MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor Lampiran Hal
:. S- 506/MBU/09/ 2014 02 september 2014 •. 1 (satu) berkas .• Revisi RKAP PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Tahun 2014
Yth. Direksi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) JI. Mugas Dalam (Atas) Semarang 50243 Sehubungan dengan surat Saudara Nomor : PTPN IX.O/KBUMN/020/2014.SM tanggal 30 Juni 2014 hal tersebut di atas dan memperhatikan surat Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Nomor : Kom-20/PTPN IXJVII/2014 tanggal 17 Juli 2014, dengan ini kami Selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Kami menyetujui revisi RKAP Tahun 2014 PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) sebagaimana usulan Saudara tersebut di atas, dengan pokok-pokok sebagaimana terlampir. 2. Memperhatikan kondisi usaha saat ini, Saudara diminta untuk menyusun contingency plan serta implementasi strategi usaha yang efektif dan efisien agar sasaran usaha PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) tahun 2014 dapat terealisasi. 3. Berkaitan dengan revisi tersebut, Saudara diminta untuk menyelaraskan dokumen kerja terkait dan time frame rencana program kerja serta anggaran yang kongkrit dalam rangka untuk mengamankan likuiditas perusahaan.
Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih. MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA SELAKU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUS PERSE OAN (PERSERO) P US T IX
Tembusan: 1. Wakil Menteri BUMN; 2. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis; 3. Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero).
Harga Jual Komoditi
MENTER1 BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA Lampiran Surat Nomor : S-506/MBU/09/ 2014 Tanggal :02 SeptembeU21314 Halaman :1 RKAP RUPS High Grade (USD) (Rupiah)
Komoditas Harga Jual : 1.Gula 2.Tetes 3.Karet Konv 4.Latek Pekat 5.Teh 6.Kopi Robusta 7.Kopi Arabika
- 8.700 - 1.100 2,72 28.560 - 29.400 1,80 18.900 2,90 30.450 -
Produksi dan Produktivitas PT Perkebunan N Uraian Tebu Giling Tebu Per Ha Hablur Rendemen SHS Milik PG SHS Milik Petani SHS Eks Raw Sugar Total SHS Tetes Milik PG Tetes Milik Petani Total Tetes Karet Karet Per Ha Teh Teh Per Ha Kopi Kopi Per Ha
Low Grade (Rupiah)
25.950 14.500 19.800 25.000
_ _ _ „._ ______, RICA P Satuan RUPS Ton Ton Ton
% Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton
2.560.952 70,74 195.541 7,64 65.714 130.414 60.416 256.544 49.777 76.443 126.220 26.414 1,53 2.279 2,35 1.089 1,03
RKAP Revisi High Grade (USD) (Rupiah)
2,10 1,80 2,90 -
Low Grade (Rupiah)
8.100 ' 1.100 24.150 25.100 20.700 33.350
-
Revisi (84.590) (1,87) (10.821) (0,18) (3.660) (7.194) (14.646) (25.500) (1.553) (2.449) (4.002)
(228) (0,24) (444) (0,42)
21.700 15.500 21.650 25.000 RKAP Revisi
2.476.362 68,87 184.720 7,46 62.054 123.220 45.770 231.044 48.224 73.994 122.218 26.414 1,53 2.051 2,11 645 0,61
&t-
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA Lampiran Surat Nomor S-506/MBIJ/09/ 2014 Tanggal : 02 September 2014 Halaman : 2 Laba Rugi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Uraian Penerimaan Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan & Biaya di luar usaha Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Laba Setelah Pajak Laba (Rugi) Non Pengendali Laba Bersih
Satuan Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Rp juta
RKAP RUPS 1.978.088 1464.268 513.820 329.512 184.308 (18.501) 165.807 41.452 124.355
(348.064) (246.840) (101.224) (25.506) (75.718) (24.563) (100.281) (25.070) (75.210)
124.355
(75.210)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Perkebunan NiNa► tara 13( (Pprc.\ RKAP Uraian Satuan RUPS Aset - Aset Lancar - Penyertaan - Piutang Antar Badan Hukum - Aset Tetap Netto - Aset Tidak Berwujud - Aset Beban Tangguhan - Aset Pajak Tangguhan - Aktiva Lain-lain Total Aset Liabilitas dan Ekuitas - Liabilitas Jangka Pendek - Liabilitas Jangka Panjang - Modal - Cadangan Umum - Laba (Rugi) Tahun Berjalan Total Liabilitas dan Ekuitas
Revisi
Revisi
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp. juta Rp juta
756.890 55.015 62.939 1.560.408 90.258 12.042 18.076 23.852 2.579.480
37.100 39.125 (62.939) (176.157) (22.954) (10.502) (12.935) 76.564 (132.698)
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
1.234.361 431.560 599.815 189.389 124.355 2.579.480
(8.088) (30.301) (19.099) (75.210) (132.698)
RKAP Revisi 1.630.024 1.217.428 412.596 304.006 108.590 (43.064) 65.526 16.381 49.145 49.145
RKAP Revisi 793.990 94.140 1.384.251 67.304 1.540 5.141 100.416 2.446.782 1.226.273 401.259 599.815 170.290 49.145 2446 7R9
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBI,IK .ENDONESIA Lampiran Surat : S-506/MBU/09/ 2014 Nomor :02 September 2014 Tanggal Halaman : 3 Investasi Uraian Karet Teh Kopi Kayu Hortikultura Non Tanaman Total
Satuan Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
RKAP RUPS 105.581 12.396 2.837 5.334 2.281 274.610 403.039
Revisi (9.882) (1.210) (271) 126 173 (11.978) (23.042)
RKAP Revisi 95.699 11.186 2.566 5.460 2.454 262.632 379.997
Tingkat Kesehatan Perusahaan Uraian Aspek Keuangan Aspek Operasional Aspek Administrasi Total Nilai Tingkat Keseehatan
Satuan % % % %
RKAP RUPS 60,00 15,00 15,00 90,00 Sehat (AA)
Revisi (2,50) (2,50)
RKAP Revisi 57,50 15,00 15,00 87,50 Sehat (AA)
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA SELAKU RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PER PERSEROAN (PERSERO) AN ► USANT RA IX
KATA PENGANTAR
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan disusun dalam rangka menyikapi perkembangan harga jual komoditas, terutama karet dan gula, di pasar internasional, serta kurs nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, yang dinilai sudah terlalu besar deviasinya dibandingkan dengan RKAP tahun 2014. Asumsi yang digunakan dalam Revisi RKAP 2014, harga karet yang semula 2,72 USD/kg direvisi menjadi 2,10 USD/kg, gula yang semula Rp. 8.700,-/kg direvisi menjadi Rp. 8.100,/kg, sedangkan untuk komoditi lain di PTPN IX (Persero) tetap menggunakan asumsi harga pada RKAP 2014. Asumsi kurs nilai tukar dolar AS yang semula pada Rp. 10.500/USD direvisi menjadi Rp. 11.500/USD. Dari sisi produksi, komoditi gula, tetes, teh dan kopi disesuaikan dengan potensi terakhir, sedangkan komoditi karet tetap sesuai dengan RKAP 2014. Dengan menggunakan asumsi di atas, penerimaan penjualan mengalami penurunan sebesar Rp. 348,06 milyar atau 82,40% dari RKAP semula. Dari sisi biaya, telah dilakukan perencanaan untuk meningkatkan efisiensi dan pemetaan skala prioritas kegiatan dalam rangka mengurangi beban, sehingga penurunan laba jauh lebih kecil dari penurunan penerimaan penjualan. Dalam Revisi RKAP 2014 direncanakan laba komprehensif sebesar Rp. 49,14 milyar.
Semarang,
Juni 2014
PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
DAFTAR ISI RKAP 2014 Hal KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN 1.
Gambaran Umum
1
2.
Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
1
3.
Organisasi dan Manajemen
2
4.
Wilayah Kerja
3
KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2013 1.
Gambaran Umum
5
2.
Perbandingan Antara Asumsi RKAP 2013 dengan Realisasi Tahun 2013
6
3.
Pencapaian Kinerja
8
4.
Analisa Terhadap Capaian Kinerja Tahun 2013
18
RENCANA KERJA PERUSAHAAN TAHUN 2014 1.
Analisa Pasar
19
2.
Asumsi-asumsi Penyusunan RKAP Tahun 2014
21
3.
Sasaran Usaha
22
4.
Strategi Usaha
22
5.
Kebijakan
24
6.
Program Kegiatan
30
ANGGARAN PERUSAHAAN 1.
Anggaran Pendapatan Usaha
51
2.
Anggaran Beban Pokok Penjualan dan Beban Usaha
54
3.
Anggaran Pendapatan dan Biaya Non Usaha
56
4.
Anggaran Pengadaan Bahan / Barang
58
5.
Anggaran Teknik & Teknologi
59
6.
Anggaran Penelitian dan Pengembangan
59
7.
Anggaran Pengembangan SDM
60
8.
Anggaran Pelestarian Lingkungan
60
9.
Anggaran Investasi Tanaman dan Non Tanaman
61
10. Daftar Skala Prioritas Kegiatan
ii
61
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
BAB X
PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014 1.
Posisi Keuangan
63
2.
Laba / (Rugi)
64
3.
Arus Kas
64
4.
Sumber dan Penggunaan Dana
65
5.
Rasio Keuangan
65
6.
Biaya Produksi
66
7.
Harga Pokok Produksi dan FOB
68
8.
Perkembangan Anak Perusahaan dan Penyertaan
68
9.
Tingkat Kesehatan Perusahaan
69
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN 1.
Penyaluran Program Kemitraan
70
2.
Penyaluran Program Bina Lingkungan
70
3.
Bentuk Pembinaan
71
KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN 1.
Ketahanan Energi
72
2.
Ketahanan Pangan
72
KAJIAN MANAJEMEN RESIKO 1.
Divisi Tanaman Semusim
73
2.
Divisi Tanaman Tahunan
76
RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS 1.
Pendahuluan
81
2.
Organisasi Dewan Komisaris
83
3.
Rencana Kerja Dewan Komisaris
84
4.
Kegiatan Komite Audit
91
5.
Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris
93
6.
Anggaran Dewan Komisaris
95
7.
Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris
95
8.
Penutup
100
PENUTUP 1.
Kesimpulan
101
2.
Hal-hal Yang Perlu Mendapatkan Persetujuan RUPS
101
iii
1
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB I PENDAHULUAN
1.
GAMBARAN UMUM Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, merupakan peleburan dari PT. Perkebunan XV-XVI (Persero) dan PT. Perkebunan XVIII (Persero). Pendirian PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tersebut tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, SH Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996 yang disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996, dan Akta Perubahan dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetiyo, SH Nomor 01 tanggal 9 Agustus 2002. Selanjutnya perubahan struktur modal perusahaan berdasarkan Akta Perubahan dari Notaris Nanik Rahayu, SH. M.Kn, Nomor 15 tanggal 29 April 2013 dan dikukuhkan oleh Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-11573.40.22.2014. Usaha Perusahaan Komoditi pokok yang diusahakan meliputi Karet, Teh, Kopi, (Tanaman Tahunan), Gula dan Tetes (Tanaman Semusim) dijual bebas kepada konsumen/pelanggan dan bersaing secara kompetitif dengan perusahaan lain yang mengusahakan komoditi sejenis di pasar domestik dan global. Selain usaha pokok tersebut dikembangkan pula industri hilir dan agrowisata yang dikelola oleh Bagian Perencanaan dan Pengembangan.
2.
VISI, MISI DAN BUDAYA PERUSAHAAN 2.1. Visi Menjadi perusahaan agrobisnis yang berdaya saing tinggi dan tumbuh berkembang bersama mitra. 2.2. Misi
Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, gula dan tetes ke pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilkan pertumbuhan laba (profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
2
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu produk hilir, wisata agro, dan usaha lainnya, untuk mendukung kinerja perusahaan.
Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
2.3.
Tata Nilai Perusahaan
Integrity (Integritas)
:
keselarasan antara perkataan dan tindakan dalam melaksanakan tanggungjawab.
Enthusiasm (Antusias)
:
mampu menunjukkan semangat yang tinggi dalam menjalankan setiap tugas dan kewajiban.
Teamwork (Kerja Tim)
:
kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan.
Care (Peduli)
:
merasakan dan menunjukkan empati serta sikap ikhlas membantu terhadap seluruh stakeholders.
Innovation (Inovasi)
:
cermat
dalam
membaca
mengembangkan
peluang
langkah-langkah
dan baru
mampu serta
menciptakan iklim yang kondusif untuk implementasi agar menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.
3.
ORGANISASI DAN MANAJEMEN Dewan Komisaris Komisaris Utama
: A.M. Hasan Sayuti
Anggota Komisaris
: Irvan Edison Zaenal Bachruddin Chairul Muluk Mohamad Nasir
Direksi Direktur Utama
: Adi Prasongko
Direktur Keuangan
: Natsir Tarigan
Direktur Produksi
: Slamet Poerwadi
Direktur Renbang
: Hanung Trihutomo
Direktur SDM & Umum
: Agus Hargianto
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
3
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Direksi merupakan Board of Director yang pada prinsipnya masing-masing mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang sama. Dalam mengelola perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan,Kepala SPI, 13 (tiga belas) Kepala Bagian di Kantor Direksi, 8 (delapan) Administratur Pabrik Gula dan 15 (lima belas) Administratur Kebun.
Bagan Organisasi Struktur organisasi
yang digunakan berdasarkan SK Direksi Nomor PTPN
IX.0/SK/346/2013 tanggal 12 November 2013, Tentang Perubahan Tugas dan Wewenang Direktur Produksi serta Direktur Perencanaan dan Pengembangan.
4.
WILAYAH KERJA Wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan Unit Usaha dan komoditi yang diusahakan : Divisi Tanaman Semusim mempunyai 8 unit usaha Pabrik Gula : Pabrik Gula
Lokasi
Komoditi Utama
1. Jatibarang
Kab. Brebes
Gula, Tetes
2. Pangka
Kab. Tegal
Gula, Tetes
3. Sumberharjo
Kab. Pemalang
Gula, Tetes
4. Sragi
Kab. Pekalongan
Gula, Tetes
5. Rendeng
Kab. Kudus
Gula, Tetes
6. Mojo
Kab. Sragen
Gula, Tetes
7. Tasikmadu
Kab. Karanganyar
Gula, Tetes
8. Gondang Baru
Kab. Klaten
Gula, Tetes
Divisi Tanaman Tahunan mempunyai 15 unit usaha Kebun : Kebun
Lokasi
Komoditi Utama
1. Kawung
Kab. Cilacap
Karet, Kayu
2. Warnasari
Kab. Cilacap
Karet , Kayu
3. Krumput
Kab. Banyumas
Karet , Kayu
4. Kaligua
Kab. Brebes
Teh, Kayu
5. Semugih
Kab. Pemalang
Teh, Kayu
6. Blimbing
Kab. Pekalongan
Karet , Kayu
7. Jolotigo
Kab. Pekalongan
Karet, Teh, Kayu
8. Siluwok / Subah
Kab. Batang
Karet , Kayu
9. Sukamangli
Kab. Kendal
Karet, Kopi, Kayu
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
4
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
10. Merbuh
Kab. Kendal
Karet , Kayu
11. Ngobo
Kab. Semarang
Karet, Kopi, Kayu
12. Getas
Kab. Semarang
Karet, Kopi, Kayu
13. Batujamus
Kab. Karanganyar
Karet , Kayu
14. Balong / Beji
Kab. Jepara
Karet , Kayu
15. Jollong
Kab. Pati
Kopi, Kayu
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
5
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB II KINERJA PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2013
1.
GAMBARAN UMUM YANG MEMPENGARUHI KINERJA TAHUN BUKU 2013 1.1. Kondisi Eksternal Krisis perekonomian global yang terjadi masih berdampak pada kondisi perekonomian di tahun 2013. Berbagai upaya telah dilakukan oleh negara-negara maju baik melalui kebijakan fiskal di AS maupun program austerity di Eropa belum memberikan dampak yang cukup berarti. Pada negara-negara berkembang dibayangi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai tukar, serta tren harga jual komoditas yang cenderung turun, kecuali minyak. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 mencapai 5,7%, menurun dari tahun sebelumnya akibat tertekannya kinerja ekspor karena melemahnya permintaan dan penurunan harga jual komoditas. Kurs nilai tukar rupiah ditutup pada angka Rp. 12.189 per USD atau mengalami depresiasi dari tahun sebelumnya. Selain itu biaya produksi cenderung mengalami peningkatan akibat kenaikan upah serta kenaikan harga barang bahan sebagai dampak dari kenaikan harga BBM.
1.2. Kondisi Internal 1.
Produksi dan Produktivitas Realisasi produksi tahun 2013 dibanding RKAP untuk karet mencapai 100,15%, teh mencapai 94,84 % akibat adanya serangan frost dan kemarau yang tegas pada bulan Agustus s.d. September yang berdampak pada pertumbuhan pucuk, dan komoditi kopi mencapai 80,61% karena kondisi tanaman dan buah yang kurang baik serta adanya gangguan keamanan. Untuk komoditi gula eks tebu dan tetes milik PG masing-masing mencapai 65,00 % dan 80,61% dari RKAP. SHS eks raw sugar mencapai 115,08% dari RKAP.
2.
Kondisi Pabrik Gula Pabrik Gula yang dimiliki PTPN IX (Persero) pada umumnya sudah tua, perawatan yang dilakukan hanya sebatas mempertahankan agar pabrik bisa beroperasi karena terbatasnya dana. Hal ini menyebabkan jam berhenti giling cukup tinggi.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
6
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
3.
Keuangan PTPN IX (Persero) masih memiliki Kredit Modal Kerja (KMK) yang belum dapat dikembalikan sesuai siklus usaha budidaya tebu. Dalam memenuhi keperluan modal kerja untuk memproduksi gula dicukupi dengan Kredit Komersial Perbankan yang memberikan bunga yang rendah untuk PTPN IX (Persero) dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dan Program Kemitraan BUMN lain untuk Petani. Total beban bunga pada tahun 2013 mencapai Rp. 69,98 milyar atau setara dengan Rp. 862 /kg gula. Rasio likuiditas masih rendah karena besarnya liabilitas jangka pendek terutama KMK dan KKPE. Di sisi lain rasio liabilitas terhadap ekuitas (DER) masih relatif tinggi.
2. PERBANDINGAN ANTARA ASUMSI RKAP 2013 DENGAN REALISASINYA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 2.1. Perbandingan Asumsi RKAP Tahun 2013 dengan Realisasi tahun 2013
1.
2.
3.
URAIAN
SATUAN
1
2
Harga a. Ekspor - Karet Konvensional - Teh - Kopi Robusta b. Lokal - Gula Eks Tebu - Gula Eks raw Sugar - Tetes - Karet Konvensional - Latek Pekat - Teh - Kopi Robusta - Kopi Arabika c. Produk Hilir - Teh Celup - Teh Seduh - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup Pala Bunga Bank - Kredit Modal Kerja (KMK) - Kredit Ketahanan Pangan & Energi - Deposito Kurs Nilai Tukar Dolar AS
REALISASI 2013 3
RKAP 2013 4
% 3:4 5
USD/Kg 2,79 1,91 2,43
2,92 1,88 2,45
95,36 101,56 99,14
8.508 8.328 1.056 26.579 31.162 16.261 20.717 34.919
8.500 8.500 1.100 27.782 29.740 14.315 18.934 24.903
100,10 97,98 96,02 95,67 104,78 113,59 109,42 140,22
73.109 36.586 48.194 9.697 12.321
79.843 38.243 49.329 9.068 12.886
91,57 95,67 97,70 106,94 95,62
10,00 6,00 6,00
9,00 6,00 7,00
111,11 100,00 85,71
10.396
9.615
108,12
Rp./Kg
Rp./Kg
%
Rp./USD
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
7
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
2.2. Dampaknya Terhadap Pencapaian Kinerja Tahun Buku 2013 1.
Laba / (Rugi) Realisasi hasil usaha PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) tahun 2013 mencapai laba sebelum PPh Badan sebesar Rp. 63,13 milyar yang terinci (dalam milyar) : Realisasi 2013
RKAP 2013
Tanaman Semusim
( Rp. 131,78 )
Tanaman Tahunan
Rp. 194,91
Rp. 186,08
Laba ( Rugi )
Rp.
Rp. 240,51
63,13
Rp.
54,43
Dalam jumlah laba Tanaman Semusim sudah termasuk beban bunga sebesar Rp.69,98 milyar, sebagian merupakan bunga atas Kredit Modal Kerja sebesar Rp. 1.053,17 milyar yang belum dapat dikembalikan. 2.
Likuiditas Current ratio dan cash ratio masih rendah yaitu masing-masing 69,52% dan 14,76%.
3.
Tingkat Kesehatan Perusahaan Realisasi kinerja perusahaan tahun 2013 dalam kategori SEHAT (A) dengan total nilai 70,10 dibanding RKAP 2013 SEHAT (AA) dengan total nilai 91,00.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
8
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
3. PENCAPAIAN KINERJA 3.1. Produksi dan Produktivitas Tanaman URAIAN 1 TANAMAN SEMUSIM 1. Areal (Ha) 2. Produksi (Kg) - Tebu Giling - Hablur - Total Gula SHS - SHS Milik PG - SHS Milik Petani - SHS Eks Raw Sugar - Total Tetes - Tetes Milik PG - Tetes Milik Petani 3. Produktivitas - Tebu per Ha (Kg) - Rendemen (%) - Hablur per Ha (Kg) TANAMAN TAHUNAN 1. Areal TM (Ha) - Karet - Teh - Kopi 2. Produksi (Kg) - Karet - Teh - Kopi 3. Produktivitas (Kg/Ha) - Karet - Teh - Kopi
REALISASI 2013 2
RKAP 2013 3
% 2:3 4
34.161,72
33.667,94
101,47
2.312.966.100 134.592.300 176.732.200 39.287.300 95.911.000 41.533.900 116.677.500 48.186.600 68.490.900
2.367.507.085 179.688.757 216.320.004 60.446.067 119.781.757 36.092.180 113.454.106 42.799.744 70.654.362
97,70 74,90 81,70 65,00 80,07 102,84 112,59 96,94
67.706 5,82 3.940
70.319 7,59 5.337
96,28 76,67 73,82
16.840,92 989,68 955,01
16.840,92 989,68 955,01
100,00 100,00 100,00
27.155.347 2.057.773 509.785
27.114.500 2.169.820 632.375
100,15 94,84 80,61
1.612,46 2.079,23 533,80
1.610,04 2.192,45 662,17
100,15 94,84 80,61
Dari data di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Realisasi produktivitas hablur mencapai 73,82% dari RKAP karena pencapaian rendemen 76,67% dari RKAP, disebabkan curah hujan yang cukup tinggi sehingga pelaksanaan tebang tidak sesuai dengan kemasakan tebu karena truk tidak bisa masuk kebun.
