PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : PUT / 49 -K / PM.II-10 / AD / VII / 2009 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
AMAT SHOLEH Kopka / 624724 Babinsa Ramil-13 / Paninggaran Kodim 0710 / Pekalongan Purworejo, 7 Pebruari 1968 Laki-laki Indonesia Islam Dk. Ratna Gunung Ds. Krandegan Paninggaran Kab. Pekalongan.
Kec.
Terdakwa dalam perkara ini ditahan sejak tanggal 5 Nopember 2008 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan dari Dandim 0710/Pekalongan selaku Ankum Nomor Skep/214/XI/2008 tanggal 5 Nopember 2008 dan telah dibebaskan dari tahanan pada tanggal 24 Nopember 2008 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan dari Tahanan dari Dandmim 0710/Pekalongan selaku Ankum Nomor Skep/229/XI/2008 tanggal 24 Nopember 2008. Pengadilan Militer tersebut di atas ; Membaca
:
Memperhatikan :
Berita Acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini. 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 071/Wijayakusuma selaku Papera Nomor Kep/02/III/2009 tanggal 31 Maret 2009. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor DAK/30/IV/2009 tanggal 9 April 2009. 3. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 4.
Mendengar
:
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor DAK/30/IV/2009 tanggal 9 April 2009 didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan.
Memperhatikan :
1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer meyatakan
2 Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :“ Penganiayaan ” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 351 ayat (1) KUHP. Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana Penjara selama 3 (tiga) bulan. Dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara.
b.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : 1 (satu) lembar Visum et Repertum dari RSUD Kajen Nomor : 370.1/47/2008 tanggal 20 Nopember 2008 A.n Teguh Susilo yang ditanda tangani oleh Kepala RSUD Kajen dr. Sutanto, Sp. S NIP. 140338355. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang: 1 (satu) unit Sepeda Motor Dinas Honda Kirana No. Reg. 9267-IV. Dikembalikan kepada Kodim 0710/Pekalongan. 1 (satu) buah celana loreng. 1 (satu) buah kaos loreng. 1 (satu) buah kopel rim warna hitam. 1 (satu) pasang sepatu PDL loreng. 1 (satu) buah celana panjang warna coklat muda. 1 (satu) buah baju kotak-kotak. Dikembalikan kepada yang berhak. 1 (satu) buah pisau sangkur merk Aitor. Disita negara untuk dimusnahkan.
c. Membayar biaya (Lima Ribu Rupiah).
perkara
sebesar
Rp.
5.000,-
2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi, oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada hari Selasa tanggal empat bulan Nopember tahun 2008, setidak-tidaknya dalam tahun 2008 di Rumdis Koramil 13 / Paninggaran, setidak-tidaknya ditempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan”
3
Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1988/1989 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong selama empat bulan, kemudian setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 407/PK dan pada tahun 2002 dipindahtugaskan di Kodim 0710/Pekalongan selanjutnya dipindahtugaskan menjadi babinsa ramil-13/Paninggaran sampai sekarang dengan pangkat Kopka NRP. 624724. 2. Bahwa sekira tahun 2007 Sdr. Teguh Susilo (Saksi-1) telah meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) untuk diberikan kepada temannya Sdr. Untung teman Saksi-1. 3. Bahwa Saksi-1 sering meminjam uang kepada Terdakwa untuk kegiatan usaha yaitu sebagai berikut pada bulan Juni Saksi1 meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah) untuk pembuatan irigasi di Ds. Werdi tanggal 9 Juli 2008 Saksi-1 meminjam uang lagi kepada Terdakwa sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) untuk pembangunan gedung kantor Kecamatan paninggaran dan batas waktu pembayaran tanggal 1 Agustus 2008 menjadi Rp. 19.000.000,(sembilan belas juta rupiah), sehingga jumlah pinjaman Saksi-1 kepada Terdakwa sebesar Rp. 31.000.000,- (tiga puluih satu juta rupiah). 4. Bahwa pada tanggal 6 Agustus 2008 sekira pukul 19.00 Saksi-1 datang ke Rumdis Ramil 13/Paninggaran untuk menemui Terdakwa dengan membawa uang sebesar Rp. 17.500.000,(tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) untuk mengembalikan pinjamannya, tetapi Terdakwa tidak mau menerima karena melebihi batas waktu yang telah disepakati dan Terdakwa meminta paksa kepada saksi-1 agar mengembalikan uang yang dipinjam beserta jasanya sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) sambil mengancam apabila tidak mengembalikan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) Saksi-1 akan dianiaya. 5. Bahwa pada tanggal 29 September 2008 sekira pukul 23.00 Saksi-1 menemui Terdakwa untuk memberikan cek sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk membayar pengiriman pasir dan Terdakwa menerimanya. 6. Bahwa pada hari Selasa tanggal 4 Nopember 2008 Terdakwa mencari Saksi-1, akan tetapi Saksi-1 masih berada di rumah temannya yaitu Sdr. Edi di Dk. Werdi Ds. Werdi Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan untuk menanyakan masalah pinjamannya. 7. Bahwa setelah sampai di rumah Sdr. Edi, Terdakwa merasa tidak enak untuk membicarakan masalah pinjaman karena di rumah Sdr. Edi banyak orang, kemudian Terdakwa mengajak Saksi-1 ke rumah dinas Koramil 13 / Paninggaran dengan menggunakan sepeda motor dinas.
4 8. Bahwa setelah sampai di Rumdis Ramil-13/Paninggaran kemudian Terdakwa membuka pintu rumahnya kemudian Saksi-1 disuruh masuk selanjutnya setelah Saksi-1 masuk Terdakwa menutup dan mengunci pintu tersebut lalu memasukkan anak kunci pintu tersebut ke dalam saku celana Terdakwa, kemudian Terdakwa melepas jaket dan kopelnya dan berkata “Karepmu opo!“ sambil pasang kuda-kuda. Karena Saksi-1 hanya diam dan tidak menjawab Terdakwa menjadi emosi dan langsung memukul menggunakan tangan kanan dan tangan kiri mengepal menggunakan sarung tangan ke arah dahi kanan 1 (satu) kali, kepala bagian atas 2 (dua) kali, hidung 2 (dua) kali sampai berdarah, dada 4 (empat) kali, perut (satu) kali dan kepala bagian belakang 1 (satu) kali selanjutnya Terdakwa mengambil sangkur yang ada di kopelnya, karena Saksi-1 merasa kesakitan dan ketakutan maka Saksi-1 memeluk kaki kanan Terdakwa dengan posisi bersujud sambil meminta maaf dan memohon ampun, tetapi Terdakwa bertambah emosi sehingga melepas tangan Saksi dan menendang Saksi-1 dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai dagu sehingga Saksi-1 terjatuh dengan posisi tengkurap kemudian Terdakwa memukulkan sangkurnya ke arah punggung Saksi-1 sebanyak 2 (dua) kali. 9. Bahwa setelah Terdakwa menendang dan meukul Saksi-1 kemudian Terdakwa masuk ke kamar lalu keluar lagi dengan membawa sangkur yang lebih besar sambil berkata “ Nganggo sing gedhe sekalian ben mati sisan terus dikarungi “ selanjutnya sangkur tersebut ditempelkan di leher Saksi-1 dan berkata “ mau lapor “ lapor sana paling saya di sel 21 (dua puluh satu) hari, setelah keluar sel kamu saya bunuh “ kemudian Saksi-1 minta agar permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan dan Saksi1 mengatakan bahwa Saksi-1 mempunyai saudara yang menjabat sebagai lurah Ds. Werdi. Setelah itu Terdakwa keluar dari rumah dan pintu dikunci dari luar, 30 (tiga puluh) menit kemudian Terdakwa masuk kembali dan melihat Saksi-1 yang tengkurap dikursi karena kesakitan dan muntah-muntah kemudian Terdakwa menghampiri Saksi-1 sambil berkata “ Mati apa “ lalu keluar rumah dan mengunci pintu kembali. 