BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: 146/KA/VII/2010 TENTANG PEDOMAN PRIORITAS PROGRAM STANDARDISASI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang :
a.
bahwa dalam rangka peningkatan dan pemantapan program-program di Badan
Tenaga
Nuklir
Nasional
(BATAN)
diperlukan
dukungan
peningkatan produktivitas dan efisiensi serta sumber daya manusia yang berkualitas; b.
bahwa Keputusan Kepala BATAN Nomor 167/KA/XI/2008 tentang Prioritas Program Standardisasi BATAN sudah tidak sesuai lagi, sehingga perlu ditinjau kembali;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala BATAN tentang Pedoman Prioritas Program Standardisasi BATAN;
Mengingat :
1.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3676);
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 200, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4020);
3.
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;
4.
Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;
5.
Keputusan Kepala BATAN Nomor 360/KA/VII/2001 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir;
6.
Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-2Tata Kerja BATAN; 7.
Peraturan Kepala BATAN Nomor 004/KA/I/2006 tentang Pedoman Pembentukan Peraturan/Keputusan Kepala BATAN.
8.
Peraturan Kepala BATAN Nomor 158/KA/XI/2008 tentang Pelaksanaan Standardisasi Ketenaganukliran;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PEDOMAN PRIORITAS PROGRAM STANDARDISASI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.
Pasal 1
Pedoman Prioritas Program Standardisasi BATAN sebagaimana tersebut dalam Lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 2
Pada saat Peraturan Kepala BATAN ini berlaku, maka Peraturan Kepala BATAN Nomor 167/KA/XI/2008 tentang Prioritas Program Standardisasi BATAN dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 2010 Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat,
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, -ttdHUDI HASTOWO
Ferhat Aziz
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR
: 146/KA/VII/2010
TANGGAL
: 5 Juli 2010
PEDOMAN PRIORITAS PROGRAM STANDARDISASI BATAN 1. Pendahuluan Dalam rangka pencapaian visi dan pelaksanaan misi BATAN, diperlukan usaha peningkatan dan pemantapan program-program BATAN dengan cara meningkatkan produktivitas dan efisiensi serta sumber daya manusia yang memnuhi persyaratan. Untuk mewujudkan visi BATAN yaitu “Energi Nuklir sebagai pemercepat kesejahteraan Bangsa”, maka seluruh kegiatan dan program BATAN perlu di arahkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas agar mempunyai daya saing dalam menghasilkan produk dan/atau jasa Iptek Nuklir dan mempunyai nilai tambah tinggi serta menjaga fungsi dan lingkungan hidup. Salah satu alat pendorong untuk menciptakan keunggulan kompetitif dari produk dan/atau jasa Iptek Nuklir adalah peningkatan mutu dan efisiensi kegiatan/program BATAN dengan mengimplentasikan kegiatan Standardisasi, meliputi, metrologi, standar, pengujian dan penilaian mutu dalam rangka meningkatkan dan menjamin mutu produk dan/atau jasa Iptek Nuklir. Pengembangan kegiatan Standardisasi ini diusahakan agar manfaatnya dapat lebih dirasakan oleh semua pihak, oleh karena itu kegiatan Standardisasi di lingkungan BATAN perlu
ditumbuh
kembangkan,
ditingkatkan
dan
disosialisasikan
agar
pemangku
kepentingan/stakeholder lebih menyadari pentingnya Standardisasi. Kegiatan Standardisasi di lingkungan BATAN dilaksanakan berdasarkan keputusan Kepala BATAN No. 199/KA/IV/2004 yang selanjutnya diperbarui dengan Peraturan Kepala BATAN No. 158/KA/XI/2008 yaitu tentang Pelaksanaan Standardisasi Ketenaganukliran di lingkungan BATAN. Peraturan kepala BATAN ini dilengkapi dengan dokumen Sistem Standardisasi BATAN (SSB) dan pedoman pelaksanaannya.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-2Dokumen Sistem Standardisasi BATAN (SSB) memuat tatanan jaringan sarana dan kegiatan Standardisasi yang serasi, selaras dan terpadu serta berwawasan nasional yang dilaksanakan di lingkungan BATAN. Dalam dokumen SSB dijelaskan bahwa perumusan kebijakan Standardisasi di lingkungan BATAN dilaksanakan oleh Komisi Standardisasi BATAN (KSB) yang diketuai oleh Sekretaris Utama dan beranggotakan pejabat eselon II wakil dari setiap kedeputian dan sekretariat utama di lingkungan BATAN serta Kepala Pusat Standardisasi Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN) sebagai sekretaris KSB. KSB mempunyai tanggungjawab membantu Kepala BATAN dalam merumuskan kebijakan Standardisasi di lingkungan BATAN. Perumusan kebijakan Standardisasi dimaksudkan untuk mendukung tercapainya prioritas bidang BATAN, namun demikian Standardisasi juga dilaksanakan pada seluruh kegiatan untuk menjaga “Brand Image” BATAN.
2. Program Standardisasi di lingkungan BATAN Program standardisasi di lingkungan BATAN meliputi 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu :
2.1.
2.1.
Program perumusan standar
2.2.
Program penerapan standar (akreditasi dan sertifikasi)
2.3.
Program pembinaan dan pengawasan standardisasi
Program Perumusan Standar
2.1.1. Program Perumusan Standar Nasional Indonesia (SNI) Sehubungan dengan ditetapkannya BATAN sebagai Instansi teknis perumus Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang nuklir oleh BSN, maka BATAN setiap tahun menyampaikan usulan kepada BSN tentang kebutuhan Standar Nasional Indonesia untuk ditetapkan menjadi Program Nasional Perumusan Standar (PNPS). PNPS yang dikelola oleh BATAN terdiri dari 3 (tiga) lingkup bidang berdasarkan International Classification Standard (ICS) yaitu: -
Bidang pengukuran radiasi; Panitia teknis 17-01
-
Bidang uji tak rusak; Panitia teknis 19-01
-
Bidang rekayasa energi nuklir; Panitia teknis 27-01
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-32.1.2. Program perumusan Standar BATAN (SB). Berdasarkan kepada Sistem Standardisasi BATAN (SSB) maka Standar BATAN dirumuskan oleh Tim Perumus Standar BATAN (TPSB) dan ditetapkan/disahkan oleh kepala BATAN menjadi Standar BATAN (SB). Tim Perumus Standar BATAN (TPSB) disesuaikan dengan bidang kompetensi BATAN didalam RENSTRA BATAN tahun 2010-2014, yaitu: 1. Daur Bahan Bakar Nuklir; 2. Pengelolaan Limbah Radioaktif; 3. Teknologi Produksi dan Aplikasi Isotop dan Radiasi; 4. Teknologi Instalasi Nuklir dan Radiasi; 5. Teknologi Instalasi dan Perangkat Nuklir; 6. Keselamatan Nuklir dan Radiasi; 7. Material Industri Nuklir; 8. Teknik Analisis Nuklir;dan 9. Administrasi, Manajemen dan Organisasi.
2.1.3. Program review draft Standar IAEA Badan Tenaga Atom Internasional atau IAEA dalam merumuskan standar keselamatan dibidang nuklir pada setiap tahapannya selalu menginformasikan kepada negara-negara anggotanya (Member State) untuk diketahui, direview dan diberikan masukan-masukan (comment) bila diperlukan.
Pelaksanaan review dan pemberian masukan-masukan
(comment) terhadap draft Standar IAEA dilakukan oleh BATAN mewakili Indonesia selaku negara anggota (as Member State) dan dikoordinasikan oleh PSJMN dengan melibatkan seluruh unit kerja di BATAN dengan
kompetensi yang sesuai dengan substansi standar.
Secara umum, lingkup naskah Standar IAEA dikelompokkan ke dalam 3 lingkup yaitu: 1) standar keselamatan nuklir (nuclear safety standard); 2) standar keselamatan limbah radioaktif (waste safety standard); dan 3) standar keselamatan radiasi (radiation safety standard). Review dan comment terhadap draft standar (DS) IAEA selanjutnya diteruskan ke PTRI Wina untuk disampaikan ke IAEA.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-42.2.
