PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : PUT/ 21-K / PM.II-10 / AD / III / 2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Eryono Serma / 515353. Babinsa Ramil – 03 / Barito Kodim 0733 BS / Semarang. Purworejo, 23 Juni 1957 Laki-laki Indonesia Islam Perum Niti Buana Rt. 03 Rw. 12 Kel. Beji Kec. Ungaran Timur Kab. Semarang.
Terdakwa dalam perkara ini tidak di tahan
Pengadilan Militer tersebut diatas:
Membaca
:
Memperhatikan :
Berita Acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini. 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera Nomor: Skep / 225 / XI / 2008 tanggal 11 Nopember 2008. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Dak /126/ XI / 2008 tanggal 14 Nopember 2008. 3. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 4.
Mendengar
:
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Dak / 126 / XI / 2007 tanggal 14 Nopember 2008. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para saksi dibawah sumpah maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan.
Memperhatikan :
1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana: “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan tipu
2 muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu kepadanya, “ sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 378 KUHP dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a)
Pidana Penjara selama 12 (dua belas) bulan
b)
Menetapkan barang bukti berupa: Surat-surat: -
1 (satu) lembar Surat tanda terima penyerahan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang dibuat oleh Sdr. Sumarlan (Paman dari Sdr. Salminaldin) dengan Serma Eryono pada tanggal 1 Pebruari 2007.
-
1(satu) lembar Surat tanda terima penyerahan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) tanggal 20 April 2007 dan uang sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) pada tanggal 29 April 2007 yang dibuat oleh Sdr. Salminaldin dan Serma Eryono pada tanggal 20 April 2007.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. c)
Membayar biaya perkara sebesar Rp 10.000,-
. 2. Permohonan Terdakwa yang dinyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi, dan oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana seringanringannya.
Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada tahun dua ribu enam sampai dengan tahun dua ribu tujuh , setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu enam sampai dengan tahun dua ribu tujuh di Dsn. Rejosari Desa Bedono Kec. Jambu Kab. semarang dan di SPBU Ambarawa Kab. Semarang setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana: “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu; dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang ” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1977 melalui Pendidikan Secata setelah lulus dilantik dengan pangkat
3 Prada lansung ditugaskan di Brigif-5/Semarang, pada tahun 1984 ditugaskan ke Korem 074/Wrt, pada tahun 1984 dipindahkan ke Jasdam IV/Diponegoro dan pada tahun 1990 Terdakwa ditugaskan ke Kodim 0733/BS sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma Nrp. 515353. 2. Bahwa pada tahun 2006 pasca Jogjakarta Saksi-1 (Salminaldin) berkenalan dengan Saksi-2 (Supriyadi) alamat Desa Dagen Malioboro Jogjakarta, dari perkenalan tersebut Saksi-1 ditawari masuk Secatam TNI-AD, selang tiga hari kemudian Saksi-1 diajak oleh Saksi-2 kerumah kenalannya yaitu Saksi-3 (Semiyono) alamat desa Pleret Bantul Jogjakarta, selanjutnya Saksi-1 dikenalkan lagi kepada Saksi-4 (Suwardiyono) alamat Desa Rejosari Rt. 01 Rw. 01, Kec Jambu Kab. semarang, kemudian Saksi-1 dikenalkan dengan Terdakwa oleh Saksi-4 lewat HP. 3. Bahwa dalam pembicaraan Saksi-1 dengan terdakwa lewat HP, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 kalau mau masuk Catam TNI-AD harus menyediakan dana sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan minta agar penyerahan uangnya di tempat Saksi-4 di Desa Rejosari Rt. 01 Rw. 01 Kec. Jambu Kab. Semarang, akan tetapi selang beberapa hari kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 menawarkan 2 (dua) paket yakni paket 1 (satu) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes seleksi tetapi tidak dijamin lulus dan paket 2 (dua) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes tetapi hanya formalitas ditanggung lulus, akhirnya Saksi-1 memilih paket yang kedua. 4. Bahwa pada tanggal 1 Pebruari 2007 Saksi-1 (Salminaldin) bersama ibunya yaitu Saksi-5 (Wiji Lestari), Paman Saksi-1 yang bernama Sumarlan, Saksi-2 dan Saksi-3 datang ke rumah Saksi-4 di Desa Rejosari Rt. 01 Rw. 01 Kec. Jambu Kab. Semarang dengan tujuan menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa dengan dilengkapi Bukti Tanda Terima bermaterai 6000 yang isinya apabila Saksi-1 gagal seleksi Catam TNIAD maka uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh oleh Terdakwa, apabila lulus maka kekurangannya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) akan Saksi-1 lunasi pada saat akan berangkat pendidikan. 5. Bahwa pada bulan Pebruari 2007 Saksi-1 (Salminaldin) mengikuti test Catam TNI-AD di Ajendam IV/Diponegoro namun sampai test Jasmani Saksi-1 gagal, setelah itu Terdakwa datang kerumah Saksi-1 menjanjikan akan dimasukkan Secaba TNI-AD dan meminta kekurangan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk segera dilunasi, kemudian pada bulan April 2007 ibu Saksi-1 yaitu Saksi-5 (Wiji Lestari) menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) kepada Terdakwa di rumah Saksi-1 tetapi tidak dilengkapi bukti kwitansi dan pada bulan yang sama sisa uang Rp. 4.000.000,- (enpat juta rupiah) Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa disekitar SPBU Ambarawa dan tidak dilengkapi bukti kwitansi. 6. Bahwa pada bulan Mei 2007 Saksi-1 (Salminaldin) mengikuti test Secaba TNI AD namun gagal pada test Administrasi karena Saksi-1 ketuaan umurnya satu bulan dan pada saat berkas persyaratan akan diambil Saksi-1 dilarang oleh Terdakwa dengan alasan Terdakwa sudah mengurus kebagian Panitia bahwa Saksi-1
4 bisa mengikuti pendidikan Secaba TNI-AD tanpa test, kemudian pada saat test Psycologi berlanlangsung Saksi-1 dimintai uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah) sebagai uang pelican Panitia pesycotes, namun sampai pengumuman test Pantukir Saksi-1 tidak masuk dan tidak ada panggilan mengikuti pendidikan, selanjutnya Saksi-1 nmenghubungi Terdakwa dan Terdakwa mengatakan Saksi-1 tidak usah mengikuti pembayatan tapi bisa langsung menyusul mengikuti pendidikan Secaba TNI_AD di Rindam IV/Diponegoro, namun setelah menunggu sekian lama tidak ada panggilan apapun. 7. Bahwa total uang Saksi-1 yang sudah diterima oleh Terdakwa adalah sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan Saksi-1 meminta kepada Terdakwa untuk segera mengembalikan uang tersebut, namun Terdakwa tidak segera mengembalikan uang tersebut dan pada bulan Nopember 2007 Terdakwa datang kerumah Saksi-1 membuat Surat Pernyataan sanggup mengembalikan uang sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dalam tempo paling lambat pada Desember 2007, namun Surat Pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa, sehingga Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke Denpom IV/3 Salatiga agar perkaranya diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. 8. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 (Salminaldin) mengalami kerugian sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan rasa malu dengan masyarakat sekitar.
Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 378 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut, Terdakwa menerangkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi pertimbangan lebih lanjut.
Menimbang
:
Bahwa para saksi dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : SAKSI-1: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Salminaldin. Swasta. Bantul, 9 September1985. Laki-laki. Indonesia Islam Dk. Karen Rt. 01 Rw. 05 Ds. Tirtomulyo Kec. Kretek Kab. Bantul DIY.
Keterangan Saksi –I dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar bulan Pebruari 2007 dan tidak ada hubungan keluarga/famili.
5 2. Bahwa pada tahun 2006 pasca gempa Jogjakarta Saksi berkenalan dengan Sdr. Supriyadi alamat Desa Dagen Malioboro Jogjakarta, dari perkenalan tersebut Saksi ditawari masuk Secatam TNI-AD, selang tiga hari kemudian Saksi diajak oleh Sdr. Supriyadi ke rumah kenalannya yang bernama Bapak Semiyono alamat di Desa Pleret Bantul Jogjakarta, selanjutnya Saksi dikenalkan lagi kepada Bapak Suwardiyono alamat Ambarawa Kab. Semarang dan oleh Bapak Suwardiyono Saksi dikenalkan kepada Terdakwa. lewat HP. 3. Bahwa kemudian Saksi menelpon Terdakwa dan dalam pembicaraan dengan Terdakwa lewat HP, Terdakwa menyampaikan kalau mau masuk Catam TNI-AD harus menyediakan dana sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan minta agar penyerahan uangnya di tempat Bapak Suwardiyono di Ambarawa Kab. Semarang, akan tetapi selang beberapa hari kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi menawarkan 2 (dua) paket yakni paket 1 (satu) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes seleksi tetapi tidak dijamin lulus dan paket 2 (dua) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes tetapi hanya formalitas ditanggung lulus, akhirnya Saksi-1 memilih paket yang kedua yaitu hanya tes formalitas tetapi dijamin lulus. 4. Bahwa pada tanggal 1 Pebruari 2007 sekira pukul 23.00 wib. Saksi bersama ibunya yang bernama Wiji Lestari, Paman Saksi yang bernama Sumarlan, Sdr. Supriyadi dan Bapak Semiyono datang ke rumah Bapak Suwardiyono di Ambarawa Kab Semarang dengan tujuan menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa dengan dilengkapi Bukti Tanda Terima bermaterai 6000 yang isinya apabila Saksi-1 gagal seleksi Catam TNI-AD maka uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh oleh Terdakwa, apabila lulus maka kekurangannya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) akan Saksi-1 lunasi pada saat akan berangkat pendidikan, dan uang tersebut diterima langsung oleh Terdakwa sendiri. 5. Bahwa pada bulan Pebruari 2007 Saksi-1 mulai mengikuti test Catam TNI-AD di Ajendam IV/Diponegoro namun sampai test Jasmani Saksi gagal, setelah itu Terdakwa datang kerumah Saksi-1 menjanjikan akan dimasukkan Secaba TNI-AD dan meminta kekurangan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk segera dilunasi, kemudian pada bulan April 2007 ibu Saksi yang bernama Wiji Lestari menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) kepada Terdakwa di rumah Saksi tetapi tidak dilengkapi bukti kwitansi dan pada bulan yang sama sisa uang Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa disekitar SPBU Ambarawa dan tidak dilengkapi bukti kwitansi. 6. Bahwa pada bulan Mei 2007 Saksi mengikuti test Secaba TNI AD namun gagal pada test Administrasi karena Saksi-1 ketuaan umurnya satu bulan dan pada saat berkas persyaratan akan Saksi ambil dilarang oleh Terdakwa, dengan alasan Terdakwa sudah mengurus kebagian Panitia bahwa Saksi bisa mengikuti pendidikan Secaba TNI-AD tanpa test, kemudian pada saat test Psyco berlangsung Saksi dimintai uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah) sebagai uang pelicin Panitia psyco, namun sampai pengumuman Pantukir Saksi tidak masuk dan
6 tidak ada panggilan mengikuti pendidikan, selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa dan Terdakwa mengatakan Saksi tidak usah mengikuti pembayatan tapi bisa langsung menyusul mengikuti pendidikan Secaba TNI-AD di Rindam IV/Diponegoro, namun setelah menunggu sekian lama tidak ada panggilan apapun dan ternyata Saksi tidak diterima. 7. Bahwa total uang Saksi yang sudah diterima oleh Terdakwa adalah sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan Saksi meminta kepada Terdakwa untuk segera mengembalikan uang tersebut, namun Terdakwa tidak mengembalikan uang tersebut dan pada bulan Nopember 2007 Terdakwa datang kerumah Saksi membuat Surat Pernyataan sanggup mengembalikan uang sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dalam tempo paling lambat pada Desember 2007, namun Surat Pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa, sehingga Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke Denpom IV/3 Salatiga agar perkaranya diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. 8. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi (Salminaldin) mengalami kerugian sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan rasa malu dengan masyarakat sekitar.
Atas keterangan Saksi-1 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. SAKSI-2: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Semiyono. Tani. Bantul, 3 April 1962. Laki-laki. Indonesia Islam Karang Tengah Rt. 02 Rw. 05 Desa Situmulyo Kec. Piyungan Kab. Bantul.
