-3-
BAB II ISI MAKALAH
I. Pengenalan Teknologi 2G dan 3G Bergantinya teknologi seiring majunya teknologi yang sangat pesat, teknologi ke 2 ini bernama 2G yang biasa di sebut dengan GSM (Global System For Mobile Communication) mulai menggeser teknologi pertama yaitu AMPS di awal tahun 1995, PT. Telkomsel dan PT. Indosat adalah dua operator pelopor teknologi GSM di Indonesia. GSM menggunakan teknologi digital. Ada beberapa keunguulan menggunaka teknologi digital dibandingkan teknologi dengan analog seperti kapasitas, sistem security yang lebih baik dan aplikasi dan layanan yang lebih baik. GSM menggunakan teknologi gabungan antara FDMA (Frequency Division Multiple Acces) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang awalnya bekerja pada frequency 900 Mhz dan ini merupakan standard
yang
Telecommunication
di
pelopori
standard
oleh
institute)
ETSI dimana
(The
European
frekuensi
yang
digunakan dengan lebar pita 25 Khz pada band frekuensi 900 Mhz. Pita frequensi 25 Khz ini kemudian di bagi menjadi 124 carrier frekuensi yang terdiri 200 Khz setiap. carrier frekuensi 200 Khz ini kemudian dibagi menjadi 8 time slot dimana setiap user akan melakukan menerima panggilan dalam satu time slot berdasarkan pengaturan waktu. Teknologi GSM banyak digunakan di dunia yaitu itu di indonesia karna roamingnya yang sangat luas dapat di pakai ke seluruh dunia yang akan mengakibatkan pertumbuhan teknologi GSM sangat lah cepat bertumbuh. Pada awalnya kecepatan akses pada teknologi GSM sangat lah kecil hanya sekitar 9,6 kbps karena pada awalnya hanya dirancang
-4-
untuk pelanggan suara atau telfon saja, tapi majunya teknologi GSM sangat lah cepat dan pelangganya mencapai 3,5 juta pelanggan. CDMA (Code Division Multiple Acces) merupakan standard yang di keluarkan oleh Telecommunication Industry Association (TIA) yang menggunakan teknologi Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) dimana frekuensi radio 25 Mhz pada band frekuensi 1800 Mhz dan di bagi menjadi 24 kanal yang masing-masing kanal terdiri dari 30 Khz kecepatan akes datanya bisa didapat dengan teknologi ini sekitar 153.6 kbps, dalam CDMA, seluruh user menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu yang sama. Oleh karna itu CDMA lebih efisien dibandingkan oleh teknologi FDMA dan TDMA. CDMA menggunakan kode tertentu untu membedakan user yang satu dengan yang lainnya. Pada tahun 2002 teknologi banyak digunakan di indonesia. Teknologi CDMA 2000 1x adalah teknologi yang mengalami perkembangan yang sangat cepat dan banyak peminatnya di indonesia, baru 7 tahun di perkenalkan di indonesia dan terlambat dibandingkan oleh teknologi GSM. GSM dan CDMA merupakan teknologi digital. Meskipun secara teknologi CDMA 200 1x lebih baik dibandingkan oleh teknologi GSM akan tetapi kehadiran CDMA ternyata tidak membuat pelanggan GSM berpaling ke CDMA. Ada beberapa keunggulan teknologi CDMA dibandingkan dengan GSM seperti suara yang lebih jernih, kapasitas band pita yang lebih besar, dan kemampuan akses data yang lebih cepat. Berbeda dengan metode akses yang dipakai oleh TDMA dan FDMA,
maka
CDMA
menggunakan
kode-kode
tertentu
untuk
membedakan setiap user pada frekuensi yang sama, karena menggunakan frekuensi yang sama maka daya yang dipancarkan ke BTS dan juga daya yang diterima harus diatur sedimikian rupa agar tingak saling mengganggu antar user yang lain baik dalam sel yang sama atau pun yang berbeda sel lain dan dapat diwujudkan dengan menggunakan mekanisme power control. Ada beberapa operator di
-5-