2. Produksi Karet mencapai 100,15% dari RKAP. 3. Realisasi produksi teh mencapai 94,84% dari RKAP disebabkan adanya serangan frost di kebun Kaligua serta musim kemarau yang tegas dari bulan Agustus s.d. September 2013, sehingga berdampak pada pertumbuhan pucuk. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
9
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
4. Realisasi produksi kopi mencapai 80,61% dari RKAP karena kondisi tanaman maupun buah pada tahun 2013 kurang baik.
3.2. Investasi Tanaman dan Non Tanaman URAIAN 1 TANAMAN TTAD, TTI dan TBM Karet Teh Kopi Kayu-kayuan Hortikultura Jumlah TTAD, TTI dan TBM Pesemaian Karet Teh Kopi Kayu-kayuan Hortikultura Jumlah Pesemaian Total Investasi Tanaman NON TANAMAN Tanah Bangunan Mesin dan Instalasi Jalan & Jembatan Alat Pengangkutan Alat Pertanian & Inv. Kecil Aset Tidak Berwujud Lain-lain dan Wisata Agro Total Investasi Non Tanaman Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Total Investasi
REALISASI 2013 TAHUNAN 3
SEMUSIM 2
JUMLAH 4
RKAP 2013 5
% 4:5 6
-
115.224.173 9.067.296 4.015.435 5.564.544 633.389 134.504.837
115.224.173 9.067.296 4.015.435 5.564.544 633.389 134.504.837
112.503.966 8.981.222 4.017.506 8.233.437 648.052 134.384.183
102,42 100,96 99,95 67,58 97,74 100,09
-
1.524.843 2.615.765 111.766 4.252.373 138.757.210
1.524.843 2.615.765 111.766 4.252.373 138.757.210
3.283.167 543.815 341.465 4.168.447 138.552.630
79,67 20,55 102,01 100,15
3.894.514 51.725.711 127.715 1.244.963 1.319.587 897.682 989.058 60.199.231 60.199.231
5.858.399 10.386.094 1.995.903 735.450 3.070.413 236.346 2.939.888 25.222.493 163.979.703
9.752.913 62.111.806 2.123.618 1.980.413 4.390.000 1.134.028 3.928.947 85.421.724 224.178.934
24.337.230 168.268.281 3.942.764 5.088.000 12.675.255 24.175.000 7.393.000 245.879.530 60.765.000 445.197.160
40,07 36,91 53,86 38,92 34,63 4,69 53,14 34,74 50,35
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
10
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
3.3. Pemasaran Komoditi Perusahaan 1. Volume Penjualan (Kg) URAIAN 1 EKSPOR DAN LOKAL 1. Gula - Eks Tebu - Eks Raw Sugar Jumlah Gula 2. Tetes 3. Karet - Karer Konvensional - Latek Pekat Jumlah Karet 4. Teh 5. Kopi - Robusta - Arabika Jumlah Kopi 6. Produk Hilir - Teh Celup - Teh Seduh - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup Pala
REALISASI 2013 2
RKAP 2013 3
% 2:3 4
37.632.593 36.294.471 73.927.064 68.287.728
60.446.067 36.092.180 96.538.247 42.799.744
62,26 100,56 76,58 159,55
25.898.024 1.284.906 27.182.930 1.915.265
25.061.800 1.763.000 26.824.800 2.169.820
103,34 72,88 101,34 88,27
744.789 4.770 749.559
612.311 20.064 632.375
121,64 23,77 118,53
3.377 6.751 25.307 200.000 6.267
2.490 6.510 15.896 1.680.000 2.700
135,62 103,70 159,20 11,90 232,11
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
11
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
2. Penerimaan (Rp.000) URAIAN 1 EKSPOR DAN LOKAL 1. Gula - Eks Tebu - Eks Raw Sugar Jumlah Gula 2. Tetes 3. Karet - Karet Konvensional - Latek Pekat Jumlah Karet 4. Teh 5. Kopi - Robusta - Arabika Jumlah Kopi 6. Produk Hilir - Teh Celup - Teh Seduh - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup Pala Jumlah Produk Hilir 7. Wisata Agro - Tanaman Semusim - Tanaman Tahunan Jumlah Wisata Agro Jumlah Ekspor dan Lokal
REALISASI 2013 2
RKAP 2013 3
% 2:3 4
320.182.913 302.259.169 622.442.081 72.123.588
513.791.572 306.783.530 820.575.102 47.079.719
62,32 98,53 75,85 153,19
711.415.117 40.040.834 751.455.951 33.587.269
701.671.632 52.432.444 754.104.076 35.973.037
101,39 76,37 99,65 93,37
16.070.142 166.548 16.236.690
12.414.962 499.653 12.914.615
129,44 33,33 125,72
246.888 246.990 1.219.637 1.939.325 77.216 3.730.056
198.808 248.965 784.130 15.233.400 34.792 16.500.095
124,18 99,21 155,54 12,73 221,94 22,61
6.184.365 18.995.206 25.179.571 1.524.755.206
9.058.128 17.744.208 26.802.336 1.713.948.980
68,27 107,05 93,95 88,96
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
12
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
3.4. Keuangan 1. Posisi Keuangan (Rp. 000) URAIAN 1 ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar - Piutang Antar Badan Hukum - Invest Pada Perush Asosiasi - Aset Tetap - Aset Pajak Tangguhan - Aset Beban Tangguhan - Aset Tidak Berwujud - Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Modal Disetor Laba Ditahan - Cadangan - Saldo Laba (Rugi) - Laba Tahun Berjalan Jumlah Laba Ditahan Total Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas
REALISASI 2013 2
RKAP 2013 3
% 2:3 4
1.212.972.686
783.214.534
154,87
94.140.174 1.283.842.436 5.140.597 46.040 49.069.130 117.833.084 1.550.071.461 2.763.044.147
62.938.984 118.457.775 1.303.264.561 18.862.368 2.722.272 48.503.499 3.710.964 1.558.460.423 2.341.674.957
79,47 98,51 27,25 1,69 101,17 3.175,27 99,46 117,99
1.744.788.725 246.090.452 1.990.879.178
1.228.162.487 183.113.556 1.411.276.043
142,06 134,39 141,07
599.815.000
598.261.000
100,26
151.751.399 20.598.570 172.349.969 772.164.969 2.763.044.147
151.752.247 180.385.667 332.137.914 930.398.914 2.341.674.957
100,00 11,42 51,89 82,99 117,99
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
13
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
2. Laba (Rugi ) Komprehensif (Rp. 000) URAIAN 1 Pendapatan Beban Pokok Penjualan Laba (Rugi) Bruto
REALISASI 2013 2
RKAP 2013 3
% 2:3 4
1.524.755.206 1.125.771.679 398.983.527
1.713.948.980 1.159.839.040 554.109.940
88,96 97,06 72,00
26,17
32,33
80,94
Beban Usaha Beban Penjualan Beban Administrasi Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha
7.372.245 308.139.728 315.511.974 83.471.554
13.702.186 316.099.851 329.802.037 224.307.903
53,80 97,48 95,67 37,21
Pendapatan Non Usaha Pendapatan Keuangan Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan Non Usaha
21.961.859 84.030.561 105.992.420
15.336.429 98.097.339 113.433.768
143,20 85,66 93,44
Beban Non Usaha Beban Keuangan Beban Lain-lain Jumlah Beban Non Usaha Selisih Pendapatan dan Beban Non Usaha Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Pendapatan Luar Biasa Laba (Rugi) Sebelum Pajak
73.108.306 53.227.187 126.335.493 (20.343.073) 63.128.480
59.192.000 38.035.448 97.227.448 16.206.320 240.514.223
123,51 139,94 129,94 (125,53) 26,25
29.594.446 12.935.464 42.529.910 20.598.570 20.598.570 20.598.570
60.128.556 60.128.556 180.385.667 180.385.667 180.385.667
49,22 70,73 11,42 11,42 11,42
GPM (%)
Pajak Penghasilan Beban Pajak Kini Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan Beban Pajak Bersih L (R) Thn Berjalan dari Op yang Dilanjutkan Kerugian Periode Berjalan dari Op yg Dihentikan Laba Bersih Periode Berjalan Pendapatan (Beban) Komprehensif lain - Bersih Laba Komprehensif Periode Berjalan
3. Arus Kas (Rp. 000) URAIAN 1 Aktivitas Operasional Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Saldo Awal Saldo Akhir
REALISASI 2013 2 248.842.840 (232.722.605) (33.922.292) (17.802.058) 275.366.960 257.564.902
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
RKAP 2013 3 315.639.108 (425.197.160) (16.678.340) (126.236.392) 275.366.960 149.130.568
% 2:3 4 78,84 54,73 203,39 14,10 100,00 172,71
14
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
4. Sumber dan Penggunaan Dana (Rp. 000) REALISASI 2013 2
URAIAN 1 SUMBER DANA Laba Komprehensif Penyusutan dan Amortisasi Lain-lain Jumlah Sumber Dana PENGGUNAAN DANA Angsuran Liabilitas Jangka Panjang Pembagian Laba Tahun Sebelumnya - Deviden - Program Kemitraan - Program Bina Lingkungan Jumlah Pembagian Laba Investasi - Tanaman - Non Tanaman - Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Jumlah Investasi Lain-lain Jumlah Penggunaan Dana Saldo Awal Kas Surplus (Defisit) Dana
RKAP 2013 3
% 2:3 4
20.598.570 48.189.962 80.891.526 149.680.058
180.385.667 64.305.464 211.998.731 456.689.862
11,42 74,94 38,16 32,77
-
-
-
33.922.292 33.922.292
33.922.292 33.922.292
100,00 100,00
138.757.210 85.421.724 224.178.934 63.815.492 321.916.718 275.366.960 103.130.300
138.552.630 245.879.530 60.765.000 445.197.160 479.119.452 275.366.960 252.937.370
100,15 34,74 50,35 67,19 100,00 40,77
RKAP 2013 3
% 2:3 4
5. Rasio Keuangan REALISASI 2013 2
URAIAN 1 Return on Equity (ROE) Return on Investment (ROI) Cash Ratio Current Ratio Collection Period Perputaran Persediaan Total Asets Turn Over (TATO) Rasio TMS Terhadap Total Aset
% % % % Hari Hari % %
9,67 8,59 14,76 69,52 30,99 141,43 77,41 27,95
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
94,90 20,47 12,14 63,77 22,08 50,39 102,78 39,73
10,19 41,97 121,60 109,02 140,36 280,67 75,31 70,34
15
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
6. Biaya Produksi (Rp. 000) a.
Tanaman Semusim URAIAN 1 1.
REALISASI 2013 2
RKAP 2013 3
% 2:3 4
Gula Pimpinan dan Tata Usaha Tanaman Tebang dan Angkut Tebu Pabrik dan Pengolahan Alat Pengangkutan & Pertanian Biaya Raw Sugar Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Gula
21.574.011 21.493.810 64.557.117 212.153.864 6.527.230 360.204.814 23.906.093 710.416.939
25.776.411 32.674.704 64.741.671 171.573.906 8.106.811 294.721.539 41.848.055 639.443.097
83,70 65,78 99,71 123,65 80,52 122,22 57,13 111,10
Tetes Pimpinan dan Tata Usaha Tanaman Tebang dan Angkut Tebu Pabrik dan Pengolahan Alat Pengangkutan & Pertanian Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Tetes
4.248.025 4.141.948 12.507.203 40.419.346 1.277.246 4.781.366 67.375.135
2.340.712 2.899.483 5.757.469 17.110.333 728.238 3.764.935 32.601.170
181,48 142,85 217,23 236,23 175,39 127,00 206,66
3.
Wisata Agro Tanaman Semusim
5.838.901
5.132.338
113,77
4.
Total Biaya Produksi Pimpinan dan Tata Usaha Tanaman Tebang dan Angkut Tebu Pabrik dan Pengolahan Alat Pengangkutan & Pertanian Biaya Raw Sugar Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Wisata Agro Tanaman Semusim Total Biaya Produksi
25.822.037 25.635.758 77.064.320 252.573.211 7.804.476 360.204.814 28.687.459 777.792.074 5.838.901 783.630.975
28.117.123 35.574.187 70.499.140 188.684.239 8.835.049 294.721.539 45.612.990 672.044.267 5.132.338 677.176.605
91,84 72,06 109,31 133,86 88,34 122,22 62,89 115,74 113,77 115,72
2.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
16
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
b.
Tanaman Tahunan RKAP 2013 3
% 2:3 4
7.883.623 82.352.602 232.001.167 3.086.356 58.660.242 32.084.918 416.068.907
9.096.120 69.949.750 211.381.591 54.392.977 12.130.164 27.603.316 384.553.918
86,67 117,73 109,75 107,85 116,24 108,20
Teh - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Teh
1.174.046 13.143.073 8.584.071 11.697.026 3.314.408 37.912.624
1.349.974 13.756.660 9.598.164 12.848.072 985.184 2.519.185 41.057.239
86,97 95,54 89,43 91,04 131,57 92,34
Kopi - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Kopi
968.301 13.527.536 2.620.161 3.720.771 1.655.249 22.492.018
1.106.322 13.915.388 2.866.770 5.217.097 1.087.949 1.361.203 25.554.729
87,52 97,21 91,40 71,32 121,60 88,02
3.127.510 447.118 3.574.627
14.961.415 1.063.639 16.025.054
20,90 42,04 22,31
20.839.828 1.560.118 22.399.946
14.539.661 931.835 15.471.496
143,33 167,42 144,78
10.025.969 109.023.212 243.205.398 3.086.356 74.078.039 37.054.574 476.473.548 3.574.627 22.399.946 502.448.121
11.552.416 97.621.798 223.846.525 72.458.146 14.203.297 31.483.704 451.165.886 16.025.054 15.471.496 482.662.436
86,79 111,68 108,65 102,24 117,69 105,61 22,31 144,78 104,10
URAIAN 1 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karet - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Karet
Produk Hilir - Bahan Baku dan Pelengkap - Biaya Kemas dan Angkutan Jumlah Biaya Produksi Produk Hilir Wisata Agro - Biaya Operasional Wisata Agro - Penyusutan Jumlah Biaya Wisata Agro Total Biaya Produksi - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi - Produk Hilir - Wisata Agro Total Biaya Produksi
REALISASI 2013 2
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
17
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
7.
Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok FOB (Rp./Kg) a. Komoditas Pokok REALISASI 2013 HPP HPP FOB 2 3
KOMODITI 1 Gula Tetes Karet Teh Kopi
8.790 1.398 15.322 18.424 44.121
9.933 1.398 22.690 27.082 51.115
RKAP 2013 HPP HPP FOB 4 5 6.624 762 14.183 18.922 40.411
7.715 762 21.915 23.468 46.406
% 2:4 6
3:5 7
132,70 183,56 108,03 97,37 109,18
128,75 183,59 103,54 115,40 110,15
b. Produk Hilir REALISASI 2013 HPP HPP FOB 2 3
KOMODITI 1 Teh Celup Teh Seduh Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Pala
76.857 37.886 35.434 9.547 13.242
76.993 38.291 39.134 9.595 13.242
RKAP 2013 HPP HPP FOB 4 5 60.406 25.705 42.104 8.933 11.639
67.976 30.588 44.917 8.985 12.125
% 2:4 6
3:5 7
127,23 147,39 84,16 106,88 113,78
113,27 125,18 87,13 106,79 109,22
3.5. Sumber Daya Manusia Penggunaan tenaga kerja realisasi tahun 2013 dapat di gambarkan sebagai berikut : URAIAN 1
REALISASI 2013 2
RKAP 2013 3
% 2:3 4
TANAMAN SEMUSIM - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Karyawan Kampanye - Harian Lepas DMG - Harian Lepas LMG - Honorair Jumlah Tanaman Semusim
298 2.329 1.572 4.452 371 13 9.035
327 2.379 1.577 4.918 836 13 10.050
91,13 97,90 99,68 90,52 44,38 100,00 89,90
TANAMAN TAHUNAN - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Harian Lepas Kebun - Honorair Jumlah Tanaman Tahunan
207 5.342 6.946 44 12.539
232 6.005 7.259 44 13.540
89,22 88,96 95,69 100,00 92,61
PTPN IX (PERSERO) - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Karyawan Kampanye - Harian Lepas DMG - Harian Lepas LMG - Harian Lepas Kebun - Honorair Jumlah PTPN IX (Persero)
505 7.671 1.572 4.452 371 6.946 57 21.574
559 8.384 1.577 4.918 836 7.259 57 23.590
90,34 91,50 99,68 90,52 44,38 95,69 100,00 91,45
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
18
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
4.
ANALISA TERHADAP CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013 Realisasi produksi tahun 2013 hanya komoditi karet yang mencapai RKAP. Untuk komoditi lainnya masih di bawah target. Sejalan dengan capaian produksi, volume penjualan teh dan gula masih di bawah RKAP, sedangkan untuk komoditi karet, kopi dan tetes mencapai RKAP. Total penerimaan mencapai 88,96% dari RKAP, terutama disebabkan volume penjualan gula yang tidak mencapai anggaran dan harga jual karet di bawah asumsi harga dalam RKAP. Dari sisi biaya, operasional expenditure mencapai 96,75% dari RKAP, sehingga laba usaha yang terbentuk mencapai 37,21% dari RKAP. Tahun 2013 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) membukukan laba komprehensif sebesar Rp. 20,59 milyar atau 11,42 % dari RKAP sebesar Rp. 180,38 milyar. Pencapaian Kinerja Perusahaan tahun 2013 yang dinilai dengan SK Menteri BUMN RI No. KEP – 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mencapai nilai 70,10 dengan tingkat kesehatan A (Sehat) sedangkan dalam RKAP 2013 mencapai nilai 91,00 dengan tingkat kesehatan AA (Sehat).
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
19
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB III RENCANA KERJA PERUSAHAAN TAHUN 2014
1.
ANALISA PASAR 1.1. Komoditi Gula Gula merupakan komoditas yang pasarnya paling terdistorsi karena kebijakan campur tangan Pemerintah, baik di negara eksportir maupun inportir antara lain dalam bentuk subsidi, insentif, kontrol/kuota produksi, impor dan ekspor hingga jaminan harga. Indonesia menerapkan kebijakan harga pokok petani (HPP) yang merupakan harga gula minimal yang diterima petani dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. HPP sangat terkait dengan yang terbentuk dalam lelang gula, untuk tahun 2013 Pemerintah menetapkan HPP sama seperti tahun 2012 sebesar Rp. 8.100,-/kg (excl. PPN). Harga gula dunia tahun 2014 diperkirakan lebih rendah dari tahun 2013 yang tertekan oleh masih banyaknya stok gula di pasaran dari hasil produksi tahun 2013 dan banyaknya gula ilegal yang beredar di luar Jawa, mengakibatkan stok gula di Jawa surplus sehingga harga gula cenderung stagnan atau turun. Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar gula PTPN tahun 2014 pada kisaran Rp. 8.700,- per kg direvisi menjadi Rp. 8.100,- per kg.
1.2. Komoditi Tetes Harga tetes tahun 2014 diperkirakan tertekan oleh meningkatnya pasokan global namun demikian harga akan ditopang oleh masih tingginya kebutuhan industri pengolahan tetes di negara-negara produsen. Harga tetes nasional pada tahun 2014 diperkirakan pada kisaran US$ 94,66 s.d. 120,74 per ton (excl. PPN), harga tetes nasional akan ditopang oleh situasi tetes Indonesia yang masih defisit. Harga tetes PTPN IX tahun 2014 diperkirakan turun dari tahun 2013 dikarenakan stok di prosesor masih banyak, yang merupakan sisa produksi tahun 2013, sedangkan produksi prosesor tahun 2014 masih tetap. Berdasarkan uraian di atas, harga ancar-ancar tetes tahun 2014 pada kisaran US$ 79,03 – 100,98 per ton, exclusive PPN.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
20
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
1.3. Komoditi Karet Kondisi pasar karet alam dunia sepanjang tahun 2013 lesu. Hal ini menyebabkan harga sangat fluktuatif dan cenderung melemah secara signifikan dibanding periode yang sama di tahun 2012. Untuk tahun 2014 harga karet berpotensi turun dibanding tahun 2013. Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, yaitu : Perlambatan pertumbuhan dan krisis ekonomi berkepanjangan di dunia. Produksi karet alam dunia tahun 2014 diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Diperkirakan tingkat stok produksi naik dan konsumsi cenderung turun. Muncul negara-negara penghasil karet alam baru dengan produksi cukup tinggi seperti Vietnam dan negara-negara Indocina. Lemahnya laju pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan isu penghentian stimulus oleh Bank Sentral Amerika (The Fed). Kondisi Resei di kawasan zona Eropa. Berdasarkan pertimbangan di atas PTPN IX (Persero) memperkirakan harga karet ekspor dalam RKAP 2014 sebesar US$ 2,72,-/Kg direvisi menjadi US$ 2,10,-/Kg.
1.4. Komoditi Teh Untuk tahun 2014 diprediksi harga teh berpotensi turun dibanding tahun 2013. Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut antara lain : Produksi teh produsen utama dunia mengalami peningkatan sebesar 6,2% dibanding tahun 2012, dikarenakan kondisi cuaca yang mendukung, keamanan yang kondusif dan pemeliharaan tanaman yang lebih baik. Turunnya tingkat konsumsi teh dunia sebesar 0,2%. Adanya upaya dari pemerintah untuk menaikkan pajak impor teh dari 5% menjadi 25%. Kondisi cuaca diperkirakan akan kembali normal sehingga akan berdampak pada meningkatnya produksi. Permintaan dari negara-negara 4 musim untuk stok musim dingin. Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX (Persero) memperkirakan harga teh ekspor dalam RKAP 2014 sebesar US$ 1,80,-/Kg.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
21
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
1.5. Komoditi Kopi Harga kopi di pasar dunia tahun 2014 berpotensi naik dibandingkan tahun 2013. Beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu : Produksi kopi diprediksi akan menurun. Ekspor kopi diprediksi akan turun dikarenakan produksi turun dan petani lebih suka menjual kopi di dalam negeri. Penguatan kurs dolar dan poundsterling tidak mempengaruhi secara signifikan. Berdasarkan pertimbangan di atas, PTPN IX (Persero) memperkirakan harga kopi robusta dalam RKAP 2014 sebesar US$ 2,9,-/Kg. 2. ASUMSI – ASUMSI PENYUSUNAN REVISI RKAP TAHUN 2014 Penyusunan Revisi RKAP tahun 2014 digunakan asumsi dan dasar perhitungan sebagai berikut : 2.1. Harga Jual Komoditas Harga Jual Realisasi 2013
Uraian
1. 2. 3.
4. 5.
6.
Gula Eks Tebu Gula Eks Raw Sugar Tetes Karet - Karet Konvensional - Latek Pekat Teh Kopi - Robusta - Arabika Produk Hilir - Teh Celup - Teh Kemasan - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup Pala
RKAP 2014
Revisi RKAP 2014
Ekspor (USD/Kg) -
Lokal (Rp./Kg) 8.508 8.328 1.056
Ekspor (USD/Kg) -
Lokal (Rp./Kg) 8.700 8.700 1.100
Ekspor (USD/Kg) -
Lokal (Rp./Kg) 8.100 8.100 1.100
2,79 1,91
26.579 31.162 16.261
2,72 1,80
25.950 29.400 14.500
2,10 1,80
21.700 25.100 15.500
2,43 -
20.717 34.919
2,90 -
19.800 25.000
2,90 -
21.650 25.000
-
73.109 36.586 48.194 9.697 12.321
-
83.062 40.144 53.145 9.715 13.524
-
83.062 40.144 53.145 9.715 13.524
Kurs Rata-rata (Rp./USD)
10.396
10.500
11.500
2.2. Kurs nilai tukar dolar yang semula diprediksi sebesar Rp. 10.500/USD dalam RKAP 2014 direvisi menjadi Rp. 11.500/USD. 2.3. Cadangan kenaikan gaji/upah sebesar 10%. 2.4. Harga barang/bahan dianggarkan naik 3 – 5 % dari realisasi harga barang/bahan tahun 2013. 2.5. Bunga KKPE 6,00%, bunga Kredit Modal Kerja (KMK) 10,50%. 2.6. Bunga Deposito 6 % per tahun.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
22
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
2.7. Beban iuran tambahan Dapenbun dalam tahun 2014 terinci sebagai berikut : Tanaman Semusim
Rp.
2.434 juta
Tanaman Tahunan
Rp.
5.000 juta
Jumlah
Rp.
7.434 juta
3. SASARAN USAHA 3.1. Laba ( Rugi ) Laba (Rugi) Sebelum Pajak : Div Semusim
Rp.
10.402 juta
GPM
19,89 %
Div Tahunan
Rp.
55.124 juta
GPM
32,62 %
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Rp.
65.526 juta
GPM
25,31 %
3.2. Tingkat Kesehatan Perusahaan Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep – 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dengan total nilai 87,50 dan tingkat kesehatan SEHAT ( AA ).
4.
STRATEGI USAHA Strategi usaha yang dilaksanakan dalam operasional perusahaan tahun 2014 adalah : 4.1. Strategi Corporate 1. Meningkatkan daya tumbuh melalui peningkatan efektivitas pada semua aspek kegiatan bisnis dengan tetap mempertahankan fungsi-fungsi yang ada dan tetap berorientasi pada kegiatan yang mengarah kepada efisiensi di segala bidang serta mempertahankan penggunaan strategi yang relevan. 2. Mengembangkan diversifikasi dan inovasi dalam rangka peningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya melalui pemanfaatan potensi internal. 3. Mempertahankan kerjasama yang telah ada dan mencari mitra bisnis yang berkompeten dan kredibel untuk mengembangkan kerjasama lain dalam upaya pemanfaatan asset perusahaan dengan prinsip bussines to bussines. 4. Pengembangan Teknologi Informasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan brand corporate image.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
23
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
4.2.
Strategi Bisnis Strategi bisnis yang diterapkan perusahaan pada tahun 2014 sebagai berikut : 1.
Meningkatkan produksi tebu melalui kerjasama dengan petani baik dengan sistem Km KSO maupun Km Non KSO, serta melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk memperluas areal tanaman tebu.
2.
Optimalisasi produksi karet melalui penggunaan teknologi dengan tetap mempertahankan umur ekonomis tanaman.
3.
