PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN Nomor : PUT / 38 - K / PM.II-10 / AD / V /2009 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
MUFTI Serka / 571424 Babinsa Ramil-01 Jepara Kodim 0719 / Jepara Jepara, 24 April 1959 Laki-laki Indonesia Islam Ds. Jogokuto Rt. 15 / Rw 05 Kec. Jepara, Kab. Jepara.
Terdakwa dalam perkara ini ditahan sejak tanggal 30 Maret 2009 sampai dengan tanggal 20 April 2009 berdasarkan Penetapan Penahanan dari Hakim Ketua pada Pengadilan Militer II-10 Semarang Nomor Tap /05/PM II-10/III /2009 tanggal 30 Maret 2009, dibebaskan dari tahanan pada tanggal 6 April 2009 oleh Hakim Ketua pada Pengadilan Militer II-10 Semarang berdasarkan Penetapan Pembebasan dari Tahanan Nomor Tap/02/PM.II-10/IV/2009 tanggal 6 April 2009. Pengadilan Militer tersebut di atas ; Membaca
: Berita acara pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan perkara dari Pangdam IV/Diponegoro selaku PAPERA Nomor Kep / 006/ II / 2009 tanggal 17 Pebruari 2009. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Dak / 20 / III / 2009, tanggal 2 Maret 2009. 3. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 4. Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Dak / 20 / III / 2009, tanggal 2 Maret 2009 didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para saksi dibawah sumpah maupun yang dibacakan dari berita acara Pemeriksaan pendahuluan.
Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Odiur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :
2
“Barang siapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 378 KUHP. Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan. Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
b.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : 1 (satu) lembar slip penyetoran Bank BRI Cab. Jepara ke nomor Rekening 012201036229507 Bank BRI Cab. Jatinegara Jakarta An. Nor Rohman SE tanggal 10 September 2008. 1 (satu) lembar buku kwitansi penerimaan uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 27 September 2008. 1 (satu) lembar tanda tarima Sertifikat No. AZ 745379 An. Ahmad Udy Imron yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 27 September 2008. 1 (satu) lembar buku kwitansi penerimaan uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 25 Oktober 2008. 1 (satu) lembar foto copy Sertifikat hak milik tanah No. AZ 745379 An. Ahmad Udy Imron. 1 (satu) lembar foto copy Sertifikat hak milik tanah No. 111 An H. Maksum bin Asrori.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. c. Membayar biaya perkara sebesar Rp. 7.500,- ( Tujuh Ribu Lima Ratus Rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang dinyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi dan oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana seringanringannya.
3 Menimbang
:
Bahwa menuurut Surat Dakwaan Oditur di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal dua puluh tujuh bulan September tahun dua ribu tujuh setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu tujuh di jalan raya Pati-Kayen di jalan umum Ds. Angin-angin RT.03/02, Kec. Wedung, Kab. Demak setidak-tidaknya ditempattempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tidak pidana : “Barang sidpa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, atau rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi hutang atau menghapuskan piutang.” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1981 melalui pendidikan Secata di Dodik Secata Gombong setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian di tugaskan di Yonif 410 / Blora setelah beberapa kali mengalami penugasan kemudian pada tahun 1995 mengikuti pendidikan Secaba setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditugaskan di Kodim 0719 / Jepara sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serka NRP 571424. 2. Bahwa Terdakwa pada bulan Juni 2007 datang kerumah Hj. Aswah, S.H. (Saksi-1) dan DR. H. Nor Rohman. S.E. (Saksi-2) di Desa Angin-angin RT. 03 RW. 02 Kec. Wedung, Kab. Demak dengan maksud membujuk Saksi-1 dan Saksi-2 untuk menjual 6 (enam) blok lapak / toko yang berada di pasar induk Jakarta dan hasil penjualan tersebut akan digunakan Terdakwa untuk modal usaha mebel yang akan di ekport ke luar negeri. 3. Bahwa dari usaha mebel tersebut Terdakwa berjanji akan memberikan keuntungan sebesar 10 % perbulan dari modal pokok yang Terdakwa terima sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 tergerak untuk menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) pada tanggal 27 September 2007 di Desa Anginangin RT. 03 RW. 02 Kec. Wedung Kab Demak yang disaksikan oleh Ahmad Aniq Nur Musaqof (Saksi-4) dan Fina Nurussilmi (Saksi-5) dari hasil penjualan 6 (enam) blok lapak / toko yang dijual seharga Rp 650.000.000,- (Eanam ratus lima puluh juta rupiah). 4. Bahwa Terdakwa pada tanggal 30 September 2007 datang kembali ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 meminta uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan Terdakwa juga menerima surat pernyataan dari Saksi-1 untuk ditandatangani Terdakwa namun Terdakwa tidak mau menandatanganinya dengan alasan akan ditunjukkan dulu kepada adik kandung Terdakwa yang bernama Zainul Ikhsan (Saksi-3) sebagai pengurus mebel Terdakwa, padahal Saksi-3 adalah pemilik perusahaan mebel yang sebenarnya bukan Terdakwa.
4 5. Bahwa janji Terdakwa untuk menggunakan uang Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk usahan mebel hanyalah akal-akalan Terdakwa saja, karena uang itu digunakan untuk kepentingan pribadi Terdakwa dan digunakan untuk jual beli uang Dollar Amerika Tahun 1934. 6. Bahwa Terdakwa pernah meminta Saksi-1 dan Saksi-2 untuk mengambil kredit mobil yang pembayaran kredit tiap bulannya akan dibantu oleh Terdakwa namun kenyataannya Terdakwa tidak pernah mambantu pembayaran kredit mobil sehingga mobil Xenia ditarik kembali oleh Dealer. 7. Bahwa Terdakwa pernah mengirim pesan singkat melalui SMS kepada Saksi-2 yang isinya sanggup mengembalikan modal dan keuntungan sebasar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) namun tidak ditepati dan Terdakwa tidak pernah menepati janji untuk memberi keuntungan sebesa Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) setiap bulan kepada Saksi-1 dan Saksi-2 sehingga Saksi-1 berusaha menagih uangnya kepada Terdakwa hanya memberi janji-janji. 8. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa maka Saksi-1 dan Saksi-2 merasa dirugikan uang sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak kembali ke tangan Saksi-1. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 378 KUHP. Menimbang
:
Bahwa dipersidangan Penasihat Hukum.
