BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Shalat dalam agama Islam termasuk rukun Islam yang kedua setelah dua kalimat syahadat, bahkan menjadi ibadah yang teragung dari kewajiban yang lain dan sebagai sendi Islam yang paling utama. Dengan menjalankan shalat lima waktu adalah sebagai bukti bahwa ia seorang muslim yang taat atau patuh terhadap agamanya. Kita mengetahui bahwa shalat itu termasuk rukun Islam, ialah dari sabda Nabi, yang bahwasannya engkau bersaksi, tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW itu menjadi pesuruh Allah, dan engkau mendirikan shalat dan memberikan zakat dan berpuasa di bulan Ramadhan dan melaksanakan haji bagi engkau yang mampu menjalankanya. Shalat menjadi ibadah teragung daripada ibadah yang lainnya, karena sholat diperintahkan kepada Nabi langsung dari Allah Swt. Tanpa perantara pada malam Mi‟raj sehingga shalat ini menjadi tiang agama bagi agama Islam sebagaimana rasulullah SAW telah bersabda :
َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ّ ُ َ ُ َ َّ َ ْ َ َ ّ الصَلةعِمادالِي ِن فمن أقامًافقدأقام الِي ِن ومن تركًافقديدم الِي ِن )(رواه ابليًيق
“Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang mengerjakannya berarti ia menegakkan agama, dan barangsiapa yang meninggalkannya berarti ia meruntuhkan agamanya.” (HR Baihaqi) 1
1
Akhmad Muhaimin Azzet, Pedoman Praktis Shalat Wajib & Sunnah, Jogjakarta : Javalitera, 2011, h. 20
1
2
Shalat adalah tiang agama maka mengerjakan sholat adalah wajib (fardhu „ain) baagi setiap muslim yang sudah memenuhi syarat sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Al Baqarah: 43:
ْ ُ َ َ َ ُ ْ َّ َ ٰو َ َ َ ُ ْ َّ َ ٰو َ َ ۡر َّ َ َ َ ٰو ٤٣ ِ ِ وأ ِيمٌا لص ٌة وءاتٌا لل ٌة و ر ٌا مع ٱل
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku‟lah beserta orang-orang yang ruku‟.” (Q.S. Al Baqarah: 43)
َ َ ُ ٗ ُ ُ َ ٗ َّ َ ٰو َ َ ۡر ُ ُ ْ َّ َ َ ٰو َ َ َ َ ٌدا َو َ َ ٰو لَع ُج ُوٌبِك ۡر ۚۡم فإِذا فإِذا قض ۡري ُت ُم لص ٌة ذ روا ٱ ق ِيما و
ٗ ُ ۡر َ ۡر َ ُ ۡر َ َ ُ ْ َّ َ ٰو َ َّ َّ َ ٰو َ َ َ ۡر َ َ ۡر ُ ۡر َ َ ٰو ٗ َّ ۡر ١٠٣ ٱم ه تم فأ ِيمٌا لص ٌة ۚۡ إِن لص ٌة َكهت لَع لم ِمو ِ ِتبا مٌقٌتا
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan wakutunya atas orang-orang yang beriman.”(Q.S. An Nisa‟: 103) Dari kedua ayat diatas jelas suadah bahwa shalat adalah hal yang paling utama didalam kehidupan oarng muslim baik individu maupun kelompok. Akan tetapi masih banyak kaum muslim yang tidak mengetahuinya akan anugrah shalat sehingga mereka melalaikannya. Nabi telah bersabda dalam hadis qudsinya: “Allah telah berfirman, wahai muahammad,bagimu kujadikan shalat 5 kali dalam sehari semalam, yang nilai pahalanya masingmasing sebanyak sepuluh...” (HR Muslim).2 Dalam hadis qudsi diatas kita menjadi tahu bahwa shalat 5 waktu sehari semalam nilai pahalanya masing-masing sebanyak sepuluh. Luar biasa kalau kita sholat 5 waktu baerarti kia telah mendapatkan pahala 50 siapa yang tidak senang mendapatkan pahala sebanyak itu hanya mngerjakan 5 kali mendaptkan 50 pahala pastinya kita akan senang sekali. Akantetapi melihat keadaan yang terjadi di masyarakat ada sebagian orang Islam yang tidak mengerjakan kewajiban shalat tersebut, dan keadaan tersebut dikarenakan 2
Fahrur mu‟is dan Muhammad Suhadi, Shalat A-Z, Solo: Aqwam, 2009, h.13.
