PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN Nomor : PUT / 67–K / PM.II-10 / AD/ X / 2009 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat , tanggal lahir Jenias kelamin Agama Kewarganegaraan Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Musta’an Koptu / 638381 Ta Simin Babinminvetcaddam IV / Diponegoro Semarang, 28 April 1968. Laki-laki Islam Indonesia Ds. Kandri RT.03 RW.01, Kel. Kandri Kec. Gunung Pati Kota Semarang.
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. Pengadilan Militer tersebut di atas ; Membaca
:
Memperhatikan :
Berita acara pemeriksaan permulaan dalam perkara ini. 1. Surat Keputusan Penyerahan perkara dari Pangdam IV/ Diponegoro selaku Papera Nomor Kep / 189 / IX / 2009 tanggal 9 September 2009. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 58 / IX / 2009, tanggal 29 September 2009. 3.
Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tap / 89 / PM.II-10 / AD / X / 2009 tanggal 6 Oktober 2009. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor Tap / 89 / PM.II-10 / AD / X / 2009, tanggal 7 Oktober 2009.
4. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Mendengar
:
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 58 / IX / 2009, tanggal 29 September 2009, didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para saksi dibawah sumpah maupun yang dibacakan dari
2
berita acara Pemeriksaan pendahuluan. Memperhatikan :
1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hkim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana: “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang “ sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai dengan pasal 378 KUHP, dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana Penjara selama 4 (empat) bulan.
b.
Agar barang bukti berupa : 1 (satu) lembar pernyataan Terdakwa An. Koptu Musta’an tentang kesanggupan mengembalikan uang sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) pada bulan Juli 2008 atas kwitansi bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) 2 (dua) lembar Surat Pernyataan Terdakwa An Koptu Musta’an tanggal 19 Oktober 2008 tentang pengakuan menrima uang secara bertahap dari Sdr. Suyatno ( saksi-1) sebesar Rp 40.500.000,- (Empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) serta sanggup mengembalikan paling lambat tanggal 15 Desember 2008. 1 (satu) lembar Kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 4 Nopember 2009. 1 (satu) lembar Kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr Suyatno tanggal 3 Pebruari 2009. 1 (satu) lembar pernyataan Terdakwa An. Koptu Musta’an Tgl 3 Pebruari 2009 tentang kesanggupan mengembalikan uang sebesar Rp 21.500.000,- (dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada Suyatno. 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 11.500.000 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 5 April 2009. 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 16 April 2009.
3 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Lunas antara Terdakwa An. Koptu Musta’an dengan Sdr Suyatno tentang pengembalian keseluruhan uang kepada Sdr. Suyatno tanggal 16 April 2009.
2 (dua) lembar Surat Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro Nomor : R / 18 / II / 2009 tanggal 26 Pebruari 2009 tentang permohonan penyidikan perkara Terdakwa An. Koptu Musta’an NRP 638391. 1 (satu) lembar Surat Telegram Pangdam IV / Diponegoro Nomor : ST / 191 / 2009 tanggal 26 Pebruari 2009 tentang perintah kepada Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro agar menyerahkan kasus penipuan Koptu Musta’an kepada pomdam IV / Diponegoro untuk diselesaikan sesuai ketentuan. 2 (dua) lembar Skep Kumplin Koptu Musta’an, NRP 638391 tanggal 26 Nopember 2008. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. c.
Membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah).
. 2. Permohonan Terdakwa yang disampaikan secara lisan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Terdakwa menyesal dan tidak akan mengulangi lagi perbuatnnya. b. Menimbang
:
Mohon keringan hukuman yang seringan-ringannya.
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada bulan Mei tahun 2007, di Grobogan setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang “. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1989 melalui penddikan Secata di Pusdik Secata di Dodiklat Rindam IV / Diponegoro Gombong selama 4 (empat) bulan , setelah lulus dilantik dengan pangkat Prajurit Dua kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri selama 3 (tiga) bulan di Dodiklatpur Klaten Rindam IV / Diponegoro, setelah selesai mengikuti pendidikan Kejuruan
4 kemudian di tempatkan di Yonif 406 / Purbalingga Kodam IV / Diponegoro dan pada tahun 1995 dipindahtugaskan di Makodam IV / Diponegoro sebagai Ta Kiwal Kodam IV / Diponegoro selanjutnya pada tahun 2000 Terdakwa dipindah tugaskan di Minvetcaddam IV / Diponegoro sampai sekarang dengan pangkat Kopral Satu NRP 638381. 2. Bahwa pada bulan Mei 2007 Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Suyatno (Saksi-1) kemudian Terdakwa menawarkan jika Saksi-1 mempunyai anak laki-laki yang ingin menjadi anggota TNI AD maka Terdakwa sanggup membantu memasukkan menjadi anggota TNIAD dengan biaya Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah). 3. Bahwa setelah Terdakwa berulangkali mendatangi rumah Saksi-1 di Dusun di Kali Tengah Desa Telawah Grobokan untuk meyakinkan bahwa Terdakwa sanggup membantu kelulusan anak Saksi-1 akhirnya Saksi-1 Sepakat untuk memasukkan anaknya (Sdr. Joko Purnomo) menjadi anggota TNI-AD melalui seleksi penerimaan Secaba PK dengan dibantu Terdakwa dan Terdakwa meminta uang sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya cek up dokter sebelum melaksanakan seleksi kesehtan. 4. Bahwa setelah Sdr. Joko Purnomo dinyatakan lulus dalam seleksi kesehatan kemudian terdakwa mendatangi rumah Saksi-1 untuk meminta uang sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya memperlancar seleksi berikutnya, kemudian pada bulan Juni 2007 Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui HP untuk meminta uang sebesar Rp 2.500.000,- (Dua Juta lima ratus ribu rupiah) untuk keperluan memperlancar proses seleksi anaknya (sdr. Joko Purnomo) dan uang tersebut oleh Saksi-1 diserahkan di warung makan Ds. Sendang Harjo Kec Karang Rayung Kab. Grobogan dan hal tersebut dilakukan Terdakwa setiap sdr. Joko Purnomo akan mengikuti seleksi berikutnya sehingga jumlah keseluruhan uang yang diterima Terdakwa sampai pada bulan Juli 2007 sebesar Rp 40.500.000,- ( empat puluh juta lima ratus ribu rupiah). 5. Bahwa pada bulan September 2007 sewaktu pengumuman pantuhkir Sdr. Joko Purnomo dinyatakan tidak lulus / gagal sehingga Saksi-1 mencari Terdakwa agar mengembalikan uangnya dan ketika bertemu di terminal Penggaron Saksi-1 diajak ke rumah Terdakwa kemudian Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi-1 pada bulan Nopember 2007 karena Terdakwa akan mengajukan pinjaman ke BRI, tetapi sampai dengan jatuh tempo yang dijanjikan Terdakwa kepada Saksi-1, Terdakwa belum mendapatkan pinjaman dari BRI sehingga saat Saksi-1 datang ke rumah Terdakwa belum dapat mengemblikan uang Sdr. Suyatno (Saksi-1) kemudian Terdakwa memberikan solusi akan memasukkan anaknya (Sdr. Joko Purnomo) menjadi anggota TNI AD melalui seleksi penerimaan Secata PK dan Saksi-1 menyetujuinya tetapi pada bulan Pebruari 2008 sewaktu pengumuman Jasmani, sdr. Joko Purnomo dinyatakan tidak lulus / gagal. 6. Bahwa pada bulan Pebruari 2008 setelah Sdr. Joko Purnomo dinyatakan gagal / tidak lulus, saksi-1 bertemu dengan Terdakwa di terminal Banyumanik Semarang dan saksi-1 meminta agar Terdakwa
5 mengembalikan uangnya, karena Terdakwa belum dapat mengembalikan uang Saksi-1 selanjutnya Terdakwa membuat Surat Perjanjian yang ditulis diatas kertas kwitansi bermaterai Rp. 6.000,(enam ribu rupiah) untuk jatuh tempo pengembalian uang Saksi-1 pada bulan juli 2008. 7. Bahwa menurut keterangan Sdri. Siti Malikah (Saksi-3) Istri Terdakwa pada bulan Oktober 2008 sekira pukul 11.00 Wib sewaktu Saksi-3 berada di rumah, Saksi-3 didatangi Saksi-1 dan Sdri Hartini (Saksi-2) untuk meminta uang sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) yang pernah diterima Terdakwa dari Saksi1 dan Saksi-2 dan Terdakwa mengakui menerimanya tetapi uangnya sudah habis. 8. Bahwa pada bulan Oktober 2008 Saksi-1 melaporkan kejadian tersebut ke kantor Babinminvetcaddam IV / Diponegoro dan Terdakwa dimintai keterangan oleh Serma Rochmani (Saksi-4), selanjutnya Terdakwa dan Saksi-3 mendatangi rumah Saksi-1 untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan Terdakwa membuat surat Pernyatan tertanggal 19 Oktober 2008 yang isinya Terdakwa sanggup mengembalikan uang sebesar yang pernah diterimanya sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) paling lambat tanggal 15 Desember 2008 secara bertahap sampai lunas. 9. Bahwa pada tanggal 4 Nopember 2008 sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa mengembalikan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 18.000.000,(delapan belas juta rupiah) di kantor Babinminvetcaddam IV / Diponegoro yang disaksikan oleh Saksi-3 dan Saksi-2 dengan dibuatkan bukti pembayaran berupa kwitansi penerimaan. 10. Bahwa pada tanggal 3 Pebruari 2009 Terdakwa mengembalikan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) diserahkan dirumah Terdakwa dan membuat surat pernyataan bahwa Terdakwa sanggup mengembalikan sisa uang sebesar Rp 21.500.000,- (dua puluh satu juta lima ratus rupiah) secara bertahap sampai lunas yang pernah di terimanya dari Saksi-1 untuk biaya seleksi penerimaan Secaba PK TNI-AD tahun 2007 yang telah gagal / tidak lulus, selanjutnya pada tanggal 5 April 2009 di rumah Terdakwa, Terdakwa mengembalikan uang sebesar Rp 11.500.000,- (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) dan pada tanggal 15 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) di kantor Babinminvetcaddam IV / Diponegoro. 11. Bahwa selama Sdr. Joko Purnomo mengikuti seleksi penerimaan Secaba PK TNI AD dan Secata PK TNI AD, Terdakwa tidak pernah membantunya tetapi Terdakwa hanya mengarahkan tentang hal-hal yang harus dikuasai sebelum Sdr. Joko Purnomo mengikuti seleksi penerimaan anggota TNI AD dan uang sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. 12. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa, Saksi-1 mengalami kerugian inmaterial karena anak Saksi-1 (Joko Purnomo) tidak bisa masuk menjadi Anggota TNI AD.