Revitalisasi Pabrik Gula secara bertahap.
4.
Meningkatkan efisiensi melalui substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak, seperti sekam padi, kayu bakar, tatal kayu, batu bara, moulding dan kayu karet.
5.
Pembentukan anak perusahaan yang akan menangani usaha di luar core business perusahaan.
6.
Mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset non produktif menjadi profit center.
4.3. Strategi Fungsional 1.
Meningkatkan produktivitas dan rendemen tebu dengan terus mendorong petani untuk melaksanakan teknik budidaya yang mengarah pada peningkatan produktivitas lahan.
2.
Optimalisasi produksi karet dengan penggunaan rainguard dan aplikasi stimulansia gas.
3.
Pengembangan DRK pada PG Sragi dan alih proses pada PG Gondang Baru.
4.
Instalasi sugar dryer dan sertifikasi SNI dalam rangka meningkatkan kualitas gula.
5.
Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi serta inventaris lain sesuai dengan spesifikasi teknis dan ketersediaan biaya.
6.
Melaksanakan investasi berdasarkan skala prioritas.
7.
Mempertahankan pelanggan utama dan mengembangkan pasar baru dalam pemasaran komoditi pokok.
8.
Membangun ceruk pasar dan brand image, serta menggandeng mitra strategis dalam pemasaran produk hilir dan wisata agro.
9.
Mengembangkan unit wisata agro baru pada kebun dan pabrik gula yang memiliki potensi.
10.
Mengembangkan unit-unit Banaran 9 Coffee & Tea. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
24
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
11.
Meningkatkan peran organ-organ fungsional secara profesional.
12.
Meningkatkan koordinasi intern.
13.
Pemanfaatan lahan non produktif untuk ditanami tanaman kayu dan pengembangan tanaman hortikultura.
14.
Pengembangan sistem aplikasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan memanfaatkan media publikasi perusahaan (web, portal dan jejaring sosial).
5.
KEBIJAKAN Guna mendukung strategi usaha, manajemen menerapkan kebijakan dan langkah sebagai berikut : 5.1. Kebijakan Umum 1.
Optimalisasi produksi
Mempertahankan pengelolaan tanaman tebu melalui peningkatan luas areal dengan menjalin kemitraan dengan APTR serta kerjasama dengan mitra strategis.
Eksploitasi produksi melalui penggunaan teknologi, pelaksanaan baku teknis dan pengendalian terhadap penyakit.
Bekerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka mengembangkan teknologi budidaya tanaman, penanganan hama dan penyakit, rekomendasi pemupukan serta pengawalan pencapaian produksi.
2.
Diversifikasi usaha dan pemanfaatan asset
Pengembangan tanaman hortikultura.
Pengembangan AMDK.
Pengembangan
tanaman
kayu
monokultur
dan
intercrop
dengan
memanfaatkan areal-areal yang kurang produktif.
Program integrasi sapi tebu BUMN.
Pengembangan kelapa kopyor.
Kerjasama pembuatan pupuk organik.
Kerjasama
dengan
PT
Pembangunan
Perumahan
(Persero)
untuk
pengembangan areal eks PG Colomadu menjadi kawasan bisnis properti. 3.
Pengembangan kompetensi SDM dan organisasi
Mempertahankan pengelolaan bisnis tanaman semusim dan tanaman tahunan dalam bentuk Divisi Tanaman Semusim (DTS) dan Divisi Tanaman Tahunan (DTT).
Menerapkan sistem pelatihan/pengembangan SDM berbasis kompetensi. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
25
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Melaksanakan rekruitmen dan seleksi guna memenuhi kebutuhan formasi karyawan.
4.
Peningkatan pelayanan
Membantu dan memfasilitasi petani tebu dalam mendapatkan bantuan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat (KKPE-TR).
Menghasilkan produksi
secara
konsisten dan sesuai standar mutu
perdagangan untuk kepuasan pelanggan.
Memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada wisata agro.
5.2. Kebijakan Fungsional 1.
Produksi dan Produktivitas Tanaman a. Komoditas Gula Melaksanakan
teknik
budidaya
yang
mengarah
pada
peningkatan
produktivitas lahan serta penyediaan tebu siap tebang dengan biaya yang efisien. Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) untuk masing-masing kategori tanaman di pabrik gula dan pemenuhan biaya guna kelancaran pekerjaan di kebun. Giling tebu secara FIFO dan sisa tebu pagi maksimal 30% kapasitas giling pabrik. Meningkatkan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu pasok bahan baku tebu sesuai kriteria masak, bersih dan segar (MBS). b. Komoditas Karet Melakukan investasi Tanaman Ulangan (TU) terutama pada tanaman yang sudah tidak produktif dan Tanaman Konversi (TK) yang berasal dari eks kapok dan kakao yang sangat potensial untuk dilakukan penanaman karet. Melanjutkan kerjasama dengan Pusat Penelitian Karet untuk melakukan pengawalan investasi dan eksploitasi. Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan kesesuaian kloon.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
26
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap mempertimbangkan potensi produksi tanaman. Untuk mengurangi jumlah SDM, penyadap pada tahun tanam tua dilakukan sistem panen borong. Penggunaan rainguarding pada daerah yang potensi terjadinya gangguan hujan dan gagal sadap antara lain kebun Balong. Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar). c. Komoditas Teh Melaksanakan percepatan replanting berdasarkan mapping areal yang telah dilakukan, pada areal yang populasi dan produktivitasnya rendah dengan kloon Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 yang berproduktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit Blister blight. Penyulaman dengan cara compacting dan infiling menggunakan kloon Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025 untuk mempertahankan density minimal 13.500 pohon/ha sesuai SE Direksi Nomor : PTPN.IX.0/SE/085/2009 tentang Penyulaman Teh. Pembentukan frame/bidang petik secara selektif mulai dari TBM I sd. TBM III dengan menggunakan metode kombinasi centring bending. Pembuatan kebun induk (Stekreys) sebagai upaya untuk mendapatkan bahan tanaman yang baik dan kemurnian kloonnya terjaga. Penanaman pelindung sementara dengan Chrotalaria atau Tephrosia pada areal TTAD yang sekaligus berfungsi sebagai pupuk hijau dan mulsa organik. Penyulaman pohon pelindung tetap dengan lamtoro dan gravilea robusta untuk mempertahankan mikroklimat pada daerah yang rawan kekeringan. Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke tanaman kayu sebagai upaya meningkatkan produktivitas lahan. Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkasan ajir untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas pucuk. Pengolahan tanah dan penambahan bahan organik sebagai upaya memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
27
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Pemupukan sesuai dengan rekomendasi PPTK Gambung dan pengendalian penyakit Blister blight secara intensif berdasarkan EWS (Early warning System). Bekerjasama dengan PPTK Gambung untuk pengawalan peningkatan produktivitas dan mutu teh, analisa tanah/daun untuk pemupukan, pemurnian kloon dan pelatihan peningkatan kompetensi karyawan. Konsisten melaksanakan petikan medium sesuai siklus dan cara petik tanpa meninggalkan pucuk burung, dengan MS rata 60%. Konsisten melaksanakan pengawasan untuk mengurangi losses produksi dengan melakukan analisa ketinggian secara kontinyu dan pemetikan secara giring bebek. Melaksanakan petikan
sebagian
areal
dengan
mesin
petik untuk
meningkatkan produktivitas serta menekan biaya tenaga kerja. d. Komoditas Kopi Pemenuhan populasi/density 1.400 pohon/ha untuk kebun Jollong, Ngobo, dan Sukamangli serta mempertahankan populasi 1.600 pohon/ha untuk kebun Getas. Perbaikan percabangan dengan tak ent secara intensif dan pangkasan yang ideal. Sulaman tanaman kopi dengan stek berakar sambungan batang bawah BP 308 dan pelindung dengan menggunakan cangkok L2 pada blok yang populasinya kurang. Bekerjasama
dengan
Puslit
KOKA
Jember
untuk
penanganan
hama/penyakit maupun penggunaan bibit unggul yang tahan nematoda dan kloon-kloon dengan potensi produksi tinggi yaitu BP 936, BP 939, BP 534, BP 409, BP 42 dan BP 308. Pelaksanaan program perbaikan jangka pnjang 2014 – 2018. Melakukan replanting pada blok/ areal yang populasinya/habitus jelek. Meningkatkan kesehatan tanaman yang produktif dengan pemberian pupuk sesuai rekomendasi puslit dan pemeliharaan secara intensif dengan pengolahan tanah dan pemberian pupuk organik. Pangkas pemeliharaan dilaksanakan tepat waktu bertujuan mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman dan melalui pangkas PLP dan pangkas seleksi untuk mengarah ideal.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
28
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Mensiasati perubahan mikroklimat dengan cara pengaturan dan penambahan naungan/pelindung. Menanam sisi kanan dan kiri jalan dengan tanaman sengon dalam rangka mensiasati perubahan iklim mikro dan antisipasi angin serta menambah pendapatan perusahaan. Monitoring kondisi mikroklimat pada semua areal kebun kopi, utamanya suhu dan kelembaban. 2.
Pemasaran Seluruh volume produksi direncanakan habis terjual pada tahun anggaran yang bersangkutan dengan tingkat harga yang optimal. Penjualan Ekspor : Penjualan diarahkan untuk mensuplai pangsa pasar tetap yang telah dimiliki. Melakukan terobosan pasar ke kawasan pemasaran yang potensial. Menghasilkan produksi secara konsisten dan sesuai standar mutu perdagangan serta sesuai permintaan konsumen. Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang. Penjualan Lokal : Penjualan lokal dilakukan secara selektif kepada pembeli potensial dan memanfaatkan peluang pasar dalam negeri. Produksi selalu diupayakan sesuai standar mutu perdagangan dan konsisten untuk kepuasan pelanggan. Selalu berusaha untuk memenuhi ketepatan waktu penyerahan barang.
3.
Pengadaan Barang dan Jasa a. Memproses pengadaan barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan sistem dan prosedur pengadan barang. c. Melayani pelanggan internal (evaluasi terhadap permintaan pembelian dari unit-unit dan melakukan upaya percepatan penyelesaian proses pengadaan) dan eksternal (transparansi tender dan kecepatan pembayaran). d. Menerapkan stok minimum untuk barang-barang kritis.
4.
Pengembangan dan Pembinaan SDM a. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Sumber Daya Manusia dengan dengan menerapkan sistem pelatihan/pengembangan berbasis kompetensi. b. Menerapkan sistem jenjang karir sesuai dengan rencana (career planning) yang sudah ditetapkan.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
29
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
c. Melakukan analisa beban kerja individu dan unit kerja sehingga tercapai formasi yang efisien. d. Mengevaluasi
Job
Description
secara
berkala
disesuaikan
dengan
pengembangan organisasi. e. Menyusun KPI sampai 3 level di bawah Direksi. f. Melaksanakan berbagai pelatihan baik soft skill mapupun hard skill untuk memenuhi kompetensi masing-masing karyawan. g. Melaksanakan assesmen kompetensi untuk memotret kompetensi masingmasing karyawan khususnya karyawan pimpinan. h. Memberikan penghargaan (reward) bagi karyawan yang berprestasi dan memberikan hukuman (punishment) secara adil kepada karyawan yang melakukan pelanggaran sesuai ketentuan yang berlaku di dalam PKB. i. Mendorong karyawan untuk menciptakan gagasan/inovasi baru yang mengarah pada sistem yang lebih efisien dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. j. Menjadikan Serikat pekerja (SP) sebagai mitra dalam mewujudkan industrial yang harmonis. 5.
Satuan Pengawas Internal Sesuai dengan fungsi SPI sebagai pemeriksa intern, mengambil peranan sebagai konsultan dan katalisator untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan, serta dalam hal pengawasan yang akan dilakukan antara lain : a. Pemeriksaan Operasional Menekankan pada penilaian terhadap cara-cara manajemen mengelola sumber dana dan daya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bagi kegiatan/program kebun/pabrik gula/bagian. Untuk menilai kegiatan/prestasi kerja. Mengembangkan rekomendasi bagi perbaikan atau tindak lanjut. b. Bidang Pengendalian Internal Melakukan pengujian dan penilaian terhadap sistem pengendalian intern perusahaan serta melakukan pengkajian secara berkala. c. Bidang Manajemen Risiko Menetapkan hasil risk assessment unit manajemen risiko. Memantau dan mengevaluasi dan mengevaluasi apakah mitigasi risiko di unit benar-benar telah dioperasionalkan untuk mengurangi risiko-risiko sampai dengan tingkat yang dapat diterima. Menyimpulkan hasil pengelolaan risiko yang telah dilaksanakan unit kerja. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
30
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
6.
Produk Hilir dan Wisata Agro a. Meningkatkan daya saing produk hilir yang ada. b. Perluasan lini usaha dengan pengembangan produk hilir baru. c. Meningkatkan tingkat kunjungan konsumen wisata agro. d. Mengembangkan Banaran 9 Coffee & Tea. e. Pengembangan media promosi produk hilir, wisata agro dan penawaran kerjasama.
7.
Tanaman Kayu a. Mapping areal produktif dan non produktif sebagai upaya optimalisasi lahan dengan mengembangkan tanaman kayu sengon, jabon dan miopsis. b. Optimalisasi lahan dengan melaksanakan penanaman kayu sistem monokultur dan intercrop secara terprogram dan kontinyu. c. Penyulaman tepat waktu untuk mempertahankan populasi pohon/ha. d. Pemeliharaan tanaman (TDP) secara intensif untuk mendapatkan TP (Tanaman Panen) tepat waktu dan homogen. e. Inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang secara periodik, tepat dan akurat f. Proses panen tepat waktu dan cara untuk mempertahankan kualitas kayu. g. Membangun pabrik pengolahan kayu RTS yang mengolah kayu hasil panen sendiri dan lingkungan sekitar
6.
PROGRAM KEGIATAN 6.1. Aspek Organisasi 1.
Sistem dan Organisasi a. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Perusahaan yang dipakai sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : PTPN IX.0/SK/346/2013, tanggal 12 November 2013, tentang Perubahan Tugas dan Wewenang Direktur Produksi serta Direktur Perencanaan dan Pengembangan.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
31
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
b. Sumber Daya Manusia Penggunaan tenaga kerja tahun 2014 dapat di gambarkan sebagai berikut : URAIAN 1
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
TANAMAN SEMUSIM - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Karyawan Kampanye - Harian Lepas DMG - Harian Lepas LMG - Honorair Jumlah Tanaman Semusim
298 2.329 1.572 4.452 371 13 9.035
356 2.306 1.461 5.137 661 13 9.934
356 2.306 1.461 5.137 661 13 9.934
119,46 99,01 92,94 115,39 178,17 100,00 109,95
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
TANAMAN TAHUNAN - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Harian Lepas Kebun - Honorair Jumlah Tanaman Tahunan
207 5.342 6.946 44 12.539
238 5.836 7.238 43 13.355
238 5.836 7.238 43 13.355
114,98 109,25 104,20 97,73 106,51
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
PTPN IX (PERSERO) - Karyawan Gol IIIA - IVD - Karyawan Gol IA - IID - Karyawan Kampanye - Harian Lepas DMG - Harian Lepas LMG - Harian Lepas Kebun - Honorair Jumlah PTPN IX (Persero)
505 7.671 1.572 4.452 371 6.946 57 21.574
594 8.142 1.461 5.137 661 7.238 56 23.289
594 8.142 1.461 5.137 661 7.238 56 23.289
117,62 106,14 92,94 115,39 178,17 104,20 98,25 107,95
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Pada RKAP tahun 2014 terjadi penambahan jumlah tenaga kerja golongan IIIA – IVD dikarenakan adanya kaderisasi karyawan pimpinan. c. Penataan tenaga kerja di masing-masing unit dengan memperhatikan kondisi di lapangan dan perkembangan organisasi perusahaan, standar kompetensi jabatan, serta kompetensi karyawan pimpinan di masing-masing unit kerja. d. Melaksanakan rekruitmen karyawan pimpinan dari sumber intern yang memenuhi persyaratan pada Divisi Tanaman Semusim. e. Dalam rangka memenuhi fromasi karyawan, Divisi Tanaman Tahunan akan melaksanakan rekrutmen karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana dari sumber ekstern. 2.
Pembinaan Sumber Daya Manusia a. Mengadakan pembinaan Sumber Daya Manusia melalui kegiatan olahraga, kesenian dan pembinaan kerohanian. b. Mendorong karyawan untuk menciptakan untuk menciptakan gagasan/inovasi baru yang mengarah pada sistem yang efisien. c. Memberikan reward bagi karyawan yang mempunyai prestasi dan memberikan punishment
secara
adil
kepada
karyawan
kesalahan/pelanggaran. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
yang
melakukan
32
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
d. Menjadikan Serikat Pekerja (SP) sebagai mitra dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis. 3.
Pengelolaan Kesehatan a. Mengoptimalkan kerja Balai Pengobatan/Poliklinik yang tersedia baik di Kantor Direksi maupun di Unit Kerja, untuk melayani karyawan/karyawati dan pensiunan. b. Membuat standarisasi harga obat untuk pengajuan klaim biaya pengobatan. c. Merekrut tenaga dokter dengan sistem kontrak kerja, untuk melakukan verifikasi atas pengajuan klaim pengobatan karyawan aktif dan pensiunan. d. Upaya pengendalian biaya pengobatan untuk karyawan pimpinan yaitu dengan program Medical Check UP (MCU) setiap 2 tahun sekali. Dengan adanya program MCU tersebut diharapkan karyawan akan mengetahui kondisi kesehatannya secara dini sehingga bisa melakukan pencegahan terhadap berbagai macam penyakit.
6.2. Aspek Umum 1.
Mengupayakan adanya sertipikat hak atas tanah untuk aset perusahaan yang belum bersertipikat dan mengajukan perpanjangan sertipikat hak atas tanah yang sudah habis masa berlakunya. Sesuai RKAP tahun 2014, proses permohonan dan perpanjangan/pembaharuan HGU/HGB sebagai berikut:
Menyelesaikan
proses
permohonan
dan
perpanjangan/pembaharuan
HGU/HGB yang sudah berada di BPN Kanwil Provinsi Jawa Tengah dan BPN RI seluas 5.692,3988 ha, meliputi : HGU Kebun Kawung Afd Meluwung
:
1.372,7900 ha
Kebun Siluwok Afd Sawangan
:
2.226,3600 ha
Kebun Batujamus Afd Kepoh/Sambirejo
:
251,7450 ha
Kebun Sukamangli Afd Sukamangli
:
839,8138 ha
Kebun Siluwok Afd Kedondong/Kemiri
:
1.001,6900 ha
:
5.692,3988 ha
Total HGU HGB
Proses permohonan peralihan hak atas tanah dari HGU menjadi HGB di kebun Getas afd Assinan/Banaran (Kakoba, Banaran 9 Resort, dan Banaran 9 Coffee and Tea) di kantor Pertanahan Kabupaten Semarang. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
33
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Mengajukan proses permohonan dan perpanjangan/pembaharuan HGU yang berakhir haknya pada tahun 2011 s.d. 2013seluas 2.600,7460 ha, meliputi :
Kebun Batujamus Afd Kerjogadungan
:
1.208,3050 ha
Kebun Getas Afd Getas
:
1.392,4410 ha
Total
:
2.600,7460 ha
Melanjutkan
proses
tahapan-tahapan
permohonan
dan
perpanjangan/pembaharuan HGU di BPN Kanwil Provinsi jawa Tengah sebanyak 5 (lima) berkas permohonan/pembaharuan HGU/HGB seluas 5.443,5145 ha, meliputi : Kebun Ngobo Blok Sikendil
:
64,0000 ha
Kebun Merbuh Afd Blabak/Platukan
:
470,6500 ha
Kebun Semugih
:
1.026,3300 ha
Kebun Merbuh Afd Merbuh
:
1.371,1400 ha
Kebun Getas Afd Assinan/Banaran
:
835,5745 ha
Kebun Ngobo Afd Gebugan
:
1.196,8200 ha
Kebun Jolotigo Afd Jolotigo
:
479,000 ha
:
5.443,5145 ha
Total HGU 2.
Mengupayakan penguasaan kembali tanah-tanah / aset yang dikuasai pihak ketiga.
6.3. Aspek Satuan Pengawasan Intern a. Obyek Pemeriksaan Obyek pemeriksaan Divisi Tanaman Tahunan terdiri dari 15 unit Kebun, sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian . Untuk Divisi Tanaman Semusim terdiri dari 8 Pabrik Gula, sedangkan di Kantor Direksi meliputi 6 Bagian. Dalam PKPT tidak diprogramkan pemeriksaan khusus terhadap permasalahanpermasalahan khusus, kecuali apabila timbul permasalahan-permasalahan khusus yang ditemukan dalam pemeriksaan rutin atau diluar program kerja pemeriksaan yang dianggap perlu untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan khusus. b. Sasaran Pemeriksaan Sasaran pemeriksaan yang dipilh dalam PKPT tahun 2014 dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kerja SPI di dalam mencapai tujuan jangka pendek yang berarti juga meningkatkan prestasi/kinerja SPI dari tahun ke tahun. Secara keseluruhan sasaran pemeriksaan adalah sebagai berikut : - Pemeriksaan kelengkapan dan kewajaran laporan pertanggungjawaban keuangan. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
34
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
- Pemeriksaan realisasi keuangan dan pertanggungjawaban beserta fisik tanaman/non tanaman. - Pemeriksaan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku. - Monitoring tindak lanjut BPK, KAP dan pemeriksaan SPI sebelumnya. - Peningkatan penghematan pengeluaran dan peningkatan daya guna serta hasil guna. c. Ikhtisar PKPT Tahun 2014 - Jumlah hari kerja pemeriksaan tahun 2014 adalah 300 hari exclusice jumlah hari minggu dan hari libur nasional. - Jumlah satuan organisasi / program kegiatan dan fungsi yang akan diperiksa untuk Divisi Tanaman Tahunan berjumlah 20 unit dan Divisi Tanaman Semusim berjumlah 14 unit. - Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) untuk Divisi Tanaman Tahunan 37 LHP dan untuk Divisi Tanaman Semusim 22 LHP. d. Rencana Pendidikan Profesi untuk Karyawan Pimpinan SPI dan Manajemen Risiko Untuk mencapai sasaran pemeriksaan dalam PKPT tahun 2014 juga direncanakan pendidikan profesi untuk pemeriksa sesuai tingkatannya, sebagai berikut : 1) Pendidikan untuk SPI Dasar – dasar Audit
: 1 orang
Audit Operasional
: 2 orang
Komunikasi Psikologi Audit
: 8 orang
Audit Kecurangan
: 5 orang
Pengelolaan Tugas-tugas Audit
: 5 orang
EDP Audit
: 2 orang
Manajemen Risiko
: 3 orang
Risk Based Audit
: 5 orang
Penulisan Laporan Hasil Audit
: 3 orang
2) Pendidikan untuk Manajemen Risiko ISO 31000 Standart Series/ERM Fundamental
: 2 orang
Benchmarking
: 4 orang
Privat Training
: 4 orang
Risk Based Audit
: 2 orang
Maturity level
: 2 orang
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
35
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Pembahasan MR
: 50 orang
RM Standard Series 2
: 2 orang
6.4. Aspek Manajemen Risiko a. Melakukan pendampingan/fasilitator risk assessment di 15 kebun, 8 pabrik gula, 13 bagian kantor direksi dan Sekretaris Perusahaan sekali dalam setahun. b. Menyusun profil risiko perusahaan. c. Melakukan evaluasi/monitoring terhadap pelaksanaan mitigasi risiko yang dilaksanakan oleh risk owner. d. Melakukan review atas penerapan manajemen risiko serta melakukan analisis potensi terjadinya risiko baru. e. Melakukan analisa risiko investasi terhadap usulan aktivitas/transaksi usaha perusahaan. f. Melakukan analisa risiko legal dan kajian-kajian terhadap kerjasama dengan pihak ketiga/pihak lain. g. Meningkatkan kualifikasi Unit Manajemen Risiko melalui sertifikasi CRMP (Certified Risk Management Profesional) dan CRMS. h. Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan manajemen risiko melalui pelatihan, workshop dan benchmarking. i. Mengkomunikasikan penerapan manajemen risiko kepada Direksi dan Komisaris. j. Memelihara dan mendokumentasikan data pengelolaan risiko. k. Melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko bekerjasama dengan konsultan.