3
kurangnya kesadaran untuk menjalankan shalat. Disamping itu kurangnya pengetahuan akan makna dari sholat itu sendiri sehingga banyak yang tidak mengetahui anugrah yang ada didalamnya. Perlu kita ketahui bahwa Ibadah merupakan suatu bagian dari pendidikan Islam dan suatu tindakan yang bisa dilihat sikap dan tingkah laku dalam kehidupanya. Demikian pula sikap seseorang dalam menerima dan melaksanakan perintah Allah dan sikap yang selalu menjauhi larangan-Nya, semuanya disebut syari‟ah yaitu sikap mental yang paling mendalam dari seseorang terhadap Allah SWT. Sebaliknya kualitas iman seseorang dibuktikan pada pelaksanaan ibadah secara sempurna. Ketaatan beribadah siswa masih membutuhkan pemupukan dan peningkatan upaya menjadi kuat dan teguh mempertahankan agama karena masih jauh dari harapan. Siswa adalah calon generasi baru yang perlu perhatian khusus pada akhlak, budi pekerti, sopan santun supaya nantinya tidak luntur karena anak-anak zaman sekarang harus dididik sejak dini supaya kelak akan menjadi anak yang berguna. Zaman modern ini, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dipisahkan antara satu sama lain, di satu sisi kemajuan tersebut dapat memberikan kemudahan dan kebaikan bagi manusia dalam kebutuhannya, di sisi lain kemajuan tersebut dapat menimbulkan hal-hal yang negatif apabila seseorang tidak memahaminya secara benar dan dapat mengakibatkan perilaku budaya yang kadang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Keadaan yang tergambar seperti di atas sudah sering dihadapi dan dirasakan saat ini, sering kita saksikan tingkahlaku generasi muda yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa dan ajaran Islam, padahal para generasi muda seperti siswa saat ini sudah mendapatkan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di rumah dan masyarakat mengenai pelajaran agama Islam sekaligus melaksanakan praktek keagamaan yang telah di ajarkan kepada mereka. Dari pernyataan tersebut timbulah pertanyaan apakah setiap orang yang taat beribadahnya akan menjamin dapat berperilaku sosial dengan baik, atau malah justru sebaliknya.
4
Perilaku siswa di lingkungan sekolah dan masyarakat
dapat
berpengaruh sekali terhadap interaksi individu dengan individu lainya. Bentuk perilaku sosial seorang siswa dapat dilihat dari perbuatan dan tingkah laku individu yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Perilaku sosial yang dimaksud adalah perbuatan atau tingkah laku yang sering dilakukan siswa dalam kehidupan sekolah ataupun masyarakat baik berupa menolong sesama, tenggang rasa, kasih sayang dan sebagainya tanpa ada rasa keterpaksaan atau atas dasar sebagai memenuhi tugas sekolah, akan tetapi perbuatan yang dilakukan atas kehendak sendiri dengan tujuan ingin mendapatkan ridho Allah SWT. Dapat diketahui dengan jelas bahwa di zaman modern ini, perilaku yang mengutamakan kepentingan orang lain dari kepentingannya pribadi sangat sulit dilakukan. Mengingat pentingnya pendidikan agama terutama dalam pembentukan perilaku pada siswa, dengan cara mengenalkan materi pelajaran tentang agama Islam dan memberikan praktek ibadah terhadap siswa agar terbentuk ketaatan dalam dirinya dalam beribadah. Begitu juga yang terjadi di Madrasah Aliyah Yayasan Islamic Center (MA YIC) Bandar adalah satusatunya lembaga swasta yang berlatar belakang pendidikan Agama di Kec. Bandar. Secara jelas materi-materi pelajaran yang di berikan di MA YIC Bandar secara global tentang pendidikan Agama Islam walaupun tidak semuanya akan tetapi pendidikan agama Islam lebih banyak diberikan dari pada mata pelajaran yang lainnya. Dalam memberikan nuansa sekolah yang berlatar keislaman, sekolah memiliki program rutinan yang sudah terjadwal dari jam 07:00 sampai jam 13:30. Adapun program tersebut antara lain yaitu: membaca doa sebelum pelajaran dimulai dan sebelum pulang sekolah, membaca Al-Qur’an bersama - sama, Sholat Dhuha berjama‟ah dan Sholat Dzuhur berjamaah. Itu adalah beberapa kegiatan di MA YIC Bandar Kec. Bandar Kab. Batang. Adapun perilaku siswa di MA YIC Bandar memiliki perilaku yang baik dimana para siswa berjabat tangan terlebih dahulu saat bertemu dengan
5
gurunya. Itu dilakukan tidak hanya disaat bertemu guru saja akan tetapi juga dilakukan setelah sholat berjamaah baik sholat jamaah dhuha maupun sholat jamaah dzuhur setelah selesai mereka akan berjabat tangan baik dengan temannya maupun gurunya baru mereka akan melakukan aktifitasnya masingmasing. Kegiatan yang dilakukan di MA YIC Bandar merupkan sesuatu yang menarik bagi penulis untuk diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin mengambil penelitian dengan judul “PENGARUH SHOLAT JAMAAH DZUHUR TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA DI MADRASAH ALIYAH YAYASAN ISLAMIC CENTER (MA YIC) BANDAR KEC. BANDAR KAB. BATANG TAHUN 2014/2015” B. Alasan Pemilihan Judul Adapun alasan penulis dalam memilih judul Pengaruh Sholat Jamaah Dzuhur Terhadap Perilaku Sosial Siswa Di MA YIC Bandarini: 1. Sholat adalah hal yang paling utama dalam kehidupan umat muslim sehingga sholat menjadi tolak ukur manusia dalam menentukan amal perbuatannya kelak di yaumil akhir. 2. Sholat di wajibkan bagi umat Islam (fardu „ain) karena selain hubungan vertikal sholat juga terkait dengan hubungan horizontal yaitu perilaku sosial sesama manusia. 3. MA YIC Bandar adalah salah satu lembaga pendidikan yang mewajibkan sholat jamaah dzuhur. 4. Belum adanya penelitian mendalam antara sholat jamaah dzuhur siswa di MA YIC Bandar dan perilaku sosial siswa.
