebih baik dan penghematan biaya dapat dicapai dengan cara membuat dokter dapat memeriksa pasien dari jarak jauh (remote), begitu pula saat konsultasi dengan dokter spesialis. Hal ini akan mengurangi waktu dan biaya perjalanan untuk membawa pasien ke dokter atau sebaliknya dari dokter ke pasien. • Lingkungan perhotelan di mana pemakaian IP TV di setiap kamar sudah menjadi nilai tambah dalam meningkatkan pelayanan ke customer, serta memudahkan Tim IT dalam melakukan instalasi dan maintenance.
8
Edisi 32/2015
C. Virtual Workplace Pada saat harga BBM melangit, ditambah dengan kemacetan yang panjang setiap hari di jalan raya, borosnya konsumsi bahan bakar dan dampak polusi yang berakibat pada pemanasan global, maka melakukan pekerjaan dengan Virtual Workplace termasuk didalamnya Home Working atau Mobile Working sudah menjadi sebuah solusi di dalam dunia kerja saat ini. Sistem akses data Virtual Workplace ke pusat data bisnis ini mengandalkan jaringan yang dikenal dengan nama Virtual Private Network (VPN) clients, di mana sistem utama akan direplikasi terhadap routing, switching, firewall dan layanan lainnya pada setiap lokasi client. Solusi VPN client hanya berupa sebuah alat (software based) yang membutuhkan revisi control dan pengelolaan kompabilitas driver, dan sistem ini belum tentu tersedia untuk semua platform. Sebagai tambahan, pengalaman penerapan remote ini sangat berbeda bagi para pengguna atau VPN client dari pengalaman para pengguna yang berada dalam lokasi jaringan yang sama, tentunya para pengguna VPN memerlukan pelatihan dalam melakukan konfigurasi yang mungkin tidak mudah bagi para pengguna awam, sehingga seringkali menimbulkan pekerjaan tambahan bagi para IT help desk dalam membantu para pengguna VPN ini saat terjadi masalah dalam hal koneksi VPN. Dalam kasus di mana Teknologi Informasi harus mereplikasi infrastruktur jaringan di setiap lokasi remote (jauh), akan membutuhkan biaya yang tinggi terhadap perancangan dan perawatan yang kompleks. Dalam hal ini, pengguna VPN seringkali tidak mendapatkan keseluruhan layanan (service) dari jaringan enterprise mereka, misalnya Printing, Voice, Video streaming dan lain-lain. Solusi Virtual Branch Network (VBN) secara dramatis menyederhanakan kompleksitas dan biaya dalam hal solusi akses jarak jauh (remote) terhadap kantor cabang dengan satu alat untuk banyak pengguna. Kompleksitas konfigurasi, manajemen, pembaharuan software VPN, deteksi intrusi dan tugas terminasi secara remote ditangani oleh pusat data dan dilakukan dengan biaya yang rendah. Jalur akses ke tujuan atau cabang dibangun menggunakan Remote Access Point (RAP), dan sebuah controller yang berada di pusat atau disebut dengan Branch Office Controller (BOC). Remote Access Point dan Branch Office Controller menyediakan konektivitas yang aman dan memberikan layanan terpusat ke end user.
TOPIK
Gambar 9. Solusi VBN – Virtual branch network.. Pada sistem VBN ini, ada salah satu fitur pada layer 3 yang disebut tunneling, di mana memungkinkan media Wide Area Network (WAN) seperti 3G, DSL bisa dipakai sebagai jalur komunikasi antara pusat dan cabang. Solusi VBN berbeda dari solusi infrastruktur VPN tradisional dengan memfokuskan pada kebijakan bukan berdasar pada port, routing, subnet maupun VLAN. Akan tetapi, solusi VBN didistribusikan pada kebijakan firewall enforcement, menyediakan pengelolaan dan pengendalian policy secara terpusat, serta firewall agent yang bekerja menegakkan policy di perangkat remote. Firewall memberikan policy base control, yaitu memberikan layanan/data sesuai dengan tipe masing-masing user, tingkat keamanan yang tinggi dan semuanya itu dibawah satu control. Solusi VBN ini adalah solusi yang persistent dalam arti solusi yang terus menerus, mudah dikonfigurasi, tidak memerlukan pelatihan kepada pengguna, lebih seragam, aman, terlepas dari mana saja jaringan tersebut diakses, serta memberikan pengalaman yang sering disebut Plug and Play.
Gambar 10 . Contoh Penerapan VBN. Solusi VBN dikelola dengan AirWave Management Platform (AMP), yang menyediakan interface bagi Help Desk dalam monitoring dan trouble shooting jaringan, Network Engineer dalam konfigurasi management dan diagnostic, team audit dalam hal compliance dan security management serta para
Edisi 32/2015
9
TOPIK
executive management untuk mengetahui inventory devices, laporan pemakaian dan compliance-nya. Tidak seperti solusi manajemen jaringan tradisional yang hanya berfokus pada masalah port, VLAN dan alamat IP, AirWave Management Platform menyediakan visibilitas ke pengguna akhir beserta perangkatnya. Sebagai key feature atau kelebihan dari solusi VBN ini, dibandingkan dengan jaringan remote VPN tradisional dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : • Zero-Touch IP Provisioning, menghubungkan kantor cabang ke kantor pusat, selayaknya kita berada di kantor pusat, tanpa menjalankan software atau sertifikat tertentu. Tidak diperlukan teknisi/engineer untuk menginstalasi Remote Access Point dan Controller. Perangkat dan aplikasi akan bekerja tanpa perlu konfigurasi tambahan. • Satu tombol debugging, untuk menghasilkan data error, tombol reset untuk kembali ke konfigurasi awal, interface yang intuitif untuk mempercepat pendeteksian masalah, dan pemecahan masalahnya. • Bulk Provisioning, membolehkan autentikasi dan otorisasi ditangani secara otomatis oleh sistem. • Policy Base Forwarding, yaitu kebijakan yang menjamin alat-alat yang sudah berbasis IP (Printer, IPPhone, Mobile Computer) beserta aplikasi layanannya yang bekerja secara remotely dan dilakukan secara lokal tanpa memisahkan jaringan voice, data dan security yang berhubungan dengan infrastruktur jaringan. • Semua manajemen jaringan wireless dan fungsi control akan tersentralisasi di dalam satu Controller. • Policy/rule yang tersentralisasi terhadap akses user ini diperlukan untuk mengeliminasi firewall tambahan yang akan melindungi jaringan dari jarak jauh atau kantor cabang. Berikut ini adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem Virtual Workplace : • Meningkatkan Produktivitas Kerja. Sepanjang Virtual Office worker dapat mengakses data-data yang dibutuhkan tanpa harus terikat jam kerja dan bisa diakses dari rumah dia tinggal, maka melakukan pekerjaan tak lagi harus membuang waktu menembus kemacetan guna berada di kantor untuk dapat bekerja. Bekerja bahkan tetap dapat dilakukan sebelum jam kerja mulai ataupun setelahnya. Produktivitas pun tak lagi tunduk pada keterbatasan jam kerja. Tentu saja hal ini dituntut pula profesionalitas dari para Virtual Office worker, karena prioritas orientasi bekerja mereka adalah pada output, tak lagi sekedar proses belaka. • Meningkatkan Pelayanan Client. Bagi mereka yang pekerjaannya lebih mengutamakan melakukan business meeting, maka tentu bisa tepat waktu untuk bertemu dengan client dan dalam keadaan yang fresh, adalah nilai lebih. Virtual Office worker dituntut untuk dapat
10
Edisi 32/2015
mengikuti jadwal meeting yang dikehendaki oleh client. Sehingga pada kondisi tertentu, harus berada di kantor terlebih dahulu baru kemudian menemui client di suatu tempat, akan beresiko pada ketepatan waktu dan kesegaran pikiran serta penampilan. Bahkan dengan piranti bergerak semacam smartphone, blackberry ataupun notebook yang dilengkapi modem/datacard, respon kepada client akan dapat lebih cepat. • Meningkatkan Penghematan Waktu. Seorang pekerja, ketika harus ke suatu tempat untuk menyelesaikan pekerjaannya, maka dengan model mobile working dia bisa mendapatkan keleluasaan untuk mengubah rute (reroute) dan jam perjalanannya yang dikalkulasi dapat lebih hemat waktu tempuh.
