2 DAYS IN-HOUSE TRAINING PROGRAM
Bekasi, 8 February 2017
ke apa seora g pi pi a di suatu orga isasi perusahaa kurang atau bahkan tidak memiliki pengaruh? padahal namanya sudah jelas-jelas tertera di struktur organisasi perusahaan, dan kita pasti meyakini kalau lebih dari 90% timnya mengetahui posisi beliau.
Ingin tahu jawabannya ? jika YA.. lanjut………… Pada saat saya diminta memberikan program In-House Training Leadership dibeberapa perusahaan. Informasi yang sering saya dapatkan dari pihak perusahaan (HRD) saat presentasi awal adalah, adanya kondisi dimana seorang pimpinan, lebih khusus di Level Middle Management, seperti Supervisor, Foreman atau Leader, belum berperan secara maksimal, atau kurang berpengaruh dalam memimpin. Kondisi permasalahannya, secara umum adalah: Pemimpin tidak berani meluruskan, ketika tim melakukan pelanggaran, dengan berbagai alasan. Padahal seorang pemimpin itu U apa ya jadi atura karyawa dan membiarkan sama dengan menyetujui , tidak berani meluruskan kesalahan tim berarti menyetujui kesalahan yang dilakukan oleh timnya Pada saat naik Jabatan, cara kerjanya tidak menyesuaikan dengan posisi baru yang di emban, masih mempertahankan cara lama, padahal setiap kenaikan jabatan maka pekerjaan rutinnya akan berkurang, sedangkan pekerjaan Manajerial serta Improvement bertambah Pimpinan Tidak berani bicara didepan umum, padahal secara sederhana terdapat 3 cara mengelola tim, Coaching, Counseling, dan by System. Coaching adalah prose membimbing, melatih atau mengajarkan. Kompetensi mutlak yang wajib dimiliki adalah kemampuan mengajar. Apa yang terjadi jika seorang pimpinan tidak mampu berbicara didepan umum apalagi mengajar? Seseorang diangkat untuk menduduki jabatan tertentu, pertimbangan utamanya bukan karena kompetensi, melainkan karena masa kerja sudah lama atau kebetulan ada posisi yang kosong. Hal ini sebetulnya sah-sah saja, namun harus segera diikuti
program pengembangan, terutama kemampuan Leadership termasuk Managerial dan Communication Skills Berdasarkan pengalaman sebagai praktisi HRD di PMA Jepang ±15 tahun, riset-riset kepemimpinan ketika kuliah Magister Management (S2) dibidang Management SDM, konsultan di bidang Manajemen SDM, serta Trainer Leadership di berbagai jenis perusahaan sejak November 2010, dengan niat untuk berbagi, saat ini saya sedang finishing sebuah buku pertama dengan judul High Impact Leadership . Ternyata, hasil analisa menujukkan tidak kurang dari 80%, penyebabnya adalah kompetensi dari pimpinan itu sendiri. Berikut adalah daftar analisa penyebab kenapa pimpinan kurang berpengaruh: 1. Lemahnya Pemahaman Visi – Misi Perusahaan, atau Pimpinan Tidak Punya VisiMisi Pribadi Jika seorang pimpinan tidak memahami apa Visi – Misi perusahaan!, bagaimana dengan teamnya (Staff, Worker /Operator)?, lalu bagaimana cara membuat strategi guna mancapai target perusahaan, khususnya pada Departemen atau Unit kerjanya? Ketika sudah memahami Visi-Misi Perusahaan, seorang pemimpin harus mampu menselaraskan dengan Visi-Misi Pribadinya (sebagai karyawan), jika seseorang tidak memiliki Visi-misi, hidupnya akan hambar dan motivasinya berhasilnya rendah, terkadang cenderung membicarakan hal-hal yang kecil, karena tidak punya goal besar dalam