PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR : PUT/ 16-K / PM.II-10 / AD / II / 2008 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa: Nama lengkap Pangkat / Nrp Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Agusman Kopka / 617618. Ta Jursaksiwat Rai-R. Yon Arhanudse – 15 Dam IV/Diponegoro. Padang, 8 Agustus 1967 Laki-laki Indonesia Islam Ds. Jatisari Rt. 10/Rw.06 Kel. Jatisari. Kec. Mijen, Kota Semarang.
Terdakwa dalam perkara ini tidak di tahan Pengadilan Militer tersebut diatas: Membaca
:
Memperhatikan
:
Berita Acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.
1.
Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera Nomor: Skep / 301 / XI / 2007 tanggal 26 Nopember 2007.
2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Dak /124/XII/2007 tanggal 13 Desember 2007.
3.
Relas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.
4.
Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.
Mendengar
:
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Dak / 124/XII/2007 tanggal 13 Desember 2007, didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para saksi dibawah sumpah maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan.
Memperhatikan
:
1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana: “ Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang
2 sebagian kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan “ sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 372 KUHP dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut : a)
Pidana Penjara selama 6 (enam) bulan
b)
Menetapkan barang bukti berupa: Surat-surat: -
3 (tiga) lembar foto Copi BPKB ran Opel Blazer Nopol F 1344 C 1(satu) lembar foto Copi STNK ran Opel Blazer Nopol F 1344 C 4 (empat) lembar foto ran Opel Blazer Nopol F1344 C Tetap dilekatkan dalam berkas perkara c) Membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) . 2. Permohonan Terdakwa yang dinyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi, dan oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya. Menimbang
:
Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada bulan Oktober tahun 2000 tujuh, setidak-tidaknya dalam tahun 2000 tujuh di Daerah Ds. Jatisari Rt. 10 Rw. 06 kel. jatisari Kec Mijen. Kota Semarang, setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana: “ Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan ” Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1988 di Padang, lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan Susjur Arhanud di Malang, setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Yon Arhanudse – 15 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka. 2. Bahwa sekitar bulan Juni 2006 Terdakwa datang ke rumah Sdri. Galuh Sekar Hapsari, S.T. (Saksi-3) di Jl. Hos Cokroaminoto No. 37 Semarang, bersama seseorang yang bernama Sdr. Salaudin, untuk menanyakan kepada Saksi-3 apakah akan menggadaikan mobil.
3
3. Bahwa kemudian Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. menjawab bahwa akan menggadaikan mobil, selanjutnya Terdakwa meminta kepada Saksi-3 bukti angsuran kredit di PT. Adira Finance, KTP dan Foto Copy BPKB mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C. 4. Bahwa setelah terjadi kesepakatan antara Terdakwa dan Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. kemudian Terdakwa memberikan uang gadai sebesar Rp. 10.000.000,-(sepuluh juta rupiah) dari perjanjian gadai sebesar Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 5.000.000,-(lima juta rupiah) setelah dipotong 10 % yaitu sebesar Rp. 3.500.000,-(tiga juta lima ratus ribu rupiah) akan diberikan Terdakwa setelah STNK mobil diperpanjang oleh Saksi-3. 