10. Bahwa sekira pukul 12.00 Terdakwa datang lagi bersama dengan adik Saksi-1 Sdr. Agus Munanto (Saksi-2) kemudian memaksa Saksi-2 untuk membuat surat pernyataan tentang pinjaman uang Saksi-1 yang isinya Saksi-1 diharuskan membayar semua pinjaman kepada Terdakwa yang awalnya sebesar Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah) menjadi 49.000.000,(empat puluh sembilan juta rupiah) dengan batas akhir pembayaran tanggal 5 Januari 2009. Karena merasa takut maka dengan terpaksa Saksi-1 dan Saksi-2 menanda tangani surat pernyataan masing-masing. 11. Bahwa setelah Saksi-1 dan Saksi-2 selesai menanda tangani surat pernyataan tersebut Terdakwa memukul meja dan memaksa agar disediakan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagai jaminan agar Saksi-1 keluar dari Rumdis tersebut, karena merasa takut kemudian Saksi-2 menyanggupinya dan akan memberikan uang tersebut sebelum pukul 22.00 hari itu juga dan Terdakwa mengancam akan menganiayanya Saksi-1 lagi apabila uangnya belum diterima Terdakwa dan sekira pukul 13.00 Saksi-1 dan Saksi-2 diperbolehkan pulang oleh Terdakwa
5 kemudian sekira pukul 16.00 Sdr. Edi Firmansyah atas suruhan Saksi-2 menyerahkan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). 12. Bahwa pada hari Rabu tanggal 5 Nopember 2008 sekira pukul 05.30 Saksi-1 pulang dari rumah Sdr. Didik dan bermaksud menemui adiknya Sdr. Agus Munanto (Saksi-2) dan sekira pukul 09.00 Saksi-1 bertemu dengan saksi-2 di perempatan Jl. Sibedug kajen Kab. Pekalongan karena melihat kondisi Saksi-1 yang sangat pucat kemudian Saksi-2 menyarankan agar Saksi-1 berobat ke RSUD Kajen Kab. Pekalongan. Setelah mendapatkan perawatan di ruang UGD Saksi-1 diharuskan menjalani rawat inap. 13. Bahwa menurut keterangan Saksi-1 Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi-1 dengan cara memukul menggunakan tangan kanan mengepal mengenai dahi kanan sebanyak 1 (satu) kali, kepala bagian atas sebanyak 2 (dua) kali, kepala bagian belakang sebanyak 1 (satu) kali, hidung sebanyak 1 (satu) kali, dada sebanyak 2 (dua) kali, perut sebanyak 1 (satu) kali, dan menggunakan tangan kiri mengepal mengenai hidung sebanyak 1 (satu) kali, dada sebanyak 2 (dua), kemudian menendang memakai kaki kanan dengan bersepatu dinas mengenai dagu sebanyak 1 (satu) kali, memukul menggunakan sangkur mengenai punggung sebanyak 2 (dua) kali dan mengancam dengan menempelkan sangkur yang besar ke leher Saksi-1 sebanyak 1 (satu) kali. 14. Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan Terdakwa Saksi-1 mengalami luka memar luka memar di hidung, di dahi kanan dan kiri sesuai dengan VER Nomor : 370.1/ 47/2008 tanggal 20 Nopember yang dikeluarkan oleh RSUD Kajen Kab. Pekalongan yang ditanda tangani oleh dr. Immawan dan Saksi-1 dirawat di RSUD Kajen Kab. Pekalongan dari tanggal 5 Nopember 2008 sampai dengan tanggal 8 Nopember 2008. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Pasal 351 ayat (1) KUHP. Menimbang
:
Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum.
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :
dipersidangan
SAKSI-1 : Nama lengkap Pangkat / NRP. Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir
: : : : :
ACH. SUPRIYANTO Serka / 640177 Babinsa Ramil-13/Paninggaran Kodim 0710/Pekalongan Wonosobo, 5 Februari 1970
6 Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : :
Laki-laki Indonesia Islam Kel. Podo Sugih Gg. III Kec. Pekalongan Barat Kab. Pekalongan.
Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Mei 2005 di Koramil 13/Paninggaran saat Saksi menjadi anggota Koramil 13/Paninggaran dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 4 Nopember 2008 sekira pukul 06.00 Wib Saksi pergi keluar Ma Koramil 13/Paninggaran untuk makan pagi dan baru kembali sekira pukul 09.00 Wib untuk melaksanakan serah terima piket dari Serka Budi Supriyanto dan setelah melaksanakan serah terima piket dari Serka Budi Supriyanto dan setelah melaksanakan serah terima piket Saksi pergi ke kebun belakang Koramil 13/Paninggaran untuk memetik daun singkong dan sekira pukul 10.00 Wib Saksi pergi ke pasar untuk membeli ikan tongkol, sekembalinya dari pasar sekira pukul 11.00 Wib Saksi bertemu dengan Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) saat akan menyeberang di jalan raya depan Koramil 13/Paninggaran. 3. Bahwa saat Saksi akan memasak di dapur Rumdis, Saksi melihat Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) sedang duduk di kursi kemudian Saksi menghampiri dan menanyakan kabarnya selanjutnya Saksi menuju dapur Rumdis Koramil 13/Paninggaran untuk memasak. Tidak lama kemudian Saksi melihat Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) bersama dengan Terdakwa dan Sdr. Sutarto datang setelah itu Saksi mendengar ada pembicaraan tetapi apa yang dibicarakan tidak tahu, tak lama kemudian Saksi dipanggil oleh Terdakwa dan diminta untuk ikut menandatangani surat pernyataan kesanggupan mengembalikan uang milik Terdakwa yang masih berada di Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) sebesar Rp. 49.384.000,- (empat puluh sembilan juta tiga ratus delapan puluh empat ribu rupiah) namun Saksi tidak mengetahui asal usul uang tersebut. Setelah selesai menandatangani surat pernyataan tersebut Saksi kembali ke dapur dan sekira pukul 11.45 Wib, Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) dan Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) pamit pulang. 4. Bahwa pada saat Saksi bertemu Sdr. Teguh Susilo (Saksi2) sedang duduk di kursi dalam keadaan lesu, Saksi melihat pipi Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) agak lebam seperti bekan benturan tetapi Saksi tidak menanyakan hal tersebut. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui Terdakwa telah menganiaya Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) karena baik Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) dan Terdakwa tidak pernah menceritakan kejadian tersebut kepada Saksi sebelumnya dan Saksi baru mengetahuinya pada tanggal 6 Nopember 2008 sekira pukul 14.15 Wib saat Terdakwa berpamitan karena dipanggil oleh Staf Intel Kodim 0710/Pekalongan.
7 Atas keterangan seluruhnya. Menimbang
:
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Bahwa Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 sudah dipanggil berdasarkan ketentuan undang-undang, namun sampai waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir tanpa keterangan yang sah, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997, maka keterangannya dalam Berita Acara Permulaan yang disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dibacakan sebagai berikut: SAKSI-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
TEGUH SUSILO Sekretaris Desa Pekalongan, 15 maret 1976 Laki-Laki Indonesia Islam Dk. Werdi Barat Rt. 02/01 Ds. Werdi Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan.