hidupnya. ibarat pesawat yang sudah terbang diangkasa, tapi pilot tidak tahu letak bandara , yang terjadi hanya akan berputar-putar, lama-lama bahan bakarnya habis dan pesawat akan Jatuh 2. Kurang Mampu Mengkomunikasikan Hasil Kerja dan Membuat Personal Branding Pimpinan ini kura g a pu erjuala kepada a aje e sehingga yang terjadi, merasa telah bekerja semaksimal mungkin, namun merasa kurang diperhatikan oleh perusahaan. Pi pi a i i juga kura g isa e u jukka siapa diri ya padahal yang saya temukan banyak kelebihan-kelebihan yang dia miliki Hal yang lebih dikawatirkan adalah perusahaan merasakan hal yang tebalik, bahwa perusahaan merasa telah memberikan amanah jabatan struktural, namun cara kerjanya masih belum seperti pada posisi yang diembannya . Jika ini dibiarkan terus menerus maka akan menimbulkan demotivasi pimpinan itu sendiri
3. Lemahnya Kemampuan Berkomunikasi Padahal, tedapat sebuah penelitian, yang menunjukan bahwa 70% kesalahan kerja diakibatkan oleh komunikasi yang buruk. Terdapat 2 jenis kompetensi komunikasi yang wajib dimiliki oleh pimpinan, berupa Komunikasi Personal dan Publik. Komunikasi Personal, kompetensi yang wajib dimiliki adalah pemahaman gaya sosial misal: DISC. Setiap saya memberikan training Leadership , hampir saya selalu bertanya kepada peserta, jika saudara e iliki ti kataka la ora g, bisa nggak kalau ada permasalahan, dala e gko u ikasika pe dekata ya sa a? , da jawa a ya ha pir se ua e gataka YA tidak isa , artinya pemahaman gaya sosial seseorang memang penting dalam komunikasi personal Komunikasi Public, pimpinan merupakan Publik Figur. Kompetensi seorang Publik Figur, adalah BERANI TAMPIL, SISTEMATIS & BERPENGARUH Apa yang terjadi jika publik figur tidak bisa bicara didepan umum?, atau bisa berbicara tetapi muter-muter, sehingga audien suruh menerka-nerka sendiri isinya?, atau berani tampil tapi intonasinya datar, dan gesturnya tidak main?, atau kalau bicara kebanyakan kata mungkin, padahal bukan pilihan? atau saat bicara, tidak menunjukkan sebuah keyakinan Pimpinan kadang harus bertindak sebagai seorang Motivator, dan Inspirator. Jika yang terjadi seperti diatas mampukah jadi motivator?, maka wajar kalau apa yang disampaikan tidak berpengaruh. 4. Tidak Bersikap, Berprilaku, dan Mengambil Keputusan Seperti Pada Posisinya Missal seorang Leader tapi sikapnya seperti worker, sudah tentu kurang dianggap oleh tim kerjanya, apalagi pernah satu posisi atau usianya lebih tua, bisa juga masuk kerjanya bareng , ini akan jauh lebih bermasalah. Diberapa event training Leadership, saya sering bertanya kepada peserta, begini kese pata itu data g apa di iptaka ? , dan jawabannya hampir semua mengatakan DICIPTAKAN Pertanyaan selanjutnya, kalau kesempatan itu diciptakan, maka idealnya kerja kita seperti posisi jabatan kita saat ini?, diatas kita?, atau di bawah kita? dan kebanyakan mereka menjawab : mestikanya kita bekerja seperti posisi diatas kita saat ini, dengan demikian sudah menciptakan kesempatan untuk naik jabatan. Lanjut Pertanyaannya adalah, apakah mengetahui standart kompetensi jabatan diatas kita? Kalau jawa a ya YA , apakah kita sudah elakukan Analisis GAP Kompetensi? Kalau Jawa a ya SUDAH , sudahka e uat re a a pe ge a ga diri da ti kita? dst….
