BATAN B.38 ANALISIS KONSEKUENSI KECELAKAAN PARAH PRESSURIZED WATER REACTOR DENGAN BACKWARDS METHOD Dr. Ir. Pande Made Udiyani Dr. Jupiter Sitorus Pane, M.Sc Drs. Sri Kuntjoro Ir. Sugiyanto Ir. Suharno, M.Sc
Badan Tenaga Nuklir Nasional 2012
LATAR BELAKANG
• Kecelakaan parah PLTN Fukushima • Kejadian Fukushima menghasilkan kondisi yang rumit, karena keterbatasan data kerusakan teras reaktor • Kesulitan Analisis dan kajian untuk manajemen kecelakaan parah reaktor PLTN secara konvensional • Diperlukan introduksi metode baru tentang analisis kecelakaan parah • Metode Backwards method (hitung mundur) : metode menghitung sebab kecelakaan berdasarkan dampak yang ditimbulkan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Fasa awal kecelakaan parah menjadi bagian yang sangat penting terutama bagi operator dalam mengambil tindakan manajemen kecelakaan. •Kecelakaan yang kompleks seperti di Fukushima tidak bisa dengan segera dianalisis dengan metode konvensional •Metode hitung mundur (backwards method) adalah menghitung berdasarkan hasil pengukuran paparan radiasi yang diterima publik untuk mengestimasi besarnya kerusakan pada teras sebagai sumber utama radiasi di reaktor PLTN. • Diharapkan dengan metode ini dapat dengan lebih cepat mengetahui keparahan kerusakan teras, sehingga pelaksanakan manajemen kecelakaan parah dari pedoman SAMGs (Severe Accident Management Guidelines) dapat segera dilaksanakan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI • Ruang Lingkup Kegiatan : Pengumpulan data tapak spesifik, pembuatan 16 skenario kecelakaan parah untuk PWR-1000, perhitungan dispersi, paparan radiasi, dan analisis dengan backwards method di 8 contoh tapak di Indonesia
• Fokus Kegiatan : Metode Bacwards method disimulasikan untuk PLTN tipe PWR1000, postulasi kecelakaan parah, pada tapak PLTN spesifik di Indonesia untuk Semenanjung Muria dan Pesisir Banten • Desain Penelitian : Membuat postulasi kecelakaan parah, menghitung sumber radiasi yang ke lingkungan, menghitung paparan radiasi, mencari data primer dan sekunder kondisi tapak, dan perhitungan metode backwards method. • Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan : Dimulai dengan membuat skenario kecelakaan PLTN jenis PWR 1000 MWe, dilakukan pemodelan, perhitungan dan analisis dispersi radioaktif, analisis konsekuensi, dan analisis backwards method.
• Perkembangan dan Hasil Kegiatan : Diperoleh Hasil perhitungan dan analisis dispersi, analisis konsekuensi radiasi, hasil perhitungan menggunakan Backwards method untuk seluruh simulasi Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
• Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: internal Lembaga dalam bentuk diskusi dan narasumber, eksternal Lembaga dalam hal pengambilan data sekunder, dan penyerahan aset • Nama lembaga yang diajak koordinasi : BATAN, BMG, BPS, BAPETEN
• Strategi pelaksanaan koordinasi : diskusi narasumber dan pengambilan data sekunder, dan penyerahan aset berupa laporan teknis • Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan : Selama kegiatan penelitian tidak ada hambatan berarti, untuk penyerahan aset penelitian belum dilakukan dengan lembaga yan diajak koodinasi
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan : Menerapkan dan mengenalkan backwards method untuk perkembangan analisis kecelakaan sebagai alternatif metode ke dunia internasional dalam bentuk narasumber, artikel dan jurnal ilmiah • Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: artikel dalam Journal ilmiah nasional maupun internasional, Presentasi aplikasi hasil penelitian, Menggunakan dokumen hasil sebagai acuan untuk manajemen kecelakaan reaktor PLTN, kedaruratan nuklir dan keselamatan nuklir di Indonesia • Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : Sebagai acuan untuk penanggulangan bencana nuklir untuk reaktor nuklir di Indonesia maupun Internasional, dan calon PLTN di Indonesia. • Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan : Karena merupakan metode baru dalam analisis kecelakaan parah PLTN, diharapkan hasil penelitian dapat diimplementasikan dan digunakan sebagai acuan dan introduksi pada pembuatan dan review dokumen yang berhubungan dengan kecelakaan parah PLTN yang dilakukan oleh IAEA dan negara-negara anggota. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN • Rancangan Pengembangan ke depan : Membuat dokumen Pedoman Manajemen Kecelakaan Parah untuk kasus di Indonesia • Strategi Pengembangan ke depan : Rencana setelah paket ini selesai dilaksanakan adalah implementasi hasil penelitian dengan metode ini akan diintroduksi pada review dokumen sejenis yang dilakukan oleh IAEA dan negara-negara anggota.
• Tahapan Pengembangan ke depan : 1. Membuat jurnal ilmiah nasional maupun internasional, 2. Melakukan presentasi ilmiah, 3. Menggunakan metode ini sebagai inputan terhadap Pedoman Manajemen Kecelakaan Parah 4. Sebagai narasumber penggunaan metode ini, 5. Mereview dokumen yang berhubungan dengan kecelakaan parah PLTN yang dilakukan oleh IAEA untuk kondisi Indonesia
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
BATAN
TERIMA KASIH Dr. Ir. Pande Made Udiyani Dr. Jupiter Sitorus Pane, MSc Drs. Sri Kuntjoro Ir. Sugiyanto Ir. Suharno, M.Sc