Nama
: Heru Irawan
Tempat & Tanggal Lahir
: Jakarta, 12 juli 1987
NIM
: 206000245
Program Studi
: Desain Komunikasi Visual
Jenjang
: Strata 1 (S1)
ABSTRAK Universitas Paramadina Program Studi DKV 2013
(Heru irawan/206000245) (Perancangan Icon PLN)
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Merupakan perusahaan satu-satunya di Indonesia yang mendistribusikan listrik di Indonesia. Sebagai BUMN PLN dituntut untuk memberikan pelayanan dan kinerja yang baik terhadap konsumennya. Peningkatan pelayanan dan kinerja insan-insan PLN ini akan diwujudkan dengan sebuah perancangan komunikasi visual yang mewakili perusahaan tersebut. Untuk itu PLN membutuhkan sebuah rancangan komunikasi visual agar karakter dan citra PLN sebagai perusahaan listrik yang besar dapat lebih memunculkan kesan positif di mata konsumennya. Maka dari itu komunikasi visual yang di rancang adalah Maskot/icon sebagai simbolisasi dari keinginan dan kebutuhan. Icon ini berbentuk lampu sebagai representasi dan manifestasi dari listrik. Icon ini bertujuan mewakili PLN sebagai wujud dan karakter PLN sebagai perusahaan yang bercitra positif. Icon ini juga sebagai pengenalan produk PLN kepada masyarakat konsumennya.
Kata Kunci
: Maskot/icon, PLN, Citra.
Daftar Pustaka
: (7 Sumber Pustaka) (2006 s.d 2011).
A. PENDAHULUAN
Listrik merupakan salah satu sumber energi kehidupan yang sangat penting untuk masyarakat, Karena dengan adanya sumber energi berupa listrik, masyarakat dapat menjalankan aktifitas seperti bekerja dikantor, bekerja di pabrik, menjalankan aktifitas pekerjaan rumah dll. Hal inilah yang menjadi alasan energi listrik sangat dibutuhkan untuk masyarakat Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia, maka dari itu peran PLN sebagai perusahaan satu-satunya di Indonesia yang menangani kelistrikan sangan penting, untuk itu kinerja dan pelayanan sangat diperhatikan oleh masyarakat. Namun sekarang ini masyarakat sering dikeluhkan dengan sering padamnya aliran listrik baik dipulau Jawa maupun diseluruh wilayah Indonesia serta belum meratanya pasokan listrik di daerah-daerah terpencil. Ini mengakibatkan dampak yang luas karena aktifitas masyarakat sangat terganggu baik dari segi ekonomi maupun sosial. Hal ini mengakibatkan turunnya citra PLN sebagai perusahaan nasional yang bergerak dibidang kelistrikan. Padahal sumber energi diwilayah Indonesia sangat berlimpah namun masih ada saja daerah-daerah yang kekurangan pasokan listrik di Indonesia.
B. PERMASALAHAN
PLN merupakan perusahan pemasok listrik satu-satunya di Indonesia, maka dari itu pelayanan dan kinerja PLN kepada konsumen harus ditingkatkan sehingga memiliki citra yang positif dimata masyarakat. Berdasarkan poin yang dibahas diatas, PLN membutuhkan sebuah rancangan visual berupa maskot/ icon untuk memperkuat karakter dan mereknya. Oleh karena itu perumusan masalah ini yaitu:
1) Bagaimana merancang media komunikasi visual berupa maskot/icon
untuk PLN sebagai visual yang bisa merepresentasikan perusahaan tersebut? 2) Bagaimana aplikasi maskot/icon tersebut ke media-media yang tepat
sehingga memiliki dampak yang luas terhadap konsumen.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan perancangan maskot/icon PLN ini adalah ; 1) Memperkuat citra PLN
Dengan adanya maskot/icon sebagai simbol dari PLN maka diharapkan dapat mewakili dan memperkuat karakter perusahaan tersebut. 2) Sebagai media aplikasi promosi.
Dengan adanya acara-acara promosi atau kampanye yang dilakukan PLN dengan tujuan untuk memperbaiki citra perusahaan tersebut. Icon dapat diaplikasikan kemedia promosi seperti : poster, t-shirt, pin, dll.
D. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian didasarkan kepada kebutuhan akan data dalam perancangan sebuah media yang bersangkutan dengan kasus penulis. Penulis menggunakan metode kualitatif sebagai dasar metode penelitian. Metode kualitatif adalah metode yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskripstif, bukan angka. Data dapat berupa gejala-gejala, kejadian ataupun peristiwa yang kemudian akan dianalisa dalam bentuk yaitu;
1)
Data Primer, berupa teks hasil wawancara yang direkam atau tertulis.
2)
Data Sekunder, berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengar seperti; dokumen, pengumuman, surat-surat, spanduk, foto, animasi, billboard, hasil rekaman kaset,film, video, iklan di televisi dll (Jonathan Sarwono & Hary Lubis, 2007:98).
Desain penelitian kualitatif bersifat ilmiah dan juga sistematis. Penelitian kualitatif tidak ditujukan untuk menarik kesimpulan atas suatu populasi melainkan untuk mempelajari karakteristik yang diteliti, baik itu orang ataupun sekelompok orang, sehingga keberlakuan hasil penelitian tersebut hanya untuk orang atau kelompok yang sedang diteliti tersebut (Jonathan Sarwono & Hary Lubis, 2007:97)
E. HASIL PENELITIAN 1. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam buku Marketing Communication Taktik & Strategi dikatakan bahwa maskot/icon adalah simbolisasi terhadap sesuatu yang dapat mewakili keinginan, hasrat, atau kebutuhan dapat dengan mudah mengaktifkan rangsangan pada khalayak agar dapat menyimpulkan arti dari simbolisasi itu secara sederhana atau umum. Demikian pula simbol sebagai inti dari pesan dapat disampaikan dalam bentuk gambar atau teks. Dalam penentuan simbol atau icon, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: 1) Bagaimana visual/teks dapat dengan mudah diartikan dalam bahasa yang sama? 2) Bagaimana visual/teks dapat menghadirkan sebuah kenyamanan? 3) Apakah visual/teks dapat memberikan rangsangan terhadap khalayak untuk melakukan tindakan?
4) Apakah visual/teks dapat menjelaskan visi dan misi organisasi yang berkolerasi dengan khalayak? 5) Apakah visual/teks dapat dibedakan dari visual/teks persahaan lain dengan produk sejenis? 6) Apakah visual/teks dapat diterapkan pada setiap kegiatan komunikasi? 7) Apakah visual/teks memiliki persepsi yang sama pada setiap kerangka pengalaman khalayak? Dalam perancangan komunikasi visual ini nantinya akan dibuat maskot/icon sebagai simbol representasi dari produk PLN agar dapat menarik minat dari target audiens itu sendiri. Dengan demikian, maskot diharapkan dapat menjangkau tujuan komunikasi, yang terjadinya perubahan: 1) Pengetahuan 2) Sikap 3) Perilaku. (Kennedy & Soemanagara, 2006:135). 2. TINJAUAN EMPIRIS a. Profile PLN
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. •
Tiga Bisnis Utama PLN
1)
Pembangkitan.
2)
Transmisi dan Distribusi.
3)
Sistem Kontrol.
•
Visi Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh
kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
•
Misi a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang
terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. b. Menjadikan
tenaga listrik sebagai media untuk
meningkatkan kualitsa hidup masyarakat. c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong
kegiatan ekonomi. d. Menjalankan
kegiatan
usaha
yang
berwawasan
lingkungan.
•
MOTTO “ Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik ” (PLN, 2011). Berdasarkan dari data diatas bahwa PLN sebagai
perusahaan yang mempunyai visi dan misi kedepan membutuhkan sebuah rancangan komunikasi visual sebagai penguat karakter perusahaan tersebut. Tidak hanya logo sebagai identitas perusahaan tetapi maskot/icon berperan penting sebagai identitas perusahaan dan pembentukan citra sehingga masyarakat lebih mengenal PLN. Maskot/icon juga sangat berperan dalam sebuah promosi perusahaan.