6
Berpandapat bahwa perbuatan Terdakwa tersbut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang diancam dengan pidana yang tercantum dalam “Pasal 378 KUHP”.
Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut, Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas surat dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut, Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.
Menimbang
:
Menimbang
:
Bahwa dipersidangan Penasihat Hukum.
Terdakwa
tidak
didampingi
oleh
Bahwa para saksi dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : SAKSI-1: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Suyatno Petani Grobogan, 5 Juli 1959 Laki-laki. Indonesia Islam Dsn. Kalitengah RT.05, RW.02, Ds.Telawah,Kec.Karangrayung, Kab. Purwodadi, Grobogan.
Keterangan Saksi –I dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi-1 kenal dengan Terdakwa tepatnya lupa pada pertengahan tahun 2007 (sudah dua tahun yang lalu) bertemu dijalan didepan rumah Sdr. Sulatsih di Desa Lajer Kec. Penawangan Kab. Grobogan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa ketika Saksi-1 bertemu dengan Sdr. Sulatsih didepan rumahnya tersebut, Sdr. Sulatsih menanyakan bagaimana anakmu diterima masuk tentara apa tidak ? dan pada saat itu juga Terdakwa ada disitu, atas pertanyaan Sdr. Sulatsih, Saksi-1 menjawab tidak diterima. 3. Bahwa setelah Terdakwa mendengar percakapan antara Saksi dan Sdr. Sulatsih tersebut, Terdakwa mengatakan kepada Saksi-1 : “apabila bapak punya anak laki-laki saya dapat membantu masuk tentara”, kemudian Terdakwa minta alamat Saksi-1. 4. Bahwa 1 (satu) minggu kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1, setelah bertemu dengan Saksi-1 Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 “apakah anak Bpk masih mau masuk tentara, kalau masih mau masuk tentara saya dapat membantunya, tetapi ada biayanya” atas pernyataan Terdakwa tersebut Saksi-1 menyakan : “berapa biayanya, atas pertanyaan Saksi-1 Terdakwa menjelaskan :
7 “biayanya sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan kalau tidak lulus uang akan dikembalikan semua, atas penjelasan Terdakwa, Saksi-1 menyatakan akan pikir-pikir dulu, karena Saksi tidak mempunyai uang sebesar itu. 5. Bahwa satu minggu kemudian, Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-1 yang kedua kalinya, dan setelah Terdakwa bertemu Saksi-1 dan Saksi-2 Terdakwa menanyakan anaknya jadi masuk TNI (Caba) atau tidak, disamping itu Terdakwa juga mengatakan : “kalau saya yang membawa pasti masuk“. 6. Bahwa atas pernyataan Terdakwa tersebut, Saksi percaya kalau Terdakwa dapat memasukkan anak Saksi-1 menjadi tentara, karena Terdakwa sebagai anggota TNI dan menjamin pasti masuk dan kalau tidak masuk uang akan dikembalikan, sehingga Saksi-1 percaya dengan Terdakwa, selanjutnya anak Saksi-1 Joko Purnomo mendaftarkan Caba tahun 2007 pada pertengahan tahun 2007 tepatnya Saksi-1 lupa, dan pada saat itu Saksi-1 mengajukan pinjaman uang ke Bank BKK. 7. Bahwa berselang satu minggu kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-1 yang ke-3 kalinya, Terdakwa meyakinkan lagi terhadap Saksi- dan Saksi-2 bahwa : apabila Terdakwa yang membawa pasti dapat masuk TNI (Caba) dan bila tidak masuk uang akan dikembalikan semua. Pada saat itu pula Terdakwa minta uang kepada Saksi-1 yang pertama sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus riu rupiah) dengan alasan biaya persyaratan, yang diserahkan di rumah Saksi-1, setelah menerima uang kemudian Terdakwa pulang dengan mengajak anak Saksi (Sdr. Joko Purnomo). 8. Bahwa Terdakwa minta uang yang kedua kalinya sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) yang diserahkan di warung dekat rumah Saksi-1 dan untuk selanjutnya Saksi-1 sudah tidak ingat lagi, namun sesuai perincian yang dibuat oleh Saksi-1, uang yang diterima Terdakwa untuk biaya anaknya masuk Caba jumlah keseluruhannya sebesar Rp. 40.500.000,-(empat puluh juta lima ratus ribu rupiah, adapun penyerahan uang selanjutnya, kadang di rumah Saksi-1 dan kadang di warung makan Ds Sendang Harjo Kec. Karang rayung Kab. Purwodadi Grobogan. 9. Bahwa cara Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 yaitu setiap anak Saksi-1 mengikuti tes, Terdakwa selalu meminta uang kepada Saksi-1 dengan alasan untuk mengurus persyaratan tes. 10. Bahwa pada bulan September 2007 pada saat pengumuman Pantuhkir ternyata anak Saksi (Sdr. Joko Purnomo) tidak lulus, sehingga Saksi-1 mencari Terdakwa di Ds. Pucang Santosa Semarang, setelah Saksi-1 bertemu dengan Terdakwa, Saksi-1 menyampaikan kalau anaknya tidak lulus dan meminta uang agar di kembalian. Kemudian Saksi-1 diajak ke rumah Terdakwa di Ds. Kandri RT.03 RW.01 Kel. Kandri Kec. Gunung Pati Kota Semarang namun sesampainya di rumahnya, Terdakwa tidak dapat mengembalikan uang Saksi dan berjanji akan mengmbalikan uang Saksi-1 pada bulan Nopember 2007. 11. Bahwa sesuai janji Terdakwa, pada Bulan Nopember 2007 Saksi mencari Terdakwa kembali dan setelah bertemu, Terdakwa
8 belum dapat mengembalikan uangnya, namun Terdakwa menawarkan : “bagaimana kalau Jako Purnomo masuk Catam dengan menggunakan biaya tersebut, atas tawaran Terdakwa, Saksi1 menyanggupinya. 12. Bahwa setelah pengumuman yaitu pada bulan Pebruari 2008 anak Saksi-1 (Sdr. Joko Purnomo) dinyatakan tidak lulus, kemudian Saksi-1 mencari Terdakwa ke kantor Babinminvetcaddam IV/Diponegoro, tapi tidak ketemu, kemudian Saksi pulang dan ketika sampai di terminal bis Banyumanik Saksi bertemu dengan Terdakwa, dan pada saat itu Saksi minta pertanggung jawaban Terdakwa untuk mengembalikan uangnya, akan tetapi Terdakwa tidak dapat mengembalikan dan berjanji dengan membuat perjanjian diatas kwitansi yang isinya “ Terdakwa akan mengembalikan uang kepada Saksi-1 pada bulan Juli 2008“. 13. Bahwa sesuai janji Terdakwa tersebut, yaitu pada bulan Juli 2008 Saksi-1 mencari Terdakwa ke rumahnya tapi tidak ketemu dan hanya bertemu dengan istrinya yang bernama Malikah dan Saksi-1 menjelaskan apa-apa yang dilakukan oleh Terdakwa mengenai kesanggupan memasukkan tentara anak Saksi-1 dan jumlah yang yang diterima oleh Terdakwa. 14. Bahwa karena Saksi-1 sudah berulangkali mencari Terdakwa tidak bertemu dan bila bertemu Terdakwa selalu tidak menepati janjinya, maka Saksi-1 pada bulan Oktober 2008 tepatnya lupa melaporkan Terdakwa ke kantor Minvet, selanjutnya Terdakwa diminta pada tanggal 19 Oktober 2008 mendatangi rumah Saksi-1 untuk menyelesaikan masalahnya dengan membuat perjanjian kalau uang Saksi-1 akan dikembalikan paling lambat tanggal 15 Desember 2008. 15. Bahwa pada tanggal 14 Nopember 2008 Terdakwa mengembalikan uang Saksi sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) bertempat di Kantor Minvetcat yang disaksikan oleh Saksi-2 dan istri Terdakwa. 16. Bahwa pada tanggal 3 Pebruari 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) bertempat di rumah Terdakwa dan sisanya sebesar Rp 21.500.000,- (Dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) akan Terdakwa dikembalikan secara bertahap. 17. Bahwa pada tanggal 5 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 11.500.000,- (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) bertempat di rumah terdakwa. 18. Bahwa pada tanggal 16 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) bertempat di kantor babinminvetcaddam IV/ Diponegoro, sehingga uang Saksi-1 sejumlah Rp. 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) sudah lunas dikembalikan oleh Terdakwa. Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
9 SAKSI-2: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Hartini Swasta Grobogan, 1 Desember 1963 Perempuan Indonesia Islam Dsn. Kalitengah RT.05, Ds.Telawah,Kec.Karangrayung, Purwodadi, Grobogan.