Keterangan Saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2001 dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tahun 2007 teman Saksi Sdr. Untung Rozikin bermaksud meminjam uang kepada Saksi sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) karena waktu itu Saksi tidak mempunyai uang maka Saksi kemudian meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dengan alasan untuk modal mengerjakan proyek tetapi oleh Terdakwa hanya diberi pinjaman sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) yang kemudian oleh Saksi uang tersebut diserahkan kepada Sdr. Untung Rozikin. 3. Bahwa pada bulan Juni 2008 Saksi mendapat proyek pembuatan irigasi di Ds. Werdi Kec. paninggaran Kab. Pekalongan karena Saksi kekurangan bahan material berupa pasir maka Saksi meminta untuk membelikan bahan material tersebut sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). 4. Bahwa pada tanggal 9 Juli 2008 Saksi mempunyai Cek senilai Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dengan pencairan tanggal 1 Januari 2009, karena Saksi membutuhkan uang untuk menangani proyek pembangunan gedung di Kec. Paninggaran maka Saksi kembali meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) dengan kesepakatan lisan bahwa pembayaran pinjaman batas waktunya tanggal 1 Agustus 2008 menjadi Rp. 19.000.000,- (sembilan belas juta rupiah) dengan jaminan cek milik Saksi. Kemudian pada tanggal 25 Juli 2008 Saksi menyampaikan kepada Terdakwa bahwa cek yang menjadi jaminan tersebut tidak dapat dicairkan tanggal 1 Agustus 2008 dan Saksi benjanji akan mengembalikan uang Terdakwa antara tanggal 6 Agustus 2008 sampai dengan tanggal
8 10 Agustus 2008, karena pembayaran mundur dari perjanjian yang sudah disepakati maka Terdakwa meminta pembayaran pinjaman menjadi sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). 5. Bahwa pada tanggal 6 Agustus 2008 sekira pukul 19.00 Wib Saksi datang ke Rumdis Ramil-13/Paninggaran untuk menemui Terdakwa dengan maksud untuk membayar/mengembalikan pinjaman dengan membawa uang sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) tetapi Terdakwa tidak mau menerima karena melebihi batas waktu yang telah disepakati dan Terdakwa meminta dengan paksa kepada Saksi agar mengembalikan uang yang dipinjam Saksi beserta dengan jasanya sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), kemudian Saksi berusaha mencari uang untuk memenuhi kekurangannya sehingga menjadi Rp. 18.000.000,- (delapan belas juta rupiah) kemudian uang tersebut diserahkan kepada Terdakwa tetapi Terdakwa tidak mau menerima dan tetap meminta agar Saksi mengembalikan uang pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) maka Saksi akan dianiaya. karena Saksi tidak dapat memenuhi permintaan Terdakwa Saksi merasa takut dan tidak berani menemui Terdakwa sehingga uang yang akan digunakan untuk membayar Terdakwa habis untuk keperluan pribadinya. 6. Bahwa pada tanggal 29 September 2008 sekira pukul 23.00 Wib Saksi kembali menemui Terdakwa dengan maksud akan memberikan cek senilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk membayar pengiriman pasir dan Terdakwa menerimanya, kemudian Saksi menjanjikan kepada Terdakwa akan melunasi pinjaman uang setelah Saksi kembali bekerja. 7. Bahwa pada tanggal 4 Nopember 2008 Saksi datangi Terdakwa di rumah Sdr. Edi di Dk. Werdi Barat Rt. 01/01 ds. Werdi Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan dengan pakaian dinas loreng dan berjaket hitam serta menggunakan sepeda motor dinas kirana No. Reg. 9267-IV selanjutnya Saksi dibawa Terdakwa ke Rumdis ramil-13/Paninggaran yang terletak di belakang Kantor Koramil-13/Paninggaran Kodim 0710/Pekalongan. 8. Bahwa setelah sampai di Rumdis Ramil-13/Paninggaran kemudian Terdakwa membuka pintu rumahnya kemudian Saksi disuruh masuk selanjutnya setelah Saksi masuk Terdakwa menutup dan mengunci pintu tersebut lalu memasukkan anak kunci pintu tersebut ke dalam saku celana Terdakwa, kemudian Terdakwa melepas jaket dan kopelnya dan berkata “karepmu opo!“ sambil pasang kuda-kuda. Karena Saksi hanya diam dan tidak menjawab Terdakwa menjadi emosi dan langsung memukul menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal menggunakan sarung tangan ke arah dahi kanan 1 (satu) kali, kepala bagian atas 2 (dua) kali, hidung 2 (dua) kali sampai berdarah, dada 4 (empat) kali, perut 1 (satu) kali dan kepala bagian belakang 1 (satu) kali selanjutnya Terdakwa mengambil sangkur yang ada di kopelnya, karena Saksi merasa kesakitan dan ketakutan maka Saksi memeluk kaki kanan Terdakwa dengan posisi bersujud sambil meminta maaf dan memohon ampun, tetapi Terdakwa bertambah emosi sehingga melepas tangan Saksi dan
9 menendang Saksi dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai dagu sehingga Saksi terjatuh dengan posisi tengkurap kemudian Terdakwa memukulkan sangkurnya ke arah punggung Saksi sebanyak 2 (dua) kali. 9. Bahwa setelah Terdakwa menendang dan memukul Saksi kemudian Terdakwa masuk ke kamar lalu keluar lagi dengan membawa sangkur yang lebih besar sambil berkata “Nganggo sing gedhe sekalian ben mati sisan terus dikarungi!“ selanjutnya sangkur tersebut ditempelkan di leher Saksi dan berkata “Mau lapor, lapor sana paling saya disel 21 (dua puluh satu) hari, setelah keluar sel kamu saya bunuh!“ kemudian Saksi minta agar permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan dan Saksi mengatakan bahwa Saksi mempunyai saudara yang menjabat sebagai lurah Ds. Werdi. Setelah itu Terdakwa keluar dari rumah dan pintu dikunci dari luar, 30 (tiga puluh) menit kemudian Terdakwa masuk kembali dan melihat Saksi yang tengkurap dikursi karena kesakitan dan muntah-muntah kemudian Terdakwa menghampiri Saksi sambil berkata “mati apa!“ lalu keluar rumah dan mengunci kembali. 10. Bahwa sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa datang lagi bersama dengan adik Saksi Sdr. Agus Minanto (Saksi-3) kemudian memaksa Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) untuk membuat surat pernyataan tentang pinjaman uang Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) kepada Terdakwa dan membuat surat pernyataan tentang pinjaman uang Saksi yang isinya Saksi diharuskan membayar semua pinjaman kepada Terdakwa yang awalnya sebesar Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah) menjadi Rp. 49.000.000,- (empat puluh sembilan juta rupiah) dengan batas akhir pembayaran tanggal 5 Januari 2009 karena merasa takut maka dengan terpaksa Saksi dan Saksi-3 menyerahkan uang sebasar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Terdakwa. 11. Bahwa setelah Saksi dan Saksi-3 selesai menandatangani surat pernyataan tersebut Terdakwa memukul meja dan memaksa agar di sediakan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagai jaminan agar Saksi bisa keluar dari Rumdis tersebut, karena merasa takut kemudian Saksi-3 menyanggupinya dan akan memberikan uang tersebut sebelum pukul 22.00 Wib hari itu juga dan Terdakwa mengancam akan menganiayanya Saksi lagi apabila uangnya belum diterima Terdakwa. Dan sekira pukul 13.00 Wib Saksi dan Saksi-3 diperbolehkan pulang oleh Terdakwa kemudian sekira pukul 16.00 Wib Sdr. Edi Firmansah atas suruhan Saksi-3 menyerahkan uang sebesar Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah) kepada Terdakwa . 12. Bahwa sepulang dari Rumdis Ramil-13/Paninggaran tempat Terdakwa tinggal Saksi pergi ke rumah Sdr. Cipto dengan diantar tukang ojek dan sekira pukul 20.30 Wib Saksi minta supaya Sdr. Cipto mengantarkannya ke rumah Sdr. Didik di Perum Kwayangan Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan dan Saksi menginap di rumah Sdr. Didik karena Saksi merasakan badannya sakit. 13. Bahwa pada hari Rabu tanggal 5 Nopember 2008 Saksi pulang dari rumah Sdr. Didik dan bermaksud menemui adiknya Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) dan sekira pukul 09.00 Wib Saksi
10 bertemu dengan adiknya Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) di perempatan Jl. Sibedug Kajen Kab. Pekalongan, karena melihat kondisi Saksi yang sangat pucat kemudian Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) menyarankan agar Saksi berobat ke RSUD Kajen Kab. Pekalongan. Setelah mendapatkan perawatan di ruang UGD Saksi diharuskan menjalani rawat inap . 14. Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi dengan cara memukul menggunakan tangan kanan mengepal dahi sebanyak 1 (satu) kali, kepala bagian atas sebanyak 2 (dua) kali, kepala bagian belakang sebanyak 1 (satu) kali, hidung sebanyak 1 (satu) kali, dada sebanyak 2 (dua) kali, perut sebanyak 1 (satu) kali, dan menggunakan tangan kiri mengepal mengenai hidung sebanyak 1 (satu) kali, dada sebanyak 2 (dua) kali, kemudian menendang memakai kaki kanan dengan bersepatu dinas mengenai dagu sebanyak 1 (satu) kali, memukul menggunakan sangkur mengenai punggung sebanyak 2 (dua) kali dan mengancam dengan menempelkan sangkur yang besar ke leher Saksi sebanyak 1 (satu) kali . 15. Bahwa akibat perbuatan yang dilakukan Terdakwa, Saksi mengalami luka pada hidung memar dan mengeluarkan darah, sakit pada kepala, memar pada dahi kanan dan kiri, bengkak pada dagu, sakit pada dada dan perut serta muntah-muntah dalam keadaan sadar dan dirawat di RSUD kajen kab. Pekalongan dari tanggal 5 Nopember 2008 sampai dengan tanggal 8 Nopember 2008. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. SAKSI-3 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
AGUS MUNANTO Kades Werdi Pekalongan, 7 Mei 1981 Laki-Laki Indonesia Islam Dk. Werdi Barat Rt. 04/01 Ds. Werdi Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan.
Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2003 di Koramil 13/Paninggaran saat Saksi meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 13.750.000,- (tiga belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) untuk proyek pavingisasi di Makam wali Tanduran Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan dan tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi tidak melihat adanya penganiayaan yang dilakukan Terdakwa terhadap kakaknya Sdr. Teguh Susilo (Saksi2) pada tanggal 4 Nopember 2008 tetapi pada tanggal 3 Nopember 2008 Terdakwa datang ke rumah Saksi dengan maksud akan menagih uang yang dipinjam Saksi dari Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor dinas dan berpakaian
11 loreng, tetapi belum sampai duduk dan bicara Terdakwa langsung memukul Saksi dengan tangan kanan mengepal sebanyak 1 (satu) kali ke arah dada dan menendang Saksi dengan kaki kanan mengenai kaki kiri Saksi kemudian Terdakwa bertanya ”Maunya apa kamu, hari ini pokoknya uang harus ada kemudian Saksi menjelaskan bahwa proyeknya belum selesai. Setelah itu Terdakwa mengatakan bahwa kakaknya Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) juga mempunyai hutang kepada Terdakwa tetapi Saksi tidak mengetahui jumlahnya kemudian Terdakwa menanyakan kepada Saksi tentang keberadaan kakaknya Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) dan dijawab “Pak Teguh tadi pulang ke rumah, namun pergi lagi ke Pekalongan dan besok pagi akan ke rumah pak Sholeh”. Kemudian sekira pukul 20.40 Wib, Terdakwa pamit untuk pulang. 3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 4 Nopember 2008 sekira pukul 10.00 Wib saat Saksi berada di kantor Kec. Paninggaran untuk mengambil surat, Terdakwa datang menemui Saksi dan mengajak Saksi ke rumah Terdakwa di Rumdis Ramil 13/Paninggran yang terletak di sebelah kantor Koramil 13/Paninggaran. Setelah sampai di rumah Terdakwa kemudian Terdakwa membuka pintu yang dalam keadaan terkunci dan menyuruh Saksi untuk masuk ke dalam rumah dan setelah masuk Terdakwa mengunci kembali pintu dan Saksi melihat kakaknya Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) dibangunkan oleh Saksi kemudian Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) menceritakan bahwa Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) baru saja dianiaya oleh Terdakwa dan pada saat itu Saksi melihat kondisi kakaknya Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) mengalami luka memar pada pipi kanan dan kiri bengkak, memar pada hidung dan mengeluarkan darah, kepala bagian kiri bengkak serta Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) mengeluh dada sebelah kiri terasa sakit . 4. Bahwa setelah Saksi dan Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) disuruh duduk oleh Terdakwa kemudian Terdakwa memukul meja lalu menyuruh Saksi dan Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) untuk membuat surat pernyataan yang isinya kesanggupan tentang pengembalian uang yang dipinjam Saksi dan Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) serta Saksi dipaksa untuk mengeluarkan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagai tebusan agar Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) bisa keluar dari Koramil 13/Paninggaran dan Saksi menyanggupinya serta akan menyerahkan uang sebsar pada pukul 20.00 Wib. 5. Bahwa setelah ada kesepakatan kemudian Saksi disuruh Terdakwa untuk membeli materai dan setelah kembali Terdakwa menyuruh Saksi dan Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) membuat surat pernyataan dan setalah surat pernyataan ditandatangani serta menyanggupi menyerahkan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) maka sekira pukul 11.00 Wib Saksi dan Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) diperbolehkan pulang. Setibanya di rumah sekira pukul 13.00 Wib kemudian Saksi menyuruh perangkat desa sdr. Edi untuk mengantarkan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Terdakwa. 6. Bahwa pada tanggal 5 Nopember 2008 sekira pukul 06.30 Wib istri Sdr. Teguh Susilo (Sdri. Ida) datang ke rumah Saksi menyampaikan agar Saksi pergi ke rumah Sdr. Eko Cipto Waluyo
12 (Saksi-4) selanjutnya Saksi pergi ke rumah Sdr. Eko Cipto Waluyo (Saksi-4) dengan naik ojek dan sekira pukul 08.00 Saksi di telepon oleh Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) agar menemui Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) dengan mengendarai mobil Ferosa dan setelah bertemu dengan Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2), Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) mengeluh kesakitan dan minta diantar ke RSUD Kajen untuk diadakan pemeriksaan dan setelah diperiksa Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) disuruh rawat inap. 7. Bahwa Saksi tidak melihat pada saat Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) namun menurut Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) Terdakwa melakukan perbuatan tersebut dengan menggunakan sangkur dan sepatu dinas. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. SAKSI-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
EKO CIPTO WALUYO Wiraswasta Pekalongan, 23 Januari 1960 Laki-Laki Indonesia Islam Ds. Simbang Kulon Gg. 5 Rt. 03 Rw. 01 No. 23 Kec. Buaran Kab. Pekalongan.
Keterangan Saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui yang menjadi penyebab terjadinya penganiayaan terhadap Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) karena Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) mempunyai hutang kepada Terdakwa dan belum bayar, namun Saksi tidak tahu berapa jumlahnya dan Saksi juga tidak melihat kejadian tersebut. Tetapi pada tanggal 4 Nopember 2008 sekira pukul 18.30 Wib saat Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) datang kerumah Saksi di Ds. Simbang Kulon Gg. 5 Rt. 03 RW. 01 No. 23 Kec. Buaran Kab. Pekalongan kemudian Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) menceritakan kejadian tersebut kepada Saksi. 3. Bahwa menurut cerita Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) kepada Saksi akibat dari penganiayaan tersebut Sdr, Teguh Susilo (Saksi2) mengalami luka pada hidung mengeluarkan darah dan bengkak, kepala kanan bengkak, pipi kanan dan kiri memar, serta Saksi melihat adanya bekas darah pada baju Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) dan pada tanggal 5 Nopember 2008 sekira pukul 09.00 Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) dirawat inap di RSUD kajen Kab. Pekalongan. Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.
