MODEL PEMANFAATAN GAS IKUTAN DI PERUSAHAAN MIGAS DALAM RANGKA MENDUKUNG MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH (STUDI KASUS LAPANGAN EKSPLOITASI MIGAS TUGU BARAT, INDRAMAYU, JAWA BARAT)
ZULKIFLI RANGKUTI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “Model Pemanfaatan Gas Ikutan
di
Perusahaan
Migas
dalam
Rangka
Mendukung
Mekanisme
Pembangunan Bersih (Studi Kasus Lapangan Eksploitasi Migas Tugu Barat, Indramayu, Jawa Barat)” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, April 2009
ZULKIFLI RANGKUTI P062059434
ABSTRAK ZULKIFLI RANGKUTI. 2009. Model Pemanfaatan Gas Ikutan di Perusahaan Migas dalam Rangka Mendukung Mekanisme Pembangunan Bersih (Studi Kasus Lapangan Eksploitasi Migas Tugu Barat, Indramayu, Jawa Barat). Dibimbing Oleh BAMBANG PRAMUDYA. N sebagai Ketua Komisi Pembimbing, SURYONO HADI SUTJAHJO, ETTY RIANI dan IMAM SANTOSO sebagai Anggota Komisi Pembimbing. Keberadaan PT. SDK sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi yang bekerjasama dengan PT. Pertamina memegang peran penting dalam penyediaan energi gas dan peningkatan pendapatan daerah di dalam negeri. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan model pemanfaatan gas ikutan dalam kegiatan eksploitasi minyak bumi dalam mendukung mekanisme pembangunan bersih di Lapangan Tugu Barat. Penelitian menggunakan metode analisisi deskriptif yang didukung dengan metode triangulasi, metode analisis kelayakan ekonomi (Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period (PBP), dan analisis Profitability Index, sistem dinamik dengan bantuan software Powersim Constructor versi 2.5, Analitycah Hierarchy Process (AHP) dan Interpretatif Structural Modeling (ISM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lapangan minyak Tugu Barat memiliki cadangan minyak sebesar 43.423 milyar barrel. Cadangan yang telah terambil sebesar 12.485,50 milyar barrel dan cadangan gas ikutan (flare) sebanyak 35,7 BSCF dan 23,1 BSCF dalam bentuk probable. Kilang LPG Plant Tugu Barat selama ini mendapatkan pasokan gas dari stasiun pengumpul Tugu Barat. Kilang ini terdiri dari kilang CO2 removal dan kilang LPG. Pemanfaatan produksi minyak dan gas bumi Lapangan Tugu Barat meliputi (1) minyak untuk keperluan kilang (proses extraksi) Balongan dan untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri (2) gas alam (non associated) diigunakan untuk keperluan semburan buatan (gas lift) pada Lapangan Bongas Blok Jatibarang, ke kilang Mundu untuk diproses (stripping) menjadi gas LPG, dan untuk konsumen industri seperti PT.PGN, Tbk Cabang Cirebon dan Pabrik Kapur Palimanan, Cirebon, dan (3) gas alam (associated) dimanfaatkan melalui PT.SDK untuk bahan baku (feed stock) pada proses Mini LPG Plant. Industri gas ikutan di Lapangan Produksi Minyak Tugu Barat Indramayu secara ekonomi layak untuk dikembangkan Hasil simulasi sub model penduduk Jawa Barat dan DKI menunjukkan kecenderungan membentuk kurva pertumbuhan positif (positive growth) naik mengikuti kurva eksponensial. Ini menunjukan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk baik sebagai akibat dari tingginya tingkat kelahiran maupun tingginya penduduk pendatang. Hal yang sama ditunjukkan pada sub model pengolahan gas ikutan sub model ekologi dan sub model ekonomi. Namun karena keterbatasan sumberdaya yang tersedia seperti ketersediaan lahan dan deposit gas maka pada suatu saat kurva akan menuju pada suatu titik keseimbangan tertentu (stable equilibrium) dan selanjutnya mengalami penurunan. Dalam hal ini di dalam model terjadi hubungan timbal balik positif (positive feedback) melalui proses reinforcing dan timbal balik negatif (negative feedback) melalui proses balancing. Fenomena ini dalam sistem dinamik disebut mengikuti pola dasar (archetype) “Limit to Growth”. Alternatif kebijakan pengelolaan gasi ikutan yang perlu dikembangkan di adalah pemanfaatan Liquified Petroleum Gas (LPG). Kata kunci : Model, gas ikutan. Migas, mekanisme pembangunan bersih.
