PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN Nomor : PUT / 17 - K/ PM II-10 / AD / III / 2009 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap Pangkat / NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
MUDASIRUN Prada / 31071515020586 Ta Yon Armed-12 / Ngawi Yon Armed 12 / 1 / 2 Kostrad Blora, 14 Mei 1986 Laki-laki Indonesia Islam Asrama Militer Yon Armed-12 / Ngawi.
Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan. Pegadilan Militer tersebut di atas; Membaca
:
Memperhatikan :
Berita acara pemeriksaan permulaan dalam perkara ini 1. Surat Keputusan Penyerahan perkara dari Danmem Armed-1 / Putra Yudha Malang selaku Papera Nomor Kep / 01 / I / 2009 tanggal 1 Januari 2009. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor DAK / 5 / I / 2009 tanggal 14 Januari 2009. 3. Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 4.
Mendengar
:
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor DAK / 5 / I / 2009, didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para Saksi dibawah sumpah.
Memperhatikan :
1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan ancaman kekerasan, memaksa seorang pejabat untuk melakukan perbuatan jabatan atau untuk tidak melakukan perbuatan jabatan yang sah ”.
2 sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 211 KUHP. dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana penjara selama 4 (empat) bulan.
b.
Menetapkan barang bukti berupa : Barang-barang : 1 (satu) buah tunggak kayu jati bekas penjarahan dari hutan petak 95 A ikut tanah Desa Kedung Sambi KPH Randublatung dengan medelen 82 cm. 1 (satu) buah tunggak kayu jati bekas penjarahan dari hutan petak 95 A ikut tanah Desa Kedung Sambi KPH Randublatung dengan medelen 62 cm. Dikembalikan kepada Perhutani KPH Randublatung.
c. Membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (Lima Ribu Rupiah). 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi dan oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana yang seringan-ringannya Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada hari Selasa tanggal Dua puluh lima bulan Desember tahun 2007, setidaktidaknya dalam tahun 2007 di Jalan dekat hutan Desa Kedung Sambi, Kec. Randublatung, Kab. Blorar, atau setidak-tidaknya ditempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana : “Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa seorang pejabat untuk melakukan perbuatan jabatan atau untuk tidak melakukan perbuatan jabatan yang sah ”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata PK di Rindam Jaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yon Armed 12 / Ngawi, dilanjutkan Susjurta Armed di Pusdik Armed Cimahi Bandung, dan pada saat kejadian ini Terdakwa sedang melaksanakan cuti pendidikan dan pulang ke rumah orang tua di Blora. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 sekira pukul 14.00 Terdakwa jalan-jalan di kampong menggunakan
3 sepeda motor berboncengan dengan Ponirin. Pada saat di Jalan Raya dekat hutan Desa Kedung Sambi Kec. Randublatung, Kab. Blora bertemu dengan Sdr. Blak yang memberitahu Terdakwa kalau penduduk kampung yang sedang membawa kayu jati hasil curian mau ditangkap oleh Saksi-1 (Sdr. Untung Sunardi), Saksi2 (Sdr. Untung Susilo), Saksi-3 ( Sdr. Sutarto), dan Saksi-4 (Sdr. Yudyi Rahmat) petugas Polhut KPH randublatung Blora. 3. Bahwa setelah pemberitahuan tersebut, Terdakwa mendatangi orang yang sedang membawa kayu jati dan kampak, sambil menghadang Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut dan Terdakwa berkata : “Ojo mandekojo mandek mlaku wae wong perhutani urusanku (jangan berhenti-jangan berhenti jalan terus orang perhutani urusanku)“, dan Terdakwa mengancam Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi4 petugas Polhut KPH Randublatung Blora : “ kalau kamu tidak kembali akan saya sikat atau saya serang “, selanjutnya orangorang kampung terus berjalan sambil membawa kayu jati menuju Dusun Karanganyar, Desa Pilang, Kec. Randublatung, Kab. Blora. 4. Bahwa mendengar ancaman Terdakwa tersebut petugas Polhut yang berjumlah 7 (tujuh) orang tersebut meniggalkan tempat kejadian dan petugas Polhut tidak berhasil meangkap para pencuri kayu jati tersebut beserta kayu hasil curiannya . 5. Bahwa kayu jati yang dicuri oleh orang kampong tersebut berasal dari kayu milik perhutani yang ditanam di hutan Kedung Sambi petak 95 A sedangkan kayu jati yang ditebang sebanyak 22 batang yang paling besar medelen 85 cm dan yang paling kecil dengan keliling 62 cm dan diperkirakan kerugian mencapai Rp. 4.642.000, - (empat juta enam ratus empat puluh dua ribu rupiah). 6. Bahwa pelaku penebangan kayu jati tersebut berjumlah ± 35 (tiga puluh lima) orang dan berasal dari Dusun Karanganyar Desa Pilang Kec. Randublatung Kab. Blora . 7. Bahwa Terdakwa menghadang petugas Polhut tersebut dengan tujuan agar petugas Polhut tidak menangkap para penduduk yang melakukan pencurian kayu jati tersebut, karena diantara pelaku pencurian tersebut masih bertetangga dengan Terdakwa. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 211 KUHP. Menimbang
:
Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum,
Menimbang
:
Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi.