Program Penerapan Standar (Akreditasi/Sertifikasi)
Program Penerapan Standar dilaksanakan melalui Akreditasi dan Sertifikasi sebagai bentuk pengakuan bahwa unit kerja telah menerapkan standar manajemen dan teknis secara konsisten. Jenis Akreditasi/Sertifikasi yang di implementasi oleh BATAN adalah : 2.2.1. Akreditasi oleh : - KAN (pengakuan nasional dan internasional) - KNAPPP (pengakuan nasional untuk litbang) - BATAN (Pengakuan BATAN dan nasional) - BAPETEN (Pengakuan nasional)
2.2.2. Sertifikasi oleh : - Lembaga Penilaian Kesesuaian (pengakuan nasional dan internasional) - BATAN (Pengakuan BATAN dan nasional) - BAPETEN (Pengakuan nasional) Dalam pelaksanaannya Akreditasi/Sertifikasi dilakukan berdasarkan standar BATAN (SB), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Internasional lainnya (ISO, IEC).
2.3.
Program Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi
2.3.1. Program Pembinaan Pembinaan penerapan sistem manajemen mutu dilaksanakan oleh BATAN cq. PSJMN ke semua unit kerja dengan prioritas yang didasarkan atas pertimbangan : -
Peranan/keterkaitan unit kerja dengan pencapaian Sasaran Utama BATAN;
-
Jenis layanan yang menjadi tusi unit kerja dan peraturan regulasi yang wajib dipenuhi oleh unit kerja.
Pembinaan ke unit-unit kerja dilakukan dengan dua cara: 1. Pembinaan yang dilakukan untuk seluruh unit kerja dilaksanakan dengan sosialisasi dan seminar sistem manajemen mutu. 2. Pembinaan yang dilakukan kepada masing-masing unit kerja dilaksanakan di unit kerja masing-masing dengan materi sesuai kebutuhan unit kerja. Pembinaan dilakukan dalam rangka pemenuhan persyaratan untuk persiapan sertifikasi sistem manajemen dan pemenuhan persyaratan regulator (BAPETEN). Rencana jadwal pembinaan pada tahun 2010 dapat dilihat dalam Lampiran 4.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-52.3.2. Pengawasan Standardisasi Pengawasan Standardisasi dilakukan melalui audit dan pemantauan terhadap seluruh unit kerja, terutama untuk memastikan diterapkannya sistem manajemen terpadu di BATAN. Kriteria pemantauan terdiri dari 6 kategori, yaitu: 1. Kepemimpinan 2. Perencanaan Strategis 3. Fokus Pelanggan, Pengukuran 4. Analisis dan Pengarsipan 5. Sumber Daya Manusia 6. Manajemen Proses. Audit jaminan mutu nuklir dilakukan terhadap Fasilitas dan Instalasi nuklir yang menerapkan sistem manajemen keselamatan yang terkait dengan ijin Bapeten dan IAEA, juga termasuk Kegiatan Pemanfaatan Zat Radioaktif dan Radiasi Pengion lain yang memerlukan surat ijin bekerja dari BAPETEN. Pemantauan dilakukan setiap tahun terhadap semua unit kerja dalam rangka melihat peningkatan kinerja dalam penerapan sistem standardisasi BATAN.
3. Evaluasi pelaksanaan Prioritas Program Standardisasi BATAN tahun 2008 s/d akhir tahun 2009
3.1.
Perumusan standar
Perumusan standar terdiri dari dua kegiatan yaitu Perumusan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dan Rancangan Standar BATAN (RSB). Sampai dengan akhir tahun 2009, Perumusan rancangan Standar Nasional Indonesia maupun Rancangan Standar BATAN, yang telah dihasilkan sesuai dengan prioritas program standardisasi BATAN adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yang sudah menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) sebanyak 65 SNI. 2. Rancangan Standar BATAN (RSB) yang telah menjadi Standar BATAN (SB) sebanyak 8 SB. 3. Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) yang masih dalam proses penetapan ada 2 RSNI.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-6Standar-standar yang dihasilkan sampai dengan akhir tahun 2009 bisa dilihat pada Lampiran 1.
3.2.
Akreditasi dan Sertifikasi
Pada tahun 2009 Akreditasi dan Sertifikasi BATAN telah dilaksanakan sesuai dengan program yang ditetapkan dalam buku prioritas standardisasi BATAN, namun demikian masih terdapat laboratorium dan unit kerja yang belum bisa melaksanakan akreditasi maupun sertifikasi yang disebabkan belum bisa dipenuhinya beberapa hal yang berkaitan dengan persyaratan standar. Hasil pelaksanaan Akreditasi laboratorium BATAN dan Sertifikasi sistem manajemen mutu BATAN bisa dilihat pada Peta pelaksanaan Akreditasi/Sertifikasi yang dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.
3.3.
Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi
Pembinaan dalam penerapan sistem manajemen mutu nuklir pada tahun 2009 telah dilakukan terhadap unit kerja sesuai yang ditetapkan dalam buku prioritas standardisasi BATAN. Pembinaan untuk seluruh unit kerja dilaksanakan dengan sosialisasi dan seminar sistem manajemen. Pengawasan dilaksanakan melalui pemantauan dan audit jaminan mutu nuklir dimana pemantauan dilakukan setiap tahun terhadap semua unit kerja dalam rangka melihat peningkatan kinerja dalam penerapan sistem standardisasi BATAN . Kemudian audit jaminan mutu nuklir dilakukan terhadap Fasilitas dan Instalasi nuklir yang menerapkan sistem manajemen keselamatan yang terkait dengan perijinan Bapeten dan pemenuhan terhada standar IAEA, termasuk juga Kegiatan Pemanfaatan Zat Radioaktif dan Radiasi Pengion lain yang memerlukan Surat Ijin Bekerja (SIB) dari BAPETEN.
4. Prioritas Program Standardisasi BATAN Kriteria prioritas program standardisasi adalah : a. Mempunyai fungsi layanan yang mencerminkan ciri khas BATAN b. Terkait dengan pencapaian sasaran utama BATAN c. Pemenuhan persyaratan regulasi d. Kesiapan dokumen sistem manajemen mutu
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-7Berdasarkan
evaluasi
hasil
pemantauan
penerapan
standar
diunit-unit
kerja
dan
laboratorium dilingkungan BATAN dan kriteria prioritas program, maka prioritas program standardisasi
BATAN
yang
meliputi
perumusan
standar,
akreditasi
dan
sertifikasi,
pembinaan,pemantauan dan audit sistem manajemen mutu adalah sebagai berikut :
4.1 Prioritas Program Perumusan standar 4.1.1 Naskah standar Lingkup Naskah standar
2010
2011
2012
Pedoman dosimetri dalam fasilitas iradiasi Mesin berkas Elektron dan sinar X untuk pemrosesan makanan (ISO/ASTM 51431:2005)
Pedoman dosimetri dalam fasilitas irradiator gamma untuk pemrosesan makanan (ISO/ASTM 51204:2004)
Dosimetri klinis – Sumber radiasi beta untuk
Pedoman silabus pelatihan dalam uji tak rusak (ISO / TR 25107:2006)
Pedoman dosimetri dalam penelitian radiasi pada produk makanan dan pertanian (ISO/ASTM 51900 :2009)
Uji Tak Rusak – Diskontinuitas pada spesimen untuk pengujian kualifikasi (ISO/TRS 22809:2007)
Baja dan besi cor– Inspeksi dengan radiografi (ISO 4493 : 2009)
2013
2014
Mutu air – Penentuan konsentrasi aktivitas tritium – Metode pencacahan sintilasi cair (ISO 9698)
Mutu air – Penentuan aktivitas C-14 – Metode pencacahan sintilasi cair (ISO 13162)