13 Menimbang
:
Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1988/1989 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong selama empat bulan, kemudian setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 407/PK dan pada tahun 2002 dipindahtugaskan di Kodim 0710/Pekalongan selanjutnya dipindahtugaskan menjadi Babinsa ramil-13/Paninggaran sampai sekarang dengan pangkat Kopka. 2. Bahwa pada hari bulan Mei 2008 Sdr. Teguh Susilo (Saksi2) datang menemui Terdakwa dengan tujuan meminjam uang sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk modal pengerjaan proyek pengaspalan jalan di Ds. Brengkolang Kec. kajen kab. Pekalongan dan pembangunan saluran irigasi di Ds. Werdi Kec. Paninggaran kab. Pekalongan dengan perjanjian akan diberi keuntungan bagi hasil setelah dana cair/keluar selain itu Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) juga minta dikirim materal berupa pasir seharga Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) kemudian pada bulan Juli 2008 Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) meminjam uang lagi kepada Terdakwa sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) sehingga jumlah uang yang dipinjam Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Terdakwa sebesar Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah) dan sampai sekarang uang Terdakwa belum dikembalikan oleh Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) pada hal proyeknya sudah selesai dan dananya sudah cair/keluar dan setiap Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) dicari oleh Terdakwa tidak pernah ketemu bahkan Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) pergi dari desanya. 3. Bahwa pada hari Senin tanggal 3 Nopember 2008 Terdakwa mendapat informasi dari Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) bahwa Sdr, Teguh Susilo (Saksi-3) telah kembali ke rumahnya di Ds. Werdi Kec. Paninggrana Kab. Pekalongan , kemudian pada hari Selasa tanggal 4 Nopember 2008 sekira pukul 07.30 Terdakwa dengan mengendarai sepeda motore dinas Honda Kirana No. Reg. 9267-IV dan berpakaian dinas loreng tanpa baju dan hanya memakai kaos loreng dan berjaket hitam datang ke rumah Sdr, Teguh Susilo (Saksi-1) namun tidak ketemu dan menurut keterangan mertuanya Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) berada di rumah Sdr. Edi di Dk. Werdi barat Rt. 01/01 Ds. Werdi Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan selanjutnya Terdakwa pergi menuju rumah Sdr. Edi dan sekira pukul 07.45 Terdakwa tiba di rumah Sdr. Edi dan bertemu dengan Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) kemudian dengan berboncengan sepeda motor Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) diajak Terdakwa ke Rumdis Koramil 13/Paninggaran Kodim 0710/Pekalongan . 4. Bahwa sesampainya di Rumdis Koramil 13/Paninggaran Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) disuruh masuk dan dipersilahkan duduk kemudian ditanya oleh Terdakwa “ kapan uang saya akan dikembalikan sedangkan proyek sudah selesai “ lalu dijawab oleh Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) belum selesai dan belum cair “ karena Terdakwa merasa dibohongi maka Terdakwa emosi dan memukul Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) dengan tangan kanan mengepal sebanyak 2 (dua) kali ke arah dada kiri, mennedang dengan kaki kiri bersepatu PDL loreng sebanyak 1 (satu) kali ke arah perut,
14 kemudian Terdakwa mengambil sangkur yang berada di Kopel ream selanjutnya ditempelkan ke punggung Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) lalu ditarik pelan-pelan ke bawah. Setelah itu Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) ditanya oleh Terdakwa “ Guh, kamu terima saya tempeleng “ lalu dijawab Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) “ Demi Allah saya terima pak, saya yang ngaku salah ‘. 5. Bahwa setelah kejadian tersebut Terdakwa meninggalkan Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) sendirian dan pintu ruangan dikunci, pada saat Terdakwa keluar ruangan Terdakwa melihat Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) datang lalu dipanggil oleh Terdakwa dan diajak masuk ke Rumdis Ramil 13/Paninggaran, kemudian Terdakwa, Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) dan Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) berunding untuk penyelesaian kesanggupan pengembalian uang Terdakwa yang dipinjam Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) dan mendapat kesepakatan Sdr. Teguh Susilo (Saksi-1) sanggup mengembalikan uang Terdakwa pada tanggal 5 januari 2009 dengan jumlah keseluruhan Rp. 49.384.000,- (empat puluh sembilan juta tiga ratus delapan juta rupiah) termasuk jasa dari pokok pinjaman Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah) setelah surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh Terdakwa, Sdr. Teguh Susilo (Saksi-2) serta para Saksi yaitu Saksi-3 dan Saksi-1 selanjutnya Terdakwa meminta uang kepada Sdr, Teguh Susilo (Saksi-2) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan alasan membayar biaya angkut material berupa pasir. 6. Bahwa pada hari Senin tanggal 3 Nopember 2008 sekira pukul 20.30 Terdakwa datang ke rumah Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) di ds. Werdi Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan untuk menagih uang Terdakwa yang dipinjam Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) sebesar Rp. 13.750.000,- (tiga belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), karena tidak ada jawaban dari Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) maka Terdakwa bermaksud menjatuhkan mentalnya Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) dengan cara menepuk dada sebelah kanan Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) dengan tangan kanan terbuka dan menendang kaki kiri Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) dengan kaki kanan bersepatu ket warna putih namun hanya pelan. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke Persidangan berupa : Surat-surat : 1 (satu) lembar Visum et Repertum dari RSUD Kajen Nomor 370.1/47/2008 tanggal 20 Nopember 2008 A.n Teguh Susilo yang ditanda tangani oleh Kepala RSUD Kajen dr. Sutanto, Sp. S NIP. 140338355. Barang-barang: 1 (satu) unit Sepeda Motor Dinas Honda Kirana No. Reg. 9267-IV. 1 (satu) buah celana loreng. 1 (satu) buah kaos loreng. 1 (satu) buah kopel rim warna hitam. 1 (satu) pasang sepatu PDL loreng. 1 (satu) buah pisau sangkur merk Aitor.
15 -
1 (satu) buah celana panjang warna coklat muda. 1 (satu) buah baju kotak-kotak.
Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatanperbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah di persidangan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1988/1989 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong selama empat bulan, kemudian setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 407/PK dan pada tahun 2002 dipindahtugaskan di Kodim 0710/Pekalongan selanjutnya dipindahtugaskan menjadi babinsa ramil13/Paninggaran sampai sekarang dengan pangkat Kopka. 2. Bahwa benar sekira tahun 2007 Sdr. Teguh Susilo (Saksi2) telah meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk diberikan kepada temannya Sdr. Untung teman Saksi-1. 3. Bahwa benar Saksi-2 sering meminjam uang kepada Terdakwa untuk kegiatan usaha yaitu sebagai berikut pada bulan Juni Saksi-2 meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan irigasi di Ds. Werdi tanggal 9 Juli 2008 Saksi-2 meminjam uang lagi kepada Terdakwa sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) untuk pembangunan gedung kantor Kecamatan paninggaran dan batas waktu pembayaran tanggal 1 Agustus 2008 menjadi Rp. 19.000.000,- (sembilan belas juta rupiah), sehingga jumlah pinjaman Saksi-2 kepada Terdakwa sebesar Rp. 31.000.000,(tiga puluih satu juta rupiah). 4. Bahwa benar pada tanggal 6 Agustus 2008 sekira pukul 19.00 Wib Saksi-2 datang ke Rumdis Ramil 13/Paninggaran untuk menemui Terdakwa dengan membawa uang sebesar Rp. 17.500.000,- (tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) untuk mengembalikan pinjamannya, tetapi Terdakwa tidak mau menerima karena melebihi batas waktu yang telah disepakati dan Terdakwa meminta paksa kepada Saksi-2 agar mengembalikan uang yang dipinjam beserta jasanya sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) sambil mengancam apabila tidak mengembalikan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) Saksi-2 akan dianiaya. 5. Bahwa benar pada tanggal 29 September 2008 sekira pukul 23.00 Wib Saksi-2 menemui Terdakwa untuk memberikan cek sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk membayar pengiriman pasir dan Terdakwa menerimanya. 6. Bahwa pada hari Selasa tanggal 4 Nopember 2008 Terdakwa mencari Saksi-2, akan tetapi Saksi-2 masih berada di
