PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN Nomor : PUT / 17- K / PM.II-10 / AD / II / 2008 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat Nrp Jabatan Kesatuan Tempat tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Alamat tempat tinggal
: : : : : : : : :
Edi Kisno Koptu / 638404 Ta Caraka Babinminvetcaddam IV/Diponegoro Bojonegoro, 1 Juni 1968 Laki-laki. Indonesia. Islam Jl. Kanfer Utara III No.114 RT 05/02 Kel.Pedalangan Kec.Banyumanik Semarang
Terdakwa dalam perkara ini ditahan sejak tanggal 23 Juni 2007 sampai dengan tanggal 12 Juli 2007 berdasarkan Surat Keputusan Penahana dari Kababinminvetcaddam IV / Diponegoro selaku Ankum, Nomor : Skep / 02 / VI / 2007 tanggal 25 Juni 2007 kemudian diperpanjang berturut-turut terakhir dari tanggal 11 September 2007 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2007 berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera Nomor : Skep / 232 / IX / 2007 tanggal 11 September 2007 dan telah dikeluarkan dari tahanan sejak tanggal 11 Oktober 2007 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan dari tahanan dari Pangdam IV / Diponegoro selaku Papera Nomor : Skep / 268 / X / 2007 tanggal 10 Oktober 2007. Pengadilan Militer tersebut diatas ; Membaca
: Berita acara pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.
Memperhatikan : 1 Surat Keputusan Penyerahan perkara dari Pangadm IV/Diponegoro selaku PAPERA Nomor Kep/300/XI/2007 tanggal 26 Nopember 2007. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Dak/123/XII/2007, tanggal 12 Desember 2007. 3. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi. 4. Mendengar
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
: 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Dak / 123 / XII / 2007 tanggal 12 Desember 2007, didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para saksi dibawah sumpah maupun yang dibacakan dari berita acara Pemeriksaan pendahuluan.
2 Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Odiur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : Kesatu : “ Barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian ”. Kedua : ” Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”. Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Kesatu : 263 ayat (2) KUHP Kedua : 378 KUHP Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a.
Pidana penjara selama 8 (delapan)bulan, dikurangi selama Terdakwa dalam penahanan sementara.
b.
Membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
c.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : a)
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di BPR Weleri Makmur Ngresep.
b)
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Baitul Maal Banyumanik.
c).
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di BPR Kawi Centra Artha Ambarawa.
d).
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Artha Mulya Sejahtera Jl.Sukarno Hatta
e).
3 (tiga) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Artha Guna Mandiri.
f).
2 (dua) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Cendrawasih.
g).
1 (satu) bendel Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik. 1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF80 SPR LG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau Metalik Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7K0141971
h).
3 i).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF80 SPR LG tahun 2003 Nopol H-7516-AZ warna biru Metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K0573222
j)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang LF82 SPR LG tahun 2000 Nopol H-8934-GS warna Merah Mica Noka MHF11LF82Y0017486 Nosin 92L9640172
k).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H-7422-WH (H-9323-QS) warna Biru Metalik Noka MHF11LF8000022485 Nosin 2L9568959
l)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KP83 Grand tahun 2001 Nopol H-7327-LS (H-8634) warna coklat Metalik Noka MHF11KF8310041364 Nosin 7KO455922
m)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF83 tahun 2003 Nopol H-8999-RZ warna Hitam Metalik Noka MHF11KF8330077140 Nosin 7K059483
n)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 tahun 2002 Nopol H-7899-MW (H-9153-TW) warna Biru Metalik Noka MHF11LF8220044150 Nosin 2L9740806
o)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau Metalik Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7KO141971.
Disita untuk dimusnahkan. Menimbang
:
Bahwa terhadap tuntutan Oditur Militer, Penasehat hukum Terdakwa mengajukan pledoi yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut: Bahwa Penasehat Hukum tidak sependapat dan sangat keberatan dengan sebagian pernyataan Oditur militer bahwa dakwaan kumulatifnya telah terbukti secara sah dan meyakinkan sehingga menuntut terdakwa dipersalahkan kesatu melakukan tindak pidana Pasal 263 ayat (2) KUHP tentang pemalsuan surat, dan kedua melakukan tindak pidana Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan mengemukakan pendapatnya yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa dari fakta kejadian pemalsuan tersebut terungkap beberapa pelaku tindak pidana, dengan perkataan lain terdakwa tidak sendiri dalam melakukan perbuatan materiil ada pelaku lain yang ikut serta membantu terdakwa. Dari fakta kejadian tersebut dapat dianalisa secara yuridis terdakwa tidaklah sebagal pelaku tunggal ,namun ada unsur penyertaan (deelneming atau take part in crime) yang mewarnai terjadinya peristiwa pidana tersebut. Bahwa dengan adanya unsur penyertaan ini maka baik pada surat dakwaan maupun surat tuntutan, pasal pidana yang dijadikan dasar hukum untuk menyalahkan terdakwa harus lengkap dan jelas agar
4 terdakwa mengetahui perbuatan yang dipersalahkan dan ketentuan hukum yang mengatumya. Pasal 55 ayat (1) KUHP sebagai aturan penyertaan telah mengkualifikasikan petindak pidana ada 4 yaitu: a. b. c. d.
Mereka yang melakukan tindak pidana Mereka yang menyuruh lakukan tindakpidana Mereka yang turut serta melakukan tindak pidana Mereka yang dengan sengaja men ggerakkan (orang lain) untuk melakukan tindak pidana.
Bahwa dan fakta yuridis tersebut akan lebih tepat jika perbuatan yang dituntutkan kepada terdakwa melanggar Pasal 263 ayat 2 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) KUHP dan Pasal 378 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) KUHP. Disini dijontokan kepada Pasal 55 ayat (1) KUHP karena dalam tindak pidana mi dilakukan lebih dan satu orang secara bersama-sama. Namun kenyataannya dasar hukum yang digunakan Oditur Militer untuk menuntut terdakwa tidak menyebutkan ketentuan yang men gatur men genai penyertaan. 2.
Terhadap dakwaan kedua:
Melakukan tindak pidana Pasal 378 KUHP tentang penipuan “Barang siapa dengan maksud hendak menguntungkan din sendiri atau orang lain dengan melawan hak, balk dengan nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang “ Bahwa terhadap unsur ke-1 s/d ke-4 Penasehat Hukum Terdakwa tidak menganggapi. Tetapi terhadap unsur ke-5, yang berbunyi “ Dengan nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, Penasehat Hukum Terdakwa secara yuridis tidak sependapat dengan pertimbangan dan pendapat yang disampaikan Oditur Militer dengan mengemukakan pendapatnya yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa pengajuan kredit yang diajukan oleh Terdakwa tidak menggunakan nama palsu maupun BPKB palsu karena yang dimaksud dengan nama palsu adalah suatu nama yang bukan nama si pelaku sedangkan keadaan palsu apabila si pelaku bersikap seakan-akan padanya ada sesuatu kekuasaan, kewenangan. Sedangkan pengajuan semua diajukan atas nama Terdakwa. Sedangkan adanya tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang, penasehat hukum Terdakwa tidak sependapat dengan Oditur militer dan tindakan Terdakwa tidak terbukti. Berdasarkan uraian tersebut diatas, Penasehat Hukum Terdakwa Koptu Edi Kisno Nrp.638404, dengan mengingat ketentuan Pasal 189 ayat (1) UU No.31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer mohon dengan segala kerendahan hati kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, sudilah kiranya berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut : a. b.
Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan Membebankan biaya perkara kepada Negara
5 Atau Bila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya Menimbang
;
Bahwa terhadap Pledoi yang diajukan oleh Penasehat Hukum tersebut Oditur Militer memberikan tanggapan/Replik yang pada pokokya sebagai berikut: Bahwa Terhadap dakwaan kesatu yaitu Barang siapa dengan sengaja menggunakan surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah asli jika penggunaannya menimbulkan kerugian tidak harus di junctokan dengan penyertaan sebagaimana diatur dalam Pasal 55 ayat (1) KUHP karena ada tindakan Terdakwa yang dilakukan sendiri yaitu menggunakan kuitansi yang tidak benar karena Terdakwa tidak pernah membeli mobil yang diagunkan ke untuk meminjam uang. Bahwa mengenai dakwaan kedua unsur kelima menurut Oditur Militer telah terbukti karena Terdakwa telah berbohong karena sewaktu mengajukan pinjaman ke Bank Terdakwa mengaku telah membeli mobil yang dijaminkan padahal kenyataannya tidak demikian.
Menimbang
:
Bahwa menuurut Surat Dakwaan Oditur diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu mulai bulan September, tahun 2000 lima, sampai dengan bulan Juni tahun 2000 tujuh atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 tujuh di wilayah kota/kabupaten Semarang ,setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana : Kesatu : “ Barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian “ Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 1989 melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong, lalu melanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Puslatpur Klaten setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 406/CK, pada tahun 1992 Terdakwa dimutasi ke Yonif 405/Saksi, tahun 1994 mutasi ke Kodam IV/Diponegoro terakhir pada tahun 1998 dimutasikan ke Babinminvetcaddam IV/Diponegoro sampai sekarang dengan pangkat Koptu. Terdakwa pernah mengikuti tugas operasi militer di Timor Timur yaitu pada tahun 1991 s/d 1992 dan tahun 1992 s/d 1994, memiliki tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan delapan tahun dan tanda jasa Seroja. 2. Bahwa sekira tahun 2005 Terdakwa telah berkenalan dengan Ny. Supranti tetangga dekat Terdakwa yang memiliki usaha bengkel motor Sumber Rejeki, dengan adanya perkenalan tersebut Terdakwa
6 sering berkunjung ke rumah Ny. Supranti dan menyampaikan keluhan kalau Terdakwa sudah lama menjadi anggota TNI tetapi kehidupan ekonominya serba pas-pasan sehingga Terdakwa bertanya bagaimana caranya memiliki ekonomi yang bagus seperti Ny.Supranti. Dengan adanya keluhan Terdakwa tersebut, Ny.Supranti menyuruh Terdakwa untuk mengikuti caranya yaitu mencari pinjaman kendaraan kemudian kendaraan tersebut dibuatkan BPKB palsu untuk dijadikan agunan dalam mengajukan kredit ke KSP atau BPR yang dikehendaki.
3. Bahwa atas saran Ny.Supranti tersebut kemudian Terdakwa mengajukan kredit ke beberapa BPR maupun KSP dengan cara-cara sebagai berikut : a. Sekira bulan September 2005 Terdakwa meminjam/menyewa sebuah kendaraan Toyota Kijang Grand KF83 Nopol H-54-TE tahun 2002, warna hitam milik Sdri. Yuliah Priyanti kemudian kendaraan tersebut Terdakwa bawa ke rumah Ny. Supranti disertai foto copy STNK-nya, beberapa hari kemudian Terdakwa telah menerima BPKB palsu kendaraan tersebut dari Ny Supranti, selanjutnya pada tanggal 12 September 2005 BPKB palsu tersebut oleh Terdakwa dilengkapi dengan foto copy KTP, KK dan rekening listrik untuk diajukan ke BPR Restu Klepu Makmur di Klepu Karangjati dengan permohonan kredit sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) namun hanya disetujui Rp. 50.000.000,(lima puluh juta rupiah). b. Bahwa sekira bulan Oktober 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau metalik pemberian Ny.Supranti beserta persyaratan lain yaitu foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK dan kuitansi jual beli, Terdakwa telah mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 30.000.000,- (Tiga puluh juta rupiah). Pada tanggal 16 Juni 2006 Terdakwa memperpanjang pinjamannya dengan menggunakan persyaratan yang sama sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah). c. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2006 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF50 SPRLG tahun 1998 Nopol H-7230-LG warna biru metalik An. Sdr Benny Timotius pemberian Ny. Supranti dengan dilengkapi persyaratan foto copy STNK, kuitansi jual beli dan KTP An. Sdr. Purwanto, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui Rp. 15.000.000,(lima belas juta rupiah) d. Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7325-LG warna hijau metalik An.Sdr Warsito pemberian Ny.Supranti setelah dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy Terdakwa dan istri, foto copy STNK, foto copy KK, Surat Nikah, faktur, kuitansi jual beli, surat keterangan domisili, slip gaji Terdakwa dan istri, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR
7 Weleri Makmur sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan disetujui Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.920.000,- (dua juta sembilan ratus dua puluh ribu rupiah) selama dua belas kali angsuran, dipotong untuk biaya adminstrasi Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah, sisanya Rp. 23.300.000,- (dua puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah) kemudian ditambah tabungan/simpanan Terdakwa sehingga berjumlah Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) yang digunakan oleh Terdakwa untuk membeli mobil Toyota Kijang KF80STD LG tahun 2003 Nopol H-7516-AZ warna biru metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K05732221 seharga Rp. 98.000.000,- (sembilan puluh delapan juta rupiah) milik Sdri. Anggraeni alamat Jl. Jati Cerah 32A Perum Banyumanik Semarang, karena masih ada kekurangan pembayaran, BPKB-nya masih ditahan pemilik lama. e. Bahwa sekira bulan Nopember 2005 setelah Terdakwa membeli mobil Toyota Kijang Nopol H 7516 AZ menyerahkan foto copy BPKB-nya kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu, lalu dilengkapi dengan foto copy STNK, foto copy KK, rekening listrik serta foto KTP Terdakwa dan istri kemudian digunakan untuk mengajukan kredit ke Kosipa Baitul Maal Banyumanik Semarang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan disetujui. f. Bahwa pada tanggal 26 Mei 2006 Terdakwa memberikan pinjaman kepada Sdr Santoso uang sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) dan menerima jaminan berupa mobil Toyota Kijang warna merah mica Nopol H 8934 GS berikut STNK dengan nama pemilik Moch Mulyadi alamat Jl.Mahesa Mukti II A No.306 Semarang, kemudian Terdakwa minta kepada Ny. Supranti untuk dibuatkan BPKB palsu, selanjutnya oleh Terdakwa dilengkapi dengan persyaratan lainnya untuk pengajuan kredit ke BPR Kawi Centra Artha Ambarawa sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah). Dan disetujui. g. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2006 Terdakwa meminjam mobil Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H 9323 QS dari Sdr Joko Santoso (saksi-1) kemudian oleh Terdakwa minta dibuatkan BPKB palsu kepada Ny.Supranti, setelah jadi Terdakwa melengkapi persyaratan lain untuk mengajukan kredit ke koperasi Artha Mulia Sejahtera Jl.Sukarno Hatta Semarang dengan dibantu oleh kakak iparnya Sdr Joko Sutopo (saksi-7) dan berhasil menerima kredit sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dipotong biaya administrasi Rp. 80.000,- (delapan puluh ribu rupiah) 4. Bahwa Terdakwa pada tahun 2005 mengenal Sdr Kasromi alamat Ds Sayung, kec.Sayung Kab.Demak di rumah Haji Soleh, dengan Sdr Imam Prasojo alamat Perum Sidodadi Jl Ciliwung I No.10 Ungaran pada tahun 2006, kenal dengan saksi-1 sejak pertengahan 2006, kenal Sdr Iksan pada Juni 2006 di pangkalan ojek Sayung Demak. Dengan mengenal beberapa orang tersebut Terdakwa menawarkan kerja sama mencari pinjaman di BPR atau KSP dengan
8 menggunakan BPKB atau persyaratan yang dipalsukan dengan pembagian tugas Sdr Imam Prasojo dibantu temannya Sdr Isa Gunawan membuat BPKB dan KTP, KK atau persyaratan lain yang dipalsukan, Sdr Kasromi memakai nama palsu Nurhamzah dan Hartoyo, dan Sdr Iksan sebagai pemohon kredit, serta saksi-1 sebagai penyewa kendaraan rental dan mengemudi. 5. Bahwa setelah pembagian tugas tersebut pada tanggal 13 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LG LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An. Hendri yang dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Heri Setiawan, foto copy KK palsu No. 115011/99/01812 Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui semua, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp. 16.500.000,- (enam belas juta lima ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk membayar angsuran di beberapa BPR. 6. Bahwa pada tanggal 17 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An. Sdr Hendri dengan dilampiri foto copy STNK, foto copy KTP An. Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, foto copy surat nikah palsu dan rekening listrik, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah) diberikan kepada Sdr. H.Nurhamzah (Sdr. Hartoyo) sebagai Pemohon Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah), diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr.Isa Gunawan Rp 500.000,-untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. 7. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8999-RZ warna Hitam Metalik tahun 2003 An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dan KTP An. Pemohon Sdr. H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H.Nurhamzah (Sdr. Hartoyo) sebagai Pemohon Rp 4.000.000,(empat juta rupiah), diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Isa Gunawan Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya.