Produk bajasistem kualifikasi petugas personel UTR (ISO 11484: 2009)
Uji tak rusak lasan –Tingkat keberterimaan untuk uji radiografi – Bagian 1: Baja, nikel, titanium dan paduannya (ISO 10675-1 : 2008)
Uji tak rusak – Kualifikasi berbasis kinerja (ISO 11774)
Keselamatan kritikalitas nuklir– Kesiapsiagaan dan kedaruratan (ISO 11320)
Fasilitas nuklir – Kriteria untuk desain dan operasi sistem ventilasi untuk instalasi nuklir selain reaktor nuklir (ISO 17873:2004)
Uji tak rusak lasan –Tingkat keberterimaan untuk uji radio-grafi – Bagian 2: Aluminium dan paduannya (ISO10675-2)
Brachyteraphy (ISO 21439:2009)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-8Lingkup
2010
2011
2012
2013
2014
PLTNInstrumentasi yang penting untuk keselamatan – Detektor radiasi – Karakteristik dan metode uji (IEC 60515:2007)
Energi nuklir – Persyaratan kinerja dan pengujian untuk deteksi kekritisan dan sistem alarm (ISO 7753 : 1987)
Instrumentasi reaktor nuklir – Sistem instrumentasi dan kendali yang penting untuk keselamatan– Deteksi kebocoran sistem pendingin (IEC 61250:1994)
PLTN Sistem instrumentasi dan kendali yang penting untuk keselamatan Per-syaratan untuk pasokan listrik (IEC 61225:2005)
Sistem instrumentasi proteksi radiasi sinar-X untuk pemindaian personel dalam keamanan dan pemeriksaan barang terlarang (IEC 62463:2010)
Peralatan penanganan jarak jauh untuk bahan radioaktif – Bagian 1 : Persyaratan umum (ISO 178741:2010)
Pedoman tentang kualifikasi dan sertifikasi petugas iradiator (revisi)
Persyaratan sistem manajemen mutu (Revisi)
Standar produk untuk instrumentasi iptek nuklir
Standar produk iptek nuklir untuk aplikasi industri
Pedoman tentang kualifikasi dan sertifikasi petugas radio isotop
Standar produk iptek nuklir untuk peralatan medis
Standar produk iptek nuklir untuk radio isotop
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
-94.1.2 Standar Nasional Indonesia (SNI) Lingkup
2010
2011
Pengukuran Radiasi
Praktik penggunaan sistem dosimetri thermolumine sen (TLD) untuk pemrosesan dengan radiasi (Adopsi ISO/ASTM 51956:2005)
Praktik dosimetri dalam fasilitas berkas elektron dan sinar-X (bremmstrahl ung) untuk pemrosesan makanan (Adopsi ISO/ASTM 51431: 2005)
Pedoman silabus pelatihan dalam uji tak rusak (Adopsi ISO/TR 25107:2006)
Uji tak rusak – Diskontinuitas specimen untuk penggunaan dalam ujian kualifikasi (Adopsi ISO/TS 22809: 2007)
PLTN – Instrumentasi dan Kendali untuk system yang penting terhadap keselamatan - Persyaratan umum untuk system (Adopsi IEC 61513: 200103)
Peralatan penanganan jarak jauh untuk bahan radioaktif – Bagian 1 : Persyaratan umum (ISO 178741:2010)
(PT 17-01)
Uji Tak Rusak (PT 19-01)
Rekayasa Energi Nuklir (PT 27-01)
2012 Pedoman dosimetri dalam fasilitas irradiator gamma untuk pemrosesan makanan (ISO/ASTM 51204:2004
Baja dan besi cor – Inspeksi dengan radiografi (ISO 4493 : 2009)
Energi nuklir – Persyaratan kinerja dan pengujian untuk deteksi kekritisan dan sistem alarm (ISO 7753 : 1987)
2013 Dosimetri klinis – Sumber radiasi beta untuk
Brachyteraph y (ISO 21439:2009)
2014 Mutu air – Penentuan konsentrasi aktivitas tritium – Metode pencacahan sintilasi cair (ISO 9698)
Produk bajasistem kualifikasi petugas personel UTR (ISO 11484:2009)
Uji tak rusak lasan – Tingkat keberterimaa n untuk uji radiografi – Bagian 1: Baja, nikel, titanium dan paduannya (ISO 10675-1 :2008)
Keselamatan kritikalitas nuklir – Kesiapsiagaa n dan kedaruratan (ISO 11320)
Fasilitas nuklir – Kriteria untuk desain dan operasi sistem ventilasi untuk instalasi nuklir selain reaktor nuklir (ISO 17873:2004)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 10 4.1.3 Standar BATAN (SB) Lingkup Tim Perumus Standar BATAN (TPSB)
2010 Sistem Manajemen Keamanan BATAN
2011
2012
Pedoman tentang Kualifikasi dan Sertifikasi Petugas Produksi Radioisotop
Kualifikasi dan Sertifikasi Petugas Iradiator (Revisi SB 11002-80: 2006) Standar produk iptek nuklir untuk peralatan medis
2013
2014
Persyaratan sistem manajemen mutu (Revisi)
Standar produk untuk instrumentasi iptek nuklir
Standar produk iptek nuklir untuk radio isotop
4.1.4 Standar IAEA dan/atau standar internasional lain dibidang nuklir Lingkup kegiatan
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Review draft Standar IAEA dan / atau standar internasional lain dibidang nuklir.
Sampai dengan Maret 2010, sebanyak 5 judul Naskah telah disampaikan untuk permintaan review dan
Lingkup dan jumlah Draft Standar yang dilakukan review dan
Lingkup dan jumlah Draft Standar yang dilakukan review dan
Lingkup dan jumlah Draft Standar yang dilakukan review dan
Lingkup dan jumlah Draft Standar yang dilakukan review dan
comment oleh Member State dan sedang ditindaklanjuti oleh PSJMN
comment
comment
comment
comment
bergantung pada permintaan
ber-gantung pada permintaan
bergantung pada permintaan
bergantung pada permintaan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 11 4.2 Penerapan Standar BATAN (Akreditasi/Sertifikasi) KEGIATAN Akreditasi Iptek Nuklir
Sertifikasi Iptek Nuklir
2010
2011
2012
2013
2014
SM Lab :
SM Lab :
SM Lab :
SM Lab :
SM Lab :
PTNBR, PRR, STTN, PTLR
PATIR, STTN, PTRKN, PRR
PPGN, PTNBR, STTN, PTRKN
PTBIN, PPGN
PTKMR, STTN, PTRKN
SMM :
SMM :
INSPEKTORA T, PPEN, PTRKN, PTAPB, PRR, PTBIN, PTBN, PTKMR, PATIR, PPIN, PTNBR, BKHH SMK3 :
PTBIN, PTBN, PTKMR, PATIR (belum selesai )
PTBN/PTBIN
PKTN, PTBIN, PTAPB PTKMR PTBN, PRPN PTNBR BU (Kt.pusat) SM Lingkungan
SMK3 :
Sert Personil Petugas Produk Radioisotop
SMK3 :
SM Lingkungan
SM Lingkungan:
PRSG, PTLR
PTMKR
PATIR
SM Pengamanan:
SM Pengamanan:
SM Pengamanan:
BU PKTN PATIR
PRSG PTLR PTBN SM Produk :
PTAPB PTNBR PPGN SM Produk :
PRPN
PRR, PATIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 12 4.3 Jaminan Mutu Nuklir Rencana pembinaan pada tahun 2010 dapat dilihat dalam Lampiran 4 1. Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Tahun 2010. Disesuaikan prioritas standardisasi dan kebutuhan unit kerja 2. Pemantauan Penerapan Manajemen Mutu Terpadu Tahun 2010. Dilaksanakan pada bulan April – September 2010 3. Pemberian Penghargaan Mutu BATAN Tahun 2010 dan tahun berikutnya. diberikan kepada Unit Kerja dengan Skor tertinggi berdasarkan hasil Pemantauan Manajemen Mutu Terpadu. penilaian oleh Tim BATAN Quality Award (BQA) terhadap semua Unit kerja dan hasil
penilaian
sudah
ada
dan
sudah
dihitung,
kemudian
untuk
pengambilan
keputusannya/penetapannya diserahkan kepada Komisi Standardisasi BATAN. Kriteria penilaian ada 6 (enam) yaitu : a.
Kepemimpinan
b.
Perencanaan Strategiss
c.
Fokus pada pelanggan dan Pasar
d.
Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan
e.
Fokus pada SDM
f.