16 rumah temannya yaitu Sdr. Edi di Dk. Werdi Ds. Werdi Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan untuk menanyakan masalah pinjamannya. 7. Bahwa benar setelah sampai di rumah Sdr. Edi, Terdakwa merasa tidak enak untuk membicarakan masalah pinjaman karena di rumah Sdr. Edi banyak orang, kemudian Terdakwa mengajak Saksi-2 ke rumah dinas Koramil 13 / Paninggaran dengan menggunakan sepeda motor dinas. 8. Bahwa benar setelah sampai di Rumdis Ramil13/Paninggaran kemudian Terdakwa membuka pintu rumahnya kemudian Saksi-2 disuruh masuk selanjutnya setelah Saksi-2 masuk Terdakwa menutup dan mengunci pintu tersebut lalu memasukkan anak kunci pintu tersebut ke dalam saku celana Terdakwa, kemudian Terdakwa melepas jaket dan kopelnya dan berkata “ Karepmu opo “ sambil pasang kuda-kuda. Karena Saksi1 hanya diam dan tidak menjawab Terdakwa menjadi emosi dan langsung memukul menggunakan tangan kanan dan tangan kiri mengepal menggunakan sarung tangan ke arah dahi kanan 1 (satu) kali, kepala bagian atas 2 (dua) kali, hidung 2 (dua) kali sampai berdarah, dada 4 (empat) kali, perut (satu) kali dan kepala bagian belakang 1 (satu) kali selanjutnya Terdakwa mengambil sangkur yang ada di kopelnya, karena Saksi-2 merasa kesakitan dan ketakutan maka Saksi-2 memeluk kaki kanan Terdakwa dengan posisi bersujud sambil meminta maaf dan memohon ampun, tetapi Terdakwa bertambah emosi sehingga melepas tangan Saksi-2 dan menendang Saksi-2 dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai dagu sehingga Saksi-2 terjatuh dengan posisi tengkurap kemudian Terdakwa memukulkan sangkurnya ke arah punggung Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali. 9. Bahwa benar setelah Terdakwa menendang dan memukul Saksi-2 kemudian Terdakwa masuk ke kamar lalu keluar lagi dengan membawa sangkur yang lebih besar sambil berkata “ Nganggo sing gedhe sekalian ben mati sisan terus dikarungi “ selanjutnya sangkur tersebut ditempelkan di leher Saksi-2 dan berkata “ mau lapor “ lapor sana paling saya di sel 21 (dua puluh satu) hari, setelah keluar sel kamu saya bunuh “ kemudian Saksi2 minta agar permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan dan Saksi-2 mengatakan bahwa Saksi-2 mempunyai saudara yang menjabat sebagai lurah Ds. Werdi. Setelah itu Terdakwa keluar dari rumah dan pintu dikunci dari luar, 30 (tiga puluh) menit kemudian Terdakwa masuk kembali dan melihat Saksi-2 yang tengkurap dikursi karena kesakitan dan muntah-muntah kemudian Terdakwa menghampiri Saksi-2 sambil berkata “ Mati apa “ lalu keluar rumah dan mengunci pintu kembali. 10. Bahwa benar sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa datang lagi bersama dengan adik Saksi-2 Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) kemudian memaksa Saksi-3 untuk membuat surat pernyataan tentang pinjaman uang Saksi-2 yang isinya Saksi-2 diharuskan membayar semua pinjaman kepada Terdakwa yang awalnya sebesar Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah) menjadi 49.000.000,- (empat puluh sembilan juta rupiah) dengan batas akhir pembayaran tanggal 5 Januari 2009. Karena merasa takut
17 maka dengan terpaksa Saksi-2 dan Saksi-3 menanda tangani surat pernyataan masing-masing. 11. Bahwa benar setelah Saksi-2 dan Saksi-3 selesai menanda tangani surat pernyataan tersebut Terdakwa memukul meja dan memaksa agar disediakan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagai jaminan agar Saksi-2 keluar dari Rumdis tersebut, karena merasa takut kemudian Saksi-3 menyanggupinya dan akan memberikan uang tersebut sebelum pukul 22.00 WIB hari itu juga dan Terdakwa mengancam akan menganiayanya Saksi-2 lagi apabila uangnya belum diterima Terdakwa dan sekira pukul 13.00 Wib Saksi-2 dan Saksi-3 diperbolehkan pulang oleh Terdakwa kemudian sekira pukul 16.00 Wib Sdr. Edi Firmansyah atas suruhan Saksi-3 menyerahkan uang sebesar Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah) kepada Terdakwa. 12. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 5 Nopember 2008 sekira pukul 05.30 Wib Saksi-2 pulang dari rumah Sdr. Didik dan bermaksud menemui adiknya Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) dan sekira pukul 09.00 Wib Saksi-2 bertemu dengan Saksi-3 di perempatan Jl. Sibedug Kajen Kab. Pekalongan karena melihat kondisi Saksi-2 yang sangat pucat kemudian Saksi-3 menyarankan agar Saksi-2 berobat ke RSUD Kajen Kab. Pekalongan. Setelah mendapatkan perawatan di ruang UGD Saksi-2 diharuskan menjalani rawat inap. 13. Bahwa benar menurut keterangan Saksi-2 Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi-2 dengan cara memukul menggunakan tangan kanan mengepal mengenai dahi kanan sebanyak 1 (satu) kali, kepala bagian atas sebanyak 2 (dua) kali, kepala bagian belakang sebanyak 1 (satu) kali, hidung sebanyak 1 (satu) kali, dada sebanyak 2 (dua) kali, perut sebanyak 1 (satu) kali, dan menggunakan tangan kiri mengepal mengenai hidung sebanyak 1 (satu) kali, dada sebanyak 2 (dua), kemudian menendang memakai kaki kanan dengan bersepatu dinas mengenai dagu sebanyak 1 (satu) kali, memukul menggunakan sangkur mengenai punggung sebanyak 2 (dua) kali dan mengancam dengan menempelkan sangkur yang besar ke leher Saksi-2 sebanyak 1 (satu) kali. 14. Bahwa benar akibat perbuatan yang dilakukan Terdakwa Saksi-1 mengalami luka memar luka memar di hidung, di dahi kanan dan kiri sesuai dengan VER Nomor 370.1/ 47/2008 tanggal 20 Nopember yang dikeluarkan oleh RSUD Kajen Kab. Pekalongan yang ditanda tangani oleh dr. Immawan. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menaggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, selanjutnya Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.
18 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam Putusannya. Menimbang
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Tunggal yaitu pasal 351 ayat (1) KUHP.
Menimbang
:
Bahwa sebelum Majelis menguraikan satu persatu unsurunsur dalam pasal 351 ayat (1) KUHP tersebut, Majelis akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa karena Undang-undang Hukum Pidana hanya menyebutkan kualifikasi tindak pidana penganiayaan tanpa menguraikan unsur-unsurnya , maka untuk memperoleh pengertian tentang pidana tersebut Majelis berpedoman kepada Yurisprudensi dan atau ilmu pengetahuan hukum pidana. Bahwa menurut Yurisprudensi dan ilmu pengetahuan hukum, yang dimaksud dengan “Penganiayaan” adalah perbuatan yang dilakukan oleh : Barang siapa, dengan sengaja dan tanpa hak, menyakiti atau melukai orang lain “. Dengan demikian maka unsur-unsur tindak pidana dalam dakwaan 351 ayat (1) KUHP terdiri dari : 1. 2. 3.
Menimbang
:
Unsur ke-1 : Unsur ke-2 : Unsur ke-3 :
Barang siapa. Dengan Sengaja dan tanpa hak. Menyakiti atau melukai orang lain.
Bahwa mengenai unsur ke-1 Barang siapa tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersidangan keterangan para Saksi dibawah sumpah maupun keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan alat bukti lain maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1988/1989 melalui pendidikan Secata di Dodik Gombong selama empat bulan, kemudian setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yonif 407/PK dan pada tahun 2002 dipindahtugaskan di Kodim 0710/Pekalongan selanjutnya dipindahtugaskan menjadi Babinsa Ramil13/Paninggaran sampai sekarang dengan pangkat Kopka. 2. Bahwa benar Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta telah dewasa, sehingga Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya menurut hukum yang berlaku.