Gambar 11. Komunikasi – Kapan saja dan di mana saja. Ada kalanya, dengan melakukan mobile working, beberapa pekerjaan dapat diselesaikan sekaligus secara lebih cepat. Misalnya bertemu client, mengirimkan proposal, membuat materi presentasi, yang semuanya bisa dilakukan pada lokasi yang diperhitungkan lebih mudah ditempuh. • Meningkatkan Kualitas Hidup. Kualitas kehidupan di sini bisa dalam artian keseimbangan antara kesehatan fisik maupun psikis. Dengan memiliki keleluasaan untuk mengatur jam kerjanya sendiri, yang tentunya tetap mengikuti koridor yang ditentukan, maka karyawan akan dapat mengelola waktunya untuk hal-hal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan pikirannya. • Meningkatkan efisiensi biaya. Efisiensi juga bisa dilakukan oleh kantor yang menerapkan virtual working bagi sejumlah karyawan pada bagian atau posisi yang memungkinkan untuk itu. Efisiensi tersebut dapat dihitung misalnya pada pemanfaatan luas lahan yang digunakan, termasuk hal-hal yang terkait misalnya akses Internet, daya pendingin ruangan, listrik, ruang parkir kendaraan, perawatan dan sebagainya maka sejumlah kantor dapat mengoptimalkan lahan/cubical yang ada. Bagi karyawan yang memungkinkan untuk melakukan Virtual Office working, maka hak untuk menempati cubical-nya sendiri yang privat dan permanen hendaknya ditiadakan. Kantor cukup menyediakan beberapa cubical
yang bisa digunakan secara bergantian.
TOPIK
III. 802.11ac vs 802.11n IEEE 802.11ac merupakan generasi penerus standar teknologi WiFi yang ke lima di mana standar ini ditujukan untuk mendapatkan multi-user throughput yang lebih tinggi di dalam lingkungan jaringan area lokal nirkabel. 802.11ac memiliki bandwidth yang lebih luas, dari 80 atau bahkan 160 MHz terhadap maksimum sebelumnya dari 40 MHz ditampilkan dalam standar 802.11n. Sebuah hasil bandwidth yang lebih luas dalam meningkatkan throughput maksimum untuk sistem komunikasi digital serta penerapan Wireless Office.
Gambar 13. Chart Perkiraan Penjualan Chipset 802.11ac
Gambar 12. Perbandingan 802.11ac dengan 802.11n.
Lima tips dalam men-transisi jaringan nirkabel anda ke teknologi 802.11ac: 1. Lakukan analisa jaringan berikut analisa budget dengan baik. Sebelum mengimplementasi project 802.11ac, pastikan anda sudah memiliki penilaian yang baik terhadap jaringan baik nirkabel maupun kabel untuk dapat mengerti dengan sebaik-baiknya requirement dan budget 802.11ac untuk mendapatkan di mana titik yang paling seimbang antara performa jaringan, budget, dan tingkat kesibukan tim IT dalam memaintain jaringan 802.11ac. 2. Rencanakan upgrade kapasitas uplink switch. Walaupun dengan keadaan existing, benefit dari 802.11ac masih dapat dinikmati, buatlah rencana upgrade kapasitas uplink untuk lebih mengoptimalkan performa 802.11ac. uplink switch dengan 10Gbps dan penggunaan 2 kabel CAT6 menuju ke AP akan dapat mengoptimalkan performa dengan signifikan. 3. Cari tahu kebutuhan maintenance jaringan dengan vendor yang dipercaya. Sama pentingnya dengan instalasi yang baik, maintenance untuk melakukan critical update, penanganan keamanan jaringan, dan manajemen baik kabel dan nirkabel sangatlah penting. 4. Teknologi lama 802.11n tidaklah harus diganti sepenuhnya sekaligus. Greenfield 802.11ac atau implementasi 802.11ac secara sepenuhnya adalah yang terbaik tetapi tidak harus langsung dilakukan melainkan dapat dilakukan secara bertahap jika ada keterbatasan secara budget. AP 802.11ac dapat diimplementasi terlebih dahulu untuk beberapa area yang memiliki karakteristik High-desnsity paralel dengan penggunaan 802.11n yang dapat
Edisi 32/2015
11
TOPIK
bekerja bersama dengan 802.11ac. 5. Lakukan design wireless yang baik dengan berorientasi terhadap density user bukan coverage. Banyak masalah jaringan terjadi karena design yang terlalu berorientasi terhadap coverage di mana seharusnya dapat dihindari dengan design yang baik yang merencanakan jumlah pengguna atau density dari suatu area.