5. Bahwa Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. memperoleh mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C tersebut dengan cara kredit lewat PT. Adira Finace Semarang dengan harga Rp. 60.000.000,(enam puluh juta rupiah) dan Saksi-3 harus membayar angsuran sebesar Rp. 2.402.000,-(dua juta empat ratus dua ribu rupiah) sebanyak 36 (tiga puluh enam) kali angsuran, Saksi-3 baru membayar 1 (satu) kali angsuran dan karena Saksi-3 membutuhkan uang kemudian mobil tersebut digadaikan kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dalam tempo selama dua bulan. 6. Bahwa setelah jatuh tempo 2 bulan Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. belum juga mengembalikan uang milik Terdakwa kemudian pada bulan Agustus 2006 Terdakwa datang ke rumah Saksi-3 dan bilang “tolong mbak Galuh, diselesaikan mobilnya ini dan dikembalikan uang saya dan kalau tidak maka saya akan pegangkan ke Aceh. 7. Bahwa sampai dengan bulan Oktober 2006 Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari S.T belum juga mengembalikan uang Terdakwa kemudian Terdakwa menelpon teman Terdakwa yang bernama Sdr. Sapril alamat Kel. Seteba Nanggalo, Kec. Padang Utara, Kab. Kota Padang Sumatera Barat untuk datang ke rumah Terdakwa karena Terdakwa akan pinjam uang sebesar Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dengan jaminan mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C warna merah metalik. 8. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang tersebut kemudian mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C warna merah metalik diserahkan kepada Sdr. Sapril dan oleh Sdr. Sapril mobil tersebut dibawa ke Aceh. 9. Bahwa menurut keterangan dari Saksi-2 Helmy Adam dan Saksi-3 Surya Rahmanardi, Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari S.T. telah mengkredit kendaraan Opel Blazer Nopol F 1344 C warna merah metalik dari PT. Adira Finance pada tanggal 3 April 2006 dengan uang muka sebesar Rp. 25.000.000,-(dua puluh lima juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.402.000,-(dua juta empat ratus dua ribu rupiah) sebanyak 36 (tiga puluh enam) kali angsuran dan pada bulan Juli 2006 Saksi-3 tidak membayar angsuran mobil tersebut.
4 10. Bahwa Terdakwa menggadaikan mobil tersebut kepada Sdr. Sapril tanpa persetujuan dari Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. dan PT Adira Finance Semarang, sehingga PT. Adira Finance Semarang merasa dirugikan. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 372 KUHP. Menimbang
:
Bahwa atas Dakwaan tersebut, Terdakwa menerangkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahwa pertimbangan lebih lanjut.
Menimbang
:
Bahwa para saksi dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut : SAKSI-.1: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Surya Rahmanardi. Karyawan PT. Adira Finance. Cirebon, 17 Nopember 1975. Laki-laki. Indonesia Islam JL. Merbau Utara Dalam III No. 20 Rt. 01 / Rw. 09 Kel. Padangsari Kec. Banyumanik, Kota Semarang.
Keterangan saksi-1 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa Saksi mengetahui kendaraan Opel Blazer Nopol F1344C (No Rangka 576W18471, No Mesin 22SEC3450003929) warna merah metalik adalah milik PT. Adira Finance Semarang yang selanjutnya pada tanggal 3 April 2006 dikredit oleh Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. dengan uang muka sebesar Rp. 25.000.000,-(dua puluh lima juta rupiah) dengan angsuran setiap bulannya sebesar Rp. 2.402.000,-(dua juta empat ratus dua ribu rupiah) selama 36 bulan atau selama 3 tahun. 3. Bahwa pada bulan Juli 2006 kendaraan Opel Blazer Nopol 1344 C oleh Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. dioper gadaikan kepada Terdakwa tanpa sepengetahuan PT. Adira Finance Semarang. 4. Bahwa atas kejadian tersebut PT. Adira Finance Semarang mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah). Atas keterangan seluruhnya.
saksi-1
tersebut,
Terdakwa
membenarkan
5
SAKSI-2: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Helmy Adam. Karyawan PT. Adira Finance. Kudus, 15 Januari 1979. Laki-laki Indonesia Islam. Jl. Sunan Kudus No. 219 Rt 06 / Rw. 02 Kel Janggalan Kec. Kota Kudus, Kab. Kudus.