Manajemem proses
4. Audit Sistem Manajemen Keselamatan Tahun 2010 Dilakukan terhadap Fasilitas dan Instalasi Nuklir: •
Reaktor Serba Guna PRSG, Serpong
•
Reaktor Triga Mark PTNBR, Bandung
•
Reaktor Kartini PTAPB, Yogya
Selain itu, audit sistem manajemen keselamatan juga dilakukan terhadap kegiatan pemanfaatan zat radioaktif dan radiasi pengion lain yang memerlukan surat ijin bekerja dari BAPETEN.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 13 Program Pembinaan dan Audit Jaminan Mutu Tahun 2010 – 2014 1. Program Pembinaan untuk Penerapan Sistem Manajemen Tahun 2010-2014 Tahun Kegiatan Pembinaan Program Jaminan Mutu: Sosialisasi Pedoman Sistem Manajemen Fasilitas dan Aktivitas Nuklir (SMFAN) sesuai GS-R-3 Pembinaan Sistem Manajemen Fasilitas dan Aktivitas Nuklir (SMFAN) sesuai GS-R-3 Sosialisasi Pedoman Aplikasi Sistem Manajemen Fasilitas Nuklir sesuai GSG-3.1 Pembinaan Aplikasi Sistem Manajemen Fasilitas Nuklir sesuai GS-G-3.1
2010
2011
2012
2013
2014
PRSG PTNBR PTAPB Seluruh Unit Kerja
Sosialisasi Aplikasi Sistem Manajemen Instalasi Nuklir sesuai GS-G-3.5
PRR PTLR PTBN PTBIN Seluruh Unit Kerja
Pembinaan Aplikasi Sistem Manajemen Instalasi Nuklir sesuai GS-G-3.5 Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi Jasa Teknis (GSG-3.2) Pembinaan Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi Jasa Teknis (GSG-3.2) Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Limbah Bahan Radioaktif (GS-G-3.3) Pembinaan Sistem Manajemen Keselamatan Limbah Bahan Radioaktif (GS-G-3.3) Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Bahan Radioaktif (GS-G-3.3) Pembinaan Sistem Manajemen Sistem Manajemen Mutu SB PTBIN 77.0001.80:2005 PTBN PTKMR PATIR
PRSG PTBN PTAPB
PPEN PPGN PRPN
PTNBR PKTN PATIR
STTN PDL
PTKMR
PTNBR
PTLR PTAPB
PRR PTKMR
Seluruh Unit Kerja
Seluruh Unit Kerja
Seluruh Unit Kerja
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 14 Tahun Kegiatan 2010 Sistem Manajemen Keselamatan dan PTBIN Kesehatan Kerja SB 0006-OHSAS PTBN 18001: 2008 PTNBR PRPN PATIR PKTN PRSG Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi SB 77-0003-80: 2007 Sistem Manajemen Lingkungan SB 0008-SNI-19-14001:2009 Sistem Manajemen Pengamanan Kawasan Nuklir
PATIR PRR
2011 2012 PTLR, BU (Lingku p Kantor Pusat), PTAPB PTKMR PTRKN STTN PPGN PTRKN PTAPB
PTLR PKTN
Seluruh Unit Kerja
PTLR PRSG BU PKTN PATIR
PTAPB PTNBR PPGN
PTKMR PKTN PRSG PTLR PTBN
2013
2014
2. Program Audit Jaminan Mutu Nuklir 2010-2014 2010
2011
2012
2013
2014
Audit kegiatan, fasilitas dan PRSG
PRSG
PRSG
PRSG
PRSG
instalasi nuklir
PTAPB
PTAPB
PTAPB
PTAPB
PTAPB
PTNBR
PTNBR
PTNBR
PTNBR
PTNBR
PRR
PRR
PRR
PRR
PRR
PTLR
PTLR
PTLR
PTLR
PTLR
PTBN
PTBN
PTBN
PTBN
PTBN
PTBIN
PTBIN
PTBIN
PTBIN
PTBIN
PTKMR
PTKMR
PTKMR
PTKMR
PATIR
PATIR
PATIR
PATIR
STTN
STTN
STTN
PDL
PDL
PDL
PPGN
PPGN
PPEN
PPEN PKTN PRPN PDIN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 15 5. Penutup Rekomendasi dari Komisi Standardisasi BATAN (KSB) meliputi hal sebagai berikut : a. Semua unit kerja di lingkungan BATAN telah disertifikasi: SMM tahun 2011, SMK3 tahun 2012, SM Keamanan tahun 2014. b. Semua laboratorium di lingkungan BATAN diharapkan telah diakreditasi pada tahun 2014 c. Sertifikasi BATAN untuk produk iptek nuklir hasil litbang mulai dilaksanakan tahun 2013 d. Perumusan SNI di bidang nuklir difokuskan pada penerapan iptek nuklir dalam mendukung pembangunan nasional. e. Perumusan standar BATAN (teknis) difokuskan untuk mendukung sertifikasi produk iptek nuklir f.
Personil yang mendukung bidang kompetensi BATAN, yang memerlukan standar kompetensi khusus, diharapkan telah disertifikasi tahun 2014
g. Semua unit kerja dan laboratorium dilingkungan BATAN yang akan disertifikasi dan/atau diakreditasi secara nasional dianjurkan mengajukan Audit kecukupan (penilaian kesesuaian) dokumen terlebih dahulu kepada PSJMN. h. PSJMN ditugaskan untuk mendata dan memonitor unit kerja dan/atau laboratorium yang akan/sedang/sudah disertifikasi/akreditasi .
Kebijakan standardisasi BATAN yang terdiri dari prioritas program, perumusan standar, akreditasi dan sertifikasi, serta pengawasan jaminan mutu nuklir beserta rekomendasi dari KSB yang telah disahkan ini, harus ditindaklanjuti oleh unit-unit kerja dilingkungan BATAN. Komisi standardisasi BATAN (KSB) melalui PSJMN bertanggungjawab untuk mensosialisasikan kepada unit-unit kerja di lingkungan BATAN dan mengevaluasi pelaksanaannya dan melaporkan kepada Kepala BATAN setelah mendapat persetujuan dari Komisi Standardisasi BATAN.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 16 Lampiran 1 DAFTAR STANDAR KETENAGANUKLIRAN (STANDAR NASIONAL INDONESIA & STANDAR BATAN) SAMPAI DENGAN TAHUN 2009 1. No
SNI Bidang Pengukuran Radiasi (Panitia Teknis 17-01) No. SNI
Judul SNI
Adopsi dari
1
18-2038 1990
Kalibrasi alat ukur radiasi, pengukuran keluaran sumber radiasi dan fasilitas kalibrasi
SK 84/DJ/VI/91
2
04-6265-1:2000
Instrumentasi nuklir, sistem pengukuran dan istrumentasi listrik yang menggunakan sumber radiasi pengion – Aspek umum
IEC 60476 (1993-07)
3
04-6265-2:2000
Instrumentasi nuklir, persyaratan konstruksi untuk penunjang perlindungan terhadap radiasi ionisasi
IEC 405 : 1972
4
04-6266:2000
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir – Ruang kendali utama – Verifikasi dan perlakuan disain
IEC 1771 : (199512)
5
04-6294-1:2000
Keselamatan produk laser – Bagian 1: Klasifikasi perlengkapan, persyaratan dan petunjuk pengguna
IEC 825-1 : 1993
6
18-6934-2002
Spesifikasi survaimeter portable untuk radiasi sinar X atau sinar γ
ANSI N13.4:1971
7
18-6935-2002
Tabung pencacah Geiger-Muller
JIS Z 4202:1988
8
18-7027:2004
Instrumentasi nuklir- Sistem pencacahan sintilasi cair – Verifikasi kinerja
IEC 1304:1994
9
18-7104:2005
Instrumentasi nuklir – Dimensi vial untuk pencacahan sintilisasi cair
IEC-582-1977
10
18-7105:2005
Karakteristik dan syarat uji alat pencitraan radionuklida – Kamera gamma tipe anger
IEC 60789-1992
11
18-7106:2005
Kalibrasi dan penggunaan sistem kamar pengion untuk pengujian radionuklida
IEC 1145 : 1992
13
SNI ISO/ASTM 51818:2008
Praktik dosimetri pada fasilitas berkas energy dan untuk pemrosesan dengan radiasi pada energy antara 80 keV sampai dgn 300 keV
ISO/ASTM 51818: 2002
14
SNI ISO/ASTM 51072:2008
Standar praktik untuk dosimetri dalam fasilitas iradiasi gamma untuk Pemrosesan dengan radiasi
ISO/ASTM 51702: 2004 (E)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 17 No
No. SNI
Judul SNI
Adopsi dari
15
SNI ISO 7503.1:2008
Evaluasi kontaminasi permukaan- Bagian 1: Pemancar beta (energy beta maksimum lebih besar dari 0,15 MeV) clan Pemancar alfa
ISO 7503-1:1998
16
SNI ISO/ASTM 51261:2008
Pedoman standar untuk pemilihan dan kalibrasi system dosimetri dalam pemrosesan dengan radiasi
ISO/ASTM 51261:2002(E)
17
SNI ISO/ASTM 51707:2008
Pedoman untuk estimasi ketidakpastian pada dosimetri untuk pemrosesan dengan radiasi.