IV . WLAN SECURITY Manajemen keamanan dalam komunikasi data dalam jaringan wireless sangatlah penting dan menjadi sebuah keharusan. Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Kita sering menemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan konfigurasi default bawaan vendor seperti SSID, IP Address, remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user/password untuk administrasi wireless tersebut. Wired Equivalent Privacy (WEP) yang menjadi standar keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK((Wi-Fi Protected Access-Pre Shared Key) dan LEAP(Lightweight Extensible Authentication Protocol) yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline. Beberapa celah keamanan dalam jaringan wireless adalah sebagai berikut : • Rouge Access Point, mewakili access point tidak sah (unauthorized) dan dapat mencakup internal atau eksternal dari jaringan. • Accidental Association, pengguna secara tidak sengaja konek ke AP lain yang overlap dengan AP aslinya. Dapat mengakibatkan kebocoran data. • Malicious Association, hacker sengaja membuat AP palsu untuk menjebak pengguna agar tertipu, terkoneksi ke AP palsu sehingga hacker dapat mencuri password, informasi penting lain, pasang Trojan, virus dan sebagainya. • MAC Spoofing, hacker dengan mudah memalsukan MAC address. • Man in The Middle, karena transmisi radio menggunakan media udara terbuka, teoritis semua orang dapat mendengar komunikasi / data flow/traffic yang terjadi. • Denial of Services, hacker mengirimkan packet data sampah untuk memenuhi channel sehingga pengguna tidak dapat mengakses jaringan dan melumpuhkan seluruh jaringan.
12
Edisi 32/2015
Dari contoh beberapa kelemahan maupun celah keamanan yang ada dalam jaringan wireless, berikut beberapa kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk pengamanan jaringan wireless, antara lain : A. Menyembunyikan SSID Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembunyikan secara sempurna. Pada saat-saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (associate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client tetap akan mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan SSID yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack, void11 dan masih banyak lagi. B. Keamanan wireless hanya dengan kunci WEP WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain : - Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan. - WEP menggunakan kunci yang bersifat statis. - Masalah Initialization Vector (IV) WEP. - Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32).
C. Keamanan wireless hanya dengan kunci WPAPSK atau WPA2-PSK, WPA (Wi-Fi Protected Access) merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPAPersonal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di-crack adalah WPA PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang digunakan wireless tersebut memang terdapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat). D. MAC Filtering Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah. Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools seperti network utilities, regedit, smac, machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti MAC address. Kita masih sering menemukan Wi-Fi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/ kisMAC atau aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC address tidak mengakibatkan konflik, hanya membutuhkan IP address yang berbeda dengan client yang tadi. E. Captive Portal infrastruktur Captive Portal awalnya di-design untuk keperluan komunitas yang memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive Portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/ otentikasi. Berikut cara kerja Captive Portal : • User dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP address (DHCP) • Block semua trafik kecuali yang menuju captive portal (registrasi/otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel. • Redirect atau belokkan semua trafik web ke captive
TOPIK
portal. • Setelah user melakukan registrasi atau login, izinkan akses ke jaringan (internet).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, bahwa captive portal hanya melakukan tracking koneksi client berdasarkan IP dan MAC address setelah melakukan otentikasi. Hal ini membuat captive portal masih dimungkinkan digunakan tanpa otentikasi karena IP dan MAC address dapat dispoofing. Serangan dengan melakukan spoofing IP dan MAC. Spoofing MAC address seperti yang sudah dijelaskan pada bagian 4 di atas. Sedang untuk spoofing IP, diperlukan usaha yang lebih yakni dengan memanfaatkan ARP cache poisoning, kita dapat melakukan redirect traffic dari client yang sudah terhubung sebelumnya. Tidak jarang captive portal yang dibangun pada suatu hotspot memiliki kelemahan pada konfigurasi atau design jaringannya. Misalnya, otentikasi masih menggunakan plain text (http), manajemen jaringan dapat diakses melalui wireless (berada pada satu network), dan masih banyak lagi. Keamanan wireless menggunakan Wireless Intrusion Prevention System (WIPS) Definisi WIPS difokuskan dengan mengidentifikasi kemungkinan insiden, membuat catatan (logging) informasi insiden, berusaha menghentikan insiden, dan melaporkannya kembali untuk security administrator. Sebuah wireless intrusion prevention system terdiri atas : • Wireless sensors, digunakan untuk memantau dan menganalisis wireless activity. • Management server, menerima informasi dari sensor dan melakukan analisa. • Database server, digunakan untuk menyimpan informasi activity yang dihasilkan oleh sensor dan management server. • Console, merupakan antarmuka (interface) bagi user dan administrator. Dengan komponen tersebut, sebuah wireless intrusion prevention system dapat memberikan perlindungan yang lebih terhadap kelemahan ancaman keamanan, maupun pengamanan yang telah dilakukan pada jaringan wireless yang bekerja secara real-time 24/7 untuk mendeteksi, mecegah bahkan meng-eliminate ancaman keamanan yang terjadi baik dari dalam maupun dari luar jaringan.
Edisi 32/2015
13
NEWS & EVENT
Workshop AUTO ID & WIRELESS NETWORK Pada tanggal 4 Juni 2015, ACS Group menyelenggarakan workshop dengan tema “Auto-ID and Wireless Network”. Acara ini diadakan untuk memberikan berbagai contoh implementasi yang berguna untuk peningkatan kecepatan dan keakuratan lalu lintas data serta peningkatan sistem keamanan operasional di area gudang. Acara workshop ini berlangsung di Puri Lobby Hotel Ciputra - Semarang.
Proses registrasi untuk semua peserta yang hadir.
1
2
3
4
5
6
Para pengisi acara workshop : 1. Adrian Dewantoro, Branch Manager ACS Group Cabang Semarang 2. Heru Sukiyanto, Channel Business Manager, Honeywell Scanning & Mobility 3. Heru Wahyudi, Sales General Manager, ACS Group 4. Ihdi Arwan, Technical, ACS Group Cabang Semarang 5. David Soelaiman, Technical Consultan, Aruba Network 6. Agus Cahyono, Application Software Manager, ACS Group
14
Edisi 32/2015
Beberapa peserta mencoba ketangguhan dan keandalan Honeywell CK31.
Peserta sedang mengunjungi booth yang menampilkan produk yang terkait dengan acara ini dan di booth ini mereka dapat memperbincangkan tentang produk solusi kebutuhan di perushaan mereka.
Acara ini juga mendapat respon yang baik dari para peserta yang hadir melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan.
WINIZE
DOORPR
Para peserta yang mendapat doorprize
NEWS & EVENT
Seminar & Gathering Asosiasi Chief Engineer Jawa Tengah & DIY Asosiasi Chief Engineer Jawa Tengah-DIY kembali mengadakan kegiatan Seminar dan Gathering yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2015 di Hotel Alana, Yogyakarta. ACS Group yang selalu ikut berpartisipasi untuk kegiatan acara ACE di berbagai ini ikut serta pula bersama HID Mobile Access. HID Mobile Access adalah teknologi yang menggabungkan keamanan dengan kenyamanan dengan mengaktifkan smartphone dan perangkat mobile lainnya untuk membuka pintu atau gerbang secara otomatis yang dilakukan dalam jarak tertentu.