Keterangan Saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa Saksi menjabat sebagai Remidial/Officer Area di PT. Adira Finance Semarang yang menangani masalah kredit macet sejak tanggal 1 januari 2007 menggantikan pejabat lama Bapak Diaz Armand, selanjutnya ditimbang terimakan ada mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C yang dibeli secara kredit oleh Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari S.T. sekira bulan Maret 2006 mengalami kemacetan dalam pembayaran kredit karena dioper gadaikan kepada Terdakwa dan masih dalam penguasaan Terdakwa. 3. Bahwa pada tanggal 3 April 2006 Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. memohon kepada PT. Adira Finance Semarang untuk membeli mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C secara kredit dengan uang muka sebesar Rp. 25.032.000,-(dua puluh lima juta tiga puluh dua ribu rupiah) dan setelah semua persyaratan terpenuhi maka permohonan tersebut dikabulkan. 4. Bahwa pada bulan Juli 2006 Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T tidak bisa memenuhi kewajibannya yaitu membayar kredit beserta bunganya dan sejak itu pembayaran kreditnya macet hingga sekarang ini, maka pada bulan Juli 2006 bagian penagihan PT. Adira Finance Semarang mencari Saksi-3 untuk memenuhi kewajibannya membayar kredit, kemudian pada tanggal 16 Agustus 2006 Saksi-3 datang ke kantor PT. Adira Finance Jl. Imam Bonjol No. 180 C Semarang menjelaskan mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C telah Saksi gadaikan kepada Terdakwa. 5. Bahwa PT. Adira Finance Semarang telah mencari Terdakwa namun tidak pernah ketemu serta tidak tahu keberadaan mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C tersebut. Atas keterangan Saksi-2 seluruhnya. Menimbang
tersebut, Terdakwa membenarkan
: Bahwa Saksi-3 telah dipanggil secara sah menurut undangundang tetapi tidak hadir di persidangan, dan ketika memberikan keterangan di penyidik Polisi Militer telah disumpah, untuk itu keterangannya dibacakan dari Berita Acara Pemeriksaan yang pada pokoknya sebagai berikut:
6 SAKSI-3: Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Galuh Sekar Hapsari, S.T. Wiraswasta. Jakarta, 12 Agustus 1981. Perempuan. Indonesia Islam Jl.Hos Cokroaminoto No. 37 Rt. 05 / Rw. 01. Kel. Barusari, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang.
Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Juli 2006 melalui Sdr. Nur Salaudin (identitas jelas tidak tahu) di rumah Saksi Jl. Hos Cokroaminoto No. 37 Rt. 05 / Rw. 01, Kel Barusari, Kec Semarang Selatan, Kota Semarang, saat Terdakwa mendatangi rumah Saksi dan mengatakan akan menggadai mobil, setelah terjadi kesepakatan maka Terdakwa memberikan uang terima gadai mobil Opel Blazer sebesar 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari perjanjian gadai sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) Saksi-3 hanya diberi oleh Terdakwa sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) 2. Bahwa pada bulan Juli 2006 (hari dan tanggal lupa) Terdakwa datang lagi kerumah Saksi untuk meminta uang 5 % dari jumlah uang gadai sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) lalu Saksi berikan sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada Terdakwa tanpa kwitansi, kemudian pada bulan Agustus 2006 Terdakwa datang lagi kerumah Saksi untuk meminta uang sebesar Rp. 750.000,-(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dan Saksi berikan tanpa kwitansi, selanjutnya selang tiga minggu berikutnya Terdakwa datang lagi meminta uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) namun hanya Saksi berikan sebesar Rp. 1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) juga tanpa kwitansi. 3. Bahwa pada pertengahan bulan September 2006 Saksi menyuruh temannya yang bernama Sdr. Deka Versita (identitas tidak diketahui) untuk menebus mobil Opel Blazer yang digadaikan kepada Terdakwa dengan membawa uang sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) sesampainya dirumah Terdakwa di Perum Asabri Jatisari, Mijen, Semarang ternyata mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C tersebut sudah tidak dirumah Terdakwa dan Terdakwa tidak bisa menunjukkan mobil tersebut, lalu Terdakwa menerima uang sebesar Rp. 5.000.000,-(lima juta rupiah) sebagai jaminan. 4. Bahwa setelah satu minggu berjalan, Terdakwa tetap tidak dapat menepati janjinya untuk mengembalikan mobil Opel Blazer yang telah digadaikan Saksi kepada Terdakwa, selanjutnya uang jaminan sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) diminta Saksi kembali dan truk Mitsubishi Diesel dikembalikan lagi kepada Terdakwa.