ABSTRACT
ZULKIFLI RANGKUTI. 2009. Flaring Gas Utilization Model in Oil and Gas Company to support Clean Development Mechanism (Case Study on Oil and Gas Exploitation Field, Tugu Barat, Indramayu, West Java). Supervised by BAMBANG PRAMUDYA. N as Promotor, SURYONO HADI SUTJAHJO, ETTY RIANI, IMAM SANTOSO as CO Promotor
The existence of PT. SDK as one of the peripatetic Company in oil and gas sector which work with PT. Pertamina hold important role in ready to supply gas and improvement of earning of area in home affairs. Research aim to develop model of utilization of associated gas activity of petroleum exploitation in supporting clean development mechanism in Tugu Barat oil field. Big potential of gas production in Indonesia and decreasing the production of oil as fuel production in Indonesia, make Indonesian government to change policy from utilized oil fuel to gas fuel as alternative energy a cheap and environmentally friendly. On the other hand, production of oil and gas be produced flaring gas. Based on that, need to find utilization of flaring gas modeling on oil and gas company to support clean development mechanism, such as on Tugu Barat Oil and Gas Exploitation Field, Indramayu, West Java. This research use descriptive analysis method with triangulation method, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period (PBP), and profitability Index Analysis with software Powersim Constructor version 2.5, Analytical Hierarchy Process (AHP) and Interpretative Structural Modeling (ISM). The analysis result indicated that flaring gas produced from Tugu Barat Field potential to processed, because profitable and could decrease global warming so that it can support clean development mechanism (CDM). Alternative policy that could develop on Tugu Barat Oil Field is process flaring gas to liquefied petroleum gas (LPG), beside profitable, it can protect environment quality to clean development mechanism (CDM). To achieve this, most influential factor is government policy and other influential factors are human resources, natural resources (flaring gas availability), funding, technology, facilities and infrastructure. Therefore to manage flaring gas on Tugu Barat Field needs government policy and high quality human resources. Flare gas industry on Tugu Barat Oil Production Field, economically good to develop. The result of West Java and Jakarta society sub model ecology , sub model simulation and economic sub model indicated the preference of positive growth curve establishment which follow exponential curve, same result indicate on migrants. But because of resource limitedness, at one time the curve go to stable equilibrium through balancing process which at dynamic system said for following archetype “limit to growth”. Alternative policy management of associated gas which need to be developed in Liquified Petroleum Gas (LPG). Key words: model, policy, associated gas management, oil and gas, greenhouse gases, global warming, clean development mechanism, AHP, ISM
RINGKASAN Krisis energi global khususnya yang berasal dari bahan bakar minyak, membuat pemanfaatan gas sangat memegang peranan penting dalam mendukung penyediaan energi sebagai salah satu sumberdaya energi elaternatif. Untuk mendukung penyediaan energi tersebut, PT. SDK bekerja sama dengan PT. Pertamina (Persero) mengembangkan industri pengolahan gas di Lapangan Tugu Barat, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan model pemanfaatan gas ikutan dalam kegiatan eksploitasi minyak bumi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Lapangan Tugu Barat. Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai tujuan khusus, antara lain : 1. Mengetahui kondisi sistem pengolahan gas ikutan yang ada saat ini dan potensi pemanfaatannya 2. Mengetahui kelayakan ekonomi pemanfaatan gas ikutan dalam eksploitasi migas. 3. Mengembangkan disain model pengelolaan gas ikutan dalam kegiatan eksploitasi minyak bumi yang bersifat site spesific. 4. Menentukan strategi kebijakan pengelolaan gas ikutan yang menguntungkan Penelitian dilaksanakan di dalam areal Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) PT Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi) Region Jawa Area Operasi Timur dan Wilayah Kerja (WK) PT.Sumber Daya Kelola (SDK) Kelurahan/Desa Amis, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian terletak pada koordinat 107°51°-108°36° bujur timur dan 6°15°-6"40° lintang selatan. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2008 sampai dengan Januari 2009 terhitung sejak pengambilan data di lapangan sampai penyusunan disertasi. Penelitian menggunakan metode analisis data yang meliputi : 1. Mengetahui kondisi sistem pengolahan gas ikutan yang ada saat ini dan potensi pemanfaatannya menggunakan metode deksriptif. Untuk mendukung metode analisis deskriptif ini, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan datadata sekunder yang berkaitan dengan topik yang dikaji. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan triangulasi yang merupakan suatu pendekatan dengan memanfaatkan beberapa macam teknik pengumpulan data yang antara lain kegiatan studi pustaka terhadap hasil-hasil kajian terdahulu, yang