9 8. Bahwa pada tanggal 15 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna cokelat metalik tahun 2001 An. Sdri. MG. Isworo Rukmi, Dra dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri. MG Isworo Rukmi, Dra dan KTP An. Pemohon Sdr Hartoyo, foto copy KK No. 115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah), diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, sisanya sebesar Rp. 14.750.000,- (empat belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. 9. Bahwa pada tanggal 18 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An. Sdri. MG Isworo Rukmi, dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Indah Hapsari Ningrum dan KTP An. Pemohon Sdr. Hartoyo, foto copy KK No.115018/95908188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr H. Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) digunakan untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. 10. Bahwa pada tanggal 21 Juni 2007 melalui Sdr Isa Gunawan Terdakwa menyerahkan foto copy STNK Toyota Kijang Nopol H 9390 JG kepada Sdr. Imam Prasojo untuk dibuatkan BPKB palsu dan menyerahkan foto Sdr. Iksan dan Triyani kepada Sdr. Isa Gunawan untuk dibuatkan KTP palsu, lalu pada tanggal 22 Juni 2007 Terdakwa menerima telepon dari Sdr. Imam Prasojo yang isinya BPKB sudah ada kemudian Terdakwa dengan mengendarai Toyota Kijang Nopol H 9390 JG berangkat mengambil BPKB palsu di Travel Duta Kartika yang dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy BPKB, foto copy STNK, foto copy KTP An. Saksi-2, foto copy KTP An. Sdri Dhamayanti Hermawan diganti nama menjadi Ny. Sutinah, foto milik Ny. Triyani, foto copy KK No.155011/07/01150 An. Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menjemput saksi-1 dan saksi-2 kemudian bersama-sama pergi menuju ke KSP Artha Guna Mandiri untuk mengajukan permohonan pinjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah). 11. Dengan demikian Terdakwa telah dengan sengaja menggunakan jaminan surat-surat kendaraan dan persyaratanpersyaratan lain yang dipalsukan untuk memperoleh pinjaman uang di beberapa KSP maupun BPR sehingga menimbulkan kerugian di beberapa BPR maupun KSP yang memberikan kredit kepada Terdakwa.
10 Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu mulai bulan September, tahun 2000 lima, sampai dengan bulan Juni tahun 2000 tujuh atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 lima, sampai tahun 2000 tujuh di wilayah kota/kabupaten Semarang atau setidak-tidaknya ditempattempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana : ” Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan maksud memakai nama palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang ” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1989 melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong, lalu melanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Pulatpur Klaten setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 406/CK, pada tahun 1992 Terdakwa dimustasi ke Yonif 405 /SK, tahun 1994 mutasi ke Kodam IV/Diponegoro terakhir pada tahun 1998 dimutasikan ke Babiminvetcaddam IV/Diponegoro sampai sekarang dengan pangkat Koptu. Terdakwa pernah mengikuti tugas operasi militer di Timor Timur yaitu pada tahun 1991 s/d 1992 dan tahun 1992 s/d 1994, memiliki tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan delapan tahun dan tanda jasa Seroja. 2. Bahwa pada tahun 2005 Terdakwa telah berkenalan dengan Ny. Supranti tetangga dekat Terdakwa yang memiliki usaha bengkel motor Sumber Rejeki, dengan adanya perkenalan tersebut Terdakwa sering berkunjung ke rumah Ny. Supranti dan menyampaikan keluhan kalau Terdakwa sudah lama menjadi anggota TNI tetapi kehidupan ekonominya serba pas-pasan sehingga Terdakwa bertanya bagaimana caranya memiliki ekonomi yang bagus seperti Ny.Supranti. Dengan adanya keluhan Terdakwa tersebut, Ny. Supranti menyuruh Terdakwa untuk mengikuti caranya yaitu mencari pinjaman kendaraan kemudian kendaraan tersebut dibuatkan BPKB palsu untuk dijadikan agunan dalam mengajukan kredit ke KSP atau BPR yang dikehendaki. 3. Bahwa atas saran Ny.Supranti tersebut kemudian Terdakwa mengajukan kredit ke beberapa BPR maupun KSP dengan cara-cara sebagai berikut : a. Sekira bulan September 2005 Terdakwa meminjam/menyewa sebuah kendaraan Toyota Kijang Grand KF83 Nopol H 54 TE tahun 2002, warna hitam milik Sdri. Yuliah Priyanti kemudian kendaraan tersebut Terdakwa bawa ke rumah Ny. Supranti disertai foto copy STNK-nya, beberapa hari kemudian Terdakwa telah menerima BPKB palsu kendaraan tersebut dari Ny. Supranti, selanjutnya pada tanggal 12 September 2005 BPKB palsu tersebut oleh Terdakwa dilengkapi dengan foto copy KTP, KK dan rekening listrik untuk diajukan ke BPR Restu Klepu Makmur di Klepu Karangjati dengan permohonan kredit sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) namun hanya disetujui Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan besar
11 angsuran tiap bulan Rp. 2.958.350,- (dua juta sembilan ratus lim puluh delapan tiga ratus lima puluh rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran namun Terdakwa hanya membayar angsuran selama 16 (enam belas) kali saja sedangkan kekurangannya tidak dibayar. Selanjutnya uang pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tersebut dipotong untuk biaya administrasi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), dibayarkan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah) untuk biaya transportasi dan sewa kendaraan Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 40.900.000,- (empat puluh juta sembilan ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan membayar uang muka kredit kendaraan Toyota Kijang tahun 1997 Nopol H-7523-LG di Show Room Dian Motor Jl. Supriadi No.60 Semarang sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) tiap bulan selama satu tahun, Terdakwa hanya membayar empat kali angsuran sisanya tidak dibayar karena dalam BPKB bukan nama Terdakwa melainkan nama Ny. Supranti dan kendaraannya berada dalam kekuasaannya Ny. Supranti. b. Bahwa sekira bulan Oktober 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau metalik pemberian Ny.Supranti beserta persyaratan lain yaitu foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK dan kuitansi jual beli, Terdakwa telah mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 22.900.000,(dua puluh dua juta sembilan ratus ribu rupiah) dititipkan kepada Ny.Supranti. Pada tanggal 16 Juni 2006 Terdakwa memperpanjang pinjamannya dengan menggunakan persyaratan yang sama sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dengan angsuran Rp. 2.366.700,- (dua juta tiga ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) dan disetujui oleh pihak BPR karena Terdakwa lancar dalam pembayaran angsurannya selama delapan kali angsuran, uang pinjaman tersebut dipotong untuk melunasi hutangnya terdahulu sebesar Rp. 24.800.000,- (dua puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah), biaya administrasi Rp. 1.500.000,(satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 8.000.000,(delapan juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur di BPR sebelumnya tetapi Terdakwa hanya membayar sepuluh kali angsuran saja sisanya tidak dibayar. c. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2006 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF50 SPRLG tahun 1998 Nopol H-7230-LG warna biru metalik An. Sdr Benny Timotius pemberian Ny. Supranti dengan dilengkapi persyaratan foto copy STNK, kuitansi jual beli dan KTP An. Sdr. Purwanto, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam
12 uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui Rp. 15.000.000,(lima belas juta rupiah) dengan angsuran sebesar Rp. 887.500,- (delapan ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) diberikan kepada Sdr Purwanto Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sebagai uang jasa, sisanya sebesar Rp. 8.200.000 (delapan juta dua ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengangsur di BPR Restu Klepu Makmur namun Terdakwa hanya membayar delapan belas kali angsuran sedangkan kekurangannya tidak dibayar. d. Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7325-LG warna hijau metalik An. Sdr. Warsito pemberian Ny. Supranti setelah dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy Terdakwa dan istri, foto copy STNK, foto copy KK, Surat Nikah, faktur, kuitansi jual beli, surat keterangan domisili, slip gaji Terdakwa dan istri, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Weleri Makmur sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan disetujui Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.920.000,- (dua juta sembilan ratus ribu dua puluh ribu rupiah) selama dua belas kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya Rp. 23.300.000,- (dua puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah) kemudian ditambah dengan tabungan/simpanan Terdakwa sehingga berjumlah Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) yang digunakan oleh Terdakwa untuk membeli mobil Toyota Kijang KF80STD LG Th.2003 Nopol H 7516 AZ warna biru metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K05732221 seharga Rp. 98.000.000,- (sembilan puluh delapan juta rupiah) milik Sdri. Anggraeni alamat Jl. Jati Cerah 32A Perum banyumanik Semarang, karena masih ada kekurangan pembayaran, BPKB-nya masih ditahan pemilik lama. e. Bahwa Terdakwa setelah membeli Toyota Kijang Nopol H 7516 AZ menyerahkan foto copy BPKB-nya kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu, lalu dilengkapi dengan foto copy STNK, foto copy KK, rekening listrik serta foto copy Terdakwa dan istri kemudian digunakan untuk mengajukan kredit ke Kosipa baitul Maal Banyumanik Semarang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan berhasil, dengan angsuran Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) selama dua puluh empat bulan, dipotong biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu sisanya Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah) untuk membayar angsuran BPR dan Terdakwa hanya mengangsur sebanyak tiga kali, kekurangannya tidak pernah dibayar.
13 f. Bahwa pada tanggal 26 Mei 2006 Terdakwa memberikan pinjaman kepada Sdr Santoso uang sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) dan menerima jaminan berupa mobil Toyota Kijang warna merah mica Nopol H 8934 GS berikut STNK dengan nama pemilik Moch Mulyadi alamat Jl. Mahesa Mukti II A No.306 Semarang, kemudian Terdakwa minta kepada Ny.Supranti untuk dibuatkan BPKB palsu, selanjutnya oleh Terdakwa dilengkapi dengan persyaratan lainnya untuk pengajuan kredit ke BPR Kawi Centra Artha Ambarawa sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan disetujui, dengan angsuran Rp. 2.566.700,- (dua juta lima ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) selama dua puluh empat bulan kemudian setelah dipotong iaya administrasi diberikan kepada Ny.Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu, untuk membayar kekurangan pembelian mobil Rp. 28.000.000,- (dua puluh delapan juta rupiah) sisanya untuk keperluan sehari-hari dan Terdakwa hanya mengangsur tiga kali sisanya tidak dibayar. Bahwa mboil Toyota Kijang Nopol H 8934 GS sebagai jaminan hutang dari Sdr.Santoso telah digadaikan kepada Kapten Inf. Suwanto anggota Kodim 0733/BS sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) selama dua bulan, namun karena Terdakwa tidak dapat menebus maka mobil tersebut dijual kepada Kapten Inf Suwanto sebesar Rp. 86.000.000,- (delapan puluh enam juta rupiah). g. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2006 Terdakwa meminjam mobil Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H 9323 QS dari Sdr Joko Santoso (saksi-1) kemudian oleh Terdakwa melengkapi dengan persyaratan lain untuk mengajukan kredit ke koperasi Artha Mulia Sejahtera Jl.Sukarno Hatta Semarang dengan dibantu oleh kakak iparnya Sdr Joko Sutopo (saksi-7) dan berhasil menerima kredit sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dipotong biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu, sisanya Rp. 13.700.000,- (tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah) ditambah simpanan hingga jumlah seluruhnya Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) untuk menutup hutang kepada Sdr santoso di Koperasi Karya Mandiri, sedangkan Terdakwa membayar angsuran ke Koperasi Artha Mulia hanya tiga kali sisanya tidak dibayar. 4. Bahwa Terdakwa pada tahun 2005 mengenal Sdr.Kasromi alamat Ds.sayung, Kec.Sayung Kab.Demak di rumah Haji Soleh, dengan Sdr. Imam Prasojo alamat perum Sidodadi Jl.Ciliwung I No.10 Ungaran pada tahun 2006, kenal dengan saksi-1 sejak pertengahan 2006, kenal Sdr. Iksan pada Juni 2006 di pangkalan ojek Sayung Demak. Dengan mengenal beberapa orang tersebut Terdakwa menawarkan kerja sama mencari pinjaman di BPR atau KSP dengan menggunakan BPKB atau persyaratan yang dipalsukan dengan pembagian tugas Sdr. Imam Prasojo dibantu temannya Sdr. Isa Gunawan membuat BPKB dan KTP, KK atau persyaratan lain yang dipalsukan, Sdr. Kasromi memakai nama palsu Nurhamzah dan hartoyo, dan Sdr Iksan sebagai pemohon kredit, serta saksi-1 sebagai penyewa kendaraan rental dan mengemudi.
14 5. Bahwa setelah pembagian tugas tersebut pada tanggal 13 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LG LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An. Sdr.Hendri yang dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An Heri Setiawan, foto copy KK palsu No. 115011/99/01812 Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang kepada KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui semua, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp. 16.500.000,- (enam belas juta lima ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk membayar angsuran di beberapa BPR. 6. Bahwa pada tanggal 17 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An Sdr Hendri dengan dilampiri foto copy STNK, foto copy KTP An Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, foto copy surat nikah palsu dan rekening listrik, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah) diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. 7. Bahwa pada tanggal 2 mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8999-RZ warna hitam metalik tahun 2003 An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dan KTP An.Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamanannya di BPR lainnya.
8. Bahwa pada tanggal 15 mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An Sdri MG Isworo Rukmi, Dra dilampiri
15 dengan foto copy STNK, foto copy KTP An.MG Isworo Rukmi, Dra dan KTP An.Pemohon Sdr Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, sisanya sebesar Rp. 14.750.000,- (empat belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. 9. Bahwa pada tanggal 18 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An. Sdri. MG.Isworo Rukmi, dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Indah Hapsari Ningrum dan KTP An. Pemohon Sdr. Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawaasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr H. Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 10.000.000,(sepuluh juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. 10. Bahwa pada tanggal 14 juni 2007 Terdakwa meminta tolong kepada saksi-1 Sdr Joko santoso untuk pinjam kendaraan di tempat persewaan/rental kendaraan dengan memberikan uang muka sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), kemudian pada tanggal 20 Juni 2007 saksi-1 datang ke rumah Terdakwa menyerahkan kendaraan Toyota Kijang Nopol H-9390-JG dengan STNK An Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menemui saksi-2 Sdr Iksan dan istri saksi-1 yang bernama Ny. Triyani meminta foto mereka, selanjutnya pada tanggal 21 Juni 2007 melalui Sdr. Isa Gunawan Terdakwa menyerahkan foto copy STNK Toyota Kijang Nopol H 9390 JG kepada Sdr. Imam Prasojo untuk dibuatkan BPKB palsu dan menyerahkan foto Sdr Iksan dan Triyani kepada Sdr. Isa Gunawan untuk dibuatkan KTP palsu. 11. Bahwa pada tanggal 22 Juni 2007 Terdakwa menerima telepon dari Sdr Imam Prasojo yang isinya BPKB sudah ada dan telah dikirim melalui jasa Travel Duta Kartika di Ruko Bubakan Semarang serta menetukan tempat pertembuan di daerah SPBU Kedung Mundu, kemudian Terdakwa dengan mengendarai Toyota Kijang Nopol H 9390 JG berangkat mengambil BPKB palsu di Travel Duta Kartika yang dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy BPKB, foto copy STNK, foto copy KTP An. Saksi-2, foto copy KTP An. Sdri. Dhamayanti Hermawan diganti nama menjadi Ny. Sutinah, foto milik Ny. Triyani, foto copy KK No.155011/07/01150 Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menjemput saksi-1 dan saksi-2 kemudian bersama-sama pergi menuju ke KSP Artha Guna Mandiri
16 untuk mengajukan permohonan pinjam 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
uang
sebesar
Rp.
12. Bahwa sesampainya di daerah Pasar Kapling Terdakwa meminta turun dari mobil dan menyerahkan semua persyaratan peminjaman kepada saksi-2 karena saksi-2 sebagai pemohon, selanjutnya Terdakwa menunggu di SPBU Kedung Mundu, sesampainya di KSP Kedung Artha Guna Mandiri saksi-1 memarkir kendaraan lalu bersama saksi-2 turun dan masuk kantor lalu saksi-2 menyerahkan persyaratan yang dibawa kepada salah seorang karyawan kemudian menunggu di ruang tunggu. Beberapa saat kemudian datang pimpinan KSP dengan beberapa orang yang langsung mengambil posisi jaga dipintu masuk dan ada yang berdiri di dalam ruangan sehingga saksi-1 merasa curiga lalu keluar kantor untuk melarikan diri, tetapi sesampainya di halaman langsung ditangkap oleh beberapa petugas polisi lalu dimasukkan kedalam ruangan dengan saksi-2 yang telah lebih dulu ditangkap, kemudian beberapa anggota Polisi bersama saksi-1, saksi-2 dan beberapa karyawan KSP Artha Guna Mandiri datang ke SPBU Kedung Mundu dengan menggunakan kendaraan yang dipakai oleh saksi-1 dan saksi-2 melakukan penangkapan terhadap Terdakwa, setelah itu dibawa ke Polda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan. 13. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah menggunakan nama palsu dan keterangan-keterangan palsu dalam pengajuan kredit di beberapa BPR atau KSP sehingga pihak BPR atau KSP bersedia memberikan kredit yang pada akhirnya Terdakwa tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melunasi hutang-hutangnya. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Kesatu Kedua
Menimbang
: Pasal 263 ayat (2) KUHP : Pasal 378 KUHP
: Bahwa atas Dakwaan tersebut, Terdakwa menerangkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuik menjadi bahwa pertimbangan lebih lanjut.
Menimbang
:
Bahwa Terdakwa dalam persidangan ini didampingi oleh Penasihat Hukum a.n. Kapten Mucholid, SH. Nrp 1950003000168 dan Pns. Kuncoro, SH. Nip 030179824 dari Kumdam IV/Dip berdasarkan Surat Perintah Nomor: Sprin/147/IX/2007 tanggal 26 September 2007.
Menimbang
:
Bahwa para saksi dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :
Menimbang
:
Bahwa para saksi yang telah dipanggil secara sah dan sepatutnya sesuai dengan ketentuan Undang Undang namun tidak hadir disidangan keterangan dibawah sumpah dibacakan dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan sebagai berikut :
17 Saksi-1 Nama Lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Joko Sutopo Karyawan KSP Artha Mulia Sejahtera Semarang, 25 pebrauri 1967 Laki-laki Indonesia Islam Jl.Karang Anyar Legok No.4C Rt.03 Rw.04 Kel.Karang Anyar Gunung, Kec.Candisari Semarang
Keterangan saksi-7 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2001 karena Terdakwa menikah dengan adik saksi yang bernama Diah Sumini, sampai sekarang dalam hubungan sebagai adik ipar.
2. Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2006 Terdakwa datang ke rumah saksi dengan maksud akan meminjam uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dengan jaminan sebuah BPKB kendaraan Kijang Toyota Nopol H 9323 QS atas nama Sdr Mulyadi adiwono alamat jl. Citarum Utara No.26 Semarang tahun pembuatan 2000 warna biru Noka MHF11LF80000222485 Nosin 2L9568959 dan Terdakwa menjanjikan uang pinjaman akan dikembalikan paling cepat satu minggu dan paling lama satu bulan kemudian saksi membuatkan surat-surat data peminjaman, setelah itu menyerahkan uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). 3. Bahwa sampai batas waktu peminjaman Terdakwa tidak menepati janji sehingga saksi menemui Terdakwa di kantor Babinminvetcaddam IV/Diponegoro namun tidak bisa ketemu dan baru pada tanggal 3 Januari 2007 Terdakwa datang ke KSP Artha Mulia Sejahtera untuk mengangsur pinjamannya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kemudian pada tanggal 28 Januari 2007 dan tanggal 20 Maret 2007 Terdakwa membayar bunga angsurannya masing-masing sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), tanggal 18 April 2007 Terdakwa mengangsur pinjaman sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), tanggal 22 Mei 2007 mengangsur lagi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), setelah itu Terdakwa sudah tidak pernah lagi membayar angsuran sehingga Terdakwa masih meninggalkan sisa pinjaman sebesar Rp. 6.850.000,- (enam juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) di KSP Artha Mulia Sejahtera. 4. Bahwa saksi tidak mengetahui BPKB kendaraan Toyota kijang Nopol H 9323 QS atas nama Sdr Mulyadi Adiwono yang digunakan Terdakwa untuk jaminan pinjam uang di KSP Arta Mulia Sejahtera melalui saksi adalah palsu karena saksi tidak pernah memeriksa dan hanya saling percaya karena Terdakwa adalah adik iparnya. Saksi-2 Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan
: : : : :
Suhartono Karyawan BPR Restu Klepu Makmur Kediri, 17 pebruari 1959 Laki-laki Indonesia
18 Agama Tempat tinggal
: :
Islam Jl Sinar Sejahtera No.587 Rt.10/06 Kel.Kedung Mundu Kec.Tembalang, Semarang
Keterangan saksi-8 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa saksi tidak pernah merasa kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili atau saudara.
2. Bahwa pada tanggal 12 September 2005 Terdakwa mengajukan permohonan kredit di BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan melampirkan persyaratan foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK, foto copy BPKB Toyota Kijang Nopol H 54 TE warna hitam metalik An Pemilik Sdri Yuliah Priyanti, setelah dianalisa akhirnya kredit disetujui Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan angsuran Rp. 2.958.350,- (dua juta sembilan ratus lima puluh delapan ribu tiga ratus lima puluh rupiah) per bulan selama dua tahun, pada awalnya Terdakwa tertib membayar angsuran sampai delapan kali namun setelah itu Terdakwa tidak pernah mengangsur lagi.
3. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2005 Terdakwa mengajukan permohonan kredit ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan menggunakan nama Sdr. Purwanto, alamat Kalipentung Rt.01/16 Kel.Kalitirto, Kec.braban Kab.Sleman disertai persyaratan berupa foto copy KTP An.Purwanto, foto copy STNK dan BPKB mobil Toyota Kijang warna biru metalik Nopol H 7230 LG An Pemilik Benny Timotius, setelah dianalisa akhirnya disetujui kreditnya sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan angsuran Rp. 887.500,- (delapan ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) selama dua tahun, pada awalnya sampai angsuran keenam Terdakwa membayar secara tertib namun setelah itu Terdakwa tidak pernah membayar lagi.
4. Bahwa pada tanggal 16 Juni 2006 Terdakwa telah mengajukan permohonan kredit ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dengan melampirkan persyaratan berupa foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK, foto copy BPKB kendaraan Toyota Kijang Station Wagon KF80 Nopol H-7523-LG warna hijau metalik, tahun pembuatan 1997, Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7K0141971 An.Sdr.Warsito alamat Puspowarno Tengah VI No.4 Semarang Barat dan kuitansi jual beli kemudian pihak BPR Restu Klepu Makmur melakukan survey/analisa dan menyetujui permohonan tersebut dengan besar angsuran per bulan Rp. 2.366.700 (dua juta tiga ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) selama 24 kali angsuran, pada awalnya sampai angsuran ke sebelas Terdakwa membayar tepat waktu dan tertib namun terhitung tanggal 17 Mei 2007 Terdakwa sudah tidak lagi membayar hutangnya sehingga pihak BPR Restu Klepu Makmur mengalami kerugian Rp. 37.281.600,- (tiga puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh satu ribu enam ratus rupiah).
19 5. Bahwa pada saat akan realisasi kredit semua kendaraan yang diajukan sebagai persyaratan dihadirkan kemudian pihak BPR Restu Klepu Makmur mengadakan cek fisik juga mengambil gambarnya, namun saksi tidak tahu keberadaan semua kendaraan yang dijadikan agunan oleh Terdakwa di BPR Restu Klepu Makmur. Atas keterangan seluruhnya.
saksi-8
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi-3 Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Budi Harjo Manager BMT Fosilatama Semarang, 3 Agustus 1967 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Cemara V No.14 Semarang.
Banyumanik
Keterangan saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2005 di kantor BMT Fosilatama tetapi hanya sebatas kenal biasa tidak ada hubungan saudara atau famili. 2. Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2005 Terdakwa mengajukan kredit ke BMT Fosilatama sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan jaminan BPKB mbil Suzuki Carry Terdakwa melunasi tepat waktu, kemudian pada tanggal 6 Pebruari 2006 Terdakwa mengajukan lagi pinjaman sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan jaminan BPKB mobil Toyota Kijang Nopol H 7516 AZ warna biru metalik An. Anggraeny alamat Jl.Jati Cerah No.32A Semarang, karena telah mendapat persetujuan dari istri Terdakwa maka pinjaman disetujui oleh Manajer BMT Fosilatama dengan angsuran Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per bulan selama dua puluh empat bulan. 3. Bahwa dari kredit yang diajukan Terdakwa tersebut disepakati menjadi tanggung jawab Terdakwa sepenuhnya dan angsuran tiap bulan tidak akan memotong dari gaji saksi dan beberapa hari setelah pengajuan kredit saksi diminta datang ke kantor BPD Capem Plaza Ungaran untuk menandatangani surat-surat dan kuitansi pinjaman tetapi setalah dana cair yang mengambil seluruhnya adalah Terdakwa. 4. Bahwa pada mulanya Terdakwa mengangsur pinjaman ke BMT Fosilatama berjalan lancar namun pada angsuran yang ketiga mundur ke bulan keempat, dan pada angsuran keempat Terdakwa tidak lagi mengangsur sampai sekarang. 5. bahwa saksi tidak mengetahui BPKB mobil Kijang Nopol H 7156 AZ warna biru metalik An. Anggraeny alamat Jl. Jati Cerah No.32 A Semarang yang digunakan Terdakwa sebagai jaminan pinjam uang ke BMT Fosilatama adalah palsu karena pada saat cek fisik kendaraan sama dengan keterangan yang tercantum dalam BPKB dan pada saat dilakukan penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet di BPKB muncul hologram yang berlambang Polri.
20 Atas keterangan seluruhnya.
saksi-10
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi-4 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Agus Benjamin Pimpinan KSP Artha Guna Mandiri Semarang / 4 Agustus 1966 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Anggrek I No.1 Rt.01 Rw.05 Semarang Tengah
Keterangan Saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 22 Juni 2007 pada saat saksi dimintai keterangan di Polda jateng, namun tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada awal bulan Mei 2007 saksi selaku Pimpinan KSP Artha Guna Mandiri telah melakukan pengecekan daftar para nasabah secara umum dan mendapatkan adanya tunggakan para nasabah yang jumlahnya cukup besar diantaranya : a. Nasabah atas nama Agus Hartono alamat Jl. Kijang H/17 Semarang pada tanggal 20 Maret 2007 pinjam uang sebesar Rp. 24.804.000,- (dua puluh empat juta delapan ratus empat ribu rupiah) sebagai jaminan BPKB kendaraan Kijang Grand Nopol H 7671 DS warna merah mica, angsuran setiap bulannya Rp. 2.067.000,- (dua juta enam puluh tujuh ribu rupiah) b. Nasabah atas nama Budi Prasetyo alamat Cinde Raya Barat No.8 Semarang, pada tanggal 7 April 2007 pinjam uang sebesar Rp. 21.000.000,- (dua puluh satu juta) sebagai jaminan BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand tahun pembuatan 2001 Nopol H 8532 QA, angsuran tiap bulannya Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) selama 6 (enam) bulan, tidak mengangsur sampai jatuh tempo angsuran. c. Nasabah atas nama Heri Setiawan alamat Jl. Durian IV No.78 Semarang, pada tanggal 13 April 2007 pinjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) angsuran setiap bulannya Rp. 4.166.667,- (empat juta seratus enam puluh enam ribu enam puluh enam tujuh rupiah) sebagai jaminan BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand tahun pembuatan 2002 Nopol H 9153 TW, namun hanya mengangsur 6 (enam) bulan saja. d. Nasabah atas nama H Nurhamzah alamat Jl Muara Utama G.2 Pudak Payung semarang, pada tanggal 2 Mei 2007 pinjam uang sebsar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) angsuran setiap bulannya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sebagai jaminan kendaraan Toyota Kijang grand tahun pembuatan 2002 Nopol H 9153 TW, namun hanya mengangsur 6 (enam) bulan saja.
21 e. Nasabah atas nama Hartoyo alamat Tentara pelajar No.20 Semarang, pada tanggal 15 Mei 2007 pinjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) angsuran setiap bulannya Rp. 1.542.000,- (satu juta lima ratus empat puluh dua ribu rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, tidak pernah membayar. Dengan adanya hal tersebut kemudian pada pertengahan bulan Mei 2007 saksi melakukan pengecekan ke alamat para nasabah, namun tidak ketemu bahkan ada yang palsu, sehingga saksi menginformasikan kepada Sdr Roni yang juga memiliki KSP Cendrawasih di Dargo semarang, setelah Sdr Roni melakukan pengecekan di daftar para nasabahnya namun pengajuan/pemohon pinjaman dengan nama orang lain. 3. Bahwa pada tanggal 22 Juni 2007 sekira pukul 12.00 sewaktu saksi keluar dari kantor KSP Artha Guna Mandiri karena ada keperluan telah diberitahu lewat HP oleh karyawannya bahwa dikantor kedatangan 2 (dua) orang yang mengajukan pinjaman dengan jaminan BPKB yang ciri-cirinya sama dengan kelima nasabah yang menggunakan alamat palsu yang sekarang masih menunggu diruang tunggu, dengan adanya informasi tersebut saksi memberitahukan kepada Sdr Roni lewat HP kemudian kembali ke kantor. 4. Bahwa sesampainya dikantor setelah mempelajari BPKB dengan cara membandingkan dengan BPKB sebelumnya saksi berkesimpulan BPKB-nya palsu kemudian saksi menghubungi/lapor ke Polsek Tembalang, sesaat kemudian beberapa anggota Polsek Tembalang datang ke KSP Artha Guna Mandiri dengan menggunakan kendaraan patroli, karena ada salah seorang dari peminjam lari kemudian dilakukan pengejaran dan berhasil ditangkap begitu juga salah seorang temannya yang masih di dalam kantor, setelah keduanya dilakukan pemriksaan dan terungkap bahwa pelaku yang sebenarnya masih menunggu di Pom Bensin Kedung Mundu, selanjutnya kedua peminjam dengan didampingi beberapa orang anggota polisi menggunakan kendaraan Toyota Kijang nopol H 9093 JG pergi menuju Pom bensin Kedung Mundu, setelah Terdakwa berhasil ditangkap kemudian dibawa ke KSP Atha Guna Mandiri selanjutnya dibawa ke Polda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan. Atas keterangan seluruhnya.
Saksi
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
Saksi-5 Nama lengkap Pekerjaan Tempat,tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Rony Madison, MA Pimpinan KSP Cendrawasih Grobogan, 12 Mei 1976 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Dahlia No.45 Rt.03 Rw.05 Kel.Plamongan Tengah Kec.Pedurungan Semarang
Keterangan Saksi-5 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
22 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 22 Juni 2007 saat dimintai keterangan di Polda Jateng dan tidak ada hubungan saudara atau famili.
2. Bahwa pada hari Jum’at tanggal 22 Juni 2007 sekira pukul 12.00 saksi telah diberitahu lewat HP oleh Sdr Agus (saksi-4) selaku pemilik KSP Artha Guna Mandiri bahwa di KSP Artha Guna mandiri ada dua orang yang memasukkan BPKB Toyota Kijang sebagai jaminan, lalu saksi pergi ke KSP Artha Guna Mandiri Kedung Mundu melakukan pengecekan BPKB yang menjadi jaminan stempelnya besar sedangkan yang asli kecil sehingga saksi berkesimpulang BPKB tersebut palsu, lalu saksi-4 lapor ke Polsek Tembalang.
3. Bahwa beberapa saat kemudian datang beberapa anggota Polsek tembalang mengetahui hal itu salah seorang pemohon lari namun berhasil ditangkap begitu pula satu temannya yang masih berada di dalam kantor, setelah dilakukan pemeriksaan terungkap bahwa pelaku yang sebenarnya masih menunggu di Pom Bensin Kedung mUndu, setelah Polisi melakukan pengejaran dengan membawa saksi-1 dan saksi-2 menggunakan kendaraan Kijang Toyota Nopol 9093 JG, setelah sampai di pom Bensin Kedung Mundu, Polisi berhasil menangkap Terdakwa dan melakukan penggeledahan, di dalam tas Terdakwa diketemukan 4 (empat) kartu/bukti angsuran KSP Cendrawasih selanjutnya Polisi membawa Terdakwa, saksi-1 dan saksi-2 beserta barang bukti ke Polda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan.
4. Bahwa keempat kartu angsuran tersebut sesuai data nasabah di KSP Cendrawasih telah menggunakan alamat palsu dan para nasabahnya tidak pernah membayar angsuran yaitu :
a. Nasabah atas nama Nurhamzah alamat Jl. Muara Utama G-2 Pudak Payung pinjam uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) mengangsur 6 (enam) kali angsuran. b. Nasabah atas nama D. Agus Hartono alamat Jl Kijang II No.17 Semarang pinjam uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) mengangsur 6 (enam) kali angsuran. c. Nasabah atas nama Hartoyo alamat Jl.Tentara pelajar No.2 pinjam uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) mengangsur 24 (dua puluh empat) kali angsuran.
d. Nasabah atas nama Budi Prasetyo alamat Jl. Cinde Raya Barat No.8 Semarang pinjam uang sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) mengangsur 6 (enam) kali angsuran.
Atas keterangan seluruhnya.
saksi-5
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
23 Saksi-6 Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Herri Koediyanto Karyawan BPR Kawi Centra Arta Purwokerto, 12 desember 1968 Laki-laki Indonesia Islam Bugisan Rt.03/06 Lodoyong Ambarawa
Keterangan saksi-11 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 26 Mei 2006 namun tidak ada hubungan saudara ataupun famili. 2. Bahwa pada tanggal 26 Mei 2006 Terdakwa bersama saksi-6 Ny.Diah Sumini datang ke BPR Kawi Centra Arta untuk mengajukan permohonan pinjam uang sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dengan menggunkan agunan sebuah BPKB Toyota Kijang Nopol H 8934 GS warna merah mika An. Moch Mulyadi alamat Jl. Mahesa Mukti Rt.II/A 306 Pedurungan Semarang. 3. Bahwa pihak BPR Kawi Centra arta melakukan pengecekan secara fisik kendaraan yang menjadi jaminan sesuai dengan suratsurat kendaraan dan melakukan survey di rumah Terdakwa di Jl. Payung Prasetya II/4 Rt.01 Rw.12 Pudak payung banyumanik Semarang juga melakukan analisa sehingga permohonan Terdakwa dapat disetujui dengan angsuran pembayaran tiap bulan Rp. 2.566.700 (dua juta lima ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) selama 24 kali angsuran namun kenyataannya Terdakwa dalam pembayaran angsuran tidak sesuai dengan perjanjian kredit baik jumlah dan waktu pembayaran, Terdakwa hanya mengangsur terakhir pada tanggal 22 mei 2007 sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
4. Bahwa saksi tidak mengetahui BPKB Toyota Kijang Nopol H 8934 GS warna merah mika An. Moch Mulyadi yang digunakan Terdakwa untuk jaminan pinjam uang di BPR Kawi centra Arta adalah palsu karena pada saat cek fisik kendaraan sama dengan keterangan yang tercantum dalam BPKB dan pada saat dilakukan penyinaran dengan menggunakan sinar ultraviolet di BPKB muncul hologram yang berlambang Polri. Atas keterangan saksi-11 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-7 Nama lengkap : Pekerjaan : Tempat, tanggal lahir : Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Tempat tinggal :
Ari Susanto Swasta Semarang, 12 Juni 1974 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Subali Raya No.236 Rt.07/08 Kel.Krapyak, Kec.Semarang Barat, Kota Semarang
24 Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, namun kenal dengan Sdr Joko Santoso (saksi-1) sudah dua tahun ketika samasama sebagai karyawan di tempat persewaan kendaraan CV Radian Jl. Taman Tawang No.1 Semarang.