7 5. Bahwa mobil Opel Blazer warna merah metalik Nopol F 1344 C tahun 1999 adalah milik PT. Adira Finance Semarang yang dikredit oleh Saksi sekira akhir Maret s/d awal April 2006 dengan uang muka sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan angsuran setiap bulannya sebesar Rp. 2.402.000,- (dua juta empat ratus dua ribu rupiah) selama 36 (tiga puluh enam) bulan atau selama tiga tahun dari harga Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah), tetapi Saksi baru mengangsur sebanyak 2 kali mobil tersebut sudah Saksi gadaikan kepada Terdakwa dan sampai sekarang Saksi belum membayar uang gadainya sehingga Terdakwa belum mengembalikan mobil Opel Blazer tersebut. 6. Bahwa uang Saksi yang masuk ke PT. Adira Finance Semarang berikut uang muka dan angsurannya sebesar Rp. 29.800.000,- (dua puluh sembilan juta delapan ratus ribu rupiah) dan uang Terdakwa yang diberikan Saksi sebesar Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah) namun sudah Saksi kembalikan sebesar Rp. 2.750.000,- (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Atas keterangan Saksi-3 tersebut, Terdakwa tidak membenarkan seluruhnya. Menimbang
:
Bahwa didalam sebagai berikut :
persidangan
Terdakwa
menerangkan
1. Bahwa Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1988 di Padang, lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan Susjur Arhanud di Malang, setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Yon Arhanudse – 15 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka. 2. Bahwa pada bulan Maret sekira pukul 10.000 Wib Terdakwa berkenalan dengan Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T di Jl Hos Cokroaminoto No. 37 Semarang di rumah makan padang Sari Bundo, Jatingaleh Semarang, pada saat itu Saksi-3 sedang duduk bersama temannya seorang laki-laki yang tidak Terdakwa ketahui namanya, selanjutnya teman Saksi-3 menawarkan kepada Terdakwa untuk meminjamkan uang sebesar Rp. 15.000.000,(lima belas juta rupiah) untuk buka usaha galeri, dengan jaminan mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C, setelah selesai makan Terdakwa bersama Saksi-3 dan temannya Saksi-3 pergi menuju kerumah Saksi-3 di Jl. Hos Cokroaminoto, Semarang. 3. Bahwa sesampainya di rumah Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T Saksi-3 memperlihatkan Foto Copy BPKB berikut angsuran kredit yang terakhir dan masa angsuran kedua, kemudian antara Terdakwa dengan Saksi-3 mengadakan perjanjian dan disepakati bersama dengan isi perjanjian Saksi-3 meminta uang gadai mobil kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk pembayaran pertama dan Terdakwa diberikan mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C sebagai barang gadai berikut Foto Copy BPKB, Foto Copy KTP an. Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T., Foto Copy Slip pembayaran angsuran kredit ke PT. Adira Finance Semarang dan STNK asli serta surat kwitansi pembayaran/ penerimaan uang yang digabungkan dengan pembayaran kedua sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), sehingga total uangnya sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta
8 rupiah), selanjutnya mobil Opel Blazer diserahkan kepada Terdakwa untuk dibawa pulang dan di dalam perjanjian secara lisan Saksi-3 akan mengembalikan uang milik Terdakwa sebesar Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dalam tempo 2 bulan terhitung dari tanggal penerimaan uang yaitu tanggal 7 Maret 2006 s/d tanggal 7 Mei 2006. 4. Bahwa sampai bulan Oktober 2006 Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T tidak menepati janjinya akan mengembalikan uang kepada Terdakwa, selanjutnya oleh Terdakwa mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C tersebut dipinjam oleh saudaranya yang bernama Sdr. Sapril alamat di Kel. Seteba Nanggalo, Kec. Padang Utara, Kab. Kota Padang Sumatera Barat dan mobil tersebut oleh Sdr. Sapril dibawa ke Aceh untuk sarana transportasi pembuatan jembatan di Aceh Pidie. 5. Bahwa Terdakwa menerima gadai mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C tidak melalui perantara akan tetapi langsung dengan Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. di rumah makan Padang Sari Bundo Jatingaleh Semarang, setelah Terdakwa selesai mengambil uang pinjaman di Bank BRI Jatingaleh Semarang dengan jaminan Asabri sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dan Terdakwa bersedia menerima gadai mobil Opel Blazer dari Saksi-3 karena sesuai angsuran kredit Saksi-3 ke pihak PT. Adira Finance Semarang sebanyak 2 kali lancar. 6. Bahwa dalam perjanjian gadai mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C antara Terdakwa dengan Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T dilengkapi surat pernyataan gadai kendaraan sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) tertanggal 16 Agustus 2006 serta Foto Copy surat-surat kendaraan. 7. Bahwa Terdakwa siap untuk mengembalikan mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C apabila Sdri. Galuh sudah membayar sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Menimbang
:
Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa : Surat-surat: - 3 (tiga) lembar foto Copi BPKB ran Opel Blazer Nopol F 1344 C - 1(satu) lembar foto Copi STNK ran Opel Blazer Nopol F 1344 C - 4 (empat) lembar foto ran Opel Blazer Nopol F 1344 C Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti sebagai hasil tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatanperbuatan yang didakwakan.