RW.02, Kab.
Keterangan Saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Mei 2007 sewaktu Terdakwa datang ke rumah Saksi, pada waktu itu Terdakwa menanyakan kepastian anak Saksi-2 Joko Purnomo apakah jadi masuk tentara apa tidak, dan antara Saksi-2 dan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada saat itu Terdakwa menanyakan kepada Saksi-1 maupun Saksi-2 “apakah anaknya masih mau masuk tentara, kalau masih mau masuk tentara saya dapat membantunya, tetapi ada biayanya” atas pernyataan Terdakwa tersebut Saksi-1 menanyakan : “berapa biayanya, atas pertanyaan Saksi-1 Terdakwa menjelaskan : “biayanya sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan kalau tidak lulus uang akan dikembalikan semua, atas penjelasan Terdakwa, baik Saksi-2 mapun Saksi-1 menyatakan akan pikir-pikir dulu, karena Saksi tidak mempunyai uang sebesar itu. 3. Bahwa ketika Terdakwa menyatakan kalau masuk tentara harus ada uang Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), Saksi mengatakan : “apakah dengan uang segitu pasti dapat diterima jadi tentara”, yang dijawab oleh Terdakwa pasti, sehingga Saksi berusaha mencari uang dengan cara pinjam ke Bank BKK. 4. Bahwa satu minggu kemudian, Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-2/Saksi-1 yang kedua kalinya, dan setelah Terdakwa bertemu Saksi-1 dan Saksi-2 Terdakwa menanyakan anaknya jadi masuk TNI (Caba) atau tidak, disamping itu Terdakwa meyakinkan Saksi-1 dan Saksi-2 dengan mengatakan : “kalau saya yang membawa pasti masuk“. 5. Bahwa atas pernyataan Terdakwa tersebut, Saksi-2 percaya kalau Terdakwa dapat memasukkan anaknya menjadi tentara, karena Terdakwa sebagai anggota TNI dan menjamin pasti masuk dan kalau tidak masuk uang akan dikembalikan, selanjutnya anak Saksi-2 bernama Sdr. Joko Purnomo mendaftarkan Caba tahun 2007 pada pertengahan tahun 2007 tepatnya Saksi-2 lupa. 6. Bahwa berselang satu minggu kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-2 yang ke-3 kalinya, Terdakwa meyakinkan lagi terhadap Saksi-1 dan Saksi-2 bahwa : apabila Terdakwa yang membawa pasti dapat masuk TNI (Caba) dan bila tidak masuk uang akan dikembalikan semua. Pada saat itu pula Terdakwa minta uang kepada Saksi yang sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu
10 rupiah) dengan alasan untuk biaya persyaratan, setelah uang diserahkan kemudian Terdakwa pulang dengan mengajak anak Saksi (Sdr. Joko Purnomo). 7. Bahwa cara Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa sesuai permintaan Terdakwa sedikit demi sedikit sesuai permintaan Terdakwa, yaitu setiap anak Saksi mengikuti tes Terdakwa selalu meminta uang dengan alasan untuk mengurus administrasi tes. 8. Bahwa pada bulan September 2007 anak Saksi (Sdr. Joko Purnomo) dinyatakan tidak lulus, padahal Saksi sudah memberikan uang kepada Terdakwa sebanyak Rp. 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah), sehingga Saksi-1 berusaha mencari Terdakwa baik menghubungi melalui telepon maupun mencari Terdakwa baik kerumahnya maupun kekantornya, tapi Terdakwa sulit ditemui dan janjinya selalu tidak ditepati sehingga pada Bulan Oktober 2008 Saksi dan Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke kantornya di Minvetcaddam IV/Diponegoro. 9. Bahwa pada bulan Oktober 2008 Terdakwa datang ke rumah Saksi dengan membawa Surat Pernyataan yang isinya pengakuan Terdakwa selama kurun waktu bulan Mei 2007 sampai dengan bulan Juli 2007 telah menerima uang secara bertahap dari Sdr Suyatno (Saksi-1) sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya seleksi Secaba PK tahun 2007 atas nama Sdr. Joko Purnomo, dan Terdakwa sanggup mengembalikan paling lambat tanggal 15 Desember 2008. 10. Bahwa pada tanggal 14 Nopember 2008 Terdakwa mengembalikan uang Saksi sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) bertempat di Kantor Minvetcat yang disaksikan oleh Saksi-2 dan istri Terdakwa. 11. Bahwa pada tanggal 3 Pebruari 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) bertempat di rumah Terdakwa dan sisanya sebesar Rp 21.500.000,- (Dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) akan Terdakwa akan dikembalikan secara bertahap. 12. Bahwa pada tanggal 5 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 11.500.000,- (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) bertempat di rumah terdakwa. 13. Bahwa pada tanggal 16 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) bertempat di kantor Babinminvetcaddam IV/ Diponegoro, sehingga uang Saksi-1 sejumlah Rp. 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) sudah lunas dikembalikan oleh Terdakwa. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi-2
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
SAKSI-3: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan
: : : :
Rochmani Sersan Mayor / 508562 Bati Pampres Babinminvetcaddam IV/Diponegoro
11 Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : :
Semarang, 7 Desember 1960 Laki-laki. Indonesia Islam Jl. Bulu Selatan IV No. 409 Kel. Bulu Selatan Kota Semarang.