indonesia yang telah mengimplesentasikan teknologi CDMA 2000 1x ini seperti telkom yang dikenal dengan Flexi, Indosat dengan nama StarOne, Mobile 8 dengan nama Fren, Bakrie telecom dengan nama Esia. Operator CDMA di Indonesia dikategorikan kedalam kategori FWA (Fixed Wireless Access) sehingga mobilitasnya sangat terbatas padahal CDMA juga bisa seperti GSM dengan kemampuan mobilitas penuh. Awalnya akses yang dapat oleh teknologi GSM sangat lah kecil hanya sekitar 9.6 kbps dan layanan tersebut tidak masuk kedalam layanan akses kecepatan tinggi. Mula-mula teknologi GSM untuk mengakses data hanya menggunakan WAP (Wireles Aplication Control) tetapi tidak mendapatkan respon atau tanggapan yang baik oleh pasar. Kemudian teknologi GSM memperkenalkan teknologi terbarunya yaitu teknologi GPRS (Genaral Packet Radio Service) pertama di indonesia di perkenalkan oleh salah satu perusahaan indosat yaitu PT. Indosat Multi Media (IM3) yang dikenal kan ke pasar pada tahun 2001 di indonesia. Secara teori kecepatan data yang dapat di akses oleh teknologi GPRS adalah mempunyai kecapatan menembus hingga sebesar 115 kbps dengan dengan throught yang didapat hanya 20-30 kbps, dan teknologi GPRS mempunyai layanan khusus dan baru yaitu memungkinkan untuk kita bisa mengirimkan MMS (Mobile Multimedia Massege) dan juga memeberikan layanan untuk membaca berita langsung dari handphone seacara real time yang memungkinkan kita untuk membantu aktivitas kita sehari-hari untuk membaca berita. Dan juga teknologi GPRS memberikan kenyamanan terhadap teknologi untuk mengakses internet lebih flexibel dimana saja dan kapan saja, asalkan sinyal yang kita dapat untuk mengakses internet adalah sinyal GPRS selain itu tidak bisa dikarenakan
teknologi
sebelumnya
tidak
memungkinkan
untuk
internetan. Selama ini operator telekomunikasi yang bergerak di
-6-
bidangnya sudah membuat banyak pola mengenai GPRS berdasarkan pembayaran per KB data yang kita gunakan misalkan pembayaran perbulan mulai dari Rp.350.000, dapat menggunakan data dalam 24 jam full yang sudah di tetapkan, banyak sambutan yang cukup banyak dari pemakai GPRS yang fasilitasnya bisa dipakai dimana saja mulai dirumah hingga di kantor. Tapi layanan tersebut tidaklah bertahan dan sangat lah turun drastis dikarnakan jika kita memakainya untuk browsing dan email saja kita harus membayar sekitar 1 juta lebih dan itu tidak mungkin jika di hitung-hitung kita membayar 1 juta perbulan hanya untuk browsing chatting dan email saja itu tidak cukup dan terlalu mahal makan sistem tersebut dikembalikan pada sistem sebelumnya yang hanya kita membayar jika kita berapa banyak file yang kita download, dan jika pembayaran seperti itu maka akan meringankan pembiayaan internet yang kita akses. Setelah teknologi GPRS mulai menghilang munculah teknologi baru yaitu teknologi EDGE (Enhanced Data For Global Evolution) yang hanya di terapkan oleh perusaha PT.Telkomsel dan baru saja muncul langsung teknologi EDGE tersebut di ujicoba melihat streaming tv melalui handphone dan yang terjadi adalah kecepatan teknologi EDGE tersebut lebih cepat 3-4 kali dari teknologi sebelumnya yaitu teknologi GPRS dan hasilnya pun memuaskan melihat layanan tersebut sangat cepat. Masuk ke generasi ke tiga yang biasanya di sebut oleh kalangan masyarakat adalah 3G yang sekarang masih ramai diperbincangkan di masyarakat luas mengenai teknlogi 3G tersebut, teknologi 3G didapatkan dari dua buah jalur teknologi telekomunikasi bergerak. Pertama adalah kelanjutan dari teknologi GSM/GPRS/EDGE dan yang kedua adalah lanjutan dari teknologi CDMA (IS-95 atau CDMA one). UMTS(Universal Mobile Telecommunication Service) merupakan lanjutan teknologi dari GSM/GPRS/EDGE yang merupakan standard telekomunikasi generasi ketiga dimana salah satu tujuan utamanya
-7-