Menimbang
:
Bahwa berdasarkan keterangan keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah dipersidangan maupun yang dibacakan dari Berita Acara Pendahuluan serta bukti bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
9
Bahwa benar Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1988 di Padang, lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan Susjur Arhanud di Malang, setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Yon Arhanudse – 15 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka. Bahwa benar sekitar bulan Juni 2006 Terdakwa datang ke rumah Sdri. Galuh Sekar Hapsari, S.T. (Saksi-3) di Jl. Hos Cokroaminoto No. 37 Semarang, bersama seseorang yang bernama Sdr. Salaudin, untuk menanyakan kepada Saksi-3 apakah akan menggadaikan mobil. Bahwa benar kemudian Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. menjawab bahwa akan menggadaikan mobil, selanjutnya Terdakwa meminta kepada Saksi-3 bukti angsuran kredit di PT. Adira Finance, KTP dan Foto Copy BPKB mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C. Bahwa benar setelah terjadi kesepakatan antara Terdakwa dan Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. kemudian Terdakwa memberikan uang gadai sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari perjanjian gadai sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 5.000.000,- (lama juta rupiah) setelah dipotong 10 % yaitu sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) akan diberikan Terdakwa setelah STNK mobil diperpanjang oleh Saksi-3. Bahwa benar Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari S.T. memperoleh mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C tersebut dengan cara kredit lewat PT. Adira Finace Semarang dengan harga Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dan Saksi-3 harus membayar angsuran sebesar Rp. 2.402.000,- (dua juta empat ratus dua ribu rupiah) sebanyak 36 (tiga puluh enam) kali angsuran, Saksi-3 baru membayar 1 (satu) kali angsuran dan karena Saksi-3 membutuhkan uang kemudian mobil tersebut digadaikan kepada Terdakwa sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dalam tempo selama dua bulan. Bahwa benar setelah jatuh tempo 2 bulan Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari, S.T. belum juga mengembalikan uang milik Terdakwa kemudian pada bulan Agustus 2006 Terdakwa datang ke rumah Saksi-3 dan bilang “tolong mbak Galuh, diselesaikan mobilnya ini dan dikembalikan uang saya”. Bahwa benar sampai dengan bulan Oktober 2006 Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari S.T belum juga mengembalikan uang Terdakwa kemudian mobil tersebut dipinjam oleh Sadurara Terdakwa yang bernama Sdr. Sapril alamat Kel. Seteba Nanggalo, Kec. Padang Utara, Kab. Kota Padang Sumatera Barat. Bahwa benar menurut keterangan dari Saksi-1 Helmy Adam dan Saksi-2 Surya Rahmanardi, Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari S.T. telah mengkredit kendaraan Opel Blazer Nopol F 1344 C warna merah metalik dari PT. Adira Finance pada tanggal 3 April 2006 dengan uang muka sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.402.000,- (dua juta empat ratus dua ribu rupiah) sebanyak 36 (tiga puluh enam) kali
10 angsuran dan pada bulan Juli 2006 Saksi-3 tidak membayar angsuran mobil tersebut. Bahwa benar Terdakwa mau mengembalikan mobil tersebut kapan saja asal uangnya dikembalikan oleh Saksi-3 sesuai dengan jumlah yang telah diserahkan yaitu Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
Menimbang
:
Bahwa lebih dahulu Majelis akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut: Pada prinsipnya Majelis tidak sependapat dengan pembuktian unsur yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya namun dalam hal ini Pengadilan akan mengemukakan pendapatnya sendiri berdasarkan fakta fakta hukum yang akan dijatuhkan berdasarkan fakta fakta Yuridis yang terungkap dipersidangan
Menimbang
:
Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan terhadap Terdakwa mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. 2.