dilanjutkan dengan pengamatan (observasi) langsung di wilayah studi, dan wawancara dengan masyarakat setempat. 2. Mengetahui kelayakan ekonomi pemanfaatan gas ikutan dalam eksploitasi migas
menggunakan
metode
analisis
kelayakan
ekonomi
dengan
menggunakan pendekatan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period (PBP), dan analisis Profitability Index. 3. Mengembangkan disain model pengelolaan gas ikutan dalam kegiatan eksploitasi minyak bumi yang bersifat site spesific menggunakan metode analisis data sistem dinamik dengan bantuan software Powersim Constructor versi 2.5 4. Menentukan strategi kebijakan pengelolaan gas ikutan yang menguntungkan menggunakan metode analisis data Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk menyusun strategi arahan kebijakan dalam pengelolaan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat. Sedangkan untuk mengetahui kendala utama yang dihadapi dan kebutuhan program dilakukan analisis Interpretatif Structural Modeling (ISM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lapangan minyak Tugu Barat di Indramayu mulai dieksploitasi oleh Pertamina pada tahun 1970. Produksi tertinggi dicapai pada tahun 1973-1994 sebesar 28.000 barrel oil per day (BOPD). Lapangan minyak Tugu Barat memiliki areal seluar 920,328 ha dengan cadangan minyak sebesar 43.423 milyar barrel. Cadangan yang telah terambil sebesar 12.485,50 milyar barrel dan cadangan gas ikutan (flare) sebanyak 35,7 BSCF dan 23,1 BSCF dalam bentuk probable. Kilang LPG Plant Tugu Barat selama ini mendapatkan pasokan gas dari stasiun pengumpul Tugu Barat. Kilang ini terdiri dari kilang CO2 removal dan kilang LPG. Pemanfaatan produksi minyak dan gas bumi Lapangan Tugu Barat meliputi (1) minyak untuk keperluan kilang (proses extraksi) Balongan dan untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri (2) gas alam (non associated) diigunakan untuk keperluan semburan buatan (gas lift) pada Lapangan Bongas Blok Jatibarang,
ke kilang
Mundu untuk diproses (stripping) menjadi gas LPG, dan untuk konsumen industri seperti PT.PGN, Tbk Cabang Cirebon dan Pabrik Kapur Palimanan, Cirebon, dan (3) gas alam (associated) dimanfaatkan melalui PT.SDK untuk bahan baku (feed stock) pada proses Mini LPG Plant. Industri gas ikutan di Lapangan Produksi Minyak Tugu Barat Indramayu secara ekonomi layak untuk dikembangkan. Hal ini dilihat dari keuntungan bersih
yang diperoleh bernilai positif dengan tingkat keuntungan bersih (NPV) sebesar US$ 1.148.174,00 dengan kemapuan mengembalikan modal pinjaman bank yang besar yaitu lebih besar dari tingkat suku bunga bank sampai pada batas waktu yang ditetapkan dengan rata-rata IRR berkisar 14,42 % (IRR total). Dilihat dari nilai payback investment perusahaan di lokasi studi diperoleh nilai sebesar 5,080 tahun untuk payback investment dan 3,537 tahun untuk payback loan yang berarti
bahwa
waktu
yang
diperlukan
oleh
perusahaan
untuk
dapat
mengembalikan modal yang dikeluarkan lebih cepat dari masa kontrak dan untuk tahun kelima dan seterusnya perusahaan akan memperoleh keuntungan dari selisih antara hasil penjualan dengan biaya atau modal yang dikeluarkan. Hasil simulasi sub model penduduk Jawa Barat dan DKI menunjukkan kecenderungan membentuk kurva pertumbuhan positif (positive growth) naik mengikuti kurva eksponensial. Ini menunjukan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk baik sebagai akibat dari tingginya tingkat kelahiran maupun tingginya penduduk pendatang. Hal yang sama ditunjukkan pada sub model pengolahan gas ikutan sub model ekologi dan sub model ekonomi. Namun karena keterbatasan sumberdaya yang tersedia seperti ketersediaan lahan dan deposit gas maka pada suatu saat kurva akan menuju pada suatu titik keseimbangan tertentu (stable equilibrium) dan selanjutnya mengalami penurunan. Dalam hal ini di dalam model terjadi hubungan timbal balik positif (positive feedback) melalui proses reinforcing dan timbal balik negatif (negative feedback) melalui proses balancing. Fenomena ini dalam sistem dinamik disebut mengikuti pola dasar (archetype) “Limit to Growth”. Alternatif kebijakan pengelolaan gasi ikutan yang perlu dikembangkan di adalah pemanfaatan Liquified Petroleum Gas (LPG). Tujuan yang diharapkan dalam pengembangan pemanfaatan LPG adalah terpeliharanya kualitas lingkungan dalam rangka menuju clean development mechanism (CDM). Untuk mencapai tujuan
tersebut, faktor yang paling berpengaruh adalah kebijakan
pemerintah dan sumberdaya manusia. Oleh karena itu diperlukan kebijakan pemerintah dan peningakatan sumberdaya manusia yang berkualitas dalam pengelolaan gas ikutan di lapangan Tugu Barat.