C. Telaah Pustaka Dalam kehidupan ini perilaku seseorang menunjukkan kepribadian atau moral seseorang apabila perilaku seseorang baik maka orang tersebut bisa dikatakan baik akan tetapi apabila seseorang tersebut berperilaku buruk maka
6
orang tersebut perlakunya buruk ini melihat dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Pertama Skripsi yang ditulis oleh Sujadi dengan judul “Pengaruh Keaktifan
Sholat
Berjama‟ah Terhadap
Moralitas
Siswa
di
SMK
Assa‟idiyyah Kirig Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014”. Oleh mahasiswa Universita Wahid Hasyim Semarang Fakultas Agama Islam Prodi PAI.Penelitian ini memfokuskan pada keaktifan sholat berjama‟ah sebagai variabel X dan moralitas siswa sebagai variabel Y. Dari 30 responden setelah dianalisis dan dihitung didapatkan r hitung sebeasar = 0,802 dan nilai r tabel menurut taraf signifikan 5% = 0,361 dan 1% = 0,463 maka didapat bahwa keaktifan sholat berjama‟ah berpengaruh terhadap moralitas siswa sebesar 64,3% yaitu dihitung dari koefisiensi korelasi (0,802) 2 x 100% = 64,3%. Jadi dalam penelitian ini dapat simpulkan bahwa keaktifan siswa dalam melaksanakan sholat berjama‟ah dapat memberikan pengaruh pada moralitas siswa di SMK Assa‟idiyyah Kirig Mejobo Kudus tahun 2013/2014. 3 Kedua Skripsi yang oleh Ainul Fadlliyah dengan judul “Pengaruh Pelaksanakan Sholat Jama‟ah Dalam Membentuk Akhlak Sosial Peserta Didik (Studi Kasus di MI Islamiyah Dlimas Kec. Banyuputih Kab. Batang)” dari hasil penelitian dan analisis yakni dengan mengambil sempel 50 peserta didik dengan hasil angket rata-rata 50,48 dan ini sudah katagori cukup baik bagi peserta didik untuk melaksanakan sholat berjama‟ah. Adapun untuk tingkat akhlak sosial peserta didik dari hasil angket rata-rata 58,84 dari interval 56-62 dan ini di katagorikan baik untuk tingkat akhlaknya, sedangkan hasil tingkat signifikansi yaitu pada tingkat 45,93% dari jumlah siswa yang diteliti sehingga dapat disimpulkan bahwa akhlak sosial peserta didik ada hubungannya dengan pelaksanaan sholat berjamaah.4
3
Sujadi, Pengaruh Keaktifan Shalat Berjama‟ah Terhadap Moralitas Siswa di SMK Assa‟idiyyah Kirig Menjobo Kudus tahun pelajaran 2013/2014(Skripsi), Semarang: Jurusan Pendidikan Agama Islam UNWAHAS, 2014, h. 64 4 Ainul Fadlliyah, Pengaruh Pelaksanakan Sholat Jama‟ah Dalam Membentuk Akhlak Sosial Peserta Didik (Studi Kasus di MI Islamiyah Dlimas Kec. Banyuputih Kab. Batang)(Skripsi), Semarang: Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2013, h.63
7
Ketiga Skripsi yang ditulis oleh Sutho‟at yang berjudul “Pengaruh Perilaku Siswa dalam Kehidupan Sehari-hari terhadap Prestasi Belajar pada Mapel Aqidah Akhlak di MTs Tarbiyatul Islamiyah Tanjunganom Gabus Pati” dari hasil penelitian yang didapat dengan menggunakan sempel 30 responden dengan nilai korelasi pada r hitung sebesar 0,513 dan r tabel sebesar 0,361 dengan N = 30 dengan tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh perikau siswa terhadap prestasi belajar pada Mapel Aqidah Akhlak di MTs Tarbiyatul Islamiyah Tanjunganom Gabus Pati. 5 Dari beberapa Skripsi diatas bisa dikatakan bahwa sholat memiliki pengaruh terhadap perilaku/moral siswa baik secara sadar maupun tidak sadar akan kelihatan antara mereka yang aktif dalam melaksanakan sholat dengan siswa yang tidak aktif melaksanakan sholat. Sebagaimana Skipsi yang akan kami tulis nanti dan pada initinya sama dengan apa yang menjadi telaah kami ini yaitu pada perubahan siswa sebagai objeknya. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada sholat jamaahnya dimana peneliti terdahulu hanya mengupas pada sholat jamaah secara global tidak secara spesifikasi sedangkan untuk penelitian ini mengupas tentang sholat jamaah dzuhur sehingga lebih spesifikasi. Itulah perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini. D. Penegasan Istilah Untuk
mengantarkan
kebenaran
pemahaman
penelitian
dan
menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam mendefinisikan judul skripsi ini, maka perlu adanya penjelasan dan penegasan istilah. Adapun istilahistilah tersebut sebagai berikut: 1.