5. Lemahnya Membuat Perencanaan dan Mengontrol Kegiatannya Apapun target yang ingin dicapai, direncakan dengan baik saja belum tentu berhasil, apalagi tidak direncanakan?, Jika berhasil berarti hanya kebetulan, dan tentunya kita tidak ingin menjadi pribadi atau pimpinan yang kebetulan. Sejenak kita tengok basik manajemen adalah PDCA, maka apa yang terjadi jika kepemimpinan kita tanpa perencanaan? Ok, Perencanaan sudah selesai, tapi yang tidak kalah penting adalah kalau kegiatan perencaan ini melibatkan tim, apakah kita sudah melakukan pengontrolan dengan baik? Kembali kita sering dengar pernyataan yang mengatakan Mere a aka a ga a g, ya g susah adalah e jala ka ya Pere aa da pe go trola kerja ya g aik juga aka e jadika juala kita kepada ti dan juga manajemen , apalagi kalau pere a aa i i di etak da di pasa g di Visual Dashboard Management, yang bisa dilihat oleh tim dan manajemen. 6. Kurang Mampu Mengelola Waktu Kerja Pada saat saya masih active bekerja sebagai praktisi HRD apalagi salah satu Jod Description adalah Industrial Relation, saya sering merasakan hari i i saya rasa ya si uk a get, tapi sore kok nggak dapat apa-apa, bahkan rasanya minggu ini kok sibuk banget, tapi kok dapat ya ggak se erapa ternyata salah satu penyebabnya adalah Manajemen Waktu Saya sering menyimpulkan bahwa, semua pekerjaan itu penting dan mendesak, sehingga semua ingin segera diselesaikan, yang akhirnya tidak memiliki prioritas dalam bekerja, terlihat sibuk bekerja, namun ketika diminta menjelaskan hasil kerja oleh Manajemen kurang mampu menjelaskan/mengalami kesulitan, jika ini terus dibiarkan maka akan mengurangi performance pimpinan itu sendiri dan tentunya menurunkan pengaruh 7. Lemahnya Pemahaman tentang Situasional Leadership sehingga ketika terjadi permasalahan terhadap karyawan, sering diperlakukan sama. Padahal terdapat 4 kuadran kondisi karyawan dipandang dari sudut Kompetensi dan Komitmen, dan cara penyelesaian ketika terdapat permasalahan terhadap kuadran yang berbeda, harus diselesaikan dengan cara yang berbeda pula. Misal, ada karyawan yang memliki Kompetensi Tinggi dan Komitmen Tinggi (S4), tapi kita minta untuk bekerja sesuai aturan perusahaan, tentunya karyawan tidak akan nyaman. Padahal ada 3 cara untuk mempertahankan kondisi karyawan S4, yaitu : dipromosikan jika ada peluang, - diberikan project menantang, - dan yang terakhir minimal diberikan pengakuan. Lalu bagaimana dengan kondisi karyawan S1, S2,S3? Sudah pasti harus berbeda bukan?