19
3. Bahwa benar hukum pidana Indonesia berlaku terhadap setiap orang yang melakukan tindak pidana di Indonesia termasuk Terdakwa sebagai prajurit TNI. 4. Bahwa benar Terdakwa yang dihadapkan di persidangan telah memakai uniform lengkap dengan tanda pangkat sebagaimana layaknya seorang prajurit TNI serta berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor DAK/30/IV/2009 tanggal 9 April 2009. Dengan demikian Majelis berpendapat unsur ke-1 “Barang Siapa” telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Dengan sengaja dan tanpa hak” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud “dengan sengaja” adalah suatu perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sadar serta menghendaki/mengetahui akibat yang timbul dari perbuatan tersebut, sedangkan yang dimaksud dengan “tanpa hak” adalah suatu perbuatan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah bertentangan dengan perundang-undangan atau kepatutan yang berlaku dalam masyarakat atau melanggar hak pribadi orang lain yang dilindungi hukum tersebut. Bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan keterangan para Saksi dibawah sumpah maupun keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan alat bukti lain maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar sekira tahun 2007 Sdr. Teguh Susilo (Saksi2) telah meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk diberikan kepada temannya Sdr. Untung teman Saksi-1. 2. Bahwa benar Saksi-2 sering meminjam uang kepada Terdakwa untuk kegiatan usaha yaitu sebagai berikut pada bulan Juni Saksi-2 meminjam uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan irigasi di Ds. Werdi tanggal 9 Juli 2008 Saksi-2 meminjam uang lagi kepada Terdakwa sebesar Rp. 17.000.000,- (tujuh belas juta rupiah) untuk pembangunan gedung kantor Kecamatan paninggaran dan batas waktu pembayaran tanggal 1 Agustus 2008 menjadi Rp. 19.000.000,- (sembilan belas juta rupiah), sehingga jumlah pinjaman Saksi-2 kepada Terdakwa sebesar Rp. 31.000.000,(tiga puluih satu juta rupiah). 3. Bahwa benar pada tanggal 6 Agustus 2008 sekira pukul 19.00 Wib Saksi-2 datang ke Rumdis Ramil 13/Paninggaran untuk menemui Terdakwa dengan membawa uang sebesar Rp. 17.500.000,- (tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) untuk mengembalikan pinjamannya, tetapi Terdakwa tidak mau menerima karena melebihi batas waktu yang telah disepakati dan Terdakwa meminta paksa kepada Saksi-2 agar mengembalikan uang yang dipinjam beserta jasanya sebesar Rp. 20.000.000,(dua puluh juta rupiah) sambil mengancam apabila tidak
20 mengembalikan sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) Saksi-2 akan dianiaya. 4. Bahwa benar pada tanggal 29 September 2008 sekira pukul 23.00 Wib Saksi-2 menemui Terdakwa untuk memberikan cek sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk membayar pengiriman pasir dan Terdakwa menerimanya. 5. Bahwa pada hari Selasa tanggal 4 Nopember 2008 Terdakwa mencari Saksi-2, akan tetapi Saksi-2 masih berada di rumah temannya yaitu Sdr. Edi di Dk. Werdi Ds. Werdi Kec. Paninggaran Kab. Pekalongan untuk menanyakan masalah pinjamannya. 6. Bahwa benar setelah sampai di rumah Sdr. Edi, Terdakwa merasa tidak enak untuk membicarakan masalah pinjaman karena di rumah Sdr. Edi banyak orang, kemudian Terdakwa mengajak Saksi-2 ke rumah dinas Koramil 13 / Paninggaran dengan menggunakan sepeda motor dinas. 7. Bahwa benar setelah sampai di Rumdis Ramil13/Paninggaran kemudian Terdakwa membuka pintu rumahnya kemudian Saksi-2 disuruh masuk selanjutnya setelah Saksi-2 masuk Terdakwa menutup dan mengunci pintu tersebut lalu memasukkan anak kunci pintu tersebut ke dalam saku celana Terdakwa, kemudian Terdakwa melepas jaket dan kopelnya dan berkata “ Karepmu opo “ sambil pasang kuda-kuda. Karena Saksi1 hanya diam dan tidak menjawab Terdakwa menjadi emosi dan langsung memukul menggunakan tangan kanan dan tangan kiri mengepal menggunakan sarung tangan ke arah dahi kanan 1 (satu) kali, kepala bagian atas 2 (dua) kali, hidung 2 (dua) kali sampai berdarah, dada 4 (empat) kali, perut (satu) kali dan kepala bagian belakang 1 (satu) kali selanjutnya Terdakwa mengambil sangkur yang ada di kopelnya, karena Saksi-2 merasa kesakitan dan ketakutan maka Saksi-2 memeluk kaki kanan Terdakwa dengan posisi bersujud sambil meminta maaf dan memohon ampun, tetapi Terdakwa bertambah emosi sehingga melepas tangan Saksi-2 dan menendang Saksi-2 dengan kaki kanan sebanyak 1 (satu) kali mengenai dagu sehingga Saksi-2 terjatuh dengan posisi tengkurap kemudian Terdakwa memukulkan sangkurnya ke arah punggung Saksi-2 sebanyak 2 (dua) kali. 8. Bahwa benar setelah Terdakwa menendang dan memukul Saksi-2 kemudian Terdakwa masuk ke kamar lalu keluar lagi dengan membawa sangkur yang lebih besar sambil berkata “ Nganggo sing gedhe sekalian ben mati sisan terus dikarungi “ selanjutnya sangkur tersebut ditempelkan di leher Saksi-2 dan berkata “ mau lapor “ lapor sana paling saya di sel 21 (dua puluh satu) hari, setelah keluar sel kamu saya bunuh “ kemudian Saksi2 minta agar permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan dan Saksi-2 mengatakan bahwa Saksi-2 mempunyai saudara yang menjabat sebagai lurah Ds. Werdi. Setelah itu Terdakwa keluar dari rumah dan pintu dikunci dari luar, 30 (tiga puluh) menit kemudian Terdakwa masuk kembali dan melihat Saksi-2 yang tengkurap dikursi karena kesakitan dan muntah-muntah kemudian Terdakwa menghampiri Saksi-2 sambil berkata “ Mati apa “ lalu keluar rumah dan mengunci pintu kembali.
