KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 157A/KPTS/1998 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN HOTEL DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang
: a. Bahwa untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya perlu dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair ke lingkungan; b. bahwa kegiatan hotel mempunyai potensi menimbulkan pencemaran lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair bagi kegiatan hotel dengan menetapkan baku mutu limbah cair; c. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut diatas perlu segera menetapkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Hotel di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan; 4. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang KetentuanKetentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup; 5. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan; 6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; 7. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan; 8. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, 9. Undang-Undang Nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang, 10. Hinderordonnantie, Staatsblad tahun 1926 Nomor 226 yang telah diubah dan ditambah terakhir dengan Staatsblad Tahun 1940 Nomor 450, 11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1979 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang Kepariwisataan Kepada Daerah Tingkat I; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1991 tentang Sungai;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; 17. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1985 tentang Tata Cara Pengendalian Pencemaran Bagi Perusahaan-perusahaan yang Mengadakan Penanaman Modal Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968; 19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80/Menkes/PER/XII/1990 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Hotel; 20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air; 21. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Nomor 23 Tahun 1979 dan Nomor Kep. 002/MNPPLH/2/1979 tentang Instansi Pengelolaan sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di Daerah; 22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep52/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel; 23. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair; 24. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 337/KPTS/1994 Tentang Penunjukkan Laboratorium Penguji Kualitas Lingkungan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN HOTEL DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksudkan dengan : a. Gubernur ialah Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. b. Penanggung jawab kegiatan adalah pengelola dan/atau pemilik hotel; c. Laboratorium yang ditunjuk adalah laboratorium lingkungan yng ditunjuk oleh Gubernur; d. Hotel adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan yang dikelola secara komersial yang meliputi hotel berbintang dan hotel melati; e. Hotel Berbintang adalah jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa laiinnya bagi umum; f. Limbah Cair Hotel adalah limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh kegiatan hotel yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan;
g. Limbah Cair Usaha Sejenis Lainnya adalah limbah wujud cair yang dihasilkan oleh usaha sejenis atau disamakan dengan kegiatan hotel yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan; h. Baku Mutu Limbah Cair Hotel adalah batas maksimum limbah cair hotel yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan; i. Kadar Zat Pencemar adalah jumlah berat zat pencemar yang terkandung dalam setiap satu liter limbah cair yang dinyatakan dalam satuan miligram per liter (mg/L) j. Izin adalah izin pembuangan limbah cair yang dikeluarkan oleh Gubernur. Pasal 2
(1) Baku mutu limbah cair bagi kegiatan hotel meliputi:
a. Hotel Berbintang 1 dan 2 ditetapkan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I. b. Hotel Berbintang 3, 4 dan 5 ditetapkan sebagaimana tersebut dalam Lampiran II. (2) Baku Mutu Limbah Cair bagi usaha sejenis lainnya yang belum termasuk dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagaimana dalam Lampiran III. (3) Apabila Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kegiatan hotel mensyaratkan baku mutu limbah cair lebih ketat daripada baku mutu limbah cair sebagaimana dimaksud pasal 2 Keputusan ini, maka kegiatan hotel tersebut berlaku baku mutu limbah cair sebagaimana dipersyaratkan oleh Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. (4) Baku Mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) pasal ini setiap saat tidak boleh dilampaui. Pasal 3 Setiap penanggung jawab kegiatan hotel diwajibkan : a. Melakukan pengelolaan limbah cair, sehingga mutu limbah cair yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu limbah cair yang telah ditetapkan. b. Membuat saluran pembuangan limbah cair tertutup dan kedap