Menimbang
:
Bahwa para Saksi yang dihadapkan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :
dipersidangan
4
Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal Blatung Kab. Blora.
: : : : : : :
UNTUNG SUNARDI Anggota Polhut KPH Randublatung Blora, 1 Januari 1970 Laki-laki Indonesia Islam Rumah Dinas Polhut KPH Randu
Keterangan Saksi-1 yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan darah. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 sekira pukul 14.00 Wib, Saksi bersama-sama dengan 6 (enam) orang anggota Polhut sedang melaksanakan Patroli menggunakan kendaraan dinas Brovo 5 Nopol H-9344-AG, diberitahu oleh piket Polhut, bahwa RPH Kedung Sambi telah terjadi pencurian (penebangan) kayu jati di petak 95 A. Setelah mendapat berita tersebut Saksi beserta 6 (enam) orang rekan langsung ke TKP, karena jalannya naik turun maka dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 300 meter dan berpapasan dengan orang-orang yang sedang memikul kayu jati hasil curian. 3. Bahwa sewaktu Saksi dan rekan-rekannya mau menghentikan orang-orang yang sedang memikul kayu tersebut, Saksi mendengar teriakan keras dari Terdakwa dengan kata-kata “Ojo mandek-ojo mandek mlaku terus Perhutani urusanku, mengko nek wong Perhutani macem-macem tak celukke kesatuanku ben disapu bersih “, (jangan berhenti-jangan berhenti jalan terus, Perhutani urusan saya nanti kalau orang perhutanimacam-macam, saya datangkan kesatuanku biar disapu bersih). lalu Terdakwa berkata lagi “Wingi Perhutani operasi neng desaku dalane rusak ora didandani (kemarin Perhutani operasi di Desa saya dan jalannya rusak tidak diperbaiki “, lalu dijawab oleh Saksi ”Kalau masalah perbaikan jalan jangan komplin sama saya, karena saya hanya petugas lapangan “. 4. Bahwa karena perbuatan Terdakwa yang menghalangi penangkapan tersebut, mka orang-orang yang memikul kayu tersebut semuanya lolos tidak ada yang dapat ditangkap dan kayu jati yang dicuri di petak 95 A tersebut tidak ada yang bias diamankan. 5. Bahwa yang mengusung kayu jati tersebut berjumlah ± 25 orang dan jumlah pohon jati yang dirobohkan sebanyak 22 (dua puluh dua) batang dan setelah terjadi penebangan tersebut Saksi langsung memerintahkan Sutarto, Purnomo, Slamet dan Sudarji untuk mencatat dan melatar kayu yang baru saja ditebang. 6. Bahwa setelah dihalang-halangi Terdakwa dan setelah mendengar kata-kata Terdakwa tersebut, karena pertimbangan keamanan Saksi langsung mengajak rekan-rekannya ke Jalan
5 Raya dan ternyata Terdakwa mengikuti ke jalan dengan jarak ± 100 meter seakan-akan mengawasi rombongan Saksi secara terus-menerus tetapi tidak ada komunikasi . 7. Bahwa akibat pencurian kayu jati tersebut, pihak Perhutani mengalami kerugian sebesar Rp. 4.642.000, - (Empat Juta Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah). Atas keterangan seluruhnya.
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi - 2 : Nama lengkap Pekerjaan
: :
Tempat/tgl. lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : :
UNTUNG SUSILO Karyawan Perhutani (Ka KPH Kedung Sambi) Wonosobo, 17 Agustus 1967 Laki-laki Indonesia Islam Rumah Dinas Ka RPH Kedung Sambi KPH Randu Blatung, Kec. Randu Blatung, Kab. Blora.
