Nama
: Indrayanti, S.Kep; Ns.
Institusi
: STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Tugas
: drg. Gilang Yubiliana
Selasa, 5 Juli 2011 Kegiatan : Pertemuan di BAA dengan dr. Gilang Yubiliana
Pertemuan dengan dr. Gilang diantaranya membahas macam-mcam metode pembelajaran dan praktek-praktek metode pembelajaran yg ditampilkan melaui vidio, serta strategi-strategi pengajaran dan pengalaman belajar, pemaparan vidio ujian secara OSCE.
A. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Student Center Learning sudah mulai diterapkan khususnya di UNPAD sejak tahun 2005, namun di luar negeri SCL sudah lama dipterapka. Manfaat menggunakan metode pembelajaran student center anatara lain adalah : mahasiswa mendapatkan kesempatan berperan aktif untuk belajar bagaimana cara belajar Peran aktif mahasiswa menentukan informasi dan ketrampilan yang dapat diraih Mahasiswa mengidentifikasi kebutuhan pendidikannya, cara terbaik dalam belajar, dan kemampuannya mengevaluasi hasil pembelajarannya Meningkatkan motivasi untuk memahami konsep-konsep ilmu kedokteran yang diperlukan untuk menganalisis dan mengelola penderita yang menghadapi masalah kesehatan secara efektif dan efisien. Motivasi pada diri mahasiswa juga didorong adanya ganjaran kepuasan yang diperoleh mahasiswa.
Sampai saat ini banyak institusi salah persepsi mengenai metode SCL, sering kali SCL diidentifikasikan dengan Problem Based Learning. Menurut sember yang didapat bahwa PBL merupakan salah satu metode yang digunakan dalam SCL. Adapun macam-macam metode SCL Antara lain : 1. Small Group Disscustion (SGD) Diskusi merupakan salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti CL, CbL, PBL dan lain-lain. Di dalam kelas, kita dapat meminta para mahasiswa untuk membuat kelompok kecil (misalnya 5 – 10 orang) untuk mendikusikan bahan yang dapat diberikan oleh dosen ataupu bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut.Metode ini dapat digunakan ketika akan menggali ide, menyimpulkan poin penting, mengakses tingkat skill dan pengetahuan mahasiswa, mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya, membandingkan teori, isu dan interprestasi, dapat juga untuk menyelesaikan masalah. 2.
Simulation (role play) Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya simulasi sebagai seorang manajer atau pemimpin, mahasiswa diminta untuk membuat perusahaan fiktif, kemudian di minta untuk berperan sebagai manajer atau pemimpin dalam perusahaan tersebut. Simulasi ini dapat berbentuk permainan peran (role playing). Permainan-permainan simulasi dan lain-lain. Apa manfaat dari model ini? Simulasi ini dapat mengubah cara pandang (mindset) mahasiswa dengan jalan: mempraktekkan kemampuan umum (dalam komunikasi verbal dan nonverbal), mempraktekkan kemampuan khusus mempraktekkan kemampuan tim, mengembangkan kemamapuan menyelesaikan masalah, mengembangkan kemampuan empati dan lain-lain.
3.
Discovery Learning (DL) DL adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri. Metode ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan tugas kepada mahasiswa untuk memperoleh bahan ajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh melalui internet atau melalui buku, Koran, majalah dan lain sebagainya.
4.
Self Directed Learning (SDL) SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri. Mahasiswa sendiri yang merencanakan, melaksanakan dan menilai sendiri terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Dosen berperan sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.
5. Cooperative Learning (CL) CL merupakan metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri dari atas beberapa orang mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang beragam. Collaborative Learning (CbL)CbL adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerja sama antar mahasiswa yang didasarkan pada consensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui consensus bersama antar anggota kelompok. 6.
Contextual Instruction (CI) CI adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja professional atau manajerial, entrepreneur, maupun investor.
7.
Project-based Learning (PjBL) PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati.