Keterangan saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada sekitar akhir tahun 206 Sdr. Supriyadi datang kerumah Saksi minta tolong agar dikenalkan dengan Sdr. Suwardiyono ataupun Terdakwa, karena Sdr. Supriyadi ingin memasukan keponakannya yang bernama Salminadin masuk Tentara. 3. Bahwa pada tanggal 1 Pebruari 2007 Saksi bersama Sdr. Salminaldin, Ibu Wiji Lestari, Sdr. Supriyadi dan Sdr. Sumarlan datang kerumah Sdr. Suwardiyono di Desa Rejosari, Bedono Ambarawa, setelah sampai dirumah Sdr. Sumardiyono sudah menunggu Terdakwa, kemudian terjadilah pembicaraan tentang bagaimana caranya bisa masuk Catam/Caba TNI-AD, setelah terjadi tawar menawar disepakati untuk masuk Catam TNI-AD harus menyiapkan dana sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan uang muka/DP sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kekurangannya yang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
7 akan diserahkan pada saat akan berangkat pendidikan dan apabila tidak lulus maka uang kembali penuh dan kesepakatan tersebut dibuat dalam suatu perjanjian. 4. Bahwa setelah mendaftar dan mengikuti tes Catam TNI-AD, Sdr. Salminaldin tidak diterima menjadi anggota TNI-AD dan uang yang telah diserahkan keluarga Sdr. Saminaldin kepada Terdakwa susah diminta dan pada akhirnya tidak dikembalikan oleh Terdakwa. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa para Saksi yaitu Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah dipanggil secara sah menurut undang-undang tetapi tidak hadir di persidangan, untuk itu keterangannya dibacakan dari BAP Pom yang telah disumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:
SAKSI-3: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Supriyadi. Swasta. Jogjakarta, 14 september 1955. Laki-laki Indonesia Islam. Kp. Sosrodipuran Gedong Tengen I Rt. 22 Rw. 05 Kel. Sosromenduran Kec. Gedong Tengen Kota Jogjakarta.
Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada tahun 2006 pasca gempa Jogjakarta Saksi berkenalan dengan Sdr. Salminaldindi RS Sarjito Jogjakarta, dari perkenalan tersebut Saksi menawarkan kepada Sdr Salminaldin untuk masuk Secatam TNI-AD, kemudian Saksi mengajak Sdr. Salminaldin datang kerumah Bapak Semiyono dan setelah bertemu dengan Bapak Semiyono langsung bilang kepada Sdr. Saminaldin kalau masuk Catam TNI-AD harus menyediakan dana antara Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta) sampai dengan Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan harus ada uang DP sebagai tanda keseriusan, selanjutnya Bapak Semiyono berjanji akan segera menghubungi kenalannya bernama Bapak Suwardiyono di Dsn. Rejosari Desa Bedono Kec. Ambarawa Kab. Semarang. 3. Bahwa pada hari dan tanggal lupa awal tahun 2006 sekira pukul 15.00 Bapak Suwardiyono dan Terdakwa datang kerumah Bapak Semiyono dan menghubungi Saksi karena Terdakwa ingin bertemu langsung dengan Sdr. Salminaldin, selanjutnya Saksi bersama Bapak Suwardiyono, Terdakwa dan Bapak Semiyono datang kerumah Sdr. Salminaldin dan setelah bertemu dengan Sdr. Salminaldin dan keluarganya, Terdakwa menawarkan kepada Sdr. Salminaldin paket 1 (satu) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 25.000.000.- (dua puluh lima juta rupiah) dengan mengikuti tes seleksi
8 dan paket 2 (dua) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes tetapi hanya formalitas ditanggung lulus, apabila menambah uang lagi sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) bisa masuk kejuruan PM (Polisi Militer) dan sanggup menempatkan dimana saja sesuai permintaan, namun pada saat itu Sdr. Salminaldin belum menentukan pilihan karena dananya belum siap. 4. Bahwa pada tanggal 1 Pebruari 2007 sekira pukul 20.30 wib. Saksi bersama Sdr. Salminaldin, ibu Wiji Lestari, Paman Saksi Sdr. Salminadin serta Bapak Semiyono berangkat dari Jogjakarta menuju rumah Bapak Suwardiyono di Desa Bendono Ambarawa dengan tujuan menyerahkan uang dan sekira pukul 23.00 Wib. rombongan tiba di rumah Bapak Suwardiyono, kemudian Bapak Suwardiyono menghubungi Terdakwa untuk datang kerumah Bapak Suwardiyonodan sekira pukul 23.30 Wib Terdakwa datang, selanjutnya Paman sdr. Salminaldin yang bernama Sdr. Sumarlan langsung menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa dan dibuatkan tanda terima yang isinya apabila Sdr. Salminaldin lulus maka kekurangannya yang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) akan Saksi-1 lunasi pada saat akan berangkat pendidikan. dan apabila tidak lulus maka uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh, selanjutnya surat tanda terima ditanda tangani oleh Terdakwa dan Sdr. Sumarlan serta ditanda tangani oleh Saksi-saksi antara lain Saksi, Bapak semiyono, Bapak Suwardiyono dan ibunya Sdr. Salminaldin. 5. Bahwa pada sekitar bulan Pebruari 2007 Sdr. Salminaldin mulai mengikuti test masuk Catam TNI-AD, namun tidak berapa lama sdr. Salminaldin memberitahu kalau tesnya gagal, selanjutnya selang waktu lama Sdr. Salminaldin menhubungi Saksi lewat HP kalau ikut tes lagi dan memberitahukan Terdakwa sering minta uang dan Saksi bilang jangan selalu diberi, kemudian Saksi mendapat kabar dari Sdr. Salminaldin bahwa tes yang kedua juga gagal dan uang yang ada pada Terdakwa susah diminta kembali, selanjutnya Saksi berusaha menghubungi HP Bapak Semiyono, Bapak Suwardiyono dan HP Terdakwa namun tidak pernah menyambung/tidak aktif. 6. Bahwa pada tanggal 3 Juli 2008 Saksi mendapat panggilan dari Denpom IV/3 Salatiga untuk dimintai keterangannya sebagai Saksi dalam kasus penipuan calo Catam/Caba yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Sdr. Salminaldin. 7. Bahwa pada saat dirumah Bapak Semiyono maupun dirumah Sdr. Salminaldin Terdakwa mengaku sebagai panitia bagian kesehatan.
Atas keterangan Saksi-3 membenarkan seluruhnya.
yang
dibacakan
tersebut,
SAKSI-4: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin
: : : :
Suwardiyono Swasta. Jepara, 4 Desember 1956. Laki-laki.
Terdakwa
9 Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : :
Indonesia Islam Desa Rejosari Rt. 01 Rw. 01 Kec. Jambu Kab. Semarang.