2. Bahwa pada bulan Maret 2007 sekira pukul 10.00 saksi telah mendapat titipan mobil Toyota Kijang warna abu-abu metalik Nopol H 9390 JG berikut STNK atas nama Dhamayanti Hermawan beralamat di Jl. Lamongan Barat I No.9 Semarang, dari Sdri. Erni Yulinda alamat Jl. Lamongan Barat No.9 Semarang untuk dikelola atau disewakan.
3. Bahwa pada tanggal 12 Juni 2007 sekira pukul 13.00 saksi-1 telpon kepada saksi akan menyewa kendaraan selama satu hari, kemudian saksi menyerahkan kendaraan Toyota Kijang Nopol H 9390 JG kepada saksi-1 namun baru setengah hari kendaraan dikembalikan lagi kepada saksi dengan menerima uang sewanya sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) dan saksi-1 berpesan bahwa akan menyewa kendaraan yang sama selama 2 (dua) hari dengan alas an akan digunakan untuk hajatan keluarga di daerah malang dengan memberikan uang sewa Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
4. Bahwa atas pesanan tersebut maka pada tanggal 20 Juni 2007 sekira pukul 22.00 saksi mengantar kendaraan Toyota Kijang Nopol H 9390 JG ke rumah saksi-1 dan diterima langsung beserta STNKnya.
5. Bahwa pada hari Minggu tanggal 24 Juni 2007 saksi mendapat telepon dari istri saksi-1 yang bernama Ny. Yani yang memberitahukan bahwa saksi-1 beserta kendaraan Toyota Kijang Nopol H 9093 JG telah ditahan oleh Polda Jateng, namun saksi tidak diberitahu tentang alasan maupun waktunya. Atas keterangan seluruhnya
Saksi
tersebut
Terdakwa
membenarkan
Saksi-8 Nama lengkap Pekerjaan Tempat/tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Joko Santoso Swasta Semarang, 17 April 1972 Laki-laki Indonesia Islam Jl. Kanal Sari Timur II No.31 Seamarang
Keterangan saksi-1 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :
25 1 Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2005 karena dikenalkan oleh ayah saksi, etetapi hubungan saksi dengan Terdakwa hanya sebatas teman tidak ada hubungan famili dari perkenalan tersebut kemudian Terdakwa mengajak kerja sama mencari keuntungan dengan cara meminjam uang di KSP atau BPR dan tugas saksi mencari kendaraan rental. 2. Bahwa pada bulan Mei 2006 saksi dimintai tolong oleh Terdakwa untuk meminjam kendaraan rental, atas permintaan tersebut saksi kemudian menyewa mobil kijang LGX tahun 2000 warna biru Nopol H 9329 QS dari Pukopka Stasiun Tawang selama tiga minggu dengan harga sewa Rp. 225.000,- (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah) dan telah dibayar semuanya oleh Terdakwa kemudian Terdakwa membawa mobil sendiri tanpa menggunakan jasa sopir.
3. Bahwa pada tanggal 20 Juni 2007 saksi kembali dimintai tolong oleh Terdakwa untuk dicarikan kendaraan sewaan, kemudian saksi menghubungi Sdr Ari bagong dan setelah mendapatkan mobil kijang warna abu-abu metalik Nopol H 9093 JG diserahkan kepada Terdakwa dirumahnya.
4. Bahwa pada tanggal 22 Juni 2007 Terdakwa bersama Sdr Iksan dengan menggunakan mobil kijang Nopol H 9093 JG telah datang ke rumah saksi dengan membawa beberapa macam surat diantaranya foto copy BPKB dan aslinya tetapi palsu, STNK asli dan foto copynya juga palsu, foto copy KK, kemudian saksi disuruh mengemudikan mobil mengantar Terdakwa, dan Sdr Iksan ke Kedung Mundu untuk meminjam uang di KSP Arta Guna Mandiri namun dalam perjalanan tepatnya di Pom Bensin kedung Mundu Terdakwa turun dan menyuruh saksi tetap mengemudi sampai tujuan menemani Sdr Iksan dan jika sudah selesai akan diberi imbalan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
5. Bahwa sesampainya di KSP Kedung Arta Guna Mandiri saksi emearkir kendaraan lalu bersama Sdr Iksan turun dan masuk kantor lalu Sdr Iksan menyerahkan persyaratan yang dibawa kepada salsh seorang karyawan kemudian menunggu dirunag tunggu. Beberapa saat kemudian datang pimpinan KSP dengan beberapa orang yang langsung mengambil posisi jaga dipintu masuk dan ada yang berdiri didalam ruangan sehingga saksi merasa curiga lalu keluar kantor untuk melarikan diri, tetapi sesampainya di halaman langsung ditangkap oleh beberapa petuga polisi lalu dimasukkan ke dalam ruangan dengan Sdr Iksan yang telah lebih dulu ditangkap.
6. Bahwa setelah diperiksa saksi bersama Sdr Iksan dengan dikawal beberapa anggota polisi dan karyawan KSP dengan menggunakan mobil kijang H 9093 JG pergi menuju Pom Bensin di kedung Mundu untuk menemui Terdakwa, setelah ketemu lalu Terdakwa ditangkap dan dibawa bersama-sama ke mapolda jateng untuk diperiksa. Atas keterangan seluruhnya
Saksi
tersebut
Terdakwa
membenarkan
26 Saksi-9: Nama lengkap : Pekerjaan : Tempat, tanggal lahir : Jenis kelamin : Kewarganegaraan : Agama : Tempat tinggal :
Iksan Tani Demak, 16 Pebruari 1968 Laki-laki Indonesia Islam Dsn Lengkong, Ds Sayung Kec.Sayung Demak
Rt.01/07
Keterangan Saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 16 Juni 2007 di Pos Ojek pasar Sayung tetapi hanya sebatas kenal biasa tidak ada hubungan sedarah atau saudara.
2. Bahwa pada tanggal 18 Juni 2007 sekira pukul 14.00 ketika saksi berada di pos ojek pasar Sayung telah ditemui Terdakwa kemudian menawarkan pekerjaan dan menyuruh saksi untuk menyerahkan foto hitam putih karena saat itu saksi belum membawa foto maka Terdakwa memberi waktu dua hari, dua hari kemudian Terdakwa datang ke tempat yang sama untuk meminta foto saksi ukuran 3x4 beserta filmya lalu pergi.
3. Bahwa Saksi pada hari Jumat tanggal 22 Juni 2007 sekira pukul 10.00 Wib Terdakwa datang dengan menggunakan kendaraan Toyota Kijang Silver Nopol H 9093 JG menemui saksi dan mengajaknya pergi, dalam perjalanan Terdakwa selain memberikan arahan kepada saksi dimana saksi diajak bekerja yaitu saksi disuruh mengajukan pinjaman uang ke Koperasi Arta Guna Mandiri juga menyerahkan beberapa surat sebagai persyaratan pinjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan diberikan janji apabila berhasil saksi akan diberi uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
4. Bahwa karena saksi tidak bisa mengemudikan kendaraan kemudian oleh Terdakwa saksi diajak menemui saksi-1 (joko Santoso) dirumahnya, selanjutnya Terdakwa menyuruh saksi-1 mengemudikan kendaraan Kijang Nopol H 9093 JG dan bersamasama pergi ke Kedung Mundu, namun dalam perjalanan Terdakwa turun di dekat pom bensin Kedung Mundu sedangkan saksi bersama saksi-1 tetap melanjutkan perjalanan, sesampainya di KSP Arta Guna Mandiri setelah saksi-1 memarkirkan kendaraan Kijang Nopol H 9093 JG kemudian bersama-sama masuk ke dalam kantor, selanjutnya saksi menyerahkan persyaratan kepada salsh seorang karyawan untuk dicek selanjutnya menunggu di ruang tunggu.
5. Bahwa pada waktunya melaksanakan sholat dan karyawan istirahat, saksi melihat saksi-1 keluar kantor namun beberapa saat kemudian terjadi kegaduhan dan saksi-1 telah ditangkap oleh beberapa anggota Polisi begitu juga saksi, selanjutnya baik saksi maupun saksi-1 digelandang oleh beberapa anggota Polisi lalu
27 dibawa pergi untuk menemui Terdakwa di pom bensin Kedung Mundu, setelah Terdakwa berhasil ditangkap kemudian bersmasama dibawa ke Polda jateng dilakukan pemeriksaan.
Atas keterangan seluruhnya Menimbang
:
Saksi
Bahwa didalam sebagai berikut:
tersebut
persidangan
Terdakwa
Terdakwa
membenarkan
menerangkan
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1989 melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong, lalu melanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Puslatpur Klaten setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 406/CK, pada tahun 1992 Terdakwa dimutasi ke Yonif 405/SK, tahun 1994 mutasi ke Kodam IV/Diponegoro terakhir pada tahun 1998 dimutasikan ke Babiminvetcaddam IV/Diponegoro sampai sekarang dengan pangkat Koptu. Terdakwa pernah mengikuti tugas operasi militer di timor Timur yaitu pada tahun 1991 s/d 1992 dan tahun 1992 s/d 1994, memiliki tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan delapan Tahun dan tanda jasa Seroja.
2. Bahwa sekira tahun 2005 Terdakwa telah berkenalan dengan Ny.supranti tetangga dekat Terdakwa yang memiliki usaha bengkel motor Sumber Rejeki, dengan adanya perkenalan tersebut Terdakwa sering berkunjung ke rumah Ny. Supranti dan menyampaikan keluhan kalau Terdakwa sudah lama menjadi anggota TNI tetapi kehidupan ekonominya serba pas-pasan sehingga Terdakwa bertanya bagaimana caranya memiliki ekonomi yang bagus seperti Ny.supranti. Dengan adanya keluhan Terdakwa tersebut, Ny. Supranti menyuruh Terdakwa untuk mengikuti caranya yaitu mencari pinjaman kendaraan kemudian kendaraan tersebut dibuatkan BPKB palsu untuk diajukan ke KSP atau BPR yang dikehendaki guna meminjam uang.
3., Bahwa atas gambaran tersebut sekira bulan September 2005 Terdakwa meminjam/menyewa sebuah kendaraan Toyota Kijang Grand KF83 Nopol H 54 TE tahun 2002, warna hitam milik Sdri Yuliah Priyanti kemudian kendaraan tersebut Terdakwa bawa ke rumah Ny.Supranti disertai foto copy STNK-nya, beberapa hari kemudian Terdakwa telah menerima BPKB palsu kendaraan tersebut dari Ny.Supranti, selanjutnya pada tanggal 12 September 2005 BPKB palsu tersebut Terdakwa lengkapi dengan foto copy KTP, KK dan rekening listrik untuk diajukan ke BPR Restu Klepu Makmur di Klepu Karangjati dengan permohonan sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) namun hanya disetujui Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan besar angsuran tiap bulan Rp. 2.958.350,- (dua juta sembilan ratus lima puluh delapan ribu tiga ratus lima puluh rupiah) selama 24 kali angsuran namun Terdakwa hanya membayar angsuran selama 16 kali saja sedangkan kekurangannya tidak dibayar. 4. Bahwa selanjutnya uang pinjaman sebesar Rp. 50.00.000,(lima puluh juta rupiah) tersebut, dipotong untuk biaya administrasi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dibayarkan kepada
28 Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,(lima juta delapan ratus ribu rupiah), untuk biaya transportasi dan sewa kendaraan Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 40.900.000,- (empat puluh juta sembilan ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan membayar uang muka kredit kendaraan Toyota Kijang tahun 1997 Nopol H 7523 LG di show Room Dian Motor Jl.Supriadi No.60 Semarang sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) tiap bulan selama satu tahun, Terdakwa hanya membayar empat kali angsuran sisanya tidak dibayar karena dalam BPKB bukan nama Terdakwa melainkan nama Ny. Supranti dan kendaraannya berada dalam kekuasaan Ny.Supranti.
5. Bahwa sekira bulan Oktober 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H 7523 LG warna hijau metalik pemberian Ny.Supranti beserta persyaratan lain yaitu foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK dan kuitansi jual beli, Terdakwa telah mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) selama 24 kali angsuran, setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp.22.900.000,- (dua puluh dua juta sembilan ratus ribu rupiah) dititipkan kepada Ny. Supranti. Pada tanggal 16 Juni 2006 Terdakwa memperpanjang pinjamannya dengan menggunakan persyaratan yang sama sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dengan angsuran Rp. 2.366.700,- (dua juta tiga ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) dan disetujui oleh pihak BPR karena Terdakwa lancar dalam pembayaran angsurannya selama delapan kali angsuran, uang pinjaman tersebut dipotong untuk melunasi hutangnya terdahulu sebesar Rp. 24.800.000,- (dua puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah), biaya asministrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur di BPR sebelumnya tetapi Terdakwa hanya membayar sepuluh kali angsuran saja sisanya tidak dibayar. 6. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2006 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF50 SPRLG tahun 1998 Nopol H 7230 LG warna biru metalik An Sdr Benny Timotius pemberian Ny.Supranti dengan dilengkapi persyaratan foto copy STNK, kuitansi jual beli dan KTP An Sdr Purwanto, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah( dan disetujui Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan angsuran sebesar Rp. 887.500,- (delapan ratus delapan puluh tujuh lima ratus rupiah) selama 24 kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.500.000,(lima juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr. Purwanto Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sebagai uang jasa, sisanya sebesar Rp. 8.200.000,- (delapan juta dua ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengangsur di BPR Restu Klepu Makmur namun Terdakwa hanya
29 membayar 18 kali angsuran sedangkan kekurangannya tidak dibayar.
7. Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H 7325 LG warna hijau metalik An Sdr warsito pemberian Ny.Supranti setelah dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy KTP Terdakwa dan istri, foto copy STNK, foto copy KK, surat nikah, faktur , kuitansi jual beli, surat keterangan domisili, slip gaji Terdakwa dan istri, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Weleri Makmur sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan disetujui Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.920.000,- (dua juta sembilan ratus dua puluh ribu rupiah) selama 12 kali angsuran dipotong untuk biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) , diberikan kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) sisanya Rp. 23.300.000,- (dua puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah) kemudian ditambah dengan tabungan/simpanan Terdakwa sehingga berjumlah Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) yang digunakan oleh Terdakwa untuk membeli toyota Kijang KF80STD LG Th.2003 Nopol H 7516 AZ warna biru metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K05732221 seharga Rp. 98.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) milik Sdri Anggraeni alamat Jl.Jati Cerah 32A perum Banyumanik Semarang, karena masih ada kekurangan pembayaran BPKB-nya masih ditahan pemilik lama.
8. Bahwa Terdakwa setelah membeli mobil Toyota Kijang Nopol H 7516 AZ menyerahkan foto copy STNK, foto copy KK, rekening listrik serta foto copy KTP Terdakwa dan istri kemudian digunakan untuk menggunakan kredit ke Kosipa Baitul Maal Banyumanik Semarang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan berhasil, dengan angsuran Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) selama dua puluh empat bulan, dipotong biaya asministrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu sisanya Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah) untuk membayar angsuran BPR dan Terdakwa hanya mengangsur sebanyak tiga kali, kekurangannya tidak pernah dibayar.
9. Bahwa pada tanggal 26 Mei 2006 Terdakwa memberikan pinjaman kepada Sdr Santoso uang sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) dan menerima jaminan berupa mobil Toyota Kijang warna merah mica Nopol H 8934 GS berikut STNK dengan nama pemilik Moch Mulyadi alamat Jl Mahesa Mukti II A No.306 Semarang,kemudian Terdakwa meminta kepada Ny.Supranti untuk dibuatkan BPKB palsu sebagai perlengkapan dengan persyaratan lainnya untuk pengajuan kredit ke BPR Kawi Centra Artha Ambarawa sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan disetujui, dengan angsuran Rp. 2.566.700,- (dua juta lima ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus ribu rupiah) selama dua puluh empat bulan kemudian setelah dipotong biaya administrasi diberikan kepada Ny Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu,
30 untuk membayar kekurangan beli mobil Rp. 28.000.000,- (dua puluh delapan juta rupiah) sisanya untuk keperluan sehari-hari dan Terdakwa hanya mengangsur tiga kali sisanya tidak dibayar. Bahwa mobil Toyota Kijang Nopol H 8934 GS sebagai jaminan hutang dari Sdr Santoso telah digadaikan kepada japten Inf.Suwanto anggota Kodim 0733/BS sebesar Rp. 80.000.000,(delapan puluh juta rupiah) selama dua bulan, namun karena Terdakwa tidak dapat menebus maka mobil tersebut dijual kepada Kapten Inf.Suwanto sebesar Rp. 86.000.000,- (delapan puluh enam juta rupiah).
10. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2006 Terdakwa meminjam mobil Toyota Kijang LF80 SPR LG Tahun 2000 Nopol 9323 QS dari Sdr Joko Santoso (saksi-1) kemudian Terdakwa minta dibuatkan BPKB palsu kepada Ny.Supranti setelah jadi Terdakwa melengkapi dengan persyaratan lain untuk mengajukan kredit ke Koperasi Artha Mulia Sejahtera Jl Sukarno hatta Semarang dengan dibantu oleh kakak iparnya Sdr Joko Sutopo (saksi-7) dan berhasil menerima kredit sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dipotong biaya adminstrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti sebesar Rp. 5.500.000,(lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu sisanya sebesar Rp. 13.700.000,- (tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah) ditambah simpanan hingga jumlah seluruhnya Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) untuk menutup hutang kepada Sdr Santoso di Koperasi Karya Mandiri, sedangkan Terdakwa membayar angsuran ke Koperasi Artha Mulia hanya tiga kali sisanya tidak dibayar.