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2009. Hak Cipta dilindungi Undang-undang. 1) Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2) Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
MODEL PEMANFAATAN GAS IKUTAN DI PERUSAHAAN MIGAS DALAM RANGKA MENDUKUNG MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH (STUDI KASUS LAPANGAN EKSPLOITASI MIGAS TUGU BARAT, INDRAMAYU, JAWA BARAT)
ZULKIFLI RANGKUTI
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor Pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Institut Pertanian Bogor
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Judul Disertasi
:
Model Pemanfaatan Gas Ikutan di Perusahaan Migas dalam Rangka Mendukung Mekanisme Pembangunan Bersih (Studi Kasus Lapangan Eksploitasi Migas Tugu Barat, Indramayu, Jawa Barat)
Nama
:
Zulkifli Rangkuti
NIM
:
P062059434
Program Studi
:
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL)
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya. N. M.Eng Ketua
Dr. Ir. Etty Riani. MS Anggota
Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo. MS Anggota
Dr. Ir. Imam Santoso. MS Anggota Diketahui
Ketua Program Studi PSL
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS NIP. 131 471 836
Prof. Dr. Ir. Khairil A Notodiputro, MS NIP. 130 891 386
Tanggal Ujian 20 April 2009
Tanggal Lulus: ............................
PRAKATA Penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena berkat dan kekuatan yang daripadaNya sehingga draft disertasi ini berhasil diselesaikan. Disertasi ini dapat diselesaikan berkat arahan dan bimbingan dari para komisi pembimbing: Prof. Dr. Ir. BAMBANG PRAMUDYA N, M.Eng. (ketua); Prof.Dr. Ir. SURJONO H. SUTJAHJO. MS (anggota); Dr. Ir. ETTY RIANI M.S (anggota) dan Dr. Ir. IMAM SANTOSO M.S (anggota). Ucapan terima kasih yang paling tulus disampaikan untuk semua nama tersebut di atas. Akomodasi yang diterima pada program studi PSL di bawah Ketua Program Studi: Prof. Dr. Ir. SURJONO H SUTJAHJO, M.S. yang selalu mendorong penyelesaian studi; Dr. Ir. ETTY RIANI. M.S (Eks.Sekretaris Eksekutif Program Studi PSL) yang telah berkenan mengakomodasi ujian kualifikasi doktor dan kegiatan-kegiatan administratif lainnya. Terima kasih penulis ucapkan kepada Baringin Panggabean, Ph.D sebagai Konsultan keuangan PT.SDK yang memberi kesempatan kepada penulis dalam penulisan disertasi, serta kepada Dewan Direksi PT.SDK, Arief Susilo Wiranto. B.Eng dan Ir. Pandu Wiweko dan Ir.Edwargo. S dan Nugroho BA Field Manager di lapangan yang mengijinkan dan berdiskusi kepada kami sehingga selesai dalam penulisan disertasi kami, merupakan catatan tersendiri bagi penulis. Untuk itu juga disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota keluarga (istri dan anak-anak penulis : Siska Pratiwi, Fadhillah A.Z Rangkuti dan Fahriz Z. Rangkuti; Bapak dan Ibu mertua : Asmuni dan Sunarni. Juga kepada teman-teman angkatan VI (Dr.Albert Napitupulu SE. MSi, Betty Setianingsih, Budiono, Hermanus, Dr. Ir. Hazaddin Tende Sitepu MM, Hairul Sitepu, Henry Paranginangin, Mulyo Handono, Petrus Tampubolon, Walter Gultom dan sahabat saya Bambang Mulyana Candidate Doktor, seluruh staf administrasi Sekolah Pascasarjana IPB dan Staf Administrasi PSL (Mbak Ririn, Mbak Herlin, Mbak Suli) dan mereka yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Walaupun disertasi ini telah disiapkan dengan sebaik-baiknya, kekurangan dan kesalahan sangat mungkin terjadi. Untuk perbaikan ke depan dan demi menambah khasanah keilmuan, tanggapan dan saran-saran sangat diharapkan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Amin
Bogor, April 2009 Zulkifli Rangkuti
Riwayat Hidup