8. Merasa Posisinya Rendah Sering terjadi pimpinan merasa posisinya rendah, sebagai contoh: seorang Leader yang merasa dirinya rendah, maka setiap terdapat permasalahan dengan timnya selalu diserahkan kepada atasannya Foreman, Supervisor, atau Manager, bahkan para pimpinan dilapangan langsung juga sudah karena ini permasalahan personal/karyawan langsung saja diserahkan ke HRD. Jika ini dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini akan menciptakan seorang Leader yang tidak memiliki Power, dan tentunya akan mengurangi pengaruh ataupun wibawa dimata timnya. Lebih lagi yang memprihatinkan adalah HRD sibuk mengurus hal-hal yang sederhana, sehingga waktunya habis, padahal fungsi utamanya adalah pengembangan karyawan 9. Lebih Banyak Bicara dari Pada Mendengarkan Ketika di Jam Kerja Pimpinan idealnya 70% adalah mendengar kemudian menganalisa, dan 30 % menyampaikan kepada tim. sebagai contoh: seorang pimpinan yang saat meeting pagi selalu banyak bicara, maka lamakelamaan materi pembicaraan akan mirip-mirip, bahkan suatu ketika worker kita sampai hafal materi pembicaraannya, dan tentunya ini akan membosankan, jika ini berjalan terus menerus akan mengurangi wibawa seorang pimpinan Ketika saya memberikan In-House Training Leadership, Saya pernah ditanya, kalau disuruh bicara tim tidak mau bicara gimana? Jawaban saya Managing People ada 3 cara Coaching, Counseling dan by System. Kondisi ini gunakan by system misal saat meeting pagi, semua tim wajib menyampaikan hasil kerja hari sebelumnya minimal satu kalimat, saya yakin tim akan berbicara dan yang tidak kalah penting tim merasa dilibatkan 10. Pelaksanaan Konseling Yang Kurang Effektif Suatu saat saya pernah menyaksikan seorang pimpinan melakukan Konseling, justru alah di ko seli g karyawa ya kenapa itu terjadi?, ternyata adalah kompetensi konselornya belum baik, saat persiapan, pelaksanaan dan paska pelaksanaan. Berikut adalah beberapa contoh yang membuat konseling, kurang effektif: - Sebelum Pelaksanaan, pertama saat mengundang dengan menggunakan kata-kata Dipa ggil , jika perusahaan kerjanya 08.00 – 17.00, lalu pukul 08.30 seorang Supervisor, menginformasikan kepada Leader untuk memanggilkan operator jam 16.00 diruang meeting. Pertanyaannya adalah apa yang dibayangkan operator tersebut dari pukul 08.30 – 16.00?, tentunya akan mengganggu psikologis karyawan. Kedua, yang dilakukan pemanggilan hanya kepada karyawan yang bermasalah, ini juga akan menimbulkan dampak psikologis yang luar biasa, karena rekan kerjanya akan e gataka ada asalah apa lagi dia, kok dipa ggil lagi? , aka se aik ya saat memanggil gunakan kata yang lebih ringan, seperti ingin sharing
-
-
Saat Pelaksanaan, ini merupakan tahapan yang sangat kritis, kompetensi yang wajib dimiliki adalah Teknik Umpan Balik, saat interaksi dengan karyawan. Berikut beberapa tindakan yang membuat wibawa pimpinan berkurang saat Counseling: Saat opening, tidak memahami Gaya Sosial sehingga sering salah masuk ketika memulai konseling Sering memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat karyawan terpancing, contoh: Anda tahu saya undang kesini untuk apa? Jelas-jelas yang mengundang pimpinan kenapa mesti bertanya hal seperti itu. Jika permasalan adalah absensi, sering menggunakan kata-kata, akhir-akhir ini absensi kamu kurang bagus kenapa? Jelas-jelas yang mengundang kita sudah semestinya kita tahu datanya, dan tinggal sebutkan tanggalnya saja, kenapa gunakan kata-kata akhir-akhir ini,dll Paska Pelaksanaan, Counseling adalah proses pembinaan yang berkelanjutan, maka pelaksanaannya harus berkesinambungan, tentunya harus dilakukan monitor tahapan selanjutnya, yang sering terjadi kalau sudah memanggil rasanya urusan sudah kelar. Saya sering menganalogikan orang yang lagi bermain badminton rasanya kalau sudah melakukan smash kencang seolah-olah lawan sudah tidak bisa mengembalikan, padahal terkadang dengan mudah lawan mengembalikan, dan bisa jadi ditempat-tempat yang tidak kita duga.