Di samping acara seminar juga terjadi pergantian ketua ACE Jawa Tengah-DIY yang dipilih oleh seluruh anggota ACE se Jawa Tengah yang hadir pada hari itu. Dari pemilihan yang dilakukan secara aklamasi terpilih ketua baru yaitu Huriptoto Tristiawan menggantikan ketua lama Yuwono Supriyo.
Adrian Dewantoro - ACS Group Branch Manager Semarang(kiri) bersama Adrian Sutikna - Regional Sales Manager for HID Globa (kanan), sedang memebrikan penjelasan serta demo HID mobile access product kepada salah satu peserta seminar ACE.
Seminar & Gathering Asosiasi Chief Engineer Bali Asosiasi Chief Engineer Bali juga kembali mengadakan kegiatan Seminar dan workshop yang diadakan pada tanggal 14-15 Agustus 2015 di Hotel Sanur Paradise Plaza Hotel & Suites-Bali, .Acara ini diselenggarakan Untuk meningkatkan pengetahuan para engineer agar mereka siap dan tidak gaptek saat mereka menggantikan senior mereka menjadi supervisor atau manager.
Acara ini dibuka oleh ketua ACE Bali, Arry Wibowo ditandai dengan pemukulan gong 3 kali.
ACS Group bersama Brother Indonesia memperkenalkan produk mobile label printer. Demo produk yang diperkenalkan mendapat simpati dari banyak dari para pengunjung. Karena produk ini dapat bermanfaat di lingkugan kerja mereka. Label hasil print dari mobile printer tersebut dapat ditempel pada panel dan berbagai macam kabel sebagai pengenal dari panel/kabel tersebut yang selama ini mereka sulit membedakan kabel satu dengan yang lain karena kabel tidak ditandai.
Edisi 32/2015
15
TOPIK
Staf Creative Twogether
Lebih Produktif dengan Solusi Jaringan Wireless LAN dari Zebra Technologies Pada tanggal 14 Juli 2015 bertempat di Bourne End – UK, Twogether Creative Ltd adalah suatu perusahaan agensi marketing teknologi yang telah mengaplikasikan solusi Zebra Technologies Versi Wing Express unuk mengcover seluruh area kantornya dengan tujuan agar dapat meningkatkan produktivitas para karyawannya dan juga dapat dengan cepat mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan fasilitas jaringan wireless yang handal ini. 80 orang karyawan Twogether Creative Ltd yang telah menggunakan teknologi ini merasakan kelebihannya dan tingkat produktifnya mengalami peningkatan yaitu 10-15% lebih produktif dari sebelumnya. Dengan solusi Zebra Technologies, teknologi Wing Express proses pemasangannya dapat diselesaikan hanya dalam setengah hari saja, alhasil sampai saat ini staf Twogether dapat bekerja dengan menggunakan laptop dan tablet mereka di seluruh area gedung kantor tanpa mengalami kehilangan sinyal jaringan meskipun terpisah oleh dinding bangunan yang tebal. Seluruh staf dapat mengaksesnya dengan mudah bahkan tidak mengalami kesulitan sekalipun digunakan untuk mengunduh data yang cukup besar. Dengan fasilitas ini mereka juga dapat menggunakan video konferensi secara berbarengan dengan klien mereka tanpa adanya kekhawatiran kehilangan sinyal atau mengalami penundaan. Fakta Kuncinya: • Menggunakan AP 802.11 untuk mempertahankan harga layanan nirkabel yang lebih murah, dengan skala jaringan yang mudah dibangun dengan menggunakan Wing Express AP7522Es.
16
Edisi 32/2015
Gambar 1. Zebra Wing Express AP7522Es • Dengan Wing Express Manager akan memudahkan untuk melakukan diagnosa terhadap kesalahan apapun dan memperbaikinya mulai dari pusat sampai ke user.
• Wing Express Secure Guess Access dengan menggunakan Zebra Captive Portal telah berhasil memberikan karyawan Twogether Creative Ltd keamanan dalam layanan jaringan nirkabel yang menggunakan kebijakan “Bring Your Own Device (BYOD)”.
TOPIK
Twogether adalah agen pemasaran yang berlokasi di Marlow dengan jumlah total karyawan 80 orang, yang berfokus dalam pemasaran teknologi. Perusahaan yang cukup membanggakan diri dari caranya bekerja yang membuat mereka berbeda dan lain dari pada yang lainnya biasa disebut “Hambar terhadap kekacauan”
Gambar 2. Bring Your Own Device (BYOD) • Ketika Twogether membuka kantor mereka yang kedua, mereka dapat memperluas jaringan nirkabel antara 2 kantor dengan biaya yang murah karena seluruh jaringan akan dikelola dari satu titik (pusat) Data Pendukung: Kirsty Gilchrist, Managing Director, Twogether Jaringan nirkabel Zebra memiliki dampak langsung pada bisnis kami. Instalasi dilakukan sangat cepat yang dilakukan selama hari kerja yang sibuk, kami telah melihat peningkatan yang besar untuk kehandalan jaringan nirkabelnya dan mengalami penurunan 30% untuk panggilan support bantuan. Kami juga memiliki solusi yang bisa diandalkan tetap bersaing dan menjaga pertumbuhan bisnis kami. Mark Smith, Sales Director, Enterprise Networks & Communications EMEA, Zebra Technologies Kita semua tahu bagaimana rasa frustasi saat mengalami proses pengunduhan yang lambat serta konektivitas yang secara tiba-tiba hilang bagi orang-orang yang ingin bekerja dengan cepat dan produktif. Zebra Technologies sangat senang untuk membantu tim Twogether Creative di dalam kesuksesan pengalaman penggunaan jaringan nirkabel/ wireless. Tentang Twogether Creative Ltd
Tentang Zebra Technologies Zebra (NASDAQ:ZBRA) membuat bisnis lebih cerdas dan terhubung dengan dunia. Visibilitas Zebra dalam bisnis tracking dan solusi mengubah fisik ke digital, menciptakan data stream perusahaan yang diperlukan untuk menyederhanakan sistem operasional, memahami lebih banyak tentang bisnis mereka dan memberdayakan sistem kerja yang mobile. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengungjungi website www.zebra.com/possibilities.
Kontak Analis Media dan industry Valerie Berrivin Zebra Technologies +33 607 956 184
[email protected]
Edisi 32/2015
17
TOPIK
PROFESIONAL SERVICES Bagi perusahaan yang akan menerapkan Wireless Office dengan suatu environment yang High Density WLAN, keamanan data yang handal, serta kemudahan dalam hal instalasi dan maintenance, ACS Group sebagai Solution Partner siap membantu secara end to end services.