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 20 Desember 1967 sebagai anak ketiga dari 5 bersaudara dari pasangan M.A Rangkuti (Alm) dan Siti C. Rangkuti. Penulis menikah dengan Siska Pratiwi pada tahun 2002 dan telah dikaruniai dua orang putra, Fadhillah A.Z Rangkuti dan Fahriz.Z Rangkuti. Pendidikan Sarjana ditempuh di Program Studi Akutansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya dan lulus pada tahun 1994, pada tahun 1995 lulus sebagai Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Cabang Jawa Timur. Pada tahun 1999 tahun ajaran 1998/1999, dengan bantuan biaya pendidikan dari PT.Bank Asia Pasific (ASPAC), penulis diterima di Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Krisnadwipayana dan menamatkannya pada tahun 2000. Program Penyetaraan Magister (S2) di Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan pada Institut Pertanian Bogor tahun 2005 – 2006. Kesempatan untuk melanjutkan ke program doktor dari sumber pembiayaan yang mandiri pada program studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan diperoleh pada tahun 2006. Pengalaman kerja antara lain pernah sebagai Kepala Divisi Pembiayaan (Vice President) pada PT.Bank Syariah Bukopin memimpin pemberian pembiayaan skala besar (wholesale), April – Juli 2008, Kepala Divisi (Vice President) UUS PT.Bank Century Tbk Mei 2006-September 2007 dan Marketing Manager Pembiayaan Korporasi (Asistant Vice President) PT.Bank Syariah Mandiri Juli 2003-Mei 2006. Saat ini penulis bekerja sebagai Senior Advisor (Asset Backed Financing) pada PT. Sumber Daya Kelola (PT.SDK) yang bergerak pada Gas Processing Plant dengan memanfaatkan gas ikutan menjadi Produk LPG, Kondensat, Lean Gas dan CO2, serta aktif kegiatan social di lingkungan penulis tinggal sebagai Wakil Ketua (Sekretaris) RT. di Perumahan Permata Mediterania Kelurahan Srenseng Kecamatan Kembangan Jakarta 11630.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL.........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
viii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................
1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2. Tujuan Penelitian............................................................................
5
1.3. Kerangka Pemikiran .......................................................................
5
1.4. Perumusan Masalah.......................................................................
7
1.5. Manfaat Penelitian .........................................................................
10
1.6. Novelty (Kebaruan).........................................................................
11
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
12
2.1. Minyak Bumi .................................................................................
12
2.1.1. Eksploitasi Minyak Bumi ...................................................
12
2.1.2. Pengelolaan Reservoir Minyak dan Gas Bumi .................
14
2.2. Sistem Produksi dan Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi ..........
18
2.2.1. Sistem Produksi Minyak Bumi ..........................................
20
2.2.2. Pemisahan Minyak Gas Air...............................................
20
2.3. Gas Alam (Natural Gas) ...............................................................
21
2.3.1. Kandungan Energi (Pengukuran Gas Alam).....................
23
2.3.2. Pemanfaatan Gas Alam....................................................
23
2.3.3. Gas Alam di Indonesia......................................................
24
2.4. Gas Ikutan (Associated Gas atau Flaring Gas) ............................
24
2.4.1. Gas Ikutan (associated Gas atau Flaring Gas) di Indonesia
26
2.5. Proses Gas Ikutan Menjadi LPG ..................................................
26
2.6. Potensi Sumber Daya Migas Indonesia........................................
29
2.7. Kegiatan Eksploitasi Minyak Bumi Indonesia ...............................
29
2.8. Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Ekploitasi Minyak Bumi .........