11. Bahwa Terdakwa pada tahun 2005 mengenal Sdr Kasromi alamat Ds Sayung Kec.sayung Kab.Demak di rumah Haji Soleh, kenal dengan Sdr Imam Prasojo alamat Perum Sidodadi Jl.Ciliwung I No.10 Ungaran pada tahun 2006, kenal dengan saksi-1 sejak pertengahan 2006,kenal Sdr Iksan pada Juni 2006 di pangkalan ojek Sayung Demak. Dengan mengenal beberapa orang tersebut Terdakwa menawarkan kerja sama mencari pinjaman di BPR atau KSP dengan menggunakan BPKB atau persyaratan yang dipalsukan dengan pembagian tugas Sdr Imam Prasojo dibantu temannya Sdr Isa Gunawan membuat BPKB dan KTP, KK atau persyaratan lain yang dipalsukan, Sdr Kasromi memakai nama palsu Nurhamzah dan Hartoyo, dan Sdr Iksan sebagai pemohon kredit, serta saksi-1 sebagai penyewa kendaraan rental dan mengemudi.
12. Bahwa setelah pembagian tugas tersebut pada tanggal 13 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LG LF82 Nopol H 9153 TW warna biru metalik tahun 2002 An Sdr Hendri yang dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Heri Setiawan, foto copy KK palsu No.115011/99/01812 Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Arta Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui semua, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dibseikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan
31 persyaratan palsu, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp. 16.500.000,- (enam belas juta lima ratus ribu rupiah) digunakan untuk membayar angsuran di beberapa BPR.
13. Bahwa pada tanggal 17 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 Nopol H 9153 TW warna biru metalik tahun 2002 An Sdr Hendri dengan dilampiri foto copy STNK, foto copy KTP An.Pemohon Sdr H Nurhamzah, foto copy KK No.115011/05/02185, foto copy surat nikah palsu dan rekening listrikl, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawasih sebesar Rp. 20.000.000,- dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr hartoyo) sebagai pemohon Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,(lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya.
14. Bahwa pada tanggal 3 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H 8999 RZ warna hitam metalik tahun 2003 An sdri Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP, An Sdri Ning Tjahyo Kusumastutui dan KTP An.Pemohon Sdr h Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), dibseikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah).
15. Bahwa pada tanggal 15 mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H 8634 SG warna coklat metalik tahun 2001 An Sdri MG isworo Rukmi,Dra, dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An Sdri MG Isworo Rukmi,Dra dan KTP An.Pemohon Sdr hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, sisanya sebesar Rp. 14.750.000,-
32 (empat belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya.
16. Bahwa pada tanggal 18 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H 8634 SG warna coklat metalik tahun 2001 An Sdri Indah MG isworo Rukmi, dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An Sdri Indah MG Isworo Rukmi dan KTP An.Pemohon Sdr Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,(lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. 17. Bahwa pada tanggal 14 Juni 2007 Terdakwa meminta tolong kepada saksi-1 Sdr Joko Santoso untuk pinjam kendaraan di tempat persewaan/rental kendaraan dengan memberikan uang muka sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), kemudian pada tanggal 20 Juni 2007 saksi-1 datang ke rumah Terdakwa menyerahkan kendaraan Toyota Kijang Nopol 9390 JG dengan STNK An.Sdri Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menemui saksi-2 Sdr Iksan dan istri saksi-1 yang bernama Ny.Triyani meminta foto mereka, selanjutnya pada tanggal 21 Juni 2007 melalui Sdr Isa Gunawan , Terdakwa menyerahkan foto copy STNK Toyota KIjang Nopol H 9390 JG kepada Sdr Imam Prasojo untuk dibuatkan BPKB palsu dan menyerahkan foto Sdr Iksan dan triyani kepada Sdr Isa gunawan untuk dibuatkan KTP palsu. 18. Bahwa pada tanggal 22 Juni 2007 Terdakwa menerima telepon dari Sdr Imam Prasojo yang isinya BPKB sudah ada dan telah dikirim melalui jasa Travel Duta Kartika di Ruko Bubakan Semarang serta menentukan tempat pertemuan di daerah SPBU Kedung Mundu, kemudian Terdakwa dengan mengendarai Toyota Kijang Nopol H 9390 JG berangkat mengambil BPKB palsu di Travel Duta Kartika yang dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy BPKB, foto copy STNK, foto copy KTP An saksi-2, foto copy KTP An.Sdri Dhamayanti Hermawan diganti nama menjadi Ny.Sutinah, foto milik Ny.Triyani, foto copy KK No.155011/07/01150 Sdri Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menjemput saksi-1 dan saksi-2 kemudian bersama-sama pergi menuju ke KSP Artha GUna Mandiri untuk mengajukan permohonan pinjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) 19. Bahwa sesampainya didaerah Pasar kapling Terdakwa meminta turun dari mobil dan menyerahkan semua persyaratan peminjaman kepada saksi-2 karena saksi-2 sebagai pemohon, selanjutnya Terdakwa menunggu di SPBU Kedung Mundu dengan menggunakan kendaraan yang dipakai oleh saksi-1 dan saksi-2 dan melakukan penangkapan terhadap Terdakwa, setelah itu Terdakwa dibawa Polda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan.
33 Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer persidangan berupa : Surat-surat : a)
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di BPR Weleri Makmur Ngresep.
b)
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Baitul Maal Banyumanik.
c).
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di BPR Kawi Centra Artha Ambarawa.
d).
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Artha Mulya Sejahtera Jl.Sukarno Hatta
e).
3 (tiga) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Artha Guna Mandiri.
f).
2 (dua) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Cendrawasih.
g).
1 (satu) bendel Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik.
h).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF80 SPR LG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau Metalik Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7K0141971
i).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF80 SPR LG tahun 2003 Nopol H-7516-AZ warna biru Metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K0573222
j)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang LF82 SPR LG tahun 2000 Nopol H-8934-GS warna Merah Mica Noka MHF11LF82Y0017486 Nosin 92L9640172
k).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H-7422-WH (H-9323-QS) warna Biru Metalik Noka MHF11LF8000022485 Nosin 2L9568959
l)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KP83 Grand tahun 2001 Nopol H-7327-LS (H-8634) warna coklat Metalik Noka MHF11KF8310041364 Nosin 7KO455922
m)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF83 tahun 2003 Nopol H-8999-RZ warna Hitam Metalik Noka MHF11KF8330077140 Nosin 7K059483
n)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 tahun 2002 Nopol H-7899-MW (H-9153-TW) warna Biru Metalik Noka MHF11LF8220044150 Nosin 2L9740806
34
o)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau Metalik Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7KO141971.
Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti yang dipergunakan Terdakwa sebagai hasil tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam peerkara ini, ternyata berhubungan dan bersesesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan keterangan para saksi dibawah sumpah dipersidangan maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pendahuluan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1989 melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong, lalu melanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Pulatpur Klaten setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 406/CK, pada tahun 1992 Terdakwa dimustasi ke Yonif 405 /SK, tahun 1994 mutasi ke Kodam IV/Diponegoro terakhir pada tahun 1998 dimutasikan ke Babiminvetcaddam IV/Diponegoro sampai sekarang dengan pangkat Koptu. Terdakwa pernah mengikuti tugas operasi militer di Timor Timur yaitu pada tahun 1991 s/d 1992 dan tahun 1992 s/d 1994, memiliki tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan delapan tahun dan tanda jasa Seroja.
Bahwa benar pada tahun 2005 Terdakwa telah berkenalan dengan Ny. Supranti tetangga dekat Terdakwa yang memiliki usaha bengkel motor Sumber Rejeki, dengan adanya perkenalan tersebut Terdakwa sering berkunjung ke rumah Ny. Supranti dan menyampaikan keluhan kalau Terdakwa sudah lama menjadi anggota TNI tetapi kehidupan ekonominya serba pas-pasan sehingga Terdakwa bertanya bagaimana caranya memiliki ekonomi yang bagus seperti Ny.Supranti. Dengan adanya keluhan Terdakwa tersebut, Ny. Supranti menyuruh Terdakwa untuk mengikuti caranya yaitu mencari pinjaman kendaraan kemudian kendaraan tersebut dibuatkan BPKB palsu untuk dijadikan agunan dalam mengajukan kredit ke KSP atau BPR yang dikehendaki.
Bahwa benar atas saran Ny.Supranti tersebut kemudian Terdakwa mengajukan kredit ke beberapa BPR maupun KSP dengan cara-cara sebagai berikut : a. Sekira bulan September 2005 Terdakwa meminjam/menyewa sebuah kendaraan Toyota Kijang Grand KF83 Nopol H 54 TE tahun 2002, warna hitam milik Sdri. Yuliah Priyanti kemudian kendaraan tersebut Terdakwa bawa ke rumah Ny. Supranti disertai foto copy STNK-nya, beberapa hari kemudian Terdakwa telah menerima BPKB palsu kendaraan tersebut dari Ny. Supranti, selanjutnya pada tanggal 12 September 2005 BPKB palsu tersebut oleh Terdakwa dilengkapi dengan foto copy KTP, KK dan
35 rekening listrik untuk diajukan ke BPR Restu Klepu Makmur di Klepu Karangjati dengan permohonan kredit sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) namun hanya disetujui Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan besar angsuran tiap bulan Rp. 2.958.350,- (dua juta sembilan ratus lim puluh delapan tiga ratus lima puluh rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran namun Terdakwa hanya membayar angsuran selama 16 (enam belas) kali saja sedangkan kekurangannya tidak dibayar. Selanjutnya uang pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tersebut dipotong untuk biaya administrasi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), dibayarkan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah) untuk biaya transportasi dan sewa kendaraan Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 40.900.000,(empat puluh juta sembilan ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan membayar uang muka kredit kendaraan Toyota Kijang tahun 1997 Nopol H7523-LG di Show Room Dian Motor Jl. Supriadi No.60 Semarang sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran Rp. 7.000.000,(tujuh juta rupiah) tiap bulan selama satu tahun, Terdakwa hanya membayar empat kali angsuran sisanya tidak dibayar karena dalam BPKB bukan nama Terdakwa melainkan nama Ny. Supranti dan kendaraannya berada dalam kekuasaannya Ny. Supranti.
b. Bahwa sekira bulan Oktober 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau metalik pemberian Ny.Supranti beserta persyaratan lain yaitu foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK dan kuitansi jual beli, Terdakwa telah mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 22.900.000,- (dua puluh dua juta sembilan ratus ribu rupiah) dititipkan kepada Ny.Supranti. Pada tanggal 16 Juni 2006 Terdakwa memperpanjang pinjamannya dengan menggunakan persyaratan yang sama sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dengan angsuran Rp. 2.366.700,- (dua juta tiga ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) dan disetujui oleh pihak BPR karena Terdakwa lancar dalam pembayaran angsurannya selama delapan kali angsuran, uang pinjaman tersebut dipotong untuk melunasi hutangnya terdahulu sebesar Rp. 24.800.000,- (dua puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah), biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur di BPR sebelumnya tetapi Terdakwa hanya membayar sepuluh kali angsuran saja sisanya tidak dibayar.
36
c. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2006 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF50 SPRLG tahun 1998 Nopol H-7230-LG warna biru metalik An. Sdr Benny Timotius pemberian Ny. Supranti dengan dilengkapi persyaratan foto copy STNK, kuitansi jual beli dan KTP An. Sdr. Purwanto, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan angsuran sebesar Rp. 887.500,- (delapan ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 800.000,(delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) diberikan kepada Sdr Purwanto Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sebagai uang jasa, sisanya sebesar Rp. 8.200.000 (delapan juta dua ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengangsur di BPR Restu Klepu Makmur namun Terdakwa hanya membayar delapan belas kali angsuran sedangkan kekurangannya tidak dibayar.
d. Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7325-LG warna hijau metalik An. Sdr. Warsito pemberian Ny. Supranti setelah dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy Terdakwa dan istri, foto copy STNK, foto copy KK, Surat Nikah, faktur, kuitansi jual beli, surat keterangan domisili, slip gaji Terdakwa dan istri, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Weleri Makmur sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan disetujui Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.920.000,- (dua juta sembilan ratus ribu dua puluh ribu rupiah) selama dua belas kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya Rp. 23.300.000,- (dua puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah) kemudian ditambah dengan tabungan/simpanan Terdakwa sehingga berjumlah Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) yang digunakan oleh Terdakwa untuk membeli mobil Toyota Kijang KF80STD LG Th.2003 Nopol H 7516 AZ warna biru metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K05732221 seharga Rp. 98.000.000,- (sembilan puluh delapan juta rupiah) milik Sdri. Anggraeni alamat Jl. Jati Cerah 32A Perum banyumanik Semarang, karena masih ada kekurangan pembayaran, BPKB-nya masih ditahan pemilik lama.
e. Bahwa Terdakwa setelah membeli Toyota Kijang Nopol H 7516 AZ menyerahkan foto copy BPKB-nya kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu, lalu dilengkapi dengan foto copy STNK, foto copy KK, rekening listrik serta foto copy Terdakwa dan istri kemudian digunakan untuk mengajukan kredit ke Kosipa baitul Maal Banyumanik Semarang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah)
37 dan berhasil, dengan angsuran Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) selama dua puluh empat bulan, dipotong biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu sisanya Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah) untuk membayar angsuran BPR dan Terdakwa hanya mengangsur sebanyak tiga kali, kekurangannya tidak pernah dibayar.
f. Bahwa pada tanggal 26 Mei 2006 Terdakwa memberikan pinjaman kepada Sdr Santoso uang sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) dan menerima jaminan berupa mobil Toyota Kijang warna merah mica Nopol H 8934 GS berikut STNK dengan nama pemilik Moch Mulyadi alamat Jl. Mahesa Mukti II A No.306 Semarang, kemudian Terdakwa minta kepada Ny.Supranti untuk dibuatkan BPKB palsu, selanjutnya oleh Terdakwa dilengkapi dengan persyaratan lainnya untuk pengajuan kredit ke BPR Kawi Centra Artha Ambarawa sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan disetujui, dengan angsuran Rp. 2.566.700,- (dua juta lima ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) selama dua puluh empat bulan kemudian setelah dipotong iaya administrasi diberikan kepada Ny.Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu, untuk membayar kekurangan pembelian mobil Rp. 28.000.000,(dua puluh delapan juta rupiah) sisanya untuk keperluan sehari-hari dan Terdakwa hanya mengangsur tiga kali sisanya tidak dibayar. Bahwa mboil Toyota Kijang Nopol H 8934 GS sebagai jaminan hutang dari Sdr.Santoso telah digadaikan kepada Kapten Inf. Suwanto anggota Kodim 0733/BS sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) selama dua bulan, namun karena Terdakwa tidak dapat menebus maka mobil tersebut dijual kepada Kapten Inf Suwanto sebesar Rp. 86.000.000,- (delapan puluh enam juta rupiah).
g. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2006 Terdakwa meminjam mobil Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H 9323 QS dari Sdr Joko Santoso (saksi-1) kemudian oleh Terdakwa melengkapi dengan persyaratan lain untuk mengajukan kredit ke koperasi Artha Mulia Sejahtera Jl.Sukarno Hatta Semarang dengan dibantu oleh kakak iparnya Sdr Joko Sutopo (saksi-7) dan berhasil menerima kredit sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dipotong biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu, sisanya Rp. 13.700.000,- (tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah) ditambah simpanan hingga jumlah seluruhnya Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) untuk menutup hutang kepada Sdr santoso di Koperasi Karya Mandiri, sedangkan Terdakwa membayar angsuran ke Koperasi Artha Mulia hanya tiga kali sisanya tidak dibayar.
38 Bahwa benar Terdakwa pada tahun 2005 mengenal Sdr.Kasromi alamat Ds.sayung, Kec.Sayung Kab.Demak di rumah Haji Soleh, dengan Sdr. Imam Prasojo alamat perum Sidodadi Jl.Ciliwung I No.10 Ungaran pada tahun 2006, kenal dengan saksi-1 sejak pertengahan 2006, kenal Sdr. Iksan pada Juni 2006 di pangkalan ojek Sayung Demak. Dengan mengenal beberapa orang tersebut Terdakwa menawarkan kerja sama mencari pinjaman di BPR atau KSP dengan menggunakan BPKB atau persyaratan yang dipalsukan dengan pembagian tugas Sdr. Imam Prasojo dibantu temannya Sdr. Isa Gunawan membuat BPKB dan KTP, KK atau persyaratan lain yang dipalsukan, Sdr. Kasromi memakai nama palsu Nurhamzah dan hartoyo, dan Sdr Iksan sebagai pemohon kredit, serta saksi-1 sebagai penyewa kendaraan rental dan mengemudi. Bahwa benar setelah pembagian tugas tersebut pada tanggal 13 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LG LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An. Sdr.Hendri yang dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An Heri Setiawan, foto copy KK palsu No. 115011/99/01812 Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang kepada KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui semua, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,(satu juta lima ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp. 16.500.000,(enam belas juta lima ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk membayar angsuran di beberapa BPR. Bahwa benar pada tanggal 17 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An Sdr Hendri dengan dilampiri foto copy STNK, foto copy KTP An Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, foto copy surat nikah palsu dan rekening listrik, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 2 mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8999-RZ warna hitam metalik tahun 2003 An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dan KTP An.Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga
39 puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah) diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,(lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamanannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 15 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An Sdri MG Isworo Rukmi, Dra dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An.MG Isworo Rukmi, Dra dan KTP An.Pemohon Sdr Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, sisanya sebesar Rp. 14.750.000,(empat belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 18 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An. Sdri. MG.Isworo Rukmi, dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Indah Hapsari Ningrum dan KTP An. Pemohon Sdr. Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawaasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr H. Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 14 juni 2007 Terdakwa meminta tolong kepada saksi-1 Sdr Joko santoso untuk pinjam kendaraan di tempat persewaan/rental kendaraan dengan memberikan uang muka sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), kemudian pada tanggal 20 Juni 2007 saksi-1 datang ke rumah Terdakwa menyerahkan kendaraan Toyota Kijang Nopol H-9390-JG dengan STNK An Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menemui saksi-2 Sdr Iksan dan istri saksi-1 yang bernama Ny. Triyani meminta foto mereka, selanjutnya pada tanggal 21 Juni 2007 melalui Sdr. Isa Gunawan Terdakwa menyerahkan foto copy STNK Toyota Kijang Nopol H 9390 JG kepada Sdr. Imam Prasojo
40 untuk dibuatkan BPKB palsu dan menyerahkan foto Sdr Iksan dan Triyani kepada Sdr. Isa Gunawan untuk dibuatkan KTP palsu.