ISO/ASTM 51707:2005
18
SNI ISO 20553:2009
Proteksi radiasi – Pemantauan pekerja yang berisiko terpapar kontaminasi internal oleh bahan radioaktif
ISO 20553:2006
19
SNI ISO 9696:2009
Mutu air – Pengukuran aktivitas alfa total dalam air tawar – Metode sumber tebal
ISO 9696:2007
20
SNI ISO 9697:2009
Mutu air – Pengukuran aktivitas beta total dalam air tawar – Metode sumber tebal
ISO 9697:2008
21
SNI ISO 10703:2009
Mutu air – Penentuan konsentrasi aktivitas radionuklida – Metode spektrometri sinar gamma resolusi tinggi
ISO 10703:2007(E)
2. No
SNI Bidang Uji Tak Rusak (Panitia Teknis 19-01) No. SNI
Judul SNI
Adopsi dari
1
19-1862: 1990
Cara uji uitrasonik menggunakan probe normal dengan metode kontak langsung ;
SK Kepala B4T
2
19-1863: 1990
Cara uji ultrasonik menggunakan probe sudut dengan meode kontak langsung
SK Kepala B4T
3
19-1864: 1990
Definisi dan istilah uji radiografi
SK Kepala B4T
4
05-1868: 1990
Spesifikasi balok standar V2 dan rekomendasi cara penggunaannya dengan alat ultrasonik
SK Kepala B4T
5
19-6364: 2000
Uji tak rusak-Kualifikasi dan sertifikasi personal
ISO 9712: 1999
6
18-6925.1-2002
7
18-6925.2-2002
Praktik yang direkomendasi untuk pengujian radiografi sambungan las fusi - Bagian 1: ISO 1106-1 1984 Sambungan tumpul las fusi pelat baja dengan tebal sampai 530 mm Praktik yang direkomendasi untuk pengujian radiografi sambungan las fusi - Bagian 2: Sambungan tumpul las fusi pelat baja tebal ISO 1106-2:1984 lebih 50 mm sampai dengan dan termasuk tebal 200 mm.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 18 No
No. SNI
Judul SNI
Adopsi dari
8
18-6925.3-2002
Praktik yang direkomendasi untuk pegujian radiografi sambungan las fusi- Bagian 3: ISO 1106-4: 1984 Sambungan melingkar las fusi pipa baja tebal sampai 50 mm
9
18-6930.1-2002
Uji tak rusak - Radiologi sinar _ X dan Sinar γ bidang industri - Perbendaharaan kata
ISO 5576:1997
Uji tak rusak – Pengujian radiografi bahan logam dengan sinar X dan γ - Aturan dasar
ISO 5579: 1998
18-6930.3-2002
Uji tak rusak – Persyaratan minimum illuminator radiografi industri
ISO 5580:1985
12
18-6930.4.1-2002
Uji tak rusak – Film radiografi industri – Bagian 1: Klasifikasi sistem film radiografi untuk industri
ISO 11699-1:1998
13
18-6930.4.2-2002
Uji tak rusak – Film radiografi industri – Bagian 2: Pengendalian proses film sebagai nilai acuan
ISO 11699-2:1998
14
18-6931-2002
Radiografi lasan dan kondisi pengamatan film – Pemanfaatan pola Indikator Kualitas Bayangan (IKB) yang direkomendasikan
ISO 2504 : 1973
15
18-6932-2002
Indikator kualitas bayangan radiografi untuk uji tak rusak – Prinsip dan identifikasi
ISO 1027:1983
16
SNI - ISO 9712:2008
Uji tak rusak - Kualifikasi dan sertifikasi personel
17
SNI - ISO 20807:2008
Uji tak rusak – Kualifikasi personel uji tak rusak untuk aplikasi terbatas
ISO20807:2004
18
SNI - ISO 3999:2008
Proteksi radiasi – Peralatan untuk radiografi gamma industri – Spesifikasi untuk kinerja, desain dan uji
ISO 3999:2004
10 11
18-6930.2-2002
ISO 9712:2005
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 19 3. No
SNI Bidang Rekayasa Energi Nuklir (Panitia Teknis 27-01) No. SNI
Judul SNI
Adopsi dari
1 18-2031: 1990
PLTN, Pedoman penentuan lokasi
SK 07/DJ/ 19/I/76
2 18-2034: 1990
Pedoman penentuan tapak reaktor nuklir
SK 134/DJ/II/X/82
3 18-2035: 1990
Keselamatan, pedoman pembuatan laporan analisis
SK149/DJ /25/X/82
4 18-2037: 1990
Analisa dampak lingkungan, pedoman pembuatan laporan reaktor, ijin operasi dan supervisor
-
5 18-2038: 1990
Kalibrasi alat ukur radiasi, pengukuran keluaran sumber radiasi dan fasilitas kalibrasi
SK 84/DJ/VI/91
6 18-2039: 1990
Izin konstruksi dan operasi irradiator
PN 01/92/DJ/87
7 18-4149: 1996
Kualifikasi personil untuk operasi dan pemeliharaan reaktor nuklir
-
8 18-6478: 2000
Apron proteksi radiasi sinar-X
JIS Z 4803 : 1980
9 18-6479: 2000
Pakaian proteksi sinar-X untuk pasien
JIS Z 4830: 1992
10 18-6480: 2000
Metode pengujian ekivalen timbale untuk peralatan proteksi radiasi sinar-X
JIS Z 4501: 1988
11 18-6933: 2002
Zat radioaktif – Pembungkus - Uji kebocoran isi dan radiasi
ISO 2855: 1976
12 16-6649: 2002
Meja sinar-X dan tempat berdiri untuk penggunaan medik
JIS Z 4904: 1988
13 18-6650-1: 2002
Proteksi radiasi - Sumber radioaktif tertutup Bagian 1: Persyaratan umum dan klasifikasi
ISO 2919: 1999
14 18-6650-2: 2002
Proteksi radiasi – Sumber radioaktif tertutup Bagian 2: Metode uji kebocoran
ISO 9978: 1992
15 16-6656: 2002
Kaca timbal untuk proteksi radiasi sinar-X
JIS Z 3701: 1990
16 18-6657: 2002
Sarung tangan proteksi radiasi sinar
JIS Z 4802: 1991
17 18-7028: 2004
Proteksi radiasi - Pakaian untuk proteksi terhadap kontaminasi radioaktif - Disain, pemilihan, pengujian dan penggunaan
ISO 8194: 1987 (E)
18 18-7102: 2005
Perangkat proteksi terhadap radiasi pengion - Unit perisai timbal untuk dinding dengan ketebalan 50 ISO 7212: 1986 (E) mm dan 100 mm
19 18-7103:2005
Pembangkit listrik tenaga nuklir - Sistem instrumentasi dan kendali yang penting untuk keselamatan – Klasifikasi
IEC 61226: 1993
Alat pencitraan radionuklida - Karakteristik dan syarat uji - Bagian 3: Sistem pencitraan seluruh
IEC 61675-3:1998.
20
SNI IEC 61675.3:2008
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 20 No
21
No. SNI SNI IEC 60405:2008
Judul SNI tubuh berbasis kamera gamma Instrumentasi nuklir - Persyaratan konstruksional clan klasifikasi alat ukur radiometrik
Adopsi dari
IEC 60405:2003 ed 2
SNI IEC 60739:2008 SNI IEC 60780:2008 SNI IEC 60557:2008
Alat ukur laju cacah digital - Karakteristik dan metode uji Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir - Peralatan elektris sistem keselamatan – Kualifikasi
IEC 60793: 1983
Peristilahan dalam bidang reaktor nuklir
IEC 60557:1982
25
SNI ISO 14943:2009
Teknologi bahan bakar nuklir – Kriteria administatif ISO 14943:2004 terkait dengan keselamatan kekritisan nuklir
26
SNI IEC/TR 62235:2009
Fasilitas nuklir – Sistem instrumentasi dan kendali yang penting untuk keselamatan – Sistem penyimpanan sementara dan repositori akhir limbah dan bahan bakar nuklir
22 23 24
4.