34
2.9. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan ...........
35
2.10. Pembangunan Berkelanjutan ......................................................
35
2.11. Produksi Besih..............................................................................
37
2.12. Clean Development Mechanism (CDM) .......................................
38
2.13. Ekonomi Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan ..................
45
2.14. Pengelolaan Lingkungan Sosial ...................................................
47
ii
2.15. Pendekatan Sistem ......................................................................
50
2.15.1.
Sistem Dinamik ..............................................................
51
2.15.2.
Pengertian Model dan Permodelan ...............................
53
2.15.3.
Jenis-jenis Model ...........................................................
54
2.15.4.
Proses Permodelan .......................................................
55
BAB III. METODE PENELITIAN ...............................................................
61
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................
61
3.2
Rancangan Penelitian.................................................................
62
3.2.1. Jenis dan Sumber Data .....................................................
62
3.2.2. Teknik Penetapan Responden ..........................................
65
3.2.3. Pengambilan Sampel Udara..............................................
66
3.2.4. Metode Analisis Data.........................................................
66
3.3. Defenisi Operasional ....................................................................
66
BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN...........................
72
4.1. Letak Geografis dan Administratif ................................................
72
4.2. Iklim .............................................................................................
72
4.3. Penggunaan Tanah ......................................................................
72
4.3.1. Ekonomi ............................................................................
73
4.3.2. Sosial dan Budaya ............................................................
73
4.3.3. Sumber Daya Alam............................................................
75
4.4. Profil Industri Pengolahan Gas Ikutan Objek Penelitian ..............
78
BAB V. STUDI KONDISI SISTEM PENGOLAHAN GAS IKUTAN DAN POTENSI PEMANFAATANNYA ..................................................
80
Abstrak ..................................................................................................
80
5.1. Pendahuluan ................................................................................
80
5.2. Metode Analisisi Kondisi dan Sistem Pengolahan Gas Ikutan dan Potensi Pemanfaatannya .....................................................
85
5.3. Hasil dan Pembahasan Studi Kondisi dan Sistem Pengolahan Gas Ikutan dan Potensi Pemanfaatannya ....................................
85
5.3.1. Kondisi Sistem Pengolahan Gas Ikutan ............................
85
5.3.2. Potensi Pemanfaatan Gas Ikutan (Flare Gas) di Lapangan Produksi Munyak Tugu Barat...........................
103
5.3.3. Kualitas Lingkungan..........................................................
112
iii
5.4. Kesimpulan ..................................................................................
116
Daftar Pustaka........................................................................................
117
BAB VI. KELAYAKAN EKONOMI PEMANFAATAN GAS IKUTAN DI LAPANGAN MINYAK TUGU BARAT, INDRAMAYU................... Abstrak ..................................................................................................
119 119
6.1. Pendahuluan ................................................................................
119
6.2. Metode Analisis Kelayakan Ekonomi Pemanfaatan Gas Ikutan ............................................................................................
121
6.3. Hasil dan Pembahasan Analisis Kelayakan Ekonomi Pemanfaatan Gas Ikutan...............................................................
123
6.4. Kesimpulan ..................................................................................
131
Daftar Pustaka........................................................................................
133
BAB VII. DISAIN MODEL PEMANFAATAN GAS IKUTAN (INTERAKSI EKOLOGI, TEKNO-EKONOMI DAN SOSIAL) ............................
134
Abstrak ..................................................................................................
134
7.1. Pendahuluan ................................................................................
134
7.2. Metode Analisis Disain Model Pemanfaatan Gas Ikutan..............
135
7.3. Hasil dan Pembahasan Model Pemanfaatan Gas Ikutan Di Lapangan Tugu Barat, Indramayu ...........................................
145
7.3.1. Simulasi Model Pemanfaatan Gas Ikutan...........................
145
7.3.2. Validasi Model Pemanfaatan Gas Ikutan di Lapangan Tugu Barat .........................................................
160
7.4. Kesimpulan ..................................................................................
161
Daftar Pustaka........................................................................................
163
BAB VIII. STRATEGI ARAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN GAS IKUTAN YANG MENGUNTUNGKAN SECARA EKONOMI, EKOLOGI DAN SOSIAL....................................................................
164
Abstrak ..................................................................................................
164
8.1. Pendahuluan ................................................................................
164
8.2. Metode Analisis Strategi Kebijakan Pemanfaatan Gas Ikutan .....
166
8.3. Hasil dan Pembahasan Penyusunan Strategi Kebijakan Pemanfaatan Gas Ikutan..............................................................