End to End Services Pre Sales
Implementation Stage
Post Sales
• Feasibility Analysis • Consulitng • Topology Design • POC
• Project Management • Pre & Post Site Survey • Improvement of Integration • Testing & Commissioning • Training/Transfer Knowledge
• Extended Warranty • 24/7 Support • Preventive Maintenance • Oncall Repair
Gambar 1. ACS Group Profesional Services. A. PRE SALES Penerapan Wireless Office yang tepat guna tentunya tak lepas dari perencanaan yang baik pada tahap awalnya. Berikut ulasan dari kami mengenai metodologi perencanaan kapasitas (Planning Capacity) : 1. Tentukan kapasitas yang ingin dicapai. Setiap perencanaan dalam implementasi HD WLAN dimulai dengan mendefinisikan tujuan kapasitasnya terlebih dahulu. Tujuan kapasitas ini meliputi dua bagian, yang merupakan faktor kunci yang diperlukan dalam menentukan skala kapasitas WLAN yang benar dan
18
Edisi 32/2015
menghasilkan desain proyek yang akan diimplementasikan, yaitu: • Berapa jumlah total perangkat yang digunakan (total number of devices): seringkali, ini hanya diukur dengan kapasitas tempat duduk, atau jumlah guest di dalam kamar hotel. Kadangkadang, masing-masing kursi dapat mengandung lebih dari satu klien (yaitu, satu laptop dan satu smartphone WiFi), serta seorang tamu membawa lebih dari 2 Gadget. Hal ini penting karena setiap MAC address dari perangkat akan mengkonsumsi airtime, IP address, dan sumber daya lainnya dari jaringan WLAN. • Minimum bandwidth per perangkat (minimum bandwidth per device): Hal ini penting untuk dicapai mengingat nantinya akan adanya campuran antara data, suara, dan aplikasi video yang akan digunakan di dalam ruangan. Berikut adalah beberapa contoh statement yang jelas mengenai tujuan kapasitas yang lengkap dan apa yang mau dicapai: • “Setiap kelas ada 30 siswa yang masing-masing membutuhkan 2 Mbps throughput simetris”. • “Auditorium/meeting room menampung 500 orang. Masing-masing memiliki sebuah laptop yang harus memiliki minimal 350 Kbps untuk data dan
sebuah handset suara yang membutuhkan minimal 128 Kbps”. • “Lantai trading harus melayani 800 orang dengan minimal 512 Kbps masing-masing.”
TOPIK
perangkat yang digunakan pada saat menetapkan tujuan kapasitas. Dalam banyak kasus, belum tentu setiap perangkat memerlukan akses sampai pada kapasitas maksimum secara bersamaan (kecuali kalau memang ada aplikasi yang secara spesifik yang membutuhkan hal ini, seperti interactive learning systems/sistem pembelajaran interaktif pada lembaga pendidikan). 2. Tentukan jumlah channel yang dapat digunakan. Dalam setiap implementasi HD WLAN, pengaturan channel RF merupakan hal yang harus diperhatikan, sebaiknya menggunakan sebanyak mungkin nonoverlapping channel, karena kapasitas data akan meningkat secara linear sesuai dengan jumlah channel.
Gambar 3. Two-Room High-Density WLAN
Gambar 2. Kapasitas pengguna WLAN jangan hanya diukur hanya dari kapasitas tempat duduk diruang tersebut Setiap skenario dalam perencanaan penerapan jaringan nirkabel WLAN harus jelas dan terukur. Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan kebutuhan kapasitas di masa depan. Mungkin saja jumlah kursi di auditorium atau ruang tidak akan berubah, namun dapat dipastikan bahwa jumlah radio 802.11 tentunya akan meningkat di masa depan. Pastikan juga untuk mempertimbangkan lamanya pemakaian atau penggunaan sebenarnya dari setiap jenis
Gambar 4. Overlap Channel 3. Tentukan berapa banyak pengguna di waktu yang bersamaan secara serentak (concurrent user) Langkah berikutnya adalah tentukan berapa jumlah maksimal klien WLAN yang secara simultan sedang melakukan transmisi data yang dapat ditangani/ di-handle oleh setiap AP. Tujuannya adalah untuk mengetahui batas praktis untuk jumlah perangkat klien yang dapat mengirimkan secara simultan pada sebuah radio di sekitarnya.
Edisi 32/2015
19
TOPIK
B. IMPLEMENTASI DI LAPANGAN
Gambar 5. Sejumlah User dari beberapa Departemen yang di handle oleh AP
Gambar7. ACS Group Menggunakan 1 Unit wireless switch/controller Zebra NX4500 sebagai primary dan redudant untuk mengontrol seluruh Access Point(AP) untuk mendukung infrastruktur jaringan wireless.
4. Perkirakan berapa total kapasitas WLAN yang akan diimplementasikan. Gunakan channel dan batas concurrent user untuk estimasi batas maximum kapasitas. Dengan menggabungkan channel count dengan target concurrent user yang ingin dicapai, kita dapat membuat grafik sederhana yang memungkinkan dengan cepat dan menentukan sejumlah perangkat WLAN yang dibutuhkan untuk sejumlah channel non-overlapping.
Gambar8. AP6532 yang dipasang di Lantai 1, untuk area receptionist, departement Technical dan ruang meeting.
Gambar 6. Non Overlapping Channel
Gambar9. AP6532 yang dipasang di lantai 2, untuk area departement Back Office
20
Edisi 32/2015
TOPIK
Gambar10. AP6532 yang dipasang di lantai 2, untuk area 2 ruang meeting
Gambar11. AP6532 yang dipasang di lantai 3, untuk area departement Sales and Marketing
Gambar12. AP6532 yang dipasang di lantai 4, untuk area departement Application Support dan Services
C. POST SALES
Online Support Pengaduan ataupun diskusi bisa kami lakukan secara Online dengan menggunakan Telepon, email serta media online lainnya Solusi kami berikan secara Online dan remote Desktop ( melakukan remote PC/laptop pelanggan oleh engineer ACS Group)
Onsite Support
Customers Training
Jika permasalah tidak bisa diselesaikan dengan Online, tim engineering kami akan mengunjungi kelapangan
Melakukan kegiatan pelatihan baik secara Online maupun onsite.
Preventive Maintenance atau kunjungan rutin untuk melakukan pengecakan dan perawatan
Membantu pelanggan bisa melakukan tindakan pertama jika terjadi permasalahan
Edisi 32/2015
21
PRODUCT HIGHLIGHT AP7532 802.11ac
Voyager 1450G • Reliable Data Collection: Offers omnidirectional reading of virtually all linear bar codes and the most widely used 2D bar codes, including poor quality and mobile bar codes (2D decoding available in select models). • Mobile Phone Reading: Scans coupons, mobile tickets and digital wallets from the screens of mobile devices. • Future Proof: Delivers affordable scanning of 2D barcodes, allowing enterprises to meet their current and future bar code scanning needs with a single device. • Flexible Licensing Solution: Meets diverse scanning requirements by offering models with basic functionality, with software licenses enabling additional functionality as needs evolve.