IEC 60780:998
IEC/TR 62235:2005
Standar BATAN
No
No Dokumen
Judul Dokumen
Adopsi dari
1
SB 77-0001-80: 2005
Sistem Manajemen Mutu – Persyaratan
2
SB 11-0002-80 : 2006
Pedoman Tentang Kualifikasi Dan Sertifikasi Petugas Iradiator/Akselerator
3
SB 77-0003-80 : Pedoman Tentang Persyaratan Umum 2007 Kompetensi Laboratorium Pengujian Dan Kalibrasi
ISO 17025 2005
SB 0004 – IAEA RAS/2/009: 2008
Pedoman Tentang Cara Pembuatan Radiofarmaka Yang Baik
IAEA RAS/2/ 009
4
SB 0005-ISO 11537:2008
Pedoman Tentang Prinsip Umum dan Aturan Dasar Uji Radiografi Neutron Termal Untuk Uji Tak Rusak
ISO 11537
5
6
SB 0006-OHSAS 18001: 2008
Pedoman Tentang Persyaratan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
OHSAS 8001: 2007
7
SB 0007BATAN: 2009
Pedomaan Kualifikasi dan Sertifikasi Petugas Analisis Aktivasi Neutron
-
8
SB 0008-SNI19-14001:2009
Pedoman Tentang Persyaratan Dan Panduan Penggunaan Sistem Manajemen Lingkungan
SNI 19-14001: 2005
SNI 19-9001: 2001 -
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 21 Lampiran 2
PETA LABORATORIUM BATAN BESERTA LINGKUP YANG TELAH DIAKREDITASI 1.
PUSAT TEKNOLOGI BAHAN INDUSTRI NUKLIR (PTBIN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan)
NO
LABORATORIUM
1
LUMBS Laboratorium Uji Material BATAN Serpong
2
Laboratorium Uji
PENGUJIAN / KALIBRASI
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
Pengujian: Uji Radiografi Neutron
Bahan dan komponen Industri
KSB BATAN, SB-77-00380:2007 (ISO-17025) Tanggal : 26/Nop/2008 s.d 25/Nop/2011
Uji Magnetik Bahan
Serbuk - padatan (logam, keramik, komposit )
Uji Kekerasan Mikro
Bahan padat (logam, keramik, polimer)
Uji Analisa Unsur (AAN)
Bahan (organik, anorganik)
Mikrostruktur
Bahan komponen industri
Belum
Korosi
Korosi basah dan kering
Belum
Fasa dan Struktur Bahan
Belum
TEM
Belum
SEM
Belum
DTA – TGA
Belum
XRD
Belum
HRSEM – EDX
Belum
KET
Rencana oleh KAN 2010
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 22 2.
PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN (PTAPB) (Babarsari, Yogyakarta) PENGUJIAN / KALIBRASI
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
NO
LABORATORIUM
KET
1
Kimia Analitik
Pengujian
Limbah Padat, air limbah, jaringan tanaman dan air laut
2
Teknofisika Kimia
Penelitian dan Kepakaran: - Physical Sciences - Chemical Sciences - Engineering Tech
Limbah padat dan cair Bahan Mineral Logam jarang dan logam tanah jarang.
3
Cryogenetica
Elektromekanika
Produk N2 Cair
Belum
Rencana oleh KNAPPP
4
Proteksi Radiasi
Pengujian Radioaktifitas
Air, limbah rumah sakit
Belum
Rencana oleh KNAPPP
5
Akselerator
Pengujian
Logam dalam susu dan mineral Lapisan tipis
Belum
Rencana oleh KNAPPP
6
Reaktor
Penelitian dan Pengembangan
Logam padat pada limbah padat dan cair
Belum
Rencana oleh KNAPPP
KAN
KNAPPP
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 23 3.
PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI (PTNBR) (Jl. Tamansari no. 71, Bandung) PENGUJIAN / KALIBRASI
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
NO
LABORATORIUM
1
TAR (Teknik Analisa Radiometri)
Pengujian
Partikulat Udara
KAN
2
SSA (Spektroskopi Serapan Atom)
Pengujian
Makanan, Air minum dalam kemasan, Air Limbah, Air tanah, Tanah, Sludge, Rambut, Partikulat udara
KSB BATAN, SB-77-00380:2007 (ISO-17025) Tanggal : 19/Nop/2007 s.d 18/Nop/2010
3
ARL (Analisisa Radioaktifitas Lingkungan)
Pengujian
Spektrometri untuk pengukuran Gamma. Untuk Tanah, Rumput, Lumpur, Air, Udara dan Material padat lainnya.
KSB BATAN, SB-77-00380:2007 (ISO-17025) Tanggal : 4/Des/2009 s.d 3/Des/2012
4
Uji Radiofarmaka
Pengujian
1. Uji Fisikokimia : a. Kemurnian Kejernihan, Warna, Bau (Organoleptik ) b. Keasaman c. Kemurnian Radiokimia d. Radionuklida e. Uji Ukuran dan Jumlah Partikel (tidak Radio- aktif) f. Lipofilitas g. Uji Ikatan rotein Plasma h. Uji Ikatan dengan Hidroksi Apatit
KSB BATAN
KET
Ruang lingkup akan digabung dengan Lab. yang sudah diakreditasi oleh KAN dan namanya berubah menjadi Lab. PTNBR
Sedang berjalan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 24 NO
LABORATORIUM
PENGUJIAN / KALIBRASI
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
KET
(Khusus Radiofarmaka ) 2. Uji Biologi : a. Scanning/ Penatahan ( Mencit dan Tikus ) b. Uji Biodistribus c. Uji Toksisitas d. Uji Pirogenitas e. Farmakokinetika Senyawa Bertanda (Blood Clearance, Renal/Urine Cleareance Uji Sterilitas 5
Lab. Instrumen : - Nano Size Particle - GC - IR - Spectrofoto meter UVVis - HPLC
Pengujian
Sampel lingkungan
Belum
Rencana KSB-BATAN
6
Lab. Xray Difraktometer
Pengujian
1. 2. 3. 4.
Belum
Rencana KSB-BATAN
7
Klinik BATAN Bandung
Pelayanan
Pelayanan Rutin Kesehatan
Belum
Rencana KSB-BATAN
8
Lab. Hewan
Pengujian
Uji Preklinik Radiofarmaka - Biodistribusi - Clearence Test - Pyrogen Test
Belum
Rencana KSB-BATAN
Struktur X’tal Parameter Kisi Sidik Jari Bahan Konsentrasi Zat dalam Suatu Bahan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 25 NO
LABORATORIUM
PENGUJIAN / KALIBRASI
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
KET
- Toksisitas - Sterilitas 9
Hewan
Pengujian
Belum
Rencana KSB-BATAN
10
XRD
Pengujian
Belum
Rencana KSB-BATAN
11
Metalografi
Pengujian
Belum
Rencana KSB-BATAN
4.
Logam
PUSAT TEKNOLOGI KESELAMATAN DAN METROLOGI RADIASI (PTKMR) (Jl. Cinere Raya, Pasar Jumat, Jakarta Selatan) PENGUJIAN/ KALIBRASI
LABORATORIUM
1
Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan (KKL)
Pengujian
Sampel air, udara, makanan dan minuman, sampel bahan bangunan, dll.
KAN (LP-206-ION)
2
Metrologi Radiasi
Kalibrasi
Alat Ukur Radiasi
KAN
3
Biomedika Nuklir Penelitian dan Pengembangan
Sito genetik
KNAPPP
4
5.
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
NO
Radiobiologi
Belum
Teknik Nuklir Kedokteran
Belum
KET
PUSAT PENGEMBANGAN ENERGI NUKLIR (PPEN) (BATAN Kantor Pusat)
NO
LABORATORIUM
1
Meteorologi dan Gempa Bumi
PENGUJIAN / KALIBRASI Kalibrasi
LINGKUP Sensor temperatur, kecepatan dan arah angin, kelembaban, tekanan udara dan curah hujan
STATUS AKREDITASI Belum
KET
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 26 6.
PUSAT TEKNOLOGI REAKTOR DAN KESELAMATAN NUKLIR (PTRKN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) PENGUJIAN/ KALIBRASI
LABORATORIUM
1
Ergonomika dan interaksi manusia - mesin
Pengujian
Rancangan antarmuka manusia - mesin
Belum
2
Kimia
Pengujian
Material reaktor daya/riset, air bebas mineral.