Pengaruh
5
Sutho‟at, Pengaruh Perilaku Siswa dalam Kehidupan Sehari-hari terhadap Prestasi Belajar pada Mapel Aqidah Akhlak di MTs Tarbiyatul Islamiyah Tanjunganom Gabus Pati(Skripsi), Semarang: Jurusan Pendidikan Agama Islam, 2013, h . 63
8
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu baik itu orang, benda dan lain-lain yang ikut membentuk watak, kepercayaan akan perbuatan seseorang.6 2.
Sholat Sholat sendiri secara etimologi berarti “doa, rahmat dan istighfar”. 7
Sedangkan menurut istilah sholat adalah perbuatan dan perkataan yang dimuali dengan takbiratul ihram dan diakhiri salam dengan memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan. 8 Sehingga sholat ini tidak bisa diubah sesuka hati karena semua ketentuannya sudah baku baik itu dari gerakan sholat, bacaan sholat dan waktu sholat semua itu sudah diatur dalam syarat yang telah ditentukan oleh para ulama‟ Islam. Istilah sholat ini berasal dari bahasa Aramaic yakni dari kata “shala” yang artinya rukuk atau menunduk. 9 Sholat bisa diebut juga sebuah tindakan dalam bentuk ibadah yang diawali dengan takbiratul ikhram dan di akhiri dengan salam. 10 3.
Jamaah Jamaah secara bahasa berarti “Kelompok”. Sedangkan menurut
pengertian syarak adalah hubungan antara sholat imam dan sholat makmum atau ikatan yang terjalin antara keduanya di dalam sholat.11 Jadi sholat berjama‟ah adalah sholat yang dikerjakan secara bersama-sama paling sedikit berjumlah dua orang dimana yang satu menjadi imam dan yang satunya lagi menjadi makmum dan setiap geerakan imam diikuti oleh makmum. 4.
Dzuhur
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, Jakarta : PT Garamedia Pustaka Utama , 2008, h. 1045 7 Jawwad „Ali, Sejarah Shalat, Tangerang: Lentera Hati, 2013, h. 3 8 H.Sulaiman, FiqihIslam, Bandung: SinarBaruAlgensind, 2007, h. 53 9 Jawwad „Ali, Loc.Cit. 10 Ashadifalih, dan Cahyo Yusuf, Akhlak Membentuk Pribadi Muslim, semarang: CV. Aneka Ilmu, 1973, h. 46 11 Akhmad Muhaimin Azzet, Pedoman Praktis Shalat wajib dan Sunnah, Jogjakarta : Javalitera, 2011, h. 78
9
Dzuhur adalah waktu dimana dari terglincirnya matahari sampai bayang-bayang seseorang sama panjang dengan tubuhnya. Sebagaimana dalam sabda rasul:
َّ ْ َ ْ َ ِْاٱ َع َيى ُ َّ اٱ َعوْ ًُ َما ; أَ َّن هَ َّ َص ََّّل ُ َّ ِض َ ِ َر, ِاٱِ بْن َع ْمرو عن عبد ِ ِ ٍ ٌِو ِ ُ
َ
ُ الر َّ َو َ َن ِ ُّظ ج ِ
َ َ َ َّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُّظ َّ ْ الل م ت اٱ ز ا ذ إ ر ً اٱل ت ق و ( : اا و مق ِ ِ ِ ِ ْ ْ ُ َْْ ُ َْ َْ َ ت اٱ َ ِ ) َر َواهُ ُم ْ ٌمِم وق م ا لم
Dari Abdullah Ibnu Amr Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Waktu Dzuhur ialah jika matahari telah condong (ke barat) dan bayangan seseorang sama dengan tingginya selama waktu Ashar belum tiba” (Riwayat Muslim) 12 5.