173
8.4. Kesimpulan ..................................................................................
194
Daftar Pustaka........................................................................................
195
iv
BAB IX. PEMBAHASAN UMUM ...............................................................
196
BAB X. REKOMENDASI KEBIJAKAN ....................................................
205
10.1. Kebijakan Umum .........................................................................
205
10.2. Kebijakan Operasional..................................................................
206
BAB XI. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
207
11.1.
Kesimpulan ...............................................................................
207
11.2.
Saran-Saran ..............................................................................
208
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
209
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
xi
v
DAFTAR TABEL Halaman 1.
Lapangan minyak on shore yang dikelola PT. Pertamina .................
33
2.
Potensi dampak lingkungan kegiatan ekploitasi minyak bumi............
34
3.
Karakteristik gas rumah kaca utama .................................................
40
4.
Teknologi rendah emisi disektor energi, industri, dan transportasi.....
44
5.
Format pengumpulan data lapangan Tugu Barat ...............................
65
6.
Rangkuman tujuan, pendekatan, dan analisis data............................
67
7.
Estimasi perbandingan penggunaan bahan bakar 2005 pada perusahaan listrik negara ...................................................................
8.
Sejarah produksi dan profil cadangan minyak dan gas di Lapangan Tugu Barat..........................................................................................
9.
88
Sejarah produksi dan profil cadangan minyak dan gas di Lapangan Pasir Catang.......................................................................................
10.
83
89
Potensi produksi gas di Lapangan Tugu Barat Kompleks (dalam MMSCFD) Kabupaten Indramayu ........................................ ..
105
11.
Analisa komposisi gas di Lapangan Tugu Barat, Indramayu .............
108
12.
Kualitas Udara di Lokasi Penelitian.....................................................
115
13.
Parameter keekonomian proyek pengembangan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu ......................................................
14.
126
Perkembangan penduduk Jawa Barat dan DKI tahun simulasi 2002 – 2025........................................................................................
149
15.
Perkembangan hasil olahan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat ......
152
16.
Simulasi proyeksi perkembangan gas polutan dengan tanpa pengolahan gas ikutan tahun simulasi 2002-2025 .............................
17.
Simulasi proyeksi perkembangan gas polutan dengan pengolahan gas ikutan tahun simulasi 2002-2025 .................................................
18.
156
Simulasi proyeksi pendapatan dari pemanfaatan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu tahun simulasi 2004-2025............
19.
154
159
Hasil analisis uji validasi kinerja terhadap komponen jumlah penduduk di Jawa Barat dan DKI Jakarta ..........................................
160
20.
Skala penilaian perbandingan berpasangan ......................................
166
21.
Nilai indeks random untuk mengetahui nilai consistency ratio ...........
168
vi
22.
Structural self interaction matrix (SSIM) awal elemen ........................
171
23.
Hasil reachability matrix (RM) final elemen ........................................
171
24.
Hasil analisis AHP strategi kebijakan pemanfaatan gas ikutan ..........
173
25.
Perbandingan subsidi minyak tanah dibandingkan dengan LPG .......
186
vii
DAFTAR GAMBAR Halaman 1.
Bagan alir kerangka pemikiran penelitian...........................................
8
2.
Bagan alir perumusan masalah ..........................................................
10
3.
Diagram alir kajian reservoir secara terintegrasi ................................
17
4.
Proses pengelolaan reservoir migas ..................................................
18
5.
Aliran produksi dan pemanfaatan minyak dan gas bumi ....................
19
6.
Proses pengolahan minyak bumi keluaran sumur..............................
20
7.
Produksi minyak dunia dan gas ikutan ...............................................
25
8.
Kondisi Gas Ikutan (Flare Gas) di sektor Hulu dan Hilir......................
26
9.
Peta Lokasi Gas Flare.........................................................................
27
10.
Skema ilustrasi kegiatan proyek LPG plant dengan memanfaatkan gas ikutan ...........................................................................................
26
11.
Peta penyebaran cadangan minyak bumi Indonesia..........................
27
12.
Peta penyebaran cadangan dan Indonesia berdasarkan sumber gas......................................................................................................
27
13.
Kondisi saat ini Indonesian-oil products supply & demand balance ...
30
14.
Tiga sasaran pokok pembangunan berkelanjutan..............................