Keterangan Saksi-2 yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa sebelum kejadian, Saksi tidak kenal dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 Saksi bertugas di Pos Petak 95 A kedungsambi bersama-sama dengan Purnomo, Sutarto, Sudarji dan Slamet. sekira pukul 14.30 saksi mendengar ada orang menebang kayu jati yang jaraknya ± 50 meter dari pos. lalu Saksi dan rekan-rekannya melakukan pengintaian dan ternyata yang menebang tersebut ada ± 35 orang dan diperkirakan orang dari Dk. Karanganyar Penthuk Ds. Pilang Kec. Randublatung. Kemudian Saksi meminta bantuan ke Posko Induk di KPH Randublatung dengan menggunakan pesawat HP. Selang beberapa menit kemudian dating bantuan dengan kekuatan 1 (satu) regu Polhut mengendarai Patroli Brovo 5 dipimpin oleh Untung Sunardi (saksi-10 dengan 6 (enam) orang anggota. 3. Bahwa setelah bantuan dating Saksi beserta 4 (empat) orang anggotanya langsung menuju ke tempat orang menebang kayu, sedangkan rombingan Untung Sunardi (Saksi-10 menghadang para penjarah yang sudah memikul kayu jati tersebut, akan tetapi baik rombongan Saksi maupun rombongan Saksi-1 tidak ada yang berhasil menangkap pencuri / penjarah karena ada yang menghalangi yaitu seorang anggota TNI-AD yang bernama Mukirun berdinas di Yon Armed 12/Ngawi Jawa Timur. 4. Bahwa pohon jati yang ditebang tersebut sebanyak 22 (dua puluh dua) batang, yang paling besar medelen 85 cm dan yang paling kecil keliling 62 cm dan diperkirakan kerugian perhutani
6 sebesar Rp. 4.642.000, - (empat juta enam ratus empat puluh dua ribu rupiah). 5. Bahwa setelah tidak berhasil menangkap kayu jati dan para pelaku penjarahan, Saksi langsung mencatat kayu bekas tebangan dan dibuat leter serta membuat laporan huruf “A” dan kronologisnya KPH Randublatung. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi - 3 : Nama lengkap Pekerjaan
: :
Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : :
SUTARTO Karyawan Perhutani KPH Randu Blatung Blora, 1 Juni 1980 Laki-laki Indonesia Islam Desa Tanggel RT. 03 / 02 Kec. Ran Blatung, Kab. Blora.
Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 Saksi bersama-sama dengan Untung Susilo (Saksi-2), Purnomo, Sudarji dan Slamet melaksanakan tugas jaga di pos Petak 95 A Kedung Sambi. Sekira pukul 14.30 Saksi melihat orang berkaos merah sedang menebang pohon jati yang jaraknya dari pos ± 150 meter setelah dilakukan pengintaian ternyata pelaku penebangan itu berjumlah ± 35 (tiga puluh lima) orang dan diperkirakan berasal dari Dk. Karanganyar Penthuk Desa Pilang Kec. Randublatung. 2. Bahwa mengerathui ada penjarahan, Saksi dan rekanrekan meminta bantuan ke Posko Induk di KPH Randublatung menggunakan HP, beberapa menit kemudian bantuan datang dengan kekeuatan 1 (satu) regu Polhut mengendarai kendaraan patroli Brovo 5 dipimpin oleh untung Sunardi (Saksi-1) dengan 6 (enam) orang anggota . 3. Bahwa setelah bantuan dating, Saksi beserta 4 (empat) orang rekannya langsung menuju ke tempat orang yang menebang pohon jati, sedangkan rombongan Saksi-1 langsung menghadang orang-orang yang telah mengusung kayu jati, akan tetapi para penjarah kayu tersebut tidak ada yang berhasil ditangkap karena petugas Polhut dihalang-halangi oleh Mukirun anggota Yon Armed 12/Ngawi Jawa Timur. Mukirun memprovokasi para penjarah agar tetap berjalan dengan membawa kayu jarahannya. 4. Bahwa kayu jati yang ditebang oleh para penjarah tersebut sebanyak 22 (dua puluh dua) batang, yang paling besar medelen 85 cm yang paling kecil keliling 62 cm, dan diperkirakan kerugian sebesar Rp. 4.642.000, - (empat juta enam ratus empat puluh dua ribu rupiah).
7 5. Bahwa setelah tidak berhasil menangkap para pelaku penjarahan beserta kayu jatinya, Saksi dan rekan-rekannya mencatat kayu bekas tebangan dan dibuat leter, lalu Ka RPH Bapak Untung Susilo (Saksi-2) membuat laporan kejadian ke pimpinan KPH Randublatung. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi - 4 : Nama lengkap Pekerjaan
: :
Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : :
YUDYI RACHMADI Karyawan Perhutani KPH Randu Blatung Blora, 5 April 1976 Laki-laki Indonesia Islam Rumah Dinas Polhut KPH Randu Blatung.