Perilaku Perilaku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau
reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. 13 Perilaku Sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Menurut Max Weber Perilaku mempengaruhi aksi sosial dalam masyarakat yang kemudian menimbulkan masalah-masalah.14 6.
Sosial Menurut lewis Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan
ditetapkan
dalam
interaksi
sehari-hari
antara
warga
negara
dan
pemerintahannya. 15 7.
MA YIC Bandar
12
A. Hassan, Tarjamah Bulughul Maram,Bandung : Diponegoro, 2006, h. 93 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa edisi keempat, Jakarta : PT Garamedia Pustaka Utama , 2008, h. 1056 14 http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_Sosial#cite_note-Albarrac.C3.ADn-1, 25-022015, 22:42 15 http://carapedia.com/pengertian_definisi_sosial_menurut_para_ahli_info516.html, 2502-2015, 22:07 13
10
Dalam sistem pendidikan nasional pasal 17 dan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, madrasah merupakan salah satu jalur pendidikan formal pada tingkat pendidikan dasar dan menengah yang memberikan pendidikan umum dan pendidikan Islam.16 Istilah MA atau Madrasah Aliyah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sekolah agama Islam tingkat menengah atas.17 YIC (Yayasan Islamic Center) adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan ke-Islaman. Sedangkan Bandar adalah salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten batang yang berada diantara kecamatan wonotunggal dan kecamatan Blado. Jadi, dapat disimpulkan bahwa MA YIC Bandar adalah sekolah agama Islam tingkat menengah atas yang berada di bawah Yayasan Islamic Center (YIC) di kecamatan Bandar. E. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan di kaji dalam penelitian ini antara lain sebagai : 1. Bagaimana praktik pelaksanaan sholat jamaah dzuhur siswa di MA YIC Bandar ? 2. Bagaimana perilaku sosial siswa di MA YIC Bandar? 3. Adakah pengaruh sholat jamaah dzuhur terhadap perilaku sosial siswa di MA YIC Bandar? F. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui praktik dan pelaksanaan sholat jamaah dzuhur siswa di MA YIC Bandar Kec. Bandar Kab. Batang 2. Untuk mengetahui perilaku sosial siswa di MA YIC Bandar Kec. Bandar Kab. Batang
16
Mulyani,et.all., Manajemen Madrasah Satu Atap, Bandung : Nuansa, 2008, h. 15 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa edisi keempat, Loc.Cit. h. 853 17
11
3. Untuk mengetahui pengaruh sholat jamaah dzuhur terhadap perilaku sosial siswa di MA YIC Bandar Kec. Bandar Kab. Batang G. Manfaat Penelitian Dengan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengaruh yang positif kepada peneliti maupun pihak yang diteliti. Pada dasarnya pengertian dari penelitian itu mengandung dua manfaat penelitian yaitu: 1. Manfaat teoritis Dapat memberikan penjelasan tentang teori yang digunakan tersebut dengan fenomena-fenomena yang dihadapi melalui penelitian yang empiris sehingga hasilnya nanti dapat menolak atau mengukuhkan maupun merevisi teori tersebut. Selain itu dapat memberikan sumbangan khasanah keilmuan terutama dalam bidang Pendidikan Agama Islam pada Progam Studi PAI. 2. Manfaat praktis Penelitian ini dijarapkan dapat memberikan manfaat berbagai kalangan mengenai masalah-masalah yang terjadi di masyarakat maupu dilembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. Tidak hanya itu saja akan tetapi dapat memberikan pengembangan pada ilmu pendidikan seperti : a. Sekolah : Sebagai masukan untuk sekolah guna memperbaiki praktek pembelajaran maupun tata tertib sekolah supaya menjadi lebih efektif dan juga efisien. b. Siswa : Dapat memberikan motivasi agar ketaatan dalam beribadah dan perilaku sosialnya bertambah baik dari sebelumnya. c. Guru : Dapat memberikan masukan dan tolak ukur mendidik siswa dalam menerapkan tata tertib di sekolah khususnya dalam ketaatan beribadah siswa dan dampaknya terhadap perilaku sosial. d. Peneliti : Dapat mengembangkan wawasan dan pengatahuan serta dapat memberikan bekal bagi peneliti dalam ketaatan beribadah dan perilaku sosial.