6.5. Aspek Produksi, Teknik dan Pengolahan 1.
Kegiatan Tanaman a. Tebu Luas Areal Pencapaian areal seluas 36.200 Ha terinci Tebu Sendiri 171 Ha, TR Km KSO 3.934 Ha melalui kerjasama dengan petani dengan memberikan Jaminan Pendapatan Minimal Petani dan TR Km Non KSO 32.096 Ha, dengan upaya : Kerjasama dengan Pemerintah Daerah bersama petani dalam rangka pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami tebu.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
36
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Membantu dan memfasilitasi Petani Tebu Rakyat dalam mendapatkan bantuan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tebu Rakyat (KKPE-TR). Pencapaian produktivitas tebu 707 ku/ha dengan upaya : Pengelolaan tanaman tebu sesuai baku teknis dengan perhatian utama pada pekerjaan kebun yang berhubungan langsung dengan pengaruh utama produktivitas. Pencapaian masa tanam optimal utamanya pada lahan sawah plant cane pada bulan Mei s.d. Juli, dan didukung dengan bibit dari Single Bud Planting (SBP). Menyediakan pupuk tepat waktu serta pelaksanaan pemupukan tepat jenis, dosis, waktu, cara, tempat dan harga (6 tepat) disertai rasio pemupukan dengan mempertimbangkan hasil analisa kesuburan tanah. Penggunaan kompos/pupuk organik guna memperbaiki struktur tanah. Pengendalian hama dan penyakit pada tingkat serangan maksimum dibatas ambang ekonomis. Pencapaian rendemen 7,64 % dengan upaya : Perbaikan manajemen tebang angkut dengan mengupayakan penyediaan tebu layak tebang melalui pelaksanaan kletek menjelang tebang. Pelaksanaan penebangan tebu masak, bersih dan segar dengan cara : Masak : penebangan tebu berdasarkan pada tebu optimal masak pada saat itu. Bersih : Toleransi kotoran tebu maksimal 5 %. Sisa dongkelan maksimum 15 ku/ha untuk kebun yang tidak dikepras. Sisa dongkelan 30 ku/ha untuk kebun yang akan dikepras. Segar : Tebu segera digiling dengan batasan waktu maksimal sejak tebang sampai dengan giling 36 jam, Manajemen cane yard dengan pedoman sisa tebu pagi baik di emplasemen maupun di kebun maksimum 30% kapasitas giling pabrik,
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
37
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Koordinasi dengan Bagian Pengolahan, pelaksanaan giling FIFO agar tebu datang awal digiling awal dan datang akhir digiling akhir. Antisipasi tebu digilingkan ke PTPN/PG lain dengan peningkatan kinerja pabrik, pelaksanaan analisa NNPP lori per lori dalam rangka penilaian prestasi individu petani, pemberian pinjaman tebang angkut berdasarkan jumlah tebu tertimbang yang dipasok petani. Peningkatan kemitraan dengan APTR dalam upaya mewujudkan mutu pasok bahan baku tebu dalam jumlah sesuai kapasitas giling pabrik. Intensifikasi penyuluhan, pelatihan, pelayanan dan kunjungan ke petani. Kerjasama dengan P3GI dalam rangka menemukan kendala-kendala produktivitas terutama di bidang agronomi, varietas, pemupukan, bibit, hama dan budidaya tanaman tebu. b. Karet Untuk kesinambungan produksi, kebijakan yang ditempuh dalam investasi dan eksploitasi adalah : Investasi Penggunaan kloon unggul Quick Starter (QS) yang mempunyai metabolisme tinggi dengan harapan peningkatan produktivitas tanaman antara lain PB 260, PB 340, IRR 118, IRR 112. Menyesuaikan jarak tanam sesuai dengan rekomendasi Balai dengan mempertimbangkan berbagai aspek agronomis, mikroklimat dan kesesuaian kloon. Melakukan pengolahan tanah secara mekanis untuk areal TTI guna mengurangi berkembangnya JAP dan perbaikan aerasi udara dalam tanah. Melakukan penanaman Mucuna bracteata untuk menjaga lengas tanah. Melakukan manajemen tajuk untuk mengantisipasi patah cabang pada jalur angin. Melaksanakan pembibitan karet 1 (satu) tahun dengan sistem Tanam Benih Langsung (TABELA) untuk mendapatkan bibit jagur dengan kualitas akar yang prima. Eksploitasi Rasionalisasi pemupukan sampai dengan TM ke 15 dengan tetap mempertimbangkan potensi produksi tanaman. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
38
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Rasionalisasi hanca yang disesuaikan kemampuan menyadap untuk meningkatkan produktivitas. Pengunaan raiguard pada daerah yang potensi terjadinya gangguan hujan dan gagal sadap antara lain kebun Balong. Penanganan KAS secara intensif baik menggunakan NO BB maupun vitamin karet. Aplikasi stimulansia gas terutama pada tanaman yang akan dilakukan pembongkaran (3 tahun sebelum bongkar). Program hanca tuntas dengan prinsip ”tidak ada pohon yang tidak berproduksi”. Pengendalian daun dari penyakit di saat gugur daun sekunder dengan dusting belerang dan mancozeb. c. Teh Investasi Penggunaan kloon berproduktivitas tinggi dan tahan penyakit Blister blight dalam pelaksanaan replanting, compacting dan infilling, yaitu Gambung 3, 7, 9, 11 dan TRI 2025. Memetakan areal dalam parameter populasi dan kloon. Percepatan replanting untuk areal dengan populasi dan kloon berproduktivitas rendah. Berikut luasan replanting di tahun 2014 : No.
Uraian
Kebun Kaligua
Semugih
Jolotigo
Jumlah
1.
TTAD
55,83
24,91
10,68
91,16
2.
TTI
49,62
24,54
12,00
86,16
3.
TBM
60,35
74,55
35,03
169,93
4.
TM
323,50
272,48
373,49
969,47
Jumlah
489,30
396,48
431,20
1.316,98
% TTAD
11,41
6,28
2,47
6,92
% TTI
10,14
6,18
2,78
6,54
Penyulaman secara compacting/infilling pada areal TBM I s.d. III menggunakan bibit dalam polybag besar umur 2 tahun. Pelaksanaan monitoring hasil compacting/infilling secara kontinyu.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
39
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Pembentukan bidang petik mulai TBM I s.d TBM III secara selektif dan kontinyu dengan cara kombinasi bending/centring seluas 169,93
ha
untuk memperoleh bidang petik yang optimal dan TM tepat waktu. Penanaman pelindung sementara jenis Chrotalaria/Tephrosia di areal TTAD/TTI serta penyulaman pelindung tetap lamtoro/gravilea robusta untuk mempertahankan populasi 400 ph/ha. Mapping areal yang tidak produktif bagi tanaman teh untuk dikonversi ke tanaman kayu guna meningkatkan produktivitas lahan. Eksploitasi Melaksanakan pangkasan produksi dengan sistem pangkas ajir seluas 28 – 33 % dari areal TM dengan komposisi 70 % semester I dan 30 % semester II untuk mempertahankan kontinuitas produksi dan kualitas pucuk. Pengolahan tanah menggunakan cangkul garpu seluas 28 – 33% dari areal TM dan penambahan bahan organik 10 – 20 ton/ha untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah. Melaksanakan pemupukan sesuai dengan dosis rekomendasi PPTK Gambung. Melaksanakan pengendalian Blister blight secara intensif berdasarkan EWS (Early Warning System) terutama areal dengan kloon TRI 2024. Melaksanakan petikan medium secara konsisten dengan komposisi pucuk medium minimal 70%, halus maksimal 10 % dan kasar maksimal 20%. Melaksanakan pemetikan secara tepat rotasi dan cara petik tanpa meninggalkan pucuk burung dengan hasil analisa pucuk rata-rata 60%. Bekerjasama dengan PPTK Gambung dalam hal pengawalan investasi dan eksploitasi teh. d. Kopi Investasi Sulaman kopi dengan bibit prima stek berakar sambungan BP 308. Sulaman naungan dengan menggunakan bibit cangkok L2 dan krete. Penambahan populasi penaung tetap, secara bertahap mencapai 600 - 800 pohon/ha (1 : 2) kecuali untuk kebun dengan kemarau yang ekstrim mengarah pada 1.600 pohon/ha (1 : 1) Tak ent sesuai dengan program. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
40
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Perbaikan kebun entres untuk menjaga kloon-kloon rekomendasi guna kestabilan produktivitas. Pelaksanaan pangkas bentuk diupayakan 3 etape dimulai pada ketinggian 80 cm dilanjutkan pada ketinggian 120 cm dan 180 cm dengan sistem bayonet maupun tidak. Eksploitasi Bekerjasama dengan Puslit KOKA dalam rangka perbanyakan kloon unggul, pembangunan kebun entres, rekomendasi pemupukan dengan melakukan analisa tanah dan daun serta mengadakan pelatihan di bidang pangkasan maupun perbanyakan stek. Melaksanakan
pangkas
pemeliharaan
tepat
waktu,
bertujuan
mempertahankan kesinambungan kerangka tanaman yang diperoleh dari pangkasan bentuk dengan cara menghilangkan cabang tidak produktif. e. Kayu-kayuan
Mapping areal produktif dan non produktif.
Melaksanakan penanaman kayu monokultur : sengon, jabon dan miopsis dengan density sengon 1.600 ph/ha, jabon dan miopsis 1.100 ph/ha. Tahun 2014 diprogramkan monokultur jabon sejumlah 33.000 pohon.
Melaksanakan penanaman intercrop sengon dengan pola tanam TPJ (Tanaman Pinggir Jalan), TS (Tanaman Sela) pada areal hiaten, dan Box System pada areal TTAD/TTI. Tahun 2014 diprogramkan intercrop sejumlah 86.151 pohon yang terdiri dari 76.416 sengon dan 9.735 jabon.
Melaksanakan penyulaman tepat waktu pada areal monokultur dan intercrop
maks.
TDP
I (Tanaman
Dalam
Pemeliharaan)
untuk
mempertahankan populasi.
Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara intensif mulai TDP I sd. TDP III dan penjarangan pohon kerdil saat TDP IV sengon dan TDP V jabon/miopsis agar diperoleh TP tepat waktu dan homogen.
Melaksanakan inventarisasi pohon dan pengukuran lilit batang 2 m dari permukaan
tanah
untuk
mengetahui
jumlah,
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman secara periodik, tepat dan akurat.
Melaksanakan proses panen tepat waktu : sengon 6 tahun, jabon/miopsis 8 tahun, dengan diameter minimal 50 cm, serta tepat cara dalam penebangan dan pengangkutan.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
41
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Merencanakan
penghapusan
areal
tanaman
yang
tidak
produktif/bermasalah dengan populasi rendah pada areal sengon 40,56 ha dan jabon 108,34 ha. 2.
Areal Tanaman (Ha) URAIAN 1
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
87,85 82,53 98,29 132,26 99,38 99,33
Tebu - Tebu Sendiri - Tebu Rakyat TR KSO TR Non KSO/KMB TR Lain-lain Jumlah Tebu Rakyat Jumlah Tebu
201,30
170,86
150,10
3.252,87 30.707,56 33.960,42 34.161,72
3.934,00 29.111,00 2.985,00 36.030,00 36.200,86
3.246,77 28.611,85 3.947,82 35.806,44 35.956,54
74,56 99,81 93,18 105,44 105,25
16.840,92 9.225,60 1.650,12 27.716,64
17.272,02 8.593,71 741,15 26.606,88
17.272,02 8.593,71 741,15 26.606,88
102,56 93,15 44,91 96,00
100,00 100,00 100,00 100,00
989,68 203,57 144,23 1.337,48
969,47 169,93 177,58 1.316,98
969,47 169,93 177,58 1.316,98
97,96 83,47 123,12 98,47
100,00 100,00 100,00 100,00
955,01 273,54 1.228,55 64.444,39
1.051,39 138,45 13,30 1.203,14 65.327,86
1.051,39 138,45 1.189,84 65.070,24
110,09 50,61 96,85 100,97
100,00 100,00 98,89 99,61
Karet - TM - TBM - Persiapan Jumlah Karet Teh - TM - TBM - Persiapan Jumlah Teh Kopi - TM - TBM - Persiapan Jumlah Kopi Total Areal Tanaman Komoditi Pokok
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
42
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
3.
Produksi dan Produktivitas Tanaman REALISASI 2013 2
URAIAN 1 TANAMAN SEMUSIM 1. Areal (Ha) 2. Produksi (Kg) - Tebu Giling - Hablur - Total Gula SHS - SHS Milik PG - SHS Milik Petani - SHS Eks Raw Sugar - Total Tetes - Tetes Milik PG - Tetes Milik Petani 3. Produktivitas - Tebu per Ha (Kg) - Rendemen (%) - Hablur per Ha (Kg) TANAMAN TAHUNAN 1. Areal TM (Ha) - Karet - Teh - Kopi 2. Produksi (Kg) - Karet - Teh - Kopi 3. Produktivitas (Kg/Ha) - Karet - Teh - Kopi
4.
RKAP 2014 3
34.161,72 2.312.966.100 134.592.300 176.732.200 39.287.300 95.911.000 41.533.900 116.677.500 48.186.600 68.490.900 67.706,37 5,82 3.939,86
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
36.200,86
35.956,54
105,25
99,33
2.560.952.000 195.541.470 256.544.490 65.714.120 130.413.970 60.416.400 126.219.760 49.776.760 76.443.000
2.476.362.300 184.719.740 231.043.910 62.054.040 123.219.870 45.770.000 122.218.580 48.224.450 73.994.130
107,06 137,24 130,73 157,95 128,47
96,70 94,47 90,06 94,43 94,48
104,75 100,08 108,03
96,83 96,88 96,80
70.742,85 7,64 5.401,57
68.870,98 7,46 5.137,31
101,72 128,19 130,39
97,35 97,69 95,11
16.840,92 989,68 955,01
17.272,02 969,47 1.052,01
17.272,02 969,47 1.051,39
102,56 97,96 110,09
100,00 100,00 99,94
27.155.347 2.057.773 509.785
26.413.900 2.278.537 1.088.500
26.413.900 2.050.684 644.690
97,27 99,66 126,46
100,00 90,00 59,23
1.612,46 2.079,23 533,80
1.529,29 2.350,29 1.034,69
1.529,29 2.115,26 613,18
94,84 101,73 114,87
100,00 90,00 59,26
Teknik dan Pengolahan a. Komoditas Gula RKAP Teknik dan Pengolahan sebagai berikut : URAIAN 1 Perbandingan Sisa Hasil Kemurnian HPB Total Winter Rendemen Efisiensi pabrik
REALISASI 2013 2 77,25 88,66 94,34 79,61
RKAP 2014 3 96,03 91,94 97,77 86,32
REVISI RKAP 2014 4 96,03 91,94 97,77 86,32
% 4:2 5
4:3 6
124,31 103,70 103,64 108,43
100,00 100,00 100,00 100,00
RKAP Kapasitas Pabrik sebagai berikut : URAIAN 1 Inclusif Jam Berhenti (Ton) Exclusif Jam Berhenti (Ton) Total Jam Berhenti (%)
REALISASI 2013 2 13.812,60 17.452,60 26,48
RKAP 2014 3 17.610,00 19.072,00 8,33
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
REVISI RKAP 2014 4 17.610,00 19.072,00 8,33
% 4:2 5
4:3 6
127,49 109,28 31,46
100,00 100,00 100,00
43
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2014 yang telah ditetapkan maka disusun program kerja sebagai berikut : Menekan jam berhenti dalam pabrik (jam berhenti B), dengan : Perawatan dan operasional peralatan mengacu pada SOP/manual book atau sesuai pada kondisi peralatan yang ada. Peralatan yang rusak diperbaiki/diganti melalui pendanaan eksploitasi maupun investasi. Memperkuat quality control terhadap hasil perawatan dengan metode check sheet. Meningkatkan intensitas pemeliharaan mesin dan instalasi dalam rangka pemanfaatan dana bantuan Pemerintah guna pemantapan kinerja pabrik gula. Peningkatan HPB total Stelan gilingan pada setting optimal, untuk penggerak mesin uap 95% kapasitas inclusive dan untuk penggerak turbin 90% kapasitas inclusive. Menata formasi rol gilingan dengan rol baru atau dan roll reshelling. Monitoring kurve brix saat DMG di setiap hari. Penggantian/perbaikan pengolah pendahuluan untuk mendapatkan PI optimal. Pembenahan instalasi hydrolik dengan set poin 200 – 250 kg/cm2. Optimalisasi pemakaian air imbibisi dengan sistem sprayer, operasional > 200% sabut, temperatur 50° C. Keajegan kapasitas giling sesuai rencana kapasitas masing-masing PG. Peningkatan PSHK Penjajagan kebersihan gilingan dan kelancaran aliran nira di stasiun gilingan. Maksimalisasi kerja raw juice screen, serta streaming dan pemberian desinfektan/sanitasi rutin setiap shift. Peningkatan rendemen ketel Optimalisasi pemakaian air condens untuk pengisian ketel dengan suhu air pengisi ketel >95OC. Pembakaran ampas dalam dapur ketel secara sempurna melalui sistem pengendalian sesuai SOP dan penyediaan bahan bakar ampas dengan kadar kering > 49,5. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
44
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Penggantian peralatan pokok di stasiun ketelan. Pemakaian bahan bakar alternatif. Substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak untuk ketel seperti sekam padi, kayu bakar, tatal kayu, batubara dan moulding. Pencapaian Winter Rendemen Reaksi optimal dengan memperhatikan pH, suhu dan waktu. Menekal pol blotong. Menekan HK tetes. b. Komoditas Karet, Teh dan Kopi RKAP Teknik dan Pengolahan tahun 2014 sebagai berikut (dalam kg) : Karet URAIAN 1 Sheet Latek Pekat Pale Crepe Brown Crepe Skim Jumlah Karet
REALISASI 2013 2 18.984.387 1.248.336 251.520 7.480.846 185.938 28.151.027
RKAP 2014 3 20.289.230 1.763.000 491.520 3.580.450 289.700 26.413.900
REVISI RKAP 2014 4 20.289.230 1.763.000 491.520 3.580.450 289.700 26.413.900
% 4:2 5
4:3 6
106,87 141,23 195,42 47,86 155,80 93,83
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Teh URAIAN 1 Mutu I Mutu II Mutu III Jumlah Teh
REALISASI 2013 2 1.299.216 454.267 304.290 2.057.773
RKAP 2014 3 1.481.048 569.635 227.854 2.278.537
REVISI RKAP 2014 4 1.332.945 512.671 205.068 2.050.684
% 4:2 5
4:3 6
102,60 112,86 67,39 99,66
90,00 90,00 90,00 90,00
Kopi URAIAN 1 RWP RDP Non Robusta Jumlah Kopi
REALISASI 2013 2 424.513 72.669 12.603 509.785
RKAP 2014 3 964.620 83.880 40.000 1.088.500
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
REVISI RKAP 2014 4 592.144 51.491 1.055 644.690
% 4:2 5 139,49 70,86 8,37 126,46
4:3 6 61,39 61,39 2,64 59,23
45
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Kapasitas pabrik Kapasitas pabrik untuk pengolahan karet, teh, dan kopi RKAP 2014 sebagai berikut : URAIAN
JUMLAH UNIT
KAP TERPASANG TON PER HARI
KAP TERPAKAI RATA-RATA TON PER HARI
1
2
3
4
Sheet Latek Pekat Pale Crepe Brown Crepe Teh Kopi
16 1 1 5 3 3
123,50 15,00 4,30 13,25 12,10 35,60
71,19 6,19 1,72 12,56 7,20 5,37
% 4:3 5 57,64 41,24 40,11 94,81 59,47 15,09
Upaya untuk mencapai sasaran RKAP 2014 yang telah ditetapkan maka disusun program kerja sebagai berikut : Bidang Teknik Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan perusahaan dan rumah dinas, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi, alat angkut, serta inventaris kecil sesuai dengan spesifikasi teknisnya masing-masing dan ketersediaan biaya. Melaksanakan investasi non tanaman berdasarkan skala prioritas : Melakukan koordinasi dengan pihak terkait (baik internal maupun eksternal) berkenaan dengan investasi non tanaman, pengadaan barang, pelatihan, penanganan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja. Bidang Pengolahan Memproduksi : i.
Karet : Jenis karet yang diproduksi adalah : Ribbed Smoked Sheet (RSS) Thin Pale Crepe (TPC) Estate Brown Crepe Lateks Pekat Persentase mutu high grade (RSS) minimal 85% dari total RSS dan BrCr. Persentase mutu RSS I minimal 95% dari total produksi RSS atau 80% dari total RSS dan BrCr. Persentase lateks pekat minimal 88% dari total lateks pekat dan skim. Persentase brown crepe maksimal 15% dari total produksi karet
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
46
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
ii. Teh Jenis teh yang diproduksi adalah teh hitam orthodoks. Persentase teh mutu I minimal 65% dari total produksi teh untuk setiap kebun teh dengan asumsi rata-rata Mutu Standar (MS) 55%. iii. Kopi Jenis kopi yang diproduksi adalah: RWP (Robusta Wet Process) RDP (Robusta Dry Process) AWP (Arabica Wet Process) ADP (Arabica Dry Process) Persentase mutu RWP 1 LMS berkisar antara 33 – 65% dari total produksi kopi robusta. iv. Minyak Pala v.
Kapok
Menggunakan barang/bahan pembantu pengolahan yang tepat jenisnya dengan dosis, waktu, dan cara yang tepat. Menerapkan metode dan teknologi yang efisien dan efektif dalam proses pengolahan. Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelolaan pabrik. Mengimplementasikan Sistem Pertanian Lestari/Sustainable Agriculture Network – Rainforest Alliances (SAN RA) untuk komoditi teh. Mempertahankan sertifikasi produk (SNI) untuk komoditi RSS dan Kopi dengan perbaikan berkesinambungan. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal, berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja. 5.
Penelitian dan Pengembangan a. Guna peningkatan produktivitas tanaman tebu, dilakukan penelitian untuk penyediaan bibit tebu dengan tingkat kemurnian varietas unggul baru di LPT3 Comal, melalui kultur jaringan dan penjenjangan kebun bibit (KBP, KBN, KBI, serta KBD) di pabrik gula terhadap varietas tebu unggul diskriminatif. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
47
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
b. Melakukan percobaan-percobaan yang terkait dengan parameter produktivitas. c. Melakukan kerjasama dengan instansi-instansi penelitian dalam rangka peningkatan produktivitas, investasi dan pengembangan
6.6. Aspek Pemasaran dan Pengadaan 1.
Pemasaran a. Komoditi Pokok
Meningkatkan koordinasi pelaksanaan penjualan dengan PT. KPBN Jakarta untuk memantau harga pasar dalam pelaksanaan penjualan.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait/asosiasi terkait untuk kelancaran pelaksanaan penjualan.
Melaksanakan penjualan sesuai tingkat harga pasar yang optimal dan kebutuhan cashflow.
Mengadakan komitmen supply ekspor kopi dengan pembeli Italia untuk tetap mempertahankan pasar yang sudah ada.
Untuk mendapatkan hasil penjualan gula yang optimal diupayakan melalui penjualan tepat waktu dengan tetap memperhatikan likuiditas perusahaan dan memanfaatkan sistem penjualan yang berlaku.
Penjualan tetes dilakukan tender yang dikoordinir oleh PT KPBN dalam rangka mendapatkan informasi pasar guna memperoleh harga jual yang optimal.
Di samping melalui tender PT KPBN, penjualan dilaksanakan kepada prosesor dengan sistem alokasi untuk memperoleh harga jual yang lebih tinggi dari harga tender dan kepastian pasar.
Memperluas jaringan distribusi dalam rangka menciptakan persaingan yang menguntungkan perusahaan.
b. Produk Hilir
Optimalisasi kerjasama dengan pihak distributor yang sudah ada.
Mencari distributor baru untuk memasarkan produk hilir khusus untuk kopi, teh dan sirup pala.
Menawarkan kerjasama pemakaian bahan baku produk hilir PTPN IX (Persero) kepada hotel, restoran, kafe dan perusahaan consumer goods.
Pengembangan jalur distribusi secara internal :
Program penggunaan produk hilir di kebun dan PG.
Memanfaatkan koperasi kebun/PG sebagai pengecer. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
48
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Optimalisasi pemasaran produk hilir melalui obyek wisata PTPN IX (Persero) dan outlet Banaran 9 Coffee and Tea.
Melakukan program promosi yang tepat sasaran dan berkesinambungan melalui promosi dengan menyebar brosur, pamphlet, bekerjasama dengan radio swasta.
Melakukan promosi melalui media internet dengan jejaring sosial dan website khusus produk hilir.
Melakukan penawaran kerjasama penjualan produk dengan koperasikoperasi anggota Dekopinda Kota Semarang.