adalah untuk memberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan dengan GRPS dan EDGE. Kecepatan akses data yang bisa didapat dari UMTS adalah sebesar 384 kbps pada frekuensi 5KHz sedangkan kecepatan akses yang didapat dengan CDMA1x ED-DO Rel0 sebesar 2.4 Mbps pada frekuensi 1.25 MHz dan CDMAx ED-DO relA sebesar 3.1 Mbps pada frekuensi 1.25 MHz yang merupakan kelanjutan dari teknologi CDMA One. Berbeda dengan GPRS dan EDGE yang merupakan overlay terhadap GSM, maka 3G sedikit berbeda dengan GSM dan cenderung sama dengan CDMA. 3G yang oleh ETSI disebut dengan UMTS (Universal Mobile Telecommunication Services) memilih teknik modulasi WCDMA(wideband CDMA). Pada WCDMA digunakan frekuensi radio sebesar 5 Mhz pada band 1.900 Mhz (Cdma One dan CDMA 2000 menggunakan spectrum frekuensi sebesar 1.25 MHz) dan menggunakan chip rate tiga kali lebih tinggi dari CDMA 2000 yaitu 3.84 Mcps (Mega Chip Per Second). Secara teknik dalam jaringan UMTS terjadi pemisahan antara circuit switch (cs) dan packet switch (ps) pada link yang menghubungkan mobile equipment (handphone) dengan BTS (RNC) sedangkan pada GPRS dan CDMA 2000 1x tidak terjadi pemisahan melainkan masih menggunakan resource yang sama di air interface (link antara Mobile Equipment dengan Base Station). HSPDA (High Speed Packet Downlink Access) merupakan kelanjutan dari UMTS dimana ini menggunakan frekuensi radio sebesar 5MHz dengan kecepatan mencapai 2 Mbps. Ada 5 operator telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki lisensi 3G (IMT 2000). Tiga diantara operator tersebut adalah operator yang telah memberikan layanan telekomunikasi generasi kedua (GSM) dan kedua setengah (GPRS). Jika operator tersebut akan mengimplementasikan teknologi UMTS maka ada penambahan perangkat seperti base station (Node B) dan RNC(Radio Network Controller) dan upgrade software. Adapun yang harus di upgrade adalah pada radio akses karena GSM menggunakan metode
-8-
akses TDMA dan FDMA dan menggunakan frekuensi radio 900KHz dan 1800 MHz sedangkan UMTS menggunakan metode akses WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) dengan frekuensi radio 5 MHz. oleh karena itu perlu penambahan radio access network control (RNC) dan juga perlu penambahan base station WCDMA (Node B) dan tentunya juga terminal harus diganti dan juga upgrade software pada MSC, SGSN dan GGSN. Oleh karena itu untuk mengimplementasikan UMTS sebagai teknologi generasi ketiga membutuhkan biaya yang besar. Biaya tersebut
diperuntukkan
pemerintah,
membayar
untuk
membayar
lisensi
3G
kepada
lisensi vendor
3G 3G,
kepada biaya
penambahan Base Station/Node B, RNC (Radio Network Controller) dan biaya upgrade software pada MSC (Mobile Switching Centre), SGSN(Serving GPRS Support Node), GGSN(Gateway GPRS Support Node) dan jaringan lain. Salah satu contoh layanan yang paling terkenal dalam 3G adalah video call dimana gambar dari teman kita bicara dapat dilihat dari handphone 3G kita. Layanan lain adalah , video conference, video streaming, baik untuk Live TV maupun video portal, Video Mail, PC to Mobile, serta Internet Browsing.[1],[2]
II. Sitem Komunikasi Bergerak Sistem komunikasi bergerak adalah sistem komunikasi yang memungkinkan
pelanggannya
dapat
bergerak
selama
proses
komunikasi berlangsung dengan bergerak dalam cakupan area yang sangat luas yang secara otomatis kita dapat menikmati layanan jasa komunikasi bergerak secara bebas dengan penyelanggara jasa komunikasi. Sistem telkominkasi yang cocok untuk mendukung komunikasi bergerak adalah sistem komunikasi tanpa menggunakan kabel, di karnakan jika komunikasi bergerak menggunakan kabel sangatlah
-9-
tidak efisien karna jika kita komunikasi menggunakan kabel kita harus memiliki kabel yang sangat panjang dan itu tidak mungkin terjadi. Maka komunikasi
bergerak
menggunakan
media
tanpa
kabel
yaitu
wireless/nirkabel biasanya media yang digunakan adalah udara yaitu menggunakan antenna dengan menggunakan sistem komunikasi radio dengan menggunakan antenna pemancar dengan menggunakan perangkat radio, untuk mengcover cakupan yang sangat luas dengan menghubungkan beberapa daerah yang sangat luas dan di bagi lagi menjadi sub-sub area tertentu yang biasanya disebut cell. Oleh karena itu sistem komunikasi bergerak disebut juga sitem komunikasi seluler.