APAKAH PIMPINAN DI ORGANISASI PERUSAHAAN BAPAK/IBU MEMILIKI SATU ATAU LEBIH PERMASALAHAN DIATAS? JIKA JAWABANNYA
YA LALU BAGAIMANA SOLUSINYA? Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi perusahaan. Namanya seni maka kita tidak bisa memaksa orang lain dalam gaya memimpin timnya, yang terpenting TARGET TERCAPAI, dan tetap menjaga suasana tim HARMONIS.
LALU, APAKAH SEMUA BISA MENJADI PEMIMPIN HIGH IMPACT? Jawabannya
Ya, BISA
Terdapat 2 hal penting yang membuat orang berhasil menjadi seorang pemimpin: yaitu MENGETAHUI CARANYA dan MAU MELAKSANAKANNYA
Lalu bagaimana caranya? Terdapat 3 Pilar Kepemimpinan yang
wajib dimiliki dan akan menjadikan kita berpengaruh
dimata tim, serta mampu membantu tercapai target: Pilar Kepemimpinan
Kriteria Unjuk Kerja/Parameter Pemahaman Tentang Kepemimpinan Membangun Pribadi Kuat : Memiliki Visi-Misi Kuat Memimpin DIRI SENDIRI Analisis SWOT Pribadi Sikap Mental Positif Peran dan Tanggung Jawab Pimpinan Mampu memimpin diri sendiri, akan menjadikan pemimpin tersebut telah memiliki SIKAP MENTAL KUAT sebagai seorang PEMIMPIN di suatu organisasi perusahaan. Jangan pernah berbicara mampu memimpin orang lain apabila belum mampu memimpin diri sendiri.
PILAR :1
Setelah mampu memimpin diri sendiri, tahapan selanjutnya baru mampu memimipin tim kerja Pilar Kepemimpinan
PILAR :2 Memimpin TIM KERJA
Kriteria Unjuk Kerja/Parameter Komunikasi Efektif Situasional Leadership Coaching and Counseling
Mentalnya sudah SIAP, suasana TIM Sudah HARMONIS, apakah cukup? Jawabannya TIDAK, dan yang terpenting, kita harus a pu JUALAN KEPADA MANAJEMEN , arti ya a pu e apai target atau menterjemahkan harapan Manajemen, dan pilar ketiga adalah: Pilar Kepemimpinan
PILAR :3
Kriteria Unjuk Kerja/Parameter Performance Management System (PMS) Manajemen Waktu Kerja
Memimpin BISNIS Pilar ketiga ini lebih menuntuk aspek kompetensi Manageril, dimulai dari mampu membangun sebuah System Performance Management, yang mampu dijadikan acuan tim dalam menjalankan aktivitasnya, hingga terbentuknya parameter yang jelas untuk mengetahui performance Individual Tim. Hasil akhirnya adalah target tercapai, suasana tim harmonis, dan terbentuk tim yang produktif dan pembelajar .
LANGKAH SELANJUTNYA BAGAIMANA? Ijinkan kami menawarkan sebuah SOLUSI, berupa program pengembangan dalam bentuk pelatihan yang diselenggarakan secara In-House Training, dimana seluruh peserta pelatihan adalah karyawan Bapak/Ibu sekalian, jadwal pelaksanaan disesuaikan, tempatnya bisa di kantor atau di tempat lain dengan kesepakatan.
KENAPA MESTI PELATIHAN? Kalau ditanya profesi seseorang, sebut saja Leonel Messi, pasti kita menjawab PEMAIN SEPAK BOLA, Taufik Hidayat, langsung mengatakan PEMAIN BULU TANGKIS, satu lagi misalnya kita sebut Muhammad Ali rasanya kita langgung menjawab PETINJU.