12
H. Rumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dimyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta yang empiris yang diperoleh dari pengumpulan data.18 Dapat kita pahami bahwa ada dua kemungkinan yang terjadi terhadap hipotesis yang akan diajukan, yakni diterima atau sebaliknya. Maka dari itu ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis kerja yang disebut hipotesis alternatif, dan hipotesis nol yang disebut hipotesis statistik. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: Ha : Terdapat pengaruh yang positif antara sholat jamaah dzuhur dengan perilaku sosial siswa. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif antara antara sholat jamaah dzuhur dengan perilaku sosial siswa. I.
Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam istilah Metode penelitian merupakan cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan perolehan dan untuk mencapai tujuan penelitian kuantitatif. 19 Oleh sebab itu seorang peneliti harus mengetahui metode penelitian yang akan digunakan antara lain sebagai berikut: 1.
Jenis Penelitian
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Cetakan ke-10, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 96. 19 Ibid., h. 61.
13
Penelitian ini adalah penelitian lapangan field research, yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-gejala. Penelitian ini sebagai suatu jenis penelitian lapangan yang langsung berhubungan dengan objek yang diteliti untuk mendapatkan data yang riil dan bersifat kuantitatif, kemudian dianalisis dengan analisis kuantitaif untuk menguji hipotesis. Oleh karena itu, penelitian ini juga disebut penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu jenis penelitian yang dapat menampilkan data berupa angka-angka yang menunjukkan satuansatuan secara kuantitatif. 2.
Pendekatan Penelitian Pendekatan yang diangkat pada penelitian ini adalah asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih dengan menggunakan pendekatan field research. Hubungan variabel ini adalah hubungan simetris merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. 20 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penghitungan menggunakan rumus korelasi product moment, dan menggunakan survey dengan angket sebagai alat pengumpul data.
3.
Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu dan ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
kemudian
ditrik
kesimpulan. 21 Oleh karenanya, populasi penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi 20
Donald Ary dkk., Pengantar Penelitian dalam Pendidikan,Arief Furchan, Cetakan III, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007, h. 114. 21 Sugiyono, Op. Cit., h. 117.
14
sumber data penelitian.22 Adapun populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di MA YIC Bandar yaitu berjumlah 103 meliputi : kelas X berjumlah 31, kelas XI A bejumlah 19 dan XI B bejumlah 18, kelas XII A berjumlah 18 dan XII B berjumlah 17 siswa, jadi total siswa di MA YIC Bandar berjumalah 103. b.
Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 23 Untuk menentukan besar kecilnya sampel apabila populasi kurang dari 100, maka diambil semua, sehingga penelitiannya dinamakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah populasi besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil 10%15% atau 20%-25% atau lebih. Pengambilan sampel pada objek yang peneliti lakukan disini pengambilan 19% dari populasi103 siswa-siswi, karena populasi yang peneliti lakukan lebih dari 100 responden. Jadi, sampel yang digunakan penelitian ini adalah berjumlah 18 siswa di MA YIC Bandar tahun pelajaran 2014/2015
4.
Variabel dan Indikator Penelitian a.
Variabel Kata “variabel” berasal dari bahasa inggris yaitu variable yang berarti “ubahan atau faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubahubah”. 24 Sementara variabel adalah istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen (variabel bebas) sebagai variabel X dan variabel dependen (variabel terikat) sebagai variabel Y. Dalam penelitian ini menentukan suatu variabel adalah
22
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Cetakan ke-10, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 117 23 Ibid., h. 118. 24 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008, h. 36.
15
sangat penting, sebab dengan menentukan variabel tersebut masalah yang dikaji dan diuji akan menjadi lebih jelas. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sholat jamaah dzuhur sebagai variabel independen (variabel bebas) atau variabel X dan perilaku sosial siswa sebagai variabel dependen (variabel terikat) atau variabel Y. b.
Indikator Penelitian Indikator dapat diartikan sebagai penunjuk, gejala yang menunjukkan tanda atau gejala suatu masalah. Adapun indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Sholat jamaah dzuhur sebagai variabel independen (variabel bebas) sebagai variabel X dengan indikator sebagai berikut: a)
Ketepatan Waktu.
b) Sholat Berjamaah.25 c)
Ketepatan Gerakan Sholat.
d) Ketenangan 2) Perilaku sosial siswa sebagai variabel dependen (variabel terikat) sebagai variabel Y dengan indikator sebagai berikut: a) Sopan santun siswa kepada orang yang lebih tua. b) Sopan santun siswa kepada gurunya. c) Ketaatan siswa pada tata tertib yang berlaku di sekolah. d) Pergaulan siswa dengan siswa yang lainnya. 5.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan
oleh
peneliti
untuk
mengumpulkan
data.
Metode
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
25
Akhmad Muhaimin Azzet, Pedoman Praktis Shalat wajib dan Sunnah, Jogjakarta : Javalitera, 2011, h. 78
16
penelitian karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data.26 Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil pengamatan atau percobaan dan hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan beberapa metode antara lain sebagai berikut: a.