Keterangan Saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 sekira pukul 14.30 Wib ada informasi per VHF dari Ka RPH Kedung sambi Bapak Untung Susilo (Saksi-2) telah terjadi pencurian kayu jati petak 95, lalu Saksi melaporkan ke Danru Bapak Untung Sunardi (Saksi-1) selanjutnya Danru beserta 6 (enam) orang anggota termasuk Saksi berangkat dengan menggunakan kendaraan Kijang Bravo 5 Nopol : H-9433-AG menuju TKP. 2. Bahwa rombongan Saksi tidak berhasil melakukan penangkapan karena ada oknum anggota TNI-AD yang bernama Mukirun yang menghalang-halangi sambil berkata : “ Ojo mandek wong perhutani urusanku ngko yen wong perhutani macammacam saya panggilkan kesatuan saya biar disapu bersih (jangan berhenti orang perhutani urusan saya nanti kalau orang perhutani macam-macam saya panggilkan kesatuan saya biar disapu bersih) wingi desaku dioperasi perhutani dalane rusak ora didandani (kemarin desa saya dioperasi jalannya rusak gak diperbaiki)”, lalu dijawab oleh Danru (Saksi-1) kalau kamu orang professional harusnya diselesaikan lewat birokrasi yang benar dank arena khawatir sopir disandera penduduk, rombongan Saksi kembali ke KPH Randublatung untuk melaporkan kejadian tersebut. 3. Bahwa anggota TNI-AD tersebut bernama Prada Mukirun anggota Yon Armed 12/Kostrad Ngawi. 4. Bahwa penjarahan kayu jati tersebut berjalan lebih kurang 25 (dua puluh lima) orang dan diperkirakan warga Dk. Karanganyar Penthuk Desa Pilang Kab. Blora. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
8 Menimbang
:
Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata PK di Rindam Jaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yon Armed 12 / Ngawi, dilanjutkan Susjurta Armed di Pusdik Armed Cimahi Bandung, dan pada saat kejadian ini Terdakwa sedang melaksanakan cuti pendidikan dan pulang ke rumah orang tua di Blora. 2. Bahwa pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 sekira pukul 14.00 Terdakwa dengan menggunakan sepeda motor berboncengan dengan Ponirin, pada saat dijalan raya dekat hutan Kedung Sambi bertemu dengan Sdr. Blek, sdr. Blek memberitahu Terdakwa kalau penduduk kampong yang sedang membawa kayu jati hasil curian mau ditangkap oleh anggota Polhut. Lalu Terdakwa mendatangi tempat tersebut dan melihat orang kampung ± 20 (dua puluh) orang sedang membawa kayu jati dan kampak. Kemudian Terdakwa menghadang petugas Polhut yang berjalan 7 (tujuh) orang sambil berkata : “ Ojo mandek-ojo mandek mlaku wae wong Perhutani urusanku “ (jangan berhentijangan berhenti jalan terus orang perhutani urusanku), dan terhadap anggota perhutani Terdakwa mengancam : “ kalau kamu tidak kembali akan saya sikat atau saya serang “, selanjutnya orang kampong terus berjalan sambil membawa kayu jati menuju Dusun karanganyar Desa Pilang Kec. Randublatung, Kab. Blora. 3. Bahwa mendengar ancamana Terdakwa tersebut petugas perhutani meninggalkan tempat menuju kendaraan patroli sedangkan Terdakwa pulang ke rumah. 4. Bahwa kayu tersebut tidak dilengkapi surat-surat karena kayunya baru ditebang dan kayunya berbentuk persegi panjang 2,5 meter sampai 3 meter tapi Terdakwa tidak tahu jumlahnya. 5. Bahwa Tedakwa mengenal beberapa orang yang melakukan pencurian kayu tersebut karena masih tetangga dengan Terdakwa diantaranya Eko umur 16 tahun dan Karno umur 16 tahun keduanya masih berstatus pelajar dan berasal dari Dusun karanganyar Desa Pilang Kec. Randublatung Kab. Blora. 6. Bahwa kayu jati tersebut berasal dari hutan milik Negara yaitu di hutan Kedung Sambi Desa Temulus Kec. Menden dan Terdakwa tidak tahu berapa kerugian Negara akibat pencurian tersebut. 7. Bahwa Terdakwa menghadang petugas Polhut tersebut dengan tujuan agar petugas Polhut tidak menangkap orang-orang yang sedang membawa kayu jati tersebt, dan Terdakwa tidak mendapat imbalan apapun dari penduduk. 8. Bahwa pada saat kejadian, Terdakwa berpakaian preman celana pendek warna hitam dan kaos oblong warna kuning.
Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa:
9 Barang-barang : 1 (satu) buah tunggak kayu jati bekas penjarahan dari hutan petak 95 A ikut tanah Desa Kedung Sambi KPH Randublatung dengan medelen 82 cm. 1 (satu) buah tunggak kayu jati bekas penjarahan dari hutan petak 95 A ikut tanah Desa Kedung Sambi KPH Randublatung dengan medelen 62 cm. Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatanperbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi dibawah sumpah serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1) Bahwa benar Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata PK di Rindam Jaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yon Armed 12 / Ngawi, dilanjutkan Susjurta Armed di Pusdik Armed Cimahi Bandung, dan pada saat kejadian ini Terdakwa sedang melaksanakan cuti pendidikan dan pulang ke rumah orang tua di Blora. 2) Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa jalan-jalan di kampong menggunakan sepeda motor berboncengan dengan Ponirin. Pada saat di Jalan Raya dekat hutan Desa Kedung Sambi Kec. Randublatung, Kab. Blora bertemu dengan Sdr. Blak yang memberitahu Terdakwa kalau penduduk kampung yang sedang membawa kayu jati hasil curian mau ditangkap oleh Saksi-1 (Sdr. Untung Sunardi), Saksi-2 (Sdr. Untung Susilo), Saksi-3 ( Sdr. Sutarto), dan Saksi-4 (Sdr. Yudyi Rahmat) petugas Polhut KPH randublatung Blora. 3) Bahwa benar setelah pemberitahuan tersebut, Terdakwa mendatangi orang yang sedang membawa kayu jati dan kampak, sambil menghadang Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut dan Terdakwa berkata : “ Ojo mandekojo mandek mlaku wae wong perhutani urusanku (jangan berhenti-jangan berhenti jalan terus orangf perhutani urusanku) “, dan Terdakwa mengancam Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut KPH Randublatung Blora : “ kalau kamu tidak kembali akan saya sikat atau saya serang “, selanjutnya orang-orang kampung terus berjalan sambil membawa kayu jati menuju Dusun Karanganyar, Desa Pilang, Kec. Randublatung, Kab. Blora. 4) Bahwa benar mendengar ancaman Terdakwa tersebut petugas Polhut yang berjumlah 7 (tujuh) orang tersebut meniggalkan tempat kejadian dan petugas Polhut tidak berhasil menangkap para pencuri kayu jati tersebut beserta kayu hasil curiannya .
10
5) Bahwa benar kayu jati yang dicuri oleh orang kampong tersebut berasal dari kayu milik perhutani yang ditanam di hutan Kedung Sambi petak 95 A sedangkan kayu jati yang ditebang sebanyak 22 batang yang paling besar medelen 85 cm dan yang paling kecil dengan keliling 62 cm dan diperkirakan kerugian mencapai Rp. 4.642.000, - (empat juta enam ratus empat puluh dua ribu rupiah). 6) Bahwa benar pelaku penebangan kayu jati tersebut berjumlah ± 35 (tiga puluh lima) orang dan berasal dari Dusun Karanganyar Desa Pilang Kec. Randublatung Kab. Blora . 7) Bahwa benar Terdakwa menghadang petugas Polhut tersebut dengan tujuan agar petugas Polhut tidak menangkap para penduduk yang melakukan pencurian kayu jati tersebut, karena diantara pelaku pencurian tersebut masih bertetangga dengan Terdakwa. Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menaggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, selanjutnya Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan. 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam Putusannya.
Menimbang
Menimbang
:
:
Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Tunggal yaitu pasal 211 KUHP, yang mengandung unsur-unsur tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1.
Unsur ke-1
:
Barang siapa.
2.
Unsur ke-2
:
Memaksa dengan kekerasan ancaman kekerasan memaksa.
3.
Unsur ke-3
:
Seorang Pegawai Negeri.
4.
Unsur ke-4
:
Untuk tidak melakukan suatu karya jabatan atau melalaikan suatu karya jabatan yang sah.
atau
Bahwa mengenai semua unsur-unsur tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1.