Apakah beliau seorang professional? YA Apakah dia Punya Pelatih? YA, Kalau Muhammad Ali menonjok pelatihanya, apa yang terjadi? …..jatuh. Jawabanya ternyata banyak : Ada kelemahan yang kita tidak dan hanya orang lain mengetahuinya? Kita butuh motivator, terutama pada saat akan melakukan tindakan-tindakan yang besar, dll
Saya yakin bapak/ibu juga banyak jawabannya….mengingat begitu pentingya seorang Pelatih,bersama ini kami berkmaksud menawarkan program Pelatihan Pengembangan Kepemimpin sebagai berikut:
PELATIHAN 2 HARI DENGAN JUDUL:
by Enhancing the Understanding of Leadership and Managerial Skills
TAHAPAN PELATIHAN 1. Mapping GAP Kompetensi Ibarat seorang dokter, kami tidak akan menyuntik atau memberikan obat kepada pasien sebelum mengetahui penyakitnya, untuk itu kami akan presentasi atau by Telpon, atas konsep pelatihan yang kami tawarkan, selanjutnya meminta feed back dari perwakilan perusahaan ( HRD dan Pimpinan Lain). Kami juga akan memberikan Kuisioner 10 Analisa Permasalahan Kepemimpinan yang sering terjadi di perusahaan kepada seluruh peserta, sehinga pada saat menyampaikan materi lebih tepat sasaran. Kami menyadari betul bahwa waktu 2 hari, sangat singkat untuk belajar Leadership, apalagi kalau pesertanya sangat hiterogen, dilihat dari tingkat pendidikan, usia, masa kerja, dan juga budaya organisasi.
2. Penyusunan Module Pelatihan Untuk mempermudah bapak/ibu mempelajari materi program pelatihan High Impact Leadership, berikut, kami sampaikan silabusnya: HARI PERTAMA
Materi Pembahasan
Target Kompetensi
PILAR I : MEMIMPIN DIRI SENDIRI Pemahaman Tentang Kepemimpinan
Membangun Kuat :
• Peserta memahami fungsi dari kepemimpinan, guna mencapai tujuan perusahaan • Memahami type-type kepemimpinan, dan mengimplemantiskan ditempat kerja
Pribadi
Memiliki Visi-Misi Kuat
• Menyatukan ide dan pemahaman mengenai tujuan organisasi • Peserta memahami pentingnya menetapkan tujuan akhir (dreams & goals) dalam setiap aktivitas • Menerapkan strategi secara konsisten.
• Menerapkan prinsip dasar management yang benar, dengan Penekanan Visi, Misi dan Strategi Analisis SWOT Pribadi
• Memahami apa yang menjadi Kelebihan dan Kelemahan dari Aspek Kompetensi pada dirinya • Menyusun langkah-langkah, untuk meningkatkan kelebihan dan mengeliminasi kelemahan
Sikap Mental Positif
• Menumbuhkan sikap mental positif kepada manajemen, kepada tim dan lingkungan kerja • Berfikir proaktif, memberikan pengaruh (influences) pada kelompok dan saling Mendukung.