AP7522 802.11ac - - - - - - - - - - - - - -
- -
22
Dual band radios; supports 256-QAM 2X2 MIMO with 2 Spatial Streams 20, 40 and 80 MHz Channels 1.267 Gbps data rates on dual concurrent radio operations Packet Aggregation (AMSDU, AMPDU) Reduced Interface Spacing 802.11 DFS MIMO Power Save (Static and Dynamic) Advanced forward error correction coding: STBC, LDPC 802.11ac transmit beamforming Maximal Ratio Combining (MRC) Operating temp. • Internal antennas: 32° F to 104° F/0° C to 40° C • External antennas: -4° F to 104° F/-20° C to 40° C Storage temp. • -40° F to 158° F/-40° C to 70° C Stateful Firewall, IP filtering, NAT, 802.1x, 802.11i, WPA2, WPA Triple-Methodology Rogue Detection: 24x7 dualband WIPS sensing, on-board IDS and secure guest access (hotspot) Wireless medium, Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) and Spatial multiplexing (MIMO) Network Standard : IEEE 802.11a/b/g/n/ac, 802.11d and 802.11i WPA2, WMM and WMM-UAPSD
Edisi 32/2015
- Dual band radios; supports 256-QAM - 3X3 MIMO with 3 Spatial Streams - 20, 40 and 80 MHz Channels - 1.9 Gbps data rates on dual concurrent radio operations - Packet Aggregation (AMSDU, AMPDU) - Reduced Interface Spacing - 802.11 - MIMO Power Save (Static and Dynamic) - Advanced forward error correction coding: STBC, LDPC - 802.11ac transmit beamforming - Maximal Ratio Combining (MRC) - Operating temp. • Internal antennas: 32° F to 104° F/0° C to 40° C • External antennas: -4° F to 104° F/-20° C to 40° C - Storage temp. • -40° F to 158° F/-40° C to 70° C - Stateful Firewall, IP filtering, NAT, 802.1x, 802.11i, WPA2, WPA Triple-Methodology Rogue Detection: 24x7 dualband WIPS sensing, on-board IDS and secure guest access (hotspot) with captive portal, IPSec and RADIUS Server - Wireless medium : Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) and Spatial multiplexing (MIMO) - Network Standard : IEEE 802.11a/b/g/n/ac, 802.11d and 802.11i WPA2, WMM, WMM-UAPSD, L2TPv3, Client VPN, MESH (released in a future version of WiNG), Captive Portal server
AP8232 802.11ac - 3X3 MIMO with 3 Spatial Streams - 20, 40 and 80 MHz Channels - 1.3 Gbps data rates per radio - Packet Aggregation (AMSDU, AMPDU) - Reduced Interface Spacing - 802.11 DFS - MIMO Power Save (Static and Dynamic) - Advanced forward error correction coding: STBC, LDPC - Operating temp. 32° F to 104° F/0° C to 40° C - Storage temp. -40° F to 185° F/-40° C to 85° C - Stateful Firewall, IP filtering, NAT, 802.1x, 802.11i, WPA2, WPA Triple-Methodology Rogue Detection: 24x7 dualband WIPS sensing, on-board IDS and secure guest access (hotspot) - Wireless medium, Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) and Spatial multiplexing (MIMO) - Network Standard : IEEE 802.11a/b/g/n/ac, 802.11d and 802.11i WPA2, WMM and WMM-UAPSD
VX 9000 CONTROLLER - A wired/ wireless firewall, a built-in wireless intrusion p ro te c t i o n system (IPS), a wired/ wireless firewall, a built-in wireless intrusion protection system (IPS), an integrated IPSec VPN gateway, AAA radius Server and secure guest access with a captive web portal, MAC-based authentication, 802.11w to secure management frames, NAC support, anomaly analysis and advanced security services, such as role-based firewall. - Extreme Security : Best-in-class true gap-free security keeps your network and your data safe. Robust security at the network edge stops malicious activity before it enters your network - The WinG 5 OS provides the advanced brainpower required to create the “fully network aware“ WLAN, allowing every piece of infrastructure in your wireless network to work together to route every transmission as efficiently as possible. - Fast and easy zero-touch installation plus rule- based access point and NX 4500/6500 adoption from all locations automates equipment discovery and deployment. - Distribute and use licenses based on actual load per site/ location — no need to provision each location individually; eliminates the need to provision devices in both local offices and the NOC with access point licenses. - Increase uptime and reduce support costs with our optional comprehensive support service offerings.
AP205 Series - Affordable and multifunctional 200-series 802.11ac APs maximize mobile device performance in medium-density Wi-Fi environments. - With support for two spatial streams, these compact dualradio APs deliver wireless data rates up to 867 Mbps for 802.11ac and up to 300 Mbps for 802.11n-enabled mobile devices. - The AP-205 and IAP-205 models feature four integrated omni-directional downtilt antennas. - Adaptive Radio Management™ (ARM) technology automatically assigns channel and power settings, provides airtime fairness and ensures that APs stay clear of all sources of RF interference to deliver reliable, high-performance WLANs.