2.
Pengadaan a. Melakukan pembelian barang/bahan perlengkapan sesuai pedoman pengadaan barang/jasa melalui tender, non tender dan penunjukan/pembelian langsung kepada agen/produsen untuk mendapatkan ketepatan waktu dan kualitas sesuai kebutuhan serta harga yang bersaing/menguntungkan perusahaan. b. Pembaharuan/revisi pedoman pengadaan barang/jasa demi tercapainya efektivitas dan efisiensi proses pengadaan yang lebih baik. c. Barang/bahan yang mudah diperoleh disekitar PG/Kebun pengadaannya dilaksanakan oleh masing-masing PG/Kebun. d. Persediaan
minimal
hanya
diperkenankan
untuk
barang/bahan
yang
kebutuhannya tidak dapat ditunda, antara lain bahan kimia/pembantu pengolahan, BBM/pelumas dan bahan pembungkus. e. Substitusi barang dengan kandungan bahan aktif sama dan harga lebih murah. f. Untuk
mendapatkan
barang
dan
jasa/pekerjaan
yang
tepat
waktu,
mutu/kualitas, harga dan tepat sasaran dengan mengupayakan melalui pelaksanaan tender pengadaan barang dan jasa/pekerjaan lebih awal dan berorientasi pada penggunaan bahan/barang substitusi dengan harga murah tanpa mengurangi mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan. g. Mengintensifkan koordinasi dengan bagian terkait dan unit kerja maupun dengan Tim Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa guna mengupayakan sistem pengadaan barang dan jasa/pekerjaan yang memenuhi aspek tepat waktu, harga, mutu/kualitas barang dan jasa/pekerjaan sesuai dengan yang dibutuhkan. h. Mengadakan evaluasi secara selektif pada rekanan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan Terleseksi (DRT).
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
49
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
i. Berupaya mencari harga barang/bahan dan jasa yang menguntungkan perusahaan dengan tidak mengurangi mutu/kualitas bahan/barang maupun jasa (sesuai dengan yang diharapkan pemakai).
6.7. Aspek Perencanaan dan Pengembangan Alih proses PG. Gondang Baru dari karbonatasi ke sulfitasi. Alih proses PG Sragi menjadi Defekasi Remelt Karbonatasi (DRK). Efisiensi bahan bakar dengan penerapan inovasi teknologi Jet Burner intermediasi. Pengembangan areal eks Karisidenan Surakarta (Purwodadi dan Blora) dan eks Karisidenan Banyumas dalam rangka upaya penambahan bahan baku tebu. Pemanfaatan aset non operasional. Peningkatan daya saing produk hilir yang ada melalui penyempurnaan produk, stabilisasi kuantitas dan kualitas produk, serta pengembangan distribusi produk. Meningkatkan dan mempertahankan tingkat kunjungan konsumen pada wisata agro dengan meningkatkan pelayanan dan penambahan wahana baru, serta pembuatan master plan wisata agro Kaligua dan Semugih. Perluasan lini produk melalui pengembangan produk hilir baru, pengembangan AMDK dan program penggemukan sapi. Promosi dan penawaran kerjasama franchise Banaran 9 Coffee and Tea. Pengembangan media promosi produk hilir,
wisata agro dan penawaran
kerjasama melalui pembuatan leaflet penawaran kerjasama franchise, pembuatan leaflet aset-aset non produktif untuk ditawarkan kerjasama dengan pihak III dan partisipasi dalam pameran tertentu. Pengembangan tanaman hortikultura untuk budidaya tanaman Jeruk dan Apel, buah naga dan pisang. Reklamasi areal PTPN IX (Persero) yang berbatu agar selanjutnya dapat ditanami. Pemanfaatan areal TTI, TBM I dan TBM II karet dengan menanam tanaman musiman seperti jahe dan kacang tanah.
6.8. Teknologi Informasi Kegiatan Teknologi Informasi untuk tahun 2014 meliputi : Pencitraan PTPN IX (Persero) melalui media elektronik berupa publikasi kegiatan di website, jejaring sosial dan partisipasi di Forum TI BUMN. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
50
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Implementasi System Online berupa PB71 Online, Aktiva Online, Inventory Online bersinergi dengan PTPN XIII (Persero). Pembangunan aplikasi produksi teh dan kopi. Pelaksanaan System E-Audit BPK dengan penyiapan aplikasi komunikasi data ke server BPK di Jakarta. Pelaksanaan manajemen data di Portal Kementerian BUMN yang berupa Portal EIS, Portal SDM, Portal Publik, Portal PKBL dan Portal Aset. Implementasi aplikasi produksi berbasis SMS Gateway untuk monitoring produksi karet secara elektronik berbasis sms dan intranet. Maintenance hardware, software dan jaringan komunikasi data Kebun, PG dan Kantor Direksi.
6.9. Aspek Pelestarian Lingkungan Pengelolaan lingkungan di Pabrik Gula dengan peringkat Proper Biru. Pembuatan dan pembenahan PAL sesuai standar. Mengimplementasikan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelolaan pabrik. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait, baik internal maupun eksternal, berkenaan dengan produksi, penanganan lingkungan dan keselamatan dan kesehatan kerja.
6.10. Aspek Keuangan Menyusun RKAP yang seimbang sesuai kondisi yang ada/dapat dicapai namun tetap rasional. Meningkatkan disiplin anggaran tanpa mengurangi fleksibilitas anggaran sejauh hal tersebut menguntungkan perusahaan. Menjaga likuiditas perusahaan pada tingkat yang baik untuk menjamin kelancaran kebutuhan operasional perusahaan. Menyajikan Laporan Keuangan Perusahaan secara periodik yang transparan sesuai norma dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan mencerminkan kondisi perusahaan secara keseluruhan.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
51
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB IV ANGGARAN PERUSAHAAN
1. ANGGARAN PENDAPATAN USAHA 1.1. Volume Penjualan (Kg) URAIAN 1 Ekspor dan Lokal Gula - Gula Eks Tebu - Gula Eks Raw Sugar Jumlah Gula Tetes Karet - Karet Konvensional - Latek Pekat Jumlah Karet Teh Kopi - Kopi Robusta - Kopi Arabika Jumlah Kopi Produk Hilir - Teh Celup - Teh Seduh - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup Pala
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
37.632.593 36.294.471 73.927.064 68.287.728
65.714.120 60.416.400 126.130.520 49.776.760
62.054.040 47.770.000 109.824.040 48.224.450
164,89 131,62 148,56 70,62
94,43 79,07 87,07 96,88
25.898.024 1.284.906 27.182.930 1.915.265
24.361.200 1.763.000 26.124.200 2.278.537
24.361.200 1.763.000 26.124.200 2.050.684
94,07 137,21 96,11 107,07
100,00 100,00 100,00 90,00
744.789 4.770 749.559
1.048.500 40.000 1.088.500
643.635 1.055 644.690
86,42 22,12 86,01
61,39 2,64 59,23
3.377 6.751 25.307 200.000 6.267
2.500 6.634 16.196 1.500.000 2.820
2.500 6.634 16.196 1.500.000 2.820
74,03 98,27 64,00 750,00 45,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
52
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
1.2. Harga Jual (Rp./Kg) URAIAN 1 Ekspor Karet Konvensional Teh Kopi Robusta Lokal Gula - Gula Eks Tebu - Gula Eks Raw Sugar Tetes Karet - Karet Konvensional - Latek Pekat Teh Kopi - Kopi Robusta - Kopi Arabika Produk Hilir - Teh Celup - Teh Seduh - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup Pala
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
28.955 20.089 26.814
28.560 18.900 30.450
24.150 20.700 33.350
83,41 103,04 124,37
84,56 109,52 109,52
8.508 1.056
8.700 8.700 1.100
8.100 7.761 1.100
95,20 104,15
93,10 89,21 100,00
26.579 31.162 16.261
25.950 29.400 14.500
21.700 25.100 15.500
81,64 80,55 95,32
83,62 85,37 106,90
20.717 34.919
19.799 25.000
21.649 25.000
104,50 71,59
109,34 100,00
73.109 36.586 48.194 9.697 12.321
83.062 40.144 53.145 9.715 13.524
83.062 40.144 53.145 9.715 13.524
113,61 109,73 110,27 100,19 109,77
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
53
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
1.3. Nilai Penjualan (Rp. 000) URAIAN 1 Ekspor dan Lokal Gula - Gula Eks Tebu - Gula Eks Raw Sugar Jumlah Gula Tetes Karet - Karet Konvensional - Latek Pekat Jumlah Karet Teh Kopi - Kopi Robusta - Kopi Arabika Jumlah Kopi Kayu Produk Hilir - Teh Celup - Teh Seduh - Kopi Bubuk - Gula Kemasan - Sirup Pala Jumlah Produk Hilir Wisata Agro - Wisata Agro Tanaman Semusim - Wisata Agro Tanaman Tahunan Jumlah Wisata Agro Jumlah Ekspor & Lokal
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
320.182.913 302.259.169 622.442.081 72.123.588
571.712.844 525.622.680 1.097.335.524 54.754.437
502.637.731 370.737.000 873.374.731 53.046.895
156,98 122,66 140,31 73,55
87,92 70,53 79,59 96,88
711.415.117 40.040.834 751.455.951 33.587.269
663.966.764 51.832.200 715.798.964 39.054.125
558.482.472 44.251.300 602.733.772 38.183.736
78,50 110,52 80,21 113,69
84,11 85,37 84,20 97,77
16.070.142 166.548 16.236.690 -
24.114.683 1.000.000 25.114.683 -
16.193.508 26.375 16.219.883 435.035
100,77 15,84 99,90 -
67,15 2,64 64,58 -
246.888 246.990 1.219.637 1.939.325 77.216 3.730.056
207.655 266.316 860.732 14.572.500 38.139 15.945.342
207.655 266.316 860.732 14.572.500 38.139 15.945.342
84,11 107,82 70,57 751,42 49,39 427,48
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
6.184.365 18.995.206 25.179.571 1.524.755.206
9.324.746 20.759.966 30.084.712 1.978.087.787
9.324.746 20.759.966 30.084.712 1.630.024.106
150,78 109,29 119,48 106,90
100,00 100,00 100,00 82,40
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
54
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
2. ANGGARAN BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN USAHA (Dalam Ribuan Rupiah) REALISASI 2013 2
URAIAN 1 Tanaman Semusim 1. Gula Eks Tebu - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Gula Eks Tebu 2. Gula Eks Raw Sugar - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Gula Eks Raw Sugar 3. Tetes - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Tetes 4. Wisata Agro DTS - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Wisata Agro DTS 5. Jumlah Tanaman Semusim - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Tanaman Semusim
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
330.429.320 92.368.458 422.797.778
383.981.593 4.287.847 103.973.118 492.242.558
337.079.082 3.769.783 97.032.582 437.881.447
102,01 105,05 103,57
87,79 87,92 93,32 88,96
234.743.492 234.743.492
511.638.046 49.776.760
372.527.487 48.224.450
158,70 20,54
72,81 96,88
69.948.878 10.236 69.959.114
34.042.704 911.415
34.636.673 34.636.673
49,52 49,51
101,74 3.800,32
5.838.901 5.838.901
5.762.479 5.762.479
5.369.943 5.369.943
91,97 91,97
93,19 93,19
640.960.592 10.236 92.368.458 733.339.286
935.424.822 4.287.847 103.973.118 1.043.685.787
749.613.185 3.769.783 97.032.582 850.415.550
116,95 105,05 115,96
80,14 87,92 93,32 81,48
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
55
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
(Dalam Ribuan Rupiah) REALISASI 2013 2
URAIAN 1 Tanaman Tahunan 1. Karet - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Karet 2. Teh - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Teh 3. Kopi - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Kopi 4.
5.
6.
7.
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
405.633.387 5.786.290 194.318.404 605.738.080
426.261.053 9.259.885 192.519.471 628.040.409
382.533.490 9.254.661 176.635.897 568.424.048
94,31 159,94 90,90 93,84
89,74 99,94 91,75 90,51
35.275.950 1.476.995 16.328.269 53.081.215
41.592.712 505.221 10.533.723 52.631.656
32.105.684 586.291 9.591.532 42.283.507
91,01 39,69 58,74 79,66
77,19 116,05 91,06 80,34
23.959.445 98.724 3.466.722 27.524.890
27.022.179 324.894 5.825.331 33.172.404
19.174.696 249.048 4.806.727 24.230.471
80,03 252,27 138,65 88,03
70,96 76,66 82,51 73,04
Kayu - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Kayu
-
-
151.228 151.228
-
-
Produk Hilir - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Produk Hilir
3.381.262 114.819 3.496.080
15.395.000 249.049 244.802 15.888.851
15.396.037 249.049 210.854 15.855.940
455,33 183,64 453,53
100,01 100,00 86,13 99,79
16.561.045 1.543.057 18.104.102
18.572.292 1.788.872 20.361.164
18.453.863 1.619.453 20.073.316
111,43 104,95 110,88
99,36 90,53 98,59
484.811.087 7.362.009 215.771.270 707.944.367
528.843.236 10.339.049 210.912.199 750.094.484
467.814.998 10.339.049 192.864.463 671.018.510
96,49 140,44 89,38 94,78
88,46 100,00 91,44 89,46
1.125.771.679 7.372.245 308.139.728 1.441.283.653
1.464.268.058 14.626.896 314.885.317 1.793.780.271
1.217.428.183 14.108.832 289.897.045 1.521.434.060
108,14 191,38 94,08 105,56
83,14 96,46 92,06 84,82
Wisata Agro DTT - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Wisata Agro DTT Jumlah Tanaman Semusim - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Jumlah Tanaman Tahunan
Total PTPN IX (Persero) - Beban Pokok Penjualan - Beban Penjualan - Beban Administrasi Total PTPN IX (Persero)
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
56
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
3. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA NON USAHA 3.1. Pendapatan Non Usaha (Rp.000) URAIAN 1 Tanaman Semusim 1. Pendapatan Keuangan - Jasa Giro - Selisih Kurs Jumlah Pendapatan Keuangan 2. Pendapatan Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap/Bekas - Penerimaan Pemakaian Ampas - Pendapatan KSO - Penerimaan Lain-lain Jumlah Pendapatan Lain-lain Jumlah Tanaman Semusim Tanaman Tahunan 1. Pendapatan Keuangan - Jasa Giro - Selisih Kurs - Deposito Jumlah Pendapatan Keuangan 2. Pendapatan Lain-lain - Limbah Karet & Karet Tanah - Penyewaan Lahan - Kayu - Kayu Karet - Deviden - Sampingan - Ganti Rugi Lahan - Penerimaan Lain-lain Jumlah Pendapatan Lain-lain Jumlah Tanaman Tahunan Total Pendapatan Non Usaha
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
649.276 410.972 1.060.248
328.436 210.591 539.027
328.436 210.591 539.027
50,58 51,24 50,84
100,00 100,00 100,00
3.637.797 145.762 (13.393.902) 15.204.066 5.593.725 6.653.973
1.037.048 14.000 33.555.863 5.352.904 39.959.815 40.498.842
1.037.048 14.000 11.699.130 8.405.222 21.155.400 21.694.427
28,51 9,60 (87,35) 55,28 378,20 326,04
100,00 100,00 34,86 157,02 52,94 53,57
968.509 2.917.097 17.015.996 20.901.601
1.017.500 16.685.000 17.702.500
1.017.500 10.110.883 11.128.383
105,06 59,42 53,24
100,00 60,60 62,86
1.843.968 696.140 4.992.625 36.447.399 5.288.379 18.993.785 10.174.551 78.436.846 99.338.448 105.992.420
138.000 2.314.905 2.341.830 10.585.950 20.000.000 8.830.816 8.157.845 3.200.820 55.570.166 73.272.666 113.771.508
463.000 2.314.905 6.215.355 8.812.900 20.000.000 8.830.816 2.057.726 3.994.163 52.688.865 63.817.248 85.511.675
125,54 892,83 176,52 54,87 166,99 10,83 39,26 67,17 64,24 80,68
335,51 100,00 265,41 83,25 100,00 100,00 25,22 124,79 94,82 87,10 75,16
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
57
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
3.2. Beban Non Usaha (Rp.000) URAIAN 1 Tanaman Semusim 1. Beban Keuangan - Beban Bunga - Cadangan Kerugian Piutang Jumlah Beban Keuangan 2. Beban Lain-lain - Biaya Administratif - Sumbangan - Biaya Hansip/Wanra - Biaya Keamanan - Sumbangan Kematian/Peralihan - Jaminan Sosial Pensiun - Biaya Akuntan - Biaya Konsultan - Iuran Dapenbun - CSR - Biaya Lain-lain Jumlah Beban Lain-lain Jumlah Tanaman Semusim Tanaman Tahunan 1. Beban Keuangan - Selisih Kurs Jumlah Beban Keuangan 2. Beban Lain-lain - Karet Tanah - Intercrop - Iuran Dapenbun - Penghapusan Aset - CSR - Bina Lingkungan - Sampingan - Lain-lain Jumlah Beban Lain-lain Jumlah Tanaman Tahunan Total Beban Non Usaha
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
69.655.839 3.125.580 72.781.420
68.339.875 68.339.875
74.964.875 74.964.875
107,62 103,00
109,69 109,69
263.624 660.433 5.924 530.507 233.451 27.715.318 141.506 859.538 1.622.549 1.028.635 33.061.483 105.842.902
580.761 545.137 20.300 630.970 122.400 7.903.262 280.000 3.515.000 9.993.322 500.000 10.040.505 34.131.657 102.471.532
580.761 545.137 20.300 630.970 122.400 7.903.262 280.000 3.515.000 2.433.825 500.000 5.126.954 21.658.609 96.623.484
220,30 82,54 342,68 118,94 52,43 28,52 197,87 408,94 150,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 24,35
498,42 65,51 91,29
51,06 63,46 94,29
326.887 326.887
-
-
-
-
4.580 2.781.638 1.799.885 2.022.616 13.556.986 20.165.704 20.492.591 126.335.493
10.000 4.636.281 5.000.000 4.173.598 500.000 855.213 4.598.152 10.027.367 29.800.611 29.800.611 132.272.143
9.000 3.835.218 5.000.000 4.469.682 500.000 855.213 4.201.492 13.081.418 31.952.023 31.952.023 128.575.507
196,49 137,88 248,33
90,00 82,72 100,00 107,09 100,00 100,00 91,37 130,46 107,22 107,22 97,21
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
207,73 96,49 158,45 155,92 101,77
58
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
4. ANGGARAN PENGADAAN BAHAN / BARANG (Dalam Ribuan Rupiah) REALISASI 2013 2
URAIAN 1
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
Tanaman Semusim Pupuk Bahan Kimia Bahan Pembantu Bahan Pembungkus Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk Bahan Bangunan dan Instalasi Bahan Kep. Angk. Pertanian Bahan Kep. Kendaraan Bermotor Barang/Bahan Lain Jumlah Tanaman Semusim
915.004 159.728 19.480.748 11.511.524 62.996.834 32.356.543 1.116.964 602.227 1.277.374 130.416.946
449.513 161.784 18.365.358 13.013.536 44.126.448 35.917.978 739.875 503.222 154.014 113.431.728
449.513 161.784 18.365.358 13.013.536 44.126.448 35.917.978 739.875 503.222 154.014 113.431.728
49,13 101,29 94,27 113,05 70,05 111,01 66,24 83,56 12,06 86,98
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tanaman Tahunan Pupuk Bahan Kimia Bahan Pembantu Bahan Pembungkus Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk Bahan Bangunan dan Instalasi Bahan Kep. Angk. Pertanian Bahan Kep. Kendaraan Bermotor Barang/Bahan Lain Jumlah Tanaman Tahunan
77.950.683 33.015.239 2.828.204 24.959.645 18.419.989 12.745.512 5.287.028 10.966.227 186.172.527
103.819.904 48.840.338 4.209.156 37.925.370 15.110.343 18.097.295 8.108.548 14.604.028 250.714.982
72.551.802 26.528.181 3.283.718 31.640.519 13.818.051 15.313.393 6.628.170 10.732.032 180.495.866
93,07 80,35 116,11 126,77 75,02 120,15 125,37 97,86 96,95
69,88 54,32 78,01 83,43 91,45 84,62 81,74 73,49 71,99
PTPN IX (Persero) Pupuk Bahan Kimia Bahan Pembantu Bahan Pembungkus Bahan Bakar/Pelumas dan Gemuk Bahan Bangunan dan Instalasi Bahan Kep. Angk. Pertanian Bahan Kep. Kendaraan Bermotor Barang/Bahan Lain Total PTPN IX (Persero)
78.865.687 33.174.967 19.480.748 14.339.728 87.956.479 50.776.532 13.862.476 5.889.255 12.243.601 316.589.473
104.269.417 49.002.122 18.365.358 17.222.692 82.051.818 51.028.321 18.837.170 8.611.770 14.758.042 364.146.710
73.001.315 26.689.965 18.365.358 16.297.254 75.766.967 49.736.029 16.053.268 7.131.392 10.886.046 293.927.594
92,56 80,45 94,27 113,65 86,14 97,95 115,80 121,09 88,91 92,84
70,01 54,47 100,00 94,63 92,34 97,47 85,22 82,81 73,76 80,72
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
59
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
5. ANGGARAN TEKNIK & TEKNOLOGI (Dalam Ribuan Rupiah) REALISASI 2013 2
URAIAN 1 Tanaman Semusim Alat Angk/Tebang Angkut Pabrik Alat Pengangkutan Alat Pertanian Biaya Pengolahan Jumlah Tanaman Semusim Tanaman Tahunan Eksploitasi Alat Pengangkutan Instalasi Listrik dan Air Bangunan Biaya Pengolahan - Karet - Teh - Kopi Jumlah Tanaman Tahunan Total PTPN IX (Persero)
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
9.513.194 131.101.340 3.720.655 690.993 40.444.100 185.470.282
13.870.700 84.051.466 5.032.218 725.973 52.913.722 156.594.079
13.870.700 84.051.466 5.032.218 725.973 52.913.722 156.594.079
145,80 64,11 135,25 105,06 130,83 84,43
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
36.021.080 18.848.684 7.657.644
42.505.559 19.002.187 6.509.213
42.505.559 19.002.187 6.509.213
118,00 100,81 85,00
100,00 100,00 100,00
58.660.242 11.697.026 3.720.771 136.605.447 322.075.729
57.542.237 13.867.638 4.833.894 144.260.728 300.854.807
52.256.756 11.094.110 2.934.322 134.302.147 290.896.226
89,08 94,85 78,86 98,31 90,32
90,81 80,00 60,70 93,10 96,69
6. ANGGARAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (Dalam Ribuan Rupiah) REALISASI 2013 2
URAIAN 1
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
Tanaman Semusim Gaji Agronomi dan Contoh Laborat Hama Analisa Tanah dan Tanaman Lain-lain Jumlah Tanaman Semusim
1.057.537 390.314 24.385 29.350 120.800 1.622.386
2.503.636 330.597 27.193 44.000 148.000 3.053.426
2.503.636 330.597 27.193 44.000 148.000 3.053.426
236,74 84,70 111,52 149,91 122,52 188,21
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Tanaman Tahunan Uji Coba Mutu Produk Hilir Biaya Percobaan Jumlah Tanaman Tahunan Total PTPN IX (Persero)
1.622.386
50.000 50.000 3.103.426
50.000 50.000 3.103.426
191,29
100,00 100,00 100,00
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
60
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
7. ANGGARAN PENGEMBANGAN SDM Ura ia n 1
Realisasi
RKAP
REVISI RKAP
%
2013
2014
2014
3:2
2
3
4
4
Tanaman S emusim - Jumlah Peserta (Orang) - Biaya (Rp. 000)
840
993
993
118,21
1.477.866
4.258.205
4.258.205
288,13
2.074
849
501
24,16
3.845.177
4.219.500
2.815.450
73,22
2.914
1.842
1.494
51,27
5.323.044
8.477.705
7.073.655
132,89
Tanaman Tahunan - Jumlah Peserta (Orang) - Biaya (Rp. 000) Jumlah PTPN IX (Persero) - Jumlah Peserta (Orang) - Biaya (Rp. 000)
8. ANGGARAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (Dalam Ribuan Rupiah) REALISASI 2013 2
URAIAN 1 Tanaman Semusim Bahan & Alat Pemeriksa Limbah Jumlah Tanaman Semusim Tanaman Tahunan Penghijauan Jumlah Tanaman Tahunan Total PTPN IX (Persero)
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
442.791 442.791
684.315 684.315
684.315 684.315
154,55 154,55
100,00 100,00
5.564.544 5.564.544 6.007.335
5.333.660 5.333.660 6.017.975
5.459.734 5.459.734 6.144.049
98,12 98,12 102,28
102,36 102,36 102,09
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
61
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
9. ANGGARAN INVESTASI TANAMAN DAN NON TANAMAN Investasi yang dianggarkan telah melalui proses kajian untuk tiap-tiap unit kerja dan per jenis investasi. REALISASI 2013 2
URAIAN 1 Tanaman Semusim - Tanah - Bangunan - Mesin dan Instalasi - Jalan dan Jembatan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian & Invent Kecil - Aset Tidak Berwujud - Wisata Agro dan Lain-lain Jumlah Tanaman Semusim Tanaman Tahunan - Tanah - Bangunan - Mesin dan Instalasi - Jalan dan Jembatan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian & Invent Kecil - Aset Tidak Berwujud - Wisata Agro dan Lain-lain - Invest Pada Perush Asosiasi Jumlah Tanaman Tahunan PTPN IX (Persero) - Tanah - Bangunan - Mesin dan Instalasi - Jalan dan Jembatan - Alat Pengangkutan - Alat Pertanian & Invent Kecil - Aset Tidak Berwujud - Wisata Agro dan Lain-lain - Invest Pada Perush Asosiasi Jumlah Investasi Non Tanaman
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
3.894.514 51.725.711 127.715 1.244.963 1.319.587 897.682 989.058 60.199.231
6.124.870 208.013.254 540.000 2.050.068 4.384.469 12.650.000 2.395.000 236.157.661
6.124.870 208.013.254 540.000 2.050.068 4.384.469 12.650.000 2.395.000 236.157.661
157,27 402,15 422,82 164,67 332,26 1.409,18 242,15 392,29
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
5.858.399 10.386.094 1.995.903 735.450 3.070.413 236.346 2.939.888 25.222.493 25.222.493
9.420.500 3.695.000 1.120.000 450.000 1.089.250 18.870.000 3.807.500 38.452.250 38.452.250
1.333.000 3.175.000 450.000 450.000 589.250 18.920.000 1.557.500 26.474.750 26.474.750
22,75 30,57 22,55 61,19 19,19 8.005,21 52,98 104,96 104,96
14,15 85,93 40,18 100,00 54,10 100,26 40,91 68,85 68,85
9.752.913 62.111.806 2.123.618 1.980.413 4.390.000 1.134.028 3.928.947 85.421.724 85.421.724
15.545.370 211.708.254 1.660.000 2.500.068 5.473.719 31.520.000 6.202.500 274.609.911 274.609.911
7.457.870 211.188.254 990.000 2.500.068 4.973.719 31.570.000 3.952.500 262.632.411 262.632.411
76,47 340,01 46,62 126,24 113,30 2.783,88 100,60 307,45 307,45
47,97 99,75 59,64 100,00 90,87 100,16 63,72 95,64 95,64
10. DAFTAR SKALA PRIORITAS KEGIATAN 10.1.
Kegiatan Tanaman 1. Pada investasi tanaman, investasi pada TBM lebih diprioritaskan dibandingkan dengan TTAD dan TTI. Hal ini disebabkan karena pada TBM telah melalui tahap TTAD dan TTI yang telah mengeluarkan biaya yang cukup besar. TTAD dan TTI dapat dilakukan guna memperbaiki komposisi umur tanaman.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
62
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
2. Pada komoditas tebu, diprioritaskan pada penataan komposisi masak awal, tengah dan lambat disesuaikan dengan jumlah hari giling pabrik gula, serta mematuhi SOP yang telah disepakati di masing-masing pabrik gula, baik SOP kultur teknis maupun tebang angkut. 10.2.