Keterangan saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa ketika sama-sama berdinas di Brigif-5 Semarang, namun sekarang Terdakwa masih berdinas aktif sedangkan Saksi sudah berhenti karena desersi dan tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada sekira tahun 2006 Saksi diajak lelayu oleh Terdakwa ke daerah Piyungan Jogjakarta dan ditempat lelayu Saksi dan Terdakwa berkenalan dengan Bapak Semiyono alamat Piyungan Jogjakarta. 3. Bahwa pada akhir tahun 2006 sekira pukul 13.00 Bapak Semiyono bersama temannya yang bernama Bapak Supriyadi datang kerumah Saksi menyampaikan ada keponakannya yang bernama Sdr. Salminaldin akan masuk Catam TNI-AD dan meminta tolong kepada Saksi supaya dihubungkan kepada Terdakwa, kemudian Saksi menghubungi Terdakwa memberitahu kalau ada orang mau minta tolong masuk Catam TNI-AD. 4. Bahwa setelah menerima telepon dari Saksi, sekira pukul 18.00 Wib. Terdakwa datang kerumah Saksi dan bertemu langsung dengan Bapak Semiyono dan Bapak Supriyadi, selanjutnya Terdakwa sanggup membantu Sdr. Salminaldin masuk Catam TNI-AD dan meminta Sdr. Salminaldin menyiapkan persyaratan administrasinya. 5. Bahwa pada sekira awal tahun 2007 Saksi diajak Terdakwa kerumah Sdr. Salminaldin di Kretek Kab. Bantul DIY untuk membicarakan masalah dana administrasi yang harus disiapkan Sdr. Salminaldin untuk masuk Catam TNI-AD. 6. Bahwa pada tanggal 31 Januari 2007 sekira pukul 23.00 Wib. Sdr. Salminaldin dan ibunya, Sdr. Sumarlan, Sdr. Semiyono serta Sdr. Supriyadi datang kerumah Saksi dengan tujuan menyerahkan uang kepada Terdakwa, selanjutnya Saksi menhubungi Terdakwa untuk datang kerumah Saksi, kemudian sekira pukul 23.30 Wib. Terdakwa tiba dirumah Saksi langsung menjumpai Sdr. Salminaldin beserta rombongan dan sekira pukul 00.30 Wib. tanggal 1 Pebruari2007 Sdr.Sumarlan (paman Sdr. Salminaldin) menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sebagai uang administrasi Sdr. Salminaldin masuk Catam TNI-AD dan dibuatkan tanda terima yang isinya apabila Sdr. Salminaldin lulus maka kekurangannya yang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) akan diserakan pada saat akan berangkat pendidikan dan apabila tidak lulus maka uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh, selanjutnya surat tanda terima ditanda tangani oleh Terdakwa dan Sdr. Sumarlan serta ditanda tangani oleh Saksi-saksi antara lain Saksi, Bapak Semiyono, Bapak Supriyadi dan Sdri. Wiji Lestari (ibunya Sdr. Salminaldin). 7. Bahwa pada bulan Pebruari 2007 Sdr. Salminaldin mengikuti test Catam TNI-AD dan tidak berapa lama Saksi mendapat telepon
10 dari Sdr. Supriyadi memberitahu kalau Sdr. Salminaldin gagal masuk Catam TNI-AD, selanjutnya Saksi menyarankan agar Sdr. Supriyadi dan Sdr. Salminaldin datang kerumah Terdakwa untuk meminta petunjuk. 8. Bahwa sesuai perjanjian apabila Sdr. Salminaldin gagal masuk Catam TNI-AD uang dikembalikan secara utuh, namun Terdakwa tidak mengembalikan uang Sdr. Salminaldin sehingga Terdakwa dilaporkan ke Denpom IV/3 Salatiga. 9. Bahwa sewaktu Terdakwa berjanji memasukkan Sdr. Salminaldin Catam TNI-AD, Terdakwa mengaku sebagai panitia bagian Jasmani. Atas keterangan Saksi-4 membenarkan seluruhnya.
yang
dibacakan
tersebut,
Terdakwa
SAKSI-5: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Wiji Lestari Swasta. Bantul, tahun 1962. Perempuan. Indonesia Islam Dk. Karen Rt. 01 Rw. 05 Ds. Tirtomulyo Kec. Kretek Kab. Bantul DIY.
Keterangan saksi-5 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Mei 2006,namun tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada sekitar tahun 2006 pasca gempa Jogjakarta, Terdakwa, Sdr. Supriyadi, Sdr. Semiyono dan Sdr.Suwardiyono datang kerumah Saksi di Dk. Keren Rt. 01 Rw. 05 Ds. Tirtomulyo Kec. Kretek Kab. Bantul dengan maksud membantu memasukkan anak Saksi yang bernama Sdr. Salminaldin masuk Catam TNI-AD dengan syarat harus menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sebagai administrasi. 3. Bahwa pada hari berikutnya Saksi bersama Sdr. Salminaldin, Sdr. Supriyadi, Sdr. Semiyono dan Sdr. Sumarlan berangkat menuju rumah Sdr. Suwardiyono untuk menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sebagai uang administrasi Sdr. Salminaldin masuk Catam TNI-AD kepada Terdakwa, dan dalam penyerahan uang tersebut dibuatkan tanda terima yang isinya apabila Sdr. Salminaldin lulus maka kekurangannya yang sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) akan diserahkan pada saat akan berangkat pendidikan dan apabila tidak lulus maka uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh, selanjutnya surat tanda terima ditanda tangani oleh Terdakwa dan Sdr. Sumarlan serta ditanda tangani oleh Saksi-saksi antara lain Saksi, Bapak Semiyono, Bapak Supriyadi dan Sdr. Suwardiyono. 4. Bahwa pada sekitar bulan Pebruari 2007 Sdr. Salminaldin mulai mengikuti seleksi penerimaan Secatam TNI-AD di Ajendam
11 IV/Diponegoro namun gagal pada seleksi Jasmani, kemudian Sdr. Salminaldin memberitahukan kepada Terdakwa dan oleh Terdakwa dijanjikan lagi akan dimasukkan Secaba TNI-AD tetapi harus menambah uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), selanjutnya pada bulan April 2007 Saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) kepada Terdakwa dirumah Saksi tetapi tidak dilengkapi bukti kwitansi dan pada bulan yang sama sisanya uang Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) Saksi dan Sdr. Salminaldin serahkan kepada Terdakwa disekitar SPBU Ambarawa dan tidak dilengkapi bukti kwitansi. 5. Bahwa bulan Mei 2007 Sdr. Salminaldin mendaftar Secaba TNI-AD di Ajendam IV/Diponegoro namun ditolak oleh Panitia karena umurnya kelebihan satu bulan, selanjutnya Sdr. Salminaldin memberitahukan hal tersebut kepada Terdakwa dan Sdr. Salminaldin disuruh Terdakwa menyediakan uang sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) untuk mengurus Sdr. Salminaldin ke Panitia, namun sampai akhir pengumuman Secaba TNI-AD Sdr. Salminaldin tidak dipanggil untuk mengikuti pendidikan Secaba TNIAD di Rindam IV/Diponegoro, kemudian Saksi melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut kepada Anggota Intel Kodim Bantul A.n. Serma Bangkit, selanjutnya permasalahan tersebut ditangani oleh Serma Bangkit dan dibuatkan surat pernyataan yang ditanda tangani oleh Terdakwa, Sdr. Salminaldin dan Serma Bangkit yang isinya Terdakwa sanggup mengembalikan uang yang sudah diterimanya dari Saksi dan Sdr. Salminaldin, namun uang tersebut tidak dikembalikan oleh Terdakwa. 6. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi dan anaknya yang bernama Sdr. Salminaldin menderita kerugian material sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan Saksi merasa malu dengan tetangga sekitar Saksi. Atas keterangan saksi-5 yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1977 melalui Pendidikan Secata setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada lansung ditugaskan di Brigif-5/Semarang, pada tahun 1984 ditugaskan ke Korem 074/Wrt, pada tahun 1984 dipindahkan ke Jasdam IV/Diponegoro dan pada tahun 1990 Terdakwa ditugaskan ke Kodim 0733/BS sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma Nrp. 515353. 2. Bahwa pada bulan Januari 2007 sekira pukul 11.00 Wib. Terdakwa ditelepon oleh Sdr. Suwardiyono minta tolong agar saudaranya yang bernama Sdr. Salminaldin dimasukkan Catam TNIAD dan orang tua Sdr. Salminaldin sanggup membayar berapapun asalkan anaknya lulus, kemudian Terdakwa meminta kepada orang tua Sdr. Salminaldin menyediakan uang sebesar Rp. 30.000.000,(tiga puluh juta rupiah) sebagai uang administrasi. 3. Bahwa pada tanggal 1 Pebruari 2007 bertemppat dirumah Sdr. Suwardiyono di Desa Rejosari Rt. 01 Rw. 01 Kec. Jambu Kab. Semarang, Terdakwa telah menerima uang administrasi dari orang tua
12 Sdr. Salminaldin uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sebagai uang administrasi Sdr. Salminaldin masuk CatamTNI-AD dan dalam penyerahan tersebut dibuatkan Tanda Terima yang isinya apabila Sdr. Saminaldin lulus maka kekurangannya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) akan diserahkan pada saat akan berangkat pendidikan dan apabila tidak lulus maka uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh, selanjutnya surat tanda terima ditanda tangani oleh Terdakwa dan Sdr. Sumarlan serta ditanda tangani oleh Saksi-saksi antara lain Sdri. Wiji Lestari, Bapak Semiyono, Bapak Supriyadi dan Sdr. Suwardiyono. 4. Bahwa pada bulan Pebruari 2007 Sdr. Salminaldin mulai mengikuti testseleksi Catam TNI-AD namun sampai test Jasmani, selanjutnya Sdr. Salminaldin menghubungi Terdakwa meminta supaya dimasukkan Caba TNI-AD dan Terdakwa meminta kekurangan uang administrasi sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) segera dilunasi, kemudian pada bulan April 2007 Terdakwa menerima uang dari ibunya Sdr. Salminaldin yang bernama Wiji Lestari sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah)sedangkan sisa uangnya sebesar Rp. 4.000.000,- (enpat juta rupiah) diserahkan tidak berapa lama masih di bulan April 2007 disekitar SPBU Ambarawa. 5. Bahwa sekitar bulan Mei 2007 Sdr. Salminaldin menelepon Terdakwa mengatakan dan selanjutnya Sdr. Salminaldin menyerahkan sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah) meminta supaya umurnya tidak dipermasalahkan, kemudian sekira bulan Mei 2007 Sdr. Salminaldin mulai mendaftar Caba TNI_AD di Ajendam IV/Diponegoro dan bulan Juni 2007 mulai tes/seleksi namun gagal pada bagian administrasi. 6. Bahwa karena gagal masuk Catam TNI-AD maupun Caba TNIAD Sdr. Salminaldin meminta uangnya kembali kepada Terdakwa sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) namun uang tersebut sudah Terdakwa habiskan untuk melunasi hutang di BRI dan membiayai orang tua yang sakit, kemudian Sdr. Salminaldin melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpom IV/3 Salatiga untuk diproses sesuai dengan hokum yang berlaku.
Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat-surat: -
1 (satu) lembar Surat tanda terima penyerahan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang dibuat oleh Sdr. Sumarlan (Paman dari Sdr. Salminaldin) dengan Serma Eryono pada tanggal 1 Pebruari 2007.
-
1(satu) lembar Surat tanda terima penyerahan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) tanggal 20 April 2007 dan uang sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) pada tanggal 29 April 2007 yang dibuat oleh Sdr. Salminaldin dan Serma Eryono pada tanggal 20 April 2007.
13
Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan saksi serta tela karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatanperbuatan yang didakwakan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pendahuluan serta bukti bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1977 melalui Pendidikan Secata setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada lansung ditugaskan di Brigif5/Semarang, pada tahun 1984 ditugaskan ke Korem 074/Wrt, pada tahun 1984 dipindahkan ke Jasdam IV/Diponegoro dan pada tahun 1990 Terdakwa ditugaskan ke Kodim 0733/BS sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma Nrp. 515353. 2. Bahwa benar pada tahun 2006 pasca gempa Jogjakarta Saksi berkenalan dengan Saksi-3 (Sdr. Supriyadi) alamat Desa Dagen Malioboro Jogjakarta, dari perkenalan tersebut Saksi ditawari masuk Secatam TNI-AD, selang tiga hari kemudian Saksi-1 diajak oleh Saksi-3 kerumah kenalannya yaitu Saksi-2 (Semiyono) alamat di Desa Pleret Bantul Jogjakarta, selanjutnya Saksi-1 dikenalkan lagi kepada Saksi-4 (Suwardiyono) alamat Ambarawa Kab. Semarang, kemudian Saksi-1 dikenalkan dengan Terdakwa oleh Saksi-4 melalui HP. 3. Bahwa benar kemudian Saksi-1 menelpon Terdakwa dan dalam pembicaraan lewat HP, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 kalau mau masuk Catam TNI-AD harus menyediakan dana sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan minta agar penyerahan uangnya di tempat Saksi-4 di Ambarawa Kab. Semarang, akan tetapi selang beberapa hari kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 menawarkan 2 (dua) paket yakni paket 1 (satu) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes seleksi tetapi tidak dijamin lulus dan paket 2 (dua) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes tetapi hanya formalitas ditanggung lulus, akhirnya Saksi-1 memilih paket yang kedua yaitu langsung masuk dan tesnya hanya formalitas. 4. Bahwa benar pada tanggal 1 Pebruari 2007 sekira pukul 23.00 Wib. Saksi bersama ibunya yaitu Saksi-5 (Wiji Lestari), Paman Saksi-1 yang bernama Sumarlan, Saksi-2 dan Saksi-3 datang ke rumah Saksi-4 di Ambarawa Kab Semarang dengan tujuan menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa dengan dilengkapi Bukti Tanda Terima bermaterai 6000 yang isinya apabila Saksi-1 gagal seleksi Catam TNI-AD maka uang sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh oleh Terdakwa, apabila lulus maka kekurangannya sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) akan Saksi-1 lunasi pada saat akan berangkat pendidikan.