Metode Angket Angket disebut juga kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan degan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.27 Angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang disusun dengan menyediakan alternatif jawaban sehingga memudahkan responden.
b.
Metode Observasi Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologi, dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.28 Jadi observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik tentang gejala-gejala yang diamati. 29 Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data-data
mengenai
aktifitas
siswa
dalam
melaksanakan sholat dzuhur disekolah tersebut dan perilaku-perilaku siswanya. c.
26
Metode Wawancara
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Cetakan ke-10, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 308 27 Ibid, h. 199. 28 Ibid, h. 203. 29 Sudharto P. Hadi, Aspek Sosial AMDAL Sejarah, Teori dan Metode, Yogyakarta : Gajah Mada University Perss, 1995, h. 77
17
Wawancara yaitu percakapan yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi atau data yang diteliti. Pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau selfreport atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. 30 Penggunaan metode ini untuk mendapatkan data melalui mengadakan wawancara dengan pihak sekolah berkaitan dengan fokus masalah yang diteliti. Wawancara ini dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur baik secara tatap muka (face to face) atau denagan menggunakan telepon. 31 d.
Metode Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu baik itu berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.32 Dalam memperoleh informasi dokumentasi ini adalah pelengkap dari pada penggunaan metode observasi dan wawancara yang dilakukan kepada respoden.
6.
Metode Analisis Data Dalam metode analisis data peneliti menggunakan metode statistik, karena jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sebelum peneliti melakukan analisa data terlebih dahulu dilakukan beberapa tahapan yaitu: mengumpulkan data, menggolongkan data, mengolah data yang sudah digolongkan menjadi tabel, pembahasan dan menganalisa data untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Setelah data-data terkumpul lalu dianalisis dengan menggunakan pendekatan. dan selanjutnya digunakan data-data statistik sebagaimana dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
30
Analisis Pendahuluan
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R & D, Cetakan ke-10, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 194. 31 Ibid.. 32 Ibid., h. 329
18
Dalam analisis pendahuluan ini, peneliti ingin menguji rumusan masalah yang pertama dan kedua dengan mencari distribusi frekuensi hasil angket tersebut, dalam analisis ini data dari masingmasing variabel akan ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Penskoran Dalam hal ini peneliti menggunakan Teknik skala penilaian33adalah dengan memberi nilai pada setiap item jawaban pada pertanyaan angket atau responden dengan ketentuan jawaban sebagai berikut: a)
Untuk alternatif jawaban A mendapat nilai 5
b) Untuk alternatif jawaban B mendapat nilai 4 c)
Untuk alternatif jawaban C mendapat nilai 3
d) Untuk alternatif jawaban D mendapat nilai 2 e)
Untuk alternatif jawaban E mendapat nilai 1
2) Menentukan kualifikasi dan interval nilai Menentukan rentang nilai, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil ditambah nilai konstan dan menentukan banyak kelas interval dimana membagi rentang nilai dengan jumlah kelas.34 Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: R
P = K , dimana R = H – L + 1; atau i =
NT − NR + 1 K
Keterangan:
33
P /i
= Panjang interval kelas.
R
= Rentang nilai.
Achmadi Wahid, Penyusunan Instrumen Penilaian Pembelajaran SKI MTs, Jakarta: Departemen Agama RI Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan, 2010, h. 40. 34 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008, h. 52.
19
K
= Banyak kelas.
H/NT = Nilai tertinggi. L/NR = Nilai terendah. 1
= Nilai Konstan.
3) Menentukan tabel frekuensi 4) Mencari nilai rata-rata (mean) 35dari variabel X dan variabel Y Cara menentukan nilai rata-rata (mean), yaitu dimana membagi jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada dengan jumlah responden. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Untuk variabel X:M𝑥 =
𝑥 N
Untuk variabel Y: M𝑦 =
𝑦 N
Keterangan: M𝑥 ,M𝑦 = Rata-rata (mean). 𝑥, 𝑦 = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada. N b.
= Jumlah subjek penelitian.
Analisis Uji Hipotesis Dalam melakukan analisis uji hipotesis, peneliti menggunakan perhitungan antara variabel X dan variabel Y yang bersifat asosiatif (hubungan) dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari delapan kolom: 36 Kolom 1 : Subjek penelitian.
35 36
Anas Sudijono, Ibid., h. 81. Anas Sudijono, Ibid., h. 204.