Bahwa benar pada tanggal 22 Juni 2007 Terdakwa menerima telepon dari Sdr Imam Prasojo yang isinya BPKB sudah ada dan telah dikirim melalui jasa Travel Duta Kartika di Ruko Bubakan Semarang serta menetukan tempat pertembuan di daerah SPBU Kedung Mundu, kemudian Terdakwa dengan mengendarai Toyota Kijang Nopol H 9390 JG berangkat mengambil BPKB palsu di Travel Duta Kartika yang dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy BPKB, foto copy STNK, foto copy KTP An. Saksi2, foto copy KTP An. Sdri. Dhamayanti Hermawan diganti nama menjadi Ny. Sutinah, foto milik Ny. Triyani, foto copy KK No.155011/07/01150 Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menjemput saksi-1 dan saksi-2 kemudian bersama-sama pergi menuju ke KSP Artha Guna Mandiri untuk mengajukan permohonan pinjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
Bahwa benar sesampainya di daerah Pasar Kapling Terdakwa meminta turun dari mobil dan menyerahkan semua persyaratan peminjaman kepada saksi-2 karena saksi-2 sebagai pemohon, selanjutnya Terdakwa menunggu di SPBU Kedung Mundu, sesampainya di KSP Kedung Artha Guna Mandiri saksi-1 memarkir kendaraan lalu bersama saksi-2 turun dan masuk kantor lalu saksi-2 menyerahkan persyaratan yang dibawa kepada salah seorang karyawan kemudian menunggu di ruang tunggu. Beberapa saat kemudian datang pimpinan KSP dengan beberapa orang yang langsung mengambil posisi jaga dipintu masuk dan ada yang berdiri di dalam ruangan sehingga saksi-1 merasa curiga lalu keluar kantor untuk melarikan diri, tetapi sesampainya di halaman langsung ditangkap oleh beberapa petugas polisi lalu dimasukkan kedalam ruangan dengan saksi-2 yang telah lebih dulu ditangkap, kemudian beberapa anggota Polisi bersama saksi-1, saksi-2 dan beberapa karyawan KSP Artha Guna Mandiri datang ke SPBU Kedung Mundu dengan menggunakan kendaraan yang dipakai oleh saksi-1 dan saksi-2 melakukan penangkapan terhadap Terdakwa, setelah itu dibawa ke Polda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan.
Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah sengaja menggunakan jaminan surat-surat kendaraan dan persyaratanpersyaratan lain yang dipalsukan untuk memperoleh pinjaman uang di BPR maupun KSP bersedia yang memberikan kredit kepada Terdakwa. Bahwa benar Terdakwa juga telah menggunakan nama palsu dan keterangan-keterangan palsu dalam pengajuan kredit di beberapa BPR atau KSP sehingga pihak BPR atau KSP bersedia memberikan kredit yang pada akhirnya Terdakwa tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melunasi hutang-hutangnya. Menimbang :
Bahwa terhadap dakwaan kesatu Majelis tidak sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer maupun pledoi yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa dan akan mengemukakan pendapatnya sendiri berdasarkan fakta yang terungkap dalam persidangan.
41 Menimbang
:
Bahwa terhadap dakwaan kedua unsur kelima tentang “rangkaian kebohongan” Majelis sependapat dengan Oditur Militer karena sewaktu Terdakwa mengajukan pinjaman uang di BPR mengaku yang memiliki mobil tersebut dengan bukti BPKB dan kuitansi jual beli yang masih kosong padahal Terdakwa tidak pernah membeli mobil yang dijaminkan tersebut.
Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Pada prinsipnya majelis tidak sependapat dengan pembuktian unsur yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya terhadap dakwaan kesatu tetapi terhadap dakwaan kedua Majelis sependapat namun dalam hal ini Majelis akan mengemukakan pendapatnya sendiri mengenai pidana yang akan dijatuhkan berdasarkan fakta-fakta yuridis yang terungkap dalam persidangan
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer terhadap Terdakwa adalah Dakwaan komulatif yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan ke-satu : 1. 2. 3.
Unsur ke-1 Unsur ke-2 Unsur ke-3
: : :
4.
Unsur ke-4
:
Barang siapa Dengan sengaja Menggunakan surat palsu atau yang dipalsukan seolah asli jika penggunaannya dapat menimbulkan kerugian.
Dakwaan ke-dua :
Menimbang
:
1. 2.
Unsur ke-1 Unsur ke-2
: :
3.
Unsur ke-3
:
Barang siapa. Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum. Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya.
Bahwa mengenai semua unsur-unsur dalam dakwaan ke-satu tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: :
1.
Mengenai unsur ke-1 “Barang siapa”
Yang dimaksud dengan “ Barang Siapa “ adalah orang Warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan Hukum Negara RI sesuai ketentuan Pasal 2 Sampai pasal 9 KUHP. Unsur ini menunjuk kepada subyek hukum ialah orang yang memajukan kemuka persidangan karena adanya dakwaan dari Oditur Militer. Bahwa setiap WNI disini dimaksud adalah orang yang mampu mempertanggungjawabkan tindak pidananya yaitu orang
42 yang tidak gila, jiwanya tidak terganggu dalam perkembangannya dan tidak karena terpaksa sebagaimana diatur dalam pasal 44, 45 dan 49 KUHP.
Bahwa atas dasar ketentuan pasal 1 dan 2 KUHPM setiap anggota Militer yang melakukan suatu tindak pidana umum maka pidananya berlaku hukum pidana umum KUHP kecuali ada penyimpangan-penyimpangan yang ditetapkan dengan UU.
Bahwa dari keterangan para Terdakwa dan para saksi dipersidangan maupun yang dibacakan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut: Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNIAD sejak tahun 1989 melalui pendidikan Secata Milsuk di Dodik Gombong, lalu melanjutkan pendidikan kejuruan infanteri di Pulatpur Klaten setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada ditugaskan di Yonif 406/CK, pada tahun 1992 Terdakwa dimustasi ke Yonif 405 /SK, tahun 1994 mutasi ke Kodam IV/Diponegoro terakhir pada tahun 1998 dimutasikan ke Babiminvetcaddam IV/Diponegoro sampai sekarang dengan pangkat Koptu dan masih berdinas aktif Terdakwa pernah mengikuti tugas operasi militer di Timor Timur yaitu pada tahun 1991 s/d 1992 dan tahun 1992 s/d 1994, memiliki tanda jasa Satya Lencana Kesetiaan delapan tahun dan tanda jasa Seroja.
- Bahwa benar Terdakwa berdasarkan Skeppera Nomor : Kep/300/XI/2007 tanggal 26 Nopember 2007 dari Pangadm IV/Diponegoro selaku PAPERA, Terdakwa adalah anggota Babinminvetcaddam IV/Diponegoro oleh karenanya Terdakwa termasuk dalam yustisiable Peradilan Militer
Bahwa benar Terdakwa menjadi anggota TNI karena memiliki kemampuan sesuai dengan pendidikan yang ditempuhnya begiu juga setelah menjadi anggota TNI Terdakwa dapat melaksanakan tugas dengan baik serta dapat membedakan perbuatan yang benar dan perbuatan yang salah. Hal itu menunjukkan bahwa Terdakwa mampu mempertanggungjawabjkan seluruh perbuatan yang dilakukanhya termasuk perbuatan yang saat ini disidangkan
Bahwa benar Terdakwa adalah seorang anggota militer yang masih aktif dengan seragam militer dengan atribut yang lengkap sebagai anggota TNI-AD.
Bahwa benar tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa merupakan tindak pidana yang diatur dalam hukum positif Indonesia yaitu KUHP dan Terdakwa tunduk pada peraturan perUndang – Undangan R.I. Bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 telah terpenuhi.
43 2.
Mengenai unsur ke-2 : Dengan sengaja
Bahwa yang dimaksud dengan sengaja adalah setiap perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sadar, atas kemauan sendiri, artinya tidak ada paksaan atau tekanan dari pihak lain, karena menghendaki akibat dari perbuatan itu. Bahwa dari keterangan para Terdakwa dan para saksi dipersidangan maupun yang dibacakan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut: a. Sekira bulan September 2005 Terdakwa meminjam/menyewa sebuah kendaraan Toyota Kijang Grand KF83 Nopol H 54 TE tahun 2002, warna hitam milik Sdri. Yuliah Priyanti kemudian kendaraan tersebut Terdakwa bawa ke rumah Ny. Supranti disertai foto copy STNK-nya, beberapa hari kemudian Terdakwa telah menerima BPKB palsu kendaraan tersebut dari Ny. Supranti, selanjutnya pada tanggal 12 September 2005 BPKB palsu tersebut oleh Terdakwa dilengkapi dengan foto copy KTP, KK dan rekening listrik untuk diajukan ke BPR Restu Klepu Makmur di Klepu Karangjati dengan permohonan kredit sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) namun hanya disetujui Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan besar angsuran tiap bulan Rp. 2.958.350,- (dua juta sembilan ratus lim puluh delapan tiga ratus lima puluh rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran namun Terdakwa hanya membayar angsuran selama 16 (enam belas) kali saja sedangkan kekurangannya tidak dibayar. Selanjutnya uang pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tersebut dipotong untuk biaya administrasi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), dibayarkan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah) untuk biaya transportasi dan sewa kendaraan Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 40.900.000,(empat puluh juta sembilan ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan membayar uang muka kredit kendaraan Toyota Kijang tahun 1997 Nopol H7523-LG di Show Room Dian Motor Jl. Supriadi No.60 Semarang sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran Rp. 7.000.000,(tujuh juta rupiah) tiap bulan selama satu tahun, Terdakwa hanya membayar empat kali angsuran sisanya tidak dibayar karena dalam BPKB bukan nama Terdakwa melainkan nama Ny. Supranti dan kendaraannya berada dalam kekuasaannya Ny. Supranti.
b. Bahwa sekira bulan Oktober 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau metalik pemberian Ny.Supranti beserta persyaratan lain yaitu foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK dan kuitansi jual beli, Terdakwa telah mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) diberikan kepada
44 Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 22.900.000,- (dua puluh dua juta sembilan ratus ribu rupiah) dititipkan kepada Ny.Supranti. Pada tanggal 16 Juni 2006 Terdakwa memperpanjang pinjamannya dengan menggunakan persyaratan yang sama sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dengan angsuran Rp. 2.366.700,- (dua juta tiga ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) dan disetujui oleh pihak BPR karena Terdakwa lancar dalam pembayaran angsurannya selama delapan kali angsuran, uang pinjaman tersebut dipotong untuk melunasi hutangnya terdahulu sebesar Rp. 24.800.000,- (dua puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah), biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur di BPR sebelumnya tetapi Terdakwa hanya membayar sepuluh kali angsuran saja sisanya tidak dibayar.
c. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2006 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF50 SPRLG tahun 1998 Nopol H-7230-LG warna biru metalik An. Sdr Benny Timotius pemberian Ny. Supranti dengan dilengkapi persyaratan foto copy STNK, kuitansi jual beli dan KTP An. Sdr. Purwanto, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan angsuran sebesar Rp. 887.500,- (delapan ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 800.000,(delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) diberikan kepada Sdr Purwanto Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sebagai uang jasa, sisanya sebesar Rp. 8.200.000 (delapan juta dua ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengangsur di BPR Restu Klepu Makmur namun Terdakwa hanya membayar delapan belas kali angsuran sedangkan kekurangannya tidak dibayar.
d. Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7325-LG warna hijau metalik An. Sdr. Warsito pemberian Ny. Supranti setelah dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy Terdakwa dan istri, foto copy STNK, foto copy KK, Surat Nikah, faktur, kuitansi jual beli, surat keterangan domisili, slip gaji Terdakwa dan istri, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Weleri Makmur sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan disetujui Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.920.000,- (dua juta sembilan ratus ribu dua puluh ribu rupiah) selama dua belas kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti
45 untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya Rp. 23.300.000,- (dua puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah) kemudian ditambah dengan tabungan/simpanan Terdakwa sehingga berjumlah Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) yang digunakan oleh Terdakwa untuk membeli mobil Toyota Kijang KF80STD LG Th.2003 Nopol H 7516 AZ warna biru metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K05732221 seharga Rp. 98.000.000,- (sembilan puluh delapan juta rupiah) milik Sdri. Anggraeni alamat Jl. Jati Cerah 32A Perum banyumanik Semarang, karena masih ada kekurangan pembayaran, BPKB-nya masih ditahan pemilik lama. e. Bahwa Terdakwa mengetahui dan menyadari Terdakwa tidak pernah membeli mobil yang digunakan untuk jaminan di BPR tersebut Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua telah terpenuhi. Mengenai unsur ke-3 : Menggunakan surat palsu dipalsukan seolah asli
atau yang
Bahwa yang dimaksud dengan memakai adalah menggunakan atau memakai sesuatu untuk mengambil manfaat, sedangkan yang dimaksud surat palsu atau yang dipalsukan adalah segala surat yang ditulis dengan tangan, dicetak maupun yang ditulis dengan menggunakan mesin ketik yang isinya tidak semestinya. Bahwa dari keterangan para Terdakwa dan para saksi dipersidangan maupun yang dibacakan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar Terdakwa telah meminjam uang di BPR Restu Klepu Makmur dengan jaminan BPKB dan kuitansi pembelian dan surat tersebut diserahkan langsung oleh Terdakwa tetapi dalam persidangan belum pernah terungkap apakah BPKB tersebut palsu atau tidak karena BPR sendiri merasa surat tersebut asli. Bahwa benar bukti BPKB yang diajukan dipersidangan tidak bisa diketahui apakah itu asli atau palsu karena tidak disertai keterangan dari Laboratorium Forensik. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ketiga dari dakwaan kesatu tidak terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena unsur ketiga dari dakwaan kesatu tidak terpenuhi maka Majelis tidak perlu lagi membuktikan unsur selanjutnya.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena salah satu unsur dari dakwaan kesatu tidak terpenuhi maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan kesatu.
Menimbang
:
Bahwa mengenai semua unsur-unsur dalam dakwaan ke-dua tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
46 1.
Mengenai unsur ke-1 : “Barang siapa”
Bahwa unsur ini Majelis tidak perlu lagi membuktikan karena sudah diuraikan dalam dakwaan kesatu 2.
Mengenai unsur ke-2 : “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum”
Bahwa kata-kata dengan “maksud” adalah merupakan pengganti kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari sipelaku. Yang dimaksud dengan sengaja adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan. Pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Menurut Memori Van Toelihting, yang dimaksud “dengan sengaja" adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Yang dimaksud dengan “menguntungkan” adalah memberikan, mendatangkan, menjadikan beruntung. Dengan demikian yang dimaksud dengan “menguntungkan diri sendiri atau orang lain” dalam unsur ini adalah perbuatan Terdakwa tersebut memberikan atau mendatangkan suatu keuntungan terhadap dirinya sendiri atau terhadap orang lain. Yang dimaksud dengan “melawan hukum” yaitu bahwa perbuatan sipelaku (Terdakwa) yang dilakukan bertentangan dengan undang-undang (dilarang oleh undang-undang). Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar pada tahun 2005 Terdakwa telah berkenalan dengan Ny. Supranti tetangga dekat Terdakwa yang memiliki usaha bengkel motor Sumber Rejeki, dengan adanya perkenalan tersebut Terdakwa sering berkunjung ke rumah Ny. Supranti dan menyampaikan keluhan kalau Terdakwa sudah lama menjadi anggota TNI tetapi kehidupan ekonominya serba pas-pasan sehingga Terdakwa bertanya bagaimana caranya memiliki ekonomi yang bagus seperti Ny.Supranti. Dengan adanya keluhan Terdakwa tersebut, Ny. Supranti menyuruh Terdakwa untuk mengikuti caranya yaitu mencari pinjaman kendaraan kemudian kendaraan tersebut dibuatkan BPKB palsu untuk dijadikan agunan dalam mengajukan kredit ke KSP atau BPR yang dikehendaki.