PRODUCT HIGHLIGHT
- The 200 Series APs can be configured to provide part-time or dedicated air monitoring for spectrum analysis and wireless intrusion protection, VPN tunnels to extend remote locations to corporate resources, and wireless mesh connections where Ethernet drops are not available. - With an OpenDNS service subscription, Aruba Instant APs deliver integrated web filtering, malware and botnet protection to every device connected to the WLAN. - Integrated Trusted Platform Module (TPM) for secure storage of credentials and keys - SecureJack-capable for secure tunneling of wired Ethernet traffic. - Operating: o Temperature: 0° C to +40° C (+32° F to +104° F) o Humidity: 5% to 95% non-condensing - Storage and transportation temperature range: o Temperature: -40° C to +70° C (-40° F to +158° F)
AP215 Series - High-performance and costeffective 210-series 802.11ac APs maximize mobile device performance in mediumto high-density Wi-Fi environments. - Leveraging three spatial streams, these dual-radio APs deliver wireless data rates up to 1.3 Gbps for 802.11ac and up to 450 Mbps for 802.11n-enabled mobile devices. - The AP-215 and IAP-215 models have six integrated omnidirectional downtilt antennas. - Adaptive Radio Management™ (ARM) technology automatically assigns channel and power settings, provides airtime fairness and ensures that APs stay clear of all sources of RF interference to deliver reliable, high-performance WLANs. - 210 series APs can be configured to provide part-time or dedicated air monitoring for spectrum analysis and wireless intrusion protection, VPN tunnels to extend corporate resources to remote locations, and wireless mesh connections where Ethernet drops are not available. - Capable of part-time or dedicated air monitoring, the spectrum analyzer remotely scans the 2.4-GHz and 5-GHz radio bands to identify sources of RF interference - With an OpenDNS service subscription, Aruba Instant APs deliver integrated web filtering, malware and botnet protection to every device connected to the WLAN. - Integrated Trusted Platform Module (TPM) for secure storage of credentials and keys. - SecureJack-capable for secure tunneling of wired Ethernet traffic. - Operating: o Temperature: 0° C to +50° C (+32° F to +122° F) o Humidity: 5% to 95% non-condensing - Storage and transportation: o Temperature: -40° C to +70° C (-40° F to +158° F)
Edisi 32/2015
23
PRODUCT HIGHLIGHT
- -
- - - -
AP225 Series
- Ultra-fast 220-series 802.11ac APs offer the highest performance in high-density environments and can be managed by a Mobility Controller or deployed in controllerless Aruba Instant mode. - Operating at 1.3 Gbps in the 5-GHz band and 600 Mbps in the 2.4-GHz band, these three-stream APs are up to three-times faster than 802.11n APs. The AP-225 and IAP-225 have six integrated omni-directional downtilt antennas. In addition to 802.11n data rates, the 2.4-GHz radio supports 802.11ac data rates using 256-QAM modulation. This gives TurboQAM-enabled clients a 33% boost above the maximum supported data rate. Available channels: Dependent upon configured regulatory domain Dynamic frequency selection (DFS) optimizes the use of available RF spectrum Operating: o Temperature: 0° C to +50° C (+32° F to +122° F) o Humidity: 5% to 95% non-condensing Storage and transportation temperature range: o Temperature: -40° C to +70° C (-40° F to +158° F)
Controller 7000 Series
-
-
- - - - - - - -
24
- The 7000 series optimizes cloud services and secures enterprise applications at branch offices while rightsizing the network infrastructure. It combines wireless, wired and WAN services, supports up to 24 Ethernet ports and 64 APs, and features integrated WAN compression, health checks, zero-touch configuration, and policy-based routing. Additionally, built-in firewall, secure VPN, 3G/4G LTE cellular failover and threat management with content filtering eliminate truck-rolls as well as the manual installation and management of multiple single-purpose network appliances at every branch location. Supporting over 4,000 users, the 7000 series performs stateful firewall policy enforcement at up to 8 Gbps Operating temperature 0° C to 40° Storage temperature -40° C to 70° C Humidity/storage humidity 10% to 95%, NC Operating altitude 10,000 fee 7005 : Cloud Services Controller is a compact, fanless entrylevel branch platform that can be powered by a power-overEthernet (PoE) switch. 7010 : Cloud Services Controller is designed for mid-sized branch deployments that require several PoE and PoE+ switch ports. 7024 : Cloud Services Controller is designed for mid-sized branch offices that require up to 24 switch ports for unified wired and wireless access.
Edisi 32/2015
PM450 - Cortex A8 Processor @ 1Ghz - Windows Embedded CE 6.0 Professional, Windows Embedded Handheld 6.5 Professional - Memory: 512MB RAM, ROM: 1GB NAND Flash ROM - Dimensions: 213 x 79.5 x 33.9mm (8.3 x 3.1 x 1.3 in) Grip width: 62.6mm (2.5 in) - Weight: 487g (17.2oz) with gun handle & STD battery - Display • 3.5 in, 240 x 320 pixel (QVGA) TFT-LCD • 3.5 in, 480 x 640 pixel (VGA) TFT-LCD - IEEE 802.11 a/b/g/n Data rates: 11, 54 and 72.2 Mbps Operating channels: 1 to 13 (2.4Ghz & 5Ghz) - GSM/GPRS Frequencies: 850, 900, 1800, 1900Mhz, - Integrated Bluetooth Class II, Ver.2.1+EDR - Barcode Scanner • 1D Auto-range Laser Scanner: supporting all 1D standard • Symbology & Postal code, reads up to 5 meter • 2D Imager Scanner: supporting all 1D/2D • standard Symbology including GS1 Databar • 1D/2D Long Range Scanner (EX25 Near / Far engine) - Rain & Dust Proof: IP65 per MIL-STD-810G - Drop Specification: 1.8m (6 ft) per MIL-STD-810G - Standard Battery: 3,120mAh Li-ion, Extended Battery: 5,200mAh Li-ion - IEEE 1725 Compliant - Integrated Camera 5.0 Megapixel fixed focus color camera with flash - Environtment Operating: -20°C to 60°C (-4°F to 140°F), Storage: -40°C to 70°C (-40°F to 158°F)
PM3 - 1.0 inch OLED screen Bluetooth Scanner with 32-bit ARM® Cortex®-M4 RISC processor, - 1D/2D Barcode Scanner - Bluetooth Class II v.2.1 +EDR as well as GPS & NFC - Class 2 (30meter) - Can stand up to 1.5m (5 ft) along with IP54 sealing against water/dust - Dimensions with battery : 110 x 43 x 27mm (4.3 x 1.7 x 1.0 in) - Weight : 89g (3.13oz) with standard battery - Environmental Operating: -10°C to 50°C (14°F to 122°F), Storage: -20°C to 60°C (-4°F to 140°F) - Rain & Dust Proof: IP54, Drop Specification: 1.5m (5 ft) per MIL-STD 810G - Battery : Li-Ion, 850-950mAh, Built-in - Stand-alone GPS : Ublox - Bluetooth Wireless Technology IEEE 802.15 v2.1 + EDR - Wired Communications by USB 2.0 Client (Full Speed)
TRAINING HONEYWELL
CORPORATE INFO
Bertempat di kantor HSM Mobility Solution, para engineer ACS Group Ricky Efraim Lie,Empianus Eko Putra, Feri Setiawan Adinata, Satria Brahmana dan Junior Silalahi, telah mengikuti HSM Certified Engineer untuk mobilitas pada tanggal 09-10 Juni 2015. Pada Training ini untuk memperoleh sertifikasi para engineer harus mendapatkan setidaknya lulus 80% untuk semua penilaian.Dari training ini mereka telah dilengkapi pengetahuan tentang Legacy Intermec, Dolphin dan Legacy LXE.