Keterangan Saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2004 di Babinminvetcaddam IV / Diponegoro sebagai atasan dan bawahan serta tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi tidak mengetahui kejadian perkara Terdakwa, kalau Terdakwa meminta uang Saksi-1 (Sdr. Suyatno) sebesar Rp. 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya anak Saksi-1 masuk Caba TNI. 3. Bahwa Saksi mengetahui perkara Terdakwa tersebut karena adanya laporan dari Saksi-1 dan Saksi-2 (Sdri. Hartini) ke kantor Minvetcaddam IV/Diponegoro, yaitu pada Bulan Oktober 2008. 4. Bahwa pada saat Saksi-1 dan Saksi-2 datang ke kantor Minvetcad melaporkan kalau Terdakwa sanggup memasukkan anak Saksi-1 menjadi Caba TNI AD asalkan Saksi-1 mau membayar uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) namun setelah dibayar oleh Saksi-1 secara berangsur-angsur sesuai permintaan Terdakwa sejumlah Rp. 40.500.000,-(empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) anak Saksi-1 tidak dapat diterima menjadi Caba TNI AD, dan ketika uangnya diminta oleh Saksi-1 Terdakwa selalu ingkar dan sulit untuk ditemui. 5. Bahwa setelah adanya laporan dari Saksi-1, Terdakwa diperiksa oleh kesatuan dan bersedia mengembalikan uang Saksi-1 yang sudah digunakan oleh Terdakwa. 6. Bahwa yang Saksi ketahui uang dikembalikan oleh Terdakwa adalah :
Saksi-1
yang
sudah
a. Pada tanggal 14 Nopember 2008 Terdakwa mengembalikan uang Saks1 sebesar Rp 18.000.000,(delapan belas juta rupiah) bertempat di Kantor Minvetcat yang disaksikan oleh Saksi-2 dan istri Terdakwa. b. Pada tanggal 16 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) bertempat di kantor Babinminvetcaddam IV/ Diponegoro. Namun sesuai keterangan Terdakwa sudah lunas, karena sebagian sudah dikembalikan di rumah Saksi-1 maupun di rumah Terdakwa. 7. Bahwa Terdakwa dalam perkara ini telah dijatuhi hukuman disiplin berat selama 21 hari oleh Ankum yang dilaksanakan di POM. 8. Bahwa selama Terdakwa berdinas memiliki disiplin baik dan melakukan tindak pidana baru kali ini.
12
Atas keterangan seluruhnya. Menimbang
:
Saksi-3
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Bahwa Saksi Siti Malikah yang dipanggil kepersidangan tidak dapat hadir, karena sedang berada di luar daerah dan Oditur Militer menyatakan untuk mempercepat penyelesaian perkara Terdakwa, agar dibacakan dari DPP Pom/Penyidik yang dibuat dibawah sumpah karena kedatangan Saksi Siti Malikah belum dapat ditentukan, maka atas persetujuan Terdakwa keterangan Saksi Siti Malikah yang tidak hadir dibacakan dari DPP Pom/Penyidik yang dibuat dibawah sumpah dibacakan. SAKSI-4: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Siti Malikah Binti Kundhori : Swasta (Karyawati PT. Asrindo Semarang) : Semarang, 13 Juli 1971 : Perempuan : Indonesia : Islam : Ds. Kandri RT.03 RW.01 Kel. Kandri, Kec. Gunung Pati Kota Semarang.
Keterangan Saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Saksi adalah isteri Tedakwa. 2. Bahwa pada bulan Oktober 2008 sekira pukul 11.00 Wib sewaktu Saksi berada di rumah, didatangi oleh Sdr. Suyatno (Saksi1) dan Sdri. Hartini (Saksi-2) untuk meminta uang sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) yang telah diterima suami Saksi (Terdakwa) sebagai jaminan masuk menjadi anggota TNI AD. 3. Bahwa karena Terdakwa tidak berada di rumah kemudian Sdr. Suyatno (Saksi-1) dan Sdri. Hartini (Saksi-2) pulang kemudian sekira pukul 20.00 Wib saat Terdakwa tiba di rumah Saksi menanyakan kebenaran uang sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) yang pernah diterima Terdakwa dari Saksi-1 dan Saksi-2 dan Terdakwa mengakui menerimanya tetapi uangnya sudah habis. 4. Bahwa Saksi mengetahui pada tanggal 4 Nopember 2008 sekira pukul 18.00 Wib Terdakwa telah mengembalikan uang yang pernah diterimanya dari Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp 18.000.000,(delapan belas juta rupiah) di kantor Babinminvetcaddam IV / Diponegoro dan pada tanggal 3 Pebruari 2009 Terdakwa mengembalikan lagi sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Saksi-1 di rumah Terdakwa selanjutnya pada tanggal 22 April 2009 sekira pukul 11.30 Wib Terdakwa mengembalikan uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 1.500.000,- (Satu juta lima ratus ribu rupiah) yang diserahkan di rumah Tedakwa dan pada tanggal 23 April 2009 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa
13 mengembalikan lagi uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Saksi-1 di kantor Babinminvetcaddam IV / Diponegoro sehingga jumlah uang yang dikembalikan suami Saksi (Koptu Musta’an) seluruhnya berjumlah Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah). Atas keterangan seluruhnya. Menimbang
:
Saksi-4
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1989 melalui penddikan Secata di Dodiklat Rindam IV / Diponegoro Gombong selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prajurit Dua kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri selama 3 (tiga) bulan di Dodiklatpur Klaten Rindam IV/Dip, selanjutnya ditugaskan di Yonif 406 / Purbalingga Kodam IV / Diponegoro dan pada tahun 1995 dipindah tugaskan di Makodam IV / Diponegoro sebagai Ta kiwal Kodam IV / Diponegoro, pada tahun 2000 Terdakwa dimutasikan ke Minvetcaddam IV / Diponegoro sampai dengan sekarang dengan pangkat Kopral Satu. 2. Bahwa pada bulan Mei 2007 kurang lebih pukul 10.00 Wib pagi Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Suyatno (Saksi-1) di depan rumah Sdr. Sulatsih di Desa Lajer Kec. Penawangan Kab. Grobogan, yang pada waktu itu Saksi-1 ditanya oleh Sdr. Sulatsih “ apakah anakmu sudah diterima jadi tentara ”, dijawab oleh Saksi-1 “ tidak ”, mendengar jawaban Saksi-1 tersebut, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 : “kalau
mempunyai anak laki-laki yang ingin menjadi anggota TNI AD, saya dapat membantu memasukkan menjadi anggota TNI-AD’. 3. Bahwa berselang satu minggu Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 di Dusun di Kali Tengah Desa Telawah Grobokan untuk memastikan anak Saksi-1 bernama Joko Purnomo jadi masuk tentara apa tidak, dan setiap Terdakwa datang kerumah Saksi-1 selalu memberikan keyakinan kalau Terdakwa dapat memasukkan menjadi tentara, dan menyatakan kalau ingin jadi tentara ada biayanya sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). 4. Bahwa berselang satu minggu Terdakwa datang lagi kerumah Saksi-1 dengan mengatakan : “kalau saya yang membawa pasti jadi tentara kalau tidak jadi uang akan dikembalikan semua”. Atas perkataan Terdakwa tersebut baik Saksi-1 maupun istri Saksi-1 Sdri. Hartini (Saksi-2) menyanggupinya. 5. Bahwa berselang satu minggu Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-1 yang ke-3 kalinya dan pada saat itu Terdakwa minta uang sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan setelah Terdakwa menerima uang Terdakwa pulang dengan mengajak anak Saksi-1 Joko Purnomo. 6. Bahwa cara Terdakwa minta uang kepada Saksi-1 dengan cara dicicil setiap Joko Purnomo mengikuti tes, dengan alasan untuk biaya administrasi tes.
14 7. Bahwa setiap kali Terdakwa minta uang, Saksi-1 selalu memberinya. 8. Bahwa yang Terdakwa ingat pertama uang yang diminta sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) dan yang kedua sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), untuk selanjutnya Terdakwa sudah tidak ingat lagi. 9. Bahwa jumlah uang Saksi-1 yang diminta Terdakwa sebesar Rp. 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) dengan cara dicicil sesuai permintaan Terdakwa, adapun uang tersebut diterika oleh Terdakwa terkadang di rumah Saksi-1 dan terkadang di warung. 10. Bahwa Terdakwa tidak pernah mengurus Joko Purnomo setiap mengikutin tes, melainkan Terdakwa hanya melatih lari, pus-up, setup, pul-up dan membawanya ke dokter RST untuk memeriksa kesehatannya, dan Terdakwa juga tidak pernah menitipkan kepada panitia maupun orang lain.