3.
Menimbang
:
Barang siapa. Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain. Yang ada kekuasaannya bukan karena kejahatan.
Bahwa mengenai semua unsur-unsur tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1.
Mengenai unsur ke-1: “Barang siapa”
Bahwa yang dimaksud dengan “Barang siapa” adalah setiap orang (manusia) yang sehat jasmani maupun rohaninya yang mampu bertanggung jawab dan dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia. Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dipersidangan maupun yang dibacakan dari BAP Pendahuluan telah terungkap fakta fakta sebagai berikut: Bahwa benar Terdakwa menjadi prajurit TNI-AD sejak tahun 1988 di Padang, lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan Susjur Arhanud di Malang, setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Yon Arhanudse – 15 sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopka. Bahwa benar Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta telah dewasa, dengan demikian Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya menurut hukum yang berlaku.
11 Bahwa benar Terdakwa menurut kartu tanda penduduk (KTP) maupun kartu tanda anggota (KTA) adalah wara Negara Indonesia, dengan demikian Terdakwa dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai UU dan Hukum Negara RI. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 telah terpenuhi.
1.
Mengenai unsur ke-2 : “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain.
Bahwa yang dimaksud dengan “dengan sengaja” dalam hal ini adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melawan suatu tindakan dengan sengaja harus menginsyafi tindakan tersebut Bahwa yang dimaksud “melawan hukum” maksudnya dilakukan tanpa hak atau kewenangannya yang sah, yang bertentangan dengan hukum, per Undang-undangan dan bertentangan dengan hak orang lain. Sedangkan yang dimaksud dengan ”memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain” adalah menguasai dan memperlakukan benda tersebut seperti pemilik benda tersebut, padahal barang/benda tersebut adalah kepunyaan orang lain Bahwa dari keterangan Terdakwa dan para Saksi dipersidangan maupun yang dibacakan dari BAP Pendahuluan telah terungkap fakta fakta sebagai berikut: Bahwa benar Terdakwa sekitar bulan Juni 2006 bersama seseorang yang bernama Sdr. Salaudin datang ke rumah Sdri. Galuh Sekar Hapsari, S.T. (Saksi-3) di Jl. Hos Cokroaminoto No. 37 Semarang, untuk menanyakan kepada Saksi-3 apakah akan menggadaikan mobil. Bahwa benar Saksi-3 menjawab akan menggadaikan mobil, selanjutnya Terdakwa meminta kepada Saksi-3 bukti angsuran kredit di PT. Adira Finance, KTP dan Foto Copy BPKB mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C. Bahwa benar setelah terjadi kesepakatan antara Terdakwa dan Saksi-3. kemudian Terdakwa memberikan uang gadai sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari perjanjian gadai sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dalam tempo selama dua bulan dan sisanya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setelah dipotong 10 % yaitu sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) akan diberikan Terdakwa setelah STNK mobil diperpanjang oleh Saksi-3