b. Contoh Kasus dan Fakta
Berikut merupakan contoh kasus dan fakta
tentang
pemadaman listrik oleh PLN sehingga timbul keluhan dari masyarakat berdasarkan data yang diperoleh dari media massa elektronik. •
Kamis, 24 Mei 2012, Tempo.com memuat berita yang berjudul “Listrik Biarpet, Warga Cipayung Kesal”. Warga Kecamatan Cipayung, Depok, Jawa Barat, mengalami pemadaman
listrik
berkali-kali
sehingga
aktivitas
pekerjaan rumah yang memakai aliran listrik sangat tergganggu seperti menyetrika, mencuci, alat komunikasi yang harus di charger dll. Humas PLN APJ Depok Muhammad mengatakan pemadaman ini tadi hanya karena pemeliharaan gardu listrik wilayah Cipayung, Citayam, dan Bojonggede akibat banyak pohon tinggi yang tumbang. (Ilham Tirta, 2012) •
Senin, 08 April 2013, Replubika.co.id memuat berita yang berjudul
“Pemadaman
Listrik
Masih
Terjadi
di
Tangerang”. Berita ini menuliskan bahwa warga Tangerang mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi sampai 3 hari berturut-turut dari tanggal 5-7 April 2013. Pada tanggal 7 April listrik padam hingga 3 kali. Lama pemadaman listrik rata-rata 30 menit, padahal PLN menyatakan pemadanan berlangsung tanggal 1-5 April 2013, ternyata terjadi sampai tanggal 7 April 2013. Pada tanggal 2 April 2013 lalu, pihak PLN dalam siaran persnya mengatakan tidak akan
ada
pemadaman
listrik
lagi.
Sebab,
sistem
interkoneksi Jawa Bali, khususnya di wilayah Jawa bagian
barat, mendapatkan tambahan pasokan listrik sebesar 250 MW dari PLTU Labuan Banten (Halimatus Sa'diyah, 2013). Berdasarkan beberapa fakta-fakta dan kasus PLN diatas dapat disimpulkan bahwa masih kurangnya pelayanan kepada masyarakat sehingga berdampak turunnya citra positif dimata konsumennya. Maka dari itu peran perancangan komunikasi visual dalam hal ini maskot/icon dibutuhkan untuk memperbaiki citra dan memperkuat karakter PLN sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku dan citra positif selalu berada dibenak konsumennya.
F. PROSES DESAIN DAN HASIL DESAIN a. Studi Icon
Tujuan studi icon adalah mencari visual yang tepat sebagai wujud dan karakter perusahaan. Dalam hal ini adalah mencari karakter icon yang sesuai dengan PLN. Ada dua macam studi icon : 1) Entitas : Memvisualisasikan bentuk / objek sebenarnya. 2) Metafora : bentuk/objek yang mewakili dari objek sebenarnya
contoh : benda, binatang, orang, tumbuhan. Ikon metafora (metaphor) merupakan suatu meta-tanda (metasign) yang ikonisitasnya berdasarkan pada kemiripan atau similaritas di antara objek-objek dari dua tanda simbolis. Biasanya berupa hubungan similaritas relasi abstrak seperti kemiripan sifat. Contoh ikon metafora : Metafora “Kaki Gunung” dapat dihasilkan dengan mempersamakan objek yang berupa gunung dengan objek lain yang berupa tubuh manusia (atau hewan) yang memilih kaki. Kemiripannya, sama-sama berada di bawah dan berfungsi untuk menopang tubuh atau gunung (Ali Ridho, 2012).
Melihat dari segi produk yang dihasilkan oleh PLN yaitu listrik, maka studi icon yang diambil adalah studi icon metafora dalam hal ini listrik
yang
direpresentasikan sebagai “Lampu”.
Gambar F.1. Objek Lampu
Alasan pemilihan objek lampu: •
Lampu memiliki makna filosofis. Artinya lampu menerangi setiap saat. PLN tidak henti-hentinya memasok listrik ke masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik, artinya PLN berperan penting dalam membantu aktivitas masyarakat dalam segala aspek.
•
Lampu sebagai manifestasi dari listrik. Artinya lampu sebagai perwujudan dari listrik sehingga listrik di identikan dengan objek lampu.
b.