11. Bahwa setelah Joko Purnomo dinyatakan tidak lulus, yaitu tepatnya pada bulan September 2007, Saksi-1 mencari Terdakwa dan bertemu di terminal Penggaron, selanjutnya Saksi-1 diajak ke rumah Terdakwa kemudian Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi-1 pada bulan Nopember 2007 karena Terdakwa akan mengajukan pinjaman ke BRI, disamping itu Terdakwa menjanjikan lagi akan memasukkan Joko Purnomo masuk Catam. 12. Bahwa pada saat Joko Purnomo mengikuti tes Catam Terdakwa juga tidak mengurusi / menghubungkan dengan panitia penerimaan Catam, melainkan dilepas begitu saja. 13. Bahwa setelah pengumuman, yaitu pada bulan Pebruari 2008 Joko Purnomo dinyatakan gagal / tidak lulus, kemudian saksi-1 mencari Terdakwa bertemu di terminal Banyumanik Semarang dan saksi-1 meminta agar Terdakwa mengembalikan uangnya, karena Terdakwa belum dapat mengembalikan uang Saksi-1 selanjutnya Terdakwa membuat Surat Perjanjian yang ditulis diatas kertas kwitansi bermeterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah), bahwa uang Saksi-1 akan dikembalikan pada bulan juli 2008. 14. Bahwa karena Terdakwa belum dapat mengembalikan uang Saksi-1, pada bulan Oktober 2007, Terdakwa dilaporkan oleh Saksi-1 ke kesatuan Terdakwa, sehingga Terdakwa diperiksa oleh PAM, selanjutnya Terdakwa pada tanggal 19 Oktober 2007 Terdakwa pergi kerumah Saksi-1 dengan menyerahkan Surat perjanjian kalau Terdakwa akan mengembalikan uang Saksi-1 paling lambat tanggal 15 Desember 2007. 15. Bahwa pada tanggal 14 Nopember 2008 Terdakwa mengembalikan uang Saksi sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) bertempat di Kantor Minvetcat yang disaksikan oleh Saksi-2 dan istri Terdakwa (Sdri. Siti Malikah/Saksi-4). 16. Bahwa pada tanggal 3 Pebruari 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta
15 rupiah) bertempat di rumah Terdakwa dan sisanya sebesar Rp 21.500.000,- (Dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) akan Terdakwa kembalikan secara bertahap. 17. Bahwa pada tanggal 5 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 11.500.000,- (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) bertempat di rumah terdakwa. 18. Bahwa pada tanggal 16 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) bertempat di kantor babinminvetcaddam IV/ Diponegoro, sehingga uang Saksi-1 sejumlah Rp. 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) sudah lunas dikembalikan oleh Terdakwa. 19.
Bahwa uang yang diperoleh dari Saksi-1 oleh Terdakwa
digunakan untuk kepentingan pribadi dan makan bersama-sama dengan teman-teman Terdakwa. 20. Bahwa Terdakwa pernah melaksanakan tugas operasi ke Tim tim sebanyak 2 kali, yaitu pada tahun 1991/1992 selama 14 bulan dan pada tahun 1994/1995 selama 13 bulan. 21. Bahwa Terdakwa menyesal dan tidak akan mengulangi lagi perbutan ini. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat-surat: 1 (satu) lembar pernyataan Terdakwa An. Koptu Musta’an tentang kesanggupan mengembalikan uang sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) pada bulan Juli 2008 atas kwitansi bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) 2 (dua) lembar Surat Pernyataan Terdakwa An Koptu Mustaan tanggal 19 Oktober 2008 tentang pengakuan menerima uang secara bertahap dari Sdr. Suyatno ( saksi-1) sebesar Rp 40.500.000,- (Empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) serta sanggup mengembalikan paling lambat tanggal 15 Desember 2008. 1 (satu) lembar Kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr. Suyatno tanggal 3 Pebruari 2009. 1 (satu) lembar Kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr Suyatno tanggal 3 Pebruari 2009. 1 (satu) lembar pernyataan terdakwa An. Koptu Mustaan Tgl 3 Pebruari 2009 tentang kesanggupan mengembalikan uang sebesar Rp 21.500.000,- (dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada Suyatno.
16 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 11.500.000 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr. Suyatno tanggal 5 April 2009. 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr. Suyatno tanggal 16 April 2009. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Lunas antara Terdakwa dengan Sdr Suyatno tentang pengembalian keseluruhan uang kepada Sdr. Suyatno tanggal 16 April 2009. 2 (dua) lembar Surat Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro Nomor : R / 18 / II / 2009 tanggal 26 Pebruari 2009 tentang permohonan penyidikan perkara Terdakwa An Koptu mustaan NRP 638391. 1 (satu) lembar Surat Telegram Pangdam IV / Diponegoro Nomor : ST / 191 / 2009 tanggal 26 Pebruari 2009 tentang perintah kepada Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro agar menyerahkan kasus penipuan Koptu Musta’an kepada pomdam IV / Diponegoro untuk diselesaikan sesuai ketentuan. 2 (dua) lembar Skep Kumplin Koptu Mustaan NRP 638391 tanggal 26 Nopember 2008. Menimbang
Menimbang
:
Bahwa terhadap barang bukti yang diajukan Oditur Militer berupa alat bukti surat tersebut di atas yang dibacakan dan diperlihatkan serta setelah diteliti dan dicermati serta ditanyakan baik kepada Terdakwa maupun kepada para saksi, ternyata ada kaitannya dengan perkara Terdakwa, yaitu adanya penerimaan uang dari Saksi-1 kepada Terdakwa untuk biaya administrasi dalam rangka masuk Caba TNI AD pada tahun 2007, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti. :
Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan serta bukti- bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1989 melalui pendidikan Secata di Dodiklat Rindam IV / Diponegoro Gombong selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prajurit Dua kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri selama 3 (tiga) bulan di Dodiklatpur Klaten Rindam IV / Diponegoro, selanjutnya ditugaskan di Yonif 406 / Purbalingga Kodam IV / Diponegoro dan pada tahun 1995 dipindah tugaskan di Makodam IV / Diponegoro sebagai Ta Kiwal Kodam IV / Diponegoro, pada tahun 2000 Terdakwa dimutasikan ke Minvetcaddam IV / Diponegoro sampai dengan sekarang dengan pangkat Kopral Satu. 2. Bahwa benar pada bulan Mei 2007 kurang lebih pukul 10.00 Wib pagi Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Suyatno (Saksi-1) di depan rumah Sdr. Sulatsih di Desa Lajer Kec. Penawangan Kab. Grobogan, yang pada waktu itu Saksi-1 ditanya oleh Sdr. Sulatsih “apakah anakmu sudah diterima jadi tentara”, dijawab oleh Saksi-1 “tidak”,
17 mendengar jawaban Saksi-1 tersebut, Terdakwa memyampaikan kepada Saksi-1 : “kalau mempunyai anak laki-laki yang ingin menjadi anggota
TNI AD, saya dapat membantu memasukkan menjadi anggota TNIAD’ dan Terdakwa minta alamat Saksi-1. 3. Bahwa benar 1 minggu kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1, setelah bertemu dengan Saksi-1 Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 “apakah anak bapak masih mau masuk tentara, kalau masih mau masuk tentara saya dapat membantunya, tetapi ada biayanya” atas pernyataan Terdakwa tersebut Saksi-1 menyakan : “berapa biayanya, atas pertanyaan Saksi-1 Terdakwa menjelaskan : “biayanya sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan kalau tidak lulus uang akan dikembalikan semua, atas penjelasan Terdakwa, Saksi-1 menyatakan akan pikir-pikir dulu, karena Saksi tidak mempunyai uang sebesar itu. 4. Bahwa benar satu minggu kemudian, Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-1 yang kedua kalinya, dan setelah Terdakwa bertemu Saksi-1 dan istri Saksi-1 (Sdri. Hartini/Saksi-2) Terdakwa menanyakan apakah anak Saksi-1 jadi masuk TNI (Caba) atau tidak, disamping itu Terdakwa juga mengatakan : “kalau saya yang membawa pasti masuk“. 5. Bahwa benar atas pernyataan Terdakwa tersebut Saksi percaya kalau Terdakwa dapat memasukkan anak Saksi-1 menjadi tentara, karena Terdakwa sebagai anggota TNI dan menjamin pasti masuk dan kalau tidak masuk uang akan dikembalikan, sehingga Saksi-1 percaya dengan Terdakwa, selanjutnya anak Saksi-1 Joko Purnomo mendaftarkan Caba tahun 2007 pada pertengahan tahun 2007 tepatnya Saksi-1 lupa, dan pada saat itu Saksi-1 mengajukan pinjaman uang ke Bank BKK. 6. Bahwa benar berselang satu minggu kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-1 yang ke-3 kalinya, Terdakwa meyakinkan lagi terhadap Saksi-1 dan Saksi-2 bahwa : apabila Terdakwa yang membawa pasti dapat masuk TNI (Caba) dan bila tidak masuk uang akan dikembalikan semua. Pada saat itu pula Terdakwa minta uang kepada Saksi-1 yang pertama sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) dengan alasan biaya persyaratan, yang diserahkan di rumah Saksi-1, setelah menerima uang kemudian Terdakwa pulang dengan mengajak anak Saksi (Sdr. Joko Purnomo). 7. Bahwa benar Terdakwa minta uang yang kedua kalinya sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiaj) yang diserahkan di warung makan Ds Sendang Harjo Kec. Karang rayung Kab. Purwodadi Grobogan dan untuk selanjutnya baik Terdakwa maupun Saksi-1 dan Saksi-2 sudah tidak ingat lagi, namun sesuai perincian yang dibuat oleh Saksi-1 yang diakui oleh Terdakwa, uang yang diterima Terdakwa untuk biaya anak Saksi-1 masuk Caba totalnya sebesar Rp. 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah), yang diberikan dengan cara dicicil sesuai permintaan Terdakwa. 8. Bahwa benar cara Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 yaitu setiap anak Saksi-1 mengikuti tes, dengan alasan untuk mengurus persyaratan tes.