14 5. Bahwa benar pada bulan Pebruari 2007 Saksi-1 (Salminaldin) mengikuti test Catam TNI-AD di Ajendam IV/Diponegoro namun sampai test Jasmani Saksi-1 ternyata gagal, setelah itu Terdakwa datang kerumah Saksi-1 menjanjikan akan dimasukkan Secaba TNI-AD dan meminta kekurangan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk segera dilunasi, kemudian pada bulan April 2007 ibu Saksi-1 yaitu Saksi-5 (Wiji Lestari) menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) kepada Terdakwa di rumah Saksi-1 tetapi tidak dilengkapi bukti kwitansi dan pada bulan yang sama sisanya uang Rp. 4.000.000,- (enpat juta rupiah) Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa disekitar SPBU Ambarawa dan tidak dilengkapi bukti kwitansi. 6. Bahwa benar pada bulan Mei 2007 Saksi mengikuti test Secaba TNI AD namun gagal pada test Administrasi karena Saksi-1 umurnya lebih satu bulan dan pada saat berkas persyaratan akan diambil Saksi-1 dilarang oleh Terdakwa, dengan alasan Terdakwa sudah mengurus kebagian Panitia bahwa Saksi-1 bisa mengikuti pendidikan Secaba TNI-AD tanpa test, kemudian pada saat test Psyco berlangsung Saksi-1 dimintai uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah) sebagai uang pelicin Panitia psycotes, namun sampai pengumuman Pantukir Saksi-1 tidak masuk dan tidak ada panggilan mengikuti pendidikan, selanjutnya Saksi-1 menghubungi Terdakwa dan Terdakwa mengatakan Saksi-1 tidak usah mengikuti pembayatan atau orientasi tetapi bisa langsung menyusul mengikuti pendidikan Secaba TNI_AD di Rindam IV/Diponegoro, namun setelah menunggu sekian lama tidak ada panggilan apapun. 7. Bahwa benar total uang Saksi-1 yang sudah diterima oleh Terdakwa adalah sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan Saksi-1 meminta kepada Terdakwa untuk segera mengembalikan uang tersebut, namun Terdakwa tidak segera mengembalikan uang tersebut dan pada bulan Nopember 2007 Terdakwa datang kerumah Saksi-1 membuat Surat Pernyataan sanggup mengembalikan uang sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dalam jatuh tempo paling lambat pada Desember 2007, namun Surat Pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa, sehingga Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke Denpom IV/3 Salatiga agar perkaranya diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. 8. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi1 (Salminaldin) mengalami kerugian sebesar Rp. 32.500.000,(tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan rasa malu dengan masyarakat sekitar. 9. Bahwa Terdakwa mengetahui danmenyadari untuk masuk menjadi anggota TNI tidak dipungut biaya apapun dan Terdakwa pernah berdinas dibagian Jasmani Kodam IV/Dip pernah menjadi panitia untuk menguji jasmani bagi calon anggota TNI yang sedang mengikuti seleksi..
15 Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut: Pada prinsipnya Majelis sependapat dengan pembuktian unsur yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya namun dalam hal ini Pengadilan akan mengemukakan pendapatnya sendiri mengenai pidana yang akan dijatuhkan berdasarkan fakta fakta hukum yang akan dijatuhkan berdasarkan fakta fakta Yuridis yang terungkap dipersidangan
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Tunggal yaitu pasal 378 KUHP.
Menimbang
:
Bahwa selanjutnya Majelis akan menguraikan satu persatu unsur-unsur dalam pasal 378 KUHP tersebut, sebagai berikut:
Menimbang
:
1.
Unsur ke-1
:
Barang siapa.
2.
Unsur ke-2
:
Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.
3.
Unsur ke-3
:
Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan.
4.
Unsur ke-4
:
Menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya.
Bahwa mengenai semua unsur-unsur mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1.
tersebut
Majelis
Mengenai unsur ke-1 “Barang siapa”.
Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, maupun yang dibacakan serta keterangan Terdakwa dipersidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1) Bahwa benar Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1977 melalui pendidikan Secata di Dodik Klaten, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Brigif-5 Semarang, pada tahun 1990 Terdakwa mengikuti pendidikan Secaba Reg. di Magelang, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditugaskan di Kodim 0733/BS Semarang sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma NRP. 515353.
16 2) Bahwa benar Terdakwa adalah WNI yang belum pernah dicabut kewarganegaraannya sehingga yang bersangkutan harus tunduk kepada hukum positif dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 3) Bahwa benar Terdakwa selama ini tidak mengalami gangguan kejiwaan ataupun gangguan dalam perkembangannya sehingga Terdakwa adalah TNI yang mampu bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya dan cakap dihadapan hukum. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 Barang Siapa telah terpenuhi.
2.
Mengenai unsur ke-2 :
“Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum” Bahwa kata-kata dengan “maksud” adalah merupakan pengganti kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari sipelaku. Yang dimaksud dengan sengaja adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan. Pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Menurut Memori Van Toelihting, yang dimaksud “dengan sengaja" adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Yang dimaksud dengan “menguntungkan” adalah memberikan, mendatangkan, menjadikan beruntung. Dengan demikian yang dimaksud dengan “menguntungkan diri sendiri atau orang lain” dalam unsur ini adalah perbuatan Terdakwa tersebut memberikan atau mendatangkan suatu keuntungan terhadap dirinya sendiri atau terhadap orang lain. Yang dimaksud dengan “melawan hukum” yaitu bahwa perbuatan sipelaku (Terdakwa) yang dilakukan bertentangan dengan undang-undang (dilarang oleh undang-undang). Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar pada tahun 2006 pasca gempa Jogjakarta Saksi berkenalan dengan Saksi-3 (Sdr. Supriyadi) alamat Desa Dagen Malioboro Jogjakarta, dari perkenalan tersebut Saksi ditawari masuk Secatam TNI-AD, selang tiga hari kemudian Saksi-1 diajak oleh Saksi-3 kerumah kenalannya yaitu Saksi-2 (Semiyono) alamat di Desa Pleret Bantul Jogjakarta, selanjutnya Saksi-1 dikenalkan lagi kepada Saksi-4 (Suwardiyono) alamat Ambarawa Kab. Semarang, kemudian Saksi-1 dikenalkan dengan Terdakwa oleh Saksi-4 melalui HP.