air, sehingga tidak terjadi perembesan ke tanah dan terpisah dengan saluran air hujan, serta menyediakan bak kontrol untuk memudahkan pengambilan contoh limbah cair. c. Tidak melakukan pengenceran limbah cair, termasuk mencampurkan air bekas pendingin ke dalam aliran pembuangan limbah cair. d. Memasang alat ukur debit atau laju alir limbah cair dan melakukan pencatatan debit harian limbah cair. e. Memeriksakan kadar parameter baku mutu limbah cair sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini secara periodik sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan, atas biaya penanggungjawab kegiatan. f. Memasang hasil pemeriksaan kualitas limbahnya pada tempat yang mudah untuk dilihat. g. Menyampaikan laporan tentang catatan debit harian dan kadar parameter baku mutu limbah cair sebagaimana dimaksud dalam
huruf d dan e, sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga bulan, kepada Gubernur dengan tembusan Kepala BAPEDAL, Instansi Teknis yang membidangi kegiatan hotel yang bersangkutan dan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II. Pasal 4 Pengujian mutu limbah cair dalam rangka pelaksanaan Pasal 3 huruf e, dilakukan oleh Laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur. Pasal 5 Pembuangan limbah cair dengan cara diresapkan ke dalam tanah dilarang. Pasal 6
(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini dilakukan oleh
Gubernur dalam hal ini Biro Bina Lingkungan Hidup Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (2) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dapat melakukan pemantauan. (3) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini dilaporkan kepada Gubernur, dalah hal ini Biro Bina Lingkungan Hidup Sekretariat Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasal 7
(1) (2)
Baku mutu limbah cair sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan ini dapat ditinjau sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun. Pelanggaran terhadap ketentuan baku mutu limbah cair sebagaimana ditetapkan dalam keputusan ini dapat berakibat dicabutnya surat izin. Pasal 8
Bagi kegiatan hotel yang pengolahan limbah cairnya dilakukan oleh pihak lain akan diatur dengan Keputusan tersendiri. Pasal 9 Dengan berlakunya Keputusan ini maka Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 214/KPTS/1991 tentang Baku Mutu Lingkungan Daerah untuk Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan tidak berlaku lagi sepanjang mengatur baku mutu limbah cair kegiatan hotel. Pasal 10 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Yogyakarta Pada Tanggal : 1 Juli 1998
PEJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PAKU ALAM VIII
SALINAN keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Lingkungan Hidup di Jakarta 2. Menteri Dalam Negeri di Jakarta 3. Menteri Pariwisata dan Seni Budaya di Jakarta 4. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan di Jakarta 5. Dirjen Pembangunan Daerah Dep.Dalam Negeri di Jakarta 6. Dirjen POUD Departemen Dalam Negeri di Jakarta 7. Pimpinan DPRD Tingkat I Propinsi DIY 8. Bupati/Walikotamadya KDH Tk. II se DIY 9. Kepala Kepolisian Daerah Propinsi DIY 10. Kepala Kantor Wilayah Departemen se Propinsi DIY 11. Kepala Inspektorat Wilayah Propinsi DIY 12. Kepala Dinas/Direktorat/Badan dalam Lingkungan Pemerintah Propinsi DIY 13. Kepala PPLH UGM Yogyakarta 14. Kepala LAKFIP UGM Yogyakarta 15. Kepala BTKL Yogyakarta 16. Saudara Kepala Biro di Lingkungan Setwilda Propinsi DIY. Untuk diketahui dan atau dipergunakan sebagimana mestinya.
LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 157A/KPTS/1998 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN HOTEL BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN HOTEL BERBINTANG 1 DAN 2 NO. 1 2 3 4 5 6
PARAMETER
KADAR MAKSIMUM (Mg/L) 75 100 75 5 5 6,0 – 9,0
BOD COD TSS Deterjen *) Minyak dan Lemak *) pH
Yogyakarta, 1 JULI 1998 PEJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PAKU ALAM VIII Keterangan : *) bagi hotel yang menggunakan fasilitas laundry dan kitchen
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 157A/KPTS/1998 TENTANG BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN HOTEL BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN HOTEL BERBINTANG 3, 4 DAN 5 NO. 1 2 3 4 5 6
PARAMETER
KADAR MAKSIMUM (Mg/L) 30 50 50 3 3 6,0 – 9,0
BOD COD TSS Deterjen *) Minyak dan Lemak *) Ph
Yogyakarta, 1 JULI 1998 PEJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PAKU ALAM VIII Keterangan : *) bagi hotel yang menggunakan fasilitas laundry dan kitchen
LAMPIRAN III KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 157A/KPTS/1998 TENTANG
BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN HOTEL BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI USAHA SEJENIS LAINNYA NO. 1 2 3 4 5 6
PARAMETER BOD COD TSS Deterjen *) Minyak dan Lemak *) pH
KADAR MAKSIMUM (Mg/L) 75 100 100 5 5 6,0 – 9,0
Yogyakarta, 1 JULI 1998 PEJABAT GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PAKU ALAM VIII