18 10. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah mengurus Joko Purnomo setiap mengikutin tes, melainkan Terdakwa hanya melatih lari, pusup, set-up, pul-up dan membawanya ke dokter RST untuk memeriksa kesehatannya, dan Terdakwa juga tidak pernah menitipkan kepada panitia maupun orang lain. 11. Bahwa benar setelah Joko Purnomo dinyatakan tidak lulus, yaitu tepatnya pada bulan September 2007, Saksi-1 mencari Terdakwa dan bertemu di terminal Penggaron, selanjutnya Saksi-1 diajak ke rumah Terdakwa kemudian Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang Saksi-1 pada bulan Nopember 2007 karena Terdakwa akan mengajukan pinjaman ke BRI, disamping itu Terdakwa menjanjikan lagi akan memasukkan Joko Purnomo masuk Catam. 12. Bahwa benar pada saat Joko Purnomo mengikuti tes Catam Terdakwa juga tidak mengurusi / menghubungkan dengan panitia penerimaan Catam, melainkan dilepas begitu saja. 13. Bahwa benar setelah pengumuman, yaitu pada bulan Pebruari 2008 Joko Purnomo dinyatakan gagal / tidak lulus, kemudian saksi-1 mencari Terdakwa bertemu di terminal Banyumanik Semarang dan saksi-1 meminta agar Terdakwa mengembalikan uangnya, karena Terdakwa belum dapat mengembalikan uang Saksi-1 selanjutnya Terdakwa membuat Surat Perjanjian yang ditulis diatas kertas kwitansi bermeterai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah), bahwa uang Saksi-1 akan dikembalikan pada bulan juli 2008. 14. Bahwa benar karena Terdakwa belum dapat mengembalikan uang Saksi-1, pada bulan Oktober 2007, Terdakwa dilaporkan oleh Saksi-1 ke kesatuan Terdakwa, sehingga Terdakwa diperiksa oleh PAM, selanjutnya Terdakwa pada tanggal 19 Oktober 2007 pergi kerumah Saksi-1 dengan menyerahkan Surat perjanjian kalau Terdakwa akan mengembalikan uang Saksi-1 paling lambat tanggal 15 Desember 2007. 15. Bahwa benar pada tanggal 14 Nopember 2008 Terdakwa mengembalikan uang Saksi sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) bertempat di Kantor Minvetcat yang disaksikan oleh Saksi-2 dan istri Terdakwa (sdri. Siti Malikah/Saksi-4). 16. Bahwa benar pada tanggal 3 Pebruari 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) bertempat di rumah Terdakwa dan sisanya sebesar Rp 21.500.000,- (Dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) akan Terdakwa kembalikan secara bertahap. 17. Bahwa benar pada tanggal 5 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 11.500.000,- (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) bertempat di rumah terdakwa. 18. Bahwa benar pada tanggal 16 April 2009 Terdakwa mengembalikan uang Saksi-1 sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) bertempat di kantor Babinminvetcaddam IV/ Diponegoro, sehingga uang Saksi-1 sejumlah Rp. 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) sudah lunas dikembalikan oleh Terdakwa.
19 Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut: 1. Bahwa mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer, Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusannya. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya.
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Surat Dakwaannya adalah dakwaan tunggal.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa hanya dapat dinyatakan terbukti bersalah apabila perbuatan Terdakwa telah memenuhi semua unsur dari pasal tindak pidana yang didakwakan, serta kepada Terdakwa dapat pula dipertanggungjawabkan atas segala perbuatannya.
Menimbang
:
Bahwa dakwaan Oditur Militer mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur kesatu Unsur kedua
: :
Unsur ketiga
:
“Barang siapa” “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum” “Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, ataupun rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”
Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-1 “Barang siapa”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan “Barang siapa” dalam pengertian KUHP adalah seorang atau badan hukum. Bahwa yang dimaksud dengan orang yaitu sebagaimana diatur dalam pasal 2 sampai pasal 9 KUHP, dalam rumusan pasal tersebut adalah semua warga Negara Indonesia termasuk warga Negara Asing yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP tersebut, dalam hal ini termasuk pula anggota angkatan perang (Anggota TNI). Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti surat yang terungkap dipersidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut :
1. Bahwa benar Terdakwa menjadi Prajurit TNI AD sejak tahun 1989 melalui penddikan Secata di Dodiklat Rindam IV / Diponegoro Gombong selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prajurit Dua kemudian mengikuti pendidikan Kejuruan Infanteri selama 3 (tiga) bulan di Dodiklatpur Klaten Rindam IV / Diponegoro, selanjutnya ditugaskan di Yonif 406 / Purbalingga Kodam IV / Diponegoro dan pada tahun 1995 dipindah tugaskan di Makodam IV / Diponegoro sebagai Ta kiwal Kodam IV / Diponegoro, pada tahun 2000 Terdakwa mutasikan di Minvetcaddam IV / Diponegoro sampai dengan sekarang dengan pangkat Kopral Satu.
20 2. Bahwa benar pada saat Terdakwa menghadiri persidangan masih berstatus militer aktif dengan menggunakan pakaian seragam lengkap dengan atributnya, selayaknya anggota militer TNI AD yang lainnya dengan pangkat Kopral Satu. 3. Bahwa Terdakwa sehat jasmani dan rohani serta mampu bertangung jawab atas perbuatan yang dilakukan. Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat, bahwa Unsur Kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi. Bahwa mengenai unsur “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Kata-kata “dengan maksud” adalah merupakan pengganti dari kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si Pelaku. Bahwa yang dimaksud “dengan sengaja” adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan. Dengan kata lain bahwa pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu, termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatannya tersebut. Ditinjau dari sifatnya “kesengajaan” terbagi : 1. Dolus Molus yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakan (tindak pidana), tidak saja ia hanya menghendakui tindakannya, tetapi juga ia menginsyafi bahwa tindakanya itu dilarang oleh UU dan diancam pidana. 2. Kleurloos begrip, kesengajaan yang tidak mempunyai sifat tertentu, yaitu dalam hal seseorang melakukan suatu tindakan (tindak pidana) tertentu cukuplah jika (hanya) menghendaki tindakannya. 3. Gradasi kesengajaan terdiri dari tiga diantaranya adalah kesengajaan sebagai maksud yang berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu itu betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari si Pelaku/petindak (Terdakwa). “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”
Bahwa kata-kata dengan maksud adalah merupakan pengganti kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari sipelaku. Yang dimaksud dengan sengaja adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan. Pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut.
21 Menurut Memori Van Toelihting, yang dimaksud “dengan sengaja" adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Yang dimaksud dengan “menguntungkan” adalah memberikan, mendatangkan, menjadikan beruntung. Dengan demikian yang dimaksud dengan “menguntungkan diri sendiri atau orang lain” dalam unsur ini adalah perbuatan Terdakwa tersebut memberikan atau mendatangkan suatu keuntungan terhadap dirinya sendiri atau terhadap orang lain. Yang dimaksud dengan “secara melawan hukum” berarti si pelaku (Terdakwa) telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungi oleh hukum. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada bulan Mei 2007 kurang lebih pukul 10.00 Wib pagi Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Suyatno (Saksi-1) dan dalam perkenalan tersebut Terdakwa menanyakan apakan ada putranya yang ingin menjadi tentara. 2. Bahwa benar 1 (satu) minggu kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-1 untuk meyakinkan dan menjelaskan ada biayanya sebesar Rp. 50.000.000,- dan kalau tidak lulus uang akan dikembalikan semua, atas penjelasan Terdakwa, Saksi-1 menyatakan akan pikir-pikir dulu, karena Saksi tidak mempunyai uang sebesar itu. 3. Bahwa benar pada saat Terdakwa kerkunjung ke rumah Saksi1 yang ketiga kalinya, yaitu pada pertengahan tahun 2007, Terdakwa meyakinkan Saksi-1 dan Saksi-2 lagi bahwa : apabila Terdakwa yang membawa pasti dapat masuk TNI (Caba) dan bila tidak masuk uang akan dikembalikan semua. Pada saat itu pula Terdakwa minta uang kepada Saksi-1 yang pertama sebesar Rp. 3.500.000,- dengan alasan biaya administrasi persyaratan tes, yang diserahkan di rumah Saksi-1, setelah menerima uang kemudian Terdakwa pulang dengan mengajak anak Saksi (Sdr. Joko Purnomo). 4. Bahwa benar pada saat Terdakwa minta uang kepada Saksi-1 yang kedua kalinya sebesar Rp. 2.000.000,- yang diserahkan di warung warung makan Ds. Sendang Harjo Kec. Karang rayung Kab. Purwodadi Grobogan, dengan alasan untuk mengurus persyaratan tes. 5. Bahwa benar permintaan uang yang ke-3 dan seterusnya mengenai jumlahnya sudah tidak diingat lagi oleh Saksi-1, Saksi-2 maupun Terdakwa, namun sesuai perincian yang dibuat oleh Saksi-1 yang diakui oleh Terdakwa, uang yang diterima Terdakwa untuk biaya anak Saksi-1 masuk Caba sebesar Rp. 40.500.000,-, yang diberikan dengan cara dicicil sesuai permintaan Terdakwa, digunakan untuk kepentingan Terdakwa sendiri.