A. Sistem Radio Panggil Pager adalah salah satu media penerima pesan yang portable yang berkerja menggunakan prinsip kode signal radio pada frequency tertentu yang mentransmisikan melalui provider. Biasa pager dikenal dengan sebutan “beeper” sebenernya pager tersebut sudah lama dikenal dan digunakan sejak tahun 1921 yang di pakai oleh kepolisian Detrot di Amerika untuk keperluan pemanggilan yang bersifat darurat, pager sebenarnya sudah dikenal lama sejak tahun 1959 salah satu perusahaan yang membuat produk berupa pager adalah motorola yang membuat alat komunikasi yang berfungsi untuk menerima pesan kecil dan portable yang dibawa oleh pemiliknya. Pager terkenal dan diketahui oleh masyarakat banyak pada tahun 1980, masuknya pager di indonesia sangatlah baru sekitar 1990 masyarakat indonesia mengenal produk dari motorola yang berfungsi untuk mengirimkan pesan singkat tersebut.
- 10 -
Gambar 2.1 pager
Gambar 2.2 pager motorola Penggunaan pager berawal dari pengiriman pesan oleh sesorang melalui provider yang dimiliki oleh pager tersebut yang di tujukan oleh ID atau nomer pager tersebut. Pesan yang dikirim oleh operator provider ke pesawat pager yang akan dituju. Ketika pesan yang dikirimkan sudah diterima oleh penerima maka akan ada tanda atau nada yang berbunyi sebagai tanda bahwa pesan tersebut sudah sampai, selain berbunyi pager tersebut akan bergetar, dan pesan yang di terima oleh kita akan muncul dilayar dari siapakah pesan tersebut dan ditujukan oleh siapakah pesan tersebut. Pesan yang akan diterima oleh pesawat pager selama masih dalam jangkauan oleh provider pager tersebut. Sehingga menjadi kendala tersendiri bagi efektivitas penyampaian pesan melalui media ini karena pemancar service provider yang
- 11 -
bersangkutan. Sehingga ini menjadi terkendala tersendiri bagi efektivitas penyampaian pesan melalui media pemancar service provider tergolong langka dan jarang. Kekurangan lainnya media ini mengandalkan pada keterbacaan karena pesan berupa kata-kata sering tidak terbaca dan sangat terbatas jadi sangat tidak kompleks. Yang utama dari pager tersebut adalah penerima pesan atau pemilik pager untuk mengirim pesan tidak bisa menyampaikan feedbacknya. Namun pengirim pesan tidak harus memiliki pesawat pager untuk mengirim pesan. Kelebihan media ini yaitu murah dan cepat dalam penyampaian pesannya.
B. Telfon Bergerak
Gambar 2.3 handphone Telfon genggam atau yang biasa di sebut handphone adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telfon fixed line, tapi bedanya hanya di bawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan oleh kabel. Sistem handphone terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Tanpa perangkat lunak handphone hanya benda keras saja.
- 12 -
Demikian juga perangkat lunak, tanpa perngkat kerasnya hanya merupakan kode-kode komputer saja. Ponsel
merupakan
gabungan
dari
teknologi
radio
yang
dikawinkan dengan teknologi telekomunikasi telfon. Telfon yang di ciptakan oleh alexander graham bell pada tahun 1876. Sedangkan kominukasi nirkabel di temukan oleh nikolai tesla pada tahun dan diperkenalkan oleh Guglielmo marconi. Sejak tahun 1940 saat teknologi telfon mobile secara komersil di perkenalkan, dan perkembangan teknologi telfon mobile tersebut sangatlah pesat. Sebenarnya teknologi ini mengalami perhambatan dalam perkembangnya kurang lebih selama 60 tahun. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang murah seperti transitor atau semikonduktor belum dikembangkan dengan baik.