21
9. Bahwa benar sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa datang lagi bersama dengan adik Saksi-2 Sdr. Agus Munanto (Saksi-3) kemudian memaksa Saksi-3 untuk membuat surat pernyataan tentang pinjaman uang Saksi-2 yang isinya Saksi-2 diharuskan membayar semua pinjaman kepada Terdakwa yang awalnya sebesar Rp. 31.000.000,- (tiga puluh satu juta rupiah) menjadi 49.000.000,- (empat puluh sembilan juta rupiah) dengan batas akhir pembayaran tanggal 5 Januari 2009. Karena merasa takut maka dengan terpaksa Saksi-2 dan Saksi-3 menanda tangani surat pernyataan masing-masing. 10. Bahwa benar setelah Saksi-2 dan Saksi-3 selesai menanda tangani surat pernyataan tersebut Terdakwa memukul meja dan memaksa agar disediakan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebagai jaminan agar Saksi-2 keluar dari Rumdis tersebut, karena merasa takut kemudian Saksi-3 menyanggupinya dan akan memberikan uang tersebut sebelum pukul 22.00 WIB hari itu juga dan Terdakwa mengancam akan menganiaya Saksi-2 lagi apabila uangnya belum diterima Terdakwa dan sekira pukul 13.00 Wib, selanjutnya Saksi-2 dan Saksi-3 diperbolehkan pulang oleh Terdakwa kemudian sekira pukul 16.00 Wib Sdr. Edi Firmansyah atas suruhan Saksi-3 menyerahkan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada Terdakwa. 11. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota TNI maupun sebagai anggota masyarakat tidak mempunyai hak melakukan tindakan pemukulan terhadap siapapun, apalagi terhadap Saksi-2 (Teguh Susilo) selaku masyarakat, sehingga tindakan Terdakwa tersebut dinilai sebagai perbuatan yang melawan hukum karena tidak ada satu alasan yang membenarkan atau suatu hal yang dapat membenarkan tindakan seperti itu. Dengan demikian Majelis berpendapat unsur ke-2 terpenuhi. Menimbang
:
telah
Bahwa mengenai unsur ke-3 “Menyakiti atau melukai orang lain” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud dengan “Luka” adalah robek atau rusaknya jaringan tubuh manusia, baik pada permukaan kulit maupun dibawah permukaan. Sedangkan yang dimaksud dengan “Sakit” adalah timbul perasaan tidak enak akibat gangguan fisik seseorang. Bahwa yang dimaksud dengan “orang lain” adalah orang lain selain Terdakwa. Bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan, keterangan para Saksi dibawah sumpah maupun keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan alat bukti lain maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar akibat hutang Saksi-2 kepada Terdakwa yang pembayarannya selalu mundur menyebabkan Terdakwa menjadi emosi dan menurut keterangan Saksi-2 Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-2 dengan menggunakan
22 tangan kanan mengepal mengenai dahi kanan sebanyak 1 (satu) kali, kepala bagian atas sebanyak 2 (dua) kali, kepala bagian belakang sebanyak 1 (satu) kali, hidung sebanyak 1 (satu) kali, dada sebanyak 2 (dua) kali, perut sebanyak 1 (satu) kali, dan menggunakan tangan kiri mengepal mengenai hidung sebanyak 1 (satu) kali, dada sebanyak 2 (dua), kemudian menendang memakai kaki kanan dengan bersepatu dinas mengenai dagu sebanyak 1 (satu) kali, memukul menggunakan sangkur mengenai punggung sebanyak 2 (dua) kali dan mengancam dengan menempelkan sangkur yang besar ke leher Saksi-2 sebanyak 1 (satu) kali. 2. Bahwa benar akibat perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut menyebabkan Saksi-2 mengalami luka memar luka memar di hidung, di dahi kanan dan kiri sesuai dengan VER Nomor 370.1/ 47/2008 tanggal 20 Nopember yang dikeluarkan oleh RSUD Kajen Kab. Pekalongan yang ditanda tangani oleh dr. Immawan. Dengan demikian Majelis berpendapat unsur “Menyakiti atau melukai orang lain” telah terpenuhi. Menimbang
:
ke-3
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : Barang Siapa dengan sengaja dan tanpa hak melukai orang lain. sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 351 ayat (1) KUHP.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa memukul Saksi-2 karena Saksi-2 selalu mengundur-undur pembayaran hutangnya kepada Terdakwa hingga pada akhirnya Saksi pergi meninggalkan desanya dan menjadi buron, akibat pemukulan tersebut menyebabkan Saksi-2 mengalami luka memar di hidung, di dahi kanan dan kiri, hal tersebut menunjukan sikap Terdakwa yang arogan dan tidak bisa menahan emosinya. 2. Bahwa perbuatan tersebut tidak patut dilakukan oleh Terdakwa sebagai seorang anggota TNI yang seharusnya memberikan contoh dan tauladan bagi masyarakat di sekitarnya. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut menimbulkan rasa sakit pada diri Saksi-2 serta dapat mencemarkan nama baik Kesatuan Terdakwa dimata masyarakat, dalam hal ini Kodim 0710/Pekalongan.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana
23 tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar Terdakwa dapat insyaf dan kembali menjadi warga negara yang baik. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1.
Terdakwa belum pernah dihukum.
2. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI AD dimata masyarakat dan khususnya kesatuan Kodim 0710/Pekalongan. 2. Perbuatan Terdakwa telah melanggar Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Terdakwa tidak perlu menjalani pidana yang dijatuhkan karena keberadaan Terdakwa baik di dalam satuan maupun dalam masyarakat akan lebih bermanfaat daripada jika Terdakwa berada dalam tahanan.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagai tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara
Menimbang
:
Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat : 1 (satu) lembar Visum et Repertum dari RSUD Kajen Nomor 370.1/47/2008 tanggal 20 Nopember 2008 A.n Teguh Susilo yang ditanda tangani oleh Kepala RSUD Kajen dr. Sutanto, Sp. S NIP. 140338355. Oleh karena barang bukti tersebut sejak semula sudah merupakan kelengkapan Berkas Perkara dalam perkara ini maka perlu ditentukan statusnya. Barang-barang: 1 (satu) unit Sepeda Motor Dinas Honda Kirana No. Reg. 9267-IV.
24 Barang bukti tersebut adalah milik kesatuan Kodim 0710/Pekalongan, oleh karenanya perlu untuk ditentukan statusnya. -
1 (satu) buah celana loreng. 1 (satu) buah kaos loreng. 1 (satu) buah kopel rim warna hitam. 1 (satu) pasang sepatu PDL loreng. 1 (satu) buah pisau sangkur merk Aitor. 1 (satu) buah celana panjang warna coklat muda. 1 (satu) buah baju kotak-kotak.
Barang bukti tersebut adalah barang-barang yang digunakan Terdakwa untuk melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, maka perlu ditentukan statusnya. Mengingat
:
1.
Pasal 351 ayat (1) KUHP.
2.
Pasal 14 huruf (a) KUHP.
3. Pasal 180 (1), 190 (1), (3) dan (4) UU Nomor 31 Tahun 1997. 4.
Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1.
Menyatakan : Terdakwa nama AMAT SHOLEH pangkat Kopka NRP. 624724, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ PENGANIAYAAN ”
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan 6 (enam) bulan. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Dengan perintah supaya pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali apabila dikemudian hari ada putusan hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terpidana melakukan tindak pidana lain atau pelanggaran disiplin Militer yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1997 sebelum masa percobaan selama 6 (enam) bulan tersebut habis.
3.
Menetapkan barang bukti berupa: Surat-surat : 1 (satu) lembar Visum et Repertum dari RSUD Kajen Nomor : 370.1/47/2008 tanggal 20 Nopember 2008 A.n Teguh Susilo yang ditanda tangani oleh Kepala RSUD Kajen dr. Sutanto, Sp. S NIP. 140338355. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
25 Barang-barang: -
1 (satu) unit Sepeda Motor Dinas Honda Kirana No. Reg. 9267-IV.
Dikembalikan kepada yang berhak, dalam hal ini Kodim 0710/Pekalongan. -
1 (satu) buah celana loreng. 1 (satu) buah kaos loreng. 1 (satu) buah kopel rim warna hitam. 1 (satu) pasang sepatu PDL loreng. 1 (satu) buah pisau sangkur merk Aitor. 1 (satu) buah celana panjang warna coklat muda. 1 (satu) buah baju kotak-kotak.
Dirampas untuk dimusnahkan. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp. 5.000,- (Lima Ribu Rupiah). Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 6 Juli 2009 dalam musyawarah majelis hakim oleh Kolonel Chk Sunarso, S.H. NRP 32054 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk Achmad S, S.H. NRP 565100 dan Kapten Laut (KH/W) Koerniawaty S.,S.H. NRP 13712/P sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Kapten Chk Waryanto, S.H. NRP. 522922 dan Panitera Kapten Chk Moch Arif Sumarsono, S.H. NRP 11020006580974 di depan Terdakwa dan umum .
Hakim Ketua
CAP/TTD Sunarso, S.H. Kolonel Chk NRP 32054 Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
TTD
TTD
Achmad S, S.H. Mayor Chk NRP 565100
Koerniawaty S.,S.H. Kapten Laut (KH/W) NRP 13712/P Panitera
TTD Sutaryadi, Bc.Hk Peltu NRP 538135 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera
Sutaryadi, Bc.Hk Peltu NRP 538135