JAMES GWEE TRAINING 13 Staff dari Department Application Software & Services, Department Technology Developmet dan Department Technical Services mengikuti seminar motivasi “How To Be A Positive ProActive Energized Employee for Your Company” pada tanggal 13 Juni 2015 bertempat di Hotel Grand Mercure, Jakarta. Pada seminar ini para staf dibekali ide-ide praktis untuk mengubah sikap sebagai seorang karyawan dan menjadi anggota tim kerja yang POSITIF, PRO-AKTIF dan ENERGIK.
Seluruh staf peserta seminar berfoto bersama trainer James Gwee.
ZEBRA WLAN
Pada tanggal 29 Juni sampai dengan 3 Juli 2015, Zebra mengadakan Zebra WLAN Training Certification di kantor Zebra, Robinson Road, Singapura. Training ini diikuti sebanyak 13 orang peserta dari Indonesia, Singapura, Vietnam, Malaysia, Philipina, Thailand dan Kamboja. Dan materi training yang dipelajari adalah: 1. Design and Deployment Zebra WLAN 2. Zebra Wireless Next Generation (WiNG 5)
Trainer Matthew Ngui Liang Shen (berdiri di tengah berbaju abu-abu) dan seluruh peserta berfoto bersama.
Edisi 32/2015
25
CORPORATE & PRINCIPLE INFO
TRAINING CIMP Staff department marketing dari kiri bawah Estefan Nicholas Looho (no 3), Andri S Kouanak (no 4) dan Afia Mien (no 6) pada tanggal 24 - 28 Agustus 2015 bertempat di Graha Mustika Ratu, telah mengikuti training CIMP (Certified Internet Marketing Practitioner) yang diadakan oleh C&G. Dari training ini seluruh peserta mendapatkan pengetahuan bagaimana menyusun dan memilih strategi pemasaran melalui internet dengan lebih efektif dan efisien.
Ketiga peserta sedang mengikuti training CIMP dengan trainer Ibu Dra. Kussusanti M.Si, CIMP
TRAINING “Creative and Innovative Thinking for Manager Supervisor”
Berfoto bersama trainer Agus Gunawan.
Problem yang muncul dalam organisasi sangat bervariasi dan membutuhkan penanganan yang tepat. Munculnya problemproblem yang bervariatif, menuntut setiap pemimpin untuk memiliki keahlian dalam berpikir sebagai dasar untuk memecahkan masalah atau problem. Pada tanggal 7 September 2015 ACS group memperlengkapi pengetahuan para stafnya khususnya untuk tingkat manager dan supervisor pada training “Creative and Innovative Thinking for Manager Supervisor”. Peserta yang ikut pada training ini adalah Jemis Pangaribuan dan Agus Cahyono bertempat di Favehotel Gatot Subroto. Pada training ini mereka mereka dibekali : • Mengenal kemampuan diri dalam proses berpikir kreatif. • Mengenal proses dan metode berpikir kreatif yang mudah di praktekkan. • Mengetahui apa saja hambatan berpikir kreatif dan bagaimana menyiasatinya. • Menguasai teknik berpikir kreatif dan memunculkan ide-ide baru inovatif. • Mampu memecahkan masalah dengan kreatif.
HP mengakuisisi Aruba Networks
Pada tanggal 19 Mei 2015, HP (Hewlett Packard) telah menyelesaikan proses akuisisi Aruba Networks dengan nilai transaksi sebesar US$ 3 miliar. Aruba merupakan produk teknologi yang dapat dibanggakan dengan inovasi yang sangat dihargai dan dengan penjualan yang khusus, pemasaran dan channel model, yang akan melengkapi bisnis jaringan HP untuk go to market yang lebih luas. Bersama Aruba, HP akan memberikan generasi solusi bagi dunia kampus, dengan memanfaatkan merek Aruba yang kuat.
26
Edisi 32/2015
KOLOM KETAWA Dalam sebuah perampokan di salah satu tempat di Jakarta, perampok bank berteriak kepada semua orang di bank: “Jangan bergerak! Uang adalah milik Negara dan kehidupan anda adalah milik anda sendiri..!!” Semua orang di bank langsung bertiarap dengan tenang. Ini disebut “Mengubah Konsep Pikiran” Mengubah cara konvensional dalam berpikir. Ketika seorang wanita berbaring di atas meja dengan posisi yang merangsang, perampok berteriak padanya: “Harap sopan! Ini adalah perampokan, bukan perkosaan!!” Hal ini disebut “Menjadi Professional” Fokus hanya pada apa yang dilatih dan apa yang harus dilakukan! Ketika perampok bank kembali ke rumah, perampok muda (lulusan MBA) mengatakan kepada perampok tua (yang hanya telah menyelesaikan 6 Tahun di sekolah dasar): “Kakak, mari kita hitung berapa banyak uang yang kita punya.” Perampok tua itu menolak dan berkata: “Engkau sangat bodoh. Ada begitu banyak uang, dan akan memakan waktu yang lama untuk menghitung. Malam ini, berita TV akan memberitahu kita berapa banyak uang yang kita rampok dari bank..!!” Ini disebut “Pengalaman.” Saat ini, pengalaman lebih penting daripada kualifikasi yang tertulis di kertas ijazah! Setelah para perampok pergi, manajer bank mengatakan kepada pengawas bank untuk memanggil polisi dengan cepat. Tapi supervisor berkata kepadanya: “Tunggu! Mari kita mengambil 10 miliar Rupiah dari bank untuk diri kita sendiri dan menambahkannya ke 70 miliar Rupiah yang sebelumnya telah kita gelapkan dari bank!”. Ini disebut “Sambil menyelam minum air.” Konversi situasi yang tidak menguntungkan menjadi keuntungan Anda! Supervisor mengatakan: “Akan menjadi baik jika ada perampokan
K is a h s ebu a h P e r a mp ok a n
setiap bulan.” Hal ini disebut “Membunuh kebosanan.” Kebahagiaan pribadi adalah lebih penting daripada pekerjaan Anda. Keesokan harinya, berita TV melaporkan bahwa 100 miliar Rupiah telah dirampok dari bank. Para perampok menghitung uangnya dan mengulang berkali-kali, tetapi mereka hanya bisa menemukan 20 miliar Rupiah. Para perampok sangat marah dan mengeluh: “Kita mempertaruhkan hidup kita dan hanya mengambil 20 miliar Rupiah. Manajer bank mengambil 80 miliar Rupiah hanya dengan menjentikkan jari-jarinya di komputer. Sepertinya lebih baik untuk menjadi orang terdidik daripada menjadi pencuri.” Ini disebut “Pengetahuan bernilai lebih banyak dari emas!” Manajer bank itu tersenyum dan bahagia karena kerugian mereka di pasar saham kini ditutupi oleh perampokan ini. Ini disebut “Merebut kesempatan.” Berani mengambil risiko.
Edisi 32/2015
27
28
Edisi 32/2015