22 6. Bahwa benar cara Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 setiap anak Saksi-1 mengikuti tes, dengan alasan untuk mengurus persyaratan tes dan dilakukan Terdakwa secara berangsur-angsur. 7. Bahwa benar kepergian Terdakwa ke rumah Saksi-1 dengan tujuan untuk mencari orang-orang yang mau masuk TNI AD yang merupakan kehendak / keinginan Terdakwa sendiri. 8. Bahwa benar sesuai ketentuan untuk masuk TNI AD tidak dikenakan biaya sepeserpun, dengan kata lain gratis. 9. Bahwa benar pada saat Terdakwa menawarkan untuk masuk tentara dikenakan biaya / harus membayar Rp. 50.000.000,10. Bahwa benar Terdakwa menyadari bahwa dirinya tidak ada wewenang untuk memasukkan orang untuk menjadi prajurit TNI dan ia menyadari pula bahwa tujuan menyanggupi dapat memasukkan Sdr. Joko Purnomo untuk menjadi prajurit TNI supaya Saksi-1 dan Saksi-2 mau menyerahkan uang kepadanya , serta menyadari pula bahwa keuntungan yang didapat adalah tidak ada hak baginya. 11. Bahwa benar Terdakwa ingin menguntungkan dirinya sendiri tersebut, karena Terdakwa sangat membutuhkan uang untuk keperluan hidupnya. 12. Bahwa benar cara-cara memperoleh keuntungan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-1 dan Saksi-2 bertentangan dengan hukum, perundangan-perundangan dan bertentangan dengan rasa kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas unsur ke dua “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum” telah terpenuhi. Bahwa mengenai unsur ke tiga “Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, ataupun rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa unsur tindak pidana yang dirumuskan dalam rumusan unsur delik tersebut diatas, disusun secara alternatif sehingga memberikan kebebasan kepada Majelis untuk memilih tindakan mana yang memungkinkan untuk dibuktikan dihadapkan dengan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan. Bahwa dalam hal ini, Majelis akan membuktikan alternatif tindakan Terdakwa yaitu “Dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk meyerahkan barang sesuatu kepadanya”. Bahwa yang dimasksud dengan “Tipu Muslihat” adalah suatu tindakan yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu menimbulkan suatu kepercayaan bagi orang lain pada hal ia tahu bahwa itu tidak ada. Bahwa yang dimaksud dengan “rangkaian kebohongan” adalah beberpa keterangan yang saling mengisi yang seakan-akan benar isi
23 keterangan itu pada hal tidak lain dari pada kebohongan. Isi keterangan itu tidak harus seluruhnya berisi kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Bahwa yang dimaksud dengan “menggerakan (bewegen)” adalah tergeraknya hati si korban yang mau melakukan suatu tindakan/ perbuatan. Dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanan kendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban.Bahkan dalam praktiknya mungkin lebih cenderung sebagai suatu rayuan,yang dengan demikian si korban melakukan suatu yang sebenarnya justru merugigan diri sendiri. Bahwa yang dimaksud dengan ‘ Menyerahkan suatu barang ‘ adalah mengalihkan peran dan tanggung jawab kepada pihak lain mengenai sesuatu barang, bahwa penyerahan itu terjadi bisa secara langsung maupun juga secara tidak langsung. Adapun yang di maksud denga “ barang” adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis termasuk uang. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada bulan Mei 2007 kurang lebih pukul 10.00 Wib pagi Terdakwa berkenalan dengan Sdr. Suyatno (Saksi-1) di depan rumah Sdr. Sulatsih di Desa Lajer Kec. Penawangan Kab. Grobogan, yang pada waktu itu Saksi-1 ditanya oleh Sdr. Sulatsih “apakah anakmu sudah diterima jadi tentara”, dijawab oleh Saksi-1 “tidak”, mendengar jawaban Saksi-1 tersebut, Terdakwa memyampaikan kepada Saksi-1 : “kalau mempunyai anak laki-laki yang ingin menjadi anggota
TNI AD, saya dapat membantu memasukkan menjadi anggota TNIAD’ dan Terdakwa minta alamat Saksi-1. 3. Bahwa benar 1 (satu) minggu kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1, setelah bertemu dengan Saksi-1 Terdakwa bertanya kepada Saksi-1 “apakah anak bapak masih mau masuk tentara, kalau masih mau masuk tentara saya dapat membantunya, tetapi ada biayanya” atas pernyataan Terdakwa tersebut Saksi-1 menyakan : “berapa biayanya, atas pertanyaan Saksi-1 Terdakwa menjelaskan : “biayanya sebesar Rp. 50.000.000,- dan kalau tidak lulus uang akan dikembalikan semua, atas penjelasan Terdakwa, Saksi-1 menyatakan akan pikir-pikir dulu, karena Saksi tidak mempunyai uang sebesar itu. 4. Bahwa benar satu minggu kemudian, Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-1 yang kedua kalinya, dan setelah Terdakwa bertemu Saksi-1 dan Saksi-2 Terdakwa menyatakan anaknya jadi masuk TNI (Caba) atau tidak, disamping itu Terdakwa juga mengatakan : “kalau saya yang membawa pasti masuk“. 5. Bahwa benar atas pernyataan Terdakwa tersebut Saksi percaya kalau Terdakwa dapat memasukkan anak Saksi-1 menjadi tentara, karena Terdakwa sebagai anggota TNI dan menjamin pasti masuk dan kalau tidak masuk uang akan dikembalikan, sehingga Saksi-1 percaya dengan Terdakwa, selanjutnya anak Saksi-1 Joko
24 Purnomo mendaftarkan Caba tahun 2007 pada pertengahan tahun 2007 tepatnya Saksi-1 lupa, dan pada saat itu Saksi-1 mengajukan pinjaman uang ke Bank BKK. 6. Bahwa benar berselang satu minggu kemudian Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-1 yang ke-3 kalinya, Terdakwa meyakinkan lagi terhadap Saksi- dan Saksi-2 bahwa : apabila Terdakwa yang membawa pasti dapat masuk TNI (Caba) dan bila tidak masuk uang akan dikembalikan semua. Pada saat itu pula Terdakwa minta uang kepada Saksi-1 yang pertama sebesar Rp. 3.500.000,- dengan alasan biaya persyaratan, yang diserahkan di rumah Saksi-1, setelah menerima uang kemudian Terdakwa pulang dengan mengajak anak Saksi (Sdr. Joko Purnomo). 7. Bahwa benar Terdakwa minta uang yang kedua kalinya sebesar Rp. 2.000.000,- yang diserahkan di warung warung makan Ds Sendang Harjo Kec. Karang rayung Kab. Purwodadi Grobogan. dan untuk selanjutnya baik Terdakwa maupun Saksi-1 dan Saksi-2 Saksi-1 sudah tidak ingat lagi, namun sesuai perincian yang dibuat oleh Saksi-1 yang diakui oleh Terdakwa, uang yang diterima Terdakwa untuk biaya anak Saksi-1 masuk Caba sebesar Rp. 40.500.000,-, yang diberikan dengan cara dicicil sesuai permintaan Terdakwa. 8. Bahwa benar cara Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 setiap anak Saksi-1 mengikuti tes, Terdakwa selalu meminta uang kepada Saksi-1 dengan alasan untuk mengurus persyaratan tes 10. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah mengurus Joko Purnomo dalam mengikutin tes maupun memantau, melainkan Terdakwa hanya melatih lari, pus-up, set-up, pul-up dan membawanya ke dokter RST untuk memeriksa kesehatannya, dan Terdakwa juga tidak pernah menitipkan kepada panitia maupun orang lain. 11. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah meminta bantuan kepada siapapun untuk membantu Joko Purnomo pada saat mengikuti tes Caba, melainkan dibiarkan jalan sendiri. 12. Bahwa benar kesanggupan Terdakwa yang disampaikan kepada Saksi-1 untuk dapatnya Sdr. Joko Purnomo masuk menjadi anggota TNI melalui Secaba tersebut adalah bohong atau rangkaian kebohongan dengan maksud agar Saksi-1 tergerak hatinya untuk menyerahkan sejumlah uang kepada Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas unsur ke tiga “Dengan tipu muslihat atau pun rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya” telah terpenuhi.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan tipu muslihat, ataupun
25 rangkaian kebohongan, menggerakkan menyerahkan sesuatu kepadanya”. Menimbang
:
orang
lain
untuk