Unsur ke-1 “ Barang siapa ”
Bahwa yang dimaksud dengan istilah “ Barang siapa ” adalah siapa saja yaitu setiap orang tanpa ada kecuali apakah itu dibedakan karena pangkat, jabatan jenis kelamin, unsur
11 agama, status sosial dan lain sebagainya yang menurut hukum mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya sebagai subyek hukum. Berdasarkan fakta-fakta dipersidangan dari keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan adanya alat bukti lain maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1) Bahwa benar Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secata PK di Rindam Jaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yon Armed 12 / Ngawi, dilanjutkan Susjurta Armed di Pusdik Armed Cimahi Bandung, dan pada saat kejadian ini Terdakwa sedang melaksanakan cuti pendidikan dan pulang ke rumah orang tua di Blora. 2) Bahwa benar Terdakwa (Prada Mudasirun) adalah seorang manusia dewasa sehat akalnya sehingga dapat dipertanggung jawabkan terhadap perbuatannya, khusus perbuatan yang menjadi perkara ini. 3) Bahwa benar pada saat diperiksa Terdakwa masih tercatat sebagai anggota Yon Armed-12 / Ngawi sesuai dengan Skeppera dari Danmem Armed-1 / Putra Yudha Malang selaku Papera Nomor: Kep / 01 / I / 2009 tanggal 1 Januari 2009. 4. Bahwa benar yang dimaksud barang siapa dalam perkara iniI adalah Terdakwa sesuai dengan surat dakwaan. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 Barang siapa telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-2 “Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan“ tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Bahwa yang dimaksud dengan Kekerasan adalah setiap dengan menggunakan tenaga terhadap orang atau barang yang dapat mendatangkan kerugian bagi si terancam atau mengagetkan yang dikerasi. Bahwa yang dimaksud dengan Ancaman kekerasan adalah membuat seseorang yang diancam itu merasa ketakutan karena adanya sesuatu yang akan merugikan dirinya dengan kekerasan. Ancaman kekerasan dapat dilakukan dengan cara penembakan ke atas, menodongkan senjata api atau mengacungkan senjata tajam ataupun dalam bentuk yang lebih sopan misalnya dengan sesuatu seruan yang mengutarakan akibat-akibat yang merugikan jika tidak dilaksanakan / diindahkan oleh si terancam. Berdasarkan fakta-fakta dipersidangan dari keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan adanya alat bukti lain maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1) Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa jalan-jalan di kampung menggunakan sepeda motor berboncengan dengan Ponirin.
12 Pada saat di Jalan Raya dekat hutan Desa Kedung Sambi Kec. Randublatung, Kab. Blora bertemu dengan Sdr. Black yang memberitahu Terdakwa kalau penduduk kampung yang sedang membawa kayu jati hasil curian mau ditangkap oleh Saksi-1 (Sdr. Untung Sunardi), Saksi-2 (Sdr. Untung Susilo), Saksi-3 ( Sdr. Sutarto), dan Saksi-4 (Sdr. Yudyi Rahmat) petugas Polhut KPH Randublatung Blora. 2) Bahwa benar, setelah pemberitahuan tersebut, Terdakwa mendatangi orang yang sedang membawa kayu jati dan kampak, sambil menghadang Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut dan Terdakwa berkata : “ Ojo mandekojo mandek mlaku wae wong perhutani urusanku (jangan berhenti-jangan berhenti jalan terus orangf perhutani urusanku) “, dan Terdakwa mengancam Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut KPH Randublatung Blora : “ kalau kamu tidak kembali akan saya sikat atau saya serang “, selanjutnya orang-orang kampung terus berjalan sambil membawa kayu jati menuju Dusun Karanganyar, Desa Pilang, Kec. Randublatung, Kab. Blora. 3) Bahwa benar, setelah pemberitahuan tersebut, Terdakwa mendatangi orang yang sedang membawa kayu jati dan kampak, sambil menghadang Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut dan Terdakwa berkata : “ Ojo mandekojo mandek mlaku wae wong perhutani urusanku (jangan berhenti-jangan berhenti jalan terus orangf perhutani urusanku) “, dan Terdakwa mengancam Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut KPH Randublatung Blora : “ kalau kamu tidak kembali akan saya sikat atau saya serang “, selanjutnya orang-orang kampung terus berjalan sambil membawa kayu jati menuju Dusun Karanganyar, Desa Pilang, Kec. Randublatung, Kab. Blora. 4) Bahwa benar, mendengar ancaman Terdakwa tersebut petugas Polhut yang berjumlah 7 (tujuh) orang tersebut meniggalkan tempat kejadian dan petugas Polhut tidak berhasil menangkap para pencuri kayu jati tersebut beserta kayu hasil curiannya . Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 Dengan ancaman kekerasan telah terpenuhi Menimbang
:
Bahwa mengenai unsur ke-3 “Memaksa Seorang Pegawai Negeri” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Memaksa adalah melakukan tekanan terhadap seseorang sehingga orang itu mau melakukan perbuatan yang dikehendaki si pelaku (Terdakwa). Menurut Pasal 92 KUHP adalah Seseorang yang diangkat oleh penguasa umum untuk memangku jabatan umum dan melaksanakan suatu bagian dari tugas Negara atau bagian Negara.