C. Konsep Sistem Komunikasi Seluler Teknologi komunikasi selular diawali dengan berkembangnya teknologi komunikasi berbasis analog sekitar tahun 1980 dengan menggunakan teknik frequency division multiple accsess (FDMA). Teknologi analog menggunakan radio system analog input seperti komunikasi seluler, termasuk layanan
yang relatif
terbatas
sehingga kita sering tidak dapat berkomunikasi kapan dan dimana kita inginkan. Sistem komunikasi selular sistem komunikasi yang dimana komunikasi tersebut membeli layanan jasa telkomunikasi bagi pelanggan bergerak dimana daerah layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan bergerak daerah layananya dibagi lagi menjadi beberapa daerah dengan sel-sel berbeda. Pelanggan mampu bergerak
secara
bebas
di
dalam
area
layanan
sambil
berkomunikasi tanpa terjadi pemutusan hubungan telekomunikasi selular.[2]
- 13 -
Gambar 2.4 sel ideal
Gambar 2.5 sel real
Gambar 2.6 sel model III. Arsitektur 2G 2G merupakan teknologi merupakan jaringan selular generasi kedua, sebagai teknologi sebelumnya yang masih menggunakan sistem analog seperti advanced mobile phone system. Keunggulan teknologi 2G antara lain adalah: 1. Digital traffic channel, menyediakan saluran lalu lintas digital. Pada generasi kedua ini mendukung data digital. 2. Enkripsi, semua teknologi 2G menyediakan fasilitas enkripsi karena semua aktivitas control yang telah digitalkan, sehingga lebih mudah untuk dikelola. 3. Deteksi dan koreksi eror 4. Channel access, pada teknologi generasi kedua setiap sel memiliki beragam
channel
secara
dinamis
dibagi
dengan
sejumlah
- 14 -
pengguna, dapat menggunakan time division multiple access (TDMA) atau code division multiple access (CDMA) 5. Sinyal digital menyebabkan konsumsi daya/baterai lebih sedikit. 6. Kode digital dalam teknologi 2G akan meningkatkan kejernihan suara, dan mereduksi noise yang bisa terjadi pada jaringan nirkabel.
Gambar 2.7 arsitektur 2G Dalam arsitektur 2G tersebut cara pengerjaannya adalah dimana pengiriman dari mobile 1 pengirimkan sinyal kepada BTS yang akan diteruskan ke BSC lalu akan dikirimkan MSC lalu akan masuk HLR di lanjutkan masuk ke VLR lalu sinyal tersebut akan di olah langsung di teruskan ke MSC lalu BSC di teruskan ke BTS baru lah pesan yang anda kirimkan akan keterima pada mobil 2 atau penerima.
- 15 -
Tabel 2.1frequency gsm
A. BSC (Base Stasion Controller) Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS yang dikontrolnya. BSC berfungsi untuk memonitor dan mengontrol sejumlah BTS. Jadi semua kanal pada radio interface dan mekanisme hand offer dikendalikan secara remote oleh BSC. Dengan adanya proses ini maka BSC dapat mengendalikan kinerja transmisi setiap BTS dan jika perlu dapat memerintahkan handoffer ke sel BTS yang ada diwilayah BSC yang bersangkutan. B. BTS (Base Tranceiver station) BTS terdiri dari perlengkapan radio yang yang diperlukan untuk mendukung sebuah sel. Tugas dari BTS adalah menjaga dan memonitor hubungan dengan MS. Lebih khusus lagi menghubungkan dengan transmisi penerimaan radiointerface dan beberapa fungsi tambahan. BTS juga sering disebut kepanjangan tangan BSC.
- 16 -
Gambar 2.8 BTS C. TCE (Transcoding Equipment) Dengan adanya TCE maka frekuensi radio dapat digunakan secara lebih efektif. Dalam jaringan GSM, suara ditransmisikan hanya 16 kbps (13 kbps informasi suara dan 3 kbps informasi kontrol),
sedangkan
pada
jaringan
tetap
(ISDN)
biasanya
digunakan standar transmisi 64 kbps (PCM 8 bit). Tugas dari TCE antara lain adaptasi bit rate antara BSC dan MSC, hubungan informasi kontrol dan adaptasi rate untuk transmisi data melalui telepon mobile. Beberapa literatur menyebutnya sebagai TRAU (Transcoder Rate Adaptasion Unit) dan dalam arsitektur kanonik GSM diklarifikasikan sebagai bagian dari BTS. D. MS (Mobile Station) Pada umumnya ada 3 jenis MS untuk sistem komunikasi bergerak. Pertama adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle mountered). Kedua pesawat portable dan yang terakhir pesawat genggam (handheld). Secara arsitektur, MS terdiri dari bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data dan