PILAR II : MEMIMPIN TIM KERJA • Komunikasi Personal: mampu mengenal Gaya Sosial diri Komunikasi Efektif sendiri, Pimpinan dan Team Kerja guna membangun komunikasi yang effektif • Peserta Memahami diri sendiri , guna membangun komunikasi yang effektif dengan team kerja • Membangun komunikasi yang effektif dengan pimpinan, team, dan rekan kerja • Komunikasi Publik, peserta akan berani tampil, sistematis, dan berpengaruh Peran dan Tanggung Jawab • Peserta memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Pimpinan sebagai Pemimpin, sesuai dengan level jabatannya
HARI KEDUA Situasional Leadership
•
•
• Coaching and Counseling
• • •
PILAR III : MEMIMPIN BISNIS • Performance • Management System (PMS) • Manajemen Waktu Kerja
• •
Memahami aspek-aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang mampu memberikan motivasi dengan effektif Mampu mempengaruhi bawahan dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya untuk mencapai tujuan organisasi. Menjadi pemimpin yang memiliki motivasi tinggi dan mampu mendorong teamnya untuk terus termotivasi dalam bekerja Pemahaman Tentang fungsi Coaching & Counseling untuk kepemimpinan yang effektif Memahami tahapan-tahapan melakukan Coaching & Counseling yang effektif Analisa Penyebab Coaching dan Counseling yang belum berhasil
Memahami Konsep PMS dan Aplikasinya secara sederhana Memahami cara membuat Key Performance Indicator (KPI) secara sederhana Mampu memonitor pencapaian hasil kerja tim, dan yang tidak kalah penting mampu Peserta memahami cara mengelola waktu kerja secara effektif Mampu melakukan evaluasi pengelolaan waktu secara baik
•
•
Mendemonstrasikan strategi kerjasama dalam kelompok yang effektif • Menerapkan kerjasama dalam membangun tim untuk berproduktif Materi akan terus dikembangkan, seiring dengan berkembangnya ilmu manajemen, dan teknologi
3. Metode Pelatihan Pelatihan akan mengadopsi gaya belajar orang dewasa, sehingga peserta akan merasa Fun, dengan komposisi ± 30 % Lecture, 70 % (Experience Learning, Study Case, dan Sharing) Konsep pelaksaan pelatihan bisa In-Class dan atau di gabung dengan Out-Class (Outbound).
4. Evaluasi Pasca Pelatihan • Selesai pelaksanaan Pelatihan, kami akan membuat laporan pelaksaan termasuk hasil evaluasi yang diisi oleh peserta • Evaluasi Efektivitas, akan kami sepakati pada saat sebelum pelaksanaan pelatihan dengan klien
5. Investasi Pelatihan Demi memberikan pelayanan kenyamanan kepada klien, berikut kami sampaikan jenis fasilitas yang akan diterima oleh peserta training : Jenis Class 1. Executive Class
*opsional 2. Business Class
Fasilitas Untuk Peserta • Hand Out Materi : Buku Impact Leadership • Blok Notes Q.One Consulting • Balpoint Q.One Consulting • PoloShirt Exlusive Q.One Consulting • Tas Q.One Consulting, Elegant Design Polo Live
Nilai Investasi Rp. 1.800.000/per peserta, minimal 15 peserta
• Hand Out Materi : Buku Impact Leadership • PoloShirt Exlusive Q.One Consulting • Blok Notes Q.One Consulting • Balpoint Q.One Consulting
Rp. 1.450.000/per peserta, minimal 15 peserta
• Hand Out Materi : Buku Impact Leadership • Blok Notes Q.One Consulting • Balpoint Q.One Consulting
Rp. 1.300.000/per peserta, minimal 15 peserta
*opsional
3. Reguler Class
*opsional
Handout materi berupa buku High Impact Leadership, dan softcopy materi training akan diberikan kepada HRD (Penyelenggara).