Terdakwa
tidak
didampingi
oleh
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa para saksi dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
HJ. AFWAH, S.H. Ibu Rumah Tangga Demak, 29 Nopember 1965 Perempuan Indonesia Islam Ds. Angin-angin RT.03 RW.02 Wedung Kab. Demak.
Kec.
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah paman Saksi. 2. Bahwa Saksi pada bulan Juni 2007 ketika berada dirumah, kedatangan Terdakwa dengan maksud membujuk Saksi agar menjual 6 (enam) blok lapak / milik Saksi yang berada di pasar induk Jakarta dan uangnya agar dititipkan kepada Terdakwa untuk usaha mebel ekport namun Saksi tidak menagggapinya berhubung Terdakwa sering datang kerumah Saksi dan mendesak untuk menjual lapak milik Saksi dengan janji akan memberikan keuntungan minimal Rp
5 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) perbulan kemudian Saksi berunding dengan suami Saksi yang bernama H. Nor Rohman SE (Saksi-2) yang pada awalnya Saksi-2 tidak setuju tetapi berhubung yang menjanjikan adalah Terdakwa yang merupakan paman dari Saksi maka Saksi-2 menyetujuinya. 3. Bahwa Saksi pada tanggal 24 September 2007 menjual lapak sebanyak 6 (enam) blok yang berada di pasar induk Jakarta dengan harga Rp 650.000.000,- (enam ratus lima puluh juta rupiah) kemudian pada tanggal 27 September 2007 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi dan menanyakan uang yang akan dipinjamkan kepada Terdakwa sejumlah Rp 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) dan Saksi menjawab bahwa uang tersebut telah disiapkan, kemudian sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi Desa Angin-angin RT.03 RW.02 Kec. Wedung Kab. Demak kemudian Saksi menyerahkan Surat Pernyataan yang dibuat oleh Saksi-2 yang isinya sebagai berikut : Tanda terima uang sebesar Rp 250.000.000 (Dua ratus lima puluh juta rupiah) dari H. Nor Rohman (Saksi-2) kepada Serka Lafif Mufti (Terdakwa). Setiap bulannya Terdakwa akan memberikan keuntungan minimal Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah). Tehnis pengembalian sebulan setelah penyampaian dari Saksi-2 agar dana tersebut dikembalikan. Kemudian setelah membaca Surat pernyataan tersebut Terdakwa tidak mau tandatangan dan surat pernyatan tersebut Terdakwa bawa untuk diperlihatkan kepada adik kandung Terdakwa yang bernama Zainul Ikhsan (Saksi-3) yang memegang perusahaan mebel milik Terdakwa, akhirnya Saksi percaya dan menyerahkan uang sebesar Rp 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah) kemudian tanggal 30 September 2007 sekira pukul 21.00 Wib Terdakwa datang lagi kerumah Saksi bersama Sdr Sam meminta uang kekurangan sebesar Rp 50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah). 4. Bahwa Saksi pada saat menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) di rumah Saksi pada tanggal 27 September 2007 sekira pukul 22.00 Wib SaksiSaksi yang melihat adalah kedua anak Saksi yang bernama Ahmad Aniq Nur Musaqov (Saksi-4) dan Fina Nurussilmi (Saksi-5). 5. Bahwa Saksi menerangkan tentang realisasi surat pernyataan yang menyatakan bahwa setiap bulan Terdakwa akan memberikan keuntungan sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) semuanya tidak ditepati oleh Terdakwa, hanya saja Terdakwa pernah memberikan uang kepada Saksi sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) pada bulan Oktober 2007 dan pada tanggal 4 Maret 2008 memberi uang sebesar Rp 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) sehingga jumlah uang yang diterima Saksi sebesar Rp 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus rupiah) dan tidak dibuatkan tanda terima. 6. Bahwa Saksi selalu menanyakan tentang keuangan Saksi yang berada pada Terdakwa namun karena ketidak pastian tentang janji
6 yang disepakati tidak dipenuhi Terdakwa, hingga saat ini uang belum kembali kepada Saksi. 7. Bahwa Saksi bersama Saksi-2 diminta oleh Tedakwa untuk mengambil kredit mobil yang pembayarannya kredit akan di bantu oleh Terdakwa namun kenyatannya Terdakwa tidak pernah sekalipun membantu pembayaran kredit sehingga mobil Xenia ditarik kembali oleh dealer. 8. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa belum pernah membuat surat pernyataan yang berisikan pengakuan hutang sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) kepada Saksi dengan kesanggupan memberi keuntungan sebesar Rp 20.000.000,(Dua puluh juta rupiah) setiap bulan. 9. Bahwa Saksi pernah menerima pembayaran hutang dari Terdakwa yang dibayarkan oleh adiknya bernama Zainul ikhsan (Saksi-3) dengan cara mencicil atau mengangsur secara bertahap sampai sekarang jumlahnya mencapai Rp 32.000.000,- (Tiga puluh dua juta rupiah) dan Saksi-3 menyerahkan 2 (dua) buku sertifikat tanah sebagai jaminan hutang. 10. Bahwa Saksi mengalami kerugian materiil dan kehilangan mata pencaharian sehingga Saksi menuntut Terdakwa untuk mengembalikan dana dan keuntungan yang dijanjikan sebesar Rp 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah). Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
DR. H. NOR ROHMAN, SE Wiraswasta Demak, 7 April 1965 Laki-kali Indonesia Islam Ds. Angin-angin RT.03 Wedung Kab. Demak.
RW.02
Kec.