Belum
3
NDT
Pengujian
Logam
Belum
4
DT
Pengujian
Logam
Belum
7.
NO 1
8.
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
NO
KET
PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR (PPGN) (Jl. Cinere Raya, Pasar Jumat, Jakarta Selatan) LABORATORIUM Pengolahana bahan geologi nuklir
PENGUJIAN/ KALIBRASI
LINGKUP
Pengujian
STATUS AKREDITASI
KET
Belum
PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR (PTBN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) PENGUJIAN/ KALIBRASI
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
NO
LABORATORIUM
1
LUB (Lab Uji Bahan)
Pengujian
Logam dan paduan Logam Baja, Polimer Larutan, Larutan Logam Padatan / Larutan Senyawa Uranium Keramik Serbuk Logam, Oksida Logam dan Mineral
KAN (LP-222-IDN)
2
KALTERA
Kalibrasi
T, P, V, M
KSB – BATAN KAN
3
Litbang PTBN
Penelitian dan pengembangan
- Phisical Science KNAPPP - Chemical Science RISTEK - Engineering and Technologi
KET
2009 2009
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 27 9.
PUSAT TEKNOLOGI LIMBAH RADIOAKTIF (PTLR) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan)
NO
LABORATORIUM
PENGUJIAN/ KALIBRASI
LINGKUP
STATUS AKREDITASI
KET
1
Pranata Litbang PTLR
Pengujian
a. Radioaktive Waste b. Nuklier and Radiation Safety c. Radioecology
KNAPPPRISTEK No: 005/Kp/KAKN APPP/X/2007/ tgl 5 Okt. 2007
s.d 31 Okt. 2010
2
Pemantauan Dosis Perorangan (PDP)
Pengujian
Pemantauan Dosis Perorangan (LU-Bid. Ketenaganukliran)
Surat Penunjukan BAPETEN No. 001/SP/LU/ DKKN/I-08, tgl. 2 April 2008
s.d 1 April 2011 Rencana KAN
3
Pemantauan Dosis Perorangan (PDP)
Pengujian
Pemantau Dosis (Pekerja Radiasi)
Dalam Proses Akreditasi BATAN/ KAN
Tahun 2010
4
Analisis Limbah
Pengujian
Analisis Limbah Radioaktif (Untuk Proses Pengolahan)
Dalam Proses Akreditasi BATAN/KAN
Tahun 2010
10. PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA (PRR) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) NO
LABORATORIUM
PENGUJIAN/ KALIBRASI
LINGKUP Kit radiofarmaka, kit radioimmunoassay
STATUS AKREDITASI
1
Uji Farmaka PRR
Pengujian
Belum
2
Kontaminasi personil dan daerah kerja
Pengujian
Belum
3
Kalibrasi energi berkas proton
Kalibrasi
Belum
KET Rencana KSB-BATAN 2010 KAN 2010
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 28 11. PUSAT APLIKASI TEKNOLOGI ISOTOP DAN RADIASI (PATIR) (Jl. Cinere Raya, Pasar Jumat, Jakarta Selatan)
1
Pemulian tanaman
PENGUJIAN/ KALIBRASI Penelitian
2
Tissue Bank
Penelitian
KNAPPP
3
Hidrologi
Pengujian
KAN
4
Nutrisi Ternak
Penelitian
KNAPPP
5
Isotop P-32
Pengujian
Belum
Rencana KSB-BATAN
6
Isotop N-15
Pengujian
Belum
Rencana KSB-BATAN
7
Rearing Serangga
Pengujian
KNAPPP
8
Uji Mutu dan residu pestisida
Pengujian
KAN
9
Kandang Ternak
Kalibrasi
KNAPPP
10
Nutrisi Ternak (Ikan)
Pengujian dan Kalibrasi
KNAPPP
11
Bahan Pangan
Pengujian
KNAPPP
12
Preparasi bahan Polimer
Preparasi
KNAPPP
13
Pengujian bahan Polimer
Pengujian
KNAPPP
14
α-Spektrometer
Pengujian
KAN
15
γ-Spektrometer, NAA
Pengujian
Belum
Rencana KSB-BATAN
16
HPLC dan GC
Pengujian
Belum
Rencana KSB-BATAN
17
NDT
Pengujian
Belum
Rencana KSB-BATAN
NO
LABORATORIUM
LINGKUP
STATUS AKREDITASI KNAPPP
KET
12. PUSAT KEMITRAAN TEKNOLOGI NUKLIR (PKTN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) NO
LABORATORIUM
1
Lab. Uji klinik
PENGUJIAN/ KALIBRASI Pengujian
LINGKUP
STATUS AKREDITASI Dalam persiapan akreditasi Depkes
KET Bila ke KAN namanya Laboratorium Medik
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 29 13. PUSAT REAKTOR SERBA GUNA (PRSG) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) Tidak ada laboratorium 14. PUSAT PENGEMBANGAN INFORMATIKA NUKLIR (PPIN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) Tidak ada laboratorium 15. PUSAT REKAYASA PERANGKAT NUKLIR (PRPN) (Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan) Tidak punya laboratorium 16. PUSAT DISEMINASI IPTEK NUKLIR (PDIN) Tidak ada laboratorium 17. PUSAT STANDARDISASI DAN JAMINAN MUTU NUKLIR (PSJMN) Tidak ada laboratorium Akan tetapi PSJMN mempunyai Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu – BATAN Quality System Services (LSSM-BQSS) yang telah di Akreditasi oleh KAN berdasarkan ISO/IEC 17021, Confomity assessment – Requirements for bodies providing audit and certification of management systems, diakui (recognized) oleh IAF (International Accreditation Forum) untuk melaksanakan Sertifikasi kepada Institusi/Perusahaan yang berkeinginanan menerapkan SNI ISO 9001:2008 dan BQSS akan mengeluarkan Sertifikat ISO 9001:2008 bagi institusi/perusahaan tsb bagi yang memenuhi persyaratan. 18. BIRO UMUM (BU) Tidak ada laboratorium 19. BIRO PERENCANAAN (BP) Tidak ada laboratorium 20. BIRO SUMBERDAYA MANUSIA (BSDM) Tidak ada laboratorium 21. BIRO KERJASAMA HUKUM DAN HUMAS (BKHH) Tidak ada laboratorium 22. INSPEKTORAT Tidak ada laboratorium 23. PUSDIKLAT Tidak ada laboratorium
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 30 Lampiran 3 PETA UNIT KERJA BATAN YANG SUDAH/BELUM SERTIFIKASI SMM BATAN 1. PUSDIKLAT NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Pelaksanaan Pelatihan
Tidak ada
KETERANGAN Sudah NOTE : Pusdiklat telah memperoleh
Sertifikat ISO 9001:2008 dari LSSM-TUV 2. Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir (PKTN) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Pelayanan Kesehatan Umum dan Gigi
KETERANGAN
Pelaksanaan pendayagunaan Sebagian dari tusi sudah disertifikasi /Resertifikasi hasil penelitian dan pengembangan dan inovasi menunggu keputusan KSB teknologi serta alih teknologi Pelaksanaan kegiatan kemitraan dan pemanfatan hasil penelitian, pelaksanaan urusan tata usaha, pelaksanaan program jaminan mutu, pelaksanaan pengamanan nuklir
3. Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Pengelolaan Reaktor Riset
Tidak ada
KETERANGAN SudahResertifikasi menunggu keputusan KSB
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 31 4. Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi - Layanan Mutasi Kepegawaian berupa : Pemrosesan Surat Kenaikan Gaji Berkala (KGB). - Layanan Umum Kepegawaian berupa : Pemrosesan SK Tunjangan Bahaya Nuklir (TBN)
Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia. Pelaksanaan kegiatan umum/kepegawaian.
KETERANGAN Sebagian dari tusi sudah disertifikasi
Pelaksanaan kegiatan organisasi dan ketatalaksanaan.
5. Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Layanan standardisasi radiasi dan nuklir, layanan akreditasi dan sertifikasi, layanan Pengembangan dan Pembinaan Program jaminan Mutu Nuklir, Layanan kegiatan tata usaha
Tidak ada
KETERANGAN Sudah
6. Pusat Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir( PDIN) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Layanan kunjungan masyarakat dalam rangka diseminasi iptek nuklir dan promosi hasil litbang di Kawasan Nuklir BATAN Pasar Jumat dan Serpong
- Layanan evaluasi dan dokumentasi. - Layanan urusan tata usaha.