13 Berdasarkan fakta-fakta dipersidangan dari keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan adanya alat bukti lain maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1) Bahwa benar, pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa jalan-jalan di kampung menggunakan sepeda motor berboncengan dengan Ponirin. Pada saat di Jalan Raya dekat hutan Desa Kedung Sambi Kec. Randublatung, Kab. Blora bertemu dengan Sdr. Black yang memberitahu Terdakwa kalau penduduk kampung yang sedang membawa kayu jati hasil curian mau ditangkap oleh Saksi-1 (Sdr. Untung Sunardi), Saksi-2 (Sdr. Untung Susilo), Saksi-3 ( Sdr. Sutarto), dan Saksi-4 (Sdr. Yudyi Rahmat) petugas Polhut KPH randublatung Blora. 3) Bahwa benar, setelah pemberitahuan tersebut, Terdakwa mendatangi orang yang sedang membawa kayu jati dan kampak, sambil menghadang Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut dan Terdakwa berkata “Ojo mandek-ojo mandek mlaku wae wong perhutani urusanku (jangan berhentijangan berhenti jalan terus orangf perhutani urusanku)“, dan Terdakwa mengancam Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut KPH Randublatung Blora “Kalau kamu tidak kembali akan saya sikat atau saya serang“, selanjutnya orangorang kampung terus berjalan sambil membawa kayu jati menuju Dusun Karanganyar, Desa Pilang, Kec. Randublatung, Kab. Blora. 4) Bahwa benar, Saksi-1 adalah Anggota Polhut KPH Randublatung, Saksi-2 Karyawan Perhutani (Ka KPH Kedung Sambi), Saksi-3 adalah Karyawan Perhutani KPH Randu Blatung yang bertugas untuk menangkap para pencuri kayu jati beserta kayu hasil curiannya .
ke-3 Menimbang
:
Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa Unsur “Memaksa seorang Pegawai Negeri” telah terpenuhi.
Bahwa mengenai unsur ke-4 Untuk tidak melakukan suatu karya jabatan atau melalaikan suatu karya jabatan yang sah tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Karya jabatan yang sah ialah suatu karya bagi pegawai negeri yang bersangkutan yang sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku atau suatu karya yang harus dilaksanakannya karena ia diperintahkan atasannya untuk itu, ia dibenarkan melakukannya atau karya itu sesuai dengan kewenangannya. Sedangkan yang dimaksud dengan Melalaikan adalah tidak melaksanakan karya tersebut. Berdasarkan fakta-fakta dipersidangan dari keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan adanya alat bukti lain maka terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1) Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 25 Desember 2007 sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa jalan-jalan di kampong menggunakan sepeda motor berboncengan dengan Ponirin. Pada saat di Jalan Raya dekat hutan Desa Kedung Sambi Kec.
14 Randublatung, Kab. Blora bertemu dengan Sdr. Blak yang memberitahu Terdakwa kalau penduduk kampung yang sedang membawa kayu jati hasil curian mau ditangkap oleh Saksi-1 (Sdr. Untung Sunardi), Saksi-2 (Sdr. Untung Susilo), Saksi-3 ( Sdr. Sutarto), dan Saksi-4 (Sdr. Yudyi Rahmat) petugas Polhut KPH randublatung Blora. 2) Bahwa benar setelah pemberitahuan tersebut, Terdakwa mendatangi orang yang sedang membawa kayu jati dan kampak, sambil menghadang Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut dan Terdakwa berkata : “ Ojo mandekojo mandek mlaku wae wong perhutani urusanku (jangan berhenti-jangan berhenti jalan terus orangf perhutani urusanku) “, dan Terdakwa mengancam Saksi-1, Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 petugas Polhut KPH Randublatung Blora : “ kalau kamu tidak kembali akan saya sikat atau saya serang “, selanjutnya orang-orang kampung terus berjalan sambil membawa kayu jati menuju Dusun Karanganyar, Desa Pilang, Kec. Randublatung, Kab. Blora. 3) Bahwa benar mendengar ancaman Terdakwa tersebut petugas Polhut yang berjumlah 7 (tujuh) orang tersebut meniggalkan tempat kejadian dan petugas Polhut tidak berhasil menangkap para pencuri kayu jati tersebut beserta kayu hasil curiannya . 4) Bahwa benar kayu jati yang dicuri oleh orang kampong tersebut berasal dari kayu milik perhutani yang ditanam di hutan Kedung Sambi petak 95 A sedangkan kayu jati yang ditebang sebanyak 22 batang yang paling besar medelen 85 cm dan yang paling kecil dengan keliling 62 cm dan diperkirakan kerugian mencapai Rp. 4.642.000, - (empat juta enam ratus empat puluh dua ribu rupiah). 