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa semenjak Saksi menikah dengan Saksi-1 (Hj. Afwah, S.H.) di Desa Angin-angin Kec. Wedung Kab. Demak dan hubungan dengan Saksi adalah paman dari istri Saksi. 2. Bahwa Saksi pada bulan Juni 2007 ketika berada dirumah, kedatangan Terdakwa dengan maksud membujuk Saksi agar menjual 6 (enam) blok lapak / milik Saksi yang berada di pasar induk Jakarta dan uangnya agar dititipkan kepada Terdakwa untuk usaha mebel ekport namun Saksi tidak menagggapinya berhubung Terdakwa sering datang kerumah Saksi dan mendesak untuk menjual lapak milik Saksi dengan janji akan memberikan keuntungan minimal Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) perbulan kemudian setelah berunding dengan Saksi-1, kemudian Saksi menyetujuinya. 3. Bahwa Saksi pada tanggal 24 September 2007 menjual lapak sebanyak 6 (enam) blok yang berada di pasar induk Jakarta dengan harga Rp 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah) kemudian pada
7 tanggal 27 September 2007 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi dan menanyakan uang yang akan dipinjamkan kepada Terdakwa sejumlah Rp 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah) dan Saksi menjawab bahwa uang tersebut telah disiapkan, kemudian sekira pukul 22.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi Desa Anginangin RT.03 RW.02 Kec. Wedung Kab. Demak kemudian saksi menyerahkan Surat Pernyataan yang dibuat oleh Saksi-2 yang isinya sebagai berikut : Tanda terima uang sebesar Rp 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah) dari H. Nor Rohman (Saksi-2) kepada Serka Lafif Mufti (Terdakwa). Setiap bulannya Terdakwa akan memberikan keuntungan minimal Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah). Tehnis pengembalian sebulan setelah penyampaian dari Saksi-2 agar dana tersebut dikembalikan. Kemudian setelah membaca Surat pernyataan tersebut Terdakwa tidak mau tandatangan dan surat pernyatan tersebut Terdakwa bawa untuk diperlihatkan kepada adik kandung Terdakwa yang bernama Zainul Ikhsan (Saksi-3) yang memegang perusahaan mebel milik Terdakwa, akhirnya Saksi percaya dan menyerahkan uang sebesar Rp 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah). 4. Bahwa Saksi pada tanggal 30 September 2007 pada saat berada di rumah kedatangan Terdakwa bersama Sdr. Sam meminta kekurangan dana sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). 5. Bahwa Saksi menerangkan pada saat Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) di rumah Saksi tanggal 27 September 2007 saat itu Saksi berada di Jakarta sedangkan Saksi yang melihat adalah Ahmad Aniq Nur Musaqov (Saksi-4) dan Fina Nurussilmi (Saksi-5). 6. Bahwa Saksi menerangkan surat pernyataan yang dibuat Saksi dan sudah ditandantangani Saksi tersebut masih dibawa Terdakwa. 7. Bahwa Saksi menerangkan tentang realisasi surat pernyataan yang menyatakan bahwa setiap bulan Terdakwa akan memberikan keuntungan sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) semuanya tidak ditepati oleh Terdakwa, hanya saja Terdakwa pernah memberikan uang kepada Saksi sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) pada bulan Oktober 2007 kemudian Saksi pernah meminta kembali uang Saksi kepada Terdakwa untuk usaha sapi namun dijawab Terdakwa melalui SMS uang modal dan keuntungan sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) akan dikembalikan namun sampai saat ini uang tersebut tidak diberikan, kemudian pada tanggal 4 Maret 2008 memberi uang sebesar Rp 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) saat Saksi akan menikahkan adik ipar Saksi dan uang yang sudah diterima Saksi sebesar Rp 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus rupiah) tidak ada tanda buktinya. 8. Bahwa Saksi mengetahui usaha yang dijanjikan Terdakwa kepada Saksi yaitu bisnis mebel yang akan di kirim ke luar negeri ternyata tidak ada, karena Terdakwa sudah tidak ikut usaha lagi
8 dengan adiknya (Saksi-3) dan uang Saksi tersebut Terdakwa gunakan untuk bisnis uang Dollar. 9. Bahwa Saksi mengalami kerugian materiil dan kehilangan mata pencaharian kemudian menuntut Terdakwa agar mengembalikan dana dan keuntungan sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). 10. Bahwa Saksi pernah menerima 2 (dua) buku sertifikat tanah sebagai jaminan hutang dari adik Terdakwa yang bernama Zainul Ikhsan (Saksi-3), namun ternyata sertifikat tersebut adalah atas nama orang tua Terdakwa, sehingga pihak bank tidak mau menerima jaminan tersebut untuk pinjaman uang ke Bank. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
ZAINUL IKHSAN Wiraswasta Jepara, 23 Juli 1977 Laki-kali Indonesia Islam Desa Surodadi RT. 01 RW 01 Kec. Kedung Kab. Jepara.
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena kakak kandung Saksi. 2. Bahwa Saksi kenal dengan Hj. Afwah, S.H. (Saksi-1) dan masih ada hubungan keluarga dengan Saksi sebagai adik keponakan Saksi. 3. Bahwa Saksi pada tahun 2008 pernah mendengar cerita dari Saksi-1 bahwa Terdakwa pernah meminjam uang kepada Saksi-1 sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah ) dengan perincian uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) untuk membayar hutang, sedangkan Rp 200.000.000,- (dua ratus Juta rupiah) untuk dipinjamkan kepada Terdakwa, kemudian uang tersebut Terdakwa gunakan untuk apa, Saksi tidak mengetahuinya. 4. Bahwa Terdakwa tidak pernah menunjukan ke Saksi mengenai surat pernyataan transaksi uang sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) dari Hj. Afwah, S.H. (Saksi-1) kepada Terdakwa. 5. Bahwa Terdakwa dan Saksi pernah melakukan usaha mebel gabungan yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2005, setelah itu Saksi tidak tahu Terdakwa mempunyai usaha apa. 6. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa melakukan bisnis uang dolar, tapi Saksi tidak mengetahui dari mana Terdakwa mendapatkan uang dan selanjutnya bagaimana Saksi tidak tahu. 7. Bahwa hingga saat ini telah membantu mengangsur uang sebesar Rp 32.000.000,- (tiga puluh dua juta rupiah) kepada Saksi-1
9 karena Saksi mempunyai kewajiban untuk membantu Terdakwa sebegai kakak kandung Saksi. 8. Bahwa Saksi telah memberikan jaminan sertifikat tanah milik Terdakwa seluas + 800 M2 atas nama Jumawi dan sertifikat tanah seluas + 4.490 M2 atas nama H. Maksum kepada Saksi-1. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
AHMAD ANIQ NUR MUSAQOV. Mahasiswa Demak, 30 Agustus 1991 Laki-kali Indonesia Islam Ds. Angin-angin RT.03 RW.02 Wedung Kab. Demak.