- 17 -
antarmuka dengan pengguna atau ke terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan berinteraksi dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir berkaitan dengan interaksi dengan pengguna bila dilakukan pembagian secara fungsional, MS terdiri dari :
Terminal pendukung: merepresentasikan fungsi khusus
tanpa fungsi spesifik GSM
Terminal Mobile : merepresentasikan semua fungsi yang
berhubungan dengan transmisi pada radio interface Terminal adapter : yang bertindak sebagai gateaway antara terminal dan terminasi mobile E. NSS (Network and switching subsystem) NSS terdiri dari fungsi yang diperlukan untuk menangani perintah-perintah penyediaan hubungan, proses dan pelepasannya kembali (fungsi switching atau penyambungan) serta mekanisme pemrosesan basis data yang mendukungnya. Fungsi ini antara lain fungsi khusus yang berhubungan dengan mobilitas pelanggan (misalnya paging : memanggil MS selama datangnya panggilan atau call set up), pengalokasian kanal radio yang dilakukan pleh BSC ke masing-masing MS selama panggilan berlangsung, menentukan area location MS, menentukan MSRN (Mobile Station Roaming Number), pengaturan pensinyalan dengan entitas yang lain (misalnya BSS) handover (interaksi MSC atau intra MSC), validasi dan scurity, serta pengaturan komunikasi antara pelanggan GSM dengan pelanggan jaringan telekomunikasi lain. F. MSC ( Mobile Switching Center) MSC pada intinya adalah suatu peralatan switching, ekivalen dengan central digital (ISDN) ditambah dengan pengaturan mobilitas pelanggan. Fungsi utamanya adalah untuk koordinasi panggilan datang dari atau ke pelanggan GSM termasuk fungsi call routing dan call control. Lebih spesifik fungsi ini bertanggung jawab
- 18 -
atas pengalokasian dan pelepasan kanal radio melalui BSC beserta mekanisme location updaring, handover dari satu sel ke sel yang lainnya serta interkoneksi dengan jaringan lain (ISDN/PSTN) G. MSC (Mobile Switching Center) MSC pada intinya adalah suatu peralatan switching, ekivalen dengan central digital (ISDN) ditambah dengan pengaturan mobilitas pelanggan. Fungsi utamanya adalah untuk koordinasi panggilan datang dari atau ke pelanggan GSM termasuk fungsi call routing dan call control. Lebih spesifik fungsi ini bertanggung jawab atas pengalokasian dan pelepasan kanal radio melalui BSC beserta mekanisme location updaring, handover dari satu sel ke sel yang lainnya serta interkoneksi dengan jaringan lain (ISDN/PSTN) H. HLR (Home Location Register) HLR adalah tempat penyimpanan dan administrasi pelanggan yang diperlukan untuk menyediakan servise (ekivalen dengan sentral lokal pada jaringan tetap). Fungsi dasarnya adalah untuk menyediakan referensi lokasi MS pada wilayah GSM. Ketika pelanggan harus dicari (call set up), HLR akan diinterogasi untuk memberikan informasi yang relevan. Jumlah HLR tergantung pada jumlah pelanggan dan features spesial jaringan. Setiap aksi administrasi dan aksi teknis yang dilakukan oleh administrator jaringan, disimpan dalam register ini. Jadi pada umumnya ada 2 tipe informasi dalam HLR :
Data yang menerangkan kondisi kontrak dengan pelanggan
Data yang berisi informasi untuk meneruskan panggilan datang ke MSC untuk pelanggan yang dipanggil. HLR juga terdiri dari 3 identitas khusus (bagian informasi) yang penting bagi system :
IMSI (International Mobile Subscriber Identity)
- 19 -
MSISDN (Mobile Station ISDN Number) adalah nomor panggil ekivalen ISDN bagi pelanggan mobile
Alamat VLR di mana data pelanggan didaftarkan
I. EIR (Equipment Identity Register) Setiap pesawat GSM mempunyai nomor
identitas yang
dilakukan secara perangkat keras (IMEI). Dalam mengakses jaringan, pesawat akan mengirim pesan permintaan akses disertai dengan nomor pesawat yang bersangkutan. Jaringan akan memberikan nomor ini bila nomor pesawat tersebut tidak terdaftar dalam EIR. Maka akses ke jaringan akan dapat dilakukan. Jadi sebagaimana dua register sebelumnya, EIR berfungsi untuk merekam identitas, tapi informasi yang terdapat dalam EIR adalah khusus untuk validasi akses ke jaringan. Bila nomor pesawat tersebut sebelumnya telah dilaporkan hilang, maka nomor ini akan disimpan