12 Bahwa benar setelah jatuh tempo 2 bulan, Saksi-3 belum juga mengembalikan uang milik Terdakwa maka pada bulan Agustus 2006 Terdakwa datang lagi ke rumah Saksi-3 dan bilang “tolong mbak Galuh, diselesaikan mobilnya ini dan dikembalikan uang saya”. Bahwa benar sampai dengan bulan Oktober 2006 Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari S.T belum juga mengembalikan uang Terdakwa kemudian mobil tersebut dipinjam oleh Saduraranya Terdakwa yang bernama Sdr. Sapril alamat Kel. Seteba Nanggalo, Kec. Padang Utara, Kab. Kota Padang Sumatera Barat. Bahwa benar mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C warna merah metalik dipinjam oleh Sdr. Sapril dan oleh Sdr. Sapril mobil tersebut dibawa ke Aceh. Bahwa benar menurut keterangan dari Saksi-1 Helmy Adam dan Saksi-2 Surya Rahmanardi, Saksi-3 Galuh Sekar Hapsari S.T. telah mengkredit kendaraan Opel Blazer Nopol F 1344 C warna merah metalik dari PT. Adira Finance pada tanggal 3 April 2006 dengan uang muka sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) dengan angsuran tiap bulan Rp. 2.402.000,- (dua juta empat ratus dua ribu rupiah) sebanyak 36 (tiga puluh enam) kali angsuran dan pada bulan Juli 2006 Saksi-3 tidak membayar angsuran mobil tersebut. Bahwa benar Terdakwa mau mengembalikan mobil tersebut kapan saja asal uangnya dikembalikan oleh Saksi-3 sesuai dengan jumlah yang telah diserahkan yaitu Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah). Bahwa benar perjanjian gadai yang dibuat antara Terdakwa dan Saksi-3 adalah dibenarkan menurut ketentuan hukum perdata dan apabila terjadi wanprestasi maka harus diselesaikan menurut saluran hukum perdata yaitu melalui gugatan. Bahwa sesuai ketentuan hukum perdata apabila seseorang menggadai barang seperti mobil misalnya maka seorang penggadai boleh menggunakan barang tersebut seperti milik sendiri selama belum ditebus oleh pemiliknya. Bahwa benar tindakan Terdakwa yang meminjamkan Mobil Opel Blazer Nopol F 1344 C warna merah metalik kepada Sdr. Sapril tidak bertentangan dengan hukum selama mobil tersebut belum ditebus atau dibayar oleh Saksi-3. Dengan demikian Majelis berpendapat unsur ke-2 tidak terpenuhi. Menimbang
:
Bahwa oleh karena unsur kedua dari dakwaan Oditur Militer tidak terbukti maka menurut Majelis unsur selanjutnya tidak perlu dibuktikan lagi.
13 Menimbang
:
Bahwa oleh karena salah satu unsur dari dakwaan Oditur Militer tidak terbukti maka menurut hukum Terdakwa harus dibebaskan dari segala dakwaan.
Menimbang
:
Bahwa oleh karena Terdakwa harus dibebaskan, maka biaya perkara dibebankan kepada negara.
Menimbang
:
Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat : -
3 (tiga) lembar foto Copi BPKB ran Opel Blazer Nopol F 1344 C 1 (satu) lembar foto Copi STNK ran Opel Blazer Nopol F 1344 C 4 (empat) lembar foto ran Opel Blazer Nopol F 1344 C
Perlu ditentukan statusnya. Mengingat
:
1. 2. 3.
Pasal 372 KUHP, Pasal 189 ayat (1) jo ayat (4) Undang-undang No. 31 Tahun 1997. Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.
MENGADILI 1.
Menyatakan : Terdakwa Kopka Agusman Nrp. 617618, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “ Penggelapan ”.
2.
Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : -
3 (tiga) lembar foto Copi BPKB ran Opel Blazer Nopol F 1344 C 1 (satu) lembar foto Copi STNK ran Opel Blazer Nopol F 1344 C 4 (empat) lembar foto ran Opel Blazer Nopol F 1344 C
Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4.
Membebankan biaya perkara kepada Negara.
14
Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 25 Februari 2008 dalam musyawarah majelis hakim oleh Letkol Chk Sunarso, S.H. NRP 32054 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk Achmad S, S.H. NRP 565100 dan Mayor Chk Warsono, S.H. NRP 544975 sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Laut (KH/W) Estiningsih, SH. MH NRP 12189/P dan Panitera Kapten Chk Eddy Susanto, S.H. NRP 548425 di depan dan umum Terdakwa.
Hakim Ketua,
CAP/TTD Sunarso, S.H. Letkol Chk NRP 32054 Hakim Anggota I,
Hakim Anggota II,
TTD
TTD
Achmad S, S.H. Mayor Chk NRP 565100
Warsono, S.H. Mayor Chk NRP 544975 Panitera,
TTD Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425
Disalin sesuai dengan aslinya Oleh ; Panitera,
Eddy Susanto, S.H. Kapten Chk NRP 548425