20
Kolom 2 : Skor variabel X; Kolom 3 : Skor variabel Y; Kolom 4 : Deviasi skor X terhadap M𝑥 ; diperoleh dengan rumus: x = X – M𝑥 ; Kolom 5 : Deviasi skor Y terhadap M𝑦 ; diperoleh dengan rumus: y = Y – M𝑦 ; Kolom 6 : Hasil perkalian antara deviasi skor X (yaitu x) dan deviasi skor Y (yaitu y) = xy; Kolom 7 : Hasil penguadratan seluruh deviasi skor X (yaitu x 2 ). Kolom 8 : Hasil penguadratan seluruh deviasi skor Y (yaitu y 2 ). Keterangan: X = Nilai variabel (X). Y = Nilai variabel (Y). x
= Deviasi skor variabel (X).
y
= Deviasi skor variabel (Y)
M𝑥 = Rata-rata (mean). M𝑦 = Rata-rata (mean). 2) Mencari angka indeks korelasi product moment diperoleh dengan rumus:37 rxy = 37
𝑥𝑦 ( 𝑥 2 )( 𝑦 2 )
Anas Sudijono, Ibid., h. 204.
21
Keterangan: r𝑥𝑦 𝑥𝑦
= Angka indeks korelasi “r” product moment. = Jumlah dari perkalian deviasi skor variabel (X) dan deviasi skor variabel (Y).
𝑥2
= Jumlah deviasi skor variabel (X) yang di kuadratkan.
𝑦2
= Jumlah deviasi skor variabel (Y) yang di kuadratkan.
∑ c.
= Sigma.
Analisa Lanjut Setelah melihat hasil tersebut diinterprestasikan nilai “r” dalam tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1% dengan kemungkinan: 1) Jika nilai r > r tabel maka hipotesis diterima (signifikan) hipotesis Ha yang diajukan diterima. 2) Jika nilai r < r tabel maka hipotesis ditolak (non signifikan) hipotesi Ho yang telah diajukan ditolak.
J.
Sistematika Penyusunan Skripsi Hasil penelitian akan diuraikan dalam beberapa bagian, yaitu sebagai berikut: 1.
Bagian Awal Pada bagian ini meliputi beberapa halaman diantaranya adalah: halaman sampul, halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman abstrak, halaman deklarasi, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman transliterasi Arab-Latin, halaman daftar isi, halaman daftar tabel.
2.
Bagian Isi Bagian ini merupakan hasil penelitian yang akan disistematikan dalam lima bab.
22
BAB I Pendahuluan Dalam bab ini meliputi : Latar Belakang Masalah, Alasan, Pemilihan Judul, Telaah Pustaka, Rumusan Masalah, Penegasan Istilah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penyusunan Skripsi. BAB II Shalat Jamaah Dzuhur dan Perilaku Sosial Siswa. Dalam bab ini membahas tentang Sholat Jamaah Dzuhur yang meliputi : Pengertian Sholat Jamaah Dzuhur, Hukum Sholat, Kedudukan Sholat, Syarat Wajib, Sholat, Syarat Sah Sholat, Rukun Sholat dan Hikmahnya, Hukum Sholat Berjamaah, AdabAdab Sholat Berjamaah, serta Hikmah Sholat Jamaah Dzuhur. Sedangkan untuk Perilaku Sosial meliputi : Pengertian Perilaku sosial, Pembentukan Perilaku Sosial, dan Aspek-aspek Perilaku Sosial serta Hubungan Sholat Jamaah Dzuhur dengan Perilaku Sosial Siswa. BAB III Data Sholat Jamaah Dzuhur dan Perilaku Sosial Siswa di MA YIC Bandar Untuk bab ini membahas tentang Gambaran Umum MA YIC Bandar yang meliputi : Sejarah MA YIC Bandar, Letak Geografis MA YIC Bandar, Visi adn Misi MA YC Bandar, Struktur Organisasi MA YIC Bandar, Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa di MA YIC Bandar, Sarana dan Prasarana MA YIC Bandar, serta Kegiatan Ekstrakulikuler di MA YIC Bandar. Sedangkan untuk Deskripsi Data Hasil Penelitian meliputi : Data Hasil Angket Sholat Jamaah Dzuhur di MA YIC Bandar, dan Data Hasil Angket Perilaku Sosial Siswa di MA YIC Bandar. BAB IV Analisis pengaruh Sholat Jamaah Dzuhur terhadap Perilaku Sosial Siswa di MA YIC Bandar Untuk bab ini meliputi : Analisis Sholat Jamaah Dzuhur Siswa di MA YIC Bandar, Analisis Perilaku Sosial Siswa di MA YIC Bandar, dan Analisis Hubungan Sholat Jamaah Dzuhur
23
Dengan Perilaku Sosial Siswa di Ma YIC Bandar Tahun Pelajaran 2014/2015 BAB V: Penutup Untuk bab ini meliputi : Simpulan, Saran, dan Kata penutup. 3.
Bagian Akhir Dibagian ini berisi tentang: daftar pustaka, lampiran-lampiran serta daftar riwayat penulis.