34
15.
Hubungan antara jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan eksploitasi migas ................................................................................
44
16.
Intersepsi dunia model dengan dunia nyata .......................................
51
17.
Transformasi kualitatif - kuantitatif ......................................................
52
18.
Jenis-jenis model ................................................................................
53
19.
Sekuen proses permodelan................................................................
54
20.
Loop permodelan................................................................................
55
21.
Tahap-tahap pembuatan simulasi model ...........................................
56
22.
Peta lokasi penelitian di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu...........................................................................................
60
23.
Diagram alir tahapan penelitian ..........................................................
61
24.
Potensi cadangan migas di Kabupaten Indramayu ............................
75
25.
Kondisi Gas Ikutan (Flare Gas)............................................................
78
26.
Perkembangan produksi dan konsumsi minyak di Indonesia sejak tahun 2000-2006 .......................................................................
81
27.
Indonesian gas production and consumption in 2000-2006 ...............
82
28.
Kondisi pemanfaatan gas berdasarkan penggunaan………………….
82
29.
Rencana pemanfaatan gas ikutan untuk saat ini dan di masa yang akan datang.................................................................................................
viii
94
30.
Proses block diagram pada amine unit di Lapangan Tugu Barat .......
96
31.
Rancangan PFD-process flow diagram – MDEA sweetening unit......
99
32.
Rancangan piping dan instrumentation diagram (P & ID) amine unit.
100
33.
Tahapan gas kompresi inlet ...............................................................
101
34.
Gas ikutan (flaring) yang akan di manfaatkan oleh PT.SDK ..............
104
35.
Rencana jalur distribusi dan pemasaran gas kilang Tugu Barat ........
111
36.
Diagram sebab akibat (causal loop) model pemanfaatan gas ikutan di perusahaan migas .........................................................................
37.
Diagram input-output model pemanfaatan gas ikutan di perusahaan migas dalam rangka mendukung CDM ..............................................
38.
145
Struktur model dinamik pertumbuhan penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta ................................................................................................
40.
140
Struktur model dinamik pemanfaatan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu .......................................................................
39.
139
147
Simulasi pertumbuhan penduduk Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta periode 2002-2025.................................................................
148
41.
Struktur model dinamik pengelolaan gas ikutan .................................
150
42.
Simulasi perkembangan produksi gas olahan di Lapangan Minyak Tugu Barat Indramayu tahun 2004-2025............................................
43.
Struktur model dinamik perkembangan gas polutan dalam proses produksi gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu ..................
44.
158
Pertumbuhan jumlah penduduk aktual dan hasil simulasi model di Jawa Barat dan DKI Jakarta periode 2002-2006 ............................
49.
157
Simulasi perkembangan pendapatan dari hasil pengolahan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu tahun 2004-2025 ......................
48.
155
Struktur model dinamik sub model ekonomi dalam proses produksi gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu.................................
47.
153
Simulasi perkembangan produksi gas ikutan, gas olahan, dan gas terbakar di Lapangan Tugu Barat periode 2004-2025 .................
46.
153
Simulasi perkembangan produksi gas ikutan dan terbakar serta gas polutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu ..............................
45.
151
161
Hierarkhi pengambilan keputusan model pemanfaatan gas ikutan di perusahaan migas dalam rangka mendukung mekanisme
50.
pembangunan bersih ..........................................................................
169
Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor ...........................
173
ix
51.
Prioritas faktor yang berpengaruh dalam pengelolaan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu ..................................................
52.
Prioritas stakeholder yang berperan dalam pengelolaan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat .....................................................................
53.
59.
188
Matriks driver power – dependence untuk elemen kebutuhan pengelolaan gas ikutan.......................................................................
58.
188
Struktur hierarkhi sub elemen kendala program pengelolaan gas ikutan di Lapangan Minyak dan Gas Tugu Barat, Indramayu ............
57.
185
Matriks driver power – dependence untuk elemen dendala dalam pengelolaan gas ikutan.......................................................................
56.
180
Prioritas alternatif kebijakan dalam pengelolaan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu .......................................................................
55.
177
Prioritas tujuan yang diharapkan tercapai dalam pengelolaan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu .......................................
54.
175
190
Struktur hierarkhi sub elemen kebutuhan program pengelolaan gas ikutan di Lapangan Tugu Barat, Indramayu .......................................
193
Salah satu contoh fasilitas produksi industri pengolahan gas ............
199
x