Kec.
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak masih kecil karena Terdakwa adalah keluarga orang tua Saksi. 2. Bahwa Saksi menerangkan pada bulan September 2007 sekira pukul 20.00 Terdakwa datang ke rumah orang tua Saksi yaitu dan Hj. Afwah, SH (Saksi-1) dan H. Nor Rohman, SE (Saksi-2) di Ds. Anginangin RT.03 RW.02 Kec. Wedung Kab. Demak menayangkan tentang rencana kerjasama dalam usaha mebel dengan menanamkan uang sebesar Rp 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk modal usaha dengan janji akan memberikan keuntungan sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) saat itu Saksi-1 sudah menyiapkan uang sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang dimasukkan dalam kantong plastik warna kuning hasil penjualan 6 (enam) blok lapak di pasar induk Jakarta kemudian Saksi-1 menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa yang disaksikan oleh Saksi dan Saksi-5 (Fina Nurussilmi) kemudian Saksi-1 menyerahkan buku yang isinya saksi tidak tahu lalu Terdakwa pergi dengan membewa buku tersebut. 3. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah pada saat Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa dibuatkan tanda terima atau tidak, yang saksi tahu setelah kasus ini di laporkan, buku tersebut berisi tanda terima uang sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang sudah ditandatangani oleh Saksi-2 dan maksud Saksi-1 untuk ditandatangani Terdakwa namun sampai sekarang buku tersebut tetap dibawa Terdakwa. 4. Bahwa Saksi mengetahui mengapa Saksi-1 Tertarik untuk diajak bekerja sama dalam usaha mebel dengan menanamkan uang Saksi-1 sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) karena Terdakwa menjanjikan keuntungan sebesar Rp 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) setiap bulannya. 5. Bahwa Saksi sampai saat ini belum pernah melihat Terdakwa mengembalikan uang milik orang tua Saksi yaitu Hj. Afwah, SH (Saksi-1) dan H. Nor Rohman, SE (Saksi-2).
10 Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
FINA NURUSSILMI Pelajar Demak, 26 Agustus 1993 Perempuan Indonesia Islam Ds. Angin-angin RT.03 Wedung Kab. Demak.
RW.02
Kec.
1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak masih kecil karena Terdakwa adalah keluarga orang tua Saksi. 2. Bahwa Saksi menerangkan pada bulan September 2007 sekira pukul 20.00 Terdakwa datang ke rumah orang tua Saksi yaitu dan Hj. Afwah, SH (Saksi-1) dan H. Nor Rohman, SE (Saksi-2) di Ds. Anginangin RT.03 RW.02 Kec. Wedung Kab. Demak menayangkan tentang rencana kerjasama dalam usaha mebel dengan menanamkan uang sebesar Rp 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) untuk modal usaha dengan janji akan memberikan keuntungan sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) saat itu Saksi-1 sudah menyiapkan uang sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) yang dimasukkan dalam kantong plastik warna kuning hasil penjualan 6 (enam) blok lapak di pasar induk Jakarta kemudian Saksi-1 menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa yang disaksikan oleh Saksi dan Saksi-5 (Fina Nurussilmi) kemudian Saksi-1 menyerahkan buku yang isinya saksi tidak tahu lalu Terdakwa pergi dengan membewa buku tersebut. 3. Bahwa Saksi tidak mengetahui apakah pada saat Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa dibuatkan tanda terima atau tidak, yang saksi tahu setelah kasus ini di laporkan, buku tersebut berisi tanda terima uang sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang sudah ditandatangani oleh Saksi-2 dan maksud Saksi-1 untuk ditandatangani Terdakwa namun sampai sekarang buku tersebut tetap dibawa Terdakwa. 4. Bahwa Saksi mengetahui mengapa Saksi-1 Tertarik untuk diajak bekerja sama dalam usaha mebel dengan menanamkan uang Saksi-1 sebesar Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) karena Terdakwa menjanjikan keuntungan sebesar Rp 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) setiap bulannya. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut:. 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1981 melalui pendidikan Secata di Dodik Secata Gombong setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian di tugaskan di Yonif 410 / Blora setelah beberapa kali mengalami penugasan kemudian pada tahun 1995 mengikuti pendidikan Secaba setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditugaskan di Kodim 0719 / Jepara
11 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serka NRP 571424. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Hj. Afwah, SH (Saksi-1) sejak yang bersangkutan lahir kira-kira tahun 1965 di rumahnya Desa Angin-angin RT.03 RW.02 Kec. Wedung Kab. Demak dan hubungannya dengan Terdakwa adalah keponakan. 3. Bahwa pada bulan Mei 2007 Terdakwa saat berada di rumah Desa Jogokuto RT.15 RW.05 Kec. Jepara Kab. Jepara kedatangan H. Nor Rohman, SE (Saksi-2) untuk meminjam uang sebesar Rp 3.000.000,- (Tiga juta rupiah), dua minggu kemudian Saksi-2 bersama Saksi-1 meminjam lagisebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada Terdakwa dan pada bulan Juli 2007 Saksi meminjam uang lagi kepada Terdakwa sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sehingga jumlah uang yang dipinjam sebesar Rp 58.000.000,- (lima puluh delapan juta rupiah) dan menurut Saksi uang tersebut akan digunakan untuk usaha namun kenyataannya digandakan dengan cara ritual di daerah Pati. 4. Bahwa pada bulan Sepetember 2007 Terdakwa memberi nasehat tentang penggandaan uang kepada Saksi-1 dan Saksi-2 saat berkunjung ke rumah Terdakwa, kemudian Terdakwa menyarankan agar usaha yang lain saja dengan cara menjual toko milik Saksi-2 yang berada di pasar induk Jakarta untuk dipakai modal usaha, selanjutnya Saksi-2 menjual toko yang berada di Pasar Induk Jakarta dengan harga Rp 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah). 