17 Bahwa benar kemudian Saksi-1 menelpon Terdakwa dan dalam pembicaraan lewat HP, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 kalau mau masuk Catam TNI-AD harus menyediakan dana sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan minta agar penyerahan uangnya di tempat Saksi-4 di Ambarawa Kab. Semarang, akan tetapi selang beberapa hari kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 menawarkan 2 (dua) paket yakni paket 1 (satu) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes seleksi tetapi tidak dijamin lulus dan paket 2 (dua) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes tetapi hanya formalitas ditanggung lulus, akhirnya Saksi-1 memilih paket yang kedua yaitu langsung masuk dan tesnya hanya formalitas. Bahwa benar pada tanggal 1 Pebruari 2007 sekira pukul 23.00 Wib. Saksi bersama ibunya yaitu Saksi-5 (Wiji Lestari), Paman Saksi-1 yang bernama Sumarlan, Saksi-2 dan Saksi-3 datang ke rumah Saksi-4 di Ambarawa Kab Semarang dengan tujuan menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa dengan dilengkapi Bukti Tanda Terima bermaterai 6000 yang isinya apabila Saksi-1 gagal seleksi Catam TNI-AD maka uang sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh oleh Terdakwa, apabila lulus maka kekurangannya sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) akan Saksi-1 lunasi pada saat akan berangkat pendidikan. Bahwa benar pada bulan Pebruari 2007 Saksi-1 (Salminaldin) mengikuti test Catam TNI-AD di Ajendam IV/Diponegoro namun sampai test Jasmani Saksi-1 ternyata gagal, setelah itu Terdakwa datang kerumah Saksi-1 menjanjikan akan dimasukkan Secaba TNI-AD dan meminta kekurangan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk segera dilunasi, kemudian pada bulan April 2007 ibu Saksi-1 yaitu Saksi-5 (Wiji Lestari) menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) kepada Terdakwa di rumah Saksi-1 tetapi tidak dilengkapi bukti kwitansi dan pada bulan yang sama sisanya uang Rp. 4.000.000,- (enpat juta rupiah) Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa disekitar SPBU Ambarawa dan tidak dilengkapi bukti kwitansi. Bahwa benar pada bulan Mei 2007 Saksi mengikuti test Secaba TNI AD namun gagal pada test Administrasi karena Saksi-1 umurnya lebih satu bulan dan pada saat berkas persyaratan akan diambil Saksi-1 dilarang oleh Terdakwa, dengan alasan Terdakwa sudah mengurus kebagian Panitia bahwa Saksi-1 bisa mengikuti pendidikan Secaba TNI-AD tanpa test, kemudian pada saat test Psyco berlangsung Saksi-1 dimintai uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah) sebagai uang pelicin Panitia psycotes, namun sampai pengumuman Pantukir Saksi-1 tidak masuk dan tidak ada panggilan mengikuti pendidikan, selanjutnya Saksi-1 menghubungi Terdakwa dan Terdakwa mengatakan Saksi-1 tidak usah mengikuti pembayatan atau orientasi tetapi bisa langsung menyusul mengikuti pendidikan Secaba TNI_AD di Rindam IV/Diponegoro, namun setelah menunggu sekian lama tidak ada panggilan apapun.
18 Bahwa benar total uang Saksi-1 yang sudah diterima oleh Terdakwa adalah sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan Saksi-1 meminta kepada Terdakwa untuk segera mengembalikan uang tersebut, namun Terdakwa tidak segera mengembalikan uang tersebut dan pada bulan Nopember 2007 Terdakwa datang kerumah Saksi-1 membuat Surat Pernyataan sanggup mengembalikan uang sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dalam jatuh tempo paling lambat pada Desember 2007, namun Surat Pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa, sehingga Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke Denpom IV/3 Salatiga agar perkaranya diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. Bahwa benar Terdakwa telah menerima keuntungan sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dari Saksi-1 karena uang tersebut digunakan oleh Terdakwa untuk keperluan pribadi. Bahwa benar tindakan Terdakwa bertentangan dengan ketentuan hokum yangberlaku karena Terdakwa pernah berdinas di Jasdam IV/Dip mengetahui kalau masuk menjadi anggota TNI tanpa dipungut biaya apapun. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 telah dipenuhi. 3.
Mengenai unsur ke-3 : “Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”
Yang dimaksud dengan tipu muslihat adalah suatu tindakah yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu menimbulkan suatu keprcayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal itu tidak ada. Yang dimaksud dengan rangkaian kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan isi keterangan itu benar, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Yang dimaksud dengan menggerakkan (bewegen) adalah tergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini “tidak ada permintaan dengan tekanan” kendati mengahadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan. Yang dimaksud dengan ”menyerahkan” sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu : Memberikan, menyampaikan atau memberikan dengan penuh kepercayaan. Dalam hal ini penyerahan tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung. Adapun yang dimaksud dengan “barang sesuatu” dalam unsur ini yaitu sesuatu barang yang memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu yang dimaksud dalam unsur dalam ini yaitu : Pelaku dengan tipu muslihatnya atau dengan rayuan kebohongannya
19 terhadap orang lain sehingga orang tersebut dengan sukarela menyerahkan uang kepada pelaku tanpa merasa ada paksaan atau tekanan. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar pada tahun 2006 pasca gempa Jogjakarta Saksi berkenalan dengan Saksi-3 (Sdr. Supriyadi) alamat Desa Dagen Malioboro Jogjakarta, dari perkenalan tersebut Saksi ditawari masuk Secatam TNI-AD, selang tiga hari kemudian Saksi-1 diajak oleh Saksi-3 kerumah kenalannya yaitu Saksi-2 (Semiyono) alamat di Desa Pleret Bantul Jogjakarta, selanjutnya Saksi-1 dikenalkan lagi kepada Saksi-4 (Suwardiyono) alamat Ambarawa Kab. Semarang, kemudian Saksi-1 dikenalkan dengan Terdakwa oleh Saksi-4 melalui HP. Bahwa benar kemudian Saksi-1 menelpon Terdakwa dan dalam pembicaraan lewat HP, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi-1 kalau mau masuk Catam TNI-AD harus menyediakan dana sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan minta agar penyerahan uangnya di tempat Saksi-4 di Ambarawa Kab. Semarang, akan tetapi selang beberapa hari kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 menawarkan 2 (dua) paket yakni paket 1 (satu) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 20.000.000.- (dua puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes seleksi tetapi tidak dijamin lulus dan paket 2 (dua) masuk Catam TNI-AD dengan biaya Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan mengikuti tes tetapi hanya formalitas ditanggung lulus, akhirnya Saksi-1 memilih paket yang kedua yaitu langsung masuk dan tesnya hanya formalitas. Bahwa benar pada tanggal 1 Pebruari 2007 sekira pukul 23.00 Wib. Saksi bersama ibunya yaitu Saksi-5 (Wiji Lestari), Paman Saksi-1 yang bernama Sumarlan, Saksi-2 dan Saksi-3 datang ke rumah Saksi-4 di Ambarawa Kab Semarang dengan tujuan menyerahkan uang sebesar Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) kepada Terdakwa dengan dilengkapi Bukti Tanda Terima bermaterai 6000 yang isinya apabila Saksi-1 gagal seleksi Catam TNI-AD maka uang sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) akan dikembalikan utuh oleh Terdakwa, apabila lulus maka kekurangannya sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) akan Saksi-1 lunasi pada saat akan berangkat pendidikan. Bahwa benar pada bulan Pebruari 2007 Saksi-1 (Salminaldin) mengikuti test Catam TNI-AD di Ajendam IV/Diponegoro namun sampai test Jasmani Saksi-1 ternyata gagal, setelah itu Terdakwa datang kerumah Saksi-1 menjanjikan akan dimasukkan Secaba TNI-AD dan meminta kekurangan uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk segera dilunasi, kemudian pada bulan April 2007 ibu Saksi-1 yaitu Saksi-5 (Wiji Lestari) menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) kepada Terdakwa di rumah Saksi-1 tetapi tidak dilengkapi bukti kwitansi dan pada bulan yang sama sisanya uang Rp. 4.000.000,- (enpat juta rupiah) Saksi-1 serahkan kepada Terdakwa disekitar SPBU Ambarawa dan tidak dilengkapi bukti kwitansi.