Bahwa benar atas saran Ny.Supranti tersebut kemudian Terdakwa mengajukan kredit ke beberapa BPR maupun KSP dengan cara-cara sebagai berikut :
47 a. Sekira bulan September 2005 Terdakwa meminjam/menyewa sebuah kendaraan Toyota Kijang Grand KF83 Nopol H 54 TE tahun 2002, warna hitam milik Sdri. Yuliah Priyanti kemudian kendaraan tersebut Terdakwa bawa ke rumah Ny. Supranti disertai foto copy STNK-nya, beberapa hari kemudian Terdakwa telah menerima BPKB palsu kendaraan tersebut dari Ny. Supranti, selanjutnya pada tanggal 12 September 2005 BPKB palsu tersebut oleh Terdakwa dilengkapi dengan foto copy KTP, KK dan rekening listrik untuk diajukan ke BPR Restu Klepu Makmur di Klepu Karangjati dengan permohonan kredit sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) namun hanya disetujui Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan besar angsuran tiap bulan Rp. 2.958.350,- (dua juta sembilan ratus lim puluh delapan tiga ratus lima puluh rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran namun Terdakwa hanya membayar angsuran selama 16 (enam belas) kali saja sedangkan kekurangannya tidak dibayar. Selanjutnya uang pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tersebut dipotong untuk biaya administrasi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), dibayarkan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah) untuk biaya transportasi dan sewa kendaraan Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 40.900.000,(empat puluh juta sembilan ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan membayar uang muka kredit kendaraan Toyota Kijang tahun 1997 Nopol H7523-LG di Show Room Dian Motor Jl. Supriadi No.60 Semarang sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran Rp. 7.000.000,(tujuh juta rupiah) tiap bulan selama satu tahun, Terdakwa hanya membayar empat kali angsuran sisanya tidak dibayar karena dalam BPKB bukan nama Terdakwa melainkan nama Ny. Supranti dan kendaraannya berada dalam kekuasaannya Ny. Supranti.
b. Bahwa sekira bulan Oktober 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau metalik pemberian Ny.Supranti beserta persyaratan lain yaitu foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK dan kuitansi jual beli, Terdakwa telah mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 22.900.000,- (dua puluh dua juta sembilan ratus ribu rupiah) dititipkan kepada Ny.Supranti. Pada tanggal 16 Juni 2006 Terdakwa memperpanjang pinjamannya dengan menggunakan persyaratan yang sama sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dengan angsuran Rp. 2.366.700,- (dua juta tiga ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) dan disetujui oleh pihak BPR karena Terdakwa lancar dalam pembayaran angsurannya selama delapan kali angsuran, uang pinjaman tersebut dipotong untuk melunasi
48 hutangnya terdahulu sebesar Rp. 24.800.000,- (dua puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah), biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur di BPR sebelumnya tetapi Terdakwa hanya membayar sepuluh kali angsuran saja sisanya tidak dibayar.
c. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2006 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF50 SPRLG tahun 1998 Nopol H-7230-LG warna biru metalik An. Sdr Benny Timotius pemberian Ny. Supranti dengan dilengkapi persyaratan foto copy STNK, kuitansi jual beli dan KTP An. Sdr. Purwanto, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan angsuran sebesar Rp. 887.500,- (delapan ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 800.000,(delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) diberikan kepada Sdr Purwanto Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sebagai uang jasa, sisanya sebesar Rp. 8.200.000 (delapan juta dua ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengangsur di BPR Restu Klepu Makmur namun Terdakwa hanya membayar delapan belas kali angsuran sedangkan kekurangannya tidak dibayar.
d. Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7325-LG warna hijau metalik An. Sdr. Warsito pemberian Ny. Supranti setelah dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy Terdakwa dan istri, foto copy STNK, foto copy KK, Surat Nikah, faktur, kuitansi jual beli, surat keterangan domisili, slip gaji Terdakwa dan istri, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Weleri Makmur sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan disetujui Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.920.000,- (dua juta sembilan ratus ribu dua puluh ribu rupiah) selama dua belas kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya Rp. 23.300.000,- (dua puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah) kemudian ditambah dengan tabungan/simpanan Terdakwa sehingga berjumlah Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) yang digunakan oleh Terdakwa untuk membeli mobil Toyota Kijang KF80STD LG Th.2003 Nopol H 7516 AZ warna biru metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K05732221 seharga Rp. 98.000.000,- (sembilan puluh delapan juta rupiah) milik Sdri. Anggraeni alamat Jl. Jati Cerah 32A Perum banyumanik
49 Semarang, karena masih ada kekurangan pembayaran, BPKB-nya masih ditahan pemilik lama. e. Bahwa Terdakwa setelah membeli Toyota Kijang Nopol H 7516 AZ menyerahkan foto copy BPKB-nya kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu, lalu dilengkapi dengan foto copy STNK, foto copy KK, rekening listrik serta foto copy Terdakwa dan istri kemudian digunakan untuk mengajukan kredit ke Kosipa baitul Maal Banyumanik Semarang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan berhasil, dengan angsuran Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) selama dua puluh empat bulan, dipotong biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu sisanya Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah) untuk membayar angsuran BPR dan Terdakwa hanya mengangsur sebanyak tiga kali, kekurangannya tidak pernah dibayar. f. Bahwa pada tanggal 26 Mei 2006 Terdakwa memberikan pinjaman kepada Sdr Santoso uang sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) dan menerima jaminan berupa mobil Toyota Kijang warna merah mica Nopol H 8934 GS berikut STNK dengan nama pemilik Moch Mulyadi alamat Jl. Mahesa Mukti II A No.306 Semarang, kemudian Terdakwa minta kepada Ny.Supranti untuk dibuatkan BPKB palsu, selanjutnya oleh Terdakwa dilengkapi dengan persyaratan lainnya untuk pengajuan kredit ke BPR Kawi Centra Artha Ambarawa sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan disetujui, dengan angsuran Rp. 2.566.700,- (dua juta lima ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) selama dua puluh empat bulan kemudian setelah dipotong iaya administrasi diberikan kepada Ny.Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu, untuk membayar kekurangan pembelian mobil Rp. 28.000.000,(dua puluh delapan juta rupiah) sisanya untuk keperluan sehari-hari dan Terdakwa hanya mengangsur tiga kali sisanya tidak dibayar. Bahwa mboil Toyota Kijang Nopol H 8934 GS sebagai jaminan hutang dari Sdr.Santoso telah digadaikan kepada Kapten Inf. Suwanto anggota Kodim 0733/BS sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) selama dua bulan, namun karena Terdakwa tidak dapat menebus maka mobil tersebut dijual kepada Kapten Inf Suwanto sebesar Rp. 86.000.000,- (delapan puluh enam juta rupiah). g. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2006 Terdakwa meminjam mobil Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H 9323 QS dari Sdr Joko Santoso (saksi-1) kemudian oleh Terdakwa melengkapi dengan persyaratan lain untuk mengajukan kredit ke koperasi Artha Mulia Sejahtera Jl.Sukarno Hatta Semarang dengan dibantu oleh kakak iparnya Sdr Joko Sutopo (saksi-7) dan berhasil menerima kredit sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dipotong biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya
50 pembuatan BPKB palsu, sisanya Rp. 13.700.000,- (tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah) ditambah simpanan hingga jumlah seluruhnya Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) untuk menutup hutang kepada Sdr santoso di Koperasi Karya Mandiri, sedangkan Terdakwa membayar angsuran ke Koperasi Artha Mulia hanya tiga kali sisanya tidak dibayar. Bahwa benar Terdakwa pada tahun 2005 mengenal Sdr.Kasromi alamat Ds.sayung, Kec.Sayung Kab.Demak di rumah Haji Soleh, dengan Sdr. Imam Prasojo alamat perum Sidodadi Jl.Ciliwung I No.10 Ungaran pada tahun 2006, kenal dengan saksi-1 sejak pertengahan 2006, kenal Sdr. Iksan pada Juni 2006 di pangkalan ojek Sayung Demak. Dengan mengenal beberapa orang tersebut Terdakwa menawarkan kerja sama mencari pinjaman di BPR atau KSP dengan menggunakan BPKB atau persyaratan yang dipalsukan dengan pembagian tugas Sdr. Imam Prasojo dibantu temannya Sdr. Isa Gunawan membuat BPKB dan KTP, KK atau persyaratan lain yang dipalsukan, Sdr. Kasromi memakai nama palsu Nurhamzah dan hartoyo, dan Sdr Iksan sebagai pemohon kredit, serta saksi-1 sebagai penyewa kendaraan rental dan mengemudi. Bahwa benar setelah pembagian tugas tersebut pada tanggal 13 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LG LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An. Sdr.Hendri yang dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An Heri Setiawan, foto copy KK palsu No. 115011/99/01812 Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang kepada KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui semua, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,(satu juta lima ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp. 16.500.000,(enam belas juta lima ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk membayar angsuran di beberapa BPR. Bahwa benar pada tanggal 17 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An Sdr Hendri dengan dilampiri foto copy STNK, foto copy KTP An Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, foto copy surat nikah palsu dan rekening listrik, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya.
51 Bahwa benar pada tanggal 2 mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8999-RZ warna hitam metalik tahun 2003 An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dan KTP An.Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah) diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,(lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamanannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 15 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An Sdri MG Isworo Rukmi, Dra dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An.MG Isworo Rukmi, Dra dan KTP An.Pemohon Sdr Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, sisanya sebesar Rp. 14.750.000,(empat belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 18 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An. Sdri. MG.Isworo Rukmi, dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Indah Hapsari Ningrum dan KTP An. Pemohon Sdr. Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawaasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr H. Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 14 juni 2007 Terdakwa meminta tolong kepada saksi-1 Sdr Joko santoso untuk pinjam kendaraan di
52 tempat persewaan/rental kendaraan dengan memberikan uang muka sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), kemudian pada tanggal 20 Juni 2007 saksi-1 datang ke rumah Terdakwa menyerahkan kendaraan Toyota Kijang Nopol H-9390-JG dengan STNK An Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menemui saksi-2 Sdr Iksan dan istri saksi-1 yang bernama Ny. Triyani meminta foto mereka, selanjutnya pada tanggal 21 Juni 2007 melalui Sdr. Isa Gunawan Terdakwa menyerahkan foto copy STNK Toyota Kijang Nopol H 9390 JG kepada Sdr. Imam Prasojo untuk dibuatkan BPKB palsu dan menyerahkan foto Sdr Iksan dan Triyani kepada Sdr. Isa Gunawan untuk dibuatkan KTP palsu.
Bahwa benar pada tanggal 22 Juni 2007 Terdakwa menerima telepon dari Sdr Imam Prasojo yang isinya BPKB sudah ada dan telah dikirim melalui jasa Travel Duta Kartika di Ruko Bubakan Semarang serta menetukan tempat pertembuan di daerah SPBU Kedung Mundu, kemudian Terdakwa dengan mengendarai Toyota Kijang Nopol H 9390 JG berangkat mengambil BPKB palsu di Travel Duta Kartika yang dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy BPKB, foto copy STNK, foto copy KTP An. Saksi2, foto copy KTP An. Sdri. Dhamayanti Hermawan diganti nama menjadi Ny. Sutinah, foto milik Ny. Triyani, foto copy KK No.155011/07/01150 Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menjemput saksi-1 dan saksi-2 kemudian bersama-sama pergi menuju ke KSP Artha Guna Mandiri untuk mengajukan permohonan pinjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).
Bahwa benar sesampainya di daerah Pasar Kapling Terdakwa meminta turun dari mobil dan menyerahkan semua persyaratan peminjaman kepada saksi-2 karena saksi-2 sebagai pemohon, selanjutnya Terdakwa menunggu di SPBU Kedung Mundu, sesampainya di KSP Kedung Artha Guna Mandiri saksi-1 memarkir kendaraan lalu bersama saksi-2 turun dan masuk kantor lalu saksi-2 menyerahkan persyaratan yang dibawa kepada salah seorang karyawan kemudian menunggu di ruang tunggu. Beberapa saat kemudian datang pimpinan KSP dengan beberapa orang yang langsung mengambil posisi jaga dipintu masuk dan ada yang berdiri di dalam ruangan sehingga saksi-1 merasa curiga lalu keluar kantor untuk melarikan diri, tetapi sesampainya di halaman langsung ditangkap oleh beberapa petugas polisi lalu dimasukkan kedalam ruangan dengan saksi-2 yang telah lebih dulu ditangkap, kemudian beberapa anggota Polisi bersama saksi-1, saksi-2 dan beberapa karyawan KSP Artha Guna Mandiri datang ke SPBU Kedung Mundu dengan menggunakan kendaraan yang dipakai oleh saksi-1 dan saksi-2 melakukan penangkapan terhadap Terdakwa, setelah itu dibawa ke Polda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa menyadari dan menginsyafi tindakannya dengan menggunakan jaminan surat-surat kendaraan dan persyaratan-persyaratan lain yang dipalsukan untuk memperoleh pinjaman uang di BPR maupun KSP bersedia yang memberikan kredit kepada Terdakwa. Bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur kedua dari dakwaan kedua telah terpenuhi.
53 3.
Mengenai unsur ke-3 : “Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya”
Yang dimaksud dengan tipu muslihat adalah suatu tindakah yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu menimbulkan suatu keprcayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal itu tidak ada. Yang dimaksud dengan rangkaian kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan isi keterangan itu benar, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Yang dimaksud dengan menggerakkan (bewegen) adalah tergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini “tidak ada permintaan dengan tekanan” kendati mengahadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan. Yang dimaksud dengan ”menyerahkan” sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu : Memberikan, menyampaikan atau memberikan dengan penuh kepercayaan. Dalam hal ini penyerahan tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung. Adapun yang dimaksud dengan “barang sesuatu” dalam unsur ini yaitu sesuatu barang yang memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu yang dimaksud dalam unsur dalam ini yaitu : Pelaku dengan tipu muslihatnya atau dengan rayuan kebohongannya terhadap orang lain sehingga orang tersebut dengan sukarela menyerahkan uang kepada pelaku tanpa merasa ada paksaan atau tekanan. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar pada tahun 2005 Terdakwa telah berkenalan dengan Ny. Supranti tetangga dekat Terdakwa yang memiliki usaha bengkel motor Sumber Rejeki, dengan adanya perkenalan tersebut Terdakwa sering berkunjung ke rumah Ny. Supranti dan menyampaikan keluhan kalau Terdakwa sudah lama menjadi anggota TNI tetapi kehidupan ekonominya serba pas-pasan sehingga Terdakwa bertanya bagaimana caranya memiliki ekonomi yang bagus seperti Ny.Supranti. Dengan adanya keluhan Terdakwa tersebut, Ny. Supranti menyuruh Terdakwa untuk mengikuti caranya yaitu mencari pinjaman kendaraan kemudian kendaraan tersebut dibuatkan BPKB palsu untuk dijadikan agunan dalam mengajukan kredit ke KSP atau BPR yang dikehendaki.