5) Bahwa benar pelaku penebangan kayu jati tersebut berjumlah ± 35 (tiga puluh lima) orang dan berasal dari Dusun Karanganyar Desa Pilang Kec. Randublatung Kab. Blora . 6) Bahwa benar Terdakwa menghadang petugas Polhut tersebut dengan tujuan agar petugas Polhut tidak menangkap para penduduk yang melakukan pencurian kayu jati tersebut, karena diantara pelaku pencurian tersebut masih bertetangga dengan Terdakwa. 7) Bahwa benar, dengan demikian pelaksanaan tugas jabatan Polhut tidak terlaksana. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana: Barang siapa dengan ancaman kekerasan, memaksa seorang pejabat untuk tidak melakukan perbuatan jabatan yang sah.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar
15 pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana. Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa perbuatan Terdakwa menghalang-halangi pejabat Polhut dalam melaksanakan tugas penangkapan pencurian kayu jati dengan cara mengancam menunjukan sikap Terdakwa yang arogan dan tidak bisa menahan emosinya. 2. Bahwa perbuatan tersebut tidak patut dilakukan oleh Terdakwa sebagai seorang anggota TNI yang seharusnya memberikan contoh dan tauladan bagi masyarakat di sekitarnya. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut menimbulkan kerugian Negara sebesar Rp. 4.642.000,- (Empat Juta Enam Ratus Dua Ribu) serta dapat mencemarkan nama baik Kesatuan Terdakwa dimata masyarakat, dalam hal ini Yon Armed 12/1/2 Kostrad.
Menimbang
:
Bahwa tujuan Mejelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: Hal-hal yang meringankan : 1.
Terdakwa belum pernah dihukum.
2. Terdakwa berterus jalannya persidangan.
terang
sehingga
memperlancar
Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI AD dimata masyarakat dan khususnya kesatuan Yon Armed 12/1/2 Kostrad. 2. Perbuatan Terdakwa telah melanggar Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI. Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
16
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa: Barang-barang : 1 (satu) buah tunggak kayu jati bekas penjarahan dari hutan petak 95 A ikut tanah Desa Kedung Sambi KPH Randublatung dengan medelen 82 cm. 1 (satu) buah tunggak kayu jati bekas penjarahan dari hutan petak 95 A ikut tanah Desa Kedung Sambi KPH Randublatung dengan medelen 62 cm. Oleh karena barang-barang bukti tersebut hanya merupakan sample dari kayu jati yang ditebang oleh masyarakat, maka perlu ditentukan statusnya.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Mengingat
:
1.
Pasal 211 KUHP .
2. Pasal 180 ayat (1) dan pasal 190 ayat (1) UU No. 31 Th 1997. 3.
Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa nama MUDASIRUN pangkat Prada NRP. 31071515020586, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : PEMAKSAAN JABATAN 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana: Penjara selama 3 (tiga) bulan.
3.
Menetapkan barang-barang bukti berupa: Barang-barang : 1) 1 (satu) buah tunggak kayu jati bekas penjarahan dari hutan petak 95 A ikut tanah Desa Kedung Sambi KPH Randublatung dengan medelen 82 cm. 2) 1 (satu) buah tunggak kayu jati bekas penjarahan dari hutan petak 95 A ikut tanah Desa Kedung Sambi KPH Randublatung dengan medelen 62 cm. Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Membebankan biaya perkara Rp. 5.000,- (Lima Ribu Rupiah).
kepada Terdakwa
dalam perkara ini sebesar
17
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 4 Maret 2009 dalam musyawarah majelis hakim oleh Mayor Chk Achmad Suprapto, S.H. NRP. 565100 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 dan Kapten Laut (KH/W) Koerniawaty S.,S.H. NRP 13712/P sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Mayor Laut (KH/W) Estiningsih, SH. MH NRP 12189/P dan Panitera Kapten Chk Eddy Susanto, S.H. NRP. 548425 dihadapan Terdakwa dan umum. Hakim Ketua
CAP/TTD Achmad Suprapto, S.H. Mayor Chk NRP. 565100 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
CAP/TTD
CAP/TTD
Detty Suhardatinah, S.H. Mayor Chk (K) NRP 561645
Koerniawaty S.,S.H. Kapten Laut (KH/W) NRP 13712 / P
Panitera
CAP/TTD Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP. 548425 Disalin sesuai dengan aslinya oleh : Panitera
Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP. 548425