20 Bahwa benar pada bulan Mei 2007 Saksi mengikuti test Secaba TNI AD namun gagal pada test Administrasi karena Saksi-1 umurnya lebih satu bulan dan pada saat berkas persyaratan akan diambil Saksi-1 dilarang oleh Terdakwa, dengan alasan Terdakwa sudah mengurus kebagian Panitia bahwa Saksi-1 bisa mengikuti pendidikan Secaba TNI-AD tanpa test, kemudian pada saat test Psyco berlangsung Saksi-1 dimintai uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus rupiah) sebagai uang pelicin Panitia psycotes, namun sampai pengumuman Pantukir Saksi-1 tidak masuk dan tidak ada panggilan mengikuti pendidikan, selanjutnya Saksi-1 menghubungi Terdakwa dan Terdakwa mengatakan Saksi-1 tidak usah mengikuti pembayatan atau orientasi tetapi bisa langsung menyusul mengikuti pendidikan Secaba TNI-AD di Rindam IV/Diponegoro, namun setelah menunggu sekian lama tidak ada panggilan apapun. Bahwa benar total uang Saksi-1 yang sudah diterima oleh Terdakwa adalah sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan Saksi-1 meminta kepada Terdakwa untuk segera mengembalikan uang tersebut, namun Terdakwa tidak segera mengembalikan uang tersebut dan pada bulan Nopember 2007 Terdakwa datang kerumah Saksi-1 membuat Surat Pernyataan sanggup mengembalikan uang sebesar Rp. 32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dalam jatuh tempo paling lambat pada Desember 2007, namun Surat Pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa, sehingga Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke Denpom IV/3 Salatiga agar perkaranya diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. Bahwa benar Terdakwa menyadari dan mengetahui bahwa untuk menjadi anggota TNI tidak dipungut biaya apapun karena Terdakwa juga pernah berdinas di Jasdam IV/Dip. dan uang yang telah diterima oleh Terdakwa digunakan untuk keperluan pribadi bukan untuk mengurus masalah pendaftaran secata maupun secaba. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 telah dipenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan sesuatu kepadanya”
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
21 Terdakwa ingin mendapat keuntungan dengan cara mengaku sebagai panitia test penerimaan Secatam maupun Secaba TNIAD untuk mencapai keinginan yang dikehendakinya Saksi-1 (Sdr. Salminaldin) atau orang tua Saksi-1 (Wiji Lestari) merasa dirugikan. Menimbang
:
Sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: Hal-hal yang meringankan : -
Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya.
Hal-hal yang memberatkan : -
Perbuatan Terdakwa mencemarkan citra TNI-AD dimata Masyarakat.
-
Perbuatan para Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan 8 wajib TNI.
-
Perbuatan Terdakwa merugikan Saksi-1 dan Saksi-5.
Menimbang
:
Terdakwa adalah anggota Babinsa (Bintara pembina desa), yang seharusnya menjadi contoh bagi warga desa yang diharapkan dapat membimbing dan membina desa agar tercapai desa dan masyarakat yang mempunyai ketahanan nasional dan mewujudkan ketentraman kedamaian di desa binaanya
Menimbang
:
Terdakwa melakukan aksi dengan cara tersebut dapat menimbulkan ketidak tentraman dan menjadi contoh moral yang buruk.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa: Surat-surat : -
1 (satu) lembar Surat tanda terima penyerahan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang dibuat oleh Sdr. Sumarlan (Paman dari Sdr. Salminaldin) dengan Serma Eryono pada tanggal 1 Pebruari 2007.
-
1(satu) lembar Surat tanda terima penyerahan uang sebesar Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah) tanggal 20 April 2007 dan uang sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) pada tanggal 29 April 2007 yang dibuat oleh Sdr. Salminaldin dan Serma Eryono pada tanggal 20 April 2007.
22 karena berhubungan erat dengan perbuatan Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya lebih lanjut. Mengingat
:
1. 2. 3.
Pasal 378 ayat (1) KUHP. Pasal 189 ayat (1) UU. No. 31 Tahun 1997. Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1.
Menyatakan : Terdakwa Serma Eryono Nrp. 515353, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Penipuan ”.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan.
3.
Menetapkan barang-barang bukti berupa ; Surat-surat: -
1 (satu) lembar Surat tanda terima penyerahan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) yang dibuat oleh Sdr. Sumarlan (Paman dari Sdr. Salminaldin) dengan Serma Eryono pada tanggal 1 Pebruari 2007.
-
1(satu) lembar Surat tanda terima penyerahan uang sebesar Rp. 6.000.000,(enam juta rupiah) tanggal 20 April 2007 dan uang sebesar Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah) pada tanggal 29 April 2007 yang dibuat oleh Sdr. Salminaldin dan Serma Eryono pada tanggal 20 April 2007.
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- ( sepuluh ribu rupiah).
23
Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 16 Maret 2009 dalam musyawarah majelis hakim oleh Kolonel Chk Sunarso, S.H. NRP 32054 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk Achmad Suprapto, S.H. NRP 565100 dan Mayor Chk Warsono, S.H. NRP 544975 sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Mayor Sus Niarti, S.H. NRP 522941 dan Panitera Kapten Chk Eddy Susanto, S.H. NRP 548425 di depan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua
CAP/TTD Sunarso, S.H. Kolonel Chk NRP 32054
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Achmad Suprapto, S.H. Mayor Chk NRP 565100
Warsono S.H. Mayor Chk NRP 544975
Panitera
TTD Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425 Disalin sesuai dengan aslinya oleh : Panitera
Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425