54 Bahwa benar atas saran Ny.Supranti tersebut kemudian Terdakwa mengajukan kredit ke beberapa BPR maupun KSP dengan cara-cara sebagai berikut : a. Sekira bulan September 2005 Terdakwa meminjam/menyewa sebuah kendaraan Toyota Kijang Grand KF83 Nopol H 54 TE tahun 2002, warna hitam milik Sdri. Yuliah Priyanti kemudian kendaraan tersebut Terdakwa bawa ke rumah Ny. Supranti disertai foto copy STNK-nya, beberapa hari kemudian Terdakwa telah menerima BPKB palsu kendaraan tersebut dari Ny. Supranti, selanjutnya pada tanggal 12 September 2005 BPKB palsu tersebut oleh Terdakwa dilengkapi dengan foto copy KTP, KK dan rekening listrik untuk diajukan ke BPR Restu Klepu Makmur di Klepu Karangjati dengan permohonan kredit sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) namun hanya disetujui Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dengan besar angsuran tiap bulan Rp. 2.958.350,- (dua juta sembilan ratus lim puluh delapan tiga ratus lima puluh rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran namun Terdakwa hanya membayar angsuran selama 16 (enam belas) kali saja sedangkan kekurangannya tidak dibayar. Selanjutnya uang pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tersebut dipotong untuk biaya administrasi sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), dibayarkan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah) untuk biaya transportasi dan sewa kendaraan Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 40.900.000,(empat puluh juta sembilan ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan membayar uang muka kredit kendaraan Toyota Kijang tahun 1997 Nopol H7523-LG di Show Room Dian Motor Jl. Supriadi No.60 Semarang sebesar Rp. 27.500.000,- (dua puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran Rp. 7.000.000,(tujuh juta rupiah) tiap bulan selama satu tahun, Terdakwa hanya membayar empat kali angsuran sisanya tidak dibayar karena dalam BPKB bukan nama Terdakwa melainkan nama Ny. Supranti dan kendaraannya berada dalam kekuasaannya Ny. Supranti. b. Bahwa sekira bulan Oktober 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau metalik pemberian Ny.Supranti beserta persyaratan lain yaitu foto copy KTP Terdakwa, foto copy STNK dan kuitansi jual beli, Terdakwa telah mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, setelah dipotong biaya administrasi sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.800.000,- (lima juta delapan ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 22.900.000,- (dua puluh dua juta sembilan ratus ribu rupiah) dititipkan kepada Ny.Supranti. Pada tanggal 16 Juni 2006 Terdakwa memperpanjang pinjamannya dengan menggunakan persyaratan yang sama sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dengan angsuran Rp. 2.366.700,- (dua juta tiga ratus enam puluh enam ribu tujuh
55 ratus rupiah) dan disetujui oleh pihak BPR karena Terdakwa lancar dalam pembayaran angsurannya selama delapan kali angsuran, uang pinjaman tersebut dipotong untuk melunasi hutangnya terdahulu sebesar Rp. 24.800.000,- (dua puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah), biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur di BPR sebelumnya tetapi Terdakwa hanya membayar sepuluh kali angsuran saja sisanya tidak dibayar. c. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2006 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF50 SPRLG tahun 1998 Nopol H-7230-LG warna biru metalik An. Sdr Benny Timotius pemberian Ny. Supranti dengan dilengkapi persyaratan foto copy STNK, kuitansi jual beli dan KTP An. Sdr. Purwanto, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Restu Klepu Makmur sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan angsuran sebesar Rp. 887.500,- (delapan ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) selama 24 (dua puluh empat) kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 800.000,(delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) diberikan kepada Sdr Purwanto Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sebagai uang jasa, sisanya sebesar Rp. 8.200.000 (delapan juta dua ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengangsur di BPR Restu Klepu Makmur namun Terdakwa hanya membayar delapan belas kali angsuran sedangkan kekurangannya tidak dibayar. d. Bahwa pada tanggal 23 Nopember 2005 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7325-LG warna hijau metalik An. Sdr. Warsito pemberian Ny. Supranti setelah dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy Terdakwa dan istri, foto copy STNK, foto copy KK, Surat Nikah, faktur, kuitansi jual beli, surat keterangan domisili, slip gaji Terdakwa dan istri, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke BPR Weleri Makmur sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan disetujui Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.920.000,- (dua juta sembilan ratus ribu dua puluh ribu rupiah) selama dua belas kali angsuran, dipotong untuk biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti untuk pembuatan BPKB palsu sebesar Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah), sisanya Rp. 23.300.000,- (dua puluh tiga juta tiga ratus ribu rupiah) kemudian ditambah dengan tabungan/simpanan Terdakwa sehingga berjumlah Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) yang digunakan oleh Terdakwa untuk membeli mobil Toyota Kijang KF80STD LG Th.2003 Nopol H 7516 AZ warna biru metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K05732221 seharga Rp. 98.000.000,- (sembilan puluh delapan juta rupiah) milik Sdri. Anggraeni alamat Jl. Jati Cerah 32A Perum banyumanik
56 Semarang, karena masih ada kekurangan pembayaran, BPKB-nya masih ditahan pemilik lama. e. Bahwa Terdakwa setelah membeli Toyota Kijang Nopol H 7516 AZ menyerahkan foto copy BPKB-nya kepada Ny.Supranti untuk pembuatan BPKB palsu, lalu dilengkapi dengan foto copy STNK, foto copy KK, rekening listrik serta foto copy Terdakwa dan istri kemudian digunakan untuk mengajukan kredit ke Kosipa baitul Maal Banyumanik Semarang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan berhasil, dengan angsuran Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) selama dua puluh empat bulan, dipotong biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu sisanya Rp. 8.500.000,- (delapan juta lima ratus ribu rupiah) untuk membayar angsuran BPR dan Terdakwa hanya mengangsur sebanyak tiga kali, kekurangannya tidak pernah dibayar. f. Bahwa pada tanggal 26 Mei 2006 Terdakwa memberikan pinjaman kepada Sdr Santoso uang sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) dan menerima jaminan berupa mobil Toyota Kijang warna merah mica Nopol H 8934 GS berikut STNK dengan nama pemilik Moch Mulyadi alamat Jl. Mahesa Mukti II A No.306 Semarang, kemudian Terdakwa minta kepada Ny.Supranti untuk dibuatkan BPKB palsu, selanjutnya oleh Terdakwa dilengkapi dengan persyaratan lainnya untuk pengajuan kredit ke BPR Kawi Centra Artha Ambarawa sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) dan disetujui, dengan angsuran Rp. 2.566.700,- (dua juta lima ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus rupiah) selama dua puluh empat bulan kemudian setelah dipotong iaya administrasi diberikan kepada Ny.Supranti Rp. 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) untuk biaya pembuatan BPKB palsu, untuk membayar kekurangan pembelian mobil Rp. 28.000.000,(dua puluh delapan juta rupiah) sisanya untuk keperluan sehari-hari dan Terdakwa hanya mengangsur tiga kali sisanya tidak dibayar. Bahwa mboil Toyota Kijang Nopol H 8934 GS sebagai jaminan hutang dari Sdr.Santoso telah digadaikan kepada Kapten Inf. Suwanto anggota Kodim 0733/BS sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) selama dua bulan, namun karena Terdakwa tidak dapat menebus maka mobil tersebut dijual kepada Kapten Inf Suwanto sebesar Rp. 86.000.000,- (delapan puluh enam juta rupiah). g. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2006 Terdakwa meminjam mobil Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H 9323 QS dari Sdr Joko Santoso (saksi-1) kemudian oleh Terdakwa melengkapi dengan persyaratan lain untuk mengajukan kredit ke koperasi Artha Mulia Sejahtera Jl.Sukarno Hatta Semarang dengan dibantu oleh kakak iparnya Sdr Joko Sutopo (saksi-7) dan berhasil menerima kredit sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dipotong biaya administrasi Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah), diberikan kepada Ny. Supranti sebesar Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya
57 pembuatan BPKB palsu, sisanya Rp. 13.700.000,- (tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah) ditambah simpanan hingga jumlah seluruhnya Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) untuk menutup hutang kepada Sdr santoso di Koperasi Karya Mandiri, sedangkan Terdakwa membayar angsuran ke Koperasi Artha Mulia hanya tiga kali sisanya tidak dibayar. Bahwa benar Terdakwa pada tahun 2005 mengenal Sdr.Kasromi alamat Ds.sayung, Kec.Sayung Kab.Demak di rumah Haji Soleh, dengan Sdr. Imam Prasojo alamat perum Sidodadi Jl.Ciliwung I No.10 Ungaran pada tahun 2006, kenal dengan saksi-1 sejak pertengahan 2006, kenal Sdr. Iksan pada Juni 2006 di pangkalan ojek Sayung Demak. Dengan mengenal beberapa orang tersebut Terdakwa menawarkan kerja sama mencari pinjaman di BPR atau KSP dengan menggunakan BPKB atau persyaratan yang dipalsukan dengan pembagian tugas Sdr. Imam Prasojo dibantu temannya Sdr. Isa Gunawan membuat BPKB dan KTP, KK atau persyaratan lain yang dipalsukan, Sdr. Kasromi memakai nama palsu Nurhamzah dan hartoyo, dan Sdr Iksan sebagai pemohon kredit, serta saksi-1 sebagai penyewa kendaraan rental dan mengemudi. Bahwa benar setelah pembagian tugas tersebut pada tanggal 13 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LG LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An. Sdr.Hendri yang dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An Heri Setiawan, foto copy KK palsu No. 115011/99/01812 Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang kepada KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui semua, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,(satu juta lima ratus ribu rupiah) sisanya sebesar Rp. 16.500.000,(enam belas juta lima ratus ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk membayar angsuran di beberapa BPR. Bahwa benar pada tanggal 17 April 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 Nopol H-9153-TW warna biru metalik tahun 2002 An Sdr Hendri dengan dilampiri foto copy STNK, foto copy KTP An Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, foto copy surat nikah palsu dan rekening listrik, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 11.000.000,- (sebelas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya.
58 Bahwa benar pada tanggal 2 mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8999-RZ warna hitam metalik tahun 2003 An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Ning Tjahyo Kusumastuti dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri. Ning Tjahyo Kusumastuti dan KTP An.Pemohon Sdr H. Nurhamzah, foto copy KK No.115001/05/02185, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah) diberikan kepada Sdr. Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,(lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), sisanya sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamanannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 15 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An Sdri MG Isworo Rukmi, Dra dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An.MG Isworo Rukmi, Dra dan KTP An.Pemohon Sdr Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Artha Guna Mandiri sebesar Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada Sdr H Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 5.500.000,- (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, sisanya sebesar Rp. 14.750.000,(empat belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 18 Mei 2007 dengan menggunakan BPKB palsu kendaraan Toyota Kijang Grand LF83 Nopol H-8634-SG warna coklat metalik tahun 2001 An. Sdri. MG.Isworo Rukmi, dilampiri dengan foto copy STNK, foto copy KTP An. Sdri Indah Hapsari Ningrum dan KTP An. Pemohon Sdr. Hartoyo, foto copy KK No.115018/95/08188, Terdakwa mengajukan permohonan pinjam uang ke KSP Cendrawaasih sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan disetujui, setelah dipotong biaya administrasi Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), diberikan kepada Sdr H. Nurhamzah (Sdr Hartoyo) sebagai pemohon Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah), diberikan kepada Sdr Imam Prasojo Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) untuk pembuatan BPKB palsu, diberikan kepada Sdr Isa Gunawan Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk pembuatan KTP dan persyaratan palsu lainnya, biaya sewa kendaraan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), sisanya sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) digunakan Terdakwa untuk mengangsur pinjamannya di BPR lainnya. Bahwa benar pada tanggal 14 juni 2007 Terdakwa meminta tolong kepada saksi-1 Sdr Joko santoso untuk pinjam kendaraan di tempat persewaan/rental kendaraan dengan memberikan uang
59 muka sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), kemudian pada tanggal 20 Juni 2007 saksi-1 datang ke rumah Terdakwa menyerahkan kendaraan Toyota Kijang Nopol H-9390-JG dengan STNK An Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menemui saksi-2 Sdr Iksan dan istri saksi-1 yang bernama Ny. Triyani meminta foto mereka, selanjutnya pada tanggal 21 Juni 2007 melalui Sdr. Isa Gunawan Terdakwa menyerahkan foto copy STNK Toyota Kijang Nopol H 9390 JG kepada Sdr. Imam Prasojo untuk dibuatkan BPKB palsu dan menyerahkan foto Sdr Iksan dan Triyani kepada Sdr. Isa Gunawan untuk dibuatkan KTP palsu. Bahwa benar pada tanggal 22 Juni 2007 Terdakwa menerima telepon dari Sdr Imam Prasojo yang isinya BPKB sudah ada dan telah dikirim melalui jasa Travel Duta Kartika di Ruko Bubakan Semarang serta menetukan tempat pertembuan di daerah SPBU Kedung Mundu, kemudian Terdakwa dengan mengendarai Toyota Kijang Nopol H 9390 JG berangkat mengambil BPKB palsu di Travel Duta Kartika yang dilengkapi dengan persyaratan lain seperti foto copy BPKB, foto copy STNK, foto copy KTP An. Saksi2, foto copy KTP An. Sdri. Dhamayanti Hermawan diganti nama menjadi Ny. Sutinah, foto milik Ny. Triyani, foto copy KK No.155011/07/01150 Sdri. Dhamayanti Hermawan, setelah itu Terdakwa menjemput saksi-1 dan saksi-2 kemudian bersama-sama pergi menuju ke KSP Artha Guna Mandiri untuk mengajukan permohonan pinjam uang sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah). Bahwa benar sesampainya di daerah Pasar Kapling Terdakwa meminta turun dari mobil dan menyerahkan semua persyaratan peminjaman kepada saksi-2 karena saksi-2 sebagai pemohon, selanjutnya Terdakwa menunggu di SPBU Kedung Mundu, sesampainya di KSP Kedung Artha Guna Mandiri saksi-1 memarkir kendaraan lalu bersama saksi-2 turun dan masuk kantor lalu saksi-2 menyerahkan persyaratan yang dibawa kepada salah seorang karyawan kemudian menunggu di ruang tunggu. Beberapa saat kemudian datang pimpinan KSP dengan beberapa orang yang langsung mengambil posisi jaga dipintu masuk dan ada yang berdiri di dalam ruangan sehingga saksi-1 merasa curiga lalu keluar kantor untuk melarikan diri, tetapi sesampainya di halaman langsung ditangkap oleh beberapa petugas polisi lalu dimasukkan kedalam ruangan dengan saksi-2 yang telah lebih dulu ditangkap, kemudian beberapa anggota Polisi bersama saksi-1, saksi-2 dan beberapa karyawan KSP Artha Guna Mandiri datang ke SPBU Kedung Mundu dengan menggunakan kendaraan yang dipakai oleh saksi-1 dan saksi-2 melakukan penangkapan terhadap Terdakwa, setelah itu dibawa ke Polda Jateng untuk dilakukan pemeriksaan. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah sengaja menggunakan jaminan surat-surat kendaraan dan persyaratanpersyaratan lain yang dipalsukan untuk memperoleh pinjaman uang di BPR maupun KSP bersedia yang memberikan kredit kepada Terdakwa. Bahwa benar Terdakwa juga telah menggunakan nama palsu dan keterangan-keterangan palsu dalam pengajuan kredit di beberapa BPR atau KSP sehingga pihak BPR atau KSP bersedia memberikan kredit yang pada akhirnya Terdakwa tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk melunasi hutang-hutangnya.
60 Bahwa benar Terdakwa telah mengaku sebagai pemilik mobil atas nama sendiri dan meminjam uang kepada beberapa BPR padahal Terdakwa tidak memiliki mobil dan apa yang disampaikan kepada BPR adalah merupakan kebohongan Terdakwa agar mendapat pinjaman uang. Bahwa dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ketiga dari dakwaan kedua telah terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat TIDAK cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan kesatu : “ Barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian Sedangkan Dakwaan kedua Majelis berpendapat Terdakwa Terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ” Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya ”.
Menimbang
:
Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan para Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut: . Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana tersebut karena ingin mendapatkan uang secara mudah tanpa mengindahkan ketentuan hukum yang berlaku.
Menimbang
:
Sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu: Hal-hal yang meringankan : Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya. Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman pidana. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya sidang. Hal-hal yang memberatkan : Perbuatan Terdakwa mencemarkan citra TNI-AD dimata Masyarakat. Perbuatan para Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan 8 wajib TNI.
Menimbang
:
Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena salah satu unsur dari dakwaan kesatu tidak terbukti maka Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan kesatu.
61 Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
Menimbang
:
Bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa: Surat-surat : a)
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di BPR Weleri Makmur Ngresep.
b)
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Baitul Maal Banyumanik.
c).
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di BPR Kawi Centra Artha Ambarawa. 1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Artha Mulya Sejahtera Jl.Sukarno Hatta
d).
e).
3 (tiga) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Artha Guna Mandiri.
f).
2 (dua) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Cendrawasih.
g).
1 (satu) bendel Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik.
h).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF80 SPR LG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau Metalik Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7K0141971
i).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF80 SPR LG tahun 2003 Nopol H-7516-AZ warna biru Metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K0573222
j)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang LF82 SPR LG tahun 2000 Nopol H-8934-GS warna Merah Mica Noka MHF11LF82Y0017486 Nosin 92L9640172
k).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H-7422-WH (H-9323-QS) warna Biru Metalik Noka MHF11LF8000022485 Nosin 2L9568959
l)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KP83 Grand tahun 2001 Nopol H-7327-LS (H-8634) warna coklat Metalik Noka MHF11KF8310041364 Nosin 7KO455922
m)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF83 tahun 2003 Nopol H-8999-RZ warna Hitam Metalik Noka MHF11KF8330077140 Nosin 7K059483
62 n)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 tahun 2002 Nopol H-7899-MW (H-9153-TW) warna Biru Metalik Noka MHF11LF8220044150 Nosin 2L9740806
o)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau Metalik Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7KO141971. Karena berhubungan erat dengan perbuatan Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya lebih lanjut. Mengingat
: 1. 2. 3.
Pasal 378 KUHP . Pasal 180 (1), Pasal 189 (1)Pasal 190 (1) UU No. 31 Tahun 1997 Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1.
Menyatakan Terdakwa Koptu Edi Kisno NRP.638404, a.
tidak terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Kesatu : Menggunakan surat palsu. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan kesatu.
b.
Terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Kedua : Penipuan.
2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 5 (lima) bulan dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara.
3.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat : a)
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di BPR Weleri Makmur Ngresep.
b)
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Baitul Maal Banyumanik.
c).
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di BPR Kawi Centra Artha Ambarawa.
d).
1 (satu) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Artha Mulya Sejahtera Jl.Sukarno Hatta
e).
3 (tiga) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Artha Guna Mandiri.
f).
2 (dua) bendel surat-surat persyaratan pengajuan pinjam uang di KSP Cendrawasih.
g).
1 (satu) bendel Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik.
63 h).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF80 SPR LG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau Metalik Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7K0141971
i).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF80 SPR LG tahun 2003 Nopol H-7516-AZ warna biru Metalik Noka MHF11KF8030077571 Nosin 7K0573222
j)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang LF82 SPR LG tahun 2000 Nopol H-8934-GS warna Merah Mica Noka MHF11LF82Y0017486 Nosin 92L9640172
k).
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang LF80 SPR LG tahun 2000 Nopol H-7422-WH (H-9323-QS) warna Biru Metalik Noka MHF11LF8000022485 Nosin 2L9568959
l)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KP83 Grand tahun 2001 Nopol H-7327-LS (H-8634) warna coklat Metalik Noka MHF11KF8310041364 Nosin 7KO455922
m)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang KF83 tahun 2003 Nopol H8999-RZ warna Hitam Metalik Noka MHF11KF8330077140 Nosin 7K059483
n)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand LF82 tahun 2002 Nopol H-7899-MW (H-9153-TW) warna Biru Metalik Noka MHF11LF8220044150 Nosin 2L9740806
o)
1 (satu) buah BPKB kendaraan Toyota Kijang Grand KF80 SPRLG tahun 1997 Nopol H-7523-LG warna hijau Metalik Noka MHF11KF8000012875 Nosin 7KO141971.
Dirampas untuk dimusnahkan. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp.5000 (lima ribu rupiah).
64
Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 27 Februari 2008 dalam musyawarah majelis hakim oleh Letkol Chk Sunarso, S.H. NRP 32054 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk Achmad S, S.H. NRP 565100 dan Mayor Chk Warsono, S.H. NRP 544975 sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Sus Mukseno, SH. MH NRP 511542 dan Panitera Letnan Satu Chk Moch Arif Sumarsono, S.H. NRP 11020006580974 di depan dan umum Terdakwa.
Hakim Ketua,
CAP/TTD Sunarso, S.H. Letkoll Chk NRP 32054 Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
TTD
TTD
Achmad S, S.H. Mayor Chk NRP 565100
Warsono, S.H. Mayor Chk NRP 544975 Panitera,
TTD Moch Arif Sumarsono, S.H. Letnan Satu Chk NRP 11020006580974
Disalin sesuai dengan aslinya Oleh ; Panitera,
Moch Arif Sumarsono, S.H. Letnan Satu Chk NRP 11020006580974