dalam
EIR
dan
sebagai
konsekuensinya
semua
permintaan akses ke jaringandari pesawat tersebut akan ditolak. J. AUC (Authentication Center) AUC memproteksi sistem GSM terhadap penggunaan ilegal (bukan oleh pelanggan). AUC juga memproteksi sistem terhadap penyalahgunaan data pelanggan GSM. AUC terdiri dari suatu Bank data unit kontrol dan monitor (untuk pemeriksaan hak akses lain) dan perangkat keras khusus untuk menjalankan algoritma enkripsi. K. OOS (operation and maintenance subsystem) Bagian ini bertanggung jawab terhadap system operation dan maintenance system GSM. OOS adalah unit fungsi yang bertanggung jawab untuk memonitor dan mengkontrol system (totalitas semua elemen jaringan) dan mengkombinasikan semua fungsi yang diperlukan untuk
menjaga konsistensi fungsional
sistem secara global. Termasuk fungsi ini antara lain : 1. Fungsi yang berhubungan dengan administrasi pelanggan
- 20 -
Administrasi pelanggan dan hubungan
Registrasi pembayaran
Registrasi data untuk kepentingan statistik
2. Fungsi yang berhubungan dengan security
Memeriksa identitas pelanggan dalam AUC
Melakukan pengkodean data
Memeriksa identitas pesawat dalam EIR
3. Fungsi operasi, berupa semua aktivitas teknis dan administratif yang diperlukan karena kondisi eksternal yang dimodifikasi misalnya pengenalan layanan-layanan baru sebagai reaksi kebutuhan baru. 4. Fungsi pemeliharaan, berupa semua aktivitas teknis atau administrative yang diperlukan untuk menjalankan fungsi sistem atau mengembalikan dan memperbaikinya secepat mungkin setelah terjadi kegagalan. L. Jenis Kanal pada GSM Kanal-kanal pada system GSM terdiri dari: a. Kanal Radio (Radio Channel) yang ditentukan berdasarkan frekuensi yang digunakan. Pada kenyataannya, sistem GSM dapat diimplementasikan di beberapa band frekuensi, tetapi hanya ada beberapa band frekuensi yang terdapat pada terminal GSM. Terlebih, terminal-terminal GSM mungkin tidak sesuai dengan satu atau lebih band frekuensi GSM yang ada untuk melengkapi roaming dalam pemakaian global. Kanal frekuensi terdiri atas 8 time slot. 1 time slot dari TDMA frame mengacu pada 1 kanal frekuensi, sehingga pada sistem GSM terdapat 8 kanal tiap carrier, yaitu kanal 0-7. Lebar masing-masing kanal sebesar 200 KHz, sehingga untuk
- 21 -
keseluruhan sistem GSM yang memiliki spektrum sebesar 25 MHz terdapat 1000 kanal untuk arah uplink dan downlink. Dua band frekuensi, masing-masing 25 MHz, telah dialokasikan oleh ETSI untuk sistem GSM : 1. 890 - 915 MHz untuk uplink (MS to BS) 2. 935 - 960 MHz untuk downlink (BS to MS) b. Kanal fisik (physical Channel) dan Kanal Logic (Logical Channel) GSM memiliki 2 tipe kanal yaitu:
Kanal Trafik (Traffic Channels) yang digunakan untuk menyampaikan informasi data dan percakapan.
Kanal Kontrol (Control Channels) digunakan untuk pesanpesan manajemen jaringan dan tugas-tugas pemeliharaan kanal.
Gambar 2.9 kanal fisik dan kanal logic Tiap-tiap kanal fisik mendukung sejumlah kanal logic yang digunakan untuk pensinyalan dan lalu lintas pelanggan. Berikut adalah tipe-tipe kanal logic yang disupport oleh kanal fisik : Speech Traffic Channels (TCH)
Full-rate TCH (TCH/F)
Half-rate TCH (TCH/H)
Broadcast Channels (BCH)
Frequency Correction Channels (FCCH)
- 22 -
Synchronization Channel (SCH)
Broadcast Control Channel (BCCH)
Common Control Channels (CCCH)
Paging Channel (PCH)
Random Access Channel (RACH)
Access Grant Channel (AGCH)
Cell Broadcast Channels (CBCH) CBCH menggunakan kanal fisik yang sama seperti DCCH Dedicated Control Channels (DCCH)
Slow Associated Control Channel (SACCH)
Stand-alone Dedicated Control Channel (SDCCH)
Fast Associated Control Channel (FACCH)