Investasi Non Tanaman Pada investasi non tanaman, investasi lebih diprioritaskan pada : 1. Perbaikan mesin-mesin dan penggantian alat-alat pengolahan yang sudah tidak layak operasi guna meningkatkan kualitas pengolahan pada pabrik. 2. Pengembangan wisata agro dalam rangka menunjang program diversifikasi usaha dari PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero). 3. Pengurusan HGU. 4. Alih proses PG Sragi menjadi Defekasi Remelt Karbonatasi (DRK) dan PG Gondang Baru dari karbonatasi ke sulfitasi.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
63
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB V PROYEKSI KEUANGAN POKOK PERUSAHAAN TAHUN BUKU 2014
Data Proyeksi keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan disajikan sebagai berikut : 1. POSISI KEUANGAN (Rp. 000) REALISASI 2013 2
URAIAN 1 ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar - Piutang Antar Badan Hukum - Invest Pada Perush Asosiasi - Aset Tetap - Aset Pajak Tangguhan - Aset Beban Tangguhan - Aset Tidak Berwujud - Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar Total Aset LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Modal Disetor Laba Ditahan - Cadangan - Saldo Laba (Rugi) - Laba Tahun Berjalan Jumlah Laba Ditahan Total Ekuitas Total Liabilitas dan Ekuitas
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
1.212.972.686
756.889.454
793.990.378
65,46
104,90
94.140.174 1.283.842.436 5.140.597 46.040 49.069.130 117.833.084 1.550.071.461 2.763.044.147
62.938.984 55.014.775 1.560.408.363 18.076.062 12.042.254 90.257.906 23.852.140 1.822.590.484 2.579.479.938
94.140.174 1.384.250.839 5.140.596 1.540.022 67.303.890 100.416.022 1.652.791.543 2.446.781.921
100,00 107,82 100,00 3.344,97 137,16 85,22 106,63 88,55
171,12 88,71 28,44 12,79 74,57 420,99 90,68 94,86
1.744.788.725 246.090.452 1.990.879.178
1.234.360.577 431.560.404 1.665.920.981
1.226.273.080 401.259.068 1.627.532.148
70,28 163,05 81,75
99,34 92,98 97,70
599.815.000
599.815.000
599.815.000
100,00
100,00
151.751.399 20.598.570 172.349.969 772.164.969 2.763.044.147
189.388.797 124.355.160 313.743.957 913.558.957 2.579.479.938
170.290.112 49.144.661 219.434.773 819.249.773 2.446.781.921
112,22 238,58 127,32 106,10 88,55
89,92 39,52 69,94 89,68 94,86
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
64
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
2. LABA/(RUGI) (Rp. 000) REALISASI 2013 2
URAIAN 1 Pendapatan Beban Pokok Penjualan Laba (Rugi) Bruto
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
1.524.755.206 1.125.771.679 398.983.527
1.978.087.787 1.464.268.058 513.819.729
1.630.024.106 1.217.428.182 412.595.924
106,90 108,14 103,41
82,40 83,14 80,30
26,17
25,98
25,31
96,73
97,45
Beban Usaha Beban Penjualan Beban Administrasi Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha
7.372.245 308.139.728 315.511.974 83.471.554
14.626.896 314.885.317 329.512.213 184.307.516
14.108.832 289.897.045 304.005.877 108.590.047
191,38 94,08 96,35 130,09
96,46 92,06 92,26 58,92
Pendapatan Non Usaha Pendapatan Keuangan Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan Non Usaha
21.961.859 84.030.561 105.992.420
18.241.527 95.529.981 113.771.508
11.667.410 73.844.265 85.511.675
53,13 87,88 80,68
63,96 77,30 75,16
Beban Non Usaha Beban Keuangan Beban Lain-lain Jumlah Beban Non Usaha Selisih Pendapatan dan Beban Non Usaha Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi Pendapatan Luar Biasa Laba (Rugi) Sebelum Pajak
73.108.306 53.227.187 126.335.493 (20.343.073) 63.128.480
74.964.875 57.307.268 132.272.143 (18.500.635) 165.806.881
74.964.875 53.610.632 128.575.507 (43.063.832) 65.526.215
102,54 100,72 101,77 211,69 103,80
100,00 93,55 97,21 232,77 39,52
29.594.446 12.935.464 42.529.910 20.598.570 20.598.570 20.598.570
41.451.720 41.451.720 124.355.160 124.355.160 124.355.160
16.381.554 16.381.554 49.144.661 49.144.661 49.144.661
55,35 38,52 238,58 238,58 238,58
39,52 39,52 39,52 39,52 39,52
GPM (%)
Pajak Penghasilan Beban Pajak Kini Beban (Pendapatan) Pajak Tangguhan Beban Pajak Bersih L (R) Thn Berjalan dari Op yang Dilanjutkan Kerugian Periode Berjalan dari Op yg Dihentikan Laba Bersih Periode Berjalan Pendapatan (Beban) Komprehensif lain - Bersih Laba Komprehensif Periode Berjalan
3. ARUS KAS (Rp.000) URAIAN 1 Aktivitas Operasional Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Saldo Awal Saldo Akhir
REALISASI 2013 2 248.842.840 (232.722.605) (33.922.292) (17.802.058) 275.366.960 257.564.902
RKAP 2014 3 68.133.964 (371.694.204) 245.723.936 (57.836.304) 194.489.325 136.653.021
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
REVISI RKAP 2014 4 38.074.790 (359.997.318) 247.940.143 (73.982.385) 257.564.902 183.582.517
% 4:2 5
4:3 6
15,30 154,69 (730,91) 415,58 93,54 71,28
55,88 96,85 100,90 127,92 132,43 134,34
65
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
4. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA (Rp. 000) REALISASI 2013 2
URAIAN 1 SUMBER DANA Laba Komprehensif Penyusutan dan Amortisasi Lain-lain Jumlah Sumber Dana PENGGUNAAN DANA Angsuran Liabilitas Jangka Panjang Pembagian Laba Tahun Sebelumnya - Deviden - Program Kemitraan - Program Bina Lingkungan Jumlah Pembagian Laba Investasi - Tanaman - Non Tanaman - Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Jumlah Investasi Lain-lain Jumlah Penggunaan Dana Saldo Awal Kas Surplus (Defisit) Dana
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
20.598.570 48.189.962 80.891.526 149.680.058
124.355.160 81.483.864 272.034.579 477.873.603
-
49.144.661 79.279.234
% 4:2 5
4:3 6
128.423.895
238,58 164,51 85,80
39,52 97,29 26,87
-
-
-
-
33.922.292 33.922.292
4.276.064 4.276.064
2.059.857 2.059.857
6,07 6,07
48,17 48,17
138.757.210 85.421.724 224.178.934 63.815.492 321.916.718 275.366.960 103.130.300
128.428.958 274.609.911 403.038.869 407.314.933 194.489.325 265.047.995
117.364.907 262.632.411 379.997.318 382.057.175 257.564.902 3.931.622
84,58 307,45 169,51 118,68 93,54 3,81
91,39 95,64 94,28 93,80 132,43 1,48
5. RASIO KEUANGAN REALISASI 2013 2
URAIAN 1 Return on Equity (ROE) Return on Investment (ROI) Cash Ratio Current Ratio Collection Period Perputaran Persediaan Total Asets Turn Over (TATO) Rasio TMS Terhadap Total Aset
% % % % Hari Hari % %
9,67 8,59 14,76 69,52 30,99 141,43 77,41 27,95
RKAP 2014 3 80,92 16,58 11,07 61,32 21,61 29,86 107,61 35,42
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
REVISI RKAP 2014 4 32,92 12,74 14,97 64,75 27,54 37,47 99,42 33,48
% 4:2 5
4:3 6
340,49 148,26 101,41 93,14 88,87 26,49 128,44 119,81
40,69 76,83 135,23 105,59 127,46 125,47 92,39 94,54
66
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
6. BIAYA PRODUKSI 6.1. Tanaman Semusim (Rp. 000) URAIAN 1 1.
Gula Pimpinan dan Tata Usaha Tanaman Tebang dan Angkut Tebu Pabrik dan Pengolahan Alat Pengangkutan & Pertanian Biaya Raw Sugar Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Gula
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
21.574.011 21.493.810 64.557.117 212.153.864 6.527.230 23.906.093 350.212.125
25.570.950 32.378.124 68.313.215 210.396.932 8.761.463 511.638.046 38.560.909 895.619.639
24.260.661 30.808.862 51.586.672 188.611.718 7.840.637 370.901.991 35.278.604 709.289.145
112,45 143,34 79,91 88,90 120,12 147,57 202,53
94,88 95,15 75,51 89,65 89,49 72,49 91,49 79,20
Tetes Pimpinan dan Tata Usaha Tanaman Tebang dan Angkut Tebu Pabrik dan Pengolahan Alat Pengangkutan & Pertanian Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Tetes
4.248.025 4.141.948 12.507.203 40.419.346 1.277.246 4.781.366 67.375.135
2.327.451 2.833.541 6.162.045 18.371.859 801.018 3.546.790 34.042.704
2.430.923 3.039.384 5.161.134 18.301.782 798.081 3.597.297 33.328.601
57,22 73,38 41,27 45,28 62,48 75,24 49,47
104,45 107,26 83,76 99,62 99,63 101,42 97,90
3.
Wisata Agro Tanaman Semusim
5.838.901
5.762.479
5.369.943
91,97
93,19
4.
Total Biaya Produksi Pimpinan dan Tata Usaha Tanaman Tebang dan Angkut Tebu Pabrik dan Pengolahan Alat Pengangkutan & Pertanian Biaya Raw Sugar Restitusi Biaya Pengolahan Raw Sugar Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Wisata Agro Tanaman Semusim Total Biaya Produksi
25.822.037 25.635.758 77.064.320 252.573.211 7.804.476 28.687.459 417.587.260 5.838.901 423.426.161
27.898.401 35.211.665 74.475.260 228.768.791 9.562.481 511.638.046 42.107.699 929.662.343 5.762.479 935.424.822
26.691.584 33.848.246 56.747.806 206.913.500 8.638.718 370.901.991 38.875.901 742.617.746 5.369.943 747.987.689
103,37 132,04 73,64 81,92 110,69 135,52 177,84 91,97 176,65
95,67 96,13 76,20 90,45 90,34 72,49 92,32 79,88 93,19 79,96
2.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
67
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
6.2. Tanaman Tahunan (Rp. 000) URAIAN 1 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Karet - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Karet
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
7.883.623 82.352.602 232.001.167 3.086.356 58.660.242 32.084.918 416.068.907
10.672.402 82.720.388 228.480.303 57.542.237 13.560.855 33.284.868 426.261.053
9.679.813 64.779.718 207.653.744 52.256.756 13.560.855 34.602.603 382.533.489
122,78 78,66 89,51 89,08 107,85 91,94
90,70 78,31 90,88 90,81 100,00 103,96 89,74
Teh - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Teh
1.174.046 13.143.073 8.584.071 11.697.026 3.314.408 37.912.624
1.582.275 12.016.049 9.886.189 13.867.638 955.006 3.285.555 41.592.712
1.265.820 8.121.451 7.908.952 11.094.110 955.006 2.760.345 32.105.684
107,82 61,79 92,14 94,85 83,28 84,68
80,00 67,59 80,00 80,00 100,00 84,01 77,19
Kopi - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Kopi
968.301 13.527.536 2.620.161 3.720.771 1.655.249 22.492.018
1.088.774 13.744.360 5.293.565 4.833.894 1.043.995 1.017.591 27.022.179
871.019 9.647.647 3.308.087 2.934.322 1.043.995 1.369.626 19.174.696
89,95 71,32 126,26 78,86 82,74 85,25
80,00 70,19 62,49 60,70 100,00 134,59 70,96
3.127.510 447.118 3.574.627
14.377.413 1.017.587 15.395.000
14.377.413 1.017.587 1.037 15.396.037
459,71 227,59
100,00 100,00
430,70
100,01
20.839.828 1.560.118 22.399.946
16.784.141 1.788.151 18.572.292
16.784.141 1.669.722 18.453.863
80,54 107,03 82,38
100,00 93,38 99,36
-
-
53.778 97.450 151.228
-
-
10.025.969 109.023.212 243.205.398 3.086.356 74.078.039 37.054.574 476.473.548 3.574.627 22.399.946 502.448.121
13.343.451 108.480.797 243.660.057 76.243.769 15.559.856 37.588.014 494.875.944 15.395.000 18.572.292 528.843.236
11.816.652 82.548.816 218.870.783 66.285.188 15.559.856 38.732.574 433.813.869 15.396.037 18.453.863 151.228 467.814.997
117,86 75,72 89,99 89,48 104,53 91,05 430,70 82,38 93,11
88,56 76,10 89,83 86,94 100,00 103,05 87,66 100,01 99,36 88,46
Produk Hilir - Bahan Baku dan Pelengkap - Biaya Kemas dan Angkutan - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Produk Hilir Wisata Agro - Biaya Operasional Wisata Agro - Penyusutan Jumlah Biaya Wisata Agro Kayu - Biaya Tanaman - Tebang dan Penggergajian Jumlah Biaya Produksi Kayu Total Biaya Produksi - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Panen dan Pengangkutan - Pembelian Pihak Ketiga - Biaya Pengolahan - Pembebanan PBB - Penyusutan Jumlah Biaya Produksi - Produk Hilir - Wisata Agro - Kayu Total Biaya Produksi
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
68
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
7. HARGA POKOK PRODUKSI DAN FOB 7.1. Komoditas Pokok (Rp/Kg) : URAIAN 1 1.
2.
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun Gula Eks Tebu Gula Raw Sugar Tetes Karet Teh Kopi
8.790 1.398 15.322 18.424 44.121
5.843 8.469 684 16.138 18.254 24.825
5.453 8.104 691 14.482 15.656 29.743
62,04 49,43 94,52 84,98 67,41
93,32 95,69 101,05 89,74 85,77 119,81
Harga Pokok Produksi FOB Gula Eks Tebu Gula Raw Sugar Tetes Karet Teh Kopi
9.933 1.398 22.690 27.082 51.115
7.491 8.469 684 23.777 23.099 30.475
7.078 8.104 691 21.520 20.619 37.585
71,25 49,42 94,84 76,14 73,53
94,48 95,69 101,05 90,51 89,27 123,33
7.2. Produk Hilir (Rp/Kg) : URAIAN 1 1.
2
REALISASI 2013 2
RKAP 2014 3
REVISI RKAP 2014 4
% 4:2 5
4:3 6
Harga Pokok Prod. Pabrik/Kebun Teh Celup Teh Seduh Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Pala
76.857 37.886 35.434 9.547 13.242
61.071 27.800 45.180 9.528 12.384
61.071 27.800 45.244 9.528 12.384
79,46 73,38 127,68 99,80 93,52
100,00 100,00 100,14 100,00 100,00
Harga Pokok Produksi FOB Teh Celup Teh Seduh Kopi Bubuk Gula Kemasan Sirup Pala
76.993 38.291 39.134 9.595 13.242
80.804 38.877 52.328 9.696 13.407
80.804 38.877 52.392 9.696 13.407
104,95 101,53 133,88 101,05 101,24
100,00 100,00 100,12 100,00 100,00
8. PERKEMBANGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PENYERTAAN PERUSAHAAN 8.1. Perkembangan Anak Perusahaan Tidak mempunyai anak perusahaan. 8.2. Investasi Pada perusahaan Asosiasi Jumlah Investasi Pada Perusahaan Asosiasi terinci sebagai berikut : 1. Indoham Ltd, Jakarta Penyertaan saham sebesar Rp. 73.923 ribu atau 2,40 % dari komposisi modal saham Indoham Ltd. yang bergerak di bidang pemasaran produksi. Pada tahun 2012 nilai saham pada Indoham Ltd telah dicadangkan terkait dengan rencana likuidasi Indoham Ltd.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
69
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
2. PT. Industri Gula Nusantara Penyertaan saham sebesar Rp. 52.370.000 ribu, atau 36 % dari komposisi modal saham pada saat pendirian PT. Industri Gula Nusantara. Nilai penyertaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 55.014.776 ribu. 3.
Penyertaan pada PT. Kantor Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN) sebesar Rp. 6.884.000 ribu, dengan persentase kepemilikan 6,67%.
9. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN Tingkat Kesehatan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 sebagai berikut : URAIAN 1 Aspek Keuangan Aspek Operasional Aspek Administrasi Jumlah Tingkat Kesehatan
REALISASI 2013 2 41,25 13,85 15,00 70,10 SEHAT (A)
RKAP 2014 3 60,00 15,00 15,00 90,00 SEHAT (AA)
REVISI RKAP 2014 4 57,50 15,00 15,00 87,50 SEHAT (AA)
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
% 4:2 5
4:3 6
139,39 108,34 100,00 124,83
95,83 100,00 100,00 97,22
70
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB VI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tahun 2014 berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
1.
PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN
Penyaluran Program Kemitraan tahun 2014 menggunakan dana bergulir dari alokasi laba perusahaan. Perusahaan tidak menganggarkan sumber dana Program Kemitraan yang dibiayakan.
2.
PENYALURAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN
Penyaluran Program Bina Lingkungan menggunakan sumber dana yang dibiayakan perusahaan. Tahun 2014 menganggarkan untuk Program Bina Lingkungan sebesar Rp. 855,21 juta, yang telah dibiayakan. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
71
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
3.
BENTUK PEMBINAAN a. PTPN IX (Persero) telah menerbitkan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/130/2009 tanggal 9 September 2009 tentang Administrasi Keuangan PKBL dan Perkembangan Usaha Mitra Binaan, dan Surat Edaran Nomor : PTPN IX.0/SE/086/2011 tanggal 12 Mei 2011 tentang Pelaksanaan PKBL PTPN IX (Persero) Tahun 2011. Dengan adanya surat edaran ini diharapkan bahwa Administratur dari Kebun maupun Pabrik Gula dapat lebih aktif dalam melaksanakan Program Kemitraan maupun Program Bina Lingkungan di wilayah kebun dan pabrik. b. Lokasi mitra binaan yang berada di lingkungan sekitar kebun atau pabrik gula diharapkan lebih memudahkan dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan secara efektif. c. Bekerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mitra binaan, sehingga diharapkan usaha mitra binaan dapat lebih berkembang. d. Dana Bina Lingkungan diberikan kepada masyarakat di sekitar kebun dan pabrik gula berupa sarana dan prasarana sosial, sehingga masyarakat di sekitar kebun atau pabrik gula dapat merasakan manfaat kehadiran PTPN IX (Persero).
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
72
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB VII KETAHANAN ENERGI DAN PANGAN
1.
KETAHANAN ENERGI Dalam rangka peningkatan efisiensi terutama pada pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM), PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) pada tahun 2014 mengambil langkahlangkah sebagai berikut: a.
Substitusi bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar non minyak untuk ketel seperti sekam padi, kayu bakar, batubara dan moulding di pabrik gula.
b.
Efisiensi bahan bakar dengan penerapan inovasi teknologi Ket Burner intermediasi.
c.
Penggunaan tatal kayu pada pengolahan teh.
Dengan program tersebut di atas diharapkan ke depan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) mampu mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan dapat menekan biaya produksi.
2.
KETAHANAN PANGAN a. Program ketahanan pangan yang diusahakan meliputi jagung, padi dan kacang tanah. Ketahanan pangan dilaksanakan dengan sistem tumpangsari melalui kerjasama dengan masyarakat sekitar. Penanaman dilaksanakan di antara tanaman pokok pada Tanaman Belum Menghasilakn (TBM) I s.d. III karet dan tanah cadangan. b. Dalam rangka program ketahanan pangan PTPN IX (Persero) melaksanakan pembenihan bibit jagung untuk disalurkan kepada petani jagung di sekitar wilayah kebun.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
73
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB VIII KAJIAN MANAJEMEN RESIKO
Berdasarkan evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang dilakukan, nilai rata-rata capaian setiap komponen sebesar 2,467 dari skor maksimal 5,00 atau berada pada tingkat kematangan “repeatable”, yaitu kondisi penerapan manajemen risiko di mana perusahaan telah memiliki kebijakan manajemen risiko walaupun substansinya belum memadai. Proses manajemen risiko telah berjalan namun masih belum terintergrasi dengan infrastruktur dan sistem operasi perusahaan secara keseluruhan. Untuk tahun 2014 Unit Manajemen Risiko telah mengidentifikasi beberapa risiko utama yang dikelompokkan dalam 6 bidang, diantaranya :
1.