5. Bahwa pada bulan September 2007 Terdakwa menerima telephone dari Saksi-1 yang menyatakan kalau yang bersangkutan akan menitipkan uang untuk musaha jual beli kayu jati, kemudian Terdakwa pergi ke rumah Saksi-1 di Desa Angin-angin RT.03 RW.02, Kec. Wedung Kab. Demak kemudian saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp 150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah) kepada Terdakwa, berselang 3 (tiga) hari kemudian Terdakwa di telepon oleh Saksi-1 supaya ke rumah Saksi-2 di Desa Kedung Mutih Kec wedung Kab. Demak , kemudian Terdakwa berangkat ke rumah Saksi-2 menyerahkan uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kepada Terdakwa , sehingga penyerahan uang dari Saksi-1 dan Saksi-2 kepada Terdakwa sejumlah Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) tidak dibuatkan tanda terima. 6. Bahwa Terdakwa dengan Saksi-1 dan Saksi-2 membuat perjanjian dalam bentuk kesepakatan lisan bahwa Terdakwa harus membagi hasil / keuntungan dengan perincian 10 % dari modal pokok yang sudah Terdakwa terima yaitu sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sehingga Terdakwa harus memberi keuntungan sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) perbulan. 7. Bahwa Terdakwa tidak pernah menepati janji tentang kesepakatan yang telah dibuat oleh Terdakwa dengan Saksi-1 dan Saksi-2 karena Terdakwa sewaktu menggunakan uang dari Saksi-1 untuk membeli kayu di Sulawesi dengan harga Rp 100.000.000,(seratus juta rupiah) telah ditipu oleh penjual kayu yang berada di Sulawesi, kemudian Terdakwa diajak oleh teman Terdakwa untuk membeli Dolar Amerika Tahun 1934 seharga Rp 90.000.000,(sembilan puluh juta rupiah) tapi gagal sehingga usaha Terdakwa bangkrut yang mengakibatkan tidak bisa memberikan keuntungan
12 yang sudah disepakati sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) perbulan. 8. Bahwa pada bulan Oktober 2007 Terdakwa pernah memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), berselang 5 (lima) hari Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) sehingga jumlah total uang yang telah diserahkan Terdakwa kepada Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah). 9. Bahwa Terdakwa sanggup mengembalikan uang yang sudah dipinjamkan oleh Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan Terdakwa akan menjual tanah seluar 800 M2 yang berada di Desa Kuasen Kec. Jepara Kab. Jepara untuk membayar hutang Terdakwa dan menyerahkan 2 (dua) buku sertifikat seluas 5.000 M2 milik orang tua Terdakwa yaitu H. Maksum (Alm) dan 1 (satu) buku sertifikat tanah seluas 350 M2 milik Zainul Ikhsan (Saksi-3) Adik kandung Terdakwa. 10. Bahwa Terdakwa pernah mengirim pesan singkat melalui SMS kepada Saksi-2 yang isinya sanggup mengembalikan modal dan keuntungan sebesar Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), hal ini Terdakwa lakukan karena Terdakwa sudah merasa Terdesak olah waktu dan dalam keadaan bingung serta di luar kesadaran Terdakwa. 11. Bahwa Terdakwa melui adik Terdakwa yang bernama Zainul Ikhsan (Saksi-3) telah mengangsur hutang Terdakwa yang sampai sekarang berjumlah Rp 32.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Saksi-1. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer persidangan berupa : Surat-surat : 1 (satu) lembar slip penyetoran Bank BRI Cab. Jepara ke nomor Rekening 012201036229507 Bank BRI Cab. Jatinegara Jakarta An. Nor Rohman SE tanggal 10 September 2008. 1 (satu) lembar buku kwitansi penerimaan uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diterima Saksi2 (H Nor Rahman SE) tanggal 27 September 2008. 1 (satu) lembar tanda tarima Sertifikat No. AZ 745379 An. Ahmad Udy Imron yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 27 September 2008. 1 (satu) lembar buku kwitansi penerimaan uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diterima Saksi2 (H Nor Rahman SE) tanggal 25 Oktober 2008. 1 (satu) lembar foto copy Sertifikat hak milik tanah No. AZ 745379 An. Ahmad Udy Imron. 1 (satu) lembar foto copy Sertifikat hak milik tanah No. 111 An H. Maksum bin Asrori.
13 Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan keterangan para saksi dibawah sumpah dipersidangan maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pendahuluan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1981 melalui pendidikan Secata di Dodik Secata Gombong setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian di tugaskan di Yonif 410 / Blora setelah beberapa kali mengalami penugasan kemudian pada tahun 1995 mengikuti pendidikan Secaba setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditugaskan di Kodim 0719 / Jepara sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serka NRP 571424. 2. Bahwa benar, Terdakwa kenal dengan Hj. Afwah, SH (Saksi-1) sejak yang bersangkutan lahir kira-kira tahun 1965 di rumahnya Desa Angin-angin RT.03 RW.02 Kec. Wedung Kab. Demak dan hubungannya dengan Terdakwa adalah keponakan. 3. Bahwa benar, Terdakwa pada bulan Juni 2007 datang kerumah Hj. Aswah, S.H. (Saksi-1) dan DR. H. Nor Rohman. S.E. (Saksi-2) di Desa Angin-angin RT. 03 RW. 02 Kec. Wedung, Kab. Demak dengan maksud membujuk Saksi-1 dan Saksi-2 untuk menjual 6 (enam) blok lapak / toko yang berada di pasar induk Jakarta dan hasil penjualan tersebut akan digunakan oleh Terdakwa dan Saksi-3 (ZAINUL IKHSAN) untuk modal usaha mebel yang akan di ekport ke luar negeri. 4. Bahwa benar, dari usaha mebel tersebut Terdakwa berjanji akan memberikan keuntungan sebesar 10 % perbulan dari modal pokok yang Terdakwa terima sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 mendapat Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah) per bulan. 5. Bahwa benar, akibat bujukan Terdakwa tersebut Saksi-1 dan Saksi-2 menjadi tertarik, lalu menjual 6 (enam) blok lapak / toko yang berada di pasar induk Jakarta seharga Rp 650.000.000,- (Enam ratus lima puluh juta rupiah). 6. Bahwa benar, selanjutnya pada tanggal 27 September 2007 di Desa Angin-angin RT. 03 RW. 02 Kec. Wedung Kab Demak, Saksi-1 menyerahkan uang yang disaksikan oleh Ahmad Aniq Nur Musaqof (Saksi-4) dan Fina Nurussilmi (Saksi-5) menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah). 7. Bahwa benar, pada tanggal 30 September 2007 Terdakwa datang kembali ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 meminta uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan Terdakwa juga menerima surat pernyataan dari Saksi-1 untuk ditandatangani Terdakwa namun Terdakwa tidak mau menandatanganinya dengan alasan akan ditunjukkan dulu kepada adik kandung Terdakwa yang bernama Zainul Ikhsan (Saksi-3) sebagai pengurus mebel Terdakwa.