8. Problem-based Learning/Inquiry (PBL) PBL
adalah
belajar
dengan
memanfaatkan
masalah
mahasiswa
harus
melakukan
pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut.macammacam langkah yang digunakan untuk penerapan PBL di UNPAD menggunakan seven jump.
B. STRATEGI PENGAJARAN DAN PENGALAMAN BELAJAR
PELAKU AKTIF teacher – centered : Tanggung jawab pada proses terletak pada tangan para pengajar atau institusi penyelenggara program Pengajar menentukan bahan pelajaran yang harus dipelajari dan ketrampilan yang harus dilatih oleh mahasiswa. Tahap-tahap urutan bahan pelajaran dan kecepatan belajar pun ditetapkan oleh pengajar. Tidak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berperan aktif Pengajar bahkan menetapkan metode evaluasi yang tidak dapat memberikan kepuasan pada pihak mahasiswa sebagai ganjaran Motivasi belajar mahasiswa dalam bentuk nilai. student - centered : Mahasiswa mendapatkan kesempatan berperan aktif untuk belajar bagaimana cara belajar Peran aktif mahasiswa menentukan informasi dan ketrampilan yang dapat diraih Mahasiswa mengidentifikasi kebutuhan pendidikannya, cara terbaik dalam belajar, dan kemampuannya mengevaluasi hasil pembelajarannya Meningkatkan motivasi untuk memahami konsep-konsep ilmu kedokteran yang diperlukan untuk menganalisis dan mengelola penderita yang menghadapi masalah kesehatan secara efektif dan efisien. Motivasi pada diri mahasiswa juga didorong adanya ganjaran kepuasan yang diperoleh mahasiswa.
BAHAN PENGAJARAN subject-based : Mahasiswa secara pasif memperoleh bahan-bahan pengajaran dari guru. Bahan-bahan tersebut dapat berdasarkan disiplin cabang ilmu (departemental) atau berdasarkan sistem organ, gejala penyakit dan sebagainya. Informasi yang diperoleh tidak secara nyaman dapat di-integrasikan dengan informasi dari disiplin ilmu lain atau mata kuliah lain. Mahasiswa menerima informasi materi terintegrasi tanpa adanya suatu fokus yang mengelilinginya dalam susunan sistem memory mahasiswa problem-based : Tujuan pendidikan utama yang hendak dicapai: memiliki pengetahuan yang berbentuk terintegrasi yang terkait masalah dan pengembangan aplikasi ketrampilan dalam penyelesaian masalah. untuk memperoleh hasil pembelajaran yang efektif dan efisien --- khususnya pada pembelajaran bidang ilmu kedokteran --- disarankan menempuh strategi pembelajaran student-centered learning dengan pilihan sepuluh metoda (small group discus,roleplay simulatiion,case study, discover learn, project based learning, pbl dkk)
C. Pemutaran contoh vidio-vidio metode pembelajaran student center dan vidio ujian secara OSCE manggabungkan teori klinik dengan kenyataan D. Penilaian Belajar Mahasiswa Bagaimana cara penilaian : - Penilaian kemampuan kognitf dengan ujian tertulis - Penilaian kemampuan psikomotorik dengan ujian pratikum - Penilaian kemampuan afektif dengan dengan pengamatan E. Pemaparan contoh-contoh modul-modul pembelajaran F. Pemaparan contoh-contoh angket pemetaan pembelajaran dosen dan mahasiswa
Rencana kerja setelah pulang ke Institusi : 1. Sharing mengenai metode pembelajaran yang digunakan institusi, karena institusi kami menggunakan metode PBL dan SGD dalam penerapan metode pembelajaran SCL. 2. Sharing mengenai Penilaian belajar mahasiswa dalam cara penilaian mahasiswa 3. Sharing dan berdiskusi mngenai bagaimana menilai kompetensi secara kognitif,afektif dan psikomotorik 4. Sharing untuk pengadaan kuesioner dosen dan mahasiswa untuk angket pemetaan pembelajaran dosen dan mahasiswa 5. Sharing dan berdiskusi untuk pembuatan modul-modul, serta SOP dalam setiap pembelajaran dan praktik klinik keperawatan.