DIVISI TANAMAN SEMUSIM 1.1. On Farm Risiko persaingan bahan baku dengan PG lain (PG sesaudara ataupun dengan PTPN lain), berdampak pada pasok tebu kurang sehingga produksi tidak tercapai. Upaya pengendalian yaitu lebih mengintensifkan sosialisasi dampak tebang MBS terhadap PTR serta memberikan pelayanan/performa pabrik kepada PTR secara optimal. Risoko penataan varietas tebu kurang optimal, berdampak pada potensi rendemen turun. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu berkoordinasi dengan DIsbun Kabupaten mengenai intensifikasi bongkar ratoon dengan penggantian bibit varietas baru. Risiko tebu kotor, berdampak pada potensi rendemen turun. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah melaksanakan pekerjaan kletek minimal 2 kali. Risiko persaingan tenaga kerja untuk ditebang, berdampak pada pasok tebu ke pabrik terhambat. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah melakukan kontrak tenaga tebang lebih awal dengan sistem individu, serta mendatangkan tenaga dari luar wilayah (lainan). Risiko tebu tertinggal di lahan (tebu tidak pokmah, tebu rempon) tinggi, berdampak pada penurunan produksi. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah menambah premi pokmah, pengarahan rutin pada penebang dan mengintensifkan pengawasan tebang.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
74
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Risiko tebu ditebang tidak sesuai jadwal kemasakan tebu, berdampak pada potensi penurunan rendemen. Upaya yang dilakukan adalah penataan kembali jadwal tebang berdasarkan analisa kemasakan. Risiko Single Bud Planting (SBP) tidak optimal, berdampak pada pemborosan biaya dan penurunan produksi. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan melakukan Water Treatment sesuai SOP, pemberian pupuk tepat waktu, melakukan siram 2 kali sehari (pagi dan sore) dan sortasi mata bibit lebih intensif serta melakukan penanaman di lahan sesuai jadwal. Risiko iklim basah atau kering, berdampak pada penurunan produktivitas. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah menyiapkan sarana dan prasarana tebang angkut lebih awal serta mempersiapkan pompa kebun. Risiko TR Km KSO produktivitas turun, berdampak pada penurunan skala usaha. Rencana pengendalian yang dilakukan perusahaan yaitu melakukan pengawalan tanam, tebang dan pasca tebang dengan cermat.
1.2. Off Farm Risiko kerusakan alat ketel, gilingan dan central listrik/turbin, berdampak pada berhenti giling, kapasitas giling turun, pemakaian bahan bakar minyak atau bahan bakar alternative naik, kepercayaan PTR menurun dan gula dalam proses tinggi. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu dengan mengajukan investasi peralatan barang-barang untuk penggantian barang/alat yang rusak dan melebihi umur teknis serta maintenance preventif dan menjaga keajegan giling. Risiko analisa limbah di atas baku mutu, berdampak pada terjadinya pencemaran lingkungan serta peringkat PROPER hitam. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu dengan penyempurnaan instalasi dan operasional wet land, peningkatan intensitas pengurasan bak pengendap abu, operasional saringan cush-cush dan dust collector berfungsi dengan optimal. Risiko ketidakoptimalan fungsi Jet Burner, berdampak pada penggunaan bahan bakar tinggi. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan pengaktifan PCB untuk mensuplay kekurangan uap. Risiko performa Sugar Dryer tidak optimal, berdampak pada daya simpan produk gula kurang. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan persiapan instalasi Sugar Dryer lebih cermat dan kualitas bahan baku yang lebih baik. Risiko peralatan alih proses PG. Gondang Baru belum dapat optimal, berdampak pada operasional giling belum lancer sehingga kepercayaan PTR untuk Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
75
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
menggilingkan tebu di PG menurun. Upaya yang dilakukan yaitu dengan pengawasan dan pengendalian terhadap kelancaran peralatan yang baru (alih proses) dan menjaga keajegan giling. Risiko tetes luber, berdampak pada berhenti giling dan pencemaran lingkungan. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu laporan produksi tetes harian yang akurat dan stock opname setiap 1 minggu sekali DMG untuk mengetahui posisi ruang tangki tetes dan koordinasi dengan APTRI untuk segera mengambil tetes PTR.
1.3. Pembiayaan Risiko tunggakan piutang PTR, berdampak pada cash flow perusahaan terganggu. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu konfirmasi tunggakan piutang PTR, presentase pemotongan DO dikonfirmasi dengan SKW yang bersangkutan setiap periode sebelum terbit, bila PTR masih memiliki tunggakan setelah akhir giling dilakukan penagihan piutang secara tunai.
1.4. Perencanaan dan Pengembangan Risiko tidak adanya pengembangan wahana, berdampak pada pendapatan wisata agro menurun. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah mendorong PG-PG meningkatkan pengelolaan dan pemasaran wisata agro.
1.5. Pemasaran dan Pengadaan Risiko keterlambatan pengiriman barang oleh rekanan, berdampak penggunaan kembali alat lama dengan perbaikan-perbaikan sekedarnya sehingga alat tidak dapat bekerja dengan optimal. Upaya pengendalian yang dilakukan adalah dengan berkoordinasi antara bagian terkait, PG dan rekanan lebih ditingkatkan, secara berkala meninjau workshop/bengkel rekanan untuk memantau progress pekerjaan. Risiko kenaikan harga barng/BBM, berdampak pada peningkatan biaya. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu melakukan negoisasi biaya angkut BBM dengan rekanan angkutan serta melakukan koordinasi antar bagian teknis untuk pengendalian penggunaan BBM dan menggunakan bahan bakar alternatif. Risiko keterlambatan proses pengadaan barang/jasa, berdampak giling mundur dan kehilangan peluang (tebu lari). Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu koordinasi antar bagian terkait, PG dan tim tender lebih ditingkatkan, lebih aktif menjaring rekanan yang qualified.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
76
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Risiko nilai tukar rupiah terhadap dolar menurun, berdampak pada kenaikan barang dan bahan impor. Upaya pengendaliannya yaitu dengan melakukan perawatan barang yang lama serta lebih selektif dalam pemesanan.
1.6. Bidang Personalia dan Umum Risiko kompetensi SDM yang kurang, berdampak pada kurangnya efektivitas dan efisiensi kerja. Upaya pengendaliannya dengan melakukan training-training, mengikuti seminar-seminar dan mengadakan benchmark. Risiko biaya perawatan kesehatan tinggi, berdampak pada likuiditas perusahaan terganggu. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu menghimbau dokter perusahaan agar menggunakan obat generic dan selektif untuk pengiriman pasien ke laboratorium. Risiko penguasaan asset oleh pihak lain, berdampak pada kehilangan asset. Upaya pengendalian yang dilakukan dengan meningkatkan jumlah sertifikasi serta pemasangan papan nama kepemilikan, serta penduduk yang menempati tanah milik PG dibuatkan surat pernyataan hak atas tanah milik PG.
2.
DIVISI TANAMAN TAHUNAN 1.1. Bidang Tanaman Risiko keborosan pemakaian kuli pada TM karet. Adanya indikasi irisan tebal dan tidak adanya lakaran berpotensi umur ekonomis tanaman tidak tercapai. Perusahaan akan meningkatkan tapping school, normalisasi sadapan dengan menentukan target sesuai potensi tanaman. Risiko penghambatan pertumbuhan tanaman pada TBM karet. Ada indikasi batang pohon putih dan pucat serta lilit batang tidak standar, hal ini berpotensi
buka
sadap
tertunda/Tanaman
Menghasilkan
Tertunda
(TMT).
Perusahaan akan melakukan pengolahan tanah ekstra, pemupukan ekstra, pemupukan ekstra menggunakan pupuk organik dan anorganik. Risiko klon kurang produktif pada TM teh. Terindikasi adanya produktivitas teh 1.700 kg/ha, hal ini berpotensi merugikan perusahaan karena tidak sesuai dengan biaya produksi yang terus meningkat. Perusahaan akan melakukan replanting secara bertahap terhadap klon-klon yang kurang produktif.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
77
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Risiko serangan penyakit cacar daun pada TM teh. Terindikasi permukaan daun tampak bercak-bercak putih pada beberapa areal TM teh, hal ini berpotensi merugikan perusahaan karena target produksi teh tidak tercapai. Perusahaan akan melakukan kegiatan EWS dengan penyemprotan menggunakan fungisida, melaksanakan pangkas teh pada akhir musim hujan, memperpendek daur petik, pembuatan jalan tikus dan pengaturan pelindung. Risiko KKK rendah. Terindikasi adanya lateks yang encer berpotensi merugikan perusahaan karena produksi karet kering akan berkurang/turun. Perusahaan akan melakukan diagnose lateks,
menjaga
kebersihan
ember
dan
TPH,
evaluasi
terhadap
KKK
pohon/penyadap. Risiko serangan penyakit kering alur sadap (KAS) Adanya bagian alur sadap yang tidak mengeluarkan latek, hal ini akan berpotensi mengakibatkan jumlah pohon yang disadap berkurang (pengobatan 3 bulan tidak boleh disadap) dan penurunan produksi. Perusahaan akan berusaha memelihara sesuai kultur teknis dan rekomendasi balit (pemupukan dan pengolahan tanah). Risiko penanganan tetes lanjut belum optimal Adanya lump tanah yang tidak terambil berpotensi kehilangan produksi dan timbulnya gangguan keamanan. Perusahaan akan menambah petugas yang menangani tetes lanjut dan patroli kebun. Risiko pemupukan kurang optimal pada TM kopi Terindikasi adanya daun kusam, hal ini berpotensi terjadi produksi kurang dan buah kurang bernas/kecil. Perusahaan akan menambah pupuk organik sesuai rekomendasi.
1.2. Bidang Pemasaran dan Pengadaan Risiko ketidaktepatan penentuan harga jual karet. Terindikasi adanya spread harga jual yang berpotensi terjadinya penurunan penerimaan penjualan. Perusahaan akan menjadi member SICOM, melakukan penjualan LTC dan akan melegalkan penjualan di bawah PI. Risiko volume penjualan gula 9 tidak tercapai Adanya indikasi volume penjualan tidak tercapai sehingga berpotensi penjualan tidak tercapai.
Perusahaan
akan
membuat
brand
lain
pembelian/pemilihan bahan baku.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
dan
selektif
dalam
78
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
1.3. Bidang Keuangan Risiko pembetulan SPT PPN. Adanya surat pemberitahuan dari KPP berpotensi terkena denda dan penambahan pembayaran pajak. Perusahaan akan berkoordinasi dengan KPP. Risiko piutang antar badan hokum tidak tertagih. Ada indikasi saldo piutang yang bertambah, hal ini berpotensi menyebabkan kerugian perusahaan. Perusahaan akan mengirim surat tagihan setiap bulan dan melakukan rekonsiliasi.
1.4. Bidang Teknik dan Pengolahan Risiko pemeliharaan bangunan pabrik kurang optimal. Adanya atap pabrik bocor, rusak dan kondisi bangunan tua berpotensi menimbulkan dampak buruk pada citra perusahaan, potensi kerusakan produk, potensi kecelakaan kerja dan terganggunya kegiatan produksi. Perusahaan akan menyusun program revitalisasi bangunan pabrik oleh tim yang melibatkan beberapa bagian. Risiko over stock lump Adanya indikasi jumlah lump melebihi kapasitas bak penampung, warna lump menjadi hitam, hal ini akan merugikan perusahaan karena ada penurunan mutu produk. Perusahaan akan mengoptimalkan kapasitas mesin, mengoptimalkan proses pengeringan dan akan mengatur pengiriman ke kebun pengolah lain. Risiko evaluasi pencapaian mutu/kualitas kurang efektif Adanya pelaporan produksi di bawah target berpotensi mutu/kualitas tidak tercapai. Perusahaan akan mengintensifkan supervise pada kebun yang pencapaian mutu/kualitas tidak tercapai dan meningkatkan koordinasi antar bagian terkait, serta pengkajian pengaruh stimulansia terhadap mutu.
1.5. Bidang Personalia dan Umum Risiko penataan karyawan kurang tepat. Terindikasi hasil pekerjaan jauh di bawah standar performance, hal ini berpotensi menimbulkan demotivasi karyawan dan potensi biaya SDM tinggi. Perusahaan akan memanfaatkan hasil pemetaan kompetensi karyawan dan menyusun KPI serta sistem jenjang karir. Risiko job description kurang akurat Adanya beban kerja tidak proporsional (over/under load) dan satu pekerjaan dikerjakan beberapa orang/bagian, hal ini berpotensi biaya SDM tinggi dan kinerja Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
79
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
SDM tidak optimal. Perusahaan akan membentuk tim untuk menyusun job description dari semua bagian dan selaras dengan KPI. Risiko keterlambatan pengurusan HGU Terindikasi adanya masa HGU habis namun belum terbit SK HGU perpanjangan, hal ini berpotensi akan muncul sengketa dengan masyarakat. Perusahaan akan meningkatkan koordinasi dengan BPN Pusat.
1.6. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Risiko kesulitan mendapatkan mitra Banaran 9 Coffee & Tea Tidak ada proposal dari mitra yang masuk, hal ini berpotensi akan kehilangan pendapatan dari royalty dan berpotensi kehilangan mendapatkan jaringan distribusi produk hilir. Perusahaan akan membentuk tim untuk menangani produk hilir untuk menyempurnakan SOP dan konsep kerjasama, mengikuti frenchise fair, serta mengoptimalkan kinerja Banaran 9 Coffee & Tea yang sudah ada. Risiko tidak adanya inovasi produk baru Belum adanya ide produk yang potensial dan hasil uji coba belum sesuai standar akan berpotensi kehilangan kesempatan pendapatan dari lini produk baru. Perusahaan akan melakukan studi banding dan akan bekerjasama dengan balai penelitian/universitas. Risiko perencanaan pengembangan areal tidak terealisir Ada indikasi setiap tahun direncanakan pengembangan areal dalam RKAP tetapi tidak terealisir dan belum adanya tindak lanjut MOU dengan PTPN XIII berpotensi akan kehilangan kesempatan perusahaan tumbuh dan berkembang. Perusahaan akan mencari informasi perusahaan perkebunan yang bias diakuisisi dan akan melakukan survey untuk mendapatkan informasi detail tentang lahan yang lainnya. Risiko pengelolaan Banaran 9 Resort tidak optimal. Masih adanya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan internal bertempat di luar Banaran 9 Resort. Hal ini berpotensi merugikan perusahaan karena tidak sesuai tujuan awal dibangunnya resort, kurang dikenal, biaya operasional tinggi, okupasi rendah dan pencapaian laba tidak optimal. Perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan
pendidikan
dan
pelatihan
internal,
pengawasan biaya, pemanfaatan media perusahaan untuk publikasi.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
mengintensifkan
80
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
1.7. Bidang Administrasi dan Teknologi Informasi Risiko pelaksanaan rekomendasi GCG belum optimal Adanya rekomendasi yang belum semua dilaksanakan berpotensi pencapaian skor GCG belum optimal. Perusahaan akan merealisasikan pembentukan satgas GCG dan menyusun Tata Kelola perusahaan sesuai GCG. Risiko pengembangan TI belum optimal Adanya aplikasi yang dikembangkan masih terbatas berpotensi akan rendahnya dukungan terhadap operasional bisnis perusahaan dan pengembangan sistem aplikasi terhambat. Perusahaan akan menambah tenaga TI minimal 2 orang dan membuat SOP. Risiko kegagalan pengembangan/pembuatan program baru. Adanya pembuatan laporan yang masih manual dan adanya program yang tidak dipakai berpotensi pembuatan laporan tidak efisien, penyajian data terlambat dan berpotensi kehilangan biaya. Perusahaan akan merencanakan sistem aplikasi secara detail, menyiapkan SDM yang kompeten, membuat aplikasi yang mudah dipahami dan meningkatkan koordinasi antar bagian terkait dalam penyusunan pedoman aplikasi.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
81
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB IX RENCANA KERJA DEWAN KOMISARIS
1.
Pendahuluan Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dengan tugas-tugas tersebut, lingkup pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tentunya dipahami tidak hanya terbatas pada bidang operasional perusahaan yang bersifat teknis saja, namun juga mencakup kebijakan manajemen yang bersifat strategis. Di samping itu, tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi adalah untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. Kepentingan perusahaan, maksud, dan tujuan perusahaan dijabarkan ke dalam visi, misi, dan sasaran perusahaan. Strategi pencapaiannya dirumuskan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan secara operasional dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kedua dokumen tersebut harus disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan/ rekomendasi dari Dewan Komisaris. Persetujuan/ rekomendasi tersebut merupakan komitmen penting Dewan Komisaris sehingga dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan nasihat Direksi senantiasa akan berpedoman pada visi, misi, dan strategi yang telah sesuai dengan maksud, tujuan, dan kepentingan perusahaan. Pasal 6 ayat (3) Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar BUMN dan ketentuan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsipprinsip
profesionalisme,
efisiensi,
transparan,
kemandirian,
akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran. Dengan kata lain, Dewan Komisaris harus melaksanakan ketentuan perundang-undangan, memiliki integritas dan kompetensi, serta menerapkan prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Di
samping memiliki
integritas
yang tinggi,
Dewan
Komisaris
harus
dapat
mengoptimalkan kompetensinya dengan baik sehingga dapat menghasilkan saran, nasihat, dan masukan lain yang berkualitas dan memadai bagi peningkatan kinerja perusahaan. Guna mendukung pemeliharaan dan peningkatan kompetensinya, Dewan Komisaris memerlukan program peningkatan kompetensi/ kapasitas para anggotanya sesuai dengan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
82
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
bidang-bidang yang diperlukan. Program tersebut antara lain dapat berbentuk kegiatan berupa studi banding, seminar, workshop atau pendidikan dan latihan khusus yang dilaksanakan baik di dalam mau pun di luar negeri. Dalam pelaksanaannya, program pengawasan oleh Dewan Komisaris diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta menjaga agar perseroan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan sesuai maksud dan tujuan Perseroan. Dengan peran sebagaimana disampaikan di atas, maka Dewan Komisaris selaku organ pengawas kebijakan pengurusan perseroan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban untuk :
Meneliti, menelaah, dan menandatangani RJPP dan RKAP yang disiapkan oleh Direksi, serta memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP disertai alasan Dewan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP;
Senantiasa mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan;
Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan;
Memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan;
Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi, menandatangani laporan tahunan, serta memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;
Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP;
Mengusulkan Kantor Akuntan Publik sebagai auditor perusahaan kepada RUPS;
Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan risalahnya;
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku berjalan kepada RUPS;
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
83
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Di dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki kewenangan, kewajiban, dan tanggung jawab yang dilaksanakan dengan melakukan berbagai kegiatan, yang antara lain meliputi : a.
Kegiatan rapat secara rutin baik di antara (internal) Anggota Dewan Komisaris, dengan mengundang Direksi, maupun dengan Pemegang Saham atau pihak terkait lainnya jika diperlukan.
b.
Pelaksanaan perjalanan dinas untuk mengunjungi kebun dan atau Pabrik Gula PT Perkebunan Nusantara IX (Persero).
c.
Kegiatan penting lainnya guna mendukung kinerja dan pencapaian tugas Dewan Komisaris, di antaranya : i. Mengikuti Pendidikan dan Latihan / Training Program sesuai kebutuhan; ii. Mengikuti kegiatan (event) khusus seperti seminar, kursus, loka karya, forum diskusi, studi banding dan lain-lain
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dibidang pengawasan tersebut didukung oleh Komite Audit dan Sekretariat Dewan Komisaris dengan berbagai kegiatannya dalam rangka untuk memastikan agar tugas Dewan Komisaris dapat dilaksanakan dengan baik.
2.
Organisasi Dewan Komisaris Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Pemegang Saham PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) dengan Nomor : SK-389/MBU/2013 tanggal 29 November 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota
Dewan
Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX susunan keanggotaan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah sebagai berikut : No
Nama
Jabatan
1
Hasan Sayuti
Komisaris Utama
2
Irvan Eddyson
Komisaris
3
Zaenal Bachruddin
Komisaris
4
Chairul Muluk
Komisaris
5
Mohamad Nasir
Komisaris
Dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan perseroan, Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-10/MBU/2012 tentang Organ Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN dibantu oleh 2 orang Anggota Komite Audit sebagai perangkat organ Dewan Komisaris. Sedangkan dalam rangka mendukung
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
84
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
kelancaran tugas-tugas yang bersifat administratif, Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris.
3.
Rencana Kerja Dewan Komisaris A. Pembagian Kerja Dewan Komisaris Dalam rangka efektivitas tugas dan fungsi Dewan Komisaris maka berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP-05/PTPN IX/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Pembagian Kerja Anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), Dewan Komisaris telah melakukan pembagian fokus pengawasan masing-masing anggota Dewan Komisaris. Adapun pembagian kerja Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) adalah sebagai berikut: NO. 1.
NAMA Hasan Sayuti
BIDANG KERJA Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas Koordinator, yang meliputi Sekretariat Perusahaan dan Unit Satuan Pengawasan Intern.
2.
Irvan Eddyson
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas dan Direktorat SDM dan Umum, yang meliputi Bagian SDM, Pengadaan dan Manajemen Risiko.
3.
Zaenal
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan
Bachruddin
fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas Direktorat Perencanaan dan Pengembangan, yang meliputi Bagian Pemasaran, PKBL dan Perencanaan Pengembangan.
4.
Chairul Muluk
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas Direktorat Produksi, yang meliputi Bagian Teknik, Pengolahan, dan Tanaman.
5
Mohamad Nasir
Mengkoordinir dan membidangi tugas pokok dan fungsi Dewan Komisaris dalam lingkup bidang tugas Direktorat
Keuangan,
yang
meliputi
Pembiayaan, Anggaran dan Akuntansi.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
Bagian
85
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
B. Rapat Kegiatan rapat dimaksudkan untuk menciptakan komunikasi yang bersifat langsung antar pihak terkait sehingga semua permasalahan dapat dipahami secara obyektif dan penyelesaiannya dapat dirumuskan lebih cepat dan efektif. Di lain pihak, Dewan Komisaris merupakan majelis secara prinsip setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan harus berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Oleh karena itu, setiap keputusan yang dikeluarkan Dewan Komisaris adalah keputusan yang bersifat kolektif. Dalam rangka menghasilkan suatu keputusan kolektif tersebut, Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat yang dihadiri Komisaris Utama dan semua anggota Dewan Komisaris sehingga keputusan yang dihasilkan merupakan keputusan yang sifatnya kolegial. Mekanisme tersebut sesuai dengan ketentuan pasal 16 Anggaran Dasar Perseroan yang menyatakan bahwa segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam rapat Dewan Komisaris. Meskipun demikian, keputusan Dewan Komisaris dapat diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris setuju terkait dengan cara dan materi yang diputuskan. Di samping melakukan rapat-rapat internal, Dewan Komisaris juga menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan rapat-rapat dengan Direksi. Dengan demikian, maka rapat-rapat yang dihadiri anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: i.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS merupakan rapat yang diselenggarakan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal yang disepakati oleh perusahaan dengan Pemegang Saham, baik yang reguler yaitu RUPS tentang pengesahan RKAP maupun RUPS tentang Pengesahan Laporan Tahunan dan Persetujuan Perhitungan Tahunan maupun RUPS Luar Biasa.
ii.
Rapat Internal Dewan Komisaris: Penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris bertujuan untuk menyiapkan bahan / materi rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan membahas hal-hal khusus yang terkait dengan permasalahan perseroan. Tujuan
: a. Terwujudnya
koordinasi
antara
Anggota
Dewan
Komisaris dalam rangka pelaksanaan tugasnya dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perseroan dan memberikan arahan kepada Direksi. b. Terselenggaranya tugas Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
86
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Sasaran
: a. Terwujudnya persamaan persepsi melalui diskusi formal mengenai berbagai permasalahan perusahaan dengan didukung data, informasi, dan hasil analisis yang
disiapkan
oleh
organ
pendukung
Dewan
Komisaris. b. Terciptanya hubungan kerja yang baik dan dinamis di antara Anggota Dewan Komisaris dalam memahami permasalahan perusahaan dan memberikan masukan/ pendapat kepada Direksi; c. Terselenggaranya
proses
pengambilan
keputusan/
kebijakan Dewan Komisaris secara efektif, tepat dan cepat. Pelaksanaan
: a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat internal diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan. b. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu untuk membahas hal-hal bersifat penting dan/atau mendesak. c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris.
Output
: Risalah rapat internal Dewan Komisaris, surat-surat keluar maupun keputusan/ kebijakan Dewan Komisaris.
iii.