14
8. Bahwa benar, ketika Saksi-2 menanyakan soal bisnis dan pembagian keuntungan kepada Saksi-3, ternyata Saksi-3 menyatakan ia tidak mengetahui soal hutang Terdakwa kepada Saksi-2, dan Saksi-3 juga menyatakan Terdakwa bukan pemilik perusahaan mebel tersebut, pemiliknya adalah Saksi-3. Terdakwa sudah tidak berbisnis lagi dengan Saksi-3 sejak tahun 2005. 9. Bahwa benar, janji Terdakwa untuk menggunakan uang Saksi1 dan Saksi-2 sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk usahan mebel ternyata hanyalah akal-akalan Terdakwa saja, karena uang itu digunakan untuk kepentingan pribadi Terdakwa dan digunakan untuk jual beli uang Dollar Amerika Tahun 1934. 10. Bahwa benar, setelah mengetahui hal tersebut maka pada bulan Oktober 2007 Saksi-2 minta pengembalian uangnya yang telah dipakai Terdakwa untuk bisnis uang dollar, namun Terdakwa hanya hanya memberi uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), berselang 5 (lima) hari kemudian Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) sehingga jumlah total uang yang telah diserahkan Terdakwa kepada Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah). 11. Bahwa benar, selanjutnya karena permintaan Terdakwa, Saksi3 memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) untuk membantu Terdakwa membayar kepada Saksi-2. 12. Bahwa benar, selain itu Terdakwa menyatakan sanggup mengembalikan uang yang dipinjamnya dari Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan cara Terdakwa akan menjual tanah seluas 800 M2 yang berada di Desa Kuasen Kec. Jepara Kab. Jepara untuk membayar hutang Terdakwa dan menyerahkan 2 (dua) buku sertifikat seluas 5.000 M2 milik orang tua Terdakwa yaitu H. Maksum (Alm) dan 1 (satu) buku sertifikat tanah seluas 350 M2 milik Zainul Ikhsan (Saksi-3) Adik kandung Terdakwa, namun sampai persidangan ini dilaksanakan Terdakwa belum pernah menjual tanah warisan tersebut. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menaggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, selanjutnya Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam Putusannya.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Tunggal yaitu pasal 378 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis akan menguraikan satu persatu unsur-unsur dalam pasal 378 KUHP tersebut, sebagai berikut:
15
Menimbang
:
1.
Unsur ke-1
:
Barang siapa.
2.
Unsur ke-2
:
Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.
3.
Unsur ke-3
:
Dengan tipu kebohongan.
4.
Unsur ke-4
:
Menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya.
muslihat
Bahwa mengenai semua unsur-unsur mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1.
dan
rangkaian
tersebut
Majelis
Mengenai unsur ke-1 “Barang siapa”.
Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, maupun yang dibacakan serta keterangan Terdakwa dipersidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD sejak tahun 1981 melalui pendidikan Secata di Dodik Secata Gombong setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, kemudian di tugaskan di Yonif 410 / Blora setelah beberapa kali mengalami penugasan kemudian pada tahun 1995 mengikuti pendidikan Secaba setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditugaskan di Kodim 0719 / Jepara sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serka NRP 571424. 2. Bahwa benar, pada waktu Terdakwa melakukan perbuatan yang didakwakan ini Terdakwa masih dinas aktif sebagai anggota TNI dan mempunyai jabatan yang harus dipertanggung jawabkan kepada Terdakwa, hal tersebut membuktikan bahwa Terdakwa sehat baik jasmani maupun rohani yang berarti pula Terdakwa masih dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya. 3. Bahwa benar, Terdakwa masih dinas aktif sebagai anggota TNI maka kepada Terdakwa diberlakukan Hukum Pidana Militer dan Hukum Pidana Umum. Dengan demikian Majelis berpendapat unsur ke-1 Barang Siapa telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
16 Bahwa kata-kata dengan “maksud” adalah merupakan pengganti kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari sipelaku. Yang dimaksud dengan sengaja adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan. Pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Menurut Memori Van Toelihting, yang dimaksud “dengan sengaja" adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Yang dimaksud dengan “menguntungkan” adalah memberikan, mendatangkan, menjadikan beruntung. Dengan demikian yang dimaksud dengan “menguntungkan diri sendiri atau orang lain” dalam unsur ini adalah perbuatan Terdakwa tersebut memberikan atau mendatangkan suatu keuntungan terhadap dirinya sendiri atau terhadap orang lain. Sedangkan yang dimaksud dengan “melawan hukum” yaitu bahwa perbuatan sipelaku (Terdakwa) yang dilakukan bertentangan dengan undang-undang (dilarang oleh undang-undang). Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa pada bulan Juni 2007 datang kerumah Hj. Aswah, S.H. (Saksi-1) dan DR. H. Nor Rohman. S.E. (Saksi-2) di Desa Angin-angin RT. 03 RW. 02 Kec. Wedung, Kab. Demak dengan maksud membujuk Saksi-1 dan Saksi-2 untuk menjual 6 (enam) blok lapak / toko yang berada di pasar induk Jakarta dan hasil penjualan tersebut akan digunakan oleh Terdakwa dan Saksi-3 (ZAINUL IKHSAN) untuk modal usaha mebel yang akan di ekport ke luar negeri. 2. Bahwa benar, dari usaha mebel tersebut Terdakwa berjanji akan memberikan keuntungan sebesar 10 % perbulan dari modal pokok yang Terdakwa terima sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 mendapat Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah) per bulan. 3. Bahwa benar, akibat bujukan Terdakwa tersebut Saksi-1 dan Saksi-2 menjadi tertarik, lalu menjual 6 (enam) blok lapak / toko yang berada di pasar induk Jakarta seharga Rp 650.000.000,- (Enam ratus lima puluh juta rupiah). 4. Bahwa benar, selanjutnya pada tanggal 27 September 2007 di Desa Angin-angin RT. 03 RW. 02 Kec. Wedung Kab Demak, Saksi-1 menyerahkan uang yang disaksikan oleh Ahmad Aniq Nur Musaqof (Saksi-4) dan Fina Nurussilmi (Saksi-5) menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah). 5. Bahwa benar, pada tanggal 30 September 2007 Terdakwa datang kembali ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 meminta uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan Terdakwa juga menerima surat pernyataan dari Saksi-1 untuk ditandatangani Terdakwa namun Terdakwa tidak mau menandatanganinya dengan