Proses Bentuk Icon
Gambar F.2. Proses Visual Icon
•
langkah 1 Gambar objek lampu yang akan ditracing
•
langkah 2 tracing outline dalam bentuk vector
•
langkah 3 penarikan garis
•
langkah 4 membuat mimik muka
•
langkah 5 bentuk tangan
c.
Warna Icon Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat dan lain-lain (Adi Kusrianto, 2007:46). Dalam perancangan icon ini warna yang dipilih adalah: •
CMYK Yellow
Menurut Molly E. Holzschlag, seorang pakar tentang warna, dalam tulisannya “Creating Color Scheme”. Warna kuning mempunyai makna menggambarkan optimis, harapan. seperti
yang
diharapkan
PLN
bahwa
listrik
mampu
memberikan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. •
CMYK Red
Menurut Molly E. Holzschlag. Warna merah bermakna kekuatan. PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian menghadapi tantangan jaman.
Gambar F.3. Aplikasi Warna Icon
Berbagai alternativf bentuk dan gaya icon yang dikembangkan untuk diaplikasikan ke media promosi event-event PLN.
Gambar F.4. Visual Gaya Icon
G. APLIKASI MEDIA ICON •
Aplikasi Icon Media Poster
Ukuran poster A3, sebagai media informasi/iklan event-event PLN.
Gambar G.5. Contoh Apliaksi Poster
•
Aplikasi Icon Media Booth PLN
Ukuran booth 4 x 6 meter. Sebagai media promosi dalam event-event tertentu yang diadakan oleh PLN.
Gambar G.6. Contoh Booth Desain dan Aplikasi Icon.
•
Aplikasi Icon Media T-Shirt
T-shirt sebagai media/POS material event yang diadakan PLN.
Gambar G.7. Contoh Aplikasi T-Shirt
•
Aplikasi Icon Media Pin
Ukuran 5x5 cm. Pin sebagai media/POS material event yang diadakan PLN.
Gambar G.8. Contoh Aplikasi Pin
H. KESIMPULAN DAN SARAN a.
Kesimpulan PLN sebagai BUMN yang mendistribusikan listrik di Indonesai harus memiliki pelayanan dan kinerja yang baik sehingga memiliki citra positif di mata para konsumennya. Maka dari itu PLN perlu penguatan karakter dan mereknya, sehingga citra positif selalu berada dibenak konsumen sebagai perusahaan yang penting dan dibutuhkan masyarakat sesuai dengan motto PLN menjadikan listrik untuk kehidupan yang lebih baik. Dengan adanya maskot/icon ini dapat memperkuat PLN sebagai perusahaan listrik satu-satunya di Indonesia sehingga visi PLN sebagai perusahaan yang diakui dunia, unggul dan terpercaya dapat terwujud. Dengan adanya icon ini juga dapat berpengaruh
dalam perubahan persepsi, masyarakat akan lebih mengenal PLN sebagai perusaahan yang memberi pelayanan yang baik sehingga kinerja insan-insan perusahaan di dalam PLN dapat ditingkatkan.
Saran
b.
Saran untuk PLN adalah, sebaiknya selain membuat maskot/icon, PLN juga harus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat sehingga citra positif dapat terbangun dibenak masyarakat/konsumennya. Saran untuk teman-teman DKV Universitas Paramadina agar melanjutkan program pengembangan icon PLN kedalam eventevent yang dibuat oleh PLN.
I.
DAFTAR PUSTAKA Kennedy, E. J & R. Dermawan Soemanagara. (2006). Marketing Communication Taktik & Strategi. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Kusrianto, A. (2007). Desain Komunikasi Visual. Yoyakarta: ANDI. Sarwono, J & Hary Lubis. (2007). Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI. PLN (Persero).(2011). Profil Perusahaan, dalam, http://www.pln.co.id/?p=102, 2011.
Sa’diyah, H
(2013, April 8)
Thttp://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabeknasional/13/04/08/mkxdad-pemadaman-listrik-masih-terjadi-di-tangerang Tirta, H (2012, Mei 4) http://www.tempo.co/read/news/2012/05/24/083405886/Listrik-BiarpetWarga-Cipayung-Kesal. http://bahasa.kompasiana.com/2012/04/13/analisa-semiotika-454097.html, Ali Ridho, 2012.