Notes : • Demi effektivitas, setiap bacth kami batasi 25 peserta, • Nilai Investasi, berlaku untuk penyelenggaraan di Jakarta, Bekasi, Karawang • Jadwal pelaksanaan pelatihan, pukul 08.30 – 16.30 dapat dirubah sesuai kesepakatan
6. Profile Trainer Lead Trainer - Slamet Ardyanto, SE, MM www.slametardyanto.com Karir Professional adalah Trainer Leadership, yang juga CEO PT. Mitra Sinergi Internasional dengan brand Q.One Consulting dan LenteraSafety. Q.One Consulting (www.qoneconsulting.co.id, www.qonetraining.com) merupakan Konsultan dan Training Provider dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia, sedangkan LenteraSafety (www.lenterasafety.com) adalah konsultan dan Training Provider di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Perusahaan yang dipimpinnya saat ini telah memiliki klien tidak kurang dari 300 perusahaan seluruh Indonesia, dan juga merupakan pempimpin Umum Majalah klik-training.com (www.kliktraining.com) erupaka edia i for asi trai i g terper aya da ahka perusahaan yang dipimpinnya telah meraih sertifikat Quality Management System ISO 9001:2008 dari badan sertifikasi Internasional SAI Global Karir professional ± 15 tahun sebagai praktisi HRD di Perusahaan PMA, mengawali karir di PT. Sanyo Compressor Indonesia (SANYO Group),PT. Yamaha Motor Electronics Indonesia (YAMAHA MOTOR Group), dan Terakhir di PT. Unicharm Indonesia (UNICHARM Group). Pengalaman Mengajar Berbekal pengalaman sebagai praktisi HRD dan hobi dibidang mengajar, pria yang juga Lulusan Magister Manajemen SDM (S2) dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya ini, saat ini active sebagai Trainer Leadership dan Training Of Trainer di berbagai perusahaan. Berikut adalah daftar peusahaan yang telah meggunakan diantaranya : PT. Honda Lock Indonesia, PT. Parker Metal Treatment Indonesia, PT. Roki Indonesia, PT. Keihin Indonesia, PT. Muramoto Electronics Indonesia, PT. Kasen Indonesia, EJIP - Bekasi , PT. East Jakarta Industrial Park (EJIP), PT. Sumisho Global Logistics, PT. Toyobesq PP Indonesia, PT. Sakai Indonesia, PT. Kasai Tech Indonesia, PT. Sumitomo SHI Construction Indonesia, PT. Mahatetsu Indonesia, PT. Nissen Chemintech Indonesia, PT. Indonesia Koito, PT. Inalum Indonesia, PT. Prakarsa Pamunah Limbah Industri (PPLI), PT. Shun Sin Indonesia, PT. Carvil Indonesia , PT. M. Class Roof , PT. KSO Sumarecon, Serpong, PT Astom Indonesia, PT. NOK Indonesia, dll Pengalaman Organisasi Organisasi adalah bagian dari kehidupannya, dari yang tingkat lingkungan tempat tinggal, pada saat ditulis (Maret 2016) menduduki jabatan Sekertaris Umum Asosiasi Pedagang Mia Ayam Wo ogiri Jati a u ggal , DPP Asosiasi Pe gusaha Jasa K3 I do esia ALPK3I , Manager Administrasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) OHSE Nusantara.
Jika ingin sharing atau lebih kenal dengan Lead Trainer kami, silahkan menghubungi di: WA : 0812 1865 5280 Email :
[email protected] FB : Slametardyanto Linkedin : Slamet Ardyanto Twitter :@slametardyanto Website : http://www.slametardyanto.com/
7. Testimoni Peserta Berikut, kami sampaikan beberapa testimony peserta Pelatihan Leadership, yang diselenggarakan Q.One Consulting. Dheny Virawan Prambudhi – PT. East Jakarta I dustrial Park : Materi ya g disa paika sangat bagus dan menarik, dan contoh kasus yang diberikan sangat membantu dalam proses pe aha a . Tata Hasan Sanudin – PT. Kasen Indonesia : didala pe ya paia ya sa gat agus da e
Sa gat Bagus da sa gat tepat sasara , uka wawasa te ta g kepe i pi a .
Agus Mulyana –PT. PK Manufacturing Indonesia sa gat o ok u tuk diaplikasika diperusahaa . Yandri Prasetya – PT. Astom Indonesia : Pelatiha diberikan contoh – o toh aktual da ada si ulasi.
Materi Pelatihan sangat bagus, dan
ya sa gat
e arik, di a a a yak
Untuk melihat testimony lainnya silahkan kunjungi website http://www.qone-training.com/
8. Kontak kami Q.One Consulting Rukan Sentra Niaga Kalimalang, Blok B3 No. 14 Jl. Jendral Ahmad Yani – Bekasi Barat Phone : (021) 2925 7651 Whatsapp : 0812 1865 5280 Email :
[email protected] Web : www.qone-training.com Account Executive: Ragin