17 alasan akan ditunjukkan dulu kepada adik kandung Terdakwa yang bernama Zainul Ikhsan (Saksi-3) sebagai pengurus mebel Terdakwa. 6. Bahwa benar, ketika Saksi-2 menanyakan soal bisnis dan pembagian keuntungan kepada Saksi-3, ternyata Saksi-3 menyatakan ia tidak mengetahui soal hutang Terdakwa kepada Saksi-2, dan Saksi-3 juga menyatakan Terdakwa bukan pemilik perusahaan mebel tersebut, pemiliknya adalah Saksi-3. Terdakwa sudah tidak berbisnis lagi dengan Saksi-3 sejak tahun 2005. 7. Bahwa benar, janji Terdakwa untuk menggunakan uang Saksi1 dan Saksi-2 sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk usaha mebel ternyata hanyalah akal-akalan Terdakwa saja, karena uang itu digunakan untuk kepentingan pribadi Terdakwa dan digunakan untuk jual beli uang Dollar Amerika Tahun 1934. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-3 “Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Yang dimaksud dengan Tipu Muslihat adalah suatu tindakah yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu menimbulkan suatu keprcayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal itu tidak ada. Yang dimaksud dengan Rangkaian Kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan isi keterangan itu benar, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Yang dimaksud dengan Menggerakkan (bewegen) adalah tergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini “tidak ada permintaan dengan tekanan” kendati mengahadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan. Yang dimaksud dengan Menyerahkan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu : Memberikan, menyampaikan atau memberikan dengan penuh kepercayaan. Dalam hal ini penyerahan tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung. Adapun yang dimaksud dengan Barang sesuatu dalam unsur ini yaitu sesuatu barang yang memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu yang dimaksud dalam unsur dalam ini yaitu Pelaku dengan tipu muslihatnya atau dengan rayuan kebohongannya terhadap orang lain sehingga orang tersebut dengan sukarela menyerahkan uang kepada pelaku tanpa merasa ada paksaan atau tekanan.
18 Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar, Terdakwa pada bulan Juni 2007 datang kerumah Hj. Aswah, S.H. (Saksi-1) dan DR. H. Nor Rohman. S.E. (Saksi-2) di Desa Angin-angin RT. 03 RW. 02 Kec. Wedung, Kab. Demak dengan maksud membujuk Saksi-1 dan Saksi-2 untuk menjual 6 (enam) blok lapak / toko yang berada di pasar induk Jakarta dan hasil penjualan tersebut akan digunakan oleh Terdakwa dan Saksi-3 (ZAINUL IKHSAN) untuk modal usaha mebel yang akan di ekport ke luar negeri. 2. Bahwa benar, dari usaha mebel tersebut Terdakwa berjanji akan memberikan keuntungan sebesar 10 % perbulan dari modal pokok yang Terdakwa terima sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 mendapat Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah) per bulan. 3. Bahwa benar, akibat bujukan Terdakwa tersebut Saksi-1 dan Saksi-2 menjadi tertarik, lalu menjual 6 (enam) blok lapak / toko yang berada di pasar induk Jakarta seharga Rp 650.000.000,- (Enam ratus lima puluh juta rupiah). 4. Bahwa benar, selanjutnya pada tanggal 27 September 2007 di Desa Angin-angin RT. 03 RW. 02 Kec. Wedung Kab Demak, Saksi-1 menyerahkan uang yang disaksikan oleh Ahmad Aniq Nur Musaqof (Saksi-4) dan Fina Nurussilmi (Saksi-5) menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah). 5. Bahwa benar, pada tanggal 30 September 2007 Terdakwa datang kembali ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 meminta uang sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan Terdakwa juga menerima surat pernyataan dari Saksi-1 untuk ditandatangani Terdakwa namun Terdakwa tidak mau menandatanganinya dengan alasan akan ditunjukkan dulu kepada adik kandung Terdakwa yang bernama Zainul Ikhsan (Saksi-3) sebagai pengurus mebel Terdakwa. 6. Bahwa benar, ketika Saksi-2 menanyakan soal bisnis dan pembagian keuntungan kepada Saksi-3, ternyata Saksi-3 menyatakan ia tidak mengetahui soal hutang Terdakwa kepada Saksi-2, dan Saksi-3 juga menyatakan Terdakwa bukan pemilik perusahaan mebel tersebut, pemiliknya adalah Saksi-3. Terdakwa sudah tidak berbisnis lagi dengan Saksi-3 sejak tahun 2005. 7. Bahwa benar, janji Terdakwa untuk menggunakan uang Saksi1 dan Saksi-2 sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk usaha mebel ternyata hanyalah akal-akalan Terdakwa saja, karena uang itu digunakan untuk kepentingan pribadi Terdakwa dan digunakan untuk jual beli uang Dollar Amerika Tahun 1934. 8. Bahwa benar, setelah mengetahui hal tersebut maka pada bulan Oktober 2007 Saksi-2 minta pengembalian uangnya yang telah dipakai Terdakwa untuk bisnis uang dollar, namun Terdakwa hanya hanya memberi uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), berselang 5 (lima) hari kemudian Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) sehingga jumlah total uang yang telah diserahkan Terdakwa kepada Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah).