M. Interaksi Antar Elemen dalam Penangan Sistem Setelah menyinggung elemen-elemen pembentuk sistem GSM, sekarang saatnya untuk memformulasikan interaksi yang terjadi antar entitas tersebut. Karena setiap entitas hanya melakukan sebagian tugas tertentu yang spesifik, maka dalam menyediakan sebuah layanan diperlukan kerja sama sinergis antar bagian-bagian sistem GSM. Entitas-entitas akan bekerjasama selama penyediaan, pengaturan maupun pelepasan panggilan. Termasuk proses essensial di dalamnya adalah pendaftaran (registrasi) lokasi dan routing panggilan. Proses tersebut termasuk dalam manajemen jaringan ditambah dengan eksekusi fungsi pendeteksi untuk memastikan operasional
secara
persyaratan
dasar
keseluruhan. agar
setiap
Registrasi panggilan
lokasi dapat
menjadi mencapai
pelanggan yang ber-roaming. Untuk kepentingan kontrol, wilayah cakupan geografis jaringan nasional dibagi ke dalam sejumlah location area. Informasi kontrol dan identitas bagi setiap location
- 23 -
area diberikan melalui BCCH (Broadcast Control Channel). MS yang telah diaktifkan akan terus memonitor informasi dalam BCCH dan segera melakukan permintaan location updating jika terjadi perubahan identitas location area yang diterima. Dengan demikian keakuratan informasi status MS dapat dijaga. Ketika MS memasuki location area yang dilayani oleh VLR yang berbeda, prosedur location updating dieksekusi melalui jaringan. Ada 2 metode yang digunakan dalam GSM : 1. VLR segera melakukan assosiasi MSRN dengan IMSI. Kemudian keduanya dikirimkan ke HLR melalui prosedur MAP (Mobile Application Part) sehingga pada akhir prosedur ini HLR berisi directoru number (DN) yang unik untuk pelanggan mobile berikut dengan I MSI dan MSRN sekarang. 2. Sebagai ganti MSRN pada cara pertama tadi, digunakan identitas (alamat) VLR / MSC. MSRN merupakan nomor ISDN / PSTN normal dan unik yang diperlukan sedemikian sehingga panggilan bisa di route kan melalui jaringan tetap ke pelanggan jaringan GSM roaming. Dalam PLMN, panggilan lalu di-route-kan ke HLR dimana pelanggan yang dipanggil tersebut terdaftar. Pada alternatif pertama di atas, MSRN sudah tersedia pada HLR dan setelah mencapai MSC yang sesuai, MS di-paging dengan
mentransmisikan
IMSI
yang
bersangkutan.
Sedangkan pada alternatif kedua, HLR hanya menunjukkan sebuah MSC tersebut. VLR kemudian mengasosiasikan sebuah MSRN. MSRN ini digunakan untuk mengarahkan panggilan ke MS yang be-roaming ini. Interaksi antara BTSMS, menyangkut penanganan sumber daya radio. Fungsi dari fisikal direalisasikan melaui kanal-kanal logic yang di-subdivisikan ke dalam kanal trafik dan kanal signaling. Kanal trafik melayani transmisi data atau suara digital pelanggan.
- 24 -
Transmisi suara tergantung dari metode pengkodean yang digunakan dan kapasitas jaringan yang digunakan, bisa dalam full-rate traffic channel dengan 13 kbps atau dalam half-rate traffic channel 6,5 kbps, dan beberapa kanal dengan kecepatan 9,6 kbps dan 2,4 kbps digunakan untuk transmisi data. Kanal-kanal signaling digunakan untuk mengontrol dan memonitor hubungan dan untuk mentransmisikan informasi signaling. Interaksi antara PLMN dengan jaringan lain, khususnya jaringan tetap baik ISDN / PSTN ditangani dengan baik karena tersedianya standard pensinyalan, baik melalui MAP, ISUP (ISDN
User
Part)
atau
TUP
(Telephone
User
Part).
Sedangkan semua transaksi yang menyangkut pengaturan mobilitas dan kontrol panggilan (call control) berlangsung secara transparan antar entitas MS dan MSC / VLR / HLR. [2],[3] IV. Arsitektur 3G
- 25 -
Gambar 2.10 arsitektur 3G A. User Equipment (UE) Perangkat yang di pakai oleh pelannggan B. Universal Terrestrial Radio Access Network (UTRAN) Berdungsi sebagai pengirim sinyal radio, yang mengirimkan sinyal dari BTS menuju MSC yang menghubungkan ke RRC,RLC , yang berfungsi sebagai protokol. C. Core Network (CN) Yang berperan sebagai mengkoneksi hubung seluluar menuju PSTN Dengan jaringan 3G, sehingga mengatur kinerja dari MGW. D. Operation and Support System (OSS) Berfungsi sebagai monitoring atau pengawasan dari jaringan 3G tersebut terhadap perangkat lunak, biasanya berkaitan traffic.[3]