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis akan menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa melakukan penipuan terhadap Saksi-1 (Suyatno) menunjukan prilaku Terdakwa untuk memperoleh suatu keuntungan materi yang besar dengan cara yang mudah dengan tidak mengindahkan aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini mencerminkan suatu sikap Terdakwa yang tidak menghormati dan mematuhi aturan hukum yang berlaku. 2. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut diatas, seharusnya tidak perlu terjadi, apalagi Terdakwa sebagai seorang Prajurit TNI
mengetahui kalau menjadi / masuk TNI tidak dipungut biaya apapun, seharusnya Terdakwa menghormati kewibawaan satuan Terdakwa, yang mana Terdakwa harus dapat menjaga citra TNI-AD khususnya dimata masyarakat. 3. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa melakukan penipuan Terhadap Saksi-1 (Suyatno), menunjukan suatu sikap menyepelekan dan cenderung mengabaikan ketentuan yang harus ditaati, dipatuhi dalam setiap tindakannya. 4. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut dapat merusak nama baik/Citra dan wibawa Kodam IV/Diponegoro khususnya TNIAD pada umumnya dan dapat menimbulkan image negatif di mata masyarakat terhadap TNI-AD. Menimbang
:
Sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa menyesali perbuatannya 2. Terdakwa sudah pernah tugas ops ke Timor-Timur 2 kali 3. Terdakwa berterus terang mengakui perbuatannya sehinga memperlancar jalannya persidangan. 4. Terdakwa bersikap sopan dan koperatif dalam persidangan ini. 5. Terdakwa sudah mengembalikan uang milik Saksi-1 seluruhnya. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa telah mencemarkan nama TNI-AD dimata masyarakat khususnya Kodam IV/Diponegoro. 2. Perbuatan Terdakwa dilakukan karena ingin cepat memperoleh uang yang banyak tanpa kerja keras dan tanpa menghiraukan aturanaturan hukum yang berlaku.
26
3. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan sumpah Prajurit serta bertentangan dengan kepentingan TNI. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa dinyatakan bersalah dan mampu bertanggung jawab serta tidak ada alasan pemaaf maupun pembenar agar Terdakwa dapat dibebaskan oleh karena itu maka Terdakwa harus dihukum.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa dalam perkara ini oleh satuan telah dijatuhi hukuman disiplin berat selama 21 hari yang dilaksanakan di POM.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa: 1 (satu) lembar pernyataan Terdakwa An. Koptu Musta’an tentang kesanggupan mengembalikan uang sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) pada bulan Juli 2008 atas kwitansi bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah) 2 (dua) lembar Surat Pernyataan Terdakwa An Koptu Musta’an tanggal 19 Oktober 2008 tentang pengakuan menrima uang secara bertahap dari Sdr. Suyatno ( saksi-1) sebesar Rp 40.500.000,- (Empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) serta sanggup mengembalikan paling lambat tanggal 15 Desember 2008. 1 (satu) lembar Kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 4 Nopember 2009. 1 (satu) lembar Kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr Suyatno tanggal 3 Pebruari 2009. 1 (satu) lembar pernyataan Terdakwa An. Koptu Musta’an Tgl 3 Pebruari 2009 tentang kesanggupan mengembalikan uang sebesar Rp 21.500.000,- (dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada Suyatno. 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 11.500.000 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 5 April 2009.
27 1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 16 April 2009. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Lunas antara Terdakwa An. Koptu Musta’an dengan Sdr Suyatno tentang pengembalian keseluruhan uang kepada Sdr. Suyatno tanggal 16 April 2009. 2 (dua) lembar Surat Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro Nomor : R / 18 / II / 2009 tanggal 26 Pebruari 2009 tentang permohonan penyidikan perkara Terdakwa An. Koptu Musta’an NRP 638391. 1 (satu) lembar Surat Telegram Pangdam IV / Diponegoro Nomor : ST / 191 / 2009 tanggal 26 Pebruari 2009 tentang perintah kepada Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro agar menyerahkan kasus penipuan Koptu Musta’an kepada pomdam IV / Diponegoro untuk diselesaikan sesuai ketentuan. 2 (dua) lembar Skep Kumplin Koptu Musta’an, NRP 638391 tanggal 26 Nopember 2008. Oleh kerena barang bukti berupa surat tersebut dari sejak semula merupakan kelengkapan berkas perkara dan berkaitan langsung dengan perkara ini maka Majelis berpendapat bahwa barang bukti tersebut perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat
:
1. 2.
Pasal 378 ayat (1) KUHP. Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI
1.
Menyatakan : Terdakwa Koptu Musta’an Nrp. 638381, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Penipuan ”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : pidana penjara selama 3 (tiga) bulan
3.
Menetapkan barang-barang bukti berupa ; Surat-surat: -
1 (satu) lembar pernyataan Terdakwa An. Koptu Musta’an tentang kesanggupan mengembalikan uang sebesar Rp 40.500.000,- (empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) pada bulan Juli 2008 atas kwitansi bermeterai Rp 6.000,- (enam ribu rupiah)
-
2 (dua) lembar Surat Pernyataan Terdakwa An Koptu Musta’an tanggal 19 Oktober 2008 tentang pengakuan menrima uang secara bertahap dari Sdr. Suyatno ( saksi-1) sebesar Rp 40.500.000,- (Empat puluh juta lima ratus ribu rupiah) serta sanggup mengembalikan paling lambat tanggal 15 Desember 2008.
28
-
1 (satu) lembar Kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 18.000.000,(delapan belas juta rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 4 Nopember 2009.
-
1 (satu) lembar Kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah) dari Terdakwa kepada Sdr Suyatno tanggal 3 Pebruari 2009.
-
1 (satu) lembar pernyataan Terdakwa An. Koptu Musta’an Tgl 3 Pebruari 2009 tentang kesanggupan mengembalikan uang sebesar Rp 21.500.000,(dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada Suyatno.
-
1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 11.500.000 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 5 April 2009.
-
1 (satu) lembar kwitansi pengembalian uang sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dari Terdakwa An. Koptu Musta’an kepada Sdr. Suyatno tanggal 16 April 2009.
-
1 (satu) lembar Surat Pernyataan Lunas antara Terdakwa An. Koptu Musta’an dengan Sdr Suyatno tentang pengembalian keseluruhan uang kepada Sdr. Suyatno tanggal 16 April 2009.
-
2 (dua) lembar Surat Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro Nomor : R / 18 / II / 2009 tanggal 26 Pebruari 2009 tentang permohonan penyidikan perkara Terdakwa An. Koptu Musta’an NRP 638391.
-
1 (satu) lembar Surat Telegram Pangdam IV / Diponegoro Nomor : ST / 191 / 2009 tanggal 26 Pebruari 2009 tentang perintah kepada Kababinminvetcaddam IV/Diponegoro agar menyerahkan kasus penipuan Koptu Musta’an kepada pomdam IV / Diponegoro untuk diselesaikan sesuai ketentuan.
-
2 (dua) lembar Skep Kumplin Koptu Musta’an, NRP 638391 tanggal 26 Nopember 2008.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
29
Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 27 Oktober 2009 dalam musyawarah majelis hakim oleh Mayor Chk Warsono, S.H. NRP 544975 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk (K) Detty S, S.H. NRP 651645 dan Kapten Chk Asmawi, S.H. NRP 548012 sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Mayor Chk S. Yusuf Rahardjo, S.H., M.Hum NRP 555520 dan panitera Kapten Chk Eddy Susanto, S.H. NRP 548425 di depan Terdakwa dan umum.
Hakim Ketua,
CAP/TTD Warsono, S.H. Mayor Chk NRP 544975
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Detty S, S.H. Mayor Chk (K) NRP 651645
Asmawi, S.H. Kapten Chk NRP 548012
Panitera
CAP/TTD Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425
Disalin sesuai dengan aslinya oleh ; Panitera
Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425