19
9. Bahwa benar, selanjutnya karena permintaan Terdakwa, Saksi3 memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp. 30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) untuk membantu Terdakwa membayar kepada Saksi-2. 10. Bahwa benar, selain itu Terdakwa menyatakan sanggup mengembalikan uang yang dipinjamnya dari Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dengan cara Terdakwa akan menjual tanah seluas 800 M2 yang berada di Desa Kuasen Kec. Jepara Kab. Jepara untuk membayar hutang Terdakwa dan menyerahkan 2 (dua) buku sertifikat seluas 5.000 M2 milik orang tua Terdakwa yaitu H. Maksum (Alm) dan 1 (satu) buku sertifikat tanah seluas 350 M2 milik Zainul Ikhsan (Saksi-3) Adik kandung Terdakwa, namun sampai persidangan ini dilaksanakan Terdakwa belum pernah menjual tanah warisan tersebut. 11. Bahwa benar, Saksi-1 dan Saksi-2 mau menyerahkan uangnya ke Terdakwa karena percaya kepada omongan Terdakwa yang mengatakan bahwa Terdakwa berbisnis mebel ke luar negeri, selain itu Saksi-1 dan Saksi-2 tergiur dengan janji keuntungan per bulannya sebesar 20% dari modal/bulannya. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan tipu muslihat, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa menipu Saksi-1 dan saksi-2 menunjukan sikap Terdakwa yang arogan dan semaunya sendiri untuk memperoleh keuntungan pribadi tanpa memperdulikan orang lain. 2. Bahwa perbuatan tersebut tidak patut dilakukan oleh Terdakwa sebagai seorang anggota TNI yang seharusnya memberikan contoh dan tauladan bagi masyarakat di sekitarnya. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut menimbulkan kerugian bagi Saksi-1 dan Saksi-2 sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah).
20 Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis bukanlah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa menyesali perbuatannya.
Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman pidana maupun disiplin. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya sidang. Hal-hal yang memberatkan : Terdakwa melakukan penipuan terhadap Saksi-1 dan Saksi-2 yang nota bene adalah saudaranya sendiri, yang tentunya mempunyai kepercayaan yang lebih dari pada dengan orang lain namun kepercayaan tersebut Terdakwa manfaatkan untuk memenuhi keperluan pribadinya. Perbuatan Terdakwa tersebut mencemarkan khususnya Kodim 0719 Jepara dimata Masyarakat.
citra
TNI
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa: Surat-surat : 1 (satu) lembar slip penyetoran Bank BRI Cab. Jepara ke nomor Rekening 012201036229507 Bank BRI Cab. Jatinegara Jakarta An. Nor Rohman SE tanggal 10 September 2008. 1 (satu) lembar buku kwitansi penerimaan uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 27 September 2008. 1 (satu) lembar tanda tarima Sertifikat No. AZ 745379 An. Ahmad Udy Imron yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 27 September 2008. 1 (satu) lembar buku kwitansi penerimaan uang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 25 Oktober 2008.
21
1 (satu) lembar foto copy Sertifikat hak milik tanah No. AZ 745379 An. Ahmad Udy Imron. 1 (satu) lembar foto copy Sertifikat hak milik tanah No. 111 An H. Maksum bin Asrori. Oleh karena barang bukti tersebut sejak semula sudah merupakan kelengkapan Berkas Perkara dalam perkara ini maka perlu ditentukan statusnya. Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Mengingat
:
1.
Pasal 378 KUHP.
2.
Pasal 180 ayat (1) Jo pasal 190 ayat (1), (4) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997.
3.
Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1.
Menyatakan : Terdakwa nama MUFTI pangkat Serka Nrp 571424, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :
“PENIPUAN“ 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama 5 (Lima) bulan . Menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat : 1 (satu) lembar slip penyetoran Bank BRI Cab. Jepara ke nomor Rekening 012201036229507 Bank BRI Cab. Jatinegara Jakarta An. Nor Rohman SE tanggal 10 September 2008. 1 (satu) lembar buku kwitansi penerimaan uang sebesar Rp 5.000.000,(lima juta rupiah) yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 27 September 2008. 1 (satu) lembar tanda tarima Sertifikat No. AZ 745379 An. Ahmad Udy Imron yang diterima Saksi-2 (H. Nor Rahman SE) tanggal 27 September 2008. 1 (satu) lembar buku kwitansi penerimaan uang sebesar Rp 5.000.000,(lima juta rupiah) yang diterima Saksi-2 (H Nor Rahman SE) tanggal 25 Oktober 2008.
22 1 (satu) lembar foto copy Sertifikat hak milik tanah No. AZ 745379 An. Ahmad Udy Imron. 1 (satu) lembar foto copy Sertifikat hak milik tanah No. 111 An H. Maksum bin Asrori. Dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp.10.000,- (Sepuluh ribu rupiah). Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 13 Mei 2009 dalam musyawarah majelis hakim oleh Mayor Chk Warsono, S.H. NRP 544975 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 dan Kapten Laut (KH/W) Koerniawaty S.,S.H. NRP 13712/P sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Kapten Chk Sentot Rahardiyono, S.H. NRP 522893 dan Panitera Kapten Chk Eddy Susanto, S.H. NRP 548425 di hadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua,
CAP/TTD Warsono, S.H. Mayor Chk NRP 544975 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Detty Suhardatinah, S.H. Mayor Chk (K) NRP 561645
Koerniawaty S.,S.H. Kapten Laut (KH/W) NRP 13712 / P
Panitera,
TTD Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425 Diasalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera,
Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425