BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pencurian merupakan suatu tindakan kejahatan yang seringkali terjadi di
masyarakat dengan target berupa bangunan, seperti rumah, kantor, atau tempat umum lainnya. Maraknya pencurian yang terjadi menimbulkan keresahan bagi warga masyarakat. Keresahan yang muncul di masyarakat bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan oleh intensitas tindakan kejahatan pencurian yang begitu tinggi. Contohnya saja, kasus pencurian yang marak terjadi di Kelurahan Caturtunggal. Hal ini menjadi suatu fenomena yang harus di waspadai di lingkungan yang sedang dalam perubahan dan pertumbuhan Kota Yogyakarta, karena Kelurahan Caturtunggal langsung berbatasan dengan Wilayah Kota. Wilayah yang memiliki batas secara langsung dengan Kota maka masyarakat akan ikut terpengaruh baik dalam hal kondisi fisik lingkungan maupun kondisi sosial. Petugas Kepolisian Sektor Bulaksumur mengemukakan bahwa korban yang melaporkan atas kasus pencurian hampir semua adalah Mahasiswa yang tinggal di pondokan. Korban tidak mengetahui keadaan lingkungan akan potensi pencurian yang relatif tinggi di Kelurahan Caturtunggal karena bukan warga asli yang telah mengetahui akan kerawanan wilayahnya. Kurang pedulinya warga pondokan akan kondisi keamanan lingkungan menjadikan lingkungan tersebut dapat di masuki orang yang memiliki niat jahat untuk mencuri. Durkheim menyatakan bahwa kejahatan adalah suatu hal yang normal di dalam masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat tidak akan mungkin dapat terlepas dari tindak kejahatan karena kejahatan itu sendiri terus berkembang sesuai dengan kedinamisan masyarakat (Wolfgang, Savizt, & Johnson, 1970). Hal ini dapat dipahami bahwa kecenderungan yang dimiliki oleh manusia 1
untuk terus mencari sesuatu yang baru untuk memecahkan masalah yang terjadi sebelumnya, atau untuk mencegah suatu masalah itu dapat terjadi. Dalam
menghadapi
kejahatan,
manusia
meningkatkan
suatu
sistem
pengamanan. Namun demikian, pelaku kejahatan juga akan terus belajar dan mengembangkan teknik dan berbagai modus yang dapat melumpuhkan sistem pengamanan yang ada. Kejahatan yang berkembang di masyarakat itu dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dalam bentuk atau jenis kejahatan yang beragam, dan dilatarbelakangi oleh faktor-faktor yang memiliki keterkaitan dengan tempat, waktu dan jenis kejahatan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa pakar menunjukkan bahwa kejahatan dapat terjadi karena proses dan situasi tertentu sehingga mendorong orang untuk melakukannya (Sudiadi, 2001). Meskipun kesenjangan ekonomi menjadi hal utama yang mendorong orang untuk melakukan kejahatan, misalnya pencurian, aksi tersebut tidak akan dapat dilakukan ketika tidak pada waktu dan tempat yang memungkinkan, serta dengan modus kejahatan yang tepat (pendekatan situasional). Dalam pendekatan secara situasional hal yang harus dilakukan adalah mengenali wilayah yang menjadi target pencurian karena kondisi fisik dan situasi lingkungan sangat rentan terhadap pencurian. Citra satelit Quickbird merupakan salah satu produk penginderaan jauh yang memiliki potensi cukup besar dan dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk perolehan data, dimana menyajikan tampilan obyek – obyek dengan jelas karena memiliki resolusi spasial yang tinggi. Pemanfaatan citra satelit ini akan memberikan keuntungan yang lebih jika dibandingkan dengan survei lapangan yang membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang lebih lama dan lebih mahal. Citra satelit Quickbird dapat memberikan informasi dan data yang menunjukkan kondisi fisik seperti kepadatan permukiman, jalan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk akses keterjangkauan. Data spasial ini didukung dengan kegiatan survei lapangan untuk mengetahui karakteristik 2
bangunan dan kondisi lingkungan sehingga menjadi sebuah Peta kerawanan tindak pencurian ini kemudian dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan sistem informasi geografi (SIG),
1.2
Rumusan Masalah Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat pada suatu wilayah
akan mengakibatkan peningkatan perkembangan pembangunan namun pembangunan tidak memperhatikan sisi keamanan dari ancaman pencurian. Kondisi fisik suatu permukiman, perhatian warga terhadap lingkungan dan kemudahan akses merupakan daya tarik bagi pelaku kejahatan pencurian merupakan suatu hal yang harus di waspadai agar tidak ada korban lagi. Pemilihan wilayah Kelurahan Caturtunggal yang termasuk salah satu Kelurahan dari 3 Kelurahan di Kecamatan Depok, Sleman. Wilayah tersebut mayoritas adalah warga pendatang yakni Mahasiswa sehingga sangat berpotensi sebagai korban karena tidak mengetahui kondisi lingkungan.
Terkait dengan kebutuhan tempat tinggal yang menyebabkan banyaknya perubahan pemanfaatan lahan dari lahan pertanian ke lahan non-pertanian, hal ini dikaitkan dengan kebutuhan hidup yang selalu meningkat. Lahan terbangun akan semakin banyak maka perlu upaya untuk meningkatkan keamanan di tiap lingkungan guna meminimalisir kejadian pencurian yang mana kejadian tersebut muncul karena ada kesempatan dari kondisi lingkungan yang kurang memperhatikan keamanan.
3
Teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu cara mudah untuk mengatasi masalah keamanan wilayah karena informasi yang diperoleh sangat detil, realtime dan up to date. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini :
1. Apakah teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi dapat digunakan untuk mengetahui parameter parameter daerah rawan pencurian di Kelurahan Caturtunggal Kecamatan Depok, Sleman ? 2. Bagaimanakah mendapatkan kategori keamanan wilayah yang rawan pencurian
melalui
sistem
informasi
geografi
di
Kelurahan
Caturtunggal Kecamatan Depok, Sleman ?
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas. Maka dilakukan penelitian yang berjudul : “Pemanfaatan Citra Satelit dan Sistem Informasi Geografi untuk Pemetaan Daerah Rawan Pencurian di Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta”.
1.3
Tujuan Penelitian Kegiatan ini bertujuan untuk : 1. Mendapatkan parameter parameter wilayah rawan pencurian melalui citra penginnderaan jauh dan survei lapangan di Kelurahan Caturtunggal Kecamatan Depok, Sleman 2. Mengetahui agihan wilayah yang rawan terhadap tindak pencurian di Kelurahan Caturtunggal Kecamatan Depok, Sleman
4
1.4
Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Ilmiah Pemanfaatan data sistem informasi geografi dalam melakukan identifikasi informasi daerah rawan pencurian melalui interpretasi citra satelit. 1.4.2 Manfaat Praktis 1.
Memberikan informasi baru bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam usaha pengamanan lingkungan sekitar terhadap tindak pencurian, khususnya wilayah Kelurahan Caturtunggal Kecamatan Depok, Sleman.
2.
Mengembangkan aplikasi teknik penginderaan jauh dan sistem informasi geografi dalam studi kekotaan, dalam hal ini adalah untuk analisis Pemetaan Daerah Rawan Pencurian Kelurahan Caturtunggal”
5