KETERANGAN Sebagian dari tusi sudah disertifikasi
7. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Proses perekayasaan perangkat nuklir untuk bidang reaktor, industri, kesehatan dan keselamatan.
- Proses perekayasaan elektromekanik nuklir dan struktur serta kegiatan rancang
KETERANGAN Sebagian dari tusi sudah disertifikasi
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 32 bangun sipil. - Pelaksanaan perawatan elektronik, operasi sarana penunjang serta pabrikasi dan perbengkelan. - Pelaksanaan urusan tata usaha. 8. Sekolah Tinggi Teknik Nuklir (STTN) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma IV Bidang Nuklir
Tidak ada
KETERANGAN Sudah
9. Biro Perencanaan (BP) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi - Proses penyusunan perencanaan prioritas kegiatan. - Proses penyusunan anggaran - Proses evaluasi dan monitoring litbangyasa, deseminasi dan kelembagaan
Tidak ada
KETERANGAN Belum/menunggu keputusan KSB
10. Biro Umum (BU) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Pengadaan barang dan jasa sampai dengan Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah) di satker kantor pusat BATAN.
- Pelaksanaan kegiatan rumah tangga. - Pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan. - Pelaksanaan kegiatan akutansi dan pelaporan keuangan. - Pelaksanaan kegiatan pengamanan.
KETERANGAN Belum sebagian dari tusi/menunggu keputusan KSB
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 33 11. Biro Kerja Sama, Hukum, dan Hubungan Masyarakat (BKHH) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Vacancy Notice
- Perumusan perjanjian. - Pelaksanaan kegiatan dibidang hukum. - Pelaksanaan kegiatan dibidang hubungan masyarakat.
KETERANGAN Belum
12. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi - Pelaksanaan penelitian Tidak ada dan pengembangan dibidang teknologi akselerator dibidang kimia dan teknologi proses bahan industri nuklir. - Pelaksanaan pelayanan pendayagunaan reaktor riset. - Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan. - Pelaksanaan urusan tata usaha. - Pelaksanaan pengamanan nuklir.
KETERANGAN Belum/ menunggu keputusan KSB
13. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi Pelaksanaan urusan tata usaha.
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dibidang fisika bahan, fisika dan termohidrolika reaktor, fisika radiasi dan lingkungan serta instrumentasi nuklir, dibidang senyawa bertanda dan radiometri. Pelaksanaan pendayagunaan reaktor riset.
KETERANGAN Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 34 Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan. Pelaksanaan pengamanan nuklir. 14. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN ) NO
Sudah disertifikasi
1. -
LINGKUP / TUSI Belum disertifikasi Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang bahan industri nuklir, pelayanan di bidang spektrometri, di bidang karakterisasi dan analisis nuklir. Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja, serta pelayanan dan perawatan instrumentasi.
KETERANGAN Belum
15. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) NO
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi
1. -
Pelaksanan penelitian dan pengembangan di bidang dosimetri, biomedika nuklir, teknik nuklir kedokteran. Pelaksanaankegiatan pelayanan di bidang metrologi radiasi. Pelaksanaan pelayanan pengendalian keselamatan kerja dan kesehatan.
KETERANGAN Belum
16. Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi -
Pelaksanaan pengembangan: perencanaan sistem energi nasional opsi nuklir, sistem dan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), manajemen persiapan pembangunan PLTN dan transfer teknologi. Pelaksanaan pengkajian kelayakan dan penyiapan tapak PLTN.
KETERANGAN Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 35 17. Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) NO 1.
Sudah disertifikasi -
LINGKUP / TUSI Belum disertifikasi Pelaksanaan : Pengembangan fisika dan teknologi reaktor, pengkajian analisis keselamatan reaktor, pengembangan penggunaan reaktor, pengembangan teknologi keselamatan nuklir, operasi fasilitas.
KETERANGAN Belum
18. Pusat Pengembangan Informatika Nuklir (PPIN) NO 1.
LINGKUP / TUSI Sudah disertifikasi Belum disertifikasi -
- Pelaksanaan pengembangan sistem informasi dan komputasi dibidang nuklir. - Pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan pelaya-nan informasi ilmiah. - Pelaksanaan kegiatan dibidang sistem dan jaringan komputer.
KETERANGAN Belum
19. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN) NO 1.
Sudah disertifikasi -
LINGKUP / TUSI Belum disertifikasi - Pelaksanaan : pengembangan teknologi produksi bahan bakar nuklir dan daur ulang; radiometalurgi, analisis fisika kimia dan teknik uji pasca iradiasi. - Pelaksanaan : operasi sarana penunjang; pengendalian keselamatan kerja; pengamanan nuklir.
KETERANGAN Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 36 20. Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) NO 1.
Sudah disertifikasi -
LINGKUP / TUSI Belum disertifikasi - Pelaksanaan pengembangan teknologi penyimpanan lestari dan imobilisasi limbah radioaktif; teknologi pengolahan limbah, dekontaminasi dan dekominisioning fasilitas nuklir. - Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang radioekologi kelautan. - Pelaksanaan operasi sarana penunjang; pengolahan limbah; pengendalian keselamatan kerja dan keselamatan lingkungan; pengamanan nuklir.
KETERANGAN Belum
21. Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) NO 1.
Sudah disertifikasi -
LINGKUP / TUSI Belum disertifikasi - Pelaksanaan pendayagunaan dan pengembangan : Teknologi produksi radioisotop; teknologi produksi radiofarmaka; pemanfaatan dan operasi siklotron. - Pelaksanaan pengelolaan sarana penunjang, pelayanan pendayagunaan radioisotop dan radiofarmaka, serta kendali kualitas. - Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja.
KETERANGAN Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 37 22. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) NO 1.
Sudah disertifikasi -
LINGKUP / TUSI Belum disertifikasi - Pelaksanaan pengembangan dan aplikasi teknologi isotop dan radiasi di bidang : kebumian dan lingkungan; proses radiasi; pertanian. - Pelaksanaa pengendalian keselamatan kerja dan pengelolaan limbah. - Pelaksanaan pengamanan nuklir kawasan.
KETERANGAN Belum
23. Pusat Pengembangan Geologi Nuklir (PPGN) NO 1.
Sudah disertifikasi -
LINGKUP / TUSI Belum disertifikasi Pelaksanaan : pengembangan geologi dan teknologi pertambangan bahan galian nuklir; eksplorasi bahan galian nuklir dan penyelidikan geologi nuklir; evaluasi cadangan dan pengujian penerapan teknik penambangan; pengendalian keselamatan kerja dan lingkungan; pengamanan nuklir.
KETERANGAN Belum
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 38 Lampiran 4 Jadwal pemantauan manajemen mutu terpadu tahun 2010 No.
Unit Kerja
Jadwal
1.
Inspektorat
15 – 16 Juni
2.
Biro kerjasama Hukum dan Humas
16 – 17 Juni
3.
Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir
22 – 23 Juni
4.
Pusat Kemitraan Teknologi Nuklir
23 – 24 Juni
5.
Biro Umum
29 – 30 Juni
6.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
7.
Biro Sumber Daya Manusia
6 – 7 Juli
8.
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi
7 – 8 Juli
9.
Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi
13 – 14 Juli
10.
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
14 – 15 Juli
11.
Pusat Desiminasi Iptek Nuklir
20 – 21 Juli
12.
Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri
21 – 22 Juli
13.
Pusat Pengembangan Geologi Nuklir
27 – 28 Juli
14.
Pusat Reaktor Serbaguna
28 – 29 Juli
15.
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
3 – 4 Agustus
16.
Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
4 – 5 Agustus
17.
Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
10 – 11 Agustus
18.
Pusat Industri Bahan dan Industri Nuklir
11 – 12 Agustus
19.
Pusat Teknologi limbah radioaktif
18 – 19 Agustus
20.
Pusat Pengembangan Informatika Nuklir
24 – 25 Agustus
21.
Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka
25 – 26 Agustus
22.
Biro Perencanaan
23.
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
30 Juni – 1 Juli
31 Agustus – 1 September 1 – 2 September KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
HUDI HASTOWO