Dewan Komisaris dengan Direksi : Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (gabungan) diselenggarakan dalam rangka membahas perkembangan usaha termasuk capaian kinerja perusahaan, kebijakan, serta berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan. Berdasarkan laporan yang disampaikan Direksi dan atau informasi lainnya, Dewan Komisaris akan memberikan saran/masukan. Tujuan
: a. Melaksanakan
tugas
Dewan
Komisaris
dalam
melakukan fungsi pengawasan terhadap pengurusan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi; b. Mengambil
keputusan-keputusan
terkait
kegiatan
perseroan sesuai kewenangan dalam Anggaran Dasar PT
Perkebunan
Nusantara
IX
(Persero)
atau
kewenangan yang dilimpahkan oleh RUPS kepada Dewan Komisaris; c. Memperoleh keterangan dan penjelasan dari Direksi Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
87
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
terkait dengan kegiatan perusahaan. d. Memberikan perusahaan
masukan dan
dan
arahan
atas
permasalahan-permasalahan
kinerja yang
timbul selama tahun berjalan. Sasaran
: a. Terlaksananya sebagaimana
tugas-tugas ditetapkan
Dewan
dalam
Komisaris
Anggaran
Dasar
Perusahaan; b. Tercapainya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance); c. Terselesaikannya permasalahan perseroan secara tepat dan cepat; d. Terciptanya hubungan kerja dan komunikasi yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi. Pelaksanaan
: a. Sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar, rapat Dewan Komisaris
dengan
Direksi
dan
manajemen
diselenggarakan minimal 1 (satu) kali per bulan. 2. Apabila diperlukan dapat dilaksanakan sewaktu-waktu untuk membahas hal-hal yang bersifat penting dan atau mendesak. 3. Pelaksanaan rapat Dewan Komisaris dan Direksi mengacu kepada ketentuan yang berlaku di PT Perkebunan Nusantara IX (Persero). 4. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan. Output
: Risalah rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau surat keluar.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan tugas-tugas lainnya yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan, pada tahun buku 2014 Dewan Komisaris merencanakan untuk menyelenggarakan rapat-rapat Dewan Komisaris yang sifatnya reguler sebanyak 22 kali.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
88
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Rapat reguler antara Dewan Komisaris dengan Direksi di luar agenda pembahasan evaluasi kinerja bulanan (LHU) dapat dilaksanakan secara tersendiri/ terpisah atau digabung dalam hari yang sama dengan rapat evaluasi capaian kinerja bulanan (LHU), dengan rincian sebagai berikut : No.
Materi Pokok/ Agenda Bahasan
Frekuensi
1.
Evaluasi capaian kinerja bulanan/ LHU
12 kali
2.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
2 kali
3.
Laporan Tahunan
1 kali
4.
Persiapan Pengesahan Laporan Tahunan termasuk
1 kali
me-review usulan agenda yang akan diputuskan dalam RUPS seperti remunerasi, pembagian laba tahun berjalan, dan hal-hal khusus yang dimintakan pengesahan RUPS 5.
Evaluasi / Penunjukan KAP
1 kali
6.
Review Hasil Pemeriksaan Auditor Eksternal (KAP/
1 kali
BPK) 7.
Review Bidang Operasional
1 kali
8.
Review Implementasi Manajemen Risiko dan
1 kali
kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundangundangan dan perjanjian dengan pihak ketiga 9.
Review Implementasi GCG
1 kali
10.
Permasalahan (Strategis) Perusahaan
1 kali Jumlah
22 kali
C. Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan Perjalanan Dinas dan Kunjungan Kerja Lapangan adalah kunjungan kerja Dewan Komisaris dalam rangka pembinaan dan pengawasan unit kerja perseroan, memonitor dan mengevaluasi capaian kinerja pabrik gula/kebun, melakukan peninjauan dan mengevaluasi kinerja produksi dan pengadaan aset lain/persiapan giling Pabrik Gula, serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain apabila diperlukan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugasnya. i.
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Perjalanan dinas dalam negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan yang dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja (Kantor Pusat) ke Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
89
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
tempat tujuan lain dalam wilayah Negara Republik Indonesia baik dengan atau tanpa menginap. Tujuan
:
a. Mendapatkan masukan dari Kebun/Pabrik Gula terkait dengan pelaksanaan kegiatan perseroan; b. Mengawasi dan memonitor realisasi kinerja capaian pendapatan dan realisasi biaya pada tingkat kebun dan atau pabrik gula sesuai rencana kerja dan anggaran PT Perkebunan Nusantara IX (Persero); c. Melakukan
pengecekan
secara
langsung
atas
pelaksanaan pembangunan dan atau pengadaan aset perusahaan; d. Melakukan
pertemuan
dan
pembahasan
dengan
Kepala Bagian dan Administratur untuk mengetahui berbagai permasalahan dan kendala operasional di Kebun dan Pabrik Gula guna dijadikan sebagai masukan termasuk saran yang diperlukan kepada Direksi; e. Melakukan kegiatan lainnya dalam rangka mendukung optimalisasi fungsi pengawasan terhadap perusahaan seperti pertemuan dengan berbagai pihak terkait di daerah yang dikunjungi. Sasaran
:
a. Diperolehnya informasi yang obyektif mengenai pelaksanaan kegiatan operasional di Kebun dan Pabrik Gula; b. Termonitornya realisasi pendapatan dan biaya pada tingkat Kebun dan Pabrik Gula sesuai rencana kerja dan anggaran perusahaan; c. Diperolehnya informasi yang akurat dan up to date mengenai jumlah, penyebaran, dan pendayagunaan aset-aset perusahaan; d. Diperolehnya informasi mengenai permasalahan dan kendala operasional di Kebun dan Pabrik Gula; e. Terwujudnya dukungan operasional Kebun dan Pabrik Gula terutama yang berkaitan kerjasama dengan mitra kerja.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
90
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Pelaksanaan
:
a. Sesuai dengan kebutuhan; b. Disertai oleh Anggota Sekretariat Dewan Komisaris dan Anggota Komite Audit apabila dipandang perlu; c. Dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan.
Output
:
Laporan Hasil Kunjungan
Dalam tahun 2014, Dewan Komisaris merencanakan untuk melaksanakan program kunjungan kerja ke Kebun/Pabrik Gula sebanyak 12 kali dan dapat disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan. ii.
Perjalanan Dinas Luar Negeri Perjalanan dinas luar negeri adalah perjalanan dalam rangka tugas kedinasan yang dilakukan Dewan Komisaris dari kedudukan tempat kerja ke tempat tujuan lain di luar wilayah Republik Indonesia. Perjalanan Dinas luar negeri sifatnya insidental dan hanya dilaksanakan jika diperlukan, seperti dalam rangka pendampingan kepada manajemen melakukan studi banding terkait penerapan good corporate governance di perusahaan, study banding pengelolaan usaha perkebunan serta peningkatan kapabilitas Dewan Komisaris dalam bidang-bidang yang dibutuhkan. Tata cara pelaksanaan perjalanan dinas Dewan Komisaris keluar negeri berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN. Pada tahun buku 2014, Dewan Komisaris merencanakan untuk melakukan kegiatan kunjungan kerja/ studi banding keluar negeri maksimal sebanyak 1 kali bagi setiap Anggota Dewan Komisaris dengan negara tujuan
kunjungan
disesuaikan dengan kebutuhan. D. Kegiatan Lainnya i.
Pendidikan dan Pelatihan Program pendidikan dilaksanakan dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kompetensi
Anggota
Dewan
Komisaris
guna
mendukung
optimalisasi
pelaksanaan tugasnya sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Program ini diharapkan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan baik melalui seminar, lokakarya yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP), undangan pihak eksternal, maupun khusus yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya dalam bidang manajemen risiko, pengendalian intern, investasi, manajemen SDM dan lain-lain.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
91
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Dalam rangka peningkatan kemampuan dan kompetensi bagi Anggota Dewan Komisaris dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan tugasnya, pada tahun buku 2014 Dewan Komisaris merencanakan untuk mengikuti program peningkatan kompetensi maksimal sebanyak 2 kali bagi setiap Anggota Dewan Komisaris, khususnya yang terkait dengan bidang pengetahuan produksi dan manajemen risiko. ii.
Kegiatan khusus (event) Mengikuti kegiatan khusus baik yang diselenggarakan sendiri oleh perseroan atau berdasarkan undangan yang diterima dari pihak-pihak eksternal yang terkait antara lain, workshop sosialisasi peraturan perudang-undangan, pemberian/ penerimaan penghargaan. Pelaksanaan kegiatan khusus tersebut mengingat sifatnya adalah pendampingan kepada Direksi, maka pelaksanaannya akan disesuaikan dengan ketersediaan waktu masing-masing Anggota Dewan Komisaris.
4.
Kegiatan Komite Audit Secara ringkas, tugas Komite Audit sesuai dengan PER-05/MBU/2006 pada prinsipnya antara lain adalah: a. Mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian intern. b. Mengevaluasi efektivitas auditor intern dan auditor ekstern. c. Mengevaluasi kegiatan dan hasil audit SPI dan auditor ekstern. d. Memberikan rekomendasi perbaikan pengendalian intern. e. Mengevaluasi prosedur review atas informasi perusahaan. f. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu mendapat perhatian Komisaris. g. Melaksanakan tugas khusus dari Komisaris. Tugas-tugas tersebut akan dilaksanakan antara lain dalam kegiatan: a. Menganalisis laporan hasil audit SPI, dan laporan hasil audit Kantor Akuntan Publik, sehingga diharapkan Komite Audit akan memperoleh informasi awal tentang:
Pengendalian internal perusahaan
Efektivitas auditor internal (Satuan Pengawasan Intern) dan auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik)
b. Menelaah laporan periodik perusahaan untuk memperoleh gambaran tentang kinerja manajemen termasuk keandalan prosedur review laporan dan obyektivitasnya. Dari hasil penelaahan tersebut disusun semacam laporan hasil evaluasi sebagai masukan bahan rapat bagi Dewan Komisaris dalam rapat dengan Direksi. Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
92
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
c. Menelaah usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta Rencana Jangka Panjang (RJP) dan berdasarkan hasil penelaahan tersebut dibuat masukan untuk Dewan Komisaris. d. Mengadakan rapat dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai pengendalian internal perusahaan dan efektivitas kegiatan dan hasil audit KAP dan SPI. e. Melaksanakan rapat internal Komite Audit untuk menyamakan persepsi antar unsur Komite Audit mengenai kesimpulan hasil evaluasi dan penelaahan di atas, termasuk merumuskan masukan bagi Dewan Komisaris. f. Menyusun laporan periodik termasuk rekomendasi kepada Dewan Komisaris. g. Melaksanakan tugas khusus dari Dewan Komisaris yang meliputi namun tidak terbatas pada:
Mengevaluasi dan meneliti usulan penghapusan aset tetap.
Mengevaluasi kinerja dan output KAP yang telah melaksanakan tugasnya dalam rangka menentukan kelayakan dan kemungkinannya untuk ditunjuk kembali sebagai auditor tahun berikutnya.
Mengevaluasi usulan penunjukan KAP yang akan ditugasi sebagai auditor perusahaan bilamana, berdasarkan kinerja mau pun peraturan yang berlaku, KAP yang lalu sudah tidak dapat ditunjuk kembali sebagai auditor.
h. Ikut serta dalam rapat internal Dewan Komisaris atau rapat lain yang dipandang perlu guna memberikan berbagai masukan mengenai masalah substansial yang perlu dibahas dengan Direksi. Kegiatan tersebut di atas disimpulkan dalam matriks sebagai berikut: No
Uraian
Ukuran/Frekuensi
1
Menganalisis laporan hasil audit SPI
Hasil audit yang diterima
2
Menganalisis hasil audit KAP
Hasil audit yang diterima
Menelaah Laporan Hasil Usaha termasuk 3
keandalan prosedur review dan obyektivitas
12 LHU
laporan 4
Rapat dengan Satuan Pengawasan Internal
3 kali
5
Rapat dengan KAP
2 kali
6
Rapat internal Komite Audit
12 kali
7
Menyusun masukan untuk Dewan Komisaris sebagai bahan rapat Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
12 kali
93
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
No
Uraian
8
Ukuran/Frekuensi
Menyusun laporan periodik Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas
9
khusus dari Dewan Komisaris
10
Rapat dengan Dewan Komisaris
4 kali 2 kali* 12 kali
* Sesuai dengan frekuensi tugas dari Dewan Komisaris
5.
Kegiatan Sekretariat Dewan Komisaris a. Dalam anggaran dasar perusahaan antara lain ditetapkan bahwa Dewan Komisaris berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris. b. Sekretaris Dewan Komisaris diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP-01/PTPNIX/II/2011 sejak tanggal 1 Februari 2011 dan sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh Dewan Komisaris. c. Tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris antara lain adalah :
Menjalankan tugas-tugas administrasi dan kesekretariatan dalam rangka mendukung seluruh kegiatan Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.
Menghadiri Rapat Dewan Komisaris, baik rapat internal Komisaris maupun gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, kecuali rapat khusus yang hanya boleh dihadiri oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
d. Tugas-tugas Sekretariat Dewan Komisaris, antara lain meliputi :
Tugas-tugas Rutin : 1) Mengagendakan kegiatan Dewan Komisaris; 2) Sebagai penghubung/ fasilitator dalam penyelenggaraan rapat internal Dewan Komisaris. 3) Bekerja sama dengan Sekretariat Perusahaan untuk persiapan penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dengan Direksi serta dengan pihak ketiga lainnya termasuk memastikan ketersediaan bahan rapat. 4) Menyiapkan konsep tanggapan/sambutan Dewan Komisaris sesuai dengan arahan Dewan Komisaris, yang berhubungan dengan : a)
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP);
b)
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP);
c)
Laporan-laporan manajemen berkala (Triwulanan, Semesteran dan Tahunan);
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
94
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
d)
Konsep sambutan Dewan Komisaris pada Pra-RUPS dan RUPS (RKAP dan Laporan Tahunan);
e)
Konsep pidato pada Raker, penyusunan Laporan Pertanggungajawaban Dewan Komisaris pada Laporan Tahunan.
5) Mengadministrasikan seluruh dokumentasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris. 6) Mengadministrasikan tata persuratan Dewan Komisaris. 7) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Internal Dewan Komisaris. 8) Menyusun dan mengadministrasikan Risalah Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan / atau dengan pihak ketiga lainnya. 9) Mengikuti Rapat-rapat yang dihadiri oleh Dewan Komisaris kecuali untuk rapat yang bersifat terbatas yang dikecualikan oleh Dewan Komisaris untuk dihadiri oleh Sekretariat Komisaris.
Tugas-tugas Lain : 1) Berkoordinasi dengan Sekretariat Perusahaan untuk mengatur perjalanan Dinas/ Kunjungan Kerja Lapangan Dewan Komisaris dan organnya sesuai dengan penugasan Komisaris serta ikut serta di dalam perjalanan dinas. 2) Bekerjasama dengan Komite Audit untuk menyiapkan tanggapan maupun surat Komisaris terkait dengan pelaksanaan tugas-tugasnya seperti tanggapan dan masukan atas RJPP, RKAP, Laporan Keuangan dan lain-lain. 3) Mendukung administrasi dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Komite Audit 4) Mengikuti kegiatan lain yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sesuai dengan penugasan Dewan Komisaris. 5) Bersama-sama dengan Sekretaris Perusahaan menyiapkan program pengenalan kepada anggota Komisaris yang baru diangkat. 6) Menyiapkan konsep penyusunan Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris. 7) Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Dengan tugas-tugas tersebut, Sekretaris Dewan Komisaris merupakan pelaksana administratif kegiatan Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris akan menjabarkan dan merealisasikan arahan-arahan yang dirumuskan Dewan Komisaris dalam bentuk koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait sehingga menghasilkan keputusan, program, surat-surat, dan dokumen-dokumen lainnya.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
95
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
6.
Anggaran Dewan Komisaris : Dalam tahun 2014,
dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas/ kegiatan Dewan
Komisaris dianggarkan biaya sebesar Rp.5.713.769.000,- yang terdiri atas: No
Anggaran
1
Rapat Dewan Komisaris
2
Peninjauan Kebun & Pabrik
3
4
5
Program Pendidikan & Pelatihan Dewan Komisaris (dalam dan luar negeri) Honorarium dan Tunjangan (beserta perangkat Dewan Komisaris) Biaya Kesekretariatan dan Pencetakan Dokumen Komite Audit Total Anggaran
Nilai (Rp) 1.154.800.000 834.600.000 380.175.000
3.209.194.000
135.000.000 5.713.769.000
(Rincian Anggaran Terlampir)
7.
Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris diwajibkan menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan, serta indikator pencapaian kinerja (key performance indicators) Dewan Komisaris sebagai pedoman kerja dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris dimaksudkan antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas Dewan Komisaris tentang tanggung jawabnya terkait dengan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS. Fungsi Dewan Komisaris adalah fungsi pengawasan dan pemberian nasihat sehingga fungsi Dewan Komisaris bukan merupakan fungsi eksekutif, karena fungsi eksekutif dilaksanakan oleh Direksi dan jajaran manajemen di bawahnya. Secara teoritis, penilaian kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil yang seharusnya dicapai (kriteria) dengan realisasi pencapaian. Penentuan hasil yang seharusnya dicapai seyogyanya adalah hasil yang benar-benar bisa dicapai, dalam arti pencapaiannya bisa dikendalikan (controllable) oleh pihak yang dinilai kinerjanya.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
96
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Pasal 114 ayat (2) Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menegaskan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehatihatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perusahaan. Pada ayat (3) pasal yang sama tertulis bahwa setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perusahaan apabila yang bersangkutan lalai menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Sedangkan ayat (5) pasal yang sama menjelaskan bahwa anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan: a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung mau pun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian. c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. Oleh sebab itu, Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alat yang dapat mempresentasikan mengenai kinerja Dewan Komisaris bagi para stakeholders khususnya untuk mengetahui sampai berapa jauh fungsi pengawasan dan pemberian nasihat yang dilaksanakan Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Indikator Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dirumuskan dalam bentuk matriks penilaian terlampir.
No
Indikator
Skor
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
1
Rapat Dekom
20
a. Frekuensi
1
penyelenggaraan
Jika jumlah rapat dalam setahun lebih dari 12 kali
0,5
Jika jumlah rapat dalam setahun 7 s.d. 12 kali
0
10
Jika jumlah rapat dalam setahun kurang dari 6 kali
b. Rata-rata Kehadiran
1
Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom di atas 70%
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
10
97
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
No
Indikator
Skor
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
0,5
Jika rata-rata tingkat kehadiran Dekom antara 30% - 70%
0
Jika rata-rata tingkat kehadiran Dewan Komisaris di bawah 30%
2
Pemberian persetujuan dan atau tanggapan serta saran a. Persetujuan dan
1
Jika jangka waktu persetujuan dan atau
atau tanggapan
tanggapan rata-rata lebih cepat atau sama
Dewan Komisaris
dengan 1 minggu setelah bahan lengkap.
atas usulan Direksi
0,5
30
Jika jangka waktu persetujuan dan atau
10
tanggapan rata-rata melebihi 1 minggu setelah bahan lengkap.
b. Memberikan
0
Jika Dekom tidak memberikan tanggapan
1
Jika terdapat lebih dari 15 kali saran yang
nasehat atau saran kepada Direksi
diberikan kepada Direksi dalam setahun 0,5
Jika terdapat 7 s.d 15 kali saran yang diberikan kepada Direksi dalam setahun
0
10
Jika terdapat kurang dari 6 kali saran yang diberikan kepada Direksi dalam setahun
c. Monitoring tindak
1
lanjut temuan audit internal/eksternal
Jika terdapat 2 kali atau lebih monitoring tindak lanjut temuan audit internal/eksternal
0
Jika terdapat kurang dari 2 kali monitoring
10
tindak lanjut temuan audit internal/eksternal 3
Pembinaan Kebun/Pabrik Gula Frekuensi Kunjungan
1
Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit
Kerja atau evaluasi
pendukungnya tercapai sama atau lebih dari
Kebun/Pabrik Gula
80% dari jumlah kunjungan kerja yang telah direncanakan 0,5
10
Jika jumlah kunjungan kerja Dekom dan unit
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
10
98
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
No
Indikator
Skor
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
pendukungnya terlaksana kurang dari 80% dari jumlah yang telah direncanakan 0
Jika Dekom dan unit pendukungnya tidak melakukan kunjungan kerja
4
Peningkatan Kompetensi Anggota Dekom Pelaksanaan program
1
Jika jumlah realisasi program peningkatan
peningkatan
kompetensi Dekom dan unit pendukungnya
kompetensi
lebih banyak atau sama dengan rencana 0,5
10
Jika jumlah realisasi program peningkatan kompetensi Dekom dan unit pendukungnya
10
lebih sedikit dibandingkan dengan rencana 0
Jika tidak dilakukan program peningkatan kompetensi Anggoat Dekom dan unit pendukungnya.
5
Peran Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan a. Tingkat Kesehatan
1
Perusahaan
15
Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah minimal sehat
0,5
Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah kurang sehat
0
5
Jika tingkat kesehatan Perusahaan adalah tidak sehat
b. Opini Auditor
1
Independen/KAP
Jika opini Auditor Independen adalah Wajar Tanpa Pengecualian
0,5
Jika opini Auditor Independen adalah Wajar Dengan Pengecualian
0
5
Jika opini Auditor Independen adalah Menolak Pendapat (disclaimer) atau tidak wajar (adverse)
c. Nilai GCG
1
Jika nilai GCG Perusahaan tercapai lebih dari 80
0,5
Jika nilai GCG Perusahaan antara 70 sampai
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
5
99
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
No
Indikator
Skor
Kriteria
Bobot
1
2
3
4
5
dengan 80 0
Jika nilai GCG Perusahaan tercapai kurang dari 70
6
Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Laporan Pengawasan a. Penyusunan dan
1
Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
penyampaian
RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan
Rencana Kerja dan
Nusantara IX (Persero) tepat waktu
Anggaran Tahunan
0,5
Dekom
15
Jika Dekom menyusun dan menyampaikan RKA-nya dalam RKAP PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) tetapi tidak tepat
7,5
waktu 0
Jika Dekom tidak menyusun RKA –nya dalam RKAP PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
b. Penyusunan dan
1
Jika Dekom menyusun dan menyampaikan
penyampaian
Laporan Pengawasannya dalam Laporan
Laporan
Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX
Pengawasan
(Persero) tepat waktu
Tahunan Dekom
0,5
Jika Dekom menyusun dan menyampaikan Laporan Pengawasannya dalam Laporan
7,5
Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) tetapi tidak tepat waktu 0
Jika Dekom tidak menyusun Laporan Pengawasannya dalam Laporan Manajemen PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Total Nilai
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
100
100
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Penilaian : Predikat Baik Sekali
> 90 s.d. 100
Baik
> 75 s.d. 90
Cukup
60 s.d. 75
Kurang
8.
Total Nilai
< 60
Penutup. Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2014 disusun sebagai pedoman kerja Dewan Komisaris dan segenap organnya dalam rangka menjalankan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diembannya. Setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris pada prinsipnya
menunjukkan tugas, pokok dan fungsi Dewan Komisaris selaku organ perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya bersama dalam rangka untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan yang dijabarkan dalam penetapan strategi dan kebijakan serta program kerja dalam pencapaian sasaran-sasaran PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Tahun 2014. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan dari semua pihak dalam merealisasikan RKA Dewan Komisaris tahun 2014.
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
101
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
BAB X PENUTUP 1. K E S I M P U L A N 1.1. Tahun 2013 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp. 63,13 milyar atau 26,25% dari RKAP laba sebesar Rp. 240,51 milyar. 1.2. Pada tahun buku 2014 PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) menganggarkan laba (rugi) yang terinci sebagai berikut : RKAP Tanaman Semusim Tanaman Tahunan
Rp. Rp.
10.401.765 ribu 55.124.450 ribu
Laba Sebelum Pajak
Rp.
65.526.215 ribu
1.3. Tingkat kesehatan perusahaan tahun 2014 dihitung berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100 / MBU / 2002 tanggal 4 Juni 2002 dengan jumlah nilai 87,50 dan tingkat kesehatan SEHAT ( AA ). 2.
HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERSETUJUAN RUPS 2.1. Mohon kepada RUPS untuk menyetujui dan mengesahkan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) Tahun 2014. 2.2. Menghapus aset tanaman dan non tanaman meliputi : Aset Tanaman Karet 1.399,30 ha, nilai buku Rp. 2.613.674.348 Teh 111,92 ha, nilai buku Rp. 148.144.979 Kopi 140,00 ha, nilai buku Rp. 7.283.770 Kayu 148,90 ha, nilai buku Rp. 1.052.446.107 Kapok 82,26 ha, nilai buku Rp. 56.427.936 Jumlah Tanaman 1.882,38 ha, nilai buku Rp. 3.877.977.140 Aktiva Non Tanaman Tanaman Semusim nilai buku Rp. 0 Tanaman Tahunan nilai buku Rp. 591.704.441 Jumlah Non Tanaman Total Penghapusan
nilai buku
Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2014
Rp. 591.704.441 Rp. 4.469.681.581